ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM FINANCIAL...

10
Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp. 37- 46 37 - Volume 2, No.1, Februari 2013 ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS (STUDI PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA) Syahidul Haq 1 , Muhammad Arfan 2 , Dana Siswar 2 1) Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Abstract: This study examine and analyze the effect of financial ratios to predict financial distress of listed companies in Indonesia Stock Exchange (BEI) in 2007. Financial ratios used as a tool of analysis is the current ratio, debt ratio, net profit margin, and return on equity. The population in this study is a listed company on the Indonesia Stock Exchange in the year 2007- 2009 exclud companies from the financial sector. This study uses census method. Having been selected the target population is 257 companies. The analysis method used is logistic regression. The results of this study indicate that either simultaneously or partial current ratio, debt ratio, net profit margin, and return on equity influence the financial distress of listed companies in Indonesia Stock Exchange (BEI) in 2007. Keywords: Current Ratio, Debt Ratio, Net Profit Margin, Return on Equity, Financial Distress Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh rasio keuangan dalam memprediksi financial distress perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2007. Rasio keuangan yang digunakan sebagai alat analisis adalah current ratio, debt ratio, net profit margin, dan return on equity. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2007-2009 selain perusahaan-perusahaan di sektor keuangan (finance). Penelitian ini menggunakan metode sensus. Setelah diseleksi populasi sasaran berjumlah 257 perusahaan. Metode analisis yang digunakan adalah regresi logistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa baik secara simultan maupun secara parsial current ratio, debt ratio, net profit margin, dan return on equity berpengaruh terhadap financial distress perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2007. Kata Kunci: current ratio, debt ratio, net profit margin, return on equity, financial distress PENDAHULUAN Hingga saat ini, fenomena delisting masih terjadi pada perusahaan-perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan data dari IDX Fact Book 2010, Pada tahun 2009, sebanyak 13 perusahaan mengalami delisting dari BEI. Sementara perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) di BEI sebanyak 13 perusahaan. Dengan demikian perbandingan antara perusahaan yang delisting dengan yang melakukan IPO pada tahun 2009 adalah setara yaitu hanya 1:1. Untuk itu perlu dikaji sinyal- sinyal yang mungkin bisa memberikan petunjuk bagi perusahaan yang akan mengalami delisting. Salah satu pendekatannya adalah dengan

Transcript of ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM FINANCIAL...

Page 1: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM FINANCIAL …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmia/images/Jurnal/vol.2.ma/2.1.ma/4... · Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164 ... untuk bisa melunasi hutang jangka

Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp. 37- 46

37 - Volume 2, No.1, Februari 2013

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI

FINANCIAL DISTRESS (STUDI PADA PERUSAHAAN YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

Syahidul Haq1, Muhammad Arfan

2, Dana Siswar

2

1) Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

2) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala

Abstract: This study examine and analyze the effect of financial ratios to predict financial

distress of listed companies in Indonesia Stock Exchange (BEI) in 2007. Financial ratios used as

a tool of analysis is the current ratio, debt ratio, net profit margin, and return on equity. The

population in this study is a listed company on the Indonesia Stock Exchange in the year 2007-

2009 exclud companies from the financial sector. This study uses census method. Having been

selected the target population is 257 companies. The analysis method used is logistic regression.

The results of this study indicate that either simultaneously or partial current ratio, debt ratio,

net profit margin, and return on equity influence the financial distress of listed companies in

Indonesia Stock Exchange (BEI) in 2007.

Keywords: Current Ratio, Debt Ratio, Net Profit Margin, Return on Equity, Financial Distress

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh rasio keuangan dalam

memprediksi financial distress perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada

tahun 2007. Rasio keuangan yang digunakan sebagai alat analisis adalah current ratio, debt ratio,

net profit margin, dan return on equity. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang

terdaftar di BEI pada tahun 2007-2009 selain perusahaan-perusahaan di sektor keuangan

(finance). Penelitian ini menggunakan metode sensus. Setelah diseleksi populasi sasaran

berjumlah 257 perusahaan. Metode analisis yang digunakan adalah regresi logistik. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa baik secara simultan maupun secara parsial current ratio, debt

ratio, net profit margin, dan return on equity berpengaruh terhadap financial distress perusahaan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2007.

