ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN, AKUNTABILITAS KEUANGAN...
-
Upload
nguyendien -
Category
Documents
-
view
250 -
download
10
Transcript of ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN, AKUNTABILITAS KEUANGAN...
ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN, AKUNTABILITAS
KEUANGAN SERTA PENCAPAIAN PROGRAM OUTCOME
PADA MASJID DI DKI JAKARTA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Firdha Ayu Fatmarani
NIM: 11140820000105
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1439 H/2018 M
ii
ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN, AKUNTABILITAS
KEUANGAN SERTA PENCAPAIAN PROGRAM OUTCOME PADA
MASJID DI DKI JAKARTA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
Firdha Ayu Fatmarani
NIM: 11140820000105
Di Bawah Bimbingan
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1439 H/2018 M
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Senin, 02 April 2018 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas
mahasiswa/i:
Nama : Firdha Ayu Fatmarani
No. Induk Mahasiswa : 11140820000105
Jurusan : Akuntansi
Judul Skripsi :Analisis Pengelolaan Keuangan, Akuntabilitas
Keuangan serta Pencapaian Program Outcome pada
Masjid di DKI Jakarta
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses Ujian Komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan
ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 02 April 2018
1. Fitri Yani Jalil, SE., M.Sc
NIDN : 2004068701
2. Wilda Farah, SE., M.Si., Ak., CA., CPA
NIP : 19830326 200912 2 005
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Kamis, 26 Juli 2018 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa/i :
Nama : Firdha Ayu Fatmarani
No. Induk Mahasiswa : 11140820000105
Jurusan : Akuntansi
Judul Skripsi :Analisis Pengelolaan Keuangan, Akuntabilitas
Keuangan serta Pencapaian Program Outcome pada
Masjid di DKI Jakarta
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa/i
tersebut dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 26 Juli 2018
1. Yessi Fitri SE.,M.Si.,Ak.,CA.
NIP. 19760924 200604 2 002
2. Fitri Damayanti,SE.,M.Si.
NIP. 19810731 200604 2 003
3. Dr. Rini, M.Si., Ak.,CA.
NIP. 19760315 200501 2 002
v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Firdha Ayu Fatmarani
No. Induk Mahasiswa : 11140820000105
Jurusan : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya :
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli
atau tanpa izin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas
karya ini.
Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap
dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Firdha Ayu Fatmarani
2. Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 22 Desember 1996
3. Alamat : Jl. H. Mawi Gang Serius, RT/RW 02/03
No. 85, Parung – Kabupaten Bogor 16330
4. No. Telp : 087782360504
5. Alamat email : [email protected]
II. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Fadilah Santosa
2. Ibu : Endang Tri Astuti
3. Anak ke : 1 dari 2 bersaudara
III. PENDIDIKAN
Tahun 2002 – 2008 : SD Negeri Waru 02, Parung
Tahun 2008 – 2011 : SMP Negeri 1 Parung
Tahun 2011 – 2014 : SMA Negeri 1 Parung
Tahun 2014 – 2018 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
IV. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Anggota Departemen Seni Budaya Himpunan Mahasiswa Jurusan
(HMJ) Akuntansi 2015.
2. Bendahara Kegiatan Gebyar Lomba Akuntansi (GALAKSI) 2015.
3. Kepala Departemen Minat dan Bakat Himpunan Mahasiswa Jurusan
(HMJ) Akuntansi 2016.
4. Bendahara Kegiatan Studi Banding HMJ Akuntansi ke SPA
Universitas Indonesia 2016.
vii
5. Koordinator Acara dalam Kegiatan Gebyar Lomba Akuntansi
(GALAKSI) 2016.
6. Ketua Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan (OPAK)
Jurusan Akuntansi 2016.
7. Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Akuntansi 2017.
8. Bendahara KKN VOLVOX UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2017.
viii
ANALYSIS OF FINANCIAL MANAGEMENT, FINANCIAL
ACCOUNTABILITY AND ACHIEVEMENTS OF THE PROGRAM
OUTCOME OF MOSQUE IN JAKARTA
ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze the implementation of financial
management, financial accountability and outcome program at the Mosque in
Jakarta. Financial management analysis is seen from three aspects: budgetary
participation, fund management and internal control. This research is a
qualitative research using statistical descriptive method. Data were obtained by
distributing questionnaires to the Mosque management (DKM). The number of
Mosques sampled in this research are 60 Mosques in DKI Jakarta. The sampling
method used is convenience sampling.
The results of this research indicate that as much as 85.5% of the Mosques
used as research samples have applied the principle of budgetary participation.
As much as 38.7% of Mosques have done fund management quite well and 90.3%
of Mosques have done internal control well. So it can be concluded that the
financial management by the Mosque is quite good. Concern for financial
accountability is also good enough, indicated by data where 80% of Mosques
have applied accountability principles. Approximately 68.9% of the people feel
that the activities generated by the mosque provide benefits to them.
Keywords: Financial Management, Budget Participation, Fund Management,
Internal Control, Accountability, Outcome Program, Mosque
ix
ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN, AKUNTABILITAS
KEUANGAN SERTA PENCAPAIAN PROGRAM OUTCOME PADA
MASJID DI DKI JAKARTA
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis mengenai penerapan
pengelolaan keuangan, akuntabilitas keuangan serta program outcome pada
masjid di DKI Jakarta. Analisis pengelolaan keuangan dilihat dari tiga aspek yaitu
partisipasi anggaran, pengelolaan dana serta pengendalian internal. Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metode deskriptif statistik.
Data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada manajemen (DKM)
masjid. Jumlah masjid yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 60
masjid yang ada di DKI Jakarta. Metode penentuan sampel yang digunakan
adalah convenience sampling.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebesar 85,5% masjid yang
dijadikan sampel penelitian telah menerapkan prinsip partisipasi anggaran.
Sebesar 38,7% masjid telah menerapkan pengelolaan dana dengan cukup baik dan
sebesar 90,3% masjid telah menerapkan pengendalian internal dengan baik.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh
masjid sudah cukup baik. Kepedulian terhadap akuntabilitas keuangannya juga
sudah cukup baik, hal ini ditunjukkan oleh data dimana sebesar 80% masjid telah
menerapkan prinsip akuntabilitas. Sekitar 68,9% masyarakat merasa bahwa
kegiatan yang dihasilkan oleh masjid memberikan manfaat bagi mereka.
Kata kunci : Pengelolaan keuangan, Partisipasi Anggaran, Pengelolaan Dana,
Pengendalian Internal, Akuntabilitas, Program Outcome, Masjid
x
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. shalawat
serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW
semoga sampai kepada keluarganya, para sahabatnya dan selaku kita para
umatnya.
Penyusunan skripsi ini yang berjudul “Analisis Pengelolaan Keuangan,
Akuntabilitas Keuangan serta Program Outcome pada Masjid di DKI
Jakarta” dimaksudkan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana
Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis sangat
bersyukur atas selesainya penulisan dan penyusunan skripsi ini. Penulis
menyadari bahwa banyak pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian
skripsi ini, maka dari itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan
penghargaan yang sebesar-besarnnya kepada semua pihak yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini terutama kepada:
1. Kedua orang tua tercinta, Ayah Fadilah Santosa dan Mama Endang Tri
Astuti yang selalu memberikan semangat, dukungan serta doa yang tiada
henti kepada penulis. Terima kasih untuk semua kepercayaan serta
limpahan kasih sayang yang telah diberikan kepada penulis, semoga
penulis dapat menjadi kebanggaan serta sumber kebahagiaan kalian.
2. Adik penulis tersayang, Nabila Ayu Amanda, yang telah memberikan doa,
semangat dan bantuan yang tiada hentinya kepada penulis.
3. Ibu Dr. Rini., Ak., CA selaku Dosen Pembimbing Skripsi penulis, yang
telah bersedia meluangkan waktunya serta dengan sabar memberikan
pengarahan dan bimbingan kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.
Terimakasih untuk semua ilmu yang diberikan kepada penulis.
xi
4. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Ibu Yessi Fitri, S.E., Ak., M.Si selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Bapak Hepi Prayudiawan, S.E., Ak., M.M selaku Sekertaris Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah
sekaligus Dosen Pembimbing Akademik penulis. Terimakasih atas waktu
yang diberikan untuk memberikan arahan serta bimbingan kepada penulis
selama penulis menjadi mahasiswi di Jurusan Akuntansi.
7. Seluruh Dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Terima kasih atas seluruh ilmu pengetahuan
yang telah diajarkan kepada penulis. Semoga kedepannya ilmu yang telah
diberikan bermanfaat bagi penulis.
8. Seluruh staf pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan kemudahan kepaada penulis
disetiap urusan yang penulis butuhkan.
9. Seluruh bagian dari DKM Masjid yang telah mendukung penulis dengan
bersedia mengisi kuesioner yang disebarkan oleh penulis serta mendoakan
kelancaran pembuatan skripsi ini.
10. Sahabat terbaikku, Keju (Fatin, Liana, Mahhal, Mutia dan Najah) yang
selalu berjuang bersama dari semester awal hingga saat ini, yang selalu
memberikan semangat, bantuan serta doa untuk penulis, yang selalu
mengingatkan penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini. My precious
things, love you guys!
11. Partner terbaik, Alif Aditya D.S yang telah memberikan semangat serta
bersedia meluangkan waktunya untuk menemani penulis dalam
menyebarkan kuesioner keliling Jakarta. Terimakasih untuk semua
kesabaran dalam menghadapi keluh kesah penulis dalam proses
penyusunan skripsi dari awal hingga akhir. Terimakasih banyak Mas!
xii
12. Teman seperjuangan, Andara Utami dan Achmad Ryzky yang telah
membantu penulis dalam menyebar kuesioner dan selalu mendukung
penulis untuk segera menyelesaikan penulisan skripsi ini.
13. Para sahabatku Aisyah dan Anggie yang selalu memberikan dukungan
kepada penulis.
14. Keluarga kecil kelas C 2014 serta keluarga besar Akuntansi 2014 yang
telah banyak memberikan motivasi kepada penulis.
15. Keluarga besar HMJ Akuntansi yang telah memberikan banyak
pembelajaran dan pengalaman organisasi kepada penulis.
16. Sahabat dan Sahabati KOMFEIS yang telah memberikan banyak
pengalaman berorganisasi kepada penulis.
17. Semua pihak yang terlibat yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta kritik yang
membangun dari berbagai pihak.
Jakarta, 28 Juni 2018
Firdha Ayu Fatmarani
xiii
DAFTAR ISI
COVER DALAM i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI iv
LEMBAR PENGESAHAN KARYA ILMIAH v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP vi
ABSTRACT viii
ABSTRAK ix
KATA PENGANTAR x
DAFTAR ISI xiii
DAFTAR TABEL xvi
DAFTAR GAMBAR xviii
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Identifikasi Masalah 8
C. Pembatasan Masalah 8
D. Rumusan Masalah 10
E. Tujuan Penelitian 10
F. Manfaat Penelitian 10
BAB II 12
TINJAUAN PUSTAKA 12
xiv
A. Tinjauan Literatur 12
1. Pengelolaan Keuangan 12
a. Partisipasi Anggaran 13
b. Pengelolaan Dana 14
c. Pengendalian Internal 15
2. Akuntabilitas Keuangan 16
3. Program Outcome 21
B. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu 21
C. Kerangka Pemikiran 28
BAB III 29
METODOLOGI PENELITIAN 29
A. Ruang Lingkup Penelitian 29
B. Metode Penentuan Sampel 29
1. Populasi dan Sampel 29
2. Metode Pengambilan Sampel 30
C. Metode Pengumpulan Data 30
1. Penelitian Pustaka (Library Research) 31
2. Penelitian Lapangan (Field Research) 31
D. Operasionalisasi Variabel Penelitian 32
1. Partisipasi Anggaran 32
2. Pengelolaan Dana 32
3. Pengendalian Internal 33
4. Akuntabilitas Keuangan 33
5. Program Outcome 34
E. Metode Analisis Data 37
1. Statistik Deskriptif 37
2. Uji Kualitas Data 37
a. Uji Validitas 37
b. Uji Reliabilitas 38
xv
BAB IV 39
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 39
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian 39
1. Tempat dan Waktu Penelitian 39
2. Karakteristik Profil Responden 43
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian 53
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif 53
2. Hasil Uji Kualitas Data 54
a. Uji Validitas 54
b. Uji Reliabilitas 57
C. Hasil dan Pembahasan Penelitian 58
1. Hasil Analisis Aspek Pengelolaan Keuangan 58
2. Hasil Analisis Aspek Akuntabilitas Keuangan 72
3. Hasil Analisis Aspek Program Outcome 77
BAB V 83
PENUTUP 83
A. Kesimpulan 83
B. Implikasi 84
C. Keterbatasan 85
D. Saran 86
DAFTAR PUSTAKA 87
LAMPIRAN-LAMPIRAN 92
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Berita Mengenai Pengelolaan Keuangan Masjid di Indonesia ….6
Tabel 2.1 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu 22
Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian 35
Tabel 4.1 Data Distribusi Penyebaran Kuesioner 40
Tabel 4.2 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan 43
Tabel 4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 44
Tabel 4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia 45
Tabel 4.5 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
46
Tabel 4.6 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan 46
Tabel 4.7 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Masa Kerja 47
Tabel 4.8 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Masjid 48
Tabel 4.9 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Luas Masjid 49
Tabel 4.10 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jumlah Jama’ah 50
Tabel 4.11 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Sumber Dana Masjid
51
Tabel 4.12 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Atas Nama Nomor
Rekening yang Digunakan 52
Tabel 4.13 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Bank yang
Digunakan 52
Tabel 4.14 Hasil Uji Statistik Deskriptif 53
Tabel 4.15 Hasil Uji Validitas Partisipasi Anggaran 55
Tabel 4.16 Hasil Uji Validitas Pengelolaan Dana 55
Tabel 4.17 Hasil Uji Validitas Pengendalian Internal 56
Tabel 4.18 Hasil Uji Validitas Akuntabilitas Keuangan 56
Tabel 4.19 Hasil Uji Validitas Program Outcome 57
Tabel 4.20 Hasil Uji Reliabilitas 57
Tabel 4.21 Hasil Persentase Partisipasi Anggaran 59
xvii
Tabel 4.22 Hasil Persentase Pengelolaan Dana 64
Tabel 4.23 Hasil Persentase Pengendalian Internal 68
Tabel 4.24 Hasil Persentase Akuntabilitas Keuangan 73
Tabel 4.25 Hasil Persentase Program Outcome 78
xviii
DAFTAR GAMBAR
2.1 Format Laporan Posisi Keuangan 18
2.2 Format Laporan Aktivitas 19
2.3 Format Laporan Arus Kas 20
2.4 Skema Kerangka Pemikiran 28
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya adalah
muslim yaitu sebanyak 87,17% dari 237.641.326 pada tahun 2010
(www.bps.go.id). Ini selaras dengan banyaknya tempat beribadah yang
dimiliki (masjid). Terdapat sekitar 495.411 masjid dan musholla yang telah
terdaftar dalam SIMAS (Sistem Informasi Masjid) Kementerian Agama RI.
Masjid merupakan salah satu organisasi sektor public yang tergolong dalam
organisasi nirlaba (non profit oriented).
Seiring waktu semakin banyak pihak yang menyadari betapa
pentingnya sebuah pengelolaan keuangan sebuah organisasi, baik untuk
organisasi yang berorientasi laba maupun organisasi non-laba (nirlaba).
Organisasi nirlaba tidak berorientasi terhadap keuntungan namun bukan
berarti organisasi nirlaba tidak memerlukan adanya pengelolaan keuangan,
karena mereka tetap harus berurusan dengan hal-hal yang terkait dengan
keuangan. Disamping itu terdapat karakteristik khusus organisasi nirlaba
dalam memperoleh sumberdaya yang dibutuhkan untuk menjalankan aktivitas
operasionalnya (Andarsari, 2016). Organisasi nirlaba memperoleh
sumberdaya dari sumbangan para penyumbang yang tidak mengharapkan
pembayaran kembali atau pengembalian manfaat ekonomi yang sebanding
dengan jumlah sumberdaya yang diberikan (Ikatan Akuntan Indonesia, 2012).
2
Masjid menjalankan aktivitasnya, dengan mengelola sumberdaya yang
dimilikinya dan sumberdaya yang diperoleh dari masyarakat secara sukarela
dan ikhlas (Andikawati dan Winarno, 2014). Sesuai dengan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 45 tahun 2011 tentang organisasi
nirlaba, bahwa organisasi nirlaba juga harus dan berhak untuk membuat
laporan keuangan dan melaporkannya kepada para pemakai laporan. Dalam
menjalankan fungsinya, masjid memperoleh dana dari berbagai macam
sumber. Sumber dana masjid secara umum berasal dari zakat, wakaf, infak,
sedekah, sumbangan, bantuan, dan sebagainya (Ayub, Muhsin & Mardjoned,
1996 dalam Haq dan Dewi, 2013). Masjid harus membuat laporan keuangan
sebagai bentuk pertanggung jawaban manajemen masjid. Salah satu
pertanggung jawabaan yang diperlukan yaitu sebuah akuntabilitas dan
transparansi (Andikawati dan Winarno, 2014).
Seperti firman Allah SWT dalam Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 282 :
يأ ي ا نيأ أه ن ا تأ متاأدنت اذا ه مس لج ا ٱن ينت ب كيدنو هودنتن أ ويموا أيأ بل ه تٱ ويموا نك
هنسلن وسي أيدنو ن هكل نيٱ ب كنسهج هكيدنو هن ن ب كد نلنر هن ۥ لن أتخب بل نيٱ ويأ إأ اكيي
هكل ف ي كفهي ب ك ه كسن ل ب ا أنسجن أ أمد ن ده تنبا ه تٱ ب كلنر هكنسهج ا كتأ ب
لي ينت ۥ هك أينكي نت إأ لن ۥ جا لميأ للن ب سن أ ملا ت ملجن أ ه تا ل اامتىه ن نيو سي د امتىه ن
نرلٱه ن أيأ بل ي اذا ه تا نا ا بل ن ٱن أ مميسن ا ميدنتن ا ب اركله وتكله ه ينت لهلأ ا ت طمقن ذه
أن هن تل بط ه ههن ه ا لن بك ا ملمين لله مينأ أ لن بك ي ميالله مةه هكينت هكب كينت منتألن ينا لن لن
ي ا ميدنتن دنت اذا با تنب ۥن بل متيأ ا باأ ا كتا بل ويموا أنلي ا إكنلنر مفهن ا ينت نمن بمنقن ه هن ينتن بأن ن سن هن
ن ينج بهن هكتا ا
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara
tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan
hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar.
Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah telah
mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang
berhutang itu mengimlakan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia
bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun
daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau
3
lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakan, maka
hendaklah walinya mengimlakan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan
dua orang saksi dari orang-orang lelaki di antaramu). Jika tak ada dua
orang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari
saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka seorang lagi
mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan)
apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik
kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu,
lebih adil di sisi Allah dan lebih dapat menguatkan persaksian dan lebih
dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu, (Tulislah mu’amalahmu itu),
kecuali jika mu’amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara
kamu, maka tak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan
persaksikanlah apabila kamu berjual-beli; dan janganlah penulis dan saksi
saling sulit-menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka
sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah
kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu.”
Penggalan surat Al Baqarah diatas secara implisit mengatakan bahwa
Islam sesungguhnya telah mendorong praktik akuntansi dalam kehidupan
bermuamalah (perdagangan) sejak dari dahulu kala. Berbeda dengan hal yang
dikemukakan oleh Laughlin (1988) bahwa sistem akuntansi dan control
internal merupakan dukungan dari kegiatan sekuler. Terlebih lagi, Laughlin
(1990) berpendapat bahwa gereja di Inggris mengganggap akuntansi sebagai
kegiatan yang seharusnya tidak mengganggu upaya spiritual gereja inggris.
Sistem akuntansi diperbolehkan ada namun memiliki peran yang sangat
terbatas. Jika diteliti kembali, meskipun gereja dan masjid merupakan suatu
lembaga keagamaan namun perlakuan akuntansi di kedua lembaga tersebut
sangatlah berbeda.
Biasanya pengelolaan sumber dana yang terdapat dimasjid dilakukan
oleh ta’mir dan bendahara masjid. Fungsi laporan keuangan masjid selain
sebagai instrument untuk menegakkan prinsip transparansi dan akuntabilitas
4
juga berfungsi untuk mengetahui potensi dana yang dimiliki oleh masjid (Haq
dan Dewi, 2013). Namun menurut Khanan (2010) ta’mir masjid sebagai
pengelola kurang mengetahui persis gambaran pengalokasian dana. Maka
dari itu, menurut Simanjuntak (2011) ilmu akuntansi dan prakteknya diluar
entitas bisnis khususnya lembaga keagamaan sangat termarginalkan.
Tanggung jawab dan beban lembaga keagamaan adalah hubungan
dengan partisipasi anggaran (Brownell dan Dunk, 1991). Pengurus masjid
harus bisa memberikan informasi yang berguna bagi donatur yang ikut
berpartisipasi anggaran dalam pengelolaan masjid. Selain itu, ada beberapa
faktor yang terkait dengan sistem pengendalian manajemen dimasjid adalah
kurangnya akuntabilitas dalam mengelola sistem akuntansi, kurangnya
partisipasi anggaran dimasjid dan ketidak tepatan dalam pencatatan dan
pelaporan, dan cara efektif dalam mencari sumber pendapatan masjid (Alim
dan Abdullah, 2010). Jika suatu sistem pengendalian internal suatu masjid itu
baik maka akan mempengaruhi praktik pengelolaan keuangan dimasjid
tersebut yang akan berdampak pada meningkatnya kualitas manajemen
masjid itu sendiri.
Sistem pengendalian manajemen penting bagi praktik pengelolaan
keuangan di masjid untuk memastikan bahwa pengelolaan keuangan sudah
berjalan dengan efektif dan efisien, untuk memastikan bahwa operasional
berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku, untuk mengukur kemampuan
pengelolaan masjid dalam mengelola kegiatan yang bermanfaat dan
5
memberikan informasi dalam membuat keputusan yang lebih baik (Sanusi,
Johari dan Said, 2015).
Belum adanya standar baku yang mengatur mengenai keuangan masjid
menjadi salah satu penyebab pengelolaan keuangan masjid masih sering
diabaikan oleh pengurus masjid. Sementara itu di zaman yang serba modern
ini, pengelolaan masjid dituntut untuk lebih profesional. Tidak hanya dalam
memberikan pelayanan kepada jama’ah, profesionalisme juga harus
ditunjukkan dalam pengelolaan keuangannya. Dengan berkembangnya
teknologi, akan memicu beberapa pihak yang terkait untuk ikut
mengembangkan aplikasi masjid untuk menunjang pengelolaan masjid yang
transparan dan akuntabel.
