ANALISIS MARKETING MIX SYARIAH DI KSPPS BMT MANDIRI...

82
i ANALISIS MARKETING MIX SYARIAH DI KSPPS BMT MANDIRI SEJAHTERA TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy) Disusun Oleh: PUTRI ANGGRAENI 64010150039 PROGRAM STUDI DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2018

Transcript of ANALISIS MARKETING MIX SYARIAH DI KSPPS BMT MANDIRI...

i

ANALISIS MARKETING MIX SYARIAH DI KSPPS

BMT MANDIRI SEJAHTERA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah

(A.Md.E.Sy)

Disusun Oleh:

PUTRI ANGGRAENI

64010150039

PROGRAM STUDI DIII PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2018

ii

PERNYATAAN

iii

pengesahan

iv

KEASLIAN

v

MOTTO

“Barang siapa keluar mencari ilmu maka dia berada di jalan Allah”

(HR. Tirmidzi)

PERSEMBAHAN

Dengan segenap ketulusan hati, kupersembahkan karyaku ini untuk:

1. Kedua orang tuaku yang tercinta Ibu Sri utami dan Bapak Sutarno yang

selalu menjadi semangatku, selalu mendoakan yang terbaik untukku.

Calon suamiku Agus Wahyu Nur Abdillah yang selalu memberikan

semangat untukku.

2. Adikku Lusiana Tarmia Dewi, keponakanku dan semua keluargaku yang

selalau mendukungku.

3. Para Dosenku yang ikhlas dan sabar memberikan arahan serta

bimbingannya.

4. Sahabat-sahabatku tercinta yang selalu memberikan motivasi dan

dukungan untukku (Rahmania, Tyas Fajar, Meli wijayanti).

5. Teman-teman DIII perbankan syariah yang telah berjuang bersama-sama

selama ini.

6. Almamater tercinta IAIN Salatiga.

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Alloh SWT yang telah memberikan segala rahmat dan

hidayah-Nya yang telah diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Analisis Marketing Mix Syariah di

KSPPS BMT Mandiri Sejahtera” ini dengan tepat waktu. Sholawat serta salam

senantiasa kita sanjungkan kepada Nabi besar Muhammad SAW.

Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan Program Studi D3

Perbankan Syariah Inatitut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pada kesempatan

kali ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang terlibat

dan membantu secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan Tugas

Akhir , khususnya kepada :

1. Alloh SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya kepada penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir .

2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga yang telah memberikan

kesempatan kepada praktikan untuk melaksanakan Tugas Akhir.

3. Bapak Ari Setiawan, S.Pd., M.M selaku ketua Program Studi D3 Perbankan

Syriah Institut Agama Islam Negeri Salatiga sekaligus sebagasi dosen

pembimbing yang telah memberikan arahan kepada penulis dalam

melaksanakan Tugas Akhir .

4. Bapak Qi Mangku Bahjatullah Lc., M.Si selaku Pembimbing akademik.

5. Seluruh karyawan dan karyawati KSPPS BMT Mandiri Sejahtera.

6. Kedua orang tua yang tiada henti memberikan kasih sayang, motivasi dan

dukungannya.

7. Seluruh keluarga dan rekan- rekan yang selalu mendukung penulis serta

memberi motivasi hingga pelaksanaan dan penyusunan Tugas Akhir ini tidak

dapat saya sebutkan satu persatu.

vii

Penulis menyadari bahwa Laporan Tugas Akhir ini masih banyak

kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca senaniasa penulis

harapkan. Terima kasih telah meluangkan waktu untuk sekedar membuka,

melihat dan membaca Tugas Akhir ini. Semoga Tugas Akhir ini bermanfaat

bukan hanya untuk penulis saja tetapi juga untuk para pembaca juga.

Salatiga, Agustus 2018

Putri Anggraeni

viii

ABSTRAK

Anggraeni, Putri. 2018. Analisis Marketing Mix Syariah di KSPPS BMT Mandiri

Sejahtera. Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

III Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: Ari Setiawan, M.M

Penelitian ini dilatar belakangi kurangnya strategi pemasaran yang baik di

KSPPS BMT Mandiri Sejahtera, walaupun memiliki 3 kantor cabang namun belum

banyak masyarakat yang mengetahui keberadaan KSPPS BMT Mandiri Sejahtera.

Pihak manajemen dituntut untuk menggunakan strategi pemasaran dengan

menerapkan marketting mix syariah yang baik dan dapat dijadikan alat untuk

memasarkan atau memberitahu informasi tentang KSPPS BMT Mandiri Sejahtera

kepada masyarakat.

Metode pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan pihak

KSPPS BMT Mandiri Sejahtera dan observasi, sedangkan teknik analisis data yang

diperoleh menggunakan metode deskriptif kualitatif.

Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa penerapan marketting mix syariah di

KSPPS BMT Mandiri Sejahtera sudah 80% terlaksana sesuai syariah, sisanya

terkendala dengan sistem teknologi karena kurangnya modal dan tenaga ahli, dan

belum adanya brand khusus supaya BMT mudah diingat oleh masyrakat. Hambatan

lainnya yaitu hambatan dalam pengelolaan, managemen, menentukan akad,

menjelaskan istilah dibenak masyarakat, banyaknya anggota yang mengalami

pembiayaan macet, dan persaingan antar lembaga keuangan syariah. Upaya untuk

mengatasinya adalah dengan memberikan arahan dan dorongan kepada karyawan

supaya lebih semangat dalam bekerja, melakukan pelatihan, melakukan survey

kepada calom pembiayaan, lebih disiplin, menciptakan inovasi baru terhadap

produk, dan mencari investor untuk menanamkan modalnya.

Kata Kunci: Marketting Mix, Syariah, KSPPS BMT Mandiri Sejahtera

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................................ iv

MOTTO .................................................................................................................. v

KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii

BAB 1 ..................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 4

E. Metode Penelitian ................................................................................................... 5

F. Sistematika Penulisan ............................................................................................. 7

BAB II ..................................................................................................................... 9

LANDASAN TEORI .............................................................................................. 9

A. Telaah Pustaka ........................................................................................................ 9

B. Kerangka Teori ..................................................................................................... 13

1. Pengertian Marketing Mix .............................................................................. 13

x

2. Konsep Strategi Pemasaran ............................................................................. 13

3. Konsep Pemasaran dalam Islam ..................................................................... 15

4. Prinsip Syariah ................................................................................................ 16

5. Pengertian Marketing Mix Syariah ................................................................. 16

6. Prinsip Syariah Marketing .............................................................................. 17

BAB III ................................................................................................................. 28

LAPORAN OBJEK .............................................................................................. 28

A. Gambaran Umum .................................................................................................. 28

1. Sejarah KSPPS BMT Mandiri Sejahtera ........................................................ 28

2. Visi,Misi dan Tujuan ...................................................................................... 30

3. Struktur Organisasi ......................................................................................... 31

4. Penjabaran Tugas dan Wewenang Masing-Masing Bagian ............................ 31

B. Kegiatan BMT ...................................................................................................... 42

1. Produk Simpanan ............................................................................................ 42

2. Produk Pembiayaan ........................................................................................ 43

BAB IV ................................................................................................................. 45

ANALISIS ............................................................................................................ 45

A. Penerapan Marketing Mix Syariah di KSPPS BMT Mandiri Sejahtera ................ 45

B. Kendala yang dihadapi KSPPS BMT Mandiri Sejahtera dalam melaksanakan

marketing Mix Syariah ......................................................................................... 55

C. Cara Mengatasi kendala yang dihadapi dalam melaksanakan Marketing Mix

Syariah. ................................................................................................................ 57

BAB V ................................................................................................................... 59

PENUTUP ............................................................................................................. 59

A. Kesimpulan ........................................................................................................... 59

B. Saran ..................................................................................................................... 60

xi

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 61

Lampiran – Lampiran ............................................................................................ 63

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Konsep Pemasaran ………………………………………………………………………………… 15

Gambar 3.1 Gambar Struktur Organisasi KSPPS BMT Mandiri Sejahtera …………………… 31

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Konsultasi Pembimbing

Lampiran 2. Formulir Permohonan Pembiayaan

Lampiran 3. Formulir Permohonan Menjadi Anggota

Lampiran 4. Formulir Pembukaan Rekening & Sertifikat Modal Pemertaan

Lampiran 5. Brosur KSPPS BMT Mandiri Sejahtera

Lampiran 6. Slip Penarikan

Lampiran 7. Slip Angsuran

Lampiran 8. Slip Setoran

Lampiran 9. Pernyataan Keaslian dan Kesediaan di publikasi

Lampiran 10. Daftar Riwayat Hidup

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Selama puluhan tahun dunia hanya mengenal sistem ekonomi

kapitalisme. Namun, pada akhir tahun 1970-an dan awal tahun 1980-an

sistem ekonomi islam atau yang dikenal juga sebagai sistem ekonomi syariah

mulai bermunculan di negara-negara timur tangah (Kartajaya, 2006:136).

Sistem ekonomi syariah memang baru bangkit lagi dan dikenal luas pada era

1970-an, tetapi sebenanrnya prinsip-prinsip yang terkandung didalamnya

bukanlah hal baru. Larangan terhadap riba bukan hanya baru ada sejak

munculnya agama islam, bahkan sudah disebut pula dalam kitab injil

(Kartajaya, 2006:137).

Seiring dengan berkembangnya perekonomian di Indonesia lembaga

keuangan sangatlah berperan penting dalam proses penghimpunan dan

penyaluran dana. Untuk menjadi sebuah peusahaan berbasis syariah, budaya

perusahaan tentulah harus berdasarkan nilai-nilai islami. Institusinya pun

harus mengimplementasikan prinsip-prinsip syariah. Values atau nilai-nilai

islam ini memegang peran penting untuk membentuk kepribadian suatu

Institusi. Maka, kita harus mempertahankan impian pribadi kita ataupun

impian perusahaan kita dengan menerapkan budaya yang mendukung visi

perusahaan berbasiskan syariah (Kartajaya dan Sula, 2006;140-141).

2

Saat ini lembaga keuangan syariah semakin banyak yang berdiri baik itu

lembaga keuangan bank maupun non bank. Sebagai salah satu contohya bank

syariah, Saat ini pertumbuhan industri perbankan syariah telah

bertransformasi dari sekedar memperkenalkan suatu alternatif praktik

perbankan syariah , menjadi bagaimana bank syariah menempatkan posisinya

sebagai pemain utama dalam percaturan ekonomi di tanah air. Dalam hal ini

bank syariah memiliki potensi yang besar untuk menjadi pilihan utama dan

pertama bagi nasabah dalam pilihan transaksi mereka. Keadaan ini terus

membaik dengan adanya keberadaan fatwa-fatwa DSN-MUI yang merupakan

peluang yang strategis demi kemajuan lembaga keuangan syariah.

Sedangkan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) salah satu contohnya

adalah BMT. BMT lahir dengan tujuan memberdayakan masyarakat kalangan

menengah ke bawah. Di dalam BMT terdapat dua istilah yaitu “Baitul Maal”

yang berartikan lembaga kegiatan yang menerima dan menyalurkan dana

zakat, infaq dan sadaqah. Sedangkan Baitul Tamwil adalah lembaga yang

kegiatannya mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dengan

memberikan pembiayaan yang berbasis syariah dalam meningkatkan kualitas

usaha ekonomi pengusaha kecil ke bawah.

