Anmal 13 B

20
a. Berapa kebutuhan kalori perhari wanita yang berumur 38 tahun per hari?2, 4 Rumus untuk mengetahui BMR perempuan = 655,0955 + (9,5634 x BB) + (1,8496 x TB) – (4,6756 x usia) Keterangan: BB adalah berat badan dalam satuan kg. TB adalah tinggi badan dalam satuan cm. Setelah mendapat hasil BMR, selanjutnya kalikan dengan nilai level aktivitas. Adapun nilai level aktivitas itu adalah: 1. Tidak aktif = 1,2. Yang mana mereka tidak berolahraga sama sekali dalam seminggu. 2. Aktivitas ringan = 1,375. Yang mana mereka berolahraga sekitar 1-3 kali dalam seminggu. 3. Aktivitas sedang = 1,55. Yang mana mereka berolahraga sekitar 3-5 kali dalam seminggu. 4. Aktivitas berat = 1,725. Yang mana mereka berolahraga sekitar 5-6 kali dalam seminggu. 5. Aktivitas sangat berat = 1,9. Yang mana mereka berolahraga sekitar 2 kali dalam sehari, termasuk latihan fisik ekstra berat, atau memang job desc-nya full aktivitas fisik. Jumlah kalori yang dibutuhkan oleh Ny. Malina tidak dapat dihitung karena BB dan TB tidak diketahui. b. Bagaimana aturan pakai Promag?13, 2 Dosis: Dewasa: sehari 3-4 kali (masing-masing 1-2 tablet) Anak-anak (6-12 th): sehari 3-4 kali (masing-masing 1/2-1 tablet)

description

anmal

Transcript of Anmal 13 B

Page 1: Anmal 13 B

a. Berapa kebutuhan kalori perhari wanita yang berumur 38 tahun per hari?2, 4

Rumus untuk mengetahui BMR perempuan = 655,0955 + (9,5634 x BB) + (1,8496 x TB) – (4,6756 x usia)

Keterangan: BB adalah berat badan dalam satuan kg. TB adalah tinggi badan dalam satuan cm.

Setelah mendapat hasil BMR, selanjutnya kalikan dengan nilai level aktivitas. Adapun

nilai level aktivitas itu adalah:1. Tidak aktif = 1,2. Yang mana mereka tidak berolahraga sama sekali dalam seminggu.2. Aktivitas ringan = 1,375. Yang mana mereka berolahraga sekitar 1-3 kali dalam

seminggu.3. Aktivitas sedang = 1,55. Yang mana mereka berolahraga sekitar 3-5 kali dalam

seminggu.4. Aktivitas berat = 1,725. Yang mana mereka berolahraga sekitar 5-6 kali dalam

seminggu.5. Aktivitas sangat berat = 1,9. Yang mana mereka berolahraga sekitar 2 kali dalam

sehari, termasuk latihan fisik ekstra berat, atau memang job desc-nya full aktivitas fisik.

Jumlah kalori yang dibutuhkan oleh Ny. Malina tidak dapat dihitung karena BB dan TB tidak diketahui.

b. Bagaimana aturan pakai Promag?13, 2

Dosis:

Dewasa: sehari 3-4 kali (masing-masing 1-2 tablet) Anak-anak (6-12 th): sehari 3-4 kali (masing-masing 1/2-1 tablet)

* Aman untuk dikonsumsi ibu hamil & menyusui

Waktu untuk meminum Promag:

Pada saat merasakan gejala sakit maag Setiap satu jam sebelum/setelah makan Satu kali sebelum tidur malam

c. Apakah ada interaksi antara Promag dan jamu?2, 4

Page 2: Anmal 13 B

d. Bagaimana cara pemeriksaan darah lengkap? 13, 2

Pemeriksaan Darah Lengkap (Complete Blood Count / CBC) yaitu suatu jenis

pemeriksaaan penyaring untuk menunjang diagnosa suatu penyakit dan atau untuk

melihat bagaimana respon tubuh terhadap suatu penyakit. Disamping itu juga

pemeriksaan ini sering dilakukan untuk melihat kemajuan atau respon terapi pada pasien

yang menderita suatu penyakit infeksi.

