tingkat kepuasan konsumeni

113
1 TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MAKANAN KHAS RIAU ( KASUS DI KOTA PEKANBARU, PROVINSI RIAU ) Oleh: ASGAMI PUTRI 064210023 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ISLAM RIAU PEKANBARU 2010

description

pertanian

Transcript of tingkat kepuasan konsumeni

  • 1TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MAKANAN KHAS RIAU

    ( KASUS DI KOTA PEKANBARU, PROVINSI RIAU )

    Oleh:

    ASGAMI PUTRI

    064210023

    SKRIPSI

    Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

    Gelar Sarjana Pertanian

    FAKULTAS PERTANIAN

    UNIVERSITAS ISLAM RIAU

    PEKANBARU

    2010

  • 2TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MAKANAN KHAS RIAU

    ( KASUS DI KOTA PEKANBARU, PROVINSI RIAU )

    SKRIPSI

    NAMA : ASGAMI PUTRI

    NPM : 064210023

    JURUSAN : AGRIBISNIS

    KARYA ILMIAH INI TELAH DIPERTAHANKAN DALAM UJIAN KOMPREHENSIF YANG DILAKSANAKAN PADA TANGGAL 02 OKTOBER 2010 DAN TELAH DISEMPURNAKAN SESUAI SARAN YANG TELAH DISEPAKATI.

    KARYA ILMIAH INI MERUPAKAN SYARAT PENYELESAIAN STUDI PADA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ISLAM RIAU

    MENYETUJUI

    DOSEN PEMBIMBING I DOSEN PEMBIMBING II

    Dr. Ir. MARLIATI, MSi Ir. U.P. ISMAIL, M.Agr

    DEKAN FAKULTAS PERTANIAN KETUA JURUSAN

    UNIVERSITAS ISLAM RIAU AGRIBISNIS

    Ir. ROSYADI, MSi Ir. H. TIBRANI,MSi

  • 3SKRIPSI INI TELAH DIUJI DANDIPERTAHANKAN DI DEPAN SIDANG PANITIA UJIAN SARJANA FAKULTAS

    PERTANIAN UNIVERSITAS ISLAM RIAU

    PEKANBARU

    PADA TANGGAL 02 OKTOBER 2010

    NO NAMA JABATAN TANDA TANGAN

    1 Dr. Ir. Marliati, M.Si Ketua

    2 Ir. UP. Ismail, M.Agr Sekretaris

    3 Ir. Asrol, M. Ec Anggota

    4 Ir. Hj. Septina Elida, M.Si Anggota

    5 Ir. Saipul Bahri, M.Ec Anggota

    6 Ir. Ernita, MP Saksi

    7 Ir. H. Agusnimar, M.Sc, Ph.D Saksi

    8 Jarot Setiaji, SPi, M.Sc Notulen

  • 4ABSTRAK

    Asgami Putri. 064210023. Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Makanan Khas Riau (Kasus di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau). Dibawah Bimbingan Dr. Ir. Marliati, MSi dan Ir. U.P. Ismail, M.Agr.

    Kegiatan agroindustri di Pekanbaru sangat pesat, salah satu kegiatan agroindustri yang ada adalah pembuatan makanan khas Riau. Jumlah toko yang menjual makanan khas Riau dari tahun 2003 toko yang menjual makanan khas Riau berjumlah 102 toko, dan pada tahun 2005 jumlah toko menjadi 132 toko. Jumlah toko yang disebutkan diatas adalah toko yang mempunyai izin dan juga yang tidak mempunyai izin (Desperindag, 2010)

    Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) menganalisis karakteristik konsumen, toko dan produk makanan khas Riau, 2) menganalisis kepuasan konsumen terhadap produk dan pelayanan di toko yang menjual makanan khas Riau, 3) strategi pemasaran makanan khas Riau.

    Lokasi dan sampel penelitian dipilih dengan metode purposive sampling. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang bersifat kualitatif dan kuantitatif.

    Karakteristik konsumen makanan khas Riau didominasi oleh konsumen dengan jenis kelamin perempuan, berusia 26-35 tahun, pendidikan SLTA, dan tingkat penghasilan perbulan Rp.2.500.000-Rp. 4.449.000, dengan jenis pekerjaan pegawai swasta. Karakteristik produk makanan khas Riau adalah jenis makanan yang dijual antara lain lempuk durian, bolu kemojo, iakn selais, keripik nanas, dll.

    Atribut yang menurut konsumen sangat memuaskan dari atribut produk adalah pencantuman label gizi pada kemasan, kebersihan produk yang dijual, produk bebas dari bahan yang berbahaya bagi kesehatan, aroma khas produk, kemasan menarik, kepraktisan kemasan, rasa produk. Atribut pelayanan yang menurut konsumen yang sangat memuaskan adalah sarana parker yang memadai, kemudahan menuju lokasi, sikap pramuniaga, pengetahuan pramuniaga terhadap produk yang dijual, kecepatan transaksi, kesigapan kasir atau pramuniaga dalam melayani, layout atau tata ruang, walkway atau gang dalam toko, penerangan atau pencahayaan didalam toko, pemilihan warna toko, suhu atau temperatur dalam ruangan, tanggapan atau respon terhadap keluhan konsumen, iklan dan promosi.

    Atribut yang menurut konsumen tidak memuaskan dari atribut produk adalah harga yang ditawarkan, produk memiliki tanggal kadaluarsa. Menurut konsumen tidak memuaskan dari atribut pelayanan adalah kebersihan diluar ruangan.

  • 5PERSEMBAHAN

    Alhamdulillah .

    Berkat RahmatMu . Ya Allah, engkau telah memberikan kesabaran dan ketabahan kepadaku, walaupun

    disetiap langkahku penuh dengan tantangan untuk menyelesaikan karyaku ini. Keberhasilan ku hari ini merupakan sebagian dari

    kehidupan yang sesungguhnya. Hari ini langkah ku telah terhenti sejenak, tetapi perjalanan masih panjang yang harus ku tempuh.

    Ya Allah Ridhoillah langkahku .

    Karya ini ku persembahkan buat Ayahanda dan Ibunda tercinta

    (AWALLUDIN dan NURASMI)Karena restu dan doa tulus mereka segala rintangan dan

    hambatan dapat ku lalui dengan sabar menjadi kekuatanku untuk menyelesaikan skripsi ini

    Untuk kakak dan adik-adikku tersayangLewat canda tawa dan kasih sayang yang kalian berikan

    menjadi semangatku untuk meraih cita-cita. Buat seluruh keluarga besarku yang tidak dapat ku sebutkan satu persatu, terimakasih atas bantuan dan motivasi yang telah banyak

    diberikan dengan tulus.

    Buat sahabat terbaikku Destrian Atika, SP, Neli Setiawati, Wan Feniati, Lina

    Sarianti, Selvia Sutriana, SP, Novi A Permatasari, Yeni Suryani, dan teman-teman angkatan 2006 yang tidak dapat disebutkan

    satu persatu serta semua mahasiswa Pertanian Universitas Islam Riau. Terimakasih atas semangat yang diberikan dan suka duka

    yang telah kita lalui bersama kujadikan kenangan terindah. Tidak ada langkah yang sia-sia , tidak ada usaha yang tidak

    membuahkan hasil, tidak ada doa yang tidak diterima. Maha besar FIRMANMU, Ya Allah

    Akhirnya hanya kepada NYA kita berserah diri dan meminta, semoga dalam perjalanan yang masih panjang ini aka

    nada masa depan yang cerah AMIN

  • 6ASGAMI PUTRI, SP

    RIWAYAT HIDUP

    Penulis adalah anak kedua dari lima bersaudara.

    Lahir di Pekanbaru 15 September 1987 dari

    pasangan Awalludin dan Nurasmi.

    Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar pada tahun 1999 di SD

    Islam As-Shofa. Dan pada tahun yang sama melanjutkan pendidikan ke SLTP

    Negeri 4 Pekanbaru dan selesai pada tahun 2002. Kemudian penulis melanjutkan

    pendidikan ke SMU Negeri 9 dan selesai pada tahun 2005. Pada tahun 2006

    penulis melanjutkan studi ke Universitas Islam Riau pada Fakultas Pertanian

    dengan jurusan Agribisnis.

    Penulis melakukan penelitian dengan judul TINGKAT KEPUAAN

    KONSUMEN TERHADAP PRODUK MAKANAN KHAS RIAU ( STUDI DI

    KOTA PEKANBARU, PROVINSI RIAU). Pada tanggal 02 Oktober 2010

    penulis melakukan ujian komprehensif dan dinyatakan lulus ujian sarjana di

    Fakultas Pertanian, Universitas Islam Riau

    ASGAMI PUTRI, SP

  • 7KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat,

    nikmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tulisan ini. Tulisan ini hasil dari

    penelitian (skripsi) dengan judul Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Produk

    Makanan Khas Riau (Kasus Di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau). Untuk memnuhi salah

    satu syarat memperoleh gelar sarjana pertanian.

    Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr. Ir

    Marliati, MSi sebagai pembimbing I dan kepada Bapak Ir.U.P. Ismail, M.Agr sebagai

    pembimbing II, yang telah meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan dan

    bimbingan dalam menyelesaikan usulan penelitian ini, juga kepada Bapak Dekan

    Fakultas Pertanian beserta Staf Tata Usaha. Penulis juga mengucapkan terimakasih

    kepada rekan-rekan seperjuangan yang telah banyak membantu dalam persiapan hingga

    selesainya penelitian ini.

    Demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini, penulis mengharapkan kritik,

    informasi dan saran yang bersifat membangun. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

    Amin.

