ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN … fileStudi Kasus Pada rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten...
-
Upload
phungkhanh -
Category
Documents
-
view
221 -
download
0
Transcript of ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN … fileStudi Kasus Pada rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten...
ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME TERHADAP KINERJA TENAGA MEDIS DAN PARAMEDIS
Studi Kasus Pada rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng-Bali
SKRIPSI
Diaujakan guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana program studi manajemen fakultas ekonomi universitas Sanata Dharma
Disusun oleh : I Made Hendra Sanjaya Pemecutan
042214118
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2009
i
ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME TERHADAP KINERJA TENAGA MEDIS DAN PARAMEDIS
Studi Kasus Pada rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng-Bali
SKRIPSI
Diaujakan guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana program studi manajemen fakultas ekonomi universitas Sanata Dharma
Disusun oleh : I Made Hendra Sanjaya Pemecutan
042214118
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2009
ii
iii
iv
MOTTO
Kayena manasa vaca yadabhikssnam nisevyate,
Tadevapaharatyenam tasmat kalyanamacaret.
Pan ikang kinatahwan ikang wwang, kolahanya, kangenangenanya, kocapanya, ya
jg bwat umalap ikang wwang, jenek katahwan irika wih, matangnyan ikang hayu atika
ngabhyas an, ring kaya, wak, manah.
Sebab yang membuat orang dikenal, adalah perbuatannya, pikirannya, ucapan-
ucapanya; hal itulah yang sangat menarik perhatian orang, untuk mengetahui kepribadian
seseorang; oleh karena itu hendaklah yang baik itu selalu dibiasakan dalam laksana,
perbuatan dan pikiran.
( sarasamuscaya ; 77 )
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya mengatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat
karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar
pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta,……………………..
Penulis
(I Made Hendra Sanjaya Pemecutan)
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : I Made Hendra Sanjaya Pemecutan
Nomor Mahasiswa : 042214118
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME TERHADAP KINERJA TENAGA MEDIS DAN PARAMEDIS
Studi Kasus Pada rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng-Bali
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 24 Juli 2009
Yang menyatakan
(I Made Hendra Sanjaya Pemecutan)
vi
ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME TERHADAP KINERJA TENAGA MEDIS DAN PARAMEDIS
I Made Hendra Sanjaya Pemecutan
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Yogyakarta 2009
Tujuan dari penelitian ini adalah 1) mengetahui tingkat kedisiplinan dan profesionalisme tenaga medis dan paramedis Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Buleleng. 2) mengetahui pengaruh antara kedisiplinan, profesionalisme terhadap kinerja tenaga medis dan paramedis Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Buleleng.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, kuesioner, dan wawancara. Untuk menjawab masalah pertama penulis mengedarkan kuesioner kepada 100 responden. Kuesioner yang dibagikan mempunyai tiga kelompok pertanyaan, yaitu : kedisiplinan, profesionalisme, kinerja. Untuk menjawab permasalahan yang kedua digunakan analisis regresi linear berganda.
Berdasarkan hasil penelitian dan uji statistik diperoleh hasil sebagai berikut : dari hasil uji deskriptif menunjukkan bahwa tenaga medis dan paramedis RSUD Kab. Buleleng memiliki tingkat kedisiplinan dan profesionalisme yang tinggi. Dan dari uji statistik regresi linear berganda menunjukan pengaruh kedisiplinan dan profesionalisme secara bersama-sama terhadap kinerja tenaga medis dan paramedis yaitu sebesar 41.2%, sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.
vii
ABSTRACT
ANALYSIS OF THE EFFCECT OF DISCIPLINE AND PROFESSIONALISM ON PERFORMANCE OF MEDICAL AND
PARAMEDICAL LABOR
I Made Hendra Sanjaya Pemecutan
SANATA DHARMA UNIVERSITY Yogyakarta
2009 The purpose of this study were 1) to determine the level of discipline and
professionalism medical and paramedical labor at Local General Hospital of Buleleng Regency, 2) to determine the effect of medical and paramedical labor discipline and professionalism on individual performance at Local General Hospital of Buleleng Regency.
Data collection techniques used were observation, questionnaire, and
interview. To collect needed data, questionnaire consist of namely discipline, professionalism, and performance were distributed to 100 responden. To solve the second problem, the researcher used multiple linear regression analysis.
The result of research and statistical test showed that medical and
paramedical labor of RSUD Buleleng Regency have the high level of discipline and professionalism. The multiple linear regression statistical result showed an effect of discipline and professionalism simultaneously on the performance of medical and paramedical labor as much as 41.2%, and the remaining were influenced by other variables.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan petunjuk-NYA yang diberikan kepada penulis, sehingga mampu menyelesaikan
skripsi yang berjudul “ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME
TERHADAP KINERJA TENAGA MEDIS DAN PARAMEDIS RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH KABUPATEN BULELENG-BALI” yang diajukan kepada Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Keberhasilan dalam penulisan skripsi ini selain usaha dan kerja keras penulis juga tidak
lepas dari bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung,
moril maupun materiil. Usaha dan kerja keras ini tidak akan berarti tanpa dukungan semua pihak.
Pada kesempatan ini penulis penulis mngucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu sehingga terselesaikannya skripsi ini, kepada :
1. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M. si. Ak., QIA. selaku dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E.,M.B.A. selaku ketua program studi manajemen
Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M. s, selaku dosen pembingbing I. atas segala kesabaran
dan keikhlasannya membantu dan memberikan petunjuk dan pengarahan yang
bermanfaat bagi penulis.
4. Bapak Drs. Marianus Mochtar Modesir, M.M. selaku dosen pembingbing II. atas segala
kesabaran dan keikhlasannya membantu dan memberikan petunjuk dan pengarahan yang
bermanfaat bagi penulis.
5. Dr. I Nyoman Mardana, Sp.B, selaku direktur RSUD kabupaten Buleleng-Bali, atas
izinnya melaksanakan penelitian di RSUD Kabupaten Buleleng-Bali.
6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak
membantu penulis dalam penelitian.
ix
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun untuk menyempurnakan
skripsi ini. Namun penulis masih berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapa saja
yang membacanya.
Yogyakarta, 21 april 2009
I Made Hendra Sanjaya Pemecutan
x
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada :
1. Bapak dan ibu tercinta yang telah memberi dukungan moral dan materi sehingga ananda
bisa menyelesaikan skripsi ini. Dan juga untuk semua yang sudah bapak dan ibu
korbankan demi kesuksesan anandamu ini, terima kasih ananda ucapkan, semoga ananda
bisa membuat bapak dan ibu bangga.
2. Kakakku yeni dan semua keluarga paman ngurah, paman nyoman, pak tut upeksa, bibi
kadek, bibi ketut tami, bik tut dan bik putu terima kasih buat supportnya.
3. Buat sayangku Emma yang selalu setia menemani dalam suka dan duka ,thank’s for the
lunch…
4. Buat temen-temen kontrakan yang ga pernah sepi : Pak Dhe, Blonot, Jernat, Julik, Jukieq,
Santok, Berit, Awik, Chevo, dek agoes, kalkun, dan buat semua anggota
KAMAYOGA…THANK’S a lot,,,,”ayo bangun dunia di dalam perbedaan”.
5. Buat udik, bambang dan buat seseorang yang tidak mau disebut namanya, makasi
kiriman dananya, sory selalu ngerepotin…
6. Buat sahabat-sahabat management’04 yang tidak bisa disebutkan satu-persatu..thank’s
my friend..never give up…Bali with love.
7. Dan semua temen-temen di kota gudeg terima banyak buat semuanya...
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……….……….....……………………………….…………………….. i
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN
……………………………...……………………………………
…………………………………………………………………...
ii
iii
MOTTO ………….…………………...………………………………… iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……….……………...……...……………………… v
ABSTRAK …..……….……….….……………..…………………………………… vi
ABSTRACT …………………………………………………………………………... vii
KATA PENGANTAR
PERSEMBAHAN
….……….………..………………...……………………………………
…………………………………………………………………………..
viii
x
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
………..…………..………………..……………………………………
………….……….……………………………………………………...
…………..……….……………………………………………………...
xi
xiv
xv
BAB I. PENDAHULUAN ……….……….………………………………………………… 1
A. Latar Belakang Masalah …………….……...………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah ………...………..…………..……………………………….. 4
C. Batasan Masalah ................................................................................................ 5
D. Tujuan Penelitian .....................................................…………………………… 6
E. Manfaat Penelitian ................................................................................................. 6
F. Sistematika Penulisan ………..….……….…………................................................. 7
BAB II. LANDASAN TEORI ……..……..……….……........................................................... 9
A. Pengertian Manajemen .................................................................................................. 8
B. Definisi Kinerja ……………………………….......................................................... 12
C. Pengertian Kedisiplinan …………..…………............................................................. 14
D. Pengertian Profesionalisme ......................................................................................... 23
xi
E. Pengaruh Kedisiplinan Dan Profesionalisme
Terhadap Kinerja ................................................................. 27
F. Kerangka Pemikiran Teoretis ……….…………………........................................... 28
G. Hipótesis Penelitian ………………………………………………...................... 29
BAB III. METODE PENELITIAN …………….……………..................................................... 31
A. Jenis Penelitian .................................................................................................. 31
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ................................................................................... 31
C. Subjek Dan Objek Penelitian ...................................................................................... 31
D. Variabel Penelitian .............................................................................................. 32
E. Pengukuran Variabel Penelitian
F. Populasi, Sampel Dan Teknik
Pengambilan Sampel
G. Metode Pengumpulan Data
H. Definisi Operasional
I. Uji Validitas Dan Reliabilitas
J. Metode Analisis Data
...................................................................................
...................................................................................
...................................................................................
...................................................................................
...................................................................................
...................................................................................
33
37
38
39
40
42
BAB IV. Gambaran Umum RSUD Kab. Buleleng …………………….................................... 49
A. Gambaran Umum ……….………………………………… 49
1.Sejarah Singkat RSUD Kab. Buleleng …………………………………………….. 49
2. Lokasi RSUD Kab. Buleleng ................................................................................... 50
3. Visi Dan Misi RSUD Kab. Buleleng ................................................................ 51
4. StrukturOrganisasi Dan Tata Kerja RSUD
Kab.Buleleng
5. Jenis Pelayanan RSUD Kab. Buleleng
................................................................
................................................................
52
73
BAB V. Analisis Data Dan Pembahasan
A. Pengujian Instrument
1. Uji Validitas
2. Uji Reliabilitas
............................................................................
............................................................................
............................................................................
............................................................................
76
76
77
79
xi
B. Data Karakteristik Responden
C. Pengujian Penyimpangan Asumsi
klasik
1. Uji Normalitas
2. Uji Multikolinearitas
3. Uji heterokedastisitas
4. Uji Autokorelasi
D. Teknik Analisis Data
1. Deskripsi variabel penelitian
2. Teknik Analisis Linear berganda
E. pembahasan
............................................................................
............................................................................
............................................................................
............................................................................
............................................................................
............................................................................
............................................................................
............................................................................
............................................................................
............................................................................
80
83
83
84
85
86
86
86
94
99
BAB. VI KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................ 100
A. Kesimpulan
B. Saran
C. Keterbatasan Penelitian
……………………………………………………………
………………………………………………………….......
...............................................................................................
100
100
101
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
……………………............................................................................... 103
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel V.1 Validitas kedisiplinan ……………………………….………………....77
Tabel V.2 Validitas profesionalisme………………………………………………78
Tabel V.3 Validitas kinerja………………………………………………………..79
Tabel V.4 Hasil pengujian reliabilitas……………………………………………..80
Tabel V.5 Data responden berdasarkan jenis kelamin…………………….............81
Tabel V.6 Data responden berdasarkan umur…………………………………….81
Tabel V.7 Data responden berdasarkan bidang pekerjaan………………………..82
Tabel V.8 Data responden berdasarkan pendapatan……………………………...83
Tabel V.9 Hasil uji multikolinearitas……………...………………………………85
Tabel V.10 Hasil uji autokorelasi…………………………………………………..86
Tabel V.11 Hasil uji deskriptif variabel kedisiplinan…..…………………………..88
Tabel V.12 Distribusi respon atribut kedisiplinan…..……………………………...89
Tabel V.13 Hasil uji deskriptif variabel profesionalisme…………………………..91
Table V.14 Distribusi respon atribut profesionalisme..……………………………..92
Tabel V.15 Hasil uji deskriptif variabel kinerja…...………………………………..93
Tabel V.16 Distribusi respon atribut kinerja……………………………………….94
Tabel V.17 Hasil pengujian regresi………………………………………………...95
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar V.1 Uji asumsi klasik normalitas……..…………………………..84
Gambar V.2 Uji asumsi klasik heterokedastisitas….……………………...85
Gambar V.3 Signifikansi pengaruh kedisiplinan…………………………..96
Gambar V.4 Signifikansi pengaruh profesionalisme……………………….97
Gambar V.5 Signifikansi koefesien determinasi…………………………..99
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
suatu perusahaan disamping faktor lain seperti modal. Oleh karena itu, sumber daya
manusia harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
organisasi, sebagai salah satu fungsi dalam perusahaan yang dikenal dengan
manjemen sumber daya manusia.
Bahkan dalam era global manajemen sumber daya manusia akan semakin
penting peranannya. Tuntutan akan kualitas pelayanan, kinerja yang tinggi otomatis
harus dibarengi dengan kemampuan sumber daya manusia yang baik. Dilihat dari
bentuk aktivitasnya, manajemen sumber daya manusia memiliki obyek studi tentang
pegawai dalam suatu organisasi. Analisis tentang kerja manusia selanjutnya
merupakan bagian penting yang melekat pada obyek tersebut. Ada sejumlah
pemikiran manajemen klasik mengenai analisis kerja manusia. Seperti pemikiran
Robert Owen seorang manajer perusahaan kapas di New Lanark, Scotland mengenai
reformasi untuk meningkatkan martabat buruh. Disamping itu pemikiran Fredick
Winslow Taylor (1856-1915) mengemukakan karyanya yaitu Principle of scientific
management. Menurut Taylor ada lima langkah yang sebaiknya ditempuh guna
meningkatkan produktivitas perusahaan, yaitu; seleksi orang, menemukan metode
2
kerja yang paling baik, merancang sarana kerja yang cocok serta memanfaatkannya,
melatih dan memotivasi karyawan. Di samping manajemen klasik kontribusi yang
perlu diperhitungkan adalah pemikiran Frank Gilberth (1868-1924) yang
mengetengahkan konsep Management System yang menitikberatkan pada kepribadian
dan lingkungan kerja sebagai faktor penentu produktivitas seseorang. Berbeda dengan
Taylor dan Gilberth yang memiliki kecendrungan mekanistis, Elton Mayo (1880-
1949) melalui hasil penelitiannya yang terkenal dengan nama Hawthorne Experiment
menyimpulkan bahwa orang dapat mencapai produktivitas tinggi bila menyadari
bahwa dirinya memperoleh pengakuan dan penghargaan, dan para pegawai akan
mengembangkan norma-norma resmi.
Pada prinsipnya sumber daya manusia adalah satu-satunya sumber daya yang
sangat menentukan organisasi dan memiliki posisi strategis dalam organisasi. Untuk
itulah maka eksistensi sumber daya manusia dalam organisasi sangat kuat. Untuk
mencapai kondisi yang lebih baik maka perlu adanya manajemen terhadap manusia
sehingga terciptalah sumber daya manusia yang berkualitas, loyal dan berprestasi.
Karyawan/pegawai dengan sumber daya manusianya adalah sosok manusia dalam
organisasi. Sebagai pegawai dia memiliki kebutuhan materi dan nonmateri untuk
dihargai dan diakui oleh organisasinya, tidak hanya kompensasi dan karir yang
diterima. Selain itu, tiap pegawai ingin dihargai sebagai anggota sistem sosial dalam
organisasi tersebut. Artinya, mereka ingin sekali didengar dan diperhatikan tentang
pendapatnya dan gagasannya, begitu juga mengenai kehidupan pribadi dan
keluarganya.
3
Sumber daya manusia dalam organisasi terdiri atas semua orang yang
beraktivitas dalam organisasi. Manajemen sumber daya manusia berkaitan dengan
berbagai kegiatan organisasi seperti, seleksi calon pegawai, penerimaan, pelatihan,
dan pengembangan, penggajian, evaluasi, promosi pegawai, dan pemutusan hubungan
kerja. Dengan demikian didalam manajemen sumber daya manusia terdapat proses
panjang untuk mendapatkan, mengembangkan, membina, mengevaluasi pegawai, dan
apabila sudah mencapai batasan tertentu dilepaskan kembali sesuai dengan ketentuan
dan prosedur yang berlaku. Pelaksanaan manajemen sumber daya manusia dalam
organisasi tidak semudah yang dibayangkan. Ada banyak hal yang harus
dipertimbangkan guna melaksanakan manajemen sumber daya manusia yang baik,
seperti lingkungan organisasi, baik internal maupun eksternal, yang semuanya tidak
terlepas dari permasalahan. Apapun jenis pelatihan dan pengembangan yang
dilakukan organisasi terhadap karyawan ataupun pegawai, tingkat keberhasilannya
tidak bisa lepas dari kepribadian manusia itu sendiri. Seperti diantaranya kedisiplinan,
dan profesionalisme. Keberhasilan untuk merubah hal tersebut kearah yang baik
sangat tergantung dari tingkat pendidikan dan pengetahuan, lingkungan sosial budaya
dan sikap-motivasi kerja yang berpengaruh terhadap kinerja yang dicapainya. Disini,
tidak hanya semata-mata menjadi tugas manajemen sumber daya manusia, akan tetapi
bagaimana individu dalam organisasi itu bersikap dan berperilaku agar sesuai dengan
cita-cita dan tujuan yang ingin dicapai.
Profesional diartikan sebagai ciri-ciri kekuatan yang dimiliki seseorang yang
berupa keahlian, kompetensi, kerja efisien, keterampilan, kepandaian, pengalaman,
4
dan sifat mengagumkan. Menjadi pelaku organisasi yang professional tidak dilahirkan
secara alami, melainkan dibentuk. Seperti tumbuhnya kepemimpinan, pelaku yang
akan menjadi professional juga harus melalui beberapa tahap dan dilakukan secara
terencana mulai dari tahap pengenalan tentang organisasi dan dunia kerja sampai
pada tahap penerapan otonomi dalam pengambilan keputusan. Selain itu juga
kedisiplinan sangat menentukan profesionalisme seorang pegawai terhadap
kinerjanya. Kedisiplinan pegawai adalah sifat seorang pegawai yang secara sadar
mematuhi aturan dan peraturan organisasi tertentu. Kedisiplinan seharusnya
dipandang sebagai bentuk latihan bagi pegawai dalam melaksanakan aturan-aturan
organisasi. Semakin disiplin semakin tinggi produktivitas kerja karyawan dan kinerja
organisasi.
Berdasarkan uraian di atas, bahwa dalam tulisan skripsi ini penulis tertarik
untuk memilih judul ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN
PROFESIONALISME TERHADAP KINERJA TENAGA MEDIS DAN PARA
MEDIS Studi Kasus Pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah kedisiplinan dan profesionalisme diterapkan oleh tenaga medis dan
paramedis RSUD kab. Buleleng ?
2. Secara parsial apakah ada pengaruh kedisiplinan terhadap kinerja tenaga
medis dan paramedis RSUD Kab. Buleleng?
5
3. Secara parsial apakah ada pengaruh profesionalisme terhadap kinerja tenaga
medis dan paramedis RSUD kab. Buleleng?
