ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang...

79
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN BENANG RAYON 100% DENGAN METODE EOQ PADA PT. ADIKENCANA MAHKOTABUANA KARANGANYAR TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi Syarat – syarat Mencapai Gelar Ahli Madya di Bidang Manajemen Bisnis Oleh : IKE ISWANDAYANI F3509037 PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN BISNIS FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Transcript of ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang...

Page 1: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU

DALAM PEMBUATAN BENANG RAYON 100% DENGAN METODE EOQ

PADA PT. ADIKENCANA MAHKOTABUANA

KARANGANYAR

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi Syarat – syarat Mencapai

Gelar Ahli Madya di Bidang Manajemen Bisnis

Oleh :

IKE ISWANDAYANI

F3509037

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN BISNIS

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ABSTRAK

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BENANG RAYON 100% DENGAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER

QUANTITY) PADA PT. ADIKENCANA MAHKOTABUANA KARANGANYAR

IKE ISWANDAYANI

F3509037

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui jumlah pembelian bahan baku yang optimal, (2) mengetahui frekuensi pemesanan yang optimal, (3) mengetahui total biaya persediaan yang optimal, (4) mengetahui kuantitas persediaan pengaman (safety stock), (5) mengetahui waktu pemesanan kembali (reorder point). Data yang dipelajari berupa data tentang kebutuhan bahan baku, dan biaya – biaya yang ditimbulkan dalam pemesanan dan penyimpanan selama tahun 2011. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi, dan pemeriksaan dokumen. Metode pembahasan yang digunakan adalah pembahasan deskriptif yaitu membuat gambaran secara sistematis dengan menggunakan obyek yang diteliti dan optimasi keputusan yaitu teknik untuk melakukan sintesa suatu keputusan optimal dalam bidang manajemen industri.

Pendekatan yang digunakan adalah Metode Economic Order Quantity (EOQ). Teknik analisis data yang digunakan adalah (1) menentukan besarnya kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya persediaan, (4) menentukan besarnya titik pemesanan kembali, (5) menentukan waktu pemesanan kembali. Hasil analisis pengendalian persediaaan bahan baku PT. Adikencana Mahkotabuana diperoleh kesimpulan sebagai berikut : (1) kuantitas pembelian optimal sebesar 782,81 karung, dengan frekuensi pembelian sebanyak 13 kali, (2) total biaya persediaan sebesar Rp. 2.499.955,49 (3) kuantitas persediaan pengaman sebesar 527 karung, (4) pemesanan kembali dilakukan pada 655 karung.

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan saran kepada PT. Adikecana Mahkotabuana agar mempertimbangkan penggunaan metode EOQ serta menetukan besarnya persediaan pengaman dan kapan perusahaan harus melakukan pemesanan kembali agar pengendalian persediaan yang efektif serta efisien dapat tercapai.

Kata Kunci : Persediaan Bahan Baku EOQ

Page 3: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

v “ Jangan menyerah jika berada dalam keadaan yang serba salah, jangan

bingung jika tidak ada yang mendukung. Teruslah berusaha, dan

sekiranya orang-orang menganggapmu sebagai orang biasa, namun

yakinlah suatu saat engkau akan menjadi sesuatu yang luar biasa.

Bukankah untuk menjadi sebuah gambar, dimulai dari sebuah titik ?,

untuk menjadi sebuah danau dimulai dari setetes air ?, dan untuk menjadi

besar dimulai dari yg kecil ?, semua butuh proses , maka bersabarlah,

karena sabar akan membimbing kita menuju kemenangan yg besar”.

v “ Terkadang kita butuh Kesedihan untuk memahami arti sebuah

kebahagiaan, terkadang kita butuh Tangisan untuk menggali arti

senyuman dan terkadang kita butuh Kekurangan untuk mengetahui arti

sebuah kecukupan.

v Bahwa perjuangan yang suci itu senantiasa mendapat pertolongan dari

Tuhan. (Jenderal Soedirman)

v Aku belajar dari masa lalu, menjalani hari ini, dan menaruh harapan

pada masa depan. (Penulis)

Page 6: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini kupersembahkan,

v Untuk Ibu-ku

Pijatan – pijatan hangat itu memudarkan lelahku.

Dengan segala do’a, pengorbanan darimu,

membuat semangatku kian menggebu.

v Untuk Bapak-ku

Atas segala curahan tenaga yang terkepak,

demi hidup anakmu agar lebih layak.

Baktiku untukmu hingga kelak.

v Untuk Adik-ku

Semoga untukmu aku selalu menjadi kakak yang baik.

v Untuk teman – teman Manajemen Bisnis 2009 v Untuk Almameter-ku

Page 7: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini

dengan judul “ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM

PEMBUATAN BENANG RAYON 100% DENGAN METODE EOQ PADA PT.

ADIKENCANA MAHKOTABUANA “. Dalam penyusunan Tugas Akhir ini,

tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa

kelancaran dan keberhasilan dalam penyusunan Tugas Akhir ini tidak lepas berkat

bantuan, dukungan, dorongan semangat dan bimbingan dari beberapa pihak,

sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi dapat teratasi. Untuk itu penulis

menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang

membantu dalam menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini, kepada :

1. Bapak Wisnu Untoro Ms, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret.

2. Ibu Sinto Sunaryo, SE, Msi selaku Ketua Program D3 Manajemen Bisnis

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

3. Bapak Deny Dwi Hartomo, SE, Msi selaku Dosen Pembimbing Tugas

Akhir yang dengan sabar membimbing dan memberikan arahan dalam

proses penyusunan Tugas Akhir ini.

4. Bapak Aidy Hartono, selaku direktur utama PT. Adikencana

Mahkotabuana, yang telah berkenan memberikan kesempatan kepada

penulis untuk melakukan magang kerja dan penelitian.

5. Bapak Hilmar Pangaribuan, selaku pembimbing lapangan dari PT.

Adikencana Mahkotabuana, yang telah berkenan memberikan

bimbingannya.

6. Seluruh karyawan PT. Adikencana Mahkotabuana, khususnya kepada

Bapak Joko, Ibu Dewi, Mbak Elli, yang senantiasa membantu dalam

pengumpulan data yang dibutuhkan serta mendampingi penulis selama

magang kerja.

Page 8: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

7. Kedua Orang tuaku, yang telah membesarkan dan mendidikku. Terima

kasih yang mutlak dan sekaligus permintaan maaf kepada beliau berdua

karena hanya dengan dukungan beliaulah pendidikan hingga perguruan

tinggi dapat tergapai. Menyadari, tanpa keduanya mustahil ku bisa

menjadi seperti sekarang. Begitu banyak pengorbanan yang diberikan dari

kecil hingga dewasa. Pengorbanan serta kasih sayang yang tak terhingga.

8. Mas Agus (Si Dejavu) yang senantiasa mengiringi langkahku dengan

sentuhan semangat, rajutan canda dan sekotak angan.

9. Teman – teman Manajemen Bisnis 2009, khususnya untuk mereka yang

telah menjadi kawan terbaik menjalani serta melewati tiga tahun ini,

memberikan semangat , bantuan dan saran untuk menyelesaikan Tugas

Akhir ini. Mereka adalah Anggun Trisna Putri, Dewi Siti Zulaikha

(Dhede’), Dwi Saptutik (Mbak Wiek), Evi Dyah Verawati (Gembrot), Evy

Ari Kurniawati (Tiger), Fauzia Dinar Aprineza, Kartika Tri Utami dan

Andriani Melina Probowati (meski sekarang sudah terpisah dengan

fakultas yang berbeda).

10. Teman – teman kos, yang telah menjadi keluarga keduaku, yang selalu

kurepotkan, Windri, Sasa, Dek Fitri, spesial untuk Allan Dwi Budhiastuti

(terimakasih untuk pinjaman printernya dan selalu ku andalkan saat gagap

akan teknologi).

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah

memberikan bantuan dalam penulisan Tugas Akhir ini, kiranya Allah

SWT membalas kebaikan kalian semua.

Surakarta, 4 Juni 2012

Penulis

Page 9: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................. i

ABSTRAK ........................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. iv

MOTTO ................................................................................................ v

PERSEMBAHAN ................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ........................................................................ vii

DAFTAR ISI ........................................................................................ ix

DAFTAR TABEL ................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... xiii

BAB I. PENDAHULUAN

A.................................................................................. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. ................................................................................. Rumusan Masalah ........................................................................ 3

C. ................................................................................. Tujuan Penelitian ...................................................................... 4

D.................................................................................. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5

E. ................................................................................. Metode Penelitian ...................................................................... 6

F. ................................................................................. Kerangka Pemikiran .................................................................... 13

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A.................................................................................. PERSEDIAAN 1. ............................................................................ Pengertian

Persediaan ............................................................. 15 2. ............................................................................ Fungsi

Persediaan ............................................................. 17

Page 10: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

3. ............................................................................ Tujuan Persediaan ............................................................. 19

4. ............................................................................ Jenis Persediaan ............................................................. 20

5. ............................................................................ Biaya Persediaan ............................................................. 21

B. ................................................................................. BAHAN BAKU 1. ............................................................................ Pengertian

Bahan Baku ........................................................... 23 2. ............................................................................ Faktor –

Faktor yang Mempengaruhi Bahan Baku ................. ................................................................................ 24

C. ................................................................................. EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) 1. ............................................................................ Pengertian

Pengendalian Persediaan Economic Order Quantity (EOQ) ........................................... 25

2. ............................................................................ Biaya Dalam EOQ ........................................................... 26

3. ............................................................................ Metode EOQ ...................................................................... 28

D.................................................................................. TOTAL BIAYA PERSEDIAAN (TOTAL INVENTORY COST) ................................................. 29

E. ................................................................................. WAKTU TUNGGU (LEAD TIME) ........................................... 29

F. ................................................................................. PERSEDIAAN PENGAMAN (SAFETY STOCK) ......................

