ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR...

125
i ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR MODAL TERHADAP KEPUTUSAN PENDANAAN (Studi Kasus pada Perusahaan yang terdaftar Di Jakarta Islamic Index Periode 20122016) Skripsi Disusun Oleh: Nelly Aprilya Shandy NIM .1113081000074 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017

Transcript of ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR...

Page 1: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

i

ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR MODAL

TERHADAP KEPUTUSAN PENDANAAN

(Studi Kasus pada Perusahaan yang terdaftar Di Jakarta Islamic Index Periode

2012–2016)

Skripsi

Disusun Oleh:

Nelly Aprilya Shandy

NIM .1113081000074

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017

Page 2: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

ii

Page 3: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

iii

Page 4: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

iv

Page 5: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang
Page 6: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Nelly Aprilya Shandy

2. Tempat, Tanggal Lahir : Depok, 22 April 1995

3. Alamat : Jalan Raden Saleh 3 Nomor 28 RT 06/05

Kel. Sukmajaya Kec. Sukmajaya

Kota Depok – 16412

4. Telepon : 089699681894

5. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. SDN 2 Mekarjaya Tahun 2001-2007

2. SMP Negeri 4 Depok Tahun 2007-2010

3. SMA Negeri 3 Depok Tahun 2010-2013

4. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Tahun 2013-2017

Page 7: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

vii

ABSTRACT

The purpose of this research is to analyze the influence of firm growth, firm

size, profitability, liquidity, and tangibility on funding decisions at companies listed on

the Jakarta Islamic Index in 2012 until 2016. Sample of this research are 13 companies,

where the method used was purposive sampling is a sampling method that takes an object

with certain criteria. Analysis of data using multiple regression analysis, which is

preceded by a classic assumption test, and hyphotesis testing is done by using F test and

T test. Research results indicate that simultaneously firm growth, firm size, profitability,

liquidity, and tangibility to affect the funding decisions. While the partially variable

affecting on the funding decisions is the firm growth, firm size, profitability and liquidity,

while the variable tangibility partially not affect the funding decisions.

Keywords : funding decisions, firm growth, firm size, profitability, liquidity,

tangibility.

Page 8: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

viii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalis pengaruh hubungan antara

pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas, dan

tangibility terhadap keputusan pendanaan pada perusahaan yang terdaftar di

Jakarta Islamic Index pada tahun 2012 sampai dengan 2016. Sample penelitian

yang digunakan sebanyak 13 perusahaan, dimana metode yang digunakan adalah

purposive sampling yaitu suatu metode pengambilan sample yang mengambil

objek dengan kriteria tertentu. Analisis data menggunakan analisis uji regresi

berganda yang didahului dengan uji asumsi klasik, dan pengujian hipotesa

dilakukan dengan uji F dan uji T. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara

bersama-sama pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan, profitabilitas,

likuiditas, dan tangibility mempengaruhi keputusan pendanaan. Sedangkan secara

parsial variabel yang berpengaruh terhadap keputusan pendanaan adalah

pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan, profitabilitas dan likuiditas,

sedangkan variabel tangibility secara parsial tidak berpengaruh terhadap

keputusan pendanaan.

Katakunci : keputusan pendanaan, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan,

profitabilitas, likuiditas, tangibility.

Page 9: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirabbil‟alamin. Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan baik. Shalawat serta salam tak lupa senantiasa tercurahkan kepada

Nabi Besar Muhammad SAW dan para sahabatnya dan semoga kelak kita

mendapat syafa‟at nya di yaumul akhir nanti.

Adapun tujuan utama penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk

memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini, perkenankan peneliti menyampaikan ucapan terima

kasih terutama kepada kedua orang tuaku yang tersayang Ibu Sumiyati dan Bapak

Marjandi karena dengan semua pengorbanan, jerih payah, keikhlasan, kasih

sayang, perhatian, semangat dan doa yang selalu diberikannya , saya tak akan

dapat membayar apa yang sudah kalian lalukan, hanya doa yang adinda dapat

panjatkan untuk ibu dan bapak. Untuk kakak tersayang Jimmy Dheka Shandy

terimakasih atas bantuannya baik moril maupun materil, serta keponakan Keysha,

Najwa, Zahra yang selalu menjadi penghibur.

Penulis sangat menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, baik

moril maupun materil, penulisan skripsi ini tidak akan terwujud dengan baik. Oleh

Page 10: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

x

karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan banyak ucapan

terimakasih kepada :

1. Bapak Arief Murfraini, Lc selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Titi Dewi Warninda, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen dan Ibu

Ela Patriana, MM selaku Sekretaris Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

3. Bapak Dr. Taridi Kasbi Ridho, MBA selaku dosen pembimbing skripsi I yang

telah berkenan memberikan waktu, ilmu dan pengetahuan serta bimbingan dan

arahan kepada penulis selama penulis menyusun skripsi.

4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS yang telah memberikan bimbingan selama

berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

5. Bapak dan Ibu Dosen dan Staff Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya serta

bantuan kepada penulis selama masa perkuliahan.

6. Sahabat, teman, kakak kelas Muhammad Arizal, SE yang selalu menemani

skripsi, memberi semangat, memberikan pengertian dan perhatian.

7. Semua sahabat Putri Aulia, Amalia Laraswati, Aning Lutfiah, Farah Agustina,

Shintya Cahya Adhani, Dechy Rahmawati, Robiyatul Adawiyah, Sri Sumiyati,

Cucu Sari Dewi yang selalu menemani dan menyemangati selama ini.

8. Semua teman-teman Manajemen B angkatan 2013 yang selalu memberikan

support.

9. Semua teman-teman Manajemen Keuangan angkatan 2013 yang telah

memberikan pengalaman kepada saya.

Page 11: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

xi

10. Semua teman-teman HMJ Manajemen 2013-2015.

11. Teman-teman kosan tulip 4 Al-Barkah yang telah menemani selama berada di

kosan.

12. Dan Teman KKN Mahakarya yang berjuang di daerah membangun

silahturahmi bersama teman-teman di Desa Rumpin.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, dikarenakan

terbatasnya ilmu dan pengetahuan yang penulis miliki. Maka dari itu, penulis

menerima segala bentuk masukan kritik dan saran dari berbagai pihak. Semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, 12 September 2017

Nelly Aprilya Shandy

Page 12: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ..................... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ...................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .............. v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................... vi

ABSTRACT .............................................................................................. vii

ABSTRAK .............................................................................................. viii

KATA PENGANTAR ............................................................................. ix

DAFTAR ISI ............................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 13

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 13

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 15

A. Landasan Teori ........................................................................... 15

1. Manajemen Keuangan ............................................................ 15

Page 13: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

xiii

2. Pasar Modal Syariah .............................................................. 16

3. Keputusan Pendanaan ............................................................ 17

4.Struktur Modal ......................................................................... 20

5. Faktor Penentu Kebijakan Struktur Modal ............................ 28

B. Penelitian Terdahulu ................................................................... 38

C. Kerangka Pemikiran .................................................................... 50

E. Hipotesis .................................................................................... 52

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................. 52

A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................... 52

B. Metode Penentuan Sampel .......................................................... 52

1. Populasi ................................................................................... 52

2. Sampel..................................................................................... 52

C. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 54

D. Metode Analisis Data.................................................................. 55

1. Analisis Deskriptif .................................................................. 55

2. Uji Asumsi Klasik ................................................................... 55

a. Uji Normalitas .................................................................... 55

b. Uji Heterokedastisitas ........................................................ 56

c. Uji Multikolinieritas ........................................................... 57

d. Uji Autokorelasi ................................................................. 57

3. Uji Hipotesis ........................................................................... 58

a. Uji Statistik t ....................................................................... 58

b. Uji Statistik F ..................................................................... 59

Page 14: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

xiv

c. Koefisien Determinasi ........................................................ 59

4. Analisis Regresi Linier Berganda ........................................... 61

E. Operasional Variabel Penelitian .................................................. 62

1. Variabel Dependent ............................................................... 62

2. Variabel Independent .............................................................. 62

a. Pertumbuhan Perusahaan.................................................... 62

b. Ukuran Perusahaan ............................................................ 63

c. Profitabilitas ....................................................................... 63

d. Likuiditas ........................................................................... 63

e. Tangibility .......................................................................... 64

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................ 65

A. Gambar Umum Objek Penelitian ................................................ 65

1. Jakarta Islamic Index .............................................................. 65

B. Hasil Analisis Dan Pembahasan ................................................ 68

1. Analisis Deskriptif .................................................................. 68

2. Uji Asumsi Klasik ................................................................... 79

a. Uji Normalitas .................................................................... 79

b. Uji Heterokedastisitas ........................................................ 81

c. Uji Multikolinieritas ........................................................... 84

d. Uji Autokorelasi ................................................................. 85

3. Uji Hipotesis ........................................................................... 86

a. Uji t ..................................................................................... 86

b. Uji F.................................................................................... 92

Page 15: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

xv

c. Koefisien Determinasi ........................................................ 93

4. Analisis Regresi Linier Berganda ........................................... 94

BAB V PENUTUP ................................................................................... 97

A. Kesimpulan ................................................................................. 97

B. Saran ........................................................................................... 98

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 99

LAMPIRAN ........................................................................................... 103

Page 16: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

xvi

DAFTAR TABEL

1.1 Debt to Equity Ratio Sampel Perusahaan Syariah yang di JII

Periode 2012-2016 ........................................................................ 7

2.1 Penelitian Terdahulu ..................................................................... 44

3.1 Pemilihan Sampel ......................................................................... 53

3.2 Daftar Sampel Perusahaan ............................................................ 54

4.1 Deskriptif Statistik Pertumbuhan Perusahaan .............................. 69

4.2 Deskriptif Statistik Ukuran Perusahaan ....................................... 71

4.3 Deskriptif Statistik Profitabilitas Perusahaan ............................... 73

4.4 Deskriptif Statistik Likuiditas Perusahaan ................................... 75

4.5 Deskriptif Statistik Tangibility Perusahaan .................................. 76

4.6 Deskriptif Statistik Debt to Equity Ratio Perusahaan .................. 78

4.7 Uji Kolmogorov-Smirnov ............................................................. 81

4.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas melalui Uji Glejser ......................... 83

4.9 Hasil Uji Multikolinieritas ........................................................... 84

4.10 Hasil Uji Autokorelasi ................................................................... 86

4.11 Hasil Uji t ...................................................................................... 87

4.12 Hasil Uji F ..................................................................................... 92

4.13 Hasil Koefisien Determinasi ........................................................ 93

Page 17: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

xvii

DAFTAR GAMBAR

2.1. Bagan Kerangka Pemikiran .......................................................... 48

4.2. Hasil Uji Normalitas ...................................................................... 80

4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas ....................................................... 82

DAFTAR LAMPIRAN

II. Hasil Output SPSS ....................................................................... 103

Page 18: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebijakan perusahaan yang dilakukan oleh manajer dalam menjalankan

kegiatan operasional di perusahaan sangat terkait dengan keputusan-keputusan

yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Ada beberapa hal yang akan dilakukan

oleh seorang manajer keuangan dalam mengelola perusahaannya. Di awal proses

operasional perusahaan pasti ada kebijakan dan keputusan yang pasti akan

diambil untuk dipakai secara permanen ke depan. Beberapa keputusan terkait

dengan keuangan yaitu kebijakan deviden (devident policy), keputusan investasi

(investment decision), dan keputusan pendanaan (financing decision). Keputusan

investasi adalah tindakan dalam melepaskan dana saat ini untuk memperoleh

dana yang jumlahnya lebih besar dimasa yang akan datang dari pada jumlah dana

yang dilepaskan pada saat investasi awal, biasanya perusahaan memperhatikan

proyek-proyek yang menjanjikan sehigga mampu memberikan keuntungan besar

bagi perusahaan. Sedangkan kebijakan deviden merupakan keputusan apakah

laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagikan kepada

pemegang saham dalam bentuk deviden atau akan ditahan untuk menambah

modal guna membiayai investasi dimasa datang. Dan keputusan pendanaan

adalah keputusan yang dibuat perusahaan dalam mendapatkan sumber-sumber

pendanaannya baik internal atau eksternal yang nantinya akan menentukan

struktur modal perusahaan yang berkaitan dengan hutang, saham preferen, saham

Page 19: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

2

biasa ataupun laba perusahaan, sumber dana internal dapat berasal dari laba yang

ditahan sedangkan sumber dana eksternal dapat berupa hutang dan pinjaman dari

bank.

Keputusan pendanaan dibuat untuk mendukung keputusan investasi

sehingga dapat membentuk struktur modal yang dapat meminimalkan biaya

modal dan dapat memaksimalkan usaha dalam mencapai salah satu tujuan

perusahaan yaitu untuk kemakmuran dan kesejahteraan pemegang saham.

Keputusan pendanaan memiliki peran penting dalam manajemen keuangan

perusahaan karena keputusan tersebut akan berpengaruh pada tingkat risiko serta

tingkat pengembalian bagi para pemegang saham. Keputusan pendanaan

perusahaan yang baik dapat dilihat dari struktur modalnya, yakni dalam

keputusan keuangan yang berkaitan dengan komposisi hutang, baik hutang

jangka pendek, hutang jangka panjang, saham preferen, dan saham biasa yang

akan digunakan oleh perusahaan (Sartono 2001:225). Struktur modal merupakan

pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto, 2011:22).

Pada sebuah perusahaan, struktur modal adalah jumlah spesifik campuran

antara utang dan ekuitas sebuah perusahaan untuk mendanai kegiatan

operasionalnya. Manajer dalam melakukan keputusan pendanaan harus teliti

untuk menentukannya karena masing-masing sumber pendanaan yang dipilih

memiliki konsekuensi yang berbeda, sumber dana yang dihasilkan baik dari

eksternal atau internal perusahaan yang nantinya akan mempengaruhi nilai

perusahaan.

Page 20: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

3

Teori struktur modal disebut sebagai balancing theories oleh Myers, 1984

Bayles dan Diltz, 1994 atau sebagai teori-teori keseimbangan, karena tujuannya

adalah untuk menyeimbangkan komposisi hutang dan modal sendiri.

Pembicaraan balancing theories dimulai dari keadaan yang ekstrem yaitu pada

kondisi pasar modal yang sempurna dan tidak ada pajak. Setelah itu muncul

pecking order theory yang diperkenalkan oleh Myers dan Majluf (1984) yang

menjelaskan preferensi perusahaan akan sumber-sumber pendanan (Suad Husnan,

2000). Struktur modal memiliki pengaruh yang penting terhadap keuntungan dan

stabilitas perusahaan, proporsi hutang yang besar dapat meningkatkan

pertumbuhan perusahaan namun di sisi lain hutang yang besar juga akan

memperbesar terjadinya kebangkrutan pada perusahaan terutama apabila hutang

tersebut membuat pertumbuhan perusahaan menjadi kecil bahkan negatif.

Dengan hal ini dapat memilih berbagai pilihan struktur modal yang tepat

agar dapat mengoptimalkan nilai dan kemampuan perusahaan. Teori-teori

struktur modal yang sering dikenal ada beberapa diantaranya adalah teori

tradisional, teori Mondigliani Miller, pecking order, trade off dan teori lainnya.

Teori tradisional mengemukakan bahwa struktur modal mempunyai pengaruh

dalam meningkatkan nilai perusahaan, teori pendekatan Mondigliani dan Miller

menentang pandangan tradisional struktur modal, mereka berpendapat bahwa

struktur modal tidak mempengaruhi nilai perusahaan, kemudian Mondigliani dan

Miller memasukan faktor pajak dalam analisis mereka sehingga muncul dua teori

tanpa pajak dan dengan pajak. Teori MM tanpa pajak menjelaskan bahwa struktur

modal tidak mempengaruhi nilai perusahaan, dimana muncul asumsi-asumsi

Page 21: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

4

untuk membangun teori tersebut (Brigham dan Houston, 2001:31), yaitu : Tidak

terdapat agency cost, tidak ada pajak, investor dapat berhutang dengan tingkat

suku bunga yang sama dengan perusahaan, investor memiliki informasi yang

sama mengenai prospek perusahaan dimasa yang akan datang, tidak ada biaya

kebangkrutan, jika terjadi kebangkrutan maka aset dapat dijual pada harga pasar.

Sedangkan teori MM dengan pajak mengubah asumsi adanya pajak

terhadap penghasilan perusahaan, Mondigliani dan Miller menyimpulkan bahwa

penggunaan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan karena biaya bunga

hutang adalah biaya yang mengurangi pembayaran pajak. Hutang bisa digunakan

untuk menghemat pajak karena bunga bisa dipakai sebagai pengurang pajak.

Trade off theory lebih cenderung kepada penggunaan modal eksternal atau

dengan penambahan hutang. Keuntungan sumber pendanaan ini antara lain dalam

hal kemampuan pengurangan pajak ketika perusahaan menggunakan lebih

banyak hutang di dalam struktur modalnya. Menurut Bagus (2012), Selain

keuntungan pada pengurangan pajak, pemegang saham memiliki insentif untuk

meningkatkan penggunaan hutang untuk mengurangi jumlah arus kas

menganggur, sehingga manajer perusahaan tidak menggunakannya untuk

investasi yang tidak meningkatkan kesejahteraan pemegang saham, seperti

penggunaan arus kas untuk meningkatkan fasilitas manajer perusahaan.

Sedangkan pecking order theory lebih cenderung kepada pendanaannya

berasal dari internal perusahaan berupa modal sendiri, saham, laba ditahan, atau

dengan komposisi modal sendiri lainnya. Dalam teori ini terdapat urutan prioritas

berkaitan dengan aktivitas pendanaan perusahaan. Pecking order theory

Page 22: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

5

menggambarkan sebuah hirarki dalam pencarian dana perusahaan dimana

perusahaan lebih memilih dana internal terlebih dahulu untuk membayar dividen

dan investasi kemudian mengimplementasikannya sebagai peluang pertumbuhan

jika memungkinkan. Jika dana eksternal dibutuhkan, perusahaan lebih menyukai

utang dibanding sumber dana eksternal lain ( Myers dan Majluf, 1984).

Dalam berjalannya waktu struktur modal dapat berganti-ganti oleh pihak

perusahaan apabila pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan ekonomi yang

strategis ataupun tidak strategis bagi perusahaan, ini akan membuat keputusan

pendanaan perusahaan dapat berubah. Kebijakan moneter dan fiskal dapat

mempengaruhi kebijakan perusahaan dalam keputusan pendanaannya, seperti

kebijakan pajak serta kebijakan ekonomi dan keuangan yang dikeluarkan akan

secara tidak langsung mengubah pandangan perusahaan dalam pengambilan

keputusan pendanaannya. Perusahaan dengan tingkat pajak tinggi lebih baik

menggunakan hutang dibandingkan perusahaan yang pajaknya rendah, hal Ini

sesuai dengan hukum teori trade off. Dan berbanding terbalik dengan teori

pecking order yang menyatakan semakin tinggi perusahaan menghasilkan laba

maka penggunaan hutangnya semakin rendah karena dapat memenuhi kebutuhan

dengan dana internal. Hal ini yang membuat peneliti tertarik menguji hal ini

terutama perusahaan dalam index syariah (JII).

Kapasitas maksimal seorang manajer keuangan ialah dalam mengambil

keputusan struktur modal yang sesuai dengan perusahaannya, tidak mungkin

dalam mengambil struktur modal yang tepat akan mengakibatkan keuntungan

yang diperoleh perusahaan tidak optimal. Setiap kesalahan dalam pengambilan

Page 23: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

6

keputusan keuangan oleh manajer keuangan akan membawa perusahaan dalam

kondisi yang membuat perusahaan kehilangan kemampuan memaksimalkan

keuntungan dan pada akhirnya bisa mempercepat terjadinya kebangkrutan.

