BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan -...

27
11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan 2.1.1 Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi dari proses sensoris khususnya mata dan telinga terhadap objek tertentu. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku terbuka (overt behavior) (Sunaryo, 2004). Menurut Notoatmodjo 2003 dalam buku Keperawatan Kesehatan Komunitas, pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan peraba. 2.1.2 Tingkat Pengetahuan Notoatmodjo 2003 dalam buku Keperawatan Kesehatan Komunitas, membagi tingkat pengetahuan menjadi 6 tingkatan yaitu:

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan -...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6723/2/T1_462008065_BAB II… · 2.2.1 Anatomi dan Fisiologi Payudara Wanita . Payudara adalah

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan

2.1.1 Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi

dari proses sensoris khususnya mata dan telinga

terhadap objek tertentu. Pengetahuan merupakan

domain yang sangat penting untuk terbentuknya

perilaku terbuka (overt behavior) (Sunaryo, 2004).

Menurut Notoatmodjo 2003 dalam buku

Keperawatan Kesehatan Komunitas, pengetahuan

merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah

seseorang melakukan pengindraan terhadap objek

tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra

manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran,

penciuman, perasa dan peraba.

2.1.2 Tingkat Pengetahuan

Notoatmodjo 2003 dalam buku Keperawatan

Kesehatan Komunitas, membagi tingkat pengetahuan

menjadi 6 tingkatan yaitu:

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6723/2/T1_462008065_BAB II… · 2.2.1 Anatomi dan Fisiologi Payudara Wanita . Payudara adalah

12

A. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam

pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali

(recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh

bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah

diterima. Oleh sebab itu, tahu merupakan tingkat

pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk

mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang

dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan,

mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.

B. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu

kemampuan untuk menjelaskan secara benar

tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

Orang yang telah paham terhadap objek atau

materi tersebut harus dapat menjelaskan,

menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan,

dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

C. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk

menggunakan materi yang telah dipelajari pada

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6723/2/T1_462008065_BAB II… · 2.2.1 Anatomi dan Fisiologi Payudara Wanita . Payudara adalah

13

situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi

disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau

pengguna hukum-hukum, rumus, metode prinsip

dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang

lain.

D. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk

menjabarkan materi atau objek kedalam

komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu

struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu

sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat

dari penggunaan kata kerja seperti dapat

menggambarkan (membuat bagan), membedakan,

memisahkan, mengelompok-kan, dan sebagainya.

E. Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjukkan kepada suatu

kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu

bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain

sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun

formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.

Contohnya dapat menyusun, merencanakan

meringkaskan, menyesuaikan, dan sebagainya

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6723/2/T1_462008065_BAB II… · 2.2.1 Anatomi dan Fisiologi Payudara Wanita . Payudara adalah

14

terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang

telah ada.

F. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk

melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu

materi atau objek. Penilaian-penilaian itu

berdasarkan suatu kriteria- kriteria yang ada.

2.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

Tingkat pengetahuan setiap orang bervariasi

karena di pengaruhi oleh faktor-faktor, antara lain

(Notoatmodjo, 2003):

A. Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang di berikan

seseorang pada orang lain terhadap sesuatu hal

agar mereka dapat memahami. Tidak dapat di

pungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang

semakin mudah pula mereka menerima informasi

dan pada akhirnya makin banyak pula

pengetahuan yang di milikinya. Sebaliknya jika

seseorang tingkat pendidikannya rendah, akan

menghambat perkembangan sikap seseorang

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6723/2/T1_462008065_BAB II… · 2.2.1 Anatomi dan Fisiologi Payudara Wanita . Payudara adalah

15

terhadap penerimaan informasi dan nilai-nilai yang

baru di perkenalkan.

B. Pekerjaan

Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan

seseorang memperoleh pengalaman dan

pengetahuan baik secara langsung maupun secara

tidak langsung.

