marketing mix arsitektur.docx

72
1 BAB I PENDAHULUAN Dalam konteks rumah tangga Negara pendidikan merupakan hak setiap warga Negara, maka di dalamnya mengandung makna bahwa Negara berkewajiban memberikan layanan pendidikan kepada warganya. Karena itu pengelolaan sistem pembangunan pendidikan harus harus didesain dan dilaksanakan secara bermutu, efektif, dan efisien. Pelayanan pendidikan harus berorientasi pada upaya peningkatan akses pelayanan yang seluas-luasnya bagi warga masyarakat. Dewasa ini, persaingan antar universitas semakin interaktif. Pemasaran untuk lembaga pendidikan mutlak diperlukan. Universitas sebagai lembaga penyedia jasa pendidikan perlu belajar dan memiliki inisiatif untuk meningkatkan kepuasan pelanggan (peserta didik) karena pendidikan merupakan proses yang saling mempengaruhi dan berkelanjutan. Dalam bidang pendidikan, kegiatan pemasaran dapat meliputi perencanaan produk pendidikan, penentuan harga (dalam hal ini besarnya biaya pendidikan), dan mempromosikan produk pendidikan yang ditawarkan oleh lembaga pendidikan yang bersangkutan. Baik buruknya kondisi pendidikan di suatu Negara sangat berpengaruh terhadap kondisi internal maupun internal Negara tersebut, dimana jika suatu Negara memiliki peringkat pendidikan yang buruk maka dapat dipastikan bahwa kondisi Negara tersebut juga tidak stabil, hal ini karena kualitas sumber daya manusianya

Transcript of marketing mix arsitektur.docx

Page 1: marketing mix arsitektur.docx

1

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam konteks rumah tangga Negara pendidikan merupakan hak setiap warga Negara,

maka di dalamnya mengandung makna bahwa Negara berkewajiban memberikan layanan

pendidikan kepada warganya. Karena itu pengelolaan sistem pembangunan pendidikan harus

harus didesain dan dilaksanakan secara bermutu, efektif, dan efisien. Pelayanan pendidikan harus

berorientasi pada upaya peningkatan akses pelayanan yang seluas-luasnya bagi warga

masyarakat.

Dewasa ini, persaingan antar universitas semakin interaktif. Pemasaran untuk lembaga

pendidikan mutlak diperlukan. Universitas sebagai lembaga penyedia jasa pendidikan perlu

belajar dan memiliki inisiatif untuk meningkatkan kepuasan pelanggan (peserta didik) karena

pendidikan merupakan proses yang saling mempengaruhi dan berkelanjutan. Dalam bidang

pendidikan, kegiatan pemasaran dapat meliputi perencanaan produk pendidikan, penentuan harga

(dalam hal ini besarnya biaya pendidikan), dan mempromosikan produk pendidikan yang

ditawarkan oleh lembaga pendidikan yang bersangkutan.

Baik buruknya kondisi pendidikan di suatu Negara sangat berpengaruh terhadap kondisi

internal maupun internal Negara tersebut, dimana jika suatu Negara memiliki peringkat

pendidikan yang buruk maka dapat dipastikan bahwa kondisi Negara tersebut juga tidak stabil,

hal ini karena kualitas sumber daya manusianya yang tidak bagus yang lain karena disebabkan

mutu pendidikan yang kurang.

Page 2: marketing mix arsitektur.docx

1

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.1 Pengertian Jasa Pendidikan

Jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak

kepada pihak lain, pada dasarnya tidaak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.

Produksi jasa bisa berkaitan dengan produk fisik atau tidak.

Jasa  merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual (Fandy

Tjiptono,1996:6).Dalam hal ini jasa berupa  suatu  kegiatan  yang bermanfaat bagi pihak lain

dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya.

            Kotler  mengemukakan pengertian jasa adalah a service to any  act or performance that

one party can offer to another that is  essentially  intangible and does not result in the ownership

of anytihing.  Its production may or may not tied to a physical product (Kotler, 2003:444).

Jasa  merupakan  sesuatu  yang tidak berwujud,  yang  melibatkan hubungan  antara penyaji jasa

dengan konsumen pemakai  dan  tidak ada perpindahan kepemilikan (transfer of ownership)

antara keduanya.  Dalam  menghasilkan jasa tersebut  digunakan  produk  fisik untuk mendukung

aktivitasnya.

            Sedangkan  Berry seperti dikutip Zeithaml and Bitner mengemukakan: Service  are

deeds, process and performance(Zeithaml and  Berry, 1996 : 5).  Jasa dapat diartikan sebagai

unjuk kerja  (performance) ataupun  prosedur kerja, tindakan dan aktivitas  (deeds),  maupun

proses  yang dilakukan oleh seseorang atau institusi  yang  dapat digunakan  untuk  memenuhi

kebutuhan dan keinginan  konsumennya. Selanjutnya  dari beberapa definisi jasa

yang  telah  dikemukakan sebelumnya dan dirangkum.  Zeithaml dan Berry mengekukakan

bahwa jasa adalah include all economic activites whose outout is not a physical product or

construction, is generally consumed at at time it is produced and provides added value in forms

(such as convenience, amusement, timelines, comfort and health) that are essentially intangibles,

concern of it first purchaser (Adapted from Zeithaml and Berry, 1996 : 5).

Jasa adalah meliputi segenap kegiatan ekonomi yang

mengasilkan  output  (keluaran)  berupa produk  atau  konstruksi (hasil karya)  non fisik, yang

lazimnya dikonsumsi pada saat diproduksi dan memberi nilai tambah pada bentuk (form)

Page 3: marketing mix arsitektur.docx

1

seperti kepraktisan, kecocokan.kepastian, kenyamanan dan kesehatan, yang pada  intinya

menerik  citra  jasa pada pembeli pertama.  Sementara itu,  jasa pendidikan merupakan jasa yang

bersifat kompleks karena bersifat padat  karya dan padat modal.Artinya

dibutuhkan  banyak tenaga kerja  yang  memiliki skill khusus dalam  bidang  pendidikan dan

padat  modal  karena membutuhkan infrastruktur  (peralatan) yang lengkap dan harganya cukup

mahal.

2.2 Kualitas Jasa dan Karakteristik Jasa Pendidikan

Jasa pendidikan merupakan jasa yang bersifat kompleks karena bersifat padat karya dan

padat modal. Artinya, dubutuhkan banyak tenaga kerja yang memilikiskill khussu dalam bidang

pendidikan dan padat modal karena membutuhkaninfrastruktur (peralatan) yang lengkap.

Kualitas jasa memiliki beberapa sifat atau karakteristik, antara lain;

1) Subyektif,

2) Umumnya berukuran afektif

3) Mengutamakan kepemerhatian

4) Terdiri dari non-materi

5) Tidak dapat dihitung secara kuantitatif, tetapi hanya bisa diyakini, dipercaya dan sebagainya.

6) Keistimewaan produk (semakin baik keistimewaan produk semakin tinggi mutunya).

7) Bebas definisi (semakin sedikit defisiensi, berarti semakin baik mutunya).

Jasa secara umum memiliki karakteristik utama sebagai berikut:

a. Tidak Berwujud (Intangibility)

Jasa tidak berwujud seperti produk fisik, yang menyebabkan pengguna jasa pendidikan

tidak dapat melihat, mencium, dan merasakan hasilnya sebelum mereka mengkonsumsinya.

Untuk menekan ketidakpastian, pengguna jasa pendidikan akan mencari tanda atau informasi

tentang kualitas jasa tersebut. Tanda maupun informasi dapat diperoleh atas dasar letak lokasi,

penyelenggara, peralatan dan alat komunikasi yang digunakan, serta besarnya biaya yang

ditetapkan oleh lembaga pendidikan. Beberapa hal yang akan dilakukan lembaga pendidikan

untuk meningkatkan calon pengguna jasa pendidikan adalah:

1) Meningkatkan visualisasi jasa yang tidak berwujud menjadi berwujud. Buchari Alma.

Pemasaran Stratejik Jasa Pendidikan

Page 4: marketing mix arsitektur.docx

1

2) Menekankan pada manfaat yang akan diperoleh (lulusan lembaga pendidikan).

3) Menciptakan atau membangun suatu nama merek lembaga pendidikan (education

brand name).

4) Memakai nama seseorang yang sudah dikenal untuk meningkatkan kepercayaan

konsumen.

b. Tidak Terpisah (Inseparability)

Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual lalu dikonsumsi. Akan tetapi jasa pada

umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan

tempat yang sama. Jasa pendidikan tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, yaitu lembaga

pendidikan yang menyediakan jasa tersebut. Artinya, jasa pendidikan dihasilkan dan

dikonsumsi secara serempak (simultan) pada waktu yang sama. Jika peserta didik membeli

jasa maka akan berhadapan langsung dengan penyedia jasa pendidikan. Dengan demikian,

jasa lebih diutamakan penjualannya secara langsung dengan skala operasi yang terbatas. Oleh

karena itu, lembaga pendidikan dapat menggunakan strategi bekerja dalam kelompok yang

lebih besar, bekerja lebih cepat, atau melatih para penyaji jasa agar mereka mampu membina

kepercayaan pelanggannya (peserta didik).

c. Bervariasi (Variability)

Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan non-standardized out-put, artinya banyak

variasi bentuk, kualitas dan jenis, tergantung pada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut

dihasilkan. Ada tiga faktor yang menyebabkan variabilitas kualitas jasa, yaitu:

1) Partisipasi pelanggan selama penyampaian jasa.

2) Moral atau motivasi karyawan dalam melayani pelanggan.

3) Beban kerja perusahaan.

Dalam lembaga pendidikan, ketiga faktor tersebut dapat menyebabkan lembaga

pendidikan sulit mengembangkan citranya. Akan tetapi dampak dari faktor-faktor tersebut

dapat dikurangi melalui tiga strategi utama, yaitu:

1) Berinvestasi dalam seleksi, motivasi, dan pelatihan terhadap para stafstaf, dengan

harapan bahwa staf yang terlatih dengan baik dan bermotivasi tinggi lebih mampu

mematuhi prosedur standar dan menangani permintaan yang sifatnya unpredictable.

Page 5: marketing mix arsitektur.docx

1

2) Melakukan industrialisasi jasa. Di sini lembaga pendidikan bisa membuat alternatif

untuk membuat jaringan internet, memberikan penawaran jasa pendidikan lewat mesin

ATM, dan bisa juga dengan cara meningkatkan konsistensi kinerja karyawan/staf.

3) Melakukan service costomization, artinya meningkatkan interaksi antara lembaga

pendidikan dan masyarakat (siswa dan orang tua) sedemikian rupa sehingga jasa yang

diberikan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan individual setiap peserta

didik.

d. Bisa Hancur (Perishability)

Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Apabila

diperhatikan batasan dan karakteristik yang diutarakan di atas, ternyata dunia pendidikan

merupakan bagian dari batasan tersebut.

Dengan demikian, lembaga pendidikan termasuk dalam kategori sebagai lembaga pemberi jasa

para konsumen, dalam hal ini siswa dan orang tua siswa. Mereka inilah yang berhak memberikan

penilaian bermutu tidaknya keluaran (output) suatu lembaga pendidikan.

e. Lock Of Ownership (Kunci Kepemilikan)

Lock Of Ownership merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang. Pada pembelian

barang konsumen bisa memiliki hak penuh atas penggunaan dan manfaat barang yang sudah

dibelinya. Konsumen bisa mengkonsumsi, menyimpan, atau menjualnya kembali. Pada lembaga

pendidikan masyarakat (siswa dan orang tua) tidak bisa memiliki lembaga tersebut. Akan tetapi

masyarakat bisa memanfaatkan beberapa fasilitas yang disediakan oleh lembaga pendidikan.

2.3 Dimensi Kualitas Pelayanan pada Jasa Pendidikan

Kualitas jasa pendidikan dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi

pelanggan atas pelayanan yang diperoleh atau diterima secara nyata oleh mereka dengan

pelayanan yang sesungguhnya diharapkan. Jika kenyataan lebih dari yang diharrpkan, pelayanan

dapat dikatakan bermutu. Sebaliknya jika kenyataan kurang dari yangdiharapkan, pelayanan

dapat dikatakan tidak bermutu Namun apabila kenyataan samadengan harapan, maka kualitas

pelayanan disebut memuaskan.

