ANAMNESIS PENYAKIT KULIT

42
ANAMNESIS PENYAKIT KULIT LABORATORIUM KETERAMPILAN KLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA TAHUN 2011

description

med

Transcript of ANAMNESIS PENYAKIT KULIT

Page 1: ANAMNESIS PENYAKIT KULIT

ANAMNESIS PENYAKIT KULIT

LABORATORIUM KETERAMPILAN KLINIKFAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARATAHUN 2011

Page 2: ANAMNESIS PENYAKIT KULIT

PENDAHULUAN

Untuk menegakkan diagnosis penyakit kulit, beberapa faktor perlu dilihat secara komprehensif, karena penyebab penyakit kulit bukan hanya terletak pada satu faktor. Walaupun kelainan kulit dapat dilihat dengan mata telanjang, namun di balik kelainan tersebut banyak hal tersembunyi yang perlu mendapat perhatian. Untuk itu, perlu dilakukan pemeriksaan yang cermat dan teliti yang diawali dengan anamnesis yang baik.

Page 3: ANAMNESIS PENYAKIT KULIT

ANAMNESIS PRIBADI

Anamnesis pribadi pada penyakit kulit memiliki komponen yang sama dengan anamnesis penyakit lainnya. Hal-hal yang harus ditanyakan pada anamnesis pribadi antara lain nama, umur, jenis kelamin, alamat, agama, bangsa/suku, status perkawinan dan pekerjaan.Data-data tersebut merupakan identitas pasien dan penting untuk diketahui karena pada penyakit gangguan kulit terkadang terdapat hubungan antara data identitas dengan epidemiologi, atau insidensi (angka kejadian) penyakit.Pengaruh umur terhadap insidensi penyakit kulit dapat dilihat pada kasus akne vulgaris yang banyak diderita pada usia remaja. Pada wanita, akne vulgaris dapat bertahan bertahun-tahun hingga umur 30-an.

Page 4: ANAMNESIS PENYAKIT KULIT

ANAMNESIS KELUHAN UTAMA

Keluhan utama adalah keluhan yang dirasakan pasien sehingga dirinya datang berobat.

Seorang dokter harus mampu mengelaborasi keterangan pasien dengan memakai bahasa yang sederhana (bahasa pasien), yang membuat pasien mencari pertolongan dan keluhan ini ditetapkan sebagai keluhan utama.

Page 5: ANAMNESIS PENYAKIT KULIT

Keluhan utama terdiri atas dua bagian, yaitu keluhan objektif dan keluhan subjektif. Keluhan objektif adalah keluhan yang saat ini terlihat nyata pada tubuh pasien dengan bahasa yang digunakan oleh pasien. Apabila mengacu pada kriteria Domonkos, dimana akan digunakan bahasa pasien untuk bentuk lesi/ruam kulit yang diderita oleh pasien. Misalnya pada pasien furunkel (bisul) maka akan terlihat pustula yang dalam bahasa pasien menurut kriteria Domonkos adalah gelembung berisi nanah.

Page 6: ANAMNESIS PENYAKIT KULIT

Di bawah ini beberapa keluhan objektif yang tertera dalam kriteria Domonkos, yaitu:

bintik (makula miller, purpura, eritem)

sisik (skuama)

bercak (makula, purpura, eritem) keropeng (krusta)

bintil (papula, vegetasi, komedo) lecet (erosi, ekskoriasi)

bentol (urtika) borok (ulkus)

benjolan/tumor (nodul, tumor, kista)

koreng (krusta, ulkus)

gelembung berisi cairan (vesikel, bola)

kudis (papel, krusta, ulkus tergantung kasus: prurigo, skabies, insect bite)

gelembung berisi nanah /bisul (pustula)

parut (sikatriks)

bisul (abses) penebalan kulit (plak, likenifikasi, keratosis)

Page 7: ANAMNESIS PENYAKIT KULIT

Adapun beberapa definisi dari ruam kulit tersebut adalah:

Makula perubahan warna kulit setinggi permukaan kulit.

