Anatomi Dan Fisiologi Payudara

17
MAKALAH ANATOMI DAN FISIOLOGI PAYUDARA Disusun Oleh : Dhea Medisika Hertanti 010911070 DEPARTEMEN/SMF ILMU ONKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA RSU Dr. SOETOMO - SURABAYA 2014

description

anatomi payudara

Transcript of Anatomi Dan Fisiologi Payudara

MAKALAH

ANATOMI DAN FISIOLOGI PAYUDARA

Disusun Oleh :Dhea Medisika Hertanti

010911070

DEPARTEMEN/SMF ILMU ONKOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

RSU Dr. SOETOMO - SURABAYA

2014

Anatomi dan Fisiologi PayudaraDefinisi PayudaraPayudara wanita atau yang disebut glandula mammae adalah symbol dari wanita dan feminitas tapi pada saat yang bersamaan payudara juga memiliki fungsi penting, yaitu sebagai organ yang memproduksi air susu. Air susu sendiri berasal dari kelenjar kecil yang menyerupai tandan buah anggur dalam payudara (lobulus) dan dihantarkan oleh tubulus atau duktus sampai pada puting susu (nipple). ASI sangat penting bagi kelangsungan pertumbuhan bayi yang baru lahir. Payudara sebenarnya adalah kelenjar keringat yang dimodifikasi. Namun, saat kelenjar keringat menghasilkan keringat, payudara menghasilkan susu.Anatomi

Setiap payudara terletak pada setiap sternum dan meluas hingga antara costa kedua dan keenam. Pada arah medial, dibatasi oleh sisi bagian lateral dari sternum. Dan pada arah lateral mencapai garis mid-axillaris. Payudara terletak pada fascia superficialis dinding rongga diatas muskulus pektoralis major dan dibuat stabil oleh ligamentum suspensorium. Puting susu biasanya terletak pada ruang ICS IV pada wanita nullipara, berwarna merah muda, coklat muda atau lebih gelap tergantung melanisasi tubuh. Posisi puting biasanya berada di tengah depan, namun terkadang posisinya tidak tetap bergantung pada ruang intercostal ketika payudara menggantung. Bentuknya bervariasi mulai dari mengerucut (flattened), tergantung dari nervous, hormonal, perkembangan dan faktor lain. Areola adalah suatu diskus pada kulit, yang membulat dan menjadi dasar dari puting payudara, warnanya mulai dari merah muda hingga coklat kehitaman tergantung pada paritas dan ras.

Bagian-bagian Payudara

Pada payudara terdapat tiga bagian utama, yaitu :1. Korpus (badan), yaitu bagian yang membesar.2. Areola, yaitu bagian yang kehitaman di tengah.3. Papilla atau puting, yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara.

Gambar 2. Anatomi payudaraKorpus Alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu. Bagian dari alveolus adalah sel aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan pembuluh darah. Lobulus, yaitu kumpulan dari alveolus. Lobus, yaitu beberapa lobulus yang berkumpul menjadi 15-20 lobus pada tiap payudara. ASI di salurkan dari alveolus ke dalam saluran kecil (duktulus), kemudian beberapa duktulus bergabung membentuk saluran yang lebih besar (duktus laktiferus).

Areola Sinus laktiferus, yaitu saluran di bawah areola yang besar melebar, akhirnya memusat ke dalam puting dan bermuara ke luar. Di dalam dinding alveolus maupun saluran-saluran terdapat otot polos yang bila berkontraksi dapat memompa ASI keluar.

PapillaBentuk puting ada empat, yaitu bentuk yang normal, pendek/ datar, panjang dan terbenam (inverted).

