ANALISIS PENGUJIAN PEMUTUS TENAGA (PMT) BAY PEDAN 2 …repository.unwidha.ac.id/1846/1/Malik...
Transcript of ANALISIS PENGUJIAN PEMUTUS TENAGA (PMT) BAY PEDAN 2 …repository.unwidha.ac.id/1846/1/Malik...
ANALISIS PENGUJIAN PEMUTUS TENAGA (PMT) BAY PEDAN 2
DALAM PEMELIHARAAN DUA TAHUNAN DI GARDU INDUK
KLATEN
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Jurusan
Teknik Elektro jenjang Strata-1 Fakultas Teknik Universitas Widya Dharma
Klaten
Disusun oleh :
Nama : Malik Riyadi
NIM : 1542100508
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN
2019
ii
iii
SURAT PERNYATAAN
iv
v
MOTTO
1. Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya
bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari
sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya
kepada Tuhanmulah engkau berharap. (QS. Al-Insyirah, 6-8)
2. Wahai orang orang yang beriman! Jika kamu menolong agama Allah, niscaya
Dia akan menolong dan meneguhkan kedudukanmu.(QS. Muhammad, 7-8)
3. Sesuatu mungkin mendatangi mereka yang mau menunggu, namun hanya
didapatkan oleh mereka yang bersemangat mengejarnya. (Abraham Lincoln).
4. Ide yang dibangun dan diwujudkan dalam tindakan jauh lebin penting dari
pada ide yang cuma sekedar ide. (Buddha)
5. Hiduplah seolah-olah kamu mati besok. Belajarlah seolah-olah kamu hidup
selamanya. (Mahatma Gandhi).
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan kepada :
1. Allah SWT, yang telah memberikanku kesempatan, kekuatan serta
membekaliku dengan ilmu. Atas karunia serta kemudahan yang engkau
berikan akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
2. Kedua Orang tua saya, Musawi & Winarti yang tak pernah lelah
memberikan semangat dan do’a. Serta yang selalu membimbing dan
mengingatkan untuk belajar, ibadah, dll.
3. Adik saya Santi Malikatun yang selalu mendukung saya dalam keadaan
apapun.
4. Nafilatul Istiqomah yang selalu mendukung saya dalam keadaan apapun.
5. Teman dan sahabat seperjuangan yang turut serta membantu dalam
penelitian saya.
6. Almamater Universitas Widya Dharma Klaten.
7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkah dan rahmatNya, saya bisa menyelesaikan skripsi yang berjudul
“ANALISIS PENGUJIAN PEMUTUS TENAGA (PMT) BAY PEDAN 2
DALAM PEMELIHARAAN DUA TAHUNAN DI GARDU INDUK KLATEN”.
sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Jurusan Teknik Elektro
jenjang Strata-1 Fakultas Teknik Universitas Widya Dharma Klaten.
Dalam penyusunan skripsi ini saya menyadari tanpa bantuan, bimbingan
dan dukungan dari berbagai pihak, saya tidak akan bisa menyelesaikan skripsi ini.
Oleh karena itu, saya ucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Triyono, M.Pd, selaku Rektor Universitas Widya
Dharma Klaten.
2. Bapak Harri Purnomo, S.T.,M.T, selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Widya Dharma Klaten sekaligus Dosen Pembimbing I.
3. Bapak Dr. Sutiyo, S.T., M.Eng, selaku Ketua Program Studi Teknik
Elektro, Fakultas Teknik Universitas Widya Dharma Klaten.
4. Bapak Sugeng Santoso, S.T. M.Eng, selaku Dosen Pembimbing II.
5. Bapak I Wayan Angga Wijaya Kusuma, S.T. M.Eng. selaku Pengelola
Laboratorium Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Widya Dharma Klaten.
6. Bapak/Ibu Dosen, khususnya Dosen Jurusan Teknik Elektro serta seluruh
staf karyawan Universitas Widya Dharma Klaten, yang dengan setulus
hati memberikan bantuan dan bimbingan selama menyelesaikan studi.
7. Kedua orang tua dan seluruh keluarga saya yang selalu mendo’akan dan
memberi dukungan baik material maupun moral.