Kata Kunci: current ratio, debt ratio, net profit margin, return on equity, financial distress

PENDAHULUAN

Hingga saat ini, fenomena

delisting masih terjadi pada

perusahaan-perusahaan yang listing di

Bursa Efek Indonesia (BEI).

Berdasarkan data dari IDX Fact Book

2010, Pada tahun 2009, sebanyak 13

perusahaan mengalami delisting dari

BEI. Sementara perusahaan yang

melakukan Initial Public Offering

(IPO) di BEI sebanyak 13 perusahaan.

Dengan demikian perbandingan antara

perusahaan yang delisting dengan yang

melakukan IPO pada tahun 2009

adalah setara yaitu hanya 1:1.

Untuk itu perlu dikaji sinyal-

sinyal yang mungkin bisa memberikan

petunjuk bagi perusahaan yang akan

mengalami delisting. Salah satu

pendekatannya adalah dengan

Page 2: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM FINANCIAL …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmia/images/Jurnal/vol.2.ma/2.1.ma/4... · Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164 ... untuk bisa melunasi hutang jangka

Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 2, No.1, Februari 2013 - 38

mengembangkan suatu sistem

peringatan dini (early warning system)

pada kegagalan usaha suatu

perusahaan. Dengan mengetahui kapan

perusahaan akan mengalami penurunan

pada kinerja perusahaan maka

perusahaan dapat melakukan upaya-

upaya untuk mengatasi masalah

tersebut.

Definisi financial distress dalam

riset-riset awal disinonimkan dengan

kegagalan bisnis (Fachruddin, 2008).

Penelitian tersebut dilakukan antara

tahun 1968-1987. Mulai tahun 1987,

dalam Fachruddin (2008), penelitian

mulai berkembang dari riset

kebangkrutan mengarah pada

kesehatan perusahaan (financial

distress).

Penelitian mengenai financial

distress terkini dilakukan oleh Lu dan

Chang (2009) yang memperkuat

penelitian-penelitian sebelumnya

bahwa rasio keuangan bisa digunakan

untuk memprediksi financial distress.

Alasan mengapa penelitian ini

menggunakan rasio keuangan dalam

penelitian tersebut masih menunjukkan

tren yang berubah-ubah dalam

menjelaskan signifikansinya terhadap

financial distress, sehingga rasio

keuangan tersebut masih

memungkinkan untuk diteliti kembali.

KAJIAN KEPUSTAKAAN

Hubungan Current Ratio dengan

Kemungkinan Financial Distress Melalui current ratio dapat diketahui

apakah hutang jangka pendek yang

biasanya jatuh tempo dalam waktu 12

bulan bisa dibayar oleh perusahaan.

Karena current asset sifatnya bisa lebih

cepat dikonversi ke dalam satuan moneter,

maka diharapkan hutang jangka pendek

tersebut bisa dibayar dengan jumlah

current asset tersebut. Oleh karena itu,

jumlah current asset harus lebih besar dari

jumlah current liabilities. Dengan kata lain,

untuk bisa melunasi hutang jangka pendek

perusahaan, maka perusahaan tersebut

harus memiliki curent ratio yang tinggi.

Sebaliknya, apabila ternyata

perusahaan memiliki current asset yang

rendah, atau jumlah current asset harus

lebih kecil dari jumlah current liabilities,

maka perusahaan tersebut dikhawatirkan

akan kesulitan dalam membayar hutang

jangka pendeknya. Hal ini yang dapat

memicu terjadinya financial distress.