C. Umur

Dengan bertambahnya umur seseorang akan

terjadi perubahan pada aspek fisik dan psikologis

(mental). Pertumbuhan pada fisik secara garis

besar ada 4 kategori yaitu pertama perubahan

ukuran, kedua perubahan proposi, ketiga hilangnya

ciri-ciri lama, keempat timbulnya ciri-ciri baru. Ini

terjadi akibat pematangan fungsi organ. Pada

aspek psikologis atau mental taraf berpikir

seseorang semakin matang dan dewasa.

D. Minat

Minat sebagai suatu kecenderungan atau

keinginan yang tinggi terhadap sesuatu. Minat

menjadikan seseorang untuk mencoba dan

menekuni suatu hal dan pada akhirnya diperoleh

pengetahuan yang lebih mendalam.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6723/2/T1_462008065_BAB II… · 2.2.1 Anatomi dan Fisiologi Payudara Wanita . Payudara adalah

16

E. Pengalaman

Pengalaman adalah suatu kejadian yang

pernah dialami seseorang dalam berinteraksi

dengan lingkungannya. Ada kecenderungan

pengalaman yang kurang baik seseorang akan

berusaha untuk melupakan, namun jika

pengalaman terhadap objek tersebut

menyenangkan maka secara psikologis akan

timbul kesan yang sangat mendalam dan

membekas dalam emosi kejiwaannya dan akhirnya

dapat pula membentuk sikap positif dalam

kehidupannya.

F. Kebudayaan Lingkungan Sekitar

Kebudayaan di mana kita hidup dan dibesarkan

mempunyai pengaruh besar terhadap

pembentukan sikap kita. Apabila dalam suatu

wilayah mempunyai budaya untuk menjaga

kebersihan lingkungan maka sangat mungkin

masyarakat sekitarnya mempunyai sikap untuk

selalu menjaga kebersihan lingkungan, karena

lingkungan sangat berpengaruh dalam

pembentukan sikap pribadi atau sikap seseorang.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6723/2/T1_462008065_BAB II… · 2.2.1 Anatomi dan Fisiologi Payudara Wanita . Payudara adalah

17

G. Informasi

Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi

dapat membantu mempercepat seseorang untuk

memperoleh pengetahuan yang baru

(Notoatmodjo, 2003).

2.2 Pijat Payudara Untuk Produksi ASI

2.2.1 Anatomi dan Fisiologi Payudara Wanita

Payudara adalah kelenjar mamaria. Di bawah

pengaruh hormon prolaktin dan oksitosin, payudara

Ibu mampu mengeluarkan susu setelah kelahiran

bayi. Payudara terletak di bagian anterior atas dada

dan terdiri atas lobus-lobus jaringan kelenjar. Setiap

lobus mengalirkan isinya ke ductus lactiferus yang

bermuara ke ujung puting (Corwin, 2009).

Corwin (2009) menyatakan bahwa sebelum

pubertas, payudara anak perempuan berukuran kecil

dan belum berkembang. Puting susu terletak rata di

dada. Bersamaan dengan awitan pubertas, dan di

bawah pengaruh estrogen, ukuran, jumlah lemak, dan

struktur duktus payudara membesar. Selama

kehamilan, sistem duktus terus berkembang dan sel-

sel kelenjar menjadi mampu membuat susu.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6723/2/T1_462008065_BAB II… · 2.2.1 Anatomi dan Fisiologi Payudara Wanita . Payudara adalah

18

Payudara mengandung glandular (parenchim) dan

jaringan duktal, jaringan fibrosa yang mengikat lobus-

lobus bersama dan jaringan lemak di dalam dan di

antara lobus-lobus. Kelenjar mamaria yang

berpasangan ini terletak di antara iga kedua dan

keenam di atas otot pectoralis mayor dari sternum ke

garis midaxillaris meluas ke aksila, suatu area

jaringan payudara yang disebut tail of Spence.

Ligament Cooper, yang merupakan pita fascia,

menyangga payudara pada dinding dada (Smeltzer &

Bare, 2002).

