marketing mix arsitektur.docx
-
Upload
rifki-riadi -
Category
Documents
-
view
132 -
download
6
Transcript of marketing mix arsitektur.docx
1
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam konteks rumah tangga Negara pendidikan merupakan hak setiap warga Negara,
maka di dalamnya mengandung makna bahwa Negara berkewajiban memberikan layanan
pendidikan kepada warganya. Karena itu pengelolaan sistem pembangunan pendidikan harus
harus didesain dan dilaksanakan secara bermutu, efektif, dan efisien. Pelayanan pendidikan harus
berorientasi pada upaya peningkatan akses pelayanan yang seluas-luasnya bagi warga
masyarakat.
Dewasa ini, persaingan antar universitas semakin interaktif. Pemasaran untuk lembaga
pendidikan mutlak diperlukan. Universitas sebagai lembaga penyedia jasa pendidikan perlu
belajar dan memiliki inisiatif untuk meningkatkan kepuasan pelanggan (peserta didik) karena
pendidikan merupakan proses yang saling mempengaruhi dan berkelanjutan. Dalam bidang
pendidikan, kegiatan pemasaran dapat meliputi perencanaan produk pendidikan, penentuan harga
(dalam hal ini besarnya biaya pendidikan), dan mempromosikan produk pendidikan yang
ditawarkan oleh lembaga pendidikan yang bersangkutan.
Baik buruknya kondisi pendidikan di suatu Negara sangat berpengaruh terhadap kondisi
internal maupun internal Negara tersebut, dimana jika suatu Negara memiliki peringkat
pendidikan yang buruk maka dapat dipastikan bahwa kondisi Negara tersebut juga tidak stabil,
hal ini karena kualitas sumber daya manusianya yang tidak bagus yang lain karena disebabkan
mutu pendidikan yang kurang.
1
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1 Pengertian Jasa Pendidikan
Jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak
kepada pihak lain, pada dasarnya tidaak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.
Produksi jasa bisa berkaitan dengan produk fisik atau tidak.
Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual (Fandy
Tjiptono,1996:6).Dalam hal ini jasa berupa suatu kegiatan yang bermanfaat bagi pihak lain
dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya.
Kotler mengemukakan pengertian jasa adalah a service to any act or performance that
one party can offer to another that is essentially intangible and does not result in the ownership
of anytihing. Its production may or may not tied to a physical product (Kotler, 2003:444).
Jasa merupakan sesuatu yang tidak berwujud, yang melibatkan hubungan antara penyaji jasa
dengan konsumen pemakai dan tidak ada perpindahan kepemilikan (transfer of ownership)
antara keduanya. Dalam menghasilkan jasa tersebut digunakan produk fisik untuk mendukung
aktivitasnya.
Sedangkan Berry seperti dikutip Zeithaml and Bitner mengemukakan: Service are
deeds, process and performance(Zeithaml and Berry, 1996 : 5). Jasa dapat diartikan sebagai
unjuk kerja (performance) ataupun prosedur kerja, tindakan dan aktivitas (deeds), maupun
proses yang dilakukan oleh seseorang atau institusi yang dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumennya. Selanjutnya dari beberapa definisi jasa
yang telah dikemukakan sebelumnya dan dirangkum. Zeithaml dan Berry mengekukakan
bahwa jasa adalah include all economic activites whose outout is not a physical product or
construction, is generally consumed at at time it is produced and provides added value in forms
(such as convenience, amusement, timelines, comfort and health) that are essentially intangibles,
concern of it first purchaser (Adapted from Zeithaml and Berry, 1996 : 5).
Jasa adalah meliputi segenap kegiatan ekonomi yang
mengasilkan output (keluaran) berupa produk atau konstruksi (hasil karya) non fisik, yang
lazimnya dikonsumsi pada saat diproduksi dan memberi nilai tambah pada bentuk (form)
1
seperti kepraktisan, kecocokan.kepastian, kenyamanan dan kesehatan, yang pada intinya
menerik citra jasa pada pembeli pertama. Sementara itu, jasa pendidikan merupakan jasa yang
bersifat kompleks karena bersifat padat karya dan padat modal.Artinya
dibutuhkan banyak tenaga kerja yang memiliki skill khusus dalam bidang pendidikan dan
padat modal karena membutuhkan infrastruktur (peralatan) yang lengkap dan harganya cukup
mahal.
2.2 Kualitas Jasa dan Karakteristik Jasa Pendidikan
Jasa pendidikan merupakan jasa yang bersifat kompleks karena bersifat padat karya dan
padat modal. Artinya, dubutuhkan banyak tenaga kerja yang memilikiskill khussu dalam bidang
pendidikan dan padat modal karena membutuhkaninfrastruktur (peralatan) yang lengkap.
Kualitas jasa memiliki beberapa sifat atau karakteristik, antara lain;
1) Subyektif,
2) Umumnya berukuran afektif
3) Mengutamakan kepemerhatian
4) Terdiri dari non-materi
5) Tidak dapat dihitung secara kuantitatif, tetapi hanya bisa diyakini, dipercaya dan sebagainya.
6) Keistimewaan produk (semakin baik keistimewaan produk semakin tinggi mutunya).
7) Bebas definisi (semakin sedikit defisiensi, berarti semakin baik mutunya).
Jasa secara umum memiliki karakteristik utama sebagai berikut:
a. Tidak Berwujud (Intangibility)
Jasa tidak berwujud seperti produk fisik, yang menyebabkan pengguna jasa pendidikan
tidak dapat melihat, mencium, dan merasakan hasilnya sebelum mereka mengkonsumsinya.
Untuk menekan ketidakpastian, pengguna jasa pendidikan akan mencari tanda atau informasi
tentang kualitas jasa tersebut. Tanda maupun informasi dapat diperoleh atas dasar letak lokasi,
penyelenggara, peralatan dan alat komunikasi yang digunakan, serta besarnya biaya yang
ditetapkan oleh lembaga pendidikan. Beberapa hal yang akan dilakukan lembaga pendidikan
untuk meningkatkan calon pengguna jasa pendidikan adalah:
1) Meningkatkan visualisasi jasa yang tidak berwujud menjadi berwujud. Buchari Alma.
Pemasaran Stratejik Jasa Pendidikan
1
2) Menekankan pada manfaat yang akan diperoleh (lulusan lembaga pendidikan).
3) Menciptakan atau membangun suatu nama merek lembaga pendidikan (education
brand name).
4) Memakai nama seseorang yang sudah dikenal untuk meningkatkan kepercayaan
konsumen.
b. Tidak Terpisah (Inseparability)
Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual lalu dikonsumsi. Akan tetapi jasa pada
umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan
tempat yang sama. Jasa pendidikan tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, yaitu lembaga
pendidikan yang menyediakan jasa tersebut. Artinya, jasa pendidikan dihasilkan dan
dikonsumsi secara serempak (simultan) pada waktu yang sama. Jika peserta didik membeli
jasa maka akan berhadapan langsung dengan penyedia jasa pendidikan. Dengan demikian,
jasa lebih diutamakan penjualannya secara langsung dengan skala operasi yang terbatas. Oleh
karena itu, lembaga pendidikan dapat menggunakan strategi bekerja dalam kelompok yang
lebih besar, bekerja lebih cepat, atau melatih para penyaji jasa agar mereka mampu membina
kepercayaan pelanggannya (peserta didik).
c. Bervariasi (Variability)
Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan non-standardized out-put, artinya banyak
variasi bentuk, kualitas dan jenis, tergantung pada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut
dihasilkan. Ada tiga faktor yang menyebabkan variabilitas kualitas jasa, yaitu:
1) Partisipasi pelanggan selama penyampaian jasa.
2) Moral atau motivasi karyawan dalam melayani pelanggan.
3) Beban kerja perusahaan.
Dalam lembaga pendidikan, ketiga faktor tersebut dapat menyebabkan lembaga
pendidikan sulit mengembangkan citranya. Akan tetapi dampak dari faktor-faktor tersebut
dapat dikurangi melalui tiga strategi utama, yaitu:
1) Berinvestasi dalam seleksi, motivasi, dan pelatihan terhadap para stafstaf, dengan
harapan bahwa staf yang terlatih dengan baik dan bermotivasi tinggi lebih mampu
mematuhi prosedur standar dan menangani permintaan yang sifatnya unpredictable.
1
2) Melakukan industrialisasi jasa. Di sini lembaga pendidikan bisa membuat alternatif
untuk membuat jaringan internet, memberikan penawaran jasa pendidikan lewat mesin
ATM, dan bisa juga dengan cara meningkatkan konsistensi kinerja karyawan/staf.
3) Melakukan service costomization, artinya meningkatkan interaksi antara lembaga
pendidikan dan masyarakat (siswa dan orang tua) sedemikian rupa sehingga jasa yang
diberikan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan individual setiap peserta
didik.
d. Bisa Hancur (Perishability)
Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Apabila
diperhatikan batasan dan karakteristik yang diutarakan di atas, ternyata dunia pendidikan
merupakan bagian dari batasan tersebut.
Dengan demikian, lembaga pendidikan termasuk dalam kategori sebagai lembaga pemberi jasa
para konsumen, dalam hal ini siswa dan orang tua siswa. Mereka inilah yang berhak memberikan
penilaian bermutu tidaknya keluaran (output) suatu lembaga pendidikan.
e. Lock Of Ownership (Kunci Kepemilikan)
Lock Of Ownership merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang. Pada pembelian
barang konsumen bisa memiliki hak penuh atas penggunaan dan manfaat barang yang sudah
dibelinya. Konsumen bisa mengkonsumsi, menyimpan, atau menjualnya kembali. Pada lembaga
pendidikan masyarakat (siswa dan orang tua) tidak bisa memiliki lembaga tersebut. Akan tetapi
masyarakat bisa memanfaatkan beberapa fasilitas yang disediakan oleh lembaga pendidikan.
2.3 Dimensi Kualitas Pelayanan pada Jasa Pendidikan
Kualitas jasa pendidikan dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi
pelanggan atas pelayanan yang diperoleh atau diterima secara nyata oleh mereka dengan
pelayanan yang sesungguhnya diharapkan. Jika kenyataan lebih dari yang diharrpkan, pelayanan
dapat dikatakan bermutu. Sebaliknya jika kenyataan kurang dari yangdiharapkan, pelayanan
dapat dikatakan tidak bermutu Namun apabila kenyataan samadengan harapan, maka kualitas
pelayanan disebut memuaskan.
1
Dengan demikian, kualitas pelayanan dapat didefinisikan seberapa jauh perbedaan antara
kenyataan dan harapan para pelanggan atas layanan yang diterima mereka, dimensi jasa
pendidikan tersebutdapat dijelaskan sebagai berikut :
a) Bukti Fisik (tangible)
Bukti fisik berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar
Nasional Pendidikan yang tercantum dalam pasal Pasal 42 bab VII Standar Sarana
danPrasarana Pendidikan yang berisi sebagai berikut :
(1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan
pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta
perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur
dan berkelanjutan.
(2) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang
kelas,ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang
perpustakaan,ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin,
instalasi dayadan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat
berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran
yang teratur dan berkelanjutan.
b) Keandalan (reliability)
Yakni kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera atau
cepat,akurat, dan memuaskan.
c) Daya Tanggap (responsiveness)
Yaitu kemauan/kesediaan para staff untuk membantu para peserta didik dan memberikan
pelayannan yang cepat tanggap
d) Jaminan (assurance)Yaitu mencakup pengetahuan, kompetensi, kesopanan, respek
terhadap peserta didik,serta memiliki sifat dapat dipercaya, bebas dari bahaya dan
keragu-raguan.
e) Empati (empathy)
Yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi dengan baik, perhatian
pribadi, dan memahami kebutuhan peserta didiknya.
1
2.4 Strategi Pemasaran Jasa
Menurut Lamb, Hair dan Mc Daniel (2001) terjemahan David Octaveria.
Strategi pemasaran jasa adalah kegiatan menyeleksi dan penjelasan satu atau beberapa
target pasar dan mengembangkan serta memelihara suatu bauran pemasaran yang akan
menghasilkan kepuasan bersama dengan pasar yang dituju.
