STRATEGI MARKETING MIX, LOYALITAS KONSUMEN, DAN ...

14
26 Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541-0849 e-ISSN : 2548-1398 Vol. 2, No 7 Juli 2017 STRATEGI MARKETING MIX, LOYALITAS KONSUMEN, DAN EFEKTIFITAS KERJA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN LA LIGHTS Ari Nugroho Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) [email protected] Abstrak Tujuan dari penelitian ini untuk melihat seberapa tinggi pengaruh Strategi Marketing Mix, Loyalitas Konsumen serta Efektifitas Kerja menurut sudut pandang konsumen atas Keputusan Pembelian LA Lights. Penelitian ini adalah sebuah studi kasus di Kampus Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon yang dilakukan pada bulan Mei - Agustus 2013. Data penelitian dikumpulkan melalui kuesioner yang disebar ke responden. Penelitian ini menggunakan pihak yang telah membeli dan/atau mengonsumsi rokok LA Lights sebagai populasi penelitian. Konsumen yang diteliti sebanyak 110 orang. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana dan berganda sebagai teknik analisis penelitian. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa: 1). Terdapat pengaruh positif Strategi Marketing Mix terhadap Keputusan Pembelian. 2). Terdapat pengaruh positif Loyalitas Konsumen terhadap Keputusan Pembelian. 3).Terdapat pengaruh positif Efektifitas Kerja terhadap Keputusan Pembelian. 4). Terdapat pengaruh positif Strategi Marketing Mix, Loyalitas Konsumen, serta efektivitas kerja secara berkesinambungan atas kepuusan pembelian. Berdasarkan out put regresi linear sederhana dan berganda Strategi Marketing Mix, Loyalitas Konsumen, dan Efektifitas Kerja secara simultan berpengaruh positif sebesar 24,7 % terhadap Keputusan Pembelian, sedangkan 75,3 % dipengaruhi oleh variabel lain. Kata Kunci : Marketing Mix, Loyalitas Konsumen, Efektifitas Kerja, Keputusan Pembelian Pendahuluan Istilah bauran pemasaran atau marketing mix pertama kali dilakukan oleh Neil Borden (1964). Neil Borden sendiri melakukan pemasaran model bauran berkat konsep dan gagasan James Cullington (1948). Menurut James seorang eksekutif bisnis memiliki peran sebagai 'mixer of ingredients'. Borden (1964) menyebut bahwa terdapat 12 aspek terkait pemasaran dengan konsep bauran. Lebih lanjut, aspek-aspek sebagaimana yang dimaksud Borden kemudian disederhanakan oleh Jerome McCarthy (1968) ke bentuk

Transcript of STRATEGI MARKETING MIX, LOYALITAS KONSUMEN, DAN ...

Page 1: STRATEGI MARKETING MIX, LOYALITAS KONSUMEN, DAN ...

26

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia – ISSN : 2541-0849

e-ISSN : 2548-1398

Vol. 2, No 7 Juli 2017

STRATEGI MARKETING MIX, LOYALITAS KONSUMEN, DAN

EFEKTIFITAS KERJA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN LA LIGHTS

Ari Nugroho

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE)

[email protected]

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini untuk melihat seberapa tinggi pengaruh Strategi

Marketing Mix, Loyalitas Konsumen serta Efektifitas Kerja menurut sudut

pandang konsumen atas Keputusan Pembelian LA Lights. Penelitian ini adalah

sebuah studi kasus di Kampus Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon yang

dilakukan pada bulan Mei - Agustus 2013. Data penelitian dikumpulkan melalui

kuesioner yang disebar ke responden. Penelitian ini menggunakan pihak yang

telah membeli dan/atau mengonsumsi rokok LA Lights sebagai populasi

penelitian. Konsumen yang diteliti sebanyak 110 orang. Penelitian ini

menggunakan analisis regresi linier sederhana dan berganda sebagai teknik

analisis penelitian. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa: 1). Terdapat

pengaruh positif Strategi Marketing Mix terhadap Keputusan Pembelian. 2).

Terdapat pengaruh positif Loyalitas Konsumen terhadap Keputusan Pembelian.

3).Terdapat pengaruh positif Efektifitas Kerja terhadap Keputusan Pembelian. 4).

