ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH ...repository.usd.ac.id/37137/2/161414070_full.pdfkelas X SMA...
Transcript of ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH ...repository.usd.ac.id/37137/2/161414070_full.pdfkelas X SMA...
ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM
MENYELESAIKAN MASALAH – MASALAH SISTEM PERSAMAAN
LINEAR TIGA VARIABEL SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 NGAGLIK
SETELAH MENGALAMI PROSES PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh :
Oleh:
Brigitta Gitalia Ratri
161414070
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan
kepadaku”
(1 Filipi 4:13)
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus yang selalu menuntun saya sampai saat ini.
Bunda Maria yang telah mengabulkan segala permohonan dan mendengarkan
kesulitan saya.
Kedua orangtuaku Aloysius Rudi Handoyo dan Jacinta Rossa dan semua orang
yang ku kasihi
Terimakasih atas segala doa, dukungan, dan cinta yang selalu menyertaiku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Brigitta Gitalia Ratri. 2020. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah
dalam Menyelesaikan Masalah – Masalah Sistem Persamaan Linear Tiga
Variabel Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Ngaglik Setelah Mengalami Proses
Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah.
Skripsi, Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mendeskripsikan bagaimana merancang
dan melaksanakan pembelajaran Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah bagi siswa kelas X SMA
Negeri 1 Ngaglik. 2) Mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah siswa
kelas X SMA Negeri 1 Ngaglik dalam menyelesaikan soal matematika pada
pokok bahasan Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel.
Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas X MIPA 2 SMA Negeri 1
Ngaglik tahun ajaran 2019/2020 yang terdiri dari 34 siswa yang mengikuti tes
tertulis dan 6 siswa yang mengikuti wawancara. Jenis penelitian dalam penelitian
ini yaitu penelitian deskriptif secara kualitatif. Cara mengumpulkan data yang
dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah dengan membuat catatan
lapangan, tes tertulis, dan wawancara. Instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini adalah lembar catatan lapangan, lembar tes tertulis, dan lembar pedoman
wawancara.
Berdasarkan dari hasil penelitian diperoleh 1) Langkah-langkah
pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah a)
Memberikan orientasi permasalahan kepada peserta didik, peneliti menyajikan
masalah sebagai awal pembelajaran kepada peserta didik dan meminta peserta
didik untuk mencermati setiap permasalahan yang diberikan pada setiap
pertemuannya. b) Mengorganisasikan peserta didik untuk penyelidikan, peneliti
membantu peserta didik dalam memahami masalah yang diberikan dengan
mengidentifikasikan informasi yang terdapat pada masalah yang disajikan,
misalnya dengan melakukan pemisalan terlebih dahulu dan kemudian mengubah
kalimat yang diberikan dalam bahasa sehari-hari ke dalam bahasa matematika.
Kemudian meminta peserta didik untuk berdiskusi dalam kelompok untuk
menyelesaikan permasalahan yang diberikan dalam soal. c) Membimbing
penyelidikan individu dan kelompok, Peserta didik menyelesaikan permasalahan
yang diberikan dengan bimbingan peneliti, misalnya meminta peserta didik untuk
memahami masalah yang diberikan kemudian meminta peserta didik untuk
memikirkan apa yang akan dilakukan dalam menyelesaikan masalah. d)
Mengembangkan dan menyajikan hasil, peserta didik diberikan kesempatan untuk
menyajikan dan menyampaikan hasil yang telah diperoleh selama diskusi bersama
dengan kelompok, misalnya meminta salah satu kelompok untuk maju ke depan
dan menjelaskan jawabannya. e) Menganalisis dan mengevaluasi proses
penyelidikan, peneliti mengkonfirmasi jawaban dari peserta didik serta membuat
kesimpulan berdasarkan materi yang telah diajarkan pada saat pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
Kemampuan pemecahan masalah berdasarkan hasil tes untuk soal nomor 1
diperoleh data sebagai berikut: 100% siswa mencapai indikator 1 yaitu memahami
masalah dengan mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui dan ditanyakan,
58,82% mencapai indikator 2 yaitu membuat model matematika, 55,88%
mencapai indikator 3 yaitu menerapkan strategi untuk menyelesaikan masalah,
dan 26,47% mencapai indikator 4 yaitu menjelaskan hasil sesuai permasalahan
awal. Untuk soal nomor 2, 100% siswa mencapai indikator 1 yaitu memahami
masalah dengan mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui dan ditanyakan,
55,88% siswa mencapai indikator 2 yaitu membuat model matematika, 11,76%
siswa mencapai indikator 3 yaitu menerapkan strategi untuk menyelesaikan
masalah, dan 11,76% siswa mencapai indikator 4 yaitu menjelaskan hasil sesuai
permasalahan awal.
Kemampuan pemecahan masalah berdasarkan hasil tes dan wawancara
untuk soal nomor 1 diperoleh data sebagai berikut: 100% siswa mencapai
indikator 1 yaitu memahami masalah dengan mengidentifikasi unsur-unsur yang
diketahui dan ditanyakan, 66,67% siswa mencapai indikator 2 yaitu membuat
model matematika, 50% siswa mencapai indikator 3 yaitu menerapkan strategi
untuk menyelesaikan masalah, dan 66,67% mencapai indikator 4 yaitu
menjelaskan hasil sesuai permasalahan awal. Untuk soal nomor 2, 100% siswa
mencapai indikator 1 yaitu memahami masalah dengan mengidentifikasi unsur-
unsur yang diketahui dan ditanyakan, 50% siswa mencapai indikator 2 yaitu
membuat model matematika, 33,33% siswa mencapai indikator 3 yaitu
menerapkan strategi untuk menyelesaikan masalah, dan 16,67% siswa mencapai
indikator 4 yaitu menjelaskan hasil sesuai permasalahan awal.
Kata Kunci : Kemampuan Pemecahan Masalah, Penelitian Deskriptif
Kualitatif, Pembelajaran Berbasis Masalah, Sistem Persamaan Linear Tiga
Variabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Brigitta Gitalia Ratri. 161414070. 2020. The Analysis Of the Problem Solving
Ability of Grade X Students in SMAN 1 Ngaglik to Solve the Three Variables
Linear Equations Problems.
This research aims to 1) describe how to develop and do the teaching and
learning process for three variables linear equations problems topics using
Problem Based Learning, 2) describe the problem solving ability of grade X
students in SMAN 1 Ngaglik to solve three variables linear equations problems.
The subjects of this research were grade X students of SMA Negeri 1
Ngaglik academic year 2019/ 2020 consisted of 34 students who did the written
test and 6 students who interviewed by the researcher. This research was
qualitative descriptive research. Data was collected by using field notes, written
tests, and interviews. The instruments were field note, written test questions, and
interview guidelines.
The results of this research were 1) the learning steps have done by the
researcher were a) providing problem orientation to students: the researcher
presents the problem on the beginning of learning to students and asks them to
observe problem in every meeting; b) organizing students to investigate: the
researcher helps students understanding problem given by identifying problem
information, such as using an example first and then transform the general
sentences given into mathematical sentences, then asked students to discuss in
groups to solve the problem; c) guiding individual and groups investigations:
students solve the problems given by researcher guidance such as asking students
to understand the problem given then asking them to think about what will they
do when solving problems; d) developing and presenting results: the students
were given opportunity to show and present the results during the group
discussions, for example asking one of the groups to stand forward and explain
the answer; e) analyzing and evaluating investigation process: researcher
confirm answers from students and make conclusions based on the material has
been taught during learning activities.
The problem solving ability based on test for question number 1 were:
100% students able to complete the first indicator i.e. understanding the problem
by identifying the elements that are known and asked, 58,82% students able to
complete the second indicator i.e. making a mathematical model, 55,88% students
able to complete the third indicator i.e. implementing strategies to solve problems,
26,47% students able to complete the fourth indicator i.e. explaining the results
according to the first problem. The problem solving ability based on test for
question number 2 were: 100% students able to complete the first indicator i.e.
understanding the problem by identifying the elements that are known and asked,
55,88% students able to complete the second indicator i.e. making a mathematical
model, 11,76% students able to complete the third indicator i.e. implementing
strategies to solve problems, 11,76% students able to complete the fourth
indicator i.e. explain the results according to the first problem.
The problem solving ability based on the tests and interviews question
number 1 were: 100% students able to complete the first indicator i.e.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
understanding the problem by identifying the elements that are known and asked,
66,67% students able to complete the seconds indicator i.e. making a
mathematical model, 50% students able to complete the third indicator i.e.
implementing strategies to solve problems, 66,67% students able to complete the
fourth indicator i.e. explaining the results according to the first problem. The
problem solving ability based on the tests and interviews question number 2 were:
100% students able to complete the first indicator i.e. understanding the problem
by identifying the elements that are known and asked, 50% students able to
complete the second indicator i.e. making a mathematical model, 33,33% students
able to complete the third indicator i.e. implementing strategies to solve the
problems, 16,67% students able to complete the fourth indicator i.e. explaining
the results according to the first problem.
Keyword: Problem Solving Ability, Qualitative Descriptive Research,
Problem Based Learning, Three Variables Linear Equation System.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat, kasih, dan
karunia-Nya atas segala proses penyelesaian skripsi ini sehingga dapat
terselesaikan dengan baik. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi
Pendidikan Matematika.
Pada proses penyusunan skripsi penulis mendapatkan banyak pengalaman
baru dan hambatan yang membuat penulis menyadari bahwa banyak bantuan dari
berbagai pihak yang berupa dukungan, doa, motivasi, dan bimbingan yang
diberikan kepada penulis. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang telah memberikan anugerah
yang luar biasa hebat sehingga proses perkuliahan dan penyusunan skripsi
ini berjalan dengan lancar.
2. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
4. Bapak Beni Utomo, M.Sc. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
5. Bapak Hongki Julie, M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
memberikan banyak bantuan, meluangkan waktu, ide, serta tenaga untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
membimbing penulis selama proses penyusunan skripsi dari awal sampai
akhir.
6. Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Ngaglik yang telah berkenan memberikan
ijin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian.
7. Ibu Mundiyarti, S.Pd. selaku guru mata pelajaran matematika yang telah
membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian.
8. Siswa kelas X MIPA 2 SMA Negeri 1 yang telah berkenan membantu
dalam pelaksanaan penelitian.
9. Bapak Yosep Dwi Kristanto, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik
NIM Genap Angkatan 2016.
10. Semua dosen Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang memberikan ilmu yang tak akan tergantikan serta
memberikan inspirasi kepada penulis selama kuliah.
11. Untuk kedua orang tua penulis yang luar biasa memberikan doa,
dukungan, kasih sayang, motivasi, dan kerja keras dalam proses
perkulihan dan penyusunan skripsi.
12. Untuk sahabat-sahabat penulis (Monic, Wanda, dan Anggit) yang selalu
memberikan dukungan, motivasi, bantuan, support selama perkuliahan ini,
serta selalu ada di saat suka ataupun duka.
13. Untuk sahabat-sahabat penulis (Natalia Safura, Gabriela Atalie, Dian V.S,
dan Hanifah) yang selalu memberikan dukungan dan nasehat dari
kejauhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................. v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ...................................................... vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ............................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................... xi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiv
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 9
C. Batasan Masalah.............................................................................................. 9
D. Batasan Istilah ............................................................................................... 10
E. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 10
F. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 11
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................ 12
A. Kemampuan Pemecahan Masalah................................................................. 12
1. Pengertian Kemampuan Pemecahan Masalah .......................................... 12
2. Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah ............................................. 13
B. Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel ....................................................... 15
C. Model Pembelajaran Berbasis Masalah ........................................................ 19
D. Penelitian yang Relevan ................................................................................ 21
E. Kerangka Berpikir ......................................................................................... 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
BAB III METODE PENELITIAN......................................................................... 27
A. Jenis Penelitian .............................................................................................. 27
B. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................................... 27
C. Subjek dan Objek Penelitian ......................................................................... 27
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 28
E. Instrumen Penelitian...................................................................................... 30
F. Teknik Analisis Data ..................................................................................... 39
BAB IV PEMBAHASAN ...................................................................................... 42
A. Deskripsi Rancangan Proses Pembelajaran ................................................. 42
B. Deskripsi Proses Pembelajaran ..................................................................... 43
C. Deskripsi Hasil Tes Tertulis .......................................................................... 69
D. Deskripsi Hasil Tes Tertulis dan Wawancara ............................................. 104
E. Kekurangan dalam Penelitian ..................................................................... 172
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 173
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 177
LAMPIRAN ......................................................................................................... 179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Langkah Polya dan Indikator Pemecahan Masalah ............................... 14
Tabel 2.2 Sintaks Belajar ....................................................................................... 20
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Lembar Catatan Lapangan...................................................... 30
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Tes Tertulis ............................................................................. 32
Tabel 3.3 Pedoman Wawancara ............................................................................. 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Jawaban Siswa A .................................................................................. 5
Gambar 1.2 Jawaban Siswa A .................................................................................. 6
Gambar 1.3 Jawaban Siswa B .................................................................................. 6
Gambar 1.4 Jawaban Siswa C .................................................................................. 7
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir .............................................................................. 26
Gambar 4.1 Soal di PPT pada Pertemuan Pertama ................................................ 44
Gambar 4.2 Soal LKPD Pertemuan Pertama ......................................................... 48
Gambar 4.3 Soal di PPT pada Pertemuan Kedua ................................................... 52
Gambar 4.4 Soal LKPD Pertemuan Kedua ............................................................ 54
Gambar 4.5 Soal yang Ditanyakan Siswa Mengenai Rata-Rata dari Ketiga
Bilangan ................................................................................................................. 55
Gambar 4.6 Soal yang Ditanyakan Siswa Mengenai Pemodelannya .................... 55
Gambar 4.7 Soal yang Ditanyakan Siswa Mengenai Penyelesaiannya ................. 56
Gambar 4.8 Soal LKPD Pertemuan Kedua ............................................................ 57
Gambar 4.9 Soal di PPT pada Pertemuan Ketiga .................................................. 60
Gambar 4.10 Soal LKPD Pertemuan Ketiga.......................................................... 63
Gambar 4.11 Soal yang Ditanyakan Siswa Mengenai Pemodelan Jumlah Usia
Kugy, Lia dan Mika pada Tiga Tahun yang Lalu ................................................. 63
Gambar 4.12 Soal yang Ditunjuk oleh Siswa Mengenai Pemodelan Usia Kugy dan
Usia Lia Soal LKPD Pertemuan Ketiga ................................................................ 64
Gambar 4.13 Soal LKPD Pertemuan Ketiga.......................................................... 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian .......................................................................... 179
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................................................ 180
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa ......................................................................... 210
Lampiran 4 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ................................ 218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keterampilan dan kompetensi abad 21 menurut UNESCO (Sani,
2014) diantaranya yaitu inovasi dan kreativitas, berpikir kritis dan
menyelesaikan permasalahan (problem soving), komunikasi dan
kolaboratif, keterampilan sosial dan lintas budaya, serta literasi informasi.
