MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU...

16

Transcript of MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU...

Page 1: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU-MUI)

KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT DALAM MENCIPTAKAN

ULAMA MUDA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom.I)

Oleh :

Sumiyati

NIM : 108053000023

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILAMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

JAKARTA

2013 M/ 1434 H

Page 2: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang
Page 3: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang
Page 4: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

V

Page 5: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

i

Sumiyati

108053000023

Manajemen Pelatihan Pendidikan Dasar Ulama (PDU-MUI) Kota Administrasi

Jakarta Barat dalam Menciptakan Ulama Muda.

ABSTRAK

Islam saat ini sedang dihadapi oleh masalah umat yang begitu kompleks,

maka peran seorang ulama sangat dibutuhkan dalam hal ini. Akan tetapi figur

seorang ulama yang bagai manakah yang dapat mengatasi hal ini! MUI sebagai

organisasi Islam yang merupakan wadah berkumpulknya ulama cukup memberi

perhatian dalam hal ini. Terbukti dengan membentuk program pelatihan

Pendidikan Dasar Ulama (MUI) yang dilakukan oleh MUI Provinsi DKI Jakarta.

Program ini cukup penting bagi kegiatan dakwah yang berlangsung di Jakarta,

terutama bila dilihat dari kondisi masyarakat Ibu Kota Jakarta. Di mana program

ini bertujuan untuk menciptakan generasi ulama muda.

Bila dilihat dari pentingnya pelatihan ini, maka manajemen merupakan hal

yang harus diperhatikan dalam pelaksanaannya. Oleh karena itulah, maka dalam

penelitian ini penulis ingin mengetahui penerapan fungsi manajemen yang

dilakukan PDU dalam menciptaklan ulama serta untuk mengetahui keterkaitan

antara unsur manajemen pelatihan yang satu dengan yang lainnyda dalam

menciptakan ulama muda.

Metodelogi yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

lapangan dengan pendekatan kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. dalam

pengumpulan data, teknik yang penulis gunakan adalah dokumentasi, observasi,

dan wawancara.

Program pelatihan ini merupakan program yang melatih generasi muda

yang berminat dan memiliki pengetahuan keagamaan, untuk kemudian di latih

sebagai penerus ulama yang ada sekarang, dengan tidak dikenakan biaya sama

sekali. Pada program ini para peserta di berikan pengetahuan keagamaan yang

meliputi pengetahuan Al-Qur’an, Hadits, sejarah, Fiqih, dan ilmu-ilmu lain yang

akan mendukung dari tujuan yang diharapakan pihak penyelenggara. Pelatihan ini

lebih menekankan metode kuliah. Di mana peserta pelatihan ini dikenal dengan

mahasiswa sedangkan pelatihnya dikenal dengan dosen. Karena pelatihan ini

memakai metode kuliah, maka mahasiswanya lebih banyak berada di ruang kelas.

Page 6: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohman Nirrohim

Terukur rasa syukur kupersembahkan kepada Allah AWT, karena telah

melimpahkanrezeki dan nikmat yang berlimpah ruang kepada penulis. Sholawat

serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW beserta para

keluarga, sahabat, sera orang-orang yang mengikutinya hingga akhir zaman,

karena beliaulah yang senantiasa menjadi suri auladan bagi umatnya agar menjadi

insan yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.

Tidak lupa penulis ingin sekali mengucapkan rasa terima kasih kepada

semua pihak yang membantu kelancaran penulisan skripsi ini, baik berupa

dorongan moril maupun materil. Karena penulis yakin, tanpa bantuan dan

dukungan tersebut sulit rasannya bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima

kasih yang sebasar-besarnya kepada :

1. Bapak. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi.

2. Pembantu Dekan bapak Drs. Wahidin Saputra, MA, bapakDrs. H. Mahmud

Jalal, MA, dan bapak Drs. Study Rizal LK, MA

3. Bapak Drs. Cecep Castrawijaya, MA selaku Ketua Jurusan Manajemen

Dakwah dan bapak H. Mulkanasir, BA. Spd. MM selaku Sekertaris Jurusan

Manajemen Dakwah, karena telah mengizinkan penulis untuk menggunakan

Page 7: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

iii

judul ini serat telah banyak memberikan banyak nasihat dan saran kepada

penulis.

4. Bapak Drs. Sugiharto, MA selaku dosen pembimbing dalam penyusunan

skripsi ini, yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk

memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis.

5. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah begitu

bannya memberikan begitu banyak wawasan ilmu pengetahuan yang sangat

berharga.

6. Ungkapan terima kasih dan penghargaan yang sangat spesial penulis haturkan

dengan rendah hati dan rasa hormat kepada kedua Orang Tua penulis yang

tercinta, Ayahanda H. Muhammad dan Ibunda Asiyah serta semua keluarga.

Doa restu, nasihat dan petunjuk dari mereka berdua kiranya merupakan

dorongan moril yang paling efektif bagi kelanjutan studi penulis hingga saat

ini.

7. Seluruh staff Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi yang telah melayani dan meminjamkan koleksi buku-

bukunya sebagai bahan referensi bagi penulis dalam penyusunan skripsi ini.

8. Seluruh staff Badan Pelaksana PDU (M. Naufal Al-Haq. SPd.i) yang telah

banyak membantu penulis dan telah memberi ijin kepada penulis untuk

melakukan pebelitian serta terimakasih atas masukan yang berarti bagi penulis.

9. Sahabat-sahabatku Eni Yurtianah, Nur Hikmah, dan Astrianih yang selalu

menemani suka duka selama menempuh mendidikan di UIN ini.

10. Teman-temanku jurusan MD (A dan B) yang selama ini telah bersama-sama

menempuh pendidikan selama hampir 4 tahun (kenangan itu akan selalu ada).

Page 8: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

iv

Akhirnya penulis do’akan semoga segala bantuan mereka menjadi amal

shaleh yang akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah SAW dan

mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat, khususnya bagi penulis sendiri dan

umumnya bagi pembaca yang baik. Aamiin.

Jakarta, 28 Oktober 2012

Penulis

Page 9: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

v

DAFTAR ISI

Abstrak ................................................................................................................. i

Kata Pengantar ................................................................................................... ii

Daftar Isi .............................................................................................................. v

Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Batasan dan Perumusan Masalah ....................................................... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................... 6

D. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 6

E. Metodelogi Penelitian ......................................................................... 7

F. Sistematika Penulisan .......................................................................... 9

Bab II. Landasan Teoritis

A. Manajemen Pelatihan

1. Pengertian Manajemen Pelatihan ............................................ 11

2. Unsur-unsur Manajemen Pelatihan ......................................... 14

3. Langakah-langkah Manajemen Pelatihan ................................ 23

B. Pendidikan Dasar Ulama (PDU)

1. Pendidikan ................................................................................. 26

2. Ulama ......................................................................................... 30

3. Gambaran Umum Pendidikan Dasar Ulama (PDU).................... 34

Bab III. Gambaran Umum Majlis Ulama Indonesia (MUI)

Page 10: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

vi

A. Sejarah Singkat Majlis Ulama Indonesia (MUI) .............................. 45

B. Visi – Misi Majlis Ulama Indonesia (MUI) ..................................... 48

C. Peran Majlis Ulama Indonesia .......................................................... 49

D. Susunan Pengurus Majlis Ulama Indonesia (MUI) Kota Administrasi

Jakarta Barat ...................................................................................... 52

Bab IV. Temuan Lapangan dan Analisisa Manajemen Pelatiahan Pendidikan

Dasar Ulama (PDU-MUI) Kota Administrasi Jakarta Barat dalam

Menciptakan Ulama Muda

A. Temuan Lapangan dan Analisa Penerapan Fungsi Manajemen

Terhadap pelakanaan Program Pelatihan Pendidikan Dasar Ulama

(PDU-MUI) Kota Administrasi Jakarta Barat Dalam Menciptakan

Ulama Muda ..................................................................................... 54

1. Perencanaan (Planning) ............................................................. 55

2. Pengorganisasian (Organizing) ................................................ 60

3. Penggerakan (Actuatung) ........................................................ 65

4. Pengawasan (Controlling) ....................................................... 73

B. Temuan Lapangan dan Analisis Unsur Manajemen Pelatihan yang

Memiliki Keterkaitan dalam Proses Pendidikan Dasar Ulama

(PDU-MUI) Kota Administrasi Jakarta Barat Dalam Menciptakan

Ulama Muda ................................................................................... 79

Bab V. Penutup

A. Kesimpulan ....................................................................................... 82

B. Saran ................................................................................................. 83

Page 11: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

vii

Daftar Pustaka

Lampiran

Page 12: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam merupakan agama yang sempurna, karena di dalam Islam

memuat berbagai macam persoalan kehidupan yang dialami manusia. Islam

juga memberi petunjuk bagi kehidupan manusia dan semua persoalan yang

dialami oleh manusia, karena Islam adalah agama yang berdasarkan ilmu, baik

ilmu yang berkaitan dengan dunia maupun ilmu yang berkaitan dengan akhirat,

di mana ilmu itu sangat berguna bagi kelangsungan hidup manusia.

Bahkan pada wahyu pertama yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi

Muhammad SAW, sangat jelas menggambarkan bahwa Islam merupakan

agama ilmu, yang senan tiasa belajar dan membaca. Wahyu tersebut adalah

suarat Al-Alaq ayat 1-5, yaitu:

Artinya : “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan

Tuhanmulah yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan

perantara kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak

diketahuinya”.

1

Page 13: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

2

Selain tercermin dari ayat tersebut, bukti kalau Islam merupakan agama

Ilmu juga terlihat pada sikap Nabi Muhammad SAW yang terjadi pada era-

Madinah yang merupakan proses awal berdirinya kelembagaan pendidikan

Masjid, terutama setelah Rasulullah mendirikan Masjid Quba.1

Dari kenyataan di atas semakin menegaskan bahwa Islam sangat

menaruh perhatian terhadap Ilmu. Oleh karena itulah sebagai penerus agama

Islam kita dituntut untuk terus belajar, baik untuk mempelajari ilmu

pengetahuan agama maupun ilmu pengetahuan umum yang saat ini lebih

didominasi oleh bangsa Barat.

Bila dilihat dari sisi agama Islam, kita sebagai umat Islam mengemban

tugas sebagai penyampai risalah Rasulullah SAW kepada generasi berikutnya

dan tidak mungkin kita menyampaikan risallah Rasulullah tanpa bekal ilmu.

Terlebih lagi bila dilihat dari tantangan yang harus dihadapi, terutama

bagi mereka yang berada di kota-kota besar seperti Jakarta. Di mana menurut

informasi yang diperolah dari berbagai mass media dapat diketahui bahwa

masyarakat Jakarta saat ini dihadapkan pada berbagai masalah yang cukup

berat, seperti : adanya konflik sosial antara suku dan kelompok, tawuran antara

pelajar, penjarahan, pembunuhan, penggunaan obat-obat terlarang (Narkotika),

1 Samsul Nizar, sejarah dan pergolakan pemikiran pendidikan Islam, (Jakarta:Quantum

Teaching, 2005), h. 13.

Page 14: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

3

pelanggaran tata tertib lalu lintas serta berbagai pelanggaran hak-hak asasi

manusia lainnya.2

Walupun dalam agama Islam setiap umatnya dianjurkan untuk

menyampaikan ilmu (risalah Rasulullah), akan tetapi ada orang-orang yang

lebih khusus dan fokus dalam menyampaikan risalah ini yang dikenal dengan

Ulama, Ustad atau Kiyai.

Bila dilihat dari kondisi yang terjadi tersebut, untuk menghasilkan

pendidikan (penyampaian ilmu) yang baik khususnya yang berkaitan dengan

agama Islam, maka dibutuhkan strategi pembinaan kualitas bagi para calon

penyampai agama Allah SWT (ulama muda) atau pun bagi ulama yang sudah

terbilang berpengalaman. Di mana pembinaan ini berfungsi sebagai bekal

dalam menyampaikan ilmu (risalah Rasulullah), pembinaan ini bisa melalui 2

jalur pendidikan. Pertama, melalui jalur pendidikan formal. Di mana mereka

harus diberi kesempatan untuk meningkatkan pendidikan pada perguruan tinggi

yang secara khusus mencetak para mubaligh/ulama. Kedua, melalui jalur

pelatihan secara terperogram sebagaimana yang dilakukan oleh Koordinator

Da’wah Islam (KODI) DKI Jakarta selama ini.3

Strategi ini pulalah yang dilakukan oleh MUI sebagai organisasi Islam

yang berada di Indonesia. Strategi yang dilakukan MUI adalah dengan

membentuk sebuah program pelatihan bagi calon-calon ulama yang dianggap

layak untuk mengikuti program pelatihan ini dengan memenuhi syarat-syarat

2 Abuddin Nata, manajemen pendidikan, (Jakarta : PRENADA MEDIA, 2003), h. 148.

3 Ibid., h. 156.

Page 15: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

4

yang telah ditetapkan. Tujuan dari program ini adalah untuk menciptakan

ulama muda yang berkualitas. Salah satu syarat untuk mengikuti pelatihan ini

ialah : calon peserta harus berijazah minimal madrasah Aliyah/sederajat dan

bermukim di Jakarta. Program pelatihan ini dikenal dengan PDU (Pendidikan

Dasar Ulama) yang dibentuk oleh MUI khususnya MUI Propinsi DKI Jakarta.

Program pelatihan PDU ini mempelajari materi-materi ke Islaman

ditambah dengan praktek, yang meliputi : pelatihan berpidato atau ceramah,

pelatihan pengurusan jenazah dan lain-lain.

Pelatihan ini diadakan oleh MUI Provinsi DKI Jakarta yang berada di

setiap Kota Administrasi, yaitu : Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan,

Jakarta Pusat dan Jakarta Timur. Jika dilihat dari nama program pelatihan ini,

maka tenaga pelatih yang direkrut dalam program ini merupakan pelatih yang

terbilang kompeten khususnya dibidang pengetahuan agama Islam.

Pelatihan ini merupakan program MUI yang kedudukannya sudah tidak

diragukan lagi khususnya bagi bangsa Indonesia, akan tetapi bukan berarti

dalam pelaksannya program pelatihan ini tidak memiliki kekurangan. Hal ini,

dapat dilihat pada pelaksanaan manajemen yang dilakukan PDU ini yang

meliputi: 1) Sosialisasi yang dilakukan masih dirasa kurang, karena pada

kenyataannya kegiatan ini hanya diketahui oleh segelintir orang saja yang

mengakibatkan respon masyarakat yang timbul pun sedikit, 2) Kurang tegasnya

pelaturan yang diberlakukan, sehingga berkurang pula tingkat kedisiplinan

peserta dalam mengkuti pelatihan ini, 3) dari segi materi yang diterapkan pun

Page 16: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

5

masih dirasa kurang, di mana materi yang disampaikan hanya seputar agama

saja tanpa ada materi pendukung seperti teknologi.

Dari masalah-masalah yang dihadapi tersebut maka diperlukan sebuah

manajemen yang baik. Terutama bila dilihat dari pentingnya pelatihan ini bagi

dunia Islam agar benar-benar dapat menciptakan Ulama-ulama yang

berkualitas, Karena tanpa adanya manajemen yang baik maka pelatihan ini

kemungkinan tidak berarti apa-apa.

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka penulis

tertarik untuk meneliti lebih gamblang mengenai manajemen pelatihan

Pendidikan Dasar Ulama yang kemudian penulis beri judul “Manajemen

Pelatihan Pendidikan Dasar Ulama (PDU-MUI) Kota Administrasi

Jakarta Barat dalam Menciptakan Ulama Muda”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Memperhatikan luasnya masalah yang diuraikan maka penulis

pemfokuskan dan membatasi pada masalah manajemen, yaitu POAC yang

dilakukan pada program ini, serta untuk mengetahui keterkaitan antara unsur

manajemen pelatihan yang satu dengan yang lain dalam menciptakan ulama

muda yang selama ini berlangsung dalam proses pelaksanaan program PDU.

Untuk lebih membatasi masalah yang akan penulis lakukan, maka penulis

hannya melakukan penelitian pada angkatan ke lima.

Page 17: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

6

2. Perumusan Masalah

a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang dilakukan oleh

PDU Kota Administrasi Jakarta Barat dalam menciptakan ulama

muda?

b. Apakah ada keterkaitan antara unsur manajemen pelatihan yang satu

dengan yang lain dalam menciptakan ulama muda?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitin

1. Tujuan penelitian

a. Mendeskripsikan praktek fungsi manajemen dalam aktivitas PDU Kota

Administrasi Jakarta Barat.

b. Mendeskripsikan pelatihan apa saja yang dilakukan PDU Kota

Administrasi Jakarta Barat dalam menciptakan ulama muda.

c. Untuk mengetahui keterkaitan antara unsur manajemen pelatihan yang

satu dengan yang lain dalam menciptakan ulama muda

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat penelitian ini secara teoritis dapat dijadikan sumbangan

sebagai bahan untuk memperkaya khasanah keilmuan.

b. Secara praktis penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi perbaikan

berbagai pihak yang terkait dengan penelitian ini.

D. Tinjauan Pustaka

1. Mamanajemen Pelatihan Dakwah pada Pondok Pesantren AL-Hikmah

Curug Tangerang. Penulis Susilawati thn 2007. Skripsi ini membahas

Page 18: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

7

mengenai manajemen yang dilakukan pada pondok pesantren AL-Hikmah,

di mana manajemen yang dibahas pada skripsi ini mengenai fungsi

manajemen ( POAC) dan faktor pendukung serta penghambat yang dialami

oleh pondok pesantren ini.

2. Implementasi Unsur-Unsur dan Fungsi Manajemen pada Pondok Pesantren

AL-Hamidia Sawangan Depok penulis Muhammad Ridwan thn 2009.

Skripsi ini membahas tentang unsur-unsur manajemen yang terdiri dari 6M

yaitu : man (manusia), money (uang), matrial (Bahan), machines (mesin),

methods (metode), dan market (pasar). Serta rungsi-fungsi manajemen

yang terdiri dari : POAC (planning), organizing, actuating, controlling.

Yang diterapkan oleh pondok pesantren AL-Hamidia Sawangan Depok

dalam kegiatannya.

3. Aktivitas Pendidikan Dasar Ulama (PDU-MUI) Jakarta Barat dalam

Memdidik Ulama. Penulis Slamet Khumaedi (KPI ). Skripsi ini membahas

mengenai aktivitas PDU dalam mendidik calon ulama, di mana penulis

membahas mengenai segala aktivitas yang dilakukan PDU yang meliputi:

kegiatan formal dan informal yang dilakukan oleh pengurus PDU. Serta out

put yang diharapkan.

