ANAMNESIS

8
Cara melakukan anamnesis Dalam melakukan anamnesis ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang antara lain : 1. Tempat dan suasana Tempat dan suasana dimana anamnesis ini dilakukan harus diusahakan cukup nyaman pasien. Anamnesis akan berjalan lancar kalau tempat dan suasana mendukung. Suas diciptakan agar pasien merasa santai, tidak tegang dan tidak merasa diinterogasi 2. Penampilan dokter Penampilan seorang dokter juga perlu diperhatikan karena ini akan meningkatkan kepercayaan pasiennya. Seorang dokter yang tampak rapi dan bersih akan lebih bai pada yang tampak lusuh dan kotor. Demikian juga seorang dokter yang tampak rama akan lebih mudah melakukan anamnesis daripada yang tampak galak, ketus dan tegan . Periksa kartu dan data pasien Sebelum anamnesis dilakukan sebaiknya periksa terlebih dahulu kartu atau data pa cocokkan dengan keberadaan pasiennya. Tidak tertutup kemungkinan kadang!kadang t kesalahan data pasien atau mungkin juga kesalahan kartu data, misalkan pasien A datanya milik pasien ", atau mungkin saja ada 2 pasien dengan nama yang sama per #ntuk pasien lama lihat juga data!data pemeriksaan, diagnosis dan terapi sebelum $n%ormasi data kesehatan sebelumnya seringkali berguna untuk anamnesis dan pemer saat ini. &. Dorongan kepada pasien untuk menceritakan keluhannya Pada saat anamnesis dilakukan berikan perhatian dan dorongan agar pasien dapat d leluasa menceritakan apa saja keluhannya. "iarkan pasien bercerita dengan bahasa sendiri. $kuti cerita pasien, jangan terus menerus memotong, tetapi arahkan bila Pada saat pasien bercerita, apabila diperlukan ajukan pertanyaan!pertanyaan sing minta klari%ikasi atau in%ormasi lebih detail dari keluhannya. 'aga agar jangan terba(a cerita pasien sehingga melantur kemana mana. ). *unakan bahasa+istilah yang dapat dimengerti Selama tanya ja(ab berlangsung gunakan bahasa atau istilah umum yang dapat dimen pasien. Apabila ada istilah yang tidak ada padanannya dalam bahasa $ndonesia at dimengerti, berika penjelasan atau deskripsi dari istilah tersebut. . "uat catatan Adalah kebiasaan yang baik untuk membuat catatan!catatan kecil saat seorang dokt melakukan anamnesis, terutama bila pasien yang mempunyai ri(ayat penyakit yang p -. Perhatikan pasiennya Selama anamnesis berlangsung perhatikan posisi, sikap, cara bicara dan gerak ger Apakah pasien dalam keadaaan sadar sepenuhnya atau apatis, apakah dalam posisi b posisi letak paksa, apakah tampak santai atau menahan sakit, apakah tampak sesa dapat bercerita dengan kalimat!kalimat panjang atau terputus!putus, apakah tampa atau lesu, pucat dan lain!lain.