Menurut Lynch seperti yang dikutip oleh Wibisono (2006, p. 50-51),
Strategi perusahaan merupakan pola atau rencana yang mengintegrasikan tujuan utama
atau kebijakan perusahaan dengan rangkaian tindakan dalam sebuah pernyataan yang saling
mengikat. Strategi perusahaan biasanya berkaitan dengan prinsip-prinsip secara umum untuk
mencapai misi yang dicanangkan perusahaan, serta bagaimana perusahaan memilih jalur yang
spesifik untuk mencapai misi tersebut.
Anthony dan Govindarajan (1995) juga menambahkan bahwa perencanaan strategik
Merupakan suatu proses manajemen yang sistematis yang didefinisikan sebagai proses
pengambilan keputusan atas program-program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan
perkiraan sumber daya yang akan dialokasikan dalam setiap program selama beberapa tahun
mendatang (dalam Prasetyo dan Gomies, 2004, p. 8). Hasil keluaran dari proses tersebut adalah
rencana atau keputusan strategi.
Menurut Morrisey (1995:45),
Strategi adalah proses untuk menentukan arah yang harus dituju oleh perusahaan agar
misinya tercapai dan sebagai daya dorong yang akan membantu perusahaan dalam menentukan
produk, jasa, dan pasarnya di masa depan. Dalam menjalankan aktifitas operasional setiap hari di
perusahaan, para pemimpin dan manajer puncak selalu merasa bingung dalam memilih dan
menentukan strategi yang tepat karena keadaan yang terus menerus berubah.
Henry Mintzberg menyatakan bahwa persoalan sebagaimana baiknya organisasi
membuat rencana strategi, tetapi strategi yang berbeda mungkin akan muncul. Memulai dengan
1
strategi yang direncanakan atau yang diharapkan berhubungan dengan beberapa hal :
• Strategi yang diharapkan yang dapat direalisasikan yang disebut strategi dengan sengaja.
• Strategi yang diharapkan yang tidak dapat direalisasikan yang disebut strategi tak terealisasi.
• Strategi yang terealisasi yang tidak pernah diharapkan disebut strategi darurat.
Menurut Payne yang dikutif oleh Ratih Hurriyati (2010:42)
Bahwa pemasaran jasa merupakan suatu proses mempersepsikan, memahami,
menstimulasi dan memenuhi kebutuhan pasar sasaran yang dipilih secara khusus dengan
menyalurkan sumber-sumber sebuah organisasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan
demikian, manajemen pemasaran jasa merupakan proses penyelarasan sumber-sumber sebuah
organisasi terhadap kebutuhan pasar. Pemasaran memberi perhatian pada hubungan timbal balik
yang dinamis antara produk dan jasa perusahaan, keinginan dan kebutuhan pelanggan serta
kegiatan-kegiatan para pesaing.
Fungsi pemasaran terdiri dari tiga komponen kunci, yaitu sebagai berikut :
a. Bauran pemasaran (markting mix)
Merupakan unsur-unsur internal penting yang membentuk program pemasaran sebuah
organisasi
b. Kekuatan pasar
Merupakan peluang dan ancaman eksternal dimana operasi pemasaran sebuah organisasi
berinteraksi
c. Proses penyelarasan
Merupakan proses strategik dan manajerial untuk memastikan bahwa bauran pemasaran jasa
dan kebijakan-kebijakan internal organisasi sudah layak untuk menghadapi kekuatan pasar.
Menurut pendapat Kerin dan Patenson yang dikutif oleh Buchari Alma (2009:261)
mengungkapkan enam langkah proses yang kompleks dan saling berhubungan dalam strategi
pemasaran, yaitu :
1. Defining the character of the organizations business. Perusahaan harus mendefinisikan
bisnisnya secara jelas, konsumen yang ingin dituju, permintaan dan kebutuhan yang ingin
dipenuhi
1
2. Specifying the purpose of the organization. Dapat dilihat dari definisi bisnis yang
dijalankannya. Apa yang ingin dicapai oleh organisasi dengan mengetahui terlebih dahulu
peluang dan ancaman serta kemampuan dari perusahaan
3. Identifying organizational opportunities. Identifikasi peluang ini akan muncul dari analisa
situasi lingkungan dengan kemampuan perusahaan menjawabnya, besarnya resiko dan
ketersediaan sumber-sumber
4. Formulating produck market strategies. Dalam hal ini ditetapkan strategi pemasaran yang
mana yan bghyujklg akan digunakan. Ini bermula dari pemilihan pasar yang hendak dituju
dan bagaimana usaha mencapai pasar sasaran tersebut dengan menggunakan bauran
pemasaran
5. Budgeting financial, production and human resources. Titik puncak dari keputusan strategis
ini ialah muncul dalam bentuk penguasaan anggaran untuk perusahaan. Anggaran yang
dipersiapkan secara sempurna akan menampilkan strategi pemasaran dengan tujuan yang
terintegrasi untuk keseluruhan perusahaan
6. Developing reformulation and recovery strategis. Dalam hal ini perlu dikembangkan strategi
formulasi dan strategi pemulihan. Perubahan-perubahan pasar dan prilaku dalam persaingan
dalam secara periodik, kadang-kadang secara mendadak, jadi dibutuhkan penyesuaian.
Secara garis besar, strategi pemasaran jasa yang pokok berkaitan dengan tiga hal berikut:
1. Melakukan diferensiasi kompetitif
2. Mengelola kualitas jasa
3. Mengelola produktivitas
Melakukan Differensiasi Kompetitif
Perusahaan jasa perlu melakukan diferensiasi melalui inovasi yang bersifat pre-emptive
dalam jangka panjang. Pre-emptive di sini maksudnya adalah implementasi suatu strategi yang
baru bagi suatu bisnis tertentu, karena merupakan yang pertama maka dapat menghasilkan
keterampilan atau aset yang dapat merintangi, mencegah atau menghalangi para pesaing untuk
melakukan duplikasi atau membuat tandingannya.Perusahaan jasa dapat mendiferensiasikan
dirinya melalui citra di mata pelanggan, misalnya melalui simbol-simbol dan merek yang
1
digunakan. Selain itu perusahaan dapat melakukan diferensiasi kompetitif dalam penyampaian
jasa (service delivery) melalui 3 aspek yang juga dikenal sebagai 3P dalam pemasaran jasa, yaitu
melalui:
1. Manusia
Perusahaan jasa dapat membedakan dirinya dengan cara merekrut dan melatih karyawan
yang lebih mampu dan lebih dapat diandalkan dalam berhubungan dengan pelanggan, daripada
karyawan pesaingnya.
2. Lingkungan Fisik
Perusahaan jasa dapat mengembangkan lingkungan fisik yang lebih atraktif.
3. Proses
Perusahaan jasa dapat merancang proses penyampaian jasa yang superior, misalnya home
banking yang dibentuk oleh bank tertentu.
Mengelola Kualitas Jasa
Cara lain untuk melakukan diferensiasi adalah secara konsisten memberikan kualitas jasa
yang lebih baik daripada para pesaing. Hal ini dapat tercapai dengan memenuhi atau bahkan
melampaui kualitas jasa yang diharapkan oleh para pelanggan. Kualitas jasa sendiri dipengaruhi
oleh dua variabel, yaitu jasa yang dirasakan (perceived service) dan jasa yang diharapkan
(expected service). Bila jasa yang dirasakan lebih kecil daripada yang diharapkan, maka para
pelanggan menjadi tidak tertarik lagi pada penyedia jasa yang bersangkutan. Sedangkan bila
yang terjadi adalah sebaliknya (perceived > expected), maka ada kemungkinan para pelanggan
akan menggunakan penyedia jasa itu lagi.
Tiga pakar pemasaran jasa, Leonard L. Berry, A. Parasuraman, dan Valerie A. Zeithaml
melakukan penelitian mengenai customer-perceived quality pada empat industri jasa, yaitu retail
banking, credit card, securities brokerage, dan product repair and maintenance. Dalam penelitian
1
tersebut, mereka mengidentifikasi 5 gap yang menyebabkan kegagalan penyampaian jasaKelima
gap tersebut adalah:
1. Gap antara harapan konsumen dan persepsi manajemen.
Pada kenyataannya pihak manajemen suatu perusahaan tidak selalu dapat merasakan atau
memahami apa yang diinginkan para pelanggan secara tepat. Akibatnya manajemen tidak
mengetahui bagaimana suatu jasa seharusnya didesain, dan jasa-jasa pendukung/sekunder apa
saja yang diinginkan konsumen. Contohnya pengelola katering mungkin mengira para
pelanggannya lebih mengutamakan ketepatan waktu pengantaran makanannya, padahal para
pelanggan tersebut mungkin lebih memperhatikan variasi menu yang disajikan.
2. Gap antara persepsi manajemen terhadap harapan konsumen dan spesifikasi kualitas
jasa.
Kadangkala manajemen mampu memahami secara tepat apa yang diinginkan oleh
pelanggan, tetapi mereka tidak menyusun suatu standar kinerja tertentu yang jelas. Hal ini bisa
dikarenakan tiga faktor, yaitu tidak adanya komitmen total manajemen terhadap kualitas jasa,
kekurangan sumberdaya, atau karena adanya kelebihan permintaan. Sebagai contoh, manajemen
suatu bank meminta para stafnya agar memberikan pelayanan secara ‘cepat’ tanpa menentukan
standar atau ukuran waktu pelayanan yang dapat dikategorikan cepat.
3. Gap antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa.
Ada beberapa penyebab terjadinya gap ini, misalnya karyawan kurang terlatih (belum
menguasai tugasnya), beban kerja melampaui batas, tidak dapat memenuhi standar kinerja, atau
bahkan tidak mau memenuhi standar kinerja yang ditetapkan. Selain itu mungkin pula karyawan
dihadapkan pada standar-standar yang kadangkala saling bertentangan satu sama lain, misalnya
para juru rawat diharuskan meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan atau masalah
pasien, tetapi di sisi lain mereka juga harus melayani para pasien dengan cepat.
1
4. Gap antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal.
Seringkali harapan pelanggan dipengaruhi oleh iklan dan pernyataan atau janji yang
dibuat oleh perusahaan. Risiko yang dihadapi perusahaan adalah apabila janji yang diberikan
ternyata tidak dapat dipenuhi. Misalnya brosur suatu lembaga pendidikan menyatakan bahwa
lembaganya merupakan yang terbaik; memiliki sarana kuliah, praktikum dan perpustakaan
lengkap, dan staf pengajarnya profesional. Akan tetapi saat pelanggan datang dan merasakan
bahwa ternyata fasilitas praktikum dan perpustakaannya biasa biasa saja (hanya memiliki
beberapa ruang kuliah; jumlah komputer relatif sedikit; judul dan eksemplar buku terbatas),
maka sebenarnya komunikasi eksternal yang dilakukan lembaga pendidikan tersebut telah
mendistorsi harapan konsumen dan menyebabkan terjadinya persepsi negatif terhadap kualitas
jasa lembaga tersebut.
5. Gap antara jasa yang dirasakan dan jasa yang diharapkan.
Gap ini terjadi apabila pelanggan mengukur kinerja/prestasi perusahaan dengan cara yang
berlainan, atau bisa juga keliru mempersepsikan kualitas jasa tersebut. Misalnya seorang dokter
bisa saja terus mengunjungi pasiennya untuk menunjukkan perhatiannya. Akan tetapi pasien
dapat menginterpretasikannya sebagai suatu indikasi bahwa ada yang tidak beres berkenaan
dengan penyakit yang dideritanya.
Mengelola Produktivitas
Ada enam pendekatan yang dapat diterapkan untuk meningkatkan produktivitas jasa, yaitu:
1. Penyedia jasa bekerja lebih keras atau dengan lebih cekatan daripada biasanya.
2. Meningkatkan kuantitas jasa dengan mengurangi sebagian kualitasnya.
3. Mengindustrialisasikan jasa tersebut dengan menambah perlengkapan dan melakukan
standardisasi produksi.