E. Metodelogi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah

jenis penelitian lapangan (field Research) di mana peneliti langsung terjun

Page 19: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

8

kelapangan (objek penelitian) untuk langsung mengamati. Dalam hal ini

mengenai manajemen pelatihan Pendidikan Dasar Ulama (PDU-MUI) Kota

Administrasi Jakarta Barat dalam menciptakan ulama muda.

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif : yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-

kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.4 Dalam

hal ini yang penulis teliti adalah manajemen pelatihan Pendidikan Dasar

Ulama (PDU-MUI) Kota Administras Jakarta Barat dalam menciptakan

ulama muda.

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kantor MUI Jakarta Barat yang berada di

gedung Walikota Administrasi Jakarta Barat Jln. Raya Kembangan No. 2.

Sedangkan waktu penelitian berkisar antara bulan Mei-Oktober.

4. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik dalam pengumpulan data yang penulis gunakan dalam

penelitian ini, meliputi:

a. Dokumentasi, yaitu penulis mencari keterangan dan bacaan yang

dibutuhkan mengenai masalah terkait melalui sumber-sumber yang ada.

b. Observasi, dengan melakukan pengamatan langsung yang peneliti

lakuakan pada pelaksanaan manajemen PDU Jakarta Barat untuk

4 Lexy J. Moleong. Metodelogi Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.2007), cet. Ke-33, h. 4.

Page 20: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

9

memperoleh gambaran yang jelas mengenai manajemen yang dilakukan

oleh PDU ini.

c. Wawancara yang penulis lakukan secara langsung dengan pihak pelaksana

PDU.

5. Teknik Analisis Data

Setelah data yang diperoleh semua terkumpul, langkah selanjutnya

adalah menganalisis data. Pada penulisan skripsi ini penulis menggunakan

analisis data melalui pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif, untuk

kemudian dianalisis sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian,

kemudian disajikan dalam bentuk laporan ilmiah.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam penyusunan skripsi ini maka penulis akan

memberikan penjelasan dan gambaran kedalam beberapa bab, yaitu:

Bab I : Dalam bab I ini penulis menggambarkan beberapa hal yang meliputi :

latar belakang yang menjadi awal pemikiran dalam mengambil judul

skripsi ini, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan penelitian,

metodelogi penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II : Tinjauan Teoritis: dalam bab II ini penulis akan memaparkan teori

tentang manajemen pelatihan dan ruang lingkup Pendidikan Dasar

Ulama.

A. Bab III : Gambaran umum Majlis Ulama Indonesia (MUI): pada bab

III ini penulis akan memaparkan gambaran umum Majlis Ulama

Indonesia kedalam beberapa aspek yang terdiri dari : sekilas sejarah

Page 21: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

10

berdirinya, visi – misi, peran MUI, da struktur kepengurusan Majlis

Ulama Indonesia Jakarta Barat..

Bab IV : Hasil penelitian: pada bab ini terdiri dari deskripsi data dan analisis

data mengenai fungsi manajemen terhadap program pelatihan yang

diterapkan Pendidikan Dasar Ulama dalam menciptakan ulama muda

dan keterkaitan unsur manajemen pelatihan yang satu dengan yang

lainnya dalam menciptakan ulama muda.

Bab V : Penutup: dalam bab V ini adalah akhir yang meliputi kesimpulan dan

saran bagi badan penyelenggara PDU Kota Administrasi Jakarta Barat.

Daftar Pustaka

Lampiran

Page 22: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

11

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Manajemen Pelatihan

1. Pengertian Manajemen Pelatihan

Dalam bahasa Arab istilah manajemen diartikan sebagai an-nizam atau

at-tanzhim yang berarti suatu tempat untuk menyimpan segala sesuatu dan

menempatkan segala sesuatu pada tempatnya.1

Sedangkan secara istilah banyak sekali pendapat para ahli yang

mengartikan istilah manajemen. Diantaranya sebagai berikut :

a. Menurut George R. Terry, manajemen adalah suatu proses yang

membeda-bedakan atas perencanaa, pengorganisasian, penggerakan

pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun

seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya.2

1 M. Munir, dan Wahyu Ilaihi, manajemen Dakwah, cet. 2, ( Jakarta : kencana prenada

Medi Group, 2009), h. 9.

2 Soewarno Handayaningrat, Pengantar study Ilmu Administrasi dan Managemen,

(Jakarta: Guning Agung), h. 20.

11

Page 23: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

12

b. Menurut Robert Kreitner, manajemen adalah proses bekerja dengan dan

melalui orang-orang lain untuk mencapai tujuan organisasi dalam

lingkungan yang berubah.3

c. Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, manajemen adalah ilmu dan

seni mengatur proses pemanfaatan SDM dan sumber-sumber lainnya

secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.4

Sedangkan pelatihan dapat didefinisikan sebagai suatu cara yang

digunakan untuk memberikan atau meningkatkan keterampilan yang

dibutuhkan dalam melaksanakan pakerjannya sekarang.5 Sedangkan dalam

sumber lain, mendefinisikan pelatihan sebagai proses sistematik perubahan

perilaku para pegawai dalam suatu arah guna meningkatkan tujuan-tujuan

organisasional.6

Dari pengertian manajemen dan pelatihan di atas, dapat penulisa

kimpulkan bahwa : Manajemen pelatihan adalah suatu proses kerja yang

bertujuan untuk meningkatkan keterampilan pegawai dengan merubah prilaku

pegawai dalam satu arah untuk dapat meningkatkan pekerjannya yang

melibatkan sumberdaya manusia maupun sumber-sumber lain dengan proses

3 Zaini Muahtarom, Dasar-Dasar Manajemen Dakwah, cet. 2, (Yogyakarta : Al-Amin

Press, 1996), h. 36.

4 Malayu S.P. Hasibuan, manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, (Jakarta : PT Bumi

Aksara, 2001), h. 2.

5 Mutiara S. Pangabean, manajemen sumber daya manusia, cet. 2, (Bogor: Ghalia

Indonnesia, 2004), h. 41.

6 Ambar Teguh Sulistiyani dan Rosidah, manajemen sumber daya manusia (konsep, teori

dan pengembangan dalam konteks organisasi publik, (yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), h. 219.

Page 24: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

13

kerja yang meliputi : perancanaan, pengorganisasian, penggerakan dan

pengawasan untuk mencapai tujuan organisasional.

Dalam setiap manajemen memiliki fungsi yang harus dilalui agar proses

manajemen dapat berjalan dengan baik begitu pula dengan manajemen

pelatihan. Berikut ini akan penulis paparkan beberapa fungsi manajemen

berdasarkan pendapat beberapa ahli, sebagai berikut :7

a. Menurut Dr. S.P Siagian, M.P.A fungsi-fungsi manajemen ada 5

macam yaitu : 1) Planning, 2) Organizing, 3) Motivating, 4)

Controlling, dan 5) Evaluating.

b. Menurut William Sringel, fungsi-fungsi manajemen ada 3, yaitu : 1)

Planning, 2) Organizing, dan 3) Controlling. William Sringel tidak

menggunakan istilah actuating atau aktivitas karena dianggap sudah

inklusif di dalam organizing. maksudnya organizing sudah mencakup

actuating, yaitu ketika sang manajer menggerakkan sumber daya

organisasi berarti ia telah melakukan kegiatan atau aktivitas organisasi.

c. Menurut Henri Fayol, fungsi-fungsi manajemen ada 5 yang disebut

dengan POC3, yaitu : 1) Planning, 2) Organizing, 3) Commanding, 4)

Cordinating, dan 5) Controlling.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan, bahwa

paling tidak ada empat macam fungsi manajemen, yang lebih dikenal dengan

POAC (Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling). Di mana ke-4

7 Mufham Al-Amin, manajemen Pengawasan : Refreksi dan Kesaksian Seorang Auditor,

(Tanggrang, 2006), h. 39-40.

Page 25: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

14

fungsi manajemen tersebut sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh

George R. Terry seperti : 8

a. Perencanaan (Planning) : adalah suatu pemilihan yang berhubungan

dengan kenyataan-kenyataan, membuat dan menggunakan asumsi-

asumsi yang berhubungn dengan waktu yang akan datang dalam

menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang diusulkan

dengan penuh keyakinan untuk tercapai hasil yang dikehendakinya.

b. Pengorganisasian (Organizing): menentukan, mengelompokkan dan

pengaturan berbagai kegiatan yang dianggap perlu untuk mencapai

tujuan dengan menetapkan faktor-faktor lingkungan fisik yang sesuai,

dan menunjukkan hubungan kewenangan yang dilimpahkan terhadap

setiap individu yang ditugaskan untuk melaksanakan tugas tersebut.

c. Penggerakan (Actuating) : usaha agar semua anggota kelompok suka

melaksanakan tercapainnya tujuan dengan kesadarannya dan

berpedoman pada perencanaan dan usaha pengorganisasianya.

d. Pengawasan (Controlling) : proses penentuan yang harus diselesaikan

yaitu pelaksanaan dan penilaian pelaksanaan, bila perlu melakukan

tindakan korektif agar supaya pelaksanaannya tetap sesuai dengan

rencana.

2. Unsur-Unsur Manajemen Pelatihan

Berdasarkan pendapat Drs. H. Ibrahim Lubis, unsur-unsur

manajemenada enam yang dapat pula dikatakan bahwa ke enam unsur ini

8 Soewarno Handayaningrat, Pengantar study Ilmu Administrasi dan Managemen, h. 25-

26.

Page 26: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

15

merupakan gabungan dari unsur-unsur majemen yang di kemukakan oleh M.

Manulang dan George R. Terry. Keenam unsur tersebut meliputi : 1) Men

(orang), 2) Material (bahan), 3) Machines (mesin), 4) Methods (metode), 5)

Money (uang), dan 6) Markets (pasar)9.

Bila diaplikasikan dalam unsur-unsur manajemen pelatihan meliputi :

a. Men (pelatih)

Men adalah tenaga (orang) yang terlibat dalam sebuah kegiatan.

Dalam manajemen pelatihan, Men dapat diaplikasikan pada pelatih, karena

pelatih merupakan orang yang terlibat dalam kegiatan pelatihan ini. Di

mana Pelatih memegang peran yang cukup penting terhadap kelancaran dan

keberhasilan program pelatihan. Itu sebabnya perlu dipilih pelatih yang

ahli, dan berkualifikasi profesional. Berikut ini beberapa syarat seorang

penatar atau pelatih yang baik, sebagai berikut :10

1) Teaching Skills : Seorang pelatih harus mempunyai kecakapan

untuk mendidik atau mengajarkan, membimbing, memberikan

petunjuk, dan mentransfer pengetahuannya kepada peserta. Ia harus

dapat memberikan semangat, membina dan mengembangkan agar

peserta mampu untuk bekerja mandiri serta dapat menumbuhkan

kepercayaan pada dirinnya.

2) Communication Skills : Seorang pelatih harus mempunyai

kecakapan berkomunikasi secara efektif, baik lisan maupun tulisan.

9 Panji Anoraga, Manajemen Bisnis, cet. 3, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2004), h. 110-111.

10 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumberdaya Manusia, cet. 10, (Jakarta : Bumi

Aksara, 2007), h. 74-75.

Page 27: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

16

Jadi suarannya jelas, tulisannya baik, dan kata-katannya mudah

dipahami peserta.

3) Personality Authority : Seorang pelatih harus memiliki kewibawaan

terhadap peserta. Ia harus berprilaku baik, sifat dan kepribadiannya

disenangi, kemampuan dan kecakapannya diakui.

4) Social Skills : Seorang pelatih harus mempunyai kemahiran dalam

bidang sosial agar terjamin kepercayaan dari para peserta. Ia harus

suka menolong, objektif, dan senang jika anak didiknya maju serta

dapat menghargai pendapat orang lain.

5) Technical Competent : Seorang pelatih harus berkemampuan teknis,

kecakapan teoritis, dan tangkas dalam mengambil keputusan.

Stabilitas Emosi : Seorang pelatih tidak boleh berprasangka jelek

terhadap anak didiknya, tidak boleh cepat marah, mempunyai sifat

kebapakkan/keibuan, keterbukaan, tidak pendendam, serta mampu

memberikan penilaian yang objektif.

b. Material (Bahan Pelatihan)

Bahan pelatihan sebaiknya disiapkan secara tertulis agar mudah

dipelajari oleh para peserta. Penulisan bahan dapat ditulis dalam bentuk

buku paket yang berisi materi pelatihan dengan memperhatikan faktor-

faktor : tujuan pelatihan, tingkatan peserta pelatihan, harapan lembaga

penyelenggara pelatihan, dan lamanya latihan.11

11

Oemar Hamalik, manajemen pelatihan ketenagakerjaan pendekatan terpadu,( jakarta :

Bumi Aksara, 2007), cet 4, h. 36.

Page 28: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

17

c. Machines

Machines adalah alat yang yang di pergunakan dalam produksi

ataupun kegiata, karena dalam hal ini adalah kegiatan pelatihan maka alat

yang di pergunakan dalam kegiatan ini adalah : meja, kursi, papan tulis, dll.

d. Methods (Metode)

Metode manajemen pelatihan terbagi dua, yaitu berdasarkan bentuk

dan berdasarkan jenis metode yang di lakukan. Berdasarkan bentuk, metode

manajemen pelatihan meliputi :12

1) Belajar sambil bekerja (learning on the job).

2) Belajar melalui observasi (asisten yang diperbantukan).

3) Kuliah (lectures).

4) Pemecahan masalah (problem solving).

5) Bacan-bacan khusus yang direncanakan.

6) Kursus studi (studi course).

7) Konferensi dan seminar.

8) Pengajaran dengan mesin (teaching machine).Kepanitiaan

(committee).

9) Pertemuan-pertemuan khusus.

10) Rotasi jabatan.

11) Keanggotaan dalam asosiasi profesional, dll.

12

Ibid, h. 36-37.

Page 29: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

18

Sedangkan metode manajemen pelatihan berdasarkan jenis metode

yang diberikan meliputi :

1) Metode On the job training (latihan sambil bekerja)

Hampir 90% pengetahuan yang berkaitan dengan pekerjaan

diperoleh melalui motode on the job training. Prosedur motode ini

berupa informal, observasi sederhana, dan mudah serta praktis.

Pegawai mempelajari pekerjaannya dengan mengamati pekerja

yang lebih senior yang sedang bekerja, dan kemudian

mengobservasi prilakunya.13

Metode on the job training merupakan upaya melatih

karyawan untuk mempelajari suatu pekerjaan sambil

mengerjakannya di tempat kerja yang sesungguhnya. Oleh

karenannya, pelatih pada metode ini merupakan pegawai dalam

yang dianggap mempunyai kemampuan yang bidang tersebut.

Metode on the job training meliputi program magang, rotasi

pekerjaan, dan understudy atau coacing.14

a) Program Magang : Program magang menggabungkan

pelatihan dan pengalaman pada pekerjaan dengan instruksi

yang didapatkan dari ruang kelas. Seorang karyawan baru

13

Anwar Prabu Mangkunegara, perencanaan dan pengembangan SUMBER DAYA

MANUSIA,( Bandung : PT Rafika Aditama, 2006), h. 62.

14 Ibid., h 45-46.

Page 30: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

19

ditugaskan pada karyawan yang ada saat itu selama jangka

waktu yang ditentukan.

b) Rotasi Pekerjaan : metode ini mengharuskan karyawan

berpindah dari satu jenis pekerjaan ke jenis pekerjaan lain

dalam jangka waktu yang direncanakan.

c) Understudy atau Coaching : Understudy atau coaching yaitu

teknik pelatihan yang dilakukan dengan praktik langsung

dengan orang yang sudah berpengalaman atau atasan yang

dilatih.

2) Metode Off the job training

Metode ini merupakan metode pelatihan yang

dilaksanakan pada lokasi terpisah dengan tempat kerja. metode

off the job training meliputi :

a) Bimbingan berencana (programmed instruction) : Metode

bimbingan berencana terdiri dari serangkaian langkah yang

berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan suatu

pekerjaan. Metode bimbingan berencana meliputi langkah-

langkah yang telah diatur terlebih dahulu melalui prosedur

yang berhubungan dengan penguasaan keterampilan khusus

atau pengetahuan umum. Bimbingan berencana dapat

dilakukan dengan menggunakan buku dan mesin petunjuk

pengajaran (teaching machine).

Page 31: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

20

b) Metode konfrensi : Konfrensi merupakan suatu pertemuan

formal tempat terjadinnya diskusi atau konsultasi tentang

suatu yang penting. konfrensi menekankan adanya diskusi

kelompok kecil, materi pembelajaran yang terorganisasi dan

melibatkan peserta aktif.

c) Metode kuliah : Kuliah merupakan suatu ceramah yang

disampaikan secara lisan untuk tujuan-tujuan pendidikan.

Keuntungan metode kuliah adalah dapat digunakan untuk

kelompok besar sehingga biaya peserta menjadi rendah dan

dapat disajikan banyak bahan dalam waktu yang relatif

singkat. Sedangkan kelemahannya adalah, peserta lebih

bersikap pasif, komunikasi hanya satu arah, sehingga tidak

ada umpan balik dari peserta. Oleh karena itu, metode kuliah

harus dikombinasikan dengan metode-metode lainnya

seperti diskusi dan tanya jawab.

d) Studi kasus : Studi kasus adalah uraian tertulis atau lisan

tentang masalah yang ada atau keadaan selama waktu

tertentu yang nyata maupun secara hipotesis. Pada merode

studi kasus, peserta diminta untuk mengidentifikasi masalah-

masalah dan merekondasi pemecahan masalahnya.15

e) Vestibule training : Training ini dilakukan dalam suatu

ruangan khusus terpisah dari tempat kerja biasa dan

disediakan peralatan yang sama seperti yang akan digunakan

15

Ibid., h. 64-65.