Setiap payudara terdiri atas 12 sampai 20 lobus

yang berbentuk kerucut yang terbuat dari lobulus yang

mengandung cluster acini, suatu struktur kecil yang

berakhir pada duktus. Semua duktus pada setiap lobus

mengalirkan isinya ke dalam suatu ampula, yang

kemudian terbuka di puting setelah sebelumnya

menyempit. Sekitar 85% jaringan payudara adalah

lemak (Smeltzer & Bare, 2002).

Areola adalah daerah berpigmen disekeliling puting

susu. Kelenjar areolar (Montgomery) adalah kelenjar

sebaseus besar di dalam areola (Gibson, 2003).

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6723/2/T1_462008065_BAB II… · 2.2.1 Anatomi dan Fisiologi Payudara Wanita . Payudara adalah

19

A. Struktur

Payudara terdiri dari lobulus-lobulus jaringan

kelenjar, terbenam di dalam lemak. Lobulus

dipisahkan satu sama lain oleh jaringan fibrosa.

Payudara menonjol kearah puting susu, dan setiap

lobulus bermuara ke dalam sebuah saluran yang

bermuara pada Puting susu (Gibson, 2003).

B. Suplai Darah

Suplai darah oleh arteri dari arteria axillaris dan

oleh cabang perforantes arteria mamaria interna,

yang berjalan di bagian dalam dada dan di

belakang tulang rawan iga dan memberikan

cabang melalui ruang sela iga (Gibson, 2003).

C. Drainase Vena

Ke dalam vena besar pada permukaan

payudara dan kemudian ke dalam vena yang

berjalan bersama arteri (Gibson, 2003).

2.2.2 Proses Pembentukan ASI

Pada anak perempuan, payudara berkembang

saat pubertas di bawah pengaruh dua hormon,

estrogen dan progesteron. Pada kehamilan,

perkembangan lebih lanjut dirangsang oleh

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6723/2/T1_462008065_BAB II… · 2.2.1 Anatomi dan Fisiologi Payudara Wanita . Payudara adalah

20

peningkatan kadar estrogen dan progesteron dalam

darah. Setelah melahirkan, kolostrum; suatu cairan

kuning yang mengandung lemak dan protein, disekresi

pada awal. keluarnya susu tidak dimulai sampai

beberapa hari kemudian. Hal ini merupakan akibat

stimulasi oleh prolaktin hipofisis anterior. Kadar

estrogen yang sangat tinggi menghambat sekresi

susu, dan estrogen artificial diberikan untuk mencegah

atau menghentikan laktasi. Oksitosin yang dihasilkan

oleh hipofisis lobus posterior mengeluarkan susu dari

duktus laktiferus (Gibson, 2003).

Walaupun estrogen dan progesteron penting untuk

perkembangan fisik payudara selama kehamilan,

pengaruh khusus dari kedua hormon ini adalah untuk

mencegah sekresi sesungguhnya dari air susu.

Sebaliknya, hormon prolaktin mempunyai fungsi yang

berlawanan pada sekresi air susu yaitu prolaktin

meningkatkan sekresi air susu. Hormon ini

disekresikan oleh kelenjar hipofisis anterior ibu, dan

konsentrasinya dalam darah ibu meningkat secara

tetap dari minggu ke lima kehamilan sampai kelahiran

bayi. Pada saat ini kadarnya meningkat 10 sampai 20

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6723/2/T1_462008065_BAB II… · 2.2.1 Anatomi dan Fisiologi Payudara Wanita . Payudara adalah

21

kali dari kadar normal saat tidak hamil (Guyton & Hall,

2008).

Selain itu, plasenta mengeluarkan sejumlah besar

human chorionic somatomammo-tropin, yang mungkin

mempunyai sifat laktogenik, jadi menyokong prolaktin

dari hipofisis ibu selama kehamilan. Walaupun begitu,

karena efek supresi dari estrogen dan progesterone,

hanya beberapa milliliter cairan saja yang disekresikan

setiap hari sampai bayi dilahirkan. Cairan yang

disekresi selama beberapa hari terakhir sebelum dan

beberapa hari pertama setelah kelahiran disebut

kolostrum; kolostrum ini terutama mengandung protein

laktosa dalam kosentrasi yang sama seperti air susu,

tetapi kolostrum tersebut hampir tidak mengandung

lemak, dan kecepatan maksimal pembentukkannya

adalah sekitar 1/100 kecepatan pembentukkan air

susu selanjutnya (Guyton & Hall, 2008).

