PENGAUDITAN INTERNAL ATAS PEMBELIAN BAHAN BAKU S K R … · 2019. 6. 11. · PENGAUDITAN INTERNAL...

130
PENGAUDITAN INTERNAL ATAS PEMBELIAN BAHAN BAKU MAKANAN TERNAK (Studi Kasus di Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper) S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh: Agatha Fitri Ayu Astuti NIM: 152114046 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PENGAUDITAN INTERNAL ATAS PEMBELIAN BAHAN BAKU S K R … · 2019. 6. 11. · PENGAUDITAN INTERNAL...

  • PENGAUDITAN INTERNAL ATAS PEMBELIAN BAHAN BAKU

    MAKANAN TERNAK

    (Studi Kasus di Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper)

    S K R I P S I

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

    Program Studi Akuntansi

    Oleh:

    Agatha Fitri Ayu Astuti

    NIM: 152114046

    PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2019

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • i

    PENGAUDITAN INTERNAL ATAS PEMBELIAN BAHAN BAKU

    MAKANAN TERNAK

    (Studi Kasus di Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper)

    S K R I P S I

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

    Program Studi Akuntansi

    Oleh:

    Agatha Fitri Ayu Astuti

    NIM: 152114046

    PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2019

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    LEMBAR PERSEMBAHAN

    “Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan

    menuai dengan bersorak-sorai.

    Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih,

    pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-

    berkasnya.”

    Mazmur 126: 5-6

    Kupersembahkan Untuk:

    Tuhan Yesus

    Bunda Maria

    Santa Agatha

    Bapakku Agustinus Usdek dan Ibuku Margaretha Widowati

    Kakak- Kakakku Satrio Pambudi Atmojo, Reska Diana Putri

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    FAKULTAS EKONOMI

    JURUSAN AKUNTANSI-PROGRAM STUDI AKUNTANSI

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

    Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan skripsi dengan judul:

    PENGAUDITAN INTERNAL ATAS PEMBELIAN BAHAN BAKU

    MAKANAN TERNAK

    (Studi Kasus di Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper)

    dan dimajukan untuk diuji pada tanggl 15 Mei 2019 adalah hasil karya saya.

    Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini

    tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan

    cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang

    menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku

    seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau

    keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang

    lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

    Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,

    dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan

    saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan

    menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri,

    berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

    Yogyakarta, 31 Mei 2019

    Yang membuat pernyataan,

    Agatha Fitri Ayu Astuti

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

    PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

    Yang bertanda tangan di bawah ini saya, mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

    Nama : Agatha Fitri Ayu Astuti

    NIM : 152114046

    Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada

    perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

    PENGAUDITAN INTERNAL ATAS PEMBELIAN BAHAN BAKU

    MAKANAN TERNAK

    (Studi Kasus di Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper)

    Beserta perangkat yang diberikan. Dengan demikian saya memberikan kepada

    Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam

    bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

    mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau

    media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu memberikan royalty kepada

    saya selama tetap tercantumkan nama saya sebagai penulis.

    Demikian pernyataan ini saya buat sebenanranya.

    Yogyakarta, 31 Mei 2019

    Yang menyatakan

    Agatha Fitri Ayu Astuti

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

    melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan

    skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

    memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi,

    Universitas Sanata Dharma.

    Dalam menyelesaikan skripsi ini penulisan mengucapkan terima kasih yang tak

    terhingga kepada:

    1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata

    Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan

    kepribadian penulis

    2. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

    Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar

    dan mengembangkan kepribadian penulis

    3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA., CA. selaku Ketua Program Studi

    Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma dan Pembimbing

    Akademik yang telah memberikan kesempatan untuk belajar, mengembangkan

    kepribadian penulis, dan mendampingi selama proses belajar

    4. Dr. FA. Joko Siswanto, M.M., Akt., QIA. selaku Pembimbing Skripsi yang telah

    membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

    5. Seluruh dosen dan karyawan sekretariat Fakultas Ekonomi Universitas Sanata

    Dharma yang telah membagikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis

    selama proses belajar

    6. Manager Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper Bapak Ir Agus Yulianto yang

    telah memberikan izin melakukan penelitian ini dan membantu selama proses

    pengambilan data

    7. Manager Personalia Koperasi Jasa Usaha Bersama Puspetasari Bapak Sulistyo

    Sudibyo NS, S.H yang telah membantu dan membimbing penulis saat

    melakukan penelitian

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    8. Seluruh karyawan di bagian pembelian Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper

    yang telah membantu dan memberikan informasi kepada penulis saat melakukan

    penelitian

    9. Bapak Agustinus Usdek Joko Wibowo, Ibu Margaretha Widowati, Kakak Satrio

    Pambudi Atmojo dan Reska Diana Putri yang telah memberikan semangat, doa,

    dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

    10. Emelinda Tiara A.P, Nora Tisa S, Yustina Rostyaningtyas, Marcellina Winny

    Floryberta Kusuma Putri, dan Monica Noventya Parcelestri yang telah

    memberikan semangat, dukungan dan doa selama proses perkuliahan hingga

    penyusunan skripsi

    11. Teman- teman kelas B angkatan 15 yang telah memberikan semangat,

    kebersamaan dan dukungan selama proses kuliah

    12. Teman teman kelas MPAT J yang telah memberikan semangat, dukungan dan

    saran.

    13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannnya, oleh karena itu

    penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

    pembaca.

    Yogyakarta, 31 Mei 2019

    Penulis

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii

    HALAMAN PENGESESAHAN ................................................................... iii

    HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

    HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ....................... v

    HALAMAN PUBLIKASI ............................................................................. vi

    HALAMAN KATA PENGANTAR .............................................................. vii

    HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................ ix

    HALAMAN DAFTAR TABEL .................................................................... xi

    HALAMAN DAFTAR GAMBAR ................................................................ xii

    ABSTRAK ..................................................................................................... xiii

    ABSTRACT ..................................................................................................... xiv

    BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

    A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................ 3 C. Batasan Masalah........................................................................... 3 D. Tujuan Penelitian ......................................................................... 3 E. Manfaat Penelitian ....................................................................... 3 F. Sistematika Penulisan .................................................................. 4

    BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 7

    A. Industri ........................................................................................ 7 1. Definisi Industri ..................................................................... 7

    B. Industri Pabrik Pakan .................................................................. 7 1. Definisi Industri Pakan ........................................................... 7 2. Penggolongan Industri Pakan Ternak .................................... 7

    C. Pengauditan ................................................................................. 8 1. Definisi Pengauditan ............................................................. 8 2. Pengelompokan Audit ............................................................ 8

    D. Audit Internal ............................................................................... 10 1. Definisi Audit Internal .......................................................... 10 2. Tujuan Audit Internal ............................................................. 11 3. Ruang Lingkup Audit Internal ............................................... 11 4. Pelaksanaan Audit Internal .................................................... 15

    E. Pengendalian Internal ................................................................... 19 1. Pengertian Pengendalian Internal ........................................... 19 2. Unsur-Unsur Pengendalian Internal ....................................... 19

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    F. Ekonomis, Efisiensi, dan Efektivitas ........................................... 21 1. Definisi Ekonomis, Efisiensi, dan Efektivitas ....................... 21 2. Indikator Ekonomis, Efisien, dan Efektif ............................... 22

    G. Pembelian Bahan Baku ................................................................ 23 1. Definisi Bahan Baku .............................................................. 23 2. Sistem Pembelian ................................................................... 24

    H. Audit atas Pembelian Bahan Baku ............................................... 26 I. Kerangka Berpikir Penelitian ....................................................... 27

    BAB III METODE PENELITIAN................................................................. 29

    A. Jenis Penelitian ............................................................................. 29 B. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 29 C. Subjek dan Objek Penelitian ........................................................ 29 D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 29

    1. Observasi ................................................................................ 29 2. Wawancara ............................................................................. 30 3. Red Flags dan Risk Worksheet ............................................... 30 4. Checklist ................................................................................. 31 5. Metode Dokumentasi ............................................................. 31

    E. Teknik Analisis Data .................................................................... 31 1. Survei Pendahuluan ................................................................ 32 2. Menyusun Rencana Audit Internal ........................................ 32 3. Melaksanakan Audit Internal ................................................. 35 4. Merangkum Hasil Audit Internal ........................................... 37 5. Melaporkan Hasil Audit Internal ........................................... 37

    BAB IV GAMBARAN UMUM PABRIK MAKANAN TERNAK

    NUTRIFEED CEPER ..................................................................... 38

    A. Profil Perusahaan ......................................................................... 38 B. Visi Perusahaan ............................................................................ 38 C. Misi Perusahaan ........................................................................... 38 D. Sejarah Singkat Perusahaan ......................................................... 38 E. Struktur Organisasi ..................................................................... 40

    BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...................................... 44

    A. Pelaksanaan Survei Pendahuluan .................................................. 44 B. Perencanaan Audit Internal ........................................................... 47 C. Melaksanakan Audit Internal......................................................... 50 D. Merangkum Hasil Audit Internal ................................................... 81 E. Melaporkan Hasil Audit Internal ................................................... 83

    BAB VI PENUTUP ....................................................................................... 92

    A. Kesimpulan .................................................................................... 92 B. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 93 C. Saran .............................................................................................. 93

    DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 95

    LAMPIRAN ................................................................................................... 97

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 1. Tabel Pedoman Penilaian Risiko................................................... 34

    Tabel 2. Red Flags dan Risk Worksheet ...................................................... 34

    Tabel 3. Program Audit ............................................................................... 35

    Tabel 4. Tabel Gabungan Red Flags dan Risk Worksheet ......................... 48

    Tabel 5. Program Audit- Organisasi Pembelian Bahan Baku

    Makanan Ternak ............................................................................ 51

    Tabel 6. Program Audit-Perencanaan Pembelian Bahan Baku

    Makanan Ternak ............................................................................ 57

    Tabel 7. Program Audit-Pelaksanaan Pembelian Bahan Baku

    Makanan Ternak ............................................................................ 62

    Tabel 8. Program Audit-Inspeksi dan Penerimaan Bahan Baku

    Makanan Ternak ............................................................................ 68

    Tabel 9. Program Audit-Pembayaran dan Pelaporan Pembelian

    Bahan Baku Makanan Ternak ....................................................... 73

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 1. Struktur Organisasi ........................................................................ 43

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    ABSTRAK

    PENGAUDITAN INTERNAL ATAS PEMBELIAN BAHAN BAKU

    MAKANAN TERNAK

    (Studi Kasus di Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper)

    Agatha Fitri Ayu Astuti

    NIM: 152114046

    Universitas Sanata Dharma

    Yogyakarta

    2019

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pengauditan internal dengan

    menilai keekonomisan, keefisienan dan keefektivitasan pembelian bahan baku

    makanan ternak di Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper. Jenis penelitian ini

    adalah studi kasus.

    Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

    analisis deskriptif berdasarkan prosedur audit internal. Peneliti memperoleh data

    dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, tabel kombinasi red flags dan

    risk worksheet, checklist, dan dokumentasi.

    Hasil penelitian menunjukkan pembelian bahan baku makanan ternak telah

    dilakukan secara cukup ekonomis, sangat efisien, dan efektif. Dalam pelaksanaan

    audit internal atas pembelian bahan baku makanan ternak terdapat temuan yang

    dilaporkan dalam laporan audit beserta rekomendasi untuk melakukan perbaikan

    kelemahan.

    Kata kunci: Pengauditan Internal, Pembelian, Bahan Baku, Standard Operating

    Procedure, Ekonomis, Efisien, Efektif.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    ABSTRACT

    INTERNAL AUDIT OF PURCHASING RAW MATERIAL FODDER

    (A Case Study at Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper)

    Agatha Fitri Ayu Astuti

    NIM: 152114046

    Universitas Sanata Dharma

    Yogyakarta

    2019

    The aim of this study was to determine the result of an internal audit process

    by assessing the economic, the efficiency, and the effectiveness value of purchasing

    raw material fodder at Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper. This research was

    a case study.

    The data analysis technique that used in this study was descriptive analysis

    method based on an internal audit program. The researcher obtained the data using

    observation technique, interview, red flags and risk worksheet combained table,

    checklist, and documentation.

    The results of this internal audit study showed that purchased of raw

    material fodder were quite economic, very efficient, and effective. These audit

    findings of purchasing raw material fodder have been reported in audit report with

    recommendation for improvement.

    Keywords: Internal audit, Purchasing, Raw Material, Standard Operating

    Procedure, Economic, Efficient, Effective.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Bahan baku merupakan bagian penting dari proses produksi, karena

    proses produksi diawali dengan adanya ketersediaan bahan baku di gudang,

    yang selanjutnya akan dilakukan proses produksi untuk menghasilkan barang

    jadi. Adanya keterkaitan antara ketersediaan bahan baku dengan kelancaran

    proses produksi di suatu pabrik, mendorong kegiatan pembelian bahan baku

    dilakukan secara tepat sesuai dengan jenis dan jumlah permintaan dari bagian

    produksi. Selain itu, kegiatan pembelian bahan baku juga harus memastikan

    bahan baku yang dipesan tidak mengalami keterlambatan dalam penerimaan

    bahan baku dan kualitas bahan baku sesuai dengan standar yang sudah

    ditetapkan dengan pengorbanan paling sedikit. Hal ini bertujuan untuk

    memperlancar proses produksi sehingga jumlah permintaan barang jadi dapat

    terpenuhi.

    Pembelian bahan baku yang terlalu besar dan tidak direncanakan akan

    berdampak pada jumlah persediaan bahan baku di gudang terlalu banyak yang

    justru menyebabkan kerugian, karena perusahaan akan dihadapkan pada risiko

    pencurian, biaya penyimpanan yang tinggi, dan penurunan kualitas bahan

    baku. Hal ini selaras dengan pernyataan dalam penelitian yang dilakukan

    Setriyani,dkk (2016), bahwa keadaan terlalu banyak persediaan (over stock)

    ditinjau dari segi finansial atau pembelanjaan merupakan hal yang tidak efektif

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    karena terlalu besarnya barang yang menganggur dan tidak berputar. Oleh

    karena itu, meskipun ditinjau dari segi kelancaran proses produksi keadaan

    over stock berarti positif tetapi dari segi biaya dapat berarti negatif karena

    tingginya biaya yang harus ditanggung untuk penyimpanan dan pemeliharaan.

    Selain memiliki kaitan dengan aktivitas produksi, kegiatan pembelian

    juga menyangkut aktivitas lainnya, seperti: penerimaan barang, pergudangan,

    dan akuntansi (Akmal 2008: 222). Untuk itu dibutuhkan suatu prosedur-

    prosedur, kebijakan, dan peraturan yang harus dilakukan pada saat

    melaksanakan pembelian bahan baku makanan ternak dan berisi tanggung

    jawab dan wewenang masing-masing karyawan. Di dalam prosedur, kebijakan,

    dan peraturan terdapat pengendalian internal untuk mengurangi praktik-praktik

    yang dapat merugikan perusahaan. Selanjutnya, untuk memberikan jaminan

    kegiatan operasional pembelian bahan baku berjalan dengan baik sesuai

    dengan prosedur, dibutuhkan pemeriksaan intern atau audit internal.

    Pemeriksaan intern atau audit internal bertujuan untuk mengetahui

    efisiensi dan efektifitas perusahaan secara keseluruhan dan masing-masing

    unitnya dibandingkan dengan standar yang telah diterapkan (Andayani 2008:

    7). Oleh sebab itu, perlu dilakukan pemeriksaan intern atau audit internal atas

    aktivitas pembelian bahan baku makanan ternak di Pabrik Makanan Ternak

    Nutrifeed Ceper untuk mencapai pembelian yang ekonomis, efisien, dan

    efektif. Selain itu, dengan adanya pemeriksaan internal dapat mengetahui

    risiko-risiko yang ada di bagian pembelian dapat dicegah dan kegiatan-

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    kegiatan yang tidak diinginkan dapat dihindari untuk selanjutnya dilakukan

    tindakan perbaikan-perbaikan di masa mendatang.

    B. Rumusan Masalah

    Rumusan masalah penelitian ini, yaitu bagaimana hasil pengauditan

    internal berkaitan dengan ketercapaian tingkat ekonomis, efisien, dan efektif

    atas pembelian bahan baku makanan ternak di Pabrik Makanan Ternak

    Nutrifeed Ceper?

    C. Batasan Masalah

    KJUB Puspetasari memiliki berbagai unit bisnis, diantaranya Unit

    Pendinginan Susu (UPS), Pabrik Makanan Ternak (PMT), dan Swalayan

    Belanja Ria. Dari berbagai unit bisnis tersebut, penulis melakukan penelitian

    di unit bisnis Pabrik Makanan Ternak (PMT) Nutrifeed Ceper pada bagian

    pembelian.

    D. Tujuan Penelitian

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pengauditan internal

    atas pembelian bahan baku makanan ternak di Pabrik Makanan Ternak

    Nutrifeed Ceper telah ekonomis, efisien, dan efektif.

    E. Manfaat penelitian

    Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

    1. Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper

    Penelitian ini diharapkan dapat membantu Pabrik Makanan Ternak

    (PMT) Nutrifeed Ceper untuk mengetahui hasil audit yang dilakukan di

    bagian pembelian. Selanjutnya dapat digunakan sebagai pedoman atau

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    referensi bagi perusahaan untuk melakukan perbaikan yang tepat

    sehingga tingkat ekonomis, efisien, efektif atas pembelian bahan baku

    makanan ternak ditingkatkan dan risiko yang ada dikendalikan dengan

    tepat.

    2. Universitas Sanata Dharma

    Penelitian ini dapat menambah referensi kepustakaan yang ada di

    Perpustakaan Universitas Sanata Dharma dan menambah referensi bagi

    mahasiswa yang tertarik melakukan penelitian di bidang yang serupa.

    3. Penulis

    Penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang

    materi audit internal yang diperoleh selama proses perkuliahan dan

    menerapkannya di lapangan. Hal ini secara tidak langsung menambah

    pengalaman penulis dalam melakukan pengauditan internal pembelian

    bahan baku.

    4. Pembaca

    Penelitian ini dapat menambah pengetahuan pembaca dalam bidang

    pengauditan internal pembelian bahan baku dan menambah referensi

    pembelajaran.

    F. Sistematika Penulisan

    Penulisan penelitian ini dilaporkan dengan sistematika penulisan

    sebagai berikut:

    BAB I Pendahuluan

    Bab I akan membahas tentang latar belakang, rumusan masalah,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

    sistematika penulisan.

    BAB II Kajian Pustaka

    Bab II akan membahas tentang teori atau pendapat para ahli,

    konsep yang berkaitan dengan penelitian, seperti pengertian

    industri, pengauditan secara umum, pengauditan internal, dan

    pembelian bahan baku. Dalam bab ini juga disertai dengan

    kerangka berpikir untuk memecahkan permasalahan penelitian.

    BAB III Teknik Analisis Data

    BAB III akan membahas teknik analisis data, metode penelitian,

    pendekatan penelitian, jenis penelitian, objek penelitian, tempat

    dan waktu penelitian.

    BAB IV Gambaran Umum Perusahaan

    BAB IV akan membahas gambaran umum objek penelitian yang

    didalamnya terdapat latar belakang perusahaan berdiri, sejarah

    berdiri, visi dan misi, struktur organisasi, tempat dan tanggal

    berdiri Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper.

    BAB V Analisis Data dan Pembahasan

    BAB V akan membahas membahas proses pelakasanaan audit

    internal dan menjabarkan hasil audit internal, serta memberikan

    rekomendasi dan saran.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    BAB VI Penutup

    BAB VI akan membahas kesimpulan, keterbatasan penelitian dan

    saran atas penelitian yang telah dilakukan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Industri

    1. Definisi Industri

    Berdasarkan UU NO. 3 Tahun 2014 pasal 1 ayat 2 tentang

    Perindustrian menyatakan, Industri adalah seluruh bentuk kegiatan

    ekonomi yang mengolah bahan baku dan/ atau memanfaatkan sumber

    daya industri sehingga menghasilkan barang yang mempunyai nilai

    tambah atau manfaat lebih tinggi, termasuk jasa industri.

    B. Industri Pabrik Pakan

    1. Definisi Industri Pabrik Pakan

    Menurut Rahayu, dkk (2017: 14), industri pakan merupakan:

    “Industri yang bertugas untuk mengolah bahan baku pakan baik

    secara manual, mekanis, dan kimia, menjadi pakan (ransum) yang

    dapat dikonsumsi ternak untuk memenuhi kebutuhan gizinya.

