ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN...

76
ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN GRIYA IB HASANAH PADA BANK BNI SYARIAH CABANG JAKARTA BARAT SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) oleh: Firqi Fauzi Ariswan NIM: 1112053000006 KONSENTRASI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019  

Transcript of ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN...

Page 1: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN GRIYA

IB HASANAH PADA BANK BNI SYARIAH CABANG

JAKARTA BARAT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

oleh:

Firqi Fauzi Ariswan

NIM: 1112053000006

KONSENTRASI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

 

Page 2: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYA{NKREDIT KEPE}IILIKAN RUMAH (KPR) PADA BANK

BNI SYARIAH CABANG JAXARTA BARAT

SKRIPSI

Diajukan unhrk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sariana Sosial (S.Sos)

oleh:

Firqi Fauzi Ariswan

NIM:1112053000006

Pembimbing

NrP. 1981 1009 201101 I 003

KONSENTRASI LEMBAGA MUANGAN SYARIAII

JURUSAN MANAJI,MEN DAKWAE

FAKULTAS ILMU DAI( AII DAN ILMU KOMUI\MGSI

UNI\'ERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF EIDAYATU LLAIIJAKARTA

2019

 

Page 3: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

PENGESAHAN PANITL{ UJIAN

Skipsi berjudul ANALISIS MANAJEMEN RISIKO

PEMBIAYAAN GRTYA IB HASANAH PADA BANK BNI

SYARIAH CABANG JAKARTA BARAT telah diujikan dalam

sidatg munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi

Universitas Islam Nege (ul}0 Syarif Hidayatullah Jakarta pada

hari Kamis tanggat I I Juli 20 1 9.

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh

gelar Saxjana Sosial (S.Sos) pada Jumsan Manajemen Dakwah,

Konsentrasi Lembaga Keuangan Islam.

Jakarta, ll Juli2019

Sidarg Munaqasyah

gkap Anggot4

. Sos

Mulkannasir S.Pd- M. M

NIP. 19550101 1983021001 NIP. 197405191998031004

Pembimbing,

hr ziLt<fi-yFt 1. lMuamar Aditva M. Ak

NIP. 1981 1009 201101 1 003

61996031001

Lili Bariadi, M. Si

 

Page 4: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

PERNYATAAN

Yang bedanda tangan dibawah ini:

Nama : Firqi Fauzi Ariswan

NIM :1112053000006

Dengan ini menyatakatr bahwa skipsi yang berjudul ANALISIS

MANAJEMEN NSIKO PEMBIAYAAN GRIYA 1B

HASANAH PADA BANK BNI SYARIAH CABANG

JAKARTA BARAT adalah benar merupakan karya saya sendiri

dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam penlusunannya.

Adapun kutipan yang ada dalam penlusunan karya ini telah saya

cantumkan sumber kutipannya dalam skripsi. Saya bersedia

mela.kukan proses yang semestinya sesuai dengan peratuan

perundangan yang berlaku jika temyata skipsi ini sebagian atau

keseluruhan merupakan plagiat dari karya orang lain.

Demikian pemyataan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.

Firqi Fauzi Ariswan

NIM. 1112053000006

 

Page 5: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

i

ABSTRAK

Firqi Fauzi Ariswan (1112053000006) Analisis Manajemen

Risiko Pembiayaan Griya Ib Hasanah Pada Bank Bni

Syariah Cabang Jakarta Barat, 2019

Pada saat ini memiliki sebuah rumah merupakan

kebutuhan pokok yang harus dipenuhi oleh setiap individu,

namun sekarang ini tidak mudah untuk mendapatkan rumah

dengan membeli secara cash, banyak orang yang memanfaatkan

pihak ketiga untuk mewujudkan keinginannya. Dalam penelitian

penulis membahas Bank sebagai pihak ketiga yang membantu

individu untuk memenuhi kebutuhan pokok tersebut.

Pada kegiatan perbankan dalam hal ini Bank Syariah akan

selalu berurusan dengan banyak macam risiko yang memiliki

kompleksitas beragam dan akan terus berkaitan dengan kegiatan

bisnisnya. Maka dari itu peranan manajemen risiko dalam

kegiatan Perbankan syariah amat sangat dibutuhkan serta

diterapkan untuk mengidentifikasi, mengukur, dan

mengendalikan berbagai risiko yang akan dihadapi.

Penelitian ini membahas terkait manajemen risiko dalam

Pembiayaan Griya Ib Hasanah pada Bank BNI Syariah Kantor

Cabang Jakarta Barat. Dengan pendekatan penelitian kualitatif

penelitian ini membahas bagaimana mengatasi risiko-risiko yang

terjadi dalam pembiayaan Griya Ib Hasanah pada Bank BNI

 

Page 6: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

ii

Syariah Cabang Jakarta Barat dengan menggunakan prinsip

manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing,

Actuating, dan controlling) dalam pelaksanaan serta pengawasan

dalam kegiatan pembiayaan tersebut, yang digunakan untuk

mengantisipasi serta menanggulangi risiko yang terjadi

Kata Kunci : Manajemen Risiko, Pembiayaan, Kredit

Pemilikan Rumah (KPR).

 

Page 7: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

iii

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya

kepada penulis. Shalawat serta salam kita curahkan kepada Nabi

Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Analisis Manajemen Risiko Pembiayaan Griya

Ib Hasanah Pada Bank BNI Syariah Cabang Jakarta Barat”

Penulis dalam menyelesaikan penelitian ini yang

merupakan tugas akhir pada program studi Manajemen Dakwah

konsentrasi Lembaga Keuangan Syariah, Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, mengucapkan banyak terima kasih kepada

kedua orang tua tercinta Ayahanda Ariswan dan Ibunda

Waheranny atas doa serta dukungan yang diberikan agar penulis

dapat menyelesaikan penelitian ini. Serta pihak-pihak yang

berpengaruh dalam penelitian ini:

1. Suparto, M.Ed, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Jakarta.

2. Drs. Sugiharto, M.A dan Amiruddin M. Si, selaku Ketua

dan Sekertaris jurusan Manajemen Dakwah.

3. Drs. Study Rizal LK. M.A selaku Dosen Pembimbing

Akademik.

4. Muamar Aditya, M.Ak selaku Dosen Pembimbing Skripsi

yang telah membimbing serta memberikan masukan

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

 

Page 8: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

iv

5. Segenap Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmu kepada

penulis, penulis mengucapkan mohon maaf atas sikap

penulis selama masa perkuliahan yang kurang berkenan

kepada Bapak/Ibu.

6. Seluruh karyawan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi beserta pengelola perpustakaan Fakultas dan

perpustakaan Umum Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

7. Segenap pihak Bank BNI Syariah Kantor Cabang Jakarta

Barat, Bapak Afdal Selaku Head Generar Affair, yang

telah membantu penulis dalam penyajian data penelitian

ini.

8. Kakak serta Adik-Adik penulis, Firda Fauziah, Firdi

Fauzi, Firna Fauziah, dan Firgi Fauzi yang telah

memberikan doa serta semangat pada penulis.

9. Orang-orang yang sangat berpengaruh bagi penulis,

Nurjanah Febriyanti, dan sahabat-sahabat penulis, Gilang

Ramadhan S.Sos, Moch Gustaf Maulana, S.Sos, yang

telah membantu serta memotivasi penulis.

10. Semua teman-teman Pondok Pesantren Muhammadiyah

Darul Arqam, rekan-rekan tour guide di D’kandang

Amazing Farm serta teman-teman seangkatan Manajemen

Dakwah 2012 Konsentrasi Lembaga Keuangan Syariah

atas kebersamaannya.

 

Page 9: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

v

11. Serta semua pihak yang tidak disebutkan satu persatu

tanpa mengurangi rasa terima kasih penulis yang telah

membantu menyelesaikan penelitian ini.

Semoga Allah SWT membalas kebaikan seluruh pihak

yang terkait dalam penelitian ini.

Tak ada gading yang tak retak, penulis memahami masih

banyak kekurang dalam penyusunan penelitian ini. Namun

dengan keterbatasan dan kekurangan ini akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat dipergunakan

sebagai mana mestinya.

Jakarta, 27 Juni 2019

Penulis

 

Page 10: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................. i

KATA PENGANTAR .......................................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................................ vi

DAFTAR TABEL .............................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .................................. 2

C. Tujuan Penelitian................................................................. 3

D. Manfaat Penelitian............................................................... 3

E. Metode Penelitian ................................................................ 4

F. Tinjauan Kajian Terdaulu .................................................... 8

G. Sistematika Penulisan .......................................................... 9

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................. 11

A. Manajemen Risiko............................................................. 11

1. Pengertian Manajemen Risiko .................................... 11

2. Proses Manajemen Risiko ........................................... 13

3. Manfaat Manajemen Risiko ........................................ 15

B. Pembiayaan ....................................................................... 15

1. Pengertian Pembiayaan ............................................... 15

2. Tujuan Pembiayaan .................................................... 18

3. Fungsi Pembiayaan ..................................................... 22

C. Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) Syariah ...................... 22

1. Pengertian Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) Syariah

22

 

Page 11: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

vii

2. Dasar Hukum Alquran dan Hadits Kredit Pemilikan

Rumah (KPR) Syariah ................................................ 24

3. Rukun dan Syarat Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

Syariah ........................................................................ 25

BAB III GAMBARAN LOKASI PENELITIAN ............................. 36

A. Sejarah Singkat Bank BNI Syariah Cabang Jakart Barat .. 36

B. Visi, Misi dan Tujuan ........................................................ 39

C. Struktur Organisasi ............................................................ 40

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN .............................. 41

A. Data Pengajuan Griya Ib Hasanah Bank BNI Syariah

Cabang Jakarta Barat ......................................................... 41

1. Pengajuan Pembiayaan Griya Ib Hasanah Pada Tahun

2017 ............................................................................ 41

2. Pengajuan Pembiayaan Griya Ib Hasanah Pada Tahun

2018 ............................................................................ 42

3. Pengajuan Pembiayaan Griya Ib Hasanah Pada Bulan

Januari Sampai Bulan Juni 2019 ................................. 43

BAB V PEMBAHASAN ..................................................................... 46

A. Mekanisme pembiayaan Griya Ib Hasanah di Bank BNI

Syariah Cabang Jakarta Barat ........................................... 46

B. Iplementasi Manajemen Risiko pada Bank BNI Syariah

Cabang Jakarta Barat ......................................................... 50

BAB VI PENUTUP ............................................................................. 54

A. Kesimpulan ....................................................................... 54

B. Saran .................................................................................. 55

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 56

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................. 57

 

Page 12: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 ........................................................................................ 42

Tabel 2 ........................................................................................ 43

Tabel 3 ........................................................................................ 44

Tabel 4 ........................................................................................ 49

 

Page 13: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 .............................................................................................. 28

Gambar 2 .............................................................................................. 30

Gambar 3 .............................................................................................. 32

Gambar 4 .............................................................................................. 34

Gambar 5 .............................................................................................. 40

Gambar 6 .............................................................................................. 44

Gambar 7 .............................................................................................. 49

 

Page 14: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

حل هللا ال

بواو عي بوا

م الر حر

“Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba”. (Q.S Al-Baqarah: 275)1

Dalil diatas sudah dijadikan landasan hukum bagi

perbankan syariah. Sekarang ini peran perbankan dalam

memenuhi kebutuhan dana masyarakat semakin dibutuhkan.

Salah satunya untuk kredit investasi maupun konsumsi yang

menjadi kredit atau pembiayaan jangka panjang salah satunya

adalah KPR (Kredit Pemilikan Rumah). Antusias permintaan

yang amat tinggi akan perumahan membuat pihak perbankan

serius untuk membuat produk yang benar-benar sesuai dengan

harapan masyarakat.

Masih banyak masyarakat yang berpendapat bahwa kredit

menggunakan jasa bank akan membebani mereka dengan bunga

yang sangat tinggi karena bunga bank dapat berubah-ubah,

melihat peluang ini maka munculah produk yang dikeluarkan

oleh perbankan syariah yaitu KPR Syariah. KPR Syariah ini

bertujuan agar masyarakat tidak merasa terbebani dengan biaya

bunga yang diberikan KPR konvensional. Produk pembiayaan

KPR Syariah mempunyai perbedaan dengan KPR Konvensional.

1 Alquran (Jakarta: PT Syaamil Cipta Media, 2005)

 

Page 15: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

2

Perbedaan ini berdasarkan pada perbedaan prinsip yang

diterapkan perbankan syariah dan perbankan konvensional, yaitu

konsep bagi hasil dan kerugian (profit and loss sharing) sebagai

pengganti sistem bunga perbankan konvensional.

Dalam menjalankan produk pembiayaan KPR Syariah

perbankan syariah mempunyai peluang yang besar namun tidak

menutup kemungkinan mempunyai risiko yang besar pula,

pengendalian pada risiko kredit tentu dilakukan oleh setiap bank.

Pengendalian tersebut diantisipasi oleh kualitas suatu sistem

manajemen risiko kredit yang baik untuk meminimalkan risiko

kredit. Pengetahuan mengenai manajemen risiko kredit sangat

penting dan berguna sebagai salah satu input alternatif dalam

mempertahankan kondisi perbankan agar tetap stabil.

Berdasarkan uraian-uraian diatas, maka penulis tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul ”Analisis Manajemen

Risiko Pembiayaan Griya Ib Hasanah Pada Bank Bni

Syariah Cabang Jakarta Barat”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan tidak meluas penulis membatasi

masalah hanya pada mekanisme pembiayaan Griya Ib

Hasanah dan implementasi Manajemen Risiko kredit pada

pembiayaan Griya Ib Hasanah di Bank BNI Syariah cabang

Jakarta Barat.

 

Page 16: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

3

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan permasalahan diatas, maka dapat

dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini, yaitu:

a. Bagaimana mekanisme pembiayaan Griya Ib Hasanah

pada Bank BNI Syariah Cabang Jakarta Barat?

b. Implementasi manajemen risiko pembiayaan Griya Ib

Hasanah pada Bank BNI Syariah Cabang Jakarta

Barat.

C. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian karya ilmiah ini, terdapat beberapa

tujuan mendasar dan manfaat atau kegunaan dari penelitian

tersebut. Adapun yang menjadi tujuannya, adalahsebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme pengajuan

Griya Ib Hasanah di Bank BNI Syariah Cabang

Jakarta Barat

2. Untuk mengetahui bagaimana implementasi

manajemen resiko kredit pada pembiayaan Griya Ib

Hasanah di Bank BNI Syariah Cabang Jakarta Barat.

D. Manfaat Penelitian

Selanjutnya dengan tercapainya tujuan diatas, diharapkan

dari hasil penelitian ini dapat diperoleh manfaat dan kegunaannya

antara lain sebagai berikut:

 

Page 17: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

4

1. Teoritis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat

menambah ilmu pengetahuan dan menambah referensi

bagi mahasiswa sebagai penunjang untuk penelitian

berikutnya.

2. Praktis

a. Perusahaan: sebagai bahan masukan serta evaluasi

untuk mengurangi tingkat kredit bermasalah yang

terjadi pada Bank BNI Syariah Cabang Jakarta Barat

b. Masyarakat: sebagai bahan bacaan yang diharapkan

menjadi tambahan ilmu dalam dunia perbankan

syariah.

E. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitain

pendekatan penelitian yang digunakan penulis

menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif,

untuk memaparkan tentang manajemen risiko pembiayaan

Griya Ib Hasanah pada Bank BNI Syariah Cabang Jakarta

Barat.

2. Subjek dan Objek Penelitian

 

Page 18: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

5

Subjek yang dilakukan penulis dalam mencari sumber

informasi pada penelitian ini dilakukan di Bank BNI Syariah

Cabang Jakarta Barat.

Adapun objek penelitian yang mendalam tentang

manajemen risiko pada pembiayaan Griya Ib Hasanah.

3. Sumber Data

Sumber data merupakan sesuatu hal yang sangat penting

untuk digunakan dalam penelitian guna menjelaskan benar

atau tidaknya suatu penelitian tersebut. Dalam hal ini penulis

menggunakan beberapa data, diantaranya adalah:

a. Data Primer

Data primer adalah data yang didapat dari sumber

pertama baik dari individu atau perseorangan seperti dari

hasil wawancara atau hasil observasi yang biasa dilakukan

oleh peneliti.2 Dalam data primer, peneliti atau observer

melakukan sendiri observasi di lapangan, pelaksanaanya

dapat berupa survey langsung ke lembaga terkait.

b. Data Sekunder

2Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan

Tesis Bisnis, cet. 11 (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2011), hal. 42

 

Page 19: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

6

Data sekunder adalah data primer yang telah diolah

lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pegumpul data

primer atau oleh pihak lain. Misalnya yang menjadi data

sekunder dalam penelitian ini berbentuk dokumen yaitu

buku-buku, brosur, majalah dan sumber informasi lainnya

yang memiliki relevansi dengan masalah penelitian

sebagai bahan penunjang penelitian.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yaitu dengan cara penelitian

lapangan atau survey, adapun alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data adalah:

a. Observasi

Observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang

sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti.3 Penulis

melakukan pengamatan secara langsung terhadap

manajemen risiko pada Bank BNI Syariah Cabang Jakarta

Barat.

b. Wawancara

3Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi

Penelitian Sosial(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003), hal.53

 

Page 20: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

7

Wawancara (Interview) ialah tanya jawab lisan antara

dua orang atau lebih secara langsung.4 Wawancara

dilakukan untuk menyerap (saturate) (atau menemukan

informasi yang kontinu untuk menambah hingga tidak ada

lagi yang dapat ditemukan) kategori.5 Hal ini bertujuan

untuk memberikan kebebasan pada narasumber dalam

menjawab pertanyaan yang diberikan namun tetap terarah

pada masalah yang diangkat.

c. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu proses pengumpulan data. Menurut

Winarto Surahmad, pengertian dokumentasi adalah

laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya terdiri atas

penjelasan dari pemikiran terhadap peristiwa dan oleh

dengan sengaja untuk disimpan atau meneruskan

keterangan mengenai peristiwa tersebut.6

4Husaini usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi

Penelitian SosiaL. hal.57 5Emzir, Metodologi Pendidikan: Kuantitatif & Kualitatif,cet. I

(Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada, 2008), hal.209 6Winarno Surahmad, Metodologi Riset, (Bandung: Tarsito,

1989) hal. 134

 

Page 21: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

8

F. Tinjauan Kajian Terdaulu

Berdasarkan Penelusuran yang telah dilakukan terhadap

sumber kepustakaan dan awal dari penyusunan skripsi yang akan

penulis buat, agar terhindar dari kesamaan judul dengan skripsi-

skripsi sebelumnya. Adapun karya penelitian tersebut yaitu:

1. Lukmanul Hakim, Manajemen Risiko Pembiayaan

Murabahah Pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati.

Skripsi S1 Program Studi Manajemen Dakwah Konsentrasi

Manajemen Lembaga Keuangan Syariah, Fakultas Ilmu

Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2015. Pokok masalah yang dibahas dalam skripsi ini

membahas manajemen risiko pada pembiayaan murabahaha.7

Sedangkan yang penulis kaji yaitu Manajemen risiko pada

pembiayaan KPR berbeda pula tempat penelitian yang

diambil.

2. Ahmad Syarifuddin, Strategi Manajemen Risiko Terhadap

Pembiayaan Mudharabah Untuk Mencegah Pembiayaan

Bermasalah (Studi Komparasi Bank Muamalat Indonesia

dan Bank Syariah Bukopin . Skripsi S1 Program Studi

Muamalat (Ekonomi Islam) Konsentrasi Perbankan Syariah,

Fakultas Syariah Dan Hukun UIN Syarif Hidayatulah Jakarta,

2010. Pokok masalah yang dibahas dalam skripsi ini adalah

tentang pembiayaan mudharabah yang lebih digunakan

ketimbang pembiayaan musyarakah dan juga tentang

7Lukmanul Hakim, Manajemen Risiko Pembiayaan murabahah

Pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati. (Skripsi S1Fakultas Ilmu

Dakwa dan Ilmu Komunikasi Jurusan Manajemen Dakwah, 2015)

 

Page 22: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

9

manajemen risiko yang dilakukan pada pembiayaan

mudharabah.8

Sedangkan yang penulis kaji adalah betapa dibutuhkannya

pembiayaan KPR ini dalam Masyarakat sekarang, serta

manajemen resiko yang nantinya akan dilakukan oleh pihak

Bank.

G. Sistematika Penulisan

Secara sistematik, teknik penulisan dibagi dalam beberapa

bab yang dimaksudkan untuk mempermudah dan memperjelas

hal-hal menjadi permasalahan. Untuk itu penulis membagi ke

dalam lima bab yang terdiri dari:

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi

masalah pembatasan dan perumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka,

dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini penulis menguraikan mengenai

landasan teori yang digunakan dalam pembahasan

penulisan skripsi ini dan sumber landasan teori

tersebut.

8Ahmad Syarifuddin, Strategi Manajemen Risiko Terhadap

Pembiayaan Mudharabah Untuk Mencegah Pembiayaan Bermasalah

(Studi Komparasi Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah

Bukopin. (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum Jurusan Muamalat

(Ekonomi Islam), 2010)

 

Page 23: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

10

BAB III : GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Dalam bab ini berisi tentang tinjauan umum dari

Bank BNI Syariah Cabang Jakarta Barat, seperti

sejarah singkat berdirinya, struktur organisasi, visi

dan misi serta pembiayaan Griya Ib Hasanah pada

Bank BNI Syariah Cabang Jakarta Barat.

BAB IV : DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Pada bab ini berisikan data-data terkait

Pembiayan Griya Ib Hasanah pada Bank BNI

Syariah Cabang Jakarta Barat.

BAB V : PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi tentang mekanisme pengajuan

dan implementasi manajemen risiko pembiayaan

Griya Ib Hasana pada Bank BNI Syariah Cabang

Jakarta Barat.

BAB VI : PENUTUP

Dalam bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisa

dan pembahasan yang telah dilakukan dan

berdasarkan kesimpulan tersebut akan diberikan

saran yang sekiranya dapat bermanfaat bagi

perusahaan yang diteliti.

 

Page 24: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

11

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Manajemen Risiko

1. Pengertian Manajemen Risiko

Suatu usaha bisnis secara tetap menghadapi dua macam

risiko sebagai akibat dari ketidakpastian kejadian di masa depan.

Pertama adalah speculative risk (risiko spekulatif), seperti

investasi keuangan akan menyangkut kemungkinan keuntungan

dan kerugian. Kedua pure risk (risiko murni), yang hanya

menyangkut kemungkinan bagi bisnis untuk rugi atau tidak rugi.1

Adapun, ada banyak definisi tentang risiko (risk). Risiko

dapat ditafsirkan sebagai bentuk keadaan ketidakpastian tentang

suatu keadaan yang akan terjadi nantinya (future) dengan

keputusan yang diambil berdasarkan berbagai pertimbangan saat

ini. Menurut Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert, risiko adalah

uncertainty about future events (ketidakpastian tentang peristiwa

masa depan). Adapun Joel G. Siegel dan Jae K. Shim

mendefinisikan risiko pada tiga hal;

a. Pertama adalah keadaan yang mengarah kepada

sekumpulan hasil khusus, dimana hasilnya dapat

diperoleh dengan kemungkinan yang telah diketahui oleh

pengambilan keputusan.

1Wibowo, S.E., M. Phil., Manajemen Perubahan (Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada, 2006), hal. 40

 

Page 25: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

12

b. Kedua adalah variasi dalam keuntungan, penjualan, atau

variabel keuangan lainnya

c. Ketiga adalah kemungkinan dari sebuah masalah

keuangan yang mempengaruhi kinerja operasi perusahaan

atau posisi keuangan, seperti risiko ekonomi,

ketidakpastian politik, dan masalah industri.

Lebih jauh Joel G. Siegel dan Jae K. Shim menjelasakan

pengertian dari analisis risiko adalah proses pengukuran dan

penganalisaan risiko disatukan dengan keputusan keuangan dan

investasi. Sementara itu David K. Eiteman, Arthur I. Stonehill

dan Michael H. Moffett mengatakan bahwa risiko dasar adalah

the mismatching of interest rate bases for associated assets and

liabilities (ketidaksesuaian basis tingkat bunga untuk aset dan

liabilitas terkait).2

Berdasarkan peraturan Bank Indonesia PBI No.

13/25/PBI/2011 tentang penerapan manajemen risiko bagi Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, risiko didefinisikan

sebagai potensi kerugian akibat terjadinya suatu peristiwa

tertentu. Sedangkan risiko kerugian adalah kerugian yang terjadi

sebagai konsekuensi langsung dari kejadian risiko. Kerugian itu

bisa berbentuk financial maupun non-finansial.3

Risiko sistemik ialah suatu risiko dimana kegagalan

sebuah bank tidak hanya dapat menimbulkan dampak yang

mampu menghancurkan suatu perekonomian secara menyeluruh

2Irham Fahmi, S.E., M.Si., MANAJEMEN Teori, Kasus, dan

Solusi (Bandung: Alfabeta, 2012), hal. 279. 3M. Nur Rianto Al Arif dan Yuke Rahmawati, MA, Manajemen

Risiko Perbankan Syariah (Jakarta: UIN PRESS, 2015), hal. 19

 

Page 26: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

13

dan berdampak besar, tetapi juga mampu memberikan kerugian

secara langsung kepada nasabah dan seluruh stalkholders. Risiko

sistemik ini dapat dipacu oleh berbagai hal, diantaranya oleh

faktor likuiditas, solvabilitas, gejolak ekonomi dan berbagai

macam hal lainnya.4

Kegagalan bank yang dipicu oleh risiko sistemik akan

mampu memberikan dampak kepada seluruh pihak yang terkait,

diantaranya ialah sebagai berikut:

a. Dampak bagi pemegang saham

b. Dampak pada pegawai

c. Dampak pada nasabah.5

2. Proses Manajemen Risiko

Seluruh bank wajib melakukan proses identifikasi,

pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko terhadap

seluruh faktor-faktor risiko yang bersifat material. Pelaksanaan

proses identifikasi, pengukuran, pemantuan, dan pengendalian

risiko wajib didukung oleh Sistem Informasi Manajemen risiko

yang tepat waktu, dan laporan yang akurat dan informatif

mengenai kondisi keuangan bank, kinerja aktivis fungsional, dan

eksposur risiko bank .6

4 Bambang Riyanto Rustam, Manajemen Risiko Perbankan

Syariah di Indonesia, (Jakarta: Salemba Empat, 2013), hal. 30 5 M. Nur Rianto Al Arif dan Yuke Rahmawati, MA,

Manajemen Risiko Perbankan Syariah, hal. 21 6M. Nur Rianto Al Arif dan Yuke Rahmawati, MA, Manajemen

Risiko Perbankan Syariah, hal. 21

 

Page 27: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

14

Proses manajemen risiko biasanya mengikuti langkah

diantaranya:

a. Mengidentifikasi risiko dan potensi kerugian.

b. Mengukur frekuensi dan beratnya kerugian dan

dampaknya.

c. Mengevaluasi alternative dan memilih teknik yang paling

baik untuk menangani kerugian.

d. Mengimplementasikan program manajemen risiko

e. Memonitor hasilnya.

Untuk mengendalikan risiko, manajer mempunyai pilihan

untuk melakukan risk avoidance (penghindaran risiko), risk

control (pengendalian risiko), risk retention (retensi risiko), risk

transfer (transfer risiko). Risk avoidance dilakukan perusahaan

dengan mengurangi keikutsertaan atau berhenti berpatisipasi

dalam aktivitas yang berisiko.Risk control merupakan praktik

untuk memperkecil frekuensi atau beratnya kerugian dari

aktivitas yang berisiko. menutup kerugian dari aktivitas yang

berisiko.Risk retentionmerupakan pratik untuk menutup kerugian

perusahaan dengan sumber dana sendirinya. Sementara itu, risk

transfermerupakan usaha pemindahan risiko pada perusahaan

lain. Pemindahan risiko biasanya dilakukan apabila menyangkut

risiko besar yang tidak dapat dihindarkan. Pemindahan risiko

biasanya diserahkan pada perusahaan diserahkan pada perusahaan

asuransi, dan untuk itu perusahaan membayar premi asuransi.7

7Wibowo, S.E., M. Phil., Manajemen Perubahan, hal. 40.

 

Page 28: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

15

3. Manfaat Manajemen Risiko

Dengan diterapkannya manajemen risiko di suatu

perusahaan ada beberapa manfaat yang diperoleh, yaitu:

a. Bank memiliki ukuran kuat sebagai pijakan dalam

mengambil setiap keputusan, sehingga para manajer

menjadi lebih berhati-hati (prudent) dan selalu

menempatkan ukuran-ukuran dalam berbagai keputusan.

b. Mampu memberi arah bagi suatu perusahaan dalam

melihat pengaruh-pengaruh yang mungkin timbul baik

secara jangka pendek dan jangka panjang.

c. Mendorong para manajer dalam mengambil keputusan

untuk selalu menghindari dari pengaruh terjadinya

kerugian khususnya kerugian dari segi finansial.

d. Memungkinkan perusahaan memperoleh risiko kerugian

yang minimum.

e. Dengan adanya konsep manajemen risiko (risk

management concept) yang dirancang secara detail maka

artinya perusahaan telah membangun arah dan mekanisme

secara sustainable (berkelanjutan).8

B. Pembiayaan

1. Pengertian Pembiayaan

Pembiayaan secara luas berarti financing atau

pembelanjaan, yaitu pendanaan yang dikeluarkan untuk

mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan

8Irham Fahmi, S.E., M.Si., MANAJEMEN Teori, Kasus, dan

solusi, hal. 280.

 

Page 29: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

16

sendiri maupun dijalankan oleh orang lain. Dalam arti sempit,

pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan pendanaan yang

dilakukan oleh lembaga pembiayaan, seperti bank syariah

kepada nasabah.9

Menurut UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan

sebagaimana telah diubah menjadi UU No. 10 Tahun 1998

tentang Perbankan dalam pasal 1 nomor 12:

“Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah

penyedian uang atau tagihan yang dipersamakan

dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan

antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak

yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan

tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan

atau bagi hasil” dan nomor 13:

“prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan

hukum islam antara bank dengan pihak lain untuk

penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha,

atau kegiatan lainnya yang dinyatakan dengan syariah,

antara lain pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil

(mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip

penyertaaan modal (musyarakah), prinsip jual beli barang

dengan memperoleh keuntungan (murabahah) atau

pembiayaan brang modal berdasarkan prinsip sewa murni

9 Muhamad, Manajemen Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP

AMP YKPN, 2002), hal. 260.

 

Page 30: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

17

tanpa pilihan (ijarah), atau dengan adanya pilihan

pemindahan kepemilikan barang yang disewa dari pihak

bank oleh pihak lain.”

Sedangkan pembiayaan menurut pasal 1 angka 25

Undang-Undang Perbankan Syariah adalah penyediaan dana atau

tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa:

a. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan

musyarakah.

b. Transaksi sewa menyewa dalam bentuk ijarah atau

sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiyah bit tamlik.

c. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah,

salam dan isthisna.

d. Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang

qardh.

e. Transaksi sewa menyewa jasa dalam bentuk ijarah

untuk transaksi multi jasa.

Berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank

syariah dan/atau UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak

yang dibiayai dan/ atau diberi fasilitas dana untuk

mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu

dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan atau bagi hasil.10

10

Trisadini P. Usanti, Abd. Shomad, Transaksi Bank Syariah,

(Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hal. 97

 

Page 31: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

18

2. Tujuan Pembiayaan

Secara umum tujuan pembiayaan dibedakan menjadi dua

kelompok yaitu: tujuan pembiayaan untuk tingkat makro, dan

tujuan pembiayaan untuk tingkat mikro. Secara makro dijelaskan

bahwa pembiayaan bertujuan:

a. Peningkatan eknomi umat

Masyarakat yang tidak dapat akses secara ekonomi, dengan

adanya pembiayaan mereka dapat melakukan akses

ekonomi.

b. Tersedianya dana bagi peningkatan usaha

Untuk pengembangan usaha membutuhkan dana tambahan.

Dana tambahan ini dapat diperoleh melalui aktivitas

pembiayaaan. Pihak yang surplus dana menyalurkan kepada

pihakyang kekurangan dana, sehingga dapat digulirkan

c. Meningkatkan produktivitas

Adanya pembiayaan memberikan peluang bagi masyarakat

agar mampu meningkatkan daya produksinya.

d. Membuka lapangan kerja baru

Dengan dibukanya sektor-sektor usaha melalui

penmbahan dana pembiayaan, maka sektor usaha

tersebut akan menyerap tenaga kerja.

e. Terjadinya distribusi pendapatan

Masyarakat usaha produktif mampu melakukan

aktivitas kerja, berarti mereka akan memperoleh

pendapatan dari hasil usahanya.11

Secara mikro, pembiayaan diberikan dengan tujuan:

11

Binti Nur Aisiyah, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah,

(Yogyakarta: Kalimedia, 2015), hal. 48

 

Page 32: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

19

a. Dalam upaya memaksimalkan laba

Setiap usaha yang dibuka memiliki tujuan tertinggi,

yaitu menghasilkan laba usaha. Setiap pengusaha

berkeinginan untuk memperoleh laba maksimal.

Dalam usaha mewujudkan usaha tersebut, maka

mereka perludukungan dana yang cukup

b. Upaya meminimalkan resiko

Usaha yang dilakukan bisa menghasilkan laba yang

maksimal, maka salah satu unsurnya ialah dengan cara

meminimalkan resiko yang mungkin timbul. Resiko

kekurangan modal usaha dapat diperoleh dengan cara

pembiayaan.

c. Pendayagunaan sumber ekonomi

Sumber daya ekonomi dapat dikembangkan dengan

melakukan mixing antara sumber daya alam dengan

sumber daya manusianya ada, namun sumber daya

modalnya tidak ada, maka dapat dipastikan diperlukan

penambahan modal yaitu dengan cara pembiayaan.

d. Penyaluran kelebihan dana

Dalam kehidupan masyarakat ini ada pihak yang

memiliki kelebihan sementara dan ada piak yang

kekurangan. Dalam kaitannya dengan masalah dana,

maka mekanisme pembiayaan dapat menjadi sarana

penghubung dalam penyeimbangan dan penyaluran

kelebihan dana dari pihak yang kelebihan (surplus)

kepada pihak yang kekurangan (deficit) dana.

 

Page 33: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

20

e. Menghindari terjadinya dana menganggur

Dana yang masuk melalui berbagai rekening pada

passive bank syariah, harus segera disalurkan dalam

bentuk aktiva produktif. Sehingga terjadi

keseimbangan antara dana yang masuk dan dana

keluar.12

Tujuan pembiyaan yang lain terdiri dari dua fungsi yang

saling berkaitan dengan pembiayaan:

a. Profitability yaitu tujuan untuk memperoleh hasil dari

pembiayaan berupa keuntungan yang diraih dari bagi

hasil yang diperoleh dari usaha yang dikelola bersama

nasabah

b. Safety yaitu keamanan dari prestasi atau fasilitas yang

diberikan harus benar-benar terjamin sehingga tujuan

profitability dapat benar-benar tercapai tanpa

hambatan yang berarti.13

Secara khusus, bank juga mempunyai tujuan tertentu

dalam proses pembiayaan. Tujun pembiayaan yang dilakukan

oleh bank adalah untuk memenuhi kebutuhan stakeholder, yaitu:

a. Pemilik

12

Sumar’in, Konsep Kelembagaan Bank Syariah, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), hal. 115-116.

13 Binti Nur Aisiyah, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah,

hal. 50

 

Page 34: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

21

Pemilik dana mengharapkan akan mendapatkan

penghasilan atas dana yang ditanamkan pada bank

b. Pegawai

Pegawai berharap memperoleh kesejahteraa atas

pekerjaan dari bank yang dikelola

c. Masyarakat

1) Pemilik dana, Masyarakat pemilik dana

mengharapkan memperoleh bagi hasil atas dan

yang ditanamkan.

2) Debitur yang bersangkutan, Dalam menjalankan

usahanya, debitur terbantu denga adanya

pembiayaan. Debitur juga terbantu untuk

pengadaan barang yang diinginkannya.

3) Masyarakat konsumsi, Masyarakat konsumen

akan memperoleh barang yang mereka inginkan.

d. Pemerintah

Dengan adnya pembiayaan, pemerintah terbantu

dalam pembiayaan pembangunan. Disamping itu,

Negara juga akan memperoleh pajak penghasila atas

keuntungan yang diperoleh bank.

e. Bank

Bank dapat meneruskan dan mengembangkan

usahanya agar tetap bertahan dan semakin meluas

jaringan usahanya, sehingga semakin banyak

usahanya dan semakin banyak masyarakat yang dapat

dilayaninya.

 

Page 35: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

22

3. Fungsi Pembiayaan

Fungsi pembiayaan secara umum meliputi:

a. Meningkatkan daya guna uang

b. Meningkatkan daya guna

c. Meningkatkan peredaran uang

d. Stabilitas ekonomi

e. Sebagai jembatan untuk meningkatkan pendapatan

nasional.

f. Sebagai alat hubungan ekonomi internasional14

C. Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) Syariah

1. Pengertian Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) Syariah

Kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu “credere” yang

berarti kepercayaan. Kredit yang diberikan harus dapat

dikembalikan oleh pemberi kredit sesuai waktu dan syarat yang

telah disepakaati bersama. Menurut Undang-Undang Perbankan

Nomor 10 Tahun 1998 kredit adalah penyediaan uang atau

tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan

persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank

dengan pihak lain yang mewajibkan pihak pinjaman melunasi

utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

Sedangkan pengertian pembiayaan adalah penyediaan uang atau

tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan

persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan bank lain yang

mewajibkan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai

14

Muhammad Ridwan, Konstruksi Bank Syariah, (Yogyakarta:

Pustaka SM, 2003), hal. 76

 

Page 36: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

23

untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka

waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.15

KPR atau Kredit Pemilikan Rumah merupakan salah satu

jenis pelayanan kredit yang diberikan oleh bank kepada para

nasabah yang menginginkan pinjaman khusus untuk memenuhi

kebutuhan dalam pembangunan rumah. KPR juga muncul karena

adanya berbagai kondisi penunjang yang strategis diantaranya

adalah pemenuhan kebutuhan perumahan yang semakin lama

semakin tinggi namun belum dapat mengimbangi kemampuan

daya beli kontan dari masyarakat. KPR (Kredit Pemilikan

Rumah) adalah kredit yang digunakan untuk membeli rumah atau

untuk kebutuhan konsumtif lainnya dengan jaminan/agunan

berupa rumah.16

KPR Syariah merupakan sala sastu produk pembiayaan

bank syariah yang membiayai kebutuhan nasabah dalam hal

pengadaan rumah tinggal (konsumtif), baik baru maupun bekas.

Nsabah dapat mengangsur pembayaran dengan jumlah angsuran

yang tidak akan berubah selama masa perjanjian.

KPR syariah memiliki beberapa alternatif pilihan akad

sesuai kebutuhan barang konsumsi nasabah diantaranya:

15

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta:

Rajawali Pers, 2009), hal. 96. 16

Puspita Sari, Perbandingan Kredit Pemilikan Rumah Pada

Bank Konvensional Dengan Pembiayaan Kepemilikan Rumah Pada

Bank Syariah, (Semarang: Jurnal Akuntansi UNESA, Universitas

Negeri Surabaya, 2013). Vol 1, No 2. hal. 8.

 

Page 37: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

24

a. Al-bai’tsaman ajil (salah satu bentuk Murabahah) atau

jual beli dengan angsuran dan Al-Istishna’ jual beli

dengan pemesanan.

b. Al-ijarah al-muntahiyah bit-tamlik atau sewa beli.

c. Al-musyarakah mutanaqhishah atau descreasing

perticipation, dimana secara bertahap bank menurunkan

jumlah partisipasinya.

Pembiayaan konsumsi tersebut diatas lazim digunakan

untuk pemenuhan kebutuhan sekunder. Adapun kebutuhan primer

pada umumnya tidak dapat dipenuhi dengan pembiayaan

komersial.17

Dengan demikian dapat diketahui bahwa kpr Syariah

merupakan produk kpr yang dikeluarkan oleh Bank-Bank

Syariah, dengan menggunakan kpr Syariah memungkinkan

nasabah dapat membayar angsuran secara tetap. Harga awal

ditentukan di awal ketika nasabah menandatangani perjanjian

pembiayaan jual beli rumah, dengan angsuran tetap hingga jatuh

tempo pembiayaan. Dengan adanya kepastian jumlah angsuran

bulanan yang harus dibayar sampai masa angsuran selesai.

2. Dasar Hukum Alquran dan Hadits Kredit Pemilikan

Rumah (KPR) Syariah

Hadist:

17

Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke

Praktik (Jakarta: Gema Insani, 2001), Cet. Ke-1, h. 168.

 

Page 38: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

25

راض اع عن ت ما البي

ن

“Sesungguhnya jual beli hanya sah jika suka sama

suka”. (HR Bukhari).

ما لم يتفرقا رواه الشيخانالبيعان بالخيار

“Dua orang jual beli boleh memilih akan

meneruskan jual beli mereka atau tidak, selama

keduamnya belum berpisah dari tempat akad”.

(HR Bukhari dan Muslim)

Dari hadist tersebut dapat disimpulkan bahwa apabila

seseorang melakukan jual beli dan tawar menawar dan tidak ada

kesesuaian harga antara penjual dan pembeli, si pembeli boleh

memilih akan meneruskan jual beli tersebut atau tidak. Apabila

akad (kesepakatan) jual beli telah dilaksanakan dan terjadi

pembayaran, kemudian salah satu dari mereka atau keduanya

telah meninggalkan tempat akad, keduanya tidak boleh

membatalkan jual beli yang telah disepakatinya. Bagi tiap-tiap

pihak dari kedua pihak ini mempunyai hak antara melanjutkan

atau membatalkan selama keduanya belum berpisah secara

fisik.18

3. Rukun dan Syarat Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

Syariah

1. Rukun Kredit Pemilikan Rumah secara umum adalah:

18

Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah 12, (Bandung: PT Alma’arif,

1987), hal. 107.

 

Page 39: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

26

a. Pihak yang berakad: Penjual dan Pembeli.

b. Objek yang diakadkan: Barang yang diperjualbelikan

dan harga jual/keuntungan.

c. Akad/Sighat: Serah (Ijab) dan Terima (Qabul).

2. Dengan mengacu pada murabahah mutanaqishah, ijarah

munttahiyah bittamlik dan istishna’ dapat disimpulkan

syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam teransaksi

pembiayaan kredit pemilikan rumah syariah (KPR) adalah

sebagai berikut:

a. Pihak bank harus memberitahukan biaya pembelian

kepemilikan rumah syariah..

b. Kontrak transaksi kepemilikan rumah (KPR) haruslah

sah.

c. Kontrak tersebut harus terbebas riba.

d. Pihak bank syariah harus memberikan kejelasan

tentang pembiayaan kepemilikan rumah yang

dijadikan obyek teransaksi pembiayaan kredit

kepemilikan rumah syariah (KPR).

Penjual harus menjelaskan semua hal yang berkaitan

dengan proses perolehan barang tersebut.

4. Akad Perjanjian Pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah

(KPR) Syariah

Pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) ini harus

memenuhi akad atau perjanjian yang sesuai dengan aturan

syariah. Akad yang digunakan antara lain:

 

Page 40: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

27

a. Jual beli: murabahah, istishna’.

1) Pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah dengan Akad

Murabahah.

Murabahah adalah akad jual beli barang dengan

menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin)

yang disepakati oleh penjual dan pembeli.19

Sedangkan

dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional yang dimaksud

dengan murabahah adalah menjual suatu barang dengan

menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli

membayarnya dengan harga yang lebih sebagai laba. Jadi

singkatnya murabahah adalah akad jual beli barang

dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan

(margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli.20

Murabahah sesuai jenisnya dapat dikategorikan

dalam:21

a) Murabahah tanpa pesanan artinya ada yang beli

atau tidak, bank syariah menyediakan barang dan;

b) Murabahah berdasarkan pesanan artinya bank

syariah baru akan melakukan teransaksi jual beli

apabila ada yang pesan.

Pembayaran murabahah dapat dilakukan secara tunai

atau cicilan. Dalam murabahah juga diperkenankan

19

Sofyan S. Harapan, Wiroso, Muhammad Yusuf, Akuntansi

Perbankan Syariah Edisi Revisi, (Jakarta: LPEE Usakti, 2004), h. 93. 20

Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan,

(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), h. 113. 21

Sofyan S. Harapan, Wiroso, Muhammad Yusuf, Akuntansi

Perbankan Syariah Edisi Revisi, (Jakarta: LPEE Usakti, 2004), h. 93.

 

Page 41: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

28

adanya perbedaann dalam harga barang untuk cara

pembayaran yang berbeda. Murabahah majjal dicirikan

dengan adanya penyerahan barang diawal akad dan

pembayaran kemudian (setelah awal akad), baik dalam

bentuk angsuran maupun dalam bentuk lump sum

(sekaligus). Bank juga dapat memberikan potongan

apabila nasabah mempercepat pembayaran cicilan atau

melunasi piutang murabahah sebelum jatuh tempo.22

Gambar 1

Skema Pembiayaan Murabahah

Sumber: Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqih

dan Keuangan, hal. 126.

Keterangan:

a) Developer perumahan menjual rumah kepada

pihak bank syariah secara tunai.

22

Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan,

(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), hal. 113

 

Page 42: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

29

b) Bank syariah membeli kepada developer selaku

supplier secara tunai

c) Bank syariah menjual rumah sebesar harga

pokok/asal ditambah keuntungan yang disepakati

bersama, kepada nasabah KPR Syariah secara

tanggung/angsuran.

d) Nasabah membeli kepada bank syariah secara

amgsuran

2) Pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah dengan Akad

Istishna’

Akad Istishna’ adalah akad jual beli dalam bentuk

pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan

persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan dan

penjual.23

Akad Istishna’ ini merupakan akad jual-beli

yang berbeda dengan murabahah yang penyerahan

barangnya dilakukan diawal pada saat kontrak, sementara

pada akad istishna’, penyerahan barang dilakukan pada

akhir priode pembiayaan. Hal ini karena rumah yang

dipesan belum dibangun sehingga pada sat kontrak,

bentuk rumah beserta komponennya perlu disetujui

dengan sangat rinci agar dibangun sesuai dengan harga

yang disepakati.

Bank bertindak sebagai agen pemesa dan penjual.

Bank syariah memesan kepada developer, sebuah rumah

yang kriteria-kriterianya sudah ditentukan terlebih dahulu

23

Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan,

hal. 126.

 

Page 43: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

30

oleh nasabah. Rumah yang dimaksudkan ini adalah rumah

yang memang belum wujud dan baru dimulai

pembangunannya setelah ada pemesanan dari pihak bank.

Pihak bank kemudian menjual rumah tersebut kepada

nasabah secara angsuran, tetapi penyerahannya adalah

pada waktu akhir periode pembayaran. Komponen harga

dalam akad ini adalah harga awal yang dibutuhkan untuk

membangun rumah, ditambah dengan biaya yang

dikeluarkan oleh bank, seta keuntungan yang telah

disepakati antara bank dan pemesan rumah diawal

pengajuan pembiayaan.

Gambar 2

Skema Pembiayaan Istishna’

Sumber: Muhammad, Manajemen Bank Syariah,

(Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2002), hal. 93.

Keterangan:

 

Page 44: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

31

a) Nasabah memesan rumah kepada bank syariah

dengan kriteria tertentu yang telah ditentukan.

b) Bank membeli rumah kepada developer

perumahan (selaku supplier) sesuai dengan kriteria

yang telah ditentukan.

c) Bank menjual barang kepada nasabah (tetapi

penyerahan barangnya pada akhir pembiayaan)

nasabah membayar dengan cara mengangsur.

b. Bagi hasil: musyarakah mutaqishah (MMQ),

1) Pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah dengan Akad

Musyarakah Mutanaqishah (MMQ)

Musyarakah Mutanaqishah (MMQ) merupakan

produk turunan dari akad musyarakah dengan ketentuan

bagian dana salah satu mitra akan dialihkan bertahap

kepada mitra lainnya, sehingga bagian dananya akan

menurun dan pada akhir masa akad mitra lain tersebut

akan menjadi pemilik penuh usaha itu. Musyarakah

Mutanaqishah yang selanjutnya disebut MMQ adalah

musyarakah atau syirkah dalam rangka kepemilikan

properti antara bank dengan nasabah. Dimana penyertaan

kepemilikan properti oleh bank akan berkurang yang

disebabkan pembelian secara bertahap oleh nasabah.

Dengan demikian Musyarakah Mutanaqishah

(diminishing partnership) dapat diartikan sebagai bentuk

kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk kepemilikan

suatu barang atau aset. Dimana kerjasama ini akan

 

Page 45: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

32

mengurangi hak kepemilikan salah satu pihak sementara

pihak lain bertambah kepemilikannya. Perpindahan

kepemilikan ini melalui mekanisme pembayaran atas hak

kepemilikanyang lain. Bentuk kerjasama ini berakhir

dengan pengalihan hak salah satu pihak kepada pihak lain.

Gambar 3

Skema Pembiayaan Musyarakah Mutanaqishah

Sumber:

Keterangan:

a) Nasabah melakukan identifikasi serta memilih

rumah yang diinginkan.

 

Page 46: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

33

b) Nasabah bersama-sama dengan bank melakukan

kerja sama kemitraan kepemilikan rumah sehingga

bank syariah dan nasabah sama-sama memiliki

rumah sesuai dengan proporsi investasi yang

dikeluarkan.

c) Nasabah membayar biaya sewa per bulan dan

dibayarkan ke bank syariah sesuai dengan proposi

kepemilikan.

d) Nasabah pun melakukan pembayaran kepada bank

atas kepemilikan rumah yang masih dimiliki oleh

bank. Pembayaran ini diambil dari keuntungan

sewa yang diperoleh nasabah.

c. Sewa: ijarah muntahiyyah bittamlik (IMBT)

1. Pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan

akad Ijarah Muntahiya Bittamlik (IMBT)

Ijarah muntahiyah bittamlik (IMBT) adalah teransaksi

sewa dengan perjanjian untuk menjual atau menghibahkan

objek sewa diakhir periode sehingga transaksi ini diakhir

dengan alih kepemilikan objek sewa. Berbagai bentuk alih

kepemilikan IMBT antara lain:24

berdasarkan akad IMBT

ini, bank syariah menyewakan rumah, sebagai objek akad

kepada nasabah. Meskipun pada prinsipnya tidak terjadi

pemindahan kepemilikan (hanya pemanfaatan rumah),

24

Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2007), Set. Ke-1, h. 103.

 

Page 47: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

34

tetapi pada masa akhir sewa bank dapat menjual atau

menghibahkan rumah yang disewakan kepada nasabah.

Uang jaminan, yang selanjutnya disebut Deposit,

adalah uang yang harus diserahkan oleh nasabah kepada

Bank dalam rangka kepemilikan properti yang dilakukan

dengan akad Ijarah Muntahiyah Bittamlik (IMBT).

Gambar 4

Skema Pembiayaan IMBT

Sumber: Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori

ke Praktik (Jakarta: Gema Insani, 2001), Cet. Ke-1,

hal. 119

Keterangan:

a) Nasabah mengajukan pembiayaan IMBT ke bank

syariah

b) Bank syariah membeli/menyewa barang yang

diinginkan oleh nasabah sebagai objek IMBT dari

supplier/penjual.

 

Page 48: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

35

c) Setelah dicapai kesepakatan antara nasabah

dengan bank mengenai barang objek Ijarah, periode

ijarah dan pengalihan kepemilikan setelah priode

berakhir. Nasabah diwajibkan menyerahkan jaminan

yang dimilikinya.

d) Bank menyerahkan objek ijarah sesuai yang

disepakati.

e) Setelah periode berakhir, maka bank mengalihkan

kepemilikan dari pihak bank ke pihak nasabah.

 

Page 49: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

36

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Singkat Bank BNI Syariah Cabang Jakart Barat

Bergerak di Bidang Usaha Perbankan Syariah sesuai

dengan Anggaran Dasar BNI Syariah No. 160 tanggal 22 Maret

2010. Dengan dasar hukum pendirian: Surat Keputusan Menteri

Hukum & HAM Nomor : AHU-15574, AH.01.01.TAHUN 2010,

TANGGAL 25 MARET 2010. Bank BNI Syariah menjadi salah

satu Bank syarih yang cukup punya andil dalam pergerakan

perekonomian di Indonesia.

Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan

ketangguhan sistem perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3

(tiga) pilarnya yaitu adil, transparan dan maslahat mampu

menjawab kebutuhan masyarakat terhadap sistem perbankan yang

lebih adil. Dengan berlandaskan pada Undang-undang No.10

Tahun 1998, pada tanggal tanggal 29 April 2000 didirikan Unit

Usaha Syariah (UUS) BNI dengan 5 kantor cabang di

Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin.

Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor

Cabang dan 31 Kantor Cabang Pembantu.

Disamping itu nasabah juga dapat menikmati layanan

syariah di Kantor Cabang BNI Konvensional (office channelling)

dengan lebih kurang 1500 outlet yang tersebar di seluruh wilayah

Indonesia. Di dalam pelaksanaan operasional perbankan, BNI

 

Page 50: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

37

Syariah tetap memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah.

Dengan Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang saat ini diketuai

oleh KH.Ma’ruf Amin, semua produk BNI Syariah telah melalui

pengujian dari DPS sehingga telah memenuhi aturan syariah.

Berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor

12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai pemberian

izin usaha kepada PT Bank BNI Syariah. Dan di dalam Corporate

Plan UUS BNI tahun 2003 ditetapkan bahwa status UUS bersifat

temporer dan akan dilakukan spin off tahun 2009. Rencana

tersebut terlaksana pada tanggal 19 Juni 2010 dengan

beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS).

Realisasi waktu spin off bulan Juni 2010 tidak terlepas dari faktor

eksternal berupa aspek regulasi yang kondusif yaitu dengan

diterbitkannya UU No.19 tahun 2008 tentang Surat Berharga

Syariah Negara (SBSN) dan UU No.21 tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah. Disamping itu, komitmen Pemerintah

terhadap pengembangan perbankan syariah semakin kuat dan

kesadaran terhadap keunggulan produk perbankan syariah juga

semakin meningkat.

Juni 2014 jumlah cabang BNI Syariah mencapai 65

Kantor Cabang, 161 Kantor Cabang Pembantu, 17 Kantor Kas,

22 Mobil Layanan Gerak dan 20 Payment Point.

BNI Syariah terus berupaya menerapkan praktik

terbaik Good Corporate Governance (GCG) dengan

mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku serta

 

Page 51: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

38

melakukan perbaikan dan penyempurnaan pengelolaan GCG

secara berkelanjutan guna mewujudkan visi dan misi

perusahaan.

Penerapan GCG di BNI Syariah mengacu pada

peraturan perundang-undang berlaku seperti:

1. Undang-Undang Perbankan Syariah No. 21 tahun

2008 tentang Perbankan Syariah.

2. Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas.

3. Peraturan Bank Indonesia No. 11/33/PBI/2009

tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance

bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

4. Surat Edaran Bank Indonesia No. 12/13/DPbS tanggal

30 April 2010 tentang Pelaksanaan Good Corporate

Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit

Usaha Syariah.

5. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.

8/POJK.03/2014, tentang Penilaian Tingkat

Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

Syariah.

6. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK)

Nomor 10/SEOJK.03/2014 tentang Penilaian Tingkat

Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

Syariah.

7. Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor : PER-

01/MBU/2011 tentang Penerapan GCG pada BUMN.

 

Page 52: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

39

8. Dalam prakteknya, BNI Syariah juga senantiasa

mengikuti perkembangan terkini dan best practice

GCG yang berlaku antara lain Pedoman Umum GCG

oleh Komite Nasional Kebijakan Governance,

Pedoman GCG Perbankan Indonesia, Asean

Corporate Governance serta memperhatikan etika

dan praktik bisnis terbaik.1

B. Visi, Misi dan Tujuan

1. Visi Bank BNI Syariah:

“Menjadi Bank Syariah pilihan masyarakat yang ungguk

dalam layanan dan kinerja”.

2. Misi Bank BNI Syariah:

a. Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan

peduli pada kelestarian lingkungan.

b. Memberikan solusi bagi masyarakat untuk

kebutuhan jasa perbankan syariah.

c. Memberikan nilai investasi yang optimal bagi

investor.

d. Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat

kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi bagi

pegawai sebagai perwujudan ibadah.

1 https://www.bnisyariah.co.id/id-

id/perusahaan/tentangbnisyariah/sejarah

 

Page 53: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

40

e. Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang

amanah.2

C. Struktur Organisasi

Struktur Kantor Cabang Jakarta Barat

Gambar 5

Sumber: Data Back Office Head Bank BNI Syariah Cabang

Jakarta Barat

2 https://www.bnisyariah.co.id/id-

id/perusahaan/tentangbnisyariah/visimisi

 

Page 54: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

41

BAB IV

DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Data Pengajuan Griya Ib Hasanah Bank BNI Syariah

Cabang Jakarta Barat

1. Pengajuan Pembiayaan Griya Ib Hasanah Pada Tahun

2017

PERFORMANCE MONITORING

Tanggal : 1 JANUARY 2017 TO 31 DECEMBER 2017

Cabang : JAKARTA BARAT

NO STATUS APLIKASI TOTAL APLIKASI

TOTAL AMOUNT (RP)

I 1 Application Applied 346 240,332,579,623.00

2 Application in Process 10 14,419,580,000.00

3 Scoring 0 0.00

II 1 Total Approved 114 53,967,103,915.00

2 Approved Standard 108 47,276,772,915.00

3 Approved Exception 6 6,690,331,000.00

4 - Increase Limit 5 6,490,331,000.00

5 - Scoring 1 200,000,000.00

III 1 Application in Admin 0 0.00

2 - Cetak/Konfirmasi SKP 0 0.00

3 - Cetak Akad Pembiayaan

0 0.00

4 - Compliance/Booking Checking

0 0.00

IV 1 Booked 117 54,535,103,915.00

V 1 Total Rejected 38 25,443,000,000.00

2 Rejected Standard 38 25,443,000,000.00

3 Reject BI Checking 0 0.00

4 Reject Scoring 0 0.00

 

Page 55: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

42

Tabel 1

Sumber: Data Processing Head Bank BNI Syariah Cabang

Jakarta Barat

2. Pengajuan Pembiayaan Griya Ib Hasanah Pada Tahun

2018

PERFORMANCE MONITORING

Tanggal : 1 JANUARY 2018 TO 31 DECEMBER 2018

Cabang : JAKARTA BARAT

NO STATUS APLIKASI TOTAL APLIKASI

TOTAL AMOUNT (RP)

I 1 Application Applied 455 340,786,284,500.00

2 Application in Process

6 2,746,700,000.00

3 Scoring 0 0.00

II 1 Total Approved 141 71,624,803,200.00

2 Approved Standard 123 48,549,803,200.00

3 Approved Exception 18 23,075,000,000.00

4 - Increase Limit 18 23,075,000,000.00

5 - Scoring 0 0.00

III 1 Application in Admin 1 100,000,000.00

2 - Cetak/Konfirmasi SKP

0 0.00

3 - Cetak Akad Pembiayaan

0 0.00

4 - Compliance/Booking Checking

1 100,000,000.00

IV 1 Booked 138 70,374,803,200.00

V 1 Total Rejected 18 9,783,700,000.00

VI 1 Total Cancel 175 144,226,550,000.00

2 Cancellation (By Customer)

83 67,164,850,000.00

3 Cancellation (By Bank) 92 77,061,700,000.00  

Page 56: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

43

2 Rejected Standard 17 9,458,700,000.00

3 Reject BI Checking 0 0.00

4 Reject Scoring 1 325,000,000.00

VI 1 Total Cancel 302 250,864,916,000.00

2 Cancellation (By Customer)

86 55,048,391,000.00

3 Cancellation (By Bank)

216 195,816,525,000.00

Tabel 2

Sumber: Data Processing Head Bank BNI Syariah Cabang

Jakarta Barat

3. Pengajuan Pembiayaan Griya Ib Hasanah Pada Bulan

Januari Sampai Bulan Juni 2019

PERFORMANCE MONITORING

Tanggal

: 1 JANUARY 2019 TO 30 JUNE 2019

Cabang : JAKARTA BARAT

NO STATUS APLIKASI TOTAL APLIKASI

TOTAL AMOUNT (RP)

I 1 Application Applied 292 191,677,985,500.00

2 Application in Process

8 13,179,200,000.00

3 Scoring 0 0.00

II 1 Total Approved 92 37,980,544,000.00

2 Approved Standard 71 28,842,550,000.00

3 Approved Exception 21 9,137,994,000.00

4 - Increase Limit 17 7,567,000,000.00

5 - Scoring 4 1,570,994,000.00

III 1 Application in Admin 5 1,522,400,000.00

2 - Cetak/Konfirmasi SKP

3 1,142,400,000.00

3 - Cetak Akad Pembiayaan

1 180,000,000.00

4 - Compliance/Bookin

1 200,000,000.00

 

Page 57: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

44

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

500

2017 2018 2019

Pengajuan Disetujui Ditolak Cancel

g Checking

IV 1 Booked 85 35,863,144,000.00

V 1 Total Rejected 29 23,207,400,000.00

2 Rejected Standard 29 23,207,400,000.00

3 Reject BI Checking 0 0.00

4 Reject Scoring 0 0.00

VI 1 Total Cancel 169 136,844,973,000.00

2 Cancellation (By Customer)

66 50,491,000,000.00

3 Cancellation (By Bank)

103 86,353,973,000.00

Tabel 3

Sumber: Data Processing Head Bank BNI Syariah Cabang

Jakarta Barat

Gambar 6

Pada 3 tahun terakhir terjadi peningkatan pada proses

pembiyaan Griya IB Syariah pada Bank BNI Syariah Cabang

Jakarta Barat. Melalui data diatas bisa dilihat bagaimana pihak

 

Page 58: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

45

bank menimbang apakah seorang apakah disebut layak atau tidak

untuk mengajukan proses pembiayaan tersebut.

 

Page 59: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

46

BAB V

PEMBAHASAN

A. Mekanisme pembiayaan Griya Ib Hasanah di Bank BNI

Syariah Cabang Jakarta Barat

Dalam pelaksanaannya Pembiayaan Kredit Kepemilikan

Rumah (KPR) pada Bank BNI Syariah disebut Griya IB Hasanah,

dengan prinsip jual beli (Murabahah). Griya IB Hasanah

memberikan pembiayaan kepemilikan rumah yang memiliki

keunggulan:

4. Rasa tentram dan tenang karena dengan pembiayaan

Syariah terhindar dari transaksi riba.

5. Selama masa pembiayaan, besarnya angsuran tetap dan

tidak berubah sampai lunas.

6. Proses persetujuan pembiayaan yang mudah dan relative

cepat.

7. Uang muka ringan.

8. Jangka waktu pembiayaan sampai dengan 15 tahun.

9. Pembayaran angsuran melalui debet rekening secara

otomatis.

10. Tarif bersaing.

 

Page 60: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

47

Dengan memenuhi persyaratan:

1. Pemohon minimal berusia 21 tahun, pada saat

pembiayaan lunas berusia maksimum:

a. 55 tahun untuk pegawai (usia pensiun).

b. 60 tahun untuk pengusaha, professional.

2. Karyawan/wiraswasta/professional dengan masa kerja

minimal 2 tahun.

3. Mempunyai penghasilan tetap dan mampu mengangsur.

4. Memenuhi persyaratan berdasarkan penilaian bank.

5. Melengkapi dokumen:

No. Dokumen Pegawai Pengusaha Profesional

1. Fotocopy KTP

pemohon dan

suami/istri

2. Pas foto 4x6 pemohon

suami/istri

3. Fotocopy surat nikah

4. Fotocopy kartu

keluarga

5. Fotocopy surat WNI,

surat keterangan ganti

nama bagi WNI

keturunan

6. Fotocopy NPWP

(pembiayaan diatas

 

Page 61: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

48

Rp. 50 juta)

7. Fotocopy rekening

koran/tabungan 3

bulan terakhir

8. Asli slip gaji terakhir/

surat keterangan

penghasilan

9. Asli surat keterangan

masa kerja dan jabatan

terakhir perusahaan

10. Neraca dan laba

rugi/informasi

keuangan 2 tahun

terakhir

11. Akte perusahaan,

SIUP dan TDP

12. Fotocopy surat ijin

praktek profesi

13. Dokumen kepemilikan

jaminan:

- Fotocopy sertifikat

IMB

- Surat

pesanan/penawaran

- Fotocopy bukti

setoran PBB terakhir

 

Page 62: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

49

- Rencana (RAB)

14. Denah lokasi rumah

tinggal

Tabel 4

Dengan simulasi perhitungan:

1. Harga rumah = Rp. 250 juta, maksimum pembiayaan

(90%) = Rp. 225 juta

2. Margin berlaku asumsi 10% (flat), jangka waktu 15

tahun

3. Pokok pembiayaan + margin

= Rp. 225 juta + (225 juta x 10% x 15 tahun)

= Rp. 225 juta + Rp. 337,5 juta

= Rp. 562,5 juta

4. Angsuran per bulan:

= Rp. 562,5 juta : (12 bulan x 15 tahun)

= Rp. 3.125.000,-

Dengan simulasi pengajuan:

Gambar 7

Keterangan:

 

Page 63: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

50

Pihak penjual menjual rumah pada bank dengan

harga yang sudah disepakati lalu nasabah membeli

rumah pada bank sesuai harga rumah yang telah

disepakati dengan persyaratan yang harus ditepati

oleh nasabah tersebut

Pihak bank membeli rumah kepada penjual dengan

tata cara diatas, dengan syarat-syarat rumah sesuai dengan

Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan memiliki Surat Hak

Milik (SHM).