8. Seluruh sahabat saya yang telah memberikan dukungan dan semangat
dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Seluruh teman-teman Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Widya
Dharma Klaten yang telah banyak membantu dalam penelitian maupun
penulisan skripsi ini.
viii
10. Serta seluruh pihak yang telah banyak membantu dalam skripsi ini yang
tidak bisa saya sebut satu persatu
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
skripsi ini. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
diharapkan. Semoga skripsi ini dapat memberikan bermanfaat bagi penulis
khususnya dan semua pihak yang memerlukan.
Klaten, 30 Agustus 2019
Penyusun,
Malik Riyadi
ix
ABSTRAK
MALIK RIYADI, NIM : 1542100508, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Widya Dharma Klaten, Skripsi: “ANALISIS PENGUJIAN
PEMUTUS TENAGA (PMT) BAY PEDAN 2 DALAM PEMELIHARAAN DUA
TAHUNAN DI GARDU INDUK KLATEN.”
Pemutus tenaga (PMT) yang merupakan saklar yang digunakan untuk
menghubung atau memutus hubungan tenaga listrik dalam keadaan normal
maupun dalam keadaan abnormal atau gangguan. Untuk tetap terjaga keandalan
PMT perlu dilakukan pemeliharaan secara rutin. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui prinsip kerja PMT bay Pedan 2, apa saja pengujian yang dilakukan
terhadap PMT dan mengetahui keandalan serta kelayakan dari pemutus tenaga
(PMT) tersebut. Pada analisis penelitian ini menggunakan data hasil pemeliharaan
pemutus tenaga (PMT) pada periode pemeliharaan tahun 2006 sampai dengan
tahun 2018. Penelitian dilakukan pada PMT bay Pedan 2 di Gardu Induk Klaten.
Pemeliharaan PMT ini antara lain: pengujian terhadap tahanan pentanahan,
tahanan isolasi, tahanan kontak dan keserempakan kontak PMT. Dengan adanya
pemeliharaan ini dapat mengetahui kondisi apakah masih layak beroprasi atau
tidak pemutus tenaga (PMT) bay Pedan 2 Gardu Induk Klaten.
Hasil analisis menyatakan bahwa pada pengujian tahanan isolasi, tahanan
pentanahan dan keserempakan PMT memiliki nilai yang bervariasi dalam
beberapa periode pemeliharaan, nilai tersebut masih dibawah nilai standar atau
masih baik. Tetapi pada pengujian tahanan kontak periode tahun 2016 dan 2018
Nilai tersebut tidak sesuai dengan standar yang diijinkan yaitu <50 ηΩ, hal
tersebut tentunya perlu dilakukan perbaikan terhadap kontak PMT. Dengan
adanya pemeliharaan pemutus tenaga, keandalan PMT bay Pedan 2 dapat
terdeteksi. Dengan demikian berdasarkan hasil pengujian tahanan kontak PMT
bay Pedan 2 sudah tidak layak operasi atau PMT dalam kondisi kritis. Hal ini
harus segera dilakukan tindak lanjut seperti pengujian thermovisi, pengaturan
ulang kondisi kontak, dan overhaul PMT.