....................................................................................... 29

G.................................................................................. TITIK PEMESANAN ULANG (RE ORDER .......................... ....................................................................................... 30

BAB III. PEMBAHASAN

A.................................................................................. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1. ............................................................................ Sejarah

Perusahaan ............................................................ 32 2. ............................................................................ Visi dan

Misi Perusahaan .................................................... 33 3. ............................................................................ Struktur

Organisasi .............................................................. 34

Page 11: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

4. ............................................................................ Aspek Pemasaran dan Distribusi ...................................... 41

5. ............................................................................ Aspek Sumber Daya Manusia .......................................... 41

6. ............................................................................ Proses Produksi ................................................................ 44

B. ................................................................................. LAPORAN MAGANG KERJA 1. ............................................................................ Pengertian

Magang Kerja ........................................................ 49 2. ............................................................................ Tujuan

Magang Kerja ........................................................ 49 3. ............................................................................ Manfaat

Magang Kerja ........................................................ 49 4. ............................................................................ Waktu dan

Tempat Magang Kerja .......................................... 50 5. ............................................................................ Prosedur

Magang Kerja ........................................................ 50

C. ................................................................................. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1. ............................................................................ Kebutuhan

Bahan Baku ........................................................... 52 2. ............................................................................ Pembelian

Bahan Baku ........................................................... 53 3. ............................................................................ Kebijakan

Perusahaan ............................................................ 56 4. ............................................................................ Metode

EOQ ...................................................................... 58 5. ............................................................................ Perbanding

an Persediaan Bahan Baku Antara Kebijakan Perusahaan dengan Menggunakan Metode EOQ ......................................................... 63

BAB IV. PENUTUP

A.................................................................................. KESIMPULAN ............................................................................. 66

B. ................................................................................. SARAN ....................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

TABEL Halaman

3.1 Data Jumlah Karyawan .................................................................... 42

3.2 Jam Kerja Bagian Kantor ................................................................. 43

3.3 Jam Kerja Bagian Produksi .............................................................. 43

3.4 Data Kebutuhan Bahan Baku ........................................................... 53

3.5 Rincian Biaya Pemesanan ................................................................ 54

3.6 Rincian Biaya Penyimpanan ............................................................ 56

3.7 Perhitungan Standar Deviasi ............................................................ 61

3.8 Tabel Perbandingan .......................................................................... 64

Page 13: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR Halaman

1.1 Kerangka Pemikiran ...................................................................... 13

2.1 Biaya Persediaan Metode EOQ ..................................................... 27

3.1 Struktur Organisasi ....................................................................... 35

3.2 Alur Produksi Benang Rayon ....................................................... 48

Page 14: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN

Jadwal Pelaksanaan Magang Kerja

Lembar Penilaian

Perhitungan dengan POM

Surat Pernyataan Magang Kerja

Surat Pernyataan Tugas Akhir

Page 15: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BENANG RAYON 100% DENGAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER

QUANTITY) PADA PT. ADIKENCANA MAHKOTABUANA KARANGANYAR

IKE ISWANDAYANI

F3509037

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui jumlah pembelian bahan baku yang optimal, (2) mengetahui frekuensi pemesanan yang optimal, (3) mengetahui total biaya persediaan yang optimal, (4) mengetahui kuantitas persediaan pengaman (safety stock), (5) mengetahui waktu pemesanan kembali (reorder point). Data yang dipelajari berupa data tentang kebutuhan bahan baku, dan biaya – biaya yang ditimbulkan dalam pemesanan dan penyimpanan selama tahun 2011. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi, dan pemeriksaan dokumen. Metode pembahasan yang digunakan adalah pembahasan deskriptif yaitu membuat gambaran secara sistematis dengan menggunakan obyek yang diteliti dan optimasi keputusan yaitu teknik untuk melakukan sintesa suatu keputusan optimal dalam bidang manajemen industri.

Pendekatan yang digunakan adalah Metode Economic Order Quantity (EOQ). Teknik analisis data yang digunakan adalah (1) menentukan besarnya kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya persediaan, (4) menentukan besarnya titik pemesanan kembali, (5) menentukan waktu pemesanan kembali. Hasil analisis pengendalian persediaaan bahan baku PT. Adikencana Mahkotabuana diperoleh kesimpulan sebagai berikut : (1) kuantitas pembelian optimal sebesar 782,81 karung, dengan frekuensi pembelian sebanyak 13 kali, (2) total biaya persediaan sebesar Rp. 2.499.955,49 (3) kuantitas persediaan pengaman sebesar 527 karung, (4) pemesanan kembali dilakukan pada 655 karung.

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan saran kepada PT. Adikecana Mahkotabuana agar mempertimbangkan penggunaan metode EOQ serta menetukan besarnya persediaan pengaman dan kapan perusahaan harus melakukan pemesanan kembali agar pengendalian persediaan yang efektif serta efisien dapat tercapai.

Kata Kunci : Persediaan Bahan Baku EOQ

Page 16: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada situasi perkembangan dunia global yang terjadi saat ini

menempatkan suatu negara berada pada jalur perdagangan bebas dan

terbuka, hal tersebut memicu lahirnya suatu persaingan yang kuat.

Persaingan tersebut secara dominan terjadi pada sektor perindustrian. Ini

mendorong pelaku industri untuk berkompetisi menciptakan produk-

produk bermutu lebih tinggi dari industri sejenis lainnya. Tentu saja hal

tersebut di imbangi dengan harga jual yang ekonomis, serta tetap

mempertahankan keuntungan dari perusahaan itu sendiri.

Semua aspek di dalam suatu perusahaan akan menentukan serta

mempengaruhi baik tidaknya mutu dari produk yang dihasilkan. Aspek-

aspek tersebut meliputi tenaga kerja atau Man Power, mesin-mesin

produksi, metode yang digunakan dalam produksi , dan tentu saja bahan

baku. Bahan baku adalah sumber dari produk yang akan dihasilkan oleh

perusahaan, dengan adanya bahan baku yang berkualitas baik maka akan

menghasilkan produk yang baik pula. Yang perlu diperhatikan dalam hal

pengelolaan bahan baku bukan hanya dari segi kualitasnya saja, namun

juga dari segi ketersediaanya.

Di setiap perusahaan pasti memiliki persediaan bahan baku, baik

itu dalam jumlah yang banyak ataupun yang sedikit. Pada saat permintaan

akan produk melonjak, maka penggunaan bahan baku pun akan bertambah

besar, begitupun sebaliknya jika permintaan terhadap produk menurun

Page 17: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

maka penggunaan bahan baku juga akan lebih sedikit. Pada intinya

ketersediaan bahan baku tersebut bertujuan untuk menghadapi suatu

ketidakpastian dalam permintaan produk, serta untuk berjaga – jaga jika

terjadi kesulitan dalam mendapatkan pasokan bahan baku. Adanya

pengadaan bahan baku yang besar dapat menyebabkan tingginya biaya

penyimpanan serta investasi dalam persediaan bahan baku. Keadaan

tersebut akan memperbesar biaya penyimpanan dan pemeliharaan gudang,

memperbesar kerugian karena kerusakan yang berakibat terhadap turunnya

kualitas bahan baku sehingga semua ini akan memperkecil keuntungan

perusahaan. Di sisi lain adanya pengadaan bahan baku yang terlalu kecil

atau sedikit dapat menekan keuntungan perusahaan juga, dengan tidak

tercukupinya kebutuhan bahan baku proses produksi akan terhambat, ini

menjadikan perusahaan tidak dapat berproduksi dengan kapasitas hasil

yang penuh. Persediaan bahan baku yang kecil juga dapat mengakibatkan

frekuensi pemesanan menjadi sangat tinggi, sehingga menyebabkan biaya-

biaya persiapan pembelian bahan baku akan menjadi sangat tinggi.

Agar persediaan bahan baku dapat tercukupi untuk suatu proses

produksi sangat diperlukan adanya pembelian bahan baku yang optimal.

Akan tetapi pada dasarnya bahan baku sebenarnya tidak hanya untuk

menjaga kelangsungan proses produksi saja, tetapi mempunyai tujuan

yang lebih jauh yaitu penentuan persediaan bahan baku yang betul-betul

dapat menimbulkan efisiensi bagi perusahaan. Setiap perusahaan berusaha

meminimalkan biaya total operasi yang ada dalam perusahaan dengan

menentukan seberapa besar persediaan bahan baku perusahaan itu sendiri,

Page 18: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

berapa jumlah bahan baku yang harus dipesan setiap kali melakukan

pemesanan dan kapan pemesanan bahan baku dilakukan.

Selama ini PT. Adikencana Mahkotabuana belum menerapkan

perhitungan bahan baku dengan menggunakan metode EOQ. Karena

selama proses produksi berlangsung, terkadang pernah sampai kehabisan

stok bahan baku. Sistem yang diterapkan dalam perusahaan adalah

pemesanan bahan baku baru dilakukan ketika ada permintaan produk dari

konsumen dan ketika persediaan bahan baku di gudang mulai menipis.

Untuk itu penulis ingin menerapkan metode EOQ di dalam pengadaan

bahan baku serta membandingkan antara kebijakan persediaan perusahaan

yang tidak menggunakan EOQ dengan jika perusahaan menggunakan

EOQ.

Berdasarkan uraian diatas, dalam penulisan tugas akhir ini penulis

tertarik untuk mengetahui pengadaan bahan baku yang optimal pada

perusahaan yang bergerak di bidang pemintalan benang tersebut dengan

mengambil judul “ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM

PEMBUATAN BENANG RAYON 100% DENGAN METODE EOQ

PADA PT. ADIKENCANA MAHKOTABUANA”.

B. Rumusan Masalah

Masalah – masalah pokok yang mendorong penelitian tentang

penerapan analisis Pengendalian Bahan Baku pada PT. Adikencana

Mahkotabuana adalah :

1. Berapa jumlah persediaan bahan baku optimal sebelum memakai

metode EOQ dan sesudah memakai metode EOQ ?

Page 19: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

2. Berapa kali frekuensi pemesanan bahan baku optimal pada PT.

Adikencana Mahkotabuana ?

3. Berapa total biaya persediaan bahan baku yang optimal pada PT.

Adikencana Mahkotabuana ?

4. Berapa jumlah persediaan pengaman yang dibutuhkan pada PT.

Adikencana Mahkotabuana ?

5. Kapan harus dilakukan pemesanan kembali bahan baku untuk

persediaaan PT. Adikencana Mahkotabuana ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui jumlah persediaan bahan baku yang optimal dengan

menggunakan metode EOQ.

2. Untuk mengetahui frekuensi pemesanan bahan baku PT. Adikencana

Mahkotabuana dengan menggunakan metode EOQ.

3. Untuk mengetahui jumlah total biaya persediaan bahan baku yang

optimal pada PT. Adikencana Mahkotabuana.

4. Untuk mengetahui jumlah persediaan pengaman yang dibutuhkan PT.

Adikencana Mahkotabuana.

5. Untuk mengetahui kapan harus dilakukan pemesanan kembali bahan

baku pada PT. Adikencana Mahkotabuana.

Page 20: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi beberapa pihak, antara lain :

1. Manfaat Akademis

a. Bagi Penulis

1) Memperoleh gambaran secara langsung mengenai

pengendalian persediaan bahan baku pada perusahaan.

2) Mengetahui bagaimana penerapan pengendalian persediaan

bahan baku dari teori ke dalam praktik nyata di perusahaan.

3) Menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengendalian

persediaan bahan baku yang nyata dilakukan perusahaan.

4) Memperoleh gambaran dunia kerja secara langsung dari

perusahaan yang akan diteliti.

b. Bagi Peneliti Lain

1) Memberikan tambahan informasi khususnya mengenai

pengendalian bahan baku dengan menggunakan metode EOQ.

2) Sebagai salah satu referensi keilmuan bagi kepentingan penulis

dan peneliti yang lain dalam masalah yang sama atau yang

terkait dengan manajemen persediaan dimasa yang akan

datang.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi perusahaan

1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi

perusahaan dalam menetapkan kebijakan – kebijakan

perusahaan dalam pengendalian bahan baku.

Page 21: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

2) Sebagai bahan pertimbangn dalam menentukan strategi

pengambilan keputusan yang berkaitan dengan manajemen

persediaan PT. Adikencana Mahkotabuana.

3) Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pertimbangan bagi

pimpinan perusahaan dalam membuat keputusan maupun

kebijakan terutama yang berkaitan dengan pengendalian

persediaan bahan baku untuk meminimalisasi biaya.