    Pekanbaru, Oktober 2010

  • 8 Penulis

    DAFTAR ISI

    Halaman

    KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

    DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

    DAFTAR TABEL .................................................................................................. v

    DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. viii

    DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................... ix

    I. PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

    A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

    B. Permasalahan Masalah .......................................................................... 4

    C. Tujuan dan Manfaat .............................................................................. 4

    II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................... 5

    A. Makanan Khas Riau ............................................................................... 5

    B. Perilaku Konsumen................................................................................ 5

    C. Kualitas Produk dan Kepuasan Konsumen ........................................... 6

    D. Strategi Pemsaran ................................................................................. 11

    E. Penelitian Terdahulu ............................................................................. 14

    III. METODE PENELITIAN ................................................................................... 16

    A. Tempat dan Waktu Penelitian............................................................... 16

    B. Rancangan Penelitian ............................................................................ 16

    C. Teknik Pengambilan Sampel.................................................................. 18

    D. Data dan Instrumen .............................................................................. 19

  • 9E. Konsep Operasional .............................................................................. 22

    F. Analisis Data ......................................................................................... 24

    G. Variabel dan Indikator .......................................................................... 30

    IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN...................................................... 32

    A. Letak Geografis Daerah Penelitian ........................................................ 32

    B. Keadaan Penduduk dan Tingkat Pendidikan ........................................ 32

    C. Keadaan Perekonomian ........................................................................ 33

    V. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................... 34

    A. Karakteristik Konsumen ........................................................................ 34

    1. Jenis Kelamin Konsumen ............................................................... 34

    2. Usia Konsumen ............................................................................... 34

    3. Tingkat Pendidikan Konsumen ....................................................... 35

    4. Jumlah Pendapatan Konsumen ...................................................... 36

    5. Pekerjaan Konsumen ..................................................................... 36

    B. Karakteristik Toko ................................................................................. 37

    1. Lokasi Toko ...................................................................................... 37

    2. Jumlah Karyawan............................................................................. 38

    3. Promosi ........................................................................................... 38

    C. Karakteristik Produk ............................................................................. 38

    1. Jenis Produk yang Dijual ................................................................. 39

    2. Harga Produk ................................................................................... 39

    D. Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen terhadap Kualitas Produk Makanan Khas Riau ............................................................................... 40

    1. Kepuasan Konsumen terhadap Harga ............................................ 41

    a. Harga yang Ditawarkan ............................................................ 41

    2. Kepuasan Konsumen terhadap Pencantuman Label Gizi .............. 42

    3. Higienitas Produk yang Dijual ........................................................ 44

    a............................................................................................ K

    ebersihan Produk yang Dijual ................................................... 44

    b. .......................................................................................... P

    roduk Bebas dari Bahan yang Berbahaya Bagi Kesehatan... 45

    c............................................................................................ P

    roduk Memiliki Tanggal Kadaluarsa ......................................... 46

  • 10

    4. Kepuasan Konsumen terhadap Aroma .......................................... 48

    5. Kemasan Produk .............................................................................. 49

    a. Kemasan Produk yang Menarik................................................. 49

    b. Kepraktisan Kemasan ................................................................ 50

    6. Kepuasan Konsumen terhadap Rasa Produk .................................. 51

    E. Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan Toko Tersebut ........................................................................................ 53

    4. Lokasi ............................................................................................... 53

    a. Sarana Parkir Memadai .............................................................. 53

    b. Kemudahan Menuju Lokasi ........................................................ 54

    5. Penampilan Penjual ........................................................................ 55

    a. Sikap Pramuniaga ....................................................................... 55

    b. Pengetahuan Pramuniaga Tentang produk yang dijual ............. 57

    6. Pelayanan Personal ........................................................................... 58

    a. Kecepatan Transaksi.................................................................. 58

    b. Kesigapan Kasir atau Pramuniaga dalam melayani .................. 59

    7. Atribut Fisik Toko ............................................................................ 60

    a. Kebersihan Dalam Toko ............................................................ 61

    b. Kebersihan Diluar Toko ............................................................ 62

    c. Layout atau Tata Ruang ............................................................ 63

    d. Walkway atau Gang Dalam Toko .............................................. 64

    8. Atmosfer Toko ................................................................................. 66

    a. Penerangan Atau Pencahayaan ................................................ 66

    b. Pemilihan Warna Toko .............................................................. 67

    c. Suhu atau Temperatur Dalam Ruangan ................................... 68

    9. Pelayanan setelah Transaksi ............................................................. 69

    a. Tanggapan atau Respon Terhadap Keluhan Konsumen........... 69

    10. Iklan dan Promosi .............................................................................. 71

    F. Importance Performance Analysis ........................................................ 72

    G. Strategi Pemasaran ............................................................................... 87

    VI. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 92

    A. Kesimpulan ........................................................................................... 92

    B. Saran ..................................................................................................... 94

  • 11

    DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 96

    LAMPIRAN ............................................................................................................... 98

    DAFTAR TABEL

    Tabel Halaman

    1. Jumlah Sampel Konsumen dan Toko.................................................................... 19

    2. Nilai Bobot Tingkat Kinerja (X) ............................................................................. 25

    3. Nilai Bobot Tingkat Kepentingan ......................................................................... 26

    4. Atribut Produk Makanan Khas Riau ..................................................................... 30

    5. Atribut Fisik dan Pelayanan Toko ........................................................................ 31

    6. Jumlah Sekolah Di Pekanbaru ............................................................................. 33

    7. Pendapatan Perkapita Pekanbaru ....................................................................... 33

    8. Jenis Kelamin Konsumen ..................................................................................... 34

    9. Usia Konsumen .................................................................................................... 35

    10. Tingkat Pendidikan Konsumen ............................................................................ 35

    11. Jumlah Pendapatan Konsumen ........................................................................... 36

    12. Jenis Pekerjaan Konsumen................................................................................... 37

    13. Tingkat Kepentingan Harga Produk yang Ditawarkan ......................................... 41

    14. Tingkat Kinerja Harga Produk yang ditawarkan .................................................. 42

    15. Tingkat Kepentingan pada Kemasan Terdapat Kandungan Gizi .......................... 43

    16. Tingkat Kinerja pada Kemasan Terdapat Kandungan Gizi ................................... 43

    17. Tingkat Kepentingan Kebersihan Produk yang Dijual .......................................... 44

    18. Tingkat Kinerja Kebersihan Produk yang dijual .................................................... 44

    19. Tingkat Kepentingan Produk Bebas Dari Bahan yang Berbahaya Bagi Kesehatan ............................................................................................................ 45

    20. Tingkat Kinerja Produk Bebas Dari Bahan Yang Berbahaya bagi Kesehatan ...... 46

    21. Tingkat Kepentingan Produk Mempunyai Tanggal Kadaluarsa............................ 47

    22. Tingkat Kinerja Produk Mempunyai Tanggal Kadaluarsa .................................... 47

    23. Tingkat Kepentingan Aroma Produk .................................................................... 48

    24. Tingkat Kinerja Aroma Produk ............................................................................. 48

  • 12

    25. Tingkat Kepentingan Kemasan Produk Menarik ................................................. 49

    26. Tingkat Kinerja Kemasan Produk Menarik .......................................................... 49

    27. Tingkat Kepentingan Kepraktisan Kemasan ........................................................ 50

    28. Tingkat Kinerja Kepraktisan Kemasan ................................................................. 51

    29. Tingkat Kepentingan Rasa Produk ....................................................................... 52

    30. Tingkat Kinerja Rasa Produk ................................................................................ 52

    31. Tingkat Kepentingan Sarana Parkir yang Memadai ............................................. 53

    32. Tingkat Kinerja Sarana Parkir yang Memadai ...................................................... 54

    33. Tingkat Kepentingan Kemudahan Menuju Lokasi ............................................... 55

    34. Tingkat Kinerja Kemudahan menuju Lokasi ........................................................ 55

    35. Tingkat Kepentingan Sikap Pramuniaga .............................................................. 56

    36. Tingkat Kinerja Sikap Pramuniaga ....................................................................... 56

    37. Tingkat Kepentingan Pengetahuan Pramuniaga Terhadap Produk yang dijual .. 57

    38. Tingkat Kinerja Pengetahuan Paramuniaga Terhadap Produk yang dijual .......... 57

    39. Tingkat Kepentingan Kecepatan Transaksi .......................................................... 58

    40. Tingkat Kinerja Kecepatan Transaksi ................................................................... 59

    41. Tingkat Kepentingan Kesigapan Kasir atau Pramuniaga dalam Melayani ........... 60

    42. Tingkat Kinerja Kesigapan Kasir Atau Pramuniaga dalam Melayani ................... 60

    43. Tingkat Kepentingan Kebersihan Didalam Toko .................................................. 61

    44. Tingkat Kinerja Kebersihan Didalam Toko ........................................................... 61

    45. Tingkat Kepentingan Kebersihan Diluar Toko ..................................................... 62

    46. Tingkat Kinerja Kebersihan Diluar Toko .............................................................. 62

    47. Tingkat Kepentingan Layout atau Tata Ruang ..................................................... 63

    48. Tingkat Kinerja Layout atau Tata Ruang .............................................................. 64

    49. Tingkat Kepentingan Walkway atau Gang Dalam Toko ...................................... 65

    50. Tingkat Kinerja Walkway atau Gang Dalam Toko ............................................... 65

    51. Tingkat Kepentingan Penerangan atau Pencahayaan ......................................... 66

    52. Tingkat Kinerja Penerangan atau Pencahayaan .................................................. 66

    53. Tingkat Kepentingan Pemilihan Warna Toko ...................................................... 67

    54. Tingkat Kinerja Pemilihan Warna Toko ............................................................... 67

    55. Tingkat Kepentingan Suhu atau Temperatur Dalam Ruangan ............................ 68

    56. Tingkat Kinerja Suhu atau Temperatur Dalam Ruangan ..................................... 69

    57. Tingkat Kepentingan Tanggapan atau Respon Terhadap Keluhan Konsumen .... 70

    58. Tingkat Kinerja Tanggapan atau respon Terhadap Keluhan Konsumen .............. 70

    59. Tingkat Kepentingan Iklan dan Promosi .............................................................. 71

  • 13

    60. Tingkat Kinerja Iklan dan Promosi ....................................................................... 71

    61. Skor Rataan Tingkat Kepentingan Atribut Kualitas Produk ................................. 73

    62. Skor Rataan Tingkat Kinerja Atribut Kualitas Produk .......................................... 74

    63. Skor Rataan Tingkat Kepentingan Atribut Kualitas Pelayanan Toko ................... 76

    64. Skor Rataan Tingkat Kinerja Atribut Kualitas Pelayanan Toko ............................. 77

  • 14

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar Halaman

    1. Diagram Segitiga Pemasaran Jasa ........................................................................ 12

    2. Diagram Kartesius ................................................................................................ 28

    3. Kurva IPA Kualitas Produk ................................................................................... 75

    4. Kurva IPA Kualitas Pelayanan .............................................................................. 78

  • 15

    DAFTAR LAMPIRAN

    1. Uji Reabilitas Tingkat Kepentingan Atribut Produk ............................................. 99

    2. Uji Reabilitas Tingkat Kinerja Atribut Produk ..................................................... 100

    3. Uji Reabilitas Tingkat Kepentingan Atribut Pelayanan ........................................ 102

    4. Uji Reabilitas Tingkat Kinerja Atribut Pelayanan ................................................. 103

    5. Skor Hasil Penelitian Tingkat Kepentingan .......................................................... 104

    6. Skor Hasil Penelitian Tingkat Kinerja ................................................................... 106

  • 16

    I. PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Kegiatan agroindustri di Pekanbaru sangat pesat, salah satu kegiatan

    agroindustri yang ada adalah pembuatan makanan khas daerah Riau.

    Makanan tersebut telah banyak dijual di supermarket, minimarket, bahkan ada

    yang dijual dari rumah ke rumah. Hal ini didukung oleh kebijakan pemerintah

    daerah Riau yang memberikan pinjaman dengan tingkat suku bunga yang

    rendah bagi pengusaha kecil dan rumah tangga, menyediakan pasar untuk

    memasarkan hasil agroindustri makanan tersebut, dan memberikan

    kemudahan dalam memperoleh izin usaha. Selain itu Pemerintah Riau juga

    memberikan pelatihan dan penyuluhan dalam penerapan teknologi baru yang

    dapat membantu pengusaha dalam melakukan kegiatan agroindustri selain itu

    pemerintah sering melakukan pameran-pameran yang bertujuan mengenalkan

    produk makanan khas Riau kepada pengunjung pameran. Ini merupakan

    promosi yang dilakukan oleh pemerintah dalam pengenalan budaya Riau

    kepada para pengunjung. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan

    pendapatan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena

    kegiatan agroindustri ini banyak menyerap tenaga kerja dan akan

    meningkatkan pendapatan masyarakat (Anonim, 2010 ).