Kata kunci : pemutus tenaga (PMT), tahanan pentanahan, tahanan isolasi,
tahanan kontak, keserempakan kontak.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................................. iv
MOTTO ................................................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
ABSTRAK ............................................................................................................. ix
DAFTAR ISI ............................................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 3
1.3 Batasan Masalah ....................................................................................... 3
1.4 Tujuan ....................................................................................................... 4
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................... 4
1.6 Kajian Pustaka .......................................................................................... 4
1.7 Sistematika Penulisan ............................................................................... 6
BAB II DASAR TEORI .......................................................................................... 9
2.1 Pengertian Pemutus Tenaga (PMT) .......................................................... 9
2.2 Klasifikasi PMT ...................................................................................... 10
2.2.1 Berdasarkan Besar atau Kelas Tegangan ......................................... 10
2.2.2 Berdasarkan Jumlah Mekanik Penggerak ........................................ 10
2.2.3 Berdasarkan Media Isolasi ............................................................... 12
2.2.4 Berdasarkan Proses Pemadaman Busur Api Listrik Diruang
Pemutus ............................................................................................. 12
2.3 Komponen dan Fungsi ............................................................................ 14
xi
2.4 Pemeliharaan Pemutus Tenaga (PMT) ................................................... 14
2.4.1 Pengukuran Tahanan Isolasi ............................................................ 15
2.4.2 Pengukuran Tahanan Kontak ........................................................... 19
2.4.3 Pengujian Keserempakan PMT ....................................................... 22
2.4.4 Pengukuran Tahanan Pentanahan ................................................... 23
2.5 In Service atau Visual Inspection ............................................................ 24
2.6 In Service Measurement atau On Line Monitoring ................................ 25
2.7 Shutdown Measurement atau Shutdown Function Check ....................... 25
2.8 Conditional (Pasca Relokasi, Pasca Gangguan dan Bencana Alam) ..... 26
2.9 Overhaul ................................................................................................ 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................... 30
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 30
3.2 Rancangan Penelitian.............................................................................. 30
3.2.1 Study Literatur .................................................................................. 30
3.2.2 Pengumpulan Data ........................................................................... 31
3.2.3 Kordinasi dan Konsultasi Mengenai Hasil Pemeliharaan ................ 31
3.2.4 Anaslisis Data .................................................................................. 32
3.3 Flowchart Penelitian ............................................................................... 33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 34
4.1 Subsistem Gardu Induk Klaten ............................................................... 34
4.2 Prinsip Kerja Pemutus Tenaga (PMT) .................................................... 35
4.3 Analisa Hasil Pemeliharaan .................................................................... 36
4.3.1 Pengujian Tahanan Pentanahan ....................................................... 36
4.3.2 Pengujian Tahanan Isolasi ............................................................... 39
4.3.3 Pengujian Tahanan Kontak .............................................................. 43
4.3.4 Pengujian Keserempakan PMT ....................................................... 49
4.4 Tindak Lanjut Hasil Pemeliharaan ......................................................... 52
4.4.1 Pengujian Thermovisi Secara Berkala ............................................. 53
4.4.2 Pengujian Kualitas Gas Sulphur Hexafluoride (SF6) ....................... 54
4.4.3 Pengaturan Ulang Posisi Kontak Gerak dan Kontak Diam PMT .... 55
4.4.4 Overhaul PMT ................................................................................. 57
xii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 59
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 59
5.2 Saran ....................................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 62
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 PMT Jenis Single Pole ....................................................................... 10
Gambar 2.2 PMT Jenis Three Pole ........................................................................ 11
Gambar 2.3 PMT SF6 Saat Proses Pemutusan Arus Listrik .................................. 12