Page 32: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

21

pada pekerjaan sebenarnya. Contohnya, seorang calon

astronot yang mensimulasikan kondisi penerbangan di

NASA.

f) Management games : Petatar dibagi dalam kelompok-

kelompok di mana masing-masing kelompok bersaing dalam

simulasi pasar. Contoh : masing-masing kelompok tersebut

ditugaskan mengambil keputusan yang tepat dan cepat

tentang harga pokok produksi, jumlah barang, dan harga

pemasaran.

g) Seminar : Metode seminar ini bertujuan untuk

mengembangkan keahlian dan kecakapan peserta untuk

menilai dan memberikan saran-saran yang konstruktif

mengenai pendapat orang lain (pembawa makalah). Peserta

dilatih agar dapat mempersepsi dan mengevaluasi serta

memberikan saran-saran, meneriman atau menolak pendapat

atau usul-usul orang lain.

h) Permainan peran (role playing) : Petatar memainkan peran

tertentu di mana diberikan suatu permasalahan dan

bagaimana seandainya petatar tersebut menangani

permasalahan yang ada. Teknik ini dapat digunakan untuk

mengubah sikap petatar. Seperti misalnya menjadi lebih

toleran terhadap perbedaan individual dan juga dapat

Page 33: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

22

digunakan untuk mengembangkan keterampilan untuk

berhubungan dengan orang lain (antarpribadi).16

e. Money

Money adalah unsur yang penting dalam sebuah kegiatan, begitu

pula dengan manajemen pelatihan yang memerlukan anggaran yang

pastinya lumayan besar. Karena dengan adannya money aspek-aspek yang

dibutuhkan dalam kegiatan pelatihan, seperti : tenaga pelatih, bahan, dan

alat-alat dapat terpenuhi sebagai syarat tercapainya tujuan yang diinginkan.

f. Market (Peserta)

Dalam aplikasi manajemen pelatihan market dapat di aplikasikan

pada peserta, karena peserta merupakan sasaran yang telah dirancang dalam

sebuah pelatihan. Sehingga dalam merancang sebuah program pelatihan

harus sesuai dengan market (peserta), dengan mempertimbangkan :17

1) Akademik : ialah jenjeng pendidikan dan keahlian.

2) Jabatan : apakah yang bersangkutan telah menempati pekerjaan

tertentu, akau akan ditempatkan pada pekerjaan tertentu.

3) Pengalaman kerja : ialah pengalaman yang telah diperoleh dalam

pekerjaan.

4) Motivasi dan minat yang bersangkutan terhadap pekerjaannya.

5) Pribadi : menyangkut aspek moral, moril, dan sifat-sifat yang

diperlukan untuk pekerjaan tersebut.

16

Mutiara S. Pangabean, manajemen sumber daya manusia, h. 49.

17 Oemar Hamalik, manajemen pelatihan ketenagakerjaan pendekatan terpadu, h.35.

Page 34: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

23

6) Intelektual, tingkat berfikir, dan pengetahuan yang diketahui

melalui tes seleksi.

3. Langkah-langkah Manajemen pelatihanan

Sebagaimana halnya dengan setiap pelaksanaan dalam sebuah kegiatan

yang dilakukan dengan tahap-tahap tertentu untuk mencapai tujuan yang

diharapkan, maka dalam manajemen pelatihan pula perlu tahapan kegiatan

yang memang sesuai dengan tujuan pelatihan itu sendiri, tahap-tahap

manajemen pelatihann terdiri atas : 18

a. Analisis Kebutuhan

Dalam menganalisis kebutuhan pelatihan maka perlu di perhatikan

tujuan dari analisis kebutuhan adalah sebagai berikut:

1) Mengidentifikasi keterampilan perstasi kerja khusus yang

dibutuhkan untuk memperbaiki kinerja dan produktivitas.

2) Menganalisis karakteristik peserta untuk menjamin bahwa program

persebut cocok untuk tingkat pendidikan, pengalaman, dan

keterampilan, begitu juga sikap dan motivasi seseorang.

3) Mengembangkan pengetahuan khusus yang dapat diukur dan

objektif. Dalam tahap ini harus ada keyakinan bahwa penurunan

kinerja dapat ditingkatkan melalui pelatihan dan bukan disebabkan

ketidak puasan terhadap kompensasi.

18

Ibid., h. 42-51.

Page 35: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

24

b. Rancangan Instruksional

Dalam tahapan ini, isi dari yang sebenarnya dari pelatihan harus

disiapkan yang meliputi :

1) Kumpulkan sasaran instruksional, motode, media, latihan, dan

kegiatan. Organisasikanlah semua itu kedalam sebuah kurikulum

yang natinya akan dijadikan cetak biru untuk pengembangan

program.

2) Pastikanlah semua bahan, seperti naskah video dan buku kerja

peserta saling melengkapi dan ditulis secara jelas yang kemudian

dicocokkan langsung dengan sasaran belajar yang ditetapkan.

c. Validasi

Dalam tahap ini pelatihan diperkenalkan dan divalidasi sebelum

disajikan kepada peserta. Revisi akhir ini perlu dilakukan untuk menjamin

bahwa program ini dapat berhasil.

d. Implementasi

Pada tahapan implementasi pelatihan terbagi menjadi tiga tahap,

yaitu tahap awal yang mencakup : pengumpulan peserta, penyediaan

fasilitas dan logistik, orientasi, dan tes awal (persepsi peserta terhadap

pelatihan), tahap kedua, yang mencakup : penyampaian materi pelatihan,

dan tahap ketiga, yang merupakan pelaksanaan test terhadap hasil

pelatihan.

Page 36: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

25

e. Evaluasi

Evaluasi pelatihan membandingkan hasil-hasil sesudah pelatihan

dengan tujuan-tujuan yang diharapkan oleh pihak penyelenggara. Donald

L. Kirkpatrick mengidentifikasi empat tingkatan di mana pelatihan dapat

dievaluasi, meliputi :19

1) Reaksi : Organisasi mengevaluasi tingkat reaksi peserta pelatihan

dengan melakukan wawancara atau dengan memberikan kuesioner

kepada mereka.

2) Pembelajaran : Tingkat-tingkat pembelajaran dapat dievaluasi

dengan mengukur seberapa baik peserta pelatihan telah mempelajari

ide, konsep, teori, dan sikap. Ujian-ujian pada materi pelatihan

secara umum digunakan untuk mengevaluasi pembelajaran dan

dapat diberikan pada saat sebelum atau sesudah pelatihan untuk

membandingkan hasilnya.

3) Prilaku : Mengevaluasi pelatihan pada tingkat prilaku berarti : (1)

mengukur pengaruh pelatihan terhadap kinerja pekerjaan melalui

wawancara kepada peserta pelatihan dan rekan kerja mereka, dan

(2) mengamati kinerja pada pekerjaan.

4) Hasil : Para pemberi kerja mengevaluasi hasil-hasil dengan

mengukur pengaruh dari pelatihan pada pencapaian tujuan

organisasional. Karena hasil-hasil seperti produktivitas, kualitas,

19

Robert L. Mathis dan John H. Jackson, Human Resource Managemen : Manajemen

Sumber Daya Manusia, ( Jakarta : Salemba Empat, 2006), h. 330-331.

Page 37: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

26

waktu, penjualan, dan biaya secara relatif konkret, jenis evaluasi ini

dapat dilakukan dengan membandingkan data-data sebelum dan

setalah pelatihan.

B. Pendidikan Dasar Ulama (PDU)

1. Pendidikan

a. Pengertian Pendidikan

Dalam bahasa Indonesia, kata pendidikan berasal dari kata didik

yang mendapat awalan pen dan akhiran an. Kata tersebut sebagaimana

dijelaskan dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah perbuaatan, (hal,

cara, dan sebagainya) mendidik.20

Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha

manusia untuk membimbing keperibadiannya sesuai dengan nilai-nilai di

dalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam perkembangannya, istilah

pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau

kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau

penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.21

Sedangkan secara istilah Ahmad D. Marimba mendefinisikan

pendidikan sebagai bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pemilik

terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik terhadap

20

Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Hakarta: Gaya Media Pratama, 2005), h. 4.

21 Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta : PT Raja Grafindi Persada, 2006), h.

1.

Page 38: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

27

terbentuknya kepribadian yang utama. Berdasarkan pengertian ini,

Marimba menyebutkan ada lima unsur utama dalam pendidikan, yaitu, (1)

usaha (kegiatan ) yang bersifat bimbingan, pimpinan, dan pertolongan

yang dilakukan secara sadar. (2) ada pendidik, pembimbing atau penolong,

3) ada yang didik atau si terdidik, 4) adanya dasar dan tujuan dalam

bimbingan tersebut, dan 5) dalam usaha itu tentu ada alat-alat yang

dipergunakan.22

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan

adalah bimbingan yang dilakukan seseorang atau kelompok di mana hal

tersebut dilakukan secara sadar untuk mencapai tingkat hidup yang lebih

tinggi.

Sedangkan dalam konteks agama Islam, kata pendidikan mengacu

kepada tiga kata yaitu al-tarbiyah, al-ta’dib, dan al-ta’lim. Dari ketiga

istilah tersebut yang populer digunakan dalam praktek pendidikan adalah

al-tarbiyah.23

Sedangkan secara terminologi terdapat beberapa pendapat yang

dikemukan oleh beberapa ahli. Di mana para ahli pendidikan Islam ini telah

mencoba memformulasikan pengertian pendidikan Islam, diantaranya

adalah :

22

Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, h. 9

23 Al-Rasyidin, dan Samsul Nizar, filsafat Pendidikan Islam : pendekatan historis, teoritis

dan praktis,( Jakarta: Ciputat Press, 2005), h. 25.

Page 39: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

28

1) Al- Syaibaniy : Mengemukakan bahwa pendidikan Islam adalah

proses mengubah tingkah laku individu peserta didik pada

kehidupan pribadi, masyarakat, dan alam sekitarnya.24

2) Muhammad Fadhil al-Jamaly : Mendefinisikan pendidikan Islam

sebagai upaya mengembangkan, mendorong, serta mengajak peserta

didik hidup lebih dinamis dengan berdasarkan nilai-nilai yang tinggi

dan kehidupan yang mulia.25

3) Sedangkan dalam buku karangan Zakiah Darajat : Mendefinisikan

pendidikan Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran

Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik, agar

nantinnya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami,

menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah

diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran Islam itu

suatu pandangan hidup demi keselamatan hidup dunia dan akhirat

kelak.26

Berdasarkan pengertian beberapa ahli tersebut dapat di simpulkan

bahwa yang dimaksud dengan pendidikan Islam adalah proses bimbingan

yang secara sadar dari pengajar kepada si terdidik untuk mengubah tingkah

laku individu yang sesuai dengan perkembangan jasmani dan rohani

berdasarkan nilai-nilai yang tinggi dan mulia.

24

Ibid., h. 31.

25 Ibid., h. 31.

26 Slamet khumaedi, aktivitas pendidikan dasar ulama (PDU-MUI) jakarta barat dalam

mendidik ulama, (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,Universitas Islam Negeri

Jakarta, 2009), h. 13.

Page 40: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

29

Mengacu pada pembahasan yang penulis inginkan, bahwa

pendidikan di sini adalah pendidikan Islam yang nantinya bertujuan untuk

menjadikan seorang Ulama (ahli dalam agama Islam).

b. Dasar Pendidikan Islam

Bila dilihat dari aktifitas dalam proses memimbing kepribadian

muslim, maka dasar dari pendidikan Islam ini adalah Al-Qur’an dan Hadits.

Penetapkan Al-Qur’an dan Hadits sebagai dasar pendidikan Islam

dikarenakan kebenaran yang didapat dalam kedua dasar tersebut dapat

diterima oleh nalar manusia dan dapat dibuktikan dalam sejarah atau

pengalaman kemanusiaan. Sebagai pedoman, Al-Qur’an tidak ada keraguan

padanya, sebagai mana firman Allah pada surat Al-Baqarah ayat 2, yang

berbunyi:

Artinya : “Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk

bagi mereka yang bertaqwa”.

Demikian pula dengan kebenaran Hadits sebagai dasar kedua dari

pendidikan Islam. Secara umum, hadits dipahami sebagai segala sesuatu

Page 41: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

30

yang didasarkan kepada Nabi SAW, baik berupa perkataan, perbuatan,

serta ketetapannya.27

c. Tujuan pendidikan Islam

Tujuan pendidikan Islam terbagi 2 yaitu tujuan umum dan tujuan

khusus. Menurut Ali Khalil Abu al-Aynain, mendefinisikan tujuan umum

pendidikan Islam adalah membentuk pribadi yang beribadah kepada Allah.

Sifat dari tujuan umum ini tetap, berlaku disepanjang tempat, waktu dan

keadaan. Sedangkan tujuan khusus pendidikan Islam ditetapkan

berdasarkan keadaan tempat dengan mempertimbangkan keadaan

geografis, ekonomi, dan lain-lain yang ada di tempat itu. Tujuan khusus ini

dapat dirumuskan berdasarkan ijtihad para ahli ditempat itu.28

2. Ulama

a. Pengertian Ulama

Ada beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para mufasir salaf

mengenai Ulama, yaitu:29

1) Hasan Basri : Ulama adalah orang yang takut kepada Allah, suka

kepada setiap sesuatu yang disukai Allah, dan menolak segala

sesuatu yang dimurkai-Nya.

27

Al-Rasyidin, dan Samsul Nizar, filsafat Pendidikan Islam :pendekatan historis, teoritis

dan praktis, h. 34-35.

28 Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, h. 108.

29 Badruddin Hsubky, Dilema Ulama dalam Perubahan Zaman, (Jakarta: Gema Insani

Press, 1995), h. 45-46.

Page 42: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

31

2) Sayyid Qutub : Ulama adalah orang yang senantiasa berfikir keritis

akan kitab Al-Qur’an (yang mendalam maknannya) sehingga

mereka akan ma’rifat secara hakiki kepada Allah. Mereka ma’rifat

karena memperhatikan tanda bukti ciptan-Nya. Mereka yang

merasakan kemaha besaran-Nya melalui segala ciptan-Nya.

3) Syekh Nawawi Al-Bantani : Ulama adalah orang-orang yang

menguasai segala hukum syara untuk menetapkan sahnya agama,

baik sahnya i’itikad maupun amal syariat lainnya

Dalam kitab suci Al-Qur’an kata ulama dinyatakan di dalam

potongan surat al-Fathir ayat 28, yang berbunyi:”

Artinya: “Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba

hamba-Nya, hanyalah ulama”.

Sedangkan dalam buku fikih kemenangan dan kejayaan ulama

adalah orang-orang yang Allah jadikan sebagai pilar manusia untuk

bersandar dalam urusan fikih, ilmu, dan masalah-masalah agama dan dunia.

Mereka adalah fikih-fikih Islam, di mana fatwa sanantiasa berada dilisan

Page 43: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

32

mereka karena merekalah yang mengambil kesimpulan hukum dan sangat

peduli dalam menentukan kaidah-kaidah halal dan haram30

.

Dari beberapa pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa

ulama adalah orang yang takut kepada Allah dengan senantiasa berfikir

keritis akan kibab Al-Qur’an serta orang yang menguasai segala hukum

syara untuk menetapkan sahnya agama, baik sahnya i’itikad maupun amal

syariat lainnya sehingga kepada ulamalah umat bersandar dalam urusan

fiqih dan masalah-masalah mengenai agama lainnya.

b. Macam-Macam Ulama

Menurut Imam Ghazali Ulama terdiri dari 2 macam, yaitu : ulama

dunia dan ulama akhirat. Dengan rinci ia mengemukakan tanda-tanda

ulama akhirat, adalah : 31

1) Tidak mencari kemegahan dunia dengan menjual ilmunya dan tidak

memperdagangkan ilmunya untuk kepentingan dunia.

2) Prilakunya sejalan dengan ucapannya, tidak menyuru orang untuk

berbuat kebaikan sebelum ia mengamalkannya.

3) Mengajarkan ilmunya untuk kepentingan akhirat, senentiasa

mendalami ilmu pengetahuan yang dapat mendekatkan dirinya

kepada Allah SWT dan menjauhi segala perdebatan yang sia-sia.

30

Ali Muhammad Ash-Shalabi, fikih Kemenangan dan Kejayaan : meretas jalan

kebangkitan umat Islam, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2006), h. 314.

31 Badruddin Hsubky, Dilema Ulama dalam Perubahan Zaman, h. 57-58.

Page 44: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

33

4) Mengejar kehidupan akhirat dengan mengamalkan ilmunya dan

menunaikan berbagai ibadah.

5) Menjauhi godaan penguasa jahat yang didasarkan berdasarkan

sabda Nabi Muhammad SAW yang artinnya “sejahat-jahatnya

ulama adalah yang mendatangai penguasa dan sebaik penguasa

adalah yang mendatangi ulama” (HR. Ibnu Majah).

6) Tidak cepat mengeluarkan fatwa sebelum ia menemukan dalilnya

dari Al-Qur’an dan As-Sunnah.

7) Senang kepada setiap ilmu yang dapat mendekatkan dirinya kepada

Allah SWT.

c. Keriteria Ulama

Dari tanda-tanda ulama akhirat yang dikemukakan oleh Imam

Ghozali dan pada pengertain-pengertain yang dikemukakan dapat terlihat

kriteria ideal seorang ulama, maka berikut ini akan penulis paparkan

beberapa kriteria ulama berdasarkan pengertian-pengertia ulama, yang

meliputi : 32

1) Menguasai ilmu agama Islam dan sanggup membimbing umat

dengan memberikan bekal ilmu-ilmu ke Islaman yang bersumber

dari Al-Qur’an, Hadits, Ijma’, dan Qiyas.

2) Ikahlas melaksanakan ajaran Islam.

3) Mampu menghidupkan sunnah Rasul dan mengembangkan Islam

secara kaffah.

32

Ibid., h. 47.

Page 45: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

34

4) Berakhlak luhur, berfikir kritis, aktif menolong masyarakat,

melakukan perbuatan positif, bertangguang jawab, dan istiqomah.

5) Berjiwa besar, kuat mental dan fisik, tahan uji, hidup sederhana,

amanah, tawadhu’, kasih sayang terhadap sesama, dan tawakal

kepada Allah SWT.

6) Mengetahui dan peka terhadap situasi zaman serta mampu

menjawab setiap persoalan untuk kepentingan Islam dan umatnya.

7) Berwawasan luas dan dapat Menerima pendapat orang lain yang

tidak bertentangan dengan Islam.

d. Kewajiban Ulama

Berikut ini adalah kewajiban ulama yang perlu dikembangkan

secara berkesinambungan, sebagai berikut : 33

1) Menegakkan dakwah dan membentuk kader Ulama.

2) Mengkaji dan mengembangkan Islam.

3) Melindungi Islam dan Umatnya.

C. Gambaran umum Pendidikan Dasar Ulama (PDU)

Dari pengertian Pendidikan dan Ulama di atas dapat penulus simpulkan

bahwa, Pendidikan Dasar Ulama adalah suatu program pendidikan atau pelatihan

dasar (awal) yang mengajarkan para pesertannya ilmu-ilmu yang berkaitan dengan

33

Ibid., h. 66.