Page 6: marketing mix arsitektur.docx

1

Dengan demikian, kualitas pelayanan dapat didefinisikan seberapa jauh perbedaan antara

kenyataan dan harapan para pelanggan atas layanan yang diterima mereka, dimensi jasa

pendidikan tersebutdapat dijelaskan sebagai berikut :

a) Bukti Fisik (tangible)

Bukti fisik berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar

Nasional Pendidikan yang tercantum dalam pasal Pasal 42 bab VII Standar Sarana

danPrasarana Pendidikan yang berisi sebagai berikut :

(1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan

pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta

perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur

dan berkelanjutan.

(2) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang

kelas,ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang

perpustakaan,ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin,

instalasi dayadan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat

berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran

yang teratur dan berkelanjutan.

b) Keandalan (reliability)

Yakni kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera atau

cepat,akurat, dan memuaskan.

c) Daya Tanggap (responsiveness)

Yaitu kemauan/kesediaan para staff untuk membantu para peserta didik dan memberikan

pelayannan yang cepat tanggap

d) Jaminan (assurance)Yaitu mencakup pengetahuan, kompetensi, kesopanan, respek

terhadap peserta didik,serta memiliki sifat dapat dipercaya, bebas dari bahaya dan

keragu-raguan.

e) Empati (empathy)

Yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi dengan baik, perhatian

pribadi, dan memahami kebutuhan peserta didiknya.

Page 7: marketing mix arsitektur.docx

1

2.4 Strategi Pemasaran Jasa

Menurut Lamb, Hair dan Mc Daniel (2001) terjemahan David Octaveria.

Strategi pemasaran jasa adalah kegiatan menyeleksi dan penjelasan satu atau beberapa

target pasar dan mengembangkan serta memelihara suatu bauran pemasaran yang akan

menghasilkan kepuasan bersama dengan pasar yang dituju.

Menurut Lynch seperti yang dikutip oleh Wibisono (2006, p. 50-51),

Strategi perusahaan merupakan pola atau rencana yang mengintegrasikan tujuan utama

atau kebijakan perusahaan dengan rangkaian tindakan dalam sebuah pernyataan yang saling

mengikat. Strategi perusahaan biasanya berkaitan dengan prinsip-prinsip secara umum untuk

mencapai misi yang dicanangkan perusahaan, serta bagaimana perusahaan memilih jalur yang

spesifik untuk mencapai misi tersebut.

Anthony dan Govindarajan (1995) juga menambahkan bahwa perencanaan strategik

Merupakan suatu proses manajemen yang sistematis yang didefinisikan sebagai proses

pengambilan keputusan atas program-program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan

perkiraan sumber daya yang akan dialokasikan dalam setiap program selama beberapa tahun

mendatang (dalam Prasetyo dan Gomies, 2004, p. 8). Hasil keluaran dari proses tersebut adalah

rencana atau keputusan strategi.

Menurut Morrisey (1995:45),

Strategi adalah proses untuk menentukan arah yang harus dituju oleh perusahaan agar

misinya tercapai dan sebagai daya dorong yang akan membantu perusahaan dalam menentukan

produk, jasa, dan pasarnya di masa depan. Dalam menjalankan aktifitas operasional setiap hari di

perusahaan, para pemimpin dan manajer puncak selalu merasa bingung dalam memilih dan

menentukan strategi yang tepat karena keadaan yang terus menerus berubah.

Henry Mintzberg menyatakan bahwa persoalan sebagaimana baiknya organisasi

membuat rencana strategi, tetapi strategi yang berbeda mungkin akan muncul. Memulai dengan

Page 8: marketing mix arsitektur.docx

1

strategi yang direncanakan atau yang diharapkan berhubungan dengan beberapa hal :

•    Strategi yang diharapkan yang dapat direalisasikan yang disebut strategi dengan sengaja.

•    Strategi yang diharapkan yang tidak dapat direalisasikan yang disebut strategi tak terealisasi.

•    Strategi yang terealisasi yang tidak pernah diharapkan disebut strategi darurat.

Menurut Payne yang dikutif oleh Ratih Hurriyati (2010:42)

Bahwa pemasaran jasa merupakan suatu proses mempersepsikan, memahami,

menstimulasi dan memenuhi kebutuhan pasar sasaran yang dipilih secara khusus dengan

menyalurkan sumber-sumber sebuah organisasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan

demikian, manajemen pemasaran jasa merupakan proses penyelarasan sumber-sumber sebuah

organisasi terhadap kebutuhan pasar. Pemasaran memberi perhatian pada hubungan timbal balik

yang dinamis antara produk dan jasa perusahaan, keinginan dan kebutuhan pelanggan serta

kegiatan-kegiatan para pesaing.

            Fungsi pemasaran terdiri dari tiga komponen kunci, yaitu sebagai berikut :

a.    Bauran pemasaran (markting mix)

Merupakan unsur-unsur internal penting yang membentuk program pemasaran sebuah

organisasi

b.   Kekuatan pasar

Merupakan peluang dan ancaman eksternal dimana operasi pemasaran sebuah organisasi

berinteraksi

c.   Proses penyelarasan

Merupakan proses strategik dan manajerial untuk memastikan bahwa bauran pemasaran jasa

dan kebijakan-kebijakan internal organisasi sudah layak untuk menghadapi kekuatan pasar.

Menurut pendapat Kerin dan Patenson  yang dikutif oleh Buchari Alma (2009:261)

mengungkapkan enam langkah proses yang kompleks dan saling berhubungan dalam strategi

pemasaran, yaitu :

1.    Defining the character of the organizations business. Perusahaan harus mendefinisikan

bisnisnya secara jelas, konsumen yang ingin dituju, permintaan dan kebutuhan yang ingin

dipenuhi

Page 9: marketing mix arsitektur.docx

1

2.    Specifying the purpose of the organization. Dapat dilihat dari definisi bisnis yang

dijalankannya. Apa yang ingin dicapai oleh organisasi dengan mengetahui terlebih dahulu

peluang dan ancaman serta kemampuan dari perusahaan

3.   Identifying organizational opportunities. Identifikasi peluang ini akan muncul dari analisa

situasi lingkungan dengan kemampuan perusahaan menjawabnya, besarnya resiko dan

ketersediaan sumber-sumber

4.   Formulating produck market strategies. Dalam hal ini ditetapkan strategi pemasaran yang

mana yan bghyujklg akan digunakan. Ini bermula dari pemilihan pasar yang hendak dituju

dan bagaimana usaha mencapai pasar sasaran tersebut dengan menggunakan bauran

pemasaran

5.    Budgeting financial, production and human resources. Titik puncak dari keputusan  strategis

ini ialah muncul dalam bentuk penguasaan anggaran untuk perusahaan. Anggaran yang

dipersiapkan secara sempurna akan menampilkan strategi pemasaran dengan tujuan yang

terintegrasi untuk keseluruhan perusahaan

6.    Developing reformulation and recovery strategis. Dalam hal ini perlu dikembangkan strategi

formulasi dan strategi pemulihan. Perubahan-perubahan pasar dan prilaku dalam persaingan

dalam secara periodik, kadang-kadang secara mendadak, jadi dibutuhkan penyesuaian.

Secara garis besar, strategi pemasaran jasa yang pokok berkaitan dengan tiga hal berikut:

1. Melakukan diferensiasi kompetitif

2. Mengelola kualitas jasa

3. Mengelola produktivitas

Melakukan Differensiasi Kompetitif

Perusahaan jasa perlu melakukan diferensiasi melalui inovasi yang bersifat pre-emptive

dalam jangka panjang. Pre-emptive di sini maksudnya adalah implementasi suatu strategi yang

baru bagi suatu bisnis tertentu, karena merupakan yang pertama maka dapat menghasilkan

keterampilan atau aset yang dapat merintangi, mencegah atau menghalangi para pesaing untuk

melakukan duplikasi atau membuat tandingannya.Perusahaan jasa dapat mendiferensiasikan

dirinya melalui citra di mata pelanggan, misalnya melalui simbol-simbol dan merek yang

Page 10: marketing mix arsitektur.docx

1

digunakan. Selain itu perusahaan dapat melakukan diferensiasi kompetitif dalam penyampaian

jasa (service delivery) melalui 3 aspek yang juga dikenal sebagai 3P dalam pemasaran jasa, yaitu

melalui:

1. Manusia

Perusahaan jasa dapat membedakan dirinya dengan cara merekrut dan melatih karyawan

yang lebih mampu dan lebih dapat diandalkan dalam berhubungan dengan pelanggan, daripada

karyawan pesaingnya.

2. Lingkungan Fisik

Perusahaan jasa dapat mengembangkan lingkungan fisik yang lebih atraktif.

3. Proses

Perusahaan jasa dapat merancang proses penyampaian jasa yang superior, misalnya home

banking yang dibentuk oleh bank tertentu.

Mengelola Kualitas Jasa

Cara lain untuk melakukan diferensiasi adalah secara konsisten memberikan kualitas jasa

yang lebih baik daripada para pesaing. Hal ini dapat tercapai dengan memenuhi atau bahkan

melampaui kualitas jasa yang diharapkan oleh para pelanggan. Kualitas jasa sendiri dipengaruhi

oleh dua variabel, yaitu jasa yang dirasakan (perceived service) dan jasa yang diharapkan

(expected service). Bila jasa yang dirasakan lebih kecil daripada yang diharapkan, maka para

pelanggan menjadi tidak tertarik lagi pada penyedia jasa yang bersangkutan. Sedangkan bila

yang terjadi adalah sebaliknya (perceived > expected), maka ada kemungkinan para pelanggan

akan menggunakan penyedia jasa itu lagi.

Tiga pakar pemasaran jasa, Leonard L. Berry, A. Parasuraman, dan Valerie A. Zeithaml

melakukan penelitian mengenai customer-perceived quality pada empat industri jasa, yaitu retail

banking, credit card, securities brokerage, dan product repair and maintenance. Dalam penelitian

Page 11: marketing mix arsitektur.docx

1

tersebut, mereka mengidentifikasi 5 gap yang menyebabkan kegagalan penyampaian jasaKelima

gap tersebut adalah:

1. Gap antara harapan konsumen dan persepsi manajemen.

Pada kenyataannya pihak manajemen suatu perusahaan tidak selalu dapat merasakan atau

memahami apa yang diinginkan para pelanggan secara tepat. Akibatnya manajemen tidak

mengetahui bagaimana suatu jasa seharusnya didesain, dan jasa-jasa pendukung/sekunder apa

saja yang diinginkan konsumen. Contohnya pengelola katering mungkin mengira para

pelanggannya lebih mengutamakan ketepatan waktu pengantaran makanannya, padahal para

pelanggan tersebut mungkin lebih memperhatikan variasi menu yang disajikan.

2. Gap antara persepsi manajemen terhadap harapan konsumen dan spesifikasi kualitas

jasa.

Kadangkala manajemen mampu memahami secara tepat apa yang diinginkan oleh

pelanggan, tetapi mereka tidak menyusun suatu standar kinerja tertentu yang jelas. Hal ini bisa

dikarenakan tiga faktor, yaitu tidak adanya komitmen total manajemen terhadap kualitas jasa,

kekurangan sumberdaya, atau karena adanya kelebihan permintaan. Sebagai contoh, manajemen

suatu bank meminta para stafnya agar memberikan pelayanan secara ‘cepat’ tanpa menentukan

standar atau ukuran waktu pelayanan yang dapat dikategorikan cepat.

3. Gap antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa.

Ada beberapa penyebab terjadinya gap ini, misalnya karyawan kurang terlatih (belum

menguasai tugasnya), beban kerja melampaui batas, tidak dapat memenuhi standar kinerja, atau

bahkan tidak mau memenuhi standar kinerja yang ditetapkan. Selain itu mungkin pula karyawan

dihadapkan pada standar-standar yang kadangkala saling bertentangan satu sama lain, misalnya

para juru rawat diharuskan meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan atau masalah

pasien, tetapi di sisi lain mereka juga harus melayani para pasien dengan cepat.

Page 12: marketing mix arsitektur.docx

1

4. Gap antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal.

Seringkali harapan pelanggan dipengaruhi oleh iklan dan pernyataan atau janji yang

dibuat oleh perusahaan. Risiko yang dihadapi perusahaan adalah apabila janji yang diberikan

ternyata tidak dapat dipenuhi. Misalnya brosur suatu lembaga pendidikan menyatakan bahwa

lembaganya merupakan yang terbaik; memiliki sarana kuliah, praktikum dan perpustakaan

lengkap, dan staf pengajarnya profesional. Akan tetapi saat pelanggan datang dan merasakan

bahwa ternyata fasilitas praktikum dan perpustakaannya biasa biasa saja (hanya memiliki

beberapa ruang kuliah; jumlah komputer relatif sedikit; judul dan eksemplar buku terbatas),

maka sebenarnya komunikasi eksternal yang dilakukan lembaga pendidikan tersebut telah

mendistorsi harapan konsumen dan menyebabkan terjadinya persepsi negatif terhadap kualitas

jasa lembaga tersebut.