Mengingat BMT memiliki peran ganda yaitu sebagai Baitul Maal dan

Baitul Tamwil, maka BMT harus mempunyai strategi pemasaran yang baik

dan teruji, sehingga dapat menarik nasabah lebih banyak untuk menjadi

anggota dalam BMT dan juga untuk mencapai tujuan dari BMT tersebut. Hal

itu dimaksudkan untuk menghadapi pesaing yang dari waktu ke waktu

3

semakin bertambah. Secara konsep hampir tidak ada perbedaan antara konsep

marketing konvensional dengan syariah. Strategi Pemasaran merupakan salah

satu cara memenangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan baik

itu untuk perusahaan yang berproduksi barang atau jasa. Sedangkan

Marketing syariah disini bermakna seluruh aktivitas pemasaran yang nilai,

prinsip, dan dasar pemasarannya dilandaskan kepada hukum syariah. Didalam

Syariah marketing terdapat 17 prinsip yaitu (change, competitor, customer,

company, segmentation, tergeting, positioning, differentiation, marketing mix,

selling, service, brand, process, scorecard, inspiration, culture, institution)

(Kartajaya, 2006:141).

KSPPS BMT Mandiri Sejahtera sudah berdiri sejak tahun 2000.

Meskipun sudah cukup lama dan memiliki 3 kantor cabang, belum banyak

masyarakat yang menegetahui keberadaannya. Dari latar belakang tersebut

penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Marketing Mix

Syariah di KSPPS BMT Mandiri Sejahtera”. Karena penulis ingin

mengetahui apakah dalam pengoperasiannya KSPPS BMT Mandiri Sejahtera

sudah berdasarkan pada marketing mix syariah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan marketing mix syariah di KSPPS BMT Mandiri

Sejahtera?

4

2. Apa saja hambatan dalam melakukan marketing mix syariah tersebut?

3. Bagaimana cara mengatasi hambatan dalam melakukan marketing mix

syariah tersebut?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penulis membuat tujuan

penulisan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui penerapan marketing mix syariah pada KSPPS BMT

Mandiri Sejahtera.

2. Untuk mengetahui apa saja hambatan dalam melakukan marketing mix

syariah tersebut.

3. Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi hambatan dalam

melakukan marketing mix syariah tersebut.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

a. Menambah wawasan peneliti tentang Marketing Mix Syariah itu

sendiri.

b. Sebagai syarat kelulusan untuk program studi Diploma III.

2. Bagi IAIN Salatiga

a. Memperkaya literatur penelitian tentang Analisis Marketing Mix

Syariah di BMT.

b. Menambah wawasan bagi Mahasiswa, khususnya Mahasiswa FEBI

(Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam) IAIN Salatiga.

5

3. Bagi BMT

a. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan

selanjutnya.

b. Sebagai bahan pertimbangan dalam proses melaksanakan strategi

pemasaran .

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif

kualitatif dengan menggunakan pengumpulan data kemudian melakukan

survei maupun observasi guna menyajikan analisis secara sistematis dan

akurat.

2. Jenis Data

a. Jenis data primer

Data primer yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan secara

langsung dari sumber datanya (Suryana, 2010). Data ini bersumber

dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan subjek

penelitian (Manager dan Staff Marketing di KSPPS BMT Mandiri

Sejahtera).

b. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan

peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (Suryana, 2010). Data

ini bersumber dari penelitian terdahulu, internet, data-data yang

6

berkaitan dengan marketing mix syariah pada KSPPS BMT Mandiri

Sejahtera dll.

3. Teknik Pengambilan Data

a. Wawancara

Peneliti melakukan pengumpulan data dengan mengajukan

pertanyaan secara langsung kepada responden untuk memperoleh

informasi verbal dari responden. metode wawancara membutuhkan

kemampuan atau pendekatan personal yang kreatif dengan

mengembangkan bahan wawancara. Dalam hal ini peneliti

melakukan wawancara kepada Manager dan Staff Marketing pada

KSPPS BMT Mandiri Sejahtera.

b. Observasi

Peneliti memperoleh data dengan mengamati subjek penelitian

dan jawabannya untuk dianalisis. Metode observasi bisa dalam

bentuk terstruktur dan tidak terstruktur. Peneliti terjun langsung ke

lokasi objek penelitian, yakni mengamati dan melihat kegiatan staff

marketing dalam memasarkan produk yang ada pada KSPPS BMT

Mandiri Sejahtera.

c. Dokumentasi

Penulis akan melukan metode pengambilan data dengan

memanfaatkan bantuan peralatan mekanik seperti kamera poto agar

data diperoleh secara detail dan juga menggunakan informasi

7

pendukung melalui buku, kearsipan, dan laporan yang terkait dengan

permasalahan yang diteliti di BMT.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mengetahui gambaran dan mempermudah cara memahami laporan

tugas akhir ini penulis menyusun dalam beberapa bab antara lain sebagai

berikut:

BAB I Pendahuluan

Di dalam bab ini penulis akan menguraikan latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan dan manfaat, metode penelitian, serta sistematika

penulisan.

BAB II Landasan Teori

Bab ini merupakan penjelasan dan penjabaran tentang teori mengenai

Marketing Mix Syariah sebuah perusahaan.

BAB III Laporan Objek

Bab ini merupakan kerangka awal dimana penulis menguraikan tentaang

semua hal mengenai BMT Mandiri Sejahtera.

BAB IV Analisis

Pada bab ini penulis akan menguraikan hasil penelitian yang telah

penulis kumpulkan.

8

BAB V Penutup

Pada bab ini penulis akan mengambil kesimpulan yang terdapat pada

bab-bab sebelumnya, khususnya bab yang menyangkut permasalahan dan

penulis juga mencoba untuk memberikan saran untuk BMT.

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

Berdasarkan pada penelitian-penelitian terdahulu yang penulis lakukan

penulis menemukan beberapa penelitian yang berkaitan dengan marketing

mix syariah diantaranya adalah :

Penelitian pertama yang dilakukan oleh Ita Nur Cholifa (2014) tentang

Strategi Marketing Mix dalam Perspektif Syariah, Pada hasil penelitian

menunjukkan bahwa strategi marketing mix syariah merupakan suatu

strategi/cara dalam menerapkan 4P, yang terdiri dari produk, harga, promosi,

dan saluran pemasaran(tempat) suatu usaha yang dikelola oleh pebisnis.

Produk dapat berupa barang, jasa yang diciptakan oleh seorang pemasar/

pebisnis yang akan dipasarkan. Produk yang halal dan dibutuhkan oleh

masyarakat, keunggulan sera kuaitas produk menjadi sesuatu yang penting

untuk diperhatikan oleh pebisnis. Berikan harga yang pantas dan harga yang

mampu bersaing dengan produk-produk pesaing serta terhindar dari unsur

riba. Agar usaha dapat dikenal oleh masyarakat lakukan strategi promosi yang

baik, tidak berbohong serta menipu calon pembeli atau pelanggan dan untuk

lokasi usaha diusahakan dapat dicapai dengan mudah oleh masyarakat.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Riksa Yulyana, Asep Ramdan

Hidayat, Ratih Tresnati (2016) tentang Pengaruh Bauran Pemasaran Islami

(Islamic Marketing Mix) terhadap Peningkatan Jumlah Muzaki pada RZ

Kantor Cabang Bandung. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa

10

pelaksanaan bauran pemasaran islami yang dilaksanakan RZ Kantor Cabang

Bandung – Antapani telah sesuai dengan prinsip syariah terjadi penurunan

jumlah muzaki dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, upaya peningkatan

jumlah muzaki dengan mengoptimalkan alat promosi yang digunakan serta

menjamin kerjasama dengan corporate lainnya. Dengan hasil penelitian Uji F

= 0,10 diperoleh Asym. Sig = 0,000, menunjukkan bahwa Asym. (Sig.) < 0,10

maka H0 ditolak. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hasil bauran

pemasaran islami memperngaruhi secara signifikan peningkatan jumlah

muzaki kepada RZ Kantor Cabang Bandung – Antapani.

Khafiyatul Hasanah (2016) tentang Pengaruh Karakteristik Marketing

Suyariah terhadap Keputusan menjadi Nasabah BMT UGT Sidogiri Cabang

Pamekasan. Hasil penelitian secara stimultan diperoleh Fhitung sebesar

(39,081) < F tabel sebesar (2,47) yang berarti menerima hipotesis ada

pengaruh karakteristik marketing syariah (teistis, etis, realistis, humanistis)

terhadap keputusan menjadi nasabah. Sedangkan hasil uji parsial diperoleh

untuk T hitung ( teistis, etis, realistis, humanistis) bertutut-turut 2,648, 3,622,

2,560, 2,938, > T tabel (1,66123) yang berarti secara parsial ( teistis, etis,

realistis, humanistis) dinyatakan signifikan. Sehingga etis merupaan variabel

yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan menjadi nasabah BMT

UGT Sidogiri Cabang Pamekasan.

Feti Fatimah (2015) tentang Strategi Pemasaran Berbasis Syariah bagi

Ritel Tradisional agar Mampu Bersaing dengan Ritel Modern. Hasil

penelitian menyatakan startegi yang digunakan untuk meningkatkan

11

kemampuan bersaing ritel tradisional : pertama, strategi S-O terdiri dari

perbaikan kualitas pelayanan secara syariah dan riset and development secara

syariah. Kedua, strategi W-O terditi dari pemberian modal secara syariah,

promosi secara syariah, pengemabangan mutu SDM secara syariah dan

meningkatkan semangat kerja SDM secara syariah. Ketiga, strategi S-P terdiri

dari optimaslisasi pelayanan secara syariah. Keempat, strategi W-T terdiri

dari community development secara syariah dan kerjasama dengan retail

tradisional lainnya dan retail modern secara syariah. Alternatif startegi diatas

harus dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan bersaing retail

tradisional. Startegi S-O merupakan alaternatif stategi yang harus segera

dilaksanakan oleh retail tradisonal, karena alternatif startegi S-O dapat

meningkatkan kemampuan bersaing retail trdisonal dengan cepat dan

menanggulangi masalah – masalah yang dihadapi oleh retail tradisonal.

Penelitian juga dilakukan oleh Patah Abdul Syukur dan Fahmi Syahbudin

(2017) tentang Konsep Marketing Mix Syariah. Hasil penelitian ini

manunjukkan bahwa menghasilkan konsep marketing mix yang sesuai dengan

syariah meliputi variabel produk, harga, penempatan, dan promosi yang telah

disesuaikan dengan aturan – aturan muamalat islam, penelitian ini juga

sebagai saran bagi para pelaku bisnis yang ingin menjalankan bisnisnya

sesuai syariat islam. Sehingga konsep marketing mix syariah ini memiliki

perbedaab dengan marketing mix pada umumnya karena telah disesuaikan

dengan aturan muamalah dalam islam.