Eritema makula yang berwarna merah.

Plak makula yang besar dengan diameter > 1 cm, diatas permukaan kulit.

Papula penonjolan padat di atas permukaan kulit, berbatas tegas, berukuran diameter < 1 cm.

Nodul seperti papula tetapi diameternya 1-2 cm.

Nodus/tumor penonjolan di atas permukaan kulit berdasarkan pertumbuhan sel maupun jaringan tubuh, dengan diameter > 2 cm.

Vesikel gelembung berisi cairan serosa dengan diameter < 1 cm.

Bula vesikel yang diameternya > 1 cm.

Pustula vesikel berisi nanah.

Kista penonjolan di atas permukaan kulit berupa kantingan yang berisi cairan serosa atau padat atau setengah padat.

Skuama pelepasan lapisan tanduk dari permukaan kulit, gambarannya berupa sisik.

Page 8: ANAMNESIS PENYAKIT KULIT

Krusta tumpukan cairan darah, kotoran, nanah dan obat yang sudah mengering di atas permukaan kulit.

Erosi kerusakan kulit sampai stratum spinosum, kulit tampak menjadi merah dan keluar cairan serosa.

Ekskoriasi

kerusakan kulit sampai ujung stratum papilaris sehingga kulit tampak merah disertai dengan bintik-bintik perdarahan.

Fissura diskontinuitas epidermis dan dermis secara linear.

Urtika/wheal penonjolan di atas permukaan kulit akibat edema setempat dan dapat hilang perlahan-lahan.

Ulkus kerusakan kulit pada lapisan epidermis dan dermis yang memiliki dasar, dinding, tepi dan isi.

Sikatriks jaringan ikat yang menggantikan epidermis dan dermis yang sudah hilang, disebut juga dengan jaringan parut.

Abses kantong berisi nanah di dalam jaringan.

Milia penonjolan di atas permukaan kulit yang berwarna putih yang ditimbulkan oleh penyumbatan saluran sebasea.

Komedo ruam kulit berupa bintik-bintik hitam dan putih yang timbul akibat proses oksidasi udara terhadap sekresi kelenjar sebasea di permukaan kulit.

Page 9: ANAMNESIS PENYAKIT KULIT

Ruam pada kulit

Page 10: ANAMNESIS PENYAKIT KULIT

Keluhan subjektif adalah keluhan yang dirasakan oleh pasien. Adapun beberapa keluhan subjektif menurut kriteria Domonkos, yaitu:gatal (paling sering)panas (rasa terbakar)dingin (rasa geli)mencucukmenyengatmenjalar- sakit/nyeri/mendenyutkebas/semut-semutankurang berasakepekaan kulit berlebihantidak berasa

Page 11: ANAMNESIS PENYAKIT KULIT

ANAMNESIS RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Riwayat penyakit sekarang atau riwayat perjalanan penyakit merupakan uraian rinci mengenai keadaan kesehatan pasien sejak sebelum keluhan utama, sampai saat pasien datang berobat. Sebagaimana anamnesis pada sistem organ lainnya, untuk menggali informasi lebih dalam terutama yang berkaitan dengan keluhan utama, dapat digunakan komponen-komponen pertanyaan yang berpedoman kepada Macleod’s Clinical Examination (metode OLDCART dan OPQRST).

Page 12: ANAMNESIS PENYAKIT KULIT

ANAMNESIS RIWAYAT PENYAKIT TERDAHULU

Pada bagian ini ditanyakan kepada pasien tentang penyakit yang telah pernah dideritanya sejak masih kanak-kanak sampai dewasa (saat sebelum menderita penyakit sekarang ini) yang mungkin mempunyai hubungan dengan penyakit yang dialami pasien saat ini.

