PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL ADEQUACY...
Transcript of PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL ADEQUACY...
-
PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL
ADEQUACY RATIO (CAR), NON PERFORMING FINANCING
(NPF), DAN FINANCING TO DEBT RATIO (FDR)
TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) DENGAN
PEMBIAYAAN MUDHARABAH SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING PADA BANK UMUM SYARIAH DI
INDONESIA PERIODE 2015-2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh:
YESI PUTRI LESTARI
NIM 63010160059
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2020
-
i
PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL
ADEQUACY RATIO (CAR), NON PERFORMING FINANCING
(NPF), DAN FINANCING TO DEBT RATIO (FDR)
TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) DENGAN
PEMBIAYAAN MUDHARABAH SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING PADA BANK UMUM SYARIAH DI
INDONESIA PERIODE 2015-2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh:
YESI PUTRI LESTARI
NIM 63010160059
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2020
-
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
-
iii
PENGESAHAN
-
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
-
v
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
-
vi
PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI
-
vii
MOTTO
La Tahzan Innallaha Ma’ana
“Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita”
(At-Taubah ayat 40)
Belajar tenang karena saya pernah terburu-buru
Belajar berhenti marah karena saya sering melihat penyesalan karena marah
Belajar ikhlas karena saya tahu Allah Maha Adil
Belajar memulai lagi karena hidup terus berjalan
(Penulis)
-
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk:
Kedua orang tua Bapak Temu Sukardiyono dan Ibu Saliyem yang tidak pernah
lelah memberikan doa dan memberi dukungan baik fisik maupun materil.
Segenap keluarga besar Simbah Suratno yang selalu memberikan semangat dan
motivasi kepada saya.
Keluarga besar Ryos Arizal Putra Nusa yang senantiasa memberikan semangat
dan dukungannya.
-
ix
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya yang tak terhingga kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK),
Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Dan
Financing To Debt Ratio (FDR) Terhadap Profitabilitas (ROA) Dengan
Pembiayaan Mudharabah Sebagai Variabel Intervening Pada Bank Umum
Syariah Di Indonesia Periode 2015-2019”. Sholawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi suri tauladan yang
baik bagi manusia.
Skripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh
gelar strata satu (S1) dalam Jurusan Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Salatiga. Ucapan terima kasih sebesar-besarnya penulis
ucapkan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan pengarahan
serta bimbingan dalam benty apapun. Ucapan terima kasih terutama penulis
sampaikan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag., selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
3. Bapak Ari Setiawan, M.M. selaku Ketua Progam Studi S1 Perbankan
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
4. Bapak Taufikur Rahman, M.Si. selaku dosen pembimbing akademik.
-
x
5. Ibu Rina Rosia, M.S.I. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah sabar
membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini..
6. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga yang
telah memberikan bekal berbagai teori dan ilmu penetahuan dalam
menempuh studi selama ini.
7. Keluarga besar PS S1 angkatan 2016 IAIN Salatiga yang menjadi teman
seperjuangan dalam menempuh studi.
8. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang
tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penysunan skripsi ini banyak
kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, sehingga skripsi
ini sangatlah jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan
adanya kritik dan saran yang dapat dijadikan sebagai pembelajaran sehingga
menjadi lebih baik. Harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat
digunakan sebagai tambahan informasi ataupun pembelajaran bagi semua pihak
Salatiga, 2 Oktober 2020
Penulis
Yesi Putri Lestari
NIM.633010160059
-
xi
ABSTRAK
Lestari, Yesi Putri. 2020. Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy
Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), dan Financing To Debt
Ratio (FDR) terhadap Profitabilitas (ROA) dengan Pembiayaan
Mudharabah sebagai variabel intervening pada Bank Umum Syariah
periode 2015-2019. Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,
Program Studi Perbankan Syariah S1, Institut Agama Islam Negeri
Salatiga. Pembimbing: Rina Rosia, M.S.I.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pengaruh Dana Pihak
Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF),
dan Financing To Debt Ratio (FDR) terhadap Profitabilitas (ROA) dengan
Pembiayaan Mudharabah sebagai variabel intervening pada Bank Umum Syariah
periode 2015-2019. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif
dengan data sekunder dan menggunakan analisis regresi linier berganda sebagai
analisis data.
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang yang berbentuk data
panel pada perusahaan yang terdaftar di Bank Umum Syariah (BUS) periode
tahun 2015-2019. Pengolahan data yang sudah diperoleh dianalisis menggunakan
alat bantu Eviews10. Populasi dalam penelitian ini yaitu Bank Umum Syariah
yang ada di Indonesia selama periode 2015-2019. Metode pengambilan sampel
dilakukan dengan teknik Purposive Sampling yaitu dengan menggunakan
beberapa kriteria sehingga diperoleh 9 bank umum syariah yang digunakan
sebagai sampel, sehingga jumlah sampel keseluruhan sebesar 45.
Hasil penelitian yang dilakukan berdasarkan uji t menunjukkan bahwa
DPK berpengaruh positif signifikan terhadap ROA. Variabel CAR berpengaruh
negatif signifikan terhadap ROA. CAR berpengaruh negatif tidak signifikan
terhadap ROA. FDR berpengaruh positif signifikan terhadap ROA, dan
pembiayaan mudharabah berpengaruh positif signifikan. Sedangkan DPK
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap pembiayaan mudharabah. Variabel
CAR negatif signifikan terhadap pembiayaan mudharabah. NPF berpengaruh
positif signifikan terhadap pembiayaan mudharabah, dan FDR berpengaruh
positif tidak signifikan terhadap pembiayaan mudharabah. Hasil analisis jalur
menunjukkan bahwa variabel pembiayaan mudharabah tidak mampu memediasi
pengaruh DPK, CAR, NPF, dan FDR terhadap ROA.
Kata kunci : DPK, CAR, NPF, FDR, ROA, dan Pembiayaan Mudharabah
-
xii
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... ii
PENGESAHAN ..................................................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .............................................................. iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ...................................................................... v
PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI ............................................................... vi
MOTTO ................................................................................................................. vii
PERSEMBAHAN ................................................................................................ viii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ix
ABSTRAK ............................................................................................................. xi
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvii
BAB I ....................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 11
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 13
D. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 14
E. Sistematika Penulisan ................................................................................. 16
BAB II ................................................................................................................... 18
LANDASAN TEORI ............................................................................................ 18
A. Telaah Pustaka ............................................................................................ 18
B. Kerangka Teori ........................................................................................... 32
1. Signaling Teory (Teori Sinyal) ............................................................... 32
2. Bank Syariah ........................................................................................... 34
3. Pembiayaan Mudharabah ....................................................................... 36
4. Return On Asset (ROA) .......................................................................... 39
5. Dana Pihak Ketiga (DPK) ....................................................................... 40
-
xiii
6. Capital Adequacy Ratio (CAR) .............................................................. 41
7. Non Performing Financing (NPF) .......................................................... 42
8. Financing To Debt Ratio (FDR) ............................................................. 44
C. Kerangka Penelitian .................................................................................... 45
D. Hipotesis ..................................................................................................... 47
BAB III .................................................................................................................. 62
METODE PENELITIAN ...................................................................................... 62
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 62
B. Populasi dan Sampel ................................................................................... 62
1. Populasi ................................................................................................... 62
2. Sampel .................................................................................................... 63
C. Jenis dan Sumber Data ............................................................................... 64
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 65
E. Definisi Konsep dan Operasioanal ............................................................. 65
F. Teknik Analisis Data .................................................................................. 68
G. Alat Analisis ............................................................................................... 78
BAB IV .................................................................................................................. 79
ANALISIS DATA ................................................................................................. 79
A. Deskripsi Objek Penelitian ......................................................................... 79
B. Analisis Data .............................................................................................. 79
1. Statistik Deskriptif .................................................................................. 79
2. Uji Stasioner ........................................................................................... 81
3. Uji Regresi .............................................................................................. 82
4. Uji Model Regresi ................................................................................... 87
5. Asumsi Klasik ......................................................................................... 89
6. Uji Statistik ............................................................................................. 97
7. Path Analysis ........................................................................................ 105
C. Pembahasan dan Hasil Penelitian ............................................................. 108
BAB V ................................................................................................................. 119
PENUTUP ........................................................................................................... 119
A. Kesimpulan ............................................................................................... 119
-
xiv
B. Saran ......................................................................................................... 120
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 122
LAMPIRAN ........................................................................................................ 127
LEMBAR KONSULTASI .................................................................................. 142
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS .......................................................... 143
-
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 ....................................................................................................... 2
Kelompok Bank Umum Syariah................................................................... 2
Tabel 1.2 ....................................................................................................... 3
Data Statistik Total Aset Perbankan Syariah Tahun 2015-2019 .................. 3
Table 1.3 ....................................................................................................... 5
Pertumbuhan ROA, Pembiayaan Mudharabah, DPK .................................. 5
Tabel 1.4 ..................................................................................................... 10
Data Rasio Keuangan Bank Umum Syariah Tahun 2015-2019 ................. 10
Table 2.1 Research Gap Penelitian ............................................................. 18
Tabel 2.2 Hipotesis Penelitisn .................................................................... 61
Table 3.1 Populasi Penelitian ..................................................................... 62
Tabel 3.2 Sampel Penelitian ....................................................................... 64
Table 3.3 Bank Umum Syariah yang Tidak Memenuhi Kriteria Sampel .. 64
Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif ............................................................ 80
Tabel 4.2 Hasil Uji Stasioneritas ................................................................ 82
Tabel 4.3 Hasil Uji Regresi CEM Untuk Persamaan Y ............................. 82
Tabel 4.4 Uji Regresi FEM Untuk Persamaan Y ....................................... 83
Tabel 4.5 Hasil Uji REM Untuk Persamaan Y ........................................... 84
Tabel 4.6 Hasil Uji CEM Untuk Persamaan Z ........................................... 85
Tabel 4.7 Hasil Uji FEM Untuk Persamaan Z............................................ 85
Tabel 4.8 Hasil Uji REM Untuk Persamaan Z ........................................... 86
Tabel 4.9 Hasil Uji Chow Untuk Persamaan Y .......................................... 87
Tabel 4.10 Hasil Uji Hausman Untuk Persamaan Y .................................. 87
Tabel 4.11 Hasil Uji Chow Untuk Persamaan Z ........................................ 88
Tabel 4.12 Hasil Uji Hausman Untuk Persamaan Z .................................. 88
Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas Persamaan Y........................................... 89
Tabel 4.15 Hasil Uji Multikolinearitas Persamaan Y ................................. 90
Tabel 4.16 Hasil Uji Heteroskedastisitas Persamaan Y ............................. 90
Tabel 4.17 Hasil Uji Autokorelasi Persamaan Y ........................................ 92
Tabel 4.18 Hasil Uji Normalitas Persamaan Z ........................................... 94
-
xvi
Tabel 4.19 Hasil Uji Multikolinearitas Persamaan Z ................................. 94
Tabel 4.20 Hasil Uji Heteroskedastisitas Persamaan Z .............................. 95
Tabel 4.21 Hasil Uji Autokorelasi Persamaan Z ........................................ 96
Tabel 4.22 Hasil Uji Statistik Persamaan Y ............................................... 97
Tabel 4.23 Hasil Uji Statistik Persamaan Z .............................................. 101
Tabel 4.24 Hasil Path Analysis Persamaan Y .......................................... 106
Tabel 4.25 Hipotesis Penelitian ................................................................ 117
-
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian ............................................................ 46
Gambar 4.1 Hasil Uji Path Analysis ..................................................... 105
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia perbankan merupakan sistem keuangan yang memiliki peran
penting dalam mendorong dan menjaga stabilitas perekonomian. Di dalam
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1992 tentang
perbankan, menyatakan bahwa “Perbankan Indonesia bertujuan
menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka
meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional
ke arah peningkatan kesejateraan rakyat banyak”. Peran bank sebagai
lembaga intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkannya kembali ke masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf
kehidupan rakyat banyak.
