PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),...

149
PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING LOAN (NPL) DAN CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) TERHADAP PENYALURAN KREDIT (Studi Kasus pada 10 Bank Terbesar di Indonesia Berdasarkan Kredit) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat- Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Disusun oleh: Ati Astuti NIM: 109081000027 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/ 2013 M

Transcript of PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),...

Page 1: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON

PERFORMING LOAN (NPL) DAN CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR)

TERHADAP PENYALURAN KREDIT

(Studi Kasus pada 10 Bank Terbesar di Indonesia Berdasarkan Kredit)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat- Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun oleh:

Ati AstutiNIM: 109081000027

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H/ 2013 M

Page 2: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),
Page 3: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),
Page 4: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),
Page 5: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),
Page 6: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Ati Astuti

2. Tempat tanggal lahir : Jakarta, 11 April 1991

3. Alamat : Jalan Madrasah I RT 007 RW 009 No. 27

Sukabumi Utara, Kebon Jeruk Jakarta-

Barat 11540

4. Telepon : 087788841532

5. E-mail : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. SDI Al-Falah II Pagi Tahun 1997-2003

2. MTS. Al-Falah Tahun 2003-2006

3. SMAN 32 Jakarta Tahun 2006-2009

4. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2009-2013

III. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Asmuni

2. Ibu : Herti

3. Alamat : Jalan Madrasah I RT 007 RW 009 No. 27

Sukabumi Utara, Kebon Jeruk Jakarta-

Barat 11540

IV. PENGALAMAN ORGANISASI

2012 : Forum Komunikasi Mahasiswa Betawi

Page 7: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

vi

ABSTRACT

The purpose of the research is to analyze the influence Inflation, BI Rate,Volume of Deposits, Non Performing Loan, and Capital Adequacy Ratio to BankLending. Research object counted 10 Biggest Banks in Indonesia by volume loanwith research period during 6 years start from 2006 untill 2011. Methode analyzein this research is data panel regression with the random effect model.

Empiris result of this research indicated value of Adjusted R Square96.39% with the used independent variables that an effect simultan or parsial,where Inflation and Volume of Deposits have an effect positive to Bank Lendingwith probability of 0.0101 and 0.0000. BI Rate, Non Performing Loan, andCapital Adequacy Ratio have an effect negative to Bank Lending with probabilityof 0.000, 0.0494 and 0.0281.

Keywords: Inflation, BI Rate, Volume of Deposits, Non Performing Loan, CapitalAdequacy Ratio, Lending, and Panel Data Regression.

Page 8: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

vii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Inflasi, BI Rate,Dana Pihak Ketiga, Non Performing Loan, dan Capital Adequacy Ratio terhadappenyaluran kredit. Sampel penelitian dilakukan pada 10 bank terbesar di Indonesiaberdasarkan jumlah kredit yang disalurkan dengan periode penelitian selama 6tahun mulai tahun 2006-2011. Metode penelitian ini menggunakan regresi datapanel dengan model random effect.

Hasil penelitian ini menghasilkan nilai Adjusted R Square sebesar 96,39%dengan variabel independen yang digunakan berpengaruh signifikan secara parsialmaupun simultan terhadap penyaluran kredit, dimana Inflasi dan Dana PihakKetiga berpengaruh positif terhadap penyaluran kredit dengan masing-masingprobabilitas sebesar 0.0101 dan 0.0000 sedangkan BI Rate, Non Performing Loan,dan Capital Adequacy Ratio berpengaruh negatif terhadap penyaluran kreditdengan masing-masing probabilitas sebesar 0.000, 0.0494 dan 0.0281.

Kata kunci: Inflasi, BI Rate, Dana Pihak Ketiga, Non Performing Loan, CapitalAdequacy Ratio, Penyaluran Kredit, dan Regresi Data Panel.

Page 9: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb

Alhamdulillahirabbil’alamiin, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas

segala limpahan rahmat, taufik serta hidayah-Nya. Shalawat serta salam

tercurahkan kepada junjungan Nabi besar kita, nabi Muhammad SAW sehingga

penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Inflasi, BI

Rate, Dana Pihak Ketiga, Non Performing Loan, dan Capital Adequacy Ratio

Terhadap Penyaluran Kredit” (Studi Kasus pada 10 Bank Terbesar di Indonesia

Berdasarkan Kredit) sebagai salah satu syarat dalam mencapai gelar Sarjana

Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Skripsi ini dibuat dengan ruang lingkup Bank Umum Go Publik di

Indonesia periode 2006-2011. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan

terima kasih kepada semua pihak yang ikut berpartisipasi demi terwujudnya

skripsi ini:

1. Ibu dan Bapak ku tercinta, terima kasih banyak atas segala doa dan

dukungannya sehingga aku dapat menyelesaikan tugas akhir kuliah

ini. Semoga Allah SWT selalu melindungi kalian.

2. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni selaku Dosen Pembimbing I yang

telah sabar membimbing penulis. Meluangkan waktunya untuk

memberikan arahan kepada penulis.

3. Bapak Dr. Arief Mufriyani, Lc. M.Si selaku Dosen Pembimbing II

& dosen mata kuliah seminar perbankan yang telah memberikan

arahan dan pengetahuan mengenai tata cara penulisan skripsi ini.

4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis, Ibu Leis Suzanawaty, SE. M.Si selaku Pudek I, Ibu Yulianti

selaku Pudek II dan Bapak Herni Ali HT, SE., MM selaku

Pembimbing Akademik dan Pudek III.

Page 10: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

ix

5. Bapak Dr. Ahmad Dumyathi Bashori, MA selaku Ketua Jurusan

Manajemen dan Ibu Titi Dewi M.Si selaku Sekretaris Jurusan

Manajemen.

6. Bapak Dr. Lukman, M.Si, Bapak Ade Suherlan, SE., MM. MBA

dan Ibu Amalia, SE., M.SM selaku dosen penguji komprehensif.

7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, terima kasih banyak

atas ilmu yang telah kalian berikan kepada penulis. Semoga

bermanfaat sampai kapanpun.

8. Seluruh staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis, terima kasih untuk

segalanya.

9. Keluarga besar penulis yang senantiasa memberikan dukungan

moral, fasilitas dan doa kepada penulis.

10. Sahabat-sahabatku. Selfi Stefani, Yesika Al Istiqomah, Raissa

Andrawina, Imas Atik Aisyah, Rizanty Amanda, Tria Raina, Suci

Ramida, dan Tsurumi Bunga. Terima kasih atas kebersamaannya

selama ini.

11. Tryas Ardyansyah. Terima kasih untuk segala dukungan dan

doanya.

12. Teman-temanku. Nurfitriana, Alvia, Fitria, Rizky Chairani,

Fauziah, dan Ardillah terima kasih atas segala dukungan dan doa

nya. Semoga kita semua sama-sama sukses kedepannya. Aamiin.

13. Teman-teman seperjuangan saat ujian komprehensif: Tria Raina,

Marina, Alinda, Ridhwan, dan Rizky. Terima kasih untuk

keceriannya saat belajar maupun saat hari ujian berlangsung.

14. Nur’aini, Yesika, Nurlailiyah, Wulan Fauzyni dan Egi terima kasih

atas semangat dan bantuannya serta kakak kelas yang telah berbagi

pengalaman.

15. Teman-teman Manajemen A dan Manajemen Perbankan. Terima

kasih untuk kebersamaannya selama ini.

16. Teman-teman Manajemen dan Akuntansi 2009 lainnya.

Page 11: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

x

Penulis menyadari bahwa skripsi ini terdapat beberapa kekurangan atau

kesalahan baik dari segi tata cara penulisan maupun penyusunan. Oleh karena itu,

segala saran dan masukan dari semua pihak selalu diharapkan untuk perbaikan

dan penyempurnaannya.

Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak dan

dapat menambah wawasan bagi yang membacanya, dan untuk semua orang yang

telah berperan dalam penyusunan skripsi ini, semoga selalu dalam perlindungan

Allah SWT. Atas segala kontribusi, kebaikan dan peran kalian semua saya

ucapkan terima kasih.

Jakarta, 28 Agustus 2013

Penulis

Ati Astuti

Page 12: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

xi

DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .............................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .................................................................. iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .......................................... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP.......................................................................................... v

ABSTRACT...................................................................................................................... vi

ABSTRAK ........................................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................................viii

DAFTAR ISI..................................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL.............................................................................................................xiv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................................xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................................................. 8

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian. ........................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori...................................................................................................... 11

1. Bank .......................................................................................................... 11

2. Manajemen Kredit..................................................................................... 11

a. Definisi Kredit............................................................................... 12

b. Unsur-unsur Kredit........................................................................ 13

c. Fungsi Kredit................................................................................. 14

d. Jenis-jenis Kredit........................................................................... 16

e. Persyaratan Umum Untuk Mengajukan Kredit............................. 18

f. Prinsip Dasar Pemberian Kredit.................................................... 19

3. Inflasi......................................................................................................... 20

Page 13: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

xii

4. BI Rate. ..................................................................................................... 23

5. Dana Pihak Ketiga..................................................................................... 24

6. Non Performing Loan ............................................................................... 26

a. Faktor Penyebab Terjadinya Kredit Bermasalah .......................... 28

b. Penyelamatan Kredit Bermasalah. ................................................ 29

7. Capital Adequacy Ratio ............................................................................ 29

8. Hubungan Antar Variabel ......................................................................... 31

B. Penelitian Terdahulu ............................................................................................. 35

C. Kerangka Berpikir ................................................................................................. 39

D. Hipotesis ............................................................................................................... 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian..................................................................................... 42

B. Metode Penentuan Sampel.................................................................................... 42

C. Metode Pengumpulan Data .................................................................................. 44

D. Metode Analisis Data............................................................................................ 44

1. Analisis Data Panel ................................................................................... 44

2. Model Data Panel ...................................................................................... 46

3. Pemilihan Model Data Panel..................................................................... 47

4. Uji Asumsi Klasik ..................................................................................... 48

5. Uji Hipotesis ............................................................................................. 52

E. Operasional Variabel Penelitian............................................................................ 54

1. Variabel Independen ................................................................................. 54

2. Variabel Dependen.................................................................................... 57

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian.......................................................... 58

B. Analisis dan Pembahasan ...................................................................................... 68

1. Analisis Deskriptif Variabel...................................................................... 68

2. Estimasi Model Data Panel ....................................................................... 74

3. Uji Asumsi Klasik ..................................................................................... 81

4. Uji Hipotesis.............................................................................................. 86

Page 14: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

xiii

5. Analisis Regresi Data Panel ...................................................................... 93

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ...........................................................................................................100

B. Saran......................................................................................................................101

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................103

LAMPIRAN.................................................................................................................. . 107

Page 15: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

xiv

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu 353.1 Sampel Bank 434.1 Jumlah Kredit (Jutaan Rupiah) 684.2 Tingkat Inflasi (%) 694.3 Tingkat BI Rate (%) 704.4 Jumlah DPK (Jutaan Rupiah) 714.5 Tingkat NPL (%) 724.6 Tingkat CAR (%) 734.7 Hasil Uji Model Common Effect 744.8 Hasil Uji Model Fixed Effect 764.9 Hasil Uji Model Random Effect 794.10 Hasil Uji Hausman 804.11 Korelasi Antar Variabel Bebas 824.12 Hasil Uji Park 844.13 Hasil Uji Autokorelasi 854.14 Hasil Uji F (Simultan) 864.15 Hasil Uji t (Parsial) 894.16 Hasil Nilai Adjusted R2 924.17 Interpretasi 93

Page 16: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

xv

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

1.1 Grafik Perkembangan Kredit yang disalurkan 22.1 Kerangka Pemikiran 403.1 Karakteristik Sampel 434.1 Uji Normalitas 81

Page 17: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1. Data Variabel Penelitian 1072. Model Regresi Data Panel 1113. Uji Asumsi Klasik 1144. Uji Hipotesis 1165. Daftar Tabel 118

Page 18: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Industri perbankan merupakan bagian penting dalam perekonomian

mengingat perannya sebagai perantara keuangan yang mempertemukan pihak

yang membutuhkan dana dengan pihak yang kelebihan dana. Selain itu berperan

pula dalam memperlancar lalu lintas pembayaran. Bank menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan dan disalurkan kembali dalam bentuk kredit

kepada perusahaan maupun perorangan.

Dari sudut pandang pemerintah, perbankan merupakan agent of

development. Posisi perbankan sebagai lembaga perantara memungkinkan ia

mampu membagi alokasi finansial yang dimiliki sesuai dengan pihak-pihak yang

membutuhkan. Maka diharapkan suatu perbankan dapat menyalurkan kredit

kepada kelompok yang dianggap layak dan mampu memanfaatkan dana tersebut

pada sektor bisnis yang produktif (Fahmi dan Lavianti, 2010:38).

Pentingnya kredit perbankan dalam pembiayaan perekonomian nasional

dan penggerak pertumbuhan ekonomi, menjadikan penyaluran kredit sebagai

fokus utama perbankan dalam menjalankan perannya. Ketersediaan kredit

memungkinkan rumah tangga untuk melakukan konsumsi yang lebih baik dan

memungkinkan perusahaan untuk melakukan investasi yang tidak bisa dilakukan

dengan dana sendiri (Utari, 2012).

Page 19: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

2

Berikut ini akan ditampilkan mengenai data perkembangan jumlah kredit

yang disalurkan oleh Bank Umum Desember 2006-Desember 2011 (Miliar

Rupiah).

Gambar 1.1Grafik Perkembangan Kredit yang disalurkan Tahun 2006-2011

Sumber: Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia 2006- 2011, data diolah

Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa kredit yang disalurkan bank

umum meningkat setiap tahunnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa kebutuhan

masyarakat tidak terbatas, yang menjadikan akan selalu membutuhkan uang untuk

memenuhi kebutuhannya. Mengajukan kredit adalah salah satu cara masyarakat

untuk memenuhi kebutuhan mereka dan sudah menjadi tugas bank umum untuk

melayani masyarakat tersebut.

Berkaitan dengan kredit yang disalurkan, sektor perbankan di Indonesia

menunjukkan ekspansi kredit yang semakin agresif. Hal ini dapat dilihat sejak

tahun 1995 dimana perbankan nasional telah tercatat menyalurkan kredit sebesar

Page 20: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

3

Rp. 234,6 triliun dan berkembang menjadi Rp. 487,4 triliun pada akhir tahun

1998. Pada tahun 1995 bank swasta nasional merupakan kelompok bank dengan

pangsa kredit yang paling besar, yaitu sebesar 48% dari total kredit perbankan.

Rekor ini berturut-turut diikuti oleh kelompok bank pemerintah dengan pangsa

pasar sebesar 39,84%, bank asing dan campuran sebesar 10,33%, dan BPD

sebesar 2,23% (Kuncoro dan Suhardjono, 2011:26).

Terjadinya krisis moneter pada tahun 1997, telah menyeret perbankan

dalam kondisi diambang batas kehancuran yang menjadikan permodalan bank

menurun cukup besar (Siamat, 2005:249). Hal sedemikian rupa disebabkan oleh

penyaluran kredit yang dilakukan secara tidak efektif sehingga meningkatnya

kredit macet pada dunia perbankan menjadikan pendapatan menurun dan

melemahkan kemampuan likuiditas bank bersangkutan.

Dengan semakin parahnya krisis yang terjadi, kegiatan intermediasi di

sektor keuangan terutama perbankan menjadi tersendat. Hal tersebut

mengakibatkan kegiatan ekonomi mengalami kontraksi yang tajam sehingga

secara keseluruhan PDB pada tahun 1998 merosot tajam hingga -13,68%

dibanding tahun 1997 yang mencapai 4,65%. Kerapuhan tersebut terkait dengan

kondisi ekonomi makro yang tidak stabil terutama gejolak nilai tukar rupiah dan

tingginya tingkat suku bunga (Siamat, 2005:103).

Hal serupa dialami pula saat terjadinya krisis global pada tahun 2008 yang

menyebabkan indikator ekonomi makro seperti meningkatnya Inflasi diikuti pula

oleh BI Rate sehingga berdampak pada peningkatan atau penurunan penyaluran

kredit. Dalam kebijakan moneter, bank memiliki posisi yang sangat penting dalam

Page 21: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

4

perekonomian Indonesia karena mendominasi keseluruhan sektor keuangan baik

dari segi kepemilikan aset, pengumpulan dana maupun penyaluran dana (Pohan,

2008:85).

Perekonomian yang memiliki sektor perbankan menguntungkan akan lebih

mampu menahan guncangan negatif dan memberikan kontribusi positif pada

stabilitas sistem keuangan (Athanasoglou et. al, 2005). Namun dalam praktiknya,

perbankan diklasifikasikan sebagai suatu bisnis yang memiliki tingkat risiko yang

tinggi karena sifat bisnisnya berdasarkan pinjaman, membutuhkan pengelolaan

serta pengawasan lebih mendalam atas berbagai aktivitas yang dilakukan dalam

menunjang keberhasilan kinerjanya. Bank merupakan institusi dengan leverage

tinggi dan peningkatan tingkat kegagalan peminjam akan berdampak pada

penurunan modal secara cepat (Hardanto, 2006:106).

Dalam ekonomi makro, Inflasi dan BI Rate turut mempengaruhi

peningkatan atau penurunan simpanan masyarakat dan kredit yang disalurkan.

Apabila laju inflasi tinggi dan tidak dapat dikendalikan, upaya perbankan dalam

menghimpun dana masyarakat terganggu sehingga kegiatan penyaluran kredit

menjadi tersendat.

Penyaluran kredit yang tersendat menjadikan pendapatan bank menurun.

Sebab sumber utama pendapatan bank sebagian besar berasal dari kredit yang

disalurkan. Dengan inflasi yang tinggi, pemerintah mengatasi beredarnya uang

yang meningkat tersebut dengan menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) yang

berdampak pada kenaikan suku bunga simpanan dan diikuti oleh suku bunga

pinjaman (Waljianah, 2012:2).

Page 22: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

5

Tingginya bunga simpanan yang ditawarkan tentu akan menarik hasrat

masyarakat untuk menyimpan dananya di bank, dengan begitu akan banyak kredit

yang dapat disalurkan. Sedangkan tingginya bunga pinjaman yang ditetapkan

selain berdampak pada keuntungan yang didapat berdampak pula pada penurunan

penyaluran kredit. Sebab keputusan tersebut akan menimbulkan peningkatkan

kredit bermasalah sehingga bank enggan dalam menyalurkan kreditnya.

Selain variabel ekonomi makro yaitu Inflasi dan BI Rate sebagai faktor

eksternal. Maka Dana Pihak Ketiga, Non Performing Loan dan Capital Adequacy

Ratio turut mempengaruhi bank dalam menyalurkan kredit. Dalam usahanya,

bank menetapkan strategi untuk menarik masyarakat agar menyimpan uangnya di

bank. Antara lain dengan suku bunga simpanan yang ditawarkan, pelayanan yang

memuaskan, promosi yang menarik dan lain sebagainya. Sebab, kegiatan

penghimpunan dana yang dilakukan bank sebagian besar bersumber dari

simpanan nasabah dalam bentuk giro, tabungan, dan deposito berjangka.

Pentingnya simpanan nasabah dengan kata lain dana pihak ketiga

mengindikasikan bahwa aktivitas yang dilakukan bank membutuhkan dana

masyarakat (Kuncoro dan Suhardjono, 2011:68) salah satunya adalah

menyalurkan kredit yang menjadi sumber utama pendapatan bank umum. Dengan

meningkatnya dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun akan semakin banyak

kredit yang dapat disalurkan.

Dengan kredit yang disalurkan, bank telah meningkatkan taraf hidup

masyarakat karena kredit tersebut dapat digunakan untuk melakukan investasi

serta keperluan konsumsi. Meskipun penyaluran kredit memegang peranan

Page 23: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

6

penting dalam perekonomian suatu negara, pihak manajemen bank tidak mungkin

berkehendak sendiri untuk memperbesar volume perkreditan karena ada hal lain

yang harus dipenuhi yang menjadi kewajibannya (Latumaerissa, 1999:46), yaitu

tetap menjaga likuiditas bank bersangkutan.

Mengenai unsur penyaluran kredit yang sehat, pihak bank selalu sadar

bahwa sebagian dana yang mereka salurkan berasal dari dana masyarakat yang

dipercayakan untuk dikelola. Oleh karena itu, manajemen bank harus menerapkan

prinsip kehati-hatian dalam setiap aktivitas yang salah satunya adalah

menyalurkan kredit. Sebab lalai sedikit dalam melakukan perannya, akan

menurunkan keuntungan bahkan dapat merusak kelangsungan hidup bank itu

sendiri. Contohnya adalah terjadinya salah satu risiko yang keberadaannya selalu

diantisipasi karena dapat menjadi ancaman bagi kelangsungan usaha bank, yaitu

risiko kredit. Risiko ini dicerminkan dengan rasio Non Performing Loan.

Bank yang mengalami kondisi kredit bermasalah menyebabkan citra

kesehatan operasi bank tersebut menurun di mata masyarakat, dunia perbankan

dan bank sentral (Sutojo, 2000:185). Upaya yang dilakukan sebagian besar bank

umum untuk memperkecil risiko kredit tersebut adalah dengan mengalokasikan

sejumlah persentase tertentu dari saldo aktiva produktifnya untuk dijadikan

cadangan penghapusan kredit (Sutojo, 2008:213). Apabila cadangan kerugian

kredit sudah tidak mencukupi, maka akan dibebankan kepada modal bank.

Modal merupakan salah satu faktor penting dalam pengembangan usaha.

Semakin tinggi rasio kecukupan modal, semakin kuat bank tersebut untuk

menanggung resiko dari setiap aktiva produktif yang berisiko (Kuncoro dan

Page 24: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

7

Suhardjono, 2011:529). Berkaitan dengan yang sudah dipaparkan sebelumnya,

dapat disimpulkan baik faktor internal maupun faktor eksternal berperan penting

dalam peningkatan atau penurunan penyaluran kredit.

Dengan merujuk pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sri

Haryati (2009) mengenai “Pertumbuhan Kredit Perbankan di Indonesia:

Intermediasi dan Pengaruh Variabel Makro Ekonomi”, penelitian ini mencoba

melengkapi dengan menganalisis pengaruh Inflasi, BI Rate, Dana Pihak Ketiga,

Non Performing Loan dan Capital Adequacy Ratio terhadap Penyaluran Kredit

dengan menggunakan metode regresi data panel.

Objek penelitian ini dilakukan pada 10 Bank besar di Indonesia

berdasarkan jumlah kredit, dengan tujuan untuk mengetahui kinerja Bank Persero

dan BUSN Devisa dalam melaksanakan perannya sebagai lembaga intermediasi

yang ditinjau pula oleh kondisi ekonomi dengan kata lain kondisi diluar

perusahaan yang turut serta mempengaruhi peningkatan atau penurunan

penyaluran kredit bank tersebut.

Berkaitan dengan terjadinya krisis global pada periode 2008 dengan masa

pemulihan setelahnya menyebabkan perkembangan kinerja bank berfluktuasi

seiring terjadinya krisis tersebut. Hal tersebut ditandai dengan meningkatnya

inflasi pada tahun 2008 dan mulai menurun pertengahan periode 2009 diikuti

dengan periode berikutnya.

Meskipun demikian, pihak manajemen bank yakin masih ada harapan

untuk memperbaiki kondisi ekonomi melalui kredit yang disalurkan apabila

diiringi dengan berbagai upaya penanggulangan yang dilakukan para pihak

Page 25: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

8

manajemen bank tersebut. Oleh karena itu perlu diteliti faktor apa saja yang

menyebabkan hal tersebut dapat terjadi. Sebab keberhasilan perekonomian

nasional tidak akan terlepas dari meningkatnya pembangunan disegala sektor.

Semakin baik perbankan berperan sebagai lembaga intermediasi,

perkembangan perekonomian suatu negara akan tumbuh lebih cepat. Apabila

kegiatan penyaluran kredit ini berhasil dengan baik maka pendapatan yang berasal

dari pendapatan bunga dan provisi kredit merupakan pendapatan terbesar

operasional bank yang akan meningkatkan profitabilitas (Kuncoro dan

Suhardjono, 2011:206).

Melihat kondisi tersebut, penulis merasa tertarik untuk menganalisa faktor

apa saja yang mempengaruhi penyaluran kredit bank umum sesuai dengan

perannya sebagai lembaga intermediasi. Sehingga penulis membuat judul

penelitian ini “Pengaruh Inflasi, BI Rate, Dana Pihak Ketiga (DPK), Non

Performing Loan (NPL) dan Capital Adequacy Ratio (CAR) Terhadap Penyaluran

Kredit (Studi Kasus pada 10 Bank Terbesar di Indonesia Berdasarkan Kredit)”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, maka permasalahan yang

dirumuskan adalah:

a. Bagaimana pengaruh Inflasi, BI Rate, Dana Pihak Ketiga, Non Performing

Loan dan Capital Adequacy Ratio terhadap penyaluran kredit?

b. Variabel Independen mana diantara Inflasi, BI Rate, Dana Pihak Ketiga,

Non Performing Loan dan Capital Adequacy Ratio yang paling dominan

mempengaruhi bank dalam menyalurkan kredit?

Page 26: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan pada permasalahan diatas, maka tujuan

penelitian adalah sebagai berikut:

a. Untuk menganalisis pengaruh Inflasi, BI Rate, Dana Pihak Ketiga, Non

Performing Loan dan Capital Adequacy Ratio terhadap penyaluran kredit.

b. Untuk menganalisis variabel independen diantara Inflasi, BI Rate, Dana

Pihak Ketiga, Non Performing Loan, dan Capital Adequacy Ratio yang

paling dominan mempengaruhi bank dalam menyalurkan kredit.

2. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini

diharapkan dapat bermanfaat bagi :

a. Perusahaan perbankan

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan pihak

perbankan sebagai bahan evaluasi serta pertimbangan dalam pengambilan

keputusan yang berkenaan dengan perannya sebagai lembaga intermediasi

dengan menjalankannya secara efektif dan efisisen demi memajukan

profitabilitas perbankan itu sendiri.

b. Investor

Bagi pihak investor sendiri, diharapkan nantinya hasil dari

penelitian tersebut bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk

seberapa besar menginvestasikan dananya pada bank yang dikehendaki,

agar mendapat return sesuai dengan yang diharapkan.

Page 27: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

10

c. Peneliti

Penelitian ini dapat digunakan oleh penulis sebagai media untuk

mengaplikasikan teori yang didapat di bangku perkuliahan terhadap

kenyataan sebenarnya yang terjadi di industri perbankan dan menguji

seberapa besar pengaruh Inflasi, BI Rate, Dana Pihak Ketiga, Non

Performing Loan dan Capital Adequacy Ratio terhadap penyaluran kredit

yang dilakukan oleh 10 bank terbesar di Indonesia berdasarkan jumlah

kredit.

d. Serta pihak lain

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

ilmu pengetahuan kepada pihak lain atau masyarakat mengenai

perekonomian terutama menyangkut lembaga keuangan perbankan.

Page 28: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Bank

Menurut UU No. 10 Tahun 1998 mengenai perbankan, bank

merupakan “badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk

kredit dan bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup

rakyat banyak.”

Definisi bank di atas memberikan tekanan bahwa usaha utama bank

adalah menghimpun dana dalam bentuk simpanan yang merupakan sumber

dana bank. Demikian pula dari segi penyaluran dananya, hendaknya bank

tidak semata-mata memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya bagi

pemilik tetapi kegiatannya itu harus diarahkan pula pada peningkatan taraf

hidup masyarakat (Siamat, 2005:276).

Ismail (2010:4) menyatakan bahwa bank merupakan lembaga

keuangan yang fungsi utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat

dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat serta memberikan

pelayanan dalam bentuk jasa perbankan.

2. Manajemen Kredit

Manajemen kredit adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana

suatu lembaga atau institusi dengan mempergunakan sumber daya yang

dimilikinya untuk merencanakan, mengorganisasi, mengendalikan, dan

Page 29: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

12

memimpin sehubungan dengan ruang lingkup dan berbagai kebijakan yang

berhubungan dengan kredit beserta aturannya (Fahmi dan Lavianti, 2010:3).

Diterapkannya manajemen kredit, bertujuan agar segala kegiatan

dibidang perkreditan dapat dikelola secara baik sesuai dengan visi misi yang

telah ditetapkan oleh bank bersangkutan. Walaupun bank telah merencanakan

untuk menjalankan kebijaksanaan perkreditan secara sehat, tidak berarti bank

terlepas dari suatu risiko. Risiko pasti ada dalam setiap kegiatan perbankan

yang nantinya dapat menimbulkan kerugian jika tidak dikelola sebagaimana

mestinya.

a. Definisi Kredit

Dalam bahasa latin, kredit disebut “credere” yang artinya

percaya. Maksudnya kreditur percaya kepada debitur bahwa kredit yang

disalurkan pasti akan dikembalikan sesuai perjanjian. Sedangkan bagi

debitur berarti menerima kepercayaan, sehingga mempunyai kewajiban

untuk membayar kembali pinjaman tersebut sesuai dengan jangka

waktunya (Kasmir, 2003:72).

Berdasarkan UU No. 10 tahun 1988 tentang perubahan atas UU

No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan kredit

adalah “penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan

itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara

bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk

melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian

bunga,” (Siamat, 2005:349).

Page 30: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

13

Menyalurkan kredit merupakan salah satu kegiatan bank umum

yang bersumber dari dana masyarakat yang berhasil dihimpun dalam

rangka menjalankan tugasnya sebagai lembaga intermediasi. Sebelum

kredit disalurkan kepada pihak yang membutuhkan, bank terlebih dahulu

harus menilai kelayakan usaha para debiturnya untuk menghindari hal-

hal yang tidak diinginkan semacam munculnya risiko kredit (kredit

bermasalah) yang dapat merugikan kelangsungan hidup bank itu sendiri.

b. Unsur-Unsur Kredit

Dari pengertian di atas, menurut Ismail (2010:94) maka unsur-

unsur kredit adalah sebagai berikut:

1) Kreditur

Kreditur merupakan pihak yang memberikan kredit kepada

pihak lain yang mendapat pinjaman. Pihak tersebut bisa perorangan

atau badan usaha.

2) Debitur

Debitur merupakan pihak yang membutuhkan dana, atau pihak

yang mendapat pinjaman dari bank.

3) Kepercayaan

Kreditur memberikan kepercayaan kepada debitur, bahwa

debitur akan memenuhi kewajibannya untuk membayar pinjamannya

sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati.

Page 31: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

14

4) Perjanjian

Perjanjian merupakan suatu kesepakatan yang dilakukan antara

kreditur (pihak pemberi pinjaman) dengan debitur (pihak yang

mendapat pinjaman).

5) Risiko

Setiap dana yang disalurkan oleh bank selalu mengandung

adanya risiko tidak kembalinya dana. Risiko adalah kemungkinan

kerugian yang timbul atas penyaluran kredit bank.

6) Jangka waktu

Jangka waktu merupakan lamanya waktu yang diperlukan oleh

debitur untuk membayar pinjamannya kepada kreditur.

7) Balas Jasa

Sebagai imbalan atas dana yang disalurkan oleh kreditur, maka

debitur akan membayar sejumlah uang tertentu sesuai dengan

perjanjian. Imbalan ini dikenal dengan sebutan bunga bank bagi bank

konvensional, dan bagi hasil untuk bank syariah.

c. Fungsi Kredit

Irham dan Lavianti (2010:50) menyatakan fungsi kredit perbankan

dalam aktivitas perekonomian suatu negara adalah sebagai berikut:

1) Fungsi kredit berusaha memposisikan uang sebagai alat pertukaran

yang efektif

Industri perbankan merupakan lembaga intermediasi, dimana

bank mengefektifkan dana yang selama ini tersimpan secara

Page 32: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

15

menganggur dengan menyalurkan dana tersebut kepada pihak yang

membutuhkan dan yang mampu mengelolanya, yaitu mengelola uang

tersebut untuk membeli barang dan jasa sesuai kebutuhan.

2) Fungsi kredit sebagai penyalur dana dan pembina bagi dunia usaha

Dunia usaha adalah pihak yang paling dominan dalam

menghasilkan barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Sehingga dengan bantuan kredit yang disalurkan perbankan,

diharapkan akan mampu mengatasi kekurangan dana yang selama ini

tidak tercukupi untuk membeli kebutuhan yang sudah direncanakan.

3) Fungsi kredit untuk menciptakan pemerataan pendapatan

Para pebisnis yang berencana memperluas usahanya, akan

membuat pengangguran sedikit berkurang karena akan ada tenaga

kerja baru yang diharapkan mengelola bisnis tersebut. Sehingga

dengan tertampungnya tenaga kerja baru diharapkan pendapatan

pemerataan akan tercipta.

4) Fungsi kredit sebagai salah satu alat dalam menggairahkan bisnis

internasional

Setiap pelaku bisnis yang terlibat dalam perdagangan

internasional yang juga melakukan tindakan ekspor dan impor, maka

kebutuhan akan kredit dalam bentuk mata uang asing akan meningkat.

Dimana pada saat proyek yang dikerjakan membutuhkan mata uang

asing, maka perbankan perlu mempunyai simpanan dan menyalurkan

dananya dalam bentuk mata uang asing. Dari hal tersebutlah

Page 33: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

16

kegairahan pebisnis untuk masuk ke pasar tradisional akan lebih

mudah.

5) Fungsi kredit untuk meningkatkan aktivitas penggunaan barang dan

jasa

Dana yang diperoleh pebisnis dari perbankan akan membuat

mereka dapat membeli bahan baku dan melakukan prosesnya hingga

menjadi barang jadi. Tindakan ini diharapkan akan meningkatkan nilai

barang tersebut, begitupun dari segi jasa.

6) Fungsi kredit sebagai pendorong dan pencipta stabilitas ekonomi

Pada saat suatu negara mengalami masalah perekonomian,

diharapkan kredit ini dapat mengembalikan stabilitas perekonomian

tersebut dengan cara mengendalikan inflasi, menciptakan pembukaan

lapangan pekerjaan, memenuhi kebutuhan pokok rakyat dan

mendukung dunia usaha khususnya bidang ekspor dan impor.

d. Jenis-Jenis Kredit

1) Dilihat dari segi kegunaannya, sebagai berikut:

a) Kredit modal kerja

Merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan

meningkatkan produksi dalam operasionalnya. Contoh: kredit

modal kerja diberikan untuk membeli bahan baku, membayar gaji

pegawai atau biaya lainnya yang berkaitan dengan proses produksi

perusahaan.

Page 34: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

17

b) Kredit investasi

Yaitu kredit yang diberikan oleh bank kepada perusahaan

untuk keperluan membangun suatu proyek baru dengan masa

pemakaiannya untuk suatu periode yang relatif lebih panjang dan

dibutuhkan modal yang besar pula. Misalnya untuk membangun

pabrik atau membeli mesin-mesin.

2) Sedangkan dilihat dari segi tujuan kredit, adalah sebagai berikut:

a) Kredit produktif

Merupakan kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha

yang akan menghasilkan barang dan jasa. Kredit ini pada umumnya

diajukan oleh mereka yang bergerak dalam dunia usaha, dimana

mereka membutuhkan dana untuk berekspansi bisnis atau bertujuan

untuk meningkatkan hasil grafik yang telah diperoleh saat ini untuk

menjadi lebih baik lagi (Fahmi dan Lavianti,2010:8).

b) Kredit konsumtif

Merupakan kredit yang digunakan dalam rangka pengadaan

barang atau jasa untuk tujuan konsumsi, dan bukan sebagai barang

modal dalam kegiatan usaha nasabah. Jadi kredit konsumtif ini

lebih dipergunakan untuk kebutuhan pribadi seperti membeli

sepeda motor, mobil, rumah, peralatan rumah tangga dan

sebagainya.

Page 35: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

18

c) Kredit perdagangan

Merupakan kredit yang digunakan untuk kegiatan

perdagangan dan kredit ini sering diberikan kepada supplier yang

akan membeli barang dalam jumlah tertentu.

e. Persyaratan Umum Untuk Mengajukan Kredit

Untuk mengajukan pinjaman kredit ke suatu lembaga perbankan.

Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon debitur sebagai

syarat administrasi, yaitu:

1) Fotocopy KTP (Kartu Identitas Pemohon). Fotocopy KTP istri jika

pemohon adalah suami, begitu pula sebaliknya.

2) Fotocopy KK (Kartu Keluarga).

3) SK 80% dan 100% (Untuk 80% khusus bagi PNS, namun jika pegawai

swasta juga memilikinya agar turut menyertakannya).

4) NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak).

5) Sertifikat kepemilikan rumah dan tanah sebagai jaminan, atau BPKB

kendaraan.

6) Buku tabungan baik di bank tersebut maupun di bank lain.

7) Surat keterangan tempat bekerja (bagi pegawai kontrak).

8) Slip gaji 3 atau 4 bulan terakhir.

9) Mengisi formulir pengajuan kredit sesuai permintaan. Contohnya

mengisi formulir pengajuan kredit KPR bila ingin mengambil

pinjaman untuk memiliki rumah.

Page 36: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

19

10) Surat keterangan sanggup membayar cicilan kredit dengan baik jika

masa pensiun kerja semakin dekat.

f. Prinsip Dasar Pemberian Kredit

Jaminan kredit yang diberikan nasabah kepada bank hanya

merupakan tambahan terutama untuk melindungi kredit macet yang

disebabkan suatu hal. Oleh karena itu, bank harus menerapkan prinsip

kehati-hatian dalam pemberian kreditnya. Ismail (2010:112) menyatakan

prinsip pemberian kredit tersebut dapat dianalisis dengan 5C yaitu sebagai

berikut:

1) Character

Character menggambarkan watak dan kepribadian calon

debitur. Bank perlu melakukan analisis terhadap karakter calon

debitur tersebut yang tujuannya untuk mengetahui bahwa calon

debitur mempunyai keinginan untuk memenuhi kewajiban membayar

pinjamannya sampai dengan lunas.

2) Capacity

Bank perlu mengetahui dengan pasti kemampuan calon debitur

tersebut. Semakin baik kemampuan keuangan calon debitur, maka

akan semakin baik pula kemungkinan kualitas kreditnya dimana dapat

dipastikan kredit tersebut dapat dibayar secara tepat waktu.

3) Capital

Capital atau modal perlu di analisis lebih mendalam. Sebab

semakin besar modal yang dimiliki oleh calon debitur akan semakin

Page 37: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

20

meyakinkan bank akan keseriusan calon debitur dalam mengajukan

kredit.

4) Collateral

Collateral merupakan jaminan yang diberikan oleh calon

debitur atas kredit yang diajukan. Jaminan merupakan sumber

pembiayaan kedua kalau debitur tidak dapat membayar angsurannya.

Hendaknya jaminan tersebut melebihi jumlah kredit yang diberikan.

5) Condition of Economic

Bank perlu mempertimbangkan sektor usaha calon debitur

dikaitkan dengan kondisi ekonomi, apakah kondisi ekonomi tersebut

akan berpengaruh pada usaha calon debitur di masa yang akan datang.

3. Inflasi

Inflasi menurut Pohan (2008:158) adalah suatu keadaan dimana harga

meningkat secara terus menerus yang terjadi pada seluruh kelompok barang

dan jasa. Dengan mempertimbangkan faktor lain dalam perekonomian, pada

saat inflasi meningkat Bank Indonesia meminimalisir dengan meningkatkan

BI Rate. Begitupun sebaliknya.

Peningkatan BI rate direspon bank umum dengan menaikkan suku

bunga pinjaman lebih tinggi daripada suku bunga simpanan, sehingga

menghasilkan NIM yang positif. Ketika inflasi meningkat sangat tinggi,

kenaikan suku bunga simpanan akan diikuti oleh kenaikan suku bunga

pinjaman.

Page 38: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

21

Dalam kondisi seperti itu, masyarakat lebih memilih menempatkan

dananya di bank daripada melakukan peminjaman, sebab mereka

mengharapkan bunga simpanan atas dana yang dihimpun. Namun hal tersebut

membuat bank mempunyai biaya operasional yang lebih besar. Dengan

meningkatnya suku bunga simpanan, suku bunga pinjaman pun ikut

meningkat. Dengan penetapan suku bunga pinjaman yang tinggi

menyebabkan para debitur kesulitan dalam melunasi pinjamannya.

Febrina (2009) mengatakan bahwa inflasi yang tinggi menyebabkan

ketidakstabilan makro yang mengakibatkan meningkatnya risiko bank dan

selanjutnya berdampak pada pendapatan bank. Kenaikan inflasi yang terjadi

terus menerus telah menimbulkan beberapa dampak buruk kepada

masyarakat, para nasabah, kreditur/debitur, ataupun kegiatan perekonomian

secara keseluruhan. Dampak inflasi terhadap individu dan masyarakat

menurut Rahardja dan Manurung (2004:169), antara lain sebagai berikut:

a. Menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat

Inflasi menyebabkan daya beli masyarakat menjadi berkurang,

apalagi bagi orang-orang yang berpendapatan tetap. Kenaikan upah tidak

secepat kenaikan harga-harga, maka inflasi akan menurunkan upah riil

setiap individu yang berpendapatan tetap.

b. Memperburuk distribusi pendapatan

Bagi masyarakat yang berpendapatan tetap akan menghadapi

kemerosotan nilai riil dari pendapatannya dan pemilik kekayaan dalam

bentuk uang akan mengalami penurunan juga. Lain halnya dengan

Page 39: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

22

pemilik kekayaan tetap seperti tanah atau bangunan, mereka dapat

mempertahankan atau justru menambah nilai riil kekayaannya.

Menurut Rahardja dan Manurung (2004) suatu perekonomian

dikatakan telah mengalami inflasi jika terjadi kenaikan harga yang

bersifat umum dan berlangsung terus-menerus. Ada beberapa indikator

yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah suatu perekonomian

sedang dilanda inflasi atau tidak. Indikator tersebut diantaranya:

a. Indeks Harga Konsumen (IHK)

Indeks Harga Konsumen adalah indeks harga yang paling

umum dipakai sebagai indikator inflasi. Indeks Harga Konsumen

mempresentasikan harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh

masyarakat dalam suatu periode tertentu.

b. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB)

Indeks Harga Perdagangan Besar merupakan indikator yang

menggambarkan pergerakan harga dari komoditi-komoditi yang

diperdagangkan pada tingkat produsen di suatu daerah pada periode

tertentu. Pada Indeks Harga Perdagangan Besar yang diamati adalah

barang-barang mentah dan barang setengah jadi yang merupakan input

bagi produsen.

c. GDP Deflator

GDP Deflator merupakan perbandingan antara tingkat

pertumbuhan ekonomi nominal dengan pertumbuhan riil.

Page 40: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

23

4. BI Rate

Bunga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar oleh bank dan

nasabah sebagai balas jasa atas transaksi antara mereka (Ismail, 2010:131).

Suku bunga juga dapat diartikan sebagai pendapatan yang diterima kreditur

atas kredit yang telah disalurkan yang disebut bunga pinjaman serta

kewajiban bank dalam memberikan imbalan kepada masyarakat atas dana

yang telah mereka himpun yang disebut dengan bunga simpanan.

Berdasarkan www.bi.go.id, BI Rate merupakan suku bunga kebijakan

yang mencerminkan sikap kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank

Indonesia dan diumumkan kepada publik. BI Rate diumumkan oleh Dewan

Gubernur Bank Indonesia setiap Rapat Dewan Gubernur bulanan dan

diimplementasikan pada operasi moneter yang dilakukan Bank Indonesia

melalui pengelolaan likuiditas di pasar uang untuk mencapai sasaran

operasional kebijakan moneter.

Sasaran operasional kebijakan moneter dicerminkan pada

perkembangan suku bunga Pasar Uang Antar Bank Overnight. Dengan

mempertimbangkan faktor-faktor lain dalam perekonomian, Bank Indonesia

pada umumnya akan menaikkan BI Rate apabila inflasi ke depan diperkirakan

melampaui sasaran yang telah ditetapkan, sebaliknya Bank Indonesia akan

menurunkan BI Rate apabila inflasi ke depan diperkirakan berada di bawah

sasaran yang telah ditetapkan (www.bi.go.id).

Respon kebijakan moneter dinyatakan dalam perubahan BI Rate

secara konsisten dan bertahap dalam kelipatan 25 basis poin (bps). Dalam

Page 41: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

24

kondisi untuk menunjukkan intensi Bank Indonesia yang lebih besar terhadap

pencapaian sasaran inflasi, maka perubahan BI Rate dapat dilakukan lebih

dari 25 bps dalam kelipatan 25 bps (www.bi.go.id).

5. Dana Pihak Ketiga

Dalam rangka mendukung aktivitas operasional bank yang kaitannya

dengan penyaluran dana, bank perlu memperoleh sumber dana yang cukup

untuk mendukung kegiatan tersebut. Salah satunya adalah dana masyarakat

yang merupakan mayoritas dari seluruh dana yang dihimpun oleh bank dalam

kegiatan usaha sehari-hari (Kuncoro dan Suhardjono, 2011:68). Dengan kata

lain, dana pihak ketiga berperan sebagai input dalam menyalurkan kredit.

Dana Pihak Ketiga merupakan dana simpanan masyarakat dalam

bentuk giro, tabungan dan deposito. Dengan sumber dana ini, bank

memanfaatkannya sebagai ladang yang dapat menghasilkan pendapatan bagi

bank yang salah satunya adalah menyalurkan kredit. Ismail (2010:43)

mengatakan sumber dana yang berasal dari pihak ketiga ini antara lain:

a. Giro

Giro merupakan simpanan yang berasal dari dana pihak ketiga

yang penarikannya dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan menggunakan

sarana penarikan berupa cek, bilyet giro, dan sarana penarikan lainnya.

Giro sangat bermanfaat bagi masyarakat dalam melakukan transaksi

bisnisnya, karena memberikan kemudahan tersendiri. Memiliki rekening

giro, sama dengan memiliki uang tunai. Karena sifat rekening giro dapat

dicairkan setiap saat.

Page 42: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

25

b. Tabungan

Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 mengenai

perbankan, bahwa tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya

dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang telah disepakati, tetapi tidak

dapat ditarik dengan cek, bilyet giro atau alat lainnya yang dapat

dipersamakan dengan itu.

c. Deposito

Deposito merupakan jenis simpanan yang penarikannya hanya

dapat dilakukan sesuai dengan jangka waktu yang telah diperjanjikan

antara bank dan nasabah. Deposito dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

deposito berjangka, sertifikat deposito, dan deposito on call.

Deposito berjangka merupakan simpanan berjangka yang dapat

dicairkan sesuai dengan jangka waktu yang disepakati. Pemegang deposito

berjangka akan mendapat bilyet deposito sebagai bukti hak

kepemilikannya. Sertifikat Deposito adalah simpanan dalam bentuk

deposito yang sertifikat bukti penyimpanannya dapat dipindahtangankan

atau diperjualbelikan.

Sedangkan Deposit on Call adalah jenis simpanan berjangka yang

penarikannya perlu memberitahukan terlebih dahulu kepada bank penerbit

deposit on call. Deposit on Call diterbitkan atas nama, dan tidak dapat

diperjualbelikan. Bunga dibayar pada saat pencairan.

Page 43: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

26

6. Non Performing Loan (NPL)

Non Performing Loan/kredit bermasalah merupakan suatu kedaan

dimana nasabah sudah tidak sanggup membayar sebagian atau seluruh

kewajibannya kepada bank seperti yang telah diperjanjikannya. Kredit

bermasalah menurut Bank Indonesia merupakan kredit yang digolongkan ke

dalam kolektibilitas Kurang Lancar, Diragukan, dan Macet (Kuncoro dan

Suhardjono, 2011:420).

Kredit bermasalah merupakan rasio dari risiko kredit, dimana NPL

ini adalah sebuah kondisi yang sangat ditakuti oleh setiap pegawai bank.

Karena dengan kredit bermasalah tersebut akan menyebabkan menurunnya

pendapatan bank yang selanjutnya memungkinkan terjadinya penurunan

laba (Kuncoro dan Suhardjono, 2011:427).

Bank dalam memberikan kredit harus melakukan analisis terlebih

dahulu terhadap kemampuan debitur untuk membayar kembali

kewajibannya. Setelah kredit diberikan, bank wajib melakukan pengawasan

dan pembinaan atas tahap-tahap pemberian kredit yang dilakukannya

(Kuncoro dan Suhardjono, 2011:243).

Sutojo (2008:13) mengatakan, Bank Indonesia menggolongkan

kredit bermasalah di Indonesia ke dalam tiga kelompok antara lain sebagai

berikut:

1) Kredit Kurang Lancar. Dalam paket Peraturan Pemerintah bulan

Mei 1993, kredit kurang lancar dibagi menjadi empat kelompok

yaitu kredit dengan angsuran diluar KPR, kredit dengan angsuran

Page 44: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

27

untuk KPR, kredit tanpa angsuran dan kredit yang diselamatkan.

Dimana terdapat tunggakan pembayaran pokok dan bunga

melampaui 90 hari-180 hari.

2) Kredit yang diragukan adalah kredit tersebut tidak dapat

diselamatkan, tetapi nilai jaminan kreditnya tidak kurang dari

100% nilai kredit dan bunga yang tertunggak. Dimana terdapat

tunggakan pembayaran pokok dan bunga melampaui 180 hari-270

hari (PBI No.7/2/PBI/2005, 27 November 2005).

3) Kredit Macet adalah kredit yang tidak memenuhi kriteria kredit

lancar, kurang lancar dan kredit diragukan. Dapat memenuhi

kriteria kredit diragukan, tetapi setelah jangka waktu 21 bulan

semenjak masa penggolongan kredit diragukan belum terjadi

pelunasan pinjaman atau usaha penyelamatan kredit.

Batas rasio NPL yang diperbolehkan Bank Indonesia maksimal

5%, jika melebihi 5% akan mempengaruhi penilaian tingkat kesehatan

bank bersangkutan. Tingkat NPL yang semakin besar menunjukkan bank

tersebut tidak profesional dalam mengelola kredit (Riyadi, 2006:161).

Apabila rasio NPL menurun, menandakan telah dilaksanakan

perbaikan kualitas kredit yang diikuti dengan tingginya penyaluran kredit

perbankan. Perbaikan kualitas kredit perbankan tidak terlepas dari upaya

restrukturisasi maupun hapus buku yang dilakukan bank. Untuk

mengantisipasi peningkatan risiko kredit, bank dapat melakukan

pemupukan cadangan kerugian penghapusan kredit sehingga secara

Page 45: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

28

keseluruhan risikonya menurun (Prayudi, 2011:14). Perhitungan NPL

dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Faktor Penyebab Terjadinya Kredit Bermasalah

Arthesa dan Edia (2006:182) memberikan penjelasan

mengenai penyebab terjadinya kredit bermasalah, antara lain sebagai

berikut:

1) Pihak Debitur

a) Manajemen usaha yang menunjukkan perubahan, misalnya

terjadi penggantian pengurus, perselisihan, ketidakmampuan

menangani ekspansi usaha dan lainnya.

b) Operasional usaha yang semakin memburuk, seperti

kehilangan pelanggan, berkurangnya bahan pasokan, rusaknya

mesin-mesin, dan lain-lain.

c) Iktikad yang kurang baik dari pihak debitur, misalnya mereka

sudah berniat untuk melakukan tindakan moral hazard.

2) Pihak Bank

a) Keterbatasan kemampuan sumber daya manusia, misalnya

pejabat bank kurang memiliki pengetahuan dan keterampilan

dalam mengelola perkreditan.

b) Kelemahan bank dalam melakukan pengawasan, misalnya

pejabat bank belum menyadari pentingnya monitoring atas

kredit yang telah diberikan kepada debitur.

Page 46: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

29

c) Iktikad yang kurang baik dari pejabat bank, misalnya terjadi

kolusi dengan pihak debitur demi kepentingan pribadi.

3) Pihak Lainnya

a) Terjadinya faktor eksternal diluar kemampuan debitur, seperti

bencana alam, kebakaran, perampokan dan lain-lain.

b) Kondisi perekonomian yang tidak stabil dalam perkembangan

iklim usaha, Misalnya terjadi krisis moneter.

b. Penyelamatan Kredit Bermasalah

Siamat (2005:363) mengatakan upaya menangani kredit

bermasalah dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1) Rescheduling (Penjadwalan Ulang)

2) Reconditioning (Persyaratan Ulang)

3) Restructuring (Penataan Ulang)

4) Serta Eksekusi Barang Jaminan

7. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Dalam perusahaan perbankan, segala proses produksi dapat

berlangsung apabila memiliki sejumlah modal yang memadai. Penggunaan

modal bank dimaksudkan untuk memenuhi segala kebutuhan guna

menunjang kegiatan operasi bank. Namun dalam praktiknya, menetapkan

berapa besarnya batas wajar kebutuhan modal suatu bank merupakan tugas

yang cukup kompleks. Bank Indonesia sebagai otoritas moneter menetapkan

ketentuan mengenai kewajiban penyediaan modal minimum yang harus selalu

Page 47: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

30

dipertahankan oleh setiap bank, yang mana ketentuan pemenuhan permodalan

minimum bank disebut dengan Capital Adequacy Ratio (Siamat, 2005:287).

Rasio kecukupan modal merupakan ukuran modal bank. Dimana rasio

ini berperan untuk mengamankan para deposan, mendukung kestabilan,

konsistensi serta efisiensi bank (Siddiqui, 2008). Untuk saat ini, minimal

CAR sebesar 8% dari Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR), atau

ditambah dengan risiko pasar dan risiko operasional, tergantung kondisi bank

bersangkutan. CAR yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, mengacu pada

standar internasional yang dikeluarkan oleh Banking For International

Settlement (Riyadi, 2006:161). Perhitungan CAR dapat dituliskan sebagai

berikut:

Tersedianya modal bank yang melebihi kecukupan yang telah

ditentukan akan menjaga tingkat profitabilitas bank. Karena modal ini juga

berfungsi sebagai penutup kerugian usaha akibat salah satu atau kombinasi

usaha perbankan. Hal ini sesuai dengan pendapat Hassan dan Bashir (2003)

yang menyatakan CAR berfungsi mengurangi biaya dari segi pendanaan dan

risiko.

Berdasarkan sudut pandang deposan, modal bank memegang peranan

penting tersendiri dimana para penitip uang pada umumnya menuntut agar

bank mempunyai modal yang cukup untuk menutupi risiko usaha yang

mungkin terjadi. Sebagaimana kegiatan usaha lainnya, kegiatan usaha

perbankan juga dapat mengalami kebangkrutan karena usaha perkreditan

Page 48: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

31

tidak selalu berjalan mulus, dengan kata lain tidak semua pinjaman yang

diberikan dapat ditagih kembali.

8. Hubungan Antar Variabel

a. Pengaruh Inflasi terhadap penyaluran kredit

Inflasi menurut Pohan (2008:158) adalah suatu keadaan dimana

harga meningkat secara terus menerus yang terjadi pada seluruh kelompok

barang dan jasa. Inflasi merupakan variabel ekonomi makro yang dapat

dikatakan mempunyai pengaruh atas kredit yang disalurkan bank. Sebab

dengan meningkatnya inflasi, pemerintah mengambil kebijakan dengan

menaikkan BI Rate yang berdampak pada kenaikan suku bunga simpanan

maupun suku bunga kredit bank umum.

Kenaikan suku bunga simpanan tersebut akan memacu keinginan

masyarakat untuk menyimpan dananya di bank, dengan begitu akan

banyak dana pihak ketiga yang dihimpun kemudian diputar kembali

dengan menyalurkan dananya kepada pihak yang membutuhkan. Disisi

lain, peningkatan suku bunga pinjaman akan menghambat bank dalam

menyalurkan kreditnya. Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

Sujati (2007) menunjukkan bahwa inflasi berpengaruh negatif terhadap

penyaluran kredit.

b. Pengaruh BI Rate terhadap penyaluran kredit

BI Rate merupakan suku bunga kebijakan yang mencerminkan

sikap kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan

diumumkan kepada publik. BI Rate ini timbul ketika inflasi mengalami

Page 49: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

32

peningkatan. Dengan ditetapkannya BI Rate sebagai solusi masalah atas

meningkatnya inflasi, maka suku bunga simpanan meningkat dan diikuti

dengan suku bunga pinjaman agar tidak terjadi negative spread.

Dengan meningkatnya suku bunga pinjaman, tentu masyarakat

tidak mau melakukan peminjaman dan menyebabkan bank tersendat dalam

menyalurkan dananya. Pada tahun 1997-1998 suku bunga kredit yang

tidak pernah diperkirakan akan melampaui 20% setahun, ternyata naik

menjadi di atas 60% atau lebih yang mengakibatkan banyaknya kredit dari

berbagai sektor menjadi bermasalah (Kuncoro dan Suhardjono, 2011:419).

Hal tersebut dapat mengurangi kemampuan bank dalam menyalurkan

kreditnya. Model teoritis ini juga didukung oleh hasil penelitian terdahulu

yang dilakukan Haryati (2009) yang menunjukkan bahwa BI Rate

berpengaruh negatif terhadap penyaluran kredit.

c. Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap penyaluran kredit

Dalam melakukan kegiatan usahanya sehari-hari, bank harus

mempunyai dana agar dapat memberikan kredit kepada masyarakat. Salah

satunya adalah dana masyarakat yang merupakan mayoritas dari seluruh

dana yang dihimpun oleh bank dalam kegiatan usaha sehari-hari (Kuncoro

dan Suhardjono, 2011:68). Dana pihak ketiga merupakan sumber dana

masyarakat yang dihimpun bank yang terdiri dari giro, tabungan dan

deposito.

Dana pihak ketiga merupakan input dalam menyalurkan kredit.

Semakin banyak dana pihak ketiga yang dihimpun, semakin mudah bank

Page 50: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

33

dalam menyalurkan kredit kepada pihak yang membutuhkan. Hasil

penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Haryati (2009), Hasanudin

(2010), dan Pratama (2010) menyatakan bahwa dana pihak ketiga ini

berpengaruh positif terhadap penyaluran kredit.

d. Pengaruh Non Performing Loan terhadap penyaluran kredit

Non Performing Loan/kredit bermasalah merupakan rasio dari

risiko kredit, dimana Non Performing Loan ini adalah sebuah kondisi yang

sangat ditakuti oleh setiap pegawai bank. Karena dengan kredit

bermasalah tersebut akan menyebabkan menurunnya pendapatan bank

yang selanjutnya memungkinkan terjadinya penurunan laba (Kuncoro dan

Suhardjono, 2011:427).

Bank yang dalam kegiatan menyalurkan kreditnya tidak

memperhatikan prinsip kehati-hatian bank, kemungkinan akan berpotensi

terjadinya Non Performing Loan (kredit bermasalah). Terjadinya Non

Performing Loan ini akan memperburuk kondisi kesehatan bank sekaligus

menyebabkan ketidakmampuan bank dalam menyalurkan kreditnya. Hasil

penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Pratama (2010) menyatakan

bahwa NPL berpengaruh negatif terhadap penyaluran kredit.

e. Pengaruh Capital Adequacy Ratio terhadap penyaluran kredit

Capital Adequacy Ratio merupakan rasio dari kecukupan modal.

Dengan modal yang dimiliki, bank dapat menggunakannya untuk kegiatan

operasional. Salah satunya adalah menyalurkan kredit. Ketika persediaan

dana untuk menyalurkan kredit mengalami kekurangan, maka dapat

Page 51: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

34

dibantu dengan modal. Begitupun ketika terjadi risiko kredit (Non

Performing Loan), dapat diatasi dengan modal tersebut. Hasil penelitian

terdahulu yang dilakukan Pratama (2010), Satria dan bagus (2010)

menyatakan bahwa rasio kecukupan modal (CAR) berpengaruh positif

terhadap penyaluran kredit.

Page 52: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

35

B. Penelitian Terdahulu

Sebagai landasan dalam penelitian ini, digunakan beberapa penelitian yang

dahulu pernah dilakukan oleh peneliti lain, diantaranya sebagai berikut:

Tabel 2.1Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Variabel Metode Penemuan

1Sri Haryati

(2009)

PertumbuhanKredit

Perbankan diIndonesia:

Intermediasidan Pengaruh

Variabel MakroEkonomi

VariabelIndependen:DPK, BI Rate,

Inflasi, danNilai TukarVariabel

Dependen:Kredit

AnalisisRegresi

Berganda

Hasil penelitianmenunjukkanbahwa DPKberpengaruh

positifsignifikan

terhadap kredit,BI Rate danNilai Tukar

negatifsignifikansedangkan

Inflasi positifsignifikan

terhadap kredit

2Billy Arma

Pratama(2010)

Analisis Faktor-Faktor yang

MempengaruhiKebijakanPenyaluran

KreditPerbankan

VariabelIndependen:DPK, CAR,

NPL, dan SBIVariabel

Dependen:Kredit

AnalisisRegresi

Berganda

Hasil penelitianmenunjukkanbahwa DPK,

dan CARberpengaruh

positifsignifikan

terhadap kredit.NPL

berpengaruhnegatif

signifikanSedangkan SBI

tidakberpengaruhsignifikan

terhadap kredit

Page 53: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

36

No Peneliti Judul Variabel Metode Penemuan

3

Dias Satriadan Rangga

BagusSubegti(2010)

DeterminasiPenyaluranKredit Bank

Umum diIndonesia

Periode 2006-2009

VariabelIndependen:NPL, BOPO,CAR, DPK,ROA, dan

PenempatanDana pada SBI

VariabelDependen:Penyaluran

Kredit

AnalisisRegresi Data

Panel

Hasilmenunjukkanbahwa CAR

dan ROAberpengaruhpositif. SBIberpengaruh

negatifsignifikan.Sedangkan

NPL, BOPO,dan DPK

tidakberpengaruhsignifikanterhadap

penyalurankredit Bank

Umum

4Faizal

Musaddad(2010)

AnalisisPengaruh DanaPihak Ketiga,

CapitalAdequacy Ratio,

Suku BungaSBI, dan Inflasi

TerhadapPenyaluranKredit SertaImplikasinya

TerhadapProfitabilitasBank Umum

VariabelIndependen:DPK, CAR,

SBI, danInflasi

VariabelDependen:

Kredit

MetodeAnalisis

Jalur

Hasilpengujian padasubstruktur I,menunjukkan

DPK danInflasi positif

signifikan.Sedangkan

CAR dan SBInegatif

signifikanterhadapkredit.

Sedangkansubstruktur IImenunjukkanbahwa CARdan kredit

berpengaruhpositif, DPK

dan SBInegatif

signifikanterhadap ROA

Page 54: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

37

No Peneliti Judul Variabel Metode Penemuan

5Jane Bogoev

(2010)

Banks RiskPreferences andTheir Impact onthe Loan Supply

Function:Empirical

Investigation forthe Case of the

RepublicMacedonia

VariabelIndependen:Suku Bunga,

GDP,Inflasi,dan

NPLVariabel

Dependen:Kredit

DinamikData Panel

Berdasarkanhasil

penelitian,NPL

sebagaispesifik bankyang palingberpengaruh

terhadappenyaluran

kredit. Inflasiberpengaruh

positifsignifikan, dan

GDPberpengaruh

negatifsignifikan

terhadap kredit

6

MohammadHasanudin

danPrihatiningsih

(2010)

AnalisisPengaruh DanaPihak Ketiga,Tingkat SukuBunga Kredit,

NPL danTingkat Inflasi

TerhadapPenyaluran

Kredit BPR diJawa Tengah

VariabelIndependen:DPK, Suku

Bunga Kredit,NPL, dan

InflasiVariabel

Dependen:Penyaluran

Kredit

AnalisisRegresi

Berganda

Hasilpenelitian

menujukkanbahwa DPKberpengaruh

positifsignifikanterhadap

kredit. SukuBunga Kreditnegatif tidaksignifikan,NPL dan

Inflasiberpengaruhpositif tidaksignifikan

terhadap Kredit

Page 55: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

38

No Peneliti Judul Variabel Metode Penemuan

7

AhmadWirmanChauzi(2011)

AnalisisFaktor–Faktor

yangMempengaruhi

KebijakanPenyaluran

KreditPerbankan

VariabelIndependen:CAR, ROA,

LDR, M2, SBI,NPL, dan DPK

VariabelDependen:

Kredit

AnalisisRegresi

Berganda

Hasilpenelitian

menunjukkanbahwa CAR,

LDR, M2,NPL dan

DPKberpengaruh

positifsignifikan.SedangkanROA dan

SBIberpengaruhpositif tidaksignifikan.terhadap

penyalurankredit Bank

Umum

8

FeliciaOmowunmi

Olokoyo(2011)

Determinant ofCommercial

Bank’s LendingBehavior in

Nigeria

VariabelIndependen:

JumlahSimpanan,Investasi

Portofolio, SukuBunga, Rasio

Likuiditas, danPDB

VariabelDependen:

Kredit

OLS danECM

Hasil penelitianmenunjukkan

bahwaSimpanan,GDP, danLikuiditas

berpengaruhpositif

signifikanterhadap kredit.

Jumlahsimpanan

memiliki nilaikoefisien

tertinggi, halini

menunjukkanbahwa DPK

memilikipengaruh

tertinggi. Bankharus

mengelolanyasecara efisien

Page 56: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

39

No Peneliti Judul Variabel Metode Penemuan

9Imam

Mukhlis(2011)

PenyaluranKredit Bankditinjau dariJumlah DanaPihak Ketigadan Tingkat

NonPerformingLoans pada

BRI 2000-2009

VariabelIndependen:DPK dan NPL

VariabelDependen:

Kredit

ECM

Hasilpenelitian

menunjukkanbahwa hanya

NPL yangberpengaruhpada jangka

pendek, namundalam jangka

panjang bahwaNPL tidak

mampumenjelaskan

perkembangandalam

penyalurankredit bank

BRI

Sumber: Jurnal dan skripsi

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan suatu proses berawal dari peneliti

memperoleh data kemudian mengolah data tersebut dan menginterpretasikan hasil

data yang telah diolah. Berikut ini adalah gambaran mengenai kerangka berfikir

yang penulis bentuk secara sederhana untuk menjelaskan proses dari penelitian

yang akan dilakukan.

Page 57: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

40

Gambar 2.1Kerangka Berpikir

10 Bank Umum di Indonesia periode 2006-2011

Uji Model Regresi Data

Panel

Uji Chow

Variabel Independen:Inflasi

BI RateDPKNPLCAR

Uji asumsi klasik:Normalitas

MultikolinearitasHeteroskedastisitas

Autokorelasi

Interpretasi

Common Effect Random Effect

Uji tUji F

Fixed Effect

Variabel Dependen:

Kredit

Uji Hausman

Regresi Panel Random Effect

Adjusted R2

Page 58: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

41

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu penjelasan sementara mengenai perilaku,

fenomena, atau suatu keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi yang

merupakan pernyataan penelitian tentang hubungan antara variabel dalam

penelitian serta merupakan pernyataan paling spesifik. Dengan kata lain, hipotesis

merupakan dugaan awal yang masih bersifat sementara yang disusun oleh peneliti

yang akan dibuktikan kebenaranya setelah data empiris diperoleh.

Berdasarkan kerangka pemikiran mengenai “Pengaruh Inflasi, BI Rate,

Dana Pihak Ketiga, Non Performing Loan dan Capital Adequacy Ratio Terhadap

Penyaluran Kredit pada 10 bank terbesar di Indonesia berdasarkan kredit”, maka

hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

1. Ha1: Inflasi berpengaruh negatif terhadap penyaluran kredit

2. Ha2: BI Rate berpengaruh negatif terhadap penyaluran kredit

3. Ha3: Dana Pihak Ketiga berpengaruh positif terhadap penyaluran

kredit

4. Ha4: Non Performing Loan berpengaruh negatif terhadap

penyaluran kredit

5. Ha5: Capital Adequacy Ratio berpengaruh positif terhadap

penyaluran kredit

Page 59: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

42

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini menganalisis pengaruh Inflasi, BI Rate, Dana

Pihak Ketiga, Non Performing Loan (NPL) dan Capital Adequacy Ratio (CAR)

terhadap penyaluran kredit yang dilakukan pada 10 Bank terbesar di Indonesia

berdasarkan jumlah kredit yang disalurkan pada tahun 2011 dengan menggunakan

data laporan keuangan yang diperoleh dari Bank Indonesia.

Penelitian ini dilakukan selama 6 tahun terhitung mulai tahun 2006-2011.

Perhitungan dan pengelolaan data dalam penelitian ini menggunakan metode

analisis regresi data panel melalui software Eviews 6.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Umum

Konvensional yang mempublikasikan laporan keuangannya kepada Bank

Indonesia. Untuk penarikan sampel digunakan pendekatan “Non Probability

Random Sampling” dengan teknik “Purvosive Sampling” yaitu teknik penentuan

sampel dengan menggunakan beberapa pertimbangan tertentu (Sugiyono,

2003:122). Adapun karakteristik yang ditetapkan penulis untuk dijadikan sampel

penelitian adalah sebagai berikut:

Page 60: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

43

Gambar 3.1Karakteristik Sampel

Setelah ditetapkannya karakteristik tersebut, didapatkan 10 Bank terbesar

di Indonesia yang dijadikan sampel dalam penelitian ini, antara lain sebagai

berikut:

Tabel 3.1Sampel Bank

No Bank Jumlah Kredit (Jutaan Rupiah)1 Bank Rakyat Indonesia Rp. 283.586.4972 Mandiri Rp. 273.962.1013 Bank Central Asia Rp. 202.268.6084 Bank Negara Indonesia Rp. 158.164.7435 Bank Niaga Rp. 120.219.8826 Bank Danamon Rp. 86.699.8357 Panin Bank Rp. 70.793.8128 Permata Bank Rp. 65.859.1079 Bank Internasional Indonesia Rp. 62.574.12310 Bank Tabungan Negara Rp. 59.337.756

Sumber: Bank Indonesia dan www.idx.co.id, data diolah

Bank Umum

Konvensional

Bank yang Telah Menjadikan Dirinya Go

Publik

Termasuk 10 Bank Terbesar di Indonesia

Berdasarkan Jumlah Kredit tahun 2011

Telah Mempublikasikan Laporan Keuangannya kepada Bank

Indonesia, periode 2006-2011

Page 61: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

44

C. Metode Pengumpulan Data

Pada saat melakukan sebuah penelitian, dibutuhkan data dan informasi

yang relevan untuk dianalisis. Data yang diperoleh dalam penelitian ini

merupakan data sekunder dengan cara mengumpulkan dokumen atau laporan

terkait dengan penelitian yang dilakukan. Data sekunder ini diambil dari data

keuangan yang dipublikasikan Bank Indonesia dengan mengunjungi situs

www.bi.go.id, www.idx.co.id disertai dengan riset kepustakaan pada Bank

Indonesia.

Riset kepustakaan merupakan teknik pengumpulan data dalam penelitian

yang dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data sekunder yang akan

digunakan sebagai landasan teoritis yang berkaitan dengan masalah yang diteliti

dengan cara mempelajari buku-buku, jurnal serta sumber lain yang relevan dengan

masalah yang dibahas dalam penelitian. Adapun website jurnal yang digunakan

dalam penelitian ini adalah www.google.com dan www.proquest.com.

D. Metode Analisis data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Analisis Data Panel

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji regresi data

panel yang merupakan gabungan antara time series (periode penelitian)

dengan cross section (perusahaan). Gujarati (2003) menjelaskan beberapa

keuntungan penelitian dengan menggunakan regresi data panel.

a) Dengan menggabungkan antara observasi time series dan cross

section membuat data panel memberi lebih banyak informasi, lebih

Page 62: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

45

banyak variasi, sedikit kolinearitas antar variabel, lebih banyak degree

of freedom dan lebih efisien.

b) Dengan mempelajari observasi cross section yang berulang-ulang,

data panel paling cocok untuk mempelajari dinamika perubahan.

c) Data panel paling baik digunakan untuk mendeteksi dan mengukur

dampak yang secara sederhana tidak bisa dilihat pada data cross

section murni atau time series murni.

d) Data panel memudahkan untuk mempelajari model perilaku yang

rumit.

Rumus regresi data panel:

Yit = b0 + b1X1it + b2X2it + b3X3it + b4X4it + b5X5it + εit

Model regresinya dalam bentuk log log, adalah sebagai berikut:

lnYit = b0 + b1lnX1it + b2lnX2it + b3lnX3it + b4lnX4it + b5lnX5it + εit

Keterangan:

Y: Variabel Dependen: Kredit

b0: Konstanta

X1 : Inflasi

X2 : BI Rate

X3 : Dana Pihak Ketiga

X4 : Non Performing Loan (NPL)

X5 : Capital Adequacy Ratio (CAR)

b (1,2,3,4,5) : Koefisien regresi masing-masing variabel independen

t : waktu

Page 63: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

46

i : perusahaan

ε : error term

2. Model Data Panel

Nachrowi dan Usman, (2006:311) mengatakan ada beberapa

metode yang biasa digunakan untuk mengestimasi model regresi dengan

menggunakan data panel yaitu dengan model Ordinary Least Square,

model Fixed Effects, dan model Random Effects.

Ordinary Least Square merupakan metode paling sederhana dalam

melakukan pengolahan data panel. Pendekatan ini biasa digunakan untuk

mengolah data berbentuk pool. Kelemahan yang dimiliki Ordinary Least

Square ini adalah tidak memperlihatkan perbedaan, baik antar individu

mapupun antar waktu. Diestimasikan bahwa perilaku antara perusahaan,

sama dalam beberapa kurun waktu.

Fixed Effect merupakan teknik mengestimasi data panel dengan

menggunakan variabel dummy untuk menangkap adanya perbedaan

intersep. Sedangkan Random Effect ini dapat digunakan untuk mengatasi

kelemahan model efek tetap yang menggunakan variabel semu sehingga

model mengalami ketidakpastian. Tanpa menggunakan variabel dummy,

model Random Effect menggunakan residual yang diduga memiliki

hubungan antar waktu dan antar objek. Namun salah satu syarat untuk

menggunakan model Random Effect ini adalah objek data silang >

koefisiennya (Winarno, 2007:242).

Page 64: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

47

3. Pemilihan Model Data Panel

Pemilihan jenis model dalam data panel, adalah sebagai berikut:

a. Uji Chow

Uji Chow digunakan untuk membandingkan apakah model

Fixed Effect atau Common Effect yang lebih sesuai untuk digunakan

dalam penelitian ini. Berikut ini rumus uji Chow yang mengacu

kepada Widarjono (2009:238).

Dimana:

RSSı : Residual sum of squares Common Effect

RSS₂ : Residual sum of squares Fixed Effect

m : df untuk numerator

n : Jumlah observasi

k: Jumlah parameter dalam model Fixed Effect

Hipotesis yang digunakan adalah:

Ho : Common Effect model

H1 : Fixed Effect model

Berdasarkan hipotesis yang telah dibuat, apabila F-hitung < F-

tabel, maka Ho diterima sehingga dalam penelitian ini menggunakan

Common Effect (OLS) dan tidak perlu melakukan Hausman test.

Namun sebaliknya, apabila F-hitung > F-tabel maka model yang tepat

digunakan adalah Fixed Effect dan perlu dilakukan uji Hausman.

Page 65: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

48

b. Uji Hausman

Uji Hausman ini digunakan untuk menguji apakah dalam

penelitian ini lebih baik menggunakan model Fixed Effect atau

Random Effect. Berikut ini hipotesis yang digunakan:

H0: Random Effect model

H1: Fixed Effect model

Statistik uji hausman ini mengikuti distribusi statistik chi-

square dengan df sebanyak k, dimana k adalah jumlah variabel

independen. Jika nilai chi-square statistik hausman > chi-square tabel,

maka H0 ditolak dan model yang lebih tepat adalah model Fixed

Effect, begitupun sebaliknya. Bila nilai chi-square statistik hausman <

chi-square tabel, maka model yang lebih tepat adalah model Random

Effect (Widarjono, 2009:241).

4. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi data panel, variabelnya berdistribusi normal atau

tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data

normal. Uji normalitas ini dapat diketahui dengan melihat kepada

Jarque Bera dengan degree of freedom sebanyak k dimana k adalah

jumlah variabel independen. Jika nilai Jarque Bera ≤ nilai chi

square X2 tabel, maka nilai residual terstandarisasi dinyatakan

berdistribusi normal (Suliyanto, 2011:75).

Page 66: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

49

b. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah suatu kondisi adanya hubungan

linear antar variabel independen. Melibatkan beberapa variabel

independen, menjadikan multikolinearitas tidak akan terjadi pada

persamaan regresi sederhana (satu variabel dependen dan satu

variabel independen).

Dalam model regresi data panel jika terjadi korelasi antara

masing-masing variabel independen, maka dikatakan terjadinya

gejala multikolinearitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak

terjadi korelasi antar variabel independennya. Pengujian ada

tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilakukan dengan

menghitung koefisien korelasi antar variabel independen (Winarno,

2007:108).

Suatu model regresi yang bebas multikolinearitas adalah

tingkat korelasinya kurang dari 0,85. Jika mempunyai korelasi

melebihi 0,85 maka ada kemungkinan mengandung unsur

multikolinearitas (Widarjono, 2010:77). Dimana nilai R2 tinggi

namun banyak variabel independen yang tidak signifikan terhadap

variabel dependen, maka hal ini merupakan gejala terdapatnya

multikolinearitas dalam model regresi.

c. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Suliyanto (2011:95) uji Heteroskedastisitas

bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi

Page 67: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

50

ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan

ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika

berbeda disebut Heteroskedastisitas. Data yang baik adalah data

yang bersifat homoskedastisitas. Homoskedastisitas terjadi jika

varian variabel pada model regresi memiliki nilai yang konstan.

Model regresi yang baik akan meninggalkan residu (error)

yang diasumsikan terdistribusi normal, yang tidak saling

berkorelasi atau tidak menunjukkan pola tertentu. Untuk menguji

apakah model mengandung heteroskedastis atau tidak dapat

menggunakan salah satunya adalah uji Park. Uji Park merupakan

cara untuk menguji masalah heteroskedastisitas data. Uji Park ini

dikembangkan oleh Park tahun 1966 (Winarno, 2009:118).

Langkahnya sebagai berikut:

ln (residual²) = b0+ b1X1it + ε

Ln merupakan ln dari variabel residual²

b0 = Konstanta

X1 = Variabel independen

Lalu lihat hasil regresi dan lihat koefisien parameter untuk

masing-masing variabel. Apabila masing-masing variabel

independen memiliki tingkat signifikansi > 0,05 maka dinyatakan

model regresi bebas heteroskedastisitas. Model regresi ini

Page 68: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

51

dinyatakan selesai sampai di uji Park dan tidak perlu dilakukan uji

Glejser.

d. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah hubungan antara residual satu

observasi dengan residual observasi lainnya. Autokorelasi lebih

mudah terjadi pada data time series. Karena berdasarkan sifatnya,

data masa sekarang dipengaruhi oleh data pada masa sebelumnya.

Meskipun demikian tetap dimungkinkan autokorelasi timbul pada

data cross section (Winarno, 2007:130).

Pengujian autokorelasi ini dilakukan untuk menguji apakah

dalam model regresi panel terdapat korelasi antara data residu

(error) periode tertentu dengan data residu periode sebelumnya.

Jika terjadi gejala korelasi maka terjadi masalah autokorelasi.

Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari

autokorelasi.

Singgih Santoso (2012:243) mengatakan bahwa untuk

mendeteksi autokorelasi bisa dilihat pada tabel Durbin Watson

yang secara umum dapat diambil kesimpulan ada atau tidak adanya

autokorelasi. Berikut ini penjelasannya:

1) Jika nilai Durbin Watson berada dibawah -2, maka terjadi

autokorelasi positif.

2) Jika nilai Durbin Watson berada diantara -2 sampai +2, maka tidak

terjadi autokorelasi.

Page 69: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

52

3) Jika nilai Durbin Watson berada diatas +2, maka terjadi

autokorelasi negatif.

5. Uji Hipotesis

a. Uji statistik F (Simultan)

Uji F dilakukan dengan tujuan menguji apakah semua

variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji F

dapat dilakukan dengan membandingkan nilai F-hitung dengan F-

tabel dengan tingkat signifikan 0,05 yang mana perhitungan ini

mengacu kepada Widarjono (2010:23) adalah sebagai berikut:

df = (k-1)(n-k)

Kemudian dapat disimpulkan dengan ketentuan sebagai

berikut: (Widarjono, 2009:68).

1) Jika F-hitung > F-tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima yang

menunjukkan variabel independen berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen secara simultan.

2) Jika F-hitung < F-tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak yang

menunjukan tidak berpengaruh signifikan variabel independen

terhadap variabel dependen secara simultan.

b. Uji statistik t (Parsial)

Uji t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh

masing-masing variabel independen secara parsial (individual)

Page 70: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

53

terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikasi 0,05.

Apabila tingkat signifikansi setiap variabel berada dibawah 0,05

maka variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen (Widarjono, 2009:46).

Uji t juga dapat dilakukan dengan membandingkan t-hitung

terhadap t-tabel, dengan tingkat signifikan 0,05 yang mana

perhitungan ini mengacu kepada Widarjono (2009:65) adalah

sebagai berikut:

t-tabel = ⍺ ; df = (n-k)

Kemudian dapat disimpulkan dengan kriteria sebagai

berikut: (Widarjono, 2009:43).

1) Jika t-hitung > t-tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima yang

menunjukkan terdapat pengaruh signifikan variabel independen

terhadap variabel dependen secara parsial.

2) Jika t-hitung < t-tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak yang

menunjukkan tidak terdapat pengaruh signifikan variabel

independen terhadap variabel dependen secara parsial.

c. Nilai koefisien determinasi yang dinotasikan dengan R2 ataupun

Adjusted R2

Nilai koefisien determinasi mencerminkan seberapa besar

variasi dari variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel

independen. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Adjusted

R2 untuk mengukur koefisien determinasi dikarenakan nilainya

Page 71: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

54

lebih tepat (Nachrowi dan Usman, 2006). Semakin tingginya nilai

Adjusted R2 menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan

semakin baik menjelaskan keadaan yang sebenarnya, begitupun

sebaliknya.

E. Operasional Variabel Penelitian

Variabel operasional merupakan sebuah konsep yang mempunyai variasi

nilai yang diterapkan dalam suatu bentuk penelitian. Variabel operasional yang

akan diteliti adalah sebagai berikut:

1. Variabel Independen (Variabel Bebas)

Variabel Independen merupakan suatu variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel terikat (Sugiyono, 2003:33). Variabel independen dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Inflasi

Inflasi merupakan suatu keadaan perekonomian dimana tingkat

harga dan biaya-biaya umum naik misalnya naiknya harga beras,

harga bahan bakar, harga mobil, upah tenaga kerja, harga tanah, dan

sewa barang-barang modal (Zakaria, 2009:61). Meningkatnya inflasi

diikuti dengan peningkatan BI Rate sebagai suku bunga acuan

sehingga bank-bank umum merespon dengan menaikkan suku bunga

simpanan yang kemudian diikuti dengan kenaikan suku bunga

pinjaman.

Page 72: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

55

b. BI Rate

BI Rate merupakan suku bunga kebijakan yang mencerminkan

sikap kebijakan moneter yang ditetapkan Bank Indonesia dan

diumumkan kepada publik (www.bi.go.id). Besar kecilnya BI Rate

tergantung pada terjadinya tingkat inflasi. Ditetapkannya BI Rate

sebagai suku bunga acuan bagi pihak perbankan dalam menentukan

bunga simpanan dan bunga pinjaman. Diharapkan pihak perbankan

dapat secara seksama untuk mengambil keputusan secara tepat agar

tercipta hasil yang efektif dan efisien.

c. Dana Pihak Ketiga

Dana Pihak Ketiga Merupakan dana simpanan masyarakat

dalam bentuk giro, tabungan dan deposito (Kuncoro dan Suhardjono,

2011:68). Dana pihak ketiga inilah yang menjadi sumber operasional

perbankan dalam menjalankan perannya, terutama dalam menyalurkan

kredit. Maka dari itu diperlukan berbagai strategi yang dilakukan

pihak bank agar dapat menarik masyarakat untuk menyimpan dananya

di bank.

d. Non Performing Loan (NPL)

Non Performing Loan/kredit bermasalah merupakan suatu

kedaan dimana nasabah sudah tidak sanggup membayar sebagian atau

seluruh kewajibannya kepada bank seperti yang telah

diperjanjikannya. Kredit bermasalah menurut Bank Indonesia

Page 73: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

56

merupakan kredit yang digolongkan ke dalam kolektibilitas Kurang

Lancar, Diragukan, dan Macet (Kuncoro dan Suhardjono, 2011:420).

Kredit bermasalah merupakan rasio dari risiko kredit, dimana

NPL ini adalah sebuah kondisi yang sangat ditakuti oleh setiap

pegawai bank. Karena dengan kredit bermasalah tersebut akan

menyebabkan menurunnya pendapatan bank yang selanjutnya

memungkinkan terjadinya penurunan laba (Kuncoro dan Suhardjono,

2011:427). Berikut ini perhitungan mengenai Non Performing Loan.

e. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Capital Adequacy merupakan kecukupan modal yang

menunjukkan kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang

mencukupi dan kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasi,

mengukur, mengawasi, dan mengontrol risiko-risiko yang timbul yang

dapat berpengaruh terhadap besarnya modal bank (Kuncoro dan

Suhardjono, 2011:519). Penggunaan modal bank dimaksudkan untuk

memenuhi segala kebutuhan guna menunjang kegiatan operasi bank.

Bank Indonesia menetapkan ketentuan kewajiban penyediaan modal

minimum yang harus selalu dipertahankan oleh setiap bank (Siamat,

2005:287). Berikut ini rumus untuk menghitung CAR.

Page 74: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

57

2. Variabel Dependen (Variabel Terikat)

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2003:33).

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Kredit

Dalam bahasa latin, kredit disebut “credere” yang artinya

percaya. Maksudnya kreditur percaya kepada debitur bahwa kredit

yang disalurkannya pasti akan dikembalikan sesuai perjanjian.

Sedangkan bagi debitur berarti menerima kepercayaan, sehingga

mempunyai kewajiban untuk membayar kembali pinjaman tersebut

sesuai dengan jangka waktunya (Kasmir, 2003:72).

Berdasarkan UU No 10 tahun 1998, kredit merupakan

“penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara

bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk

melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian

bunga,” (Siamat, 2005:349). Menyalurkan kredit merupakan salah

satu kegiatan bank umum yang bersumber dari dana masyarakat

yang berhasil dihimpun. Sebelum kredit disalurkan kepada pihak

yang membutuhkan, bank terlebih dahulu menilai kelayakan usaha

para debiturnya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan

semacam munculnya risiko kredit yang dapat merugikan

kelangsungan usaha bank itu sendiri.

Page 75: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

58

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

Industri Perbankan merupakan salah satu industri yang berperan penting

dalam perkembangan perekonomian. Berikut ini adalah profil 10 Bank terbesar di

Indonesia berdasarkan jumlah kredit yang dijadikan sampel dalam penelitian ini,

sumber: www.idx.co.id.

1. PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk

Bank Mandiri berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian

dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah

Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank milik Pemerintah yaitu Bank

Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan

Bank Pembangunan Indonesia digabungkan ke dalam Bank Mandiri.

Keempat Bank tersebut turut membentuk riwayat perkembangan

perbankan di Indonesia dimana sejarahnya berawal pada lebih dari 140

tahun yang lalu.

Setelah selesai proses merger, Bank Mandiri kemudian memulai

proses konsolidasi termasuk pengurangan cabang dan pegawai.

Selanjutnya diikuti dengan peluncuran single brand di seluruh jaringan

melalui iklan dan promosi. Salah satu pencapaian penting adalah

penggantian secara menyeluruh platform teknologi.

Bank Mandiri mewarisi sembilan sistem perbankan dari keempat

legacy banks. Setelah investasi awal untuk konsolidasi sistem yang

Page 76: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

59

berbeda tersebut, Bank Mandiri mulai melaksanakan program penggantian

platform yang berlangsung selama tiga tahun, dimana program pengganti

tersebut difokuskan untuk meningkatkan kemampuan penetrasi di segmen

retail banking. Pada saat ini, infrastruktur teknologi informasi Bank

Mandiri sudah mampu melakukan pengembangan e-channel & produk

retail dengan Time to Market yang lebih baik.

Mengenai perkembangan kredit, dapat dikatakan bahwa realisasi

kredit turun secara signifikan. Pada tahun 2008, kredit masih tumbuh

sebesar 30.5% YoY sedangkan pada tahun 2009 hanya tumbuh sebesar

10.7%. Rendahnya pertumbuhan kredit ini disebabkan berbagai faktor baik

dari sisi permintaan maupun penawaran. Sebagai respon krisis, perbankan

melakukan pengetatan terhadap standar kredit dan memilih untuk menaruh

dana pada instrumen likuid seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan

Surat Utang Negara (SUN).

2. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk

Pada 22 Februari 1946, Pemerintah Indonesia mengubah lembaga

ini menjadi Bank Rakyat Indonesia dengan Peraturan Pemerintah No. 1

tahun 1946, dan BRI menjadi bank pertama yang dimiliki Pemerintah

Republik Indonesia. Sebagai bank pemerintah, BRI banyak berperan

sebagai ujung tombak Pemerintah dalam pembangunan perekonomian

nasional. Kemudian nama BRI diubah menjadi Bank Koperasi Tani dan

Nelayan (BKTN) pada 1960. Berdasarkan Undang-Undang No. 21 tahun

1968, Pemerintah menetapkan kembali nama Bank Rakyat Indonesia

Page 77: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

60

sebagai bank umum, kemudian berdasarkan Undang-Undang Perbankan

No. 7 tahun 1992, BRI berubah nama dan status badan hukumnya menjadi

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero).

Perseroan hingga kini tetap fokus pada bisnis disegmen Usaha

Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan memberi inspirasi berbagai

pihak untuk mendayagunakan sektor UMKM sebagai tulang punggung

perekonomian nasional. BRI menjadi Perseroan Terbuka pada 10

November 2003 dan mencatatkan 30% sahamnya di Bursa Efek Indonesia

(BEI). Saat ini saham Perseroan tergabung dalam indeks saham LQ 45 dan

termasuk salah satu saham blue chip di BEI.

BRI tumbuh pesat baik dari segi aset, jumlah kredit yang

disalurkan, dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun, laba yang

dihasilkan, dan kualitas aset yang terjaga. Sampai dengan 31 Desember

2009, BRI memiliki lebih dari 32 juta rekening yang terdiri dari nasabah

perorangan, pelaku usaha mikro dan kecil, perusahaan menengah dan

besar, baik lembaga swasta maupun pemerintahan. Pertumbuhan kredit

mencapai 27,62% pada tahun 2009, sedangkan pertumbuhan DPK

mencapai 26,12%.

Hingga akhir tahun 2009, BRI memiliki lebih dari 6.300 unit kerja

yang terdiri dari Kantor Wilayah, Kantor Cabang, Kantor Cabang

Pembantu, Kantor Kas, BRI Unit maupun Teras BRI. Selain memiliki

jaringan kerja yang luas BRI juga memberikan layanan BRI Prioritas bagi

nasabah pilihan di beberapa Kantor Cabang.

Page 78: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

61

3. PT. Bank Central Asia

BCA berdiri pada tanggal 21 Februari 1957. Banyak hal telah

dilalui sejak saat berdirinya dan barang kali yang paling signifikan

adalah saat krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997. Kemudian

pada tahun 2000, BCA mengambil langkah besar dengan menjadi

perusahaan publik dimana penawaran Saham Perdana berlangsung

dengan menjual saham sebesar 22,55% yang berasal dari divestasi

BPPN. Setelah Penawaran Saham Perdana itu, BPPN masih menguasai

70,30% dari seluruh saham BCA. Penawaran saham kedua

dilaksanakan di bulan Juni dan Juli 2001, dengan BPPN

mendivestasikan 10% lagi dari saham miliknya di BCA.

Pada tahun 2007 BCA meningkatkan kompetensi dibidang

penyaluran kredit, dimana BCA menjadi pelopor dalam menawarkan

produk kredit kepemilikan rumah dengan suku bunga tetap yang dapat

meraih respon positif dari pasar. Dengan mempermudah hubungan

dengan nasabah baik dari segi pendanaan maupun penyaluran kredit,

BCA akan terus berupaya mempertahankan likuiditas dan struktur

permodalan yang kuat serta aktiva yang dimilikinya.

4. PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk

Didirikan pada tahun 1946, PT Bank Negara Indonesia (Persero)

Tbk adalah bank pertama yang dimiliki sepenuhnya oleh Pemerintah

Indonesia. Pada awalnya BNI berfungsi sebagai bank sentral Republik

Indonesia yang baru merdeka sebelum menjadi bank komersial di tahun

Page 79: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

62

1955. Pada tahun 1996, BNI menjadi bank BUMN pertama yang

melaksanakan Penawaran Umum Saham Perdana dengan mencatatkan

25% sahamnya di BEI. Menyusul proses rekapitalisasi oleh Pemerintah

pada tahun 2000, dilanjutkan dengan rights issue pada tahun 2007.

Pada 31 Desember 2009, saham BNI yang dimiliki publik

mencapai 23,64%. Dengan total aktiva senilai Rp 227,5 triliun, BNI

adalah bank terbesar ke-4 di Indonesia berdasarkan jumlah aktiva. BNI

melayani basis nasabah korporasi, komersial dan individu melalui

jaringan pelayanan yang luas mencakup 1.071 cabang domestik dan 5

cabang luar negeri, 4.003 unit ATM, serta layanan perbankan Internet

dan SMS.

Selain itu selama tahun 2009 Perseroan juga mampu menambah

cadangan kerugian sebesar Rp 2.588 miliar sehingga cadangan kerugian

pada akhir tahun 2009 tercatat mencapai Rp 4.051 miliar, dengan

demikian diharapkan struktur keuangan akan menjadi semakin baik.

Adapun target bisnis yang tidak dapat dicapai antara lain pemberian

kredit yang ditargetkan dengan pertumbuhan sebesar 18,8% dari posisi

akhir 2008, hanya tercapai sebesar 7,9%. Demikian pula target

penghimpunan dana tabungan yang ditargetkan sebesar Rp 61,6 triliun

hanya terealisasi sebesar Rp 58,8 atau 95,4% dari target.

Mengingat pendapatan bunga ke depan masih tetap menjadi

sumber utama pendapatan Perseroan, maka pertumbuhan kredit sangat

perlu diupayakan. Namun demikian upaya untuk meningkatkan

Page 80: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

63

pertumbuhan pendapatan non bunga perlu terus diintensifkan. Selain itu

efisiensi biaya operasional masih perlu dilanjutkan dengan didukung

penurunan biaya dana. Dengan upaya-upaya tersebut diharapkan

Perseroan akan lebih mampu bersaing di dalam menetapkan suku bunga

pinjaman.

5. PT. Bank Niaga, Tbk

CIMB Niaga berdiri pada 26 September 1955 dengan nama PT.

Bank Niaga, dan dalam dekade awal pendiriannya berfokus pada

pembangunan nilai-nilai utama dan profesionalisme di bidang

perbankan. Sebagai hasilnya, CIMB Niaga dikenal luas sebagai

penyedia produk dan layanan berkualitas yang terpercaya. Di tahun

1987, CIMB Niaga menjadi bank lokal pertama yang menawarkan

layanan perbankan melalui mesin ATM di Indonesia. Pencapaian ini

dikenal luas sebagai masuknya Indonesia ke dalam dunia perbankan.

Kepemimpinan dan inovasi CIMB Niaga dalam penerapan

teknologi terkini semakin dikenal di tahun 1991 dengan menjadi yang

pertama memberikan nasabahnya layanan perbankan online. CIMB

Niaga memperoleh izin usaha sebagai bank umum, bank devisa dan

bank yang melakukan kegiatan berdasarkan prinsip Syariah masing-

masing pada 11 November 1955, 22 November 1974, dan 16 November

2004. Pada 29 November 1989, CIMB Niaga menjadi perusahaan

publik dengan dicatatkannya saham pada Bursa Efek Indonesia.

Langkah ini menjadi katalis bagi pengembangan jaringan CIMB Niaga

Page 81: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

64

di seluruh pelosok negeri. Saat ini pun CIMB Niaga adalah bank

penyedia kredit pemilikan rumah terbesar ketiga di Indonesia.

6. PT. Bank Danamon

Danamon didirikan pada tahun 1956 sebagai Bank Kopra

Indonesia. Di tahun 1976, nama tersebut diubah menjadi PT Bank

Danamon Indonesia. Di tahun 1988, Danamon menjadi bank devisa dan

setahun kemudian mencatatkan diri sebagai perusahaan publik di Bursa

Efek Indonesia. Kini, Danamon merupakan salah satu institusi finansial

terbesar di Indonesia. Sebagai bank universal, Danamon telah

mengembangkan beragam bisnis perbankan, dari perbankan mikro

melalui Danamon Simpan Pinjam, perbankan ritel hingga perbankan

UKM & komersial dan perbankan korporasi, serta layanan pembiayaan

otomotif, asuransi umum dan pembiayaan barang konsumtif melalui

Adira Finance, Adira Insurance dan Adira Kredit.

Didukung lebih dari 50 tahun pengalaman, Danamon terus

berupaya menjadi bank yang dapat mewujudkan setiap keinginan

nasabah sesuai dengan janji perusahaan. Per Desember 2010 Danamon

merupakan bank ke-6 terbesar di Indonesia dalam hal jumlah aset dan

jumlah kapitalisasi pasar serta memiliki jaringan cabang kedua terbesar,

yaitu lebih dari 2.300 kantor cabang dan pusat pelayanan di Indonesia.

Sejak tahun 2010, berlanjutnya peningkatan fundamental

ekonomi Indonesia telah berjasa dalam mendorong ekspansi agresif

sektor perbankan. Di akhir 2010, kredit komersial perbankan tumbuh

Page 82: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

65

23% menjadi Rp 1.766 triliun, naik signifikan dibanding pertumbuhan

10% di tahun sebelumnya. Pertumbuhan kredit yang meningkat lebih

tinggi dari pertumbuhan pendanaan, mengakibatkan terjadi kenaikan

LDR.

Di akhir 2010, tingkat LDR mencapai 75,2%, di atas angka

tahun sebelumnya sebesar 72,9%, tetapi masih lebih rendah dari kisaran

angka ideal 78%-100% yang diharapkan BI. Sepanjang 2010, dana

pihak ketiga tumbuh sebesar 18,5% menjadi Rp 2.339 triliun. Deposito

berjangka tetap menjadi kontributor utama, menyumbang sebesar 46%

dari total pendanaan, sedangkan giro dan tabungan masing-masing

menyumbang sebesar 23% dan 31%.

7. PT. Bank Panin

Jumlah kredit yang diberikan oleh Bank Panin pada akhir

Desember 2010 sebesar Rp. 56 triliun atau meningkat 39%

dibandingkan tahun 2009. Fokus Perbankan Ritel di 2010 tetap pada

peningkatan layanan berkesinambungan yang didukung oleh beragam

produk lengkap. Kredit konsumen yang mewakili 28% dari keseluruhan

portofolio kredit bank naik 37% menjadi Rp. 16 triliun. Komposisi

kredit konsumen relatif stabil, dengan pertumbuhan kredit perumahan

yang cukup tinggi sebesar 40%. Hubungan Panin yang luas dengan

agen properti, pialang, dan pengembang perumahan terkemuka serta

semakin tingginya minat mengikuti pameran property memungkinkan

sektor ini untuk terus tumbuh secara signifikan.

Page 83: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

66

Kredit Pemilikan Mobil juga tumbuh signifikan pada tahun

2010 yaitu naik 31%. Pada tahun itu pula, Bank menjalankan lebih

banyak program kerjasama dengan dealer kendaraan bermotor lokal

untuk mendorong pertumbuhan. Kredit Express Panin adalah produk

kredit perorangan tanpa agunan yang ditawarkan kepada nasabah yang

membutuhkan dana. KEP mulai diluncurkan pada kwartal ke-3 tahun

2009. KEP dapat diakses diseluruh cabang Bank Panin dengan

penawaran bunga yang kompetitif. Untuk meningkatkan portfolio KEP,

Panin Bank juga bekerjasama dengan nasabah dari Divisi Corporate

untuk memberikan kredit berupa staff loan kepada karyawannya.

8. PT. Permata

PT. Bank Bali didirikan pada tanggal 19 Februari 1957,

kemudian berganti nama menjadi PT. Bank Permata pada tanggal 18

Oktober 2002 yang merupakan merger dari PT. Bank Universal Tbk,

Bank Artamedia, PT. Bank Patriot, Bank Prima Express. Pada 10

Januari 1990, Bank Permata ini telah mencatatkan sahamnya pada BEI.

Saat ini Permata Bank telah berkembang menjadi sebuah bank swasta

utama yang menawarkan produk, jasa inovatif serta komprehensif

terutama disisi delivery channel-nya termasuk Internet Banking dan

Mobile Banking.

Bank Permata memiliki aspirasi untuk menjadi penyedia jasa

keuangan terkemuka di Indonesia, dengan fokus di segmen Konsumer

dan Komersial. Melayani sekitar 2 juta nasabah di 57 kota di Indonesia,

Page 84: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

67

Bank Permata memiliki 289 cabang (termaksuk 12 cabang Syariah) dan

776 ATM dengan akses tambahan di lebih dari 40.000 ATM (Visa Plus,

Visa Electron, MC, Alto, ATM Bersama dan ATM Prima).

9. PT. Bank Internasional Indonesia

PT. Bank Internasional Indonesia Tbk didirikan pada 15 Mei

1959. Pada tahun 1980 BII bergabung dengan PT. Bank Pembangunan

Untuk Umum pada tahun 1859. Setelah mendapatkan izin sebagai bank

devisa pada 1988, BII mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia

pada 1989. Sejak menjadi perusahaan publik, BII tumbuh menjadi salah

satu bank swasta terdepan di Indonesia.

BII menyediakan beragam produk dan jasa untuk perusahaan

berskala menengah dan komersial serta menyediakan kepada individu

berupa produk kartu kredit, KPR, Deposito, pinjaman dan layanan

perbankan prioritas. Sedangkan layanan untuk nasabah korporasi adalah

trade finance, cash management, pinjaman, kustodian, dan foreign

exchange.

10. PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk

Bank Tabungan Negara ini didirikan pada tahun 1897 dengan

nama awal “POSTSPAARBANK” yang selanjutnya terus mengalami

perubahan nama dan pada akhirnya diresmikan menjadi BANK

TABUNGAN NEGARA pada tahun 1963 sesuai dengan Undang-

Undang No. 4 tahun 1963 dan Undang- undang No. 2 tahun 1964. BTN

ini mulai menyandang status hukum Persero pada tahun 1992.

Page 85: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

68

Bank BTN mulai mendaftarkan dirinya sebagai perusahaan

publik dengan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia

pada tahun 2009. Seiring dengan langkah tersebut, BTN tetap fokus

pada tujuan utama sejak tahun 1976 sebagai penyedia kredit perumahan

dan menjadi market leader dalam pembiayaan perumahan hingga saat

ini. Usaha demi usaha telah dilakukan sehingga kinerja BTN terus

berlanjut bahkan pada tahun 2009, BTN berhasil masuk dalam jajaran

10 bank terbesar di Indonesia dari sisi jumlah aset dan kredit yang

disalurkan.

B. Analisis dan Pembahasan

1. Analisis Deskriptif Variabel

a. Analisis Deskriptif Jumlah Kredit

Tabel 4.1Jumlah Kredit (Jutaan Rupiah)

BANK 2006 2007 2008 2009 2010 2011

BBRI 90.282.752 113.853.335 161.061.059 205.522.394 246.968.128 283.586.497

BMRI 109.379.723 126.826.445 159.007.051 179.687.845 219.032.483 273.962.101

BBCA 61.595.395 82.566.624 112.846.634 123.596.037 153.965.023 202.268.608

BBNI 65.507.448 86.875.192 108.896.144 117.644.695 132.852.979 158.164.743

BNGA 33.194.708 41.792.408 73.918.341 82.970.368 102.108.984 120.219.882

BDMN 40.878.420 50.926.572 64.233.906 59.832.098 75.090.482 86.699.835

PNBN 19.137.017 29.549.177 36.868.879 43.196.490 57.525.466 70.793.812

BNLI 23.804.500 26.454.502 34.850.805 41.201.583 50.589.480 65.859.107

BNII 21.295.476 28.392.496 35.057.139 37.047.434 49.695.623 62.574.123

BBTN 18.086.350 22.342.906 32.025.231 40.732.954 48.702.920 59.337.756

Sumber: Bank Indonesia, data diolah

Pada tabel 4.1 di atas, tingkat kredit yang disalurkan tertinggi

dimiliki oleh PT. BRI Tbk dan PT. Mandiri Tbk. Bank BRI menjadi bank

Page 86: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

69

pertama yang dimiliki Pemerintah Republik Indonesia serta dikenal

sebagai Bank no 1 dibanding bank BUMN lainnya dalam menyalurkan

kredit, khususnya sektor UMKM.

Komitmen BRI kepada sektor UMKM dibuktikan dengan

tingginya penyaluran kredit kepada sektor ini. Selama tahun 2009, BRI

menyalurkan kredit ke sektor UMKM sebesar Rp. 39,52 triliun atau

84,06% dari seluruh penyaluran kredit BRI sehingga meningkatkan

outstanding kredit BRI ke sektor UMKM menjadi Rp. 169,83 triliun atau

mencapai 81,60% dari portofolio kredit BRI. Selama tahun 2011, BRI

telah menyalurkan kredit mikro komersial sebesar Rp. 78,99 triliun,

meningkat Rp. 9,29 triliun atau 13,34 % dari posisi tahun 2010.

b. Analisis Deskriptif Variabel Inflasi

Tabel 4.2Tingkat Inflasi

Tahun Tingkat Inflasi (%)2006 6,6 %2007 6,59%2008 11,06%2009 2,78%2010 6,96%2011 3,79%

Sumber: Bank Indonesia, data diolah

Pada tabel 4.2 di atas, tingkat inflasi tertinggi terjadi pada

tahun 2008, dimana pada saat itu telah terjadi krisis global yang

akan berdampak pula pada perekonomian nasional. Terjadinya

kenaikan harga BBM di tahun 2005 dan 2008 menyebabkan

adanya lonjakan inflasi. Untuk mengatasinya, pemerintah

Page 87: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

70

mengupayakan untuk menaikkan BI Rate, sehingga berdampak

pada kenaikan suku bunga simpanan yang kemudian diikuti oleh

suku bunga pinjaman.

c. Analisis Deskriptif Variabel BI Rate

Tabel 4.3Tingkat BI Rate

Sumber: Bank Indonesia, data diolah

Pada tabel 4.3 di atas, tingkat BI Rate tertinggi terjadi pada

tahun 2006. Pada periode selanjutnya tingkat suku bunga BI

mengalami penurunan seiring dengan membaiknya kondisi

ekonomi. Hal ini ditandai dengan meningkatnya pertumbuhan

ekonomi. Kajian Statistik Indonesia mencatat sampai dengan

tahun 2007 pertumbuhan ekonomi terus mengalami peningkatan

hingga mencapai angka 6,1%.

Pada tahun 2008, tingkat BI Rate kembali mengalami

kenaikan sebesar 9,25% dari tahun sebelumnya sebagai dampak

dari adanya krisis keuangan global. Ditahun 2009 kondisi

perekonomian jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

Ekonomi tumbuh 6,5% sementara inflasi cukup rendah dengan

Tahun BI Rate2006 9,75%2007 8 %2008 9,25%2009 6,5%2010 6,5%2011 6 %

Page 88: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

71

volatilitas nilai tukar rupiah yang cukup terkendali. Sehingga

ditahun 2009 BI Rate relatif lebih rendah dari tahun-tahun

sebelumnya (Musaddad, 2010:79).

d. Analisis Deskriptif Variabel DPK

Tabel 4.4Jumlah DPK (Jutaan Rupiah)

BANK 2006 2007 2008 2009 2010 2011

BBRI 124.466.447 167.086.725 204.923.465 255.739.540 328.555.801 372.148.122

BMRI 197.438.261 239.920.497 279.342.151 309.457.617 332.727.856 380.236.178

BBCA 152.737.016 189.177.865 209.534.858 244.666.005 277.533.692 323.457.283

BBNI 136.140.948 150.228.182 160.283.417 193.928.796 189.378.393 224.755.289

BNGA 39.153.386 45.166.492 84.051.174 86.248.005 115.830.983 127.677.474

BDMN 54.378.258 57.372.164 74.069.938 67.258.594 79.541.163 87.993.957

PNBN 23.774.433 31.368.961 47.618.342 56.307.224 75.054.982 85.536.601

BNLI 28.660.303 30.092.189 42.803.015 45.751.144 57.791.510 79.258.385

BNII 36.893.446 36.772.754 43.448.673 47.182.372 59.507.744 70.075.044

BBTN 21.594.665 24.187.088 31.448.744 40.214.954 45.332.091 58.645.450

Sumber: Bank Indonesia, data diolah

Pada tabel 4.4 di atas, menunjukkan perkembangan dana pihak

ketiga yang berhasil dihimpun 10 bank terbesar di Indonesia setiap

tahunnya. DPK tertinggi dimiliki oleh PT. Mandiri Tbk, dapat terlihat dari

meningkatnya simpanan masyarakat setiap tahunnya. Hal ini

mengindikasikan bahwa Bank Mandiri sebagai bank terpercaya dapat

membuktikan kepada khayalak ramai bahwa kinerja Bank Mandiri sudah

mendapatkan positioning tersendiri di mata masyarakat, dilengkapi dengan

berbagai fasilitas yang sudah disediakan untuk memanjakan para nasabah.

Sehingga tidak ragu lagi masyarakat tersebut untuk menyimpan dananya di

Bank tersebut.

Page 89: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

72

e. Analisis Deskriptif Variabel NPL

Tabel 4.5Tingkat NPL (%)

BANK 2006 2007 2008 2009 2010 2011

BBRI 4,81 3,44 2,8 3,52 2,78 2,3BMRI 7,08 6,33 4,69 2,62 2,21 2,18

BBCA 1,3 0,81 0,6 0,73 0,64 0,49

BBNI 10,47 8,18 4,96 4,68 4,28 3,61BNGA 3,47 3,79 2,5 3,06 2,53 2,68

BDMN 3,31 2,27 2,34 4,64 3,25 2,71PNBN 5,95 3,06 4,34 3,15 4,36 3,56

BNLI 6,4 4,6 3,5 4 2,65 2,34BNII 5,43 3,12 2,75 2,39 3,15 2,07

BBTN 3,91 4,05 3,2 3,36 3,26 2,75

Sumber: Bank Indonesia, data diolah

Pada tabel 4.5 di atas, tingkat NPL tertinggi terjadi pada salah satu

Bank BUMN yaitu Bank BNI pada tahun 2006 dengan persentase

sebesar 10,47% diikuti juga dengan tahun 2007 dimana bank termasuk

termasuk golongan bank tidak sehat sebab tingkat NPL yang terjadi

sudah melebihi batas NPL yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Hal ini kemungkinan disebabkan karena PT. BNI tbk tidak

menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan dananya.

Sedangkan tingkat NPL terendah dimiliki oleh PT. BCA tbk mulai tahun

2006 sampai 2011. Hal ini mendeskripsikan bahwa Bank BCA sudah

menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kreditnya.

Page 90: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

73

f. Analisis Deskriptif Variabel CAR

Tabel 4.6Tingkat CAR (%)

BANK 2006 2007 2008 2009 2010 2011

BBRI 19,97 16,66 13,67 13,3 13,76 14,96

BMRI 25,3 21,11 15,72 15,55 13,36 15,13

BBCA 22,21 18,79 15,56 15,34 13,5 12,75

BBNI 15,95 17,65 14,38 13,91 18,63 17,63

BNGA 17,45 15,91 16,33 13,63 13,24 13,09

BDMN 22,37 20,57 13,99 17,72 13,25 16,62

PNBN 31,71 23,34 20,65 21,93 16,58 17,45

BNLI 14,4 14 11,1 12,2 14,13 14,17

BNII 24,08 21,35 19,79 14,83 12,65 12,03

BBTN 18,23 21,86 16,44 21,99 16,74 15,03

Sumber: Bank Indonesia, data diolah

Pada tabel 4.6 di atas, tingkat CAR tertinggi dimiliki oleh Bank

Panin dibanding bank lainnya mulai tahun 2006-2011. CAR bank yang

mencapai 17,45% tersebut pada tahun 2011 menunjukkan posisi

permodalan yang sehat dan kuat. Modal berlebih yang dimiliki oleh Bank

Panin harus digunakan sesuai fungsinya.

Modal merupakan salah satu faktor penting dalam pengembangan

usaha dan menutupi segala risiko yang terjadi. Semakin tinggi rasio

kecukupan modal, semakin kuat bank tersebut untuk menanggung resiko

dari setiap kredit/aktiva produktif yang berisiko (Kuncoro dan Suhardjono,

2011:529). Tetapi apabila modal yang dimiliki terlalu melambung tinggi

dan tidak berfungsi mengatasi masalah yang ada, dapat dikatakan bahwa

modal yang tersedia merupakan dana yang menganggur.

Page 91: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

74

2. Estimasi Model Data Panel

a. Model Common Effect

Model Common Effect merupakan teknik yang paling

sederhana dalam mengasumsikan bahwa data gabungan yang ada,

menunjukkan kondisi yang sesungguhnya. Hasil analisis regresi

dianggap berlaku pada semua objek pada semua waktu. Kelemahan

dari asumsi ini adalah ketidaksesuaian model dengan keadaan yang

sesungguhnya. Kondisi tiap objek berbeda, bahkan satu objek pada

suatu waktu akan sangat berbeda dengan kondisi objek tersebut

pada waktu yang lain (Winarno, 2007:240).

Tabel 4.7Hasil Uji Model Common Effect

Sumber: Data diolah

Dependent Variable: LN_Kredit?Method: Pooled Least SquaresDate: 07/04/13 Time: 10:58Sample: 2006 2011Included observations: 6Cross-sections included: 10Total pool (balanced) observations: 60

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 5.453431 0.597222 9.131335 0.0000Ln_INFLASI? 0.121168 0.060524 2.001968 0.0503Ln_BI_RATE? -0.728144 0.168231 -4.328231 0.0001

Ln_DPK? 0.783506 0.023853 32.84666 0.0000Ln_NPL? 0.031165 0.048603 0.641215 0.5241Ln_CAR? -0.193655 0.100810 -1.920998 0.0600

R-squared 0.964927 Mean dependent var 18.06119Adjusted R-squared 0.961680 S.D. dependent var 0.715602S.E. of regression 0.140083 Akaike info criterion -0.998531Sum squared resid 1.059648 Schwarz criterion -0.789096Log likelihood 35.95592 Hannan-Quinn criter. -0.916609F-statistic 297.1334 Durbin-Watson stat 0.637908Prob(F-statistic) 0.000000

Page 92: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

75

b. Model Fixed Effect

Model yang mengasumsikan adanya perbedaan intersep

(konstanta) antar perusahaan sedangkan slopenya (koefisen regresi)

tetap sama antar perusahaan dikenal dengan model regresi Fixed

Effect. Salah satu kelebihan model Fixed Effect ini adalah asumsi

tersebut. Maksudnya adalah bahwa satu objek, memiliki konstan

yang sama besarnya untuk berbagai periode waktu. Demikian juga

dengan koefisien regresinya, tetap besarnya dari waktu ke waktu

(Winarno, 2007:240).

Teknik model Fixed Effect adalah teknik mengestimasi data

panel dengan menggunakan variabel dummy untuk menangkap

adanya perbedaan intersep. Pengertian Fixed Effect ini didasarkan

adanya perbedaan intersep antara perusahaan namun intersepnya

sama antar waktu. Disamping itu, model ini juga mengasumsikan

bahwa koefisien regresi (slope) tetap antar perusahaan dan antar

waktu (Widarjono, 2009:232).

Page 93: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

76

Tabel 4.8Hasil Uji Model Fixed Effect

Dependent Variable: LN_Kredit?Method: Pooled Least SquaresDate: 07/04/13 Time: 11:02Sample: 2006 2011Included observations: 6Cross-sections included: 10Total pool (balanced) observations: 60

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 4.580909 1.393612 3.287075 0.0020Ln_INFLASI? 0.087422 0.036749 2.378880 0.0217Ln_BI_RATE? -0.539770 0.136694 -3.948743 0.0003

Ln_DPK? 0.816161 0.062726 13.01154 0.0000Ln_NPL? -0.099290 0.044216 -2.245564 0.0297Ln_CAR? -0.155702 0.076578 -2.033244 0.0480

Fixed Effects (Cross)_BMRI—C -0.005103_BBRI—C 0.144969_BBCA—C -0.312048_BBNI—C -0.029312_BNGA—C 0.120707_BDMN—C 0.103305_PNBN—C 0.014652_BNLI—C -0.030702_BNII—C -0.104371

_BBTN—C 0.097904

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.991318 Mean dependent var 18.06119Adjusted R-squared 0.988617 S.D. dependent var 0.715602S.E. of regression 0.076349 Akaike info criterion -2.094690Sum squared resid 0.262312 Schwarz criterion -1.571104Log likelihood 77.84070 Hannan-Quinn criter. -1.889887F-statistic 367.0074 Durbin-Watson stat 1.867324Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Data diolah

Page 94: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

77

1) Uji Chow

Uji Chow digunakan dalam rangka memilih model

mana yang terbaik antara Common Effect dengan Fixed Effect

yang lebih sesuai digunakan dalam penelitian ini, maka rumus

berikut mengacu kepada Widarjono (2009:238) untuk

mengetahui hasilnya.

Dimana:

RSSı : Residual sum of squares Common Effect

RSS₂ : Residual sum of squares Fixed Effect

m : df untuk numerator (n-1)

n : Jumlah observasi

k: Jumlah parameter dalam model Fixed Effect

Berdasarkan hasil uji Chow mengenai pemilihan model

antara model Common Effect dan Fixed Effect, adalah sebagai

berikut:

Page 95: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

78

Hasil F-hitung sebesar 15.19823706 menunjukkan

nilainya > F-tabel sebesar 2.10 yang menunjukkan bahwa

model regresi terbaik yang digunakan antara Common Effect

model dengan Fixed Effect model adalah Fixed Effect model.

Oleh karena itu perlu dilanjutkan dengan uji Hausman untuk

memilih model yang tepat antara Fixed Effect dengan Random

Effect model untuk digunakan dalam penelitian ini.

c. Model Random Effect

Dimasukkannya variabel dummy didalam model Fixed

Effect bertujuan untuk mewakili ketidaktahuan tentang model yang

sebenarnya. Namun hal ini juga membawa konsekuensi

berkurangnya derajat kebebasan (degree of freedom) yang pada

akhirnya mengurangi efisensi parameter. Masalah ini dapat diatasi

dengan menggunakan residual (variabel gangguan) yang memiliki

hubungan antar waktu dan antar objek. Metode ini dikenal sebagai

model Random Effect (Widarjono, 2009:235).

Jika diasumsikan terjadi korelasi antara eit dan variabel

independen X maka model Random Effect lebih tepat untuk

digunakan. Jika sampel yang kita ambil hanyalah bagian kecil dari

populasi, maka kita akan mendapatkan error terms eit yang bersifat

random (Widarjono, 2009:240). Namun salah satu syarat untuk

menggunakan model efek random ini adalah objek data silang >

koefisiennya (Winarno, 2007:242).

Page 96: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

79

Tabel 4.9Hasil Uji Model Random Effect

Dependent Variable: LN_Kredit?Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)Date: 07/04/13 Time: 11:04Sample: 2006 2011Included observations: 6Cross-sections included: 10Total pool (balanced) observations: 60Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 5.038700 0.968393 5.203158 0.0000Ln_INFLASI? 0.094773 0.035554 2.665573 0.0101Ln_BI_RATE? -0.586345 0.119500 -4.906668 0.0000

Ln_DPK? 0.796190 0.043178 18.43966 0.0000Ln_NPL? -0.084809 0.042193 -2.010026 0.0494Ln_CAR? -0.165453 0.073333 -2.256192 0.0281

Random Effects (Cross)_BMRI—C 0.014986_BBRI—C 0.154326_BBCA—C -0.270019_BBNI—C -0.023535_BNGA—C 0.111264_BDMN—C 0.094161_PNBN—C 0.001356_BNLI—C -0.046853_BNII—C -0.110495

_BBTN—C 0.074810

Effects SpecificationS.D. Rho

Cross-section random 0.136691 0.7622Idiosyncratic random 0.076349 0.2378

Weighted Statistics

R-squared 0.966952 Mean dependent var 4.015373Adjusted R-squared 0.963892 S.D. dependent var 0.398302S.E. of regression 0.075686 Sum squared resid 0.309332F-statistic 315.9951 Durbin-Watson stat 1.658227Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Data diolah

Page 97: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

80

2) Uji Hausman

Uji Hausman merupakan pengujian statistik untuk

memilih apakah model Fixed Effect atau Random Effect yang

lebih tepat untuk digunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan

uji Hausman yang telah dilakukan antara model Fixed Effect

dengan Random Effect, maka digunakanlah hipotesis berikut

untuk mengetahui hasil uji Hausman, antara lain sebagai

berikut:

H0: Random Effect model

H1: Fixed Effect model

Tabel 4.10Uji Hausman (Antara Fixed Effect dengan Random Effect)

Sumber: Data diolah

Statistik uji hausman ini mengikuti distribusi statistik chi-square

dengan df = k, dimana k adalah jumlah variabel independen. Jika nilai chi-

square statistik hausman > chi-square tabel, maka H0 ditolak dan model

yang lebih tepat adalah model Fixed Effect, begitupun sebaliknya. Bila

nilai chi-square statistik hausman < chi-squares tabel, maka model yang

lebih tepat adalah model Random Effect (Widarjono, 2009:241). Untuk

melakukan uji Hausman dapat digunakan software eviews.

Correlated Random Effects - Hausman TestPool: KYDTest cross-section random effects

Test SummaryChi-Sq.Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 2.066473 5 0.8399

Page 98: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

81

Pada uji Hausman, hasil perhitungan chi-square statistik hausman

adalah sebesar 2.066473, sedangkan nilai chi-square tabel dengan df = 5

pada 0,05 adalah sebesar 11,07 yang menunjukkan bahwa chi-square

statistik hausman < dari nilai chi-square tabel. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti model yang

lebih tepat digunakan dalam penelitian ini adalah model random effect.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah semua

variabel yang di uji mempunyai data yang normal. Sebab penelitian

yang baik adalah yang memiliki data terdistribusi normal. Pada

penelitian ini untuk menguji data normalitas, penulis menggunakan

Jarque Bera. Berikut ini hasil uji normalitas.

Grafik 4.1Hasil Uji Normalitas

Sumber: Data diolah

0

2

4

6

8

10

12

-0.4 -0.3 -0.2 -0.1 0.0 0.1 0.2

Series: RESIDSample 2006 2011Observations 60

Mean 2.56e-15Median 0.020797Maximum 0.224171Minimum -0.414522Std. Dev. 0.141729Skewness -0.871732Kurtosis 3.753823

Jarque-Bera 9.019793Probability 0.011000

Page 99: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

82

Berdasarkan grafik di atas, dapat diketahui bahwa nilai

Jarque Bera sebesar 9,02 dengan probabilitas sebesar 0,01. Maka

dalam penelitian ini nilai Jarque Bera akan dibandingkan dengan

nilai chi square (X2) tabel dengan df = k (5), dimana nilai Jarque

Bera sebesar 9,02 < chi square (X2) tabel sebesar 11,07. Maka hal

ini dinyatakan residual terstandarisasi data berdistribusi normal

(Suliyanto, 2011:75).

b. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas menunjukkan hubungan ada tidaknya

korelasi antara variabel independen. Apabila antara variabel

bebasnya saling berkorelasi melebihi 85% maka dapat dikatakan

terjadi multikolinearitas. Model regresi yang baik adalah yang

terhindar dari multikolinearitas. Sebab apabila terjadi

multikolinearitas, kemungkinan akan terjadi regresi lancung

dimana R2 menjadi terlampau tinggi dengan sedikit variabel yang

signifikan. Berikut ini tabel korelasi antar variabel independen.

Tabel 4.11Korelasi Antar Variabel Independen

Ln_INFLASI Ln_BI_RATE Ln_DPK Ln_NPL Ln_CAR

Ln_INFLASI 1.000000 0.704023 -0.140185 0.124521 0.114049

Ln_BI_RATE 0.704023 1.000000 -0.309846 0.364289 0.439841

Ln_DPK -0.140185 -0.309846 1.000000 -0.254693 -0.304674

Ln_NPL 0.124521 0.364289 -0.254693 1.000000 0.303437

Ln_CAR 0.114049 0.439841 -0.304674 0.303437 1.000000

Sumber: Data diolah

Page 100: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

83

Berdasarkan tabel korelasi antar variabel independen di atas

dapat dikatakan bahwa penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas,

sebab semua korelasi antar variabel bebas berada dibawah 0,85

(Widarjono, 2010:77).

c. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Suliyanto (2011:95) uji Heteroskedastisitas

bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan

ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika

berbeda disebut Heteroskedastisitas. Data yang baik adalah data

yang bersifat homoskedastisitas. Homoskedastisitas terjadi jika

varian variabel pada model regresi memiliki nilai yang konstan.

Heteroskedastisitas berarti varian variabel gangguan yang

tidak konstan. Dalam kenyataannya masalah heteroskedastisitas

lebih sering muncul pada data yang bersifat cross section dibanding

data time series. Jika varian dari residual suatu pengamatan ke

pengamatan lainnya tetap, maka disebut heteroskedastisitas.

Untuk menguji apakah model mengandung heteroskedastis

atau tidak, dapat menggunakan salah satunya adalah uji Park. Uji

Park dikembangkan oleh Park tahun 1996 (Winarno, 2009:118).

Langkahnya adalah sebagai berikut:

Page 101: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

84

Ln (residual²) = b0+ b1X1it + b2X2it + ε

Ln merupakan ln dari variabel residual²

b0 = Konstanta

X1 = Variabel independen

X2 = Variabel independen

Tabel 4.12Hasil Uji park

Dependent Variable: LOG(RES2)Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)Date: 08/27/13 Time: 22:52Sample: 2006 2011Periods included: 6Cross-sections included: 10Total panel (balanced) observations: 60Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -6.464849 1.537494 -4.204795 0.0001INFLASI 0.151686 0.122937 1.233853 0.2226BI_RATE 0.096049 0.275620 0.348485 0.7288

DPK -4.10E-09 2.89E-09 -1.418905 0.1617NPL 0.262801 0.157467 1.668924 0.1009CAR 0.041497 0.072506 0.572322 0.5695

Effects SpecificationS.D. Rho

Cross-section random 0.637058 0.1418Idiosyncratic random 1.566939 0.8582

Weighted Statistics

R-squared 0.282868 Mean dependent var -2.606420Adjusted R-squared 0.216467 S.D. dependent var 1.769675S.E. of regression 1.566470 Sum squared resid 132.5068F-statistic 4.259983 Durbin-Watson stat 1.766497Prob(F-statistic) 0.002448

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel uji park di atas, dapat disimpulkan

bahwa nilai probabilitas setiap variabel independen > 0,05. Hal

Page 102: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

85

tersebut menyatakan model regresi ini telah bebas

heteroskedastisitas (Winarno, 2009:118).

d. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah hubungan antara residual satu

observasi dengan residual observasi lainnya. Autokorelasi lebih

mudah timbul pada data yang bersifat time series, sebab data

sekarang dipengaruhi pula oleh data sebelumnya. Meskipun

demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa autokorelasi dapat juga

terjadi pada data yang bersifat cross section (Winarno, 2007:130).

Tabel 4.13Hasil Uji Autokorelasi

Weighted Statistics

R-squared 0.966952 Mean dependent var 4.015373Adjusted R-squared 0.963892 S.D. dependent var 0.398302S.E. of regression 0.075686 Sum squared resid 0.309332F-statistic 315.9951 Durbin-Watson stat 1.658227Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Data diolah

Berdasarkan data yang telah diolah, model random effects

ini mempunyai nilai Durbin Watson sebesar 1.658227 yang berarti

menyatakan bebas autokorelasi. Sebab menurut Singgih Santoso

(2012:243) apabila angka D-W berada di antara -2 sampai +2,

maka tidak terjadi autokorelasi.

Page 103: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

86

4. Uji Hipotesis

a. Uji F (Simultan)

Uji F digunakan untuk melihat pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen secara keseluruhan.

Apabila tingkat signifikansi variabel X terhadap variabel Y secara

keseluruhan berada dibawah 0,05 maka dikatakan bahwa variabel

tersebut berpengaruh signifikan. Uji F juga dapat dilakukan dengan

membandingkan antara F-hitung dengan F-tabel. Berikut ini adalah

hasil uji F (Simultan).

Tabel 4.14Hasil Uji F

Dependent Variable: LN_Kredit?Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)Date: 07/04/13 Time: 11:04Sample: 2006 2011Included observations: 6Cross-sections included: 10Total pool (balanced) observations: 60Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 5.038700 0.968393 5.203158 0.0000Ln_INFLASI? 0.094773 0.035554 2.665573 0.0101Ln_BI_RATE? -0.586345 0.119500 -4.906668 0.0000

Ln_DPK? 0.796190 0.043178 18.43966 0.0000Ln_NPL? -0.084809 0.042193 -2.010026 0.0494Ln_CAR? -0.165453 0.073333 -2.256192 0.0281

Effects SpecificationS.D. Rho

Cross-section random 0.136691 0.7622Idiosyncratic random 0.076349 0.2378

Weighted Statistics

R-squared 0.966952 Mean dependent var 4.015373Adjusted R-squared 0.963892 S.D. dependent var 0.398302S.E. of regression 0.075686 Sum squared resid 0.309332F-statistic 315.9951 Durbin-Watson stat 1.658227Prob(F-statistic) 0.000000Sumber: Data diolah

Page 104: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

87

Dari tabel diatas, diperoleh nilai F-hitung sebesar 315.9951

dengan tingkat probabilitas dibawah 0,05. Selain ketetapan uji F

berdasarkan tingkat probabilitas, berikut ini uji F akan

dibandingkan antara nilai F-hitung dengan F-tabel. Perhitungan F-

tabel mengacu kepada Widarjono (2010:23) adalah sebagai berikut:

df = (k-1) = (6-1) = 5(n-k) (60-6) 54

Jika nilai F hitung (315.9951) > nilai F tabel (2.39), maka

disimpulkan bahwa variabel independen berpengaruh terhadap

variabel dependen secara simultan.

b. Uji t (Parsial)

Nachrowi & Usman (2006:12) mengatakan setelah

melakukan uji koefisien regresi secara keseluruhan, maka langkah

selanjutnya adalah menghitung koefisien regresi secara parsial

yang biasa disebut dengan uji t. Uji t digunakan untuk mengetahui

pengaruh masing- masing variabel X terhadap variabel Y. Berikut

ini hipotesis yang digunakan untuk menganalisis uji t.

Nilai t-hitung > nilai t-tabel maka H0 ditolak atau menerima Ha

Nilai t-hitung < nilai t-tabel maka H0 diterima atau menolak Ha

Jika menolak H0 atau menerima Ha berarti secara statistik

variabel independen signifikan mempengaruhi variabel dependen

dan jika menerima H0 atau menolak Ha berarti secara statistik,

variabel independen tidak signifikan mempengaruhi variabel

Page 105: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

88

dependen (Widarjono, 2009:43). Uji t dilakukan dengan

menggunakan uji satu sisi (one tail test), dengan ⍺ = 5%, maka

diperoleh t-tabel sebagai berikut: (Widarjono, 2009:65).

t-tabel = ⍺ ; df = (n-k)

= 5% ; df = (60-6)

= 0,05 ; = 54

= 1.67356

Page 106: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

89

Berikut ini merupakan tabel hasil uji t dengan Random Effect model

Tabel 4.15Hasil Uji t

Dependent Variable: LN_Kredit?Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)Date: 07/04/13 Time: 11:04Sample: 2006 2011Included observations: 6Cross-sections included: 10Total pool (balanced) observations: 60Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 5.038700 0.968393 5.203158 0.0000Ln_INFLASI? 0.094773 0.035554 2.665573 0.0101Ln_BI_RATE? -0.586345 0.119500 -4.906668 0.0000

Ln_DPK? 0.796190 0.043178 18.43966 0.0000Ln_NPL? -0.084809 0.042193 -2.010026 0.0494Ln_CAR? -0.165453 0.073333 -2.256192 0.0281

Random Effects (Cross)_BMRI—C 0.014986_BBRI—C 0.154326_BBCA—C -0.270019_BBNI—C -0.023535_BNGA—C 0.111264_BDMN—C 0.094161_PNBN—C 0.001356_BNLI—C -0.046853_BNII—C -0.110495

_BBTN—C 0.074810

Effects SpecificationS.D. Rho

Cross-section random 0.136691 0.7622Idiosyncratic random 0.076349 0.2378

Weighted Statistics

R-squared 0.966952 Mean dependent var 4.015373Adjusted R-squared 0.963892 S.D. dependent var 0.398302S.E. of regression 0.075686 Sum squared resid 0.309332F-statistic 315.9951 Durbin-Watson stat 1.658227Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Data diolah

Page 107: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

90

Berdasarkan hasil uji t diatas maka dapat diperoleh

beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1) Inflasi memiliki nilai t hitung sebesar 2.665573 dengan tingkat

probabilitas sebesar 0.0101 yang berada dibawah tingkat α sebesar

0,05. Karena nilai signifikansi < dari 0,05 dan nilai t hitung sebesar

2.665573 > dari nilai t tabel sebesar 1.67356, maka dinyatakan

bahwa inflasi berpengaruh positif terhadap penyaluran kredit. Hasil

ini berbeda dengan hipotesis yang dinyatakan sebelumnya dimana

inflasi berpengaruh negatif terhadap penyaluran kredit, akan tetapi

hasil penelitian ini didukung dengan penelitian terdahulu yang

dilakukan Haryati (2009).

2) BI Rate memiliki nilai t hitung sebesar -4.906668 dengan tingkat

probabilitas sebesar 0.0000 yang berada dibawah tingkat α sebesar

0,05. Karena nilai signifikansi < dari 0,05 dan nilai t hitung

sebesar -4.906668 < nilai -t tabel sebesar -1.67356, maka Ha2 dapat

diterima yang berarti bahwa BI Rate berpengaruh negatif terhadap

penyaluran kredit. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian

terdahulu yang dilakukan Haryati (2009).

3) DPK memiliki nilai t hitung sebesar 18.43966 dengan tingkat

probabilitas sebesar 0.0000 yang berada dibawah tingkat α sebesar

0,05. Karena nilai signifikansi < dari 0,05 dan nilai t hitung sebesar

18.43966 > nilai t tabel sebesar 1.67356, maka Ha3 dapat diterima

yang berarti bahwa variabel DPK berpengaruh positif terhadap

Page 108: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

91

penyaluran kredit. Hasil ini sesuai dengan penelitian terdahulu

yang dilakukan Haryati (2009) dan Pratama (2010).

4) NPL memiliki nilai t hitung sebesar -2.010026 dengan tingkat

probabilitas sebesar 0.0494 yang berada dibawah tingkat α sebesar

0,05. Karena nilai signifikansi < dari 0,05 dan nilai t hitung

sebesar -2.010026 < nilai -t tabel sebesar -1.67356, maka Ha4 dapat

diterima yang berarti bahwa NPL berpengaruh negatif terhadap

penyaluran kredit. Hasil ini sesuai dengan penelitian terdahulu

yang dilakukan Pratama (2010).

5) CAR memiliki nilai t hitung sebesar -2.256192 dengan tingkat

probabilitas sebesar 0.0281 yang berada dibawah tingkat α sebesar

0,05. Karena nilai signifikansi < dari 0,05 dan nilai t hitung

sebesar -2.256192 < nilai -t tabel sebesar -1.67356, maka

dinyatakan bahwa CAR berpengaruh negatif terhadap penyaluran

kredit. Hal ini berbeda dengan hipotesis yang dinyatakan

sebelumnya, dimana CAR berpengaruh positif terhadap penyaluran

kredit. Akan tetapi hasil penelitian ini didukung dengan penelitian

terdahulu yang dilakukan oleh Musaddad (2010).

c. Nilai Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi merupakan bagian dari uji hipotesis

yang memperlihatkan seberapa besar pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen. Apabila R2 mendekati 1, maka dapat

dikatakan bahwa variabel independen yang digunakan dapat

Page 109: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

92

menjelaskan variabel dependen secara keseluruhan, begitupun

sebaliknya. Nachrowi & Usman (2006:127) mengatakan bahwa

dalam model regresi lebih tepat menggunakan Adjusted R Square,

sebab nilainya lebih tepat. Berikut ini merupakan hasil Adjusted R

Square.

Tabel 4.16Nilai Adjusted R Square

Weighted Statistics

R-squared 0.966952 Mean dependent var 4.015373Adjusted R-squared 0.963892 S.D. dependent var 0.398302S.E. of regression 0.075686 Sum squared resid 0.309332F-statistic 315.9951 Durbin-Watson stat 1.658227Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Data diolah

Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa besarnya angka

Adjusted R Square sebesar 96,39%. Hal ini menunjukkan bahwa

Inflasi, BI Rate, Dana Pihak Ketiga, Non Performing Loan dan

Capital Adequacy Ratio dapat menjelaskam penyaluran kredit

sebesar 96,39% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel independen

lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.

Page 110: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

93

5. Analisis Regresi Data Panel

Tabel. 4.17Interpretasi dengan Random Effect Model

Dependent Variable: LN_Kredit?Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)Date: 07/04/13 Time: 11:04Sample: 2006 2011Included observations: 6Cross-sections included: 10Total pool (balanced) observations: 60Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 5.038700 0.968393 5.203158 0.0000Ln_INFLASI? 0.094773 0.035554 2.665573 0.0101Ln_BI_RATE? -0.586345 0.119500 -4.906668 0.0000

Ln_DPK? 0.796190 0.043178 18.43966 0.0000Ln_NPL? -0.084809 0.042193 -2.010026 0.0494Ln_CAR? -0.165453 0.073333 -2.256192 0.0281

Random Effects (Cross)_BMRI—C 0.014986_BBRI—C 0.154326_BBCA—C -0.270019_BBNI—C -0.023535_BNGA—C 0.111264_BDMN—C 0.094161_PNBN—C 0.001356_BNLI—C -0.046853_BNII—C -0.110495

_BBTN—C 0.074810

Effects SpecificationS.D. Rho

Cross-section random 0.136691 0.7622Idiosyncratic random 0.076349 0.2378

Weighted Statistics

R-squared 0.966952 Mean dependent var 4.015373Adjusted R-squared 0.963892 S.D. dependent var 0.398302S.E. of regression 0.075686 Sum squared resid 0.309332F-statistic 315.9951 Durbin-Watson stat 1.658227Prob (F-statistic) 0.000000

Sumber: Data diolah

Page 111: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

94

Dari hasil regresi data panel dengan menggunakan Random Effect model,

maka dapat dibentuk persamaan sebagai berikut:

Ln_Kredit = 5.038700 + 0.094773 Ln_Inflasi – 0.586345 Ln_BI_Rate

+ 0.796190 Ln_DPK – 0.084809 Ln_NPL – 0.165453 Ln_CAR + e

Berikut ini hasil regresi data panel dengan model random effect hasil

menjelaskan:

a. Masing-masing pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen

1) Pengaruh Inflasi terhadap penyaluran kredit

Hasil uji hipotesis menunjukkan nilai t hitung Inflasi

sebesar 2.665573 > dari nilai t tabel sebesar 1.67356 dengan

nilai signifikansi < 0,05 sehingga dinyatakan bahwa inflasi

berpengaruh positif signifikan terhadap penyaluran kredit.

Nilai koefisien dari inflasi memiliki arah positif yaitu

sebesar 0,094773. Nilai ini menunjukkan bahwa setiap

peningkatan 1% pada inflasi akan meningkatkan kredit

perbankan sebesar 0,094773 dengan asumsi bahwa variabel

lain bernilai konstan.

Hasil penelitian ini berbeda dengan hipotesis yang

dinyatakan sebelumnya dimana inflasi berpengaruh negatif

signifikan terhadap penyaluran kredit, akan tetapi hasil

penelitian ini didukung dengan penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Haryati (2009) yang menyatakan inflasi

Page 112: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

95

berpengaruh positif signifikan terhadap kredit.

Meningkatnya inflasi, pemerintah mensiasati dengan

menaikkan BI Rate. BI Rate yang meningkat berdampak

pada peningkatan suku bunga simpanan. Tingkat Suku

bunga simpanan yang relatif tinggi akan menimbulkan

hasrat masyarakat untuk menyimpan dananya di bank.

Dengan begitu akan ada pemasukan untuk menyalurkan

kredit kepada pihak yang membutuhkan.

2) Pengaruh BI Rate terhadap penyaluran kredit

Hasil uji hipotesis menunjukkan nilai t hitung BI

Rate sebesar -4.906668 < nilai -t tabel sebesar -1.67356

dengan nilai signifikansi < 0,05 maka dinyatakan Ha2 dapat

diterima. Hal ini dinyatakan bahwa BI Rate berpengaruh

negatif signifikan terhadap penyaluran kredit. Nilai

koefisien dari BI Rate memiliki arah negatif yaitu sebesar -

0,586345. Nilai ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan

1% pada BI Rate akan menurunkan kredit perbankan

sebesar 0,586345 dengan asumsi bahwa variabel lain

bernilai konstan.

Meningkatnya inflasi tentu akan meningkatkan BI

Rate, sebab dengan peningkatan BI Rate akan menaikkan

suku bunga simpanan yang diikuti dengan suku bunga

pinjaman. Meningkatnya suku bunga pinjaman akan

Page 113: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

96

membuat masyarakat segan untuk mengajukan kredit.

Dengan begitu kredit yang disalurkan pihak bank pun akan

ikut terhambat. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian

terdahulu yang dilakukan oleh Haryati (2009) yang

menyatakan BI Rate berpengaruh negatif signifikan

terhadap kredit.

3) Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap penyaluran kredit

Hasil uji hipotesis menunjukkan nilai t hitung DPK

sebesar 18.43966 > nilai t tabel sebesar 1.67356 dengan

nilai signifikansi < 0,05 maka dinyatakan Ha3 dapat

diterima. Nilai koefisien dari Dana Pihak Ketiga memiliki

arah positif yaitu sebesar 0,796190. Nilai ini menunjukkan

bahwa setiap kenaikan 1 rupiah pada DPK akan

meningkatkan kredit perbankan sebesar 0,796190 dengan

asumsi bahwa variabel lain bernilai konstan.

Dalam melakukan kegiatan usahanya sehari-hari,

bank harus mempunyai dana agar dapat memberikan kredit

kepada masyarakat. Salah satunya adalah dana masyarakat

yang merupakan mayoritas dari seluruh dana yang

dihimpun oleh bank dalam kegiatan usaha sehari-hari

(Kuncoro dan Suhardjono, 2011:68). Meningkatnya jumlah

DPK yang berhasil dihimpun ternyata masih mendominasi

peningkatan jumlah kredit yang dapat disalurkan, oleh

Page 114: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

97

karena itu, salah satu strategi bank dalam menarik minat

masyarakat adalah menetapkan biaya operasional sebagai

imbalan yang sesuai dengan tetap memperhatikan

keuntungan yang didapat. Hasil penelitian ini sesuai dengan

model teoritis serta penelitian terdahulu yang dilakukan

Haryati (2009), Hasanudin (2010) dan Pratama (2010) yang

menyatakan DPK berpengaruh positif signifikan terhadap

penyaluran kredit.

4) Pengaruh Non Performing Loan terhadap penyaluran kredit

Hasil uji hipotesis menunjukkan nilai t hitung NPL

sebesar -2.010026 < nilai -t tabel sebesar -1.67356 dengan

nilai signifikansi < 0,05, maka Ha4 dapat diterima. Hal ini

dinyatakan bahwa NPL berpengaruh negatif signifikan

terhadap penyaluran kredit. Nilai koefisien dari Non

Performing Loan (NPL) memiliki arah negatif yaitu sebesar

-0,084809. Nilai ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan

1% pada Non Performing Loan (NPL) akan menurunkan

kredit perbankan sebesar 0,084809 dengan asumsi bahwa

variabel lain bernilai konstan.

Non Performing Loan merupakan rasio dari risiko

kredit, dimana NPL ini adalah sebuah kondisi yang sangat

ditakuti oleh setiap pegawai bank. Karena dengan kredit

bermasalah tersebut akan menyebabkan menurunnya

Page 115: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

98

pendapatan bank yang selanjutnya memungkinkan

terjadinya penurunan laba (Kuncoro dan Suhardjono,

2011:427). Oleh karena itu, NPL memang sangat

mempengaruhi peningkatan atau penurunan bank dalam

menyalurkan kreditnya.

Tingkat NPL yang tinggi menyebabkan bank enggan

dalam menyalurkan kreditnya, sebab bank tidak akan dapat

mendapatkan pendapatan bunga serta tidak dapat memenuhi

kebutuhan likuiditas apabila diperlukan. Hasil penelitian ini

sesuai dengan model teoritis serta penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Pratama (2010) yang menyatakan NPL

berpengaruh negatif signifikan terhadap penyaluran kredit.

5) Pengaruh Capital Adequacy Ratio terhadap penyaluran

kredit

Hasil uji hipotesis menunjukkan nilai t hitung CAR

sebesar -2.256192 < nilai -t tabel sebesar -1.67356 dengan

nilai signifikansi < 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa

CAR berpengaruh negatif signifikan terhadap penyaluran

kredit. Nilai koefisien dari CAR memiliki arah negatif yaitu

sebesar -0,165453. Nilai ini menunjukkan bahwa setiap

peningkatan 1% pada CAR akan menurunkan kredit

perbankan sebesar 0,165453 dengan asumsi bahwa variabel

lain bernilai konstan.

Page 116: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

99

Hasil penelitian ini berbeda dengan hipotesis yang

dinyatakan sebelumnya, dimana CAR berpengaruh positif

signifikan terhadap penyaluran kredit. Akan tetapi hasil

penelitian ini didukung dengan penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Musaddad (2010) yang menyatakan CAR

berpengaruh negatif signifikan terhadap penyaluran kredit.

Dimana tingginya CAR yang dimiliki akan mengurangi

kredit yang disalurkan, sebab CAR dapat mengatasi risiko

yang terjadi (risiko kredit). Dengan demikian cadangan

yang digunakan untuk melakukan ekspansi kredit berkurang

sehingga akan mengurangi pula keinginan untuk melakukan

kegiatan tersebut.

b. Variabel independen yang paling dominan mempengaruhi variabel

dependen

Di antara variabel independen yang terdiri dari Inflasi, BI

Rate, DPK, NPL dan CAR yang paling dominan mempengaruhi

kemampuan bank dalam menyalurkan kredit adalah dana pihak

ketiga. Dapat dilihat dari nilai tertinggi pada kolam koefisien.

Koefisien dari Dana Pihak Ketiga mempunyai nilai sebesar

0.796190. Hal ini menunjukkan bahwa dana masyarakat memang

berperan penting terhadap kemampuan bank menyalurkan

kreditnya dalam rangka membantu kebutuhan atau usaha

masyarakat.

Page 117: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

100

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan

regresi data panel, dapat diperoleh kesimpulan bahwa:

1. Variabel independen yang terdiri dari Inflasi dan Dana Pihak Ketiga

berpengaruh positif signifikan terhadap penyaluran kredit. Sedangkan

BI Rate, Non Performing Loan dan Capital Adequacy Ratio

berpengaruh negatif signifikan terhadap penyaluran kredit.

Hal ini menunjukkan bahwa positif dan signifikannya inflasi

akan menyebabkan suku bunga simpanan bank meningkat dan hal itu

akan mendongkrak DPK ikut berpengaruh positif terhadap

penyaluran kredit. Semakin banyak dana yang dihimpun akan

semakin meningkatkan kemampuan bank dalam menyalurkan kredit.

Berpengaruh negatif dan signifikannya BI Rate, Non

Performing Loan dan Capital Adequacy Ratio terhadap penyaluran

kredit merupakan kondisi eksternal dan internal bank itu sendiri. BI

Rate yang meningkat akan menjadikan suku bunga kredit meningkat

dan menyebabkan terjadinya risiko kredit. Risiko kredit yang terjadi

tentu membutuhkan persediaan modal yang cukup untuk

mengatasinya. Hal tersebut menjadikan modal berkurang dan akan

mengurangi pula kemampuan bank dalam menyalurkan kredit.

Page 118: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

101

2. Di antara variabel independen yang terdiri dari Inflasi, BI Rate, DPK,

NPL dan CAR yang paling dominan mempengaruhi kemampuan

bank dalam menyalurkan kredit adalah dana pihak ketiga. Dapat

dilihat dari nilai tertinggi pada kolam koefisien. Koefisien dari

variabel DPK mempunyai nilai sebesar 0.796190. Hal ini

menunjukkan bahwa dana masyarakat memang berperan penting

terhadap kemampuan bank menyalurkan kreditnya dalam rangka

membantu kebutuhan atau usaha masyarakat. Hasil ini sesuai dengan

model teoritis yang dipaparkan oleh Kuncoro (2011:68) dan

penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Felicia Omowunmi

Olokoyo (2011).

B. SARAN

Sebagai peneliti, saya menyadari bahwa penelitian ini masih perlu

dibenahi dan terus dilakukan mengingat perekonomian terus berjalan dengan

penyaluran kredit sebagai salah satu indikator dalam mencapai keberhasilan

ekonomi nasional. Oleh karena itu, peneliti memaparkan beberapa saran untuk

peneliti lain dimasa mendatang yang akan melakukan penelitian sejenis terkait

dengan penelitian ini. Beberapa hal tersebut adalah sebagai berikut:

1. Diharapkan dapat menambah variabel independen lainnya untuk

memperkaya kajian ini yang disesuaikan dengan keadaan perekonomian

saat ini.

2. Periode penelitian ini dimulai pada tahun 2006-2011. Diharapkan peneliti

lain menggunakan periode data yang lebih akurat yang disesuaikan dengan

Page 119: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

102

keadaan ekonomi saat ini dengan jumlah data yang lebih banyak dan

rentang waktu yang lebih panjang. Penggunaan data yang lebih akurat dan

rentang waktu yang lebih panjang memungkinkan hasil penelitian menjadi

lebih baik.

3. Untuk menambah sampel, diharapkan dapat menggunakan kriteria lain

agar mendapat hasil yang lebih baik.

4. Peneliti lain diharapkan dapat menggunakan metode lain yang lebih

lengkap dan akurat sehingga dapat diperoleh kesimpulan yang lebih valid.

5. Bagi pihak perbankan, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan

sebagai bahan rujukan dan evaluasi dalam mengelola bank menjadi lebih

baik lagi terutama dalam menghimpun dana dan menyalurkannya kembali

kepada masyarakat yang membutuhkan yang tentunya disesuaikan dengan

asas perkreditan untuk meminimalisir terjadinya hal yang tidak diinginkan.

6. Bagi masyarakat, diharapkan hasil penelitian ini berguna bagi para calon

nasabah dalam mengetahui kinerja bank yang berkaitan dengan perannya

sebagai lembaga intermediasi serta dapat dijadikan sebagai bahan

pengambilan keputusan para calon nasabah dalam memilih bank mana

yang akan dijadikan sebagai tempat menyimpan uangnya dengan aman.

Page 120: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

103

DAFTAR PUSTAKA

Arthesa, Ade dan Handiman, Edia. “Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank”,

PT. Indeks, 2006.

Athanasoglou, P.P, Brissimis, S N. dan Delis, M. D. “Bank-specific, Industry

Specific and Macroeconomic Determinants of Bank Profitability”, MPRA

Paper, No.153, 2005.

Bogoev, Jane. “Bank’s Risk Preferences and Their Impact on the Loan Supply

Function: Empirical Investigation for the Case of the Republic of

Macedonia”, Macedonia and Staffordshire University, 2010.

Chauzi, Ahmad Wirman. “Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi

Kebijakan Penyaluran Kredit Perbankan”, Skripsi S1 Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2011.

Diah, G.A Utari. “Pertumbuhan Kredit Optimal”, Buletin Ekonomi Moneter dan

Perbankan, Oktober 2012.

Dwijayanthi, Febrina dan Prima Naomi. “Analisis Pengaruh Inflasi, BI Rate, dan

Nilai Tukar Mata Uang Terhadap Profitabilitas Bank Periode 2003-

2007”, Jurnal vol 3, 2009.

Fahmi, Irham dan Hadi, Yovi Lavianti. “Pengantar Manajemen Perkreditan”,

Alfabeta, Bandung, 2010.

Gujarati, Damodar N. Dawn. C. Porter. “Basic Econometrics Fourth Edition”,

The Mc. Growth Hill Companies Inc, New York, 2003.

Hamid, Abdul. “Panduan Penulisan Skripsi”, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.

Han, Xiaoxiao and Seo Ji-Yong. “Influential Factors in Lending and Profitability

in Commercial Chinese Banks”, African Journal of Business

Management Vol. 6 (36), 12 September, 2012.

Page 121: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

104

Hardanto, Sulad Sri. “Manajemen Risiko Bagi Bank Umum”, PT Elex Media

Komputindo, Jakarta, 2006.

Haryati, Sri. “Pertumbuhan Kredit Perbankan di Indonesia: Intermediasi dan

Pengaruh Variabel Makro Ekonomi”, Jurnal Keuangan dan Perbankan,

Vol 13 No 2 Surabaya, 2009.

Hasanudin Mohamad & Prihatiningsih. “Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga,

Tingkat Suku Bunga Kredit, NPL dan Tingkat Inflasi Terhadap

Penyaluran Kredit BPR di Jawa Tengah”, Teknis Vol 5 No. 1 Semarang,

April 2010.

Hassan, M.K. & Bashir, A. “Determinants of Islamic Banking Profitability. Paper

Preseted at the Proceedings of the Economic Research Forum 10th

Annual Conference”, Marakesh-Morocco, 2003.

Ismail. “Manajemen Perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi”, Kencana, Jakarta,

2010.

Kasmir. “Manajemen Perbankan”, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003.

Kuncoro, Mudrajad dan Suhardjono. “Manajemen Perbankan Teori dan

Aplikasi”, BPFE, Yogyakarta, 2011.

Latumeriessa, Julius R. “Mengenal Aspek Operasi Bank Umum”, Bumi Aksara,

1999.

Manurung Mandala, Prathama Rahardja. “Uang, Perbankan, dan Ekonomi

Moneter”, FE-UI, Jakarta. 2004.

Mukhlis, Imam. “Penyaluran Kredit Bank ditinjau dari Jumlah Dana Pihak

Ketiga dan Tingkat Non Performing Loans pada BRI 2000-2009”, Jurnal

Keuangan dan Perbankan, vol 15 no 1 Januari, 2011.

Musaddad, Faizal. “Analisis Pengaruh DPK, CAR, Suku Bunga SBI, dan Inflasi

terhadap Penyaluran Kredit serta Implikasinya terhadap Profitabilitas

Page 122: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

105

pada Bank Umum”, Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2010.

Nachrowi dan Hardius Usman. “Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan

Keuangan”, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 2006.

Olokoyo, Felicia Omowunmi. “Determinant of Commercial Bank’s Lending

Behavior in Nigeria”, International Journal of Financial Research, vol 2 no

2 July, 2011.

Pohan, Aulia. “Kerangka Kebijakan Moneter dan Implementasinya Di

Indonesia”, PT. Grafindo Persada, Jakarta, 2008.

Pratama, Billy Arma. “Analisis Faktor- faktor yang Mempengaruhi Kebijakan

Penyaluran Kredit Perbankan”, Tesis Universitas Diponegoro, 2010.

Prayudi, Arditya. “Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing

Loan (NPL), BOPO, Return On Asset (ROA), dan Net Interest Margin

(NIM) terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR)”, JurnalEkonomi, 2011.

Riyadi, Slamet. “Banking Assets and Liability Management”, LP-FEUI, Jakarta,

2006.

Santoso, Singgih. “Aplikasi SPSS pada Statistik Parametrik”, PT. Elex Media

Komputindo, Jakarta, 2012.

Satria, Dias dan Rangga Bagus Subegti. “Determinasi Penyaluran Kredit Bank

Umum di Indonesia periode 2006-2009”, Jurnal Keuangan dan Perbankan,

vol 14 no 3 September, 2010.

Siamat, Dahlan. “Manajemen Lembaga Keuangan; kebijakan moneter dan

perbankan (edisi kelima)”, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia, Jakarta, 2005.

Siddiqui, A. "Financial contracts, risk and performance of Islamic banking".

Managerial Finance”, 34 (10), 680-694, 2008.

Page 123: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

106

Sugiyono. “Metode Penelitian Bisnis”. CV. Alfabeta, Bandung, 2003.

Suliyanto. “Ekonometrika Terapan, Teori dan Aplikasi dengan SPSS”, CV. Andi

Offset, Yogyakarta, 2011.

Sutojo, Siswanto. “Strategi Manajemen Kredit Bank Umum”, PT. Damar Mulia

Pustaka, Jakarta, 2000.

“Menangani Kredit Bermasalah”, PT. Damar Mulia Pustaka,

Jakarta, 2008.

Wahyu, Condro Sujati,”Analisis fakor-faktor yang mempengruhi volume alokasi

kredit usaha kecil (KUK)”, Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Islam

Indonesia Yogyakarta, 2007.

Widarjono, Agus. “Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya”, Ekonisia FE UII,

Yogyakarta, 2009.

“Analisis Statistika Multivariat Terapan”, Sekolah Tinggi Ilmu

Manajemen YKPN, Yogyakarta, 2010.

Winarno, Wing Wahyu. “Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews”,

Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen,

Yogyakarta, 2009.

Zakaria, Junaiddin. “Pengantar Teori Ekonomi Makro”, Gaung Persada Pers,

Jakarta, 2009.

Website:

www.bi.go.id

www.google.com

www.idx.co.id

www.proquest.com

Page 124: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

107

LAMPIRAN

Lampiran 1: Data Variabel Penelitian

Sebelum Transformasi

KODE PERIODE KREDIT INFLASI BI_RATE DPK NPL CAR

_BMRI 2006 109.379.723 6,6 9,75 197.438.261 7,08 25,3

_BMRI 2007 126.826.445 6,59 8 239.920.497 6,33 21,11

_BMRI 2008 159.007.051 11,06 9,25 279.342.151 4,69 15,72

_BMRI 2009 179.687.845 2,78 6,5 309.457.617 2,62 15,55

_BMRI 2010 219.032.483 6,96 6,5 332.727.856 2,21 13,36

_BMRI 2011 273.962.101 3,79 6 380.236.178 2,18 15,13

_BBRI 2006 90.282.752 6,6 9,75 124.466.447 4,81 19,97

_BBRI 2007 113.853.335 6,59 8 167.086.725 3,44 16,66

_BBRI 2008 161.061.059 11,06 9,25 204.923.465 2,8 13,67

_BBRI 2009 205.522.394 2,78 6,5 255.739.540 3,52 13,3

_BBRI 2010 246.968.128 6,96 6,5 328.555.801 2,78 13,76

_BBRI 2011 283.586.497 3,79 6 372.148.122 2,3 14,96

_BBCA 2006 61.595.395 6,6 9,75 152.737.016 1,3 22,21

_BBCA 2007 82.566.624 6,59 8 189.177.865 0,81 18,79

_BBCA 2008 112.846.634 11,06 9,25 209.534.858 0,6 15,56

_BBCA 2009 123.596.037 2,78 6,5 244.666.005 0,73 15,34

_BBCA 2010 153.965.023 6,96 6,5 277.533.692 0,64 13,5

_BBCA 2011 202.268.608 3,79 6 323.457.283 0,49 12,75

_BBNI 2006 65.507.448 6,6 9,75 136.140.948 10,47 15,95

_BBNI 2007 86.875.192 6,59 8 150.228.182 8,18 17,65

_BBNI 2008 108.896.144 11,06 9,25 160.283.417 4,96 14,38

_BBNI 2009 117.644.695 2,78 6,5 193.928.796 4,68 13,91

_BBNI 2010 132.852.979 6,96 6,5 189.378.393 4,28 18,63

_BBNI 2011 158.164.743 3,79 6 224.755.289 3,61 17,63

_BNGA 2006 33.194.708 6,6 9,75 39.153.386 3,47 17,45

_BNGA 2007 41.792.408 6,59 8 45.166.492 3,79 15,91

_BNGA 2008 73.918.341 11,06 9,25 84.051.174 2,5 16,33

_BNGA 2009 82.970.368 2,78 6,5 86.248.005 3,06 13,63

_BNGA 2010 102.108.984 6,96 6,5 115.830.983 2,53 13,24

_BNGA 2011 120.219.882 3,79 6 127.677.474 2,68 13,09

_BDMN 2006 40.878.420 6,6 9,75 54.378.258 3,31 22,37

_BDMN 2007 50.926.572 6,59 8 57.372.164 2,27 20,57

_BDMN 2008 64.233.906 11,06 9,25 74.069.938 2,34 13,99

_BDMN 2009 59.832.098 2,78 6,5 67.258.594 4,64 17,72

Page 125: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

108

_BDMN 2010 75.090.482 6,96 6,5 79.541.163 3,25 13,25

_BDMN 2011 86.699.835 3,79 6 87.993.957 2,71 16,62

_PNBN 2006 19.137.017 6,6 9,75 23.774.433 5,95 31,71

_PNBN 2007 29.549.177 6,59 8 31.368.961 3,06 23,34

_PNBN 2008 36.868.879 11,06 9,25 47.618.342 4,34 20,65

_PNBN 2009 43.196.490 2,78 6,5 56.307.224 3,15 21,93

_PNBN 2010 57.525.466 6,96 6,5 75.054.982 4,36 16,58

_PNBN 2011 70.793.812 3,79 6 85.536.601 3,56 17,45_BNLI 2006 23.804.500 6,6 9,75 28.660.303 6,4 14,4_BNLI 2007 26.454.502 6,59 8 30.092.189 4,6 14_BNLI 2008 34.850.805 11,06 9,25 42.803.015 3,5 11,1_BNLI 2009 41.201.583 2,78 6,5 45.751.144 4 12,2_BNLI 2010 50.589.480 6,96 6,5 57.791.510 2,65 14,13_BNLI 2011 65.859.107 3,79 6 79.258.385 2,34 14,17_BNII 2006 21.295.476 6,6 9,75 36.893.446 5,43 24,08_BNII 2007 28.392.496 6,59 8 36.772.754 3,12 21,35_BNII 2008 35.057.139 11,06 9,25 43.448.673 2,75 19,79_BNII 2009 37.047.434 2,78 6,5 47.182.372 2,39 14,83_BNII 2010 49.695.623 6,96 6,5 59.507.744 3,15 12,65_BNII 2011 62.574.123 3,79 6 70.075.044 2,07 12,03_BBTN 2006 18.086.350 6,6 9,75 21.594.665 3,91 18,23_BBTN 2007 22.342.906 6,59 8 24.187.088 4,05 21,86_BBTN 2008 32.025.231 11,06 9,25 31.448.744 3,2 16,44_BBTN 2009 40.732.954 2,78 6,5 40.214.954 3,36 21,99_BBTN 2010 48.702.920 6,96 6,5 45.332.091 3,26 16,74_BBTN 2011 59.337.756 3,79 6 58.645.450 2,75 15,03

Page 126: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

109

Setelah Transformasi

KODE PERIODE Ln_KREDIT Ln_INFLASI Ln_BI_RATE Ln_DPK Ln_NPL Ln_CAR

_BMRI 2006 18,51034 1,88707 2,277267 19,10094 1,957274 3,230804

_BMRI 2007 18,65833 1,885553 2,079442 19,29582 1,8453 3,049747

_BMRI 2008 18,88446 2,403335 2,224624 19,44795 1,545433 2,754934

_BMRI 2009 19,00673 1,022451 1,871802 19,55033 0,963174 2,744061

_BMRI 2010 19,20473 1,940179 1,871802 19,62284 0,792993 2,592265

_BMRI 2011 19,4285 1,332366 1,791759 19,7563 0,779325 2,71668

_BBRI 2006 18,31846 1,88707 2,277267 18,63955 1,570697 2,994231

_BBRI 2007 18,55042 1,885553 2,079442 18,93402 1,235471 2,813011

_BBRI 2008 18,89729 2,403335 2,224624 19,13815 1,029619 2,615204

_BBRI 2009 19,14107 1,022451 1,871802 19,35967 1,258461 2,587764

_BBRI 2010 19,32477 1,940179 1,871802 19,61022 1,022451 2,621766

_BBRI 2011 19,46303 1,332366 1,791759 19,7348 0,832909 2,70538

_BBCA 2006 17,9361 1,88707 2,277267 18,84423 0,262364 3,100543

_BBCA 2007 18,22912 1,885553 2,079442 19,0582 0,593327 2,933325

_BBCA 2008 18,54154 2,403335 2,224624 19,1604 0,470004 2,744704

_BBCA 2009 18,63253 1,022451 1,871802 19,3154 0,548121 2,730464

_BBCA 2010 18,85224 1,940179 1,871802 19,44145 0,494696 2,60269

_BBCA 2011 19,12511 1,332366 1,791759 19,59458 0,398776 2,545531

_BBNI 2006 17,99767 1,88707 2,277267 18,7292 2,348514 2,769459

_BBNI 2007 18,27998 1,885553 2,079442 18,82767 2,101692 2,870736

_BBNI 2008 18,50591 2,403335 2,224624 18,89245 1,601406 2,665838

_BBNI 2009 18,58318 1,022451 1,871802 19,083 1,543298 2,632608

_BBNI 2010 18,70475 1,940179 1,871802 19,05926 1,453953 2,924773

_BBNI 2011 18,87915 1,332366 1,791759 19,23052 1,283708 2,869602

_BNGA 2006 17,3179 1,88707 2,277267 17,483 1,244155 2,85934

_BNGA 2007 17,54823 1,885553 2,079442 17,62587 1,332366 2,766948

_BNGA 2008 18,11847 2,403335 2,224624 18,24694 0,916291 2,793004

_BNGA 2009 18,23399 1,022451 1,871802 18,27274 1,118415 2,612273

_BNGA 2010 18,44155 1,940179 1,871802 18,56764 0,928219 2,583243

_BNGA 2011 18,60483 1,332366 1,791759 18,66502 0,985817 2,571849

_BDMN 2006 17,52611 1,88707 2,277267 17,81147 1,196948 3,107721

_BDMN 2007 17,7459 1,885553 2,079442 17,86507 0,81978 3,023834

_BDMN 2008 17,97804 2,403335 2,224624 18,12052 0,850151 2,638343

_BDMN 2009 17,90705 1,022451 1,871802 18,02406 1,534714 2,874694

_BDMN 2010 18,1342 1,940179 1,871802 18,19179 1,178655 2,583998

_BDMN 2011 18,27796 1,332366 1,791759 18,29278 0,996949 2,810607

_PNBN 2006 16,76714 1,88707 2,277267 16,98412 1,783391 3,456632

_PNBN 2007 17,20157 1,885553 2,079442 17,26133 1,118415 3,150169

Page 127: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

110

_PNBN 2008 17,42288 2,403335 2,224624 17,67873 1,467874 3,027715

_PNBN 2009 17,58127 1,022451 1,871802 17,84633 1,147402 3,087856

_PNBN 2010 17,86774 1,940179 1,871802 18,13373 1,472472 2,808197

_PNBN 2011 18,07528 1,332366 1,791759 18,26445 1,269761 2,85934_BNLI 2006 16,98539 1,88707 2,277267 17,17102 1,856298 2,667228_BNLI 2007 17,09094 1,885553 2,079442 17,21978 1,526056 2,639057_BNLI 2008 17,36659 2,403335 2,224624 17,57212 1,252763 2,406945_BNLI 2009 17,53399 1,022451 1,871802 17,63873 1,386294 2,501436_BNLI 2010 17,73925 1,940179 1,871802 17,87235 0,97456 2,6483_BNLI 2011 18,00303 1,332366 1,791759 18,18822 0,850151 2,651127_BNII 2006 16,87401 1,88707 2,277267 17,42354 1,691939 3,181382_BNII 2007 17,16164 1,885553 2,079442 17,42027 1,137833 3,061052_BNII 2008 17,37249 2,403335 2,224624 17,58709 1,011601 2,985177_BNII 2009 17,42771 1,022451 1,871802 17,66953 0,871293 2,696652_BNII 2010 17,72143 1,940179 1,871802 17,90162 1,147402 2,537657_BNII 2011 17,95186 1,332366 1,791759 18,06508 0,727549 2,487404_BBTN 2006 16,71067 1,88707 2,277267 16,88796 1,363537 2,903069_BBTN 2007 16,92202 1,885553 2,079442 17,00133 1,398717 3,084658_BBTN 2008 17,28203 2,403335 2,224624 17,26387 1,163151 2,799717_BBTN 2009 17,52255 1,022451 1,871802 17,50975 1,211941 3,090588_BBTN 2010 17,70125 1,940179 1,871802 17,62953 1,181727 2,817801_BBTN 2011 17,89876 1,332366 1,791759 17,88702 1,011601 2,710048

Page 128: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

111

Lampiran 2: Model Regresi Data Panel

Common Effect Model

Dependent Variable: LN_Kredit?Method: Pooled Least SquaresDate: 07/04/13 Time: 10:58Sample: 2006 2011Included observations: 6Cross-sections included: 10Total pool (balanced) observations: 60

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 5.453431 0.597222 9.131335 0.0000Ln_INFLASI? 0.121168 0.060524 2.001968 0.0503Ln_BI_RATE? -0.728144 0.168231 -4.328231 0.0001

Ln_DPK? 0.783506 0.023853 32.84666 0.0000Ln_NPL? 0.031165 0.048603 0.641215 0.5241Ln_CAR? -0.193655 0.100810 -1.920998 0.0600

R-squared 0.964927 Mean dependent var 18.06119Adjusted R-squared 0.961680 S.D. dependent var 0.715602S.E. of regression 0.140083 Akaike info criterion -0.998531Sum squared resid 1.059648 Schwarz criterion -0.789096Log likelihood 35.95592 Hannan-Quinn criter. -0.916609F-statistic 297.1334 Durbin-Watson stat 0.637908Prob (F-statistic) 0.000000

Page 129: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

112

Fixed Effect Model

Dependent Variable: LN_Kredit?Method: Pooled Least SquaresDate: 07/04/13 Time: 11:02Sample: 2006 2011Included observations: 6Cross-sections included: 10Total pool (balanced) observations: 60

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 4.580909 1.393612 3.287075 0.0020Ln_INFLASI? 0.087422 0.036749 2.378880 0.0217Ln_BI_RATE? -0.539770 0.136694 -3.948743 0.0003

Ln_DPK? 0.816161 0.062726 13.01154 0.0000Ln_NPL? -0.099290 0.044216 -2.245564 0.0297Ln_CAR? -0.155702 0.076578 -2.033244 0.0480

Fixed Effects (Cross)_BMRI—C -0.005103_BBRI—C 0.144969_BBCA—C -0.312048_BBNI—C -0.029312_BNGA—C 0.120707_BDMN—C 0.103305_PNBN—C 0.014652_BNLI—C -0.030702_BNII—C -0.104371

_BBTN—C 0.097904

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.991318 Mean dependent var 18.06119Adjusted R-squared 0.988617 S.D. dependent var 0.715602S.E. of regression 0.076349 Akaike info criterion -2.094690Sum squared resid 0.262312 Schwarz criterion -1.571104Log likelihood 77.84070 Hannan-Quinn criter. -1.889887F-statistic 367.0074 Durbin-Watson stat 1.867324Prob (F-statistic) 0.000000

Page 130: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

113

Random Effect Model

Dependent Variable: LN_Kredit?Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)Date: 07/04/13 Time: 11:04Sample: 2006 2011Included observations: 6Cross-sections included: 10Total pool (balanced) observations: 60Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 5.038700 0.968393 5.203158 0.0000Ln_INFLASI? 0.094773 0.035554 2.665573 0.0101Ln_BI_RATE? -0.586345 0.119500 -4.906668 0.0000

Ln_DPK? 0.796190 0.043178 18.43966 0.0000Ln_NPL? -0.084809 0.042193 -2.010026 0.0494Ln_CAR? -0.165453 0.073333 -2.256192 0.0281

Random Effects (Cross)_BMRI—C 0.014986_BBRI—C 0.154326_BBCA—C -0.270019_BBNI—C -0.023535_BNGA—C 0.111264_BDMN—C 0.094161_PNBN—C 0.001356_BNLI—C -0.046853_BNII—C -0.110495

_BBTN—C 0.074810

Effects SpecificationS.D. Rho

Cross-section random 0.136691 0.7622Idiosyncratic random 0.076349 0.2378

Weighted Statistics

R-squared 0.966952 Mean dependent var 4.015373Adjusted R-squared 0.963892 S.D. dependent var 0.398302S.E. of regression 0.075686 Sum squared resid 0.309332F-statistic 315.9951 Durbin-Watson stat 1.658227Prob (F-statistic) 0.000000

Page 131: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

114

Lampiran 3: Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Uji Multikolinearitas

Korelasi Antar Variabel Bebas

Ln_INFLASI Ln_BI_RATE Ln_DPK Ln_NPL Ln_CAR

Ln_INFLASI 1.000000 0.704023 -0.140185 0.124521 0.114049

Ln_BI_RATE 0.704023 1.000000 -0.309846 0.364289 0.439841

Ln_DPK -0.140185 -0.309846 1.000000 -0.254693 -0.304674

Ln_NPL 0.124521 0.364289 -0.254693 1.000000 0.303437

Ln_CAR 0.114049 0.439841 -0.304674 0.303437 1.000000

0

2

4

6

8

10

12

-0.4 -0.3 -0.2 -0.1 0.0 0.1 0.2

Series: RESIDSample 2006 2011Observations 60

Mean 2.56e-15Median 0.020797Maximum 0.224171Minimum -0.414522Std. Dev. 0.141729Skewness -0.871732Kurtosis 3.753823

Jarque-Bera 9.019793Probability 0.011000

Page 132: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

115

Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Park

Dependent Variable: LOG(RES2)Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)Date: 08/27/13 Time: 22:52Sample: 2006 2011Periods included: 6Cross-sections included: 10Total panel (balanced) observations: 60Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -6.464849 1.537494 -4.204795 0.0001INFLASI 0.151686 0.122937 1.233853 0.2226BI_RATE 0.096049 0.275620 0.348485 0.7288

DPK -4.10E-09 2.89E-09 -1.418905 0.1617NPL 0.262801 0.157467 1.668924 0.1009CAR 0.041497 0.072506 0.572322 0.5695

Effects SpecificationS.D. Rho

Cross-section random 0.637058 0.1418Idiosyncratic random 1.566939 0.8582

Weighted Statistics

R-squared 0.282868 Mean dependent var -2.606420Adjusted R-squared 0.216467 S.D. dependent var 1.769675S.E. of regression 1.566470 Sum squared resid 132.5068F-statistic 4.259983 Durbin-Watson stat 1.766497Prob (F-statistic) 0.002448

Uji Autokorelasi dengan Durbin Watson

Weighted Statistics

R-squared 0.966952 Mean dependent var 4.015373

Adjusted R-squared 0.963892 S.D. dependent var 0.398302

S.E. of regression 0.075686 Sum squared resid 0.309332

F-statistic 315.9951 Durbin-Watson stat 1.658227

Prob (F-statistic) 0.000000

Page 133: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

116

Lampiran 4: Uji Hipotesis

Uji F (Simultan)

Dependent Variable: LN_Kredit?Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)Date: 07/04/13 Time: 11:04Sample: 2006 2011Included observations: 6Cross-sections included: 10Total pool (balanced) observations: 60Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 5.038700 0.968393 5.203158 0.0000Ln_INFLASI? 0.094773 0.035554 2.665573 0.0101Ln_BI_RATE? -0.586345 0.119500 -4.906668 0.0000

Ln_DPK? 0.796190 0.043178 18.43966 0.0000Ln_NPL? -0.084809 0.042193 -2.010026 0.0494Ln_CAR? -0.165453 0.073333 -2.256192 0.0281

Random Effects (Cross)_BMRI—C 0.014986_BBRI—C 0.154326_BBCA—C -0.270019_BBNI—C -0.023535_BNGA—C 0.111264_BDMN—C 0.094161_PNBN—C 0.001356_BNLI—C -0.046853_BNII—C -0.110495

_BBTN—C 0.074810

Effects SpecificationS.D. Rho

Cross-section random 0.136691 0.7622Idiosyncratic random 0.076349 0.2378

Weighted Statistics

R-squared 0.966952 Mean dependent var 4.015373Adjusted R-squared 0.963892 S.D. dependent var 0.398302S.E. of regression 0.075686 Sum squared resid 0.309332F-statistic 315.9951 Durbin-Watson stat 1.658227Prob (F-statistic) 0.000000

Page 134: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

117

Uji t (Parsial)

Dependent Variable: LN_Kredit?Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)Date: 07/04/13 Time: 11:04Sample: 2006 2011Included observations: 6Cross-sections included: 10Total pool (balanced) observations: 60Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 5.038700 0.968393 5.203158 0.0000Ln_INFLASI? 0.094773 0.035554 2.665573 0.0101Ln_BI_RATE? -0.586345 0.119500 -4.906668 0.0000

Ln_DPK? 0.796190 0.043178 18.43966 0.0000Ln_NPL? -0.084809 0.042193 -2.010026 0.0494Ln_CAR? -0.165453 0.073333 -2.256192 0.0281

Random Effects (Cross)_BMRI—C 0.014986_BBRI—C 0.154326_BBCA—C -0.270019_BBNI—C -0.023535_BNGA—C 0.111264_BDMN—C 0.094161_PNBN—C 0.001356_BNLI—C -0.046853_BNII—C -0.110495

_BBTN—C 0.074810

Effects SpecificationS.D. Rho

Cross-section random 0.136691 0.7622Idiosyncratic random 0.076349 0.2378

Weighted Statistics

R-squared 0.966952 Mean dependent var 4.015373Adjusted R-squared 0.963892 S.D. dependent var 0.398302S.E. of regression 0.075686 Sum squared resid 0.309332F-statistic 315.9951 Durbin-Watson stat 1.658227Prob (F-statistic) 0.000000

Page 135: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),
junaidi
Text Box
Titik Persentase Distribusi F Probabilita = 0.05
junaidi
Text Box
Diproduksi oleh: Junaidi http://junaidichaniago.wordpress.com
Page 136: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010 Page 1

Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05

df untuk penyebut

(N2)

df untuk pembilang (N1)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 161 199 216 225 230 234 237 239 241 242 243 244 245 245 246

2 18.51 19.00 19.16 19.25 19.30 19.33 19.35 19.37 19.38 19.40 19.40 19.41 19.42 19.42 19.43

3 10.13 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.89 8.85 8.81 8.79 8.76 8.74 8.73 8.71 8.70

4 7.71 6.94 6.59 6.39 6.26 6.16 6.09 6.04 6.00 5.96 5.94 5.91 5.89 5.87 5.86

5 6.61 5.79 5.41 5.19 5.05 4.95 4.88 4.82 4.77 4.74 4.70 4.68 4.66 4.64 4.62

6 5.99 5.14 4.76 4.53 4.39 4.28 4.21 4.15 4.10 4.06 4.03 4.00 3.98 3.96 3.94

7 5.59 4.74 4.35 4.12 3.97 3.87 3.79 3.73 3.68 3.64 3.60 3.57 3.55 3.53 3.51

8 5.32 4.46 4.07 3.84 3.69 3.58 3.50 3.44 3.39 3.35 3.31 3.28 3.26 3.24 3.22

9 5.12 4.26 3.86 3.63 3.48 3.37 3.29 3.23 3.18 3.14 3.10 3.07 3.05 3.03 3.01

10 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33 3.22 3.14 3.07 3.02 2.98 2.94 2.91 2.89 2.86 2.85

11 4.84 3.98 3.59 3.36 3.20 3.09 3.01 2.95 2.90 2.85 2.82 2.79 2.76 2.74 2.72

12 4.75 3.89 3.49 3.26 3.11 3.00 2.91 2.85 2.80 2.75 2.72 2.69 2.66 2.64 2.62

13 4.67 3.81 3.41 3.18 3.03 2.92 2.83 2.77 2.71 2.67 2.63 2.60 2.58 2.55 2.53

14 4.60 3.74 3.34 3.11 2.96 2.85 2.76 2.70 2.65 2.60 2.57 2.53 2.51 2.48 2.46

15 4.54 3.68 3.29 3.06 2.90 2.79 2.71 2.64 2.59 2.54 2.51 2.48 2.45 2.42 2.40

16 4.49 3.63 3.24 3.01 2.85 2.74 2.66 2.59 2.54 2.49 2.46 2.42 2.40 2.37 2.35

17 4.45 3.59 3.20 2.96 2.81 2.70 2.61 2.55 2.49 2.45 2.41 2.38 2.35 2.33 2.31

18 4.41 3.55 3.16 2.93 2.77 2.66 2.58 2.51 2.46 2.41 2.37 2.34 2.31 2.29 2.27

19 4.38 3.52 3.13 2.90 2.74 2.63 2.54 2.48 2.42 2.38 2.34 2.31 2.28 2.26 2.23

20 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71 2.60 2.51 2.45 2.39 2.35 2.31 2.28 2.25 2.22 2.20

21 4.32 3.47 3.07 2.84 2.68 2.57 2.49 2.42 2.37 2.32 2.28 2.25 2.22 2.20 2.18

22 4.30 3.44 3.05 2.82 2.66 2.55 2.46 2.40 2.34 2.30 2.26 2.23 2.20 2.17 2.15

23 4.28 3.42 3.03 2.80 2.64 2.53 2.44 2.37 2.32 2.27 2.24 2.20 2.18 2.15 2.13

24 4.26 3.40 3.01 2.78 2.62 2.51 2.42 2.36 2.30 2.25 2.22 2.18 2.15 2.13 2.11

25 4.24 3.39 2.99 2.76 2.60 2.49 2.40 2.34 2.28 2.24 2.20 2.16 2.14 2.11 2.09

26 4.23 3.37 2.98 2.74 2.59 2.47 2.39 2.32 2.27 2.22 2.18 2.15 2.12 2.09 2.07

27 4.21 3.35 2.96 2.73 2.57 2.46 2.37 2.31 2.25 2.20 2.17 2.13 2.10 2.08 2.06

28 4.20 3.34 2.95 2.71 2.56 2.45 2.36 2.29 2.24 2.19 2.15 2.12 2.09 2.06 2.04

29 4.18 3.33 2.93 2.70 2.55 2.43 2.35 2.28 2.22 2.18 2.14 2.10 2.08 2.05 2.03

30 4.17 3.32 2.92 2.69 2.53 2.42 2.33 2.27 2.21 2.16 2.13 2.09 2.06 2.04 2.01

31 4.16 3.30 2.91 2.68 2.52 2.41 2.32 2.25 2.20 2.15 2.11 2.08 2.05 2.03 2.00

32 4.15 3.29 2.90 2.67 2.51 2.40 2.31 2.24 2.19 2.14 2.10 2.07 2.04 2.01 1.99

33 4.14 3.28 2.89 2.66 2.50 2.39 2.30 2.23 2.18 2.13 2.09 2.06 2.03 2.00 1.98

34 4.13 3.28 2.88 2.65 2.49 2.38 2.29 2.23 2.17 2.12 2.08 2.05 2.02 1.99 1.97

35 4.12 3.27 2.87 2.64 2.49 2.37 2.29 2.22 2.16 2.11 2.07 2.04 2.01 1.99 1.96

36 4.11 3.26 2.87 2.63 2.48 2.36 2.28 2.21 2.15 2.11 2.07 2.03 2.00 1.98 1.95

37 4.11 3.25 2.86 2.63 2.47 2.36 2.27 2.20 2.14 2.10 2.06 2.02 2.00 1.97 1.95

38 4.10 3.24 2.85 2.62 2.46 2.35 2.26 2.19 2.14 2.09 2.05 2.02 1.99 1.96 1.94

39 4.09 3.24 2.85 2.61 2.46 2.34 2.26 2.19 2.13 2.08 2.04 2.01 1.98 1.95 1.93

40 4.08 3.23 2.84 2.61 2.45 2.34 2.25 2.18 2.12 2.08 2.04 2.00 1.97 1.95 1.92

41 4.08 3.23 2.83 2.60 2.44 2.33 2.24 2.17 2.12 2.07 2.03 2.00 1.97 1.94 1.92

42 4.07 3.22 2.83 2.59 2.44 2.32 2.24 2.17 2.11 2.06 2.03 1.99 1.96 1.94 1.91

43 4.07 3.21 2.82 2.59 2.43 2.32 2.23 2.16 2.11 2.06 2.02 1.99 1.96 1.93 1.91

44 4.06 3.21 2.82 2.58 2.43 2.31 2.23 2.16 2.10 2.05 2.01 1.98 1.95 1.92 1.90

45 4.06 3.20 2.81 2.58 2.42 2.31 2.22 2.15 2.10 2.05 2.01 1.97 1.94 1.92 1.89

Page 137: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010 Page 2

Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05

df untuk penyebut

(N2)

df untuk pembilang (N1)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

46 4.05 3.20 2.81 2.57 2.42 2.30 2.22 2.15 2.09 2.04 2.00 1.97 1.94 1.91 1.89

47 4.05 3.20 2.80 2.57 2.41 2.30 2.21 2.14 2.09 2.04 2.00 1.96 1.93 1.91 1.88

48 4.04 3.19 2.80 2.57 2.41 2.29 2.21 2.14 2.08 2.03 1.99 1.96 1.93 1.90 1.88

49 4.04 3.19 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.08 2.03 1.99 1.96 1.93 1.90 1.88

50 4.03 3.18 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.07 2.03 1.99 1.95 1.92 1.89 1.87

51 4.03 3.18 2.79 2.55 2.40 2.28 2.20 2.13 2.07 2.02 1.98 1.95 1.92 1.89 1.87

52 4.03 3.18 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.07 2.02 1.98 1.94 1.91 1.89 1.86

53 4.02 3.17 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 1.91 1.88 1.86

54 4.02 3.17 2.78 2.54 2.39 2.27 2.18 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 1.91 1.88 1.86

55 4.02 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.06 2.01 1.97 1.93 1.90 1.88 1.85

56 4.01 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 1.90 1.87 1.85

57 4.01 3.16 2.77 2.53 2.38 2.26 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 1.90 1.87 1.85

58 4.01 3.16 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.05 2.00 1.96 1.92 1.89 1.87 1.84

59 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.04 2.00 1.96 1.92 1.89 1.86 1.84

60 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.25 2.17 2.10 2.04 1.99 1.95 1.92 1.89 1.86 1.84

61 4.00 3.15 2.76 2.52 2.37 2.25 2.16 2.09 2.04 1.99 1.95 1.91 1.88 1.86 1.83

62 4.00 3.15 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.99 1.95 1.91 1.88 1.85 1.83

63 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.98 1.94 1.91 1.88 1.85 1.83

64 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.24 2.16 2.09 2.03 1.98 1.94 1.91 1.88 1.85 1.83

65 3.99 3.14 2.75 2.51 2.36 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98 1.94 1.90 1.87 1.85 1.82

66 3.99 3.14 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98 1.94 1.90 1.87 1.84 1.82

67 3.98 3.13 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.02 1.98 1.93 1.90 1.87 1.84 1.82

68 3.98 3.13 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.02 1.97 1.93 1.90 1.87 1.84 1.82

69 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.15 2.08 2.02 1.97 1.93 1.90 1.86 1.84 1.81

70 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.14 2.07 2.02 1.97 1.93 1.89 1.86 1.84 1.81

71 3.98 3.13 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.97 1.93 1.89 1.86 1.83 1.81

72 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.86 1.83 1.81

73 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.86 1.83 1.81

74 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.22 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.85 1.83 1.80

75 3.97 3.12 2.73 2.49 2.34 2.22 2.13 2.06 2.01 1.96 1.92 1.88 1.85 1.83 1.80

76 3.97 3.12 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.01 1.96 1.92 1.88 1.85 1.82 1.80

77 3.97 3.12 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.96 1.92 1.88 1.85 1.82 1.80

78 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.85 1.82 1.80

79 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.85 1.82 1.79

80 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.21 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.84 1.82 1.79

81 3.96 3.11 2.72 2.48 2.33 2.21 2.12 2.05 2.00 1.95 1.91 1.87 1.84 1.82 1.79

82 3.96 3.11 2.72 2.48 2.33 2.21 2.12 2.05 2.00 1.95 1.91 1.87 1.84 1.81 1.79

83 3.96 3.11 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.95 1.91 1.87 1.84 1.81 1.79

84 3.95 3.11 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.95 1.90 1.87 1.84 1.81 1.79

85 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.84 1.81 1.79

86 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.84 1.81 1.78

87 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.20 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.83 1.81 1.78

88 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.20 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.81 1.78

89 3.95 3.10 2.71 2.47 2.32 2.20 2.11 2.04 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.80 1.78

90 3.95 3.10 2.71 2.47 2.32 2.20 2.11 2.04 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.80 1.78

Page 138: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010 Page 3

Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05

df untuk penyebut

(N2)

df untuk pembilang (N1)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

91 3.95 3.10 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.94 1.90 1.86 1.83 1.80 1.78

92 3.94 3.10 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.94 1.89 1.86 1.83 1.80 1.78

93 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.86 1.83 1.80 1.78

94 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.86 1.83 1.80 1.77

95 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.86 1.82 1.80 1.77

96 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.19 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.80 1.77

97 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.19 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.80 1.77

98 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.79 1.77

99 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.79 1.77

100 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.97 1.93 1.89 1.85 1.82 1.79 1.77

101 3.94 3.09 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.93 1.88 1.85 1.82 1.79 1.77

102 3.93 3.09 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.82 1.79 1.77

103 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.82 1.79 1.76

104 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.82 1.79 1.76

105 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.81 1.79 1.76

106 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.79 1.76

107 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.18 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.79 1.76

108 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.18 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76

109 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76

110 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76

111 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76

112 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.96 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76

113 3.93 3.08 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.92 1.87 1.84 1.81 1.78 1.76

114 3.92 3.08 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.81 1.78 1.75

115 3.92 3.08 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.81 1.78 1.75

116 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.81 1.78 1.75

117 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.80 1.78 1.75

118 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.80 1.78 1.75

119 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.78 1.75

120 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.78 1.75

121 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.17 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75

122 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.17 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75

123 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.17 2.08 2.01 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75

124 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75

125 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75

126 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.95 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75

127 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.95 1.91 1.86 1.83 1.80 1.77 1.75

128 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.95 1.91 1.86 1.83 1.80 1.77 1.75

129 3.91 3.07 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.80 1.77 1.74

130 3.91 3.07 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.80 1.77 1.74

131 3.91 3.07 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.80 1.77 1.74

132 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.79 1.77 1.74

133 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.79 1.77 1.74

134 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.79 1.77 1.74

135 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.77 1.74

Page 139: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010 Page 4

Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05

df untuk penyebut

(N2)

df untuk pembilang (N1)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

136 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.77 1.74

137 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74

138 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.16 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74

139 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.16 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74

140 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.16 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74

141 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.16 2.08 2.00 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74

142 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.16 2.07 2.00 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74

143 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74

144 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74

145 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.94 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74

146 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.94 1.90 1.85 1.82 1.79 1.76 1.74

147 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.94 1.90 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73

148 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.94 1.90 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73

149 3.90 3.06 2.67 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73

150 3.90 3.06 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73

151 3.90 3.06 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73

152 3.90 3.06 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73

153 3.90 3.06 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.78 1.76 1.73

154 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.78 1.76 1.73

155 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.78 1.76 1.73

156 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.76 1.73

157 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.76 1.73

158 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73

159 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73

160 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73

161 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73

162 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73

163 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73

164 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73

165 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.07 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73

166 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.07 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73

167 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.06 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73

168 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.06 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73

169 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.06 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73

170 3.90 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73

171 3.90 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73

172 3.90 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.89 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72

173 3.90 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.89 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72

174 3.90 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.89 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72

175 3.90 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.89 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72

176 3.89 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72

177 3.89 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72

178 3.89 3.05 2.66 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72

179 3.89 3.05 2.66 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72

180 3.89 3.05 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.77 1.75 1.72

Page 140: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010 Page 5

Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05

df untuk penyebut

(N2)

df untuk pembilang (N1)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

181 3.89 3.05 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.77 1.75 1.72

182 3.89 3.05 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.77 1.75 1.72

183 3.89 3.05 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.77 1.75 1.72

184 3.89 3.05 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.77 1.75 1.72

185 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.75 1.72

186 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.75 1.72

187 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72

188 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72

189 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72

190 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72

191 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72

192 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72

193 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72

194 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72

195 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72

196 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72

197 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72

198 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72

199 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72

200 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72

201 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72

202 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72

203 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72

204 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72

205 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72

206 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72

207 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.71

208 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71

209 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71

210 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71

211 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71

212 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71

213 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71

214 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71

215 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71

216 3.88 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71

217 3.88 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71

218 3.88 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71

219 3.88 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71

220 3.88 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.76 1.74 1.71

221 3.88 3.04 2.65 2.41 2.25 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.76 1.74 1.71

222 3.88 3.04 2.65 2.41 2.25 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.76 1.74 1.71

223 3.88 3.04 2.65 2.41 2.25 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.76 1.74 1.71

224 3.88 3.04 2.64 2.41 2.25 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.76 1.74 1.71

225 3.88 3.04 2.64 2.41 2.25 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.76 1.74 1.71

Page 141: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),
junaidi
Text Box
Titik Persentase Distribusi t d.f. = 1 - 200
junaidi
Text Box
Diproduksi oleh: Junaidi http://junaidichaniago.wordpress.com
Page 142: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010 Page 1

Titik Persentase Distribusi t (df = 1 – 40)

Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001

df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002

1 1.00000 3.07768 6.31375 12.70620 31.82052 63.65674 318.30884

2 0.81650 1.88562 2.91999 4.30265 6.96456 9.92484 22.32712

3 0.76489 1.63774 2.35336 3.18245 4.54070 5.84091 10.21453

4 0.74070 1.53321 2.13185 2.77645 3.74695 4.60409 7.17318

5 0.72669 1.47588 2.01505 2.57058 3.36493 4.03214 5.89343

6 0.71756 1.43976 1.94318 2.44691 3.14267 3.70743 5.20763

7 0.71114 1.41492 1.89458 2.36462 2.99795 3.49948 4.78529

8 0.70639 1.39682 1.85955 2.30600 2.89646 3.35539 4.50079

9 0.70272 1.38303 1.83311 2.26216 2.82144 3.24984 4.29681

10 0.69981 1.37218 1.81246 2.22814 2.76377 3.16927 4.14370

11 0.69745 1.36343 1.79588 2.20099 2.71808 3.10581 4.02470

12 0.69548 1.35622 1.78229 2.17881 2.68100 3.05454 3.92963

13 0.69383 1.35017 1.77093 2.16037 2.65031 3.01228 3.85198

14 0.69242 1.34503 1.76131 2.14479 2.62449 2.97684 3.78739

15 0.69120 1.34061 1.75305 2.13145 2.60248 2.94671 3.73283

16 0.69013 1.33676 1.74588 2.11991 2.58349 2.92078 3.68615

17 0.68920 1.33338 1.73961 2.10982 2.56693 2.89823 3.64577

18 0.68836 1.33039 1.73406 2.10092 2.55238 2.87844 3.61048

19 0.68762 1.32773 1.72913 2.09302 2.53948 2.86093 3.57940

20 0.68695 1.32534 1.72472 2.08596 2.52798 2.84534 3.55181

21 0.68635 1.32319 1.72074 2.07961 2.51765 2.83136 3.52715

22 0.68581 1.32124 1.71714 2.07387 2.50832 2.81876 3.50499

23 0.68531 1.31946 1.71387 2.06866 2.49987 2.80734 3.48496

24 0.68485 1.31784 1.71088 2.06390 2.49216 2.79694 3.46678

25 0.68443 1.31635 1.70814 2.05954 2.48511 2.78744 3.45019

26 0.68404 1.31497 1.70562 2.05553 2.47863 2.77871 3.43500

27 0.68368 1.31370 1.70329 2.05183 2.47266 2.77068 3.42103

28 0.68335 1.31253 1.70113 2.04841 2.46714 2.76326 3.40816

29 0.68304 1.31143 1.69913 2.04523 2.46202 2.75639 3.39624

30 0.68276 1.31042 1.69726 2.04227 2.45726 2.75000 3.38518

31 0.68249 1.30946 1.69552 2.03951 2.45282 2.74404 3.37490

32 0.68223 1.30857 1.69389 2.03693 2.44868 2.73848 3.36531

33 0.68200 1.30774 1.69236 2.03452 2.44479 2.73328 3.35634

34 0.68177 1.30695 1.69092 2.03224 2.44115 2.72839 3.34793

35 0.68156 1.30621 1.68957 2.03011 2.43772 2.72381 3.34005

36 0.68137 1.30551 1.68830 2.02809 2.43449 2.71948 3.33262

37 0.68118 1.30485 1.68709 2.02619 2.43145 2.71541 3.32563

38 0.68100 1.30423 1.68595 2.02439 2.42857 2.71156 3.31903

39 0.68083 1.30364 1.68488 2.02269 2.42584 2.70791 3.31279

40 0.68067 1.30308 1.68385 2.02108 2.42326 2.70446 3.30688

Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah

dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam

kedua ujung

Page 143: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010 Page 2

Titik Persentase Distribusi t (df = 41 – 80)

Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001

df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002

41 0.68052 1.30254 1.68288 2.01954 2.42080 2.70118 3.30127

42 0.68038 1.30204 1.68195 2.01808 2.41847 2.69807 3.29595

43 0.68024 1.30155 1.68107 2.01669 2.41625 2.69510 3.29089

44 0.68011 1.30109 1.68023 2.01537 2.41413 2.69228 3.28607

45 0.67998 1.30065 1.67943 2.01410 2.41212 2.68959 3.28148

46 0.67986 1.30023 1.67866 2.01290 2.41019 2.68701 3.27710

47 0.67975 1.29982 1.67793 2.01174 2.40835 2.68456 3.27291

48 0.67964 1.29944 1.67722 2.01063 2.40658 2.68220 3.26891

49 0.67953 1.29907 1.67655 2.00958 2.40489 2.67995 3.26508

50 0.67943 1.29871 1.67591 2.00856 2.40327 2.67779 3.26141

51 0.67933 1.29837 1.67528 2.00758 2.40172 2.67572 3.25789

52 0.67924 1.29805 1.67469 2.00665 2.40022 2.67373 3.25451

53 0.67915 1.29773 1.67412 2.00575 2.39879 2.67182 3.25127

54 0.67906 1.29743 1.67356 2.00488 2.39741 2.66998 3.24815

55 0.67898 1.29713 1.67303 2.00404 2.39608 2.66822 3.24515

56 0.67890 1.29685 1.67252 2.00324 2.39480 2.66651 3.24226

57 0.67882 1.29658 1.67203 2.00247 2.39357 2.66487 3.23948

58 0.67874 1.29632 1.67155 2.00172 2.39238 2.66329 3.23680

59 0.67867 1.29607 1.67109 2.00100 2.39123 2.66176 3.23421

60 0.67860 1.29582 1.67065 2.00030 2.39012 2.66028 3.23171

61 0.67853 1.29558 1.67022 1.99962 2.38905 2.65886 3.22930

62 0.67847 1.29536 1.66980 1.99897 2.38801 2.65748 3.22696

63 0.67840 1.29513 1.66940 1.99834 2.38701 2.65615 3.22471

64 0.67834 1.29492 1.66901 1.99773 2.38604 2.65485 3.22253

65 0.67828 1.29471 1.66864 1.99714 2.38510 2.65360 3.22041

66 0.67823 1.29451 1.66827 1.99656 2.38419 2.65239 3.21837

67 0.67817 1.29432 1.66792 1.99601 2.38330 2.65122 3.21639

68 0.67811 1.29413 1.66757 1.99547 2.38245 2.65008 3.21446

69 0.67806 1.29394 1.66724 1.99495 2.38161 2.64898 3.21260

70 0.67801 1.29376 1.66691 1.99444 2.38081 2.64790 3.21079

71 0.67796 1.29359 1.66660 1.99394 2.38002 2.64686 3.20903

72 0.67791 1.29342 1.66629 1.99346 2.37926 2.64585 3.20733

73 0.67787 1.29326 1.66600 1.99300 2.37852 2.64487 3.20567

74 0.67782 1.29310 1.66571 1.99254 2.37780 2.64391 3.20406

75 0.67778 1.29294 1.66543 1.99210 2.37710 2.64298 3.20249

76 0.67773 1.29279 1.66515 1.99167 2.37642 2.64208 3.20096

77 0.67769 1.29264 1.66488 1.99125 2.37576 2.64120 3.19948

78 0.67765 1.29250 1.66462 1.99085 2.37511 2.64034 3.19804

79 0.67761 1.29236 1.66437 1.99045 2.37448 2.63950 3.19663

80 0.67757 1.29222 1.66412 1.99006 2.37387 2.63869 3.19526

Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah

dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam

kedua ujung

Page 144: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010 Page 3

Titik Persentase Distribusi t (df = 81 –120)

Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001

df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002

81 0.67753 1.29209 1.66388 1.98969 2.37327 2.63790 3.19392

82 0.67749 1.29196 1.66365 1.98932 2.37269 2.63712 3.19262

83 0.67746 1.29183 1.66342 1.98896 2.37212 2.63637 3.19135

84 0.67742 1.29171 1.66320 1.98861 2.37156 2.63563 3.19011

85 0.67739 1.29159 1.66298 1.98827 2.37102 2.63491 3.18890

86 0.67735 1.29147 1.66277 1.98793 2.37049 2.63421 3.18772

87 0.67732 1.29136 1.66256 1.98761 2.36998 2.63353 3.18657

88 0.67729 1.29125 1.66235 1.98729 2.36947 2.63286 3.18544

89 0.67726 1.29114 1.66216 1.98698 2.36898 2.63220 3.18434

90 0.67723 1.29103 1.66196 1.98667 2.36850 2.63157 3.18327

91 0.67720 1.29092 1.66177 1.98638 2.36803 2.63094 3.18222

92 0.67717 1.29082 1.66159 1.98609 2.36757 2.63033 3.18119

93 0.67714 1.29072 1.66140 1.98580 2.36712 2.62973 3.18019

94 0.67711 1.29062 1.66123 1.98552 2.36667 2.62915 3.17921

95 0.67708 1.29053 1.66105 1.98525 2.36624 2.62858 3.17825

96 0.67705 1.29043 1.66088 1.98498 2.36582 2.62802 3.17731

97 0.67703 1.29034 1.66071 1.98472 2.36541 2.62747 3.17639

98 0.67700 1.29025 1.66055 1.98447 2.36500 2.62693 3.17549

99 0.67698 1.29016 1.66039 1.98422 2.36461 2.62641 3.17460

100 0.67695 1.29007 1.66023 1.98397 2.36422 2.62589 3.17374

101 0.67693 1.28999 1.66008 1.98373 2.36384 2.62539 3.17289

102 0.67690 1.28991 1.65993 1.98350 2.36346 2.62489 3.17206

103 0.67688 1.28982 1.65978 1.98326 2.36310 2.62441 3.17125

104 0.67686 1.28974 1.65964 1.98304 2.36274 2.62393 3.17045

105 0.67683 1.28967 1.65950 1.98282 2.36239 2.62347 3.16967

106 0.67681 1.28959 1.65936 1.98260 2.36204 2.62301 3.16890

107 0.67679 1.28951 1.65922 1.98238 2.36170 2.62256 3.16815

108 0.67677 1.28944 1.65909 1.98217 2.36137 2.62212 3.16741

109 0.67675 1.28937 1.65895 1.98197 2.36105 2.62169 3.16669

110 0.67673 1.28930 1.65882 1.98177 2.36073 2.62126 3.16598

111 0.67671 1.28922 1.65870 1.98157 2.36041 2.62085 3.16528

112 0.67669 1.28916 1.65857 1.98137 2.36010 2.62044 3.16460

113 0.67667 1.28909 1.65845 1.98118 2.35980 2.62004 3.16392

114 0.67665 1.28902 1.65833 1.98099 2.35950 2.61964 3.16326

115 0.67663 1.28896 1.65821 1.98081 2.35921 2.61926 3.16262

116 0.67661 1.28889 1.65810 1.98063 2.35892 2.61888 3.16198

117 0.67659 1.28883 1.65798 1.98045 2.35864 2.61850 3.16135

118 0.67657 1.28877 1.65787 1.98027 2.35837 2.61814 3.16074

119 0.67656 1.28871 1.65776 1.98010 2.35809 2.61778 3.16013

120 0.67654 1.28865 1.65765 1.97993 2.35782 2.61742 3.15954

Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah

dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam

kedua ujung

Page 145: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010 Page 4

Titik Persentase Distribusi t (df = 121 –160)

Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001

df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002

121 0.67652 1.28859 1.65754 1.97976 2.35756 2.61707 3.15895

122 0.67651 1.28853 1.65744 1.97960 2.35730 2.61673 3.15838

123 0.67649 1.28847 1.65734 1.97944 2.35705 2.61639 3.15781

124 0.67647 1.28842 1.65723 1.97928 2.35680 2.61606 3.15726

125 0.67646 1.28836 1.65714 1.97912 2.35655 2.61573 3.15671

126 0.67644 1.28831 1.65704 1.97897 2.35631 2.61541 3.15617

127 0.67643 1.28825 1.65694 1.97882 2.35607 2.61510 3.15565

128 0.67641 1.28820 1.65685 1.97867 2.35583 2.61478 3.15512

129 0.67640 1.28815 1.65675 1.97852 2.35560 2.61448 3.15461

130 0.67638 1.28810 1.65666 1.97838 2.35537 2.61418 3.15411

131 0.67637 1.28805 1.65657 1.97824 2.35515 2.61388 3.15361

132 0.67635 1.28800 1.65648 1.97810 2.35493 2.61359 3.15312

133 0.67634 1.28795 1.65639 1.97796 2.35471 2.61330 3.15264

134 0.67633 1.28790 1.65630 1.97783 2.35450 2.61302 3.15217

135 0.67631 1.28785 1.65622 1.97769 2.35429 2.61274 3.15170

136 0.67630 1.28781 1.65613 1.97756 2.35408 2.61246 3.15124

137 0.67628 1.28776 1.65605 1.97743 2.35387 2.61219 3.15079

138 0.67627 1.28772 1.65597 1.97730 2.35367 2.61193 3.15034

139 0.67626 1.28767 1.65589 1.97718 2.35347 2.61166 3.14990

140 0.67625 1.28763 1.65581 1.97705 2.35328 2.61140 3.14947

141 0.67623 1.28758 1.65573 1.97693 2.35309 2.61115 3.14904

142 0.67622 1.28754 1.65566 1.97681 2.35289 2.61090 3.14862

143 0.67621 1.28750 1.65558 1.97669 2.35271 2.61065 3.14820

144 0.67620 1.28746 1.65550 1.97658 2.35252 2.61040 3.14779

145 0.67619 1.28742 1.65543 1.97646 2.35234 2.61016 3.14739

146 0.67617 1.28738 1.65536 1.97635 2.35216 2.60992 3.14699

147 0.67616 1.28734 1.65529 1.97623 2.35198 2.60969 3.14660

148 0.67615 1.28730 1.65521 1.97612 2.35181 2.60946 3.14621

149 0.67614 1.28726 1.65514 1.97601 2.35163 2.60923 3.14583

150 0.67613 1.28722 1.65508 1.97591 2.35146 2.60900 3.14545

151 0.67612 1.28718 1.65501 1.97580 2.35130 2.60878 3.14508

152 0.67611 1.28715 1.65494 1.97569 2.35113 2.60856 3.14471

153 0.67610 1.28711 1.65487 1.97559 2.35097 2.60834 3.14435

154 0.67609 1.28707 1.65481 1.97549 2.35081 2.60813 3.14400

155 0.67608 1.28704 1.65474 1.97539 2.35065 2.60792 3.14364

156 0.67607 1.28700 1.65468 1.97529 2.35049 2.60771 3.14330

157 0.67606 1.28697 1.65462 1.97519 2.35033 2.60751 3.14295

158 0.67605 1.28693 1.65455 1.97509 2.35018 2.60730 3.14261

159 0.67604 1.28690 1.65449 1.97500 2.35003 2.60710 3.14228

160 0.67603 1.28687 1.65443 1.97490 2.34988 2.60691 3.14195

Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah

dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam

kedua ujung

Page 146: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010 Page 5

Titik Persentase Distribusi t (df = 161 –200)

Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001

df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002

161 0.67602 1.28683 1.65437 1.97481 2.34973 2.60671 3.14162

162 0.67601 1.28680 1.65431 1.97472 2.34959 2.60652 3.14130

163 0.67600 1.28677 1.65426 1.97462 2.34944 2.60633 3.14098

164 0.67599 1.28673 1.65420 1.97453 2.34930 2.60614 3.14067

165 0.67598 1.28670 1.65414 1.97445 2.34916 2.60595 3.14036

166 0.67597 1.28667 1.65408 1.97436 2.34902 2.60577 3.14005

167 0.67596 1.28664 1.65403 1.97427 2.34888 2.60559 3.13975

168 0.67595 1.28661 1.65397 1.97419 2.34875 2.60541 3.13945

169 0.67594 1.28658 1.65392 1.97410 2.34862 2.60523 3.13915

170 0.67594 1.28655 1.65387 1.97402 2.34848 2.60506 3.13886

171 0.67593 1.28652 1.65381 1.97393 2.34835 2.60489 3.13857

172 0.67592 1.28649 1.65376 1.97385 2.34822 2.60471 3.13829

173 0.67591 1.28646 1.65371 1.97377 2.34810 2.60455 3.13801

174 0.67590 1.28644 1.65366 1.97369 2.34797 2.60438 3.13773

175 0.67589 1.28641 1.65361 1.97361 2.34784 2.60421 3.13745

176 0.67589 1.28638 1.65356 1.97353 2.34772 2.60405 3.13718

177 0.67588 1.28635 1.65351 1.97346 2.34760 2.60389 3.13691

178 0.67587 1.28633 1.65346 1.97338 2.34748 2.60373 3.13665

179 0.67586 1.28630 1.65341 1.97331 2.34736 2.60357 3.13638

180 0.67586 1.28627 1.65336 1.97323 2.34724 2.60342 3.13612

181 0.67585 1.28625 1.65332 1.97316 2.34713 2.60326 3.13587

182 0.67584 1.28622 1.65327 1.97308 2.34701 2.60311 3.13561

183 0.67583 1.28619 1.65322 1.97301 2.34690 2.60296 3.13536

184 0.67583 1.28617 1.65318 1.97294 2.34678 2.60281 3.13511

185 0.67582 1.28614 1.65313 1.97287 2.34667 2.60267 3.13487

186 0.67581 1.28612 1.65309 1.97280 2.34656 2.60252 3.13463

187 0.67580 1.28610 1.65304 1.97273 2.34645 2.60238 3.13438

188 0.67580 1.28607 1.65300 1.97266 2.34635 2.60223 3.13415

189 0.67579 1.28605 1.65296 1.97260 2.34624 2.60209 3.13391

190 0.67578 1.28602 1.65291 1.97253 2.34613 2.60195 3.13368

191 0.67578 1.28600 1.65287 1.97246 2.34603 2.60181 3.13345

192 0.67577 1.28598 1.65283 1.97240 2.34593 2.60168 3.13322

193 0.67576 1.28595 1.65279 1.97233 2.34582 2.60154 3.13299

194 0.67576 1.28593 1.65275 1.97227 2.34572 2.60141 3.13277

195 0.67575 1.28591 1.65271 1.97220 2.34562 2.60128 3.13255

196 0.67574 1.28589 1.65267 1.97214 2.34552 2.60115 3.13233

197 0.67574 1.28586 1.65263 1.97208 2.34543 2.60102 3.13212

198 0.67573 1.28584 1.65259 1.97202 2.34533 2.60089 3.13190

199 0.67572 1.28582 1.65255 1.97196 2.34523 2.60076 3.13169

200 0.67572 1.28580 1.65251 1.97190 2.34514 2.60063 3.13148

Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah

dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam

kedua ujung

Page 147: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com) Page 1

Diproduksi oleh:

Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com)

Titik Persentase atas Distribusi Chi-Square

( χ2 )

Page 148: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com) Page 2

Titik Persentase Distribusi Chi-Square untuk d.f. = 1 - 50

Pr 0.25 0.10 0.05 0.010 0.005 0.001

df

1 1.32330 2.70554 3.84146 6.63490 7.87944 10.82757

2 2.77259 4.60517 5.99146 9.21034 10.59663 13.81551

3 4.10834 6.25139 7.81473 11.34487 12.83816 16.26624

4 5.38527 7.77944 9.48773 13.27670 14.86026 18.46683

5 6.62568 9.23636 11.07050 15.08627 16.74960 20.51501

6 7.84080 10.64464 12.59159 16.81189 18.54758 22.45774

7 9.03715 12.01704 14.06714 18.47531 20.27774 24.32189

8 10.21885 13.36157 15.50731 20.09024 21.95495 26.12448

9 11.38875 14.68366 16.91898 21.66599 23.58935 27.87716

10 12.54886 15.98718 18.30704 23.20925 25.18818 29.58830

11 13.70069 17.27501 19.67514 24.72497 26.75685 31.26413

12 14.84540 18.54935 21.02607 26.21697 28.29952 32.90949

13 15.98391 19.81193 22.36203 27.68825 29.81947 34.52818

14 17.11693 21.06414 23.68479 29.14124 31.31935 36.12327

15 18.24509 22.30713 24.99579 30.57791 32.80132 37.69730

16 19.36886 23.54183 26.29623 31.99993 34.26719 39.25235

17 20.48868 24.76904 27.58711 33.40866 35.71847 40.79022

18 21.60489 25.98942 28.86930 34.80531 37.15645 42.31240

19 22.71781 27.20357 30.14353 36.19087 38.58226 43.82020

20 23.82769 28.41198 31.41043 37.56623 39.99685 45.31475

21 24.93478 29.61509 32.67057 38.93217 41.40106 46.79704

22 26.03927 30.81328 33.92444 40.28936 42.79565 48.26794

23 27.14134 32.00690 35.17246 41.63840 44.18128 49.72823

24 28.24115 33.19624 36.41503 42.97982 45.55851 51.17860

25 29.33885 34.38159 37.65248 44.31410 46.92789 52.61966

26 30.43457 35.56317 38.88514 45.64168 48.28988 54.05196

27 31.52841 36.74122 40.11327 46.96294 49.64492 55.47602

28 32.62049 37.91592 41.33714 48.27824 50.99338 56.89229

29 33.71091 39.08747 42.55697 49.58788 52.33562 58.30117

30 34.79974 40.25602 43.77297 50.89218 53.67196 59.70306

31 35.88708 41.42174 44.98534 52.19139 55.00270 61.09831

32 36.97298 42.58475 46.19426 53.48577 56.32811 62.48722

33 38.05753 43.74518 47.39988 54.77554 57.64845 63.87010

34 39.14078 44.90316 48.60237 56.06091 58.96393 65.24722

35 40.22279 46.05879 49.80185 57.34207 60.27477 66.61883

36 41.30362 47.21217 50.99846 58.61921 61.58118 67.98517

37 42.38331 48.36341 52.19232 59.89250 62.88334 69.34645

38 43.46191 49.51258 53.38354 61.16209 64.18141 70.70289

39 44.53946 50.65977 54.57223 62.42812 65.47557 72.05466

40 45.61601 51.80506 55.75848 63.69074 66.76596 73.40196

41 46.69160 52.94851 56.94239 64.95007 68.05273 74.74494

42 47.76625 54.09020 58.12404 66.20624 69.33600 76.08376

43 48.84001 55.23019 59.30351 67.45935 70.61590 77.41858

44 49.91290 56.36854 60.48089 68.70951 71.89255 78.74952

45 50.98495 57.50530 61.65623 69.95683 73.16606 80.07673

46 52.05619 58.64054 62.82962 71.20140 74.43654 81.40033

47 53.12666 59.77429 64.00111 72.44331 75.70407 82.72042

48 54.19636 60.90661 65.17077 73.68264 76.96877 84.03713

49 55.26534 62.03754 66.33865 74.91947 78.23071 85.35056

50 56.33360 63.16712 67.50481 76.15389 79.48998 86.66082

Page 149: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23984/1/SKRIPSI... · PENGARUH INFLASI, BI RATE, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com) Page 3

Titik Persentase Distribusi Chi-Square untuk d.f. = 51 - 100

Pr 0.25 0.10 0.05 0.010 0.005 0.001

df

51 57.40118 64.29540 68.66929 77.38596 80.74666 87.96798

52 58.46809 65.42241 69.83216 78.61576 82.00083 89.27215

53 59.53435 66.54820 70.99345 79.84334 83.25255 90.57341

54 60.59998 67.67279 72.15322 81.06877 84.50190 91.87185

55 61.66500 68.79621 73.31149 82.29212 85.74895 93.16753

56 62.72942 69.91851 74.46832 83.51343 86.99376 94.46054

57 63.79326 71.03971 75.62375 84.73277 88.23638 95.75095

58 64.85654 72.15984 76.77780 85.95018 89.47687 97.03883

59 65.91927 73.27893 77.93052 87.16571 90.71529 98.32423

60 66.98146 74.39701 79.08194 88.37942 91.95170 99.60723

61 68.04313 75.51409 80.23210 89.59134 93.18614 100.88789

62 69.10429 76.63021 81.38102 90.80153 94.41865 102.16625

63 70.16496 77.74538 82.52873 92.01002 95.64930 103.44238

64 71.22514 78.85964 83.67526 93.21686 96.87811 104.71633

65 72.28485 79.97300 84.82065 94.42208 98.10514 105.98814

66 73.34409 81.08549 85.96491 95.62572 99.33043 107.25788

67 74.40289 82.19711 87.10807 96.82782 100.55401 108.52558

68 75.46124 83.30790 88.25016 98.02840 101.77592 109.79130

69 76.51916 84.41787 89.39121 99.22752 102.99621 111.05507

70 77.57666 85.52704 90.53123 100.42518 104.21490 112.31693

71 78.63374 86.63543 91.67024 101.62144 105.43203 113.57694

72 79.69042 87.74305 92.80827 102.81631 106.64763 114.83512

73 80.74670 88.84992 93.94534 104.00983 107.86174 116.09151

74 81.80260 89.95605 95.08147 105.20203 109.07438 117.34616

75 82.85812 91.06146 96.21667 106.39292 110.28558 118.59909

76 83.91326 92.16617 97.35097 107.58254 111.49538 119.85035

77 84.96804 93.27018 98.48438 108.77092 112.70380 121.09996

78 86.02246 94.37352 99.61693 109.95807 113.91087 122.34795

79 87.07653 95.47619 100.74862 111.14402 115.11661 123.59437

80 88.13026 96.57820 101.87947 112.32879 116.32106 124.83922

81 89.18365 97.67958 103.00951 113.51241 117.52422 126.08256

82 90.23670 98.78033 104.13874 114.69489 118.72613 127.32440

83 91.28944 99.88046 105.26718 115.87627 119.92682 128.56477

84 92.34185 100.97999 106.39484 117.05654 121.12629 129.80369

85 93.39395 102.07892 107.52174 118.23575 122.32458 131.04120

86 94.44574 103.17726 108.64789 119.41390 123.52170 132.27732

87 95.49723 104.27504 109.77331 120.59101 124.71768 133.51207

88 96.54842 105.37225 110.89800 121.76711 125.91254 134.74548

89 97.59932 106.46890 112.02199 122.94221 127.10628 135.97757

90 98.64993 107.56501 113.14527 124.11632 128.29894 137.20835

91 99.70026 108.66058 114.26787 125.28946 129.49053 138.43786

92 100.75031 109.75563 115.38979 126.46166 130.68107 139.66612

93 101.80009 110.85015 116.51105 127.63291 131.87058 140.89313

94 102.84960 111.94417 117.63165 128.80325 133.05906 142.11894

95 103.89884 113.03769 118.75161 129.97268 134.24655 143.34354

96 104.94783 114.13071 119.87094 131.14122 135.43305 144.56697

97 105.99656 115.22324 120.98964 132.30888 136.61858 145.78923

98 107.04503 116.31530 122.10773 133.47567 137.80315 147.01036

99 108.09326 117.40688 123.22522 134.64162 138.98678 148.23036

100 109.14124 118.49800 124.34211 135.80672 140.16949 149.44925