Pemeriksaan Darah Lengkap terdiri dari beberapa jenis parameter pemeriksaan, yaitu :

Hemoglobin

Hematokrit

Leukosit (White Blood Cell / WBC)

Trombosit (platelet)

Eritrosit (Red Blood Cell / RBC)

Indeks Eritrosit (MCV, MCH, MCHC)

Laju Endap Darah atau Erithrocyte Sedimentation Rate (ESR)

Hitung Jenis Leukosit (Diff Count)

Pemeriksaan Darah Lengkap biasanya disarankan kepada setiap pasien yang

datang ke suatu Rumah Sakit yang disertai dengan suatu gejala klinis, dan jika didapatkan

hasil yang diluar nilai normal biasanya dilakukan pemeriksaan lanjutan yang lebih

spesifik terhadap gangguan tersebut, sehingga diagnosa dan terapi yang tepat bisa segera

dilakukan. Lamanya waktu yang dibutuhkan suatu laboratorium untuk melakukan

pemeriksaan ini berkisar maksimal 2 jam.

A. Hemoglobin

Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media

transport oksigen dari paru paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa karbondioksida

dari jaringan tubuh ke paru paru. Kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin

membuat darah berwarna merah.

Harga normal atau tidaknya kadar hemoglobin seseorang kita harus memperhatikan

faktor umur, walaupun hal ini berbeda-beda di tiap laboratorium klinik, yaitu :

Bayi baru lahir : 17-22 gram/dl

Page 3: Anmal 13 B

Umur 1 minggu : 15-20 gram/dl

Umur 1 bulan : 11-15 gram/dl

Anak anak : 11-13 gram/dl

Lelaki dewasa : 14-18 gram/dl

Perempuan dewasa : 12-16 gram/dl

Lelaki tua : 12.4-14.9 gram/dl

Perempuan tua : 11.7-13.8 gram/dl

Kadar hemoglobin dalam darah yang rendah dikenal dengan istilah anemia.

Tujuan :

Pemeriksaan hemoglobin dilakukan untuk mendeteksi adanya anemiadan penyakit ginjal.

Peningkatan hemoglobin dapat menunjukan indikasi adanya dehidrasi, penyakit paru-

paru obstruksi menahun, gagal jantung kongestif dan lain-lain

Bahan Pemeriksaan :

Darah kapiler atau darah vena dan darah tepi.

Prinsip Pemeriksaan :

Mengukur kadar HB berdasarkan warna yang terjadi akibat perubahan Hb yang menjadi

asam hematin oleh adanya HCl 0,1N

Alat Dan Bahan :

1. Haemometer set terdiri dari :

Tabung pengukur

2 tabung standar warna

Pipet Hb dengan pipa karetnya

Pipet HCl

Batang pengaduk

Botol tempat HCl dan aquadest

Sikat pembersih

2. Perlak kecil dan pengalas

Page 4: Anmal 13 B

3. Kapas alkohol 70%

4. Jarum/Lancet

5. Handscoon steril

6. Kapas kering

7. Bengkok

Prosedur Kerja :

Masukan larutan HCl 0,1N dengan pipet HCl kedalam tabung pengencer sampai pada

angka 2

Memberitahu pasien dan menjelaskan tujuan dan langkah prosedur pemeriksaan

Membawa alat-alat ke dekat pasien

Mencuci tangan

Memasang perlak dan pengalas dibawah tangan pasien yang akan diambil darahnya

Menyiapkan bengkok

Memakai handscoon steril

Menyiapkan jari klien dan mengumpulkan darah ke bagian jari tangan dengan cara

memijat

Menghapus hamakan ujung jari yang akan diambil darahnya dengan alcohol

Menusukan jarum pada ujung jari sebelah tepi sampai darah keluar

Menghapus darah yang pertama kali keluar dengan kapas kerin

Dengan pipet Hb menghisap darah sampai angka 20 cm, jangan sammpai ada gelembung

udara yang sampai ikut terhisap

Hapus darah yang melekat pada ujung pipet dengan menggunakan kapas kering

Menuangkan darah tersebut ke dalam tabung pengencer yang sudah berisi HCl

15.0,1 N dengan posisi tegak lurus dan hindarkan darah mengenai dinding tabung

Sisa darah yang mungkin masih melekat di dalam lumen pipet Hb di bilas dengan jalan

meniup dan menyedotnya.

