ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN...

90
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP KUALITAS PELAYANAN KOPERASI UNIT DESA MANDIRI CIPANAS KABUPATEN CIANJUR PROPINSI JAWA BARAT SKRIPSI LEONARDO PANJAITAN H34067011 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN

Transcript of ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN...

Page 1: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP KUALITAS PELAYANAN KOPERASI UNIT DESA

MANDIRI CIPANAS KABUPATEN CIANJUR PROPINSI JAWA BARAT

SKRIPSI

LEONARDO PANJAITAN H34067011

DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

RINGKASAN

Page 2: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap Kualitas Pelayanan Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas Kabupaten Cianjur Propinsi Jawa Barat. Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (Di bawah bimbingan LUKMAN M. BAGA).

Koperasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian nasional, karena tujuan dari koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Anggota koperasi pada umumnya terdiri dari pengusaha golongan kecil yang memiliki banyak kelemahan baik dalam segi modal, teknologi dan informasi pasar. Salah satu koperasi di Indonesia yang anggotanya terdiri dari pengusaha kecil adalah Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas yang beranggotakan peternak sapi perah di Kabupaten Cianjur. Keberhasilan suatu koperasi dinilai dari tingkat partisipasi anggota. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) menganalisis tingkat kebutuhan anggota Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas, (2) menganalisis tingkat kepuasan anggota terhadap pelayanan yang diberikan Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas. Penelitian dilaksanakan di Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas Kabupaten Cianjur. Waktu penelitian dilakukan selama bulan Juni hingga Agustus 2009. Responden penelitian adalah anggota Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas sebanyak 30 orang dan dibagi menjadi dua kategori yaitu responden yang memiliki ternak di bawah 10 ekor (kategori A) dan responden yang memiliki ternak di atas 10 ekor (kategori B). Penelitian ini menggunakan analisis deskriktif, analisis rata-tata dan uji Wilcoxon. Berdasarkan hasil analisis proses pengenalan kebutuhan anggota Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas, pada dimensi tangible responden A prioritas kebutuhan adalah kerapihaan dan pakaian seragam pengurus, sedangkan responden B prioritas kebutuhannya adalah ketersediaan media informasi koperasi. Pelayanan dimensi Assurance yang responden A prioritas kebutuhannya adalah pembagian SHU yang adil, sedangkan responden B prioritas kebutuhannya adalah keterampilan dan pengetahuan pengurus koperasi. Pada pelayanan akan dimensi emphaty responden A prioritas kebutuhannya adalah bantuan biaya rumah sakit apabila anggota ada yang sakit, dan responden B prioritas kebutuhannya adalah konsultasi teknis.

Berdasarkan hasil analisis kepuasan angota terhadap pelayanan Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas, pelayanan yang harus diperbaiki terdiri dari pelayanan dimensi tangible yaitu ketersediaan media informasi koperasi, oleh karena itu, koperasi harus menyediakan media informasi yang terbaru mengenai koperasi. Alangkah lebih baik lagi jika media informasi koperasi seperti majalah diberikan kepada anggota koperasi secara rutin. Pada dimensi releability dan dimensi assurance anggota tidak puas akan pelayanan bantuan modal dan pembayaran penjualan susu yang cepat. Ini perlu diperhatikan oleh koperasi sebab, apabila ini tidak diatasi maka akan menyebabkan anggota tidak berpartisipasi aktif di koperasi, sehingga anggota akan keluar dari koperasi. Jadi pengurus koperasi harus dapat mencari solusi untuk menangani masalah tersebut. Sementara itu, pelayanan yang perlu di pertahankan pada pelayanan dimensi tangible adalah kerapihan dan pakaian seragam pengurus, pelayanan dimensi assurance adalah pembagian SHU yang adil dan keterampilan dan pengetahuan pengurus koperasi, pelayanan dimensi emphaty adalah bantuan biaya rumah sakit apabila anggota ada yang sakit dan konsultasi teknis.

Page 3: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTA TERHADAP

KUALITAS PELAYANAN KOPERASI UNIT DESA MANDIRI CIPANAS KABUPATEN CIANJUR

PROPINSI JAWA BARAT

Page 4: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

LEONARDO PANJAITAN H34067011

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada Departemen Agribisnis

DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

Judul Skripsi : Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap Kualitas

Pelayanan Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas Kabupaten Cianjur Propinsi Jawa Barat

Nama : Leonardo Panjaitan

NRP : H34067011

Disetujui,

Page 5: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

Pembimbing

Ir. Lukman M. Baga, MA.Ec NIP. 19640220198903 1001

Diketahui Ketua Departemen Agribisnis

Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor

DR. Ir. Nunung Kusnadi, MS NIP. 19580908198403 1002

Tanggal Lulus :

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Tingkat

Kepuasan Anggota Terhadap Kualitas Pelayanan Koperasi Unit Desa Mandiri

Cipanas Kabupaten Cianjur Propinsi Jawa Barat” adalah karya saya sendiri dan belum

diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi

yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari

penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam bentuk daftar pustaka

di bagian akhir skripsi ini.

Page 6: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

Bogor, Agustus 2009

Leonardo Panjaitan H34067011

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kisaran, Sumatera Utara pada tanggal 13 Oktober 1985.

Penulis adalah anak pertama dari lima bersaudara dari pasangan Bapak A. Panjaitan

dan Ibu B. Marbun.

Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD 010074 Kisaran pada tahun

1996 dan pendidikan menegah pertama diselesaikan tahun 1999 di SLTPN 1 Kisaran.

Pendidikan lanjutan menegah atas di SMK Pertanian Negeri 1 Pematang Raya

diselesaikan pada tahun 2003. Pada tahun yang sama penulis diterima di Diploma III

Program Studi Pegendalian Mutu Agroindustri, Polyteknik VEDCA Cianjur, tahun

2006 pindah ke UNSOED dan lulus pada tahun 2006. Tahun 2007 penulis

mendapatkan kesempatan melanjutkan pendidikan pada pendidikan strata satu (S1)

Page 7: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

Program Sarjana Agribisnis Penyelenggaraan Khusus, Departemen Agribisnis,

Fakultas Ekonomi Dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karuniaNya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Tingkat

Kepuasan Anggota Terhadap Kualitas Pelayanan Koperasi Unit Desa Mandiri

Cipanas Kabupaten Cianjur Propinsi Jawa Barat”.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kebutuhan dan kepuasan

anggota terhadap pelayanan yang diberikan Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas

Namun demikian, sangat disadari masih terdapat kekurangan karena

keterbatasan dan kendala yang dihadapi. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan

kritik yang membangun ke arah penyempurnaan pada skripsi ini semoga dapat

bermanfaat bagi semua pihak.

Bogor, Agusutus 2009

Page 8: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

Leonardo Panjaitan

UCAPAN TERIMAKASIH

Penyelesaian skripsi ini juga tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,

sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan, Penulis ingin menyampaikan terima kasih

dan penghargaan kepada :

1. Ir. Lukman M. Baga, MA.Ec selaku dosen pembimbing atas bimbingan, arahan,

waktu dan kesabaran yang telah diberikan kepada penulis selama penyusunan

skripsi ini.

2. Dr. Ir. Suharno, MAdev dan Etriya, SP, MM selaku dosen penguji pada ujian

sidang penulis yang telah meluangkan waktunya serta memberikan kritik dan

saran demi perbaikan skripsi ini.

3. Rahmat Yanuar,SP, Msi selaku dosen evaluator pada saat kolokium proposal

penelitian yang telah meluangkan waktu serta memberikan kritik dan saran demi

perbaikan skripsi ini.

4. Orang tua dan keluarga tercinta untuk setiap dukungan, cinta kasih dan doa yang

diberikan. Semoga ini bisa menjadi persembahan yang terbaik.

Page 9: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

5. Pihak pengurus KUD Mandiri Cipanas, yang telah memberikan atas waktu,

kesempatan, informasi, dan dukungan yang diberikan.

6. Semua responden yang telah memberikan informasi melalui wawancara.

7. Teman-teman satu bimbingan dan teman-teman Agribisnis Mayor Minor atas

semangat dan sharing selama penelitian hingga penulisan skripsi. Serta kepada

seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas

bantuannya.

Bogor, Agusutus 2009

Leonardo Panjaitan

Page 10: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ........................................................................................ iii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... iv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. v

I PENDAHULUAN ............................................................................ 1 1.1. Latar Belakang ........................................................................... 1 1.2. Perumusan Masalah ................................................................... 5 1.3. Tujuan ........................................................................................ 8 1.4. Manfaat Penelitian ..................................................................... 8 1.5. Batasan Penelitian ...................................................................... 9

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 10 2.1. Keanggotaan Koperasi ............................................................... 10 2.2. Tujuan Koperasi ......................................................................... 10 2.3. Prinsip-Prinsip Koperasi ............................................................ 11 2.4. Ciri-Ciri Koperasi ...................................................................... 12

2.5. Partisipasi Anggota Dalam Koperasi .......................................... 14 2.6. Bentuk Partisipasi ....................................................................... 15 2.7. Pelayanan Koperasi ..................................................................... 16 2.8. Perkembangan Koperasi ............................................................. 17

2.9. Penelitian Terdahulu .................................................................. 18

III KERANGKA PEMIKIRAN ........................................................... 22 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis ...................................................... 22 3.1.1. Pelayanan Koperasi Terhadap Anggota .......................... 22 3.1.2. Dimensi Kualitas Pelayanan .............................................. 22 3.1.3. Pentingnya Pengukuran Kualitas Pelayanan ................... 24 3.2. Kerangka Pemikiran Operasional .............................................. 24

IV METODE PENELITIAN ................................................................ 27 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 27 4.2. Jenis dan Sumber Data .............................................................. 27 4.3. Pengambilan Sampel dan Metode Pengambilan Data .............. 27 4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data ..................................... 28 4.4.1. Analisis Deskriptif ......................................................... 28 4.4.2. Tingkat Kebutuhan dan Keputusan Anggota ................. 28

4.4.3. Uji Signifikasi Perbedaan yang Ada .............................. 29

V GAMBARAN UMUM ...................................................................... 30 5.1. Letak Geografis Kabupaten Cianjur .......................................... 30 5.2. Letak Geografis Kecamatan Cipanas ......................................... 31 5.3. Sejarah KUD Mandiri Cipanas .................................................. 31 5.4. Organisasi KUD Mandiri Cipanas ............................................. 31 5.5. Prestasi Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas ........................... 33 5.6. Unit Usaha KUD Mandiri Cipanas ............................................ 33 5.7. Ketentuan Pembagian SHU ....................................................... 35

VI HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 37 6.1. Karakteristik Responden KUD Mandiri Cipanas ....................... 37

Page 11: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

ii

6.1.1. Usia Responden ................................................................ 37 6.1.2. Jenis Kelamin Responden ................................................ 37 6.1.3 Tingkat Pendidikan Responden ........................................ 37 6.1.4. Pendapatan Responden ..................................................... 38 6.1.5. Pekerjaan Lain Responden ............................................... 39 6.1.6. Jumlah Ternak yang Dimiliki Responden ........................ 40

6.2. Proses Keputusan Peternak Menjadi Anggota Koperasi ........... 41 6.2.1. Proses Pengenalan Kebutuhan Anggota Koperasi ........... 42

6.2.1.1. Identifikasi Pengelompokkan Jumlah Ternak Menurut Pengenalan Kebutuhan Akan Pelayanan Dimensi Tangible................................ 42 6.2.1.2. Identifikasi Pengelompokkan Jumlah Ternak

Menurut Pengenalan Kebutuhan Akan Pelayanan Dimensi Releability ............................................................ 44

6.2.1.3. Identifikasi Pengelompokkan Jumlah Ternak Menurut Pengenalan Kebutuhan Akan Pelayanan Dimensi Responsiveniness ................................................. 46

6.2.1.4 Identifikasi Pengelompokkan Jumlah Ternak Menurut Pengenalan Kebutuhan Akan Pelayanan Dimensi Assurace .............................................................. 47

6.2.1.5. Identifikasi Pengelompokkan Jumlah Ternak Menurut Pengenalan Kebutuhan Akan Pelayanan Dimensi Emphaty .............................................................. 48

6.2.2. Proses Evaluasi Kepuasan Anggota Koperasi .................. 50 6.2.2.1 Identifikasi Tingkat Kepuasan Akan Pelayanan Dimensi

Tangible ............................................................... 50 6.2.2.2 Identifikasi Tingkat Kepuasan Akan Pelayanan Dimensi

Releability ............................................................ 52 6.2.2.3 Identifikasi Tingkat Kepuasan Akan Pelayanan

Dimensi Responsiveniness ................................... 55 6.2.2.4 Identifikasi Tingkat Kepuasan Akan Pelayanan

Dimensi Assurance .............................................. 57 6.2.2.5 Identifikasi Tingkat Kepuasan Akan Pelayanan

Dimensi Emphaty ................................................. 58 6.3. Implikasi dari penelitian ........................................................... 59

VII KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 62 7.1. Kesimpulan .................................................................................. 62 7.2. Saran ........................................................................................ 63

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 64

LAMPIRAN ................................................................................................. 66

DAFTAR TABEL

Page 12: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

iii

Nomor Halaman

1. Perkembangan Kinerja Koperasi di Indonesia Tahun 2004-2008 ............................................................................. 2

2. Peringkat Jumlah Koperasi yang Berkualitas di Indonesia Tahun 2008.................................................................... 3

3. Perkembangan Kinerja KUD Mandiri Cipanas Tahun 2006-2008.... 13

4. Perbandingan Koperasi dengan Perseroan Terbatas ......................... 13

5. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ...................................... 37

6. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...................... 38

7. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ............. 38

8. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan ............. 39

9. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Lain ..................... 40

10. Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Ternak ..................... 40

11. Identifikasi Pengelompokkan Jumlah Ternak Menurut Proses Pengenalan Kebutuhan Akan Pelayanan Dimensi Tangible ............. 43

12. Identifikasi Pengelompokkan Jumlah Ternak Menurut Proses Pengenalan Kebutuhan Akan Pelayanan Dimensi Releability .......... 45

13. Identifikasi Pengelompokkan Jumlah Ternak Menurut Proses Pengenalan Kebutuhan Akan Pelayanan Dimensi Responsiveniness 47

14. Identifikasi Pengelompokkan Jumlah Ternak Menurut Proses Pengenalan Kebutuhan Akan Pelayanan Dimensi Assurance .......... 48

15. Identifikasi Pengelompokkan Jumlah Ternak Menurut Proses Pengenalan Kebutuhan Akan Pelayanan Dimensi Emphaty ............. 49

16. Identifikasi Tingkat Kepuasan Pelayanan Dimensi Tangible Sebelum dan Sesudah Menjadi Anggota KUD Mandiri Cipanas ..... 52

17. Identifikasi Tingkat Kepuasan Pelayanan Dimensi Releability Sebelum dan Sesudah Menjadi Anggota KUD Mandiri Cipanas ..... 54

18. Identifikasi Tingkat Kepuasan Pelayanan Dimensi Responsiveniness Sebelum dan Sesudah Menjadi Anggota KUD Mandiri Cipanas ..... 56

19. Identifikasi Tingkat Kepuasan Pelayanan Dimensi Assurance Sebelum dan Sesudah Menjadi Anggota KUD Mandiri Cipanas ..... 58

20. Identifikasi Tingkat Kepuasan Pelayanan Dimensi Emphaty Sebelum dan Sesudah Menjadi Anggota KUD Mandiri Cipanas ..... 59

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

Page 13: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

iv

1. Kerangka Pemikiran Operasional Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap Kualitas Pelayanan KUD Mandiri Cipanas ...... 26

2. Struktur Organisasi KUD Mandiri Cipanas ...................................... 32

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

Page 14: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

v

1. Kuisoner Penelitian .......................................................................... 67

2. Perhitungan Pengenalan Kebutuhan Responden Menurut Pengelompokkan Jumlah Ternak 2-5 Ekor (Kategori A) .. 71

3. Perhitungan Tingkat Kepuasan Responden Menurut Pengelompokkan Jumlah Ternak 2-5 Ekor (Kategori A) .. 72

4. Perhitungan Pengenalan Kebutuhan Responden Menurut Pengelompokkan Jumlah Ternak 11-14 Ekor

(Kategori B) ..................................................................................... 73

5. Perhitungan Tingkat Kepuasan Responden Menurut Pengelompokkan Jumlah Ternak 11-14 Ekor (Kategori B) ....................................................................................... 73

6. Hasil Output Analisis Wilcoxon ........................................................ 74

Page 15: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bangsa Indonesia mempunyai tiga sektor kekuatan ekonomi yang

melaksanakan berbagai kegiatan usaha dalam tata kehidupan perekonomian.

Ketiga sektor tersebut adalah sektor negara, swasta dan koperasi. Untuk mencapai

kedudukan ekonomi yang kuat dan mencapai masyarakat yang adil dan makmur,

maka ketiga sektor kekuatan ekonomi tersebut harus saling berhubungan dan

bekerjasama secara baik.

Pada pasal 33 ayat 1 UUD 1945 dijelaskan bahwa perekonomian disusun

sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Jadi dalam perekonomian,

kemakmuran rakyat yang lebih diutamakan bukan kemakmuran perseorangan.

Oleh karena itu, perusahaan atau bentuk usaha yang sesuai dengan pasal 33 ayat 1

undang-undang dasar 1945 adalah koperasi.

Koperasi adalah perkumpulan otonom dari orang-orang yang bergabung

secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial dan

budaya mereka yang sama melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara

demokratis, dengan tujuan untuk memajukan kesejahteraan anggota. Jadi pada

dasarnya koperasi merupakan tumpuan ekonomi Indonesia. Oleh sebab itu,

koperasi perlu dibina secara profesional baik dalam bidang organisasi maupun

dalam bidang mental dan usaha.

Melalui koperasi, berbagai program pengembangan sektor pertanian dan

industri rakyat yang pada umumnya dikelola pengusaha kecil bisa dijalankan

dengan skala ekonomi yang lebih besar, lebih efisien dan efektif. Selain itu,

koperasi merupakan wahana yang efektif bagi anggotanya untuk saling

bekerjasama dan menghimpun kekuatan guna mengatasi berbagai hambatan

struktural, membuka akses kepada pasar, modal, informasi dan teknologi dengan

mengoptimalkan potensi dan memanfaatkan peluang usaha yang terbuka.

Sebagai tempat perkumpulan otonom dari orang-orang yang bergabung

secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial dan

budaya mereka, koperasi perlu membangun dan meningkatkan diri, serta mampu

bersaing dengan badan usaha lain. Maka dengan itu, koperasi diharapkan dapat

berperan sebagai soko guru perekonomian nasional yang berfungsi untuk

Page 16: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

2

memperkokoh perekonomian rakyat dan membangun tatanan perekonomian

nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.

Dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur

koperasi harus berpijak pada landasan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Sebagai organisasi yang berwatak sosial, dasar pendirian koperasi berbeda dengan

dasar pendirian perusahaan lain seperti Firma dan Perseroan Terbatas (PT).

Pendirian koperasi dilatarbelakangi oleh keinginan masyarakat golongan ekonomi

lemah untuk memperbaiki ekonomi mereka.

Pada tahun 2004 sampai tahun 2008, pembangunan koperasi mengalami

peningkatan, ini dapat dilihat dari adanya peningkatan jumlah koperasi, jumlah

anggota, penyerapan tenaga kerja, permodalan, volume usaha dan Sisa Hasil

Usaha (SHU). Selengkapnya peningkatan pembagunan koperasi dapat dilihat pada

Tabel 1. Pada tahun 2004 jumlah koperasi di Indonesia sebanyak 130.730 unit dan

tahun 2008 meningkat 14,58 persen jumlah koperasi menjadi 149.793 unit.

Adanya peningkatan jumlah koperasi, maka tenaga kerja yang dibutuhkan akan

lebih banyak. Hal ini dapat dilihat pada tahun 2004, jumlah tenaga kerja sebanyak

288.589 orang dan tahun 2008 menjadi 402.846 orang. Secara tidak langsung

keberadaan koperasi dapat mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia.

Tabel 1. Perkembangan Pembangunan Koperasi di Indonesia Tahun 2004-2008

Tahun No Uraian Satuan

2004 2005 2006 2007 2008 Jumlah koperasi

unit 130.730 132.965 141.326 149.306 149.793

Aktif unit 93.402 94.449 98.944 100.479 104.999 1 Tidak aktif

unit 37.328 38.516 42.382 48.825 44.794

2 Anggota orang 27.523.053 27.377.498 27.776.133 29.120.000 29.431.624 3 RAT unit 46.310 44.756 46.057 47.135 47.862 4 Manejer Orang 28.841 29.270 31.963 32.175 32.254 5 karyawan orang 259.748 269.152 318.472 362.982 362.592 6 Modal

sendiri Rp Juta 11.989.541 13.078.964 16.790.860 21.099.017 21.815.331

7 Modal luar

Rp Juta 16.897.052 18.324.756 22.062.212 26.002.042 26.361.872

8 Volume usaha

Rp Juta 37.649.091 40.831.693 62.718.499 68.680.000 68.820.927

9 SHU Rp Juta 2.146.234 2.278.952 3.216.817 3.875.364 5.092.456

Sumber: Kementrian Negara dan Koperasi, 2008

Page 17: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

3

Modal yang dimiliki koperasi berasal dari modal sendiri yang diperoleh

dari anggota dan modal luar diperoleh dari pinjaman bank dan bantuan

pemerintah. Pada Tabel 1, tahun 2004 sampai tahun 2008 modal sendiri yang

dimiliki koperasi mengalami peningkatan yaitu Rp 11,98 Trilyun menjadi Rp

21,81Trilyun. Peningkatan modal sendiri disebabkan bertambahnya jumlah

anggota koperasi dari tahun 2004 sampai 2008 yaitu 27.523.053 orang menjadi

29.431.624 orang. Modal luar juga mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2004

sebesar Rp 16,89 Trilyun dan tahun 2008 menjadi Rp 26,36 Trilyun. Peningkatan

modal luar diduga disebabkan adanya bantuan dana dari pemerintah untuk

mengembangkan koperasi di Indonesia.