12

Kemudian penelitian selanjutnya adalah sikripsi yang disusun oleh

Nisa’ul Khasanah (2011) mahasiswa S1 Muamalah Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul “Strategi Pemasaran

Berdasarakan Prinsip Syariah Dalam Meningkatkan Permintaan Produk-

produk Koperasi BMT Bintaro”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa

strategi pemasaran yang dilakukan koperasi BMT Bintaro berdasarkan prinsip

syariah meliputi empat unsur marketing mix yaitu:

a) Dalam strategi produk, Koperasi Bmt Bintaro menerapkan prinsip bebeas

haram.

b) Dalam strategi harga, Koperasi BMT Bintaro menerapkan prinsip bagi

hasil yang didasarkan oleh kesepakatan antara nasabah dan pihak BMT,

kemudian tidak adanaya penerapan prinsip dua harga tanpa mengandung

unsur riba.

c) Dalam strategi tempat, Koperasi BMT Bintaro memilih tempat strategis

agar masyarakat sekitar bintaro mengetahui keberadaan Koperasi BMT

Bintaro.

d) Dalam startegi Promosi, Koperasi BMT Bintaro melakukan publikasi

lewat media elektronik seperti web dan brosur yang dapat dibagikan.

Selain itu Koperasi BMT Bintaro melakukan berbagai Road Show di

pengajian, sesama rekan bisnis maupun keluarga.

Penelitian terdahulu berbeda dengan penelitian yang penulis lakukan.

Seperti halnya dalam hal tempat, waktu dan pelaksanaan penelitian

dilaksanakan. Selain itu pada penelitian terlebih dahulu belum ada yang

13

meneliti tentang marketing mix syariah berdasarkan 17 prinsip dan pada

penelitian saya berfokus pada marketing mix syariah berdasarkan 17 prinsip

yang diterapkan pada KSPPS BMT Mandiri Sejahtera.

B. Kerangka Teori

1. Pengertian Marketing Mix

Menurut Swastha (2005) dalam Herlambang (2014:33), Bauran

Pemasaran merupakan strategi pemasaran yang menggunakan kombinasi

4 variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari system pemasaran

perusahaan, yaitu: Produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan system

distribusi.

Menurut Kotler (2003) dalam Herlambang (2014:33), Strategi

Marketing Mix atau bauran pemasaran dapat diartikan sebagai

sekumpulan dari variabel-variabel yang dapat dikendalikan yang

digunakan oleh perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan yang

diinginkan dalam pasar sasaran atau dengan kata lain 4p merupakan

kombinasi darii variable-variabel pemasaran yang merupakan faktor

internal yang berada dalam jangkauan yang dapat dikendalikan oleh

perusahaan.

2. Konsep Strategi Pemasaran

Konsep pemasaran adalah suatu falsafah manajemen dalam bidang

pemasaran yang berorientasi kepada kebutuhan dan keinginan konsumen

dengan didukung oleh kegiatan pemasaran terpadu yang diarahkan untuk

14

memberikan kepuasan konsumen sebagai kunci keberhasilan organisasi

dalam usahanya mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jadi, konsep

pemasaran merupakan orientasi perusahaan yang menekankan bahwa

tugas pokok perusahaan adalah menentukan kebutuhan dan keinginan

tersebut sehingga dicapai tingkat kepuasan langganan yang melebihi dari

kepuasan yang diberikan oleh para saingan (Assauri, 2004:81).

Tujuan penggunaan konsep pemasaran adalah mengubah orientasi

falsafah manajemen pemasaran lain yang ternyata telah terbukti tidak

berhasil mengatasi berbagai perosoalan, karena adanya perubahan dalam

ciri-ciri pasar dewasa ini yang cenderung berkembang. Perubahan

tersebut terjadi antara lain karena pertambahan jumlah penduduk,

pertambahan daya beli, peningkatan dan meluasnya hubungan atau

komunikasi, perkembangan teknologi dan perubahan faktor pasar lainnya

(Assauri, 2004:85).

Untuk melihat apa itu konsep pemasaran, penulis memeberikan

ilutrasi meksnisme pemasaran berikut ini (Muhammad, 2005:220)

15

Gambar 2. 1 Konsep Pemasaran

3. Konsep Pemasaran dalam Islam

Konsep dasar spiritual marketing adalah tata olah cipta, rasa, hati dan

karsa (implementasi) yang dibimbing oleh intregitas keimanan,

ketaqwaan dan ketaan kepada syariat Allah SWT. Jika ima, taqwa dan

taat syariah ini semu maka aktivitas marketing yang dilakukan itu tidak

ada sangkut pautnya dalam syariat islam. Ada 4 hal yang setidaknya

berkaitan dengan konsep pemasaran berorientasi islam, seperti yang

disebutkan oleh Hasan (2010:13), yaitu:

a. Kebutuhan dan keinginan untuk memperoleh produk atau

permintaan tidak diperbolehkan dengan cara batil (bohong, tipu, curi,

rampok, korupsi).

b. Untuk memperolehnya harus dilakukan melalui pertukaran (barang

dari marketor – uang dari konsumen) proses pertukaran unit (barang

TUJUAN

ORGANISA

SI

KEPUASAN KEBUTUHA

N

PASAR PEMASAR PRODUK

KOMPETENSI DAYA BELI

ALAT TUKAR

16

dan uang) inilah disebut transaksi yang dilakukan dengan cara suka

sama suka.

c. Proses jula beli atau berbisnis ini terjadi pada sejumlah sekumpulan

orang (pasar) sebagai tempat terjadinya pertukaran transaksi.

d. Kesesuaian (pengorbanan biaya yang dikeluarkan oleh konsumen)

dengan fisik produk (Hasan, 2010:13).

4. Prinsip Syariah

Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum islam

anatar bank dan pihak lain untuk penyimpanan dan atau pembiayaan

kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang sesuai dengan syariah. Dalam

menjalankan aktivitasnya prinsip-prinsip syariah yang dianut adalah:

a. Bebas dari bunga (riba).

b. Bebas dari kegiatan yang spekulatif yang memproduktif (maysir)

c. Bebas dari hal-hal yang rusak atau tidak sah (bathil), dan

d. Hanya membiayai kegiatan usaha yang halal.

5. Pengertian Marketing Mix Syariah

Marketing Mix Syariah adalah seluruh proses baik proses penciptaan,

proses penawaran, maupun proses perubahan nilai (value) tidak boleh

ada hal-hal yang bertentangan denganakad dan prinsip-prinsip muamalah

yang islami. Sepanjang hal tersebut dapat dijamin, dan penyimpangan

prinsip-prinsip muamalah islami tidak terjadi dalam suatu transaksi atau

dalam proses suatu bisnis, maka bentuk transaksi apapun dalam

pemasaran dibolehkan.

17

6. Prinsip Syariah Marketing

Menurut Kartajaya (2006:142-146) ketujuh belas prinsip syariah

marketing di bagi menjadi empat. Keempet prinsip yang pertama

menjelaskan lanskap bisnis syariah yang menggunkan model “4C

Diamond” yang terdiri dari Change, Comprtitor, Customers, dan

Company. Ketiga elemen pertama adalah elemen-elemen utama dari

lanskap bisnis sedangkan faktor terakhir Company adalah berbagai faktor

internal yang penting dalam proses pembuatan strategi.

Sembilan prinsip berikutnya menerangkan Sembilan elemen dari

arsitektur bisnis startegis. Kemudian dibagi menjadi 3 paradigma yaitu:

Syariah Marketing Startegy untuk memenangkan main-share, syariah

marketing tactic untuk memenangkan market share, dan syariah

marketing value untuk memenangkan heart-share.

Dalam Syariah Marketinmg Strategy, yang pertama kali harus

dilakukan dalam mengeksplorasi pasar yang kerap berubah adalah

melakukan segmentasi sebagai mapping strategy. Setelah menyusun

strategy kita harus menyusun tactic untuk memenangkan market share.

Pertama-tama setelah mempunyai positioning yang jelas di benak

masyarakat, perusahaan harus membedakan diri dari perusahaan lain

yang sejenis. Untuk itu diperlukan diferensiasi sebagai core tactic.

Setelah menentukan diferensiasi yang akan ditawarkan langkah

selanjutnya adalah menerapkan diferensiasi ini secara kreatif pada

marketing mix (product, place, promotion, price). Dalam syariah

18

marketing value semua strategi dan taktik yang sudah dirancang dengan

penug perhitungan tidaklah akan berjalan dengan baik bila tidak disertai

dengan value dari produk atau jasa yang ditawarkan.

Prinsip selanjutnya menjelaskan syariah scorecard. Ini bermakna

bahwa anda harus terus menerus menyeimbangkan proposisi-proposisi

nilai anda yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah tadi kepada tiga

stakeholders utama yaitu karyawan (people), pelanggan (customers), dan

pemegang saham (share holdres). Kemudian tiga prinsip terakhir adalah

prinsip-prinsip yang membahas soal inspirasi (inspiration), Budaya

(culture), dan institusi (institution) (Kartajaya, 2006:148-150).

Berikut ini akan membahas secara lebih detail prinsip-prinsip

Syariah marketing tersebut satu persatu

a. Lanskap Bisnis Syariah Marketing

1) Change

Perubahan adalah suatu hal yang pasti akan terjadi. Oleh

karena itu, perubahan perlu disikapi dengan cermat. Kekuatan

perubahan terdiri dari lima unsur yaitu perubahan teknologi,

perubahan politik-legal, perubahan sosial-kultural, perubahan

ekonomi dan perubahan pasar.

Dalam bisnis koporasi perkembangan teknologi

memudahkan perusahaan untuk memberikan standar pelayanan

terbaik dengan biaya yang rendah. Perkembangan teknologi ini

tentu saja memberikan kesempatan emas bagi perusahaan yang

19

menggunakan prinsip-prinsip syariah. Selain sebagai penunjang

untuk kegiatan operasional dan standar layanan, tknologi juga

membantu menunjukkan kesungguhan perusahaan dalam

melaksanakan prinsip-prinsip syariah marketing. Kemudahan

bagi konsumen untuk mendapatkan informasi dan melakukan

komunikasi menjadi kunci bagi perusahaan syariah

menunjukkan kejujuran secara transparan.

2) Competitor

Dalam menjalan syariah marketing perusahaan harus

memerhatikan cara mereka menghadapi persaingan usaha yang

serba-dinamis. Dalam menghadapi situasi persaingan yang

semakin kompleks saat ini, dibutuhkan kesabaran dengan hati

yang tulus dan terbuka. jadi, ketika persaingan usaha yang

dihadapi semakin ketat dan kadang bersifat kotor, perusahaan

punya kekuatan moral untuk tidak terpengaruh oleh permainan

bisnis seperti itu. Ketika pesaing menyerang anda dengan

serangan yang tidak etis maka yang harus dilakukan adalah diam

tanpa melakukan apa-apa.

3) Customer

Pengaruh inovasi teknologi mendasari terjadinya perubahan

sosial budaya. Hal ini bisa kita lihat dari lahirnya revolusi dalam

berbagai bidang teknologi informasi dan teknologi komunikasi

yang mengubah cara pandang dan perilaku masyrakat. Maka,

20

pelanggan saat ini tidak saja membeli apa yang dibutuhkan,

melainkan juga sudah memiliki keinginan dan harapan atas

suatu produk atau jasa yang akan mereka beli. Dalam

menjalankan suatu bisnis, tidak cukup hanya untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat, tetapi juga untuk memuaskan

masyarakat dengan memenuhi kebutuhan yang mereka inginkan.