description

ww

Transcript of ANAMNESIS

Cara melakukan anamnesisDalam melakukan anamnesis ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang dokter, antara lain :1. Tempat dan suasanaTempat dan suasana dimana anamnesis ini dilakukan harus diusahakan cukup nyaman bagi pasien. Anamnesis akan berjalan lancar kalau tempat dan suasana mendukung. Suasana diciptakan agar pasien merasa santai, tidak tegang dan tidak merasa diinterogasi.2. Penampilan dokterPenampilan seorang dokter juga perlu diperhatikan karena ini akan meningkatkan kepercayaan pasiennya. Seorang dokter yang tampak rapi dan bersih akan lebih baik dari pada yang tampak lusuh dan kotor. Demikian juga seorang dokter yang tampak ramah, santai akan lebih mudah melakukan anamnesis daripada yang tampak galak, ketus dan tegang.3. Periksa kartu dan data pasienSebelum anamnesis dilakukan sebaiknya periksa terlebih dahulu kartu atau data pasien dan cocokkan dengan keberadaan pasiennya. Tidak tertutup kemungkinan kadang-kadang terjadi kesalahan data pasien atau mungkin juga kesalahan kartu data, misalkan pasien A tetapi kartu datanya milik pasien B, atau mungkin saja ada 2 pasien dengan nama yang sama persis. Untuk pasien lama lihat juga data-data pemeriksaan, diagnosis dan terapi sebelumnya. Informasi data kesehatan sebelumnya seringkali berguna untuk anamnesis dan pemeriksaan saat ini.4. Dorongan kepada pasien untuk menceritakan keluhannyaPada saat anamnesis dilakukan berikan perhatian dan dorongan agar pasien dapat dengan leluasa menceritakan apa saja keluhannya. Biarkan pasien bercerita dengan bahasanya sendiri. Ikuti cerita pasien, jangan terus menerus memotong, tetapi arahkan bila melantur. Pada saat pasien bercerita, apabila diperlukan ajukan pertanyaan-pertanyaan singkat untuk minta klarifikasi atau informasi lebih detail dari keluhannya. Jaga agar jangan sampai terbawa cerita pasien sehingga melantur kemana mana.5. Gunakan bahasa/istilah yang dapat dimengertiSelama tanya jawab berlangsung gunakan bahasa atau istilah umum yang dapat dimengerti pasien. Apabila ada istilah yang tidak ada padanannya dalam bahasa Indonesia atau sulit dimengerti, berika penjelasan atau deskripsi dari istilah tersebut.6. Buat catatanAdalah kebiasaan yang baik untuk membuat catatan-catatan kecil saat seorang dokter melakukan anamnesis, terutama bila pasien yang mempunyai riwayat penyakit yang panjang.7. Perhatikan pasiennyaSelama anamnesis berlangsung perhatikan posisi, sikap, cara bicara dan gerak gerik pasien. Apakah pasien dalam keadaaan sadar sepenuhnya atau apatis, apakah dalam posisi bebas atau posisi letak paksa, apakah tampak santai atau menahan sakit, apakah tampak sesak, apakah dapat bercerita dengan kalimat-kalimat panjang atau terputus-putus, apakah tampak segar atau lesu, pucat dan lain-lain.8. Gunakan metode yang sistematisAnamnesis yag baik haruslah dilakukan dengan sistematis menurut kerangka anamnesis yang baku. Dengan cara demikian maka diharapkan tidak ada informasi yang terlewat.Hambatan dalam Anamnesis1. Pasien yang tertutupAnamnesis akan sulit dilakukan bila pasien membisu dan tidak mau menjawab pertanyaan-pertanyaan dokternya. Keadaan ini dapat disebabkan pasien merasa cemas atau tertekan, tidak leluasa menceritakan keluhannya atau dapat pula perilakunya yang demikian karena gangguan depresi atau psikiatrik. Tergantung masalah dan situasinya kadang perlu orang lain (keluarga atau orang-orang terdekat) untuk mendampingi dan menjawab pertanyaan dokter (heteroanamnesis), tetapi kadang pula lebih baik tidak ada seorangpun kecuali pasien dan dokternya. Bila pasien dirawat di rumah sakit maka anamnesis dapat dilanjutkan pada hari-hari berikutnya setelah pasien lebih tenang dan lebih terbuka.2. Pasien yag terlalu banyak keluhanSebaliknya tidak jarang seorang pasien datang ke dokter dengan begitu banyak keluhan dari ujung kepala sampai ujung kaki. Tugas seorang dokter untuk memilah-milah keluhan mana yang merupakan keluhan utamanya dan mana yang hanya keluh kesah. Diperlukan kepekaan dan latihan untuk membedakan mana yang merupakan keluhan yang sesungguhnya dan mana yang merupakan keluhan mengada-ada. Apabila benar-benar pasien mempuyai banyak keluhan harus dipertimbangkan apakah semua keluhan itu merujuk pada satu penyakit atau kebetulan pada saat tersebut ada beberapa penyakit yang sekaligus dideritanya.3. Hambatan bahasa dan atau intelektualSeorang dokter mungkin saja ditempatkan atau bertugas disuatu daerah yang mayoritas penduduknya menggunakan bahasa daerah yang belum kita kuasai. Keadaan semacam ini dapat menyulitkan dalam pelaksanaan anamnesis. Seorang dokter harus segera belajar bahasa daerah tersebut agar dapat memperlancar anamnesis, dan bila perlu dapat meminta bantuan perawat atau petugas kesehatan lainnya untuk mendampingi dan membantu menerjemahkan selama anamnesis. Kesulitan yang sama dapat terjadi ketika menghadapi pasien yang karena intelektualnya yang rendah tidak dapat memahami pertanyaan atau penjelasan dokternya. Seorang dokter dituntut untuk mampu melakukan anamnesis atau memberikan penjelasan dengan bahasa yang sangat sederhana agar dapat dimengerti pasiennya.4. Pasien dengan gangguan atau penyakit jiwaDiperlukan satu tehnik anamnesis khusus bila seorang dokter berhadapan dengan penderita gangguan atau penyakit jiwa. Mungkin saja anamnesis akan sangat kacau, setiap pertanyaan tidak dijawab sebagaimana seharusnya. Justru di dalam jawaban-jawaban yang kacau tersebut terdapat petunjuk-petunjuk untuk menegakkan diagnosis. Seorang dokter tidak boleh bingung dan kehilangan kendali dalam melakukan anamnesis pada kasus-kasus ini.5. Pasien yang cenderung marah dan menyalahkanTidak jarang dijumpai pasien-pasien yang datang ke dokter sudah dalam keadaan marah dan cenderung menyalahkan. Selama anamnesis mereka menyalahkan semua dokter yang pernah memeriksanya, menyalahkan keluarga atau orang lain atas masalah atau keluhan yang dideritanya. Umumnya ini terjadi pada pasien-pasien yang tidak mau menerima kenyataan diagnosis atau penyakit yang dideritanya. Sebagai seorang dokter kita tidak boleh ikut terpancing dengan menyalahkan sejawat dokter lain karena hal tersebut sangat tidak etis. Seorang dokter juga tidak boleh terpancing dengan gaya dan pembawaan pasiennya sehingga terintimidasi dan menjadi takut untuk melakukan anamnesis dan membuat diagnosis yang benar.

