ANTI ANEMIA SMT 3 2009.ppt
-
Upload
nanqo-tanqo -
Category
Documents
-
view
59 -
download
10
description
Transcript of ANTI ANEMIA SMT 3 2009.ppt
ANTI ANEMIA
Lestari Dewi
HematopoiesisHematopoiesis Nutrisi essensial yang berperan :
- zat besi
- vitamin B12
- asam folat
- faktor pertumbuhan hematopoietik
Nutrisi (-) : defisiensi fungsional sel darah
Zat besi
<<<< yang hilang dari tubuh
Kebutuhan dalam diet sedikit → mudah
diperoleh dari diet makanan
AbsorpsiDalam duodenum dan jejunum
proksimal
Diet mengandung 10 – 15 mg↓
absorpsi 10 – 15% ( 0,5 – 1 mg/hari)
Meningkat : kebutuhan >>> cadangan tubuh <
Absorpsi
Sumber : berbagai makanan tu daging
Absorpsi zat besi dalam protein daging efisien
↓
Heme zat besi dlm Hb dan mioglobin daging
diabsorpsi utuh
Zat besi dlm sayur & biji padi → terikat pada
phytate → absorpsi <<<
Absorpsi
Cadangan zat besi tubuh >>>, kebutuhan <<<
→ zat besi yang baru diabsorpsi disimpan
dalam bentuk Ferritin di sel mukosa usus,
limpa , tulang serta parenkim sel liver
Absorpsi
Cadangan zat besi tubuh <<<, kebutuhan >>>
→ zat besi yang baru diabsorpsi dibawa dari sel
mukosa usus ke sumsum tulang → Hb
Absorpsi
Ferritin : komplek yang larut air, terdiri ferric
hydrixide sbg inti dan dilapisi protein yang
disebut apoferitin
Cadangan besi >>> : apoferitin >>> sehingga
melindungi organ tubuh dari efek toksik besi
DistribusiDistribusi dalam plasma : terikat transferrin
(β-globulin khusus pengikat besi ferric)
Kompleks transferrin – ferric
↓
Masuk ke sel-eritroid dewasa, terikat dengan
reseptor dan Internalisasi zat besi
↓
Besi dilepaskan → sintesa Hb
Transferrin kembali ke plasma
Eliminasi
Kemampuan tubuh untuk ekskresi terbatas
<<< ( ± 1 mg/hr) hilang melalui :
- eksfoliasi sel-sel mukosa usus ke dalam feses
- ekskresi via empedu, urine, keringat
Pengaturan keseimbangan antara absorpsi dan
penyimpanan → tergantung kebutuhan tubuh
Indikasi
Pengobatan dan pencegahan anemia defisiensi zat besi
Kebutuhan meningkat :
Bayi terutama prematur
Anak-anak masa pertumbuhan
Ibu hamil
Ibu menyusui
Penyakit pada GIT → gangguan absorpsi
Perdarahan kronik (menorrhagia)
Terapi Oral
- = Parenteral bila absorpsi GIT baik
- Berupa garam ferrous : sulfate, gluconate,
fumarate
- Absorpsi hanya 25% dari garam ferrous yang
dikonsumsi
- Sedangkan, pada px anemia defisiensi besi, 50-
100mg besi dapat bergabung dengan Hb → sehari
perlu 200-400mg zat besi
Tujuan terapi : perbaiki anemia &
menambah cadangan zat besi dalam tubuh
Kadar Hb meningkat signifikan dalam 2-4
minggu
Mencapai kadar normal dalam 1-3 bulan
Lama terapi : 3 – 6 bulan
Feses berwarna hitam
Kegagalan Terapi :
Diagnosis salah
Kehilangan zat besi yang berkelanjutan
Adanya penyakit yang menekan sumsum
tulang
Gangguan absorpsi
Efek samping :Vomiting, Epigastrik discomfort, Spasme
usus, Konstipasi, Diare.