Segera setelah bayi dilahirkan, hilangnya sekresi

estrogen dan progesterone dari plasenta yang tiba-tiba

memungkinkan efek laktogenik prolaktin dari kelenjar

hipofisis ibu untuk mengambil peran dalam

memproduksi air susu, dan dalam 1 sampai 7 hari

kemudian, kelenjar payudara mulai mensekresikan air

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6723/2/T1_462008065_BAB II… · 2.2.1 Anatomi dan Fisiologi Payudara Wanita . Payudara adalah

22

susu dalam jumlah besar sebagai pengganti

kolostrum. Sekresi air susu ini memerlukan sekresi

pendahuluan yang adekuat dari sebagian besar

hormon-hormon ibu lainnya, tetapi yang penting dari

semuanya adalah hormon pertumbuhan, kortisol,

hormon paratiroid, dan insulin. Hormon-hormon ini

diperlukan untuk menyediakan asam amino, asam

lemak, glukosa, dan kalsium yang diperlukan untuk

pembentukan air susu (Hamilton, 1995).

Setelah kelahiran bayi, kadar basal sekresi

prolaktin kembali ke kadar sewaktu tidak hamil. Akan

tetapi, setiap kali ibu menyusui bayinya, sinyal saraf

dari puting susu ke hipotalamus akan menyebabkan

lonjakan sekresi prolaktin sebesar 10 sampai 20 kali

lipat yang berlangsung kira-kira 1 jam. Prolaktin ini

bekerja pada payudara ibu untuk mempertahankan

kelenjar mammaria agar menyekresikan air susu ke

dalam alveoli untuk periode laktasi berikutnya. Bila

lonjakan prolaktin ini tidak ada atau dihambat karena

kerusakkan hipotalamus atau hipofisis, atau bila laktasi

tidak dilakukan terus-menerus, payudara akan

kehilangan kemampuannya untuk memproduksi air

susu dalam waktu 1 minggu atau lebih. Akan tetapi,

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6723/2/T1_462008065_BAB II… · 2.2.1 Anatomi dan Fisiologi Payudara Wanita . Payudara adalah

23

produksi air susu dapat berlangsung terus selama

beberapa tahun bila anak terus menghisap, walaupun

kecepatan pembentukkan air susu normalnya

berkurang sangat banyak setelah 7 sampai 9 bulan

(Hamilton, 1995).

Air susu secara kontinu diseksresikan ke dalam

alveoli payudara, tetapi air susu tidak dapat mengalir

dengan mudah dari alveoli ke dalam sistem duktus dan

tidak menetes secara kontinu dari puting susu.

Sebaliknya air susu harus dialirkan dari alveoli ke

dalam duktus sebelum bayi dapat memperolehnya.

Proses ini disebabkan oleh gabungan refleks

neurogenik dan hormonal yang melibatkan hormon

hipofisis posterior oksitosin (Guyton & Hall, 2008).

Ketika bayi menghisap, bayi sebenarnya tidak

menerima susu untuk setengah menit pertama

kemudian. Impuls sensorik pertama harus

ditransmisikan melalui saraf somatik dari puting susu

ke medula spinalis ibu dan kemudian ke hipotalamus

ibu, yang menyebabkan sinyal saraf yang membantu

sekresi oksitosin pada saat yang bersamaan ketika

hipotalamus menyekresi prolaktin. Oksitosin kemudian

dibawa dalam darah ke kelenjar payudara, tempat

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6723/2/T1_462008065_BAB II… · 2.2.1 Anatomi dan Fisiologi Payudara Wanita . Payudara adalah

24

oksitosin menyebabkan sel-sel mioepitel (yang

mengelilingi dinding luar alveoli) berkontraksi, dan

mengalirkan air susu dari alveoli ke dalam duktus pada

tekanan ± 10 sampai 20 mmHg. Kemudian isapan bayi

menjadi efektif dalam mengalirkan air susu. Jadi,

dalam waktu 30 detik sampai satu menit setelah bayi

mengisap payudara, air susu mulai mengalir. Proses

ini disebut pengaliran air susu (let-down) (Guyton &

Hall, 2008).