Tunggu sampai 1 menit

Tambahkan aquadest sedikit demi sedikit, pada setiap kali penambahan warna dari

larutan asam hematin yang terjadi, bandingkan dengan warna dari larutan standar

Page 5: Anmal 13 B

Pada saat warna tersebut sama, maka penambahan aquadest dihentikan dan kadar Hb

dibaca skala itu dengan satuan pembacaan gr

Mengambil perlak dan pengalas, merapikan alat-alat

Melepaskan handscoon

Mencuci tangan

B. Hematokrit

Hematokrit merupakan ukuran yang menentukan banyaknya jumlah sel darah

merah dalam 100 ml darah yang dinyatakan dalam persent (%). Nilai normal hematokrit

untuk pria berkisar 40,7% - 50,3% sedangkan untuk wanita berkisar 36,1% - 44,3%.

Seperti telah ditulis di atas, bahwa kadar hemoglobin berbanding lurus dengan

kadar hematokrit, sehingga peningkatan dan penurunan hematokrit terjadi pada penyakit-

penyakit yang sama.

1. Hematokrit Mikro

Tujuan   :

Utk mengetahui Nilai Ht seseorang dlm vol %

Prinsip   :

Darah dengan anticoagulant (heparin) dimasukkan ke dalam pipet kapiler kemudian

dipusing dalam waktu 3 – 5 menit dengan kecepatan 16.000 rpm sehingga sel-sel terpisah

dalam keadaan memadat, prosentase pemadatan sel terhadap volume darah semula dicatat

sebagai hasil px dalam vol%

Alat  dan bahan yang digunakan :

pipet kapiler / mikro kapiler dengan antikoagulan Heparin.

Sentrifuge mikro hematocrit

Skala pembacaan

Dempul

Cara Kerja

Isi darah ¾ pipet kapiler

Sumbat dengan  dempul

Pemusingan (16.000 rpm selama 3 – 5 menit)

Posisi dempul menghadap keluar   

Page 6: Anmal 13 B

Seimbang

Diulang jika

1.  Hemolisa

2. Darah keluar pipet

3. Hasil Ht > 50 vol %

Perhitungan

Hb      : Ht x 0.34

AE       : Ht x 120.000

AL       : BC x 10.000

2. Hematocrit Makro

Prinsip :

Darah dengan anticoagulant Na2EDTA dimasukkan ke dalam tabung wintobe kemudian

dipusing 3000 rpm selama 30 menit sehingga sel-sel terpisah dalam keadaan memadat,

prosentase pemadatan sel terhadap volume darah semula dicatat sebagai hasil px dalam

vol%

Cara Kerja :

Darah dengan antikoagulant dihomogenkan.

Masukkan darah kedalam tabung wintrobe dengan pipet pasteur hingga mencapai garis

tanda 100.

Dipusing selama 30 menit dengan kecepatan 3000 rpm.

Pembacaan Hasil :

Tinggi kolom eritrosit yang dibaca sebagai nilai hematokrit dan dinyatakan dalam vol%.

Tebalnya lapisan putih diatas eritrosit yang tersusun dari lekosit dan trombosit.

Lapisan ini disebut sebagai buffi coat dan dinyatakan dalam mm.

Warna kuning dari lapisan plaama yang disebut indek ikterik.

C. Leukosit

Page 7: Anmal 13 B

Leukosit merupakan komponen darah yang berperanan dalam memerangi infeksi

yang disebabkan oleh virus, bakteri, ataupun proses metabolik toksin, dll.