E. Metode Penelitian

1. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode EOQ (Economic Order

Quantity) yang digunakan untuk mengetahui jumlah pembelian

persediaan bahan baku optimal, total biaya persediaan bahan baku,

jumlah persediaan pengaman yang dibutuhkan, dan kapan melakukan

pemesanan kembali bahan baku.

2. Objek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PT. Adikencana Mahkotabuana yang

beralamatkan di jln. Solo – Sragen KM. 13,5, Waru, Kebakkramat,

Karanganyar.

Objek yang diteliti yaitu persediaan bahan baku untuk pembuatan

benang rayon 100%.

Page 22: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

3. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data

1) Data Kualitatif

Adalah data yang tidak berupa angka, meliputi :

a) Informasi tentang sejarah dan perkembangan perusahaan

b) Struktur organisasi PT. Adikencana Mahkotabuana

c) Proses produksi benang rayon 100%

2) Data Kuantitatif

Adalah data yang berupa angka, meliputi :

a) Data jumlah kebutuhan bahan baku tahun 2011

b) Data biaya pemesanan tahun 2011

c) Data biaya penyimpanan tahun 2011

b. Sumber Data

Sumber data yang digunakan antara lain :

1) Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari

sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya

(Marzuki, 2002 : 55).

Data tersebut diperoleh dengan cara wawancara langsung

dengan staf maupun karyawan bagian produksi dan logistik PT.

Adikencana Mahkotabuana yang berkaitan dengan persediaan

bahan baku.

Page 23: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

2) Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri

pengumpulannya oleh peneliti (Marzuki, 2002 : 56).

Data sekunder tersebut berasal dari catatan dan dokumen yang

berada di perusahaan dan buku – buku referensi.

4. Teknik Pengumpulan Data

Penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut :

a. Wawancara (Interview)

Wawancara (interview) adalah metode pengumpulan data dengan

jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan

berlandaskan kepada tujuan penelitian (Marzuki, 2002 : 62).

Dalam pengumpulan data dan informasi, peneliti melakukan

wawancara kepada staf maupun karyawan bagian produksi dan

loggistik PT. Adikencana Mahkotabuana tentang bagaimana

perusahaan tersebut melakukan pengendalian persediaan.

b. Pengamatan (Observasi)

Pengamatan (Observasi) adalah pengumpulan data yang

menggunakan panca indra, jadi tidak hanya dengan pengamatan

menggunakan mata tetapi juga mendengar, mencium, mengecap

dan meraba termasuk salah satu bentuk observasi. Instrumen yang

digunakan dalam observasi adalah pengamatan dan lembar

observasi (Suliyanto, 2006 : 129).

Page 24: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

c. Metode Pendekatan Dokumentasi

Metode pendekatan dokumentasi adalah cara pengumpulan data

dengan menggunakan dokumen – dokumen yang berhubungan

dengan penelitian tersebut atau mencari data mengenai hal – hal

atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,

legger, notulen, dan lain sebagainya (Arikunto, 2002 : 206). Data

yang diperoleh berasal dari mencatat data dari arsip – arsip dan

dokumen yang berkaitan dengan data yang dibutuhkan sesuai

dengan metode yang diteliti penulis dari perusahaan.

d. Studi pustaka

Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengambil atau

membaca dari beberapa sumber pustaka yang berhubungan dengan

masalah yang diteliti.

5. Teknik Pembahasan

Metode analisis data yang digunakan adalah pembahasan deskriptif

yaitu membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat

mengenai suatu obyek yang diteliti dan optimasi keputusan yaitu

teknik untuk melakukan sintesa suatu keputusan optimal dalam bidang

manajemen industri. Beberapa alat pendukung untuk sintesa keputusan

adalah penggunaan teknik matematika dan Operation Research untuk

membuat keputusan optimal dalam bidang manajemen bisnis, dimana

akan menggunakan metode analisis data sebagai berikut :

Page 25: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

a. EOQ (Economic Order Quantity)

EOQ merupakan jumlah pembelian yang ekonomis sehingga

perusahaan akan menanggung biaya – biaya pengadaan bahan baku

yang paling minimal.

Rumus :

Q* (EOQ)=

Dimana :

Q* = Jumlah pesanan yang ekonomis

D (demand) = Jumlah kebutuhan bahan dalam satuan unit

pertahun

S (set up) = Biaya pemesanan untuk setiap kali pesan

H = biaya penyimpanan per unit per tahun

b. Menentukan Frekuensi Pembelian

F =

Dimana :

F = Frekuensi pembelian

Q = Jumlah barang pada setiap pesanan

D = Permintaan tahunan dalam unit untuk barang persediaan

c. Menentukan Total Biaya Persediaan

Total biaya persediaan merupakan penjumlahan dari biaya

simpan dan biaya pesan. Total biaya persediaaan minimum akan

tercapai pada saat biaya simpan sama dengan biaya pesan. Pada

saat total biaya persediaan minimum, maka jumlah pesanan

Page 26: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

tersebut dapat dikatakan jumlah pesanan yang paling ekonomis

(EOQ). Untuk menentukan total biaya persediaan digunakan rumus

sebagai berikut :

TC = +

Dimana :

TC = Total biaya persediaan

Q = Jumlah barang setiap pemesanan

D = Permintaan tahunan barang persediaan dalam unit

S = Biaya pemesanan untuk setiap pemesanan

H = Biaya penyimpanan per tahun

d. Menentukan Besarnya Persediaan Pengaman (Safety Stock)

Dalam menentukan biaya persediaan penyelamat digunakan analisa

statistik, yaitu dengan mempertimbangkan penyimpangan –

penyimpangan yang telah terjadi antara perkiraan pemakaian bahan

baku dengan pemakaian sebenarnya, sehingga diketahui standar

deviasinya.

SD =

Dimana :

SD = Standart deviasi

x = Pemakaian sesungguhnya

= Perkiraan Pemakaian

n = Jumlah data

Page 27: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Dengan asumsi bahwa perusahaan menggunakan 5%

penyimpangan serta menggunakan satu sisi dari kurva normal

(nilai dapat dilihat pada tabel standar = 1.65, maka perhitungan

Safety Stock adalah sebagai berikut :

SS = SD x Z

Dimana :

SS = Persediaan pengaman (Safety Stock)

SD = Standart deviasi

Z = Standart deviasi diatas rata – rata (1.65)

e. Menentukan Besarnya Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point)

Reorder point adalah salah satu titik dimana harus diadakan

pemesanan lagi sehingga bahan baku yang dipesan tiba tepat pada

waktunya, yaitu pada saat persediaan sama dengan nol.

Re Order Point dapat dihitung dengan menjumlahkan kebutuhan

bahan baku selama Lead Time ditambah dengan jumlah persediaan

pengaman (Safety Stock)

Rumus :

ROP = (Lx d) + SS

Dimana :

L = Lead time

d = Permintaan per hari / tingkat kebutuhan

SS = Safety Stock

Page 28: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

F. Kerangka Pemikiran

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran

Data kebutuhan Bahan Baku Tahun 2011

Metode EOQ Kebijakan

Perusahaan

Dibandingkan

Persediaan Bahan Baku yang Optimal

1. Data Biaya Pesan Bahan Baku dan Biaya Simpan Bahan Baku Tahun 2011

2. Frekuensi Pembelian

Penentuan Re Order Point

Penentuan Safety Stock

Page 29: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku, perusahaan akan melakukan

pembelian atau pemesanan terlebih dahulu. Faktor - faktor yang mempengaruhi

dalam pembelian ataupun pemesanan bahan baku, antara lain : kebutuhan akan

bahan baku, biaya pemesanan, biaya penyimpanan dan lead time. Untuk itulah

perusahaan harus dapat memperkirakan jumlah pembelian yang ekonomis. Untuk

dapat memperoleh persediaan bahan baku yang optimal, maka akan dibandingkan

antara penggunaan metode EOQ (Economic Order Quantity) dengan kebijakan

Perusahaan. Selain itu perlu adanya pengaman (Safety Stock) untuk melindungi

atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan barang. Disamping itu,

perusahaan harus menetapkan kapan mengadakan pembelian atau pemesanan

barang (re order point) yang dipengaruhi wakyu tunggu (lead time).

Page 30: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PERSEDIAAN

1. Pengertian Persediaan

Persediaaan merupakan sesuatu yang harus ada guna menunjang

kelancaran proses produksi. Setiap perusahaan, baik perusahaan

perdagangan atau perusahaan industri selalu mengadakan persediaan

untuk menjalankan operasinya karena persediaan merupakan salah satu

faktor yang memegang peran aktif dalam perusahaan, yang secara

kontinyu diperoleh, diolah dan selanjutnya dijual.

Menurut Ristono (2009 : 1) Persediaan dapat diartikan sebagai

barang – barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa

atau periode yang akan datang.

Persediaan menurut Nasution (2003 : 103) adalah sumber daya

menganggur yang menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud

proses lebih lanjut adalah berupa kegiatan produksi pada sistem

manufaktur, kegiatan pemasaran pada sistem distribusi / kegiatan

konsumsi pangan pada sistem rumah tangga. Dalam sistem

manufaktur, persediaan terbagi menjadi tiga bentuk, yaitu :

a) Bahan baku

Yaitu barang yang merupakan input awal dari proses transformasi

menjadi produk jadi.

Page 31: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

b) Barang setengah jadi

Yaitu bentuk peralihan antara bahan baku dengan produk setengah

jadi.

c) Barang jadi

Yaitu bentuk hasil akhir transformasi yang siap dipasarkan kepada

konsumen.

Sedangkan meunurut Ishak (2010 : 159) persediaan menurut

konteksi, dapat diartikan sebagai sumber daya menganggur (idle

resource). Sumber daya menganggur ini belum digunakan karena

menunggu proses lebih lanjut.

Adanya persediaaan menimbulkan konsekuensi berupa resiko-

resiko tertentu yang harus di tanggung perusahaan akibat adanya

persediaan tersebut. Persediaan yang disimpan perusahaan bisa saja

rusak sebelum digunakan. Selain itu perusahaan juga harus

menanggung biaya-biaya yang timbul akibat adanya persediaan

tersebut.

Lebih lanjut menurut Ishak (2010 : 160), alasan perlunya persediaan

adalah :

a. Transaction Motive

Menjamin kelancaran proses pemenuhan (secara ekonomis)

permintaan barang sesuai dengan kebutuhan pemakai.

b. Precatuionary Motive

Meredam fluktuasi permintaan atau pasokan yang tidak beraturan.

Page 32: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

c. Speculation Motive

Alat spekulasi untuk mendapatkan keuntungan berlipat dikenudian

hari.

2. Fungsi persediaan

Efisiensi operasional pada suatu organisasi dapat ditingkatkan

karena berbagai fungsi penting persediaan. Persediaan memiliki fungsi

penting yang menambah fleksibilitas dari operasi suatu perusahaan.

Fungsi persediaan menurut Render dan Heizer (2010:82) antara

lain :

a. “Decouple” atau memisahkan beberapa tahapan dari proses

produksi. Sebagai contoh, jika persediaaan sebuah perusahaan

berfluktuasi, persediaan tambahan mungkin diperlukan untuk

melakukan decouple proses produksi dari pemasok.

b. Melakukan “decouple” perusahaan dari fluktuasi permintaan dan

menyediakan persediaan barang – barang yang akan memberikan

pilihan bagi pelanggan. Persediaan seperti ini digunakan secara

umum pada bisnis eceran.

c. Mengambil keuntungan dari diskon kuantitas karena pembelian

dalam jumlah lebih besar dapat mengurangi biaya pengiriman

barang.

d. Melindungi dari inflasi dan kenaikan harga.