Terdapat pengaruh positif Strategi Marketing Mix, Loyalitas Konsumen, serta

efektivitas kerja secara berkesinambungan atas kepuusan pembelian.

Berdasarkan out put regresi linear sederhana dan berganda Strategi Marketing

Mix, Loyalitas Konsumen, dan Efektifitas Kerja secara simultan berpengaruh

positif sebesar 24,7 % terhadap Keputusan Pembelian, sedangkan 75,3 %

dipengaruhi oleh variabel lain.

Kata Kunci : Marketing Mix, Loyalitas Konsumen, Efektifitas Kerja, Keputusan

Pembelian

Pendahuluan

Istilah bauran pemasaran atau marketing mix pertama kali dilakukan oleh Neil

Borden (1964). Neil Borden sendiri melakukan pemasaran model bauran berkat konsep

dan gagasan James Cullington (1948). Menurut James seorang eksekutif bisnis memiliki

peran sebagai 'mixer of ingredients'. Borden (1964) menyebut bahwa terdapat 12 aspek

terkait pemasaran dengan konsep bauran. Lebih lanjut, aspek-aspek sebagaimana yang

dimaksud Borden kemudian disederhanakan oleh Jerome McCarthy (1968) ke bentuk

Page 2: STRATEGI MARKETING MIX, LOYALITAS KONSUMEN, DAN ...

Strategi Marketing Mix, Loyalitas Konsumen, dan Efektifitas Kerja Terhadap

Keputusan Pembelian

Syntax Literate, Vol. 2, No.7 Juli 2017 27

yang lebih sederhana. Bentuk-bentuk yang dimasud adalah: Product, Price, Place, dan

Promotion, atau yang umum disebut 4P.

Pada proses pelaksanaannya 4P tidak senantiasa berjalan dengan mulus. tidak

sedikit pihak yang mengkritik dan menilai bahwa 4P meupakan konsep yang kurang

sempurna. Sejumlah pakar bahkan mengemukakan model pemasaran baru untuk

menyaingin konsep 4P. Salah satu konsep baru pada saat itu adalah model 7P Service

Marketing Mix (Booms & Bitner, 1981)

serta model bauran pemasaran holistic

marketing (Kotler & Keller, 2006). Namun demikian, kendati sudah banyak model

pemasaran baru, model 4P masih menjadi yang terpopuler dan banyak digunakan di

banyak literatur pemasaran.

Loyalitas pelanggan ialah satu dari sekian tujuan inti yang diupayakan di

beberapa model pemasaran modern. Hal tersebut diakibatkan oleh adanya loyalitas yang

timbul akan menjadi harapan perusahaan. Loyalitas yang muncul di suatu proses

pemasaran akan menjadi simbiosis mutualisme, baik untuk perusahaan ataupun

pelanggan itu sendiri. Boulding (dalam Ali Hasan, 2008:83) menjelaskan bahwa

timbulnya suatu loyalitas merk pada konsumen diakibatkan oleh adanya pengaruh

kepuasaan dan/atau ketidakpuasan konsumen.

Membujuk konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan seller memang

tidak mudah. Terlebih jika konsumen tersebut telah memiliki loyalitas terhadap suatu

produk. Pasalnya, seorang konsumen mungkin melakukan suatu keputusan tanpa

membandingkan dengan poduk lain. Satu dari sekian faktor yang kerap jadi

perbandingan adalah marketing mix. Keadaan ekonomi dan kebutuhan akan merokok

sangat dipengaruhi kebiasaan merokok seseorang terutama masyarakat terpelajar,

sehingga juga mempengaruhi praktek memilih merek rokok dalam sebuah komunitas.

Menurut Schifman dan Kanuk (2007: 485) keputusan adalah seleksi terhadap

dua buah pelihan yang disandingkan di depan pemilih. Sedangkan pilihan alternatif

adalah pilihan yang muncul dan/atau tidak diantara dua pilihan di atas. Pilihan alternatif

sendiri tidak hanya muncul diantara kedua buah pilihan, melainkan juga jadi salah satu

pilihan dari kedua pilihan yang ada. Pada proses pelaksanaannya pilihan alternatif

muncul untuk memudahkan proses pengambilan keputusan. Keputusan akan mudah

diambil apabila terdapat pilihan alternatif untuk dipilih.

Page 3: STRATEGI MARKETING MIX, LOYALITAS KONSUMEN, DAN ...