Page 46: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

35

keulamaan, yang melatih untuk selalu takut dan taat kepada Allah dan senantiasa

untuk membimbing umat agar senantiasa sejalan dengan Al-Qur’an dan Hadits.

1. Sejarah Singkat Pendidikan Dasar Ulama

Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya beragama

Islam, maka diperlukanlah sebuah wadah yang dapat mengayomi dan mewakili

umat Islam Indonesia dalam berbagai hal. Salah satu wadah Islam yang cukup

berperan dalam negara Indonesia adalah MUI (Majelis Ulama Indonesia),

organisasi ini berkedudukan di Ibukota Negara Repubrik Indonesia. Organisasi

ini merupakan organisasi yang dijadikan sebagai tempat berkumpulnya para

ulama, zuama, dan cendikiawan muslim khususnya dalam membicarakan dan

memutuskan hal-hal yang berkaitan dengan Islam.

Organisasi yang terbentuk pada tanggal 17 Rajab 1375 H yang

bertepatan dengan tanggal 26 Juli 1975 M ini merupakan suatu wadah yang

berfungsi :34

a. Sebagai wadah musyawarah para ulama, zuama, dan cendekiawan

muslim dalam mengayomi umat dan mengembangkan kehidupan yang

Islami.

b. Sebagai wadah silaturahmi para ulama, zuama, dan cendekiawan

muslim untuk mengembangkan dan mengamalkan ajaran Islam dan

menggalang ukhuwah Islamiyah.

34

Majelis Ulama Indonesia (MUI), pedoman penyelenggaraan Organisasi Majelis Ulama

Indonesia, Jakarta : MUI Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta), 2007, h. 26.

Page 47: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

36

c. Sebagai wadah yang mewakili umat Islam dalam hubungan dan

konsultasi antar umat beragama.

d. Sebagai pemberi fatwa kepada umat Islam dan pemerintah, baik

diminta maupun tidak diminta.

Sebagai organisasi yang cukup penting bagi umat Islam Indonesia, MUI

sadar bahwa perlu dilakukan kaderrisasi bagi calon ulama yang nantinya akan

membimbing umat Islam dan meneruskan tujuan yang telah ditetapkan MUI,

terlebih lagi bila dilihat pada kondisi masyarakat Indonesia yang beraneka

suku, bangsa, dan agama. Atas dasar itulah, maka pada tahun 1991 MUI

membuat program yang bertujuan untuk pelatihan para generasi muda Islam

yang berbakat dan berminat, khususnya dalam hal-hal yang berkaitan dengan

agama Islam yang kemudian dilatih untuk menjadi ulama muda. Program

pelatihan yang dibentuk MUI ini diberi nama dengan PDU (Pendidikan

Dirasah Ulya) dan PKU (Pendidikan Kader Ulama) untuk jenjang selanjutnya.

Selain untuk mencari dan menciptakan kader ulama muda, sebenarnya

ada beberapa alasan yang mendasari terbentuknaya kedua program ini, yaitu :

pertama, PDU dan PKU terbentuk untuk mengatasi masalah kelangkaan ulama,

kedua : bila dilihat dari kondisi pendidikan yang terjadi saat itu, di mana para

lulusan SMA/sederajat sukar untuk melanjutkan kejenjang pendidikan yang

lebih tinggi lagi. Padahal pendidikan merupakan hal yang cukup penting bagi

kelangsungan umat manusia, ketiga : untuk memfasilitasi generasi muda Islam,

baik pria maupun wanita yang berbakat dan berminat dalam ilmu-ilmu agama

Page 48: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

37

Islam, sehingga untuk masuk kedalam program pelatihan yang didirikan MUI

ini tidak ada unsur paksaan.35

PDU (Pendidikan Dirasah Ulya) terbentuk pada tahun 2003. Program

pelatihan ini terbentuk berdasarkan amanat musyawarah Daerah Majlis Ulama

Indonesia (MUI) Propinsi DKI Jakarta. Pada Musyawarah yang berlangsung

pada tahun 1991 ini mengamanatkan agar Pendidikan Dirasah Ulya (PDU)

dihidupkan kembali sebagai upaya MUI dalam mengatasi kelangkaan ulama.

Hal ini dikarenakan pada tahun 1991 pernah sempat ada Pendidikan Dirasah

Ulya yang hanya berlangsung ditingkat Provinsi, akan tetapi dikarenakan suatu

hal maka Pendidikan Dirasah Ulya ini berubah menjadi PKU (Pendidikan

Kader Ulama) yang masih berlangsung hingga saat ini. Lulusan PKU inilah

yang nantinya dijadikan sebagai pendukung maupun pelaksana pada program

PDU.36

Karena hal tersebutlah maka pada tahun 2003 berdasarkan SK MUI

Propinsi DKI Jakarta nomor : 178/SK/MUI-DKI/IV/2003 MUI Propinsi DKI

Jakarta membuka kembali Pendidikan Dirasah Ulya (PDU) dilima wilayah

Kota Administrasi Provinsi DKI Jakarta, dengan pertimbangan : 37

a. PDU sebagai program pendidikan yang memberikan dasar-dasar

pengetahuan keulamaan.

35

Wawancara pribadi dengan Naufal Al-Haq S.Pd.I, Jakarta, 8 Juni 2012.

36 Ibid.

37 Majelis Ulama Indonesia (MUI), Buku pedoman Pendidikan Dasar Ulama (PDU),

(Jakarta : MUI DKI Jakarta 2006), h. 1.

Page 49: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

38

b. PDU sebagai jenjang pendidikan yang membekali kompetensi

keulamaan untuk melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi yaitu

Pendidikan Kader Ulama (PKU).

Atas dasar tersebut di atas, maka setiap lulusan PDU diharapkan untuk

dapat melanjutkan keprogram yang lebih tinggi lagi yaitu Pendidikan Kader

Ulama (PKU), PKU merupakan program pelatihan MUI Provinsi DKI Jakarta

dalam menciptakan ulama muda yang pelaksanaannya hanya ada ditingkat

Provinsi.

Pendidikan Dirasah Ulya merupakan sebuah program pelatihan yang

diselenggarakan oleh MUI tingkat Provinsi DKI Jakarta yang bekerja sama

dengan MUI tingkat Kota Administrasi yang berada di 5 wilayah Kota

Administrasi, yaitu : Kota Administrasi Jakarta Barat, Kota Administrasi

Jakarta Utara, Kota Administrasi Jakarta Pusat, Kota Administrasi Jakarta

Timur, dan Kota Administrasi Jakarta Selatan.

Pada tahun 2006 berdasarkan SK MUI nomor 015/SK/MUI-

DKI/XI/2006, penggunaan mana Pendidikan Dirasah Ulya, (PDU) diubah

menjadi Pendidikan Dasar Ulama (PDU), hal ini dikarenakan istilah

Pendidikan Dirasah Ulya di negara-negara Islam digunakan untuk pendidikan

Strata 2 (S2). Program palatihan PDU yang dalam bentuk pendidikan ini

diselenggarakan dengan menggunakan kurikulum tersendiri yang disusun atas

dasar masukan Ulama, Dosen/pengajar PDU, pakar Pendidikan, Lingkungan

sekitar (aspirasi umat), perkembangan Iptek, dan kemampuan belajar peserta.

Page 50: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

39

Kurikulum ini nantinya akan dievaluasi secara berkala setiap tiga tahun

sekali.38

Sistem pembelajaran yang digunakan lembaga pelatihan Pendidikan

Dasar Ulama ini menggunakan sistem SKS (Siatem Kredit Semester). SKS

merupakan sistem penyelenggaraan pendidikan di mana keseluruhan beban

studi peserta, beban kerja tenaga pengajar, dan beban penyelenggaraan

pendidikan dihitung dalam suatu satuan yang disebut semester.39

Karena hal ini

dan beberapa hal lainlah, sering membuat salah persepsi terhadap peserta PDU,

di mana mereka menganggap bahwa PDU ini merupakan lembaga pendidikan

formal yang lulusannya setara dengan D2. Sementara bila dilihat dari hal-hal

yang terdapat pada lembaga atau instansi pendidikan formal, tidak dimiliki oleh

program pelatihan bentukan MUI Propinsi DKI Jakarta ini. Seperti : tidak

memiliki pengakuan dari instansi pendidikan (akreditasi), memiliki kurikulum

tersendiri, dll.

Program pelatihan Pendidikan Dasar Ulama ini diselenggarakan selama

2 tahun dan dibagi kedalam 4 semester yang dilakukan dalam 3 kali pertemuan

selama seminggu, di mana pertemuan ini terjadi pada hari Jum’at, Sabtu, dan

Minggu yang dilakukan pada pukul 13.30.

Hingga saat ini program pelatihan Pendidikan Dasar Ulama telah

berdiri selama kurang lebih 9 tahun dan telah menghasilkan 4 angkatan. Pada

tiap angkatannya program pelatihan ini hanya menerima kurang lebih 50

38

Wawancara pribadi dengan, M. Naufal Al-Haq S.Pd.I.

39 Majelis Ulama Indonesia (MUI), Buku pedoman Pendidikan Dasar Ulama (PDU), h.

14-15.

Page 51: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

40

peserta yang terdiri dari peserta pria dan peserta wanita, dengan sayarat telah

menempuh pendidikan MA/sederajat, memiliki wawasan keagamaan yang

memadai, lulus tes seleksi masuk yang telah ditentukan oleh Badan Pelaksana

pelatihan Pendidikan Dasar Ulama, dll. Dari 50 peserta yang diterima, 40

peserta tersebut merupakan peserta tetap dan 10 peserta lainnya merupakan

peserta cadangan.

Untuk mengikuti program ini setiap calon peserta harus memenuhi

kriteria yang telah di tetapkan oleh Badan Penyelengara PDU, yang meliputi :

a. Penduduk Provinsi DKI Jakarta dan sekitarnya dan berusia antara

18-30 tahun.

b. Berijazah Madrasah Aliyah/sederajat (minimal).

c. Mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.

d. Memiliki wawasan keagamaan Islam yang memadai.

e. Mendaftar dan lulus seleksi masuk

f. Diutamakan aktivis keagamaan dilingkungannya.

2. Visi-Misi danTujuan Pendidikan Dasar Ulama

a. Visi-Misi Pendidikan Dasar Ulama

Visi-Misi merupakan hal yang cukup penting dalam sebuah

organisasi, karena Visi-Misi merupakan gambaran dari sebuah organisasi,

karena tanpa Visi-Misi, sebuah organisasi akan tidak memiliki dasar tujuan

jangka panjang yang nantinya akan digunakan dalam menjalankan aktivitas

kesehariannya. Pendidikan Dasar Ulama merupakan sebuah program

pelatihan yang dibentuk oleh MUI, sehingga dalam Visi-Misinya,

Page 52: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

41

Pendidikan Dasar Ulama ini mengacu pada Visi-Misi MUI, yang meliputi :

40

Visi : Terciptanya kondisi kehidupan kemasyarakatan, kebangsaan, dan

kenegaraan yang baik, memperoleh ridho dan ampunan Allah

SWT (baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur) menuju

masyarakat berkualitas (khaira ummah) demi terwujudnya

kejayaan Islam dan kaum Muslimin (izzul Islam wal-muslimin)

dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai

manaifestasi dari rahmat bagi seluruh alam (rahmatan

lil’alamin).

Misi : a. Menggerakkan kepemimpinan dan kelembagaan umat secara

efektif dengan menjadikan ulama sebagai panutan (qudwah

hasanah), sehingga mampu mengarahkan dan membina umat

Islam dalam menanamkan dan memupuk aqidah Islamiyah,

serta menjalankan syariat Islamiyah;

b. Melaksanakan dakwah Islam, amar ma’ruf dan nahi munkar

dalam mengembankan akhlak karimah agar terwujud

masyarakat berkualitas (khaira ummah) dalam berbagai aspek

kehidupan;

c. Mengembangkan ukhuwah Islamiyah dan kebersamaan dalam

mewujudkan persatuan dan kesatuan umat Islam dalam wadah

Negara Kesatuan Republik Indonesia

40

Wawancara pribadi dengan M. Naufal Al-Haq S.Pd.I.

Page 53: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

42

b. Tujuan Pendidikan Dasar Ulama

Tujuan umum Pendidikan Dasar Ulama adalah untuk memfasilitasi

generasi muda Islam yang berbakat dan berminat untuk menjadi kader

ulama muda yang memahami dan mengamalkan ajaran Islam dan

berakhlakul karimah, serta tanggap terhadap perkembangan masyarakat Ibu

Kota pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya41

.

Secara khusus tujuan diselenggarakannya Pendidikan Dasar Ulama

(PDU) sebagai berikut :42

1) Terwujudnya ulama muda yang menguasai ilmu agama Islam.

2) Terwujudnya ulama muda yang memahami dan tanggap terhadap

masalah umat dan perkembangan masyarakat, negara, dan bangsa

sebagai latar wawasan kepemimpinan.

3) Terwujudnya ulama yang berakhlakul karimah, tafaquhfiddin, dan

aqomatuddin sebagai latar wawasan perjungan.

3. Tenaga Pengajar atau Dosen

Tenaga pengajar yang melatih pada program ini merupakan tenaga-

tenaga pengajar dapat dibilang kompeten dalam bidang agama, bahkan hampir

keseluruhan dari pengajar tersebut merupakan ulama yang sudah terbilang

berpengalaman, seperti :43

1. KH. Alawi Moh. Zen MA

41

Ibid.

42 Majlis Ulama Indonesia (MUI), Buku pedoman Pendidikan Dasar Ulama (PDU), h. 1.

43 Ibid.

Page 54: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

43

2. KH. Ahmad Syarifuddin MA

3. Drs. KH. Sulaiman Rais M.Ag

4. Drs. H. M.A Salim Thohir

5. Drs. KH. Mahfud Asirun An-Nadawy

6. H. Sabeni Hamid Al-Duri S.Pd.I

7. Kuserin Tajeri SH.I

8. Drs. KH. Rusli Sidiq

9. M. Naufal Al-Haq S.Pd.I

Page 55: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

44

4. Struktur Kepengurusan Pendidikan Dasar Ulama (PDU) Kota

Administrasi Jakarta Barat

Berikut ini akan penulis gambarkan struktur kepengurusan PDU

Kota Administrasi Jakarta Barat, sebagai berikut :

PB PDU Prov DKI Jakarta

KH. Alawi M. Zen M.A

Drs. KH. Sulaiman Rais MA.g

Dr. HC. MGS. H. Idrus Ali

Ketua BP PDU Jakarta Barat

Drs. H. A. Salim Thohir Komite Pendidikan

Bid. Administrasi dan

Keuangan

M. Naufal Al-Haq SP.DI

Dosen Bid. Kemahasiswaan

H. Ahmad Sofyan SA.g

Bid. Akademik

Drs. H. Hasan Asyari M.Pd

PESERTA

Page 56: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

45

BAB III

Gambaran Umum Majlis Ulama Indonesia (MUI)

A. Sejarah Singkat Majlis Ulama Indonesia

Majelis Ulama Indonesia adalah wadah yang menghimpun para ulama,

zuama dan cendekiawan muslim Indonesia untuk menyatukan gerak dan langkah-

langkah umat Islam Indonesia dalam mewujudkan cita-cita bersama. Majelis

Ulama Indonesia berdiri pada tanggal 17 Rajab 1395 H yang bertepatan dengan

tanggal 26 Juli 1975 M di Jakarta.

Terbentuknya MUI sebagai hasil dari musyawarah para ulama,

cendekiawan dan zu'ama yang datang dari berbagai penjuru tanah air yang

keseluruhannya berjumlah 53 orang, antara lain meliputi: 26 orang ulama yang

mewakili 26 Propinsi di Indonesia, 10 orang ulama yang merupakan unsur dari

ormas-ormas Islam tingkat pusat, yaitu : NU, Muhammadiyah, Syarikat Islam,

Perti, Al Washliyah, Math'laul Anwar, GUPPI, PTDI, DMI dan Al Ittihadiyyah, 4

orang ulama dari Dinas Rohani Islam, AD, AU, AL dan POLRI, serta 13 orang

tokoh/cendekiawan yang merupakan tokoh perorangan. Dari musyawarah tersebut,

maka disepakati untuk membentuk wadah sebagai tempat bermusyawarahnya para

Ulama, Zuama, dan Cendekiawan Muslim yang tertuang dalam “ PIAGAM

BERDIRINYA MUI” yang di tandatangani seluruh peserta musyawarah yang

kemudian di sebut Musyawarah Nasional Ulama.1

1 http://www.mui.or.id, diakses pada 6 Januari 2013.

45

Page 57: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

46

Berdirinya MUI di dasarkan karena kesadaran ulama Indonesia sebagai

pewaris tugas-tugas para Nabi. Sehingga mereka merasa terpanggil untuk berperan

aktif membangun masyarakan melalui wadah MUI. Di sisi lain kemajuan sains dan

teknologi yang dapat menggoyahkan etika dan moral, serta budaya global yang

didominasi Barat, serta pendewaan kebendaan dan pendewaan hawa nafsu yang

dapat melunturkan aspek religiusitas masyarakat serta meremehkan peran agama

dalam kehidupan umat manusia. Selain itu, bila dilihat dari kemajuan dan

keragaman umat Islam Indonesia dalam hal keagamaan, organisasi sosial dan

kecenderungan aliran dan aspirasi politik, sering mendatangkan kelemahan dan

bahkan dapat menjadi sumber pertentangan di kalangan umat Islam sendiri.

Karena beberapa hal tersebut memungkinkan umat Islam untuk terjebak

dalam egoisme kelompok yang berlebihan. Karena hal tersebutlah kehadiran MUI

cukup dirsakan manfatnya bagi masyarakat. Di mana MUI sebagai pewaris tugas

para Nabi mencoba membimbing umat Islam dalam menghadapi keadaan yang

dihadapi masyarakat.

Adapun Tujuan Majlis Ulama Indonesia adalah Majlis Ulama Indonesia

bertujuan mewujudkan masyarakat yang berkualiatas (khaira ummah), dan negara

yang aman, damai, adil, dan makmur rohaniah dan jasmaniah yang diridhai Allah

SWT (baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur).