4. Secara simultan apakah ada pengaruh kedisiplinan dan profesionalisme
terhadap kinerja tenaga medis dan paramedis RSUD Kab. Buleleng?
C. Batasan Masalah
Penelitian ini lebih fokus pada permasalahan tentang ruang lingkup:
1. Kedisplinan mempunyai banyak indikator (Moekijat, 1990:206) antara lain :
disiplin waktu, disiplin terhadap peraturan, disiplin terhadap tugas dan
tanggungjawab, pengawasan diri. Tetapi dalam penelitian ini penulis hanya
meneliti beberapa indikator saja yaitu : disiplin waktu, disiplin terhadap
peraturan, dan disiplin terhadap tugas dan tanggungjawab.
2. Profesionalisme mempunyai beberapa ciri ( Sony Keraf 1995:39) anatra lain :
keahlian dan keterampilan khusus, komitmen moral yang tinggi, pengabdian
kepada masyarakat, professional biasanya menjadi anggota dari organisasi
profesi, orang yang professional hidup dari profesinya. Tetapi dalam
penelitian ini penulis hanya meneliti beberapa indikator saja yaitu : keahlian
dan keterampilan khusus, komitmen moral yang tinggi, dan pengabdian
kepada masyarakat.
6
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penulis adalah untuk :
1. Mengetahui apakah kedisiplinan dan profesionalisme diterapkan oleh tenaga
medis dan paramedis Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Buleleng.
2. Mengetahui apakah ada pengaruh antara kedisiplinan, profesionalisme
terhadap kinerja tenaga medis dan paramedis.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Buleleng.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berguna
bagi pimpinan RSUD Kab. Buleleng.
2. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini dapat digunakan bahan refrensi dan pelengkap
perpustakaan, bagi penyusun skripsi selanjutnya dalam bidang yang sama.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini sebagai penerapan dari teori-teori yang didapatkan di
Universitas Sanata Dharma dan sebagai pengalaman yang berharga dalam
dunia praktek.
7
F. Sistematika Penulisan
BAB I. PENDAHULUAN
Dalam bab ini dibahas mengenai latar belakang masalah, batasan masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika
penulisan.
BAB II. LANDASAN TEORI
Dalam bab ini dibahas teori-teori mengenai manajemen, kinerja,
kedisipinan, faktor-faktor disiplin yang baik, profesionalisme, ciri-ciri
profesionalisme, kerangka pemikiran toeretis dan rumusan hipotesis.
BAB III. METODE PENELITIAN
Dalam bab ini dibahas mengenai jenis penelitian, lokasi penelitian, waktu
penelitian, subjek dan objek penelitian, variabel penelitian, pengukuran
variabel, metode pengumpulan data, populasi dan sampel serta metode
analisis data.
BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Dalam bab ini berisi tentang gambaran umum RSUD kabupaten Buleleng,
sejarah singkat dan perkembangan RSUD kabupaten Buleleng, visi, misi,
strukutur organisasi dan tata kerja RSUD kabupaten Buleleng.
8
BABA V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini berisi deskripsi data, analisis data dan pembahasan.
BAB VI. KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan hasil penelitian, keterbatasan dan
saran-saran keterbatasan penelitian tersebut.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Manajemen
1. Pengertian Manajemen
Manajemen diadopsi dari kata management. Adapun asal kata management
tersebut merupakan pengembangan dari kata asal bahasa latin yaitu manus yang
berarti tangan, dan kemudian berkembang maneggiare yang berarti menangani,
dan dalam bahasa Prancis kata ménage berarti tindakan membimbing atau
memimpin (Winardi, 1990:3), dalam hal ini dimaksudkan sebagai pengurusan
atau pengaturan atau membimbing untuk mencapai tujuan tertentu. Perkembangan
selanjutnya manajemen didefinisikan secara beragam oleh para pakar. Beberapa
pendapat tersebut antara lain :
a. G.R. Terry (dalam H. Hadari Nawawi, 2005:15)
“Management is the accomplishing of the predetermined, objective
through the efforts of other people.” (Manajemen adalah melakukan
pencapaian tujuan (organisasi) yang sudah ditentukan sebelumnya dengan
menggunakan bantuan orang lain).
10
b. Harold koontz dan Cyril O. Donnel (1959)
“Management is getting thing done, through other people.” (Manajemen
adalah penyelesaian pegawai melalui orang lain).
c. Ordway Tead (dalam M. Manullang, 1982:15)
Manajemen adalah proses dari perangkat yang mengerahkan serta
membimbing kegiatan-kegiatan suatu organisasi dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
d. Jhon M. Pfifner (1960)
Manajemen berhubungan dengan pengarahan orang dan tugas-tugasnya
untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
Berdasarkan definisi-definisi yang telah dikemukakan, maka menajer dinilai
berhasil, apabila dalam mencapai tujuan tidak bekerja sendirian melainkan
mampu menggerakkan orang lain dan mengelola sumber-sumber daya lainnya
yang ada dalam organisasi sehingga mampu mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Kerjasama sangatlah penting untuk pencapaian tujuan dalam suatu
organisasi. Tujuan organisasi sulit dicapai apabila fungsi dari manajemen tersebut
tidak dijalankan dan hasilnya tidak memuaskan yang pada akhirnya akan
menghancurkan kinerja dari organisasi itu sendiri.
11
2. Fungsi Manajemen
Ada banyak ahli yang mengemukakan fungsi-fungsi dari manajemen,
beberapa diantaranya :
a. Henry Fayol : Planning, Organizing, Commanding,
Coordinating, Controlling.
b. Luther Gullick : Planning, Organizing, Stafing, Directing,
Coordinating, Reporting, Controlling.
c. George Terry : Planning, Organizing, Actuating, Controlling.
d. William Newman : Planning, Organizing, Asembling of resource,
Directing, Controlling.
e. James A. P. Stoner : Planning, Organizing, Leading, Controlling.
f. Marry Paker Folet : Planning, Organizing, Leading, Controlling.
Dari beberapa fungsi-fungsi manajemen tadi, penulis mengambil salah satu
ahli, yaitu Marry Paker Follet yang memberi penjelasan umum mengenai fungsi-
fungsi manajemen, yaitu sebagai berikut :
12
1) Planning (Perencanaan)
Fungsi manajemen yang berkaitan dengan menentukan tujuan
untuk kinerja organisasi di masa depan, memutuskan tugas, dan
penggunaan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
2) Organizing (Pengorganisasian)
Fungsi manajemen berkaitan dengan penentuan dan
pengelompokan tugas dalam departemen, serta alokasi sumber daya
kedalam departemen.
3) Leading (kepemimpinan)
Fungsi manajemen menggunakan pengaruh untuk memberikan
motivasi kepada karyawan sehingga mencapai kinerja organisasi.
4) Controlling (Pengendalian)
Fungsi manajemen berkaitan dengan pengawasan aktivitas
karyawan, pertahanan organisasi pada jalur tujuan pengkoreksian bila
diperlukan.
B. Definisi Kinerja
Para ahli merumuskan beberapa definisi kinerja :
1. Bernardin dan Russel 1993 ( dalam bukunya Achmad S. Ruby )
mendefinisikan kinerja sebagai pencatatan hasil-hasil yang diperoleh dari
fungsi-fungsi pekerjaan atau pekerjaan tertentu dalam kurun waktu tertentu.
13
2. Handoko dalam bukunya Manajemen Personalia dan Sumber Daya
mendefinisikan kinerja sebagai suatu proses dimana organisasi mengevaluasi
atau menilai prestasi kerja karyawan.
3. Prawiro Suntoro, 1999 ( dalam buku Mery Dandian Panji ) mengemukakan
bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau oleh
sekelompok orang dalam suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuan
organisasi.
Dari definisi kinerja diatas, dapat disimpulkan kinerja adalah hasil-hasil fungsi
pekerjaan seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi yang
dipengaruhi oleh beberapa faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam
periode tertentu.
Secara lebih luas definisi kinerja (performance) adalah gambaran mengenai
tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam
mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam
strategic planning suatu organisasi. Istilah kinerja sering digunakan untuk
menyebut prestasi atau tingkat keberhasilan individu maupun kelompok individu.
Kinerja bisa diketahui hanya jika individu maupun kelompok individu
mempunyai kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan. kriteria keberhasilan ini
berupa tujuan-tujuan atau target-target tertentu yang hendak dicapai. Tanpa ada
tujuan atau target, kinerja seseorang atau organisasi tidak mungkin dapat
diketahui karena tidak adanya tolak ukur.
Pada organisasi sektor publik, pengukuran keberhasilannya lebih kompleks,
karena hal-hal yang dapat diukur lebih beraneka ragam dan kadang-kadang
bersifat abstrak sehingga pengukuran tidak dapat dilakukan hanya dengan
14
menggunakan satu variabel saja. Menurut BPKP (2000) cakupan pengukuran
kinerja sektor publik harus mencakup item-item sebagai berikut:
1. Kebijakan (policy): untuk membantu pembuatan maupun
pengimplementasian kebijakan.
2. Perencanaan dan penganggaran (planning and budgeting): untuk
membantu perencanaan dan penganggaran atas jasa yang diberikan
dan untuk memonitor perubahan terhadap rencana.
3. Kualitas (quality): untuk memajukan standarisasi atas jasa yang
diberikan maupun keefektifan organisasi.
4. Kehematan (economy): untuk me-review pendistribusian dan
keefektifan penggunaan sumber daya.
5. Keadilan (equity): untuk meyakini adanya distribusi yang adil dan
dilayani semua masyarakat.
6. Pertanggungjawaban (accountability): untuk meningkatkan
pengendalian dan mempengaruhi pembuatan keputusan.
C. Kedisiplinan
1. Pengertian Disiplin
Disiplin kerja merupakan sesuatu yang sangat penting dalam suatu
organisasi dalam usaha mencapai ketertiban serta kelancaran pelaksanaan
15
tugas sehingga apa yang menjadi tujuan dari organisasi dapat tercapai secara
efektif dan efisien.Kedisiplinan ini diharapkan dapat menyeluruh disetiap lini
organisasi. Disiplin merupakan bentuk pengendalian diri karyawan dan
pelaksanaan yang teratur dan menunjukkan tingkat kesungguhan tim kerja di
dalam sebuah organisasi.
Menurut beberapa ahli pengertian disiplin kerja adalah sebagai berikut:
a. Saigian (1994:75)
Disiplin adalah suatu sikap yang terwujud di dalam tingkah laku
menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan
yang berlaku, baik secara tertulis maupun yang tidak tertulis.
b. Idochi Anwar ( 1987:278)
Disiplin kerja adalah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat
terhadap peraturan yang berlaku baik yang tertulis maupun yang tidak
tertulis serta sanggup menjalankannya serta tidak mengelak untuk
menerima sanksi-sanksinya apabila melanggar tugas dan wewenang yang
diberikan kepadanya.
c. Imam Barnadib (1986:26)
Disiplin kerja adalah menyangkut pengawasan diri. Pengawasan diri
adalah pengendalian tingkah laku seseorang sehingga tercapai
kepercayaan terhadap diri sendiri. Dengan disiplin yang dilandasi rasa
16
percaya diri akan dapat mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang
diharapkan sehingga tercapai hasil yang efektif.
d. Pandji Anaroga dan Sri Suyati (1995:26)
Disiplin kerja adalah sikap kejiwaan seseorang atau kelompok yang
senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi segala peraturan
yang telah di tentukan.
e. T. Hani Handoko (1985:71)
Disiplin adalah kegiatan manajemen untuk melaksanakan standar-standar
organisasional.
Maka dengan demikian dapat diartikan bahwa kedisiplinan adalah
suatu sikap penghargaan terhadap aturan-aturan yang disepakati untuk
dijalankan individu maupun kelompok. Jika sikap karyawan menunjukkan
ketaatan semacam ini maka tujuan organisasi akan dapat tercapai.
2. Tujuan Disiplin Kerja
Menurut Bedjo Siswanto (1987:280), tujuan disiplin kerja adalah:
a. Para tenaga kerja menepati segala peraturan kebijakan ketenagakerjaan
maupun peraturan dan kebijakan perusahaan yang berlaku tertulis maupun
tidak tertulis serta melaksanakan perintah manajemen.
17
b. Dapat melaksanakan pekerjaan sebaik-baiknya serta mampu memberikan
servis yang maksimal pada pihak yang berkepentingan dengan perusahaan
sesuai dengan bidang pekerjaan yang dibebankan kepadanya.
c. Dapat menggunakan dan memelihara sarana dan prasarana barang dan jasa
perusahaan dengan sebaik-baiknya.
d. Dapat bertindak dan berperilaku sesuai dengan norma-norma yang
berlaku.
e. Sebagai tindak lanjut dari hal-hal diatas, para pekerja mampu memperoleh
tingkat produktivitas yang tinggi sesuai dengan harapan perusahaan baik
jangka pendek maupun jangka panjang.
3. Landasan Disiplin Yang Sehat
Landasan disiplin yang sehat meliputi hal-hal sebagai berikut (Surono,
1991:4) :
Kemampuan untuk menyelenggarakan tindakan dengan tata tertib yang telah
ditentukan.
a. Bersedia dan mau memperbaiki tindakan yang tidak patut dengan
disertai rasa taat pada manajer.
b. Bersedia dan mau menerima segala tindakan yang korektif.
18
c. Tindakan disiplin hendaknya tidak terlalu keras tetapi harus cukup
ampuh untuk membawa perubahan.
d. Karyawan menyadari bahwa setiap perusahaan perlu diatur
sedemikian rupa sehingga tidak semua keinginan dan kemauan
perseorangan dapat dilakukan.
4. Faktor Yang Mendasari Terciptanya Disiplin Yang Baik
Faktor-faktor yang mendasari disiplin yang baik meliputi (Wursanto,
1985:250) :
a. Pengetahuan dan kesadaran karyawan terhadap peraturan-
peraturan yang berlaku.
b. Ketaatan dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.
c. Pengertian dan kesadaran karyawan terhadap arah dan tujuan
perusahaan.
d. Adanya kepercayaan terhadap diri sendiri yang melekat pada diri
setiap karyawan.
e. Kepemimpinan yang bersifat terbuka.
f. Kemampuan pngendalian diri setiap karyawan.
g. Adanya hubungan manusiawi.
19
Dengan landasan serta faktor yang mendasari disiplin yang sehat
tersebut diatas, diharapkan karyawan memiliki rasa disiplin yang tinggi yang
akan tertanam menjadi suatu kebiasaan yang baik. Kedisiplinan hendaknya
juga dilandasi oleh kesadaran,tidak hanya pada diri para karyawan/pegawai
sebagai individu tetapi juga sebagai kelompok orang yang tergabung dalam
organisasi.
5. Pentingnya Kedisiplinan Kerja
Bagi suatu organisasi kedisiplinan kerja sangat penting dalam usaha
menjamin terpeliharanya tata tertib serta kelancaran pelaksanaan tugas
sehingga apa yang menjadi tujuan organisasi dapat tercapai dengan lancar.
Oleh karena itu setiap organisasi harus selalu menegakkan kedisiplinan kerja
pada diri karyawannya.
Karena pentingnya kedisiplinan kerja karyawan bagi suatu organisasi
maka setiap pemimpin organisasi harus selalu menjaga agar para
karyawannya memiliki disiplin kerja karyawan yang tinggi. Kedisiplinan kerja
merupakan kedisiplinan karyawan dalam melakukan pekerjaan mereka,
sehingga dengan kedisiplinan kerja diharapkan pekerjaan dapat dilaksanakan
dengan seefektif dan seefisien mungkin.
Kedisiplinan kerja juga dapat menentukan berkembang atau tidaknya
usaha dari suatu organisasi, karena suatu organisasi/perusahaan tidak dapat
mengalami kemajuan tanpa adanya kedisiplinan kerja dari para karyawannya.
20
Menurut Moekijat (1990:186), tujuan kedisiplinan adalah sebagai berikut :
“tujuan disiplin baik korelatif maupun perseorangan yang sebenarnya adalah
untuk menjuruskan atau mengarahkan tingkah laku pada relasi yang harmonis
dari tujuan-tujuan yang diinginkan”. Jadi menurut pendapat tersebut dapat
disimpulkan bahwa tujuan kedisiplinan adalah agar tingkah laku seseorang
sesuai dengan peraturan atau ketentuan yang berlaku, sehingga akan
mendukung atau selaras dengan tujuan-tujuan yang diinginkan.
Untuk dapat mencapai tujuan disiplin, maka perlu diperhatikan unsur-
unsur sebagai berikut ( Moekijat, 1990:188) :
a. Peraturan-peraturan yang jelas dan tegas dengan sanksi-sanksi
hukuman yang sama bagi setiap pelanggaran yang sama.
b. Penjelasan terhadap karyawan tentang apa yang diharapkan dari
mereka.
c. Memberitahukan kepada karyawan bagaimana memenuhi aturan-
aturan pekerjaan dan peraturan tata tertib.
d. Penyelidikan yang seksama tentang latar belakang terjadinya
pelanggaran peraturan.
e. Tindakan disiplin yang tegas jika ternyata terjadi pelanggaran
peraturan.
21
Jadi untuk mencapai tujuan disiplin memerlukan adanya peraturan-
peraturan yang jelas serta diikuti dengan sanksi yang tegas. Tindakan terhadap
peraturan ini diperlukan untuk menjaga kebiasaan karyawan untuk berdisiplin
dengan baik.
Beberapa konsep yang dapat dilaksanakan untuk menegakkan
kedisiplinan antara lain sebagai berikut (Edwin B. Flippo, 1989:206-207) :
1) Tindakan disiplin harus dilakukan secara rahasia (in private).
2) Penggunaan suatu hukuman harus mengandung unsur yang bersifat
membangun.
3) Tindakan hukuman harus dikenakan oleh penyelia langsung.
4) Kemendadakan adalah penting dalam melakukan tindakan disipliner.
5) Konsistensi dalam pelaksanaan tindakan disipliner adalah sangat
penting.
6) Seorang penyelia tidak langsung dikenakan hukuman disipliner di
depan bawahannya sendiri.
7) Sesudah dilaksanakan tindakan disipliner, manajer harus bersikap
wajar terhadap karyawan.
22
6. Indikator Disiplin
Untuk mengetahui tingkat disiplin seorang pegawai/karyawan dalam
menjalankan tugas-tugasnya, Alfred R. Lateiner dan I. E. Lavine (1985:72)
mengemukakan ukuran disiplin karyawan yakni bahwa umunya disiplin yang
sejati terdapat apabila karyawan datang ke kantor dengan teratur dan tepat
pada waktunya, berpakaian seragam di tempat kerja, menggunakan bahan dan
perlengkapan dengan hati-hati, menghasilkan kualitas dan kuantitas pekerjaan
yang memuaskan, mengikuti cara bekerja yang ditentukan oleh kantor atau
perusahaan dan menyelesaikan pekerjaan dengan semangat yang baik.
Berdasarkan hal tersebut, penulis menentukan indikator-indikator
disiplin kerja sebagai berikut (Moekijat, 1990:206) :
a. Disiplin waktu
Disiplin waktu dapat diberi pengertian sebagai ketaatan karyawan
terhadap waktu kerja. Hal ini meliputi ketaatan karyawan terhadap jam
masuk kantor, jam pulang kantor dan kehadiran di kantor.
b. Disiplin terhadap peraturan-peraturan
Disiplin terhadap peraturan-peraturan dapat diartikan sebagai ketaatan
karyawan terhadap ketentuan-ketentuan yang berlaku di lingkungan
kerjanya, hal ini meliputi peraturan yang tertulis maupun tidak tertulis.