5. Gap antara jasa yang dirasakan dan jasa yang diharapkan.

Gap ini terjadi apabila pelanggan mengukur kinerja/prestasi perusahaan dengan cara yang

berlainan, atau bisa juga keliru mempersepsikan kualitas jasa tersebut. Misalnya seorang dokter

bisa saja terus mengunjungi pasiennya untuk menunjukkan perhatiannya. Akan tetapi pasien

dapat menginterpretasikannya sebagai suatu indikasi bahwa ada yang tidak beres berkenaan

dengan penyakit yang dideritanya.

Mengelola Produktivitas

Ada enam pendekatan yang dapat diterapkan untuk meningkatkan produktivitas jasa, yaitu:

1. Penyedia jasa bekerja lebih keras atau dengan lebih cekatan daripada biasanya.

2. Meningkatkan kuantitas jasa dengan mengurangi sebagian kualitasnya.

3. Mengindustrialisasikan jasa tersebut dengan menambah perlengkapan dan melakukan

standardisasi produksi.

Page 13: marketing mix arsitektur.docx

1

4. Mengurangi atau menggantikan kebutuhan terhadap suatu jasa tertentu dengan jalan

menemukan suatu solusi berupa produk, seperti halnya TV menggantikan hiburan luar rumah,

pakaian wash-and-wear mengurangi kebutuhan akan commercial laundries.

5. Merancang jasa yang lebih efektif.

6. Memberikan insentif kepada para pelanggan untuk melakukan sebagian tugas perusahaan.

Page 14: marketing mix arsitektur.docx

1

BAB III

SEJARAH, VISI DAN MISI, SERTA TUJUAN ARSITEKTURUNIVERSITAS SYIAH KUALA

3.1 PENGANTAR

Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala resmi di buka pada tahun

1996 sebagai sarana tempat menghasilkan, mengembangkan dan meningkatkan sumber daya

manusia yang professional di bidang arsitektur guna mendukung pembangunan dan

meningkatkan teknologi khususnya di provinsi aceh dan di Indonesia pada umumnya.

Jurusan arsitektur ini mulai di rintis pada tahun 1980-1981 yang di tandai dengn adanya

pengiriman tenaga pengajar (dosen) ke institute Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya

sebagai persiapan awal dan berlangsung dalam berapa angkatan. padaa tahun 1988 fakultas

teknik unsyiah mengusulkan proposal pembukaan arsitektur ke dirjen dikti debdikbud RI di

Jakarta. sambil menunggu izin, atas inisiatif dekan fakultas teknik dukungan dana dari pemda

Tk.I aceh, dan juga mendapat sambutan dari rektor universitas syiah kuala serta dukungan

dariinstitut teknologi sepuluh november Surabaya (ITS) sebagai unversitas Pembina, maka pada

tahun ajarin 1988-1989, dibuka kelas khusus yang menampung sebanyak 21 mahasiswa yang di

rekrut dari mahasiswa semester II jusrusan teknik sipil fakultas teknik universitas syiah kuala.

Dengan tujuh orang staff pengajar (alumni jurusan arsitektur FTSP-ITS) dan rencana

penambahan staff pengajar pada tahun tahun berikutnya, maka perkuliahan mulai dilakasanakan

dengn prasara dan sarana seadanya pada pertengahan semester di datangkan dosen senior dari

ITS Surabaya, ntuk menyelesaikan program sarjana (s1) di institute teknologi 10 november (ITS)

Surabaya.sementara itu, masing masing dosen terus mempersiapkan diri untuk menempuh

program magister dan doctor baik di dalam maupun di luar negeri.

Saat ini pendidikan di jurusan arsitektur telah memasuki tahun ke 15 dengan jumlah

mahasiwa yang terdaftar sebanyak 500 orang yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia,

khususnya dari sumatera. Hingga semester genap tahun ajaran 2012/2013 jurusan ini telah

menghasilak sebanyak 400 orang sarjana teknik.

Page 15: marketing mix arsitektur.docx

1

3.2 Tujuan Arsitektur

Tujuan Jurusan Arsitektur adalah untuk menghasilkan sarjana Arsitektur yang memiliki

dasar pengetahuan, sikap, ketrampilan dan kemampuan dalam bekerja sebagai tenaga

professional di bidangnya serta memiliki kemampuan ilmiah untuk mengembangkan

pengetahuan lanjutan.

3.3 Sejarah/ Sekilas tentang Arsitektur

Sekilas Fakultas Teknik Unsyiah

Oleh pejabat Rektor Universitas Syiah Kuala Kolonel M. Yasin (ketika itu selaku

Pangdam I/Iskandar Muda) dengan surat ketetapannya tanggal 21 Mei 1963 Nomor

Sekr/Usk/161963 membentuk sebuah panitia persiapan teknik kependidikan di fakultas

Teknik.Perencanaan pembukaan fakultas Teknik tersebut dapat direalisir di tahun 1963 itu juga,

maka panitia ketika itu telah mengeluarkan suatu pengumuman pada tanggal 3 juni 1963 Nomor

006/PFT/1963 tentang Penerimaan Calon Mahasiswa Fakultas Teknik yang pendaftarannya

dimulai tanggal 10 juli1963. Pada pertama kalinya pendaftaran mahasiswa di tahun 1963 itu,

terdaftar 113 orang calon rnahasiswa Fakultas Teknik dan terdiri dari 75 orang tamatan SMA-B

dan 38 orang tamatan STM, di antaranya 4 orang wanita.

Dalam waktu kurang lebih 2 bulan kemudian yakni tanggal 19 Agustus 1963 Rektor II

Universitas Syiah Kuala (Drs Syamsudin Ishak) segera ke Jakarta untuk menguatkan dan

melengkapi segala sesuatu yang berkenaan dengan persiapan pembukaan Fakultas Teknik

tersebut.

Panitia dan Pimpinan Universitas Syiah Kuala telah sepakat untuk menetapkan hari

Peresmian Pembukaan Fakultas Teknik pada tanggal 2 September 1963, sejalan dengan

memperingati “Hari Pendidikan di Aceh”.

 

Page 16: marketing mix arsitektur.docx

1

Sejarah FT-Unsyiah

Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala didirikan pada tahun 1963 dengan satu jurusan

yaitu Teknik Sipil. Pada tahun 1967, mahasiswa sudah mencapai tingkat sarjana muda dan dosen

yang ada pada waktu itu hanya mampu mengelola sampai tingkat tersebut. Dalam peningkatan

mutu pendidikan, Fakultas Teknik telah berbenah diri untuk meningkatkan sumber daya manusia

bagi staf pengajar. Sekarang ini, Fakultas Teknik telah mempunyai tiga orang guru besar, 30

orang Doktor dan lebih dari 70% telah bergelar Master.

Pimpinan fakultas pada saat itu menjalin kerja sama dengan Universitas Gajah Mada

(UGM) di Yogyakarta untuk menyelesaikan pendidikan mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah

dari tingkat sarjana muda sampai menjadi sarjana. Tahap pertama dilakukan pada tahun 1967,

tahap kedua tahun 1969, dan tahap ketiga tahun 1971. Pada tahun 1970 Fakultas Teknik Unsyiah

mendapat bantuan dari Pertamina berupa gedung kuliah dan sejumlah peralatan laboratorium.

Pada tahun 1977 dibuka dua Jurusan baru yaitu Teknik Mesin dan Teknik Kimia.

Penyelesaian pendidikan sarjana untuk kedua jurusan dilaksanakan di ITS Surabaya melalui

perjanjian kerjasama. Melalui hubungan kerjasama ini juga dilakukan penerimaan tenaga dosen

yang dilakukan dengan mengirim mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah untuk dapat

menyelesaikan tingkat sarjana di sana.

Pada tahun 1996, Fakultas Teknik Unsyiah membuka lagi dua Jurusan baru yaitu Teknik

Arsitektur dan Teknik Elektro. Dosen untuk kedua Jurusan ini sudah dipersiapkan lebih dahulu

melalui kerjasama Fakultas Teknik Unsyiah dan ITS Surabaya. Pada tahun 1996 itu pula

Fakultas Teknik Unsyiah membuka program Ekstensi dengan 3 program studi yaitu Teknik Sipil,

Page 17: marketing mix arsitektur.docx

1

Teknik Mesin dan Teknik Kimia. Pada tahun 1999 mulai pula dibuka program Diploma-3, di

mana pada tahun 2003 mendapat izin penyelenggaraan dari Dikti untuk 4 program studi yaitu

Teknik Sipil, Teknik Mesin, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro. Selanjutnya, pada tahun 2002

Fakultas Teknik Unsyiah membuka pula program Magister Teknik Sipil. Kemudian pada tahun

2004 Fakultas Teknik Unsyiah membuka pula program Magister Teknik Kimia. Setelah itu, pada

tahun 2006 Magister Teknik Kimia juga membuka bidang Konsentrasi Teknologi dan

Manajemen Lingkungan yang bekerjasama dengan Bapelda dan GTZ.

Fakultas Teknik pada mula berdiri sampai dengan sekarang telah mengalami 17 kali

perubahan pimpinan. Susunan struktur pimpinan di Fakultas Teknik Unsyiah dari mula sampai

dengan sekarang adalah seperti berikut ini:

1. Tahun (1963-1964), Dekan: Drs. Marzuki Nyakman, PD-I: Ir. Abdul Muluk, PD-II: Ir.

Sudarsono Tjokroseputro.

2. Tahun (1964-1968), Dekan: Ir. Sudarsono Tjokroseputro, PD-I: Ir. Abdul Muluk, PD-II: Ir.

Haryoto dan PD-III: Drs. Soentadji Soedibyantoro.

3. Tahun (1968-1970), Dekan: Ir. Sudarsono Tjokroseputro, PD-I: Ir. Haryoto, PD-II: Ir.

Musbar Ramali dan PD-III: Drs. Soentadji Soedibyantoro.

4. Tahun (1970-1973), Dekan: Ir. Sudarsono Tjokroseputro, PD-I: Ir. Soedibyo Oenoes, PD-II:

Ir. Muhd. Ali Ismail dan PD-III: Ir. Musbar Ramali.

5. <!–[if !supportLists]–>Tahun (1973-1975), Dekan: Ir. Haryoto, PD-I: Ir. Musbar Ramali,

PD-II: Ir. Bustam Husin dan PD-III: Ir. M. Noor.<!–[endif]–>

6. Tahun (1975-1977), Dekan: Ir. Haryoto, PD-I: Ir. Imran A. Rahman, PD-II: Ir. Bustam Husin

dan PD-III: Ir. Masri St. Bandaro.

7. Tahun (1977-1980), Dekan: Ir. Muhd Ali Ismail, M. Eng., PD-I: Ir. Masri St. Bandaro, PD-

II: Ir. Buchari RA dan PD-III: Ir. Ismail Yusuf.

8. Tahun (1980-1983), Dekan: Ir. Muhd Ali Ismail, M. Eng., PD-I: Ir. Masri St. Bandaro, PD-

II: Ir. Buchari RA dan PD-III: Ir. Basri Abah.

9. Tahun (1983-1985), Dekan: Ir. Imran A Rahman, M.Eng, PD-I: Dr. Sutarto, M.Sc, PD-II: Ir.

Cut Ranian, PD-III: Ir. M. Yusuf H. Benseh.

Page 18: marketing mix arsitektur.docx

1

10. Tahun (1985-1988), Dekan: Ir. Imran A Rahman, M.Eng, PD-I: Dr. Sutarto, M.Sc, PD-II: Ir.

Cut Ranian, PD-III: Ir. M. Yusuf H. Benseh.

11. Tahun (1988-1992), Dekan: Ir. Buchari RA, M.Eng, PD-I: Ir. Thanthawi Jauhari, M.Sc, PD-

II: Ir. Basri Abah, PD-III: Ir. M. Affan AS.

12. Tahun (1992-1996), Dekan: Ir. Buchari RA, M.Eng, PD-I: Ir. Zouhrawaty Abdul Arief,

M.Sc, PD-II: Ir. Basri Abah, PD-III: Ir. Agussalim, M.Sc.

13. Tahun (1996-1999), Dekan: Ir. Thanthawi Jauhari, M.Sc , PD-I: Ir. Dirwan, SU, PD-II: Dr.

Ir. Zainal Abidin Hrp, M.Sc, PD-III: Ir. Yusri Yahya. Setelah meninggal dunia PD-II karena

kecelakan maka PD-II diganti oleh PD-III sedangkan yang menjadi PD-III pada masa itu

yaitu Dr. Ir. Agussalim, M.Sc.