Hubungan Debt Ratio dengan

Kemungkinan Financial Distress Melalui debt ratio dapat diketahui

apakah hutang dapat tertutupi oleh jumlah

aset perusahaan. Oleh karena itu, jumlah

total asset harus lebih besar dari jumlah

total liabilities. Dengan kata lain, untuk

bisa melunasi hutang perusahaan tanpa

harus mengorbankan terlalu banyak

kepentingan pemilik modal, maka

perusahaan tersebut harus memiliki debt

Page 3: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM FINANCIAL …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmia/images/Jurnal/vol.2.ma/2.1.ma/4... · Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164 ... untuk bisa melunasi hutang jangka

Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

39 - Volume 2, No.1, Februari 2013

ratio yang rendah.

Sebaliknya, apabila ternyata

perusahaan memiliki debt ratio yang tinggi,

atau jumlah current liabilities lebih besar

dari jumlah current asset, maka

perusahaan tersebut dikhawatirkan akan

kesulitan dalam membayar hutang-

hutangnya. Hal ini yang dapat memicu

terjadinya financial distress.

Hubungan Net Profit Margin dengan

Kemungkinan Financial Distress Melalui net profit margin dapat

diketahui apakah manajemen perusahaan

bisa mempertahankan biaya dan beban

secara relatif dengan penjualan. Oleh

karena kelima faktor diatas berpengaruh

terhadap nilai net profit margin, maka

perusahaan tersebut harus memiliki net

profit margin yang tinggi dibanding

perusahaan sejenis. Dengan kata lain,

manajemen harus mengelola kelima faktor

tersebut dengan efektif agar nilai net profit

margin tetap tinggi.

Sebaliknya, apabila ternyata

perusahaan memiliki net profit margin

yang rendah, maka nilai saham perusahaan

tersebut dikhawatirkan akan turun seiring

dengan turunnya kepercayaan investor

pada pengelolaan manajemen perusahaan.

Penurunan harga saham akan berakibat

kesulitan bagi perusahaan untuk

mendapatkan tambahan sumber

pembiayaan. Hal ini yang dapat memicu

terjadinya financial distress.

Hubungan Return on Equity dengan

Kemungkinan Financial Distress

Dengan nilai return on equity yang

tinggi berarti perusahaan tersebut

menguntungkan usahanya. Selain itu nilai

yang tinggi juga berarti perusahaan

tersebut menggunakan lebih sedikit

pendanaan dengan hutang. Apabila

perusahaan menggunakan pendanaan lebih

banyak dengan ekuitas dibandingkan

hutang, maka semakin tinggi tingkat

pengembalian atas investasi dan biaya

hutang yang lebih rendah. Dengan semakin

tingginya hutang yang dimiliki oleh suatu

perusahaan, maka semakin tinggi pula

perusahaan tersebut kemungkinan

mengalami financial distress. Apabila

return on equity tinggi, maka biaya hutang

rendah, maka perusahaan akan terhindar

dari kesulitan keuangan atau financial

distress.

METODE PENELITIAN

Desain Penelitian

Sekaran (2006) menyatakan bahwa

desain penelitian merupakan rencana dan

struktur peneliti yang dibuat sedemikian

rupa agar diperoleh jawaban atas

pertanyaan-pertanyaan penelitian. Rencana

penelitian merupakan program menyeluruh

dari penelitian meliputi hal-hal yang akan

dilakukan peneliti mulai dari membangun

hipotesis dan implikasinya secara

operasional sampai pada analisis data.

Desain penelitian melibatkan serangkaian

pilihan yang sangat tergantung seberapa

Page 4: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM FINANCIAL …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmia/images/Jurnal/vol.2.ma/2.1.ma/4... · Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164 ... untuk bisa melunasi hutang jangka

Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 2, No.1, Februari 2013 - 40

hati-hati peneliti memilih berbagai

alternatif desain yang dapat memenuhi

tujuan tertentu dari penelitian.

