Anestesi Lokal Lidokain
-
Upload
clarissa-pamudji -
Category
Documents
-
view
168 -
download
2
description
Transcript of Anestesi Lokal Lidokain
Anestesi Lokal Lidokain
Anestetik lokal atau zat-zat penghalang rasa adalah obat yang pada penggunaan lokal
merintangi secara reversibel penerusan impus-impuls saraf ke sistem saraf pusat dan
demikian menghilangkan rasa nyeri, gatal-gatal, rasa panas, atau dingin. Anestetik lokal
pertama adalah kokain, yaitu suatu alkaloid yang diperoleh dari daun suatu tumbuhan
alang-alang di pegunungan Andes (Peru), yang pertama kali digunakan sebagai penghilang
rasa nyeri pada pengobatan mata, kemudian pada kedokteran gigi. Sejak tahun 1892
dikembangkan anestetik lokal secara sintesis dan ditemukan prokain dan benzokain pada
tahun 1905, yang disusul oleh banyak derivat lain seperti tetrakain, butkain, dan chincokain.
Kemudian muncul anestetik lokal seperti lidokain (1947), mepivakain (1957), prilokain
(1963), dan bupivakain (1967).
Lidokain adalah derivat asetanilida yang merupakan obat pilihan utama untuk anestesi
permukaan maupun infiltrasi. Lidokain adalah anestetik lokal kuat yang digunakan secara
luas dengan pemberian topikal dan suntikan. Anestesi terjadi lebih cepat, lebih kuat, lebih
lama, dan lebih ekstensif daripada yang ditimbulkan oleh prokain.
Lidokain ialah obat anestesi lokal yang banyak digunakan dalam bidang kedokteran oleh
karena mempunyai awitan kerja yang lebih cepat dan bekerja lebih stabil dibandingkan
dengan obat – obat anestesi lokal lainnya. Obat ini mempunyai kemampuan untuk
menghambat konduksi di sepanjang serabut saraf secara reversibel, baik serabut saraf
sensorik, motorik, maupun otonom.Kerja obat tersebut dapat dipakai secara klinis untuk
menyekat rasa sakit dari – atau impuls vasokonstriktor menuju daerah tubuh tertentu.
Lidokain mampu melewati sawar darah otak dan diserap secara cepat dari tempat injeksi.
Dalam hepar, lidokain diubah menjadi metabolit yang lebih larut dalam air dan disekresikan
ke dalam urin. Absorbsi dari lidokain dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain tempat
injeksi, dosis obat, adanya vasokonstriktor, ikatan obat – jaringan, dan karakter
fisikokimianya.
Apoteker sebagai drug informer dalam hal ini dapat membantu dalam penggunaan lidokain
sebagai anestetik lokal, memberikan informasi dan konseling serta membantu dalam
pencatatan untuk pelaporan.
Anestetik Lokal
Absorpsi anestetik lokal yang diinjeksikan dari tempat pemberian dimodifikasi oleh beberapa
faktor, meliputi dosis, daerah injeksi, ikatan obat jaringan, adanya senyawa yang
menyebabkan vasokonstriksi dan karateristik fisiko kimia obat yang bersangkutan.
Penggunaan anestetik lokal pada daerah-daerah yang sangat kaya pembuluh darah
misalnya mukosa trakea menyebabkan absorpsi yang lebih cepat dan menghasilkan kadar
obat dalam darah yang tinggi dari jika anestetik lokal tersebut diinjeksikan ke daerah yang
miskin pembuluh darah misalnya tendon. Untuk anestesi regional yang meliputi penyekatan
saraf besar, kadar anestetik lokal maksimum di dalam darah akan menurun sesuai dengan
tempat pemberian sesuai dengan tingkatan sebagai berikut : interkostal (tertinggi) > kaudal
> epidural > pleksus brakhialis > nervus skiatikus (terendah).
Anestetik lokal golongan amida seperti lidokain didistribusikan secara luas di dalam tubuh
setelah pemberian bolus intravena. Adanya kenyataan bahwa sekuestrasi terjadi pada
tempat penimbunan, kemungkinan jaringan lemak. Setelah fase distribusi permulaan yang
sangat cepat, yang menunjukkan adanya ambilan menuju organ-organ yang kaya pembuluh
darah misalnya otak, hati, ginjal dan jantung maka fase distribusi yang lebih lambat terjadi
dengan adanya ambilan menuju jaringan-jaringan yang mendapatkan perfusi aliran darah
sedang, seperti otot dan usus.