Perkembangan jumlah unit koperasi menunjukkan bahwa koperasi dapat

bertahan dan berkembang disaat perekonomian Indonesia mengalami krisis dan

persaingan yang semakin ketat. Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa potensi

koperasi secara nasional cukup besar, Sehingga koperasi sangat penting dan

strategis dalam mengantisipasi perekonomian kedepan, terutama memperkuat

struktur perekonomian nasional sekarang ini.

Pada Tabel 1, pertumbuhan kuantitas koperasi tidak diimbangi dengan

kualitas yang baik sehingga banyak koperasi yang tidak aktif, ini dapat dilihat

pada tahun 2004 sampai tahun 2008 jumlah koperasi yang tidak aktif meningkat

20 persen. Salah satu kendalanya disebabkan karena masih banyak anggota yang

kurang aktif di dalam berkoperasi, padahal anggota dalam koperasi sangat penting

peranannya untuk memajukan dan mengembangkan koperasi. Dilihat secara

konsep koperasi itu sangat baik dan ideal, namun dalam penerapannya terlihat

banyak sekali kelemahannya. Perjalanan gerakan koperasi selama ini telah

mengantarkan bangsa kita pada pemahaman yang keliru terhadap kelembagaan

koperasi.

Menurut kementrian negara dan UKM Indonesia, terdapat berbagai macam

koperasi yaitu koperasi simpan pinjam, koperasi jasa, koperasi pemasaran,

koperasi produsen, koperasi konsumen, koperasi serba usaha (KSU) dan koperasi

lainnya. Dari berbagai jenis koperasi yang ada, jenis koperasi simpan pinjam

memiliki urutan pertama dari jumlah koperasi yang berkualitas yaitu 47,2 persen

(Tabel 2).

Page 18: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

4

Tabel 2. Peringkat Jumlah Koperasi yang Berkualitas di Indonesia Tahun 2008

Jumlah Koperasi yang Berkualitas no Jenis koperasi

Total Persentase (%) 1 Koperasi Simpan Pinjam 4730 47,2 2 Koperasi Jasa 2551 21,5 3 Koperasi Pemasaran 79 0,8 4 Koperasi Produsen 83 0,8 5 Koperasi Konsumen 302 3,0 6 KSU 222 2,2 7 Koperasi Lain-lain 2089 20,9

Total 10.061 100

Sumber: Kementrian Negara dan UKM 2008

Dilihat dari urutan kualitas, koperasi produsen berada pada urutan ke

empat dengan jumlah koperasi yang berkualitas hanya 0,8 persen. Hal ini

menunjukkan bahwa banyak kinerja koperasi produsen yang buruk, salah satunya

adalah tidak terpenuhinya kebutuhan dari anggota, sehingga para anggota kurang

percaya dan peduli terhadap koperasi, hal tersebut mengakibatkan koperasi

produsen tidak dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Salah satu

koperasi produsen yang ada di Indonesia adalah koperasi yang beranggotakan

peternak sapi perah.

Kabupaten Cianjur merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Barat yang

berpotensi menjadi areal peternakan khususnya beternak sapi perah. Dalam

menjalankan usaha peternakan sapi perah terdapat resiko usaha yang berkaitan

dengan fluktuasi harga susu dan gangguan penyakit. Selain itu, peternak sebagai

pelaku usaha pada umumnya memiliki kelemahan dalam hal teknologi, modal dan

informasi pasar. Oleh karena itu, untuk mengembangkan dan meminimalkan

resiko usahanya diperlukan suatu kerjasama yaitu melalui suatu wadah yang

berbentuk koperasi. Kerjasama harus dilandasi oleh tujuan dan kepentingan yang

sama yaitu memperbaiki situasi ekonomi dan sosial melalui usaha bersama.

Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas memiliki tujuan untuk membantu

peternak yang berada di Kabupaten Cianjur, sehingga kegiatan utamanya adalah

menyelenggarakan pelayanan yang menunjang peningkatan usaha atau laba usaha

anggotanya. Adanya kerjasama yang baik antara koperasi dengan anggotanya

diharapkan koperasi dapat berperan dan meningkatkan kesejahteraan anggota

maupun masyarakat pada umumnya.

Page 19: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

5

Pengukuran tingkat kepuasan anggota sangat diperlukan Koperasi Unit

Desa Mandiri Cipanas. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui sejauh mana

peran koperasi dalam memberikan pelayanan yang terbaik terhadap anggotanya.

Konsep kepuasan yang paling mendasar adalah dengan memahami kebutuhan

yang diinginkan oleh anggota.

1.2. Perumusan Masalah

Koperasi merupakan salah satu wadah yang berperan sebagai saluran

untuk pengarahan usahawan golongan ekonomi lemah dan menengah agar ikut

aktif dalam proses pembangunan. Pada umumnya dalam mengelola koperasi,

kesejahteraan anggota lebih diutamakan disamping melayani non anggotanya.

Pengelolaan manajemen ini tidak lepas dari peran anggota, pengurus, pengawas

dan pengelola harian sebagai komponen pendukung dalam melakukan evaluasi

terhadap kinerja koperasi.

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, koperasi tidak hanya dituntut

untuk meningkatkan profitabilitas dan kesejahteraan anggotanya, tetapi koperasi

juga harus mampu menjaga keberlangsungan usahanya agar tetap dapat bertahan

dalam persaingan. Prediksi keberlanjutan usaha sangat penting bagi manajemen

untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kebangkrutan, karena kebangkrutan

menyangkut terjadinya biaya-biaya, baik biaya langsung maupun biaya tidak

langsung. Kebangkrutan koperasi menurut Nasution (2008) diartikan sebagai

kegagalan koperasi untuk menghasilkan laba.

Penyebab kegagalan koperasi pada umumnya disebabkan oleh tiga faktor,

yaitu faktor umum, faktor eksternal, dan faktor internal. Faktor umum antara lain

gejala inflasi dan kurs, teknologi dan kebijakan pemerintah. Faktor-faktor

eksternal antara lain hubungan yang tidak harmonis dengan kreditur yang dapat

menghambat penambahan modal, persaingan dunia bisnis yang semakin ketat,

serta kondisi perekonomian secara global yang harus selalu diantisipasi dengan

baik oleh koperasi. Adapun faktor-faktor internal meliputi perubahan akan

kebutuhan anggota, manajemen yang tidak efisien, ketidakseimbangan dalam

modal, penyalahgunaan wewenang dan kecurangan-kecurangan yang dapat

mengakibatkan dampak negatif terhadap usaha.

Page 20: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

6

Pada Tahun 1990-an salah satu koperasi yang menjadi teladan di Indonesia

adalah koperasi persusuan. Akan tetapi, saat ini kinerja koperasi persusuan pada

umumnya mengalami penurunan. Hal ini diduga koperasi persusuan terjebak

dalam perangkap orientasi bisnis semata, yang menyebabkan proses organisasi

menjadi terbengkalai dan penerapan prinsip koperasi menjadi melemah. Hal

tersebut bisa terjadi akibat pergantian pengurus, adanya perubahan kebijakan

pelayanan koperasi yang tidak berpihak pada kepentingan anggota, dan adanya

intervensi pihak luar.

Penduduk yang menetap di Kabupaten Cianjur memiliki mata pencarian

yang beragam, salah satunya sebagai peternak sapi perah. Pada awalnya peternak

menjalankan usahanya secara sendiri-sendiri, tetapi dengan terdapatnya kendala-

kendala yang dihadapi, maka peternak mencari solusi dengan cara mendirikan

koperasi.

Keinginan para peternak sapi perah di Kabupaten Cianjur membentuk

koperasi agar dapat mengatasi masalah sekaligus menciptakan kondisi kehidupan

yang lebih baik. Pendirian koperasi diharapkan mampu memperbaiki mutu

produk, meningkatkan poduksi, yang akhirnya memberikan jaminan kehidupan

yang lebih sejahtera bagi anggotanya. Salah satu koperasi yang telah didirikan

oleh para peternak di Kabupaten Cianjur adalah Koperasi Unit Desa Mandiri

Cipanas.

Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas merupakan lembaga ekonomi yang

berasaskan kekeluargaan dan gotong royong. Koperasi ini merupakan suatu

wadah untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi para peternak, dan

memiliki manfaat bagi peternak untuk memberikan kemudahan dalam

menjalankan usahanya.

Pada tahun 2006 sampai tahun 2008 perkembangan kinerja KUD Mandiri

Cipanas mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat pada data anggota

tahun 2006 jumlah anggota koperasi yang aktif 97 orang dan pada tahun 2008

menjadi 130 orang. Peningkatan jumlah anggota aktif ini tidak signifikan. Hal ini

diduga peternak sapi perah non anggota tidak mau bergabung ke koperasi karena

daya beli susu sapi sangat rendah dibandingkan dengan Industri peternakan sapi

Page 21: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

7

(IPS) dan pandangan peternak sapi perah terhadap koperasi bersifat merugikan

mereka.

Tabel 3. Perkembangan Kinerja KUD Mandiri Cipanas Tahun 2006-2008

Tahun no Uraian Satuan

2006 2007 2008 Jumlah anggota unit 2.189 2.204 2.204 Aktif unit 97 112 130 1 Tidak aktif unit 2.092 2.092 2.074

2 Manejer Orang 2 2 3 3 karyawan orang 28 25 25 4 Modal Rp 389.135.737 901.265.971 2.249.152.006

Pendapatan Unit Usaha

Rp 38.640.647 81.718.594 132.984.802

Pelayanan rekening listrik

Rp 9.589.701 26.914.913 19.076.556 5

Sapi Perah dan sapronak

Rp 25.935.496 45.835.000 99.299.745

6 Simpan Pinjam Rp 3.115.450 8.968.681 14.608.500 7 SHU Rp 1.953.243 14.539.282 20.195.205

Sumber: Laporan RAT KUD Mandiri Cipanas, 2008

Modal yang dimiliki koperasi mengalami peningkatan pada tiga tahun

terakhir yaitu pada tahun 2006 modal yang dimiliki koperasi Rp 389.135.737 dan

tahun 2008 menjadi Rp 2.249.152.006. Peningkatan modal ini diperoleh dari

bantuan donasi, simpanan wajib, simpanan khusus.

Pada Tabel 3, menunjukkan perbandingan anggota yang aktif dan tidak

aktif sangat signifikan. Hal ini disebabkan anggota dari KUD Mandiri Cipanas

terdiri dari kelompok peternak dan kelompok petani. Anggota yang aktif pada

KUD Mandiri Cipanas adalah kolompok peternak dan tidak aktif adalah

kelompok petani. Banyaknya anggota yang tidak aktif diduga disebabkan

kurangnya partisipasi anggota terhadap koperasi, padahal partisipasi memiliki

peranan yang penting dalam pengembangan koperasi. Tanpa adanya partisipasi

anggota kemungkinan terjadi penurunan efisiensi dan efektivitas koperasi akan

semakin besar. Jadi kemungkinan saja KUD Mandiri Cipanas sukses dalam

persaingan, tetapi ia hanya mampu memberikan pelayanan yang minim terhadap

anggotanya.

KUD Mandiri Cipanas akan terus berkembang apabila anggota merasa

terlayani akan kebutuhannya yang mengarah pada kesejahteraan anggota. Tanpa

partisipasi anggota maka KUD Mandiri Cipanas tidak akan berfungsi dengan baik.

Page 22: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

8

Masalah-masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Variabel kebutuhan mana yang menjadi prioritas anggota KUD Mandiri

Cipanas?

2. Sejauh mana tingkat kepuasan anggota terhadap pelayanan yang diberikan

KUD Mandiri Cipanas?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka

penelitian ini bertujuan untuk :

1. Menganalisis tingkat kebutuhan anggota Koperasi Unit Desa Mandiri

Cipanas.

2. Menganalisis tingkat kepuasan anggota terhadap pelayanan yang diberikan

Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas.

1.4. Manfaat Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, penelitian ini diharapkan akan

memberikan manfaat bagi berbagai pihak yang berkepentingan yaitu:

1. Sebagai bahan pertimbangan dan informasi bagi KUD Mandiri Cipanas

dalam menetapkan kebijakan mengenai pelayanannya agar dapat memenuhi

kebutuhan dan kepuasan anggota.

2. Bagi mahasiswa, penelitian ini merupakan sarana pengembangan wawasan

dan pengembangan kemampuan analisis tentang kepuasan anggota terhadap

pelayanan koperasi, dan juga salah satu syarat kelulusan untuk mendapatkan

gelar sarjana.

3. Bagi Institut Pertanian Bogor, penelitian analisis kepuasan anggota terhadap

pelayanan KUD Mandiri Cipanas diharapkan dapat juga dijadikan sebagai

informasi, serta bahan referensi dalam melakukan penelitian lanjutan.

Page 23: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

9

1.5. Batasan Penelitian

Penelitian ini memiliki berbagai batasan-batasan agar dapat lebih terarah

dan tidak menyimpang dari permasalahan yang ada. Penelitian ini hanya dibatasi

pada tingkat kepuasan atau ketidakpuasan anggota terhadap kualitas pelayanan

KUD Mandiri Cipanas. Sedangkan mengenai laporan keuangan, strategi

pengembangan, pemasaran produk, dan loyalitas anggota tidak termasuk dalam

bahasan penelitian ini.

Page 24: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Keanggotaan Koperasi

Koperasi adalah perkumpulan otonom dari orang-orang yang bergabung

secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial dan budaya

mereka yang sama melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara dekmokratis

(ICA dalam Hendrojogi, 2004)

Keanggotaan koperasi termasuk salah satu unsur yang menentukan dalam

organisasi koperasi. Tanpa anggota, jelas tidak mungkin koperasi dapat berdiri,

apalagi pelaksanaan usahanya. Karena itu, kedudukan anggota dalam koperasi adalah

suatu keharusan dan sebagai konsekuensinya anggota tersebut memiliki hak dan

kewajiban.

Anggota koperasi adalah pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi dan

keanggotaan koperasi dicatat dalam buku daftar anggota. Dalam kedudukan sebagai

pemilik, anggota koperasi adalah pemodal koperasi dan karena itu harus memberikan

kontribusi modalnya kepada koperasi, sesuai dengan ketentuan dalam anggaran dasar

rumah tangga atau keputusan rapat anggota.

Dalam kedudukannya sebagai pengguna jasa atau pelanggan dari koperasi

harus berpartisipasi aktif dalam kegitan usaha koperasi. Kegiatan usaha koperasi pada

dasarnya adalah kegiatan yang diputuskan oleh anggota dan diselenggarakan untuk

kepentingan anggota sendiri.

2.2. Tujuan Koperasi

Tujuan utama pendirian suatu koperasi adalah untuk meningkatkan

kesejahteraan ekonomi anggotanya. Koperasi dalam memperjuangkan peningkatan

kesejahteraan ekonomi anggotanya berpegang pada asas dan prinsip-prinsip ideal

tertentu. Oleh sebab itu kegiatan koperasi diharapkan dapat membantu meningkatkan

kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Lebih dari itu, karena perjuangan

koperasi biasanya terjalin dalam suatu gerakan tertentu yang bersifat nasional, tidak

jarang keberadaan koperasi juga dimaksudkan untuk pembangunan suatu tatanan

perekonomian nasional.

Berdasarkan tujuan koperasi tersebut, maka koperasi mendapatkan kedudukan

yang terhormat dalam perekonomian Indonesia. Koperasi tidak hanya merupakan

satu-satunya bentuk perusahaan yang secara konstitusional dinyatakan sesuai dengan

Page 25: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

11

susunan perekonomian yang hendak dibangun bangsa, tetapi juga dinyatakan sebagai

soko guru perekonomian nasional.

2.3. Prinsip-Prinsip Koperasi

Prinsip-prinsip koperasi mengatur hubungan antara koperasi dengan

anggotanya, hubungan antar sesama anggota koperasi, pola kepengurusan organisasi

koperasi serta mengenai tujuan yang ingin dicapai oleh koperasi sebagai lembaga

ekonomi yang berasas kekeluargaan.

Prinsip koperasi dapat dijadikan sebagai pedoman kerja dan merupakan jati

diri bagi koperasi Indonesia. Dalam menjalankan usahanya, koperasi perlu berpegang

teguh pada prinsip-prinsip koperasi. Pada bulan September 1995 di Manchester,

Inggris, International Cooperatives Alliance (ICA) yang merupakan aliansi koperasi

internasional yang dibentuk untuk mewadahi seluruh koperasi yang ada di dunia

mengadakan rapat anggota dan merumuskan prinsip-prinsip koperasi yaitu :

1. Keanggotaan Bersifat Sukarela dan Terbuka

Koperasi adalah organisasi yang bersifat sukarela dan terbuka bagi semua orang

yang bersedia menggunakan jasa-jasanya serta bersedia menerima tanggung

jawab keanggotaan tanpa membedakan jenis kelamin, latar belakang sosial, ras,

politik, dan agama.

2. Pengawasan Demokratis oleh Anggota

Koperasi merupakan organisasi demokratis yang diawasi oleh para anggotanya,

secara aktif menetapkan kebijakan dan membuat keputusan. Pria dan wanita yang

dipilih sebagai wakil anggota bertanggung jawab kepada rapat anggota.

3. Partisipasi Anggota dalam Kegiatan Ekonomi

Para anggota memberi kontribusi permodalan koperasi secara adil dan melakukan

pengawasan secara demokratis terhadap modal tersebut. Anggota merupakan

pemilik sekaligus pengguna yang memenuhi kebutuhannya melalui koperasi.

4. Pendidikan, Pelatihan dan Penerangan

Koperasi memberikan pendidikan dan pelatihan bagi para anggota, wakil-wakil

anggota yang dipilih oleh rapat anggota serta para manejer dan karyawan agar

mereka dapat melakukan tugasnya lebih efektif bagi perkembangan koperasinya.

Mereka memberikan penerangan kepada masyrakat umum tentang hakikat

perkoperasian dan manfaat koperasi.

5. Otonomi dan Kemandirian

Page 26: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

12

Koperasi adalah organisasi otonom, menolong diri sendiri dan diawasi oleh para

anggotanya. Apabila koperasi mengadakan perjanjian dengan organisasi lain

termasuk pemerintah atau memupuk modal dari luar, koperasi melakukannya

beradasarkan persyaratan yang menjamin pengawasan demokratis oleh para

anggotanya dan mempertahankan otonomi koperasi itu sendiri.

6. Kerjasama antar Koperasi

Koperasi melayani para anggotanya secara kolektif dan memperkuat gerakan

koperasi dengan bekerja sama melalui organisasi koperasi tingkat lokal, regional,

nasional dan internasional.

7. Kepedulian terhadap Masyarakat.

Koperasi melakukan kegiatan untuk mengembangkan masyarakat sekitarnya

secara berkelanjutan melalui kebijakan-kebijakan yang diputuskan pada rapat

anggota.

2.4. Ciri-Ciri Koperasi

Koperasi merupakan salah satu lembaga ekonomi yang diharapkan dapat

memperjuangkan kepentingan dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi anggota-

anggotanya, serta warga masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu, koperasi memiliki

ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan bentuk-bentuk perusahaan yang lain

(Perseroan Terbatas). Perbandingan ciri-ciri koperasi dengan Perseroan Terbatas dapat

dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Perbandingan Koperasi dengan Perseroan Terbatas (PT)

Keterangan PT Koperasi Tujuan Keuntungan yang besar Pelayanan untuk kesejahteraan,

tidak menolak laba Pemilikan Pemegang saham,

perkumpulan modal Anggota perkumpulan orang

Modal Uang lebih penting Orang lebih penting

Page 27: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

13

daripada orang Pembagian surplus

Berdasarkan saham Berdasarkan jasa/partisipasi

Keanggotaan Boleh dipindahkan, pemilik tidak sama dengan pelanggan

Tidak boleh dipindahkan, pemilik sama dengan pelanggan

Watak organisasi

Badan ekonomi murni, bebas nilai

Perkumpulan perusahaan tidak bebas nilai

Hak suara Sesuai besar saham Satu orang satu suara

Ciri-ciri koperasi dapat ditinjau dari beberapa segi yaitu:

1. Dilihat dari segi pelakunya

Koperasi adalah organisasi ekonomi yang beranggotakan orang-orang yang pada

umumnya memiliki kemampuan ekonomi terbatas yang secara sukarela

menyatukan dirinya dalam koperasi, sebagai upaya untuk memperbaiki kondisi

ekonomi mereka. Dengan latar belakang tersebut dapat disaksikan bahwa

koperasi pada dasarnya adalah suatu bentuk perusahaan alternatif, yang didirikan

oleh warga masyarakat golongan ekonomi lemah dan karena keterbatasan

ekonomi tersebut tidak mampu melibatkan diri dalam kerjasama ekonomi melalui

bentuk-bentuk perusahaan selain koperasi. Walaupun demikian, tidak dapat

diabaikan bahwa koperasi didirikan juga oleh golongan ekonomi lemah yang

memiliki kemampuan ekonomi terbatas sebagai media untuk menjalin kerjasama

ekonomi dengan pelaku-pelaku ekonomi lain yang lebih kuat. Dengan alasan

tersebut koperasi memiliki kecenderungan yang sangat kuat untuk menjadi

perusahaan yang tumbuh dan mengakar pada masyarakat lapisan bawah.

2. Dilihat dari segi tujuannya

Koperasi pada dasarnya bertujuan untuk memperjuangkan kepentingan dan

meningkatkan kesejahteraan ekonomi para anggotanya. Anggota koperasi secara

keseluruhan terdiri dari warga kelompok nasyarakat yang berbeda-beda, maka

tujuan koperasi secara khusus akan ditentukan oleh permasalahan ekonomi yang

dihadapi para anggotanya.

3. Dilihat dari segi hubungannya dengan negara

Sebagai salah satu pelaku ekonomi, peranan koperasi dalam perekonomian suatu

negara akan sangat ditentukan oleh sistem perekonomian dan sistem politik yang

dianut oleh Negara yang bersangkutan. Namun demikian, apabila melihat

perkembangan koperasi di banyak negara dapat disaksikan bahwa keberadaan

Page 28: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

14

koperasi pada umumnya sangat besar manfaatnya bagi perkembangan

perekonomian negara-negara tersebut. Oleh karena itu, biasanya koperasi

mendapat perhatian dan dukungan yang lebih oleh pemerintah.