Page 58: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

47

Untuk mencapai tujuannya, MUI melaksanakan usaha-usaha, yang meliputi :2

a. Memberikan bimbingandan tuntunan kepada umat Islam agar

tercipta kondisi kehidupan beragama yang bisa menjadi landasan

yang kuat dan bisa mendorong terwujudnya masyarakat yang

berkualitas.

b. Merumuskan kebijakan penyelenggaraan dakwah Islam, amar

ma;ruf nahi munkar untuk memacu terwujudnya kehidupan

beragama dan bermasyarakat yang di ridhoi Allah SWT.

c. Memberikan peringatan, nasehat, dan fatwa mengenai masalah

keagamaan dan kemasyarakatan kepada masyarakat dan pemerintah

dengan bijak dan menyejukkan.

d. Merumuskan pola hubungan keumatan yang memungkinkan

terwujudnya ukhuwah Islamiyah dan kerukunan antar umat

beragama dalam memantapkan persatuan dan kesatuan bangsa.

e. Menjadi penghubunga antara ulama dan umara (pemerintah) dan

penterjemah timbal balik antara pemerintah dan umat guna

mencapai masyarakat berkualiatas yang di ridhai Allah SWT.

f. Meningkatkan hubungan serta kerjasama antar organisasi, lembaga

Islam, dan cendikiawan muslim, serta menciptakan program-

program bersama untuk kepentingan umat.

g. Dan usaha/kegiatan lain yang sesuai dengan tujuan organisasi.

2 Majelis Ulama Indonesia (MUI), pedoman penyelenggaraan Organisasi Majelis Ulama

Indonesia, Jakarta : MUI Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta), 2007, h. 27-28.

Page 59: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

48

Dari terbentuknya hingga saat ini Majelis Ulama Indonesia

mengalami beberapa kali kongres atau musyawarah nasional dan

mengalami beberapa kali pergantian Ketua Umum, yaitu:

a. Prof. Dr. Hamka (1977-1981)

b. KH. Syukri Ghozali (1981-1983)

c. KH. Hasan Basri (1983-1990)

d. Prof. KH. Ali Yafie (1990-2000)

e. KH. M. Sahal Mahfudz (2000-sekarang)

B. Visi-Misi Majlis Ulama Indonesia (MUI)

Visi-Misi merupakan hal yang cukup penting dalam sebuah organisasi,

karena Visi-Misi merupakan gambaran dari sebuah organisasi, karena tanpa Visi-

Misi, sebuah organisasi akan tidak memiliki dasar tujuan jangka panjang yang

nantinya akan digunakan dalam menjalankan aktivitas kesehariannya. Pendidikan

Dasar Ulama merupakan sebuah program pelatihan yang dibentuk oleh MUI,

sehingga dalam Visi-Misinya, Pendidikan Dasar Ulama ini mengacu pada Visi-

Misi MUI, yang meliputi : 3

Visi : Terciptanya kondisi kehidupan kemasyarakatan, kebangsaan, dan

kenegaraan yang baik, memperoleh ridho dan ampunan Allah SWT

(baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur) menuju masyarakat

berkualitas (khaira ummah) demi terwujudnya kejayaan Islam dan

3 Ibid., h.15-16.

Page 60: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

49

kaum Muslimin (izzul Islam wal-muslimin) dalam wadah Negara

Kesatuan Republik Indonesia sebagai manaifestasi dari rahmat bagi

seluruh alam (rahmatan lil’alamin).

Misi : a. Menggerakkan kepemimpinan dan kelembagaan umat secara

efektif dengan menjadikan ulama sebagai panutan (qudwah

hasanah), sehingga mampu mengarahkan dan membina umat

Islam dalam menanamkan dan memupuk aqidah Islamiyah, serta

menjalankan syariat Islamiyah;

b. Melaksanakan dakwah Islam, amar ma’ruf dan nahi munkar

dalam mengembankan akhlak karimah agar terwujud

masyarakat berkualitas (khaira ummah) dalam berbagai aspek

kehidupan;

c. Mengembangkan ukhuwah Islamiyah dan kebersamaan dalam

mewujudkan persatuan dan kesatuan umat Islam dalam wadah

Negara Kesatuan Republik Indonesia

C. Peran Majlis Ulama Indonesia (MUI)

Berdasarkan jati diri ulama sebagai warasatu al-anbiyaa maka Majlis

Ulama Indonesia mempunyai peran sebagai berikut :4

4Ibid., h. 19-22.

Page 61: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

50

1. Sebagai ahli waris tugas para Nabi (Warasatu al-anbiya)

Sebagai ahliwaris tugas para Nabi, MUI menjalankan fungsi

kenabiyan, yakni dengan memperjuangkan perubahan kehidupan agar

berjalan sesuai dengan ajaran Islam, walaupun dengan konsekuensi akan

menerima kritik , tekanan, dan ancaman karena perjuangannya

bertentangan dengan sebagian tradisi, dan budaya.

2. Sebagai pemberi fatwa (Mufti)

MUI berperan sebagai pemberi fatwa bagi umat Islam, baik diminta

maupun tidak diminta. Sebagai lembaga pemberi fatwa MUI

mengakomodasi dan menyalurkan aspirasi umat Islam Indonesia yang

sangat beragam aliran, paham, dan pemikiran serta organisasi

keagamaannya.

3. Sebagai pembimbing dan pelayan umat (Ra’iy wa khadim al ummah)

MUI sebagai pelayan umat, yaitu melayani umat dan bangsa dalam

memanuhi harapan, aspirasi, dan tuntutan mereka.

4. Sebagai penegak amar makruf dan nahyi munkar

MUI berperan sebagai penegak amar makruf nahi munkar yaitu

dengan menegaskan kebenaran sebagai pembenaran dan kebatilan sebagai

kebatilan dengan penuh hikmah dan istiqomah. Dengan demikian, MUI

juga merupakan wadah penghidmatan bagi perjuangan dakwah yang

senantiasa berusaha merubah dan memperbaiki keadaan masyarakat dan

Page 62: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

51

bangsa dari kondosi yang tidak sejalan dengan ajaran Islam menjadi

masyarakat dan bangsa yang berkualitas.

5. Sebagai pelopor gerakan pembaruan (al-Tajdid)

6. Sebagai pelopor gerakan islah

MUI berperan sebagai juru damai terhadap perbedaan yang terjadi

di kalangan masyarakat. Apabila terjadi perbedaan pendapat di kalangan

umat Islam maka MUI dapat menempuh jalan al-jam’u wat taufiq

(kompromi dan persesuaian) dan tarjih (mencari hukum yang kebih kuat).

Dengan demikian diharapkan tetap terperihara semangat persaudaraan

(ukhuwah) dikalangan umat Islam Indonesia.

Page 63: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

52

D. Susunan Pengurus Majlis Ulama Indonesia Kota Administrasi Jakarta

Barat

PENASEHAT*

KETUA UMUM

KH. Alawi Mohammad Zen MA

Bendahara Umum

Dr. MGS. H. Darus Ali

Seketaris Umum

KH. Sulaiman Rais. M.AG

Kom. Kajian

Drs. Munahir

Muchtar HS

Kom. Ukhwah

Drs. KH. Rusli

Sidiq

Kom. Pendidikan

Drs.H. M. A Salim

Thohir

Kom. Dakwah

KH. Baiya Isa.

BSc

Kom. Fatwa

KH. A. Mahmud.

MA

Kom. Pemberdayaan Perempuan

Dra. HJ. Hakimah Amirullah

ANGGOTA

Kom. Ekonomi

Drs. H. Iskandar Achyar H.Si

Page 64: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

53

Ket :

Penasehat : - Wali kota Jakarta Barat - KH. Mahfudz Asirun

- KA. KAN. Menag Jakarta Barat - Harun Munir. S. SOS

- Seket Kota Jakarta Barat -KH. Noer Muh. Iskandar SQ

- Drs. H. A. Suady - KH. Suhaimi

- KH. Achyar Al-Anshori - Drs. H.M. Sadeli Sapri

Page 65: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

54

BAB IV

TEMUAN LAPANGAN DAN ANALISA MANAJEMEN PELATIHAN

PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU-MUI) KOTA ADMINISTRASI

JAKARTA BARAT DALAM MENCIPTAKAN ULAMA MUDA

A. Temuan Lapangan dan Analisa Penerapan Fungsi Manajemen yang

Dilakukan dalam Program Pelatihan Pendidikan Dasar Ulama (PDU-

MUI) Kota Administrasi Jakarta Barat Dalam Menciptakan Ulama

Muda.

Pada bab sebelumnya telah penulis kemukakan mengenai gambaran

umum Majlis Ulama Indonesia (MUI), baik dari sejarah, tujuan, visi-misi,

sampai struktur kepengurusan Pendidikan Dasar Ulama (PDU).

Dalam mencapai tujuan yang diinginkan, perlu adanya upaya pelatihan

yang terarah dan terpadu. Oleh karena itu, diperlukanlah sebuah manajemen

yang baik dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan Pendidikan Dasar Ulama pada

para mahasiswanya. Di mana manajemen inilah yang akan mengatur seluruh

proses kegiatan pelatihan, dari mulai perencanaan sampai dengan

pengontrollan dan evaluasi.

Pelatihan Pendidikan Dasar Ulama merupakan program MUI Provinsi

DKI Jakarta yang berada di 5 Kota Administrasi, yaitu : Kota Administrasi

Jakarta Barat, Kota Administrasi Jakarta Utara, Kota Administrasi Jakarta

Timur, Kota Administrasi Jakarta Selatan, dan Kota Administrasi Jakarta

Pusat. Program ini bertujuan untuk mendidik calon ulama yang nantinya akan

54

Page 66: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

55

terjun dalam membimbing umat Islam, sehingga materi yang diberikan kepada

para mahasiswanya merupakan materi-materi yang nantinya akan sangat

diperlukan bagi para mahasiswa, khususnya bagi mahasiswa yang benar-benar

ingin menjadi calon ulama yang akan berhadapan langsung dengan kondisi

dakwah yang sebenarnya dalam lingkungan masyarakat.

Selanjutnya untuk mencapai tujuan yang diharapkan, maka dibuatlah

program-program pelatihan yang diharapkan bisa menjadi bekal bagi para

mahasiswa. Untuk merealisasikan program-program pelatihan PDU, maka

perlu diterapkan manajemen yang baik. Di mana dalam manajemen terdapat

fungsi manajemen yang menurut pendapat George R. Terry terdapat empat

fungsi manajemen, yaitu :

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan merupakan awal dari setiap kegiatan, karena

perencanaan adalah proses peramalan di masa yang akan datang.

Dalam dalam merencanakan sebuah kegiatan ada beberapa hal yang

harus dilakukan, seperti :

a. Establishis objectives (penetapan tujuan)

Dalam rangka meramalkan seorang manajer harus

menentukan dengan tegas hasil akhir yang diinginkan. Disinilah

pentingnya tujuan, di mana tujuan merupakan gambaran mengenai

hal-hal yang ingin dicapai. Menetapkan tujuan ini merupakan tugas

perencana. Penetapan tujuan (Establishis objectives) yang

Page 67: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

56

diinginkan harus dirumuskan dengan sejelas-jelasnya, agar dapat

dipahami oleh orang lain. Adapun tujuan dari Pendidikan Dasar

Ulama (PDU) adalah untuk memfasilitasi generasi muda Islam yang

berbakat dan berminat untuk menjadi kader ulama muda yang

memahami dan mengamalkan ajaran Islam dan berakhlakul

karimah, serta tanggap terhadap perkembangan masyarakat Ibu

Kota pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya1.

Tujuan ini diambil untuk memberi kesempatan bagi generasi

muda yang berbakat dan tidak mampu untuk mengambangkan bakat

yang dimilikinya, sehingga dengan adanya program ini generasi

muda tersebut dapat lebih mengmbangkan bakat yang dimilikinnya,

dengan dibimbing oleh dosen yang cukup berpengalaman. Sehingga

generasi muda ini nantinya akan dibentuk untuk menjadi ulama

muda yang berkualitas.

Oleh karena itu, sasaran program ini ialah generasi muda

yang memiliki wawasan ke Islaman yang cukup dan sudah

dinyatakan lulus untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

(SLTA/sederajat). Sedangkan untuk dosen yang dilibatkan

merupakan dosen-dosen yang cukup berpengalaman dalam

bidangnya masing-masing (khususnya agama Islam).

1Wawancara pribadi dengan M. Naufal Al-Haq S.Pd.I, pada 8 Juni 2012.

Page 68: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

57

b. Programming (pemrograman)

Dalam sebuah program perencanaan harus menetapkan

kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan demi tercapainya tujuan yang

diinginkan.

Adapun program pelatihan Pendidikan Dasar Ulama

meliputi : program pembelajaran yang berupa materi-materi tertulis

yang berkaitan dengan agama Islam, praktek ibadah, Rihlah Ilmiyah

dan study general.

Sedangkan untuk menentukan dosen yang nantinya akan

mengisi program-program ini dilakukan berdasarkah pendidikan

dan keahliannya dibidang ilmu agama pada khususnya yang di

tentukan oleh MUI Provinsi.

c. Schedilung (penjadwalan)

Penjadwalan merupakan hal yang cukup penting dalam

setiap kegiatan, yang dalam hal ini adalah kegiatan pelatihan.

Penjadwalan ini berguna baik dalam penentuan lokasi maupun

waktu yang dipergunanakan yang dirasa cocok.

Lokasi yang dipergunakan dalam aktivitas program

pelatihan ini berada di dua tempat berbeda, yaitu : di kantor Wali

Kota ADM Jakarta Barat yang di pakai pada hari Jum’at dan di

pondok pesantren Al-Hidayah Basmol, yang dilakukan pada hari

Page 69: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

58

Sabtu dan Ahad, karena pada hari tersebut kantor MUI yang berada

di gedung wali Kota ADM Jakarta Barat di tutup. Pelatihan ini

dilakukan setelah sholat zuhur sekitar pukul 14.00-17.00.2

Adapun jadwal perkuliahan Pendidikan Dasar Ulama

meliputi :

JUM’AT

JAM MATA KULIAH PENGAJAR

14.00-15.00 Ilmu Pendidikan Islam (IPI) Drs. KH. Sulaiman Rais

15.00-16.00 ISTIRAHAT

16.00-17.00 Praktikum Keagamaan M. Naufal Al-Haq Spd.i

SABTU

14.00-15.00 Kapita Selekta Dosen, badan pelaksana, dan tamu

15.00-16.00 ISTIRAHAT

16.00-17.00 Qiraah al Qutub KH. Ahmad Syarifuddin MA

MINGGU

14.00-15.00 Ilmu Tajwid H. Sabeni Hamid Al-Duri SPd.I

15.00-16.00 ISTIRAHAT

16.00-17.00 Akhlak Tasawuf KH. Alawi Moh. Zen MA

2 Ibid.,

Page 70: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

59

d. Budgeting (penganggaran)

Dalam setiap kegiatan anggaran merupakan yang tidak boleh

dilupakan. Karenanya penyusunan anggaran harus di lakukan pada

saat perencanaan, agar dalam pelaksanaannya seorang manajer

sudah mengetahui pos-pos pemasukan dan pos-pos pengeluaran

yang nantinnya akan terjadi, sehingga apabila anggaran yang

nantinya diterima atau dikeluarkan tidak kurang atau tidak melebihi

anggaran yang talah ditetapkan sebelumnya.

Asal pendanaan program ini berasal dari APBN dan dana

Hibah APBD Provinsi DKI Jakarta, hal ini sesuai dengan Kepres

215 tahun 2011 tentang belanja hibah, bantuan sosial keuangan

kepada organisasi pemerintah maupun non pemerintah, Ormas,

Kelompok, anggota masyarakat, serta partai politik.3

Adapun pengeluaran PDU-MUI Kota Adm Jakarta Barat

adalah sebagai berikut :4

1) Gaji Dosen

2) Gaji Badan Pelaksana

3) Kegiatan-kegiatan mahasiswa (Rihlah Ilmiyah)

4) Study general

5) Almamater

6) UTS dan UAS

3 Ibid.

4 Ibid.

Page 71: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

60

7) Uang transport mahasiswa (bila ada sumbangan)

2. Pengorganisasian (Organizing)

pengorganisasian merupakan penentuan, pengelompokan, dan

pengaturan berbagai kegiatan yang dianggap perlu untuk menunjukkan

hubungan kewenangan setiap individu.

Adapun langkah-langkah pengorganisasian adalah sebagai berikut :5

a. Manajer harus mengetahui tujuan organisasi yang ingin dicapai.

Sebelum seorang manajer melakukan pengorganisasian,

maka dia harus terlebih dahulu mengetahui tujuan orgasisasi yang

dipimpinnya yang dalam hal ini adalah profit motive atau service

motive. Bila dilihat dari aktivitasnya tujuan dari program PDU

adalah service motive. Di mana bagi setiap peserta yang mengikuti

pelatihan ini tidak dikenakan biaya sama sekali, bahkan apa bila

memungkinkan pada akhir pelatihan setiap peserta akan diberikan

uang sebagai pengganti transport yang selama ini para peserta

keluarkan selama mengikuti pelatihan.6

b. Penentuan kegiatan-kegiatan.

Pada langkah ini seorang manajer harus mengetahui,

merumuskan, dan menspesifikasikan kegiatan-kegiatan harian yang

5 Malayu S.P. Hasibuan, manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, (Jakarta : PT Bumi

Aksara, 2001), h. 127.

6 Wawancara pribadi dengan M. Naufal Al-Haq S.Pd.I.

Page 72: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

61

akan dilakukan. Adapun kegiatan-kegiatan yang diadakan pada

program PDU ini merupakan kegiatan perkuliahan yang

kegiatannya dikenal dengan mata kuliah yang terbagi dalam tiga

bagian yaitu : 7

1) Kompetensi utama, meliputi : Ushul Fiqih, Ulumul

Hadits, Ulumul Qur’an, Ilmu Tauhid, Akhlaq Tasawuf,

Fiqih, Hadits, Tafsir, dan Praktikum.

2) Kompetensi pendukung, meliputi : Bahasa Arab, Ilmu

Dakwah, Tarikh Islam, IPI, Tajwidul Qur’an, dan

Qiraatul Kutub.

3) Kompetensi lain, meliputi : studi pembangunan/kapita

selekta.

c. Pendelegasian wewenang.

Dalam pendelegasian terhadap dosen dan peserta pelatihan,

badan pelaksana PDU menetapkan 3 SKS pada setiap mata kuliah

yang dilakukan dalam satu semester yang setara dengan 16-19 kali

pertemuan. Dalam waktu tersebut seorang pengajar dan peserta di

tuntut untuk dapat memenuhi standar yang ditetapkan oleh badan

pelaksana PDU.

7 Majlis Ulama Indonesia (MUI), Buku pedoman Pendidikan Dasar Ulama (PDU),

(Jakarta : MUI DKI Jakarta 2006), h. 12.