Bentuk puting susu normal

Bentuk puting susu panjang

Bentuk puting susu pendek

Bentuk puting susu terbenam/ terbalikKulit puting susu banyak mengandung pigmen tetapi tidak berambut. Papilla dermis banyak mengandung kelenjar sabasea. Sedangkan kulit pada areola juga banyak mengandung pigmen, tetapi berbeda dengan kulit puting susu, ia kadang-kadang mengandung folikel rambut. Kelenjar sebaseanya biasanya terlihat sebagai nodulus kecil pada permukaan areola dan disebut kelenjar Montgomery.Kelenjar payudara (mammae, susu) terletak di bawah kulit, di atas otot dada. Manusia mempunyai sepasang kelenjar payudara, yang beratnya kurang lebih 200 gram, saat hamil 600 gram dan saat menyusui 800 gram.Payudara dibagi menjadi empat kuadran. Dua garis khayalan ditarik melalui puting susu, masing-masing saling tegak lurus. Jika payudara dibayangkan sebagai piringan sebuah jam, satu garis menghubungkan jam 12 dengan jam 6 dan garis lainnya menghubungkan jam 3 dengan jam 9. Empat kuadran yang dihasilkannya adalah kuadran atas luar (supero lateral), kuadran atas dalam (supero medial), kuadran bawah luar (infero lateral), dan kuadran bawah dalam (infro medial).Ekor payudara merupakan perluasan kuadran atas luar (supero lateral). Ekor payudara memanjang sampai ke aksilla dan cenderung lebih tebal ketimbang payudara lainnya. Kuadran luar atas ini mengandung masa jaringan kelenjar mammae yang lebih banyak atau langsung di belakang areola dan sering menjadi tempat neoplasia.Pada kuadran medial atas dan lateral bawah, jaringan kelenjarnya lebih sedikit jumlahnya, dan yang paling minimal adalah yang di kuadran medial bawah. Jaringan kelenjar payudara tambahan dapat terjadi di sepanjang garis susu, yang membentang dari lipatan garis aksillaris anterior, menurun hingga lipatan paha.Payudara normal mengandung jaringan kelenjar, duktus, jaringan otot penyokong lemak, pembuluh darah, saraf dan pembuluh limfe.1.2.4 Vaskularisasi PayudaraArteriPasokan darah payudara berasal dari jaringan anastomosis kaya axial, mammae internal dan arteri interkostal (Gambar 2).

Pembuluh darah terbesar muncul dari arteri torakalis interna, cabang perforasi yang menembus dinding dada berdekatan dengan tepi sternal dari ruang interkostal pertama sampai keempat. Pembuluh darah dalam ruang kedua biasanya yang terbesar dari keempatnya.

Keempat cabang dari arteri aksilaris adalah:

toraks superior

Rami pektoralis a. thorako-akromialis. Arteri ini berjalan turun di antara m. pektoralis minor dan m. pektoralis mayor. Pembuluh ini merupakan pembuluh utama m. pektoralis mayor, arteri ini akan memberikan aliran darah ke glandula mamma bagian dalam (deep surface) Toraks lateral : Pembuluh darah ini berjalan turun menyusuri tepi lateral muskulus (otot = m) pektoralis mayor untuk mendarahi bagian lateral payudara. Subscapular: A. thorako-dorsalis. Pembuluh darah ini merupakan cabang dari a. subskapularis. Arteri memberikan aliran darah ke m. latissmus dorsi dan m. serratus magnus. Walaupun arteri ini tidak memberikan pendarahan pada glandula mamma, tetapi sangat penting artinya, karena pada tindakan radikal mastektomi, pendarahan yang terjadi akibat putusnya arteri ini sulit dikontrol, sehingga daerah ini dinamakan the bloody angel

VenaPada daerah payudara terdapat tiga grup vena :a. Cabang-cabang perforantes v. mammaria internaMerupakan vena yang tersebar pada jaringan payudara yang mengalirkan darah dari payudara dan bermuara pada v. Mammaria interna yang kemudian bermuara pada v. minominata.

b. Cabang v. aksillaris, : terdiri dari v. thorako-akromialis. v. thoraklais lateralis dan v. thorako-dorsalis.

c. Vena-vena kecil bermuara pada v. InterkostalisVena interkostalis bermuara pada v. Vertebralis, kemudian bermuara pada. Azygos (melalui vena-vena ini, keganasan pada payudara akan dapat bermetastase langsung ke paru).