Oleh karena itu, dalam pembelajaran di sekolah harus memasukan
keterampilan abad 21 seperti penerapan 4C (komunikasi, kolaborasi, kritis
dan memecahkan masalah, kreatif dan inovasi), kemampuan berpikir
tingkat tinggi (HOTS), Peningkatan Penguatan Karakter (PPK), dan budaya
literasi. Kemampuan pemecahan menjadi salah satu kemampuan yang harus
diasah oleh siswa.
Menurut NCTM (Sumartini, 2016) dalam pelaksanaan pembelajaran
matematika di sekolah terdapat lima kemampuan matematika yaitu koneksi
(conections), penalaran (reasoning), komunikasi (communications),
pemecahan masalah (problem solving), dan representasi (representations).
Kemampuan pemecahan matematika menjadi salah satu kemampuan yang
harus dimiliki siswa. Kemampuan pemecahan masalah sangat penting
dimiliki oleh siswa karena pemecahan masalah merupakan tujuan umum
pengajaran matematika, pemecahan masalah yang meliputi metode,
prosedur dan strategi merupakan proses inti dan utama dalam kurikulum
matematika, serta pemecahan masalah merupakan kemampuan dasar dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
belajar matematika. Menurut Siti Masfuah dan Pratiwi (2018), Kemampuan
pemecahan masalah harus dibekalkan kepada siswa, bukan hanya
digunakan untuk menyelesaikan konsep matematis, menjawab soal tentang
pembelajaran yang hanya membutuhkan aspek kognitif, tetapi digunakan
siswa sebagai bekal menyelesaikan segala permasalahan dalam kehidupan
sehari-hari yang melibatkan berbagai elemen maupun persoalan yang
kompleks.
Menurut Sumarmo (Syarifah Fadillah, 2009), pemecahan masalah
merupakan suatu proses untuk mengatasi kesulitan atau masalah yang
ditemui untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Ketika seseorang
telah mampu menyelesaikan suatu masalah, maka seseorang itu telah
memiliki suatu kemampuan baru. Kemampuan ini dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang relevan. Semakin banyak masalah
yang dapat diselesaikan, maka semakin banyak kemampuan yang dimiliki
untuk membantu seseorang untuk mengarungi hidupnya sehari-hari.
Menurut Polya (Sumartini, 2016) pemecahan masalah memuat
empat langkah penyelesaian yaitu memahami masalah, merencanakan
masalah, menyelesaikan masalah sesuai rencana dan melakukan
pengecekan kembali terhadap semua langkah yang telah dikerjakan. Dalam
menyelesaikan soal pemecahan masalah biasanya siswa tidak memahami
masalah yang diberikan, sehingga dalam merencanakan masalah hingga
menyelesaikan masalah tidak dapat diselesaikan dengan baik. Selain itu
siswa tidak teliti dalam melakukan pengecekan kembali terhadap langkah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
yang telah dilakukannya, sehingga siswa sulit menemukan cara
penyelesaiannya. Apabila soal yang dihadapi oleh siswa dapat segera
ditemukan cara penyelesaian, maka soal tersebut termasuk pada soal rutin
dan bukan merupakan suatu masalah.
Untuk memecahkan masalah matematika siswa diharapkan untuk
memiliki kemampuan memecahkan masalah non rutin. Dengan masalah
non rutin ini akan mendorong kreativitas siswa dalam memecahkan masalah
matematika. Soal atau masalah yang dihadapi oleh siswa dikatakan
tergolong ke dalam soal yang non rutin jika menunjukan apa yang dilakukan
belum jelas. Karena soal ini menuntut siswa untuk berpikir kreatif dan
mengembangkan kemampuan berpikirnya. Selain itu dalam
menyelesaikannya, siswa akan dihadapkan dengan waktu yang terbatas dan
skor harus dicapai untuk mendapatkan hasil yang maksimal sesuai dengan
yang diharapkan. Oleh karena itu, diperlukan soal non rutin untuk melihat
kemampuan pemecahan masalah dari siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat
Simanungkalit (2016) yang menyatakan bahwa kemampuan pemecahan
masalah matematika adalah kemampuan yang dimiliki siswa dalam
menyelesaikan soal non rutin dengan menggunakan langkah-langkah
penyelesaian dengan jelas dan tepat.
Untuk memperoleh data awal tentang kemampuan pemecahan
masalah dalam materi Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel, peneliti
mengadakan tes kepada siswa yang telah mempelajari Sistem Persamaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Linear Tiga Variabel yaitu kepada siswa kelas XI. Tes yang diberikan terdiri
dari dua soal, yaitu:
1. Diketahui tiga bilangan x, y, dan z. Rata-rata dari ketiga bilangan itu
sama dengan 16. Bilangan kedua ditambah 16 sama dengan jumlah
bilangan yag lainnya. Bilangan ketiga sama dengan jumlah bilangan
lain dikurangi empat.
a. Tentukan persamaan-persamaan yang diperoleh dari soal
tersebut!
b. Carilah masing-masing bilangan tersebut!
2. Masa kehamilan rata-rata (dalam hari) dari gajah, badak, dan unta
apabila dijumlahkan adalah 1.520 hari. Masa kehamilan badak adalah
58 hari lebih lama daripada unta. Dua kali masa kehamilan unta
kemudian dikurangi 162 merupakan masa kehamilan gajah.
a. Tentukan persamaan-persamaan yang diperoleh dari soal
tersebut!
b. Carilah masing-masing bilangan tersebut!
Berikut ini adalah hasil yang diperoleh siswa.
1. Untuk soal nomor 1 bagian a, siswa kesulitan dalam mengubah bahasa
sehari-hari ke dalam bentuk simbol matematika. Siswa menuliskan
seperti pada gambar di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Gambar 1.1 Jawaban Siswa A
Untuk kalimat soal “rata-rata dari ketiga bilangan itu sama dengan
16”, siswa menuliskan “𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 16". Proses mengubah bahasa
sehari-hari ke dalam simbol matematika yang dilakukan oleh siswa
kurang tepat. Rata-rata ketiga bilangan bukan jumlah dari ketiga
bilangan tersebut. Berdasarkan hal tersebut, kemampuan pemecahan
masalah siswa masih kurang terutama pada langkah memahami
masalah yang ditunjukkan dengan siswa kesulitan dalam mengubah
bahasa sehari-hari ke dalam bentuk simbol. Siswa yang mengerjakan
seperti ini cukup banyak yaitu sebanyak 8 siswa dari 28 siswa.
Untuk soal nomor 1 bagian b, siswa diminta untuk mencari masing-
masing bilangan tersebut berdasarkan persamaan-persamaan yang
telah dituliskan pada nomor 1 bagian a. Karena pada soal nomor 1
bagian a, siswa salah dalam memodelkan maka siswa mengalami
kebingungan dalam menyelesaikan soal. Hal ini dapat terlihat pada
Gambar 1.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Gambar 1.2 Jawaban Siswa A
Dari 28 siswa, 7 siswa melakukan perhitungan seperti pada Gambar
1.2.
2. Untuk soal nomor 2 bagian a, siswa kesulitan dalam mengubah bahasa
sehari-hari ke dalam bentuk simbol matematika. Siswa menuliskan
seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 1.3 Jawaban Siswa B
Untuk kalimat soal “masa kehamilan rata-rata (dalam hari) dari gajah,
badak, dan unta apabila dijumlahkan adalah 1.520 hari”, siswa
menuliskan “𝑥+𝑦+𝑧
3= 1520". Proses mengubah bahasa sehari-hari ke
dalam simbol matematika yang dilakukan oleh siswa kurang tepat.
Masa kehamilan rata-rata dari gajah, badak dan unta bukan jumlah
dari ketiga bilangan tersebut dibagi tiga. Hal tersebut menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa masih kurang terutama
pada langkah memahami masalah yang ditunjukkan dengan siswa
kesulitan dalam mengubah bahasa sehari-hari ke dalam bentuk
simbol. Siswa yang mengerjakan seperti ini cukup banyak yaitu
sebanyak 11 siswa dari 28 siswa.
Pada soal nomor 2 bagian b, siswa diminta untuk mencari masing-
masing bilangan tersebut berdasarkan persamaan-persamaan yang
telah dituliskan pada nomor 2 bagian a.
Gambar 1.4 Jawaban Siswa C
Berdasarkan gambar tersebut, perhitungan yang dilakukan siswa telah
menemukan hasil dari masing-masing bilangan yang diminta. Pada
bagian sebelumnya, siswa telah menuliskan persamaan-persamaan
yang diperoleh dari soal dengan tepat. Tetapi dalam menyelesaikan
masalah, siswa kurang teliti dalam menghitung ketika mencari nilai z.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Seharusnya pada Langkah mencari nilai z, 1624 dibagi dengan 4
menghasilkan nilai z sama dengan 406. Akibatnya yaitu ketika
mencari nilai x dan nilai y, hasil yang diperoleh menjadi kurang tepat.
Dari 28 siswa, 2 siswa mengerjakan seperti pada Gambar 1.4.
Berdasarkan hal tersebut, siswa masih kurang tepat dalam langkah
menyelesaikan masalah. Padahal dalam langkah pemecahan masalah
yang dikemukakan oleh Polya, siswa harus dapat menyelesaikan
masalah. Oleh karena itu, kemampuan pemecahan masalah yang ada
dalam diri siswa masih kurang dan perlu untuk ditingkatkan.
Menurut hasil penelitian Fatia Fatimah (2012) terhadap mahasiswa
STKIP PGRI Sumatera Barat yang mengambil mata kuliah Statistika
Elementer diperoleh bahwa kemampuan pemecahan masalah mahasiswa
dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah dalam
pembelajaran Statistika Elementer lebih baik dibandingkan dengan
pembelajaran biasa. Hal tersebut juga selaras dengan penelitian yang
dilakukan Sumartini (2016) terhadap siswa di salah satu SMK di Kabupaten
Garut, bahwa peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis
siswa yang mendapat pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada
siswa yang mendapat pembelajaran konvensional. Kesalahan-kesalahan
yang dilakukan oleh siswa ketika mengerjakan soal-soal yang berkaitan
dengan kemampuan pemecahan masalah matematis adalah kesalahan
karena kurang cermat, kesalahan mentransformasikan informasi, kesalahan
keterampilan proses, dan kesalahan memahami soal. Berdasarkan hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai analisis
kemampuan pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan masalah –
masalah soal matematika pada pokok bahasan Sistem Persamaan Linear
Tiga Variabel di kalangan siswa kelas X SMA Negeri 1 Ngaglik dengan
setelah mengalami proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran
berbasis masalah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat disusun rumusan masalah,
yaitu
1. Bagaimana merancang dan melaksanakan pembelajaran Sistem
Persamaan Linear Tiga Variabel dengan menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah bagi siswa kelas X SMA Negeri 1
Ngaglik?
2. Bagaimana kemampuan pemecahan masalah siswa kelas X SMA Negeri
1 Ngaglik dalam menyelesaikan soal matematika pada pokok bahasan
Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel?
C. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu peneliti membatasi
penelitian ini pada kemampuan pemecahan masalah siswa kelas X SMA
Negeri 1 Ngaglik tahun ajaran 2019/2020 dalam materi Sistem Persamaan
Linear Tiga Variabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
D. Batasan Istilah
Batasan Istilah dalam yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Kemampuan Pemecahan Masalah
Kemampuan pemecahan masalah merupakan kemampuan yang
ada di dalam diri siswa agar dapat menyelesaikan suatu masalah dalam
matematika.
2. Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Model pembelajaran berbasis masalah merupakan model
pembelajaran yang langkah-langkahnya meliputi memberikan orientasi
permasalahan kepada siswa, mengorganisasikan siswa untuk
penyelidikan, pelaksanaan investigasi, mengembangkan dan
menyajikan hasil, menganalisis dan mengevaluasi proses penyelidikan.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Mendeskripsikan bagaimana merancang dan melaksanakan
pembelajaran Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah bagi siswa kelas X
SMA Negeri 1 Ngaglik.
2. Mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah siswa kelas X SMA
Negeri 1 Ngaglik dalam menyelesaikan soal matematika pada pokok
bahasan Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
F. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
Siswa memiliki pengalaman belajar dengan menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah khususnya dalam materi Sistem
Persamaan Linear Tiga Variabel.
2. Bagi Guru
a. Guru dapat mengetahui tingkat pemahaman materi yang dimiliki
siswa setelah mempelajari materi Sistem Persamaan Linear Tiga
Variabel.
b. Guru dapat mengetahui kemampuan siswa dalam menyelesaikan
soal Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel yang diberikan.
c. Guru dapat mengetahui letak kesalahan siswa dalam menyelesaikan
soal yang diberikan terkait Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini memberi kesempatan kepada peneliti untuk
mengaplikasikan teori yang telah diperoleh selama perkuliahan ke
dalam dunia pendidikan yang sebenarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kemampuan Pemecahan Masalah
1. Pengertian Kemampuan Pemecahan Masalah
Menurut Soedjadi (Syarifah Fadillah, 2009) kemampuan
pemecahan merupakan suatu kemampuan yang ada di dalam diri siswa
agar dapat memecahkan masalah dalam matematika. Sedangkan
kemampuan pemecahan masalah menurut Agustian (2017) yaitu
kemampuan berpikir seseorang dalam menyelesaikan suatu masalah
yang solusinya tidak diketahui sebelumnya. Hal ini juga sejalan dengan
pendapat yang dikemukakan oleh Putri dan Manoy (2013), kemampuan
pemecahan masalah merupakan kecakapan siswa dalam menyelesaikan
soal matematika yang dilihat dari penyelesaian atau jawaban yang
diberikan oleh siswa. Dari ketiga pendapat tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa kemampuan pemecahan masalah merupakan
kemampuan yang ada di dalam diri siswa agar dapat menyelesaikan
suatu masalah dalam matematika. Seseorang dikatakan memiliki suatu
kemampuan pemecahan masalah jika ia telah mampu menyelesaikan
atau mengatasi suatu masalah. Semakin banyak masalah yang dapat
diselesaikan, maka semakin banyak kemampuan yang dimiliki untuk
membantu seseorang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dalam
konteks ini masalah yang dimaksud yaitu terkait dengan masalah
matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2. Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah
Indikator kemampuan pemecahan masalah menurut
Yudhanegara dan Lestari (2015) yaitu:
a. Mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, dinyatakan, dan
kecukupan unsur yang diperlukan.
b. Merumuskan masalah matematis atau menyusun model matematis.
c. Menerapkan strategi untuk menyelesaikan masalah.
d. Menjelaskan atau menginterpretasikan hasil penyelesaian masalah.
Menurut Fatimah (2012) beberapa indikator kemampuan
pemecahan masalah dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Menunjukkan pemahaman masalah.
b. Menyajikan masalah secara matematik.
c. Memilih pendekatan dan metode pemecahan masalah secara tepat.
d. Mengembangkan strategi pemecahan masalah.
e. Membuat dan menafsirkan model matematika dari suatu masalah.
Menurut NCTM (Hanifah dan Nuraeni, 2020) beberapa
indikator kemampuan pemecahan masalah dapat dirumuskan sebagai
berikut:
a. Mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, yang ditanyakan, dan
kecukupan unsur yang diperlukan.
b. Merumuskan masalah matematis atau menyusun model matematis.
c. Menerapkan strategi untuk menyelesaikan berbagai masalah (sejenis
dan masalah baru) dalam atau di luar matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
d. Menjelaskan atau menginterpretasikan hasil sesuai permasalahan
asal.
Dari beberapa ahli yang mengemukakan beberapa indikator
kemampuan pemecahan masalah, menurut peneliti indikator pemecahan
masalah tersebut memiliki makna yang sama sehingga peneliti
merangkumnya menjadi satu. Dalam penelitian ini, indikator
kemampuan pemecahan masalah yang digunakan yaitu:
a. Memahami masalah dengan mengidentifikasi unsur-unsur yang
diketahui dan ditanyakan.
b. Membuat model matematika.
c. Menerapkan strategi untuk menyelesaikan permasalahan.
d. Menjelaskan hasil sesuai permasalahan awal.
Menurut Polya (Sumartini, 2016) pemecahan masalah memuat
empat langkah penyelesaian yaitu memahami masalah, merencanakan
masalah, menyelesaikan masalah sesuai rencana dan melakukan
pengecekan kembali terhadap semua langkah yang telah dikerjakan. Berikut
ini keterkaitan antara langkah yang dikemukakan oleh Polya dan indikator
kemampuan pemecahan masalah yang digunakan.
Tabel 2.1 Langkah Polya dan Indikator Pemecahan Masalah
Langkah Polya Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah
Memahami masalah Memahami masalah dengan mengidentifikasi
unsur-unsur yang diketahui dan ditanyakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Merencanakan masalah Membuat model matematika
Menyelesaikan masalah
sesuai rencana
Menerapkan strategi untuk menyelesaikan
permasalahan
Melakukan pengecekan
kembali terhadap semua
langkah yang telah
dikerjakan
Menjelaskan hasil sesuai permasalahan awal
B. Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Sistem persamaan linear tiga variabel adalah suatu persamaan
matematika yang terdiri atas 3 persamaan linear yang masing-masing
persamaan memiliki tiga variabel (Sinaga, dkk. 2017).
Dalam sistem persamaan linear tiga variabel terdapat variabel-
variabel yaitu 𝑥, 𝑦 dan z. Perhatikan persaaman linear berikut ini.
𝑎1𝑥 + 𝑏1𝑦 + 𝑐1𝑧 = 𝑑1
𝑎2𝑥 + 𝑏2𝑦 + 𝑐2𝑧 = 𝑑2
𝑎3𝑥 + 𝑏3𝑦 + 𝑐3𝑧 = 𝑑3
Bentuk umum sistem persamaan linear dengan tiga bariabel 𝑥, 𝑦 dan z
adalah
{
𝑎1𝑥 + 𝑏1𝑦 + 𝑐1𝑧 = 𝑑1
𝑎2𝑥 + 𝑏2𝑦 + 𝑐2𝑧 = 𝑑2
𝑎3𝑥 + 𝑏3𝑦 + 𝑐3𝑧 = 𝑑3
dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
a1, a2, a3, b1, b2, b3, c1, c2, c3, d1, d2, d3, x, y, z ∈ R
a1 dan b1 dan c1 ≠ 0
a2 dan b2 dan c2 ≠ 0
a3 dan b3 dan c3 ≠ 0
a3 dan b3 dan c3 ≠ 0
x, y, z = variabel
a1, a2, a3 = koefisien variabel x
b1, b2, b3 = koefisien variabel y
c1, c2, c3 = koefisien variabel z
d1, d2, d3 = konstanta
Perbedaan antara sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV)
dengan sistem persamaan linear tiga variabel (SPLTV) terletak pada banyak
persamaan dan variabel yang digunakan. Oleh karena itu, penentuan
himpunan penyelesaian SPLTV dilakukan dengan cara atau metode yang
sama dengan penentuan penyelesaian SPLTV yaitu menggunakan metode
substitusi, metode eliminasi, dan metode gabungan substitusi dan eliminasi.
Himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dengan tiga variabel
adalah suatu himpunan semua triplet terurut (𝑥, 𝑦, 𝑧) yang memenuhi setiap
persamaan linear pada sistem persamaan tersebut. Selain menggunakan
metode substitusi, metode eliminasi, serta metode gabungan substitusi dan
eliminasi, terdapat cara lain untuk menyelesaikan suatu SPLTV yaitu
dengan menggunakan cara determinan. Tetapi dalam penelitian ini tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
menggunakan cara determinan. Berikut ini akan dibahas langkah
penyelesaian SPLTV dengan menggunakan menggunakan metode
substitusi, metode eliminasi, dan metode gabungan substitusi dan eliminasi.
a. Metode substitusi adalah proses menyisipkan sesuatu (dalam hal ini
variabel) yang bertujuan untuk mendapatkan nilai dari variabel tersebut
. Langkah-langkah untuk menyelesaikan SPLTV dengan metode
subtitusi adalah sebagai berikut.
1) Pilih bentuk persamaan dengan koefisien salah satu variabel
bernilai 1.
2) Ubah bentuk persamaan di atas dengan memindahkan variabel
berkoefisien 1 di ruas terpisah.
3) Sisipkan persamaan pada langkah 2 untuk menggantikan variabel
pada persamaan SPLTV, sehingga didapatkan persamaan dalam
bentuk SPLDV.
4) Ulangi langkah 2 untuk persamaan dalam bentuk SPLDV.
5) Ulangi langkah 3 sehingga didapatkan nilai dari salah satu variabel.
6) Sisipkah nilai yang didapat pada persamaan dalam bentuk SPLDV
sehingga didapatkan nilai variabel yang satunya.
7) Sisipkah 2 nilai yang didapat pada persamaan dalam bentuk
SPLTV sehingga didapatkan nilai dari masing – masing variabel.
8) Tuliskan himpunan penyelesaian berupa nilai dari masing – masing
variabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
b. Metode eliminasi adalah proses menghilangkan sesuatu (dalam hal ini
yaitu variabel) yang bertujuan untuk mendapatkan nilai dari variabel
tersebut. Langkah-langkah untuk menyelesaikan SPLTV dengan
metode eliminasi adalah sebagai berikut:
1) Eliminasi dua pasang persamaan dengan mengalikan masing-
masing persamaan dengan bilangan tertentu sehingga koefisien
salah satu peubah (x,y, atau z) pada kedua persamaan sama.
2) Jumlahkan atau kurangkan persamaan yang satu dengan yang lain
sehingga diperoleh sistem persaman linear dua variabel.
3) Selesaikan sistem persamaan linear dua variabel yang diperolah
pada langkah (2) dengan metode eliminasi.
c. Metode gabungan substitusi dan eliminasi merupakan proses gabungan
antara metode substitusi dan eliminasi. Langkah-langkah untuk
menyelesaikan SPLTV dengan metode gabungan eliminasi dan
subtitusi adalah sebagai berikut:
1) Eliminasi dua pasang persamaan dengan mengalikan masing-
masing persamaan dengan bilangan tertentu sehingga koefisien
salah satu peubah (x,y, atau z) pada kedua persamaan sama.
2) Jumlahkan atau kurangkan persamaan yang satu dengan yang lain
sehingga diperoleh sistem persaman linear dua variabel.
3) Selesaikan sistem persamaan linear dua variabel yang diperolah
pada langkah (2) dengan metode gabungan eliminasi dan substitusi
sehingga diperoleh nilai dua buah variabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
4) Substitusi nilai dua buah variabel yang diperoleh pada langkah (3)
ke salah satu persamaan semula sehingga diperoleh nilai variabel
yang ketiga.
C. Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Menurut Sani (2014:127) Pembelajaran berbasis masalah
merupakan pembelajaran yang dalam kegiatannya dilakukan dengan cara
menyajikan suatu permasalahan, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan
memfasilitasi penyelidikan. Menurut Arends (Yudhanegara dan Lestari,
2015) mendefinisikan pembelajaran berbasis masalah sebagai suatu model
pembelajaran dengan memberikan masalah nyata kepada siswa sehingga
siswa diharapkan dapat menyusun kemampuan sendiri, menumbuh
kembangkan inkuiri dan keterampilan tingkat tinggi, memandirikan siswa
dan meningkatkan kemandiriannya. Ward (Yudhanegara dan Lestari, 2015)
mengungkapkan bahwa pembelajaran berbasis masalah merupakan model
pembelajaran yang melibatkan siswa untuk menyelesaikan suatu masalah
melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari
pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut sekaligus
keterampilan untuk menyelesaikan masalah. Berdasarkan beberapa
pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis
masalah merupakan model pembelajaran dengan menghadapkan siswa pada
permasalahan nyata sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
dan keterampilan menyelesaikan masalah serta dapat memperoleh
pengetahuan baru yang berhubungan dengan masalah tersebut.
Pembelajaran berbasis masalah dapat membuat siswa belajar melalui
upaya penyelesaian permasalahan dunia nyata secara terstruktur untuk
mengonstruksi pengetahuan siswa. Permasalahan yang digunakan biasanya
merupakan permasalahan nyata yang dapat ditemukan oleh siswa dalam
kehidupan sehari-hari. Pembelajaran ini menuntut siswa untuk aktif
melakukan penyelidikan dalam menyelesaikan permasalahan dan guru
berperan sebagai fasilitator atau pembimbing. Guru berperan untuk
memberikan berbagai masalah real atau memfasilitasi peserta didik untuk
mengidentifikasi permasalahan real, memfasilitasi penyelidikan, dan
mendukung pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik.