Ari Nugroho

28 Syntax Literate, Vol. 2, No. 7 Juli 2017

Keputusan merupakan reaksi yang timbul atas solusi alternatif yang dilakukan

secara sadar melalui analisis beberapa kemungkinan yang timbul dari suatu pilihan.

Pada proses pelaksanaannya tiap-tiap keputusan akan membuat pilihan terakhir, dapat

berbentuk tindakan maupun opini.

Menurut Hawkins (1992) dan Engel (1990) dalam Fandy Tjiptono (2008: 20),

pengambilan keputusan yang dilakukan konsumen memiliki bentuk yang cukup

beragam, mulai dari sederhana hingga kompleks. Dalam penerapannya pengambilan

keputusan dibagi menjadi beberapa jenis, yakni pengambilan keputusan luas dan

terbatas. Proses pengambilan keputusan yang lengkap adalah proses pengambilan

keputusan yang tidak terbatas. Proses ini dimulai dengan pembelian beberapa produk

untuk mengenali masing-masing dari produk yang dibeli. Adapun proses pengambilan

keputusan terbatas adalah proses pengambilan keputusn yang didasarkan dari

pengenalan masalah. Pada proses ini pengambil keputusan tidak harus membeli produk

untuk mendapat informasi, melainkan dapat mencari informasi dari berbagai sumber.

Lebih jauh, sebelum pengambil keputusan mengenali produk dan mencari informasi

terkait produk tersebut, pengambil keputuan terlebih dulu mengambil mengenai masalah

yang timbul atas produk tersebut. Dengan kata lain, proses pengambilan keputusan

terbatas terjadi apabila konsumen atau pengambil keputusan terlebih dulu mengenali

masalah produk.

Dalam perekonomian Indonesia khususnya di bidang hasil perkebunan

tembakau, kedudukan tembakau sangat penting sebenarnya dan dapat dicerminkan dari

fenomena bahwa setiap masyarakat Indonesia tidak bisa lepas dari tembakau sejak

nenek moyang sebagai bahan rokok alternatif. Bagi masyarakat Indonesia sebenarnya

tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari, hampir setiap hari kita melihat banyak

orang merokok, baik di rumah maupun di warung makan, bahkan di pinggir jalan

sekalipun atau lapangan olah raga, rokok jika diakumulasikan dalam setahun ternyata

masih relatif rendah masyarakat kampus dalam merokok termasuk dalam pengamatan

penulis di kampus Unswagati relatif lebih rendah dan memilih merek rokok sangat

bervariasi dan homogen. Merebaknya berbagai produksi rokok yang disertai dengan

banyaknya merek-merek yang ada dan berbagai promosi secara besar-besaran dapat

mempengaruhi keputusan pembelian terhadap merek rokok dengan berbagai macam

kemasan, bentuk, rasa, penyajian tentu sesuai dengan minat mereka. Hal ini mendorong

Page 4: STRATEGI MARKETING MIX, LOYALITAS KONSUMEN, DAN ...

Strategi Marketing Mix, Loyalitas Konsumen, dan Efektifitas Kerja Terhadap

Keputusan Pembelian

Syntax Literate, Vol. 2, No.7 Juli 2017 29

terhadap pergeseran perilaku konsumen dalam mengkonsumsi rokok. Merek adalah

nama atau tanda untuk mengidentifikasi barang-barang atau jasa dari perusahaan yang

memasarkan produknya sehingga dapat membedakan dari produk perusahaan yang lain,

dalam hal ini mengenai rokok LA LIGHTS. Banyak konsumen yang sudah memakai

dan mengkonsumsinya terutama pada segmen anak muda, baik dari golongan atas

maupun golongan yang rendah di daerah lokasi penelitian. Secara prinsip proses

produksi rokok LA LIGHTS sama dengan proses produksi rokok lainnya, sesuai dengan

jenis rokok yang diperlukan. Perbedaannya hanya terletak pada jenis dan tampilan

kemasan rokok yang digunakan. Rangsangan perusahaan yang dikendalikan oleh

perusahaan untuk dapat mempengaruhi konsumen terdiri empat unsur yakni produk,

harga, promosi dan distribusi yang merupakan variabel-variabel yang terkendali yang

disebut dengan bauran pemasaran (Marketing Mix) menurut Kotler (2007:53) keempat

hal tersebut terangkum dalam strategi pemasaran untuk mempengaruhi tanggapan atas

produk yang ditawarkan oleh perusahaan oleh segmen tertentu yang dituju. Analisa

terhadap perilaku konsumen saat ini merupakan salah satu fakta penting yang harus

diperhatikan oleh manajer karena mereka merupakan pihak yang mempengaruhi

kelangsungan hidup suatu perusahaan terutama dalam siklus daur hidup produk.

