Aneka Manfaat dan Kandungan Gizi Labu KuningDitulis oleh KeluargasehatSabtu, 02 Agustus 2008 16:42 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 12 Agustus 2008 01:55Selain enak dibuat aneka makanan, labu kuning juga sarat gizi. Buah ini banyak mengandungvitamin C, vitamin A, juga serat. Tak cuma kolak, labu kuning bisa diolah menjadi aneka macammakanan, baik yang bercita rasa gurih atau manis.Soal rasa, tak perlu diragukan. Tapi anehnya, walau sedap dan luwes, labu kuning kurangpopuler di kalangan masyarakat kita. Lihat saja para tukang sayur keliling, mereka cumamenjajakan labu kuning pada saat bulan Ramadhan sebagai bahan baku untuk membuat kolak.Hal ini tentu sangat disayangkan. Sebab, labu kuning sebenarnya sangat baik untuk dikonsumsikarena memiliki kandungan gizi yang tinggi, salah satunya pro-vitamin A.''Andaikata setiap hari per orang memakan 70 gram labu kuning, itu cukup untuk memenuhijumlah asupan vitamin A yang diperlukan oleh tubuh. Kalau buah ini dibuat tepung, cukuphanya mengonsumsi 2,5 gram per hari,'' kata Dr Ir Murdijati Gardjito, ketua KelompokPemerhati Labu Kuning Yogyakarta. Selain itu, labu kuning juga mengandung vitamin C, serat,dan karbohidrat yang cukup tinggi.Melihat kandungan gizinya, olahan dari labu kuning sangat baik dikonsumsi oleh anak-anakmaupun orang tua. Lewat sejumlah penelitian yang dilakukan para ahli diketahui pula, labukuning memainkan peranan penting dalam mencegah penyakit degeneratif seperti diabetesmellitus (kencing manis), arterosklerosis (penyempitan pembuluh darah), jantung koroner,tekanan darah tinggi, bahkan bisa pula mencegah kanker. Labu kuning merupakansatu-satunya buah yang awet/tahan lama. Labu kuning akan awet asal disimpan di tempat yangbersih dan kering, serta tidak ada luka pada buah ini.Jika sampai luka, labu kuning akan mengeluarkan semacam gas yang bisa memicu terjadinyaberbagai macam perubahan di bagian dalam buah. Seperti dikatakan Murdijati, labu kuningyang bagus bisa disimpan sampai tiga bulan tanpa ada perubahan yang berarti. ''Namun, kalau

disimpan selama enam bulan biasanya beratnya sudah turun,'' katanya. Buah yang dikenaldengan sejumlah nama lain seperti: waluh, labu merah, labu manis, labu parang (Jawa Barat)1 / 2Aneka Manfaat dan Kandungan Gizi Labu KuningDitulis oleh KeluargasehatSabtu, 02 Agustus 2008 16:42 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 12 Agustus 2008 01:55atau pumpkin (Inggris) ini, tak cuma dikenal di Indonesia.Bahkan di sejumlah negara, labu kuning telah dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan.Tak cuma dibuat makanan atau tepung, buah ini juga dimanfaatkan untuk membuat kosmetik.Aneka olahan dari labu kuningSungguh sayang, jika labu kuning cuma dibuat kolak, sayurlodeh, atau sayur bobor. Sebab, buah ini bisa disulap menjadi aneka makanan atau minumandengan cita rasa yang lezat dan tampilan yang cantik.Sebagai minuman, Anda bisa membuat jus atau sari buah labu kuning. Cara membuatnya?Sungguh tidak sulit. Anda tinggal memarut lebih kurang 100 gram buah labu kuning segar,diperas, lalu diambil airnya. Kemudian, tambahkan satu gelas air. ''Untuk penyedap, tinggaltambahkan citroenzuur atau ditambah air soda, karena aromanya sudah tajam dan warnanyasudah menarik,'' terang Murdijati yang juga mengetuai Pusat Kajian Makanan Tradisional(PKMT) Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.Selain itu, Anda bisa mengolah labu kuning menjadi beragam makanan lain misalnya: es krim,saus sambal, sup, dan aneka macam kue. ''Sup krim labu kuning sangat lezat dan disukaibanyk orang lho,'' ucap Murdijati. PKMT sendiri saat ini tengah mengembangkan dodol labukuning yang diolah dengan teknologi baru. ''Karena beta carotene (salah satu zat penting yangterkandung dalam labu kuning) rentan terhadap pemanasan, dodol ini dibuat denganpemanasan yang tidak lama.'' Tak cuma dodol, PKMT juga membuat manisan kering dari labu kuning. Karena kandungangizinya yang sangat baik, Murdijati mengusulkan labu kuning menjadi salah satu menu sarapanpagi. Tak perlu takut repot di pagi buta, karena memasak labu kuning cukup mudah yaitu hanya