Tabel 2.2 Sintaks Belajar (Sani, 2014)
No Fase Kegiatan Guru
1. Memberikan
orientasi
permasalahan
kepada peserta didik
Menyajikan permasalahan, membahas
tujuan pembelajaran, memaparkan
kebutuhan logistik untuk pembelajaran,
memotivasi peserta didik untuk terlibat aktif
2. Mengorganisasikan
peserta didik untuk
penyelidikan
Membantu peserta didik dalam
mendefinisikan dan mengorganisasikan
tugas belajar/penyelidikan untuk
menyelesaikan permasalahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
3. Membimbing
penyelidikan
individu dan
kelompok
Mendorong peserta didik untuk
memperoleh informasi yang tepat,
melaksanakan penyelidikan, dan mencari
penjelasan solusi
4. Mengembangkan
dan menyajikan
hasil
Membantu peserta didik merencanakan
produk yang tepat dan relevan, seperti
laporan, rekaman video, dan sebagainya
untuk keperluan penyampaian hasil
5 Menganalisis dan
mengevaluasi proses
penyelidikan
Membantu peserta didik melakukan refleksi
terhadap penyelidikan dan proses yang
mereka lakukan
D. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Sumartini (2016)
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan
kemampuan pemecahan masalah matematis siswa sebagai akibat dari
pembelajaran berbasis masalah. Pengambilan sampel dilakukan secara
purposive sampling dan diperoleh dua kelas sebagai sampel penelitian.
Kelompok eksperimen diberi perlakuan berupa pembelajaran dengan
model pembelajaran berbasis masalah dan kelompok kontrol dengan
pembelajaran biasa. Instrument penelitian yang digunakan yaitu tes
kemampuan pemecahan masalah matematis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Hasil data yang diperoleh dari pretest dan posttes yang diolah
menggunakan SPSS yaitu adanya kenaikan kemampuan pemecahan
masalah matematis siswa setelah mendapatkan perlakuan. Siswa pada
kelas eksperimen memperoleh rataan yang lebih besar dari kelas
kontrol. Besarnya kenaikan rataan untuk kelas eksperimen dari pretes
ke postes sebesar 27,78, sedangkan kenaikan rataan untuk kelas kontrol
dari pretes ke postes sebesar 25,26. Secara sepintas, gambaran tersebut
menunjukkan bahwa kemampuan kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa pada kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol.
Berdasarkan hasil uji normalitas N-gain kelas eksperimen memiliki sig
< 0,05 yang artinya tidak berdistribusi normal. Sedangkan kelas kontrol
memiliki sig > 0,05 yang artinya N-gain berdistribusi normal. Karena
N-gain kelas eksperimen berdistribusi tidak normal maka pengujian
hipotesis menggunakan uji nonparametrik yaitu Mann Whitney U.
berdasarkan hasil uji perbedaan rataan skor N-gain , diperoleh bahwa
peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang
mendapat pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada siswa
yang mendapat pembelajaran konvensional. Maka dari itu dapat ditarik
kesimpulan yaitu peningkatan kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa yang mendapat pembelajaran berbasis masalah lebih
baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran konvensional.
Kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa ketika mengerjakan
soal-soal yang berkaitan dengan kemampuan pemecahan masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
matematis adalah kesalahan karena kurang cermat, kesalahan
mentransformasikan informasi, kesalahan keterampilan proses, dan
kesalahan memahami soal.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Fatia Fatimah (2012)
Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui kemampuan
pemecahan masalah melalui pembelajaran berbasis masalah. Dalam
penelitian tersebut, pengambilan sampel dilakukan secara purposive
sampling dan diperoleh dua kelas sebagai sampel penelitian. Kelompok
eksperimen diberi perlakuan berupa pembelajaran dengan model
pembelajaran berbasis masalah dan kelompok kontrol dengan
pembelajaran biasa. Pembelajaran berbasis masalah dalam penelitian,
dilakukan secara berkelompok dengan teknik pertanyaan studi terbuka
dan tertutup. Tahap-tahap pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah
menerapkan prosedur yang dikemukakan oleh Ronnis (2000) yaitu:
a. Determining whether a problem exists,
b. Creating an exact statement of the problem,
c. Identifying information needed to understand the problem,
d. Identifying resources for gathering information,
e. Generating possible solutions,
f. Analyzing the solutions,
g. Presenting the solution, orally and/or in writing.
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pretest
dan posttest. Pretest dan posttest dianalisis menggunakan uji t.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Berdasarkan hasil uji normalitas diperoleh hasil bahwa gain score
pemecahan masalah berdistribusi normal. Sedangkan berdasarkan uji
hipotesis yang dilakukan kepada tiap kelompok diperoleh bahwa
kemampuan pemecahan masalah pada model pembelajaran berbasis
masalah lebih baik daripada pembelajaran biasa. Maka dari itu, dapat
ditarik kesimpulan bahwa kemampuan pemecahan masalah mahasiswa
dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah dalam
pembelajaran statistika elementer lebih baik dibandingkan dengan
pembelajaran biasa.
E. Kerangka Berpikir
Berdasarkan hasill tes yang telah dilakukan, siswa kelas XI MIPA 2
SMA Negeri 1 Ngaglik masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
permasalahan sistem persamaan linear tiga variabel. Maka dari itu, peneliti
melakukan pembelajaran materi sistem persamaan linear tiga variabel di
kelas X MIPA dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.
Model pembelajaran berbasis masalah menjadi salah satu model
pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam mengasah kemampuan
pemecahan masalah. Dengan diterapkanya model pembelajaran berbasis
masalah, kemampuan pemecahan masalah yang dimiliki oleh siswa
diharapkan dapat berkembang di dalam proses pembelajaran.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sumartini (2016) terhadap
siswa di salah satu SMK di Kabupaten Garut dengan dua kelas sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
sampel penelitian. Kelas tersebut yaitu kelompok eksperimen diberi
perlakuan berupa pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis
masalah dan kelompok kontrol dengan pembelajaran biasa. Dalam
penelitian tersebut diperoleh bahwa kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa yang mendapat pembelajaran berbasis masalah lebih baik
daripada siswa yang mendapat pembelajaran konvensional. Hal ini juga
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fatia Fatimah (2012)
terhadap mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat tahun akademik
2008/2009 yang mengambil mata kuliah Statistika Elementer. Di dalam
penelitian tersebut juga terdapat dua kelas yaitu kelompok eksperimen
diberi perlakuan berupa pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis
masalah dan kelompok kontrol dengan pembelajaran biasa. Dalam penelitan
tersebut diperoleh bahwa kemampuan pemecahan masalah mahasiswa
dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah dalam
pembelajaran statistika elementer lebih baik dibandingkan dengan
pembelajaran biasa. Sehingga dapat ditarik kesimpulan yaitu dengan
diterapkannya model pembelajaran berbasis masalah dapat
mengembangkan kemampuan pemecahan masalah yang ada di dalam diri
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
C
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Masalah:
1. Siswa tidak dapat
mengubah bahasa
sehari-hari ke
dalam bahasa
matematika
(33,9%)
2. Siswa kurang teliti
dalam menghitung
(7,1%)
PBM:
1. Memberikan orientasi
permasalahan kepada
peserta didik
2. Mengorganisasikan
peserta didik untuk
penyelidikan
3. Membimbing
penyelidikan individu
dan kelompok
4. Mengembangkan dan
menyajikan hasil
5. Menganalisis dan
mengevaluasi proses
penyelidikan
Indikator Kemampuan
Pemecahan Masalah:
1. Memahami masalah
dengan mengidentifikasi
unsur-unsur yang
diketahui dan
ditanyakan
2. Membuat model
matematika
3. Menerapkan strategi
untuk menyelesaikan
permasalahan.
4. Menjelaskan hasil
sesuai permasalahan
awal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam penelitian ini yaitu penelitian deskriptif secara
kualitatif, karena penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan langkah
pembelajaran Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan mendeskripsikan
kemampuan pemecahan masalah siswa kelas X MIPA 2 SMA Negeri 1
Ngaglik tahun ajaran 2019/2020. Menurut Burhan Bungin (2007) penelitian
deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan
berbagai kondisi, situasi, atau fenomena yang ada di masyarakat yang
menjadi objek penelitian, dan berupaya untuk menarik realitas tersebut ke
permukaan sebagai ciri atau karakter tentang fenomena tersebut. Maka dari
itu, jenis penelitian deskriptif kualitatif sangat relevan untuk digunakan.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian bulan Oktober 2019 sampai Mei 2020 di X MIPA
2 SMA Negeri 1 Ngaglik tahun ajaran 2019/2020.
C. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini yaitu 34 siswa kelas X MIPA 2 SMA
Negeri 1 Ngaglik tahun ajaran 2019/2020. Sedangkan objek dalam
penelitian ini yaitu kemampuan pemecahan masalah dalam Sistem
Persamaan Linear Tiga Variabel di kalangan siswa kelas X MIPA 2 SMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Negeri 1 Ngaglik dengan menggunakan model pembelajaran berbasis
masalah.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu catatan harian,
tes yang berupa tes tertulis dan non tes yang berupa wawancara.
1. Membuat Catatan Lapangan
Menurut Bogdan dan Biklen (Moleong, 2007) Catatan Lapangan
merupakan catatan tertulis mengenai apa yang didengar, dilihat, dialami
dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data terhadap data dalam
penelitian. Catatan lapangan dibuat setelah kegiatan pembelajaran
berlangsung. Catatan lapangan bertujuan untuk membuat catatan-catatan
mengenai kejadian penting yang terjadi di lapangan yang terkait dengan
proses pembelajaran. Catatan lapangan berisi bagaimana proses
pembelajaran yang terjadi di kelas dan kejadian-kejadian penting yang
terjadi di lapangan.
2. Tes
Dalam penelitian ini menggunakan tes yang berbentuk uraian.
Dalam tes uraian berisi mengenai pertanyaan yang memerlukan jawaban
yang bersifat pembahasan atau uraian kata-kata. Tes dilaksanakan ketika
siswa telah selesai mengikuti pembelajaran untuk materi mengenai
Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel dan akan diberikan kepada siswa
kelas X MIPA 2 SMA Negeri 1 Ngaglik. Tes dalam penelitian ini
bertujuan untuk melihat kemampuan pemecahan masalah siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
3. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan memberikan serangkaian pertanyaan
yang telah disiapkan sebagai pedoman untuk mengklarifikasi
kemampuan pemecahan masalah siswa di dalam menyelesaikan masalah
yang ada di dalam tes tertulis. Wawancara dikenakan kepada enam siswa
di kelas X MIPA 2 SMA Negeri 1 Ngaglik dengan kategori siswa yang
mendapat skor tinggi, siswa yang mendapat skor sedang, dan siswa yang
mendapat skor rendah. Berikut ini langkah-langkah dalam
mengelompokan menurut Arikunto (2013):
a. Menjumlahkan skor seluruh siswa.
b. Mencari nilai rerata dari skor tes yang diperoleh seluruh siswa.
c. Mencari nilai simpangan baku.
d. Mencari nilai : 𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑢
e. Mencari nilai : 𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 + 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑢
f. Mengategorikan siswa dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Kemampuan tinggi, semua siswa yang mempunyai skor sebanyak
skor rerata plus simpangan baku (skor tes ≥ �̅� + 𝑠𝑏)
2) Kemampuan sedang, semua siswa yang mempunyai skor antara
skor rerata minus simpangan baku dan skor rerata plus simpangan
baku (�̅� − 𝑠𝑏 < skor tes < �̅� + 𝑠𝑏)
3) Kemampuan rendah, semua siswa yang mempunyai skor kurang
dari sama dengan skor rerata minus simpangan baku (skor tes ≤
�̅� − 𝑠𝑏)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Setelah dikelompokkan berdasarkan kategori kemudian dipilih dengan
random menggunakan kocokan arisan untuk diwawancarai.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Data tersebut digunakan untuk
menjawab rumusan masalah yang ada dalam penelitian. Agar data yang
diperoleh valid dan sesuai dengan penelitian maka instrumen perlu untuk
diuji terlebih dahulu. Instrumen penelitian diuji oleh ahli dalam
dibidangnya. Dalam hal penelitian ini, ahli yang dimaksud yaitu dosen
pembimbing. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Lembar Catatan Lapangan
Catatan Lapangan dilakukan selama pembelajaran berlangsung
dengan berdasarkan langkah-langkah model pembelajaran berbasis
masalah. Berikut ini merupakan tabel kisi-kisi lembar catatan lapangan.
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Lembar Catatan Lapangan
No Langkah-langkah Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
1. Memberikan
orientasi
permasalahan
kepada peserta
didik
Membahas tujuan
pembelajaran dan
menyajikan
permasalahan
Mengamati
permasalahan yang
diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2. Mengorganisasikan
peserta didik untuk
penyelidikan
Membantu siswa
dalam
mengorganisasikan
penyelidikan untuk
menyelesaikan
masalah
Mengorganisasikan
diri untuk
menyelesaikan
masalah
3. Membimbing
penyelidikan
individu dan
kelompok
Mendorong siswa
untuk memperoleh
informasi yang
tepat dan
melaksanakan
penyelidikan
Mengumpulkan
informasi yang
tepat dan
melaksanakan
penyelidikan
4. Mengembangkan
dan menyajikan
hasil
Membantu siswa
untuk keperluan
penyampaian hasil
Menyiapkan dan
menyampaikan
hasil dari proses
diskusi bersama
kelompok
5 Menganalisis dan
mengevaluasi
proses
penyelidikan
Membantu siswa
melakukan refleksi
terhadap
penyelidikan dan
proses yang
dilakukan
Melakukan refleksi
terhadap
penyelidikan dan
proses yang
dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
2. Lembar Tes Tertulis
Lembar tes tertulis diberikan kepada siswa sesuai dengan pokok
bahasan yang diujikan yaitu Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel.