Perusahaan satu dengan perusahaan lain pasti memiliki perbedaan dalam

penggunaan struktur modal. Dana yang dibutuhkan perusahaan dalam

mengembangkan bisnisnya dapat berasal dari internal ataupun eksternal

perusahaan, dalam penetapan keputusan pendanaan yang bersumber dari dana

eksternal perusahaan salah satunya adalah hutang. Salah satu faktor yang

mendorong manajer untuk menerapkan teori pecking order dalam menentukan

struktur modalnya karena akan adanya risiko yang tinggi akibat membesarnya

hutang cenderung menurunkan harga saham, tetapi meningkatnya tingkat

pengembalian yang diharapkan akan menaikan harga saham. Untuk itu, DER

yang optimal harus mencapai suatu keseimbangan antara risiko dan pengembalian

sehingga dapat memaksimalkan harga saham perusahaan (Brigham dan Houston,

2006). DER merupakan perbandingan pendanaan jangka panjang perusahaan

dengan modal sendiri. Rasio DER menunjukan tingkat resiko perusahaan dimana

semakin tinggi rasio DER maka semakin tinggi tingkat resiko perusahaan.

Menurut Brigham dan Houston (2010), para investor lebih tertarik dengan tingkat

DER yang besar rasionya kurang dari satu, karena nilai DER yang menunjukan

lebih dari satu menunjukan bahwa koefisien hutang perusahaan lebih besar dari

pada modal sendiri. Berikut adalah Tabel 1.1 yang merupakan data empiris dari

DER masing-masing perusahaan syariah di JII periode 2012-2016.

Page 24: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

7

Tabel 1.1

Debt to Equity Ratio Sampel Perusahaan Syariah yang di JII

Periode 2012-2016

Sumber : Data diolah

Pada Tabel 1.1 menunjukan bahwa perusahaan yang memiliki struktur

modal melalui perhitungan Debt to Equity Ratio yang merupakan penggunaan

hutang sebagai keputusan pendanaan suatu perusahaan dalam operasional

perusahaan. Perusahaan yang munggunakan hutang tidak lebih dari modal sendiri

perusahaan tersebut atau dengan perbandingan kurang dari sama dengan 1, maka

perusahaan tersebut memiliki struktur modal yang baik, untuk itu perusahaan

yang memiliki DER kurang dari satu maka struktur modal perusahaan dianggap

optimal, karena penggunaan hutang tidak melebihi total ekuitas yang dimiliki

oleh perusahaan. Dari data yang ada diketahui bahwa perusahaan-perusahaan

No Nama Perusahaan Debt to Equity Ratio Rata-

rata 2012 2013 2014 2015 2016

1 Astra Argo Lestari Tbk 0,33 0,46 0,57 0,84 0,38 0,51

2 Astra International Tbk 1,03 0,46 0,39 0,43 0,93 0,97

3 Alam Sutera Realty Tbk 1,31 1,71 1,66 1,83 1,72 1,64

4 Charoen Pokphand Indonesia

Tbk

0,51 0,58 0,91 0,97 0,73 0,74

5 Indocement Tunggal Prakarsa

Tbk

0,17 0,16 0,17 0,16 0,13 0,16

6 Kalbe Farma Tbk 0,28 0,33 0,27 0,25 0,24 0,27

7 Lippo Karawaci Tbk 1,17 1,21 1,14 1,18 1,07 1,15

8 PP London Sumatera Indonesia

Tbk

0,17 0,21 0,20 0,21 0,24 0,21

9 Tambang Batubara Bukitasam

Tbk

0,50 0,55 0,71 0,82 0,8 0,67

10 Semen Indonesia (Persero) Tbk 0,46 0,41 0,37 0,39 0,45 0,41

11 Telekomunikasi Indonesia Tbk 0,66 0,78 0,64 0,78 0,70 0,68

12 United Tractors Tbk 0,56 0,61 0,56 0,57 0,50 0,56

13 Uniliver Indonesia Tbk 2,02 2,14 2,01 2,26 2,56 2,22

Page 25: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

8

yang memiliki DER kurang dari satu adalah Astra Argo Lestari Tbk, Astra

International Tbk, Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Indocement Tunggal

Prakarsa Tbk, Kalbe Farma Tbk, PP London Sumatera Indonesia Tbk, Tambang

Batubara Bukitasam Tbk, Semen Indonesia (Persero) Tbk, Telekomunikasi

Indonesia Tbk, dan United Tractors Tbk.

Sebaliknya, dari data diatas perusahaan yang mempunyai DER lebih dari

satu adalah Alam Sutera Realty Tbk, Lippo Karawaci Tbk, dan Uniliver

Indonesia Tbk. Penggunaan hutang sebagai keputusan pendanaan pada

perusahaan-perusahaan tersebut lebih besar dari pada total ekuitas yang dimiliki

perusahaan. Jadi menurut teori struktur modal, perusahaan-perusahaan ini

memiliki struktur modal yang tidak optimal. Sementara itu kebanyakan investor

lebih cenderung menyukai menanamkan modalnya dalam bentuk investasi pada

perusahaan yang memiliki DER kurang dari satu, karena jika DER pada

perusahaan lebih dari satu maka resiko yang ditanggung investor juga akan

meningkat.

Perusahaan dan institusi yang masuk daftar JII setiap tahun selalu dikontrol

ketat, dan daftarnya selalu direvisi setiap 6 bulan sekali. Setiap perusahaan atau

emiten yang ingin masuk ke dalam daftar indeks JII harus memenuhi beberapa

syarat, antara lain sebagai berikut:

a. Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama tidak bertentangan

dengan prinsip syariah dan sudah tercatat lebih dari 3 bulan, kecuali

termasuk dalam 10 kapitalisasi besar.

Page 26: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

9

b. Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tengah

tahunan berakhir yang memiliki rasio kewjiban terhadap aktiva

maksimal sebesar 90%.

c. Memilih 60 saham dari susunan saham diatas berdasarkan urusan rata-

rata kapitalisasi pasar terbesar selama 1 tahun terakhir.

d. Memilih 30 saham dengan urutan berdasarkan dengan tingkat likuditas

rata-rata nilai perdagangan reguler selama 1 tahun terakhir.

Pada hakikatnya investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat

ini dengan harapan akan memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang,

sedangkan yang dimaksud investasi dalam islam adalah melakukan usaha secara

aktif terhadap harta dan sumber daya yang dimiliki melalui cara-cara yang sesuai

dengan prinsip syariah. Prinsip Syariah yang dimaksud adalah tidak mengandung

transaksi ribawi, bukan termasuk transaksi yang meragukan, perjudian, dan

spekulatif, saham perusahaan dipilih juga tidak bergerak di bidang yang

diharamkan, serta transaksi penjualan dan pembelian tidak dilakukan secara

langsung untuk menghindari manipulasi harga. Namun investasi syariah ini

belum mampu menarik minat para investor dimana kurangnya pemahaman

investor terhadap produk berbasis syariah. Otoritas Jasa Keuangan seharusnya

mampu membuat peraturan untuk mendorong industri atau investor agar tertarik

dengan investasi syariah yang memiliki produk-produk dengan potensi yang

besar.

Sistem ekonomi Islam tumbuh karena pola bagi hasil yang diterapkannya.

Sistem ini lebih unggul bila dibandingkan dengan sistem bunga konvensional.

Page 27: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

10

Pada sistem ekonomi islam yang berdasarkan atas prinsip bagi hasil (profit and

loss sharing) dan berbagi risiko (risk sharing). Jadi dalam operasinya perusahaan

melakukan kemitraan dengan pengusaha dan meminjamkan dana, tanpa

memungut bunga, tetapi memperoleh bagi hasil dan bagi risiko dengan

perusahaan jika tidak memperoleh keuntungan, karena bank dapat merugi dan

tidak memperoleh hasil tetap dan pasti.

Indonesian Stock Exchange mendukung peraturan maupun fatwa dari

pemerintah dan ulama, maka dikembangkanlah salah satu indeks saham yang ada

di Indonesia yang menghitung indeks harga rata-rata saham untuk jenis saham-

saham yang memenuhi kriteria syariah, yaitu Jakarta Islamic Index atau biasa

disebut JII. Pembentukan JII tidak lepas dari kerja sama antara Pasar Modal

Indonesia (dalam hal ini PT Bursa Efek Jakarta) dengan PT Danareksa Invesment

Management (PT DIM). JII telah dikembangkan sejak tanggal 3 Juli 2000.

Pembentukan instrumen syariah ini untuk mendukung pembentukan pasar modal

syariah yang kemudian diluncurkan di Jakarta pada tanggal 14 Maret 2003.

Mekanisme pasar modal syariah meniru pola serupa di Malaysia yang

digabungkan dengan bursa konvensional seperti Bursa Efek Jakarta dan Bursa

Efek Surabaya. Setiap periodenya, saham yang masuk JII berjumlah 30 saham

yang memenuhi kriteria syariah. JII menggunakan hari dasar tanggal 1 Januari

1995 dengan nilai dasar 100. Tujuan pembentukan JII adalah untuk meningkatkan

kepercayaan investor untuk melakukan investasi pada saham berbasis syariah dan

memberikan manfaat bagi pemodal dalam menjalankan syariah Islam untuk

Page 28: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

11

melakukan investasi dibursa efek. JII juga diharapkan dapat mendukung proses

transparansi dan akuntabilitas saham berbasis syariah di Indonesia.

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Werner Ria Muhardi (2011) yang

berjudul “Determinan Struktur Modal: Studi di Asia Tenggara “ dalam penelitian

ini menggunaka profitabilitas, ukuran perusahaan, asset tangibility, pertumbuhan

perusahaan dan non-debt tax shield sebagai variabel bebas dan hutang sebagai

variabel terikat. Hasilnya membuktikan bahwa profitabilitas, ukuran perusahaan,

asset tangibility dan tingkat pertumbuhan berpengaruh terhadap hutang,

sedangkan non-debt tax shield tidak memiliki pengaruh terhadap hutang.

Penelitian Sebastian dan Wibowo (2015) berjudul “Penerapan Teori

Pecking Order dalam Struktur Modal (Studi Pada Perusahaan di Industri

Manufaktur yang terdaftar di BEI 2005-2014)”. Dalam penelitian ini hasilnya

menunjukan bahwa profitabilitas, asset tangibility, likuiditas, dan dividend payout

berpengaruh terhadap struktur modal. Sementara variabel pertumbuhan

perusahaan dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap struktur modal.

Penelitian lain oleh Arief Indra, Topowijono, dan Nila (2016) yang berjudul

“Pengaruh Firm Size, Growth Opportunity, Profitability, Business Risk, Effective

Tax Rate, Asset Tangibility, Firm Age Dan Liquidity Terhadap Struktur Modal

Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Sektor Property Dan Real Estate Yang

Terdaftar Di BEI Tahun 2009-2014).” Hasinya secara simultan firm size, growth

opportunity, profitability, business risk, effective tax rate, asset tangibility, firm

age dan liquidity memiliki pengaruh yang signifikan. Firm size, profitability,

effective tax rate dan firm age, growth opportunity, business risk dan asset

Page 29: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

12

tangibility secara parsial berpengaruh terhadap struktur modal, sedangkan

liquidity secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini berfokus pada pengaruh

pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas, dan

tangibility sebagai faktor penentu struktur modal terhadap keputusan pendanaan

(debt to equity ratio). Penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

masing-masing variabel terhadap keputusan pendanaan perusahaan. Sehingga

dalam penelitian ini peneliti mengambil judul sebagai berikut:

“Analisis Pengaruh Faktor Penentu Struktur Modal Terhadap

Keputusan Pendanaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di

Jakarta Islamic Index Periode 2012–2016)”.

Page 30: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

13

B. Rumusan Masalah

Agar penelitian ini dapat terarah dan sistematis. Maka perumusan masalah

dalam penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Apakah pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan, profitabilitas,

likuiditas, dan tangibility berpengaruh secara parsial terhadap keputusan

pendanaan pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index pada

tahun 2012 - 2016 ?

2. Apakah pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan, profitabilitas,

likuiditas, tangibility berpengaruh secara simultan terhadap keputusan

pendanaan pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index pada

tahun 2012 - 2016 ?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang akan dijelaskan diatas, penelitian ini

bertujuan sebagai berikut :

1. Mengukur pengaruh determinan dari pertumbuhan perusahaan, ukuran

perusahaan, profitabilitas, likuiditas, dan tangibiity secara parsial

terhadap keputusan pendanaan pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta

Islamic Index pada tahun 2012 - 2016.

2. Mengukur pengaruh determinan dari pertumbuhan perusahaan, ukuran

perusahaan, profitabilitas, likuiditas, dan tangibility secara simultan

terhadap keputusan pendanaan pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta

Islamic Index pada tahun 2012 - 2016.

Page 31: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

14

D. Manfaat Penelitian

Dengan pelaksanaan peniltian ini, maka hasil penelitian ini diharapkan

dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak, yaitu antara lain :

1. Bagi Emiten

Perusahaan dapat referensi mengenai determinan yang dipakai dalam

menganalisa pengaruh yang akan terjadi pada hutang jangka panjang,

dengan begitu dapat menentukan struktur modal yang sesuai dan dapat

mengoptimalkan laba perusahaannya.

2. Bagi investor

Sebagai salah satu bahan untuk menilai perusahaan yang akan

diinvestasi Mengetahui tipe perusahaan dengan modal internal atau

modal eksternal.

3. Bagi akademisi

Menjadi tambahan bahan acuan dalam pelaksanaan penelitian ataupun

pembelajaran. Selain itu juga menjadi bahan kritisi terhadap instansi

maupun sebagai bahan pembuktian teori. Serta menjadikan tambahan

materi acuan sebagai peneliti terdahulu dengan tema yang sama, yang

akan memperkuat penelitian yang dilakukan.

Page 32: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. LandasanTeori

1. Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai manajemen dana, baik

yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi

yang efektif, pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi secara efisien,

dan pengelolaan aktiva dengan tujuan menyeluruh (Moeljadi, 2006:9).

Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Darsono (2006:1), manajemen

keuangan ialah kegiatan memperoleh sumber dana dengan biaya yang

semurah-murahnya dan menggunakan dana seefektif dan seefisien mungkin

untuk mencipta laba dan nilai tambah ekonomi (economic value added).

Keputusan dalam manajemen keuangan adalah sebagai berikut :

a. Keputusan Investasi

Investasi merupakan suatu tindakan melepaskan dana saat ini

dengan harapan dapat menghasilkan arus dana pada masa datang

yang jumlahnya lebih besar dari dana yang dilepaskan pada saat

investasi awal.

b. Keputusan Pendanaan

Keputusan pendanaan berhubungan dengan pemilihan sumber

pembiayaan perusahaan atau dikenal sebagai pembelanjaan

perusahaan. Pendanaan disini bukan diterjemahkan dari kata

Page 33: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

16

financial, melainkan dari kata financing, yakni yang berhubungan

dengan perolehan dana (raising of funds). (Moeljadi,2006: 10)

2. Pasar Modal Syariah

Pasar modal syariah adalah kegiatan yang berhubungan dengan

perdagangan efek syariah perusahaan publik yang berkaitan dengan efek

yang diterbitkannya, serta lembaga profesi yang berkaitan dengannya,

dimana semua produk dan mekanisme operasionalnya berjalan tidak

bertentangan dengan hukum muamalat Islamiyah (Hamid, 2009: 38).

Pendapat lain mengatakan bahwa pasar modal syariah merupakan salah satu

implementasi kongkret dari ekonomi syariah (Sutedi dalam Hamid 2011:

75). Pasar modal syariah menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam

kegiatan transaksi ekonomi dan terlepas dari hal-hal yang dilarang seperti :

Riba, Perjudian, Spekulasi, dll (Fakhruddin, 2006: 231). Dalam Al-Quran

dan Al-Hadis belum adanya penjelasan yang menyatakan jelas tentang

keberadaan saham maka para ulama berusaha untuk menemukan rumusan

kesimpulan hukum tersebut. Majelis Ulama Indonesia merupakan kalangan

ulama yang memandang kegiatan jual beli saham sebagai kegiatan yang

dihalalkan. Meskipun begitu terdapat aturan dan norma jual beli barang

pada umumnya, dari unsur maisir, gharar, riba, haram, dhulm, ghisy dan

najasy. Praktik forward contract, short selling, option, insider trading,

merupakan transaksi yang dilarang secara Islam dalam dunia pasar modal.

(Heykal, 2012: 42)

Page 34: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

17

Fungsi pasar modal syariah adalah :

a. Memungkinkan bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam

kegiatan bisnis dengan memperoleh bagian dari keuntungan dan

resikonya.

b. Memungkinkan para pemegang saham menjual sahamnya guna

mendapatkan likuiditas.

c. Memungkinkan perusahaan meningkatkan modal dari luar untuk

membangun dan mengembangkan lini produksinya.

d. Memisahkan operasi kegiatan bisnis dari fluktuasi jangka

pendek pada harga saham yang merupakan ciri umum pada

pasar modal konvensional.

e. Memungkinkan investasi pada ekonomi yang ditentukan oleh

kinerja kegiatan bisnis sebagaimana tercermin pada harga saham

(Hamid, 2009: 44).

Saham-saham di pasar modal syariah biasanya terdaftar di Jakarta

Islamic Index (JII). Menurut Rodoni (2009) Jakarta Islamic Index (JII)

merupakan indeks terakhir yang dikembangkan oleh Bursa Efek Jakarta

(BEJ) yang bekerjasama dengan PT Danareksa Invesment Management

untuk merespon kebutuhan informasi yang berkaitan dengan syariah.

3. Keputusan Pendanaan

Bagi sebuah perusahaan yang bersifat profit oriented keputusan

pencarian sumber pendanaan dalam rangka memperkuat struktur modal

menjadi keputusan penting yang harus dikaji dengan mendalam serta

Page 35: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

18

berbagai dampak pengaruh yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.

Secara umum sumber modal ada dua alternatif, yaitu modal yang

bersumber dari modal sendiri atau dari eksternal seperti pinjaman atau

hutang.

Pendanaan modal sendiri dapat dilakukan dengan menerbitkan saham,

sedangkan pendanaan dengan hutang dapat dilakukan dengan menerbitkan

obligasi , right issue atau berhutang pada bank (Fahmi, 2013).

Keputusan pendanaan adalah keputusan yang berhubungan dengan

penentuan sumber dana yang akan digunakan, penentuan perimbangan

pendanaan yang optimal, dan perusahaan menggunakan sumber dana dari

dalam perusahaan atau akan mengambil dana dari luar perusahaan, Sukardi

& Herdinata, (2009) dalam Bagus (2012).

Keputusan pendanaan akan menyangkut penentuan secara optimal

mengenai struktur modal dan kebijakan deviden. Penentuan keputusan yang

optimal mengenai struktur modal dan kebijakan deviden ini berhubungan

dengan upaya pencapaian tujuan perusahaan. Dalam teori keuangan

tradisional dinyatakan bahwa tujuan perusahaan adalah memaksimumkan

kemakmuran atau kekayaan para pemegang saham dan pemiliknya. Dengan

keputusan pendanaan yang optimal secara teoritis akan dapat mengarah

pada peningkatan kemakmuran dan kekayaan para pemegang saham

(Harmono, 2014).

Keputusan pendanaan berkaitan dengan pemilihan sumber dana baik

yang berasal dari dalam maupun dari luar, sangat mempengaruhi nilai

Page 36: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

19

perusahaan. Sumber dana perusahaan dari internal berasal dari laba ditahan

dan depresiasi. Dana yang diperoleh dari sumber dana eksternal adalah

dana yang berasal dari para kreditur dan pemilik, peserta atau pengambil

bagian dalam perusahaan. Keputusan pendanaan dalam penelitian ini diukur

dengan Debt to Equity Ratio (DER). Proksi debt to equity ratio adalah total

debt dengan total equity. Total debt merupakan total liability (baik utang

jangka pendek maupun jangka panjang), sedangkan total equity merupakan

total modal sendiri (total modal saham yang disetor dan laba yang ditahan)

yang dimiliki perusahaan. Makin kecil angka rasio ini makin baik. Terdapat

dua sumber pendanaan perusahaan, yaitu :

1. Pendanaan internal yang berasal dari retained earning dan penerbitan

saham baru sebagai sumber dari pendanaan perusahaan.

2. Pendanaan eksternal yang berasal dari luar perusahaan, yaitu kreditor

(pemberi pinjaman) dan penerbitan surat hutang yang harus dibayar

pokok hutang dan imbal hasil atas keuntungan hasil investasi.

Perusahaan dapat didanai melalui utang dan modal sendiri. Komposisi

penggunaan utang dan modal sendiri ini tergambar dalam struktur modal.