Nilai normal leukosit berkisar 4.000 - 10.000 sel/ul darah.

Penurunan kadar leukosit bisa ditemukan pada kasus penyakit akibat infeksi virus,

penyakit sumsum tulang, dll, sedangkan peningkatannya bisa ditemukan pada penyakit

infeksi bakteri, penyakit inflamasi kronis, perdarahan akut, leukemia, gagal ginjal, dll

Tujuan :

Untuk menghitung  jumlah leukosit dalam darah

Prinsip kerja :

darah yang telah di encerkan lalu di hitung jumlah leukosit dalam volume

pengenceran tertentu dengan cara mengalikan terhadap faktor perhitungan jumlah

leukosit dan di peroleh jumlah leukosit dalam satuan volume darah

Alat :

pipet thoma leukosit

kamar hitung (improved neubaure)

dek glass/cover glass

counter tally

tissue

mikroskop

Bahan pemeriksaan :

darah yang telah di beri EDTA

Reagen :

larutan turk

Cara kerja:

hisaplah darah dengan pipet thoma leukosit sampai tanda garis tanda 0,5 tepat

hapuslah kelebihan darah yang melekat pada bagian luar pipet

lau hisaplah larutan turk samapai tanda 11 (hati - hati jangan sampai terjadi gelembung

udara)

lalu kedua ujung pipet di tutup dengan menggunakan jari lalu kocok sampai darah dan

larutan turk homogen

Page 8: Anmal 13 B

letakkan kamar hitung (improved neubaure) dan kaca penutungnya / cover glass (supaya

kaca penutupmudah lengket pada bagian kedua tunggul di basahi dengan sedikit air)

lalu ambil pipet thoma tadi dan kocok kembalai, lalu buang kira - kira 3 - 4 tetes

tetesan selanjutnya di masukkan kedalam kamar hitung (improved neubaure) dan

diamkan sebentar

kemudian leukosit di hitung dalam 4 bidang besar dengan perbesaran lensa objektif 10x

dan 40x untuk memperjelas

D. Trombosit

Trombosit merupakan bagian dari sel darah yang berfungsi membantu dalam

proses pembekuan darah dan menjaga integritas vaskuler. Beberapa kelainan dalam

morfologi trombosit antara lain giant platelet (trombosit besar) dan platelet clumping

(trombosit bergerombol).

Nilai normal trombosit berkisar antara 150.000 - 400.000 sel/ul darah.

Trombosit yang tinggi disebut trombositosis dan sebagian orang biasanya tidak ada

keluhan. Trombosit yang rendah disebut trombositopenia, ini bisa ditemukan pada kasus

demam berdarah (DBD), Idiopatik Trombositopenia Purpura (ITP), supresi sumsum

tulang, dll.

Tujuan  :

Untuk mengetahui jumlah trombosit dan leukosit dalam lapang pandang

Prinsip kerja :

Darah di campur dengan reagen rees ecker kedalam pipet erytrosit sampai tanda 101.

Dilakukan dengan penambahan Magnesium Sulfat yang berfungsi sebagai pengenceran .

Alat :

Pipet eritrosit 

Bilik hitung  

Lancet 

reagen rees ecker dan Giemsa Mikroskop 

Magnesium sulfat

Page 9: Anmal 13 B

Kaca preparat Alkohol

Bahan pemeriksaan:

darah vena

darah kapiler

Cara kerja :

1.  Cara Langsung (Rees dan Ecker)

Isaplah larutan REES ECKER ke dalam pipet eritrosit samapi garis tanda “1″ dan

buanglah lagi cairan itu.

Isaplah darah sampai garis tanda “0,5″ dan cairan REES ECKER sampai garis tanda

“101″. Segeralah kocok selama 3 menit.

Teruskan tindakan seperti menghitung eritrosit dalam kamar hitung.

Biarkan kamar hitung yang telah terisi dalam sikap datar dengan deglass tertutup selama

10 menit agar trombosit mengendap

Hitunglah semua trombosit dalam seluruh bidang besar di tengah-tengah (1 mm kuadrat)

memakai lensa objektif besar.