Dunia perbankan di Indonesia saat ini selain menggunakan prinsip
konvensional juga menggunakan prinsip syariah. Perbankan syariah di
Indonesia bermula dari prakarsa Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada
acara Loka Karya Bunga Bank dan Perbankan yang dilakukan pada
tanggal 18-20 Agustus tahun 1990 berlokasi di Cisarua Bogor dan hasil
Loka Karya tersebut telah didukung oleh Ikatan Cendekiawan Indonesia
dan beberapa pengusaha muslim. Sehingga sebagai tindak lanjut, pada
tahun 1991 ditandatangani Akta Pendirian PT Bank Muamalat Indoneisa
sebagai Bank Umum Syariah pertama di Indonesia (Antonio, 2001:25).
-
2
Berdasarkan Undang-Undang Perbankan Nomor 21 tahun 2008
Perbankan Syariah merupakan bank yang menjalankan kegiatan usaha
berdasarkan prinsip syariah atau prinsip hukum Islam yang diatur dalam
fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI). Data statistik perbankan syariah di
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bank Umum Syariah di Indonesia
menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari
total aset yang dimiliki oleh bank umum syariah yang terus menerus
mengalami peningkatan. Selain itu, jumlah bank umum syariah sampai
saat ini sudah mencapai 14 bank diantaranya:
Tabel 1.1
Kelompok Bank Umum Syariah
No. Kelompok Bank Umum Syariah
1. PT. Bank Aceh Syariah
2. PT. BPD Nusa Tenggara Barat
3. PT. Bank Muamalat Indonesia
4. PT. Bank Victoria Syariah
5. PT. Bank BRI Syariah
6. PT. MaybankSyariah Indonesia
7. PT. Bank Jabar Banten Syariah
8. PT. Bank BNI Syariah
9. PT. Bank Syariah Mandiri
10. PT. Bank Mega Syariah
11. PT. Bank Panin Dubai Syariah
12. PT. Bank Syariah Bukopin
13 PT. BCA Syariah
14. PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Syariah
Sumber: www.ojk.go.id
Berikut adalah data statistik total aset Perbankan Syariah di
Indonesia yang terdaftar di OJK:
http://www.ojk.go.id/
-
3
Tabel 1.2
Data Statistik Total Aset Perbankan Syariah Tahun 2015-2019
Tahun Total Asset (Milyar) Jumlah Bank
2015 Rp 213.423 12
2016 Rp 254.184 13
2017 Rp 288.027 13
2018 Rp 316.691 14
2019 Rp 350.364 14
Sumber: www.ojk.go.id
Dari tabel 1.2 menunjukkan bahwa dari tahun ke tahun bank
syariah di Indonesia mengalami peningkatan dari sisi total asset ataupun
jumlah banknya. Penduduk Negara Indonesia yang mayoritas beragama
Islam menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bank
syariah di Indonesia. Masyarakat di Indonesia secara perlahan mulai
menyadari akan prinsip kehati-hatian dalam kegiatan bermuamalah.
Sehingga saat ini, banyak masyarakat muslim bahkan non muslim mulai
beralih menggunakan Bank Syariah untuk kegiatan perekonomiannya. Hal
tersebut membuat bank syariah harus tetap mampu bersaing supaya tetap
unggul dan banyak diminati oleh masyarakat sebagai nasabahnya.
Penelitian ini menggunakan periode tahun 2015-2019 dengan
alasan pada jangka tahun penelitian tersebut kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan profitabilitas melalui Return On Asset (ROA) yang
diperoleh bank syariah di Indonesia dari tahun 2015-2019 mengalami
kenaikan setiap tahunnya. Seperti yang dilansir warta ekonomi.co.id yang
menyebutkan bahwa jumlah BUS pada tahun 2016 mengalami
penambahan 1 BUS menjadi 13 BUS, hal tersebut dipengaruhi oleh
http://www.ojk.go.id/
-
4
adanya dorongan OJK untuk mentransformasi Unit Usaha Syariah (UUS)
yaitu BPD Aceh menjadi Bank Aceh Syariah sebagai BUS sesuai dengan
amanat Undang-Undang Perbankan Syariah. Pemisahan UUS dari Bank
Umum Konvensional (BUK) menjadi Bank Umum Syariah (BUS)
tertuang dalam UU No. 21 Tahun 2008 pada tanggal 16 Juli 2008 tentang
Perbankan Syariah yang berbunyi “Dalam hal BUK memiliki UUS yang
nilai asetnya telah mencapai paling sedikit 50% dari total nilai aset bank
induknya atau 15 tahun sejak berlakunya UU ini, maka BUK dimaksud
wajib melakukan pemisahan UUS tersebut menjadi BUS”.
Tingkat keberhasilan bank dapat dilihat dari bagaimana kinerjanya
dalam mengelola sumber daya yang ada di perbankan. Salah satu yang
menjadi indikator sebagai tolak ukur pertumbuhan bank dapat dilihat dari
rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai
kemampuan dan mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan. Return On Asset (ROA) merupakan salah satu rasio yang
digunakan dalam penelitian ini. Menurut Dendawijaya (2003), Return On
Asset (ROA) memfokuskan kemampuan manajemen suatu bank dalam
menghasilkan income dari pengelolaan aset perusahaan yang dimiliki.
Alasan dipilihnya ROA sebagai rasio profitabilitas karena ROA dapat
mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan
dengan menggunakan aktiva atau kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan
setelah disesuaikan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendanai
-
5
aset tersebut, karena semakin besar ROA maka semakin besar pula tingkat
keuntungan yang didapat oleh bank syariah (Dendawijaya, 2005).
Table 1.3
Pertumbuhan ROA, Pembiayaan Mudharabah, DPK
Rasio (%) TAHUN
2015 (%) 2016
(%)
2017
(%)
2018
(%)
2019
(%)
ROA 0,49 0,63 0,63 1,28 1,73
Pembiayaan
Mudharabah
2015
(Milyar)
2016
(Milyar)
2017
(Milyar)
2018
(Milyar)
2019
(Milyar)
7.979 7.577 6.584 5.477 5.413
DPK 174.895 206.407 238.393 257.606 288.978
Sumber: www.ojk.go.id
Dari tabel 1.3 dapat disimpulkan bahwa ROA dari kegiatan yang
dihasilkan oleh Bank Umum Syariah dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan. Hasil tersebut sesuai dengan pernyataan bahwa semakin
besar ROA dari bank umum syariah maka semakin besar pula tingkat
keuntungan yang dicapai bank dan semakin baik pula posisi bank tersebut
dari segi penggunaan asset (Dendawijaya, 2005). Oleh karena itu, Bank
Umum Syariah di Indonesia harus tetap terus meningkatkan rasio
profitabilitasnya guna terus tumbuh dan bertahan dari para pesaing antar
bank syariah ataupun bank konvensional.
Hal yang tidak kalah penting yang harus diperhatikan bank syariah
dalam meningkatkan profitabilitasnya adalah mengenai pembiayaan yang
disalurkan bank. Hal ini sesuai dengan konsep profitabilitas yaitu apabila
tingkat pembiayaan suatu bank tinggi, maka profitabilitas akan mengalami
kenaikan. Menurut Dendawijaya (2003) pembiayaan atau perkreditan
http://www.ojk.go.id/
-
6
merupakan kegiatan (aktivitas) yang terbesar dari perbankan. Pembiayaan
merupakan komponen aktiva produktif yang dimiliki oleh bank syariah
yang mampu menghasilkan keuntungan atau profitabilitas yang tinggi.