Penggunaan utang diistilahkan dengan financial leverage. Utang yang

dimaksud adalah utang untuk pendanaan perusahaan yang tidak selalu sama

dengan kewajiban dan tidak sama dengan tagihan. Utang dapat

menimbulkan beban bunga yang dapat menghemat pajak. Artinya beban

bunga dapat dikurangkan dari pendapatan, sehingga laba sebelum pajak

menjadi lebih kecil dan akan mengakibatkan pajak akan menjadi lebih kecil

Page 37: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

20

juga. Sedangkan jika pendanaan menggunakan modal sendiri, maka tidak

terdapat beban yang dapat mengurangi pajak perusahaan.

4. Struktur Modal

Struktur modal menurut Brigham dan Gepanski (2003) merupakan

proporsi atau perbandingan dalam menentukan pemenuh kebutuhan

perusahaan, apakah dengan cara menggunakan hutang, ekuitas, atau dengan

menerbitkan saham.

Weston dan Copeland (2005) mengatakan bahwa struktur modal

adalah pembiayaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang,

saham preferen dan modal pemegang saham. Struktur modal (Husnan,

1994) adalah proporsi antara penggunaan utang dan modal sendiri dalam

struktur finansial perusahaan. Struktur Modal dalam perusahaan merupakan

hal yang terpenting, karena adanya pilihan antara memaksimalkan return

dan meminimalkan biaya modal dengan kemampuan perusahaan dalam

menghadapi lingkungan bisnis yang kompetitif.

Bambang Riyanto (1992) memberikan gambaran tentang pengertian

struktur modal bahwa struktur modal adalah pembelajaan permanen dimana

mencerminkan perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal

sendiri. Sedangkan menurut keown, et.al. (2005), struktur modal adalah

panduang atau kombinasi sumber dana jangka panjang yang digunakan oleh

perusahaan.

Page 38: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

21

Struktur modal perusahaan adalah kombinasi dari saham-saham yang

berbeda atau bauran seluruh sumber pendanaan jangka panjang yang

digunakan perusahaan.

Manajer harus mempertimbangkan manfaat dan biaya dari sumber

dana yang dipilih dalam melakukan pengambilan keputusan pendanaan.

Bagi dana yang berbentuk utang, maka biaya dana mudah untuk

diidentifikasi yaitu biaya bunganya. Biaya modal ini akan lebih kecil dari

pada biaya modal yang berasal dari modal sendiri. Bila dana tersebut

berasal dari laba ditahan, maka biaya dananya akan sama dengan biaya

dana yang berasal dari penerbitan saham baru yang membedakan hanyalah

bahwa penerbitan saham baru akan menimbulkan biaya emisi (floating

cost). Hal ini mengakibatkan biaya modal dari penerbitan saham baru akan

sedikit lebih tinggi dari biaya modal dari laba ditahan.

Menurut Rodoni dan Ali (2010), struktur modal adalah proposi dalam

menentukan pemenuhan kebutuhan belanja perusahaan dimana dana yang

diperoleh menggunakan kombinasi atau panduan sumber yang berasal dari

dana jangka panjang yang terdiri dari dua sumber utama yaitu dari dalam

dan luar perusahaan.

Teori struktur modal yang pertama yaitu dikeluarkan oleh Franco

Modigliani dan Merton H. Miller pada tahun 1958 pada tulisan The cost of

capital, corporate Finance and The theory investment, yang dikenal sebagai

teori MM. MM menerbitkan tulisannya pada journal of finance dan

merupakan awal terbentuknya teori struktur modal. Mereka berpendapat

Page 39: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

22

bahwa struktur modal tidak relevan dan tidak mempengaruhi nilai

perusahaan.

Dapat disimpulkan bahwa yang menentukan struktur modal adalah

proporsi yang dibutuhkan perusahaan dalam mengambil keputusan

pendanaan baik dana jangka panjang yang berasal dari internal ataupun

eksternal perusahaan.

Pada tahun 1963 Modigliani dan Miller melanjutkan hasil

penelitiannya dengan mengubah asumsi dari tidak adanya pajak menjadi

adanya pajak terhadap penghasilan perusahaan sebagai penentu struktur

modal perusahaan atau leverage. Hasilnya adalah bahwa struktur modal

menentukan nilai perusahaan karena biaya utang adalah biaya yang

mengurangi pembayaran pajak. (Sukardi dan Herdinata, 2009) Teori diatas

menjelaskan struktur modal Miller tanpa faktor pajak dan dengan faktor

pajak. Ada beberapa teori lain yang membicarakan tentang struktur modal

selain dua teori tersebut.

Beberapa teori lain yang menyangkut mengenai struktur modal, yaitu:

a. Trade off theory

Menurut Brigham dan Houston (2010) trade off theory (teori

pertukaran) adalah teori struktur modal yang menyatakan bahwa

perusahaan menukar manfaat pajak dari penggunaan hutang dengan

masalah yang ditimbulkan dari potensi kebangkrutan. Teori ini juga

menjelaskan semakin tinggi hutang maka akan semakin tinggi nilai

perusahaan. Namun, setelah mencapai titik maksimum, penggunaan

Page 40: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

23

hutang oleh perusahaan menjadi tidak menarik, karena perusahaan akan

menanggung biaya keagenan, kebangkrutan serta biaya bunga yang

meyebabkan nilai saham turun. Dengan kata lain trade off theory

menyatakan bahwa peningkatan penggunaan hutang akan

mengakibatkan penurunan nilai perusahaan namun dengan asumsi

penggunaan hutang telah mencapai struktur modal optimal.

b. Pecking order theory

Pecking order theory mengasumsikan bahwa perusahaan bertujuan

untuk memaksimumkan kesejahteraan pemegang saham. Teori ini

pertama kali diperkenalkan oleh Donaldson pada tahun 1961 sedangkan

penamanaan pecking order theory dilakukan oleh Stewart C. Myers

(1984) dalam Sagita Lestari (2015). Dalam teori ini dinyatakan bahwa

para manajer keuangan khawatir dengan sikap para investor apabila

manajer keuangan melakukan penerbitan saham. Hal ini disebabkan

tindakan pengumuman penerbitan saham tersebut diyakini dapat

menurukan harga saham. Sebaliknya, jika mereka melakukan hutang

maka tidak ada pengaruh yang signifikan tehadap harga saham, kedua

hal tersebut menunjukan adanya urutan pemilihan sumber dana dalam

struktur modal.

Pecking order theory menyarankan bahwa perusahaan memiliki

preferensi dalam memilih sumber pendanaannya. Teori ini menyatakan

bahwa perusahaan lebih menyukai pendanaan dana internal daripada

eksternal dalam rangka membiayai pengemabangan usahanya. Apabila

Page 41: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

24

sumber pendanaan internal berasal dari financial slack tidak mencukupi,

maka barulah dipergunakan sumber pendanaan eksternal, jika sumber

pendanaan eksternal dibutuhkan maka yang menjadi pilihan utama

dengan penggunaan hutang dengan cara menerbitkan obligasi.

Penerbitan saham baru merupakan upaya terakhir yang dilakukan

perusahaan bila sumber pendaanaan internal tidak mencukupi (Myers,

1984). Keuntungan dari pendanaan internal adalah tidak memerlukan

biaya penerbitan dan tidak perlu memberikan informasi keterbukaan

mengenai kondisi keunagan perusahaan yang mungkin saja meliputi

kesempatan investasi yang potensial dana keuntungan yang diharapkan

bila kesempatan investasi tersebut diambil.

Teori ini menerangkan bahwa perusahaan mempunyai urutan

preferensi dalam penggunaan dana dimana para manajer pertama kali

akan memilih untuk menggunakan laba ditahan, hutang dan penerbitan

saham sebagai pilihan terakhir. Penggunaan hutang lebih disukai karena

biaya yang dikeluarkan untuk hutang lebih murah dibandingkan dengan

penerbitan saham. Brealy, Myer dan Marcus (2007) menjelaskan teori

ini menjadi dua hal, yaitu :

1) Perusahaan menyukai pendanaan internal, karena dana ini

terkumpul tanpa mengirim sinyal sebaliknya yang dapat

menurunkan harga saham.

2) Jika dana eksternal dibutuhkan, perusahaan menggunakan

hutang terlebih dahulu dan menerbitkan ekuitas adalah pilihan

Page 42: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

25

terakhir. Pecking order ini muncul karena penerbit hutang tidak

terlalu diterjemahkan sebagai pertanda buruk oleh investor bila

dibandingkan dengan penerbitan ekuitas.

Pecking order theory menjelaskan bahwa perusahaan lebih cenderung

memilih pendanaan yang berasal dari internal dari pada eksternal

perusahaan, dan hutang menjadi pilihan kedua setelah pendanaan

internal kemudian surat hutang, saham preferen dan pada akhirnya

apabila masih memerlukan dana maka perusahaan akan menerbitkan

saham biasa. Hal ini terjadi karena adanya biaya transaksi dalam

mendapatkan dana dari pihak eksternal. Percking order theory

menjelaskan mengapa pada perusahaan yang sangat menguntungkan

pada umumnya mempunyai hutang yang lebih sedikit. Hal ini terjadi

bukan karena perusahaan tersebut mempunyai target debt ratio yang

rendah, tetapi disebabkan karena perusahaan memang tidak

membutuhkan dana tambahan dari pihak ekstenal (Brealey dan Myer,

1995).

Pecking order theory adalah salah satu teori yang mendasari

keputusan pendanaan perusahaan. Myers (1984) mengemukakan

argumentasi mengenai adanya kecenderungan suatu perusahaan untuk

menentukan pemilihan sumber pendanaan yang berdasarkan pada

pecking order theory. Baskin (1989) mengemukakan bahwa dari hasil

pengamatan menunjukkan bahwa pecking order theory yang diusulkan

oleh Donaldson (1961) nampak bisa menggambarkan tentang praktek

Page 43: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

26

perusahaan. Myers (1984) berpendapat bahwa keputusan pendanaan

berdasarkan pecking order theory yang dikemukakan Donaldson pada

tahun 1961 mengikuti urutan pendanaan sebagai berikut: (1) Perusahaan

lebih menyukai pendanaan dari sumber internal, (2) Perusahaan

menyesuaikan target pembayaran deviden terhadap peluang investasi (3)

Kebijakan deviden bersifat sticky, fluktuasi profitabilitas dan peluang

investasi berdampak pada aliran kas internal bisa lebih besar atau lebih

kecil dari pengeluaran investasi (4) Bila dana eksternal dibutuhkan,

perusahaan akan memilih sumber dana dari hutang karena dipandang

lebih aman.

Pecking order theory adalah salah satu teori yang mendasarkan pada

asimetri informasi. Asimetri informasi akan mempengaruhi struktur

modal perusahaan dengan cara membatasi akses pada sumber pendanaan

dari luar. Myers dan Majluf (1984) menunjukkan bahwa dengan adanya

asimetri informasi, investor biasanya akan menginterpretasikan sebagai

berita buruk apabila perusahaan mendanai investasinya dengan

menerbitkan ekuitas. Investor beranggapan bahwa penerbitan ekuitas

baru dilakukan oleh para manajer apabila saham perusahaan dinilai lebih

tinggi. Harris dan Raviv (1991), Baskin (1989) dan Myers (1984)

mengemukakan bahwa pemberitahuan penerbitan ekuitas-ekuitas baru

menyebabkan nilai perusahaan yang tercermin dalam harga saham turun.

Page 44: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

27

c. Signaling theory

Signal (sinyal) merupakan suatu tindakan yang diambil oleh

manajemen suatu perusahaan dengan memberikan petunjuk kepada

investor tentang bagaimana manajemen menilai prospek perusahaan

tersebut (Brigham & Houston, 2010) Perusahaan dengan prospek yang

menguntungkan akan mencoba menghindari penjualan saham dan

mengusahakan modal baru dengan cara selain menjual saham seperti

menggunakan hutang. Penggunaan hutang yang tinggi oleh manajer

dapat digunakan sebagai sinyal yang baik bahwa perusahaan yakin

dengan prospek di masa mendatang. Sehingga dapat dikatakan bahwa

hutang adalah sinyal yang positif tentang nilai perusahaan.

d. Agency theory

Jensen dan Meckeling telah mengembangkan teori tentang biaya

agensi yaitu biaya yang berhubungan dengan manajemen pengawasan

untuk memastikan bahwa pihak manajemen berperilaku dalam cara yang

konsisten dengan kesepakatan kontraktual perusahaan dengan para

kreditor serta pemegang saham. Siapapun yang mengeluarkan biaya

pengawasan, biaya tersebut akhirnya ditanggung oleh pemegang saham.

Semakin besar kemungkinan biaya pengawasan, semakin tinggi biaya

bunga dan semakin rendah nilai perusahaan bagi para pemegang

sahamya (Home dan Wachowicz, 2007).

Penggunaan modal dari hutang akan memiliki tiga implikasi yaitu:

Dengan memperoleh dana melalui utang, para pemegang saham dapat

Page 45: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

28

mempertahankan kendali mereka atas perusahaan tersebut sekaligus

membatasi investasi yang merek berikan, yang kedua kreditur akan

melihat pada ekuitas, atau dana yang diperoleh sendiri, sebagai suatu

batasan keamanan, sehingga semakin tinggi proporsi dari jumlah modal

yang diberikan oleh pemegang saham, semakin kecil resiko yang

dihadapi oleh kreditur, dan ketiga jika perusahaan mendapatkan hasil

dari investasi yang didanai dengan dana hasil pinjaman lebih besar

daripada bunga yang dibayarkan, maka pengembalian dari modal

pemilik akan diperbesar, atau diungkit. (Brigham & Houston, 2006)

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi struktur modal

diantaranya adalah stabilitas penjualan, struktur aktiva (assets tangibility),

leverage operasi, tingkat pertumbuhan (growth), profitabilitas

(profitability), pajak, pengawasan, sifat manajemen, sikap kreditur dan

konsultan, ukuran perusahaan (firm size), risiko, kondisi pasar, kondisi

internal perusahaan dan fleksibilitas keuangan. Faktor-faktor tersebut akan

menjadi dasar pertimbangan keputusan manajer (Riyanto, 2008:24)

5. Faktor Penentu Kebijakan Struktur Modal

Keputusan struktur modal tercermin dari perubahan keputusan

pendanaan perusahaan, Dalam penentuan struktur modal, ada banyak faktor

yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakkan variable struktur

modal untuk menentukan keputusan pada perusahaan syariah di Jakarta

Islamic Index (JII). Berikut adalah penjelasan masing-masing variabel yang

digunakana dalam penelitian ini :

Page 46: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

29

a. Pertumbuhan Perusahaan (Firm Growth)

Menurut J. Fred Watson dalam Sebastian (2015) rasio pertumbuhan

merupakan rasio yang menggambarkan perusahaan mempertahankan

posisi ekonominya, semakin bertumbuh sebuah perusahaan permintaan

terhadap kebutuhan pendanaan meningkat. Jika perusahaan hanya

bergantung pada pendanaan internal saja, maka pertumbuhan akan

terbatas sehingga penggunaan hutang sebagai dana tambahan akan

meningkat.

Pertumbuhan perusahaan yang relatif stabil dapat lebih aman

memperoleh lebih banyak pinjaman dan menanggung beban tetap yang

lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat penjualan yang tidak stabil

(Brigham dan Huston, 2010).

Menurut Wardany (2007) pertumbuhan perusahaan sangat diharapkan

oleh pihak internal maupun pihak eksternal suatu perusahaan karena

dapat memberikan suatu aspek yang positif dari sudut pandang investor,

pertumbuhan suatu perusahaan merupakan tanda bahwa perusahaan

memiliki aspek yang menguntungkan, dan mengharapkan rate of return

atau tingkat pengembalian dari investasi mereka memberikan hasil yang

lebih baik.

Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi dan cepat

memerlukan tambahan dana yang besar untuk mengantisipasi

peningkatan di semua bidang kegiatan, misalnya peningkatan penjualan

kapasitas produksi, skala usaha dan sebagainya. Keperluan dana yang

Page 47: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

30

besar dari sumber pendanaan internal seperti laba ditahan tidak akan

cukup untuk memenuhinya. Oleh karena itu, biasanya didanai dengan

sumber dana eksternal berupa hutang atau pinjaman.

b. Ukuran Perusahaan (Firm Size)

Menurut Brigham dan Huston (2010), ukuran perusahaan adalah rata-

rata total penjualan bersih untuk tahun yang bersangkutan sampai

beberapa tahun kemudian. Perusahaan dengan ukuran yang lebih besar

memiliki akses untuk mendapatkan sumber pendanaan dari berbagai

sumber , sehingga untuk mendapat pinjaman dari kreditur akan lebih

mudah karena perusahaan dengan ukuran besar memiliki profitabilitas

yang lebih besar dalam memenangkan persaingan industri. Sebaliknya

jika perusahaan dengan skala kecil akan mengalami ketidakpastian

karena perusahaan kecil lebih cepat beraksi terhadap perubahan yang

mendadak. Oleh karena itu, memungkinkan perusahaan besar

membutuhkan sumber pendanaan yang besar di bandingkan dengan

perusahaan yang berukuran kecil.

Ukuran perusahaan juga menjadi faktor yang perlu diperhatikan

dalam menentukan struktur modal. Perusahaan besar dapat mengakses

pasar modal dan dengan kemudahan tersebut maka dapat disimpulkan

bahwa perusahaan memiliki fleksibilitas dan kemampuan untuk

mendapatkan dana atau permodalan.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa besar kecilnya ukuran

perusahaan akan berpengaruh terhadap struktur modal dengan

Page 48: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

31

didasarkan pada kenyataan bahwa semakin besar suatu perusahaan akan

mempunyai tingkat pertumbuhan yang tinggi pula. Penelitian Antoniou

et al dalam pancawati (2012) menemukan bahwa ukuran perusahaan

merupakan variabel yang baik dalam menjelaskan utang yang digunakan

perusahaan. Werner (2011) juga menemukan bahwa perusahaan dengan

ukuran besar cenderung untuk menggunakan utang dengan lebih banyak,

karena mereka dianggap „too big to fail‟ sehingga mereka mendapat

akses yang baik ke pasar modal. Dalam penelitiannya (Fadli, 2010)

menyebutkan bahwa ada tiga cara yaitu melalui logaritmaa natural dari

penjualan, logaritma natural dari total asset dan logaritma natural total

asset dikurangi nilai buku ekuitas ditambah nilai pasar ekuitas. Dalam

hal ini, penelitian menggunakan salah satu cara yaitu logaritma natural

dari total asset perusahaan.

c. Profitabilitas (Profitability)

Profitabilitas menurut Sartono (2001) adalah mengukur kemampuan

perusahaan untuk memperoleh laba dalam penjualannya. Menurut

Husnan (1994) perusahaan yang menggunakan rasio hutang yang lebih

tinggi maka akan menghasilkan tingkat ROE yang tinggi juga. Analisis

profitabilitas (ROE) dapat dipergunakan untuk menunjukan tingkat

risiko karena penggunaan hutang yang semakin besar.

Menurut G. Sugiyarso dan F. Winarni (2005) dalam Sebastian (2015)

profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam

hubungan dengan penjualan total aktiva maupun modal sendiri.

Page 49: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

32

Perusahaan yang profitable akan memungkinkan untuk memiliki

retained earnings yang lebih banyak. Perusahaan yang profitable kurang

membutuhkan pendanaan eksternal yang berlebihan (Myers, 1984).

Profitabilitas menurut Riyanto (2008) adalah kemampuan perusahaan

untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Keuntungan yang

diraih dari investasi yang akan ditanamkan merupakan pertimbangan

utama bagi sebuah perusahaan dalam rangka pengembangan bisnisnya.

Rasio profitabilitas yaitu mengukur kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba. (Rodoni dan Herni Ali, 2010). Dengan pengukuran

profitabilitas, maka dapat diketahui kinerja perusahaan dalam

menghasilkan laba yang akan menentukan struktur modal yang dimiliki

perusahaan. Perolehan laba yang besar diduga akan mengurangi jumlah

modal yang berasal dari hutang, begitupun sebaliknya perolehan laba

yang kecil akan menambah modal perusahaan yang berasl dari hutang.