Gambar 2.4 Alat Ukur Tahanan Isolasi.................................................................. 16
Gambar 2.5 Proses Pentanahan Lokal dan Pelepasan Terminal Atas serta Bawah
................................................................................................................................ 17
Gambar 2.6 Terminal Tempat Pengukuran Tahanan Isolasi PMT ........................ 18
Gambar 2.7 Rangkaian Pengukuran Tahanan Kontak PMT .................................. 21
Gambar 2.8 Proses Pengujian Keserempakan PMT .............................................. 23
Gambar 2.9 Alat Ukur Tahanan Pentanahan.......................................................... 24
Gambar 2.10 Kondisi Kontak Diam dan Gerak Yang Sudah Rusak .................... 29
Gambar 3.1 Flowchart Penelitian Tugas Akhir ..................................................... 33
Gambar 4.1 Single Line Diagram Gardu Induk Klaten .......................................... 34
Gambar 4.2 Pemutus Tenaga (PMT) Bay Pedan 2 ................................................ 35
Gambar 4.3 Grafik Hasil Pengujian Tahanan Pentanahan PMT ............................ 37
Gambar 4.4 Grafik Hasil Perhitungan Kemampuan Isolasi PMT Phasa R............ 42
Gambar 4.5 Grafik Hasil Perhitungan Kemampuan Isolasi PMT Phasa S ............ 42
Gambar 4.6 Grafik Hasil Perhitungan Kemampuan Isolasi PMT Phasa T ............ 43
Gambar 4.7 Grafik Hasil Pengujian Tahanan Kontak PMT .................................. 44
Gambar 4.8 Grafik Hasil Pengujian Keserempakan PMT ..................................... 50
Gambar 4.9 Alat Thermovisi.................................................................................. 53
Gambar 4.10 Hasil Thermovisi PMT Bay Pedan 2 ................................................ 54
Gambar 4.11 Proses Pengujian Kualitas Gas SF6 bay Pedan 2.............................. 55
Gambar 4.12 Proses Membuka Box Penutup Panel PMT ..................................... 56
Gambar 4.13 Proses Pemberian Tanda Pada Engkol PMT .................................... 56
Gambar 4.14 Proses Pengaturan Tuas Kontak PMT .............................................. 57
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jenis PMT dan kurun waktu overhaul ..................................................... 27
Tabel 2. Jumlah angka pemutusan ......................................................................... 28
Tabel 3. Data hasil pengukuran tahanan pentanahan PMT .................................... 37
Tabel 4. Data hasil pengukuran tahanan isolasi PMT ............................................ 40
Tabel 5. Data hasil perhitungan kemampuan isolasi PMT .................................... 41
Tabel 6. Data hasil pengukuran tahanan kontak PMT ........................................... 44
Tabel 7. Data arus yang mengalir pada bay Pedan 2 GI Klaten ............................ 45
Tabel 8. Data hasil pengukuran keserempakan PMT............................................. 49
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Instalasi sistem tenaga listrik di Gardu Induk mempunyai beberapa peralatan
sebagai pendukung kinerjanya. Untuk menjaga keandalan dan keamanan peralatan
tersebut, perlu adanya pemeliharaan secara berkala atau rutin. Pemeliharaan
merupakan salah satu hal terpenting yang harus diperhatikan dalam pengoperasian
sistem transmisi tenaga listrik. Karena dengan adanya pemeliharaan yang baik
secara berkala, maka peralatan pada sistem tenaga listrik tetap terjaga
keandalannya. Dengan demikian kebutuhan energi listrik untuk konsumen atau
pelanggan dapat terlayani dengan baik, selain itu harga peralatan sistem tenaga
listrik yang mahal mendorong perlunya pemeliharaan secara berkala. Salah satu
peralatan yang dilakukan pemeliharaan rutin yaitu pemutus tenaga (PMT).
Pemutus tenaga (PMT) merupakan merupakan peralatan saklar atau switching
mekanis, yang mampu menutup atau mengalirkan dan memutus arus beban dalam
kondisi normal sesuai dengan ratingnya serta mampu menutup, mengalirkan dan
memutus arus beban dalam spesifik kondisi abnormal atau gangguan sesuai
dengan ratingnya (IEEE C37.100:1992). Apabila pemutus tenaga (PMT) tidak
bekerja saat terjadi gangguan, maka akan berdapak terhadap rusaknya peralatan
lainnya. Pemeliharaan pemutus tenaga (PMT) dilakukan dengan melakukan
pengujian terhadap tahanan pentanahan, tahanan isolasi, tahanan kontak, dan
keserempakan kontak PMT.
2
Pengujian tahanan pentanahan dilakukan untuk mengetahui nilai tahanan
terminal terhadap tanah, semakin kecil nilainya maka akan semakin baik.
Pengukuran tahanan isolasi PMT adalah untuk mengetahui seberapa besar
kebocoran arus (leakage current) yang terjadi antara bagian yang bertegangan
terhadap tanah. Dengan adanya pengujian tahanan isolasi diharapkan nilai tahanan
isolasi masih dalam batas nilai standar, sehingga tidak terjadi hubungan arus
dengan terminal fasa lainnya yang disebabkan nilai tahanan isolasi yang terlalu
rendah. Pengujian tahanan kontak dilakukan untuk mengetahui rugi-rugi teknis
yang disebabkan adanya titik-titik sambungan. Nilai tahanan kontak diharapkan
sekecil mungkin agar rugi-rugi daya yang diakibatkan oleh tahanan kontak dapat
diminimalisir. Pengujian keserempakan PMT bertujuan untuk mengetahui waktu
kerja PMT secara individu serta untuk mengetahui keserempakan PMT pada saat
menutup atau pun membuka.