14. Tahun (1999-2003), Dekan: Ir. Thanthawi Jauhari, M.Sc , PD-I: Dr. Ir. Agussalim, M.Sc,

PD-II: Ir. Jalaluddin Yunus, M.Sc, PD-III: Ir. Nurdin Ali Dipl. Ing, PD-IV: Ir. M. Yusuf H.

Benseh.

15. Tahun (2003-2004), Dekan: Ir. Hasballah Abdullah, PD-I: Dr. Ir. Husaini, M.Sc, PD-II: Ir.

Muslimsyah, M.Sc, PD-III: Dr. Ir. Balia Ahmad, M.Eng, PD-IV: Dr. Ir. Munirwansyah,

M.Sc. Pada tanggal 26 desember 2004, Dekan dan PD-III meninggal dunia pada waktu

gempa bumi dan Tsunami.

16. Tahun (2004-2005) pasca tsunami, Pelaksana tugas Dekan: Prof. Dr. Ir. Abdi A. Wahab,

M.Sc (Rektor Unsyiah), Pelaksana tugas harian Dekan dan PD-I: Prof. Dr. Ir. Husaini, M.Sc,

PD-II dan PD-III: Ir. Muslimsyah, M.Sc, PD-IV: Dr. Ir. Munirwansyah, M.Sc.

17. Tahun (2005-2008)

Dekan: Prof. Dr. Ir. Husaini, M.Sc

PD-I: Dr. Ir. Yuwaldi Away, M.Sc

PD-II: Ir. Muslimsyah, M.Sc

PD-III: Ir. Darwin Harun, MT

PD-IV: Dr. Ir. Munirwansyah, M.Sc.

Pada pertengahan januari 2006 PD-I dan PD-III sudah diusulkan ke Rektor Unsyiah dan

sedang menunggu Surat Keputusan dari Rektor Unsyiah.

18. Tahun (2009 - Sekarang) :

 Dekan: Dr.Marwan Husin, M.Sc,

PD-I: Ir. Mirza Irwansyah, M.Sc, Phd,   PD-II: Ir. Syahrizal, MT

Page 19: marketing mix arsitektur.docx

1

PD-III: Dr. Muhammad Ilhamsyah, ST,M.Sc PD-IV: Dr.Ir. Taufik Saidi, M.SC

3.4 marketing mix barang vs jasa

Marketing mix merupakan tools bagi marketer yg berupa program pemasaran yang

mempertajam segmentasi, targeting dan positioning agar sukses. Ada perbedaan mendasar antara

Marketing mix produk barang. Marketing mix produk barang mencakup 4P: Product, Price,

Place and Promotion. Sedang untuk jasa, keempat tahap tersebut masih kurang ditambah 3 lagi:

People, Process and Physical Evident. Ketiga hal ini terkait dengan sifat jasa dimana produksi

dan konsumsi tidak dapat dipisahkan dan mengikutsertakan konsumen dan pemberi jasa secara

langsung. Karena elemen tersebut saling mempengaruhi satu sama lain, bila salah satu tidak tepat

akan mempengaruhi keseluruhan.

3.5 Elemen Marketing Mix Jasa Pada Jurusan Arsitektur

Dalam melakukan analisa terhadap Marketing Jasa pada Jurusan Manajemen Fakultas

Tehnik Universitas Syiah Kuala penulis menggunakan pendapat Kotler yang menyatakan 7 P

yaitu: Product, Price, Promotion, Place, People, Process, and Physical Evident.

1. PRODUCT

Product merupakan keseluruhan konsep obyek atau proses yang memberikan sejumlah

nilai manfaat bagi konsumen. Yang perlu diperhatikan dalam product adalah konsumen tidak

hanya membeli fisik dari product itu saja tetapi membeli benefit dan value dari product itu yang

disebut “The offer”. Terutama pada product jasa yang kita kenal tidak menimbulkan kepemilikan

fisik kepada konsumen.

Yang dimaksud dalam pembahasan product jasa disini adalah total product. Total product terdiri

dari:

(1) Core Product, merupakan fungsi inti dari product tersebut,

(2) Expected Product,

Page 20: marketing mix arsitektur.docx

1

(3) Augmented Product,

(4) Potential Product.

Produk Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik dan Ilmu Pendidikan Unsyiah

Adapun produk yang terdapat pada jurusan Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik dan Ilmu

Pendidikan Unsyiah terdiri dari beberapa jurusan yaitu Jurusan Arsitektur Reguler S1 dan

Jurusan Arsitektur Non-Reguler S1.

2. PRICE

Price adalah sejumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk mendapatkan sebuah

produk atau jasa. Atau dapat juga diartikan sebagai nilai tukar untuk memperoleh keuntungan

dari produk atau jasa yang dibutuhkan. Harga merupakan salah satu variable marketing mix yang

bersifat fleksibel, terkadang bisa stabil dalam beberapa waktu dengan harga tertentu namun bisa

juga tiba – tiba meningkat atau turun tajam disesuaikan degan kondisi permintaan pasar.

Harga merupakan alat untuk mengukur nilai suatu barang. Harga bagi produsen

merupakan penentu bagi permintaan pasar dan mempengaruhi posisi pesaing perusahaan dalam

merebut konsumen. Harga merupakan indikator daripada barang, oleh karena itu perlu berhati-

hati dalam menetapkan harga dan juga harus memperhatikan potensi pasar. Penetapan harga

harus benar-benar diperhatikan agar harga yang telah ditetapkan tersebut mampu dijangkau oleh

konsumen dan mampu memberikan keuntungan bagi perusahaan. Jadi baik perusahaan maupun

konsumen sama-sama diuntungkan.

Tujuan pricing antara lain yaitu survival, profit maxzimitation, sales maxzimitation,

prestige, ROI (return on investment). Faktor-faktor yang mempengaruhi pricing:

1. Positioning jasa 6. Struktur biaya

2. Sasaran perusahaan 7. Shared resources

3. Tingkat persaingan 8. Prevailing economic condition

4. Life cycle jasa 9. Service capacity

5. Elastisitas permintaan

Metode dalam Pricing dapat dilakukan sebagai berikut

Page 21: marketing mix arsitektur.docx

1

1. Cost-plus pricing 4. Loss leading pricing

2. Rate of return pricing 5. Value-based pricing

3. Competitive party pricing 6. Relationship pricing

Berikut Besaran Biaya atau Dana Pendidikan per Semester Teknik Arsitektur UNSYIAH

NOArsitektur

UNSYIAH

Kutipan Dana Pendidikan Per Semester Jumlah

Pembayaran

Bagi

Mahasiswa

USMU

Biaya Masuk

pertamaSPP MurniDana

Tambahan

Dana

Pembangunan

Dana

Kelembagaan

dan Kesehatan

1 S1- Reguler

A Jurusan/Prodi

Teknik

Arsitektur

750,000 700,000 - - 1,450,000 5,000,000

2 S1-Non Reguler

A Jurusan/Prodi

Teknik

Arsitektur

750,000 700,000 - - 1,450,000 25,000,000

Dana-dana diluar SPP seperti yang tersebut dalam table diatas hanya dikutip pada

mahasiswa baru yaitu pada saat melakukan pembayaran SPP dan Dana Tambahan untuk pertama

kalinya dan pengutipan dana diluar SPP ini tidak dilakukan lagi pada semester berikutnya.

3.PROMOTION

Promosi adalah usaha suatu perusahaan atau individu di dalam memberikan informasi

dan mempengaruhi serta menarik konsumen secara langsung terhadap produk yang dihasilkan.

Promosi adalah cara yang efektif untuk merebut konsumen di pasaran serta untuk

memperkenalkan barang-barang baru kepada konsumen. Dan di dalam ilmu statistika pun

terdapat adanya korelasi yang sangat kuat antara promosi terhadap hasil penjualan.

Menurut Philip Khotler promotion tools dibedakan menjadi :

- Advertising (periklanan)

Suatu proses promosi barang yang dilakukan oleh sponsor yang diketahui.

Page 22: marketing mix arsitektur.docx

1

- Personal selling (penjualan perorangan)

Suatu promosi yang dilakukan oleh para wiraniaga untuk membujuk dan sekaligus

menjual produknya.

- Sales promotion (promosi penjualan)

Suatu kegiatan yang bertujuan untuk membantu mendapatkan konsumen agar bersedia

membeli produk barang ataupun jasa.

- Public relation (publisitas)

Suatu promosi yang dilakukan melalui media komunikasi.

Marketer dapat memilih sarana yang dianggap sesuai untuk mempromosikan jasa

mereka. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam promosi:

a. Identifikasikan terlebih dahulu target audience-nya (berhubungan dengan segmentasi

pasarnya).

b. Tentukan tujuan promosi, apakah untuk menginformasikan, mempengaruhi, atau untuk

mengingatkan.

c. Pengembangan pesan yang disampaikan, ini berhubungan dengan isi pesan (what to say),

struktur pasar (how to say it logically), gaya pesan (creating a strong presence), sumber

pesan (who should develop it).

d. Pemilihan bauran komunikasi, apakah personal communication atau non personal

communication

4. PLACE

Place adalah gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran distribusi (berhubungan

dimana lokasi yang strategis dan bagaimana cara penyampaian jasa pada konsumen).

Lokasi

Lokasi berarti dimana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi. Ada tiga jenis

interaksi yang mempengaruhi lokasi:

1. Konsumen mendatangi perusahaan: Bila keadaannya seperti ini maka lokasi menjadi

sangat penting. Perusahaan sebaiknya memilih tempat yang dekat dengan konsumen

sehingga mudah dijangkau.

Page 23: marketing mix arsitektur.docx

1

2. Pemberi jasa mendatangi konsumen: Dalam hal ini lokasi tidak terlalu penting, tapi yang

harus diperhatikan adalah penyampaian jasa harus tetap berkualitas.

3. Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung: Berarti service provider dan

konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu seperti telepon, komputer, surat. Dalam hal

ini lokasi menjadi sangat tidak penting selama komunikasi kedua belah pihak dapat

terlaksana.

Saluran Distribusi (Channel)

Dalam penyampaian jasa ada tiga pihak yang terlibat yaitu:

(1) service provider,

(2) intermediaries,

(3) customer.

Untuk menentukan kualitas jasa yang diberikan, perusahaan dapat memilih saluran

distribusi antara lain:

1.Direct Sales

2.Agent atau Broker

3.Agen/broker penjual atau pembeli

4.Franchises dan Contracted service deliverers.

Baik lokasi maupun saluran pemilihannya bergantung pada kriteria pasar dan sifat jasa itu

sendiri. Contoh jasa pengiriman barang, pasar menginginkan pengiriman yang cepat dan tepat

waktu serta sifat barang tidak tahan lama, maka lokasi yang dipilih harus strategis (misalnya

dekat pelabuhan) dan chanel yang dipilih sebaiknya direct sales supaya dapat terkontrol.

Place Jurusan Teknik Arsitektur Unsyiah

Jurusan Teknik Arsitektur Unsyiah memiliki tempat yang strategis dimana letaknya

mudah dijangkau oleh semua mahasisiwa dan mahasiswinya,baik menggunakan transpostasi

umum maupun menggunakan transportasi pribadi.

Strategisnya Jurusan Teknik Arsitektur Unsyiah sanagat mengguntungkan bagi pihak

akademis maupun mahasiswa dan mahasiswinya dimana para dosen/staf pengajar,staf karyawan

dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya tidak harus menempuh jalan yang sulit untuk

Page 24: marketing mix arsitektur.docx

1

mencapainya.adapun alamat Jurusan Teknik Arsitektur Unsyiah jalan Syeh Abdul Rauf

Darussalam - Banda Aceh, Telp: (0651) 7412609 , Email: [email protected]

Periklanan Jurusan Teknik Arsitektur Unsyiah

Spanduk

Spanduk sering digunakan Jurusan Teknik Arsitektur Unsyiah sebagai media promosi

biasanya pada saat pembukaan pendaftaran mahasiswa baru

Brosur

Media ini juga sering digunakan Jurusan Teknik Arsitektur Unsyiah dan biasanya

dibagikan pada calon mahasiswa yang mau melakukan pembelian pendaftaran

Koran / Surat Kabar

Media ini merupakan media yang paling efektif untuk menyampaikan pesanya,setiap

tahun Universitas Syiah Kuala menggunakan media ini sebagai alat promosi disaat

menggumumkan penerimaan mahasiswa baru,baik waktu pendaftaran,jumlah

mahasiswa yang diterima dari masing-masing fakultas sampai dengan penggumuman

kelulusan.

a. Personal selling (penjualan perorangan) Jurusan Teknik Arsitektur Unsyiah

Personal Selling yang biasa digunakan oleh Jurusan Teknik Arsitektur Unsyiah

adalah dengan mengutuskan mahasiswa(i) atau para Alumninya Jurusan Teknik

Arsitektur Unsyiah untuk mempromosikannya kepada siswa dan siswi SMA yang

akan tamat dari sekolahnya.

b. Sales promotion (promosi penjualan) Jurusan Teknik Arsitektur Unsyiah

Jenis media ini sering dilakukan dengan cara pemberian Beasiswa Kepada Dosen/Staf

pengajar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Selain

Dosen/Staf pengajar bagi mahasiswa yang berprestasi biasanya juga diberikan

beasiswa

c. Public relation (publisitas)Jurusan Teknik Arsitektur Unsyiah

Pada jenis media promosi ini terdapat beberapa macam yang dilakukan Jurusan

Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah antara lain

mengadakan event-event, melakukan hubungan dengan invertor baik dalam maupun

Page 25: marketing mix arsitektur.docx

1

luar negri, mengadakan Exhibitions/pameran, dan Jurusan Matematika Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah juga sering menjadi sponsori dalam acara-

acara tertentu.