1
4. Mengurangi atau menggantikan kebutuhan terhadap suatu jasa tertentu dengan jalan
menemukan suatu solusi berupa produk, seperti halnya TV menggantikan hiburan luar rumah,
pakaian wash-and-wear mengurangi kebutuhan akan commercial laundries.
5. Merancang jasa yang lebih efektif.
6. Memberikan insentif kepada para pelanggan untuk melakukan sebagian tugas perusahaan.
1
BAB III
SEJARAH, VISI DAN MISI, SERTA TUJUAN ARSITEKTURUNIVERSITAS SYIAH KUALA
3.1 PENGANTAR
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala resmi di buka pada tahun
1996 sebagai sarana tempat menghasilkan, mengembangkan dan meningkatkan sumber daya
manusia yang professional di bidang arsitektur guna mendukung pembangunan dan
meningkatkan teknologi khususnya di provinsi aceh dan di Indonesia pada umumnya.
Jurusan arsitektur ini mulai di rintis pada tahun 1980-1981 yang di tandai dengn adanya
pengiriman tenaga pengajar (dosen) ke institute Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya
sebagai persiapan awal dan berlangsung dalam berapa angkatan. padaa tahun 1988 fakultas
teknik unsyiah mengusulkan proposal pembukaan arsitektur ke dirjen dikti debdikbud RI di
Jakarta. sambil menunggu izin, atas inisiatif dekan fakultas teknik dukungan dana dari pemda
Tk.I aceh, dan juga mendapat sambutan dari rektor universitas syiah kuala serta dukungan
dariinstitut teknologi sepuluh november Surabaya (ITS) sebagai unversitas Pembina, maka pada
tahun ajarin 1988-1989, dibuka kelas khusus yang menampung sebanyak 21 mahasiswa yang di
rekrut dari mahasiswa semester II jusrusan teknik sipil fakultas teknik universitas syiah kuala.
Dengan tujuh orang staff pengajar (alumni jurusan arsitektur FTSP-ITS) dan rencana
penambahan staff pengajar pada tahun tahun berikutnya, maka perkuliahan mulai dilakasanakan
dengn prasara dan sarana seadanya pada pertengahan semester di datangkan dosen senior dari
ITS Surabaya, ntuk menyelesaikan program sarjana (s1) di institute teknologi 10 november (ITS)
Surabaya.sementara itu, masing masing dosen terus mempersiapkan diri untuk menempuh
program magister dan doctor baik di dalam maupun di luar negeri.
Saat ini pendidikan di jurusan arsitektur telah memasuki tahun ke 15 dengan jumlah
mahasiwa yang terdaftar sebanyak 500 orang yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia,
khususnya dari sumatera. Hingga semester genap tahun ajaran 2012/2013 jurusan ini telah
menghasilak sebanyak 400 orang sarjana teknik.
1
3.2 Tujuan Arsitektur
Tujuan Jurusan Arsitektur adalah untuk menghasilkan sarjana Arsitektur yang memiliki
dasar pengetahuan, sikap, ketrampilan dan kemampuan dalam bekerja sebagai tenaga
professional di bidangnya serta memiliki kemampuan ilmiah untuk mengembangkan
pengetahuan lanjutan.
3.3 Sejarah/ Sekilas tentang Arsitektur
Sekilas Fakultas Teknik Unsyiah
Oleh pejabat Rektor Universitas Syiah Kuala Kolonel M. Yasin (ketika itu selaku
Pangdam I/Iskandar Muda) dengan surat ketetapannya tanggal 21 Mei 1963 Nomor
Sekr/Usk/161963 membentuk sebuah panitia persiapan teknik kependidikan di fakultas
Teknik.Perencanaan pembukaan fakultas Teknik tersebut dapat direalisir di tahun 1963 itu juga,
maka panitia ketika itu telah mengeluarkan suatu pengumuman pada tanggal 3 juni 1963 Nomor
006/PFT/1963 tentang Penerimaan Calon Mahasiswa Fakultas Teknik yang pendaftarannya
dimulai tanggal 10 juli1963. Pada pertama kalinya pendaftaran mahasiswa di tahun 1963 itu,
terdaftar 113 orang calon rnahasiswa Fakultas Teknik dan terdiri dari 75 orang tamatan SMA-B
dan 38 orang tamatan STM, di antaranya 4 orang wanita.
Dalam waktu kurang lebih 2 bulan kemudian yakni tanggal 19 Agustus 1963 Rektor II
Universitas Syiah Kuala (Drs Syamsudin Ishak) segera ke Jakarta untuk menguatkan dan
melengkapi segala sesuatu yang berkenaan dengan persiapan pembukaan Fakultas Teknik
tersebut.
Panitia dan Pimpinan Universitas Syiah Kuala telah sepakat untuk menetapkan hari
Peresmian Pembukaan Fakultas Teknik pada tanggal 2 September 1963, sejalan dengan
memperingati “Hari Pendidikan di Aceh”.
1
Sejarah FT-Unsyiah
Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala didirikan pada tahun 1963 dengan satu jurusan
yaitu Teknik Sipil. Pada tahun 1967, mahasiswa sudah mencapai tingkat sarjana muda dan dosen
yang ada pada waktu itu hanya mampu mengelola sampai tingkat tersebut. Dalam peningkatan
mutu pendidikan, Fakultas Teknik telah berbenah diri untuk meningkatkan sumber daya manusia
bagi staf pengajar. Sekarang ini, Fakultas Teknik telah mempunyai tiga orang guru besar, 30
orang Doktor dan lebih dari 70% telah bergelar Master.
Pimpinan fakultas pada saat itu menjalin kerja sama dengan Universitas Gajah Mada
(UGM) di Yogyakarta untuk menyelesaikan pendidikan mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah
dari tingkat sarjana muda sampai menjadi sarjana. Tahap pertama dilakukan pada tahun 1967,
tahap kedua tahun 1969, dan tahap ketiga tahun 1971. Pada tahun 1970 Fakultas Teknik Unsyiah
mendapat bantuan dari Pertamina berupa gedung kuliah dan sejumlah peralatan laboratorium.
Pada tahun 1977 dibuka dua Jurusan baru yaitu Teknik Mesin dan Teknik Kimia.
Penyelesaian pendidikan sarjana untuk kedua jurusan dilaksanakan di ITS Surabaya melalui
perjanjian kerjasama. Melalui hubungan kerjasama ini juga dilakukan penerimaan tenaga dosen
yang dilakukan dengan mengirim mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah untuk dapat
menyelesaikan tingkat sarjana di sana.
Pada tahun 1996, Fakultas Teknik Unsyiah membuka lagi dua Jurusan baru yaitu Teknik
Arsitektur dan Teknik Elektro. Dosen untuk kedua Jurusan ini sudah dipersiapkan lebih dahulu
melalui kerjasama Fakultas Teknik Unsyiah dan ITS Surabaya. Pada tahun 1996 itu pula
Fakultas Teknik Unsyiah membuka program Ekstensi dengan 3 program studi yaitu Teknik Sipil,
1
Teknik Mesin dan Teknik Kimia. Pada tahun 1999 mulai pula dibuka program Diploma-3, di
mana pada tahun 2003 mendapat izin penyelenggaraan dari Dikti untuk 4 program studi yaitu
Teknik Sipil, Teknik Mesin, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro. Selanjutnya, pada tahun 2002
Fakultas Teknik Unsyiah membuka pula program Magister Teknik Sipil. Kemudian pada tahun
2004 Fakultas Teknik Unsyiah membuka pula program Magister Teknik Kimia. Setelah itu, pada
tahun 2006 Magister Teknik Kimia juga membuka bidang Konsentrasi Teknologi dan
Manajemen Lingkungan yang bekerjasama dengan Bapelda dan GTZ.
Fakultas Teknik pada mula berdiri sampai dengan sekarang telah mengalami 17 kali
perubahan pimpinan. Susunan struktur pimpinan di Fakultas Teknik Unsyiah dari mula sampai
dengan sekarang adalah seperti berikut ini:
1. Tahun (1963-1964), Dekan: Drs. Marzuki Nyakman, PD-I: Ir. Abdul Muluk, PD-II: Ir.
Sudarsono Tjokroseputro.
2. Tahun (1964-1968), Dekan: Ir. Sudarsono Tjokroseputro, PD-I: Ir. Abdul Muluk, PD-II: Ir.
Haryoto dan PD-III: Drs. Soentadji Soedibyantoro.
3. Tahun (1968-1970), Dekan: Ir. Sudarsono Tjokroseputro, PD-I: Ir. Haryoto, PD-II: Ir.
Musbar Ramali dan PD-III: Drs. Soentadji Soedibyantoro.
4. Tahun (1970-1973), Dekan: Ir. Sudarsono Tjokroseputro, PD-I: Ir. Soedibyo Oenoes, PD-II:
Ir. Muhd. Ali Ismail dan PD-III: Ir. Musbar Ramali.
5. <!–[if !supportLists]–>Tahun (1973-1975), Dekan: Ir. Haryoto, PD-I: Ir. Musbar Ramali,
PD-II: Ir. Bustam Husin dan PD-III: Ir. M. Noor.<!–[endif]–>
6. Tahun (1975-1977), Dekan: Ir. Haryoto, PD-I: Ir. Imran A. Rahman, PD-II: Ir. Bustam Husin
dan PD-III: Ir. Masri St. Bandaro.
7. Tahun (1977-1980), Dekan: Ir. Muhd Ali Ismail, M. Eng., PD-I: Ir. Masri St. Bandaro, PD-
II: Ir. Buchari RA dan PD-III: Ir. Ismail Yusuf.
8. Tahun (1980-1983), Dekan: Ir. Muhd Ali Ismail, M. Eng., PD-I: Ir. Masri St. Bandaro, PD-
II: Ir. Buchari RA dan PD-III: Ir. Basri Abah.
9. Tahun (1983-1985), Dekan: Ir. Imran A Rahman, M.Eng, PD-I: Dr. Sutarto, M.Sc, PD-II: Ir.
Cut Ranian, PD-III: Ir. M. Yusuf H. Benseh.
1
10. Tahun (1985-1988), Dekan: Ir. Imran A Rahman, M.Eng, PD-I: Dr. Sutarto, M.Sc, PD-II: Ir.
Cut Ranian, PD-III: Ir. M. Yusuf H. Benseh.
11. Tahun (1988-1992), Dekan: Ir. Buchari RA, M.Eng, PD-I: Ir. Thanthawi Jauhari, M.Sc, PD-
II: Ir. Basri Abah, PD-III: Ir. M. Affan AS.
12. Tahun (1992-1996), Dekan: Ir. Buchari RA, M.Eng, PD-I: Ir. Zouhrawaty Abdul Arief,
M.Sc, PD-II: Ir. Basri Abah, PD-III: Ir. Agussalim, M.Sc.
13. Tahun (1996-1999), Dekan: Ir. Thanthawi Jauhari, M.Sc , PD-I: Ir. Dirwan, SU, PD-II: Dr.
Ir. Zainal Abidin Hrp, M.Sc, PD-III: Ir. Yusri Yahya. Setelah meninggal dunia PD-II karena
kecelakan maka PD-II diganti oleh PD-III sedangkan yang menjadi PD-III pada masa itu
yaitu Dr. Ir. Agussalim, M.Sc.
14. Tahun (1999-2003), Dekan: Ir. Thanthawi Jauhari, M.Sc , PD-I: Dr. Ir. Agussalim, M.Sc,
PD-II: Ir. Jalaluddin Yunus, M.Sc, PD-III: Ir. Nurdin Ali Dipl. Ing, PD-IV: Ir. M. Yusuf H.
Benseh.
15. Tahun (2003-2004), Dekan: Ir. Hasballah Abdullah, PD-I: Dr. Ir. Husaini, M.Sc, PD-II: Ir.
Muslimsyah, M.Sc, PD-III: Dr. Ir. Balia Ahmad, M.Eng, PD-IV: Dr. Ir. Munirwansyah,
M.Sc. Pada tanggal 26 desember 2004, Dekan dan PD-III meninggal dunia pada waktu
gempa bumi dan Tsunami.
