Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi...

65
i ANALISIS SPI DALAM SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN RETRIBUSI POTONG HEWAN PADA UPACARA ADAT TORAJA UTARA Oleh : ADERATY YANCES NIM : 232008141 KERTAS KERJA Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI : AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2013

Transcript of Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi...

Page 1: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

i

ANALISIS SPI DALAM SISTEM AKUNTANSI

PENERIMAAN RETRIBUSI POTONG HEWAN PADA

UPACARA ADAT TORAJA UTARA

Oleh :

ADERATY YANCES

NIM : 232008141

KERTAS KERJA

Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Guna Memenuhi Sebagian dari

Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2013

Page 2: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan
Page 3: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

ii

Page 4: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

iii

Page 5: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

iv

MOTTO

‘‘Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala

sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi

Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah”.

(Roma 8:28)

GOD didn't promise days without pain, but He did

promise strength for the days and light for the

ways...

Page 6: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

v

ABSTRACT

Traditional ceremony in North Toraja contributed significantly to the local

revenue through the collection of levies Slaughter. Society signals the presence of

a large leakage of opportunities within the system of acceptance of such levy, but

there are studies that concluded the absence of flaws in the system.

The study was conducted to analyze the internal control system within the

revenue accounting system of slaughter levy with different data collection

methodologies with previous research. Data obtained from the Department of

Revenue, Finance and Asset Management Area (DPPKAD) through the study of

documents and interviews with related officer. In addition, the primary data

obtained by observation on cultural activities in three different village. The Data

were analyzed qualitatively by identifying the presence of SPI refers to the

characteristics of good SPI.

The results showed the Slaughter Levy Revenue System performed with

sub-systems, ie Slaughter Levy Revenue sub System Based on Letter of

Permission, specifically for Buffalo, Slaughter Levy Revenue sub System for

animals that have not been listed in the abattoir's license. Internal Control Systems

in Revenue Slaughter Levy is still relatively weak, due to the use of authority,

division of duties, and independent checks that have not been fully implemented.

Similarly, the use of documents and security of assets that are not yet adequate.

Relevant parties need to make improvements to increase revenue SPI slaughter

levy in North Toraja

Key Words : SPI, Slaughter Levy Revenue System, Levies Revenue Accounting

Slaughter system, North Toraja Traditional Ceremony

Page 7: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

vi

SARIPATI

Upacara adat di Toraja Utara memberikan sumbangan signifikan

terhadap Pendapatan Asli Daerah, melalui pemungutan Retribusi Potong Hewan.

Masyarakat mensinyalir adanya peluang kebocoran yang besar dalam sistem

penerimaan retribusi tersebut, namun terdapat penelitian yang menyimpulkan

tidak adanya kelemahan dalam sistem tersebut.

Penelitian dilakukan untuk menganalisis Sistem Pengendalian Intern

dalam sistem akuntansi penerimaan dari retribusi potong hewan tersebut dengan

metodologi pengumpulan data yang berbeda dengan penelitian sebelumnya. Data

diperoleh dari Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

(DPPKAD) melalui studi dokumen dan wawancara kepada petugas terkait. Selain

itu data primer diperoleh dengan cara observasi pada kegiatan adat di tiga Desa

yang berbeda. Data dianalisis secara kualitatif yakni dengan mengidentifikasi

keberadaan SPI mengacu pada karakteristik SPI yang baik.

Hasil penelitian menunjukkan Sistem Penerimaan Retribusi Potong

Hewan dapat dikategorikan kedalam dua sub sistem yaitu sub Sistem Penerimaan

Retribusi Potong Hewan Berdasarkan Surat Izin pemotongan hewan, dan sub

Sistem Penerimaan Retribusi Potong Hewan untuk hewan yang belum tercantum

dalam Surat Izin pemotongan hewan. Sistem Pengendalian Intern dalam

Penerimaan Retribusi Potong Hewan masih tergolong lemah karena penggunaan

wewenang, pembagian tugas, dan pengecekan independen yang belum

sepenuhnya dijalankan. Demikian pula penggunaan dokumen dan pengamanan

aktiva yang belum memadai. Pihak terkait perlu melakukan perbaikan untuk

meningkatkan SPI penerimaan retribusi potong hewan di Toraja Utara.

Kata kunci: SPI, Sistem Penerimaan Retribusi Potong Hewan, Sistem Akuntansi

Penerimaan Retribusi Potong Hewan, Upacara Adat Toraja Utara.

Page 8: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

vii

KATA PENGANTAR

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Sistem Pengendalian

Intern dalam Sistem Penerimaan Retribusi Potong Hewan. Kemudian

menganalisis kelemahan SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi

Potong Hewan.

Melalui tulisan ini, diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar

bagi pembaca dan penelitian yang akan datang. Dalam penyusunan kertas keja ini,

penulis menyadari masih banyak kekurangan yang terjadi, untuk itu penulis

mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan yang terjadi.

Salatiga, Mei 2013

Penulis

Page 9: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

viii

UCAPAN TERIMAKASIH

Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus untuk

pertolongan dan penyertaan_Nya yang begitu nyata melalui berkat-berkatNya

yang luar biasa sehingga saya dimampukan untuk menyelesaikan tulisan ini.

Terimakasih untuk kedua orang tua saya “Indo’ dan Papa’ances”

kalian adalah sumber kebahagiaan ku di dunia ini. Lendu’ kupakaboro’ komi...

Berkat doa, dukungan dan pelukan kasih kalian dari jauh yang membuat saya

mampu melewati setiap kegalauan dalam penyelesaian tulisan ini.

Untuk ketiga kakak perempuan ku yang cantik dan luar biasaaaa : “Kiki

(indo’aurel), Ema (bu’pendeta), dan Eka (indo’angel) juga untuk ketiga kakak

ipar ku : Pong aurel, Pong angel, dan kak Apri. Terimakasih untuk setiap

semangat dan perhatiannya..terimakasih sudah menjadi sponsor utama buat saya

dalam pengisian pundi-pundi setiap bulan dan setiap semesternya. Kalian adalah

kakak yang Superrr Duperr buat saya.. Kurre buda kakak.. Buat ketiga ponakanku

yang lucu dan unyu-unyu : Aurel, Angel dan Audric :* terimakasih untuk

kehadiran kalian bertiga yang menambah warna hidup.. Setiap celotehan kalian

selalu membuat saya tertawa nak.. :D

Terimakasih kepada Ibu Gustin Tanggulungan, S.E, M.Ak., Akt untuk

kesabarannya di dalam membimbing, mengarahkan serta memotivasi saya

sehingga tulisan ini dapat selesai.

Terimakasih kepada Bapak Hari Sunarto, S.E., MBA., Ph.D selaku

Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW Salatiga dan Bapak Usil Sis

Sucahyo, SE., MBA, selaku Kepala Program Studi Akuntansi FEB Universitas

Kristen Satya Wacana.

Terimakasih kepada Ibu Theresia Woro Damayanti, S.E., M.Si., Akt

selaku dosen wali yang telah membantu selama masa perkuliahan.

Segenap Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW terimakasih

karena telah memberikan ilmu kepada penulis selama masa perkuliahan dan

terimakasih kepada Staf Tata Usaha yang sudah membantu selama masa kuliah.

Page 10: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

ix

My Lovely CERIA… kk Asih imoett (tiap kali bareng pasti ada hal

konyol yg terjadi yg selalu bikin ngakak :D ), kk Thea kecil (kecil2 lada katokkon

terimakasih sudah menjadi PEMBIMBING 2 ku :* ) , kk Finta molle’ (kk molle’

yg dikit2 nangis :p ) dan kak Rinto boyo. Terimakasih sudah menjadi teman,

kakak, sahabat, sekaligus menjadi keluarga selama di Salatiga.. Berbagi disaat

suka dan duka itu yang membuat saya tidak akan pernah melupakan kehidupan di

Salatiga bersama kalian.. Makan bareng, bobo’2 bareng (tidur subuh, bangun

siang karna curhat2an ber-MUTU ;) ) main kartu sambil nge-snack, kemana-mana

selalu bareng, semua hal itu yang akan selalu saya rindukan bersama dengan

kalian.. Luph U all :* ^__^

Anggota Kuartet Ambisi :D :D “Oten 4Lay, Oliph Lebayy, dan Lilo

bebu.. Terimaksih akan kehadiran kalian sebagai sahabat yang biasa namun

sungguh Istimewa buat saya. Kalian bukan hanya teman tapi juga saudara buat

saya.. Kebiasaan Transit di kos Oliph saat nunggu kuliah berikutnya, makan lotek

di kos Oten, dan menghabiskan kue natal punya Lilo.. semua itu ingin saya ulang

bersama kalian.. :*

Untuk ke-4 Gadis-gadis Bades ku.. Hayu, Sekar, Sendy dan Monic.. Bisa

bertemu, kenalan, temanan dan akhirnya bisa sahabatan dengan kalian itu yang

membuat saya selalu berharap untuk dapat kembali ketempat ini lagi untuk

bersama-sama dengan kalian.. Akan sangat merindukan awal2 kuliah, makan es

krim bareng, nonton film bareng, belajar bareng (tapi lebih banyak ngobrolnya :D

). Miss u sayanggg ;)

My little brotha Adi Boneng dan Boni Gembel terimakasih. Mengenal

kalian saya bisa merasakan bagaimana rasanya jadi kakak dan bagaimana rasanya

punya saudara laki-laki.. saya berharap kalian tetap mau menjadi adik buat saya

:D

Keluarga besar “GANG BAMBU” kk Thea, kk Finta, Rensi, Panca,

Denny, Boni, Konya’, Ratry, Nuni, Esly, Sri, dan Ocha (nebenk :p)

Terimakasih buat kalian semua.. Kelucuan, keunikan dan keanehan dari kalian

yang selalu membuat saya nyaman hidup bersama dengan kalian.. Hidup akan

selalu terasa Ramai saat berkumpul bersama kalian di lorong Gang Bambu

Page 11: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

x

Teman-teman 1 atap a.k.a teman koss.. Lilo, Elma, Emplik, mbk Isna,

Silvi, Ayu, Lili dan adek ku Wanti…Terimakasih sudah jadi teman berbagi

dalam 1 atap..