Tujuan studi

Penelitan ini bertujuan untuk

menguji hipotesis yaitu yang

dikembangkan berdasarkan teori-teori dan

penelitian terdahulu.

Jenis investigasi

Penelitian ini diklasifikasikan

kedalam penelitian bersifat kausal

komparatif. Menurut Indriantoro dan

Supomo (2002) “penelitian kausal

komparatif (causal comparative research)

merupakan tipe penelitian dengan

karakteristik masalah berupa hubungan

sebab akibat antara dua variabel atau lebih.

Tingkat intervensi peneliti

Tingkat intervensi peneliti dalam

penelitian ini adalah intervensi minimal

dimana peneliti melakukan penelitiannya

tanpa mengintervensi aktivitas normal

perusahaan yang menjadi lokasi penelitian.

Pengaturan studi

Untuk menguji hipotesis dalam

penelitian ini diperlukan data dari

lingkungan yang sebenarnya yaitu studi

lapangan pada perusahaan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia.

Unit Analisis

Penelitian ini melakukan pengujian

terhadap hubungan antara rasio-rasio

keuangan yaitu current ratio, debt ratio,

net profit margin dan return on Equity

dengan kemungkinan terjadinya financial

distress. Pengujian akan dilakukan pada

perusahaan berdasarkan data yang

diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Oleh

karena itu, unit analisis dalam penelitian

ini adalah organisasi.

Horizon Waktu

Dalam penelitian ini horizon waktu

yang dilakukan adalah studi cross sectional

dimana data yang dikumpulkan hanya

sekali satu batas waktu yaitu tahun 2007.

Sementara tahun 2008 dan 2009 hanya

diperlukan data net operating income

untuk penentuan kelompok perusahaan

financial distress dan non financial distress

dalam rangka menjawab pertanyaan

penelitian.

Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini adalah

perusahaan-perusahaan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia, selain perusahaan-

perusahaan di sektor keuangan (finance),

yang laporan keuangannya terdapat di

publikasi BEI tahun 2007-2009.

Perusahaan-perusahaan di sektor keuangan

(finance) dikecualikan sebagai populasi

berdasarkan penelitian Lu dan Chang

(2009) dengan alasan bahwa perusahaan-

perusahaan di sektor keuangan memiliki

sifat bisnis (business nature) dan

karakteristik keuangan yang berbeda

Page 5: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM FINANCIAL …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmia/images/Jurnal/vol.2.ma/2.1.ma/4... · Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164 ... untuk bisa melunasi hutang jangka

Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

41 - Volume 2, No.1, Februari 2013

dengan perusahaan-perusahaan pada

umumnya.

Adapun yang menjadi populasi

sasaran penelitian ini adalah yang

memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Perusahaan yang terdaftar di BEI tahun

2007-2009.

2. Perusahaan yang terdaftar di BEI pada

tahun 2008-2009 mengalami net

operating income secara berturut-turut

positif dan negatif.

Sumber dan teknik pengumpulan data Data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data sekunder yang

diambil dari laporan keuangan perusahaan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

mulai tahun 2007 sampai dengan tahun

2009. Pengumpulan data dilakukan dengan

teknik dokumentasi, yaitu dengan

melakukan penelusuran laporan keuangan

tahunan perusahaan di BEI maupun dari

publikasi lainnya, baik dengan

menggunakan penelusuran manual maupun

penelusuran dengan komputer.

Penelusuran manual dilakukan dengan cara

menelusuri laporan-laporan yang

diterbitkan diantaranya adalah: Bursa Efek

Indonesia (BEI) dan Indonesian Capital

Market Directory (ICMD). Sedangkan

penelusuran komputer dilakukan dengan

membuka website: http://www.idx.co.id

dan situs perusahaan.

