Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

53
 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada Perusahaan Tahu “ADMA” di Kecamatan Karangploso Malang Diajukan Oleh: Nama : S igit Purnomo Nim : 00610096 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG Mei 2007 1

Transcript of Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

Page 1: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 1/53

 

Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku untuk Efisiensi

Biaya Produksi Pada Perusahaan Tahu “ADMA”

di Kecamatan Karangploso Malang

Diajukan Oleh:

Nama : Sigit Purnomo

Nim : 00610096

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Mei 2007

1

Page 2: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 2/53

 

Bab 1

Pendahuluan

A. Latar Belakang.

Perusahaan untuk dapat berkembang haruslah melalui perjuangan dan

didukung dengan perencanaan yang matang dalam menghadapi berbagai masalah

dan rintangan yang timbul, seperti masalah operasional, keuangan, maupun

masalah pemasaran dari produk yang diproduksi. Masalah persaingan antar 

 perusahaan mengharuskan perusahaan harus terus menerus melakukan perbaikan

dalam mutu barang dan layanan serta efisiensi dalam menekan biaya produksi.

Pada perusahaan manufaktur, penghasilan yang diperoleh dari hasil penjualan

 produk yang diolah sendiri dalam hal ini perusahaan manufaktur harus mengolah

terlebih dahulu bahan baku melalui proses produksi menjadi barang yang siap

dijual, oleh karena itu untuk memperoleh laba yang maksimal perusahaan

manufaktur harus benar-benar memperhatikan biaya produksi, sehingga harga

 pokok produksi dapat ditentukan dengan tepat. Haryono (1999:403)

Berkaitan dengan kegiatan proses produksi, perusahaan harus mempunyai

kemampuan untuk dapat mendaya gunakan segenap sumber-sumber yang dimiliki

oleh perusahaan sebanding dengan bahan-bahan dan jasa-jasa yang diolah

menjadi produk. Bahan-bahan yang diperlukan oleh perusahaan sangat

menentukan atau mempengaruhi tingkat kualitas dan kuantitas produk dan harga

 jual produk karena bila harga bahan yang diperoleh terlalu tinggi dengan kualitas

dan kuantitas yang kurang memuaskan tentunya akan mempengaruhi tingkat

  biaya produksi dan harga jual produk sehingga perusahaan akan mengalami

2

Page 3: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 3/53

 

kerugian, sebaliknya bila harga pembelian bahan rendah atau murah sesuai

dengan harga yang berlaku dipasaran dengan kuantitas dan kualitas yang baik 

serta waktu penyerahan yang tepat, maka perusahaan dapat menekan tingkat biaya

  produksi dan harga jual produk mampu bersaing dengan perusahaan sejenis

lainnya sehingga apa yang menjadi tujuan perusahaan dapat tercapai.

Sebelum melakukan kegiatan produksi perusahaan terlebih dahulu

menyiapkan faktor-faktor produksinya diantaranya adalah bahan baku yang akan

diolah menjadi produk jadi. Didalam pengadaan bahan baku perusahaan dapat

membuat sendiri atau membeli bahan baku tersebut dari pemasok. Pembelian

 bahan baku ini merupakan salah satu fungsi dari manajemen persediaan karena

 berkaitan dengan pengadaan barang, baik berupa bahan baku, bahan setengah jadi

maupun bahan jadi. Menurut Fien (2005) peran manajemen pembelian ditunjang

oleh besarnya biaya pembelian yang mencapai 50% sampai 70% dari total biaya

 produksi dan berdampak langsung pada kualitas produk. Tahap pembelian ini

dimulai dari pengadaan, penyimpanan, sampai penyerahan barang untuk kegiatan

 proses produksi.

Purchasing (pembelian) merupakan salah satu fungsi penting dalam

menunjang keberhasilan produksi perusahaan, karena fungsi ini mempunyai

tanggung jawab untuk mendapatkan bahan baku dengan kuantitas dan kualitas

yang baik dan sesuai dengan kebutuhan, harga yang layak, penyerahan tepat

waktu yang sesuai dengan ketentuan. Sebelum melakukan pembelian diperlukan

adanya suatu strategi pembelian yang tepat bagi perusahaan untuk mendapatkan

kuantitas dan kualitas bahan pada harga yang pantas. Strategi pembelian yang

3

Page 4: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 4/53

 

digunakan oleh setiap perusahaan berbeda tergantung pada situasi yang dihadapi

dan perkembangan usaha perusahaan. system penyediaan bahan dengan strategi

  pembelian yang tepat dapat menjamin kelancaran kegiatan dan perkembangan

 perusahaan dimasa yang akan datang. Oleh karena itu perlu pertimbangan yang

cermat dan tepat agar setiap rencana yang hendak dilaksanakan dapat

terealisasikan seperti apa yang diharapkan dan kemungkinan faktor-faktor yang

merupakan kelemahan atau penghambat dapat diantisipasi sedini mungkin.

Penggunaan straregi yang tepat juga akan dapat menunjang tercapainya tingkat

efisiensi biaya produksi sehingga keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan

dapat mencapai tingkat yang lebih tinggi.

Biaya pembelian material pada perusahaan supplier mencakup sejumlah biaya

yang dikeluarkan perusahaan supplier untuk melaksanakan proses produksinya.

Sebelum harga beli ditetapkan departemen pembelian harus menghitung perkiraan

harga material dan menetapkan harga standar sebagai harga patokan, dengan

demikian harga beli yang akan ditetapkan akan menjadi harga yang wajar.

Pembelian material dengan harga terlalu mahal mengakibatkan peningkatan biaya

 produksi yang kemudian dapat mengurangi keuntungan perusahaan. Sebaliknya

  pembelian material dengan harga yang terlalu murah meskipun dapat

menguntungkan perusahaan akan tetapi dapat menimbulkan permasalahan di masa

yang akan datang yaitu perusahaan kesulitan dalam menetapkan standar 

 pembelian dan penjualannya jika harga pembelian tiba-tiba menjadi naik.

Hasil produksi perusahaan dipengaruhi oleh pengadaan bahan baku, tenaga

kerja serta biaya overhead pabrik. Pengadaan bahan baku adalah variabel yang

4

Page 5: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 5/53

 

memegang peran penting bagi kelangsungan hidup perusahaan, dengan adanya

 bahan baku yang teredia memudahkan perusahaan untuk menjalankan operasinya.

Variabel lain adalah tenaga kerja yaitu terdiri dari karyawan-karyawan yang

melakukan proses produksi. Disamping itu biaya overhead juga merupakan faktor 

 penting karena pada saat produksi berlangsung terdapat biaya tambahan selain

 biaya diatas.

Pada usaha tahu ADMA yang merupakan usaha industri rumah tangga,

dibutuhkan perencanaan produksi yang baik jika usaha ini ingin berkembang.

Pada kegiatan produksi perusahaan, efisiensi biaya sangat diperlukan guna

meminimalisasi modal dan peningkatan laba . Untuk menyesuaikan antara biaya

  pembelian dengan penjualan maka diperlukan perhitungan harga pokok 

 produksinya, sebagai analisa biaya dan pendapatan untuk melihat efisiensi usaha

tersebut.

Dari uraian diatas perusahaan yang ingin menurunkan biaya produksinya

salah satunya adalah dengan meminimalisasi biaya pembelian material. Pada

 perusahaan manufaktur sangatlah diperlukan mengingat kondisi perekonomian

saat ini sedang labil, perusahaan perlu menetapkan standar produksi dan

  penjualannya dengan menekan biaya pembeliannya. Dengan demikian penulis

mengambil judul penulisannya Evaluasi Pembelian Material untuk Mencapai

Efisiensi Biaya Produksi Pada Perusahaan Tahu ADMA

5

Page 6: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 6/53

 

B. Rumusan masalah.

Berdasarkan dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,

maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut :.

Apakah pembelian bahan baku yang dilakukan perusahaan sudah tepat dan dapat

mencapai efisiensi biaya produksi ?