Pengelolaan kekayaan perusahaan yang ditunjukkan oleh laba yang

dihasilkan, profitabilitas menjadi satu indikator kinerja yang dilakukan

oleh manajemen. Singkatnya laba yang dihasilkan perusahaan berasal

penjualan dan investasi yang dilakukan oleh perusahaan. Profitabilitas

adalah kemampuan perusahan untuk menghasilkan profit atau laba

selama satu tahun yang dinyatakan dalam rasio laba operasi dengan

penjualan dari data laporan laba rugi akhir tahun. Untuk mengetahui

profitabilitas yaitu dengan membandingkan antara laba yang diperoleh

Page 50: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

33

dalam suatu periode dengan jumlah aktiva atau jumlah pada perusahaan

tersebut.

Profitabilitas diukur dengan menggunakan rasio yang menunjukan

hasil akhir dari sejumlah kebijakan bagi perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan. Salah satu rasio yang sering digunakan adalah Return on

Equity (ROE), yang merupakan pengukuran kemampuan perusahaan

secara keseluruhan dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah

keseluruhan modal yang tersedia dalam perusahaan. (Riyanto, 2008)

d. Likuiditas (Liquidity)

Konsep likuiditas dapat diartiakan sebagai kemampuan perusahaan

dakam melunasi hutang jangka pendek, umumnya kurang dari satu

tahun. Dimensi konsep likuiditas mencerminkan ukuran-ukuran kinerja

manajemen ditinjau dari sejauh mana manajemen mampu mengelola

modal kerja yang didanai dari kas perusahaan dan hutang lancar

perusahaan ( Fahmi, 2013 : 106))

Menurut Weston dalam Kasmir (2012), likuiditas adalah sebuah rasio

yang menggambarkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban

jangka pendek. Artinya apabila perusahaan ditagih, maka akan mampu

memenuhi hutang tersebut terutama hutang yang sudah jatuh tempo.

Likuiditas akan memberikan pengaruh negatif terhadap struktur

modal. Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas tinggi menunjukkan

jumlah dana internalnya juga tinggi (Butt et al, 2013 dalam Sebastian).

Page 51: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

34

Maka dari itu, semakin likuid perusahaan maka pendanaan internal akan

lebih digunakan dalam struktur modal perusahaan.

Penggunaan rasio lancar untuk likuiditas akan diketahui seberapa

besar kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban lancarnya. Menurut

Rodoni dan Herni Ali (2010) rasio likuiditas yaitu mengukur

kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya

pada saat jatuh tempo. Dari pengertian tersebut, likuiditas mempengaruhi

struktur modal dimana melihat kemampuan perusahaan dalam

memenuhi hutangnya, semakin kecil kemampuan memenuhi hutang

kemungkinan menggunakan modal dengan hutang juga berkurang atau

sedikit. Disisi lain rasio lancar akan menunjukkan kepada investor

bahwa perusahaan telah mampu memenuhi kewajiban lancar yang

dimilikinya. Maka akan menambah kepercayaan kepada investor bahwa

investasi di perusahaan akan menjamin resiko perusahaan tidak gulung

tikar karena mampu memenuhi kewajibannya atau likuiditasnya tinggi.

Likuiditas merupakan pertimbangan yang diperlukan investor dalam

menilai perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usahanya tidak

tertanggu dengan lilitan hutang yang ditanggungnya. Investor tidak

khawatir dengan adanya hutang yang timbul karena likuiditas yang

mencukupi yang menandakan perusahaan mampu membayar hutang

tersebut.

Liquidity menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk

memenuhi kewajiban keuangannya dalam jangka waktu pendek atau

Page 52: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

35

yang segera harus dibayar, (Moeljadi, 2006:48). Perusahaan dengan

tingkat likuiditas yang tinggi cenderung tidak menggunakan pembiayaan

yang berasal dari utang karena perusahan akan terlebih dahulu

menggunakan dana internal yang ada sebelum menggunakan utang untuk

membiayai kegiatannya. Peningkatan likuiditas akan mempengaruhi

tingkat utang pada keputusan struktur modal perusahaan.

e. Tangibility

Aset yang dimiliki oleh perusahaan akan mempunyai pengaruh antara

perusahaan terhadap pihak lain. Aktiva merupakan salah satu jaminan

yang bisa meyakinkan pihak lain untuk bisa memberikan pinjaman

kepada perusahaan, sehingga perusahaan yang struktur asetnya lebih

fleksibel akan lebih mudah memperoleh pinjaman. Perusahaan yang

aktivanya sesuai dengan jaminan kredit akan lebih banyak menggunakan

hutang karena kreditor akan selalu memberikan pinjaman apabila

mempunyai jaminan (Brigham dan Huston, 2006 : 30).

Tangibility atau struktur aktiva adalah penentuan besar alokasi untuk

masing-masing komponen aktiva, baik dalam aktiva lancar maupun

aktiva tetap. Struktur aktiva adalah penentuan berapa besar alokasi untuk

masing – masing komponen aktiva, baik dalam aktiva lancar maupun

dalam aktiva tetap. Aktiva lancar adalah aktiva yang habis dalam satu

kali berputar dalam proses produksi, dan proses perputarannya adalah

dalam jangka waktu yang pendek (umumnya kurang dari satu tahun).

Sedangkan aktiva tetap adalah aktiva yang tahan lama yang secara

Page 53: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

36

berangsur-angsur habis turut serta dalam proses produksi (Riyanto,

2008).

Dari beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan dana

eksternal, salah satunya adalah adanya aset yang berwujud dalam jumlah

yang memadai untuk digunakan sebagai jaminan. Struktur aktiva dapat

mempengaruhi sumber-sumber pembiayaan yang pada gilirannya akan

berpengaruh terhadap penentuan struktur modal perusahaan. Menurut

Harris dan Raviv 1991 dalam Sebastian (2015) tangibility memiliki

pengaruh negatif terhadap struktur modal.

Struktur aktiva yang diukur oleh proporsi aktiva tetap terhadap total

aktiva, memiliki hubungan positif terhadap struktur modal. Artinya

apabila struktur aktiva mengalami peningkatan maka semakin tinggi pula

jumlah utang dan semakin tinggi pula struktur modal perusahaan Titman

dan Wessels: 1998 dalam R Agus Sartono. (2001)

Semakin banyak asset tangibility suatu perusahaan berarti semakin

banyak collateral assets untuk bisa mendapatkan sumber dana eksternal

berupa hutang. Dalam hal ini, pihak kreditur akan menerima

collateral assets untuk memback-up hutang. (Fadli, 2010)

Semakin besar kepemilikan asset berwujud suatu perusahaan maka

kepercayaan kreditur akan semakin bertambah. Dengan demikian akses

untuk pengajuan kredit kepada kreditur akan mudah dilakukan dengan

tujuan menggunakan pendanaan eksternal.

Page 54: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

37

f. DER (Debt to Equity Ratio)

Struktur modal dalam penelitian ini diukur dari Debt to Equity ratio

(DER) dikarenakan DER mencerminkan besarnya proporsi antara total

debt (total hutang) dan total shareholder’s equity (total modal sendiri).

Total hutang merupakan total liabilities (baik utang jangka pendek

maupun jangka panjang), sedangkan total shareholders’equity

merupakan total modal sendiri (total modal saham yang disetor dan laba

yang ditahan) yang dimiliki perusahaan. Rasio ini menunjukkan

komposisi dari total hutang terhadap total ekuitas. Semakin tinggi DER

menunjukkan komposisi total hutang semakin besar dibanding dengan

total modal sendiri, sehingga berdampak semakin besar beban

perusahaan terhadap pihak luar (kreditur) (Robert Ang, 2006 dalam

Handayani, 2007).

DER merupakan kemampuan perusahaan dalam membayar hutang

dengan modal yang dimilikinya dan sangat berkaitan dengan penciptaan

suatu struktur modal yang dapat mempengaruhi kebijakan pendanaan

perusahaan yang tepat guna memaksimalkan nilai perusahaan

Page 55: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

38

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Werner Ria Muhardi (2011) yang ingin

melakukan investigasi pada perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan di

ASEAN, penelitian ini dilakukan untuk mencari tahu apakah ada perbedaan

penentuan struktur modal pada perusahaan-perusahaan tersebut, dengan 70

sample perusahaan di setor pertambangan. Variabel dependen dalam penelitian

ini adalah hutang, sedangkan variabel independen adalah profitabilitas, ukuran

perusahaan, asset tangibility, pertumbuhan perusahaan dan non-debt tax shield.

Data diolah menggunakan metode ordinary least square dan hasil penelitian

menunjukan bahwa faktor yang menentukan kebijakan hutang adalah

profitabilitas, ukuran perusahaan, asset tangibility dan tingkat pertumbuhan.

Dilain pihak, non-debt tax shield tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Lebih

lanjut, penelitian ini juga menemukan bahwa tidak ada perbedaan praktek yang

nyata antara penggunaan utang di keenam negara ASEAN.

Penelitian dilakukan oleh K Bagus Wardianto (2012) yaitu menguji teori

struktur modal pada 50 biggest market capitalization di BEI. Penelitian dilakukan

menggunakan variabel independen yaitu tangibility, size, growth, profitability,

non debt tax shield, deficit pendanaan internal dan utang jangka panjang tahun

lalu terhadap hutang jangka panjang tahun berjalan. Dengan menggunakan model

Analisis regresi linear berganda menghasilkan beberapa kesimpulan. Dengan

hipotesis trade off theory, semua variabel independen berpengaruh secara

simultan dan secara parsial hanya satu variabel yang berpengaruh yaitu

tangibility. Dalam hipotesis pecking order, semua variabel berpengaruh

Page 56: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

39

signifikan secara simultan dan secara parsial ada tiga variabel yang berpengaruh

yaitu tangibility, growth dan defisit pendanaan internal. Dan hasil perbandingan

dari dua teori, menghasilkan bahwa variable deficit pendanaan internal adalah

yang paling berpengaruh secara dominan. Perbedaan dengan penelitian yang akan

dilakukan adalah dengan tekhnik pengambilan sampel yang lebih detail dan dapat

diterapkan di banyak sektor di perusahaan-perusahaan di BEI, tidak hanya

perusahaan yang memiliki modal paling besar, namun dengan modal yang sedang

juga ikut dalam sampling. Selain itu penelitian ini juga akan menambah variabel

penentu struktur modal yang akan berpengaruh pada hutang jangka panjang tahun

berjalan. Penelitian yang dilakukan oleh Pancawati dan Rachmawati (2012) yaitu

untuk menganalisis variabel Tujuan dalam penelitian ini untuk menganalisis

pengaruh variabel free cash flow, profitabilitas, pertumbuhan perusahaan, struktur

aktiva perusahaan, retained earning dan kepemilikan manajerial pada hutang,

dimana data yang diperoleh dari publikasi Indonesian Capital Market Directory

(ICMD) menggunakan metode purposive sampling dengan 135 sample

perusahaan manufaktur, teknik analisis yang digunakan menggunakan regresi

linier berganda yang hasilnya menunjukan bahwa berdasarkan uji F statistik

menunjukkan bahwa model ini cocok karena memiliki nilai signifikansi kurang

dari 5% dari nilai Alpha. Hasil analisis menunjukkan bahwa keempat variabel

bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel DER sementara itu dua variabel

bebas lainnya tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap DER.

Profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap hutang, pertumbuhan

perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap utang, struktur aktiva

Page 57: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

40

perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap hutang, saldo laba ditahan

berpengaruh negatif signifikan terhadap hutang, sementara free cash flow dan

kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap hutang.

Selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Aiyoub, Melati, Saudah

dan Agha (2013), penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penentu

struktur modal perusahaan Iran yang terdaftar di Bursa Efek Teheran untuk

periode antara 2001 sampai 2010. Data panel dari 123 observasi perusahaan

untuk periode 10 tahun yang diambil dari laporan tahunan yang diterbitkan

perusahaan oleh Bursa Efek Teheran. Dengan menggunakan metode regresi

linear berganda. Studi ini mengeksplorasi teori keuangan tradisional (teori Trade-

off dan Pecking order teori) untuk menyelidiki faktor penentu struktur modal.

Variabel ukuran perusahaan, laba, pertumbuhan perusahaan, tangibility, dan

faktor risiko termasuk untuk mewakili pengaruh potensi teori tradisional. Studi

ini menganalisis dampak dari faktor finansial pada utang dan struktur ekuitas

perusahaan Iran. Hasil menunjukkan bahwa ukuran dan risiko berhubungan

positif terhadap struktur modal. Selain itu, profitabilitas, pertumbuhan dan

tangibility berhubungan negatif terhadap struktur modal. Hasilnya adalah bahwa

ukuran perusahaan konsisten terhadap teori trade-off dan profitabilitas konsisten

dengan teori pecking order. Perbedaan dengan penelitian ini adalah penerapan

metode dan lokasi penelitian yang berbeda. Selain itu banyak variabel yang

diambil berbeda dengan penelitian ini.

Berikutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Amor Atiyet (2013)

dengan tujuan penelitian untuk meninjau kembali teori struktur modal dan

Page 58: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

41

membandingkan kekuatan penjelas dari Teori Pecking order dan teori Trade-off.

Menggunakan sampel perusahaan Perancis yang listing di bursa saham dan milik

indeks SBF 250 selama periode 1999-2005. Dengan menggunakan Eviews 5.1,

dengan metode regresi linear berganda. Hasil ini dapat dijelaskan dengan adanya

informasi asimetris yang melibatkan masalah adverse selection. Sementara teori

statik trade-off model tidak cocok untuk menjelaskan penerbitan utang baru di

perusahaan Perancis. Bukti dari model pecking order menunjukkan bahwa defisit

pendanaan internal penentu yang paling penting yang mungkin menjelaskan

penerbitan utang baru. Secara ringkas, penelitian yang dilakukan adalah untuk

membandingkan kekuatan antara kedua teori struktur modal tersebut. Banyak

perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan, baik dari segi variabel,

perhitungan, sampel penelitian dan metodenya.

Penelitian lain oleh Cahyani Nuswandari (2013) untuk mengetahui

determinan Struktur Modal dalam Perspektif Pecking Order Theory dan Agency

Theory , dimana faktor yang di teliti sebagai variabel independen adalah

profitabilitas , ukuran perusahaan , risiko bisnis , peluang pertumbuhan dan

kepemilikan manajerial. Variabel profitabilitas , ukuran perusahaan, risiko bisnis

dianalisis dalam perspektif teori pecking order dan peluang pertumbuhan variabel

kepemilikan manajerial dan dianalisis dalam perspektif pengujian pecking order .

Hipotesis menggunakan regresi berganda . Populasi dalam penelitian ini adalah

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pengambilan

sampel menggunakan metode teknik purposive sampling. Sampel yang digunakan

222 pengamatan mengumpulkan data 2008-2010. Jenis data yang digunakan

Page 59: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

42

adalah data sekunder. Uji statistik menunjukkan hipotesis untuk variabel

profitabilitas dan risiko bisnis diterima . Ini berarti bahwa profitabilitas dan risiko

bisnis berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal. Hasil

pengujian hipotesis untuk ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan

variabel pada struktur modal . Dengan demikian hipotesis ditolak karena ukuran

arah perusahaan hipotesis yang berlawanan . Peluang pertumbuhan Variabel dan

kepemilikan manajerial dan berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur

modal.

Sebastian dan Wibowo (2015) menguji penerapan teori pecking order

terhadap struktur modal menggunakan uji regresi berganda dana uji financial

deficit periode 2005-2014 dengan 73 sample perusahaan manufaktur yang

terdapat di BEI hasilnya menunjukan bahwa profitabilitas, asset tangibility,

likuiditas, dan dividend payout berpengaruh negatif terhadap struktur modal.

Sementara variabel pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan tidak

berpengaruh terhadap struktur modal.

Arief, Topowijono, dan Nuzula (2015) melakukan penelitian terhadap faktor-

faktor struktur modal yaitu firm size, growth opportunity, profitability, business

risk, effective tax rate, asset tangibility, firm age dan liquidity. Objek penelitian

yang digunakan adalah perusahaan sektor property dan real estate yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009-2014, uji menggunakan model analisis

regresi berganda dengan 31 sample perusahaan yang hasilnya menunjukan bahwa

hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan firm size, growth

opportunity, profitability, business risk, effective tax rate, asset tangibility, firm

Page 60: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

43

age dan liquidity memiliki pengaruh yang signifikan. Firm size, profitability,

effective tax rate dan firm age secara parsial berpengaruh positif dan signifikan

terhadap struktur modal, growth opportunity, business risk dan asset tangibility

secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal,

sedangkan liquidity secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur

modal.

Ahmad Mohammad Obeid (2015) melakukan penelitian pada 215

perusahaan listed di Kuwait periode 2009-2013 metode yang digunakan adalah

Ordinary Least Square, hasilnya menunjukan bahwa kesempatan tumbuh,

likuiditas, profitabilitas, size dan tangibility signifikan terhadap laverage,

sedangkan deviden dan struktur kepemilikan perusahaan tidak signifikan terhadap

laverage perusahaan di Kuwait.

Penelitian lain oleh Ebrahim Abbasi and Maral Delghandi (2016) dengan

menggunakan metode Ordinary Least Square menggunakan 133 perusahaan yang

terdaftar di bursa saham Tehran selama 10 tahun periode 2005-2014, hasilnya

bahwa profitabilitas dan risiko binis berpengaruh negatif terhadap hutang,

tangibility dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif terhadap hutang.

Secara simultan semua variabel berpengaruh terhadap hutang. Wahida Ahmad

dan Noor Azillah Mohamad Ali (2017) melakukan penelitian mengenai pecking

order theory terhadap perusahaan makanan dan minuman selama 10 tahun

menggunakan random efect model periode 2003-2014 dengan 37 perusahaan

makanan dan minuman di Malaysia dan 38 perusahaan makanan dan minuman di

Thailand. Hasilnya sejalan dengan teori pecking order bahwa profitability,

Page 61: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

44

tangibility aset, firm size, dan liquidity berhubungan negatif dengan hutang

sementara growth opportunities memiliki hubungan positif terhadap hutang.

Dalam penelitian ini menemukan bukti bahwa semua faktor penentu yang diteliti

pada perusahaan mkanan dan minuman di Malaysia dan Thailand menerapkan

teori pecking order dalam keputusan struktur modal mereka.

Secara ringkasan ditampilkan dalam bentuk table berikut ini:

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Peneliti/

Tahun

Judul Metode Hasil

1 Wahida

Ahmad dan

Noor Azillah

Mohamad Ali

(2017)

Pecking Order

Theory: Evidence

from Malaysia

and Thailand

Food and

Beverages

Industry

Random

Effect

Model

profitability,

tangibility aset,

firm size, and

liquidity

berhubungan

negatif dengan

hutang sementara

growth

opportunities

memiliki

hubungan positif

terhadap hutang.

2 Ebrahim

Abbasi and

Maral

Delghandi

(2016)

Impact of Firm

Specific Factors

on Capital

Structure based

on Trade off

Theory and

Pecking Order

Theory - An

Empirical Study

of the Tehran‟s

Stock Market

Companies

Ordinary

Least

Square

profitabilitas dan

risiko binis

berpengaruh

negatif terhadap

hutang, tangibility

dan pertumbuhan

perusahaan

berpengaruh

positif terhadap

hutang. Secara

simultan semua

variabel

berpengaruh

terhadap hutang.

Page 62: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

45

No Peneliti/

Tahun

Judul Metode Hasil

3 Ahmad

Mohammad

Obeid

(2015)

The Determinants

of Capital

Structure :

Empirical

Evidence From

Kuwait

Ordinary

Least

Square

Likuiditas, ukuran

perusahaan,

tangibility

signifikan positif

terhadap

perusahaan di

kuwait, sedangkan

profitability

signifikan negatif

terhadap

perusahaan di

kuwait.

4 Arfie,dkk.

(2015)

Pengaruh Firm

Size, Growth

Opportunity,

Profitability,

Business Risk,

Effective Tax

Rate, Asset

Tangibility, Firm

Age

Dan Liquidity

Terhadap

Struktur Modal

Perusahaan

(Studi Pada

Perusahaan

Sektor Property

Dan Real Estate

Yang Terdaftar

Di BEI Tahun

2009-2014).