Jumlah itu dikalikan 2.000 menghasilkan jumlah trombosit per ul darah.

2. Cara tidak langsung (Fonio)

Bersihkan ujung jari dengan alkohol dan biarkan kering lagi.

Taruhlah di atas ujung jari tersebut setetes besar larutan magnesium sulfat 14%.

Tusuklah ujung jari dengan lanset melalui tetesan lar magnesium sulfat tersebut.

Setelah jumlah darah keluar kurang lebih 1/4 jumlah larutan magnesium sulfat,

campurlah darah dengan magnesium sulfat tersebut.

Buatlah sedian hapus (dengan pewarnaan Giemsa)

Hitung jumlah trombosit yang dilihat bersama dengan 1.000 eritrosit.

Lakukanlah tindakan menghitung jumlah eritrosit per ul darah.

Perhitungkanlah jumlah trombosit per ul darah berdasarkan kedua angka itu.

E. Eritrosit

Page 10: Anmal 13 B

Eritrosit atau sel darah merah merupakan komponen darah yang paling banyak,

dan berfungsi sebagai pengangkut / pembawa oksigen dari paru-paru untuk diedarkan ke

seluruh tubuh dan membawa kardondioksida dari seluruh tubuh ke paru-paru.Nilai

normal eritrosit pada pria berkisar 4,7 juta - 6,1 juta sel/ul darah, sedangkan pada wanita

berkisar 4,2 juta - 5,4 juta sel/ul darah.Eritrosit yang tinggi bisa ditemukan pada kasus

hemokonsentrasi, PPOK (penyakit paru obstruksif kronik), gagal jantung kongestif,

perokok, preeklamsi, dll, sedangkan eritrosit yang rendah bisa ditemukan pada anemia,

leukemia, hipertiroid, penyakit sistemik seperti kanker dan lupus, dll.

Prinsip :

Darah diencerkan lalu dihitung jumlah eritrosit dalam volume tertentu dengan

mengalikan terhadap faktor perhitungan,sehingga diperoleh jumlah eritrosit dalam satuan

volume darah. Pengenceran darah dengan Hayem menyebabkan lisisnya sel selain

eritrosit dan trombosit, sehingga memudahkan pehitungan sel eritrosit , darah diencerkan

201x dan sel eritrosit dihitung pada 5 bidang kecil.

Bahan : Darah vena

Alat :

Mikroskop

Bilik hitung

Deck Glass

Transferpet 4 ml, dan 20 mikroliter

Tabung

Reagensia : Larutan Hayem

Cara Kerja :

Bilik hitung dan deck glass disiapkan dalam keadaan bersih.

Masukkan 4 ml reagen Hayem dalam tabung.

Ditambahkkan 20 mikroliter darah ke dalam tabung berisi larutan Hayem.

Page 11: Anmal 13 B

Tabung digojok agar larutan Hayem benar-benar melisiskan sel-sel selain eritrosit dan

trombosit.

Bilik hitung dengan kaca penutupnya diletakkan di atas bidang yang datar.

Larutan campuran (darah+Hayem) dipipet dengan pipet pasteur kemudian ujung pipet

disentuhkan dengan sudut 300 pada permukaan bilik hitung dengan menyinggung kaca

penutup. Biarkan bilik hitung terisi perlahan-lahan dengan daya kapilaritasnya sendiri.

Biarkan bilik hitung tersebut selama 2-3 menit supaya eritrosit dapat mengendap.

Sel-sel eritrosit yang terdapat pada 5 petak kecil (bagian tengah bilik hitung)

menggunakan mikroskop perbesaran 40X.