Pengisapan pada satu kelenjar payudara tidak

hanya menyebabkan aliran air susu pada kelenjar

payudara itu tetapi juga pada kelenjar payudara lain.

Pengisapan oleh bayi tidak saja mencetuskan

pelepasan oksitosin dan pengeluaran susu. Tindakan

ini juga mempertahankan dan meningkatkan sekresi

susu karena adanya stimulasi sekresi prolaktin yang

terjadi akibat pengisapan puting susu oleh bayi

(Ganong, 2008).

2.2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Produksi ASI

Ibu yang normal dapat menghasilkan ASI kira-kira

550-1000 ml setiap hari. Jumlah ASI tersebut dapat

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6723/2/T1_462008065_BAB II… · 2.2.1 Anatomi dan Fisiologi Payudara Wanita . Payudara adalah

25

dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut

(Kristiyanasari, 2009):

A. Makanan

Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh makanan

yang dimakan oleh ibu, apabila makan ibu teratur

dan cukup mengandung gizi yang diperlukan akan

mempengaruhi produksi ASI, karena kelenjar

pembuat ASI tidak dapat bekerja sempurna tanpa

makanan yang cukup. Untuk membentuk produksi

ASI yang baik, makanan ibu harus memenuhi

jumlah kalori, protein, lemak, dan vitamin serta

mineral yang cukup selain itu ibu dianjurkan minum

lebih banyak kurang lebih 8-12 gelas per hari.

B. Ketenangan Jiwa dan Pikiran

Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh faktor

kejiwaan, Ibu yang selalu dalam keadaan tertekan,

sedih, kurang percaya diri dan berbagai bentuk

ketegangan emosional akan menurunkan volume

ASI bahkan tidak akan terjadi produksi ASI.

C. Penggunaan Alat Kontrasepsi

Pada ibu yang menyusui bayinya penggunaan

alat kontrasepsi hendaknya diperhatikan karena

pemakaian kontrasepsi yang tidak tepat dapat

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6723/2/T1_462008065_BAB II… · 2.2.1 Anatomi dan Fisiologi Payudara Wanita . Payudara adalah

26

mempengaruhi produksi ASI, misalnya

penggunaan pil kontrasepsi kombinasi estrogen

dan progestin, suntik, dan implan berkaitan dengan

penurunan volume dan durasi ASI (Andrews,

2010).

Estrogen juga dapat digunakan untuk menekan

laktasi karena estrogen menghambat kerja

prolaktin (Heffner dan Schust, 2008).

D. Fisiologi

Terbentuknya ASI dipengaruhi oleh hormon

terutama hormon prolaktin. Prolaktin merupakan

hormon laktogenik yang menentukan dalam hal

pengadaan dan mempertahankan sekresi air susu

(Guyton&Hall, 2008).

E. Anatomis Payudara

Bila jumlah lobus dalam payudara berkurang,

maka lobulus pun berkurang. Dengan demikian

produksi ASI pun juga berkurang karena sel-sel

asini yang berfungsi menarik zat-zat makanan dari

pembuluh darah akan berkurang (Ganong, 2008).

F. Perawatan Payudara

Perawatan payudara (breast care) merupakan

perawatan pada payudara ibu yang dilakukan

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6723/2/T1_462008065_BAB II… · 2.2.1 Anatomi dan Fisiologi Payudara Wanita . Payudara adalah

27

mulai dari masa kehamilan sampai pada masa

laktasi. Perawatan payudara pada masa kehamilan

berbeda dengan perawatan payudara pada masa

laktasi. Pada masa kehamilan perawatan payudara

yang dilakukan berupa menjaga kebersihan

payudara dan perawatan puting sedangkan

perawatan payudara pada waktu menjelang hingga

masa laktasi yaitu berupa pemijatan pada

payudara (Farrer, 2001).