    Toko merupakan salah satu pasar ritel di Indonesia. Pasar ritel atau

    yang sering disebut dengan perdagangan eceran atau bisnis ritel adalah

    kegiatan usaha menjual barang atau jasa kepada perorangan untuk keperluan

    diri sendiri, keluarga atau rumah tangga. Kegiatan menjual barang atau jasa

    ini langsung kepada konsumen, istilah konsumen atau pembeli atau pelanggan

  • 17

    dipakai secara bergantian. Kata-kata itu menunjuk maksud yang sama yaitu

    seseorang yang membeli barang atau jasa untuk keperluan diri sendiri,

    keluarga atau rumaha tangga.

    Toko merupakan pasar ritel karena ditempat ini bertemunya pembeli

    dan penjual untuk melakukan transaksi. Maruf (2005) mengatakan bahwa

    pasar memiliki 3 arti, pasar dalam arti tempat yaitu tempat bertemunya penjual

    dan pembeli untuk bertransaksi, pasar dalam arti interaksi permintaan dan

    penawaran, pasar dalam arti sekelompok masyarakat yang memiliki kebutuhan

    dan daya beli. Banyak motivasi dan alasan mengapa masyarakat yang

    berperan sebagai konsumen datang ke toko, sebagai contoh masyarakat

    mencari produk tersebut untuk keperluan pribadi maupun untuk dijadikan

    oleh-oleh atau buah tangan bagi kerabatnya yang lain.

    Dalam situasi persaingan dunia usaha yang ketat dimana konsumen

    mudah berpindah dari toko satu ke toko lain yang menjual barang yang sama.

    Tidak dapat dipungkiri bahwa penilaian mutlak berada pada tangan konsumen,

    agar dapat survive (bertahan) maka perlu dilakukannya evaluasi yang

    menyangkut kepuasan konsumen yang akhirnya dapat diketahui apa yang

    diinginkan oleh konsumen. Dapat dikatakan bahwa pengusaha yang sukses

    adalah pengusaha yang mampu melakukan forecasting (peramalan) terhadap

    konsumennya sehingga dapat diformulasikan bentuk bauran strategi

    pemasaran yang tepat.

    Pentingnya pengetahuan atas persepsi dan sikap konsumen terhadap

    produk suatu perusahaan akan menghasilkan peluang untuk membuat

    keputusan bisnis yang lebih baik. Perusahaan juga akan mengetahui tuntutan

    dan harapan konsumennya serta mengetahui apakah perusahaan telah

  • 18

    memenuhi tuntutan dan harapan itu. Oleh karena itu pengelola bisnis harus

    berusaha secara profesional untuk dapat survive atau bertahan diantara pesaing

    lainnya.

    Toko yang menjual makanan khas Riau berada di kota Pekanbaru

    diantaranya: Bandara SSQ Pekanbaru, jalan Jendral Sudirman dan Pasar

    Wisata Pasar Bawah. Toko ini menjual oleh-oleh khas Riau terutama

    makanan. Makanan yang dijual pun bermacam-macam yaitu kue kering, kue

    basah, lempuk durian, ikan selais, keripik nanas, dll. Selain itu keunggulan

    lainnya yang dimiliki oleh toko tersebut adalah lokasi usahanya berada pada

    tempat yang sangat mudah dijangkau dan tiap hari ada saja orang yang akan

    pergi keluar kota.

    Uraian diatas menunjukkan kegiatan agroindustri ini tidak lepas dari

    penilaian konsumen, bagaimana pendapat konsumen terhadap produk

    makanan yang dijual, dan apakah konsumen puas akan produk yang

    dihasilkan. Maka dari itu penelitian yang dilakukan berjudul Tingkat

    Kepuasan Konsumen Terhadap Makanan Khas Riau (Kasus di Kota

    Pekanbaru, Provinsi Riau)

    B. Perumusan Masalah

    Identitas atau ciri yang dapat ditampilkan pada suatu toko ditentukan

    atas penilaian serta persepsi konsumennya terhadap kualitas dan keragaman

    produk serta kualitas pelayanan tempat usaha. Penilaian konsumen ini pada

    akhirnya dapat dijadikan barometer bagi perusahaan tersebut untuk

    meningkatkan atau mempertahankan keunggulannya ditengah persaingan,

    sekaligus untuk menetapkan strategi pemasaran yang tepat.

  • 19

    Penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen.

    Mengukur tingkat kepuasan konsumen melalui tingkat kepentingan dan

    kinerja toko berdasarkan persepsi konsumen. Maka permasalahan yang dapat

    dikaji dalam penelitian ini adalah:

    1. Bagaimana karakteristik konsumen, toko, dan produk makanan khas Riau?

    2. Bagaimana kepuasan konsumen terhadap kualitas produk yang dijual dan

    kualitas pelayanan yang diberikan?

    3. Bagaimana strategi pemasaran produk makanan khas Riau dan Pelayanan

    yang diberikan?

    C. Tujuan dan Manfaat

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis:

    1. Karakteristik konsumen, toko, dan produk makanan khas Riau

    2. Kepuasan konsumen terhadap produk makanan khas Riau dan pelayanan

    yang diberikan oleh pihak toko

    3. Strategi pemasaran produk makanan khas Riau

    Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai bahan pertimbangan bagi:

    1. Produsen makanan khas Riau untuk memperbaiki produknya sehingga bisa

    memuaskan konsumen, konsumen yang puas akan loyal kepada produk

    makanan tersebut

    2. Toko-toko tersebut dalam rangka menetukan strategi pengambilan

    keputusan mengenai jasa pelayanan dan kinerjanya terhadap konsumen,

    terutama kepada pihak manajemen toko harus memperhatikan hal-hal atau

    atribut apa saja yang dianggap penting oleh konsumen agar mereka puas

  • 20

    3. Bagi pemerintah dapat menentukan strategi untuk meningkatkan kegiatan

    agroindustri, sekaligus untuk meningkatkan pariwisata di Riau

    II TINJAUAN PUSTAKA

    A. Makanan Khas Riau

    Makanan khas yang ada di Indonesia beragam macamnya sesuai

    dengan daerah masing-masing. Setiap daerah memiliki makanan khasnya

    sendiri-sendiri, walaupaun ada yang sama tetapi setiap daerah memiliki cita

    rasanya sendiri. Seperti di daerah Riau memiliki makanan yang hanya terdapat

    di daerah Riau sendiri. Sebagai contoh makanan khas Riau adalah lempuk

    durian, ikan selais, bolu kemojo, keripik nanas dan masih banyak yang

    lainnya. Lempuk durian adalah makanan khas Riau yang menyerupai dodol

    yang banyak di jual di pasaran, tetapi lempuk ini mempunyai rasa durian yang

    sangat dominan tidak ada dodol yang menyerupai rasa dari lempuk durian ini.

    Ikan Selais dijadikan makanan khas Riau karena ikan selais hanya dapat

    tumbuh dan berkembang baik di daerah Riau. Bolu kemojo adalah kue basah

    yang bercita rasa pandan. Keripik nanas adalah makanan yang terbuat dari

    buah nanas yang banyak terdapat didaerah Riau. Buah nanas yang banyak

    mengandung air di oven agar kandungan air yang ada pada buah menjadi

    sedikit atau tidak ada sama sekali. Keripik nanas lain dari keripik yang ada di

    pasaran karena keripik yang ada di pasaran biasanya terbuat dari kulit hewan

    atau dari tepung (Anonim, 2010)

    B. Perilaku Konsumen

  • 21

    Menurut Engel, dkk (1994) perilaku konsumen didefinisikan sebagai

    tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan

    menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului

    dan menyusuli tindakan tersebut. Perilaku konsumen dipengaruhi dan

    dibentuk oleh pengaruh lingkungan, perbedaan individu dan proses psikologis.

    Perilaku konsumen merupakan suatu proses keputusan sebelum

    pembelian serta tindakan dalam memperoleh, memakai, mengkonsumsi,

    menghabiskan produk dan membuang produk yang telah digunakan.

    Perilaku konsumen sangat erat hubungannya dengan strategi

    pemasaran yang ditentukan oleh seorang pemasar. Pemasar perlu merancang

    strategi pemasaran yang datanya diperoleh dari hasil penelitian mengenai

    perilaku konsumen dimulai dari bagaimana kebutuhan akan barang itu

    dirasakan oleh konsumen, apa yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan itu,

    bagaimana konsumen memutuskan membeli produk itu, bagaimana mereka

    mengkonsumsi produk, sampai bagaimana mereka membuang produk tersebut

    setelah digunakan dan apa yang dilakukan setelahnya (Peter dan Olsen, 1999)

    C. Kualitas Produk dan Kepuasan Konsumen

    Menurut Kotler (1997) produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan

    ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan dan dapat

    memuaskan keinginan atau kepuasan konsumen. Ada lima tingkatan produk

    yaitu: 1) core benefit yang artinya adalah manfat dasar dari sebuah produk

    yang ditawarkan kepada konsumen, 2) basic product yaitu bentuk dasar dari

    produk yang dapat dirasakan oleh panca indra, 3) expected product yaitu

    serangkaian atribut-atribut produk dan kondisi-kondisi yang diharapkan oleh

  • 22

    pembeli pada saat membeli produk, 4) augmented product yaitu sesuatu yang

    membedakan antara produk yang ditawarkan oleh badan usaha dengan produk

    yang ditawarkan oleh pesaing, 5) potential product yaitu semua argumentasi

    dan perubahan bentuk yang dialami oleh suatu produk pada masa depan.

    Menurut kotler (2002) barang konsumen adalah barang yang

    dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir sendiri (rumah tangga dan

    individu) bukan untuk bisnis. Pada umumnya barang konsumen dibedakan

    menjadi empat jenis yaitu 1) convenience goods adalah barang yang pada

    umumnya memiliki frekuensi pembelian yang tinggi, dibutuhkan dalam waktu

    segera, dan hanya memerlukan usaha yang minimum dalam pembandingan

    dan pembelianya contohya rokok, sabun, dll, 2) shopping goods adalah

    barang-barang yang dalam proses pembeliannya dibandingkan oleh konsumen

    diantara berbagai alternatif yang tersedia contohnya alat rumah tangga,

    pakaian, dll, 3) specialty goods adalah barang-barang yang memiliki

    karakteristik atau identifikasi merek yang unik dimana sekelompok konsumen

    bersedia melakukan usaha khusus untuk membelinya contohnya pakaian

    mewah, mobil mewah, dll, 4) unsought goods adalah barang-barang yang

    tidak diketahui oleh konsumen atau sudah diketahui, tetapi pada umumnya

    belum terpikirkan untuk membelinya contohnya asuransi jiwa, tanah

    perkuburan, dll. Berbicara tentang produk tidak lepas dengan kualitas produk

    tersebut. Kualitas adalah keseluruhan ciri-ciri atau karakteristik-karakteristik

    dari suatu produk atau jasa yang menunjukkan kemampuannya untuk

    memenuhi kebutuhan.