Page 13: ANAMNESIS PENYAKIT KULIT

Pada kasus dermatitis atopik biasanya diderita oleh seseorang yang mempunyai riwayat kepekaan dalam keluarganya, yang dinamakan ”atopi”, contohnya asma bronkial, rinitis alergi, dermatitis atopik dan konjungtivitis alergi. Pasien yang menderita dermatitis atopik bisa saja mempunyai penyakit atopik lainnya misalnya rinitis alergi, jadi dapat ditanyakan apakah penderita juga menderita bersin-bersin di pagi hari yang termasuk gejala dari rinitis alergi.

Page 14: ANAMNESIS PENYAKIT KULIT

ANAMNESIS RIWAYAT PRIBADI

Pada anamnesis riwayat pribadi pasien, dokter menggali informasi-informasi mengenai kebiasaan hidup pasien yang mungkin memiliki hubungan dengan penyakit kulit yang dideritanya. Sebagai contoh seorang wanita pekerja kantoran yang memiliki kebiasaan dan keharusan untuk berdandan setiap harinya dengan memakai bahan-bahan kosmetik. Bahan-bahan tersebut dapat saja mengakibatkan dematitis kontak alergi pada beberapa orang yang sensitif terhadap bahan tersebut. Apabila bahan tersebut terdapat pada lipstik maka bibir akan menjadi eritematosa dan diikuti dengan edema.

Page 15: ANAMNESIS PENYAKIT KULIT

ANAMNESIS RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Dalam anamnesis riwayat penyakit keluarga, dokter menanyakan ada tidaknya anggota keluarga dekat pasien (sedarah) secara garis keturunan vertikal, seperti ayah kandung, ibu kandung, kakek, nenek, paman, dan bibi, yang menderita penyakit yang sama dengan penyakit yang diderita pasien. Misalnya pada pada dermatitis atopik, penyakit ini dapat diderita oleh anggota keluarga lainnya karena memiliki kepekaan yang sama yang dinamakan ”atopi”.

Page 16: ANAMNESIS PENYAKIT KULIT

Pada anamnesis ini, dapat juga ditanyakan kepada pasien adakah anggota keluarganya yang menderita penyakit yang penularannya melalui kontak langsung. Misalnya skabies yang merupakan penyakit yang disebabkan oleh tungau yang dapat menular dengan kontak langsung antara kulit dengan kulit.

Page 17: ANAMNESIS PENYAKIT KULIT

ANAMNESIS SOSIAL EKONOMI

Pada anamnesis sosial ekonomi, dokter menanyakan keadaaan keluarga pasien terutama mengenai perumahan, dan lingkungan sekitar tempat tinggal pasien.

Penyakit infeksi kulit misalnya skabies yang disebabkan oleh tungau perkembangannya tinggi pada sosial ekonomi yang rendah dan hiegenitas yang buruk.

Page 18: ANAMNESIS PENYAKIT KULIT

ANAMNESIS GIZI

Pada anamnesis gizi dokter menanyakan pada pasien tentang makanan yang dikonsumsi setiap hari, seberapa banyak porsinya serta frekuensi makan. Dapat ditanyakan juga, apakah pasien merasa berat badannya berkurang, bertambah, atau tetap dan dicari apakah ada hubungannya dengan penyakit yang diderita oleh pasien. Pada pasien akne vulgaris, kebiasaan makan makanan yang berlemak tinggi dapat memperberat ruam kulit yang timbul.

Page 19: ANAMNESIS PENYAKIT KULIT

SIMULASI KASUS ANAMNESIS PENYAKIT

1.Dermatitis Atopik (4)

2.Akne Vulgaris (4)

3.Skabies (4)

Page 20: ANAMNESIS PENYAKIT KULIT

DERMATITIS ATOPIK

Dermatitis atopik adalah dermatitis yang timbul pada individu dengan riwayat atopi pada dirinya sendiri ataupun keluarganya, yaitu riwayat asma bronkial, rinitis alergi dan konjungtivitis alergi. Penyakit ini sering terjadi pada masa bayi dan anak-anak, sering berhubungan dengan peningkatan kadar IgE dalam serum. Kelainan kulit berupa eritema, papulo-vesikel yang halus, karena gatal digosok, pecah, eksudatif, dan akhirnya terbentuk krusta.

