Analisis Vitamin c

51
I. JUDUL PERCOBAAN : Analisis Vitamin C pada Buah Jambu Biji dan Daun selada II. HARI/TANGGAL PERCOBAAN : Selasa/ 25 November 2014 III. TUJUAN PERCOBAAN : - Menentukan kadar vitamin C dalam sampel buah jambu biji dan daun selada IV. DASAR TEORI : VITAMIN C Asam askorbat (Vitamin C) adalah suatu heksosa dan diklasifikasikan sebagai karbohidrat yang erat kaitannya dengan monosakarida. Vitamin C mudah diabsorbsi secara aktif dan mungkin pula secara difusi pada bagian atas usus halus lalu masuk keperedaran darah melalui vena porta. Rata-rata absorpsi adalah 90% untuk konsumsi diantara 20 dan 120 mg sehari. Tubuh dapat menyimpan hingga 1500 mg vitamin C, bila konsumsi mencapai 100 mg sehari. (Sunita Almatsier: 2001) Vitamin C atau asam askorbat, merupakan vitamin yang dapat ditemukan dalam berbagai buah-buahan dan sayuran. Vitamin C berwarna putih, berbentuk kristal senyawa organik, dan dapat disintesis dari glukosa atau diekstrak dari sumber-sumber alam tertentu seperti jus

description

kimia

Transcript of Analisis Vitamin c

Page 1: Analisis Vitamin c

I. JUDUL PERCOBAAN : Analisis Vitamin C pada Buah

Jambu Biji dan Daun selada

II. HARI/TANGGAL PERCOBAAN : Selasa/ 25 November 2014

III. TUJUAN PERCOBAAN :

- Menentukan kadar vitamin C dalam sampel buah jambu biji dan daun

selada

IV. DASAR TEORI :

VITAMIN C

Asam askorbat (Vitamin C) adalah suatu heksosa dan diklasifikasikan

sebagai karbohidrat yang erat kaitannya dengan monosakarida. Vitamin C mudah

diabsorbsi secara aktif dan mungkin pula secara difusi pada bagian atas usus halus

lalu masuk keperedaran darah melalui vena porta. Rata-rata absorpsi adalah 90%

untuk konsumsi diantara 20 dan 120 mg sehari. Tubuh dapat menyimpan hingga

1500 mg vitamin C, bila konsumsi mencapai 100 mg sehari. (Sunita Almatsier:

2001)

Vitamin C atau asam askorbat, merupakan vitamin yang dapat ditemukan

dalam berbagai buah-buahan dan sayuran. Vitamin C berwarna putih, berbentuk

kristal senyawa organik, dan dapat disintesis dari glukosa atau diekstrak dari

sumber-sumber alam tertentu seperti jus jeruk. Vitamin pertama kali diisolasi dari

air jeruk nipis oleh Gyorgy Szent tahun 1928 (Rahmawati, 2012).

Vitamin C dikenal sebagai penangkal radikal bebas dalam fasa cair sel

dalam sistem peredaran darah. Vitamin C bertindak ampuh mengurangi oksigen,

nitrogen, dan sulfur yang bersifat radikal. Vitamin C bekerja sinergis dengan

tokoferol yang tidak dapat mengikat radikal lipofilik dalam area lipid membran

dan protein. Pengobatan dengan vitamin C dapat memulihkan kadar zat besi

dalam tubuh (Thuppil, 2013).

Peranan utama vitamin C adalah dalam pembentukan kolagen interseluler.

Kolagen merupakan senyawa protein yang banyak terdapat dalam tulang

rawan,kulit bagian dalam tulang, dentin, dan vasculair endothelium. Asam

Page 2: Analisis Vitamin c

askorbat sangat penting peranannya dalam proses hidroksilasi dua asam amino

prolin dan lisin menjadi hidroksi prolin dan hidroksilisin.

Vitamin C juga memiliki peran dalam berbagai fungsi yang melibatkan

respirasi sel dan kerja enzim yang mekanismenya belum sepenuhnya dimengerti,

Peran-peran itu adalah oksidasi fenilanin menjadi tirosin,reduksi ion feri menjadi

fero dalam saluran pencernan sehingga besi lebih mudah terserap, melepaskan

besi dari transferin dalam plasma agar dapat bergabung ke dalam feritin jaringan,

serta pengubah asam folat menjadi bentuk yang aktif asam folinat. Diperkirakan

vitamin C juga berperan dalam pembentukan hormon steroid dan kolesterol.

(F.G.Winarno: 2004).

Nama Vitamin C

a. Nama umum : Vitamin C, Asam karbonat, Asam ceritamat

Vitamin C

Nama ini pertama kali diusulkan J.C.Drummond pada tahun 1920 untuk

menamakan suatu senyawa yang dapat mencegah dan mengobati penyakit

“scurvy”.

Asam askorbat

Pertama kali diusulkan oleh Szent-Gyorgyi dan Hawort pada tahun 1933.

Asam ceritamat (Ceritamic acid)

Nama ini diperkenalkan oleh badan kimia dan farmasi Amerika Serikat

(Council on Fhharmacy and Chemistry of the Amerika Medical

Association).Organisasi ini kemudian mengubah nama tersebut menjadi

asam askorbat.

b. Nama Trivial : Asam heksuronat, Anti-scorbutin, Vitamin scorbutamin

Asam Heksuronat (Hexuronic Acid)

Nama ini diusulkan oleh Szent-Gyorgyi pada tahun 1928 untuk suatu

senyawa yang bersifat pereduksi kuat yang diisolasi dari kelenjar anak ginjal

(adrenal), jeruk dan kubis.

Anti-scorbutin

Pertama kali disusulkan oleh Holst pada tahun 1912.

Page 3: Analisis Vitamin c

Vitamin anti-scorbut (anti-scorbutat vitamin)

Scorbutamin

Diusulkan oleh R.L.Jones pada tahun 1928.

c. Nama kimia : -L-Asam askorbat

L-Xylo-Asam askorbat

L-threo-3-keto-asam heksuronat lakton

L-keto-threo-asam heksuronat lakton

L-threo-2,3,4,5,6-pentoksi-heksa-2-asam karboksilat lakton

d. Rumus empiris : C6H8O6

e. Berat molekul : 176,13

Struktur vitamin C

Berikut adalah struktur vitamin C yang memiliki nama kimia asam askorbat:

Fungsi dan Peranan Vitamin C

Fungsi vitamin C di dalam tubuh bersangkutan dengan sifat alamiahnya sebagai

antioksidan. Meskipun mekanismenya yang belum diketahui, tetapi tampaknya

vitamin C berperan serta di dalam banyak proses metabolisme yang berlangsung

di dalam jaringan tubuh. Fungsi fisiologis yang telah diketahui memerlukan

vitamin C ialah:

a. Kesehatan substansi matrik jaringan ikat.

b. Integritas epitel melalui kesehatan zat perekat antar sel.