    Kualitas produk adalah kemampuan sebuah produk memperagakan

    fungsinya hal itu termasuk durabilitas, reabilitas, ketepatan, kemudahan

  • 23

    pengoperasian atau penggunaan, juga atribut-aribut produk lainnya. Dimensi

    kualitas produk tersebut adalah:

    1. Performance (kinerja) berhubungan dengan karakteristik operasi dasar

    suatu produk

    2. Durability (daya tahan) berarti berapa lama umur produk tersebut bertahan

    sebelum produk tersebut digantikan.

    3. Conformance to specification (kesesuaian dengan spesifikasi) yaitu

    sejauhmana karakteristik operasi dasar dari sebuah produk memenuhi

    spesifikasi tertentu konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada produk

    4. Feature (fitur) adalah karakteristik produk yang dirancang untuk

    menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen

    terhadap produk.

    5. Easthetics (estetika) bagaimana penampilan produk bisa dilihat dari rasa,

    aroma, bau dan bentuk dari produk

    Menurut Kotler (1997), kepuasan konsumen adalah perasaan senang

    atau kecewa konsumen yang berasal dari perbandingan antara kesannya

    terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan jasa dengan harapan-harapannya.

    Jika kinerja tersebut berada dibawah harapan konsumen, maka konsumen

    tersebut merasa dikecewakan. Jika harapan konsumen terpenuhi maka

    konsumen merasa senang. Harapan konsumen dapat dibentuk oleh

    pengalaman masa lampau, komentar dari kerabatnya serta janji dan informasi

    pemasar dan saingannya. konsumen yang puas akan setia lebih lama, kurang

    sensitif terhadap harga dan memberi komentar yang baik tentang perusahaan.

  • 24

    Rangkuti (2003) mendefinisikan kepuasan konsumen sebagai respon

    konsumen terhadap kesesuaian antara tingkat kepentingan sebelumnya dan

    kinerja aktual yang dirasakan setelah pemakaian. Kepuasan konsumen

    ditentukan oleh berbagai jenis pelayanan yang didapatkan oleh konsumen

    selama menggunakan berbagai tahapan pelayanan tersebut.

    Menurut Irawan (2002) kepuasan konsumen secara tidak langsung

    mencerminkan seberapa jauh perusahaan telah merespon keinginan dan

    harapan pasar. Memang dalam jangka waktu pendek, tidak terlihat hubungan

    antara kepuasan konsumen dengan tingkat keuntungan.

    Menurut Irawan (2003) menyatakan bahwa terdapat lima komponen

    yang mendorong kepuasan konsumen yaitu:

    1. Kualitas produk

    Kualitas produk mencakup enam elemen yaitu performance, durability,

    feature, reliability, conformance to specification, dan aesthetics. Setelah

    membeli dan menggunakan suatu produk, konsumen akan puas bila

    ternyata kualitas produknya baik, contohnya konsumen akan puas apabila

    makanan yang dibeli rasanya enak, ada izinnya baik oleh Depkes maupun

    MUI untuk mendapatkan label Halal dan juga aman untuk dikonsumsi.

    2. Harga

    Komponen harga sangat penting karena mampu memberikan kepuasan

    yang relatif besar dalam industri ritel. Harga yang murah memberikan

    kepuasan bagi konsumen yang sensitif terhadap harga karena mereka akan

    mendapatkan value for money (nilai terhadap uang) yang tinggi.

    3. Kualitas pelayanan

  • 25

    Salah satu konsep service quality (kualitas pelayanan) sangat tergantung

    dari tiga faktor yaitu sistem, teknologi, manusia. Berdasarkan konsep

    tersebut kompenen ini mempunyai banyak dimensi yaitu reliability

    (keandalan), responsivenes (ketanggapan), assurance (jaminan), emphaty

    (empati), dan tangible (buki langsung).

    4. Faktor emosional

    Kepuasan yang diperoleh konsumen didasari atas rasa bangga, rasa

    percaya diri, simbol sukses, bagian dari kelompok orang penting dan

    sebagainya

    5. Kemudahan

    Komponen ini berhubungan dengan biaya untuk memperoleh produk atau

    jasa. Konsumen akan semakin puas apabila relatif mudah, nyaman, dan

    efesien dalam mendapatkan produk atau pelayanan

    Kepuasan memiliki subjek yaitu konsumen dan objek yaitu produk.

    Produk itu dapat berupa barang atau jasa. Produk juga dapat dipandang

    sebagai satu keseluruhan ataupun dari segi karakteristik-karakteristik

    produknya. Karakteristik sering juga disebut sebagai sifat, atribut atau dimensi

    (Aritonang, 2005)

    Pengukuran kepuasan konsumen adalah mutlak untuk dua hal, pertama

    agar perusahaan tidak membuang uang percuma. Tanpa pengukuran

    perusahaan tidak akan mampu untuk menentukan prioritas perbaikan kualitas

    produk atau pelayanan yang diharapkan oleh konsumennya. Kedua, agar

    perusahaan dapat menggalang komitmen dari semua lapisan karyawannya

    untuk terlibat dalam proses peningkatan kepuasan konsumennya. CEO atau

    Top management yang bicara tanpa data dari konsumen tidak akan didengar

  • 26

    oleh bawahannya. Padahal tanpa keterlibatan penuh dari karyawan mustahil

    kepuasan konsumen akan dapat tercipta (Irawan,2003)

    D. Strategi Pemasaran

    Strategi pemasaran dirancang untuk meningkatkan peluang dimana

    konsumen memiliki anggapan dan perasaan terhadap produk atau jasa

    kemudian konsumen akan mencoba produk atau jasa tersebut dan pada

    akhirnya membeli produk secara berulang-ulang. Untuk mengembangkan

    strategi pemasaran yang kompetitif, pemasar perlu mengetahui konsumen

    yang cenderung membeli produknya, faktor-faktor apa saja yang

    mempengaruhi konsumen membeli produk tersebut, kriteria apa saja yang

    dipakai dalam memutuskan membeli produk tersebut, dan bagaimana

    konsumen memperoleh informasi tentang produk. Jadi dapat diketahui bahwa

    strategi pemasaran dan perilaku konsumen memiliki keterkaitan yang tidak

    bisa dipisahkan.

    Definisi Pemasaran ada banyak cara, Salah satunya adalah menurut

    Kolter (2002), pemasaran secara sosial dan secara manajerial. Berdasarkan

    definisi sosial, pemasaran adalah suatu proses sosial yang dengan proses itu

    individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan

    dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk

    yang bernilai dengan pihak lain. Sedangkan untuk definisi manajerial,

    pemasaran sering di gambarkan sebagai seni menjual produk.

    Pemasaran produk dan jasa tidak hanya membutuhkan pemasaran

    eksternal tradisional yang meliputi penggunaan 4P (product, price, place, dan

    promotion) namun mencakup pemasaran internal dan pemasaran interaktif.

  • 27

    Pemasaran eksternal menggambarkan kerja normal yang dilakukan oleh

    perusahaan untuk mempersiapkan menentukan harga, mendistribusikan dan

    mempromosikan jasa dan produk tersebut. Pemasaran internal

    menggambarkan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan dalam upaya

    meningkatkan kemampuan dan motivasi para karyawannya dalam melayani

    konsumennya, sedangkan pemasaran interaktif menggambarkan keterampilan

    karyawan perusahaan dalam melayani konsumen mereka dalam upaya

    memasarkan produk dan jasa tempat mereka bekerja (Kotler, 1997)

    Menurut Rangkuti (2003) bahwa sukses suatu perusahaan tergantung

    pada sejauh mana perusahaan mampu mengelola ketiga aspek berikut:

    1. Janji perusahaan mengenai barang dan jasa yang akan disampaikan kepada

    konsumen

    2. Kemampuan perusahaan untuk membuat karyawan mampu memenuhi

    janji tersebut

    3. Kemampuan karyawan untuk menyampaikan janji tersebut kepada

    konsumen

    Model kesatuan dari ketiga aspek itu dikenal sebagai segitiga jasa,

    dimana sisi segitiga mewakili setiap aspek. Kegagalan disatu sisi

    menyebabkan segitiga roboh, artinya perusahaan akan gagal. Status dan

    peranan perusahaan, karyawan, serta konsumen dijelaskan pada Gambar 1

    (Diagram Segitiga Pemasaran Jasa, Rangkuti, 2003)

    KonsumenEKSTERNAL MARKETING

    I INT ERAKTIF MARKETINGMenetapkan janji menyampaikan produk/jasa Mengenai produk/jasa sesuai dengan yang dijanjikanYang disampaikan

    Manajemen karyawan

  • 28

    INTERNAL MARKETING Membuat agar produk dan jasa yang disampikan sesuai dengan yang dijanjikan

    Gambar 1: Diagram Segitiga Pemasaran Jasa

    Peritel atau pengecer adalah pengusaha yang menjual barang atau jasa

    secara eceran kepada masyarakat sebagai konsumen. Peritel perorangan atau

    peritel kecil memiliki jumlah gerai bervariasi, mulai dari satu gerai hingga

    beberapa gerai. Gerai dalam beberapa bentuknya berfungsi sebagai tempat

    pembelian barang dan jasa, yaitu dalam arti konsumen datang ke gerai untuk

    melakukan transaksi belanja dan membawa pulang barang atau menikmati

    jasa. Kata gerai merujuk pada tempat dimana seseorang dapat membeli barang

    atau jasa dan merupakan terjemahan dari kata outlet. Gerai-gerai terdiri atas

    dua macam yaitu gerai tradisional dan gerai modern

    Gerai tradisional dalam wujud warung, toko, dan pasar, sedangkan

    gerai modern mencakup supermarket, minimarket, hypermarket, department

    strore. Selain gerai modern yang bersifat tunggal, terdapat juga beberapa

    kumpulan gerai dalam suatu area yang biasa disebut pusat perbelanjaan atau

    pusat belanja (Maruf, 2005).

    Konsumen maupun pelanggan merupakan faktor atau komponen yang

    mampu mempengaruhi pencapaian tujuan pemasaran. Prinsip pemasaran

    mengatakan bahwa tujuan organisasi tergantung pada seberapa mampu

    organisasi tersebut dalam memahami kebutuhan dan keinginan konsumen

    secara efektif dan efesien dibanding pesaing (Simamora, 2004).

    Persepsi konsumen dapat diartikan sebagai proses dimana individu

    memilih, mengorganisasikan, serta mengartikan stimulus yang diterima

    melalui alat inderanya menjadi suatu makna. Meskipun demikian makna dari

  • 29

    proses persepsi tersebut juga dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu individu

    yang bersangkutan. Persepsi konsumen terhadap produk dan jasa berpengaruh

    terhadap tingkat kepentingan konsumen, kepuasan konsumen, dan nilai

    (Rangkuti, 2003)

    Menurut Pawitra (2002), stimuli atau stimulus adalah setiap bentuk

    fisik, visual, atau komunikasi yang dapat mempengaruhi tanggapan individu.