Semakin banyaknya pilihan produk dipasar secara tidak langsung mendidik konsumen

untuk bersikap selektif terhadap barang dan jasa yang dikonsumsi demikian halnya

dengan produk minuman ringan yang saat ini cukup tersedia dipasar dengan berbagai

merek yang menimbulkan suatu persepsi yang berbeda-beda dimata konsumen. Dilihat

dari karaktersitik individu, secara umum menunjukkan adanya kecenderungan bahwa

merokok hanya khusus orang dewasa saja. Selanjutnya, faktor psikologis konsumen

yang menunjukkan bahwa kecenderungan seseorang mengkonsumsi rokok masih

terbatas pada motivasi untuk menghilangkan rasa asam dan relatif belum mengetahui

secara luas sisi-sisi manfaat dari merokok, tentu diluar kecenderungan medis bahwa

rokok merusak kesehatan tetapi sisi psikologis ternyata ada dampak ketenangan dalam

hidup . Hal ini sesuai dengan pendapat Nana Subarna dan Dadang (2002:5)

mengemukakan, bahwa persepsi konsumen dalam mengkonsumsi rokok tercermin dari

tujuan dan anggapan konsumen bahwa produk rokok merupakan bagian dari cara

merefleksikan ketenangan hidup. Selain faktor di atas, kontribusi yang cukup besar

dalam mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian komoditas rokok dalam

Page 5: STRATEGI MARKETING MIX, LOYALITAS KONSUMEN, DAN ...

Ari Nugroho

30 Syntax Literate, Vol. 2, No. 7 Juli 2017

rumah tangga, tidak terlepas dari faktor kultur yang begitu gencar melakukan strategi

marketing mix (bauran pemasaran) dengan tujuan mempengaruhi konsumen. Adanya

suatu agen rokok di daerah tertentu mendorong banyak perusahaan tetap memasarkan

dengan berbagi cara untuk merebut pasar konsumen. Khususnya dilingkungan daerah

tersebut untuk itu perlu diadakan penelitian terjadinya pergeseran perilaku konsumen

dalam mengkonsumsi merek rokok LA LIGHTS diluar Daerah tersebut. Adapun

pemilihan lokasi ini berdasarkan pengamatan dari peneliti dengan pertimbangan lokasi

di Unswagati Cirebon dijadikan sampel karena pertama: lokasi penelitian mempunyai

jumlah pembeli yang cukup padat, kedua: lokasi terjangkau oleh saluran komunikasi

dan transportasi.

Dengan demikian peneliti ingin mengetahui lebih dalam terjadinya pergeseran

dan perbedaan perilaku konsumen tersebut dengan judul “Pengaruh Strategi Marketing

Mix, loyalitas konsumen, dan efektifitas KerjaTerhadap Keputusan Pembelian LA

LIGHTS di Kampus Unswagati Cirebon”.

Metode Penelitian

Penelitian menggunakan metode penelitian survey dengan pendekatan

korelasional. Metode ini digunakan untuk memudahkan menemukan hubungan

(korelasi) antara variabel bebas dengan variabel terikat berdasarkan fakta dan data yang

sudah terjadi. Sehingga penelitian dilakukan tanpa ada sesuatu perlakuan (treatment)

apapun dari peneliti.

Model hubungan antara keempat variabel penelitian ini dapat digambarkan

dalam bentuk konstelasi permasalahan sebagai berikut.

Page 6: STRATEGI MARKETING MIX, LOYALITAS KONSUMEN, DAN ...