Page 4: Analisis Vitamin c

c. Mekanisme immuitas dalam rangka daya tahan tubuh terhadap berbagai

serangan penyakit dan toksin.

d. Kesehatan epitel pembluh darah.

e. Penurunan kadar kolesterol.

f. Diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi-geligi.

(Sediaoetama: 2000)

Di dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa pembentuk

kolagen yang merupakan protein penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang,

dan jaringan penyokong lainnya. Vitamin C merupakan senyawa antioksidan

alami yang dapat menangkal berbagai radikal bebas dari polusi di sekitar

lingkungan kita. Terkait dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas,

vitamin C dapat membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko

timbulnya berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker , dapat diturunkan.

Selain itu, vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari

berbagai jaringan di dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga berperan dalam

penutupan luka saat terjadi pendarahan dan memberikan perlindungan lebih dari

infeksi mikroorganisme patogen. Melalui mekanisme inilah vitamin C berperan

dalam menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis

penyakit.

Vitamin C diperlukan untuk mengaktifkan berbagai enzim yang berkaitan

dengan aktivitas sistem saraf, hormon, dan detoksifikasi obat dan racun dalam

hati. Kedua, perannya sebagai antioksidan. Kelarutannya memungkinkan untuk

bekerja sebagai antioksidan dalam cairan tubuh. Ketiga, vitamin C meningkatkan

tingkat penyerapan zat besi, kalsium, dan asam folat. Keempat, vitamin C dapat

mengurangi reaksi alergi, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, merangsang

pembentukan empedu dalam kantong empedu, dan memfasilitasi berbagai

ekskresi steroid . Vitamin C penting dalam fungsi otak, dimana otak mengandung

sejumlah besar vitamin C. Sebuah studi yang dilakukan oleh dua peneliti di

Universitas Texas Woman menemukan bahwa siswa SMA dengan kadar Vitamin

C dalam darah yang tinggi, dapat meningkatkan IQ siswa tersebut.

Page 5: Analisis Vitamin c

Vitamin C diperlukan untuk menjaga struktur kolagen, yaitu sejenis protein

yang menghubungkan semua jaringan serabut, kulit, urat, tulang rawan, dan

jaringan lain di tubuh manusia. Struktur kolagen yang baik dapat menyembuhkan

patah tulang, memar, pendarahan kecil, dan luka ringan. Buah jeruk, salah satu

sumber vitamin C terbesar.

Vitamin C juga berperan penting dalam membantu penyerapan zat besi dan

mempertajam kesadaran. Melalui pengaruh pencahar, vitamini ini juga dapat

meningkatkan pembuangan feses atau kotoran. Vitamin C juga mampu menangkal

nitrit penyebab kanker. Penelitian di Institut Teknologi Massachusetts

menemukan, pembentukan nitrosamin (hasil akhir pencernaan bahan makanan

yang mengandung nitrit) dalam tubuh sejumlah mahasiswa yang diberi vitamin C

berkurang sampai 81%.

Sifat Vitamin C

Vitamin C sangat mudah larut dalam air (1 gram dapat larut sempurna

dalam 3 ml air), sedikit larut dalam alkohol (1 gram larut dalam 50 ml alkohol

absolute atau 100 ml gliserin) dan tidak larut dalam benzene, eter, chloroform,

minyak dan sejenisnya.

Sifat yang paling utama dari vitamin C adalah kemampuan mereduksinya yang

kuat dan mudah teroksidasi yang dikatalis oleh beberapa logam, terutam Cu dan

Ag. (Nuri Andarwulan, Sutrisno Koswara: 1992).

Menurut literatur yang lain, dapat disajikan tabel mengenai sifat vitamin C

sebagai berikut:

Vitamin C

Penampilan Padatan putih kekuningan

Densitas 1,65 g/cm3

Kelarutan dalam air 33 gram/100 mL

Kelarutan dalam etanol 2 gram/100 mL

Keasaman (pKa)pKa1 = 4,10

pKa2 = 11,6

Page 6: Analisis Vitamin c

Sumber Vitamin C

Sumber vitamin C di dalam bahan makanan terutama buah-buahan segar dan

dengan kadar yang lebih rendah juga di dalam sayuran segar. Di dalam buah,

Vitamin C terdapat denga konsentrasi tinggi di bagian kulit buah, agak lebih

rendah terdapat di dalam daging buah dan lebih rendah lagi di dalam bijinya.

(Sediaoetama: 2000)

Berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kadar vitamin C dalam makanan,

antara lain:

a. Bahan makanan yang disimpan terlalu lama.

b. Bahan makanan yang dijemur dengan cahaya.

c. Pemanasan yang terlalu lama.

Metode Penetapan Kadar Vitamin C

a. Metode Fisik

1) Metode spektroskopis

Metode ini berdasarkan pada kemampuan vitamin C yang terlarut dalam air

untuk menyerap sinar ultraviolet, dengan panjang gelombang meksimum

pada 256 nm.

2) Metode polarografi

Metode ini berdasarkan pada potensial oksidasi asam askorbat dalam

larutan asam atau bahan pangan yang bersifat asam, misalnya ekstrak buah-

buahan dan sayuran.

b. Metode Kimia

1) Titrasi dengan iodin

Kandungan vitamin C dalam larutan murni dapat ditentukan secara titrasi

menggunakan larutan 0,01 N iodin.

2) Titrasi dengan 2,6-dikhlrofenol indofenol atau larutan dye

Pengukuran vitamin C dengan titrasi menggunakan 2,6-dikhlrofenol

indofenol pertama kali dilakukan oleh Tillmas pada tahun 1972.