Disiplin ini dapat berupa ketaatan untuk memberitahukan bila tidak
23
masuk kerja, berpakaian sesuai dengan ketentuan, ketaatan dalam
menggunakan alat-alat perlengkapan yang tersedia.
c. Disiplin terhadap tugas dan tanggung jawab
Disiplin terhadap tugas dan tanggung jawab ini dapat diberi pengertian
sebagai ketaatan karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawab yang dibebankan kepadanya. Hal ini meliputi ketaatan
karyawan untuk mematuhi cara-cara kerja yang telah ditentukan,
menerima tugas yang dibebankan dan ketaatan untuk menyelesaikan
setiap tugas.
D. Profesionalisme
1. Pengertian Professionalisme
Kata atau istilah ‘profesi’ dan juga professional dan profesionalisme
sangat sering kita dengar dan temukan dewasa ini. Profesi dapat dirumuskan
sebagai pekerjaan yang dilakukan sebagai nafkah hidup dengan
mengandalakan keahlian dan keterampilan yang tinggi dan dengan melibatkan
komitmen pribadi (moral) yang mendalam. Dengan demikian orang
professional adalah orang yang melakukan pekerjaan purna waktu dan hidup
dari pekerjaan itu dengan mengandalkan keahlian dan keterampilan yang
tinggi serta punya komitmen pribadi yang mendalam atas pekerjaannya itu.
24
Dengan kata lain, orang professional adalah orang yang melakukan suatu
pekerjaan karena ahli di bidang tersebut dan meluangkan seluruh waktu,
tenaga, dan perhatiannya untuk pekerjaan tersebut.
Seorang professional mempunyai komitmen pribadi yang mendalam
atas pekerjaannya itu yang melibatkan seluruh dirinya dan dengan giat, tekun,
dan serius menjalankan pekerjaannya itu. Pekerjaannya itu membentuk
identitas dan kematangan diri , sehingga akan terus berkembang bersama
dengan perkembangan dan kemajuan pekerjaannya itu. Menjadi seorang yang
professional tidak dilahirkan secara alami, melainkan dibentuk. Seperti
tumbuhnya kepemimpinan, seseorang yang akan menjadi profesional harus
melalui beberapa tahapan dan dilakukan secara terencana, mulai dari tahap
pengenalan organisasi dan dunia kerja sampai pada tahap penerapan otonomi
dalam pengambilan keputusan. Namun bukan berarti untuk menjadi seorang
profesional harus menunggu sampai menjadi seorang manajer atau direktur.
Profesionalisme dapat terjadi pada tiap tingkatan atau posisi kerja seseorang ,
asalkan dilakukan secara terencana.
Di antara profesi-profesi pada umumnya, dengan pengertian yang
digariskan di atas, masih dibedakan lagi profesi khusus yang disebut sebagai
profesi luhur. Disebut profesi luhur karena menekankan pengabdiaan atau
pelayanan kepada masyarakat pada umumnya.
25
Dari uraian diatas dapat disimpulkan profesionalisme merupakan sikap
seseorang atau individu yang bertanggung jawab dengan kemampuan,
keahlian dan keterampilan yang dimiliki terhadap bidang pekerjaannya.
2. Ciri-ciri Profesi
a. Adanya keahlian dan keterampilan khusus
Profesi selalu mengandaikan adanya suatu keahlian dan
keterampilan khusus tertentu oleh sekelompok orang yang professional
untuk bisa menjalankan pekerjaannya dengan baik. Keahlian dan
keterampilan khusus ini ummnya dimiliki dengan kadar, lingkup, dan
tingkat yang melebihi keahlian dan keterampilan orang kebanyakan
lainnya. Keahlian dan keterampilan yang dimilikinya di peroleh dari
pendidikan, pelatihan, dan pengalaman selama bertahun-tahun. Bahkan
pendidikan dan pelatihan itu dijalani dengan tingkat seleksi yang sangat
keras dan ketat.
Keahlian dan keterampilan ini memungkinkan orang yang
professional itu mengenali dengan cukup cepat dan tepat persoalan yang
dihadapi serta solusi yang tepat untuk itu. Dengan kata lain, pengetahuan
dan keterampilan ini memungkinkan orang professional itu menjalankan
tugasnya dengan tingkat keberhasilan dan mutu yang paling baik.
26
b. Adanya komitmen moral yang tinggi
Komitmen moral ini biasanya dituangkan, khususnya untuk profesi
luhur, dalam bentuk aturan khusus yang menjadi pegangan bagi setiap
orang yang mengemban profesi yang bersangkutan. Aturan ini berlaku
sebagai semacam kaidah moral yang khusus bagi orang-orang yang
mempunyai profesi tersebut. Ia merupakan aturan main dalam
menjalankan atau mengemban profesi tersebut, yang biasanya disebut
kode etik. Kode etik ini harus dipenuhi dan ditaati oleh semua orang
yang mempunyai profesi tersebut sebagai syarat minimal yang memuat
tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan, apa yang
harus didahulukan dan apa yang boleh dikorbankan dalam situasi konflik
atau dilematis tertentu yang berkaitan dengan pelaksanaan profesi.
Kode etik ini ikut menentukan identitas dan perilaku,
mengungkapkan cita-cita, keluhuran dan jiwa profesi. Dengan kode etik
atau komitmen moral pada umumnya, menjadi jelas bagi kita bahwa
keahlian saja tidak cukup untuk menyebut orang sebagai orang yang
professional.
c. Pengabdian kepada masyarakat
Adanya komitmen moral yang tertuang dalam kode etik profesi
menyiratkan bahwa orang-orang yang mengemban profesi tertentu,
khususnya profesi luhur, lebih mendahulukan dan mengutamakan
27
kepentingan masyarakat daripada kepentingan pribadinya. Kendati
kepentingan secara moral baik, atas dasar tuntutan profesinya mereka
lebih mengutamakan pengabdian kepada klien, pasien, atau masyarakat
yang meminta bantuan dan pelayanan kepada mereka. Demikian pula,
karena hanya mereka yang memiliki keahlian dan keterampilan khusus di
bidang tersebut, keahlian dan keterampilan khusus itu terutama
dimaksudkan untuk melayani kepentingan masyarakat yang
membutuhkannya ( tanpa berarti pelayanan itu diberikan dengan Cuma-
Cuma ). Ini kemudian berkembang menjadi sikap hidup professional.
Yaitu, bahwa orang yang professional akan melayani, mengabdi, dan
membantu masyarakat dengan keahlian dan keterampilan sampai tuntas,
yaitu sampai ada hasil yang memuaskan.
E. Pengaruh Kedisiplinan dan Profesionalisme Terhadap Kinerja Tenaga
Medis dan para Medis
Setiap tenaga medis mempunyai disiplin diri dan sikap profesionalisme
yang berbeda-beda dalam melaksanakan pekerjaan atau kewajibannya. Oleh
karena itu, untuk bisa melibatkan sekuruh dirinya beserta keahlian dan
keterampilannya demi keberhasilan pekerjaannya, diandaikan bahwa orang yang
professional ini mempunyai disiplin kerja yang tinggi. Namun, disiplin tidak
pertama-tama dipacu dari luar oleh lingkungan, oleh aturan, oleh atasan, atau
28
orang lain, melainkan disiplin ini muncul dari dalam dirinya sendiri karena
menyatunya dia dengan pekerjaannya itu. Sehingga dengan hanya dengan
profesionalisme dan disiplin diri yang baik dari waktu ke waktu, dalam
ketekunan, dalam menyelesaikan pekerjaan sampai tuntas, akan sangat menetukan
kinerja dari seorang tenaga medis dan para medis.
F. Kerangka Pemikiran Teoretis
Kerangka teoretis merupakan fondasi di mana seluruh proyek penelitian
didasarkan. Kerangka teoretis adalah jaringan asosiasi yang disusun, dijelaskan,
dan dielaborasi secara logis antar variabel yang dianggap relevan pada situasi
masalah dan diidentifikasi melalui proses wawancara, pengamatan, dan survey
literatur ( Uma Sekaran, 116:2006)
• Disiplin waktu
• Disiplin terhadap peraturan
• Disiplin terhadap tugas dan tanggungjawab
KEDISIPLINAN
KINERJA TENAGA MEDIS DAN PARAMEDIS
• Keahlian dan keterampilan
• Komitmen moral yang tinggi
• Pengabdian kepada masyarakat
PROFESINALISME
29
Keterangan :
Kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan
suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan
misi organisasi yang tertuang dalam strategic planning. Kinerja sorang pegawai
bisa dikatakan baik apabila dalam setiap pelaksanaan tugas dan tanggungjawab
selalu mengedepankan nilai-nilai kedisiplinan dan profesionalisme. Misalnya,
kedisiplinan dapat dimulai dengan datang tepat waktu, patuh terhadap peraturan
dan disiplin terhadap tugas dan tanggungjawab. Begitu juga dengan
profesionalisme dapat dimulai dengan menjalankan pekerjaan sesuai dengan
keahlian dan keterampilan yang dimiliki, mempunyai komitmen moral yang
tinggi, dan pengabdian kepada masyarakat. Dapat dikatakan bahwa kedua faktor
diatas mempunyai pengaruh yang kuat terhadap kinerja seorang tenaga medis dan
para medis. Semakin tinggi tingkat kedisiplinan dan profesionalisme tenaga
medis dan para medis maka, semakin tinggi pula kinerja tenaga medis dan para
medis tersebut terhadap organisasi.
G. Hipotesis Penelitian
1. Rumusan Hipotesis
Hipotesis adalah suatu anggapan atau pendapat yang diterima
secara tentatip ( a tentative statement) untuk menjelaskan suatu fakta atau yang
30
dipahami sebagai dasar bagi suatu penelitian (Budiyuwono, 1997:203). Dalam
hal ini hipotesis berarti dugaan sementara adanya pengaruh kedisiplinan dan
profesionalisme terhadap kinerja yang akan diuji kebenarannya dengan
pengumpulan data yang diikuti dengan analisis data. Untuk penelitian ini
penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut :
a. Secara parsial kedisiplinan berpengaruh terhadap kinerja tenaga medis
dan paramedis RSUD kab. Buleleng.
b. Secara parsial profesionalisme berpengaruh terhadap kinerja tenaga
medis dan paramedis RSUD Kab. Buleleng.
c. Secara simultan kedisiplinan dan profesionalisme berpengaruh terhadap
kinerja tenaga medis dan paramedis RSUD Kab. Buleleng.
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan penulis berupa studi kasus. Penelitian ini
dilakukan di RSUD Kab. Buleleng untuk menggambarkan permasalahan yang
diteliti.
B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian dilakukan pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Buleleng yang beralamat di jalan Ngurah Rai No.30 Singaraja-Bali.
2. Waktu penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan januari 2009
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek penelitian
Meliputi para tenaga medis dan paramedis RSUD Kabupaten Buleleng.
32
2. Objek penelitian
Objek penelitiannya adalah kedisiplinan, profesionalisme dan kinerja
tenaga medis dan paramedis.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan objek
penelitian atau faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang diteliti
sesuai dengan perumusan masalah. Variabel-variabel yang akan diteliti adalah
sebagai berikut :
1. Variabel bebas (independent variable)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel
terikat ( Uma Sekaran, 2006:117). Variabel terikat dalam penelitian ini
adalah kedisiplinan dan profesionalisme. Kedisiplinan adalah suatu sikap
penghargaan terhadap aturan-aturan yang disepakati untuk dijalankan
individu maupun kelompok. Jika sikap karyawan menunjukkan ketaatan
semacam ini maka tujuan organisasi akan dapat tercapai. Maka
kedisiplinan diuraikan menjadi :
a. Disiplin terhadap waktu
b. Disiplin terhadap peraturan-peraturan
33
c. Disiplin terhadap tugas dan tanggung jawab
Sedangkan profesionalisme dirumuskan sebagai pekerjaan yang
dilakukan sebagai nafkah hidup dengan mengandalkan keahlian dan
keterampilan yang tinggi dan dengan melibatkan komitmen pribadi yang
mendalam. Profesionalisme diuraikan menjadi :
1) Keahlian dan keterampilan.
2) Komitmen moral yamg tinggi.
3) Pengabdian kepada masyarakat.
2. Variabel terikat (Dependent variable)
Variabel terikat adalah variabel utama yang menjadi faktor yang
berlaku dalam investigasi (Uma Sekaran,2006:116). Variabel terikat
dalam penelitian ini adalah kinerja tenaga medis dan paramedis.
Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan
suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan,
visi dan misi organisasi yang tertuang dalam strategik planning suatu
organisasi.
34
E. Pengukuran Variabel Penelitian
Pada penelitian ini terdapat variabel bebas (X) yaitu kedisiplinan dan
profesionalisme. Sedangkan variabel terikatnya (Y) adalah kinerja tenaga medis dan
paramedis, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan daftar pertanyaan yang
terdiri dari tiga kelompok yaitu kedisiplinan, profesionalisme dan kinerja tenaga
medis dan paramedis.
1. Kelompok pertama tentang kedisiplinan yang terdiri atas tiga indikator
yaitu disiplin terhadap waktu, disiplin terhadap peraturan-peraturan, dan
disiplin terhadap tugas dan tanggung jawab. Pengukuran variabel
kedisiplinan menggunakan Skala Likert yang dinyatakan dalam bentuk
skor. Setiap pertanyaan dalam kuesioner akan diberikan lima jawaban
dan akan diberi skor satu sampai lima.
Pemberian skor akan dinyatakan sebagai berikut :
Pilihan Jawaban skor
Sangat setuju 5
Setuju 4
Ragu-ragu 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
35
2. Kelompok dua tentang profesionalisme terdiri atas tiga indikator yaitu
keahlian dan keterampilan, komitmen moral yang tinggi, dan
pengabdian kepada masyarakat. Penilaian untuk kelompok dua tentang
profesionalisme, pengukuran variabelnya menggunakan skala likert
dengan lima alternatif jawaban yang disusun secara bertingkat. Skala
Likert adalah metode yang mengukur sikap dengan menyatakan setuju
atau ketidaksetujuan terhadap subjek atau objek tertentu (Nur
Indriantoro dan Bambang Supomo, 2002:104) pengukuran dinyatakan
dalam bentuk skor, setiap pertanyaan diberi lima pilihan jawaban dan
diberi skor satu sampai lima. Skor dibeikan sesuai dengan sifat
pertanyaan yang diajukan sebagai berikut :
Pilihan Jawaban skor
Sangat setuju 5
Setuju 4
Ragu-ragu 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
3. Kelompok ketiga tentang kinerja tenaga medis dan paramedis terdiri atas
tiga aspek yaitu ketaatan terhadap aturan-aturan, kualitas pekerjaan, dan
pengaruh terhadap organisasi baik positif maupun negatif. pengukuran
36
variabelnya menggunakan skala likert dengan lima alternatif jawaban
yang disusun secara bertingkat. Skala likert adalah metode yang
mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau ketidaksetujuan
terhadap subjek atau objek tertentu (Nur Indriantoro dan Bambang
Supomo, 2002:104) pengukuran dinyatakan dalam bentuk skor, setiap
pertanyaan diberi lima pilihan jawaban dan diberi skor satu sampai lima,
Sebagai berikut:
Pilihan Jawaban skor
Sangat setuju 5
Setuju 4
Ragu-ragu 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
Apabila jawaban yang diberikan adalah setuju maka jawaban tersebut
menunjukkan tingkat kinerja tenaga medis dan para medis yang tinggi.
37
F. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. (Sugiyono,
2002:57) dalam penelitian ini populasi untuk tenaga medis berjumlah 42
orang dan untuk tenaga paramedis berjumlah 141 orang. Jumlah total
populasinya adalah 183 orang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi
yang menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian (Sugiyono,
2002:57). Sampel yang digunakan adalah 30 tenaga medis dan 70 tenaga
paramedis, sehingga jumlah total sampel adalah 100 orang.
3. Teknik penentuan sampel
Teknik yang digunakan adalah Simple Random Sampling (penentuan
sampel secara sederhana), dikatakan sederhana karena pengambilan sampel
anggota populasi secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi itu. (Sugiyono, 2002:57). Cara dilakukan apabila populasi dianggap
homogen. Metode ini bisa pula dilakukan secara sembarang atau melalui
undian. Pengambilan sampel acak bisa dilakukan dengan menempatkan
38
kembali (with replacement) atau tanpa menempatkan kembali (without
replacement). Misalkan ada 200 pegawai yang akan dipilih satu sebagai
sampel. Probabilitas setiap pegawai untuk terambil sebagai sampel adalah
1/200. Jika sampel yang diambil pertama dikembalikan, jumlahnya tetap 200.
Kalau dipilih kembali satu pegawai (pilihan kedua), probabilitas tetap sama
yaitu 1/200 (with replacement). Seandainya sampel yang pertama kali
diambil tidak dikembalikan, pada pengambilan kedua jumlahnya menjadi
199 sehingga probabilitas pada pengambilan kedua menjadi 1/199 (without
replacement).
G. Metode Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi adalah proses pencatatan pola perilaku subjek (orang),
obyek (benda) atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan /
komunikasi dengan individu yang diteliti (Nur Indriantoro, Bambang
Supomo,2002)
2. Kuesioner
Kuesioner adalah daftar pernyataan tertulis yang telah dirumuskan
sebelumnya yang akan responden jawab, biasanya dalam alternativ yang
didefinisikan dengan jelas (Uma Sekaran,2006:82).
39
3. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang menggunakan
pertanyaan lisan kepada subjek penelitian (Nur Indriantoro, Bambang
Supomo,2002).
H. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu definisi yang dinyatakan dalam kriteria
atau operasi yang dapat diuji secara khusus. (Donald R. Cooper dan C. William
Emory, 1996:37)
1. Kedisiplinan adalah suatu sikap penghargaan terhadap aturan-aturan
yang disepakati untuk dijalankan individu maupun kelompok, meliputi :
disiplin waktu, disiplin terhadap peraturan-peraturan, disiplin terhadap
tugas dan tanggungjawab.
2. Profesionalisme adalah kekuatan yang dimiiki oleh seorang pegawai
terhadap suatu pekerjaan yang menuntut pengetahuan yang tinggi dan
mempunyai kapasitas dalam bidang pekerjaannya, meliputi : keahlian
dan keterampilan, komitmen moral yang tinggi, dan pengabdian kepada
masyarakat.
3. Kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian
pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan
40
tujuan organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu
organisasi.
I. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Salah satu metode yang digunakan untuk pengujian kuesioner adalah
analisis validitas dan reliabilitas :
1. Uji validitas (Sugiyono, 2005:267)
Uji validitas dalam penelitian ini dijelaskan sebagai suatu derajat
ketepatan alat ukur penelitian tentang isi yang sebenarnya dari apa yang
diukur, rumus yang dapat digunakan untuk mengukur validitas suatu
instrument adalah korelasi product moment (Sugiyono, 2005:213)
∑ ∑ ∑∑∑ ∑ ∑
−−
−=
]()][([
)()()2222 YYNXXN
YXXYNrxy
Keterangan :
xyr = koefesien korelasi product moment
X = jumlah alternative jawaban yang dipilih tiap
responden
Y = jumlah total seluruh alternative jawaban pada
41
Seluruh pertanyaan yang dipilih oleh seluruh
Responden
N = jumlah sampel
Jika r hitung > r tabel, maka pengukuran adalah valid.