Ishak (2010 : 162) mengemukakan bahwa fungsi utama persediaan

yaitu sebagai penyangga, penghubung antar proses produksi dan

distribusi untuk memperoleh efisiensi. Fungsi lain persediaan yaitu

Page 33: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

sebagai stabilisator harga terhadap fluktuasi permintaan. Lebih

spesifik, persediaan dapat dikategorikan berdasar fungsinya

sebagai berikut :

a) Persediaan dalam Lot Size

Persediaan muncul karena ada persyaratan ekonomis untuk

menyediakan (replishment) kembali. Penyediaan dalam lot

yang besar atau dengan kecepatan sedikit lebih cepat dari

permintaan akan lebih ekonomis. Faktor penentu persyaratan

ekonomis antara lain biaya set up, biaya persiapan produksi

atau pembelian dan transportasi.

b) Persediaaan Cadangan

Pengendalian cadangan timbul berkenaan dengan ketidapastian.

c) Persediaan Antisipasi

Persediaan dapat timbul mengantisipasi terjadinya penurunan

persediaan (suply) dan kenaikan permintaan (demand) atau

kenaikan harga.

d) Persediaan Pipeline

Jumlah dari persediaan setengah jadi dan persediaan

transportasi dan merupakan total investasi perubahan dan harus

dikendalikan.

e) Persediaan Lebih

Yaitu persediaan yang tidak dapat digunakan karena kelebihan

atau kerusakan fisik yang terjadi.

Page 34: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

3. Tujuan Persediaan

Berdasarkan tujuannya, persediaan terdiri dari 3 macam yaitu

sebagai berikut (Ristono, 2009 : 7)

a. Persediaan Pengaman (Safety Stock)

Persediaan pengaman adalah persediaan untuk mengantisipasi

unsur ketidakpastian permintaaan dan penyediaan. Apabila

persediaan tidak mampu mengantisipasi ketidakpastian

tersebut,akan terjadi kekurangan persediaan.

b. Persediaan Antisipasi

Persediaan antisipasi disebut sebagai stabilization stock karena

merupakan persediaan yang dilakukan untuk menghadapi fluktuasi

permintaan yang sudah dapat diperkirakan sebelumnya.

c. Persediaan dalam Pengiriman

Persediaaan dalam pengiriman disebut work in procces adalah

persediaan yang masih dalam pengiriman, yaitu :

1) Eksternal transit stock adalah persediaan yang masih dalam

transportasi.

2) Internal transit stock adalah persediaan yang masih menunggu

untuk diproses atau menunggu sebelum dipindahkan.

Menurut Ishak (2010 : 164) definisi yang berbeda dalam industri

manufaktur akan memiliki tujuan pengendalian persediaan yang

berbeda, tujuan diadakannya persediaan yaitu :

Page 35: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

a. Pemasaran ingin melayani konsumen secepat mungkin sehingga

menginginkan persediaaan dalam jumlah yang banyak.

b. Produksi ingin beroperasi secara efisien.

c. Pembelian, dalam rangka efisiensi juga menginginkan peramalan

produksi yang besar dalam jumlah sedikit daripada pesanan yang

kecil dalam jumlah banyak.

d. Keuangan (finance) menginginkan minimalisasi semua bentuk

investasi persediaan karena biaya investasi dan efek negatif yang

terjadi pada perhitungan pengembalian aset (return of asset)

perusahaan.

e. Personalia (personel and industrial relationship) menginginkan

adanya persediaan untuk mengantisipasi fluktuasi kebutuhan

tenaga kerja dan PHK tidak perlu dilakukan.

f. Rekayasa (enginnering) menginginkan persediaan minimal untuk

mengantisipasi jika terjadi perubahan rekayasa / enginnering.

4. Jenis Persediaan

Menurut Nasution (2003 : 103) mengemukakan bahwa sistem

manufaktur, persediaan terdiri dari tiga bentuk yaitu sebagai berikut :

a. Bahan baku, yaitu yang merupakan input awal dari proses

transformasi menjadi produk jadi.

b. Barang setengah jadi, yaitu yang merupakan bentuk peralihan

antara bahan baku dengan produk jadi.

c. Barang jadi, yaitu yang merupakan hasil akhir proses transformasi

yang siap dipasarkan kepada konsumen.

Page 36: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Menurut Render dan Heizer (2010 : 83) membagi persediaan

menjadi empat jenis, yaitu :

a. Persediaan bahan mentah (Raw Material Inventory)

Persediaan bahan mentah adalah bahan yang telah dibeli tetapi

belum diproses.

b. Persediaan barang setengah jadi (Work In Procces)

Yaitu komponen-komponen atau bahan mentah yang telah

melewati beberapa proses perubahan, tetapi belum selesai. WIP

ada karena waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah

produk (disebut waktu siklus)

c. Persediaan MRO (Maintenance, Repair, Operating)

MRO adalah persediaan-persediaan yang disediakan untuk

persediaan pemeliharaan, perbaikan, operasi yang dibutuhkan

untuk menjaga agar mesin-mesin dan proses-proses tetap produktif.

d. Persediaan barang jadi

Produk yang telah selesai dan tinggal menunggu pengiriman.

5. Biaya Persediaan

Menurut Render dan Heizer (2010 : 91), dalam pembuatan setiap

keputusan yang akan mempengaruhi jumlah persediaan, biaya-biaya

variabel yang harus dipertimbangkan meliputi :

a. Biaya Penyimpanan (holding cost)

Adalah biaya yang terkait dengan menyimpan atau “membawa”

persediaan selama waktu tertentu.

Page 37: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

b. Biaya Pemesanan (order cost)

Mencakup biaya dari persediaan, formulir, proses pesanan,

pembelian, dukungan administrasi, dan seterusnya.

c. Biaya Penyiapan (setup cost)

Adalah biaya untuk mempersiapkan sebuah mesin atau proses

untuk membuat sebuah pesanan.

Sedangkan menurut Nasution (2003 : 105) biaya-biaya dalam

sistem persediaan adalah sebagai berikut :

a. Biaya pembelian yaitu biaya yang dikeluarkan untuk membeli

barang.

b. Biaya pengadaan, dibedakan menjadi dua macam yaitu :

1) Biaya pemesanan, yaitu semua pengeluaran yang timbul untuk

mendatangkan barang dari luar.

2) Biaya pembuatan, yaitu semua pengeluaran yang timbul dalam

mempersiapkan produksi suatu barang.

c. Biaya penyimpanan, yaitu semua pengeluaran yang timbul akibat

penyimpanan barang, biaya ini meliputi :

1) Biaya persediaan

2) Biaya gudang

3) Biaya kerusakan dan penyusutan

4) Biaya kadaluarsa

5) Biaya asuransi

6) Biaya administrasi dan pemindahan

Page 38: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

d. Biaya kekurangan persediaan, yaitu bila perusahaan kehabisan

barang pada saat permintaan maka akan terjadi keadaan

kekurangan persediaan. Biaya kekurangan persediaan dapat di

ukur dari :

1) Kuantitas yang tidak dapat dipenuhi

2) Waktu pemenuhan

3) Biaya pengadaan darurat

B. BAHAN BAKU

1. Pengertian Bahan Baku

Setiap perusahaan yang menghasilkan produk akan memerlukan

bahan baku, dimana bahan baku merupakan integrasi produk jadi. Cara

pengadaan bahan baku biasanya diperoleh dari suatu sumber – sumber

alam atau dari perusahaan lain yang menghasilkan bahan baku bagi

perusahaan lain yang menggunakannya. Misalnya : serat fibre / rayon

yang merupakan bahan baku perusahaan pemintalan benang (spinning

mills).

Bahan baku menurut Nasution (2003 : 103) adalah bahan yang

merupakan input awal dari proses transformasi produk jadi. Analisis

penggunaan bahan baku pada perusahaan, penentuan jumlah

pembelian serta frekuensi pembelian, adanya ketidakpastian bahan

baku serta penilaian persediaan bahan baku merupakan beberapa hal

yang seharusnya mendapatkan perhatian yang cukup dari perusahaan,

karena sistem produksi tergantung pada bahan baku.

Page 39: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Menurut Ristono (2009 : 5) terdapat dua macam kelompok bahan

baku, yaitu :

a. Bahan baku langsung yaitu bahan baku yang membentuk dan

merupakan bagian dari barang jadi yang biayanya dengan

mudah ditelusuri dari biaya barang jadi tersebut. Jumlah bahan

baku langsung bersifat variabel artinya sangat tergantung atau

dipengaruhi oleh besar kecilnya volume produksi atau

perubahan output.

b. Bahan baku tidak langsung adalah bahan – bahan yang dipakai

dalam proses produksi, tetapi sulit menentukan biayanya pada

setiap barang jadi.

2. Faktor – faktor yang mempengaruhi persediaan bahan baku

Menurut Ristono (2009 : 6) faktor yang menentukan besar kecilnya

persediaan bahan baku atau bahan penolong adalah yaitu :

a. Volume atau jumlah yang dibutuhkan, yaitu yang dimaksudkan

untuk menjaga kelangsungan atau kontinuitas proses produksi.

b. Kontinuitas produksi tidak terhenti, diperlukan tingkat persediaan

bahan baku yang tinggi dan sebaliknya.

c. Sifat bahan baku atau bahan penolong, apakah cepat rusak (durable

good) atau tahan lama (undurable good). Barang yang tidak tahan

lama tidak dapat disimpan lama, oleh karena itu bila bahan baku

yang diperlukan tergolong barang yang tidak tahan lama tidak

perlu disimpan dalam jumlah yang banyak. Sedangkan untuk

Page 40: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

bahan baku yang mempunyai sifat tahan lama, maka tidak ada

salahnya perusahaan menyimpannya dalam jumlah besar.

C. EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY)

1. Pengertian Pengendalian Persediaan Economic Order Quantity (EOQ)

Menurut Render dan Heizer (2010 : 92) Model kuantitas pesanan

ekonomis (economic order quantity) EOQ adalah salah satu teknik

kontrol persediaan yang tertua dan paling dikenal yaitu sebuah teknik

kontrol persediaan yang meminimalkan biaya total pemesanan dan

penyimpanan. Teknik ini relatif mudah digunakan, tetapi berdasarkan

pada beberapa ansumsi sebagai berikut :

a) Jumlah permintaan diketahui, konstan dan independen.

b) Waktu tunggu, yakni waktu antara pemesanan dan penerimaan

pesanan diketahui dan konstan.

c) Penerimaan persediaan bersifat instan dan selesai seluruhnya.

Dengan kata lain, persediaan dari sebuah pesanan datang dalam

satu kelompok pada satu waktu.

d) Tidak tersedia diskon kuantitas.

e) Biaya variabel hanya biaya untuk menyiapkan atau melakukan

pemesanan (biaya penyetelan) dan biaya menyimpan persediaan

dalam waktu tertentu (biaya penyimpanan atau membawa).

f) Kehabisan persediaan (kekurangan persediaan) dapat sepenuhnya

dihindari jika pemesanan dilakukan pada waktu yang tepat.