F. Indeks Eritrosit

Biasanya digunakan untuk membantu mendiagnosis penyebab anemia (Suatu

kondisi di mana ada terlalu sedikit sel darah merah). Indeks/nilai yang biasanya dipakai

antara lain : 

MCV (Mean Corpuscular Volume) atau Volume Eritrosit Rata-rata (VER), yaitu volume

rata-rata sebuah eritrosit yang dinyatakan dengan femtoliter (fl)

    MCV =  Hematokrit x 10

                Eritrosit

    Nilai normal = 82-92 fl

MCH  (Mean Corpuscular Hemoglobin) atau Hemoglobin Eritrosit Rata-Rata (HER),

yaitu banyaknya hemoglobin per eritrosit disebut dengan pikogram (pg)

     MCH = Hemoglobin x 10

                     Eritrosit

     Nilai normal = 27-31 pg

Page 12: Anmal 13 B

MCHC  (Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration) atau Konsentrasi Hemoglobin

Eritrosit Rata-rata (KHER), yaitu kadar hemoglobin yang didapt per eritrosit, dinyatakan

dengan persen (%) (satuan yang lebih tepat adalah “gr/dl”)

     MCHC = Hemoglobin x 100

                     Hematokrit

     Nilai normal = 32-37 % 

G. Laju Endap Darah

Laju Endap Darah atau Erithrocyte Sedimentation Rate (ESR) adalah kecepatan

sedimentasi eritrosit dalam darah yang belum membeku, dengan satuan mm/jam. LED

merupakan uji yang tidak spesifik. LED dijumpai meningkat selama proses inflamasi

akut, infeksi akut dan kronis, kerusakan jaringan (nekrosis), penyakit kolagen,

rheumatoid, malignansi, dan kondisi stress fisiologis (misalnya kehamilan).

International Commitee for Standardization in Hematology

(ICSH) merekomendasikan untuk menggunakan metode Westergreen dalam pemeriksaan

LED, hal ini dikarenakan panjang pipet Westergreen bisa dua kali panjang pipet

Wintrobe sehingga hasil LED yang sangat tinggi masih terdeteksi.

Nilai normal LED pada metode Westergreen : Laki-laki : 0 – 15 mm/jam

                                                                      Perempuan : 0 – 20 mm/jam  

H. Hitung Jenis Leukosit

Hitung jenis leukosit digunakan untuk mengetahui jumlah berbagai jenis leukosit.

Terdapat lima jenis leukosit, yang masing-masingnya memiliki fungsi yang khusus dalam

melawan patogen. Sel-sel itu adalah neutrofil, limfosit, monosit, eosinofil, dan basofil.

Hasil hitung jenis leukosit memberikan informasi yang lebih spesifik mengenai infeksi

dan proses penyakit.  Hitung jenis leukosit hanya menunjukkan jumlah relatif dari

masing-masing jenis sel. Untuk mendapatkan jumlah absolut dari masing-masing jenis sel

maka nilai relatif (%) dikalikan jumlah leukosit total dan hasilnya dinyatakan dalam

sel/μl.

Nilai normal untuk setiap sel :

Basophil : 0-1%

Page 13: Anmal 13 B

Eosinofil : 1-3%

Netrofil : 55-70%

Limfosit : 20-40%

Monosit : 2-8% 

e. Bagaimana cara pemeriksaan apusan darah tepi?2, 4

1. Letakkan objek gelas berisi darah dengan posisi mendatar diatas meja/permukaan

yang datar, tegak lurus terhadap badan pemeriksa.

2. Letakkan ujung jari telunjuk kiri diatas tanda identitas pasien untuk memfiksasi

objek gelas diatas meja

3. Dengan tangan kanan, letakkan objek gelas pendorong diatas tetesan darah kedua,

Buat sudut 45 derajat antara objek gelas yang berisi tetesan darah dan objek gelas

pendorong.

4. Biarkan darah menyebar keseluruh ujung gelas pendorong

5. Tarik gelas pendorong ke arah pemeriksa kira kira 5 mm, kemudian dorong kearah

depan dengan tetap mempertahankan sudut 45 derajat dan tidak pernah terlepas dari

objek gelas yang berisi tetesan darah

6. Apusan yang baik adalah apusan berbentuk lidah, rata dan makin mengecil diujung

7. Biarkan apusan ini mengering dalam suhu kamar.

8. Letakkan objek gelas berisi apusan darah yang sudah mengering diatas rak objek gelas.

9. Celup apusan darah tipis kedalam larutan metanol untuk memfiksasi eritrosit.

Biarkan mengering.