Page 21: ANAMNESIS PENYAKIT KULIT

Pada bayi usia 2 bulan-2 tahun disebut dermatitis atopi infantil, predileksinya pada pipi dan dahi.

Pada anak-anak usia 2-10 tahun disebut dermatitis atopi anak, predileksinya di lipatan siku dan lipatan lutut, biasanya lesinya lebih kering.

Pada usia yang lebih tua dari 10 tahun disebut dermatitis atopi remaja dan dewasa, predileksinya sama dengan dermatitis atopi anak, lesinya semakin tidak khas.

Page 22: ANAMNESIS PENYAKIT KULIT

Dermatitis Atopik pada Pipi Dermatitis Atopik pada Lipatan Siku

Dermatitis Atopik pada Lipatan Lutut

Page 23: ANAMNESIS PENYAKIT KULIT

Adapun komponen yang dapat digali pada anamnesis dermatitis atopi, yaitu:Anamnesis Pribadi : Wanita : Pria 1,3:1. Segala usia, terutama pada bayi dan anak-anak.Keluhan Utama : Bintil-bintil merah yang gatal.Keluhan Tambahan : Gelembung berisi cairan, keropeng-keropeng.Diagnosis Banding. 1) Dermatitis Kontak (dengan tipe bayi), merupakan dermatitis yang disebabkan oleh bahan/substansi yang menempel pada kulit, biasanya lokasinya sesuai dengan tempat kontaktan, lesi berupa papula miliar dan erosif. 2) Dermatitis Numularis, biasanya pada orang dewasa, berupa lesi berbentuk mata uang atau agak lonjong yang mudah pecah sehingga basah, lokasi di ekstremitas inferior, tidak ada stigmata atopi.

Page 24: ANAMNESIS PENYAKIT KULIT

Onset. Keluhan munculnya bintil-bintil merah yang terasa gatal secara tiba-tiba setelah terpajan dengan alergen.Location. Pada usia 2 bulan-2 tahun berpredileksi di pipi dan dahi. Pada usia 2-10 tahun dan > 10 tahun berpredileksi di lipatan siku dan lipatan lutut. Character. Rasa gatal timbul sepanjang hari, tetapi umumnya lebih berat pada malam hari.Aggravating Factor. Keluhan diperberat apabila berada di suasana panas dan lembab, stres dan di lingkungan yang banyak mengandung sensitizer.Time. Keluhan dapat terjadi kapan saja, tergantung dengan paparan alergen.Anamnesis Riwayat Penyakit Terdahulu. Berisi pertanyaan tentang ada tidaknya riwayat penyakit atopi yang lainnya, karena 80% anak yang mengalami dermatitis atopi juga mengalami asma bronkial atau rinitis alergi. Digali juga informasi mengenai bahan atau zat apa saja yang menjadi alergen bagi pasien. Pajanan alergen pada dermatitis atopi dapat mempermudah timbulnya asma bronkial.

Page 25: ANAMNESIS PENYAKIT KULIT

Anamnesis Riwayat Penyakit Keluarga. Berisi pertanyaan tentang ada tidaknya anggota keluarga dekat pasien (sedarah) secara garis keturunan vertikal, seperti ayah kandung, ibu kandung, kakek, nenek, paman, dan bibi, yang menderita penyakit yang sama dengan penyakit yang diderita pasien. Dermatitis atopi cenderung diturunkan. Lebih dari seperempat anak dari seorang ibu yang menderita atopi akan mengalami dermatitis atopi pada masa kehidupan 3 bulan pertama. Bila salah satu orangtua menderita atopi, lebih dari separuh jumlah anak akan mengalami gejala alergi sampai usia 2 tahun, dan meningkat sampai 79% bila kedua orangtua menderita atopi. Resiko mewarisi dermatitis atopi lebih tinggi bila ibu yang menderita penyakit tersebut dibandingkan dengan ayah. Tetapi bila dermatitis alergi yang dialami berlanjut hingga dewasa, maka resiko untuk mewariskan kepada anaknya sama saja yaitu kira-kira 50%.