dikupas, diiris, lalu dikukus. Kemudian, labu kuning kukus ini bisa dimakan dengan apa saja.Jadi, bisa sebagai pengganti nasi. ''Orang Jepang dan Korea seperti itu. Merekamengonsumsinya dengan daging cincang, ada yang pakai saus macam-macam rasa, dan bisajuga dengan telur yang dibuat omelet,'' ungkapnya.Menurut dia, mengganti nasi dengan labu kuning untuk sarapan pagi, berarti bisa mengurangipemakaian beras sekitar 30 persen. Tak perlu risau bakal kekurangan pasokan labu kuning.Sebab, tanaman labu kuning bisa tumbuh di mana saja. ''Di daerah tandus seperti daerahGunung Kidul maupun di daerah dataran rendah, tanaman labu kuning bisa tumbuh denganbaik.''(idionline/RoL)Sumber: keluargasehat.com2 / 2

Ringkasan Kegiatan:

Konsultasi dengan dosen pembimbing. Kegiatan ini dilakukan pada saat ketua tim pelaksana bertemu dengan dosen pembimbing untuk berkonsultasi mengenai organisasi. Kegiatan ini dilakukan pada Bulan Oktober Tahun 2007. Ketika itu, dosen pembimbing meminta ketua tim pelaksana untuk membuat PKMK. Ketua tim pelaksana mula-mula mengajukan banyak judul.Antara lain: Pengolahan Bengkoang sebagai Lulur Pemutih Wajah, Pengolahan Seledri sebagai Penyubur dan Penghitam rambut, Pengolahan Labu Kuning sebagai Bahan Dasar Pembuatan Jenang. Dosen pembimbing menyarankan ketua tim pelaksana untuk mengambil judul yang ketiga. Setelah judul disepakati, dosen pembimbing menunjuk anggota tim yang juga hadir saat itu. Segera setelah tim dibentuk, ketua tim pelaksana mengkoordinir untuk mencari data dan membuat PKMK. Pada saat pencarian data, salah satu anggota tim menyarankan agar judul PKMK diganti. Jika pada awalnya Labu Kuning diolah sebagai bahan dasar pembuatan jenang, diganti dengan Pengolahan Labu Kuning sebagai bahan dasar pembuatan donat. Penggantian judul ini disepakati oleh seluruh anggota tim. Pembuatan jenang dari Labu Kuning sudah umum sedangkan pembuatan donat dari Labu Kuning belum ada.

Riset Pemasaran. Selama penyusunan dan pembuatan PKMK, tim pelaksana juga mencoba mengetahui pangsa pasar donat dan labu kuning. Selama ini, pangsa pasar yang sudah terbentuk ialah pembuatan donat berbahan dasar kentang. Karena itu, tim pelaksana mencoba mempraktekkan PKMK pembuatan donat dari labu kuning dan memasarkannya di daerah asal masing-masing. Kegiatan ini dilakukan selama Bulan DesemberTahun 2007. Ternyata pangsa

pasar dari produk ini mayoritas pelajar. Karena itu, diputuskan bahwa pemasaran produk ini adalah di Malang. Kemudian diputuskan pula bahwa pemasaran produk ini dilakukan melalui 3 cara. Yaitu menjual langsung pada konsumen, melalui pengecer dan melalui distributor.