Berdasarkan berita yang dilansir oleh Republika.co.id dengan judul
“Masjid Perlu Lakukan Pencatatan Keuangan dengan Baik”, Wakil Ketua
IAM MBM STAN, Tunggal Nakula Sasongko mengatakan bahwa pencatatan
penting untuk semua instansi termasuk masjid, supaya bisa memberikan
pertanggungjawaban pengelolaan keuangan kepada masyarakat maka dari itu
Institut Akuntansi Masjid (IAM) Masjid Baitul Mal (MBM) Sekolah Tinggi
Akuntansi Negara (STAN) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) bekerja
sama dengan harian Republika untuk mengadakan pelatihan Akuntansi
Masjid. Tujuan diadakannya pelatihan ini yaitu untuk memudahkan masjid
menyampaikan laporan keuangan secara transparan dan akuntabel kepada
jamaahnya. Selain berita diatas, terdapat beberapa berita lain terkait usaha
6
pengembangan aplikasi masjid serta pentingnya pengelolaan keuangan masjid
di Indonesia :
Tabel 1.1
Tabel Berita Mengenai Pengelolaan Keuangan Masjid di Indonesia
No. Judul Berita Sumber
1. “Pelatihan Akuntansi
Masjid Permudah
Pengurus Lakukan
Pembukuan”
Sabtu 17 December 2016
15:49 WIB
https://www.republika.co.id/berita/dunia-
islam/islam-
nusantara/16/12/17/oibn6r366-pelatihan-
akuntansi-masjid-permudah-pengurus-
lakukan-pembukuan
2. “Teknologi Maju,
Laporan Keuangan
Masjid Harus Maju”
Sabtu 21 Januari 2017
14:35 WIB
https://www.republika.co.id/berita/dunia-
islam/islam-
nusantara/17/01/21/ok4d30396-
teknologi-maju-laporan-keuangan-
masjid-harus-maju
3. “Tips Laporan Keuangan
Masjid yang Akuntabel”
Sabtu 21 April 2018 18:45
WIB
https://www.republika.co.id/berita/dunia-
islam/islam-
nusantara/18/04/21/p7ja0f335-tips-
laporan-keuangan-masjid-yang-
akuntabel
4. “ Pelatihan Akuntansi
Masjid Tingkatkan
Kepercayaan Jamaah”
Ahad 27 Mei 2018 07:09
WIB
https://www.republika.co.id/berita/dunia-
islam/islam-
nusantara/18/05/27/p9d1rk415-
pelatihan-akuntansi-masjid-tingkatkan-
kepercayaan-jamaah
5. “Pelatihan Akuntansi
Masjid Dorong
Transparansi Keuangan”
Ahad 03 June 2018 20:00
WIB
https://www.republika.co.id/berita/dunia-
islam/islam-
nusantara/18/06/03/p9r04j366-pelatihan-
akuntansi-masjid-dorong-transparansi-
keuangan
7
Penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan pengelolaan
keuangan masjid yaitu penelitian Sanusi et al (2015) yang mengatakan bahwa
internal control berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan keuangan
masjid, sedangkan Partisipasi anggaran dan accountability tidak
berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan keuangan masjid. Penelitian
serupa telah dilakukan oleh Said, Mohamed, Sanusi dan Yusuf (2013) yang
menguji pengaruh praktek pengelolaan keuangan diorganisasi keagamaan
dengan kinerja keuangan masjid. Penelitian lain yang berhubungan dengan
pengelolaan laporan keuangan adalah studi kasus yang dilakukan oleh
Andarsari (2015) dalam pembuatan laporan keuangan masjid. Penelitian
terkait pengelolaan keuangan masjid juga dilakukan oleh Adnan (2013) yang
mengatakan bahwa praktik pengelolaan keuangan telah diterapkan oleh
manajemen masjid yang ada di Yogyakarta meskipun pengetahuan dan
kemampuan manajemen masjid masih harus ditingkatkan lagi.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti tertarik
untuk meneliti isu ini karena melihat fenomena banyaknya masjid di Jakarta
yang mungkin manajemennya masih belum menerapkan sistem pengelolaan
keuangan dan akuntabilitas yang baik. Dalam penelitian ini, peneliti
mengangkat judul “Analisis Pengelolaan Keuangan, Akuntabilitas Keuangan
serta Pencapaian Program Outcome Pada Masjid di DKI Jakarta”
Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Adnan (2013). Perbedaan penelitian ini terletak pada :
8
1. Dalam penelitian terdahulu, aspek pengelolaan keuangan yang
digunakan hanya terkait akutabilitas dan transparansi. Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan aspek lain yaitu partisipasi
anggaran, pengelolaan dana dan pengendalian internal dari manajemen
masjid.
2. Sampel yang dipilih oleh peneliti sekarang adalah masjid yang ada di
daerah DKI Jakarta.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka identifikasi masalah yang
hendak diteliti dalam penelitian ini adalah terkait dengan penerapan
pengelolaan keuangan masjid yang dilihat dari aspek perencanaan anggaran,
pengelolaan dana dan pengendalian internalnya. Selain itu, untuk melihat
akuntabilitas keuangan masjid yang ada di DKI Jakarta serta mengetahui
program outcome yang diadakan oleh manajemen masjid (DKM).
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka pembatasan masalah
yang hendak diteliti adalah mengenai pengelolaan keuangan masjid terhadap
akuntabilitas dan program outcome masjid.
Pengelolaan keuangan yang dimaksud adalah kegiatan yang dilakukan
oleh seorang pemimpin dalam menggerakkan para pejabat yang bertugas
dalam bidang keuangan untuk menggunakan fungsi-fungsi manajemen,
9
meliputi perencanaan atau penganggaran, pencatatan, pengeluaran serta
pertanggung jawaban (Syarifudin, 2005). Dalam pengelolaan keuangan dalam
penelitian ini terdiri dari beberapa aspek yaitu partisipasi anggaran,
pengelolaan dana dan internal control.
Partisipasi anggaran yang dimaksud disini adalah partisipasi dalam
penganggaran yang memungkinkan individu untuk berpartisipasi dan
bertanggung jawab atas kinerja organisasi (Libby, 1999 dalam Kewo, 2014).
Pengelolaan dana yang dimaksud disini adalah dana yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan operasional masjid atau penggunaan dana yang sesuai
dengan tujuan dan maksud dari adanya dana donasi. Internal control yang
dimaksud disini adalah kebijakan atau prosedur yang dirancang oleh pihak
internal untuk memberikan kepastian yang memadai kepada manajemen
bahwa perusahaan telah mencapai tujuan dan sasarannya (Boynton et al,
2006).
Accountability yang dimaksud adalah bertanggung jawab terhadap apa
yang sudah diamanahkan dengan cara melaporkan laporan keuangan agar
pihak donatur mengetahui alur dana yang diberikan sudah dialokasikan.
Program outcome yang dimaksud disini adalah program yang dihasilkan oleh
sebuah organisasi yang bisa meningkatkan kualitas manajemennya.dda
Dari sekian banyak masjid yang ada di Indonesia, penelitian ini hanya
berfokus pada masjid yang ada di Jakarta khususnya wilayah Jakarta Barat
dan Jakarta Selatan.
10
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan permasalahan yang
hendak diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana penerapan pengelolaan keuangan pada masjid-masjid yang ada
di DKI Jakarta?
2. Bagaimana penerapan akuntabilitas keuangan pada masjid-masjid yang
ada di DKI Jakarta?
3. Bagaimana program outcome yang dihasilkan oleh masjid-masjid yang
ada di DKI Jakarta?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk
mencari informasi mengenai bagaimana penerapan pengelolaan dan
akuntabilitas keuangan yang selama ini dijalankan pada masjid-masjid yang
ada di DKI Jakarta serta seberapa bagaimana program outcome yang
dihasilkan oleh masjid di DKI Jakarta.
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi :
11
1. Manfaat praktisi
a. Bagi pihak pengelola masjid, sebagai tambahan informasi bagi
para pengurus dalam upaya memperbaiki pengelolaan keuangan
masjidnya.
b. Bagi donatur, menjadi sumber informasi dalam penyaluran
dananya.
2. Manfaat Teoritis
a. Mahasiswa Jurusan Akuntansi, sebagai bahan referensi untuk
menambah ilmu pengetahuan terkait dengan praktik pengelolaan
keuangan, akuntabilitas dan program outcome masjid.
b. Peneliti berikutnya, sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak lain
yang akan mengembangkan lebih lanjut penelitian ini.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan literature
1. Pengelolaan Keuangan
Menurut Keown (2005) “financial management is corcerned with
the maintenance and creation of economic value or wealth”. Menurut
Sartono (2001) mengatakan bahwa manajemen keuangan adalah
manajemen dana baik yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam
berbagai bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana
untuk pembiayaan investasi atau pembelanjaan secara efisien.
Manajemen keuangan adalah semua aktivitas perusahaan untuk
mendapatkan dana yang dibutuhkan oleh perusahaan beserta usaha
menggunakan dana tersebut seefisien mungkin (Kadarman, 1996).
Sedangkan menurut Weston (1999) manajemen keuangan dirumuskan
oleh fungsi dan tanggung jawab para manajer berbeda-beda disetiap
organisasi, fungsi pokok manajer keuangan aadalah merencanakan untuk
memperoleh dana dan penggunaan dana tersebut untuk memaksimalkan
nilai lembaga.
Dengan demikian pengelolaan keuangan dalam penelitian ini dapat
disimpulkan sebagai pengelolaan keuangan yang berkaitan dengan
perencanaan, pengalokasian dan pengendalian dana dalam berbagai bentuk
terhadap organisasi nirlaba untuk meningkatkan nilai organisasi nirlaba
tersebut.
13
a. Partisipasi anggaran
Menurut Hansen dan Mowen (2004), anggaran merupakan
suatu rencana kuantitatif dalam bentuk moneter maupun nonmoneter
yang digunakan untuk menerjemahkan tujuan dan strategi perusahaan
dalam satuan operasional. Anggaran ini dapat dikatakan sebagai
ukuran suatu organisasi dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya.
Sedangkan, Anthony dan Govindarajan (2005), mendefinisikan
anggaran sebagai sebuah rencana keuangan, biasanya mencakup
periode satu tahun dan merupakan alat-alat untuk perencanaan jangka
pendek dan pengendalian. Tujuan utama dari adanya anggaran yaitu:
memperbaiki strategi organisasi, mengkoordinasikan aktivitas
organisasi kepada seluruh bagian organisasi, memberikan tanggung
jawab kepada manager untuk mengotorisasi pengelolaan sumber daya
organisasi dan memberikan umpan balik berupa kinerja mereka, serta
komitmen dan sebagai dasar untuk menilai kinerja atau pencapaian
dari manajer ( Anthony & Govindarajan, 2005)
Partisipasi anggaran adalah proses yang melibatkan individu
anggota organisasi dalam menyiapkan anggaran dan memberikan
pengaruh terhadap sasaran anggaran yang akan digunakan sebagai
dasar evaluasi dari kinerja (Wong-On-Wing et al, 2010).
Menurut Kenis (1979) dalam Kewo (2014) mendefinisikan
partisipasi anggaran adalah tingkat partisipasi manajer atau pihak yang
terlibat dalam penyusunan anggaran dan pengaruh manajer atau pihak
14
tersebut terhadap tujuan anggaran organisasi yang menjadi tanggung
jawab mereka. Partisipasi ini memungkinkan manager untuk
melakukan negosiasi dengan pihak lain untuk menentukan sasaran
dana yang dapat mereka peroleh (Brownell and Mc Innes, 1986 dalam
Kewo, 2014). Partisipasi anggaran adalah proses yang akan
memotivasi individu untuk membagikan informasi yang berkaitan
dengan pengambilan keputusan untuk memberikan yang terbaik bagi
organisasi khususnya yang berdampak pada kinerja mereka dalam
menyelesaikan tugasnya (Kong, 2005 dalam Kewo, 2015).
Dengan demikian partisipasi anggaran dalam penelitian ini
dapat disimpulkan sebagai proses partisipasi dari pihak-pihak yang
terkait dengan organisasi dalam menyusun anggaran untuk mencapai
tujuan utama dari suatu organisasi serta tanggung jawab mereka dalam
mengelola anggaran tersebut.
b. Pengelolaan Dana
Fund (dana) menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
uang yang disediakan untuk suatu keperluan. Dana merupakan suatu
aktivitas yang sangat likuid yang bisa digunakan untuk memenuhi
kebutuhan atau kewajiban suatu organisasi. Secara umum, dana
merupakan sumber pasokan utama bagi semua organisasi baik
organisasi laba maupun nirlaba. Secara umum sumber dana dalam
organisasi dapat diklasifikasikan menjadi dua sumber, yaitu sumber
dana dari dalam yang berasal dari hasil operasi perusahaan dan
15
sumber dana dari luar. Untuk organisasi nirlaba, sumber dananya
hanya berasal dari luar yaitu dari donasi dan pinjaman. Penggunaan
dana biasanya sudah berdasarkan alokasi yang ditentukan oleh
manajemen pada awal periode.
Dengan demikian pengelolaan dana dalam penelitian ini dapat
disimpulkan sebagai aktivitas yang dilakukan oleh DKM dalam
mengelola dana yang dimiliki masjid.
c. Pengendalian Internal
Menurut Arens et al (2008) definisi internal control yaitu :
“Internal control is broadly defined as a process, effected by
entity’s board of directors, management and other personal, designed
to provide reasonable assurance regarding the achievement of
objectives in the following category: effectiveness and efficiency of
operations, reliability of financial reporting and compliance with
applicable laws and regulation”.
Sedangkan definisi internal control menurut Romney dan
Steinbart (2009):
“internal control is the plan of organization and the methods a
business uses to safeguard assets, provide accurate and reliable
information, promote and improve operational efficiency and
encourage adherence to prescribed management policies”.
Ada lima komponen dalam pengendalian internal menurut
COSO (2013) yaitu : (1) control environment; (2) risk assessment; (3)
control activities; (4) information and communication; dan (5)
monitoring.
16
Dengan demikian dalam penelitian ini internal control dapat
disimpulkan sebagai suatu sistem yang digunakan untuk memberikan
keyakinan yang memadai mengenai suatu unit organisasi.
2. Akuntabilitas
Simbolon (2006) mengatakan akuntabilitas adalah kewajiban untuk
menyampaikan pertanggung jawaban atau untuk menjawab dan
menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum/pimpian
kolektif atau organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau
berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban.
Menurut Sedarmayanti (2003) akuntabilitas adalah suatu perwujudan
kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan
pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan melalui media pertanggungjawaban yang dilaksanaka secara
periodic. Sedangkan akuntabilitas menurut Mardiasmo (2009) yaitu
kewajiban pihak pemegang amanah (agent) untuk memberikan
pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan dan mengungkapkan segala
aktivitas dan kegiatan tanggungjawabnya kepada pihak pemberi amanah
(principal) yang memiliki hak dan meminta pertanggungjawaban tersebut.
Dalam mempertanggung jawabkan amanah, pengurus masjid
(DKM) membuat laporan keuangan yang sesuai dengan keuangan
masjidnya. Menurut PSAK 45 tentang pelaporan keuangan nirlaba, standar
laporan keuangan yang baik adalah laporan keuangan yang terdiri dari
laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas dan catatan
17
atas laporan keuangan. Tujuan dari laporan posisi keuangan adalah untuk
menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih dan
informasi mengenai hubungan diantara unsur-unsur tersebut pada waktu
tertentu. Laporan aktivitas bertujuan menyediakan infromasi mengenai (a)
pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat
aktiva bersih, (b) hubungan antar transaksi dan peristiwa lain, dan (c)
bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program
atau jasa, informasi dalam laporan aktivitas yang digunakan bersama
dengan pengungkapan informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat
membantu para penyumbang, anggota organisasi, kreditur dan pihak
lainnya untuk (a) mengevaluasi kinerja dalam suatu periode, (b) menilai
upaya, kemampuan, dan kesinambungan organisasi dan memberikan jasa,
dan (c) menilai pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajer. Tujuan
laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan
pengeluaran kas dalam suatu periode.
18
Berikut contoh format laporan posisi keuangan organisasi nirlaba :
Gambar 2.1
Format Laporan Posisi Keuangan
19
Berikut contoh format laporan aktivitas organisasi nirlaba :
Gambar 2.3
Format Laporan Arus Kas
20
Berikut contoh format laporan arus kas organisasi nirlaba :
Gambar 2.3
Format Laporan Arus Kas
21
Dengan demikian akuntabilitas dalam penelitian ini dapat
disimpulkan sebagai kegiatan pertanggung jawaban atas semua kegiatan
yang dilakukan oleh pihak pemegang amanah kepada pihak pemberi
amanah.
3. Program Outcome
Menurut Lauren Kaluge, outcome (2000) adalah efek jangka
panjang dari suatu proses. Outcome juga dapat dikatakan sebagai respon
partisipan terhadap suatu program (www.bppk.kemenkeu.go.id). Program
outcome dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai penilaian
terhadap setiap kegiatan yang dihasilkan oleh masjid serta manfaatnya
bagi masyarakat sekitar.
B. Hasil-hasil Penelitian Terdahulu
Adapun hasil-hasil sebelumnya dari penelitian-penelitian terdahulu
mengenai topic yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat dalam
Tabel 2.1
22
No. Peneliti /Judul/ Sumber Metodologi Penelitian Hasil
1. Sanusi, Johari dan Said
“The Effects of Internal Control System,
Financial Management and
Accountability of NPOs: The Perspective of
Mosques in Malaysia”
Procedia Economics and Finance 28 ( 2015 ) 156 –
162
Jenis penelitian: kuantitatif
Sumber data: kuesioner
Sampel: 500 pengurus masjid pada
250 masjid di Malaysia
Tahun data: 2015
Metode analisis: Regresi
Variable lainnya:
Partisipasi anggaran dan akuntabilitas
tidak berpengaruh signifikan terhadap
pengelolaan keuangan masjid
Pengelolaan dana dan pengendalian
internal berpengaruh signifikan
terhadap pengelolaan keuangan masjid
2. Said, Mohamed, Sanusi, Syed yusuf
“Financial Management Praactices in Religious
Organization: An Empirical Evidence of
Mosque in Malaysia”
International Business Research; Vol. 6, No. 7;
2013
Jenis penelitian: kuantitatif
Sumber data: kuesioner dan
wawancara
Sampel: 250 pengurus masjid pada
250 Masjid di Malaysia
Tahun data: 2013
Metode analisis: Regresi berganda
Variable lainnya:
Pengelolaan keuangan tidak
berpengaruh secara langsung terhadap
kinerja keuangan
Internal control, financial management
practices dan fundraising berhubungan
secara signifikan terhadap kinerja
keuangan masjid
Kinerja keuangan berpengaruh positif
terhadap program outcome
3. Shahida Bt Shaharuddin and Maliah Bt Sulaiman
“Financial Disclosure and Budgetary Practices
of Religious Organization: A Study of Qaryah
Mosques
in Kuala Terengganu”
Gadjah Mada International Journal of Business
Vol. 17, No. 1 (January-April 2015): 83-101
Jenis penelitian: kualitatif dan
kuantitatif
Sumber data: wawancara dan
kuesioner
Sampel: 76 masjid dari 113 masjid di
Terengganu Malaysia
Tahun data: 2015
Metode analisis: analisis deskriptif
Masjid qaryah di Kuala Terengganu
telah menyiapkan dan mengungkapkan
laporan keuangannya kepada member
qaryah Penelitian ini menunjukan
adanya kepuasaan dari praktik
pengungkapan. Masjid qaryah di Kuala
Terengganu menerapkan praktik
anggaran
Tabel 2.1
Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu
Bersambung ke halaman selanjutnya
23
No. Peneliti/Judul/Sumber Metodologi Penelitian Hasil
4. Haq dan Dewi
“Praktik Manajemen Keuangan Masjid dan
Potensi Dana Masjid (Studi Kasus Pada
Beberapa Masjid di Kota Bogor)”
(2013)
Jenis penelitian: kualitatif
Sumber data: studi kasus/observasi
Sampel: 5 masjid di Bogor
Tahun data: 2013
Metode analisis: analisis deskriptif
Pengelolaan keuangan masjid telah
tersaji secara sederhana namun belum
mengacu pada PSAK 45. Masjid
memiliki potensi dana surplus yang
sangat besar apabila dikelola dengan
baik.
5. Dr. Nor ,Adha Abd Hamid, Dr. Normazaini Saleh,
Nazifah Mustaffha, Norziah Ohman, Wawarah
Saidpudin, Abdul Hadi Awang
“The Governance Practices of Mosques: A
Study of Public Perception in Selangor”
Australian Journal of Basic and Applied
Sciences, 9(31 ) Special 2015, Pages: 14-23
Jenis penelitian: kuantitatif
Sumber data: kuesioner
Sampel: 551 responden yang
merupakan anggota masjid di 9 distrik
di Selangor.
Tahun data: 2015
Metode analisis: analisis deskriptif
Umat paroki merasa puas dengan tata
kelola masjid / suraus mereka yang
memenuhi keempat aspek yang
dipelajari dalam mengukur keefektifan
tata kelola masjid masing-masing oleh
panitia mereka sendiri.
6. Siti Alawiyah Siraj, Shahul Hameed Moh. Ibrahim,
Maliah Sulaiman
“The financial management practices of state
mosque in Penisular Malaysia”
Indonesian Management & Accounting Research
Vol. 6 No.2 Juli 2007
Jenis penelitian: kualitatif dan
kuantitatif
Sumber data: wawancara dan
kuesioner
Sampel: 12 masjid di Penisular
Malaysia
Tahun data: 2007
Metode analisis: analisis deskriptif
Masjid negara di Penisular Malaysia
telah memiliki sistem internal control
yang kuat terkait pemasukan dan
pengeluaran dananya. Namun masjid
negara di Penisular Malaysia masih
kurang dalam control anggaran dan
pelaporannya.
Tabel 2.1 (Lanjutan)
Bersambung ke halaman selanjutnya
24
No. Peneliti/Judul/Sumber Metodologi Penelitian Hasil
7. M.I.M. Jazeel
“Financial Management practices of
mosque in Sri Lanka : an observatory”
Proceedings of the 4th
International
Symposium, SEUSL, page 544-548
Jenis penelitian: kualitatif
Sumber data: wawancara dan
oobservasi
Sampel: 68 responden dari 21
distrik di Srilanka
Tahun data:
Metode analisis: analisis deskriptif
Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa pembiayaan masjid bersifat
konservatif dan hanya sebagian
besar didominasi oleh kondisi
kelangkaan sumber daya. Penelitian
ini juga mengungkapkan bahwa
masjid perlu mempertahankan
strategi pengelolaan keuangan
untuk melakukan lebih banyak
program yang berkualitas dan
masjid perlu mengakui pentingnya
kegiatan penggalangan dana.