Page 41: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

2. Biaya dalam EOQ

Dalam menerapkan EOQ ada biaya-biaya yang diperhitungkan

dalam penentuan jumlah pembelian yaitu :

a) Biaya Pemesanan

Biaya pemesanan merupakan biaya yang langsung terkait

dengan kegiatan pemesanan yang dilakukan perusahaan. Biaya

pemesanan berubah – ubah sesuai frekuensi pemesanan, dengan

demikian semakin sering perusahaan melakukan pemesanan bahan,

maka biaya pemesanan akan semakin besar. Biaya pemesanan

berfluktuasi, bukan dengan jumlah yang dipesan tetapi dengan

frekuensi pesan.

b) Biaya Penyimpanan

Biaya penyimpanan adalah biaya yang harus ditanggung

perusahaan sehubungan dengan adanya bahan baku yang disimpan

di dalam perusahaan. Biaya penyimpanan berfluktuasi sesuai

dengan tingkat persediaan, semakin besar pula biaya simpannya.

Page 42: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Hubungan antara kedua jenis biaya (biaya pesan dan biaya

simpan) dengan jumlah pesanan dapat dilihat dari gambar sebagai

berikut :

Kurva untuk biaya total dari penyimpanan dan penyetelan

Biaya total minimum

Kurva biaya penyimpanan

Kurva biaya pesanan

Gambar 2.1

Biaya Persediaan Metode EOQ

(Sumber : Render dan Heizer, 2010 : 93)

Biaya pesan menunjukkan kurva menurun dengan tingkat

yang semakin rendah. Walaupun demikian, kurva ini tidak akan

pernah memotong sumbu mendatar, yaitu sumbu jumlah pesanan.

Hal ini disebabkan karena apabila jumlah yang dipesan sedikit,

maka dalam satu tahun berarti melakukan pesanan yang berulang

kali (frekuensi pemesanan tinggi). Dengan demikian biaya

pesannya juga tinggi. Sebaiknya apabila jumlah yang dipesan

besar, maka frekuensi pesanan rendah, dengan demikian biaya

pesannya rendah.

Biaya simpan sebaliknya, merupakan garis yang selalu

meningkat dengan semakin besarnya jumlah barang yang dipesan.

Dan garis ini berbentuk lurus, karena biaya simpan dianggap

Bia

ya T

ahun

an

Page 43: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

proporsional kenaikannya. Dengan demikian garisnya akan berasal

dari titik nol, kemudian meningkat sesuai dengan jumlah barang

yang dipesan.

3. Metode EOQ

Menurut Render dan Heizer (2010 : 94) dengan model EOQ,

kuantitas pesanan optimal akan muncul pada satu titik dimana biaya

penyetelan totalnya sama dengan biaya penyimpanan total. Kita

mengguanakan fakta ini untuk mengembangkan persamaa-persamaan

yang menyelesaikan secara langsung untuk Q*. Berikut langkah-

langkah yang diperlukan :

a. Mengembangkan sebuah pernyataan untuk biaya penyetelan atau

pemesanan.

b. Mengembangkan sebuah pertanyaan untuk biaya penyetelan atau

pemesanan.

c. Menentukan biaya penyetelan sama dengan biaya penyimpanan.

d. Selesaikan persamaan untuk kuantitas pesanan optimal.

Dengan menggunakan variabel-variabel berikut, kita dapat

menentukan biaya penyetelan dan penyimpanan dan menyelesaikan

untuk Q* (Render dan Heizer, 2010 : 94).

Q = Jumlah unit per pesanan,

Q* = Jumlah optimum unit per pesanan (EOQ),

D = Permintaan tahunan dalam unit untuk barang persediaan

S = Biaya penyetelan atau pemesanan untuk setiap pesanan

H = Biaya penyimpanan atau penyimpanan per unit per tahun

Page 44: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

a. Biaya penyetelan per tahun =

b. Biaya penyimpanan tahunan =

c. Jumlah optimum unit per pesanan Q* =

D. TOTAL BIAYA PERSEDIAAN (TOTAL INVENTORY COST)

TIC =

Keterangan :

H = Biaya penyimpanan per unit

Q* = Jumlah barang yang optimum pada setiap pesanan

S = Biaya pemesanan untuk setiap pesanan

D = Permintaan tahunan dalam unit untuk barang persediaan.

E. WAKTU TUNGGU (LEAD TIME)

Waktu tunggu dalam sistem pembelian (lead time) yaitu waktu

antara penempatan pesanan dan menerimanya, dalam sistem produksi,

waktu tunggu memindahkan, antrean, penyetelan, dan menjalankan untuk

setiap komponen yang dihasilkan (Render dan Heizer, 2010 : 99).

F. PERSEDIAAN PENGAMAN (SAFETY STOCK)

SD =

Page 45: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Keterangan :

SD = Standart Deviasi

x = Jumlah pemakaian bahan baku sesungguhnya tiap – tiap periode

= Jumlah rata-rata pemakaian bahan baku

n = Periode pemakaian bahan baku

Sedangkan rumus yang digunakan untuk menghitung persediaan bahan

pengaman adalah :

SS = SD x Z

Keterangan:

SS = Persediaaan pengaman adalah (Safety Stock)

Z = Faktor keamanan ditentukan atas dasar kemampuan perusahaan

G. TITIK PEMESANAN ULANG (RE ORDER POINT)

Titik pemesanan ulang atau Re Order Point (ROP) adalah tingkat

persediaan di mana ketika persediaan telah mencapai tingkat tersebut,

pemesanan harus dilakukan. Tingkat persediaan dimana tindakan harus

diambil untuk mengisi kembali persediaan barang (Render dan Heizer,

2010 : 99).

Apabila jangka waktu antar pemesanan bahan baku dengan

datangnya bahan ke dalam berubah-ubah, maka perlu ditentukan waktu

tunggu atau yang optimal digunakan untuk menentukan pemesanan

Page 46: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

kembali dari bahan baku perusahaan tersebut, agar risiko perusahaan dapat

ditekan seminimal mungkin.

Pemesanan Kembali (Reorder Point)

ROP = (L x d ) + SS (Aminudin, 2005 : 157)

Keterangan :

ROP = Pemesanan kembali (re order point)

L = Lead Time

d = permintaan per hari

SS = Persediaan pengaman (safety stock)

Page 47: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

BAB III

PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1. Sejarah perusahaan

Perusahaan PT. Adikencana Mahkotabuana merupakan industri

tekstil yang bergerak dibidang pemintalan benang (spinning Mill).

Perusahaan ini berdiri sejak tanggal 23 Februari 1998 yang berlokasi di

desa waru kecamatan Kebakkramat kabupaten Karanganyar, dan

menempati lahan seluas ± 53 Ha dan didirikan oleh Bapak Aidy

Hartono.

Pada tahun 1998 PT. Adikencana Mahkotabuana terpaksa harus

menghentikan produksinya karena mengalami kebakaran, namun

dengan adanya penanggulangan yang cepat maka perusahaan ini

mampu memproduksi kembali hingga sampai saat ini. PT. Adikencana

Mahkotabuana ini merupakan salah satu dari sekian perusahaan yang

bekerjasama dengan PT. Sritex Group. Perusahaan ini sudah

berstandar ISO 2008 : 2009 (International Standart Organization)

Untuk bahan baku pembuatan benang PT. Adikencana

Mahkotabuana mendatangkan dari Purwakarta yaitu berupa serat

buatan / fibre. Setiap harinya perusahaan tersebut mampu

memproduksi benang sekitar 843.696 kg atau 880.994.816 cones.

Perusahaan ini juga yang mengirim sebagian produk benangnya untuk

PT. Sritex Group yang nantinya akan diolah kembali menjadi kain

maupun baju. Selain mengirim ke PT. Sritex Group perusahaan ini

Page 48: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

juga meng - eksport produk tesebut keluar negeri, seperti Singapore,

Amerika selatan, dan Korea.

PT. Adikencana Mahkotabuana mempunyai karyawan yang terlatih

dibidangnya, hal ini guna mengembangkan kualitas produknya agar

mampu bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis baik didalam

maupun diluar negeri.

2. Visi dan Misi Perusahaan

Setiap perusahaan pasti memiliki visi dan misi yang hendak

dicapai perusahaan. Penetapan visi merupakan tindakan manajemen

yang sangat tepat, karena visi dan misi menjadi pedoman dalam

menjalankan organisasi dan akan menentukan ke arah mana

perusahaan akan mengarah. Disamping itu visi dan misi menjadi

sebuah alat pengendali dari seorang pemimpin dalam menjalankan

akivitas dari suatu pekerjaan.

Pada PT. Adikencana Mahkotabuana ini merubah sebutan visi dan

misi menjadi kebijakan mutu dan sasaran mutu, yaitu :

a. Kebijakan Mutu

Sritex Group adalah perusahaan tekstil terpadu yang menghasilkan

produk :

1) Sesuai dengan persyaratan pelanggan.

2) Mengutamakan kepuasan pelanggan.

3) Menyerahkan produk tepat waktu.

4) Selalu melakukan perbaikan secara berkesinambungan.

Page 49: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

b. Sasaran Mutu

1) Produktifitas hasil produksi yang dicapai per bulan :89%

2) Jumlah keluhan pelanggan eksternal per bulan :0,5

kali

3) Jumlah keluhan pelanggan internal per bulan :1 kali

4) Jumlah un useable waste yang terjadi di setiap

material proses per bulan :

Rayon 100% :3%

5) Jumlah stop mesin per bulan karena kerusakan mekanik :0,5%

-

6) Pengiriman produk tepat waktu : 100%

7) Jumlah stop mesin per bulan karena kerusakan electric : 0,2%

8) Jumlah kecelakaan per bulan : 0 kali

9) Jumlah kebakaran yang terjadi per bulan : 0 kali

3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi PT. Adikencana Mahkotabuana berbentuk garis

atau lini, yang berarti wewenang mengalir dari pimpinan kepada

bawahan dan setiap bawahan bertanggungjawab terhadap atasannya

secara langsung.

Berikut ini adalah struktur organisasi PT. Adikencana Mahkotabuana :

Page 50: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

STRUKTUR ORGANISASI

PT. ADIKENCANA MAHKOTABUANA

Gambar 3.1

Gambar Struktur Organisasi PT. Adikencana Mahkotabuana

(Sumber : Personalia PT. Adikencana Mahkotabuana)

Presiden Direktur

General Manager

Kepala Bagian Wakil Kepala Bagian

Kepala Bag. Personalia

Kepala Bag. Keuangan

Kepala Bag. Produksi

Kepala Bag. Utility

Kepala Bag. Kualitas

Kepala Bag. Mekanik

Karyawan /Operator

Page 51: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Dari bagan struktur organisasi diatas, pada setiap jabatan memiliki

fungsi dan tugas yang berbeda – beda. Berikut fungsi dan tugas dari

setiap jabatan yang ada di PT. Adikencana Mahkotabuana :

a. Presiden Direktur

1) Fungsi

a) Untuk merencanakan dan melaksanakan usaha.

b) Mencari inisiatif dan mengambil langkah / tindakan yang

tepat agar perusahaan tetap berjalan.