16. Tahun (2004-2005) pasca tsunami, Pelaksana tugas Dekan: Prof. Dr. Ir. Abdi A. Wahab,
M.Sc (Rektor Unsyiah), Pelaksana tugas harian Dekan dan PD-I: Prof. Dr. Ir. Husaini, M.Sc,
PD-II dan PD-III: Ir. Muslimsyah, M.Sc, PD-IV: Dr. Ir. Munirwansyah, M.Sc.
17. Tahun (2005-2008)
Dekan: Prof. Dr. Ir. Husaini, M.Sc
PD-I: Dr. Ir. Yuwaldi Away, M.Sc
PD-II: Ir. Muslimsyah, M.Sc
PD-III: Ir. Darwin Harun, MT
PD-IV: Dr. Ir. Munirwansyah, M.Sc.
Pada pertengahan januari 2006 PD-I dan PD-III sudah diusulkan ke Rektor Unsyiah dan
sedang menunggu Surat Keputusan dari Rektor Unsyiah.
18. Tahun (2009 - Sekarang) :
Dekan: Dr.Marwan Husin, M.Sc,
PD-I: Ir. Mirza Irwansyah, M.Sc, Phd, PD-II: Ir. Syahrizal, MT
1
PD-III: Dr. Muhammad Ilhamsyah, ST,M.Sc PD-IV: Dr.Ir. Taufik Saidi, M.SC
3.4 marketing mix barang vs jasa
Marketing mix merupakan tools bagi marketer yg berupa program pemasaran yang
mempertajam segmentasi, targeting dan positioning agar sukses. Ada perbedaan mendasar antara
Marketing mix produk barang. Marketing mix produk barang mencakup 4P: Product, Price,
Place and Promotion. Sedang untuk jasa, keempat tahap tersebut masih kurang ditambah 3 lagi:
People, Process and Physical Evident. Ketiga hal ini terkait dengan sifat jasa dimana produksi
dan konsumsi tidak dapat dipisahkan dan mengikutsertakan konsumen dan pemberi jasa secara
langsung. Karena elemen tersebut saling mempengaruhi satu sama lain, bila salah satu tidak tepat
akan mempengaruhi keseluruhan.
3.5 Elemen Marketing Mix Jasa Pada Jurusan Arsitektur
Dalam melakukan analisa terhadap Marketing Jasa pada Jurusan Manajemen Fakultas
Tehnik Universitas Syiah Kuala penulis menggunakan pendapat Kotler yang menyatakan 7 P
yaitu: Product, Price, Promotion, Place, People, Process, and Physical Evident.
1. PRODUCT
Product merupakan keseluruhan konsep obyek atau proses yang memberikan sejumlah
nilai manfaat bagi konsumen. Yang perlu diperhatikan dalam product adalah konsumen tidak
hanya membeli fisik dari product itu saja tetapi membeli benefit dan value dari product itu yang
disebut “The offer”. Terutama pada product jasa yang kita kenal tidak menimbulkan kepemilikan
fisik kepada konsumen.
Yang dimaksud dalam pembahasan product jasa disini adalah total product. Total product terdiri
dari:
(1) Core Product, merupakan fungsi inti dari product tersebut,
(2) Expected Product,
1
(3) Augmented Product,
(4) Potential Product.
Produk Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Adapun produk yang terdapat pada jurusan Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik dan Ilmu
Pendidikan Unsyiah terdiri dari beberapa jurusan yaitu Jurusan Arsitektur Reguler S1 dan
Jurusan Arsitektur Non-Reguler S1.
2. PRICE
Price adalah sejumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk mendapatkan sebuah
produk atau jasa. Atau dapat juga diartikan sebagai nilai tukar untuk memperoleh keuntungan
dari produk atau jasa yang dibutuhkan. Harga merupakan salah satu variable marketing mix yang
bersifat fleksibel, terkadang bisa stabil dalam beberapa waktu dengan harga tertentu namun bisa
juga tiba – tiba meningkat atau turun tajam disesuaikan degan kondisi permintaan pasar.
Harga merupakan alat untuk mengukur nilai suatu barang. Harga bagi produsen
merupakan penentu bagi permintaan pasar dan mempengaruhi posisi pesaing perusahaan dalam
merebut konsumen. Harga merupakan indikator daripada barang, oleh karena itu perlu berhati-
hati dalam menetapkan harga dan juga harus memperhatikan potensi pasar. Penetapan harga
harus benar-benar diperhatikan agar harga yang telah ditetapkan tersebut mampu dijangkau oleh
konsumen dan mampu memberikan keuntungan bagi perusahaan. Jadi baik perusahaan maupun
konsumen sama-sama diuntungkan.
Tujuan pricing antara lain yaitu survival, profit maxzimitation, sales maxzimitation,
prestige, ROI (return on investment). Faktor-faktor yang mempengaruhi pricing:
1. Positioning jasa 6. Struktur biaya
2. Sasaran perusahaan 7. Shared resources
3. Tingkat persaingan 8. Prevailing economic condition
4. Life cycle jasa 9. Service capacity
5. Elastisitas permintaan
Metode dalam Pricing dapat dilakukan sebagai berikut
1
1. Cost-plus pricing 4. Loss leading pricing
2. Rate of return pricing 5. Value-based pricing
3. Competitive party pricing 6. Relationship pricing
Berikut Besaran Biaya atau Dana Pendidikan per Semester Teknik Arsitektur UNSYIAH
NOArsitektur
UNSYIAH
Kutipan Dana Pendidikan Per Semester Jumlah
Pembayaran
Bagi
Mahasiswa
USMU
Biaya Masuk
pertamaSPP MurniDana
Tambahan
Dana
Pembangunan
Dana
Kelembagaan
dan Kesehatan
1 S1- Reguler
A Jurusan/Prodi
Teknik
Arsitektur
750,000 700,000 - - 1,450,000 5,000,000
2 S1-Non Reguler
A Jurusan/Prodi
Teknik
Arsitektur
750,000 700,000 - - 1,450,000 25,000,000
Dana-dana diluar SPP seperti yang tersebut dalam table diatas hanya dikutip pada
mahasiswa baru yaitu pada saat melakukan pembayaran SPP dan Dana Tambahan untuk pertama
kalinya dan pengutipan dana diluar SPP ini tidak dilakukan lagi pada semester berikutnya.
3.PROMOTION
Promosi adalah usaha suatu perusahaan atau individu di dalam memberikan informasi
dan mempengaruhi serta menarik konsumen secara langsung terhadap produk yang dihasilkan.
Promosi adalah cara yang efektif untuk merebut konsumen di pasaran serta untuk
memperkenalkan barang-barang baru kepada konsumen. Dan di dalam ilmu statistika pun
terdapat adanya korelasi yang sangat kuat antara promosi terhadap hasil penjualan.
Menurut Philip Khotler promotion tools dibedakan menjadi :
- Advertising (periklanan)
Suatu proses promosi barang yang dilakukan oleh sponsor yang diketahui.
1
- Personal selling (penjualan perorangan)
Suatu promosi yang dilakukan oleh para wiraniaga untuk membujuk dan sekaligus
menjual produknya.
- Sales promotion (promosi penjualan)
Suatu kegiatan yang bertujuan untuk membantu mendapatkan konsumen agar bersedia
membeli produk barang ataupun jasa.
- Public relation (publisitas)
Suatu promosi yang dilakukan melalui media komunikasi.
Marketer dapat memilih sarana yang dianggap sesuai untuk mempromosikan jasa
mereka. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam promosi:
a. Identifikasikan terlebih dahulu target audience-nya (berhubungan dengan segmentasi
pasarnya).
b. Tentukan tujuan promosi, apakah untuk menginformasikan, mempengaruhi, atau untuk
mengingatkan.
c. Pengembangan pesan yang disampaikan, ini berhubungan dengan isi pesan (what to say),
struktur pasar (how to say it logically), gaya pesan (creating a strong presence), sumber
pesan (who should develop it).
d. Pemilihan bauran komunikasi, apakah personal communication atau non personal
communication
4. PLACE
Place adalah gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran distribusi (berhubungan
dimana lokasi yang strategis dan bagaimana cara penyampaian jasa pada konsumen).
Lokasi
Lokasi berarti dimana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi. Ada tiga jenis
interaksi yang mempengaruhi lokasi:
1. Konsumen mendatangi perusahaan: Bila keadaannya seperti ini maka lokasi menjadi
sangat penting. Perusahaan sebaiknya memilih tempat yang dekat dengan konsumen
sehingga mudah dijangkau.
1
2. Pemberi jasa mendatangi konsumen: Dalam hal ini lokasi tidak terlalu penting, tapi yang
harus diperhatikan adalah penyampaian jasa harus tetap berkualitas.
3. Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung: Berarti service provider dan
konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu seperti telepon, komputer, surat. Dalam hal
ini lokasi menjadi sangat tidak penting selama komunikasi kedua belah pihak dapat
terlaksana.
Saluran Distribusi (Channel)
Dalam penyampaian jasa ada tiga pihak yang terlibat yaitu:
(1) service provider,
(2) intermediaries,
(3) customer.
Untuk menentukan kualitas jasa yang diberikan, perusahaan dapat memilih saluran
distribusi antara lain:
1.Direct Sales
2.Agent atau Broker
3.Agen/broker penjual atau pembeli
4.Franchises dan Contracted service deliverers.
Baik lokasi maupun saluran pemilihannya bergantung pada kriteria pasar dan sifat jasa itu
sendiri. Contoh jasa pengiriman barang, pasar menginginkan pengiriman yang cepat dan tepat
waktu serta sifat barang tidak tahan lama, maka lokasi yang dipilih harus strategis (misalnya
dekat pelabuhan) dan chanel yang dipilih sebaiknya direct sales supaya dapat terkontrol.
Place Jurusan Teknik Arsitektur Unsyiah
Jurusan Teknik Arsitektur Unsyiah memiliki tempat yang strategis dimana letaknya
mudah dijangkau oleh semua mahasisiwa dan mahasiswinya,baik menggunakan transpostasi
umum maupun menggunakan transportasi pribadi.
Strategisnya Jurusan Teknik Arsitektur Unsyiah sanagat mengguntungkan bagi pihak
akademis maupun mahasiswa dan mahasiswinya dimana para dosen/staf pengajar,staf karyawan
dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya tidak harus menempuh jalan yang sulit untuk
1
mencapainya.adapun alamat Jurusan Teknik Arsitektur Unsyiah jalan Syeh Abdul Rauf
Darussalam - Banda Aceh, Telp: (0651) 7412609 , Email: [email protected]
Periklanan Jurusan Teknik Arsitektur Unsyiah
Spanduk
Spanduk sering digunakan Jurusan Teknik Arsitektur Unsyiah sebagai media promosi
biasanya pada saat pembukaan pendaftaran mahasiswa baru
Brosur
Media ini juga sering digunakan Jurusan Teknik Arsitektur Unsyiah dan biasanya
dibagikan pada calon mahasiswa yang mau melakukan pembelian pendaftaran
Koran / Surat Kabar
Media ini merupakan media yang paling efektif untuk menyampaikan pesanya,setiap
tahun Universitas Syiah Kuala menggunakan media ini sebagai alat promosi disaat
menggumumkan penerimaan mahasiswa baru,baik waktu pendaftaran,jumlah
mahasiswa yang diterima dari masing-masing fakultas sampai dengan penggumuman
kelulusan.
a. Personal selling (penjualan perorangan) Jurusan Teknik Arsitektur Unsyiah
Personal Selling yang biasa digunakan oleh Jurusan Teknik Arsitektur Unsyiah
adalah dengan mengutuskan mahasiswa(i) atau para Alumninya Jurusan Teknik
Arsitektur Unsyiah untuk mempromosikannya kepada siswa dan siswi SMA yang
akan tamat dari sekolahnya.
b. Sales promotion (promosi penjualan) Jurusan Teknik Arsitektur Unsyiah
Jenis media ini sering dilakukan dengan cara pemberian Beasiswa Kepada Dosen/Staf
pengajar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Selain
Dosen/Staf pengajar bagi mahasiswa yang berprestasi biasanya juga diberikan
beasiswa
c. Public relation (publisitas)Jurusan Teknik Arsitektur Unsyiah
Pada jenis media promosi ini terdapat beberapa macam yang dilakukan Jurusan
Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah antara lain
mengadakan event-event, melakukan hubungan dengan invertor baik dalam maupun
1
luar negri, mengadakan Exhibitions/pameran, dan Jurusan Matematika Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah juga sering menjadi sponsori dalam acara-
acara tertentu.