Page 26: ANAMNESIS PENYAKIT KULIT

Anamnesis Riwayat Sosial Ekonomi. Berisi penggalian informasi tentang keadaaan keluarga pasien, terutama mengenai perumahan, penghasilan, dan lingkungan, atau daerah sekitar tempat tinggal pasien. Penelitian mengatakan bahwa jumlah anggota keluarga yang sedikit, pendidikan ibu semakin tinggi, penghasilan meningkat dan peningkatan penggunakan antibiotik berpotensi menaikkan jumlah penderita dermatitis atopi.

Page 27: ANAMNESIS PENYAKIT KULIT

AKNE VULGARIS

Akne vulgaris atau lebih dikenal dengan jerawat adalah penyakit peradangan menahun folikel polisebasea yang umumnya terjadi pada masa remaja. Banyak hal yang menjadi penyebab terjadinya akne vulgaris, namun secara umum akne terjadi karena produksi sebum yang meningkat yang menyebabkan peningkatan unsur komedogenik dan inflamatogenik penyebab terjadinya lesi akne. Gambaran klinis akne vulgaris sering polimorf, artinya terdapat berbagai macam lesi pada saat pemeriksaan dilakukan, terdiri atas kelainan kulit berupa komedo, papul, pustul, nodul dan jaringan parut. Tempat predileksi adalah muka, dada bagian atas dan punggung bagian atas. Lokasi kulit lain, misalnya leher, lengan atas, dan glutea kadang-kadang terkena.

Page 28: ANAMNESIS PENYAKIT KULIT

Ruam kulit pada akne vulgaris

Page 29: ANAMNESIS PENYAKIT KULIT

Akne vulgaris pada wajah

Page 30: ANAMNESIS PENYAKIT KULIT

Akne vulgaris pada dada dan punggung bagian atas

Page 31: ANAMNESIS PENYAKIT KULIT

Adapun komponen yang dapat digali pada anamnesis akne vulgaris, yaitu:Anamnesis Pribadi : Wanita > pria, rentang usia wanita 14-17 tahun dan pria usia 16-19 tahun.Keluhan Utama : Gelembung berisi nanah pada wajah, dada bagian atas atau punggung bagian atas.Keluhan Tambahan : Bintil-bintil, komedo atau jaringan parut.Diagnosis Banding. 1) Akne venenata, merupakan akne akibat rangsangan fisis, umumnya lesi monomorf, tidak gatal, bisa berupa komedo atau papul di tempat rangsangan fisis. 2) Rosasea, penyakit peradangan kronik di daerah muka dengan gejala eritema, pustul, telangiektasi. Tidak terdapat komedo, kecuali bila kombinasi dengan akne. 3) Erupsi akneiformis, disebabkan karena induksi obat seperti kortikosteroid, barbiturat, dan lainnya. Klinis berupa erupsi papulo-pustul mendadak tanpa adanya komedo hampir diseluruh bagian tubuh, dapat disertai dengan demam.