C. Batasan penelitian

Agar permasalahan yang akan dibahas tidak mengalami bias maka

ditentukan terlebih dahulu batasan masalahnya. Batasan dalam penelitian ini

menyangkut tentang : bagaimana mengoptimalkan biaya pembelian pada

 perusahaan, dengan periode penelitian 3 bulan antara januari – maret 2007 .

D. Tujuan penelitian .

1. untuk mengetahui cara pembelian bahan baku perusahaan dalam kegiatan

operasi perusahaan.

2. untuk mengetahui biaya pembelian bahan baku dan biaya produksi

 perusahaan untuk keberhasilan tujuan perusahan.

E. Kegunaan penelitian

1. Bagi Pihak lain.

Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat dipakai sebagai tambahan

wacana dan referensi bagi pihak-pihak yang membutuhkan dan berminat

untuk mengembangkannya.

2. Bagi Perusahaan.

6

Page 7: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 7/53

 

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai oleh perusahaan sebagai

acuan referensi informasi dalam kebijakan bidang operasional perusahaan

manufaktur sehingga perusahaan dapat berproduksi dengan optimal.

3. Bagi penulis.

Penelitian ini sebagai bahan untuk memperluas wawasan dan pengetahuan

 penelitian guna menerapkan teori yang telah didapat dengan praktek yang

sebenarnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

dan tambahan pengetahuan yang bermanfaat bagi peneliti dan pihak lain

yang berkepentingan

7

Page 8: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 8/53

 

Bab II

Tinjauan Pustaka

 

A. Landasan Teori

1 Pembelian bahan baku

a Arti dan pentingnya Bahan Baku.

Bahan baku bagi perusahaan sangatlah dibutuhkan dalam kegiatan proses

  produksi, karena bahan baku akan diolah menjadi produk jadi. Untuk itu,

 bahan baku sangatlah penting dalam menunjang keberhasilan kegiatan proses

 produksi. Hal ini disebabkan kaena bahan baku sangat mempengaruhi bentuk 

atau komposisi produk jadi baik secara kuantitas maupun kualitas serta harga

 jual produk.

Bahan baku mempengaruhi factor kuantitas maupun kualitas produk,

karena jika bahan baku yang diperoleh memiliki kuantitas dan kualitas yang

 baik maka akan memperlancar kegiatan proses produksi dan perusahaan akan

mampu menghasilkan produk dengan mutu yang memuaskan.

Disamping itu bahan baku merupakan factor penting dalam penetapan

harga pokok produksi, karena jika perusahaan mampu untuk menekan biaya

 baha baku ini maka perusahaan akan dapat meningkatkan keuntungan yang

diperolehnya.

8

Page 9: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 9/53

 

 b Macam macam bahan baku.

Dalam proses produksi suatu perusahaan manufaktur biasanya

membutuhkan bahan baku untuk menghasilkan suatu produk. Carter usry

(2002 : 40) jenis bahan baku ada dua macam, yaitu:

1) Bahan baku langsung

Adalah semua bahan baku yang membentuk bagian integral dari

  produk jadi dan dinasukkan secara eksplisit dalam perhitungan biaya

 produk. Contoh dari bahan baku langsung adalah kayu yang digunakan

untuk membuat mebel dan minyak mentah yang digunakan untuk 

membuat bensin.

2) Bahan baku tidak langsung

Adalah bahan baku yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu

 produk tetapi tidak diklasifikasikan sebagai bahan baku langsung karena

 bahan baku tersebut tidak menjadi bagian dari produk atau karena secara

  jumlah tidak signifikan . Contohnya adalah amplas pola kertas, dan

 pelunas.

2. Biaya pembelian

Biaya ini adalah harga pembelian material yang dipesan dari perusahaan

supplier, yaitu sejumlah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan supplier untuk 

melaksanakan proses produksinya. Biaya ini terdiri dari : biaya untuk penyediaan

9

Page 10: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 10/53

 

 bahan baku, biaya untuk pemrosesan ditambah dengan biaya-biaya yang lain

termasuk sejumlah keuntungan yang wajar yang harus diterima oleh perusahaan

supplier sebagai imbalan atas usahanya.

a Fungsi pengadaan material mengandung pengertian sebagai

 berikut:

1) Fungsi biaya

Merupakan fungsi untuk menciptakan laba bagi perusahaan dengan

usaha penghematan biaya dan selalu berusaha untuk dapat melakukan

 penurunan biaya material pada kondisi biaya yang wajar.

2) Fungsi perolehan.

Merupakan fungsi untuk mengadakan jumlah pasokan material yang

dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan proses produki. Dalam proses

 produksi yang pertama diperlukan adalah bagaimana memperoleh material

yang cukup, kapan dan bagaimana memasoknya ke lini produksi.

 b Langkah-langkah dalam pembelian

Dalam melakukan pembelian diperlukan beberapa hal yang terkait yaitu:

1) membuat perencanaan produksi

2) mengukur kemampuan pemasok 

3) menentukan waktu tunggu

4) mempertimbangkan harga

5) menentukan jumlah pembelian

c Strategi dan teknik pembelian

10

Page 11: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 11/53

 

Teknik pembelian merupakan cara atau metode bagaimana pembelian itu

dapat dilaksanakan. Sedangkan strategi adalah pemilihan cara atau teknik 

yang tepat bagi suatu perusahaan, sehingga perusahaan lebih mampu

mempertahankan hidupnya dan mengembangkan usahanya.

Macam teknik pembelian yang digunakan oleh perusahaan adalah sebagai

 berikut:

1) Pembelian cara biasa.

Cara pembelian ini adalah cara pembelian konvensional yang

ditempuh dalam kegiatan pembelian untuk memenuhi kepeluan biasa,.

Rutin, atau pembelian yang direncanakan atau tidak direncanakan jauh

hari sebelumnya, yaitu dengan menggunakan surat pesanan.

2) Pesanan selimut.

Pesanan selimut atau blanket order atau blanket purchase ordrer 

mendasarkan pesanan atau pembelian persatuan pasti selama waktu

tertentu.

3) Pembelian atas dasar konsinyasi

Dalam cara konsinyasi ini, pembeli tidak menenggung resiko financial

atas persediaan barang yang dibeli. Yang memiliki barang selama belum

dipakai oleh pembeli adalah penjual.

4) Pembelian tepat waktu.

Pada teknik ini yang pertama kali dilakukan adalah membatasi jumlah

 pemasok dengan menyeleksi penjual. Pada teknink ini pembelian harus

11

Page 12: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 12/53

 

tepat waktu dan mutunya harus terjamin karena pembelian ini berusaha

meniadakan persediaan.

5) Sistem kontrak.

Sistem kontrak merupakan variasi dalam pembelian tepat waktu.

Dalam pembelian jenis ini, teknik pembelian ditekankan pada pembelian

dan pengisisan kembali persediaan barang yang keperluannya berulang

dengan mengurangi biaya dan waktu administrasi.

d Cara-cara lain

1) pesanan telepon

2) pesanan secara elektronik 

3) wesel perintah pembelian

4) pembelian kas kecil

5) pembelian dengan kartu kredit

6) pembelian secara terus menerus

3. Biaya Produksi

a Arti dan pentingnya biaya produksi.

Perusahaan mempunyai fungsi pokok yang lebih kompleks dibandingkan

dengan perusahaan dagang dan jasa. Hal ini disebabkan karena perusahaan

harus mengubah bentuk barang yang dibeli menjadi produk jadi atau siap

 pakai, sedangkan perusahaan dagang langsung menjual barang-barang yang

dibeli tanpa melakukan perubahan bentuk.