Gardu Induk Klaten memiliki 6 bay penghantar, 3 bay trafo dan 1 bay kopel.
Bay penghantar Pedan 2 merupakan salah satu jalur yang mensuplai energi listrik
dari Gardu Induk Pedan ke Gardu Induk Klaten. Pemutus tenaga (PMT) bay
Pedan 2 menggunakan merk ABB, tipe LTB 170 D1 dengan penggerak pegas
serta media pemadam busur api dengan menggunakan gas SF6. Parbrikan pemutus
tenaga (PMT) ini berasal dari Swedia yang di produksi pada tahun 1994. Serta di
operasikan (energize) pertama kali di Gardu Induk Klaten pada tahun 1995.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana keandalan dan
kelayakan pemutus tenaga (PMT) bay Pedan 2 di Gardu Induk Klaten setelah
dilakukan pemeliharaan dua tahunan. Dengan ini diharapkan dapat mengetahui
3
pengaruh pemeliharaan secara berkala terhadap keandalan pemutus tenaga (PMT)
dengan membandingkan hasil pengujian beberapa tahun yang lalu.
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas di dalam tugas skripsi ini adalah:
1. Bagaimana prinsip kerja dari pemutus tenaga (PMT) bay Pedan 2?
2. Apa saja pengujian yang dilakukan terhadap pemutus tenaga (PMT)
bay Pedan 2 pada saat pemeliharaan berkala?
3. Bagaimana keandalan dan kelayakan pemutus tenaga (PMT) bay
Pedan 2 setelah dilakukan pemeliharaan berkala?
4. Apa saja tindak lanjut dari hasil pemeliharaan jika nilainya di atas
standar ketentuan yang berlaku di PT. PLN (Persero)?
1.3 Batasan Masalah
Agar tidak menyimpang dari permasalahan yang akan diselesaikan maka
pembahasan masalah dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :
1. Penelitian ini hanya dilakuan pada pemutus tenaga (PMT) bay Pedan 2
di Gardu Induk Klaten.
2. Pemutus tenaga (PMT) yang terpasang pada bay Pedan 2 dengan merk
ABB tipe LTB 170 D1.
3. Analisis terhadap hasil pengujian PMT bay Pedan 2 di Gardu Induk
Klaten hanya dalam 7 periode pemeliharaan.
4. Pengujian yang dilakukan hanya meliputi: pengujian tahanan
pentanahan, pengujian tahanan isolasi, pengujian tahanan kontak dan
pengujian keserempakan kontak PMT.
4
1.4 Tujuan
Tujuan penulisan tugas skripsi ini adalah:
1. Mengetahui prinsip kerja pemutus tenaga (PMT) bay Pedan 2.
2. Mengetahui pengujian yang dilakukan terhadap PMT saat adanya
pemeliharaan berkala.
3. Mengetahui dan memahami keandalan dan kelayakan pemutus tenaga
(PMT) bay pedan 2 di Gardu Induk Klaten, setelah dilakukan
pengujian dalam pemeliharaan rutin dua tahunan.
4. Mengetahui apa saja tindak lanjut dari hasil pengujian yang nilainya di
atas standar ketentuan yang berlaku di PT. PLN (Persero).
1.5 Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini dapat diketahui apakah pemeliharaan pemutus
tenaga (PMT) bay Pedan 2 di Gardu Induk Klaten yang dilakukan secara berkala
atau rutin tersebut dapat berdampak positif terhadap keandalan PMT tersebut.
1.6 Kajian Pustaka
Analisis pengujian pemutus tenaga (PMT) di Gardu Induk telah banyak
mahasiswa-mahasiswa teknik elektro di perguruan tinggi yang telah melakukan
telaah tersebut. Pada umumnya analisis yang dilakukan hanya mengambil data
hasil pengujian pada periode 1 sampai 5 tahun, sedangkan peralatan di Gardu
Induk kebanyakan telah berusia lebih dari 5 tahun operasi. Serta banyak Gardu
Induk yang beroprasi lebih dari 20 tahun. Misalnya Gardu Induk Klaten yang
sudah beroprasi sejak tahun 1978.