8. Intan Salwani Mohamed, Noor Hidayah Ab
Aziz, Mohamad Noorman Masrek , and
Norzaidi Mohd Daud
“Mosque fund management: issues on
accountability and internal controls”
Procedia - Social and Behavioral Sciences 145
( 2014 ) 189 – 194
Jenis penelitian: kualitatif
Sumber data: wawancara dan
oobservasi
Sampel: 68 responden dari 21
distrik di Srilanka
Tahun data:
Metode analisis: analisis deskriptif
Berdasarkan pembahasan tersebut,
disarankan agar praktik
pengendalian intern oleh Masjid
Jameq baik penerimaan dan
pencairan dana memerlukan
perhatian yang signifikan.
Memperhatikan kekuatan dan
kelemahan dari praktik
akuntabilitas dibutuhkan untuk
mendapatkan praktik terbaik yang
digunakan untuk meningkatkan
sistem pengendalian akuntansi
internal.
Tabel 2.1 (Lanjutan)
Bersambung ke halaman selanjutnya
25
No. Peneliti/Judul/Sumber Metodologi Penelitian Hasil
9. MuhammadAkhyarAdnan
“The Financial Management Practices of
the Mosques in the Special Region of
Yogyakarta Province, Indonesia”
Tazkia Islamic Finance and Business Review |
Volume 8.2.
Jenis penelitian: kuantitatif
Sumber data: kuesioner
Sampel: 50 masjid di Yogyakarta
Tahun data: 2013
Metode analisis: statistik deskriptif
Secara umum manajemen masjid
telah menerapkan prinsip
transparansid dan
akuntabilitas dalam pencatatan
walaupun kemampuan tim
manajemen harus ditingkatkan.
Namun
demikian jumlah masjid yang
menerapkan strategi manajemen
pengelolaan masih terbatas.
10. Maliah Sulaiman , Siti Alawi ah Siraj and
Shahul Hameed M ohamed Ibrahim
“Internal Control Systems in West
Malaysia’s State Mosques”
The American Journal of Islamic Social
Sciences 25:1
Jenis penelitian: kuantitatif dan
kualitatif
Sumber data: kuesioner dan
wawancara informal
Sampel: 10 masjid di Malaysia
bagian Barat
Tahun data: 2007
Metode analisis: statistik deskriptif
Penelitian ini menunjukan bahwa
masjid di bagian barat Malaysia
telah memiliki sistem pengendalian
internal yang kuat.
Tabel 2.1 (Lanjutan)
Bersambung ke halaman selanjutnya
26
No. Peneliti/Judul/Sumber Metodologi Penelitian Hasil
11. Mohamad Noorman Masrek, Intan Salwani
Mohamed, Norzaidi Mohd Daud, Roshayani
Arshad, and
Normah Omar
“Internal Financial Controls Practices of
District Mosques in Central Region of
Malaysia”
International Journal ofTrade, Economics and
Finance, Vol. 5, No. 3, June 2014
Jenis penelitian: kualitatif
Sumber data: wawancara tidak
terstruktur
Sampel: 13 masjid distrik di Malaysia
bagian tengah
Tahun data: 2014
Metode analisis: analisis deskriptif
Berdasarkan pembahasan tersebut,
disarankan agar praktik pengendalian
intern oleh Masjid distrik baik
penerimaan dan pencairan dana
memerlukan perhatian yang signifikan
dibagian pemisahan fungsi. Penelitian
ini berkontribusi untuk
meningkatkaneketifitas dan efisiensi
masjid distrik dengan memperhatikan
kekuatan dan kelemahan dari sistem
pengendalin internal yang digunakan
sebagai epdoman dalam penerapan
pengendalian internal di organisasi
keagamaan di Malaysia.
12. MUHAMMAD IQMAL HISHAM
KAMARUDDIN & NATHASA MAZNA RAMLI
“A Case Study of Internal Control Practices in
Islamic Non-Profi Organizations innMalaysia”
Asian Journal of Accounting and Governance 8:
13–25 (2017)
Jenis penelitian: kualitatif
Sumber data: wawancara
Sampel: 3 Organisasi Islam Nirlaba
dengan karakter sejenis di Malaysia
Tahun data: 2014
Metode analisis: pendekatan studi
kasus
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa
ada beberapa kesamaan aspek praktek
pengendalian internal Sedangkan
perbedaannya terletak pada control
fisik atas aset dan pelaporan serta
aspek penilaian kinerja independen.
Dua dari tiga organisasi islam nirlaba
tidak melakukan proses audit internal
untuk penilaian kinerja independen.
Tabel 2.1 (Lanjutan)
Bersambung ke halaman selanjutnya
27
No. Peneliti/Judul/Sumber Metodologi Penelitian Hasil
13. Maliah Sulaiman, Dra.
“THE INTERNAL CONTROL PROCEDURES
OF MOSQUES IN MALAYSIA”
Revista Universo Contábil, vol. 3, núm. 2, mayo-
agosto, 2007, pp. 101-115
Jenis penelitian: kuantitatif dan
kualitatif
Sumber data: kuesioner dan
wawancara
Sampel: 10 masjid negara di Malaysia
Barat
Tahun data: 2014
Metode analisis: pendekatan studi
kasus
Hasil penelitian ini menunjukkan
masjid negara di Malaysia Barat
memiliki sistem pengendalian control
yang kuat dalam penerimaan
pendapatan dan pembelanjaan
dananya.
14. Mohamed Azam Mohamed Adil, Zuraidah Mohd-
Sanusi, Noor Azaliah Jaafar, Mohammad
Mahyuddin Khalid, Asmah Abd Aziz
“Financial Management Practices of Mosques
in Malaysia”
GJAT | JUNE 2013 | VOL 3 ISSUE 1 | 23
Jenis penelitian: kualitatif
Sumber data: kuesioner
Sampel: 192 Masjid di Malaysia
Tahun data: 2013
Metode analisis: pendekatan studi
kasus
Hasilnya menunjukkan bahwa masjid-
masjid di Malaysia dapat
meningkatkan sistem pengendalian dan
kinerja internal untuk mencapai misi
dan tujuan lembaga-lembaga penting
dalam pengembangan masyarakat ini.
15. Yunita Fitria
“Akuntabilitas pada Organisasi Religi; Studi
Kasus Masjid-Masjid di Balikpapan,
Kalimantan Timur”
AKUNTABEL
Volume 14, No 1 2017
Jenis penelitian: kualitatif
Sumber data: wawancara, observasi,
catatan lapangan dan analisis
dokumen
Sampel: 16 orang komite masjid dari
3 masjid di Kalimantan Timur
Tahun data: 2017
Metode analisis: pendekatan
hermeneutik
Mekanisme yang dilakukan oleh ketiga
masjid yang ada di Kalimantan timur
cenderung menggunakan akuntabilitas
informal.
Tabel 2.1 (Lanjutan)
28
C. Kerangka Penelitian
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam gambar 2.1
Gambar 2.4
Skema Kerangka Pemikiran
Pengelolaan keuangan sangat dibutuhkan
baik diorganisasi profit oriented maupun
organisasi nonprofit oriented untuk
mencapai tujuan dari organisasi.
Analisis Penerapan Pengelolaan Keuangan, Akuntabilitas
Keuangan serta Pencapaian Program Outcome Pada Masjid di
DKI Jakarta
Keterbatasan pengetahuan
manajemen masjid dalam mengelola
keuangan masjid
GAP
Analisis Statistik Deskriptif
Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan, implikasi, keterbatasan dan saran
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan
deskriptif guna memperoleh penjelasan mengenai penerapan pengelolaan
keuangan, akuntabilitas keuangan serta pencapaian program outcome pada
masjid yang ada di DKI Jakarta. Seperti yang disampaikan oleh Sekaran
(2014) tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk mengumpulkan data
yang dapat menggambarkan karakteristik dari suatu kejadian atau situasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi nyata dari
penerapan pengelolaan keuangan, akuntabilitas keuangan serta
pencapaian program outcome pada masjid yang ada di DKI Jakarta. Agar
lebih fokus terhadap penelitian yang dilakukan, maka peneliti menentukan
ruang lingkup penelitian difokuskan hanya pada masjid yang berada di
Jakarta.
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi dan Sampel
Setelah menentukan ruang lingkup penelitian, peneliti
selanjutnya menentukan populasi dan sampel yang akan diuji.
Menurut Sekaran (2014) yang dimaksud dengan populasi adalah
kelompok orang, kejadian, atau minat yang ingin peneliti investigasi.
30
Sedangkan, sampel adalah subkelompok dari populasi. Dengan
mempelajari sampel maka peneliti akan mampu menarik kesimpulan
yang dapat digeneralisasikan dengan populasi penelitian (Sekaran,
2014).
Populasi yang peneliti ambil dalam penelitian ini adalah pihak
manajemen masjid atau yang biasa disebut DKM masjid, sedangkan
sampel yang dipilih adalah DKM masjid yang berada pada Masjid
didaerah DKI Jakarta.
2. Metode Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel yang digunakan peneliti dalam
penelitian ini adalah metode conveniece sampling yaitu jenis sampel
yang mengacu pada pengumpulan informasi dari anggota populasi
yang bersedia untuk memberikan datanya (Sekaran, 2014).
Metode pengambilan sampel yang digunakan ini dimaksudkan
untuk mengantisipasi adanya kemungkinan beberapa masjid tidak
bersedia untuk memberikan jawaban. Hal lain yang dianggap penting
adalah jumlah data yang terkumpul, agar tetap dapat memenuhi
kriteria pengolahan data.
C. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.
Dalam memperoleh data-data penelitian, peneliti menggunakan dua acara
yaitu penelitian pustaka dan penelitian lapangan.
31
1. Penelitian Pustaka (Library Research)
Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah
yang sedang diteliti melalui buku, jurnal, skripsi, tesis, internet dan
perangkat lain yang berkaitan dengan judul penelitian.
2. Penelitian Lapangan (Field Research)
Data utama penelitian ini diperoleh melalui penelitian
lapangan, peneliti memperoleh data langsung dari pihak pertama
(data primer). Pada penelitian ini, yang menjadi subyek penelitian
adalah pihak DKM masjid yang ada di masjid. Peneliti
memperoleh data dengan mengirimkan kuesioner kepada pihak
DKM masjid secara langsung ataupun melalui perantara. Data
primer diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan yang
telah terstruktur dan wawancara dengan tujuan untuk
mengumpulkan informasi dari pihak DKM masjid yang ada di
masjid raya sebagai responden dalam penelitian.
Sumber data dalam penelitian ini adalah skor masing-
masing indikator variabel yang diperoleh dari pengisian kuisioner
yang telah dibagikan kepada DKM masjid yang ada di masjid
sebagai responden.
32
D. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing
variabel yang digunakan berikut denga operasional dan cara
pengukurannya.
1. Partisipasi anggaran
Partisipasi anggaran adalah proses yang melibatkan individu
anggota organisasi dalam menyiapkan anggaran dan memberikan
pengaruh terhadap sasaran anggaran yang akan digunakan sebagai
dasar evaluasi dari kinerja (Wong-On-Wing et al, 2010 dalam
Hariyanti et al, 2015)
Dalam penelitian Partisipasi anggaran diukur dengan
menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Milani (1975) dan
disesuaikan dengan topik dari penelitian ini. Pertanyaan ini diukur
dengan menggunakan skala Likert 1 sampai 3. Jawaban yang
didapatkan dibuat skor yaitu: (1) Tidak Pernah, (2) Kadang-kadang,
(3) Selalu.
2. Pengelolaan Dana
Pengelolaan dana adalah penggunaan dana untuk kegiatan
operasional suatu organisasi non profit. Biasanya penggunaan dana ini
berdasarkan alokasi atau anggaran yang ditentukan oleh manajemen.
Dalam penelitian ini pengelolaan dana diukur dengan menggunakan
kuesioner yang dikembangkan oleh Abdul Wahab (2008) dan dengan
disesuaikan dengan topic dari penelitian ini. Pertanyaan ini diukur
33
dengan menggunakan skala Likert 1 sampai 3. Jawaban yang
didapatkan dibuat skor yaitu: (1) Tidak Pernah, (2) Kadang-kadang,
(3) Selalu.
3. Pengendalian Internal
Pengendalian internal dapat disimpulkan sebagai suatu sistem
yang digunakan untuk memberikan keyakinan yang memadai
mengenai suatu unit organisasi. Dalam penelitian ini pengendalian
internal diukur dengan menggunakan kuesioner yang dikembangkan
oleh Maliah et al (2007) dan dengan disesuaikan dengan topic dari
penelitian ini. Pertanyaan ini diukur dengan menggunakan skala
Likert 1 sampai 3. Jawaban yang didapatkan dibuat skor yaitu: (1)
Tidak Pernah, (2) Kadang-kadang, (3) Selalu.
4. Akuntabilitas
Akuntabilitas menurut Mardiasmo (2009:20) yaitu kewajiban
pihak pemegang amanah (agent) untuk memberikan
pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan dan mengungkapkan
segala aktivitas dan kegiatan tanggungjawabnya kepada pihak
pemberi amanah (principal) yang memiliki hak dan meminta
pertanggungjawaban tersebut.
Dalam penelitian ini akuntabilitas diukur dengan
menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Akhyar (2013) dan
dengan disesuaikan dengan topic dari penelitian ini. Pertanyaan ini
diukur dengan menggunakan skala Likert 1 sampai 3. Jawaban yang
34
didapatkan dibuat skor yaitu: (1) Tidak Pernah, (2) Kadang-kadang,
(3) Selalu.
5. Program outcome
Program outcome adalah program yang dihasilkan suatu
organisasi dilihat dari kualitas dan kuantitas dari programnya. Dalam
penelitian ini program outcome diukur dengan menggunakan
kuesioner yang dikembangkan oleh Said et al (2013) dan dengan
disesuaikan dengan topic dari penelitian ini. dengan pertanyaan
tentang opini responden terhadap program yang diadakan oleh masjid.
Pertanyaan ini diukur dengan menggunakan skala Likert 1 sampai 3.
Jawaban yang didapatkan dibuat skor yaitu: (1) Tidak Pernah, (2)
Kadang-kadang, (3) Selalu.
35
Variable No. Butir
Pertanyaan
Indikator Skala
Pengukuran
Partisipasi anggaran
(Milani:1975)
1. Keikutsertaan
dalam penyusunan
anggaran
Likert
2. Kepuasan dalam
penyusunan
anggaran
3. Kebutuhan
memberikan
pendapat
4. Kerelaan dalam
memberikan
pendapat
5. Seringnya atasan
meminta pendapat
pada saat anggaran
sedang disusun
6. Pengaruh pengurus
dalam penetapan
anggaran akhir
Pengelolaan dana
( Abdul Wahab:2008)
1. Hubungan pengurus
dengan organisasi
luar dan public
terkait kontribusi
dan donasi
Likert
2. Fokus pengurus
dalam mencari dana
3. Penggunaan dana
masjid untuk
investasi
4. Tingkat
pengendalian
investasi dana
masjid
Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian
Bersambung ke halaman selanjutnya
36
Variabel
No. Butir
Pertanyaan
Indikator Skala
Pengukuran
Pengendalian internal
(Maliah:2007)
1. Penitipan fisik pada
penerimaan
pendapatan
Likert
2. Pemisahan tugas
penerimaan
pendapatan
3. Pencatatan
transaksi
penerimaan
pendapatan
4. Penitipan fisik atas
pencairan dana
5. Pemisahan tugas
pencairan dana
6. Pencatatan
transaksi pencairan
dana
Akuntabilitas
(Akhyar:2013)
1. Klasifikasi Sumber
dana
Likert
2. Informasi
Keuangan tiap
bulan
3. Perencanaan
anggaran
4. Pembukuan dan
pencatatan transaksi
5. Pelaporan keuangan
6. Waktu pelaporan
keuangan
Program Outcomes
(Said:2013)
1 - 2 Frekuensi kegiatan
yang diadakan
dimasjid
3 – 4 Partisipasi
masyarakat dalam
kegiatan
5 – 6 Manfaat yang
dirasakan oleh
masyarakat
Tabel 3.1 (Lanjutan)
37
E. Metode Analisis Data
Metode analisis data menggunakan analisis statistic deskriptif dan
uji kualitas data.
1. Statistik deskriptif
Statistik deskriptif memberikan deskripsi suatu data yang dilihat
dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,
minimum, sum, range, skewness (kemencengan distribusi) dan kurtosis
(Ghozali, 2013). Dalam penelitian ini hanya menggunakan metode
deskriptif statistik sederhana dimana analisis dilakukan dengan
berdasarkan pada persentase dari jawaban yang diperoleh.
2. Uji Kualitas Data
Untuk menghindari adanya data yang tidak valid, penulis
melakukan pengujian kualitas data terlebih dahulu sebelum dilakukan
analisis lebih lanjut. Uji kualitas data yang dilakukan antara lain:
a. Uji Validitas
Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana
variabel yang digunakan benar-benar mampu mengukur suatu hal.
Uji validitas ini digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila
pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur. Pengujian validitas
dalam penelitian ini menggunakan Pearson Correlation yaitu
38
dengan menghitung korelasi antara nilai yang diperolehh dari
pertanyaan-pertanyaan. Apabila Pearson Correlation yang didapat
memiliki nilai dibawah 0,05 berarti data yang diperoleh adalah
valid (Ghozali, 2013).
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur bahwa variabel
yang digunakan benar-benar bebas dari kesalahan sehingga
menghasikan hasil yang konsisten meskipun diuji berkali-kali.
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal apabila jawaban
dari seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil
dari waktu kewaktu (Ghozali, 2013). Kriteria pengujian dilakukan
dengan menggunakan pengujian Cronbach Alpha (α). Suatu
variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha
> 0,60 (Rochaety, 2007).
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap DKM masjid yang berada di
wilayah Jakarta. DKM yang berpartisipasi dalam penelitian ini yaitu
badan pengurus harian yang meliputi ketua dan wakil ketua, sekertaris
dan wakil sekertaris maupun bendahara dan wakil bendahara.
Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menyebarkan
kuesioner penelitian baik secara langsung dengan cara mendatangi
responden serta secara tidak langsung melalui perantara yang memiliki
hubungan baik dengan responden yang bertugas sebagai DKM masjid.
Proses penyebaran kuesioner dilaksanakan mulai tanggal 24 Maret
2018 hingga 7 Mei 2018.
Peneliti mengambil 60 sampel dari seluruh masjid yang ada di
wilayah DKI Jakarta. Masing-masing sampel diberi 1 kuesioner
sehingga total kuesioner yang disebar oleh peneliti adalah sebanyak 60
buah. Data distribusi penyebaran kuesioner dapat dilihat dalam tabel
4.1
40
No. Nama Masjid Alamat
Kuesioner
dikirim
1. Masjid Jami Sa’ah
Almubarokah
Kemayoran Timur, Jakarta
Pusat
1
2. Masjid Jami Al Istiqomah Kebayoran Lama, Jakarta
Selatan
1
3. Masjid Jami Nurul Iman Kebayoran Lama, Jakarta
Selatan
1
4. Masjid Jami Al Ikhlas Jagakarsa, Jakarta Selatan 1
5. Masjid Jami Al Hikmah Kembangan, Jakarta Barat 1
6. Masjid Jami Darrusalam Jagakarsa, Jakarta Selatan 1
7. Masjid Jami Al Badriah Jagakarsa, Jakarta Selatan 1
8. Masjid Jami An-nur Jagakarsa, Jakarta Selatan 1
9. Masjid Jami Al-Ikhwan Meruya, Jakarta Barat 1
10. Masjid Jami Al Hasanah Kembangan, Jakarta Barat 1
11. Masjid Jami At Thohiri Kebon Jeruk, Jakarta Barat 1
12. Masjid Jami Mahallul
Ghufron
Jagakarsa, Jakarta Selatan 1
13. Masjid Jami At Taqwa Pesanggrahan, Jakarta Selatan 1
14. Masjid Jami Nurul Jihad Jagakarsa, Jakarta Selatan 1
15. Masjid Jami Al Akhyar Kebayoran Lama, Jakarta
Selatan
1
16. Masjid Jami Al Mubarok Jagakarsa, Jakarta Selatan 1
17. Masjid Jami Nurul Jannah Jagakarsa, Jakarta Selatan 1
18. Masjid Jami Nurul Iman Kembangan, Jakarta Barat 1
19. Masjid Jami As-Salam Kebayoran Lama, Jakarta
Selatan
1
20. Masjid Jami Nurul Yakin Kebayoran Lama, Jakarta
Selatan
1
Tabel 4.1 Data Distribusi Penyebaran Kuesioner
Bersambung ke halaman selanjutnya
41
No. Nama Masjid Alamat Kuesioner
dikirim
21. Masjid Jami Al Amal Jagakarsa, Jakarta Selatan 1
22. Masjid Jami Al Musabihin Jagakarsa, Jakarta Selatan 1
23. Masjid Jami Al-Makmur Jagakarsa, Jakarta Selatan 1
24. Masjid Jami Al-Muawanah Jagakarsa, Jakarta Selatan 1
25. Masjid Jami Al-Istiqomah Kebayoran Lama, Jakarta
Selatan
1
26. Masjid Jami Al Kautsar Jagakarsa, Jakarta Selatan 1
27. Masjid Jami Asy-Syuhada Jagakarsa, Jakarta Selatan 1
28. Masjid Jami Al-Uswah Kembangan, Jakarta Barat 1
29. Masjid At-Taqwa Islamic
Center
Srengseng Sawah, Jakarta
Selatan
1
30. Masjid Jami Nurul Falah Meruya, Jakarta Barat 1
31. Masjid Jami Mujahidin Jagakarsa, Jakarta Selatan 1
32. Masjid Jami Al Muharram Kebayoran Lama, Jakarta
Selatan
1
33. Masjid Jami At-Taqwa Kembangan, Jakarta Barat 1
34. Masjid Jami Nurul Huda Kembangan, Jakarta Barat 1
35. Masjid Jami Al Jihad Kebayoran Lama, Jakarta
Selatan
1
36. Masjid Jami An-Nuur Kebayoran Lama, Jakarta
Selatan
1
37. Masjid Jami Asy-Syukur Kebayoran Lama, Jakarta
Selatan
1
38. Masjid Jami Al Ma’ruf Kebayoran Lama, Jakarta
Selatan
1
39. Masjid Jami Al Barkah Meruya, Jakarta Barat 1
40. Masjid Jami Al Ikhlas Kebayoran Lama, Jakarta
Selatan
1
Bersambung ke halaman selanjutnya
Tabel 4.1 (Lanjutan)
42
No. Nama Masjid Alamat Kuesioner
Dikirim
41. Masjid Jami Al-A’raf Jagakarsa, Jakarta Selatan 1
42. Masjid Jami Al Mubarak Jagakarsa, Jakarta Selatan 1
43. Masjid Jami Al Ikhsan Jagakarsa, Jakarta Selatan 1
44. Masjid Jami Baitul Khair Kembangan, Jakarta Barat 1
45. Masjid Jami Al Furqon Kembangan, Jakarta Barat 1
46. Masjid Jami Darul Ashim Kembangan, Jakarta Barat 1
47. Masjid Jami Al Musyawarah Kembangan, Jakarta Barat 1
48. Masjid Jami Baitul Amin Kembangan, Jakarta Barat 1
49. Masjid Jami Al Amin Kebayoran Lama, Jakarta
Selatan
1
50. Masjid Jami Al Ikhlas Kebayoran Lama, Jakarta
Selatan
1
51. Masjid Jami Nurul Huda Kembangan, Jakarta Barat 1
52. Masjid Raudhatul Jannah Pancoran, Jakarta Selatan 1
53. Masjid Jami Alwiqoyah Jagakarsa, Jakarta Selatan 1
54. Masjid Jami Al Ikhsan Kebayoran Baru, Jakarta
Selatan
1
55. Masjid Jami Al Abror Pesanggrahan, Jakarta Selatan 1
56. Masjid Jami Al Istiqomah Cengkareng, Jakarta Barat 1
57. Masjid Jami Al Kautsar Tanjung Barat, Jakarta
Selatan
1
58. Masjid Jami Al Ittihad Tebet, Jakarta Selatan 1
59. Masjid Jami Al Maghfiroh Kebayoran Lama, Jakarta
Selatan
1
60. Masjid Jami Hayatul Islam Jatinegara, Jakarta Timur 1
Tabel 4.1 (Lanjutan)
Tabel 4.1 (Lanjutan)
43
Dalam penelitian ini ada tiga macam data yang disajikan dan
dianalisis, yaitu (1) profil responden yang mengisi kuesioner, (2)
Informasi terkait dengan masjid yang diteliti serta (3) informasi
mengenai aspek pengelolaan keuangan dan akuntabilitas masjid.