“Bhineka Putri Santos”.. kak Vi, kak Tia, kak Ake, Prita, Jessi, Dias,

Eci, Grace, Tio, Agnes, kak Pepeb, kak Harmi, Ester, kak Meggi, Eda, Vero

beserta coach: Rico, Rio, Hendra, kk Nyong. Thank’s guyss untuk

keGOKILannya dalam tim futsal ini.. Mancing mania??? MANTAPPP…!!!!

Golden 2008 Fakultas Ekonomika dan Bisnis.. Trimakasih teman2 telah

berbagi dalam banyak hal selama perkuliahan.. Special buat cah Akuntansi yang

doyan karoke.. Ferry, Rino, Ristya, Oliv, Jessica, Aji, Septian, Ria, Lilo… :D

Keluarga Besar PKMST SALATIGA.. Terimakasih untuk

kebersamaannya selama saya di Salatiga, sangat banyak hal yang saya dapat dari

persekutuan ini, sangat erat persaudaraan sebagai Sang Torayan yang dijalin

dalam persekutuan ini.. Semoga selamanya kita tetap menjadi saudara di dalam

persekutuan ini.. Kurre buda.. kupakaboro’ komi sola nasang..

Semua Pihak yang Terlibat dalam Penulisan ini yang belum sempat saya

sebutkan, Terimakasih… Tuhan Yesus memberkati kita semua.

Page 12: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

xi

DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................... i

Halaman Pernyataan Keaslian Karya Tulis Skripsi ............................................. ii

Halaman Persetujuan/Pengesahan ...................................................................... iii

Halaman Motto .................................................................................................. iv

Abstract ......................................................................................................... v

Saripati ......................................................................................................... vi

Kata Pengantar .................................................................................................... vii

Ucapan Terimakasih .......................................................................................... viii

Daftar Isi ......................................................................................................... xi

Daftar Tabel ....................................................................................................... xiii

Daftar Lampiran ................................................................................................. xiv

1. Latar Belakang ............................................................................................. 1

2. Telaah Literatur ............................................................................................ 3

2.1 Regulasi Pajak dan Retribusi Daerah ...................................................... 3

2.2 Sistem Pengendalian Intern (SPI) Dalam Sistem Akuntansi Penerimaan .. 5

3. Metode Penelitian ........................................................................................ 7

3.1 Data dan Metode Pengumpulan Data ....................................................... 7

3.2 Metode Analisis ..................................................................................... 8

4. Data dan Analisis .......................................................................................... 9

4.1 Transaksi Penerimaan Retribusi Potong Hewan Pemerintah Kabupaten

Toraja Utara ............................................................................................ 9

Page 13: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

xii

4.2 Deskripsi Komponen SPI dalam Sistem Penerimaan Retribusi Potong

Hewan di Toraja Utara ............................................................................ 10

4.3 Analisis Sistem Pengendalian Intern Dalam Sistem Akuntansi Penerimaan

Retribusi Potong Hewan .......................................................................... 16

5. Kesimpulan dan Saran .................................................................................. 29

5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 29

5.2 Saran ...................................................................................................... 30

5.3 Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 30

5.4 Bagi Peneliti Selanjutnya ....................................................................... 30

Daftar Pustaka .................................................................................................... 31

Lampiran ......................................................................................................... 32

Page 14: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tarif Retribusi Potong Hewan Berdasarkan Jenis 4

Tabel 4.1 Sistem Pengendalian Intern Dalam Sistem Akuntansi

Penerimaan Retribusi Potong Hewan 17

Page 15: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Flowchart Sub Prosedur Penerimaan Retribusi Potong Hewan

Berdasarkan Izin Potong Hewan

Lampiran 2 Flowchart Sub Prosedur Penerimaan Retribusi Potong Hewan

untuk pemotongan yang Tidak Termasuk Dalam Surat Izin Potong

Hewan

Lampiran 3 Panduan Observasi

Lampiran 4 Panduan Wawancara

Lampiran 5 Struktur Organisasi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan

Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Toraja Utara

Lampiran 6 Dokumen Surat Izin Potong Hewan

Lampiran 7 Dokumen lembar Bonggol SKRD ( Hewan Babi, Kerbau Bonga,

Kerbau Balian, dan Kerbau Puduk)

Lampiran 8 Dokumen Surat Setoran Retribusi Potong Hewan

Lampiran 9 Dokumen Surat Tanda Setoran

Lampiran 10 Surat Keterangan Penelitian dari DPPKAD

Lampiran 11 Surat Izin Penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

Toraja Utara

Page 16: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

1

1. LATAR BELAKANG

Otonomi daerah dengan berbagai harapan yang terdapat di dalamnya

bukan lagi hanya merupakan suatu retorika belaka namun telah menjadi

realita yang harus ditangani dengan semangat memajukan kehidupan masing-

masing daerah dalam suatu ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk

melaksanakan otonomi daerah, Pemerintah Daerah harus berupaya

mengembangkan potensi – potensi daerah salah satunya melalui upaya

pengembangan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Oleh karena itu, setiap

daerah diwajibkan mengatur segala kemungkinan sumber keuangannya sendiri

sesuai dengan batas-batas perundang – undangan yang berlaku. Adapun sumber –

sumber penerimaan daerah menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999,

terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), dana perimbangan, pinjaman daerah,

dan lain – lain penerimaan daerah yang sah.

Undang – Undang Nomor 18 Tahun 1997 sebagaimana telah diubah

terakhir dengan Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan

Retribusi Daerah memberikan pedoman kebijakan dan arahan bagi daerah dalam

pelaksanaan pemungutan Pajak dan Retribusi Daerah. Undang-undang tersebut

membatasi jenis-jenis pajak yang dapat dipungut oleh daerah. Hal ini

dimaksudkan agar daerah lebih memusatkan perhatian pada pos – pos yang

dianggap dapat memberi kontribusi pendapatan yang relatif besar untuk

meningkatkan PAD.

Berdasarkan Undang – Undang tersebut, pemerintah Kabupaten Toraja

Utara mengubah sumber pendapatan dari kegiatan pemotongan hewan dalam

acara adat yang semula merupakan Pajak Potong Hewan menjadi Retribusi

Potong Hewan. Pemerintah Kabupaten Toraja Utara menetapkan Retribusi Potong

Hewan yang diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Toraja Utara Nomor 15

Tahun 2011 tentang Retribusi Rumah Potong Hewan sebagai salah satu sumber

PAD oleh karena dipandang potensial mengingat banyaknya kegiatan adat yang

terjadi dimana pemotongan hewan menjadi bagian dari kegiatan tersebut. Dalam

masyarakat Toraja yang masih mengikuti tradisi, adat, dan mementingkan prestise

Page 17: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

2

dimata masyarakat desa, menyelenggarakan pesta adat merupakan kewajiban dan

tanggung jawab yang tidak dapat dielakkan. Upacara acara adat yang terkenal

yang dalam penyelenggaraannya memakan biaya yang cukup besar. Selain itu,

juga didukung oleh frekuensi terjadinya pesta adat ini. Hal ini dapat dilihat jelas

pada acara pemotongan hewan, yang dari segi kuantitas tidak sedikit hewan yang

dikurbankan hal ini tentunya juga disesuaikan dengan strata sosial seseorang di

dalam masyarakat Toraja Utara. Retribusi Pajak potong hewan dipungut pada

setiap pemotongan hewan pada upacara adat Rambu Tuka’ dan Rambu Solo’.

Rambu Tuka’ adalah pesta adat pengucapan syukur, keselamatan, kegembiraan,

kesukaan, dan kebahagiaan. Rambu Solo’ adalah pesta kedukaan, upacara

pemakaman atau kematian. Retribusi Pajak Potong Hewan merupakan salah satu

jenis pajak yang memberikan kontribusi yang paling besar (Okta,2011). Natalia

(2008) menyebutkan bahwa pajak potong hewan tidak potensial sebagai sumber

PAD meskipun kontribusi terhadap PAD mencapai 13% pada tahun 2001-2006

(Natalia, 2008).