4) Company

Dalam era globalisasi dan ditengah situasi serta kondisi

persaingan usaha yang semakin ketat, perusahaan harus

merenungkan kembali prinsip-prinsip dasar perusahaannya.

Perusahaan sukses pada abad ke-21 ini umumnya mereka sukses

karena dapat mendeteksi parubahan yang terjadi di pasar dan

bagaimana mereka tetap konsisten untuk menjalankan nilai-nilai

dan prinsip dasar perusahaannya.

b. Syariah Marketing starategy

1) Segmentation

Segmentasi adalah seni mengidentifikasi serta

memanfaatkan peluang - pluang yang muncul di pasar. Dalam

melihat pasar, perusahaan harus kreatif dan inovatif menyikapi

perkembangan yang sedang terjadi, karena segmentasi

merupakan langkah awal yang menentukan keseluruhan

perusahaan.

21

2) Targeting

Targeting adalah strategi mengalokasikan sumber daya

perusahaan secara efektif, karena sumber daya yang dimiliki

terbatas. Dengan menentukan target yang akan dibidik, usaha

kita akan lebih terarah. Ada tiga kriteria yan harus dipenuhi

perusahaan pada saat mengevaluasi dan menentukan segmen

mana yang mau ditarget. Yang pertama adalah memastikan

bahwa segmen pasar yang dipilih itu cukup besar dan akan

cukup mengunmtungkan bagi perusahaan. Kriteria kedua

stratgei targeting itu harus didasarkan pada keunggulan daya

saing perusahaan. Kriteria ketiga adalah melihat situasi

persaingan yang terjadi. Semakin tinggi tingkat persaingan

perusahaan perlu menoptimalkan segala usaha yang ada secara

efektif dan efisien sehingga targeting yang dilakukan akan

sesuai dengan keadaan yang dilakukan dipasar

3) Positioning

Positioning adalah strategi untuk merebut posisi dibenak

konsumen, sehingga menyangkut bagaimana membangun

kepercayaan, keyakinan dan kompetisi bagi pelanggan. Bagi

perusahaan syariah membangun positioning yang kuat dan

positif sangatlah penting. Citra syariah yang dengan sendirinya

akan terbentuk harus bisa dipertahankan dengan menwarkan

value-value yang sesuai dengan prinsip syariah. Pemenuhan

22

terhadap prinsip-prinsip syariah merupakan hal generic yang

wajib dan harus dijalankan berdasarkan kompetensi yang

dimilki perusahaan. Hingga, dalam menentukan positioningnya,

perusahaan bisa menampilkan keunggulan komparatif dan

kompetitif yang dimilki oleh perusahaan tersebut berdasarkan

prinsip syariah.

c. Syariah Marketing Tactic

1) Differentiation

Differentiation didefinisikan sebagai tindakan merancang

seperangkat perbedaan yang bermakna dalam tawaran

perusahaan. Dalam perusahaan syariah sudah pasti diferensiasi

yang terbentuk adalah dari content prinsip-prinsip syariah.

Dengan menawarkan produk syariah, perusahaan harus meng-

customized infrastruktur yang diperlukan. Untuk itu, perlu dikaji

bentuk-bentuk penawaran produk-produk syariah dengan cara-

cara yang berbeda atau bahkan unconventional yang tentunya

tanpa mengindahkan prinsip-prinsip syariah marketing tersebut.

2) Marketing Mix

Marketing mix yang dimaksud adalah bagaimana

mengintregasikan tawaran dari perusahaan dengan akses yang

yang tersedia ( company’s access). Bagi perusahaan syariah,

untuk komponen tawaran atau over, produk dan harga haruslah

di dasari dengan nilai kejujuran dan nilai keadilan; sesuai

23

dengan prinsip-prinsip syariah. Kualitas produk yang diberikan

harus sesuai dengan yang ditawarkan. Sedangkan dalam

menentukan harga, perusahaan haruslah mengutamakan nilai

keadilan.

3) Selling

Selling dalam hal ini adalah penyerahan suatu barang atau

jasa dari penjual kepada pembeli dengan harga yang disepakati

atas dasar sukarela. Sedangkan dalam arti luas adalah bagaimana

memaksimalkan kegiatan penjualan sehingga dapat menciptakan

situasi yang win-win solution bagi si penjual dan pembeli.

Dalam melakukan aktivitas penjualan, janganlah berfikir secara

jangka pendek, tetapi harus jangka panjang konsumen mungkin

akan tertarik pada awalanya. Namun, begitu mengetahui telah

dikelabuhi, mereka pasti akan pergi meninggalkan perusahaan

yang curang itu. Dengan menjalin persaudaraan dengan

konsumen anda, hubungan jangka panjang akan tercipta secara

harmonis.

d. Syariah Marketing Value

1) Brand

Brand atau merek adalah suatu identitas terhadap produk

atau jasa perusahaan. Brand mencermikan nilai yang anda

berikan kepada konsumen. dalam pandangan syariah marketing

brand adalah nama baik yang menjadi identitas seseorang atau

24

identitas perusahaan. Salah satu hal penting yang membedakan

produk anda dengan produk lainnya adalah karakter brand yang

merupakan value indicator bagi konsumen. brand yang baik

adalah brand yang mempunyai karakter yang kuat dan bagi

perusahaan atau produk yang menerapkan syariah marketing,

suatu brand juga harus mencerminkan karakter-karakter yang

tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah atu nilai-nilai

spiritual.

2) Service

Untuk menjadi perusahaan yang besar dan sustainable,

perusahaan berbasis syariah marketing harus memerhatikan

service yang ditawarkan untuk menjaga kepuasan pelanggannya.

Perusahaan apapun jenis dan indutrinya harus menjadi pelayan

bagi oelanggannya. Apalagi jika perusahaan itu sudah semakin

besar, filosofi tadi sepatutnya diterapkan, semakin tinggi harus

semakin merunduk.

3) Process

Proses mencemirkan tingkat quality, cost, dan delivery yang

sering disingkat sebagai QCD. Kualitas suatu produk ataupun

service tercermin dari proses yang baik, dari proses sampai

delivery kepada konsumen secara tepat waktu dan dengan biaya

yang efektif dan efisien. Proses dalam konteks kualitas adalah

bagimana menciptakan proses yang mempunyai nilai lebih

25

untuk konsumen. proses dalam konteks cost adalah bagaimana

menciptakan proses yang efisien yang tidak membutuhkan biaya

yang banyak tetapi kualitas terjamin. Sedangkan proses dalam

konteks delivery adalah bagaimana proses pengiriman atau

penyampaian produk atau service yang ditawarkan perusahaan

kepada konsumen.

e. Syariah marketing scorecard

1) Scorecard

Prinsip dalam ysriah marketing adalah menciptakan value

bagi para stakehoders-nya. Kemampuan perusahaan untuk

menciptakan value bagi para stakeholdersnya ini akan

menentukan kelangsungan hidup perusahaan. Tiga stakeholder

utama dari suatu perusahaan adalah people, customer, dan

share-holder. Mereka adalah orang-oran yang sangat berperan

dalam menjalankan suatu usaha. Dalam pasar komersial

(commercial market) perusahaan harus bisa meng-akuisisi dan

meretensi pelanggannya. Dalam pasar kompetensi (competency

market), perusahaan harus bisa memilih dan mempertahankan

orang-orang yang tepat. Dan dalam pasar modal (capital

market), perusahaan harus bisa mendapatkan dan menjaga para

pemegang saham yang tepat.

26

f. Syariah Marketing Enterprise

1) Inspiration

Setiap perusahaan, layaknya manusia, haruslah memiliki

impian. Untuk mencapai kesuksesan, Anda harus punya impian

tentang apa nyang akan anda capai. Inspirasi tentang impian

inilah yang hendak dicapai inilah yang akan membimbing

manusia dan juga perusahaan sepanjang perjalannannya. Dalam

perusahaan berbasis syariah marketing, penentuan visi dan misi

tidak bisa terlepas dari makna syariah itu sendiri, dan tujuan

akhir yang ingin di capai. Tujuan akir ini harus bersifat mulia,

lebih dari sekedar keuntungan finansial semata.

2) Culture

Pada perusahaan berbasis syariah, budaya prusahaan yang

berkembang dalam perusahaannya sudah pasti berbeda dengan

perusahaan konvensional. Seluruh pola, perilaku, sikap, dan

aturan-aturan dalam perusahaan harus mampu mncerminkan

nilai-nilai syariah. Budaya perusahaan menggambarkan jati diri

perusahaan tersebut.

3) Institution

Prinsip yang terakhir yang terpenting adalah bagaimana

anda membangun organisasi/institusi anda sesuai dengan

prinsip-prinsip syariah. Dalam perusahaan yang menerapkan

prinsip-prinsip syariah harus mempunyai sistem umpan balik

27

dan bersifat transparan. Dalam perushaaan yang menerapkan

prinsip-prinsip syariah perushaan tersebut harus punya system

umpan balik dan bersifat transparan. Sistem umpan balik ini

untuk memeriksa apakah ktiga stakeholder utama yaitu

pelanggan, karyawan, dan pemegang saham sudah merasa

terpenuhi kebutuhannya jika salah satu dari ketiga stakeholder

utama ini merasa tidak puas, akibatnya akan sangat fatal bagi

kelangsungan hidup perusahaan.

28

BAB III

LAPORAN OBJEK

A. Gambaran Umum

1. Sejarah KSPPS BMT Mandiri Sejahtera

Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Mandiri Sejahtera merupakan

salah satu dari begitu banyak Koperasi yang ada di Jawa Tengah,

khususnya di Kabupaten Semarang, yang bergerak dalam bidang usaha,

simpan pinjam dengan sistem syariah. Berawal dari keinginan beberapa

orang pendiri yang sebagian sekarang menjadi pengelola untuk bisa lebih

mandiri, setelah bergabung dan cukup lama di koperasi/BMT yang lain,

untuk bisa meningkatkan taraf hidupnya dan anggota, untulk bisa lebih

mengem,bangkan diri dengan tantangan yang baru serta membuka

lapangan kerja baru, maka berdirilah koperasi ini.

Maka setelah berkonsultasi dengan Dinas terkait kami disarankan

untuk tidak sudah ada yang tidak pernah beroperasi. Setelah melalui

pertimbangan banyak hal, kami memilih Koperasi Upaya Mandiri dengan

Badan Hukum: 012/BH/KWK.11.1/IX/1998 dengan surat pengesahan

dari Menteri Koperasi Pengusaha Kecil Menegah Nomor: 01/KOP-

UM/VIII/1998 milik Masjid Istiqomah Ungaran untuk kami pergunakan,

pergunakan, dikarenakan beberapa pengurus kami adalah pengurus

Masjid Istiqomah yang berada di Ungaran Barat Kabupaten Semarang,

dan koperasi ini pun beralamat disana. Setelah mendapat ijinm dan

persetujuan dari Dinas Koperasi maka pada tanggal 17 januari 2010

29

Koperasi Upaya Mandiri resmi dijalankan untuk kegiatannya dengan

beralamat kantor di Jl. Palmerah Raya B1 Babadan Permai Beji Ungaran

Timur Kab. Semarang.