3) Titrasi dengan methylelen-blue (biru metilen)

Page 7: Analisis Vitamin c

Asam askorbat dapat direduksi methylelen-blue dengan bantuan cahaya

menjadi bentuk senyawa leuco (leuco- methylelen-blue).

4) Metode tauber

Larutan vitamin C dalam asam asetat ditambah /dicampurkan dengan

larutan ferrisulfat dan asam folat, kemudian ditambahkan larutan

permanganat yang akan membentuk warna biru.

5) Tes Furfutal

Jika vitamin C dididihkan dalam asam klorida akan membentuk furfutal,

yang jumlahnya dapat ditentukan dengan aniline phtorogencinal atau

dengan resarsinol.

c. Metode biokimia

Metode ini berdasarkan kemampuan enzim asam askorbat oksidase untuk

mengoksidasi asam askorbat.

d. Metode biologi

Walaupun banyak diganti dengan metode kimia dan fisika untuk menentukan

vitamin C, metode biologi tetap merupakan metode penentu vitamin C yang

paling realistis dan paling mendekati kebenaran.

TITRASI IODOMETRI

Dalam percobaan ini, penentuan kadar vitamin C ditentukan melalui tirasi

iodometri. Iodometri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif volumetri

secara oksidimetri dan reduksimetri melalui proses titrasi (W Haryadi, 1990).

Titrasi oksidimetri adalah titrasi terhadap larutan zat pereduksi (reduktor) dengan

larutan standar zat pengoksidasi (oksidator). Titrasi reduksimetri adalah titrasi

terhadap larutan zat pengoksidasi (oksidator) dengan larutan standar zat pereduksi

(reduktor). Oksidasi adalah suatu proses pelepasan satu elektron atau lebih atau

bertambahnya bilangan oksidasi suatu unsur. Reduksi adalah suatu proses

penangkapan sau elektron atau lebih atau berkurangnya bilangan oksidasi dari

suatu unsur. Reaksi oksidasi dan reduksi berlangsung serentak, dalam reaksi ini

oksidator akan direduksi dan reduktor akan dioksidasi sehingga terjadilah suatu

reaksi sempurna.

Page 8: Analisis Vitamin c

O

HO

HO

OH

OH

O + I2

Asam askorbat

H2O

O

HO

HO

HO

OH

O

O

Dehydroascorbic acid

+ 2I-

Pada titrasi iodometri secara tidak langsung ini, larutan standar Iodium

digunakan sebagai titran dengan indikator larutan amilum. Prinsip utama

iodometri adalah Iod bebas seperti halogen lain dapat menangkap elektron dari zat

pereduksi, sehingga iod sebagai oksidator ion 1 siap memberikan elektron dengan

adanya zat penangkap elektron. Sehingga I- bertindak sebagai zat pereaksi.

Reaksinya sebagai berikut:

I2 + 2e → 2I-

Pada percobaan ini, vitamin C atau asam askorbat adalah asam karboksilat

yang dapat mengalami reaksi oksidasi. Vitamin C ini dapat bereaksi dengan

larutan iodin (I2), yang akan mengubah I2 menjadi ion iodide (I-) sehingga iodin

mengalami reduksi atau berperan sebagai oksidator. reaksi yang terjadi sebagai

berikut:

Titik akhir titrasi adalah titik pada saat titrasi diakhiri/dihentikan. Titik

akhir dari titrasi ini ditentukan dari warna biru amilum yang bertemu dengan

larutan sampel vitamin C. Untuk larutan sampel buah jeruk, titik akhir titrasi

terjadi ketika larutan berwarna abu-abu. Sedangkan untuk larutan sampel sawi,

titik akhir titrasi terjadi ketika warna hijau tua dari larutan lebih gelap atau

memekat.

Meskipun telah terjadi perubahan warna dari cokelat menjadi kuning dan

akhirnya tidak berwarna, namun tetap diperlukan indikator amilum agar

perubahan warna dapat diamati secara jelas. Hal ini untuk menghindari terjadinya

kesalahan titrasi. Sebaiknya indikator amilum ditambahkan pada saat titrasi

mendekati titik ekivalen karena amilum dapat membentuk kompleks yang stabil

dengan iodin.

Page 9: Analisis Vitamin c

Rumus titrasi yang digunakan adalah:

Kadar vitamin C dapat dihitung sebagai berikut:

Kadar vitamin C dalam persen (%) dapat dihitung sebagai berikut:

SAMPEL BUAH JAMBU BIJI

Kandungan Jambu biji

Jambu biji dikatakan buah yang sangat istimewa karena mamiliki

kandungan zat gizinya yang tinggi, seperti vitamin C, potasium, dan besi.

Selain itu, juga kaya zat nongizi, seperti serat pangan, komponen

karotenoid, dan polifenol. Buah jambu biji bebas dari asam lemak jenuh

dan sodium, rendah lemak dan energi tetapi tinggi akan serat pangan

V1 x N1 = V2 x N2

Kadar vitamin C=V ( I 2 ) x N ( I2 )

0,01x0,88 mg=amg

a mg x10010

=b mg

b mg x100

8=c mg

Persentasekadar vitamin C= 100 x a mg x 100 %V sampel xberat sampel(mg)

Page 10: Analisis Vitamin c

(dietary fiber). Serat pangan bermanfaat untuk mencegah berbagai

penyakit degeneratif, seperti kanker usus besar ( kanker kolon ),

divertikulosis, aterosklerosis, gangguan jantung, diabetes melitus,

hipertensi dan penyakit batu ginjal. (kompas.com)

Vitamin C pada jambu biji

Kandungan vitamin C pada jambu biji mencapai puncaknya

menjelang matang. Sebagian besar vitamin C jambu biji terkonsentrasi

pada bagian kulit serta daging bagian luarnya yang lunak dan tebal.

Kandungan vitamin C pada jambu biji dua kali lipat jeruk manis

yang hanya 89 mg/100 g buah. Kandungan vitamin C pada buah ini,

sanggup memenuhi kebutuhan harian anak usia 13-20 tahun yang

mencapai 80-100 mg per hari, atau kebutuhan vitamin C harian orang

dewasa yang mencapai 70-75 mg per hari. Dengan demikian sebutir jambu

biji dengan berat 275 g per buah dapat mencukupi kebutuhan harian akan

vitamin C pada tiga orang dewasa atau dua anak-anak.