Kisi-kisi soal tes tertulis yang disusun berkaitan dengan pokok bahasan
Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel.
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Tes Tertulis
Indikator
Kemampuan
Pemecahan
Masalah
Indikator Soal Soal Pembahasan
1. Memahami
masalah
dengan
mengiden-
tifikasi unsur-
unsur yang
diketahui dan
ditanyakan.
2. Membuat
model
matematika.
3. Menerapkan
strategi untuk
1. Memodelkan
masalah
kontekstual ke
dalam bentuk
meatematika.
2. Menyelesaikan
masalah
menggunakan
metode
substitusi,
metode
eliminasi, atau
metode
1. Livia mempunyai
pita hias berwarna
merah, kuning,
hijau. Jumlah ketiga
pita 280 cm.
Panjang pita kuning
10 cm kurangnya
dari panjang pita
hijau. Panjang pita
hijau 25 cm lebih
dari panjang pita
merah.
Misalkan :
𝑚 = pajang pita warna merah
𝑘 = panjang pita warna hijau
ℎ = panjang pita warna hijau
Sistem Persamaan Linear Tiga
variabel:
{
𝑚 + 𝑘 + ℎ = 280 … (1)𝑘 = ℎ − 10 … (2)ℎ = 𝑚 + 25 … (3)
Substitusi persamaan (2) ke
persamaan (1)
𝑚 + 𝑘 + ℎ = 280
𝑚 + (ℎ − 10) + ℎ = 280
𝑚 + 2ℎ = 290 ...(4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
menyelesaikan
permasalahan
4. Menjelaskan
hasil sesuai
permasalahan
awal
gabungan
(substitusi dan
eliminasi).
3. Menjelaskan
hasil sesuai
permasalahan
yang diminta.
a. Apa yang
diketahui dari
soal?
b. Jika pita hijau
dipakai
sepanjang 40
cm, berapakah
panjang sisa
pita hijau ?
Ubah persamaan (3) menjadi 𝑚 =
ℎ − 25
Substitusi 𝑚 = ℎ − 25 ke persamaan
(4) menjadi:
(ℎ − 25) + 2ℎ = 290
3ℎ = 315
ℎ = 105
Jadi, panjang pita hijau yaitu 105 cm.
Karena dipakai sepanjang 40 cm,
maka panjang sisa pita hijau yaitu 65
cm.
1. Memahami
masalah
dengan
mengiden-
tifikasi unsur-
unsur yang
diketahui dan
ditanyakan.
2. Membuat
model
matematika.
1. Memodelkan
masalah
kontekstual ke
dalam bentuk
meatematika.
2. Menyelesaikan
masalah
menggunakan
metode
substitusi,
metode
eliminasi, atau
2. Dalam suatu
pertunjukan musik
terdapat tiga tipe
tiket yang dijual
yaitu Bronze,
Silver, dan Gold.
Harga tiket Bronze,
Silver, dan Gold
masing-masing
adalah
𝑅𝑝 1.000.000,00 ,
𝑅𝑝 1.500.000,00 ,
Misalkan
𝐺: Jumlah tiket tipe Gold
𝑆 ∶ Jumlah tiket tipe Silver
𝐵 ∶ Jumlah tiket tipe Bronze
Sistem Persamaan Linear Tiga
Variabel :
{
20𝐺 + 10𝐵 + 15𝑆 = 26.500 (𝑖)𝑆 = 𝐵 − 150 … … … … (𝑖𝑖)𝑆 = 2𝐺 − 𝐵 + 350 … … … (𝑖𝑖𝑖)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
3. Menerapkan
strategi untuk
menyelesaikan
permasalahan
4. Menjelaskan
hasil sesuai
permasalahan
awal
metode
gabungan
(substitusi dan
eliminasi).
3. Menjelaskan
hasil sesuai
permasalahan
yang diminta.
dan
𝑅𝑝. 2.000.000,00.
Pada hari
pembukaan, jumlah
tiket tipe Bronze
dan Silver yang
terjual 350 lebih
banyak dari 2 kali
jumlah tiket tipe
Gold yang terjual.
Jumlah tiket tipe
Silver 150
kurangnya dari
jumlah tiket Bronze
yang terjual. Jumlah
hasil penjualan tiket
seluruhnya
𝑅𝑝. 2.650.000.000,00
a. Apa yang
diketahui dari
soal?
b. Berapakah
jumlah
keseluruhan
Mensubstitusikan persamaan (ii)
ke- (i)
20𝐺 + 10𝐵 + 15(𝐵 − 150) =
26.500
20𝐺 + 10𝐵 + 15𝐵 − 2.250 =
26.500
20𝐺 + 25𝐵 = 26.500 + 2.250
20𝐺 + 25𝐵 = 28.750
4𝐺 + 5𝐵 = 5.750……(iv)
Mensubstitusikan persamaan (iii)
ke-(i)
20𝐺 + 10𝐵 + 15(2𝐺 − 𝐵 +
350) = 26.500
20𝐺 + 10𝐵 + 30𝐺 − 15𝐵 +
5.250 = 26.500
50𝐺 − 5𝐵 = 26.500 − 5.250
50𝐺 − 5𝐵 = 21.250 ….(v)
Mengeliminasikan persamaan (iv)
dan (v) untuk mendapatkan nilai
𝐺.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
tiket yang
terjual?
4𝐺 + 5𝐵 = 5.750
50𝐺 − 5𝐵 = 21.250
54𝐺 = 27.000
𝐺 = 500
Substitusi nilai 𝐺 yang telah
diperoleh ke persamaan (iv) untuk
mendapatkan nilai B.
4𝐺 + 5𝐵 = 5.750
4(500) + 5𝐵 = 5.750
2.000 + 5𝐵 = 5.750
5𝐵 = 5.750 − 2.000
5𝐵 = 3.750
𝐵 = 750
Substitusi nilai 𝐵 yang telah
diperoleh ke persamaan (ii) untuk
mendapatkan nilai S.
𝑆 = 𝐵 − 150
𝑆 = 750 − 150
𝑆 = 600
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Jadi, jumlah tiket kesuluruhan
yang terjual adalah 500 + 750 +
600 = 1.850
3. Lembar Pedoman Wawancara
Pertanyaan yang disusun dalam pedoman wawancara berisi poin-
poin penting yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.
Wawancara dilakukan sesudah tes tertulis terhadap siswa yang terpilih.
Dalam penelitian ini, wawancara yang dilakukan merupakan wawancara
semi terstruktur yang berarti peneliti memiliki kebebasan dalam
bertanya untuk memilih alur dan setting wawancara. Tujuannya yaitu
untuk untuk mengklarifikasi kemampuan pemecahan masalah siswa.
Tabel 3.3 Pedoman Wawancara
Indikator
Kemampuan
Pemecahan Masalah
Indikator Soal Soal Pertanyaan
Memahami masalah
dengan
mengidentifikasi
Memahami
permasalahan yang
diberikan dengan
1. Livia mempunyai pita
hias berwarna merah,
kuning, hijau. Jumlah
Apa yang
diketahui dalam
soal?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
unsur-unsur yang
diketahui dan
ditanyakan.
mengidentifikasi
unsur-unsur yang
diketahui dan
ditanyakan.
ketiga pita 280 cm.
Panjang pita kuning
10cm kurangnya dari
panjang pita hijau.
Panjang pita hijau 25 cm
lebih dari panjang pita
merah.
a. Apa yang diketahui
dari soal?
b. Jika pita hijau
dipakai sepanjang
40 cm, berapakah
panjang sisa pita
hijau ?
Apa yang
ditanyakan dalam
soal?
Membuat model
matematika.
Memodelkan masalah
kontekstual ke dalam
bentuk meatematika.
Bagaimana cara
mu memodelkan
soal tersebut?
Mengapa kamu
menuliskan dalam
persamaan
tersebut?
Menerapkan strategi
untuk menyelesaikan
permasalahan.
Menyelesaikan
masalah menggunakan
metode substitusi,
metode eliminasi, atau
metode gabungan
(substitusi dan
eliminasi)
Bagaimana
cara/langkah yang
dilakukan dalam
menyelesaikan soal
kontekstual
SPLTV?
Apakah siswa
mengecek kembali
langkah maupun
jawaban?
Menjelaskan hasil
sesuai permasalahan
awal
Menjelaskan hasil
sesuai permasalahan
yang diminta
Apa kesimpulan
dari apa yang telah
kamu kerjakan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Memahami masalah
dengan
mengidentifikasi
unsur-unsur yang
diketahui dan
ditanyakan.
Memahami
permasalahan yang
diberikan dengan
mengidentifikasi
unsur-unsur yang
diketahui dan
ditanyakan
2. Dalam suatu pertunjukan
musik terdapat tiga tipe
tiket yang dijual yaitu
Bronze, Silver, dan
Gold. Harga tiket
Bronze, Silver, dan Gold
masing-masing adalah
𝑅𝑝 1.000.000,00 ,
𝑅𝑝 1.500.000,00 , dan
𝑅𝑝. 2.000.000,00. Pada
hari pembukaan, jumlah
tiket tipe Bronze dan
Silver yang terjual 350
lebih banyak dari 2 kali
jumlah tiket tipe Gold
yang terjual. Jumlah
tiket tipe Silver 150
kurangnya dari jumlah
tiket Bronze yang
terjual. Jumlah hasil
penjualan tiket
seluruhnya
𝑅𝑝. 2.650.000.000,00.
Apa yang
diketahui dalam
soal?
Apa yang
ditanyakan dalam
soal?
Membuat model
matematika.
Memodelkan masalah
kontekstual ke dalam
bentuk meatematika.
Bagaimana cara
mu memodelkan
soal tersebut?
Mengapa kamu
menuliskan dalam
persamaan
tersebut?
Menerapkan strategi
untuk menyelesaikan
permasalahan.
Menyelesaikan
masalah menggunakan
metode substitusi,
metode eliminasi, atau
metode gabungan
(substitusi dan
eliminasi)
Bagaimana
cara/langkah yang
dilakukan dalam
menyelesaikan soal
kontekstual
SPLTV?
Apakah siswa
mengecek kembali
langkah maupun
jawaban?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Menjelaskan hasil
sesuai permasalahan
awal
Menjelaskan hasil
sesuai permasalahan
yang diminta
a. Apa yang diketahui
dari soal?
b. Berapakah jumlah
keseluruhan tiket
yang terjual?
Apa kesimpulan
dari apa yang telah
kamu kerjakan?
F. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan untuk menganalisis seluruh data yang telah
diperoleh selama penelitian agar data tersebut dapat memberikan informasi
yang diperlukan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian. Data
yang dianalisis dalam penelitian ini adalah hasil tes tertulis siswa, uraian
langkah pengerjaan soal tes tertulis siswa dan hasil wawancara. Teknik
analisis data yang digunakan untuk menganalisis data yang telah terkumpul
yaitu:
1. Reduksi Data
Reduksi data mengarah pada proses menyeleksi,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dan membuang yang tidak
perlu. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih
jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pangumpulan data
selanjutnya. Langkah-langkah untuk mereduksi data dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
a. Catatan Lapangan
Catatan lapangan dibuat setelah kegiatan pembelajaran
berlangsung. Catatan lapangan direduksi dengan cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
mengklasifikasikan kegiatan yang ada didalam catatan harian ke dalam
klasifikasi langkah-langkah pembelajaran dengan model pembelajaran
berbasis masalah yaitu:
1) Memberikan orientasi permasalahan kepada peserta didik.
2) Mengorganisasikan peserta didik untuk penyelidikan.
3) Membimbing penyelidikan individu dan kelompok.
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil.
5) Menganalisis dan mengevaluasi proses penyelidikan.
b. Tes
Pada tahap ini data hasil tes akan direduksi dengan cara
mengklasifikasi berdasarkan menurut indikator kemampuan
pemecahan masalah yaitu:
1) Memahami masalah dengan mengidentifikasi unsur-unsur
yang diketahui dan ditanyakan.
2) Membuat model matematika.
3) Menerapkan strategi untuk menyelesaikan permasalahan.
4) Menjelaskan hasil sesuai permasalahan awal.
c. Wawancara
Wawancara direduksi dengan cara diklasifikasikan menurut
indikator kemampuan pemecahan masalah yaitu:
1) Memahami masalah dengan mengidentifikasi unsur-unsur
yang diketahui dan ditanyakan.
2) Membuat model matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
3) Menerapkan strategi untuk menyelesaikan permasalahan.
4) Menjelaskan hasil sesuai permasalahan awal.
2. Penyajian Data
Penyajian data dilakukan dengan menunjukkan dan
menampilkan kumpulan data atau informasi yang sudah tersusun dan
dikategorikan, sehingga memungkinkan suatu penarikan kesimpulan
atau tindakan. Pada tahap ini, hal-hal yang dilakukan sebagai berikut:
a. Menampilkan hasil deskripsi langkah-langkah model pembelajaran
berbasis masalah yang terjadi selama pembelajaran.
b. Menampilkan hasil deskripsi kemampuan pemecahan masalah siswa
berdasarkan hasil tes tertulis.
c. Menampilkan hasil deskripsi kemampuan pemecahan masalah siswa
berdasarkan hasil tes tertulis dan wawancara.