    Pakan yang diproduksi oleh industri pakan, selain aman dan

    berkualitas untuk ternak, harus juga memenuhi standar keamanan

    untuk di konsumsi manusia.”

    2. Penggolongan Industri Pakan Ternak

    Menurut Rahayu dkk (2017: 14-16), industri pakan ternak dapat

    digolongkan berdasarkan pada:

    a. Kemampuan Produksi dan Tenaga Kerja

    Berdasarkan kemampuan produksinya, industri pakan ternak dapat

    digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu:

    1) Industri Pakan Besar dengan jumlah produksi > 20 ton/hari

    2) Industri Pakan Sedang dengan jumlah produksi 5 - 20 ton/hari

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    3) Industri Pakan Kecil dengan jumlah produksi < 5 ton/hari.

    Berdasarkan jumlah tenaga kerja yang dimiliki, industri pakan

    ternak dapat dibagi menjadi:

    1) Industri Pakan Besar memiliki jumlah tenaga kerja > 100 orang

    2) Industri Pakan Sedang memiliki jumlah tenaga antara 20- 29

    orang

    3) Industri Pakan Kecil memiliki jumlah tenaga kerja antara 5- 19

    orang

    C. Pengauditan

    1. Definisi Pengauditan

    Pengauditan menurut Jusup (2001: 11), adalah

    “Suatu proses sistimatis untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti

    yang berhubungan dengan asersi tentang tindakan-tindakan dan

    kejadian-kejadian ekonomi secara obyektif untuk menentukan tingkat

    kesesuaian antara asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan

    dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang

    berkepentingan.”

    2. Pengelompokan audit

    Menurut Agoes (2017: 14-16), ditinjau dari jenis pemeriksaan audit

    dibedakan atas:

    a. Management Audit (Operational Audit)

    Suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan,

    termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah

    ditentukan oleh manajemen untuk mengetahui apakah kegiatan operasi

    tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien, dan ekonomis.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    Pendekatan audit yang biasa dilakukan adalah menilai efisiensi,

    efektifitas, dan keekonomisan dari masing-masing fungsi yang terdapat

    dalam perusahaan, misalnya: fungsi penjualan dan pemasaran, fungsi

    produksi, fungsi penggudangan dan distribusi, fungsi personalia

    (sumber daya manusia), fungsi akuntansi, dan fungsi keuangan.

    Prosedur audit yang dilakukan dalam suatu management audit tidak

    seluas audit prosedur yang dilakukan dalam suatu general (financial)

    audit, karena ditekankan pada evaluasi terhadap kegiatan operasi

    perusahaan.

    b. Pemeriksaan Ketaatan (Compliance Audit)

    Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan

    sudah menaati peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang

    berlaku, baik yang ditetapkan oleh intern perusahaan (manajemen,

    dewan komisaris), ataupun pihak eksternal (Pemerintah, Bapepam LK,

    Bank Indonesia, Direktorat Jendral Pajak, dan lain- lain). Pemeriksaan

    bisa dilakukan baik oleh KAP maupun bagian internal audit.

    c. Pemeriksaan Audit (Internal Audit)

    Pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan,

    baik terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan,

    maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen yang telah ditentukan.

    Pemeriksaan yang dilakukan internal auditor biasanya lebih rinci

    dibandingkan dengan pemeriksaan umum yang dilakukan oleh KAP.

    Internal auditor biasanya tidak memberikan opini terhadap kewajaran

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    laporan keuangan, karena pihak-pihak di luar perusahaan menganggap

    bahwa internal auditor, yang merupakan orang dalam perusahaan, tidak

    independen.

    Laporan internal auditor berisi temuan pemeriksaan (audit findings)

    mengenai penyimpangan dan kecurangan yang ditemukan, kelemahan

    pengendalian internal, beserta saran-saran perbaikannya

    (recommendations).

    D. Audit Internal

    1. Definisi Audit Internal

    Pengertian audit internal menurut Institute of Internal Auditors (IIA)

    dalam Kurniawan (2012:5), adalah

    “Audit internal adalah aktivitas penjaminan yang independen dan

    objektif serta jasa konsultasi yang dirancang untuk memberikan nilai

    tambah dan meningkatkan operasi organisasi. Audit intenal akan

    membantu organisasi mencapai tujuannya dengan menerapkan

    pendekatan yang sistematis dan terjadwal untuk mengevaluasi dan

    meningkatkan efektifitas pengelolaan risiko, kecukupan

    pengendalian dan pengelolaan organisasi.”

    Menurut Sawyer yang diterjemahkan Andhariani (2005: 10), audit

    internal adalah

    “Sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan

    auditor internal terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda

    dalam organisasi untuk menentukan apakah; (1) informasi keuangan

    dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan; (2) risiko yang

    dihadapi perusahaan telah diidentifikasi dan diminimalisasi; (3)

    peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bisa

    diterima telah diikuti; (4) kriteria operasi yang memuaskan telah

    dipenuhi; (5) sumber daya telah digunakan secara efisien dan

    ekonomis; dan (6) tujuan organisasi telah dicapai secara efektif-

    semua dilakukan dengan tujuan untuk dikonsultasikan dengan

    manajemen dan membantu anggota organisasi dalam menjalankan

    tanggung jawabnya secara efektif.”

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    2. Tujuan Audit Internal

    Tujuan pemeriksaaan intern menurut Akmal (2008:13-14), adalah:

    “Tujuan pemeriksaan intern membantu organisasi dalam mencapai

    tujuannya, dengan melalui pendekatan yang sistematis, disiplin,

    untuk mengevaluasi dan melakukan perbaikan atas keefektifan

    manajemen risiko, pengendalian dan proses yang jujur, bersih dan

    baik. Pada dasarnya pemeriksaan intern diarahkan untuk membantu

    seluruh anggota pimpinan, agar mereka dapat melaksanakan

    kewajiban-kewajibannya dalam mencapai tujuan organisasi secara

    hemat, efektif, dan efisien.”

    3. Ruang Lingkup Audit Internal

    Menurut Tugiman (2006: 41- 49), ruang lingkup audit internal terdiri

    dari:

    a. Keandalan Informasi

    Pemeriksa internal harus meninjau keandalan (reliabilitas dan

    integritas) berbagai informasi finansial dan pelaksanaan pekerjaaan

    atau operasi serta berbagai cara yang dipergunakan untuk

    mengidentifikasi, mengukur, mengklasifikasi, dan melaporkan

    informasi.

    Sistem informasi akan menyediakan data yang dipergunakan untuk

    pembuatan keputusan, pengendalian, dan penyesuaian dengan

    berbagai persyaratan eksternal. Karena itu, pemeriksa internal harus

    menguji sistem informasi tersebut, dan apabila perlu menentukan

    apakah:

    1) Berbagai catatan, laporan finansial, dan operasional mengandung

    informasi yang akurat, dapat dibuktikan keberadaannya, tepat

    waktu, lengkap, dan berguna.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    2) Telah dilakukan pengawasan yang cukup efektif atas

    penyimpanan catatan dan laporan.

    b. Kesesuaian dengan Kebijaksanaan, Rencana, Prosedur, dan

    Peraturan Perundang- Undangan

    Pemeriksa internal harus meninjau sistem yang telah ditetapkan

    untuk memastikan kesesuaiannya dengan berbagai kebijaksanaan,

    rencana, prosedur, ketentuan perundang-undangan, dan peraturan

    yang dimiliki, akibat yang penting terhadap berbagai pekerjaan atau

    operasi dan laporan serta harus menentukan apakah organisasi telah

    memenuhi atau melaksanakan hal-hal tersebut.

    Manajemen bertanggung jawab untuk menetapkan sistem yang

    dibuat dengan tujuan memastikan pemenuhan berbagai persyaratan

    seperti kebijaksanaan, rencana, prosedur, dan peraturan-peraturan

    perundang-undangan yang dapat diterapkan. Pemeriksa internal

    bertanggung jawab menentukan apakah sistem tersebut telah

    mencukupi dan efektif dan apakah berbagai kegiatan yang diperiksa

    telah memenuhi persyaratan yang dilakukan.

    c. Perlindungan terhadap Harta

    Pemeriksa internal harus meninjau berbagai alat atau cara yang

    digunakan untuk melindungi harta dan bila dipandang perlu,

    memverifikasi keberadaan dari suatu harta atau aktiva.

    1) Pemeriksa internal harus meninjau berbagai cara yang

    dipergunakan untuk melindungi harta terhadap berbagai jenis

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    kerugian, seperti kerugian yang diakibatkan oleh pencurian,

    kegiatan yang illegal atau tidak pantas.

    2) Pada saat memverifikasi keberadaan suatu harta, pemeriksa harus

    mempergunakan prosedur pemeriksaan yang sesuai dan tepat.

    d. Penggunaan Sumber Daya secara Ekonomis dan Efisien

    Pemeriksa internal harus menilai keekonomisan dan efisiensi

    penggunaan sumber daya yang ada:

    1) Manajemen bertanggung jawab menetapkan standar operasional

    yang dipergunakan untuk mengukur keekonomisan dan efisiensi

    penggunaan sumber daya dalam suatu kegiatan. Auditor internal

    bertanggung jawab untuk menentukan apakah:

    a) Telah ditetapkan suatu standar operasional untuk mengukur

    keekonomisan dan efisiensi

    b) Standar operasional tersebut telah dipahami dan dipenuhi

    c) Berbagai penyimpangan atau deviasi standar operasional

    diidentifikasi, dianalisis, dan diberitahukan kepada berbagai

    pihak yang betanggung jawab untuk melakukan tindakan

    korektif

    2) Tindakan korektif telah dilakukan

    Pemeriksaan yang berhubungan dengan keekonomisan dan

    efisiensi penggunaan sumber daya haruslah mengidentifikasi

    berbagai keadaan seperti:

    a) Fasilitas-fasilitas yang tidak dipergunakan sepenuhnya

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    b) Pekerjaan yang tidak produktif

    c) Berbagai prosedur yang tidak dapat dibenarkan berdasarkan

    pertimbangan biaya, dan terlalu banyak atau terlalu sedikit staf

    e. Pencapaian Tujuan

    Pemeriksa internal haruslah menilai pekerjaan, operasi, atau

    program untuk menilai apakah hasil yang dicapai telah sesuai

    dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dan apakah

    pekerjaan, operasi, atau program tersebut telah dilaksanakan dengan

    rencana.