Operasionalisasi Variabel

Variabel dependen, perusahaan

dikatakan mengalami financial distress

jika perusahaan tersebut 2 (dua) tahun

mengalami net operating income negatif

berturut-turut. Definisi financial distress

berdasarkan definisi yang diberikan oleh

Hofer (1980) dalam Luciana (2003) dan

Whitaker (1999). Sebaliknya untuk

perusahaan yang dikatakan tidak

mengalami financial distress jika

perusahaan tersebut 2 (dua) tahun

mengalami net operating income positif

berturut-turut.

Variabel Independen, rasio keuangan

yang digunakan dalam penelitian ini

berdasar pada penelitian yang dilakukan

oleh Lu dan Chang (2009), Platt dan Platt

(2002) dan Almilia dan Kristijadi (2003).

Adapun definisi variabelnya adalah

sebagai berikut :

a. Current ratio (X1), digunakan untuk

melihat kemampuan perusahaan

dalam memenuhi kewajiban jangka

pendek. Variabel Current ratio diukur

berdasarkan ukuran Lu dan Chang

(2008).

b. Debt ratio (X2), rasio ini merupakan

gambaran tentang berapa banyak

persen dana perusahaan yang berasal

dari pinjaman. Variabel Debt Ratio

diukur berdasarkan ukuran Platt dan

Platt (2002).

c. Net profit margin (X3), rasio ini

melihat tren gambaran laba

perusahaan. Net Profit Margin yang

lebih tinggi berarti profitabilas

perusahaan yang baik. Variabel Gross

Page 6: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM FINANCIAL …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmia/images/Jurnal/vol.2.ma/2.1.ma/4... · Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164 ... untuk bisa melunasi hutang jangka

Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 2, No.1, Februari 2013 - 42

Profit Margin diukur berdasarkan

ukuran Platt dan Platt (2002).

d. Return on equity (X4), yaitu tingkat

pengembalian atas ekuitas

perusahaan. Variabel return on equty

diukur berdasarkan ukuran Almilia

dan Kristijadi (2003).

Metode Analisis

Model yang digunakan untuk

penelitian ini yaitu dengan menggunakan

logit regression untuk mengetahui

kekuatan prediksi model terhadap

penentuan kondisi financial distress di

Indonesia. Model prediksi yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu:

P = 1/[1+exp – ( +

1X1

+ 2

X2

+ 3

X3

+ 4

X4

)]

Keterangan:

P = probabilitas perusahaan mengalami

financial distress

exp = 2,73

= Konstanta

= Koefisien Regresi

X1 = Current Ratio

X2 = Debt Ratio

X3 = Net Profit Margin

X4 = Return on Equity

HASIL PEMBAHASAN

Pengujian Secara Bersama-sama

Pengujian secara bersama-sama ini

dilakukan untuk menguji pengaruh current

ratio, debt ratio, net profit margin dan

return on equity secara bersama-sama

terhadap financial distress.

Nilai koefisien logistik pengaruh dari

masing-masing variabel independen

(current ratio, debt ratio, net profit margin

dan return on equity) terhadap financial

distress adalah 0,134; 0,945; -0,014; dan -

5,243. Nilai koefisien logistik ini

menunjukkan bahwa koefisien logistik

current ratio, debt ratio, net profit margin

dan return on equity terhadap financial

distress tidak sama dengan nol (i ≠ 0, I =

1, 2, 3, 4). Hasil penelitian ini menolak H0,

(hipotesis nol) atau menerima HA

(hipotesis alternatif). Dengan demikian

dapat dikatakan bahwa current ratio, debt

ratio, net profit margin dan return on

equity secara bersama-sama berpengaruh

terhadap financial distress.

Untuk menguji pengaruh secara

bersama-sama dapat juga dilakukan

dengan menggunakan uji Nagelkerke S

Square. Berdasarkan perhitungan dengan

menggunakan bantuan SPSS 19.0,

diperoleh Nagelkerke S Square = 0,373.