2. Uji Reliabilitas (Sugiyono, 2005:268)
Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu
alat pengukuran dapat dipercaya atau diandalkan untuk menguji
validitas, artinya reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat ukur
didalam mengukur gejala yang sama.
Untuk mengukur reliabilitas digunakan teknik belah dua antara
kelompok bernomor ganjil dan genap. Sebelum menghitung koefesien
dari reliabilitas, perlu diketahui terlebih dahulu hasil uji validitas yang
diperoleh dengan menggunakan rumus product moment diatas. Dari
hasil pengukuran tersebut, kemudian diuji dengan rumus spearman
brown :
xyrrxyrgg+
=1
)(2
Keterangan :
r gg = reliabilitas instrument
42
xyr = koefesien korelasi pengukuran
Berdasarkan rumus tersebut maka taraf signifikasinya 5%
jika r-hitung lebih besar dari r-tabel maka kuesioner sebagai alat
ukur dapat diandalkan.
J. Metode Analisis Data
1. Untuk mendapat jawaban atas masalah pertama apakah kedisiplinan dan
profesionalisme diterapkan oleh tenaga medis dan paramedis RSUD
Kab. Buleleng, penulis menghitung berapa jumlah tenaga medis dan
para medis yang mempunyai nilai pada batasan-batasan kedisiplinan dan
profesionalisme dan menggolongkan total nilai kuesioner kelompok
pertama, dengan menggunakan skala likert, untuk mencari kedisiplinan
dan profesionalisme perlu dicari interval kelasnya dengan menggunakan
rumus Sturges (Nugroho Budiyuwono, 1997:370)
krangeCi =
Keterangan :
Ci = interval kelas
Range = selisih batas atas dan batas bawah
43
K = banyaknya kelas
2. Menjawab masalah kedua yaitu Apakah ada pengaruh positif antara
kedisiplinan dan profesionalisme terhadap kinerja tenaga medis dan para
medis RSUD Kab. Buleleng, maka penulis menggunakan analisis regresi
linear berganda dengan dua variabel bebas. rumusnya :
2211' xbxbaY ++=
Keterangan :
= kinerja (dependent variable)
= kedisiplinan ( independent variable )
= profesionalisme ( independent variable )
= besarnya pengaruh kedisiplinan ( terhadap
kinerja (Y), jika naik dan konstan.
= besarnya pengaruh profesionalisme ( ) terhadap
kinerja (Y), jika naik dan konstan.
Prosedur perhitungan dengan menggunakan cara dibawah ini :
a. Mencari :
1) ∑∑ 2,1XX
44
2) ∑∑ 22
2,1 XX
3) ∑∑ 2, YY
4) 21 XX∑
5) YXYX ∑∑ 21 ,
6) ∑∑ 22
2,1 xx
7) 21 xx∑
8) yxyx ∑∑ 21 ,
rumus untuk mencari deviasi :
1) NX
Xmx mm∑∑∑ −=
222 )(
2) NY
Yy ∑∑∑ −=2
22 )(
3) NXX
XXxx mmmmmmmmm
∑∑∑ +++ −=
))((
4) NYX
YXyx mmm
∑ ∑∑∑ −=))((
b. Setelah angka-angka tersebut diperoleh, maka dimasukkan
dalam persamaan untuk mencari koefesien sampai .
45
Persamaannya :
1) 2122111 xxbxbyX ∑∑∑ +=
2) 22122112 xxbxxbyX ∑∑∑ +=
c. Mencari korelasi antara kriterium Y dengan predictor ,
dengan rumus (Hartono, 2004: 146) :
∑∑ ∑+
= 22222
)2,1( yyXbyXb
Ry
d. Pengujian dengan uji F, yaitu dengan membandingkan F
hitung dengan F tabel. Hal ini untuk mengetahui seberapa jauh
semua variabel independent secara bersama-sama dapat
mempengaruhi variabel dependent, dan apakah pengaruh
tersebut signifikan atau tidak. Rumus yang digunakan adalah (
Hartono; 2004: 146) :
)1()1(
2
2
RymmNRyF
−−−
=
Keterangan :
F = harga F hitung
46
N = jumlah anggota sampel
m = jumlah variabel independen
Ry = koefesien korelasi antara
Predictor dengan kriterium
Ry = koefesien determinasi
Untuk menguji ada tidaknya signifikansi antara variabel
dependen dengan variabel independen, maka harga F hitung
adalah taraf signifikansi 5%. Derajat kebebasan pembilang dan
penyebut untuk menguji m selanjutnya ( N-m-1). Berdasarkan
ketentuan ini maka Ho ditolak dan Hi diterima bila F hit ≥Ft,
yang berarti , secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap Y, sedabgkan Ho diterima dan Hi ditolak bila F hit ≤
Ft 5%, yang berarti , secara bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap Y.
e. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah
populasi data berdistribusi normal atau tidak. Distribusi normal
akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data
residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika
distribusi data residual, maka garis yang menggambarkan data
47
sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali,
2007: 110).
f. Uji Multikolinearitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dari model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen), yaitu kedisiplian dan profesionalisme. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar
variabel independen (Ghozali, 2007: 91).
g. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui ada
atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heterokedastisitas,
yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua
pengamatan model regresi (Dwi Prayitno,2008:41)
h. Uji autokorelasi
Uji aotokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi, yaitu
korelasi yang terjadi antara residual pada suatu pengamatan
dengan pengamatan lain pada model regresi (Dwi
Prayitno,2008:47). Metode pengujian yang sering digunakan
48
adalah dengan uji Durbin-Watson (uji DW) dengan ketentuan
sebagai berikut :
1) Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL)
maka hipotesis nol ditolak, yang berarti terdapat
autokorelasi.
2) Jika d terletak antara dU dan (4-dL), maka hipotesis
nol diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi.
3) Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dL),
maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti. Nilai
dU dan dL dapat diperoleh dari table statistic Durbin-
Watson yang bergantung banyaknya observasi dan
banyaknya variable yang menjelaskan.
49
BAB IV
GAMBARAN UMUM RSUD KABUPATEN BULELENG
A. Gambaran Umum
1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buleleng didirikan
pada tahun 1955 yang awalnya berada di Jalan Veteran No. 1 Singaraja
(Kantor Departemen Kesehatan Kabupaten Buleleng) yang pada saat itu
dipakai sebagai Rumah Sakit Tentara dan untuk kepentingan masyarakat
umum dengan type kelas D. Pada tahun 1959 beralih fungsi menjadi Rumah
Sakit Umum kelas C milik Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Kemudian di tahun 1997 sesuai surat Menteri Dalam Negeri Nomor
061/2119/sj tanggal 14 juli 1997 Rumah Sakit Umum Daerah Singaraja
ditingkatkan dari kelas C ke kelas B Non Pendidikan.
Selanjutnya dengan SK Menteri Kesehatan Nomor 476/V/1997,
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng ditetapkan sebagai Unit
Swadana. Sedangkan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum
Daerah Kelas B Non Pendidikan Kabupaten Buleleng tetap mengacu pada
Peraturan Daerah Nomor 14 tahun 1998 tentang Pembentukan Susunan
Organisasi dan Tata Kerja RSUD Kabupaten Buleleng.
Perubahan lingkungan eksternal yang cepat menyebabkan rumah sakit
membutuhkan instrument yang tepat dalam menanggapi perubahan tersebut.
50
Salah satunya dengan terbitnya Keputusan Bupati Kabupaten Buleleng Nomor
524 tahun 2003 tanggal 8 Oktober 2003 tentang “Penetapan RSUD Kabupaten
Buleleng menjadi Unit Swadana Kabupaten Buleleng”. Dengan keputusan ini,
RSUD Kabupaten Buleleng diberi wewenang untuk mengelola
pendapatannya. Rumah Sakit mempunyai hak dan kewajiban mengatur dan
mengurus sendiri urusan rumah sakit, termasuk pengelolaan keuangannya
untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas penyelenggaraan rumah sakit
yang berujung pada pelayanan kepada masyarakat.
2. Lokasi RSUD Kabupaten Buleleng
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng berada pada lokasi
yang sangat strategis. Berada di pusat kota Singaraja, di jalur jalan utama yang
mudah dijangkau oleh masyarakat pengguna jasa layanan kesehatan. RSUD.
Kabupaten Buleleng bertempat kedudukan di Jalan Ngurah Rai Nomor 30
Singaraja. Dibangun diatas tanah seluas 21.965 M2, dengan luas bangunan
seluas 10.249,29 M2. Batas – batas wilayah meliputi :
Disebelah Utara : Jalan Yudistira
Disebelah Barat : Jalan Ngurah Rai
Disebelah Timur : Jalan Yudistira
Disebelah selatan : Jalan Yudistira
51
3. Visi & Misi Rumah Sakit
Memberikan kepuasan kepada pasien merupakan salah satu target
pelayanan Rumah Sakit. Untuk mencapai angan-angan tersebut, manajemen
rumah sakit telah menetapkan Misi Rumah Sakit, Visi Rumah Sakit, Strategi
Rumah Sakit, Motto, dan Nilai Pelayanan Rumah Sakit.
a. Visi Rumah Sakit :
Menjadikan Rumah Sakit sebagai pusat rujukan untuk wilayah Bali
Utara dan sekitarnya dengan pelayanan prima, swadana mandiri dan
sejahtera.
b. Misi Rumah Sakit :
1) Memberikan pelayanan yang bermutu, terjangkau bagi semua lapisan
masyarakat.
2) Menyediakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
3) Bekerjasama dengan instansi pendidikan dalam negeri / luar negeri
untuk meningkatkan profesionalisme dan mutu pelayanan.
4) Menjalin kerjasama dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan
rumah sakit.
c. Motto :
C : Cepat
I : Ikut Prosedur
N : Nyaman
52
T : Tertib
A : Aman
d. Srategi :
1) Meningkatkan profesionalisme.
2) Pendekatan berubah dari Sosiomedis menjadi Sosioekonomis.
3) Menyediakan paket pelayanan bermutu dengan fasilitas yang
memadai.
4) Meningkatkan Sosial-marketing.
e. Nilai Pelayanan :
1) Ramah, bersahabat, energik.
2) Profesionalisme.
3) Berorientasi pada kepuasan pasien/konsumen.
4) Menjunjung tinggi norma dan etika profesi.
5) Pelayanan sesuai dengan standar yang berlaku.
4. Struktur Organisasi dan Tata Kerja RSUD Kabupaten BuIeleng
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng memiliki Struktur
Organisasi yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 14 tahun
1998. Uraian tugas dan fungsi dari masing-masing bagian adalah sebagai
berikut :
Kedudukan, tugas pokok, dan fungsi RSUD :
a. Rumah Sakit Umum Daerah adalah lembaga Pelayanan Teknis Dinas
Kesehatan.
53
b. Rumah Sakit Umum Daerah dipimpin oleh seorang Direktur yang
secara teknis fungsional bertanggung jawab kepada Kepala Dinas
Kesehatan dan secara teknis operasional bertanggungjawab kepada
Bupati.
c. Rumah Sakit Umum Daerah memiliki tugas pokok melaksanakan
upaya kesehatan secara berkala guna dan berhasil guna dengan
mengutamakan upaya penyembuhan pemulihan, yang dilaksanakan
secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan dan
melaksanakan upaya rujukan.
d. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut Rumah Sakit Umum
Daerah memiliki fungsi :
1) Perencanaan yang meliputi usaha pelayanan medik, upaya
pencegahan akibat penyakit dan peningkatan pemulihan kesehatan.
Usaha perawatan kesehatan, usaha pendidikan, dan pelatihan serta
usaha sistem rujukan sesuai dengan kebijakan Bupati Kepala
Daerah untuk melaksanakan tugas pokok.
2) Pelaksanaan pelayanan medik, penunjang non medik dan medik,
asuhan keperawatan dan rujukan.
3) Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan serta
menyelenggarakan penelitian dan pengembangan.
4) Pembinaan yang merupakan segala usaha dan kegiatan penyuluhan
kearah peningkatan kebijakan teknis di bidang kesehatan.
54
5) Pengadministrasian umum, kepegawaian, keuangan, dan
perlengkapan.
6) Koordinasi yang merupakan segala usaha kegiatan untuk
melaksanakan hubungan dan kerja sama dengan instansi terkait
guna kelancaran pelaksanaan tugas.
7) Pengawasan yang merupakan segala kegiatan usaha untuk
melaksanakan pengamanan dan pengendalian atas pelaksanaan
tugas pokok sesuai dengan perencanaan dan ketentuan yang
perundang-undangan yang berlaku.
e. Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah terdiri dari :
1) Direktur
2) Wakil Direktur
3) Bagian- bagian
4) Bidang- bidang
5) Instalasi-instalasi
6) Komite Medik
7) Staf Medik Fungsional
8) Kelompok Jabatan Fungsional
Wakil - wakil Direktur dimaksudkan dalam poin (2) di atas terdiri dari :
1) Wakil Direktur umum dan Keuangan
2) Wakil Direktur Pelayanan
Bidang-bidang dimaksud dalam poin (3) di atas terdiri dari :
55
1) Bagian Sekretariat
2) Bagian Perencanaan dan Rekam Medik
3) Bagian Keuangan
Bidang - bidang pada poin (4) di atas terdiri dari :
1) Bidang Pelayanan
2) Bidang Keperawatan
Bagian Sekretariat terdiri dari :
1) Sub Bagian Tata Usaha
2) Sub Bagian Kepegawaian
3) Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan
Bagian Perencanaan dan Rekam Medik, terdiri dari :
1) Sub Bagian Penyusunan Program dan Evaluasi
2) Sub Bagian Rekam Medik
3) Sub Bagian Informasi dan Pemasaran Sosial
Bagian Keuangan terdiri dari :
1) Sub Bagian Penyusunan Anggaran
2) Sub Bagian Pembendaharaan
3) Sub Bagian Mobilisasi Dana
Bidang pelayanan yang dimaksud terdiri dari :
1) Seksi Ketenagaan dan Pengendalian Mutu Pelayanan Medis
56
2) Seksi Pengembangan dan Fasilitas Pelayanan Medis
3) Seksi Pemeliharaan Fasilitas Medis.
Bidang Keperawatan dimaksud terdiri dari :
1) Seksi Asuhan Keperawatan
2) Seksi Profesi Keperawatan
3) Seksi Logistik Keperawatan
Uraian tugas masing-masing bagian adalah sebagai berikut :
1. Direktur
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah mempunyai tugas pokok dan
fungsi :
a. Menyusun rencana kegiatan tahunan Rumah Sakit Umum Daerah
berdasarkan kegiatan tahunan sebelumnya dan data yang ada sebagai
bahan untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
b. Merumuskan Kebijaksanaan operasional Rumah Sakit Umum Daerah
berdasarkan ketentuan perundang- undangan yang berlaku.
c. Memberikan tugas kepada Wakil Direktur, Kepala Bidang, Kepala
Bagian, Kepala Instalasi, Kepala Komite Medik, dan Staf Medik
Fungsional sesuai bidangnya agar tugas-tugas berjalan lancar.
d. Memimpin para Wakil Direktur, Kepala Bidang, Kepala Bagian, dan
para bawahan dalam menyelenggarakan Rumah Sakit Umum Daerah
57
yang menjadi urusan rumah tangganya agar pelaksanaan tugas berjalan
sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan.
e. Mengkoordinir para wakil Direktur, Kepala Bagian, Kepala Bidang
dan bawahannya agar pelaksanaan tugas agar terjalin hubungan yang
harmonis.
f. Memberi petunjuk dan bimbingan teknis kepada para bawahan agar
pelaksanaan tugas - tugas sesuai dengan yang diharapkan.
g. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam
pengembangan karir.
h. Menyusun kebijaksanaan pelaksanaan membina pelaksanaan, dan
mengawasi pelaksanaan tugas- tugas Rumah Sakit Umum Daerah
sesuai dengan ketentuan dan perundang undangan yang berlaku.
i. Mengevaluasi hasil kegiatan Rumah Sakit Umum Daerah secara
keseluruhan.
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepada atasan.
k. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan di bidang tugasnya sebagai
informasi dan pertanggungjawahan kepada atasan.
2. Wakil Direktur Umum dan Keuangan
Wakil Direktur Umum dan Keuangan mempunyai tugas pokok fungsi
sebagai berikut :
58
a. Menyusun rencana kegiatan Wakil Direktur Umum Dan Keuangan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
sebagai bahan untuk melaksanakan kegiatan.
b. Mengkoordinasikan para Kepala Bagian dalam menyusun program
kerja Rumah Sakit Umum Daerah agar terjalin kerjasama yang baik.
c. Mengatur dan mendistribusikan tugas memberi petunjuk dan
memeriksa hasil kegiatan Kepala bagian agar tugas Wakil Direktur
Umum dan Keuangan dapat terlaksana sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
d. Menilai prestasi kerja bawahan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan dalam
pengembangan karier.
e. Melaksanakan kegiatan kesekretarisan.
f. Melaksanakan perencanaan, rekam medis, penyusunan anggaran dan
pembendaharaan, verifikasi, akuntansi dan mobilisasi dana.
g. Melaksanakan ketatausahaan kerumah tanggaan dan perlengkapan
h. Mengevaluasi hasil kegiatan Wakil Direktur Umum dan Keuangan
secara keseluruhan.
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
j. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya sebagai
bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan.
59
Wakil Direktur Umum dan Keuangan dalam melaksanakan
tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur
3. Bagian Sekretariat
Bagian Sekretariat mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan bagian Sekretariat berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan untuk
melaksanakan kegiatan.
b. Mengkordinasikan para Kepala Sub Bagian dalam menyusun program
kerja Rumah Sakit Umum Daerah agar terjalin kerjasama yang baik
c. Mengatur dan mendistribusikan tugas memberi petunjuk dan
memeriksa hasil kegiatan Kepala Sub Bagian agar tugas bagian
Sekretariat dapat terlaksana sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan yang berlaku.
d. Menilai prestasi kerja bawahan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan dalam
pengembangan karier.
e. Memimpin dan menyiapkan administrasi Umum dilingkungan Rumah
Sakit Umum Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang -
undangan yang berlaku.
f. Memberikan pelayanan teknis administrasi bagi seluruh satuan
organisasi dalam lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah.
60
g. Menyiapkan dan menyusun pedoman kerja petunjuk tata laksana
administrasi umum.
h. Menyelenggarakan pengelolaan dan bimbingan administrasi
kepegawaian, peralatan/perlengkapan dilingkungan Rumah Sakit
Umum Daerah.
i. Menyelenggarakan pengurusan anggaran Rumah Tangga dan
Perjalanan Dinas Pegawai Rumah Sakit Umum Daerah.
j. Menyelenggarakan pembinaan organisasi dan tatalaksana dalam arti
pembina dan memelihara seluruh kegiatan kelembagaan dan
tatalaksana dilingkungan Rumah Sakit Umum Daerah serta usaha -
usaha pengembangannya.
k. Menyelenggarakan Pengurusan Protokol dan hubungan masyarakat
sesuai petunjuk dan kebijaksanaan Direktur.
l. Mengevaluasi hasil kegiatan sekretariat secara keseluruhan
m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
n. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya sebagai
informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan.
Bagian Sekretariat dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Umum
dan Keuangan.