    1) Manajemen bertanggung jawab menetapkan berbagai tujuan dan

    sasaran dari program, pengembangan, dan penerapan prosedur

    pengawasan, serta pencapaian hasil pekerjaan yang diinginkan.

    Pemeriksa internal harus menilai apakah tujuan dan sasaran

    tersebut telah sesuai dengan tujuan organisasi dan apakah hal- hal

    tersebut dapat tercapai.

    2) Pemeriksa internal dapat memberikan bantuan kepada manajer

    yang bertanggung jawab untuk menentukan tujuan, sasaran, dan

    sistem, dengan menentukan apakah berbagai asumsi yang

    mendasari suatu hal telah sesuai; apakah telah menggunakan

    berbagai imformasi yang akurat, terbaru, relevan; apakah telah

    dilakukan pengawasan yang sesuai bagi suatu kegiatan atau

    program.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    4. Pelaksanaan Audit Internal

    Menurut Brink’s dalam buku Akmal (2008: 25- 30), terdapat delapan

    tahap pemeriksaan operasional diantaranya:

    a. Tahap Memahami Risiko Pengendalian dan Risiko Lainnya

    Pemeriksa intern harus mengevaluasi risiko-risiko dari kegiatan

    yang akan diaudit. Pengevaluasian risiko seperti yang dilakukan

    oleh pemeriksa ekstern dalam audit keuangan dapat juga dilakukan

    untuk kepentingan pemeriksa intern. Dalam hal ini risiko dibagi

    menjadi empat, yaitu:

    1) Risiko Bawaan/ Melekat

    Risiko yang sudah ada pada aktivitas, operasi, atau bagian

    sebelum ada pengendalian manajemen.

    2) Risiko Pengendalian

    Risiko yang mungkin ada yang tidak dapat ditemukan oleh

    adanya sistem pengendalian manajemen.

    3) Risiko Deteksi

    Risiko tidak terdeteksinya suatu salah saji materiil yang ada.

    Besar sampel yang ditetapkan berbanding terbalik dengan besar

    risiko deteksi.

    4) Risiko Audit yang Dapat Diterima

    Kesediaan auditor menerima risiko dari audit yang dilakukannya,

    biasanya ditetapkan rendah supaya diperoleh risiko yang lebih

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    rendah. Dengan demikian akan ditetapkan risiko deteksi yang

    lebih rendah pula dan besar sampel yang tinggi.

    b. Tahap Survei Pendahuluan

    Tahap survei pendahuluan ini adalah tahap di mana tim audit perlu

    memahami aktivitas operasi yang akan diaudit. Pemahaman

    tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut:

    1) Mengidentifikasikan tujuan menyeluruh dari riview yang akan

    dilakukan. Tujuan menyeluruh ini dapat ditetapkan oleh

    pimpinan unit pemeriksa intern atau pemeriksa senior setelah

    mendapat masukan dari pengukuran risiko.

    2) Melakukan diskusi dengan pegawai lain yang dapat memberikan

    informasi, yaitu staf manajer atau pegawai kunci di luar area yang

    akan diriview.

    3) Mengumpulkan semua data yang berhubungan, misalnya kertas

    kerja pemeriksaan dan laporan tahun lalu, gambaran organisasi

    dan bahan lainnya yang ada hubungannya dengan pemeriksaan.

    4) Memberitahukan rencana review pada lokasi yang akan diriview.

    5) Melakukan diskusi dengan manajer yang bertanggung jawab atas

    area yang akan diriview.

    6) Melakukan diskusi dengan pegawai-pegawai kunci di lokasi.

    7) Melakukan pengamatan atas area operasi yang akan diriview

    (Walk Through).

    8) Melakukan riview atas kebijakan dan prosedur.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    c. Tahap Menyusun Rencana Audit Rinci

    Dalam tahap ini dilakukan penyusunan program audit berdasarkan

    pada pengukuran risiko dan survei pendahuluan yang telah dilakukan,

    serta program audit tahun sebelumnya yang akan menjadi petunjuk

    bagi para pemeriksa dalam melakukan pemeriksaanya.

    Program audit berisi langkah-langkah pemeriksaan yang harus

    dilakukan berupa prosedur-prosedur audit yang mencakup penetapan

    besarnya ukuran sampel yang diuji.

    d. Tahap Pelaksanaan Audit

    Tahap ini adalah tahap para pemeriksa melaksanakan verifikasi

    sesuai dengan petunjuk pada audit program. Pelaksanaan verifikasi

    dilakukan dengan berbagai cara seperti tanya jawab, pengamatan,

    surat konfirmasi, penelusuran, pengujian, pemanfaatan daftar

    periksa, dan lain-lain. Tujuannya adalah mengumpulkan bukti-bukti

    pemeriksaan yang berkualitas.

    e. Tahap Mengevaluasi Audit

    Dalam tahap ini bukti-bukti yang telah dikumpulkan dilakukan

    analisis, kadang-kadang analisis ini merupakan bagian dari proses

    verifikasi. Hasil dari analisis informasi tersebut adalah berupa

    ringkasan temuan pendahuluan.

    f. Tahap Menyusun Temuan, Simpulan, dan Rekomendasi

    Dalam tahap ini dilakukan kegiatan untuk mematangkan temuan yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    diperoleh, menarik kesimpulan, dan membuat rekomendasi yang

    dapat disusun melalui 3 pertanyaan berikut:

    1) Seberapa bagus hasil pemeriksaan yang telah dicapai?

    2) Mengapa hasilnya seperti ini?

    3) Apa yang dapat dilakukan agar lebih baik?

    Selanjutnya temuan tersebut dipastikan akan terdiri dari:

    1) Kondisi,

    2) Kriteria,

    3) Sebab,

    4) Akibat,

    5) Rekomendasi

    Jika dalam temuan tidak ditemui salah satu atribut di atas, maka

    temuan tersebut turun derajatnya menjadi temuan minor atau hal- hal

    yang perlu mendapat perhatian, dengan hasil temuan berupa saran.

    g. Tahap Penyelesaian Audit

    Dalam tahap ini hasil audit dikomunikasikan dengan manajemen

    untuk menentukan apakah hasil audit dapat ditindaklanjuti, dan jika

    dapat maka tindak lanjut sebaiknya diusahakan dilakukan sebelum

    pemeriksaan meninggalkan pekerjaan lapangan.

    h. Tahap Pelaporan

    Dalam tahap ini pemeriksa intern menyusun laporan yang akan

    disampaikan ke pihak yang berkepentingan, yaitu manajemen

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    diatasnya dan manajemen lain yang berkepentingan, dewan komisaris,

    dan komite audit.

    E. Pengendalian Internal

    1. Pengertian Pengendalian Internal

    Menurut AICPA di dalam buku Sawyer terjemahan Andhariani (2005:

    57), pengendalian internal adalah

    “Rencana organisasi dan semua metode yang terkoordinasi dan

    pengukuran-pengukuran yang diterapkan di perusahaan untuk

    mengamankan aktiva, memeriksa akurasi, dan keandalan data

    akuntansi, meningkatkan efisiensi operasional, dan mendorong

    ketaatan terhadap kebijakan material yang ditetapkan.”

    2. Unsur-Unsur Pengendalian Internal

    Sawyer et al., (2003: 66) dalam buku Andayani (2008: 49-50),

    mengatakan bahwa terdapat lima komponen pengendalian internal yang

    saling berkaitan pada pernyataan COSO (Comitte of Sponsoring

    Organization) atau disebut dengan model pengendalian COSO. Kelima

    komponen tersebut adalah:

    a. Lingkungan Pengendalian

    Lingkungan pengendalian adalah menggambarkan keseluruhan sikap

    organisasi yang mempengaruhi kesadaran dan tindakan personel

    organisasi mengenai pengendalian. Berbagai faktor yang membentuk

    lingkungan pengendalian dalam suatu organisasi adalah nilai

    integritas dan etika, kompetensi, filosofi dan gaya manajemen,

    struktur organisasi, pembagian wewenang dan pembebanan tanggung

    jawab, kebijakan, praktik sumber daya manusia, kepentingan terhadap

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    kesejahteraan organisasi, fungsi dewan direksi dan dewan komite,

    terutama komite audit.

    b. Penentuan Risiko

    Penentuan risiko meliputi penentuan risiko di semua aspek organisasi

    dan penentuan kekuatan organisasi melalui evaluasi risiko, serta

    pertimbangan tujuan di semua bidang operasi untuk memastikan

    bahwa semua bagian organisasi bekerja secara harmonis.

    c. Aktivitas Pengendalian

    Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang dibuat

    oleh manajemen. Aktivitas pengendalian tersebut meliputi tanggung

    jawab dan kewenangan, pemisahan tugas, pendokumentasian,

    rekonsiliasi, karyawan yang kompeten dan jujur, audit internal.

    Aktivitas-aktivitas ini harus dievaluasi risikonya untuk organisasi

    secara keseluruhan, aktivitas pengendalian bisa dibagi menjadi

    pengendalian pengolahan informasi, pemisahan tugas yang memadai,

    pengendalian fisik aset perusahaan, dan peninjauan atas kinerja.

    d. Informasi dan Komunikasi

    Informasi dan komunikasi merupakan bagian penting dari proses

    manajemen. Komunikasi informasi tentang operasi pengendalian

    internal memberikan substansi yang dapat digunakan manajemen

    untuk mengevaluasi efektivitas pengendalian dan untuk mengelola

    operasionalnya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    e. Pengawasan

    Pengawasan merupakan evaluasi rasional yang dinamis atau

    informasi yang diberikan pada komunikasi informasi untuk tujuan

    pengendalian manajemen.

    Aktivitas audit tradisional yang berkaitan dengan penentuan efisiensi

    dan efektifitas berada pada komponen ketiga, yaitu: aktivitas

    pengendalian. Aktivitas pengendalian meliputi pemisahan tugas,

    wewenang, dan pertanggung jawaban, otorisasi, pendokumentasian

    dan lain lain. Auditor internal memandang pengendalian sebagai

    penggunaan semua sarana perusahaan untuk meningkatkan,

    mengarahkan, mengendalikan, dan mengawasi berbagai aktivitas

    dengan tujuan untuk memastikan bahwa tujuan perusahaan tercapai.