    Ada dua stimuli penting yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen adalah

    pemasaran dan lingkungan

    E. Penelitian Terdahulu

    Menurut Wan Harnanda (2006) yang melakukan penelitian mengenai

    Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Pada Supermarket Pasar Buah

    Pekanbaru dan Implikasinya Dalam Strategi Pemasaran

    Hasil penelitian diperoleh hasil bahwa karakteristik konsumen yang

    biasa membeli ke Pasar Buah Pekanbaru adalah mempunyai umur rata-rata

    20-39 tahun, mempunyai pendapatan perbulan sebesar Rp.2.500.000-

    Rp.5.000.000, konsumen yang datang ke Pasar Buah Pekanbaru secara

    keseluruhan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak

    supermarket, hasil dari analisisnya adalah nilai CSInya adalah 78.14 persen

    atau 0.78 yang berarti atribut produk dan artibut fisik supermarket dapat

    dikatakan sudah memuaskan konsumennya.

    Menurut Taufik Abbas (2005) yang melakukan penetian mengeani

    Analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan Pada AHASS Honda Motor (Studi

    Kasus CV. Murni Motor Cileungsi) Hasil dari penetian ini adalah pelanggan

    yang datang didominasi oleh pelanggan dengan jenis kelamin laki-laki,

  • 30

    berusia 26-35 tahun dengan tingkat pendidikan SLTA, dan pengeluaran

    perbulan untuk perbaikan sepeda motor antara Rp.20.001-Rp.50.000.

    Pelanggan yang datang secara keseluruhan sudah merasa puas atas kinerja

    perusahaan, peringkat kepentingan dengan skor rataan tertinggi adalah

    kejujuran dalam bertransaksi (skor rataan 4.45) dan kepentingan dengan skor

    rataan terendah adalah petugas dapat memberikan pelayanan yang bersifat

    individual kepada pelanggan (skor rataan 3.43).

  • 31

    III METODE PENELITIAN

    A. Tempat dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di tiga toko penjual oleh-oleh khas Riau

    yang ada di Kota Pekanbaru yaitu di Jalan Jendral Sudirman, di Pasar Wisata

    Pasar Bawah, dan di Bandara SSQ Pekanbaru. Penentuan ketiga lokasi ini

    dilakukan secara sengaja (Purposive) dengan pertimbangan ketiga toko ini

    berada di tengah kota, dan mudah dijangkau oleh konsumen

    Penelitian ini dilaksanakan selama lima bulan yaitu dimulai dari bulan

    April sampai bulan September 2010, dimulai dari pengambilan data, analisis

    data, pengolahan data dan penyusunan laporan hasil.

    Metode yang digunakan adalah metode survey dimana penelitian ini

    dilakukan langsung turun kelapangan untuk mendapatkan data. Dalam

    mendapatkan data yang diingin peneliti mengunakan kuesioner untuk

    mendapatkan data yang dibutuhkan untuk menunjang penelitian ini.

    B. Rancangan Penelitian

    Penelitian ini mengenai kualitas produk yang diberikan kepada

    konsumen dan juga mengenai kualitas pelayanan yang dijual di toko tersebut.

    Atribut kualitas dari produk adalah:

    1. Performance (kinerja) berhubungan dengan karakteristik operasi dasar

    suatu produk

  • 32

    2. Durability (daya tahan) berarti berapa lama umur produk tersebut

    bertahan sebelum produk tersebut digantikan

    3. Conformance to specification (kesesuaian dengan spesifiasi) yaitu

    sejauhmana karakteristik operasi dasar dari sebuah produk memenuhi

    spesifikasi tertentu konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada produk

    4. Feature (fitur) adalah karakteristik produk yang dirancang untuk

    menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen

    terhadap produk

    5. Easthetics (estetika) bagaimana penampilan produk dilihat dari rasa,

    aroma, bau dan bentuk dari produk

    Sedangkan atribut dari kualitas pelayanan adalah:

    1. Responsivenes (ketanggapan) adalah kemampuan untuk menolong

    konsumen dan ketersediaan untuk melayani konsumen dengan baik

    2. Reability (keandalan) adalah kemampuan untuk melakukan pelayanan

    sesuai dengan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan

    3. Emphaty (empati) adalah rasa peduli untuk memberikan perhatian secara

    individual kepada konsumen, memahami kebutuhan konsumen dan

    kemudahan untuk dihubungi

    4. Assurance (jaminan) adalah pengetahuan, kesopanan petugas serta

    sifatnya yang dapat dipercaya sehingga konsumen terbebas dari resiko

    5. Tangibles (bukti langsung) adalah meliputi sifat fisik, perlengkapan

    karyawan, dan sarana komunikasi.

    Kesepuluh unsur tersebut akan menjadi acuan dalam rancangan

    penelitian ini. Dengan acuan tersebut peneliti menentukan atribut-atribut yang

    termasuk kedalam dimensi jasa yang akan ditanyakan kepada konsumen.

  • 33

    Konsumen yang dijadikan sebagai responden adalah konsumen yang pada saat

    itu sedang membeli oleh-oleh khususnya makanan. Kemudian konsumen akan

    menilai atribut-atribut yang akan dianalisis dengan membandingkan antara

    tingkat kepentingan (harapan) dengan tingkat pelaksanaan (kinerja). Tingkat

    kepentingan adalah harapan konsumen terhadap kinerja pelayan dan produk

    makanan yang di jual outlet tersebut, sedangkan tingkat pelaksanaan adalah

    sejauh mana kinerjanya telah dilakukan. Tingkat kepuasan merupakan fungsi

    dari perbandingan kinerja yang dirasakan dengan harapan yang diinginkan

    oleh konsumen. Apabila tingkat pelaksanaan pelayanaan lebih tinggi dari

    tingkat kepentingan maka konsumen akan merasa sangat puas, apabila tingkat

    pelaksanaan pelayanan sama dengan tingkat kepentingan maka konsumen

    akan merasa puas, sedangkan jika tingkat pelaksanaan lebih rendah dari

    tingkat kepentingan maka konsumen akan merasa kurang puas (Kotler, 1997).

    Analisis respon konsumen dilakukan dengan menggunakan analisis

    importance performance. Analisis ini membantu perusahaan untuk

    mengetahui tingkat kepentingan dan tingkat kinerja menurut persepsi

    konsumen serta mengetahui atribut-atribut apa saja yang perlu ditingkatkan

    dan mendapatkan perhatian.

    C. Teknik Pengambilan Sampel

    Penelitian ini menggunakan metode pengambilan sampel non-

    probability sampling, dimana tidak semua populasi memiliki kesempatan yang

    sama untuk menjadi sampel. Populasi untuk sampel ini semua konsumen yang

    membeli produk makanan khas Riau. Sedangkan sampel yang diambil adalah

    konsumen yang sedang membeli produk makanan khas Riau pada saat

  • 34

    dilakukannya penelitian ini. Sampel adalah bagian dari populasi yang

    dianggap mewakili populasi (Umar, 2002), dalam hal ini pengambilan sampel

    penelitian yang dimaksud dengan pendekatan secara accidental sampling

    dimana jumlah sampel didasarkan pada konsumen yang kebetulan sedang

    melakukan pembelian di tiga toko tersebut dan juga pemilik toko tersebut.

    Jumlah sampelnya 100 orang. Dimana pengambilan sampel 30 orang

    konsumen di tiap-tiap tempat dan 1 orang pemilik toko atau pelayan toko

    tersebut yang mengetahui seluk beluk yang ada di toko. Sehingga keseluruhan

    sampel berjumlah 103 (Tabel 1)

    Tabel 1: Jumlah Sampel Konsumen dan Toko

    No Lokasi Toko Jumlah

    Toko Konsumen Pemilik

    1. Jln. Jendral Sudirman 3 30 1

    2 Pasar Wisata Pasar Bawah

    2 30 1

    3 Bandara 4 40 1

    Jumlah 9 100 3

    Konsumen berperan sebagai sampel yang mendeskripsikan mutu

    produk dan jasa dan juga tingkat kepuasan yang diterima, sedangkan pemilik

    toko atau petugas toko berperan sebagai sampel yang mendeskripsikan produk

    yang dijual di toko tersebut. Jumlah toko yang diambil tiap-tiap tempat satu

    toko

    Dengan asumsi bahwa konsumen yang dijadikan responden telah

    mencoba produk makanan khas Riau tersebut dan toko yang dijadikan tempat

    penelitian memiliki izin usaha dan hanya menjual makanan khas Riau

    D. Data dan Instrumen

  • 35

    Dalam penelitian ini jenis data yang dikumpulkan adalah data primer

    dan data sekunder yang bersifat kualitatif maupun kauntitatif. Data primer

    adalah data yang diperoleh dari pengamatan langsung, berupa jawaban

    konsumen terhadap pertanyaan dalam kuesioner. Data primer terdiri atas

    karakteristik konsumen dan karakteristik produk. Karakteristik konsumen

    yaitu umur, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, jenis kelamin, sumber

    inspirasi konsumen untuk membeli, dll. Karakteristik produk yaitu

    ketersediaan produk, jumlah produk yang dijual, macam atau jenis produk

    yang dijual, harga produk, rasa produk, gizi dari produk, higienis produk,

    aroma, kemasan dll. Karakteristik dari pelayanan adalah lokasinya,

    penampilan penjual, pelayanan personal, atribut fisik toko, atmosfer toko,

    pelayanan setelah transaksi, iklan dan promosi, dll.

    Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui bahan pustaka,

    buku-buku, literatur-literatur lainnya yang terkait dengan penelitian ini, dan

    data dari pihak toko yang bersangkutan. Dalam memperoleh data sekunder

    dilakukan dengan wawancara pihak terkait atau dengan meminta data yang

    telah tersaji pada pihak terkait. Data sekunder terdiri atas jumlah toko yang

    menjual oleh-oleh makanan khas Riau, jumlah penduduk Pekanbaru, skripsi

    terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan, dll.

    Instrument dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner yang berisi

    pertanyaan yang akan ditanyakan kepada konsumen dan instrument itu telah

    diuji validitasanya dan reabilitasnya. Sehingga instrument yang digunakan

    sudah valid atau pasti.

  • 36

    Uji validitas bertujuan untuk mengetahui sejauhmana suatu instrument

    yang dinyatakan dengan pertanyaan dalam kuisioner dapat mengukur apa saja

    yang akan diukur.

    Uji validitas menggunakan teknik korelasi product moment sebagai

    berikut:

    r hitung = . (1)

    N= Jumlah Responden

    X= Skor masing-masing pertanyaan

    Y= Skor total

    Uji reabilitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauhmana suatu

    alat pengukur dapat diandalkan atau dapat dipercaya. Teknik yang digunakan

    adalah Alpha Cornbach yaitu:

    r= (2)

    jika

    i2 = (3)

    r = Koefisien reliabilitas yang dicari

    K= Jumlah butir pertanyaan (soal)

    i2 = Varian butir- butir pertanyaani = Varian skor testXi = Jumlah skor jawaban N = Jumlah populasi

    Pengukuran untuk menguji valid dan reliabilitas suatu instrument,

    instrument diujikan dulu kepada sepuluh responden kemudian dimasukkan

  • 37

    kedalam rumus yang ada. Dari hasil yang diperoleh maka baru diketahui

    apakah instrument itu valid dan reliabel atau belum.

    Berdasarkan hasil penelitian ternyata instrument yang digunakan sudah

    valid dan reliabel itu dibutikkan dari hasil yang menunjukkan bahwa nilai

    alpha cornbachnya 0.709 - 0.881.