2. Karakteristik Profil Responden
Responden dalam penelitian ini adalah DKM masjid yang
berada di wilayah Jakarta. Yang menjadi responden dalam penelitian
ini adalah harus pengurus harian masjid seperti ketua dan wakil ketua,
sekertaris dan wakil sekertaris serta bendahara dan wakil bendahara.
Berikut ini adalah deskripsi mengenai profil responden penelitian yang
terdiri dari jabatan, jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan
dan lama masa waktu menjadi DKM masjid.
a. Deskripsi responden berdasarkan jabatan
Tabel 4.2 berikut menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan jabatan.
Dapat dilihat dalam Tabel 4.2 bahwa sekitar 61,7% atau 37
orang responden didominasi oleh ketua DKM; sebesar 3,3% atau 2
Tabel 4.2
Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulativ
e Percent
Valid Ketua 37 61,7 61,7 61,7
Sekertaris 2 3,3 3,3 65,0
Bendahara 21 35,0 35,0 100,0
Total 60 100,0 100,0
44
orang responden adalah seketaris dan sisanya sebesar 35% atau 21
orang responden adalah bendahara. Hal ini mungkin dikarenakan
kewajiban ketua DKM untuk melakukan pengawasan terhadap
masjid lebih besar dibanding yang lain, sehingga dalam penelitian
ini responden yang menjabat sebagai ketua lebih sering ditemui
dibanding jabatan lainnya.
b. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4.3 berikut menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 4.3
Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-
laki
60 100,0 100,0 100,0
Dapat dilihat dalam Tabel 4.3 bahwa keseluruhan
responden dalam penelitian ini adalah laki-laki dan tidak ada
perempuan. Hal ini mungkin terjadi karena adanya perbedaan
peran kepengurusan antara laki-laki dan perempuan. Di Indonesia
sendiri perempuan lebih banyak memiliki peran dalam
pengelolaan masjlis taklim dibandingkan dalam pengelolaan
masjid secara umum.
45
c. Deskripsi responden berdasarkan usia
Tabel 4.4 berikut menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan usia.
Tabel 4.4
Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulativ
e Percent
Valid 21 - 30 Tahun 2 3,3 3,3 3,3
31 - 40 Tahun 10 16,7 16,7 20,0
41 - 50 Tahun 26 43,3 43,3 63,3
Lebih dari 50
Tahun 22 36,7 36,7 100,0
Total 60 100,0 100,0
Dapat dilihat dalam Tabel 4.4 bahwa 43,3% atau 26 orang
dari keseluruhan responden berusia 41 – 50 tahun. Lalu, 36,7%
atau 22 orang responden berusia lebih dari 50 tahun, 16,7% atau 10
orang responden berusia 31 – 40 tahun dan 3,3% atau 2 orang
responden berusia 21 – 30 tahun. Dalam hal ini mungkin terjadi
karena kurangnya kesadaran dari masyarakat yang berusia lebih
muda untuk mengambil alih peran dari para orang yang lebih tua.
Selain itu, mungkin juga dikarenakan masyarakat yang berusia
lebih muda masih ditempatkan untuk mengelola majlis taklim
remaja dilingkungannya dibanding mengurusi pengelolaan masjid
secara umum.
46
d. Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir
Tabel 4.5 berikut menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan pendidikan terakhir.
Tabel 4.5
Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid SMA 20 33,3 33,3 33,3
D3 18 30,0 30,0 63,3
S1 20 33,3 33,3 96,7
S2 2 3,3 3,3 100,0
Total 60 100,0 100,0
Dapat dilihat dalam Tabel 4.5 bahwa sebesar 33,3%
responden merupakan lulusan S1 dan SMA masing-masing sekitar
20 orang. Sebesar 30% atau 18 orang responden adalah lulusan D3
dan 3,3% persen atau 2 orang responden adalah lulusan S2.
e. Deskripsi responden berdasarkan pekerjaan
Tabel 4.6 berikut menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan pekerjaan. nb
Tabel 4.6
Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid PNS 8 13,3 13,3 13,3
Karyawan
Swasta 9 15,0 15,0 28,3
Wiraswasta 16 26,7 26,7 55,0
Lainnya 27 45,0 45,0 100,0
Total 60 100,0 100,0
47
Dapat dilihat dalam Tabel 4.6 bahwa hanya 13,3% dari
keseluruhan responden yang bekerja sebagai PNS, 15% responden
bekerja sebagai karyawan swasta, 16% responden adalah
wiraswasta dan sisanya sekitar 45% terindikasi sebagai lainnya.
Hal ini dapat dimengerti karena mungkin responden penelitian ini
memiliki pekerjaan lain diluar dari daftar yang disediakan dan
mereka tidak bersedia memberikan informasi terkait pekerjaannya.
f. Deskripsi responden berdasarkan lama masa kerja
Tabel 4.7 berikut menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan lama masa kerja.
Tabel 4.7
Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Masa Kerja
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 - 5 tahun 19 31,7 31,7 31,7
5 - 10 tahun 23 38,3 38,3 70,0
Lebih dari
10 tahun 18 30,0 30,0 100,0
Total 60 100,0 100,0
Dapat dilihat dalam Tabel 4.7 bahwa sebesar 38,8%
responden telah bekerja antara 5 – 10 tahun, 31,7% responden baru
bekerja selama 1 – 5 tahun, dan 30% responden telah bekerja lebih
dari 10 tahun sebagai DKM masjid.
48
3. Informasi terkait masjid
Dalam penelitian ini tidak ada kriteria khusus untuk masjid
yang dijadikan sebagai objek penelitian. Ada beberapa informasi yang
disajikan seperti usia masjid, luas masjid, rata-rata jumlah jama’ah
masjid, sumber dana masjid, atas nama nomor rekening masjid dan
jenis bank yang digunakan.
a. Deskripsi masjid berdasarkan usia masjid
Tabel 4.8 berikut menyajikan hasil uji deskripsi masjid
berdasarkan usia masjid.
Tabel 4.8
Deskripsi Masjid Berdasarkan Usia Masjid
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang dari 10
tahun 3 5,0 5,0 5,0
11 - 50 tahun 47 78,3 78,3 83,3
Lebih dari 50 tahun 10 16,7 16,7 100,0
Total 60 100,0 100,0
Berdasarkan Tabel 4.8 banyak masjid yang dijadikan
sebagai responden penelitian telah berdiri antara 11 – 50 tahun
yaitu sekitar 47 masjid. Sebanyak 10 masjid telah berdiri lebih dari
50 tahun dan 3 masjid telah berdiri kurang dari 10 tahun.
49
b. Deskripsi masjid berdasarkan luas masjid.
Tabel 4.9 berikut menyajikan hasil uji deskripsi masjid
berdasarkan luas masjid.
Tabel 4.9
Deskripsi Masjid Berdasarkan Luas Masjid
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
V
a
l
i
d
Kecil (<80 m2) 1 1,7 1,7 1,7
Sedang (80 – 160 m2) 9 15,0 15,0 16,7
Besar (>160 m2) 50 83,3 83,3 100,0
Total 60 100,0 100,0
Berdasarkan Tabel 4.9, banyak masjid yang dijadikan
sebagai responden merupakan masjid berukuran besar yang luas
bangunannya lebih dari 160 m2 yaitu sekitar 50 masjid atau 83,3%
dari seluruh responden. Lalu, sebanyak 9 masjid berukuran sedang
yang luasnya 80 – 160 m2
dan sisanya sebanyak 1 masjid
berukuran kecil yang luasnya kurang dari 80 m2
. Dalam hal ini,
menemukan masjid dengan ukuran kecil tergolong sulit mungkin
dikarenakan ukuran rata-rata masjid di atas 80 m2
dan mungkin
juga disebabkan oleh penggolongan luas masjid oleh penulis
kurang tepat.
c. Deskripsi masjid berdasarkan jumlah jama’ah.
Tabel 4.10 berikut menyajikan hasil uji deskripsi masjid
berdasarkan rata-rata jumlah jama’ah.
50
Berdasarkan Tabel 4.10, dapat dilihat bahwa
kecenderungan masjid yang dijadikan sebagai responden memiliki
rata-rata jumlah jama’ah lebih dari 200 orang yaitu hampir 22
masjid. Sekitar 20 masjid memiliki rata-rata jumlah jama’ah
sebanyak 101 – 200 orang, 13 masjid memiliki rata-rata jumlah
jama’ah sebanyak 51 – 100 orang dan sisanya sebanyak 2 masjid
memiliki jumlah jama’ah kurang dari 50 orang. Hal ini mungkin
dipengaruhi oleh letak masjid yang berada dipusat pemukiman
warga maupun akses masjid yang dekat dari jalan sehingga
memudahkan jama’ah untuk beribadah ke masjid.
d. Deskripsi masjid berdasarkan sumber dana masjid.
Tabel 4.11, berikut menyajikan hasil uji deskripsi masjid
berdasarkan sumber dana masjid.
Tabel 4.10
Deskripsi Masjid Berdasarkan Jumlah Jama’ah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Kurang dari 50 orang 2 3,3 3,3 3,3
51 - 100 orang 13 21,7 21,7 25,0
101 - 200 orang 20 33,3 33,3 58,3
Lebih dari 200 orang 25 41,7 41,7 100,0
Total 60 100,0 100,0
51
Tabel 4.11
Deskripsi Masjid Berdasarkan Sumber Dana Masjid
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Shodaqoh/infaq 59 98,3 98,3 98,3
Lainnya 1 1,7 1,7 100,0
Total 60 100,0 100,0
Berdasarkan Tabel 4.11, dapat dilihat bahwa
kecenderungan sumber dana masjid yang dijadikan sebagai
responden berasal dari shodaqoh/infaq yaitu sebesar 98,3% dari
keseluruhan responden atau sebanyak 59 masjid. Sedangkan hanya
1,7% atau 1 masjid yang sumber dananya tergolong dalam kategori
lainnya. Saat dikonfirmasi terkait sumber dana masjidnya, pihak
DKM tidak bersedia memberikan informasi lain yang berkaitan
dengan sumber dananya.
e. Deskripsi masjid berdasarkan kepemilikan rekening tabungan.
Tabel 4.12 dan Tabel 4.13 berikut menyajikan hasil uji
deskripsi masjid berdasarkan kepemilikan rekening tabungan
dilihat dari atas nama nomor rekening yang digunakan oleh masjid
serta jenis bank yang digunakan.
52
Tabel 4.12
Deskripsi Masjid Berdasarkan Atas Nama Nomor Rekening
yang Digunakan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Atas nama
masjid 31 51,7 51,7 51,7
Atas nama
pengurus 29 48,3 48,3 100,0
Total 60 100,0 100,0
Berdasarkan Tabel 4.12 dapat diketahui bahwa sebanyak 31
masjid telah menggunakan nama masjidnya untuk membuka
nomor rekening bank yang digunakan untuk kegiatan
operasionalnya. Sedangkan, sebanyak 29 masjid masih
menggunakan nomor rekening bank atas nama pengurus DKM
nya. Hal ini mungkin terjadi apabila masjid tersebut tidak banyak
menerima shodaqoh/infaq melalui transfer ataupun perputaran
keuangannya tidak terlalu signifikan sehingga dianggap belum
membutuhkan nomor rekening atas nama masjid tersendiri.
Tabel 4.13
Deskripsi Masjid Berdasarkan Jenis Bank yang Digunakan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Bank Syariah 34 56,7 56,7 56,7
Bank Konvensional 26 43,3 43,3 100,0
Total 60 100,0 100,0
Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa sudah 34 masjid
yang menggunakan bank syariah dan 26 masjid masih
53
menggunakan bank konvensional. Dari data lain yang diperoleh
dapat diketahui bahwa rata-rata masjid yang masih menggunakan
bank konvensional merupakan masjid yang belum memiliki nomor
rekening atas nama masjid tersendiri sehingga masih menggunakan
nomor rekening atas nama pengurus.
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Variable yang digunakan dalam penelitian ini yaitu partisipasi
anggaran, pengelolaan dana, pengendalian internal, akuntabilitas dan
program outcome yang akan diuji secara statistic deskriptif seperti
yang terlihat dalam Tabel 4.14
Tabel 4.14 menjelaskan bahwa pada variable partisipasi anggaran
jawaban minimum responden sebesar 8 dan maksimum sebesar 18,
dengan rata-rata total jawaban sebesar 17,03 dan standar deviasi sebesar
1,822. Variabel pengelolaan dana jawaban minimum responden sebesar
Tabel 4.14
Hasil Uji Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
TPA 60 8 18 17,03 1,822
TPD 60 10 17 13,63 2,042
TPI 60 12 18 17,23 1,407
TAK 60 6 18 16,65 1,990
TPO 60 11 18 16,08 1,670
Valid N (listwise) 60
54
10 dan maksimum sebesar 17, dengan rata-rata jawaban sebesar 13,63
dan standar deviasi sebesar 2,042. Variable pengendalian internal
jawaban minimum sebesar 12 dan maksimum sebesar 18, dengan rata
total jawaban sebesar 17,23 dan standar deviasi 1,407. Variable
akuntabilitas jawaban minimum sebesar 6 dan maksimum sebesar 18,
dengan rata total jawaban sebesar 16,65 dan standar deviasi 1,990.
Variable program outcome jawaban minimum sebesar 11 dan maksimum
sebesar 18, dengan rata total jawaban sebesar 16,08 dan standar deviasi
1,670.
2. Hasil Uji Kualitas Data
a. Hasil Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan Pearson
Corelation, pedoman dikatakan valid apabila nilai signifikansinya
dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid.
Tabel berikut merupakan hasil uji validitas dari lima variable yang
digunakan dalam penelitian ini, yaitu Partisipasi Anggaran (PA),
Pengelolaan Dana (PD), Pengendalian Internal (PI), Akuntabilitas
(AK) dan Program Outcome (PO), dengan 60 sampel responden.
55
Tabel 4.15
Hasil Uji Validitas Partisipasi Anggaran
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson
Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan
1 (PA1) 0,795** 0,000 Valid
2 (PA2) 0,653** 0,000 Valid
3 (PA3) 0,653** 0,000 Valid
4 (PA4) 0,812** 0,000 Valid
5 (PA5) 0,720** 0,000 Valid
6 (PA6) 0,796** 0,000 Valid
Tabel 4.15 menunjukkan variable partisipasi anggaran
mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan
nilai signifikasi kurang dari 0.05.
Tabel 4.16
Hasil Uji Validitas Pengelolaan Dana
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson
Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan
1 (PD1) 0,631** 0,000 Valid
2 (PD2) 0.385** 0,002 Valid
3 (PA3) 0,733** 0,000 Valid
4 (PA4) 0,811** 0,000 Valid
Tabel 4.16 menunjukkan variable pengelolaan dana
mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan
nilai signifikasi kurang dari 0.05.
56
Tabel 4.17
Hasil Uji Validitas Pengendalian Internal
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson
Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan
1 (PI1) 0,628** 0,000 Valid
2 (PI2) 0,696** 0,000 Valid
3 (PI3) 0,653** 0,000 Valid
4 (PI4) 0,780** 0,000 Valid
5 (PI5) 0,699** 0,000 Valid
6 (PI6) 0,763** 0,000 Valid
Tabel 4.17 menunjukkan variable pengendalian internal
mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan
nilai signifikasi kurang dari 0.05.
Tabel 4.18
Hasil Uji Validitas Akuntabilitas
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson
Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan
1 (AK1) 0,708** 0,000 Valid
2 (AK2) 0,771** 0,000 Valid
3 (AK3) 0,733** 0,000 Valid
4 (AK4) 0,790** 0,000 Valid
5 (AK5) 0,784** 0,000 Valid
6 (AK6) 0,656** 0,000 Valid
Tabel 4.18 menunjukkan variable akuntabilitas mempunyai
kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikasi
kurang dari 0.05.
57
Tabel 4.19
Hasil Uji Validitas Program Outcome
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson
Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan
1 (PO1) 0,588** 0,000 Valid
2 (PO2) 0,347** 0,007 Valid
3 (PO3) 0,702** 0,000 Valid
4 (PO4) 0,719** 0,000 Valid
5 (PO5) 0,779** 0,000 Valid
6 (PO6) 0,760** 0,000 Valid
Tabel 4.19 menunjukkan variable program outcome
mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai
signifikasi kurang dari 0.05.
b. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari
instrument penelitian. Suatu instrument penelitian dapat dikatakan
reliabel jika nilai Cronbach Alpha berada diatas 0,6. Tabel 4.20
menunjukkan hasil uji reliabilitas untuk lima variable penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 4.20
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
Partisipasi Anggaran 0,832 Reliabel
Pengelolaan Dana 0,614 Reliabel
Pengendalian Internal 0,763 Reliabel
Akuntabilitas 0,811 Reliabel
Program Outcome 0,712 Reliabel
58
Tabel 4.20 menunjukkan nilai Cronbach’s alpha atas
variable partisipasi anggaran sebesar 0,832, pengelolaan dana
sebesar 0,614, pengendalian internal sebesar 0,763, akuntabilitas
sebesar 0,811 dan program outcome sebesar 0,712. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner
ini reliabel karena mempunyai nilai Cronbach’s alpha lebih besar
dari 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang
digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang
berarti bila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh
jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.
C. Hasil dan Pembahasan Penelitian
1. Hasil analisis aspek pengelolaan keuangan.
Seperti yang telah dibahas pada bab 1, pengelolaan keuangan
masjid disini dilihat dari beberapa aspek seperti partisipasi anggaran,
pengelolaan dana dan pengendalian internal masjid.
a. Partisipasi Anggaran
Anggaran merupakan salah satu hal terpenting dalam
pengelolaan keuangan. Anggaran juga dapat dijadikan sebagai
acuan untuk melaksanakan kegiatan dalam suatu periode waktu.
Untuk mengetahui praktik partisipasi anggaran pada masjid di
59
Jakarta dapat dilihat dari enam butir pernyataan yang telah
diajukan kepada responden. Berikut merupakan hasil jawaban dari
kuesioner tersebut.
Tabel 4.21
Hasil Persentase Partisipasi Anggaran
Butir
pernyataan
Jawaban
Selalu Kadang -
kadang
Tidak
pernah
PA1 88,3% 10% 1,7%
PA2 88,3% 10% 1,7%
PA3 85% 15% 0%
PA4 86,7% 11,7% 1,7%
PA5 86,7% 11,7% 1,7%
PA6 78,3% 18,3% 3,3%
Rata - rata 85,55% 12,78% 1,68%
Pernyataan PA1 berkaitan dengan keterlibatan DKM dalam
penyusunan anggaran masjid. Sebesar 88,3% responden
mengatakan bahwa DKM secara langsung terlibat dalam proses
penyusunan anggaran. Sebesar 10% responden mengatakan bahwa
sekali waktu mereka ikut berkontribusi dalam penyusunan
anggaran. Hal ini dikarenakan ada beberapa masjid yang
merupakan masjid binaan dari suatu yayasan sehingga anggaran
masjid dibuat dan ditetapkan oleh pihak yayasan. Sebesar 1,7%
responden mengatakan bahwa mereka tidak ikut terlibat dalam
proses penyusunan anggaran.
60
Pernyataan PA2 berkaitan dengan alasan logis yang
disampaikan oleh anggota DKM untuk melakukan revisi terhadap
anggaran yang sudah ditetapkan. Sebesar 88,3% responden
mengatakan bahwa mereka selalu memberikan alasan dengan baik
dan logis apabila mereka tidak sependapat dengan anggaran yang
telah disusun. Sebesar 10% responden mengatakan bahwa sekali
waktu mereka memberikan alasan yang logis untuk merevisi
anggaran. Sedangkan sisanya, sebesar 1,7% responden
mengatakan bahwa mereka tidak memberikan alasan yang logis
saat ingin melakukan revisi terhadap anggaran.
Pernyataan PA3 berkaitan dengan seberapa sering DKM
memberikan pendapat atau opininya tentang anggara masjid.
Sebesar 85% responden mengatakan mereka selalu memberikan
pendapat atau opini pada saat penyusunan anggaran karena proses
penyusunan anggaran didasarkan pada musyawarah dan mufakat.
Sebesar 15% responden mengatakan jarang memberikan pendapat
atau opini pada saat menyusun anggaran masjid.
Pernyataan PA4 berkaitan dengan tingkat urgensi dari
kontribusi DKM dalam proses penyusunan anggaran masjid.
Sebesar 86,7% responden mengatakan bahwa menurut mereka
sangat penting untuk berkontribusi dalam penyusunan anggaran
masjid agar mereka mengetahui rencana serta berapa besar
anggaran yang akan dibutuhkan untuk melaksanakan setiap
61
kegiatan yang dicanangkan. Sebesar 11,7% responden mengatakan
bahwa menurut mereka tidak terlalu penting untuk berkontribusi
dalam proses penyusunan anggaran masjid. Sisanya sebesar 1,7%
responden mengatakan bahwa menurut mereka tidak penting
untuk berkontribusi dalam proses penyusunan anggaran masjid.
Pernyataan PA5 berkaitan dengan seberapa sering DKM
dimintai pendapat atau opininya tentang penyusunan anggaran
masjid. Sebesar 86,7% responden mengatakan bahwa mereka
sering dimintai pendapat dan opini saat anggaran disusun. Sebesar
11,7% responden mengatakan bahwa mereka sekali waktu
dimintai pendapat dan opini pada saat anggaran disusun.