Oleh karena untuk memperoleh dan mengolah bahan-bahan menjadi

 produk jadi dalam kegiatan proses produksi diperlukan dana atau biaya-biaya,

12

Page 13: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 13/53

 

maka untuk menutup pengeluaran biaya- biaya tersebut biasanya perusahaan

memperhitungkannya dalam penetapan harga jual produk. Kebijakan

manajemen dalam penetapan harga jual produk belum dapat memadai jika

hanya ditujukan untuk mengganti atau menutup semua biaya yang telah

dikeluarkan, tetapi juga harus dapat menjamin adanya laba yang diharapkan,

meskipun keadaan yang dihadapi tidak menguntungkan. Walaupun

  permintaan dan penawaran biasanya merupakan factor yang menentukan

dalam penetapan harga, namun penetapan harga jual produk yang

menguntungkan akan tergantung pula pada pertimbangan mengenai biaya.

Untuk itu perusahaan berusaha untuk menekan atau memperkecil

 pengeluaran biaya, kususnya yang berkaitan dengan kegiatan proses produksi,

 baik mengenai biaya perolehan bahan baku, biaya yang dikeluarkan untuk 

  bahan pembantu atau penolong, biaya tenaga kerja, penyusutan peralatan,

 pemeliharaan, dan sebagainya.

Bila perusahaan dapat menekan biaya sampai pada batas minimal maka

 perusahaan akan dapat mencapai keunggulan biaya sehingga nilai keuntungan

yang diperoleh perusahaan akan meningkat, dan dalam strategi penjualannya

apakah perusahaan akan menurunkan harga jual produknya atau tetap pada

harga yang berlaku dipasar semua tergantung pada perusahaan itu sendiri.

Istilah biaya dapat diartikan bermacam-macam, tergantung pada maksud

 pemakaian istilah tersebut.

 b Pengertian Biaya

13

Page 14: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 14/53

 

Menurut mulyadi (1998 : 8) mengatakan bahwa biaya adalah pengorbanan

sumber okonomi yang diukur dalam bentuk satuan uang yang telah terjadi

atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.

Menurut sunarto (2003 : 4) mengatakan bahwa biaya adalah harga pokok 

atau bagiannya yang telah dimanfaatkan atau dikonsumsi untuk memperoleh

 pendapatan.

c Macam biaya produksi

Biaya produksi atau biaya pabrik dapat didefinisikan sebagai jumlah dari

tiga elemen biaya, yaitu bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan

overhead pabrik.

Menurut Carter Usry (2002) macam biaya produksi digolongkan menjadi:

1) Bahan baku langsung

adalah semua bahan baku yang membentuk bagian integral dari

  produk jadi dan dimasukkan secara ekplisit dalam perhitungan biaya

 produksi.

2) Tenaga kerja langsung

adalah tenaga kerja yang melakukan konversi bahan baku langsung

menjadi produk jadi dan dapat dibebankan secara layak ke produk tertentu.

3) Overhead pabrik  

adalah semua biaya manufaktur yang tidak dapat ditelusuri secara

langsung ke output tertentu selain biaya bahan baku langsung dan tenaga

kerja langsung.

Menurut sunarto(2004 : 3) unsure atau komponen biaya meliputi:

14

Page 15: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 15/53

 

1) biaya bahan baku atau bahan langsung

adalah biaya ini timbul karena pemakaian bahan. Biaya bahan baku

merupakan harga pokok bahan yang dipakai dalam produksi untuk 

membuat barang. Biaya bahan baku merupakan bagian dari harga pokok 

 barang jadi yang akan dibuat.

2) Biaya tenaga kerja langsung

adalah biaya yang timbul karena pemakaian tenaga kerja yang

dipergunakan untuk mengolah bahan menjadi bahan jadi. Biaya tenaga

kerja langsung merupakan gaji dan upah yang diberikan kepada tenaga

kerja yang terlebat langsung dalam pengolahamn barang

3) Biaya overhead pabrik 

adalah biaya yang timbul karena pemakaian fasilitas untuk mengolah

 barang berupa mesin, alat-alat, tempat kerjadan kemudahan lain. Dalam

kenyataannya dan sesuai dengan label biaya tersebut, kemudian biaya

overhead pabrik adalah semua biaya selain biaya bahan baku dan tenaga

kerja langsung.

d Biaya dalam hubungannya dengan volume produksi.

Beberapa jenis biaya berubah secara proposional terhadap perubahan

dalam volume produksi atau output, sementara yang lainnya tetap relative

konstan dalam jumlah. Kecenderungan biaya untuk berubah terhadap output

harus dipertimbangkan oleh manajemen jika manajemen ingin sukses dalam

merencanakan dan mengendalikan biaya.

15

Page 16: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 16/53

 

Menurut sunarto (2003 : 4) ada 2 macam biaya menurut perilakunya

terhadap volume produksi

1) biaya tetap

 biaya tetap merupakan biaya yang mempunyai tingkah laku tetap,

tidak berubah terhadap perubahan volume kegiatan.biaya tetap tidak 

 berubah meskipun kegiatan produksi berubah.

2) Biaya variabel

Biaya variabel merupakan biaya yang mempunyai tingkah laku

 berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan produksi. Setiap

 perubahn volume produksi maka akan ditanggapi dengan perubahan biaya

variabel dengan jumlaj yang sebanding dengan perubahan volume

kegiatan produksi tersebut.

Menurut Carter Usry (2002 : 42) ada tiga macam biaya dalam

hubungannya dengan volume produksi, antara lain:

1) Biaya variable

Merupakan suatu biaya yang meningkat totalnya secara proposional

terhadap peningkatan dalam aktivitas dan menurun totalnya secara

 proposional terhadap penurunan dalam aktivitas.

Biaya variable menunjukkan jumlah per unit yang relative konstan dengan

 berubahnya aktivitas dalam rentang yang relevan.

2) Biaya tetap

16

Page 17: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 17/53

 

Merupakan suatu biaya yang tidak berubah secara total pada saat

aktivitas bisnis meningkat atau turun.

3) Biaya semi variable

Merupakan suatu biaya yang memperlihatkan baik karakteristik biaya

tetap maupun karakteristik biaya variable.

e Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah produksi.

Menurut Pangestu Subagyo (2000:121) ada beberapa factor yang mempengaruhi

 jumlah produksi perusahaan yaitu:

1) permintaan

  jumlah kebutuhan konsumen akan barang yang dihasilkan oleh

 perusahaan biasanya jumlahnya terbatas, sehingga permintaan merupakan

salah satu kendala atau batasan dalam perencanaan jumlah produksi

 perusahaan

2) kapasitas pabrik  

kapasitas maksimum yang dimiliki oleh pabrik atau mesin-mesin juga

merupakan kendala dalam merencakan jumlah produksi perusahaan sebab

  perusahaan tidak dapat menghasilkan barang melebihi kapasitas

maksimumnya

3) kapasitas SDM

karyawan atau sumber daya manusia yang memiliki keahlian kusus

  juga merupakan kendala juga. Karena jumlah orang yang memiliki

keahlian itu jarang, sehingga tidak mudah ditambah kapasitasnya

17

Page 18: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 18/53

 

4) suplai bahan baku

 biasanya suplai bahan baku yang tersedia terbatas. Batasan ini tidak 

hanya jumlahnya, tetapi juga kontinyuitas penyediaan, usia bahan baku

dan fluktuasi harganya.

5) modal kerja

modal kerja digunakan untuk membiayai kegiatan sehari-hari

  perusahaan. Kemampuan modal kerja membiayai kegiatan produksi

sebesar jumlah modal kerja dikalikan dengan tingkat perputarannya.

Sehingga kemampuan modal kerja dalam membiayai kegiatan produksi

(dalam unit produk) sebanyak modal kerja dibagi dengan rata-rata biaya

operasi dikurangi depresi setiap unit.

6) peraturan pemerintah

  peraturan pemerintah kadang-kadang merupakan kendala produksi.

Misalnya dengan adanya larangan terhadap produk tertentu, ketentuan

  jumlah pruduksi maksimum, campur tangan pemerintah dalam

mengendalikan harga dan sebagainya.