    E. Konsep Operasional

    Batasan mengenai konsep operasional yang digunakan untuk

    memperoleh persamaan persepsi adalah:

    1. Konsumen adalah orang yang melakukan pembelian di tiga toko penjual

    makanan khas Riau.

    2. Produk makanan khas Riau adalah produk makanan yang dibuat oleh

    masyarakat Riau. Contohnya adalah bolu kemojo, lempung durian, ikan

    selais, keripik nanas, dll

    3. Toko penjual makanan khas Riau merupakan pasar dalam arti sekelompok

    anggota masyarakat yang memiliki kebutuhan dan daya beli serta

    melakukan transaksi jual-beli

    4. Reponden adalah konsumen di tiga toko tersebut yang sedang melakukan

    pembelian di lokasi pembelian dan bersedia mengisi kuesioner dan

    pemilik toko atau pelayan yang mengetahui seluk beluk toko tersebut

    5. Kepuasan konsumen adalah sebagai hasil penilaian konsumen terhadap

    apa yang diharapkannya (tingkat kepentingan) dengan apa yang

    dirasakannya terhadap tingkat kinerja ketiga toko penjual makanan khas

    Riau dalam melakukan pembelian produk makanan khas Riau pada ketiga

    toko tersebut

  • 38

    6. Tingkat kepentingan konsumen adalah tingkat keyakinan konsumen

    sebelum mencoba atau membeli suatu produk yang akan dijadikannya

    sebagai standar acuan dalam menilai kinerja ketiga toko tersebut

    7. Tingkat kinerja toko adalah citra atau kesan yang ditimbulkan oleh toko

    tersebut dalam memuaskan konsumen yang menyangkut atribut fisik dan

    produk berdasarkan hasil persepsi yang dirasakan oleh konsumennya.

    8. Karakteristik konsumen adalah bentuk dan sikap konsumen ketiga toko

    tersebut terhadap atribut fisik dan produk yang ada di tiga toko tersebut.

    9. Karakteristik produk merupakan bentuk, ciri, maupun citra atau kesan

    yang ada pada barang-barang yang dijual di tiga toko tersebut secara

    umum baik menyangkut kualitas maupun kuantitasnya

    10. Atribut adalah karakteristik yang dimiliki suatu produk yang akan

    membentuk ciri, fungsi, serta manfaat

    11. Atribut fisik adalah jenis fasilitas pendukung serta sarana dan prasarana

    yang ada di tiga toko tersebut

    12. Atribut produk adalah bentuk-bentuk nilai estetika atau keindahan yang

    ada pada produk yang dapat dinilai dari tampilan dan kemasan,

    kehegienisan dan penilaian yang menyangkut tentang keragaman produk.

    13. Persepsi konsumen adalah tanggapan atau pendapat konsumen terhadap

    atribut fisik dan produk

    14. Perilaku konsumen merupakan suatu proses keputusan sebelum pembelian

    serta tindakan dalam memperoleh, memakai, mengkonsumsi,

    menghabiskan produk dan membuang produk yang telah digunakan

  • 39

    15. Mutu atau kualitas produk adalah pemahaman bahwa produk yang

    ditawarkan oeh penjual mempunyai nilai lebih yang tidak dimiliki oleh

    pesaing

    F. Analisis Data

    Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang

    lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Dalam proses ini digunakan

    statistik. Software komputer yang digunakan untuk mengolah data deskriptif

    adalah program Microsoft Excel.

    1. Analisis Untuk Mengetahui Karakteristik Konsumen, Toko dan Karakteristik Produk

    Analisis yang digunakan adalah dengan melakukan wawancara

    langsung kepada konsumen dengan menggunakan kuesioner yang berisi

    tentang umur, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, jenis kelamin dan

    semua hal berkaitan dengan konsumen secara pribadi. Analisis yang

    digunakan untuk mengetahui karakteristik konsumen dan produk digunakan

    analisis statistik deskriptif. Menurut Mangkuatmodjo (2003) Analisis statistik

    deskriptif merupakan suatu cabang penting dari statistik dan sering digunakan

    secara luas baik didalam bisnis maupun kegiatan yang lain. Sebagai suatu

    metode, statistik deskriptif merupakan sekumpulan prosedur dasar yang terdiri

    dari pengumpulan data, pengorganisasian data, penyajian data, analisis data

    dan interpretasi data. Analisis statistik deskriptif hanya mengetahui besarnya

    angka rata-rata saja, penggambaran hasil dari analisis statistik deskriptif

    menggunakan kurva, diagram, dll.

  • 40

    2. Analisis Untuk Mengetahui Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Produk dan Terhadap Pelayanan Toko

    Analisis yang digunakan untuk mengolah dan menganalisis data

    kepuasan konsumen ini digunakan metode statistik deskriptif kualitatif dan

    kuantitatif yaitu analisis importance dan performance (Rangkuti, 2003)

    Analisis important dan performance menurut Simanora (2004) adalah suatu

    teknik yang digunakan untuk mengukur atribut-atribut atau dimensi-dimensi

    dari tingkat kinerja yang diharapkan konsumen dan sangat berguna bagi

    pengembangan program strategi pemasaran yang efektif untuk meningkatkan

    kepuasan konsumen. Important mengaju kepada tingkat kepentingan menurut

    persepsi konsumen. Dari berbagai persepsi tingkat kepentingan konsumen,

    dapat dirumuskan tingkat kepentingan konsumen yang paling dominan.

    Penggunaan konsep tingkat kepentingan ini dapat menangkap persepsi yang

    lebih jelas mengenai pentingnya variabel atribut dimata konsumen. Variabel

    atribut yang digunakan adalah atribut fisik toko, atribut produk, dan pelayanan

    pramuniaga.

    Sebagai indikator skala ukuran kuantitatif digunakan skala likert yang

    merupakan teknik pengukuran sikap dengan tingkat penggunaan paling luas,

    dimana memungkinkan responden untuk mengekspresikan intensitas perasaan

    mereka terhadap karakteristik suatu produk. Skala likert menunjukkan

    tanggapan konsumen terhadap pilihan yang dibuat berjenjang, mulai dari

    intensitas paling rendah sampai yang paling tinggi. Dalam penelitian ini

    digunakan skala likert bertingkat lima yang telah dimodifikasi menjadi tingkat

    empat, terhadap tingkat kepentingan dan tingkat kinerja. Tingkat kepentingan

    dari dimensi-dimensi bauran pemasaran adalah mewakili tingkat kinerja yang

  • 41

    diharapkan oleh konsumen. Untuk tingkat kinerja dan tingkat kepentingan

    diberi skor atau bobot sebagai berikut

    Tabel 2 Nilai Bobot Tingkat Kinerja (X)

    Tingkat Kinerja (X) Skor (bobot)Tidak Baik 1Kurang Baik 2Baik 4Sangat Puas 5

    Tabel 3 Nilai Bobot Tingkat Kepentingan (Y)

    Tingkat Kepentingan Skor (Bobot)Tidak Penting 1Kurang Penting 2Penting 4Sangat Penting 5

    Total penilaian tingkat kepentingan masing-masing atribut diperoleh

    dengan cara menjumlahkan hasil perkalian skor masing-masing skala dengan

    jumlah responden yang memilih pada skala tersebut. Untuk

    menginterpretasikan bagaimana suatu atribut dinilai oleh keseluruhan

    responden menurut tingkat pelaksanaannya dibutuhkan suatu rentang skala.

    Kisaran untuk setiap skala adalah:

    .. (4)

    Xib = Skor terbesar yang mungkin diperoleh dengan asumsi bahwa

    semua responden memberikan jawaban sangat penting/

    sangat baik (skor 5) terhadap setiap unsur mutu produk

    Xik = Skor terkecil yang mungkin diperoleh dengan asumsi bahwa

    semua responden memberikan jawaban tidak penting/tidak

    baik (skor 1) untuk setiap unsur mutu produk

    Dari rumus ini dapat dibuat skor atau pembagian kelas berdasarkan

    tingkat kepentingan adalah:

    a. 100-199 (tidak penting)

  • 42

    b. 200-299 (kurang penting)c. 300-399 (penting)d. 400-499 (sangat penting)

    Pembagian kelas berdasakan tingkat kinerja:

    a. 100-199 (tidak baik)b. 200-299 (kurang baik)c. 300-399 (baik)d. 400-499 (sangat baik)

    Untuk mengetahui apakah hasil jasa dan produk yang diterima oleh

    konsumen sudah sesuai dengan kepentingan konsumen digunakan tingkat

    kesesuaian. Dimana tingkat kesesuaian merupakan perbandingan antara

    tingkat kinerja dengan tingkat kepentingan. Perbandingan tersebut dapat

    diketahui dengan melakukan perbandingan antara total skor tingkat kinerja

    (Xi) dan total tingkat kepentingan (Yi). Adapun rumus yang digunakan adalah

    Tki = .. (5)

    Dimana : Tki= Tingkat Kesesuaian

    Xi = Total skor penilaian kinerja toko

    Yi = Total skor penilaian kepentingan konsumen

    Dengan tingkat kesesuaian ini dapat diketahui sampai sejauhmana

    kepuasan konsumen. Jika nilai kesesuaian ini berada diatas rataan total

    (>100%) maka dapat dikatakan konsumen sangat puas. Apabila nilai

    kesesuaian berada sama dengan rataan total (sama dengan 100 %), maka dapat

    dikatakan konsumen puas. Sedangkan jika nilai kesesuaian berada dibawah

    rataan total (

  • 43

    sumbu Y ditunjukkan oleh skor rata-rata tingkat kepentingan konsumen

    terhadap ( ).

    .. (6)

    .. (7)

    Dimana : Xi= Total skor tingkat kinerja seluruh respondenYi= Total skor tingkat kepentingan dari seluruh responden

    = Bobot rata-rata skor penilaian kinerja perusahaan

    = Bobot rata-rata skor penilaian kepentingan konsumen

    n= Jumlah respondenDiagram kartesius ini merupakan suatu bangun yang dibagi menjadi 4

    bagian. Bangun ini kemudian dibatasi oleh 2 garis yang berpotongan tegak

    lurus dengan titik-titik koordinat ( ).