5.PEOPLE
People yang berfungsi sebagai service provider sangat mempengaruhikualitas jasa yang
diberikan. Keputusan dalam people untuk mencapai kualitas berhubungan dengan seleksi,
training, memotivasi dan manajemen sumber daya manusia. Pentingnya people dalam
memberikan pelayanan berkualitas berkaitan dengan internal marketing. Internal marketing
adalah interaksi antara setiap karyawan dan tiap departemen dalam satu perusahaan, ini bisa
disebut juga internal customer. Ada 4 kriteria pengaruh aspek people yang mempengaruhi
konsumen:
(1) Contactors, people disini
- berinteraksi langsung dengan konsumen dalam frekuensi yang cukup sering
- dan sangat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli.
(2) Modifier,
- mereka cukup sering berhubungan dengan konsumen
- tetapi tidak secara langsung mempengaruhi konsumen. Misalnya resepsionis.
(3) Influencers,
- mereka ini tidak secara langsung kontak dengan konsumen
- tetapi mempengaruhi kosumen dalam keputusan untuk membeli misalnya tim kreatif
pembuatan iklan.
(4) Isolateds, people disini
- tidak sering bertemu dengan konsumen dan juga
- tidak secara langsung ikut serta dalam Marketing mix. Misalnya karyawan bagian
administrasi penjualan, EDP (Entry Data Processing).
Dalam proses belajar mengajar seorang Dosen/Staf pengajar dalam menyampaikan jasanya
harus melakukan kontak langsung kepada mahasiswanya.berikut nama-nama Dosen Jurusan
Arsitektur:
NO NAMA STAF NIP GELAR BIDANG KEAHLIAN
1
PENGAJAR AKADEMIK JENJANG PENDIDIKAN
1 Abdul Munir 197207081998021001 Dr Sains Arsitektur2 Ardian Ariatsyah 196995738795380009 MT Arsitektur Lingkungan3 Ashfa 1965764738827383001 MT Perancangan Kota4 Azhar Abdullah Arif 1965735211972220001 MT Perancangan Kota5 Burhan Nasution 1970746398724838202 MT Sejarah dan Kritik
Arsitektur6 Bustari 1969873279002393880 MT Perumahan Permukiman7 Cut Dewi 1978837619988822111 MT.M.Sc Konservasi Arsitektur8 Cut Nursaniah 1967937281777288722 MT Rekayasa Struktur &
Kontruksi9 Dyah Erti Idawati 1979783726266262660 Dr Perumahan Permukiman10 Elysa Wulandari 1982648287918277772 MT Perkembangan Arsitektur11 Erna Mutia 1978937664882777722 MT Teknologi Bangunan12 Evalina Z 1967384729737488833 MUrbRgnLPln Perencanaan Kota13 Halis Agussaini 1987937665552266602 MT Perencanaan Kota14 Hilda Mufiaty 1978937483777388808 MB.Env Arsitektur Berkelanjutan15 Husnus Sawab 1987364555237738374 MT Arsitektur Lingkungan16 Iin Rima Zahara 1978394837748848333 ST Arsitektur17 Irfandi 1973672888819288002 MT Perencanaan Kota18 Irin Chaisarina 1987927378273883300 M.Sc Teknologi Bangunan19 Irzaidi Idris 1982648287918277700 MSA Sejarah & Kritik
Arsitektur20 Izziah 1978637488737373833 Ph.D Interior21 Khairul Huda 1982648287918000111 M.Eng Perencanaan Kota22 Laila Qadri 1988637726377366271 MT Arsitektur Lingkungan23 Laina Hilma Sari 1983747282227738833 ST Sains Arsitektur24 Masdar Jamaludin 1987927378273883300 MT Arsitektur25 Mirza Fuadi 1987790765786985987 Ir,MBA,MLA,P
hdPerencanaan Kota
26 Mirza Irwansyah 1987927378273883301 MT Perancangan Lansekap & Perancanaan Kota
27 Mirza 1987927378273883300 ST Transportasi Perkotaan28 Muftiadi 1987927378235298890 ST Arsitektur29 Muhammad Haiqal 1987927378273880018 ST Arsitektur30 Muslimsyah 1987927378273883305 M.sc Sains Arsitektur31 Nasrullah Ridwan 198792737827386577 ST Arsitektur32 Nizarli 1987927378273883300 M.Eng Sains Arsitektur33 Riza Priandi 1987927378273899865 MT Teknologi Bangunan34 Rizal Iskandar 1938726372663773387 MT Arsitektur Lingkungan35 Safwan 1938726372663773387 Dr Sejarah & Kritik
Arsitektur36 Siti Zulfa Yusni 1967364773882777383 M.Si Perencanaan Lansekap37 Sofyan 1982648287918274352 MT Teknologi Bangunan38 Sylvia Agustina 1967647388299928883 MUP Perencanaan Kota39 T.Alaidinsyah 1938726372663773387 M.Eng Perumahan &
Permukiman40 Teuku ivan 1967927322737772882 ST Arsitektur
1
41 Yunita Arafah 1976827366627720001 MT Perencanaan Kota42 Zahriah 1978637288263777382 ST Arsitektur43 Zahrul Fuady 1982648287918278877 MT Perumahan &
Permukiman44 Zainuddin 1977873827889345677 M.Sc Perencanaan Kota45 Zulfikar Taqiuddin 1982648287918271111 S.Sn Interior Desain
*Daftar Dosen Jurusan Arsitektur Fakultas Tehnik*
6.PROCESS
Proses merupakan gabungan semua aktifitas, umumnya terdiri dari prosedur, jadwal
pekerjaan, mekanisme, dan hal-hal rutin sampai jasa dihasilkan dan disampaikan kepada
konsumen. Proses dapat dibedakan menjadi 2 cara yaitu:
1. Complexity, berhubungan dengan langkah-langkah dan tahap dalam proses.
2. Divergence, berhubungan dengan adanya perubahan dalam langkah atau tahap proses.
Sehubungan dengan dua cara tersebut, terdapat 4 pilihan yang dapat dipilih marketer:
1. Reduced Divergence, dalam hal ini berarti terjadi pengurangan biaya, peningkatan produktifitas dan kemudahan distribusi.
2. Increased Divergence, berarti lebih cenderung ke penetrasi pasar dengan cara menambah services yang diberikan.
3. Reduced Complexity, berarti cenderung lebih terspesialisasi.4. Increase Complexity, berarti lebih cenderung ke penetrasi pasar dengan cara menambah
services yang diberikan.
Proses Jasa Pada Jurusan Arsitektur Unsyiah
Berikut penulis uraikan tentang proses yang ditetaokan pada Jurusan Arsitektur Unsyiah
mulai daripenerimaan mahasiswanya sampai dengan proses penyelesaian hingga menjadi
seorang sarjana
A. Input
Pada proses input Jurusan Arsitektur Unsyiah melakukan proses penyaringan penerimaan
mahasiswa baru yang telah lulus tes mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi negri di mana
1
mahasiswa baru ini akan siap menjalankan perkuliahan di semester I sampai masa penyelesaian
kuliah di semester VIII dan mahasiswa baru siap mematuhi peraturan akademik dan jurusan yang
telah ditetapkan.
B. Proses
Proses Jurusan Arsitektur Unsyiah adalah mrnyelenggarakan perkuliahan di semester I
sampai semester VIII.keputusan yang mendasar yang dibuat Jurusan Arsitektur Unsyiah adalah
sebuah program dan jasa yang ditawarkan pada mahasiswa, alumni,donator,dan
masyarakat.Karena jasa yang di berikan Jurusan Arsitektur Unsyiah termasuk jasa yang sifatnya
pure service maka yang diberikan Jurusan Arsitektur Unsyiah adalah program jasa yang di
dukung oleh sarana pendukung seperti ruang kuliah,meja kursi,papan tulis,buku-buku untuk
menunjang aktivitas perkuliahan antara penyedia jasa (Jurusan Arsitektur Unsyiah) dan
konsumen (mahasiswa)
C.Sistem Pendidikan
1. Nilai Kredit Semester
Fakultas teknik Jurusan Arsitektur Universitas Syiah Kuala sebagai Lembaga Pendidikan
Tenaga Kependidikan (LPTK) menerapkan Sistem Kredit Semester dalam pe-nyelenggaraan
pendidikan.
Kredit Semester adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan
kredit semester (SKS) untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman
belajar dan beban penyelenggaraan program.
Untuk perkuliahan, nilai satu satuan Kredit Semester ditentukan berdasarkan atas beban kegiatan
yang meliputi keseluruhan dari tiga macam kegiatan per-minggu sebagai berikut:
1. Untuk mahasiswa:
50 menit acara tatap muka dengan tenaga pengajar secara terjadwal, misalnya dalam
bentuk kuliah.
60 menit acara kegiatan akademik terstruktur, misalnya membuat pekerjaan rumah
atau menyelesaikan soal-soal.
1
60 menit acara kegiatan akademik mandiri, misalnya mahasiswa secara mandiri untuk
mendalami, mempersiapkan, atau menyelesaikan suatu rujukan (referensi).
2. Untuk tenaga pengajar:
50 menit acara tatap muka dengan mahasiswa dengan mahasiswa secara
terjadwal.
60 menit acara perencanaan dan evaluasi kegiatan akademik terstruktur.
60 menit pengembangan materi kuliah.
3. Nilai Kredit Semester Untuk Seminar dan Kapita Selekta
Untuk matakuliah seminar dan kapita selekta, nilai satu SKS sama dengan acara 50 menit
tatap muka perminggu.
4. Nilai Kredit Untuk Praktikum, Penelitian, Kerja Lapangan, Studio Perancangan, dan
sejenisnya:
Nilai Kredit Semester untuk praktikum di Laboratorium dan studio perancangan.
Untuk praktikum di laboratorium dan studio perancangan, nilai satu kredit
semester adalah beban tugas di laboratorium dan studio perancangan sebanyak 2-
3 jam perminggu selama satu semester.
Nilai Kredit Semester untuk Kerja Praktek.
Beban tugas dilapangan sebanyak 4-5 jam perminggu selama satu semester.
Nilai Kredit Semester Untuk Penelitian dan Penulisan Tugas Akhir dan sejenisnya
Beban tugas sebanyak 3-4 jam sehari selama satu bulan, dimana satu bulan
dianggap setara dengan 21-22 hari kerja.
5. Tujuan Umum Penerapan SKS
Tujuan umum penerapan SKS pada TEKNIK Universitas Syiah Kuala untuk
dapat memenuhi tuntutan pembangunan, karena dengan menggunakan system tersebut
memungkinkan penyajianprogram pendidikan yang beraneka ragam dan luwes, sehingga
terbukanya kemungkinan yang lebih luas kepada mahasiswa untuk dapat memilih
program studi, jenjang profesinya masing-masing sesuai dengan tuntutan pembangunan.
6. Tujuan Khusus Penerapan SKS
Tujuan khusus penerapan SKS adalah sebagai berikut:
1
1. Untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang cakap dan giat belajar untuk dapat menyelesaikan studi dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
2. Untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa supaya dapat mengambil mata kuliah yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya.
3. Untuk mewujudkan segala kemungkinan supaya sistem pendi-dikan dengan ―input‖ dan ―output‖ jamak dapat dilaksanakan.
4. Untuk mempermudah penyesuaian kurikulum dari waktu ke waktu sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat.
5. Untuk menciptakan supaya sistem evaluasi kemajuan belajar mahasiswa dapat diselenggarakan dengan sebaik-baiknya.
6. Untuk mewujudkan terjadinya kemungkinan pengalihan (transfer) kredit antar program studi, jurusan atau bahkan antar fakultas dalam lingkungan Unsyiah.