5.PEOPLE

People yang berfungsi sebagai service provider sangat mempengaruhikualitas jasa yang

diberikan. Keputusan dalam people untuk mencapai kualitas berhubungan dengan seleksi,

training, memotivasi dan manajemen sumber daya manusia. Pentingnya people dalam

memberikan pelayanan berkualitas berkaitan dengan internal marketing. Internal marketing

adalah interaksi antara setiap karyawan dan tiap departemen dalam satu perusahaan, ini bisa

disebut juga internal customer. Ada 4 kriteria pengaruh aspek people yang mempengaruhi

konsumen:

(1) Contactors, people disini

- berinteraksi langsung dengan konsumen dalam frekuensi yang cukup sering

- dan sangat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli.

(2) Modifier,

- mereka cukup sering berhubungan dengan konsumen

- tetapi tidak secara langsung mempengaruhi konsumen. Misalnya resepsionis.

(3) Influencers,

- mereka ini tidak secara langsung kontak dengan konsumen

- tetapi mempengaruhi kosumen dalam keputusan untuk membeli misalnya tim kreatif

pembuatan iklan.

(4) Isolateds, people disini

- tidak sering bertemu dengan konsumen dan juga

- tidak secara langsung ikut serta dalam Marketing mix. Misalnya karyawan bagian

administrasi penjualan, EDP (Entry Data Processing).

Dalam proses belajar mengajar seorang Dosen/Staf pengajar dalam menyampaikan jasanya

harus melakukan kontak langsung kepada mahasiswanya.berikut nama-nama Dosen Jurusan

Arsitektur:

NO NAMA STAF NIP GELAR BIDANG KEAHLIAN

Page 26: marketing mix arsitektur.docx

1

PENGAJAR AKADEMIK JENJANG PENDIDIKAN

1 Abdul Munir 197207081998021001 Dr Sains Arsitektur2 Ardian Ariatsyah 196995738795380009 MT Arsitektur Lingkungan3 Ashfa 1965764738827383001 MT Perancangan Kota4 Azhar Abdullah Arif 1965735211972220001 MT Perancangan Kota5 Burhan Nasution 1970746398724838202 MT Sejarah dan Kritik

Arsitektur6 Bustari 1969873279002393880 MT Perumahan Permukiman7 Cut Dewi 1978837619988822111 MT.M.Sc Konservasi Arsitektur8 Cut Nursaniah 1967937281777288722 MT Rekayasa Struktur &

Kontruksi9 Dyah Erti Idawati 1979783726266262660 Dr Perumahan Permukiman10 Elysa Wulandari 1982648287918277772 MT Perkembangan Arsitektur11 Erna Mutia 1978937664882777722 MT Teknologi Bangunan12 Evalina Z 1967384729737488833 MUrbRgnLPln Perencanaan Kota13 Halis Agussaini 1987937665552266602 MT Perencanaan Kota14 Hilda Mufiaty 1978937483777388808 MB.Env Arsitektur Berkelanjutan15 Husnus Sawab 1987364555237738374 MT Arsitektur Lingkungan16 Iin Rima Zahara 1978394837748848333 ST Arsitektur17 Irfandi 1973672888819288002 MT Perencanaan Kota18 Irin Chaisarina 1987927378273883300 M.Sc Teknologi Bangunan19 Irzaidi Idris 1982648287918277700 MSA Sejarah & Kritik

Arsitektur20 Izziah 1978637488737373833 Ph.D Interior21 Khairul Huda 1982648287918000111 M.Eng Perencanaan Kota22 Laila Qadri 1988637726377366271 MT Arsitektur Lingkungan23 Laina Hilma Sari 1983747282227738833 ST Sains Arsitektur24 Masdar Jamaludin 1987927378273883300 MT Arsitektur25 Mirza Fuadi 1987790765786985987 Ir,MBA,MLA,P

hdPerencanaan Kota

26 Mirza Irwansyah 1987927378273883301 MT Perancangan Lansekap & Perancanaan Kota

27 Mirza 1987927378273883300 ST Transportasi Perkotaan28 Muftiadi 1987927378235298890 ST Arsitektur29 Muhammad Haiqal 1987927378273880018 ST Arsitektur30 Muslimsyah 1987927378273883305 M.sc Sains Arsitektur31 Nasrullah Ridwan 198792737827386577 ST Arsitektur32 Nizarli 1987927378273883300 M.Eng Sains Arsitektur33 Riza Priandi 1987927378273899865 MT Teknologi Bangunan34 Rizal Iskandar 1938726372663773387 MT Arsitektur Lingkungan35 Safwan 1938726372663773387 Dr Sejarah & Kritik

Arsitektur36 Siti Zulfa Yusni 1967364773882777383 M.Si Perencanaan Lansekap37 Sofyan 1982648287918274352 MT Teknologi Bangunan38 Sylvia Agustina 1967647388299928883 MUP Perencanaan Kota39 T.Alaidinsyah 1938726372663773387 M.Eng Perumahan &

Permukiman40 Teuku ivan 1967927322737772882 ST Arsitektur

Page 27: marketing mix arsitektur.docx

1

41 Yunita Arafah 1976827366627720001 MT Perencanaan Kota42 Zahriah 1978637288263777382 ST Arsitektur43 Zahrul Fuady 1982648287918278877 MT Perumahan &

Permukiman44 Zainuddin 1977873827889345677 M.Sc Perencanaan Kota45 Zulfikar Taqiuddin 1982648287918271111 S.Sn Interior Desain

*Daftar Dosen Jurusan Arsitektur Fakultas Tehnik*

6.PROCESS

Proses merupakan gabungan semua aktifitas, umumnya terdiri dari prosedur, jadwal

pekerjaan, mekanisme, dan hal-hal rutin sampai jasa dihasilkan dan disampaikan kepada

konsumen. Proses dapat dibedakan menjadi 2 cara yaitu:

1. Complexity, berhubungan dengan langkah-langkah dan tahap dalam proses.

2. Divergence, berhubungan dengan adanya perubahan dalam langkah atau tahap proses.

Sehubungan dengan dua cara tersebut, terdapat 4 pilihan yang dapat dipilih marketer:

1. Reduced Divergence, dalam hal ini berarti terjadi pengurangan biaya, peningkatan produktifitas dan kemudahan distribusi.

2. Increased Divergence, berarti lebih cenderung ke penetrasi pasar dengan cara menambah services yang diberikan.

3. Reduced Complexity, berarti cenderung lebih terspesialisasi.4. Increase Complexity, berarti lebih cenderung ke penetrasi pasar dengan cara menambah

services yang diberikan.

Proses Jasa Pada Jurusan Arsitektur Unsyiah

Berikut penulis uraikan tentang proses yang ditetaokan pada Jurusan Arsitektur Unsyiah

mulai daripenerimaan mahasiswanya sampai dengan proses penyelesaian hingga menjadi

seorang sarjana

A. Input

Pada proses input Jurusan Arsitektur Unsyiah melakukan proses penyaringan penerimaan

mahasiswa baru yang telah lulus tes mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi negri di mana

Page 28: marketing mix arsitektur.docx

1

mahasiswa baru ini akan siap menjalankan perkuliahan di semester I sampai masa penyelesaian

kuliah di semester VIII dan mahasiswa baru siap mematuhi peraturan akademik dan jurusan yang

telah ditetapkan.

B. Proses

Proses Jurusan Arsitektur Unsyiah adalah mrnyelenggarakan perkuliahan di semester I

sampai semester VIII.keputusan yang mendasar yang dibuat Jurusan Arsitektur Unsyiah adalah

sebuah program dan jasa yang ditawarkan pada mahasiswa, alumni,donator,dan

masyarakat.Karena jasa yang di berikan Jurusan Arsitektur Unsyiah termasuk jasa yang sifatnya

pure service maka yang diberikan Jurusan Arsitektur Unsyiah adalah program jasa yang di

dukung oleh sarana pendukung seperti ruang kuliah,meja kursi,papan tulis,buku-buku untuk

menunjang aktivitas perkuliahan antara penyedia jasa (Jurusan Arsitektur Unsyiah) dan

konsumen (mahasiswa)

C.Sistem Pendidikan

1. Nilai Kredit Semester

Fakultas teknik Jurusan Arsitektur Universitas Syiah Kuala sebagai Lembaga Pendidikan

Tenaga Kependidikan (LPTK) menerapkan Sistem Kredit Semester dalam pe-nyelenggaraan

pendidikan.

Kredit Semester adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan

kredit semester (SKS) untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman

belajar dan beban penyelenggaraan program.

Untuk perkuliahan, nilai satu satuan Kredit Semester ditentukan berdasarkan atas beban kegiatan

yang meliputi keseluruhan dari tiga macam kegiatan per-minggu sebagai berikut:

1. Untuk mahasiswa:

50 menit acara tatap muka dengan tenaga pengajar secara terjadwal, misalnya dalam

bentuk kuliah.

60 menit acara kegiatan akademik terstruktur, misalnya membuat pekerjaan rumah

atau menyelesaikan soal-soal.

Page 29: marketing mix arsitektur.docx

1

60 menit acara kegiatan akademik mandiri, misalnya mahasiswa secara mandiri untuk

mendalami, mempersiapkan, atau menyelesaikan suatu rujukan (referensi).

2. Untuk tenaga pengajar:

50 menit acara tatap muka dengan mahasiswa dengan mahasiswa secara

terjadwal.

60 menit acara perencanaan dan evaluasi kegiatan akademik terstruktur.

60 menit pengembangan materi kuliah.

3. Nilai Kredit Semester Untuk Seminar dan Kapita Selekta

Untuk matakuliah seminar dan kapita selekta, nilai satu SKS sama dengan acara 50 menit

tatap muka perminggu.

4. Nilai Kredit Untuk Praktikum, Penelitian, Kerja Lapangan, Studio Perancangan, dan

sejenisnya:

Nilai Kredit Semester untuk praktikum di Laboratorium dan studio perancangan.

Untuk praktikum di laboratorium dan studio perancangan, nilai satu kredit

semester adalah beban tugas di laboratorium dan studio perancangan sebanyak 2-

3 jam perminggu selama satu semester.

Nilai Kredit Semester untuk Kerja Praktek.

Beban tugas dilapangan sebanyak 4-5 jam perminggu selama satu semester.

Nilai Kredit Semester Untuk Penelitian dan Penulisan Tugas Akhir dan sejenisnya

Beban tugas sebanyak 3-4 jam sehari selama satu bulan, dimana satu bulan

dianggap setara dengan 21-22 hari kerja.

5. Tujuan Umum Penerapan SKS

Tujuan umum penerapan SKS pada TEKNIK Universitas Syiah Kuala untuk

dapat memenuhi tuntutan pembangunan, karena dengan menggunakan system tersebut

memungkinkan penyajianprogram pendidikan yang beraneka ragam dan luwes, sehingga

terbukanya kemungkinan yang lebih luas kepada mahasiswa untuk dapat memilih

program studi, jenjang profesinya masing-masing sesuai dengan tuntutan pembangunan.

6. Tujuan Khusus Penerapan SKS

Tujuan khusus penerapan SKS adalah sebagai berikut:

Page 30: marketing mix arsitektur.docx

1

1. Untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang cakap dan giat belajar untuk dapat menyelesaikan studi dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

2. Untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa supaya dapat mengambil mata kuliah yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya.