    = =

    Dimana : = Rata-rata dari rata-rata bobot tingkat kinerja

    = Rata-rata dari rata-rata bobot kepentingan seluruh faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumenK= Banyaknya atribut yang mempengaruhi kepuasan konsumen

    Diagram kartesius dapat dilihat pada gambar berikut

    ( Tingkat Kepentingan)

    1.Prioritas utama II. Pertahankan Prestasi

    III. Prioritas Rendah IV. Berlebihan

    (Tingkat Kinerja)

  • 44

    Gambar 2 : Diagram Cartesius

    Hasil perhitungan nilai tersebut kemudian digunakan sebagai pasangan

    koordinat titik-titik atribut yang memposisikan suatu atribut pada diagram

    kartesius. Setiap hasil akan menempati salah satu kuadran dalam diagram

    kartesius yang terdiri atas:

    1. Kuadran I (Prioritas Utama)

    Merupakan wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap penting

    oleh konsumen. Tetapi pada kenyataannya faktor-faktor ini belum sesuai

    seperti yang diharapkan konsumen (tingkat kepuasan yang diperoleh masih

    sangat rendah) sehingga kinerja atribut-atribut yang masuk dalam kuadran

    ini harus ditingkatkan

    2. Kuadran II

    Merupakan wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap penting

    oleh konsumen dan faktor-faktor ini sudah sesuai dengan yang dirasakan

    oleh konsumen, sehingga tingkat kepuasannya relatif lebih tinggi. Atribut

    yang masuk dalam kuadran ini harus dipertahankan, karena semua variabel

    ini menjadikan produk tersebut unggul dimata konsumen

    3. Kuadran III

    Merupakan wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap kurang

    penting oleh konsumen dan pada kenyataannya kinerjanya pun tidak

    terlalu istimewa. Peningkatan-peningkatan atribut yang termasuk dalam

    kuadran ini dapat dipertimbangkan kembali, karena pengaruhnya terhadap

    manfaat dirasakan oleh konsumen sangat kecil

    4. Kuadran IV

  • 45

    Merupakan wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap kurang

    penting oleh konsumen dan dirasakan terlalu berlebihan. Atribut yang

    termasuk dalam kuadran ini dapat dikurangi oleh pihak perusahaan dapat

    mengurangi atau menghemat biaya

    3. Analisis Untuk Mengetahui Strategi Pemasaran

    Strategi pemasaran disusun berdasarkan tingkat kepuasan konsumen.

    Strategi pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan untuk

    mencapai tujuan pemasaran. Ada empat kelompok alat pemasaran produk

    dalam bauran pemasaran yaitu price (harga), product (produk), place (tempat

    atau distribusi), dan promotion (promosi). Strategi pemasaran disusun

    berdasarkan empat alat bauran pemasaran tersebut. Strategi pemasaran

    pelayanan di dapatkan dengan menggunakan diagram segitiga pemasaran jasa

    yaitu terdiri internal marketing, eksternal marketing, interaktif marketing.

    Analisis yang digunakan untuk mengetahui startegi pemasaran adalah analisis

    deskriptif.

    G. Variabel dan Indikator

    Variabel dan indicator produk makanan khas Riau disajikan pada

    Tabel 4

    Tabel 4. Atribut produk makanan Khas Riau

    Atribut Produk Makanan Khas Riau

    1 Harga Harga yang ditawarkan 2 Rasa Produk Rasa Produk yang dijual 3 Gizi Pada produk terdapat kandungan gizi

  • 46

    5 Higienis Kebersihan produk yang dijual Produk bebas dari bahan yang berbahaya

    bagi kesehatan Produk memiliki tanggal kadaluarsa

    6 Aroma Aroma khas pada produk7 Kemasan Kepraktisan kemasan

    Kemasan menarik

    Variabel dan indikator untuk fisik dan pelayanan toko disajikan pada Tabel 5

    Tabel 5. Atribut fisik dan pelayanan toko

    Atribut Fisik dan Pelayanan Toko

    1 Lokasi Sarana parkir yang memadai Kemudahan menuju lokasi

    2 Penampilan penjual (Pramuniaga)

    Sikap pramuniaga Pengetahuan pramuniaga tentang produk

    yang dijual

    3Pelayanan personal (Pramuniaga)

    Kecepatan transaksi Kesigapan kasir maupun pramuniaga dalam

    melayani

    4 Atribut fisik toko

    Kebersihan ruang dalam toko Kebersihan diluar atau disekitar toko

    termasuk parkiran Layout atau tata ruang Walkway atau gang dalam toko dan

    kesesuaiannya dengan sirkulasi atau arus orang

    5 Atmofester toko

    Penerangan atau pencahayaan dalam ruangan

    Pemilihan warna ruangan Suhu atau temperatur dalam ruangan

    6 Pelayanan setelah transaksi

    Tanggapan atau respon terhadap keluhan konsumen

    7 Iklan dan promosi Penggunaan media iklan dan promosi

  • 47

    IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

    A. Letak Geografis Daerah Penelitian

    Kota Pekanbaru berada pada garis 101014 sampai dengan 101034BT

    dan 00 sampai dengan 45LU, dengan luas daerah 632,26 km2 yang berbatasan

    dengan daerah Kabupaten Siak dan Kabupaten Kampar disebelah utara,

    berbatasan dengan Kabupaten Kampar dan Kabupaten Pelalawan disebelah

    selatan, berbatasan dengan Kabupaten Kampar disebelah barat. Perbatasan ini

    sesuai dengan perda kota Pekanbaru No.3 tahun 2003, kota Pekanbaru dibagi

    atasa 12 kecamatan yang terdiri dari 58 desa/ kelurahan (BPS Kota Pekanbaru,

    2009).

    B. Keadaan Penduduk dan Tingkat Pendidikan

    Kota Pekanbaru merupakan ibu kota Propinsi Riau yang memliki

    jumlah penduduk yang sangat beragam etnis mulai dari etnis Melayu yang

    merupakan penduduk asli sampai dengan etnis peranakan Cina yang

    merupakan pendatang. Kepadatan penduduk yang ada di kota Pekanbaru

    setiap tahun bertambah dimulai. Pada tahun 1995 jumlah penduduk yang ada

  • 48

    di kota Pekanbaru 431.464 jiwa dengan jumlah perempuan sebanyak 211.639

    jiwa sedangkan jumlah laki-laki sebanyak 219.825 jiwa dan jumlahnya terus

    meningkat. Pada tahun 2008 jumlah penduduk yang ada di kota Pekanbaru

    berjumlah 799.213 jiwa dengan jumlah perempuan sebanyak 398.708 dan

    jumlah laki-laki sebanyak 400.505 jiwa (BPS Kota Pekanbaru, 2009).

    Pendidikan di Pekanbaru didominasi oleh pendidikan sekolah negeri

    dan sekolah swasta. Sekolah swasta lebih mendominasi dibandingkan sekolah

    negeri ini ditunjukkan dengan jumlah sekolah swasta lebih banyak

    dibandingkan sekolah negeri (Tabel 6).

    Tabel 6. Jumlah Sekolah Di Pekanbaru

    No Jenjang Pendidikan Jumlah Negeri Swasta

    1 TK 3 217

    2 SD 184 523 SLTP 35 484 SLTA 14 255 SMK 6 31

    (BPS kota Pekanbaru, 2009).

    C. Keadaan Perekonomian

    Kota Pekanbaru sekarang sudah mulai melakukan pembangunan di

    segala lini kehidupan masyarakat mulai dari perekonomian, pendidikan,

    hukum dan lain-lain. Itu dapat kita lihat dari pergerakan perekonomian yang

    berjalan di kehidupan masyarakat mulai dari perdagangan yang berskala kecil

    seperti usaha rumahan sampai dengan kegiatan ekspor impor.

    Pertumbuhan perekonomian di Pekanbaru pun meningkat itu dibutikan

    dari jumlah pendapatan perkapita atas dasar harga berlaku yang diperoleh dari

    tahun 2006 sampai dengan tahun 2008 (Tabel 7).

  • 49

    Tabel 7. Pendapatan Perkapita Pekanbaru

    No Tahun Pendapatan Perkapita1 2006 Rp. 20.293.037,602 2007 Rp. 23.965.829,943 2008 Rp. 28.962.818,55

    (Desperindag kota Pekanbaru, 2009)

    V. HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Karakteristik Konsumen

    Pada penelitian ini kuesioner disebarkan kepada konsumen yang

    membeli makanan khas Riau dan pernah mencoba produk makanan khas Riau

    tersebut. Jumlah yang diperoleh adalah 100 orang konsumen pada tiga tempat

    yang berbeda dengan karakteristik yang telah ditetapkan sebelumnya sesuai

    dengan tujuan penelitian. Adapun karakteristik konsumen yang digunakan

    adalah: a) jenis kelamin, b) usia, c) pendidikan, d) jumlah pendapatan, e)

    pekerjan. Berikut ini deskripsi karakteristik konsumen yang telah diperoleh

    dari hasil penyebaran kuesioner adalah:

    1. Jenis Kelamin Konsumen

    Berdasarkan hasil penelitian (Tabel 8) ternyata konsumen yang

    membeli produk makanan khas Riau rata-rata adalah wanita yaitu sebesar 56

    persen dan pria sebesar 44 persen. Hal ini menunjukkan bahwa wanita lebih

    senang berbelanja makanan khas Riau dan juga mempunyai waktu yang luang

    untuk membeli makanan khas Riau dibandingkan pria.

    Tabel 8. Jenis Kelamin Konsumen Makanan Khas Riau

  • 50

    Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%) Pria 44 44Wanita 56 56Total 100 100

    2. Usia Konsumen

    Dari hasil penelitian (Tabel 9) diketahui bahwa konsumen yang

    membeli makanan khas Riau memiliki usia yang bervariasi yang mendominasi

    adalah yang berusia 26-35 tahun yaitu sebanyak 41 persen, yang kedua yaitu

    yang berumur 36-45 tahun sebanyak 27 persen, dan yang paling sedikit adalah

    yang berumur >55tahun yaitu sebanyak 4 persen. Hal ini dipengaruhi oleh

    pada usia 26-35 tahun merupakan usia yang produktif, sudah mempunyai

    penghasilan yang tetap dan sering melakukan perjalanan keluar kota.

    Tabel 9. Usia Konsumen Makanan Khas Riau

    Usia Jumlah Persentase (%) 1. 55 tahun 4 4

    Total 100 100

    3. Tingkat Pendidikan Konsumen

    Tingkat pendidikan yang dimaksud berikut ini adalah tingkat

    pendidikan yang terakhir ditempuh oleh konsumen. Dari hasil penelitian

    (Tabel 10) diperoleh tingkat pendidikan yang paling dominan adalah yang

    tamata SLTA sebanyak 43 persen, yang kedua adalah S1 sebanyak 19 persen

    dan yang paling sedikit adalah yang tidak bersekolah sebanyak 0 persen. Ini

    berarti konsumen yang membeli makanan khas Riau di Pekanbaru tidak ada

    yang tidak sekolah dan sudah mengerti gunanya pendidikan walaupun ada

  • 51

    yang hanya tamatan SD yaitu sebanyak 9 persen dan yang tamat SLTP

    sebanyak 19 persen.

    Tabel 10 . Tingkat Pendidikan Konsumen Makanan Khas Riau

    Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%)1. Tidak Sekolah 0 02. SD 9 93. SLTP 19 194. SLTA 43 435. Diploma 9 106. Sarjana (S1) 19 207. Master (S2) 1 1

    Total 100 1004. Jumlah Pendapatan Konsumen

    Ditinjau dari sisi tingkat pendapatan per bulan diperoleh yang

    berpendapatan per bulan sebesar Rp 1.500.000 sampai dengan Rp 5.000.000

    memiliki persentase terbesar yaitu 84 persen dari jumlah total responden.

    Untuk jumlah responden yang berpendapatan kurang dari Rp 1.500.000 yaitu

    sebesar 16 persen dan pendapatan diatas Rp 5.000.000 sebesar 2 persen. Ini

    ditunjukan oleh Tabel 11.