Jenis Teknik AnamnesaMenurut Patricia A Potter tahun 2005, jenis teknik anamnesa meliputi :1. Teknik Mencari Masalah. Anamnesa mencari masalah mengidentifikasi masalah potensial klien, dan pengumpulan data selanjutnya difokuskan pada masalah tersebut. Sebagai contoh, perawat menanyakan pada klien tentang perubahan yang dialami dalam pecernaan, seperti kurang nafsu makan, mual, muntah atau diare. Jika klien mengatakan bahwa sebagian dari gejala ini dialaminya, perawat melanjutkan dengan pertanyaan pemecahan masalah yang difokuskan pada perubahan spesifik pada pencernaan.2. Teknik Pemecahan Masalah. Teknik anamnesa pemecahan masalah difokuskanpada pengumpulan data yang lebih mendalam pada masalah spesifik yang diidentifikasi oleh klien atau perawat (lvey,1988). Sebagai contoh, jika klien melaporkan bahwa muntah telah dalam 2 hari, perawat menanyakan apa pencetus muntah pertama kalinya, apakah klien mengalami gejala lain, apakah terjadi setiap kali klien makan atau minum dan bagaimana karasteritik muntah.Informasi tentang awitan, faktor pemberat, gejala yang berkaitan, tindakan pereda yang telah klien coba, dan keefektifan tindakan ini pada akhirnya memadu pemilihan perawat tentang interverensi keperawatan.3. Teknik Pertanyaan Langsung. Anamnesa pertanyaan langsung adalah format strukstur yang membutuhkan jawaban satu atau dua kata dan sering kali digunakan untuk mengklarifikasi informasi sebelumnya atau memberikan informasi tambahan (lvey,1998). Sebagai contoh "apakah anda mengalami nyeri ketika muntah?" adalah suatu pertanyaan langsung.Dengan teknik ini pertanyaan tidak mendorong klien untuk secara suka rela memberikan informasi lebih banyak dari yang ditanyakan langsung.Tipe pertanyaan seperti ini sangat berguna dalam mengumpulkan data biografi dan informasi spesifik mengenai masalah kesehatan seperti, gejala, faktor pencetus dan tindakan pereda.4. Teknik Pertanyaan Terbuka. Anamnesa pertanyaan terbuka ditunjukan untuk mendapatkan respons lebih dari satu kata atau dua kata. Teknik ini mengarah pada diskusi di mana klien secara aktif menguraikan status kesehatan mereka. Metode ini menguatkan hubungan perawat klien karena teknik ini menunjukkan bahwa perawat ingin meluangkan waktu untuk mendengarkan pikiran klien. Contoh-contoh pertanyaan terbuka adalah sebagai berikut :a. "Perawat kesehatan apa yang anda butuhkan?"b. "Bagaimana perasaan Anda?"c. "Ceritakan pada saya apa makna kedatangan ke rumah sakit bagi Anda?"