Nilai koefisien determinasi sebesar 0,373

berarti 37,3 % variasi variabel dependen

yaitu financial distress ditentukan secara

bersama oleh variabel current ratio, debt

ratio, net profit margin dan return on

equity. Nilai ini menunjukkan bahwa

current ratio, debt ratio, net profit margin

dan return on equity secara bersama-sama

berpengaruh terhadap financial distress

sebesar 37,3 %, sisanya 62,7 %

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang

tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

Pengujian Secara Parsial

Uji ini dilakukan untuk menguji

current ratio (X1), debt ratio (X2), net

Page 7: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM FINANCIAL …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmia/images/Jurnal/vol.2.ma/2.1.ma/4... · Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164 ... untuk bisa melunasi hutang jangka

Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

43 - Volume 2, No.1, Februari 2013

profit margin (X3) dan return on equity

(X4) secara parsial terhadap financial

distress (Y). Kesimpulan pengaruh

variabel independen (X1, X2, X3, X4)

terhadap variabel dependen (Y) langsung

diambil dari nilai koefisien logistik

masing-masing variabel.

Pengaruh Current Ratio (X1) terhadap

Financial Distress (Y) Nilai koefisien logistik pengaruh

current ratio terhadap financial distress

diperoleh sebesar 0,134. Nilai ini

menunjukkan bahwa koefisien logistik

pengaruh current ratio terhadap financial

distress tidak sama dengan nol ( 1 ≠ 0).

Hasil ini menolak H0 (hipotesis nol) atau

menerima HA (hipotesis alternatif). Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa current

ratio berpengaruh terhadap financial

distress pada perusahaan yang terdaftar di

BEI pada tahun 2007-2009.

Pengaruh Debt Ratio (X2) terhadap

Financial Distress (Y) Nilai koefisien logistik pengaruh

debt ratio terhadap financial distress

diperoleh sebesar 0,945. Nilai ini

menunjukkan bahwa koefisien logistik

pengaruh debt ratio terhadap financial

distress tidak sama dengan nol ( 1 ≠ 0).

Hasil ini menolak H0 (hipotesis nol) atau

menerima HA (hipotesis alternatif). Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa debt ratio

berpengaruh terhadap financial distress

pada perusahaan yang terdaftar di BEI

pada tahun 2007-2009.

Pengaruh Net Profit Margin (X3)

terhadap Financial Distress (Y)

Nilai koefisien logistik pengaruh net

profit margin terhadap financial distress

diperoleh sebesar -0,014. Nilai ini

menunjukkan bahwa koefisien logistik

pengaruh net profit margin terhadap

financial distress tidak sama dengan nol (

1 ≠ 0). Hasil ini menolak H0 (hipotesis nol)

atau menerima HA (hipotesis alternatif).

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

net profit margin berpengaruh terhadap

financial distress pada perusahaan yang

terdaftar di BEI pada tahun 2007-2009.

Pengaruh Return on Equity (X4)

terhadap Financial Distress (Y) Nilai koefisien logistik pengaruh

return on equity terhadap financial distress

diperoleh sebesar -5,243. Nilai ini

menunjukkan bahwa koefisien logistik

pengaruh return on equity terhadap

financial distress tidak sama dengan nol (

1 ≠ 0). Hasil ini menolak H0 (hipotesis nol)

atau menerima HA (hipotesis alternatif).

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

return on equity berpengaruh terhadap

financial distress pada perusahaan yang

terdaftar di BEI pada tahun 2007-2009.

Pengaruh Current Ratio, Debt Ratio, Net

Profit Margin dan Return On Equity

Secara Bersama-sama terhadap

Financial Distres Berdasarkan hasil pengujian

hipotesis, hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa current ratio, debt ratio, net profit

margin dan return on equity secara

bersama-sama berpengaruh terhadap

Page 8: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM FINANCIAL …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmia/images/Jurnal/vol.2.ma/2.1.ma/4... · Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164 ... untuk bisa melunasi hutang jangka

Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 2, No.1, Februari 2013 - 44

financial distress yang ditandai dengan

nilai Nagelkerke R Square tidak sama

dengan nol, yaitu sebesar 37,3%. Nilai ini

menunjukkan bahwa current ratio, debt

ratio, net profit margin dan return on

equity secara bersama-sama berpengaruh

terhadap financial distress sebesar 37,3%.