Bank syariah terbukti efektif memainkan perannya sebagai
lembaga intermediasi dan mengembangkan sektor riil melalui pembiayaan
mudharabah serta instrument profit and loss sharing yang secara alamiah
memiliki peran dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Pembiayaan
mudharabah lebih menyentuh sektor riil dan menggerakan perekonomian.
Produk pembiayaan mudharabah ini lebih memiliki spirit dan
mengandung nilai-nilai Islam dibandingkan dengan prinsip lainnya.
Prinsip bagi hasil ini diharapkan yang akan lebih dapat menggerakkan
sector riil, karena dengan akad ini akan mampu menutup kemungkinan
dilakukannya pembiayaan dalam hal konsumtif, dan diharapkan dengan
pembiayaan bagi hasil ini kemaslahatan umat akan lebih besar dirasakan
(Rama, 2013).
Menurut Fatwa DSN MUI Nomor 07 Tahun 2000 Pembiayaan
Mudharabah adalah pembiayaan yang disalurkan oleh Lembaga Keuangan
Syariah (LKS) kepada pihak lain untuk suatu usaha yang produktif. Dalam
pembiayaan ini Lembaga Keuangan Syariah (LKS) sebagai shahibul maal
(pemilik dana) membiayai 100% kebutuhan suatu proyek (usaha),
sedangkan pengusaha (nasabah) bertindak sebagai mudharib (pengelola
usaha). Pendapatan bank atas jasa imbalan dari pembiayaan mudharabah
tersebut akan mempengaruhi profitabilitas. Semakin tinggi keuntungan
-
7
yang diperoleh nasabah dari pembiayaan mudharabah maka akan semakin
tinggi pula pendapatan yang akan didapat oleh bank, sehingga
profitabilitas akan tinggi.
Selain pembiayaan yang dapat mempengaruhi profitabilitas suatu
bank syariah yaitu rasio keuangan. Menurut Riyanto (2001) rasio
keuangan merupakan ukuran yang dipergunakan dalam interpretasi data
dan analisis laporan finansial suatu perusahaan. Dari definisi tersebut
dapat dikatakan bahwa rasio keuangan sangat penting untuk mengetahui
pengaruhnya terhadap profitabilitas bank. Menurut Antonio, Sanrego, dan
Taufiq (2012) dalam menilai kinerja keuangan perbankan syariah
menggunakan lima aspek penilaian yaitu CAMEL (Capital, Assets,
Management, Earning, Liquidity). Aspek CAPITAL meliputi CAR, aspek
ASSET meliputi NPF, aspek EARNING meliputi NIM dan BOPO, dan
aspek LIKUIDITAS meliputi FDR dan GWM.
Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap bank syariah setiap
tahunnya mengalami perkembangan yang baik dan positif. Hal tersebut
dapat dilihat dari perhimpunan dana bank syariah dari masyarakat yang
akan menambah pasiva pada neraca. Menurut Setiawan dan Indriani
(2016) bagi lembaga keuangan, dana merupakan persoalan paling utama
dalam perbankan. Dana yang paling besar dan diandalkan oleh bank dalam
rangka menjalankan kegiatan usahanya bersumber dari Dana Pihak Ketiga
(DPK), oleh karena itu besarnya DPK yang dihimpun oleh bank akan
menentukan tingkat profitabilitas. Hasil penelitian Syachfuddin dan
-
8
Rosyidi (2017) menyatakan bahwa DPK berpengaruh positif signifikan
terhadap ROA. Hasil ini berbeda dengan penelitian Haryoso dan
Kusdiasmo (2017), dan Sudarsono (2017) yang menyatakan bahwa DPK
tidak berpengaruh terhadap ROA.
Di samping dana dari masyarakat, setiap lembaga keuangan bank
tentunya memiliki berbagai rasio keuangan yang berpengaruh dalam
operasional bank syariah. Beberapa modal seperti yang telah disyaratkan
pada peraturan bank Indonesia, sebab modal itu memiliki fungsi sebagai
penyangga untuk menyerap kerugian operasional dan kerugian lainnya.
Menurut Dendawijaya (2005) Ratio (CAR) merupakan rasio untuk
mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva
yang mengandung atau menghasilkan risiko. Oleh karena itu CAR sangat
penting, karena akan mempengaruhi tingkat profitabilitas dan secara tidak
langsung juga mempengaruhi tingkat bagi hasil. Hasil penelitian
Simatupang dan Franzlay (2016), dan Yusuf (2017) menyatakan bahwa
CAR berpengaruh terhadap ROA. Hasil ini berbeda dengan penelitian
Hakiim dan Rafsanjani (2016) yang menyatakan bahwa CAR tidak
berpengaruh terhadap ROA.
Kegagalan bank dalam pembiayaan yang bermasalah dan ada
kemungkinan tidak dapat ditagih merupakan risiko yang terjadi apabila
pengelolaan dalam hal pembiayaan pada bank syariah tidak diperhatikan
dengan baik. Besarnya Non Performing Financing (NPF) yang baik sesuai
dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah > 5%.
-
9
Rasio NPF menunjukkan kinerja bank syariah dalam mengatur risiko
pembiayaan yang dilakukan. Semakin tinggi rasio NPF dalam bank
syariah, berarti manajemen pembiayaan yang dilakukan oleh bank syariah
buruk. Begitu sebaliknya, semakin rendah rasio NPF pada bank syariah,
maka kinerja bank syariah tersebut dalam hal pengelolaan pembiayaan
semakin baik (Sumarlin, 2016). Hasil penelitian Yusuf (2017) dan Munir
(2018) menyatakan bahwa NPF berpengaruh positif terhadap ROA. Hasil
ini berbeda dengan penelitian Haq (2015) dan Lemiyana dan Litriani
(2016) yang menyatakan bahwa NPF tidak berpengaruh signifikan
terhadap ROA.
Kemampuan bank dalam menyalurkan pembiayaan yang
disalurkan dari total dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun dinyatakan
dalam rasio FDR (Financing to Deposit Ratio). Menurut Dendawijaya
(2005) FDR merupakan perbandingan antara pembiayaan yang diberikan
oleh bank dengan dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun oleh
bank. Menurut Sumarlin (2016) rasio FDR menunjukkan kemampuan
bank syariah dalam menyalurkan dana kepada debitur sekaligus membayar
kembali kepada deposan dengan mengandalkan kredit yang disalurkan
sebagai sumber likuiditasnya. Hasil penelitian Pravasanti (2018) dan
Siregar (2018) menyatakan bahwa rasio FDR berpengaruh positif
signifikan terhadap ROA. Hasil ini berbeda dengan penelitian Harianto
(2017) yang menyatakan bahwa FDR tidak berpengaruh terhadap ROA.
-
10
Berikut adalah data statistik rasio keuangan bank umum syariah
dalam menilai kinerja keuangan :
Tabel 1.4
Data Rasio Keuangan Bank Umum Syariah Tahun 2015-2019
Sumber: www.ojk.go.id
Dari tabel 1.4 di atas menunjukkan bahwa rasio keuangan bank
umum syariah mengalami kenaikan dan penurunan setiap tahunnya.
Seperti Capital Adequacy Ratio (CAR) dari tahun 2015 sampai tahun 2019
mengalami kenaikan. Rasio Non Performing Financing (NPF) dan
Financing to Debt Ratio (FDR) dari tahun 2015 sampai tahun 2019
mengalami kenaikan dan penurunan yang tidak stabil. Rasio keuangan
yang paling bagus yang ada di BUS adalah Capital Adequacy Ratio
(CAR), dan setiap tahunnya mengalami peningkatan. Karena rasio CAR,
bank mendapatkan keuntungan dalam menunjang aktiva yang
mengandung atau menghasilkan risiko.
Dalam penelitian ini tingginya nilai dari Dana Pihak Ketiga, CAR,
NPF, dan FDR akan berpengaruh pada kegiatan yang dilakukan oleh bank
dan hal tersebut juga akan berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas yang
akan diperoleh oleh bank. Sedangkan, kegiatan usaha bank yang paling
besar adalah pembiayaan, pembiayaan yang berdasarkan dengan nilai
Islam dan tidak hanya digunakan dalam hal konsumtif yaitu pembiayaan
Rasio (%) 2015 2016 2017 2018 2019
CAR 15,02 16,63 17,91 20,39 20,59
NPF 4,84 4,42 4,76 3,26 3,23
FDR 88,03 85,99 79,61 78,53 77,91
http://www.ojk.go.id/
-
11
mudharabah. Oleh karena itu pada penelitian ini pembiayaan mudharabah
dijadikan sebagai variabel intervening untuk mengetahui adakah pengaruh
secara langsung atau tidak langsung, maka dengan itu penulis bermaksud
melakukan penelitian dengan “Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK),
Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Dan
Financing To Debt Ratio (FDR) Terhadap Profitabilitas (ROA)
Dengan Pembiayaan Mudharabah Sebagai Variable Intervening Pada
Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode 2015-2019”.
B. Rumusan Masalah
Mengacu pada latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam
penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Profitabilitas
(ROA) pada Bank Umum Syariah periode 2015-2019?
2. Bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap
Profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Syariah periode 2015-2019?
3. Bagaimana pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap
Profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Syariah periode 2015-2019?
4. Bagaimana pengaruh Financing to Debt Ratio (FDR) terhadap
Profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Syariah periode 2015-2019?
5. Bagaimana pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan
Mudharabah pada Bank Umum Syariah periode 2015-2019?
-
12
6. Bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap
Pembiayaan Mudharabah pada Bank Umum Syariah periode 2015-
2019?
7. Bagaimana pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap
Pembiayaan Mudharabah pada Bank Umum Syariah periode 2015-
2019?
8. Bagaimana pengaruh Financing to Debt Ratio (FDR) terhadap
Pembiayaan Mudharabah pada Bank Umum Syariah periode 2015-
2019?