3. Untuk mewujudkan segala kemungkinan supaya sistem pendi-dikan dengan ―input‖ dan ―output‖ jamak dapat dilaksanakan.

4. Untuk mempermudah penyesuaian kurikulum dari waktu ke waktu sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat.

5. Untuk menciptakan supaya sistem evaluasi kemajuan belajar mahasiswa dapat diselenggarakan dengan sebaik-baiknya.

6. Untuk mewujudkan terjadinya kemungkinan pengalihan (transfer) kredit antar program studi, jurusan atau bahkan antar fakultas dalam lingkungan Unsyiah.

7. Untuk merealisasikan terjadinya kemungkinan perpindahan mahasiswa TEKNIK Unsyiah, baik antar jurusan, fakultas maupun antar perguruan tinggi lain, atau terjadi kemungkinan sebaliknya.

Secara normal semester dipilah atas semester ganjil dan semester genap. Semester ganjil

adalah satuan waktu kegiatan akademik yang berlangsusng pada bulan Juli-Desember,

sedangkan semester genap berlangsung pada bulan Januari-Juni tiap tahun.

Dan yang harus anda ketahui fakultas Teknik Jurusan Arsitektur tidak ada yang namanya

semester pendek(SP). Jadi bila mau memperbaiki nilai, harus dengan cara mengambil matakuliah

tersebut, seperti kita mengambil di semester-semester

2. Beban Studi

Beban studi mahasiswa pada semester ganjil dan genap tahun pertama ditetapkan sebesar

19-21 SKS, yang harus diselesaikan dalam bentuk paket. Untuk semester-semester berikutnya,

beban studi mahasiswa ditetapkan berdasarkan indeks Prestasi Semester (IPS) yang

diperolehnya. Beban studi mahasiswa mahasiswa minimum program sarjana adalah 144 SKS

yang dijadwalkan dalam 8 semester dengan masa penyelesaian maksimum 14 semester.

Page 31: marketing mix arsitektur.docx

1

3.Kartu Rencana Studi (KRS)

Kartu Rencana Studi (KRS) adalah daftar matakuliah yang diisi oleh mahasiswa sesuai

dengan SKS yang diizinkan berdasarkan Indeks Prestasi semester sebelumnya. Pengisian Kartu

Rencana Studi (KRS) dilakukan dengan mengikuti kegiatan sebagai berikut:

a. Waktu Pengisian KRS.

Menjelang dimulainya kegiatan studi pada tiap semester sesuai dengan jadwal waktu

yang telah ditetapkan, mahasiswa diharuskan memilih mata kuliah yang diikutinya pada semester

bersangkutan. Pemilihan mata kuliah tersebut dilakukan dibawah bimbingan dosen wali atau

ketua program studi (apabila dosen wali berhalangan) dengan memperhatikan prestasi akademik

yang dicapai pada semester sebelumnya.

Mata kuliah yang dipilih dicantumkan dalam KRS. Mahasiswa dianjurkan untuk memilih

mata kuliah pada semester awal terlebih dahulu kecuali ada alasan tertentu untuk memilih mata

kuliah pada semester lanjutan. Khusus bagi mata kuliah yang berprasyarat hanya dapat diambil

jika segala persyaratan yang menyertainyasudah dapat dipenuhi. Mata kuliah berprasyarat ini

misalnya mata kuliah berlanjut, praktikum, PPL dan sebagainya.

b. Lembar KRS

Pengisian KRS dilakukan secara online. Hasil cetakan KRS online tersebut

dikonsultasikan dengan dosen wali dan disahkan oleh ketua program studi.

1. Konsultasi pengisian KRS tidak boleh diwakilkan kepada orang lain, kecuali jika kondisi menghendakinya, misalnya mahasiswa yang bersangkutan sakit atau berada diluar kampus karena tugas dari fakultas.

2. Pengisian KRS yang diwakilkan harus disertai dengan surat kuasa yang diketahui oleh ketua program studi masing-masing.

3 Mahasiswa yang IP semester sebelumnya < 1,5 harus membawa surat pernyataan, yang menunjukkan bahwa mahasiswa tersebut telah melakukan konseling dari Pusat Bimbingan Konseling Unsyiah sebelum mengisi KRS.

4 Lembar KRS online yang telah dicetak harus ditandatangani oleh dosen wali dan ketua program studi.

Page 32: marketing mix arsitektur.docx

1

5 Lembar KRS online yang telah dicetak dan ditandatangani selanjutnya diserahkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan (dosen wali, ketua program studi, dan mahasiswa yang bersangkutan).

4.Sistem Penilaian Hasil Ujian

Komponen penilaian terdiri dari kuis, tugas (dan praktikum jika praktikum merupakan

bagian dari mata kuliah yang bersangkutan), ujian tengah semester, dan ujian akhir semester

(final). Cara penilaian dapat dilakukan dalam bentuk ujian lisan, tertulis, presentasi, tugas,

seminar, penulisan karya tulis, ataupun kombinasi dari bentuk-bentuk ujian tersebut.

Bobot penilaian untuk setiap bentuk ujian dalam suatu mata kuliah ditentukan secara

proporsional sesuai dengan beban materi yang diujikan berdasarkan peraturan/ketentuan yang

ditetapkan.

Penetapan bobot penilaian adalah oleh dosen atau Prodi masing-masing, misalnya untuk

Kuis 10%, Tugas (termasuk praktikum jika ada) 20%, Ujian Tengah Semester 30%, dan Ujian

Akhir Semester (Final) 40%. Atau dapat pula dosen memberikan penilaian terhadap Partisipasi

mahasiswa dalam kelas/kelompok misalnya dengan bobot 5 %, sehingga bobot untuk komponen

lain berkurang (disesuaikan). Mahasiswa yang disebabkan oleh kondisi tertentu tidak mengikuti

ujian maka berdasarkan pertimbangan dosen pengampu mata kuliah dapat memberikan ujian

susulan,yang dilaksanakan sebelum batas waktu penyerahan Daftar Peserta dan Nilai Akhir

(DPNA) kepada Prodi. Untuk dapat mengikuti ujian akhir semester, mahasiswa harus memiliki

kehadiran ≥75% dari total kehadiran atau tatap muka yang diwajibkan.

Ujian akhir semester untuk mata kuliah tertentu tidak dilaksanakan jika dosen mengajar

kurang dari 75% dari total kehadiran yang seharusnya. Seluruh mahasiswa untuk mata kuliah

tersebut diberikan nilai C+.

5.Konversi Nilai

Nilai akhir untuk setiap mata kuliah merupakan indikator dari prestasi akademik yang

dicapai oleh seorang mahasiswa dan diberikan tugas atas dasar penilaian terhadap semua ujian

yang diadakan sepanjang semester dengan memperhitungkan bobot nilai yang ditetapkan

Page 33: marketing mix arsitektur.docx

1

sebelumnya. Nilai akhir untuk mata kuliah dalam bentuk angka dikonversikan dengan cara

tertentu ke dalam bentuk huruf. Konversi nilai dilakukan dengan cara sebagai berikut.

Nilai ujian mahasiswa dalam bentuk angka (dari skala 0-100) diubah ke dalam bentuk

huruf dengan berpedoman kepada metoda Penilaian Acuan Patokan (PAP). TEKNIK menganut

dua variasi yaitu PAP sedang dan PAP tinggi yakni sebagai berikut:

Tingkat KompetensiSedang

(Varian 1)

Tingkat KompetensiTinggi

(Varian II)A > 85

75 < B+ < 8565 < B < 7555 < C+ < 6545 < C < 5535 < D < 45

A > 8778 < B+ < 8769 < B < 7860 < C+ < 6951 < C < 6041 < D < 51

E < 35 E < 41

6. Kurikulum Jurusan Arsitektur

1. Struktur Mata Kuliah

Jumlah Satuan Kredit Semester (SKS) minimum yang harus diselesaikan oleh setiap

mahasiswa Jurusan Arsitektur adalah 145 SKS. Menurut tujuan structural, SKS tersebut

dikelompokkan ke dalam 7 kelompok seperti yang diperlihatkan pada table di bawah ini:

No KELOMPOK SKSInti Institusional Total

1 Mata Kuliah Humaniora 17 - 172 Mata Kuliah Dasar Ilmu 13 4 173 Mata Kuliah Dasar Arsitektur 37 6 434 Mata Kuliah Studio Perancangan 39 9 485 Mata Kuliah Tugas Akhir 11 4 156 Mata Kuliah Penunjang 7 19 26

Total SKS 124 42 166

Page 34: marketing mix arsitektur.docx

1

Perincian beban SKS menurut komponen/kelompok mata kuiah dan jumlah maksimal

nilai D sesuai dengan masing-masing kelompok mata kuliah yang diperbolehkan adalah sebagai

berikut:

Komponen/kelompok mata kuliah Jumlah SKS maksimum Nilai D

Mata kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK)Matakuliah Keahlian Berkarya (MKB)Mata kuliah Perilaku Berkarya (MPB)Mata kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB)

-232-

Jumlah 7

2. Ekuivalensi Matakuliah untuk Kurikulum 2009-2013

Kurikulum 2005-2009 KURIKULUM 2009-2013 KETSM Mata kuliah Lama SK

SSM Mata Kuliah Baru SKS

I Pendidikan Pancasila 2 - Hilang 0 -2I Bahasa Indonesia 2 VII Bahasa Indonesia 3 +1III

Estetika Bentuk IEstetika Bentuk II

22

I Studio Estetika Bentuk 4 0

III

Menggambar ArsitekturTeknik Komunikasi Arsitektural

32

I Studio Teknik Komunikasi Arsitektur

4 -1

III

Mekanika Rekayasa IMekanika Rekaysa II

22

II Mekanika Rekayasa 4 0

I Fisika Dasar 2 - Hilang 0 -2I Matematika Teknik I 3 I Matematika Teknik I 2 -1II Fisika Bangunan I 2 I Fisika Bangunan I 3 +1III Ilmu Sosial dan Budaya Dasar 2 IV Ilmu Sosial dan Budaya Dasar 3 +1III Perancangan Ruang dalam 2 IV

V

Arsitektur Ruang Dalam I

Arsitektur Ruang Dalam II

2

2

+2

III Studio Perancangan Arsitektur I 3 II Studio Perancangan Arsitektur I 5 +2III CAD I 2 - Hilang 0 -2III Fisika Bangunan II 2 III Fisika Bangunan II 3 +1IV Ilmu Kealaman Dasar 2 V Ilmu Kealaman Dasar 3 +1IV Pendidikan Agama 2 VI Pendidikan Agama 3 +1IV Studio Perancangan Arsitektur II 3 III Studio Perancangan Arsitektur II 5 +2IV Perancangan Tapak 2 IV Perancangan Tapak 3 +1IV Analisis Struktur 2 IV Analisis Struktur 3 +1IVVI

UtilitasSains Arsitektur

22

IV Sains dan Utilitas 3 -1

IV Hukum Pranata Pembangunan 2 - Hilang 0 -2V Pendidikan Kewarganegaraan 2 VIII Pendidikan Kewarganegaraan 3 +1

Page 35: marketing mix arsitektur.docx

1

V Studio Perancangan Arsitektur III 4 IV Studio Perancangan Arsitektur III 5 +1V Sejarah dan Teori Ars. Abad XX 2 IV Arsitektur Modern dan

Post Modern3 +1

V Struktur dan Bentuk 2 III Struktur dan Bentuk 3 +1V

VII

Pengantar Penelitian Arsitektur

Seminar

2

3

VIII Penelitian dan Seminar 4 -1

V Arsitektur Lansekap 2 VI Perancangan Lansekap 3 +1V CAD II 2 - Hilang 0 -2VI Teori Arsitektur 2 V Teori Arsitektur 3 +1

VI

VII

Struktur Bangunan terpadu I

Struktur Bangunan Terpadu II

3

3

V Struktur Bangunan Terpadu 3 -3

VI Perumahan & Permukiman I 2 VI Perumahan & Permukiman I 3 +1VI Perancangan Kota 2 V Teori Perancangan Kota 3 +1VIVI

Manajemen ProyekEkonomi Bangunan

22

VI Ekonomi dan Manajemen Proyek 2 -2

VI Tidak Ada 0 VI Sustainable Arsitektur 3 +3VI Tidak Ada 0 VI Arsitektur Islam 3 +3VII Praktek Profesi 2 VII Praktek Profesi 3 +1VII Tidak Ada 0 VII Arsitektur Prilaku 3 +3VII Tidak Ada 0 VII Konservasi Arsitektur dan