Strategi Marketing Mix, Loyalitas Konsumen, dan Efektifitas Kerja Terhadap

Keputusan Pembelian

Syntax Literate, Vol. 2, No.7 Juli 2017 31

X1

X2 Y

X3

Keterangan:

X1 = Strategi Marketing Mix

X2 = Loyalitas Konsumen

X3 = efektifitas kerja

Y = keputusan pembelian LA LIGHTS

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Fisip, FKIP, Fak

Hukum, Fak Ekonomi , Teknik, Fak Pertanian dan Program Pasca Sarjana Teknik

Pengambilan sampel dilakukan dengan melakukan teknik cluster stratifiedrandom

sampling berdasarkan golongan. Kemudian disusun daftar responden masing-masing

golongan secara proporsional.

Tabel 1

Populasi Target Golongan di Fakultas Univ Swadaya Gunung Jati Cirebon

No. Wilayah Jumlah

1 FISIP 107

2 Fak. Hukum 100

3 Fak. Teknik 52

4 Fak. Pertanian 82

5 Fak. Ekonomi 167

6 Pascasarjana 105

7 FKIP 493

Total Populasi 1106

Sumber : TU Unswagati diolah.

Page 7: STRATEGI MARKETING MIX, LOYALITAS KONSUMEN, DAN ...

Ari Nugroho

32 Syntax Literate, Vol. 2, No. 7 Juli 2017

Tabel 2

Sampel Mahasiswa berdasarkan Golongan di Fakultas masing masing

No. Wilayah Jumlah

1 FISIP 10

2 Fak. Hukum 10

3 Fak. Teknik 5

4 Fak. Pertanian 9

5 Fak. Ekonomi 16

6 Pascasarjana 11

7 FKIP 49

Total Sampel 110

Sumber : Tabel 2, diolah.

Instrumen penelitian ini mengukur empat variabel, yaitu Y adalah variabel yang

berhubungan dengan X1, X2, X3. Keempat instrumen ini dikembangkan sendiri oleh

peneliti dan setiap instrumen proses pengembangannya satu persatu akan dijelaskan hal

yang berkaitan dengan variabel penelitian berkaitan dengan :

1. Definisi Konseptual

2. Definisi Operasional

3. Kisi-kisi Instrumen tentang Keputusan Pembelian,Strategi marketing Mix,

loyalitas konsumen dan efektifitas kerja.

4. Kalibrasi terdiri dari uji:

a. Validitas

Kalibrasi instrumen dilakukan dengan menganalisis data hasil uji-coba

instrumen untuk menguji validitas instrumen.Dalam validitas

instrumen dilakukan pengujian validitas butir dengan menggunakan

rumus product moment.

Kriteria yang digunakan untuk uji validitas butir adalah rtabel

dengan n = 30 pada = 0,05 sebesar 0,361. Artinya jika rbutir>

rtabel (0,361) maka butir dianggap valid. Sebaliknya jika rbutir rtabel

maka butir dianggap tidak valid dan selanjutnya di drop atau tidak

digunakan.

b. Reliabilitas

Instrumen penelitian yangvalid selanjutnya dihitung reliabilitasnya

dengan menggunakan rumus koefisien alpha (Alpha Cronbach).

Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan instrumen dalam

bentuk kuesioner dan tes. Data yang bersifat primer diperoleh langsung dari responden,

Page 8: STRATEGI MARKETING MIX, LOYALITAS KONSUMEN, DAN ...

Strategi Marketing Mix, Loyalitas Konsumen, dan Efektifitas Kerja Terhadap

Keputusan Pembelian

Syntax Literate, Vol. 2, No.7 Juli 2017 33

dan Keputusan pembelian didapatkan dari responden (mahasiswa), sedangkan data

sekunder yaitu data dari Kantor Unswagati Cirebon.

Data yang diperoleh dari hasil pengukuran dianalisis dengan menggunakan

analisis Statistical Program for Social Science (SPSS) for MS Windows Release 10.0

dan dilakukan dengan dua cara, yaitu analisis deskriptif dan analisis inferensial yang

dijelaskan sebagai berikut:

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dilakukan untuk mencari harga rata-rata, simpangan

baku, distribusi frekuensi, modus dan median, serta pembuatan histogram dari

skor Strategi Marketing Mix, loyalitas konsumen, efektifitas kerja dan

keputusan pembelian.