7) ketentuan teknis

ketentuan teknis dapat menjadi kendala. Contoh dari ketentuan teknis

adalah: komposisi masukan yang diperlukan untuk menghasilkan suatu

macam produk, serta komposisi keluaran yang dihasilkan pada suatu

 proses produksi

18

Page 19: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 19/53

 

4. Kaitan antara pembelian bahan baku dengan biaya produksi.

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa tujuan dari pada

kegiatan pembelian adalah mendapatkan bahan-bahan atau peralatan yang sesuai

dengan kualitas dan kuantitas yang dibutuhkan pada harga yang pantas dan

ketepatan waktu penyerahannya serta dari sumber yang dapat dipercaya. Apabila

tujuan ini dapat dicapai perusahaan akan dapat menekan biaya operasi lebih

rendah atau efisien, sehingga akan diperoleh peningkatan profitabilitas. Hal ini

disebabka karena pembelian bahan sangat mempengaruhi dalam penetapan harga

  pokok produkisi, kususnya dalam struktur biaya, bila biaya-biaya ynag

dikeluarkan untuk mendapatkan bahan-bahan tersebut lebih tinggi, maka akan

memperkecil tingkat profitabilitas perusahaan.

B. Kerangka pikir

Dalam penelitian ini dibuat sebuah kerangka pemikiran yang berfungsi

untuk memudahkan dalam melaksanakan penelitian. Dalam suatu kerangka pikir 

tersebut akan memuat secara runtut kronologis bahasan tentang suatu penelitian

dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan.

Gambar kerangka pikir dapat dilihat dalam gambar 1

Gambar 1 skema kerangka pikir 

19

Pembelian Bahan

Baku

Biaya Produksi HPP produksi

Penentuan

harga jual

Kebijakan dalam melakukan pembelian

Page 20: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 20/53

 

Menganalisa biaya pembelian dalam perusahaan perlu dilakukan mengingat

 jumlah pembelian bahan baku ini memiliki porsi biaya yang besar sehingga harus

disesuaikan dengan jumlah bahan yang akan diproduksi dan jumlah persediaan

yang ada. Dengan menggunakan penentuan harga pokok produksi ini dapat

menentukan harga jual dan kebijaksanaan penjualan.

C. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu perumusan sementara mengenai suatu hal yang dibuat

untuk menjelaskan hal itu dan juga dapat mengarahkan pada penyelidikan

selanjutnya. Dalam penelitian ini memberikan jawaban sementara atau hipotesis,

 bahwa biaya pembelian belum terkendali secara optimal.

20

Page 21: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 21/53

 

Bab III

Metodologi Penelitian

A. lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan manufaktur yang berada di jl. Susando

no.298 Karang Ploso Malang.

B. Sifat Penelitian .

Penelitian yang digunakan adalah studi kasus, dimana dalam mengumpulkan dan

menganalisa data dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara

langsung ke obyek penelitian dengan maksud supaya memperoleh data dan

keterangan yang lengkap sesuai dengan masalah yang diteliti.

C. Data dan sumber data.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah:

Data sekunder yaitu data yang diambil, dikumpulkan diolah dan disajikan untuk 

 pihak lain yang masih mempunyai hubungan dengan penelitian.

D. Teknik pengumpulan data.

Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang sudah ada baik berupa laporan jumlah

 biaya produksi dan biaya pembelian.

E. Definisi Operasional Variabel

21

Page 22: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 22/53

 

Adapun variabel-variabel yang digunakan adalah pada aspek pembelian yang

meliputi:

1. prosedur pembelian

2. organisasi dan personil pembelian

3. strategi pembelian

Pada aspek biaya produksi yang meliputi:

c harga bahan baku

d biaya pembelian

e biaya overhed

F. Metode Analisa Data

Metode analisa data merupakan upaya untuk mengelola data dengan cara

mempelajari permasalahan dan cara untuk mengatasinya.  Analisa yang

digunakan dalam penentuan HPP adalah dengan menggunakan pendekatan

Full Costing dan Variabel Costing.

1. Pendekatan Full Costing

Full costing adalah penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan

semua unsure biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga

kerja dan biaya overhead pabrik baik yang variable maupun tetap.

Cara perhitungan HPP dengan metode Full Costing adalah:

Biaya Bahan Baku Rp XXX

Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp XXX

Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp XXX

Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp XXX +

22

Page 23: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 23/53

 

Harga Pokok Produksi Rp XXX

2. Pendekatan Variabel Costing

Variable Costing adalahsuatu konsep penentuan harga pokok produksi yang

hanya memasukkan atau membebankan biaya produksi variable sebagai

elemen harga pokok produksi, sedangkan biaya produuksi tetap dianggap

sebagai biaya periode yang langsung dibebankan kepada laba rugi.

Cara perhitungan HPP dengan metode Variabel Costing adalah:

Biaya Bahan Baku Rp XXX

Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp XXX

Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp XXX +

Harga Pokok Produksi Rp XXX

3. Penentuan harga jual

laba yang diharapkan + biaya yang tidak dipengaruhi

langsung oleh volume produksi

23

 

Harga jual = taksiran biaya penuh + laba yang diharapkan

Harga jual per unit = biaya yang berhubungan langsung dengan volume

(per unit) + persentase markup

Page 24: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 24/53

 

Persentase markup =

Biaya yang dipengaruhi langsung oleh volume produksi

Bab IV

Hasil penelitian dan pembahasan

A. Gambaran umum perusahaan.

1. Sejarah berdirinya perusahaan

Perusahaan tahu ADMA Malang merupakan usaha industri rumah tangga

yang didirikan oleh Ibu nurul pada tanggal 16 agustus 1997, dimana modal

yang digunakan adalah modal sendiri dan sebagian modalnya dari orang tua.

Dalam menjalankan operasi perusahaannya Ibu Nurul berperan sebagai

 pemilik serta merangkap sebagai pimpinan.

Pada awal perusahaan ini berproduksi dengan skala kecil untuk wilayah

karang ploso saja tetapi pada tahun-tahun berikutnya mulai melebarkan

kedaerah dinoyo dan sekitarnya. Pemilik perusahaan selalu mengedepankan

kualitas produknya dibandingkan degan kuantitas hal ini untuk memberikan

kepuasan dan mendapatkan kepercayaan pelanggan.

2. Struktur organisasi

Struktur organiasasi pada perusahaan ini sangat sederhana yang berbentuk 

garis sehingga kesatuan komando akan terjalin dengan baik. Wewenang dari

atas kebawah, sedang tanggung jawab bergerak dari bawah keatas.

24

Page 25: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 25/53

 

Gambar 2

Struktur organisasi

Perusahaan tahu ADMA Malang

Adapun tugas dari masing masing bagian adalah sebagai berikut.

a Pimpinan

Pimpinan disini bertugas untuk mengawasi jalannya produksi,

mengelola keuangan serta melakukan kegiatan pembelian bahan.

 b Bagian produksi

Pada bagian produksi terdapat tukang yang bertugas menyiapkan

 bahan dan mengawasi jalannya proses produksi. Sedangkan pekerja

 bertugas mengangkut bahan dari satu tempat ketempat lain.

c Bagian pemasaran

25

Pimpinan

Bag. pemasaranBag. produksi

Tukang Pekerja Distribusi &transportasi

Penjualan & penagihan

Page 26: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 26/53

 

Pada bagian pemasaran bertugas untuk mengantarkan barang jadi

/tahu, ketempat penjualan dan melakukan penagihan kepada para

 pedagang pengecer.

