Anti Malaria
-
Upload
apriliana-wulandari-syafitri -
Category
Documents
-
view
35 -
download
1
Transcript of Anti Malaria
Kejadian malaria di Indonesia meningkat setiap tahun, bahkan mencapai tujuh kali lebih
tinggi pada tahun 2000 terima kasih bahwa pada tahun 1997. Penyakit ini disebabkan parasit
Plasmodium bt. Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax merupakan spesies yang paling
umum, tapi yang paling mematikan adalah Plasmodium falciparum. Namun, ada banyak kasus P.
falciparum resisten terhadap obat antimalaria. Oleh karena itu, perlu untuk mencari obat
antimalaria lainnya sebagai terapi alternatif. Saat ini salah satu pengendalian secara kimiawi
yang dilakukan masyarakat adalah Obat Nyamuk Bakar (ONB). ONB termasuk bahan penghasil
asap berinsektisida yang banyak digunakan untuk mengurangi gigitan nyamuk dan mengurangi
kepadatan nyamuk baik oleh peneliti maupun msyarakat, ONB termasuk yang mudah digunakan,
efektif, dan murah (Rozendaal, 1997).
Selama ini, hemoglobin digunakan sebagai sumber utama nutrisi bagi parasite malaria.
Parasit malaria mencerna hemoglobin dalam vakuola pencernaan melalui proses metabolisme
berurutan yang melibatkan beberapa protease. Degradasi besar hemoglobin menghasilkan
sejumlah besar heme beracun. Parasit malaria telah berevolusi dengan mekanisme yang berbeda
untuk detoksifikasi heme melalui konversi menjadi pigmen kristal larut, yang dikenal sebagai
hemozoin. Hemozoin identik dengan beta-hematin, yang didasari dari dimer siklik heme diatur
dalam struktur kristal dipesan melalui ikatan hidrogen antarmolekul. Mekanisme yang tepat dari
biogenesis hemozoin pada malaria masih kabur dan merupakan subyek perdebatan sengit.
Sintesis hemozoin adalah proses yang sangat diperlukan untuk parasit dan merupakan target
untuk tindakan antimalaria yang akan diterapkan. Oleh karena itu, kami tertarik untuk melakukan
penelitian penemuan obat antimalaria baru. Pembentukan beta-hematin dapat dicapai secara in
vitro di bawah kimia yang spesifik dan kondisi physiochemical melalui proses biocrystallization.
Berdasarkan beberapa metode pendekatan eksperimental yang telah dijelaskan untuk uji
pembentukan beta-hematin secara in vitro dan skrining senyawa sebagai penghambat sintesis
hemozoin. Pengujian ini terutama didasarkan pada kelarutan diferensial dan karakteristik
spektral heme monomer dan beta-hematin. Berbagai faktor yaitu, parasit malaria lisat., Lipid
ekstrak, preformed beta-hematin, malaria kaya protein histidin II dan beberapa lemak tak jenuh
telah digunakan untuk mempromosikan bentuk beta-hematin dalam tes. (anonym, 2005).
Usaha untuk menemukan antimalaria baru antara lain dapat dilakukan melalui isolasi
senyawa aktif dari bahan obat alami yang secara tradisional digunakan untuk mengobati penyakit
malaria dan melalui sintesis golongan senyawa yang telah dikenal mempunyai aktivitas
antimalaria misalnya golongan quinolin, 4-aminoquinolin, 8-aminoquinolin dan golongan
fenantren. Dari golongan fenantren telah berhasil dikembangkan antimalaria baru yaitu
halofantrin dengan aktivitas yang lebih baik dari klorokuin. Namun demikian halofantrin terbukti
mempunyai kekurangan yaitu ketersediaan hayati yang bervariasi, efek samping pada jantung
yang membahayakan, serta beberapa penelitian di lapangan telah menunjukkan terjadinya
resistensi Plasmodium terhadap halofantrin. (Humberstone, 1996)
Yapi et al (1889), telah melakukan penelitian dengan memasukan atom N ke dalam
kerangka fenantren menghasilkan senyawa 1,10-fenantrolin. Hal ini dilakukan sebagai upaya
untuk menemukan antimalaria baru dengan potensi yang lebih baik dan tingkat keamanan yang
tinggi dari golangan fenantren. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerangka 1,10-fenantrolin
mempunyai aktivitas antiplasmodial yang baik. Selanjutnya telah disintesis beberapa turunan
1,10-fenantrolin dan telah diuji aktivitas antiplasmodialnya. Hasilnya menunjukkan bahwa
beberapa senyawa mempunyai aktivitas yang setara dengan klorokuin sebagai antimalaria utama,
tetapi masih kurang aktif dibandingkan dengan halofantrin sebagai prototipe golongan fenantren.
Dalam rangka menemukan senyawa yang lebih efektif maka telah dilakukan kajian hubungan
kuantitatif struktur dan aktivitas beberapa senyawa turunan fenantrolin. Model persamaan yang
menggambarkan hubungan struktur elektronik senyawa dengan aktivitas antiplasmodial telah
diperoleh. Berdasarkan model persamaan ini pula juga telah dibuat model senyawa yang secara
teoritis mempunyai aktivitas lebih baik dari senyawa turunan 1,10-fenantrolin sebelumnya.