Adapun penelitian Dengen (2005) menyatakan bahwa pemungutan pajak

potong hewan termasuk efektif yaitu mencapai 73,87% dari target pada tahun

2004 namun penetapan target pajak potong hewan pada tahun tersebut tidak

didasarkan pada potensi riil. Hasil analisis SWOT oleh Dengen (2005)

menyimpulkan perlunya upaya peningkatan penerimaan pajak potong hewan

dengan meningkatkan pengawasan, melakukan pemeriksaan dan pencocokan

laporan penerimaan pajak dari pemungut pajak dengan pelaksana upacara adat,

peningkatan manajemen sumber daya manusia, dan perubahan tarif pajak.

Kesimpulan ini relevan dengan fenomena ketidakpercayaan masyarakat terhadap

pengendalian intern dalam sistem pemungutan retribusi tersebut. Lebang,

Inspektur Daerah Tana Toraja mensinyalir adanya peluang kebocoran yang besar

dalam sistem tersebut yang menghambat penerimaan daerah (tempo online,

1990). Namun penilitian Manukallo (2005) menyimpulkan bahwa tidak terdapat

kelemahan dalam Sistem Pemungutan Pajak Potong Hewan dari Pesta Adat Tana

Toraja. Penelitian tersebut dilakukan dengan penelitian lapangan dan wawancara,

Page 18: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

3

namun pada penelitian lapangan yang dilakukan hanya mengumpulkan data dari

BPKD Kabupaten Tana Toraja dan hanya melakukan wawancara dengan bidang

pendapatan daerah, tanpa mengamati secara langsung aktivitas-aktivitas yang

terjadi dan pihak-pihak mana saja yang terlibat dalam Sistem Pemungutan Pajak

Potong Hewan Pesta Adat Tana Toraja tersebut.

Penelitian ini hendak menambahkan pendekatan dalam menganalisis

sistem pemungutan retribusi potong hewan dengan melakukan observasi dan

rekonsiliasi data. Adapun rumusan persoalan penelitian adalah: (1) Bagaimana

sistem akuntansi penerimaan Retribusi Potong Hewan yang diterapkan oleh

Pemerintah Daerah Kabupaten Toraja Utara? (2) Bagaimana sistem pengendalian

intern (SPI) dalam sistem akuntansi penerimaan Retribusi Potong Hewan di

Toraja Utara?. Penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran kepada

masyarakat dan memberi masukan kepada Pemerintah mengenai kelemahan

pengendalian internal dalam sistem pemungutan retribusi potong hewan untuk

menjadi pertimbangan dalam pengelolaan sumber PAD tersebut.

2. TELAAH LITERATUR

2.1 Regulasi Pajak dan Retribusi Daerah

Secara umum, pajak dan retribusi daerah adalah komponen terbesar dalam

PAD pemda-pemda di Indonesia. Namun, Undang-undang nomor 28 tahun 2009

telah membatasi jenis pajak yang dapat dipungut sebagai pajak di daerah. Adapun

batasan jenis pajak yang dapat dipungut oleh pemerintah kabupaten/kota adalah

pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak penerangan jalan,

pajak mineral bukan logam dan batuan, pajak parkir, pajak air tanah, pajak sarang

burung walet, PBB, dan BPHTB. Sedangkan jenis retribusi disebutkan dapat

berupa retribusi umum, retribusi jasa usaha, dan retribusi perijinan tertentu.

Pengelolaan PAD termasuk penerimaan pajak dan retribusi harus

dilakukan secara transparan dan akuntabel. Sehubungan dengan itu Permendagri

No. 13 tahun 2006 tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah memberi

Page 19: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

4

panduan pengembangan sistem akuntansi untuk pengelolaan keuangan di daerah.

Permendagri No. 13 tahun 2006 memberi panduan umum pengelolaan sistem

akuntansi yang terbagi atas atas empat prosedur akuntansi, yaitu: prosedur

akuntansi penerimaan kas, pengeluaran kas, asset tetap, dan selain kas. Meskipun

demikian penjabaran lebih lanjut harus dituangkan dalam berbagai peraturan di

daerah.

Retribusi Rumah Potong Hewan yang diatur dalam Peraturan Daerah

Kabupaten Toraja Utara Nomor 15 Tahun 2011 yang termasuk didalamnya

Retribusi Potong Hewan pada Acara Adat Toraja Utara yang memberikan

sumbangan signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah. Berdasarkan hal tersebut,

Pemerintah Daerah Kabupaten Toraja Utara menetapkan besarnya tarif Retribusi

berdasarkan jenis Hewan sebagai berikut :

Tabel 2.1

Tarif Retribusi Potong Hewan Berdasarkan Jenis

No Jenis Ternak Tarif

1 Kerbau

a. Kerbau Belang (Saleko Bonga)

b. Kerbau Kebiri (Balian)

c. Kerbau Hitam (Pudu’, Todi’, Sambao’)

Rp. 750.000 / ekor

Rp. 500.000 / ekor

Rp. 200.000 / ekor

2 Sapi Rp. 100.000 / ekor

3 Kuda Rp. 100.000 / ekor

4 Rusa Rp. 75.000 / ekor

5 Babi Rp. 75.000 / ekor

6 Kambing Rp. 45.000 / ekor

Peerimaan dari Retribusi Potong Hewan dibagi untuk Kas Daerah, Kas

Lembang/Lurah, dan Kas Kecamatan.

Page 20: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

5

2.2 Sistem Pengendalian Intern (SPI) Dalam Sistem Akuntansi Penerimaan

Sistem pengendalian intern yaitu suatu sistem yang meliputi struktur

organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga

kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi,

mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Sistem

akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasikan

sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh

manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Sistem Akuntansi

penerimaan kas adalah suatu kesatuan untuk mengumpulkan dan mencatat

transaksi yang dapat membantu dalam menangani penerimaan kas (Mulyadi

2001). Sistem akuntansi tidak hanya digunakan untuk menghasilkan laporan

keuangan saja, tetapi juga menghasilkan pengendalian (Mulyadi 2001:3). Sistem

pengendalian intern yang diterapkan pada sistem akuntansi sangat berguna untuk

mencegah dan menjaga hal-hal yang tidak diinginkan. Sistem pengendalian intern

juga dapat digunakan untuk mengecek kesalahan-kesalahan yang terjadi sehingga

dapat dikoreksi.

Sistem pengendalian intern yang dirancang dengan baik terhadap struktur

organisasi yang didalamnya terdapat pembagian tanggungjawab fungsional

kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan

pokok perusahaan, seperti pemisahan fungsi operasional, fungsi penyimpanan dan

fungsi pencatatan. Salah satu aktiva yang dimiliki perusahaan adalah kas. Kas

perlu mendapat perhatian tersendiri, karena sifatnya yang sangat mudah

dipindahtangankan dan tidak dapat dibuktikan kepemilikannya. Dengan keadaan

ini tentunya akan mendorong perusahaan untuk melakukan pengendalian intern

terhadap penerimaan kas. Sistem pengendalian intern pada Penerimaan Retribusi

Potong Hewan dilaksanakan untuk menghindari terjadinya kebocoran pada

penerimaan kas dan juga untuk mengetahui apakah sistem manajemen yang

dilaksanakan efektif atau tidak. Penerimaan kas harus dilakukan seteliti mungkin,

karena hasil dari pemungutan retribusi digunakan sesuai dengan tujuan, yakni

mensejahterakan masyarakat.

Page 21: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

6

Secara umum unsur sistem pengendalian intern yang baik dalam suatu sistem

akuntansi menurut Mulyadi (2001) :

1. Penggunaan Wewenang Secara Tepat

Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari

pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi

tersebut. Oleh karena itu dalam organisasi harus dibuat sistem yang

mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap

transaksi. Dengan adanya pembagian wewenang ini akan mempermudah

jika akan dilakukan audit trail, karena otorisasi membatasi aktivitas

transaksi hanya pada orang-orang yang terpilih. Otorisasi mencegah

terjadinya penyelewengan transaksi kepada orang lain.

2. Pembagian Tugas

Pembagian tugas memisahkan fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi

akuntansi (pencatatan). Dan suatu fungsi tidak boleh melaksanakan semua

tahap suatu transaksi. Dengan pemisahakn fungsi operasi dan

penyimpanan dari fungsi pencatatan, catatan akuntansi yang disiapkan

dapat mencerminkan transaksi yang sesungguhnya terjadi pada fungsi

operasi dan fungsi penyimpanan. Jika semua fungsi disatukan, akan

membuka kemungkinan terjadinya pencatatan transaksi yang sebenarnya

tidak terjadi, sehingga informasi akuntansi yang dihasilkan tidak dapat

dipercaya kebenarannya, dan sebagai akibatnya kekayaan organisasi tidak

terjamin keamanannya.