Regresi

Linier

Berganda

secara simultan

firm size, growth

opportunity,

profitability,

business risk,

effective tax rate,

asset tangibility,

firm age dan

liquidity memiliki

pengaruh yang

signifikan. Firm

size, profitability,

effective tax rate

dan firm age

secara parsial

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap struktur

modal, growth

opportunity,

business risk dan

asset tangibility

secara parsial

berpengaruh

negatif dan

signifikan

terhadap struktur

modal, sedangkan

liquidity secara

parsial tidak

Page 63: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

46

No Peneliti/

Tahun

Judul Metode Hasil

berpengaruh

signifikan

terhadap struktur

modal.

5 Sebastian

dan

Wibowo

(2015)

Penerapan

Teori

Pecking

Order dalam

Struktur

Modal

(Studi Pada

Perusahaan

di Industri

Manufaktur

yang

terdapat di

BEI periode

2005-2014)

Uji

Regresi

Bergand

a dan Uji

Financia

l Defisit

Menunjukan

bahwa

profitabilitas,

asset

tangibility,

likuiditas,

dan dividend

payout

berpengaruh

negatif

terhadap

struktur

modal.

Sementara

variabel

pertumbuhan

perusahaan

dan ukuran

perusahaan

tidak

berpengaruh

terhadap

struktur

modal.

6 Cahyani

Nuswandari

(2013)

Determinan

Struktur

Modal

dalam

Perspektif

Pecking

Order

Theory dan

Agency

Theory

Analisis

Regresi

Linier

Berganda

Profitabilitas dan

risiko bisnis

berpengaruh

negatif dan

signifikan

terhadap struktur

modal, ukuran

perusahaan

berpengaruh

positif dan

signifikan variabel

pada struktur

modal faktor-

faktor dalam

pecking order

Page 64: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

47

No Peneliti/

Tahun

Judul Metode Hasil

theory. Peluang

pertumbuhan

Variabel dan

kepemilikan

manajerial dan

berpengaruh

negatif signifikan

terhadap struktur

modal merupakan

prespektif agency

theory.

7 Aiyoub,

Melati , dkk

(2013)

Capital Structure

Decisions and

Determinants:

An Empirical

Study in Iran.

Analisis

Regresi

Linear

Berganda

Ukuran dan risiko

Berhubungan

positif terhadap

struktur modal.

Profitabilitas,

pertumbuhan dan

tangibility

berhubungan

negatif terhadap

struktur modal.

Ukuran

perusahaan

konsisten terhadap

teori trade-off dan

profitabilitas

konsisten dengan

teori pecking

order.

8 Pancawati dan

Rachmawati

(2012)

Determinan

Kebijakan

Hutang

(Dalam Agency

Theory Dan

Pecking Order

Theory)

Analisis

Regresi

Linear

Berganda

Profitabilitas

berpengaruh

positif signifikan

terhadap hutang,

pertumbuhan

perusahaan

berpengaruh

negatif signifikan

terhadap utang,

struktur aktiva

perusahaan

berpengaruh

positif signifikan

terhadap hutang,

Page 65: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

48

No Peneliti/

Tahun

Judul Metode Hasil

saldo laba ditahan

berpengaruh

negatif

signifikan

terhadap hutang,

sementara free

cash flow dan

kepemilikan

manajerial tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap hutang.

9 Bagus

Wardianto

(2012)

Pengujian Teori

Struktur Modal

pada Perusahaan-

perusahaan 50

Biggest Market

Capitalization di

BEI.

Analisis

Regresi

Linear

Berganda

Trade off theory,

semua variable

independen

berpengaruh

secara simultan

dan secara parsial

hanya satu

variabel yaitu

tangibility. Dalam

hipotesis pecking

order, semua

variabel

berpengaruh

signifikan secara

simultan dan

secara parsial ada

tiga variabel yang

berpengaruh yaitu

tangibility,

growth dan defisit

pendanaan

internal. Dan hasil

perbandingan dari

dua teori,

menghasilkan

bahwa variable

defisit pendanaan

internal adalah

yang paling

berpengaruh

secara dominan

Page 66: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

49

No Peneliti/

Tahun

Judul Metode Hasil

10 Werner Ria

Murhadi

(2011)

Determinan

Struktur Modal:

Studi di Asia

Tenggara

Ordinary

Least

Square

faktor yang

menentukan

kebijakan utang

adalah

profitabilitas,

ukuran

perusahaan, asset

tangibility dan

tingkat

pertumbuhan.

Dilain pihak, non-

debt tax shield

tidak memiliki

pengaruh yang

signifikan. Lebih

lanjut, penelitian

ini juga

menemukan

bahwa tidak ada

perbedaan praktek

yang nyata antara

penggunaan utang

di keenam negara

ASEAN.

Penelitian ini

secara umum

mendukung

pecking order

theory.

Page 67: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

50

C. Kerangka Pemikiran

Berikut adalah gambar kerangka pemikiran dari penelitian ini:

Bursa Efek Indonesia

Uji Asumsi Klasik

A. Uji Normalitas

B. Uji Heteroskedastisitas

C. Uji Multikolinearitas

D. Uji Autokorelasi

Variabel Independent Faktor-faktor

yang mempengaruhi Struktur

Modal:

1. Pertumbuhan

2. Ukuran Perusahaan

3. Profitabilitas

4. Likuiditas

5. Tangibility

Variabel Dependent

Keputusan Pendanaan

(Debt Equity Ratio)

Jakarta Islamic Index

Analisis Regresi Berganda

A. Uji t B. Uji F C. Adj R2

B. Interpretasi, Kesimpulan dan

Saran

Kesimpulan dan Saran

Page 68: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

51

D. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas akan disajikan dasar perumusan

hipotesis, yaitu :

1. Parsial

H0 : b1-b6 = 0, Tidak terdapat pengaruh antara variabel pertumbuhan

perusahaan, ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas, dan tangibility

terhadap keputusan pendanaan (DER).

Ha : b1-b6 ≠ 0, Terdapat pengaruh antara variabel pertumbuhan

perusahaan, ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas, dan tangibility

perusahaan terhadap keputusan pendanaan (DER).

2. Simultan

H0 : b1-b6 = 0, Tidak terdapat pengaruh antara variabel pertumbuhan

perusahaan, ukuran perusahaan , profitabilitas, likuiditas, dan tangibility

terhadap keputusan pendanaan (DER).

Ha : b1-b6 ≠ 0, Terdapat pengaruh antara variabel pertumbuhan

perusahaan, ukuran perusahaan , profitabilitas, likuiditas, dan tangibility

terhadap keputusan pendanaan (DER).

Page 69: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

52

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan syariah dari berbagai

sektor di Jakarta Islamic Index (JII) periode 2012-2016. Dimana di bursa efek

Indonesia adalah tempat perusahaan mempublikasikan laporan keuangan

perusahaan-perusahaan go public di Indonesia. Adapun penelitian yang dilakukan

terhadap laporan keuangan dari perusahaan syariah Jakarta Islamic Index (JII)

yang diaudit dengan pengambilan periode yaitu 2012-2016. Adapun variable

yang akan diteliti untuk perhitungan hipotesis Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran

Perusahaan , Profitabilitas , Likuiditas , Tangibility dan Keputusan Pendanaan

(DER).

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2009), populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan syariah

yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) periode 2012-2016.

2. Sample

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono,2009). Tujuan mengapa dalam penelitian ini dilakukan

Page 70: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

53

sampling karena jumlah atau populasi yang sangat besar sehingga

keterbatasan peneliti untuk dapat meneliti populasi. Teknik pengambilan

sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Purposive Sampling,

yaitu teknik pengambilan sample dengan pertimbangan atau karakteristik

tertentu yang ditentukan oleh peneliti. Dalam penentuan sample penelitian

dengan kriteria peneliti sebagai berikut:

a. Perusahaan yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index selama

periode 2012 sampai 2016.

b. Perusahaan yang konsisten terdaftar dalam Jakarta Islamic Index

selama periode 2012 sampai 2016.

c. Menyajikan laporan keuangan dalam satuan mata uang rupiah (Rp),

tidak dalam satuan mata uang asing.

Tabel 3.1

Pemilihan Sample

No Kriteria Sampel Perusahaan

1. Perusahaan yang terdaftar dalam indeks Jakarta

Islamic Index selama periode 2012-2016

30

2. Perusahaan yang konsisten terdaftar dalam indeks

Jakarta Islamic Index selama periode 2012-2016

(16)

3. Perusahaan yang menyajikan laporan keuangan

dalam satuan mata uang asing

(1)

Jumlah Sampel 13

Sumber : Hasil Olah Data

Page 71: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

54

Tabel 3.2

Daftar Sampel Perusahaan

No Nama Perusahaan

1 Astra Argo Lestari Tbk

2 Astra International Tbk

3 Alam Sutera Realty Tbk

4 Charoen Pokphand Indonesia Tbk

5 Indocement Tunggal Prakarsa Tbk

6 Kalbe Farma Tbk

7 Lippo Karawaci Tbk

8 PP London Sumatera Indonesia Tbk

9 Tambang Batubara Bukitasam Tbk

10 Semen Indonesia (Persero) Tbk

11 Telekomunikasi Indonesia Tbk

12 United Tractors Tbk

13 Unilever Indonesia Tbk

Sumber : www.sahamok.com

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini,

penelitian menggunakan dua jenis sumber data yaitu data sekunder. Dimana data

sekunder didapatkan melalui laporan keuangan tahunan perusahaan-perusahaan

syariah yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) tahun periode 2012 sampai

2016.

Data sekunder didapatkan dari sumber yang sudah menjadi sebuah sumber

yang dipercaya. Data sekunder ini dilakukan melalui studi kepustakaan. Metode

studi kepustakaan adalah suatu cara yang dilakukan dimana dalam memperoleh

data dengan menggunakan cara membaca dan mempelajari buku-buku serta

jurnal-jurnal yang berhubungan dengan masalah dalam penelitian ini, selain itu

juga data tersier adalah data yang dipakai dalam penelitian oleh peneliti lain.

Page 72: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

55

Dalam data tersier ini dilakukan untuk data yang sulit ditemukan oleh peneliti dan

dengan sumber yang dipercaya.

D. Metode Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Sebelum masuk dalam tahap pengujian, data yang akan di proses

terlebih dahulu melalui analisis deskripif. Tujuannya untuk menampilkan

informasi-informasi relevan yang terkandung dalam data tersebut. Analisis

deskriptif memberi gambaran atau deskripsi suatu data dari nilai rata-rata

(mean), nilai minimum dan nilai maksimum. Pengolahan data pada variabel

penelitian ini menggunakan batuan Microsoft Excel 2007 dan SPSS Statistik

20.

2. Uji Asumsi Klasik

Penggunaan uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui dan

menguji kelayakan atas model regresi yang digunakan pada penelitian ini.

Tujuan lainnya untuk memastikan bahwa di dalam model regresi yang

digunakan mempunyai data yang terdistribusikan secara normal, bebas dari

heterokedistisitas, autokorelasi, serta multikolinieritas.

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk

melihat normalitas residual menggunakan grafik histrogram yang

membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati

distribusi normal. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dari grafik

Page 73: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

56

Normal Probability Plot dan mengikuti arah garis diagonal atau garis

histogramnya maka model regresi menunjukkan pola distribusi normal,

maka model regresi memiliki asumsi normalitas (Ghozali, 2009). Selain

dengan melihat grafik Normal Probability Plot cara yang dapat

digunakan untuk menguji normalitas mengguanakan uji statistik non

parametik data adalah dengan melihat tabel Kolmogorov Smirnov yang

merupakan uji normalitas mengguanakan fungsi distribusi kumulatif.

Data dikatakan berdistribusi normal apabila di dapatkan nilai sig.2 tailed

lebih besar dari 0,05 (Ghozali, 2011: 160).

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji mengetahui dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah

yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedatisitas.

Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dari ada

atau tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Jika ada pola tertentu,

seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur

(bergelombang, melebar, kemudian menyempit, maka

mengidentifikasikan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak

ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0

(nol) pada sumbu Y, maka terjadi tidak terjadi heteroskedastisitas.

(Ghozali, 2009).

Page 74: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

57

Uji heteroskedastisitas dengan metode glejser dilakukan dengan

meregresikan semua variabel bebas terhadap nilai mutlak residualnya.

Jika terdapat pengaruh variabel bebas yang signifikan terhadap nilai

mutlak residualnya maka dalam model terdapat masalah

heteroskedastisitas, demikian pula sebaliknya (Suliyanto, 2011). Uji

glejser melihat apakah model regresi terjadi masalah heteroskedastisitas

dengan cara melihat nilai sig dengan kriteria pengambilan keputusan

sebagai berikut:

1. Tidak terjadi heteroskedastisitas, nilai sig > alpha (0,05)

2. Terjadi heteroskedastisitas, nilai sig < alpha (0,05)

c. Uji Multikolinieritas

Uji mulitikolinieritas bertujuan untuk menguji mengetahui model

regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel independen. Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi antar variabel

independen (Ghozali, 2009). Deteksi ada tidaknya multikolinieritas

dalam model regresi adalah dilihat dari besaran VIF (Variance Inflation

Faktor) dan tolerance. Regresi bebas dari masalah mutikolinieritas jika

nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0.1 (Ghozali, 2009).

d. Uji Autokolerasi

Uji autokolerasi bertujuan menguji mengetahui dalam model regresi

linier ada kolerasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi

yang baik adalah regresi yang bebas dari autokolerasi (Ghozali, 2009).

Page 75: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

58

Keputusan mengenai ada tidaknya autokorelasi dalam model dapat

menggunakan uji Run Test, jika antar residual tidak terdapat hubungan

korelasi maka dikatakan bahwa nilai residual adalah random atau acak

(Suliyanto, 2011:137). Apabila tingkat signifikansi hasil Run Test

dibawah α (0,05) maka dalam model terdapat autokorelasi. Tetapi

apabila tidak signifikan pada α (0,05) maka tidak terdapat autokorelasi.

Menurut Singgih (2002), residual diolah dengan uji run test, kemudian

dibandingkan dengan tingkat signifikansi (alpha) yang dipergunakan.

Apabila nilai hasil uji run test lebih besar dari pada alpha (run test >

alpha) maka tidak terdapat autokorelasi pada data yang diuji.

3. Uji Hipotesis

Peneliti menggunakan beberapa uji hipotesis, diantaranya adalah uji

ststistik t, uji statistik F dan koefisien determinasi.

a. Uji Statistik t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa pengaruh satu

variabel independent secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependent. Dalam pengolahan data menggunakan program

komputer SPSS versi 20.0, pengaruh secara individual ditunjukan dari

nilai signifikan uji t. Dengan tingkat signifikan 5%, maka kriteria

pengujian adalah sebagai berikut :

1. Bila nilai signifikan t < 0.05 maka H0 ditolak, artinya terdapat

pengaruh yang signifikan antara satu variabel independent terhadap

variabel dependent.

Page 76: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

59

2. Apabila nilai signifikan t > 0.05 maka H0 diterima, artinya tidak

ada pengaruh yang signifikan anatara satu variabel independent

terhadap variabel dependent.

Dan menurut Sugiyono (2009:142) bila t hitung lebih kecil dari t tabel

maka demikian Ho diterima dan Ha ditolak, jadi jika t hitung lebih besar

dari t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.

b. Uji Statistik F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen. Dalam pengolahan data

menggunakan program komputer Statistical Product and Service

Solutions (SPSS) versi 20.0, pengaruh secara individual ditunjukkan dari

nilai signifikan uji F, dengan tingkat signifikan 5% sebagai berikut:

1. Apabila nilai signifikansi F< 0.05, maka H0 ditolak, artinya

terdapat pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen

terhadap variabel dependen.

2. Apabila nilai signifikansi F> 0.05, maka H0 diterima, artinya tidak

ada pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen

terhadap variabel dependen.

c. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel

dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai

Page 77: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

60

yang mendekati satu berarti variabel independen hampir memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel

dependen. (Ghozali, 2009)

Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias

terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model.

Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat

tidak peduli variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependen. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan nilai

Adjusted R2, yang dapat fluktuasi apabila satu variabel independen

ditambahkan ke dalam model.

Nilai Adjusted R2 adalah sebesar satu berarti fluktuasi variabel

dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen dan ada

faktor lain yang menyebabkan fluktuasi variabel dependen. Jika nilai

Adjusted R2 adalah sebesar satu berarti fluktuasi variabel dependen

sebelumnya dapat dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada

faktor lain yang menyebabkan fluktuasi variabel dependen. Nilai

Adjusted R2 berkisar antara nol sampai satu. Jika mendekati 1 berarti

semakin kuat kemempuan variabel independen dapat menjelaskan

variabel dependen. Sebaliknya jika nilainya mendekati nol, berarti

semakin rendah kemampuan variabel independen dapat menjelaskan

fluktuasi variabel dependen.

Page 78: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

61

4. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh

antara variabel independent dalam mempengaruhi variabel dependent

secara bersama-sama atau simultan ataupun secara parsial. Untuk

mengetahui variabel independen yaitu pertumbuhan perusahaan (firm

growth), ukuran perusahaan (firm size), profitablitas, likuiditas, dan

tangibility yang mempengaruhi secara signifikan terhadap debt to equity

ratio pada perusahaan syariah di bursa efek Indonesia maka digunakan

persamaan umum regresi linier berganda, yaitu sebagai berikut :

DER = α + β1Growth + β2Size + β3Profit+ β4Liq+ β5Tang +ε

Keterangan :

DER = Debt Equity Ratio

α = konstanta

β1Growth = Pertumbuhan Perusahaan

β2Size = Ukuran Perusahaan

β3Profit = Profitabilitas

β4Liq = Likuiditas

β5Tang = Tangibility

Ε = Residual Variabel (Tingkat Kesalahan)

Page 79: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

62

E. Operasional Variabel Penelitian

Berikut peneliti sajikan rumus-rumus mengenai perhitungan dari variabel

variabel yang diambil dalam penelitian ini, baik variabel independen dan variabel

dependen. Dimana variabel independen terdiri dari Pertumbuhan Perusahaan,

Ukuran Perusahaaan, Profitabilitas, Likuiditas, dan Tangibility. Sedangkan Debt

Equity Ratio sebagai variabel dependen.

1. Variabel Dependent

Variabel dependent merupakan variabel utama yang dipengaruhi dan

tergantung oleh variabel lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel

dependent yang terkait adalah keputusan pendanaan dapat diukur dari rasio

perbandingan antara total hutang terhadap ekuitas yang diukur dalam Debt

to Equity Ratio (DER). Rumus DER adalah sebagai berikut :

Debt to Equity Ratio =

2. Variabel Independen

Variabel Independen disebut juga variabel prediktor biasa

dilambangkan dengan (X) adalah variabel dependen yang mempengaruhi

baik secara positif ataupun negatif. Variabel Independen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah :

a. Pertumbuhan Perusahaan (Firm Growth)

Variabel independen yang diberi simbol dalam regresi linear

berganda dengan symbol (β1Growth). Dalam penelitian ini digunakan

rumus berikut seperti halnya yang dipakai dalam penelitian oleh

Wardianto (2012) dan Fadli (2010):

Page 80: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

63

Pertumbuhan Perusahaan =

b. Ukuran Perusahaan (Firm Size)

Variabel independen yang diberi simbol (β2Size). Sebenarnya banyak

cara untuk mengetahui ukuran perusahaan, bisa melalui logaritma

natural penjualan dan lainnya. Dalam penelitian ini menggunakan rumus

seperti yang dipakai oleh Wahida Ahmad (2017):

Ukuran Perusahaan =

c. Profitabilitas (Profitability)

Variabel independen dengan simbol (β3Profit). Dalam perhitungan

iniuntuk mengatahui tingkat kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba, profitabilitas menggunakan proksi ROE (Return On

Equity). Rumus ini dipakai oleh Cahyani (2013):

Return on Equity =

d. Likuiditas (Liquidity)

Salah satu variabel independen dengan simbol (β4Liq). sebagai proksi

perhitungan tingkat likuiditas perusahaan, peneliti menggunakan rasio

lancar atau current ratio. Dalam perhitungannya menggunakan rasio

lancar untuk menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi

Page 81: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

64

kewajiban jangka pendek. Dalam penelitian ini digunakan rumus seperti

yang digunakan oleh Wahida (2017):

Current Ratio =

e. Tangibility

Salah satu variabel independent yang diberi simbol (β5Tang), untuk

mengetahui seberapa besar jumlah asset berwujud perusahaan

dibandingkan dengan total asset yang dimilikinya. Dalam

pengukurannya, Arief (2016) menggunakan rumus berikut :

Tangibility =

Page 82: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

65

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Jakarta Islamic Indeks (JII)

Pasar modal syariah (Islamic Stock Exchange) adalah suatu kegiatan

yang berhubungan dengan perdagangan efek syariah perusahaan publik

yang berkaitan dengan efek yang diterbitkan serta lembaga profesi yang

berkaitan dengannya. Dimana semua produk dan mekanisme operasionalnya

tidak bertentangan dengan syariat Islam (Rodoni dan Hamid , 2008).