Kawasan3 +3

VII Tidak Ada 0 VII Photography 3 +3VIII Stadium General 2 - Hilang 0 -2VIII Pengabdian Masyarakat 3 VIII Pengabdian Masyarakat 2 -1VIII Pendidikan Kewirausahaan &

Profesionalisme3 VIII Kewirausahaan dan Profesi 2 -1

3. Distribusi Mata Kuliah Berdasarkan Struktur kurikulum jurusan Arsitektur

MATAKULIAHHUMANIORANo Kode Mata Kuliah Kelompok SKS Ket

1 FTU 005 Bahasa Inggris Teknik MPK 2 Inti2 MPK 007 Pendidikan Kewarganegaraan MPK 3 Inti3 MPK 008 Bahasa Indonesia MPK 3 Inti4 MPK 009 Pendidikan Agama MPK 3 Inti5 MBB

008Ilmu Sosial dan Budaya dasar MBB 3 Inti

6 JTA 108 Ilmu Kealaman Dasar MBB 3 IntiJumlah 17

MATA KULIAH DASAR ILMUNo Kode Mata Kuliah Kelompok SKS Ket1 JTA 010 Matematika Teknik II MKK 3 Inti2 JTA 093 Fisika Bangunan I MKK 3 Inti

Page 36: marketing mix arsitektur.docx

1

3 JTA 096 Mekanika Rekayasa MKK 4 Institusional4 JTA 099 Tegnologi Bahan MKK 2 Inti5 JTA 100 Fisika Bangunan II MKK 3 Inti6 JTA 128 Matematika Teknik I MKK 3 Inti

Jumlah 18

MATA KULIAH DASAR ARSITEKTURNo Kode Mata Kuliah Kelompok SKS Ket1 JTA 002 Pengantar Arsitektur MKK 2 Inti2 JTA 063 Arsitektur Pra Modern MKK 2 Inti3 JTA 069 Arsitektur Nusantara MKK 2 Inti4 JTA 095 Azas dan Metode Perancangan

Arsitektur IMKK 2 Inti

5 JTA 98 Azas dan Metode Perancangan Arsitektur II

MKK 2 Inti

6 JTA 102 Arsitektur Modern dan Post Modern MKK 3 Inti7 JTA 107 Arsitektur Ruang Dalam I MKK 2 Institusional8 JTA 111 Teori Arsitektur MKK 3 Inti9 JTA 113 Arsitektur Ruang Dalam II MKK 2 Institusional

10 JTA 123 Falsafah Arsitektur MKK 2 Inti11 JTA 055 Kontruksi Bangunan II MKB 3 Inti12 JTA 090 Kontruksi Bangunan I MKB 3 Inti13 JTA 105 Analisa Struktur MKB 3 Inti14 JTA 109 Teori Perancanaan Kota MKB 3 Inti15 JTA 112 Struktur Bangunan Terpadu MKB 3 Inti16 JTA 129 Struktur & Bentuk MKB 3 Inti17 JTA 130 Ekonomi dan Manajemen Proyek MPB 2 Institusional

Jumlah 52

MATA KULIAH STUDIO PERANCANGANNo Kode Mata Kuliah Kelompok SKS Ket

1 JTA 091 Studio Estetika Bentuk MKK 4 Inti2 JTA 104 Perancangan Tapak MKK 3 Inti3 JTA 081 Studio Perancangan Arsitektur V MKB 5 Inti4 JTA 092 Studio Teknik Komunikasi Arsitektur MKB 4 Inti5 JTA 094 Studio Perancangan Arsitektur I MKB 5 Inti6 JTA 097 Studio Perancangan Arsitektur II MKB 5 Inti7 JTA 103 Studio Perancangan Arsitektur III MKB 5 Inti8 JTA 110 Studio Perancangan Arsitektur IV MKB 5 Inti9 JTA 115 Perumahan Pemukiman I MKB 3 Inti10 JTA119 Perancangan Kota MKB 3 Institusional

(Pil)11 JTA 124 Perumahan Pemukiman II MKB 3 Institusional

(Pil)12 JTA 117 Perancangan Lansekap MKB 3 Institusional

(Pil)Jumlah 48

Page 37: marketing mix arsitektur.docx

1

MATA KULIAH TUGAS AKHIRNo Kode Mata Kuliah Kelompok SKS Ket1 JTA 089 Tugas Akhir MKB 8 Inti2 JTA 121 Penelitian dan Seminar MKB 4 Institusional3 JTA 120 Praktek Profesi MPB 3 Inti

Jumlah 15

MATA KULIAH PENUNJANGNo Kode Mata Kuliah Kelompok SKS Ket1 FTU 006 Kewirahusaan & Profesi MBB 2 Inti2 FTU 007 Penganbdian Masyarakat / KKN MBB 2 Instutisional

(Pil)3 USK 004 Pengantar dan Aplikasi Komputer MKK 2 Instutisional4 JTA 106 Sain dan Utilitas MKK 3 Inti5 JTA 087 Apresiasi Arsitektur MPB 2 Inti6 JTA 116 Sustainable Arsitektur MPB 3 Instutisional

(Pil)7 JTA 118 Arsitektur Islam MPB 3 Instutisional

(Pil)8 JTA 125 Arsitektur Perilaku MPB 3 Instutisional

(Pil)9 JTA 126 Konservasi Arsitektur dan Kawasan MPB 3 Instutisional

(Pil)10 JTA 127 Fotografi MPB 3 Instutisional

(Pil)Jumlah 26

*Distribusi Mata Kuliah Berdasarkan Struktur kurikulum jurusan Arsitektur*

Page 38: marketing mix arsitektur.docx

1

4. Distribusi Mata kuliah Berdasarkan Kompetensi Pendidikan Tinggi

1. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)

No Kode Mata Kuliah SKS1 FTU 005 Bahasa Inggris Teknik 22 MPK 007 Pendidikan Kewarganegaraan 33 MPK 008 Bahasa Indonesia 34 MPK 009 Pendidikan Agama 3

Jumlah 11

2. Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB)

No Kode Mata Kuliah SKS1 FTU 006 Kewirausahaan & Profesi 22 FTU 007 Pengabdian Masyarakat / KKN 23 MBB 008 Ilmu Social dan Budaya Dasar 34 JTA 108 Arsitektur dan Lingkungan 3

Jumlah 10

3. Mata Kuliah Keilmuan & Ketrampilan (MKK)

No Kode Mata Kuliah SKS1 USK 004 Pengantar dan Aplikasi Komputer 22 JTA 002 Pengantar Arsitektur 23 JTA 010 Matematika Teknik II 34 JTA 063 Arsitektur Pra Modern 25 JTA 069 Arsitektur Nusantara 26 JTA 091 Studio Estetika Bentuk 47 JTA 093 Fisika Bangunan I 38 JTA 095 Azas dan Metode Perancangan

Arsitektur I2

9 JTA 096 Mekanika Rekayasa 410 JTA 098 Azas dan Metode Perancangan

Arsitektur II2

11 JTA 099 Teknologi Bahan 212 JTA 100 Fisika Bangunan II 313 JTA 102 Arsitktur Modern dan Post Modern 314 JTA 104 Perancangan Tapak 315 JTA 106 Sains dan Uitilitas 316 JTA 107 Arsitektur Ruang Dalam I 217 JTA 111 Teori Arsitektur 318 JTA 113 Arsitektur Ruang Dalam II 219 JTA 123 Falsafah Arsitektur 2

Page 39: marketing mix arsitektur.docx

1

20 JTA 128 Matematika Teknik I 2Jumlah 52

4. Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB)

No Kode Mata kuliah SKS1 JTA 055 Kontruksi Bangunan II 32 JTA 081 Studio Perancangan Arsitektur V 53 JTA 089 Tugas Akhir 84 JTA 090 Kontruksi Bangunan I 35 JTA 092 Studio Teknik Komunikasi Arsitektur 46 JTA 094 Studio Perancangan Arsitektur I 57 JTA 097 Studio Perancangan Arsitektur II 58 JTA 103 Studio Perancangan Arsitektur III 59 JTA 105 Analisa Struktur 310 JTA 109 Teori Perancangan Kota 311 JTA 110 Studio Perancangan Arsitektur IV 512 JTA 112 Struktur Bangunan Terpadu 313 JTA 115 Perumahan dan Permukiman I 314 JTA 119 Perancangan Kota 315 JTA 121 Penelitian dan Seminar 416 JTA 124 Perumahan dan Seminar 317 JTA 129 Struktur & Bentuk 318 JTA 177 Perancangan Lansekap 3

Jumlah 71

5. Mata Kuliah Prilaku Berkarya (MPB)

No Kode Mata Kuliah SKS1 JTA 087 Apresiasi Arsitektur 22 JTA 116 Sustainable Arsitektur 33 JTA 118 Arsitektur Islam 34 JTA 120 Praktek Profesi 35 JTA 125 Arsitektur Perilaku 36 JTA 126 Konservasi Arsitektur dan Kawasan 37 JTA 127 Proyek Fotografi 38 JTA 130 Ekonomi dan Manajemen 2

Jumlah 22

Page 40: marketing mix arsitektur.docx

1

5 . Standard an Peta Kompetensi MataKuliah Jurusan Arsitektur

No Kode Mata Kuliah Elemen Kompetensi1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

6. Mata Kuliah pengembangan Kepribadian (MPK)1 FTU 005 Bahasa Inggris Teknik2 MPK 007 Pendidikan Kewarganegaraan3 MPK 008 Bahasa Indonesia4 MPK 009 Pendidikan Agama

7. Mata kuliah berkehidupan Bermasyarakat (MBB)1 FTU 006 Kewirausahaan & Profesi2 FTU 007 Pengabdian Masyarakat /KKN3 MBB 008 Ilmu Sosial dan Budaya Dasar4 JTA 108 Ilmu kealaman Dasar

8. Mata Kuliah Keilmuan & Ketrampilan (MKK)1 USK 004 Pengantar dan Aplikasi Komputer2 JTA 002 Pengantar Arsitektur3 JTA 010 Matematika Teknik II4 JTA 063 Arsitektur Pra Modern5 JTA 069 Arsitektur Nusantara6 JTA 091 Studio Estetika Bentuk7 JTA 093 Fisika Bangunan I8 JTA 095 Azas dan Metode Perancangan arsitektur

I9 JTA 096 Mekanika Rekayasa

10 JTA 098 Azas dan Metode Perancangan arsitektur II

11 JTA 099 Teknologi Bahan12 JTA 100 Fisika Bangunan II13 JTA 102 Arsitektur Modern dan Post Modern14 JTA 104 Perancangan Tapak15 JTA 106 Sain dan Utilitas16 JTA 107 Arsitektur Ruang Dalam I17 JTA 111 Teori Arsitektur18 JTA 113 Arsitektur Ruang Dalam II19 JTA 123 Falsafah Arsitektur20 JTA 128 Matematika teknik I

9. Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB)1 JTA 055 Kontruksi Bangunan II2 JTA 081 Studio Perancangan Arsitektur V3 JTA 089 Tugas Akhir4 JTA 090 Kontruksi Bangunan I5 JTA 092 Studio Teknik Komunikasi Arsitektur6 JTA 094 Studio Perancangan Arsitektur I7 JTA 097 Studio Perancangan Arsitektur II8 JTA 103 Studio Perancangan Arsitektur III9 JTA 105 Analisa Struktur

Page 41: marketing mix arsitektur.docx

1

10 JTA 109 Teori perancangan Kota11 JTA 110 Studio Perancangan Arsitektur IV12 JTA 112 Struktur Bangunan Terpadu13 JTA 115 Perumahan dan Permukiman I14 JTA 119 Perancangan Kota15 JTA 121 Penelitian dan Seminar16 JTA 124 Perumahan dan Permukiman II17 JTA 129 Struktur & Bentuk18 JTA 177 Perancangan Lansekap

10. Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB)1 JTA 087 Apresiasi Arsitektur2 JTA 116 Sustainable Arsitektur3 JTA 118 Arsitektur Islam4 JTA 120 Praktek Profesi5 JTA 125 Arsitektur Perilaku6 JTA 126 Konservasi Arsitektur dan Kawasan7 JTA 127 Fotografi8 JTA 130 Ekonomi dan Manajemen Proyek

Elemen Kompetensi Kurikulum pada Jurusan Arsitektur Fakultas teknik Unsyiah :

1. Mampu menerapkan ilmu dasar, ilmu dasar teknik, dan teknologi

2. Mampu merancang dan melakukan eksperimen serta menganalisa data

3. Mampu merancang system dan kpmponennya

4. Memahami tanggung jawab dan etika profesi

5. Dapat bekerjasama dalam kelompok multi disipliner

6. Mampu mengidentifikasi, merumuskan dan menyelesaikan permasalahan rekayasa

7. Mampu berkomunikasi secara efektif

8. Berwawasan luas sehingga menyadari dampak teknologi dalam cakupan local dan global

9. Memiliki kesadaran dan kemampuan untuk terus belajar

10. Memiliki pengetahuan tentang permasalahan rekayasa terkini

11. Mampu dan terampil menggunakan metode rekayasa yang mutakhir

Page 42: marketing mix arsitektur.docx

1

6.Bimbingan Akademik

1. Untuk membantu keberhasilan studinya, mahasiswa perlu mendapatkan bimbingan

akademik secara teratur, terpadu, dan menyeluruh dari dosen wali.