3. Dokumen dan Catatan yang Memadai

Prosedur harus mencakup perancangan dan penggunaan dokumen dan

catatan yang memadai untuk membantu meyakinkan adanya pencatatan

transaksi dan kejadian secara memadai. Prinsip tertentu menandai

penggunaan dokumen dan catatan yang memadai adalah dengan

memberikan nomor urut, dibuat pada saat yang sama ketika terjadi

transaksi atau segera sesudahnya (mempunyai ketepaan waktu, dan dibuat

cukup sederhana agar benar-benar mudah dimengerti. Selanjutnya

dokumen dan catatan yang memadai akan menghasilkan informasi yang

Page 22: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

7

teliti dan dapat dipercaya mengenai kekayaan, utang, pendapatan dan

biaya suatu organisasi.

4. Keamanan yang memadai terhadap aset dan catatan

Keamanan yang memadai meliputi pembatasan akses ke tempat

penyimpanan aset dan catatan perusahaan untuk menghindari terjadinya

pencurian aset dan data/informasi perusahaan. Contohnya adalah dengan

mengunci pintu ruangan dan terminal komputer, ruang penyimpanan

berkas data yang cukup untuk melindungi dari kehilangan.

5. Pengecekan independen terhadap kinerja

Semua catatan mengenai aktiva yang ada harus dibandingkan (dicek)

secara periodik dengan aktiva yang ada secara fisik. Pengecekkan ini harus

dilakukan oleh suatu unit organisasi yang independen dengan mengecek

kecermatan data antara hasil dua orang atau lebih atas satu transaksi yang

sama, namun tidak saling mempengaruhi karena mereka bekerja tidak

terkait (selain unit fungsi penyimpanan, unit fungsi operasi dan unit fungsi

pencatatan) untuk menjaga objektivitas pemeriksaan.

3. METODE PENELITIAN

3.1 Data dan Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Data Primer

Data primer diperoleh dengan cara wawancara dan observasi. Wawancara

dilakukan kepada petugas terkait pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) dan panitia penyelenggara acara adat.

Observasi transaksi yang menimbulkan pendapatan retribusi potong hewan

dilakukan di tiga Desa berbeda yaitu: Bori’ (Simbuang), To’Yasa (Akung),

dan Karua (To’ Tabang). Observasi aktivitas mencakup aktivitas petugas

pemungut Retribusi dan Wajib Pajak yang ada pada lokasi Pemungutan

Retribusi Potong Hewan di Kabupaten Toraja Utara. Penelitian dilakukan

Page 23: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

8

hanya di tiga Desa dikarenakan keterbatasan waktu penelitian dan pada saat

penelitian ini berlangsung acara adat yang melakukan kegiatan pemotongan

hewan terjadi di tiga Desa tersebut. Data yang diperoleh berupa data jumlah

hewan yang dipotong dalam acara adat tersebut, pembayaran, dan mekanisme

pembayaran tarif Retribusi Potong Hewan, pihak-pihak yang terlibat dalam

aktivitas pemungutan Retribusi, dan dokumen-dokumen yang digunakan

dalam penerimaan Retribusi.

2. Data Sekunder

Data sekunder yang digunakan yaitu struktur organisasi terkait fungsi

penerimaan Retribusi Potong Hewan, Prosedur, Dokumen dan Catatan

pemungutan Retribusi, dan Peraturan Daerah tentang Retribusi Potong Hewan

pada Dinas Pendapatan,Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD)

Pemerintah Kabupaten Toraja Utara.

3.2 Metode Analisis

Metode analisis data yaitu analisis kualitatif mengenai SPI dalam Sistem

Penerimaan Retribusi Potong Hewan. Langkah analisis yang dilakukan dalam

penelitian ini yaitu :

1. Mengidentifikasi komponen sistem akuntansi dalam sistem

penerimaan retribusi potong hewan

2. Menggambarkan flowchart dari prosedur penerimaan retribusi potong

hewan

3. Mengidentifikasi keberadaan SPI dalam sistem penerimaan retribusi

potong hewan dengan mengacu pada prinsip-prinsip SPI menurut

Mulyadi

Page 24: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

9

4. DATA DAN ANALISIS

4.1 Transaksi Penerimaan Retribusi Potong Hewan Pemerintah Kabupaten

Toraja Utara

Retribusi Potong Hewan dipungut pada lokasi tempat dilaksanakannya

Upacara Adat. Bagian yang terkait transaksi penerimaan Retribusi Potong Hewan

adalah Wajib Pajak, Petugas dan Kolektor Lembang/Lurah, Kapolsek, Petugas

Kecamatan, Bendahara Khusus Penerima DPPKAD, Bank, dan Bagian Akuntansi.

Sistem Penerimaan Retribusi Potong Hewan mencakup aktivitas berikut ini :

a. Pengajuan Izin oleh Wajib Pajak yang akan menyelenggarakan kegiatan

Potong Hewan

b. Penetapan Retribusi Potong Hewan

c. Pembayaran retribusi

d. Penyetoran

e. Pembukuan

Penerimaan Retribusi mulai saat ada pembayaran Retribusi Potong Hewan oleh

Wajib Pajak kepada petugas suatu Lurah/Lembang. Kemudian hasil dari

Penerimaan Retribusi tersebut disetor kepada petugas Kecamatan, lalu petugas

Kecamatan yang menyetorkan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Toraja

Utara lalu melakukan pembukuan.

Sistem Penerimaan Retribusi Potong Hewan akan dijabarkan di bawah ini.

a. Pengajuan izin dilakukan oleh Wajib Pajak yang hendak melakukan kegiatan

Potong Hewan kepada petugas Lembang/Kelurahan yang kemudian akan

diberi surat pengantar oleh petugas Lembang/Lurah kepada petugas

Kecamatan untuk penguruasan Surat Izin Potong Hewan

b. Piutang Retribusi timbul ketika di dalam Surat Izin Potong Hewan tertulis

jumlah Hewan yang akan dipotong. Surat Izin Potong Hewan hanya

mencantumkan jumlah Hewan Kerbau. Wajib Pajak dapat melakukan

pembayaran Retribusi Potong Hewan sesuai dengan jumlah dan jenis Hewan

yang akan dipotong.

Page 25: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

10

c. Hasil Penerimaan Retribusi yang dipungut oleh petugas Lembang/Lurah

kemudian disetorkan kepada petugas Kecamatan, dan petugas Kecamatan

menyetorkan kepada Bendahara Khusus Penerima DPPKAD.

d. Dari hasil setoran Retribusi Potong Hewan kemudian akan dibuat Pembukuan

oleh Bagian Akuntansi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah.

4.2 Deskripsi Komponen SPI dalam Sistem Penerimaan Retribusi Potong

Hewan di Toraja Utara

Identifikasi unsur-unsur SPI dalam sistem akuntansi penerimaan Retribusi

Potong Hewan adalah sebagai berikut :

1. Penggunaan Wewenang

Dalam unsur organisasi pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan

Aset Daerah (DPPKAD) ada Struktur Organisasi yang dapat menunjukkan

kelompok Bidang dan jabatan dalam Organisasi. Beberapa Bidang yang

terkait dalam Penerimaan Retribusi Potong Hewan yaitu Bidang Akuntansi

dan Bidang Penagihan. Dalam struktur Organisasi Pada Bagian Akuntansi

terdapat tiga orang yang masing-masing memiliki fungsi, yaitu dua orang

tenaga komputer dan satu orang tenaga admin. Sedangkan pada bagian

penagihan terdapat 25 orang yang dimana dua orang bertugas sebagai tenaga

Komputer dan dua puluh tiga orang bertugas sebagai kolektor/penagih. Setiap

bagian menggunakan wewenang sesuai dengan batasan otorisasi yang ada.

Dalam Sistem Penerimaan Retribusi Potong Hewan, Otorisasi pada tiap

transaksi selalu dilakukan dengan menggunakan dokumen yang telah

ditandatangani dan di stempel sebagai bukti bahwa dokumen telah diotorisasi.

2. Pembagian Tugas

Dalam Sistem Penerimaan Retribusi Potong Hewan fungsi Operasi dilakukan

oleh Petugas Lembang dan Petugas Kecamatan yang berfungsi untuk

menagih dan mengumpulkan jumlah Penerimaan Retribusi pada tempat

diselenggarakan kegiatan Potong Hewan. Fungsi Penyimpanan dalam Sistem

Penerimaan Retribusi Potong Hewan dilakukan oleh Bendahara Khusus

Page 26: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

11

Penerima DPPKAD untuk kemudian disimpan ke Bank. Fungsi Pencatatan

dalam Sistem Penerimaan Retribusi Potong Hewan dilakukan oleh Bagian

Akuntansi untuk kemudian membuat Daftar Laporan Realisasi Pendapatan.

3. Dokumen dan Catatan

a. Dokumen

Dokumen-dokumen yang digunakan dalam Sistem Penerimaan Retribusi

Potong Hewan adalah:

1. Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD)

Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) atau yang lebih dikenal

dengan dokumen Karcis merupakan lembaran yang berisi nominal

Pajak terutang sesuai dengan jenis hewan yang dipotong. Lembaran ini

terdiri dari dua bagian, yaitu lembaran yang disobek untuk Wajib Pajak

dan lembar kedua yang disebut Bonggol Karcis untuk Bendahara

Khusus Penerima di DPPKAD. Baik lembaran karcis yang disobek

maupun Bonggol karcis sudah ditandatangani oleh Kepala DPPKAD

sebagai bukti otorisasi. Hal ini berarti karcis tersebut sah.