3. Verifikasi
Setelah melakukan reduksi data dan penyajian data, tahap yang
dilakukan selanjutnya yaitu penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Verifikasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan
hasil pekerjaan siswa dan hasil wawancara. Dari kegiatan ini dapat
ditarik suatu kesimpulan yaitu berupa ketercapaian indikator
kemampuan pemecahan masalah siswa setelah mengikuti pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Rancangan Proses Pembelajaran
Pada penelitian ini, masalah yang ditemui mengenai kemampuan
pemecahan masalah siswa yaitu siswa tidak dapat mengubah bahasa sehari-hari
ke dalam bahasa matematika dan kurang teliti dalam menghitung sehingga
siswa kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Untuk
mengatasi permasalahan tersebut, peneliti menemukan solusi dengan
melakukan pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.
Dengan diterapkannya model pembelajaran berbasis masalah diharapkan
kemampuan pemecahan masalah siswa dapat berkembang. Untuk mengatasi
permasalahan siswa tidak dapat mengubah bahasa sehari-hari ke dalam bahasa
matematika dapat diatasi dengan menggunakan langkah pembelajaran berbasis
masalah yaitu memberikan orientasi permasalahan kepada peserta didik,
mengorganisasikan peserta didik untuk penyelidikan, membimbing
penyelidikan individu dan kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil,
serta menganalisis dan mengevaluasi proses penyelidikan. Begitu pula untuk
masalah yang kedua yaitu siswa kurang teliti dalam menghitung.
Kemudian untuk melihat apakah masalah yang ditemui sudah dapat
diatasi, maka diperlukan suatu alat untuk mengukur kemampuan pemecahan
masalah yaitu dengan menggunakan indikator kemampuan pemecahan
masalah. Indikator kemampuan pemecahan masalah yang digunakan yaitu
memahami masalah dengan mengidentidikasi unsur - unsur yang diketahui dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
ditanyakan, membuat model matematika, menerapkan strategi untuk
menyelesaikan permasalahan dan menjelaskan hasil sesuai permasalahan awal.
Setelah peneliti menemukan solusi dan indikator untuk mengukur
kemampuan pemecahan masalah, maka peneliti membuat RPP untuk 3
pertemuan. RPP tersebut dibuat sesuai dengan langkah – langkah model
pembelajaran berbasis masalah. Pada awal pembelajaran peneliti menyajikan
permasalahan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, peneliti juga
membuat LKPD untuk melatih siswa dalam mengembangkan kemampuan
pemecahan masalah. Setelah siswa mendapatkan materi pembelajaran, siswa
diberikan soal Tes yang terdiri dari dua soal. Soal tes tersebut dibuat
berdasarkan indikator kemampuan pemecahan masalah.
B. Deskripsi Proses Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama di kelas X MIPA 2 SMA Negeri 1 Ngaglik mempelajari
materi Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel dengan penyelesaiannya
menggunakan metode substitusi.
a. Memberikan Orientasi Permasalahan Kepada Peserta Didik
Guru menyajikan masalah Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
kepada peserta didik melalui PPT, masalahnya adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Sampai saat ini, bangsa Indonesia telah mengalami peristiwa-peristiwa
sejarah yang patut diketahui, tiga diantaranya adalah kedatangan
Belanda di bawah pimpinan Cornelis De Hountman, lahirnya R.A.
Kartini, dan lahirnya Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar). Jika
kita menjumlahkan tahun terjadinya ketiga peristiwa tersebut maka kita
akan mendapatkan 5.441. Supersemar lahir 87 tahun setelah lahirnya
tokoh emansipasi wanita Indonesia yaitu R.A Kartini dan Supersemar
lahir 370 tahun setelah kedatangan Belanda di bawah pimpinan Cornelis
De Hountman. Pada tahun berapa masing-masing peristiwa sejarah
tersebut terjadi?
(sumber: https://yos3prens.wordpress.com/2013/11/10/5-soal-dan-
pembahasan-penerapan-spltv/3/)
Gambar 4.1 Soal di PPT pada Pertemuan Pertama
Guru meminta S1 untuk membaca permasalahan yang disajikan dan
meminta siswa yang lain ikut mencermati permasalahan yang disajikan.
G : ”Dalam permasalahan tersebut, ada tiga sejarah yang ada di
Indonesia, seperti yang kalian ketahui yaitu ada kedatangan
Belanda di bawah pimpinan Cornelis De Hountman, lahirnya R.A.
Kartini, dan lahirnya Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar).
Kira-kira bisa tidak kita mengetahui pada tahun berapa masing-
masing peristiwa tersebut terjadi? Kalau bisa kira-kira bagaimana
cara kita mengetahui tahun dari ketiga peristiwa tersebut?”
S : “Dengan cara baca buku sejarah bu”
G : “Iya benar, cara itu dapat dilakukan. Apakah ada cara yang lain?”
S : “Cari di internet bu”
G : “Iya, benar itu dapat kita lakukan. Tapi masih ada cara dengan
menggunakan matematika yaitu dengan menggunakan sistem
persamaan linear tiga variabel. Adakah yang tau, apa itu sistem
persamaan linear tiga variabel?”
S : “Tidak bu..”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
G : “Untuk mengetahui apa itu sistem persamaan tiga variabel, yuk
kita kembali memperhatikan permasalahan yang tadi.”
Kesimpulannya yaitu siswa belum mengetahui mengenai sistem
persamaan linear tiga variabel.
b. Mengorganisasikan Peserta Didik untuk Penyelidikan
Guru mengajak siswa mengidentifikasikan informasi dari permasalahan
yang disajikan dengan bertanya:
G : “Apa saja yang diketahui dalam permasalahan tersebut?”
S : “Tiga peristiwa sejarah yaitu kedatangan Belanda di bawah
pimpinan Cornelis De Hountman, lahirnya R.A. Kartini, dan
lahirnya Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar). Ketiga
peristiwa ketika dijumlahkan yaitu 5.441. Supersemar lahir 87 tahun
setelah lahirnya tokoh emansipasi wanita Indonesia yaitu R.A
Kartini. Dan Supersemar lahir 370 tahun setelah kedatangan
Belanda di bawah pimpinan Cornelis De Hountman.”
G : “Apa yang ditanyakan dalam soal tersebut”
S : “Pada tahun berapa masing-masing peristiwa sejarah tersebut
terjadi?”
G : “Bagaimana cara kalian jika kalimat yang diketahui diubah ke
dalam bentuk matematika?”
S : “Tidak tahu bu”
G : ”Dulu ketika mempelajari SPLTV, biasanya langkah yang
dilakukan kalian seperti apa?”
S : “Dengan memisalkan bu”
G : “Berarti untuk permasalah tersebut bagaimana?”
S : “Peristiwanya dimisalin bu”
G : “Apakah peristiwanya saja?”
S : “Iya bu”
G : “Coba dilihat lagi, yang ditanyakan itu apa?”
S : “Tahun ketiga peristiwa itu terjadi”
G : ”Berarti yang dimisalin apanya?”
S : “Tahun dari ketika peristiwa tersebut”
G : “Benar, berarti yang dimisalkan yaitu tahun dari ketiga peristiwa
itu. Tahun kedatangan belanda kita misalkan dengan a, tahun
lahirnya R.A. Kartini kita misalkan dengan b, dan tahun lahirnya
Supersemar kita misalkan dengan c. Kita juga dapat memisalkan
dengan yang lain seperti 𝑥, 𝑦, dan 𝑧 atau yang lainnya. Kemudian
pada soal ketiga peristiwa tersebut ketika dijumlahkan yaitu 5.441
berarti bagaimana? ”
S : “𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 5.441”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
G : “Benar, berarti persamaan tersebut merupakan persamaan pertama.
Selanjutnya apa lagi yang diketahui di dalam soal?”
S : “Supersemar lahir 87 tahun setelah lahirnya tokoh emansipasi
wanita Indonesia yaitu R.A Kartini”
G : “Berarti bagaimana pemodelannya?”
S : (siswa diam)
G : “Tahun supersemar dimisalkan dengan c dan tahun lahirnya R.A.
Kartini dimisalkan b, karena pada soal Supersemar lahir 87 tahun
setelah lahirnya R.A kartini berarti b dijumlahkan dengan 87. Berarti
𝑐 = 𝑏 + 87 menjadi persamaan kedua. Selanjutnya yang diketahui
apa lagi?”
S : “Supersemar lahir 370 tahun setelah kedatangan Belanda di bawah
pimpinan Cornelis De Hountman”
G : “Sama seperti sebelumnya, berarti bagaimana pemodelannya?”
S : “𝑐 = 𝑎 + 370”
G : “Berarti ini persamaan ke berapa?”
S : “Ketiga bu”
G : “Berdasarkan hal tersebut, karena sebelumnya kalian pernah
mempelajari SPLDV. Apa perbedaan antara SPLDV dengan
SPLTV?”
S : ”Kalau SPLDV ada dua variabel dan SPLTV ada tiga variabel”
G : ”Benar, kalau SPLDV merupakan sistem persamaan linear dua
variabel dan SPLTV merupakan sistem persamaan linear tiga
variabel. Kemudian, coba lihat persamaannya. Ada berapa
persamaan?”
S : “Ada tiga bu”
G : “Berarti bagaimana?”
S : “SPLDV ada dua variabel dan dua persamaan sedangkan SPLTV
ada tiga variabel dan tiga persamaan”
G : “Kalau berdasarkan permasalahan yang diberikan, variabelnya apa
saja?”
S : ”Variabelnya yaitu 𝑎, 𝑏, dan 𝑐”
G : “Kalau koefisiennya yang mana?”
S : “Yang letaknya di depan variabel atau bilangan yang memuat
variabel”
G : “Sedangkan konstanta?”
S : “Konstanta itu bilangan yang tidak memuat variabel yaitu 5.441,
87, dan 370”
G : “Benar, itu merupakan komponen yang ada di dalam sistem
persamaan linear tiga variabel. Untuk dapat menyelesaikan
permasalahan tersebut, kalian harus mempelajari metode
penyelesaiannya. Ada tiga metode yang akan dipelajari yaitu metode
substitusi, eliminasi, dan gabungan substitusi eliminasi. Tetapi
untuk hari ini kita akan mempelajari metode substitusi”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Guru kemudian meminta siswa untuk membuat kelompok yang terdiri
dari 4 siswa dengan berhitung dimulai dari siswa paling depan yang
duduk dekat pintu kelas. Setelah itu siswa diminta untuk berkumpul
bersama kelompoknya dan menuliskan nama anggota kelompoknya.
Kesimpulannya yaitu dalam SPLTV memiliki persamaan matematika
yang terdiri atas 3 persamaan linear yang masing-masing persamaan ada
tiga variabel. Dalam menyelesaikan sistem persamaan linear tiga
variabel, langkah yang terlebih dahulu dilakukan yaitu membuat
pemodelan dengan memisalkan. Berdasarkan permasalahan yang
ditampilkan, yang dimisalkan yaitu yaitu tahun dari ketiga peristiwa itu.
Tahun kedatangan belanda kita misalkan dengan a, tahun lahirnya R.A.
Kartini kita misalkan dengan b, dan tahun lahirnya Supersemar kita
misalkan dengan c. Sehingga diperoleh tiga persamaan yaitu 𝑎 + 𝑏 +
𝑐 = 5.441, 𝑐 = 𝑏 + 87, dan 𝑐 = 𝑎 + 370. Variabel dalam persamaan
tersebut yaitu 𝑎, 𝑏, dan 𝑐. Koefisiennya yaitu yang letaknya di depan
variabel atau bilangan yang memuat variabel, sedangkan konstantanya
yaitu bilangan yang tidak memuat variabel.
c. Membimbing Penyelidikan Individu dan Kelompok
Guru meminta siswa untuk mengerjakan LKPD yang dikerjakan
bersama dengan kelompok LKPD tersebut berisi mengenai
permasalahan seperti berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Gambar 4.2 Soal LKPD Pertemuan Pertama
Guru berkata bahwa siswa dapat bertanya jika ada yang belum jelas.
Selama proses diskusi guru berkeliling ke setiap kelompok untuk
mengecek proses pengerjaan siswa. Siswa terlihat berusaha untuk
memahami LKPD dengan membaca soal berulang. Ketika guru
berkeliling ada salah satu kelompok bertanya mengenai bagaimana
proses pengerjaannya.
G : “Coba kamu baca petunjuknya. Petunjuk yang pertama kamu
terlebih dahulu diminta untuk menuliskan informasi yang di dapat
pada soal dan ubahlah ke dalam bentuk model matematika. Berarti
kamu baca dulu soalnya kemudian ubah informasi yang di dapat ke
dalam model matematika seperti yang kalian lakukan tadi dengan
dimisalkan. Kemudian lakukan berdasarkan petunjuk selanjutnya.
Seperti itu, mengerti?“
S : “Iya bu”
G : “Ada yang mau ditanyakan lagi?”
S : “Tidak bu”
Kemudian guru berkeliling ke kelompok lain.
G : “Ini yang dimisalkan apa?”
S : “Yang dimisalkan kain satin bu”
G : “Kain satinnya atau banyaknya kain satin?”