2.5. Partisipasi Anggota dalam Koperasi

Partisipasi anggota adalah keterlibatan aktif anggota dalam segala kegiatan

koperasi. Partisipasi ini menyangkut empat hal yaitu partisipasi dalam pengambilan

keputusan, partisipasi dalam pelaksanaan, partisipasi dalam memperoleh manfaat dan

partisipasi dalam evaluasi. Mengenai siapa yang berpartisipasi lebih banyak

ditentukan oleh karakteristik anggota seperti umur, jenis kelamin, status dalam

keluarga, pendidikan penghasilan dan sebagainya. Selanjutnya bagaimana timbul dan

berlangsungnya partisipasi dapat dilihat dari dasar partisipasinya, bentuk

partisipasinya, lingkup partisipasinya maupun efek dari partisipasinya (Pudjiastuti,

1992).

Jika partisipasi dilakukan, kebijakan koperasi tidak akan berdasar pada

perkiraan dan kekhawatiran mengenai apa yang sekiranya diinginkan oleh

anggotanya, akan tetapi berdasar pada kebutuhan masing-masing anggota itu sendiri.

Mutu partisipasi tergantung pada interaksi dari ketiga variabel, yaitu anggota atau

penerima manfaat, manajemen organisasi dan program. Partisipasi anggota dalam

pelayanan yang diberikan oleh koperasi akan terwujud jika ketiga kesesuaian itu

terjalin di antara anggota, program dan organisasi yang ada (Arifin, 2000).

Dimensi partisipasi anggota terhadap koperasi diuraikan sebagai berikut:

1. Anggota dalam kedudukan sebagai pemilik, anggota memberikan kontribusi

terhadap pembentukan dan pertumbuhan koperasinya dalam bentuk kontribusi

keuangan dan melalui usaha-usaha pribadinya dan mengambil bagian di dalam

penetapan keputusan-keputusan dan proses pengawasan terhadap tata kehidupan

koperasi.

2. Anggota didalam kedudukannya sebagai pelanggan, memanfaatkan berbagai

pelayanan yang disediakan oleh koperasi untuk menunjang kepentingan-

kepentingan ekonomi mereka sendiri.

Ciri-ciri anggota yang berpartisipasi aktif pada koperasi adalah sebagai berikut:

Page 29: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

15

1. Selalu menghadiri rapat.

2. Bersedia dipilih, mengorbankan tenaga, pikiran dan waktunya jika dipilih

menjadi pengurus.

3. Menganggap koperasi sebagai milik bersama, merasa bangga menjadi anggota

dan turut bertanggung jawab atas kemajuan koperasi serta selalu mengikuti

perkembangan koperasi.

4. Apabila ada pertanyaan, tidak segan-segan mengemukakan melalui pegawai

koperasi dan tidak membicarakannya pada orang lain di luar koperasi.

5. Selalu berusaha mencari kawan-kawannya untuk menjadi anggota koperasi.

6. Menyimpan pada koperasi dengan teratur dan selalu membayar hutangnya tepat

pada waktunya.

2.6. Bentuk Partisipasi

Partisipasi angota merupakan input dalam rangka pengembangan koperasi,

karena mengingat di dalam bentuk dan jenis partisipasi anggota selalu dibarengi

dengan keterlibatan mental, fisik, emosional secara nasional dari anggota dalam

mendukung pengembangan koperasi. Oleh karena itu partisipasi akan menentukan

dan mempengaruhi tingkat perkembangan koperasi.

Partisipasi anggota dalam permodalan menentukan keberhasilan dari koperasi.

peningkatan modal hendaknya berasal dari anggota bukan dari luar sebagai memicu

koperasi untuk berkembang, modal yang berasal dari anggota harus jauh lebih besar

jumlahnya daripada modal dari luar sehingga keterlibatan anggota akan menjadi lebih

baik. Modal tersebut dapat berupa uang, atau kesediaan anggota menanggung

kewajiban yang dibebankan dari koperasinya. Betuk partisipasi anggota dalam

permodalan dapat dilakukan dengan cara memberikan sumbangan modal kepada

koperasi dengan cara yang adil.

Partisipasi dalam organisasi yang ditandai oleh hubungan identitas, dapat

diwujudkan jika pelayanan oleh koperasi sesuai dengan kebutuhan daripada

anggotanya. Oleh karena kebutuhan yang berubah-ubah dari para anggotanya

maupun usaha koperasi, dan tantangan lingkungan, maka pelayanan yang diberikan

koperasi pun harus secara terus menerus disesuaikan. Untuk mewujudkan

penyesuaian yang berkelanjutan dari pelayanan tersebut pada kebutuhan anggota,

anggota harus mampu dan mau untuk mempengaruhi dan mengontrol manajemen.

Page 30: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

16

2.7. Pelayanan koperasi

Koperasi melakukan pelayanan bukan anggota (non anggota) menjadi trend

cukup luas sekarang ini. Sejumlah bukti empirik menunjukkan bahwa koperasi yang

maju adalah yang melayani lebih banyak kepada bukan anggota. Jadi koperasi harus

melakukan suatu revitalisasi agar kembali lagi kepada nilai-nilai dasar yang

dianutnya.

Menurut Malcolm Baldrige dalam Julita (2001) ada lima konsep penilaian

kualitas pelayanan yaitu:

1. Kepemimpinan

Pemimpin koperasi harus visioner dan mampu menuntun koperasi dalam

menetapkan arah, nilai-nilai koperasi dan kinerja yang diharapkan. Selain itu

pemimpin koperasi harus memahami bagaimana berkomunikasi dengan anggota,

karyawan dan mereview kinerja koperasi yang dipimpin. Pemimpin dituntut

menciptakan suatu kondisi kondusif yang mendorong kinerja koperasi yang

tinggi.

2. Fokus Sumber Daya Manusia (SDM)

Semua pengelola, karyawan koperasi dan anggota harus fokus pada kinerja yang

akan dicapai, dan dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan dan

organisasi. Fokus SDM ini mencakup tiga hal yaitu sistem kerja, pembelajaran

dan motivasi kerja, kesejahteraan dan kepuasan pekerja.

3. Fokus Pelanggan (Customer & Market Fokus)

Koperasi harus mampu memuaskan pelanggan kalau menjadi suatu koperasi yang

berkinerja baik. Koperasi harus memahami harapan pelanggan dan pasar. Oleh

sebab itu, koperasi dituntut untuk mencari selalu informasi tentang keinginan

pelanggan dan pasar. Dalam koperasi, anggota merupakan pelanggan utama.

Pada fokus pelanggan mencakup dua aspek yaitu pengetahuan tentang pelanggan

dan pasar, dan kepuasan pelanggan.

4. Data, Informasi dan Analisa

Data dan analisasi bertujuan untuk memperbaiki kinerja dan daya saing koperasi.

Kunci kemanfaatan penggunaan data dan informasi terletak pada bagaimana

membuat data dan informasi tersedia dan akurat. Penilaian dikelompokkan dalam

dua hal yaitu pengukuran dan analisis kinerja koperasi dan manajemen

pengetahuan.

Page 31: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

17

5. Hasil Usaha (Business Result)

Kunci penilaian seberapa baik hasil usaha yang dicapai adalah evaluasi dari

pelanggan (anggota) terhadap barang dan jasa, kinerja keuangan, pemasaran,

struktur pengawasan, pengendalian, tanggung jawab sosial yang sudah

dilaksanakan oleh koperasi dibandingkan dengan pesaingnya atau koperasi lain

yang sejenis.

2.8. Perkembangan Koperasi

Pada saat ini koperasi Indonesia masih tertinggal dengan koperasi negara lain.

Bila dilihat dari usia koperasi Indonesia yang sudah berdiri lebih dari satu abad,

seharusnya koperasi mulai tumbuh dan berkembang dalam menggerakan sektor

ekonomi rakyat. Penyebab koperasi tidak bekembang disebabkan banyaknya koperasi

yang selalu berharap pada bantuan pemerintah, sehingga pada saat pemerintah

mengurangi subsidi untuk koperasi, mengakibatkan sebagian organisasi koperasi

mengalami penurunan.

Perkembangan koperasi yang masih menunjukan penurunan dan partisipasi

anggota koperasi masih rendah dapat dilihat dari lima indikator. Adapun indikatornya

antara lain, yang pertama adalah kontribusi modal, dimana anggota koperasi

menyertakan modal pertamanya, namun pada penyertaan modal berikutnya tidak

dilakukan.

Indikator yang kedua adalah pemanfaatan pelayanan, anggota koperasi kurang

memanfaatkan fungsi koperasi sebagai penyedia layanan kebutuhan anggota sendiri.

Misalnya Jika koperasi tersebut merupakan koperasi yang menyediakan kebutuhan

konsumsi anggota, maka selain anggota tersebut memberikan modal, anggota koperasi

tersebut wajib juga membeli kebutuhannya dari koperasi.

Indikator ketiga adalah pengambilan keputusan. Melalui mekanisme rapat

anggota tahunan, seharusnya anggota menjadi terdidik dan terbiasa dalam mengambil

keputusan. Sehingga dominasi pengurus dan pemerintah, dalam pengambilan

keputusan koperasi menjadi berkurang.

Indikator keempat adalah fungsi pengawasan, anggota wajib mengawasi

koperasinya agar dapat berjalan sesuai dengan ketetapan yang telah diputuskan

bersama. Indikator yang terakhir adalah penanggungan resiko, sebagai organisasi

perdagangan, koperasi beresiko terhadap untung dan rugi. Jadi bukan untung saja

Page 32: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

18

yang dibagikan kepada anggota, tapi jika ada sisa hasil usaha yang sifatnya rugi, ini

juga harus dibagi oleh setiap anggota koperasi tersebut.

2.9. Penelitian Terdahulu

Terdapat beberapa penelitian mengenai koperasi dan kepuasan anggotanya

diantaranya:

Rusandi (2004), menganalisis pengaruh kulitas pelayanan terhadap loyalitas

anggota Koperasi Omedata (K2O) di PT Omedata Elektronik Bandung. Pada

penelitian ini menggunakan dimensi pelayanan tangible, releability, responsiveness,

assurance, emphaty. Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriktif dan

verikatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penilaian anggota terhadap kualitas

pelayanan K2O untuk dimensi tangible kategorinya cukup, dimensi releability

kategorinya baik sekali, dimensi responsiveness kategorinya baik, dimensi assurance

kategorinya baik sekali, dimensi emphaty kategorinya baik.

Palapa (2006), menganalisis evaluasi kinerja Koperasi Puspa Anggrek di

Kabupaten Tangerang. Untuk mengetahui kondisi kinerja internal koperasi

menggunakan analisis data organisasi usaha dan keuangan koperasi, metode analisis

yang digunakan adalah metode deskriktif kuantitatif, analisis rasio keuangan koperasi,

untuk mengetahui kondisi kinerja eksternal koperasi dengan menggunakan tingkat

kepentingan dan kepuasan anggota dengan metode Importance performance Analysis

(IPA) dan Customer Satisfaction Indeks (CSI).

Berdasarkan hasil penelitian, dilihat dari struktur organisasi Koperasi Puspa

Anggrek yang ada serta pelaksanaannya belum sepenuhnya sesuai dengan desain

organisasi yang ada. Kinerja keuangan Koperasi Puspa Anggrek dilihat dari rasio

likuiditasnya selama ini mengalami perubahan kinerja secara fluktuatif. Ditinjau

kemampuan koperasi dalam mengelola modal dari luar koperasi ini mampu menjamin

seluruh hutang dari total aktiva yang dimilikinya. Dilihat dari rasio rentabilitas

Koperasi Puspa Anggrek memiliki rasio rata-rata SHU terhadap total aktivanya

berada diatas standar.

Kinerja Koperasi Puspa Anggrek dalam melaksanakan prinsip-prinsip koperasi

yang sesuai dengan penilaian anggota masih belum cukup memuaskan. Kondisi ini

menunjukkan bahwa koperasi masih menitikberatkan pada perbaikan usaha dan

keuangan daripada memenuhi kebutuhan anggota

Page 33: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

19

Ernawati (2007), menganalisis pengaruh kualitas pelayanan jasa terhadap

kepuasan nasabah koperasi Asta Dana Jaya di Baki Sukoharjo. Pada penelitian ini

dimensi pelayanan yang digunakan diantaranya tangible, releability, responsiveness,

assurance, emphaty. Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriktif dan

Analisis Tingkat Harapan dan Kinerja yaitu dengan membandingkan tingkat kinerja

Koperasi Asta Dana Jaya dengan tingkat harapan nasabah dari dimensi-dimensi

kualitas jasa Koperasi.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan dimensi bukti fisik (tangible) dalam hal

fasilitas dan penampilan pegawai Koperasi Asta Dana Jaya sesuai dengan harapan

responden. Dimensi kehandalan (releability) dengan variabel ketepatan waktu

pelayanan dan pelayanan yang cepat, akurat, sesuai dengan harapan responden.

Sedangkan untuk dimensi ketanggapan (responsiveness) dengan variabel kesediaan

pegawai Koperasi untuk meluangkan waktu dan menanggapi masalah dan keluhan

nasabah responden merasa puas, kemudian dalam hal kesadaran pegawai dalam

membantu nasabah sesuai dengan harapan responden. Selanjutnya untuk dimensi

jaminan (assurance) sehubungan dengan kompetensi pegawai Koperasi dalam

memberikan informasi yang benar dan akurat dan juga yang berhubungan dengan

kemampuan pegawai Koperasi dalam melakukan komunikasi yang baik dengan

nasabah responden sudah merasa puas atas pelayanan yang diberikan Koperasi.

Sedangkan untuk dimensi empati (emphaty) dalam hal perhatian Koperasi secara

individual pada nasabah sudah sesuai dengan harapan responden, selanjutnya dalam

hal pemberian tingkat bunga simpanan Koperasi pada nasabah sesuai dengan harapan

responden dan mereka sudah merasa puas.

Bay (2009), menganalisis tingkat kepuasan anggota terhadap kulalitas

pelayanan Koperasi Unit Desa Sialang Makmur Kabupaten Pelalawan. Pada

penelitian ini menggunakan dimensi pelayanan tangible, releability, responsiveness,

assurance, emphaty. Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriktif dan

Importance performance Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction Indeks (CSI).

Berdasarkan analisis IPA, pada dimensi tangible atribut paling penting dan

yang paling memuaskan adalah teknologi penunjang. Pada dimensi releability atribut

yang paling penting dan yang paling memuaskan adalah pembagian SHU tepat waktu.

Pada dimensi responsiveness atribut yang paling penting dan yang paling memuaskan

adalah pemberian informasi secara jelas. Pada dimensi assurance atribut paling

Page 34: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

20

penting adalah kejujuran pengurus dan karyawan, dan kinerja yang paling baik

terdapat pada atribut pembagian SHU yang tepat jumlahnya pada anggota. Pada

dimensi emphaty atribut yang paling penting terdapat pada atribut keramahan

pengurus dan karyawan, dan kinerja yang paling baik terdapat pada atribut kesabaran

pengurus dan karyawan KUD.

Penelitian terdahulu telah membantu penulis dalam membangun model

menganalisis kepuasan anggota koperasi terhadap kualitas pelayanan di Koperasi Unit

Desa Mandiri. Terdapat persamaan dan perbedaan dengan penelitian-penelitian

sebelumnya. Persamaan tersebut terdapat pada penggunaan lima dimensi pelayanan

tangible, releability, responsiveness, assurance, emphaty dan menggunakan metode

deskriktif, untuk melihat tingkat kepuasan anggota Koperasi Unit Desa Mandiri

Cipanas.

Perbedaaan dengan penelitian sebelumnya adalah dalam penelitian ini

mencoba untuk mengaitkan kesesuaian kebutuhan anggota dengan pelayanan yang

diberikan koperasi dan penelitian ini menggunakan analisis nilai rata-rata dan uji

Wilcoxon.

Page 35: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

III KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

3.1.1. Pelayanan koperasi terhadap anggota

Koperasi merupakan perkumpulan otonom dari orang-orang yang bergabung

secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial dan budaya

mereka yang sama melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara dekmokratis.

Pelayanan adalah aktivitas yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang

dengan landasan faktor material melalui sistem, prosedur, dan metode tertentu dalam

rangka memenuhi kebutuhan orang lain sesuai dengan haknya. Hal ini menjelaskan

bahwa pelayanan adalah suatu bentuk sistem, prosedur atau metode tertentu yang

diberikan kepada pelanggan, agar kebutuhan pelanggan dapat terpenuhi sesuai dengan

harapan mereka. (Munir,1991).

Rasa menyenangkan atau tidak menyenangkan yang diterima anggota menjadi

anggota koperasi tergantung dari pelayanan yang diberikan koperasi kepada

anggotanya. Jika pelayanan koperasi buruk kepada anggotanya maka akan

menyebabkan rasa tidak menyenangkan bagi anggotanya, sehingga anggota akan

tidak berpartisipasi aktif pada koperasi.

3.1.2. Dimensi Kualitas Pelayanan

Koperasi sebagai sebuah lembaga bisnis yang bertujuan untuk

mensejahterakan anggota, harus memperhatikan pelayanan yang diberikan agar

kepuasan pelanggan dapat tercapai. kualitas pelayanan adalah sebuah tingkat

kemampuan dari sebuah koperasi dalam memberikan segala yang menjadi harapan

pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya (Siagian, 1998)

Salah satu faktor yang menentukan tingkat keberhasilan koperasi adalah

kemampuan koperasi dalam memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan.

Sehingga ini akan dapat mempertahankan koperasi dan mencapai kesuksesan dalam

menghadapi persaingan. Salah satu pendekatan kualitas pelayanan yang banyak

dijadikan acuan adalah model Service Quality (SERVQUAL). SERVQUAL dibangun

berdasarkan dua faktor utama yaitu kebutuhan yang diinginkan pelanggan dengan

layanan yang sesungguhnya diharapkan (expected service).

Jika kegiatan lebih dari yang diharapkan, maka kualitas layanan dapat

dikatakan bermutu. Akan tetapi, jika kenyataan kurang dari yang diharapkan, maka

Page 36: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

23

kualitas pelayanan dikatakan tidak bermutu. Sedangkan jika layanan sama dengan

harapan maka kualitas layanan tersebut memuaskan. Dengan demikian, Service

Quality dapat didefinisikan sebagai seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan

harapan pelanggan atas layanan yang mereka terima (Parasuraman, 2005).

Menurut Parasuraman (2005), dalam memberikan pelayanan, perusahaan perlu

memperhatikan lima dimensi Service Quality yaitu:

1. Tangible atau bukti fisik yaitu kemampuan perusahaan dalam menunjukan

eksistensinya kepada pihak pelanggan. Penampilan dan kemampuan sarana dan

prasarana fisik serta lingkungan sekitar perusahaan adalah bukti nyata dari

pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa. Dimensi tangible terdiri dari

gedung, teknologi yang digunakan serta penampilan pegawainya.

2. Releability atau kehandalan yaitu kemampuan perusahaan memberikan pelayanan

sesuai dengan yang dijanjikan kepada pelanggan secara akurat dan terpercaya.

Dimensi releability terdiri dari ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk

semua pelanggan, ketersediaan apa yang dibutuhkan pelanggan, memberikan

perhatian kepada pelanggan.

3. Responsiveness atau ketanggapan yaitu kemampuan perusahaan untuk membantu

dan memberikan pelayanan secara cepat dan tepat kepada pelanggan, dengan

penyampaian informasi yang jelas. Variabel yang termasuk dalam dimensi ini

adalah kecepatan pelayanan, pemberian informasi.

4. Assurance atau jaminan dan kepastian yaitu pengetahuan, keramahan dan

kemampuan para pengurus untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan

kepada perusahaan.

5. Emphaty yaitu memberikan perhatian yang tulus bersifat individual atau pribadi

yang diberikan perusahaan kepada pelanggan dengan berupaya memahami

keinginan pelanggan.

Pada penentuan kualitas pelayanan ini bahwa koperasi adalah pemilik perusahaan dan

anggota sebagai pelanggan.

Koperasi harus menempatkan anggota paling utama dibandingkan non

anggota, ini dapat dilakukan dengan cara memenuhi kebutuhan anggota. Koperasi

juga harus mampu memperhatikan bahwa manusia merupakan unsur penyampain jasa

pelayanan yang sangat penting, sehingga Service Quality harus dilaksanakan oleh

orang-orang yang benar-benar mampu melaksanakannya. Oleh karena itu, pemilihan

Page 37: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

24

karyawan yang benar-benar handal menjadi hal yang sangat penting bagi eksistensi

koperasi.

3.1.3. Pentingnya Pengukuran Kualitas Pelayanan

Pengukuran kualitas jasa dipandang sangat penting bagi koperasi, dimana

dapat berguna untuk mengukur kesenjangan antara harapan dan persepsi pelanggan

tentang jasa yang diberikan koperasi, Sehingga dapat dilakukan koreksi jika

pelayanan yang diberikan kurang memuaskan pelanggan.

Pengalaman pengguna jasa dapat dikategorikan ke dalam tiga kriteria, yaitu

berupa apa yang dapat dirasakan (technical quality), bagaimana cara penyampaian

jasa (functional quality), dan ditambah dengan kesan terbentuk dalam benak

konsumen atau sesudah mengkonsumsi atau menggunakan jasa. Apabila harapannya

sesuai dengan apa yang dirasakan setelah menggunakan jasa tersebut, berarti kualitas

jasa itu baik. Dengan kata lain, apabila kesan yang ditimbulkan positif, berarti

pelanggan merasa puas atau cukup puas. Apabila apa yang dirasakan pelanggan

masih di bawah harapannya maka berarti kualitas jasa tersebut masih rendah.