Anestesi lokal diubah di dalam hati atau plasma menjadi metabolit-metabolit yang larut air,
kemudian diekskresikan dalam urin. Oleh karena anestetika lokal dalam bentuk yang tidak
bermuatan berdifusi dengan cepat melalui lipid, maka sedikit sekali atau tidak sama sekali
dari bentuk netral yang akan diekskresi dalam urin. Pengasaman urin akan meningkatkan
ionisasi dari basa tersier menjadi bentuk bermuatan yang lebih larut air, yang lebih mudah
diekskresi karena tidak mudah mengalami reabsorpsi oleh tubulus ginjal.
Mekanisme Kerja Anestetik Lokal
Anestesi lokal mengganggu fungsi saluran ion di dalam membran sel neuron mencegah
transmisi potensial aksi saraf. Hal ini diduga terjadi melalui pengikatan spesifik dari molekul
anestesi lokal (dalam bentuk terionisasi mereka) untuk saluran natrium, menahan mereka
dalam keadaan tidak aktif sehingga depolarisasi lebih lanjut dapat terjadi. Efek ini dimediasi
dari dalam sel, sehingga anestesi lokal harus melintasi membran sel sebelum dapat
mengerahkan efeknya. Mekanisme kedua juga berpikir untuk beroperasi, melibatkan
gangguan fungsi saluran ion oleh penggabungan molekul anestesi lokal ke dalam membran
sel (teori ekspansi membran). Ini adalah pemikiran yang akan dimediasi terutama oleh
bentuk serikat bertindak dari luar neuron. Serat saraf berbeda dalam kepekaan mereka
untuk anestesi lokal. Serabut saraf kecil lebih sensitif dari serabut saraf besar sementara
serat myelinated diblokir sebelum serat non-myelinated dari diameter yang sama. Dengan
demikian hilangnya fungsi saraf sebagai hasil hilangnya rasa sakit, temperatur, sentuhan,
proprioception, dan kemudian otot rangka. Inilah sebabnya mengapa orang masih dapat
merasakan sentuhan tetapi tidak sakit saat menggunakan anestesi lokal.
LIDOCAINE
Lidocaine (XYLOCAINE, dan lain-lain), yang diperkenalkan pada tahun 1948, sekarang
merupakan anestesik lokal yang paling banyak digunakan dalam bidang kedokteran dan
kedokteran gigi. Merupakan anestetika lokal yang berguna untuk infiltrasi dan memblokir
syaraf (nerve block).
Aksi Farmakologi
Lidokain cepat menghasilkan, lebih intens, lebih tahan lama dan merupakan anastesi lebih
luas daripada prokain dengan konsentrasi yang sama. Tidak seperti prokain, senyawa ini
merupakan suatu senyawa aminoetilamida dan merupakan anggota prototipikal golongan
anestetik lokal amida. Lidokain adalah pilihan alternatif untuk individual yang sensitif
terhadap anestesi lokal tipe ester. Lidokain digunakan pada perawatan ventricular cardiac
arrhytmias dan tahanan jantung dengan fibrilasi ventrikular, khususnya dengan iskemia
akut, tetapi tidak digunakan pada perawatan atrial arrhytmia.
Farmakodinamik
Lidokain di absorbsi secara cepat setelah pemberian parenteral serta dari saluran
gastrointestinal dan pernafasan. Walaupun senyawa ini efektif jika digunakan tanpa
vasokonstriktor, dengan adanya epinephrine menurunkan laju absorbsinya, sehingga
toksisitasnya menurun dan lama kerjanya diperpanjang. Disamping sediaan untuk injeksi,
tersedia sistem pengantaran obat bebas jarum (needle-free drug-delivery system) untuk
larutan dari lidocaine dan epinephrine (IONTOCAINE). Sistem ini secara umum digunakan
untuk prosedur dermal dan menghasilkan anestesi sampai kedalaman 10 mm.