Fase Fase AnamnesaMenurut Patricia A Potter tahun 2005, fase-fase anamnesa adalah sebagai berikut :a. Fase OrientasiPerawat membuka wawancara dengan menjelaskan tujuan dari wawancara. Perawat juga mendiskusikan tipe pertanyaan yang akan ditanyakan dan para klien dalam proses wawancara. Kemudian perawat meluangkan waktu beberapa menit untuk saling mengenal dengan klien.

b. Fase KerjaDengan berkembangnya wawancara, perawat mengajukan pertanyaan untuk membentuk data dasar yang digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan rencana asuhan keperawatan.

c. Fase TerminasiTerminasi membutuhkan keterampilan dari pihak wawancara. Idealnya klien harus diberi isyarat bahwa wawancara akan segera berakhir.

KOMPONEN ANAMNESISMenurut Helen Varney tahun 2007, komponen anamnesa adalah sebagai berikut :a. Mengidentifikasi informasi1. Nama Sebaiknya nama lengkap bukan nama panggilan atau alias.2. UsiaTerutama penting pada pasien anak-anak karena kadang-kadang digunakan untukmenentukan dosis obat. Juga dapat digunakan untuk memperkirakan kemungkinanpenyakit yang diderita, beberapa penyakit khas untuk umur tertentu.3. Ras/etikBerhubungan dengan kebiasaan tertentu atau penyakit-penyakit yang berhubungandengan ras/suku bangsa tertetu.4. Alamat/teleponApabila pasien sering berpindah-pindah tempat maka tanyakan bukan hanyaalamatsekarang saja tetapi juga alamat pada waktu pasien merasa sakit untuk pertama kalinya.Data ini kadang diperlukan untuk mengetahui terjadinya wabah, penyakit endemis atauuntuk data epidemiologi penyakit.5. AgamaKeterangan ini berguna untuk mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh (pantangan)seorang pasien menurut agamanya.6. Status pernikahanKadang berguna untuk mengetahui latar belakang psikologi pasien.7. PekerjaanBila seorang dokter mencurigai terdapatnya hubungan antara penyakit pasien denganpekerjaannya, maka tanyakan bukan hanya pekerjaan sekarang tetapi juga pekerjaan-pekerjaan sebelumnya.8. Jenis kelaminSebagai kelengkapan harus juga ditulis datanya.b. Keluhan Utama (KU)Alasan wanita tersebut mengunjungi anda di klinik, kantor, kamar gawat darurat, pusat pelayanan persalinan, rumah sakit, atau rumahnya, seperti yang diungkapkan dengan kata-katanya sendiri (dapat berhubungan dengan sistem tubuh).c. Riwayat Penyakit Saat ini (RPS)Dari seluruh tahapan anamnesa bagian inilah yang paling penting untuk menegakkan diagnosis. Seperti :1. Tanggal dan waktu awitan2. Bentuk awitan3. Faktor pencetus atau latar belakang, yang berhubungan dengan awitan4. Perjalanan penyakit sejak awitan, termasuk durasi dan kekambuhan5. Lokasi spesifik6. Jenis nyeri atau ketidaknyamanan dan keparahan atau intensitas7. Gejala lain yang berkaitan8. Hubungan dengan fungsi dan ativitas tubuh9. Gambaran kualitas (warna, konsentrasi) dan kuantitas (jumlah,isi,) jika ada (mis, ruam, rabas, perdarahan)10. Faktor yang mempengaruhi masalah, baik yang memperparah atau yang meredakan11. Bantuan medis sebelumnya (dan dari siapa) untuk masalah ini, diagnosis dan perawatan12. Keefektifan suatu terapi atau obat yang digunakan (dimulai atas inisiatif diri sendiri atau yang diprogramkan dokter)