Perawatan fisik payudara menjelang masa

laktasi perlu dilakukan, yaitu dengan memijat

payudara. Bila terdapat penyumbatan pada duktus

laktiferus dapat ditangani sehingga pada waktunya

ASI akan keluar dengan lancar. Selain itu

perawatan payudara bermanfaat merangsang

payudara mempengaruhi hipofisis untuk

mengeluarkan hormon prolaktin dan oksitosin

(Farrer, 2001).

Perawatan payudara penting diperhatikan

untuk mencegah terjadinya luka pada daerah

puting susu, yaitu dengan memberikan ASI dengan

posisi yang baik dan tepat saat menyusui

(Suririnah.2009). Dengan merangsang payudara

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6723/2/T1_462008065_BAB II… · 2.2.1 Anatomi dan Fisiologi Payudara Wanita . Payudara adalah

28

akan mempengaruhi hipofisis untuk mengeluarkan

hormon prolaktin dan oksitosin.

2.2.4 Masalah Dalam Menyusui

Di bawah ini merupakan beberapa masalah yang

sering dijumpai pada ibu menyusui, diantaranya

sebagai berikut:

A. Duktus Tertutup

Benjolan yang nyeri dan bengkak yang

berkembang secara berangsur-angsur pada

payudara, tanpa disertai demam biasanya adalah

duktus yang tertutup. Duktus semacam ini akan

terasa nyeri dan menonjol atau berwarna

kemerahan (Simkin, Whalley dan Keppler, 2010).

B. Puting Inverted

Masalah yang paling sering ditemukan dalam

menyusui yaitu puting susu yang inverted atau

puting yang tidak menonjol, sehingga Ibu kesulitan

dalam menyusui bayinya (Bobak, 2005).

C. Payudara Bengkak

Pada hari-hari pertama (sekitar 2 – 4 jam),

payudara sering terasa penuh dan nyeri

disebabkan bertambahnya aliran darah ke

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6723/2/T1_462008065_BAB II… · 2.2.1 Anatomi dan Fisiologi Payudara Wanita . Payudara adalah

29

payudara bersamaan dengan ASI mulai diproduksi

dalam jumlah yang banyak (Gayton & Hall, 2008).

D. Mastitis

Mastitis adalah peradangan pada payudara.

Payudara menjadi merah, bengkak kadangkala

diikuti rasa nyeri dan panas, suhu tubuh

meningkat. Di dalam payudara terasa ada masa

padat, dan di luarnya kulit menjadi merah. Kejadian

ini terjadi pada masa nifas 1-3 minggu setelah

persalinan diakibatkan oleh sumbatan saluran susu

yang berlanjut (Corwin, 2009).

E. Penghambatan Pengaliran Air Susu

Masalah khusus dalam menyusui bayi datang

dari kenyataan bahwa banyak faktor psikogenik

atau perangsangan sistem saraf simpatis umum di

seluruh tubuh ibu dapat menghambat sekresi

oksitosin dan akibatnya menekan pengaliran air

susu (Guyton & Hall, 2008).

2.2.5 Pijat Payudara (Breast Care)

Pada bulan-bulan terakhir kehamilan para Ibu

dianjurkan untuk memijat lembut payudara, terutama di

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6723/2/T1_462008065_BAB II… · 2.2.1 Anatomi dan Fisiologi Payudara Wanita . Payudara adalah

30

daerah yang berwarna gelap (aerola), untuk membuka

saluran susu (Nadia Indivara, 2009).

Pada saat ASI mulai diproduksi, payudara akan

mulai terasa kencang, bengkak, dan tidak nyaman,

karena itu segera susui bayi sesegera dan sesering

mungkin. Namun agar tidak mengalami kesulitan

selama periode menyusui, Ibu perlu melakukan

perawatan payudara. Perawatan payudara setelah

melahirkan dapat dengan melakukan beberapa

pemijatan. Pijat payudara (breast care) adalah

perawatan payudara yang dialakukan dalam bentuk

pemijatan pada payudara ibu yang di lakukan mulai

dari masa kehamilan sampai pada masa laktasi (Nadia

Indivara, 2009).