7. Untuk merealisasikan terjadinya kemungkinan perpindahan mahasiswa TEKNIK Unsyiah, baik antar jurusan, fakultas maupun antar perguruan tinggi lain, atau terjadi kemungkinan sebaliknya.
Secara normal semester dipilah atas semester ganjil dan semester genap. Semester ganjil
adalah satuan waktu kegiatan akademik yang berlangsusng pada bulan Juli-Desember,
sedangkan semester genap berlangsung pada bulan Januari-Juni tiap tahun.
Dan yang harus anda ketahui fakultas Teknik Jurusan Arsitektur tidak ada yang namanya
semester pendek(SP). Jadi bila mau memperbaiki nilai, harus dengan cara mengambil matakuliah
tersebut, seperti kita mengambil di semester-semester
2. Beban Studi
Beban studi mahasiswa pada semester ganjil dan genap tahun pertama ditetapkan sebesar
19-21 SKS, yang harus diselesaikan dalam bentuk paket. Untuk semester-semester berikutnya,
beban studi mahasiswa ditetapkan berdasarkan indeks Prestasi Semester (IPS) yang
diperolehnya. Beban studi mahasiswa mahasiswa minimum program sarjana adalah 144 SKS
yang dijadwalkan dalam 8 semester dengan masa penyelesaian maksimum 14 semester.
1
3.Kartu Rencana Studi (KRS)
Kartu Rencana Studi (KRS) adalah daftar matakuliah yang diisi oleh mahasiswa sesuai
dengan SKS yang diizinkan berdasarkan Indeks Prestasi semester sebelumnya. Pengisian Kartu
Rencana Studi (KRS) dilakukan dengan mengikuti kegiatan sebagai berikut:
a. Waktu Pengisian KRS.
Menjelang dimulainya kegiatan studi pada tiap semester sesuai dengan jadwal waktu
yang telah ditetapkan, mahasiswa diharuskan memilih mata kuliah yang diikutinya pada semester
bersangkutan. Pemilihan mata kuliah tersebut dilakukan dibawah bimbingan dosen wali atau
ketua program studi (apabila dosen wali berhalangan) dengan memperhatikan prestasi akademik
yang dicapai pada semester sebelumnya.
Mata kuliah yang dipilih dicantumkan dalam KRS. Mahasiswa dianjurkan untuk memilih
mata kuliah pada semester awal terlebih dahulu kecuali ada alasan tertentu untuk memilih mata
kuliah pada semester lanjutan. Khusus bagi mata kuliah yang berprasyarat hanya dapat diambil
jika segala persyaratan yang menyertainyasudah dapat dipenuhi. Mata kuliah berprasyarat ini
misalnya mata kuliah berlanjut, praktikum, PPL dan sebagainya.
b. Lembar KRS
Pengisian KRS dilakukan secara online. Hasil cetakan KRS online tersebut
dikonsultasikan dengan dosen wali dan disahkan oleh ketua program studi.
1. Konsultasi pengisian KRS tidak boleh diwakilkan kepada orang lain, kecuali jika kondisi menghendakinya, misalnya mahasiswa yang bersangkutan sakit atau berada diluar kampus karena tugas dari fakultas.
2. Pengisian KRS yang diwakilkan harus disertai dengan surat kuasa yang diketahui oleh ketua program studi masing-masing.
3 Mahasiswa yang IP semester sebelumnya < 1,5 harus membawa surat pernyataan, yang menunjukkan bahwa mahasiswa tersebut telah melakukan konseling dari Pusat Bimbingan Konseling Unsyiah sebelum mengisi KRS.
4 Lembar KRS online yang telah dicetak harus ditandatangani oleh dosen wali dan ketua program studi.
1
5 Lembar KRS online yang telah dicetak dan ditandatangani selanjutnya diserahkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan (dosen wali, ketua program studi, dan mahasiswa yang bersangkutan).
4.Sistem Penilaian Hasil Ujian
Komponen penilaian terdiri dari kuis, tugas (dan praktikum jika praktikum merupakan
bagian dari mata kuliah yang bersangkutan), ujian tengah semester, dan ujian akhir semester
(final). Cara penilaian dapat dilakukan dalam bentuk ujian lisan, tertulis, presentasi, tugas,
seminar, penulisan karya tulis, ataupun kombinasi dari bentuk-bentuk ujian tersebut.
Bobot penilaian untuk setiap bentuk ujian dalam suatu mata kuliah ditentukan secara
proporsional sesuai dengan beban materi yang diujikan berdasarkan peraturan/ketentuan yang
ditetapkan.
Penetapan bobot penilaian adalah oleh dosen atau Prodi masing-masing, misalnya untuk
Kuis 10%, Tugas (termasuk praktikum jika ada) 20%, Ujian Tengah Semester 30%, dan Ujian
Akhir Semester (Final) 40%. Atau dapat pula dosen memberikan penilaian terhadap Partisipasi
mahasiswa dalam kelas/kelompok misalnya dengan bobot 5 %, sehingga bobot untuk komponen
lain berkurang (disesuaikan). Mahasiswa yang disebabkan oleh kondisi tertentu tidak mengikuti
ujian maka berdasarkan pertimbangan dosen pengampu mata kuliah dapat memberikan ujian
susulan,yang dilaksanakan sebelum batas waktu penyerahan Daftar Peserta dan Nilai Akhir
(DPNA) kepada Prodi. Untuk dapat mengikuti ujian akhir semester, mahasiswa harus memiliki
kehadiran ≥75% dari total kehadiran atau tatap muka yang diwajibkan.
Ujian akhir semester untuk mata kuliah tertentu tidak dilaksanakan jika dosen mengajar
kurang dari 75% dari total kehadiran yang seharusnya. Seluruh mahasiswa untuk mata kuliah
tersebut diberikan nilai C+.
5.Konversi Nilai
Nilai akhir untuk setiap mata kuliah merupakan indikator dari prestasi akademik yang
dicapai oleh seorang mahasiswa dan diberikan tugas atas dasar penilaian terhadap semua ujian
yang diadakan sepanjang semester dengan memperhitungkan bobot nilai yang ditetapkan
1
sebelumnya. Nilai akhir untuk mata kuliah dalam bentuk angka dikonversikan dengan cara
tertentu ke dalam bentuk huruf. Konversi nilai dilakukan dengan cara sebagai berikut.
Nilai ujian mahasiswa dalam bentuk angka (dari skala 0-100) diubah ke dalam bentuk
huruf dengan berpedoman kepada metoda Penilaian Acuan Patokan (PAP). TEKNIK menganut
dua variasi yaitu PAP sedang dan PAP tinggi yakni sebagai berikut:
Tingkat KompetensiSedang
(Varian 1)
Tingkat KompetensiTinggi
(Varian II)A > 85
75 < B+ < 8565 < B < 7555 < C+ < 6545 < C < 5535 < D < 45
A > 8778 < B+ < 8769 < B < 7860 < C+ < 6951 < C < 6041 < D < 51
E < 35 E < 41
6. Kurikulum Jurusan Arsitektur
1. Struktur Mata Kuliah
Jumlah Satuan Kredit Semester (SKS) minimum yang harus diselesaikan oleh setiap
mahasiswa Jurusan Arsitektur adalah 145 SKS. Menurut tujuan structural, SKS tersebut
dikelompokkan ke dalam 7 kelompok seperti yang diperlihatkan pada table di bawah ini:
No KELOMPOK SKSInti Institusional Total
1 Mata Kuliah Humaniora 17 - 172 Mata Kuliah Dasar Ilmu 13 4 173 Mata Kuliah Dasar Arsitektur 37 6 434 Mata Kuliah Studio Perancangan 39 9 485 Mata Kuliah Tugas Akhir 11 4 156 Mata Kuliah Penunjang 7 19 26
Total SKS 124 42 166
1
Perincian beban SKS menurut komponen/kelompok mata kuiah dan jumlah maksimal
nilai D sesuai dengan masing-masing kelompok mata kuliah yang diperbolehkan adalah sebagai
berikut:
Komponen/kelompok mata kuliah Jumlah SKS maksimum Nilai D
Mata kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK)Matakuliah Keahlian Berkarya (MKB)Mata kuliah Perilaku Berkarya (MPB)Mata kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB)
-232-
Jumlah 7
2. Ekuivalensi Matakuliah untuk Kurikulum 2009-2013
Kurikulum 2005-2009 KURIKULUM 2009-2013 KETSM Mata kuliah Lama SK
SSM Mata Kuliah Baru SKS
I Pendidikan Pancasila 2 - Hilang 0 -2I Bahasa Indonesia 2 VII Bahasa Indonesia 3 +1III
Estetika Bentuk IEstetika Bentuk II
22
I Studio Estetika Bentuk 4 0
III
Menggambar ArsitekturTeknik Komunikasi Arsitektural
32
I Studio Teknik Komunikasi Arsitektur
4 -1
III
Mekanika Rekayasa IMekanika Rekaysa II
22
II Mekanika Rekayasa 4 0
I Fisika Dasar 2 - Hilang 0 -2I Matematika Teknik I 3 I Matematika Teknik I 2 -1II Fisika Bangunan I 2 I Fisika Bangunan I 3 +1III Ilmu Sosial dan Budaya Dasar 2 IV Ilmu Sosial dan Budaya Dasar 3 +1III Perancangan Ruang dalam 2 IV
V
Arsitektur Ruang Dalam I
Arsitektur Ruang Dalam II
2
2
+2
III Studio Perancangan Arsitektur I 3 II Studio Perancangan Arsitektur I 5 +2III CAD I 2 - Hilang 0 -2III Fisika Bangunan II 2 III Fisika Bangunan II 3 +1IV Ilmu Kealaman Dasar 2 V Ilmu Kealaman Dasar 3 +1IV Pendidikan Agama 2 VI Pendidikan Agama 3 +1IV Studio Perancangan Arsitektur II 3 III Studio Perancangan Arsitektur II 5 +2IV Perancangan Tapak 2 IV Perancangan Tapak 3 +1IV Analisis Struktur 2 IV Analisis Struktur 3 +1IVVI
UtilitasSains Arsitektur
22
IV Sains dan Utilitas 3 -1
IV Hukum Pranata Pembangunan 2 - Hilang 0 -2V Pendidikan Kewarganegaraan 2 VIII Pendidikan Kewarganegaraan 3 +1
1
V Studio Perancangan Arsitektur III 4 IV Studio Perancangan Arsitektur III 5 +1V Sejarah dan Teori Ars. Abad XX 2 IV Arsitektur Modern dan
Post Modern3 +1
V Struktur dan Bentuk 2 III Struktur dan Bentuk 3 +1V
VII
Pengantar Penelitian Arsitektur
Seminar
2
3
VIII Penelitian dan Seminar 4 -1
V Arsitektur Lansekap 2 VI Perancangan Lansekap 3 +1V CAD II 2 - Hilang 0 -2VI Teori Arsitektur 2 V Teori Arsitektur 3 +1
VI
VII
Struktur Bangunan terpadu I
Struktur Bangunan Terpadu II
3
3
V Struktur Bangunan Terpadu 3 -3
VI Perumahan & Permukiman I 2 VI Perumahan & Permukiman I 3 +1VI Perancangan Kota 2 V Teori Perancangan Kota 3 +1VIVI
Manajemen ProyekEkonomi Bangunan
22
VI Ekonomi dan Manajemen Proyek 2 -2
VI Tidak Ada 0 VI Sustainable Arsitektur 3 +3VI Tidak Ada 0 VI Arsitektur Islam 3 +3VII Praktek Profesi 2 VII Praktek Profesi 3 +1VII Tidak Ada 0 VII Arsitektur Prilaku 3 +3VII Tidak Ada 0 VII Konservasi Arsitektur dan