2. Analisis Inferensial

Analisis inferensial dalam penelitian ini digunakan dengan tujuan agar

hasil penelitian dapat dibuat kesimpulan pengujian hipotesis dengan

generalisasi. Pada tahap awal pengujian menyangkut persyaratan analisis

yang menguji asumsi yang digunakan. Persyaratan yang harus dipenuhi

sebelum melakukan analisis regresi dan korelasi sebagai pengujian hipotesis

yaitu (1) sampel harus diambil acak dan memenuhi sampel minimum, (2)

untuk setiap kelompok harga prediktor X, responden Y harus independen dan

berdistribusi normal, dan (3) untuk kelompok harga X, varians s2

x harus

sama.

Dengan demikian dalam penelitian ini dilakukan persyaratan analisis yang

meliputi (1) uji normalitas, (2) uji homogenitas, dan (3) uji multikolinearitas. Pengujian

normalitas sampling dimaksudkan untuk menguji asumsi bahwa distribusi sampling dari

rata-rata sampel mendekati atau mengikuti normalitas populasi. Teknik yang digunakan

untuk melakukan pengujian normalitas yaitu dengan teknik Kolmogorov-Smirnov.

Untuk pengujian homogenitas varians dilakukan dengan uji Bartlett. Setelah persyaratan

analisis dipenuhi dilanjutkan dengan pengujian hipotesis. Data yang terkumpul

dianalisis dengan regresi dan korelasi. Pengujian hipotesis pertama, kedua, dan ketiga

dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi dan korelasi sederhana Product

Moment dari Pearson. Sedangkan pengujian hipotesis keempat dilakukan dengan

Page 9: STRATEGI MARKETING MIX, LOYALITAS KONSUMEN, DAN ...

Ari Nugroho

34 Syntax Literate, Vol. 2, No. 7 Juli 2017

menggunakan teknik analisis Regresi dan Korelasi Jamak (multiple regression and

correlation).

Adapun hipotesis statistik yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Tabel 3

Hipotesis Statistik

Hipotesis

1 H0 : ρy1 = 0

H1 : ρy1 > 0

2 Ho: ρy2 = 0

H1 : ρy2 > 0

3 Ho: ρy3 = 0

H1 : ρy3 > 0

4 Ho: ρy.123 = 0

H1 : ρy.123>

Keterangan:

ρy1 = Koefisien korelasi antara Strategi Marketing Mix Keputusan

pembelian LA LIGHTS pada mahasiswa UNSWAGATI Cirebon.

ρy2 = Koefisien korelasi antara Loyalitas konsumen terhadap Keputusan

pembelian LA LIGHTS pada mahasiswa UNSWAGATI Cirebon.

ρy3 = Koefisien korelasi antara Efektifitas kerja terhadap

Keputusan pembelian LA LIGHTS pada mahasiswa UNSWAGATI

Cirebon

ρy.123 = Koefisien korelasi antara Strategi Marketing Mix, loyalitas

konsumen, efektifitas kerja secara bersama-sama dengan Keputusan

pembelian LA LIGHTS pada mahasiswa UNSWAGATI Cirebon

Page 10: STRATEGI MARKETING MIX, LOYALITAS KONSUMEN, DAN ...

Strategi Marketing Mix, Loyalitas Konsumen, dan Efektifitas Kerja Terhadap

Keputusan Pembelian

Syntax Literate, Vol. 2, No.7 Juli 2017 35

Hasil dan Pembahasan

A. Hasil dan Analisis Data

Tabel 4

Distribusi Frequensi Strategi Marketing Mix (X1)

Jawaban

Butir SS S RR TS STS Jumlah Rata-

rata 5 4 3 2 1

F X F X F X F X F X F X

P1 24 120 38 152 19 57 14 28 15 15 110 372 3,38

P2 24 120 43 172 17 51 19 38 7 7 110 388 3,52

P3 13 65 41 164 7 21 26 52 23 23 110 325 2,95

P4 18 90 42 168 28 84 15 30 7 7 110 379 3,44

P5 18 90 37 148 10 30 34 68 11 11 110 347 3,15

Rata-rata Variabel (X1) 3,28

Dilihat dari tabel 4.6 diatas, menunjukan bahwa nilai rata-rata skor kuisioner

Strategi Marketing Mix (X1) yang telah dijawab oleh responden sebesar 3,28. Rata-

rata terkecil terdapat pada pernyataan ke-3 dan rata-rata terbesar terdapat pada

pernyataan ke-2. Hal ini berarti bahwa Strategi Marketing Mix (X1) dapat dikatakan

memiliki nilai yang cukup baik, karena berada pada interval 2,60-3,39 (Cukup Baik

(CB)) dari kriteria penilaian.