4. Sub Bagian Tata Usaha
Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas :
61
a. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Tata Usaha berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan
untuk melaksanakan kegiatan.
b. Mengatur dan mendistribusikan tugas memberi petunjuk dan
memeriksa hasil kegiatan bawahan agar tugas Sub Bagian Tata Usaha
dapat terlaksana sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
c. Menilai prestasi kerja bawahan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan dalam
pengembangan karir.
d. Menyiapkan bahan ketatausahaan.
e. Melaksanakan penyusunan rencana, program dan peraturan serta
pembinaan organisasi dan tatalaksana.
f. Melaksanakan kegiatan surat-menyurat, ekspedisi, arsip, dan
penggandaan surat.
g. Mengumpulkan, mendistribusikan, dan menganalisa data hasil
pelaksanaan tugas Rumah Sakit Umum Daerah.
h. Mengevaluasi hasil kegiatan Sub Bagian Tata Usaha secara
keseluruhan.
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
j. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya sebagai
bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan.
62
5. Sub Bagian Kepegawaian
Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Kepegawaian berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan
untuk melaksanakan kegiatan.
b. Mengatur dan mendistribusikan tugas, memberi petunjuk dan
memeriksa hasil kegiatan bawahan agar tugas Sub Bagian
Kepegawaian dapat terlaksana sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang - undangan yang berlaku.
c. Menilai prestasi kerja bawahan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan dalam
pengembangan karier.
d. Menyusun daftar urut kepangkatan, formasi dan besetting pegawai
sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan yang berlaku.
e. Mempersiapkan usul-usul pengangkatan kenaikan pangkat, gaji
berkala, pengangkatan dalam jabatan, hukuman jabatan, cuti, bebas
tugas, DP3, Pemberhentian dan lain - lain yang berhubungan dengan
kepegawaian.
f. Menyusun dan memelihara data pegawai, daftar urut pangkat, buku
penjenjangan, buku induk, besetting formasi dan laporan kepegawaian
63
g. Mempersiapkan pegawai untuk mengikuti latihan kerja kursus -
kursus, tugas belajar, dan lain-lain yang berhubungan dengan
peningkatan mutu / keterampilan dan pengembangan karier pegawai.
h. Mempersiapkan usul- usul Ujian Dinas Pegawai.
i. Mengurus daftar hadir pegawai, perjalanan dinas pegawai,
kesejahteraan dan kesehatan pegawai.
j. Mengevaluasi hasil kegiatan Sub Bagian kepegawaian secara
keseluruhan.
k. Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan.
l. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan di bidang tugasnya sebagai
bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan.
6. Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan
Sub Bagian Rumah Tangga dan perlengkapan mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Rumah Tangga dan
perlengkapan berdasarkan ketentuan peraturan perundang - undangan
yang berlaku sebagai bahan untuk melaksanakan kegiatan.
b. Mengatur dan mendistribusikan tugas, memberi petunjuk, dan
memeriksa hasil kegiatan bawahan agar tugas Sub Bagian Rumah
Tangga dan Perlengkapan dapat terlaksana sesuai dengan peraturan
perundang - undangan yang berlaku.
c. Menilai prestasi bawahan sesuai dengan peraturan perundang -
undangan yang berlaku sebagai bahan dalam pengembangan karier.
64
d. Melaksanakan kegiatan kerumah tanggaan di dalam lingkungan
Rumah Sakit Umum Daerah.
e. Melaksanakan kegiatan urusan dalam kebersihan, keamanan
kendaraan bermotor dan pengadaan barang dan jasa
f. Melaksanakan pengelolaan pergudangan non medis, asrama, dan
rumah dinas
g. Mengevaluasi hasil kegiatan Sub Bagian Rumah Tangga dan
Perlengkapan secara keseluruhan.
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
i. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya sebagai
bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan.
Masing-masing sub bagian dipimpin oleh seorang kepala Sub
Bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Bagian Sekretariat.
7. Bagian Perencanaan dan Rekam Medis
Bagian Perencanaan dan Rekam mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan bagian perencanaan dan rekam medis
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
sebagai bahan untuk melaksanakan kegiatan.
b. Mengkoordinasikan para Kepala Staf Sub Bagian tentang program
kerja Rumah Sakit Umum Daerah yang baik.
65
c. Mengatur dan mendistribusikan tugas, memeriksa hasil kegiatan para
Sub Bagian agar Perencanaan dan Rekam Medis dapat terlaksana
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
d. Menilai prestasi kerja bawahan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan dalam
pengembangan karir.
e. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data untuk penyusunan
program dan evaluasi, koordinasi kegiatan penyusunan program rekam
medis, penyusunan laporan, publikasi, pelayanan informasi,
perpustakaan, hukum pemasaran sosial.
f. Mengevaluasi hasil kegiatan Bagian Perencanaan dan Rekam Medis
secara keseluruhan.
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
h. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya sebagai
informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan.
Bagian perencanaan dan Rekam Medis dipimpin oleh seorang
Kepala Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Wakil Direktur dan Keuangan.
8. Sub Bagian Penyusunan Program dan Evaluasi
Sub Bagian Penyusunan Program dan Evaluasi mempunyai tugas :
66
a. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Penyusunan Program dan
Evaluasi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku sebagai bahan untuk melaksanakan kegiatan.
b. Mengatur dan mendistribusikan tugas, memberi petunjuk dan
memeriksa hasil kegiatan bawahan agar tugas Sub Bagian Penyusunan
Program dan Evaluasi dapat terlaksana sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
c. Menilai prestasi kerja bawahan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan dalam
pengembangan karir.
d. Melakukan pengumpulan dan pengolahan data untuk kegiatan
penyusunan program dan evaluasi.
e. Melakukan koordinasi kegiatan penyusunan laporan semua satuan
kerja di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah.
f. Mengevaluasi hasil kegiatan Sub Bagian Penyusunan Program dan
evaluasi secara keseluruhan.
g. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan di bidang tugasnya sebagai
bahan informasi dan pertanggung jawaban.
h. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan di bidang tugasnya sebagai
bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan Sub Bagian
Rekam Medis.
67
9. Sub Bagian Rekam Medis
Sub Bagian Rekam Medis mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Rekam Medis berdasarkan
ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku sebagai bahan
untuk melaksanakan kegiatan.
b. Mengatur dan mendistribusikan tugas, memberi petunjuk dan
memeriksa hasil kegiatan bawahan agar tugas Sub Bagian Rekam
Medis dapat terlaksana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang -
undangan yang berlaku.
c. Menilai prestasi kerja bawahan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan dalam
pengembangan karier.
d. Melakukan penyusunan dan pengelolaan Rekam Medis.
e. Memantau pelaksanaan Rekam Medis dan Konsultasi hukum.
f. Mengevaluasi hasil kegiatan Sub Bagian Rekam Medis secara
keseluruhan.
g. Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan.
h. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan di bidang tugasnya sebagai
bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan.
10. Sub Bagian Informasi dan Pemasaran Sosial
Sub Bagian Informasi dan Pemasaran Sosial mempunyai tugas :
68
a. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian informasi dan Pemasaran
Sosial berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku sebagai bahan untuk melaksanakan kegiatan.
b. Mengatur dan mendistribusikan tugas, memberi petunjuk dan
memeriksa hasil kegiatan bawahan agar tugas Sub Bagian Informasi
dan Pemasaran Sosial dapat terlaksana sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c. Menilai prestasi kerja bawahan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan dalam
pengembangan karir.
d. Melakukan publikasi Ilmiah.
e. Melakukan pelayanan informasi, perpustakaan dan pemasaran sosial.
f. Mengevaluasi hasil kegiatan Sub Bagian Informasi dan Pemasaran
sosial secara keseluruhan.
g. Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan.
h. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan di bidang tugasnya sebagai
bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan.
Masing-masing Sub Bagian di pimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab Kepada Bagian
Perencanaan dan Rekam Medis .
11. Bagian Keuangan
Bagian Keuangan mempunyai tugas :
69
a. Menyusun rencana kegiatan keuangan berdasarkan ketentuan dan
peraturan yang berlaku sebagai bahan untuk melaksanakan kegiatan.
b. Mengkoordinasikan para Kepala Sub Bagian dalam menyusun
program kerja Rumah Sakit Umum Daerah agar terjalin kerja sama.
c. Mengatur dan mendistribusikan tugas, memberi petunjuk dan
memeriksa hasil kegiatan para Sub Bagian agar tugas bagian
Keuangan dapat terlaksana sesuai dengan peraturan perundang -
undangan yang berlaku.
d. Menilai prestasi kerja bawahan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan dalam
pengembangan karir.
e. Melaksanakan penyusunan anggaran, pembendaharaan, verifikasi,
akutansi dan mobilisasi dana.
f. Menyusun rencana Anggaran Belanja Induk berdasarkan pedoman
kerja dengan petunjuk atasan sehingga tersusun daftar usulan dan isian
kegiatan Rumah Sakit Umum Daerah dalam satu Tahun Anggaran.
g. Menyusun rencana penerimaan dari kunjungan Rumah Sakit Umum
Daerah berdasarkan Pedoman dan petunjuk atasan sehingga
tersusunnya rencana penerimaan dalam satu tahun Anggaran.
h. Mengawasi pelaksanaan pengelolaan dan rutin, dana sumbangan
bantuan biaya operasional dari pusat, dan penerimaan serta penyetoran
uang hasil kerja pengobatan penderita rawat jalan dan rawat inap,
70
memeriksa pembukuan sehingga pelaksanaannya tidak menyalahi
ketentuan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.
i. Mengevaluasi hasil kegiatan Bagian Keuangan secara keseluruhan.
j. Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan.
k. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan di bidang tugasnya sebagai
informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan.
Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Umum
dan Keuangan.
12. Sub Bagian Penyusunan Anggaran
Sub Bagian Penyusunan Anggaran mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Penyusunan Anggaran
berdasarkan ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku
sebagai bahan untuk melaksanakan kegiatan.
b. Mengatur dan mendistribusikan tugas, memberi petunjuk dan
memeriksa hasil kegiatan bawahan agar tugas Sub Bagian
Perbendaharaan dapat terlaksana sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
c. Menilai prestasi kerja bawahan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang - undangan yang berlaku sebagai bahan dalam
pengembangan karir.
d. Melakukan kegiatan perbendaharaan.
71
e. Memeriksa Surat permintaan pembayaran, melakukan pengawasan
pembayaran atas tagihan dari rekanan dan pembayaran gaji agar
pelaksanaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
f. Mengecek pelaksanaan pemotongan dan pedoman pajak kepada
Kantor Kas Negara dengan cara memeriksa bukti pemotongan dan
tanda setorannya sehingga pelaksanaan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
g. Mengecek pengiriman-pengiriman surat pertanggung jawaban
keuangan bendaharaan agar pelaksanaan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan tidak melebihi waktu yang
telah ditentukan.
h. Mengevaluasi hasil kegiatan Sub Bagian Perbendaharaan secara
keseluruhan.
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
j. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya sebagai
bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan.
13. Sub Bagian Mobilisasi Dana
Sub Bagian Mobilisasi Dana mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Mobilisasi Dana berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan
untuk melaksanakan kegiatan.
72
b. Mengatur dan mendistribusikan tugas, memberi petunjuk, dan
memeriksa hasil kegiatan bawahan agar tugas Sub Bagian Mobilisasi
Dana dapat terlaksana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
c. Menilai prestasi kerja bawahan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan dalam
pengembangan karir.
d. Mengontrol dan mengawasi penerimaan dan penyetoran uang hasil
biaya pengobatan rawat jalan dan rawat inap dengan cara melihat ke
loket penerimaan dari bendaharawan khusus penerima, meminta tanda
bukti setoran untuk dicocokkan dengan buku penerimaan dan
pengeluaran.
e. Memeriksa rekapitulasi pengajuan biaya hasil perawatan penderita
peserta asuransi kesehatan PT Asuransi Kesehatan berdasarkan
ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku.
f. Menerima, membukukan dan melakukan penyetoran ke Kas Negara /
Daerah dan pertanggung jawaban keuangan yang diperoleh dari
pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah berdasarkan pedoman yang
berlaku.
g. Mengevaluasi hasil kegiatan Sub Bagian Mobilisasi Dana secara
Keseluruhan.
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
73
i. Membuat laporan pelaksanaan hasil kegiatan dibidang tugasnya
sebagai bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan.
Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian
Keuangan.
5. Jenis Pelayanan yang ada pada RSUD Kabupaten Buleleng
Saat ini jenis pelayanan yang ada di Rumah Sakit Umum ada beberapa
kelompok pelayanan yaitu :
a. Rawat Jalan
1) Poliklinik Penyakit Dalam
2) Poliklinik Penyakit Bedah
3) Poliklinik Penyakit Anak
4) Poliklinik Penyakit Obstetri Gynekologi
5) Poliklinik Penyakit THT
6) Poliklinik Penyakit Mata
7) Poliklinik Penyakit Kulit Kelamin
8) Poliklinik Penyakit Gigi
9) Poliklinik Penyakit Jantung dan Peredaran Darah
10) Poliklinik Penyakit Paru
11) Poliklinik Penyakit Syaraf
12) Poliklinik Penyakit Ortopedy
13) Poliklinik Penyakit Jiwa / Psikiatre
74
14) Instalasi Rawat Darurat
b. Rawat Inap
1) Ruang Penyakit Dalam
2) Ruang Penyakit Bedah
3) Ruang Penyakit Anak
4) Ruang Penyakit Obstetri & Gynekology
5) Ruang Penyakit ICU
6) Ruang Penyakit NICU
7) Ruang Penyakit Internal
8) Ruang Penyakit Gabung
9) Ruang Penyakit Kebidanan
c. Penunjang Medik
1) Instalasi Farmasi
2) Instalasi Laboratorium Klinik
3) Instalasi Rontgen
4) Instalasi Gizi
5) Instalasi Pemeliharaan Sarana RS
6) Instalasi Fisioteraphy / Rehabilitasi Medik
7) Instalasi OK
Pelayanan Rawat Jalan di Poliklinik RSUD Kabupaten Buleleng
dilaksanakan dari Hari Senin sampai Hari Sabtu kecuali hari libur. Loket
pelayanan karcis dibuka mulai :
75
Senin sampai Kamis pukul : 07.30 – 12.30 wita
Jumat : 07.30 – 10.30 wita
Sabtu : 07.30 – 12.00 wita
76
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Pengujian Instrumen
Sebelum penelitian dilakukan lebih lanjut, terlebih dahulu perlu dilakukan
pengujian terhadap instrument penelitian dalam kuesioner. Pengujian dilakukan
untuk mengetahui apakah kuesioner yang digunakan sebagai instrument layak
atau tidak untuk di gunakan.
Dalam penelitian ini, pengujian instrument dilakukan terhadap 30 orang
responden yaitu tenaga medis dan paramedis RSUD kab. Buleleng. Kuesioner
dikumpulkan dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti lakukan pada bulan
januari tahun 2009, di RSUD kab. Buleleng, Singaraja. Data diperoleh dari 100
orang responden yang telah ditentukan dari awal di gunakan semua dalam
penelitian dan analisis data.
Dari jumlah sampel sebanyak 100 orang responden, pada tahap awal 30
orang responden diambil untuk uji coba kuesioner dengan cara menyebarkan
sebanyak 30 kuesioner yang kemudian dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas.
Setelah hasil kedua uji tersebut dinyatakan valid dan reliabel untuk semua butir
pertanyaan dalam kuesioner, selanjutnya baru ditambahkan 70 orang responden.
Jadi, secara keseluruhan jumlah responden sebagai sampel dalam penelitian ini
adalah 100 orang responden, yang merupakan sampel sesungguhnya yaitu para
tenaga medis dan paramedis RSUD kab. Buleleng.
77
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antar skor
masing-masing butir pertanyaan dengan skor total yaitu penjumlahan
dari keseluruhan item. Pengujian dilakukan dengan menggunakan
teknik korelasi Pearson product moment, dengan bantuan program
komputer SPSS 13.0. langkah untuk menguji validitas butir kuesioner
tersebut sebagai berikut : menentukan nilai r tabel , untuk db = n-2 ( n
adalah jumlah kasus/sampel ). Dalam pengujian ini, jumlah
kasus/sampel yang digunakan ada 30 responden. Jadi, db= 30-2 = 28,
dan pada ∝ = 5 % didapat angka 0,239 (Prayitno, 2008). Nilai r hitung
dapat dilihat dari Corrected Item Total Correlation untuk setiap butir
pertanyaan pada setiap variabel. Bila r hitung positif dan r hitung > r tabel ,
maka butir pertanyaan valid. Sedangkan bila r hitung < r tabel , maka butir
pertanyaan tersebut tidak valid.
Tabel V.1
Variabel : Kedisiplinan
No.butir rhitung R tabel kesimpulan
X1.1 0.619 0.239 valid
X1.2 0.488 0.239 valid
X1.3 0.700 0.239 valid
X1.4 0.517 0.239 valid
78
Sumber data : Hasil pengujian validitas
Tabel V.2 Variabel : Profesionalisme
Sumber : Hasil pengujian validitas
X1.5 0.578 0.239 valid
X1.6 0.665 0.239 valid
X1.7 0.483 0.239 valid
X1.8 0.425 0.239 valid
X1.9 0.331 0.239 valid
No.butir rhitung R tabel kesimpulan
X2.1 0.479 0.239 valid
X2.2 0.603 0.239 valid
X2.3 0.594 0.239 valid
X2.4 0.587 0.239 valid
X2.5 0.581 0.239 valid
X2.6 0.674 0.239 valid
X2.7 0569 0.239 valid
X2.8 0.665 0.239 valid
X2.9 0.809 0.239 valid
X2.10 0.696 0.239 valid
X2.11 0.675 0.239 valid
79
Tabel V.3 Variabel : kinerja
Sumber : Hasil pengujian validitas
2. Uji Reliabilitas
Setelah semua dilakukan uji validitas untuk setiap butir
pertanyaan, uji selanjutnya adalah uji reliabilitas. Uji ini digunakan
untuk mengukur sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.
Butir pertanyaan dinyatakan reliabel dengan melihat nilai alpha yang
dihasilkan pada output. Dalam penelitian ini, dengan melihat nilai
Cronbaach Alpha pada setiap variabel, apabila nilai Cronbaach Alpha
No.butir rhitung R tabel kesimpulan
X2.1 0.363 0.239 valid
X2.2 0.513 0.239 valid
X2.3 0.812 0.239 valid
X2.4 0.616 0.239 valid
X2.5 0.332 0.239 valid
X2.6 0.569 0.239 valid
X2.7 0.386 0.239 valid
X2.8 0.492 0.239 valid
X2.9 0.510 0.239 valid
X2.10 0.363 0.239 valid
80
masing-masing variabel > 0,60 maka butir-butir pertanyaan tersebut
dinyatakan reliabel.
Dari hasil uji reliabilitas dapat diketahui bahwa nilai koefisien
alpha pada setiap variabel lebih besar dari 0,60 maka dapat
disimpulkan bahwa butir-butir pertanyaan yang digunakan dalam
penelitian ini reliabel.
Tabel V.4
Hasil Pengujian Reliabilitas
Sumber : Hasil pngujian reliabilitas
B. Data Karakteristik Responden
Karakteristik responden dalam penelitian ini dilihat berdasarkan jenis
kelamin, tingkat usia, bidang pekerjaan, dan pendapatan. Responden yang di pilih
adalah tenaga medis dan paramedis RSUD kab. Buleleng.
1. Responden Berdasarkan jenis kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, responden terdiri dari laki-laki dan perempuan.
Dari pengisian kuesioner oleh 100 orang responden yang ditentukan dari awal,
No Variabel Alpha Keterangan
1 Kedisiplinan 0.732 Reliabel
2 Profesionalisme 0.935 Reliabel
3 Kinerja 0.828 Reliabel
81
di dapat bahwa responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat dalam tabel
berikut :
Tabel V.5 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin jumlah
Laki-laki 37
perempuan 63
Total 100
Sumber : Kuesioner
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden mayoritas
perempuan sebanyak 63 orang dan laki-laki sebanyak 37 orang.