S : “Banyaknya kain satin”
G : “Boleh tidak, kalau banyaknya kain yang lain misalnya banyak
kain brokat juga dimisalkan dengan s?”
S : “Tidak boleh bu, karena kainnya berbeda”
G : "Iya benar”
Selanjutnya guru berkeliling ke kelompok yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
S : “Bu, bener seperti ini ngga bu?”
G : “Ini dimisalkan dulu banyak kain satin dimisalkan s. Untuk banyak
kain yang lain juga dimisalkan”
S : “Kain yang lain boleh dimisalkan x atau y bu?”
G : “Boleh, asal jangan sama variabelnya. Kalau kainnya berbeda
berarti variabelnya tidak sama”
S : “Baik bu”
G : “Ada lagi yang ditanyain?”
S : ”Belum bu”
Dari kelompok yang lain juga ada yang bertanya.
S : ”Bu, berarti nilai s nya yang ini diganti dengan nilai s dari yang
persamaan dua ya bu?”
G : “Iya, benar. Kita mengganti nilai s tersebut dengan nilai s yang
lain”
Kesimpulannya yaitu banyak kain satin dimisalkan dengan s dan untuk
banyak kain yang lain dimisalkan dengan variabel yang berbeda karena
kainnya berbeda. Dalam melakukan pemisalan, variabelnya tidak harus
s, dapat menggunakan huruf yang lain seperti 𝑥, 𝑦 atau 𝑧. Dalam metode
substitusi berarti kita mengganti suatu variabel s dengan nilai variabel s
yang mengandung variabel lain yaitu variabel b (jika dalam
permasalahan yang disajikan).
d. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil
Setelah siswa selesai berdiskusi di dalam kelompok, guru menunjuk
secara acak salah satu kelompok yaitu kelompok tiga untuk maju
mempresentasikan hasil yang diperoleh. Guru menunjuk kelompok tiga
karena terlihat aktif dalam mengerjakan di dalam kelompok. Selama
kelompok tiga menuliskan hasilnya dipapan tulis, kelompok lain yang
telah selesai diminta untuk sambil mengerjakan permasalahan awal
yang diberikan. Setelah kelompok tiga menuliskan hasilnya, kelompok
tersebut diminta untuk menjelaskan apa yang telah diperoleh. Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
meminta siswa yang lain mendengarkan kelompok yang
mempersentasikan hasilnya.
e. Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Penyelidikan
Guru meminta siswa yang lain untuk bertanya atau menanggapi hasil
persentasi kelompok tiga. Tetapi siswa tidak ada yang mau untuk
bertanya atau menanggapi. Sehingga guru bertanya kepada siswa seperti
berikut ini:
G : “Yang dimisalkan pada pemasalahan tersebut apakah kainnya saja
atau banyaknya kain?”
S : “Banyaknya kain bu”
G : “Iya benar, yang dimisalkan adalah banyaknya kain satin,
banyaknya kain brokat maupun banyaknya kain tulle. Kemudian
apakah hasil yang diperoleh kelompok 3 sama dengan kelompok
yang lain?”
S : “Sama bu”
G : “banyaknya kain satin berapa?”
S : “22”
G : “22 apa?”
S : “22 meter”
G : “banyaknya kain brokat berapa?”
S : “11 meter”
G : “banyaknya kain tulle berapa?”
S : “7 meter”
G : ”apakah benar?”
S : ”benar bu”
G : “Tau darimana bahwa hasil yang kalian peroleh itu benar?”
S : (siswa diam)
G : ”Coba sekarang hasil yang kalian peroleh disubstitusikan ke
masing-masing persamaan! Misalnya untuk persamaan yang
pertama 75(22) + 120(11) + 150(7). Hasilnya berapa?”
S : “4.020 bu”
G : “Apakah benar sama dengan ruas yang disebelah kiri?”
S : “sama bu”
G : “Benar. Coba lakukan juga untuk persamaan 2 dan 3!”
(siswa melakukan apa yang diminta guru)
G : “Apakah sama dengan ruas yang disebelah kiri?”
S : “Sama bu”
G : “Jadi kesimpulannya metode substitusi yang kalian lakukan dapat
digunakan untuk menyelesaikan sistem persamaan linear tiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
variable. Kemudian dari kegiatan yang kalian lakukan, metode
substitusi itu sebenarnya apa si?”
S : “Mengganti suatu variabel dengan variabel yang lain”
G : “Ya, benar sekali. Metode substitusi berarti kita mengganti suatu
variabel dengan variabel yang lain. Coba sekarang, untuk
permasalahan awal hasilnya berapa?”
S : “Tahun kedatangan Belanda yaitu 1596”
G : “Lalu?”
S : “Tahun lahirnya R.A. Kartini yaitu 1879”
G : “Yang terakhir?”
S : ”Tahun lahirnya Supersemar yaitu 1966”
G : “Apakah benar hasilnya? Coba dimasukan ke setiap persamaan!”
(siswa melakukan apa yang diminta guru)
S : “Sama bu”
Kesimpulannya yaitu metode substitusi dapat digunakan untuk
menyelesaikan sistem persamaan linear tiga variabel. Metode substitusi
merupakan metode dengan mengganti suatu variabel dengan variabel
yang lain untuk mendapatkan nilai dari variabel yang lain. Jika telah
memperoleh nilai masing-masing variabel, nilai masing-masing
variabel kemudian dimasukan ke setiap persamaan untuk dilihat apakah
nilai yang di ruas sebelah kanan sama dengan nilai yang di ruas sebelah
kiri.
2. Pertemuan Kedua
Pertemuan Kedua di kelas X MIPA 2 SMA Negeri 1 Ngaglik mempelajari
materi Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel dengan penyelesaiannya
menggunakan metode eliminasi.
a. Memberikan Orientasi Permasalahan Kepada Peserta Didik
Guru menyajikan masalah Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
kepada peserta didik melalui PPT, masalahnya adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Sebuah toko alat jahit menjual bermacam – macam alat seperti benang,
jarum, dan retsleting. Tuti membeli 1 set jarum, 3 buah benang, dan 2
buah retsleting dengan harga Rp33.000,00. Friska membeli 2 set jarum,
1 buah benang, dan 1 buah retsleting dengan harga Rp 23.500,00. Amel
membeli 1 set jarum, 2 buah benang, dan 3 buah retsleting dengan harga
Rp 36.500,00. Tentukan harga 1 set jarum, 1 buah benang, dan 1 buah
retsleting.
Gambar 4.3 Soal di PPT pada Pertemuan Kedua
Guru meminta S9 untuk membaca permasalahan yang disajikan dan
meminta siswa yang lain ikut mencermati permasalahan yang
disajikan.
G : “Pada permasalahan tersebut, barang yang dibeli oleh Tuti,
Friska, dan Amel memiliki jumlah berbeda-beda dengan total
harga yang berbeda juga. Ada yang tau tentang bagaimana cara kita
mengetahui harga 1 set jarum, 1 buah benang, dan 1 buah
resleting?”
S : “Dengan bertanya pada penjualnya bu?”
G : “Iya, benar. selain itu?”
S : “Pakai metode substitusi”
G : “Benar, kalian bisa menggunakan metode tersebut dan metode
tersebut telah kalian pelajari pada pertemuan sebelumnya. Selain
itu ada apa lagi?”
S : “Metode eliminasi bu”
G : “Benar, kita dapat menyelesaikan permasalahan tersebut dengan
menggunakan metode eliminasi.”
Kesimpulannya yaitu selain menggunakan metode substitusi, metode
eliminasi dapat digunakan untuk menyelesaikan sistem persamaan
linear tiga variabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
b. Mengorganisasikan Peserta Didik untuk Penyelidikan
Guru mengajak siswa mengidentifikasikan informasi dari permasalahan
yang disajikan dengan bertanya:
G : “Apa saja yang diketahui dalam permasalahan tersebut?”
S : “Tuti membeli 1 set jarum, 3 buah benang, dan 2 buah retsleting
dengan harga Rp33.000,00. Friska membeli 2 set jarum, 1 buah
benang, dan 1 buah retsleting dengan harga Rp23.500,00. Amel
membeli 1 set jarum, 2 buah benang, dan 3 buah retsleting dengan
harga Rp36.500,00.”
G : “Apa yang ditanyakan dalam soal tersebut”
S : “harga 1 set jarum, 1 buah benang, dan 1 buah retsleting”
G : “Apa yang biasanya kalian lakukan untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut?”
S : “Memisalkan bu”
G : “Apa yang dimisalkan?”
S : “1 set jarum = 𝑥, benang = 𝑦, dan retsleting = 𝑧”
G : “apakah benar?”
S : “ harga 1 set jarum, harga 1 benang, dan harga 1 retsleting”
G : “Benar. Untuk yang diketahui pertama yaitu Tuti membeli 1 set
jarum, 3 buah benang, dan 2 buah retsleting dengan harga
Rp33.000,00 berarti bagaimana pemodelannya?”
S : “𝑥 + 3𝑦 + 2𝑧 = 33000”
G : “Untuk yang diketahui yang kedua yaitu Friska membeli 2 set
jarum, 1 buah benang, dan 1 buah retsleting dengan harga
Rp23.500,00 berarti bagaimana pemodelannya?”
S : “2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 23500”
G : “Kalau yang diketahui yang ketiga yaitu Amel membeli 1 set
jarum, 2 buah benang, dan 3 buah retsleting dengan harga
Rp36.500,00 berarti bagaimana pemodelannya?”
S : “𝑥 + 2𝑦 + 3𝑧 = 36500”
G : “Kita akan menggunakan metode eliminasi untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut. Ada yang tau bagaimana cara menyelesaikan
spltv dengan menggunakan metode eliminasi?”
S : “Tidak tau buu..”
G : “Baik. Berarti sekarang kalian akan mempelajari cara
menyelesaikan spltv dengan menggunakan metode eliminasi.
Kerjakanlah kasus yang ada dalam LKPD yang akan dibagikan
dengan cara berdiskusi bersama kelompok yang telah dibentuk pada
pertemuan sebelumnya. Setelah selesai mengerjakan LKPD,
kerjakan juga permasalahan yang ada di PPT ya.”
Kesimpulan: pemodelan berdasarkan permasalahan yang ada di PPT
yaitu 𝑥 + 3𝑦 + 2𝑧 = 33000, 2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 23500, dan 𝑥 + 2𝑦 +
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
3𝑧 = 36500.” Untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang ada di
PPT, guru meminta siswa untuk terlebih dahulu mengerjakan LKPD
dengan berdiskusi bersama kelompok yang telah dibentuk pada
pertemuan sebelumnya.
c. Membimbing Penyelidikan Individu dan Kelompok
Guru meminta siswa untuk mengerjakan LKPD dan permasalahan yang
ada di PPT dengan berdiskusi bersama kelompok. LKPD tersebut berisi
mengenai permasalahan seperti berikut ini:
Gambar 4.4 Soal LKPD Pertemuan Kedua
Guru meminta siswa untuk terlebih dahulu membaca dan memahami
keseluruhan permasalahan yang diberikan, setelah itu baru dikerjakan.
Kemudian ada siswa yang bertanya seperti berikut ini:
S : “Bu, ini maksudnya bagaimana?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Gambar 4.5 Soal yang Ditanyakan Siswa Mengenai Rata-Rata dari
Ketiga Bilangan
G : “Untuk yang pertama, rumus rata-rata itu apa? Ada yang masih
ingat?”
S : “mm.. tidak ingat bu”
G : “Jumlah seluruh bilangan dibagi dengan banyaknya bilangan.
Berarti bagaimana?”
S : “Berarti bilangannya kan ada a, b, dan c kemudian dijumlahkan.
Lalu dibagi tiga karena banyaknya bilangan ada tiga. Begitu kan ya
bu?”
G : “Iya, benar...”
S : “Baik bu”
G : “Ada lagi yang ingin ditanyakan?”
S : “Ada bu. Kalau yang kedua maksudnya gimana bu?”
Gambar 4.6 Soal yang Ditanyakan Siswa Mengenai Pemodelannya
G : “Bilangan kedua dimisalinnya apa?”
S : “b bu”
G : “Berarti bagaimana?”
S : “b + 20 bu”
G : “Benar, kemudian sama dengan jumlah bilangan lainnya. Bilangan
lainnya itu apa?”
S : “a dan c bu. Berarti a dijumlahkan dengan c dong bu?”
G : “Iya benar. Untuk yang ketiga juga seperti itu ya.”
S : “Baik bu”
Kemudian guru berkeliling dan ada juga siswa yang bertanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Gambar 4.7 Soal yang Ditanyakan Siswa Mengenai Penyelesaiannya
S : “Bu, ini kan berarti persamaan satu nya di masukin karena kita mau
eliminasi variabel a yang ada di persamaan satu dan persamaan dua.
Berarti variabel a nya habis, variabel c nya juga habis ngga apa-apa
bu?”
G : “Ya tidak apa-apa”
S : “Terus kan nanti jadi 2b = 28, berarti b nya gimana bu?”
G : “Untuk menjadi b, 2b nya diapakan?”
S : “2b nya dibagi sama dua bu”
G : “Iya, karena yang 2b dibagi dua maka 28 juga harus sama yaitu
dibagi dua juga”
S : “Oh iya bu”
Kemudian ada siswa yang bertanya mengenai permasalahan yang ada di
PPT.