Tabel 5

Distribusi Frequensi Loyalitas Konsumen (X2)

Jawaban

Butir SS S RR TS STS Jumlah Rata-

rata 5 4 3 2 1

F X F X F X F X F X F X

P6 19 95 44 176 18 54 28 56 1 1 110 382 3,47

P7 22 110 52 208 14 42 15 30 7 7 110 397 3,61

P8 12 60 34 136 35 105 19 38 9 9 110 348 3,16

P9 1 5 43 172 14 42 22 44 13 13 110 276 2,15

P10 16 80 51 204 16 48 17 34 10 10 110 376 3,42

P11 21 105 36 144 23 69 25 50 5 5 110 373 3,39

Rata-rata Variabel (X2) 3,26

* Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer 2013

Dilihat dari tabel 4.7 diatas, menunjukan bahwa nilai rata-rata skor kuisioner

Loyalitas Konsumen (X2) yang telah dijawab oleh responden sebesar 3,26. Rata-

rata terkecil terdapat pada pernyataan ke-9 dan rata-rata terbesar terdapat pada

pernyataan ke-7. Hal ini berarti bahwa variabel Loyalitas Konsumen (X2) dapat

dikatakan memiliki nilai yang cukup baik, karena berada pada interval 2,60-3,39

(Cukup Baik (CB)) dari kriteria penilaian.

Page 11: STRATEGI MARKETING MIX, LOYALITAS KONSUMEN, DAN ...

Ari Nugroho

36 Syntax Literate, Vol. 2, No. 7 Juli 2017

Tabel 6

Distribusi Frequensi Efektifitas Kerja(X3)

Jawaban

Butir SS S RR TS STS Jumlah Rata-

rata 5 4 3 2 1

F X F X F X F X F X F X

P12 17 85 48 180 15 45 25 50 5 5 110 365 3,32

P13 15 45 48 192 26 78 3 6 18 18 110 339 3,08

P14 23 115 40 160 16 48 21 42 10 10 110 375 3,41

Rata-rata Variabel (X3) 3,27

* Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer 2013

Dilihat dari tabel 4.9, menunjukan bahwa nilai rata-rata skor kuisioner

Keputusan Pembelian (Y) yang telah dijawab oleh responden sebesar 3,47. Rata-

rata terkecil terdapat pada pernyataan ke-17 dan rata-rata terbesar terdapat pada

pernyataan ke-15. Hal ini berarti bahwa variabel Keputusan Pembelian (Y) dapat

dikatakan memiliki nilai yang baik, karena berada pada interval 2,60-3,39 (Cukup

Baik (CB)) dari kriteria penilaian.

Tabel 7

Distribusi Frequensi Keputusan Pembelian (Y)

Jawaban

Butir SS S RR TS STS Jumlah Rata-

rata 5 4 3 2 1

F X F X F X F X F X F X

P15 20 100 62 248 18 54 7 14 3 3 110 419 3,18

P16 20 100 45 180 21 63 11 22 13 13 110 378 3,44

P17 20 100 23 92 35 105 18 36 14 14 110 375 3,15

Rata-rata Variabel (Y) 3,47

* Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer 2013

B. Pembahasan

Hasil pengujian masing-masing variabel independen terhadap variabel

dependennya dapat dianalisis sebagai berikut:

1. Pengaruh Marketing Mix (X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y)

Dari hasil perhitungan menggunakan SPSS menunjukan hasil bahwa

Marketing Mix berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian pelanggan. Hasil ini

ditunjukan melalui pengujian secara parsial antara Marketing Mix dengan

Keputusan Pembelian, dimana nilai t hitung > t tabel (2,708 >1,982) maka Ho

Page 12: STRATEGI MARKETING MIX, LOYALITAS KONSUMEN, DAN ...

Strategi Marketing Mix, Loyalitas Konsumen, dan Efektifitas Kerja Terhadap

Keputusan Pembelian

Syntax Literate, Vol. 2, No.7 Juli 2017 37

ditolak, artinya secara parsial ada pengaruh antara Marketing Mix dengan

Keputusan Pembelian.

