analisis masalah

6
ANALISIS MASALAH a) Bagaimana penyebab dan mekanisme terjadinya kejang pada kasus ? Jawab: Salah satu dampak dari meningtis adalah terbentuknya fokus epileptikus, yaitu area yang memiliki lesi akibat proses patologis meningitis dan memiliki abnormalitas impuls listrik sehingga dapat mencetuskan epilepsi pada penderita. pada serebral korteks yang merupakan gejala sisa dari meningitis dimana telah terjadi penumpukan asetilkolin pada daerah ini, di kasus fokus epileptikus terjadi pada hemisperium sinistrum. Ketika jumlah asetilkolin mencapai nilai tertentu, muncul aktivitas listrik pada fokus epileptikus .Impuls listrik di fokus epileptikus menyebar melalui alur kortikokorteks kepada daerah sekitar korteks. Pada ambang tertentu, impuls dari fokus epleptikus tadi menyebabkan inhibisi impuls dari daerah korteks lain . Impuls menyebar ke subkorteks dan hemisperium serebri kontralateral, impuls juga bersifat inhibisi (hingga saat ini pasien belum menunjukkan gejala, hanya ditemukaan EEG abnormal). Impuls di thalamus menyebabkan gambaran spike pada EEG yang termanifestasi sebagai kejang tonik di bagian-bagian tubuh yang terdampak. Thalamus memberikan inhibisi terhadap impuls menyebabkan gelombang spike dan wave yang bergantian pada EEG (untuk mudahnya, spike berarti ada impuls sehingga otot kontraksi, wave impuls pelan dan

description

free

Transcript of analisis masalah

Page 1: analisis masalah

ANALISIS MASALAH

a) Bagaimana penyebab dan mekanisme terjadinya kejang pada kasus ?

Jawab: Salah satu dampak dari meningtis adalah terbentuknya fokus epileptikus,

yaitu area yang memiliki lesi akibat proses patologis meningitis dan memiliki

abnormalitas impuls listrik sehingga dapat mencetuskan epilepsi pada penderita. pada

serebral korteks yang merupakan gejala sisa dari meningitis dimana telah terjadi

penumpukan asetilkolin pada daerah ini, di kasus fokus epileptikus terjadi pada

hemisperium sinistrum. Ketika jumlah asetilkolin mencapai nilai tertentu, muncul

aktivitas listrik pada fokus epileptikus .Impuls listrik di fokus epileptikus menyebar

melalui alur kortikokorteks kepada daerah sekitar korteks. Pada ambang tertentu,

impuls dari fokus epleptikus tadi menyebabkan inhibisi impuls dari daerah korteks

lain . Impuls menyebar ke subkorteks dan hemisperium serebri kontralateral, impuls

juga bersifat inhibisi (hingga saat ini pasien belum menunjukkan gejala, hanya

ditemukaan EEG abnormal). Impuls di thalamus menyebabkan gambaran spike pada

EEG yang termanifestasi sebagai kejang tonik di bagian-bagian tubuh yang

terdampak. Thalamus memberikan inhibisi terhadap impuls menyebabkan gelombang

spike dan wave yang bergantian pada EEG (untuk mudahnya, spike berarti ada impuls

sehingga otot kontraksi, wave impuls pelan dan otot relaksasi) menyebabkan

manifestasi kejang tonik klonik.

b) Apa saja jenis-jenis kejang ?

Jawab: Berdasarkan Klasifikasi ILAE 1989:

Berkaitan dengan letak fokus

Idiopatik (primer)

- Epilepsi anak benigna dengan gelombang paku di sentrotemporal (Rolandik

benigna)

- Epilepsi pada anak dengan paroksismal oksipital

- Primary reading epilepsy“.