2) Tugas

a) Penetapan Visi dan Misi perusahaan.

b) Merencanakan program pemanfaatan investasi.

c) Mengambil tindakan secepat mungkin apabila terjadi hal –

hal yang mengganggu berlangsungnya kehidupan

perusahaan.

d) Merencanakan anggaran biaya dan

mempertanggungjawabkan aktualitas pemakaian biaya

kepada komisaris.

b. General Manager

1) Fungsi

a) Bertanggungjawab pada pelaksanaan operasional produksi /

pendukung produksi seperti mesin, peralatan, kerja / kantor,

SDM / karyawan dan fasilitas lain.

b) Merencanakan, menganggarkan, mempersiapkan dan

melaksanakan program kerja produksi.

Page 52: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

2) Tugas

a) Bertindak sebagai manajer / kepatik.

b) Memberi perintah kepada pelaksana produksi untuk

kelangsungan program yang telah ditetapkan.

c) Mengsahkan penggunaan biaya yang telah dikeluarkan

dalam jalannya produksi.

c. Ka. Personalia

1) Fungsi

a) Merencanakan, mempersiapkan dan melaksanakan

penarikan, pemeliharaan, pemutusan dan integritas tenags

kerja.

2) Tugas

a) Mempersiapkan dan melaksanakan penarikan tenaga kerja

mulai dari menghubungi pelamar, pelaksanaan testing dan

mengumumkan kelulusan karyawan.

b) Bertanggungjawab menghitung, mendata dan

mempersiapkan untuk di uji pada General Manager (GM)

tentang :

Gaji

Biaya atas makan

Uniform (biaya untuk atribut pendukung produksi).

c) Melaksanakan penilaian / perhitungan untuk mendukung

pengakuan atas keberadaan satu karyawan dengan

karyawan lain.

Page 53: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

d) Melaksanakan koordinasi dengan masyarakat / instansi

terkait agar tercipta hubungan yang harmonis di antara

perusahaan dengan lingkungan diluarnya.

d. Ka. Keuangan

1) Fungsi

a) Membukukan pengeluaran dan pemasukan uang selama

proses produksi secara teliti, benar dan efisien.

2) Tugas

a) Membuktikan dengan benar pemasaran / pemgeluaran uang.

b) Mengatur penerimaan dan pembayaran dengan pihak bank /

pihak yang terkait.

c) Memilah pos – pos keuangan yang diperlukan untuk

menjalankan usaha.

d) Melengkapi rekap neraca R/L dan forto folio keuangan

perusahaan pada direksi melalui General Manager.

e. Ka. Produksi

1) Fungsi

a) Mengatur program kerja dan pengeluaran tenaga kerja serta

penjadwalan kerja bidang produksi.

2) Tugas

a) Menyarankan kepada General Manager untuk

pengembangan dan difersifikasi produksi.

Page 54: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

b) Menetapkan jenis produksi.

c) Menghasilkan produksi dengan jumlah sebesar – besarnya

dengan mutu yang sebaik – baiknya pada kondisi yang

dimiliki perusahaan.

f. Ka. Mekanik

1) Fungsi

a) Mencari informasi, mengatur dan melaksanakan organisasi

baik untuk keperluan perizinan / hal – hal untuk penjualan

produksi dan pengadaan bahan baku, spare part serta alat –

alat kerja.

2) Tugas

a) Mempersiapkan alat – alat kerja seperti mesin – mesin

produksi agar berjalan baik.

b) Mengatur penjadwalan perawatan mesin – mesin produksi.

c) Memperbaiki kerusakan – kerusakan pada mesin produksi.

d) Menyarankan kepada General Manager untuk penggantian

mesin- mesin / bagian mesin.

g. Ka. Sie Kualitas

1) Fungsi

a) Merencanakan, mempersiapkan, dan menetapkan standart

mutu untuk disahkan General Manager melalui kepala

produksi.

Page 55: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

2) Tugas

a) Melaksanakan koordinasi dengan supervisor produksi,

mekanik dan utility agar mesin / alat bantu kerjanya dapat

menghasilkan produksi standart mutu yang ditetapkan.

b) Menetapkan dan memperhitungkan jumlah produksi.

c) Melaksanakan pengambilan sample produksi dan mengukur

mutunya.

h. Ka. Utilitas

1) Fungsi

a) Mempersiapkan sarana prasarana bagi penerangan,

transportasi, diesel dan kompresor untuk mendukung

lingkungan kerja.

2) Tugas

a) Merawat dan memperbaiki sarana yang tersedia.

b) Menjaga penerangan dan aliran listrik serta aliran udara

tetap terjamin.

c) Melaksanakan pemetaan untuk pengambilan dan

penggunaan lahan baik yang dipakai untuk produksi

maupun lahan terbuka agar pemanfaatannya optimal.

4. Aspek Pemasaran dan Distribusi

Produk dari PT. Adikencana Mahkotabuana di distribusikan

ke 2 wilayah, yaitu wilayah intern (dalam negeri) dan wilayah

internasional. Wilayah intern (dalam negeri hanya di distribusikan ke

Page 56: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Sritex Group,

diantaranya :

a) PT. Sritex (Sri Rejeki Isman)

b) PT. Sari Warna Asli

c) PT. Dasar Rukun

d) PT. Senang Karisma

e) PT. Djohartex

Dan melakukan Ekspor ke luar negeri dengan tujuan :

a) Singapura

b) Amerika Selatan

c) Korea

5. Aspek Sumber Daya Manusia

a. Tenaga kerja

PT. Adikencana Mahkotabuana memiliki 997 karyawan,

keseluruhan itu adalah karyawan yang telah diangkat oleh

perusahaan sebagai karyawan tetap, dan sebagian merupakan

karyawan yang berstatus karyawan kontrak.

Dengan rincian sebagai berikut :

1) Karyawan dengan sistem kontrak

Karyawan yang bekerja hanya sementara, biasanya mereka

bekerja hanya 5 - 12 bulan. Jika pekerjaannya telah selesai /

mengundurkan diri saat masa kontrak belum habis, maka sisa

hari kerja harus dibayar sesuai dengan persetujuan sebelumnya

yang tercantum pada kontrak kerja tersebut.

Page 57: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

2) Karyawan tetap

Karyawan tetap biasanya jika terjadi pemutusan kerja, maka

akan mendapatkan pesangon dari berapa persen gaji mereka

saat bekerja.

Tabel 3.1 Tabel Data Jumlah Karyawan

Pegawai Laki-laki Perempuan Total

WNI Tetap 155 363 518 Tidak tetap 143 335 478

WNA General Managemen (GM)

1 1

Jumlah 299 698 997

Sumber : Bagian Personalia PT. Adikencana Mahkotabuana

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa PT. Adikencana

Mahkotabuana memiliki total 997 karyawan yang meliputi, 1

General Management (GM), 518 karyawan tetap dan 478

karyawan kontrak / tidak tetap.

b. Ketentuan Hari dan Jam Kerja

Pembagian jam kerja karyawan PT. Adikencana Mahkotabuana

dibagi pada 2 bagian, yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.2 Tabel Jam Kerja Bagian Kantor

Hari Jam Kerja Istirahat

Senin – Jum’at 08.00 – 16.00 12.00 – 13.00

Sabtu 08.00 – 14.00 11.00 – 12.00

Sumber : Bagian Personalia PT. Adikencana Mahkotabuana

Page 58: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Tabel 3.3

Tabel Jam Kerja Bagian Produksi

Shift Hari Jam Kerja Shift 1 (Pagi) Senin – Minggu 06.00 – 14.00 Istirahat 10.00 – 11.00 Shift 2 (Siang) Senin – Minggu 14.00 – 22.00 Istirahat 18.00 – 19.00 Shift 3 (Malam) Senin – Minggu 22.00 – 06.00 Istirahat 02.00 – 03.00 General Shift Senin – Minggu 08.00 – 16.00

Istirahat 12.00 – 13.00 Sumber : Bagian Personalia PT. Adikencana Mahkotabuana

c. Sistem Gaji

Sistem penggajian yang dilakukan oleh PT. Adikencana

Mahkotabuana diatur menurut kelompok dan klasifikasi standar upah

yang telah ditentukan oleh perusahaan dan sesuai dengan Upah

Minimum Regional (UMR).

d. Fasilitas dan Kesejahteraan Karyawan

Untuk menunjang aktifitas kerja dan kesejahteraan dari staf dan

semua karyawan PT. Adikencana Mahotabuana menyediakan fasilitas,

diantaranya :

1) Mushola

2) Kupon makan

3) Jaminan sosial tenaga kerja / Jamsostek (saat ini masih di

terapkan pada 71% karyawan kontrak maupun tetap beserta

staff, sisanya sedang dalam proses)

4) Tunjangan hari raya

5) Tunjangan masa kerja

Page 59: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

6) Bus karyawan (digunakan untuk memulangkan shift 2 dan

menjemput shift 3)

6. Proses Produksi

PT. Adikencana Mahkotabuana merupakan perusahaan yang

bergerak di bidang pemintalan benang (spinning mills) yang

memproduksi benang Rayon 100%. Dalam pembuatan benang Rayon

ini harus melalui beberapa proses produksi.

Proses produksi yang dijalankan PT. Adikencana Mahkotabuana terdiri

dari beberapa tahapan, antara lain :

a. Mixing

Pencampuran serat yang sejenis yang mempunyai grade yang sama

namun mempunyai sifat yang berbeda. Perbedaan ini dikarenakan

asal serat dari daerah yang berbeda kondisinya.

b. Blowing

Mesin blowing merupakan rangkaian pertama dalam proses

pembuatan benang, disini kapas mengalami pembukaan gumpalan-

gumpalan, pencampuran serat-serat, dan juga pembersihan dari

kotoran-kotoran yang terdapat pada kapas itu.

Fungsi dari mesin blowing ini adalah :

1) Membuka serat - serat yang menggumpal akibat pengebalan.

2) Membersihkan serat dengan cara pemukulan dan membuka.

3) Mencampur serat – serat yang sedang diolah.

Page 60: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

c. Carding

Hasil olahan dari mesin carding, dimana pada mesin carding, lap

dari blowing akan mengalami pembersihan, penguraian serta

pendek dan panjang, juga pensejajaran serat pada mesin.

Fungsi dari mesin carding ini adalah :

1) Membuka dan menggunakan serat menjadi serat individu.

2) Memisahkan antara serat – serat pendek dengan serat – serat

panjang.

d. Mc. Drawing (Mesin Drawing)

Proses pada mesin drawing merupakan langkah yang sangat

penting dalam tahap pembuatan benang dan dilakukan setelah

proses pada mesin carding. Bertujuan meluruskan dan

mensejajarkan serat, memperbaiki kerataan berat tiap satuan

panjang, campuran atau sifat-sifat lainnya dengan jalan

perangkapan, menyesuaikan berat sliver tiap satuan panjang dengan

cara penarikan untuk keperluan proses berikutnya.

e. Mesin Flyer

Mesin ini mempunyai fungsi untuk penarikan, pemuntiran dan

merubah dari bentuk sliver lembut menjadi bentuk roving dan

pemberian twist. Hasil akhir dari mesin fliyer ini adalah roving

yang ditempatkan pada cone untuk diantarkan ke mesin ring

spinning.