2. Jumlah mahasisawa yang dibimbing oleh seorang dosen wali tergantung pada kondisi

dalam lingkungan masing-masing jurusan.

3. Tugas Dosen Wali (Pembimbing Akademik):

- Memberikan konsultasi dan bimbingan kepada mahasiswa yang dibimbingnya dalam menyusun rencana studi pada permulaan setiap semester agar mahasiswa dapat belajar lebih efektif dan seimbang dengan kemampuan yang dimilikinya.

- Memantau perkembangan studi mahasiswa, memantau permasalahan mahasiswa dalam perkuliahan dan di luar perkuliahan, konsultasi usul beasiswa, dan pemilihan topik seminar dan skripsi.

- Dapat pula Memberikan pertimbangan kepada Pimpinan Fakultas/Jurusan/Program Studi/Unit Pelaksana Program dan pihak-pihak lain terhadap mahasiswa yang dibimbingnya.Meninggalkan Kegiatan Akademik

4. Untuk menjalankan fungsinya sesuai dengan ketentuan diatas, maka mahasiswa

dwajibkan melakukan pertemuan secara terstruktur, minimum 4x dalam satu semester.

7. Asistensi

Dalam rangka melancarkan kegiatan praktikum, studio arsitektur, dan perkuliahan, maka

setiap praktikum maupun matakuliah dapat dibentuk tim asistensi. Kegiatan praktikum dan

studio arsitektur akan dibantu asisten laboratorium/studio dan kegiatan perkuliahan akan dibantu

oleh asisten kuliah. Tim asistensi akan dipimpin oleh ketua/coordinator laboratorium/studio.

Berikut ketentuan yang berlaku untuk asistensi:

1. Asistensi laboratorium/studio, diangkat dari mahasiswa senior.

2. Asistensi kuliah, adalah staf pengajar dengan jabatan asisten ahli.

3. Dosen yang sekurang-kurangnya mempunyai jabatan fungsional lector kepala dapat

mengusulkan penunjuk asisten dalam matakuliah yang diasuh.

Page 43: marketing mix arsitektur.docx

1

8.Praktikum

Praktikum merupakan suatu tugas atau pekerjaan untuk memberikan ketrampilan sesuai

dengan matakuliah yang bersangkutan. Kegiatan praktikum terdiri dari pekerjaan di

laboratorium, responsi dengan asisten laboratorium, response dengan dosen pembimbing dan

penulisan laporan. Asistensi laboratorium berasal dari kalangan mahasiswa senior. Dosen

pembimbing disyaratkan minimal berjabatan Lektor atau berpendidikan S2 atau S3. Dalam

pelaksanaanya, materi praktikum ini di atur menurut kubutuhan praktikum.

9.Kerja Praktek

Seorang mahasiswa dapat melakukan Kerja Praktek setelah menyelesaikan minimal 100

SKS matakuliah dengan IPK > 2,00. Lama Kerja Praktek adalah 2 bulan di lapangan yang diikuti

dengan pembuatan Laporan Kerja Praktek yang harus diselesaikan pada semester yang sama

dengan kualifikasi sebagai berikut:

a. Berpendidikan S2 atau S3

b. Berpendidikan S1 dengan jabatan Lektor

c. Berpendidikan S1 dengan jabatan Asisten Ahli minimal selama 2 tahun.

10.Tugas Akhir (TGA)

Tugas Akhir berbentuk pembuatan laporan dengan bobot 4-8 SKS, dan diwajibkan

kepada mahasiswa pada tahapan akhir masa studinya. Perpanjangan masa Tugas Akhir dapat

dilakukan maksimal 1 semester dengan pertimangan dan alasan yang diajukan oleh dosen

pembimbing.

Penilaian Tugas Akhir dilakukan melalui seminar dihadapan Panitia Ujian Tugas Akhir

yang ditetapkan dengan surat keputusan Ketua/Sekretaris Jurusan. Panitia seminar terdiri dari

seorang ketua (moderator), dua atau tiga dosen pembahasas, dan dosen pembimbing dan co-

pembimbing.

Ujian Tugas Akhir dilaksanakan setelah mahasiswa memenuhi ketentuan sebagai berikut:

a. Terdaftar sebagai mahasiswa pada semester yang bersangkutan dengan menunjukkan

bukti pembayaran SPP

Page 44: marketing mix arsitektur.docx

1

b. Telah menyelesaikan laporan Tugas Akhir yang disetujui oleh dosen pembimbing

untuk diseminarkan.

c. Prestasi dan nilai dari matakuliah:

1. IPK > 2,00

2. Nilai D sebesar 7-8 SKS sesuai dengan ketentuan masing-masing Jurusan.

3. Tidak ada nilai E

Seminar juga dihadiri oleh mahasiswa yang berminat. Buku laporan Tugas Akhir yang

telah diseminarkan dan distujui oleh Jurusan dan Fakultas, harus diserahkan kepada

Perpustakaan Universitas, Fakultas, dan Jurusan masing-masing 1 (satu) eksemplar untuk

dokumentasi.

11.Skripsi

Skripsi diujikan setelah mahasiswa lulus semua mata kuliah yang harus diselesaikan

sesuai kurikulum, dan telah lulus uji kemampuan/kompetensi dasar. Pada saat pendaftaran ujian

skripsi mahasiswa harus menyerahkan sertifikat TOEFL yang dikeluarkan oleh Pusat Bahasa

Unsyiah atau Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, TEKNIK Unsyiah satu tahun

terakhir.Yudisium Sarjana

12.Yudisium

1. Pada saat pendaftaran untuk yudisium, mahasiswa harus menyerahkan nilai TOEFL

Institusional yang masih berlaku dengan skor minimal 475.

2. Mahasiswa yang telah memenuhi semua persyaratan bagi penyelesaian program studi sarjana

akan diberikan predikat yudisium Pujian, Sangat Memuaskan dan Memuaskan masing-

masing dengan persyaratan sebagai berikut:

Predikat kelulusan KetentuanIPK Masa studi*

Pujian 3,51 – 4,00 Sarjana: n + 1 semester

Sangat memuaskan 2,76 – 3,50 Sarjana: n + 3 semester

Memuaskan 2,00 – 2,75

Page 45: marketing mix arsitektur.docx

1

* n adalah masa studi normal sesuai dengan beban studi*

3. Pemberian predikat yudisium pujian untuk program diploma dan sarjana ditentukan juga dari

terpenuhinya persyaratan berikut ini:

a. Tidak pernah menulang mata kulaih

b. Tidak ada nilai D

c. Tidak pernah cuti akademik

4. Masa studi mahasiswa untuk menentukan predikat yudisium ditentukan dari saat registrasi

pada semester pertama sampai saat dinyatakan lulus ujian skripsi/tugas akhir.

13.Ijazah

1. Ijazah merupakan surat tanda bukti yang diberikan kepada seorang mahasiswa yang telah

menyelesaikan suatu program studi pada Universitas Syiah Kuala.

2. Setiap ijazah ditandatangani oleh Rektor dan Dekan.

3. Apabila ijazah asli hilang atau rusak Universitas Syiah Kuala dapat mengeluarkan ijazah

pengganti.

4. ijazah diterbitkan 4 kali setahun, yaitu tiap tanggal 1 Februari, 1 Mei, 1 agustus, dan 1

November terhadap lulusan dalam kurun waktu 3 bukan sebelum tanggal penerbitan tersebut.

5. Ijazah diberikan pada upacara wisuda.

6. Bagi lulusan yang tidak ikut upacara wisuda, ijazah diberikan sesudah upacara wisuda.

14.Wisuda

1. Para lulusan Universitas Syiah Kuala berhak untuk mengikuti upacara wisuda.

2. Upacara wisuda dilaksanakan 4 kali dalam satu tahun akademik.

3. Dekan mengirimkan kepada Rektor nama-nama lulusan yang berhak ikut upacara wisuda 20

hari kerja sebelum pelaksanaan upacara wisuda.

Page 46: marketing mix arsitektur.docx

1

7.PHYSICAL EVIDENCE

Physical evidence adalah perangkat – perangkat yang dibutuhkan untuk mendukung

penampilan suatu produk, sehingga memperlihatkan secara langsung kualitas produk serta

pelayanan yang diberikan kepada konsumen.

Konsumen akan melihat keadaan nyata yang menghaslkan jasa tersebut. Misalnya orang

datang ke  restoran atau cafe maka orang akan melihat desain interior maupun eksteriornya juga.

Desain interior bisa berupa interior bangunan, penataan ruang, perabotan, peralatan, dan bahkan

sampai ke pakaian seragam karyawannya. Sedangkan desain eksterior bisa berupa ketersediaan

tempat parkir, suasana lingkungan, ketersediaan taman, dsb.

Merupakan lingkungan fisik tempat jasa diciptakan dan langsungberinteraksi dengan

konsumen. Dua tipe Physical Evidence:

1. Essential Evidence: merupakan keputusan-keputusan yang dibuat oleh pemberi jasa tentang desain dan layout dari ruang, gedung dan lainnya.

2. Peripheral Evidence: merupakan nilai tambah yang bila berdiri sendiri tidak berarti apa-apa. Jadi hanya berfungsi pelengkap, namun peranannya penting dalam proses produksi jasa.

Physical evidence Pada TEKNIK UNSYIAH

Fasilitas

Jurusan Arsitektur saat ini menempati ruang seluas lebih kurang 2.000 m2, masing-

masing satu ruang untuk ketua dan Sekretaris Jurusan, 12 ruang untuk dosen dengan berbagai

kualifikasi, tiga ruang studio gambar besar dan kecil serta enam ruang Laboratorium dengan

fasilitas yang sangat maksimal untuk menunjang kegiatan akademik dan penelitian.

Secara kelembagaan Jurusan Arsitektur Unsyiah saat ini memiliki 6 laboratorium.

Disamping laboratorium, Jurusan Arsitektur telah melembagakan Studio Arsitektur dan Lembaga

Tugas Akhir (LTA) sebagai penyelenggaraan Tugas Akhir secara terpadu, untuk mengendalikan

kelulusan yang handal.

Page 47: marketing mix arsitektur.docx

1

Penamaan Laboratorium, Studio Arsitektur dan Lembaga Tugas Akhir (LTA) disesuaikan

dengan kebutuhan untuk pengembangan keprofesional lulusan yang dibutuhkan di masyarakat.

Adapun laboratorium, studio dan lembaga yang dimaksud yaitu:

a. Laboratorium Perumahan dan Permukiman

b. Laboratorium Perkembangan Arsitektur

c. Laboratorium Arsitektur Lansekap

d. Laboratorium Sains Arsitektur

e. Laboratorium Desain Arsitektur dan Model Struktur

f. Laboratorium Perancangan dan Perancangan Kota

g. Studio Arsitektur; dan

h. Lembaga Tugas Akhir (LTA)

Menyadari perannya di masa mendatang, Jurusan Arsitektur terus akan dikembangkan

melalui program pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan tenaga yang handal di

masyarakat serta peyediaan pembangunan fasilitas ruang dan peralatan laboratorium dan

peningkatan pendidikan staf pengajarnya.

Page 48: marketing mix arsitektur.docx

1

DAFTAR PUSTAKA

BUKU PANDUAN PROGRAM SARJANA (S1) JURUSAN ARSITEKTUR

MARKRTING MIX JASA PADA LEMBAGA PENDIDIKAN, http//: www.google.co.id

http://strategik.wordpress.com/2007/06/24/pengertian-strategi/

Lupiyoadi, Rambat (2001), Manajemen Pemasaran Jasa (Teori dan Praktik) Salemba empat, Jakarta

http://rajapresentasi.com/2009/04/strategi-pemasaran-dan-bauran-pemasaran/

http://nulz-e.blogspot.com/2012/04/manajemen-pemasaran-jasa-dan-bauran.html

http://kampusutama.blogspot.com/2012/01/hasil-pencarian-akreditasi-program_9605.html

http://arsitektur.unsyiah.ac.id/