Pada tanggal 3 Juli 2000, BEI bekerja sama dengan Danareksa

Investment Management (DIM) meluncurkan indeks saham yang dibuat

berdasrkan syariah islam yaitu Jakarta Islamic Indeks (JII). Indeks ini

diharapkan menjadi tolak ukur kinerja saham-saham yang berbasis syariah

serta untuk lebih mengembangkan pasar modal syariah.

Jakarta Islamic indeks (JII) terdiri dari 30 saham yang dipilih dari

saham-saham yang sesuai dengan syariah Islam. Pada awal peluncurannya,

pemilihan saham yang masuk ke dalam kriteria syariah melibatkan pihak

dengan pengawas syariah Danareksa Investment Managament. Akan tetapi

seiring perkembangan pasar, tugas pemilihan saham-saham tersebut

dilakukan oleh Bapepam-LK, bekerja sama dengan Dewan Syariah

Nasional. Hal ini tertuang dalam peraturan Bapepam-LK Nomor II 1 tentang

kriteria dan penerbitan daftar efek syariah.

Page 83: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

66

Untuk menetapkan kriteria saham-saham yang masuk dalam

perhitungan Jakarta Islamic Indeks (JII) dilakukan proses seleksi sebagai

berikut :

a. Saham-saham yang akan dipilih berdasarkan Daftar Efek Syariah

yang dikeluarkan oleh Bapepam-LK.

b. Memilih 60 saham dari Daftar Efek Syariah tersebut berdasarkan

urutan kapitalisasi pasar terbesar selama satu tahun terakhir.

c. Dari 60 saham tersebut dipilih 30 saham berdasarkan tingkat

likuiditas yaitu nilai transaksi di pasar regular selama satu tahun

terakhir.

Fungsi pasar modal syariah menurut MM. Metwally adalah sebagai

berikut: (Sudarsono, 2008)

a. Memungkinkan bagi masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan

bisnis dengan memperoleh bagian dari keuntungan dan resikonya.

b. Memungkinkan bagi pemegang saham menjual sahamnya guna

mendapatkan likuiditas.

c. Memungkinkan perusahaan meningkatkan modal dari luar untuk

membangun dan mengembangkan lini produksinya.

d. Memisahkan operasi kegiatan bisnis dari fluktuasi jangka pendek

pada harga saham.

e. Memungkinkan investasi pada ekonomi itu ditentukan oleh kinerja

kegiatan bisnis sebagaimana tercermin pada harga saham.

Page 84: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

67

Instrumen yang dilarang dalam pasar modal syariah menurut Abdul

Hamid (2009) diantaranya sebagai berikut :

a. Saham Istimewa (Preferred Stock)

Saham Istimewa adalah saham yang memberikan hak yang lebih

besar daripada saham biasa dalam dividen pada waktu perseroan

dilikuiditas

b. Forward Contract

Forward Contract merupakan salah satu jenis transaksi yang

diharamkan bertentangan dengan syariah. Forward contract

merupakan bentuk jual beli hutang yang didalamnya terdapat

unsur riba, sedangkan transaksi jual beli dilakukan sebelum

tanggal jatuh tempo.

c. Opsi

Opsi Adalah transaksi yang tidak disertai dengan underlying aset

atau Rill Aset, dengan kata lain objek yang ditransaksikan tidak

dimiliki pihak penjual. Opsi termasuk dalam kategori Gharar

(penipuan/spekulasi) dan Maysir (judi).

d. Transaction Margin on trading

Transaksi ini merupakan dimana pembeli membayar sebagian

harga secara tunai, yang sisanya dilunasi dari pinjman kepada

bank melalui perantara dengan syarat surat berharga tersebut

dijadikan jaminan bagi pialang untuk melunasi harga pinjamin.

Page 85: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

68

Ruang lingkup kegiatan usaha emiten yang bertentangan dengan

prinsip hukum Islam adalah (Rodoni, 2009)

a. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau

perdagangan yang dilarang.

b. Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk

perbankan dan asuransi konvensional.

c. Usaha yang memproduksi, mendistribusi, serta

memperdagangkan makan dan minuman yang tergolong haram.

d. Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta menyediakan

barang-barang atau jasa yang merusak moral yang bersifat

mudarat.

B. Hasil Analisis dan Pembahasan

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dapat memberikan gambaran tentang suatu data

yang dilihat dari nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi yang dihasilkan

dari variabel penelitian. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian

ini meliputi Pertumbuhan Perusahaan (firm growth), Ukuran Perusahaan

(firm size), Profitabilitas (ROE), Likuiditas dan Tangibility sebagai variabel

independen dan Keputusan Pendanaan (DER) sebagai variabel dependen.

Variabel-variabel tersebut akan diuji secara statistik deskriptif dengan

menggunakan program SPSS yang terlihat dalam tabel 4.1 dibawah ini

Page 86: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

69

Tabel 4.1

Deskriptif statistik pertumbuhan perusahaan pada Jakarta Islamic Index

Periode 2012-2016.

(%)

2012 2013 2014 2015 2016

AALI 21,71 20,49 24,02 15,91 12,61

ASII 18,12 17,40 10,30 3,99 6,69

ASRI 82,21 31,81 17,30 10,55 6,76

CPIN 39,56 27,32 32,69 18,32 2,18

INTP 25,36 16,93 8,56 -4,32 9,09

KLBF 13,82 20,14 9,81 10,23 7,24

LPKR 36,20 25,86 20,64 9,44 10,35

LSIP 11,19 5,60 8,53 2,23 6,90

PTBA 10,62 -8,26 26,85 14,06 2,11

SMGR 35,18 15,85 11,44 11,19 15,92

TLKM 8,07 14,89 10,12 17,94 8,09

UNTR 8,31 14,04 5,11 2,36 3,69

UNVR 14,34 -37,54 90,78 10,15 6,46

Rata-Rata 24,98 12,66 21,24 9,39 7,55

Maksimum 82,21 31,81 90,78 18,32 15,92

Minimum 8,07 -37,54 5,11 -4,32 2,11

Sumber : Data yang sudah diolah

a. Tingkat Rata-Rata Pertumbuhan Perusahaan di Jakarta Islamic

Index

Pertumbuhan perusahaan dalam penelitian ini dilihat dari peningkatan

perolehan total aset masa lalu akan menggambarkan laba di masa akan

datang. Tingkat pertumbuhan perusahaan menunjukan seberapa besar

perusahaan menggunakan hutang sebagai sumber pembiayaan.

Keputusan pendanaan berhubungan erat dengan tingkat pertumbuhan

yang tinggi dengan penggunaan ekuitas dengan model pembiayaan agar

tidak terjadi biaya keagenan (Agency Cost) anatara pemegang saham

Page 87: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

70

dengan menajeman perusahaan. Dan sebaliknya tingkat pertumbuhan

rendah lebih baik menggunkaan hutang dan sumber pembiayaannya.

Berdasarkan tabel 4.1 diperoleh hasil rata-rata pada tahun 2012

pertumbuhan perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian sebesar

24,98% perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan makmsimum

adalah Alam Sutera Reality Tbk sebesar 82,21%. Sebaliknya perusahaan

yang memiliki tingkat pertumbuhan minimum adalah Telekomunikasi

Indonesia Tbk dengan tingkat pertumbuhan sebesar 8,07%. Pada tahun

2013 rata-rata pertumbuhan yang menjadi perusahaan sampel dalam

penelitian sebesar sebesar 12,66% , perusahaan yang memiliki tingkat

pertumbuhan maksimum adalah Alam Sutera Reality Tbk sebesar 31,

81%. Sebaliknya perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan

minimum adalah Unilever Indonesia Tbk sebesar -37,54%.

Pada tahun 2014 rata-rata pertumbuhan yang menjadi perusahaan

sampel dalam penelitian sebesar sebesar 21,24% , perusahaan yang

memiliki tingkat pertumbuhan maksimum adalah Unilever Indonesia Tbk

sebesar 90,78%. Sebaliknya perusahaan yang memiliki tingkat

pertumbuhan minimum adalah United Tractor Tbk sebesar 5,11%. Pada

tahun 2015 tingkat rata-rata pertumbuhan perusahaan sebesar 9,39%,

perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan maksimum adalah

Charoen Phokphand Indonesia Tbk sebesar 18,32% dan perusahaan yang

memiliki tingkat pertumbuhan minimum adalah Indocement Tunggal

Prakasa Tbk. Sedangkan tahun 2016 rata-rata pertumbuhan perusahaan

Page 88: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

71

sebesar 7,55%, perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan

maksimum Semen Indonesia (Persero) Tbk sebesar 15,92% dan

sebaliknya perusahaan yang tingkat pertumbuhan minimum adalah

Tambang Batubara Bukitasam Tbk sebesar 2,11%.

Tabel 4.2

Deskriptif statistik ukuran perusahaan pada Jakarta Islamic Index Periode

2012-2016.

(%)

2012 2013 2014 2015 2016

AALI 30,15 30,34 30,55 30,70 30,82

ASII 32,84 33,00 33,09 33,13 33,20

ASRI 30,02 30,30 30,46 30,56 30,63

CPIN 30,14 30,39 30,67 30,84 30,86

INTP 30,76 30,91 30,99 30,95 31,04

KLBF 29,87 30,06 30,15 30,25 30,32

LPKR 23,94 31,07 31,26 31,35 31,45

LSIP 29,65 29,71 29,79 29,81 29,88

PTBA 30,17 30,09 30,33 30,46 30,48

SMGR 30,91 31,06 31,17 31,27 31,42

TLKM 32,34 32,48 32,58 32,74 32,82

UNTR 31,55 31,68 31,73 31,75 31,79

UNVR 30,11 29,64 30,29 30,39 30,45

Rata-Rata 30,19 30,83 31,00 31,09 31,17

Maksimum 32,84 33,00 33,09 33,13 33,20

Minimum 23,94 29,64 29,79 29,81 29,88

b. Tingkat Rata-Rata Ukuran Perusahaan di Jakarta Islamic Index

Ukuran Perusahaan merupakan cerminan besar kecilnya perusahaan

yang terlihat dalam nilai total asset perusahaan. Apabila semakin besar

ukuran perusahaan maka ada kecenderungan lebih banyak investor yang

tertarik berinvestasi pada perusahaan tersebut.

Berdasarkan tabel 4.2 diperoleh hasil rata-rata pada tahun 2012

pertumbuhan perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian sebesar

Page 89: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

72

30,19% perusahaan yang memiliki tingkat ukuran perusahaan

makmsimum adalah Telekomunikasi Indonesia Tbk sebesar 32,84% .

Sebaliknya perusahaan yang memiliki tingkat ukuran minimum adalah

Lippo Karawaci Tbk sebesar 8,07%. Pada tahun 2013 rata-rata ukuran

yang menjadi perusahaan sampel dalam penelitian sebesar 30,83% ,

perusahaan yang memiliki tingkat ukuran maksimum adalah Astra

International Tbk sebesar 33, 00%. Sebaliknya perusahaan yang memiliki

tingkat ukuran minimum adalah Uniliver Indonesia Tbk sebesar 29,64%.

Pada tahun 2014 rata-rata ukuran yang menjadi perusahaan sampel

dalam penelitian sebesar sebesar 31,00% , perusahaan yang memiliki

tingkat ukuran maksimum adalah Astra International Tbk sebesar

33,09%. Sebaliknya perusahaan yang memiliki tingkat ukuran minimum

adalah PP London Sumatera Indonesia Tbk sebesar 29,79%.

Pada tahun 2015 tingkat rata-rata ukuran perusahaan sebesar 31,09%,

perusahaan yang memiliki tingkat ukuran maksimum adalah Astra

International Tbk sebesar 33,13% dan perusahaan yang memiliki tingkat

ukuran minimum adalah PP London Sumatera Indonesia Tbk sebesar

29,81%.

Sedangkan tahun 2016 rata-rata ukuran perusahaan sebesar 31,17%,

perusahaan yang memiliki tingkat ukuran maksimum adalah Astra

International Tbk sebesar 33,20% dan sebaliknya perusahaan yang

tingkat pertumbuhan minimum adalah PP London Sumatera Indonesia

Tbk sebesar 29,88%.

Page 90: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

73

Tabel 4.3

Deskriptif statistik profitabilitas perusahaan pada Jakarta Islamic Index

Periode 2012-2016

(%)

2012 2013 2014 2015 2016

AALI 26,91 18,55 22,16 5,95 12,02

ASII 25,32 21 18,39 12,34 13,89

ASRI 25,7 16,68 18,47 10,36 8,99

CPIN 32,79 25,41 15,96 14,59 17,14

INTP 24,53 21,81 21,28 18,25 12,84

KLBF 24,08 23,18 21,61 18,81 14,7

LPKR 11,53 11,23 17,77 5,41 5,56

LSIP 39,92 30,32 34,62 26,63 28,87

PTBA 34,21 24,55 23,29 21,93 11

SMGR 27,17 24,56 22,29 16,49 14,83

TLKM 27,41 26,21 24,9 24,96 27,64

UNTR 17,81 13,46 12,55 7,11 11,98

UNVR 121,94 125,81 124,78 121,22 135,85

Rata-Rata 33,80 29,44 29,08 23,39 24,25

Maksimum 121,94 125,81 124,78 121,22 135,85

Minimum 11,53 11,23 12,55 5,41 5,56

c. Tingkat Rata-Rata Profitabilitas Perusahaan di Jakarta Islamic

Index

Tingkat pengambilan ekuitas menunjukan keberhasilan atau kegagalan

pihak manajemen dalam memaksimumkan tingkat hasil pengambilan

investasi pemegang saham dalam perusahaan. Rasio ini mengukur

seberapa besar pendapatan investor dari jumlah yang diinvestasikan

dalam perusahaan. Semakin tinggi nilai rasio ini menunjukan semakin

tinggi tingkat pengembalian terhadap ekuitas dan semakin baik kinerja

perusahaan tersebut, dan juga semakin besar profitabilitas perusahaan

maka semakin kecil keputusan pendanaan melalui hutang yang diukur

melalui debt to equity ratio (DER).

Page 91: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

74

Berdasarkan tabel 4.3 diperoleh hasil rata-rata tingkat pengembalian

atas ekuitas untuk perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian

pada tahun 2012 sebesar 33,80%. Perusahaan yang memiliki tingkat

profitabilitas dengan nilai maksimum sebesar 121,94% adalah Uniliver

Indonesia Tbk, sebaliknya perusahaan yang mencapai nilai minum adalah

Lippo Karawaci Tbk sebesar 11,53%.

Tingkat rata-rata profitabilitas pada tahun 2013 sebesar 29,44%,

perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang maksimum adalah Uniliver

Indonesia Tbk sebesar 125,81%. Sebaliknya perusahaan dengan tungkat

minimum adalah Lippo Karawaci Tbk sebesar 11,23%. Tingkat rata-rata

profitabilitas pada tahun 2014 sebesar 29,08%, perusahaan dengan

tingkat profitabilitas yang maksimum adalah Uniliver Indonesia Tbk

sebesar 124,78%. Sebaliknya perusahaan dengan tungkat minimum

adalah United Tractor Tbk sebesar 12,55%.

Tingkat rata-rata profitabilitas pada tahun 2015 sebesar 23,39%,

perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang maksimum adalah Uniliver

Indonesia Tbk sebesar 121,22%. Sebaliknya perusahaan dengan tungkat

minimum adalah Lippo Karawaci Tbk sebesar 5,41%. Tingkat rata-rata

profitabilitas pada tahun 2016 sebesar 24,25%, perusahaan dengan

tingkat profitabilitas yang maksimum adalah Uniliver Indonesia Tbk

sebesar 135,85%. Sebaliknya perusahaan dengan tungkat minimum

adalah Lippo Karawaci Tbk sebesar 5,56%.

Page 92: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

75

Tabel 4.4

Deskriptif statistik likuiditas perusahaan pada Jakarta Islamic Index Periode

2012-2016.

(%)

2012 2013 2014 2015 2016

AALI 68,46 45 58,47 79,9 102,75

ASII 139,91 124,2 132,26 137,93 123,94

ASRI 123,48 75,30 113,73 71,92 89,75

CPIN 331,28 379,23 224,07 210,62 216,8

INTP 602,76 614,81 493,37 488,66 452,5

KLBF 340,54 283,93 340,36 369,78 374,73

LPKR 559,88 495,98 523,33 691,33 545,47

LSIP 327,3 248,52 249,11 222,1 245,91

PTBA 492,37 286,59 207,51 154,35 177,17

SMGR 170,59 188,24 220,9 159,7 127,25

TLKM 116,04 116,31 106,22 135,29 119,97

UNTR 194,65 191,02 206,04 214,77 229,88

UNVR 66,83 69,64 71,49 65,4 60,56

Rata-Rata 271,85 239,90 226,68 230,90 220,51

Maksimum 602,76 614,81 523,32 691,32 545,46

Minimum 66,83 45 58,47 65,4 60,56

d. Tingkat Rata-Rata Likuiditas Perusahaan di Jakarta Islamic

Index

Rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan melunasi hutang

jangka pendeknya pada saat jatuh tempo. Perusahaan yang memiliki

likuiditas perusahaan yang tinggi berarti perusahaan memiliki internal

financing yang cukup untuk digunakan membayar kewajibannya

sehingga struktur modal akan berkurang.

Berdasarkan tabel 4.4 diperoleh hasil rata-rata tingkat likuiditas

perusahaan syariah yang menjadi sample dalam penelitian 2012 sebesar

271,85%. Perusahaan dengan likuiditas maksimum adalah Indocemen

Page 93: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

76

Tunggal Prakasa Tbk sebesar 602,76%, dan nilai minimum sebesar

66,83% adalah Uniliver Indonesia Tbk. Pada tahun 2013 rata-rata

likuiditas di perusahaan JII sebesar 239,90%, perusahaan dengan

likuiditas maksimum sebesar 614,81% adalah Indocemen Tunggal

Prakasa Tbk dan dengan likuiditas minimum sebesar 45% adalah Astra

Agro Lestari Tbk.

Tingkat rata-rata likuiditas tahun 2014 sebesar 226,68%, perusahaan

dengan likuiditas maksimum adalah Lippo Karawaci Tbk sebesar

523,33%, dan dengan likuiditas minimum sebesar 58,47% adalah Astra

Agro Lestari Tbk. Tahun 2015 rata-rata likuiditas sebesar 230,90%,

perusahaan yang ,mencapai nilai maksimum adalah Lippo Karawaci Tbk,

dan nilai minimum sebesar 65,4% adalah Uniliver Indonesia Tbk. Tahun

2016 rata-rata likuiditas sebesar 220,51%dengan nilai maksimum sebesar

545,46% Lippo Karawaci dan nilai minimum sebesar 60,56% adalah

Uniliver Indonesia.

Tabel 4.5

Deskriptif statistik tangibility perusahaan pada Jakarta Islamic Index

Periode 2012-2016.