Keempat tolok ukur ini menunjukkan

mempunyai kontribusi yang rendah

terhadap financial distress. Rendahnya

kontribusi ini menunjukkan bahwa current

ratio, debt ratio, net profit margin dan

return on equity bukanlah faktor utama

dalam memprediksi financial distress

Pengaruh Current Ratio Secara Parsial

terhadap Financial Distress Berdasarkan hasil pengujian

hipotesis, hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa current ratio secara parsial

berpengaruh terhadap financial distress,

yang ditandai nilai koefisien logistik

sebesar 0,134. Artinya, setiap kenaikan

current ratio sebesar 0,134 akan

menaikkan tingkat kemungkinan financial

distress sebesar 7% (0,071). Pada variabel

ini, tanda positif pada koefisien logistiknya

menunjukkan bahwa apabila current ratio

meningkat maka kemungkinan perusahaan

mengalami financial distress juga akan

meningkat. Namun, tanda pada koefisien

logistik ini tidak sesuai dengan teori.

Perbedaan tanda pada hasil penelitian ini

bisa disebabkan oleh sebagian besar

perusahaan mengandalkan pendanaannya

pada hutang. Dengan jumlah hutang yang

meningkat, maka akan meningkatkan nilai

pengembalian atas ekuitas (ROE). Secara

teori, nilai ROE yang tinggi, maka kondisi

keuangan perusahaan tersebut dinilai baik

sehingga akan menjauhkan perusahaan dari

kemungkinan mengalami financial distress.

Pengaruh Debt Ratio Secara Parsial

terhadap Financial Distress Berdasarkan hasil pengujian

hipotesis, hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa debt ratio secara parsial

berpengaruh terhadap financial distress,

yang ditandai nilai koefisien logistik

sebesar 0,945. Artinya, setiap kenaikan

debt ratio sebesar 0,134 akan menaikkan

tingkat kemungkinan financial distress

sebesar 14% (0,148). Pada variabel ini,

tanda positif pada koefisien logistiknya

menunjukkan bahwa apabila current ratio

meningkat maka kemungkinan perusahaan

mengalami financial distress juga akan

meningkat.

Pengaruh Net Profit Margin Secara

Parsial terhadap Financial Distres Berdasarkan hasil pengujian

hipotesis, hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa net profit margin secara parsial

berpengaruh terhadap financial distress,

yang ditandai nilai koefisien logistik

sebesar -0,014;. Artinya, setiap

peningkatan net profit margin sebesar

0,945 akan menurunkan tingkat

kemungkinan financial distress sebesar 6%

(0,062). Pada variabel ini, tanda negatif

pada koefisien logistiknya menunjukkan

bahwa apabila net profit margin meningkat

Page 9: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM FINANCIAL …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmia/images/Jurnal/vol.2.ma/2.1.ma/4... · Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164 ... untuk bisa melunasi hutang jangka

Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

45 - Volume 2, No.1, Februari 2013

maka kemungkinan perusahaan mengalami

financial distress akan menurun.

Pengaruh Return on Equity Secara

Parsial terhadap Financial Distress Berdasarkan hasil pengujian

hipotesis, hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa return on equtiy secara parsial

berpengaruh terhadap financial distress,

yang ditandai nilai koefisien logistik

sebesar -5,423. Artinya, setiap peningkatan

return on equtiy sebesar -5,423 akan

menurunkan tingkat kemungkinan

financial distress sebesar 0% (0,00029).

Pada variabel ini, tanda positif pada

koefisien logistiknya menunjukkan bahwa

apabila return on equtiy meningkat maka

kemungkinan perusahaan mengalami

financial distress akan menurun.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa rasio keuangan dapat digunakan

untuk memprediksi financial distress.