Page 32: ANAMNESIS PENYAKIT KULIT

Onset. Umumnya terjadi pada saat usia remaja dan menjadi penanda peningkatan hormon seksual. Akne vulgaris dapat bertahan lama sehingga disebut juga penyakit menahun. Pada wanita, akne akan menetap sampai dengan umur 30-an atau bahkan lebih.Location. Tempat predileksi akne vulgaris yaitu muka, dada bagian atas dan punggung bagian atas. Lokasi kulit lain, misalnya leher, lengan atas, dan glutea kadang-kadang terkena.Character. Gelembung berisi nanah dapat berjumlah banyak menyebar di seluruh permukaan wajah dan tempat predileksi lainnya. Ruam ini dapat disertai dengan ruam lainnya pada saat bersamaan sehingga disebut tampakan polimorf, dapat berupa bintil-bintil, komedo maupun jaringan parut pada penderita akne vulgaris yang telah lama dan meninggalkan bekas lesi. Aggravating Factor. Adapun faktor-faktor yang memperberat atau mempengaruhi timbulnya akne adalah makan-makanan yang berlemak, kelembapan dan temperatur yang tinggi, hiegene yang buruk, pemakaian kosmetika yang bersifat komedogenik dan stres.

Page 33: ANAMNESIS PENYAKIT KULIT

Anamnesis Riwayat Pribadi. Berisi penggalian mengenai kebiasaan diri pasien, berupa menjagaan kebersihan diri yaitu mandi dan membersihkan wajah. Akne vulgaris dapat muncul diakibatkan oleh hiegenitas diri yang buruk terutama pada tempat predileksi yaitu wajah, dada bagian atas dan punggung bagian atas.Anamnesis Riwayat Penyakit Keluarga. Berisi pertanyaan tentang ada tidaknya anggota keluarga dekat pasien (sedarah) secara garis keturunan vertikal, seperti ayah kandung, ibu kandung, kakek, nenek, paman, dan bibi, yang menderita penyakit yang sama dengan penyakit yang diderita pasien. Hal ini penting karena akne vulgaris dapat dipengaruhi oleh faktor keturunan.Anamnesis Sosial Ekonomi. Berisi penggalian informasi tentang keadaaan keluarga pasien, terutama mengenai perumahan, penghasilan, dan lingkungan, atau daerah sekitar tempat tinggal pasien. Apakah ada faktor-faktor yang dapat membuat pasien stres, karena ini merupakan faktor yang memperberat munculnya akne vulgaris.Anamnesis Gizi. Berisi penggalian mengenai pola makan pasien. Makanan yang tinggi lemak dapat memperberat akne vulgaris.

Page 34: ANAMNESIS PENYAKIT KULIT

SKABIES

Skabies merupakan penyakit kulit akibat infestasi dan sensitisasi tungau Sarcoptes Scabiei jenis manusia dan produknya pada tubuh. Tungau ini translusen, berwarna putih kotor dan tidak bermata. Setelah kopulasi (perkawinan) yang terjadi di atas kulit, yang jantan akan mati, kadang-kadang masih hidup beberapa hari dalam terowongan yang digali oleh yang betina. Tungau betina yang telah dibuahi menggali terowongan dalam stratum korneum, dengan kecepatan 2-3 mm sehari dan sambil meletakkan telurnya 2-4 butir sehari sampai mencapai jumlah 40-50.

Page 35: ANAMNESIS PENYAKIT KULIT

Sarcoptes Scabiei membuat terowongan dan menyebabkan lesi

Page 36: ANAMNESIS PENYAKIT KULIT

Gatal yang terjadi disebabkan oleh sensitisasi terhadap sekreta dan eksreta tungau yang memerlukan waktu kira-kira sebulan setelah infestasi. Pada saat itu kelainan kulit menyerupai dermatitis dengan ditemukannya papul, vesikel, urtika dan lain-lain. Dengan garukan dapat timbul erosi, ekskoriasi, krusta dan infeksi sekunder. Tempat predileksinya biasanya merupakan tempat dengan stratum kornuem yang tipis, yaitu sela-sela jari tangan, pergelangan bagian volar, siku bagian luar, lipat ketiak depan, areola mamae (wanita), umbilikus, bokong, genitalia eksternal (pria), dan perut bagian bawah. Pada bayi dapat menyerang telapak tangan dan telapak kaki.