Mengurangi dosis harian
Diminum bersama atau sesudah makan
Terapi Parenteral
Tidak dapat absorpsi secara oral
- Sindroma mal absorpsi
- Pascagastrektomi, reseksi usus halus,
inflamasi usus halus/besar
Kehilangan darah kronis
Preparat
1. Iron dextran
- kompleks ferric hydroxide -dextran, BM<
- 50 mg zat besi /ml larutan
- i m / i v
Dosis : 20-40 mL dextran besi / hari
Dapat secara im 10-20X/hari
Secara infus intravena
2. Iron sucrose complex & iron sodium glukonat
complex
Kurang disukai “ hipersensitivitas
Efek samping :
Intramuskular :
- nyeri lokal, kulit menjadi berwarna coklat
Intravena :
- nyeri kepala, demam, artralgia, nyeri
pinggang
- nausea, vomiting, wajah kemerahan
- Bronkospasme, backpain, flushing
- Urtikaria
- Anafilaksis
Toksisitas Akut :
Terutama tampak pada anak-anak → kematian
jika menelan 10 tablet/hari
Zat besi oral jumlah besar :
- gastroenteritis kronik, nausea, nyeri perut, diare
+ darah, vomiting
- syok, letargi, dispnea, asidosis metabolik,
koma, kematian
Terapi : activated charcoal,bilas usus besar,
Deferoxamine (iron chelators) intragastrik, im, iv
Toksisitas Kronis
Kelebihan kandungan zat besi : hemokromatosis
(jantung, hepar, pankreas) → gagal fungsi →
mati
Terjadi pada :
- pasien hemokromatosis karena keturunan
(absorpsi berlebihan)
- Sering transfusi dalam jangka wkt lama
Tx : iron chelation dgn deferoxamine parenteral
Vitamin B12
Kofaktor reaksi biokimia penting
Defisiensi : anemia megaloblastik
(gejala GIT - kelainan neurologis)
Defisiensi jarang terjadi karena kurang
pasokan dalam diet tetapi karena gangguan
absorpsi
Mudah diterapi
Kimia
Terdiri 1 cincin porphyrin dengan atom cobalt di
pusatnya terikat nukleotide
Bentuk asal : Cyanocobalamin
hydroxocobalamin
Bentuk aktif : Deoxyadenosylcobalamin
Methylcobalamin
Sumber : sintesis mikroba
hati, daging,telur
farmakokinetika
Kandungan dalam diet : 5-30 µg
Absorpsi : 1-5 µg
Simpanan : hepar, 3000-5000 µg
Kebutuhan : 2 µg (5 thn baru habis)
Ekskresi : sedikit, via urine dan feses
farmakokinetika
Kompleks vitamin B12 ekstrinsik dalam makanan
(faktor ekstrinsik)
faktor intrinsik (glikoprotein disekresi sel parietal
lambung)
Ekstrinsik + intrinsik di lambung dan duodenum
→ absorpsi di ileum
Ditransport ke sel tubuh dgn terikat
transcobalamin II
Kelebihan : disimpan di hepar
Farmakodinamika
Farmakologi klinis
Sebagai terapi defisiensi vitamin B 12
Tidak bermanfaat pada yang tidak defisiensi B12
Defisiensi : Anemia Megaloblastik (stlh cadangan
habis)
- makrositik (MCV > 120 fL)
- leukopenia atau/dan trombositopenia
- hiperseluler sumsum tulang dengan maturasi
megaloblastik dari eritroid
- sindroma neurologis : parestesia, kelemahan
saraf perifer, spastisitas, ataksia
Farmakologi klinisDefisiensi :
malabsorpsi krn hilangnya faktor intrinsik
karena mengalami atrofi lambung, gastrektomi
parsial/total
malabsorpsi krn gangguan mekanisme
absorpsi di ileum (inflamasi usus, reseksi
usus halus)
karena kurang gizi pada vegetarian ketat
Jarang : bakteri usus >>>, pankreatitis kronis,
penyakit tiroid
Terapi
Injeksi vitamin B12
Mengobati penyakit penyebabnya
Respon :
- cepat, sumsum tulang normal dalam 48 jam
- Retikulositosis mulai hr 2-3, maksimal hr 10
- Hb meningkat pada minggu I, normal 2-3 bln
Preparat : cyanocobalamin dan hydroxocobalamin
Terapi
Preparat : cyanocobalamin dan hydroxocobalamin
Terapi awal :
100-1000 µg/hari , i.m. , selama 1-2 minggu
Terapi Maintenance :
100-1000 µg/bulan, i.m. , seumur hidup
Gangguan neurologis :
100-1000 µg/1-2 minggu, i.m. , slm 6 bulan dilanjutkan
100-1000 µg/bulan, i.m. , seumur hidup
Asam Folat
Peran :
Asam folat → aktif masuk dalam sel →
direduksi oleh dihydrofolat reduktase → FH4
FH4 + glutamat → Folate polyglutamat
Folate polyglutamat : kofaktor sintesa purin
dan pirimidin
Farmakokinetika
Diet 500-700 µg → absorpsi 50-200 µg
Bumil absorpsi 300-400 µg
Sumber : ragi, hati, ginjal, sayuran hijau
Absorpsi : jejunum proksimal
5 -20 mg folat disimpan di hepar
FarmakokinetikaAlami katabolisme & ekskresi via urine dan
feses
Bila diet folat ↓
↓
kadar folat serum ↓
↓
cadangan folat ↓
↓
defisiensi & anemia megaloblastik timbul dalam
1-6 bulan setelah diet folat stop → waktu
tergantung nutrisi & kebutuhan
Farmakologi klinis
Defisiensi : anemia megaloblastik
Tidak ada gangguan neurologis
Karena diet <<< folat
Pada : sosek ↓
diet rendah sayur, telur dan daging,
alkoholik, & gangguan fungsi hepar
Farmakologi klinis
Obat yang pengaruhi absorpsi :
- fenitoin
- antikonvulsi tertentu
- kontrasepsi oral
- INH
Obat pengaruhi metabolisme : Methotrexat
Farmakologi klinis
Kebutuhan folat ↑ :
- bumil : janin cacat neural tube (spina bifida)
- px anemia hemolitik,
- sindroma malabsorpsi,
- kanker,
- leukemia,
- kelainan mieloproliferatif & kulit kronis,
- px dengan dialisis ginjal
Terapi
Secara oral (absorpsi baik)
Parenteral jarang
Dosis : 1 mg folat / hari
Hb meningkat mulai minggu I
Anemia sembuh dalam 1-2 bulan
Suplemen : mencegah defisiensi folat :
- bumil, alkoholik, anemia hemolitik, penyakit
hepar, penyakit kulit, dialisis ginjal
Faktor Pertumbuhan
Hormon glikoprotein yang mengatur
proliferasi, dan differensiasi,sel-sel progenitor
hematopoetik di sumsum tulang
Erythtopoietin
G-CSF
GM-CSF
Interleukin 11
Thrombopoietin : dalam penelitian