Perbandingan kadar vitamin C per 100 gram bahan pangan dapat

disajikan pada tabel

Tabel 1. Perbandingan kadar vitamin C per 100 gram bahan pangan

Bahan Pangan Kadar vitamin C ( mg/100 g )Jambu biji 89

Pepaya 78Jeruk 49

Rambutan 58Mangga 30

Belimbing 35Durian 53

Jeruk bali 43Bayam 80

Daun katuk 239Kembang kol 69

Sawi 102

(gallery fame.thumblogger.com)

Page 11: Analisis Vitamin c

Jambu Biji Merah

1. Kelebihan Jambu Biji Merah

Jambu biji merah yang tergolong jenis jambu pasarminggu ini

memiliki berbagai macam kelebihan dibanding dengan jenis jambu

pasar minggu lainnya yaitu lebih banyak mengandung vitamin C yang

dianggap sebagai antioksidan untuk menambah daya tahan tubuh.

Kandungan vitamin C pada jambu biji merah dua kali lebih banyak dari

jeruk manis yang disebut-sebut sumber vitamin C terbanyak Selain itu,

jambu biji merah berkhasiat mengobati berbagai jenis penyakit

diantaranya Demam Berdarah Dengue (DBD). (Indra,2008)

2. Manfaat Jambu Biji Merah bagi kesehatan tubuh

Jambu biji merah bermanfaat bagi kesehatan tubuh diantaranya :

a. Menurunkan kadar kolesterol darah

b. Mengobati infeksi

c. Mengobati sariawan

d. Memperlancar peredaran darah

e. Melancarkan saluran pencernaan, dan

f. Mencegah konstipasi

SAMPEL DAUN SELADA

Page 12: Analisis Vitamin c

Kandungan Gizi dan Manfaat Daun Selada

Selada biasanya dikonsumsi banyak orang sebagai lalapan saja, walaupun

mungkin juga ada yang memasaknya. Selada tentunya sangat sehat untuk

kesehatan tubuh manusia karena selada mengandung nutrisi dan vitamin, asam

folat, dan finonutien yang tak kalah dengan jeruk ataupun bayam. Kandungan

selada ternyata dapat melindungi paru-paru, mencegah kanker dan stroke,

memelihara hati, serta mengatasi anemia dan bronkitis. Selada memiliki nama

latin Lactuca Sativa dan termasuk ke dalam keluarga Asteraceae.

Kandungan Gizi Daun Selada

Nama Bahan Makanan : Selada

Nama Lain / Alternatif : -

Banyaknya Selada yang diteliti (Food Weight) = 100 gr

Bagian Selada yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 69 %

Jumlah Kandungan Energi Selada = 15 kkal

Jumlah Kandungan Protein Selada = 1,2 gr

Jumlah Kandungan Lemak Selada = 0,2 gr

Jumlah Kandungan Karbohidrat Selada = 2,9 gr

Jumlah Kandungan Kalsium Selada = 22 mg

Jumlah Kandungan Fosfor Selada = 25 mg

Jumlah Kandungan Zat Besi Selada = 1mg

Jumlah Kandungan Vitamin A Selada = 540 IU

Jumlah Kandungan Vitamin B1 Selada = 0,04 mg

Jumlah Kandungan Vitamin C Selada = 150 mg

Manfaat Daun Selada untuk Kesehatan

1. Menjaga berat badan

Selada memiliki kalori yang rendah sehingga sangat baik untuk pelaku

diet , rata-rata hanya 1 - 50 per porsi. Selada juga kaya air, memungkinkan

tubuh untuk terhidrasi. Selada juga mengandung serat, yang membantu

pencernaan dan memberi rasa kenyang lebih lama.

Page 13: Analisis Vitamin c

2. Membantu penderita sembelit

Selada mengandung serat makanan yang dapta membantu usus

bergerak lebih mudah sehingga membantu pencernaan. Selada juga

terbukti mengobati gangguan asam lambung, arthritis, katarak, masalah

peredaran darah, dan kolitis.

3. Membantu dalam pemulihan jaringan

Selada mengandung magnesium yang tinggi yang berperan

penting dalam pemulihan jaringan, saraf, otak, dan otot. Juga berkontribusi

memperpendek waktu pemulihan. Makan selada bisa mempercepat

bangkitnya kembali otot-otot lelah, jaringan, dan saraf.

4. Menyediakan nutrisi selama kehamilan dan menyusui

Selada membantu mencegah anemia megaloblastik selama

kehamilan karena mengandung asam folat.

5. Melawan penyakit

Selada mengandung beta-karoten yang merupakan pejuang

melawan penyakit. Penyakit tertentu seperti katarak, stroke, penyakit

jantung, dan kanker dapat dilawan dengan makan selada.

6. Mencegah kanker

Menurut American Cancer Institute dan American Cancer

Society, makanan yang kaya vitamin A dan C dapat membantu mencegah

kanker tertentu. Selada mengandung kedua vitamin tersebut.

7. Meredakan sakit kepala

Jus daun selada bila dicampur dengan minyak mawar, lalu

ditempelkan pada dahi, dapat membantu meredakan sakit kepala sehingga

dapat menjamin tidur nyenyak.

8. Mencegah cacat lahir

Selada kaya akan asam folat, yang dikenal membantu mencegah

cacat lahir pada tahap awal kehamilan. Juga mencegah anemia.

9. Melawan insomnia

Mengonsumsi selada membantu melawan insomnia karena

mengandung zat yang menginduksi tidur yang disebut lactucarium. Ini

adalah zat candu ringan yang ada pada hampir semua jenis selada.

Page 14: Analisis Vitamin c

10. Meningkatkan kesehatan hati

Selada juga diyakini berkontribusi terhadap kesehatan hati.

11. Merawat rambut rontok

Campuran jus selada dan jus bayam dikatakan baik bagi mereka

yang terganggu oleh masalah rambut rontok.