5
Irwan Pramono (2019), pada tugas akhirnya yang berjudul “Analisis
pengujian pemutus tenaga bay Gondangrejo 2 dalam pemeliharaan dua tahunan di
Gardu Induk Palur”. Pada kesimpulanya menyaktakan secara keseluruhan
pemutus tenaga (PMT) bay Gondangrejo 2 di Gardu Induk Palur masih layak
digunakan dan dapat bekerja dengan baik, serta nilai dari tahanan isolasi, tahanan
pentanahan, tahanan kontak dan keserempakan kontak pemutus tenaga (PMT)
berdasarkan hasil pemeliharaan 3 periode pemeliharaan terakhir masih di bawah
batas ketentuan atau buku standar PLN (O&M P3B PMT/001.01 Tahun 2009).
Nuryanto (2018), pada tugas akhirnya yang berjudul “Analisa Hasil
Overhaul Pemutus Tenaga (PMT) 70 kV Pada Bay Arjawinangun 2 di PT PLN
Persero APP Cirebon GI Kadipaten”. Dalam kutipanya menyatakan bahwa PMT
bay Arjawinangun 2 dalam keadaan baik dan aman untuk di operasikan, hal ini
dinyatakan berdasarkan data overhaul PMT 70 kV bay Arjawinangun 2 pada saat
setelah terjadi gangguan pada PMT tersebut. Data tersebut diambil pada saat
setelah terjadi gangguan dan menggunakan buku acuan standar PLN (O&M P3B
PMT/001.01 Tahun 2009) sebagai data analisis tersebut.
Arief Georitno (2015), pada skripsinya yang berjudul “Kelayakan Operasi
Pemutus Tenaga (PMT) Tegangan Ekstra Tinggi Bermedia Gas SF6 Berdasarkan
Kualitas Gas, Keserempakan Titik Titik Kontak dan Parameter Resistans”. Dalam
hasil penelitiannya menyatakan bahwa PMT bemedia gas SF6 masih sangat layak
dioperasikan karena karakteristik terukur masih memenuhi syarat atau sesuai
standar PLN berdasarkan buku petunjuk batasan operasi dan pemeliharaan
peralatan penyaluran tenaga listrik dengan SK 114 no 7-22/Harlur-PST/2009.
6
Yulistiawan dkk (2012), pada jurnalnya yang berjudul “Analisa
Penggunaan Gas SF6 Pada Pemutus Tenaga (PMT) di Gardu Induk Cigereleng
Bandung”. Dalam hasil penelitiannya menyatakan bahwa PMT bemedia gas SF6
masih sangat layak dioperasikan karena karakteristik terukur masih memenuhi
syarat atau sesuai standar PLN berdasarkan buku petunjuk batasan operasi dan
pemeliharaan peralatan penyaluran tenaga listrik dengan SK 114 no 7-22/Harlur-
PST/2009.
Dengan berkaca pada problematika tersebut, maka analisis pengujian
pemutus tenaga (PMT) bay Pedan 2 dalam pemeliharaan dua tahunan di Gardu
Induk Klaten menggunakan perbandingan hasil uji pemeliharaan dengan nilai
standar terbaru sesuai Surat Keputusan Direksi No 520 tahun 2014 tentang
pemeliharaan pemutus tenaga yang di keluarkan oleh PT. PLN (Persero). Serta
data pengujian pemutus tenaga (PMT) yang diambil lebih banyak yaitu 7 periode
pemeliharaan dua tahunan. Dengan demikan akan diperoleh data yang sangat
signifikan untuk di analisis dan dapat mengetahui kelayakan dari pemutus tenaga
tersebut. Pada metodologi penelitian juga menggunakan flowchart atau diagram
alir tindak lanjut dari hasil pengujian tahanan pentanahan, tahanan isolasi, tahanan
kontak, dan keserempakan kontak PMT. Serta menganalisis hasil dari tindak
lanjut pengujian yang nilainya di atas standar ketentuan yang telah ditetapkan
oleh PT. PLN (Persero).