Setelah berjalan selama kurang lebih satu tahun, maka kami adakan

perubahan Anggran Dasar Koperasi Upaya Mandiri, sekaligus perubahan

Nama Lembaga dan Badan Hukum untuk wilayah Kabupaten Semarang

menjadi Jawa Tengah karena beberapa anggota beralamat di luar

kabupan Semarang. Setelah Pengajuan Perubahan Anggaran Dasar maka

pada tanggal 18 Januari 2011 telah mendapat pengeasaha dari Gubernur

Jawa Tengah Nomor: 04/PAD/XIV/I/2011 tentang pengesahan Anggaran

Dasar Koperasi Upaya Mandiri manjadi Koperasi Jasa Keuangan Syariah

(KJKS) BMT Mandiri Sejahtera dengan Badan Hukum Jawa Tengah.

Pada tahun 2016 Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah (KJKS) BMT

Mandiri Sejahtera mengadakan perubahan Anggaran Dasar lagi untuk

perubahan Nama, Alamat Dan Badan Hokum dari Koperasi Jasa

Keuangan Syariah (KJKS) BMT Mandiri Sejahtera menjadi Koperasi

Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Mandiri Sejahtera

yang beralamatkan di Ruko Grand Royal, Jalan Merdeka No. 6D

Kelurahan Beji, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang sampai hari ini.

Demikian sejarah singkat berdirinya lembaga kami di awal tahun 2010

(Wawancara di BMT Mandiri Sejahtera).

30

2. Visi,Misi dan Tujuan

Visi :

“Menjadi Lembaga Keuangan Syariah yang Sehat, Professional, dan

Terpercaya”

Misi:

a. Mengembangkan system ekonomi syariah.

b. Meningkatkan kesejahteraan bagi para anggota yang

berkesinambungan.

c. Membantu terciptanya lapangan kerja.

d. Menciptakan system kerja yang efektif dan efisien (great

system).

e. Menciptakan SDI (sumber daya insani) yang handal (great

people).

f. Mendapatkan laba yang optimal (great result).

Tujuan :

a. Menjalin silaturrahim dan kerjasama saling menguntungkan

antara anggota, calon anggota, dan stakeholder.

b. Menciptakan lapangan kerja baru.

c. Sebagai jembatan antara pemilik modal dengan merka yang

membutuhkan jasa keuangan.

d. Sebagai sarana untuk mencapai cita-cita bagi para anggota,

stakeholder dan pengelola.

31

3. Struktur Organisasi

Sumber: KSPPS BMT Mandiri Sejahtera

Gambar 3. 1. Gambar Struktur Organisasi KSPPS BMT Mandiri Sejahtera

4. Penjabaran Tugas dan Wewenang Masing-Masing Bagian

a. Manajer Cabang

1) Identitas Jabatan

Posisi dalam organisasi : Di bawah Manajer Tamwil;

membawahi langsung Bagia/Kabag. Operasional, Kabag.

Pemasaran.

2) Fungsi Utama Jabatan

a) Memimpin Usaha KSPPS BMT Mandiri Sejahtera di

wilayah kerjanya (cabang) sesuai dengan tujuan dan

kebijakan umum yang telah ditentukan KSPPS BMT

Mandiri Sejahtera.

32

b) Merencenakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan

seluruh aktivitas lembaga yang meliputi penghimpunan dan

dari anggota dan lainnya serta penyaluran dana yang

merupakan kegiatan utama lembaga serta kegiatan-kegiatan

yang secara langsung berhubungan dengan aktivitas utama

dalam upaya mencapai target.

c) Melindungi dan menjaga asset perusahaan yang berada

dalam tanggung jawabnya.

d) Membina hubungan dengan anggota, calon anggota, dan

pihak lain (customer) yang dilayani dengan tujuan untuk

mengembangkan pelayanan yang lebih baik.

e) Membina hubungan kerjasama eksternal dan internal, baik

dengan para Pembina koperasi setempat, badan usaha

lainnya maupun secara internal dengan seluruh aparat

pelaksana, demi meningkatkan produktifitas usaha.

3) Wewenang

a) Memimpin Rapat Komite untuk memberikan keputusan

terhadap pengajuan pembiayaan di cabang, sesuai dengan

wewenangnya.

b) Menyetujui/menolak secara tertulis pengajuan rapat komite

secara musyawarah dengan alasan-alasan yang jelas.

c) Menyetujui/menolak pencairan dropping pembiayaan sesuai

dengan batasan wewenang.

33

d) Menyetujui pengeluaran uang untuk pembelian aktiva tetap

sesuai dengan batas wewenang.

e) Menyetujui pengeluaran uang untuk pengeluaran kas kecil

dan biaya operasional lain sesuai dengan batas wewenang.

f) Menyetujui/menolak penggunaan keuangan yang diajukan

yang tidak melalui prosedur.

g) Memberikan teguran dan sanksi atas pelanggaran yang

dilakukan bawahan.

h) Melakukan penilaian prestasi karyawan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

i) Mengusulkan promosi, rotasi dan PHK sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

j) Mengadakan kerja sama dengan pihak lain untuk

kepentingan lembaga dalam upaya mencapai target proyeksi

dan tidak merugikan lembaga.

k) Memutuskan menolak atau menerima kerja sama dengan

pihak lain dalam sesuai dengan kegiatan utama KSPPS

BMT Mandirdalam sesuai dengan kegiatan utama KSPPS

BMT Mandiri Sejahtera dengan alasan-alasan yang tepat

diterima.

b. Kepala Bagian Koperasi

1) Identitas Jabatan

Unit kerja : Bagian koperasi

34

Posisi dalam organisasi : Dibawah ini Manager

cabang sejajar Kabag. Pemasaran, membawahi seksi

pembukuan/akuntansi, layanan mitra usaha, teller, serta SDM

dan umum.

2) Fungsi Utama Jabatan

Merencanakan, mengarahkan, mengontrol serta

mengevaluasi seluruh aktivitas dibidang operasional baik yang

berhubungan dengan pihak internal maupun eksternal yang

dapat meningkatkan profesionalisme KSPPS BMT Mandiri

Sejahtera khususnya pelayanan terhadap mitra maupun anggota

KSPPS BMT Mandiri Sejahtera.

3) Wewenang

a) Mengeluarkan biaya operasional rutin dalam batas

wewenang

b) Mengajukan biaya operasional dan kebutuhan lain yang

dibutuhkan untuk mendukung pekerjaan dibidang

operasional kepada manager cabang KSPPS BMT Mandiri

Sejahtera untuk dipertimbangkan

c) Menyetujui pengeluaran kas untuk penarikan simpanan dan

batas wewenang.

d) Melakukan kontrol terhadap kehadiran karyawan

e) Memeriksa seluruh laporan dalam bidang operasional

35

f) Menegur karyawan bidang operasional apabila bekerja tidak

sesuia dengan prosedur yang berlaku

g) Menyetujui pemotongan biaya administrasi simpanan untuk

simpanan yang tidak bermutasi selama enam bulan atau

sesuai dengan kebijakan managemen pusat KSPPS BMT

Mandiri Sejahtera

h) Meminta pihak-pihak tertentu yang memegang tanggung

jawab dana KSPPS BMT Mandiri Sejahtera (uang muka

biaya, kasbon pembiayaan lainya) untuk cepat

menyelesaikanya, apabila waktu yang disepakati sudah tiba.

i) Memberikan masukan dan membantu bagian operasional

lainya yang memnbutuhkan bantuan, dalam kapasitasnya

sebagai Kabag.Operasional

j) Mengetahui kode brankas tetapi tidak memegang kuncinya

ataupun sebaliknya

c. Teller

1) Identitas Jabatan

Unit Operasional : Bagian Operasional

Posisi dalam Organisasi : Di bawah Kepala Bagian

Operasional

2) Fungsi Utama Jabatan

Merencanakan dan melaksanakan seluruh transaksi yang

sifatnya tunai.

36

3) Wewenang

a) Menerima transaksi tunai dari transaksi-transaksi yang

terjadi di kantor Cabang BMT Mandiri Sejahtera

b) Memegang kas tunai sesuai dengan kebijakan yang ada

c) Mengeluarkan transaksi tunai pada batas nominal yang

diberikan atau atau persetujuan yang berwewenang

d) Menolak pengeluaran kas apabila tidak ada bukti-bukti

pendukung yang kuat

e) Mengetahui kode brankas tetapi tidak memegang kuncinya

ataupun sebaliknya

f) Meminta pertanggung jawaban keuangan kas kecil jika

batas waktu pertanggung jawaban telah tiba

d. Sumber Daya Manusia (SDM) & Umum

1) Identitas Jabatan

Unit Operasional : Bagian Operasional

Posisi dalam Organisasi : Dibawah Kepala Bagian

Operasional

2) Fungsi Utama Jabatan

a) Melakukan pengadministrasian dan pemeliharaan data

karyawan, serta hal-hal yang menyangkut ketenagakerjaan

(absensi, cuti dan lain-lain), pendidikan, pelatihan, karir dan

hubungan atarr karyawan.

37

b) Memberikan pelayanan pada karyawan serta hal-hal umum

lainya yang tidak termasuk dalam kegiatan operasional

koperasi yang telah diatur seecara khusus dalam bidang

pemasaran, operasional lain-lain.

3) Wewenang

a) Memegang kas kecil sesuai kebijakan yang ada untuk

kebutuhan rumah tangga

b) Membuat kebijakan yang berkaitan dengan hal-hal umum

c) Membuat usulan tentang kebutuhan inventaris (pengadaan

dan administrasi inventaris)

d) Melakukan pencairan dana untuk kebutuhan pengadaan

inventaris kantor

e) Membuat kebijakan yang berkaitan dengan ketenagakerjaan

f) Membuat evaluasi terhadap absensi, job description & goal,

kompetensi, motivasi, profesional dan aktivtas karyawan

lainya yang berhubungan dengan pencapaian prestasi kerja

g) Memberikan rekomendasi atas prestasi kerja karyawan

sehubungan dengan kegiatan mutasi, promosi, diklat &

training serta reward dan punishment

e. Layanan Mitra Usaha

1) Identitas Jabatan

UnitOperasional : Bagian Operasional

Posisi dalam Organisasi : Dibawah Kepala Bagian

38

Operasional

2) Fungsi Utama Jabatan

a) Memberikan pelayanan prima kepada mitra sehubungan

dengan produk funding (penghimpunan dana) dan produk

financing(pembiayaan)

b) Memberikan informasi hak dan kewajiaban anggota

secukupnya dan informasi lain yang diperlukan dan

mengarahkan anggota/calon anggota pada pilihan produk

yangsesuai dengan kebutuhannya.

3) Wewenang

a) Memotong biaya administrasi bagi simpanan yang tidak

bermutasi 6 bulan (atau sesuai dengan kebijakan).

b) Menutup rekening secara otomatis untuk rekening-rekening

yang saldo nominalnya dibawah saldo minimum (atau

sesuai dengan kebijakan).

c) Melakukan pemindahbukuan untuk kasus-kasus tertentu

yang telah ada kebijakanya (atau sesuai dengan kebijakan.

f. Akutansi/Pembukuan

1) Idetitas Jabatan

Unit Operasional : Bagian Operasional

Posisi dalam Organisasi : Dibawah Kepala Bagian

Operasional

2) Fungsi Utama Jabatan

39

Mengelola administrasi keuangan hingga ke pelaporan

keuangan.

