Anti Rema Tik

7
Antirematik Antirematik adalah obat untuk mengurangi peradangan dan rasa nyeri pada penderita radang sendi atau reumatik. Reumatik merupakan penyakit sistemik yang mengenai berbagai organ tubuh, bersifat menahun dan terutama mengenai sendi idi. Penyebabnya belum diketahui, terdapat berbgaia jenis obat antireumatik dengan cara kerja yang berbeda-beda. Umumnya mereka yang hanya mengurangi peradangan dan rasa nyeri, tetapi penyakitnya sendiri tetap berlanjut. Penyakit rematik merupakan gabungan berbagai penyakit dengan kesamaan ciri-ciri sebagai berikut: - Perubahan pada jaringan ikat yang bersifat meradang dan degeneratif - Nyeri pada persendian - Terjadi pnenyakit kronis-progresif dengan serangan akut Contoh: reumtoid artritis, lupus eritematosus, artritis infeksius dan artritis pengiring. Suatu terapi kausal menggunakan antibiotik hanya mungkin dilakukan apabila penyebabnya bakteria dan pada serangan yang ditimbulkan oleh jasad penyebab penyakit. Selain itu, hanya mungkin dilakukan pengobatan simpomatik untuk melemahkan reaksi-reaksi imunologik dan peradangan (termasuk nyeri)

Transcript of Anti Rema Tik

Page 1: Anti Rema Tik

Antirematik

Antirematik adalah obat untuk mengurangi peradangan dan rasa nyeri pada

penderita radang sendi atau reumatik. Reumatik merupakan penyakit sistemik

yang mengenai berbagai organ tubuh, bersifat menahun dan terutama mengenai

sendi idi. Penyebabnya belum diketahui, terdapat berbgaia jenis obat antireumatik

dengan cara kerja yang berbeda-beda. Umumnya mereka yang hanya mengurangi

peradangan dan rasa nyeri, tetapi penyakitnya sendiri tetap berlanjut.

Penyakit rematik merupakan gabungan berbagai penyakit dengan

kesamaan ciri-ciri sebagai berikut:

- Perubahan pada jaringan ikat yang bersifat meradang dan degeneratif

- Nyeri pada persendian

- Terjadi pnenyakit kronis-progresif dengan serangan akut

Contoh: reumtoid artritis, lupus eritematosus, artritis infeksius dan artritis

pengiring.

Suatu terapi kausal menggunakan antibiotik hanya mungkin dilakukan

apabila penyebabnya bakteria dan pada serangan yang ditimbulkan oleh jasad

penyebab penyakit. Selain itu, hanya mungkin dilakukan pengobatan simpomatik

untuk melemahkan reaksi-reaksi imunologik dan peradangan (termasuk nyeri)

Obat-obat yang digunakan:

- Kausal: penisislin, apabila tidak tahan: eritromisin

- Simtomatik: glukokortikoid, salisilat, derivat pirazolon, indometasin dll

(NSAR)

- “Terapeutik basis”: D-penisilin, klorokuin, Emas

Yang harus menjadi tujuan farmakoterapi adalah:

- Penyingkatan serangan akut dan pencegahan kambuh

- Penghematan analgesik pada stadium lanjut

- Mempertahankan kemampuan gerak dan dengan demikian produktivitas

- Pengurangan resiko efek samping dengan jalan mengganti obat sambil

memanfaatkan sepenuhnya batas toleransi terhadap masing-masing

Page 2: Anti Rema Tik

Obat yang digunakan untuk terapi antirematik:

1. Imunosupresif (Sitostatik)

- Apabila proses penyakit sangat berat dan terapi lain tidk

berhasil

- Obat yang dipakai: siklofosfamid, klorambusil, metrotreksad,

azatiprin

2. Superoksiddismutase (peroxinorm)

- Menangkap radikal superoksid yang terbentuk lebih banyak pada

proses peradangan

- Indikasi: penyakit rematik, peradangan, profilaksis terhadap efek

penyinaran

- Efek samping: gejala iritasi hingga kerusakan jaringan pada tempat

suntikan, kadang-kadang reaksi alergi

- Kontra indikasi: pasien alergi, anak-anak, kehamilan, masa

menyusui

- Aplikasi: intraartikular atau intraluteal, jangan sekali-kali intravasal

(bahaya syok anafilaksis!)