Page 61: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

f. Mesin Ring Spinning

Roving hasil dari mesin flyer kemudian dibawa ke mesin ring

spinning untuk diproses, dimana material yang berupa roving

masuk pada bagian roll-roll peregang. Hasil dari proses ini adalah

benang yang kemudian dibawa ke mesin winding berupa gulungan

kecil (cop).

g. Mesin Winding

Proses pada mesin winding merupakan proses finishing pembuatan

benang, bertujuan memperbaiki kualitas benang meliputi

ketidakrataan benang hasil dari mesin ring spinning, dan merubah

gulungan kecil (cop) menjadi gulungan besar (cones).

h. Packing

Setelah melalui aliran proses, maka selanjutnya benang ini menuju

ke pengepakann (packing). Pengepakan adalah menempatkan cones

- cones kedalam suatu tempat sehingga memungkinkan susunan

benang rapi, menghindarkan kerusakan benang akibat kotoran -

kotoran ataupun tercabik, dan menghindari tercampurnya jenis

benang. Disini benang per cones di bungkus dengan menggunakan

plastik, kemudian dibungkus lagi dengan karung atau karton. Tiap

karung berisi 16 cones benang, dan tiap karton berisi 24 cones

benang.

Gambaran proses produksi Benang Rayon 100% di PT.

Adikencana Mahkotabuana adalah sebagai berikut :

Page 62: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Alur Produksi Benang Rayon PT. Adikencana Mahkotabuana

Gambar 3.2

Alur Produksi Benang Rayon PT. Adikencana Mahkotabuana

(Sumber : Bagian Produksi PT. Adikencana Mahkotabuana)

Bahan Baku

Mixing Mc. Blowing

Mc. Carding

Mc. Drawing Breaker

Mc. Roving

Mc. Ring

Spinning

Mc. Winding

Inspecting

Packing Gudang Marketing

Page 63: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

B. LAPORAN MAGANG KERJA

1. Pengertian Magang Kerja

Magang kerja adalah kegiatan penunjang perkuliahan yang wajib

dilakukan oleh mahasiswa dengan terjun secara langsung ke dunia

kerja.

2. Tujuan Magang Kerja

a. Agar mahasiswa mendapat pengalaman langsung dan pengetahuan

tentang berbagai aktivitas di dalam dunia kerja.

b. Melatih mahasiswa untuk bekerja sebelum masuk dalam dunia

kerja yang sebenarnya.

c. Melatih mahasiswa untuk menemukan penyebab masalah dan

mampu memberikan solusi bagi perusahaan.

3. Manfaat Magang Kerja

a. Bagi Mahasiswa

1) Agar mahasiswa dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang

sudah didapat selama menempuh pendidikan.

2) Agar mahasiswa setelah lulus dapat menghadapi masalah yang

timbul dalam dunia kerja.

b. Bagi Perusahaan

1) Perusahaan akan mendapatkan sumber daya manusia yang

berkualitas dimasa yang akan datang.

2) Hasil penelitian mahasiswa selam magang kerja dapat

dijadikan sebagai masukan dalam menentukan kebijakan

perusahaan.

Page 64: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Magang Kerja

Tempat :

Kegiatan magang kerja dilakukan di PT. Adikencana Mahkotabuana,

yang beralamatkan jln. raya Solo – Sragen Km. 13,5 Waru,

Kebakkramat, Karanganyar.

Waktu :

Magang kerja tersebut dilaksanakan selama satu bulan, tepatnya pada

tanggal 6 Februari – 2 Maret 2012.

5. Prosedur Magang Kerja

Selama dalam kegiatan magang kerja, perusahaan memberikan

beberapa prosedur atau peraturan yang harus ditaati oleh mahasiswa

magang, yaitu sebagai berikut :

a. Mahasiswa magang wajib mengenakan pakaian yang sopan dan

rapi dengan ketentuan, pakaian atas bewarna putih dan bawah

(celana) bewarna hitam.

b. Mahasiswa magang harus sampai di perusahaan pukul 07.30 dan

mengikuti apel pagi bersama dengan staf dan karyawan lainnya.

c. Setiap hari mahasiswa magang harus melakukan absensi daftar

hadir.

d. Mahasiswa magang mengikuti magang dari jam 07.30 – 16.00.

e. Mahasiswa magang harus mengikuti tata tertib umum PT.

Adikencana Mahkotabuana.

Page 65: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

6. Kegiatan Magang

a. Minggu pertama

1) Orientasi lingkungan perusahaan oleh pembimbing lapangan

2) Membantu mengisi dokumen ISO perusahaan

3) Mendapatkan tugas menghitung kalkulasi produksi

4) Berkeliling tempat produksi, dikenalkan secara langsung pada

proses – proses produksi.

b. Minggu kedua

1) Mulai melakukan wawancara dan observasi untuk

mengumpulan data penulisan Tugas Akhir.

2) Mendapatkan penjelasan yang lebih detail tentang data yang

sudah didapat.

3) Membantu mengisi dokumen ISO perusahaan.

c. Minggu ketiga

1) Melengkapi data yang sebelumnya

2) Melaksanakan tugas yang diberikan

d. Minggu keempat

1) Melaksanakan tugas yang diberikan

2) Melengkapi data Tugas Akhir

C. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

1. Kebutuhan Bahan Baku

Selama ini PT. Adikencana Mahkotabuana mempunyai jumlah

persediaan bahan baku yang tidak terlalu banyak, karena perusahaan

Page 66: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

baru akan melakukan pemesanan bahan baku jika ada permintaan

produk dari konsumen. PT. Adikencana Mahkotabuana tidak

menggunakan metode EOQ untuk mengendalikan persediaan bahan

baku, tetapi hanya menggunakan perkiraan – perkiraan perhitungan

manual saja.

Metode EOQ ini dicoba diterapkan pada PT. Adikencana

Mahkotabuana untuk mengendalikan persediaan bahan baku dan

mengharapkan adanya hasil yang lebih efisien, baik untuk tingkat

pembelian bahan baku, frekuensi pembelian, persediaan pengaman

dan titik pemesanan kembali.

Berikut ini tabel jumlah kebutuhan bahan baku tahun 2011 :

Tabel 3.4 Data Kebutuhan Bahan Baku

Tahun 2011 Bulan Jumlah Fibre

(Karung/bale) Januari 863 Februari 788 Maret 906 April 868 Mei 886 Juni 848 Juli 750 Agustus 682 September 797 Oktober 851 November 832 Desember 824

Total 9895 Sumber : Bagian Logistik PT.Adikencana Mahkotabuana

Page 67: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

2. Pembelian Bahan Baku

PT. Adikencana Mahkotabuana melakukan pembelian atas

pemesanan bahan baku rata – rata 3 kali dalam sebulan, dengan

frekuensi pemesanan tersebut, berarti pemesanan bahan baku

dilakukan 36 kali dalam 1 tahun.

Jumlah pembelian rata – rata :

Q =

= = 274.86 karung

Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku PT. Adikencana

Mahkotabuana harus menanggung beberapa biaya persediaan yang

meliputi biaya pesan dan biaya simpan.

a. Biaya Pemesanan

Biaya pemesanan tergantung jumlah frekuensi pembelian yang

dilakukan yang secara otomatis mempengaruhi besarnya jumlah

bahan baku yang dibeli. Biaya pemesanan yang ditanggung PT.

Adikencana Mahkotabuana antara lain :

1) Biaya Telepon

Biaya yang timbul dalam pemesanan yaitu salah satunya biaya

telepon yang digunakan untuk pemesanan bahan baku. Biaya

telepon ditetapkan perusahaan 10% dari total biaya telepon PT.

Adikencana Mahkotabuana yaitu sebesar Rp. 3.110.000,00

Page 68: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

2) Biaya Fax

Biaya fax pada dasarnya sudah menyatu dengan telepon, jadi

biaya fax ini yang dihitung adalah dari biaya kertas yang

dipakai untuk keperluan fax, yaitu Rp. 450.000,00

Tabel 3.5

Rincian Biaya Pemesanan PT. Adikencana Mahkotabuana Tahun 2011

No Jenis Biaya Jumlah (Rp) 1 Biaya telepon Rp 3.110.000,00 2 Biaya fax Rp 450.000,00

TOTAL Rp 3.560.000,00 Sumber : Bagian Keuangan, PT. Adikencana Mahkotabuana

Jadi, biaya pemesanan sekali pesan adalah :

S =

=

= Rp. 98.888.88

b. Biaya Penyimpanan

Biaya penyimpanan adalah biaya yang dikeluarkan karena

perusahaan melakukan penyimpanan persediaan bahan baku. Biaya

penyimpanan. Biaya penyimpanan yang ditanggung PT.

Adikencana Mahkotabuana antara lain :

1) Biaya listrik

Biaya listrik gudang yang timbul akibat penggunaan gudang

sebgai tempat penyimpanan bahan baku. Namun sebenarnya

Page 69: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

pada gudang bahan baku PT. Adikencana Mahkotabuana ini

tidak diperbolehkan menggunakan listrik sebagai penerangan,

karena mengingat bahan baku yang mudah terbakar. Jadi

penerangan hanya dipasang di bagian luar gudang. Biaya listrik

gudang adalah sebesar 5% dari total biaya listrik perusahaan,

jadi biaya listrik gudang adalah Rp 1.350.000,00

2) Biaya pemeliharaan gudang

Biaya ini timbul untuk memelihara gudang, seperti menjaga

kebersihan dari kotoran dan lain sebagainya agar bahan baku

tidak rusak, biaya pemeliharaan gudang adalah Rp.

3.250.000,00

3) Biaya tenaga kerja

Yang mengurusi atau mengelola di bagian gudang ada 3 orang

karyawan, dan gaji karyawan gudang setiap orangnya adalah

Rp 750.000,00

Tabel 3.6 Rincian Biaya Penyimpanan PT. Adikencana Mahkotabuana

Tahun 2011 No Jenis Biaya Jumlah (Rp) 1 Biaya listrik Rp 1.350.000,00 2 Biaya pemeliharaan

gudang Rp 3.250.000,00

3 Biaya tenaga kerja ( Rp 750.000,00 x 3 x 12)

Rp 27.000.000,00

TOTAL Rp 31.600.000,00 Sumber : Bagian Keuangan, PT. Adikencana Mahkotabuana

Biaya Simpan Bahan Baku per unit atau per karung adalah :

Page 70: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

H =

=

= Rp. 3193.53 / karung

Jadi, biaya yang dikeluarkan untuk penyimpanan bahan baku

adalah Rp. 3193.53 / karung.

3. Kebijakan Perusahaan

PT. Adikencana Mahkotabuana baru melakukan pemesanan bahan

baku setelah mendapat pesanan dari pelanggan. Dalam satu bulan

biasanya benang sudah rutin dipesan oleh konsumen, tetapi ada juga

pesanan benang yang dipesan tidak rutin, dan semua itu tergantung

pada konsumen. Oleh karena itu frekuensi pemesanan bahan baku tiap

bulannya rata – rata adalah 3 kali pemesanan. Hal ini menyebabkan

kurang ekonomisnya biaya pemesanan yang dilakukan oleh PT.

Adikencana Mahkotabuana. Hal tersebut dapat merugikan perusahaan

karena harga bahan baku setiap saat akan mengalami kenaikan dan

pada waktu tertentu perusahaan harus mengeluarkan biaya pemesanan

bahan baku yang cukup tinggi.