Page 73: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

62

Sedangkan dalam pelaksanaanya berikut ini akan penulis

jabarkan wewenang MUI Provinsi sebagai pihak penyelenggara dan

serta badan penyelenggara harian, meliputi :

1) MUI Propinsi DKI Jakarta

MUI sebagai penyelenggara dan penanggung jawab

Pendidikan Dasar Ulama, berperan dalam :

a) Membukukan kurikulum.

b) Mengangkat dewan pelaksana, dewan pendidikan

dan komite pendidikan.

c) Memonitor dan mengevaluasi kegiatan pendidikan.

d) Menyediakan fasilitas pendidikan.

e) Menerbitkan ijazah (sertifikat kelulusan).

2) Badan pelaksana PDU tingkat Provinsi

a) Badan pelaksana berperan dalam :

Memimpin perkuliahan.

Mengangkat dosen.

Menyusun satuan acara perkuliahan.

Memanfaatkan fasilitas secara efisien.

Menerima masukan dari Dewan

Pendidikan/Komite Pendidikan dalam

menentukan kebijakan yang akan dilaksanakan.

Page 74: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

63

Menampung dan memanfaatkan bantuan

masyarakat dan lingkungan sekitar.

b) Badan pelaksana di tingkat Provinsi terdiri dari :

seorang ketua program, seorang wakil, dan seorang

sekertaris.

c) Badan pelaksana tingkat Wilayah Kota/ Kabupaten

terdiri dari : seorang ketua unit program, seorang

wakil, dan seorang sekertaris.

d) Badan pelaksana tingkat Kota Madya/Kabupaten

berperan dalam menampung dan memanfaatkan

fasilitas yang diperoleh dari Komite Pendidikan.

e) Badan pelaksana tingkat Kota Madya/Provinsi

bertangguang jawab kepada ketua program.

3) Dewan Pendidikan

Dewan Pendidikan memiliki peran :

a) Memberi pertimbangan dalam penentuan dan

pelaksanaan kebijakan pendidikan.

b) Pendukung baik yang berwujud finansial pemikiran

maupun tenaga yang diperlukan dalam

penyelenggaraan pendidikan.

c) Pengontrol dalam rangka transparansi dana stabilitas

pendidikan.

Page 75: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

64

4) Komite pendidikan

Komite pendidikan berperan mendanai dan

menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam

penyelenggaraan pendidkan.

d. Struktur

Berikut ini akan penulis paparkan struktur kepengurusan

Pendidikan Dasar Ulama (PDU) tingkat Provinsi DKI Jakarta :

MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI)

PROVINSI DKI JAKARTA

BADAN PELAKSANA PDU

TINGKAT PROVINSI

BADAN PELAKSANA PDU

TINGKAT

KOTA/KABUPATEN

DEWAN

PENDIDIKAN

KOMITE

PENDIDIKAN

Page 76: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

65

3. Penggerakan (Actuatung)

Pada fungsi ini, seorang manajer tidak dapat bekerja sendiri.

Karena pada fungsi ini, semua yang telah dilakukan pada fungsi

perencanaan dan pengorganisasian dilakukan sehingga seorang manajer

memerlukan cukup banyak orang terutama bila ingin mencapai tujuan

yang diingunkan. Karena ini merupakan program pelatihan, maka pada

penggerakannya bukan hanya pihak penyelenggara saja yang terlibat,

akan tetapi juga para dosen dan mahasiswa. Di mana dosen dilibatkan

dalam proses pentransferan ilmu yang dalam hal ini adalah ilmu-ilmu

yang berkaitan dengan ilmu agama Islam, sedangkan untuk mahasiswa

merupakan penerima pentransferan tersebut.

Adapun penggerakan yang diterapkan pada program pelatihan

Pendidikan Dasar Ulama (PDU) ini, sebagai berikut :

a. Metode

Metode merupakan hal yang penting dalam proses

pelatihan, karena metode merupakan cara seorang dosen dalam

menyampaikan ilmu yang dimilikinnya.

Adapun metode yang di pakai para dosen PDU meliputi :

1) Metode kuliah.

Kuliah merupakan suatu ceramah yang

disampaikan secara lisan untuk tujuan-tujuan

pendidikan. Keuntungan metode kuliah adalah dapat

digunakan untuk kelompok besar sehingga biaya peserta

menjadi rendah dan dapat disajikan banyak bahan dalam

Page 77: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

66

waktu yang relatif singkat. Sedangkan kelemahannya

adalah, peserta lebih bersikap pasif, komunikasi hanya

satu arah, sehingga tidak ada umpan balik dari peserta.8

Dalam metode ini, biasannya dosen menjelaskan

tentang sesuatu yang berkaitan dengan mata kuliah,

kemudia diakhir jam perkuliahan dosen mempersilahkan

para mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan.

Karena dalam pelaksanaannya pelatihan ini

menggunakan metode perkuliahan, maka dalam materi-

materi yang diberikan dikenal dengan mata kuliah. Di

mana pada tiap-tiap mata kuliah pihak penyelenggara

menentukan 3 SKS.

2) Metode Seminar.

Metode seminar ini bertujuan untuk

mengembangkan keahlian dan kecakapan peserta untuk

menilai dan memberikan saran-saran yang konstruktif

mengenai pendapat orang lain (pembawa makalah). Pada

metode ini peserta dilatih agar dapat mempersepsi dan

mengevaluasi serta memberikan saran-saran, meneriman

atau menolak pendapat atau usul-usul orang lain.9

8 Anwar Prabu Mangkunegara, perencanaan dan pengembangan SUMBER DAYA

MANUSIA,( Bandung : PT Rafika Aditama, 2006), h. 64.

9 Mutiara S. Pangabean, manajemen sumber daya manusia, (Bogor: Ghalia Indonnesia,

2004), h. 49.

Page 78: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

67

Dalam metode ini, biasannya mahasiswa dibagi

dalam beberapa kelompok untuk membahas suatu tema,

lalu mempresentasikannya dalam bentuk makalah.

Setelah dipresentasikan biasannya akan terjadi sesi

tanya-jawab antara pemakalah dengan mahasiswa lain,

setelah sesi makalah berakhir kemudian dosen akan

menjelaskan dengan lebih detail mengenai tema tersebut.

3) Metode Observasi

Pada metode ini biasannya mahasiswa diserahi

tugas untuk mengunjungi suatu lembaga tertentu, untuk

kemudia diamati dan di observasi. Setelah mahasiswa

berkunjung, kemudian mahsiswa diberi tugas untuk

membuat laporan dari hasil observasi lembaga tersebut.

b. Mata Kuliah

Adapun mata kuliah yang diberikan pada pelatihan ini

sebanyak 25 mata kuliah, yang akan lebih spesifikasi menjadi

17 mata kuliah. Berikut ini penulis akan mendeskripsikan tiap-

tiap mata kuliah yang diberikan, sebagai berikut :

1) Ushul Fiqih

Mata kuliah ini bertujuan agar mahasiswa

memahami kaidah Ushul Fiqih sebagai alat untuk

mengistimbatkan hukum dari Al-Qur’an dan Hadits,

cakupannya meliputi : pengertian, tujuan, dan ruang

lingkupnya : sejarah perkembangan, sumber-sumber

Page 79: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

68

hukum Islam, Ijtihad kaidah Ushuliyah, kaidah-kaidah

Fikih, dan Al-Ahkam.

2) Ulumul Hadits

Mata kuliah ini bertujuan agar mahasiswa

memahami arti penting dari Hadits sebagai salah satu

sumber ajaran Islam, cakupannya meliputi : berbagai

istilah sejarah pembukuan Hadits dan perkembangannya

(Hadits sebagai sumber ajaran Islam, macam-macam

Hadits, sarat-sarat perawi Hadits, dan lain-lain).

3) Ulumul Qur’an

Mata kuliah ini bertujuan agar mahasiswa

memahami Ulumul Qur’an sebagai salah satu alat untuk

memahami isi dan kandungan Al-Qur’an, cakupannya

meliputi : Ulumul Qur’an dan perkembangannya (seperti

: sejarah turun dan pembukuan Al-Qur’an, I’jaz Al-

Qur’an, Tafsir, Ta’wil, Tarjemah, dan lain-lain).

4) Ilmu Tauhid

Mata kuliah ini bertujuan agar mahasiswa

memahami pengertian tauhid dan macam-macam tauhid

(seperti : pengertian wajib dan jaiz pada Allah, tauhid

rububiyah, tauhid uluhiyah, tauhid asma, tauhid sifat,

rukun Iman, sifat-sifat Nabi, dan lain-lain).

Page 80: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

69

5) Fiqih

Mata kuliah ini bertujuan agar mahasiswa

berpengetahuan tentang figih, yang meliputi : ibadah

mu’amalah, ibadah munakahat, ibadah mawarits, dan

lain-lain.

6) Hadits

Mata kuliah ini bertujuan agar mahasiswa

memahami arti penting dari Hadits Nabi sebagai sumber

ajaran Islam dan dapat mempraktekkan dalam kehidupan

sehari-hari, adapun cakupannya mengenai beberapa hal

dalam Abwab Fiqhiyyah.

7) Tafsir

Mata kuliah ini bertujuan agar mahasiswa

mampu memahami, menghafal dan mempraktekan ayat-

ayat yang berkenaan dengan Allah, Rasul, manusia,

alam, dan problematika kontemporer.

8) Akhlaq Tasawuf

Mata kuliah ini bertujuan agar mahasiswa

mampu memahami ajaran tasawuf, ajaran-ajaran inti

serta dapat melakukannya dalam kehidupannya sehari-

hari.

9) Tarikh Islam

Mata kuliah ini bertujuan agar mahasiswa

mengetahui sejarah dan peradaban Islam dizaman Nabi,

Page 81: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

70

Khalafaurrasidin, Umayyah, Abasiyah, priode ahad

tengah, dan priode ahad moderen.

10) Bahasa Arab

Mata kuliah ini bertujuan agar mahasiswa

mampu berbahasa Arab untuk mendalami ilmu-ilmu

agama dan untuk pergaulan sehari-hari.

11) Ilmu Dakwah

Mata kuliah ini bertujuan agar mahasiswa

memahami teori dan kraktek dakwah sebagai

komunikasi keagamaan yang berlangsung dilingkungan

masyarakat.

12) Study Pembangunan/Kapita Selekta

Mata kuliah ini bertujuan agar mahasiswa

memahami program-program pembangunan nasional.

13) Praktikum Ibadah

Mata kuliah ini bertujuan agar mahasiswa

mampu menjalani amaliah-amaliah khusus dalam

kehidupan sehari-hari, cakupannya meliputi : Shalat

Jama’ah, Shalat Istisqa, penyelenggaraan Janazah,

Khutbah Jum’at, dan lain-lain.10

10

Majlis Ulama Indonesia (MUI), Buku pedoman Pendidikan Dasar Ulama (PDU), h. 12-

14.

Page 82: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

71

14) Tajwid Al-Qur’an

Dalam mata kuliah ini diharapkan mahasiswa

mampu memahami dan menguasai secara benar teori dan

praktik melafalkan bacaan Al-Qur’an dalam kehidupan

sehari-hari. Cakupannya meliputi : Takharikul Huruf,

Shifatul Huruf, dan sebagainya.

15) Qiraat al-Qutub (Tafsir)

Tujuan dari materi ini agar diharapkan

mahasiswa dapat memiliki kemampuan membaca,

membahas, dan menterjemahkan kitab berbahasa Arab

secara tepat, akurat, dan benar. Perkuliahan ini

mengajarkan seperangkat pengetahuan dasar cara

membaca, mengkaji, dan menterjemah kitab kuning

dengan melibatkan bisiplin ilmu lain yang terkait

(Nahwu, Shorof, Qawa’id I’rab, dll). Secara substansif,

materi perkuliahan akan mengakaji bahasan tafsir secara

urut dengan pendekatan bahasa dan gramatika.

16) Qiraat al-Qutub (Hadits)

Tujuan dari materi ini agar diharapkan

mahasiswa dapat memiliki kemampuan membaca,

membahas, dan menterjemahkan kitab berbahasa Arab

secara tepat, akurat, dan benar. Pada perkuliahan ini

mengajarkan seperangkat pengetahuan dasar cara

Page 83: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

72

membaca, mengkaji, dan menterjemah kitab kuning

dengan melibatkan bisiplin ilmu lain yang terkait

(Nahwu, Shorof, Qawa’id I’rab, dll). Secara substansif,

materi perkuliahan akan mengakaji bahasan topik-topik

penting dalam kitab Al-Lu’lu wa al-Marjan karya M.

Fuad Abdul Baqi dengan pendekatan kebahasaan dan

gramatika.

17) Ilmu Pendidikan Islam (IPI)

Tujuan dari di adaknnya mata kuliah ini adalah

agar mahasiswa mampu memahami dan mampu

mengimplementasikan konsep dasar dan teori

pendidikan Islam di masyarakat.11

Untuk rihlah Ilmiyan dan study general hannya

dilakukan sekali dalam satu angkatan.

c. Jadwal

Karena dalam aktivitasnya PDU menerapkan sistem

perkuliahan, maka diperlukan sebuah jadwal perkuliahan yang

akan mengatur tiap-tiap mata kuliah, jam, dan dosen. Adapun

jadwal perkuliahan smester V adalah sebagai berikut :

11

Ibid., h. 63-71.

Page 84: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

73

JUM’AT

JAM MATA KULIAH PENGAJAR

14.00-15.00 Ilmu Pendidikan Islam (IPI) Drs. KH. Sulaiman Rais

15.00-16.00 ISTIRAHAT

16.00-17.00 Praktikum Keagamaan M. Naufal Al-Haq Spd.i

SABTU

14.00-15.00 Kapita Selekta Dosen, badan pelaksana, dan tamu

15.00-16.00 ISTIRAHAT

16.00-17.00 Qiraah al Qutub KH. Ahmad Syarifuddin MA

MINGGU

14.00-15.00 Ilmu Tajwid H. Sabeni Hamid Al-Duri SPd.I

15.00-16.00 ISTIRAHAT

16.00-17.00 Akhlak Tasawuf KH. Alawi Moh. Zen MA

4. Pengawasan (Controlling)

Pengawasan merupakan proses penentuan yang harus

diselesaikan yaitu pelaksanaan dan penilaian pelaksanaan, bila perlu

melakukan tindakan korektif agar supaya pelaksanaannya tetap sesuai

dengan rencana.12

Pengawasan yang dilakukan pada program pelatihan PDU ini

dilakukan langsung oleh MUI Provinsi DKI Jakarta, sebagai pihak

penyelenggara dan penanggung jawab program pelatihan PDU ini.

12

Soewarno Handayaningrat, Pengantar study Ilmu Administrasi dan Managemen, h. 55.

Page 85: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

74

Dalam pengawasannya MUI Provinsi DKI Jakarta dibantu oleh dewan

pendidikan yang mengontrol dalam rangka transparansi dana dan

stabilitas penyelenggaraan pendidikan.

Adapun untuk mengevaluasi, pihak MUI Provindi DKI Jakarta

menentukan tiga point, yaitu :13

a. Ujian mata kuliah yang dilakukan 2 kali pada setiap

semesternya, yaitu Ujian Tengah Semester (UTS) yang

dilakukan pada minggu ke -9 dan Ujian Akhir Semester (UAS)

dilakukan pada minggu ke 18. Selain dua ujian tersebut pihak

MUI juga memberi kesempatan bagi dosen untuk melakukan

ujian lain seperti tes atau pemberian tugas. Ujian dapat

berbentuk tulisan, lisan, maupun pengamatan.

b. Penugasaan mahasiswa diukur dengan suatu instrumen

pengukuran yang hasilnya dinyatakan dengan skor. Porsi

pemberian skor terdiri dari : kehadiran 10%, tugas-tugas 20%,

UTS 30%, dan UAS 40%.

c. Indeka Prestasi (IP) adalah bilangan yang menyatakan tingkat

keberhasilan mahasiswa baik kualitas maupun kuantitas. IP

dihitung pada setiap akhir semester. IPK dihitung pada akhir

program.

13

Majlis Ulama Indonesia (MUI), Buku pedoman Pendidikan Dasar Ulama (PDU), hal :

17

Page 86: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

75

IP =

Di mana : K = harga SKS masing-masing mata kuliah

N = nilai masing-masing mata kuliah

= jumlah

Taraf penyusunan :

Skor Predikat Nilai Bobot

80-100 Sangat Baik A 4

70-79 Baik B 3

60-69 Cukup C 2

50-59 Kurang D 1

0-49 Sangat Kurang E 0

Pada akhir penyelenggaraan program pendidikan akan diadakan

wisuda dengan menggabungkan seluruh mahasiswa program PDU se-

DKI Jakarta.

Selama kurang lebih 9 tahun dalam pelaksanannya, program ini

telah meluluskan IV angkatan dan tahun ini akan meluluskan satu

angkatan lagi, yaitu angkatan ke V. Adapun jumlah lulusan tersebut

sebagai berikut :14

Angkatan I : jumlah mahasiswa yang lulus sebannyak 37, dari

40 mahasiswa tetap dan 10 mahasiswa cadangan

(2003-2005).

14

Wawancara pribadi dengan M. Naufal Al-Haq S.Pd.I.

Page 87: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

76

Angkatan II : jumlah yang lulus sebannyak 37 mahasiswa, dari

40 mahasiswa tetap dan 10 mahasiswa cadangan

(2005-2007)

Angkatan III : jumlah yang lulus sebannyak 37 mahasiswa, dari

40 mahasiswa tetap dan 10 mahasiswa cadangan

(2007-2009).

Angkatan IV : jumlah yang lulus sebannyak 37 mahasiswa, dari

40 mahasiswa tetap dan 10 mahasiswa cadangan

(2009-2011).

Angkatan V : diperkirakan jumlah yang lulus untukangkatan

ke V ini sekitar 33 mahasiswa, dari 40 mahasiswa

tetap dan 10 mahasiswa tambahan.

Adapun analisis yang dapat penulis kemukakan terhadap pelaksanaan

fungsi manajemen yang dilakukan Badan Pelaksana PDU, berdasarkan

beberapa temuan yeng selama ini penulis kumpulkan bahwa penerapan fungsi

manajemen sudah cukup bagus. Terbukti dengan diadakannya beberapa

langkah atau kegiatan yang dapat mendukung keberhasilan program pelatihan

ini.