V. ALAT DAN BAHAN :

Alat

Nama Alat Spesifikasi

Mortar dan alu 1 dan 1

Labu ukur 100 mL 2

Buret 1

Erlenmeyer 3

Pipet secukupnya

Neraca analitis 1

Klem dan statif 1 dan 1

Corong kaca 1

Pisau 1

Kertas saring 1

Bahan

- Larutan I2 0,01 N

- Larutan Amilum 1%

- Buah jambu biji

- Daun Selada

- Aquades

Page 15: Analisis Vitamin c

Diambil 10 mL Dimasukkan dalam ErlenmeyerDitambahkan 3 tetes amilum 1%Ditambahkan 20 mL aquadesDititrasi dengan larutan standar Iodium 0,001 N sebanyak 3 kali

Filtrat

Volume larutan standar Iodium

VI. ALUR PERCOBAAN :

Dikupas

Ditimbang sebanyak 8 gram

Dihancurkan dengan mortar sampai diperoleh

slurry

Dimasukkan dalam labu ukur 100 mL

Ditambahkan aquades sampai tanda batas

Ditunggu selama 15 menit, kadang-kadang

dikocok

Buah Jambu Biji/Daun Selada

Page 16: Analisis Vitamin c

Filtrat

HO

H2O

HO

VII. HASIL PENGAMATAN :

No.

Perc.Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan Dugaan/Reaksi Kesimpulan

1. Aquades : tidak

berwarna

Iodium : coklat

kekuningan

Amilum : tidak

berwarna

Jambu biji : merah

muda

Larutan jambu biji

setelah penyaringan :

tak berwarna

Amilum + larutan

jambu biji : tak

berwarna

Reaksi yang terjadi: Kadar vitamin C

pada sampel jambu

biji sebesar 64,167

mg/100 gram

% kadar vitamin C

pada sampel jambu

biji sebesar 0,625 %

Page 17: Analisis Vitamin c

Volume larutan standar Iodium

Sebelum dititrasi :

tak berwarna

Setelah dititrasi :

kuning bening

Volume iodium pada

sampel jambu biji :

V1 : 6,5 mL

V2 : 5 mL

V3 : 6 mL

Kadar vitamin C

sampel jambu biji

dalam 100 gram =

64,167 mg

% vitamin C pada

sampel jambu biji =

0,625 %

Kadar vitamin C pada buah

jambu biji per 100 gram

adalah 89 mg

Amilum digunakan sebagai

indikator perubahan warna

Page 18: Analisis Vitamin c

HO

H2O

HO

2. Aquades : tidak

berwarna

Iodium : coklat

kekuningan

Amilum : tidak

berwarna

Daun selada : hijau

Larutan daun selada

setelah

pengenceran : hijau

lumut

Amilum + larutan

daun selada : hijau

lumut

Sebelum dititrasi :

hijau lumut

Setelah dititrasi :

hijau lumut (+)

Reaksi yang terjadi:

Kadar vitamin C pada daun

Kadar vitamin C

pada sampel daun

selada sebesar

114,38 mg/100

gram

% kadar vitamin C

pada sampel daun

selada sebesar 1,134

%

Page 19: Analisis Vitamin c

VIII. PEMBAHASAN :

Percobaan ini bertujuan untuk menentukan kadar vitamin C dalam sampel

buah jambu biji dan daun selada. Adapun prosedur yang dilakukan adalah buah

jambu biji dan daun selada dikupas hingga bersih kemudian ditimbang sebanyak 8

gram. Untuk buah jambu biji, diperoleh hasil penimbangan sebesar 8,1651 gram,

sedangkan daun selada diperoleh hasil penimbangan sebesar 8,0662 gram.

Setelah ditimbang buah jambu biji tadi dihancurkan dengan mortar sampai

diperoleh slurry, begitu juga dengan daun selada. Slurry yang diperoleh dari buah

jambu biji dan daun selada dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL dan

ditambahkan aquades sampai tanda batas. Tujuan ditambahkan aquades ini adalah

untuk pengenceran, dimana pengenceran itu sendiri bertujuan agar dapat

mempermudah proses analisis vitamin C dari sampel.

Ketika proses pengenceran selesai, ditunggu selama 15 menit dan kadang-

kadang dikocok. Tujuan dari pengocokan ini adalah agar tidak ada yang

mengendap sehingga larutan dapat bercampur untuk kemudian dipisahkan dengan

kertas saring agar terpisah antara filtrat dan residu dari masing-masing sampel.

Untuk sampel buah jambu biji dihasilkan filtrat berupa larutan tidak berwarna

sedangkan sampel daun selada dihasilkan filtrat berupa larutan berwarna hijau

lumut.

Filtrat yang diambil untuk masing-masing sampel sebanyak 10 mL,

kemudian dimasukkan ke dalam Erlenmeyer dan ditambahkan amilum 1%

sebanyak 3 tetes serta aquades sebanyak 20 mL. Filtrat sampel inilah yang

digunakan sebagai analit dalam titrasi iodometri. Amilum 1% ini digunakan

sebagai indikator yang dapat menunjukkan perubahan warna dari larutan secara

jelas. Hal ini untuk menghindari terjadinya kesalahan titrasi.

Untuk menganalisis kadar vitamin di dalam sampel pada percobaan ini

dilakukan dengan prinsip titrasi iodometri dengan menggunakan larutan standar I2

0,001 N. Karena larutan standar iodium yang tersedia adalah 0,01 N maka

dilakukan pengenceran terlebih dahulu dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

Page 20: Analisis Vitamin c

O

HO

HO

OH

OH

O + I2

Asam askorbat

H2O

O

HO

HO

HO

OH

O

O

Dehydroascorbic acid

+ 2I-

V 1 x N1=V 2 x N2

V 1 x0,01 N=100 mL x 0,001 N

V 1=10 mL

Langkah yang dilakukan yaitu dengan mengambil 10 ml larutan I2 0,01 N

kemudian diencerkan ke dalam labu ukur 100 ml dan ditambahkan aquades

hingga tanda batas, larutan standar I2 0,001 N siap digunakan untuk menitrasi

sampel. Adapun titrasi yang dilakukan untuk masing-masing sampel sebanyak 3

kali titrasi.

Pada percobaan ini, vitamin C atau asam askorbat adalah asam karboksilat

yang dapat mengalami reaksi oksidasi. Vitamin C ini dapat bereaksi dengan

larutan iodin (I2), yang akan mengubah I2 menjadi ion iodide (I-) sehingga iodin

mengalami reduksi atau berperan sebagai oksidator. Reaksi yang terjadi sebagai

berikut:

Titik akhir dicapai sesaat setelah titik ekivalen dicapai atau sesaat setelah

analit dan larutan standar tepat habis bereaksi, sedangkan perubahan warna

disebabkan oleh reaksi antara amilum dengan larutan I2. Titik akhir dari titrasi ini

ditentukan dari warna biru amilum yang bertemu dengan larutan sampel vitamin

C. Untuk larutan sampel buah jambu biji, titik akhir titrasi terjadi ketika larutan

berwarna kuning bening. Sedangkan untuk larutan sampel daun selada, titik akhir

titrasi terjadi ketika berwarna hijau lumut (+).