3. Jumlah dan kualifikasi karyawan

Jumlah keseluruhan dari karyawan dan tenaga kerja perusahaan adalah 14

orang, yang terbagi atas:

a. 3 orang tenaga wanita

 b. 11 orang tenaga pria

Sedangkan kualifikasi karyawan secara terperinci dapat dilihat pada table1

Tabel 1: kualifikasi karyawan berdasarkan pendidikan

Lulusan Jumlah Prosentase

Sarjana

SLTA

SLTP

1 orang

10 orang

3 orang

7,14 %

71,43 %

21,43 %

Untuk hari kerja dimulai pada hari senin sampai minggu dengan waktu

kerja yang berlaku pada perusahaan tahu ADMA ini adalah sebagai berikut:

Hari senin, selasa, rabu, kamis, sabtu dan minggu :

- jam kerja : 06.00 – 18.00

- jam isrirahat : 12.00 – 13.00

: 15.00 – 16.00

hari jumat :

- jam kerja : 06.00 – 18.00

26

Page 27: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 27/53

 

- jam istirahat : 11.00 – 13.00

: 15.00 – 16.00

Besarnya upah dan gaji disesuaikan dengan kualifikasi karyawan.

Sedangkan system pembayarannya dilakukan sebagai berikut :

- untuk tenaga kerja langsung dilakukan berdasarkan

system upah borongan yang dapat dilihat pada table 2:

Table 2: jenis dan jumlah upah karyawan

karyawan Jumlah Upah perminggu

Tukang

Pembantu

4 orang

10 orang

@Rp 343.000

@Rp 245.000

4. Mesin dan peralatan

Mesin dan peralatan yang digunakan oleh perusahaan dalam melakukan

kegiatan proses produksi antara lain adalah sebagai berikut:

a mesin ketel

 b mesin giling

c penyaring

d pencetak  

e kotak kontener 

5. Bahan baku

Bahan baku merupakan kebutuhan pokok dalam melaksanakan kegiatan

 proses produksi. Bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:

a kedelai

 b cuka

27

Page 28: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 28/53

 

c garam

6. Proses produksi

Proses produksi yang digunakan perusahaan adalah kontinyu, dimana

 bahan mentah yang masuk proses produksi akan langsung dibuat menjadi produk 

 jadi dan tidak menunggu mengerjakan yang lain. Jadi mulai pabrik berdiri selalu

mengerjakan barang yang sama (tidak pernah berganti macam barang yang

dikerjakan) sehingga prosesnya tidak pernah terputus dengan mengerjakan barang

yang lain. Setup atau persiapan fasilitas produksi dilakukan sekali pada saat

 pabrik mulai bekerja. Sesudah itu, proses produksi berjalan secara rutin. Urutan

 proses produksi selalu sama sehingga letak mesin dan peralatan produksi yang

lain disesuaikan dengan urutan proses produksinya agar produksi berjalan lancar 

dan efisien.

Adapun proses produksi untuk membuat tahu adalah sebagai berikut :

Gambar 3

Sekema proses produksi

28

Persiapan

 bahan

Perendaman Pencucian

Penyaringan

Penggilinga

 

dimasak Pemberian

cuka

Penggumpalan

Pemisahan

Pencetakan

Page 29: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 29/53

 

a. Penyiapan bahan

kedelai ditampi untuk dipilih biji yang baik, untuk menghasilkan kualitas

hasil yang baik 

 b. Perendaman

Kedelai dicuci, lalu direndam dalam air besar selama dua jam, hal ini

supaya kedelai mudah untuk digiling

c. Pencucian

Setelah proses perendaman kedelai dicuci lagi sampai bersih untuk 

menghilangkan kotoran yang masih tersisa

d. Penggilingan

Kedelai digiling sampai halus, dan butir kedele mengalir ke dalam tong

 penampung.

e. Perebusan

Bubur kedelai langsung direbus selama 15-20 menit di dalam panic/tungku

 berukuran besar. Jarak waktu antara selesai penggilingan dan pemasakan

tidak lebih dari 5-10 menit untuk menjaga kualitas tahu yang dihasilkan.

f. Penyaringan

Bubur kedelai lalu dipindahkan dari tungku ke bak atau tong untuk 

disaring dengan alat penyaring yang telah diletakkan pada sebuah wadah.

Agar semua sari dalam bubur kedelai tersaring semua, pada alat saringnya

diletakkan sebuah papan kayu dan seseorang naik di atasnya dan

menggoyang-goyangnya. Limbah penyaringan, yang disebut ampas tahu,

29

Page 30: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 30/53

 

diperas lagi dengan menyiram air panas, sampai tidak mengandung sari

lagi. Penyaringan dilakukan berkali-kali hingga bubur kedelai habis.

g. Pemisahan ampas dan sari kedelai

Bubur kedelai dipisahkan dengan sari kedelai dan ditempatkan dalam

wadah yang lain

h. penambahan cuka

Air saringan yang tertampung dalam tong warna kuning atau putih

dicampur dengan asam cuka agar menggumpal. Selain asam cuka, dapat

 juga ditambahkan air kelapa, atau cairan whey (air sari tahu bila tahu telah

menggumpal) yang telah dieramkan, atau bubuk batu tahu (sulfat kapur).

i. Penggumpalan

Setelah pemberian cuka, sari kedelai akan menggumpal Air asam

dipisahkan dari gumpalan atau jonjot putih dan disimpan, sebab masih

dapat digunakan lagi

 j. Pencetakan

Gumpalan atau jonjot tahu yang mulai mengendap dituangkan dalam

kotak berukuran misalnya 50 x 60 cm2 dan dialasi kain belacu. Adonan

tahu kotak dikempa selama satu menit, sehingga air yang masih tercampur 

dalam adonan tahu itu terperas habis.

k. Pemotongan

Adonan tahu berbentuk kotak yang sudah padat kemudian ditaruh dalam

 bak dipotong-potong, dengan ukuran 6 x 4 cm2. Tahu pun siap dijual.

30

Page 31: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 31/53

 

B. Pembelian

1. Organisasi dan personil pembelian

Bila ditinjau dari aspek perkembangannya, perusahaan tahu ini merupakan

tergolong sangat kecil, karena perusahaan ini merupakan industri kecil/ home

industri. Oleh karena itu keberadaan aktifitas pembeliannya belum memiliki

wadah tersendiri, dan biasanya kegiatan pembeliannya dilakukan oleh pimpinan

 perusahaan.

Kegiatan pembelian ini dilakukan secara langsung ketempat supplier yang

dilakukan setiap 1 sekali. Supplier diri perusahaan tahu ini adalah sebuah agen

 pemasok kedelai di pasuruan. bila ditinjau dari aspek sistemnya perusahaan ini

menggunakan system sentralisasi dimana kewenangan dalam melakukan

 pembelian hanya terletak pada satu orang.

2. prosedur pembelian

  prosedur pembelian bahan pada perusahaan tahu ini adalah sebagai

 berikut:

a. Berdasarkan informasi dari bagian poduksi, bagian pembelian

mempersiapkan kebutuhan bahan –bahan hendak dibeli.

  b. Selanjutnya bagian pembelian langsung mendatangi tempat

supplier untuk meminta sample bahan. Kemudian sampel ini dipilih

mana yang berkuaklitas dan sesuai dengan kebutuhan. Bila telah

mendapat sample yang sesui dan kualitasnya bagus maka buyer/

 pembeli akan melakukan transaksi pembelian berdasarkan kebutuhan

31

Page 32: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 32/53

 

 bahan baku yang telah dipersiapkan sebelumnya. Biasanya perusahaan

tinggal menunggu pengiriman bahan-bahan yang telah dibeli tersebut

1hari kemudian.

c. Setelah bahan-bahan yang telah dibeli tersebut diterima,

kemudian dilakukan pengecekan berdasarkan surat pengiriiman barang

atau yang diterima baik jumlah, kualitas, dan apakah terdapat bahan-

 bahan yang cacat. Bila deketahui ada bahan yang cacat atau rusak 

maka jumlah yang rusak tersebut nantinya dikembalikan pada supplier 

setelah sebelunnya diambil bagian yang baik atau tidak rusak.

3. Strategi pembelian yang digunakan

Srtategi yang digunakan perusahaan adalah dengan pembelian dengan cara

 biasa, dimana pembelian dilakukan untuk memenuhi kepeluan biasa atau.