2. Surat Izin Pemotongan Hewan

Didalam perda disebutkan mengenai Surat Pendaftaran Objek

Retribusi Daerah (SPORD) yakni surat khusus yang hanya ditujukan

atas pemotongan hewan Kerbau yang dikeluarkan oleh Kecamatan

kepada Lembang/Lurah sebagai acuan jumlah hewan yang dipotong

dalam penyelenggaraan Upacara Adat. Dalam prakteknya surat ini

disebut sebagai Surat Izin Pemotongan Hewan. Surat ini terdiri dari

satu rangkap sebagai arsip Kecamatan yang bersangkutan. Sebagai

tembusan, surat ini disampaikan kepada Kepala DPPKAD Toraja

Utara, Kepala Inspektorat Toraja Utara, Kepala Sub. Dinas Pertanian

& Kehutanan Kab. Toraja Utara, Kepala Dinas Pariwisata, Perhub &

Infokom Kab. Toraja Utara, Kapolsek Kecamatan yang bersangkutan,

dan Kepala Lembang yang bersangkutan.

Page 27: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

12

3. Surat Setoran Retribusi Potong Hewan

Surat Setoran Retribusi Potong Hewan merupakan surat yang

digunakan oleh Wajib Pajak untuk melakukan pembayaran atau

penyetoran Retribusi yang terhutang ke Kas Daerah atau tempat lain

yang ditetapkan oleh Bupati. Dokumen ini terdiri dari 4 rangkap yaitu

lembar pertama (asli) bagi Wajib Pajak, lembar kedua bagi Bidang

Akuntansi, lembar ketiga bagi Baidang Penagihan , lembar keempat

bagi Bendahara Khusus Penerima.

4. Surat Tanda Setoran (STS)

Surat Tanda Setoran merupakan bukti yang diberikan oleh Kas Daerah

atas penyetoran Retribusi Derah yang tercantum dalam SKRD.

Dokumen ini terdiri dari 5 rangkap yaitu lembar pertama (asli)

Bendaharawan Khusus Penerima, lembar kedua untuk Bagian

Keuangan, lembar ketiga untuk DPPKAD Kabupaten Toraja Utara,

lembar keempat untuk Inspektorat Wilayah Kabupaten, lembar kelima

untuk Pemegang Kas.

Dengan adanya dokumen tersebut, Penerimaan Retribusi Potong

Hewan dapat diamati. Selain itu adanya perangkapan dokumen

mempermudah bidang yang terkait yang dapat dijadikan sebagai alat

periksa antara bidang yang terkait.

b. Catatan

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penerimaan Retribusi oleh

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD),

antara lain:

a. Buku Kas

Buku ini merupakan buku yang berisi mengenai rekap penerimaan

harian dan merupakan buku Tanda Setoran Retribusi Potong Hewan

tiap Kecamatan. Buku ini dipakai untuk mencatat penerimaan yang

terjadi dan dibuat oleh Bendahara Khusus Penerima.

Page 28: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

13

b. Buku Besar

Buku ini merupakan buku Tanda Bukti Setoran atau Buku Bantu

Umum yang memuat tentang rincian objek bulanan. Buku ini dibuat

dan diisi oleh Bendahara Khusus Penerima serta digunakan sebagai

catatan mengenai laporan keuangan Daerah.

4. Keamanan yang Memadai

Dalam menjamin dan melindungi hartanya Dinas melakukan pengamanan

dengan cara, yaitu adanya pengendalian fisik terhadap kekayaan dengan

menggunakan almari besi untuk menyimpan uang hasil Penerimaan Retribusi

Potong Hewan sebelum di setor ke Bank dan juga dalam Pemungutan Retribusi

pada tiap Lembang/Lurah keamanan di jaga dengan pengawasan Polisi.

5. Pengecekan

Pengecekan jumlah setoran dengan SKRD dilakukan Dinas pada tiap akhir

tahun saat petugas Lembang/Lurah menyerahkan kembali Bonggol SKRD yang

telah habis digunakan. Kecamatan juga tidak melakukan pengecekan kembali

karena petugas Lembang hanya menyerahkan Uang hasil Penerimaan Retribusi

tanpa disertai dengan bukti yaitu Bonggol SKRD.

Berikut ini deskripsi prosedur penerimaan retribusi potong hewan

berdasarkan praktek yang terjadi yang juga disajikan dalam bentuk flowchart

sebagaimana disajikan pada lampiran 1 dan lampiran 2. Prosedur tersebut

dapat dibedakan atas dua sub prosedur yaitu Sub Prosedur Penerimaan

Petribusi Potong Pewan Perdasarkan Surat Izin Potong Hewan dan Sub

Prosedur Penerimaan Retribusi Potong Hewan untuk pemotongan yang Tidak

Termasuk Dalam Surat Ijin Potong Hewan.

a) Sub Prosedur Penerimaan Retribusi Potong Hewan Berdasarkan Surat

Izin Potong Hewan

Prosedur Penerimaan mulai dari pemungutan Retribusi sampai

penyetoran ke Kas Daerah adalah sebagai berikut (Lampiran 1):

Page 29: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

14

1. Wajib Pajak menerima lembar data atas laporan kepada Petugas Lembang

bahwa akan melaksanakan Acara Adat yang melakukan kegiatan Potong

Hewan.

2. Wajib Pajak mengisi lembaran mengenai data Wajib Pajak lalu

menyerahkan kepada Petugas Lembang.

3. Petugas Lembang membuat surat pengantar permohonan Izin Potong

Hewan ke Kecamatan dan permohonan izin keramaian pada Kapolsek dari

lembar data Wajib Pajak.

4. Berdasarkan surat pengantar dari Lembang tersebut, Kecamatan

mengeluarkan Surat Izin Potong Hewan dan Kapolsek mengeluarkan Surat

Izin Penyelenggaran Kegiatan. Surat Izin Potong Hewan terdiri dari 1

rangkap sebagai arsip Kecamatan yang bersangkutan. Sebagai tembusan,

surat ini disampaikan kepada Kepala DPPKAD Kab. Toraja Utara, Kepala

Inspektorat Kab. Tiraja Utara, Kepala Sub Din Pertanian & Kehutanan

Kab. Toraja Utara, Ka. Dinas Pariwisata,Perhub & Infokom Kab. Toraja

Utara, Kapolsek Kec.yang bersangkutan, Kepala Lembang/Lurah yang

bersangkutan. Surat Izin Penyelenggaraan Kegiatan sebagai tembusan,

surat ini disampaikan kepada Kapolres Tana Toraja, Kasat Intelkam Res

Tator, Kepala Lembang/Lurah yang bersangkutan.

5. Selanjutnya tembusan Surat Ijin kepada Aparat Lembang/Lurah tersebut

diserahkan oleh Kolektor Kecamatan kepada Kolektor Lembang/Lurah

yang sudah ditempatkan pada Pos Pemungutan Retribusi Potong Hewan.

6. Kolektor Lembang menghitung jumlah Retribusi yang harus dibayar

Wajib Pajak berdasarkan tarif yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah.

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, Kolektor menyobek SKRD

sebagai bukti pembayaran Retribusi Potong Hewan. SKRD ini terdiri dari

2 bagian yaitu Lembar yang disobek diserahkan kepada Wajib Pajak dan

Bonggol Karcis kepada Bendaharawan Khusus Penerima DPPKAD yang

diserahkan pada akhir tahun.

7. Hasil Penerimaan Retribusi Potong Hewan yang di terima Aparat

Lembang/Lurah selanjutnya diserahkan kepada Petugas Kecamatan

Page 30: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

15

beserta dengan surat pengantar hasil Penerimaan Retribusi, lalu Petugas

Kecamatan akan mencatat jumlah Penerimaan Retribusi Potong Hewan ke

dalam buku catatan khusus Setoran Retribusi Potong Hewan berdasarkan

surat pengantar dari Lembang/Lurah. Petugas Kecamatan menyetor hasil

Penerimaan Retribusi Potong Hewan kepada Dinas Pendapatan,

Pengelolaan Keuangan dan Aset Derah (DPPKAD) Kabupaten Toraja

Utara dengan membawa buku catatan khusus Kecamatan.

8. Selama ada penyetoran kepada Bendahara Khusus Penerima DPPKAD,

maka BPK mengeluarkan Surat Setoran Retribusi Potong Hewan yang

dibuat rangkap 4, selanjutnya lembar asli diserahkan kepada Wajib Pajak

yaitu petugas Kecamatan. Lembar kedua untuk Bidang Akuntansi, lembar

ketiga untuk Bidang Penagihan dan lembar keempat untuk BKP

DPPKAD.