Membuat Desain. Setelah riset pemasaran selesai, tim pelaksana segera menyelesaikan proposal PKMK yang berjudul Pemanfaatan Labu Kuning Sebagai Bahan Dasar Kue Tradisional (donat) Kaya Vitamin. Langkah selanjutnya, tim pelaksana menyusun ide mengenai rasa dari Donat Labu Kuning. Penentuan rasa tidak boleh sembarangan karena bila tidak ditentukan secara terpat, rasa yang ditambahkan akan merusak cita rasa Labu Kuning dan akibatnya, rasa donat secara keseluruhan menjadi kurang sempurna. Lalu tim pelaksana juga menyusun bentuk kemasan produk. Telah ditentukan terlebih dahulu dalam riset pemasaran bahwa pemasaran produk dilakukan melalui 3 cara. Yaitu menjual langsung pada konsumen, melalui pengecer dan melalui distributor Contoh kemasan produk Kemasan produk ini berupa kardus yang terbuat dari karton. Kemasan ini dibuat dalam 2 jenis, yaitu kemasan untuk 1 donat dan kemasan untuk 4 donat. Selanjutnya, tim pelaksana merancang logo produk. Karena tim pelaksana berencana melanjutkan PKMK ini sebagai usaha, walaupun jadwal kegiatan sudah selesai dan laporan sudah Logo Pumpkin Doughnut dibuat. Produk dinamakan Pumpkin Doughnut. Nama ini diambil dari Bahasa Inggris Labu Kuning yang berarti pumpkin dan doughnut yang berarti kue yang digoreng dan terdapat bulatan ditengah.

Menyiapkan Tempat, Peralatan dan Perlengkapan. Pembelian bahan-bahan dan alat-alat dilakukan segera setelah dana dicairkan. Yang pertama kali dibeli ialah alat-alat. Setelah dibeli, alat-alat dibawa ke lokasi produksi, yaitu rumah salah satu anggota pelaksana. Pembelian bahan-bahan dilakukan setelah pembelian alat-alat. Pembelian bahan-bahan dilakukan secara bertahap karena produksi donat dilakukan secara bertahap, tergantung pada kemampuan anggota pelaksana. Tim pelaksana cukup kerepotan dalam pembelian alat-alat dan bahan-bahan karena jumlahnya lumayan banyak. Adapun bahan-bahan yang dibutuhkan antara lain: Labu Kuning, gula, telur, tepung terigu,

fermipan, susu bubuk, mentega, minyak goreng, coklat balok, gula bubuk, garam, selai nanas, selai strawberry dan pisang. Alat-alatnya antara lain: mangkuk besar dan kecil, nampan, loyang,sendok Bahan-bahan penggorengan tirisan penggorengan, wajan, kompor gas, sendok pengaduk, pisau, panci pengukus, timbangan, plastik dan

serbet. Pembelian alat-alat dan bahan-bahan bersifat kondisional. Jadi bisa ditambah kapan saja sesuai dengan kebutuhan Pembelian Labu Kuning produksi.

 

 

 

 

Alat-alat                capit, sendok, sumpit,     Panci Pengukus                Timbangan

Penggorengan       sendok pengaduk, pisau

 

Melakukan kegiatan produksi. Produksi donat dilakukan setelah semua peralatan dan sebagian bahan- bahan yang dibutuhkan, telah dibeli. Produksi dilakukan di salah satu rumah anggota pelaksana yaitu di Jalan Polowijen 414, Malang. Hingga saat ini, tim telah melaksanakan produksi sebanyak 10x dengan total produksi 8000 buah. 30% dibagikan secara gratis sebagai perkenalan, 70% dijual. Produk telaj didaftaran pada Departemen Kesehatan Kota Malang dan telah mendapatkan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (P.IRT) Nomor 306357301769. Kegiatan produksi tidak selalu dilakukan oleh seluruh tim. Beberapa kali kegiatan produksi dilakukan tanpa salah satu anggota. Karena anggota tersebut berhalangan dan mempunyai kepentingan lain. Namun kegiatan produksi tetap dijalankan. Saat ini, tim pelaksana sudah melakukan kegiatan produksi yang ke 10 dan hasil produksi sudah dijual. Adapun proses produksi antara lain:

