Anemia

2
Anemia seringkali ditemukan pada pasien keganasan dan terjadi pada lebih dari 40% kasus keganasan. Anemia sendiri disebabkan oleh beberapa hal yaitu kehilangan sel darah, meningkatnya penghancuran sel darah merah dan menurunnya produksi sel darah merah. Ketiga mekanisme ini sangat erat hubungannya dan anemia pada pasien keganasan disebabkan oleh multifaktorial. Sel kanker sendiri dapat menyebabkan anemia dengan cara menekan proses hematopoesis pada sumsum tulang belakang atau dengan cara meningkatnya produksi sitokin inflamasi sehingga menyebabkan sekuestrasi besi, dan akibatnya produksi sel darah merah berkurang. Cancer-induced Anemia Anemia pada keganasan disebabkan karena ketidakseimbangan antara GATA-1 (Globulin Transcription Factor-1), GATA 2 (Globulin Transcription Factor-1), dan TNF alfa. TNF-alfa menghambat produksi hemoglobin dengan cara mengrangi regulasi GATA-1 dan memengaruhi proses eritropoesis. TNF-alfa akan menyebabkan penurunan produksi FOG-1, yang merupakan co-aktivator GATA-1. Secara tidak langsung, TNF-alfa juga akan menghambat proliferasi progenitor sel darah merah dan menghambat GATA-2 juga menyebabkan supresi pada produksi eritropoetin. Selain itu, sitokin proinflamasi lain seperti IL-6, IL1, dan interferon γ juga menghambat prekursor eritroid. Pada proses peradangan yang terjadi pada kanker, IL-6 juga akan menyebabkan hepar memproduksi hepsidin. Hepsidin akan menurunkan ambilan besi dari usus dan menghambat masukan besi ke sumsum tulang. Selain itu, pada pasien anemia dengan penyebab apapun sebaiknya dipikirkan juga keadaan lain seperti defisiensi asam folat, vitamin B12, dll. Chemotheraphy-induced anemia Beberapa jenis kemoterapi juga menyebabkan anemia dengan memengaruhi hematopoesis. Selain itu, efek nefrotoksik pada beberapa agen sitotoksik sperti garam platinum menyebabkan penurunan produksi eritropoetin di ginjal. Efek mielosupresif dari agen sitotoksik akan berakumulasi pada saat kemoterapi terutama pada siklus baru kemoterapi.

description

Materi Anemia Untuk kedokteran

Transcript of Anemia

Anemia seringkali ditemukan pada pasien keganasan dan terjadi pada lebih dari 40% kasus keganasan. Anemia sendiri disebabkan oleh beberapa hal yaitu kehilangan sel darah, meningkatnya penghancuran sel darah merah dan menurunnya produksi sel darah merah. Ketiga mekanisme ini sangat erat hubungannya dan anemia pada pasien keganasan disebabkan oleh multifaktorial. Sel kanker sendiri dapat menyebabkan anemia dengan cara menekan proses hematopoesis pada sumsum tulang belakang atau dengan cara meningkatnya produksi sitokin inflamasi sehingga menyebabkan sekuestrasi besi, dan akibatnya produksi sel darah merah berkurang.Cancer-induced Anemia

Anemia pada keganasan disebabkan karena ketidakseimbangan antara GATA-1 (Globulin Transcription Factor-1), GATA 2 (Globulin Transcription Factor-1), dan TNF alfa.TNF-alfa menghambat produksi hemoglobin dengan cara mengrangi regulasi GATA-1 dan memengaruhi proses eritropoesis. TNF-alfa akan menyebabkan penurunan produksi FOG-1, yang merupakan co-aktivator GATA-1. Secara tidak langsung, TNF-alfa juga akan menghambat proliferasi progenitor sel darah merah dan menghambat GATA-2 juga menyebabkan supresi pada produksi eritropoetin. Selain itu, sitokin proinflamasi lain seperti IL-6, IL1, dan interferon juga menghambat prekursor eritroid. Pada proses peradangan yang terjadi pada kanker, IL-6 juga akan menyebabkan hepar memproduksi hepsidin. Hepsidin akan menurunkan ambilan besi dari usus dan menghambat masukan besi ke sumsum tulang. Selain itu, pada pasien anemia dengan penyebab apapun sebaiknya dipikirkan juga keadaan lain seperti defisiensi asam folat, vitamin B12, dll.

Chemotheraphy-induced anemia

Beberapa jenis kemoterapi juga menyebabkan anemia dengan memengaruhi hematopoesis. Selain itu, efek nefrotoksik pada beberapa agen sitotoksik sperti garam platinum menyebabkan penurunan produksi eritropoetin di ginjal. Efek mielosupresif dari agen sitotoksik akan berakumulasi pada saat kemoterapi terutama pada siklus baru kemoterapi. Anemia yang disebabkan karena perdarahan

Pada ca cervix, perdarahan yang terjadi dikarenakan kerapuhan dari jaringan serviks. Saat coitus, umumnya akan terjadi gesekan pada dinding serviks. Karena jaringan yang kaya pembuluh darah tersebut sangat rapuh, maka perdarahan mudah terjadi.Selain itu, pada kasus ca cervix dengan metastase ke dinding panggul akan dapat menyebabkan terjadinya hidronefrosis. Hal itu disebabkan karena adanya sumbatan pada ureter, akibatnya aliran urine menjadi stasis. Bila stasis tersebut berlangsung lama, maka dapat menyebabkan terbentuknya batu ureter hingga kerusakan ginjal. Gagal ginjal yang terjadi akan menyebabkan pembentukan eritropoetin menjadi berkurang dan menyebabkan terjadinya anemia. Selain itu, kerusakan ginjal juga dapat disebabkan oleh agen-agen kemoterapi yang bersifat nefrotoksik.