Sedangkan sisanya, sebesar 1,7% responden mengatakan bahwa
mereka tidak dimintai pendapat atau opini saat anggaran masjid
disusun.
Pernyataan PA6 berkaitan dengan pengaruh DKM dalam
penetapan anggaran akhir pada masjid. Sebesar 78,3% responden
mengatakan bahwa mereka memiliki pengaruh terhadap penetapan
anggaran akhir, karena penetapan anggaran akhir ini merupakan
hasil musyawarah dan mufakat seluruh anggota DKM. Sebesar
18,3% responden mengatakan bahwa mereka tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap penetapan anggaran akhir
masjid. Sedangkan sisanya, sebanyak 3,3% responden mengatakan
62
mereka tidak memiliki pengaruh terhadap penetapan anggaran
akhir masjid.
Dari Tabel 4.21 diatas dapat dilihat bahwa dari keseluruhan
responden, sebesar 85,55% DKM masjid sudah menerapkan
adanya partisipasi anggaran dalam penyusunan anggaran masjid.
Sebesar 12,78% dari responden hanya sesekali waktu menerapkan
partisipasi anggaran dan sebesar 1,68% dari responden tidak
melakukan partisipasi anggaran. Penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Akhyar Adnan (2013) bahwa
masih belum semua masjid di Yogyakarta menerapkan partisipasi
anggaran dalam penyusunan anggarannya. Sama seperti halnya
masjid di Jakarta, belum semua masjid menerapkan partisipasi
anggaran dikarenakan ada beberapa masjid yang hanya membuat
anggaran saat akan melakukan kegiatan tertentu dan adapula yang
tidak memiliki anggaran rutin yang disusun di awal tahun. Alasan
dari beberapa pihak DKM yang tidak membuat anggaran masjid
yaitu karena masjid sedang dalam tahap pembangunan sehingga
dana yang dikeluarkan tidak dapat diprediksi secara tepat dan dana
yang digunakan oleh masjid untuk pembangunan ini pun masih
dalam proses pengumpulan dana dari pihak donatur, shodaqoh dan
infaq masyarakat sekitar.
Menurut Mohammad Adil (2013), manajemen masjid
seharusnya menggunakan pemahaman mereka terkait perencanaan
63
anggaran untuk memberikan keyakinan lebih terkait pengelolaan
keuangan masjid yang dilakukan. Apabila hal ini diterapkan maka
akan sangat membantu untuk mengefektifkan praktik pengelolaan
keuangan dan mengurangi beban administratif. Seperti halnya
yang disampaikan oleh Aranya dalam Sanusi et al (2015),
partisipasi anggaran dapat meningkatkan kemungkinan tujuan
anggaran tercapai dan meningkatkan keefektifan organisasinya.
Menurut Rosman et al (2016), anggaran menunjukkan kemana dan
bagaimana suatu organisasi akan menghabiskan uang yang
diterima dan mereka dapatkan untuk menutupi semua beban
organisasinya. Partisipasi anggaran diperlukan agar alokasi
anggaran dapat memenuhi segala aspek yang membutuhkan yang
tidak terlihat oleh manajemen puncak. Praktik partisipasi anggaran
ini akan mempermudah manajemen dalam mencapai tujuan
organisasinya.
Karena sebagian besar masjid yang dijadikan responden
sudah menerapkan partisipasi anggaran dalam penyusunan
anggarannya maka besar kemungkinan pengelolaan keuangan
yang mereka lakukan telah berjalan secara efektif. Hal ini juga
dapat dilihat oleh peneliti saat melakukan observasi secara
langsung ke masjid yang berkaitan, peneliti melihat adanya daftar
program kegiatan yang akan diselenggarakan oleh masjid tersebut
terpasang dalam papan pengumuman masjid yang menandakan
64
bahwa DKM masjid telah mengetahui alokasi anggaran yang akan
dikeluarkan untuk memenuhi tujuan dari masjid yaitu memberikan
manfaat sebanyak-banyaknya bagi masyarakat sekitar masjid.
b. Pengelolaan Dana
Pengelolaan dana merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
manajemen dalam mengumpulkan dan menggunakan dana yang
tersedia untuk kegiatan operasional masjid yang berkelanjutan.
Untuk mengetahui praktik pengelolaan dana pada masjid di
Jakarta dapat dilihat dari empat butir pernyataan yang telah
diajukan kepada responden. Berikut merupakan hasil jawaban dari
kuesioner tersebut.
Tabel 4.22
Hasil Persentase Pengelolaan Dana
Butir
pernyataan
Jawaban
Selalu Kadang -
kadang
Tidak
pernah
PD1 55% 16,7% 28,3%
PD2 65% 35% 0%
PD3 15% 20% 65%
PD4 20% 21,7% 58,3%
Rata - rata 38,75% 23,35% 37,90%
Pernyataan PD1 berkaitan dengan hubungan DKM masjid
dengan organisasi publik untuk pengajuan dana bantuan masjid.
Berdasarkan Tabel 4.22 dapat dilihat bahwa 55% responden
65
memiliki hubungan yang baik dengan organisasi publik berkaitan
dengan pengajuan dana untuk masjid. Sekitar 16,7% responden
tidak terlalu bergantung pada organisasi publik untuk pengajuan
dananya sehingga hubungan dengan organisasi publik pun tidak
terlalu luas. Sebesar 28,3% responden tidak memiliki hubungan
dengan organisasi publik untuk pengajuan danannya karena
mereka hanya mengandalkan shodaqoh dan infaq dari masyarakat
sekitar.
Pernyataan PD2 berkaitan dengan fokus DKM dalam
mencari dana untuk masjid. Berdasarkan Tabel 4.22 dapat dilihat
bahwa sebesar 65% responden memiliki fokus terhadap mencari
dana, sedangkan sekitar 35% respon mengaku tidak terlalu fokus
terhadap mencari dana untuk masjid.
Pernyataan PD3 berkaitan dengan penggunaan dana yang
diputar untuk investasi masjid. Sebesar 15% responden
mengatakan bahwa mereka menggunakan dana masjid untuk
berinvestasi dengan membuka koperasi, warung kelontong dan
juga aula untuk umum. Sebesar 20% responden mengatakan bahwa
terkadang mereka menggunakan dana masjid untuk berinvestasi
dan sebesar 65% responden mengatakan bahwa mereka tidak
melakukan perputaran dana untuk investasi.
66
Pernyataan PD4 berkaitan dengan pengawasan terhadap
tingkat pengembalian dari investasinya. Sebesar 20% responden
melakukan pengawasan secara rutin terhadap tingkat pengembalian
investasi dana masjid. Sebesar 21,7% responden hanya sekali
waktu melakukan pengawasan terkait tingkat pengembalian
investasi dana masjid. Sisanya, sebesar 58,3% responden tidak
melakukan pengawasan tingkat pengembalian investasi dana
masjid.
Dari Tabel 4.22 diatas dapat dilihat bahwa dari keseluruhan
responden, sebesar 38,75% DKM masjid telah menerapkan
pengelolaan dana dengan cukup baik. Hal ini mungkin dikarenakan
skala masjid yang termasuk dalam kategori besar sehingga dana
yang diterima dan bisa dikelola pun besar. Sebesar 23,35% DKM
masjid sudah mulai menerapkan pengelolaan dana. Sebesar
37,90% DKM masjid belum menerapkan pengelolaan dana, hal ini
mungkin dikarenakan skala masjid yang masih termasuk dalam
kategori sedang sehingga dana yang diterima belum terlalu banyak
untuk bisa dikelola kembali. Selain itu kemampuan DKM dalam
berkomunikasi dan berhubungan dengan pihak eksternal juga
mungkin berpengaruh terhadap dana yang bisa didapatkan oleh
masjid.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Said et al (2013), masjid dengan skala besar pasti memiliki jumlah
67
jama’ah yang relative banyak. Hal ini penting karena dengan
semakin banyak jama’ah, maka akan semakin banyak pula jumlah
dana yang dapat terkumpul dari shodaqoh dan infaq jama’ah.
Untuk beberapa masjid yang hanya bergantung pada shodaqoh dan
infaq dari jama’ah, mereka biasanya hanya fokus untuk melakukan
pembangunan dan kegiatan rutin masjid saja. Mereka tidak
mencoba untuk mengelola dananya dalam bentuk investasi lain
karena merasa tidak memiliki pengetahuan yang cukup terkait
investasi yang akan dijalani sehingga ketakutan akan terjadi
kerugian menjadi alasan utama untuk tidak melakukan investasi.
c. Pengendalian Internal
Pengendalian internal merupakan suatu proses yang
dilakukan oleh manajemen untuk memberikan keyakinan kepada
pihak internal maupun eksternal terkait efektifitas kegiatan
operasional, kepatuhan terhadap aturan dan penyajian laporan
keuangan yang reliabel. Untuk mengetahui praktik pengendalian
internal pada masjid di Jakarta dapat dilihat dari enam butir
pernyataan yang telah diajukan kepada responden. Berikut
merupakan hasil jawaban dari kuesioner tersebut.
68
Tabel 4.23
Hasil Persentase Pengendalian Internal
Butir
pernyataan
Jawaban
Selalu Kadang -
kadang
Tidak
pernah
PI1 86.7% 13,3% 0%
PI2 95% 5% 0%
PI3 90% 10% 0%
PI4 83,3% 16,7% 0%
PI5 93,3% 6,7% 0%
PI6 93,3% 6,7% 0%
Rata - rata 90,3% 9,7% 0%
Pernyataan PI1 berkaitan dengan pengawasan terhadap
dana kas yang diterima masjid. Sebesar 86,7% responden
mengatakan bahwa mereka melakukan pengawasan terhadap dana
kas yang diterima masjid setiap harinya. Sebesar 13,3% responden
melakukan pengawasan terhadap dana kas masuknya dalam kurun
waktu seminggu sekali, hal ini dikarenakan tidak setiap hari masjid
menerima dana kas masuk.
Pernyataan PI2 berkaitan dengan pemisahan tugas terkait
penerimaan dana kas masjid. Sebesar 95% responden mengatakan
bahwa mereka telah melakukan pemisahan tugas terkait
penerimaan dana kas. Untuk penerimaan dana kas masuk
umumnya di kelola oleh bendahara masjid. Sebesar 5% responden
mengatakan bahwa mereka kadang-kadang melakukan pemisahan
69
tugas terkait penerimaan dana kas masjid, hal ini dikarenakan
DKM masjid ingin lebih fleksibel dalam penerimaan dana kas
masuknya. Meskipun pada awalnya diterima oleh anggota lain
selain bendahara, namun pada akhirnya dana tersebut akan
diserahkkan lagi kepada bendahara masjid.
Pernyataan PI3 berkaitan dengan kewajiban pencatatan
transaksi penerimaan dana kas yang masuk. Sebesar 90%
responden mengatakan bahwa mereka mewajibkan kepada yang
bertanggung jawab untuk melakukan pencatatan dana kas yang
masuk. Sebesar 10% responden mengatakan bahwa mereka
terkadang melakukan pencatatan terhadap dana kas yang masuk,
hal ini dikarenakan penerimaan kas masuk sering kali tidak
langsung diserahkan ke bendahara melainkan melalui anggota
DKM yang lain.
Pernyataan PI4 berkaitan dengan pengawasan terhadap
dana kas yang digunakan masjid. Sebesar 83% responden
mengatakan bahwa mereka melakukan pengawasan terhadap dana
kas yang digunakan masjid setiap harinya. Sebesar 16,7%
responden melakukan pengawasan terhadap dana kas keluarnya
dalam kurun waktu seminggu sekali, hal ini dikarenakan tidak
setiap hari masjid mengeluarkan dana kas keluar.
70
Pernyataan PI5 berkaitan dengan pemisahan tugas terkait
pengeluarkan dana kas masjid. Sebesar 93,3% responden
mengatakan bahwa mereka telah melakukan pemisahan tugas
terkait pengeluaran dana kas. Untuk pengeluaran dana kas keluar
umumnya di kelola oleh bendahara masjid. Sebesar 6,7%
responden mengatakan bahwa mereka kadang-kadang melakukan
pemisahan tugas terkait pengeluaran dana kas masjid, hal ini
dikarenakan DKM masjid ingin lebih fleksibel dalam pengeluaran
dana kas keluarnya. Meskipun pada awalnya dana dikeluarkan oleh
anggota lain selain bendahara, namun pada akhirnya dana tersebut
akan dikembalikan oleh bendahara masjid menggunakan dana kas
masjid.
Pernyataan PI6 berkaitan dengan kewajiban pencatatan
transaksi pengeluaran dana kas. Sebesar 93,3% responden
mengatakan bahwa mereka mewajibkan kepada yang bertanggung
jawab untuk melakukan pencatatan dana kas yang keluar. Sebesar
6,7% responden mengatakan bahwa mereka terkadang melakukan
pencatatan terhadap dana kas yang keluar, hal ini dikarenakan
pengeluaran kas masjid sering kali tidak langsung menggunakan
dana kas masjid namun bisa saja menggunakan dana kas milik
anggota DKM yang kemudian akan dikembalikan oleh bendahara
setelahnya. Maka dari itu, bendahara terkadang belum mengetahui
transaksi yang sudah terjadi sampai ada anggota lain yang
71
melaporkan pengeluaran dana kasnya untuk kepentingan
operasional masjid.
Dari Tabel 4.23 diatas dapat dilihat bahwa dari keseluruhan
responden, sebesar 90,3% DKM masjid telah melakukan
pengendalian internal dengan sangat baik dan sebesar 9,7% DKM
masjid masih berusaha untuk melakukan pengendalian internal.
Menurut Maliah (2007), kas merupakan aset yang paling
sering dicuri dan disalahgunakan. Maka dari itu, sangat penting
untuk sebuah masjid memiliki sistem pengendalian internal yang
baik untuk meminimalisir terjadinya pencurian dan
penyalahgunaan aset mereka terutama kas. Prosedur pengendalian
internal untuk penerimaan kas dan pengeluaran kas terkait dengan
pengawasan terhadap fisik kas, pemisahan tugas serta kewajiban
mencatat transaksi masuk dan keluar.
Menurut Rosman, et al (2016) pengendalian internal sangat
penting untuk organisasi nirlaba karena ini bisa meningkatkan
kepercayaan donatur untuk berkontribusi lebih terhadap organisasi.
Menurut Sanusi, et al (2015), pengendalian internal memiliki peran
penting dalam memastikan efektifitas dari pengelolaan keuangan.
Pengendalian internal yang baik dapat memberikan keyakinan
bahwa pengelolaan keuangan yang dilakukan telah sesuai dengan
aturan yang berlaku.
72
Karena sebagian besar masjid yang dijadikan responden
telah melakukan pengendalian internal dengan baik maka dapat
dikatakan bahwa pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh DKM
telah berjalan secara efektif. Hal ini mungkin dikarenakan setiap
masjid yang dijadikan responden telah memiliki struktur organisasi
yang memadai dan setiap anggotanya pun telah mengetahui peran
serta tanggung jawabnya masing-masing sehingga lebih mudah
untuk melakukan pengendalian internal. Untuk beberapa masjid
yang masih belum memiliki pengendalian internal yang baik,
mungkin dikarenakan masih kurangnya pemahaman tentang
pemisahan peran dan tanggung jawabnya dalam suatu organisasi.
2. Hasil Analisis Aspek Akuntabilitas Keuangan.
Akuntabilitas merupakan suatu tindakan pertanggung jawaban
pihak manajemen kepada pihak-pihak lain yang terkait. Dalam konteks
islam, akuntabilitas dapat diartikan sebagai pertanggung jawaban atas
amanah yang telah diberikan kepada seseorang yang dalam hal ini ada
pihak DKM masjid. Untuk mengetahui praktik akuntabilitas pada
masjid di Jakarta dapat dilihat dari enam butir pernyataan yang telah
diajukan kepada responden. Berikut merupakan hasil jawaban dari
kuesioner tersebut.
73
Tabel 4.24
Hasil Persentase Akuntabilitas
Butir
pernyataan
Jawaban
Selalu Kadang -
kadang
Tidak
pernah
AK1 75% 20% 5%
AK2 96,7% 1,7% 1,7%
AK3 75% 21,7% 3,3%
AK4 90% 8,3% 1,7%
AK5 81,7% 16,7% 1,7%
AK6 61,7% 36,7% 1,7%
Rata – rata 80,01% 17,51% 2,51%
Pernyataan AK1 berkaitan dengan pengklasifikasian
sumber dana yang diterima. Sebesar 75% responden mengatakan
bahwa mereka telah melakukan pengklasifikasian sumber dana
yang diterima seperti shodaqoh, infaq dan sumbangan jum’at.
Sebesar 20% responden mengatakan bahwa mereka baru memulai
melakukan pengklasifikasian sumber dana. Sebesar 5% responden
mengatakan mereka belum melakukan pengklasifikasian sumber
dana yang diterima.
Pernyataan AK2 berkaitan dengan pelaporan informasi kas
masuk dan kas keluar setiap bulan. Sebesar 96,7% responden
mengatakan bahwa mereka telah melakukan pelaporan informasi
kas masuk dan kas keluar. Dalam hal ini, mereka biasanya
melaporkan informasi kas masuk dan kas keluar setiap hari jum’at
74
dan mereka juga biasanya melaporkan informasi kas masuk dan
kas keluarnya dalam bentuk print out yang kemudian dipasang di
mading masjid. Sebesar 1,7% responden mengatakan bahwa
mereka sekali waktu melaporkan informasi kas masuk dan kas
keluarnya setiap bulan. Sedangkan, sebesar 1,7% responden
mengatakan bahwa mereka tidak melaporkan informasi terkait kas
masuk dan kas keluarnya.
Pernyataan AK3 berkaitan dengan perencanaan anggaran
yang dibuat oleh DKM masjid. Sebesar 75% responden
mengatakan bahwa mereka telah membuat perencanaan anggaran
untuk dijadikan acuan untuk kegiatan yang akan dilakukan oleh
masjid. Sebesar 21,7% responden mengatakan bahwa mereka
sekali waktu membuat perencanaan anggaran sesuai dengan
kebutuhan pada saat itu. Sebesar 3,3% responden mengatakan
bahwa mereka tidak membuat perencanaan anggaran masjid.
Pernyataan AK4 berkaitan dengan pencatatan setiap
transaksi yang terjadi dalam pembukuannya. Sebesar 90%
responden mengatakan bahwa mereka selalu mencatat setiap
transaksi dalam pembukuannya meskipun tidak saat terjadinya
transaksi langsung dicatat. Hal ini mungkin dikarenakan belum
sampainya informasi terkait penggunaan dana kas keluar kepada
bendahara masjid. Sebesar 8,3% responden mengatakan bahwa
mereka sesekali waktu melakukan pencatatan transaksi ke dalam
75
pembukuannya. Sisanya, sebesar 1,7% responden mengatakan
bahwa mereka tidak melakukan pencatatan transaksi ke dalam
pembukuannya.
Pernyataan AK5 berkaitan dengan penyajian laporan
keuangan masjid. Sebesar 81,7% responden mengatakan mereka
telah menyajikan laporan keuangan masjid secara rutin sebagai
bentuk pertanggung jawaban mereka kepada masyarakat walaupun
bentuk pelaporan keuangan masjid masih perlu diperbaiki lagi.
Sebesar 16,7% responden mengatakan bahwa mereka belum secara
rutin menyajika laporan keuangan masjidnya. Sedangkan, sebesar
1,7% mengatakan bahwa mereka tidak menyajikan laporan
keuangan masjid sebagai bentuk pertanggung jawabannya kepada
masyarakat.
Pernyataan AK6 berkaitan dengan ketepatan waktu dalam
penyajian laporan keuangan. Sebesar 61,7% responden
mengatakan bahwa mereka sudah secara rutin dan tepat waktu
dalam menyajikan laporan keuangannya. Hal ini mungkin
dikarenakan dana yang didapatkan sebagian besar merupakan hasil
shodaqoh dan infaq dari masyarakat sehingga DKM harus
menyajikan laporan keuangannya secara teratur untuk menghindari
adanya kesalahpahaman dari masyarakat. Sebesar 36,7%
responden mengatakan bahwa terkadang mereka tidak tepat waktu
dalam menyajikan laporan keuangan masjidnya. Sebesar 1,7%
76
responden mengatakan bahwa mereka sering kali tidak tepat waktu
dalam menyajikan laporan keuangannya.
Dari Tabel 4.24 diatas dapat dilihat bahwa dari keseluruhan
responden, sebesar 80,02% DKM masjid telah menerapkan prinsip
akuntabilitas dengan sangat baik. Hal ini mungkin dikarenakan
kesadaran akan rasa tanggung jawab atas tugas yang telah di
amanahkan oleh masyarakat sehingga membuat DKM masjid pun
berusaha untuk memberikan pertanggung jawaban sebaik-baiknya.
Sebesar 17,52% DKM masjid masih berusaha untuk menerapkan
prinsip akuntabilitas, dan sebesar 2,68% DKM masjid masih belum
menerapkan prinsip akuntabilitas.
Menurut Sanusi et al (2015), akuntabilitas memiliki tiga
aspek yaitu kepatuhan, transparansi dan pertanggung jawaban.
Kepatuhan merupakan suatu bentuk pengawasan dan proses
evaluasi terhadap apa yang dijalankan apakah telah sesuai dengan
aturan yang berlaku. Transparansi merupakan bentuk keterbukaan
informasi yang berkaitan dengan masjid sehingga masyarakat
dapat dengan mudah mengetahui informasi tersebut. Pertanggung
jawaban merupakan suatu kewajiban bagi DKM untuk
menyampaikan segala informasi terkait dengan apa yang telah
dilakukan sebagai pemegang amanah dari masyarakat.
77
Karena sebagian besar masjid yang dijadikan responden
telah menerapkan tiga aspek yang dijadikan sebagai pedoman
maka dapat dikatakan bahwa penerapan prinsip akuntabilitas
masjid sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat oleh peneliti saat
melakukan observasi langsung, peneliti melihat laporan keuangan
sederhana yang dipasang pada papan pengumuman masjid. Selain
itu, saat melakukan wawancara informal dengan beberapa DKM
masjid terkait alasan melakukan pelaporan keuangan, hampir
seluruh DKM menjawab bahwa ini merupakan bentuk pertanggung
jawaban baik kepada Allah SWT maupun masyarakat terkait
dengan dana yang dikelola oleh DKM.
3. Hasil Analisis Aspek Program Outcome
Program outcome merupakan evaluasi terhadap kegiatan yang
telah diselenggarakan oleh manajemen dilihat dari dua perspektif yaitu
perspektif internal dan eksternal. Untuk mengetahui program outcome
pada masjid di Jakarta dapat dilihat dari enam butir pernyataan yang
telah diajukan kepada responden. Berikut merupakan hasil jawaban
dari kuesioner tersebut.