9. Berdasarkan Surat Setoran Retribusi Potong Hewan tersebut, Bendahara

Khusus Penerima DPPKAD mencatat penerimaan tersebut kedalam Buku

Rekap Penerimaan Harian. Selanjutnya membuat Surat Tanda Setoran

yang dibuat rangkap 5 dan lembar asli diserahkan kepada BKP. Lembar

kedua oleh Bagian Akuntansi, lembar ketiga untuk Bgian Penagihan,

lembar keempat dan lembar kelima untuk Bank.

10. Selanjutnya Surat Tanda Setoran dibawa ke Bank sebagai bukti tanda

setoran oleh Bendahara Khusus Penerima. STS lembar empat dan lima

akan disimpan oleh Bank dan Bank akan mengembalikan lembar satu,dua

dan tiga serta memberikan Slip Setoran Bank sebagai bukti setor kepada

BKP.

11. BKP akan membuat Rincian Objek Bulanan dari STS dan Slip setoran

Bank. Selanjutnya Bidang Akuntansi membuat Daftar Laporan Realisasi

Pendapatan.

Page 31: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

16

b) Sub Prosedur Penerimaan Retribusi Potong Hewan untuk pemotongan

yang Tidak Termasuk Dalam Surat Izin Potong Hewan

Prosedur ini berkaitan dengan dimungkinkannya melakukan pemotongan

hewan diluar yang telah disebutkan dalam surat Ijin Potong Hewan. Umumnya

digunakan untuk pemotongan hewan babi karena jumlah yang akan dipotong

belum disebutkan dalam surat izin potong hewan untuk suatu penyelenggaraan

acara adat. Prosedur ini memiliki bagian yang sama dengan Prosedur

Berdasarkan Surat Izin mencakup Prosedur nomor 1 sampai 2 dan prosedur

nomor 6 sampai 11 (Lampiran 2). Perbedaannya dengan Prosedur Penerimaan

Retribusi Potong Hewan Berdasarkan Surat Izin Potong Hewan terletak pada

pembuatan Surat Izin yang hanya ditujukan bagi pemungutan Retribusi atas

hewan Kerbau. Sebelum diadakan pemotongan hewan, Wajib Pajak terlebih

dahulu melaporkan jumlah hewan Kerbau yang akan dipotong kepada

Kecamatan. Setelah itu akan dibuat Surat Izin sebagai acuan Kolektor

Lurah/Lembang saat pemotongan hewan dilaksanakan. Sedangkan pada

prosedur hewan selain Kerbau, pemotongan hewan langsung dilaksanakan

setelah dilakukan pembayaran Retribusi oleh Wajib Pajak tanpa pembuatan

Surat Izin terlebih dahulu. Hal tersebut dilakukan karena adanya toleransi pada

budaya.

4.3 Analisis Sistem Pengendalian Intern Dalam Sistem Akuntansi

Penerimaan Retribusi Potong Hewan

Analisis keberadaan SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi

Potong Hewan adalah sebagai berikut:

Page 32: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

17

Tabel 4.1

Sistem Pengendalian Intern Dalam

Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi Potong Hewan

Indikator SPI Dilakukan Kadang-

kadang

Tidak

dilakukan

Keterangan Saran

1.Penggunaan

Wewenang Secara

Tepat

Otorisasi dari

Pejabat yang

memiliki

wewenang pada

dokumen:

SKRD

(karcis)

Surat Izin

Potong

Hewan

Penggunaan wewenang secara

tepat untuk otorisasi telah

dilakukan dalam Sistem

Penerimaan Retribusi Potong

Hewan:

Selalu menggunakan

Dokumen SKRD

dengan cetakan yang

telah di tandatangani

Bupati Toraja Utara

dan Ketua DPPKAD

Toraja Utara dengan

pemberian stempel

oleh Bendahara

Barang Berharga

sebagai bukti dokumen

telah diotorisasi.

Setiap Dokumen Surat

Izin Potong Hewan

yang dikeluarkan oleh

Kecamatan telah

diotorisasi dengan

bukti telah

Page 33: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

18

Surat Setoran

Retribusi

Potong

Hewan

Surat Tanda

Setoran

Penggunaan

wewenang sesuai

struktur organisasi

ditandatangani oleh

Camat setempat.

Surat Setoran Retribusi

Potong Hewan selalu

diotorisasi dengan

adanya tanda tandan

oleh Petugas

Kecamatan yang

menyetor dan

tandatangan oleh

Bendahara Khusus

Penerima serta Cap

dan tanda tangan pada

bagian penyimpanan

kas.

Surat Tanda Storan

yang dikeluarkan

selalu diotorisasi

dengan tandatangan

Bendahara Khusus

Penerima.

Penggunaan wewenang secara

struktur organisasi belum

sepenuhnya dilakukan dalam

Sistem Penerimaan Retribusi

Potong Hewan:

− Bagian Penagihan

tidak selalu secara

langsung mengawasi

penerimaan retribusi di

tempat kegiatan

Potong khususnya

apabila ada kegiatan

yang terjadi bersamaan

Pihak DPPKAD

sebaiknya melakukan

evaluasi sistem yang

memungkinkan efektivitas

dan efisiensi fungsi

penagihan misalnya

dengan memaksimalkan

fungsi petugas penagihan

Page 34: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

19

di beberapa lokasi

sedangkan petugas

tidak mencukupi .

di tingkat kecamatan dan

lembang.

2.Pembagian Tugas

Pembagian tugas

dipisahkan sesuai

dengan fungsinya

fungsi

Operasi

dipisahkan

dengan fungsi

Penyimpanan

dan fungsi

Pencatatan

Pembagian tugas dengan

fungsi terpisah belum

sepenuhnya dilakukan dalam

Sistem Penerimaan Retribusi

Potong Hewan:

Belum ada Peraturan Daerah

yang mengatur dengan jelas

mengenai pembagian tugas

tidak dapat dievaluasi

kepatuhannya. Namun dalam

praktek, fungsi yang terjadi

adalah sebagai berikut :

Fungsi Operasi

dilakukan oleh Petugas

Lembang dan Petugas

Kecamatan yang

berfungsi untuk

menagih dan

mengumpulkan jumlah

Penerimaan Retribusi

pada tempat

diselenggarakan

kegiatan Potong

Hewan.

Fungsi Penyimpanan

dilakukan oleh

Bendahara Khusus

Penerima di DPPKAD

Sebaiknya ditetapkan

Standar Operating

Prosedur (SOP) yang

dapat secara jelas

mengatur tata kerja dan

fungsi masing-masing

pejabat terkait.

Page 35: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

20

untuk kemudian

disimpan ke Bank.

Fungsi Pencatatan

dilakukan oleh Bagian

Akuntansi di

DPPKAD yang juga

befungsi membuat

Daftar Laporan

Realisasi Pendapatan.

3.Dokumen dan

Catatan yang

Memadai

Perancangan

dokumen dan

catatan yang

memadai

SKRD

(karcis)

Surat Izin

Potong

Hewan

Perancangan dokumen dan

catatan telah memadai dalam

Sistem Penerimaan Retribusi

Potong Hewan:

Dokumen SKRD telah

memiliki format yang

memadai dengan

pemberian tanggal dan

nomor urut pada tiap

lembar dokumen.

− Surat Izin Potong

Hewan dalam

formatnya telah

memadai dengan

menggunakan nomor

seri dan tanggal saat

dikeluarkannya surat

Izin Potong Hewan.

Page 36: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

21

Surat Setoran

Retribusi

Potong

Hewan

Surat Tanda

Setoran

Buku Kas

− Buku Besar

Perancangan dokumen

yang memadai telah

dilakukan pada

dokumen Surat

Setoran Retribusi

Potong Hewan dengan

memberikan tanggal

dan nomor urut pada

dokumen sesuai

dengan waktu saat

dokumen dikeluarkan.

− Surat Tanda Setoran

telah menggunakan

perancangan yang

memadai dengan

pemberian tanggal dan

nomor urut saat

dokumen dikeluarkan.

− Buku kas telah dibuat

dengan perancangan

yang memadai yang

berfungsi sekaligus

sebagai jurnal dan

telah dibuat dengan

format yang sederhana.

− Perancangan catatan

Buku Besar telah

memadai pada

formatnya dengan

memiliki ketetapan

waktu pembukuannya.

Page 37: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

22

Penggunaan

dokumen dan

catatan yang

memadai

SKRD

(karcis)

Surat Izin

Potong

Hewan

Surat Setoran

Retribusi

Potong

Hewan dan

Surat Tanda

Penggunaan

dokumen dan catatan

belum sepenuhnya

memadai karena

masih ada bagian

yang belum

sepenuhnya

dilakukan:

− Pembuatan dokumen

SKRD kadang-kadang

tidak dilakukan segera

pada saat terjadinya

transaksi khususnya

aktivitas pemotongan

hewan yang dilakukan

diluar jadwal

penerimaan tamu adat

(saat umumnya terjadi

pemungutan retribusi).

− Surat Izin Potong

Hewan hanya memuat

tagihan pajak untuk

objek pajak berupa

hewan kerbau dan

tidak untuk jenis

hewan lainnya.