Kawasan3 +3
VII Tidak Ada 0 VII Photography 3 +3VIII Stadium General 2 - Hilang 0 -2VIII Pengabdian Masyarakat 3 VIII Pengabdian Masyarakat 2 -1VIII Pendidikan Kewirausahaan &
Profesionalisme3 VIII Kewirausahaan dan Profesi 2 -1
3. Distribusi Mata Kuliah Berdasarkan Struktur kurikulum jurusan Arsitektur
MATAKULIAHHUMANIORANo Kode Mata Kuliah Kelompok SKS Ket
1 FTU 005 Bahasa Inggris Teknik MPK 2 Inti2 MPK 007 Pendidikan Kewarganegaraan MPK 3 Inti3 MPK 008 Bahasa Indonesia MPK 3 Inti4 MPK 009 Pendidikan Agama MPK 3 Inti5 MBB
008Ilmu Sosial dan Budaya dasar MBB 3 Inti
6 JTA 108 Ilmu Kealaman Dasar MBB 3 IntiJumlah 17
MATA KULIAH DASAR ILMUNo Kode Mata Kuliah Kelompok SKS Ket1 JTA 010 Matematika Teknik II MKK 3 Inti2 JTA 093 Fisika Bangunan I MKK 3 Inti
1
3 JTA 096 Mekanika Rekayasa MKK 4 Institusional4 JTA 099 Tegnologi Bahan MKK 2 Inti5 JTA 100 Fisika Bangunan II MKK 3 Inti6 JTA 128 Matematika Teknik I MKK 3 Inti
Jumlah 18
MATA KULIAH DASAR ARSITEKTURNo Kode Mata Kuliah Kelompok SKS Ket1 JTA 002 Pengantar Arsitektur MKK 2 Inti2 JTA 063 Arsitektur Pra Modern MKK 2 Inti3 JTA 069 Arsitektur Nusantara MKK 2 Inti4 JTA 095 Azas dan Metode Perancangan
Arsitektur IMKK 2 Inti
5 JTA 98 Azas dan Metode Perancangan Arsitektur II
MKK 2 Inti
6 JTA 102 Arsitektur Modern dan Post Modern MKK 3 Inti7 JTA 107 Arsitektur Ruang Dalam I MKK 2 Institusional8 JTA 111 Teori Arsitektur MKK 3 Inti9 JTA 113 Arsitektur Ruang Dalam II MKK 2 Institusional
10 JTA 123 Falsafah Arsitektur MKK 2 Inti11 JTA 055 Kontruksi Bangunan II MKB 3 Inti12 JTA 090 Kontruksi Bangunan I MKB 3 Inti13 JTA 105 Analisa Struktur MKB 3 Inti14 JTA 109 Teori Perancanaan Kota MKB 3 Inti15 JTA 112 Struktur Bangunan Terpadu MKB 3 Inti16 JTA 129 Struktur & Bentuk MKB 3 Inti17 JTA 130 Ekonomi dan Manajemen Proyek MPB 2 Institusional
Jumlah 52
MATA KULIAH STUDIO PERANCANGANNo Kode Mata Kuliah Kelompok SKS Ket
1 JTA 091 Studio Estetika Bentuk MKK 4 Inti2 JTA 104 Perancangan Tapak MKK 3 Inti3 JTA 081 Studio Perancangan Arsitektur V MKB 5 Inti4 JTA 092 Studio Teknik Komunikasi Arsitektur MKB 4 Inti5 JTA 094 Studio Perancangan Arsitektur I MKB 5 Inti6 JTA 097 Studio Perancangan Arsitektur II MKB 5 Inti7 JTA 103 Studio Perancangan Arsitektur III MKB 5 Inti8 JTA 110 Studio Perancangan Arsitektur IV MKB 5 Inti9 JTA 115 Perumahan Pemukiman I MKB 3 Inti10 JTA119 Perancangan Kota MKB 3 Institusional
(Pil)11 JTA 124 Perumahan Pemukiman II MKB 3 Institusional
(Pil)12 JTA 117 Perancangan Lansekap MKB 3 Institusional
(Pil)Jumlah 48
1
MATA KULIAH TUGAS AKHIRNo Kode Mata Kuliah Kelompok SKS Ket1 JTA 089 Tugas Akhir MKB 8 Inti2 JTA 121 Penelitian dan Seminar MKB 4 Institusional3 JTA 120 Praktek Profesi MPB 3 Inti
Jumlah 15
MATA KULIAH PENUNJANGNo Kode Mata Kuliah Kelompok SKS Ket1 FTU 006 Kewirahusaan & Profesi MBB 2 Inti2 FTU 007 Penganbdian Masyarakat / KKN MBB 2 Instutisional
(Pil)3 USK 004 Pengantar dan Aplikasi Komputer MKK 2 Instutisional4 JTA 106 Sain dan Utilitas MKK 3 Inti5 JTA 087 Apresiasi Arsitektur MPB 2 Inti6 JTA 116 Sustainable Arsitektur MPB 3 Instutisional
(Pil)7 JTA 118 Arsitektur Islam MPB 3 Instutisional
(Pil)8 JTA 125 Arsitektur Perilaku MPB 3 Instutisional
(Pil)9 JTA 126 Konservasi Arsitektur dan Kawasan MPB 3 Instutisional
(Pil)10 JTA 127 Fotografi MPB 3 Instutisional
(Pil)Jumlah 26
*Distribusi Mata Kuliah Berdasarkan Struktur kurikulum jurusan Arsitektur*
1
4. Distribusi Mata kuliah Berdasarkan Kompetensi Pendidikan Tinggi
1. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
No Kode Mata Kuliah SKS1 FTU 005 Bahasa Inggris Teknik 22 MPK 007 Pendidikan Kewarganegaraan 33 MPK 008 Bahasa Indonesia 34 MPK 009 Pendidikan Agama 3
Jumlah 11
2. Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB)
No Kode Mata Kuliah SKS1 FTU 006 Kewirausahaan & Profesi 22 FTU 007 Pengabdian Masyarakat / KKN 23 MBB 008 Ilmu Social dan Budaya Dasar 34 JTA 108 Arsitektur dan Lingkungan 3
Jumlah 10
3. Mata Kuliah Keilmuan & Ketrampilan (MKK)
No Kode Mata Kuliah SKS1 USK 004 Pengantar dan Aplikasi Komputer 22 JTA 002 Pengantar Arsitektur 23 JTA 010 Matematika Teknik II 34 JTA 063 Arsitektur Pra Modern 25 JTA 069 Arsitektur Nusantara 26 JTA 091 Studio Estetika Bentuk 47 JTA 093 Fisika Bangunan I 38 JTA 095 Azas dan Metode Perancangan
Arsitektur I2
9 JTA 096 Mekanika Rekayasa 410 JTA 098 Azas dan Metode Perancangan
Arsitektur II2
11 JTA 099 Teknologi Bahan 212 JTA 100 Fisika Bangunan II 313 JTA 102 Arsitktur Modern dan Post Modern 314 JTA 104 Perancangan Tapak 315 JTA 106 Sains dan Uitilitas 316 JTA 107 Arsitektur Ruang Dalam I 217 JTA 111 Teori Arsitektur 318 JTA 113 Arsitektur Ruang Dalam II 219 JTA 123 Falsafah Arsitektur 2
1
20 JTA 128 Matematika Teknik I 2Jumlah 52
4. Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB)
No Kode Mata kuliah SKS1 JTA 055 Kontruksi Bangunan II 32 JTA 081 Studio Perancangan Arsitektur V 53 JTA 089 Tugas Akhir 84 JTA 090 Kontruksi Bangunan I 35 JTA 092 Studio Teknik Komunikasi Arsitektur 46 JTA 094 Studio Perancangan Arsitektur I 57 JTA 097 Studio Perancangan Arsitektur II 58 JTA 103 Studio Perancangan Arsitektur III 59 JTA 105 Analisa Struktur 310 JTA 109 Teori Perancangan Kota 311 JTA 110 Studio Perancangan Arsitektur IV 512 JTA 112 Struktur Bangunan Terpadu 313 JTA 115 Perumahan dan Permukiman I 314 JTA 119 Perancangan Kota 315 JTA 121 Penelitian dan Seminar 416 JTA 124 Perumahan dan Seminar 317 JTA 129 Struktur & Bentuk 318 JTA 177 Perancangan Lansekap 3
Jumlah 71
5. Mata Kuliah Prilaku Berkarya (MPB)
No Kode Mata Kuliah SKS1 JTA 087 Apresiasi Arsitektur 22 JTA 116 Sustainable Arsitektur 33 JTA 118 Arsitektur Islam 34 JTA 120 Praktek Profesi 35 JTA 125 Arsitektur Perilaku 36 JTA 126 Konservasi Arsitektur dan Kawasan 37 JTA 127 Proyek Fotografi 38 JTA 130 Ekonomi dan Manajemen 2
Jumlah 22
1
5 . Standard an Peta Kompetensi MataKuliah Jurusan Arsitektur
No Kode Mata Kuliah Elemen Kompetensi1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
6. Mata Kuliah pengembangan Kepribadian (MPK)1 FTU 005 Bahasa Inggris Teknik2 MPK 007 Pendidikan Kewarganegaraan3 MPK 008 Bahasa Indonesia4 MPK 009 Pendidikan Agama
7. Mata kuliah berkehidupan Bermasyarakat (MBB)1 FTU 006 Kewirausahaan & Profesi2 FTU 007 Pengabdian Masyarakat /KKN3 MBB 008 Ilmu Sosial dan Budaya Dasar4 JTA 108 Ilmu kealaman Dasar
8. Mata Kuliah Keilmuan & Ketrampilan (MKK)1 USK 004 Pengantar dan Aplikasi Komputer2 JTA 002 Pengantar Arsitektur3 JTA 010 Matematika Teknik II4 JTA 063 Arsitektur Pra Modern5 JTA 069 Arsitektur Nusantara6 JTA 091 Studio Estetika Bentuk7 JTA 093 Fisika Bangunan I8 JTA 095 Azas dan Metode Perancangan arsitektur
I9 JTA 096 Mekanika Rekayasa
10 JTA 098 Azas dan Metode Perancangan arsitektur II
11 JTA 099 Teknologi Bahan12 JTA 100 Fisika Bangunan II13 JTA 102 Arsitektur Modern dan Post Modern14 JTA 104 Perancangan Tapak15 JTA 106 Sain dan Utilitas16 JTA 107 Arsitektur Ruang Dalam I17 JTA 111 Teori Arsitektur18 JTA 113 Arsitektur Ruang Dalam II19 JTA 123 Falsafah Arsitektur20 JTA 128 Matematika teknik I
9. Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB)1 JTA 055 Kontruksi Bangunan II2 JTA 081 Studio Perancangan Arsitektur V3 JTA 089 Tugas Akhir4 JTA 090 Kontruksi Bangunan I5 JTA 092 Studio Teknik Komunikasi Arsitektur6 JTA 094 Studio Perancangan Arsitektur I7 JTA 097 Studio Perancangan Arsitektur II8 JTA 103 Studio Perancangan Arsitektur III9 JTA 105 Analisa Struktur
1
10 JTA 109 Teori perancangan Kota11 JTA 110 Studio Perancangan Arsitektur IV12 JTA 112 Struktur Bangunan Terpadu13 JTA 115 Perumahan dan Permukiman I14 JTA 119 Perancangan Kota15 JTA 121 Penelitian dan Seminar16 JTA 124 Perumahan dan Permukiman II17 JTA 129 Struktur & Bentuk18 JTA 177 Perancangan Lansekap
10. Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB)1 JTA 087 Apresiasi Arsitektur2 JTA 116 Sustainable Arsitektur3 JTA 118 Arsitektur Islam4 JTA 120 Praktek Profesi5 JTA 125 Arsitektur Perilaku6 JTA 126 Konservasi Arsitektur dan Kawasan7 JTA 127 Fotografi8 JTA 130 Ekonomi dan Manajemen Proyek
Elemen Kompetensi Kurikulum pada Jurusan Arsitektur Fakultas teknik Unsyiah :
1. Mampu menerapkan ilmu dasar, ilmu dasar teknik, dan teknologi
2. Mampu merancang dan melakukan eksperimen serta menganalisa data
3. Mampu merancang system dan kpmponennya
4. Memahami tanggung jawab dan etika profesi
5. Dapat bekerjasama dalam kelompok multi disipliner
6. Mampu mengidentifikasi, merumuskan dan menyelesaikan permasalahan rekayasa
7. Mampu berkomunikasi secara efektif
8. Berwawasan luas sehingga menyadari dampak teknologi dalam cakupan local dan global
9. Memiliki kesadaran dan kemampuan untuk terus belajar
10. Memiliki pengetahuan tentang permasalahan rekayasa terkini
11. Mampu dan terampil menggunakan metode rekayasa yang mutakhir
1
6.Bimbingan Akademik
1. Untuk membantu keberhasilan studinya, mahasiswa perlu mendapatkan bimbingan
akademik secara teratur, terpadu, dan menyeluruh dari dosen wali.