Volume larutan standar Iodium yang diperlukan untuk menitrasi sampel

buah jambu biji dan daun selada dapat disajikan dalam tabel berikut:

Page 21: Analisis Vitamin c

Sampel jambu

bijiVolume I2

Sampel daun

seladaVolume I2

Jambu 1 6,5 mL Selada 1 11,3 mL

Jambu 2 5 mL Selada 2 10,4 mL

Jambu 3 6 mL Selada 3 9,5 mL

Berdasarkan data tersebut untuk menghitung kadar vitamin C yang

terkandung dalam masing-masing sampel digunakan rumus sebagai berikut:

Untuk masing-masing sampel buah jambu biji, terdapat tiga hasil secara

berurutan yaitu 71,5 mg, 55 mg dan 66 mg. Kemudian dirata-rata sehingga

diperoleh kadar vitamin C sebesar 64,167 mg per 100 gram. Hasil ini sesuai

dengan teori yaitu sebesar 89 mg per 100 gram. Sedangkan untuk masing-masing

sampel daun selada, terdapat tiga hasil secara berurutan yaitu 124,25 mg, 114,4

mg dan 104,5 mg. Kemudian dirata-rata sehingga diperoleh kadar vitamin C

sebesar 114,38 mg per 100 gram. Hasil ini sesuai dengan teori yaitu sebesar 150

mg per 100 gram.

Kadar vitamin C dalam persen (%) dapat dihitung sebagai berikut:

Dengan volume sampel yang diambil adalah 10 mL dan berat sampel buah

jambu biji 8,1651 gram diubah menjadi 8165,1 mg atau kami bulatkan menjadi

Kadar vitamin C=V ( I 2 ) x N ( I2 )

0,01x0,88 mg=a mg

a mg x10010

=b mg

b mg x100

8=c mg

Persentasekadar vitami nC= 100 x a mg x 100 %V sampel x berat sampel (mg)

Page 22: Analisis Vitamin c

8200 mg, sedangkan berat sampel daun selada 8,0662 gram diubah menjadi

8066,2 mg atau kami bulatkan menjadi 8066 mg. Adapun persentase hasil kadar

vitamin C dari masing-masing sampel buah jeruk dan sayur sawi adalah sebagai

berikut:

- Untuk tiga sampel buah jambu biji berturut-turut diperoleh hasil sebesar

0,697%, 0,536% dan 0,643%.

- Untuk tiga sampel daun selada berturut-turut diperoleh hasil sebesar 1,232%,

1,134% dan 1,036%

Dari hasil diatas, persentase tiap sampel dirata-rata sehingga mendapatkan

persentase kadar vitamin C untuk sampel buah jambu biji sebesar 0,625% dan

persentase kadar vitamin C untuk sampel daun selada sebesar 1,134%.

Page 23: Analisis Vitamin c

IX. KESIMPULAN :

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Kadar vitamin C untuk sampel buah jambu biji adalah 64,167 mg per 100

gram, sedangkan untuk persentase kadar vitamin C diperoleh sebesar

0,625%.

2. Kadar vitamin C untuk sampel daun selada adalah 114,38 mg per 100

gram, sedangkan untuk persentase kadar vitamin C diperoleh sebesar

1,134 %.

Page 24: Analisis Vitamin c

X. DAFTAR PUSTAKA :

Anonim. 2011. Uji Kuantitatif Nutrisi Vitamin C (online).

http://zonabawah.blogspot.com/2011/07/uji-kuantitatif-nutrisi-

vitamin-c.html (Diakses pada hari Sabtu, 22 November 2014 pukul

18.00 WIB)

Anonim. 2013 . Kandungan Vitamin C yang Bermanfaat untuk Tubuh

(online). http://www.obatsuntikputih.com/blog/kandungan-vitamin-c-

yang-bermanfaat-untuk-tubuh.html (Diakses pada hari Minggu, 30

November 2014 pukul 12.10 WIB)

Anonim.2013. Asam Askorbat (online). http://id.m.wikipedia.org/wiki/Asam-

askorbat. (Diakses pada hari Minggu, 30 November 2014 pukul 12.25

WIB)

Anonim. 2013. 20 Buah-buahan yang Mengandung Vitamin C Terbanyak

(online). http://gejalapenyakitmu.blogspot.com/2013/05/buah-yang-

mengandung-vitamin-c.html. (Diakses pada hari Minggu, 30

November 2014 pukul 13.10 WIB)

Haryadi, W. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta: Gramedia

Lehninger, Albert L.1982. Dasar-Dasar Biokimia Jilid 1. Terjemahan:

Maggy Thenawijaya. Jakarta: Erlangga.

Nangimam. 2014. Kandungan Gizi dan Manfaat Daun Selada.

http://nangimam.blogspot.com/2014/03/kandungan-gizi-dan-manfaat-

daun-selada.html. (Diakses pada hari Minggu, 30 November 2014

pukul 13.12 WIB)

Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : UI Press.

Pudmaningrum, Regina Tutik. 2008. Titrasi iodometri. Yogyakarta:

Universitas Negeri Yogyakarta.

Revan. 2011. Vitamin C (Asam Askorbat) (online).

http://drevan.blogspot.com/2011/06/vitamin-c-asam-askorbat.html

(Diakses pada hari Minggu, 30 November 2014 pukul 20.30 WIB)

Rohman, Abdul. 2007. Kimia Analisis Farmasi. Yogyakarta : Pustaka

Pelajar.

Page 25: Analisis Vitamin c

Tim. 2012. Petunjuk Praktikum Biokimia. Surabaya: Universitas Negeri

Surabaya.