9. Bagaimana Pengaruh Pembiayaan Mudharabah Terhadap
Profitabilitas pada Bank Umum Syariah periode 2015-2019?
10. Bagaimana pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Profitabilitas
(ROA) yang dimediasi oleh Pembiayaan Mudharabah pada Bank
Umum Syariah periode 2015-2019?
11. Bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap
Profitabilitas (ROA) yang dimediasi oleh Pembiayaan Mudharabah
pada Bank Umum Syariah periode 2015-2019?
12. Bagaimana pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap
Profitabilitas (ROA) yang dimediasi oleh Pembiayaan Mudharabah
pada Bank Umum Syariah periode 2015-2019?
13. Bagaimana pengaruh Financing to Debt Ratio (FDR) terhadap
Profitabilitas (ROA) yang dimediasi oleh Pembiayaan Mudharabah
pada Bank Umum Syariah periode 2015-2019?
-
13
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan dari penelitian ini
sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap
Profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Syariah periode 2015-2019?
2. Untuk menganalisis pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap
Profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Syariah periode 2015-2019?
3. Untuk menganalisis pengaruh Non Performing Financing (NPF)
terhadap Profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Syariah periode 2015-
2019?
4. Untuk menganalisis pengaruh Financing to Debt Ratio (FDR) terhadap
Profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Syariah periode 2015-2019?
5. Untuk menganalisis pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap
Pembiayaan Mudharabah pada Bank Umum Syariah periode 2015-
2019?
6. Untuk menganalisis pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap
Pembiayaan Mudharabah pada Bank Umum Syariah periode 2015-
2019?
7. Untuk menganalisis pengaruh Non Performing Financing (NPF)
terhadap Pembiayaan Mudharabah pada Bank Umum Syariah periode
2015-2019?
-
14
8. Untuk menganalisis pengaruh Financing to Debt Ratio (FDR) terhadap
Pembiayaan Mudharabah pada Bank Umum Syariah periode 2015-
2019?
9. Untuk menganalisis Pengaruh Pembiayaan Mudharabah Terhadap
Profitabilitas pada Bank Umum Syariah periode 2015-2019?
10. Untuk menganalisis pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap
Profitabilitas (ROA) yang dimediasi oleh Pembiayaan Mudharabah
pada Bank Umum Syariah periode 2015-2019?
11. Untuk menganalisis pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap
Profitabilitas (ROA) yang dimediasi oleh Pembiayaan Mudharabah
pada Bank Umum Syariah periode 2015-2019?
12. Untuk menganalisis pengaruh Non Performing Financing (NPF)
terhadap Profitabilitas (ROA) yang dimediasi oleh Pembiayaan
Mudharabah pada Bank Umum Syariah periode 2015-2019?
13. Untuk menganalisis pengaruh Financing to Debt Ratio (FDR) terhadap
Profitabilitas (ROA) yang dimediasi oleh Pembiayaan Mudharabah
pada Bank Umum Syariah periode 2015-2019?
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
pribadi penulis ataupun pihak-pihak lain yang berkepentingan.
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan
mengenai pengaruh antar variable yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK),
-
15
Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF),
Dan Financing To Debt Ratio (FDR) terhadap Profitabilitas (ROA)
melalui Pembiayaan Mudharabah dan dapat memberikan kontribusi
berupa pemikiran dalam rangka memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan serta menambah literature mengenai perbankan syariah.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
perbandingan antara ilmu yang didapat oleh penulis selama di
bangku perkuliahan dan memperluas pengetahuan dan wawasan
mengenai dunia perbankan syariah dan sebagai pengembangan
teori.
b. Bagi Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menyajikan informasi
ilmiah dan sebagai bahan referensi penelitian selanjutnya yang
berkaitan dengan dana pihak ketiga, capital adequacy ratio, non
performing financing, dan financing to debt ratio terhadap
profitabilitas melalui pembiayaan mudharabah, serta dapat
menjadi dokumentasi ilmiah yang bermanfaat untuk kegiatan
akademik bagi pihak kampus.
c. Bagi Perbankan Syariah
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi bank syariah
sebagai bahan masukan dalam hal pengelolaan kinerja keuangan
-
16
dalan rangka meningkatkan profitabilitas, dan diharapkan dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan
terhadap factor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas Bank
Syariah sehingga bank mendapatkan profit yang maksimal sesuai
dengan yang diharapkan.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan merupakan suatu penjabaran mengenai garis
besar tentang hal-hal yang akan penulis uraikan yang disusun secara
runtut. Tujuan adanya sistematika penulisan adalah untuk memberikan
gambaran secara jelas mengenai pembahasan dalam penelitian. Sehingga,
dapat mempermudah bagi para pembaca untuk mengetahui maksud dari
penelitian yang dilakukan ini. Adapun sistematika penulisan dalam
penelitian ini sebagi berikut:
1. Bagian Pendahuluan
Bagian pendahuluan ini berisikan halam judul, kata pengantar,
abstrak, daftar isi, daftar gambar atau ilustrasi.
2. Bagian Isi
Bab I Pendahuluan. Bab ini terdiri dari lima sub bab yang
menguraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penulisan, manfaat penulisan dan sistematika penulisann.
Bab II Landasan Teori. Bab kedua ini membahas mengenai telaah
pustaka, kerangka teori, kerangka peneliti dan hipotesis penelitian.
-
17
Bab III Metode Penelitian. Bab ketiga ini menguraikan mengenai
metode penelitian yang meliputi jenis penelitian, lokasi dan waktu
penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, skala
pengukuran, definisi konsep dan operasional, instrument penelitian, uji
instrument penelitian, uji asumsi klasik, uji statistik dan alat analisis.
Bab IV Analisis Data. Bab keempat ini menguraikan mengenai
dekripsi objek penelitian, deskripsi data penelitian, analisis data dan
pembahasan pengujian hipotesis.
Bab V Penutup. Bab kelima ini menguraikan mengenai penutup
dan menjelaskan secara singkat tentang hasil penelitian yang telah
dilakukan, serta saran yang menjelaskan masukan-masukan yang
ditujukan bagi pihak yang berkepentingan terkait penelitian ini disertai
dengan daftar pustaka.
3. Bagian Lampiran-lampiran
Berisi lampiran-lampiran yang berkaitan dnegan penelitian yang
penulis bahas.
-
18
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Penelitian tentang pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital
Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), dan Financing
To Debt Ratio (FDR) terhadap Profitabilitas telah banyak dilakukan oleh
para peneliti terdahulu. Dalam penulisan ini, peneliti juga harus
mempelajari penelitian-penelitian terdahulu yang dapat digunakan sebagai
acuan dalam melakukan penelitian.
Table 2.1 Research Gap Penelitian
No Peneliti
(Tahun)
Variabel Hasil Peneliti Perbedaan
Penelitian
Dana Pihak Ketiga (X1) Terhadap Profitabilitas (Y)
1. Sukma, Saerang dan
Tulung
(2019)
Independen
DPK (X1), NPF
(X2), NIM (X3),
BOPO (X4)
Dependen
Profitabilitas (Y)
Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa
Dana Pihak Ketiga
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
profitabilitas.
1) Tidak menggunakan
variable NIM dan
BOPO akan tetapi
menggunakan
CAR dan FDR.
2) Menambah Pembiayaan
Mudharabah
sebagai variable
intervening
3) Menggunakan periode terbaru
yaitu tahun 2015-
2019.
2. Syachfuddin dan
Rosyidi
(2017)
Independen
Macroeconomics
Factor (X1),
Third Party
Funds (X2) and
Market Share
(X3)
Dependen
Profitability (Y)
Hasil penelitian adalah
variabel Dana Pihak
Ketiga (DPK)
berpengaruh signifikan
terhadap ROA
1) Tidak menggunaan
variable inflasi,
GDP, dan pangsa
pasar, akan tetapi
menggunakan
variable CAR,
NPF, dan FDR
2) Pembiayaan Mudharabah
sebagai variable
-
19
intervening
3) Menggunakan periode terbaru
yaitu tahun 2015-
2019.
3. Sudarsono
(2017) Independen
DPK(X1)
TBH(X2)
FDR(X3)
BOPO(X4)
FIN(X5)
Dependen
Profitabilitas
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
dalam jangka panjang
variabel Dana Pihak
Ketiga (DPK)
berpengaruh negatif
terhadap tingkat ROA
1) Menambahkan variable CAR dan
NPF sebagai
variable
independen
2) Menggunakan Pembiayaan
Mudharabah
sebagai variable
intervening
3) Menggunakan data terbaru Bank
Umum Syariah
periode 2015-2019
4. Haryoso dan
Kusdiasmo
(2017)
Independen
CAR (X1) dan
DPK (X2)
Dependen
Profitabilitas (Y)
Intervening
Penyaluran
Kredit (Z)
Hasil Penelitian
menunjukkan bahwa
Dana Pihak
Ketiga (DPK)
berpengaruh positif
tetapi tidak signifikan
terhadap Return on
Asset (ROA).