78
Tabel 4.25
Hasil Persentase Program Outcome
Butir
pernyataan
Jawaban
Selalu Kadang -
kadang Tidak pernah
PO1 28,3% 66,7% 5%
PO2 83,3% 16,7% 0%
PO3 71,7% 28,3% 0%
PO4 60% 40% 0%
PO5 83,3% 16,7% 0%
PO6 86,7% 13,3% 0%`
Rata - rata 68,88% 30,28% 1%
Pernyataan PO1 berkaitan dengan kuantitas pengadaan
kegiatan social dalam satu bulan. Sebesar 66,7% responden
mengatakan bahwa mereka jarang sekali mengadakan kegiatan
social setiap bulan kecuali ada event tertentu yang bisa dijadikan
sarana untuk mengadakan kegiatan social. Sebesar 28% responden
mengatakan bahwa mereka hampir setiap bulan mengadakan
kegiatan social dimana mereka bekerja sama dengan pihak luar
dalam penyelenggaraannya. Sebesar 5% responden mengatakan
bahwa mereka tidak pernah mengadakan kegiatan social minimal
sekali dalam satu bulan. Hal ini mungkin dikarenakan besarnya
biaya yang digunakan untuk mengadakan kegiatan social sehingga
masjid memiliki kesulitan untuk mengadakan kegiatan social
secara rutin.
79
Pernyataan PO2 berkaitan dengan kuantitas pengadaan
kegiatan keagamaan dalam satu bulan. Sebesar 83,3% responden
mengatakan bahwa mereka selalu mengadakan kegiatan
keagamaan minimal sekali dalam satu bulan. Bahkan beberapa
responden mengatakan bahwa kegiatan keagamaan yang diadakan
dimasjid rutin dilakukan setiap hari hanya saja peruntukkannya
saja yang dibedakan. Sebesar 16,7% responden mengatakan bahwa
terkadang mereka mengadakan kegiatan keagamaan hanya sekali
dalam waktu-waktu tertentu.
Pernyataan PO3 berkaitan dengan bantuan masyarakat
dalam setiap kegiatan yang diadakan. Sebesar 71,7% responden
mengatakan bahwa masyarakat selalu membantu dalam setiap
kegiatan yang diadakan oleh masjid. Hal ini mungkin dikarenakan
letak posisi masjid yang masih berada dilingkungan sekitar
pemukiman warga serta rasa gotong royong masyarakatnya yang
masih tinggi. Sebesar 28,3% responden mengatakan bahwa
terkadang masyarakat ikut membantu dalam setiap kegiatan yang
diadakan oleh masjid. Hal ini mungkin dikarenakan kesibukkan
masyarakat sekitar sehingga tidak memiliki cukup waktu untuk
membantu setiap kegiatan yang diadakan oleh masjid.
Pernyataan PO4 berkaitan dengan antusiasme masyarakat
dengan kegiatan yang diadakan oleh masjid. Sebesar 60%
responden mengatakan bahwa masyarakat antusias dengan
80
kegiatan yang diadakan oleh masjid. Sebesar 40% responden
mengatakan bahwa antusiasme masyarakat terhadap kegiatan yang
diadakan oleh masjid masih tergolong rendah.
Pernyataan PO5 berkaitan dengan manfaat yang dirasakan
oleh masyarakat. Sebesar 83,3% responden mengatakan bahwa
setiap kegiatan yang diadakan oleh masjid dirasakan memberikan
manfaat bagi masyarakat sekitar yang hadir dan membantu
kegiatan tersebut. Hal ini mungkin dikarenakan setiap kegiatan
yang diadakan oleh masjid selalu memberikan ilmu-ilmu
pembelajaran baru bagi masyarakat. Sebesar 16,7% responden
mengatakan tidak semua kegiatan yang di adakan oleh masjid
dirasa memberikan manfaat bagi masyarakat.
Pernyataan PO6 berkaitan dengan manfaat yang dirasakan
oleh DKM masjid. Sebesar 86,7% responden mengatakan bahwa
setiap kegiatan yang diadakan oleh masjid dirasakan membawa
manfaat bagi pengurus DKM. Sebanyak 13,3% responden
mengatakan bahwa tidak semua kegiatan yang dihasilkan oleh
masjid dirasa memberikan manfaat bagi penguru DKM masjid.
Dari Tabel 4.25 diatas dapat dilihat bahwa dari keseluruhan
responden, sebesar 68,88% responden mengatakan bahwa program
yang dihasilkan oleh masjid memberikan manfaat yang dirasakan
oleh masyarakat maupun DKM masjid. Sebesar 30,28% responden
81
mengatakan bahwa program yang dihasilkan oleh masjid
memberikan manfaat yang dirasakan oleh masyarakat dan DKM
masjid, meskipun jumlah kuantitas program yang diadakan belum
terlalu sering. Sisanya, sebesar 1% responden mengatakan bahwa
program yang dihasilkan oleh masjid dirasa tidak memberikan
manfaat bagi masyarakat maupun DKM masjid.
Masjid selalu diminta untuk mengadakan kegiatan
keagamaan yang berkualitas dengan dana yang terbatas, sedangkan
membutuhkan kontribusi dana yang cukup besar untuk bisa
memastikan tujuan dari kegiatan yang diadakan oleh masjid dapat
terealisasi. Menurut Said, et al (2013) DKM masjid harus
membangun hubungan yang baik dengan organisasi publik untuk
pengajuan dana. Selain itu, DKM masjid juga harus memiliki
pengendalian internal serta akuntabilitas yang bagus untuk bisa
meningkatkan kepercayaan donatur untuk mengkontribusikan lebih
besar dananya untuk masjid.
Dalam hal ini, hampir dari sebagian responden telah merasa
kegiatan yang diadakan oleh masjid memberikan manfaat bagi
mereka maupun bagi masyarakat sekitar. Saat peneliti melakukan
wawancara informal dengan responden terkait respon dari
masyarakat dengan kegiatan yang diadakan oleh masjid, hampir
rata-rata jawaban yang didapatkan positif dalam arti masyarakat
82
merespon secara baik serta turut membantu melancarkan kegiatan
tersebut.
83
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan
pengelolaan dan akuntabilitas keuangan yang selama ini dijalankan pada
masjid-masjid yang ada di DKI Jakarta serta seberapa efeketif pengelolaan
keuangan dan akuntabilitas masjid terhadap kegiatan yang dihasilkan oleh
masjid di DKI Jakarta. Responden penelitian ini berjumlah 60 orang yang
menjabat sebagai pengurus DKM yang berada di 60 masjid di DKI Jakarta.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka penelitian ini
memperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Dilihat dari pengelolaan keuangan, hampir seluruh masjid yang
dijadikan responden dalam penelitian ini sudah menerapkan prinsip
pengelolaan keuangan dengan baik. Para pengurus DKM sudah
mulai sadar akan pentingnya pengelolaan keuangan, ini dapat
dilihat dari banyaknya masjid yang sudah memiliki perencanaan
anggaran masjid untuk satu periode waktu. Mereka pun sudah
mulai melakukan pengelolaan dana agar dana yang dimiliki bisa
berputar dan bermanfaat bagi masjid dikemudian hari. Selain itu,
sistem pengendalian internal terkait keuangan pun sudah cukup
baik dijalankan, hal ini dapat dilihat dari adanya pemisahan tugas
untuk pengelolaan dana yang diterima dan dikeluarkan oleh masjid
84
sehingga bisa meminimalisir terjadinya penyalahgunaan dana oleh
pihak yang tidak bertanggung jawab.
2. Dilihat dari akuntabilitas keuangan, hampir seluruh masjid yang
menjadi responden penelitian sudah mulai peduli terhadap
akuntabilitas keuangan masjidnya. Hal ini dapat dilihat dari praktik
pencatatan dan pelaporan keuangannya yang sudah dilakukan.
Meskipun tidak semua pengurus sudah menerapkan pencatatan
akuntansi masjid secara lengkap, namun pencatatan dan pelaporan
sederhananya sudah cukup baik. Ini mengindikasikan bahwa
pengurus DKM sudah bertanggung jawab terhadap amanah yang
dipercayakan kepada mereka.
3. Dilihat dari program outcome, banyak masjid dari keseluruhan
masjid yang dijadikan responden dalam penelitian ini hanya
berfokus kepada kegiatan keagamaan saja, sedangkan untuk
kegiatan sosialnya masih kurang. Meskipun seperti itu, masyarakat
masih sangat antusias dan perduli terhadap semua kegiatan yang
diadakan oleh masjid karena masyarakat juga merasakan manfaat
dari setiap kegiatannya.
B. Implikasi
Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini, para pengurus
DKM dapat memperoleh pembinaan lebih dalam mengenai pengelolaan
keuangan serta pencatatan akuntansi sesuai dengan PSAK 45 dan 109
85
untuk masjid sehingga bisa meningkatkan akuntabilitas masjid yang
dikelola. Dengan semakin baik pengelolaan keuangan serta akuntabilitas
masjid diharapkan masjid akan dapat menarik donatur untuk berdonasi
atau perusahaan-perusahaan besar untuk memberikan dana CSR nya guna
memaksimalkan setiap kegiatan serta fasilitas masjid.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada
penelitian berikutnya khususnya yang berkaitan dengan pengelolaan
keuangan serta akuntabilitas organisasi nirlaba keagamaan. Karena
sebagian besar penelitian yang ada hanya sebatas membahas mengenai
organisasi profit seperti perusahaan, sedangkan yang berkaitan dengan
organisasi nirlaba khususnya organisasi keagamaan masih terbatas.
Penelitian ini membuktikan bahwa organisasi nirlaba keagamaan juga
memiliki pengelolaan keuangan serta akuntabilitas yang baik.
C. Keterbatasan
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang mungkin dapat
menimbulkan bias atau ketidakakuratan pada hasil penelitian ini,
diantaranya :
1. Terbatasnya wilayah penelitian yang hanya mencakup Jakarta Barat
dan Selatan sehingga kurang mampu merepresentasikan DKI Jakarta
secara keseluruhan.
2. Terbatasnya jumlah sampel yang diambil sehingga kurang mampu
merepresentasikan keseluruhan populasi.
86
3. Karena penelitian ini bersifat kualitatif, maka data yang terkumpul
hanya diolah dan dianalisis berdasarkan deskriptif statistika sederhana.
4. Tidak adanya wawancara secara resmi untuk menunjang data yang
diperoleh dari kuesioner karena sulitnya menemukan waktu yang
sesuai dengan kesibukan pengurus DKM sehingga kesimpulan yang
diambil hanya berdasarkan pada data yang dikumpulkan dari
kuesioner.
D. Saran
Penelitian ini dimasa mendatang diharapkan dapat menyajikan
hasil penelitian yang lebih berkualitas lagi dengan adanya beberapa
masukan mengenai beberapa hal, yaitu :
1. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menambahkan lebih
banyak literatur yang relevan dengan topik penelitian yang diambil.
2. Penelitian selanjutnya disarankan mengambil jumlah sampel yang
lebih banyak dan memperluas wilayah penelitian sehingga dapat
merepresentasikan hasil secara umum.
3. Penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan wawancara dengan
pengurus DKM untuk mendapatkan data yang lebih akurat serta
menggambarkan keadaan yang sesungguhnya.
87
DAFTAR PUSTAKA
Adil, M. A. M, Mohd. Sanusi, Z, Jaafar, N. A. Khalid, M. M & Aziz, A. A. 2013.
“Financial Management Practices of Mosques in Malaysia”. GJAT | JUNE
2013 | VOL 3 ISSUE 1 | 23
Adnan, Muhammad Akhyar. 2013. “The Financial Management Practices of the
Mosques in the Special Region of Yogyakarta Province, Indonesia”. Tazkia
Islamic Finance and Business Review | Volume 8.2.
Alim, A. P., Abdullah, S. R. 2010. “Audit Pengurusan Masjid : Kajian di Daerah
Pasir Puteh, Kelantan”. Universiti Teknologi Malaysia Institutional
Repository : 1-7
AM. Kadarman. 1996. Pengantar Ilmu Manajemen. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Arens et al. 2008. Auditing dan Jasa Assurance: Pendekatan Terintegrasi jilid
Satu. Edisi Keduabelas. Jakarta:Erlangga
Andarsari, Pipit Rosita. 2016. “Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba (Lembaga
Masjid)”. Universitas Kediri. Jurnal EkoNiKa Volume. 1 No. 2. September
2016
Andikawati, Desy dan Winarno, Wahyu Agus. 2014. “Laporan Keuangan
Lembaga Masjid (Studi Kasus Pada Lembaga Masjid Agung Anaz Mahfudz
dan Masjid Al-Huda Lumajang)”. Universitas Jember. Artikel Ilmia
Mahasiswa 2014
Anthony, R. N. dan V. Govindarajan. 2005. “Sistem Pengendalian Manajemen
Jilid 2”. Jakarta: Salemba Empat
Boynton William C., Raymon N.Johnson, Walter G. &, Kell. 2006. Modern
Auditing. 8th Edition. USA. Richard D.Irwin Inc.
Brigham, E.F dan J. F. Wetson. 1999. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi
9. Erlangga
Brownell, P., Dunk, A. S. 1991. “Task Uncertainty and Its Interaction With
Budgetary Participation and Budget Emphasis: Some Methodological
Issues and Empirical Investigation”. Accounting, Organizations and
Society,16 (8): 693-703.
Committee of Sponsoring Organizations of the Tra Commission. 2013. Internal
Control – Integrated Framework.
88
Deci, E. L., dan R.M. Ryan, 2000. “The What and Why of Goal Pursuit : Human
Needs and The Self-Determination of Behavior.” Psychological Inquiry 11
Dr. Nor ,Adha Abd Hamid, Dr. Normazaini Saleh, Nazifah Mustaffha, Norziah
Ohman, Wawarah Saidpudin, Abdul Hadi Awang. 2015. “The Governance
Practices of Mosques: A Study of Public Perception in Selangor”.
Australian Journal of Basic and Applied Sciences 9(31 ) Special 2015,
Pages: 14-23
Fitria, Yunita. 2017. “Akuntabilitas pada Organisasi Religi; Studi Kasus Masjid-
Masjid di Balikpapan, Kalimantan Timur”. AKUNTABEL Volume 14, No
1 2017
Ghozali, Imam., 2013.”Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
21”.Semarang: Salemba Empat, Edisi 7, Universitas Diponegoro.
Hansen & Mowen. 2004. “Manajemen Biaya, Edisi Bahasa Indonesia”. Buku
Kedua. Jakarta: Salemba Empat
Haq, Jerry Aulia Assadul. Dewi, Miranti Kartika. 2013. “Praktik Manajemen
Keuangan Masjid dan Potensi Dana Masjid (Studi Kasus Pada Beberapa
Masjid di Kota Bogor)”. Universitas Indonesia.
Haryanti, Widi. Purnamasari, Pupung. Lestira, Magnaz. 2015. “Pluriform
motivation as antecedent and its relationships to budgeting participation
and managerial performance (Empirical Study on Manufacturing
Companies listed on Indonesian Stock Exchange)”. Procedia - Social and
Behavioral Sciences 211 ( 2015 ) 836 – 843
http://www.bppk.kemenkeu.go.id/id/berita-pajak/24198-membedakan-output-dan-
outcome-pendidikan, diakses pada 16 Juni 2018
http://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?tid=321, diakses pada 4 Maret 2018
https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara
/16/12/17/oibn6r366-pelatihan-akuntansi-masjid-permudah-pengurus-
lakukan-pembukuan, diakses pada 29 Juli 2018
https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-
nusantara/17/01/21/ok4d30396-teknologi-maju-laporan-keuangan-masjid-
harus-maju, diakses pada 29 Juli 2018
https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-
nusantara/18/04/21/p7ja0f335-tips-laporan-keuangan-masjid-yang-
akuntabel, diakses pada 29 Juli 2018
89
https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-
nusantara/18/05/27/p9d1rk415-pelatihan-akuntansi-masjid-tingkatkan-
kepercayaan-jamaah, diakses pada 29 Juli 2018
https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-
nusantara/18/06/03/p9r04j366-pelatihan-akuntansi-masjid-dorong-
transparansi-keuangan, diakses pada 29 Juli 2018
https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-
nusantara/16/12/17/oibetd361-masjid-perlu-lakukan-pencatatan-keuangan-
dengan-baik, diakses pada 29 Juli 2018
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2012. PSAK No. 45 , No. 109. Ikatan Akuntansi
Indonesia, Jakarta.
Kamaruddin, M. I. H, Ramli, N.M. 2017. “A Case Study of Internal Control
Practices in Islamic Non-Profi Organizations innMalaysia”. Asian Journal
of Accounting and Governance 8: 13–25
Keown, Arthur J. Et al. 2005. Financial Management: Principles and
Applications.10th
Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Kewo, Cecilia Lelly. 2014. “The Effect of Participative Budgeting, Budget Goal
Clarity and Internal Control Implementation on Managerial Performance”.
Research Journal of Finance and Accounting Volume 5 No.12. 2014
Khanan. 2010. Telaah Penerapan PSAK 45 pada Laporan Keuangan Organisasi
dan Yayasan Pengelola Masjid – Masjid di Bintaro. Skripsi. STAN
Laughlin, R. C. (1988), ‘Accounting in its Social context: An analysis of the
Accounting Systems of the Church of England,’ Accounting, Auditing &
Accountability Journal, 1 (2), 19-42.
Laughlin, R. C. (1990), ‘A model of Financial Accountability and the Church of
England,’ Financial Accountability and Management, 6 (2), 93-114.
Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: ANDI.
Milani, K. 1975. “The Relationship of Participation in Budget-Setting to
Industrial Supervisior Performance and Attitude:A Field Study”. The
Accounting Review. April 274-84
Masrek, M. N, Mohammed, I.S, Daud, N. M, Arshad, R & Omar. 2014. “Internal
Financial Controls Practices of District Mosques in Central Region of
Malaysia.”. International Journal of Trade, Economics and Finance, 5, 255-
258
90
Romney, Marshal B. dan Steibart, Paul John. 2009. Accounting Information
Systems. USA: Cengage Learning.
Rosman, R. I, Shafie, N. A, Sanusi, Z. M, Johari, R. J, Omar, N. 2016. “The
Effect of Internal Control System and Budgetary Participation on the
Performance Effectiveness of Non-Profit Organzation: Evidence from
Malaysia.”. International Journal of Economics and Management, 10 (S2):
523-539
Said, Jamaliah. Mohamed, Azizah. Sanusi, Zuraidah Mohd. Yusuf, Sharifah
Norzehan Syed. 2013. “Financial Management Practices in Religious
Organizations: An Empirical Evidence of Mosque in Malaysia”.
International Business Research; Vol. 6, No. 7; 2013
Salusu. 1996. Pengambilan Keputusan Stratejik. Jakarta: PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Sanusi, M.Z, Johari, R.J, Said, Jamaliah, Iskandar, Takiah. 2015. “The Effects of
Internal Control System, Financial Management and Accountability of
NPOs: The Perspective of Mosques in Malaysia”. Procedia Economics and
Finance 28 ( 2015 ) 156 – 162
Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:
BPEF-Yogyakarta.
Sedarmayanti. 2003. “Good Governance (Kepemerintahan yang Baik) Dalam
Rangka Otonomi Daerah”. Bandung:Mandar Maju.
Sekaran, Uma.Bougie, Roger. 2014. Research Methods for Business. 6th
Edition.
UK: John Wiley & Sons.
Shaharuddin, Shahida, Maliah Sulaiman. 2015. “Financial Disclosure and
Budgetary Practices of Religious Organization: A Study of Qaryah Mosques
in Kuala Terengganu”. Gadjah Mada International Journal of Business Vol.
17, No. 1 (January-April 2015): 83-101
Simanjuntak, D. A, Januarsi, Y. 2011. “Akuntabilitas dan Pengelolaan Keuangan
di Masjid”. Simposium Nasional Akuntansi XIV Aceh.
Simbolon Anthon. 2006. “Akuntabilitas Birokrasi Publik Edisi Revisi”.
Yogyakarta: UGM.
Siraj, S. A., Ibrahim, S. H. M., and Sulaiman, M. 2007, “The Financial
Management Practices of State Mosques in Peninsular Malaysia”.
Indonesian Management & Accounting Research. 6 (2), 65-86.
91
Sulaiman, M. 2007. “The Internal Control Procedures Of Mosques In Malaysia”.
Universo Contábil, vol. 3, núm. 2, mayo-agosto, 2007, pp. 101-115.
Sulaiman, M., Siraj, S. A. and Ibrahim, S. H. M. 2008. “Internal control systems
in West Malaysia’s State Mosques”. American Journal of Islamic Social
Sciences, 25 (1), 63.
Syarifudin. (2005). Administrasi Pembiayaan Pendidikan. Bandung: CV. Pustaka
Setia.
Wahab, A. A. 2008. “Financial Management of Mosques in Kota Setar District :
Issues and Challenges”. College of Business Universiti Utara Malaysia
Weston, J. Fred dan Thomas E. Copeland. 1999. Manajemen Keuangan. Edisi 8
Cetakan Kesepuluh Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Wong-On-Wing, B., Lan Guo, dan Gladie Lui, 2010. “Intrinsic and Extrinsic
Motivation and Participation in Budgeting : Antecedents and
Consequences.” Behavioral Research in Accounting Volume 22
92
LAMPIRAN-LAMPIRAN
93
LAMPIRAN 1
Kuesioner Penelitian
94
Kuesioner
Penelitian 2018 Firdha Ayu Fatmarani ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN,
AKUNTABILITAS KEUANGAN SERTA
PROGRAM OUTCOME PADA MASJID DI
DKI JAKARTA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
95
Data Responden
Nama responden :
Posisi di DKM :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Umur : < 20 tahun 41 – 50 tahun
21 – 30 tahun > 50 tahun
31 – 40 tahun
Pendidikan : SMA S2
Terakhir D3 S3
S1
Pekerjaan : PNS
Karyawan Swasta
Wiraswasta
Lainnya
Lama masa kerja : < 1 Tahun
Sebagai pengurus 1 – 5 Tahun
5 - 10 Tahun
>10 Tahun
96
Data Informasi Masjid
Nama Masjid :
Usia Masjid : < 10 tahun
11 – 50 tahun
> 50 tahun
Luas Masjid : Kecil (< 80 m2)
Sedang (80 – 160 m2)
Besar (>160 m2)
Rata-rata jumlah jama’ah : < 50 orang jama’ah
51 – 100 orang jama’ah
101 – 200 orang jama’ah
> 200 orang jama’ah
Sumber dana utama masjid : Shodaqoh / infaq, ………….%
Zakat,………………………………..%
Waqaf, ……………………………..%
Lainnya, …………………………….%
Nomor Rekening Bank Masjid : Atas nama masjid
Atas nama pengurus masjid
Jumlah Rekening Bank Masjid :
Bank Syariah, …………. Nama Bank …………………………………………………
Bank Konvensional, …………. Nama Bank …………………………………………
97
Petunjuk Pengisian Kuesioner
Untuk menjawab pernyataan yang tertera, Bapak/Ibu dimohon untuk memilih
salah satu dari pilihan jawaban atas pernyataan berikut yang menggambarkan
kondisi masjid yang sesungguhnya dengan memberikan tanda silang (X) ,
dimana :
1. Selalu (S)
2. Kadang-kadang (K)
3. Tidak Pernah (TP)
Budgeting Participation (Partisipasi Anggaran)
No. Pernyataan S K TP
1. Pengurus masjid terlibat dalam penyusunan
anggaran masjid.