3) Wewenang:

a) Mengarsipkan dan mengamankan bukti-bukti pembukuan.

b) Meminta kelengkapan administrasi pada pertanggung

jawaban keuangan.

c) Tidak memberikan berkas/arsip kepada pihak-pihak yang

tidak berkepentingan.

d) Menerbitkan laporan keuangan atas persetujuan Manajer

Cabang KSPPS BMT Mandiri Sejahtera untuk keperluan

publikasi.

g. Kepala bagian pemasaran

1) Identitas jabatan:

Unit kerja : Bagian pemasaran

Posisi dalam organisasi : Dibawah Manajer cabang,

sejajar Kabag. Operasional. Membawahi seksi-seksi Adm.

Pembiayaan, Staf Pembiayaan dan Staf Penagihan.

2) Fungsi utama jabatan:

Merencanakan, mengarahkan serta mengevaluasi target dan

funding serta memastikan strategi yang digunakan sudah tepat

dalam upaya mencapai sasaran termasuk dalam menyelesaikan

pembiayaan bermasalah.

3) Wewenang:

40

a) Memberikan usulan untuk pengembangan pasar, potensi

bisnis dan strategi-strategi lainnya yang berhubungan

dengan bisnis existing, peluang bisnis dan penyelesaian

pembiayaan bermasalah kepada Manajer Cabang BMT

Mandiri Sejahtera.

b) Menentukan target funding, financing, dan penyelesaian

pembiayaan bermasalah bersama dengan Manajer Cabang

BMT Mandiri Sejahtera.

c) Memimpin dan menentukan agenda rapat pemasaran.

d) Melakukan penilaian terhadap Staf Pemasaran (AO/FO) dan

Staf Penagihan (RO).

h. Staff Pemasaran

1) Identitas Jabatan:

Unit Kerja : Bagian Pemasaran

Posisi dalam Organisasi : Di bawah Kepala Bagian

Pemasaran

2) Funsi Utama Jabatan:

a) Melakukan sosialisasi seluruh produk BMT Mandiri

Sejahtera dan melakukan upaya kerjasama atau sindikasi

dengan pihak/lembaga lainnya

b) Melayani permohonan penyimpanan dana (simpanan &

deposito) dengan bekerja sama dengan bagian Layanan

Mitra Usaha

41

c) Melayani pengajuan pembiayaan, melakukan analisis

kelayakan serta memberikan rekomendasi atas pengajuan

pembiayaan sesuai dengan hasil analisis yang telah

dilakukan.

3) Wewenang:

a) Memberi usulan untuk pengembangan pasar kepada Kabag.

Pemasaran dan Manajer Cabang BMT Mandiri Sejahtera

b) Menentukan target funding dan financing bersama dengan

Kabag. Pemasaran dan Manajer Cabang Mandiri Sejahtera

c) Ikut menentukan dan mengatur agenda rapat di bagian

pemasaran

d) Melakukan koordinasi dengan Staf Penagihan untuk target

penyelesaian pembiayaan bermasalah

i. Administrasi Pembiayaan

1) Identitas jabatan:

Unit Kerja : Bagian Pemasaran

Posisi dalam Organisasi : Di bawah Kepala Bagian

Pemasaran

2) Fungsi Utama Jabatan:

Mengelola administrasi data mitra usaha, melakukan proses

pembiayaan mulai dari pencairan hingga pelunasan, membuat

akad-akad dan surat-surat perjanjian lain.

3) Wewenang:

42

a) Memberikan nomor rekening mitra pembiayaan

b) Melakukan pengamanan atas data-data pembiayaan serta

arsip-arsip pendukung

c) Mengeluarkan laporan resmi mengenai perkembangan

pembiayaan atas persetujuan Kabag. Pemasaran dan

Manajer Cabang BMT Mandiri Sejahtera

d) Tidak memberikan berkas/arsip kepada pihak-pihak yang

tidak berkepentingan

e) Ikut memberikan kontribusi/usulan dalam rapat komite.

B. Kegiatan BMT

1. Produk Simpanan

a. SIRELA (simpanan suka rela lancar)

Pengambilan simpanan dapat dilakukan setiap waktu pada jam

kantor. Setoran awal minimal Rp. 20.000,- selanjutnya minnimal Rp.

5.000,-

b. SISUKA (Simpanan Berjangka)

Simpanan yang penggambilanya dilakukan dalam jangka waktu

yang telah disepakati bersama yaitu 3 (tiga) sampai 12 (dua belas)

bulan. Setoran pertama minimal Rp. 1.000.000,-

c. SISUQUR (Simpanan Sukarela Qurban)

Membantu anda dalam merencanakan pelaksanaan ibadah

qurban secara bertahap dan mudah

43

d. SIHARUM (Simpanan Haji dan Umroh)

Membantu nasabah dalam perencanaan ibadah Haji dan Umroh

e. Baitul Maal

KSPPS BMT Mandiri Sejahtera juga siap menerima titipan

zakat, infaq dan shodaqoh dari anggota dan masyarakat dan juga siap

menyalurkanya kepada masyarakat yang berhak menerima melalui

program pemberdayaan dan santunan siswa berprestasi (Sumber:

Brosur KSPPS BMT Mandiri Sejahtera).

2. Produk Pembiayaan

a. Pembiayaan Beli Barang

Dengan prinsip jual beli murabahah, fasilitas pembiayaan yang

diperuntukan bagi anggota yang mengingiinkan barang atau

peralatan usaha guna mendukung kegiatan usaha anggota. KSPPS

BMT Mandiri Sejahtera siap membantu mewujudkan keinginan

nasabah untuk memiliki barang impian tersebut dengan proses

mudah, cepat dan harga terjangkau

b. Pembiayaan Multi Jasa (PMJ)

Dengan prinsip jasa ijaroh, fasilitas pembiayaann diperuntukan

bagi anggota yang terkendala dalam membayar biaya pendidikan,

biaya sewa rumah, biaya sewa tempat usaha, biaya perawatan rumah

sakit, biaya perjalanan dan biaya lain yang diperlukan. KSPPS BMT

Mandiri Sejahtera siap membantu membayarkan kebutuhan biaya

44

tersebut dan anggota mengembalikan pembiayaan dan jasanya secara

angsuran atau tempo yang sesuai dengan kesepakatan

c. Pembiayaan Mitra Usaha (PMU)

Kerjasama mudharabah atau musyarokah, fasilitas pembiayaan

yang diperuntukan bagi anggota yang menginginkan permodalan

dalam pengembangan usaha yang digelutinya, agar usahanya

tersebut menjadi lebih besar dan menguntungkan. KSPPS BMT

Mandiri Sejahtera siap menjadi mitra sebagai permodalan ataupun

bermitra sebagai partner dalam pengembangan usaha anggota

tersebut (Sumber: Brosur BMT Mandiri Sejahtera).

45

BAB IV

ANALISIS

A. Penerapan Marketing Mix Syariah di KSPPS BMT Mandiri Sejahtera

Penerapan marketing mix di KSPPS BMT Mandiri Sejahtera sudah sesuai

dengan prinsip syariah namun belum sepenuhnya terlaksanakan. Menurut

hasil wawancara dengan bapak andi selaku manajer di KSPPS BMT Mandiri

Sejahtera meliputi.

“Penerapan marketing mix disini masih belum sesuai dengan prinsip

syariah yang sudah ditetapkan. Namun kami berusaha supaya sesuai

dengan aturan. Penerapan marketing mix syariah disini jika

dipersentasekan berkisar antara 70 - 80% .” Ujar Bapak Andi.

Dari pemaparan bapak Andi selaku Manager utama dapat dijabarkan sebagai

berikut:

1. Change

Perubahan adalah suatu hal yang pasti akan terjadi. Perubahan

teknologi merupakan penggerak perubahan yang paling utama. Dalam

bisnis koperasi, perkembangan teknologi memudahkan perusahaan

unntuk memberikan standar pelayanan yang terbaik dengan biaya yang

rendah. Selain itu memudahkan anggota dalam mendapatkan informasi

dan melakukan komunikasi dengan jujur secara transparan. Seperti

halnya yang dilakukan oleh Lembaga keuangan di Indonesia contohnya

Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BCA yang sudah menerapkan teknologi

yang memudahkan nasabah. Contohnya saja SMS Banking, dengan

46

adanya SMS Banking dapat memberikan kejelasan dan memudahkan

nasabah dalam mengetahui semua tranksaksi keuangan yang terjadi.

Untuk menerapkan sistem yang seperti ini dibutuhkan tenaga yang

handal dan professional dalam bidang teknologi. Dengan demikian masih

banyak BMT yang belum menerapkan sistem seperti ini. Begitu pula

KSPPS BMT Mandiri Sejahtera yang belum menerapkan sistem seperti

ini. Sistem teknologi yang digunakan oleh KSPPS BMT Mandiri

Sejahtera hanya sebatas penggunaan email, dan itupun masih jarang

digunakan.

2. Competitor

Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap usaha pasti terdapat persaingan,

begitu pula yang dialami oleh KSPPS BMT Mandiri Sejahtera. Dalam

memasarkan produknya KSPPS BMT Mandiri Sejahtera sudah

menjalankan sesuai dengan prinsip syariah yang berlaku secara sportif

dan tidak adanya unsur perjudian, penipuan dan ketidakpastian. Selain itu

juga tidak menjatuhkan atau menjelek – jelekkan Lembaga Keuangan

Syariah lainnya. Dalam persaingan dengan competitor lainnya KSPPS

BMT Mandiri Sejahtera lebih mengunggulkan sikap hati yang tulus dan

terbuka serta menciptakan win-win solution bagi anggotanya. Namun

pada kenyataanya KSPPS BMT Mandiri Sejahtera masih kalah bersaing

dari segi produk yang ditawarkan oleh lembaga keuangan syariah

lainnya.

47

3. Customer

Meningkatnya perekonomian saat ini masyarakat di Indonesia tidak

hanya memenuhi kebutuhannya melainkan juga apa yang mereka

inginkan. Oleh sebab itu dapat dijadikan tolak ukur KSPPS BMT

Mandiri Sejahtera dalam menjalankan operasionalnya yaitu dengan

menyediakan fasilitas berupa produk dan jasa yang dibutuhkan dan

diminati oleh masyarakat. Pembiayaan tersebut dapar berupa Simpanan

Qurban, simpanan ini diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin

melaksanakan Qurban di Hari Raya Idul Adha namun terkendala pada

modal, dengan adanya simpanan Qurban masyarakat yang ingin

melaksanakan Qurban dapat melakukan setoran secara bertahap sampai

dana tercukupi.

4. Company

Dalam era globalisasi dan ditengah situasi serta kondisi persaingan

usaha yang semakin ketat, perusahaan harus merenungkan kembali

prinsip-prinsip dasar perusahaannya. Pada prinsip ini KSPPS BMT

Mandiri Sejahtera menjalankan nilai – nilai dan prinsip dasar menjalin

silaturahmi dan kerjasama yang saling menguntungkan antara anggota,

calon anggota, dan steakholder. Selain itu menciptakan lapangan kerja

baru, sebagai jembatan antara pemilik modal dengan mereka yang

membutuhkan jasa keuangan, sebagai sarana untuk mencapai cita – cita

bagi para anggota dan pengelola.