    Sarana pengendalian meliputi bentuk organisasi, kebijakan, sistem,

    prosedur, intruksi, standar, komite, bagan akun, perkiraan, anggaran,

    jadwal, laporan, catatan, daftar pemeriksaan, metode, rencana, dan

    audit internal.

    F. Ekonomis, Efisiensi, dan Efektivitas

    1. Definisi Ekonomis, Efisiensi, dan Efektivitas

    Menurut Agoes (2012: 167-168), pengertian ekonomis, efisiensi, dan

    efektivitas diuraikan sebagai berikut:

    a. Ekonomis

    Ekonomis diartikan sebagai cara penggunaan sumber daya

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    (masukan) secara hati- hati dan bijak agar diperoleh biaya yang paling

    murah, tanpa merusak mutu.

    b. Efisiensi

    Efisiensi diartikan sebagai bertindak untuk membuat pengorbanan yang

    paling tepat dibandingkan dengan hasil yang dikehendaki.

    c. Efektivitas

    Efektivitas diartikan sebagai perbandingan masukan-keluaran dalam

    berbagai kegiatan, sampai dengan pencapaian tujuan yang ditetapkan,

    baik ditinjau dari kuantitas (volume) hasil kerja, kualitas hasil kerja,

    maupun batas waktu yang ditargetkan.

    2. Indikator Ekonomis, Efisien, dan Efektif

    Menurut Rob Reider (2002) dalam buku Agoes (2012: 168-169),

    indikator yang dapat digunakan untuk menilai tingkat ekonomis, efisien,

    dan efektif dijabarkan sebagai berikut:

    a. Ekonomis

    Untuk menentukan tingkat keekonomisan operasi dan alokasi terkait

    serta menggunakan sumber daya, reviewer mempertimbangkan:

    1) Mengikuti praktik pembelian yang umum

    2) Kelebihan staf yang bertugas dalam menjalankan fungsi-

    fungsi yang penting

    3) Kelebihan persediaan bahan di perusahaan

    4) Menggunakan peralatan yang lebih mahal daripada yang

    diperlukan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    5) Mengurangi penggunaan sumber daya yang tidak terpakai

    b. Efisien

    Untuk menentukan metode operasi mencapai tingkat efisien,

    reviewer mempertimbangkan:

    1) Kecocokkan prosedur manual dan komputerisasi

    2) Efisiensi alur kertas kerja

    3) Efisiensi sistem dan prosedur kerja

    4) Hierarki organisasi dan pola komunikasi

    5) Tidak ada duplikasi kegiatan/pekerjaan

    6) Tidak ada tahapan yang tidak penting

    c. Efektif

    Efektif merupakan pencapaian hasil atau manfaat organisasi yang

    didasarkan pada sasaran dan tujuan. Reviewer dapat

    mempertimbangkan:

    1) Keluasan hasil yang ingin dicapai

    2) Kecukupan sistem manajemen dalam mengukur efektivitas

    3) Sistem perencanaan organisasi agar menjadi pencapaian

    sasaran, tujuan, dan rencana

    G. Pembelian Bahan Baku

    1. Definisi Bahan Baku

    Menurut Rahayu dkk (2017: 16), “bahan baku adalah bahan mentah yang

    diolah atau tidak diolah dan dapat dimanfaatkan sebagai sarana produksi

    dalam industri.”

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    2. Sistem Pembelian

    Menurut Mulyadi (2005: 275-280), sistem pembelian lokal terdiri

    beberapa prosedur diantaranya:

    a. Prosedur Permintaan Pembelian Bahan Baku

    Jika persediaan bahan baku yang ada di gudang mencapai jumlah

    tingkat minimum pemesanan kembali (reorder point), bagian gudang

    kemudian membuat surat permintaan pembelian (Purchase

    requisisition) untuk dikirimkan ke bagian pembelian.

    b. Prosedur Order Pembelian

    Bagian pembelian melaksanakan pembelian atas dasar surat

    permintaan pembelian dari bagian gudang. Untuk pemilihan pemasok,

    bagian pembelian mengirimkan surat permintaan penawaran harga

    (purchase price quotation) kepada para pemasok, yang berisi

    permintaan informasi harga dan syarat- syarat pembelian dari masing-

    masing pemasok tersebut. Setelah pemasok yang dianggap baik

    dipilih, bagian pembelian kemudian membuat surat order pembelian

    untuk dikirimkan kepada pemasok yang dipilih.

    c. Prosedur Penerimaan Bahan Baku

    Pemasok mengirimkan bahan baku kepada perusahaan sesuai dengan

    surat order yang diterimanya. Bagian penerimaan yang bertugas

    menerima barang, mencocokkan kualitas, kuantitas, jenis serta

    spesifikasi bahan baku yang diterima dari pemasok dengan tembusan

    surat order pembelian. Apabila bahan baku yang diterima telah sesuai

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    dengan surat order pembelian, bagian penerimaan membuat laporan

    penerimaan barang untuk dikirimkan kepada bagian akuntansi.

    d. Prosedur Pencatatan Penerimaan Bahan Baku di Bagian Gudang

    Bagian penerimaan menyerahkan bahan baku yang diterima dari

    pemasok kepada bagian gudang. Bagian gudang menyimpan bahan

    baku tersebut dan mencatat jumlah bahan baku yang diterima dalam

    kartu gudang (stock card) pada kolom “masuk”. Kartu gudang ini

    digunakan oleh bagian gudang untuk mencatat mutasi tiap-tiap jenis

    barang gudang. Kartu gudang hanya berisi informasi kuantitas tiap-

    tiap jenis barang yang disimpan di gudang dan tidak berisi informasi

    mengenai harganya. Catatan dalam kartu gudang ini diawasi dengan

    catatan yang diselenggarakan oleh bagian akuntansi yang berupa kartu

    persediaan (sebagai rekening pembantu persediaan). Bagian gudang

    di samping mencatat mutasi barang gudang dalam kartu gudang, juga

    mencatat barang dalam kartu barang (inventory tag), yang

    ditempelkan atau digunakan pada tempat penyimpanan masing-

    masing jenis barang.

    e. Prosedur Pencatatan Utang yang Timbul dari Pembelian Bahan Baku

    Bagian pembelian menerima faktur pembelian dari pemasok. Bagian

    pembelian memberikan tanda di atas faktur pembelian, sebagai tanda

    persetujuan bahwa faktur dapat dibayar karena pemasok telah

    memenuhi syarat- syarat pembelian yang ditentukan oleh perusahaan.

    Faktur pembelian yang telah ditanda tangani oleh bagian pembelian

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    tersebut diserahkan kepada bagian akuntansi. Dalam transasksi

    pembelian bahan baku, bagian akuntansi memeriksa ketelitian

    perhitungan dalam faktur pembelian dan mencocokkannya dengan

    informasi dalam tembusan surat order pembelian yang diterima dari

    bagian pembelian dan laporan penerimaan barang yang diterima dari

    bagian penerimaan.

    Faktur pembelian, yang dilampiri dengan tembusan surat order

    pembelian dan laporan penerimaan barang dicatat oleh bagian

    akuntansi dalam jurnal pembelian. Setelah dicatat dalam jurnal

    pembelian, faktur pembelian beserta dokumen pendukungnya tersebut

    dicatat dalam kartu persediaan. Faktur utang pembelian dan dokumen

    pendukungnya kemudian dicatat dalam kartu utang (sebagai rekening

    pembantu utang) untuk mencatat timbulnya utang kepada pemasok

    yang bersangkutan.

    H. Audit atas Pembelian Bahan Baku

    Seperti yang dijelaskan pada point diatas bahwa fungsi pembelian

    bahan baku memiliki risiko dalam pengelolaannya. Risiko tersebut

    diantaranya: pembelian bahan baku yang tidak sesuai dengan standar,

    penyimpanan bahan baku terlalu lama yang berdampak menurunya tingkat

    ekonomis, efisiensi, dan efektifitas aktivitas operasional. Oleh sebab itu

    dibutuhkan audit atas fungsi pembelian bahan baku.

    Menurut Bayangkara (2015: 70), audit atas fungsi pembelian bahan

    baku melakukan penilaian atas organisasi yang menjalankan fungsi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    pengadaan, pedoman yang digunakan dalam menjalankan aktivitasnya,

    perencanaan, proses pengadaan, dan penanganan terhadap barang/jasa pada

    saat diterima. Audit atas fungsi pembelian bertujuan untuk menilai efektifitas

    pembelian bahan baku secara efisien dan ekonomis. Pada audit ini, auditor

    menilai ketepatan: 1) penempatan organisasi pengadaan dalam struktur

    organisasi perusahaan, 2) luas wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki

    fungsi pengadaan dalam memenuhi kebutuhan barang/jasa secara efektif dan

    efisien, 3) kompetensi personalia yang menangani dan bertanggung jawab

    terhadap pengadaan barang/jasa, 4) kecukupan prosedur pengadaan dalam

    memandu proses pengadaan dalam kerangka tata kelola pengadaan

    barang/jasa yang baik (Bayangkara: 2015).

    I. Kerangka Berpikir Penelitian

    Pembelian bahan baku merupakan kegiatan yang bertujuan untuk

    mendapatkan bahan baku yang akan digunakan untuk produksi melalui proses

    perencanan, pelaksanaan, penerimaan, pelaporan dan pencatatan. Aktivitas

    pembelian juga mempunyai hubungan yang erat dengan aktivitas

    pendukungnya seperti penerimaan barang, pergudangan, dan akuntansi.

    Sementara besarnya volume pembelian menyangkut masalah investasi dana.

    Sehingga kegiatan pembelian merupakan kegiatan yang menjadi perhatian

    bagi pihak manajemen dan pemeriksa internal (Akmal 2009: 222).

    Oleh sebab itu, dibutuhkan pengendalian untuk aktivitas pembelian

    bahan baku. Pengendalian aktivitas pembelian bahan baku makanan ternak di

    Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper dituangkan dalam peraturan,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    kebijakan, dan job description yang ditaati oleh setiap karyawan saat

    melaksanakan pembelian. Pengendalian bertujuan untuk menjaga aktivitas

    pembelian dijalankan sesuai dengan tujuan, menghindari kesalahan yang

    dilakukan karyawan, dan menekan risiko-risiko ke tingkat yang lebih rendah.