3. Zat-zat penghambat degenerasi tulang rawan

- Sediaan didlam perdagangan: D-Glukosamin

- Dikatakan menghentikan proses degenerasi atau bahkan dapat

menghasilakn regenerasi tulang rawan

- Efeknya masih dipertanyakan; karena kasus-kasus alergi yang berat

pada semua sediaan, kecuali yang disebut diatas telah ditarik dari

perdagangan

4. Antirematik untuk pemakaian lokal

- NSAR, sebagian glukokortikoid: jumlah kasus efek samping kecil

(patut dipertanyakan; jika diabsorpsi, obat ini juga akan masuk ke

peredaran darah), potensial alergi lebih tinggi!

- Zat-zat hiperemis (misalnya ester asam nikotinat dan salisilat,

minyak eteris): terutama efek meringankan yang bersifat subjektif

Page 3: Anti Rema Tik

5. Tindakan fisik: masase, penyinaran, senam mempunyai makna penting

dalam terapi.

a. Antirematik nonsteroid

Obat-obat ini yang paling penting dalam terapi antirematik. Obat ini

ditekankan pada peringanan rasa nyeri yang baik dengan jalan mengurangi

atau menghilangkan proses peradangan yang menimbulkan nyeri, proses

penyakit yang kronis menyebabkan pentingnya penggunaan obat untuk

jangka waktu panjang, maka efek samping dapat diperhatikan dengan cermat.

Pada serangan akut untuk pengobatan jangka pendek, dipilih zat-zat yang

terutama antiflogistik seperti fenilbutazon, oksifenbutazon dll. Untuk

peringatan nyeri jangka panjang diutamakan obat dengan komponen analgetik

yang menonjol seperti diklofenak, indometasin atau juga ibuprofen dalam

dosis tinggi.

b. Terapeutik basis

Terapeutik basis adalah oat-obat yng bekerja pada basis berlangsungnya

penyakit rematik. Namun, pemanfaatanny baru dilakukan setelah

dipertimbangkan dengan seksama. Manfaat terhadap resikonya dan setelah

tindakan terapi lain sudah dicoba tetapi tidak berhasil. Hal ini mengingat efek

samping untuk sebagian obat termasuk cukup berat.

Obat-obat yang dimaksud adalah: klorokuin, penisilin, dan senyawa emas.

Klorokuin (resochin)

Penggunaan terapi, poliartritis yang sedikit progresif, selingan antara terapi

berjangka dengan emas

Farmakodinamik

Mekanisme kerja:

- Stabilisasi membran lisosom

- Mempengaruhi pertukaran zat dari jaringan ikat (hambatan pada

sintesis kondroitin sulfat)

Efek samping:

- Lihat obat malaria 574

Page 4: Anti Rema Tik

- Efek samping yang jarang terjadi, namun serius pada terapi jangka panjang

adalah retinopati irreversible yang disebabkan oleh penimbunan zat

berkhasiat didalam retina (kontrol oftalmologis setiap 4-6 bulan)

Kontra indikasi:

- Lihat obat malaria 574

Interaksi:

- Lihat obat malaria 574

Penisilin

Pengguanaan terapi:

- Poliartritis kronis

- Sindrom wilson (penyakit timbunan tembaga)

- Keracunan logam berat (tembaga, timbal, ari raksa, seng, kobalt, emas,

arsen)

- Hepatitis agresif kronis, sirosis empedu primer

- Sistinuria, batu sistin, fibrosis paru, sklerodermia

Mekanisme kerja:

- Pembelahan makroglobulin dan faktor “rheuma” dengan jalan

mematahkan jembatan disulfida intramolekular

- Pencegahan pembentukan jaringan ikat dengan jalan penghambatan

ssaling bertautannya zat-zat pendahulu dari protein serat dan disintesis

hidroksiplorin-efek suprsi mesenkim.

Efek samping:

- Reaksi-reaksi alergik, rekasi-reaksi autoimun, neuropati, gangguan

pengecapan, gangguan gastrointestinal, gangguan hematopoesis

- Jarang: rambut rontok, kolestasis, pembesaran kelenjar mamae, infiltrat

paru

- Karena efek samping yang serius, obat ini hanya indikasika secara ketat!

Kontra indikasi:

- Gangguan serius pada sistem hematopoetis

- Lupus eritemtosus sistemik, dengan adanya bukti antibodi intisel pada

tingkat titer yang lebih tinggi

Page 5: Anti Rema Tik

- Terapi dengan emas dan klorokuin pada waktu yang sama

- Alergi penisilin

- Kerusakan parenkim hati, insulfisiensi ginjal

- Kehamilan (hanya pada indikasi vital = penyakit wilson, keracunan logam

berat), masa menyusui

Interaksi

- Azatioprin memperburuk toleransi

- Ekskresi emas dipercepat

- Makanan, antasid, besi mengurangi absorpsinya