 

1. Labu Kuning dikupas, dicuci dan dikukus + 15 menit sampai lunak kemudian dihaluskan

2.Kocok telur+gula sampai rata. Masukkan tepung terigu +                 ragi + susu bubuk + garam. Campurkan labu kuning                        yang telah dihaluskan

3.Masukkan mentega, tutupi dengan serbet                   dan diamkan + 30  menit sampai                               mengembang

4.Timbang adonan masing-masing + 50                gram dan diameter + 5 cm

5.Goreng sampai matang

6.Hias sesuai selera

Bisa dibilang, hasil produksi ke 1 kurang menggembirakan. Karena donat tidak mengembang seluruhnya dan bentuknya kecil. Cita rasa labu uning juga belum terasa. Yang lebih terasa ialah bahan pelengkap dan variasi rasa yang ditambahkan. Hal ini menjadi evaluasi tim pelaksana dalam kegiatan produksi selanjutnya. Hasilnya, produksi ke 2 dan selanjutnya, produk mengembang sempurna dan layak jual. Penghiasan produk juga harus diperhatikan mengingat daya tarik produk pertama kali terletak bukan pada rasa, melainkan pada bentuk.

Merintis jaringan pemasaran. Setelah produk dapat diperjualbelikan, tim pelaksana mulai merintis jaringan pemasaran. Mula-mula produk diperkenalkan ke masyarakat umum sebagai produk yang baru dan belum pernah ada. Produk diperkenalkan dengan cara membagi- bagikan ke masyarakat umum

                                                secara gratis dan menampung reaksi masyarakat umum terhadap produk baru. Pada produksi ke 1-3, produk tidak dijual melainkan dibagi-bagikan. Pertama dibagikan secara gratis ke teman-teman terdekat, di kalangan mahasiswa dan di kos. Selanjutnya dibagikan secara gratis ke dosen-dosen. Antusias mereka terhadap produk ini cukup menjanjikan dan bahkan, beberapa diantara mereka sudah memesan produk ini dalam berbagai rasa. Pada produksi ke 4, produk mulai dijual dengan harga Rp 1000/buah dan 4 macam rasa. Mula-mula prouk dijual dengan cara dititipkan di salah satu stan, di lingkungan fakultas. Ternyata reaksi masyarakat tidak

sebagus pada saat produk dibagikan secara gratis. Perlu waktu yang lama, kira-kira 2 hari dan produk terjual 73%. Sisanya dimakan oleh tim pelaksana. Produksi ke 5 dipasarkan dengan cara yang sama, namun dengan hasil yang berbeda. Pada produksi ke 5, produk terjual 81%. Selanjutnya pada produksi ke 6, produk dijual langsung kepada konsumen. Tim pelaksana menawarkan produk kepada semua mahasiswa yang ada di fakultas. Ternyata pemasaran ini lebih efektif karena 90% produk terjual langsung dan 10% lainnya dipesan sebagai jamuan rapat salah satu organisasi. Saat ini, tim pelaksana menerima pesanan produk dari salah satu organisasi untuk suatu acara. Karena itu, tim pelaksana mencoba membuka 1 sistem pemasaran selain yang telah disebut diatas, yaitu dengan menerima pesanan. Jaringan pemasaran belum ditentukan seluruhnya jadi tim pelaksana akan terus berusaha mengembangkan jaringan pemasaran produk donat labu kuning.

Evaluasi program. Setelah beberapa kali produksi dan penjualan, tim pelaksana menyadari adanya kekurangan yang menyebabkan produk belum diterima dan kurang diterima masyarakat secara langsung. Mungkin hal ini dapat dimaklumi mengingat produk ini tergolong baru dan jalannya usaha masih 1 bulan. Bisa dibilang, produk masih beradaptasi dengan selera konsumen dan tim pelaksana masih beradaptasi dengan pangsa pasar. Namun evaluasi tetap diperlukan jika usaha ini ingin dilanjutkan. Evaluasi ditujukan untuk mencari kekurangan-kekurangan yang ada dan memperbaikinya serta mencari keunggulan produk untuk lebih dikembangkan. Evaluasi dilakukan pada saat produk dibagikan secara gratis dan merekam reaksi masyarakat terhadap produk baru ini. Evaluasi dilanjutkan pada saat penjualan produk yang ke 3, langsung kepada konsumen dan meminta pendapat mereka terhadap produk ini. Kedua metode evaluasi dijadikan satu dan terdapat kesimpulan. Kesimpulan inilah yang dijadikan bahan evaluasi guna perbaikan ke usaha berikutnya.