Untuk membuat ASI mengalir lancar, Ibu dapat

melakukan pengeluaran ASI secara manual dengan

tangan atau dengan pompa ASI. Namun

mengeluarkan ASI dengan bantuan alat pompa

mekanis biasanya menyebabkan ketidaknyamanan

dan tidak efektif sementara memijat payudara dengan

tangan lebih alami. Selain itu kontak kulit dengan kulit

merangsang refleks pengeluaran ASI ketimbang

kontak dengan permukaan plastik pompa ASI.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6723/2/T1_462008065_BAB II… · 2.2.1 Anatomi dan Fisiologi Payudara Wanita . Payudara adalah

31

Keuntungan lainnya yaitu gratis dan dapat dilakukan di

ruang khusus menyusui atau kamar kecil (Nuryasini,

2008).

A. Tujuan

Perawatan payudara (pijat payudara) antara

lain bertujuan untuk (Kristiyanasari, 2009):

1. Memelihara kebersihan payudara agar terhindar

dari infeksi.

2. Meningkatkan produksi ASI dengan merangsang

kelenjar-kelenjar air susu melalui pemijatan.

3. Mencegah bendungan ASI atau pembengkakkan

payudara.

4. Melenturkan dan menguatkan puting susu.

5. Mengetahui secara dini kelainan puting susu dan

melakukan usaha untuk mengatasinya.

6. Persiapan psikis Ibu.

Indikasi perawaatan payudara ini dilakukan

pada payudara yang tidak mengalami kelainan dan

yang mengalami kelainan seperti bengkak, lecet

dan puting inverted.

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6723/2/T1_462008065_BAB II… · 2.2.1 Anatomi dan Fisiologi Payudara Wanita . Payudara adalah

32

B. Manfaat

Perawatan payudara atau pijat payudara perlu

dilakukan beberapa hari menjelang persalinan,

atau sekitar usia kehamilan 32 minggu. Perawatan

dilakukan sampai setelah masa melahirkan.

Manfaat pijat payudara untuk ibu hamil di

antaranya (Roesli, 2009):

1. Mempersiapkan mental Ibu untuk menyusui

setelah melahirkan.

2. Mempersiapkan payudara sebelum menyusui.

3. Menguatkan dan melenturkan puting susu untuk

memudahkan bayi saat menyusu.

4. Merangsang kelenjar ASI sehingga produksi

lebih banyak dan lancar atau tidak terjadi

"pembendungan" ASI.

5. Mengurangi resiko luka saat menyusui sehingga

Ibu pun merasa nyaman ketika menyusui.

C. Pijat Payudara Pada Umumnya

Berikut ini merupakan langkah-langkah untuk

melakukan pijat payudara, yaitu (Nadia Indivara,

2009):

1. Membasahi kedua tangan Ibu dengan baby oil.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6723/2/T1_462008065_BAB II… · 2.2.1 Anatomi dan Fisiologi Payudara Wanita . Payudara adalah

33

2. Meletakkan kedua telapak tangan di antara

kedua belah payudara. Lalu urut dari atas,

samping, bawah dan menuju ke puting susu

dengan mengangkat payudara perlahan-lahan,

lalu lepaskan dengan perlahan. Ulangi gerakan

ini sebanyak 30 kali.

3. Menyokong payudara kiri dengan tangan kiri.

Lakukan gerakan kecil dengan dua atau tiga

jari tangan kanan, mulai dari pangkal payudara

dan berakhir dengan gerakan spiral pada

daerah puting susu, selanjutnya buatlah

gerakan memutar sambil menekan dari pangkal

payudara dan berakhir pada puting susu di

seluruh bagian payudara. Melakukan gerakan

seperti ini juga pada payudara kanan.

4. Gerakan selanjutnya meletakkan kedua telapak

tangan diantara dua payudara. Mengurut dari

tengah ke atas sambil mengangkat ke dua

payudara dan lepaskan keduanya perlahan.

Melakukan gerakan ini kurang lebih 30 kali.