Rutin. Pembelian semacan ini dilakukan karena proses produksinya adalah

terus menerus dengan jumlah yang relative sama setiap tahunnya.

Pembelian pada tahun 2006 dilakukan dimalang dan pada awal januari

2007 perusahaan tahu ADMA mencoba dengan pemasok dari daerah

 pasuruan dengan perbandingan sebagai berikut:

Pemasok dari malang

Pembelian 24 ton kedelai @ 4000/Kg

Jadi 24.000 × 3975 = Rp 95.400.000

Biaya pembelian Rp 10.000

Syarat pembelian: barang rusak atau cacat tidak dapat dikembalikan

32

Page 33: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 33/53

 

Dalam satu tahun januari – desember 2006 telah terjadi 4 kali pengiriman

  produk rusak dengan jumlah rata-rata 40 Kg @ Rp159.000 × 4

= Rp 636.000

Jadi total biaya pembelian dalam satu bulan adalah: Rp.95.400.000

+ Rp.10.000 = Rp. 95.410.000 + Rp.636.000 = Rp.96.046.000

Pemasok dari pasuruan

Pembelian 24 ton kedelai @ 4025/Kg

Jadi 24.000 × 4000 = Rp 96.000.000

Biaya pembelian Rp 50.000

Syarat pembelian: barang rusak atau cacat dapat dikembalian

Dalam dua bulan pengiriman januari – mei 2007 belum pernah diterima

 produk rusak 

Jadi total pembelian dalam satu bulan adalah: Rp.96.000.000 + Rp.50.000

= Rp.96.050.000

dengan demikian perusahaan lebih baik melakukan kerjasama dengan

supplier dari pasuruan. Hal ini dikarenakan perusahaan tidak menanggung

 produk yang rusak yang dikirim karena akan langsung diganti. walaupun

harga pembeliannya lebih mahal tetapi kualitas tetap terjaga. Sedangkan

  bila memilih pemasok dari malang, maka perusahaan akan mengalami

kerugian dikarenakan proses produksi akan terganggu dengan adanya

 produk yang rusak. Bila produk yang rusak tersebut ikut dalam proses

 produksi maka kualitas yang dihasilkan kurang baik.

33

Page 34: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 34/53

 

4. Kendala yang dihadapi perusahaan dalam

 pembelian

a Terdapat bahan-bahan yang diterima dalam keadaan

rusak hal ini dapat diketahui dari pembelian selama 1 tahun terdapat 4

kali perusahaan menerima produk yang rusak sehingga perlu diganti.

 b Adanya ketidak sesuian kuantitas bahan yang dipesan

dengan kuantitas bahan yang diterima. Kuantitas barang yang diterima

kadangkala kurang 10 sampai 20 Kg. walaupun sedikit tapi hal ini

dapat mengurangi jumlah produksi perusahaan.

c Terjadinya fluktuasi harga dalam pembelian. Fluktuasi

harga disini terjadi pada tahun 2006 hal ini disebabkan jumlah

 pasokan kedelai dari agen atau distributor berkurang, karena terjadi

kelangkaan jumlah kedelai. Fluktuasi harga kedelai berkisar antara Rp

150 sampai Rp100 per Kg.

d Kadangkala terjadi pemborosan dalam pemakaian.

Dalam proses produksi tahu pada waktu penyaringan bubur kedelai

yang kurang baik maka sari kedelai yang dihasilkan juga sedikit

sehingga tahu yang dihasilkan tidak maksimal jumlahnya.

5. Penyebab dari kendala dalam pembelian

Permasalahan yang dihadapi perusahaan diatas disebabkan karena:

a. Dalam pelaksanaan kegiatan pembelian yang kurang

efektif, sehingga tujuan pembelian untuk mendapatkan bahan baku

34

Page 35: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 35/53

 

yang sesuaian kualitas, kuantitas dan harga bahan yang dibeli tidak 

seperti yang diharapkan

  b. Kurang adanya pengawasan secara intensif terhadap

kondisi fisik bahan dan pemakaian bahan dalam kegiatan proses

  produksi sehingga menimbulkan adanya pemborosan dalam

 pemakaian bahan. Hal ini dapat dimaklumi karena kegiatan pembelian

 perusahaan belum memiliki wadah tersendiri, sehingga pelaksanaanya

 belum sebaik dan seefektif perusahaan yang mempunyai organisasi

  pembelian yang lebih baik dimana kedudukannya dalam struktur 

organisasi sejajar dengan bagian atau departemen yang lainseperti

 bagian produksi, keuangan atau pemasaran.

Dampak yang ditimbulkan dari permasalahan diatas adalah sebagai

 berikut :

a Terjadi ketidaksesuaian kualitas bahan yang

diterima berakibat pada menurunnya kualitas produk yang dihasilkan

sehingga bila hal ini sering terjadi akan menimbulkan berkurangnya

kepercayaan masyarakat terhadap kualitas pruduk perusahaan

 b Ketidak sesuaian kuantitas menyebabkan hal

yang sama dengan adanya produk yang rusak yaitu jumlah produk 

yang dihasilkan perusahaan berkurang sehingga produksi perusahaan

kurang optimal.

c Harga pembelian bahan yang lebih mahal,

menjadikan biaya atas bahan yang dibeli dalam struktur biaya

35

Page 36: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 36/53

 

  produksi menjadi lebih tinggi sehingga jumlah keiuntungan yang

diperoleh perusahaan menjadi berkurang.

d Adanya bahan-bahan yang rusak pada waktu

diterima mengakibatkan teganggunya proses produksi sehingga dapat

menghambat dan mengakibatkan berkurangnya jumlah produksi.

6. kebijakan dalam melakukan pembelian

Selama ini perusahaan telah melakukan kegiatan pembelian dengan cukup

 baik, namun belum dapat menjamin tingkat efisiensi dalam biaya produksi .

dalam melakukan kegiatan pembelian perusahaan telah melakukan

 pertimbangan dalam hal kualitas dan harga dari bahan-bahan yang akan dibeli,

dimana sebelum melakukan pembelian perusahaan meminta sample bahan

kepada supplier untuk dipilih sample yang berkualitas pada harga yang pantas

dan dibandingkan dengan supplier yang lain.

Pemilihan supplier yang tepat bagi perusahaan merupakan salah satu

factor penting yang dapat memberikan keuntungan, karena bila salah dalam

memilih supplier maka dalam memperoleh kuantitas, kualitas, harga serta

 penyerahannya tidak sesuai dengan yang diharapkan perusahaan. Pelaksanaan

kegiatan pembelian belumlah tepat bila bagian pembelian hanya

mengutamakan factor harga dalam pemilihan pemasok. Namun factor-faktor 

yang lain perlu juga diperhatikan misalnya jarak tempuh serta ketepatan

waktu dalam pengiriman. Disamping itu perusahaan sebaiknya selalu

mempertimbangkan adanya supplier-suplier yang lain yang mungkin lebih

36

Page 37: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 37/53

 

  baik untuk dapat diajak kerja sama. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan

dapat melakukan perbandingan dalam berbagai factor yang ada antara supplier 

yang satu dengan supplier yang lain. Sehingga perusahaan dapat lebih baik 

dalam melakukan kegiatan pembeliannya

Untuk dapat mencapai tingkat efisiensi, bagian pembelian perlu

melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap kuanlitas dari sample yang

telah dipilih dan bahan-bahan yang diterima apakah telah sesuai dengan

kualitas sample yang dipilih atau tidak, demikian juga terhadap kuantitas,

apakah kuantitas bahan yang diterima telah sesuai dengan kuantitas pesanan,

serta adakah bahan yang rusak atau cacat.