Page 88: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

77

Hal itu dapat dilihat dari pelaksanaan fungsi menejemen yang dimulai

dari:

Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan PDU meliputi : (a) Penetapan Tujuan,

yang bila dilihat dari aktifita yang dilakukan, maka tujuan dasar program ini

adalah service motive. Di mana bagi setiap peserta yang mengikuti pelatihan ini

tidak dikenakan biaya sama sekali, bahkan apa bila memungkinkan pada akhir

pelatihan setiap peserta akan diberikan uang sebagai pengganti transport yang

selama ini para peserta keluarkan selama mengikuti pelatihan. (b)

Pemprograman. Dalam pemprograman, perencanaan yang dilakukan meliputi ;

penentukan kegiatan yang akan di berlakukan dan pemprograman dosen yang

akan membimbing para peserta. (c) Penjadwalan, dalam penjadwalan apa yang

dilakukan MUI dan Badan Penyelenggara PDU menetapkan lokasi dan

pembentukkan jadwal mata kulaah yang apabila diliahat lokasi dan

pelaksanannya penjadwalan ini dirasa sudah cukup tepat, walaupun dalam

pelaksanaannya masih ada kekurangan seperti kehadiran dosen yang tak

menentu. dan (d) Anggaran. Untuk anggaran PDU menerima pemasukan dari

APDN dan APBD, akan tetapi bukan hanya ke dua pemasukan itu saja yang

diterima PDU. Sedangkan untuk pengeluarannya pihak penyelenggara penulis

rasa sudah cukup mengeluarkannya pada pos-pos yang memang diperluakan

seperti rihlah ilmiyah.

Page 89: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

78

Pengorganisasian

Dalam pemprograman ini apa yang dilakukan pihak penyelenggara

cukup bagus, terutama dalam menentukan pendelegasian wewenang yang akan

diberikan pada masing-masing bidang. Dalam hal ini MUI Provinsi DKI

Jakarta selaku penyelenggara, membentuk Badan Penyelenggara PDU Provinsi

sebagai badan penyelenggara pusat, selain itu MUI Provinsi juga membentuk

Badan Penyelenggaran PDU Kota yang nantinya akan bertugas sebagai

penyelenggara PDU pada masing-masing Kota.

Penggerakan

Penggerakan yang dilakukan pihak penyelenggara PDU sudah sesuai

dengan perencanaan yang memang telah di tetapkan, hal itu terlihat dengan

menetepkan beberapa mata kuliah yang akan diikuti para peserta serta metode

yang akan di berlakukan dalam pelaksanaan proses pengajaran.

Pengawasan

Pengawasa yang dilakukan pihak penyelenggara PDU penulis rasa

sudah sesuai dengan tujuan sebuah pengawasan, khususnya pengawasan

sebuah program yang berkaitan dalam proses belejar dan mengajar.

Page 90: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

79

B. Temuan Lapangan dan Analisis Keterkaitan antara Unsur Manajemen

Pelatihan yang Satu dangan yang lain dalam Menciptakan Ulama Muda

Unsur merupaka suatu hal yang mutlak ada, khususnya dalam

manajemen pelatihan PDU di mana unsur manajemen pelatihan PDU meliputi :

1. Men (Pelatih/dosen)

Unsur men (pelatih/dosen) merupakan unsur yang sangat

penting dalam sebuah kegiatan, khususnya kegiatan pelatihan. Di mana

men (pelatih) adalah pentransfer ilmu/pengetahuan yang memang harus

terjadi pada kegiatan ini.

Untuk tenaga pelatih, pihak penyelenggara PDU memiliah

orang-orang yang sudah cukup kompoten khususnya di bidang agama

Islam. Setiap tenaga pengajar ini diangkat dan ditetapkan oleh Majlis

Ulama Indonesia Provinsi DKI Jakarta melalui komisi pendidikan yang

diusulkan oleh Badan Pelaksana di tiap Kota Administrasi.

2. Material (bahan pelatihan)

Bahan pelatihan pada pelatihan ini secara garis besarnya telah

ditentukan oleh Badan Penyelengara yang bisa di sebut sebagai modul,

yang pada tahap selanjutnya modul ini di terapkan sebagai bahan dasar

dalam pencarian bahan pelatihan lainnya. Sehingga bahan pelatihan yang

didapat akan lebih banyak lagi, yang dalam hal ini adalah dalam bentuk

buku-buku referensi yang nantinya akan dipergunakan oleh para mahasiswa

PDU.

Page 91: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

80

3. Machines

Mesin adalah alat yang dipergunakan dalam proses manajemen

yang dalam hal ini adalah manajemen pelatihan PDU, adapun mesin yang

di pergunakan dalam pelatihan ini adalah Komputer. Di mana komputer ini

merupakan alat yang akan dipergunakan para mahasiswa dalam membut

sebuah makalah yang nantinya akan dijadikan bahan presentasi yang akan

dipersentasikan.

4. Methods (Metode)

Metode merupakan cara yang dipergunakan oleh dosen dalam

melakukan proses belajar-mengajar. Dalam program pelatihan ini metode

yang di pergunakan adalah metode kuliah, metode seminar, dan metode

observasi. Metode ini sangat tergantung pada dosen (selaku pelaksana) dan

masing-masing mata kuliah.

5. Money

Uang adalah unsur yang sangat penting dalam setiap kegiatan, tanpa

unsur ini maka kemungkinan besar sebuah kegiatan tidak akan berjalan.

Uang merupakan alat yang menentukan ada tidaknya sebuah kegiatan

maupun barang yang akan berlangsung dan akan dipergunakan. Karena

dengan uang maka program-program PDU yang memang rutin dilakukan

pada tiap angkatannya akan berlangsung, seperti rihlah ilmiyah. Uang ini

bisa didapat dari APBN, APBD, Sumbangan masyarakat/lembaga, maupun

berasal dari usaha-usaha sendiri.

Page 92: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

81

6. Market (Peserta/mahasiswa)

Market/pasar merupakan sasaran bagi sebuah produk atau jasa. Pada

program pelatihan ini, merket yang penulis maksud adalah peserta. Hal ini

karena, peserta merupakan sasaran dari program ini. Di mana bagi setip

peserta diharuskan memiliki beberapa kriteria yang harus dipenuhi, seperti :

memiliki ijasah Aliyah/sederajat, penduduk Provinsi DKI Jakarta yang

berusia antara 18-30 tahun, mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan

benar, memiliki wawasan keagamaan (Islam) yang memadai, dan lebih

diutamakan aktivis keagamaan dilingkungannya.

Dari data yang telah penulis dapatkan mengenai unsur-unsur

manajemen pelatihan, maka penulis dapat menganalisis bahwa unsur-unsur

manajemen pelatihan ini saling berkaitan dalam penciptakan generasi muda

ulama. Baik dari men ; (yang dalam hal ini adalah pelatih/dosen) yang dapat

dikatakan sebagai subjek dari program ini, karena pelatih/dosenlah yang

melakukan dan membimbing selama pelatihan, material (bahan pelatihan) dan

machines ; yang merupakan alat yang di pergunakan sebagai media dalam

proses belajar, metode ; yang merupakan hal yang dipergunakan dosen dalam

proses belajar/berlatih, uang ; yang merupakan penentu mengenai ada tidaknya

sebuah kegiatan, dan market/pasar (yang dalam hal ini adalah

peserta/mahasiswa) yang dapat dikatakan sebagai objek pelatihan, karena

mahasiswalah yang dijadikan sasaran pelatihan.

Page 93: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

82

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan temuan lapangan dan analisis manajemen pelatihan

pendidikan Dasar Ulama (PDU) yang telah penulis kemukakan pada bab IV,

maka dapat penulis simpulkan bahwa :

1. Penerapan fungsi manajemen (POAC) yang dilakukan oleh PDU

Jakarta Barat dalam menciptakan ulama muda.

Dalam penerapan manajemen, Badan Pelaksana PDU Kota

Administrasi Jakarta Barat melakukan fungsi-fungsi manajemen yang

meliputi : a). Perencanaan ; dalam perencanaan ini pihak pelaksana

melakukan penetapan tujuan, pemprograman, penjadwalan, dan

penganggaran. b). Pengorganisasian ; Badan Pelaksana PDU melakukan

pembagian wewenang yang akan sangat berguna dalam melakukan

tugas pada masing-masing bidang, c). Penggerakan ; yang dilakukan

oleh Badan Pelaksana PDU yaitu dengan menerapkan metode belajar,

mata kuliah, dan jadwal. Sehingga akan jelas bagaimana proses belajar

dilakukan, apa saja mata kuliah yang diterapkan, dan waktu

pelaksanaan perkuliahan. d). Pengawasan ; yang dilakukan Badan

Pelaksana PDU bertujuan untuk mengetahui, apakah kegiatan yang

dilakukan telah sesuai dengan tujuan atau malah sebaliknya Adapun

pengawasan terhadap program ini dilakukan langsung oleh MUI

Provinsi DKI Jakarta yang dibantu oleh Dewan Pendidikan. Dengan

82

Page 94: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

83

melakukan Ujian Tengan Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semestr

(UAS), dengan porsi pemberian skor terdiri dari : kehadiran 10%,

tugas-tugas 20%, UTS 30%, dan UAS 40%.

2. Keterkaitan antara unsur manajemen pelatihan yang satu dengan

yang lain dalam menciptakan ulama muda.

Unsur-unsur manajemen ada enam, yaitu : men (pelatih/dosen),

material (bahan pelatihan), machines, methods, money, dan market

(peserta/mahasiswa). Dalam keterkaitan unsur menejemen pelatihan

dalam menciptakan ualama muda, penulis dapat menyimpulkan bahwa

keenam unsur manajemen pelatihan tersebut saling berkaitan,

khususnya dalam menciptakan ualama muda. Hal itu dapat dilihat dari

men ; yang bertindak sebagai pelaksana pelatihan, material dan

machines; merupakan alat yang dipergunakan dalam peroses belajar,

metode ; methods ini merupakan cara yang dipergunakan dosen dalam

melakukan pelatihan/perkuliahan, money ; sebagai alat penentu ada

tidaknya sebuah kegiatan, dan market ; yang merupakan

peserta/mahasiswa yang merupakan sasaran dari pelatihan ini.

B. Saran

1. Sekiranya program ini tidak hannya diladakan di Provinsi DKI Jakarta saja,

akan tetapi juga diadakan di wilayah lain.

2. Kepada Badan Pelaksana PDU, penulis menyarankan untuk sosialisasi yang

dilakukan lebih ditingkatkan lagi. Agar lebih banyak masyarakat yang

Page 95: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

84

mengetahui program ini, sehingga bukan hannya jumlah peminat saja yang

meningkat akan tetapi akan juga akan mengakibatkan bertambahnya

dukungan dari masyarakat, baik dalam hal pelaksanaan maupun resfon

yang akan ditimbulkan bagi para lulusan yang nantinyaakan terjun

langsung ke masarakat.

3. Sekiranya materi yang diterapkan lebih ditingkatkan bila perlu ditambah

dengan pengetahuan umum seperti materi mengenai Teknologi (IT) dan

psikologi.

4. Hendaknya sarana dan prasarana yang disediakan lebih ditingkatkan lagi,

terutama dalam hal buku-buku referensi yang tersedia dalam perpustakaan.

Page 96: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

DAFTAR PUSTAKA

Amin, mufham Al. manajemen Pengawasan : Refreksi dan Kesaksian Seorang

Auditor. Tanggrang, 2006.

Anoraga, Panji. Manajemen Bisnis. Cet ke-3. Jakarta : PT Rineka Cipta, 2004.

Ash-Ahalabi, Ali Muhammad. fikih Kemenangan dan Kejayaan : meretas jalan

kebangkitan umat Islam. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2006.

Hamalik, Oemar. manajemen pelatihan ketenagakerjaan pendekatan terpadu. Cet

ke-4. jakarta : Bumi Aksara, 2007.

Handayaningrat, Soewarno. Pengantar study Ilmu Administrasi dan Managemen.

Jakarta: Guning Agung.

Hasbullah. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindi Persada,

2006.

Hasibuan, Malayu.S.P. manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2001.

_________________. Manajemen Sumberdaya Manusia, cet ke-10. Jakarta :

Bumi Aksara, 2007.

Hsubky, Badruddin Dilema Ulama dalam Perubahan Zaman. Jakarta: Gema

Insani Press, 1995.

Khumaedi, Slamet. “Aktivitas Pendidikan Dasar Ulama (PDU-MUI) jakarta barat

dalam mendidik ulama”. Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi,Universitas Islam Negeri Jakarta, 2009.

Page 97: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

Munir, M dan Wahyu Ilaihi. manajemen Dakwah. Cet ke-2. Jakarta : kencana

prenada Medi Group, 2009.

Majelis Ulama Indonesia (MUI). pedoman penyelenggaraan Organisasi Majelis

Ulama Indonesia. Jakarta : MUI Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta,

2007.

________________________. Buku pedoman Pendidikan Dasar Ulama (PDU).

Jakarta : MUI DKI Jakarta, 2006.

Malayu S.P. Hasibuan, manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, (Jakarta : PT Bumi

Aksara, 2001), edisi revisi, hal : 2.

Mangkunegara, Anwar Prabu. perencanaan dan pengembangan SUMBER DAYA

MANUSIA. Bandung : PT Rafika Aditama, 2006.

Mathis, Robert L. dan John H. Jackson. Human Resource Managemen :

Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Salemba 4, 2006.

Moleong, lexy J. Metodelogi Penelitian Kualitatif. cet Ke-33. Bandung : PT.

Remaja Rosdakarya, 2007.

Muahtarom, Zaini. Dasar-Dasar Manajemen Dakwah,cet ke- 2. Yogyakarta : Al-

Amin Press, 1996.

Munir, M dan Wahyu Ilaihi. manajemen Dakwah. Cet ke-2. Jakarta : kencana

prenada Medi Group, 2009.

Nata, Abuddin. manajemen pendidikan. Jakarta : PRENADA MEDIA, 2003.

___________. Filsafat Pendidikan Islam. Hakarta: Gaya Media Pratama, 2005.

Page 98: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

Nizar, Samsul. sejarah dan pergolakan pemikiran pendidikan Islam. Jakarta :

Quantum Teaching, 2005.

Pangabean, Mutiara.S. manajemen sumber daya manusia.cet ke-2. Bogor: Ghalia

Indonnesia, 2004.

Rasyidin, Al dan Samsul Nizar. filsafat Pendidikan Islam : pendekatan historis,

teoritis dan praktis. Jakarta: Ciputat Press, 2005.

Sulistiyani, Ambar Teguh Sulistiyani dan Rosidah, manajemen sumber daya

manusia (konsep, teori dan pengembangan dalam konteks organisasi

publik, (yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), hal : 219.

SUMBER LAIN

http:// www.inherent-dikti.net/files/sisdiknas.pdf. diakses pada 9 Juli 2012.

http://www.mui.or.id, diakses pada 6 Januari 2013.

Wawancara pribadi dengan M. Naufal Al-Haq SPd.I. pada 08 Juni 2012.

Wawancara probadi dengan Yayah Fauziyah. Pada 15 Juli 2012.

Wawancara pribadi dengan Reza Abdullah. Pada 10 Oktober 2012.

Page 99: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang
Page 100: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

V

Page 101: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

Hasil Wawancara

Hari/Tgl : Jumat, 08 Juni 2012

Narasumber : M Naufal Al-Haq, SPd.I

Jabatan: : Bid. Administrasi dan Keuangan

Tempat : Kantor sekreariat (PDU-MUI) Kota ADM Jakarta Barat Jln. Raya

Kembangan No. 2

1. Bagaimana sejarah berdirinya Pendidikan Dasar Ulama (PDU)?

Jwb : Sebenarnya awalnya PDU bukan singkatan dari Pendidikan

Dasar Ulama akan tetapi Pendidikan Dirasah Ulya yang terbentuk pada

tahun 2003 atas dasar amanat musyawarah Daerah Majlis Ulama Indonesia

(MUI) Propinsi DKI Jakarta. Pada musyawarah yang berlangsung pada

tahun 1991 ini mengamanatkan agar Pendidikan Dirasah Ulya (PDU)

dihidupkan kembali sebagai upaya MUI dalam mengatasi kelangkaan

ulama. Hal ini dikarenakan pada saat tahun yang sama sempat ada

Pendidikan Dirasah Ulya yang berlangsung ditingkat Provinsi, akan tetapi

dikarenakan suatu hal maka Pendidikan Dirasah Ulya ini berubah menjadi

PKU (Pendidikan Kader Ulama) yang masih berlangsung hingga saat ini.

Lulusan PKU inilah yang nantinya dijadikan sebagai pendukung maupun

pelaksana pada program PDU.

Page 102: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

Berdasarkan SK MUI nomor 015/SK/MUI-DKI/XI/2006,

penggunaan mana Pendidikan Dirasah Ulya, (PDU) diubah menjadi

Pendidikan Dasar Ulama (PDU), hal ini dikarenakan istilah Pendidikan

Dirasah Ulya di negara-negara Islam biasannya dipakai untuk pendidikan

Strata 2 (S2).

2. Apa visi-misi pendidikan ini?

Jwb :Visi : Terciptanya kondisi kehidupan kemasyarakatan,

kebangsaan, dan kenegaraan yang baik, memperoleh ridho dan ampunan

Allah SWT (baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur) menuju masyarakat

berkualitas (khaira ummah) demi terwujudnya kejayaan Islam dan kaum

Muslimin (izzul Islam wal-muslimin) dalam wadah Negara Kesatuan

Republik Indonesia sebagai manaifestasi dari rahmat bagi seluruh alam

(rahmatan lil’alamin).

Misi : a. Menggerakkan kepemimpinan dan kelembagaan umat

secara efektif dengan menjadikan ulama sebagai

panutan (qudwah hasanah), sehingga mampu

mengarahkan dan membina umat Islam dalam

menanamkan dan memupuk aqidah Islamiyah, serta

menjalankan syariat Islamiyah.

b. Melaksanakan dakwah Islam, amar ma’ruf dan nahi

munkar dalam mengembankan akhlak karimah agar

terwujud masyarakat berkualitas (khaira ummah)

dalam berbagai aspek kehidupan.

Page 103: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

c. Mengembangkan ukhuwah Islamiyah dan

kebersamaan dalam mewujudkan persatuan dan

kesatuan umat Islam dalam wadah Negara Kesatuan

Republik Indonesia

3. Apa tujuan didirikannya pendidikan dasar ulama ini?

Jwb : Tujuan dari PDU ini adalah untuk memfasilitasi generasi

muda Islam yang berbakat dan berminat menjadi kader Ulama muda yang

memahami dan mengamalkan ajaran Islam dan berakhlakul karimah, serta

tanggap terhadap perkembangan masyarakat Ibu Kota pada khususnya dan

masyarakat Indonesia pada umumnya.

4. Apa hubungan pendidikan dasar ulama dengan majlis ulama indonesia

(MUI)?