Uruqulnadhif. 2008. Kadar Vitamin C pada Jambu Biji Merah.

http://www.uruqulnadhif.com/2008/06/kti-kadar-vitamin-c-pada-

jambu-biji.html. (Diakses pada hari Minggu, 30 November 2014

pukul 13.15 WIB)

Page 26: Analisis Vitamin c

XI. JAWABAN PERTANYAAN :

1. Hitung kadar vitamin C yang terdapat dalam sampel!

2. Gambarkan struktur vitamin C!

3. Sebutkan penyakit atau gejala yang tampak, yang disebabkan oleh defisiensi

vitamin C!

4. Sebutkan bahan makanan yang mengandung vitamin C!

5. Sebutkan peranan penting vitamin C dalam tubuh!

Jawaban:

1. Kadar C vitamin yang terdapat dalam sampel adalah sebagai berikut:

Sampel jambu

bijiVolume I2

Sampel daun

seladaVolume I2

Jambu 1 6,5 mL Selada 1 11,3 mL

Jambu 2 5 mL Selada 2 10,4 mL

Jambu 3 6 mL Selada 3 9,5 mL

Jambu 1

Volume titrasi : 6,5 mL

VitaminC=V(I ¿¿2) x N (I 2)

0,01x0,88mg ¿

¿ 6,5 mL x0,0010,01

x0,88mg

¿0,572 mg

VitaminC=0,572 mg x10010

=5,72mg

VitaminC=5,72 mg x100

8=71,5 mg

% kadar vitamin C=100 x 5,72 mg10 x 8200 mg

x100 %

¿0,697 %

Page 27: Analisis Vitamin c

Jambu 2

Volume titrasi : 5 mL

VitaminC=V(I ¿¿2) x N (I 2)

0,01x0,88mg ¿

¿ 5 mL x0,0010,01

x 0,88 mg

¿0,44 mg

VitaminC=0,44 mg x10010

=4,4 mg

VitaminC=4,4 mg x100

8=55 mg

% kadar vitamin C= 100 x 4,4 mg10 x 8200 mg

x100%

¿0,536 %

Jambu 3

Volume titrasi : 6 mL

VitaminC=V(I ¿¿2) x N (I 2)

0,01x0,88mg ¿

¿ 6 mL x 0,0010,01

x0,88 mg

¿0,528 mg

VitaminC=0,528 mg x10010

=5,28mg

VitaminC=5,28 mg x100

8=66 mg

% kadar vitamin C=100 x 5,28 mg10 x 8200 mg

x100 %

¿0,643 %

Kadar vitamin C rata−rata dalam 100 gram sampel jambu biji=(71,5+55+66 ) mg

3=64,167 mg

Page 28: Analisis Vitamin c

% kadar vitamin C rata−rata=(0,697+0,536+0,643 ) %

3=0,625 %

Selada 1

Volume titrasi : 11,3 mL

VitaminC=V(I ¿¿2) x N (I 2)

0,01x0,88mg ¿

¿ 11,3mL x 0,0010,01

x0,88 mg

¿0,994 mg

V itaminC=0,994 mg x10010

=9,94 mg

VitaminC=9,94 mg x100

8=124,25 mg

% kadar vitamin C=100 x 9,94 mg10 x 8066 mg

x 100 %

¿1,232 %

Selada 2

Volume titrasi : 10,4 mL

VitaminC=V(I ¿¿2) x N (I 2)

0,01x0,88mg ¿

¿ 10,4 mL x 0,0010,01

x0,88 mg

¿0,9152 mg

VitaminC=0,9152 mg x10010

=9,152 mg

VitaminC=9,152 mg x100

8=114,4 mg

% kadar vitamin C=100 x 9,152 mg10 x 8066 mg

x100 %

¿1,1342 %

Selada 3

Volume titrasi : 9,5 mL

VitaminC=V(I ¿¿2) x N (I 2)

0,01x0,88mg ¿

¿ 9,5 mL x 0,0010,01

x0,88 mg

Page 29: Analisis Vitamin c

¿0,836 mg

VitaminC=0,836 mg x10010

=8,36 mg

VitaminC=8,36 mg x100

8=104,5 mg

% kadar vitamin C=100 x 8,36 mg10 x 8066 mg

x 100 %

¿1,036 %

Kadar vitamin C rata−rata dalam sampeldaun selada=(124,25+114,4+104,5 ) mg

3=114,38mg

% kadar vitamin C rat a−rata=(1,232+1,134+1,036 )%

3

¿1,134 %

2. Struktur dari vitamin C adalah sebagai berikut:

3. Berikut ini merupakan penyakit atau gejala yang dapat disebabkan oleh

defisiensi vitamin C:

Gusi berdarah

Nyeri pada per sendian

Nafas pendek

Berat badan sering naik

Gigi rapuh

Kalsium sulit diserap oleh

tubuh

Sering lebam

Page 30: Analisis Vitamin c

Sendi sering bengkak

Anemia

Daya tahan tubuh menurun

Luka susah untuk kering

Rambut kering dan bercabang

Kulit kasar kering dan bersisik

4. Berikut ini merupakan bahan makanan yang mengandung vitamin C:

Pepaya

Paprika merah

Brokoli

Kubis

Stroberi

Kiwi

Kembang kol

Mini kol

Ubi jalar

Blewah

Alpukat

Anggur

Apel

Bayam

Kangkung

Berry

Cerry

Melon

Jeruk

Lemon

Limau

Tomat

Cabai

5. Peranan penting vitamin C di dalam tubuh adalah sebagai berikut:

Vitamin C di dalam tubuh berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen

yang merupakan protein penting penyusun jaringan kulit , sendi, tulang,

dan jaringan penyokong lainnya.

Terkait dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas, vitamin C

dapat membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga resiko

timbulnya berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker yang dapat

diturunkan.

Vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai

jaringan di dalam tubuh, seperti otot.

Vitamin C juga berperan dalam penutupan luka saat terjadi pendarahan dan

memberikan perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme patogen.

Vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan membantu

mencegah berbagai jenis penyakit.

Page 31: Analisis Vitamin c

Vitamin C berperan sebagai antioksidan karena melindungi sel dari stres

ekstraselular, dengan peningkatan proliferasi sel endotelial. Sifat

antioksidan tersebut berasal dari gugus hidroksil dari nomor C 2 dan 3

yang mendonorkan ion H+ bersama-sama dengan elektronnya menuju ke

berbagai senyawa oksidan seperti radikal bebas dengan gugus oksigen atau

nitrogen, peroksida dan superoksida. Bahkan dalam jumlah kecil, vitamin

C dapat melindungi molekul penting, seperti protein, lipid (lemak),

karbohidrat, dan asam nukleat (DNA dan RNA) dari kerusakan yang

diakibatkan radikal bebas, racun, ataupun polusi.