48

5. Segmentation

Segmentasi dalam islam terbagi menjadi dua yaitu kmprehesif dan

universal.Komprehesif disini berati merangkum seluruh proses

kehidupan baik itu ibadah maupun muamalah, sedangkan universal disini

bermakna bahwa syariah dapat diterapkan kapan saja dan oleh siap saja.

Pada kenyataannya anggota KSPPS BMT Mandiri Sejahtera tidak

sepenuhnya beragama muslim, tetapi juga menerima pengajuan anggota

baru dari kalangan non muslim. Meskipun begitu dalam pelaksanaannya

anggota tetap harus mematuhi aturan yang ada di KSPPS BMT Mandiri

Sejahtera.

6. Targeting

Targeting atau sasaran sangat penting dalam sebuah usaha, karena

dengan sasaran yang tepat perusahaan akan lebih mudah dalam

menjalakan kegiatan operasionalnya. Dalam hal ini prinsip syariah yang

digunakan KSPPS BMT Mandiri Sejahtera ini lebih mengedepankan

terhadap sisi sosialnya. Yang dimaksud prinsip sosial disini adalah

menyalurkan dana Zakat, Infaq, Shodaqoh melalui acara rutin pengajian

dan santunan kepada anak yatim. Selain itu KSPPS BMT Mandiri

Sejahtera aktif sebagai donator di sekolah-sekolah islam yang berada di

sekitar KSPPS BMT Mandiri Sejahtera.

7. Positioning

Positioning disini berartikan bagaimana kita membangun

kepercayaan, kayakinan dan kompetensi bagi masyarakat (membangun

49

citra positif masyarakat) supaya masyarakat lebih memilih KSPPS BMT

Mandiri Sejahtera sebagai lembaga keuangan mikro syariah yang dapat

dipercaya. Dalam hal ini KSPPS BMT Mandiri Sejahtera mengalola dan

menyalurkan kembali dana Zakat Infaq Shodaqoh (ZIS) dengan

digunakan atau disalurkan kepada masyarakat sekitar yang dipandang

benar-benar membutuhkan.

8. Differentiation

Differentiation adalah mencari perbedaan antara KSPPS BMT

Mandiri Sejahtera dengan BMT yang lain untuk menarik minta

masyrakat agar menjadi anggota di KSPPS BMT Mandiri Sejahtera.

Dalam hal ini perbedaan KSPPS BMT Mandiri Sejahtera dengan BMT

lainnya adalah dalam mengajukan pembiayaan anggota tidak harus

menggunakan Sisa Hasil Usaha. Selain itu KSPPS BMT Mandiri

Sejahtera mempererat silaturahmi dengan anggota, seperti halnya

mengadakan pengajian bersama. Kemudian ada tawaran khusus bagi

masyarakat yang menggunakan produk sisuka (simpanan berjangka)

yaitu berupa souvenir apabila sudah mencapai jangka waktu 3 bulan, dan

bagi anggota yang saldo simpanan berjangka mencapai diatas 50 juta

ketika mendekati lebaran akan memperoleh bagi hasil satu juta rupiah.

9. Marketing Mix

Marketing Mix disini yaitu menyeimbangkan antara tawaran dan

akses. Dalam menjalankan operasionalnya KSPPS BMT Mandiri

Sejahtera. Dalam hal ini KSPPS BMT Mandiri Sejahtera menerapkan

50

sistem jemput bola dalam menjalankan operasionalnya. Sistem jemput

bola disini berati marketing KSPPS BMT Mandiri Seajhtera setiap

harinya mengahampiri para anggota yang akan melakukan transaksi baik

itu setor tunai, penarikan maupun angsuran. Dengan adanya sistem

jemput bola sangat memeberikan keuntungan bagi para anggota KSPPS

BMT Mandiri Sejahtera dalam melakukan transaksi sehari-hari, karena

dengan demikian para angggota tidak perlu bersusah payah untuk datang

ke KSPPS BMT Mandiri Sejahtera.

10. Selling

Dalam melakukan selling, perusahaan tidak hanya menyampaikan

fitur-fitur dari produk dan jasa yang ditawarkan saja, melainkan juga

keuntungan dan bahkan solusi dari produk atau jasa yang ditawarkan.

Dalam hal ini KSPPS BMT Mandiri Sejahtera menawarkan keuntungan

bagi anggota simpananan berjangka (sisuka) berupa souvenir yang akan

diberikan ketika anggota sisuka telah mencapai jangka waktu 3 bulan.

Kemudian apabila mendekati lebaran dan saldo simpanan berjangka

mencapai lebih dari 50 juta maka akan mendapatkan bagi hasil sebesar 1

juta rupiah.

11. Brand

Brand merupakan identitas terhadap produk atau jasa yang dimiliki

oleh sebuah perusahaan. Salah satu hal penting yang membedakan

produk anda dengan produk lainnya adalah karakter brand yang

merupakan value indicator bagi konsumen. Dalam penerapan marketing

51

mix, brand digunakan sebagai salah satu acuan utama dalam

membedakan prosedur yang sesuai dengan prinsip syariah. Pada

kenyataanya brand di KSPPS BMT Mandiri Sejahtera sampai saat ini

belum ada.

12. Service

Demi menjaga kepuasan pelanggan KSPPS BMT Mandiri Sejahtera

memberikan pelayanan yang lebih kepada anggota sehingga anggota

merasa puas dan nyaman. Bentuk pelayanan yang diberikan tidak hanya

memberikan pelayanan ketika anggota melakukan transaksi, tetapi juga

menjalin silahturahmi kepada seluruh anggota. Karena hubungan antara

pihak KSPPS BMT Mandiri Sejahtera dengan anggota adalah sebagai

mitra kerja.

13. Proses

Kualitas suatu produk ataupun servis tercermin dari proses yang

baik, dari proses produksi sampai delivery kepada konsumen secara tepat

waktu dan dengan biaya yang efektif dan efisien. Dalam hal ini

bagaimana KSPPS BMT Mandiri Sejahtera memberikan pelayanan

ketika pengajuan pembiayaan hingga realisasi pembiayaan sudah sesuai

dengan Standar Operasional Prosedur yang sudah ada. Namun pada

kenyataannya pada saat pengajuan pembiayaan hingga realisasi

pembiayaan KSPPS BMT Mandiri Sejahtera sudah sesuai dengan

Standar Operasional Prosedur yang ada.

52

14. Scorecard

Prinsip dalam syariah marketing adalah menciptakan value bagi para

staekholders-nya. Kemampuan perusahaan untuk menciptakan value bagi

para staekholders-nya ini akan menentukan kelangsungan hidup

perusahaan. Seperti halnya wasiat nabi Habluminallah habluminanas

yaitu hubungan antara manusia dan Tuhan harus seimbang. Untuk

menerapkan prinsip syariah tersebut Seperti halnya yang dilakukan

KSPPS BMT Mandiri Sejahtera yang mengadakan pengajian rutinan

setiap hari jum’at setiap minggunya. Hal ini dilakukan untuk

meningkatkan keimanan kepada Alloh SWT dan juga untuk mepererat

tali persaudaraan antar sesama anggota dan pengelola. Kemudian setiap

pagi hari sebelum melakukan aktivitas karyawan melakukan doa

bersama.

15. Inspiration

Setiap perusahaan layaknya manusia, haruslah mempunyai mimpi.

Untuk mencapai kesuksesan, haruslah mempunyai impian tentang apa

yamg akan anda capai. Impian inilah yang akan membimbing sepanjang

perjalanan untuk mewujudkan mimpi kita. KSPPS BMT Mandiri

Sejahtera mempunyai visi yaitu menjadi lembaga keuangan syariah yang

sehat, professional, dan terpercaya. Dan juga misi sebagai berikut :

Mengembangkan system ekonomi syariah, Meningkatkan kesejahteraan

bagi para anggota yang berkesinambungan, Membantu terciptanya

lapangan kerja, Menciptakan system kerja yang efektif dan efisien (great

53

system), Menciptakan SDI (sumber daya insani) yang handal (great

people), Mendapatkan laba yang optimal (great result). Tujuan dari visi

misi tersebut adalah Menjalin silaturrahim dan kerjasama saling

menguntungkan antara anggota, calon anggota, dan stakeholder,

Menciptakan lapangan kerja baru, Sebagai jembatan antara pemilik

modal dengan merka yang membutuhkan jasa keuangan, Sebagai sarana

untuk mencapai cita-cita bagi para anggota, stakeholder dan pengelola.

16. Culture

Budaya Lembaga keuangan mikro yang sehat adalah budaya yang

diekspresikan oleh setiap karyawannya dengan hati terbuka dan sesuai

dengan nilai-nilai etika. Pada KSPPS BMT Mandiri Sejahtera terdapat

beberapa budaya dasar yang berbasis syariah meliputi:

b. Budaya dalam Bertutur Kata

Mengucapkan salam dengan senyuman ketika menyambut

anggota datang. Namun hal ini belum sepenuhnya dilakukan oleh

Teller KSPPS BMT Mandiri Sejahtera terhadap semua anggota.

Dalam hal ini biasanya dilakukan terhadap anggota yang sudah

akrab.

c. Murah hati, bersikap ramah, dan sopan

Bersikap ramah dalam melayani adalah hal penting yang harus

dijaga dalam menjalankan hubungan antar-sesama manusia. Seperti

halnya yang dilakukan oleh Teller KSPPS BMT Mandiri Sejahtera

dalam melayani complain anggota yang tetap terlihat ramah dan

54

sopan. Selain bersikap ramah sopan dan murah hati kepada angota

hal ini juga dilakukan terhadap sesama karyawan KSPPS BMT

Mandiri Sejahtera.

d. Cara Berbusana

Pada dasarnya lembaga keuangan mikro yang berbasis syariah

busana karyawan yang bekerja di perusahaannya harus terlihat

bernuansa syariah. Karena hal ini dapat membedakan antara lembaga

keuangan mikro syariah maupun non syariah. Dengan demikian

mengenakan busana rapi yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah

niscahya kerapian dan keanggungan yang tercermin dari diri setiap

karyawanpun dapat memperkuat jati diri lembaga KSPPS BMT

Mandiri Sejahtera.

e. Lingkungan kerja yang bersih

Selain itu budaya yang dilakukan KSPPS BMT Mandiri

Sejahtera yaitu dengan menjaga kebersihan lingkungan kerja. Karena

lingkungan kerja yang bersih melambngkan kebersihan hati orang-

orang yang ada di linkungan tersebut. Selain itu lingkungan bersih

dapat memberikan kenyamanan terhadap calon anggota maupun

angota yang akan melakukan transaksi di KSPPS BMT Mandiri

Sejahtera.