Total Biaya Persediaan

Untuk memperhitungkan Total Biaya Persediaan telah diketahui :

a) Total kebutuhan bahan baku (D) 9895 karung

b) Pembelian rata – rata bahan baku (Q) 274,86 karung

c) Biaya tiap kali pesan (S) Rp. 98.888,88

d) Biaya simpan per tahun (H) Rp. 3193,53 / karung

Page 71: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Maka :

TIC =

= +

= Rp. 3.560.014,07 + 438.886,82

= Rp. 3.998.900,89

Jadi, Total biaya Persediaan yang harus ditanggung perusahaan

selama 1 tahun adalah Rp. 3.998.900,89

4. Metode EOQ

Untuk menentukan jumlah pembelian persediaan bahan baku yang

paling ekonomis pada PT. Adikencana Mahkotabuana dapat

menggunakan metode EOQ (Economic Order Quantity). Metode ini

digunakan untuk menentukan jumlah pembelian persediaan yang

meminimumkan biaya langsung, penyimpanan persediaan dan biaya

pemesanan kembali. Langkah – langkah dalam metode EOQ yaitu

sebagai berikut :

a) Analisis besarnya persediaan barang yang optimal

1) Biaya simpan / unit (H) Rp. 3193,53

2) Biaya pemesanan sekali pesan (S) Rp. 98.888,88

3) Kebutuhan bahan baku selama 1 tahun (D) 9895 karung

Maka persediaan barang yang optimal adalah :

Q* =

Page 72: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

=

=

= 782.81 karung

Jadi pembelian bahan baku yang ekonomis untuk bahan baku

baku serat fibre adalah 782,81 karung.

b) Frekuensi pemesanan yang ekonomis untuk kebutuhan bahan baku

selama tahun 2011 adalah sebagai berikut :

Frekuensi Pemesanan Bahan Baku

=

=

= 12,64 (dibulatkan menjadi 13)

Jadi frekuensi pemesanan bahan baku dilakukan 13 kali dalam 1

tahun.

c) Total Biaya Persediaan atau TIC (Total Inventory Cost)

Total biaya persediaan adalah jumlah persediaan meliputi biaya

pemesanan dan biaya penyimpanan barang. Langkah – langkah

menghitung total biaya persediaan dengan metode EOQ adalah

sebagai berikut :

1) Biaya Simpan / unit (H) Rp. 3193,53

2) Kebutuhan barang selama 1 tahun (D) 9895 karung

3) Biaya pesan sekali pesan (S) Rp. 98.888,88

Page 73: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

4) Persediaan barang

optimal (Q*) 728,81 karung

Maka :

TIC =

=

= 1.249.991,88 + 1.249.963,61

= Rp. 2.499.955,49

d) Menentukan Persediaan Pengaman (Safety Stock)

Kebutuhan perusahaan akan adanya barang tidak akan sama setiap

bulannya, selain itu barang yang dipesan oleh perusahaan belum

tentu selalu datang tepat pada waktunya. Hal ini perlu diantisipasi

oleh manajemen perusahaan yaitu dengan menyediakan persediaan

pengaman atau safety stock. Hal ini dimaksudkan agar konsumen

tidak kecewa apabila barang yang digudang dalam keadaan

kosong. Penentuan jumlah persediaan pengaman dilakukan dengan

metode statistik yaitu dengan membandingkan pemakaian barang

sesungguhnya dengan rata – rata pemakaian barang kemudian

dicari berapa besarnya penyimpangan atau standar deviasi (SD).

Standar Deviasi dapat dihitng dengan rumus sebagai berikut :

SD =

Page 74: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Tabel 3.7 Perhitungan Standar Deviasi

No Bulan x x - 1 Januari 863 274,86 588.14 345908,7 2 Februari 788 274,86 513,14 263312,7 3 Maret 906 274,86 631,14 398337,7 4 April 868 274,86 593,14 351815,1 5 Mei 886 274,86 611,14 373492,1 6 Juni 848 274,86 573,14 328489,5 7 Juli 750 274,86 475,14 225758 8 Agustus 682 274,86 407,14 165763 9 September 797 274,86 522,14 272630,2 10 Oktober 851 274,86 576,14 331937,3 11 November 832 274,86 557,14 310405 12 Desember 824 274,86 549,14 301554,7 JUMLAH 9895 6596,68 3669404

SD =

=

=

=

= 319,26

Dengan asumsi bahwa manajemen perusahaan menggunakan

standart penyimpangan sebesar 5% dengan standart deviasi yaitu

sebesar 1,65.

Maka :

Safety Stock (SS) = SD x Z

= 319,26 x 1,65

= 526,77 (dibulatkan menjadi 527 karung)

Page 75: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Jadi persediaan bahan baku yang harus disediakan perusahaan

sebagai persediaan pengaman sebesar 527 karung.

e) Analisis Titik Pemesanan Kembali (Re Order Point)

Re order point adalah saat pemesanan kembali bahan baku.

Metode ini digunakan untuk menentukan saat pesanan kembali

yang tepat, ketika perusahaan sudah harus mengadakan pemesanan

kembali untuk material yang digunakan. Selama ini PT.

Adikencana Mahkotabuana akan menerima bahan baku yang

dipesan dalam waktu 4 hari setelah pemesanan, jadi lead time-nya

4 hari. Untuk menentukan re order point dapat dihitung dengan

rumus sebagai berikut :

ROP = (lead time x permintaan/pemakaian per hari) + safety stock

Permintaan per harinya ( d ) dihitung dengan membagi permintaan

tahunannya (D) dengan jumlah hari kerja dalam satu tahun :

Jumlah permintaan dalam 1 tahun : 9895

Jumlah hari kerja dalam 1 tahun : 312 hari

Pemintaan rata- rata/hari (d) =

=

= 31,71

= 32 karung (dibulatkan)

Perhitungan titik pemesanan kembali

Diketahui :

d = permintaan/pemakaian per hari 32 karung

Page 76: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

L = waktu tunggu 4 hari

Safety stock 527 karung

Maka :

ROP = (L x d) + safety stock

= (4 x 32) + 527

= 655 karung

Jadi perusahaan harus melakukan pemesanan bahan baku kembali

pada saat bahan baku berada pada tingkat sebesar 655 karung.

5. Perbandingan Persediaan Bahan Baku Antara Kebijakan Perusahaan

dengan Menggunakan Metode EOQ

Perbandingan persediaan bahan baku antara kebijakan perusahaan

dengan menggunakan metode EOQ. Dari hasil perhitungan yang telah

dilakukan, maka dapat dilihat perbandingan persediaan bahan baku

antara kebijakan perusahaan dengan menggunakan EOQ. Adapun

perbandingan tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 3.8 Tabel Perbandingan

Keterangan Kebijakan Perusahaan

Metode EOQ Selisih

Pembelian rata – rata bahan baku

274,86 karung 782,81 karung 507,95 karung

Frekuensi pemesanan 36 kali 13 kali 23

Total biaya persediaan

Rp 3.998.900,89 Rp 2.499.955,49 Rp 1.498.945,4

Safety Stock - 527 karung - Reorder Point - 655 karung -

Page 77: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

a) Pembelian rata – rata bahan baku dengan metode EOQ lebih

efisien.

Untuk bahan baku serat fibre dalam jumlah 782,81 karung dengan

13 kali pesan dalam 1 tahun dan hanya menghabiskan biaya

persediaan sebesar Rp. 2.499.955,49

Jika dibandingkan dengan kebijakan perusahaan yang melakukan

pemesanan sebanyak 36 kali dalam waktu 1 tahun dalam jumlah

274,86 karung yang menghabiskan biaya persediaan sampai

dengan Rp. 3.998.900,89 maka dengan menggunakan metode EOQ

perusahaan dapat menghemat biaya persediaan sebesar Rp.

1.498.945,4

b) PT. Adikencana Mahkotabuana tidak menetapkan adanya

persediaan pengaman dalam kebijakannya. Sedangkan dengan

metode EOQ perusahaan harus mengadakan persediaan pengaman

untuk memperlancar proses produksi, dimana untuk bahan baku

serat fibre sebesar 527 karung.

c) Adanya titik pemesanan kembali dengan metode EOQ untuk

mengantisipasi keterlambatan pengiriman bahan baku kembali

pada saat persediaan bahan baku berada dalam jumlah 655 karung.

Page 78: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data pada bab- bab

sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa kebijakan pengadaan

persediaan bahan baku yang dilakukan PT. Adikencana Mahkotabuana

selama ini belum menunjukkan biaya yang minimum dalam arti biaya

persediaannya masih lebih besar dibandingkan dengan apabila perusahaan

menerapkan pengendalian persediaan bahan baku dengan menggunakan

metode EOQ, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Jumlah persediaan bahan baku fibre menurut kebijakan perusahaan

adalah sebanyak 274,86 karung, sedangkan menurut metode EOQ

jumlah pembelian bahan baku fibre yang optimal adalah sebanyak

782,81 karung.

2. Kebijakan perusahaan tentang pengadaan bahan baku belum dilakukan

secara optimal, hal itu dapat diperoleh dari Total Biaya Persediaan

(TIC) dengan menggunakan metode EOQ yang lebih kecil dari total

biaya persediaan (TIC) menurut kebijakan perusahaan yang jumlahnya

adalah sebesar Rp. 3.998.900,89 sedangkan dengan menggunakan

metode EOQ besarnya biaya persediaan adalah Rp. 2.499.955,49

sehingga terdapat selisih sebesar Rp. 1.498.945,4

3. Perusahaan belum menentukan besarnya safety stock, sedangkan

menurut metode EOQ, besarnya safety stock (persediaan pengaman)

yang harus disediakan oleh PT. Adikencana Mahkotabuana adalah

Page 79: ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN …/Analisis...kuantitas pembelian bahan baku yang optimal, (2) menentukan frekuensi pembelian yang optimal, (3) menentukan total biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

sebanyak 527 karung. PT. Adikencana Mahkotabuana seharusnya

melakukan pemesanan kembali pada saat persediaan bahan baku fibre

sebanyak 655 karung.

B. SARAN

Setelah melewati perhitungan – perhitungan dan menganalisis

masalah yang dihadapi PT. Adikencana Mahkotabuana tersebut, maka

penulis mengajukan saran yang dapat dijadikan pertimbangan dalam

kebijakan pengadaan bahan baku. Adapun saran – saran tersebut adalah

sebagai berikut :

1. Perusahaan seharusnya menerapkan metode EOQ dalam kebijakan

pengadaan persediaan bahan baku karena dengan menggunakan

metode EOQ perusahaan akan mendapatkan kuantitas pembelian

bahan baku yang optimal dengan biaya minimum dibandingkan

kebijakan perusahaan sebelumnya.

2. Perusahaan seharusnya menentukan besarnya safety stock dan re

order point dalam pengendalian persediaan bahan baku untuk

melindungi atau menjaga kemungkinan kekurangan bahan baku

yang lebih besar dari perkiraan.

3. Dan untuk menjaga kemungkinan keterlambatan bahan baku yang

di pesan. Perusahaan sebaiknya menyediakan persediaan pengaman

untuk mengantisipasi hal – hal yang tidak diinginkan sehubungan

dengan penyediaan bahan baku, sehingga proses produksi tidak

terganggu dan dapat berjalan lancar.