Berdasarkan analisis yang dilakukan dapat

disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Current ratio, debt ratio, net profit

margin dan return on equity secara

bersama-sama berpengaruh terhadap

kemungkinan terjadinya financial

distress pada perusahaan yang terdaftar

di BEI.

2. Current ratio berpengaruh terhadap

kemungkinan terjadinya financial

distress pada perusahaan yang terdaftar

di BEI.

3. Debt ratio berpengaruh terhadap

kemungkinan terjadinya financial

distress pada perusahaan yang terdaftar

di BEI.

4. Net profit margin berpengaruh terhadap

kemungkinan terjadinya financial

distress pada perusahaan yang terdaftar

di BEI.

5. Return on equity berpengaruh terhadap

kemungkinan terjadinya financial

distress pada perusahaan yang terdaftar

di BEI.

Saran

1. Variabel independen yang digunakan

harus lebih dikembangkan.

Pengembangan ini perlu dilakukan

mengingat banyak variabel lain yang

berperan dalam memengaruhi financial

distress, seperti variabel corporate

governance dan variabel

makroekonomi.

2. Mengingat penelitian ini hanya

menggunakan model penelitian cross

sectional, bagi peneliti selanjutnya

diharapkan dapat mengembangkannya

dengan memadukan penelitian yang

menggunakan data cross sectional dan

longitudinal, sehingga diharapkan dapat

memperoleh hasil yang lebih menuju

ketepatan prediksi.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Almilia, L.S., dan E. Kristijadi. 2003. Analisis

Rasio Keuangan untuk Memprediksi

Kondisi Financial Distress Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa

Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi dan

Page 10: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM FINANCIAL …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmia/images/Jurnal/vol.2.ma/2.1.ma/4... · Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164 ... untuk bisa melunasi hutang jangka

Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 2, No.1, Februari 2013 - 46

Auditing Indonesia. Vol. 7, No. 2. Hal:

5-13.

Anonim 1, 2004. Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Kondisi Financial

Distress suatu Perusahaan yang

Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal

Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 7. No. 1.

Hal: 1-22.

Anonim 2, 2006. Prediksi Kondisi Financial

Distress Perusahaan Go-Public dengan

Menggunakan Analisis Multinomial

Logit. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol.

XII, No. 1. Hal: 5-10.

Fachrudin, K. A., 2008. Kesulitan Keuangan

Perusahaan dan Personal. Medan: USU

Press.

Indriantoro, N. dan Supomo, Bambang, 2002.

Metodologi Penelitian Untuk Akuntansi

dan Manajemen. Yogyakarta : BPFE

Lu, Yang-Cheng, C.J. Lee, and S.L. Chang.

2008. Corporate Governance, Quality of

Financial Information, and

Macroeconomics Variables on the

Prediction Power of financial Distress of

Listed Companies in Taiwan. Working

Paper. Available at SSRN.com

Shu-Lien Chang, 2009. Corporate Governance

and Quality of Financial Distress

Information on the Prediction Power of

financial Distress of Listed Companies

in Taiwan. International Research

Journal of Finance and economics. Hal:

73-78.

Platt, H.D., and M.B. Platt. 2002. Predicting

Corporate financial Distress: Reflections

on Choice-Based sample Bias. Journal

of Economics and finance. Vol. 26, No.

2. Hal: 60-72.

Sekaran, U., 2006. Research Methods for

Business. Terjemahan Yon, Kwan.

Jakarta: Salemba Empat.

Whitaker, R.B., 1999. The Early Stages of

Financial Distress. Journal of

Economics and Finance. Vol. 23, No. 2.

Hal: 123-133.

W. Herdiningtyas, 2005. Analisis Rasio

CAMEL terhadap Prediksi Kondisi

Bermasalah pada Lembaga Perbankan.

Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 7,

No. 2. Hal: 8-12.