2. Pengurus masjid selalu memberikan alasan yang
logis untuk merevisi anggaran masjid yang dibuat.
3. Pengurus masjid sering memberikan pendapat atau
opini tentang anggaran masjid.
4. Sangat penting bagi pengurus masjid untuk
berkontribusi terhadap proses penyusunan
anggaran masjid.
5. Pengurus masjid sering dimintai pendapat atau
opini ketika anggaran masjid disusun.
6. Pengurus masjid memiliki pengaruh terhadap
penetapan anggaran akhir pada masjid.
Fund Management (Pengelolaan Dana)
No. Pernyataan S K TP
1. Pengurus masjid memiliki hubungan yang baik
dengan organisasi publik terkait pengajuan dana
untuk masjid.
2. Pengurus masjid sangat fokus dalam mencari dana
untuk masjid.
3. Masjid menggunakan dananya untuk investasi.
4. Pengurus masjid memperhatikan tingkat
pengendalian investasi dana masjid.
98
Internal Contol ( Pengendalian Internal)
No. Pernyataan S K TP
1. Pengurus masjid melakukan pengawasan terhadap
dana kas yang diterima masjid setiap harinya.
2. Pengurus masjid melakukan pemisahan tugas
terkait penerimaan dana kas masjid.
3. Pengurus masjid mewajibkan kepada yang
bertugas mengelola keuangan untuk mencatat
setiap transaksi penerimaan dana masjid.
4. Pengurus masjid melakukan pengawasan terhadap
dana kas yang digunakan masjid setiap harinya.
5. Pengurus masjid melakukan pemisahan tugas
terkait pengeluaran dana kas masjid.
6. Pengurus masjid mewajibkan kepada yang
bertugas mengelola keuangan untuk mencatat
setiap transaksi pengeluaran dana masjid.
Accountability (Akuntabilitas)
No. Pernyataan S K TP
1. Pengurus masjid melakukan pengklasifikasian
sumber dana yang diterima.
2. Pengurus masjid melaporkan informasi kas masuk
dan kas keluar setiap bulan
3. Pengurus masjid membuat perencanaan anggaran
masjid
4. Pengurus masjid mencatat setiap transaksi yang
terjadi dalam pembukuannya
5. Pengurus masjid menyajikan laporan keuangan
masjid
6. Pengurus masjid tepat waktu dalam menyajikan
laporan keuangan masjid.
Program Outcomes (Program yang dihasilkan)
No. Pernyataan S K TP
1. Masjid melakukan kegiatan sosial minimal satu kali
dalam satu bulan
99
2. Masjid melakukan kegiatan keagamaan minimal
satu kali dalam satu bulan
3. Masyarakat membantu dalam setiap kegiatan yang
diadakan oleh masjid
4. Masyarakat antusias dengan setiap kegiatan yang
diadakan oleh masjid.
5. Kegiatan yang diadakan oleh masjid dirasa
memberikan manfaat bagi masyarakat.
6. Kegiatan yang diadakan oleh masjid
dirasa memberikan manfaat bagi pengurus
masjid.
100
LAMPIRAN 2
Daftar Jawaban Responden
101
DAFTAR RESPONDEN
No
. Nama Responden
Posisi
DKM Nama Masjidasjid
1 Nurhadi MR Ketua Masjid Jami Sa'ah
Almubarokah
2 Nursetiawan S.Pd Ketua Masjid Jami Al Istiqomah
3 Muhammad Sapi'ih Wakil
Ketua Masjid Jami Nurul Iman
4 Munin Ketua Masjid Jami Al Ikhlas
5 Miftah Abdillah Ketua Masjid Jami Al Hikmah
6 H. Ibrahim Arrazy Ketua Masjid Jami Darrusalam
7 Musihin Ketua Masjid Jami Al Badriah
8 Maman Bendahara Masjid Jami An-nur
9 Gumilar Wibisana Bendahara Masjid Jami Al-Ikhwan
10 Yaya Sunarya Ketua Masjid Jami Al Hasanah
11 Ridlo H. Asnawi Ketua Masjid Jami At Thohiri
12 Hendra Bendahara Masjid Jami Mahallul
Ghufron
13 Sunarao Bendahara Masjid Jami At Taqwa
14 H. Ganis Harsono Wakil
Ketua Masjid Jami Nurul Jihad
15 H. Abdul Mukohar Ketua Masjid Jami Al Akhyar
16 Mardi Bendahara Masjid Jami Al Mubarok
17 Mursan S.E,. MM Ketua Masjid Jami Nurul Jannah
18 Ust. Sa'ay Ketua Masjid Jami Nurul Iman
19 Drs. Lukmanul Hakim Ketua Masjid Jami As-Salam
20 Handika Ketua Masjid Jami Nurul Yakin
21 Tarmidzi Bendahara Masjid Jami Al Amal
22 H. Asrorudin Ketua Masjid Al Musabihin
23 H. Umar Muhammad Ketua Masjid Jami Al-Makmur
24 H.M. Nurdin Hasyim Ketua Masjid Jami Al-Muawanah
25 Ust. Fahmi Ketua Masjid Jami Al- Istiqomah
26 Ust. Cecep Bendahara Masjid Jami Al Kautsar
27 M. Mahfudzi Ketua Masjid Jami Asy-Syuhada
28 Bambang Widjanarko Bendahara Masjid Jami Al-Uswah
29 Juni Marrsudiono Bendahara Masjid At-Taqwa Islamic
Center
30 Endang Soofjan Ketua Masjid Jami Nurul Falah
31 Ust. Moh. Dahlan Ketua Masjid Jami Mujahidin
32 Ibnu Thoriq Ketua Masjid Jami Al Muharram
33 H.M Elut Ketua Masjid Jami At-Taqwa
34 Ust. Rosyid Ketua Masjid Jami Nurul Huda
35 Ust. Abdul Aziz Darmawan
S.Pdi Ketua Masjid Jami Al Jihad
Bersambung ke halaman selanjutnya
102
No
. Nama Responden
Posisi
DKM Nama Masjidasjid
36 H.M Irsyad Ketua Masjid Jami An-Nuur
37 H. Abdul Maksud Ketua Masjid Jami Asy-Syukur
38 Syukur Bendahara Masjid Jami Al Ma'ruf
39 Ust. Sa'alih Ketua Masjid Jami Al Barkah
40 M. Suhut Bendahara Masjid Jami Al Ikhlas
41 Ust. Dwi Putra Ketua Masjid Jami Al- A'raf
42 Sayyid Sekertaris Masjid Jami Al Mubarak
43 Masrulloh Ketua Masjid Jami Al Ikhsan
44 Rohmad Ketua Masjid Jami Baitul Khair
45 Sumadyo Bendahara Masjid Jami Al Furqon
46 Arifin Bendahara Masjid Jami Darul Ashim
47 Suyono Ketua Masjid Jami Al Musyawarah
48 Taufiq Umar Ketua Masjid Jami Baitul Amin
49 H. Guss Irwan Ahmad Bendahara Masjid Jami Al Amin
50 H. Badrun Bendahara Masjid Jami Al Ikhlas
51 Suwadi Wijaya Bendahara Masjid Jami Nurul Huda
52 Ahmad Madinah Sekertaris Masjid Raudhatul Jannah
53 H. Umin S.E Bendahara Masjid Jami Alwiqoyah
54 Saepuddin Ketua Masjid Jami Al Ikhsan
55 Royani Ketua Masjid Jami Al Abror
56 Hidayatullah Bendahara Masjid Jami Al Istiqomah
57 M. Muslim Bendahara Masjid Jami Al Kautsar
58 Agus Rahardjo Bendahara Masjid Jami Al Ittihad
59 M. Syarif Ketua Masjid Jami Al Maghfiroh
60 Waluyo Ketua Masjid Jami Hayatul Islam
DAFTAR RESPONDEN (Lanjutan)
103
IDENTITAS RESPONDEN
NO JENIS
KELAMIN UMUR
PEND.
TERAKHIR PEKERJAAN
LAMA
MASA
KERJA
1 1 5 1 3 2
2 1 4 3 1 2
3 1 4 3 3 4
4 1 5 1 3 2
5 1 4 1 3 4
6 1 5 2 4 3
7 1 4 2 3 3
8 1 4 1 4 3
9 1 3 2 2 2
10 1 5 1 4 2
11 1 5 3 1 4
12 1 3 1 4 3
13 1 4 1 2 2
14 1 5 2 3 4
15 1 4 2 2 4
16 1 3 2 4 2
17 1 4 4 1 3
18 1 5 1 4 4
19 1 4 3 3 4
20 1 2 3 4 3
21 1 3 3 1 3
22 1 5 1 3 2
23 1 5 2 4 3
24 1 5 3 4 4
25 1 3 3 2 4
26 1 4 2 4 2
27 1 5 2 4 4
28 1 5 3 3 4
29 1 5 2 2 3
30 1 5 4 4 3
31 1 4 3 4 3
32 1 3 3 4 2
33 1 5 1 4 4
34 1 4 3 4 3
35 1 3 3 3 3
36 1 4 1 4 4
Bersambung ke halaman selanjutnya
104
NO JENIS
KELAMIN UMUR
PEND.
TERAKHIR PEKERJAAN
LAMA
MASA
KERJA
37 1 5 1 4 4
38 1 5 2 4 4
39 1 3 2 3 3
40 1 4 1 4 4
41 1 4 1 3 2
42 1 2 3 2 2
43 1 5 2 4 4
44 1 4 2 3 4
45 1 4 3 1 3
46 1 4 3 2 3
47 1 4 2 4 3
48 1 3 3 2 2
49 1 5 1 4 3
50 1 5 1 4 3
51 1 4 1 3 2
52 1 3 3 3 2
53 1 5 3 4 2
54 1 4 2 1 3
55 1 4 3 3 3
56 1 4 1 1 2
57 1 4 1 2 2
58 1 4 1 1 3
59 1 4 2 4 2
60 1 5 2 4 3
IDENTITAS RESPONDEN (Lanjutan)
105
IDENTITAS MASJID
NO
USIA
MASJID
LUAS
MASJID
RATA-
RATA
JAMA'AH
SUMBER
DANA
MASJID
NO.REK
MASJID
JENIS
BANK NAMA BANK
1 3 3 4 1 1 2 BRI
2 2 2 1 1 1 2 Mandiri
3 2 3 4 1 1 1 BNI Syariah
4 2 2 2 1 1 1 BNI Syariah
5 2 3 4 1 2 1 Mandiri Syariah
6 1 3 2 1 1 1 DKI Syariah
7 2 3 3 1 1 1 Mandiri Syariah
8 2 3 3 1 2 1 Mandiri Syariah
9 2 3 2 1 1 1 BNI Syariah
10 2 3 2 1 2 1 Mandiri Syariah
11 2 3 4 1 1 2 Mandiri
12 2 2 4 1 1 2 BRI
13 2 3 2 1 2 2 BCA
14 2 3 3 1 1 2 BRI
15 3 3 4 1 2 2 Mandiri
16 2 3 3 1 2 1 BRI Syariah
17 2 3 3 1 2 2 Mandiri
18 3 3 4 1 2 1 Mandiri Syariah
19 3 3 4 1 1 1 Mandiri Syariah
20 2 2 2 1 1 2 BNI
21 2 3 4 1 2 2 BRI
22 2 3 4 1 1 1 Mandiri Syariah
23 3 3 4 1 2 1 BRI Syariah
24 2 3 4 1 1 2 BRI
25 2 3 4 1 1 1 Mandiri Syariah
26 2 3 3 1 2 2 BNI
27 2 2 3 1 2 1 BNI Syariah
28 2 3 4 1 2 1 Mandiri Syariah
29 2 3 4 4 2 2 BNI
30 2 1 2 1 1 1 Mandiri Syariah
31 2 3 4 1 2 2 BRI
32 2 3 3 1 1 1 Mandiri Syariah
33 3 3 4 1 2 1 Mandiri Syariah
34 2 3 3 1 1 1 Mandiri Syariah
35 2 3 4 1 1 2 Mandiri
Bersambung ke halaman selanjutnya
106
NO USIA
MASJID
LUAS
MASJID
RATA-
RATA
JAMA'AH
SUMBER
DANA
MASJID
NO.REK
MASJID
JENIS
BANK NAMA BANK
36 2 3 3 1 2 2 BRI
37 2 3 4 1 1 2 Mandiri
38 2 3 4 1 2 2 Mandiri
39 2 3 4 1 1 1 Mandiri Syariah
40 2 3 3 1 1 2 BNI
41 2 3 3 1 2 2 BRI
42 1 2 2 1 2 1 Muamalat
43 2 3 3 1 2 1 Mandiri Syariah
44 2 3 3 1 1 1 BRI Syariah
45 3 3 3 1 1 1 Mandiri Syariah
46 1 3 2 1 1 1 BNI Syariah
47 2 3 2 1 1 1 Mandiri Syariah
48 2 3 1 1 2 1 BNI Syariah
49 2 2 2 1 2 1 Muamalat
50 2 2 2 1 2 1 Mandiri Syariah
51 3 3 4 1 1 2 BNI
52 2 3 2 1 2 2 BCA
53 3 3 3 1 1 2 BRI
54 2 3 4 1 1 1 Mandiri Syariah
55 2 3 3 1 2 2 BNI
56 3 3 3 1 2 1 Muamalat
57 2 2 3 1 1 2 BCA
58 2 3 3 1 2 1 Mandiri Syariah
59 2 3 4 1 2 2 Mandiri
60 2 3 4 1 1 1 BNI Syariah
IDENTITAS MASJID (Lanjutan)
107
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL PARTISIPASI ANGGARAN
Responden PARTISIPASI ANGGARAN
PA1 PA2 PA3 PA4 PA5 PA6 TPA
1 3 3 3 3 3 2 17
2 3 3 3 3 3 2 17
3 3 3 3 3 3 3 18
4 3 3 3 3 3 3 18
5 3 3 3 3 3 3 18
6 3 3 3 3 3 3 18
7 3 3 3 3 3 3 18
8 3 3 3 3 3 3 18
9 3 2 3 3 3 3 17
10 3 3 3 3 3 3 18
11 3 3 3 3 3 3 18
12 3 3 3 3 3 3 18
13 3 3 3 3 3 3 18
14 3 3 3 3 3 3 18
15 3 3 3 3 3 3 18
16 3 3 3 3 3 3 18
17 2 3 3 2 3 3 16
18 3 3 3 3 3 3 18
19 3 2 2 3 2 2 14
20 3 3 3 3 2 2 16
21 3 3 3 3 3 3 18
22 3 3 3 3 3 3 18
23 3 2 3 3 3 2 16
24 3 3 3 3 3 3 18
25 3 3 2 3 3 3 17
26 3 3 3 3 3 3 18
27 3 3 2 2 3 3 16
28 3 3 3 3 3 3 18
29 1 1 2 1 2 1 8
30 3 3 3 3 3 3 18
31 3 3 3 3 3 3 18
32 3 3 2 2 2 3 15
33 2 2 2 2 2 2 12
34 3 3 3 3 3 3 18
35 3 3 3 3 3 3 18
36 3 3 3 3 3 3 18
37 2 3 3 2 3 2 15
Bersambung ke halaman selanjutnya
108
Responden PARTISIPASI ANGGARAN
PA1 PA2 PA3 PA4 PA5 PA6 TPA
38 3 3 3 3 3 3 18
39 3 3 3 3 3 3 18
40 2 3 3 2 3 2 15
41 3 3 3 3 3 3 18
42 2 3 3 3 3 2 16
43 3 3 3 3 3 3 18
44 3 3 3 3 1 1 14
45 2 3 2 2 2 2 13
46 3 3 3 3 3 3 18
47 3 3 3 3 3 3 18
48 3 3 2 3 2 3 16
49 3 3 3 3 3 3 18
50 3 3 3 3 3 3 18
51 3 2 3 3 3 3 17
52 3 3 3 3 3 2 17
53 3 3 2 3 3 3 17
54 3 3 3 3 3 3 18
55 3 3 3 3 3 3 18
56 3 3 3 3 3 3 18
57 3 2 3 3 3 3 17
58 3 3 3 3 3 3 18
59 3 3 3 3 3 3 18
60 3 3 3 3 3 3 18
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL PARTISIPASI ANGGARAN (Lanjutan)
109
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL PENGELOLAAN DANA
Responden PENGELOLAAN DANA
PD1 PD2 PD3 PD4 Jumlah
1 3 2 2 3 10
2 3 3 1 1 8
3 1 2 1 1 5
4 3 3 3 3 12
5 3 3 1 3 10
6 3 3 1 2 9
7 1 3 1 1 6
8 3 2 1 1 7
9 3 2 3 3 11
10 3 3 2 3 11
11 3 3 1 1 8
12 3 3 2 2 10
13 3 3 1 1 8
14 1 2 1 1 5
15 1 3 1 1 6
16 2 3 1 1 7
17 1 2 1 1 5
18 3 2 2 2 9
19 3 3 3 2 11
20 3 2 2 2 9
21 2 3 1 1 7
22 1 3 1 1 6
23 3 3 3 3 12
24 1 3 1 1 6
25 1 3 1 1 6
26 2 3 1 1 7
27 1 3 2 2 8
28 1 2 2 2 7
29 2 2 1 1 6
30 1 2 1 1 5
31 2 3 2 2 9
32 3 3 3 3 12
33 1 3 1 1 6
34 2 3 3 3 11
35 3 3 1 1 8
36 2 2 1 1 6
37 1 2 1 1 5
Bersambung ke halaman selanjutnya
110
Responden PENGELOLAAN DANA
PD1 PD2 PD3 PD4 Jumlah
38 3 2 1 1 7
39 1 3 1 1 6
40 1 2 2 2 7
41 2 3 2 2 9
42 3 2 3 2 10
43 1 2 1 1 5
44 3 3 1 1 8
45 3 3 1 1 8
46 3 3 1 1 8
47 2 3 3 3 11
48 3 3 1 1 8
49 3 3 1 1 8
50 3 2 1 1 7
51 3 2 1 3 9
52 2 3 1 1 7
53 3 3 1 1 8
54 3 3 1 2 9
55 1 3 1 1 6
56 3 2 1 1 7
57 3 2 3 3 11
58 3 3 2 3 11
59 3 3 1 1 8
60 3 3 2 2 10
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL PENGELOLAAN DANA (Lanjutan)
111
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL PENGENDALIAN INTERNAL
Responden PENGENDALIAN INTERNAL
PI1 PI2 PI3 PI4 PI5 PI6 TPI
1 3 2 3 2 2 3 15
2 3 3 3 3 2 3 17
3 3 3 3 3 2 3 17
4 3 3 3 3 3 3 18
5 3 3 3 3 3 3 18
6 3 3 3 3 3 3 18
7 3 3 3 3 3 3 18
8 3 3 3 3 3 3 18
9 3 3 3 3 1 3 16
10 3 3 3 3 3 3 18
11 3 3 3 3 3 3 18
12 3 3 3 3 3 3 18
13 3 3 3 3 3 3 18
14 3 3 3 3 3 3 18
15 3 3 3 3 3 3 18
16 3 3 2 2 3 3 16
17 3 3 3 3 3 3 18
18 3 3 3 3 3 3 18
19 2 3 3 3 3 3 17
20 2 3 3 2 2 3 15
21 3 3 3 3 3 3 18
22 3 3 3 3 3 3 18
23 3 3 3 3 3 3 18
24 3 3 3 3 3 3 18
25 3 3 3 3 3 3 18
26 3 3 3 2 2 3 16
27 3 3 3 3 3 3 18
28 3 3 3 3 3 3 18
29 2 3 3 3 2 2 15
30 3 3 3 3 3 3 18
31 3 3 2 3 2 3 16
32 2 3 3 3 3 3 17
33 3 3 2 3 3 3 17
34 3 3 3 2 2 3 16
35 3 3 3 3 3 3 18
36 3 3 3 3 3 3 18
37 3 3 3 3 3 3 18
Bersambung ke halaman selanjutnya
112
Responden PENGENDALIAN INTERNAL
PI1 PI2 PI3 PI4 PI5 PI6 TPI
38 3 3 3 3 3 3 18
39 3 3 3 3 3 3 18
40 3 3 3 3 3 3 18
41 3 3 3 3 3 3 18
42 3 3 2 2 2 2 14
43 3 3 3 3 3 3 18
44 3 3 3 3 3 3 18
45 3 3 3 3 3 3 18
46 3 3 3 3 3 3 18
47 3 3 3 3 3 3 18
48 3 3 3 3 3 3 18
49 2 3 3 2 3 3 16
50 2 3 3 2 3 3 16
51 3 3 3 3 3 3 18
52 3 3 3 3 3 3 18
53 3 3 3 3 3 3 18
54 3 3 3 3 3 3 18
55 3 3 3 3 3 3 18
56 2 2 2 2 2 2 12
57 3 3 3 3 1 3 16
58 2 2 2 2 2 2 12
59 3 3 3 3 3 3 18
60 3 3 3 3 3 3 18
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL PENGENDALIAN INTERNAL (LANJUTAN)
113
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL AKUNTABILITAS
Responden AKUNTABILITAS
AK1 AK2 AK3 AK4 AK5 AK6 TAK
1 3 3 3 3 3 2 17
2 3 3 2 3 3 2 16
3 3 3 3 2 3 3 17
4 2 3 2 2 2 2 13
5 2 3 3 3 3 3 17
6 3 3 3 3 3 3 18
7 3 3 3 3 3 2 17
8 3 3 3 3 3 3 18
9 3 3 3 3 3 3 18
10 3 3 3 3 3 3 18
11 3 3 3 3 3 2 17
12 3 3 3 3 3 3 18
13 3 3 3 3 3 3 18
14 3 3 3 3 3 3 18
15 3 3 3 3 3 3 18
16 3 3 3 3 2 2 16
17 3 3 3 3 3 3 18
18 2 3 2 3 2 2 14
19 2 3 3 2 2 2 14
20 2 3 2 2 3 2 14
21 2 3 3 3 3 3 17
22 3 3 3 3 3 3 18
23 3 3 3 3 3 3 18
24 1 3 3 3 2 3 15
25 3 3 3 3 3 2 17
26 3 3 3 3 2 2 16
27 3 3 3 3 3 2 17
28 3 3 2 3 2 3 16
29 1 1 1 1 1 1 6
30 1 3 1 3 3 3 14
31 3 3 3 3 3 3 18
32 2 3 2 3 3 2 15
33 2 3 3 3 3 3 17
34 3 3 3 3 2 2 16
35 3 3 2 3 2 2 15
36 3 3 2 3 3 3 17
37 2 3 2 3 3 3 16
Bersambung ke halaman selanjutnya
114
Responden AKUNTABILITAS
AK1 AK2 AK3 AK4 AK5 AK6 TAK
38 3 3 2 3 3 2 16
39 3 3 3 3 3 2 17
40 3 3 3 3 3 3 18
41 3 3 3 3 3 2 17
42 2 2 2 2 2 2 12
43 3 3 3 3 3 3 18
44 3 3 2 3 3 3 17
45 3 3 3 3 3 2 17
46 3 3 3 3 3 3 18
47 3 3 3 3 3 3 18
48 2 3 3 3 3 3 17
49 3 3 3 3 3 3 18
50 3 3 3 3 3 3 18
51 2 3 3 3 3 3 17
52 3 3 3 3 3 3 18
53 3 3 2 3 3 3 17
54 3 3 3 3 3 3 18
55 3 3 3 3 3 2 17
56 3 3 3 3 3 3 18
57 3 3 3 3 3 3 18
58 3 3 3 3 3 3 18
59 3 3 3 3 3 2 17
60 3 3 3 3 3 3 18
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL AKUNTABILITAS (LANJUTAN)
115
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL PROGRAM OUTCOME
Responden PROGRAM OUTCOME
PO1 PO2 PO3 PO4 PO5 PO6 TPO
1 2 2 3 3 3 3 16
2 3 2 3 3 3 3 17
3 2 3 3 3 3 3 17
4 2 2 3 2 3 3 15
5 3 3 3 3 3 3 18
6 2 3 3 3 3 3 17
7 2 3 3 2 3 3 16
8 2 3 2 2 3 3 15
9 2 3 2 3 3 3 16
10 3 3 3 3 3 3 18
11 2 3 3 3 3 3 17
12 2 2 3 3 3 3 16
13 2 3 3 3 3 3 17
14 2 3 3 3 2 2 15
15 2 3 3 2 3 2 15
16 3 3 2 3 3 3 17
17 2 3 3 2 3 3 16
18 2 3 2 2 2 3 14
19 3 2 3 3 3 3 17
20 2 2 2 2 2 2 12
21 3 3 3 3 3 3 18
22 2 3 3 3 3 3 17
23 3 3 3 3 3 3 18
24 2 3 3 3 3 3 17
25 2 3 3 3 3 3 17
26 2 3 2 2 3 3 15
27 2 3 3 2 3 3 16
28 3 3 3 3 3 3 18
29 3 3 2 2 2 3 15
30 2 3 2 3 3 3 16
31 3 3 2 2 3 3 16
32 3 3 3 2 3 3 17
33 3 3 3 3 3 3 18
34 2 3 2 2 3 3 15
35 2 3 3 3 3 3 17
36 2 3 3 3 3 3 17
37 2 3 3 2 3 3 16
Bersambung ke halaman selanjutnya
116
Responden PROGRAM OUTCOME
PO1 PO2 PO3 PO4 PO5 PO6 TPO
38 2 3 2 2 3 3 15
39 3 3 2 2 2 3 15
40 3 3 3 3 3 3 18
41 2 3 3 2 3 3 16
42 2 2 3 3 3 3 16
43 1 3 3 2 3 3 15
44 2 3 3 3 3 3 17
45 2 3 3 3 3 3 17
46 2 3 3 3 3 3 17
47 2 3 3 3 3 3 17
48 2 3 3 3 3 3 17
49 3 3 3 3 3 3 18
50 3 3 3 3 3 3 18
51 2 3 3 3 3 3 17
52 3 3 3 3 3 3 18
53 2 3 3 3 3 3 17
54 2 3 2 2 2 2 13
55 2 3 3 2 3 3 16
56 1 2 2 2 2 2 11
57 2 3 2 2 2 2 13
58 1 3 2 2 2 2 12
59 2 2 2 2 2 2 12
60 2 2 3 3 3 3 16
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL PROGRAM OUTCOME (LANJUTAN)
117
LAMPIRAN 3
Output Hasil Pengujian Data
118
Karakteristik Profil Responden
Hasil Uji Deskripsi Responden berdasarkan Jabatan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ketua 37 61,7 61,7 61,7
Sekertaris 2 3,3 3,3 65,0
Bendahara 21 35,0 35,0 100,0
Total 60 100,0 100,0
Hasil Uji Deskripsi Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 60 100,0 100,0 100,0
Hasil Uji Deskripsi Responden berdasarkan Usia
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 21 - 30 Tahun 2 3,3 3,3 3,3