Simptomatik (sekunder)

- Lobus temporalis

Page 2: analisis masalah

- Lobus frontalis

- Lobus parietalis

- Lobus oksipitalis

- Kronik progesif parsialis kontinua

Kriptogenik

Umum

Idiopatik (primer)

- Kejang neonatus familial benigna

- Kejang neonatus benigna

- Kejang epilepsi mioklonik pada bayi

- Epilepsi absans pada anak

- Epilepsi absans pada remaja

- Epilepsi dengan serangan tonik klonik pada saat terjaga.

- Epilepsi tonik klonik dengan serangan acak.

Kriptogenik atau simptomatik.

- Sindroma West (Spasmus infantil dan hipsaritmia).

- Sindroma Lennox Gastaut.

- Epilepsi mioklonik astatik

- Epilepsi absans mioklonik

Simptomatik

- Etiologi non spesifik

- Ensefalopati mioklonik neonatal

- Sindrom Ohtahara

- Etiologi / sindrom spesifik.

- Malformasi serebral.

- Gangguan Metabolisme.

Epilepsi dan sindrom yang tak dapat ditentukan fokal atau umum.

Serangan umum dan fokal

- Serangan neonatal

- Epilepsi mioklonik berat pada bayi

- Sindroma Taissinare

- Sindroma Landau Kleffner

Tanpa gambaran tegas fokal atau umum

Page 3: analisis masalah

Epilepsi berkaitan dengan situasi

- Kejang demam

- Berkaitan dengan alkohol

- Berkaitan dengan obat-obatan

- Eklampsi.

- Serangan berkaitan dengan pencetus spesifik (reflek epilepsi)

c) Apa penyebab dan mekanisme lengan dan tungkai kanan nampak lemah?

Jawab: Kelemahan lengan dan tungkai kanan pada kasus ini terjadi pada periode post-

iktal dimana terjadi pemulihan fungsi otak dari aktivitas listrik abnormal yang

dialami saat bangkitan. Penderita seringkali tampak bingung, mengantuk, penglihatan

menurun, dan kurang responsif daripada biasanya. Gejala lain juga dapat timbul pada

periode post-iktal tergantung di bagian otak mana lesi terjadi. Fenomena ini dikenal

dengan Todd paralysis. Adanya aktivitas listrik abnormal di daerah tertentu

menyebabkan penurunan aktivitas di daerah tersebut pasca bangkitan. Mekanisme

yang membahas Todd paralysis ini belum sepenuhnya jelas akan tetapi dipercaya

defisit neurologis yang terjadi merupakan dampak dari beberapa disfungsi neuronal

seperti hiperpolarisasi sel transien, toksisitas seluler yang dimediasi reseptor N—

methyl-D-aspartat, serta perubahan aliran darah serebral dan metabolisme yang

terlokalisasi. Gejala yang tampak dapat membantu klinisi dalam menentukan lokasi

lesi. Kelemahan lengan dan tungkai kanan menunjukkan bahwa lesi terjadi di area

korteks motorik.

d) Bagaimana kriteria diagnosis meningitis ?

Jawab: Seorang anak dikatakan menderita meningitis apabila menunjukkan gejala-

gejala seperti demam, sakit kepala, letargi, mual muntah, fotofobia, iritabilitas. Pada

pemeriksaan fisik ditemukan gejala rangsang meningeal positif (Kaku kuduk,

brudzinky, kernig) dan pada pemeriksaan lumbal pungsi didapatkan perubahan nilai-

nilai komponen seperti berikut.

Page 4: analisis masalah

Pemeriksaan kultur harus dilakukan untuk mengetahui jenis mikroorganisme yang

menginfeksi selaput otak serta menentukan terapi dan prognosis.

e) Bagaimana mekanisme kejang demam pada meningitis?

Jawab: Peningkatan suhu pada demam menyebabkan perubahan potensial membran

sel-sel saraf dalam otak sehingga influks Ca menurun. Penurunan ini menyebabkan

mekanisme inhibitori aksi potensial juga menurun (GABA menurun) dan terjadilah

eksitatori berlebihan pada suatu area di korteks otak sehingga aktivitas listrik otak

menjadi abnormal.