2. Jumlah mahasisawa yang dibimbing oleh seorang dosen wali tergantung pada kondisi
dalam lingkungan masing-masing jurusan.
3. Tugas Dosen Wali (Pembimbing Akademik):
- Memberikan konsultasi dan bimbingan kepada mahasiswa yang dibimbingnya dalam menyusun rencana studi pada permulaan setiap semester agar mahasiswa dapat belajar lebih efektif dan seimbang dengan kemampuan yang dimilikinya.
- Memantau perkembangan studi mahasiswa, memantau permasalahan mahasiswa dalam perkuliahan dan di luar perkuliahan, konsultasi usul beasiswa, dan pemilihan topik seminar dan skripsi.
- Dapat pula Memberikan pertimbangan kepada Pimpinan Fakultas/Jurusan/Program Studi/Unit Pelaksana Program dan pihak-pihak lain terhadap mahasiswa yang dibimbingnya.Meninggalkan Kegiatan Akademik
4. Untuk menjalankan fungsinya sesuai dengan ketentuan diatas, maka mahasiswa
dwajibkan melakukan pertemuan secara terstruktur, minimum 4x dalam satu semester.
7. Asistensi
Dalam rangka melancarkan kegiatan praktikum, studio arsitektur, dan perkuliahan, maka
setiap praktikum maupun matakuliah dapat dibentuk tim asistensi. Kegiatan praktikum dan
studio arsitektur akan dibantu asisten laboratorium/studio dan kegiatan perkuliahan akan dibantu
oleh asisten kuliah. Tim asistensi akan dipimpin oleh ketua/coordinator laboratorium/studio.
Berikut ketentuan yang berlaku untuk asistensi:
1. Asistensi laboratorium/studio, diangkat dari mahasiswa senior.
2. Asistensi kuliah, adalah staf pengajar dengan jabatan asisten ahli.
3. Dosen yang sekurang-kurangnya mempunyai jabatan fungsional lector kepala dapat
mengusulkan penunjuk asisten dalam matakuliah yang diasuh.
1
8.Praktikum
Praktikum merupakan suatu tugas atau pekerjaan untuk memberikan ketrampilan sesuai
dengan matakuliah yang bersangkutan. Kegiatan praktikum terdiri dari pekerjaan di
laboratorium, responsi dengan asisten laboratorium, response dengan dosen pembimbing dan
penulisan laporan. Asistensi laboratorium berasal dari kalangan mahasiswa senior. Dosen
pembimbing disyaratkan minimal berjabatan Lektor atau berpendidikan S2 atau S3. Dalam
pelaksanaanya, materi praktikum ini di atur menurut kubutuhan praktikum.
9.Kerja Praktek
Seorang mahasiswa dapat melakukan Kerja Praktek setelah menyelesaikan minimal 100
SKS matakuliah dengan IPK > 2,00. Lama Kerja Praktek adalah 2 bulan di lapangan yang diikuti
dengan pembuatan Laporan Kerja Praktek yang harus diselesaikan pada semester yang sama
dengan kualifikasi sebagai berikut:
a. Berpendidikan S2 atau S3
b. Berpendidikan S1 dengan jabatan Lektor
c. Berpendidikan S1 dengan jabatan Asisten Ahli minimal selama 2 tahun.
10.Tugas Akhir (TGA)
Tugas Akhir berbentuk pembuatan laporan dengan bobot 4-8 SKS, dan diwajibkan
kepada mahasiswa pada tahapan akhir masa studinya. Perpanjangan masa Tugas Akhir dapat
dilakukan maksimal 1 semester dengan pertimangan dan alasan yang diajukan oleh dosen
pembimbing.
Penilaian Tugas Akhir dilakukan melalui seminar dihadapan Panitia Ujian Tugas Akhir
yang ditetapkan dengan surat keputusan Ketua/Sekretaris Jurusan. Panitia seminar terdiri dari
seorang ketua (moderator), dua atau tiga dosen pembahasas, dan dosen pembimbing dan co-
pembimbing.
Ujian Tugas Akhir dilaksanakan setelah mahasiswa memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Terdaftar sebagai mahasiswa pada semester yang bersangkutan dengan menunjukkan
bukti pembayaran SPP
1
b. Telah menyelesaikan laporan Tugas Akhir yang disetujui oleh dosen pembimbing
untuk diseminarkan.
c. Prestasi dan nilai dari matakuliah:
1. IPK > 2,00
2. Nilai D sebesar 7-8 SKS sesuai dengan ketentuan masing-masing Jurusan.
3. Tidak ada nilai E
Seminar juga dihadiri oleh mahasiswa yang berminat. Buku laporan Tugas Akhir yang
telah diseminarkan dan distujui oleh Jurusan dan Fakultas, harus diserahkan kepada
Perpustakaan Universitas, Fakultas, dan Jurusan masing-masing 1 (satu) eksemplar untuk
dokumentasi.
11.Skripsi
Skripsi diujikan setelah mahasiswa lulus semua mata kuliah yang harus diselesaikan
sesuai kurikulum, dan telah lulus uji kemampuan/kompetensi dasar. Pada saat pendaftaran ujian
skripsi mahasiswa harus menyerahkan sertifikat TOEFL yang dikeluarkan oleh Pusat Bahasa
Unsyiah atau Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, TEKNIK Unsyiah satu tahun
terakhir.Yudisium Sarjana
12.Yudisium
1. Pada saat pendaftaran untuk yudisium, mahasiswa harus menyerahkan nilai TOEFL
Institusional yang masih berlaku dengan skor minimal 475.
2. Mahasiswa yang telah memenuhi semua persyaratan bagi penyelesaian program studi sarjana
akan diberikan predikat yudisium Pujian, Sangat Memuaskan dan Memuaskan masing-
masing dengan persyaratan sebagai berikut:
Predikat kelulusan KetentuanIPK Masa studi*
Pujian 3,51 – 4,00 Sarjana: n + 1 semester
Sangat memuaskan 2,76 – 3,50 Sarjana: n + 3 semester
Memuaskan 2,00 – 2,75
1
* n adalah masa studi normal sesuai dengan beban studi*
3. Pemberian predikat yudisium pujian untuk program diploma dan sarjana ditentukan juga dari
terpenuhinya persyaratan berikut ini:
a. Tidak pernah menulang mata kulaih
b. Tidak ada nilai D
c. Tidak pernah cuti akademik
4. Masa studi mahasiswa untuk menentukan predikat yudisium ditentukan dari saat registrasi
pada semester pertama sampai saat dinyatakan lulus ujian skripsi/tugas akhir.
13.Ijazah
1. Ijazah merupakan surat tanda bukti yang diberikan kepada seorang mahasiswa yang telah
menyelesaikan suatu program studi pada Universitas Syiah Kuala.
2. Setiap ijazah ditandatangani oleh Rektor dan Dekan.
3. Apabila ijazah asli hilang atau rusak Universitas Syiah Kuala dapat mengeluarkan ijazah
pengganti.
4. ijazah diterbitkan 4 kali setahun, yaitu tiap tanggal 1 Februari, 1 Mei, 1 agustus, dan 1
November terhadap lulusan dalam kurun waktu 3 bukan sebelum tanggal penerbitan tersebut.
5. Ijazah diberikan pada upacara wisuda.
6. Bagi lulusan yang tidak ikut upacara wisuda, ijazah diberikan sesudah upacara wisuda.
14.Wisuda
1. Para lulusan Universitas Syiah Kuala berhak untuk mengikuti upacara wisuda.
2. Upacara wisuda dilaksanakan 4 kali dalam satu tahun akademik.
3. Dekan mengirimkan kepada Rektor nama-nama lulusan yang berhak ikut upacara wisuda 20
hari kerja sebelum pelaksanaan upacara wisuda.
1
7.PHYSICAL EVIDENCE
Physical evidence adalah perangkat – perangkat yang dibutuhkan untuk mendukung
penampilan suatu produk, sehingga memperlihatkan secara langsung kualitas produk serta
pelayanan yang diberikan kepada konsumen.
Konsumen akan melihat keadaan nyata yang menghaslkan jasa tersebut. Misalnya orang
datang ke restoran atau cafe maka orang akan melihat desain interior maupun eksteriornya juga.
Desain interior bisa berupa interior bangunan, penataan ruang, perabotan, peralatan, dan bahkan
sampai ke pakaian seragam karyawannya. Sedangkan desain eksterior bisa berupa ketersediaan
tempat parkir, suasana lingkungan, ketersediaan taman, dsb.
Merupakan lingkungan fisik tempat jasa diciptakan dan langsungberinteraksi dengan
konsumen. Dua tipe Physical Evidence:
1. Essential Evidence: merupakan keputusan-keputusan yang dibuat oleh pemberi jasa tentang desain dan layout dari ruang, gedung dan lainnya.
2. Peripheral Evidence: merupakan nilai tambah yang bila berdiri sendiri tidak berarti apa-apa. Jadi hanya berfungsi pelengkap, namun peranannya penting dalam proses produksi jasa.
Physical evidence Pada TEKNIK UNSYIAH
Fasilitas
Jurusan Arsitektur saat ini menempati ruang seluas lebih kurang 2.000 m2, masing-
masing satu ruang untuk ketua dan Sekretaris Jurusan, 12 ruang untuk dosen dengan berbagai
kualifikasi, tiga ruang studio gambar besar dan kecil serta enam ruang Laboratorium dengan
fasilitas yang sangat maksimal untuk menunjang kegiatan akademik dan penelitian.
Secara kelembagaan Jurusan Arsitektur Unsyiah saat ini memiliki 6 laboratorium.
Disamping laboratorium, Jurusan Arsitektur telah melembagakan Studio Arsitektur dan Lembaga
Tugas Akhir (LTA) sebagai penyelenggaraan Tugas Akhir secara terpadu, untuk mengendalikan
kelulusan yang handal.
1
Penamaan Laboratorium, Studio Arsitektur dan Lembaga Tugas Akhir (LTA) disesuaikan
dengan kebutuhan untuk pengembangan keprofesional lulusan yang dibutuhkan di masyarakat.
Adapun laboratorium, studio dan lembaga yang dimaksud yaitu:
a. Laboratorium Perumahan dan Permukiman
b. Laboratorium Perkembangan Arsitektur
c. Laboratorium Arsitektur Lansekap
d. Laboratorium Sains Arsitektur
e. Laboratorium Desain Arsitektur dan Model Struktur
f. Laboratorium Perancangan dan Perancangan Kota
g. Studio Arsitektur; dan
h. Lembaga Tugas Akhir (LTA)
Menyadari perannya di masa mendatang, Jurusan Arsitektur terus akan dikembangkan
melalui program pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan tenaga yang handal di
masyarakat serta peyediaan pembangunan fasilitas ruang dan peralatan laboratorium dan
peningkatan pendidikan staf pengajarnya.
1
DAFTAR PUSTAKA
BUKU PANDUAN PROGRAM SARJANA (S1) JURUSAN ARSITEKTUR
MARKRTING MIX JASA PADA LEMBAGA PENDIDIKAN, http//: www.google.co.id
http://strategik.wordpress.com/2007/06/24/pengertian-strategi/
Lupiyoadi, Rambat (2001), Manajemen Pemasaran Jasa (Teori dan Praktik) Salemba empat, Jakarta
http://rajapresentasi.com/2009/04/strategi-pemasaran-dan-bauran-pemasaran/
http://nulz-e.blogspot.com/2012/04/manajemen-pemasaran-jasa-dan-bauran.html
http://kampusutama.blogspot.com/2012/01/hasil-pencarian-akreditasi-program_9605.html
http://arsitektur.unsyiah.ac.id/