Jwb : Sangat berhubungan ya. Karena PDU ini merupakan program

MUI yang bertujuan mendidik calon ulama muda. Dalam pelaksanaanya

PDU ini berada di bawah koordinasi MUI itu sendiri, di mana PDU ini

masuk dalam kepengurusan MUI Provinsi DKI Jakarta yang berada dalam

komisi pendidikan.

5. Berapa lama waktu pelatihan yang diselengagarakan pendidikan dasar

ulama ini?

Jwb : Pendidikan Dasar Ulama ini dilakukan selama 2 tahun,

dengan 4 semester.

6. Kapan saja waktu pelaksanaan pelatihan ini?

Page 104: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

Jwb : Pendidikan ini dilakukan 3 kali selama seminggu yaitu pada

hari Jum’at, sabtu, dan Minggu (Ahad) yang dilakukan pkl 13.30 WIB.

7. Dimana pelatihan ini dilakukan?

Jwb : Pelatihan ini dilakukan di dua tempat, yaitu : di kantor Wali

Kota ADM Jakarta Barat yang di pakai pada hari Jum’at dan di pondok

pesantren Al-Hidayah Basmol, yang dilakukan pada hari Sabtu dan Ahad,

karena pada hari tersebut kantor MUI yang berada di gedung wali Kota

ADM Jakarta Barat di tutup. Untuk angkatan-angkatan sebelumnya

aktivitas yang berlangsung pada hari Jum’at dilakukan di Masjis As-sahara

yang berada di lingkungan kantor Wali Kota Administrasi Jakarta Barat.

8. Dari mana asal pendanaan pendidikan dasar ulama ini?

Jwb : Asal pendanaan program ini berasal dari kas MUI

diperuntukan unuk

program komisi pendidikan, BAZIS, serta APBN dan dana Hibah APBD

Provinsi DKI Jakarta, hal ini sesuai dengan Kepres 215 tahun 2011 tentang

belanja hibah, bantuan sosial keuangan kepada organisasi pemerintah

maupun non pemerintah, Ormas, Kelompok, anggota masyarakat, serta

partai politik.

9. Apa saja syarat untuk dapat mengikuti pendidikan dasar ulama ini?

Jwb : Syarat untuk masuk program ini meliputi :

a. Penduduk Provinsi DKI Jakarta dan sekitarnya dan berusia antara

18-30 tahun.

Page 105: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

b. Berijazah Madrasah Aliyah/sederajat (minimal).

c. Mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.

d. Memiliki wawasan keagamaan Islam yang memadai.

e. Mendaftar dan lulus seleksi masuk

f. Diutamakan aktivis keagamaan di lingkungannya.

10. Apa saja kriteria yang ditetapkan oleh MUI/pelaksana dalam menetapkan

pengajar/dosen pada pelatihan PDU ini?

Jwb : Tenaga pengajar pada pelatihan PDU ini merupakan

pengajar/dosen yang diangkat berdasarkan pendidikan dan

keahliannya di bidang ilmu agama pada khususnya. Tenaga

pengajar/dosen ini diangkat dan ditetapkan oleh Majlis Ulama

Indonesia Provinsi DKI Jakarta melalui komisi pendidikan yang

diusulkan oleh Badan Pelaksana di Kota Madya.

11. Dalam mengikuti PDU ini, apakah para mahasiswanya di kenakan biaya

pelatihan?

Jwb : Tidak sema sekali, bahkan bila memungkinkan pada akhir

perkuliahan para mahasiswa akan diberikan uang.

12. Apa pengertian ulama menurut pak ustad?

Jwb : Ulama berasal dari kata ‘alima-ya’lamu-‘ilman yang artinya

mengehatui. Isim fa’il-nya ‘aliman dan bentuk jamaknya ‘alimun, ullam

atau ulama yang maknanya orang yang berilmu lawan dari orang bodoh.

13. Apa saja tugas ulama?

Page 106: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

Jwb : Tugas ulama adalah tabligh menyampaikan pesan-pesan

agama Islam. kemudian menjelaskan masalah-masalah agama berdasarkan

Al-Qur’an secara jelas, dibarengi dengan uswatun hasanah sehingga

menjadikan dirinya sebagai tauladan yang baik, khususnya yang berkaitan

dengan agama Islam.

14. Apa saja kriteria ulama menurut pak ustad?

Jwb : Menurut saya kriteria ulama yaitu :

a. Menguasai ilmu agama Islam

b. Menguasai dan paham tentang Al-Qur’an dan Hadits.

c. Bersedia membimbing umat dengan ikhlas, sabar, bertanggung

jawab, dan istiqomah.

d. Ucapannya sesuai dengan perbuatnnya.

15. Apakah keriteria ini sudah dimiliki oleh para ulama kita saat ini?

Jwb : Untuk hal ini, saya tidak bisa menjawab. Silahkan Anda

menjawab dengan melihat keadaan yang ada saat ini.

16. Apakah kriteria ini juga menjadi tolak ukur dalam menilai para mahasiswa

pelatihan PDU ini?

Jwb : Dalam hal penilaian kami sebagai pihak penyelanggara

menyerahkannya kepada para dosen, akan tetapi pihak penyelenggara

tingkat pusat tetap menentukan presentasi atau akor yang terbagi dalam 4

penilaian yang terdiri dari : Kehadiran 10%, Tugas-tugas 20%, UTS 30%,

dan UAS 40%.

Page 107: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

17. Bagaimana peran pelatihan pendidikan dasar ulama (PDU-MUI) dalam

mendidik ulama muda?

Jwb : Dalam hal aktifitasnya, program PDU ini berperan dalam

melatih calon-calon ulama, khususnya ulama muda yang nantinya akan

menjadi penerus ulama yang talah ada saat ini. Di mana peran ulama yang

berkumpul dalam organisasi MUI meliputi : sebagai ahli waris tugas para

Nabi, sebagai pemberi Fatwa, sebagai pembimbing dan pelayan umat,

sebagai penegak amar makruf dan nahyi munkar, sebagai pelopor gerakan

pembaruan.

18. Apa kurikurum yang diterapkan oleh Pendidikan Dasar Ulama?

Jwb : Kurikulum yang diterapkan PDU merupakan kurikulum

tersendiri yang disusun atas dasar masukan Ulama, Dosen/pengajar PDU,

pakar Pendidikan, Lingkungan sekitar (aspirasi umat), perkembangan Iptek,

dan kemampuan belajar peserta. Kurikulum ini nantinya akan dievaluasi

secara berkala setiap tiga tahun sekali.

19. Metode apa saja yang dilakukan program pendidikan ini dalam proses

pelatihan bagi calon ulama muda?

Jwb : Metode yang diterapkan pada program ini adalam metode

belajar, ceramah, diskusi, seminar, problem solving, dan praktikum.

20. Apa saja aktifitas rutin yang diterapkan oleh pelatihan PDU ini pada para

mahasiswanya?

Page 108: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

Jwb : Aktifitas rutin yang sering dilakukan adalah perkuliahan

dengan ceramah maupun diskusi, serta praktek ibadah. Adapun untuk

observasi hannya dilakukan apabila dianggap perlu.

21. Apa saja materi yang disampaikan dalam kegiatan pelatihan ulama muda

ini?

Jwb : Untuk materi yang di terapkan pada program PDU ini,

sebagai berikut : Ulumul Quran, Tafsir (I dan II), Ulumul Hadits, Hadits (I

dan II), Fiqih (I, II, dan III), Akhlaq Tasawuf, Praktikum (I, II, dan III),

Bahasa Arab (I dan II), Ilmu Tauhid, Tajwid Al-Qur’an, Qiraat al-Qutub

(Tafsir), Qiraat al-Qutub (Hadits), Tarikh Islam, IPI, Ilmu Dakwah, dan

Kapita Selekta

22. Apa saja yang dilakukan PDU dalam mengevaluasi program yang telah

dilaksanakan?

Jwb : Dalam mengevaluasi pihak penyelenggara ujian tengah

semester dan ujian akhir semester. Selain dua ujian tersebut pihak MUI

juga memberi kesempatan bagi dosen untuk melakukan ujian lain seperti

tes atau pemberian tugas. Ujian dapat berbentuk tulisan, lisan, maupun

pengamatan.

23. Adakah faktor pendukung yang dialami program ini selama

pelakasanaannya?

Jwb : Ada beberapa faktor pendukung selama pelaksanaan PDU ini,

seperti :

Page 109: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

a. Adanya dukungan penuh dari pihak MUI Provinsi DKI Jakarta

sebagai pihak penyelenggara.

b. Adanya dukungan dari pihak-pihak lain, seperti : aparat

pemerintahan.

c. Kualitas pengajar yang sudah tidak diragukan lagi, di mana hampir

seluruh tenaga pengajar merupakan ulama.

24. Adakah faktor penghambat yang dialami lembaga ini selama

pelaksanaannya?

Jwb : Terbatasnya dana yang kami terima

Jakarta, 18 Juni 2012

(..............................................)

M Naufal Al-Haq, SPd.I

Page 110: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

HASIL WAWANCARA

Hari/Tgl : Selasa, 15 juli 2012

Narasumber : Yayah Fauziyah (alumni PDU angkatan IV)

Tempat : Jln. KH Kasyim Pondok Cabe Kembangan Uara Jakarta Barat Rt:

004/01.

1. Apa alasan anda mengikuti program pelatihan PDU ini?

Jwb : Ingin menambah ilmu agama dengan sebaik-baiknya

untuk bekal di akhirat saya nanti.

2. Dari mana anda mengetahui tentang program PDU ini?

Jwb : saya mengetahui program ini dari orang tua dan saudara-

saudara saya, di mana sbeberapa saudara pernah mengikuti program ini.

3. Apa yang anda ketahui tentang PDU ini?

Jwb :PDU ini adalah program MUI Provinsi DKI Jakarta,

dengan tujuan untuk menciptakan ulama yang berkualitas tinggi serta

bagus dalam masyarakat.

4. Menurut anda, apakah sosialisasi yang dilakukan badan pelaksana PDU

sudah cukup?

Page 111: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

Jwb : untuk saya sendiri sudah cukup ya, karena memang saya

tau dari orang tua dan saudara-saudara saya yang memang pernah

mengikutinya. Akan tetapi untuk lingkungan tertentu saya rasa kurang,

seperti pada saat saya membicarakannya pada beberapa teman, mereka

malah tidak mengetahui sama sekali tentang PDU ini.

5. Apa pengertian ulama menurut anda?

Jwb : ulama adalah mubaligh yang mengsyiarkan agama-Nya

melalui ceramah kepada masyarakat, dengan tujuan mengingatkan

masyarakat agar selalu menjalankan printah agama-Nya dan menjauhi

segala larangan-Nya.

6. Dari pengertian ulama yang anda kemukakan, apakah semua kegiatan

yang ada pada program pelatihan PDU ini sudah bisa mewakili

pengertian tersebut?

Jwb : ya.... saya rasa sudah cukup. Karena materi yang diberikan

merupakan materi-materi yang berkaitan dengan agama Islam, terlebih

lagi dengan di tunjang praktek-praktek keagamaan.

7. Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat yang anda alami

selama mengikuti program ini ?

Jwb : faktor pendukung : (1). Dalam mengukiti program

pelatihan ini, para peserta tidak dipungut biaya sama sekali. Bahkah

pada akhir pelatihan para peserta akan di berikan uang. (2). Antusiasme

jumlah peserta yang mendaftar cukup bagus, terlebih bila dilihat dari

Page 112: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

kurangnya sosialisasi yang dilakukan. (3). Pengajar yang cukup

berkualias dan berpengalaman. Faktor penghambat : (1). Lokasi yang

cukup jauh dan kurang strategi. (2). Kurangnnya sosialisasi yang

dilakukan pihak penyelenggara. (3). Kurangnnya kontrol dari pihak

penyelenggara, di mana terkadang daftar kehadiran peserta tidak

berjalan.

Page 113: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

Hasil Wawancara

Hari/Tgl : Rabu, 03 September 2012

Narasumber : Reza Abdullah

Tempat : Kantor sekreariat (PDU-MUI) Kota ADM Jakarta Barat Jln. Raya

Kembangan No. 2

1. Apa alasan anda mengikuti program pelatihan PDU ini?

Jwb : untukc menambah ilmu pengetahuan agama Islam dan

melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dari SLTA.

2. Dari mana anda mengetahui tentang program PDU ini?

Jwb : saya tahu dari Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid

Indonesia yang kebetulan saya menjadi salah satu pengurusnya.

3. Apa yang anda ketahui tentang PDU ini?

Jwb : PDU ini adalah program pelatihan yang diperuntukan

bagai generasi muda Islam untuk lebih mempelajari pengetahuan

tentang agama.

Page 114: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

4. Menurut anda, apakah sosialisasi yang dilakukan badan pelaksana PDU

sudah cukup?

Jwb : belum, karena saya sendiri baru mengetahuinya dari

Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia, tepatnya 2 tahun

lalu kemudian saya tertarik untuk mengikutinya.

5. Apa saja kegiatan yang dilakukan selama pelatihan berlangsung?

Jwb : kegiatan perkuliahan (belajar mengajar) yang berlangsung

dalam kelas dan dengan seorang dosen pada tiap-tiap mata kuliahnya,

selain itu juga ada stady banding yang diadakan pada semester 3, kuliah

umum dengan dosen yang tak menentu, dan bedah buku.

6. Apa pengertian ulama menurut anda?

Jwb : orang alim yang suka menyampaikan ilmu yang

dimilikinya kepada masyarakat khususnya umat Islam agar tetap

berpengang teguh pada Al-Qur’an dan Hadits.

7. Dari pengertian ulama yang anda kemukakan, apakah semua kegiatan

yang ada pada program pelatihan PDU ini sudah bisa mewakili

pengertian tersebut?

Jwb : sudah, karena memang hampir keseluruhan dari isi

pelatihan sudah cukup mewakili cabang-cabang ilmu Islam. sedangkan

untuk bukti nyatanya memang belum terlihat, akan tetapi bukan berarti

tidak ada yang menjadi cikal-bakal ulama.

Page 115: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

8. Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat yang anda alami

selama mengikuti program ini ?

Jwb : faktor pendukung : (1) tidak dikenakan biaya pelatihan selama mengikuti

program ini, dan (2). dosen yang berpengalaman dan memiliki pengetahuan agama

yang luas. Faktor penghambat : (1). kehadiran dosen yang tak menentu, dan (2).

Tempat yang kurang nyaman bagi proses belajar mengajar.

Page 116: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

Bobot dan Satuan Kredit program Pendidikan Dasar Ulama (PDU-MUI)

Program perkuliahan dilakukan dengan sistem SKS bengan bobot 50 SKS

yang dapat ditempuh selama 2 tahun, adapun bobot SKSnya sebagai berikut :

MATA KULIAH SATUAN KREDIT

SEMESTER I II III IV

A. Kompetensi Utama

1. Ulumul Quran ..... 3 ..... ..... .....

2. Tafsir I ..... ..... 3 ..... .....

3. Tafsir II ..... ..... ..... 3 .....

4. Ulumul Hadits ..... 3 ..... ..... .....

5. Hadits I ..... ..... 3 ..... .....

6. Hadits II ..... ..... ..... 3 .....

7. Ushul Fiqih I ..... 3 ..... ..... .....

8. Ushul Fiqih II ..... ..... 3 ..... .....

9. Fiqih I ..... 3 ..... ..... .....

10. Fiqih II ..... ..... 3 ..... .....

11. Fiqih III ..... ..... ..... 3 .....

12. Akhlaq Tasawuf ..... ..... ..... ..... 3

13. Praktikum I (Ibadah) ..... ..... 3 ..... .....

14. Praktikum II (Qiraat) ..... ..... ..... 3 .....

15. Praktikum III (...) ..... ..... ..... ..... 3

Page 117: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

B. Kompetensi Pendukung

16. Bahasa Arab I ..... 3 ..... ..... .....

17. Bahasa Arab II ..... ..... 3 ..... .....

18. Ilmu Tauhid ..... ..... ..... 3 .....

19. Tajwid Al-Qur’an ..... ..... ..... ..... 3

20. Qiraat al-Qutub (Tafsir) ..... 3 ..... ..... .....

21. Qiraat al-Qutub (Hadits) ..... ..... ..... ..... 3

22. Tarikh Islam ..... ..... ..... 3 .....

23. IPI ..... ..... ..... ..... 3

24. Ilmu Dakwah ..... ..... ..... 3 .....

C. Kompetendi Lain

25. Kapita Selekta ..... ..... ..... ..... 3

Total (75 SKS) 18 18 21 18

Page 118: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

STRUKTUR ORGANISASI MUI KOTA ADMINISTRASI

JAKARTA BARAT

PENASEHAT*

KETUA UMUM

KH. Alawi Mohammad Zen MA

Bendahara Umum

Dr. MGS. H. Darus Ali

Seketaris Umum

KH. Sulaiman Rais. M.AG

Kom. Fatwa

KH. A. Mahmud.

MA

Kom. Dakwah

KH. Baiya Isa.

BSc

Kom. Pendidikan

Drs.H. M. A Salim

Thohir

Kom. Kajian

Drs. Munahir

Muchtar HS

Kom. Ukhwah

Drs. KH. Rusli

Sidiq

Kom. Ekonomi

Drs. H. Iskandar Achyar H.Si

ANGGOTA

Kom. Pemberdayaan Perempuan

Dra. HJ. Hakimah Amirullah

Page 119: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

Ket :

Penasehat : - Walikota Jakarta Barat - KH. Mahfudz Asirun

- KA. KAN. Menag Jakarta Barat - Harun Munir. S. SOS

- Seket Kota Jakarta Barat -KH. Noer Muh. Iskandar SQ

- Drs. H. A. Suady - KH. Suhaimi

- KH. Achyar Al-Anshori - Drs. H.M. Sadeli Sapri

Page 120: MANAJEMEN PELATIHAN PENDIDIKAN DASAR ULAMA (PDU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33592/1/SUMIYATI-FDK.pdf · a. Bagaimana penerapan fungsi manajemen (POAC) yang

Struktur Organisasi Pendidikan Dasar Ulama

Berikut ini akan penulis paparkan struktur kepengurusan Pendidikan Dasar

Ulama (PDU) tingkat Provinsi DKI Jakarta :

MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI)

PROVINSI DKI JAKARTA

BADAN PELAKSANA PDU

TINGKAT PROVINSI

BADAN PELAKSANA PDU

TINGKAT

KOTA/KABUPATEN

DEWAN

PENDIDIKAN

KOMITE

PENDIDIKAN