− Dokumen Surat

Setoran Retribusi

Potong Hewan dan

Surat Tanda Setoran

dalam penggunaannya

Sebaiknya dokumen

SKRD segera dibuat pada

saat teridentifikasi

timbulnya objek pajak dan

disosialisasikan dengan

intensif kepada

masyarakat untuk selalu

meminta SKRD sebagai

bukti pembayaran pajak

pada saat membayar

pajak.

Dilakukan pengawasan

secara intensif di lokasi

pemungutan pajak dan

sosialisasi intensif kepada

masyarakat untuk selalu

meminta SKRD sebagai

bukti pembayaran pajak

pada saat membayar

pajak.

Page 38: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

23

Setoran

− Buku Kas

− Buku Besar

sudah memadai karena

dokumen selalu

dikeluarkan bersamaan

saat terjadi transaksi.

Pencatatan kedalam

Buku kas selalu

dilakukan pihak

DPPKAD dengan

mencatat setiap

penerimaan kas dan

setiap transaksi yang

terjadi dalam Buku

rekap harian

penerimaan Retribusi

Potong Hewan .

Penggunaan catatan

Buku Besar telah

dilakukan dengan

selalu mencatat setiap

setoran yang dilakukan

ke dalam Buku tanda

bukti setoran yang

memuat rincian objek

bulanan.

4.Keamanan yang

memadai

Pembatasan akses

dan penyimpanan

aset dan catatan

untuk

Pembatasan akses dan

penyimpanan aset dan catatan

untuk menghindari terjadinya

pencurian belum sepenuhnya

Page 39: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

24

menghindari

terjadinya

pencurian

uang hasil

Penerimaan

Retribusi

Pengamanan

oleh aparat

keamanan

dilakukan:

Penerimaan retribusi

oleh petugas lapangan

(petugas lembang dan

kecamatan) tidak

selalu disetorkan ke

DPPKAD dalam

waktu 24 jam

sebagaimana diatur

dalam Perda.

Alasannya adalah

untuk efisensi waktu

dan biaya ke DPPKAD

khususnya di lokasi

pemungutan pajak

yang jauh dari kota

Kabupaten. Shubungan

dengan itu apabila

terjadi kegiatan adat

yang bersamaan

disuatu

desa/kecamatan maka

penyetorannya

menunggu selesainya

semua acara tersebut.

Polisi selalu

melakukan

pengamanan di lokasi

pemungutan pajak dan

pada saat Bendahara

khusus penerimaan

DPPKAD

menyetorkan kas ke

- Menyediakan

tempat yang aman

untuk penyimpanan

sementara dan

brankas yang hanya

bisa diakses petugas

lapangan terkait.

- Petugas kecamatan

harus hadir pada

saat pelaksanaan

kegiatan dan bila

waktu selesainya

acara masih

memungkinkan

melakukan

Page 40: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

25

Pengamanan

catatan

bank.

Kecuali untuk

penyetoran pemungut

pajak di lembang ke

kecamatan dan dari

kecamatan ke

DPPKAD tidak

dilakukan pengawalan

oleh polisi.

Bonggol karcis

(SKRD) disimpan

oleh petugas

lembang.

Buku catatan khusus

penerimaan potong

hewan disimpan oleh

petugas kecamatan.

Catatan penerimaan

kas dibuat oleh

Bendahara Khusus

Penerimaan .

penyetoran ke

DPPKAD maka

segera disetor

dengan dikawal

polisi. Namun jika

tidak bisa maka

polisi sebaiknya

mengawal petugas

kecamatan ke lokasi

penyimpanan kas

sementara

kecamatan.

- Perlu

dipertimbangkan

kebijakan khusus

penyimpanan

sementara untuk

wilayah yang

terkategori sangat

jauh dari lokasi

DPPKAD untuk

efisensi biaya

pengiriman kas.

Page 41: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

26

5.Pengecekan

Semua catatan

mengenai aktiva

dibandingkan

secara periodik

dengan aktiva

yang ada secara

fisik

Lembang/

Lurah

− Kecamatan

Pengecekan semua catatan

secara periodikdengan aktiva

yang ada belum sepenuhnya

dilakukan:

− Petugas Lembang

kadang melakukan

pengecekan jumlah

penerimaan kas

berdasarkan Bonggol

Karcis dengan jumlah

Uang hasil pungutan

Retribusi Potong

Hewan sebelum

diserahkan kepada

Petugas Kecamatan .

Pada akhir tahun pada

saat penyerahan

bonggol karcis

(SKRD) oleh petugas

lembang ke

kecamatan kadangkala

dilakukan pengecekan

kesesuaian bonggol

dengan catatan khusus

penerimaan di

kecamatan oleh

petugas kecamatan.

- Pengecekan

sebaiknya selalu

dilakukan sebelum

menyetorkan kas

kepada petugas

Kecamatan.

- Petugas Kecamatan

sebaiknya selalu

melakukan

pengecekan

kesesuaian bonggol

dengan catatan

khusus penerimaan

di kecamatan pada

saat menerima

bonggol tersebut

dari petugas

lembang .

Page 42: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

27

− DPPKAD

Pada akhir tahun pada

saat penyerahan

bonggol karcis

(SKRD) oleh petugas

kecamatan ke

DPPKAD selalu

dilakukan pengecekan

kesesuaian bonggol

dengan Catatan

penerimaan kas di

Bendahara Khusus

Penerimaan .

- Sebaiknya

penyerahan bonggol

ke DPPKAD

dilakukan lebih

sering misalnya per

6 bulan untuk

mengurangi

kemungkinan

kesalahan dan

keterlambatan

laporan karena

pemeriksaan

bonggol yang

banyak.

Dari tabel tersebut diatas dapat terlihat beberapa hal dari Sistem Pemungutan

Retribusi Potong Hewan yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten

Toraja Utara masih belum sesuai dengan Sistem yang berjalan atau yang

dilakukan pada lokasi dilangsungkan Upacara Adat Potong Hewan. Dalam

PERDA tentang Retribusi Rumah Potong Hewan yang mengatur tentang

pemungutan Retribusi Potong Hewan, tidak sepenuhnya dilakukan. Kenyataan

yang terjadi antara lain:

1) Penggunaan Wewenang Secara Tepat

Dalam Struktur Organisasi Bagian Penagihan memiliki tugas dan fungsi

sebagai pengawas dalam hal ini seharusnya Bagian Penagihan dari DPPKAD

ada yang turun langsung pada tempat dilaksanakannya kegiatan Potong

Hewan untuk mengawasi secara langsung pemungutan Retribusi yang

dilakukan oleh petugas Lembang dan kecamatan. Pada kenyataannya anggota

Bagian Penagihan DPPKAD tidak berada di tempat pemungutan Retribusi saat

ada kegiatan Potong Hewan. Seperti yang dikatakan oleh narasumber pada

DPPKAP hal ini terjadi dengan alasan karena seringkali kegiatan Potong

Page 43: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

28

Hewan dilakukan dibeberapa Desa berbeda dalam waktu yang bersamaan dan

jumlah anggota Bagian Penagihan juga terbatas untuk bisa turun langsung

pada lokasi yang terletak jauh dari kantor DPPKAD.

2) Pembagian Tugas

Dalam Pembagian Tugas khususnya pada Prosedur pemungutan Retribusi

yang ditetapkan tidak sesuai dengan prosedur pemungutan pajak dalam

Peraturan Daerah tersebut. Secara garis besar Peraturan Daerah tersebut

mengatur tentang Retribusi Daerah secara keseluruhan dan Retribusi Potong

Hewan hanya mengikuti prosedur yang kira-kira relevan dengan Retribusi

Potong Hewan sendiri. Hal ini berimplikasi pada ketidakkonsistenan pihak

DPPKAD terhadap Peraturan Daerah yang sudah ditetapkan. Akibatnya pihak

DPPKAD tidak tegas dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya,

karena pedoman pemungutan Retribusi Potong Hewan tidak jelas.

3) Dokumen-dokumen dan Catatan

a) Dalam mendata Wajib Pajak untuk pembuatan Surat Izin Potong Hewan

tidak ada perangkapan dokumen format yang baku sehingga hanya dicatat

pada lembaran kertas biasa.

b) Surat Teguran atas keterambatan penyetoran Retribusi oleh kolektor

Kecamatan ke DPPKAD tidak ada, tetapi hanya berupa pemberitahuan

secara lisan. Berdasarkan hasil wawancara, keterlambatan ini terjadi

karena dalam satu Lembang/Lurah biasanya terjadi lebih dari satu upacara

adat sehingga kolektor harus menunggu sampai semua upacara adat

tersebut rampung. Hal ini merupakan indikasi bahwa DPPKAD tidak

konsisten dengan Peraturan Daerah yang sudah ditetapkan yaitu

mengharuskan kolektor Kecamatan menyetor jumlah Raetribusi dalam

jangka waktu 24 jam.