    Selanjutnya dilakukan pemeriksaan dan evaluasi untuk menentukan apakah

    pengendalian yang ditetapkan telah dijalankan dengan baik.

    Pemeriksaan internal yang dilakukan di kegiatan pembelian bahan

    baku makanan ternak dilakukan berdasarkan program audit yang ada di buku

    Bayangkara (2015: 78-97) dengan tahapan sesuai dengan tahapan audit

    menurut Akmal dengan penyesuaian penulis.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus merupakan

    penelitian yang meliputi analisis kontekstual dan mendalam terhadap hal yang

    berkaitan dengan situasi dalam sebuah organisasi (Sekaran, diterjemahkan

    Kwan Men Yon 2006 :163).

    B. Waktu dan Tempat Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga Maret 2019,

    bertempat di Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper yang beralamat di Jalan

    Stasiun Ceper No 1, Klepu, Ceper, Klaten, Jawa Tengah.

    C. Subjek dan Objek Penelitian

    Subjek penelitian ini adalah manager, supervisor dan staf bagian

    pembelian di Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper. Objek penelitian ini

    adalah proses pembelian bahan baku makanan ternak yang ada di Pabrik

    Makanan Ternak Nutrifeed Ceper.

    D. Teknik Pengumpulan Data

    Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, penulis menggunakan lima

    teknik pengumpulan data yaitu:

    1. Observasi

    Menurut Hartono (2017: 89-90), observasi merupakan teknik atau

    pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati

    langsung objek datanya. Pendekatan ini digunakan untuk mengamati

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    suatu proses, kondisi, kejadian-kejadian atau perilaku manusia. Pada

    penerapannya, observasi ini bertujuan untuk mengamati proses

    pembelian bahan baku makanan ternak yang sedang berlangsung di

    Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper dan menyesuaikannya dengan

    aturan yang berlaku di bagian pembelian.

    2. Wawancara

    Menurut Bungin (2015:133), wawancara adalah proses memperoleh

    keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil

    bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang

    diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide)

    wawancara. Wawancara bertujuan untuk mendapatkan informasi yang

    valid dari responden mengenai objek yang akan diteliti. Dalam

    penelitian ini, responden yang dipilih adalah supervisor dan staf yang

    ada di bagian pembelian. Wawancara dilaksanakan berdasarkan daftar

    pertanyaan yang telah peneliti susun sebelumnya.

    3. Red Flags dan Risk Worksheet

    Menurut Einning dalam Andayani (2008: 75), red flags digunakan

    untuk mengetahui sumber-sumber risiko yang terjadi di perusahaan

    yang selanjutnya akan dikelompokkan ke dalam tiga tingkat risiko yaitu

    risiko rendah, risiko menengah dan risiko tinggi. Peneliti menggunakan

    tabel red flags untuk menilai risiko yang ada di bagian pembelian. Risk

    worksheet menurut Tampubolon (2005:186), berfungsi untuk

    menganalisis suatu risiko yang didalamnya terdapat penambahan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    atribut, yaitu: kegiatan kontrol dan kelemahan kontrol. Penambahan

    dua atribut tersebut akan membantu penulis untuk melaksanakan

    program audit.

    4. Checklist

    Tabel checklist digunakan untuk mengetahui apakah kondisi yang

    terjadi di bagian pembelian Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper

    sesuai dengan pernyataan-pernyataan yang ada dalam tabel checklist.

    Apabila jawaban sesuai dengan pernyataan di dalam tabel, kolom “Ya”

    diberi tanda centang (). Apabila tidak sesuai, kolom “Tidak” diberi

    tanda centang (). Dalam tabel checklist terdapat kolom program audit

    yang dapat disesuaikan dengan proses yang ada di bagian pembelian.

    5. Metode Dokumentasi

    Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang diperoleh

    dari data sekunder yang disimpan dalam bentuk dokumen atau file

    (Suharso 2009: 104). Dalam penelitian ini, metode dokumentasi

    digunakan untuk memperoleh data struktur organisasi, catatan-catatan

    perusahaan, dokumen-dokumen yang digunakan untuk melaksanakan

    pembelian, dan daftar pemasok.

    E. Teknik Analisis Data

    Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan proses

    pelaksanaan audit internal dengan metode analisis deskriptif. Analisis

    deskriptif adalah analisis yang dilakukan dengan memaparkan atau

    mendeskripsikan data. Analisis ini digunakan untuk mengambarkan informasi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    yang dapat digali dari data secara komprehensif dengan cara mendeskripsikan

    data melalui berbagai macam cara (Sugiarto, 2017: 270). Teknik analisis data

    yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan tahap pelaksanaan audit

    internal dari buku Akmal halaman 25-30 dengan penyesuaian penulis yang

    terdiri dari:

    1. Survei Pendahuluan

    Tahap survei pendahuluan dilakukan untuk memahami aktivitas operasi di

    bagian pembelian. Survei dilakukan dengan melakukan observasi proses

    pembelian bahan baku makanan ternak yang dimulai dari tahap

    perencanaan hingga pembayaran bahan baku, melakukan wawancara

    dengan supervisor dan staf di bagian pembelian, dan menelusuri dokumen-

    dokumen yang digunakan untuk melakukan pembelian bahan baku

    makanan ternak. Analisis yang didapatkan dalam tahap ini mencerminkan

    kondisi-kondisi yang ada di proses pembelian bahan baku makanan ternak.

    2. Menyusun Rencana Audit Internal

    Tahap perencanaan audit internal lebih mengutamakan pada pengelolaan

    risiko yang didalamnya meliputi penilaian risiko untuk menilai

    pengendalian-pengendalian yang dibuat telah ditetapkan dan dijalankan

    untuk mengurangi risiko. Perencanaan audit internal selanjutnya dibagi

    menjadi beberapa tahap diantaranya:

    a. Proses menentukan tujuan, luas, dan periode audit di bagian pembelian

    Pada proses ini peneliti akan menyampaikan mengenai tujuan, luas dan

    periode audit kepada auditee yang dalam penerapannya dilaksanakan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    dengan supervisor dan staf di bagian pembelian. Tujuan audit mengacu

    pada alasan dilakukan audit, luas audit mengacu pada cakupan

    pelaksanaan audit, dan periode audit mengacu pada waktu

    dilaksanakannya audit. Hasil wawancara yang didapatkan peneliti akan

    dianalisis menggunakan analisis deskriptif.

    b. Pengelolaan risiko dengan cara mengidentifikasi dan menilai risiko

    Proses identifikasi dan penilaian risiko bertujuan untuk menunjukkan

    risiko paling tinggi yang memerlukan sikap kehati-hatian saat

    melakukan audit. Pada saat melakukan identifkasi dan penialaian risiko,

    penulis menggabungkan tabel red flags dengan risk worksheet. Tabel

    red flags dibagi menjadi tiga tingkatan risiko diantaranya risko rendah,

    risiko menengah, dan risiko tinggi. Pengelompokkan risiko ke dalam

    tiga tingkat didasarkan pada analisis dampak dan kemungkinan

    terjadinya risiko. Pedoman pengelompokkan risiko dijabarkan dalam

    tabel 1. Pedoman Penilaian Risiko di halaman 34.

    Tabel risk worksheet digunakan untuk mengetahui kegiatan

    pengendalian dan kelemaham pengendalian di bagian pembelian.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    Tabel 1. Pedoman Penilaian Risiko

    Dampak Risiko yang Mungkin

    terjadi

    Kemungkinan

    Terjadinya Risiko

    Nilai Risiko

    Mengakibatkan organisasi tidak

    dapat mencapai semua atau sebagian

    besar sasaran dan tujuan dalam

    jangka panjang

    Hampir pasti Tinggi/high

    Mencegah organisasi memenuhi

    tujuannya untuk periode tertentu saja

    Mungkin Sedang/

    Medium

    Menyebabkan sedikit ketidak

    nyamanan tapi tidak terlalu

    berpengaruh pada pencapaian tujuan

    Kemungkinannya

    kecil

    Rendah/

    Low

    Sumber: Tampubolon (2005: 184)

    Di bawah ini merupakan tabel gabungan red flags dan risk worksheet.

    Tabel 2. Red Flags dan Risk Worksheet

    Tingkat Risiko Penyajian Red

    Flags

    Kegiatan

    Pengendalian

    Kelemahan

    Pengendalian

    Risiko Rendah

    Risiko Menengah

    Risiko Tinggi

    Sumber: Andayani (2008:76) dan Tampubolon (2005:183)

    c. Penulisan program audit

    Proses ini bertujuan untuk memberikan pedoman dan informasi apa

    saja yang dibutuhkan saat melakukan audit. Penulisan program audit

    berbentuk tabel yang memuat judul audit, lingkup audit atau luas

    area audit, periode waktu dilakukannya audit, otorisasi, dan

    pernyataan-pernyataan yang akan dicocokkan dengan kondisi di

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    bagian pembelian. Program audit akan diterapkan di semua proses

    pembelian bahan baku makanan ternak yaitu dari perencanaan,

    pelaksanaan pembelian, penyerahan barang, pencatatan,

    pembayaran dan pelaporan.

    3. Melaksanakan Audit Internal

    Pelaksanaan audit internal di bagian pembelian Pabrik Makanan Ternak

    Nutrifeed Ceper menggunakan tabel checklist berisi program audit yang

    sudah dibuat di bagian sebelumnya. Karena bagian pembelian tidak

    memiliki Standard Operating Procedure (SOP), penulis menggunakan

    buku Bayangkara (2015) untuk menentukan tabel program audit dengan

    menyesuaikan keadaan di bagian pembelian. Di bawah ini tabel program

    audit.

    Tabel 3: Program Audit

    Nama Perusahaan: Periode Audit

    Program yang Diaudit:

    No Pernyataan Jawaban Komentar

    Ya Tidak

    1

    2

    3

    Diaudit Oleh Jumlah

    Jawaban

    Catatan

    Ya Tidak

    Tanggal:

    Sumber: Bayangkara (2015:89)

    Selanjutnya, pernyataan-pernyataan di dalam tabel program audit akan di

    cocokkan dengan kondisi di bagian pembelian dan menilai apakah

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    pengendalian, peraturan, dan kebijakan yang termuat dalam pernyataan

    telah dijalankan dan dapat mencegah risiko.