Disamping kegiatan tersebut diatas, hal yang penting lainnya adalah

  penggunaan strategi dalam pembelian bahan yang tepat, guna mencapai

tingkat biaya produksi seefisien mungkin. Strategi pembelian yang digunakan

 perusahaan saat ini bila ditinjau dari segi tujuan yang ingin dicapai masih

kurang tepat, yaitu pembelian dengan cara biasa untuk memenuhi kebutuhan

sehari-hari pembelian semacam ini merupakan pembelian yang direncanakan

atau tidak direncanakan jauh hari sebelumnya tanpa membuat kontrak 

kerjasama sehingga bahan yang diterima dari pemasok kadangkala tidak 

sesuai dengan ketentuan yang dibutuhkan.

Untuk mencapai tingkat efektifitas yang lebih baik, perusahaan sebaiknya

menggunakan kebijakan atau strategi dengan system kontrak, dimana

  pembelian dilakukan untuk mengisi kembali persediaan bahan dengan

keperluan yang berulang kelebihan system kontrak adalah:

37

Page 38: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 38/53

 

a. Dengan kebijakan strategi system kontrak  

kemungkinan timbulnya kekurangan atau kelebihan bahan dapat

diantisipasi sedini mungki, karena jumlah bahan dapat disesuaikan

dengan kebutuhan

 b. Kegiatan pengawasan terhadap pemakaian bahan

 baku lebih efisien, karena persediaan bahan baku selalu dapat ditinjau

dan diisi kembali tiap periode.

c. Perusahaan dapat memenuhi jumlah pesanan para

konsumen.

Kelemahan pada pembelian dengan system kontrak adalah sebagai berikut:

a Perusahaan harus selalu memantau jumlah

 persediaan baahan baku sebelum melakukan kegiatan produksi untuk 

memastikan apakah jumlah persediaan telah mencukupi atau tidak.

C. Analisa dan interpretasi data.

1. Menentukan harga pokok produksi

Unsure-unsur biaya dalam penentuan harga pokok produksi adalah

sebagai berikut:

a. Biaya bahan baku

Bahan baku yang digunakan untukmembuat tahu adalah hanya kedelai

yang cukup tersedia untuk diperoleh. Untuk mengetahui nialai bahan

 baku yang digunakan adalah sebagai berikut:

kedelai 800 Kg @ × Rp 4000 = Rp 3.200.000

 jumlah produksi : 14 kali @ 50 kotak 

38

Page 39: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 39/53

 

1 kotak = 5 bak 

 jadi 700*5 = 3500 bak 

 biaya bahan baku per bak adalah : Rp 3.200.000/Rp 3.500 = Rp

914,28

 biaya pengiriman Rp 50.000/3500 = Rp14,28

 b. Biaya tenaga kerja langsung

Pada usaha tahu ini tenaga kerja yang digunakan adalah sebagian

 besar pria yang tinggal di sekitar kecamatan karangploso. Pembuata

tahu ini tidaklah membutuhkan keterampilan kusus hanya dibutuhkan

karyawan yang mampu bekerja keras karena pada tahap

 pembuatannya memerlukan tenaga yang cukup besar.

Adapun unsure-unsur biaya tenaga kerja langsung adalah sebagai

 berikut:

1) Upah tukang : Rp 3.500 * 14 kali memasak  

= Rp 49.000

2) Upah pembantu : Rp 2.500 * 14 kali memasak  

= Rp 35.000

Jumlah tukang 4 orang : 4 * 49.000 = 196.000

Jumlah pembantu 10 orang : 10 * 35.000 = 3500.00

Jumlah produksi 3500 bak per hari

Biaya tenaga kerja per bak adalah :

Tenaga kerja tukang :Rp 196.000/3500 = Rp 56

Tenaga kerja pembantu :Rp 350.000/3500 = Rp 100

39

Page 40: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 40/53

 

c. Biaya ovehed pabrik  

Jenis-jenis biaya overhed yang dapat diidentifikasi dalam penelitian

ini adalah:

1) biaya overhead variable

a) Kayu bakar 

1 pikup kayu baker seharga Rp 200.000

Rp 200.000

  jadi, = Rp 57,14

3500

 b) Biaya listrik 

Jumlah pemakaian listrik adalah Rp 2.000.000

Rp 2.000.000

= Rp 571,42

3500

2) Biaya overhead tetap

a) biaya penyusutan peralatan

Untuk menghitung biaya penyusutan maka perlu diketahui harga

  perolehan dan taksiran umur ekonomis dari peralatan dengan menggunakan

metode garis lurus. Adapun jenis dan umur peralatan yang digunakan dalah

sebagai berikut

Table 3: jenis dan umur peralatan pembuatan tahu

  No Jenis peralatan Umur Harga

40

Page 41: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 41/53

 

1

2

3

4

5

6

Mesin penggiling

Ketel uap

Panci

Penyaring

Pencetak 

Kotak kontener 

5 tahun

5 tahun

5 tahun

1 tahun

5 tahun

3 tahun

Rp 5.000.000

Rp 4.000.000

Rp 4.500.000

Rp 500.000

Rp 500.000

Rp 100.000

Jumlah produksi yang telah dihasilkan dalam kapasitas normal

adalah 105.000 bak jadi nilai penyusutan peralatan ini adalah sebagai berikut:

Mesin penggiling tahu

Rp 5.000.000 Rp 1.000.000

= = Rp 83333,33× 3 bulan =

5 tahun 12 bulan

Rp 250000

250.000

= 2,38

105.000

Jadi biaya penyusutan mesin penggiling adalah: Rp 2,38

Ketel uap

Rp 4.000.000 Rp 800.000

= = Rp 66666,66 × 3 bulan =

5 tahun 12 bulan

Rp 200.000

41

Page 42: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 42/53

 

200000

= 1,90

105000

Jadi biaya penyusutan ketel uap adalah: Rp 1,90

Tungku masak 

Rp 4.500.000 Rp 900000

= = Rp 75000 × 3 bulan =

5 tahun 12 bulan

Rp 225.000

225.000

= 2,14

105000

Jadi biaya penyusutan tungku masak adalah: Rp 2,14

Penyaring

Rp 500.000 Rp 500.000

= = Rp 41.666,67 × 3 bulan =

1 tahun 12 bulan

Rp 125000

125000

= 1,19

105.000

Jadi biaya penyusutan penyaring adalah: Rp 1,19

Pencetak 

42

Page 43: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 43/53

 

Rp 500.000 Rp 100.000

= = Rp 8.333,33 × 3 bulan =

5 tahun 12 bulan

Rp 25000

25000

= 0,23

105000

Jadi biaya penyusutan pencetak adalah: Rp 0,23

Kotak kontener 

Rp 100.000 Rp 33.333

= = Rp 2777,77× 3 bulan = Rp

3 tahun 12 bulan

8333,33

8333,33

= 0,08

105000

Jadi biaya penyusutan kotak kontener adalah: Rp 0,08

Jumlah total penyusutan = 2,38+1,90+2,14+1,19+0,23+0,08= Rp 7,92

43

Page 44: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 44/53

 

Penentuan harga pokok produksi

Metode full costing

Table 4: kalkulasi harga pokok produksi tahu dengan metode full costing

 No Jenis biaya produksi Biaya perpotong

1

2

3

Biaya bahan baku

a. kedelai

 b. ongkos pembelian bahan baku

 jumlah biaya bahan baku

 biaya tenaga kerja langsung

a. upah tukang

 b. upah pembantu

  jumlah biaya tenaga kerja

langsung

 biaya overhed

a. biaya overhead variabel

Rp 914,28

Rp 14,28

Rp 928,56

Rp 56

Rp 100

Rp 156

Rp 57,14

44

Page 45: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 45/53

 