1) Menambahkan variable NPF dan
FDR
2) Pembiayaan Mudharabah
sebagai variable
intervening, bukan
Penyaluran Kredit
yang digunakan
sebagai
intervening
3) Menggunakan periode terbaru
yaitu tahun 2015-
2019
5. Yundi dan Sudarsono
(2018) Independen
CAR (X1)
FDR (X2)
NPF(X3)
BOPO (X4)
DPK (X5)
Dependen
ROA
Hasil penelitian
menujukkan bahwa
DPK berpengaruh
positif signifikan
terhadap ROA
1) Menggunakan variabel
intervening yaitu
pembiayaan
mudharabah
2) Menggunakan periode terbaru
yaitu tahun 2015-
2019
Capital Adequacy Ratio (X2) Terhadap Profitabilitas (Y)
1. Almunawwaroh dan
Marliana
(2018)
Independen
CAR(X1)
NPF(X2)
FDR(X3)
Dependen
Profitabilitas
Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa
Capital Adequacy Ratio
(CAR) berpengaruh
negatif signifikan
terhadap Profitabilitas
(ROA)
1) Menambahkan variable DPK
2) Menggunakan Pembiayaan
Mudharabah
sebagai variable
intervening
3) Menggunakan data terbaru Bank
Umum Syariah
periode 2015-2019
-
20
2. Hakiim dan Rafsanjani
(2016) Independen
CAR(X1)
FDR(X2)
BOPO(X3)
Dependen
Profitabilitas
Hasil penelitian ini
menunjukkan CAR
secara parsial tidak
berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas.
1) Menambahkan variable DPK dan
NPF
2) Menggunakan Pembiayaan
Mudharabah
sebagai variable
intervening
3) Menggunakan data terbaru Bank
Umum Syariah
periode 2015-2019
3. Simatupang dan
Franzlay
(2016)
Independen
CAR(X1)
NPF(X2)
BOPO(X3)
FDR(X4)
Dependen
Profitabilitas (Y)
Hasil penelitian
menunjukkan variabel
Capital Adequacy Ratio
(CAR) berpengaruh
signifikan terhadap
profitabilitas Bank
Umum Syariah.
1) Menambahkan variable DPK
sebagai variable
independen
2) Menggunakan Pembiayaan
Mudharabah
sebagai variable
intervening
3) Menggunakan data terbaru Bank
Umum Syariah
periode 2015-2019
4. Wibisono dan Wahyuni
(2017) Independen
CAR(X1)
NPF(X2)
BOPO(X3)
FDR(4)
Dependen
ROA (Y)
Mediasi
NOM (Z)
Hasil penelitian adalah
Variabel Capital
Adequacy Ratio (CAR)
berpengaruh terhadap
ROA
1) Menambahkan variable DPK
sebagai variable
independen
2) Menggunakan Pembiayaan
Mudharabah
sebagai variable
intervening
3) Menggunakan data terbaru Bank
Umum Syariah
periode 2015-2019
5. Mahmudah dan
Harjanti
(2016)
Independen
CAR(X1)
NPF(X2)
FDR(X3)
DPK(X4)
Dependen
Profitabilitas
Capital Adequacy Ratio
(CAR) berpengaruh
terhadap ROA
1) Menggunakan Pembiayaan
Mudharabah
sebagai variable
intervening
2) Menggunakan data terbaru Bank
Umum Syariah
periode 2015-2019
6. Rachmat dan Komariah
(2016) Independen
CAR(X1)
NPF(X4)
FDR(X3)
Dependen
Profitabilitas
Hasil dari penelitian ini
menunjukan bahwa
Capital Adequacy Ratio
(CAR) berpengaruh
terhadap ROA
1) Menambahkan variable DPK
sebagai variable
independen
2) Menggunakan Pembiayaan
Mudharabah
sebagai variable
-
21
intervening
3) Menggunakan data terbaru Bank
Umum Syariah
periode 2015-2019
Non Performing Financing (X3) Terhadap Profitabilitas (Y)
1. Yusuf
(2017) Independen
FDR(X1)
NPF(X2)
Bank Size(X3)
CAR(X4)
NIM(X4)
Dependen
ROA
Berdasarkan analisis
dan interpretasi data
yang telah dilakukan,
dapat disimpulkan
bahwa Non Performing
Financing (NPF)
memiliki pengaruh
positif terhadap ROA
1) Menambahkan variable DPK
sebagai variable
independen
2) Menggunakan Pembiayaan
Mudharabah
sebagai variable
intervening
3) Menggunakan data terbaru Bank
Umum Syariah
periode 2015-2019
2. Munir
(2018) Independen
CAR(X1)
NPF(X2)
FDR(X3)
Inflasi(X4)
Dependen
Profitabilitas
Hasil penelitian ini
secara persial,
berdasarkan uji t,
variabel Non
Performing Financing
(NPF) berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap ROA
1) Menambahkan variable DPK
sebagai variable
independen
2) Menggunakan Pembiayaan
Mudharabah
sebagai variable
intervening
3) Menggunakan data terbaru Bank
Umum Syariah
periode 2015-2019
3. Lemiyana dan Litriani
(2016) Independen
X1: NPF
X2: FDR
X3: BOPO
Dependen
ROA
Berdasarkan hasil
penelitian diketahui
bahwa variabel Non
Performing Financing
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
ROA.
1) Menambahkan variable DPK dan
FDR sebagai
variable
independen
2) Menggunakan Pembiayaan
Mudharabah
sebagai variable
intervening
3) Menggunakan data terbaru Bank
Umum Syariah
periode 2015-2019
-
22
4. Inayatillah dan
Subardjo
(2017)
Independen
Pembiayaan Jual
Beli(X1)
Pembiayaan
Bagi Hasil(X2)
Non Performing
Financing(X3)
Financing to
Deposit Ratio
(X4)
Dependen
Profitabilitas
Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa
Non Performing
Financing (NPF)
berpengaruh negatif
terhadap profitabilitas
1) Menambahkan variable DPK dan
CAR sebagai
variable
independen
2) Menggunakan Pembiayaan
Mudharabah
sebagai variable
intervening
3) Menggunakan data terbaru Bank
Umum Syariah
periode 2015-2019
5. Haq
(2015) Independen
Pembiayaan
Murabahah(X1)
Pembiayaan
Bagi Hasil(X2)
Pembiayaan
Bermasalah(X3)
EfisiensiOperasi
onal(X4)
Dependen
Profitabilitas
Hasil penelitiannya
adalah bahwa Non
Performing Financing
(NPF) tidak memiliki
pengaruh signifikan
terhadap pofitabilitas.
1) Menggunakan variable DPK,
CAR, dan FDR
sebagai variable
independen
2) Menggunakan Pembiayaan
Mudharabah
sebagai variable
intervening
3) Menggunakan data terbaru Bank
Umum Syariah
periode 2015-2019
6. Syawal Harianto
(2017) Independen
BOPO(X1)
NPF(X2)
FDR(X3)
CAR(X4)
Dependen
Profitabilitas
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
rasio kredit bermasalah
(NPF) berpengaruh
terhadap tingkat
profitabilitas.
1) Menambahkan variable DPK
sebagai variable
independen
2) Menggunakan Pembiayaan
Mudharabah
sebagai variable
intervening
3) Menggunakan data terbaru Bank
Umum Syariah
periode 2015-2019
Financing To Debt Ratio (X4) Terhadap Profitabilitas (Y)
1. Syakhrun, Amin dan
Anwar
(2019)
Independen
CAR(X1)
BOPO(X2)
NPF(X3)
FDR(X4)
Dependen
Profitabilitas (Y)
Hasil pengujian
menunjukkan
bahwa Financing to
Debt Ratio (FDR)
berpengaruh positif
terhadap profitabilitas
bank umum syariah di
Indonesia
1) Menambahkan variabel DPK
sebagai variabel
independen
2) Menggunakan Pembiayaan
Mudharabah
sebagai variabel
intervening
3) Menggunakan data terbaru Bank
-
23
Umum Syariah
periode 2015-2019
2. Anam dan
Khairunnisah
(2019)
Independen
Pembiayaan
Bagi Hasil(X1)
FDR(X2)
Dependen
Profitabilitas (Y)
Hasil penelitian
menunjukan bahwa
Financing To Deposit
Ratio (FDR)
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
Return on Asset (ROA).
1) Menambahkan variabel DPK,
CAR, dan NPF
sebagai variabel
independen
2) Menggunakan Pembiayaan
Mudharabah
sebagai variabel
intervening
3) Menggunakan data terbaru Bank
Umum Syariah
periode 2015-2019
3. Pravasanti
(2018) Independen
NPF(X1)
FDR(X2)
CAR(X3)
Dependen
Profitabilitas (Y)
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
Financing To Deposit
Ratio (FDR)
berpengaruh signifikan
terhadap terhadap
ROA.
1) Menambahkan variabel DPK
sebagai variabel
independen
2) Menggunakan Pembiayaan
Mudharabah
sebagai variabel
intervening
3) Menggunakan data terbaru Bank
Umum Syariah
periode 2015-2019
4. Janah dan Siregar
(2018) Independen
CAR(X1)
NPF(X2)
FDR(X3)
BOPO(X4)
Dependen
Profitabilitas (Y)
Hasil penelitian ini
menunjukkan variabel
Financing To Deposit
Ratio (FDR)
berpengaruh dan
signifikan terhadap
variabel
ROA
1) Menambahkan variabel DPK
sebagai variabel
independen
2) Menggunakan Pembiayaan
Mudharabah
sebagai variabel
intervening
3) Menggunakan data terbaru Bank
Umum Syariah
periode 2015-2019
5. Rochmatullah
(2018) Independen
CAR(X1)
NPF(X2)
FDR(X3)
Dependen
Profitabilitas (Y)
Hasil pengujian
menunjukkan bahwa
Financing to Deposit
Ratio (FDR) belum
terbukti
mendeterminasi
profitabilitas perbankan
syariah di
Indonesia.
1) Menambahkan variabel DPK
sebagai variabel
independen
2) Menggunakan Pembiayaan
Mudharabah
sebagai variabel
intervening
3) Menggunakan data terbaru Bank
Umum Syariah
periode 2015-2019
-
24
6. Harianto (2017) Independen X1: BOPO
X2: NPF
X3: FDR
X4: CAR
Dependen
Y: Profitabilitas
FDR tidak berpengaruh
terhadap
tingkat profitabilitas
1) Menambahkan variabel DPK,
CAR, dan NPF
sebagai variabel
independen
2) Menggunakan Pembiayaan
Mudharabah
sebagai variabel
intervening
3) Menggunakan data terbaru Bank
Umum Syariah
periode 2015-
2019
Dana Pihak Ketiga (X1) Terhadap Pembiayaan Mudharabah (Z)
1. Anwar dan Miqdad
(2017) Independen
DPK(X1)
CAR(X2)
ROA(X3)
Dependen
Pembiayaan
Mudharabah
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
secara parsial variabel
Dana Pihak Ketiga
(DPK) berpengaruh
positif signifikan
terhadap pembiayaan
Mudharabah.
Dalam penelitian ini
menambahkan
variabel NPF dan
FDR sebagai
variabel independen.
Sedangkan ROA
digunakan sebagai
variabel dependen
dan Pembiayaan
Mudharabah
digunakan sebagai
variabel intervening
2. Destiana
(2016) Independen
DPK(X1)
Risiko(X2)
Dependen
Pembiayaan
Mudharabah
(Y1)
Pembiayaan
Musyarakah
(Y2)
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
baik DPK
maupun risiko, kedua-
duanya berpengaruh
positif terhadap
pembiayaan
mudharabah
dan musyarakah pada
bank syariah di
Indonesia
Dalam penelitian ini
menambahkan
variabel CAR, NPF
dan FDR sebagai
variabel independen.
Sedangkan ROA
digunakan sebagai
variabel dependen
dan Pembiayaan
Mudharabah
digunakan sebagai
variabel intervening
3. Aji dan Mawardi
(2019) Independen
Tingkat Bagi
Hasil (X)
Dependen
Pembiayaan
Mudharabah (Y)
Intervening
Dana Pihak
Ketiga (Z)
Hasil penelitian yang
dilakukan adalah Dana
pihak ketiga
berpengaruh positif
signifikan terhadap
pembiayaan
mudharabah industry
bank syariah selama
periode 2012-2016.
Dalam penelitian ini
menggunakan Dana
Pihak Ketiga sebagai
variabel independen
dan pembiayaan
mudharabah
digunakan sebagai
variabel intervening
4. Ali dan
Miftahurrohman
(2015)
Independen
X1: DPK
X2: NPF
X3: Tingkat
DPK berpengaruh
positif
terhadap pembiayaan
bagi hasil
Dalam penelitian ini
menambahkan
variabel CAR dan
FDR sebagai variabel
-
25
Suku Bunga
Dependen
Y: Pembiayaan
Mudharabah
(mudharabah) independen.
Sedangkan ROA
digunakan sebagai
variabel dependen
dan Pembiayaan
Mudharabah
digunakan sebagai
variabel intervening
Capital Adequacy Ratio (X2) Terhadap Pembiayaan Mudharabah (Z)
1. Bakti
(2017) Independen
DPK(X1)
CAR(X2)
ROA(X3)
NPF(X4)
Dependen
Pembiayaan
Berdasarkan penelitian
diperoleh hasil bahwa,
Capital Adequacy Ratio
(CAR) berpengaruh
tidak signifikan
terhadap pembiayaan,
Dalam penelitian ini
menambahkan
variabel FDR sebagai
variabel independen.
Sedangkan ROA
digunakan sebagai
variabel dependen
dan Pembiayaan
Mudharabah
digunakan sebagai
variabel intervening
2. Erlita
(2016) Independen
DPK(X1)
NPF(X2)
CAR(X3)
EKUIVALEN
BAGI
HASIL(X4)
SERTIFIKAT
IMA(X5)
Dependen
Pembiayaan
CAR Bank Umum
Syariah tidak
berpengaruh signifikan
terhadap
Pembiayaan.
.
Dalam penelitian ini
menambahkan
variabel FDR sebagai
variabel independen.
Pembiayaan
Mudharabah
digunakan sebagai
variabel intervening
3. Sabtatianto dan Yusuf
(2018) Independen
BOPO(X1)
CAR(X2)
FDR(X3)
ROA(X4)
Dependen
Pembiayaan
Mudharabah
Hasil penelitian
menyimpulkan
CAR secara parsial
tidak berpengaruh
terhadap tingkat bagi
hasil deposito
mudharabah pada Bank
Umum Syariah di
Indonesia
tahun Periode 2012-
2016
Dalam penelitian ini
menambahkan
variabel DPK dan
NPF sebagai variabel
independen.
Sedangkan variabel
ROA digunakan
sebagai variabel
dependen dan
pembiayaan
mudharabah
digunakan sebagai
variabel intervening
4. Umiyati dan Shella
Muthya Syarif
(2016)
Independen
CAR(X1)
BOPO(X2)
ROA(X3)
Dependen
Tingkat Bagi
Hasil Deposito
Mudharabah (Y)
Capital Adequacy Ratio
(CAR) secara parsial
berpengaruh secara
signifikan terhadap
Tingkat Bagi Hasil
Deopsito Mudharabah
pada Bank Umum
Syariah di Indonesia,
Dalam penelitian ini
menambahkan
variabel DPK, NPF
dan FDR sebagai
variabel independen.
Sedangkan ROA
digunakan sebagai
variabel dependen.
Pembiayaan
Mudharabah
-
26
digunakan sebagai
variabel intervening
Non Performing Financing (X3) Terhadap Pembiayaan Mudharabah (Z)
1. Annisa dan Fernanda
(2017) Independen
DPK(X1)
CAR(X2)
NPF(X3)
ROA(X4)
Dependen
Pembiayaan
Mudharabah
(Y1)
Pembiayaan
Musyarakah
(Y2)
Hasil penelitian
menyatakan bahwa Non
Performing Financing
(NPF) berpengaruh
signifikan terhadap
variabel mudharabah
dan musyarakah
Dalam penelitian ini
menambahkan
variabel FDR sebagai
variabel independen.
Sedangkan variabel
ROA digunakan
sebagai variabel
dependen dan
pembiayaan
mudharabah
digunakan sebagai
variabel intervening
2. Annisa dan Yaya
(2015) Independen
DPK (X1)
Tingkat Bagi
Hasil (X2)
NPF (X3)
Dependen
Volume
Pembiayaan(Y1)
Porsi
Pembiayaan(Y2)
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa,
dari aspek volume,
variabel NPF periode
lalu berpengaruh
signifikan terhadap
volume pembiayaan
berbasis bagi hasil
periode berikutnya
Dalam penelitian ini
menambahkan
variabel CAR dan
FDR sebagai variabel
independen.
Sedangkan variabel
ROA digunakan
sebagai variabel
dependen dan
pembiayaan
mudharabah
digunakan sebagai
variabel intervening
3. Juliana dan Mulazid
(2017) Independen
BOPO (X1)
CAR (X2)
NPF(X3)
ROA (X4)
Dependen
Simpanan
Mudharabah
Berdasarkan individu
Non Performing
Finance (NPF)
berpengaruh
terhadap Simpanan
Mudharabah pada
Bank Umum Syariah
Periode 2011-2015.
Dalam penelitian ini
menambahkan
variabel DPK dan
FDR sebagai variabel
independen.
Sedangkan variabel
ROA digunakan
sebagai variabel
dependen dan
pembiayaan
mudharabah
digunakan sebagai
variabel intervening
4. Ali dan
Miftahurrohman
(2015)
Independen
X1: DPK
X2: NPF
X3: Tingkat
Suku Bunga
Kredit
Dependen
Y: Pembiayaan
Mudharabah
NPF tidak berpengaruh
terhadap
pembiayaan berbasis
bagi hasil
(mudharabah) pada
perbankan
Syariah
Dalam penelitian ini
menambahkan
variabel CAR dan
FDR sebagai variabel
independen.
Sedangkan variabel
ROA digunakan
sebagai variabel
dependen dan
pembiayaan
mudharabah
digunakan sebagai
variabel intervening
-
27
Financing To Debt Ratio (X4) Terhadap Pembiayaan Mudharabah (Z)
1. Novianti, Badina dan
Erlangga
(2015)
Independen
ROA(X1)
BOPO(X2)
Suku Bunga(X3)
FDR(X4)
NPF(X5)
Dependen
Tingkat Bagi
Hasil Deposito
Mudharabah(Y)
Sebagian hasil
menunjukkan bahwa
Financing to Deposit
Ratio (FDR)
berpengaruh positif
secara signifikan
terhadap tingkat bagi
hasil deposito
mudharabah
Dalam penelitian ini
Menggunakan
variabel DPK, CAR
NPF sebagai variabel
independen.
Sedangkan variabel
ROA digunakan
sebagai variabel
dependen dan
pembiayaan
mudharabah
digunakan sebagai
variabel intervening
2. Fadilawati dan Fitri
(2019) Independen:
ROA (X1),
BOPO (X2),
FDR (X3) dan
NPF (X4)
Dependen: Tingkat Bagi
Hasil Deposito
Mudharabah (Y)
Variabel FDR
berpengaruh positif
signifikan terhadap
tingkat bagi hasil
deposito mudharabah
pada BUS tahun 2012-
2015.
Dalam penelitian ini
Menggunakan
variabel DPK, CAR
NPF sebagai variabel
independen.
Sedangkan variabel
ROA digunakan
sebagai variabel
dependen dan
pembiayaan
mudharabah
digunakan sebagai
variabel intervening
3. Sabtantianto dan Yusuf
(2018) Independen
BOPO (X1)
CAR (X2)
FDR(X3)
ROA(X1)
Dependen
Tingkat Bagi
Hasil Deposito
Mudharabah(Y)
Financing To Debt
Ratio (FDR) secara
parsial tidak
berpengaruh terhadap
tingkat bagi hasil
deposito mudharabah
Dalam penelitian ini
Menggunakan
tambahan variabel
DPK NPF sebagai
variabel independen.
Sedangkan variabel
ROA digunakan
sebagai variabel
dependen dan
pembiayaan
mudharabah
digunakan sebagai
variabel intervening
4. Elloni Shenurti (2017) Independen:
FDR (X1),
CAR (X2),
NPF (X3),
Nisbah Bagi
Hasil (X4),
BI Rate (X5)
Inflasi (X6)
Dependen:
Tingkat Bagi
Hasil Deposito
Mudharabah
(Y).
FDR tidak berpengaruh
yang signifikan
terhadap return bagi
hasil deposito akad
mudharabah pada Bank
Umum Syariah
Dalam penelitian ini
Menggunakan
tambahan variabel
DPK NPF sebagai
variabel independen.
Sedangkan variabel
ROA digunakan
sebagai variabel
dependen dan
pembiayaan
mudharabah
digunakan sebagai
variabel intervening
Pembiayaan Mudharabah (Z) Terhadap Profitabilitas (Y)
-
28
1. Haryani, Martika, dan
Rahmawati
(2020)
Independen
Pembiayaan
Mudharabah
(X1)
Pembiayaan
Musyarakah(X2)
Sewa Ijarah
(X3)
Depeden
Profitabilitas (Y)
Pembiayaan
Mudharabah diperoleh
kesimpulan bahwa
Pembiayaan
Mudharabah(X1)
berpengaruh positif dan
signifikan
terhadap tingkat
Tingkat Profitabilitas
(Y).
Menggunakan tahun
terbaru dalam
penelitian yaitu Bank
Umum Syariah
periode 2015-2019
2. Nurfajri dan Priyanto
(2019) Independen
Murabahah(X1)
Musyarakah(X2)
Mudharabah(X)I
jarah(X4)
Dependen
Profitabilitas (Y)
Hasil dalam penelitian
ini menunjukkan bahwa
Mudharabah memiliki
pengaruh signifikan
terhadap Profitabilitas,
Menggunakan tahun
terbaru dalam
penelitian yaitu Bank
Umum Syariah
periode 2015-2019
3. Sari dan Anshori
(2017) Independen
Pembiayaan
Murabahah (X1)
Istishna(X2)
Mudharabah
(X3)
Musyarakah(X4)
Dependen
Profitabilitas (Y)
Hasil penelitian ini
menyebutkan bahwa
akad
mudharabah yang
memiliki pengaruh
signifikan dan positif.
Menggunakan tahun
terbaru dalam
penelitian yaitu Bank
Umum Syariah
periode 2015-2019
4. Nawawi, Nurdiansyah,
dan Qodliyah
(2018)
Independen
Pembiayaan
Mudharabah
(X1)
Musyarakah
(X2)
Dependen
Profitabilitas (Y)
Hasil penelitian yang
dilakukan menunjukkan
bahwa :
pembiayaan
mudharabah
berpengaruh positif dan
tidak signifikan
terhadap profitabilitas
Return on Assets
(ROA) BPRS HIK
Bekasi Kantor Cabang
Karawang periode
2009-2016
Menggunakan tahun
terbaru dalam
penelitian yaitu Bank
Umum Syariah
periode 2015-2019
5. Amalia
(2016) Independen
Pembiayaan
Dependen
Profitabilitas (Y)
Hasil yang diperoleh
dalam penelitian ini
signifikansi (uji t)
menunjukkan bahwa
pembiayaan
mudharabah
berpengaruh terhadap
profitabilitas.
Menggunakan tahun
terbaru dalam
penelitian yaitu Bank
Umum Syariah
periode 2015-2019
6. Hasibuan
(2019) Independen
Pembiayaan
Murabahah (X1)
Mudharabah
Pembiayaan
mudharabah secara
parsial positif dan
berpengaruh signifikan
Menggunakan tahun
terbaru dalam
penelitian yaitu Bank
Umum Syariah
-
29
(X2)
Musyarakah
(X3)
Dependen
ROA (Y)
terhadap Return On
Asset (ROA) pada PT
Bank Muamalat
Indonesia Tbk.
periode 2015-2019
7. Faradilla, Arfan, dan
Shabri
(2017)
Independen
Pembiayaan
Murabahah (X1)
Istishna (X2)
Ijarah (X3)
Mudharabah
(X4)
Musyarakah
(X5)
Dependen
Profitabilitas (Y)
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
mudharabah secara
parsial tidak
berpengaruh terhadap
profitabilitas Bank
Umum Syariah di
Indonesia
Menggunakan tahun
terbaru dalam
penelitian yaitu Bank
Umum Syariah
periode 2015-2019
Pembiayaan Mudharabah Sebagai Variabel Intervening
1. Angraini
(2018) Independen
DPK(X1)
NPF(X2)
Tingkat Bagi
Hasil(X3)
Modal
Sendiri(X4)
Dependen
Profitabilitas (Y)
Intervening
Pembiayaan
Bagi Hasil (Z)
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
1. Third Party Funds memiliki pengaruh
signifikan positif
terhadap
profitabilitas
2. Third Party Funds tidak memiliki
pengaruh negatif
terhadap
Pembiayaan Bagi
Hasil
3. Pembiayaan Bagi Hasil memiliki
pengaruh signifikan
negatif terhadap
Profitabilitas
4. Belanja bagi hasil bukan merupakan
variabel intervening
antara Third Party
Funds dan
profitabilitas
5. Non Performing Financing memiliki
pengaruh yang
signifikan terhadap
Profitabilitas
6. Non Performing Financing tidak
memiliki pengaruh
yang signifikan
terhadap belanja
bagi hasil.
7. Pembiayaan Bagi
Dalam penelitian ini
menambahkan
variabel independen
CAR dan FDR bukan
menggunakan
variabel tingkat bagi
hasil dan modal
sendiri
-
30
Hasil merupakan
variabel intervening
antara Non
Performing
Financing dan
Profitabilitas.
8. Tingkat Bagi Hasil tidak memiliki
pengaruh yang
signifikan terhadap
profitabilitas
2. Muslimin, Winarti, dan
Harjanto
(2018)
Independen
Struktur Aset
(X1)
NPF (X2)
Dependen
Profitabilitas
Intervening
Struktur
Pembiayaan (Y)
Hasil penelitian ini juga
telah
berhasil membuktikan
1. Non Performing
Financing (NPF)
berpengaruh negatif
signifikan terhadap
profitabilitas
2. Struktur Pembiayaan (Financing to
Deposit Ratio)
berpengaruh positif
signifikan terhadap
profitabilitas
3. Hasil penelitian ini juga telah berhasil
membuktikan
Struktur Pembiayaan
(Financing to
Deposit Ratio)
memediasi pengaruh
Non Performing
Financing (NPF)
terhadap
profitabilitas.
Dalam penelitian ini
menggunakan
variabel independen
DPK CAR FDR,
serta menggunakan
tahun penelitian
periode 2015-2019
3. Setiawan, dan Indriani
(2016) Independen
DPK (X1)
CAR(X2)
NPF (X3)
Dependen
Profitabilitas
Intervening
Pembiayaan
Hasil analisis
menunjukan bahwa
secara parsial variabel
1. DPK tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
pembiayaan.
2. Hasil analisis
menunjukan bahwa
secara parsial
variabel CAR
berpengaruh negatif
signifikan terhadap
pembiayaan
3. Hasil analisis
menunjukan bahwa
secara parsial
variabel NPFt-1
berpengaruh negatif
Dalam penelitian ini
menambahkan
variabel independen
FDR. Serta
menggunakan tahun
penelitian periode
2015-2019
-
31
signifikan terhadap
pembiayaan
4. Hasil analisis menunjukan bahwa
secara parsial
variabel DPK
berpengaruh positif
signifikan terhadap
profitabilitas
5. Hasil analisis menunjukan bahwa
secara parsial
variabel CAR tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
profitabilitas
4. Jia Agustin (2019) Intervening Total Aset (X1)
DPK (X2)
Dependen
ROA (Y)
Intervening
Pembiayaan (Z)
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
Terdapat pengaruh
positif dan signifikan
antara DPK terhadap
pembiayaan pada bank
BNI Syariah Indonesia
Tahun 2015-2018.
Terdapat pengaruh
negatif dan signifikan
antara DPK terhadap
ROA pada bank BNI
Syariah Indonesia
Tahun 2015-2018.
Terdapat pengaruh
positif dan signifikan
antara pembiayaan
terhadap ROA pada
bank BNI Syariah
Indonesia Tahun 2015-
2018.
Pengaruh tidak langung
variabel DPK terhadap
ROA melalui
pembiayaan memiliki
nilai koefisien jalur
yang signifikan,
sehingga pembiayaan
mampu memediasi
antara DPK dan ROA.
Dalam penelitian ini
menambahkan
variabel independen
CAR, NPF, FDR.
Dan pembiayaan
mudharabah
digunakkan sebagai
variabel intervening.
Serta menggunakan
tahun penelitian
periode 2015-2019
Sumber: Artikel Penelitian terdahulu yang diolah 2020
Dari penelitian sebelumnya yang telah disebutkan dalam tabel,
peneliti menemukan adanya gap antara lain:
-
32
1. Berdasarkan pada penelitian terdahulu yang peneliti telah review,
terdapat hasil yang berbeda-beda dalam masing-masing penelitian,
sehingga peneliti akan melakukan penelitian lebih lanjut untuk
menunjukkan hasil yang lebih baik.
2. Melalui penelitian sebelumnya, belum ada yang meneliti mengenai
pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR),
Non Performing Financing (NPF), dan Financing To Debt Ratio
(FDR) terhadap Profitabilitas dengan Pembiayaan Mudharabah
sebagai variabel intervening.
3. Perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu
terletak pada objek penelitian yang mengacu pada seluruh Bank
Umum Syariah di Indonesia periode tahun 2015-2019, serta adanya
variabel intervening yang ikut mempengaruhi hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen, dan teknik analisis
yang digunakan dalam penelituan ini adalah Path Analysis.
B. Kerangka Teori
1. Signaling Teory (Teori Sinyal)
Menurut Yusuf (2017) dalam menganalisis rasio keuangan pada
bank syariah dibutuhkan informasi yang sangat jelas dan transparan
mengenai bagaimana bank mengolah dana yang telah diperoleh dari
para nasabahnya (symmetric information). Akan tetapi masih banyak
terjadi kondisi dimana nasabah bank syariah tidak memiliki informasi
-
33
yang cukup lengkap untuk mengetahui kondisi terbaik dari bank
tersebut (asymmetric information)
Menurut Jama’an (2008) Signalling Theory menjelaskan tentang
bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada
pengguna laporan keuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa
yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan
pemilik. Teori signal ini menjelaskan mengapa perusahaan memiliki
dorongan untuk memberikan informasi berupa laporan keuangan
kepada pihak eksternal. Dorongan tersebut timbul karena adanya suatu
informasi asimetris antara perusahaan (manajemen) dengan pihak luar,
dimana manajemen mengetahui informasi internal perusahaan yang
relative lebih cepat dan lebih banyak dibanding dengan pihak luar,
seperti investor dan kreditor. Kurangnya informasi yang diberikan oleh
pihak luar mengenai kinerja bank syariah menyebabkan pihak luar
berlindung diri dengan memberikan nilai rendah untuk bank syariah
tersebut.
Bank syariah dapat meningkatkan kinerja perusahaannya dengan
mengurangi asimetri informasi, salah satu caranya dengan memberikan
signal kepada pihak luar berupa informasi laporan keuangan yang
tercermin dalam rasio keuangan yang dapat dipercaya, sehingga dapat
mengurangi ketidakpastian mengenai prospek perusahaan. Prospek
perusahaan yang baik akan meningkatkan kinerja bank umum syariah
yang dapat diukur dengan tingkat profitabilitas perusahaan.
-
34
Pengertian signaling theory yaitu teori yang menyatakan adanya
dorongan yang dimiliki oleh para manajer perusahaan yang
mempunyai informasi baik mengenai perusahaan tersebut, sehingga
para manajer akan terdorong untuk menyampaikan informasi
mengenai perusahaan tersebut kepada para calon investor yang
bertujuan agar perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan
melalui sinyal dalam laporan tahunan perusahaan (Scott, 2012).
Pada dasarnya signaling teory dalam penelitian ini menyatakan
bahwa para investor atau pihak luar bank membutuhkan sebuah
informasi yang sangat dibutuhkan, bagaimana prospek kinerja bank
tersebut apakah baik atau buruk. Prospek bank syariah yang baik akan
meningkatkan kinerja bank umum syariah yang dapat diukur dengan
tingkat profitabilitas perusahaan.
2. Bank Syariah
Bank syariah merupakan lembaga keuangan yang berpegang pada
prinsip syariah, Usman (2002) berpendapat bahwa bank syariah
merupakan badan usaha yang berfungsi sebagai penghimpun dana dari
masyarakat dan penyalur dana kepada masyarakat, yang sistem dan
mekanisme kegiatan usahanya berdasarkan hukum yang diatur oleh
Al-Quran dan Al-Hadist
Menurut UU No. 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah yaitu
bank yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah
dan menurut jenisnya terdiri dari Bank Umum Syariah dan Bank
-
35
Pembiayaan Rakyat Syariah. Sedangkan menurut Ascarya dan
Yumanita (2005) Bank Syariah merupakan lembaga intermediasi dan
penyedia jasa keuangan yang bekerja berdasarkan etika dan system
nilai islam, khususnya yang bebas dari bunga (riba), bebas dari
kegiatan spekulatif yang nonproduktif seperti perjudian (maysir),
bebas dari hal-hal yang tidak jelas dan meragukan (gharar), berprinsip
keadilan, dan hanya membiayai kegiatan usaha yang halal.
Menurut Antonio (2001) secara garis besar bank syariah terdiri atas
empat fungsi utama, fungsi bank syariah sebagai manajemen investasi,
fungsi bank syariah sebagai intermediatery agent, fungsi bank syariah
sebagai jasa-jasa keuangan, fungsi bank syariah sebagai jasa sosial.
Sedangkan menurut Umam (2013) bank syariah memiliki fungsi
sebagai berikut :
a. Penerima amanah untuk melakukan investasi atas dana-dana yang
dipercayakan oleh pemegang rekening atas dasar prinsip bagi hasil
sesuai dnegan kebijakan investasi bank.
b. Pengelola investasi atas dana yang dimiliki oleh pemilik dana
(shahibul maal) sesuai dengan arahan investasi yang dikehendaki
oleh pemilik dana. Lalu lintas pembayaran dan jasa-jasa lainnya
sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
Menurut Yudiana (2014) bank syariah berfungsi sebagai mitra baik
dengan investor (pihak yang kelebihan dana) maupun dengan
pengusaha yang memerlukan dana. Dengan investor, bank syariah
-
36
bertindak sebagai mudharib (pengelola dana) sementara pemilik dana
bertindak sebagai shahibul mal (penyandang dana). Antara investor
dengan bank syariah diadakan akad mudharabah yang menyatakan
adanya pembagian keuntungan masing-masing. Sedangkan dengan
pengusaha, bank syariah bertindak sebagai shahibul mal (penyandang
dana baik yang berasal dari tabungan, deposito, giro ataupun dari dana
bank syariah sendiri) sehingga pengusaha dalam hal ini bertindak
sebagai mudharib (pengelola dana).
3. Pembiayaan Mudharabah
a. Pengertian Mudharabah
Pembiayaan yaitu pendanaan yang diberikan oleh suatu
pihak kepada pihak lain untuk mendukung suatu investasi yang
telah direncanakan, baik dilakukan sendiri ataupun lembaga
(Muhammad, 2005). Sedangkan pengertian mudharabah yaitu
bentuk kerjasama antara dua atau lebih dimana pemilik modal
(shohibul maal) mempercayakan sejumlah modalnya kepada
pengelola (mudharib) dengan perjanjian pembagian keuntungan
(Karim, 2004).
Di dalam fikih muamalah, terminology mudharabah
diungkapkan oleh ulama madzhab. Menurut Mazhab Hanafi
mudharabah adalah sesuatu bentuk perjanjian dalam melakukan
kongsi untuk mendapatkan keuntungan (laba) dengan modal dari
salah satu pihak dan kerja (usaha) dari pihak lain. Sementara
-
37
menurut Mazhab Maliki mudharabah adalah penyerahan uang di
muka oleh pemilik modal dalam jumlah uang yang ditentukan
kepada seseorang yang akan menjalankan usaha dengan uang
tersebut dan disertai dengan sebagian imbalan dari keuntungan
usahannya. Menurut Mazhab Syafi’I mudharabah yaitu pemilik
modal menyerahkan sejumlah uang kepada pengusaha untuk
dijalankan dalam suatu usaha dengan keuntungan menjadi milik
bersama antara keduanya. Menurut Mazhab Hambali mudharabah
adalah penyerahan barang atau sejenisnya dalam jumlah yang jelas
dan tertentu kepada orang yang mengusahakannya dengan
mendapatkan bagian tertentu dari keuntungannya (Muhammad,
2004).
Secara teknis, Antonio (2001) al-mudharabah adalah akad
kerja sama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul
maal) menyediakan seluruh modal (100%), sedangkan pihak
lainnya (mudharib) menjadi pengelola. Keuntungan usaha dibagi
menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan
apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu
bukan akibat dari kelalaian dari pengelola.
b. Dasar Hukum
1) Q.S. An-Nisa ayat 29 yang artinya: “Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
-
38
berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah
kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah Maha
Penyayang kepadamu”.
2) Fatwa DSN-MUI Nomor: 07/DSN-MUI/IV/2009 tentang
pembiayaan mudharabah (Qiradh).
c. Jenis-jenis Mudharabah
Menurut PSAK No.105 jenis mudharabah sebagai berikut:
1) Mudharabah Muthlaqah adalah mudharabah dimana pemilik
dana memberikan kebebasan kepada pengelola dana dalam
pengelolaan investasinya.
2) Mudharabah Muqayyadah adalah mudharabah dimana pemilik
dana memberikan batasan kepada pengelola dana, antara lain
mengenai tempat, cara dan atau obyek investasi.
3) Mudharabah Musytarakah adalah bentuk mudharabah dimana
pengelola dana menyertakan modal atau dananya dalam
kerjasama investasi.
d. Rukun Mudharabah
Sebelum melakukan akad mudharabah, ada beberapa rukun
dan syarat yang harus dipenuhi yaitu:
1) Pihak yang berakad yaitu pemilik modal (shahibul maal) dan
pengelola modal (mudharib)
2) Objek yang diakadkan yaitu modal (maal), kerja (dharabah),
dan keuntungan.
-
39
3) Sighat, serah (ijab) dan terima (qabul)
4. Return On Asset (ROA)
Profitabilitas merupakan ukuran spesifik dari kinerja sebuah bank,
dimana return on asset (ROA) merupakan tujuan dari manajemen
perusahaan dengan memaksimalkan nilai dari para pemegang saham.
Untuk mengukur tingkat keuntungan suatu bank digunakan rasio
profitabilitas. Menurut Kasmir (2014) rasio profitabilitas merupakan
rasio untuk menilai kemampuan bank dalam mencari sebuah
keuntungan. Selain itu, rasio profitabilitas juga memberikan ukuran
tingkat efektivitas manajemen suatu bank yang ditunjukkan oleh laba
yang dihasilkan dari penjualan serta pendapatan investasi. Semakin
besar ROA, menunjukkan kinerja suatu perusahaan semakin baik,
karena return semakin besar. Sedangkan