Analisis Masalah yepe

9
Analisis Masalah 1. Apa standar pelayanan dari seorang dokter keluarga? a. Alat (medis, non medis) Sarana dan prasarana dalam menyelenggarakan praktik dokter keluarga yaitu: 1. Peralatan a. Peralatan medis Praktik dokter keluarga melayani beberapa tindakan spesialistik sederhana, maka pada praktik dokter keluarga perlu disediakan berbagai peralatan medis spesialistik mencakup laboratorium klinis, rontgen foto, EKG, minor surgery set, sigmoiskop, audiometer, otoskop, visual chart, tonometer, dan ophtalmoskop. b. Peralatan nonmedis Menurut The American Academy of General Practice (1960) peralatan nonmedis pelayanan dokter keluarga adalah suatu klinik yang luas lantai seluruhnya minimal antara 150-200 m 2 yang memiliki sekurang-kurangnya: Sebuah ruang tunggu, Ruang konsultasi, Ruang periksa,

description

aa

Transcript of Analisis Masalah yepe

Page 1: Analisis Masalah yepe

Analisis Masalah

1. Apa standar pelayanan dari seorang dokter keluarga?

a. Alat (medis, non medis)

Sarana dan prasarana dalam menyelenggarakan praktik dokter keluarga yaitu:

1. Peralatan

a. Peralatan medis

Praktik dokter keluarga melayani beberapa tindakan spesialistik

sederhana, maka pada praktik dokter keluarga perlu disediakan

berbagai peralatan medis spesialistik mencakup laboratorium

klinis, rontgen foto, EKG, minor surgery set, sigmoiskop,

audiometer, otoskop, visual chart, tonometer, dan ophtalmoskop.

b. Peralatan nonmedis

Menurut The American Academy of General Practice (1960)

peralatan nonmedis pelayanan dokter keluarga adalah suatu klinik

yang luas lantai seluruhnya minimal antara 150-200 m2 yang

memiliki sekurang-kurangnya:

Sebuah ruang tunggu,

Ruang konsultasi,

Ruang periksa,

Ruang tindakan,

Ruang laboratorium,

Ruang rontgen fakultatif,

Ruang administrasi, dan

Gudang serta kamar mandi

Page 2: Analisis Masalah yepe

2. Siapa saja yang termasuk dokter keluarga dan syarat menjadi dokter keluarga?

Yang termasuk dokter keluarga:

Dokter yang dididik secara khusus untuk bertugas di lini terdepan sistem  pelayanan kesehatan; bertugas mengambil langkah awal penyelesaian semua masalah yang mungkin dimiliki pasien.

Melayani individu dalam masyarakat, tanpa memandang jenis penyakitnya ataupun karakter personal dan sosialnya, dan memanfaatkan semua sumber daya yang tersedia dalam sistem pelayanan kesehatan untuk semaksimal mungkin kepentingan pasien.

Berwenang secara mandiri melakukan tindak medis mulai dari pencegahan, diagnosis, pengobatan, perawatan dan asuhan paliatif, menggunakan dan memadukan ilmu-ilmu biomedis, psikologi medis dan sosiologi medis.

Secara singkat dapat didefinisikan sebagai Dokter yang berprofesi khusus sebagai Dokter Praktik Umum yang menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Tingkat Primer dengan menerapkan prinsip-prinsip Kedokteran keluarga.

Syarat menjadi dokter keluarga harus memenuhi Standar Kompetensi Dokter Keluarga:

Standar Kompetensi Dokter Keluarga menurut Deklarasi WONCA-WHO

tahun 2003 meliputi:

1. Melaksanakan asuhan bagi pasien dalam kelompok usia tertentu:

a. Bayi baru lahir

b. Bayi

c. Anak

d. Remaja

e. Wanita hamil dan menyusui

f. Lansia wanita dan pria

2. Mengintegrasiksn komponen asuhan komprehensif

a. Memahami epidemiologi penykit

b. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan jasmani secara memadai

c. Memahami ragam perbedaan faali dan metabolisme obat

d. Menafsirkan hasil pemeriksaan laboratorium dan radiologi

e. Menyelenggarakan penilaian risiko khusus usia tertentu

Page 3: Analisis Masalah yepe

f. Menyelenggarakan upaya pencegahan, penapisan, dan panduan serta

penyuluhan gizi

g. Memahami pokok masalah perkembangan normal

h. Menyelenggarakan konseling psikologi dan perilaku

i. Merujuk pasien tepat pada waktunya bila diperlukan

j. Menyelenggarakan layanan paliatif

k. Menjunjung tinggi aspek etika pelayanan kedokteran

3. Mengkoorsinasikan layanan kesehatan

a. Dengan keluarga pasien

- Dengan penilaian keluarga

- Menyelenggarakan pertemuan keluarga

- Pembinaan dan konseling keluarga

b. Dengan masyarakat

- Penilaian kesehatan masyarakat dan epidemiologi

- Pemeriksaan/penilaian masyarakat

- Mengenali dan meanfaatkan sumber daya masyarakat

- Program pencegahan dan pendididkan bagi masyarakat

- Advokasi

4. Menangani masalah-masalah kesehatan ynag menonjol

a. Kelainan alergik

b. Anestesia dan penanganan nyeri

c. Kelainan yang mengancam jiwa dan kegawatdaruratan

d. Kelainan kardiovaskular

e. Kelainan kulit

f. Kelainan mata dan telinga

g. Kelainan saluran cerna

h. Kelainan perkemihan dan kelamin

i. Kelainan obstetrik dan ginekologi

j. Penyakit infeksi

k. Kelainan muskuloskeletal

l. Kelainan neoplastik

Page 4: Analisis Masalah yepe

m. Kelainan neurologi

n. Psikiatri

5. Melaksanakan profesi dalam tim penyedia kesehatan

a. Menyusun dan menggerakan tim

b. Kepemimpinan

c. Keterampilan manajemen praktik

d. Pemecahan masalah konflik

e. Peningkatan kualitas

Page 5: Analisis Masalah yepe

3. Bagaimana sistem iuran pasien anggota BPJS?

IURAN

1.    Bagi peserta Penerima Bantun Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan iuran dibayar oleh Pemerintah.

2.   Iuran bagi Peserta Pekerja Penerima Upah yang bekerja pada Lembaga Pemerintahan terdiri dari Pegawai Negeri Sipil, anggota TNI, anggota Polri, pejabat negara, dan pegawai pemerintah non pegawai negeri sebesar 5% (lima persen) dari Gaji atau Upah per bulan dengan ketentuan : 3% (tiga persen) dibayar oleh pemberi kerja dan 2% (dua persen) dibayar oleh peserta.

3.     Iuran bagi Peserta Pekerja Penerima Upah yang bekerja di BUMN, BUMD dan Swasta sebesar 4,5% (empat koma lima persen) dari Gaji atau Upah per bulan dengan ketentuan : 4% (empat persen) dibayar oleh Pemberi Kerja dan 0,5% (nol koma lima persen) dibayar oleh Peserta.

4.     Iuran untuk keluarga tambahan Pekerja Penerima Upah yang terdiri dari anak ke 4 dan seterusnya, ayah, ibu dan mertua, besaran iuran sebesar sebesar 1% (satu persen) dari dari gaji atau upah per orang per bulan, dibayar oleh pekerja penerima upah.

5.   Iuran bagi kerabat lain dari pekerja penerima upah (seperti saudara kandung/ipar, asisten rumah tangga, dll); peserta pekerja bukan penerima upah serta iuran peserta bukan pekerja adalah sebesar:

a.  Sebesar Rp.25.500,- (dua puluh lima ribu lima ratus rupiah) per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas III.

b.  Sebesar Rp.42.500 (empat puluh dua ribu lima ratus rupiah) per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas II.

c.  Sebesar Rp.59.500,- (lima puluh sembilan ribu lima ratus rupiah) per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas I.

6.    Iuran Jaminan Kesehatan bagi Veteran, Perintis Kemerdekaan, dan janda, duda, atau anak yatim piatu dari Veteran atau Perintis Kemerdekaan, iurannya ditetapkan sebesar 5% (lima persen) dari 45% (empat puluh lima persen) gaji pokok Pegawai Negeri Sipil golongan ruang III/a dengan masa kerja 14 (empat belas) tahun per bulan, dibayar oleh Pemerintah.

7.      Pembayaran iuran paling lambat tanggal 10 (sepuluh) setiap bulan

 

Page 6: Analisis Masalah yepe

DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN IURAN

1.   Keterlambatan pembayaran Iuran untuk Pekerja Penerima Upah dikenakan denda administratif sebesar 2% (dua persen) per bulan dari total iuran yang tertunggak paling banyak untuk waktu 3 (tiga) bulan, yang dibayarkan bersamaan dengan total iuran yang tertunggak oleh Pemberi Kerja.

2.    Keterlambatan pembayaran Iuran untuk Peserta Bukan Penerima Upah dan Bukan Pekerja dikenakan denda keterlambatan sebesar 2% (dua persen) per bulan dari total iuran yang tertunggak paling banyak untuk waktu 6 (enam) bulan yang dibayarkan bersamaan dengan total iuran yang tertunggak.