2. Pengaruh Loyalitas Konsumen (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y)

Dari hasil perhitungan menggunakan SPSS menunjukan hasil bahwa

Loyalitas Konsumen berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian pelanggan. Hasil

ini ditunjukan melalui pengujian secara parsial antara Loyalitas Konsumen dengan

Keputusan Pembelian, dimana nilai t hitung > t tabel (2,658 >1,982) maka Ho

ditolak, artinya secara parsial ada pengaruh antara Loyalitas Konsumen dengan

Keputusan Pembelian.

3. Pengaruh Efektifitas Kerja(X3) terhadap Keputusan Pembelian (Y)

Dari hasil perhitungan menggunakan SPSS menunjukan hasil bahwa

Efektifitas Kerja berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian pelanggan. Hasil ini

ditunjukan melalui pengujian secara parsial antara Efektifitas Kerja dengan

Keputusan Pembelian, dimana nilai t hitung > t tabel (2,679 >1,982) maka Ho

ditolak, artinya secara parsial ada pengaruh antara Efektifitas Kerja dengan

Keputusan Pembelian.

4. Pengaruh Marketing Mix (X1), Loyalitas Konsumen (X2), dan Efektifitas Kerja

(X3) terhadap Keputusan Pembelian (Y)

Karena F hitung >F tabel (3,410 >2,690), maka Ho ditolak, artinya ada

pengaruh antara Kualitas Marketing Mix, Loyalitas Konsumen dan Efektifitas

Kerjasecara bersama-sama terhadap Keputusan Pembelian. Jadi dari kasus ini

dapat disimpulkan bahwa antara ada pengaruh antara Kualitas Marketing Mix,

Loyalitas Konsumen dan Efektifitas Kerja secara bersama-sama terhadap

Keputusan Pembelian.

Page 13: STRATEGI MARKETING MIX, LOYALITAS KONSUMEN, DAN ...

Ari Nugroho

38 Syntax Literate, Vol. 2, No. 7 Juli 2017

Kesimpulan

Merujuk dari hasil dan pembahasan di atas penulis telah menemukan beberapa

kesimpulan seperti:

1. Adanya pengaruh yang diberikan Marketing Mix terhadap keputusan pembelian.

2. Adanya pengaruh yang diberikan oleh loyalitas konsumen terhadap keputusan

pembelian produk.

3. Adanya pengaruh yang diberikan efektivitas kerja terhadap keputusan pembelian

pelanggan.

4. Karena F hitung > F tabel (3,410 > 2,690), maka Ho ditolak. Dengan kata lain

secara bersama-sama kualitas Marketing Mix, Loyalitas Konsumen dan

Efektivitas Kerja memiliki pengaruh terhadap Keputusan Pembelian.

Page 14: STRATEGI MARKETING MIX, LOYALITAS KONSUMEN, DAN ...

Strategi Marketing Mix, Loyalitas Konsumen, dan Efektifitas Kerja Terhadap

Keputusan Pembelian

Syntax Literate, Vol. 2, No.7 Juli 2017 39

BIBLIOGRAFI

Boom, H. B. Dan Bitner, M. J. 1981. Marketing Strategies and Organisation Structures

for Service Firms. USA: American Marketing Association.

Cullington, J. W. 1948. The Management of Marketing Costs. Boston: Division of

Research, Graduate School of Business Administration, Havard University.

Hasan, Ali. 2008. Marketing. Yogyakarta: Media Utama

Kotler & Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 13 Jilid 1. Jakarta: Penerbit

Erlangga.

Kotler, Philip, Amstrong, Gary (12th). Tanpa tahun. Principle of Marketing. Twelefth

Edition. Prentice Hall International Inc.

McCarthy, J. E. 1968. Basic Marketing. A Managerial Approach. Homewood, IL:

Irwin.

Schiffman & Kanuk. 2007. Perilaku Konsumen. dialihbahasakan oleh Zulkifli Kasip.

Edisi Ketujuh. Jakarta: Penerbit PT. Indexs

Subarna, Nana dan Suryadi, Dadang. 2002. Pengaruh Unsur Unsur Produk Mix Teh

Terhadap Harga dan Jumlah Konsumsi Konsumen Dalam Rumah Tangga.

Laporan Penelitian Tahun 1999. Bali Penelitian Teh dan Kina Gambung

(Unpublished).

Tjiptono, Fandi. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi 3. Yogyakarta: ANDI