4) Keamanan yang memadai

Keamanan yang memadai terhadap pengendalian uang hasil penerimaan

Retribusi Potong Hewan dilakukan dengan penyimpanan menggunakan almari

besi dan kunci dipegang oleh Bendahara Khusus Penerima. Tetapi keamanan

belum sepenuhnya memadai karena pengamanan oleh aparat dalam Sistem

Page 44: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

29

Penerimaan Retribusi hanya dilakukan dengan adanya Pengawasan Polisi saat

dilaksanakannya proses Pemungutan Retribusi Potong Hewan dan saat

Bendahara akan menyetor ke Bank. Tetapi saat petugas Kecamatan menyetor

ke Daerah tidak diawasi oleh Polisi.

5) Pengecekan

Melakukan pengecekan kembali dengan cara mencocokkan kembali SKRD

dengan jumlah pungutan Retribusi bisa saja tidak efektif dilakukan, karena

pelaporannya hanya menggunakan surat pengantar, dan penyerahan Bonggol

SKRD pada DPPKAD baru dilakukan setiap akhir tahun. Jumlah hasil yang

dipungut pada tempat kegiatan Potong Hewan bisa saja tidak sesuai dengan

jumlah yang disetor karena tanpa dilengkapi dengan Bonggol SKRD saat

penyetoran.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis Sistem Pengendalian Intern, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Sistem Penerimaan Retribusi Potong Hewan di Kabupaten Toraja Utara

dapat dikategorikan kedalam dua sub sistem yaitu sub Sistem

Penerimaan Retribusi Potong Hewan Berdasarkan Surat Izin Potongan

hewan, dan sub Sistem Penerimaan Retribusi Potong Hewan untuk hewan

yang belum tercantum dalam Surat Izin potongan hewan.

2. Sistem Pengendalian Intern dalam Sistem Penerimaan Retribusi Potong

Hewan di Toraja Utara pada umumnya masih tergolong lemah karena

penggunaan wewenang, pembagian tugas, dan pengecekan independen

yang belum sepenuhnya dijalankan. Demikian pula penggunaan dokumen

dan pengamanan aktiva yang belum memadai. Sistem Pengendalian

Intern juga memiliki kekuatan dalam hal otorisasi dokumen dan

perancangan dokumen dan catatan yang selalu digunakan dalam Sistem

Penerimaan Retribusi Potong Hewan.

Page 45: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

30

5.2 Saran

1. SOP dibakukan dan Flowchart yang telah dibuat bisa direvisi, disempurnakan,

dan dijadikan prosedur yang baku yang dapat digunakan dalam pengawasan

pada aktivitas yang terjadi dalam Penerimaan Retribusi Potong Hewan.

2. Meninjau kembali Peraturan Daerah tentang Retribusi yang tidak sesuai dngan

praktek yang berlaku.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Pengambilan keputusan mengenai keadaan SPI dalam sistem penerimaan kas

dari retribusi potong hewan di Kabupaten Toraja Utara hanya didasarkan pada

kriteria kualitatif (dilakukan, kadang-kadang, tidak dilakukan) belum

didasarkan pada teknik kuantifikasi sehingga bobot frekuensi keterjadiannya

belum bisa ditentukan.

5.4 Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian berikutnya dapat dilakukan dengan melakukan pengujian

frekuensi keterjadian setiap komponen SPI untuk memperbaiki kelemahan

dari penelitian ini.

Page 46: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

31

DAFTAR PUSTAKA

Dengen, Mayer. 2005. “Potensi dan upaya peningkatan pajak potong hewan di

Kabupatan Tana Toraja.

Http://etd.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDe

tail&act=,view&typ=html&buku_id=26965&obyek_id=4, Diunduh 16

April 2012.

Manukallo, Ria. 2005. “Pemungutan Pajak Potong Hewan Pesta Adat Tana Toraja

(studi kasus pada BPKP kab. Tana Toraja), Fakultas Ekonomi Universitas

Kristen Satya Wacana.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga. Yogyakarta : Salemba Empat.

Natalia, Ade.T. 2008. “Analisis Kontribusi Pajak Potong Hewan Pada Upacara

Adat Rambu Tuka’ dan Rambu Solo’ Terhadap Pendapatan Asli Daerah

Kabupaten Tana Toraja”.

Http://Sinta.Ukdw.Ac.Id/Sinta/Search.Jsp?Query=Potong+Hewan&Btnrs

erach=Cari, Diunduh 16 April 2012.

Okta. 2011. “Pajak Hotel dan Restoran Indonesia”. Http://indonesia-

life.info/kolom2/allread/0/oya/reno/40622.html#40835, Diunduh 9 April

2012.

Republik Indonesia. 2009. :Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang

Pajak dan Retribusi Daerah”.

Tempo Online. 1990. “Nasib Si Kelas Dua”. Http://majalah

.tempointeraktif.com/id/arsip/1990/03/10/NAS/mbm.19900310.NAS18105.i

d.html, Diunduh 26 maret 2012.

Page 47: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

32

Lampiran 1

Flowchart Sub Prosedur Penerimaan Retribusi Potong Hewan Berdasarkan

Izin Potong Hewan

Page 48: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

33

Page 49: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

34

Page 50: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

35

Page 51: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

36

Page 52: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

37

Lampiran 2

Flowchart Sub Prosedur Penerimaan Retribusi Potong Hewan untuk

pemotongan yang Tidak Termasuk Dalam Surat Izin Potong Hewan

Page 53: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

38

Page 54: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

39

Page 55: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

40

Page 56: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

41

Lampiran 3

Panduan Observasi

Melihat Struktur Organisasi dan Tata Kerja pada DPPKAD

Melihat lembaran daerah/peraturan daerah mengenai retribusi Potong Hewan

Mengamati aktivitas saat pendataan Wajib Pajak

Mengamati Prosedur pembuatan Surat Izin Potong Hewan

Mengamati pengawasan yang dilakukan saat dilakukan pemungutan Retribusi

Potong Hewan

Mengamati aktivitas petugas saat penerimaan dan pencatatan uang hasil

pungutan Retribusi

Melihat buku yang digunakan dalam pencatatan

Mengamati aktivitas petugas apakah mencatat setiap kali terjadi transaksi?

Mengamati setiap hewan yang masuk ke lokasi apakah telah membayar dan

menerima karcis?

Mengamati apakah disediakan kotak tersendiri untuk menyimpan uang hasil

pungutan Retribusi?

Mengamati apakah saat pengembalian uang Retribusi menggunakan uang

petugas?

Mengamati bangaimana proses penyimpanan hasil pungutan Retribusi?

Mengamati aktivitas apakah melakukan pengecekan kembali terhadap uang

dan catatan?

Page 57: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

42

Lampiran 4

Panduan Wawancara

Bagaimana uraian tugas, jabatan dan fungsi didalam DPPKAD?

Dokumen apa yang digunakan saat pendataan Wajib Pajak?

Apakah pembuatan Surat Izin Potong Hewan dilakukan untuk setiap jenis

hewan yang dipotong?

Apakah ada staff dari DPPKAD yang mengawasi saat kegiatan Potong

Hewan dilaksanakan/

Dalam pencatatan hasil penerimaan Retribusi Potong Hewan Buku apa yang

digunakan?

Apakah petugas yang menagih retribusi telah menyediakan kotak tersendiri

untuk penyimpanan uang hasil pungutan?

Kepada siapa hasil pungutan Retribusi disetorkan?

Dokumen-dokumen apa saja yang ikut diserahkan saat penyetoran?

Berapa lama jangka waktu yang digunakan dalam penyetoran hasil pungutan

Retribusi?

Apakah ada pencatatan yang dilakukan saat penyetoran?

Adakah dokumen yang dikeluarkan saat dilakukan penyetoran?

Bagaimana proses penyimpanan hasil penerimaan Retribusi?

Siapa yang menyimpan hasil Penerimaan?

Apakah dilakukan pengecekan dan pemeriksaan kembali terhadap uang dan

catatan?

Apakah waktu untuk dilakukannya pengecekan sudah ditentukan?

Bagaimana Jenis Laporan yang menjadi sumber informasi atas hasil

pungutan Retribusi Potong Hewan?

Siapa yang membuat Laporannya?

Kepada siapa Laporan didistribusikan?

Page 58: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

43

Lampiran 5

Struktur Organisasi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah (DPPKAD) Kabupaten Toraja Utara

Page 59: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

44

Lampiran 6

Dokumen Surat Izin Potong Hewan

Page 60: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

45

Lampiran 7

Dokumen lembar Bonggol SKRD ( Hewan Babi, Kerbau Bonga, Kerbau

Balian, dan Kerbau Puduk)

Page 61: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

46

Page 62: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

47

Lampiran 8

Dokumen Surat Setoran Retribusi Potong Hewan

Page 63: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

48

Lampiran 9

Dokumen Surat Tanda Setoran

Page 64: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

49

Lampiran 10

Surat Keterangan Penelitian dari DPPKAD

Page 65: Analisis SPI dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Retribusi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3691/2/T1_232008141_Full... · i analisis spi dalam sistem akuntansi penerimaan

50

Lampiran 11

Surat Izin Penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik