ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI...

99
ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI MACHINERY BREAKDOWN (KERUSAKAN MESIN) PADA PT. ASURANSI ASEI INDONESIA - UNIT SYARIAH SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi ( SE ) Disusun Oleh : Muhammad Syarifuddin Hizbulloh NIM : 1112046200027 JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017 M

Transcript of ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI...

Page 1: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI MACHINERY

BREAKDOWN (KERUSAKAN MESIN)

PADA PT. ASURANSI ASEI INDONESIA - UNIT SYARIAH

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi ( SE )

Disusun Oleh :

Muhammad Syarifuddin Hizbulloh

NIM : 1112046200027

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN

BISNIS UIN SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 2: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

i

Page 3: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

ii

Page 4: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

iii

Page 5: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

iv

ABSTRAKSI

Muhammad Syarifuddin Hizbulloh, 1112046200027, “Analisis Manajemen Risiko

Produk Asuransi Kerusakan Mesin” Studi Pada PT. Asuransi Asei Indonesia – Unit

Syariah, Program Strata Satu (S1), Skripsi, Jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas

Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi

underwriter dalam menyeleksi risiko pada produk asuransi kerusakan mesin pada unit

Syariah PT. Asuransi Asei Indonesia; (2) Mengetahui faktor-faktor penyebab besarnya

jumlah klaim pada produk ini pada periode tertentu serta langkah mitigasi risiko terjadinya

klaim; (3) Mengetahui proses underwriting asuransi kerusakan mesin; (4) Menganalisis

efektifitas mitigasi risiko yang dilakukan underwriter pada Unit Syariah PT. Asuransi

Asei Indonesia.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, dengan pendekatan

kualitatif. Data primer yang digunakan dalam bentuk data pendapatan gross premi dan data

realisasi klaim asuransi kerusakan mesin, profil perusahaan,dokumen kebijakan

perusahaan, serta hasil wawancara pribadi. Data sekunder bersumber dari buku-buku,

koran, majalah, website, penelitian terdahulu dan sumber-sumber lainnya

Kesimpulan penelitian ini secara singkat adalah: (1) Yang menjadi faktor-faktor

penting underwriter dalam menyeleksi risiko adalah kondisi mesin meliputi jenis, merk,

tahun pembuatan, kapasitas mesin. Kemudian garansi dari pabrik pembuat, jenis usaha

yang dijalankan, penempatan mesin, pengalam kerugian, sistem perawatan. (2) Faktor

yang menyebabkan terjadinya klaim diantaranya adalah data yang kurang lengkap

mengenai pengalaman kerugian tertanggung dan perawatan yang kurang baik dari

tertanggung terhadap mesin yang diasuransikan. (3) Proses underwriting dimulai ketika

sumber bisnis mengajukan quation slip, analisa terhadap calon tertanggung, hingga

penerbitan polis. (4) Berdasarkan data pendapatan gross premi dan realisasi klaim dapat

disimpulkan seleksi risiko yang dilakukan underwriter asuransi kesehatan kumpulan pada

Unit Syariah PT. Asurans Asei Indonesia telah berjalan optimal.

Kata Kunci : Underwriting, Underwriter, Asuransi

Kerusakan Mesin, PT. Asuransi Asei

Indonesia Unit - Syariah

Pembimbing : 1. Ahmad Chairul Hadi, MA

Rujukan : Tahun 2007 s.d 2011

Page 6: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT, atas segala petunjuk, limpahan nikmat dan karunia-Nya, akhirnya penulis

dapat meyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga selalu

tercurah limpahkan kepada junjungan baginda Nabi Muhammad SAW, yang

dengan pengorbanan dan ketulusan hatinya dapat menuntun ummatnya kepada jalan

yang diridhoi oleh Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa selesainya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan

berebagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

ucapan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang

telah memberikan dukungan dan dorongan moral serta material dalam proses

penyelesaian skripsi ini, terutama kepada:

1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, MA selaku Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak AM. Hasan Ali, M.A selaku Ketua Program Studi Muamalat dan

Bapak Dr. Abdurrauf, Lc, M.A selaku Sekretaris Program Studi Muamalat

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Yoghi Citra Pratama, M.Si selaku Ketua Program Studi Ekonomi

Syariah dan Ibu Endra Kasni Laila, M.Si selaku sekretaris Program Studi

Page 7: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

vi

Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

5. Bapak Ahmad Chairul Hadi, MA selaku dosen pembimbing. Terimakasih

atas segala waktu, ilmu, bantuan, bimbingan dan kesabaranya untuk

membimbing saya dalam menyelesaikan pembuatan skripsi ini

6. Seluruh Dosen dan Staff pengajar yang telah banyak memberikan ilmunya

yang bermanfaat bagi penulis selama perkuliahan berlangsung

7. Seluruh jajaran Staff PT. Asuransi Asei Indonesia – Unit Syariah.

Khususnya kepada Bapak Darojat Yogi Chandra selaku Kadiv Unit Syariah

yang telah memberikan saya kesempatan untuk menimba ilmu di sini. Serta

Mba Ichan dan Mas Riski yang banyak meluangkan waktunya untuk

memberikan informasi. Tak lupa Mas Sirot, Mas Wahyudin Mba Yunita

selaku atasan saya yang begitu sabar mengajari saya. Egi, Vetti, Putra.

8. Kedua orang tua saya Bapak H. Zanal Arifin dan Hj. Siti Hasanah. Kedua

orang tua angkat saya H. Zaini dan Hj. Fuaida. Yang selalu mendoakan saya

mensupport saya baik materi dan motivasi. Terimakasih yang tak terhingga.

9. Kakak-kakak saya yang ada di Bogor dan di Malang terimakasih atas

doanya.

10. Teman – teman AS2012 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Dan

keluarga Nik Nak House. Terimakasih atas kebahagiaan dan keceriaan

selama ini. Semoga persahabatan kita terus terjaga.

Page 8: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

vii

Semoga bantuan dari semua pihak bernilai amal sholeh disis Allah SWT. Penulis

menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari sempurna, mohon

maaf atas segala kesalahan yang disengaja atau tidak disengaja dalam penulisan

skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan berkontribusi bagi

pengembangan ilmu asuransi syariah. Penulis mengharapkan saran dan kritik

membangun agar menjadikan lebih baik lagi

Jakarta , 16 Mei 2017

Penulis

Page 9: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

viii

DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ......................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI …………………………………………… ii

LEMBAR PERNYATAAN ..................................................................................... iii

ABSTRAKSI ............................................................................................................ iv

KATA PENGANTAR……………………………………………………………...v

DAFTAR ISI ............................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR…...…………………………………………………………. xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………………………………………….1

B. Identifikasi Masalah……………………………………………...8

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................................. 9

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian………………………………….10

E. Tinjaun (review) Studi Terdahulu………………………..……..12

F. Kerangka Teori dan Konsep ........................................................ 14

G. Metodelogi Penelitian…………………………………………..19

H. Sistematika Penulisan .................................................................. 22

BAB II TINJAUAN TEORITIS MANAJEMEN RISIKO,

UNDERWRITING DAN ASURANSI SYARIAH

A. Manajemen Risiko…………………………………………….24

Page 10: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

ix

1. Macam-macam Risiko Secara Umum……………………….24

2. Pengertian Manajemen Risiko Secara Umum ………………26

3. Proses Manajemen Risiko Secara Umum … ......................... 27

4. Pengertian Risiko Asuransi… ................................................ 28

5. Hal-hal Yang Berkaitan Dengan Risiko Asuransi…………..30

B. Underwriting…………………………………………………..31

1. Pengertian Underwriting …………………………………....31

2. Tujuan Underwriting ………………………………………..31

3. Tugas dan Fungsi Underwriting …………………………….32

C. Asuransi Syariah……………………………………………...33

1. Pengertian Asuransi Syariah………………………….…......33

2. Prinsip-prinsip Dasar Asuransi Syariah……………..............34

D. Asuransi Kerugian……………………………………………39

1. Pengertian Asuransi Kerugian……………………………..39

2. Asuransi Kerusakan Mesin………………………………...40

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian………………………………………………..43

B. Subjek dan Objek penelitian…………………………………44

1. Subjek Penelitian…………………………………………...44

2. Objek Penelitian……………………………………………48

C. Jenis Data Dan Teknik Pengumpulan Data………………...55

1. Teknik Identifikasi, Analisis dan Penegndalian

risiko……………………………………………………….55

Page 11: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

x

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Manajemen Risiko PT. Asuransi Asei Indonesia Unit

Syariah……………………………………………………….58

1. Manajemen Risiko Asuransi Kerusakan Mesin………….58

2. Metode Underwriting…………………………………….64

3. Proses Underwriting Asuransi Kerusakan Mesin………..65

B. Langkah Perusahaan Dalam Meminimalisir Risiko……..66

1. Faktor-faktor Seleksi Risiko Asuransi Kerusakan

Mesin................................................................................66

2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Jumlah Klaim

dan Langkah Mitigasi Risiko Klaim……………………..74

3. Efektivitas Penerapan Metode Underwriting Terhadap

Klaim……………………………………………………..76

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………….79

B. Saran………………………………………………………...81

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

xi

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1.1 Total Premi dan Klaim……………………………………………..7

2. Tabel 1.2 Review Studi Terdahulu…………………………………………...11

3. Table 4.1 Ketentuan Aseptasi Produk………………………………………..68

4. Table 4.2 Ringkasan Total Premi dan Klaim………………………………...74

Page 13: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

xii

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 3.1 Profil Perusahaan……………………………………………….47

2. Gambar 3.3 Struktur Organisasi…………………………………………….54

Page 14: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam menjalankan aktivitas ekonomi, manusia selalu berinteraksi satu

sama lain dalam hal pemenuhan kebutuhan hidupnya sehari-hari. Setiap hal dalam

kehidupan ini tidak bisa lepas dari yang namanya risiko baik itu kecil ataupun besar.

Risiko itu sendiri tidak bisa dihilangkan dari kehidupan, tetapi bisa dikelola agar

risiko yang terjadi tidak menimbulkan kerugian yang besar.

Risiko dapat diartikan sebagai ketidakpastian akan terjadinya kerugian 1.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia risiko adalah akibat yang kurang

menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan2.

Dalam bahasa sederhana risiko berarti peluang terjadinya peristiwa yang tidak

diinginkan (merugikan) baik bagi individu, kelompok ataupun perusahaan.

Maka dari itu diperlukan suatu lembaga yang berfungsi untuk mengelola suatu

risiko agar terhindar dari kerugian yang lebih besar, dalam hal ini lembaga asuransi

hadir sebagai solusi atas permasalahan ini. Asuransi berperan penting dalam

memproteksi nasabah dari musibah yang akan menimpanya pada masa kini ataupun

1 Hina Siahaan, Manajemen Risiko: Konsep, Kasus dan Implementasi, (Jakarta: PT Elex

Media Komputindo,2007), h.19 2 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka,2005), h.959

Page 15: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

2

masa depan. Dalam beberapa tahun terakhir ini seiring dengan munculnya lembaga

keuangan syariah khususnya bank syariah di Indonesia, secara tidak langsung

memicu perkembangan perusahaan asuransi syariah. Melihat pasar yang masih luas di

Indonesia , tentu perusahaan asuransi syariah mempunyai kesempatan untuk terus

memperluas pangsa pasarnya.

Asuransi syariah merupakan salah satu instrumen lembaga keuangan syariah

yang memfokuskan usahanya pada penyediaan produk pertanggungan atau

penjaminan risiko dengan cara bagi hasil. Asuransi syariah berupaya

mengimplementasikan prinsip prinsip ekonomi islam dari Al-quran dan As-sunnah

untuk di aplikasikan dalam kehidupan secara praktis demi tegaknya maqasidhu syari’

. 3

Berdasarkan Dewan Syariah Nasional (DSN) dan Majelis Ulama Indonesia

(MUI), asuransi syariah adalah sebuah lembaga usaha yang saling melindungi dan

tolong-menolong diantara sejumlah orang melalui investasi dalam bentuk aset dan

atau tabarru‟ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu

melalui akad yang sesuai dengan syariah . Dalam hal ini peserta mendonasikan

sebagian atau seluruh kontribusi atau premi yang mereka bayar untuk digunakan

membayar klaim atas musibah yang di alami sebagian peserta. 4

3 http://www.asuransi-jiwa.org/sejarah-dan-perkembangan-asuransi-syariah-di-indonesia/

4 M.Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Ekonomi Islam (Solo: PT Era Adicitra Intermedia,2011),

h.358

Page 16: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

3

Jadi, jika konsep dalam asuransi konvensional adalah transfer of risk

(memindahkan risiko) dari peserta ke perusahaan , yang artinya dana itu dari awal

sudah menjadi milik perusahaan, maka berbeda dengan konsep asuransi syariah yaitu

sharing of risk (saling menanggung risiko) antara peserta saling menanggung risiko

dan perusahaan hanya sebagai pemegang amanah dalam mengelola dan

menginvestasikan dana.

Sebagian kalangan islam beranggapan bahwa asuransi sama dengan

menentang qadha dan qadar atau bertentangan dengan takdir. Padahal sesungguhnya

tidak demikian, karena pada dasarnya islam mengakui bahwa kecelakaan ,

kemalangan, dan kematian merupakan takdir Allah yang tidak dapat ditolak. Hanya

saja kita sebagai manusia diperintahkan membuat perencanan untuk menghadapi

masa depan.5

Dalam suatu perusahaan asuransi harus diterapkan suatu manajemen risiko

untuk memanage seluruh risiko yang dimiliki oleh perusahaan asuransi tersebut.

Manajemen risiko merupakan suatu cara, metode, atau ilmu pengetahuan yang

mempelajari berbagai jenis risiko, bagaimana risiko itu terjadi dan mengelola risikok

tersebut dengan tujuan agar terhindar dari kerugian 6. Proses seleksi risiko harus

dilakukan dengan ketat dengan menggunakan metode underwriting yang tepat.

Dalam hal ini seorang underwritter harus memperhatikan dan mempertimbangkan

5 Mustafa Edwin Nasution , M.Sc., MAEP, Ph.D., et al., Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam,

(Jakarta: Kencana Prenada Media Group,2007), h.297 6 Syarfi Ayat, Manajemen Risiko, (Jakarta: Gema Akastri,2003), h.1

Page 17: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

4

faktor-faktor dalam proses seleksi risiko. Ruang lingkup manajemen risiko dalam

perusahanan asuransi syariah meliputi divisi underwriting, divisi administrasi polis,

divisi administrasi klaim, dan divisi investasi. Semua divisi ini perlu bekerjasama

dalam mengelola risiko-risiko agar terhindar dari kerugian yang besar. Apabila

pengelolaan risiko yang dilakukan oleh divisi-divisi tersebut dilaksanakan dengan

baik, maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang telah ditargetkan.

Seiring dengan meningkatnya minat masyarakat dengan produk asuransi

syariah, membuat pelaku usaha asuransi syariah berinovasi dalam mengembangkan

produk asuransi. Begitupun halnya dengan PT. Asuransi Asei Indonesia - Unit

Syariah. Salah satu produk asuransi umum yang terdapat di PT. Asuransi Asei - Unit

Syariah adalah asuransi Machinery Breakdown ( Kerusakan Mesin). Machinery

Breakdown merupakan suatu produk asuransi yang mengcover kerusakan mesin, baik

oleh faktor internal maupun external. Perusahaan asuransi akan menanggung atas

biaya perbaikan mesin jika mesin masih bisa di perbaiki atau jika mesin hancur maka

perusahaan akan membayar nilai sebenarnya barang tersebut sesaat sebelum

terjadinya kerugian, termasuk ongkos angkut biasa, biaya pemasangan dan bea cukai,

jika ada, dengan syarat biaya tersebut telah termasuk dalam harga pertanggungan,

nilai sebenarnya tersebut dihitung dengan mengurangkan depresiasi yang tepat dari

nilai penggantian barang tersebut.7

7 Polis Asuransi Machienary Breakdown PT Asuransi ASEI (Unit Syariah)

Page 18: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

5

PT. Asuransi Asei Indonesia - Unit Syariah baru berdiri pada pertengahan

tahun 2012, dan pada tahun 2013 sudah terdapat produksi untuk asuransi Machinery

Breakdown. Pada tahun 2014 terjadi peningkatan yang cukup signifikan untuk

produksi asuransi MachineryBreakdown, terutama untuk bisnis Power Plant seperti

PLTD, PLTG dan PLTMH. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ialah

Pembangkit listrik yang menggunakan mesin diesel sebagai penggerak mula (prime

mover)8 Namun peningkatan produksi yang cukup signifikan tersebut, diikuti dengan

klaim yang cukup signifikan juga di tahun berikutnya. Di tahun 2015 banyak terjadi

klaim untuk polis-polis Machinery Breakdown dengan periode asuransi 2014 - 2015.9

8 https://www.scribd.com/doc/221078688/Pengertian-Pembangkit-Listrik-Tenaga-Diesel ,

(22-08 -16, 14:02) 9 Hasil Wawancara dengan Ibu Chandra (Staff Underwritter ), (13-06-2016, 16:30)

Page 19: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

6

Berikut ringkasan tabel klaim dan premi produk asuransi Machinery

Breakdown tahun 2014 – 2015

Estimasi Klaim 100% Share Asei Estimasi Klaim 100% Share Asei

1,644,599,704.75 166,459,970.48 600,000,000.00 160,389,720.00

Loss adjuster 8.186.332,43 Loss adjuster 16,053,390.00

500,000,00.00 243,174,825.00 2,400,000,000.00 600,000,000.00

Loss adjuster 17,325,000.00 1,200,000,000.00 300,000,000.00

1,750,000,000.00 481,250,000.00 1,528,432,067.00 152,843,206.70

1,750,000,000.00 481,250,000.00 2,720,000,000.00 272,000,000.00

Loss adjuster 13,188,537.00

720,000,000.00 144,000,000.00

Loss adjuster 8,233,617.60

750,000,000.00 91,206,098.00

798,388,827.00 159,677,765.40

Loss adjuster 18,062,000.00

1,600,000,000.00 159,663,253.00

Loss adjuster 11,748,000.00

10

10

Laporan Keuangan produk Machinery Breakdown PT. Asuransi Asei - Unit Syariah (09 - 09 - 2016, 14:15 )

Page 20: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

7

2,720,000,000.00 149,502,599.70

108,896,058.71 10,691,613.05

TOTAL KLAIM 2014 SHARE ASEI TOTAL KLAIM 2015 SHARE ASEI

5,664,599,704.75 1,397,646,127.91 12,425,716,952.71 1,995,259,800.45

PREMI 2014

LOSS RATIO (Rasio

Kerugian) PREMI 2015

LOSS RATIO (Rasio

Kerugian )

597,981,236.78 243% 185,033,635.66 1078%

Dari tabel diatas, penulis melihat bahwa ada jumlah klaim yang sangat tinggi

pada tahun 2014 dan 2015, hal ini tentu menjadi koreksi dan evaluasi serta perlu di

antisipasi agar tidak terulang di tahun berikutnya. Pada tahun 2014 jumlah klaim total

mencapai 5,664,599,704.75 rupiah dan klaim yang di tanggung oleh Asei sejumlah

1,397,646,127.91 sedangkan premi yang diterima sebesar 597,981,236.78 sehingga

menyebabkan rasio kehilangan mencapai 234% , pada tahun 2015 jumlah klaim total

mencapai 12,425,716,952.71 dan klaim yang di tanggung oleh Asei sejumlah

1.995,259,800.45 sedangkan premi yang diterima sebesar 185,033,635.66 sehingga

menyebabkan rasio kehilangan mencapai 1078%.

Mengacu pada hal tersebut, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang

bagaimana proses manajemen risiko yang di lakukan oleh PT. Asuransi Asei

Indonesia - Unit Syariah terhadap produk asuransi Machinery Breakdown tersebut,

sehingga penulis mengajukan skripsi yang berjudul “ANALISIS MANAJEMEN

Page 21: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

8

RISIKO ASURANSI MACHINERY BREAKDOWN / KERUSAKAAN MESIN (

Studi Kasus PT. Asuransi Asuransi Asei Indonesia - Unit Syariah).

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka masalah yang dapat diidentifikasi penulis

adalah sebagai berikut:

1. Proses Underwritting dalam seleksi serta pengambilan keputusan

menerima/menolak calon peserta asuransi Machinery Breakdown PT.

Asuransi Asei Indonesia - Unit Syariah.

2. Proses penerimaan/penolakan klaim peserta asuransi Machinery

Breakdown PT. Asuransi Asei Indonesia - Unit Syariah.

3. Tingkat keberhasilan perusahaan dalam meminimalisir risiko yang terjadi

pada produk asuransi Machinery Breakdown PT. Asuransi Asei Indonesia

- Unit Syariah.

Page 22: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

9

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

a) Penelitian ini dibatasi pada produk asuransi Machinery Breakdown

Penelitian ini dibatasi pada PT. Asuransi Asei Indonesia - Unit Syariah.

b) Penelitian ini menitik beratkan pada manajemen risiko pada PT.

Asuransi Asei Indonesia - Unit Syariah untuk meminimalisir risiko-

risiko yang terjadi pada produk asuransi Machinery Breakdown.

2. Perumusan Masalah

a) Bagaimana manajemen risiko yang diterapkan oleh PT. Asuransi Asei

Indonesia - Unit Syariah terhadap produk asuransi Machinery

Breakdown.

b) Bagaimana langkah-langkah perusahaan dalam meminimalisir risiko

agar terhindar dari kerugian yang lebih besar.

Page 23: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

10

D. Tujuan dan Manfaat penelitian

1. Tujuan penelitian

Tujuan yang ingin di capai dari penelitian ini mencakup beberapa hal sebagai

berikut:

a) Untuk melengkapi pemahaman teori tentang asuransi syariah

khususnya manajemen risiko, serta untuk memenuhi persyaratan

kelulusan.

b) Untuk menggambarkan manajemen risiko yang diterapkan oleh PT.

Asuransi Asei Indonesia - Unit Syariah pada produk asuransi

pengangkutan barang.

c) Untuk mengetahui proses seleksi calon peserta serta proses

penerimaan/ penolakan klaim yang dilakukan oleh Underwritter pada

produk asuransi pengangkutan barang di PT. Asuransi Asei Indonesia

- Unit Syariah

d) Untuk mengetahui langkah langkah yang diterapkan perusahaan

dalam hal meminimalisir risiko pada produk asuransi pengangkutan

barang.

Page 24: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

11

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a) Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan dan

pemahaman yang lebih luas kepada masyarakat tentang manajemen

risiko dan penerapanya pada perusahaan.

b) Bagi Kalangan Akademisi

Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi unutk memahami

manajemen risiko khususnya pada produk pengangkutan barang, serta

sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.

c) Bagi Kalangan Praktisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan serta

sebagai bahan rujukan bagi para pelaku bisnis asuransi syraiah dalam

menjalankan tugasnya khususnya mengenai pengelolaan manajemen

risiko yang tepat.

Page 25: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

12

E. Review Studi Terdahulu

Penelitian – penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian diantaranya:

1. Asep Syaiful Bahri,

Perbankan Syariah,

Universitas Islam Negri

Jakarta. 2008, “Evaluasi

Manajemen Risiko

Pembiayaan Murabahah

Pada Bank Syariah

Muamalat”

Mengevaluasi ulang

langkah bank Muamalat

dalam mengelola risiko

pada pembiayaan

murabahah. Proses yang

dilakukan yaitu penilain

risiko, pengelolaan risiko,

evaluasi dan pengawasan.

Perbedaaan dengan skripsi

yang saya angkat adalah

saya membahas tentang

penerapan manajemen

risiko dan proses

underwriting produk

asuransi Machinery

Breakdown . Dan

perbedaan terletak pada

objek yang diteliti

penelitian saya pada

perusahaan asuransi.

2. Amalia Novia Mardini, 2013,

Asuransi Syariah,

“Manajemen Risiko Dalam

Pengelolaan Klaim Nasabah

Asuransi Pada PT. Asuransi

Jiwa BRIngin Life Syariah”

Membahas tentang

penerapan manajemen risiko

serta proses underwriting

dalam menyeleksi risiko

yang berdampak pada klaim

dan nilai tingkat solvabilitas

Perbedaan dengan skripsi

saya terletak pada objek

yaitu , produk asuransi

Machinery Breakdown

pada PT. Asuransi Asei

Indonesia - Unit Syariah

Page 26: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

13

yang cukup dalam. Menganalisa penerapan

manajemen risiko agar

terhindar dari kerugian

besar yang pernah dialami

perusahaan.

3. Nurdiana Septiana, 2014,

Asuransi Syariah,

“Manajemen Risiko Asuransi

Kebakaran” (Studi Kasus PT.

Bumiputera Muda Syariah

1967)

Membahas tentang

penerapan manajemen

risiko, proses underwriting

calon peserta serta

pengambilan keputusan

menolak atau menerima

calon peserta pada produk

asuransi kebakaran .

Perbedaan dengan skripsi

saya terletak pada objek

yaitu , produk asuransi

Machinery Breakdown

pada PT. Asuransi Asei

Indonesia - Unit Syariah

Menganalisa penerapan

manajemen risiko agar

terhindar dari kerugian

besar yang pernah dialami

perusahaan.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian penelitian sebelumnya yaitu

penelitian ini membahas mengenai faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya

klaim yang besar dan langkah – langkah yang dilakukan perusahaan untuk

meminimalisir terjadinya risiko klaim di tahun mendatang serta menilai keefektifan

Page 27: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

14

keputusan yang diambil. Sedangkan penelitian sebelumnya hanya meneliti masalah

manajemen risiko perusahaan dan penerapan metode dan proses underwriting

perusahaan.

F. Kerangka Teori dan Konseptual

1. Kerangka Teori

A. Pengertian Asuransi

Definisi Asuransi menurut kitab Undang - Undang Hukum Dagang Pasal 246

adalah suatu perjanjian, dengan mana seseorang penanggung mengikatkan diri

kepada tertanggung, dengan menerima suatu premi untuk memberikan penggantian

kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang

diharapkan yang mungkin terjadi karena suatu peristiwa tak tertentu11

.

Pengertan lainya,suransi ialah suatu kemauan untuk menetapkan kerugian –

kerugian kecil (sedikit) yang sudah pasti sebagai pengganti (subtitusi) kerugian-

kerugian besar yang belum pasti. Dari perumusan tersebut dapat ditarik kesimpulan

bahwa, orang bersedia membayar kerugian yang sedikit untuk masa sekarang, agar

11

M.Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Ekonomi Islam (Solo: PT Era Adicitra Intermedia,2011), h.354

Page 28: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

15

bisa menghadapi kerugian kerugian besar yang mungkin terjadi pada waktu

mendatang.12

Dalam Ensiklopedia Indonesia disebutkan bahwa asuransi ialah jaminan atau

perdagangan yang diberikan oleh penanggung (misalnya kantor asuransi) kepada

yang bertanggung untuk risiko kerugian sebagai yang ditetapkan dalam surat

perjanjian (polis) bila terjadi kebakaran, pencurian, kerusakan, dan sebagainya

ataupun mengenai kehilangan jiwa (kematian) atau kecelakaan lainya, dengan yang

tertanggung membayar premi sebanyak yang ditentukan kepada penanggung tiap-tiap

bulan13

.

Asuransi Syariah (Ta’min, Takaful, atau Tadhamun) adalah usaha saling

melindungi dan tolong menolong di antara sejumlah orang/ pihak melalui investasi

dalam bentuk asset dan atau tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk

menghadapi risiko tertentu melalui akad atau perikatan yang sesuai dengan syariah.

Akad yang sesuai dengan syariah adalah yang tidak mengandung gharar (penipuan),

maysir (perjudian), riba, dzulm(penganiayaan), risywah (suap), barang haram dan

maksiat. (Menurut Dewan Syariah Nasional MUI, dalam Fatwa DSN No. 21/ DSN-

MUI/IX/2001)14

.

12

Drs. H. Abbas Salim, M.A., Asuransi dan Manajemen Risiko, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2007), h.1

13 Kuat Ismanto, S.H.I., M.Ag., Asuransi Syariah Tinjauan Asas-asas Hukum Islam(Yogyakarta:

Pustaka Pelajar,2009), h.47 14

Kuat Ismanto, S.H.I., M.Ag., Asuransi Syariah Tinjauan Asas-asas Hukum Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2009), h.52

Page 29: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

16

B. Pengertian Manajemen Risiko

Menurut James A.F. Stoner, manajemen adalah proses perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi

dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainya agar mencapai tujuan

organisasi yang telah ditetapkan15

“Risiko merupakan bahaya : risiko adalah ancaman atau kemungkinan suatu

tindakan atau kejadian yang menimbulkan dampak yang berlawanan dengan tujuan

yang ingin dicapai.”16

Manajemen risiko didefinisikan sebagai suatu metode logis dan sistematik

dalam identifikasi, kuantifikasi, menentukan sikap, menetapkan solusi, serta

melakukan monitor dan pelaporan risiko yang berlangsung pada setiap aktivitas atau

proses17

.

Adapaun pendekatan yang dapat digunakan oleh manajemen risikountuk

mengatasi risiko yang mungkin terjadi dengan cara :

1. Pengendalian risiko : menghindari risiko, pemisahan risiko,

mengendalikan risiko, pemindahan risiko.

15

Handoko, T.Hani.2003. Manajemen Cetakan Kedelapanbelas Edisi 2. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Hal.8

16 Ferry N. Idroes, Manajemen Risiko Perbankan: Pemahaman 3 pilar kesepakatan basel II

terkait regulasi dan aplikasi pelaksanaanya di Indonesia (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2008),h.4 17

Ferry N. Idroes, Manajemen Risiko Perbankan: Pemahaman 3 pilar kesepakatan basel II terkait regulasi dan aplikasi pelaksanaanya di Indonesia (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2008),h.5

Page 30: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

17

2. Membiayai risiko: pemindahan risiko yaitu dengan membeli asuransi/

pertanggungan atau menanggung sendiri risiko (retensi)18

Dari uraian diatas dapat dilihat peranan penting manajemen risiko dalam

membantu perusahaan mencapai tujuan yang diinginkan, mengelola perusahaan agar

terhindar dari kerugian yang besar bahkan kebangkrutan.

Manajemen risiko ada sebagai salah satu alat bagi perusahaan untuk bersaing

di dunia bisnis agar mampu berinovasi dan bertahan, kajian utama yang baik dalam

manajemen risiko yaitu identifikasi dan pengendalian risiko jika keseluruhanya di

laksanakan dengan baik maka akan mendekatkan perusahaan kepada potensi

keberhasilan dalam menjalankan bisnis begitupun sebaliknya.

2. Kerangka Konseptual

Manajemen risiko adalah usaha yang secara rasional ditujukan untuk

mengurangi kemungkinan terjadinyakerugian dari risiko yang dihadapi. Risiko tidak

cukup dihindari,tetapi harus dihadapi dengan cara-cara yang dapat memperkecil

kemungkinan terjadinya suatu kerugian. Risiko dapat dating setiap saat, agar risiko

tidak menghalangi kegiatan maka risiko harus dikelola secara baik.19

18

Drs. H. Abbas Salim, M.A., Asuransi dan Manajemen Risiko, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2007), h.203

19 Drs. Kasidi, M.Si., Manajemen Risiko, (Bogor: Ghalia Indonenesia,2010,), h.4

Page 31: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

18

Manajemen risiko

Analisi

Identifikasi

Fisik

Dampak (Severity)

Pengendalian Risiko

Frekwensi

Keuangan

- Meminimalisir risiko

- Eliminasi

- Retensi

- Mitigasi / Risk Sharing

Page 32: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

19

G. Metode Penelitian

Penelitian adalah penyelidikan yang hati- hati dan kritis dalam mencari fakta

dalam prinsip- prinsip yang sesuai dengan aturan, penyelidikan tidak lain dari suatu

metode studi yang dilakukan seseorang.20

Pengertian lain mengenai penellitian yaitu

penelitian atau riset merupakan suatu proses yang dilakukan secara sistematis dengan

meliputi pengumpulan dan analisis data (informasi) dalam upaya meningkatkan

pengertian kita mengenai fenomena yang telah menjadi perhatian kita maupun hal

yang kita minati.21

1. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah PT. Asuransi Asei Indonesia - Unit Syariah yang

berlokasi di Jl. Abdul Muis No. 110 (Graha ASEI) Jakarta Pusat.

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif,

sebagaimana yang dikutip oleh Lexy J. Moleong dari Bogdan dan Taylor – yaitu

20

Moh. Nazir, Metode Penelitian (Bogor, Ghalia Indonesia,2011), h.12 21

http://www.informasi-pendidikan.com/2013/07/definisi-penelitian.html

Page 33: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

20

prosedur penelitian yang menghasilkan data perspektif berupa kata-kata tertulis atau

lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.22

3. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa

penelitian langsung pada PT. Asuransi Asei Indonesia – Unit Syariah. Pendekatan

penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan informasi yang

diperoleh melalui proses wawancara langsung dengan pegawai perusahaan dan dari

riset kepustakaan seperti studi dokumen data-data perusahaan.

4. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini adalah suatu usaha untuk menentukan, mengembangkan dan

menguji suatu pengetahuan, yang dilakukan dengan metode ilmiah. pemilihan

metode sangat berpengaruh pada kesempurnaan dari hasil penelitian ini, maka dalam

hal ini peneliti menggunakan metode:

4.1 Jenis data

a. Data primer, bersumber dari wawancara langsung pada pegawai PT.

Asuransi ASEI (Unit Syariah)

22

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya,2004), h.3

Page 34: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

21

b. Data sekunder, bersumber dari buku-buku, koran, majalah, website,

penelitian terdahulu, dan sumber-sumber tertulis lainnya yang

mengandung informasi terkait dalaam pembahasan.

5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam hal ini untuk memperoleh data yang relevan, maka penelitian

menggunakan metode pengumpulan data dengan cara :

a. Riset Kepustakaan, yaitu pengumpulan data dengan jalan

mengumpulkan data data dengan cara membaca buku buku teks,

mempelajari literature dan catatan, yang sesuai dengan masalah yang

dibahas dalam skripsi ini. Agar yang diperoleh benar benar memiliki

landasan teori dan acuan yang jelas.

b. Penelitian lapangan. Penelitian lapangan dilakuan dalam bentuk:

a). Wawancara, yaitu proses pengambilan keterangan untuk tujuan

penelitian dengan cara Tanya jawab, sambil bertatap muka antara si

pewawancara dengan responden menggunakan alat yang dinamakan

(interview guide) 23

23

Moh. Nazir, Metode Penelitian (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), h.193.

Page 35: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

22

6. Teknik Penulisan

Adapun teknik penulisan dalam skripsi ini adalah menggunakan buku

“Pedoman Penulisan skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta”.

H. Sistematika Penulisan

Untuk lebih mepermudah pemahaman dalam pembahasan isi laporan ini

secara keseluruhan , maka penulis membagipenyusunan yang lebih sistematika

penulisan skripsi ini kedalam lima bab, yang masing masing dari bab sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis menguraikan latar belakang masalah

dari penelitian, identifikasi masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian

pustaka, dan sisematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini penulis akan memaparkan mengenai pengertian

manajemen risiko, proses manajemen risiko, macam- macam

risiko, Underwriting, asuransi mesin , landasan manajemen

risiko pada perusahaan Asuransi ASEI .

Page 36: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

23

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan metodelogi penelitian yang memuat

metode/ teknik penelitian, dan sumber data, prosedur

pengumpulan data, serta analisis data.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini penulis menjelaskan bagaimana penerapan

manajemen risiko pada PT. Asuransi ASEI terhadap produk

asuransi mesin, dan bagaimana strategi perusahaan tersebut

dalam meminimalisir risiko.

BAB V PENUTUPAN

Dalam bab ini merupakan penutupan dari skripsi ini, yang

didalamnya memuat kesimpulan dan sara saran yang diakhiri

dengan daftar pustaka dan lampiran.

Page 37: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

24

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Manajemen Risiko

1. Macam-macam Risiko Secara Umum

Menurut sifatnya risiko dapat dibedakan sebagai berikut:24

a. Risiko yang tidak disengaja ( Risiko Murni) adalah risiko yang apabia terjadi

tertentu dapat menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa disengaja,

misalnya terjadinya kebakaran, bencana alam, pencurian, penggelapan,

pengacuan dan sebagaiannya

b. Risiko yang disengaja ( Risiko spekulatif), adalah risiko yang sengaja

ditimbulkan oleh seseorang agar terjadinya ketidakpastian itu mendapatkan

keuntungan kepadanya, misalnya risiko utang piutang, perjudian,

perdagangan berjangka dan sebagainya.

c. Risiko Fundamental, risiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan

kepada seseorang dan yang menderita tidak hanya satu atau beberapa orang

saja tetapi banyak orang, seperti banjir, angin topan dan sebagainya.

d. Risiko Khusus, adalah risiko yang bersumber dari eristiwa yang mandiri dan

umumnya mudah diketahui penyebabnya, seperti kapal kandas, peawat jatuh,

tabrakan mobil dan sebagainya.

24

Soeisno Djojosoedarso, Prinsip-prinsip Manajemen Risiko Asuransi, (Jakarta: Salemba Empat 2003) hal.3

Page 38: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

25

e. Risiko Dinamis, adalah Risiko yang timbul karena (dinamika) perkembangan

dan kemajuan masyarakat dibidang ekonomi, ilmu dan teknologi, seperti

risiko keuangan, risiko luar angkasa. Kebalikannya disebut risiko statis, yaitu

risiko hari tua, risiko kematian dan sebagainya.

Dapat tidaknya risiko dialihkan pada pihak lain, maka risiko dapat dibedakan

menjadi :

a. Risiko yang dapat dialihkan pada pihak lain, dengan mempertanggungkan

suatu objek yang akan terkena risiko kepada perusahaan asuransi, dengan

mebayar sejumlah premi asuransi , sehingga semua kerugian menjadi

tanggungan perusahaan asuransi.

b. Risiko yang tidak dapat dialihkan kepada pihak lain (tidak dapat

diasuransikan), umumnya sejenis risiko yang spekulatif.

Menurut sumber atau penyebab timbulnya, risiko dapat dibedakan kedalam:

a. Risiko intern yaitu risiko yang berasal dari perusahaan itu sendiri, seperti

kecelakaan kerja, kerusakan aktiva karena karyawan, kesalahan manajemen,

dll.

b. Risiko ekstern, yaitu risiko yang berasal dari luar perusahaan, seperti risiko

pencurian penipuan, persaingan, fluktuasi harga, perubahan kebijakan

pemerintah dan lainya.

Page 39: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

26

2. Pengertian Manajemen Risiko Secara Umum

Manajemen risiko merupakan suatu cara , metode atau ilmu pengetahuan yang

mempelajari berbagai jenis risiko, bagaimana risiko itu terjadi, dan bagaimana risiko

itu dikelola dengan baik agar terhidar dari kerugian. 25

Manajemen risiko mempunyai

arti yang lebih luas, yaitu semua risiko yang terjadi dalam masyarakat (Kerugian

harta, jiwa, keuangan, usaha dan lain-lain) ditinjau dari segi manajemen perusahaan.

26 Manajemen risiko adalah proses pengelolaan risiko yang mencangkup identifikasi,

evaluasi, dan pengendalian risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha atau

aktivitas perusahaan. Manajemen risiko juga berhubungan erat dengan fingsi

perusahaan (Fungsi keuangan, fungsi akuntansi, fungsi pemasaran, fungsi produksi,

fungsi personalia, fungsi teknik serta pemeliharaan), dan fungsi-fungsi tersebut

mengandung banyak risiko dalam pengelolaan perusahaan.27

Proses atau langkah yang biasanya dilakukan dalam upaya menghadapi atau

mengelolasuatu risiko (risk manajemen proces) sangat tergantung pada konsep dasar

yang digunakan oleh perusahaan.28

25 Syarif Ayat, Manajemen Risiko, (Jakarta : Gema Akastri, 2003) hal.1

26 Abbas Salim, Asuransi dan Manajemen Risiko (Cetakan 7, Jakarta: PT Grafindo Persada

2003) Hal.195, Edisi Revisi ke-2 27

Abbas Salim. Asuransi dan Manajemen Risiko (Cetakan.7. Jakarta; PT RajaGrafindo

Persada 2003), hal.199 28

Safri Ayat, Manajemen Risiko , (Jakarta: Gema Akastri 2003) hal.62

Page 40: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

27

3. Proses Manajemen Risiko

Manajemen Risiko mencakup beberapa tahapan yaitu:

a. Identifikasi Risiko :

Tujuan dari identifikasi risiko adalah untuk mengenali semua aspek risiko

yang dapat memberikan dampak pada aset- aset atau kapasitasnya dari suatu

organisasi. Identifikasi dilakukan dengan menganalisis sejumlah faktor yang dapat

meningkatkan dan menurunkan kecendrungan seseorang atau objek lain akan

terjaidnya kehilangan. 29

1) Physical hazard, yaitu hazard uang berbentuk fisik dan mengandung unsure

objektif, misalnya kerusakan secara fisik karena terbakar, tabrakan, dan

lainnya.

2) Moral hazard, yaitu hazard yang menyangkut diri seseorang dan

mengandung unsure subjektif. Misalnya dengan sengaja menubrukan mobil

kepohon, agar bisa mendapatkan ganti rugi

b. Analisis Risiko

Setelah diidentifikasi, risiko dianalisis sejauh mana peluang terjadinya

(Frequency) dan apabila benar- benar terjadi berapa besarkah dampak kerugian yang

bisa ditimbulkan (Severity).

29

Rini Endang Kusumarini, Pengantar Underwriting (Jakarta: PT. ReIndo 2010) hal.10

Page 41: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

28

c. Control risiko

Tahap akhir dalam proses manajemen risiko setelah risiko diidentifikasi dan

dianalisis ditetapkan bahwa risiko tersebut memiliki tingkat ancaman dan

memerlukan pengendalian. Dalam pengendalian risiko terdapat dua elemen, yaitu

pengendalian risiko yang berupa fisik dan pengendalian risiko berupa financial.

Pengendalian risiko fisik berhubungan dengan upaya untuk mengurangi tingkat risiko

sejauh mungkin, baik dalam frekuensiya maupun peluang kejadian dan besaran

kerugian apabila terjadi. Pengendalian risiko finansial lebih jauh dapat dibagi menjadi

dua kategori, yakni retensi risiko dan pembagian atau penyebaran risiko. Retensi

risiko berhubungan dengan risiko- risiko yang telah diidentifikasi dengan baik,

dianalisis yaitu pemilik risiko telah dipertimbangkan bahwa sumber daya sudah

cukup aman untuk menghadapi risiko-risiko tersebut apabila terjadi. Pembagian

risiko berhubungan dengan risiko-risiko yang pemiliknya telah diperhitungkan tidak

mempunyai sumber daya internal yang cukup untuk menghadapi risiko-risiko

tersebut apabila terjadi.30

4. Pengertian Risiko Asuransi

Risiko adalah ketidaktentuan atau uncertainty yang mungkin melahirkn

kerugian (Loss). Unsur ketidaktentuan ini bisa mendatangkan kerugian dalam

asuransi, ketidaktentuan dapat dibagi menjadi: a) ketidak tentuan ekonomi, b)ketidak

30

Muhaimin Iqbal, Asuransi Umum Syariah dalam Praktik. ( Jakarta: Gema Insani) 2006. hal 157.

Page 42: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

29

tentuan ysng disebabkn alam, c) ketidak tentuan yang diperoleh sebab prilaku

manusia. Diantara ketiga jenis ketidaktentuan di atas, yang bisa dipertanggungkan

ialah ketidaktentuan alam dan manusia, sedangkan yang pertama tidak bisa

dipertanggungkan atau diauransikan karna bersifat spekulatif dan tidak bisa di ukur.

31

Pengertian risiko dalam asuransi adalah ketidakpastian akan terjadinya suatu

peristiwa yang dapat menimbulkan kerugian ekonomis 32

Risiko dapat diartikan sebagai ketidakpastian akan terjadinya kerugian 33

.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia risiko adalah akibat yang kurang

menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan34

.

Risiko dapat dilasifikasikan sebagai berikut ; a) Speculatif Risk yaitu resiko

yang bersifat spekulatif yaitu resiko yang bisa mendatangkan untung atau rugi

(misalnya seorang pedangan bisa untung atau rugi), b) Pure Risk yaitu risiko yang

selalu menyebabkan kerugian (Kematian, kapal tenggelam, kebakaran dan

sebagainya). 35

31

Abbas Salim. Asuransi dan Manajemen Risiko (Cetakan.7. Jakarta; PT RajaGrafindo

Persada 2003) hal.4 32

http://www.panfic.com/id/insurance-knowledge/pengertian-asuransi-dan-risiko/ 33

Hina Siahaan, Manajemen Risiko: Konsep, Kasus dan Implementasi, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo,2007), h.19

34 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka,2005), h.959 35

Abbas Salim. Asuransi dan Manajemen Risiko (Cetakan.7. Jakarta; PT RajaGrafindo

Persada 2003) hal. 4

Page 43: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

30

5. Hal-Hal yang Berkaitan dengan Risiko Asuransi

a. Peril ialah segala sesuatu yang bisa menimbulkan kerugian. Antara peril dan

risk erat sekali hubungannya.

b. Hazard ialah suatu keadaan yang menambah kemungkinan terjadinya peril

(Kerugian), atau disebutkan pula hazard is a condition that increases the

chance of loss arising from peril.

Mengenai Hazard dapat kita bagi menjadi:

a. Physical hazard, yaitu hazard uang berbentuk fisik dan mengandung unsure

objektif, misalnya kerusakan secara fisik karena terbakar, tabrakan, dan

lainnya.

b. Moral hazard, yaitu hazard yang menyangkut diri seseorang dan

mengandung unsure subjektif. Misalnya dengan sengaja menubrukan mobil

kepohon, agar bisa mendapatkan ganti rugi.36

36

Abbas Salim, Asuransi dan Manajemen Risiko (Jakarta: PT Grafindo Persada2005) hal.4-5

Page 44: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

31

B. Underwriting

1. Pengertian Underwriting

Underwriting disebut juga seleksi risiko. Underwriting merupakan proses

penaksiran, dan penggolongan tingkat risiko yang terdapat pada calon tertanggung.

Tugas itu merupakan sebuah elemen yang esensial dalam operasi perusahaan

asuransi, sebab tujuan underwriter adalah meningkatkan keuntungan melalui

penerimaan distribusi risiko yang diperkirakan akan mendatangkan keuntungan.

Tanggung jawab utama dari underwriter dalam seleksi risiko tersebut adalah

memastikan tidak ada risiko yang bisa menyebabkan kesulitan besar bagi perusahaan

. 37

2. Tujuan Underwriting

Tujuan utama underwriting adalah melindungi perusahaan terhadap seleksi

kerugian. Namun, proses underwriting perusahaan asuransi tetap berfokus pada

pemberian persetujuan dan penerbitan pertanggungan yang:

a. Bertanggung jawab dalm risk assesment (penilaian risiko yaitu proses

penentuan tingkat risiko setiap orang atau group calon tertanggung

dimana setiaop tertanggung membayar premi yang mencerminkan

tingkat risiko yang dimiliki dan sesuai dengan produk asuransi yang

diterima.

37

AM. Hasan Ali. Asuransi dalam Persepektif Hukum Islam ( Jakarta: Prenada Media, 2005) hal.89.

Page 45: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

32

b. Wajar dan adil para tertanggung dan perusahaan.

c. Delivery by the agent (dapat disampaikan oleh agen)

seorang pemoohon asuransi perorang mebuat keputusan akhir yaitu

akan menerima polis asuransi pada saat diserahkan. Jika si pembeli

memilih untuk tidak meenerima polis asuransi pada saat agen asuransi

berusaha untuk menyerahkan polisnya, maka polis tersebut dikatakan

undeliverable (tidak dapat disampaikan).

d. Memberikan profit pada perusahaan.38

3.Tugas dan Fungsi Underwriting

Seorang underwriter adalah bagian yang sangat penting pada perusahaan

asuransi. Untuk itu tugas dan fungsi underwriter harus dijalankan dengan prinsip

keadilan, baik untuk peserta dan perusahaan asuransi. Adapun tugas dan fungsi

underwriter adalah sebagai berikut:

a. Tugas utama underwriter antara lain mengatur dana seefektif mungkin dan

menguntungkan. Peranan lain underwriter, yaitu:39

1) Mempertimbangka risiko yang diajukan

2) Memutuskan untuk menerima atau tidak risiko-risiko tersebut.

3) Menentukan syarat, ketentuan, dan lingkup ganti rugi.

38

Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah dan Konvensional (Konsep dan Sistem Operasional), (Jakarta: Gema Insani 2004) hal.183-184

39 Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah dan Konvensional (Konsep dan Sistem

Operasional), (Jakarta:Gema Insani 2004) hal. 257

Page 46: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

33

4) Mengenakan biaya upah pada dana kontribusi peserta.

5) Mengamankan margin profit.

b. Fungsi Underwriting

Underwriting merupkan salah satu fungsi utama dalam proses:

1) Menilai dan menggolongkan tingkat risiko yang dimiliki oleh seorang

calon tertanggung atau sekelompok orang dalam pertanggungkan

sehubungan dengan produk asuransi tertentu.

2) Mengambil keputusan untuk menerima atau menolak risiko.

3)

C. Asuransi Syariah

1. Pengertian Asuransi syariah

Dalam bahasa arab asuransi disebut at-ta‟min, penanggungan disebut

mu‟ammin, sedangkan tertanggung disebut mu‟amman lahu atau musta‟min.

At-ta‟min diambil dari kata amana yang memiliki arti member perlindungan,

ketenangan , rasa aman, dan bebas dari rasa takut. dari definisi tersebut maka

dapat diartikan menta‟minkan adalah seseorang membayar atau menyerahkan

uang cicilan untuk dia atau ahli warisnya mendapatkan sejumlah uang

sebagaimana yang telah disepakati , atau untuk mendapatkan ganti terhadap

hartanya yang hilang. 40

40

Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah dan Konvensional (Konsep dan Sistem Operasional), (Jakarta: Gema Insani 2004) hal.28

Page 47: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

34

Asuransi syariah adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong

di antara sejumlah orang atau pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan

atau tabarru yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko

tertentu melalui akad perikatan yang sesuai dengan syariah.41

Asuransi jika

dilihat secara syariah pada hakikatnya bentuk kegiatan saling memikul risiko

diantara sesama manusia sehingga antara satu dengan lainnya menjadi

penanggung atas risiko yang lainnya.42

2. Prinsip Dasar Asuransi Syariah

Dalam asuransi syariah menerpakan prinsip tolong menolong (ta‟awun).

Prinsip ini merupakan fondasi dasar dalam menegakan konsep asuransi syariah. 43

Prinsip utama dalam asuransi syariah adalah ta‟awuna „alal birri wa al-taqwa (tolong

menolonglah kamu sekalian dalam kebaikan dan takwa) dan al-takmin (rasa aman).

Para ulama dan ahli ekonomi islam mengemukakan bahwa asuransi syariah

ditegaskan atas tiga prinsip44

:

a. Saling bertanggung jawab

41

Fatwa Dewan Syariah Nsional Majelis Ulama no:21/DSN-MUI/x/2001: Pedoman Umum Asuransi Syariah

42 Abdullah Amrin, Meraih Berkah Melalui asuransi Syariah, (Jakarta: PT. Elex Media

Komputindo 2011) hal.35 43

Abdullah Amrin, Asuransi Syariah keberadaan dan kelebihannya ditengah asuransi konvensional (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo 2006) hal.83

44 Abdullah Amrin, Meraih Berkah Melalui asuransi Syariah, (Jakarta: PT. Elex Media

Komputindo 2011) hal.144

Page 48: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

35

b. Saling bekerja sama atau saling membantu

c. Saling melindungi

Selain itu terdapat prinsip-prinsip pengelolaan asuransi syariah sebagai berikut:

a. Prinsip Tauhid

Tauhid merupakan prinsip dasar dalam asuransi syariah. Karena pada

haekekatnya setiap muslim harus melandasi dirinya dengan tauhid dalam

menjalankan segala aktivitas kehidupannya, tidak terkecuali dalam

bermuamalah

b. Prinsip Keadilan

Prinsip kedua yang menjadi nilai-nilai dalam pengimplementasian

asuransi syariah adalah prinsip keadilan. Artinya bahwa asuransi syariah harus

benar-benar bersikap adil, khususnya dalam membuat pola hubungan antara

nasabah dengan nasabah, maupun antara nasabah dengan perusahaan asuransi

syariah, terkait dengan hak dan kewajiban masing-masing. Asuransi syariah

tidak boleh mendzalimi nasabah dengan hal-hal yang akan menyulitkan atau

merugikan nasabah.

c. Prinsip Tolong menolong

Semangat tolong menolong merupakan aspek yang sangat penting

dalam operasional asuransi syariah. Karena pada hekekatnya, konsep asuransi

Page 49: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

36

syariah didasarkan pada prinsip ini. Dimana sesama peserta bertabarru‟ atau

berderma untuk kepentingan nasabah lainnya yang tertimpa musibah.

d. Prinsip Kerjasama

Antara nasabah dengan perusahaan asuransi syariah terjalin kerjasama,

tergantung dari akad apa yang digunakannya. Dengan akad mudharabah

musytarakah (nanti akan dijelaskan tersendiri mengenai akad ini dalam

pembahasan khusus akad), terjalin kerjasama dimana nasabah bertindak

sebagai shahibul maal (pemilik modal) sedangkan perusahaan asuransi syariah

sebagai mudharib (pengelola/ pengusaha)

e. Prinsip Amanah

Amanah juga merupakan prinsip yang sangat penting. Karena pada

hakekatnya kehidupan ini adalah amanah yang kelak harus dipertanggung

jawabkan dihadapan Allah SWT. Perusahaan dituntut untuk amanah dalam

mengelola dana premi. Demikian juga nasabah, perlu amanah dalam aspek

resiko yang menimpanya. Jangan sampai nasabah tidak amanah dalam artian

mengada-ada sesuatu sehingga yang seharusnya tidak klaim menjadi klaim

yang tentunya akan berakibat pada ruginya para peserta yang lainnya.

Perusahaan pun juga demikian, tidak boleh semena-mena dalam mengambil

keuntungan, yang berdampak pada ruginya nasabah.

f. Prinsip Saling Ridha

Page 50: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

37

Dalam transaksi apapun, aspek an taradhin atau saling meridhai harus

selalu menyertai. Nasabah ridha dananya dikelola oleh perusahaan asuransi

syariah yang amanah dan profesional. Dan perusahaan asuransi syariah ridha

terahdap amanah yang diembankan nasabah dalam mengelola kontribusi

(premi) mereka. Demikian juga nasabah ridha dananya dialokasikan untuk

nasbah-nasabah lainnya yang tertimpa musibah, untuk meringankan beban

penderitaan mereka. Dengan prinsip inilah, asuransi syariah menjadikan

saling tolong menolong memiliki arti yang luas dan mendalam, karena

semuanya menolong dengan ikhlas dan ridha

g. Prinsip Menghindari Riba

Riba merupakan bentuk transaksi yang harus dihindari sejauh-jauhnya

khususnya dalam berasuransi. Karena riba merupakan sebatil-batilnya

transaksi muamalah.

h. Prinsip Menghindari Maisir

Asuransi jika dikelola secara konvensional akan memunculkan unsur

maisir (gambling). Karena seorang nasabah bisa jadi membayar premi hingga

belasan kali namun tidak pernah klaim. Di sisi yang lain terdapat nasabah

yang baru satu kali membayar premi lalu klaim. Hal ini terjadi, karena konsep

dasar yang digunakan dalam asuransi konvensional adalah konsep transfer of

risk. Dimana perusahaan asuransi konvensional ketika menerima premi,

otomatis premi tersebut menjadi milik perusahaan, dan ketika membayar

Page 51: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

38

klaim pun adalah dari rekening perusahaan. Sehingga perusahaan bisa untung

besara (makala premi banyak dan klaim sedikit), atau bisa rugi banyak (ketika

premi sedikit dan klaimnya banyak).

i. Prinsip Menghindari Gharar

Gharar adalah ketidakjelasan. Dan berbicara mengenai resiko, adalah

berbicara tentang ketidak jelasan. Karena resiko bisa terjadi bisa tidak. Dan dalam

syariat Islam, kita tidak diperbolehkan bertransaksi yang menyangkut aspek

ketidak jelasan. Dalam asuransi (konvensional), peserta tidak mengetahui apakah

ia mendapatkan klaim atau tidak? Karena klaim sangat bergantung pada resiko

yang menimpanya. Jika ada resiko, maka ia akan dapat klaim, namun jika tidak

maka ia tidak mendapakan klaim. Hal seperti ini menjadi gharar adanya, karena

akad atau konsep yang digunakan adalah transfer of risk. Sedangkan jika

menggunakan aspek sharing of risk, ketidak jelasan tadi tidak menjadi gharar.

Namun menjadi sesuatu yang perlu diwaspadai, yang apabila terjadi sesama

nasabah akan saling bantu membantu terhadap peserta lainnya yang tertimpa

musibah, yang diambil dari dana tabarru‟ yang dikelola oleh perusahaan asuransi

syariah (bukan dari dana perusahaan).

j. Prinsip Menghindari Riswah

Page 52: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

39

Dalam menjalankan bisnisnya, baik pihak asuransi syariah maupun pihak

nasabah harus menjauhkan diri sejauh-jauhnya dari aspek risywah (sogok

menyogok atau suap menyuap).s

D. Asuransi Kerugian

1. Pengetian Asuransi Kerugian

Pengertian asuransi kerugian menurut Djojosoedarso adalah persetujuan

dengan mana satu pihak penanggung mengikatkan diri terhadap yang lain

(tertanggung) untuk mengganti kerugian yang dapat diderita oleh

tertanggung, karena terjadinya suatu peristiwa yang telah ditunjuk dan yang

belum tentu secara kebetulan, dengan mana pula tertanggung berjanji untuk

membayar dana premi.45

Asuransi kerugian atau Asuransi umum yaitu usaha yang memberikan

jasa dalam penanggulangan risiko atas kerugian kehilangan manfaat, dan

tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga, yang timbul dari peristiwa yang

tidak pasti.46

45

Soeisno Djojosoedarsono. Prinsip-prinsip Manajemen Resiko dan Asuransi, (Jakarta: PT.

Salemba,2003),Hal.64. 46

M. Nur Rianto Al Arif. Lembaga Keuangan Syariah, suatu Kajian Teoritis Praktis,

(Bandung:Pustaka Setia,2012),Hal.234.

Page 53: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

40

2. Asuransi Kerusakan Mesin

A. Asuransi Kerusakan Mesin

Pertanggungan yang memberikan jaminan atau proteksi atas

kerugian atau kerusakan mesin-mesin sebagai akibat dari risiko yang

dijamin dalam polis 47

1. Objek

Pertanggungan mesin-mesin dan kelengkapannya

2. Harta Pertanggungan

Berdasarkan nilai/harga penggantian baru (new replacement

value) dalam hal ini dimaksud :

a. Harga mesin itu sendiri (harga pembelian)

b. Ongkos-ongkos pemasangan

c. Ongkos pengankutan

d. Biaya pemasukan barang

3. Risiko yang dijamin

a. Dari Dalam Mesin

1) Kerusakan mekanis dan elektris

2) Getaran (vibration)

3) Tekanan berlebihan (abnormal stresses)

4) Panas berlebihan (overheating)

5) Sobek dan/atau terbelah-belah

47

Polia Machinery Breakdown PT. Asuransi Asei Unit – Syariah

Page 54: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

41

6) Kekurangan minyak karena kesalahan alat pengukur

minyak (lack of lubrication)

7) Tekanan listrik terlampau tinggi

8) Short circuit listrik

9) Kesalahan isolasi (Lack of insulation)

10) Ketidak sempurnaan / tidak bekerja secara baik /

normal alat-alat pengaman mesin

4. Risiko yang tidak dijamin

a. Kebakaran karena api biasa, sambaran petir,

penggunaan/akibat pemadam kebakaran

b. Bencana alam secara umum.

c. Perang, Huru-hara dan semacamnya sebagaimana

lazimnya juga dikecualikan oleh polis-polis

pertanggungan lainnya.

d. Kerugian/Kerusakan karena testing.

e. Pemuatan/pemberian beban yang berlebihan dari

capacity normal.

f. Pencurian (theft)

g. Tindakan/perbuatan kesengajaan (wilful act)

h. Kelalaian/kecerobohan besar/berlebihan (gross

negligence)

i. Aus / Keausan, berkarat, berlobang-lobang

Page 55: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

42

j. Kerusakan belt/talikipas atau semacamnya

k. Manufacturer's risk (terbatas pada akibat langsung)

dengan sendirinya akibat tidak langsung / efek-efek

dapat dijamin oleh polis Machinery Breakdown.

Page 56: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

43

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode merupakan suatu kerangka kerja untuk melakukan suatu tindakan atau

suatu kerangka berpikir menyusun gagasan yang beraturan, berarah, sesuai

dengan konteks dan relevan dengan maksud dan tujuan. Sementara itu, penelitian

adalah suatu kegiatan mengkaji secara teliti dan teratur dalam suatu bidang ilmu

menurut kaidah tertentu. Kaidah yang dimaksud dalam definisi penelitian ini

adalah metode. Sehingga jika suatu penelitian dilakukan dengan tidak

menggunakan metode, maka hasil penelitian tersebut patut dipertanyakan karena

tidak sesuai dengan kaidah penelitian.48

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif,

sebagaimana yang dikutip oleh Lexy J. Moleong dari Bogdan dan Taylor – yaitu

prosedur penelitian yang menghasilkan data perspektif berupa kata-kata tertulis

atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati49

Pada penelitian kualitatif, tujuan penelitian bersifat terbuka, Peneliti kualitatif

melakukan pengumpulan data dengan bertanya atau melakukan wawancara

48

Hendri tanjung dan abrista devi, Metode Penelitian Ekonomi Islam (Jakarta, Gramata Publishing, 2013), h.73-74

49 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya,2004),

h.3

Page 57: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

44

dengan pertanyaan yang terbuka dan bervariasi agar kompleksitas dan keutuhan

data dapat diperoleh secara lebih optimal.50

Jadi dalam penelitian kualitatif ini bukan hanya menyajikan data apa adanya

melainkan juga berusaha menginterprestasikan korelasi sebagai faktor yang ada

yang berlaku meliputi sudut pandang atau proses yang sedang berlangsung.

Berpijak dari penelitian diatas penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Manajemen risiko asuransi kerusakan mesin

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya klaim asuransi kerusakan

mesin

3. Langkah mitigasi risiko klaim dan efektifitas penerapannya

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian merupakan sumber data yang dimintai informasinya

sesuai dengan masalah penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada PT.

Asuransi Asei Indonesia-Unit Syariah.Subjek penelitian ini bersumber

dari beberapa data, yaitu:

50

Haris Herdiansyah, metodologi penelitian kulitatif untuk ilmu-ilmu social (Jakarta, Salemba Humanika, 2010), h. 89

Page 58: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

45

a. Data primer

1. wawancara

Metode pengumpulan data melalui wawancara dalam penelitian

kualitatif umumnya dimaksudkan untuk mendalami dan lebih mendalam suatu

kejadian dan atau kegiatan subjek penelitian. Oleh karena itu, dalam

penelitian kualitatif diperlukan suatu wawancara mendalam (in-depth

interview), baik dalam suatu situasi maupun dalam beberapa tahapan

pengumpulan data. Dalam penelitian kualitatif, wawancara menjadi metode

pengumpulan data yang utama. Sebagian besar data diperoleh melalui

wawancara.51

Wawancara pada dasarnya merupakan percakapan, namun percakapan

yang bertujuan. Wawancara amat diperlukan dalam penelitian kualitatif,

karena banyak hal yang tidak mungkin dapat diobservasi langsung, seperti

perasaan, pikiran, motif, serta pengalaman masa lalu responden/informan.

Oleh karena itu, wawancara dapat dipandang sebagai cara untuk memahami

atau memasuki perspektif orang lain tentang dunia dan kehidupan social

mereka.52

51

Herdiansyah, Haris metodologi penelitian kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial (Jakarta : Salemba Humanika, 2010), h.118

52Suharsaputra, Uhar, metode penelitian kuantitaif, kualitatif, dan tindakan, (Bandung: PT.

Refika Aditama), cetakan ke-1, h.213-214

Page 59: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

46

Bentuk wawancara yang dilakukan adalah wawancara semi terstruktur.

Artinya pertanyaan wawancara terbuka namun ada pembatasan tema dan alur

pembicaraan53

Kemudian dianalisis dan diambil kesimpulan yang berasal dari

jawaban narasumber dalam wawancara

Adapun dalam pengumpulan data, peneliti melakukan wawancara

bersama Underwriter Asuransi Asei Unit Syariah. Hal demikian dilakukan

dengan tujuan untuk memperoleh data secara akurat, luas dan menyeluruh

sesuai kondisi saat ini, dengan cara bertatap muka antara penulis dan

responden yaitu Underwriter Asuransi Asei Unit Syariah.

Adapun hasil dari wawancara bersama Underwriter Asuransi Asei

Unit Syariah.salah satu diantaranya yaitu PT. Asuransi Asei Indonesia - Unit

Syariah baru berdiri pada pertengahan tahun 2012, dan pada tahun 2013 sudah

terdapat produksi untuk asuransi Machinery Breakdown (kerusakan mesin).

Pada tahun 2014 terjadi peningkatan yang cukup signifikan untuk produksi

asuransi MachineryBreakdown (kerusakan mesin), terutama untuk bisnis

Power Plant seperti PLTD. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ialah

Pembangkit listrik yang menggunakan mesin diesel sebagai penggerak mula

(prime mover)54

Namun peningkatan produksi yang cukup signifikan tersebut,

diikuti dengan klaim yang cukup signifikan juga di tahun berikutnya. Di tahun

53

Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-ilmu Sosial , Jakarta, Salemba Humanika, 2012, h.123.

54 https://www.scribd.com/doc/221078688/Pengertian-Pembangkit-Listrik-Tenaga-Diesel ,

(22-08 -16, 14:02)

Page 60: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

47

2015 banyak terjadi klaim untuk polis-polis Machinery Breakdown dengan

periode asuransi 2014 - 2015.55

2. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen

bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.

Hasil penelitian dari observasi atau wawancara akan semakin kredibel apabila

didukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah ada.56

Disini penulis meminta data-data yang penulis butuhkan untuk

penelitian, diantaranya adalah data tentang peserta asuransi kerusakan mesin,

dan data statement of account (SOA) produk asuransi kerusakan mesin.

Selain itu penulis juga berusaha untuk mengambil momen pada saat

wawancara dengan mengabadikan foto bersama dengan pihak yang di

wawancarai yaitu pada bagian Underwriter Asuransi Asei Unit Syariah.

b. Data Sekunder

Yaitu data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, dan sudah

dikumpulkan. Dalam hal ini penulis memperoleh data atau informasi

melalui buku, jurnal, artikel media internet dan bahan informasi lainnya

55

Hasil Wawancara dengan Ibu Chandra (Staff Underwritter ), (13-06-2016, 16:30) 56

Ibid, h.240

Page 61: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

48

yang memiliki relevansi dengan masalah sebagai bahan penunjang

penelitian.57

2. Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Asuransi Kerugian Syariah. Yaitu

PT Asuransi Asei Indonesia- Unit Syariah. Yang terletak di Graha Asei Lantai 3

Jl Abdul Muis No 110 Jakarta Pusat – Tanah Abang. Telp (021) 350 3737, Fax

(021) 380 4036/37. Email: [email protected].

a. Profil PT. Asuransi Asei Indonesia-Unit Syariah

PT Asuransi Asei Indonesia (Asuransi Asei) merupakan hasil transformasi PT

Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) yang berpengalaman dan memiliki

kompetensi di bidang asuransi dan jaminan. Asuransi Asei hadir menjadi menjadi

perusahaan asuransi yang lebih dinamis dan mampu menghadapi tantangan masa

depan. Asuransi Asei memiliki visi menjadi perusahaan asuransi terkemuka dan

terpercaya di Indonesia melalui layanan terintegrasi berbasis teknologi.

Secara legal (de jure), PT Asuransi Asei Indonesia berdiri pada 9 Oktober

2014 berdasarkan Akte Pendirian Perusahaan Nomor 08 yang dibuat oleh dan di

hadapan Notaris Marthin Aliunir, SH dan memperoleh Keputusan Menteri

57

Muhammad, Metedologi Penelitian Ekonomi Islam, h. 5.

Page 62: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

49

Hukum dan HAM RI melalui Surat Keputusan Nomor AHU-29156.40.10.2014

tertanggal 13 Oktober 2014 serta Surat Ijin Usaha Asuransi dari Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) Nomor KEP-121/D.05/2014 tanggal 21 Oktober 2014.

Namun, secara de facto bisnis Asuransi Asei sudah berlangsung sejak

1985 melalui PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) berdasarkan Peraturan

Pemerintah No. 20 Tahun 1983, yang bergerak di bidang asuransi dan jaminan

untuk mendukung pengembangan ekspor non-migas nasional. Seiring dengan

kebutuhan nasional, pemerintah selaku pemegang saham, melakukan tranformasi

PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) menjadi PT Asei Reasuransi Indonesia

(Persero) dengan call brand Asei Re, yang fokus dalam pengembangan bisnis

reasuransi. Asei Re kemudian berganti nama menjadi PT Reasuransi

IndonesiaUtama (Persero) dengan call brand Indonesia Re. Sedangkan bisnis

asuransi dan jaminan dilaksanakan oleh anak perusahaan, PT Asuransi Asei

Indonesia.

PT Asuransi Asei Indonesia didirikan dengan modal dasar Rp 800 miliar

dan modal disetor Rp 550 miliar. Pemegang sahamnya adalah PT Asei Re

(Persero) dengan komposisi 99,998% dan sisanya 0,002% dimiliki oleh Koperasi

Pegawai PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero). Pada 31 Oktober 2014 melalui

surat Nomor S-658/NB.211/2014, OJK memberikan ijin pengalihan portofolio

Bisnis Direct dan Reasuransi PT Asei Re kepada PT Asuransi Asei Indonesia, dan

Page 63: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

50

pada 17 Desember 2014 spin off mendapat persetujuan efektif dari RUPS PT Asei

Re.58

b. Visi dan Misi Perusahaan

Visi Perusahaan

“Menjadi perusahaan asuransi yang terkemuka dan terpercaya di

Indonesia melalui layanan terintegrasi berbasis teknologi."

Misi Perusahaan

1. Berkomitmen tinggi dalam mernberikan pelayanan prima serta

bernilai tambah pada stakeholder melalui inovasi produk dan

pengembangan teknologi informasi yang berkesinambungan.

2. Memperoleh hasil underwriting yang terus meningkat melalui

Asuransi Keuangan, Asuransi Umum, dan Asuransi Syariah.

3. Meningkatkan kompetensi dan produktivitas sumber daya manusia

yang profesional secara berkelanjutan.

c. Produk Asuransi Syariah

Asuransi Asei memiliki beberapa jenis produk Asurasi Umum Syariah

sebagai berikut:

1. Asuransi Harta Benda Syariah

58

http://www.asei.co.id/id/id/ diakses tanggal 16 Juni 2016

Page 64: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

51

Asuransi yang memberikan ganti rugi kepada Tertanggung atas kerusakan

atau kerugian harta benda yang dipertanggungkan yang disebabkan oleh

kebakaran, sambaran petir, ledakan, kejatuhan pesawat terbang, serta asap yang

berasal dari kebakaran harta yang dipertanggungkan. Asuransi Property meliputi

Asuransi Kebakaran dan perluasan jaminannya (gempa bumi, badai, banjir,

topan, dan lain - lain) dan juga jaminan atas kerugian sebagai akibat

terganggunya usaha (business interruption) yang disebabkan kebakaran.

2. Asuransi Rekayasa Syariah

Asuransi Rekayasa adalah salah satu bentuk asuransi yang memberikan

pertanggungan atas risiko kehilangan atau kerusakan terhadap obyek yang

dipertanggungkan (biasanya terkait dengan konstruksi; material; peralatan atau

mesinmesin) selama masa konstruksi atau pemasangan mesin terhadap setiap

risiko kehilangan atau kerusakan yang tidak terduga; bersifat tiba-tiba dan

merupakan suatu kecelakaan.

3. Asuransi Pengangkutan Barang Syariah

Asuransi yang menjamin kerusakan atau kerugian barang yang diangkut

dari satu tempat ke tempat lain baik dengan alat angkut darat (truk, kereta,

trailer), laut (kapal) atau udara (pesawat udara) terhadap risiko-risiko yang terjadi

selama pengangkutan barang.

4. Asuransi Rangka Kapal Syariah

Page 65: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

52

Memberikan jaminan atas kerusakan atau kerugian terhadap kapal, mesin

dan perlengkapannya dari bahaya laut (perils of the sea) dan risiko pelayaran

(navigational perils). Jaminannya adalah full terms/full conditions (Cl 280) dan

limited terms/limited conditions (Cl 284 dan Cl 289).

5. Asuransi Aneka Syariah

Asuransi Tanggung Gugat (Liability Insurance): menjamin tanggung jawab

hukum kepada pihak ketiga baik berupa cidera badan (bodily injury) dan/atau

kerusakan harta benda (property damage) sehubungan dengan aktifitas pekerjaan

atau bisnis yang dijalankan oleh Tertanggung.

6. Asuransi Uang Syariah

Memberikan jaminan atas kehilangan uang, emas dan/atau yang

disetarakan dengan uang (Cek, Bank Notes, Wesel) milik Tertanggung selama

disimpan di dalam brankas, lemari besi atau tempat penyimpanan uang lainnya;

selama dalam pengiriman dari satu tempat ke tempat lain; saat disimpan di kasir

atau loket-loket dimana transaksi dilakukan; dan menjamin hilangnya uang

tertanggung akibat ketidakjujuran karyawan yang dipercaya dalam mengelola

uang.

7. Asuransi Kecelakaan Diri Syariah

Memberikan jaminan terhadap risiko kematian, cacat tetap, dan biaya

perawatan atau pengobatan yang disebabkan oleh kecelakaan.

Page 66: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

53

8. Asuransi Kebongkaran Syariah

Menanggung kerugian akibat dari pencurian yang pencurinya memasuki

ruangan yang ditempati Tertanggung, dengan jalan kekerasan/pembongkaran dan

juga kerusakan kepada barangbarang Tertanggung sebagai akibat dari perbuatan

tersebut.

9. Asuransi Kecelakaan Diri Plus Syariah

Memberikan jaminan terhadap risiko kematian yang disebabkan oleh

kecelakaan dan sakit serta risiko pemutusan hubungan kerja.59

59

http://www.asei.co.id/id/asuransi-syariah/ diakses tanggal 16 juni 2016

Page 67: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

54

d. Struktur Organisai PT. Asuransi Asei Indonesia

Page 68: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

55

C. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan seluruh teori pada tahap analisis, ada tiga point penting dalam

analisis yaitu identifikasi , analisis, dan pengendalian risiko menggunakan

parameter yang akan penulis jabarkan sebagai berikut.

Dalam melakukan identifikasi risiko ada beberapa parameter yang digunakan

dalam identifikasi diantaranya :

a. Sumber bahaya penyebab risiko seperti keadaan bahan atau peralatan, sifat

pekerjaan, lingkungan pekerjaan, dan proses pekerjaan

b. Yang menjadi objek risiko, dalam hal ini adalah mesin

c. Penyebab timbulnya risiko, misalnya mesin tidak ditempatkan sesuai

dengan tempatnya, mesin dioperasikan secara terus menerus tanpa henti,

keterlambatan dalam mengganti pelumas. Mesin mengalami overheating.

Mesin mengalami konsrleting.

Kemudian dalam melakukan analisa dan penilaian resiko , parameter yang

digunakan adalah akibat (consequences) dan peluang (frequency). Akibat adalah

tingkat keparahan yang mungkin terjadi dari suatu insiden yang melibatkan

manusia, properti, lingkungan ataupun reputasi perusahaan. Sedangkan peluang

Page 69: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

56

adalah frekuensi terjadinya insiden yang biasanya dinyatakan dalam satuan

waktu.60

Ada beberapa acuan yang digunakan dalam melakukan penilain risiko,

diantaranya adalah

a. Informasi tentang calon tertanggung mengenai aktifitas pekerjaan dan

trend klaim perusahan

b. Jenis mesin seperti merk, type, tahun pembuatan

c. Jenis usaha yang dijalankan oleh perusahaan.

Dari informasi yang telah diperoleh kemudian underwriter mengolah

informasi tersebut dan menganalisis akibat dan frekuensi yang akan timbul. Sebagai

contoh mesin pabrikan china dan eropa memiliki tingkat risiko yang berbed dimana

mesin pabrikan china lebih rentan rusak daripada mesin pabrikan eropa.

Kemudian underwriter melakukan pengendalian risiko, teknik yang

digunakan adalah meminimalisir dan eliminasi. Eliminasi berarti tidak menerima

risiko tersebut, meminimalisir berarti melakukan pengawasan terhadap calon

tertanggung dengan meminta laporan perawatan dan pengawasan terhadap mesin

yang diasuransikan. Teknik selanjutnya pengendalian secara financial, yaitu

menetapkan retensi perusahaan dan mencari bantuan fakultatif terhadap reasuransi

atau dengan melakukan koasuransi dengan perusahaan asuransi lainya

60

http://hsecenter-id. com/manajemen-risiko/ diakses tanggal 07 Agustus 2017

Page 70: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

57

Kemudian dilakukan analisa penyebab terjadinya klaim dan langkah

perusahaan meminimalisir risiko terjadinya klaim pada tahun berikutnya. Pada tahap

akhir penulis menilai efektifitas program yang dilaksanakan dalam meminimalisir

terjadinya klaim.

Page 71: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

58

BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Manajemen Risiko PT. Asuransi Asei Indonesia Unit Syariah

1. Manajemen Risiko Asuransi Kerusakan Mesin

Didalam dunia perusahaan yaitu lembaga keuangan syariah seperti asuransi

syariah untuk melakukan tata kelola perusahaan asuransi syariah khususnya PT.

Asuransi Asei Indonesia berjalan sesuai dengan arah dan tujuan yang telah di

tentukan dan menjadi dasar landasan PT. Asuransi Asei Indonesia dapat berjalan

dengan efisien dan efektif, maka PT. Asuransi Asei Indonesia membentuk

manajemen risiko. Dalam hal ini risiko merupakan tolak ukur untuk menentukan

keberhasilan PT. Asuransi Asei Indonesia dalam menjalankan berbagai aktifitas

ekonomi dan investasi.

Berdasarkan tinjauan, manajemen risiko di PT. Asuransi Asei Indonesia sangat

rentan terhadap risiko. Pengelolaan resiko di dalam aktivitas bisnis ASEI menganut

prinsip kehati–hatian, komprehensif, dan selalu berupaya untuk meminimalisir

ketidakpastian. Perencanaan manajemen risiko di PT. Asuransi Asei Indonesia

Page 72: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

59

diawali dengan Komitmen Top Management ASEI dan, Top level management ASEI

telah menerapkan good corporate governance sebagai pondasi.61

Penerapan Good Corporate Governance di PT. Asuransi Asei

Indonesia sebagai berikut:

1. Transparansi

Keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan.

2. Kemandirian

Keadaan dimana perusahaan dikelola secara professional tanpa benturan

kepentingan.

3. Akuntabilitas

Kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organisasi.

4. Pertanggungjawaban

Kesesuaian didalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan.

5. Kewajaran (fairness)

Keadilan dan kesetaraan didalam memenuhi hak-hak stakeholder.

Untuk memperkuat pelaksanaan GCG di PT. Asuransi Asei Indonesia

dan menguatkan fondasi penerapan Manajemen Resiko di perusahaan,

Manajemen menerapkan standarisasi internasional dengan ISO 9000:2000 dan

pelayanan menggunakan standard operation procedure yang berstandar

61

Hasil wawancara pribadi dengan Underwriter PT. Asuransi Asei Indonesia Unit Syariah, Chandra Waluya Sari, Jakarta, 1Maret 2017, Pukul 14.00 WIB.

Page 73: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

60

internasional sekaligus untuk kepentingan pengendalian organisasi serta

manajemen risiko.62

Menurut Chandra Waluya Sari, manajemen risiko yang diterapkan di

perusahaan asuransi PT. Asuransi Asei Indonesia meliputi beberapa tahapan

berikut:

TAHAP 1 : Dukungan dari senior manajemen, seperti:

Dukungan aktif yang berkesinambungan dari Pimpinan

Eksekutif.

Seorang senior eksekutif manajer perlu memberikan dukungan

kepada para pekerja untuk berinisiatif melaksanakan

manajemen risiko.

Semua senior eksekutif sebaiknya memberikan dukungan

penuh.

TAHAP 2 : Pengembangan kebijakan organisasi

Pengembangan dan dokumentasi kebijakan perusahaan serta

kerangka berfikir untuk mengelola risiko, berisi informasi-informasi

seperti:

62

Berdasarkan hasil wawancara pribadi dengan Underwriter PT. Asuransi Asei Indonesia Unit Syariah, Chandra Waluya Sari, Jakarta, 15 Maret 2017, Pukul 14.00 WIB.

Page 74: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

61

Obyektifitas kebijakan dan dasar berfikir untuk mengelola

risiko.

Hubungan antara kebijakan dan strategi organisasi/ rencana

perusahaan.

Batasan atau jangkauan dari isu-isu yang ada didalam sebuah

kebijakan.

Pimpinan diharapkan dapat menjadi teladan.

Pembagian tanggungjawab dalam pengelolaan risiko.

TAHAP 3: Komunikasi Peraturan, seperti :

Meningkatkan kesadaran akan manajemen risiko.

Mengkomunikasikan sampai tingkat terendah diorganisasi

tentang manajemen risiko dan peraturan organisasi.

Merekrut ahli manajemen risiko, contohnya konsultan.

Mengembangkan keahlian sampai staf terendah dengan

pendidikan dan pelatihan.

Menjamin terciptanya pelaksanaan sistem penghargaan dan

sanksi.

TAHAP 4: Manajemen Risiko Pada Tingkat Organisasi

Alur Proses Manajemen Resiko

Page 75: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

62

1. Penetapan Ruang Lingkup

Menetapkan strategi, kebijakan organisasi dan ruang lingkup

manajemen risiko yang akan dilakukan.

2. Identifikasi risiko

Mengidentifikasi organisasi dan konteks manajemen risiko. Yaitu

mempelajari bentuk organisasi dan mengidentifikasikan konteks

manajemen resiko yang terkait.

3. Analisis risiko

Dilakukan dengan menentukan tingkatan probabilitas dan

konsekuensi yang akan terjadi. Kemudian ditentukan tingkatan

risiko yang ada dengan mengalikan kedua variabel tersebut

(probabilitas X konsekuensi).

4. Evaluasi risiko

Membandingkan tingkat risiko yang ada dengan kriteria standar.

5. Pengendalian risiko

Melakukan penurunan derajat probabilitas dan konsekuensi yang

ada dengan menggunakan berbagai alternatif metode, bisa dengan

transfer risiko, dan lain-lain.

6. Monitor dan Review

Monitor dan review terhadap hasil sistem manajemen risiko yang

dilakukan serta mengidentifikasi perubahan-perubahan yang perlu

dilakukan.

Page 76: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

63

7. Komunikasi dan konsultasi

Komunikasi dan konsultasi dengan pengambil keputusan internal

dan eksternal untuk tindak lanjut dari hasil manajemen risiko yang

dilakukan.

8. Peningkatan kesadaran

Strategi peningkatan kesadaran dengan metode pelatihan dan

pendidikan.

TAHAP 5: Pengendalian Risiko

Pengendalian risiko melalui rencana kegiatan program dan tingkatan

tim. Pada tahap ini perlu dilakukan pengembangan sebuah program

untuk pengendalian risiko di masing-masing bagian maupun area

organisasi.

TAHAP 6: Monitoring dan Telaah Ulang

Pengembangan dan pelaksanaan setiap tahapan manajemen risiko

perlu dipantau untuk menjamin terciptanya optimalisasi manajemen

risiko.63

63

Berdasarkan hasil wawancara pribadi dengan Underwriter PT. Asuransi Asei Indonesia Unit Syariah, Chandra Waluya Sari, Jakarta, 15 Maret 2017, Pukul 14.00 WIB.

Page 77: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

64

2. Metode Underwriting

Menurut Chandra Waluya sari, Metode yang diterapkan PT. Asuransi

Asei Indonesia – Unit Syariah dalam menyeleksi risiko calon tertanggung

terdiri dari tiga metode, yaitu :

a. Manual Underwriter, dilakukan apa bila perusahaan tidak memiliki

pengalaman data atas faktor risiko calon peserta maka perusahaan akan

menilai risiko berdasarkan buku panduan (manual guide) yang dimiliki

perusahaan.

b. Experience Underwriting, dilakukan apabila perusahaan telah memiliki

data tentang faktor risiko, dengan melihat rasio klaim perusahaan, data-

data yang perusahaan miliki di masa lalu dan perusahaan memiliki data

hasil dari sharing pihak internal dan eksternal.

c. Blanded Underwriting, yaitu campuran atau melakukan dengan

menggabungkan kedua metode manual underwriting dan experience

underwriting.64

Ketiga metode underwriting diatas digunakan berdasarkan masing-masing

risiko yang dimiliki calon peserta asuransi. Jika ada risiko calon peserta

yang belum pernah dimiliki perusahaan, maka risiko tersebut akan dinilai

berdasarkan buku panduan yang dimiliki perusahaan. Inilah yang

64

Hasil wawancara pribadi dengan Underwriter PT. Asuransi Asei Indonesia Unit Syariah, Chandra Waluya Sari, Jakarta, 14 Maret 2017, Pukul 12.30 WIB.

Page 78: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

65

dinamakan metode manual underwriting. Namun jika risiko calon peserta

sudah pernah dimiliki perusahaan, maka akan dilihat rasio klaim dari

risiko tersebut di masa yang lalu, dan perusahaan memiliki data hasil dari

sharing pihak internal dan eksternal yang disebut dengan metode

experience underwriting. PT. Asuransi Asei Indonesia juga menggunakan

metode blanded underwriting, yang menggabungkan manual underwriting

dan experience underwriting dalam menyeleksi risiko calon peserta.

3. Proses Underwriting Asuransi Kerusakan Mesin

Berikut akan penulis jabarkan mengenai proses underwriting pada PT.

Asuransi Asei Indonesia – Unit Syariah65

:

1. Sumber bisnis memberikan surat penawaran (quotaion slip), beserta

dokumen pendukung lainya.

2. Bagian Underwriting memeriksa kelengkapan minimal dokumen dan

data pengajuan.

3. Dilakukan analisa underwriting (seleksi risiko) berdasarkan dokumen

dan data yang diterima. Yaitu perhitungan kapasitas retensi

perusahaan, pencarian back up dari reasuransi jika diperlukan,

Penentuan rate dan term / condition .

65

Hasil wawancara pribadi dengan Underwriter PT. Asuransi Asei Indonesia Unit Syariah, Chandra Waluya Sari, 15 Maret 2017 Pukul 14.30 WIB

Page 79: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

66

4. Melakukan konfirmasi kepada sumber bisnis terkait besaran jumlah

premi yang telah ditentukan oleh perusahaan.

5. Jika sesuai maka dilakukan perubahan terhadap term dan kondisi atau

dilakukan penyesuaian terhadap permintaan dengan penerapan

beberapa kondisi

/ syarat / subject to.

6. Jika telah sesuai maka staff administrasi polis akan menerbitkan polis.

66

B. Langkah Perusahaan Dalam Meminimalisir Risiko

1. Faktor –faktor Seleksi Risiko Asuransi Kerusakan Mesin

seorang underwriter memiliki peran penting pada perusahaan asuransi karena

underwriter yang menentukan apakah penutupan asuransi tersebut dapat diakomodir

oleh perusahaan atau tidak. Dan ketika seorang underwriter memutuskan untuk

mengakomodir, dia harus dapat memprediksikan bahwa penutupan tersebut akan

menguntungkan bagi perusahaan. Dan jika salah, sehingga terjadi kerugian, maka

underwriter sangat berkontribusi dalam kerugian tersebut.

66

Hasil wawancara pribadi dengan Underwriter PT. Asuransi Asei Indonesia Unit Syariah, Chandra Waluya Sari, 15 Maret 2017. Pukul 14.30 WIB

Page 80: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

67

Tugas seorang Underwriter pada perusahaan asuransi adalah sebagai

berikut :

a. Melakukan analisa terhadap risiko

b. Melakukan perhitungan dan estimasi terhadap risiko

c. Menetapkan term dan kondisi pertanggungan yang diterapkan pada

peserta

d. Menentukan premi yang dikenakan pada peserta

e. Mereview kondisi pertanggungan yang diterapkan pada peserta.67

Sebagai seorang underwriter haruslah memahami aspek - aspek dalam

menganalisa suatu produk asuransi , karena tahap awal ketika terjadi penawaran

penutupan asuransi adalah proses analisa. Analisa dilakukan terhadap informasi

tentang nasabah yang bersangkutan. Apakah penutupnya diterima atau ditolak,

kemudian melakukan perhitungan tentang share risiko, apakah seluruhnya

ditanggung oleh perusahaan atau dibagi sharenya dengan perusahaan asuransi lain

atau dengan kata lain disebut koasuransi, apakah perlu bekerjasama dengan pihak

reasuransi dll. Kemudian melakukan perhitungan premi sesuai dengan permintaan

calon tertanggung, kemudian menerbitkan polis untuk tertanggung.

67

Hasil wawancara pribadi dengan Underwriter PT. Asuransi Asei Indonesia Unit

Syariah, Chandra Waluya Sari. 14 Maret 2017.Pukul 12.30

Page 81: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

68

Berdasarkan penelitian yang ditemukan oeh penulis melalui wawancara yang

dilakukan kepada Underwriter di unit syariah PT. Asuransi Asei Indonesia,

perusahaan tempat penulis melakukan penelitian, dapat di jabarkan bahwa yang

menjadi faktor-faktor penting yang mempengaruhi underwiter dalam menyeleksi

risiko adalah sebagai berikut :

1. Kondisi mesin meliputi Jenis, Merk, Type, Tahun Pembuatan, Manufacturer

dan Kapasitas mesin.

Kondisi mesin menjadi salah satu hal penting yang harus diperhatikan oleh

underwriter. Informasi mengenai kondisi mesin akan menjadi pertimbangan

underwriter dalam menentukan nilai pertanggungan untuk calon nasabah.

Sebagai contoh mesin buatan Eropa tentu memiliki perhitungan yang berbeda

dengan mesin buatan Cina atau Jepang.

2. Garansi dari pabrik pembuat

Underwritter perlu mengetahui informasi tentang garansi dari pabrik

pembuat, berkaitan dengan syarat dan ketentuan garansi dari pabrik, sehingga

ketika terjadi klaim apakah perusahaan yang menanggung atau pabrik

pembuat yang bertanggung jawab.

3. Jenis usaha yang dijalankan oleh mesin tersebut

Page 82: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

69

Jenis usaha mesin adalah hal yang penting untuk diperhatikan oleh

underwriter apakah jenis usahanya tergolong berisiko tinggi, menengah atau

rendah sehingga dapat menjadi pertimbangan dalam mengambil keputusan.

4. Penempatan atas mesin – mesin tersebut

Hal ini dapat memberikan gambaran alokasi dari mesin – mesin tersebut.

Misal, mesin yang seharusnya ditempatkan diruangan ber AC tetapi

ditempatkan di luar ruangan ber AC, hal ini dapat berbahaya dan

mempengaruhi usia mesin.

5. Pengalam kerugian yang pernah dialami

Pengalaman kerugian (lost record) calon nasabah adalah hal penting lainya

yang harus dianalisa. Apabila calon peserta mempunyai lost record yang

buruk, kemungkinan underwritter akan menolak pengajuan dari calon peserta,

begitupun sebaliknya. Atau calon nasabah dengan lost record naik turun dapat

diterima pengajuanya berdasarkan keputusan dari analisa underwriter.

6. Sistem pemeliharaan dan perawatan

7. Moral hazard calon tertanggung68

Selain ketujuh hal diatas, faktor-faktor penting yang berpengaruh bagi

underwriter dalam menyeleksi risiko adalah sebagai berikut :

68 Hasil wawancara pribadi dengan Underwriter PT. Asuransi Asei Indonesia Unit Syariah,

Chandra Waluya Sari. 14 Maret 2017.Pukul 12.30

Page 83: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

70

1. Proses seleksi risiko yang dilakukan underwriter dalam

menjalankan tugasnya harus sesuai dengan kebijakan underwriting

yang dibuat oleh manajemen perusahaan. Proses ini berpatokan

pada kelengkapan surat permintaan asuransi dan sumber

informasi lainnya mengenai data informasi calon kelompok

tertanggung. Hal ini harus diperhatikan agar seleksi risiko yang

yang dilakukan dapat mengahasilkan keputusan underwriting yang

tepat dan menghindari dari calon kelompok tertanggung yang

dengan sengaja tidak memberikan informasi mengenai kondisi

kelompoknya secara jujur

2. Informasi dari Agen mengenai calon tertanggung. Informasi Agen

mempunyai peran penting dalam proses seleksi risiko yang

dilakukan underwriter karena mereka adalah orang yang

berhubungan langsung dengan calon tertanggung. Agen

diharapakan mampu memastikan bahwa seluruh pernyataan dalam

surat pengajuan asuransi sudah terjawab dengan benar. Agen juga

harus melaporkan apa saja yang mereka ketahui dan apa saja yang

mereka curigai mengenai calon tertanggung yang dikhawatirkan

dapat mempengaruhi keputusan seleksi risiko. Apabila agen sudah

melengkapi surat pengajuan asuransi dengan jelas dan akurat, tentu

hal ini akan membantu underwriter untuk melakukan penaksiran

Page 84: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

71

risiko dan membuat keputusan yang sesuai dengan kondisi calon

tertangung.

3. Informasi dari calon pemegang polis dan calon tertanggung.

Kejujuran mengenai informasi yang diberikan oleh calon

tertanggung dalam mengisi surat pengajuan asuransi menjadi faktor

penting bagi underwriter dalam menyeleksi risiko. Terkadang ada

beberapa calon tertanggung tidak memberikan informasi yang

lengkap dan benar saat pengisiian surat pengajuan asuransi.

Tentu, Hal ini dapat mempengaruhi underwriter

4. Underwriter haruslah seorang yang qualified dan profesional.

Selain itu latar belakang pendidikan pun underwriter pada

pekerjaan ini sangat berpengaruh khususnya dalam seleksi risiko.

Untuk menghasilkan keputusan underwriting dengan kecermatan,

ketelitian dan kesesuaian antara risiko dari calon tertanggung yang

buruk maka perlu dianalisa dari hasil pemeriksaan kesehatan.

Untuk itu latar pendidikan medis bagi underwriter dapat

berpengaruh dalam proses seleksi risiko.69

69

Hasil wawancara pribadi dengan Underwriter PT. Asuransi Asei Indonesia Unit Syariah, Chandra Waluya Sari, 14 Maret 2017, Pukul 12.30 WIB

Page 85: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

72

Berikut langkah-langkah yang dilakukan underwriter dalam proses seleksi risiko:

a. Sumber bisnis memberikan penawaran (placing slip), beserta dokumen

pendukung lainya

b. Underwriting memeriksa kelengkapan dokumen pengajuan dari calon

peserta

c. Jika dinilai dokumen sudah lengkap maka Underwriting akan

menerbitkan LRA (Lembar Rekomendasi Akseptasi) disinilah proses

utama dari analisa calon peserta dilakukan. Informasi dari calon

peserta akan di analisa oleh underwriter mulai dari jenis mesin, tahun

pembuatan, pabrik pembuat, jenis usaha yang dijalankan,

lokasiusaha, Kemudian menganalisa syarat dan ketentuan

pertanggungan yang berlaku, mulai berlakunya dan masa habis

perjanjian. Kemuadian menganalisa Track record calon peserta

mengenai frekuensi klaim apakah mempunyai citra yang baik atau

buruk berdasarkan informasi yang diperoleh.

d. Kemudian melakukan kalkulasi seberapa besar premi yang harus

dibayar calon tertanggung dan mengukur apakah perusahaan mampu

menangguung risiko. Jika dinilai risiko terlalu besar, bahkan diluar

kemampuan (retensi sendiri). Maka perusahaan perlu back-up dari

reasuransi. Yaitu dengan mengajukan fakultatif kepada perusahaan

reasuransi. Jika diterima maka dilanjutkan ke proses penerbitan polis,

Page 86: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

73

tetpai jika ditolak maka perusahaan akan mengajukan surat

penolakan kepada tertanggung.70

Tabel 4.1 Ketentuan Akseptasi Produk

Keterangan Limit

Kantor

Cabang

Semua kategori dalam class of

business asuransi rekayasa

(Engineering )

Ijin pusat syariah

Kepala

Unit

Syariah

Semua kategori dalam class of

business asuransi rekayasa

(Engineering )

Dijamin treaty : Limit

treaty + fakultatif + IDR

1 milyar

Tidak dijamin treaty :

IDR 1.5 milyar +

fakultatif

Direktur

Bidang

Semua kategori dalam class of

business asuransi rekayasa

(Engineering )

Diatas kewenangan

kepala unit syariah 71

Sumber : SKD No.14 Kebijakan Operasional Syariah

70

Hasil wawancara pribadi dengan Underwriter PT. Asuransi Asei Indonesia Unit Syariah, Chandra Waluya Sari, 15 Maret 2017. Pukul 14.30 WIB

71SKD No.014 Kebijakan Operasional Syariah

Page 87: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

74

e. Jika semua proses analisa dan perhitungan sudah selesai dan disetujui

oleh kepala unit syariah, maka Staff underwritter akan menerbitkan

polis.

2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Jumlah Klaim dan

Langkah Mitigasi Risiko Klaim

Seperti yang sudah penulis jabarkan pada latar belakang, berdasarkan data yang

penulis peroleh, terdapat jumlah klaim yang sangat besar pada periode tahun 2014

hingga tahun 2015 pada produk asuransi kerusakan mesin sehingga menyebabkan lost

ratio (rasio kehilangan) hingga mencapai 234% pada tahun 2014 dan 1078%.pada

tahun 2015 dari jumlah premi yang diterima. Hal ini perlu menjadi perhatian bagi

perusahaan khususnya bagi underwriter, walaupun tidak menyebabkan defisit

underwriting, tetapi hal ini perlu diperbaiki, karena jumlah klaim yang besar akan

mempengaruhi keseimbangan kas dana tabarru‟ dan akan mempengaruhi reputasi

perusahaan di mata mitra bisnis. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan staff

underwriting PT. Asuransi Asei – Unit Syariah, ada beberapa faktor yang

menyebabkan terjadinya klaim yang besar pada periode 2014-2015. Diantaranya

adalah sebagai berikut : 72

72

Hasil wawancara pribadi dengan Staff (Underwriting) Unit Syariah PT. Asuransi Asei Indonesia, Chandra Waluya Sari. 15 Maret 2017. Pukul 14.30 WIB

Page 88: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

75

a. Informasi yang sulit diperoleh dari sumber bisnis. Dalam hal in yang

menjadi sumber bisnis adalah broker, terutama informasi mengenai lost

record atau trend klaim dari calon tertanggung yang membuat analisa

dari underwriter menjadi kurang maksimal dan akurat

b. Pengetahuan yang minim dari underwriter tentang mesin. Baik itu

mesin genset pembangkit listrik maupun mesin pabrik.

c. Kekurangcermatan underwriter dalam hal seleksi calon nasabah.

Sepatutnya underwriter dapat memastikan bahwa risiko yang dijamin

dapat diakomodir dengan baik.

d. Kurangnya tindakan preventing yaitu pengawasan dan pemeliharaan

yang dilakukan oleh tertanggung terhadap kondisi mesin. Sehingga

menyebabkan mesin mengalami overload , overheat dan aus

e. Kurangnya pemantauan dari perusahaan terhadap proses kerja dan

pemeliharaan dari mesin - mesin yang diasuransikan

Dan berikut langkah-langkah kebijakan yang diambil perusahaan dalam

meminimalisir terjadinya klaim pada bisnis asuransi kerusakan mesin di tahun-

tahun mendatang :

a. Melakukan seleksi risiko dengan lebih ketat terhadap setiap

penawaran asuransi kerusakan mesin yang diajukan. Perusahaan

harus mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat dari sumber

Page 89: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

76

bisnis. Jika tidak perusahaan akan menolak penawaran dari sumber

bisnis

b. Menolak perpanjangan dari perusahaan yang diidentifikasi banyak

mengajukan klaim. Karena dinilai kurang baik dalam melaksanakan

proses preventing yaitu pengawasan dan pemeliharaan. Sehingga

menyebabkan mesin rusak.

c. Mengurangi prosentase keikusertaan koasuransi pada bisnis asuransi

kerusakaan mesin.73

3. Efektivitas Penerapan Metode Underwriting Terhadap Klaim

Menurut underwriter PT. Asuransi Asei - Unit Syariah, menganggap bahwa ada

hubungan yang sangat besar antara metode underwriting yang digunakan untuk

menyeleksi risiko terhadap klaim asuransi, sebab metode underwriting yang ketat

tentu dapat meminimalisir terjadinya klaim. Dengan kata lain, premi menjadi mahal

tetapi ini akan berdampak pada rendahnya tingkat klaim dan ini berlaku sebaliknya.

Jika underwriting dilakukan dengan tidak ketat maka premi menjadi murah, dan

tingkat klaim menjadi tinggi. Jadi, semakin ketat underwriting melakukan seleksi

risiko maka semakin kecil kemungkinan terjadinya klaim.

73

Hasil wawancara pribadi dengan bagian Klaim PT. Asuransi Asei Indonesia Unit Syariah, Rizky Sulistia Hadi, 15 maret 2017 Pukul 07.00 WIB

Page 90: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

77

Efektivitas metode underwriting yang digunakan terhadap klaim yang

dibayarkan perusahaan, dapat dilihat dari analisa berikut ini:

Tabel 4.2 Ringkasan Total Premi dan Klaim

Tahun Total Klaim Share Asei Premi Loss ratio

2014 5,664,599,704.75 1,397,646,127.91 597,981,236.78 243%

2015 12,425,716,952.71 1,995,259,800.45 185,033,635.66 1078%

2016 _ _ 12,674,592.17

2017 _ _ 1,000,0000.00

Sumber : SOA PT. Asuransi Asei Indonesia – Unit Syariah (Hingga Bulan Mei 2017)

Dari data diatas, dapat dilihat bahwa ada jumlah premi yang besar di

tahun 2014 yaitu sebesar Rp.597,981,236.78. tetapi premi yang besar ini diikuti pula

dengan jumlah klaim yang besar, yaitu sebesar Rp. 1,397,646,127.91. begitupun di

tahun 2015, Jumlah premi yang diterima sebesar Rp. 185,033,635.66. bahkan jumlah

klaimnya melebihi tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp. 1,995,259,800.45. hal ini

tentu perlu di evaluasi oleh perusahaan. Melihat jumlah klaim yang tinggi, bahkan

melebihi dari jumlah premi hal ini dapat mempengaruhhi keseimbangan kas dana

tabarru‟dan surplus underwriting dana tabaru‟. Dalam hal ini Underwriter harus lebih

jeli dalam melakukan analisa dan lebih hati-hati dalam mengambil keputusan.

Maka dari itu perusahaan melakukan evaluasi risiko seperti yang sudah

penulis jelaskan diatas. Bisa kita lihat pada tahun 2016 jumlah premi yang diterima

Page 91: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

78

sebesar Rp. 12,674,592.17 dan ditahun 2017 jumlah premi yang diterima sebesar Rp.

1,000,000.00 jumlah premi yang diterima direntang tahun 2016 hingga 2017 memang

tidak sebesar tahun sebelumnya, namun melalui metode underwriting yang ketat ini

dapat menekan jumlah klaim, bahkan tidak ada klaim pada rentang tahun 2016 hingga

2017. Artinya dari fakta-fakta tersebut metode underwriting yang dilakukan

perusahaan cukup efektif dalam menekan jumlah klaim.

Proses underwriting bisa berjalan efektif apabila dilakukan seleksi risiko

peserta dengan ketat, yang bertujuan untuk melindungi perusahaan dari kerugian.

Hal ini akan berdampak pada rendahnya tingkat klaim yang dibayarkan perusahaan

Karena tingkat risikonya yang kecil yang sudah diprediksi sebelumnya pada saat

proses underwriting.

Page 92: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

79

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitan, wawancara dan temuan dilapangan yang telah

dilakukan penulis, penulis melihat bahwa terdapat klaim yang cukup besar pada

produk asuransi kerusakan mesin pada rentang tahun 2014 hingga 2015. Dan berikut

beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya klaim :

f. Informasi yang sulit diperoleh dari sumber bisnis. Dalam hal in yang

menjadi sumber bisnis adalah broker, terutama informasi mengenai lost

record atau trend klaim dari calon tertanggung yang membuat analisa

dari underwriter menjadi kurang maksimal dan akurat

g. Pengetahuan yang minim dari underwriter tentang mesin. Baik itu

mesin genset pembangkit listrik maupun mesin pabrik.

h. Kekurangcermatan underwriter dalam hal seleksi calon nasabah.

Sepatutnya underwriter dapat memastikan bahwa risiko yang dijamin

dapat diakomodir dengan baik.

i. Kurangnya tindakan preventing yaitu pengawasan dan pemeliharaan

yang dilakukan oleh tertanggung terhadap kondisi mesin. Sehingga

menyebabkan mesin mengalami overload , overheat dan aus

Page 93: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

80

j. Kurangnya pemantauan dari perusahaan terhadap proses kerja dan

pemeliharaan dari mesin - mesin yang diasuransikan

Sedangkan langkah – langkah yang dilakukan perusahaan untuk meminimalisir

risiko terjadinya klaim adalah sebagai berikut

d. Melakukan seleksi risiko dengan lebih ketat terhadap setiap

penawaran asuransi kerusakan mesin yang diajukan. Perusahaan

harus mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat dari sumber

bisnis. Jika tidak perusahaan akan menolak penawaran dari sumber

bisnis

e. Menolak perpanjangan dari perusahaan yang diidentifikasi banyak

mengajukan klaim. Karena dinilai kurang baik dalam melaksanakan

proses preventing yaitu pengawasan dan pemeliharaan. Sehingga

menyebabkan mesin rusak.

f. Mengurangi prosentase keikusertaan koasuransi pada bisnis asuransi

kerusakaan mesin.

Langkah – langkah yang dilakukan oleh perusahaan dinilai cukup baik dalam

meminimalisir terjadinya klaim pada produk asuransi kerusakan mesin . Dapat

dilihat berdasarkan laporan klaim perusahaan bahwa tidak ada klaim pada rentang

tahun 2016 hingga 2017 ( data sampai bulan mei ini).

Page 94: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

81

B. Saran

Dari seluruh hasil penelitian yang penulis lakukan ada beberapa catatan

yang menurut penulis dapat menjadi masukan bagi perkembangan bisnis PT.

Asurasi Asei Indonesia – Unit Syariah :

a. Pendidikan bagi underwriter adalah hal yang penting untuk

mengupgrade kemampuan underwriter dalam bisnis asuransi syariah.

Dengan mengikuti pelatihan – pelatihan tentang asuransi syariah

diharapkan dapat menambah ilmu dan kemampuan underwriter

dalam mengahadapi persaingan dalam bisnis asuransi syariah.

b. PT. Asuranis Asei Indonesia - Unit Syariah adalah perusahaan yang

menjalankan bisnis retail yaitu menerima penutupan asuransi dengan

nilai pertanggungan yang kecil tetapi dengan kuantitas yang banyak

dan sedang mengalami perkembangan yang cukup baik. Dengan

banyaknya bisnis yang diterima oleh perusahaan, maka dibutuhkan

tambahan tenaga ahli dalam bidang underwriter, mengingat

perusahaan hanya memiliki satu tenaga ahli underwriter. Hal ini

ditujukan untuk meningkatkan produktifitas kerja dari underwriter

demi tercapainya visi perusahaan yaitu memberikan pelayanan

terbaik bagi konsumen

c. Perusahaan harus mempertimbangkan dengan bijak dalam hal proses

seleksi risiko pada produk asuransi kerusakan mesin, mengingat nilai

pertanggungan yang besar dan premi yang besar maka risiko yang

Page 95: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

82

dijamin juga besar. jika terdapat penutupan asuransi kerusakan mesin

dengan risiko yang besar, Menurut penulis perusahaan perlu

menggunakan jasa pihak kedua, dalam hal ini yaitu surveyor

mengingat perusahaan tidak memiliki tenaga ahli dalam bidang

permesinan. Metode underwriting yang ketat merupakan hal yang

penting dalam meminimalisir terjadinya klaim, namun perusahaan

juga butuh premi untuk meningkatkan laba perusahaan.

Page 96: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

83

Page 97: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

DAFTAR PUSTAKA

Siahaan,Hina. 2007. Manajemen Risiko: Konsep, Kasus dan Implementasi.

Jakarta:PT Elex Media Komputindo

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka

Al-Arif, M.Nur Rianto. 2011. Dasar-Dasar Ekonomi Islam, Solo: PT Era Adicitra

Intermedia

Ayat,Syarfi. 2003 Manajemen Risiko, Jakarta: Gema Akastri.

Polis Asuransi Machienary Breakdown PT Asuransi Asei Indonesia - Unit Syariah

Laporan Keuangan produk asuransi Machinery Breakdown PT. Asuransi Asei

Indonesia- Unit Syariah

Nur Rianto Al-Arif, Muhammad. 2011. Dasar-Dasar Ekonomi Islam. Solo: PT Era

Adicitra Intermedia

Salim, Abbas, M.A., 2007. Asuransi dan Manajemen Risiko. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Ismanto,kuat S.H.I., M.Ag. 2009. Asuransi Syariah Tinjauan Asas-asas Hukum

Islam. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Idroes,Ferry N. 2008. Manajemen Risiko Perbankan: Pemahaman 3 pilar

kesepakatan basel II terkait regulasi dan aplikasi pelaksanaanya di

Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Drs. Kasidi, M.Si., 2010 Manajemen Risiko. Bogor: Ghalia Indonesia.

Nazir, Mohammad. 2011. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Supranto. J. 2000. Teknik Riset Pemasaran Dan Ramalan Penjualan. Jakarta: Rineka

Cipta.

Page 98: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Nazir, Mohammad. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Salim, Abbas, M.A. 2003. Asuransi dan Manajemen Risiko. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada

Salim, Abbas, M.A. 2005. Asuransi dan Manajemen Risiko. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada

Soeisno Djojosoedarso, Soeisono. 2003. Prinsip-prinsip Manajemen Risiko

Asuransi. Jakarta: Salemba Empat

Kusumarini, Rini Endang. 2010. Pengantar Underwriting. Jakarta: PT. ReIndo

Iqbal, Muhaimin. 2006. Asuransi Umum Syariah dalam Praktik. Jakarta: Gema

Insani

Ali, AM. Hasan . 2005. Asuransi dalam Persepektif Hukum Islam. Jakarta: Prenada

Media

Sula, Muhammad Syakir. 2004. Asuransi Syariah dan Konvensional (Konsep dan

Sistem Operasional). Jakarta: Gema Insani.

Fatwa Dewan Syariah Nsional Majelis Ulama no:21/DSN-MUI/x/2001: Pedoman

UmumAsuransi Syariah.

Amrin, Abdullah. 2011. Meraih Berkah Melalui asuransi Syariah. Jakarta: PT. Elex

Media Komputindo

Amrin, Abdullah. 2006. Meraih Berkah Melalui asuransi Syariah. Jakarta: PT. Elex

Media Komputindo

Tanjung , Hendri dan Devi, Abrista. 2013. Metode Penelitian Ekonomi Islam.

Jakarta :Gramata Publishing

Moleong,, Lexy J. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosda

Karya

Herdiansyah, Haris. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-ilmu Sosial .

Jakarta :Penerbit Salemba Humanika

Page 99: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38623/1/MUHAMMAD... · vi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Suharsaputra, Uhar. 2014 Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif, danTindakan.

Bandung: PT. Refika Aditama

SKD No.014 Kebijakan Operasional Syariah

http://www.asei.co.id/id/

Asuransi-jiwa, 2016, “Sejarah dan perkembangan asuransi syariah di Indonesia,” (

http://www.asuransi-jiwa.org/sejarah-dan-perkembangan-asuransi-syariah-di-

indonesia/

Asei, 2016, “Prestasi dan penghargaan,” ( http://www.asei.co.id/id/prestasi-dan

Penghargaan )diakses tanggal 4 Mei 2016.

Franspower.wordpress, 2015, “Pembangkit Listrik Tenaga Diesel – pltd,” (

https://franspower.wordpress.com/2015/08/29/pembangkit-listrik-tenaga-

diesel-pltd/,)

Akademi asuransi.org. 2012 “ machinery breakdown insurance”,

(http://www.akademiasuransi.org/2012/10/machinery-breakdown-

insurance.html)