Variasi lainnya adalah gerakan payudara kiri

dengan kedua tangan, ibu jari di atas dan

empat jari lainnya dibawah. Memeras dengan

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6723/2/T1_462008065_BAB II… · 2.2.1 Anatomi dan Fisiologi Payudara Wanita . Payudara adalah

34

lembut payudara sambil meluncurkan kedua

tangan ke depan ke arah puting susu.

Melakukan hal yang sama pada payudara

kanan.

5. Lalu melakukan posisi tangan pararel.

Menyangga payudara dengan satu tangan,

sedangkan tangan lain mengurut payudara

dengan sisi kelingking dari arah pangkal

payudara kearah puting susu. Melakukan

gerakan ini sekitar 30 kali. Setelah itu,

meletakkan satu tangan di sebelah atas dan

satu lagi dibawah payudara. Meluncurkan

kedua tangan secara bersamaan kearah puting

susu dengan cara memutar tangan.

Mengulangi gerakan ini sampai semua bagian

payudara terkena urutan.

6. Menyokong payudara kiri dengan tangan kiri,

tiga jari tangan kanan membuat gerakan

memutar dan menekan lembut, mulai dari

pangkal payudara dan berakhir di puting susu.

Melakukan hal yang sama untuk payudara

sebelah kanan. Untuk setiap payudara dua kali

gerakan.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6723/2/T1_462008065_BAB II… · 2.2.1 Anatomi dan Fisiologi Payudara Wanita . Payudara adalah

35

7. Mengompres kedua payudara dengan washlap

hangat berganti-ganti dengan washlap dingin

selama 5 menit. Ini juga berfungsi untuk

membersihkan payudara dengan baby oil.

D. Pijat Payudara Yang Sering Dilakukan Di Klinik/

RS

Adapun cara lain dalam perawatan payudara

yang sering dilakukan oleh tenaga kesehatan di

klinik yaitu (Kristiyanasari, 2009):

1. Memasang handuk pada bagian perut bawah

dan bahu sambil melepaskan pakaian atas.

2. Mengompres kedua puting susu dengan kapas

yang dibasahi minyak kelapa atau baby oil

selama 2-3 menit.

3. Mengangkat kapas sambil membersihkan

puting dengan melakukan gerakan memutar

dari dalam keluar.

4. Dengan kapas yang baru, bersihkan bagian

tengah puting dari sentral keluar, apabila

didapat puting inverted (puting tidak menonjol)

lakukan penarikan.

5. Membasahi kedua telapak tangan dengan

minyak atau baby oil dan melakukan

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6723/2/T1_462008065_BAB II… · 2.2.1 Anatomi dan Fisiologi Payudara Wanita . Payudara adalah

36

pengurutan dengan telapak tangan berada

diantara kedua payudara dengan gerakan ke

atas, ke samping, ke bawah dan kedepan

sambil menghentakkan payudara. Lakukan

pengurutan ini sebanyak 20-30 kali.

6. Tangan kiri menopang payudara kiri dan

tangan kanan melakukan pengurutan dengan

menggunakan sisi jari kelingking. Lakukan

gerakan ini sebanyak 20-30 kali dan lakukan

pada ke dua payudara.

7. Langkah selanjutnya dengan menggunakan

sendi-sendi jari dengan posisi tangan

mengepal, tangan kiri menopang payudara dan

tangan kanan melakukan pengurutan dari

pangkal kearah puting. Lakukan sebanyak 20-

30 kali pada tiap payudara.

8. Meletakkan baskom dibawah payudara dan

menggunakan washlap dibasahi air hangat.

9. Mengguyur payudara kurang lebih 5 kali

kemudian di lap dengan washlap bergantian

dengan air dingin, masing-masing 5 kali

guyuran kemudian diakhiri dengan air hangat.

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6723/2/T1_462008065_BAB II… · 2.2.1 Anatomi dan Fisiologi Payudara Wanita . Payudara adalah

37

10. Mengeringkan payudara dengan handuk yang

dipasang di bahu.

11. Menggunakan bra yang dapat menopang

payudara.