Lidocaine bagian transdermal (LIDODERM) digunakan untuk nyeri yang berhubungan
dengan postherpetic neuralgia. Kombinasi dari lidocaine (2.59%) and prilocaine (2.5%)
digunakan sebagai anestesi sebelum venipuncture, skin graft harvesting, dan infiltrasi dari
anestesi ke dalam genitalia.
Lidocaine didealkylasi pada hati oleh CYPs menjadi monoethylglycine xylidide dan glycine
xylidide, yang dapat dimetabolisme lebih lanjut menjadi monoethylglycine dan xylidide.
Keduanya, monoethylglycine xylidide dan glycine xylidide menahan aktivitas anastesi lokal.
Pada manusia, sekitar 75% dari xylidide diekskresikan lewat urin sebagai metabolit lebih
lanjut 4-hydroxy-2, 6-dimethylaniline.
Toksisitas
Efek samping dari lidokain diperlihatkan dengan adanya peningkatan dosis diantaranya
mengantuk, tinnitus, dysgeusia, pusing, dan kejang (berkedut). Jika dosis meningkat, akan
terjadi serangan jantung, koma, serta depresi dan henti pernafasan. Depresi kardiovaskular
yang signifikan secara klinik biasanya terjadi pada level serum lidocaine yang menghasilkan
efek SSP yang nyata. Metabolit dari monoethylglycine xylidide dan glycine xylidide dapat
berperan pada beberapa efek samping tersebut.
Penggunaan Klinik
Lidokain memiliki indeks terapi yang luas dari penggunaan klinik sebagai anestesi lokal ; ini
digunakan pada sebahagian besar aplikasi ketika diperlukan anestesi lokal dari durasi
tingkat menengah. Lidocain sering digunakan sebagai agen antiarrhytmia.
Inkompabilitas
Lidokain dilaporkan inkompatibel dengan larutan amfoterisin B, na Sulfadiazin, na
metohexital, na fenitoin dan na cefazolin.
Efek samping
1. Pada SSP
Adanya reaksi psikotik dilaporkan terjadi pada 6 pasien dengan pemberian lidokain IV untuk
pengobatan penyakit jantung. Pada kasus lain pasien mengalami gejala ataxia serebral
setelah penggunaan lidokain topikal untuk endoskopi.
2. Pada kulit
Eritema dan pigmentasi pada bibir atas terjadi pada anak-anak setelah infiltrasi dental lokal
dari lidokain. Eritema juga terjadi setelah pemberian topikal pada beberapa formula lidokain
seperti transdermal patch.
3. Kehamilan
Efek samping serius dari anestesi epidural jarang terjadi tetapi lidokain mungkin
memberikan efek transient pada sistem auditory neonatal.
PERHATIAN
Sebagai anestesi lokal
Umumnya lidokain tidak diberikan pada pasien yang hipovolaemia, dan seharusnya menjadi
perhatian pada jika digunakan pada pasien dengan gagal jantung kongestif, bradikardi atau
depresi pernapasan. Lidokain dimetabolisme dihati dan harus diperhatikan pemberian pada
pasien yang mengalami kerusakan hati. T1/2 lidokain mungkin diperpanjang pada kondisi
kurangnya aliran darah hati seperti gagal jantung atau gagal sirkulasi. Metabolit lidokain
mungkin berakumulasi dengan pasien yang mengalami kerusakan ginjal. Injeksi IM lidokain
mungkin meningkatkan konsentrasi kreatinin fosfokinase yang dapat mengganggu diagnosa
dari Infark myocard akut.
Ibu menyusui
Tidak ditemukan efek samping pada bayi yang ibunya menggunakan lidokain.
Kerusakan serebrovaskular
Lidokain 5 mg/kg infus IV sekitar 30 menit menyebabkan berkurangnya aliran darah otak
sebanyak 12% dan akan kembali normal dalam 60 menit. Aliran darah otak pada pasien
dengan diabetes lebih rendah dari pada orang yang sehat tetapi kurang berefek dengan
infus lidokain, terjadi penurunan reaktivitas serebrovaskular.
Gangguan ginjal
Farmakokinetik lidokain dan metabolitnya monoetilglisinlidid tidak berefek pada pasien
dengan gangguan ginjal tetapi akumilasinya terjadi selama infus 12 jam atau lebih.
Merokok
Efek merokok terhadap lidokain belum jelas. Penelitian pada beberapa pasien menunjukkan
penurunan bioavailabilitas sistemik.