1.7 Sistematika Penulisan
Sebagai gambaran penulisan skripsi ini penulis membuat sistematika
penulisan terbagi atas lima bab yang isinya diuraikan sebagai berikut:
7
1. BAB I Pendahuluan, memuat latar belakang masalah, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan yang hendak dicapai, manfaat penelitian,
tinjauan pustaka penelitian terdahulu, dan sistematika penulisan.
2. BAB II Dasar Teori, pada bab dua ini memuat tentang pengertian
pemutus tenaga (PMT), penjelasan mengenai klasifikasi pemutus
tenaga (PMT), komponen dan fungsi pemutus tenaga (PMT) dan
pemeliharaan pemutus tenaga (PMT), in service atau visual inspection,
in service measurement atau on line monitoring, shutdown
measurement atau shutdown function check, conditional (pasca relokasi,
pasca gangguan dan bencana alam) dan overhaul.
3. BAB III Metode Penelitian, menguraikan tentang metode penelitian,
kapan dilakukan penelitian, waktu dan tempat penelitian, rangcangan
penelitian meliputi: study literature, pengumpulan data, kordinasi terkait
hasil pemeliharaan 2 tahunan khususnya pada pemutus tenaga (PMT)
bay Pedan 2 di Gardu Induk Klaten dan yang terakhir analisis data
pemeliharaan. Selanjutnya ada flowchart penelitian dimana mulai dari
awal penyusunan penelitian hingga hasil akhir atau kesimpulan.
4. BAB IV Pembahasan dan Hasil Penelitian, Pada bab empat yaitu
menjelaskan pembahasan dan hasil penelitian yang telah dicapai,
meliputi: Subsistem Gardu Induk Klaten, Prinsip kerja dari pemutus
tenaga (PMT) bay Pedan 2, Analisis hasil pemeliharaan seperti :
Pengujian tahanan pentanahan, tahanan isolasi, tahanan kontak dan
keserempakan pemutus tenaga (PMT). Dan tindak lanjut hasil
59
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pada analisis dan hasil perhitungan data yang diperoleh dari
hasil pemeliharaan 2 tahunan bay Pedan 2 di Gardu Induk Klaten mulai periode
tahun 2006 sampai tahun 2018, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1. Pemutus tenaga (PMT) bay Pedan 2 berfungsi untuk membuka
atau memutus serta menyalurkan daya listrik secara normal atau
abnormal (gangguan) dengan bantuan mekanis penggerak berupa
pegas (spring).
2. Pengujian yang dilakukan dalam pemeliharaan 2 tahunan PMT bay
Pedan 2 antara lain yaitu: pengujian tahanan pentanahan, tahanan
isolasi, tahanan kontak dan keserempakan kontak PMT.
3. Pada pengujian tahanan isolasi, tahanan pentanahan dan pengujian
keserempakan kontak PMT periode tahun 2006 sampai 2018
nilainnya bervariasi dan masih di bawah batas standar yang telah
ditentukan atau dalam kondisi baik.
4. Pengujian tahanan kontak periode tahun 2006 sampai 2018
khususnya phasa R dan T melebihi batas standar yang telah
ditentukan. Dengan nilai tahanan kontak phasa R tahun 2006 = 59
µΩ , tahun 2012 = 67 µΩ, tahun 2014 = 70 µΩ, tahun 2016 = 73.9
60
µΩ, tahun 2018 = 83.6 µΩ dan phasa T tahun 2016 = 67.4 µΩ,
tahun 2018 = 86.5 µΩ
5. Dengan demikian pemutus tenaga (PMT) bay Pedan 2 di Gardu
Induk Klaten berdasarkan hasil pengujian tahanan kontak sudah
tidak layak operasi atau dalam kondisi kritis harus segera ditindak
lanjuti.
6. Nilai tahanan kontak tinggi dipengarui oleh beberapa yaitu:
Kondisi klem PMT korosif, kondisi kotor (berdebu) dan kondisi
sambungan klem kurang kencang (kendor). Usia peralalatan
tersebut (live time). Untuk PMT bay Pedan 2 sudah berusia lebih
dari 23 tahun. Banyaknya jumlah pemutusan (open-close) PMT.
7. Tindak lanjut hasil pemeliharaan yang nilainya di atas standar
adalah melakukan pengujian termovisi, pengaturan ulang kondisi
kontak PMT dan overhaul.
5.2 Saran
Berikut adalah saran yang dapat menjadi bahan perbaikan untuk penelitian
lebih lanjut:
1. Sebaiknya data hasil pemeliharaan yang digunakan menggunakan
data awal pemeliharaan atau awal mula peralatan tersebut beroprasi
(energize).
2. Pemutus Tenaga (PMT) yang digunakan untuk analisis sebaiknya
lebih dari satu macam atau jenis PMT yang bisa digunakan untuk
perbandingan hasil data pemeliharaan.
61
3. Selalu menggunakan buku acuan standar yang terbaru dan
mengkuti kemajuan teknologi khususnya di bidang Gardu Induk.
4. Menggunkan buku manual dari pemutus tenaga (PMT) tersebut,
sebagai acuan untuk menentukan hasil tindak lanjut jika terjadi
nilai di atas standar yang telah ditetapkan atau hasil buruk.
62
DAFTAR PUSTAKA
Bobdey D S, A A Bhole, 2014, Dynamic Contact Resistance Measurement on HV
Circuit Breaker, International Journal of Engineering Research and
Technology (IJRET) Volume 3
Harshita, S, et all, 2013, A Case Study Hybrid Circuit Breaker, The International
Journal of Engineering and Science Volume 2 Page 37-40
IEC 62271 – 100 edition 1.1: 2003-05, High-voltage switchgear and controlgear –
part 100: High-voltage alternating-current circuit-breakers, 2003.
IEEE C37.10-1995, Guide for diagnostics and failure investigation of power
circuit breaker, 1995.
Nuryanto, R. 2018, Analisis Hasil Overhaul Pemutus Tenaga (PMT) 70KV Pada
Bay Arjawinangun 2 di PT PLN Persero APP Cirebon GI Kadipaten.
(Skripsi Yang Tidak Dipublikasikan, Universitas 17 Agustus 1945
Cirebon.,2018)
Pranomo, I. 2019, Analisis Pengujian Pemutus Tenaga Bay Gondang 2 Dalam
pemeliharaan 2 Tahunan Di Gardu Induk Palur. (Skripsi Yang Tidak
Dipublikasikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta.,2019)
SKDIR 0520-2.K/DIR/2014, 2014, Buku Pedoman Pemeliharaan Pemutus
Tenaga(PMT) No dokumen : PDM/PGI/07:2014, PT PLN (Persero),
Jakarta. Indonesia
SKDIR 216.K/DIR/2013, 2013, Standarisasi Spresifikasi Teknis Material
Transmisi Utama (MTU) dan Penjelasannya No dokumen :
216.K/DIR/2013, PT PLN (Persero), Jakarta. Indonesia
SKDIR 114.K/DIR/2010, 2010, Himpunan Buku Petunjuk Batasan Operasi Dan
Pemeliharaan Penyaluran Tenaga Listrik - Buku Pedoman Pemeliharaan
Pemutus Tenaga No dokumen : 7-22/ HARLUR-PST/2009, PT PLN
(Persero), Jakarta. Indonesia
Saravanan, AN, et all, 2015, The Optimum Test for High Voltage SF6 Circuit
Breaker in the New Substation Before Energize with the National Grid,
International Journal of Technology Enhancements and Emerging
Engineering Research, Volume 3, ISSN 2347-4289
63
Snigdha, S. 2012, How To Maintain SF6 Circuit Breaker, International Journal of
Scientific Research Engineering and Technology (IJSRET) Volume 1, ISSN
2278-0882
Stiawan, Y, et all, 2012, Analisis Penggunaan Gas SF6 Pada Pemutus Tenaga
(PMT) Di Gardu Induk Cigereleng Bandung, Jurnal FPTK UPI.
No.2,September 2012 81-93.