Jelaslah bahwa kualitas jasa dapat diukur dari kepuasan pelanggan, yang

ditentukan oleh penilaiannya terhadap jasa tersebut (total perceived quality). Citra

kualitas pelayanan yang baik bukan berdasarkan sudut pandang atau persepsi

penyediaan jasa, melainkan melalui sudut pandang atau pesepsi pelanggan.

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Koperasi Unit Desa (KUD) Mandiri Cipanas mempunyai peranan sebagai

lembaga pelayanan dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat Kabupaten Cianjur.

Guna menjalankan peranannya koperasi dituntut untuk dapat menampung,

mengembangkan, dan membina berbagai kegiatan usaha anggotanya secara efektif

dan efisien, sehingga tujuan usahanya dapat dicapai sebaik-baiknya.

Anggota merupakan salah satu pihak yang menentukan keberhasilan sebuah

koperasi, karena berapa pun besarnya biaya pembinaan yang dikeluarkan oleh

pemerintah, gencarnya kampanye gerakan koperasi serta tingginya dedikasi dari

pengurus, badan pengawas dan manager tidak akan membuat sebuah koperasi

berkembang tanpa adanya keaktifan dari para anggotanya. Kedudukan anggota

dalam koperasi sangat penting karena anggota sebagai pemilik dan juga merupakan

pelanggan bagi koperasi yang menentukan maju dan mundurnya koperasi.

Page 38: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

25

Dalam memberikan pelayanan kepada anggota, pengurus KUD Mandiri

Cipanas harus memperhatikan apa kebutuhan dari anggota. Dengan terpenuhinya

kebutuhannya maka anggota akan terus aktif di koperasi. Untuk mengetahui tingkat

kebutuhan dari anggota dapat dilakukan analisis kepuasan anggota terhadap kualitas

pelayanan pengurus KUD Mandiri Cipanas. Pada anggota koperasi susu memiliki

tingkat kebutuhan dan tingkat kepuasan yang berbeda tergantung dari jumlah ternak

yang dimiliki oleh anggota.

Peternak yang mendapatkan keuntungan dan dapat mensejahterakan

kehidupan keluarganya harus memiliki ternak minimal 10 ekor, sedangkan di

Indonesia pada umumnya peternak hanya memiliki ternak 2 ekor sampai 4 ekor sapi

perah (Firman, 2007). Pada penelitian ini dibuat dua kelompok peternak yakni

peternak yang memiliki ternak dibawah 10 ekor (kategori A) dan peternak yang

memiliki ternak diatas 10 ekor (kategori B).

Terdapat beberapa dimensi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat

kepuasan anggota, yakni dimensi tangible, releability, responsiveness, assurance,

emphaty. Penelitian ini mencoba menghubungkan tingkat kebutuhan dengan tingkat

kepuasan anggota terhadap kualitas pelayanan pengurus KUD Mandiri Cipanas

berdasarkan jumlah ternak yang dimiliki oleh anggota.

Penilaian terhadap kemampuan pelayanan dapat dilakukan beberapa cara

diantaranya yaitu analisis deskriktif, analisis nilai rata-rata dan uji Wilcoxon. Tujuan

dari analisis ini adalah untuk mengetahui tingkat kebutuhan dan kepuasan anggota

terhadap kualitas pelayanan yang diberikan pengurus KUD Mandiri Cipanas.

Hasil analisis ini akan diketahui perbedaan tingkat kebutuhan dan kepuasan

anggota terhadap kualitas pelayanan yang diberikan pengurus KUD Mandiri Cipanas

berdasarkan jumlah ternak yang dimiliki oleh anggota. Dengan hasil analisis ini akan

bermanfaat bagi pengurus KUD Mandiri Cipanas apakah perlu memperbaiki

pelayanan koperasi atau mempertahankannya. Secara ringkas kerangka operasional

penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.

Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas

Adanya anggota yang tidak aktif

Page 39: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

26

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Operasional Analisis Tingkat Kepuasan Anggota

Terhadap Kualitas Pelayanan Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas

Atribut pelayanan berdasarkan 5

dimensi: 1. Tangible 2. Releability 3. Responsiveness 4. Assurance 5. Emphaty

kebutuhan anggota

Pelayanan yang diberikan

Perbedaan Tingkat kebutuhan dan

tingkat kepuasan anggota KUDMC

Analisis deskriktif Analisis rata-rata

Rekomendasi mempertahankan atau

memperbaiki pelayanan KUD Mandiri Cipanas

Identifikasi peternak pada KUD Mandiri

Cipanas 1. < 10 ekor (kategori A) 2. > 11 ekor (Kategori B)

Page 40: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Analisis kepuasan anggota terhadap pelayanan koperasi dilakukan di Koperasi

Unit Desa Mandiri Cipanas yang terletak di Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur.

Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive), dengan pertimbangan

anggota Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas banyak terdapat yang tidak aktif.

Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada tanggal 1 Juni 2009 – 28 Agustus 2009.

4.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara langsung kepada

pihak pengurus koperasi dan penyebaran kuisioner kepada responden. Pemilihan

responden dilakukan secara sengaja, untuk melihat sejauh mana mutu kualitas

pelayanan dari pengurus koperasi terhadap anggotanya. Wawancara dilakukan

dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada pihak pengurus koperasi.

Data sekunder pada penelitian ini diperoleh dari studi kepustakaan serta

penelusuran literatur Badan Pusat Statistik (BPS), Departemen Pertanian Indonesia,

Departemen Koperasi serta dari penelitian terdahulu dan literatur yang berkaitan

dengan penelitian.

4.3. Pengambilan Sampel dan Metode Pengambilan Data

Metode pengambilan sampel dari anggota dilakukan Random sampling

dimana tidak semua populasi untuk menjadi sampel tetapi mempunyai peluang yang

sama untuk dipilih. Dalam menarik sampel dilakukan dengan cara undian. Anggota

Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas terdapat di tiga kecamatan yaitu Kecamatan

Pacet terdiri dari tujuh desa, Kecamatan Cipanas terdari tiga desa,dan Kecamatan

Sukaresmi terdiri dari tujuh desa, jadi responden yang digunakan dalam penelitian ini

adalah satu sampai dua orang responden per desa dan dilihat dari skala usaha atau

jumlah ternak yang dimiliki oleh responden.

Banyaknya responden yang diambil sebanyak 30 orang karena menurut Gay

dalam Umar, (2003) menyatakan bahwa ukuran minimum sampel yang digunakan

sebagai desain penelitian minimal 30 orang. Pengambilan sampel dan wawancara

dilakukan selama bulan Juni.

4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Page 41: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

28

Pengolahan data dilakukan dengan komputer Microsoft excel 2007 dan SPSS

11.5. Data yang diperoleh dari jawaban responden kemudian diolah dengan

menggunakan metode kuantitatif.

4.4.1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah analisis yang berkaitan dengan pengumpulan dan

penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna. Analisis

deskriptif digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik umum anggota Koperasi

Unit Desa Mandiri Cipanas. Karakteristik anggota Koperasi Unit Desa Mandiri

Cipanas diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner. Data yang diperoleh untuk

ditabulasikan ke dalam bentuk tabel, Karakteristik anggota Koperasi Unit Desa

Mandiri Cipanas yang dianalisis terdiri dari umur, jenis kelamin, status perkawinan,

tingkat pendidikan, pekerjaan dan pendapatan.

4.4.2. Analisis Tingkat Kebutuhan dan Kepuasan Anggota

Analisis kepuasan anggota terhadap kualitas pelayanan koperasi Unit Desa

Mandiri Cipanas dilihat dari dimensi tangible, reliability, responsiveness, assurance,

emphaty. Pada penelitian ini untuk penilaian tingkat kebutuhan dan kepuasan tiap-tiap

dimensi di ukur dengan variabel relatif satu dengan yang lainnya. Selanjutnya nilai

tingkat kebutuhan dan kepuasan anggota di rata-rata dengan jumlah responden

terakhir. Semakin tinggi nilai rata-rata, menunjukkan semakin tinggi tingkat

kebutuhan dan kepuasan anggota akan variabel tersebut.

Dimana,

= Skor rata tingkat kepuasan anggota KUD Mandiri Cipanas

= Skor rata tingkat kebutuhan anggota KUD Mandiri Cipanas

n = Jumlah responden

4.4.3. Uji Signifikasi Perbedaan yang Ada

Untuk menguji signifikasi perbedaan yang ada pada dimensi pelayanan

digunakan statistik nonparametrik. Metode statistik nonparametrik digunakan jika

Page 42: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

29

jumlah data yang ada sangat sedikit serta level data adalah nominal dan ordinal, pada

penelitian hanya terdapat 3 atribut sampai 5 atribut tiap dimensi pelayanan.

Alat analisis yang digunakan pada penentuan signifikan perbedaan yang ada

pada dimensi pelayanan adalah uji Wilcoxon, Karena pada uji ini data harus dilakukan

pengurutan atau data berhubungan satu dengan yang lainnya. Pada penelitian ini

pengisian data yang digunakan diperoleh dengan cara pengurutan kebutuhan relatif

dengan kebutuhan lainnya. Jadi uji Wilcoxon dapat digunakan pada penelitian ini.

Hipotesa untuk penelitian adalah:

H0 = Tidak terjadi perbedaan yang signifikan akan pelayanan tiap-tiap dimensi antara

sebelum dan sesudah masuk menjadi anggota koperasi

H1 = Terjadi perbedaan yang signifikan akan pelayanan tiap-tiap dimensi antara

sebelum dan sesudah masuk menjadi anggota koperasi

Pengambilan keputusan pada uji Wilcoxon diperoleh dari uji z. Dasar pengambilan

keputusan sama dengan uji z adalah:

a. Jika statistik hitung (angka z output) lebih besar dari statistik tabel (tabel z),

maka tolak H0

b. Jika statistik hitung (angka z output) lebih kecil dari statistik tabel (tabel z),

maka terima H0

nilai z tabel dapat dihitung pada tabel z, dengan alpha 5 persen(α5%), maka luas

kurva normal adalah 50 persen dikurangi 5 persen sama dengan 45 persen atau 0,45.

Pada tabel z untuk luas 0,45 didapat angka z tabel |-1,645|.

Page 43: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

V. GAMBARAN UMUM

5.1. Letak Geografis Kabupaten Cianjur

Kabupaten Cianjur terletak pada koordinat 6 derajat 21 detik Lintang Selatan

sampai 7 derajat 25 detik Lintang Selatan dan 106 derajat 42 detik Bujur Timur

sampai 107 derajat 25 detik Bujur Timur. Posisi tersebut menempatkan Kabupaten

Cianjur berada di tengah-tengah wilayah Propinsi Jawa Barat, memanjang dari utara

ke selatan dengan batas-batas wilayah secara administrasi sebagai berikut:

Sebelah Utara : Kabupaten Bogor

Sebelah Barat : Kabupaten Sukabumi

Sebelah Timur : Kabupaten Bandung

Sebelah Selatan: Samudra Indonesia

Wilayah Kabupaten Cianjur terdiri dari 30 Kecamatan, 6 kelurahan, dan 348

desa. Totopgrafi wilayah didominasi oleh perbukitan hingga pegunungan dengan

ketinggian 0 m sampai dengan 2.962 m dpl. Berdasarkan kondisi alam (topografi,

jenis tanah, iklim penggunaan tanah, dan lain-lain), Kabupaten Cianjur terdiri atas tiga

wilayah pembangunan dengan masing-masing karakteristik (Diperta Kabupaten

Cianjur,2006) sebagai berikut:

1. Wilayah pembangunan utara, merupakan dataran tinggi yang terletak di kaki

gunung gede dengan topografi didominasi bergunung dan penggunaan lahannya

untuk perkebunan, tanaman holtikultura, peternakan sapi perah. Kecamatan yang

termasuk wilayah ini terdiri dari Pacet, Cipanas, Sukaresmi, Cibeber, Bojong

Picung, Ciranjang, Karang Tengah, Cianjur, Cugenang, Warungkondang,

Sukaluyu.

2. Wilayah pembangunan tengah, merupakan daerah dengan topografi berbukit

hingga bergunung dengan struktur tanahnya labil hingga sangat peka terhadap

erosi dan penggunaan lahannya untuk perkebunan,tanaman holtikultura, dan

lahan sawah. Kecamatan yang termasuk wilayah ini adalah Tanggeung,

Pagelaran,Kadupandak,Takokak, Sukanagara, Campaka, dan Campakamulya.

3. Wilayah pembangunan selatan merupakan dataran rendah dengan topografi

umumnya bergelombang hingga berbukit yang dikelilingi oleh pegunungan yang

melebar hingga ke daerah pantai Samudra Indonesia. Seperti halnya wilayah

pengembangan tengah, tanah labil dan peka terhadap erosi. Penggunaan lahannya

didominasi lahan kering dan terdapat perkebunan dan lahan sawah dengan luasan

Page 44: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

31

yang kecil. Kecamatan yang termasuk wilayah ini adalah Agrbinta, Leles,

Sindang barang, Cidaun, Cibinong

5.2. Letak Geografis Kecamatan Cipanas

Secara administratif letak geografis Kecamatan Cipanas adalah sebagai

berikut:

Tinggi tempat : 1100 M dpl

Tipe iklim : AFA. Scmidt dan Ferguson

Curah Hujan :3042 mm/tahun

Hari hujan : 263 hari/tahun

Suhu udara maksimum : 24,20C

Suhu udara minimum :16,30C

Kelengasan Udara : 88%

Arah angin : timur laut (musim hujan), barat (musim kemarau)

5.3. Sejarah KUD Mandiri Cipanas

KUD Mandiri Cipanas beralamat di Jalan Mariwati KM I Desa Sindanglaya

Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur. Pada awalnya koperasi berdiri pada tahun

1973 dengan nama Koperasi Serba Usaha Desa (KSUD), kemudian berganti nama

menjadi Koperasi Pertanian (KOPERTA) yang terletak di Wilayah Kecamatan Pacet

(sebelum dimekarkan dengan Kecamatan Cipanas). Berdasarkan keputusan Inpres

No. 4/1973 tentang BUUD/KUD maka nama KOPERTA diganti dengan Koperasi

Unit Desa Mandiri Cipanas dengan nomor badan hukum 5532/BH/DK-10/II tanggal

13 Maret 1973. Hingga saat ini KUD Mandiri Cipanas telah mengalami empat

perubahan Anggaran Dasar, dan terakhir dirubah berdasarkan peraturan pemerintah

No. 5532/BH/PAD/KWK-10/VII/1996 tanggal 17 Juli 1996.

5.4. Organisasi KUD Mandiri Cipanas

RAT dilaksanakan oleh KUD Mandiri Cipanas setiap tahun selalu tepat waktu.

RAT yang dilakukan KUD Mandiri Cipanas empat tahun terakhir yaitu:

1. Tahun buku 2005, tanggal 01 Maret 2006

Page 45: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

32

2. Tahun buku 2006, tanggal 05 Maret 2007

3. Tahun buku 2007, tanggal 27 Maret 2008

4. Tahun buku 2008, tanggal 26 Februari 2009

Struktur Organisasi KUD Mandiri Cipanas adalah sebagai berikut:

: garis kordinasi

: garis perintah

Gambar 2. Strukutr Organisasi KUD Mandiri Cipanas Sumber : Buku RAT Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas, 2008

Berdasarkan keputusan RAT tahun 2006 tanggal 10 Maret 2007 terbentuk

susunan pengurus KUD Mandiri Cipanas pada periode 2007-2009 yaitu:

Ketua : Aan Supendi (memasuki periode ke tiga)

Sekretaris : E. Usman (memasuki periode ke satu)

Bendahara : Iis Melyani (memasuki periode ke tiga)

Saat ini keanggotaan KUD Mandiri Cipanas terdiri dari kelompok anggota

petani, kelompok anggota peternak, dan kelompok anggota umum. Wilayah kerja

KUD Cipanas meliputi tiga kecamatan yaitu Kecamatan Pacet, Kecamatan Cipanas,

dan Kecamatan Sukaresmi

5.5. Prestasi Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas

Rapat Anggota

Penasehat Pengurus Pengawasan

Manager Umum

Jasa dan Perdagangan Umum

Unit Listrik

Unit Simpan Pinjam

Unit Sapi Perah

ANGGOTA

Page 46: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

33

1. Tahun 1978 menjadi KUD terbaik dalam pengelolaan administrasi.

2. Tahun 1981 menjadi KUD model terbaik di tingkat Kabupaten Cianjur.

3. Tahun 1988 menjadi KUD terbaik di tingkat Kabupaten Cianjur

4. Tahun 1991 ditetapkan sebagai KUD Mandiri di Kabupaten Cianjur

5. Tahun 1995 KUD Mandiri inti di Kabupaten Cianjur

6. Tahun 1992 KUD mendapat predikat kelas A dengan nilai 92

7. Tahun 1993 KUD mendapat predikat kelas A dengan nilai 92

8. Tahun 1994 KUD mendapat predikat kelas A dengan nilai 92

9. Tahun 2003 KUD mendapatkan predikat skor KUD sehat

10. Tahun 2008 KUD Mandiri mendapat peringkat kedua kategori baik dari Badan

Akreditasi Koperasi (Independent) Jawa Barat.

5.6. Unit Usaha KUD Mandiri Cipanas

Unit Usaha yang dikelola oleh KUD Mandiri Cipanas terdiri dari tiga unit

usaha yaitu:

1. Unit Usaha Pembayaran Listrik

Unit usaha Pembayaran listrik merupakan salah satu cabang usaha yang ada di

KUD Mandiri Cipanas. Sejalan dengan perkembangan kebijakan dari PT. PLN

(Persero), maka pola kerjasama antara KUD Mandiri Cipanas dengan PT. PLN

mengalami perubahan, dimana tidak lagi menjalin hubungan kerjasama secara

langsung dengan PT. PLN akan tetapi PT. PLN telah menunjuk bank BUKOPIN dan

provider PT. Raharja untuk bekerjasama secara langsung dengan KUD, dan PT.PLN

telah mengeluarkan kebijakan bahwa pola pembayaran rekening listrik dilakukan

secara ONLINE yang artinya pembayaran listrik dapat dilakukan dimana saja di

seluruh wilayah Indonesia

Dampak dari adanya kebijakan tersebut di satu sisi KUD dapat memperoleh

tambahan pendapatan yaitu dari Rp 400 per lembar menjadi Rp 750 per lembar, tetapi

di sisi lain konsumen listrik yang membayar di KUD semakin berkurang, karena

masyarakat bisa membayar dimana saja. Namun demikian pengurus dan tim

manajemen terus berusaha untuk mempertahankan pelanggan yang ada dengan

menambah loket pembayaran dan menambah waktu pelayanan di hari libur, seperti

dengan dibukanya tempat pembayaran listrik yang baru di Cigombong desa Ciherang.

Pada unit usaha ini koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas melayani anggota dan non

anggota koperasi.

Page 47: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

34

2. Unit Usaha Sapi Perah

Unit usaha peternakan sapi perah dan pemasaran susu masih merupakan usaha

andalan KUD Mandiri Cipanas, karena disamping usaha ini dikelola sejak lama dan

usaha ini pun masih memiliki prospek yang sangat baik untuk terus dikembangkan.

Adapun yang menjadi salah satu kendala KUD Cipanas dalam mengelolah usaha ini

adalah populasi/produksi susu yang masih belum memadai, disisi lain KUD Cipanas

telah memiliki sarana dan prasarana usaha yang lengkap dan cukup memadai, antara

lain:

a. Bangunan gedung kantor maupun bangunan unit usaha yang cukup refresentatif

dan lokasi yang strategis

b. Dua unit mesin pendingin susu (Colling Unit) dengan kapasitas 6000 liter

c. Satu unit truk tangki pengangkut susu dengan kapasitas 7000 liter

d. Satu unit truk colt diesel untuk angkutan jemputan susu dan pakan

e. Satu unit mixer pengaduk konsentrat dengan kapasitas 500kg/jam

f. Dua unit sepeda motor untuk operasional petugas inseminasi buatan (IB) dan

kesehatan hewan

g. Laboratorium susu dan seperangkat peralatannya

h. Fasilitas listrik dengan kapasitas 42.000 VA

i. Fasilitas telepon, faximile dan internet

j. Sarana dan prasarana penunjang lainnya

Populasi ternak sapi perah yang dikelola oleh para peternak anggota KUD

Cipanas saat ini adalah sebagai berikut:

a. Sapi induk laktasi bunting : 113 ekor

b. Sapi induk laktasi tidak bunting : 257 ekor

c. Sapi induk kering kandang : 92 ekor

d. Sapi dara bunting : 102 ekor

e. Sapi dara belum bunting : 160 ekor

f. Sapi pedet jantan : 226 ekor

g. Sapi pedet betina : 163 ekor

h. Sapi jantan dewasa : 38 ekor

Jumlah anggota peternak yang aktif menyetorkan susu ke KUD Mandiri

Cipanas saat ini sebanyak 140 orang,dan produksi susu yang masuk ke KUD saat ini

sekitar 3000 liter per hari. Kenaikan harga susu yang diharapkan oleh para angota

Page 48: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

35

peternak tentunya belum dapat terpenuhi sesuai dengan yang diharapkan. Kenaikan

harga susu dari Industri Peternakan Susu, senantiasa dikaitkan dengan penekanan

kualitas yang sangat ketat, sehingga harga yang dibayarkan sangat di tentukan oleh

kualitas susu yang dihasilkan. Namun dengan adanya terobosan usaha pengolahan

susu pasteurisasi dapat menunjang peningkatan harga jual susu.

Meningkatnya produksi dan kualitas susu sangat ditunjang oleh kualitas pakan

konsentrat, untuk mendapatkan kualitas konsentrat yang baik dan terjangkau

sangatlah sulit, karena hampir semua bahan baku konsentrat mengalami kenaikan

sehingga harga konsentrat masih di atas harga yang ideal (50 persen dari harga susu)

3. Unit Usaha Simpan Pinjam

Pelayanan unit usaha simpan pinjam masih di khususkan untuk melayani para

anggota yang aktif dan karyawan kerena sesuai dengan kemampuan permodalan yang

ada dan keamanan dalam proses pengembaliannya. Setiap anggota KUD Mandiri

Cipanas memiliki hak untuk melakukan peminjaman uang koperasi, dan sistem

pembayarannya langsung dipotong dari hasil penjualan susu.