2. Responden berdasarkan usia
Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat dalam tabel sebagai
berikut :
Tabel V.6 Data Responden Berdasarkan Umur
Umur Jumlah
20 -30 tahun 31 – 39 tahun 40 – 49 tahun ≥50 tahun
41 33 15 11
total 100
Sumber : Kuesioner
82
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden berusia
20 – 30 tahun yaitu sebanyak 41 orang. Responden dengan umur 31 –
39tahun sebanyak 33 0rang, responden dengan umur 40 – 49 tahun
sebanyak 15 orang dan responden dengan umur ≥50 tahun sebanyak 11
orang.
3. Responden Berdasarkan Bidang Pekerjaan
Karakteristik responden berdasarkan bidang pekerjaan dapat dilihat dalam
tabel berikut :
Table V.7 Data Responden Berdasarkan Bidang Pekerjaan
Bidang pekerjaan Jumlah
Tenaga medis Para medis
26 74
total 100
Sumber : Kuesioner
Berdasarkan tabel di atas di domonasi oleh responden dengan bidang
pekerjaan paramedis sebanyak 74 orang dan tenaga medis sebanyak 26 orang.
4. Responden Berdasarkan Pendapatan
Karakteristik responden berdasarkan pendapatan dapat dilihat dalam tabel
berikut :
83
Tabel V.8 Data Responden Berdasarkan Pendapatan
Pendapatan Jumlah
Rp. 2.000.000 – Rp. 2.900.000 Rp. 3.000.000 – Rp. 3.900.000
≥Rp. 4.000.000
60 25 15
Total 100
Sumber : kuesioner
Berdasarkan tabel di atas responden dengan pendapatan Rp. 2.000.000–
Rp. 2.900.000., sebanyak 60 orang, responden dengan pendapatan Rp.
3.000.000 – Rp. 3.900.000., dan responden dengan penghasilan ≥ Rp.
4.000.000 sebanyak 15 orang.
C. Pengujian Penyimpangan Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan analisis regresi linear berganda, terlebih dahulu dilakukan uji
asumsi dasar dan uji asumsi klasik, yang meliputi:
1. Uji Normalitas
Hasil uji normalitas dapat dilihat dari kurva berikut :
84
Gambar V.1
Uji asumsi klasik normalitas
Berdasarkan hasil grafik histogram didapatkan garis kurva normal, berarti data
yang diteliti di atas berdistribusi normal, demikian juga dari normal
probability plots menunjukkan berdistribusi normal, karena garis (titik-titik)
mengikuti garis diagonal. Dengan demikian persamaan regresi linear berganda
dikatakan baik.
1050-5
Observed Value
4
2
0
-2
-4
Expected Normal
Normal Q-Q Plot of kinerjaDependent variabel: jml_y
10.005.000.00-5.00-10.00
kinerja)
30
25
20
15
10
5
0
frequency
Mean = -2.6368E-15Std. Dev. = 2.42523N = 100
Histogram
85
2. Uji multikolinearitas
Hasil uji multikolinearitas adalah sebagai berikut :
Tabel V.9 Uji asumsi klasik multikolinearitas
model
Collinearity Statistics
tolerance VIF X1 kedisiplinan .847 1.181
X2 profesionalisme .847 1.181
Dependent variable: Y kinerja tenaga medis dan paramedic
Dari hasil di atas dapat diketahui nilai variance inflation factor (VIF) kedua
variabel, yaitu kedisiplinan dan profesionalisme adalah 1.181 lebih kecil dari 5,
sehingga bisa di duga bahwa antar variabel independent tidak terjadi persoalan
multikolinearitas.
3. Uji Heteroskedastisitas
Gambar V.2 Uji asumsi klasik heteroskedastisitas
3210-1-2
Regression Standardized Predicted Value
4
2
0
-2
-4
Regr
essi
on S
tude
ntize
dRe
sidu
al
Dependent Variable: Kinerja Tenaga Medis dan Para Medis
Scatterplot
86
Berdasarkan hasil uji output SPSS di dapat titik-titik menyebar dibawah
maupun di atas titik origin (angka 0) sumbu y dan tidak mempunyai pola yang
teratur, jadi variabel bebas tidak terjadi heteroskedastisitas dan bersifat
homoskedastisitas.
4. Uji Autokorelasi
Table V.10 Uji asumsi klasik autokorelasi
Model Summary(b)
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .642(a) .412 .400 2.450 1.389
a Predictors: (Constant), X2 Profesionalisme, X1 Kedisiplinan b Dependent Variable: Y Kinerja Tenaga Medis dan Para Medis
dari hasil output di atas didapat nilai DW yang dihasilkan dari model
regresi adalah 1.389. sedangkan dari tabel Durbin-Watson dengan signifikansi
0.05 dan jumlah data(n) = 100, k = 2 (k= jumlah variabel independent)
diperoleh nilai dL sebesar 1.63 dan dU sebesar 1.72, berarti d lebih kecil dari
dU dan (4-dL) maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada
autokorelasi.
87
D. Teknik Analisis Data 1. Deskripsi Variabel Penelitian
Menjawab masalah pertama apakah kedisiplinan dan profesionalisme
diterapkan oleh tenaga medis dan paramedis RSUD Kab. Buleleng, berikut
adalah hasil analisis secara deskriptif :
a. Kedisiplinan
variabel ini mengukur penghargaan tenaga medis dan paramedis
terhadap aturan-aturan yang disepakati untuk dijalankan secara individu
maupun kelompok. Di ukur menggunakan 9 item pertanyaan dengan skala
jawaban 1 (sangat tidak setuju) sampai dengan 5 (sangat setuju), skor
maksimal yang dapat dicapai oleh pengukur ini adalah 9 x 5 = 45, dan
minimalnya 9 x 1 = 9. Dalam kategorisasi lima kelompok rentang skor 9
sampai 45 memiliki pembagian interval :
Interval = (Skor tertinggi - Skor terendah) / Jumlah Katagori
= (45 - 9) / 5
= 7.2
Sehingga diperoleh katagorisasi:
Interval Katagori
9.0 - 16.2 Sangat Rendah
88
> 16.2 - 23.4 Rendah
> 23.4 - 30.6 Sedang
> 30.6 - 37.8 Tinggi
> 37.8 - 45.0 Sangat Tinggi
Dari hasil pengujian statistik deskriptif mendapatkan skor rata-rata
sebesar 37.510, berada dalam kategori tinggi dan sudah mendekati
kategori sangat tinggi.
Berarti tenaga medis dan paramedis rumah sakit umum daerah Kabupaten
Buleleng sudah memiliki disiplin yang bagus.
Tabel V.11
Hasil uji deskriptif variabel kedisiplinan
Jawaban Frekuensi % Bobot Sekor
Sangat Tidak Setuju 1 0.11% 1 1
Tidak Setuju 3 0.33% 2 6
Ragu-ragu 138 15.33% 3 414
Setuju 460 51.11% 4 1840
Sangat Setuju 298 33.11% 5 1490
Total 900 100% 3751
Jumlah Responden 100
Jumlah Item 9
Rerata Hitung 37.510
Pencapaian 4.168
Sumber : Hasil pengolahan data primer
89
Secara individu dari 100 objek yang menjadi responden ditemukan
sebanyak 56% memiliki disiplin dalam kategori tinggi, sisanya 44% dalam
kategori sangat tinggi (tabel V.11). Persentase ini semakin menunjukan
bahwa tenaga medis dan paramedis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
kabupaten Buleleng sudah memiliki disiplin yang bagus. Bahkan tidak
ditemukan yang memiliki disiplin sedang atau lebih rendah lagi.
Tabel V.12
Distribusi Respon Atribut Disiplin Interval Klasifikasi F % F
9.0 - 16.2 Sangat Rendah 0 0
> 16.2 - 23.4 Rendah 0 0
> 23.4 - 30.6 Sedang 0 0
> 30.6 - 37.8 Tinggi 56 56.0
> 37.8 - 45.0 Sangat Tinggi 44 44.0
Jumlah 100 100
Sumber : Hasil pengolahan data primer
b. Profesionalisme
Variabel ini mengukur kekuatan yang dimiliki oleh seorang
pegawai terhadap suatu pekerjaan yang menuntut pengetahuan dan
kapasitas tinggi dalam keahlian, ketrampilan, komitmen moral, dan
pengabdian kepada masyarakat. Diukur menggunakan 11 item pertanyaan
90
dengan skala jawaban 1 (Sangat Tidak Setuju) sampai dengan 5 (Sangat
Setuju), skor maksimal yang dapat dicapai oleh pengukur ini adalah 11 x 5
=55, dan minimalnya 11 x 1 = 11. Dalam katagorisasi lima kelompok
rentang skor 11 sampai 55 memiliki pembagian interval :
Interval = (Skor tertinggi - Skor terendah) / Jumlah Katagori
= (55 - 11) / 5
= 8.8
Sehingga diperoleh katagorisasi:
Interval Katagori
11.0 - 19.8 Sangat Rendah
> 19.8 - 28.6 Rendah
> 28.6 - 37.4 Sedang
> 37.4 - 46.2 Tinggi
> 46.2 - 55.0 Sangat Tinggi
Dari hasil pengujian statistik deskriptif mendapatkan skor rata-rata
sebesar 45.57, berada dalam kategori tinggi dan sudah mendekati kategori
sangat tinggi. Berarti tenaga medis dan paramedis Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Buleleng sudah profesional.
91
Tabel V.13
Hasil Uji Deskriptif Variabel Profesionalisme
Jawaban Frekuensi % Bobot Sekor
Sangat Tidak Setuju 0 0.00% 1 0
Tidak Setuju 35 3.18% 2 70
Ragu-ragu 174 15.82% 3 522
Setuju 490 44.55% 4 1960
Sangat Setuju 401 36.45% 5 2005
Total 1100 100% 4557
Jumlah Responden 100
Jumlah Item 11
Rerata Hitung 45.570
Pencapaian 4.143
Sumber : Hasil pengolahan data primer
Secara individu dari 100 subjek yang menjadi responden
ditemukan sebanyak 50% memiliki disiplin dalam kategori tinggi,
sebanyak 39% sangat tinggi, dan sisanya sebanyak 11% dalam kategori
sedang (tabel V.13). Persentase menunjukan bahwa tenaga medis dan
paramedis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kabupaten Buleleng
mayoritas sudah profesional, hanya sedikit yang profesionalisme kerjanya
belum tinggi (sedang).
92
Tabel V.14
Distribusi Respon Atribut Profesionalisme
Interval Klasifikasi F % F
9.0 - 16.2 Sangat Rendah 0 0
> 16.2 - 23.4 Rendah 0 0
> 23.4 - 30.6 Sedang 11 11.0
> 30.6 - 37.8 Tinggi 50 50.0
> 37.8 - 45.0 Sangat Tinggi 39 39.0
Jumlah 100 100
Sumber : Hasil pengolahan data primer
c. Kinerja
Variabel ini mengukur tingkat pencapaian pelaksanaan kegiatan /
program / kebijakan organisasi. Diukur menggunakan 10 item pertanyaan
dengan skala jawaban 1 (Sangat Tidak Setuju) sampai dengan 5 (Sangat
Setuju), sekor maksimal yang dapat dicapai oleh pengukur ini adalah 10 x
5 =50, dan minimalnya 10 x 1 = 10. Dalam katagorisasi lima kelompok
rentang skor 10 sampai 50 memiliki pembagian interval :
Interval = (Skor tertinggi - Skor terendah) / Jumlah Katagori
= (50 - 10) / 5
= 8
Sehingga diperoleh katagorisasi:
93
Interval Katagori
10.0 - 18.0 Sangat Rendah
> 18.0 - 26.0 Rendah
> 26.0 - 34.0 Sedang
> 34.0 - 42.0 Tinggi
> 42.0 - 50.0 Sangat Tinggi
Dari hasil pengujian statistik deskriptif mendapatkan skor rata-rata
sebesar 39.99 berada dalam kategori tinggi. Berarti tenaga medis dan
paramedis RSUD Kab. Buleleng memiliki kinerja yang bagus.
Tabel V.15 Hasil Uji Deskriptif Variabel Kinerja
Jawaban Frekuensi % Bobot Sekor
Sangat Tidak Setuju 0 0.00% 1 0
Tidak Setuju 2 0.20% 2 4
Ragu-ragu 249 24.90% 3 747
Setuju 497 49.70% 4 1988
Sangat Setuju 252 25.20% 5 1260
Total 1000 100% 3999
Jumlah Responden 100
Jumlah Item 10
Rerata Hitung 39.990
94
Pencapaian 3.999
Sumber : Hasil pengolahan data primer
Secara individu dari 100 subjek yang menjadi responden ditemukan
sebanyak 74% memiliki kinerja dalam kategori tinggi, sisanya sebanyak 21%
dalam kategori sangat tinggi, dan sisanya sebanyak 5% dalam kategori sedang
(tabel V.15). Persentase ini menunjukan bahwa mayoritas tenaga medis dan
paramedis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kabupaten Buleleng memiliki
kinerja bagus, hanya sedikit yang kinerjanya belum tinggi (sedang).
Tabel V.16
Distribusi Respon Atribut Kinerja Interval Klasifikasi F % F
9.0 - 16.2 Sangat Rendah 0 0
> 16.2 - 23.4 Rendah 0 0
> 23.4 - 30.6 Sedang 5 5.0
> 30.6 - 37.8 Tinggi 74 74.0
> 37.8 - 45.0 Sangat Tinggi 21 21.0
Jumlah 100 100
Sumber : Hasil pengolahan data primer
95
2. Teknik Analisis Regresi Linear Berganda
Tabel V.17 Hasil Pengujian Regresi
Variabel β Thit p KetKonstan 17.921 X1 – Kedisiplinan 0.295 3.553 0.001 SigX2 – Profesionalisme 0.242 5.462 0.000 Non.SigKorelasi Ganda (R) 0.642 Koef. Determinasi (R²) 0.412 Ftest 34.041 Ftabel (df=2:97,α=5%) 3.090 Probabilitas 0.000
Sumber : Hasil pengujian regresi
Hasil pengujian regresi linear berganda untuk kedisiplinan (X1) yaitu
sebesar 0.295 dan untuk profesionalisme (X2) yaitu 0.242, sehingga diperoleh
persamaan yaitu Y = 17.921 + 0.295 + 0.242 , persamaan ini menjelaskan
:
a. Konstanta
Konstanta dinamakan juga intercept, menjelaskan besar kinerja bila
faktor-faktor yang memepengaruhinya ditiadakan atau dianggap nol. Nilai
sebasar 17.921 dalam persamaan tersebut menunjukan besar kinerja
tenaga medis dan paramedis pada saat kedua faktor independen tersebut
nol.
b. Secara parsial pengaruh kedisiplinan terhadap kinerja tenaga medis dan
paramedis RSUD Kab. Buleleng
96
Koefesien regresi variabel Kedisiplinan menjelaskan pengaruhnya
secara parsial terhadap kinerja tenaga medis dan Paramedis, nilai positif
berarti peningkatan Kedisiplinan dapat meningkatkan kinerja tenaga medis
dan paramedis, dan nilai sebesar 0.295 menjelaskan untuk setiap
peningkatan satu satuan Kedisiplinan dapat meningkatkan kinerja tenaga
medis dan paramedis sebesar 0.295 satuan.
Evaluasi kebermaknaan pengaruhnya dilakukan melalui nilai t-hitung,
terlihat pada gambar di bawah besarnya t-hitung variabel Kedisiplinan
lebih dari t-tabel sehingga berada di daerah penerimaan Ha atau
signifikan. Kebermaknaan juga dapat dilihat dari nilai probabilitasnya
sebesar 0.001, nilai kurang dari 0.05 menjelaskan pengaruhnya signifikan
atau menerima Ha.
F-hit = 3.553
F-tab = 1.985
(df=97,α=5%)
gambar V.3 signifikansi pengaruh kedisiplinan
97
c. Secara parsial pengaruh Profesionalisme terhadap tenaga medis dan
paramedis RSUD Kab. Buleleng
Koefesien regresi positif variabel Profesionalisme menjelaskan
peningkatan Profesionalisme dapat meningkatkan kinerja tenaga medis
dan paramedis, nilainya sebesar 0.242 menjelaskan untuk setiap
peningkatan satu satuan profesionalisme dapat meningkatkan Kinerja
tenaga medis dan paramedis sebesar 0.242 satuan.
Terlihat pada gambar di bawah besarnya t-hitung variabel profesionalisme
lebih dari dari t-tabel sehingga berada di daerah penerimaan Ha atau
signifikan. Kebermaknaan juga dapat dilihat dari nilai probabilitasnya
sebesar 0.000, nilai kurang dari 0.05 menjelaskan pengaruhnya signifikan
atau menerima Ha.
F-hit = 5.462
F-tab = 1.985
(df=97,α=5%)
Gambar V.4 Signifikansi pengaruh Profesionalisme
98
Temuan pengaruh signifikan Kedisiplinan di atas menjadi bukti
empiris mendukung hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh positif
kedisiplinan dan profesionalisme terhadap kinerja tenaga medis dan
paramedis.
d. Pengaruh kedisiplinan dan profesionalisme terhadap kinerja tenaga medis
dan paramedis Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Buleleng.
Pengaruh Kedisiplinan (X1) dan Profesionalisme (X2) secara
bersama terhadap kinerja tenaga medis dan paramedis (Y) ditunjukkan
oleh kuadrat korelasi ganda (determinasi), yaitu sebesar 0.642² = 0.412
atau 41.2 %. Berdasarkan determinasi ini dapat dijelaskan bahwa kinerja
tenaga medis dan Paramedis 41.2 % dipengaruhi oleh kedisiplinan dan
profesionalisme, sisanya dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti.
Signifikansi pengaruh secara simultan tersebut di evaluasi dengan
membandingkan nilai F-hitung dengan F-tabel, bila nilai F-hitung sama
atau melebihi F-tabel berarti pengaruhnya bermakna atau signifikan,
sebaliknya bila lebih kecil berarti tidak signifikan. Gambar di bawah
memperlihatkan nilai F-hitung lebih besar dibandingkan F-tabel sehingga
berada di daerah pengaruh (Ha) atau signifikan. Keberadaan pengaruh
simultan ini merupakan bukti empirik yang mendukung hipotesis secara
simultan.
99
F-hit = 34.041
F-tab = 3.090
(df=2:97,α=5%)
Gambar V.5 Signifikansi Koefesien Determinasi
E. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis yang telah penulis lakukan, maka terlihat bahwa
koefesien regresi variabel kedisiplinan menjelaskan pengaruhnya secara parsial
terhadap kinerja tenaga medis dan paramedis, nilai positif berarti peningkatan
kedisiplinan dapat meningkatkan kinerja tenaga medis dan paramedis. Sedangkan
koefesien regresi positif variabel profesionalisme menjelaskan peningkatan
profesionalisme dapat meningkatkan kinerja tenaga medis dan paramedis RSUD
Kab. Buleleng. Selain itu kedisiplinan dan profesionalisme secara bersama-sama
mempunyai pengaruh yang kuat terhadap kinerja tenaga medis dan paramedis.
