ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK),e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4787/1/Skripsi...
Transcript of ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK),e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4787/1/Skripsi...
ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK),
CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) DAN BIAYA
OPERASIONAL TERHADAP PENDAPATAN
OPERASIONAL (BOPO) TERHADAP LIKUIDITAS
PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
PERIODE 2011-2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)
Disusun Oleh
FARAH AINUR RAHMAH
NIM 21314310
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH (S1)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
i
ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK),
CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) DAN BIAYA
OPERASIONAL TERHADAP PENDAPATAN
OPERASIONAL (BOPO) TERHADAP LIKUIDITAS
PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
PERIODE 2011-2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)
Disusun Oleh
FARAH AINUR RAHMAH
NIM 21314310
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH (S1)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
ii
v
v
vi
vi
MOTTO
”For Indeed, with hardship (will be) ease, indeed, with hardship (will
be) ease)”
QS. Al Insyirah 5-6
vii
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT atas
segala Rohmat-Nya
Ku persembahkan skripsi ini
untuk ibuku tercinta, untuk Almarhum ayahku
terimakasih atas segala kasih sayang selama ini
saudara-saudaraku,
sahabat-sahabat seperjuanganku,
Para dosen-dosen ku
Dan semua pihak yang menemani dan memberikan
dukungan selama proses pembuatan skripsi ini.
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah melimpahkan
segala nikmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga
(DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Biaya Operasional terhadap
Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Likuiditas pada Perbankan Syariah di
Indonesia Periode 2011-2017” dengan baik. Shalawat serta salam penulis haturkan
kepada Nabi Muhammad Salllallahu Alaihi Wassalam yang telah membawa kita
dari zaman jahiliyah menuju zaman yang penuh dengan cahaya kebenaran.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat-syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Selesainya skripsi ini tentu dengan dukungan, bimbingan dan bantuan serta
semangat dan do’a dari semua orang di sekeliling penulis selama proses
penyelesaian skripsi ini. Oleh karenanya izinkanlah penulis menyampaikan terima
kasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri Salatiga yang telah memberikan ilmu yang sangat berharga.
2. Bapak Anton Bawono, S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga
3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Program Studi Perbankan
Syariah S1, pembimbing akademik, serta dosen pembimbing yang telah
x
memberikan arahan dan bimbingan dalam proses penyelesaian penulisan
skripsi hingga skripsi ini selesai.
4. Seluruh jajaran dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama
Islam Negeri Salatiga yang telah memberikan ilmu yang sangat berguna dan
berharga bagi penulis selama perkuliahan serta jajaran karyawan dan staff
Institut Agama Islam Negeri Salatiga yang telah melayani dan membantu
penulis selama perkuliahan.
5. Ibu saya Nur Azizah Terima kasih yang tak terhingga atas segala ridho, do’a,
kerja keras, bimbingan, nasihat, perhatian, semangat dan dukungannya yang
selalu ibu berikan kepada saya, hingga saya mampu menyelesaikan seluruh
tanggung jawab ini.
6. Teman-teman Perbankan Syariah angkatan 2014 yang sudah menenami dan
selalu memberikan motivasi selama kuliah.
7. Sahabat-sahabat Lia Farokah, Zulfa Nur Laila, Misna Febriana Wahidah
dan Ety Sarah yang selalu menghibur, memberikan motivasi dan
mendukung saya selama masa perkuliahan. Terima kasih telah menjadi
sahabat terbaik untuk saya..
8. Sahabat Jessica, Kunti, Dira, Uky, Hanna terima kasih selalu memberikan
dukungan dan semangat kepada saya.
9. Sahabat semester 1 Rezza resita dan Nila selviana terimakasih telah
menjadikan aku teman untuk pertama kali di kampus ini
x
10. Mbak-Mbak Pondok Pesantren Nurul Qur’aniy Jombor terima kasih sudah
menghibur, memberikan motivasi dan mendukung saya selama masa
perkuliahan ini.
11. Mbak-mbak kamar Aisyah, Farih, Rani, Mb Indah, Mb Nia, Mb Hanna
terima kasih selalu memberikan dukungan dan semangat kepada saya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh sebab
itu, penulis mengharapkan segala bentuk kritik dan saran yang membangun untuk
pencapaian yang lebih baik.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Salatiga, 14 September 2018
Penulis
xi
ABSTRAK
Rahmah, Farah Ainur. 2018 Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital
Adequacy Ratio (CAR), dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan
Operasional (BOPO) terhadap Likuiditas Pada Perbankan Syariah di
Indonesia Periode 2011-2017. Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam program studi S Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing :
Fetria Eka Yudiana, M.Si
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana Pihak
Ketiga (DPK), Capital adequacy Ratio (CAR) dan Biaya Operasional
terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Likuiditas Perbankan
Syariah di Indonesia tahun 2011-2017. Metode analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis linier regresi berganda
dengan menggunakan program Eviews versi 9 dan Microsoft Excel 2010.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa secara parsial, Dana
Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
likuiditas (FDR) dengan nilai sig. 0,000 < 0,050. Capital Adequacy Ratio
(CAR) tidak berpengaruh terhadap likuiditas (FDR) dengan nilai sig.
0,0564 > 0,050 Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO) tidak berpengaruh terhadap likuiditas (FDR) dengan niali sig.
0,2176 > 0,050. Sedangkan secara simultan atau bersama-sama, Dana
Pihak Ketiga (DPK), Capital adequacy Ratio (CAR) dan Operasional
terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) mempunyai pengaruh
terhadap likuiditas dengan nilai sig. 0,000 < 0,050.
Kata Kunci : Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital adequacy Ratio (CAR)
dan Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dan likuiditas
(FDR).
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................................... ii
PENGESAHAN ................................................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .......................................................... iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ................................................................. v
MOTTO ............................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
ABSTRAK ........................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 11
C. Tujuan penelitian ....................................................................................... 11
D. Manfaat penelitian ..................................................................................... 12
E. Sistematika Penulisan ............................................................................... 13
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 15
A. Telaah Pustaka .......................................................................................... 15
B. Kerangka Teori.......................................................................................... 22
1. Signaling Theory ................................................................................. 22
2. Likuiditas ............................................................................................ 23
3. Dana Pihak Ketiga .............................................................................. 24
4. Capital Adequacy Ratio ...................................................................... 25
5. Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional ....................... 26
xiii
C. Kerangka Pemikiran .................................................................................. 28
D. Hipotesis .................................................................................................... 28
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 32
A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 32
B. Populasi dan Sampel ................................................................................. 32
C. Jenis dan Sumber data ............................................................................... 35
D. Metode Pengumpulan data ........................................................................ 35
E. Definisi Konsep dan Operasional ............................................................. 36
F. Uji Instrumen Penelitian ........................................................................... 37
1. Uji Stasioneritas .................................................................................. 38
2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 38
3. Uji Analisis Regresi Berganda ............................................................ 42
4. Uji Hipotesis ....................................................................................... 43
BAB IV ANALISIS DATA ................................................................................. 45
A. Deskripsi Objek Penelitian ........................................................................ 45
B. Analisis Data ............................................................................................. 47
1. Uji Stasioneritas .................................................................................. 47
2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 48
a. Uji Normalitas ............................................................................... 48
b. Uji Multikolonieritas ..................................................................... 50
c. Uji Heteroskedastisitas .................................................................. 51
d. Uji Autokorelasi ............................................................................ 53
3. Analisis Regresi .................................................................................. 55
4. Uji Statistik ......................................................................................... 56
a. Uji T .............................................................................................. 56
b. Uji F .............................................................................................. 58
c. Uji Koefisien determinasi ............................................................. 60
5. Interpretasi........................................................................................... 61
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 65
A. Kesimpulan ............................................................................................... 65
B. Saran .......................................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
xiv
DAFTAR TABEL
1.1 Nilai Rata-Rata Financing to Deposit Ratio (FDR) ......................................... 4
1.2 Nilai Rata-Rata Capital Adequacy ratio (CAR) ............................................... 6
1.4 Nilai Rata-Rata Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional ......... 8
2.1 Penelitian Terdahulu ....................................................................................... 15
3.1 Daftar Perbankan Syariah di Indonesia 2011-2017 ........................................ 33
3.2 Definisi Konsep dan Operasional.................................................................... 36
3.3 Pengambilan keputusan ada tidaknya Autokorelasi ........................................ 42
4.1 Stasioneritas Tingkat ADF Level .................................................................... 47
4.2 Stasioneritas Tingkat ADF 1st Difference ...................................................... 48
4.3 Hasil Uji Multikolinieritas .............................................................................. 51
4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas .......................................................................... 52
4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas (Huber-White) .................................................. 53
4.6 Hasil Uji Autokorelasi .................................................................................... 54
4.7 Hasil Uji Autokorelasi (setelah perbaikan) ..................................................... 55
4.8 Uji T ................................................................................................................ 57
4.9 Uji F ................................................................................................................ 59
4.10 Uji Koefisien Determinasi (R²) ..................................................................... 60
xv
xv
DAFTAR GAMBAR
1.1 Pertumbuhan DPK Perbankan Syariah Periode 2011-2017 ............................ 5
2.1 Kerangka Penelitian ........................................................................................ 28
4.1 Perkembangan Likuiditas (FDR) Perbankan syariah Periode 2011-2017 ...... 46
4.2 Hasil Uji Normalitas ....................................................................................... 49
4.3 Hasil Uji Normalitas (Setelah Perbaikan) ....................................................... 50
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perbankan di Indonesia merupakan salah satu dari beberapa sektor
industri yang sangat berperan penting dalam kehidupan masyarakat
terutama pada sektor perekonomian. Lembaga keuangan dalam hal ini
perbankan mempunyai peranan yang utama dalam hal penghimpunan dana
maupun penyaluran dana dari masyarakat, industri perusahaan maupun
pemerintah, yang mana kegiatan itu akan menunjang pembangunan nasional
dan stabilitas ekonomi suatu negara. Karena bank merupakan lembaga
keuangan yang sangat diperlukan dalam perekonomian modern sebagai
mediator antara kelompok masyarakat yang kelebihan dana dan kelompok
masyarakat yang membutuhkan dana (Kasmir, 2010).
Perbankan Syariah di Indonesia sendiri muncul pada tanggal 1 Mei
1992 yaitu sejak berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI). Hingga saat
ini perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia mengalami proses
kenaikan yang signifikan yang ditandai dengan terbitnya UU No. 21/2008
tentang Perbankan serta dikeluarkannya ketentuan Bank Indonesia yang
memberi izin untuk pembukaan bank syariah yang baru maupun pendirian
Unit Usaha Syariah.
Bank syariah sendiri berfungsi sebagai lembaga intermediasi sektor
keuangan, melaksanakan kegiatan operasionalnya dengan menghimpun
dana dari masyarakat dan kemudian menyalurkannya kembali kepada
2
masyarakat melalui pembiayaan. Dana yang dihimpun dari masyarakat
biasanya disimpan dalam bentuk giro, tabungan dan deposito baik dengan
prinsip wadiah maupun prinsip mudharabah. Sedangkan penyaluran dana
dilakukan oleh bank syariah melalui pembiayaan dengan empat pola
penyaluran yaitu prinsip jual beli, prinsip bagi hasil, prinsip ujroh dan akad
pelengkap (Karim, 2008).
Sebagai lembaga intermediasi sektor keuangan tersebut bank syariah
juga memiliki potensi mengalami kelebihan dan kekurangan likuiditas yang
dalam dunia perbankan dikenal dengan istilah masalah likuiditas. Masalah
likuiditas dapat ditimbulkan oleh ketidakseimbangan antara penghimpunan
dana pihak ketiga dan penyaluran pembiayaan. Masalah likuiditas
merupakan masalah yang tidak ringan bagi Perbankan Syariah
(Prihatiningsih, 2012), menurut Kasmir (2004) tingkat likuiditas perusahaan
dapat diukur dan diketahui dengan menggunakan Quick ratio, Cash ratio
dan Loan to deposit ratio (LDR) dalam prinsip bank syariah menggunakan
Financing to deposit ratio (FDR).
Rasio Financing Deposit To Ratio (FDR) ini mengukur tingkat
kemampuan bank dalam memenuhi kebutuhan pinjaman nasabah dengan
memanfaatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebagai sumber likuiditasnya.
Dana Pihak Ketiga (DPK) atau Simpanan adalah dana yang dipercayakan
oleh masyarakat kepada bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana
dalam bentuk giro, deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan UU Nomor 10 Tahun 1998 (Ervina, 2016).
3
FDR ini menunjukkan seberapa jauh tingkat likuiditas suatu bank.
Semakin tinggi tingkat FDR, maka semakin tidak likuid suatu bank, artinya
bank tersebut akan kesulitan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka
pendeknya, seperti adanya penarikan tiba-tiba oleh nasabah terhadap
simpanannya. Sebaliknya, semakin rendah tingkat FDR, semakin likuid
suatu bank. Akan tetapi keadaan bank yang semakin likuid menunjukkan
banyaknya dana menganggur sehingga memperkecil kesempatan bank
untuk memperoleh penerimaan yang lebih besar, karena fungsi intermediasi
bank tidak tercapai dengan baik. Oleh karena itu FDR harus dijaga agar
tidak terlalu tinggi maupun terlalu rendah (Agustina, 2013). Berdasarkan
ketentuan Surat Edaran Bank Indonesia besarnya FDR yang diizinkan
adalah 80%-110% (www.bi.go.id).
Likuiditas ini sangatlah penting pengelolaannya bagi suatu bank
karena kondisi sehat tidak nya bank dalam menjalankan operasionalnya bisa
dilihat dengan tingkat likuiditas bank tersebut. Bank yang tidak bisa
mengatur kondisi likuiditasnya akan mengalami kegagalan dalam
operasional yang bisa berakibat pada kebangkrutan, oleh karena itu
pengelolaan likuiditas ini sangat penting untuk diperhatikan.
Statistik Perbankan Syariah (SPS) yang dirilis Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) mencatat penyerapan likuiditas terhadap pembiayaan
perbankan syariah mengalami perlambatan. Tercatat rasio Financing to
Deposit Ratio (FDR) bank syariah menurun dari 88.03% menjadi 86%.
(Kontan.co.id)
4
Berikut kondisi likuiditas FDR Perbankan Syariah di Indonesia
tahun 2011-2017:
Tabel 1.1.
Nilai rata-rata Financing Deposit To Ratio (FDR) Perbankan Syariah
Periode 2011-2017
Tahun FDR (Financing to Deposit Ratio)
2011 94.28%
2012 96,82%
2013 102.63%
2014 98.64%
2015 94.46%
2016 90.60%
2017 86.56%
Sumber : Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia Tahun 2011-2017
(data diolah)
Berdasarkan dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Financing Deposit
To Ratio (FDR) Perbankan Syariah tahun 2011-2017 mengalami proses
fluktuatif setiap tahunnya akan tetapi kondisi FDR tersebut masih dibatas
aman berdasarkan ketentuan Surat Edaran Bank Indonesia yaitu besarnya
FDR yang diizinkan adalah 80%-110%.
Dana Pihak Ketiga (DPK) merupakan salah satu komponen penting
yang dibutuhkan oleh bank. Penyaluran dana dalam bank syariah berbentuk
pembiayaan ataupun pinjaman yang disertai oleh bagi hasil, sehingga
menghasilkan pendapatan bagi bank. Dengan bertumbuhnya DPK maka
pemberian pembiayaan akan bertambah pula, sehingga kegiatan
5
penghimpunan dan penyaluran dana oleh suatu bank dapat tercapai dengan
baik. Berikut kondisi Dana Pihak Ketiga (DPK) Perbankan Syariah tahun
2011-2017.
Gambar 1.1
Pertumbuhan DPK Perbankan Syariah Periode 2011-2017
Dilihat pada gambar 1.1 diatas, pertumbuhan DPK dari tahun 2011-
2017 selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Selain DPK, faktor yang mempengaruhi likuiditas yaitu Capital
Adequacy Ratio (CAR), CAR sendiri merupakan rasio permodalan yang
menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk keperluan
pengembangan usaha dan menampung risiko kerugian dana yang
diakibatkan oleh kegiatan operasi bank. Menurut PBI No 15/12/PBI/2013
pasal 2 mengenai kewajiban penyediaan modal minimum bank umum, bank
wajib menyediakan modal minimum sesuai profil risiko, (Hersugondo,
2012). Penyediaan modal minimum bank umum ditetapkan paling rendah
Rp-
Rp500.000
Rp1,000.000
Rp1,500.000
Rp2,000.000
Rp2,500.000
Rp3,000.000
Rp3,500.000
Rp4,000.000
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK)
Dalam Miliar Rupiah (Rp)
6
sebesar 8%. Besarnya modal suatu bank akan berpengaruh terhadap mampu
atau tidaknya suatu bank secara efisien menjalankan kegiatannya.
Untuk itu semakin tinggi CAR maka mencerminkan bahwa bank
mempunyai modal yang baik atau cukup dalam menanggung resiko-resiko
yang ditimbulkan dalam operasional termasuk dalam resiko pembiayaan.
Sejalan dengan itu semakin tinggi modal akan semakin banyak dana yang
akan disalurkan dan meningkatkan Financing Deposit To Ratio (FDR) itu
sendiri.
Berikut kondisi Capital Adequacy Ratio (CAR) pada Perbankan
Syariah tahun 2011-2017:
Tabel 1.2
Nilai Rata-Rata Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) pada Perbankan
Syariah tahun 2011-2017
Tahun Capital Adequacy Ratio (CAR)
2011 16.83%
2012 15.18%
2013 14.41%
2014 15.49%
2015 14.65%
2016 15.21%
2017 16.77%
Sumber : Statistik Perbankan Syariah OJK tahun 2011-2017 (data diolah)
7
Berdasarkan tabel 1.2 diatas rasio Capital Adequacy Ratio (CAR)
selama tahun 2011-2017 mengalami kondisi fluktuatif terbukti pada tahun
2012-2013 mengalami penurunan sebesar 1.65% dan 0.77% dibandingkan
tahun sebelumnya, kemudian pada tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar
1.08% dan tahun 2015 mengalami penurunan, kemudian Ratio Capital
Adequacy Ratio (CAR) mengalami peningkatan lagi pada tahun 2016-2017
sebesar 0.56% dan 1.56%.
BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional)
merupakan rasio yang menggambarkan efisiensi perbankan dalam
melakukan kegiatannya. Bank yang nilai rasio BOPO nya tinggi
menunjukkan bahwa bank tersebut tidak beroperasi dengan efisien sehingga
kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin besar, nilai
rasio BOPO yang ideal adalah 50-75% sesuai dengan ketentuan Bank
Indonesia.
8
Berikut kondisi Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO) pada Perbankan Syariah tahun 2011-2017:
Tabel 1.3
Nilai Rata-Rata Ratio Biaya Operasional terhadap Pendapatan
Operasional (BOPO) pada Perbankan Syariah tahun 2011-2017
Tahun Biaya Operasional terhadap
Pendapatan Operasional (BOPO)
2011 77.96%
2012 77.03%
2013 75.85%
2014 81.68%
2015 93.47%
2016 92.78%
2017 88.65%
Sumber : Statistik Perbankan Syariah OJK tahun 2011-2017 (data diolah)
Dilihat pada tabel diatas bahwasannya kondisi BOPO pada
Perbankan Syariah tahun 2011-2017 mengalami rasio yang jauh lebih tinggi
dari batas yang ditetapkan oleh BI yaitu sebesar 50% - 75%. Akan tetapi
menurut OJK kondisi ini masih dibilang wajar meskipun melebihi ketetapan
standar mengingat industri ini tengah berekspansi untuk mencapai target
pangsa pasar.
Dalam penelitian ini Likuiditas Financing Deposit To Ratio (FDR)
menjadi variabel independen karena pada tahun 2017 perkembangan
Perbankan Syariah di Indonesia masih positif, dimana menurut Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) pertumbuhan rasio kecukupan modal atau CAR Perbankan
Syariah sendiri tercatat 1,64% secara tahunan yaitu 17,04 %, sedangkan
9
untuk dana pihak ketiga (DPK) tercatat Rp 287,08 triliun atau tumbuh 21.28%
dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 236,7 triliun. Menurut OJK
intermediasi Perbankan Syariah disini masih berjalan baik, ini tercermin
dari Financing Deposit To Ratio (FDR) untuk Perbankan Syariah yang
berada pada posisi 87,45% (www.detikfinance.com).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Martha Novalina Ambaroita
(2015) menyatakan bahwa DPK (Dana Pihak Ketiga) berpengaruh positif
terhadap likuiditas (FDR). Sedangkan menurut penelitan yang dilakukan
oleh Ervina, Anindya Ardiansari (2016) DPK berpengaruh negatif
signifikan terhadap FDR dan Prihatiningsih (2012) menyatakan bahwa DPK
berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap tingkat likuiditas (FDR),
Akan tetapi berbeda dengan penelitian oleh Nur Suhartatik Rohmawati
Kusumaningtias (2015) menyatakan bahwa DPK tidak berpengaruh
terhadap FDR.
Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap likuiditas (FDR)
menurut penelitian yang dilakukan oleh Arif Lukman Santoso dan Tekad
Sukihanjani (2013) menyatakan bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR)
berpengaruh positif signifikan terhadap Likuiditas, berbeda dengan
penelitian Prihatiningsih (2012) menyatakan CAR berpengaruh negatif
terhadap FDR, dan pada penelitian Agustina, Anthoni Wijaya (2013)
menyatakan bahwa CAR tidak berpengaruh signifikan terhadap LDR.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Granita (2011) BOPO
berpengaruh positif signifikan terhadap LDR, berbeda dengan penelitian
10
yang dilakukan oleh Nugraha (2014) menyatakan bahwa BOPO tidak
berpengaruh terhadap LDR.
Terdapat dua perbedaan antara penelitian terdahulu dengan
penelitian yang akan penulis lakukan sekarang diantaranya yaitu perbedaan
variabel dimana variabel independen penelitian ini adalah Dana Pihak
Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan BOPO, sedangkan
variabel dependennya adalah Likuiditas (FDR). Perbedaan selanjutnya yaitu
terletak pada objek penelitiannya, dimana objek penelitian penulis hanya
fokus pada Perbankan Syariah periode 2011-2017 saja tidak mencangkup
seluruh periode Perbankan Syariah di Indonesia.
Berdasarkan pada uraian tentang penelitian sebelumnya dan
perbedaan penelitian diatas menyebabkan penulis sangat terdorong untuk
melakukan penulisan ini karena pertama, adanya ketidakkonsistenan hasil
penelitian dari pengaruh DPK, CAR, maupun BOPO terhadap Likuiditas
(FDR) itu sendiri, baik hasilnya negatif, positif atau tidak berpengaruh sama
sekali. Kedua, penulis memilih pengaruh likuiditas untuk di teliti karena
masalah likuiditas bank bukan masalah ringan serta faktor ini merupakan
salah satu elemen penting untuk mengetahui apakah bank dalam kondisi
sehat atau tidak yang mana nanti informasi tersebut berguna bagi nasabah
ataupun masyarakat yang ingin atau sudah menyimpan dana nya di bank
agar merasa aman dan terpercaya.
11
Maka berdasar pada perbedaan dan alasan yang telah di paparkan
diatas maka penulis ingin melakukan penelitian yang berjudul “Analisis
Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR),
dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
terhadap Likuiditas pada Perbankan Syariah di Indonesia Periode
2011-2017”
B. Rumusan Masalah
Dari pemaparan latar belakang masalah diatas maka dapat
disimpulkan masalah dalam penelitian ini dan dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) secara parsial terhadap
Likuiditas (FDR) pada Perbankan Syariah di Indonesia ?
2. Bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) secara parsial
terhadap Likuiditas (FDR) pada Perbankan Syariah di Indonesia ?
3. Bagaimana pengaruh BOPO secara parsial terhadap Likuiditas (FDR)
pada Perbankan Syariah di Indonesia ?
4. Bagaimana pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy
Ratio (CAR), dan BOPO secara simultan terhadap Likuiditas (FDR)
pada Perbankan Syariah di Indonesia ?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi, maka kajian penelitian
ini secara umum yaitu :
1. Untuk mengetahui pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) secara parsial
terhadap Likuiditas (FDR) pada Perbankan Syariah di Indonesia
12
2. Untuk mengetahui pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) secara
parsial terhadap Likuiditas (FDR) pada Perbankan Syariah di Indonesia
3. Untuk mengetahui pengaruh BOPO secara parsial terhadap Likuiditas
(FDR) pada Perbankan Syariah di Indonesia
4. Untuk mengetahui pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital
Adequacy Ratio (CAR), dan BOPO secara simultan terhadap Likuiditas
(FDR) pada Perbankan Syariah di Indonesia
D. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini yang dilakukan berkaitan dengan likuiditas
Perbankan Syariah di Indonesia beserta variabel yang mempengaruhinya,
penulis berharap dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi Perbankan Syariah
Penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan pertimbangan bagi
perbankan dalam mengambil keputusan masalah likuiditas serta faktor
yang mempengaruhinya agar kegiatan bank dapat selalu berjalan dengan
lancar.
2. Bagi Pembaca Akademisi
Penelitian ini diharap dapat memberikan kontribusi dan wawasan
tambahan dibidang Perbankan Syariah khususnya yang berkaitan
dengan masalah likuiditas dan variabel yang mempengaruhinya, serta
dapat menjadi salah satu bahan referensi bagi penelitian selanjutnya
yang berkaitan dengan likuiditas.
3. Bagi Peneliti
13
Peneliti diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan
dibidang ekonomi dan lembaga keuangan khususnya Perbankan Syariah,
serta sebagai ajang ilmiah untuk menerapkan berbagai macam teori
Perbankan Syariah yang telah diperoleh sewaktu di bangku kuliah.
E. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang uraian latar belakang masalah baik
secara teori maupun fakta yang menjadi alasan dilakukan penelitian
ini. Perumusan masalah berisi tentang masalah fenomena maupun
kondisi yang memerlukan jawaban melalui penelitian. Tujuan
penelitian berisi tentang tujuan yang akan dicapai melalui
penelitian tersebut. Manfaat penelitian berisi harapan semoga
penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang terlibat
ataupun tidak.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab yang berisi tentang teori dan konsep yang terkait dengan
penelitian yang akan dikaji dan dianalisis untuk mengambil
kesimpulan. Penelitian terdahulu digunakan untuk mengetahui
hubungan antara penelitian yang dilakukan sebelumnya dengan
penelitian sekarang. Hipotesis adalah jawaban sementara atas
masalah penelitian yang dapat disimpulkan dari tinjauan pustaka.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
14
Bab ini terdiri dari jenis penelitian, lokasi penelitian, populasi dan
sampel, devinisi variabel penelitian, metode pengumpulan data,
instrumen penelitian, teknik analisis data
BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan tentang deskripsi objek penelitian beserta
analisis data dan pembahasan mengenai hasil penelitian yang
dilakukan.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi uraian kesimpulan yang diperoleh dari penelitian dan
saran yang berkaitan dengan hasil penelitian.
15
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Beberapa peneletian terdahulu, akan dipaparkan secara ringkas
karena pada penelitian ini masih mengacu pada penelitian yang dilakukan
sebelumnya. Karena meskipun ruang lingkup hampir sama akan tetapi
masih ada perbedaan yang terletak pada variabel yang mempengaruhi
likuiditas, objek penelitian, waktu dan periode penelitian serta alat analisis
yang digunakan maka secara tidak langsung banyak hal yang tidak sama
sehingga dapat menjadi referensi untuk saling melengkapi di penelitian
selanjutnya. Berikut daftar ringkasan beberapa penelitian terdahulu :
Tabel 2.1 Research Gap GAP Peneliti
(Tahun)
Judul Penelitian Hasil
Penelitian
Issu : Pengaruh Dana pihak ketiga (DPK) terhadap Financing To Deposit Ratio
(FDR)
Research Gap terdapat perbedaan hasil penelitian Pengaruh Dana Pihak Ketiga
(DPK) terhadap Financing To Deposit Ratio (FDR)
Dana pihak ketiga
(DPK) berpengaruh
positif (+) terhadap
Financing To
Deposit Ratio
(FDR)
Martha
Novalina
Ambaroita
(2015)
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Loan
to Deposit Ratio
(LDR) Bank Umum di
Indonesia
Dalam
jangka
panjang,
DPK
berpengaruh
positif
terhadap
FDR
Jen Kharisa Analisis Pengaruh DPK secara
16
Granita (2011) DPK, CAR, ROA,
NPL, NIM, BOPO,
Suku Bunga, Inflasi,
dan Kurs terhadap
LDR
parsial
berpengaruh
signifikan
terhadap
LDR
Enny Susilowati
(2016)
Pengaruh Dana Pihak
Ketiga (DPK), Capital
Adequecy Ratio (CAR)
dan Non Perfoming
Financing (NPF)
terhadap likuiditas
Perbankan Syariah di
Indonesia Periode
2011-2015
DPK
berpengaruh
positif
signifikan
terhadap
FDR
Syukriah Selvie,
Muhammad
Arfan, Syukriy
Abdullah (2017)
Pengaruh Dana Pihak
Ketiga (DPK), Suku
Bunga Kredit, dan
Modal Bank terhadap
Penyaluran Kredit
pada Bank Perkreditan
Rakyat Konvensional
di Indonesia
DPK
berpengaruh
secara
signifikan
dan bersama-
sama
terhadap
penyaluran
kredit
17
Dana pihak ketiga
(DPK) tidak
berpengaruh
terhadap Financing
To Deposit Ratio
(FDR)
Nur Suhartatik
Rohmawati
Kusumaningtias
(2015)
Determinan Financing
To Deposit Ratio
Perbankan Syariah di
Indonesia (2008-2012)
DPK tidak
berpengaruh
terhadap
FDR
Perbankan
Syariah
Dana pihak ketiga
(DPK) berpengaruh
negatif (-) terhadap
Financing To
Deposit Ratio
(FDR)
Ervina, Anindya
Ardiansari
(2016)
Pengaruh Dana Pihak
Ketiga, Non
Performing Financing,
Capital Adequacy
Ratio, dan Return On
Asset, terhadap
Tingkat Likuiditas
DPK
berpengaruh
negatif
signifikan
terhadap
tingkat
likuiditas
(FDR)
Prihatiningsih
(2012)
Pengaruh DPK,
Capital Adequecy
Ratio (CAR) , Imbal
Hasil
Sertifikat Bank
Indonesia Syariah
(SBIS), Imbal Hasil
Sertifikat Investasi
Mudharabah Antar
Bank Syariah
(SIMA), dan Non
Performing Financing
(NPF) terhadap
Financing To Deposit
Ratio (FDR)
(Studi Pada Bank
Umum Syariah Tahun
Dana Pihak
Ketiga
berpengaruh
negatif dan
tidak
signifikan
terhadap
Financing to
Deposit
Ratio
(FDR)
18
2006-2010)
Astuti (2016) Pengaruh Efisiensi
Usaha, Risiko
Keuangan dan
Kepercayaan
Masyarakat
terhadap Kemampuan
Penyaluran
Pembiayaan pada
Bank Umum Syariah
di Indonesia Tahun
2011-2014
DPK
berpengaruh
negatif dan
signifikan
terhadap
FDR.
Issu : Pengaruh Capital Adequecy Ratio (CAR) terhadap Financing To Deposit
Ratio (FDR)
Research Gap terdapat perbedaan hasil penelitian Capital Adequecy Ratio
(CAR) terhadap Financing To Deposit Ratio (FDR)
Capital Adequecy
Ratio (CAR)
berpengaruh positif
(+) terhadap
Financing To
Deposit Ratio
(FDR)
Astuti (2016) Pengaruh Efisiensi
Usaha, Risiko
Keuangan dan
Kepercayaan
Masyarakat
terhadap Kemampuan
Penyaluran
Pembiayaan pada
Bank Umum Syariah
di Indonesia Tahun
2011-2014
CAR
berpengaruh
positif
signifikan
terhadap
FDR
Arif Lukman Analisis Faktor-Faktor CAR
19
Santoso,Tekad
Sukihanjani
(2013)
yang Mempengaruhi
Likuiditas Perbankan
di Indonesia
berpengaruh
positif
signifikan
terhadap
Likuiditas
Parinsi (2013) Analisis Pengaruh
CAR,NPL,NIM dan
ROA terhadap
Likuiditas pada Bank
BUMN (Persero) di
Indonesia Periode
2007 – 2011
CAR
berpengaruh
positif
signifikan
terhadap
LDR
Mardiyah
(2015)
Analisis Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi
Likuiditas Bank
Umum Syariah di
Indonesia Periode
2012-2014
CAR
berpengaruh
positif
signifikan
terhadap
FDR
Aulia Nazala
Ramadhani,
Astiwi Indriani
(2016)
Analisis Pengaruh
Size, Capital
Adequacy Ratio
(CAR),
Return On Assets
(ROA), Non
Performing Loan
(NPL), dan
Inflasi terhadap Loan
To Deposit Ratio
(LDR)
CAR
berpengaruh
positif tidak
signifikan
terhadap
LDR
Capital Adequecy
Ratio (CAR)
berpengaruh negatif
(-) terhadap
Nandadipa
(2010)
Analisis Pengaruh
CAR, NPL, Inflasi,
Pertumbuhan DPK,
dan Exchange Rate
CAR
berpengaruh
negatif
signifikan
20
Financing To
Deposit Ratio
(FDR)
terhadap LDR (Studi
Kasus Pada Bank
Umum di Indonesia
Periode 2004 – 2008)
terhadap
LDR
Prihatiningsih
(2012)
Pengaruh DPK,
Capital Adequecy
Ratio (CAR) , Imbal
Hasil Sertifikat Bank
Indonesia Syariah
(SBIS), Imbal Hasil
Sertifikat Investasi
Mudharabah Antar
Bank Syariah
(SIMA), dan Non
Performing Financing
(NPF) terhadap
Financing to Deposit
Ratio (FDR)
(Studi Pada Bank
Umum Syariah Tahun
2006-2010)
CAR
berpengaruh
negatif
terhadap
FDR
Capital Adequecy
Ratio (CAR) tidak
berpengaruh
terhadap Financing
To Deposit Ratio
(FDR)
Agustina,
Wijaya (2013)
Analisis Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi
Loan to Deposit Ratio
Bank Swasta Nasional
di Bank Indonesia
CAR tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
LDR
Issu : Pengaruh Belanja Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
terhadap Financing To Deposit Ratio (FDR)
Research Gap terdapat perbedaan hasil penelitian Belanja Operasional terhadap
Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Financing To Deposit Ratio (FDR)
Belanja
Operasional
Granita (2011) Analisis Pengaruh
DPK, CAR, ROA,
BOPO
berpengaruh
21
terhadap
Pendapatan
Operasional
(BOPO)
berpengaruh positif
(+) terhadap
Financing To
Deposit Ratio
(FDR)
NPL, NIM, BOPO,
Suku Bunga, Inflasi,
Dan Kurs terhadap
LDR
positif
signifikan
terhadap
LDR
Utari (2011) Analisis Pengaruh
CAR, NPL, ROA, dan
BOPO terhadap LDR
(Studi Kasus Pada
Bank Umum Swasta
Nasional Devisa
di Indonesia Periode
2005-2008)
BOPO
berpengaruh
positif
signifikan
terhadap
LDR
Akbari (2014) Pengaruh CAR, NPL,
BOPO dan NIM
terhadap
LDR Pada Bank
Bumn Persero Di
Indonesia
Periode 2007-2012
BOPO
berpengaruh
signifikan
terhadap
LDR
Wahyudi (2013) Analisis Pengaruh
CAR, NPL, dan BOPO
terhadap LDR pada
Bank Umum Go
Public di Indonesia
Periode 2008-2012
BOPO
berpengaruh
positif
signifikan
terhadap
LDR
Belanja
Operasional
terhadap
Pendapatan
Operasional
(BOPO) tidak
berpengaruh
terhadap Financing
Nugraha (2014)
Analisis Pengaruh
Capital Adequacy
Ratio (CAR), Non
Performing
Loan (NPL), Biaya
Operasional
Pendapatan
Operasional (BOPO),
BOPO tidak
berpengaruh
terhadap
LDR
22
To Deposit Ratio
(FDR)
Return On Asset
(ROA) dan Net
Interest Margin (NIM)
terhadap
Loan To Deposit Ratio
(LDR)
(Studi Empiris Pada
Perbankan Syariah di
Indonesia Periode
2010-2012)
B. Kerangka Teori
1. Signaling Theory
Teori signalling mengemukakan tentang bagaimana seharusnya
sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan
keuangan. Sinyal adalah suatu tindakan yang diambil oleh manajemen
perusahaan yang memberikan petunjuk bagi investor tentang bagaimana
manajemen memandang prospek perusahaan (Brigham dan Houston,
2001 dalam Ferina dkk). Teori sinyal menjelaskan bahwa pemberian
sinyal dilakukan oleh manajer untuk mengurangi asimetri informasi.
Asimetri informasi adalah suatu kondisi dimana terdapat
ketidakseimbangan perolehan informasi antara pihak penyedia informasi
(manajemen) dengan pihak penerima informasi (pemegang saham dan
stakeholder). Asimetri informasi muncul ketika manajer lebih
mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang
23
akan datang dibanding dengan pemegang saham dan stakeholder lainnya,
termasuk regulator.
2. Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan suatu bank melunasi kewajiban-
kewajiban keuangan yang segera dapat dicairkan atau yang sudah jatuh
tempo. Secara lebih spesifik likuiditas ialah kesanggupan bank
menyediakan alat-alat lancar guna membayar kembali titipan yang jatuh
tempo dan memberikan pinjaman (loan) kepada masyarakat yang
memerlukan (Simorangkir, 2000). Likuiditas perusahaan dapat diukur
dan diketahui dengan menggunakan, yaitu diantaranya Quick ratio,
Cash ratio dan Loan to deposit ratio (LDR). Financing to Deposit Ratio
(FDR) yaitu suatu rasio keuangan yang menunjukkan perbandingan
antara total pembiayaan yang diberikan terhadap total dana pihak ketiga
yang dihimpun.
Rasio likuiditas yang biasa digunakan dalam dunia perbankan
Syariah diukur dari Financing to Deposit Ratio (FDR). Besarnya rasio
tersebut mengikuti perkembangan perekonomian nasional, sehingga
sulit untuk menentukan berapa tingkat likuiditas yang ideal untuk suatu
bank.
Financing to Deposit Ratio (FDR) perbankan Syariah yang melebihi
batas akan menjadi ancaman serius bagi likuiditas bank syariah itu
sendiri. Pembiayaan yang diberikan adalah keseluruhan pembiayaan
yang diberikan kepada pihak ketiga, tidak termasuk pembiayaan kepada
24
bank lain. Sedangkan total dana pihak ketiga merupakan total
penghimpunan dana dari masyarakat yang dikumpulkan oleh bank
berupa giro, tabungan, dan deposito berjangka.
Menurut Muhammad (2005:265) besarnya nilai FDR suatu bank
dapat dihitung dengan rumus di bawah ini:
Batas FDR yang ditetapkan berdasarkan Surat Edaran Bank
Indonesia No.26/5/BPPP tanggal 29 Mei 1993, besarnya Financing to
Deposit Ratio yang ditetapkan oleh Bank Indonesia tidak boleh melebihi
110%. Yang berarti bank boleh memberikan kredit atau pembiayaan
melebihi jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun asalkan tidak
melebihi 110%.
3. Dana Pihak Ketiga (DPK)
Dana Pihak Ketiga merupakan sumber dana bank yang dihimpun
dari masyarakat berupa simpanan giro, tabungan atupun deposito
(Budisantoso, 2014). Kegiatan penyaluran atau penempatan dana
tersebut dapat berupa pemberian kredit atau pembiayan dalam prinsip
syariah kepada masyarakat, pembelian surat-surat berharga dalam
rangka memperkuat likuiditas bank, penyertaan ke badan usaha lain
maupun penempatan sebagi alat-alat likuid. Dana-dana yang dihimpun
dari masyarakat (DPK) ternyata merupakan sumber dana terbesar yang
paling diandalkan oleh bank bisa mencapai 80% - 90% dari seluruh dana
yang dikelola oleh bank.
25
Kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dalam bank sering
disebut funding. Kegiatan funding juga dilakukan bank syariah, melalui
penciptaan produk-produk yang dikeluarkan oleh perbankan syariah
untuk menarik minat masyarakat dalam menanamkan dananya di bank
syariah. Pada umumnya produk simpanan yang ada di perbankan syariah
antara lain: rekening giro wadiah, tabungan wadiah, tabungan
mudharabah, dan deposito mudharabah. (Prihatiningsih, 2012). Rumus
untuk mengetahui besaran Dana Pihak Ketiga menurut Kasmir (2010:
67) yaitu :
DPK = Giro + Deposito + Tabungan
4. Capital Adequacy Ratio (CAR)
Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan rasio kinerja keuangan
bank sebagai indikator terhadap kemampuan bank untuk menutupi
penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian-kerugian bank yang
disebabkan oleh aktiva berisiko (Prihatiningsih, 2012).
Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah perbandingan rasio tersebut
antara rasio modal terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Resiko dan
sesuai ketentuan pemerintah (Kasmir, 2014). CAR juga digunakan untuk
mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank guna menunjang aktiva
yang mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya kredit yang
diberikan. CAR merupakan indikator terhadap kemampuan bank untuk
menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian-kerugian
bank yang disebabkan oleh aktiva yang berisiko (Dendawijaya,
26
2000:120). Menurut SE BI No.9/24/DPbS tanggal 30 Oktober 2007
Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
Menurut Direktorat Penelitian dan Pengaturan Bank (2006) modal
yang digunakan untuk menghitung besarnya Capital Adequacy Ratio
terdiri dari modal inti, modal pelengkap, dan modal tambahan.
Sedangkan ATMR yang digunakan dalam perhitungan modal minimum
terdiri atas ATMR risiko kredit, ATMR risiko operasional, dan ATMR
risiko pasar (Ramadhani, 2016).
Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan rasio permodalan yang
menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk
keperluan pengembangan usaha serta menampung kemungkinan risiko
kerugian yang diakibatkan dalam operasional bank. Semakin besar rasio
tersebut akan semakin baik posisi modal. Besarnya CAR dalam suatu
bank telah ditentukan sebesar 8% merupakan standar dari Bank for
International Settlement.
5. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
merupakan rasio yang menunjukkan besaran perbandingan antara beban
atau biaya operasional terhadap pendapatan operasional suatu
perusahaan pada periode tertentu (Riyadi, 2006). BOPO telah menjadi
salah satu rasio yang perubahan nilainya sangat diperhatikan terutama
27
bagi sektor perbankan mengingat salah satu kriteria penentuan tingkat
kesehatan bank oleh Bank Indonesia adalah besaran rasio ini.
Rasio biaya operasional adalah perbandingan antara biaya
operasional dengan pendapatan operasional, dengan rumus sebagai
berikut :
Nilai rasio BOPO yang ideal berada antara 50-75% sesuai dengan
ketentuan Bank Indonesia, semakin rendah BOPO semakin efisien bank
tersebut dalam menekan biaya operasionalnya, Bank yang nilai rasio
BOPO-nya tinggi menunjukkan bahwa bank tersebut tidak beroperasi
dengan efisien karena tingginya nilai dari rasio ini memperlihatkan
besarnya jumlah biaya operasional yang harus dikeluarkan oleh pihak
bank untuk memperoleh pendapatan operasional. Disamping itu, jumlah
biaya operasional yang besar akan memperkecil jumlah laba yang akan
diperoleh karena biaya atau beban operasional bertindak sebagai faktor
pengurang dalam laporan laba rugi. Sebaliknya jika semakin efisien
bank dalam mengelola rasio ini maka keuntungan yang diperoleh bank
akan semakin besar.
BOPO merupakan upaya bank untuk meminimalkan resiko
operasional, yang merupakan ketidakpastian mengenai kegiatan usaha
bank. Resiko operasional berasal dari kerugian operasional bila terjadi
penurunan keuntungan yang dipengaruhi oleh struktur biaya operasional
28
bank, dan kemungkinan terjadinya kegagalan atas jasa- jasa dan produk-
produk yang ditawarkan (Ghozali, 2013).
C. Kerangka Penelitian
Berdasarkan tinjauan landasan teori dan penelitian terdahulu maka
dapat disusun model riset dalam penelitian ini, seperti yang disajikan dalam
gambar berikut :
Gambar 2.2
Kerangka Penelitian
Kerangka penelitian yang disajikan diatas menjelaskan bahwa DPK
(X1), CAR (X2) dan BOPO (X3) berpengaruh terhadap likuiditas FDR (Y)
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan hubungan yang diperkirakan secara logis
diantara dua atau lebih variabel yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan
yang dapat diuji. Hubungan tersebut diperkirakan berdasarkan jaringan
asosiasi yang ditetapkan dalam kerangka teoritis yang dirumuskan untuk
studi penelitian. Dengan menguji hipotesis dan menegaskan perkiraan
hubungan, diharapkan solusi dapat ditemukan untuk mengatasi masalah
yang dihadapi (Sekaran, 2007)
DPK (X1) CAR (X2) BOPO (X3)
Likuiditas
(FDR) (Y)
29
Hipotesis yang diajukan sebagai jawaban sementara terhadap
permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pengaruh DPK terhadap Likuiditas (FDR)
Dana Pihak Ketiga merupakan sumber dana bank yang dihimpun
dari masyarakat dapat berupa simpanan giro, tabungan dan deposito
(Budisantoso, 2014). Kegiatan penyaluran/penempatan dana tersebut
dapat berupa pemberian kredit atau pembiayaan kepada masyarakat,
pembelian surat-surat berharga dalam rangka memperkuat likuiditas
bank, penyertaan ke badan usaha lain maupun penempatan sebagi alat-
alat likuid. Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dapat menentukan
jumlah pertumbuhan kredit atau pembiayaan di tahun berikutnya dimana
pertumbuhan tersebut dapat menentukan tingkat profitabilitas dan
likuiditas suatu bank. Hal itu berarti semakin tinggi tingkat DPK
perbankan maka akan meningkat juga likuiditas bank tersebut.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Martha Novalina Ambaroita
(2015) dan Enny Susilowati (2016) menunjukkan hasil bahwa DPK
berpengaruh positif signifikan terhadap likuiditas. Maka dari uraian
tersebut dapat dibuat hipotesis sebagai berikut :
H1 = DPK berpengaruh positif terhadap likuiditas (FDR)
2. Pengaruh CAR terhadap Likuiditas (FDR)
Capital Adequacy Ratio (CAR) atau sering disebut rasio permodalan
merupakan modal dasar yang harus dipenuhi oleh bank. Permodalan
(Capital Adequacy) menunjukkan kemampuan bank dalam
30
mempertahankan modal yang mencukupi dan kemampuan manajemen
bank dalam mengidentifikasi, mengawasi dan mengontrol risiko-risiko
yang timbul yang dapat berpengaruh terhadap besarnya modal bank
(Sufa, 2008). Menurut Kusuno (2003) semakin besar rasio CAR maka
kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk keperluan
pengembangan usaha serta menampung kemungkinan risiko kerugian
yang diakibatkan dalam operasional bank. Semakin besar rasio tersebut
akan semakin baik posisi modal. Maka dapat disimpulkan juga bahwa
semakin besar rasio CAR tersebut berpengaruh terhadap meningkatnya
likuiditas, dalam hal ini kinerja perbankan akan meningkat.
Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Arif Lukman
Santoso, Tekad Sukihanjani (2013) dan penelitian oleh Aulia Nazala
Ramadhani, Astiwi Indriani (2016) menyatakan bahwa CAR
berpengaruh positif signifikan terhadap likuiditas Maka dari uraian
tersebut dapat dibuat hipotesis sebagai berikut :
H2 = CAR berpengaruh positif terhadap likuiditas (FDR)
3. Pengaruh BOPO terhadap likuiditas (FDR)
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
merupakan rasio yang menunjukkan besaran perbandingan antara beban
atau biaya operasional terhadap pendapatan operasional suatu
perusahaan pada periode tertentu (Riyadi 2006). BOPO telah menjadi
salah satu rasio yang perubahan nilainya sangat diperhatikan terutama
bagi sektor perbankan mengingat salah satu kriteria penentuan tingkat
31
kesehatan bank oleh Bank Indonesia adalah besaran rasio ini. Bank yang
nilai rasio BOPO-nya tinggi menunjukkan bahwa bank tersebut tidak
beroperasi dengan efisien karena tingginya nilai dari rasio ini
memperlihatkan besarnya jumlah biaya operasional yang harus
dikeluarkan oleh pihak bank untuk memperoleh pendapatan operasional,
sebaliknya jika semakin efisien bank dalam mengelola rasio ini maka
keuntungan yang diperoleh bank akan semakin besar.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Jen Kharisa Granita
(2011), Mita Puji Utari (2011), menyatakan bahwa BOPO berpengaruh
positif signifikan terhadap likuiditas. Maka dari uraian tersebut dapat
dibuat hipotesis sebagai berikut :
H3 = BOPO berpengaruh negatif terhadap likuiditas (FDR)
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif, yaitu penelitian dengan memperoleh data yang
berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan (Sugiyono, 2015).
Penelitian ini dimulai dari pengumpulan data, kemudian
menghubungkan tiap variabel dan selanjutnya diolah agar mendapatkan
pokok permasalahan yang akan diteliti, karena penelitian ini bersifat
asosiatif, dimana penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan
untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau
lebih (Sugiyono, 2015)
Tempat penelitian ini adalah Perbankan Syariah di Indonesia. Waktu
penelitian ini adalah periode Januari 2011- Desember 2017.
B. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2015). Totalitas dari objek dan subjek penelitian yang digunakan oleh
peneliti, tentunya yang memiliki hubungan atau memenuhi syarat-syarat
tertentu dengan masalah yang akan dipecahkan (Bawono, 2006).
33
Berdasarkan pengertian populasi di atas, maka yang akan dijadikan
populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah di Indonesia periode
2011-2017. Berikut daftar Perbankan Syariah di Indonesia.
Tabel 3.1
Daftar Perbankan Syariah di Indonesia 2011-2017 No Nama Bank
1 PT. Bank Syariah Mandiri
2 PT. BRI Syariah
3 PT. Bank Muamalat Indonesia
4 PT. Bank Mega Syariah
5 PT. Bank Bukopin Syariah
6 PT. BNI Syariah
7 PT. Bank Panin Syariah
8 PT. Maybank Syariah
9 PT. BCA Syariah
10 PT. Bank Victoria Syariah
11 PT. Bank BJB Syariah
12 PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah
13 PT. Bank Aceh Syariah
14 PT. Bank Danamon Indonesia
15 PT. Bank Permata
16 PT. Bank Maybank Indonesia
17 PT. Bank CIMB Niaga
18 PT. Bank OCBC NISP
19 PT. Bank Sinarmas
20 PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk
21 PT. BPD DKI
22 PT. BPD Daerah Istimewa Yogyakarta
23 PT. BPD Jawa Tengah
24 PT. BPD Jawa Timur, Tbk
25 PT. BPD Sumatera Utara
26 PT. BPD Jambi
34
27 PT. BPD Sumatera Barat
28 PT. BPD Riau dan Kepulauan Riau
29 PT. BPD Sumatera Selatan dan Bangka Belitung
30 PT. BPD Kalimantan Selatan
31 PT. BPD Kalimantan Barat
32 PD. BPD Kalimantan Timur
33 PT. BPD Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat
34 PT. BPD Nusa Tenggara Barat
Sumber Data: Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia Tahun 2017
Sampel adalah objek atau subjek penelitian yang dipilih guna
mewakili keseluruhan dari populasi (Bawono, 2006). Metode penentuan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling.
Purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel (Sugiyono, 2015).
Adapun pertimbangan yang dimaksud sebagai berikut:
1. Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan menyampaikan secara
konsisten laporan publikasi Perbankan Syariah yang dirilis pada
website resmi.
2. Laporan Keuangan Perbankan Syariah dalam satu sumber yaitu
website resmi Otoritas Jasa Keuangan yang diambil dalam bentuk
laporan bulanan dalam rentang waktu Januari 2011-Desember 2017
ada 84 bulan.
3. Perbankan Syariah menyajikan secara lengkap laporan keuangan dan
rasio-rasio yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
35
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis data
Pada penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data sekunder.
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari dokumen atau
publikasi atau laporan dari instansi terkait maupun sumber data lainnya
yang menunjang data penelitian (Darmawan,2013). Data sekunder
biasanya telah dikumpulkan oleh lembaga atau instansi terkait kemudian
dipublikasikan kepada masyarakat.
2. Sumber data
Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber pada statistik
Perbankan Syariah Indonesia yang dicantumkan pada situs resmi Bank
Indonesia (www.bi.go.id) dan Otoritas Jasa Keuangan (www.ojk.go.id).
D. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data untuk melakukan
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Field Research
Pada penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder,
dimana sumber data diperoleh penulis secara tidak langsung melalui
media perantara yang berupa data runtut waktu (time series) dengan skala
bulanan (monthly) data ini diperoleh dari laporan keuangan resmi yang
sudah dipublikasikan oleh instansi pemerintah terkait, berupa laporan
bulanan Statistik Perbankan Syariah dari Bank Indonesia dan Otoritas
36
Jasa Keuangan dengan rentang waktu dari bulan Januari 2011 -
Desember 2017.
2. Library Research
Library Research (Studi kepustakaan) yaitu data yang diperoleh dari
membaca, memahami kemudian menganalisis dari berbagai literatur,
buku-buku, jurnal ilmiah, penelitian terdahulu maupun dari berbagai
sumber pustaka lainnya yang berhubungan dengan objek yang diteliti
sebagai upaya untuk memperoleh data dan konsep yang relevan dan
valid.
3. Internet Research
Pengumpulan data dengan menggunakan media internet ini
merupakan alternatif akhir bagi peneliti apabila informasi dari buku
referensi atau literatur yang didapatkan dari perpustakaan sudah
tertinggal karena ilmu selalu berkembang seiring berjalannya waktu. Oleh
karena itu media ini digunakan agar data yang diperoleh merupakan data
yang sesuai dengan perkembangan zaman.
E. Definisi Konsep dan Operasional
Pada Penelitian ini variabel yang digunakan terdiri dari dua variabel
yaitu variabel independen atau bebas (X) dan variabel dependen atau terikat
(Y).
Tabel 3.2
Definisi Konsep dan Operasional Jenis
Variabel
Variabel Definisi Rumus Sumber
Variabel
Independen
Dana Pihak
Ketiga
Dana Pihak Ketiga merupakan
sumber dana bank yang
Budisantoso
2014
37
(X) (DPK) dihimpun dari masyarakat
berupa simpanan giro,
tabungan atupun deposito
Capital
Adequacy
Ratio (CAR)
CAR merupakan rasio kinerja
keuangan bank sebagai
indikator terhadap kemampuan
bank untuk menutupi
penurunan aktivanya sebagai
akibat dari kerugian-kerugian
bank yang disebabkan oleh
aktiva berisiko
Prihatiningsih
2012
Biaya
Operasional
terhadap
Pendapatan
Operasional
(BOPO)
Biaya Operasional terhadap
Pendapatan Operasional
(BOPO) merupakan rasio yang
menunjukkan besaran
perbandingan antara beban
atau biaya operasional
terhadap pendapatan
operasional suatu perusahaan
pada periode tertentu
Riyadi 2006
Variabel
Dependen
(Y)
Likuiditas
(FDR)
Financing to Deposit Ratio
(FDR) yaitu suatu rasio
keuangan yang menunjukkan
perbandingan antara total
pembiayaan yang diberikan
terhadap total dana pihak
ketiga yang dihimpun
Riyadi 2006
F. Uji Instrumen Penelitian
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan analisis statistik yang diolah menggunakan aplikasi software
Microsoft Excel 2010 dan Eviews 9. Didalam penelitian ini metode dan
teknik analisis akan diawali dengan uji stasioneritas kemudian dilanjutkan
dengan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji
multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi, kemudian uji
38
analisis regresi berganda dan terakhir yaitu uji hipotesis yang terdiri dari uji
t, uji f dan uji adjusted R square.
1. Uji stasioneritas
Uji stasioneritas bertujuan untuk melihat nilai rata-rata dan varian
dari data time series, apakah data tersebut mengalami perubahan secara
sistematik sepanjang waktu (konstan) atau sebaliknya. Uji stasioneritas
dapat dilihat dengan menggunakan uji grafik dan uji akar unit. Dalam
penelitian ini menggunakan metode uji akar unit.
Hasil uji akar-akar unit dengan membandingkan nilai t-hitung
dengan nilai kritis MC Kinnon dan jika nilai probabilitas lebih kecil dari
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data stasioner. Sedangkan jika nilai
probabilitas lebih besar dari 0.05 maka data tidak stasioner. Jika data di
level normal, maka dapat dinaikkan ke diferensiasi tingkat 1 (Winarno,
2015).
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah nilai
residual yang telah distandarisasi pada model regresi berdistribusi
normal atau tidak (Suliyanto, 2011).
Dalam melakukan uji normalitas, terdapat beberapa metode
yaitu uji normalitas dengan analisis grafik, uji normalitas dengan
metode signifikansi Skewness dan Kurtois, uji normalitas dengan
39
Jarque-Bera (JB Test) dan uji normalitas dengan Kolmogorov-
Smirnov. Dalam penelitian ini menggunakan Uji Jarque-Bera.
Untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak
dengan menggunakan Uji Jarque-Bera dengan pengambilan
keputusan jika probability JB lebih > 0.05, maka data berdistribusi
normal sebaliknya jika probability JB lebih < 0.05, maka data tidak
berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah kondisi adanya hubungan linier antar
variabel indepenen. Karena melibatkan beberapa variabel
independen, maka multikolinieritas tidak akan terjadi pada
persamaan regresi sederhana (yang terdiri atas satu variabel
dependen dan satu variabel independen) (Winarno, 2015).
Indikasi Multikolinieritas :
1) Nilai R2 tinggi, tetapi variabel independen banyak yang tidak
signifikan.
2) Dengan menghitung koefisien korelasi antar variabel
independen. Apabila koefisiennya rendah, maka tidak
terdapat multikolinieritas.
3) Dengan melakukan regresi auxiliary. Regresi jenis ini dapat
digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua (atau
lebih) variabel independen yang secara bersama-sama
40
(misalnya x2, dan x3) mempengaruhi satu variabel
independen yang lain (misalnya x1).
Pendeteksian adanya masalah multikolinieritas dengan menggunakan
uji efisiensi korelasi (r). Jika koefisien korelasi cukup tinggi, yaitu di
atas 0,90 maka diduga terjadi masalah multikolinieritas dalam model.
Sebaliknya, jika koefisien relatif rendah maka diduga model tidak
terjadi multikolinieritas (Ghazali, 2013).
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual pada
suatu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2013). Model
regresi yang baik adalah tidak terjadinya heteroskedastisitas. Ada
dua cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu
metode grafik dan metode statistik. Metode grafik relatif lebih
mudah dilakukan namun memiliki kelemahan yang cukup signifikan
karena jumlah pengamatan mempengaruhi tampilannya. Semakin
sedikit jumlah pengamatan semakin sulit menginterpretasikan hasil
grafik plots. Sementara itu, metode statistik memiliki beberapa cara
dalam mendeteksi heteroskedastisitas diantaranya yaitu metode
Glesjer, White, Breusch-Pagan-Godfrey, Harvey, Park.
Dalam penelitian ini, cara yang digunakan dalam mendeteksi
heteroskedastisitas adalah metode statistik dengan cara Uji White.
41
Adapun persamaan deteksi heteroskedastisitas dengan Uji White
dapat ditulis sebagai berikut:
1 2 2 3 3i i iY B B X B X
Pendeteksian heteroskedastisitas yang penulis gunakan
adalah melalui Uji White yaitu apabila probabilitas Obs* > 0.05
maka tidak ada heteroskedastisitas namun apabila probabilitas Obs*
< 0.05 maka ada heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah hubungan antara residual satu observasi
dengan residual observasi lainnya (Winarno, 2015). Uji autokorelasi
bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier
ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Model regresi yang baik
adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. (Ghazali, 2013)
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi
ada atau tidaknya autokorelasi diantaranya yaitu metode Durbin-
Watson (DW test), metode Lagrange Multiplier (LM test), metode
Breusch-Godfrey (B-G test) dan metode Run Test. Dalam penelitian
ini, penulis menggunakan uji metode uji Durbin-Watson (DW test).
Uji Durbin Watson hanya digunakan untuk autokorelasi
tingkat satu (first order autocorrelation) dan mensyaratkan adanya
intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi
di antara variabel independen.
42
Tabel 3.3
Pengambilan keputusan ada tidaknya Autokorelasi
Jika keterangan
0 < d < dl terjadi autokorelasi positif
dl ≤ d ≤ du tidak dapat disimpulkan
4 – dl < d < 4 ada korelasi negatif
4 – du ≤ d ≤ 4 – dl tidak dapat disimpulkan
du < d < 4 – du tidak ada autokorelasi positif
maupun negatif
Sumber: Ghozali, 2013
3. Analisis Regresi Berganda
Metode analisis data dalam penelitian ini adalah analisis Regresi
Linier Berganda dengan metode Ordinary Least Square (OLS). Metode
yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen.
Persamaan regresi linier berganda dapat dituliskan sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + ................. bnXn + e
Keterangan:
Y : Variabel terikat (nilai yang diproyeksikan)
A : Intercept (konstanta)
b1 : Koefisien regresi untuk X1
b2 : Koefisien regresi untuk X2
bn : Koefisien regresi untuk Xn
X1 : Variabel bebas pertama
X2 : Variabel bebas kedua
Xn : Variabel bebas ke-n
E : Nilai residu
43
4. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitiaan ini menggunakan analisis
regresi berganda dengan uji Uji Statistik t , Uji Statistik F dan, koefisien
determinasi.
a. Uji Statistik t
Uji statistik t merupakan uji untuk mengetahui pengaruh
variabel bebas secara masing-masing terhadap variabel terikat. Hasil
uji t dapat dilihat dari table coeffisients pada signifikansi. Jika nilai
probabilitas < 0,05 menunjukan bahwa terdapat pengaruh signifikan
secara masing-masing antar variabel independen dan variabel
dependen. Jika nilai probabilitas > 0,05 menunjukan bahwa tidak
terdapat pengaruh signifikan secara masing-masing antar variabel
bebas dan variabel terikat.
b. Uji Statistik F
Uji Statistik F merupakan uji untuk mengetahui pengaruh
variabel bebas secara bersamaan terhadap variabel terikat. Cara
mendeteksi uji statistik F dengan melihat tingkat signifikansi 0,05
atau 5%. Jika nilai probabilitas < 0,05 menunjukan bahwa terdapat
pengaruh signifikan secara bersama-sama antar variabel bebas dan
variabel terikat. Jika nilai probabilitas > 0,05 menunjukan bahwa
tidak terdapat pengaruh signifikan secara bersama-sama antar
variabel bebas dan variabel terikat.
44
c. Koefisien Determinasi (Adjusted R²)
Koefisien Determinasi (Adjusted R²) bertujuan untuk
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
variasi variabel dependen.
Menurut Winarno (2015) Nilai Koefisien Determinasi berada
di antara 0 dan 1. Semakin besar nilai semakin besar adjusted R²
menandakan modelnya baik, karna semakin dapat menjelaskan
hubungan antar variabel dependen dan independen. Dengan
demikian jika nilai adjusted R² kecil, menggambarkan kemampuan
variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat
terbatas, dan jika nilai adjusted R² mendekati satu, menggambarkan
kemampuan variabel bebas menjelaskan hampir semua informasi
dalam menerangkan variasi variabel dependen.
45
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Obyek Penelitian
Memasuki dua puluh tahun terakhir perkembangan perbankan
syariah di Indonesia, pasca perubahan UU Perbankan yang ditandai dengan
terbitnya UU No. 10/1998 tentang Perbankan, terus mengalami
pertumbuhan dan perkembangan yang amat pesat. Perkembangan yang
pesat itu tercatat sejak dikeluarkannya ketentuan Bank Indonesia yang
memberi izin untuk pembukaan bank syariah yang baru maupun pendirian
unit usaha syariah.
Semenjak itu, pemerintah Indonesia mulai memperkenalkan dual
banking system. Komitmen pemerintah dalam usaha pengembangan
perbankan syariah baru mulai sejak tahun 1998 yang memberikan
kesempatan luas kepada bank syariah untuk berkembang. Undang-undang
Perbankan Syariah No 21 Tahun 2008 menyatakan bahwa perbankan
syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan
unit usaha syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan
proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Bank syariah adalah bank
yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan
menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha
Syariah (UUS), dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) (Ismail,
2011).
46
Dalam perkembangan perbankan syariah, tingkat likuiditas
merupakan salah satu faktor penting untuk diperhatikan, karena tingkat
likuiditas pada bank akan mencerminkan kondisi sehat atau tidaknya bank
tersebut. Dapat dilihat perkembangan likuiditas perbankan syariah di
Indonesia.
Gambar 4.1
Perkembangan Likuiditas (FDR) Perbankan Syariah di Indonesia
Periode 2011-2017
Berdasarkan dari gambar diatas dapat dilihat bahwa Financing
Deposit To Ratio (FDR) Perbankan Syariah tahun 2011-2017 mengalami
proses fluktuatif akan tetapi masih dibatas aman berdasarkan ketentuan
Surat Edaran Bank Indonesia yaitu besarnya FDR yang diizinkan dimana
batas bawah 80% dan batas atas 110%.
75.00%
80.00%
85.00%
90.00%
95.00%
100.00%
105.00%
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Laju Perkembangan LIkuiditas (FDR)
47
B. Analisis Data
1. Uji Stasioneritas
Uji stasioneritas bertujuan untuk melihat nilai rata-rata dan varian
dari data time series, apakah data tersebut mengalami perubahan secara
sistematik sepanjang waktu (konstan) atau sebaliknya. Uji stasioneritas
dapat dilihat dengan menggunakan uji grafik dan uji akar unit. Dalam
penelitian ini menggunakan metode uji akar unit.
Hasil uji akar-akar unit dengan membandingkan nilai t-hitung
dengan nilai kritis MC Kinnon dan jika nilai probabilitas lebih kecil dari
0.05 maka dapat disimpulkan bahwa data stasioner. Sedangkan jika nilai
probabilitas lebih besar dari 0.05 maka data tidak stasioner. Jika data di
level normal, maka dapat dinaikkan ke diferensiasi tingkat 1 (Winarno,
2015).
Setelah data pada penelitian ini diolah menggunakan aplikasi
Eviews.9 , hasil uji akar unit terlihat sebagai berikut :
Tabel 4.1
Stasioneritas Tingkat ADF Level
Variabel Level
t-stat Probabilitas Keterangan
DPK -2.457909 0.1295 Tidak Stasioner
CAR -5.033187 0.0001 Stasioner
BOPO -1.454573 0.5515 Tidak Stasioner
Likuiditas (FDR) -1.236756 0.6551 Tidak Stasioner
Sumber : Output Eviews 9 (data diolah)
Pada tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa berdasarkan hasil uji
stasioneritas tingkat level hanya variabel independen CAR yang
stasioner karena memiliki probabilitas lebih kecil dari 0.05 sedangkan
48
variabel lainnya belum stasioner karena memiliki nilai probabilitas lebih
besar dari 0.05. maka, uji stasioner dilakukan kembali dengan
menaikkan tingkat uji dari level ke deferensiasi tingkat 1 Dengan hasil
sebagai berikut :
Tabel 4.2
Stasioneritas Tingkat ADF 1st Difference
Variabel Level
t-stat Probabilitas Keterangan
DPK -9.570458 0.0000 Stasioner
BOPO -14.91270 0.0001 Stasioner
Likuiditas (FDR) -10.96469 0.0001 Stasioner
Sumber : Output Eviews 9 (data diolah)
Dari tabel 4.2 diatas dapat terlihat bahwa seluruh variabel sudah
stasioner pada uji diferensiasi tingkat 1, karena dari output uji tersebut
terlihat bahwa probabilitas seluruh variabel sudah kurang dari 0.05,
variabel CAR tidak dilakukan uji deferensiasi tingkat 1 karena sudah
stasioner pada tingkat level.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah nilai
residual yang telah distandarisasi pada model regresi berdistribusi
normal atau tidak (Suliyanto, 2011).
Untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak
dengan menggunakan Uji Jarque-Bera dengan pengambilan
keputusan jika probability JB > 0.05, maka data berdistribusi normal
49
sebaliknya jika probability JB < 0.05, maka data tidak berdistribusi
normal.
Setelah data pada penelitian ini diolah menggunakan aplikasi
Eviews.9 , hasil uji normalitas sebagai berikut :
0
4
8
12
16
20
-0.06 -0.04 -0.02 0.00 0.02 0.04
Series: Residuals
Sample 2011M02 2017M12
Observations 83
Mean 7.27e-18
Median 0.000547
Maximum 0.053486
Minimum -0.068221
Std. Dev. 0.017381
Skewness -0.148145
Kurtosis 5.987126
Jarque-Bera 31.16205
Probability 0.000000
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas
Berdasarkan gambar 4.2 diatas dapat diketahui bahwa nilai
probabilitas Jarque-Bera sebesar 0.00000 lebih kecil dari 0.05 yang
berarti data tidak berdistribusi dengan normal untuk itu dilakukan
penyembuhan dengan transformasi log.
50
Setelah data yang sudah ditransformasikan dan diolah
menggunakan aplikasi Eviews.9 , hasil uji normalitas kedua sebagai
berikut
0
2
4
6
8
10
12
-0.02 -0.01 0.00 0.01 0.02
Series: Residuals
Sample 2011M02 2017M12
Observations 83
Mean 1.51e-16
Median -0.000620
Maximum 0.022021
Minimum -0.020291
Std. Dev. 0.011709
Skewness 0.196140
Kurtosis 1.799415
Jarque-Bera 5.517033
Probability 0.063386
Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas (Setelah Perbaikan)
Berdasarkan gambar 4.3 diatas dapat diketahui bahwa nilai
probabilitas Jarque-Bera sebesar 0.063386 lebih besar dari 0.05.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah kondisi adanya hubungan linier antar
variabel independen. Pendeteksian adanya masalah multikolinieritas
dengan menggunakan uji efisiensi korelasi (r). Jika koefisien
korelasi cukup tinggi, yaitu di atas 0,90 maka diduga terjadi masalah
multikolinieritas dalam model. Sebaliknya, jika koefisien relatif
rendah maka diduga model tidak terjadi multikolinieritas
(Ghazali,2013).
51
Setelah data pada penelitian ini diolah menggunakan aplikasi
Eviews.9 , hasil uji multikolinieritas sebagai berikut :
Tabel 4.3
Hasil Uji Multikolinieritas
DPK CAR BOPO DPK 1.000000 -0.112597 0.684819
CAR -0.112597 1.000000 -0.030207
BOPO 0.684819 -0.030207 1.000000
Sumber : Hasil Output Eviews 9
Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa
hubungan antar variabel independen (DPK, CAR, dan BOPO) tidak
ada yang menunjukkan nilai korelasi > 0.9, itu berati bahwa dalam
model ini tidak terjadi gejala multikolinieritas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual pada
suatu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2013).
Pendeteksian heteroskedastisitas yang penulis gunakan
adalah melalui Uji White yaitu apabila probabilitas Obs* > 0.05
maka tidak ada heteroskedastisitas namun apabila probabilitas Obs*
< 0.05 maka ada heteroskedastisitas.
52
Setelah data pada penelitian ini diolah menggunakan aplikasi
Eviews.9 , hasil uji heterokedastisitas sebagai berikut:
Tabel 4.4
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedasticity Test: White F-statistic 8.861784 Prob. F(3,79) 0.0000
Obs*R-squared 20.89858 Prob. Chi-Square(3) 0.0001
Scaled explained SS 7.567585 Prob. Chi-Square(3) 0.0558
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 09/15/18 Time: 12:13
Sample: 2011M02 2017M12
Included observations: 83
White heteroskedasticity-consistent standard errors & covariance Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.000885 0.000155 -5.709940 0.0000
D(DPK)^2 -0.017713 0.007825 -2.263728 0.0263
CAR^2 0.000139 2.12E-05 6.535234 0.0000
D(BOPO)^2 -0.002483 0.001188 -2.090385 0.0398 R-squared 0.251790 Mean dependent var 0.000135
Adjusted R-squared 0.223377 S.D. dependent var 0.000122
S.E. of regression 0.000107 Akaike info criterion -15.39336
Sum squared resid 9.11E-07 Schwarz criterion -15.27679
Log likelihood 642.8244 Hannan-Quinn criter. -15.34653
F-statistic 8.861784 Durbin-Watson stat 1.049803
Prob(F-statistic) 0.000039
Sumber : Hasil Output Eviews 9
Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa uji
heteroskedastisitas dengan mengunakan uji statistik di atas
probability chi-square nya sebesar 0.0001 lebih kecil dari 0.05 maka
hasil uji white tersebut menunjukkan bahwa pada peneletian ini
terdapat masalah heteroskedastisitas.
53
Untuk itu dilakukan penyembuhan dengan mengubah
Covariance method dari ordinary menjadi Huber-White. Dengan
hasil sebagai berikut :
Tabel 4.5
Hasil Uji Heteroskedastisitas (Huber-White)
Dependent Variable: LOGLIKUID
Method: Least Squares
Date: 09/15/18 Time: 12:12
Sample (adjusted): 2011M02 2017M12
Included observations: 83 after adjustments
White heteroskedasticity-consistent standard errors & covariance Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.716566 0.054674 31.39660 0.0000
D(DPK) 0.015961 0.053340 0.299240 0.7655
CAR -0.073613 0.020223 -3.640008 0.0005
D(BOPO) 0.004870 0.024298 0.200442 0.8416 R-squared 0.182572 Mean dependent var 1.515278
Adjusted R-squared 0.151531 S.D. dependent var 0.012951
S.E. of regression 0.011930 Akaike info criterion -5.972576
Sum squared resid 0.011243 Schwarz criterion -5.856005
Log likelihood 251.8619 Hannan-Quinn criter. -5.925744
F-statistic 5.881549 Durbin-Watson stat 0.262816
Prob(F-statistic) 0.001121 Wald F-statistic 4.851806
Prob(Wald F-statistic) 0.003771
Sumber : Hasil Output Eviews 9
Setelah dilakukan penyembuhan menggunakan metode
Huber-White dapat dilihat pada tabel diatas nilai konstanta dan
koefisien berubah.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1
sebelumnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari
autokorelasi (Ghazali, 2013).
54
Setelah data pada penelitian ini diolah menggunakan aplikasi
Eviews.9 , hasil uji autokorelasi sebagai berikut :
Tabel 4.6
Hasil Uji Autokorelasi
Dependent Variable: LOGLIKUID
Method: Least Squares
Date: 09/15/18 Time: 12:12
Sample (adjusted): 2011M02 2017M12
Included observations: 83 after adjustments
White heteroskedasticity-consistent standard errors & covariance Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.716566 0.054674 31.39660 0.0000
D(DPK) 0.015961 0.053340 0.299240 0.7655
CAR -0.073613 0.020223 -3.640008 0.0005
D(BOPO) 0.004870 0.024298 0.200442 0.8416 R-squared 0.182572 Mean dependent var 1.515278
Adjusted R-squared 0.151531 S.D. dependent var 0.012951
S.E. of regression 0.011930 Akaike info criterion -5.972576
Sum squared resid 0.011243 Schwarz criterion -5.856005
Log likelihood 251.8619 Hannan-Quinn criter. -5.925744
F-statistic 5.881549 Durbin-Watson stat 0.262816
Prob(F-statistic) 0.001121 Wald F-statistic 4.851806
Prob(Wald F-statistic) 0.003771
Sumber : Hasil Output Eviews 9
Berdasarkan tabel di atas, nilai Durbin-Watson sebesar
0.2628 akan dibandingkan dengan nilai DWtabel dimana dL sebesar
1.5472 dan nilai dU 1.7462 (sig 0.05, n = 84, k = 4). Setelah nilai
DW 0.2628 dibanding dengan nilai DWtabel, dU dan dL maka nilai d
berada pada rentang 0 < d < dl, sehingga dapat disimpulkan bahwa
pada model regresi terdapat autokorelasi. Untuk itu disembuhan dengan
menggunakan penambahan variabel satu tahun sebelumnya.
55
Diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.7
Hasil Uji Autokorelasi (setelah perbaikan)
Dependent Variable: LOGLIKUID
Method: ARMA Maximum Likelihood (OPG - BHHH)
Date: 09/15/18 Time: 12:14
Sample: 2011M02 2017M12
Included observations: 83
Convergence achieved after 5 iterations
Coefficient covariance computed using outer product of gradients Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.557460 0.025764 60.45091 0.0000
D(DPK) -0.062523 0.011339 -5.513917 0.0000
CAR -0.016105 0.008312 -1.937491 0.0564
D(BOPO) -0.004631 0.003725 -1.243123 0.2176
AR(1) 0.946928 0.043445 21.79599 0.0000
SIGMASQ 1.66E-05 2.13E-06 7.757204 0.0000 R-squared 0.900091 Mean dependent var 1.515278
Adjusted R-squared 0.893603 S.D. dependent var 0.012951
S.E. of regression 0.004225 Akaike info criterion -7.998933
Sum squared resid 0.001374 Schwarz criterion -7.824077
Log likelihood 337.9557 Hannan-Quinn criter. -7.928686
F-statistic 138.7396 Durbin-Watson stat 1.972095
Prob(F-statistic) 0.000000 Inverted AR Roots .95
Sumber : Hasil Output Eviews 9
Berdasarkan hasil tabel di atas, nilai DW sebesar 1.972 dimana
DW diatas nilai du 1.7462 dan dibawah 4 – du 2.28. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi dalam model regresi.
3. Analisis Regresi
Model regresi yang diperoleh dari hasil pengujian diatas dapat
ditulis sebagai berikut:
dY = + b1X1 + b2X2 + ................. bnXn + e
Adapun interpretasi statistik penulis pada model persamaan regresi di
atas adalah sebagai berikut :
56
a. Apabila X1, X2, dan X3 bernilai 0, maka nilai Y adalah 1.557
maksudnya adalah jika Likuiditas (FDR) tidak melakukan
kegiatan operasional dapat dikatakan bahwa dalam periode
januari 2011 sampai 2017 jumlah Finance to Deposit Ratio
(FDR) sebesar 15.57%.
b. X1 = -0.062 maksudnya adalah jika kenaikan 1% X1 akan
menyebabkan menurunnya Y sebesar 6,2% dengan catatan
variabel lain dianggap konstan.
c. X2 = -0,0161 maksudnya adalah jika setiap kenaikan 1% X2
akan menyebabkan menurunnya Y sebesar 1,6% dengan catatan
variabel lain dianggap konstan.
d. X3 = -0.004 maksudnya jika setiap kenaikan 1% X3 akan
menyebabkan menurunnya Y sebesar 0.4% dengan catatan
variabel lain dianggap konstan.
e. AR(1) = 0.946 maksudnya jika 1% Finance to Deposit Ratio
(FDR) tahun sebelumnya konstan akan menyebabkan kenaikan
Y sebesar 94% dengan catatan variabel lain dianggap konstan.
4. Uji Statistik
a. Uji T
Uji statistik t merupakan uji untuk mengetahui pengaruh
variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Jika
probabilitas < 0.05 maka variabel independen secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Sedangkan
57
apabila probabilitas > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel
independen secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap
variabel dependen.
Setelah data pada penelitian ini diolah menggunakan aplikasi
Eviews.9 , hasil uji t sebagai berikut :
Tabel 4.8
Uji T
Dependent Variable: LOGLIKUID
Method: ARMA Maximum Likelihood (OPG - BHHH)
Date: 09/15/18 Time: 12:14
Sample: 2011M02 2017M12
Included observations: 83
Convergence achieved after 5 iterations
Coefficient covariance computed using outer product of gradients Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.557460 0.025764 60.45091 0.0000
D(DPK) -0.062523 0.011339 -5.513917 0.0000
CAR -0.016105 0.008312 -1.937491 0.0564
D(BOPO) -0.004631 0.003725 -1.243123 0.2176
AR(1) 0.946928 0.043445 21.79599 0.0000
SIGMASQ 1.66E-05 2.13E-06 7.757204 0.0000 R-squared 0.900091 Mean dependent var 1.515278
Adjusted R-squared 0.893603 S.D. dependent var 0.012951
S.E. of regression 0.004225 Akaike info criterion -7.998933
Sum squared resid 0.001374 Schwarz criterion -7.824077
Log likelihood 337.9557 Hannan-Quinn criter. -7.928686
F-statistic 138.7396 Durbin-Watson stat 1.972095
Prob(F-statistic) 0.000000 Inverted AR Roots .95
Sumber : Hasil Output Eviews 9
Dari hasil tabel 4.8 hasil uji statistik t adalah sebagai berikut:
1) Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap likuiditas (FDR)
Berdasarkan tabel 4.8 di atas, hasil pengujian dengan analisis
regresi data time series menunjukkan bahwa DPK memiliki
coefficient sebesar -0.062523 dan probabilitas sebesar 0.0000<
58
0.05 jadi kesimpulannya adalah H1 ditolak sehingga dapat
disimpulkan bahwa secara parsial perubahan DPK memiliki
pengaruh negatif signifikan terhadap likuiditas.
2) Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap likuiditas
(FDR)
Berdasarkan tabel 4.8 di atas, hasil pengujian dengan analisis
regresi data time series menunjukkan bahwa CAR memiliki
coefficient sebesar -0.016105 dan probabilitas sebesar
0.0564>0.05 jadi kesimpulannya adalah H2 ditolak sehingga
dapat disimpulkan bahwa secara parsial perubahan CAR
memiliki pengaruh negatif tidak signifikan terhadap likuiditas.
3) Pengaruh Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO) terhadap likuiditas (FDR)
Berdasarkan tabel 4.8 di atas, hasil pengujian dengan analisis
regresi data time series menunjukkan bahwa BOPO memiliki
coefficient sebesar -0.004631 dan probabilitas sebesar
0.2176>0.05 jadi kesimpulannya adalah H3 ditolak sehingga
dapat disimpulkan bahwa secara parsial perubahan BOPO
memiliki pengaruh negatif tidak signifikan terhadap likuiditas.
b. Uji F
Pengujian secara simultan atau uji F digunakan untuk
menguji pengaruh variabel independen secara bersama-sama
terhadap variabel dependen. Apabila probabilitas < 0.05 maka dapat
59
disimpulkan bahwa variabel independen berpengaruh signifikan
secara simultan terhadap variabel dependen. Sedangkan apabila nilai
probabilitas > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel
independen secara simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap
variabel independen.
Setelah data pada penelitian ini diolah menggunakan aplikasi
Eviews.9 , hasil uji F sebagai berikut :
Tabel 4.9
Uji F
Dependent Variable: LOGLIKUID
Method: ARMA Maximum Likelihood (OPG - BHHH)
Date: 09/15/18 Time: 12:14
Sample: 2011M02 2017M12
Included observations: 83
Convergence achieved after 5 iterations
Coefficient covariance computed using outer product of gradients Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.557460 0.025764 60.45091 0.0000
D(DPK) -0.062523 0.011339 -5.513917 0.0000
CAR -0.016105 0.008312 -1.937491 0.0564
D(BOPO) -0.004631 0.003725 -1.243123 0.2176
AR(1) 0.946928 0.043445 21.79599 0.0000
SIGMASQ 1.66E-05 2.13E-06 7.757204 0.0000 R-squared 0.900091 Mean dependent var 1.515278
Adjusted R-squared 0.893603 S.D. dependent var 0.012951
S.E. of regression 0.004225 Akaike info criterion -7.998933
Sum squared resid 0.001374 Schwarz criterion -7.824077
Log likelihood 337.9557 Hannan-Quinn criter. -7.928686
F-statistic 138.7396 Durbin-Watson stat 1.972095
Prob(F-statistic) 0.000000 Inverted AR Roots .95
Sumber : Hasil Output Eviews 9
Berdasarkan tabel 4.9 di atas, nilai F-statistik sebesar
138.7396 dengan nilai probabilitas sebesar 0.000<0.05 berarti dapat
disimpulkan secara simultan variabel independen (DPK, CAR,
60
BOPO) berpengaruh positif signifikan terhadap variabel dependen
(likuiditas).
c. Uji Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien Determinasi (R²) bertujuan untuk mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel dependen.
Setelah data pada penelitian ini diolah menggunakan aplikasi
Eviews.9 , hasil uji Koefisien Determinasi (R²) sebagai berikut :
Tabel 4.10
Uji Koefisien Determinasi (R²)
Dependent Variable: LOGLIKUID
Method: ARMA Maximum Likelihood (OPG - BHHH)
Date: 09/15/18 Time: 12:14
Sample: 2011M02 2017M12
Included observations: 83
Convergence achieved after 5 iterations
Coefficient covariance computed using outer product of gradients Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.557460 0.025764 60.45091 0.0000
D(DPK) -0.062523 0.011339 -5.513917 0.0000
CAR -0.016105 0.008312 -1.937491 0.0564
D(BOPO) -0.004631 0.003725 -1.243123 0.2176
AR(1) 0.946928 0.043445 21.79599 0.0000
SIGMASQ 1.66E-05 2.13E-06 7.757204 0.0000 R-squared 0.900091 Mean dependent var 1.515278
Adjusted R-squared 0.893603 S.D. dependent var 0.012951
S.E. of regression 0.004225 Akaike info criterion -7.998933
Sum squared resid 0.001374 Schwarz criterion -7.824077
Log likelihood 337.9557 Hannan-Quinn criter. -7.928686
F-statistic 138.7396 Durbin-Watson stat 1.972095
Prob(F-statistic) 0.000000 Inverted AR Roots .95
Sumber : Hasil Output Eviews 9
Berdasarkan tabel 4.10 di atas nilai Adjusted R-squared yang
menunjukan besarnya pengaruh antara variabel independen terhadap
61
variabel dependen. Besarnya nilai Adjusted R-squared adalah 0.8936
atau 89% menyatakan terdapat pengaruh sebesar 89% antara DPK,
CAR dan BOPO secara bersama-sama terhadap variabel likuiditas
(FDR) Sementara sisanya 11% dipengaruhi faktor lain diluar model.
5. Interpretasi
Berdasarkan hasil uji asumsi klasik dan uji regresi, secara
keseluruhan regresi utama sudah terpenuhi hasil uji hipotesis dapat
dilihat di tabel 4.8 maka penulis menginterpretasikan hasil penelitian ini
sebagai berikut :
a. Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap Likuiditas (FDR)
Berdasarkan pada Tabel 4.8 di atas, DPK memiliki
coefficient sebesar -0.062523 dan probabilitas sebesar 0.0000< 0.05,
yang berarti menolak H1 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
DPK secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap
likuiditas. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang
dilakukan oleh Ervina, Anindya Ardiansari (2016) bahwa Dana
Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh negatif signifikan terhadap
likuiditas (FDR) dan pada Astuti (2016) menunjukkan Dana Pihak
Ketiga (DPK) berpengaruh negatif signifikan terhadap likuiditas
(FDR) Namun, hal ini bertolak belakang dengan penelitian Enny
Susilowati (2016) yang mengungkapkan bahwa variabel DPK
berpengaruh positif signifikan terhadap FDR.
62
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti mendapatkan
hasil bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) terdapat pengaruh negatif
signifikan terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) hal ini
dikarenakan setiap penurunan rasio pertumbuhan DPK, maka akan
menyebabkan penurunan aktifitas pembiayaan serta berdampak pula
menurunnya tingkat likuiditas (FDR) pada perbankan syariah.
Dengan demikian, hal ini bisa disebabkan karena beberapa
faktor, yaitu faktor internal maupun eksternal bank. Faktor internal
bisa terjadi karena kebijakan bank dalam menganalisis pembiayaan
untuk menentukan layak atau tidaknya nasabah diberikan
pembiayaan sehingga dana pihak ketiga yang terhimpun tidak
disalurkan kepada pembiayaan akan tetapi kedalam sektor lainnya.
Faktor eksternal bisa berupa faktor makro ekonomi semisal inflasi,
suku bunga, kurs yang menyebabkan pembiayaan yang diberikan
kepada nasabah tidak menghasilkan keuntungan yang besar bagi
bank sehingga bank mengurangi pembiayaan kepada nasabah.
b. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) Terhadap Likuiditas (FDR)
Berdasarkan pada Tabel 4.8 di atas, variabel CAR
mempunyai nilai coefficient sebesar -0.016105 dan probabilitas
sebesar 0.0564>0.05 jadi kesimpulannya adalah H2 ditolak sehingga
dapat disimpulkan bahwa secara parsial perubahan CAR memiliki
pengaruh negatif tidak signifikan terhadap likuiditas. Hasil
penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh
63
Prihatiningsih (2012) bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR)
berpengaruh negatif dan Agustina, Wijaya (2013) bahwa Capital
Adequacy Ratio (CAR) tidak berpengaruh terhadap likuiditas (FDR),
Namun, hal ini bertolak belakang dengan penelitian Arif Lukman
Santoso, Tekad Sukihanjani (2013) yang mengungkapkan bahwa
variabel CAR berpengaruh positif signifikan terhadap FDR.
Dengan demikian, dalam operasional nya bank bisa
mengalami masalah likuiditas, jika dana yang dihimpun sedikit
dibandingkan dengan pembiayaan yang diberikan maka CAR bisa
dijadikan sarana untuk menutup kekurangan dana.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa, naik
turunnya rasio FDR tidak begitu dipengaruhi oleh besar kecilnya
rasio CAR atau tingkat permodalan bank.
c. Pengaruh Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO) Terhadap Likuiditas (FDR)
Berdasarkan pada Tabel 4.8 di atas, variabel BOPO
mempunyai nilai coefficient sebesar -0.004631 dan probabilitas
sebesar 0.2176>0.05 jadi kesimpulannya adalah H3 ditolak sehingga
dapat disimpulkan bahwa secara parsial perubahan BOPO memiliki
pengaruh negatif tidak signifikan terhadap likuiditas.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang
dilakukan oleh Nugraha (2014) bahwa BOPO berpengaruh negatif
Namun, hal ini bertolak belakang dengan penelitian Granita (2011)
64
yang mengungkapkan bahwa variabel BOPO berpengaruh positif
signifikan terhadap FDR.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rasio Biaya
Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh
negatif tidak signifikan terhadap likuiditas FDR. Rasio BOPO
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi
sebuah bank, rasio ini membandingkan biaya operasional dengan
pendapatan operasional, semakin tinggi rasio BOPO mencerminkan
rendahnya tingkat efisiensi sebuah bank. Berdasarkan hasil
penelitian ini menunjukan bahwa rasio BOPO tidak berpengaruh
terhadap likuiditas (FDR) perbankan syariah di Indonesia, artinya,
naik turunnya rasio FDR tidak begitu dipengaruhi oleh besar
kecilnya rasio BOPO atau tingkat efisiensi bank.
65
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian dan menganalisis data yang telah
dilkukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. DPK berpengaruh negatif signifikan terhadap likuiditas jadi dapat
diartikan semakin tinggi DPK maka semakin turun likuiditas.
2. CAR tidak berpengaruh terhadap likuiditas jadi naik turunnya rasio
likuiditas tidak dipengaruhi oleh naik turunnya rasio CAR.
3. BOPO tidak berpengaruh terhadap likuiditas jadi naik turunnya rasio
likuiditas tidak dipengaruhi oleh naik turunnya rasio BOPO.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dijelaskan
sebelumnya, maka peneliti mencoba mengemukakan implikasi yang dapat
bermanfaat, diantaranya sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Variabel yang digunakan untuk penelitian ini sangat sedikit, yaitu
hanya tiga variabel, oleh sebab itu pada penelitian selanjutnya dapat
menambahkan variabel lainnya yang berhubungan dengan likuiditas.
Sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih luas mengenai
faktor apa saja yang mempengaruhi likuiditas selain DPK, CAR dan
BOPO.
b. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya BUS dan
UUS saja maka penelitian selanjutnya diharapkan dapat
66
memperbanyak jumlah sampel yang akan digunakan, sehingga akan
mendekati gambaran hasil yang lebih mendekati kondisi yang
sebenarnya.
2. Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu tambahan refrensi
mengenai bank syariah bagi peneliti maupun bagi peneliti selanjutnya
yang tertarik untuk meneliti tentang topik sejenis yaitu variabel
independen Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR)
dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
terhadap variabel dependen Likuiditas (FDR)
Selain itu juga dapat dijadikan bahan refrensi tambahan bagi
kepustakaan pihak kampus. Untuk peneliti selanjutnya sebaiknya objek
penelitian dapat diperbaharui agar hasil yang didapat lebih dapat
menjelaskan berbagai fenomena yang terjadi berkaitan dengan
penelitian ini.
3. Bagi Masyarakat
Penelitian ini dapat digunakan oleh masyarakat sebagai acuan ketika
ingin melakukan investasi agar memperhatikan Dana Pihak Ketiga
(DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Biaya Operasional terhadap
Pendapatan Operasional (BOPO) pada rasio keuangan sebelum
melakukan investasi karena Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital
Adequacy Ratio (CAR) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan
67
Operasional (BOPO) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
Likuiditas (FDR).
4. Bagi Perbankan Syariah
Adapun implikasi dari penelitian ini diharapkan setiap Perbankan
Syariah di Indonesia dapat mengoptimalkan likuiditas (FDR) melalui
rasio utama yang dipengaruhi oleh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital
Adequacy Ratio (CAR) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan
Operasional (BOPO). Pihak manajemen harus meningkatkan kualitas
penganalisis pembiayaan yang dimiliki serta berupaya untuk lebih
berhati-hati dalam memberikan pembiayaan, karena dalam penelitian ini
terbukti bahwa tingkat Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy
Ratio (CAR) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO) secara simultan berpengaruh terhadap likuiditas (FDR). Selain
itu, pihak bank syariah juga harus menjaga keseimbangan likuiditas. Hal
ini dilakukan untuk membantu optimalisasi pencapaian kinerja pada
Perbankan Syariah.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M. 2014. Manajemen dan Evaluasi Kinerja Karyawan. Yogyakarta:
Aswaja Pressindo.
Achmad, Kusuno. 2003. “Analisis Rasio-Rasio Keuangan sebagai Indikator dalam
Memprediksi Potensi Kebangkrutan Perbankan Indonesia”. Media Ekonomi
dan Bisnis. Vol XV. No 1.
Agustina, Anthony Wijaya. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Loan to Deposit Ratio Bank Swasta Nasional di Bank Indonesia. Jurnal
Wira Ekonomi Mikroskil. Vol 3. No 2
Akbari, Muchamad. 2014. “Pengaruh CAR, NPL, BOPO dan NIM Terhadap LDR
Pada Bank BUMN Persero di Indonesia Periode 2007-2012”. FBM
Universitas Widyatama
Ambaroita. 2015. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loan to Deposit Ratio
(LDR) Bank Umum di Indonesia”. Economics Development Analysis
Journal Vol 3. 2015
Arni, Muhammad. 2005. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Astuti, Fitri. 2016. “Pengaruh Efisiensi Usaha, Risiko Keuangan dan Kepercayaan
Masyarakat terhadap Kemampuan Penyaluran Pembiayaan pada Bank
Umum Syariah di indonesia Tahun 2011-2014”. Jurnal Ekonomi &
Keuangan Islam, Vol. 2 No. 2 : 10-20
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga: STAIN
Salatiga Press.
Brigham, Eugene F. dan Joul F Houston. 2014. Dasar – dasar Manajemen
Keuangan. Jakarta : Salemba Empat
Darmawan. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Dendawijaya, Lukman. 2003. Manajemen Perbankan. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Ervina dan Ardiansari 2016. “Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Non Performing
Financing, Capital Adequacy Ratio, Dan Return On Asset, Terhadap
Tingkat Likuiditas”. Management Analysis Journal 5 (1) (2016)
Fuad, Anis dan Kandung Sapto Nugraha. 2014, Panduan Praktis Penelitian
Kualitatif, Yogyakarta, graha ilmu.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Semarang : UNDIP.
Granita, Kharisa. 2011. “Analisis Pengaruh DPK, CAR, ROA, NPL, NIM, BOPO,
Suku Bunga, Inflasi, dan Kurs Terhadap LDR (Studi Pada Bank Umum
Swasta Nasional Devisa Periode 2002-2009)”. Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro Semarang.
Hersugondo. Pengaruh CAR, NPL, DPK dan ROA terhadap LDR Perusahaan
Perbankan Indonesia. Jurnal Vol 1 No 1 2012
Ismail. 2011. Perbankan Syariah Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Karim, Adiwarman. 2008. Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Kasmir. 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada
______. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta : Kencana Prenada
Media Grup.
______. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Satu. Cetakan Ketujuh. Jakarta :
PT Raja Grafindo Persada.
Mardiyah. 2015. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Likuiditas Bank
Umum Syariah di Indonesia Periode 2012-2014”, Keuangan Islam, Fakultas
Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Nandadipa, Seandy. 2010. “Analisis Pengaruh CAR, NPL, Inflasi, Pertumbuhan
DPK, dan Exchange Rate Terhadap LDR (Studi Kasus Pada Bank Umum di
Indonesia periode 2004 – 2008)”. Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro
Nugraha, Romadhoni, Eka. 2014. “Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio
(CAR), Non Performing Loan (NPL), Biaya Operasional Pendapatan
Operasional (BOPO), Return On Asset (ROA) dan Net Interest Margin
(NIM) terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) (Studi Empiris Pada
Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2010-2012)’. Naskah Publikasi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Parinsi. 2013. “Analisis Pengaruh CAR,NPL,NIM dan ROA Terhadap Likuiditas
Pada Bank Bumn (Persero) Di Indonesia Periode 2007 – 2011”..
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar.
Prihatiningsih. 2012. “Pengaruh DPK, Capital Adequecy Ratio (CAR) , Imbal
Hasil Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Imbal Hasil Sertifikat
Investasi Mudharabah Antar Bank Syariah (SIMA), dan Non Performing
Financing (NPF) Terhadap Financing To Deposit Ratio (FDR) (Studi Pada
Bank Umum Syariah Tahun 2006-2010) “Jurnal
Ramadhani, Indriani. 2016 “Analisis Pengaruh Size, Capital Adequacy Ratio
(CAR), Return On Assets (ROA), Non Performing Loan (NPL), dan inflasi
terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR)”. Diponegoro Journal Of
management. Vol.5 No.2
Riyadi, Slamet. 2006. Banking Asset and Liability Management. Jakarta: Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.
Santoso dan Sukihanjo, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Likuiditas
Perbankan di Indonesia. Jurnal
Sekaran, Uma. 2007. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat
Selvie Dkk, “Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Suku Bunga Kredit, dan Modal Bank
terhadap Penyaluran Kredit Pada Bank Perkreditan Rakyat Konvensional di
Indonesia”. Jurnal Megister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah
Kuala Volume 6, No.2 Mei 2017
Simorangkir. 2000. Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank, Bogor:
Ghalia Indonesia.
Sufa, Mila Faila. 2008. ”Strategi Peningkatan Kinerja Pada Bank X Dengan
Business Process Map. Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi
VII
Sugiyono . 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung: CV Afla
Beta.
Suhartatik, Kusumaningtyas. 2012 “Determinan Financing to Deposit Ratio
Perbankan Syariah di Indonesia (2008-2012)”. Jurnal Ilmu Manajemen Vol.
1 Nomor 4
Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS.
Yogyakarta: ANDI.
Susilowati, Enny. 2016 “Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequecy
Ratio (CAR) dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Likuiditas
Perbankan Syariah di Indonesia periode 2011-2015”. Perbankan Syariah
FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Utari, Mita Puji. 2011. “Analisis Pengaruh CAR, NPL, ROA, dan BOPO terhadap
LDR (Studi Kasus Pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa di Indonesia
Periode 2005-2008)”. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Wahyudi, Dwi Setyo. 2013 “Analisis Pengaruh CAR, ROA, NPL dan BOPO
Terhadap LDR Pada Bank Umum Go Public di Indonesia Periode 2008-
2012”. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang
Winarno, Wing Wahyu. 2015. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan
Eviews, Yogyakarta : UPP STIM YKPN
Website
www.detikfinance.com diakses pada tanggal 01 Juli 2018
www.bi.go.id diakses pada tanggal 18 Juli 2018
www.ojk.go.id diakses pada tanggal 18 Juli 2018
www. Kontan.co.id
Regulasi
UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
Peraturan Bank Indonesia No. 9/1/PBI/2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat
Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah
Surat Edaran Bank Indonesia No.26/5/BPPP
PBI No 15/12/PBI/2013 pasal 2 mengenai kewajiban penyediaan modal minimum
bank umum
SE BI No.9/24/DPbS
LAMPIRAN
LAMPIRAN Lampiran 1. Data Variabel Penelitian
BANK PERIODE LIKUIDITAS DPK CAR BOPO
1 PS Jan-11 91.97 75.814 20.23 75.75
2 PS Feb-11 95.16 75.084 15.17 79.56
3 PS Mar-11 93.22 79.651 16.57 77.63
4 PS Apr-11 95.17 79.567 19.86 78.78
5 PS May-11 94.88 82.861 19.58 79.05
6 PS Jun-11 94.93 87.025 15.92 78.13
7 PS Jul-11 94.18 89.786 15.92 77.13
8 PS Aug-11 98.39 92.021 15.83 77.65
9 PS Sep-11 94.97 97.756 16.18 77.54
10 PS Oct-11 95.24 101.804 15.3 78.03
11 PS Nov-11 94.4 105.33 14.88 77.92
12 PS Dec-11 88.94 115.415 16.63 78.41
13 PS Jan-12 87.27 116.518 16.27 86.22
14 PS Feb-12 90.49 114.616 15.91 78.39
15 PS Mar-12 87.13 119.639 15.33 77.77
16 PS Apr-12 95.39 114.018 14.97 77.77
17 PS May-12 97.95 115.206 13.4 76.24
18 PS Jun-12 98.59 119.279 16.12 75.74
19 PS Jul-12 99.91 121.018 16.12 75.87
20 PS Aug-12 101.03 123.673 15.63 75.89
21 PS Sep-12 102.1 127.678 14.98 75.44
22 PS Oct-12 100.84 134.453 14.54 75.04
23 PS Nov-12 101.19 138.671 14.82 75.29
24 PS Dec-12 100 147.512 14.13 74.75
25 PS Jan-13 100.63 148.731 15.29 70.43
26 PS Feb-13 102.17 150.795 15.2 72.06
27 PS Mar-13 102.62 156.964 14.3 72.95
28 PS Apr-13 103.08 158.519 14.72 73.95
29 PS May-13 102.08 163.858 14.28 76.87
30 PS Jun-13 104.43 163.966 14.3 76.18
31 PS Jul-13 104.83 166.453 15.28 76.13
32 PS Aug-13 102.53 170.222 14.71 77.87
33 PS Sep-13 103.27 171.701 14.19 77.98
34 PS Oct-13 103.03 174.018 14.19 79.06
35 PS Nov-13 102.58 176.292 12.23 78.59
36 PS Dec-13 100.32 183.534 14.23 78.21
37 PS Jan-14 100.07 177.93 16.76 80.05
38 PS Feb-14 102.03 178.154 16.71 83.77
39 PS Mar-14 102.22 180.945 16.2 91.9
40 PS Apr-14 95.5 185.508 16.68 84.5
41 PS May-14 99.43 190.783 16.85 76.49
42 PS Jun-14 100.8 191.47 16.21 71.76
43 PS Jul-14 99.89 194.299 15.62 79.8
44 PS Aug-14 98.99 195.959 14.73 81.2
45 PS Sep-14 99.71 197.141 14.54 82.39
46 PS Oct-14 98.99 207.121 15.25 75.61
47 PS Nov-14 94.62 209.644 15.66 93.5
48 PS Dec-14 91.51 217.858 16.1 79.2
49 PS Jan-15 93.6 210.761 14.16 92.54
50 PS Feb-15 93.94 210.298 14.38 91.65
51 PS Mar-15 94.24 212.988 14.43 92.78
52 PS Apr-15 94.18 213.973 14.5 93.79
53 PS May-15 94.69 215.339 14.37 93.53
54 PS Jun-15 96.52 213.478 14.09 94.22
55 PS Jul-15 94.8 216.082 14.47 94.19
56 PS Aug-15 95.17 216.357 15.05 94.13
57 PS Sep-15 94.76 219.313 15.15 93.63
58 PS Oct-15 94.66 219.478 14.96 93.35
59 PS Nov-15 94.78 220.635 15.31 93.5
60 PS Dec-15 92.18 231.175 15.02 94.38
61 PS Jan-16 92.2 229.03 15.11 93.19
62 PS Feb-16 91.27 231.734 15.44 90.97
63 PS Mar-16 91.76 232.579 14.9 91.16
64 PS Apr-16 91.67 233.735 14.43 92.09
65 PS May-16 91.4 238.354 14.78 95.2
66 PS Jun-16 92.06 241.251 14.72 92.36
67 PS Jul-16 90.53 243.168 14.86 92.78
68 PS Aug-16 90.04 244.834 14.87 93.33
69 PS Sep-16 89.18 263.476 15.43 92.83
70 PS Oct-16 89.55 264.662 15.27 93.45
71 PS Nov-16 88.87 270.432 15.78 92.37
72 PS Dec-16 88.78 279.307 15.95 93.63
73 PS Jan-17 88.03 277.714 16.99 91.71
74 PS Feb-17 87.45 281.084 17.04 89.22
75 PS Mar-17 87.55 286.178 16.98 88.58
76 PS Apr-17 86.43 291.888 16.91 88.53
77 PS May-17 86.88 295.606 16.88 88.31
78 PS Jun-17 87.85 302.013 16.42 87.13
79 PS Jul-17 85.92 307.638 17.01 87.56
80 PS Aug-17 86.47 309.006 16.42 87.81
81 PS Sep-17 85.25 318.574 16.16 87.46
82 PS Oct-17 85.92 319.124 16.14 89.15
83 PS Nov-17 85.68 322.715 16.46 88.77
84 PS Dec-17 85.34 334.888 17.91 89.62
Lampiran 2. Uji Stasioneritas
1. Uji stasioner tingkat ADF Level
a. Likuiditas (FDR)
Null Hypothesis: LIKUID has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=11)
t-Statistic Prob.*
Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.236756 0.6551
Test critical values: 1% level -3.511262
5% level -2.896779
10% level -2.585626
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Augmented Dickey-Fuller Test Equation
Dependent Variable: D(LIKUID)
Method: Least Squares
Date: 09/13/18 Time: 23:39
Sample (adjusted): 2011M02 2017M12
Included observations: 83 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
LIKUID(-1) -0.050559 0.040881 -1.236756 0.2198
C 0.229243 0.186102 1.231814 0.2216
R-squared 0.018534 Mean dependent var -0.000901
Adjusted R-squared 0.006417 S.D. dependent var 0.021478
S.E. of regression 0.021409 Akaike info criterion -4.826167
Sum squared resid 0.037128 Schwarz criterion -4.767882
Log likelihood 202.2859 Hannan-Quinn criter. -4.802751
F-statistic 1.529567 Durbin-Watson stat 2.260972
Prob(F-statistic) 0.219751
b. DPK
Null Hypothesis: DPK has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=11)
t-Statistic Prob.*
Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.457909 0.1295
Test critical values: 1% level -3.511262
5% level -2.896779
10% level -2.585626
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Augmented Dickey-Fuller Test Equation
Dependent Variable: D(DPK)
Method: Least Squares
Date: 09/13/18 Time: 23:39
Sample (adjusted): 2011M02 2017M12
Included observations: 83 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
DPK(-1) -0.015053 0.006124 -2.457909 0.0161
C 0.095820 0.031793 3.013899 0.0034
R-squared 0.069407 Mean dependent var 0.017898
Adjusted R-squared 0.057919 S.D. dependent var 0.022446
S.E. of regression 0.021787 Akaike info criterion -4.791237
Sum squared resid 0.038447 Schwarz criterion -4.732952
Log likelihood 200.8363 Hannan-Quinn criter. -4.767822
F-statistic 6.041318 Durbin-Watson stat 2.220653
Prob(F-statistic) 0.016108
c. CAR
Null Hypothesis: CAR has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=11)
t-Statistic Prob.*
Augmented Dickey-Fuller test statistic -5.033187 0.0001
Test critical values: 1% level -3.511262
5% level -2.896779
10% level -2.585626
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Augmented Dickey-Fuller Test Equation
Dependent Variable: D(CAR)
Method: Least Squares
Date: 09/13/18 Time: 23:38
Sample (adjusted): 2011M02 2017M12
Included observations: 83 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
CAR(-1) -0.421065 0.083658 -5.033187 0.0000
C 1.152206 0.229308 5.024708 0.0000
R-squared 0.238242 Mean dependent var -0.001468
Adjusted R-squared 0.228838 S.D. dependent var 0.068373
S.E. of regression 0.060043 Akaike info criterion -2.763725
Sum squared resid 0.292014 Schwarz criterion -2.705439
Log likelihood 116.6946 Hannan-Quinn criter. -2.740309
F-statistic 25.33297 Durbin-Watson stat 1.601264
Prob(F-statistic) 0.000003
d. BOPO
Null Hypothesis: BOPO has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=11)
t-Statistic Prob.*
Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.454573 0.5515
Test critical values: 1% level -3.512290
5% level -2.897223
10% level -2.585861
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Augmented Dickey-Fuller Test Equation
Dependent Variable: D(BOPO)
Method: Least Squares
Date: 09/13/18 Time: 23:38
Sample (adjusted): 2011M03 2017M12
Included observations: 82 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
BOPO(-1) -0.076546 0.052624 -1.454573 0.1497
D(BOPO(-1)) -0.427835 0.100823 -4.243424 0.0001
C 0.341081 0.232918 1.464383 0.1471
R-squared 0.239107 Mean dependent var 0.001452
Adjusted R-squared 0.219844 S.D. dependent var 0.047224
S.E. of regression 0.041711 Akaike info criterion -3.480189
Sum squared resid 0.137447 Schwarz criterion -3.392138
Log likelihood 145.6878 Hannan-Quinn criter. -3.444838
F-statistic 12.41270 Durbin-Watson stat 2.003794
Prob(F-statistic) 0.000021
2. Uji Stasioner tingkat ADF 1st difference
a. Likuiditas (FDR)
Null Hypothesis: D(LIKUID) has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=11)
t-Statistic Prob.*
Augmented Dickey-Fuller test statistic -10.96469 0.0001
Test critical values: 1% level -3.512290
5% level -2.897223
10% level -2.585861
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Augmented Dickey-Fuller Test Equation
Dependent Variable: D(LIKUID,2)
Method: Least Squares
Date: 09/13/18 Time: 23:39
Sample (adjusted): 2011M03 2017M12
Included observations: 82 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
D(LIKUID(-1)) -1.184405 0.108020 -10.96469 0.0000
C -0.001488 0.002322 -0.640725 0.5235
R-squared 0.600448 Mean dependent var -0.000464
Adjusted R-squared 0.595454 S.D. dependent var 0.033027
S.E. of regression 0.021007 Akaike info criterion -4.863856
Sum squared resid 0.035303 Schwarz criterion -4.805155
Log likelihood 201.4181 Hannan-Quinn criter. -4.840289
F-statistic 120.2244 Durbin-Watson stat 1.985691
Prob(F-statistic) 0.000000
b. DPK
Null Hypothesis: D(DPK) has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=11)
t-Statistic Prob.*
Augmented Dickey-Fuller test statistic -9.570458 0.0000
Test critical values: 1% level -3.512290
5% level -2.897223
10% level -2.585861
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Augmented Dickey-Fuller Test Equation
Dependent Variable: D(DPK,2)
Method: Least Squares
Date: 09/13/18 Time: 23:39
Sample (adjusted): 2011M03 2017M12
Included observations: 82 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
D(DPK(-1)) -1.062667 0.111036 -9.570458 0.0000
C 0.019341 0.003163 6.115166 0.0000
R-squared 0.533782 Mean dependent var 0.000570
Adjusted R-squared 0.527955 S.D. dependent var 0.032702
S.E. of regression 0.022468 Akaike info criterion -4.729370
Sum squared resid 0.040385 Schwarz criterion -4.670670
Log likelihood 195.9042 Hannan-Quinn criter. -4.705803
F-statistic 91.59366 Durbin-Watson stat 1.882674
Prob(F-statistic) 0.000000
c. BOPO
Null Hypothesis: D(BOPO) has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=11)
t-Statistic Prob.*
Augmented Dickey-Fuller test statistic -14.91270 0.0001
Test critical values: 1% level -3.512290
5% level -2.897223
10% level -2.585861
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Augmented Dickey-Fuller Test Equation
Dependent Variable: D(BOPO,2)
Method: Least Squares
Date: 09/13/18 Time: 23:38
Sample (adjusted): 2011M03 2017M12
Included observations: 82 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
D(BOPO(-1)) -1.464883 0.098231 -14.91270 0.0000
C 0.002351 0.004642 0.506500 0.6139
R-squared 0.735440 Mean dependent var -0.000482
Adjusted R-squared 0.732133 S.D. dependent var 0.081152
S.E. of regression 0.042001 Akaike info criterion -3.478150
Sum squared resid 0.141128 Schwarz criterion -3.419449
Log likelihood 144.6041 Hannan-Quinn criter. -3.454582
F-statistic 222.3885 Durbin-Watson stat 2.031090
Prob(F-statistic) 0.000000
Lampiran 3. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas Pertama
0
4
8
12
16
20
-0.06 -0.04 -0.02 0.00 0.02 0.04
Series: Residuals
Sample 2011M02 2017M12
Observations 83
Mean 7.27e-18
Median 0.000547
Maximum 0.053486
Minimum -0.068221
Std. Dev. 0.017381
Skewness -0.148145
Kurtosis 5.987126
Jarque-Bera 31.16205
Probability 0.000000
2. Uji Normalitas Setelah Perbaikan
0
2
4
6
8
10
12
-0.02 -0.01 0.00 0.01 0.02
Series: Residuals
Sample 2011M02 2017M12
Observations 83
Mean 1.51e-16
Median -0.000620
Maximum 0.022021
Minimum -0.020291
Std. Dev. 0.011709
Skewness 0.196140
Kurtosis 1.799415
Jarque-Bera 5.517033
Probability 0.063386
3. Uji Multikolienieritas
DPK CAR BOPO DPK 1.000000 -0.112597 0.684819
CAR -0.112597 1.000000 -0.030207
BOPO 0.684819 -0.030207 1.000000
4. Uji Heteroskedastisitas Pertama
Heteroskedasticity Test: White
F-statistic 8.861784 Prob. F(3,79) 0.0000
Obs*R-squared 20.89858 Prob. Chi-Square(3) 0.0001
Scaled explained SS 7.567585 Prob. Chi-Square(3) 0.0558
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 09/15/18 Time: 12:13
Sample: 2011M02 2017M12
Included observations: 83
White heteroskedasticity-consistent standard errors & covariance
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -0.000885 0.000155 -5.709940 0.0000
D(DPK)^2 -0.017713 0.007825 -2.263728 0.0263
CAR^2 0.000139 2.12E-05 6.535234 0.0000
D(BOPO)^2 -0.002483 0.001188 -2.090385 0.0398
R-squared 0.251790 Mean dependent var 0.000135
Adjusted R-squared 0.223377 S.D. dependent var 0.000122
S.E. of regression 0.000107 Akaike info criterion -15.39336
Sum squared resid 9.11E-07 Schwarz criterion -15.27679
Log likelihood 642.8244 Hannan-Quinn criter. -15.34653
F-statistic 8.861784 Durbin-Watson stat 1.049803
Prob(F-statistic) 0.000039
5. Uji Heteroskedastisitas Setelah Perbaikan
Dependent Variable: LOGLIKUID
Method: Least Squares
Date: 09/15/18 Time: 12:12
Sample (adjusted): 2011M02 2017M12
Included observations: 83 after adjustments
White heteroskedasticity-consistent standard errors & covariance
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 1.716566 0.054674 31.39660 0.0000
D(DPK) 0.015961 0.053340 0.299240 0.7655
CAR -0.073613 0.020223 -3.640008 0.0005
D(BOPO) 0.004870 0.024298 0.200442 0.8416
6. Uji Autokorelasi Pertama
Dependent Variable: LOGLIKUID
Method: Least Squares
Date: 09/15/18 Time: 12:12
Sample (adjusted): 2011M02 2017M12
Included observations: 83 after adjustments
White heteroskedasticity-consistent standard errors & covariance
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 1.716566 0.054674 31.39660 0.0000
D(DPK) 0.015961 0.053340 0.299240 0.7655
CAR -0.073613 0.020223 -3.640008 0.0005
D(BOPO) 0.004870 0.024298 0.200442 0.8416
R-squared 0.182572 Mean dependent var 1.515278
Adjusted R-squared 0.151531 S.D. dependent var 0.012951
S.E. of regression 0.011930 Akaike info criterion -5.972576
Sum squared resid 0.011243 Schwarz criterion -5.856005
Log likelihood 251.8619 Hannan-Quinn criter. -5.925744
F-statistic 5.881549 Durbin-Watson stat 0.262816
Prob(F-statistic) 0.001121 Wald F-statistic 4.851806
Prob(Wald F-
statistic) 0.003771
7. Uji Autokorelasi Setelah Perbaikan
Dependent Variable: LOGLIKUID
Method: ARMA Maximum Likelihood (OPG - BHHH)
Date: 09/15/18 Time: 12:14
Sample: 2011M02 2017M12
Included observations: 83
Convergence achieved after 5 iterations
Coefficient covariance computed using outer product of gradients
R-squared 0.182572 Mean dependent var 1.515278
Adjusted R-squared 0.151531 S.D. dependent var 0.012951
S.E. of regression 0.011930 Akaike info criterion -5.972576
Sum squared resid 0.011243 Schwarz criterion -5.856005
Log likelihood 251.8619 Hannan-Quinn criter. -5.925744
F-statistic 5.881549 Durbin-Watson stat 0.262816
Prob(F-statistic) 0.001121 Wald F-statistic 4.851806
Prob(Wald F-
statistic) 0.003771
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 1.557460 0.025764 60.45091 0.0000
D(DPK) -0.062523 0.011339 -5.513917 0.0000
CAR -0.016105 0.008312 -1.937491 0.0564
D(BOPO) -0.004631 0.003725 -1.243123 0.2176
AR(1) 0.946928 0.043445 21.79599 0.0000
SIGMASQ 1.66E-05 2.13E-06 7.757204 0.0000
R-squared 0.900091 Mean dependent var 1.515278
Adjusted R-squared 0.893603 S.D. dependent var 0.012951
S.E. of regression 0.004225 Akaike info criterion -7.998933
Sum squared resid 0.001374 Schwarz criterion -7.824077
Log likelihood 337.9557 Hannan-Quinn criter. -7.928686
F-statistic 138.7396 Durbin-Watson stat 1.972095
Prob(F-statistic) 0.000000
Inverted AR Roots .95
8. Regresi Uji T, F dan Koefisien Determinasi (R2)
Dependent Variable: LOGLIKUID
Method: ARMA Maximum Likelihood (OPG - BHHH)
Date: 09/15/18 Time: 12:14
Sample: 2011M02 2017M12
Included observations: 83
Convergence achieved after 5 iterations
Coefficient covariance computed using outer product of gradients
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 1.557460 0.025764 60.45091 0.0000
D(DPK) -0.062523 0.011339 -5.513917 0.0000
CAR -0.016105 0.008312 -1.937491 0.0564
D(BOPO) -0.004631 0.003725 -1.243123 0.2176
AR(1) 0.946928 0.043445 21.79599 0.0000
SIGMASQ 1.66E-05 2.13E-06 7.757204 0.0000
R-squared 0.900091 Mean dependent var 1.515278
Adjusted R-squared 0.893603 S.D. dependent var 0.012951
S.E. of regression 0.004225 Akaike info criterion -7.998933
Sum squared resid 0.001374 Schwarz criterion -7.824077
Log likelihood 337.9557 Hannan-Quinn criter. -7.928686
F-statistic 138.7396 Durbin-Watson stat 1.972095
Prob(F-statistic) 0.000000
Inverted AR Roots .95
PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Farah Ainur Rahmah
NIM : 213-14-310
Program Studi : S1 Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital
Adequacy Ratio (CAR) dan Biaya Operasional
terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap
Likuiditas pada Perbankan Syariah di Indonesia
Periode 2011-2017
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri dan tidak
keberatan untuk dipublikasikan oleh pihak IAIN Salatiga tanda menuntut
konsekuensi apapun.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dan jika pada kemudian hari terbukti
karya saya ini bukan karya sendiri maka saya sanggup menanggung semua
konsekuensinya.
Salatiga, 5 Oktober 2018
Yang membuat pern
Farah Ainur R
NIM. 21314310