17. Institution

Dalam membangun lembaga keuangan syariah dengan

mengedepankan prinsip syariah yang bersifat transparan. Lembaga harus

55

memberikan informasi yang jelas mengenai Sehingga masyarakat merasa

percaya dan setia terhadap KSPPS BMT Mandiri Seajahtera. Dalam hal

ini KSPPS BMT Mandiri Sejahtera memberikan informasi yang jelas

mengenai produk – produk yang ditawarkan. Sehingga nantinya anggota

mengetahui transaksi yang akan dilakukan sudah sesuai dengan

kebutuhan.

B. Kendala yang dihadapi KSPPS BMT Mandiri Sejahtera dalam

melaksanakan marketing Mix Syariah

Disetiap Lembaga Keuangan Syariah pasti ditemukan kendala – kendala

yang dialami. Adapun kendala – kendala yang di hadapi KSPPS BMT

Mandiri Sejahtera sebagai berikut :

1. Hambatan dalam melakukan kepengelolaan.

Dalam menjalankan kepengelolaan KSPPS BMT Mandiri Sejahtera

menemukan beberapa persoalan yang dapat menghambat kinerja dalam

hal kepengelolaan yaitu: Karyawan KSPPS BMT Mandiri Sejahtera yang

tidak melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi. Dengan begitu

masih minimnya pengetahuan karyawan KSPPS BMT Mandiri Sejahtera

dalam melaksanakan tugasnya masing-masing.

2. Hambatan management kurangnya kesadaran dari karyawan KSPPS

BMT Mandiri Sejahtera dalam mewujudkan visi dan misi. Mereka

bekerja semata-mata hanya untuk mendapatkan gaji. Contoh kecilnya

56

saja yang dilakukan para marketing ketika melaksanakan tugasnya belum

100%.

3. Hambatan dalam menentukan akad dalam hal ini masih banyak anggota

yang belum transparan kepada KSPPS BMT Mandiri Seajhtera ketika

mengajukan pembiayaan. Seperti halnya pengajuan pembiayaan untuk

modal usaha namun pada kenyataannya uang yang diberikan digunakan

untuk pembelian sepeda motor.

4. Hambatan dalam menjelaskan istilah syariah di benak masyarakat karena

anggapan mereka mengenai bagi hasil dan Bunga bahwa keduanya itu

sama saja.

5. Ditemukan banyaknya anggota yang mengalami pembiayaan yang macet

atau bermasalah. Karena kurangnya ketelitian dan kecermatan pada saat

melakukan proses pembiayaan. Sehingga dapat menghambat perputaran

uang di KSPPS BMT Mandiri Sejahtera

6. Banyaknya persaingan antara lembaga keuangan Syariah yang sejenis

yang menawarkan produk yang lebih unggul dan bagi hasil yang lebih

besar. Memberikan promosi-promosi berupa hadiah untuk menarik minat

masyarakat supaya bergabung menjadi anggota KSPPS BMT Mandiri

Sejahtera.

7. Hambatan dalam permodalan yang masih kurang mencukupi dalam

memenuhi fasilitas yang ada di KSPPS BMT Mandiri Seajhtera.

57

C. Cara Mengatasi kendala yang dihadapi dalam melaksanakan Marketing

Mix Syariah.

Dalam mengatasi kendala – kendala yang dihadapi adapun upaya yang

dilakukan oleh KSPPS BMT Mandiri Sejahtera antara lain :

1. Dalam mengatasi hambatan kepengelolaan dan management pihak

Manager KSPPS Mandiri Sejahtera lebih giat dan tidak bosan dalam

memberikan arahan dan dorongan kepada karyawan supaya lebih

semangat lagi dalam bekerja.

2. Dalam mengatasi hambatan management pihak KSPPS Mandiri

Sejahtera dengan diadakan pelatihan terhadap karyawan khususnya

marketing.

3. Dalam mengatasi hambatan penentuan akad karyawan KSPPS BMT

Mandiri Sejahtera terlebih dahulu melakukan survey kepada anggota

calon pembiayaan dengan menggunakan prisnip kehati-hatian.

Spesifikasi barang atau usaha yang akan di lakukan haruslah jelas supaya

tidak terjadi lagi penyalah gunaan pembiayaan yang diberikan.

4. Dalam mengatasi hambatan mengenai istilah syariah dan konvensional

pihak KSPSS BMT Mandiri Sejahtera lebih disiplin lagi menjelaskan

kepada anggota mengenai istilah syariah teurtama mengenai istilah bagi

hasil dan bunga itu berbeda.

5. Dalam mengatasi hambatan kredit bermasalah atau pembiayaan macet

pihak KSPPS BMT Mandiri Sejahtera lebih teliti dan cermat lagi

terhadap anggota yang akan mengajukan pembiayaan dan diberikan

58

sangsi tegas di awal. Dengan demikian maka dapat meminimalisir resiko

terjadinya anggota yang tidak bertanggungjawab dan terjadinya

pembiayaan macet.

6. Dalam mengatasi banyaknya persaingan antar lembaga keuangan Syariah

yang sejenis yang menawarkan produk yang lebih unggul dan bagi hasil

yang lebih besar, pihak KSPPS BMT Mandiri Sejahtera menciptakan

inovasi baru terhadap produk sehingga dapat menarik minat masyarakat

untuk bergabung.

7. Dalam menghadapi permodalan pihak KSPPS BMT Mandiri Sejahtera

dengan melakukan penghimpunan dana dan mencari investor supaya mau

menanamkan modalnya di KSPPS BMT Mandiri Sejahtera.

59

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti maka dapat

disimpulkan sebagai beikut:

1. Penerapan marketing mix syariah di KSPPS BMT Mandiri Sejahtera

sudah 80 % terlaksanakan sesuai dengan prinsip syariah yang berlaku.

Namun masih ada beberapa prinsip yang belum di lakukan diantaranya

seperti sistem teknologi yang belum memadai dikarenakan terkendala

dalam modal dan tenaga yang ahli dalam bidang teknologi, belum adanya

brand khusus dari KSPPS BMT Mandiri Sejahtera supaya diingat oleh

masyarakat sekitar.

2. Hambatan yang dialami dalam meakukan Marketing Mix syariah di

KSPPS BMT Mandiri Sejahtera yaitu hambatan dalam melakukan

kepengelolaan, hambatan management, menentukan akad, menjelaskan

istilah syariah di benak masyarakat, banyaknya anggota yang mengalami

pembiayaan yang macet atau bermasalah, banyaknya persaingan antara

lembaga keuangan Syariah yang sejenis, hambatan dalam permodalan

yang masih kurang mencukupi.

3. Untuk mengatasi hambatan yang ada dalam penerapan marketing mix

syariah di KSPPS BMT Mandiri Sejahtera adapaun beberapa upaya yang

telah dilakukan antara lain : Memberikan arahan dan dorongan kepada

karyawan supaya lebih semangat lagi dalam bekerja, diadakan pelatihan

60

terhadap karyawan khususnya marketing, melakukan survey kepada

anggota calon pembiayaan dengan menggunakan prisnip kehati-hatian,

lebih disiplin lagi menjelaskan kepada anggota mengenai istilah syariah,

lebih teliti dan cermat lagi terhadap anggota yang akan mengajukan

pembiayaan, menciptakan inovasi baru terhadap produk , melakukan

penghimpunan dana dan mencari investor untuk menanakan modalnya.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan diatas penulis memeberikan saran yang

mungkin dapat dijadikan pertimbangan dan masukan bagi KSPPS BMT

Mandiri Seajhtera:

4. Diharapkan untuk kedepannya BMT dapat melengkapi ketujuh belas

prinsip marketing mix syriah agar kedepannya teknologi yang digunakan

semakin memadai, akad yang digunakan sesuai dengan prinsip syariah

yang berlaku dan mempunyai brand tersendiri agar dikenal oleh

masyarakat lebih luas.

5. Lebih giat lagi dalam melakukan promosi dengan memberikan

penawaran-penawaran khusus dan mampu memanfaatkan peluang yang

ada dan selalu melakukan inovasi-inovasi produk supaya mempunyai

nilai jual tinggi dan lebih diminati oleh calon anggota baru untuk

bergabung dengan KSPPS BMT Mandiri Sejahtera. Kemudian lebih

dipererat lagi silaturahmi antar KSPPS BMT Mandiri Sejahtera dengan

anggota.

61

DAFTAR PUSTAKA

Jurnal

Fatimah, F. (2015). Strategi Pemasaran Berbasis Syariah bagi Ritel Tradisional

agar Mampu Bersaing dengan Ritel Modern. Journal of Economics,

Vol.1.No.2:121-142.

Hasanah, K. (2016). Pengaruh Karakteristik Marketing Sariah terhadap Keputusan

menjadi Nasabah BMT UGT Sidogiri Cabang Pamekasan. Journal of

Economics, Vol.3.No.1:26-45.

Nugraha, I. B., Iskandar, M. R., & Bayuni, E. M. (2015). Analisis Syariah

Marketing menurut Muhammad Syakir Sula terhadap Penerapan dan

Dampaknya Pada Pangsa Pasar PT. Asuransi Takaful Umum Perwakilan

Kantor Bandung. Journal of Economics, Vol.2.No.2:711-716.

Nurcholifa, I. (2014). Strategi Marketing Mix dalam Perspektif Syariah. Journal

of Economics, Vol.4.No.1:73-86.

Yulyana, R., Hidayat, A. R., & Tresnati, R. (2016). Pengaruh Bauran Pemasaran

Islami (Islamic Marketing Mix) terhadap Peningkatan Jumlah Muzakki

pada RZ KANTOR Cabang Bandung Antapani. Journal of Economics,

Vol.2.No.2:725-731.

Buku

Indonesia, I. B. (2015). Strategi Bisnis Bank Syariah. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama.

Assauri, S. (2014). manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Kartajaya, H., & Sula, M. S. (2006). Syariah Marketing. Bandung: Penerbit

Mizan .

Khotler, P. (1996). Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi

dan Pengendalian. Jakarta: Erlangga.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

62

Skripsi

Khasanah, Nisa'ul. 2011. Strategi Pemasaran berdasarkan Prinsip Syariah dalam

Meningkatkan Permintaan Produk - Produk Koperasi BMT Bintaro.

Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Lampiran – Lampiran

Lampiran 1 Lembar Konsultasi

Lampiran 2 Formulir Pengajuan Permohonan Pembiayaan

Lampiran 3 Formulir Permohonan Menjadi Anggota

Lampiran 4 Formulir Pembukaan Rekening

Lampiran 5 Brosur KSPPS BMT Mandiri Sejahtera

Lampiran 6 Slip Setoran

Lampiran 7 Slip Penarikan

Lampiran 8 Slip Angsuran

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS DIRI

Nama : Putri Anggraeni

Tempat/Tgl. Lahir : Kab. Semarang, 18 Desember 1997

Alamat Rumah : Bendosari

RT/RW : 001/007

Desa/Kelurahan : Karanganyar

Kecamatan : Tuntang

Kabupaten : Semarang

Provinsi : Jawa Tengah

Nama Ayah : Sutarno

Nama Ibu : Sri Utami

B. RIWAYAT PENDIDIKAN FORMAL

1. SD Negeri Kauman Lor 03 : Tahun Lulus 2009

2. SMP Negeri 1 Pabelan : Tahun Lulus 2012

3. SMK Diponegoro Salatiga : Tahun Lulus 2015

4. IAIN Salatiga : Tahun Lulus 2018