    Apabila responden menjawab “Ya”, diberikan tanda centang di kolom Ya.

    Jawaban tersebut menunjukkan bahwa pernyataan dalam tabel checklist

    sudah dilaksanakan. Sebaliknya, apabila responden menjawab “Tidak”,

    diberikan tanda centang di kolom Tidak. Ini berarti pernyataan dalam tabel

    checklist belum dilaksanakan dengan baik.

    Penulis menggunakan Skala Guttman untuk menentukan bobot dua

    alternatif jawaban Ya dan Tidak di dalam tabel checklist, yang dijabarkan

    sebagai berikut:

    Jawaban Ya memiliki skala = 1

    Jawaban Tidak memiliki skala = 0

    Hasil jawaban di program audit akan dianalisis menggunakan perhitungan

    presentase yang ada di buku Riduwan (2008:28) untuk menentukan

    ketercapaian tingkat ekonomis, efisien, dan efektif yang dijabarkan dengan

    metode perhitungan sebagai berikut:

    P = 𝑓

    𝑛 x 100%

    Dimana:

    P = Presentase

    f = Jumlah jawaban responden

    n = total skor jawaban tertinggi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    Selanjutnya, hasil perhitungan akan dikelompokkan ke dalam lima

    kriteria untuk menentukan ketercapaian indikator ekonomis, efisien, dan

    efektif. Penulis menggunakan buku Riduwan (2008:62) untuk menentukan

    kelompok kriteria ketercapaian indikator ekonomis, efisien, dan efektif

    yang dijabarkan sebagai berikut:

    90%- 100% = Sangat baik

    80%- 89% = Baik

    70%-79% = Cukup Baik

    60%- 69% = Kurang baik

  • 38

    BAB IV

    GAMBARAN UMUM PABRIK MAKANAN TERNAK NUTRIFEED

    CEPER

    A. Profil Perusahaan

    Nama Unit Usaha : Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper

    Jenis Kegiatan : Pembuatan makanan ternak

    Alamat : Jalan Stasiun Ceper No. 1, Klepu, Ceper, Klaten

    Jawa Tengah

    B. Visi Perusahaan

    Membangun bangsa melalui koperasi

    C. Misi Perusahaan

    1. Bekerjasama dengan KUD utama

    2. Meningkatkan perluasan bisnis di bidang agribisnis

    3. Pengembangan sumber daya manusia melalui training atau pelatihan

    4. Kerjasama dengan instansi dan lembaga lain

    D. Sejarah Singkat Perusahaan

    Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper biasa disingkat PMT

    Nutrifeed Ceper merupakan salah satu bidang usaha yang dimiliki KJUB

    Puspetsari. Bidang usaha tersebut menjadi core business atau usaha inti dari

    KJUB Puspetasari yang memproduksi makanan ternak jenis konsentrat

    untuk sapi laktasi, sapi potong, dan kambing. Dengan total produksi sebesar

    1.700 ton per bulan.

    PMT Nutrifeed Ceper memiliki jumlah tenaga kerja sebanyak 54 orang.

    Terdiri dari tenaga kerja bagian produksi sebanyak 17 orang, bagian EDP

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    (Electronic Data Processing) sebanyak 5 orang, pengadaan sebanyak 2

    orang, dan sisanya sebesar 30 orang merupakan tenaga borong.

    Pendirian Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper bersaman dengan

    pendirian KJUB Puspetasari diawali pada tahun 1979, pada waktu itu

    Departemen Koperasi dan Transmigrasi mendapat bantuan dari Pemerintah

    Amerika Serikat yang diwakili oleh The Cooperative Leuague of USA

    (CLUSA) mendirikan Proyek Manajemen Unit (PMU) dengan nama Proyek

    PUSPETA (Pusat Pelayanan Petani).

    Tujuan dari PMU-Puspeta adalah untuk memperkuat KUD dan

    Koperasi Primer lainnya melalui perkuatan dibidang organisasi, usaha dan

    keuangan. PMU-PUSPETA juga difungsikan sebagai laboratorium

    Koperasi Sekunder ditingkat Kabupaten.

    Tidak lama kemudian setelah PMU- PUSPETA didirikan, Departemen

    Koperasi Republlik Indonesia juga mendirikan proyek yang disebut PPK

    (Pusat Pelayanan Koperasi) dibanyak Kabupaten terutama di Jawa. Proyek

    PPK ini sepenuhnya dibiayai APBN. Khusus untuk Kabupaten Klaten

    Proyek PPK digabung dengan PMU Puspeta yang sudah lahir. Oleh karena

    itu berganti nama menjadi PMU- PPK PUSPETA.

    Selama berstatus PMU, PPK- PUSPETA diizinkan melaksanakan

    kegiatan usaha dibidang pertanian dan industri. Kegiatan usaha tersebut

    antara lain usaha Pabrik Makanan Ternak yang dikelola di tiga tempat yaitu

    Ceper, Magetan, Probolinggo, dan Kantor Pemasaran di Cirebon,

    Peternakan Sapi, Pendinginan Susu, Penyaluran Pupuk, Produksi Benih

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    Unggul Bermutu Tinggi, Tebang Angkut Tebu (TRI dan TRB) dan rempah-

    rempah.

    Pada November 1988, PPK-Puspeta yang berstatus PMU berakhir dan

    berubah menjadi Koperasi Sekunder dengan nama Koperasi Jasa Usaha

    Bersama (KJUB Puspetasari) beranggotakan 7 (tujuh) Koperasi Primer

    yaitu KUD Karangkono, KUD Kemalang, KUD Manisrenggo, KUD Pedan,

    KUD Jatinom, PrimKOPTI Pedan, dan KPRI Ngesti Rahayu. Dalam

    perkembangannya, jumlah anggota bertambah satu yaitu KOPKAR

    KUSUMA, sehingga anggotanya menjadi 8 (delapan) anggota. Secara resmi

    KJUB Puspetasari berdiri pada tanggal 30 November 1988 dengan nomor

    badan hukum 11080/BH/V.

    E. Struktur Organisasi

    Struktur Organisasi PMT Nutrifeed Ceper dijelaskan pada gambar 1

    halaman 43. Adapun job description masing- masing departemen di Pabrik

    Makanan Ternak Nutrifeed Ceper:

    1. Direktur Utama

    Direktur utama bertanggung jawab atas seluruh kegiatan yang ada di

    PMT Nutrifeed Ceper. Serta memberikan evaluasi atas kinerja yang

    dilakukan oleh karyawan yang berada di bawah komandonya.

    2. Direktur Operasional

    Direktur Operasional bertanggung jawab untuk mengelola operasional

    dan memberikan keputusan- keputusan strategis dalam rangka

    meningkatkan kinerja. Serta mengkoordinasikan antar bagian- bagian/

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    departemen dalam organisasi, seperti bagian produksi, pengadaan, dan

    pemasaran sehingga tujuan strategis organisasi dapat tercapai.

    3. Manager Operasional

    Manager operasional bertugas untuk mengawasi dan mengkoordinasi

    bagian/departemen pengadaan, produksi, dan pemasaran. Serta

    memberikan persetujuan- persetujuan yang berkaitan dengan operasional

    organisasi, melakukan pengawasan persediaan, dan pemetaan area

    penjualan.

    4. Bagian Produksi

    Bagian produksi memiliki tugas untuk untuk membuat perencanaan

    produksi dalam satu bulan. Mengawasi proses produksi dan memastikan

    kualitas produk telah sesuai dengan standar yang ditetapkan. Selain itu

    bagian produksi bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan produk

    5. Bagian Pemasaran/Marketing

    Bagian pemasaran bertanggung jawab untuk memasarkan produk yang

    dihasilkan dari organisai, mengirimkan produk kepada konsumen,

    menetapkan target penjualan yang harus dicapai dalam satu periode, dan

    merencanakan dan melaksanakan strategi pemasaran.

    6. Bagian Pengadaan/ Pembelian Bahan Baku Makanan Ternak

    Bagian pengadaan memiliki tugas untuk melaksanakan pembelian,

    memilih pemasok potensial, melakukan pendataan pemasok secara

    periodik, memastikan bahan baku tersedia secara tepat waktu, memilih

    pemasok yang potensial dan memiliki kredibilitas, melakukan evaluasi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    pemasok bersama dengan manager dan direktur operasional, dan

    mempersiapkan dokumen- dokumen yang digunakan untuk melakukan

    pembelian, melakukan negosiasi harga dengan pemasok.

    7. Direktur Akuntansi dan Keuangan

    Direktur akuntansi dan keuangan bertugas untuk mengawasi dan

    mengevaluasi kegiatan pencatatan dan pembayaran transaksi yang

    dilakukan organisasi, mengawasi kinerja manager dan staf administrasi

    dan keuangan, melakukan koordinasi dengan direktur utama, menetapkan

    strategi untuk mencapai target yang sudah ditetapkan, dan pengambil

    keputusan akhir di bidang keuangan.

    8. Manager Akuntansi dan Keuangan

    Manager akuntansi dan keuangan bertugas untuk memastikan seluruh

    pencatatan akuntansi yang dilakukan telah sesuai dengan standar akuntansi

    yang berlaku, melakukan koordinasi dengan manager operasional,

    melakukan pengawasan kinerja staf dan karyawan akuntansi dan

    keuangan.