    Tabel11. Jumlah Pendapatan Konsumen Makanan Khas Riau

    Jumlah Pendapatan Jumlah Persentase (%) Rp. 5.000.000 2 2

    Total 100 100

    5. Pekerjaan Konsumen

    Berdasarkan pengelompokan kelas sosial menurut Gilbert-Kahl (dalam

    Anonim), yang membeli makanan khas Riau secara umum adalah golongan

    menengah keatas. Dengan ciri-ciri memiliki pekerjaan yang bervariasi

    ditempat kerja dan memiliki kemampuan siginifikan dan memiliki pendapatan

  • 52

    yang cukup besar untuk gaya hidup yang nyaman. Hal ini dapat terlihat dari

    hasil penelitian bahwa rata-rata konsumen memiliki pekerjaan pegawai

    swasta, pegawai negeri, Ini dapat dilihat pada Tabel 12.

    Tabel 12. Jenis Pekerjaan Konsumen Makanan Khas Riau

    Pekerjaan Jumlah Persentase (%) Pelajar / Mahasiswa 13 13Pegawai Negeri 12 12Pegawai Swasta 38 38Wiraswasta 22 22Ibu Rumah Tangga 14 14Lainnya 1 1

    total 100 100

    B. Karakteristik Toko

    Toko yang dijadikan tempat penelitian memiliki karakteristik sebagai

    berikut:

    1. Lokasi Toko

    Lokasi toko tersebut sangat strategis itu disebabkan berada ditengah

    kota yang memiliki tingkat aktifitas yang tinggi. Selain itu juga akses

    transportasi umum ke toko tersedia sehingga memudahkan konsumen untuk

    mencapai lokasi toko. Satu toko berada di Bandara SSQ dimana di bandara

    orang selalu berpergian ataupun datang dan pergi dari luar kota sehingga

    aktifitas untuk pembelian produk makanan khas Riau tinggi di kawasan

    bandara. Rata-rata konsumen yang membeli per harinya di toko yang berada

  • 53

    di Bandara adalah 100 orang, toko yang berada di jalan Jendral Sudirman rata-

    rata konsumen yang membeli adalah sekitar 75 orang dan di pasar bawah rata-

    rata konsumen yang membeli makanan khas Riau adalah 60 orang. Selain di

    bandara toko lainnya pun berada di jalan protokol yang setiap hari selalu

    dilalui oleh kendaraan, menjadikan toko-toko tersebut dapat dengan mudah

    dilihat dan dikenali oleh konsumen.

    2. Jumlah Karyawan

    Jumlah pegawainya tiap-tiap toko pun bervariasi, pada toko yang

    berada di pasar wisata pasar bawah hanya memiliki pegawai 2 orang, toko

    yang berada dijalan Jendral Sudirman memiliki pegawai berjumlah 3 orang,

    dan toko yang berada di Bandar SSQ memiliki pegawai 7 orang.

    3. Promosi

    Promosi adalah elemen yang ada dalam bauran pemasaran dan

    mempunyai fungsi untuk mengkomunikasikan produk yang dimiliki pada

    pasar yang menjadi tujuan dari produk yang dipasarkan. Untuk toko yang

    menjual makanan oleh-oleh khas Riau promosi yang dilakukan biasanya

    dengan bekerjasama dengan supir taksi, karena mereka membawa orang-orang

    atau konsumen dari luar daerah yang ingin mencari oleh-oleh khas Riau yang

    akan dibawa ke daerahnya masing-masing. Keuntungan yang didapatkan oleh

    supir yang bersangkutan adalah mendapatkan servis dari pemiliki toko

    misalnya mendapatkan minuman gratis sehingga supir tersebut tidak akan rugi

    mengantarkan konsumen ke toko tersebut. Promosi lainnya adalah dari mulut

    ke mulut yang pernah membeli produk oleh-oleh di toko tersebut dan

  • 54

    mengatakan toko yang pernah mereka kunjungi mempunyai pelayanan dan

    harga yang bersaing sehingga tidak akan rugi membeli di toko tersebut.

    C. Karakteristik Produk

    Produk yang dijual ditoko makanan khas Riau memiliki karakteristik

    sebagai berikut:

    1. Jenis Produk yang Dijual

    Produk yang dijual dan produsen yang menghasilkan barang tersebut

    pun hampir sama dengan kemasan yang sama. Produk makanan khas Riau

    yang dijual di toko tersebut antara lain bolu kemojo, lempuk durian, kue

    bangkit, dodol durian, keripik nanas, kerupuk ikan dll. Selain makanan khas

    Riau ada juga makanan khas Padang antara lain rendang telur, kerupuk ubi

    balado, dll. Selain itu juga ada produk yang berasal dari Malaysia misalnya

    kerupuk keju.

    Produk yang dijual tersebut ada yang merupakan titipan dari usaha

    rumahan baik berada di kota Pekanbaru maupun yang berada diluar kota

    Pekanbaru misalnya dari daerah Bangkinang, Kampar, Bagan, dll. Sistem

    pembayaran dari barang-barang yang dititipkan adalah sistem kontinuitas

    yaitu produsen secara berkala datang untuk mengecek produk yang dititipkan

    apakah produknya habis terjual, ada produk yang rusak, atau ada keluhan dari

    pemilik toko terhadap produk yang dihasilkan. Produk yang habis atau laku

    terjual baru dilakukan pembayaran. Apabila ada produk rusak maka produk

  • 55

    akan direture (dikembalikan) oleh penjual dan akan diganti dengan barang

    yang baru.

    2. Harga Produk

    Harga yang ditawarkan bervariasi disetiap toko misalnya bolu kemojo

    di bandara harganya Rp.11.000 untuk rasa pandan, Rp.13.000 untuk rasa

    durian, di jalan Jendral Sudirman harganya Rp.10.000 untuk rasa pandan dan

    Rp 11.000 untuk rasa jagung dan rasa durian, sedangkan dipasar bawah

    harganya Rp.10.000 untuk rasa pandan. Untuk lempuk durian dibandara

    harganya bervariasi mulai dari harga Rp.12.000 sampai dengan harga

    Rp.70.000, di jalan Jendral Sudirman harganya untuk kotak kecil seharga

    Rp.11.000 sedangkan untuk kotak besarnya seharga Rp.40.000, sedangkan

    dipasar bawah kebetulan tidak menjual lempuk durian. Untuk keripik nanas

    dibandara harganya Rp.17.000 per bungkus, di jalan Jendral Sudirman

    harganya untuk yang kotak Rp.11.000 dan untuk yang bungkus harganya

    Rp.12.500, di pasar bawah harganya Rp.18.000 per kotak. Untuk produk ikan

    selais dibandara harga untuk kg adalah Rp.65.000, di jalan Jendral

    Sudirman harga untuk kg Rp.65.000, dan dipasar bawah kebetulan tidak

    menjual ikan selais karena disana telah banyak yang menjual ikan selais yang

    harganya lebih murah. Untuk produk lain pun harganya tidak terlalu jauh

    berbeda.

    D. Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Makanan Khas Riau

    Pada umumnya tujuan dari penelitian mengenai tingkat kepuasan

    konsumen baik terhadap kualitas produk maupun terhadap kualitas pelayanan

  • 56

    yang diberikan oleh toko tersebut adalah untuk mengetahui indeks kepuasan

    konsumen dan mendapatkan informasi yang berhubungan dengan prioritas

    perbaikan dalam hal kepuasan konsumen. Konsep yang digunakan untuk

    mengetahui indeks kepuasan konsumen adalah Important-Performance

    Analysis. Pembahasan pertama mengenai tingkat kepuasan konsumen terhadap

    kualitas produk makanan khas Riau yang terdiri dari dimensi harga, rasa, gizi,

    higienitas produk yang dijual, aroma produk serta kemasan pada produk.

    1. Kepuasan Konsumen Terhadap Harga

    Dalam kegiatan jual beli harga sangat mempengaruhi tingkat kepuasan

    konsumen. Dimensi harga yang dimaksud dalam penelitian ini adalah harga

    yang telah tercantum di kemasan produk, dimana harga tersebut tidak bisa

    ditawar lagi oleh konsumen yang membeli makanan khas Riau. Dimensi harga

    yaitu harga yang telah tercantum diproduk makanan.

    a. Harga yang Ditawarkan

    Harga yang ditawarkan ini adalah harga yang telah tercantum

    dikemasan produk dimana harga ini tidak bisa ditawar oleh konsumen. Dari

    penelitian ini dapat diketahui tingkat kepuasan konsumen terhadap harga yang

    ditetapkan oleh produsen adalah sebagi berikut sesuai dengan Tabel 13,

    konsumen yang mengaggap penting harga yang ditawarkan sebesar 80 persen,

    yang menganggap sangat penting adalah 15 persen, yang menganggap kurang

    penting 5 persen, dan yang menganggap tidak penting 0 persen. Setelah

  • 57

    dilakukan pembobotan diketahui penilaian konsumen terhadap tingkat

    kepentingan atribut adalah 405.

    Tabel 13. Tingkat Kepentingan (Y) Harga Produk yang Ditawarkan

    Penilaian Konsumen Bobot (a)

    Jumlah (b)

    Persentase (%)

    Skor (c = a x b)

    Tidak Penting 1 0 0 0Kurang penting 2 5 5 10Penting 4 80 80 320Sangat penting 5 15 15 75Total - 100 100 405

    Dari hasil penelitian diperoleh hasil mengenai pembobotan dari tingkat

    kinerja berdasarkan dimensi harga yang telah ditetapkan oleh toko tersebut

    yaitu 35 persen yang mengatakan sangat baik, 35 persen yang mengatakan

    kurang baik, 0 persen yang mengatakan tidak baik dan 30 persen mengatakan

    baik atas kinerja dimensi harga ini, sesuai dengan Tabel 14. Hal ini

    menunjukan bahwa kinerja toko terhadap atribut harga produk dinilai puas

    oleh konsumen.

    Tabel 14. Tingkat Kinerja (X) Atribut Harga Produk yang Ditawarkan

    Penilaian Konsumen Bobot (a)

    Jumlah (b)

    Persentase (%)

    Skor (c = a x b)

    Tidak Baik 1 0 0 0Kurang Baik 2 35 35 70Baik 4 30 30 120Sangat Baik 5 35 35 175Total - 100 100 365

    Perbandingan antara skor tingkat kepentingan dan skor kinerja

    adalah 90.1 persen. Hal ini artinya tingkat kinerja tidak sesuai atau kurang

    dibandingkan dengan tingkat kepentingan konsumen sehingga sebagian

    konsumen merasa tidak puas. Hal ini dipengaruhi oleh biaya yang harus

  • 58

    dikeluarkan oleh pemilik toko tersebut seperti sewa tempat, listrik, dan biaya

    lainnya. sehingga ini berpengaruh terhadap harga yang ditawarkan oleh toko

    tersebut.

    2. Kepuasan Konsumen Terhadap Pencantuman Label Gizi

    Pencantuman label gizi dalam penelitian ini adalah pencantuman

    kandungan gizi yang ada dalam makanan khas Riau pada kemasan produk

    makanan khas Riau. Berdasarkan hasil penelitian (Tabel 15) terhadap

    pencantuman label gizi pada kemasan makanan khas Riau diperoleh hasil

    untuk atribut ini adalah, 42 persen menyatakan kurang penting, 13 persen

    menyatakan sangat penting, 26 persen menyatakan tidak penting