10. Tetesi objek gelas dengan larutan giemsa 3% dan biarkan selama 30 menit.

11. Siram dengan air mengalir sampai bersih.

12. Setelah bersih letakkan dalam keadaan miring dan biarkan mengering.

13. Lihat kaca objek dengan lensa objektif 10 kali. 14. Jika sudah fokus, tetes preparat dengan satu tetes minyak emersi

Page 14: Anmal 13 B

15. Ganti lensa dengan lensa objektif 100 kali dan putarlah mikrometer sampai fokus

dimana akan nampak tampak latar belakang yang bersih dan

16. Lakukan pemeriksaan pada 100 lapangan pandang dan catatlah apa yang ditemukan

17. Untuk mencegah pemeriksaan dilakukan pada 2x pada lapangan pandang yang sama,

lakukan pemeriksaa dengan metode zig zag.

18. Untuk menyatakan negatif, pemeriksaan apusan darah dilakukan sebanyak 3 dengan

rentang waktu minimal 6 jam.

f. Bagaimana Gold Standard dari anemia mikrositik hipokrom defisiensi Fe?13, 2

1. Kadar hemoglobin dan indeks eritrosit : terjadi penurunan kadar hemoglobin mulai dari ringan sampai berat. MCV, MCHC, dan MCH menurun. MCV < 70 fl hanya didapatkan pada anemia defisiensi besi dan thalassemia mayor. RDW meningkat yang menandakan anisositosis. Kadar hemoglobin sering turun sangat rendah, tanpa menimbulkan gejala anemia yang mencolok karena anemia timbul perlahan-lahan. Apusan darah menunjukkan hipokromik mikrositer; anisositosis, poikilositosis, anulosit, sel pensil, kadang-kadang sel target. Leukosit dan trombosit normal. Retikulosit redah.

2. Kadar besi serum menurun <50 mg/dl, TIBC meningkat >350 mg/dl, dan saturasi transferin <15 µg/dl, ada juga <12 µg/dl.

3. Kadar serum ferritin <20µg/dl.4. Protoporferitin eritrosit meningkat5. Sumsum tulang : menunjukkan heperplasia normoblastik.46. Kadar reseptor transferin meningkat pada defisiensi besi, normal pada anemia akibat

penyakit kronik dan thalassemia.7. Pengecatan besi sumsum tulang dengan biru prusia manunjukkan cadangan besi yang

negative.

g. Apa diagnosis dari kasus ini?2, 4

Anemia defisiensi besi karena didapatkan pemeriksaan fisik berupa cheilitis, atrofi papil lidah, dan koilonychia. Pemeriksaan laboratorium sesuai dengan Gold Standart mencirikan anemia defisiensi besi karena terdapat penurunan kadar hemoglobin, MCV, MCH, dan MCHC; kadar besi serum menurun <50 mg/dl, TIBC meningkat >350 mg/dl, dan kadar serum ferritin <20µg/dl; dan apusan darah menunjukkan hipokromik mikrositer; anisositosis, poikilositosis, anulosit, sel pensil, kadang-kadang sel target.

DAFTAR PUSTAKA

Page 15: Anmal 13 B

ACADEMIA. Pemeriksaan Darah Lengkap. [Online] Tersedia di: https://www.academia.edu/7210331/PEMERIKSAAN_DARAH_LENGKAP. [Diakses pada: 25 November 2015].

Bakta, I Made. (2012). Hematologi Klinik Ringkas. Jakarta: EGC.

KALBE. Promag. [Online] Tersedia di: http://id.kalbe.co.id/ProdukdanJasa/ProdukKesehatan/ProdukAZ/tabid/403/ID/728/PROMAG.aspx. [Diakses pada: 25 November 2015].