5.7. Ketentuan Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU)

Ketentuan pembagian hasil usaha bersih dari unit usaha yang menyangkut

transaksi dengan anggota sebagaimana diatur dalam anggaran rumah tangga KUD

Mandiri Cipanas Bab II pasal 3 sebagai berikut:

1. 15% dibagikan kepada anggota yang bertransakasi dengan unit usaha

2. 10% pemupukan modal unit usaha

3. 2,5% dana pendidikan dan pelatihan

4. 2,5% cadangan resiko

5. 20% intensif manajer dan karyawan

6. 10% insentif pengurus dan pengawas

7. 40% diserahkan ke induk organisasi (KUD).

Adapun ketentuan pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) bersih keseluruhan

(Induk organisasi KUD), sebagaimana diatur dalam anggaran dasar KUD Mandiri

Cipanas pada Bab XVI pasal 55 sebagai berikut:

1. 50% untuk anggota

2. 30% untuk cadangan

3. 5% insentif pengurus dan pengawas

4. 5% insenitf manajer dan karyawan

Page 49: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

36

5. 5% untuk dana pendidikan koperasi

6. 2,5% untuk dana pembagunan daerah kerja

7. 2,5% untuk dana sosial.

Page 50: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

37

VI HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1. Karakteristik Responden Koperasi Unit Desa (KUD) Mandiri Cipanas

Responden pada penelitian ini adalah anggota KUD Mandiri Cipanas dengan

jumlah 30 responden. Karakteristik responden anggota KUD Mandiri Cipanas terdiri

dari umur peternak, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan lain, pendapatan, dan

jumlah ternak yang dimiliki.

6.1.1. Usia Responden

Memahami usia pelanggan penting dilakukan karena pelanggan yang berbeda

usia akan mengkonsumsi produk dan menggunakan jasa yang berbeda, termasuk jasa

pelayanan yang diberikan KUD Mandiri Cipanas. Usia produktif menurut Sumarwan

(2003) adalah kelompok usia yang masih dalam batas siklus hidup dewasa lanjut (25

tahun-35 tahun) dan siklus hidup separuh baya (36 tahun-50 tahun) Sedangkan untuk

usia tidak produktif adalah usia yang termasuk kategori tua (51 tahun-65 tahun).

Tabel 5. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Kelompok Usia (Tahun) Jumlah Anggota (orang) Persentase (%) 25-35 5 16,66 36-50 16 53,34 51-65 9 30,00 Total 30 100,00

Tabel 5 menunjukkan bahwa kelompok usia pada siklus hidup separuh baya

(36 tahun-50 tahun) memiliki persentase yang lebih tinggi yaitu 53,34 persen

dibandingkan kelompok usia lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar

peternak berada pada dalam usia produktif.

6.1.2. Jenis kelamin Responden

Pada Tabel 6 dilihat sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki yaitu

sebanyak 93,33 persen, artinya laki-laki lebih produktif untuk menjadi peternak sapi

perah dibangdingkan dengan perempuan. Hal ini dikarenakan dalam beternak sapi

perah membutuhkan tenaga yang cukup banyak. Tetapi sekitar 6,64 persen terdapat

juga peternak sapi perah berjenis kelamin perempuan, hal ini disebabkan ada beberapa

hal yaitu akibat kematian pasangan dan akibat dari perceraian.

Tabel 6. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Anggota (orang) Persentase (%) Perempuan 28 93,33

Page 51: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

38

Laki-laki 2 6,64 Total 30 100,00

6.1.3. Tingkat pendidikan Responden

Tingkat pendidikan responden yang dimaksud adalah pendidikan terakhir yang

telah ditempuh oleh responden. Tingkat pendidikan seseorang akan mempengaruhi

cara berpikir, cara pandang bahkan persepsi seseorang terhadap suatu produk atau

jasa. Latar belakang pendidikan juga menjadi karakteristik responden yang penting

dalam penelitian ini, karena semakin tinggi tingkat pendidikan peternak maka

samakin tinggi juga pengetahuan peternak tentang kualitas pelayanan pada koperasi.

Pada Tabel 7 menunjukkan dari keseluruhan responden pernah mendapat

pendididikan secara formal. Jumlah anggota yang berpendidikan SLTP lebih banyak

dibandingkan dengan jumlah anggota yang berpendidikan SD, SMA dan PT, yaitu

SD 33,33 persen, SLTP 40,00 persen, SMA 23,33 persen, PT 3,34 persen. Dapat

dikatakan bahwa tingkat pendidikan anggota KUD Mandiri Cipanas masih terkategori

rendah. Dilihat dari tingkat pendidikan anggota Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas

masih sangat rendah.

Tabel 7. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah Anggota (orang) Persentase (%) SD 10 33,33 SLTP 12 40,00 SMA 7 23,33 PT (perguruan tinggi) 1 3,34 Total 30 100,00

6.1.4. Pendapatan Responden

Penerimaan hasil susu sapi perah adalah sumberdaya material yang paling

utama bagi anggota KUD Mandiri Cipanas, karena dengan hasil susu ternak yang

dihasilkan peternak dapat membiayai kebutuhan seluruh anggota keluarganya. Pada

saat penelitian, harga jual susu dengan standar yang ditetapkan KUD Mandiri Cipanas

sekitar Rp 3.200. Harga susu dari peternak dapat berubah-ubah sesuai dengan kualitas

susu yang dihasilkan. Dalam satu hari peternak dapat menghasilkan susu sekitar 11

liter per ekor, karena sapi perah yang dimiliki oleh anggota KUD Mandiri Cipanas

adalah jenis sapi lokal.

Penerimaan hasil penjualan susu dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi

tiga kelompok, yaitu responden yang memiliki penerimaan setiap bulan sekitar Rp

Page 52: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

39

2.000.000 sampai Rp 3.000.000, kelompok responden yang memiliki penerimaan Rp

3.100.000 sampai Rp 4.000.000 dan kelompok responden yang memiliki penerimaan

lebih dari Rp 4.100.000.

Bila dilihat dari penerimaan hasil penjualan susu dalam satu bulan, rata-rata

penerimaan peternak sapi perah di KUD Mandiri cipanas paling banyak pada kisaran

antara Rp 2.000.000 sampai Rp 3.000.000 yaitu sebanyak 36 persen. Akan tetapi,

penerimaan peternak masih dalam bentuk pendapatan kotor atau belum dikurangi

dengan biaya operasional dalam usaha beternak sapi perah dan pinjaman anggota

kepada KUD Mandiri Cipanas.

Menurut keterangan Badan Pusat Statistik Kabupaten Cianjur, dilihat dari

standar upah minimum Kabupaten Cianjur pada tahun 2009 adalah 677.600 per bulan,

maka pendapatan hasil susu sapi perah anggota KUD sudah memenuhi standar

minimum yang telah ditetapkan, Artinya secara materi kehidupan anggota KUD

Mandiri Cipanas terkategori mencukupi, hal tersebut dapat diihat dari keadaan

anggota yang kehidupannya serba berkecukupan atau tidak kekurangan makanan.

Tabel 8. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan

Pendapatan Responden Jumlah Anggota (orang) Persentase (%) Rp. 2.000.000-3.000.000 11 36,66 Rp. 3.100.000-4.000.000 10 33,33 > Rp. 4.100.000 9 30,00 Total 30 100,00

6.1.5. Pekerjaan Lain Responden

Pada Tabel 9 dapat dilihat jenis pekerjaan lain anggota koperasi peternak KUD

mandiri Cipanas memiliki jenis pekerjaan lain yang beragam, jenis pekerjaan lain

yang paling banyak dilakukan peternak adalah sebagai buruh tani sebanyak 10 orang

(33,33 persen). Hal ini disebabkan karena penghasilan mereka dari penjualan susu

tidak mencukupi kebutuhan keluarganya. Jadi untuk mencukupi hal tersebut maka

peternak melakukan perkerjaan sampingan. Tetapi, 16 orang (53 persen) peternak

tidak memliki pekerjaan lain dan kehidupan keluarganya tergantung dari beternak sapi

perah. Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya peranan koperasi dalam

mesejahtrerakan anggotanya.

Tabel 9. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Lain

Pekerjaan Lain Jumlah Responden (orang) Persentase (%) Pegawai Negeri 4 13,33

Page 53: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

40

Buruh Tani 10 33,33 Tidak Ada 16 53,34 Total 30 100,00

6.1.6. Jumlah Ternak Yang Dimiliki Responden

Pada Tabel 10 dapat dilihat peternak yang memiliki ternak 2 ekor sapi sebesar

36,66 persen, 3 ekor sebesar 30,00 persen, 5 ekor sebesar 10,00 persen, 11 ekor

sebesar 16,67 persen dan 14 ekor sebesar 3,33 persen. Jumlah ternak yang dimiliki

anggota koperasi pada umumnya sangat sedikit diduga disebabkan pendapatan

peternak masih rendah, pendapatan yang diperoleh hanya untuk memenuhi kebutuhan

sehari-hari dan sulitnya untuk mendapatkan tambahan modal, sehingga dalam

pengembangan usaha peternakan sapi perah menjadi terhambat. Menurut ketua dan

anggota KUD Mandiri Cipanas untuk dapat menyisihkan keuntungan dalam

pengembangan usaha ternak sapi perah dibutuhkan ternak minimal 10 ekor.

Tabel 10. Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Ternak

Jumlah Ternak (ekor) Jumlah Responden (orang) Persentase (%) 2 11 36,66 3 9 30,00 5 3 10,00 11 5 16,67 14 1 3,33 Total 30 100,00

Jumlah ternak yang dimiliki oleh responden digunakan sebagai dasar

pengelompokkan responden, untuk melihat ada tidaknya perbedaan kebutuhan dan

kepuasan anggota KUD Mandiri Cipanas. Pengelompokkan ini akan dibagi menjadi

dua yaitu responden yang memiliki ternak di bawah 10 ekor sapi perah (kategori

peternak A) dan responden yang memiliki ternak diatas 10 ekor sapi perah (kategori

peternak B).

Hasil analisis karakteristik anggota KUD Mandiri Cipanas menunjukkan

bahwa anggota KUD Cipanas Mandiri memiliki keragaman yang menunjukkan

adanya suatu perbedaan dilihat dari umur peternak, jenis kelamin, tingkat pendidikan,

pekerjaan lain, pendapatan, jumlah ternak yang dimiliki. Adanya perbedaan

karakteristik anggota tersebut dapat dibuat suatu pengelompokkan menurut jumlah

ternak yang dimiliki oleh anggota KUD Mandiri Cipanas. Dasar dari pengelompokkan

tersebut dapat dilihat adanya perbedaan tingkat kebutuhan dan tingkat kepuasan yang

Page 54: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

41

diperoleh anggota KUD Mandiri Cipanas. Selanjutnya akan dibahas tahapan proses

keputusan anggota KUD Mandiri Cipanas. Analisis tersebut dilakukan untuk

mengetahui perbedaan urutan tingkat kebutuhan dan kepuasan yang didapatkan oleh

anggota KUD Mandiri Cipanas.

6.2. Proses Keputusan Peternak Menjadi Anggota KUD Mandiri Cipanas

Pada awalnya para peternak mau bergabung di koperasi karena mereka sendiri

tidak dapat memenuhi kebutuhannya dalam melakukan usaha beternak sapi perah.

Pada penelitian ini pengenalan kebutuhan dikelompokkan berdasarkan jumlah ternak

yang dimiliki oleh peternak. Pengelompokkan peternak dibagi menjadi dua yaitu

peternak yang memiliki ternak dibawah sepuluh ekor sapi (kategori A) dan peternak

yang memiliki ternak diatas sepuluh ekor sapi Kategori B). Pengelompokkan ini

dilakukan untuk melihat perbedaan tingkat kebutuhan dan kepuasan anggota terhadap

pelayanan yang diberikan KUD Mandiri Cipanas.

6.2.1. Proses Pengenalan Kebutuhan Anggota KUD Mandiri Cipanas

Proses pengenalan kebutuhan adalah tahap awal dari proses keputusan

peternak untuk bergabung menjadi anggota KUD Mandiri Cipanas. Pada tahap ini

peternak mengenali suatu kebutuhan atau apa yang mereka butuhkan dari pelayanan

KUD Mandiri Cipanas. kualitas pelayanan KUD Mandiri Cipanas pada penelitian ini

dibagi menjadi lima dimensi yaitu dimensi tangible, releability, assurance, emphaty.

Pada penelitian ini, identifikasi kebutuhan anggota yang menjadi responden di

KUD Mandiri Cipanas dikelompokkan berdasarkan jumlah ternak yang dimiliki

anggota. Pengelompokkan ini dilakukan untuk melihat perbedaan tingkat kebutuhan

anggota akan pelayanan koperasi. Perbedaan kebutuhan yang diperoleh dapat

dijadikan sebagai dasar pertimbangan pihak pengurus koperasi akan pelayanan yang

diberikan kepada anggota.

6.2.1.1. Identifikasi Pengelompokkan Jumlah Ternak Menurut Proses Pengenalan Kebutuhan Akan Pelayanan Dimensi Tangible

Pengelompokkan anggota KUD Mandiri Cipanas menurut jumlah ternak yang

dimiliki responden pada Tabel 11, menunjukkan adanya perbedaan urutan kebutuhan

akan pelayanan dimensi tangible. Hal ini dilakukan untuk melihat posisi variabel

dimensi tangible yang paling dibutuhkan oleh anggota koperasi dibandingkan relatif

dengan variabel lainnya.

Page 55: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

42

Pada dimensi tangible terdiri dari lima atribut yaitu pertama, kerapihan dan

pakaian seragam pengurus ini merupakan suatu identitas yang dimiliki koperasi.

Kedua dan ketiga, kebersihan ruangan koperasi dan perlengkapan fasilitas koperasi

bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi anggota dalam berinteraksi dengan

pengurus. Keempat, teknologi penunjang koperasi yang dapat membuat operasional

koperasi menjadi lebih efektif dan efisien. Kelima, ketersediaan media informasi

koperasi yang dapat memberi informasi mengenai koperasi ataupun harga produk

secara jelas.

Menurut pengelompokkan jumlah ternak yang dimiliki responden, pada Tabel

11 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kebutuhan. Hal ini dapat dilihat responden

A urutan kebutuhan kerapihan dan seragam pengurus lebih tinggi dibandingkan

urutan kebutuhan dimensi tangible lainnya, urutan ini ditunjukkan dengan angka 3,75.

Sedangkan responden B kebutuhan akan ketersediaan media informasi seperti koran,

majalah berada pada urutan paling tinggi (3,66) dibandingkan relatif dengan empat

kebutuhan lainnya. Tujuan dari ketersediaan media informasi adalah untuk dapat

memberikan informasi mengenai pengertian dan tujuan dari koperasi yang sebenarnya

dan harga produk saat ini secara jelas kepada anggota, sehingga anggota tidak

mengeluh apabila terjadi penurunan harga.

Perbedaan urutan kebutuhan akan dimensi tangible ini dapat disebabkan

peternak A memiih kerapihan dan pakaian seragam pengurus karena menurut

beberapa peternak dengan kerapihan ini mereka nyaman pada saat konsultasi dengan

pengurus koperasi. Untuk peternak B memilih ketersediaan media informasi. Hal ini

disebabkan saat ini banyak peternak belum mengetahui apa sebenarnya pengertian

dan tujuan dari koperasi, serta mereka tidak mengetahui bagaimana perkembangan

koperasi yang ada di Indonesia, sehingga ini tidak dapat memicu semangat dari

anggota koperasi.

Pada saat ini banyak anggota koperasi beranggapan koperasi merupakan suatu

departemen yang selalu disubsidi pemerintah, dan anggota selalu mengeluh apabila

terjadi penurunan harga susu dan harga susu yang dijual ke koperasi lebih rendah

dibandingkan dijual ke Industri Pengolahan Susu. Jadi dengan adanya media

informasi ini diharapkan anggota koperasi dapat mengerti apa pengertian, prinsip-

prinsip dan tujuan koperasi yang sebenarnya, sehingga anggota tidak selalu mengeluh

Page 56: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

43

dan menungggu bantuan dari pemerintah serta dapat mencari solusi bersama pengurus

untuk mengatasi hal tersebut.

Tabel 11. Identifikasi Pengelompokkan Jumlah Ternak Menurut Proses Pengenalan Kebutuhan Akan Pelayanan Dimensi Tangible

Kategori Peternak No Dimensi Tangible A B

1 Kerapihan dan pakaian seragam pengurus 3,75 3,16 2 Kebersihan ruang koperasi 3,33 2,83 3 Teknologi penunjang kegiatan koperasi seperti

Colling Unit 2,58 2,66

4 Perlengkapan fasilitas koperasi seperti truk pengangkut susu dan pakan

3,20 2,50

5 Ketersediaan media informasi koperasi (koran, majalah)

2,04 3,66

Peternak A tingkat kebutuhannya yang paling rendah adalah atribut

ketersediaan media informasi koperasi seperti koran, majalah. Hal ini disebabkan

peternak rata-rata pendidikannya adalah SD dan SMP sehingga tingkat kemauan

keingintahuan dan belajar sangat kurang, menurut beberapa responden pengetahuan

mereka tentang koperasi sudah cukup diperoleh pada saat menghadiri rapat di

koperasi.

6.2.1.2 Identifikasi Pengelompokkan Jumlah Ternak Menurut Proses Pengenalan Kebutuhan Akan Pelayanan Dimensi Releability

Pada penelitian dimensi releability terdiri dari lima atribut yaitu pertama,

ketersediaan input di koperasi bertujuan untuk dapat memudahkan anggota koperasi

untuk mendapatkan input yang digunakan dalam beternak sapi perah. Kedua,

pinjaman modal ini bertujuan untuk membantu anggota koperasi dalam

mengembangkan usaha peternakannya. Ketiga, penyuluhan teknis ini bertujuan untuk

membantu peternak dalam mengatasi berbagai masalah yang dihadapi dalam

melakukan beternak sapi perah. Keempat, pembagian SHU tepat waktu, SHU

merupakan ciri khas dari koperasi, dengan dibaginya SHU tepat waktu ini merupakan

bentuk konsistensi koperasi dalam memperhatikan hak-hak setiap anggota untuk

menerimanya. Kelima, keteraturan jadwal kerja koperasi, sebagai lembaga pelayanan

jadwal kerja harus diperhatikan, hal ini merupakan bentuk kehandalan koperasi dalam

hal disiplin waktu.

Pada Tabel 12 pengelompokkan responden berdasarkan jumlah ternak yang

dimiliki responden A (4,29) maupun responden B (4,16) memiliki urutan prioritas

Page 57: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

44

kebutuhan akan pelayanan KUD Mandiri Cipanas yang sama yaitu kebutuhan akan

pinjaman modal. Persamaan kebutuhan ini disebabkan karena dalam meningkatkan

skala usahanya, peternak terkendala dalam modal. Untuk membeli satu ekor sapi

betina yang berasal dari Holland harganya sekitar Rp 25 juta, sedangkan pendapatan

dari anggota KUD Mandiri Cipanas rata-rata hanya cukup untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari saja, dengan adanya bantuan modal diharapkan peternak dapat

menambah jumlah ternak yang mereka miliki.

Dilihat dari Tabel 12, bahwa responden A (4,29) memiliki tingkat kebutuhan

bantuan modal lebih tinggi dibandingkan dengan responden B (4,16). Hal ini

disebabkan pendapatan dari responden A hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan

sehari-hari sehingga untuk membeli pakan, obat-obatan, dan menambah jumlah ternak

responden tidak dapat membelinya. Sedangkan responden B untuk menambah satu

ekor sapi dari holland membutuhkan menabung selama satu tahun. Sehingga usaha

akan lambat untuk berkembang.

Ketersediaan input di KUD Mandiri Cipanas seperti pakan ternak, obat-obatan

berada pada urutan kedua. Dilihat dari Tabel 12, responden B (3,41) memiliki tingkat

kebutuhan akan atribut ketersediaan input di koperasi lebih tinggi dibandingkan

dengan responden A (3,38). Hal ini disebabkan responden B membutuhkan jumlah

pakan, obat-obatan yang lebih banyak dibandingkan responden A.

Pembagian SHU tepat waktu berada pada urutan ke tiga relatif dengan atribut

yang lainnya. Dilihat pada Tabel 12 responden A (3,33) lebih tinggi tingkat

kebutuhannya dibandingkan dengan responden B (2,58). Hal ini disebabkan bahwa

responden A sangat mengharapkan pembagian SHU dikarenakan dengan pembagian

ini akan menambah jumlah pendapatan responden.

Penyuluhan teknis seperti bagaimana budidaya sapi perah yang baik berada

pada urutan ke empat baik untuk responden A dan responden B, ini dikarenakan

peternak merasa sudah menguasai teknik beternak sapi perah dengan baik sehingga

tidak terlalu berharap dengan penyuluhan yang diberikan KUD Mandiri Cipanas.

Tabel 12. Identifikasi Pengelompokkan Jumlah Ternak Menurut Proses Pengenalan Kebutuhan Akan Pelayanan Dimensi Releability

Kategori Peternak No Dimensi Releability A B

A. Ketersediaan input di koperasi seperti pakan ternak

3,38 3,41

Page 58: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

45

B. Pinjaman modal 4,29 4,16 C. Penyuluhan teknis 2,29 2,17 D. Pembagian SHU tepat waktu 3,33 2,58 E. Keteraturan jadwal kerja koperasi 1,66 2,00

Urutan kebutuhan yang paling rendah relatif satu dengan yang lainnya adalah

keteraturan jadwal kerja koperasi, hal ini disebabkan responden tidak setiap hari

menggunakan jasa pelayanan KUD Mandiri Cipanas. Biasanya anggota hanya sekali

satu bulan sekali datang ke KUD, yaitu pada saat pengambilan uang penjualan susu ke

koperasi. Apabila ada suatu masalah mengenai ternak, anggota tidak datang ke

koperasi tetapi pengurus yang datang ke peternak. Dilihat dari Tabel 12 bahwa

responden B (2,00) memiliki tingkat kebutuhan yang lebih tinggi dibandingkan

responden A. Hal ini disebabkan responden B lebih sering datang ke KUD Mandiri

Cipanas untuk berkonsultasi dengan pengurus koperasi.