Membuat laporan dan RTL. Saat ini, tim pelaksana sedang menyusun laporan mengenai kegiatan produksi dan usaha dalam 1 bulan. Penulis cukup kesulitan dalam penyusunan laporan dikarenakan disamping pemberitahuan yang amat mendadak, seluruh anggota tim pelaksana mempunyai kesibukan masing-masing dan sulit sekali untuk berkumpul. Namun pada akhirnya, laporan dapat diselesaikan.

ONAT LABU KUNING

Ini aslinya dari resep DONAT KENTANG nya bu fatmah, Kentangnya aku ganti Labu Kuning dengan takaran yang sama hasilnya nggak kalah yumm yumm dengan Donat Kentang biasa, cobain deh... nggak rugi..DONAT KENTANGResep : Fatmah BahalwanBahan:500 gr tepung terigu protein tinggi50 gr susu bubuk11 gr ragi instant200 gr Labu Kuning, kukus, haluskan100 gr gula psir75 gr mentega½ sdt garam4 btr kuning telur100 ml air dingin

Cara membuatnya:- dalam wadah, campur tepung terigu, gula, susu bubuk, ragi instant, aduk rata, masukkan kentang halus dan kuning telur, uleni hingga rata dan setengah kalis.- Beri mentega dan garam, uleni terus hingga kalis elastis. Istirahatkan 15 menit.- Bagi adonan, masing-masing 50 gr, bulatkan. Diamkan 20 menit, hingga mengembang.- Lubangi tengahnya, menjadi bentuk donat, segera goreng sampai kuning kecoklatan.- Angkat, tiriskan. Taburi gula donat, atau hias dengan coklatDiposting oleh Ayu Mewengkang di 5:02 PM

0 komentar:

Post a Comment

Link ke posting ini

Create a Link

Newer Post Older Post Home Subscribe to: Post Comments (Atom)

Pengunjung

Tara & Me

Who?Ayu Mewengkang

Denpasar Bali, IndonesiaFell in love at the first sight with decorated cookies..............!!Stik

Snack Cheese Flower Labu Kuning merupakan salah satu inovasi dari cheese stick yang kemudian dikembangkan bentuknya menjadi bunga. Snack ini merupakan produk yang diolah dengan cara digoreng dan merupakan makanan snack ringan. Salah satu kelebihannya selain dari bentuknya yang berbeda dari biasanya, snack ini mengandung serat yang tinggi dari kandungan labu kuning. Selain enak dan dapat

dikonsumsi oleh siapa saja serta banyak mengandung nilai serat yang baik untuk metabolism tubuh.

Snack Cheese Flower Labu Kuning merupakan alternative baru pilihan konsumen yang memiliki keunggulan dari pada snack-snack lain yang banyak dipasaran. Adapun keunggulan itu adalah Snack Cheese Flower Labu Kuning mengandung serat yang tinggi, vitamin C, dan vitamin A, lebih berkualitas dan tetap dapat dijangkau oleh masyarakat. Keunggulan yang lain snack ini dapat meningkatkan potensi lokal yaitu Snack Cheese Flower Labu Kuning itu sendiri , sehingga Snack Cheese Flower Labu Kuning dapat membantu penanganan dan pemanfaatan potensi lokal.

Pembuatan Snack Cheese Flower Labu Kuning terdiri dari subsitusi pure labu kuning dengan tepung terigu, bahan cairnya menggunakan air dan minyak goring dan ditambah bumbu-bumbu penyedap (garam, bumbu masak).Diposkan oleh NISA FITRIA di 04:33 0 komentar

Halaman Muka Langgan: Entri (Atom)