Temuan pengaruh signifikan kedisiplinan di atas menjadi bukti empiris
mendukung hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh positif kedisiplinan
dan profesionalisme terhadap kinerja tenaga medis dan paramedis. Signifikansi
100
pengaruh secara simultan tersebut di evaluasi dengan membandingkan nilai F-
hitung dengan F-tabel, bila nilai F-hitung ≥ F-tabel berarti pengaruhnya
signifikan, sebaliknya bila lebih kecil berarti tidak signifikan. Keberadaan
pengaruh simultan ini merupakan bukti empirik yang mendukung hipotesis secara
simultan.
101
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis regresi linear berganda yang telah diuraikan dalam bab
sebelumnya merupakan temuan penelitian yang menjelaskan pengaruh kedisiplinan dan
profesionalime terhadap kinerja, berdasarkan temuan itu peneliti menyimpulkan ;
1. Kedisiplinan dan profesionalisme secara bersama memberikan pengaruh signifikan
terhadap kinerja tenaga medis dan paramedis RSUD Kab. Buleleng-Bali sebesar
41.2% . (R² = 0.412, F-hitung = 34.041, p = 0.000).
2. Secara parsial kedisiplinan memberikan pengaruh signifikan terhadap kinerja tenaga
medis dan Paramedis RSUD Kab. Buleleng-Bali. (β=0.295, p=0.001).
3. Secara parsial profesionalime memberikan pengaruh signifikan terhadap kinerja
tenaga medis dan paramedis RSUD Kab. Buleleng-Bali. (β=0.242, p=0.000).
B. Saran
Kesimpulan penelitian di atas merupakan alternatif bagi pihak manajemen RSUD
kabupaten Buleleng dalam mengelola kinerja tenaga medis dan paramedis yang ada.
Pihak manajer dapat mengembangkan mekanisme yang dapat mengarahkan SDM-nya
berperilaku disiplin. Melalui hal-hal seperti tertib diri, insentif kecil secara periodik
pemberian kartu hadir tepat waktu, kartu tepat kerja, dan yang lain, dapat dikembangkan
102
untuk membangun perilaku disiplin tersebut. Atau juga melalui hal lain yang relevan
dengan kondisi RSUD kabupaten Buleleng.
Demikian juga dengan profesionalisme, secara periodik perlu dilakukan upaya
peningkatan. Karena profesionalisme akan cepat dimiliki bila diarahkan secara tepat,
seperti mengikuti pelatihan/seminar, diskusi bersama dengan pakar lain secara teratur,
dan menjalin kerja sama dengan Rumah Sakit lain.
C. Keterbatasan Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini penulis menyadari adanya keterbatasan dalam
penelitian.keterbatasan-keterbatasan itu meliputi :
Aspek internal :
a. Keterbatasan pengetahuan dan kemampuan berpikir peneliti sehingga tidak
bisa mengadakan penelitian secara maksimal. Dengan demikian kesimpulan
hanya diambil hanya berlaku terbatas pada perolehan data.
b. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pengaruh kedisiplinan (X1) dan
profesionalisme (X2) terhadap kinerja tenaga medis dan paramedis RSUD
Kab. Buleleng sebesar 41.2% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.
Dalam penelitian ini, penulis tidak membahas faktor lain tersebut karena
keterbatasan waktu.
103
Aspek eksternal :
a. Kemungkinan terjadinya ketidaksempurnaan jawaban dari kuesioner yang
disebaban karena adanya keterbatasan pemahaman dan kesungguhan dari
responden.
b. Penelitian ini berupa studi kasus sehingga hasilnya hanya dapat berlaku di
RSUD Kab. Buleleng.
104
DAFTAR PUSTAKA
Cooper, R. Donald and Emory, C. William, (1996). Metode Penelitian Bisnis.Penerbit Erlangga. Jakarta: cetakan pertama.
Flippo, B. Erwin, (1987). Manajemen Personalia. Penerbit Erlangga. Jakarta: edisi keenam. Handoko, T. Hani, (2003). Manajemen. Penerbit BPFE-Yogyakarta.
Yogyakarta:cetakan keduabelas. Ambar Teguh Sulistiyani dan Rosidah, (2003). Manajemen Sumber Daya
Manusia.Penerbit Graha Ilmu. Jakarta: edisi pertama.
Indrianto Nur dan Bambang Supomo. (2002). Metodologi Penelitian Bisnis. Penerbit BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta: cetakan kedua.
Manullang, M, (1992). Dasar-dasar Manajemen. Penerbit Ghalia
Indonesia. Jakarta: cetakan kelima belas.
Nawawi, H. Hadari, (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia.
Penerbit Gajah Mada University Press. Yogyakarta: cetakan keenam.
Tedjosaputro, Liliana, Dr, SH, MH. (1995). Etika profesi Notaris. Penerbit
Bigraf Publishing Yogyakarta. Yogyakarta: cetakan pertama. Mahsun, Mohamad, SE, M.Si, AK. ( 2006). Pengukuran Kierja Sektor
Publik. Penerbit BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta: edisi pertama.
Siagian, Sondang P. (1986). Analisis Serta Perumusan Kebijaksanaan dan
Strategi Organisasi. Jakarta: Haji Mas Agung. Simmora, Henry. (1994). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT.
Prehallindo. Siswanto, Bedjo. (1987). Manajemen Tenaga Kerja. Bandung: Sinar Baru.
105
Sugiyono, (2005). Statistika untuk Penelitian. Penerbit Alfabeta. Bandung: cetakan Ketujuh.
Sugiyono, (2002). Metode Penelitian Administrasi. Penerbit Alfabeta.
Bandung: Cetakan kesembilan. Prawira. TB. Sjafari Mangku. Prof. Dr. Ir dan Hubeis, Aida Dr. Ir.
Manajemen Mutu Sumber Daya Manusia. Penerbit Gahlia Indonesia.
Wuri, Yosephin, (2005). Statistika II. Penerbit: USD, Yogyakarta.
LAMPIRAN
Hal : Permohonan pengisian kuesioner
Lampiran : 1 Berkas
Kepada
YTH; Bapak / Ibu / Saudara / i
Di
Tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : I Made Hendra Sanjaya Pemecutan
Mahasiswa : Manajemen
Fakultas : Ekonomi
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
Nim : 042214118
Sedang mengadakan penelitian mengenai “ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME TERHADAP KINERJA TENAGA MEDIS DAN PARAMEDIS” pada Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Buleleng.
Berkenaan dengan hal tersebut diatas, saya mohon kesediaan dari bapak/ibu/saudara/i untuk mengisi kuesioner ini dengan lengkap, jujur, dan tanpa pengaruh atau paksaan dari siapapun.
Kuesioner ini semata-mata hanya untuk kepentingan ilmiah yang berkaitan dalam hal penyususnan skripsi. Oleh karena itu, saya akan merahasiakan semua identitas bapak/ibu/saudara/i berikan. Atas kerjasama dan bantuannya, saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya
( Made Hendra Sanjaya P.)
KUESIONER
Petunjuk pengisian kuesioner
1. Berikan tanda silang ( X ) pada salah satu jawaban yang paling sesuai menurut anda.
2. Untuk setiap pertanyaan hanya boleh memilih satu jawaban saja.
I. Identitas Responden
1. Jenis Kelamin ? a. Laki-laki b. Perempuan
2. Usia anda ?
a. 20th – 29th b. 30 th – 39 th c. 40 th – 49 th d. Lebih dari50 th
3. Bidang pekerjaan/jabatan anda ?
3.1 MEDIS
a. Dokter spesialis b. Dokter umum c. Dokter gigi dan mulut
3.2 PARA MEDIS
a. SPK b. AKPER c. S.1 Keperawatan d. PKC e. Bidan f. SPRG
4. Pendapatan perbulan ? a. Rp. 2.000.000.- Rp.2.900.000. b. Rp. 3.000.000. - RP. 3.900.000. c. ≥Rp. 4.000.000.
II. Variabel Bebas ( independent variable)
Beri tanda (X) pada kolom yang menurut anda tepat dengan keadaan saat ini.
A. Kedisiplinan No.
Kedisiplinan
Sangat setuju
Setuju Ragu-ragu
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
1 Setiap hari saya masuk dan pulang kerja selalu tepat waktu
2 Saya selalu menggunakan seragam yang telah ditentukan ketika bekerja
3 Sarana dan prasarana rumah sakit saya gunakan dengan sebaik-baiknya
4 Tugas dan kewajiban yang diberikan saya laksanakan dengan penuh tanggungjawab
5 Patuh dan taat terhadap peraturan rumah sakit
6 Memberitahukan bila tidak masuk kerja
7 Siap menerima sanksi jika melanggar peraturan
8 Melaksanakan semua kebijakan rumah sakit
9 Bersedia dan mau menerima segala tindakan korektif
B. Profesionalisme No.
Profesionalisme
Sangat setuju
Setuju Ragu-ragu
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
1 Sikap hormat kepada atasan dan kepada pegawai lainnya
2 Tugas dan kewajiban saya laksanakan sesuai dengan norma yang berlaku
3 Selalu berusaha mengembangkan keterampilan yang dimilki
4 Mencari cara-cara baru sebagai upaya meningkatkan kualitas pekerjaan
5 Mengabdikan diri untuk kepentingan organisasi dan masyarakat
6 Sikap mau belajar secara berkelanjutan
7 Menyelesaikan masalah yang berorientasi pada efesiensi dan produktivitas
8 Menerapkan keahlian dalam setiap pekerjaan
9 Keahlian yang dimilki sesuai dengan bidang pekerjaan
10 Menyumbangkan pikiran untuk memajukan keterampilan dan untuk kepentingan organisasi
11 Mengutamakan kepentingan masyarakat
III. Variabel Terikat (dependent variable).
Beri tanda (X) pada kolom yang menurut anda tepat dengan keadaan saat ini.
Kinerja tenaga medis dan para medis
No.
Kinerja Pegawai
Sangat setuju
Setuju Ragu-ragu
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
1 Tugas dan kewajiban dikerjakan dengan baik dan diselesaikan tepat waktu
2 Jam kerja dilaksanakan dengan sebaik-baiknya
3 Semua peraturan rumah sakit dipatuhi dan dilaksanakan tanpa paksaan
4 Sikap saling menghormati diantara para pegawai
5 Siap menerima sanksi terhadap pelanggaran yang dilakukan
6 Kualitas pekerjaan dan pelayanan terus meningkat
7 Menunjukan loyalitas terhadap pekerjaan dan rumah sakit
8 Tenaga medis dan para medis menjalankan tugas dengan disiplin dan profesionalisme yang tinggi
9 Pasien dirawat dengan sebaik-baiknya
10 Pekerjaan diselesaikan sampai tuntas
Case Summaries
43 55 3945 55 3745 55 4236 45 4036 43 3545 35 3443 35 3243 35 3944 37 4239 35 3535 36 4538 35 4533 36 3535 35 3537 35 3534 38 3835 38 3932 49 4035 38 3937 39 4040 52 4535 37 3742 45 4536 54 4433 40 3935 40 4033 45 4035 39 3936 40 4537 40 4036 47 3938 53 4139 55 4245 55 4737 49 4036 47 3934 48 3835 44 3837 44 4036 44 3938 53 4136 44 3936 46 3938 49 4136 55 40
123456789101112131415161718192021222324252627282930313233343536373839404142434445
X1 Kedisiplinan
X2 Profesionalisme
Y Kinerja TenagaMedis dan Para Medis
Case Summaries
40 55 4432 41 3436 45 3941 55 4432 38 3338 46 4135 44 3833 40 3539 49 4240 50 4337 47 4039 50 4239 55 4242 55 4539 51 4237 44 4039 54 4234 44 3638 55 4139 52 4333 44 3637 42 4033 42 3636 44 4037 42 4038 48 4035 39 3840 43 4335 49 3835 43 3833 44 3442 51 4445 55 4740 51 4340 51 4335 44 3843 52 4543 55 4638 45 4134 43 3638 44 4138 45 4139 47 4240 44 3836 54 43
464748495051525354555657585960616263646566676869707172737475767778798081828384858687888990
X1 Kedisiplinan
X2 Profesionalisme
Y Kinerja TenagaMedis dan Para Medis
Case Summaries
37 44 4037 46 4040 44 3838 46 4136 44 3938 44 4035 50 4335 44 3837 45 4037 45 40
100 100 100
919293949596979899100
NTotal
X1 Kedisiplinan
X2 Profesionalisme
Y Kinerja TenagaMedis dan Para Medis
Kedisiplinan
4 4 5 5 5 5 5 5 5 435 5 5 5 5 5 5 5 5 455 5 5 5 5 5 5 5 5 454 4 4 4 4 4 4 4 4 364 4 4 4 4 4 4 4 4 365 5 5 5 5 5 5 5 5 455 5 5 5 5 5 5 4 4 434 5 5 5 5 5 4 5 5 435 5 5 5 5 5 5 5 4 443 4 4 4 5 5 5 4 5 394 5 4 3 2 3 4 5 5 354 5 4 5 4 4 4 4 4 384 4 4 3 4 3 4 3 4 333 5 4 5 4 3 4 3 4 354 5 4 4 5 3 5 3 4 373 4 4 3 4 3 5 4 4 343 4 3 4 3 4 4 5 5 353 4 4 4 4 4 3 3 3 324 4 4 4 4 4 4 3 4 354 5 4 5 3 5 4 3 4 374 5 4 5 4 5 4 4 5 404 4 4 3 4 4 3 5 4 355 4 4 4 5 5 5 5 5 424 4 4 4 3 4 5 3 5 363 4 4 4 4 3 3 4 4 334 4 3 4 3 4 4 4 5 354 4 4 5 3 2 5 1 5 334 4 3 4 4 4 4 4 4 354 4 4 4 4 4 4 4 4 363 4 4 4 4 5 4 4 5 37
123456789101112131415161718192021222324252627282930
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1
Kedisiplinan
5 3 3 4 5 5 4 4 3 364 3 4 4 5 5 5 4 4 384 3 5 5 4 5 4 4 5 395 5 5 5 5 5 5 5 5 453 4 3 4 4 5 5 4 5 374 3 4 4 3 5 4 4 5 363 3 5 4 4 3 4 5 3 343 4 4 4 4 4 4 4 4 354 5 4 4 4 4 4 4 4 374 3 4 5 3 3 5 4 5 363 5 4 4 5 4 4 4 5 384 4 4 4 4 4 4 4 4 363 5 4 4 4 4 4 4 4 363 4 4 5 5 5 4 3 5 385 4 4 4 4 3 4 4 4 365 4 5 4 5 3 4 5 5 403 4 3 4 3 4 3 5 3 324 4 4 4 4 4 4 4 4 365 4 5 5 4 5 4 4 5 413 3 3 5 3 3 3 5 4 324 4 5 5 4 4 4 4 4 384 3 3 5 4 4 4 4 4 354 3 3 3 4 4 4 5 3 334 4 4 4 3 5 5 5 5 394 5 3 4 5 5 5 5 4 405 4 4 4 4 4 4 4 4 375 3 5 5 5 5 4 4 3 394 4 4 3 5 5 4 5 5 395 4 3 5 5 5 5 5 5 424 5 5 4 4 4 5 4 4 394 4 5 4 4 4 4 4 4 373 5 3 5 4 5 4 5 5 393 3 4 3 4 5 3 5 4 345 4 5 4 4 5 4 4 3 385 5 4 4 4 5 4 4 4 393 4 3 5 3 4 4 4 3 333 4 5 3 5 5 5 3 4 373 4 4 3 3 3 4 5 4 334 4 4 4 4 4 4 4 4 364 5 2 5 3 4 5 4 5 375 4 5 4 4 4 4 3 5 383 3 4 4 4 3 4 5 5 354 4 5 5 4 4 5 4 5 405 3 5 4 3 3 5 3 4 354 3 4 4 4 4 4 4 4 353 3 3 5 5 4 3 3 4 33
31323334353637383940414243444546474849505152535455565758596061626364656667686970717273747576
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1
Kedisiplinan
4 4 4 5 5 5 5 5 5 425 5 5 5 5 5 5 5 5 455 5 4 4 5 4 3 5 5 404 4 5 5 4 5 4 4 5 404 4 3 3 3 4 4 5 5 355 5 5 5 4 5 4 5 5 435 5 5 5 5 5 4 5 4 434 4 4 4 4 5 5 4 4 385 3 3 3 4 4 4 4 4 343 5 5 4 4 4 4 5 4 384 4 4 5 4 4 4 5 4 385 4 5 5 4 3 4 4 5 394 5 5 5 5 4 4 4 4 404 4 4 4 4 4 4 4 4 363 4 4 4 4 5 4 4 5 373 5 4 5 5 3 5 4 3 374 4 4 4 4 5 5 5 5 404 3 4 5 4 4 5 5 4 385 5 4 4 3 4 3 4 4 364 4 5 4 5 5 4 3 4 384 4 4 3 5 5 4 3 3 353 5 4 4 3 5 3 4 4 354 4 4 4 4 5 4 4 4 374 4 4 4 5 4 4 4 4 37
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
7778798081828384858687888990919293949596979899100
NTotal
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1
Profesionalisme
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 555 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 555 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 554 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 454 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 433 4 2 3 4 3 4 3 3 2 4 353 3 4 3 4 2 3 4 2 4 3 353 4 2 3 4 3 2 4 3 3 4 355 4 3 4 2 4 3 2 4 2 4 373 4 2 4 4 2 4 3 2 3 4 355 3 2 4 3 4 3 2 3 3 4 363 4 3 4 3 3 3 3 2 3 4 353 4 3 4 2 4 3 4 2 4 3 364 3 4 2 4 3 4 2 2 3 4 354 3 4 2 3 3 4 2 3 3 4 354 3 4 4 3 4 2 4 2 4 4 384 4 4 4 2 4 3 4 3 2 4 384 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 494 5 3 4 4 4 2 3 2 4 3 385 3 4 3 4 3 4 2 4 4 3 395 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 524 3 4 2 4 4 3 4 2 4 3 375 4 3 4 5 4 3 5 4 4 4 455 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 545 4 4 3 4 2 4 4 3 3 4 403 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 404 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 453 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 395 3 4 2 4 3 4 4 3 4 4 405 4 4 4 3 4 2 4 3 3 4 403 4 5 4 5 4 5 4 5 5 3 475 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 535 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 555 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 555 5 5 3 5 5 5 4 3 4 5 495 4 3 4 3 5 5 4 4 5 5 474 5 5 5 3 4 4 4 5 5 4 484 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 444 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 445 3 4 5 3 4 4 3 4 4 5 445 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 534 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 444 5 3 3 3 4 5 5 4 5 5 465 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 495 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55
123456789101112131415161718192021222324252627282930313233343536373839404142434445
X2.1
X2.2
X2.3
X2.4
X2.5
X2.6
X2.7
X2.8
X2.9
X2.10
X2.11 X2
Profesionalisme