(%)

2012 2013 2014 2015 2016

AALI 39,60 43,39 44,91 43,52 41,39

ASII 18,83 17,69 17,48 16,99 16,5

ASRI 6,47 5,56 5,66 5,86 5,66

CPIN 37,19 40,64 43,42 45,06 45,05

INTP 23,94 25,86 27,40 28,76 30,41

KLBF 34,87 34,97 42,04 49,98 48,57

LPKR 8,94 8,98 8,50 6,61 6,36

LSIP 29,53 3,47 37,42 38,74 36,33

PTBA 14,56 24,01 26,92 33,02 34,16

Page 94: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

77

2012 2013 2014 2015 2016

SMGR 63,19 61,26 58,93 65,96 69,79

TLKM 69,18 67,81 67,29 62,40 63,75

UNTR 30,21 25,41 22,60 18,25 18,87

UNVR 52,43 91,84 51,45 52,90 56,91

Rata-Rata 33,00 34,68 34,92 36,01 36,44

Maksimum 69,18 91,84 67,29 65,96 69,79

Minimum 6,47 3,47 5,66 5,86 5,66

e. Tingkat Rata-Rata Tangibility Perusahaan di Jakarta Islamic

Index

Perusahaan yang memiliki total aktiva berwujud (Tangibility)

menunjukan besarnya alokasi aset yang dimiliki perusahaan, dimana aset

tersebut merupakan sebagian besar modal yang tertanam pada suatu

perusahaan. Semakin besar tangibility yang dimiliki maka kinerja

perusahaan dibidang produksi semakin bagus.

Berdasarkan tabel 4.5 diperoleh hasil rata-rata tingkat tangibility tahun

2012 untuk perusahaan yang menjadi sample dalam penelitian sebesar

33,00%, dengan nilai maksimum 69,18% pada Telekomunikasi Indonesia

Tbk, dan nilai minimum sebesar 6,47% yaitu Sutera Reality Tbk. Tahun

2013 rata-rata likuidtas sebesar 34,68%, dengan nilai maksimum pada

perusahaan Uniliver Indonesia sebesar 91,845 dan nilai minimum 3,14%

perusahaan PP London Sumatera Indonesia Tbk. 2014 tingkat rata-rata

likuiditas 34,92% dengan nilai maksimum pada peusahaan

Telekomunikasi Indonesia sebesar 67,29% dana nilai minimum sebesar

5,66% pada Astra Agro Lestari Tbk.

Page 95: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

78

Pada tahun 2015 nilai rata-rata likuidias pada perusahaan sampel

sebesar 36,01%, dengan nilai maksimum sebesar 65,96% pada

perusahaan Semen Indonesia (Persero) Tbk dan nilai minimum sebesar

5,86 oleh perusahaan Alam Sutera Reality Tbk. Sedangkam tahun 2016

tingkat rata-rata pada perusahaan sampel sebesar 36,44% dengan nilai

maksimum sebesar 69,79% pada perusahaan Semen Indonesia (Persero)

Tbk, dan nilai minimum perusahaan Alam Sutera Reality Tbk sebesar

5,66%.

Tabel 4.6

Deskriptif statistik DER pada Jakarta Islamic Index Periode 2012-2016.

(X)

2012 2013 2014 2015 2016

AALI 0,33 0,46 0,57 0,84 0,38

ASII 1,03 0,46 0,39 0,43 0,93

ASRI 1,31 1,71 1,66 1,83 1,72

CPIN 0,51 0,58 0,91 0,97 0,73

INTP 0,17 0,16 0,17 0,16 0,13

KLBF 0,28 0,33 0,27 0,25 0,24

LPKR 1,17 1,21 1,14 1,18 1,07

LSIP 0,17 0,21 0,2 0,21 0,24

PTBA 0,5 0,55 0,71 0,82 0,8

SMGR 0,46 0,41 0,37 0,39 0,45

TLKM 0,66 0,78 0,64 0,78 0,7

UNTR 0,56 0,61 0,56 0,57 0,5

UNVR 2,02 2,14 2,01 2,26 2,56

Rata-Rata 0,70 0,74 0,74 0,82 0,80

Maksimum 2,02 2,14 2,01 2,26 2,56

Minimum 0,17 0,16 0,17 0,16 0,13

Page 96: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

79

f. Tingkat Rata-Rata Hutang Perusahaan di Jakarta Islamic Index.

Rasio-rasio hutang menunjukan besarnya modal yang berasal dari

pinjaman (modal eksternal) yang dipergunkan untuk membiayai investasi

dan juga kegiatan operasional perusahaan. Sumber yang berasal dari luar

perusahaan akan meningkatkan rasio perusahaan. Semakin tinggi rasio

hutang menunjukkan kompisisi hutang semakin besar dibanding dengan

total modal sendiri dan menunjukkan semakin besar kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajibannya.

Berdasarkan tabel 4.6 diperoleh hasil rata-rata tingkat hutang

(keputusan pendanaan) untuk perusahaan yang menjadi sample dalam

penelitian pada tahun 2012 sampai 2016 adalah sebesar 0,70X; 0,73X ;

0,73X ; 0,82X dan 0,80X. Perusahaan yang memiliki tingkat maksimum

pada keputusan pendanaan (DER) sejak tahun 2012 sampai 2016 adalah

Uniliver Indonesia Tbk sebesar 2,02X ; 2,14X ; 2,01X ; 2,26X ; dan

2,56X. Sedangkan tingkat minimum pada keputusan pendanaan pada

perusahaan Indocement Tunggal Prakarsa Tbk tahun 2012 sampai tahun

2016 selama berturut-turut dengan nilai sebesar 0,17X ; 0,16X ; 0,17X ;

0,16X ; dan 0,13X.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Dalam uji normalitas ini digunakan analisis grafik dan uji

Page 97: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

80

Kolmogorov Smirnov untuk mendeteksi apakah resdiual berdistribusi

normal atau tidak.

Uji normalitas data dengan menggunakan SPSS 20.0 gambar

sebagai berikut :

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas

Sumber : Data yang telah Diolah

Berdasarkan hasil olah data diatas, dapat dilihat bahwa titik-titik

menyebar disekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data

searah dengan garis diagonal dan sedikit melengkung menjauhi garis

diagonal, dan model ini diragukan untuk menganalisis pengaruh

variabel-variabel bebas (pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan,

profitabilitas, ukuran, dan tangibility) terhadap variabel terikat

(keputusan pendanaan). Untuk memperkuat hasil uji normalitas di atas

dilakukan uji non parametik Kolmogorov-Smirnov agar uji normalitas

dapat disimpulkan.

Page 98: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

81

Tabel 4.7

Uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 65

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7

Std.

Deviation ,41968583

Most Extreme Differences

Absolute ,161

Positive ,161

Negative -,091

Kolmogorov-Smirnov Z 1,298

Asymp. Sig. (2-tailed) ,069

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Data yang telah Diolah

Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan data dalam

penelitian ini berdistribusi normal. Hal ini dapat dilihat dari nilai

Kolmogorov-Smirnov sebesar 1,298 dan output menunjukan bahwa

nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,69 dan nilai sig lebih besar dari

0,05 sehingga data berdistribusi normal.

b. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat graffik scatterplot antara

Page 99: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

82

SRESID dan ZPRED. Jika terdapat pola tertentu seperti titik-titik yang

membentuk suatu pola teratur (bergelombang, melebar kemudian

menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya jika tidak

terdapat pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah

angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Adapun hasil uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dapat dilihat

pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Data yang telah diolah

Berdasarkan hasil heteroskedastisitas pada Gambar 4.2 terlihat

bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada

sumbu Y dan sedikit terlihat pola tertentu. Dengan demikian pada

persamaan regresi linier berganda dalam model ini titiknya sedikit

berkumpul dan membentuk pola melengkung. Sehingga diperlukan uji

lain untuk memperjelas hasil pada scatter plot.

Selain menggunakan scatter plot untuk pengujian

heteroskedastisitas, peneliti juga menggunakan Uji Glejser untuk

Page 100: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

83

menghindari keraguan melalui grafik. Uji glejser dapat dilakukan

setelah mendapat nilai unstandardized residual yang telah

dikuadratkan dan di absolutkan, lalu meregresikan nilai tersebut

menjadi variabel dependen.

Tabel 4.8

Hasil Uji Heteroskedastisitas Melalui Uji Glejser

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

T Sig. Collinearity

Statistics

B Std.

Error

Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 1,548 ,915 1,692 ,096

Firm_Growth -,001 ,002 -,064 -,491 ,625 ,922 1,085

Firm_Size -,038 ,029 -,176 -1,330 ,189 ,895 1,118

Profitabilitas -,002 ,001 -,254 -1,861 ,068 ,845 1,183

Likuiditas -005 ,000 -,010 -,068 ,946 ,661 1,513

Tangiblity ,001 ,002 ,105 ,696 ,489 ,692 1,445

a. Dependent Variable: ABS_Glejser

Sumber : Data yang telah diolah

Pada tabel 4.8 dapat kita lihat hasil uji glejser melalui table

Coefficients dan nilai sig. Pada bagian sig dapat kita ketahui bahwa

semua variabel independen berada di atas 0,05. Hal ini berarti model

tidak mengalami heteroskedastisitas.

Page 101: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

84

c. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau tidak, model yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Jika

variabel bebas saling berkorelasi, maka nilai korelasi antar variabel-

variabel bebas tidak sama dengan nol. Pengujian dalam uji

multikolinieritas dengan melihat nilai VIF dan Tolerance, dengan nilai

cut-off yang di pakai untuk menentukam tidak adanya

multikolinearitas adalah nilai tolerance > 0,1 dan VIF < 10.

Tabel 4.9

Hasil Uji Multikolinieritas

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

(Constant)

Firm_Growth ,922 1,085

Firm_Size ,895 1,118

Profitabilitas ,845 1,183

Likuiditas ,661 1,513

Tangiblity ,692 1,445

a. Dependent Variable: DER

Sumber : Data yang telah diolah

Berdasarakan tabel 4.9 diatas dapat diketahui bahwa hasil uji

multikolinieritas menunjukan nilai tolerance tiap-tiap variabel lebih

dari 0,1 dan VIF tidak ada yang melebihi 10, sehingga dapat

Page 102: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

85

disimpulkan bahwa semua variabel independen dalam model

peramaan regresi tidak terjadi masalah multikolinieritas dan dapat

digunakan dalam penelitian ini.

d. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi

liniear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika

terjadi korelasi, maka dinamakan ada masalah autokorelasi.

Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang

waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena

kesalahan pengganggu (residual) tidak bebas dari satu observasi ke

observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu

(time series) karena gangguan pada seseorang individu atau kelompok

cenderung mempengaruhi gangguan pada individu atau kelompok

yang sama pada periode berikutnya (Ghozali, 2011:110).

Dalam penelitian ini menggunkan uji run test sebagai uji

autokorelasi, yang tujuan melihat apakah residual bersifat acak atau

tidak. Bila tidak acak berarti terjadi masalah korelasi. Residual diolah

dengan uji run test, kemudian dibandingkan dengan tingkat

signifikansi (alpha) yang dipergunakan. Apabila nilai hasil uji run test

lebih besar daripada alpha (run test > alpha) maka tidak terdapat

autokorelasi pada data yang di uji. (Suliyanto, 2011).

Page 103: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

86

Tabel 4.10

Hasil Uji Autokorelasi

Runs Test

Unstandardized Residual

Test Valuea -,15806

Cases < Test Value 32

Cases >= Test Value 33

Total Cases 65

Number of Runs 28

Z -1,374

Asymp. Sig. (2-tailed) ,170

a. Median

Sumber : Data yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.10 dapat diketahui bahwa nilai run test diatas

menunjukan nilai signifikan yaitu 0.170 yang mengartikan nilai run

test > dari nilai 0,05 (alpha) (0.170>0.05), ini menyimpulkan bahwa

tidak terjadi autokorelasi pada data yang diteliti sehingga penelitian

data dilanjutkan ketahap selanjutnya.

3. Pengujian Hipotesis

a. Uji t

Uji parsial atau uji t dilakukan untuk mengetahui apakah variabel

independen mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen secara

individual atau secara parsial. Hasil uji t dapat diketahui melalui nilai sig t

yang terdapat pada tabel coefficients melalui niali t. Hasil uji t penelitian

dapat dilihat sebagai berikut.

Page 104: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

87

Tabel 4.11

Hasil Uji-t

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) -2,392 1,680 -1,424 ,160

Firm_Growth ,009 ,004 ,202 2,038 ,046 ,922 1,085

Firm_Size ,105 ,052 ,202 2,011 ,049 ,895 1,118

Profitabilitas ,011 ,002 ,578 5,579 ,000 ,845 1,183

Likuiditas -,001 ,000 -,299 -2,551 ,013 ,661 1,513

Tangiblity -,005 ,003 -,206 -1,803 ,076 ,692 1,445

a. Dependent Variable: DER

Sumber : data yang diolah

1. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Keputusan

Pendanaan (DER)

Variabel pertumbuhan perusahaan (firm growth) berpengaruh signifikan

terhadap keputusan pendanaan (DER) dengan nilai signifikan level 0,046 <

0,05. Hal ini menunjukan bahwa variabel pertumbuhan perusahaan (firm

growth) berpengaruh terhadap keputusan pendanaan (DER), dengan

demikian H1 diterima (Hipotesis yang diajukan peneliti diterima)

Hal ini mengindikasikan bahwa semakin stabil pertumbuhan perusahaan,

maka perusahaan cenderung memutuskan pendanaan menggunakan hutang,

dengan arah positif yang menunjukan setiap kenaikan pertumbuhan akan

meningkatkan keputusan pendanaan (DER) yang berarti nilai hutang akan

meningkat. Walaupun peningkatan hutang tidak besar hanya sebesar 0,009

Page 105: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

88

atau 0,9% ini mengindikasikan bahwa tidak menjadi jaminan perusahaan

yang meningkat pertumbuhannya akan menurunkan nilai hutang baik jangka

pendek ataupun jangka panjang. Menurut J Fred Watson pertumbuhan

merupakan rasio yang menggambarkan perusahaan mempertahankan posisi

ekonominya, semakin bertumbuh sebuah perusahaan maka permintaan

terhadap kebutuhan pendanaan akan meningkat. Jika perusahaan hanya

bergantung pada pendanaan internal saja, maka pertumbuhan akan terbatas

sehingga penggunaan hutang sebagai dana tambahan akan meningkat. Hal

ini juga sesuai dengan trade off teori dimana perusahaan menyukai hutang

dalam kegiatan perusahaan

2. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Keputusan Pendanaan

(DER)

Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Keputusan

pendanaan (DER) dengan nilai signifikan 0,049 < 0,05. Hal ini menunjukan

variabel ukuran perusahaan berpengaruh terhadap keputusan pendanaan

(DER), dengan demikian H2 diterima (Hipotesis yang diajukan peneliti

diterima). Dan ukuran perusahaan memiliki arah beta yang postif.

Hal ini sesuai dengan landasan teori yang menyatakan bahwa ukuran

perusahaan yang lebih besar akan lebih menjamin memiliki akses yang lebih

mudah untuk mendapatkan sumber modal yang lainnya sehingga untuk

mendapat pinjaman dari kreditur akan lebih mudah karena perusahaan

dengan ukuran besar memiliki laba yang lebih besar dalam memenangkan

persaingan industri. Pada kondisi (kegagalan) default, pemerintah akan

Page 106: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

89

cenderung menyelamatkan perusahaan yang lebih besar dibandingkan

dengan perusahaan yang lebih kecil (Sugiarto, 2009:122), serta juga

mendukung hasil penelitian Arief (2016) ukuran perusahaan berpengaruh

positif terhadap keputusan pendanaan (DER), semakin besar ukuran

perusahaan menujukan perusahaan memiliki jumlah modal yang semakin

tinggi pula. Perusahaan dengan ukuran perusahaan yang besar cenderung

menggunakan hutang yang lebih besar karena kebutuhan dana yang semakin

meningkat seiring dengan Pertumbuhan perusahaan.

3. Pengaruh Profitabilitas terhadap Keputusan Pendanaan (DER)

Variabel Profitablitas berpengaruh signifikan terhadap Keputusan

Pendanaan (DER) dengan nilai signifikan level 0,000 < 0,05. Hal ini

menunjukan bahwa variabel profitablitas berpengaruh terhadap keputusan

pendanaan (DER), dengan demikin H3 diterima (Hipotesis yang diajukan

peneliti diterima).

Dalam penelitian ini profitabilitas berpengaruh terhadap keputusan

pendanaan (DER) yang cenderung dengan beta positif yang berarti setiap

kenaikan profitabilitas akan meningkatkan DER sebagai keputusan

pendanaan, ini sesuai dengan teori Trade Off bahwa “Perusahaan yang

membayar pajak tinggi sebaiknya menggunakan hutang dibandingkan

dengan perusahaan yang membayar pajak rendah” (Atmaja, 2002:260).

Perusahaan yang akan melakukan ekspansi usaha dengan tujuan untuk

mengembangkan usahanya agar lebih berkembang dari sebelumnya maka

cenderung perusahaan tersebut akan membutuhkan dana tambahan yang

Page 107: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

90

berasal dari dana eksternal perusahaan, sehingga dalam penelitian ini hutang

akan meningkat seiring dengan profitabilitas yang tinggi karena perusahaan

sedang melakukan ekspansi usaha ini akan menarik minat pemberi pinjaman

dengan laba yang dihasilkan oleh perusahaan.

Hal ini mendukung penelitian pancawati (2012) perusahaan yang

mempunyai profitabilitas yang tinggi maka perusahaan akan merasa bahwa

mereka mempunyai kesempatan yang cukup besar untuk bisa lebih

mengembangkan usahanya. Sehingga untuk mengembangkan usahanya

perusahaan memerlukan dana tambahan yang bersumber dari hutang.

4. Pengaruh Likuiditas terhadap Keputusan Pendanaan (DER)

Variabel likuiditas berpengaruh signifikan terhadap keputusan pendanaan

(DER) dengan nilai signifikan level 0,013< 0,05. Hal ini menunjukan bahwa

variabel likuiditas berpengaruh terhadap keputusan pendanaan (DER),

dengan demikian H4 diterima (Hipotesis yang diajukan peneliti diterima).

Dalam penelitian ini likuiditas berpengaruh terhadap keputusan

pendanaan (DER) yang cenderung dengan beta negatif yang berarti setiap

kenaikan likuiditas akan menurunkan nilai hutang (DER). Sesuai dengan

Butt et all (2013) bahwa likuiditas akan memberikan pengaruh negatif

terhadap struktur modal, karena perusahaan yang memiliki likuiditas yang

tinggi menunjukan jumlah dana internal yang tinggi juga.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh

Wahida (2015) perusahaan yang memiliki likuiditas yang tinggi

Page 108: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

91

menunjukkan fleksibiltas yang lebih besar dalam menghasilkan laba

sehingga ketergantungan terhadap pembiayaan eksternal akan berkurang.

5. Pengaruh Tangibility terhadap Kepututsan Pendanaan (DER)

Variabel tangibility berpengaruh terhadap keputusan pendanaan (DER)

dengan nilai signifikan level 0,076 < 0,1 (10%). Hal ini menunjukan bahwa

variabel tangibility berpengaruh terhadap keputusan pendanaan (DER),

dengan demikian H5 diterima (Hipotesis yang diajukan peneliti diterima).

Tangibility mencerminkan dua komponen aktiva yaitu aktiva tetap dan

aktiva lancar. Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam

bentuk siap pakai atau dibangun terlebih dahulu yang digunakan dalam

operasi perusahaan dan mempunyai masa, sedangkan aktiva lancar adalah

uang kas yang dapat direalisasikan menjadi uang dijual atau dikonsumsi

suatu periode akuntansi yang normal.

Tangibility ini dapat digunakan sebagai aset investasi tetap pada

perusahaan, karena kebanyakan industri yang sebagian besar modalnya

tertanam dalam aset tangibility akan mengutamakan pemenuhan modalnya

dari modal permanen yaitu modal sendiri, sedangkan hutang hanya bersifat

sebagai pelengkap.

Aset yang dimiliki oleh perusahaan akan mempunyai pengaruh terhadap

hubungannya dengan pihak lain. Aset merupakan salah satu jaminan yang

bisa menyakinkan pihak lain untuk bisa memberikan pinjaman kepada

perusahaan, sehingga perusahaan yang struktur asetnya lebih fleksibel akan

lebih mudah memperolah pinjaman. Perusahaan yang aktivanya sesuai

Page 109: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

92

dengan jaminan kredit akan lebih banyak menggunakan hutang karena

kreditor akan selalu memberikan pinjaman apabila mempunyai jaminan

(Brigham dan Houston 2001: 30-41).