INTERAKSI
Klirens lidokain dapat berkurang oleh propranolol dan simetidin. Efek depresi jantung
lidokain bersifat aditif dengan beberapa beta bloker dan antiaritmia. Efek aditif kardiak
dapat terjadi ketika lidokain diberikan dengan fenitoin IV. Bagaimanapun penggunaan
jangka panjang fenitoin dan penginduksi enzim lainnya dapat meningkatkan pemberian
dosis lidokain. Hipokalemia terjadi pada penggunaan lidokain dengan asetazolamid, diuretik
loop, dan antagonis tiazid.
Antiaritmia
Toksisitas lidokain muncul pada penggunaan sediaan oral mengandung lidokain pada pasien
yang mendapatkan mexiletin.
Antiepilepsi
Studi pada subjek sehat dan pasien epilepsi menunjukkan bahwa penggunaan lama dari
obat fenitoin atau barbiturat dapat meningkatkan pemberian dosis lidokain karena induksi
enzim mikrosomal. Fenitoin juga dapat meningkatkan konsentrasi plasma dari α1-acid
glycoprotein dan hal tersebut mengurangi konsentrasi obat bebas lidokain dalam plasma.
Efek depresi kardiak lidokain sangat berbahaya dengan adanya fenitoin IV.
Beta blockers
Peningkatan signifikan konsentrasi lidokain dalam plasma terjadi dengan propranolol,karena
mengurangi klirens lidokain dari plasma. Interaksi sama terjadi pada nadolol dan metoprolol
meskipun pada beberapa studi metoprolol tidak mempengaruhi farmakokinetik lidokain.
Antagonis H2
Simetidine mengurangi metabolisme hepatik lidokain. Juga dapat mengurangi klirens
lidokain karena penurunan aliran darah hepatik. Peningkatan signifikan dari konsentrasi
lidokain dalam plasma telah dilaporkan.
Anestesi Lokal
Bupivacin dapat mengurangi jumlah lidokain yang berikatan pada α1-acid glycoprotein.
PENGGUNAAN
Lidokain digunakan pada pemberian injeksi, seperti pada sediaan yang mengandung
kortikosteroid, untuk menghilangkan rasa sakit, rasa gatal, dan iritasi lokal lainnya. Lidokain
sodium juga digunakan pada injeksi intramuskular dari beberapa antibakterial untuk
mengurangi rasa sakit pada saat injeksi.
Lidokain juga merupakan obat antiaritmik golongan Ib yang digunakan pada pengobatan
aritmia ventrikular, terutama setelah infark miokard. Lidokain juga tersedia dalam infus
intravena untuk pengobatan epilepsi yang sulit dikendalikan.
Penggunaan dosis dari lidokain hidroklorida pada anestetik lokal bergantung pada tempat
injeksi dan prosedur penggunaan. Dosis penggunaan lidokain secara spesifik untuk
individual tidak selalu tersedia pada UK, meskipun produk dari US sering menyediakan
informasi tentang penggunaannya. Ketika diberikan dengan adrenalin, dosis maksimum
lidokain yang disarankan adalah 500 mg; tanpa adrenalin yang direkomendasikan oleh UK
adalah 200 mg dan USA 300 mg, kecuali pada anestesi pada spinal. Larutan Lidocaine HCl
mengandung adrenalin 1 dalam 200.000 digunakan untuk infiltrasi anestetik dan memblok
nervus termasuk blok epidural. Konsentrasi tinggi dari adrenalin jarang dibutuhkan, kecuali
pada dokter gigi. Sedangkan larutan lidokain HCL dengan adrenalin 1 dalam 80.000 banyak
digunakan. Dosis seharusnya dikurangi pada anak-anak, orang tua dan pasien yang lemah.
Dosis percobaan,biasanya dengan adrenalin, seharusnya diberikan sebelum memulai blok
epidural untuk mendeteksi dosis intravaskular yang kurang hati-hati atau dosis subaraknoid.
Berikut ini dosis yang direkomendasikan untuk penatalaksanaan anestesi lokal secara
individu di USA :
Untuk anestesi infiltrasi perkutan, 5 sampai 300 mg ( 1 dalam 60 mL dari 0,5% larutan,
atau 0,5 sampai 30 mL dari 1% larutan).