B. Iplementasi Manajemen Risiko pada Bank BNI Syariah

Cabang Jakarta Barat

Dalam pelaksanaannya manajemen risiko selalu berubah-

ubah seiring berjalannya perkembangan perbankan, semakin

banyak penganjuan atas pembiayaan Griya Ib Hasanh pada Bank

BNI Syariah Cabang Jakarta Barat maka akan semakin besar

risiko yang dihadapi.

Manejemen risiko yang dilakukan Bank BNI Syariah

Cabang Jakarta Barat bermulai dari calon nasabah mengajukan

pembiayaan Griya Ib Hasanah sampai pembiayaan selesai

Bank BNI Syariah Cabang Jakarta Barat dalam

menghindari risiko yang terjadi menggunakan prinsip POAC

(planning, Organizing, Actuating, dan controlling). yang pertama

 

Page 64: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

51

planning yaitu melalui analisis calon nasabah apakah layak atau

tidaknya dalam melakukan pembiayaan kredit kepemilikan rumah

(kpr), dilihat dari umur calon nasabah, penghasilan calon disertai

slip gaji terakhir, dan survey langsung kepada calon nasabah

untuk melihat apakah calon memiliki tanggungan lain yang akan

berakibat pada proses angsuran pembiayaan Griya IB Hasanah,

adapun untuk angsuran Griya Ib Hasanah dilihat dari pendapatan

calon nasabah dengan rasio 40% dari pendapatan calon nasabah,

jika calon nasabah berpenghasilan sebesar Rp. 4.000.000,- maka

besarnya angsuran yang diterima oleh bang sebesar Rp.

1.600.000,-. Selanjutnya Organizing yang dilakukan pihak bank

BNI Syariah Cabang Jakarta Barat dalam hal ini dilakukan oleh

pimpinan cabang dan bisnis manajer untuk melihat data

(checking) calon nasabah apakah termasuk dalam Daftar Hitam

Bank Indonesia (DHBI) dalam kualitas pembiayaan kedepannya.

Apabila nama calon nasabah tersebut layak untuk melakukan

pembiayan maka akan dilakukan proses lebih lanjut. Namun, jika

nama calon nasabah masuk dalam Daftar Hitam Bank Indonesia

(DHBI) maka pihak bank berhk untuk menolak proses

pembiayaan tersebut. selanjutnya actuating dan controliing yaitu

pemantaun serta peninjauan terhadap nasabah yang sudah

melakukan proses pembiayaan apakah nasabah tersebut

mengalami masalah dalam proses angsura pembiayaan atau

sampai dalam taraf kredit bermasalah, apakah terjadi penundaan

pembayaran sampai dikatakan mengalami masalah dalam proses

pembiayaan pihak bank akan melakukan tahapan:

 

Page 65: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

52

a. Penagihan yang dilakukan sales.

Dalam penagihan ini masih dibilang teguran

ringan, dan akan terus diingatkan oleh sales untuk

pelunasan angsuran pembiayaan

b. Angsuran telat dalam masa 90 hari

Pada tahap kedua ini penagihan dilimpahkan

kepada bagian collection assistant, yang melakukan

penagihan langsung kepada nasabah serta melakukan

negosiasi agar segera membayar angsuran nasabah.

c. Angsuran sudah melewati 90 hari

Pada tahap penagihan akan dilakukan oleh

remedial recovery. Yang bertugas untuk menindak

secara keras nasabah yang memiliki kredit

bermasalah, apabila nasabah tidak mampu untuk

menyelesaikan angsurannya maka pihak bank melalui

remedial recovery berhak melakukan penyitaan

terhadap angsuran nasabah.

Jika tahapan tersebut sudah terlewati, setelah

melakukan penyitaan asset maka pihak bank akan melakukan

pelelangan guna menghindari kerugian yang dialami oleh pihak

bank setelah adanya kredit bermasalah pada pembiayaan Kredit

Kepemilikan. Rumah (KPR).

 

Page 66: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

54

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian diatas yang mengenai “Analisis

Manajemen Risiko Pembiayaan Griya Ib Hasanah pada Bank

BNI Syariah Cabang Jakarta barat” penulis memiliki kesimpulan

sebagai berikut:

1. Simulasi Proses Pembiayaan Griya IB Hasanah:

Keterangan:

Pihak penjual menjual rumah pada bank dengan

harga yang sudah disepakati lalu nasabah membeli

rumah pada bank sesuai harga rumah yang telah

disepakati dengan persyaratan yang harus ditepati

oleh nasabah tersebut.

2. Manajemen Risiko Pada Bank BNI Syariah

menggunakan prinsip POAC (planning, Organizing,

Actuating, dan controlling) dalam mnajemen risiko

memiliki andil dalam perkembangan manajemen

risiko di Bank BNI Syariah Cabang Jakarta Barat dari

 

Page 67: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

55

tahun ke tahun berada dalam katagori rendah dengan

pengendalian risiko kuat dari awal berdirinya Bank

BNI Syariah Cabang Jakarta Barat. Penilaian ini tetap

bertahan dalam kategori rendah ke sedang dan dengan

Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (KPMR)

berpredikat memadai. Apabila terjadi masalah pada

proses angsuran Griya IB Hasanah pihak bank akan

melakukan tahapan:

a. Penagihan yang dilakukan sales.

b. Angsuran telat dalam masa 90 hari.

c. Angsuran sudah melewati 90 hari

B. Saran

Dalam pembuatan penelitian ini penulis masih merasa

banyak kekurangan yang agar dilengkapi sehingga penelitian ini

menjadi lebih baik.

Dari hasil penelitian ini penulis memberikan saran untuk

selanjutnya digunakan sebagai bahan evaluasi atas kinerja proses

manajemen resiko sebelumnya yang kedepannya ada beberapa

hal yang perlu ditingkatkan kembali seperti berikut:

1. Pihak bank dalam melayani pembiayaan Griya Ib

Hasanah harus tetap berhati-hati terhadap para

nasabahnya agar tidak terjadi risiko yang merugikan pihak

bank

 

Page 68: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

56

2. Perlu meningkatkan pengawasan terhadap nasabah agar

mengetahuai dan mengantisipasi permasalahan nasabah

sejak awal.

DAFTAR PUSTAKA

(2019, Februari Rabu). Retrieved from BNI Syariah:

https://www.bnissyariah.co.id/id/id/perusahaan/tentangbni

ssyariah/visimisi

Alquran (2005). Jakarta: PT Syaamil Cipta Media.

Aisiyah, Binti. Nur. (2015). Manajemen Pembiayaan Bank

Syariah. Yogyakarta: Kalimedia.

Antonio, Muhammad. Syafi'i. (2001). Bank Syariah dari Teori ke

Praktik. Jakarta: Gema Insani.

Emzir. (2008). Metodologi Pendidikan: Kuantitatif & Kualitatif.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Fahmi, Irham. (2012). MANAJEMEN Teori, Kasus, dan Solusi.

Bandung: Alfabeta.

Hakim, Lukman. (2015). Manajemen Risiko Pembiayaan

Murabahah Pada Bank BNI Syariah Cabang Jakarta

Barat. Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta.

 

Page 69: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

57

Harapan Sofyan S, Wiroso, Muhammad Yusuf. (2004). Akuntansi

Perbankan Syariah Edisi Revisi. Jakarta: LPEE Usakti.

Karim, Adiwarman. (2006). Bank Islam Analisi Fiqih dan

Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kasmir. (2009). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta:

Rajawali Pers.

Muhammad. (2002). Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: UPP

AMP YKPN.

Rianto M. Nur Al Arif dan Yuke Rahmawati. (2015). Manajemen

Risiko Perbankan Syariah. Jakarta: UIN Press.

Ridwan, Muhamad. (2003). Konstruksi Bank Syariah.

Yogyakarta: Pustaka SM.

Rustam, Bambang, Riyanto. (2013). Manajemen Risiko

Perbankan Syariah di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.

Sabiq, Sayyid. (1987). Fikih Sunnah 12. Bandung: PT Alma'arif.

Sari, Puspita. (2013). Perbandingan Kredit Pemilikan Rumah

Pada Bank Konvensional Dengan Pembiayaan

Kepemilikan Rumah Pada Bank Syariah. Jurnal

Akuntansi UNESA, Universitas Negeri Surabay, 8.

Shihab, M. (2002). Tafsir Al Misbah Volume 1. Jakarta: Lentera

Hati.

 

Page 70: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

58

Sumar'in. (2012). Konsep Kelembagaan Bank Syariah.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Surahmad, Winarno. (1989). Metodologi Riset. Bandung: Tarsito.

Syarifuddin, Ahmad. (2010). Strategi Manajemen Risiko

Terhadap Pembiayaan Mudharabah Untuk Mencegah

Pembiayaan Bermasalah (Studi Koparasi Bank Muamalat

Indonesia dan Bank Syariah Bukopin. Skripsi S1 Fakultas

Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Umar, Husein. (2011). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis

Bisnis. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Usanti Trisadini P, dan Abd Somad. (2013). Transaksi Bank

Syariah. Jakarta: Bumi Aksara.

Usman, Husaini dan Purnomo Setiady Akbar. (2003). Metedologi

Penelitian Sosial. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Wibowo. (2006). Manajemen Perubahan. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

 

Page 71: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

59

LAMPIRAN-LAMPIRAN

 

Page 72: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

60

Lampiran 1

 

Page 73: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

61

Lampiran 2

 

Page 74: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

62

Lampiran 3

 

Page 75: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

63

Lampiran 4

 

Page 76: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47877...manajemen yang terdiri dari POAC (planning, Organizing, Actuating, dan controlling)

64

Lampiran 5

Wawancara dengan Processing Head Bank BNI Syariah Cabang

Jakarta Barat