Hasil penelitian ini mendukung penelitian dari Pancawati (2012) serta

Werner (2011) yang menyatakan bahwa tangibility berpenaruh terhadap

keputusan pendanaan (DER).

b. Uji F

Hasil uji F statistik digunakan untuk mengukur apakah semua variabel

independen yang digunakan mempunyai pengaruh secara bersama-sama

(simultan) terhadap variabel dependen . Signifikansi model regresi pada

penelitian ini diuji dengan melihat signifikansi (sig.) yang terdapat pada

tabel ANOVA. Selengkappnya mengenai hasil uji F penelitian dapat dilihat

sebagai berikut :

Tabel 4.12

Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 9,780 5 1,956 10,238 ,000b

Residual 11,273 59 ,191

Total 21,053 64

a. Dependent Variable: DER

b. Predictors: (Constant), Tangiblity, Firm_Size, Firm_Growth, Profitabilitas, Likuiditas

Sumber : Data diolah

Data tabel 4.12 menunjukan bahwa dari nilai level signifikansi di peroleh

nilai sebesar 0,00 nilai f tabel lebih besar daripada nilai alpha 0,05 (0,00 <

Page 110: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

93

0,05) maka hipotesis nol ditolak yang berarti pertumbuhan perusahaan,

ukuran perusahaan , profitabilitas , likuiditas , dan tangibility berpengaruh

secara simultan terhadap variabel dependent DER.

c. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan suatu model dalam menerangkan variasi variabel dependent-

nya (Ghozali, 2009: 97). R2

memiliki kelemahan, Untuk mengurangi

kelemahan tersebut maka digunakan koefisien determinasi yang telah

disesuaikan, yaitu Adjusted R Square (R2

adj) (Suliyanto, 2011:70).

Tabel 4.13

Hasil Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 ,682a ,465 ,419 ,43711 1,200

a. Predictors: (Constant), Tangiblity, Firm_Size, Firm_Growth, Profitabilitas, Likuiditas

b. Dependent Variable: DER

Sumber : Data diolah

Penelitian ini menggunakan koefisien determinasi yang telah

disesuaikan atau yang biasa disebut adjusted R-square (R2

adj), Dari hasil

analisis pada tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai adjusted R-square

pada analisis regresi tersebut sebesar 0,419 yang berarti bahwa variabel

independent yaitu pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan,

profitabilitas, likuiditas dan tangbility mampu menjelaskan variabel

dependentnya yaitu keputusan pendanaan (DER) sebesar 41,9%, Sedangkan

Page 111: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

94

sisanya sebesar 58,1% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak

dimasukkan dalam model penelitian ini.

4. Analisis Regresi Berganda

Secara umum, analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai

ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel

independent (variabel penjelas/bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi

dan memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependent

berdasarkan nilai variabel independent yang di ketahui (Gujarati, 2003

dalam Ghozali, 2009:85). Dalam analisis regresi akan ada persamaan

regresinya, Persamaan regresi digunakan untuk menggambarkan model

hubungan antar variabel independent dengan variabel dependent. Persamaan

regresi memuat nilai konstanta atau intercept, nilai koefisien atau slope, dan

variabel bebasnya (Suliyanto, 2011:75). Dengan memperhatikan hasil

regresi linier berganda pada tabel 4.11 maka akan diperoleh persamaan

regresi sebagai berikut :

DER = -2,392 + 0,009 Growth + 0,105 Size + 0,011 Profitablitas -

0,001 Likuiditas - 0,005 Tangibility + e

Berdasarkan hasil persamaan regresi di atas dapat dijelaskan bahwa:

a. Nilai konstanta sebesar -2,392 yang berarti bahwa jika variabel

bebas lainnya bernilai nol maka variabel keputusan pendanaan

(DER) akan mempunyai nilai sebesar -2,392. Nilai konstanta

negatif (-2,392) dapat diartikan bahwa rata-rata kontribusi variabel

Page 112: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

95

lain diluar model memberikan dampak negatif terhadap keputusan

pendanaan.

b. Variabel pertumbuhan perusahaan mempunyai pengaruh terhadap

keputusan pendanaan dengan koefisien regresi sebesar 0,009 ini

berarti setiap kenaikan satu satuan pada pertumbuhan perusahaan

dengan asumsi variabel yang lain nilainya tetap, maka keputusan

pendanaan (DER) akan mengalami kenaikan sebesar 0,009.

c. Variabel ukuran perusahaan mempunyai pengaruh terhadap

keputusan pendanaan dengan koefisien regresi sebesar 0,105 ini

berarti setiap kenaikan satu satuan pada ukuran perusahaan dengan

asumsi variabel yang lain nilainya tetap, maka keputusan

pendanaan (DER) akan mengalami kenaikan sebesar 0,105.

d. Variabel profitabilitas perusahaan mempunyai pengaruh terhadap

keputusan pendanaan dengan koefisien regresi sebesar 0,011 ini

berarti setiap kenaikan satu satuan pada profitabilitas perusahaan

dengan asumsi variabel yang lain nilainya tetap, maka keputusan

pendanaan (DER) akan mengalami kenaikan sebesar 0,011.

e. Variabel likuiditas perusahaan mempunyai pengaruh sebesar -0,001

ini berarti bahwa setiap kenaikan satu satuan pada likuiditas

perusahaan dengan asumsi variabel yang lain nilainya tetap, maka

keputusan pendanaan (DER) akan mengalami penurunan sebesar -

0,001.

Page 113: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

96

f. Variabel tangibility perusahaan mempunyai pengaruh sebesar -

0,005 ini berarti bahwa setiap kenaikan satu satuan pada tangibility

perusahaan dengan asumsi variabel yang lain nilainya tetap, maka

keputusan pendanaan (DER) akan mengalami penurunan sebesar -

0,005.

Page 114: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

97

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian dengan menggunakan

uji regresi linier berganda mengenai pengaruh faktor penentu struktur modal

terhadap keputusan pendanaan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel pertumbuhan perusahaan,

ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan tangibility secara parsial

berpengaruh terhadap keputusan pendanaan pada sampel penelilitian.

2. Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel pertumbuhan perusahaan,

ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan tangibility secara bersama-

sama (simultan) berpengaruh terhadap keputusan pendanaan pada sampel

penelilitian.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, penulis mengemukakan saran untuk menjadi

pertimbangan di penelitian selanjutnya, diantaranya:

1. Bagi Emiten

Dari penelititan ini dapat berguna untuk bahan pertimbangan dalam

menetukan sumber sumber keputusan pendanaan yang cocok bagi emiten

syariah yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index (JII) dalam usaha mencapai

dan mengembangkan bisnisnya dengan memperhatikan faktor-faktor penentu

struktur modal seperti Pertumbuhan perusahaan, Ukuran perusahaan,

Profitabilitas, Likuiditas Serta Tangibility.

Page 115: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

98

2. Bagi Investor

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan investor dalam

menentukan dan memutuskan investasi yang akan dilakukan pada bursa efek

indonesia khususnya saham syariah di Jakarta Islamic Index (JII) agar investor

mendapatkan gambaran yang lebih baik di masa yang akan datang.

3. Bagi akademisi

Dapat mengembangkan penelitian selanjutnya mengenai variabel

keuangan lainnya yang memiliki pengaruh besar terhadap keputusan

pendanaan ataupun struktur modal selain variabel-variabel yang digunakan

dalam penelitian ini. Dan memperluas sampel penelitian yang mencakup semua

jenis perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Serta memperpanjang

periode penelitian dengan menambah jumlah tahun pengamatan.

Page 116: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

99

DAFTAR PUSTAKA

Adrianto, 2007. Pengujian Teori Pecking order pada Perusahaan-perusahaan

Non-keuangan LQ45 Periode 2001-2005. Manajemen Usahawan Indonesia,

No. 12, pp. 43-53.

Aiyoub, et all, 2013. Capital Structure Decisionsand Determinants: An Empirical

Study in Iran, Financial Management, Faculty of Management,

Universiti Teknologi Malaysia. International Research Journal of Applied

and Basic Scienes Vol. 5 (7) pp: 891-896 ISSN:2251-838X.

Abasi, Ebrahim. Dan Marar Delgandi. 2016. Impact of Firm Specific Factors on

Capital Structure based on Trade off Theory and Pecking Order Theory -

An Empirical Study of the Tehran‟s Stock Market Companies. Arabian

Journal of Business and management review.

Ahmad, Wahida. 2017. Pecking Order Theory: Evidence from Malaysia and

Thailand Food and Beverages Industry. The 2015 International Conference

on the Future of ASEAN (ICoFA 2015) Special Issue. ISSN:2231-7716.

Atmaja, Lukas Setia. 2002. Manajemen Keuangan. Edisi Kedua, Yogyakarta:

Andi Offset.

Arthur, J Keown , David, F Scott, Jr, John D Martin, J , William Petty. 2005.

Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi satu. Jakarta: Salemba Empat.

Bambang, Riyanto,1992. Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan, Edisi Tiga.

Yogyakarta : Yayasan Badan Penerbit Gadjah Mada.

Bundala, N, Tanzanian. 2012. Companies Practice Pecking Order Theory,

Agency Cost Theory or Trade Off Theory? An Empirical Study in

Tanzanian Listed Companies. International Journal of Economics and

Financial Issues.

Brigham, Eugene dan Houston, Joel. 2001. Manajemen Keuangan Edisi

Kedelapan. Buku 2. Jakarta : Erlangga.

Brigham, Eugene F, Dan Gepanski Louis C. 2003. Financial Management:

Theory and Practice, 9th edition. Florida : Harcourt Collage Publisher.

Brigham, Eugene F, Dan Joel F,Houston. 2006. Dasar-dasar Manajemen

Keuangan, Edisi X, Jakarta : Salemba Empat.

Brigham, Eugene F, Dan Joel F,Houston, 2010. Dasar-dasar Manajemen

Keuangan, Edisi 11, Jakarta : Salemba Empat.

Page 117: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

100

Brealey, Myers, dan Marcus. 2007. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Perusahaan, Jakarta: Erlangga.

Brealey, Myers, dan Marcus. 1995. Fundamental of Corporate Finance. New

York: Mcgraw-Hill Inc.

Darmadji, Tjiptono, Hedy M Fakhruddin,. 2012. Pasar Modal di Indonesia

Pendekatan dan Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat.

Darsono. 2006. Manajemen Keuangan. Jakarta: Diadit Media.

Fadli, 2010. Analisis Pengaruh Faktor-faktor Penentu Kebijakan Struktur

Modal Terhadap Leverage, Hipotesis Pecking order Teori dan Trade off

Teori, Skripsi Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Fahmi, Irham. 2013. Pengantar Manajemen Keuangan, Teori dan Soal Jawab.

Bandung: IKAPI.

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hamid, Abdul. 2009. Pasar Modal Syariah, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN.

Hamid, Abdul. Dan Ahmad Rodoni. 2008. Lembaga Keuangan Syariah. Cet 1,.

Jakarta: Zikrul Hakim.

Harmono. 2014. Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard, Buku 3,

Edisi satu. Jakarta: Bumi Aksara.

Hardiningsih, Pancawati, Dan Rahmawati Oktaviani. 2012. Determinan

Kebijakan Hutang dalam Agency Theory dan Pecking Order Theory,

Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan.

Husnan, Suad. 1994. Dasar-Dasar Teori Portofolio. Edisi Kedua. Yogyakarta:

AMP YKPN.

Husnan, Suad. 2000 Manajemen Keuangan teori dan penerapan (Keputusan

Jangka Panjang). Buku 1. Edisi Keempat . Yogyakarta: BPFE.

Heykal, Muhammad. 2012 Tuntunan dan Aplikasi Investasi Syariah. Jakarta:

Elex Media Computindo.

Page 118: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

101

Home, Van dan Wachowicz. 2007. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan.

Jakarta: Salemba Empat.

Kasmir. 2012, Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.

Keown, Martin et all, 2010. Manajemen Keuangan: Prinsip dan Penerapan,

Edisi Kesepuluh, Jilid 2, Jakarta: PT. Indeks.

Lusangaji, Dumas. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva,

Pertumbuhan Perusahaan, Dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal.

Fakultas Ekonomi Brawijaya, Malang.

Lestari, Sagita. 2015. Determinan Struktur Modal dalam Prespektif Pecking

Order Theor san Agency Theory (Studi Empiris pada Perusahaan

Manufaktur yang Listing di BEI tahun 2010-2013, Vol 3, No 1.

Moeljadi. 2006. Manajemen Keuangan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif.

Yogyakarta: BPFE.

Myers, Stewart C, Dan Nicholas S, Majluf . 1984. Corporate Financing and

Investment Decisions When Firms Have Information Investors Do Not

Have, National Bereau of Economic Research.

Niswandari, Cahyani. 2013. Determinan Struktur Modal Dalam Perspektif

Pecking Order Theory dan Agency Theory. Dinamika Akuntansi, Keuangan

dan Perbankan.

Obied, Ahmad Mohammad. 2015. The Determinants Of Capital Structure:

Empirical Evidence From Kuwait, European Journal of Business and

Accountancy. ISSN, 2056-6018.

Riyanto, Bambang. 2008. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat.

Yogyakarta: BPFE.

Ria, Werner. 2011. Determinan Struktur Modal: Studi di Asia Tenggara, Jurnal

Manajemen Dan Kewirausahaan. Vol.13.

Rodoni, Ahmad dan Herni Ali. 2010. Manajemen Keuangan. Jakarta: Mitra

Wacana Media.

Rodoni, Ahmad. 2009. Investasi Syariah. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN.

Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan (Teori dan Aplikasi), Edisi 4,

Cetakan ketujuh. Yogyakarta: BPFE.

Page 119: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

102

Sukardi K, David and Herdinata C. 2009. Manajemen Keuangan: Based on

Empirical Research. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS,.

Yogyakarta: Andi Offset.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alafabeta.

Sugiarto. 2009. Struktur Modal, Struktur Kepemilikan Perusahaan,

Permasalahan Keagenan & Informasi Asimetri. Edisi Pertama.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sebastian, Yudhatama, Dan A, Jatmiko. 2015. Penerapan Teori Pecking Order

Dalam Struktur Modal (Studi Pada Perusahaan Di Industri Manufaktur

Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia).

Wardianto, K Bagus. 2012. Pengujian Teori Struktur Modal pada Perusahaan-

perusahaan 50 Biggest Market Capitalization di BEI. Dosen Jurusan

Administrasi Bisnis FISIP Universitas Lampung (Seminar hasil Penelitian

dan Pengabdian Masyarakat Dies Natalis FISIP Unila).

Wetson, J, Fred dan Eugene F, Brigham. 2010. Manajemen Keuangan,

Diterjemahkan oleh: Wasana, Jaka, Dan Kibrandoko Jilid 2. Tangerang:

Aksara Publisher.

Wetson, J Fred dan Copeland, T. 2005. Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga.

Wahyu, Arief Indra., Topowijono, Dan Nuzula, Nila. 2016. Pengaruh Firm Size,

Growth Opportunity, Profitability, Business Risk, Effective Tax Rate, Asset

Tangibility, Firm Age Dan Liquidity Terhadap Struktur Modal Perusahaan.

Jurnal Administrasi Bisnis. Vol 31.

http://www.idx.co.id/id

id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan.aspx, diakses

tanggal 21 Juni 2017.

https://www.sahamok.com/bei/indeks-bursa/jakarta-islamic-index-jii/ diakses

tanggal 19 Juni 2017.

Page 120: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

103

LAMPIRAN

Regression

Notes

Output Created 02-SEP-2017 18:22:51

Comments

Input

Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working

Data File 65

Missing Value

Handling

Definition of Missing User-defined missing values are treated as

missing.

Cases Used Statistics are based on cases with no missing

values for any variable used.

Syntax

REGRESSION

/DESCRIPTIVES MEAN STDDEV CORR SIG N

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA

COLLIN TOL

/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)

/NOORIGIN

/DEPENDENT DER

/METHOD=ENTER Firm_Growth Firm_Size

Profitabilitas Likuiditas Tangiblity

/SCATTERPLOT=(*SRESID ,*ZPRED)

/RESIDUALS DURBIN HISTOGRAM(ZRESID)

NORMPROB(ZRESID)

/SAVE RESID.

Resources

Processor Time 00:00:03,40

Elapsed Time 00:00:18,40

Memory Required 2684 bytes

Additional Memory

Required for Residual

Plots

880 bytes

Variables Created or

Modified RES_1 Unstandardized Residual

Page 121: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

104

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

DER ,8600 ,57355 65

Firm_Growth 14,6171 12,67822 65

Firm_Size 30,9002 1,10245 65

Profitabilitas 27,9928 29,46200 65

Likuiditas 242,9685 180,46151 65

Tangiblity 43,8435 23,52469 65

Correlations

DER Firm_Grow

th

Firm_Siz

e

Profitabilit

as

Likuidita

s

Tangiblit

y

Pearson

Correlation

DER 1,000 ,093 ,098 ,569 -,379 ,081

Firm_Growth ,093 1,000 -,098 -,069 ,023 ,205

Firm_Size ,098 -,098 1,000 -,219 -,132 -,014

Profitabilitas ,569 -,069 -,219 1,000 -,282 ,169

Likuiditas -,379 ,023 -,132 -,282 1,000 -,507

Tangiblity ,081 ,205 -,014 ,169 -,507 1,000

Sig. (1-

tailed)

DER . ,230 ,218 ,000 ,001 ,260

Firm_Growth ,230 . ,219 ,293 ,428 ,051

Firm_Size ,218 ,219 . ,040 ,147 ,455

Profitabilitas ,000 ,293 ,040 . ,011 ,089

Likuiditas ,001 ,428 ,147 ,011 . ,000

Tangiblity ,260 ,051 ,455 ,089 ,000 .

N

DER 65 65 65 65 65 65

Firm_Growth 65 65 65 65 65 65

Firm_Size 65 65 65 65 65 65

Profitabilitas 65 65 65 65 65 65

Likuiditas 65 65 65 65 65 65

Tangiblity 65 65 65 65 65 65

Page 122: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

105

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered Variables

Removed

Method

1

Tangiblity,

Firm_Size,

Firm_Growth,

Profitabilitas,

Likuiditasb

. Enter

a. Dependent Variable: DER

b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 ,682a ,465 ,419 ,43711 1,200

a. Predictors: (Constant), Tangiblity, Firm_Size, Firm_Growth, Profitabilitas, Likuiditas

b. Dependent Variable: DER

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 9,780 5 1,956 10,238 ,000

b

Residual 11,273 59 ,191

Total 21,053 64

a. Dependent Variable: DER

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) -2,392 1,680 -1,424 ,160

Firm_Growth ,009 ,004 ,202 2,038 ,046 ,922 1,085

Firm_Size ,105 ,052 ,202 2,011 ,049 ,895 1,118

Profitabilitas ,011 ,002 ,578 5,579 ,000 ,845 1,183

Likuiditas -,001 ,000 -,299 -2,551 ,013 ,661 1,513

Tangiblity -,005 ,003 -,206 -1,803 ,076 ,692 1,445

e. Dependent Variable: DER

Page 123: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

106

b. Predictors: (Constant), Tangiblity, Firm_Size, Firm_Growth, Profitabilitas, Likuiditas

Charts

Page 124: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

107

Uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 65

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7

Std. Deviation ,41968583

Most Extreme Differences

Absolute ,161

Positive ,161

Negative -,091

Kolmogorov-Smirnov Z 1,298

Asymp. Sig. (2-tailed) ,069

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 125: ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU STRUKTUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36763/1/NELLY... · pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang

108

Uji Glejser

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Toleranc

e

VIF

1

(Constant) 1,54

8 ,915

1,692 ,096

Firm_Growth -,001 ,002 -,064 -,491 ,625 ,922 1,085

Firm_Size -,038 ,029 -,176 -1,330 ,189 ,895 1,118

Profitabilitas -,002 ,001 -,254 -1,861 ,068 ,845 1,183

Likuiditas -005 ,000 -,010 -,068 ,946 ,661 1,513

Tangiblity ,001 ,002 ,105 ,696 ,489 ,692 1,445

a. Dependent Variable: ABS_Glejser

Uji Run Test

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea -,15806

Cases < Test Value 32

Cases >= Test Value 33

Total Cases 65

Number of Runs 28

Z -1,374

Asymp. Sig. (2-tailed) ,170

a. Median