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 554 3 4 4 3 3 3 5 3 5 4 415 4 4 3 3 4 3 5 5 5 4 455 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 553 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 385 4 5 4 4 5 3 5 4 3 4 464 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 444 3 5 3 3 4 3 4 3 5 3 403 3 5 5 4 5 5 5 4 5 5 495 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 505 5 3 5 5 5 5 3 4 4 3 474 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 505 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 555 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 555 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 514 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 445 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 544 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 445 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 554 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 524 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 443 3 3 4 5 5 3 5 4 4 3 424 3 5 3 3 4 5 4 3 5 3 424 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 445 4 3 3 4 4 5 5 3 3 3 424 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 483 3 3 5 5 3 4 4 3 3 3 394 3 4 3 4 5 3 4 3 5 5 435 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 495 5 3 3 5 3 4 4 4 4 3 434 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 445 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 515 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 555 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 513 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 514 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 445 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 525 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 554 4 4 5 3 4 5 4 3 4 5 454 5 3 5 3 5 3 4 3 3 5 433 4 3 5 5 3 3 5 4 4 5 444 5 3 4 3 5 3 5 5 5 3 455 4 5 5 4 4 4 4 4 3 5 474 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 445 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 54
464748495051525354555657585960616263646566676869707172737475767778798081828384858687888990
X2.1
X2.2
X2.3
X2.4
X2.5
X2.6
X2.7
X2.8
X2.9
X2.10
X2.11 X2
Profesionalisme
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 445 4 3 3 5 5 4 5 3 4 5 464 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 445 5 5 5 3 3 3 4 5 4 4 464 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 444 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 445 4 5 5 5 5 4 4 5 3 5 504 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 444 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 453 4 3 5 3 4 5 4 5 5 4 45
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
919293949596979899100
NTotal
X2.1
X2.2
X2.3
X2.4
X2.5
X2.6
X2.7
X2.8
X2.9
X2.10
X2.11 X2
Kinerja Tenaga Medis dan Para Medis
4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 394 4 3 4 4 3 4 4 4 3 375 4 4 4 4 4 4 4 4 5 424 4 4 4 4 4 4 4 4 4 403 4 3 4 3 4 3 4 4 3 354 3 3 2 4 3 4 3 4 4 344 3 3 3 4 3 3 3 3 3 324 4 4 4 4 4 3 4 4 4 395 4 4 4 4 4 5 4 4 4 424 3 3 3 4 3 3 4 4 4 354 4 5 5 5 4 4 4 5 5 455 5 5 4 4 4 4 5 4 5 454 4 3 3 3 4 4 3 4 3 354 4 3 3 4 4 4 3 3 3 354 5 3 3 4 3 3 3 4 3 355 4 4 3 3 3 4 4 4 4 384 4 4 3 4 4 4 4 4 4 394 4 4 4 4 4 4 4 4 4 405 4 4 3 3 4 3 4 4 5 394 5 4 3 3 4 4 4 4 5 405 5 5 4 4 4 5 4 4 5 454 4 4 3 3 4 4 3 4 4 374 5 5 5 5 5 4 4 4 4 454 4 4 5 5 5 5 4 4 4 444 4 4 4 3 4 4 4 4 4 394 4 5 5 4 4 3 3 4 4 405 4 4 4 4 4 3 5 4 3 404 4 4 3 4 4 4 4 4 4 395 5 5 5 4 4 4 4 5 4 454 4 4 4 4 4 4 4 4 4 404 3 5 4 4 3 4 4 3 5 395 3 4 5 5 3 3 5 3 5 414 3 5 4 4 5 5 4 4 4 425 5 5 4 4 5 5 5 4 5 474 4 4 3 3 3 5 4 5 5 405 4 3 4 4 3 3 5 5 3 393 3 5 5 3 4 4 3 5 3 384 4 4 4 4 4 3 4 4 3 385 3 3 5 3 4 5 4 3 5 404 3 3 5 5 3 4 5 4 3 395 5 5 4 3 3 4 5 4 3 413 3 4 5 5 5 3 3 3 5 394 4 4 4 3 4 4 4 4 4 393 3 3 4 5 4 5 5 4 5 413 4 3 5 4 4 3 5 4 5 405 5 5 3 5 4 5 4 3 5 44
12345678910111213141516171819202122232425262728293031323334353637383940414243444546
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9 Y.10 Y
Kinerja Tenaga Medis dan Para Medis
4 4 3 2 3 3 4 3 4 4 344 5 4 3 3 4 3 5 5 3 394 5 5 5 5 3 4 5 4 4 443 3 3 3 4 3 4 3 3 4 333 3 4 5 4 5 3 5 4 5 414 3 3 4 3 5 4 3 4 5 384 3 4 3 4 3 3 4 3 4 355 5 4 4 4 4 4 4 4 4 423 3 4 4 5 5 5 4 5 5 434 4 5 4 4 3 4 3 5 4 404 4 4 4 5 4 4 4 4 5 424 5 3 5 4 5 4 4 4 4 424 5 4 3 5 4 5 5 5 5 455 4 4 4 4 4 5 4 4 4 424 5 4 4 3 5 4 4 4 3 404 4 5 5 4 4 4 4 4 4 424 3 3 3 3 5 4 3 4 4 364 5 4 3 4 5 4 4 5 3 415 5 5 4 4 4 4 4 4 4 433 4 5 3 3 4 3 3 4 4 364 3 4 4 3 4 4 5 4 5 404 4 3 4 3 4 4 3 4 3 364 4 4 3 5 4 3 4 4 5 404 5 4 3 4 4 4 4 4 4 404 3 4 3 5 4 5 5 3 4 405 3 5 3 4 4 3 3 5 3 385 4 4 4 5 4 4 4 4 5 434 4 4 4 3 4 4 4 4 3 383 5 4 3 4 3 5 4 4 3 384 3 4 3 3 4 3 3 3 4 345 5 4 4 4 4 4 5 4 5 445 5 5 5 5 5 4 3 5 5 474 5 5 3 5 5 5 3 5 3 434 5 4 4 4 5 4 4 5 4 433 4 4 3 3 4 4 4 4 5 384 5 5 3 5 4 5 5 4 5 453 4 5 5 4 5 5 5 5 5 463 5 4 5 5 3 4 4 5 3 415 3 3 3 4 3 3 5 4 3 363 3 5 4 3 5 5 4 4 5 414 5 4 4 5 5 5 3 3 3 413 3 5 5 5 3 5 5 3 5 424 4 5 3 3 3 3 5 3 5 385 4 5 4 5 4 5 4 4 3 434 4 4 4 4 4 4 4 4 4 404 4 3 5 4 4 5 3 5 3 40
47484950515253545556575859606162636465666768697071727374757677787980818283848586878889909192
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9 Y.10 Y
Kinerja Tenaga Medis dan Para Medis
4 5 4 4 3 3 3 3 5 4 385 5 3 3 5 3 3 4 5 5 413 3 5 3 5 3 5 4 4 4 393 3 5 5 4 5 3 5 4 3 405 4 5 4 5 3 4 5 5 3 433 5 3 5 3 3 3 4 4 5 384 4 4 4 4 4 4 4 4 4 405 5 4 3 5 3 4 3 3 5 40
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
93949596979899100
NTotal
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9 Y.10 Y
>Error # 7003>The license for SPSS for Windows has expired.>This command not executed.
>Specific symptom number: 213
End of job: 0 command lines 1 errors 0 warnings 0 seconds
Autokorelasi dan Multikoliearitas
Descriptive Statistics
39.99 3.164 10037.51 3.227 10045.57 6.046 100
Y Kinerja Tenaga Medis dan Para MedisX1 KedisiplinanX2 Profesionalisme
Mean Std. Deviation N
Variables Entered/Removedb
X2 Profesionalisme,X1 Kedisiplinan
a . Enter
Model1
Variables EnteredVariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Y Kinerja Tenaga Medis dan Para Medisb.
Model Summaryb
.642a .412 .400 2.450 1.389Model1
R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error ofthe Estimate Durbin-Watson
Predictors: (Constant), X2 Profesionalisme, X1 Kedisiplinana.
Dependent Variable: Y Kinerja Tenaga Medis dan Para Medisb.
ANOVAb
408.697 2 204.349 34.041 .000a
582.293 97 6.003990.990 99
RegressionResidualTotal
Model1
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), X2 Profesionalisme, X1 Kedisiplinana.
Dependent Variable: Y Kinerja Tenaga Medis dan Para Medisb.
Coefficientsa
17.921 2.982 6.010 .000.295 .083 .301 3.553 .001.242 .044 .462 5.462 .000
(Constant)X1 KedisiplinanX2 Profesionalisme
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Coefficientsa
.847 1.181
.847 1.181
(Constant)X1 KedisiplinanX2 Profesionalisme
Model1
Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Y Kinerja Tenaga Medis dan Para Medisa.
Heteroscedasticity
.182
.069100
.069
.496100
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)NCorrelation Coefficient
Sig. (2-tailed)N
X1 Kedisiplinan
X2 Profesionalisme
Spearman's rho (Error Term)
3210-1-2
Regression Standardized Predicted Value
4
2
0
-2
-4
Reg
ress
ion
Stud
entiz
edR
esid
ual
Dependent Variable: Kinerja Tenaga Medis dan Para Medis
Scatterplot
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
100.0000
2.42523.111.097
-.111
1.106
.173
NMeanStd. Deviation
Normal Parametersa,b
AbsolutePositiveNegative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
e (Error Term)
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
10.005.000.00-5.00-10.00
e (Error Term)
30
25
20
15
10
5
0
Freq
uenc
y
Mean = -2.6368E-15Std. Dev. = 2.42523N = 100
Histogram
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
100.0000
2.42523.111.097
-.111
1.106
.173
NMeanStd. Deviation
Normal Parametersa,b
AbsolutePositiveNegative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
(Error Term)
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
1050-5
Observed Value
4
2
0
-2
-4
Expe
cted
Nor
mal
Normal Q-Q Plot of e (Error Term)
Frequencies
Statistics
100 100 1000 0 0
37.51 45.57 39.9937.00 45.00 40.00
35 44 403.227 6.046 3.164
32 35 3245 55 47
3751 4557 3999
ValidMissing
N
MeanMedianModeStd. DeviationMinimumMaximumSum
X1 Kedisiplinan
X2 Profesionalisme
Y Kinerja Tenaga Medisdan Para Medis
K_X1 Kedisiplinan
56 56.0 56.0 56.044 44.0 44.0 100.0
100 100.0 100.0
4 Tinggi (> 30.60 - 37.80)5 Sangat Tinggi (> 37.80 - 45)Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
K_X2 Profesionalisme
11 11.0 11.0 11.050 50.0 50.0 61.039 39.0 39.0 100.0
100 100.0 100.0
3 Sedang (> 28.60 - 37.40)4 Tinggi (> 37.40 - 46.20)5 Sangat Tinggi (> 46.20 - 55)Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
K_Y Kinerja Tenaga Medis dan Para Medis
5 5.0 5.0 5.074 74.0 74.0 79.021 21.0 21.0 100.0
100 100.0 100.0
3 Sedang (> 26 - 34)4 Tinggi (> 34 - 42)5 Sangat Tinggi (> 42 - 50)Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Frequencies
Statistics
30 30 300 0 0
37.73 41.37 39.3336.00 39.00 39.00
35 35 39a
4.093 6.856 3.66132 35 3245 55 45
1132 1241 1180
ValidMissing
N
MeanMedianModeStd. DeviationMinimumMaximumSum
X1 Kedisiplinan
X2 Profesionalisme
Y KinerjaTenaga Medis
Multiple modes exist. The smallest value is showna.
K_X1 Kedisiplinan
19 63.3 63.3 63.311 36.7 36.7 100.030 100.0 100.0
4 Tinggi (> 30.60 - 37.80)5 Sangat Tinggi (> 37.80 - 45)Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
K_X2 Profesionalisme
11 36.7 36.7 36.713 43.3 43.3 80.0
6 20.0 20.0 100.030 100.0 100.0
3 Sedang (> 28.60 - 37.40)4 Tinggi (> 37.40 - 46.20)5 Sangat Tinggi (> 46.20 - 55)Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
K_Y Kinerja Tenaga Medis
2 6.7 6.7 6.722 73.3 73.3 80.0
6 20.0 20.0 100.030 100.0 100.0
3 Sedang (> 26 - 34)4 Tinggi (> 34 - 42)5 Sangat Tinggi (> 42 - 50)Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Frequencies
Statistics
70 70 700 0 0
37.41 47.37 40.2737.00 46.00 40.00
38 44 402.805 4.660 2.909
32 38 3345 55 47
2619 3316 2819
ValidMissing
N
MeanMedianModeStd. DeviationMinimumMaximumSum
X1 Kedisiplinan
X2 Profesionalisme
Y Kinerja Tenaga ParaMedis
K_X1 Kedisiplinan
37 52.9 52.9 52.933 47.1 47.1 100.070 100.0 100.0
4 Tinggi (> 30.60 - 37.80)5 Sangat Tinggi (> 37.80 - 45)Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
K_X2 Profesionalisme
37 52.9 52.9 52.933 47.1 47.1 100.070 100.0 100.0
4 Tinggi (> 37.40 - 46.20)5 Sangat Tinggi (> 46.20 - 55)Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
K_Y Kinerja Tenaga Para Medis
3 4.3 4.3 4.352 74.3 74.3 78.615 21.4 21.4 100.070 100.0 100.0
3 Sedang (> 26 - 34)4 Tinggi (> 34 - 42)5 Sangat Tinggi (> 42 - 50)Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Frequencies
Statistics
100 100 1000 0 0
37.51 45.57 39.9937.00 45.00 40.00
35 44 403.227 6.046 3.164
32 35 3245 55 47
3751 4557 3999
ValidMissing
N
MeanMedianModeStd. DeviationMinimumMaximumSum
X1 Kedisiplinan
X2 Profesionalisme
Y KinerjaTenaga Medis
K_X1 Kedisiplinan
56 56.0 56.0 56.044 44.0 44.0 100.0
100 100.0 100.0
4 Tinggi (> 30.60 - 37.80)5 Sangat Tinggi (> 37.80 - 45)Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
K_X2 Profesionalisme
11 11.0 11.0 11.050 50.0 50.0 61.039 39.0 39.0 100.0
100 100.0 100.0
3 Sedang (> 28.60 - 37.40)4 Tinggi (> 37.40 - 46.20)5 Sangat Tinggi (> 46.20 - 55)Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
K_Y Kinerja Tenaga Medis
5 5.0 5.0 5.074 74.0 74.0 79.021 21.0 21.0 100.0
100 100.0 100.0
3 Sedang (> 26 - 34)4 Tinggi (> 34 - 42)5 Sangat Tinggi (> 42 - 50)Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Regression
Descriptive Statistics
39.99 3.164 10037.51 3.227 10045.57 6.046 100
Y Kinerja Tenaga Medis dam Para MedisX1 KedisiplinanX2 Profesionalisme
Mean Std. Deviation N
Variables Entered/Removedb
X2 Profesionalisme, X1 Kedisiplinan
a . Enter
Model1
Variables EnteredVariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Y Kinerja Tenaga Medis dan Para Medisb.
Model Summary
.642a .412 .400 2.450Model1
R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), X2 Profesionalisme, X1 Kedisiplinana.
ANOVAb
408.697 2 204.349 34.041 .000a
582.293 97 6.003990.990 99
RegressionResidualTotal
Model1
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), X2 Profesionalisme, X1 Kedisiplinana.
Dependent Variable: Y Kinerja Tenaga Medis dan Para Medisb.
Coefficientsa
17.921 2.982 6.010 .000.295 .083 .301 3.553 .001.242 .044 .462 5.462 .000
(Constant)X1 KedisiplinanX2 Profesionalisme
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: Y Kinerja Tenaga Medis dan Para Medisa.
Reliability
Case Processing Summary
30 100.00 .0
30 100.0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on all variables in the procedure.a.
Reliability Statistics
.8025a
.6534b
9.577.732.734
.728
ValueN of Items
Part 1
ValueN of Items
Part 2
Total N of Items
Cronbach's Alpha
Correlation Between FormsEqual LengthUnequal Length
Spearman-BrownCoefficient
Guttman Split-Half Coefficient
The items are: X1.1 Kedisiplinan, X1.2 Kedisiplinan, X1.3 Kedisiplinan, X1.4 Kedisiplinan,X1.5 Kedisiplinan.
a.
The items are: X1.6 Kedisiplinan, X1.7 Kedisiplinan, X1.8 Kedisiplinan, X1.9 Kedisiplinan.b.
Item-Total Statistics
33.77 13.289 .619 .79233.33 14.644 .488 .80933.60 13.490 .700 .78733.47 13.637 .517 .80333.63 12.792 .578 .79633.60 12.041 .665 .78333.43 13.978 .483 .80733.73 12.961 .425 .82333.30 14.976 .331 .822
X1.1 KedisiplinanX1.2 KedisiplinanX1.3 KedisiplinanX1.4 KedisiplinanX1.5 KedisiplinanX1.6 KedisiplinanX1.7 KedisiplinanX1.8 KedisiplinanX1.9 Kedisiplinan
Scale Mean ifItem Deleted
Scale Varianceif Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Reliability
Case Processing Summary
30 100.00 .0
30 100.0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on all variables in the procedure.a.
Reliability Statistics
.7746a
.8255b
11.877.935.935
.934
ValueN of Items
Part 1
ValueN of Items
Part 2
Total N of Items
Cronbach's Alpha
Correlation Between FormsEqual LengthUnequal Length
Spearman-BrownCoefficient
Guttman Split-Half Coefficient
The items are: X2.1 Profesionalisme, X2.2 Profesionalisme, X2.3 Profesionalisme,X2.4 Profesionalisme, X2.5 Profesionalisme, X2.6 Profesionalisme.
a.
The items are: X2.7 Profesionalisme, X2.8 Profesionalisme, X2.9 Profesionalisme,X2.10 Profesionalisme, X2.11 Profesionalisme.
b.
Item-Total Statistics
37.23 41.289 .479 .89537.40 40.938 .603 .88937.63 39.413 .594 .88937.63 39.482 .587 .88937.60 39.007 .581 .89037.63 38.585 .674 .88437.80 39.752 .569 .89037.63 37.689 .665 .88538.03 35.620 .809 .87537.67 38.644 .696 .88337.40 41.283 .675 .887
X2.1 ProfesionalismeX2.2 ProfesionalismeX2.3 ProfesionalismeX2.4 ProfesionalismeX2.5 ProfesionalismeX2.6 ProfesionalismeX2.7 ProfesionalismeX2.8 ProfesionalismeX2.9 ProfesionalismeX2.10 ProfesionalismeX2.11 Profesionalisme
Scale Mean ifItem Deleted
Scale Varianceif Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Reliability
Case Processing Summary
30 100.00 .0
30 100.0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on all variables in the procedure.a.
Reliability Statistics
.7245a
.6665b
10.707.828.828
.818
ValueN of Items
Part 1
ValueN of Items
Part 2
Total N of Items
Cronbach's Alpha
Correlation Between FormsEqual LengthUnequal Length
Spearman-BrownCoefficient
Guttman Split-Half Coefficient
The items are: Y.1 Kinerja Tenaga Medis, Y.2 Kinerja Tenaga Medis, Y.3 KinerjaTenaga Medis, Y.4 Kinerja Tenaga Medis, Y.5 Kinerja Tenaga Medis.
a.
The items are: Y.6 Kinerja Tenaga Medis, Y.7 Kinerja Tenaga Medis, Y.8 KinerjaTenaga Medis, Y.9 Kinerja Tenaga Medis, Y.10 Kinerja Tenaga Medis.
b.
Item-Total Statistics
35.10 11.886 .363 .82035.23 11.220 .513 .80635.43 9.357 .812 .76835.60 9.766 .616 .79535.47 11.775 .332 .82435.47 11.223 .565 .80235.50 11.500 .386 .81935.50 11.362 .492 .80835.33 11.954 .510 .81135.37 10.654 .527 .805
Y.1 Kinerja Tenaga MedisY.2 Kinerja Tenaga MedisY.3 Kinerja Tenaga MedisY.4 Kinerja Tenaga MedisY.5 Kinerja Tenaga MedisY.6 Kinerja Tenaga MedisY.7 Kinerja Tenaga MedisY.8 Kinerja Tenaga MedisY.9 Kinerja Tenaga MedisY.10 Kinerja Tenaga Medis
Scale Mean ifItem Deleted
Scale Varianceif Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted