PENGARUH TINGKAT PERKEMBANGAN DANA PIHAK...
Transcript of PENGARUH TINGKAT PERKEMBANGAN DANA PIHAK...
PENGARUH TINGKAT PERKEMBANGAN DANA PIHAK
KETIGA (DPK) TERHADAP PEMBIAYAAN MUSYARAKAH
TAHUN 2005-2010 PADA BANK SYARIAH MANDIRI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E Sy)
Disusun Oleh:
Rianda
NIM : 204046102978
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HDAYATULLAH
JAKARTA
2011 M/1432H
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai degnan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Jakarta, September 2011 M
Syawal 1432 H
Rianda
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan kebesaran-Nya hanya milik Allah SWT,
dengan limpahan nikmat-Nya segala amal shalih menjadi sempurna, segala tindakkan
menjadi mudah. Penulis tidak akan dapat menyelesaikan skripsi ini jika bukan karena
izin Allah SWT. Atas izin dan petunjuk Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan
riset yang sangat sederhana ini dengan baik sebagai syarat untuk mencapai gelar
Sarjana Ekonomi Syariah dengan judul PENGARUH TINGKAT
PERKEMBANGAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP PEMBIAYAAN
MUSYARAKAH TAHUN 2005-2010 PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI.Tbk
Shalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan secara terus menerus kepada
Nabi Muhammad SAW, berkat perjuangan dan kesabaran beliau kita dapat
merasakan cahaya kebenaran, wawasan pengetahuan hingga menjadi manusia yang
penuh dengan peradaban.
Menyadari bahwa dalam proses penyelesaian skripsi ini, penulis tidak berdiri
sendiri dan begitu banyak pihak-pihak yang telah memberikan kesempatan,
bimbingan, dukungan serta bantuan baik moril mau pun materi kepada penulis.
Penulis mengaturkan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
penulis dalam proses skripsi yaitu:
1. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Summa, SH, MA, MM, selaku Dekan
Fakultas Syariah dan Hukum
iii
2. Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag, selaku Kepala Jurusan dan Sekretaris Jurusan
Muamalah Bapak Mu’min Rauf, MA
3. Bapak Drs. H. Ahmad Yani, M.Ag, SH, MA, Koordinator Teknis Non Reguler
4. Bapak Fahmi Muhammad Ahmadi, MSI selaku Dosen Pembimbing Penulis.
Ucapan terima kasih yang tulus atas bimbingan dan arahan bapak dalam proses
bimbingan
5. Bapak Djaka Badranaya, SE., MM, sebagai Dosen Pembimbing Penulis dalam
proses penyelesaian penulisan skripsi. Tiada yang dapat penulis ucapkan selain
terima kasih yang sangat dalam atas arahan, bimbingan, kesabaran serta
kekeluargaan bapak sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Ayahanda Sumantri, penulis tak dapat membalas jasa dan bimbingan ayahanda
selama ini, hanya dengan doa dan amal yang sholih anak ayahanda sembahkan
semoga Ayahanda diberikan kenikmatan dan ridho-Nya.
7. Ibunda tercinta Roshayati, tiada yang dapat penulis berikan kepada ibunda
tercinta hanya doa dan usaha yang tiada henti agar ibunda dapat bahagia baik
dunia maupun akhirat
8. Untuk adik-adik ku yang setia menemani dan memberikan dukungan baik moril
dan motivasi yaitu, Rully oktavian, Restiana Dara Aisyah, Sari Rahmawati, dan
terima kasih yang tulus kakak mu persembahkan.
9. Ibu Nuriya Thahir, MM dan Keluarga, tiada yang dapat diberikan selain ucapan
terima kasih yang dalam atas dukungan, motivasi dan bantuan materi yang
selama ini diberikan.
iv
10. Sahabat, teman-teman penulis yakni Abdul Malik, Fida, Bang Ian, Didi
Pujihadi, Hari Ndut, Eka candra dinata, Muhammad Hafid, Maja serta teman-
teman kelas PS A angkatan 2004 atas kebersamaan kalian yang tak dapat
penulis sebutkan satu persatu dan semua pihak yang telah memberikan
dukungan dan bantuan yang tulus dan ikhlas baik moril maupun material.
11. Istri ku tercinta Sri Rahayu Nengsih, tiada yang dapat diberikan selain ucapan
terima kasih yang dalam atas dukungan, motivasi dan bantuan materi yang
selama ini diberikan
12. Anak ku tercinta Nesia Riani pratiwi, tiada yang dapat diberikan selain ucapan
terima kasih yang dalam, semoga menjadi anak yang sholehah dan berbakti dan
Berguna bagi Nusa dan bangsa
13. Kepada seluruh staff pengajar Fakultas Syariah dan Hukum, yang telah banyak
memberikan banyak ilmu, wawasan, serta kesabarannya dalam mendidik selama
dibangku perkulihan. Semoga akan menjadi manfaat dan berkah untuk penulis.
14. Segenap staff Perpustakaan Syariah dan Hukum maupun Perpustakaan Utama
UIN yang telah memfasilitasi untuk melengkapi referensi dalam penyusunan
skripsi ini.
Tiada dapat penulis membalas jasa-jasa pihak-pihak yang telah
membantu kecuali untaian doa dan ketulusan hati semoga Allah SWT
memberikan balasan kebaikan tersebut dengan pahala dan kebajikan yang
berlipat ganda serta keberkahan hidup baik di dunia maupun di akhirat.
v
Semoga karya ilmiah yang sederhana ini dapat bermanfaat adanya
khususnya bagi penulis dan dapat memberikan sumbangan karya untuk
perkembangan dunia perbankan syariah dan lembaga-lembaga keuangan syariah
lainnya.
Amin..
Jakarta, Agustus 2011 M
Ramadhan 1432 H
Penulis,
(Rianda)
v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
B. Pembatasan dan perumusan Masalah .................................. 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................... 6
D. Studi Review Terdahulu ..................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Dana Pihak Ketiga .......................................... 10
B. Jenis-Jenis Dana Pihak Ketiga ........................................... 12
C. Penghimpunan Dana .......................................................... 15
D. Pengertian Pembiayaan Musyarakah................................. 20
E. Proses Musyarakah di Bank Syariah ................................ 22
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penentuan Sampel ................................................ 27
B. Jenis Penelitian .................................................................. 27
C. Metode Pengumpulan Data ............................................... 28
D. Hipotesa ............................................................................. 30
E. Metode Analisis ................................................................. 30
F. Pedoman Penulisan Skripsi ............................................... 35
G. Sistematika Penulisan ........................................................ 35
vi
BAB IV HASIL PENELITIAN PENGARUH DANA PIHAK
KETIGA (DPK) TERHADAP PEMBIAYAAN
MUSYARAKAH
A. Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) tahun 2005-2010
pada Bank Syariah Mandiri. ............................................. 38
B. Perkembangan Pembiayaan Musyarakah Bank Syariah
Mandiri .............................................................................. 42
C. Pengaruh Dana Pihak Ketiga Terhadap Pembiayaan
Musyarakah di Bank Syariah Mandiri. ............................. 44
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................... 65
B. Saran ................................................................................. 66
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 68
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan bank syariah merupakan fenomena yang sangat hangat dalam
industri perbankan di Indonesia. Perkembangan perbankan syariah di era
reformasi ditandai dengan disetujuinya UU. No. 10 Tahun 1998. Peluang
tersebut ternyata disambut antusias oleh masyarakat perbankan. Semua bank
mulai memberikan pelatihan dalam bidang perbankan syariah bagi para staffnya,
bahkan sebagian bank tersebut berencana untuk mengkonversi diri sepenuhnya
menjadi bank syariah.
Di Indonesia, pertumbuhan perbankan syariah cukup mengembirakan terbukti
per Desember 2008, tercatat ada lima bank yang beroperasikan dengan prinsip
syariah diantaranya: Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Bank
Syariah Mega Indonesia, Bank Syariah BRI, dan bank Syariah Bukopin 28 Unit
Usaha Usaha Syariah (UUS) dan 31 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).1
Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam rangka
meningkatkan taraf hidup orang banyak.2 Sedangkan Bank Syariah merupakan
1Riawan Amin, Menata Perbankan Syariah di Indonesia (Jakarta: UIN Pres, 2009 ) ,h.101
2Cristopher Pass, Bryan Lowes, Collins, Kamus Lengkap Ekonomi, (Jakarta: Erlangga, 1994),
Ed. Kedua, h.38.
2
lembaga intermediasi keuangan yang kegiatan pokoknya menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk tabungan, giro dan deposito. Dana yang telah
terkumpul akan disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk
pembiayaan.3
Fungsi bank sendiri melakukan kegiatan penghimpunan dana dari masyarakat
dan penyaluran dana kepada masyarakat. Dalam hal ini bank selalu berhadapan
dengan masyarakat sebagai pihak yang diberi kepercayaan oleh bank untuk
memanfaatkan fasilitas pembiayaan yang ditawarkan oleh bank.
Ketika fungsi bank sebagai penyalur dana kepada masyarakat tidak berjalan
normal dan optimal, tentu akan mempengaruhi pendapatan usaha bank, karena
pemberian pembiayaan.4
Market share bank syariah di Indonesia saat ini, relatif masih kecil, belum
mencapai 2 % dari total asset bank secara nasional. Menurut Siti Fajriyah5, salah
seorang Deputi Gubernur Bank Indonesia, jumlah nasabah bank syariah saat ini,
baru sekitar 3 juta orang. Padahal jumlah umat Islam potensial untuk menjadi
konsumen bank syariah lebih dari 100 juta orang. Dengan demikian, mayoritas
umat Islam belum berhubungan dengan bank syari’ah. Banyak faktor yang
menyebabkan mengapa umat Islam belum berhubungan dengan bank- syariah,
3Wiroso, Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah (Jakarta: Rasindo,
2005) Cet.I, h.18.
4Wiroso, Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah, h.18
5Siti Fajriah, 10 Pilar Pengembangan Bank Syariah, artikel diakses pada 11 Januari 2011 dari
http://kasei-unri.org/index.php?option=com.
3
antara lain : tingkat pemahaman dan pengetahuan umat tentang bank syariah
masih sangat rendah, Masih banyak yang belum mengerti dan salah memahami
tentang bank syariah dan menggangapnya sama saja dengan bank konvensional.
Bahkan sebagian ustadz yang tidak memiliki ilmu yang memadai tentang
ekonomi Islam (ilmu ekonomi makro, moneter dan teknis perbankan) masih
berpandangan miring tentang bank syariah, karena kurang informasi keilmuan
tentang bank syariah.6 Selain itu, belum ada gerakan bersama dalam skala besar
untuk mempromosikan bank syariah dan terbatasnya pakar dan SDM ekonomi
syariah. Serta peran pemerintah masih kecil dalam mendukung dan
mengembangkan ekonomi syariah.
Dana pihak ketiga atau yang sering disebut DPK adalah merupakan salah
satu sumber dana yang dimiliki oleh bank dari masyarakat. Untuk meraih
kepercayaan masyarakat hal yang paling dibutuhkan adalah tingkat kualitas
informasi yang diberikan kepada masyarakat, dimana bank syariah harus
meyakinkan masyarakat bahwa perusahaan memiliki kemampuan dan kapasitas
di dalam mencapai tujuan-tujuan yang sesuai dengan syariat Islam.
Data yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI) sampai dengan akhir tahun
2008 menunjukkan bahwa penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) perbankan
syariah di Indonesia semakin merosot. Nilai dana masyarakat di bank syariah
pada akhir Juli 2008 sebesar Rp 32,90 triliun, nilai tersebut lebih kecil Rp 150
miliar dibandingkan dengan dana masyarakat per akhir Juni, yang sebesar Rp
6Artikel diakses pada tanggal 25 Juli 2011 dari situs http:// www.republika.co.id
4
33,05 triliun. Penurunan tersebut diindikasikan karena persaingan antara bank
syariah dengan bank konvensional yang semakin ketat, dalam bentuk agresifitas
bank umum dalam menawarkan bunga.
Diantara kunci kesuksesan suatu bank syariah untuk mencapai dana pihak
ketiga sangat ditentukan kepercayaan publik terhadap kekuatan finansial yang
bersangkutan, dan kepercayaan terhadap kesesuaian operasional bank maupun
dengan sistem syariat islam. Kepercayaan ini terutama kepercayaan yang
diberikan oleh para depositor dan investor, dimana keduanya termasuk
stakholder utama sistem perbankan yang ada saat ini.
Berbagai produk dan jasa dalam perbankan syariah harus dikaji dan
dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Bank Syariah dituntut untuk
inovatif yaitu tidak boleh terpaku hanya pada produk konvensional. Untuk itu
tidak mesti produk dan jasa yang ada di konvensional ada di bank syariah. Bank
syariah juga harus konsisten terhadap prinsip syariah, kegagalan bank syariah
dapat terjadi karena ketidak konsistenan dalam menjalankan prinsip syariah.
Sesuai labelnya, bank syariah adalah institusi keuangan yang berbasis
syariah Islam.7 Hal ini berarti bahwa secara makro bank syariah adalah institusi
keuangan yang memposisikan dirinya sebagai pemain aktif dalam mendukung
dan memainkan kegiatan investasi di masyarakat sekitarnya. Di satu sisi (sisi
pasiva atau liability) bank syariah adalah lembaga keuangan yang mendorong
dan mengajak masyarakat untuk ikut aktif berinvestasi melalui berbagai
7Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), h.7
5
produknya, sedangkan di sisi lain (sisi aktiva atau asset) bank syariah aktif
untuk melakukan investasi di masyarakat.
Produk-produk yang ditawarkan bank syariah tidak jauh berbeda dengan
bank konvensional. Menurut ketentuan Revisi Undang-Undang No.21 tahun
2008, pada sisi pengerahan dana masyarakat terdapat 3 bentuk simpanan yaitu
giro, tabungan, dan deposito. Maka bank syariah juga mengikuti 3 bentuk
simpanan tersebut, namun tetap disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah
bahwa simpanan giro mengikuti prinsip al-wadi’ah/ titipan, tabungan mengikuti
prinsip al-wadi’ah atau mudharabah dan deposito mengikuti prinsip al-
mudharabah.
Kegiatan pengalokasian dana pihak ketiga yang ada untuk membiayai
pemberian pembiayaan akan berdampak terhadap pendapatan bank. Oleh karena
itu dengan bertambahnya pihak ketiga yang berhasil dihimpun bank, diharapkan
dapat meningkatkan volume pemberian pembiayaan yang nantinya akan dapat
berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan bank.
Salah satu produk penyaluran dana dalam bank syariah adalah pembiayaan
musyarakah. Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih
untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi
dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung
bersama sesuai dengan kesepakatan.
Konsep dari pembiayaan ini berbeda dengan pemberian pinjaman dalam
bank konvensional. Pada bank konvensional pemberian pinjaman dengan
6
pembayaran modal pokok beserta bunga (bunga terus berbunga), hal ini sangat
berkaitan dengan praktek riba yang jelas-jelas di larang syariat islam. Oleh
karena itu, diperlukan tata cara operasional bank syariah agar terhindar dari
praktek pengkreditan yang mengandung unsur riba yang diharamkan.
Bertitik tolak dari hal di atas, penulis menganggap penting permasalahan
tersebut dikaji dan ditelaah secara mendalam dalam sebuah skripsi yang berjudul
“Pengaruh Tingkat Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) Terhadap
Pembiayaan Musyarakah Tahun 2005-2010 Pada PT. Bank Syariah
Mandiri.Tbk”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Agar permasalahan tidak terlalu meluas maka penulis merasa perlu
untuk membatasi masalah terhadap objek yang akan diteliti adapun
pembatasan masalah dari penulisan skripsi ini adalah analisis dana pihak
ketiga dan pengaruhnya terhadap penyaluran pembiayaan musyarakah
2. Perumusan Masalah
a. Bagaimana perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) Tahun 2005-
2010 pada PT. Bank Syariah Mandiri. Tbk?
b. Bagaimana perkembangan dan profil pembiayaan musyarakah pada
PT. Bank Syariah Mandiri. Tbk?
7
c. Berapa besar pengaruh dana pihak ketiga terhadap pembiayaan
musyarakah pada PT. Bank Syariah Mandiri. Tbk.?
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah:
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK)
tahun 2005-2010 pada PT Bank Syariah Mandiri.Tbk.
2. Mengetahui perkembangan pembiayaan musyarakah pada PT. Bank
Syariah Mandiri. Tbk.
3. Mengetahui berapa besar pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap
pembiayaan musyarakah pada PT. Bank Syariah Mandiri.Tbk.
4. Untuk Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam menyalurkan
pembiayaan musyarakah.
Manfaaat dari hasil penelitian dan penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Teoritis: penelitian ini berguna untuk memberikan informasi dan
kontribusi bagi kalangan intelektual, pelajar, praktisi, akademisi institusi
dan masyarakat umum yang ingin mengetahui lebih jauh tentang
pengaruh tingkat perkembangan dana pihak ketiga terhadap pembiayaan
musyarakah pada Bank Syariah Mandiri.
8
2. Praktis: Penulisan skripsi ini diharapkan menjadi input bagi perbankan di
Indonesia baik syariah pada umumnya dan Bank Syariah Mandiri. pada
khususnya.
3. Kebijakan: Penulisan skripsi ini juga diharapkan dapat dijadikan sebagai
bahan pengambilan keputusan oleh bank syariah khususnya PT Bank
Syariah Mandiri. Tbk.
4. Umum : Memberikan gambaran secara jelas bagaimana proses
pembiayaan musyarakah dapat mempengaruhi dana nasabah tersebut.
D. Studi Review Terdahulux
Dari beberapa literature skripsi yang berada di perpustakaan Fakultas Syariah
dan Hukum maupun perpustakaan utama UIN Jakarta penulis menemukan
beberapa literature yang sejenis dengan penelitian yang penulis lakukan
diantaranya sebagaimana skripsi berikut:
1. Analisa Perbandingan Kerja Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana
Masyarakat pada PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) Sebelum dan Sesudah
Kebijakan Perbankan ditulis oleh Teddy Sumirat Bassar pada tahun 2004.
Penelitian ini menganalisi perbandingan kinerja penghimpun dan penyaluran
dana masyarakat pada PT Bank Muamalat Indonesia sebelum dan sesudah
kebijakan perbankan.
2. Pada tahun 2008, Nuryamah menulis dan meneliti tentang Pengaruh
Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Penyaluran Pembiayaan
9
pada BTN Syariah, fokus dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan
penghimpunan dana pihak ketiga terhadap penyaluran pembiayaan dan
mengetahui besarnya pengaruh dana pihak ketiga terhadap pembiayaan.
Penelitian ini menggunakan kuantitatif diskriptif dengan teknik pengolahan
data regresi sederhana dan korelasi.
3. Pada tahun 2009, Ahmad Azmy menulis skripsi tentang Pengaruh NPL.
ROA, DPK, Profit, dam Suku Bunga terhadap Pembiayaan bagi Hasil (Studi
kasus Bank Syariah Mandiri. Fokus penelitian adalah menganalisa pengaruh
variabel NPL, ROA, DPK, Profit, dan Suku Bunga terhadap pembiayaan bagi
hasil (murabahah) di Bank Syariah Mandiri.
Berdasarkan review terhadap studi-studi sebelumnya dimana didapatkan
bahwa para peneliti sebelumnya tidak membahas mengenai pengaruh tingkat
perkembangan dana pihak ketiga terhadap pemberian pembiayaan musyarakah
pada PT. Bank Syariah Mandiri. Tbk., maka penulis mendapatkan loop hole
(celah) untuk melakukan penelitian ini.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Dana Pihak Ketiga
Dana bank adalah uang tunai yang dimiliki bank atau pun aktiva lancar
yang dikuasai bank dan setiap waktu dapat diuangkan.1 Dana yang dimiliki
atau yang dikuasai bank tidak berasal dari milik bank sendiri, tapi juga ada
dari pihak lain. Dana yang dikuasai bank bersumber dari :
a) Dana modal sendiri, dana yang bersumber dari modal bank sendiri atau
berasal dari para pemegang saham. Dana ini disebut dana pihak kedua.
b) Dana pinjam dari pihak luar ini disebut dana pihak kedua.
c) Dana dari masyarakat. Dana ini disebut dengan dana pihak ketiga.2
Dana dari pihak luar atau dana dari pihak ketiga adalah dana yang
dimiliki bank secara tidak permanen. Dana tersebut yang sewaktu-waktu
ditarik kembali. Berdasarkan data empiris selama ini, dana yang berasal dari
pemilik bank itu sendiri di tambah dengan cadangan modal yang berasal dari
akumulasi keuntungan yang ditanam kembali pada bank baru mencapai 7%
dari total aktiva 8%.3 Jadi dana pihak ketiga adalah sejumlah uang yang
1Muchdarsyah Sinungan, Manajemen Dana Bank Edisi Kedua, (Jakarta: Bumi Aksara,1997),
h. 84
2Ibid.,h. 87
3Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah Edisi Refisi, (Jakarta: Alfabeta,
2006), h. 50
11
dimiliki bank dan berasal dari pihak luar yang menyimpan uangnya. Dengan
kata lain uang yang dimiliki bukan milik bank sendiri tapi titipan dari pihak
luar. Bank hanya sebatas lembaga yang menghimpun kemudian akan
disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan.
Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan
operasi bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu
membiayai operasinya dari sumber dana ini. Pencarian dana dari sumber ini
relatif paling mudah jika dibandingkan dengan sumber lainnya. Mudah
dikarenakan asal dapat memberikan bunga yang relatif lebih tinggi dan dapat
memberikan fasilitas menarik lainnya seperti hadiah dan pelayanan yang
memuaskan menarik dana dari sumber ini tidak terlalu sulit. Kemudian
keuntungan lainnya dana yang tersedia di masyarakat tidak terbatas.
Kerugiannya adalah sumber dana dari sumber ini relatif lebih mahal jika
dibandingkan dari dana sendiri baik untuk biaya bunga maupun biaya
promosi.
Untuk memperoleh dana dari masyarakat luas dapat menggunakan tiga
macam jenis simpanan (rekening). Masing-masing jenis simpanan memiliki
keunggulan tersendiri, sehingga bank harus pandai dalam menyiasati
12
pemilihan sumber dana. Sumber dana yang dimaksud adalah: Simpanan Giro,
Simpanan Tabungan dan Simpanan Deposito.4
B. Jenis- Jenis Dana Pihak Ketiga
Bank syariah dalam menghimpun dana nasabah menawarkan berbagai
macam kemudahan dan jenis simpanan yang dapat dipiih oleh nasabah.
Masyarakat dapat menyimpan uangnya dalam bentuk giro, tabungan, atau pun
deposito.5
Unsur-unsur dana pihak ketiga atau jenis-jenis dana pihak ketiga adalah
sebagai berikut:
a. Simpanan Giro
Dalam bahasa sehari-hari kata simpanan sering disebut dengan
nama rekening atau account, di mana artinya sama. Dengan memiliki
simpanan atau rekening berarti memiliki sejumlah uang yang disimpan di
bank tertentu atau dengan kata lain simpanan adalah dana yang
dipercayakan oleh masyarakat untuk dititipkan di bank. Dana kemudian
dikelola oleh bank dalam bentuk simpanan seperti rekening giro, rekening
tabungan dan rekening deposito untuk kemudian diusahakan kembali
dengan cara disalurkan ke masyarakat.
4Kasmir, Manajemen Perbankan (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2007), ed.1-7, h. 47-
48. 5Adiwarman Karim, Bank Islam Analisa Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2007), h.107
13
Pengertian giro menurut undang-undang Perbankan Nomor 10
tahun 1998 tanggal 10 November 1998 adalah6 Simpanan yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek,
bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara
pemindahbukuan.
Sedangkan giro wadiah adalah7 dana nasabah yang dititipkan di
bank. Setiap saat nasabah berhak mengambilnya dan berhak mendapatkan
bonus dari keuntungan pemanfaatan dana giro oleh bank. Besarnya bonus
tidak ditetapkan dimuka tetapi benar-benar merupakan “kebijaksanaan”
bank, sungguh pun demikian nominalnya diupayakan sedemikian rupa
untuk senantiasa kompetitif.
b. Simpanan Tabungan
Berbeda dengan simpanan giro, simpanan tabungan memiliki ciri
khas tersendiri. Jika simpanan giro digunakan oleh para pengusaha atau
para pedagang dalam bertransaksi maka simpanan tabungan digunakan
untuk umum dan lebih banyak digunakan oleh perorangan baik pegawai,
mahasiswa atau ibu rumah tangga. Kemudian bank dalam menetapkan
suku bunga juga berbeda dalam arti rata-rata suku bunga simpanan
tabungan lebih tinggi dari jasa giro yang diberikan kepada nasabah. Begitu
6Kasmir, Manajemen Perbanka, h. 50.
7Syafi’I Antonio, Bank Syariah: analisa kekuatan, peluang, kelemahan dan ancaman
(Yogyakarta: Ekonisia, 2006), h. 19.
14
pula metode perhitungan bunga serta berbagai keuntungan lainnya seperti
hadiah atau cendera mata.
Pengertian tabungan menurut Undang-Undang Perbankan nomor 10
tahun 1998 adalah8 Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan
menurut syarat-syarat tertentu yangd isepakati, tetapi tidak dapat ditarik
dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan
itu.
Sedangkan tabungan mudharabah adalah9 dana yang disimpan akan
dikelola bank untuk memperoleh keuntungan. Keuntungan akan diberikan
kepada nasabah berdasarkan kesepakatan bersama.
c. Simpanan Deposito
Sumber dana dari masyarakat luas yang ketiga adalah simpanan
deposito dan pemilik deposito disebut deposan. Berbeda dengan dua jenis
simpanan sebelumnya, di mana simpanan deposito mengandung unsur
jangka waktu (jatuh tempo) lebih panjang dan dapat ditarik atau dicairkan
setelah jatuh tempo. Begitu juga dengan suku bunga yang relatif lebih
tinggi dari kedua jenis simpanan sebelumnya.
Pengertian Deposito menurut Undang-undang No.10 tahun 1998
adalah10
simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu
tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpanan dengan bank.
8Kasmir, Manajemen Perbankan, h. 57.
9Syafi’i, Bank Syariah: analisa kekuatan, peluang, kelemahan dan ancaman,h. 19.
15
Dan Deposito Investasi Mudharabah adalah11
dana yang disimpan
nasabah hanya bisa ditarik berdasarkan jangka waktu yang telah
ditentukan dengan bagi hasil keuntungan berdasarkan kesepakatan
bersama.
C. Penghimpunan Dana
1. Pengertian Penghimpunan Dana
Secara etimologi, penghimpunan dana terdiri dari dua kata yaitu
penghimpunan dan dana. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
penghimpunan berarti proses, cara, perbuatan mengumpulkan, penghimpunan,
pengumpulan dan pengerahan.12
Sedangkan dana adalah uang yang disediakan
untuk suatu keperluan, biaya kesejahteraan, atau bisa juga disebut dengan
pemberian hadiah atau derma.13
Dengan demikian, penghimpunan dana
merupakan usaha mengumpulkan uang untuk suatu keperluan tertentu demi
tercapainya kesejahteraan masyarakat, dalam hal ini adalah kesejahteraan
nasabah.
Produk dana simpanan dibuat untuk nasabah dengan motif sebagai
simpanan saja, tanpa memiliki niat untuk memperoleh hasil investasi tertentu.
10
Kasmir, Manajemen Perbankan, h. 63.
11Syafi’i, Bank Syariah: analisa kekuatan, peluang, kelemahan dan ancaman,h. 19.
12Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 612
13Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 234
16
Sedangkan produk dan investasi ditujukkan bagi nasabah untuk melakukan
kegiatan investasi dengan mengharapkan hasil investasi tertentu.14
2. Fungsi dan Tujuan Penghimpunan Dana
Pertumbuhan setiap bank sangat dipengaruhi oleh perkembangan
kemampuannya dalam menghimpun dana masyarakat baik skala kecil maupun
besar dengan masa pengendapan yang memadai. Tanpa adanya dana yang
cukup, maka operasional bank akan terhambat dan pada akhirnya eksistensi
bank akan kehilangan fungsinya.
Bank menghimpun dana dari masyarakat berfungsi untuk
penyimpanan harta atau aset yang berharga, pengelolaan investasi dengan
baik, pemenuhan kebutuhan cash out bank dalam memberikan pembiayaan,
meningkatkan kemampuan likuiditas bank, melakukan perluasan usaha atau
ekspansi usaha, penambahan sarana dan prasarana baru serta biaya kegiatan
operasional bank.15
Sedangkan tujuan penghimpunan dana yang dilakukan oleh bank
adalah untuk mencapai tingkat profitabilitas yang cukup dan tingkat resiko
yang rendah serta mempertahankan kepercayaan masyarakat dengan cara
menjaga agar posisi likuiditas tetap aman.16
14
Sunarto Zulkifli, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syari’ah, (Jakarta: Zikrul
Hikam, 2003), h. 94
15Zainal Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syari’ah, (Jakarta: Pustaka Al-Fabet,
2005), h. 46
16Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syari’ah, h. 51
17
3. Konsep Produk Penghimpunan Dana
Secara garis besar, bank syari’ah memiliki dua konsep produk dalam
penghimpunan dana yang salah satunya adalah menggunakan prinsip wadi’ah.
Al-Wadi’ah dapat dipahami sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak
yang lain baik individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan
dikembalikan kapan saja jika si penitip menghendakinya.17
Aplikasinya dalam produk perbankan, pihak bank sebagai penerima
simpanan dapat memanfaatkan prinsip wadi’ah ini yang dalam bank
konvensional dikenal dengan produk giro. Sebagai konsekuensinya, semua
keuntungan yang dihasilkan dari dana titipan tersebut menjadi milik bank.
Sebagai imbalannya, pihak penyimpan mendapat jaminan keamanan bagi
hartanya itu dan juga fasilitas-fasilitas giro lainnya.
Prinsip-prinsip di atas dikembangkan berdasarkan ketentuan sebagai
berikut :18
a. Keuntungan atau kerugian dari penyaluran dana menjadi hak milik atau
ditanggung bank, sedang pemilik dana tidak dijanjikan imbalan dan tidak
menanggung kerugian. Bank dimungkinkan memberikan bonus kepada
pemilik dana sebagai suatu insentif.
17
PSAK 59, Akuntansi Perbankan Syari’ah, Paragraf 134
18Adiwarman Karim, Bank Islam; Analisis Fiqh dan Keuangan, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2006), h. 108
18
b. Bank harus membuat aqad pembuatan rekening yang isinya mencakup izin
penyaluran dana yang disimpan dan persyaratan-persyaratan lain yang
disepakati selama tidak bertentangan dengan prinsip syari’ah.
c. Dalam pembukaan rekening ini, pihak bank dapat mengenakan pengganti
biaya administrasi untuk sekedar menutupi biaya yang benar-benar terjadi.
d. Ketentuan lain yang berkaitan dengan rekening giro dan tabungan tetap
berlaku selama tidak bertentangan dengan prinsip syari’ah.
Selain produk wadi’ah, konsep penghimpunan dana dalam bank
syari’ah juga dapat dilakukan melalui prinsip mudharabah. Al-Mudharabah
adalah aqad kerja sama antara dua pihak. Pihak pertama menyediakan modal
100%, sedangkan pihak kedua menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara
mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak.
Jika mengalami kerugian, maka hal ini menjadi tanggungan pemilik modal
selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola. Seandainya kerugian
itu diakibatkan karena kelalaian si pengelola, maka pengelola harus
bertanggung jawab atas kerugian tersebut.
Pola transaksi mudharabah biasanya diterapkan pada produk-produk
pembiayaan dan pendanaan. Pada sisi penghimpunan dana, mudharabah
diterapkan pada tabungan dan deposito. Sedangkan pada sisi pembiayaan,
mudharabah diterapkan bagi pembiayaan modal kerja. Dengan menempatkan
dana pada prinsip mudharabah, pemilik dana tidak mendapatkan bunga
19
seperti halnya yang berlaku pada bank konvensional, melainkan nisbah bagi
keuntungan.
Dalam prakteknya, nisbah untuk tabungan berkisar antara 55 – 56%
dari hasil investasi yang dilakukan oleh bank. Pada bank konvensional, angka
tersebut kira-kira setara dengan 11 – 12%. Sedangkan dalam sisi pembiayaan,
bila seorang pedagang membutuhkan modal, maka dapat mengajukan
permohonan untuk pembiayaan bagi hasil seperti mudharabah.
Penerapan mudharabah dapat berupa tabungan dan deposito, sehingga
terdapat dua jenis penghimpunan dana yaitu tabungan mudharabah dan
deposito mudharabah. Berdasarkan prinsip ini tidak ada pembatasan bagi
bank dalam menggunakan dana yang dihimpun. Hal ini didasarkan pada
ketentuan umum sebagai berikut :19
a. Bank wajib memberitahukan kepada pemilik dana mengenai tata cara
pemberitahuan keuntungan dan atau pembagian kerugian secara resiko
yang ditimbulkan dari penyimpanan dana yang tercantum pada aqad.
b. Untuk tabungan mudharabah, bank dapat memberikan buku tabungan
sebagai bukti penyimpanan untuk deposito mudharabah bank wajib
memberikan sertifikat atau tanda penyimpanan deposito kepada deposan.
c. Tabungan mudharabah dapat diambil setiap saat oleh penabung sesuai
dengan perjanjian yang telah disepakati, namun tidak diperkenankan
mengambil saldo negatif.
19
Himpunan Ketentuan Perbankan Syari’ah Indonesia Pebruari 2005 – April 2006 Bank
Indonesia No. 7/46/PBI/2005 Bab II Pasal 5, (Jakarta: Direktorat Perbankan Syari’ah, 2005), h. 15
20
d. Deposito mudharabah hanya dapat dicairkan sesuai dengan jangka waktu
yang telah disepakati. Deposito yang diperpanjang, setelah jatuh tempo
akan diperlakukan sama seperti deposito baru, tetapi bila aqad sudah
dicantumkan perpanjangan, maka otomatis tidak perlu dibuat aqad baru.
e. Ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan deposito atau tabungan tetap
berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syari’ah.
D. Pengertian Pembiayaan Musyarakah
Pembiayaan musyarakah adalah perjanjian diantara para pemilik dana/
modal untuk mencampurkan dana/ modal mereka pada suatu usaha tertentu,
dengan pembagian keuntungan diantara pemilik dana/ modal berdasarkan
nisbah yang telah disepakati sebelumnya.
Musyarakah merupakan istilah yang sering dipakai dalam konteks
skim pembiayaan syariah. Istilah ini berkonotasi lebih terbatas dari pada
istilah syirkah yang lebih umum digunakan dalam fikih Islam (Usmani, 1999).
Syirkah berarti sharing (berbagi) dan di dalam terminology fikih Islam dibagi
dalam dua jenis.20
a) Syirkah al-milk atau syirkah amlak atau Syirkah kepemilikkan, yaitu
kepemilikan bersama dua pihak atau lebih dari suatu properti
20
Ascarya, Akad & Produk Bank Syariah, (Jakarta: PT Raja Garfindo Persada,2007), h. 49
21
b) Syirkah al-aqd atau Syirkah ukud atau Syirkah akad, yang berarti
kemitraan yang terjadi karena adanya kontrak bersama atau usaha
komersial bersama. Syirkah al-aqd sendiri ada empat (Mazhab Hambali
memasukkannya syirkah mudharabah sebagai syirkah al-aqd yang
kelima), satu yang disepakati dan tiga yag diperselisihkan.
Musyarakah merupakan akad bagi hasil ketika dua atau lebih
pengusaha pemilk dana/ modal bekerja sama sebagai mitra usaha, membiayai
investasi usaha baru atau yang sudah berjalan.21
Mitra usaha pemilik modal
berhak ikut serta dalam manajemen perusahaan, tetapi itu tidak merupakan
keharusan. Para pihak dapat membagi pekerjaan mengelola usaha sesuai
kesepakatan dan mereka juga dapat meminta gaji/ upah untuk tenaga da
keahlian yang mereka curahkan untuk usaha tersebut..
Proporsi keuntungan di bagi di antara mereka menurut kesepakatan
yang ditentukan sebelumnya dalam akad sesuai dengan proporsi modal yang
disertakan (pendapat Imam Malik dan Imam Syafii), atau dapat pula berbeda
dari proporsi modal yang mereka sertakan (pendapat Imam Ahmad).
Sementara itu, Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa proporsi keuntungan
dapat berbeda dari proporsi modal pada kondisi normal. Namun demikian,
mitra yang memutuskan menjadi sleeping partner, proporsi keuntungannya
tidak boleh melebihi proporsi modalnya.
21
Ibid., h. 50
22
E. Proses Musyarakah di Bank Syariah
Bentuk umum dari usaha bagi hasil adalah musyarakah (syirkah atau
syarikah). Transaksi musyarakah dilandasi adanya keinginan para pihak yang
bekerja sama untuk meningkatkan nilai asset yang mereka miliki secara
bersama-sama. Semua bentuk usaha yang melibatkan dua pihak atau lebih di
mana mereka secara bersama-sama memadukan seluruh bentuk sumber daya
baik yang berwujud maupun tidak berwujud.22
Secara spesifik bentuk kontribusi dari pihak yang bekerja sama dapat
berupa dana, barang perdagangan (trading asset), kewiraswastaan
(entrepreneurship), kepandaian (skill), kepemilikkan (property), peralatan
(equitment), atau intangible asset (seperti hak paten atau goodwill),
kepercayaan/ reputasi (credit worthines) dan barang-barang lainnya yang
dapat dinilai dengan uang. Dengan merangkum seluruh kombinasi dari bentuk
kontribusi masing-masing pihak dengan atau tanpa batasan waktu menjadikan
produk ini sangat fleksibel.23
Musyarakah dalam kenyataannya, perbankan syariah di Indonesia
mempraktikkan pembiayaan musyarakah musyarakah yang tidak sama persis
22
A Karim, Adiwarman, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2007), h. 102
23
Ibid.,
23
dengan konsep klasik musyarakah.24
Pada dasarnya praktik musyarakah di
Bank Syariah di Indonesia dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Pada setiap permohonan pembiayaan musyarakah baru, bank
berketentuan internal diwajibkan untuk menerangkan esensi dari
pembiayaan musyarakah serta kondisi penerapannya. Hal yang wajib
dijelaskan antara lain meliputi : esensi pembiayaan musyarakah sebagai
bentuk kerja sama investasi bank ke nasabah, definisi dan terminologi,
profit sharing atau revenue sharing, keikutsertaan dalam skema
penjaminan, terms and conditions dan tata cara perhitungan bagi hasil
b. Bank wajib meminta nasabah utntuk mengisi formulir permohonan
pembiayaan musyarakah dan formulir tersebut wajib diinformasikan
mengenai;
1) Usaha yang ditawarkan untuk dibiayai
2) Jumlah kebutuhan dana investasi dan
3) Jangka waktu investasi
c. Dalam proses permohonan pembiayaan musyarakah dimaksud, bank
wajib melakukan analisis mengenai;
1) Kelengkapan administrasi yang diisyaratkan
2) Aspek hukum
3) Aspek personal
24
Ascarya, Akad & Produk, h, 217
24
4) Aspek usaha yang meliputi pengelolaan (manajemen), produksi,
pemasaran, dan keuangan.
d. Bank menyampaikan tanggapan atas permohonan dimaksud sebagai tanda
adanya tahapan penawaran dan penerimaan
e. Pada waktu penandatanganan akad antara para nasabah dan bank pada
kontrak akad tersebut wajib diinformasikan:
1) Tanggal dan tempat melakukan akad
2) Definisi dan esensi pembiayaan musyarakah
3) Usaha yang dibiayai
4) Posisi para nasabah dan bank adalah sebagai pemilik modal
5) Penentuan pihak yang akan mengelola usaha.
6) Hak dan kewajiban bank dan para pihak/ pengelola
7) Investasi yang ditanamkan di jamin atau tidak
8) Jumlah uang yang akan disetorkan / diinvestasikan oleh para pihak
9) Jangka waktu pembiayaan
10) Pembagian keuntungan adalah sesuai nisbah bagi hasil yang
disepakati, sedangkan pembagian kerugian adalah proporsional
sesuai sharing modal masing-masing dan tidak berubah sepanjang
jangka waktu investasi yang disepakati.
11) Metode penghitungan: profit sharing atau revenue sharing
12) Status penjaminan pembiayaan revenue sharing.
25
13) Rumus penghitungan dan faktor-faktor yang mengurangi nilai
pendapatan yang akan dibagi.
14) Contoh perhitungan bagi hasil
15) Tata cara pembayaran baik penarikkan maupun pengembalian dana
16) Kondisi-kondisi tertentu yang akan memengaruhi keberadaan
investasi tersebut (terms and condition) antara lain:
Biaya pembuatan akad seperti biaya notaries dan pihak yang
menanggung
Biaya operasional menjadi beban modal bersama
Para pihak dilarang mencairkan dana modal untuk kepentingan
sendiri maupun pihak III
Pengelolaan harus tunduk pada hukum syariah maupun hukum
positif yang berlaku
17) Definisi atas kondisi force majeur force majeur yang dapat
dijadikan sebagai dasar acuan bahwa bank tidak akan mengalami
kerugian (dirugikan) oleh faktor-faktor yang bersifat spesifik dan
18) Lembaga yang akan berfungsi untuk menyelesaikan persengketaan
antara bank dengan para nasabah apabila terjadi sengketa.
f. Bank dan para pihak wajib menyetorkan dana sebesar nominal yang
dituliskan dalam formulir permohonan dimaksud sebagai bukti investasi
26
tunai bukan utang serta menegaskan jumlah investasi yang sesuai dengan
proporsi yang disepakati.
g. Dengan asumsi bank adalah sebagai sleeping partner, maka bank wajib
melakukan pengawasan atas pengelolaan usaha dimaksd.
h. Bank wajib meminta pengelola untuk melaporkan angka basis bagi hasil
(share base) berdasarkan laporan keuagan yang tervalidasi dengan baik,
termasuk didalamnya penentuan komponen-komponen biaya yang
mengacu kepada standar yang baku, terutama untuk skema profit and loss
sharing, untuk menghindari ketidakpastian dalam kontrak yang
berpotensi merugikan salah satu pihak.
i. Bank wajib memiliki standar prosedur untuk menerapkan tindakan yang
diambil dalam rangka rescheduling kewajiban yang belum terselesaikan,
dalam hal pembiayaan bersifat revenue sharing.
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penentuan Sampel
Metode penentuan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan
purposive sampling method purposive sampling method yaitu teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu (umumnya disesuaikan dengan tujuan
dan masalah penelitian),1yaitu Bank Syariah Mandiri dianggap bank yang
mampu menjaga stabilitas dan memiliki kinerja yang baik.
B. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif.
Penelitian kuantitatif ialah penelitian yang menggunakan data yang berbentuk
angka. Penelitian deskriptif adalah studi untuk menemukan fakta dengan
interpretasi yang tepat.2 Tujuan dari penelitian deskriptif adalah membuat
deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai
fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
1Eti Rochoety, dkk, Metodelogi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS, (Jakarta: Mitra
Wacana Media, 2007), ed. Pertama, h.66 2Nazir, Moh, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia,2003), h.89
28
C. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data tidak lain dari suatu proses pengadaan data primer
untuk keperluan penelitian. Pengumpulan data merupakan langkah yang amat
penting dalam metode ilmiah, karena pada umumnya data yang dikumpulkan
digunakan kecuali untuk penelitian eksploratif, untuk menguji hipotesis yang
telah dirumuskan.3
Data yang dikumpulkan harus cukup valid untuk digunakan. Validitas
data dapat ditingkatkan jika alat pengukur serta kualitas dari pengambilan
datanya sendiri cukup valid. Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis
dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Selalu ada hubungan
antara metode mengumpulkan data dengan masalah penelitia yang ingin
dipecahkan.
a) Data Primer (Primery Data)
Data primer yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari
sumber pertamanya.4 Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data
wawancara, yaitu proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian
dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara penanya atau
3Nazir, Moh, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003), h. 175
4Sumardi Suryabrata, Metode Penelitian, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004), ed.
Kedua, ce. Keenam belas, h. 39
29
pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan
alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara).5
b) Data Sekunder
Data sekunder yaitu data-data yang biasanya tersusun dalam bentuk
dokumen-dokumen.6 Data sekunder dalam penelitian ini terdiri darri :
1) Data yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan terdiri dari neraca,
laporan laba rugi, ikhtisar keuangan bank syariah mandiri yang
terkait dalam penelitian ini periode 2005-2010.
2) Dokumentasi (library research) dengan cara mengumpulkan informasi
melalui buku-buku perbankan syariah, manajemen keuangan dan
metode penelitian, literature bank syariah dan website dan buku dikta
bank syariah mandiri yang berhubungan dengan masalah yang diteliti
dengan maksud untuk mendapatkan data yang bersifat ilmiah dan
teoritis. Data yang diperoleh tersebut dijadikan landasan teori yang
digunakan.
5Ibid., h. 193
6Ibid., h. 39
30
D. Hipotesa
Hipotesa dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
X ( Pengaruh Dana Pihak Ketiga) Y (Pembiayaan
Musyarakah)
H0 : r = 0, tidak terdapat hubungan positif dan kuat antara variabel pengaruh
Dana Pihak Ketiga dengan jumlah penyaluran pembiayaan musyarakah
H1 : r ≠ 0, terdapat hubungan positif dan kuat antara variabel pengaruh Dana
Pihak Ketiha dengan jumlah Pembiayaan Musyarakah
E. Metode Analisis
Data yang telah tersedia akan diolah dengan menggunakan SPSS for
windows versi 15.0 yang didalamnya sudah terdapat hal-hal sebagai berikut:
a. Uji Literalis
Dalam suatu penelitian, ada kecendrungan dalam
pengelompokkan dan sejenis data linier. Padahal, mungkin saja
sebaran data tersebut tidak linier atau berbentuk kurva sehingga harus
digunakan parameter lain, bukan dengan regresi, kepastian linier atau
tidaknya suatu data, tidak dapat didasarkan pada asumsi-asumsi,
melainkan harus dengan suatu uji linieritas.
31
b. Uji Normalitas
Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi variabel dependent, variabel indepent atau keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik
adalah distribusi data normal atau mendekati normal.
Data-data bersekala interval sebagai hasil pengukuran pada
umumnya mengikuti asumsi distribusi normal. Namun, tidak tertutup
kemungkinan data tersebut tidak mengikuti asumsi, untuk mengetahui
kepastian sebaran data yang diperoleh, harus mengikuti uji normalitas.
Berbagai rumus statistik inferensial yang dipergunakan untuk menguji
hipotesis penelitian berdasarkan pada asumsi bahwa data yang
bersangkutan memenuhi ciri sebaran normal. Dengan kata lain,
keadaan data distribusi normal merupakan sebuah data persyaratan
yang harus terpenuhi. Sebuah data yang berdistribusi tidak normal
tidak dapat di garap dengan rumus statistik tersebut. Dengan demikian,
sebelum dianalisa dengan rumus tertentu, normalitas sebaran suatu
data harus sudah diketahui. Jadi, uji normalitas data harus sudah
dilakukan sebelum penerapan suatu rumus statistik untuk pengujian
hipotesis.7
7 Burhan Nugroho dkk, Statistik Terapan, (Yogyakarta: Gajahmada Universitas Press, 2004),
h.111.
32
Adapun uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan uji kolmogrov-smirnov untuk menguji kesesuian
(goodness of fit). Uji kolmogrov merupakan uji kecocokan antara data
hasil pengamatan dengan hipotesa. Uji ini mengukur apakah data dari
sampel yang dipilih berasal dari suatu sumber teoritis. Uji ini
membandingkan antara frekuensi kumulatif sebaran data hipotesis.8
c. Regresi Sederhana
Regresi Sederhana digunakan untuk mengethui sejauh mana
suatu variabel berpengaruh terhadap variabel yang lainnya.
Rumus regresi adalah:
Y : Variabel terkait
x : Variabel Bebas
a : Konstanta (harga Y Jika x=0)
b : koefisien regresi
8 Widayat, Riset Bisnis, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2002), h.155.
Y = a+bx
(∑y) (∑x2) - (∑x) (∑xy)
a =
n ∑x2 – (∑x)2
33
d. Korelasi
Digunakan untuk mengetahui hubungan dan membuktikan
hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk
interval atau rasio. Dan sumber data dari dua variabel adalah sama.
Untuk menghitung korelasi, rumus yang digunakan adalah r-product
moment, yaitu :
e. Koefisien Determinasi
Digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sebuah
variabel terhadap variabel yang lainnya. Rumusnya adalah r. Nilai
dari r didapat dari rumus r-product moment.9
Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran mengenai variabel-
variabel yang diteliti, maka vertifikasi variabelnya adalah sebagai
berikut:
9 Sugiono, Statistik untuk penelitian, (Bandung: Bandung 2007), h.250.
n∑xy - (∑x) (∑y)
b =
n ∑x2 – (∑x)2
n∑ xy – (∑ x) (∑ y)
rxy =
√{n∑x2 – (∑x)2} {n∑y2 – (∑ y)2}
34
X= Tingkat Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK).
Y= Penyaluran Pembiayaan Musyarakah
Pada penelitan ini, ada dua variabel yang akan diketahui
hubungannya satu sama lainnya. Variabel dibagi menjadi dua, yaitu
Variabel bebas (Independent Variable) adalah tingkat penghimpunan
Dana Pihak Ketiga (DPK) dan sedangkan variabel terikat (Dependent
Variable) adalah jumlah penyaluran pembiayaan.
f. Uji Signifikan
Uji signifikan adalah sebuah uji untuk mengetahui nyata dan
tidak nyata atau yakin dan tidak meyakinkannya nilai hubungan antara
dua variabel atau lebih. Kegunaan uji signifikan adalah untuk
mengeneralisasi populasi, artinya apa yang terjadi pada sampel
terdapat hubungan positif, maka sudah diberlakukan uji signifikan
ternyata terdapat hubungan positif pula, maka hubungan positif
berlaku pula pada populasi. Apabila pada sampel terdapat hubungan
negatif dan setelah dilakukan uji signifikan terdapat hubungan negatif
juga, maka hubungan negatif tersebut dapat diberlakukan pada
populasi.
35
Akan tetapi bila pada sampel ada hubungan positif dan negatif.
Setelah dilakukan uji signifikan ternyata tidak ada hubungan
(menerima Ho). Maka hubungan positif atau negatif yang terdapat
pada sampel tidak signifikan, artinya hubungan positif atau negatif
yang terjadi pada sampel tidak dapat diberlakukan pada populasi.10
Uji signifikan yang dilakukan adalah t-test, dengan rumus:
n = Jumlah sampel
r = Koefisien korelasi product moment
F. Pedoman PenulisanSkripsi
Penulis menggunakan buku Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas
Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: UIN Jakarta Press,
2007.11
10
Ali Mauludi, Statistik I, (Jakarta: Prima Heza Lestari, 2006), h.102.
11
Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005
r √n - 2
t =t =
1√ – r2
36
G. Sistematika Penulisan
Secara garis besar skripsi ini terdiri dari lima bab dengan beberapa sub bab.
Agar mendapat arah dan gambaran yang jelas mengenai hal yang tertulis, berikut
ini sistematika penulisannya secara lengkap:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan di bahas mengenai latar belakang masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
review studi terdahulu
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai pengertian dana pihak ketiga,
jenis-jenis dana pihak ketiga, pengertian musyarakah, proses
musyarakah di bank syariah.
BAB III METODELOGI PENELITIAN
Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang metode penelitian
terdiri dari metode penentuan sampel, jenis penelitian, metode
pengumpulan data, metode analisis.
37
BAB IV HASIL PENELITIAN PENGARUH DANA PIHAK KETIGA
(DPK) TERHADAP PEMBIAYAAN MUSYARAKAH
Penulis akan membahas mengenai hasil penemuan pada Bank Syariah
Mandiri. Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) tahun 2005-2010
pada PT. Bank Syariah Mandiri. Perkembangan Pembiayaan
Musyarakah PT. Bank Syariah Mandiri. Pengaruh dana pihak ketiga
terhadap pembiayaan musyarakah pada PT. Bank Syariah Mandiri dan
Kendala Pembiayaan Musyarakah Pada PT. Bank Syariah Mandiri
BAB V PENUTUP
Pada bab ini berisikan mengenai kesimpulan dan saran dari hasil
penelitian.
38
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
A. Perkembangan Dana Pihak Ketiga ( DPK ) Tahun 2005 – 2010 pada
Bank Syariah
Bank Syariah Mandiri hingga akhir tahun 2010, untuk memenuhi
harapan nasabah menawarkan produk-produk inovatif yang terus berkembang.
BSM memiliki beberapa kelompok produk yaitu:1
1. Produk Dana meliputi Tabungan, Deposito, dan Giro
2. Pembiayaan meliputi pembiayaan konsumer.
3. Produk jasa meliputi jasa produk, jasa operasional dan jasa investasi
4. Layanan meliputi syariah mandiri priority
Total penghimpunan dana pihak ketiga dari sampai dengan akhir
desember 2010 mencapai Rp29,00 triliun tahun, tumbuh sebesar Rp9,66
triliun atau 49,95 % terhadap total DPK tahun 2009 sebesar Rp19,34 triliun.
Komposisi dana pihak ketiga pada tahun 2010 meliputi tabungan sebesar
1Laporan Tahunan 2010 BSM,Jakarta
39
34,03%, deposito sebesar 52,10% dan giro sebesarr 13,87% dari total dana
pihak ketiga.
Pertumbuhan dana pihak ketiga dan pembiayaan BSM melampaui
pertumbuhan pasar perbankan syariah. Sehingga pangsa pasar dana pihak
ketiga dan pembiayaan BSM terhadap perbankan syariah meningkat.
Dana pihak ketiga perbankan syariah tumbuh 45,48% dari Rp52,27
triliun tahun 2009 ke Rp76,04 triliun tahun 2010. Pertumbuhan dana pihak
ketiga BSM yang melampaui pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan
syariah tersebut mendorong kenaikkan pangsa pasar dana pihak ketiga BSM
terhadap perbankan syariah dari 37,00% pada tahun 2009 ke 38,14 % pada
tahun 2010.2. Pada tahun 2005 di bulan januari 2005, Bank Syariah Mandiri
Pembiayaan Musyarakah 784,052,077. pada bulan februari 2005 terhitung
pembiayaan yang disalurkan melalui musyarakah terhitung sebesar
926,409,000.
2 Ibid.,
40
Bank Syariah Mandiri sebagai salah satu bank syariah terbesar di
Indonesia menghimpun dana dari nasabah atau yang disebut dengan dana
pihak ketiga (DPK) terdiri atas tabungan, giro, dan deposito dengan rincian
sebagai berikut:
a) Tabungan
Sampai dengan akhir tahun 2010 pencapaian penghimpunan dana
masyarakat dalam bentuk tabungan adalah sebesar Rp9,87 triliun,
meningkat sebesar 37,83% atau Rp2,71 triliun dari Rp7,16% triliun di
tahun 2009. Tabungan Simpatik BSM, Tabungan Mabrur BSM,
Tabungan BSM Dolllar, Tabungan Korban BSM dan Tabungan BSM
Investa Cendikia. Pertumbuhan terbesar disumbang oleh Tabungan BSM
yaitu sebesar Rp2,05 triliun. Jumlah NoA Tabungan sampai dengan akhir
tahun 2010 mencapai 2.108.940 rekening
b) Deposito
Deposito BSM Sampai akhir tahun 2010 mencapai penghimpunan dana
masyarakat dalam bentuk deposito adalah sebesar Rp15,11 triliun,
tumbuh sebesar 57,66% atau Rp5,53 triliun dari sebesarRp9,58 triliun di
tahun 2009. Deposito BSM memiliki dua jenis mata uang yakni rupiah
41
dan dollar. Pertumbuhan deposito BSM tersebut didukung oleh tingkat
kepercayaan nasabah yang meningkat dan meningkatnya dana institusi di
akhir tahun. Jumlah NoA deposito sampai dengan akhir desember 2010
mencapai 68.565 rekening.
Uraian mengenai produk Deposito BSM adalah sebagai berikut:
1) BSM Deposito Rupiah
Selama 2010, kinerja BSM Deposito mencapai sebesar Rp14.70
triliun. Jumlah NoA BSM Deposito sampai akhir bulan desember
2010 sebanyak 65.470 rekening.
2) BSM Deposito Valas
Selama 2010, kinerja BSM Deposito Valas mencapai sebesar Rp410
miliar. Jumlah NoA BSM Deposito Valas sampai akhir bulan
desember 2010 sebanyak 3.095 rekening.
c) Giro
BSM sampai akhir tahun 2010 pencapaian penghimpunan dana
masyarakat dalam bentuk giro adalah sebesarRp4,02 triliun, tumbuh
sebesar Rp1,43 triliun atau 54,96% dari sebesar Rp2,59 triliun di tahun
42
2009. Giro BSM ini terdiri dari Giro BSM Eur, Giro BSM Valas dan Giro
BSM Singapore Dollar. Pertumbuhan giro BSM tersebut mencerminkan
meningkatnya aktivitas bisnis nasabah BSM.
Giro BSM selama tahun 2010 mengalami pertumbuhan sebesar Rp1,43
triliun. Pertumbuhan giro tersebut didominasi oleh growth giro ritel
sebesar Rp273 miliar, sedangka growth giro korporasi tumbuh sebesar
Rp1,15 triliun. Pertumbuhan tersebut juga disebabkan adanya beberapa
nasabah pembiayaan yang fasilitasnya sudah dicarikan oleh bank belum
ditarik seluruhnya (100%) oleh nasabah. Jumlah NoA Giro sampai
dengan akhir tahun 2010 mencapai 32,537 rekening.
B. Perkembangan Pembiayaan Musyarakah Bank Syariah Mandiri
BSM menjaga komitmennya untuk mendukung pengembangan sektor
industri kecil dan menengah di tahun 2010, terbukti dengan porsi penyaluran
pembiayaan di sektor UMKM sebesar 66,62% dari total pembiayaan. Hingga
tahun 2010, BSM telah menyalurkan pembiayaan untuk semua segmen usaha
sebesar Rp23,97 triliun, meningkat sebesar Rp7,91 triliun atau tumbuh
49,21% disbanding total pembiayaan Rp16,06 triliun di tahun 2009.
43
Komposisi pembiayaan per segmen usaha selama tahun 2010 adalah
Rp8.00 triliun untuk pembiayaan korporasi dengan porsi 33,38%. Porsi
tersebut menurun jika dibandingkan dengan porsi pembiayaan korporasi tahun
2009 sebesar 34,99%. Pembiayaan komersial di tahun 2010 sebesar Rp5,07
triliun dengan porsi 21,17%, menurun dibandingkan porsi pembiayaan
komersial tahun 2009 sebesar 31,10%. Pembiayaan usaha mikro dan kecil di
tahun 2010 sebesar Rp4,08 triliun dengan porsi 17,03% meningkat
dibandingkan prosi pembiayaan.
Portofolio pembiayaan per akhir tahun 2010 didominasi pembiayaan
denga skim murabahah (jual-beli berbasis margin) sebesar 52,91%,
meningkat dibandingkan porsi pembiayaan dengan skim murabahah pada
akhir tahun 2009 sebesar 50,52%. Komposisi pembiayaan dengan skim
mudharabah dan musyarakah (investasi berbasis bagi hasil) mengalam
penurunan sebesar 20,79% dan 20,27% pada kahir tahun 2009 menjadi
sebesar 17,69% dan 19,15% pada akhir tahun 2010
44
Tabel Pembiayaan BSM
NO 2009 2010 Pertumbuhan
Nominal Share
%
Nominal Shared
%
Nominal %
1 Murabahah 8.114.527 50,52 12.681.133 52,91 4.566.606 56,28
2 Mudharabah 3.338.843 20,79 4.240.923 17,69 902.080 27,02
3 Musyarakah 3.256.613 20,27 4.590.191 19,15 1.333.578 40,95
4 Lainnya 1.353.391 8,42 2.456.223 10,25 1.102.832 81,49
TOTAL 16.063.374 100,00 23.968,469 100,00 7.905.095 49,21
C. Pengaruh Dana Pihak Ketiga Terhadap Pembiayaan Musyarakah di
Bank Syariah Mandiri
Sumber daya yang diperlukan dalam penelitian ini adalah neraca laba
rugi dari Bank Syariah Mandiri yang dimulai dari januari 2005 sampai
desember 2010. Data yang telah tersedia kemudian akan diolah dengan
menggunakan program SPSS for Windows vesi 15.
Sebelum proses uji penelitian dilakukan, akan dikemukakan terlebih
dahulu jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Syariah Mandiri yang terdiri
45
dari : giro wad’iah, tabungan wadi’ah, tabungan mudharabah, dan deposito
mudharabah.3
Tabel Dana Pihak Ketiga (DPK) 2005-2010 dalam miliar (Rp)
No Uraian 2005 2006 2007 2008 2009 2010 %
a Giro 1.261 2.054 1.846 1.812 2.591 4.015 54,96
b Tabungan 1.958 2.668 3.872 5.284 7.163 9.873 37,83
c Deposito 3.818 3.818 5.388 7.802 15.110 15.110 57,66
Jumlah 7.037 8.220 11.106 14.898 28.998 28.998 49,95
Dilihat dari data tabel di atas, untuk tahun 2005-2010 jumlah Dana
Pihak Ketiga (DPK) Bank Syariah Mandiri mengalami fluktuatif pada tiap
tahunnya, namun secara umum terjadi peningkatan dari jumlah
Rp.7.037.000.000 menjadi 28.998.000.000 juta rupiah.
Dari jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terkumpul antara 2005-
2010 di atas, berikutnya akan dikemukakan jumlah pembiayaan musyarakah
3Bank Syariah Mandiri, Neraca Laba Rugi 2005-2010
46
pada tahun yang sama dan terdiri dari : murabahah, salam, istisna,
pembiayaan mudharabah pembiayaan musyarakah. Berikut rinciannya:4
Tabel Jumlah pembiayaan Musyarakah Bank Syariah Mandiri
periode 2006-2008
N
NO
BULAN PEMBIAYAAN MUSYARAKAH
2006 2007 2008
1 Januari 1,042,387,447
1,042,387,447
2,152,221,804
2 Februari 1,554,196,401 1,503,706,260 2,099,951,804
3 Maret 1,271,007,658 1,595,660,868 2,273,234,319
4 April 1,315,239,520 1,656,788,380 2,524,082,617
5 Mei 1,604,281,055 1,723,587,635 2,524,082,617
6 Juni 1,362,741,136 1,811,668,168 2,625,582,499
7 Juli 1,455,424,161 1,715,413,223 2,636,529,469
8 Agustus 1,508,684,158 1,907,999,004 2,689,686,146
9 September 1,536,816,279 2,010,239,704 2,665,066,043
1 Oktober 1,591,211,335 2,006,786,980 2,641,869,858
1 November 1,604,281,055 2,015,528,326 2,692,628,589
1 Desember 1,554,196,401 1,872,935957 2,613,729,398
4Bank Syariah Mandiri, Neraca 2006-2008
47
Tabel Dana Pihak Ketiga (DPK)
Dalam pembiayaan ini, pasangan data antara variabel x (DPK) dan y
(pembiayaan musyarakah) tidak sesuai dengan urutan bulan. Dana Pihak
Ketiga (DPK) pada bulan januari 2006 berpasangan dengan pembiayaan
musyarakah pada bulan februari 2006. Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK)
pada bulan maret 2006, begitu seterusnya. Hal ini dikarenakan Dana Pihak
Ketiga (DPK) dihitung setiap akhir bulan, sehingga akan disalurkan pada
pembiayaan bulan berikutnya. Sehingga penyaluran pembiayaan musyarakah
dipengaruhi oleh Dana Pihak Ketiga (DPK) pada bulan sebelumnya.
48
1. Uji Asumsi Klasik
Setelah diketahui data yang akan dijadikan referensi dalam
penelitian ini, langkah selanjutnya adalah dengan melakukan uji asumsi
klasik terlebih dahulu yang bertujuan untuk memastikan kualitas data
yang aka digunakan dalam penelitian, sehingga output dari pengelolahan
data berkualitas baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Uji asumsi yang
dilakukan pada penelitian ini adalah uji normalitas, uji linearitas.5Uji
klasik yang pertama adalah uji linier, berikut penjelasannya:
Uji Linier
Analisis statustik yang pertama harus digunakan dalam rangka analisis
data adalah uji linearitaas digunakan untuk mengetahui apakah antara
variabel bebas dan variabel terikat terdapat hubungan linier atau tidak.
Berdasarkan hasil uji linearitas yang dilakukan melalui program SPSS
versi 15 melalui diagram pencar (scatter plot) dengan sub menu Curve
Estimation diperoleh hasil sebagai berikut :
5Sugiono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: Bandung Press, 2007), h.55
49
Uji linearitas antara Dana Pihak Ketiga (DPK) dengan penyaluran
pembiayaan Model Summary and Parameter Estimates6
Dependent Variabel Pembiayaan Musyarakah
Equation Model Summary Parameter Estimates
R Square F df1 df2 Sig. Constant b1
Linier 289 10.950 1 27 003 22.301 3.20E-012
6Burhan Nugroho, dkk, Statistik Terapan, (yogyakarta: Gadjah Mada Universitas
Press, 2004), h. 111
50
Dari tabel model summary, hasil penghitungan uji linieritas
menunjukkan bahwa nilai sig 0.003. Oleh karena 0,003<0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang linier antara kedua variabel
yaitu terdapat hubungan yang positif antara perkembangan dana pihak
ketiga terhadap penyaluran pembiayaan musyarakah.
Hubungan linier menunjukkan bahwa variabel independen (Dana
Pihak Ketiga) dengan variabel dependennya (penyaluran pembiayaan
musyarakah) berbanding lurus. Hal tersebut mengakibatkan semakin
meningkat nilai/ berkembang Dana Pihak Ketiga maka semakin besar
penyaluran pembiayaan musyarakah.
Dari grafik di atas, terlihat bahwa titik-titik data (observed)
cenderung mengikuti arah dari garis linier, yaitu dari kiri bawah ke kanan
atas dengan kemiringan tertentu, meski pun tidak secara sempurna. Oleh
karena itu, hasil analisis grafik ini bisa dijadikan data pendukung yang
menyatakan bahwa terdapat hubungan yang liniear antara kedua variabel.
51
1) Uji Normalitas
Analisis statistik selanjutnya adalah uji normalitas. Adapun uji
normalitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji
kolmogorov-smirnov untuk menguji kesesuaian antara distribusi nilai
sampel (observasi) dengan distribusi teoritis tertentu. Jadi hipotesis
statistiknya adalah bahwa distiribusi frekuensi hasil pengamatan
bersesuaian dengan distribusi frekuesnsi harapan (teoritis).
Berikut adalah hipotesisnya :
a) Ho ; F (x) = Fo(x), dengan F(x) adalah fungsi distribusi
frekuensi hasil pengamatan, dan Fo(x) adalah distribusi frekuensi
harapan (teoritis) dalam artian populasi berdistribusi normal.
b) H1 : F(x) ≠Fo(x) atau distribusi populasi tidak normal
Pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas dengan α =
0,05 :
a. Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima
b. Jika probabilitas <0,05, maka H1 ditolak7
7Widadyat, Riset Bisnis, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2002), h.159
52
Variabel Y yang tidak normal, ditransformasi menggunakan fungsi
logaritma, berikut adalah hasilnya :
One – Sample Kolmogorov –Smirnov Test
Dana Pihak
Ketiga
Dana Penyaluran
Pembiayaan
Musyarakah
N
Normal Parameters a.b Mean
Std
Deviation
Most Extreme Absolute
Different Positive
Negatif
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp Sig (2tailed)
30
1.72E+001
1.49E+011
-209
-204
-209
1.143
147
147
30
11362742223
9423226536
-290
-290
-290
1.590
-469
013
a. Test distribution is normal
b. Calculated from data
Hasil uji normalitas setelah di transformasi
53
Variabel Y yang tidak normal, di transformasi menggunakan fungsi
logaritma, berikut adalah hasilnya:
One – Sample Kolmogorov –Smirnov Test
Dana Pihak
Ketiga
Dana Penyaluran
Pembiayaan
N
Normal Parameters a.b Mean
Std
Deviation
Most Extreme Absolute
Different Positive
Negatif
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp Sig (2tailed)
30
1.72E+001
1.49E+011
209
204
209
1.143
147
30
22.7945
91817
-155
-155
-139
-847
-469
Hasil uji normalitas pada data penyaluran pembiayaan
musyarakah, berdasarkan uji kolmogorov-smirnov diperoleh angka
probabilitas sebesar 0.469 dengan menggunakan taraf signifikansi alpha
5% atau (0,05), maka diketahui nilai probabilitas 0,469 lebih besar dari
0,05, maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa data
berdistribusi normal.
54
Berdasarkan uji kolmogorov-smirnov diperoleh angka probabilitas
sebesar 0,147 dengan menggunakan taraf signifikansi alpha 5% atau
(0,05), maka diketahui nilai probabilitas 0,147 juga lebih besar dari 0,05,
maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi
normal. Demikian hasil uji normalitas terhadap pembiayaan dan dana
pihak ketiga (DPK).
2) Uji Hipotesa
Setelah melalui tahapan uji linieritas dan normalitas, hasil uji
menunjukkan data yang telah tersedia memenuhi standar kelayakan.
Untuk selanjutnya akan dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan
dan pengaruh penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) terhadap
pembiayaan dengan menggunakan uji hipotesa.
Uji hipotesa ini dilakukan dengan beberapa cara: uji korelasi, uji
regresi, koefisien determinasi dan uji f (annova)
1. Uji Korelasi
Rumusan statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis pada
penelitian ini, menggunakan rumus korelasi Produck Moment. Dalam
penghitungannya, menggunakan program SPSS versi 15.0. Adapun
55
hasil uji hipotesis yang didapatkan maka diperoleh nilai koefisien
korelasi antara penyaluran pembiayaan musyarakah dengan dana
pihak ketiga (DPK) adalah 0,537 korelasi tersebut dapat dilihat pada
tabel d ibawah :
Tabel Product moment
Correlations
Dana
Penyaluran
Pembiayaan
Dana Pihak
Ketiga
Pearson Correlation Dana Penyaluran
Pembiayaan
Dana Pihak Ketiga
1.000
537
537
1.000
Siq (1-tailed) Dana Penyaluran
Pembiayaan
Dana Pihak Ketiga
Dana Penyaluran
Pembiayaan
Dana Pihak Ketiga
001
29
29
001
29
29
56
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai korelasi sebesar 0,537,
hal ini menunjukkan adanya korelasi (hubungan) yang sedang atau
tidak terlalu kuat antara penyaluran pembiayaan dengan Dana Pihak
Ketiga (DPK). Angka koefisien korelasi bertanda positif (+)
menunnjukkan bahwa hubungan kedua variabel tersebut bersifat
berbanding lurus, artinya peningkatan satu variabel akan diikuti oleh
penaikan variabel lain, sehingga semakin tinggi dana pihak ketiga
(DPK) akan membuat penyaluran pembiayaan makin tinggi juga.
Perhatikan tabel interpretasi r-product moment untuk mengetahui
tingkat kekuatan hubungan antara kedua variabel tersebut.
Grafik Histogram Sebaran Data Regresi Dua Variabel
Interval koefisien Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,00
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat kuat
57
Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan Hipotesis :
Ho : Tidak ada hubungan (korelasi) antara dua variabel
H1 : ada hubungan (korelasi) antara dua variabel
Pengujian berdasarkan uji probabilitas (prob) :
Jika Probabilitas > 0,05, maka Ha diterima
Jika Probabilitas < 0,05, maka Ha ditolak
Pada bagian output (kolom sSig, (2-tailed), untuk korelasi variabel
penyaluran pembiayaan musyarakah dengan Dana Pihak Ketiga
(DPK) di dapat angka probabilitas sebesar 0,001 atau probabilitas di
bawah 0,05 (0,001< 0,05). Dengan demikian Ho ditolak atau hal ini
berarti memang ada hubungan antara penyaluran pembiayaan dengan
dana pihak ketiga (DPK).
2. Uji Regresi
Dari histrogram secara umum batang berada di bawah kurva
normal dan dari gambar P-P plot regression standardized residual
dapat terlihat bahwa sebaran dan regresi antara penyaluran
58
pembiayaan dengan aspek dana pihak ketiga (DPK) berada disekitar
garis regresi yang mengarah ke kanan sehingga data tersebut
berdistribusi normal.
Pada output ini, dikemukan nilai koefisien dan konstan dari
persamaan regresi. Dalam kasus ini, persamaan regresi sederhana
yang digunakan adalah
Y = a + bx di mana :
Y = Penyaluran pembiayaan musyarakah
X = Dana Pihak Ketiga (DPK)
a = Konstanta
Dari hasil pengolahan didapatkan model persamaan regresi :
Y = 22.301 + 0.00000000000320 X
Dari model regresi di atas dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Nilai konstanta sebesar 22.301 menyatakan bahwa jika tdak ada
nilai dana pihak ketiga (DPK). Maka besarnya penyaluran
pembiayaan adalah sebesar Rp. 22.301.
59
2. Nilai koefisien regresi x (dana pihak ketiga) sebesar
Rp.0.00000000000320.
Dari persamaan regresi yang didapatkan akan dilakukan
pengujian apakah konstanta dan koefisien memberikan pengaruh yang
signifikan atau tidak terhadap nilai Y. Pengujian ini bias dilakukan
dengan dua metode yang pertama dengan uji t yaitu membandingkan
nilai dengan dan yang kedua dengan uji signifikansi.
Berikut adalah hipotesis yang diajukan :
Ho : a = 0 (konstanta a tidak signifikan)
H : a ≠ 0 (konstanta a signifikan)
Pengambilan keputusan didasarkan atas dua metode:
1. Berdasarkan perbandingan nilai dengan di mana =
Jika > maka Ho ditolak
Jika < maka Ho diterima
60
Terlihat bahwa untuk konstanta a adalah 102.763
sedangkan bisa didapat pada tabel i-test, dengan α = 0.05. karena
digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari , nilai α dibagi dua
menjadi 0.025 dan df = 27 (didapat dari rumus n-2, dimana n adalah
jumlah data ; 29-2= 270. Di dapat adalah 2.05.
Oleh karena > , maka Ho
ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa konstanta a berpengaruh
signifikan terhadap penyaluran pembiayaan musyarakah.
2. Berdasarkan nilai probabilitas dengan α = 0.05
Jika probabilitas > 0.05, maka Ho diterima
Jika probabilitas < 0.05, maka Ho ditolak
Terlihat bahwa nilai probabilitas pada kolom Sig adalah 0.003
atau probabilitas dibawah 0.05 (0.000 < 0.05). dengan demikian Ho
ditolak, sehingga mempunyai kesimpulan yaitu koefisien dana pihak
61
ketiga berpengaruh secara signifikan terhadap penyaluran pembiayaan
musyarakah.
3. Uji Koefisien Determinasi
Tabel 4.7 Tabel Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted
R Squred
Std Error of
the Estimate
1
289 262 77215
a) Predictors (Constant) Dana Pihak Ketiga
b) Dependent Variabel Dana Penyaluran Pembiayaan
Musyarakah
Pada tabel model summary, di dapat 1 model regresi denga
nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0.537, nilai koefisien determinasi (
R Square ) sebesar 0.289 (28.9%). Koefisien determinasi ini
menunjukkan bahw 28.9% penyaluran pembiayaan musyarakah
dipengaruhi oleh nilai dana pihak ketiga. Sedangkan sisanya 71.1%
pembiayaan musyarakah dipengaruhi oleh hal-hal atau variabel lain.
62
Nilai adjusted R Square sebesar 0.262 (26.2%) menunjukkan bahwa
di lapangan pengaruh dari dana pihak ketiga (DPK) terhadap
penyaluran pembiayaan musyarakah hanya sebesar 26.2%. berarti
terjadi penurunan nilai koefisien determinasi sebesar 2%
4. Uji F (Annova) (b)
Tabel 4.8 Tabel F Hitung
ANOVA
Model Sum Of
Square
df Mean
Square
F Sig
1 Regression
Residual
Total
6.528
16.098
22.626
1
27
28
3.528
596
10.950
a. Predictors (Constant), Dana Pihak Ketiga
b. Dependent Variabel, Dana Penyaluran Pembiayaan Musyarakah
Pada tabel analisis varian (Anova) ditampilkan hasil uji F
yang dapat dipergunakan untuk memprediksi kontribusi dana pihak
ketiga terhadap variabel penyaluran pembiayaan musyarakah. Dari
penghitungan di dapat nilai F hitung sebesar 10.950. Dengan tingkat
63
signifikansi sebesar 5% dan df1 = 1 dan df2 = 27, di dapat nilai Ftabel
= 4.21. Karena nilai Fhitung (10.950) > Ftabel (4.210) maka dapat
disimpulkan bahwa aspek variable dana pihak ketiga memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap variabel penyaluran pembiayaan
musyarakah. Sehingga model regresi yang didapatkan layak
digunakan untuk memprediksi.
Dari pembahasan di atas, dapat ditarik beberapa kesimpulan
secara khusus dari tiap metode analisis statistika yang telah
diujicobakan pada sampel. Beberapa kesimpulan tersebut adalah:
1. Di dapat persamaan Y= 22.301 + 0.00000000000320X dari hasil
uji regresi.
2. Dari perhitungan koefisien determinasi di dapat bahwa variabel
terikat, yaitu dana pihak ketiga memiliki pengaruh sebesar 28.9%
terhadap variabel bebas yaitu penyaluran pembiayaan musyarakah.
3. Hasil uji F didapati bahwa F hitung lebih besar dari F tabel,
sehingga persamaan regresi tersebut layak digunakan untuk
membuat ramalan atau farecasting.
64
Demikian penjelasan tentang pengaruh dana pihak ketiga
(DPK) terhadap penyaluran pembiayaan Bank Syariah Mandiri. Dari
penjelasan tersebut ternyata dana pihak ketiga (DPK) mempengaruhi
terhadap penyaluran pembiayaan musyarakah dengan total 28.9%.
65
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan pada
bab sebelumnya, maka dapat diberikan suatu kesimpulan sebagai berikut :
1. Jumlah pembiayaan musyarakah yang dikeluarkan PT.Bank Syariah Mandiri
untuk keperluan nasabah cenderung mengalami kenaikan di tiap periodenya.
kenaikan pada tahun 2005 periode akhir Desember tahun 2010 dikarenakan
oleh adanya peningkatan penyaluran pembiayaan musyarakah.
2. Hasil Uji Regresi dan Korelasi
Diketahui bahwa hasil perhitungan regresi dilihat dari nilai probabililitas
variable X (besaran Dana Pihak Ketiga) terhadap variabel Y (jumlah
Penyaluran Pembiayaan Musyarakah) sebesar 26,2 %. Angka ini lebih kecil
dari taraf signifikan 5% (0,05). Dari data ini maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa perkembangan dana pihak ketiga (DPK) berpengaruh signifikan
terhadap penyaluran pembiayaan musyarakah. Karena nilai dari t hitung (2,589)
> t tabel (1,960), maka secara individu variabel X (besaran dana Pihak Ketiga)
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y (jumlah penyaluran
pembiayaan musyarakah). Dengan nilai F tabel sebesar 4,67, atau f hitung
(6,703) > f tabel (4,67) sehingga dapat disimpulkan bahwa uji F adalah
signifikan yang berarti bahwa secara bersama-sama variabel independen
66
(Dana Pihak Ketiga) mempengaruhi variabel dependen (penyaluran
pembiayaan musyarakah). Didapat nilai R Square sebesar 0,583² = 0,34 X
100% = 34%. Hal ini berarti bahwa besarnya jumlah dana pihak ketiga
(DPK) berpengaruh pada penyaluran pembiayaan musyarakah sebesar 36%
B. Saran
Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan atau rekomendasi ke depan
bagi PT.Bank Syariah Mandiri, sebagai berikut :
1. Karena tingginya perkembangan dana pihak ketiga (DPK) meliputi giro
wadi’ah, tabungan mudharabah, dan deposito mudharabah sangat
berpengaruh positif terhadap besarnya jumlah penyaluran pembiayaan
musyarakah, maka PT.Bank Syariah Mandiri harus semakin gencar dalam
mendapatkan dana DPK.
2. Penambahan besaran biaya penyaluran pembiayaan musyarakah harus diikuti
dengan penempatan alokasi untuk hal-hal yang produktif sehingga
penggunaan dana pihak ketiga dapat digunakan secara effisien.
67
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’anul Karim
Alma, Buchari, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta, 2007.
Antonio, Syafi’I, Bank Syariah: Analisa Kekuatan, Peluang, Kelemahan dan
Ancaman, Yogyakarta: Ekonisia, 2006. Assauri, Sofjan, Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2004.
Dennis lock, Nigel Farrow, Manajemen Umum, Jakarta: PT.Elek Media Komputido, 1989, buku 1
Direktorat Bina Pers dan Grafika Departemen Penerangan RI, Tata Krama dan Tata
Cara perikalan Indonesia, 1993, Jakarta. Eferin, Sujoko, dkk, Merode Penelitian Untuk Akuntansi, Sebuah Pendekatan Praktis
, Malang: Bayu Media Publishing, Juni, 2004, cet-1. Fajriah, Siti, “10 Pilar Pengembangan Bank Syari’ah”. Artikel diakses pada tanggal
11 Januari 2008 dari situs http://kasei- unri.org/index.php?option=com. Faizi, “Bank Syariah Entaskan Kemiskinan”. Artikel diakses pada tanggal 11 Januari
2008 dari situs http://www.RepublikaOnline.co.id Kasmir, Manajemen Perbankan, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2007, ed.1-7. _________, Pemasaran Bank. Jakarta: Kencana, 2005 Kotler, Philip dan AB Susanto, Manajemen Pemasaran Di Indonesia, Jilid II,
Salemba Empat, Jakarta, 2001. _________, Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga, 2004. Kertajaya, Hermwan dan Muhammad Syakir Sula, Syari’ah Marketing, Bandung:
PT.Mizan Pustaka, 2006, Cet.3. Keegan, Warren J, Manajemen Pemasaran. Global Warren J. Keegan; alih bahasa,
Alexander Sindoro ; penyunting, Bob Widyahartono. Jakarta: Prenhallindo, 1996.
Lupiyoadi, Rambat, Manajemen Pemasaran Jasa : Teori dan Praktik. Jakarta:
PT.Salemba Emban Patria, 2001. Nasution, MA, dan Thomas, Buku Penuntun Membuat Tesis Skripsi Disertasi
Makalah. Jakarta: PT.Bumi Aksara, 2006.
68
Rangkuti,Fredy, Marketing Analysis Made Easy: Teknik Analisis Pemasaran dan
Analisis Kasus Menggunakan Exel dan SPSS, Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 2005.
Santoso, Singgih, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik,Jakarta: PT.Elex Media
Koputindo, 2000. Saladin, Djaslim. H, Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran. Intisari dari buku William
J.Stanton-Michael J. Etzel-Bruce J. Walker Edisi ke IX Tahun 1991. Bandung : Mandar Maju, 1994.
Simorangkir.O.P, Pengantar Pemasaran Bank. Jakarta: Aksara Persada Indonesia,
1991 Sinungan. M, Tekhnik Manajemen Bank yang Praktis. Jakarta: Bumi Aksara, 1991. Soetantini, Noer, “Gerakan Menabung Syariah Genjot Akselerasi Industri Perbankan
Syariah”. Artikel diakses pada tanggal 11 Januari 2008 dari situs http://kasei-unri.org/index.php?option=com.
Shamsul, Falah, “Makalah Etika Bisnis Islam”, Jakarta, 2004. Sumarni, Murti, Manajemen Pemasaran Bank. Yogyakarta: Liberty, 2002. Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV. Alfabeta, 2007. Swastha, Basu, Azas-Azas Marketing. Yogyakarta: Liberty, 2002. Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, Penerbit UIN Jakarta Press, cetakan
tahun 2007. Umar, Husein, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : PT.
RajaGrafindo Persada, 2004 Wicaksono, Beni, “Pemilihan Media Dalam Strategi Promosi Yang Optimal Untuk
Meningkatkan Volume Penjualan”. artikel diakases pada tanggal 11 januari 2008 dari situs http://www.Republikaonline.co.id
William, J Stanton, Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga, 1993. www.megasyariah.co.id. Yusuf, Burhanuddin, “Mengelola Promosi Pemasaran”. Makalah Kuliah Formal
Jurusan Muamalah, Jakarta: Fakultas Syariah dan Hukum, 2003. Yusuf, Qardawi, Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam, Jakarta:
Rabbani Press, 1997, Cet. 1.
DEPARTEMEN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM Telp. (62-21) 747 11537, 7401925 Fax. (62-21) 7491821
Jln. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat Jakarta 15412, Indonesia Website : www.uinjkt.ac.id E-mail : [email protected]
Nomor : Un.01 / F4 / KM.00.02 / / 2009 Jakarta, 04 Nov 2009
Lampiran : -
Hal : Mohon Data / Wawancara
Kepada Yth,
Unit Manager Bank Syariah Mandiri
Di
Tempat
Assalamua’alaikum Wr.Wb
Dengan hormat,
Pimpinan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
menerangkan bahwa :
Nama : Rianda
Nomor Pokok : 204046102978
Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta, 28 Agustus 1984
Semester : XI (sebelas)
Jurusan / Konsentrasi : Muamalat / Perbankan Syariah
Alamat : Jl. Jati Bunder VII No.31 RT 07/14 Kec. Tanah
Abang Kel. Kebon Melati Jakarta Pusat
Telepon : 02192761642
Adalah benar mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang sedang menyelesaikan skripsi dengan Topik / Judul:
“Pengaruh Tingkat Perkembangan Dana Pihak Ketiga Terhadap Pembiayaan
Musyarokah Tahun 2005 – 2010 Pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk”
Untuk melengkapi bahan/data yang berkaitan dengan penulisan/pembahasan
topik/judul di atas, di mohon kiranya Bapak/Ibu/Saudara/i dapat
membentu/menerima yang bersangkutan untuk berwawancara.
Atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i, kami ucapkan banyak terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Tembusan :
1. Yth. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta
2. Arsip
IKHTISAR KEUANGAN
Periode : JANUARI 2006 (Unaudited)
(dalam jutaan rupiah)
Pos-Pos Total
Neraca
- Total Aktiva 8,278,102
- Total Aktiva Produktif 7,789,198
- Pembiayaan Yang Diberikan 5,595,441
- Penempatan SWBI 1,370,000
- Total Dana Pihak Ketiga 7,004,618
- Surat Berharga yang diterbitkan 200,000
- Total Modal 652,744
- Modal Disetor 358.373
Laba/Rugi
- Pendapatan Margin & Bagi Hasil 64,082
- Pendapatan Operasi Lainnya 7,135
- Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil 41,240
- Total Beban Operasi Lainnya 27,252
- Laba Sebelum Pajak 2,044
- Laba Setelah Pajak 1,420
Rasio Keuangan
- Laba Bersih / Total Aktiva Produktif 0.02%
- Total Modal / Total Aktiva 7.89%
- CAR (Rasio Kecukupan Modal) 13.15%
- NPL Gross (Pembiayaan Non Lancar Terhadap Total
Pembiayaan)
4.58%
- LDR (Total Pembiayaan / Total Dana Pihak Ketiga) 79.88%
- ROA (Laba sblm pajak/rata-rata total asset) 0.31%
- ROE (Laba Setelah Pajak/Rata-Rata Total Modal) 2.63%
- PPAP Telah Dibentuk Terhadap PPAP Wajib Dibentuk 100.74%
IKHTISAR KEUANGAN
Periode : February 2006 (audited)
(dalam jutaan rupiah)
Pos-Pos Total
Neraca
- Total Aktiva 8,246,556
- Total Aktiva Produktif 7,762,069
- Pembiayaan Yang Diberikan 5,790,537
- Penempatan SWBI 1,130,000
- Total Dana Pihak Ketiga 7,063,061
- Surat Berharga yang diterbitkan 200,000
- Total Modal 644,517
- Modal Disetor 358.373
Laba/Rugi
- Pendapatan Margin & Bagi Hasil 133,266
- Pendapatan Operasi Lainnya 15,540
- Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil 76,068
- Total Beban Operasi Lainnya 58,578
- Laba Sebelum Pajak 15,004
- Laba Setelah Pajak 11,928
Rasio Keuangan
- Laba Bersih / Total Aktiva Produktif 0.15%
- Total Modal / Total Aktiva 7.82%
- CAR (Rasio Kecukupan Modal) 13.22%
- NPL Gross (Pembiayaan Non Lancar Terhadap Total Pembiayaan) 4.99%
- LDR (Total Pembiayaan / Total Dana Pihak Ketiga) 81.98%
- ROA (Laba sblm pajak/rata-rata total asset) 1.09%
- ROE (Laba Setelah Pajak/Rata-Rata Total Modal) 11.20%
- PPAP Telah Dibentuk Terhadap PPAP Wajib Dibentuk 101.11%
IKHTISAR KEUANGAN
Periode : Maret 2006 (audited)
(dalam jutaan rupiah)
Pos-Pos Total
Neraca
- Total Aktiva 8,227,635
- Total Aktiva Produktif 7,776,635
- Pembiayaan Yang Diberikan 6,176,829
- Penempatan SWBI 684,000
- Total Dana Pihak Ketiga 7,039,881
- Surat Berharga yang diterbitkan 458,535
- Total Modal 650,334
- Modal Disetor 358.373
Laba/Rugi
- Pendapatan Margin & Bagi Hasil 208,716
- Pendapatan Operasi Lainnya 27,081
- Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil 112,191
- Total Beban Operasi Lainnya 99,368
- Laba Sebelum Pajak 25,990
- Laba Setelah Pajak 17,746
Rasio Keuangan
- Laba Bersih / Total Aktiva Produktif 0.23%
- Total Modal / Total Aktiva 7.90%
- CAR (Rasio Kecukupan Modal) 12.67%
- NPL Gross (Pembiayaan Non Lancar Terhadap Total Pembiayaan) 4.73%
- LDR (Total Pembiayaan / Total Dana Pihak Ketiga) 87.75%
- ROA (Laba sblm pajak/rata-rata total asset) 1.26%
- ROE (Laba Setelah Pajak/Rata-Rata Total Modal) 11.15%
- PPAP Telah Dibentuk Terhadap PPAP Wajib Dibentuk 100.41%
IKHTISAR KEUANGAN
Periode : APRIL 2006 (audited)
(dalam jutaan rupiah)
Pos-Pos Total
Neraca
- Total Aktiva 8,256,734
- Total Aktiva Produktif 7,862,934
- Pembiayaan Yang Diberikan 6,373,222
- Penempatan SWBI 585,000
- Total Dana Pihak Ketiga 7,038,802
- Surat Berharga yang diterbitkan 200,000
- Total Modal 656,651
- Modal Disetor 358.373
Laba/Rugi
- Pendapatan Margin & Bagi Hasil 278,653
- Pendapatan Operasi Lainnya 36,190
- Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil 147,485
- Total Beban Operasi Lainnya 136,559
- Laba Sebelum Pajak 35,170
- Laba Setelah Pajak 24,062
Rasio Keuangan
- Laba Bersih / Total Aktiva Produktif 0.31%
- Total Modal / Total Aktiva 7.95%
- CAR (Rasio Kecukupan Modal) 12.28%
- NPL Gross (Pembiayaan Non Lancar Terhadap Total Pembiayaan) 4.56%
- LDR (Total Pembiayaan / Total Dana Pihak Ketiga) 90.54%
- ROA (Laba sblm pajak/rata-rata total asset) 1.28%
- ROE (Laba Setelah Pajak/Rata-Rata Total Modal) 11.34%
- PPAP Telah Dibentuk Terhadap PPAP Wajib Dibentuk 100.14%
IKHTISAR KEUANGAN
Periode : Mei 2006 (audited)
(dalam jutaan rupiah)
Pos-Pos Total
Neraca
- Total Aktiva 8,546,752
- Total Aktiva Produktif 8,042,515
- Pembiayaan Yang Diberikan 6,671,231
- Penempatan SWBI 600,000
- Total Dana Pihak Ketiga 7,289,531
- Surat Berharga yang diterbitkan 200,000
- Total Modal 653,406
- Modal Disetor 358.373
Laba/Rugi
- Pendapatan Margin & Bagi Hasil 355,009
- Pendapatan Operasi Lainnya 47,529
- Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil 185,760
- Total Beban Operasi Lainnya 179,252
- Laba Sebelum Pajak 30,579
- Laba Setelah Pajak 20,817
Rasio Keuangan
- Laba Bersih / Total Aktiva Produktif 0.26%
- Total Modal / Total Aktiva 7.65%
- CAR (Rasio Kecukupan Modal) 11.96%
- NPL Gross (Pembiayaan Non Lancar Terhadap Total
Pembiayaan)
4.49%
- LDR (Total Pembiayaan / Total Dana Pihak Ketiga) 91.52%
- ROA (Laba sblm pajak/rata-rata total asset) 0.88%
- ROE (Laba Setelah Pajak/Rata-Rata Total Modal) 7.86%
- PPAP Telah Dibentuk Terhadap PPAP Wajib Dibentuk 100.20%
IKHTISAR KEUANGAN
Periode : Juni 2006
(dalam jutaan rupiah)
Pos-Pos Total
Neraca
- Total Aktiva 8,713,649
- Total Aktiva Produktif 8,249,879
- Pembiayaan Yang Diberikan 6,914,027
- Penempatan SWBI 535,000
- Total Dana Pihak Ketiga 7,397,275
- Surat Berharga yang diterbitkan 200,000
- Total Modal 663,072
- Modal Disetor 358.373
Laba/Rugi
- Pendapatan Margin & Bagi Hasil 435,664
- Pendapatan Operasi Lainnya 61,336
- Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil 223,094
- Total Beban Operasi Lainnya 221,451
- Laba Sebelum Pajak 46,056
- Laba Setelah Pajak 31,322
Rasio Keuangan
- Laba Bersih / Total Aktiva Produktif 0.38%
- Total Modal / Total Aktiva 7.61%
- CAR (Rasio Kecukupan Modal) 11.51%
- NPL Gross (Pembiayaan Non Lancar Terhadap Total
Pembiayaan)
4.35%
- LDR (Total Pembiayaan / Total Dana Pihak Ketiga) 93.68%
- ROA (Laba sblm pajak/rata-rata total asset) 1.10%
- ROE (Laba Setelah Pajak/Rata-Rata Total Modal) 9.85%
- PPAP Telah Dibentuk Terhadap PPAP Wajib Dibentuk 100.24%
IKHTISAR KEUANGAN
Periode : Juli 2006
(dalam jutaan rupiah)
Pos-Pos Total
Neraca
- Total Aktiva 8,462,981
- Total Aktiva Produktif 7,948,229
- Pembiayaan Yang Diberikan 7,015,759
- Penempatan SWBI 200,000
- Total Dana Pihak Ketiga 7,153,495
- Surat Berharga yang diterbitkan 200,000
- Total Modal 668,105
- Modal Disetor 358.373
Laba/Rugi
- Pendapatan Margin & Bagi Hasil 511,534
- Pendapatan Operasi Lainnya 75,962
- Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil 260,165
- Total Beban Operasi Lainnya |rtlch_691 60,339
- Laba Sebelum Pajak -
- Laba Setelah Pajak 16,514
Rasio Keuangan
- Laba Bersih / Total Aktiva Produktif 0.21%
- Total Modal / Total Aktiva 7.89%
- CAR (Rasio Kecukupan Modal) 11.73%
- NPL Gross (Pembiayaan Non Lancar Terhadap Total Pembiayaan) 4.67%
- LDR (Total Pembiayaan / Total Dana Pihak Ketiga) 98.07%
- ROA (Laba sblm pajak/rata-rata total asset) 1.08%
- ROE (Laba Setelah Pajak/Rata-Rata Total Modal) 9.79%
- PPAP Telah Dibentuk Terhadap PPAP Wajib Dibentuk 105.28%
IKHTISAR KEUANGAN
Periode : Agustus 2006
(dalam jutaan rupiah)
Pos-Pos Total
Neraca
- Total Aktiva 8,795,227
- Total Aktiva Produktif 8,288,978
- Pembiayaan Yang Diberikan 7,140,364
- Penempatan SWBI 420,000
- Total Dana Pihak Ketiga 7,486,225
- Surat Berharga yang diterbitkan 200,000
- Total Modal 663,692
- Modal Disetor 358.373
Laba/Rugi
- Pendapatan Margin & Bagi Hasil 588,422
- Pendapatan Operasi Lainnya 87,087
- Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil 299,424
- Total Beban Operasi Lainnya 322,601
- Laba Sebelum Pajak 46,687
- Laba Setelah Pajak 31,942
Rasio Keuangan
- Laba Bersih / Total Aktiva Produktif 0.39%
- Total Modal / Total Aktiva 7.55%
- CAR (Rasio Kecukupan Modal) 11.80%
- NPL Gross (Pembiayaan Non Lancar Terhadap Total Pembiayaan) 6.21%
- LDR (Total Pembiayaan / Total Dana Pihak Ketiga) 95.38%
- ROA (Laba sblm pajak/rata-rata total asset) 0.83%
- ROE (Laba Setelah Pajak/Rata-Rata Total Modal) 7.52%
- PPAP Telah Dibentuk Terhadap PPAP Wajib Dibentuk 100.34%
IKHTISAR KEUANGAN
Periode : September 2006
(dalam jutaan rupiah)
Pos-Pos Total
Neraca
- Total Aktiva 8,903,521
- Total Aktiva Produktif 8,417,470
- Pembiayaan Yang Diberikan 7,223,766
- Penempatan SWBI 420,000
- Total Dana Pihak Ketiga 7,569,597
- Surat Berharga yang diterbitkan 200,000
- Total Modal 673,353
- Modal Disetor 358.373
Laba/Rugi
- Pendapatan Margin & Bagi Hasil 677,490
- Pendapatan Operasi Lainnya 101,726
- Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil 337,544
- Total Beban Operasi Lainnya 374,376
- Laba Sebelum Pajak 60,594
- Laba Setelah Pajak 41,602
Rasio Keuangan
- Laba Bersih / Total Aktiva Produktif 0.49%
- Total Modal / Total Aktiva 7.56%
- CAR (Rasio Kecukupan Modal) 11.95%
- NPL Gross (Pembiayaan Non Lancar Terhadap Total Pembiayaan) 6.80%
- LDR (Total Pembiayaan / Total Dana Pihak Ketiga) 95.43%
- ROA (Laba sblm pajak/rata-rata total asset) 0.95%
- ROE (Laba Setelah Pajak/Rata-Rata Total Modal) 8.70%
- PPAP Telah Dibentuk Terhadap PPAP Wajib Dibentuk 104.14%
IKHTISAR KEUANGAN
Periode : Oktober 2006
(dalam jutaan rupiah)
Pos-Pos Total
Neraca
- Total Aktiva 9,080,077
- Total Aktiva Produktif 8,535,726
- Pembiayaan Yang Diberikan 7,418,505
- Penempatan SWBI 370,000
- Total Dana Pihak Ketiga 7,774,414
- Surat Berharga yang diterbitkan 200,000
- Total Modal 664,496
- Modal Disetor 358.373
Laba/Rugi
- Pendapatan Margin & Bagi Hasil 750,882
- Pendapatan Operasi Lainnya 114,129
- Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil 373,596
- Total Beban Operasi Lainnya 438,039
- Laba Sebelum Pajak 46,784
- Laba Setelah Pajak 32,745
Rasio Keuangan
- Laba Bersih / Total Aktiva Produktif 0.38%
- Total Modal / Total Aktiva 7.32%
- CAR (Rasio Kecukupan Modal) 12.91%
- NPL Gross (Pembiayaan Non Lancar Terhadap Total Pembiayaan) 7.18%
- LDR (Total Pembiayaan / Total Dana Pihak Ketiga) 95.42%
- ROA (Laba sblm pajak/rata-rata total asset) 0.66%
- ROE (Laba Setelah Pajak/Rata-Rata Total Modal) 6.16%
- PPAP Telah Dibentuk Terhadap PPAP Wajib Dibentuk 108.68%
IKHTISAR KEUANGAN
Periode : November 2006
(dalam jutaan rupiah)
Pos-Pos Total
Neraca
- Total Aktiva 9,220,751
- Total Aktiva Produktif 8,661,400
- Pembiayaan Yang Diberikan 7,448,333
- Penempatan SWBI 495,000
- Total Dana Pihak Ketiga 7,892,062
- Surat Berharga yang diterbitkan 200,000
- Total Modal 318,662
- Modal Disetor 358.373
Laba/Rugi
- Pendapatan Margin & Bagi Hasil 838,748
- Pendapatan Operasi Lainnya 125,955
- Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil 414,037
- Total Beban Operasi Lainnya 478,499
- Laba Sebelum Pajak 65,954
- Laba Setelah Pajak 45,284
Rasio Keuangan
- Laba Bersih / Total Aktiva Produktif 0.52%
- Total Modal / Total Aktiva 3.46%
- CAR (Rasio Kecukupan Modal) 12.46%
- NPL Gross (Pembiayaan Non Lancar Terhadap Total Pembiayaan) 7.02%
- LDR (Total Pembiayaan / Total Dana Pihak Ketiga) 94.38%
- ROA (Laba sblm pajak/rata-rata total asset) 0.84%
- ROE (Laba Setelah Pajak/Rata-Rata Total Modal) 7.74%
- PPAP Telah Dibentuk Terhadap PPAP Wajib Dibentuk 101.33%
IKHTISAR KEUANGAN
Periode : Desember 2006 (Audited)
(dalam jutaan rupiah)
Pos-Pos Total
Neraca
- Total Aktiva 9,554,967
- Total Aktiva Produktif 8,912,732
- Pembiayaan Yang Diberikan 7,414,757
- Penempatan SWBI 780,000
- Total Dana Pihak Ketiga 8,219,267
- Surat Berharga yang diterbitkan 200,000
- Total Modal 697,231
- Modal Disetor 358.373
Laba/Rugi
- Pendapatan Margin & Bagi Hasil 934,420
- Pendapatan Operasi Lainnya 145,126
- Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil 455,490
- Total Beban Operasi Lainnya 523,225
- Laba Sebelum Pajak 95,237
- Laba Setelah Pajak 65,480
Rasio Keuangan
- Laba Bersih / Total Aktiva Produktif 0.73%
- Total Modal / Total Aktiva 7.30%
- CAR (Rasio Kecukupan Modal) 12.56%
- NPL Gross (Pembiayaan Non Lancar Terhadap Total Pembiayaan) 6.94%
- LDR (Total Pembiayaan / Total Dana Pihak Ketiga) 90.18%
- ROA (Laba sblm pajak/rata-rata total asset) 1.10%
‘- ROE (Laba Setelah Pajak/Rata-Rata Total Modal) 10.23%
- PPAP Telah Dibentuk Terhadap PPAP Wajib Dibentuk 101.15%