31 - 40 Tahun 10 16,7 16,7 20,0
41 - 50 Tahun 26 43,3 43,3 63,3
Lebih dari 50
Tahun 22 36,7 36,7 100,0
Total 60 100,0 100,0
119
Hasil Uji Deskripsi Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid SMA 20 33,3 33,3 33,3
D3 18 30,0 30,0 63,3
S1 20 33,3 33,3 96,7
S2 2 3,3 3,3 100,0
Total 60 100,0 100,0
Hasil Uji Deskripsi Responden berdasarkan Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid PNS 8 13,3 13,3 13,3
Karyawan Swasta 9 15,0 15,0 28,3
Wiraswasta 16 26,7 26,7 55,0
Lainnya 27 45,0 45,0 100,0
Total 60 100,0 100,0
Hasil Uji Deskripsi Responden berdasarkan Lama Masa Kerja Sebagai
Pengurus
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 - 5 Tahun 19 31,7 31,7 31,7
5 - 10 Tahun 23 38,3 38,3 70,0
Lebih dari 10
Tahun 18 30,0 30,0 100,0
Total 60 100,0 100,0
120
Karakteristik Profil Masjid
Hasil Uji Deskripsi Masjid berdasarkan Usia Masjid
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang dari 10
Tahun 3 5,0 5,0 5,0
11 - 50 Tahun 47 78,3 78,3 83,3
Lebih dari 50 Tahun 10 16,7 16,7 100,0
Total 60 100,0 100,0
Hasil Uji Deskripsi Masjid berdasarkan Luas Masjid
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Kecil (<80 m2) 1 1,7 1,7 1,7
Sedang (80 - 160
m2)
9 15,0 15,0 16,7
Luas (>160 m2) 50 83,3 83,3 100,0
Total 60 100,0 100,0
Hasil Uji Deskripsi Masjid berdasarkan Jumlah Jama’ah Masjid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang dari 50 orang 2 3,3 3,3 3,3
51 - 100 orang 13 21,7 21,7 25,0
101 - 200 orang 20 33,3 33,3 58,3
Lebih dari 200 orang 25 41,7 41,7 100,0
Total 60 100,0 100,0
121
Hasil Uji Deskripsi Masjid berdasarkan Sumber Dana Masjid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Shodaqoh/Infaq 59 98,3 98,3 98,3
Lainnya 1 1,7 1,7 100,0
Total 60 100,0 100,0
Hasil Uji Deskripsi Masjid berdasarkan Atas Nama Nomor Rekening yang
Digunakan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Atas Nama Masjid 31 51,7 51,7 51,7
Atas Nama Pengurus 29 48,3 48,3 100,0
Total 60 100,0 100,0
Hasil Uji Deskripsi Masjid berdasarkan Jenis Bank yang Digunakan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Bank Syariah 34 56,7 56,7 56,7
Bank Konvensional 26 43,3 43,3 100,0
Total 60 100,0 100,0
122
HASIL UJI VALIDITAS PARTISIPASI ANGGARAN
Correlations
PA1 PA2 PA3 PA4 PA5 PA6 TPA
PA1 Pearson
Correlation 1 ,440
** ,339
** ,840
** ,302
* ,600
** ,795
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,008 ,000 ,019 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60 60 60
PA2 Pearson
Correlation ,440
** 1 ,339
** ,409
** ,302
* ,428
** ,652
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,008 ,001 ,019 ,001 ,000
N 60 60 60 60 60 60 60
PA3 Pearson
Correlation ,339
** ,339
** 1 ,541
** ,541
** ,255
* ,653
**
Sig. (2-tailed) ,008 ,008 ,000 ,000 ,050 ,000
N 60 60 60 60 60 60 60
PA4 Pearson
Correlation ,840
** ,409
** ,541
** 1 ,378
** ,474
** ,812
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,000 ,003 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60 60 60
PA5 Pearson
Correlation ,302
* ,302
* ,541
** ,378
** 1 ,639
** ,720
**
Sig. (2-tailed) ,019 ,019 ,000 ,003 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60 60 60
PA6 Pearson
Correlation ,600
** ,428
** ,255
* ,474
** ,639
** 1 ,796
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,050 ,000 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60 60 60
TPA Pearson
Correlation ,795
** ,652
** ,653
** ,812
** ,720
** ,796
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
123
HASIL UJI VALIDITAS PENGELOLAAN DANA
Correlations
PD1 PD2 PD3 PD4 TPD
PD1 Pearson Correlation 1 ,104 ,257* ,362
** ,698
**
Sig. (2-tailed) ,429 ,047 ,004 ,000
N 60 60 60 60 60
PD2 Pearson Correlation ,104 1 -,024 -,002 ,273*
Sig. (2-tailed) ,429 ,858 ,987 ,035
N 60 60 60 60 60
PD3 Pearson Correlation ,257* -,024 1 ,803
** ,795
**
Sig. (2-tailed) ,047 ,858 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60
PD4 Pearson Correlation ,362** -,002 ,803
** 1 ,851
**
Sig. (2-tailed) ,004 ,987 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60
TPD Pearson Correlation ,698** ,273
* ,795
** ,851
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,035 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
124
HASIL UJI VALIDITAS PENGENDALIAN INTERNAL
Correlations
PI1 PI2 PI3 PI4 PI5 PI6 TPI
PI1 Pearson
Correlation 1 ,360
** ,196 ,482
** ,195 ,485
** ,628
**
Sig. (2-tailed) ,005 ,133 ,000 ,136 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60 60 60
PI2 Pearson
Correlation ,360
** 1 ,433
** ,513
** ,341
** ,552
** ,696
**
Sig. (2-tailed) ,005 ,001 ,000 ,008 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60 60 60
PI3 Pearson
Correlation ,196 ,433
** 1 ,447
** ,275
* ,579
** ,653
**
Sig. (2-tailed) ,133 ,001 ,000 ,033 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60 60 60
PI4 Pearson
Correlation ,482
** ,513
** ,447
** 1 ,399
** ,418
** ,780
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,002 ,001 ,000
N 60 60 60 60 60 60 60
PI5 Pearson
Correlation ,195 ,341
** ,275
* ,399
** 1 ,398
** ,699
**
Sig. (2-tailed) ,136 ,008 ,033 ,002 ,002 ,000
N 60 60 60 60 60 60 60
PI6 Pearson
Correlation ,485
** ,552
** ,579
** ,418
** ,398
** 1 ,763
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,001 ,002 ,000
N 60 60 60 60 60 60 60
TPI Pearson
Correlation ,628
** ,696
** ,653
** ,780
** ,699
** ,763
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
125
HASIL UJI VALIDITAS AKUNTABILITAS
Correlations
AK1 AK2 AK3 AK4 AK5 AK6 TAK
AK1 Pearson
Correlation 1 ,432
** ,513
** ,478
** ,436
** ,160 ,708
**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,001 ,221 ,000
N 60 60 60 60 60 60 60
AK2 Pearson
Correlation ,432
** 1 ,468
** ,738
** ,587
** ,426
** ,771
**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000
N 60 60 60 60 60 60 60
AK3 Pearson
Correlation ,513
** ,468
** 1 ,436
** ,409
** ,319
* ,733
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,001 ,013 ,000
N 60 60 60 60 60 60 60
AK4 Pearson
Correlation ,478
** ,738
** ,436
** 1 ,575
** ,449
** ,790
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60 60 60
AK5 Pearson
Correlation ,436
** ,587
** ,409
** ,575
** 1 ,522
** ,784
**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60 60 60
AK6 Pearson
Correlation ,160 ,426
** ,319
* ,449
** ,522
** 1 ,656
**
Sig. (2-tailed) ,221 ,001 ,013 ,000 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60 60 60
TAK Pearson
Correlation ,708
** ,771
** ,733
** ,790
** ,784
** ,656
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
126
HASIL UJI VALIDITAS PROGRAM OUTCOME
Correlations
PO1 PO2 PO3 PO4 PO5 PO6 TPO
PO1 Pearson
Correlation 1 ,113 ,138 ,296
* ,198 ,359
** ,588
**
Sig. (2-tailed) ,390 ,294 ,022 ,130 ,005 ,000
N 60 60 60 60 60 60 60
PO2 Pearson
Correlation ,113 1 ,017 ,000 ,160 ,219 ,347
**
Sig. (2-tailed) ,390 ,900 1,000 ,222 ,092 ,007
N 60 60 60 60 60 60 60
PO3 Pearson
Correlation ,138 ,017 1 ,544
** ,612
** ,406
** ,702
**
Sig. (2-tailed) ,294 ,900 ,000 ,000 ,001 ,000
N 60 60 60 60 60 60 60
PO4 Pearson
Correlation ,296
* ,000 ,544
** 1 ,456
** ,380
** ,719
**
Sig. (2-tailed) ,022 1,000 ,000 ,000 ,003 ,000
N 60 60 60 60 60 60 60
PO5 Pearson
Correlation ,198 ,160 ,612
** ,456
** 1 ,745
** ,779
**
Sig. (2-tailed) ,130 ,222 ,000 ,000 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60 60 60
PO6 Pearson
Correlation ,359
** ,219 ,406
** ,380
** ,745
** 1 ,760
**
Sig. (2-tailed) ,005 ,092 ,001 ,003 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60 60 60
TPO Pearson
Correlation ,588
** ,347
** ,702
** ,719
** ,779
** ,760
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,007 ,000 ,000 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60 60 60
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
127
HASIL UJI RELIABILITAS PARTISIPASI ANGGARAN
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 60 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 60 100,0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,832 6
Item Statistics
Mean
Std.
Deviation N
PA1 2,87 ,389 60
PA2 2,87 ,389 60
PA3 2,85 ,360 60
PA4 2,85 ,404 60
PA5 2,85 ,404 60
PA6 2,75 ,508 60
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
PA1 14,17 2,345 ,692 ,788
PA2 14,17 2,548 ,500 ,825
PA3 14,18 2,593 ,516 ,822
PA4 14,18 2,288 ,711 ,783
PA5 14,18 2,423 ,583 ,809
PA6 14,28 2,105 ,649 ,799
128
Scale Statistics
Mean Variance
Std.
Deviation
N of
Items
17,03 3,321 1,822 6
HASIL UJI RELIABILITAS PENGELOLAAN DANA
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 60 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 60 100,0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,614 4
Item Statistics
Mean
Std.
Deviation N
PD1 2,27 ,880 60
PD2 2,65 ,481 60
PD3 1,50 ,748 60
PD4 1,62 ,804 60
129
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
PD1 5,77 2,385 ,346 ,596
PD2 5,38 3,800 ,037 ,718
PD3 6,53 2,253 ,574 ,399
PD4 6,42 1,976 ,653 ,311
Scale Statistics
Mean Variance
Std.
Deviation
N of
Items
8,03 4,101 2,025 4
HASIL UJI RELIABILITAS PENGENDALIAN INTERNAL
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 60 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 60 100,0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,763 6
130
Item Statistics
Mean
Std.
Deviation N
PI1 2,87 ,343 60
PI2 2,95 ,220 60
PI3 2,90 ,303 60
PI4 2,83 ,376 60
PI5 2,75 ,508 60
PI6 2,93 ,252 60
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
PI1 14,37 1,490 ,443 ,744
PI2 14,28 1,596 ,601 ,724
PI3 14,33 1,514 ,501 ,731
PI4 14,40 1,295 ,634 ,691
PI5 14,48 1,237 ,427 ,783
PI6 14,30 1,502 ,671 ,703
Scale Statistics
Mean Variance
Std.
Deviation
N of
Items
17,23 1,979 1,407 6
131
HASIL UJI RELIABILITAS AKUNTABILITAS
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 60 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 60 100,0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,811 6
Item Statistics
Mean
Std.
Deviation N
AK1 2,70 ,561 60
AK2 2,95 ,287 60
AK3 2,72 ,524 60
AK4 2,88 ,372 60
AK5 2,80 ,443 60
AK6 2,60 ,527 60
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
AK1 13,95 2,692 ,517 ,800
AK2 13,70 3,163 ,701 ,775
AK3 13,93 2,707 ,568 ,783
AK4 13,77 2,928 ,701 ,761
AK5 13,85 2,774 ,670 ,759
AK6 14,05 2,862 ,460 ,810
132
Scale Statistics
Mean Variance
Std.
Deviation
N of
Items
16,65 3,960 1,990 6
HASIL UJI RELIABILITAS PROGRAM OUTCOME
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 60 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 60 100,0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,712 6
Item Statistics
Mean
Std.
Deviation N
PO1 2,23 ,533 60
PO2 2,83 ,376 60
PO3 2,72 ,454 60
PO4 2,60 ,494 60
PO5 2,83 ,376 60
PO6 2,87 ,343 60
133
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
PO1 13,85 2,028 ,315 ,726
PO2 13,25 2,496 ,128 ,753
PO3 13,37 1,931 ,516 ,650
PO4 13,48 1,847 ,520 ,648
PO5 13,25 1,953 ,661 ,615
PO6 13,22 2,037 ,649 ,626
Scale Statistics
Mean Variance
Std.
Deviation
N of
Items
16,08 2,790 1,670 6
134
HASIL PERSENTASE JAWABAN PARTISIPASI ANGGARAN
Frequency Table
PA1
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Pernah 1 1,7 1,7 1,7
Kadang-
kadang 6 10,0 10,0 11,7
Selalu 53 88,3 88,3 100,0
Total 60 100,0 100,0
PA2
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Pernah 1 1,7 1,7 1,7
Kadang-
kadang 6 10,0 10,0 11,7
Selalu 53 88,3 88,3 100,0
Total 60 100,0 100,0
PA3
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Kadang-
kadang 9 15,0 15,0 15,0
Selalu 51 85,0 85,0 100,0
Total 60 100,0 100,0
PA4
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Pernah 1 1,7 1,7 1,7
Kadang-
kadang 7 11,7 11,7 13,3
Selalu 52 86,7 86,7 100,0
Total 60 100,0 100,0
135
PA5
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Pernah 1 1,7 1,7 1,7
Kadang-
kadang 7 11,7 11,7 13,3
Selalu 52 86,7 86,7 100,0
Total 60 100,0 100,0
PA6
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Pernah 2 3,3 3,3 3,3
Kadang-
kadang 11 18,3 18,3 21,7
Selalu 47 78,3 78,3 100,0
Total 60 100,0 100,0
HASIL PERSENTASE JAWABAN PENGELOLAAN DANA
Frequency Table
PD1
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Pernah 17 28,3 28,3 28,3
Kadang-
kadang 10 16,7 16,7 45,0
Selalu 33 55,0 55,0 100,0
Total 60 100,0 100,0
136
PD2
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Kadang-
kadang 21 35,0 35,0 35,0
Selalu 39 65,0 65,0 100,0
Total 60 100,0 100,0
PD3
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Pernah 39 65,0 65,0 65,0
Kadang-
kadang 12 20,0 20,0 85,0
Selalu 9 15,0 15,0 100,0
Total 60 100,0 100,0
PD4
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Pernah 35 58,3 58,3 58,3
Kadang-
kadang 13 21,7 21,7 80,0
Selalu 12 20,0 20,0 100,0
Total 60 100,0 100,0
HASIL PERSENTASE JAWABAN PENGENDALIAN INTERNAL
Frequency Table
PI1
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Kadang-
kadang 8 13,3 13,3 13,3
Selalu 52 86,7 86,7 100,0
Total 60 100,0 100,0
137
P2
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Kadang-
kadang 3 5,0 5,0 5,0
Selalu 57 95,0 95,0 100,0
Total 60 100,0 100,0
PI3
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Kadang-
kadang 6 10,0 10,0 10,0
Selalu 54 90,0 90,0 100,0
Total 60 100,0 100,0
PI4
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Kadang-
kadang 10 16,7 16,7 16,7
Selalu 50 83,3 83,3 100,0
Total 60 100,0 100,0
PI5
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Pernah 2 3,3 3,3 3,3
Kadang-
kadang 11 18,3 18,3 21,7
Selalu 47 78,3 78,3 100,0
Total 60 100,0 100,0
138
PI6
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Kadang-
kadang 4 6,7 6,7 6,7
Selalu 56 93,3 93,3 100,0
Total 60 100,0 100,0
HASIL PERSENTASE JAWABAN AKUNTABILITAS
Frequency Table
AK1
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Pernah 3 5,0 5,0 5,0
Kadang-
kadang 12 20,0 20,0 25,0
Selalu 45 75,0 75,0 100,0
Total 60 100,0 100,0
AK2
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Pernah 1 1,7 1,7 1,7
Kadang-
kadang 1 1,7 1,7 3,3
Selalu 58 96,7 96,7 100,0
Total 60 100,0 100,0
139
AK3
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Pernah 2 3,3 3,3 3,3
Kadang-
kadang 13 21,7 21,7 25,0
Selalu 45 75,0 75,0 100,0
Total 60 100,0 100,0
AK4
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Pernah 1 1,7 1,7 1,7
Kadang-
kadang 5 8,3 8,3 10,0
Selalu 54 90,0 90,0 100,0
Total 60 100,0 100,0
AK5
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Pernah 1 1,7 1,7 1,7
Kadang-
kadang 10 16,7 16,7 18,3
Selalu 49 81,7 81,7 100,0
Total 60 100,0 100,0
AK6
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Pernah 1 1,7 1,7 1,7
Kadang-
kadang 22 36,7 36,7 38,3
Selalu 37 61,7 61,7 100,0
Total 60 100,0 100,0
140
HASIL PERSENTASE JAWABAN PROGRAM OUTCOME
Frequency Table
PO1
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Pernah 3 5,0 5,0 5,0
Kadang-
kadang 40 66,7 66,7 71,7
Selalu 17 28,3 28,3 100,0
Total 60 100,0 100,0
PO2
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Kadang-
kadang 10 16,7 16,7 16,7
Selalu 50 83,3 83,3 100,0
Total 60 100,0 100,0
PO3
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Kadang-
kadang 17 28,3 28,3 28,3
Selalu 43 71,7 71,7 100,0
Total 60 100,0 100,0
PO4
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Kadang-
kadang 24 40,0 40,0 40,0
Selalu 36 60,0 60,0 100,0
Total 60 100,0 100,0
141
PO5
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Kadang-
kadang 10 16,7 16,7 16,7
Selalu 50 83,3 83,3 100,0
Total 60 100,0 100,0
PO6
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Kadang-
kadang 8 13,3 13,3 13,3
Selalu 52 86,7 86,7 100,0
Total 60 100,0 100,0