Page 37: ANAMNESIS PENYAKIT KULIT

Terowongan pada stratum korneum dan lesi yang diakibatkan Sarcoptes Scabiei

Page 38: ANAMNESIS PENYAKIT KULIT

Adapun komponen yang dapat digali pada anamnesis skabies, yaitu:Anamnesis Pribadi : Pria = wanita, banyak menyerang anak-anak walaupun orang dewasa dapat pula terkena.Keluhan Utama : Bintil-bintil sangat gatal pada kulit terutama malam hari.Keluhan Tambahan : Gelembung berisi cairan atau keropeng-keropeng.Diagnosis Banding. 1) Prurigo, berupa papula-papula yang gatal, predileksi pada bagian ekstensor ekstremitas. 2) Gigitan serangga, biasanya jelas timbul sesudah adanya gigitan, lesinya berupa urtikaria papular. 3) Folikulitis, merupakan radang folikel rambut, pasien akan merasa nyeri dengan lesi berupa pustula milier dikelilingi daerah yang eritema.

Page 39: ANAMNESIS PENYAKIT KULIT

Onset. Munculnya keluhan terjadi 1 bulan setelah infestasi dari tungau ke kulit penderita.

Location. Predileksi tersering pada sela tangan dan pergelangan tangan. Dapat timbul pada tempat lainnya yaitu ketiak, sekitar umbilikus, paha bagian dalam, genitalia eksterna pria dan bokong. Pada bayi dapat menyerang telapak tangan dan kaki.

Character. Gatal terutama terjadi pada malam hari yang disebabkan karena aktivitas tungau ini lebih tinggi pada suhu yang lebih lembab dan panas.

Aggravating Factor. Pasien dengan penyakit ini sering menggaruk untuk mengurangi rasa gatal. Namun hal itu akan memperberat lesi karena akan terjadi erosi, ekskoriasi, krusta dan infeksi sekunder. Penyakit ini juga sangat menular, pada saat pasien menggaruk di satu lokasi, maka pada kuku pasien akan tertinggal telur-telur tungau. Kemudian pasien akan menggaruk ke lokasi lain pada tubuh yang akan memindahkan tungau tersebut ke tempat lain.

Page 40: ANAMNESIS PENYAKIT KULIT

Anamnesis Riwayat Pribadi. Berisi pertanyaan tentang kebiasaan pasien. Pada pasien yang menggemari memelihara banyak binatang memiliki potensi menderita skabies dari tungau yang berada pada binatang tersebut. Penyakit ini juga didukung juga dengan hiegenitas yang buruk sehingga dapat ditanyakan kebersihan diri pasien.

Anamnesis Riwayat Penyakit Keluarga. Berisi pertanyaan tentang ada tidaknya anggota keluarga dekat tempat tinggal pasien yang menderita penyakit yang sama. Hal ini penting karena mengingat penularan penyakit ini yang sangat tinggi. Penyakit ini menyerang manusia secara berkelompok, misalnya sebuah keluarga biasanya seluruhnya terkena infeksi. Begitu pula pada perkampungan yang padat penduduk, sebagian tetangga yang berdekatan akan diserang oleh tungau tersebut. Cara penularan penyakit ini dapat melalui kontak langsung maupun tidak langsung. Kontak langsung yaitu melalui kulit dengan kulit, misalnya berjabat tangan, tidur bersama dan hubungan seksual. Kontak tidak langsung yaitu penularan melalui benda, misalnya pakaian, handuk, seprei, bantal dan lain-lain.

Page 41: ANAMNESIS PENYAKIT KULIT

Anamnesis Sosial Ekonomi. Berisi penggalian informasi tentang keadaaan keluarga pasien, terutama mengenai perumahan, penghasilan, dan lingkungan, atau daerah sekitar tempat tinggal pasien. Faktor-faktor yang menunjang perkembangan penyakit ini antara lain sosial ekonomi yang rendah, hiegine yang buruk dan hubungan seksual yang sifatnya promiskuitas.

Page 42: ANAMNESIS PENYAKIT KULIT

TERIMA KASIHSELAMAT BERLATIH