Jaringan Kelenjar, Duktus dan Jaringan PenyokongJaringan kelenjar terdiri dari 15-25 lobus yang tersebar radier mengelilingi puting. Tiap-tiap segmen mempunyai satu aliran yang akan berdilatasi, sesampainya di belakang areola. Pada retro areolar ini, duktus yang berdilatasi itu, menjadi lembut, kecuali saat dan selama ibu menyusui, duktus ini akan mengalami distensi. Masing-masing duktus ini tak berisi, dan mempunyai satu bukaan ke arah puting (duktus eksretorius).Tiap lobus dibagi menjadi 50-57 lobulus, yang bermuara ke dalam suatu duktus yang mengalirkan isinya ke dalam duktus askretorius lobulus itu. Setiap lobulus terdiri atas sekelompok alveolus yang bermuara ke dalam laktiferus (saluran air susu) yang bergabung dengan duktus-duktus lainnya, untuk membentuk saluran yang lebih besar dan berakhir ke dalam saluran sekretorik. Ketika saluran-saluran ini mendekati puting, saluran-saluran ini akan membesar, untuk menjadi tempat penampungan air susu (yang disebut sinus laktiferus), kemudian saluran-saluran tersebut menyempit lagi dan menembus puting dan bermuara di atas permukaannya.

Di antara kelenjar susu dan fasia pektrolis, juga di antara kulit dan kelenjar tersebut mungkin terdapat jaringan lemak. Di antara lobulus tersebut, ada jaringan ikat yang disebut ligamentum cooper yang merupakan tonjolan jaringan payudara, yang bersatu dengan lapisan luar fasia superfisialis yang berfungsi sebagai struktur penyokong dan memberi rangka untuk payudara.a. Pembuluh Getah bening Pembuluh getah bening aksilla: Pembuluh getah bening aksilla ini mengalirkan getah bening dari daerah-daerah sekitar areola mamma, kuadaran lateral bawah dan kuadaran lateral atas payudara Pembuluh getah bening mammaria interna: Saluran limfe ini mengalirkan getah bening dari bagian dalam dan medial payudara. Pembuluh ini berjalan di atas fasia pektoralis lalu menembus fasia tersebut sistem pertorntes menembus m. pektrolis mayor. Kemudian berjalan ke medial bersama-sama dengan sistem perforantes menembus m. interkostalis dan bermuara ke dalam kelenjar getah bening mamaria interna.

Dari kelenjar mammaria interna, getah bening mengalir melalui trunkus limfatikus mamaria interna. Sebagian akan bermuara pada v. kava, sebagian akan bermuara ke duktus thorasikus (untuk sisi kiri) dan duktus limfatikus dekstra (untuk sisi kanan).

Pembuluh getah bening di daerah tepi medial kuadran medial bawah payudara. Pembuluh ini berjalan bersama-sama vasa epigastrika superior, menembus fasia rektus dan masuk ke dalam kelenjar getah bening preperikadial anterior yang terletak di tepi atas diafragma, di atas ligmentum falsiform. Kelenjar getah bening ini juga menampung getah bening dari diafragma, ligamentum falsiforme dan bagian antero superior hepar. Dari kelenjar ini, limfe mengalir melalui trunkus limfatikus mammaria internab. Kelenjar-kelenjar Getah BeningKelenjar getah bening aksilla. Terdapat enam grup kelenjar getah bening aksilla: Kelenjar getah bening mammae eksterna. Untaian kelenjar ini terletak di bawah tepi lateral m. pektoralis mayor, sepanjang tepi medial aksilla. Grup ini dibagi dalam 2 kelompok:

- Kelompok superior, terletak setinggi ingerkostal II-III

- Kelompok inferior, terletak setinggi interkostal IV-V-VI Kelenjar getah bening scapula. Terletak sepajang v. subskapularis dan thoralodoralis, mulai dari percabangan v. aksillaris mejadi v. subskapularis, sampai ke tempat masuknya v. thorako-dorsalis ke dalam m. latissimus dorsi. Kelenjar getah bening sentral (central nodes). Terletak di dalam jaringan lemak di pusat aksila. Kadang-kadang beberapa di antaranya terletak sangat superficial, di bawah kulit dan fasia pada pusat aksila, kira-kira pada pertengahan lipat aksila depan dan belakang. Kelenjar getah bening ini adalah kelenjar getah bening yang paling mudah diraba dan merupakan kelenjar aksilla yang terbesar dan terbanyak jumlahnya. Kelenjar getah bening interpektoral (rotters nodes). Terletak antara m. pektoralis mayor dan minor, sepanjang rami pektoralis v. thorako-akromialis. Jumlahnya satu sampai empat buah. Kelenjar getah v. aksillaris. Kelenjar-kelenjar ini terletak sepanjang v. aksillaris bagian lateral, mulai dari white tendon m. laitssimus dorsi sampai ke sedikit medial dari percabangan v. aksillaris-v.thorako akromialis. Kelenjar getah bening subklavikula. Terletak di sepanjang v.aksillaris, mulai dari sedikit medial percabangan v.aksillaris-v.thorako-aktomialis sampai dimana v. aksillaris menghilang di bawah tendo m.subklavius. kelenjar ini merupakan kelenjar aksilla yang tertinggi dan termedial letakya. Semua getah bening yang berasal dari kelenjar-kelenjar getah bening aksilla masuk ke dalam kelenjar ini. Seluruh kelenjar getah bening aksilla ini terletak di bawah fasia kostokorakoid. Kelenjar getah bening prepektoral, Kelenjar getah bening ini merupakan kelenjar tunggal yang kadang-kadang terletak di bawah kulit atau di dalam jaringan payudara kuadran lateral atas disebut prepektoral karena terletak di atas fasia pektoralis. Kelenjar getah bening interna, Kelenjar-kelenjar ini terdapat di sepanjangt trunkus limfatikus mammaria interna, kira-kira 3 cm dari tepi sternum, terletak di dalam lemak di atas fasia endothoraiska. Pada sela tiga, diperkiran jumlahnya sekitar 6-8 buah.Perkembangan Kehamilan , laktasi , dan PenuaanSebuah peningkatan dramatis dalam sirkulasi estrogen ovarium dan plasenta dan progestin jelas terlihat selama kehamilan , yang memulai perubahan mencolok dalam bentuk dan substansi dari payudara. Payudara membesar sebagai duktal dan berproliferasi epitel lobular, kulit areolar gelap, dan aksesori kelenjar areolar ( kelenjar Montgomery ) menjadi menonjol . Pada trimester pertama dan kedua, saluran cabang kecil dan berkembang. Selama trimester ketiga, tetesan lemak menumpuk di epitel alveolar dan kolostrum mengisi ruang alveolar dan duktus. Pada akhir kehamilan, prolaktin merangsang sintesis lemak susu dan protein.

Gambar 8. Perkembangan Payudara

Setelah melahirkan plasenta, progesteron dan estrogen menurun, yang memungkinkan ekspresi penuh dari laktogenik prolaktin. Produksi susu dan pelepasan dikendalikan oleh refleks saraf yang berasal dari ujung saraf kompleks puting - areola. Laktasi membutuhkan stimulasi rutin pada saraf sehingga dapat terus menghasilkan sekresi prolaktin dan susu. Oksitosin memulai kontraksi sel-sel mioepitel, yang menghasilkan kompresi alveoli dan aliran susu ke dalam sinus laktiferus. Setelah penyapihan dari bayi , pengeluaran prolaktin dan oksitosin menurun. Menyebabkan peningkatan tekanan di dalam saluran dan alveoli, yang menyebabkan atrofi epitel Gambar C). Dengan menopause terjadi penurunan sekresi estrogen dan progesteron oleh ovarium dan involusi duktus dan alveoli payudara. Sekitarnya meningkat fibrosa jaringan ikat dalam kepadatan, dan jaringan payudara digantikan oleh jaringan adiposa Gambar D).Prasetyo, Budi. 2011. Anatomi dan Fisiologi Payudara. Diakses dari http://smart-pustaka.blogspot.com/2011/09/anatomi-dan-fisiologi-payudara.html tanggal 12 Januari 2014Brunicardi et al, 2010. Schwartzs Principle of Surgery, The McGraw-Hill Companies, USA.

Netter, 2008. Netter Atlas, Anatomy USA

Ellis, Harold. 2013. Anatomy and physiology of breast. Diakses dari www.surgeryjournal.co.uk/article/S0263-9319(12)00234-7/abstract tanggal 10 februari 2014