6.2.1.3. Identifikasi Pengelompokkan Jumlah Ternak Menurut Proses Pengenalan Kebutuhan Akan Pelayanan Dimensi Responsiveniness

Pelayanan koperasi dimensi responsiveness terdiri dari lima atribut yaitu

pertama, persyaratan yang mudah untuk mendapatkan input dan modal, dengan

kemudahan ini maka peternak tidak akan kesulitan dalam memperoleh input dan

modal. Kedua, pembayaran penjualan susu yang cepat, dengan cepatnya pembayaran

penjualan susu maka peternak dapat memenuhi kebutuhan keberlangsungan

kehidupan keluarganya. Ketiga, sanksi bagi anggota yang yang tidak memenuhi

aturan, dengan memberi sanksi kepada anggota yang tidak memenuhi aturan yang

disepakati bersama, maka hal tersebut bentuk ketanggapan koperasi dalam

menerapkan disiplin bagi setiap anggota. Keempat, pemberian informasi yang jelas,

dengan mengkonfirmasikan hal apapun kepada anggota terutama yang berhubungan

dengan unit usaha koperasi maka hal tersebut bentuk ketanggapan koperasi dalam

membantu anggota untuk mendapatkan informasi secara jelas dan transparan agar

tidak terjadi kekeliruan. Kelima, respon aktif terhadap keluhan anggota, dengan

menanggapi keluhan dari anggota dengan cepat, maka hal tersebut merupakan bentuk

ketanggapan koperasi dalam mempertanggungjawasedangkan tugas untuk melayani

keluhan anggota.

Pengelompokkan responden menurut jumlah ternak yang dimiliki pada Tabel

13, menunjukkan tidak adanya perbedaan urutan kebutuhan responden akan

pelayanan dari koperasi berdasarkan dimensi responsiveniness. Responden A dan

Page 59: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

46

responden B prioritas kebutuhan dari atribut dimensi responsiveness adalah

pembayaran susu yang cepat. Dilihat dari hasil penelitian, responden B lebih tinggi

tingkat kebutuhan pelayanan pembayaran susu yang cepat dibandingkan dengan

responden A. Hal ini disebabkan untuk menjalankan usahanya responden B

membutuhkan modal yang lebih banyak.

Responden A dan responden B tingkat kebutuhan kedua relatif kebutuhan satu

dengan yang lainnya adalah persyaratan yang mudah untuk mendapatkan input dan

modal. Pada responden A (3,54) tingkat kebutuhannya lebih tinggi dinadingkan

responden B (3,33). Hal ini diduga responden A memiliki pendapatan yang rendah,

sehingga untuk memelihara ternak dan mengembangkan usaha responden

mengharapkan bantuan dari koperasi. Apabila responden sulit untuk mendapatkan

bantuan input dan modal, ini dapat menyebabkan penurunan jumlah susu yang

dihasilkan dan ternak akan mudah terserang penyakit sehingga dapat mengakibatkan

kematian pada ternak.

Tabel 13. Identifikasi Pengelompokkan Jumlah Ternak Menurut Proses Pengenalan Kebutuhan Akan Pelayanan Dimensi responsiveniness

Kategori Peternak No Dimensi responsiveniness A B

A. Persyaratan yang mudah untuk mendapatkan input dan modal

3,54 3,33

B. Pembayaran penjualan susu yang cepat 4,16 4,50 C. Sanksi bagi anggota yang tidak mematuhi aturan 1,45 2,0 D. Pemberian informasi yang jelas 2,62 2,16 E. Respon aktif terhadap keluhan anggota 3,16 3,16

Tingkat kebutuhan yang paling rendah relatif satu dengan lainnya adalah

sanksi bagi anggota yang tidak mematuhi aturan. Hal ini disebabkan pada saat masuk

menjadi anggota koperasi telah memiliki komitmen yang sama, yaitu sebelum masuk

menjadi anggota koperasi penjualan susu ke koperasi sebanyak 75 persen dari susu

yang dihasilkan dan 25 persen susu dijual ke non koperasi.

6.2.1.4. Identifikasi Pengelompokkan Jumlah Ternak Menurut Proses Pengenalan Kebutuhan Akan Pelayanan Dimensi Assurance

Page 60: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

47

Dimensi assurance terdiri dari tiga atribut yaitu pertama, kejujuran pengurus

koperasi, dengan kejujuran dan transparan pengurus maka pengurus dapat dipilih

kembali dan dapat menimbulkan jaminan kepercayaan dari anggota sehingga

menimbulkan citra yang baik dari koperasi. Kedua, pembagian SHU yang adil, SHU

merupakan hal yang dinantikan oleh anggota koperasi dengan pembagian SHU yang

adil maka dapat menumbuhkan rasa percaya anggota. Ketiga, keterampilan

pengetahuan pengurus koperasi, orang-orang yang menempati posisi pengurus

koperasi seharusnya memiliki keterampilan dan pengetahuan yang lebih baik di

bidang manajemen koperasi. Dengan koperasi mampu membuktikan hal tersebut,

maka dapat menumbuhkan jaminan kepercayaan dari anggota karena tidak salah

dalam memilih pengurus.

Tabel 14, menunjukkan terdapatnya perbedaan kebutuhan akan pelayanan

koperasi dari responden A dengan responden B. Responden A prioritas kebutuhan

adalah pembagian SHU yang adil dengan nilai rata-rata 2,33. Sedangkan responden B

kebutuhan pelayanan akan keterampilan dan pengetahuan pengurus menjadi

kebutuhan prioritas dibandingkan dengan variabel lainnya dengan nilai rata-rata 2,50.

Perbedaan kebutuhan tersebut disebabkan responden A hanya memiliki

pendapatan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarganya, sehingga dalam

pembagian SHU tidak terjadi pilih kasih oleh anggota, jadi pembagian SHU sesuai

dengan penggunaan jasa koperasi oleh anggota, misalnya selalu membeli pakan,

meminjam modal dan menjual susu ke koperasi secara rutin.

Responden B kebutuhan utamanya adalah keterampilan dan pengetahuan

pengurus. Hal ini disebabkan responden B memiliki ternak yang banyak sehingga

dalam menjalankan usaha banyak masalah yang dihadapi dalam beternak. Jadi dengan

terampilnya dan luasnya pengetahuan pengurus akan penanggulangan masalah yang

dihadapi peternak dalam menjalani usahanya maka peternak tidak akan mengalami

banyak kerugian jika mengalami suatu masalah.

Tabel 14. Identifikasi Pengelompokkan Jumlah Ternak Menurut Proses Pengenalan Kebutuhan Akan Pelayanan Dimensi Assurance

Kategori Peternak No Dimensi Assurance A B

A. Kejujuran pengurus koperasi 1,46 1,50 B. Pembagian SHU yang adil 2,33 1,83 C. Keterampilan dan pengetahuan 2,13 2,50

Page 61: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

48

pengurus/karyawan

Tingkat kebutuhan yang paling redah dari variabel lainnya adalah kejujuran

pengurus baik responden A dan responden B. Hal ini disebabkan karena anggota

merasa yakin bahwa pengurus KUD Mandiri Cipanas jujur dalam melayani

anggotanya, pengurus tidak akan bohong jika ada suatu yang harus disampaikan.

6.2.1.5. Identifikasi Pengelompokkan Jumlah Ternak Menurut Proses Pengenalan Kebutuhan Akan Pelayanan Dimensi emphaty

Dimensi emphaty terdiri dari empat atribut yaitu pertama konsultasi teknis,

dengan menerimanya konsultasi anggota baik secara individu maka dapat

menimbulkan rasa sikap emphatik terhadap pengurus koperasi. Kedua, kesabaran

pengurus dalam menghadapi protes dari anggota, dengan kesabaran pengurus

menghadapi protes maka hal tersebut juga bentuk sikap empati koperasi kepada

anggotanya. Ketiga, keramahan pengurus dalam melayani anggota, dengan keramahan

pengurus maka secara tidak langsung dapat menimbulkan rasa sikap emphaty dan

dapat menimbulkan loyalitas dari anggota. Keempat adalah bantuan biaya rumah sakit

apabila anggota ada yang sakit, dengan memperhatikan kesehatan anggota dengan

memberikan bantuan biaya pengobatan dapat menimbulkan sikap empati terhadap

koperasi.

Hasil analisis yang dilakukan menurut pengelompokkan jumlah ternak yang

dimiliki responden (Tabel 15) memiliki tingkat kebutuhan yang berbeda. Responden

A prioritas kebutuhan akan pelayanan koperasi menurut dimensi emphaty adalah

bantuan biaya rumah sakit apabila anggota ada yang sakit dibandingkan relatif dengan

kebutuhan lainnya. Sedangkan responden B prioritas kebutuhannya adalah konsultasi

teknis dibandingkan relatif dengan kebutuhan lainnya.

Perbedaan kebutuhan responden berdasarkan pengelompokkan jumlah ternak

disebabkan responden A memiliki pendapatan yang hanya dapat memenuhi kebutuhan

kehidupan keluarga sehari-hari. Jadi, apabila ada anggota keluarga mengalami sakit

yang harus di rawat inap di rumah sakit, maka responden tidak memiliki biaya dan

akan meminjam kepada tetangganya. Dengan adanya bantuan dari koperasi maka

beban yang ditanggung oleh responden dapat berkurang.

Responden B kebutuhan utamanya adalah konsultasi teknis mengenai

permasalahan tentang penyakit ternak, penyebab turunnya kualitas susu. Hal ini

diduga responden memiliki jumlah ternak yang banyak dan menghasilkan susu sapi

Page 62: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

49

yang banyak, sehingga apabila kualitas susu tidak memenuhi standard dan adanya

ternak yang mati karena penyakit maka kerugian yang ditanggung peternak sangat

besar.

Tabel 15. Identifikasi Pengelompokkan Jumlah Ternak Menurut Proses Pengenalan Kebutuhan Akan Pelayanan Dimensi emphaty

Kategori Peternak No Dimensi Emphaty A B

A. Konsultasi teknis 2,42 3,33

B. Kesabaran pengurus dalam menghadapi protes anggota

2,08 2,50

C. Keramahan pengurus dalam melayani anggota 2,25 2,50

D Bantuan biaya rumah sakit apabila anggota ada yang sakit

3,00 1,67

Urutan kebutuhan yang paling rendah kebutuhan responden A adalah

keramahan pengurus dalam melayani anggota hal ini disebabkan karena responden

hanya bertemu dengan pengurus satu bulan sekali dan dari awalnya pengurus adalah

ramah-ramah.

Urutan kebutuhan yang paling rendah kebutuhan responden B adalah bantuan

biaya rumah sakit apabila anggota ada yang sakit.hal ini disebabkan responden telah

memiliki tabungan untuk hal ini sehingga ini tidak menjadi beban bagi responden.

6.2.2 Proses Evaluasi Kepuasan Anggota Koperasi

Kepuasan dan ketidakpuasan anggota merupakan perasaan senang atau

kecewa dari seseorang, tingkat kepuasan ini ditunjukkan oleh urutan tiap variabelnya.

Seperti yang telah dijelaskan di metode penelitian, perbedaan tingkat kepuasan

responden dilihat dari angka yang telah diberi rata-rata. Makin tinggi angka yang

ditunjukkan akan menunjukkan semakin tinggi urutan tingkat kepuasan yang

didapatkan oleh responden tersebut.

6.2.2.1 Identifikasi Tingkat Kepuasan Akan Pelayanan Dimensi Tangible

Pada Tabel 16, menunjukkan responden A dan responden B memiliki urutan

kepuasan yang sama pada tiap atribut dimensi tangible. Walaupun sebelumnya tingkat

kebutuhan akan dimensi tangible berbeda, tetapi setelah menjadi anggota koperasi

mendapatkan kepuasan yang sama akan pelayanan dimensi tangible.

Responden A dan responden B merasa puas akan kerapihan dan penggunaan

pakaian seragam pengurus, karena pada KUD Mandiri Cipanas telah menerapkan

penggunaan pakaian seragam dan berpenampilan rapi oleh pengurus saat melakukan

Page 63: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

50

pelayanan kepada anggota koperasi. Untuk atribut kebersihan ruangan responden juga

merasa puas karena KUD Mandiri Cipanas telah melakukan kebersihan ruangan

setiap pagi sehingga kebersihan ruangan selalu terjaga.

Atribut teknologi penunjang kegiatan koperasi responden A dan responden B

sudah merasa puas karena koperasi telah memiliki sarana usaha yang lengkap seperti

dua unit colling unit, laboratorium susu dan seperangkat peralatannya. Atribut

perlengkapan fasilitas koperasi responden juga sudah merasa puas karena KUD

Mandiri Cipanas memiliki truk pengangkut susu dan pakan, dua unit sepeda motor

untuk operasional petugas inseminasi buatan (IB) dan kesehatan hewan.

Atribut ketersediaan media informasi koperasi seperti koran, majalah

responden A merasa puas tetapi responden B merasa tidak puas akan atribut tersebut.

Pada KUD Mandiri Cipanas terdapat majalah dan koran koperasi tetapi majalah dan

koran tersebut tidak ada yang terbaru sehingga responden yang ingin mengetahui

bagaimana perkembangan koperasi di indonesia selalu ketinggalan informasi.

Responden A sudah merasa puas akan atribut tersebut karena rata-rata

pendidikannya adalah SD dan SMP sehingga minat baca dan belajar sangat rendah.

Responden B merasa tidak puas akan atribut tersebut karena rata-rata pendidikan SMP

dan SMA dan mereka sadar akan pentingnya berdiri koperasi sehingga selalu ingin

tahu bagaimana perkembangan koperasi saat ini. Menurut dari beberapa responden

setiap mau membaca majalah tidak ada yang terbaru, KUD Mandiri Cipanas hanya

terdapat majalah terbitan empat bulan yang lalu dan ada sampai terbitan satu tahun

yang lalu. Anggota koperasi tidak mengetahui perkembangan koperasi dan penyebab

harga susu menurun, ini akan memicu keluhan anggota kepada pengurus KUD

Mandiri Cipanas karena anggota tidak mengetahui apa penyebab terjadinya

penurunan harga susu.

Hasil analisis rata-rata dikuatkan dengan analisis statistik untuk melihat

perbedaan yang signifikan pada pelayanan dimensi tangible. Hasil analisis

menunjukkan responden A nilai z output lebih kecil dari statistik Tabel (|-

1,642|<|-1,645|) sehingga terima Ho, artinya responden A tidak terdapat perbedaan

yang signifikan akan pelayanan dimensi tangible antara sebelum dan sesudah masuk

menjadi anggota koperasi koperasi. Hal ini berarti bahwa pelayanan yang diberikan

KUD Mandiri Cipanas kepada responden A sudah sesuai dengan kebutuhannya.

Page 64: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

51

Hasil analisis statistik responden B menunjukkan nilai z output lebih besar dari

statistik Tabel (|-1,843|>|-1,645|) sehingga tolak Ho, artinya responden B terdapat

perbedaan yang signifikan akan pelayanan dimensi tangible antara sebelum dan

sesudah masuk menjadi anggota koperasi. Hal ini berarti bahwa pelayanan yang

diberikan KUD Mandiri Cipanas kepada responden B belum sesuai dengan

kebutuhannya.

Tabel 16. Identifikasi Tingkat Kepuasan Pelayanan Dimensi Tangible Sebelum dan Sesudah Menjadi Anggota KUD Mandiri Cipanas

Sebelum Sesudah No Dimensi Tangible

A B A B

1 Kerapihan dan pakaian seragam pengurus

3,75 3,16 3,70 3,50

2 Kebersihan ruang koperasi 3,33 2,83 3,38 3,17

3 Teknologi penunjang kegiatan koperasi seperti Colling Unit

2,58 2,66 2,58 3,33

4 Perlengkapan fasilitas koperasi seperti truk pengangkut susu dan pakan

3,20 2,50 3,25 3,00

5 Ketersediaan media informasi koperasi (koran, majalah)

2,04 3,66 2,08 2,21

Berdasarkan Tabel 16, dapat diketahui bahwa atribut yang belum memuaskan

bagi anggota koperasi yang memiliki ternak diatas 10 ekor adalah ketersediaan media

informasi mengenai koperasi. Hal ini perlu diperhatikan oleh pengurus koperasi.

Karena media informasi ini sangat penting untuk dapat menambah pengetahuan

anggota mengenai koperasi dan informasi perkembangan harga susu di Indonesia,

sehingga dapat meminimalkan keluhan anggota koperasi dan menyadarkan anggota

akan penting berdirinya sebuah koperasi.

6.2.2.2. Identifikasi Tingkat Kepuasan akan Pelayanan Dimensi Relebility

Pada Tabel 17 menunjukkan responden A dan responden B atribut bantuan

modal tidak puas akan pelayanan dimensi releability. Hal ini disebabkan jumlah

pinjaman yang dibutuhkan tidak sesuai dengan yang diberikan KUD Mandiri Cipanas,

karena pengurus KUD Mandiri Cipanas membatasi jumlah pinjaman anggota,

Page 65: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

52

pemberian pinjaman tergantung dari skala usaha yang dijalankan anggota.

Pembatasan jumlah pinjaman disebabkan terbatasnya dana yang dimiliki oleh

koperasi.

Modal yang dimiliki koperasi diperoleh dari anggota dan donasi, jumlah

modal yang dimiliki pada umumnya digunakan untuk menutupi biaya operasional,

sehingga modal untuk pinjaman anggota menjadi terbatas. KUD Mandiri Cipanas

pernah ditawarkan oleh pihak bank untuk diberikan pinjaman, namun pihak koperasi

menolak dengan pertimbangan bunga yang diberikan pihak bank terlalu tinggi.

Menurut pengurus koperasi, saat ini koperasi sangat berharap adanya bantuan modal

dari pemerintah.

Dilihat dari nilai rata-rata bahwa responden A (1,83) tingkat kepuasannya

lebih rendah dibandingkan dengan responden B (2,00). Hal ini disebabkan jumlah

pinjaman yang diberikan koperasi lebih besar diberikan kepada responden B. Menurut

pengurus koperasi penerapan pemberian pinjaman yang adil bagi responden A dengan

responden B telah pernah diterapkan, tetapi kebanyakan responden A tidak

menggunakan pinjaman modal untuk keperluan usahanya melainkan untuk

kepentingan di luar usaha beternak sapi perah, misalnya uang pinjaman digunakan

untuk membayar cicilan motor. Dengan terbatasnya pinjaman modal dari KUD

Mandiri Cipanas, maka pihak tengkulak memanfaatkan hal tersebut. Tengkulak

memberikan berapa pun pinjaman yang didinginkan oleh anggota, tetapi dengan

syarat anggota harus menjual susu kepada tengkulak.

Saat ini keadaan peternak mengalami kesulitan, disebabkan terjadinya

penurunan harga susu di tingkat Industri Peternakan Susu (IPS). Pihak IPS selalu

menyatakan kualitas susu dari peternak rendah, sehingga pihak IPS membeli susu

peternak dibawah harga standar. Pendapatan peternak saat ini tidak mencukupi

kebutuhan kehidupan sehari-hari sehingga banyak peternak mencari pekerjaan lain.

Peternak selalu berharap untuk mendapatkan bantuan modal dari pemerintah.

Tabel 17. Identifikasi Tingkat Kepuasan Akan Pelayanan Dimensi Releability Sebelum dan Sesudah Menjadi Anggota KUD Mandiri Cipanas

Sebelum Sesudah No Dimensi Releability A B A B

A. Ketersediaan input di koperasi seperti pakan ternak

3,38 3,41 4,08 3,51

Page 66: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

53

B. Pinjaman modal 4,29 4,16 1,83 2,00 C. Penyuluhan teknis 2,29 2,17 2,88 2,50

D. Pembagian SHU tepat waktu

3,33 2,58 3,67 4,00

E. Keteraturan jadwal kerja koperasi

1,66 2,00 2,58 2,30

Berdasarkan Tabel 17, diketahui bahwa pelayanan akan ketersediaan input di

KUD Mandiri Cipanas responden A dan responden B sudah merasa puas, karena

koperasi selalu mempersiapkan persediaan pakan di gudang. Jadi pada saat responden

membutuhkan input, pengurus KUD Mandiri Cipanas mengantarkan input ke

anggotanya sehingga anggota tidak pernah mengalami kekurangan input dalam

melakukan beternak sapi perah.

Pelayanan akan penyuluhan teknis responden A dan responden B sudah

merasa puas karena peternak sudah memiliki pengalaman yang banyak tentang

beternak sapi perah. Pihak koperasi juga selalu mengarahkan para peternak bagaimana

cara melakukan pemerahan dan sterelisasi agar mutu susu tidak menjadi rusak. Pada

atiribut pembagian SHU tepat waktu responden A dan responden B sudah merasa

puas. Hal ini disebabkan koperasi melakukan pembagian SHU setiap tahunnya.

Hasil analisis rata-rata dikuatkan dengan analisis statistik untuk melihat

perbedaan yang signifikan pada pelayanan dimensi realibility. Hasil analisis statistik

responden A dan responden B menunjukkan nilai z output lebih besar dari statistik

Tabel (|-1,841|>|-1,645|) sehingga tolak Ho. Artinya responden A dan responden B

terdapat perbedaan yang signifikan akan pelayanan dimensi realibility antara sebelum

dan sesudah masuk menjadi anggota koperasi. Hal ini berarti bahwa pelayanan yang

diberikan KUD Mandiri Cipanas dilihat dari dimensi realibility kepada responden A

dan responden B belum sesuai dengan kebutuhannya.