1) kayu bakar 

2) biaya listrik 

 b. biaya overhed tetap

1) biaya penyusutan

 jumlah biaya overhed

Rp 571,42

Rp 7,92

Rp 636,48

Harga pokok produksi perbak Rp 1721,04

Penentuan harga pokok produksi

Metode variable costing

Table 5: kalkulasi harga pokok produksi tahu dengan metode variabel costing

 No Jenis biaya produksi Biaya perbak  

1

2

Biaya bahan baku

a. kedelai

 b. ongkos pembelian bahan baku

 jumlah biaya bahan baku

 biaya tenaga kerja langsung

a. upah tukang

 b. upah pembantu

 jumlah biaya tenaga kerja langsung

 biaya overhed

a. kayu bakar 

Rp 914,28

Rp 14,28

Rp 928,56

Rp 56

Rp 100

Rp 156

Rp 57,14

45

Page 46: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 46/53

 

3 b. biaya listrik  

 jumlah biaya overhed

Rp 571,42

Rp 628,56

Harga pokok produksi perbak Rp 1713,12

Evaluasi perhitungan harga pokok produksi

Table :6 evaluasi perhitungan harga pokok produksi tahu

 No Jenis biaya produksi Full costing Variable costing

1

2

3

Biaya bahan baku

a. kedelai

 b. ongkos pembelian bahan

 baku

 jumlah biaya bahan baku

 biaya tenaga kerja langsung

a. upah tukang

 b. upah pembantu

 jumlah biaya tenaga kerja langsung

Rp 914,28

Rp 14,28

 

Rp 928,56

Rp 56

Rp 100

 

Rp 156

Rp 914,28

Rp 14,28

 

Rp 928,56

Rp 56

Rp 100

 

Rp 156

46

Page 47: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 47/53

 

 biaya overhed

a. biaya overhead variabel

a. kayu bakar 

 b. biaya listrik 

 b. biaya overhed tetap

2) biaya penyusutan

 jumlah biaya overhed

Rp 57,14

Rp 7,92

 

Rp 636,48

Rp 57,14

Rp 571,42

Rp 628,56

Harga pokok produksi perbak Rp 1721,04 Rp 1713,12

Implikasi penelitian

- full costing

laporan rugi laba

laporan rugi laba

 perusahaan tahu adma

 per 3 bulan

Penjualan (105.000 bak * Rp 2000 ) Rp 210.000.000

Harga pokok penjualan

(105.000 bak * Rp1721,04 ) Rp 180.709.200 -

Marjin bruto Rp 29.290.800

Biaya pemasaran (105.000 bak * Rp14,28 ) Rp 1.499.400 -

Penghasilan netto Rp 27.791.400

47

Page 48: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 48/53

 

Prosentase mark up

Marjin bruto

Prosentase mark up =

Harga pokok penjualan

Rp . 29.290.800

=

Rp . 180.709.200

= Rp .0,1620 atau 16 %

- variabel costing

laporan rugi laba

laporan rugi laba

 perusahaan tahu adma

 per 3 bulan

Penjualan (105.000 bak * Rp 2000) Rp 210.000.000

  biaya variabel (105.000 bak * Rp 1713,12) Rp 179.877.600

 

Marjin kontribusi Rp 30.122.400

Biaya tetap:

Biaya penyusutan peralatan

(105.000 bak * Rp 7,92) Rp 831.600

48

Page 49: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 49/53

 

 biaya pemasaran

(105.000 bak * Rp14,28) Rp 1.499.400 +

Rp 2.331.000 -

Penghasilan netto Rp 27.791.400

Prosentase mark up

Marjin bruto

Prosentase mark up =

Biaya variabel

Rp . 30.122.400

=

Rp 179.877.600

Rp 0,1674 atau 16%

Penentuan harga jual full costing dengan metode cost plus, yaitu:

Table 7: perhitungan harga jual dengan cost-plus pricing berdasarkan pendekatan

fuul costing

Bahan baku langsung Rp 914,28Biaya kirim pembelian Rp 14,28

Tenaga kerja langsung Rp 156

Biaya overhead variabel Rp 628,56

Biaya overhed tetap Rp 7,92

Rp 1721,04

Mark up (16%*1721,04) Rp 275,36

Harga jual Rp 1996,40

49

Page 50: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 50/53

 

Penentuan harga jual variabel costing dengan metode cost plus, yaitu:

Table 8: perhitungan harga jual dengan cost-plus pricing berdasarkan pendekatan

variabel costing

Bahan baku langsung Rp 914,28

Biaya kirim pembelian Rp 14,28

Tenaga kerja langsung Rp 156

Biaya overhead variabel Rp 628,56

Rp 1713,12

Mark up (16%*1713,12) Rp 274,09

Harga jual Rp 1987,21

50

Page 51: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 51/53

 

Bab V

Penutup

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasn yang telah dikemukakan pada

 bab-bab terdahulu, maka dapt diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan perhitungan harga pokok produksi dengan metode

full costing besarnya biaya pembelian perbak adalah Rp 914,28

sedangkan total harga pokok produksinya adalah Rp 1721,04 dan pada

laporan rugi laba diketahui penghasilan neto Rp 27.791.400. Pada

  perhitungan harga pokok produksi dengan metode variabel costing

 besarnya biaya pembelian perbak adalah Rp 914,28 sedangkan total

harga pokok produksinya adalah Rp 1713,12 dan pada laporan rugi

laba diketahui penghasilan neto Rp 27.791.400 .

2. Harga jual dari produk tahu perbak dengan prosentase markup

16% menggunakan metode full costing adalah Rp 1996,40 dan

variabel costing adalah Rp 1987,21 dibulatkan menjadi Rp 2000. hal

ini telah sesuai dengan harga jual dari perusahaan tersebut.

51

Page 52: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 52/53

 

B. Saran.

Sedangkan saran-saran yang dapat penulis berikan dalam rangka mencapai

tujuan perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Sebelum melakukan kegiatan pembelian perusahaan terlebih

dahulu memilih pemasok dengan mempertimbangkan factor harga,

  jarak tempuh, kualitas dan kuantitas. Hal ini untuk tercapainya

efisiensi biaya.

2. Perusahaan dalam mendapatkan bahan untuk proses produksi,

sebaiknya mencari supplier lebih dari satu. Hal ini dapat memudahkan

 perusahaan menentukan kebijakan dalam melakukan pembelian bahan

yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan perusahaan.

3. Pembelian yang dilakukan perusahaan saat ini adalah

 pembelian dengan cara biasa untuk memenuhi kebutuhan persediaan

digudang, dengan cara ini perusahaan akan selalu melakukan kegiatan

  pembeliannya bila persediaan kedelai digudang akan habis.

Penggunaan system kontrak akan dapat mengurangi biaya dan waktu

 perusahaan untuk melakukan kegiatan pembelian, karena perusahaan

supplier akan mengirimkan kembali kedelai bila persediaan kedelai

mulai habis, dengan melihat siklus produksinya.

52

Page 53: Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu

5/11/2018 Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada an Tahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-biaya-pembelian-bahan-baku-untuk-efisiensi-biaya-produksi-pada-an-tahu 53/53

 

DAFTAR PUSTAKA

Arman Hakim Nasution. 2005. Manajemen Industri. Yogyakarta. CV Andi Offset.

Carter, William K dan Usry, Milton F. 2002.  Akuntansi Biaya. Jakarta: Salemba

Empat

Jusup.Al. Haryono. 1999. Dasar-Dasar Akuntansi. Yogyakarta. STIE Yogyakarta

Indrajad, Eko Ricardus dan Djokopranoto, Ricardus. 2005. Strategi Pembelian

dan Supply Chain. Jakarta. PT Gramedia.

Subagyo, Pangstu. 2000. Manajemen Operasi. Yogyakarta. BPFE Yogyakarta.

Sunarto. 2004. Akuntansi Biaya. Yogyakarta. AMUS Yogyakarta.

Sunarto. 2004. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta. AMUS Yogyakarta.

Supriyanto, Agus dan Masruchah, Ida. 2000. Manajemen Purchasing, Strategi

 Pengadaan dan Pengelolaan Material untuk Perusahaan Manufakturing .

Jakarta. PT Elex Media Komputindo.

Widayat dan Amirullah. 2002. Riset Bisnis. Yogyakarta. Graha Ilmu.

53