Anemia

5
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN ANEMIA OLEH : NI MADE DESY PARIANI NIM: 15. 901.1224 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALIPROGRAM STUDI PROFESI NERS T.A 2015

description

laporan pendahuluan asuhan keperawatan anemia secara umum anemia aplastik, anemia pernisiosa anemia

Transcript of Anemia

Page 1: Anemia

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN

ANEMIA

OLEH :

NI MADE DESY PARIANI

NIM: 15. 901.1224

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALIPROGRAM STUDI PROFESI NERS

T.A 2015

Page 2: Anemia

A. KONSEP DASAR PENYAKIT

1. Pengertian

Aanemia adalah kondisi dimana masa eritrosit dan masa hemoglobin yang beredar tidak memenuhi fungsinya untuk memenuhi kebutuhan oksigenbagi jaringan tubuh (Handayani, 2008).

Anemia adalah kekurangan darah yang bermanifestasi pada jumlah eritrosit dan hematokrit (Baradero, 2008)

Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan komponen darah, elemen tak adekuat atau kurangnya nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah, yang mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah (Rodak, 2009)

Anemia adalah berkurangnya hingga di bawah nilai normal sel darah merah, kualitas hemoglobin dan volume packed red bloods cells (hematokrit) per 100 ml darah (Price, 2006 : 256).

Anemia dapat disimpulkan sebagai suatu kondisi kekurangan sel darah merah yang bermanifestasi pada rendahnya HB dan hematokrit sehingga kebutuhan Oksigen untuk jaringan tidak terpenuhi.

2. Epidemiologi

3. Etiologi

a. Penurunan kecepatan eritropoiesis (kegagalan dalam pembentukan atau

produksi seldarah merah oleh sumsum tulang

b. Kehilangan darah berlebih. Hal ini dapat berupa perdarahan baik terbuka

ataupun tidak misal pada kecelakaan dengan perdarahan, tindakan

pembedahan besar, menstruasi

c. Defisiensi kandungan hemoglobin dalam eritrosit.

4. Patofisiologi

5. Klasifikasi

a. Anemia gizi defisiensi dalam diet suatu faktor yang diperlukan untuk

eritropoiesis.

b. Anemia pernisiosa ketidakmampuan saluran pencernaan menyerap vitamin

B12 dalam jumlah adekuat.

Page 3: Anemia

c. Anemia aplastik à kegagalan sumsum tulang untuk mengahasilkan sel

darah merah dalam jumlah yang adekuat, walaupun selama bahan yang

diperlukan untuk eritropoiesis tersedia.

d. Anemia ginjal disebabkan oleh penyakit ginjal karena eritropoietin dari

ginjal adalah stimulus utama untuk mendorong eritropoiesis, sekresi

eritropoietin yang tidak adekuat akibat penyakit ginjal menyebabkan

gangguan produksi sel darah merahà anemia

e. Anemia hemoragik à hilangnya darah dalam jumlah bermakna.

f. Anemia hemolitik à pecahnya eritrosit yang bersirkulasi dalam jumlah

besar.

6. Gejala Klinis

7. Pemeriksaan Fisik

8. Penatalaksanaan

9. Pemeriksaan Diagnostik/ Penunjang

mm

10. Kriteria Diagnosis

nn Untuk memenuhi definisi anemia, maka perlu ditetapkan batas hemoglobin atau hematokrit yang dianggap sudah terjadi anemia. Batas tersebut sangat dipengaruhi oleh usia,jenis kelamin,dan ketinggian tempat tinggal dari permukaan laut.           Batasan yang umum dipengaruhi adalah kriteria WHO pada tahun 1968.Dinyatakan sebagai anemia bila tedapat nilai dengan criteria sebagai berikut:

No Jenis kelamin/ usia Kadar hemoglobin1 laki-laki Hb <13gr/dl2 perempuan dewasa tidak hamil   Hb <12gr/dl3 Perempuan     Hb <11gr/dl4 Anak usia  6-14 tahun      Hb <12gr/dl5 Anak usia 6 bulan-6 tahun       Hb <11gr/dl

       Untuk kriteria anemia di klinik, rumah sakit,atau praktik klinik pada umumnya dinyatakan anemia bila terdapat nilai sebagai berikut.                  1. Hb <10gr/dl                  2. Hematokrit <30%                  3. Eritrosit <2,8juta

Page 4: Anemia

            Pasien dalam kasus menderita anemia akibat defisiensi besi, padahal tingkat kebutuhan besi (Fe) meningkat dalam masa pertumbuhan. Akibat kurangnya asupan zat gizi berupa besi yang penting dalam proses hemopoiesis ini menimbulkan konsekuensi berbagai gejala klinis yang dialami oleh pasien tersebut. Dalam laporan ini, penulis membahas perbandingan berbagai jenis anemia, namun lebih fokus difokuskan kepada anemia defisiensi besi.1. Kadar Hb.Kadar Hb <10g/dl. Konsentrasi hemoglobin eritrosit rata-rata <

32% (normal: 32-37%), leukosit dan trombosit normal, serum iron merendah,

iron binding capacity meningkat.

2. Kelainan laborat sederhana untuk masing-masing tipe anemia :

a. Anemia defisiensi asam folat : makro/megalositosis

b. Anemia hemolitik : retikulosit meninggi, bilirubin indirek dan total naik,

urobilinuria.

c. Anemia aplastik : trombositopeni, granulositopeni, pansitopenia, sel

patologik darah tepi ditemukan pada anemia aplastik karena keganasan.

11. Prognosis

12. Komplikasi

Cardiomegalyb.      Congestive heart failurec.       Gastritis