Berdasarkan Tabel 17, dapat diketahui bahwa atribut yang belum memuaskan

bagi anggota koperasi Adalah pinjaman modal. Hal ini perlu diperhatikan oleh

koperasi agar anggota koperasi dapat meningkatkan skala usaha. Apabila koperasi

tidak mau meminjam ke pihak bank, koperasi harus mencari solusi untuk dapat

memperoleh modal untuk dipinjamkan kepada anggota.

6.2.2.3. Identifikasi Tingkat Kepuasan Akan Pelayanan Dimensi Responsiveness

Tabel 18 pada dasarnya responden A maupun responden B secara keseluruhan

urutan kepuasan akan pelayanan dimensi responsiveness yang didapatkan setelah

Page 67: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

54

menjadi anggota koperasi sama. Tetapi dilihat dari masing-masing variabel akan

dimensi responsiveness, sebelum dan sesudah menjadi anggota koperasi memiliki

perbedaan yang nyata. Pada masing-masing variabel akan dimensi responsiveness

responden A dan responden B tidak puas dengan atribut pembayaran penjualan susu

yang cepat.

Tidak puasnya responden akan pelayanan pembayaran susu yang cepat

disebabkan KUD Mandiri Cipanas membayar susu dari peternak dilakukan satu kali

sebulan. Beternak sapi perah merupakan hasil pendapatan utama dari peternak,

Sehingga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari peternak melakukan pinjaman ke

tengkulak. Akibat dari peminjaman ini, anggota menjual sebagian susu kepada

tengkulak tanpa sepengetahuan dari KUD Mandiri Cipanas. Hal ini sangat merugikan

bagi koperasi, jika ini dibiarkan secara terus-menerus akan mengakibatkan KUD

Mandiri Cipanas mengalami kebangkrutan. Peternak mengharapkan pembayaran susu

dilakukan paling lama sekali seminggu.

Dilihat dari Tabel 18, bahwa responden B (2,33) dengan responden A (3,29)

terdapat perbedaan tingkat kepuasan anggota koperasi akan pelayanan pembayaran

susu yang cepat. Hal ini disebabkan responden B membutuhkan modal yang banyak

dalam menjalankan usahanya. Atribut persyaratan yang mudah untuk mendapatkan

input dan modal responden A dan responden B sudah merasa puas akan pelayanan

tersebut. Hal ini diduga KUD Mandiri Cipanas selalu menyediakan pakan dan obat-

obatan di gudang koperasi. Jadi pada saat anggota membutuhkan input KUD Mandiri

Cipanas langsung mengantar input tersebut kepada anggota. Untuk persyaratan modal,

anggota mudah untuk memperolehnya dan waktu pencarian tidak membutuhkan

waktu yang lama.

Page 68: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

55

Tabel 18. Identifikasi Tingkat Kepuasan akan Pelayanan Dimensi Responsiveness Sebelum dan Sesudah Menjadi Anggota KUD Mandiri Cipanas

Sebelum Sesudah No Dimensi Responsiveness A B A B

A. Persyaratan yang mudah untuk mendapatkan input dan modal

3,54 3,30 4,16 3,50

B. Pembayaran penjualan susu yang cepat

4,16 4,50 3,29 2,33

C. Sanksi bagi anggota yang tidak mematuhi aturan

1,45 2,00 1,58 2,00

D. Pemberian informasi yang jelas

2,62 2,16 2,71 3,34

E. Respon aktif terhadap keluhan anggota

3,16 3,16 3,17 4,50

Atribut sanksi bagi anggota yang tidak mematuhi aturan responden sudah

merasa puas. Karena pada anggota KUD Mandiri Cipanas memiliki komitmen

bersama dan koperasi menerapkan bebas untuk masuk dan keluar menjadi anggota

koperasi tanpa ada ikatan. Jadi, tujuan utama bergabung ke koperasi agar

kesejahteraan anggota meningkat dan untuk mempermudah dalam menjalankan usaha

beternak sapi perah. Atribut respon aktif terhadap keluhan anggota responden sudah

merasa puas karena setiap responden mengeluh karena terdapatnya masalah pengurus

koperasi cepat menanggapi keluhan anggota.

Hasil analisis statistik responden A menunjukkan nilai z output lebih besar

dari statistik Tabel (|-1,841|>|1,645|), dan responden B menunjukkan nilai z output

lebih besar dari statistik Tabel (-1,648>-1,645) sehingga tolak Ho, yang artinya

responden A dan responden B terdapat perbedaan yang signifikan akan pelayanan

dimensi responsiveness antara sebelum dan sesudah masuk menjadi anggota koperasi.

Hal ini berarti bahwa pelayanan yang diberikan KUD Mandiri Cipanas dilihat dari

dimensi responsiveness kepada responden A dan responden B belum sesuai dengan

kebutuhannya.

Berdasarkan Tabel 18, dapat diketahui bahwa atribut yang belum memuaskan

bagi anggota koperasi adalah pembayaran penjualan susu yang cepat. Hal ini perlu

diperhatikan oleh koperasi agar anggota koperasi dapat memenuhi kebutuhan

kehidupannya sehari-hari tanpa meminjam dari tengkulak. Apabila koperasi tidak

mempertimbangkan hal tersebut diduga anggota koperasi akan menjual susunya ke

tengkulak, karena pihak tengkulak langsung membayar susu kepada anggota.

Page 69: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

56

6.2.2.4. Identifikasi Tingkat Kepuasan Akan Pelayanan Dimensi assurance

Pada Tabel 19 menunjukkan urutan kepuasan yang sama pada responden A

dan responden B akan pelayanan kejujuran pengurus koperasi, pembagian SHU yang

adil dan keterampilan dan pengetahuan dari pengurus. Atribut kejujuran pengurus

koperasi sudah baik dan dapat memenuhi tingkat kebutuhan dari anggota. Selama ini

anggota menilai belum menemui kecurangan yang dilakukan oleh pengurus koperasi

yang terpilih saat ini.

Anggota puas atas kinerja pengurus koperasi yang selalu membagi SHU

secara adil yang dibagikan setiap tahun dengan jumlah yang tepat sesuai peran

anggota terhadap koperasi tanpa mendiskriminasi anggota. Untuk atribut keterampilan

dan pengetahuan pengurus responden sudah merasa puas karena setiap ada

permasalahan yang dihadapi dalam usaha beternak sapi perah, koperasi secara cepat

mencari solusi dan menanggulangi permasalahan tersebut.

Hasil analisis menunjukkan responden A nilai z output lebih kecil dari statistik

Tabel (|-1,342|<|-1,645|), dan responden B nilai Z output lebih kecil dari statistik

Tabel (|-1,00|<|1,645|) sehingga terima Ho, Artinya responden A dan responden B

tidak terdapat perbedaan yang signifikan akan pelayanan dimensi assurance antara

sebelum dan sesudah masuk menjadi anggota koperasi. Hal ini berarti bahwa

pelayanan yang diberikan KUD Mandiri Cipanas dilihat dari dimensi assurance

kepada responden A dan responden B sudah sesuai dengan kebutuhannya

Berdasarkan Tabel 19, dapat diketahui bahwa keseluruhan atribut sudah dapat

memuaskan bagi anggota koperasi. pelayanan akan dimensi assurance ini dapat

dipertahankan atau ditingkatkan oleh koperasi sehingga anggota dapat bertahan

menjadi anggota koperasi.

Tabel 19. Identifikasi Tingkat Kepuasan Akan Pelayanan Dimensi assurance Sebelum dan Sesudah Menjadi Anggota KUD Mandiri Cipanas

No Dimensi Assurance Sebelum Sesudah A B A B

A. Kejujuran pengurus koperasi 1,46 1,50 1,54 1,50 B. Pembagian SHU yang adil 2,33 1,83 2,33 2,00

Page 70: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

57

C. Keterampilan dan pengetahuan pengurus/karyawan

2,13 2,50 2,17 2,50

6.2.2.5 Identifikasi Kepuasan Anggota Akan Pelayanan Dimensi Emphaty

Pada Tabel 20 menunjukkan urutan kepuasan akan pelayanan dimensi

emphaty untuk responden A dan responden B mendapatkan kepuasan yang sama

secara berturut-turut yaitu kesabaran pengurus dalam menghadapi protes anggota dan

keramahan pengurus dalam melayani anggota. sedangkan untuk atribut pelayanan

konsultasi teknis dan bantuan biaya rumah sakit apabila anggota ada yang sakit

terdapat perbedaan tingkat kepuasan antara responden A dan responden B.

Perbedaan tingkat kepuasan dikarenakan responden B mempunyai ternak yang

lebih banyak, sehingga responden lebih mengutamakan konsultasi teknis. Responden

puas akan pelayanan konsultasi teknis disebabkan KUD Mandiri Cipanas selalu

memberikan pengarahan kepada anggota yang mengalami suatu masalah atau

kesulitan dalam melakukan usahanya. Dimana pada saat anggota melakukan

konsultasi kepada koperasi, pengurus langsung menangani hal tersebut, sehingga

masalah ini tidak lama dibiarkan.

Responden A lebih puas akan pelayanan bantuan biaya rumah sakit apabila

anggota ada yang sakit. Hal ini disebabkan setiap ada anggota koperasi yang sakit dan

tidak mampu membayar biaya rumah sakit, pihak koperasi dan anggota lainnya

memberikan bantuan dana, sehingga anggota yang sakit tidak sulit untuk membayar

biaya rumah sakit.

Hasil analisis menunjukkan responden A nilai z output lebih kecil dari statistik

Tabel (|-1,633|<|-1,645|) dan responden B nilai z output lebih kecil dari statistik Tabel

(|-1,342|<|-1,645|) sehingga terima Ho. Artinya responden A dan responden B tidak

terdapat perbedaan yang signifikan akan pelayanan pada dimensi emphaty antara

sebelum dan sesudah masuk menjadi anggota koperasi. Hal ini berarti bahwa

pelayanan yang diberikan KUD Mandiri Cipanas dilihat dari dimensi emphaty kepada

responden A dan responden B sudah sesuai dengan kebutuhannya.

Berdasarkan Tabel 19, dapat diketahui bahwa keseluruhan atribut sudah dapat

memuaskan bagi anggota koperasi yang memiliki ternak. pelayanan akan dimensi

emphaty ini dapat dipertahankan atau ditingkatkan oleh koperasi sehingga anggota

dapat bertahan menjadi anggota koperasi.

Page 71: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

58

Tabel 20. Identifikasi Tingkat Kepuasan Akan Pelayanan Dimensi Emphaty Sebelum dan Sesudah Menjadi Anggota KUD Mandiri Cipanas

Sebelum Sesudah No

Dimensi Emphaty A B A B

A. Konsultasi teknis 2,40 3,33 2,42 3,50

B. Kesabaran pengurus dalam menghadapi protes anggota

2,08 2,50 2,21 2,50

C. Keramahan pengurus dalam melayani anggota

2,25 2,50 2,29 2,50

D Bantuan biaya rumah sakit apabila anggota ada yang sakit

3,00 1,67 3,13 1,83

6.3. Implikasi dari Penelitian

Berkembang dan tidaknya koperasi sangat bergantung terhadap partisipasi

anggota. Tingkat partisipasi yang tinggi menunjukkan tingkat loyalitas anggota yang

tinggi terhadap koperasi. Kedua hal tersebut sangat dipengaruhi oleh tingkat

pelayanan yang diterima anggota dari koperasi. Berdasarkan tinjauan diatas, maka

keefektifan pelayanan koperasi memegang peran yang penting untuk menjadi

keberlangsungan hidup suatu koperasi. hal tersebut juga terjadi pada KUD Mandiri

Cipanas.

Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas dibentuk untuk meningkatkan

pendapatan dan memberikan kemudahan dalam usaha beternak sapi perah bagi

anggotanya, dalam mencapai usaha tersebut maka KUD memberikan pelayanan

semaksimal mungkin kepada peternak, sehingga akan meningkatkan kesejahteraan

peternak.

Dalam pemberian pelayanan KUD Mandiri Cipanas kepada anggotanya

terdapat beberapa atribut yang belum dapat memuaskan kebutuhan anggota. Pada

anggota koperasi A tidak puas akan pelayanan pinjaman modal dan pembayaran

penjualan susu yang cepat, sedangkan responden B tidak puas akan pelayanan

ketersedian media informasi, bantuan modal, pembayaran penjualan susu yang cepat.

Untuk atribut ketersediaan media informasi koperasi, anggota koperasi B tidak

puas akan pelayanan tersebut. Padahal dengan adanya media informasi ini dapat

meningkatkan pemahaman dan pengetahuan anggota terhadap permasalahan-

permasalahan yang dihadapi koperasi. Maka dengan itu anggota akan sadar

permasalahan yang dihadapi oleh koperasi sehingga anggota tidak selalu mengeluh

Page 72: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

59

dan dapat mencari solusi bersama dengan pengurus koperasi. Jadi alangkah lebih

baiknya jika koperasi menyediakan media informasi mengenai koperasi yang terbaru.

Atribut pelayanan pinjaman modal anggota koperasi A dan anggota koperasi B

tidak puas akan pelayanan tersebut. Modal merupakan yang diharapkan oleh peternak

untuk mengembangkan usahanya, ketidakpuasan akan pelayanan ini disebabkan

keuangan koperasi sangat terbatas sehingga bantuan modal yang diberikan kepada

anggota menjadi terbatas. Ketergantungan peternak pada bantuan modal dikarenakan

pendapatan peternak yang dihasilkan peternak hanya cukup untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari, untuk membeli satu ekor sapi perah peternak B harus

menabung minimal satu tahun. Pada saat ini pemerintah telah mengurangi subsidi

atau bantuan modal kepada koperasi, ini menjadi masalah besar bagi Koperasi Unit

Desa Mandiri Cipanas, karena modal terbesar yang di peroleh berasal dari bantuan

pemerintah. Jadi untuk mempertahankan KUD Mandiri Cipanas pengurus dan

anggota harus bekerjasama untuk mencari solusi permasalahan ini.

Atribut pelayanan pembayaran penjualan susu yang cepat anggota koperasi A

dan anggota koperasi B tidak puas akan pelayanan tersebut. Untuk memenuhi

kebutuhan keluarga peternak berasal dari pendapatan beternak sapi perah. Koperasi

menerapkan pembayaran susu dilakukan satu kali sebulan, jadi dengan lamanya

pembayaran susu dapat mengakibatkan peternak tidak dapat memenuhi kebutuhan

keluarganya walaupun koperasi telah menerapkan kebijakan 25 persen susu dapat

dijual ke non koperasi. Maka dengan itu peternak akan menjual susu ke non koperasi

lebih dari 25 persen susu yang dihasilkan agar kebutuhan sehari-hari keluarganya

dapat terpenuhi. Hal ini menjadi masalah bagi koperasi apabila tidak diperhatikan,

diduga secara lambat laun peternak akan menjual semua susu yang dihasilkan ke non

koperasi. KUD Mandiri Cipanas harus merubah pola pembayaran susu kepada

peternak, pembayaran bisa dilakukan satu kali seminggu.

Meninjau hal-hal yang ditelah disebutkan diatas, peran pengurus koperasi

sangat diperlukan untuk meningkatkan pelayanan dan pembinaan kepada anggota

koperasi agar anggota lebih sadar sehingga anggota mau meningkatkan partisipasinya

kepada koperasi. Berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat tiga atribut pelayanan yang

tidak memuaskan anggota yaitu ketersediaan media informasi, bantuan modal,

pembayaran susu yang cepat. Pengurus koperasi sebaiknya melakukan pembinaan,

pengarahan dan diskusi kepada anggota koperasi baik pada saat harga susu tinggi,

Page 73: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

60

stabil dan rendah agar dapat bertukar pikiran sehingga dapat memecahkan masalah

yang dihadapi oleh koperasi serta menerapkan prinsip-prinsip dan nilai-nilai koperasi

pada KUD Mandiri Cipanas.

Page 74: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang dilakukan dalam penelitian, kesimpulan yang

diperoleh adalah:

1. Berdasarkan pengelompokkan responden yang memiliki ternak 2-5 ekor (kategori

A) dan responden yang memiliki ternak 11-14 ekor (Kategori B), dalam tahapan

pengambilan keputusan menjadi anggota Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas

menunjukkan adanya perbedaan yang nyata. Perbedaan kebutuhan ini terdapat

pada pelayanan dimensi tangible yaitu responden A tingkat kebutuhan yang

paling tinggi adalah kerapihaan pengurus, sedangkan responden B tingkat

kebutuhan yang paling tinggi adalah ketersediaan media informasi koperasi.

Pelayanan dimensi Assurance yang responden A tingkat kebutuhan yang paling

tinggi adalah pembagian SHU yang adil, sedangkan responden B tingkat

kebutuhan yang paling tinggi adalah keterampilan dan pengetahuan pengurus

koperasi. Pelayanan akan dimensi emphaty responden A tingkat kebutuhan yang

paling tinggi adalah bantuan biaya rumah sakit apabila anggota ada yang sakit,

dan responden B tingkat kebutuhan yang paling tinggi adalah konsultasi teknis.

2. Berdasarkan proses tahapan kepuasan anggota koperasi terhadap pelayanan

koperasi dilihat dari lima dimensi pelayanan bahwa pada dimensi tangible,

responden A sudah merasa puas akan pelayanan koperasi, sedangkan responden

B tidak puas akan ketersediaan media informasi koperasi. Pada dimensi

releability responden A dan responden B tidak puas akan pelayanan bantuan

modal dari koperasi. Pelayanan dimensi responsiveness responden A dan

responden B tidak puas akan pelayanan pembayaran penjualan susu yang cepat

oleh pihak koperasi kepada anggotanya.

7.2. Saran

1. Hasil analisis menunjukkan adanya perbedaan yang nyata antara responden A

dengan responden B. perbedaan tersebut terdapat pada atribut dimensi tangible,

assurance, emphaty. Sehingga disarankan koperasi perlu memperhatikan tiap-tiap

kebutuhan anggota akan pelayanan koperasi.

2. Pada pengukuran tingkat kepuasan responden yang A tidak puas akan pelayanan

dimensi tangible yaitu ketersediaan media informasi koperasi, disarankan

koperasi menyediakan media informasi yang terbaru mengenai koperasi.

Page 75: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

63

Alangkah lebih baik lagi jika media informasi koperasi seperti majalah diberikan

kepada anggota koperasi secara rutin. Pada dimensi releability dan dimensi

assurance anggota tidak puas akan pelayanan bantuan modal dan pembayaran

penjualan susu yang cepat. Ini perlu diperhatikan oleh koperasi sebab, apabila ini

tidak diatasi maka akan menyebabkan anggota tidak berpartisipasi aktif di

koperasi, sehingga anggota akan keluar dari koperasi. Jadi disarankan KUD

Mandiri Cipanas menerapkan prisip-prinsip dan nilai-nilai koperasi.

3. Untuk penelitian selanjutnya mengenai kepuasan anggota terhadap kualitas

pelayanan koperasi persusuan, sebaiknya menggunakan skala likert karena

metode yang digunakan pada penelitian ini belum didukung teori yang kuat dan

isi kuisoner lebih dikaitkan dengan pelayanan yang terkait dengan beternak sapi.

Page 76: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

64

DAFTAR PUSTAKA

Arifin. 2000. Koperasi Mewujudkan Kebersamaan Dan Kesejahteraan: Menjawab Tantangan Global Dan Regionalisme Baru. http://www.ekonomirakyat.org/journal. [20 February 2009].

Bay S. 2009. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap Kualitas Pelayanan KUD Sialang Makmur Kabupaten Pelalawan Propinsi Riau [Skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian . Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Firman. 2007. Analisis Kinerja Usaha Ternak Sapi Perah Rakyat Pada Tiga Kondisi Usaha Koperasi/KUD Susu di Kabupaten Bandung. Di dalam Bahan Seminar Kinerja Usaha Peternakan Sapi Perah di Jawa Barat 4 Januari 2006. Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian. Bandung.

Hendrojogi. 1998. Azas-azas, Teori dan Praktek Koperasi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Jasfar. 2005. Service Quality. Manajemen Usahawan-Lembaga Management FE.UI. Jakarta.

Julita. 2001. Menuju Kepuasan Pelanggan Melalui Penciptaan Kualitas Pelayanan Koperasi. http://www.manbisnis.tripod.com/ jurnal. [14 April 2009].

Kartasasmita G. 2007. Mewujudkan Demokrasi Ekonomi Dengan Koperasi. Disampaikan Pada Diskusi Nasional ICMI Bappenas Jakarta 27 Desember 2007. http://www.Ginandjar.Com [8 Maret 2009].

Kementrian Negara dan Koperasi. 2008. Perkembangan Kinerja Koperasi di Indonesia. http://www.Smecda.Com [15 April 2009].

Kementrian Koperasi dan UKM. 2009. Peringkat Jumlah Koperasi yang Berkualitas di Indonesia http://www.Smecda.Com [15 April 2009].

Munir. 1991. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Gramedia. Jakarta.

Nasution . 2008. Menjawab Kondisi Ekonomi Nasional. Penerbit PIP dan LPEK. Jakarta Selatan.

Palapa K. 2006. Evaluasi Kinerja Koperasi Puspa Anggrek di Kabupaten Tangerang. Skripsi. Bogor. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Pudjiastuti 1992. Partisipasi Anggota Sebagai Upaya Pencapaian Kemandirian Koperasi. http://www.educare.e-fkipunla.net/ jurnal. [14 Mei 2009]

Page 77: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

65

Rusandi E. 2004. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Anggota Koperasi Karyawan Omedata (K2O) di PT Omedata Elektronic Bandung. [tesis]. Bandung: Fakultas Ekonomi, Universitas Widyatama Bandung.

Saputra I, . 2007. Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Layanan Studi Kasus Bank Mandiri dan Bank BCA. Prosiding 21-22 Agustus 2007 Fakultas Ekonomi. Universitas Guna Darma. Depok.

Siagian. 1998. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta

Page 78: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

Lampiran 1.