d. Riwayat Medis Terdahulu dan Perawatan PrimerSeorang dokter harus mampu mendapatkan informasi tentang riwayat penyakit dahulu secara lengkap, karena seringkali keluhan atau penyakit yang sedang diderita pasien saat ini merupakan kelanjutan atau akibat dari penyakit-penyakit sebelumnya.1. Penyakit pada masa kanak-kanak/imunisasi seperti campak (tipe), gondongan, dan cacar air2. Uji skrining laboratorium yang dilakukan baru-baru ini untuk penyakit infeksi (hepatitis, campak, tuberkulosis, HIV) : tanggal, hasil3. Penyakit utama (pneumonia, hepatitis, demam reumatik, difteri, polio)4. Rawat inap ; tanggal, alasan5. Pembedahan ; tanggal, alasan6. Kecelakaan ; fraktur, cedera, tidak sadar7. Tranfusi darah ; tanggal, alasan, reaksi8. Alergi (makanan, demam Hay, lingkungan, debu, binatang ; asma)9. Alergi obat10. Penyalahgunaan alkohol/alkoholisme; perawatan11. Penyalahgunaan/ ketergantungan obat;zat, perawatan12. Kebiasaan a. Merokok (jumlah,durasi)b. Alkohol (jumlah, durasi)c. Kafein (kopi, teh, soda, coklat)d. Obat "reaksi" (zat,jumlah;lama)e. Keamanan (sabuk pengaman,helm)13. Pola tidurKantuk saat siang hari sering muncul terutama pada trimester pertama. Hal ini membuat wanita hamil tidur siang cukup lama, tetapi pada malam hari, justru sulit tidur. Untuk itu, saat kantuk muncul, lakukanlah kegiatan lain, agar Anda tidak tidur siang terlalu lama.14. Diet/malnutrisi15. Olahraga/ aktivitas bersenang-senang16. Bahaya ditempat kerja :posisi (berdiri,duduk) tegangan (mata,otot), ventlisasi, terpajan zat kimia beracun17. Bahayan lingkungan : udara, air, pembuangan limbah, jumlah jendela kurang, tempat perapian yang tebuka, cat18. Penganiayaan fisik/seksual pada masakanak-kanak19. Kekreasan rumah tangga/ pemukulan/ pemerkosaan/ isolasi pada masa yang lalu, saat ini keamanan20. Uji skrining genetik, jika didapat lakukan (mis. Sel sabit,tay sachs, fibrosis kritis); hasil21. Penyakit spesifika. Diabetesb. Penyakit jantung (diagnosis, mis prolaps katup mitral) termasuk demam reumatikc. Tuberkulosisd. Asma e. Hepatitisf. Ginjal/infeksi saluran kemihg. Varises/ tromboflebitish. Kelenjar/endokrin (diagnosis, seperti hipo/hipertiroid)i. Kankerj. Hipertensik. HIV/AIDSl. Penyakit kejiwaan22. Pengobatan a. Diprogramkanb. Tidak diprogramkan

e. Riwayat Keluarga Untuk mendapatkan riwayat penyakit keluarga ini seorang dokter terkadang tidak cukup hanya menanyakan riwayat penyakit orang tuanya saja, tetapi juga riwayat kakek/nenek, paman/bibi, saudara sepupu dan lain-lain. Untuk beberapa penyakit yang langka bahkan dianjurkan untuk membuat susunan pohon keluarga, sehingga dapat terdeteksi siapa saja yang mempunyai potensi untuk menderita penyakit yang sama. Misalnya :1. Ibu, ayah, saudara kandunga. Usiab. Status, misal, kehidupan dan kesejaheraanya? Jika telah meninggal, apa penyebab kematiannya?2. Retardasi metal3. Kanker4. Penyakit jantung5. Hipertensi6. Diabetes7. Penyakitginjal8. Penyakit mental9. Kelainan kengenital10. Kehamilan lebih dari satu11. Tuberkulosis