Anemia Hemolitik Autoimun
-
Upload
herdiko-shalatin -
Category
Documents
-
view
88 -
download
9
Transcript of Anemia Hemolitik Autoimun
Anemia Hemolitik Autoimun
Tria Sefty MaidinaI1A009055
Pembimbing:DR. dr. M. Darwin P., Sp.PD
Pendahuluan Anemia Hemolitik Autoimun/
Autoimmune Haemolytic Anemia (AIHA) Penyakit yang jarang ditemukan
Dapat disebabkan penyakit lain Dan dapat menyebabkan penyakit lain
Definisi
Etiologi
Patofisiologi
Patofisiologi
Patofisiologi
Diagnosis Klinis
Tanda umum anemia Pucat Lelah Nafas pendek Palpitasi
Ikterik Sianosis
Diagnosis
Terapi Tranfusi dicegah
Kecuali Anemia berat denga gejala klinis Dengan pemantauan ketat
Fungsi jantung, renal dan diuresis
Sebaiknya menunggu hasil imunohematolog dulu
Jika AIHA sekunder, dahulukan tangani penyebabnya
Terapi WA-AIHA
Transfusi Produk darah harus sesuai dengan
penerima Antigen, minimal Rhesus dan Kell Antibodi/alloantibodi dicegah Komplemen harus sesuai sehingga tidak
memicu Ab dan allo-Ab Jika mungkin produk tidak memiliki antigen
Terapi• WA-AIHA
– Steroid• Fungsi – Menurunkan auto antibodi sel B– Menurunkan kepadatan reseptor gamma-Fc sel fagosit– Memicu remisi lengkap dan parsial
• Dosis– Mulai 1mg/kgBB/hari– Tap off perlahan, sesuai klinis– Turunkan sampai 20mg/hr dalam 2 minggu– Hb stabil, turunkan sampai 10mg/hr– Dapat dihentikan setelah 2 minggu
Terapi WA-AIHA
Steroid Mencegah komplikasi steroid
Diabetes karena steroid → pantau GDS Osteoporosis → terapi profilaksis Psikologis (agitasi, tdk bisa mengendalikan diri,
psikosis) → turunkan dosis atau hentikan
Terapi• WA-AIHA
– Obat sitotoksik• Azhathioprin (100-150mg/hari)• Siklofosfamid (100mg/hr)→ supresi sumsum tulang• Vincristine• Siklosporin atau mikofenolat-mofetil
– Splenektomi• 50% anemia stabil, 20% remisi dan bahkan sembuh• Laparoskopi lebih aman daripada laparotomi• Risiko infeksi ↑• Vaksin sangat membantu ↓ risiko infeksi
Terapi WA-AIHA
Anti-C20 antbodi Rituximab
20-70% remisi komplit Komplikasi jarang namun fatal
Seperti, leukoensefalopati multifokal progresif Jika terapi ini gagal → splenektomi, namun
vaksinasi bakteri enkapsul tidak efektif setelah terapi rituximab
Terapi WA-AIHA
Imunoglobulin 80% memperbaiki anemia sementara Kerjanya menurunkan pengrusakan sel
darah merah oleh lien
Terapi CA-AIHA
“JAGA TETAP HANGAT”, Sarung tangan, kaos kaki dan sepatu hangat
Tranfusi Jaga suhu 37°C, pantau fungsi vital
Steroid kurang efektif Penggunaan sitotoksik sama halnya dengan WA-
AIHA Tidak ada peran splenektomi Pemberian gammaglobulin dianjurkan Respon (+) 40-50% pada pemberian rutiximab Plasmapharesis, namun sulit
Komplikasi Tromboembolisme
Tromboemboli vena episodik Gangguan Limfoproliferatif
Risiko 4x lipat terkena leukimia limfositik kronik
Limfoma ↑ Limfoma sel T ↑ Limfoma zona margin 2-3x lipat ↑ limfoma non hodgkin sel B
Prognosis
Kesimpulan
TERIMA KASIH