KUISIONER PENELITIAN

Dengan Hormat, Saya yang bernama Leonardo Panjaitan, mahasiswa Program Sarjana Penyelenggaraan Khusus, Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor yang sedang melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap Kualitas Pelayanan Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas”. Kuisioner ini merupakan bagian dari skripsi yang akan saya selesaikan. Semua informasi dari hasil kuisioner ini bersifat rahasia dan hanya digunakan untuk kepentingan akademik. Tidak ada jawaban yang salah dalam menjawab kuisioner ini. Atas kerjasama Bapak/Ibu/Saudara/i saya ucapkan terima kasih.

Petunjuk : Isilah atau beri tanda silang (X) pada jawaban yang menurut anda paling sesuai

BAGIAN I

Identitas Responden Anggota Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas

Umur : …………………………………..

Jenis kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Perempuan

Status pernikahan : ( ) Sudah menikah ( ) Belum menikah

Pendidikan terakhir : ( ) SD ( )SMP ( ) SMA ( ) Diploma ( ) S1/S2/S3 Pekerjaan Lain : ( ) Pegawai Swasta ( ) Wiraswasta ( ) Pegawai Negeri ( ) Tidak Bekerja /Ibu Rumah Tangga Pendapatan per Bulan (Rp) : …………………………………

Jumlah Ternak yang Dimiliki : ………………………………....

Lama usaha Peternakan : …………………………………

BAGIAN II

Page 79: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

67

1. Pengenalan Kebutuhan

1.1 Dimensi Tangible (bukti Fisik) Mohon di isi dengan cara mengurutkan kebutuhan yang paling penting menurut anda sesuai dengan kebutuhan relatif satu sama lain (A-E), urutkan dengan memberikan angka (1-5)

No Dimensi Tangible Urutan Tingkat Kebutuhan Relatif (dalam angka )

A. Kerapihan dan pakaian seragam pengurus B. Kebersihan ruang koperasi

C. Teknologi penunjang kegiatan koperasi seperti colling unit

D. Perlengkapan fasilitas koperasi seperti truk pengangkut susu dan pakan

E. Ketersediaan media informasi koperasi (koran, majalah)

1.2 Dimensi Releability (Kehandalan memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya)

Mohon di isi dengan cara mengurutkan kebutuhan yang paling penting menurut anda sesuai dengan kebutuhan relatif satu sama lain (A-E), urutkan dengan memberikan angka (1-5)

No Dimensi Reability Urutan Tingkat Kebutuhan Relatif (dalam angka )

A. Ketersediaan input di koperasi seperti pakan ternak

B. Pinjaman modal C. Penyuluhan teknis D. Pembagian SHU tepat waktu E. Keteraturan jadwal kerja koperasi

1.3 Dimensi Responsiveness (ketanggapan memberikan pelayanan secara cepat dan tepat)

Mohon di isi dengan cara mengurutkan kebutuhan yang paling penting menurut anda sesuai dengan kebutuhan relatif satu sama lain (A-E), urutkan dengan memberikan angka (1-5)

No Dimensi Responsiveness Urutan Tingkat Kebutuhan Relatif (dalam angka )

A. Persyaratan yang mudah untuk mendapatkan input dan modal

B. Pembayaran penjualan susu yang cepat

C. Sangsi bagi anggota yang tidak mematuhi aturan

D. Pemberian informasi yang jelas E. Respon aktif terhadap keluhan anggota

1.4 Dimensi Assurance (Jaminan, kepastian dan keramahan pengurus untuk menumbuhkan rasa percaya kepada anggota)

Page 80: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

68

Mohon di isi dengan cara mengurutkan kebutuhan yang paling penting menurut anda sesuai dengan kebutuhan relatif satu sama lain (A-D), urutkan dengan memberikan angka (1-3)

No Dimensi Assurance Urutan Tingkat Kebutuhan Relatif (dalam angka )

A. Kejujuran pengurus koperasi B. Pembagian SHU yang adil

C. Keterampilan dan pengetahuan pengurus/karyawan

1.5 Dimensi Emphaty (perhatian bersifat pribadi kepada anggota) Mohon di isi dengan cara mengurutkan kebutuhan yang paling penting menurut anda sesuai dengan kebutuhan relatif satu sama lain (A-C), urutkan dengan memberikan angka (1-4)

No Dimensi Emphaty Urutan Tingkat Kebutuhan Relatif (dalam angka )

A. Konsultasi teknis

B. Kesabaran pengurus dalam menghadapi protes anggota

C. Keramahan pengurus dalam melayani anggota

D Bantuan biaya rumah sakit apabila anggota ada yang sakit

2. Evaluasi Pelayanan

2.1 Dimensi Tangible (bukti Fisik) Urutkan tingkat kepuasan yang anda dapatkan pada pelayanan koperasi relatif satu sama lainnya. Urutkan dengan memberikan angka (1-5)

No Dimensi Tangible Urutan Tingkat Kepuasan Relatif (dalam angka )

A. Kerapihan pengurus B. Kebersihan Ruang Koperasi

C. Teknologi Penunjang Kegiatan Koperasi seperti colling unit

D. Perlengkapan Fasilitas Koperasi seperti truk pengangkut susu dan pakan

E. Ketersediaan media informasi koperasi (koran, majalah koperasi)

2.2 Dimensi Releability (Kehandalan memberikan pelayanan sesuai dengan yang

dijanjikan secara akurat dan terpercaya) Urutkan tingkat kepuasan yang anda dapatkan pada pelayanan koperasi relatif satu sama lainnya. Urutkan dengan memberikan angka (1-5)

No Dimensi Releability Urutan Tingkat Kepuasan Relatif

Page 81: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

69

(dalam angka )

A. Ketersediaan input di koperasi seperti pakan ternak

B. Pinjaman modal C. Penyuluhan teknis D. Pembagian SHU tepat waktu E. Keteraturan jadwal kerja koperasi

2.3 Dimensi Responsiveness (ketanggapan memberikan pelayanan secara cepat dan tepat)

Urutkan tingkat kepuasan yang anda dapatkan pada pelayanan koperasi relatif satu sama lainnya. Urutkan dengan memberikan angka (1-5)

No Dimensi Responsiveness Urutan Tingkat Kepuasan Relatif (dalam angka )

A. Persyaratan yang mudah untuk mendapatkan input dan modal

B. Pembayaran penjualan susu yang cepat

C. Sangsi bagi anggota yang tidak mematuhi aturan

D. Pemberian informasi yang jelas

E. Respon aktif terhadap keluhan anggota

2.4 Dimensi Assurance (Jaminan, kepastian dan keramahan pengurus untuk

menumbuhkan rasa percaya kepada anggota) Urutkan tingkat kepuasan yang anda dapatkan pada pelayanan koperasi relatif satu sama lainnya. Urutkan dengan memberikan angka (1-3)

No Dimensi Assurance Urutan Tingkat Kepuasan Relatif (dalam angka )

A. Kejujuran pengurus koperasi B. Pembagian SHU yang adil

C. Keterampilan dan pengetahuan pengurus/karyawan

2.5 Dimensi Emphaty (perhatian bersifat pribadi kepada anggota) Urutkan tingkat kepuasan yang anda dapatkan pada pelayanan koperasi relatif satu sama lainnya. Urutkan dengan memberikan angka (1-4)

No Dimensi Emphaty Urutan Tingkat Kepuasan Relatif (dalam angka )

A. Konsultasi teknis B. Kesabaran pengurus dalam

Page 82: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

70

menghadapi protes anggota

C. Keramahan pengurus dalam melayani anggota

D Bantuan biaya rumah sakit apabila anggota ada yang sakit

TERIMAKASIH ATAS KESEDIAAN ANDA UNTUK MENGISI KUISIONER INI

Page 83: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

Lampiran 2 . Hasil Perhitungan Pengenalan Kebutuhan Responden Menurut pengelompokkan jumlah ternak 2-5 ekor (Kategori

A)

responden TANGIBLE RELEABILITY RESPONSIVENESS ASSURANCE EMPHATY A B C D E A B C D E A B C D E A B C A B C D 1 4 5 2 3 1 2 5 3 4 1 4 5 1 2 3 1 2 3 3 2 1 4 2 5 3 2 4 1 5 4 3 2 1 3 5 1 2 4 1 3 2 4 2 1 3 3 3 4 1 5 2 4 5 2 3 1 2 5 3 4 1 1 3 2 3 1 2 4 4 2 4 3 5 1 4 5 1 3 2 5 3 2 4 1 2 3 1 3 2 1 4 5 3 5 3 1 2 3 4 1 5 2 5 4 1 3 2 1 2 3 1 2 3 4 6 4 3 2 5 1 5 3 2 4 1 3 5 2 4 1 3 2 1 1 4 3 2 7 5 4 2 1 3 2 5 3 4 1 2 5 1 3 4 2 1 3 2 1 4 3 8 3 5 2 4 1 5 4 3 1 2 4 3 1 2 5 1 2 3 4 2 1 3 9 5 4 3 2 1 4 3 1 5 2 4 3 1 2 5 2 1 3 1 4 3 2 10 2 4 1 3 5 4 5 1 2 3 3 5 1 2 4 1 3 2 4 1 2 3 11 5 2 4 1 3 3 5 2 4 1 5 4 1 2 3 1 3 2 2 1 3 4 12 4 3 1 5 2 5 3 1 4 2 4 5 1 2 3 1 2 3 3 4 2 1 13 4 5 1 2 3 2 4 3 5 1 5 4 2 1 2 1 3 2 4 3 1 2 14 2 1 3 5 4 3 4 5 2 1 3 2 1 3 5 2 1 3 4 1 2 3 15 3 4 2 5 1 4 5 1 3 2 4 5 2 1 3 3 2 1 2 3 1 4 16 3 5 4 2 1 5 3 1 2 4 5 3 1 4 2 2 3 1 1 3 4 2 17 3 1 5 4 2 3 5 2 4 1 4 5 1 2 3 2 3 1 2 3 1 4 18 2 5 3 4 1 2 5 4 3 1 4 5 1 3 2 1 3 2 2 4 3 1 19 4 2 4 5 1 4 5 1 3 2 3 4 1 2 5 2 1 3 3 2 4 1 20 1 4 5 2 1 3 2 5 3 4 3 5 2 1 4 1 2 3 1 2 3 4 21 4 5 2 3 1 2 5 3 4 1 2 3 1 4 5 1 2 3 3 2 1 4 22 4 3 2 1 5 5 3 1 4 2 2 4 3 5 1 2 3 1 3 2 1 4 23 3 5 2 4 1 4 5 2 3 1 4 3 1 2 5 2 3 1 3 1 4 2 24 2 4 3 1 5 2 5 4 3 1 2 5 1 5 3 1 3 2 1 2 3 4 total 80 90 58 77 49 97 102 55 80 40 78 100 33 65 76 35 56 51 58 50 54 72 Rata-rata 3,33 3,75 2,41 3,21 2,04 4,04 4,25 2,23 3,33 1,67 3,54 4,16 1,45 2,62 3,16 1,46 2,33 2,13 2,42 2,08 2,25 3,00

Page 84: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

72

Lampiran 3. Hasil Perhitungan Tingkat kepuasan Responden Menurut pengelompokkan jumlah ternak 2-5 ekor (Kategori A)

Responden TANGIBLE RELEABILITY RESPONSIVENESS ASSURANCE EMPHATY A B C D E A B C D E A B C D E A B C A B C D 1 4 5 1 2 3 5 1 4 3 2 4 5 1 2 3 1 2 3 2 3 4 1 2 5 3 1 2 4 5 1 2 4 3 5 3 2 1 4 2 3 1 3 2 1 4 3 5 4 2 3 1 5 2 3 4 1 5 4 1 2 3 1 3 2 1 3 2 4 4 5 3 4 1 2 4 2 1 5 3 4 2 1 3 5 2 1 3 1 2 4 3 5 3 1 5 4 2 4 3 2 5 1 3 5 2 4 1 1 3 2 4 1 3 1 6 2 5 1 4 3 3 1 3 5 4 2 3 1 4 5 1 3 2 2 1 4 3 7 5 4 2 3 1 4 1 2 5 3 4 5 3 1 2 1 2 3 3 2 4 1 8 2 3 4 5 1 2 5 1 3 4 4 3 1 2 5 3 2 1 4 1 2 3 9 4 5 2 3 1 3 2 4 5 1 5 4 1 2 3 2 3 1 1 2 3 4 10 3 5 4 2 1 5 1 2 3 4 4 3 1 5 2 1 2 3 1 3 2 4 11 1 4 3 5 2 4 3 5 2 1 4 5 2 1 3 2 1 3 2 3 1 4 12 2 4 3 5 1 4 3 2 1 5 4 5 2 1 3 1 3 2 2 4 1 3 13 2 5 3 4 1 2 3 1 4 5 5 2 1 3 4 1 2 3 3 2 1 4 14 4 2 1 3 5 5 2 4 3 1 5 2 1 3 4 1 3 2 1 3 4 2 15 3 2 1 5 4 3 1 5 4 2 5 4 1 2 3 2 1 3 4 1 2 3 16 4 3 1 2 5 5 2 4 3 1 4 3 2 5 1 1 3 2 1 4 3 4 17 5 4 2 3 1 4 1 5 3 2 3 4 2 1 5 1 2 3 3 2 1 4 18 2 3 4 5 1 3 1 2 4 5 5 3 2 4 1 2 3 1 4 1 2 3 19 1 3 2 4 5 5 3 1 4 2 3 1 1 4 5 1 2 3 4 3 1 2 20 2 5 1 4 3 4 1 5 3 2 5 4 1 3 2 2 3 1 3 2 1 4 21 5 4 3 1 2 3 2 1 4 5 5 3 2 4 1 1 2 3 2 3 1 4 22 4 5 1 2 3 4 1 2 5 3 5 1 1 2 4 2 3 1 3 2 1 4 23 3 5 4 2 1 3 2 5 4 1 2 1 3 4 5 2 3 1 3 1 4 2 24 5 4 3 2 1 5 2 3 4 1 5 4 1 2 2 3 1 2 1 2 3 4 total 81 91 62 78 50 98 44 69 88 62 100 79 38 65 76 37 56 52 58 53 55 75 Rata-rata 3,38 3,79 2,58 3,25 2,08 4,08 1,83 2,88 3,67 2,58 4,16 3,29 1,58 2,71 3,17 1,54 2,33 2,17 2,42 2,21 2,29 3,13

Page 85: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

73

LAMPIRAN 4. Hasil Perhitungan Pengenalan Kebutuhan responden Menurut pengelompokkan jumlah ternak 11-14 ekor (Kategori B)

TANGIBLE RELEABILITY RESPONSIVENESS ASSURANCE EMPHATY Responden

A B C D E A B C D E A B C D E A B C A B C D 1 1 2 3 4 5 5 3 4 2 1 4 5 2 3 1 1 2 3 4 2 3 1 2 4 1 5 2 3 3 5 3 2 1 3 4 1 5 2 2 1 3 3 4 1 2 3 4 3 1 2 5 5 3 2 4 1 2 5 3 4 1 1 3 2 4 1 2 3 4 5 3 2 1 4 2 5 1 3 4 5 4 1 2 3 1 2 3 2 3 4 1 5 3 4 1 5 2 4 5 2 1 3 5 4 1 2 3 3 1 2 3 2 4 1 6 2 3 5 1 4 5 4 1 3 2 1 5 4 3 2 1 3 2 4 3 1 2 total 19 17 16 15 22 19 25 13 15 12 20 26 11 19 13 9 11 15 20 15 15 10 Rata-rata 3,16 2,83 2,66 2,5 3,66 3,16 4,16 2,17 2,58 2,00 3,33 4,50 2,00 3,16 2,16 1,5 1,83 2,5 3,33 2,5 2,5 1,67

LAMPIRAN 5. Hasil Perhitungan tingkat kepuasan responden Menurut pengelompokkan jumlah ternak 11-14 ekor (Kategori B)

responden TANGIBLE RELEABILITY RESPONSIVENESS ASSURANCE EMPHATY A B C D E A B C D E A B C D E A B C A B C D 1 3 4 2 5 1 4 1 3 5 2 5 2 1 4 3 1 2 3 4 3 2 1 2 2 1 5 4 3 5 3 1 4 2 2 3 4 1 5 1 2 3 4 3 2 1 3 5 4 3 1 2 3 2 4 5 1 5 1 2 3 4 2 1 3 3 1 4 2 4 4 3 5 2 1 3 1 5 4 2 1 2 3 5 4 1 3 2 3 2 1 4 5 3 5 4 1 2 4 2 1 3 5 2 3 1 4 5 3 2 1 4 2 1 3 6 2 4 1 5 3 2 4 1 3 2 4 2 1 3 5 1 2 3 3 4 2 1 total 19 21 20 18 12 21 12 15 24 14 21 14 12 20 27 9 12 15 21 15 15 11 Rata-rata 3,16 3,50 3,4 3 2,0 3,50 2,00 2,5 4 2,33 3,5 2,33 2 3,34 4,5 1,5 2 2,5 3,5 2,5 2,5 1,83

Page 86: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

Lampiran 6. Hasil Output Analisis Wilcoxon A. Dimensi tangible

1. 2-5 ekor ternak

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks Negative Ranks 0(a) .00 .00 Positive Ranks 4(b) 2.50 10.00 Ties 1(c)

SESUDAH - SEBELUM

Total 5

a SESUDAH < SEBELUM b SESUDAH > SEBELUM c SESUDAH = SEBELUM Test Statistics(b)

SESUDAH - SEBELUM

Z -1.642(a) Asymptotic Significance (2-tailed) .113

a Based on negative ranks b Wilcoxon Signed Ranks Test

2. 11-14 ekor

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks Negative Ranks 1(a) 5.00 5.00 Positive Ranks 4(b) 2.50 10.00 Ties 0(c)

SESUDAH - SEBELUM

Total 5

a SESUDAH < SEBELUM b SESUDAH > SEBELUM c SESUDAH = SEBELUM Test Statistics(b)

SESUDAH - SEBELUM

Z -1.843(a) Asymptotic Significance (2-tailed) .064

a Based on negative ranks b Wilcoxon Signed Ranks Test

Page 87: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

B. Dimensi Releability

1. 2-5 ekor

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks Negative Ranks 1(a) 5.00 5.00 Positive Ranks 4(b) 2.50 10.00 Ties 0(c)

SESUDAH - SEBELUM

Total 5

a SESUDAH < SEBELUM b SESUDAH > SEBELUM c SESUDAH = SEBELUM Test Statistics(b)

SESUDAH - SEBELUM

Z -1.841(a) Asymptotic Significance (2-tailed) .066

a Based on negative ranks b Wilcoxon Signed Ranks Test

2. 11-14 ekor Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks Negative Ranks 1(a) 5.00 5.00 Positive Ranks 4(b) 2.50 10.00 Ties 0(c)

SESUDAH - SEBELUM

Total 5

a SESUDAH < SEBELUM b SESUDAH > SEBELUM c SESUDAH = SEBELUM Test Statistics(b)

SESUDAH - SEBELUM

Z -1.841(a) Asymptotic Significance (2-tailed) .066

a Based on negative ranks b Wilcoxon Signed Ranks Test

Page 88: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

C. Dimensi Responsiveness

1. 2-5 ekor

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks Negative Ranks 1(a) 5.00 5.00 Positive Ranks 4(b) 2.50 10.00 Ties 0(c)

SESUDAH - SEBELUM

Total 5

a SESUDAH < SEBELUM b SESUDAH > SEBELUM c SESUDAH = SEBELUM Test Statistics(b)

SESUDAH - SEBELUM

Z -1.841(a) Asymptotic Significance (2-tailed) .066

a Based on negative ranks b Wilcoxon Signed Ranks Test

2. 11-14 ekor

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks Negative Ranks 1(a) 4.00 4.00 Positive Ranks 3(b) 2.00 6.00 Ties 1(c)

SESUDAH - SEBELUM

Total 5

a SESUDAH < SEBELUM b SESUDAH > SEBELUM c SESUDAH = SEBELUM Test Statistics(b)

SESUDAH - SEBELUM

Z -1.648(a) Asymptotic Significance (2-tailed) .095

a Based on negative ranks b Wilcoxon Signed Ranks Test

Page 89: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

D. Dimensi Assurance

1. 2-5 ekor Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks Negative Ranks 0(a) .00 .00 Positive Ranks 2(b) 1.50 3.00 Ties 1(c)

SESUDAH - SEBELUM

Total 3

a SESUDAH < SEBELUM b SESUDAH > SEBELUM c SESUDAH = SEBELUM Test Statistics(b)

SESUDAH – SEBELUM

Z -1.342(a) Asymptotic Significance (2-tailed) .180

a Based on negative ranks b Wilcoxon Signed Ranks Test

2. 11-14 ekor

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks Negative Ranks 0(a) .00 .00 Positive Ranks 1(b) 1.00 1.00 Ties 2(c)

SESUDAH - SEBELUM

Total 3

a SESUDAH < SEBELUM b SESUDAH > SEBELUM c SESUDAH = SEBELUM Test Statistics(b)

SESUDAH – SEBELUM

Z -1.000(a) Asymptotic Significance (2-tailed) .317

a Based on negative ranks b Wilcoxon Signed Ranks Test

Page 90: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP … · FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN . LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap

E. Dimensi Emphaty

1. 2-5 ekor

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks Negative Ranks 0(a) .00 .00 Positive Ranks 3(b) 2.00 6.00 Ties 1(c)

SESUDAH - SEBELUM

Total 4

a SESUDAH < SEBELUM b SESUDAH > SEBELUM c SESUDAH = SEBELUM Test Statistics(b)

SESUDAH - SEBELUM

Z -1.633(a) Asymptotic Significance (2-tailed) .102

a Based on negative ranks b Wilcoxon Signed Ranks Test

2. 11-14 ekor Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks Negative Ranks 0(a) .00 .00 Positive Ranks 2(b) 1.50 3.00 Ties 2(c)

SESUDAH - SEBELUM

Total 4

a SESUDAH < SEBELUM b SESUDAH > SEBELUM c SESUDAH = SEBELUM Test Statistics(b)

SESUDAH - SEBELUM

Z -1.342(a) Asymptotic Significance (2-tailed) .180

a Based on negative ranks b Wilcoxon Signed Ranks Test