    9. Bagian Akuntansi dan Keuangan

    Bagian akuntansi bertugas untuk melakukan pencatatan transaksi

    pembayaran dan penerimaan kas, penginputan data ke komputer, membuat

    laporan bulanan dan tahunan, menerima bukti transaksi dan

    mendokumentasikan bukti-bukti transaksi. Bagian keuangan bertugas

    untuk melakukan pembayaran hutang, penerimaan kas, menerima

    pelunasan piutang, penghitungan dan pembayaran pajak.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    Struktur Organisasi Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper

    2

    Gambar 1: Struktur Organisasi Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper

    Sumber: Dokumen Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper

    Keterangan:

    UUP : Unit Usaha Pembiayaan

    UPS : Unit Pendinginan Susu

    PMT N : Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed

    AKP : Akuntansi, Keuangan, dan Personalia

    Direktur

    Operasional

    Manager

    PMT N CEPER

    Direktur

    AKP

    Manager

    Keuangan

    Bagian

    Marketing

    Bagian

    Produksi Bagian

    Pengadaan

    Bagian

    Akuntansi dan

    Keuangan

    Manager

    UPS

    KJUB

    PUSPETASARI

    Manager

    UUP

    Manager

    Pertokoan

    Direktur

    Utama

    Supervisor

    Staf

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    BAB V

    ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

    A. Pelaksanaan Survei Pendahuluan

    Pelaksanaan survei pendahuluan bertujuan untuk memahami proses

    pembelian bahan baku makanan ternak dari tahap perencanaan, pelaksanaan,

    penerimaan dan penyimpanan, hingga pembayaran. Survei pendahuluan

    dilakukan dengan menggunakan metode observasi untuk setiap proses

    pembelian, wawancara dengan supervisor dan staf yang ada di bagian

    pembelian, serta metode dokumentasi untuk menelusuri dokumen dan data

    historis seperti: Faktur Pembelian, Purchase Order (PO), dan Daftar Pemasok

    yang dimiliki bagian pembelian.

    Proses pembelian bahan baku makanan ternak diawali dari permintaan

    bahan baku dari bagian formulator. Bagian formulator bertugas membuat

    Daftar Kebutuhan Bahan Baku yang akan digunakan untuk produksi selama

    satu bulan berdasarkan RAPB (Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja).

    Selanjutnya, Daftar Kebutuhan Bahan Baku diserahkan ke bagian pembelian

    untuk dilakukan proses pembelian.

    Setelah bagian pembelian menerima Daftar Kebutuhan Bahan Baku,

    pihak supervisor menghubungi pemasok melalui telepon untuk mengirimkan

    sampel bahan baku. Sampel yang diterima akan diserahkan ke bagian

    formulator untuk dilakukan penilaian, apakah sampel bahan baku yang

    dikirimkan memenuhi standar yang sudah ditentukan. Apabila sampel sesuai

    dengan standar yang ditentukan oleh pabrik dan diterima, bagian pembelian

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 45

    menghubungi pemasok untuk membicarakan mengenai harga, jumlah bahan

    baku yang dipesan, tanggal pengiriman, dan melakukan kesepakatan bahwa

    jatuh tempo pembayaran selama 3 minggu. Setelah terjadi kesepakatan antara

    kedua belah pihak, supervisor membuat Purchase Order (PO). Purchase Order

    (PO) dibuat 3 rangkap, 1 untuk arsip bagian pembelian, 1 untuk internal audit,

    1 untuk pemasok yang ditandatangani oleh bagian pembelian, manager,

    direktur operasional, internal audit, pimpinan, dan supplier.

    Ketika barang sudah datang, bagian quality control mengambil sampel

    untuk diperiksa kualitas dan spesifikasi bahan baku yang dikirim apakah sesuai

    dengan standar yang ditetapkan oleh perusahaan. Setelah hasil pemeriksaaan

    menunjukkan barang yang dikirimkan oleh pemasok sesuai dengan standar dan

    spesifikasi, bagian quality control membuat dokumen Hasil Pemeriksaan

    Bahan Baku Masuk. Selanjutnya, barang akan melewati jembatan timbang

    untuk dilakukan penimbangan dan dibuat Surat Bukti Timbang (SBT) sebelum

    masuk gudang.

    Ketika barang masuk ke dalam gudang, bagian gudang akan menerima

    Surat Bukti Timbang dan mencatat barang masuk di Kartu Gudang. Bagian

    gudang akan melaporkan barang yang sudah diterima dengan mengeluarkan

    dokumen Laporan Penerimaan Barang (LPB) berisi 4 rangkap, 1 untuk bagian

    PDE (Process Data Entry), 1 untuk pembukuan, 1 untuk bagian pengadaan, 1

    untuk arsip gudang yang ditandatangani oleh kepala gudang, dan kepala

    bagian.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 46

    Setelah bagian pembelian menerima Surat Bukti Timbang (SBT) dan

    Laporan Penerimaan Barang (LPB) dari bagian gudang, staf pembelian

    membuat faktur pembelian. Faktur pembelian dibuat 3 rangkap, 1 untuk

    administrasi dan keuangan, 1 untuk arsip pengadaan, 1 untuk administrasi

    hutang piutang dan ditandatangani oleh bagian pembelian, internal audit,

    direktur operasional, dan direktur AKP (Akuntansi, Keuangan, dan

    Personalia). Selanjutnya dibuat Surat Perintah Pembayaran (SPP) dan Surat

    Permohonan Pembayaran Hutang (SPPH) sebanyak 2 rangkap, 1 untuk bagian

    pembukuan, 1 untuk arsip. Surat Perintah Pembayaran ditandatangani oleh

    direktur utama.

    Setelah dokumen pembayaran selesai dibuat dan diotorisasi oleh

    pejabat berwenang diantarnya manager, internal audit, direktur operasional,

    dan direktur utama, staf pembelian menyerahkan dokumen pembayaran ke

    bagian administrasi dan keuangan untuk dilakukan pencatatan ke dalam mesin

    komputer oleh bagian akuntansi dan pembayaran dilakukan oleh kasir dengan

    nominal pembayaran sebesar nominal yang tercantum di dalam Surat

    Permohonan Pembayaran Hutang (SPPH) dan Surat Perintah Pembayaran

    (SPP). Pembayaran kepada pemasok dilakukan dengan cara mentransfer ke

    rekening pemasok.

    Bagian pembelian memiliki dua orang karyawan yang terdiri dari

    supervisor dan staf pembelian. Supervisor memiliki tugas untuk melakukan

    pembelian dan menghubungi para pemasok. Staf pembelian bertugas untuk

    menyiapkan dokumen pembelian, seperti: Purchase Order (PO), Faktur

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 47

    Pembelian, Surat Perintah Pembayaran (SPP), dan Surat Permohonan

    Pembayaran Hutang (SPPH) dan membarui daftar pemasok.

    B. Perencanaan Audit Internal

    Perencanaan audit internal pada pembelian bahan baku makanan ternak

    dibagi menjadi tiga tahap yaitu: menentukan tujuan, luas, dan periode audit,

    mengidentifikasi dan menilai risiko, serta menyusun program audit. Di bawah

    ini penjabaran dari ketiga proses tersebut:

    1) Menentukan tujuan, luas, dan periode audit

    Audit internal yang dilakukan bertujuan untuk menilai karyawan di

    bagian pembelian telah melaksanakan prosedur, kebijakan, hukum, dan

    peraturan yang berlaku di bagian pembelian. Luas cakupan audit

    dilakukan pada bagian pembelian di salah satu unit usaha KJUB

    Puspetasari yaitu Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper selama

    periode bulan Februari 2019.

    2) Mengidentifikasi dan Menilai Risiko

    Proses pengidentifikasian dan penilaian risiko dilakukan untuk

    mengetahui risiko-risiko yang terjadi selama proses audit di bagian

    pembelian yang meliputi proses perencanaan pembelian, pelaksanaan

    pembelian, inspeksi dan penerimaan, serta pembayaran dan pelaporan

    pembelian bahan baku makanan ternak.

    Hasil identifikasi dan penilaian risiko di bagian pembelian diperoleh

    dengan mempertimbangkan dampak dan kemungkinan terjadinya risiko,

    yang kemudian akan dikelompokkan dalam tiga tingkat risiko yaitu:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 48

    risiko rendah, risiko menengah dan risiko tinggi yang disajikan dalam

    tabel gabungan red flags dan risk worksheet. Semakin tinggi tingkat

    risiko membutuhkan sikap kehati-hatian yang tinggi saat melakukan

    audit.

    Tabel gabungan red flags dan risk worksheet disajikan sebagai berikut

    Tabel 4. Tabel Gabungan Red Flags dan Risk Worksheet

    Tingkat

    Risiko

    Risiko Kegiatan

    Pengendalian

    Kelemahan

    Pengendalian

    Risiko

    Rendah

    Nomor

    dokumen

    pembelian

    bahan baku

    tidak tercetak.

    Nomor

    dokumen dibuat

    langsung

    tercetak di setiap

    dokumen

    pembelian

    bahan baku.

    Pemberian nomor dilakukan

    secara manual karena lebih

    mudah dilakukan dan

    mudah dihapus apabila

    terjadi kesalahan penulisan.

    Namun terdapat otorisasi

    berjenjang dari pejabat

    berwenang untuk menekan

    risiko ke tingkat yang

    rendah.

    Penyimpanan

    bahan baku

    tidak

    dilakukan

    dengan tepat.

    Sehingga

    bahan baku

    yang disimpan

    mengalami

    penyusutan

    berat karena

    karung robek.

    Kepala gudang

    melakukan

    pengawasan saat

    penataan dan

    menambah

    jumlah palet.

    Tenaga borong yang

    bertugas untuk menurunkan

    barang kurang

    memperhatikan penataan

    karung yang tepat karena

    menghabiskan waktu dan

    membutuhkan tempat yang

    luas. Oleh sebab itu kepala

    gudang perlu melakukan

    pengawasan ketika barang

    diturunkan.

    Risiko

    Menengah

    Karyawan

    bagian

    pembelian

    tidak memiliki

    latar belakang

    di bidang yang

    sesuai dengan

    pekerjaannya.

    Menyelenggara-

    kan

    training/pelatih-

    an tentang

    proses

    pembelian

    bahan baku

    untuk karyawan

    yang ada di

    bagian

    pembelian

    Keterbatasan sumber daya

    manusia yang memiliki latar

    belakang yang sesuai

    dengan pekerjaannya

    membuat penempatan

    karyawan tidak sesuai

    dengan kompetensinya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 49

    Lanjutan Tabel 4. Tabel Gabungan Red Flags dan Risk Worksheet

    3) Menyusun Program Audit

    Program audit yang disusun akan digunakan di semua proses pembelian

    bahan baku yang terdiri dari lima bagian yaitu: program audit organisasi

    pembelian, perencanaan pembelian, pelaksanaan pembelian, inspeksi

    dan penerimaan, serta pembayaran dan pelaporan pembelian bahan baku

    makanan ternak.

    Program audit di organisasi pembelian bahan baku makanan ternak

    bertujuan untuk menilai organisasi pembelian telah ditempatkan secara

    tepat dalam struktur organisasi. Program audit bagian perencanaan

    pembelian ba