Dosis untuk memblok saraf perifer tergantung oleh rute penggunaan. Untuk memblok
plexus brankial 225 sampai 300 mg (15 sampai 20 mL) dalam larutan 1,5%.
Untuk memblok saraf simpatis larutan 1% direkomendasikan. Dosis 50 mg(5 mL) untuk
blok servical dan 50 sampai 100mg (5 sampai 10 mL) untuk blok lumbal.
Untuk anestesi epidural 2 sampai 3 mL larutan dibutuhkan. Untuk anestesi epidural
lanjutan,dosis maksimum sebaiknya tidak diulangi terus-menerus lebih dari 90 menit.
Larutan hiperbarik 1,5% atau 5% lidokain HCL dalam glukosa 7,5% tersedia untuk
anestesi spinal ; adrenalin tidak bisa digunakan. Dosis sampai 75 mg (1,5 mL) dalam
larutan 5% digunakan dalam operasi caesar. Dan 75 sampai 100 mg (1,5 sampai 2 mL)
untuk prosedur operasi lainnya.
Untuk anestesi regional IV larutan 0,5% tanpa adrenalin dapat digunakan dalam dosis
50 sampai 300 mg (10 sampai 60 mL) ; dosis maksimum 4 mg/kg direkomendasikan
untuk dewasa.
Lidokain juga dapat digunakan dalam berbagai jenia formulasi anestesi permukaan.
Lidokain salep digunakan untuk anestesi pada kulit dan membran mukosa dengan dosis
yang direkomendasikan sebesar 20 g dalam 5% salep (setara 1 g lidokain basa) dalam
24 jam.
Gels digunaan untuk anestesi pada saluran kemih dan dosisnya bermacam-macam tiap
negara. Di UK diberikan dosis 2% gel.
Larutan topikal digunakan untuk anestesi permukaan dari membran mukosa mulut,
tenggorokan, dan saluran kemih atas. Untuk mulut dan tenggorokan digunakan larutan
2%, dapat ditingkatkan 300 mg (15mL). Untuk sakit faringeal obat kumur dibutuhkan,
tidak lebih dari 3 jam sekali. Dosis yang direkomendasikan di USA untuk larutan oral
topikal adalah 2,4 g. Lidokain dalam konsentrasi 10% digunakan sebagai spray untuk
mencegah sakit pada membran mukosa.
Lidokain digunakan secara rektal sebagai supositoria, spray, salep, dan krim untuk
mengobati hemoroid dan kondisi perianal lainnya.
Tetes mata mengandung lidokain HCL 4% dengan fluoresin.
Penggunaan pada Aritmia
Untuk pengobatan aritmia ventrikular lidokain diberikan secara IV sebagai lidokain HCl.
Untuk dewasa, dosis biasanya sekitar 1 sampai 1,5 mg/kg dapat diberikan dan diulangi
sampai 3 mg/kg.
Lidokain juga digunakan untuk aritmia ventrikular lainnya pada pasien dengan kondisi yang
kurang stabil. Infus IV lanjutan biasa direkomendasikan setelah dosis awal sekitar 1 sampai
4 mg/menit. Jarang dibutuhkan infus lanjutan lebih lama dari 24 jam. Pada situasi
gawat,lidokain HCl diberikan sebagai injeksi IM 300mgdiulangi bila perlu setelah 60 sampai
90menit.
DAFTAR PUSTAKA
1. Catterall w & Mackie K. Anestetik lokal. Di dalam : Goodman & Gilman, editor. Dasar
Farmakologi Terapi. Ed.10, vol.1.
2. Katzung BG & Miller RD. Anestetik Lokal. Di dalam : Katzung BG, editor. Farmakologi
Dasar dan Klinik. Ed. 8, vol.2. Salemba Medika. Jakarta. 2002. Hal.162-163
3. Martindale. The Complete Drug Reference. 35th ed. Pharmaceutical Press, London.
2007. Available as compiled HTML file, e-book
4. Ganiswarna. S. A. Farmakologi dan Terapi. Edisi IV. Bagian Farmakologi Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 2005. Hal.332
5. Tan HT dan Rahardja K. Obat-obat penting. Ed. 5. Kelompok Gramedia. Jakarta. 2002.
hal. 308,311