Asam askorbat juga memainkan peran yang sangat penting sebagai

koenzim dan pendonor elektron di dalam reaksi organik enzimatik

dioksigenase seperti hidroksilasi pada karnitina, dan di-oksigenasi pada

berbagai neurotransmiter dan sintesis hormon peptida. Salah satu fungsi

kofaktor yang sangat dikenal adalah dengan hidroksilase prolil dan lisil

yang mengkopling hidroksilasi pada hypoxia-inducible factor-1α dan

prokolagen.

Vitamin C dalam tubuh diperlukan untuk sintesis kolagen, komponen

struktural penting dari pembuluh darah, tendon, ligamen, dan tulang.

Vitamin C juga berperan penting dalam sintesis neurotransmitter,

norepinefrin. Neurotransmiter sangat penting untuk fungsi otak dan

diketahui mempengaruhi suasana hati.

Selain itu, vitamin C diperlukan untuk sintesis carnitine, sebuah molekul

kecil yang sangat penting untuk transportasi lemak untuk konversi menjadi

energi.

Vitamin C dapat membantu metabolisme kolesterol menjadi asam empedu,

yang mungkin memiliki implikasi untuk tingkat kolesterol darah dan

timbulnya batu empedu.

Page 32: Analisis Vitamin c

LAMPIRAN PERHITUNGAN

PENGENCERAN I2

V 1 x N1=V 2 x N2

V 1 x0,01 N=100 mL x 0,001 N

V 1=10 mL

KADAR VITAMIN C DALAM SAMPEL

Sampel jambu

bijiVolume I2

Sampel daun

seladaVolume I2

Jambu 1 6,5 mL Selada 1 11,3 mL

Jambu 2 5 mL Selada 2 10,4 mL

Jambu 3 6 mL Selada 3 9,5 mL

Jambu 1

Volume titrasi : 6,5 mL

VitaminC=V(I ¿¿2) x N (I 2)

0,01x0,88mg ¿

¿ 6,5 mL x0,0010,01

x0,88mg

¿0,572 mg

VitaminC=0,572 mg x10010

=5,72mg

VitaminC=5,72 mg x100

8=71,5 mg

% kadar vitamin C=100 x 5,72 mg10 x8200 m g

x100 %

¿0,697 %

Page 33: Analisis Vitamin c

Jambu 2

Volume titrasi : 5 mL

VitaminC=V(I ¿¿2) x N (I 2)

0,01x0,88mg ¿

¿ 5 mL x0,0010,01

x 0,88 mg

¿0,44 mg

VitaminC=0,44 mg x10010

=4,4 mg

VitaminC=4,4 mg x100

8=55 mg

% kadar vitamin C= 100 x 4,4 mg10 x 8200 mg

x100%

¿0,536 %

Jambu 3

Volume titrasi : 6 mL

VitaminC=V(I ¿¿2) x N (I 2)

0,01x0,88mg ¿

¿ 6 mL x 0,0010,01

x0,88 mg

¿0,528 mg

VitaminC=0,528 mg x10010

=5,28mg

VitaminC=5,28 mg x100

8=66 mg

% kadar vitamin C=100 x 5,28 mg10 x 8200 mg

x100 %

¿0,643 %

Kadar vitamin C rata−rata dalam 100 gram sampel jambu bij i=(71,5+55+66 ) mg

3=64,167 mg

Page 34: Analisis Vitamin c

% kadar vitamin C rata−rata=(0,697+0,536+0,643 ) %

3=0,625 %

Selada 1

Volume titrasi : 11,3 mL

VitaminC=V(I ¿¿2) x N (I 2)

0,01x0,88mg ¿

¿ 11,3mL x 0,0010,01

x0,88 mg

¿0,994 mg

VitaminC=0,994 mg x10010

=9,94 mg

VitaminC=9,94 mg x100

8=124,25 mg

% kadar vitamin C=100 x 9,94 mg10 x 8066 mg

x 100 %

¿1,232 %

Selada 2

Volume titrasi : 10,4 mL

VitaminC=V(I ¿¿2) x N (I 2)

0,01x0,88mg ¿

¿ 10,4 mL x 0,0010,01

x0,88 mg

¿0,9152 mg

VitaminC=0,9152 mg x10010

=9,152 mg

VitaminC=9,152 mg x100

8=114,4 mg

% kadar vitamin C=100 x 9,152 mg10 x 8066 mg

x100 %

¿1,1342 %

Selada 3

Volume titrasi : 9,5 mL

VitaminC=V(I ¿¿2) x N (I 2)

0,01x0,88mg ¿

Page 35: Analisis Vitamin c

¿ 9,5 mL x 0,0010,01

x0,88mg

¿0,836 mg

VitaminC=0,836 mg x10010

=8,36 mg

VitaminC=8,36 mg x100

8=104,5 mg

% kadar vitamin C=100 x 8,36 mg10 x 8066 mg

x 100 %

¿1,036 %

Kadar vitamin C rata−rata dalam sampeldaun selada=(124,25+114,4+104,5 ) mg

3=114,38mg

% kadar vit amin C rata−rata=(1,232+1,134+1,036 )%

3

¿1,134 %

Page 36: Analisis Vitamin c

LAMPIRAN FOTO

1. Sampel Buah Jambu Biji

Sampel buah

jambu biji

Ditimbang ± 8

gram

Dihancurkan untuk

memperoleh slurry

Dimasukkan dalam

labu ukur + aquadesLarutan jambu biji masing-

masing 10mL yang akan

ditirasi

Page 37: Analisis Vitamin c

2. Sampel Daun Selada

Larutan jambu biji masing-masing 10mL setelah

ditirasi dengan larutan standar iodium 0,001 N

Sampel daun

selada

Ditimbang ± 8

gram

Dihancurkan untuk

memperoleh slurry

Page 38: Analisis Vitamin c

Dimasukkan dalam

labu ukur + aquades

Larutan daun selada masing-

masing 10 mL yang akan ditirasi

Larutan daun selada masing-masing 10 mL

setelah ditirasi dengan larutan standar iodium

0,001 N