S : “Bu, eliminasi variabelnya boleh bebas kan?”
G : “Boleh”
S : “Bu, persamaannya juga boleh bebas?”
G : “Iya, persamaannya juga boleh bebas”
Kesimpulannya yaitu dalam menyelesaikan menggunakan metode
eliminasi dapat melakukan eliminasi terhadap variabel yang berbeda
dan pada persamaan yang berbeda.
d. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil
Setelah siswa selesai berdiskusi di dalam kelompok, guru memberikan
kesempatan kepada kelompok yang ingin menuliskan jawaban hasil
diskusi LKPD dan pemasalahan awal yang diberikan sebelumnya. Ada
dua kelompok yang bersedia untuk menyampaikan jawaban hasil
diskusi. Kelompok yang bersedia maju untuk menuliskan hasil diskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
LKPD yaitu kelompok lima, sedangkan kelompok yang menuliskan
hasil diskusi permasalahan awal yaitu kelompok satu. Setelah kelompok
lima dan kelompok satu menuliskan hasilnya, masing-masing kelompok
diminta untuk mempresentasikan hasilnya secara bergantian. Guru
meminta siswa yang lain mendengarkan kelompok yang
mempersentasikan hasilnya.
e. Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Penyelidikan
Hasil diskusi dari LKPD dibahas oleh kelompok lima.
Gambar 4.8 Soal LKPD Pertemuan Kedua
Kelompok lima mempresentasikan dengan sangat baik dan juga
memahami maksud dari soal dan pertanyaan pada LKPD.
G : “Apakah jawabannya sudah tepat?”
S : “Sudah”
G : “Dari mana kita tahu bahwa jawaban tersebut tepat?”
S : “Karena ketika jawabannya dimasukan ke masing-masing
persamaan, nilai yang diruas kanan sama dengan yang diruas kiri”
G : “Sehingga kesimpulan yang diperoleh apa?”
S : “Jadi, nilai dari a yaitu 12, nilai dari b yaitu 14, dan nilai dari c
yaitu 22”
G : “Benar, terimakasih kelompok lima.”
Hasil diskusi permasalahan yang ada di PPT dibahas oleh kelompok
satu. Kelompok satu sudah hampir benar, akan tetapi ada kekeliruan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
akibat kurang teliti dalam perhitungan yang dilakukan oleh siswa. Siswa
menjawab sebagai berikut:
G : “Coba perhatikan apakah benar −70.000 − 26.000 hasilnya sama
dengan 96.000?
S : “Salah bu..”
G : “Seharusnya berapa?”
S : “−96.000 bu”
G : “Jadi, nilai 𝑥 nya menjadi berapa?”
S : “6.000 bu”
G : “Iya benar. Jadi kesimpulan yang diperoleh apa?”
S : “Jadi, harga 1 set jarum yaitu Rp. 6.000, harga 1 benang yaitu Rp.
4. 000, dan harga 1 retsleting yaitu Rp. 7.500"
G : “Terimakasih, kelompok satu lebih teliti lagi ya dalam
mengerjakan. Apakah ada yang ingin ditanyakan”
S : “Ada bu..”
G : “Iya, silahkan..”
S : “Bu, misalkan yang langkah awalnya sama seperti kelompok satu
yaitu melakukan eliminasi 𝑥 yang mendapatkan nilai variabel 𝑧 dan
y. Kemudian untuk mendapatkan nilai variabel 𝑥 nya tidak
melakukan eliminasi 𝑧 tetapi eliminasi 𝑦, tapi hasil nilai variabel 𝑥
dan variabel yang lainnya sama bu. Itu tidak apa-apa?”
G : “Iya tidak apa apa. Kalian dapat menggunakan langkah yang
berbeda dalam menyelesaikan menggunakan metode eliminasi dan
hasil yang diperoleh akan sama. Sekarang coba masukan hasil yang
diperoleh ke dalam setiap persamaan. Apakah jawaban yang
diperoleh keduanya benar?”
S : “Benar bu..”
G : “Jadi kesimpulannya kalian dapat menggunakan eliminasi
terhadap variabel yang berbeda dan pada persamaan yang berbeda
pula. Dari apa yang kalian lakukan, sebenarnya apa metode
eliminasi itu? Ada yang ingin berpendapat?”
S : “Menghilangkan suatu variabel untuk mendapatkan variabel yang
lain”
−3𝑥 + 𝑦 = = -14.000 × 5 −15𝑥 + 5𝑦 = = = −70.000
𝑥 + 5𝑦 = = 206.000 × 1 𝑥 + 5𝑦 = = 26.000 −
−16𝑥 = = 96.000
𝑥 = = −6.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
G : “Iya benar, metode eliminasi merupakan suatu proses
menghilangkan variabel untuk mendapatkan nilai dari variabel lain.
Kita dapat menghilangkan variabel dengan mengurangi ataupun
menjumlahkan antara persamaan satu dengan persamaan yang lain.”
Kesimpulannya yaitu Eliminasi merupakan suatu proses menghilangkan
variabel untuk mendapatkan nilai dari variabel lain. Dalam
menghilangkan variabel dapat dilakukan dengan cara mengurangi atau
menjumlahkan antara persamaan satu dengan persamaan yang lain.
Dalam menyelesaikan sistem persamaan linear tiga variabel dapat
melakukan eliminasi terhadap variabel yang berbeda dan pada
persamaan yang berbeda.
3. Pertemuan Ketiga
Pertemuan Ketiga di kelas X MIPA 2 SMA Negeri 1 Ngaglik mempelajari
materi Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel dengan penyelesaiannya
menggunakan metode gabungan eliminasi dan substitusi.
a. Memberikan Orientasi Permasalahan Kepada Peserta Didik
Guru menyajikan masalah Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
kepada peserta didik melalui PPT, masalahnya adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Suatu perusahaan rumahan meminjam Rp 2.250.000.000,00 dari
tiga bank yang berbeda untuk memperluas jangkauan bisnisnya.
Suku bunga dari ketiga bank tersebut adalah 5%, 6%, dan 7%.
Tentukan berapa pinjaman perusahaan tersebut terhadap masing-
masing bank jika bunga tahunan yang harus dibayar perusahaan
tersebut adalah Rp 130.000.000,00 dan banyaknya uang yang
dipinjam dengan bunga 5% sama dengan dua kali uang yang
dipinjam dengan bunga 7%?
Gambar 4.9 Soal di PPT pada Pertemuan Ketiga
Guru meminta S13 untuk membaca permasalahan yang disajikan dan
meminta siswa yang lain ikut mencermati permasalahan yang
disajikan.
G : “Pada permasalahan tersebut, ada suatu perusahaan yang
meminjam Rp 2.250.000.000,00 dari tiga bank yang berbeda
dengan suku bunga pada masing-masing bank yaitu 5%, 6%, dan
7%.. Jika bunga tahunan yang harus dibayar perusahaan tersebut
yaitu Rp 130.000.000,00 dan banyaknya uang yang dipinjam
dengan bunga 5% sama dengan dua kali uang yang dipinjam
dengan bunga 7%, bagaimana cara kita menentukan berapa
pinjaman perusahaan tersebut terhadap masing-masing bank?”
S : “Menggunakan metode substitusi bu”
G : “Iya, benar kita dapat menggunakan metode tersebut. selain itu?”
S : “Pakai metode eliminasi bu”
G : “Benar, kalian juga dapat menggunakan metode eliminasi. Tetapi
tidak hanya itu, kita dapat menyelesaikan dengan cara
menggabungkan kedua metode tersebut yang dikenal sebagai
metode gabungan eliminasi dan substitusi atau dikenal juga dengan
metode campuran yang akan dipelajari pada hari ini.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Kesimpulannya yaitu selain menggunakan metode substitusi dan
metode eliminasi, sistem persamaan linear tiga variabel dapat
diselesaikan menggunakan cara lain yaitu dengan menggabungkan
metode substitusi dan metode eliminasi yang dikenal dengan metode
campuran.
b. Mengorganisasikan Peserta Didik untuk Penyelidikan
Guru mengajak siswa mengidentifikasikan informasi dari permasalahan
yang disajikan dengan bertanya:
G : “Apa saja yang diketahui dalam permasalahan tersebut?”
S : “Perusahaan rumahan meminjam RP 2.250.000.000,00 dari tiga
bank. Suku bunga dari ketiga bank tersebut adalah 5%, 6%, dan 7%.
Bunga tahunan yang harus dibayar perusahaan tersebut adalah Rp
130.000.000,00. Banyaknya uang yang dipinjam dengan bunga 5%
sama dengan dua kali uang yang dipinjam dengan bunga 7%”
G : “Apa yang ditanyakan dalam soal tersebut?”
S : “Berapa pinjaman perusahaan tersebut terhadap masing-masing
bank?”
G : “Kemudian bagaimana?”
S : “Dimisalkan bu”
G : “Apanya yang dimisalkan?”
S : “Banyaknya uang yang dipinjam dari tiga bank bu”
G : ”Berarti bagaimana?”
S : “𝑥 = banyaknya uang yang dipinjam dari bank dengan suku bunga
5%, 𝑦 = banyaknya uang yang dipinjam dari bank dengan suku
bunga 6% , 𝑧 = banyaknya uang yang dipinjam dari bank dengan
suku bunga 7%”
G : “Untuk yang diketahui pertama yaitu perusahaan rumahan
meminjam Rp 2.250.000.000,00 dari tiga bank. Berarti
pemodelannya bagaimana?”
S : “𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 2.250.000.000”
G : “Benar. Kemudian agar tidak sulit 2.250.000.000 disederhanakan
saja menjadi 2.250, sehingga menjadi 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 2.250.
Selanjutnya untuk yang diketahui yang kedua yaitu bunga tahunan
yang harus dibayar perusahaan tersebut adalah Rp 130.000.000,
bagaimana pemodelannya? ”
S : “𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 130”
G : “Apa benar pemodelannya seperti itu?”
S : (siswa diam)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
G : “Pemodelan tadi kurang tepat, adakah pendapat lain?”
S : (siswa diam)
G : “Coba perhatikan, bunga tahunan yang harus dibayar perusahaan
kepada tiga bank adalah Rp 130.000.000. Kita tahu bahwa ketiga
bank memiliki bunga yang berbeda yaitu 5%, 6%, dan 7%. Untuk
mengetahui bunga di salah satu bank misalnya untuk suku bunganya
5%, apakah ada yang tau caranya?”
S : “Tidak bu..”
G : “Caranya yaitu banyaknya uang yang dipinjam pada bank yang
memiliki suku bunga 5% dikalikan dengan suku bunganya yaitu 5%.
Untuk yang itu pemodelannya bagaimana?
S : “5%𝑥 bu”
G : “Iya, benar sekali. Karena bunga tahunan yang harus dibayar
perusahaan kepada tiga bank berarti caranya gimana?”
S : “Jumlah dari banyaknya uang yang dipinjam pada masing-masing
bank yang dikalikan dengan suku bunganya.”
G : “Berarti bagaimana pemodelannya?”
S : “5%𝑥 + 6%𝑦 + 7%𝑧 = 130”
G : “Iya benar. Tetapi, coba dijadikan desimal saja. Berarti menjadi
bagaimana?”
S : “0,05𝑥 + 0,06𝑦 + 0,07𝑧 = 130” G : “Selanjutnya untuk yang diketahui ketiga yaitu banyaknya uang
yang dipinjam dengan bunga 5% sama dengan dua kali uang yang
dipinjam dengan bunga 7%, berarti pemodelannya bagaimana?”
S : “𝑥 = 2𝑧”
G : “Jadi seperti itu, apakah ada yang ingin ditanyakan?”
S : “Tidak bu.”
S : “Baik. Karena kalian telah mempelajari bagaimana metode
substitusi dan metode eliminasi, sekarang kalian akan
menyelesaikan dengan cara menggabungkan kedua metode tersebut
yang disebut metode gabungan eliminasi dan substitusi atau dikenal
juga dengan metode campuran. Kerjakanlah kasus yang ada dalam
LKPD yang akan dibagikan bersama dengan kelompok. Setelah
selesai mengerjakan LKPD, kerjakan juga permasalahan yang ada
di PPT ya.”
Kesimpulan: pemodelan berdasarkan permasalahan yang ada di PPT
yaitu 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 2.250, 0,05𝑥 + 0,06𝑦 + 0,07𝑧 = 130, dan 𝑥 =
2𝑧.” Untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang ada di PPT, guru
meminta siswa untuk terlebih dahulu mengerjakan LKPD dengan
berdiskusi bersama kelompok yang telah dibentuk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
c. Membimbing Penyelidikan Individu dan Kelompok
Guru meminta siswa untuk mengerjakan LKPD dan permasalahan yang
ada di PPT dengan berdiskusi bersama kelompok. LKPD tersebut berisi
mengenai permasalahan seperti berikut ini:
Gambar 4.10 Soal LKPD Pertemuan Ketiga
Guru meminta siswa untuk terlebih dahulu membaca dan memahami
keseluruhan permasalahan yang diberikan, setelah itu baru dikerjakan.
Kemudian ada siswa yang bertanya seperti berikut ini:
Gambar 4.11 Soal yang Ditanyakan Siswa Mengenai Pemodelan
Jumlah Usia Kugy, Lia dan Mika pada Tiga Tahun yang Lalu
S : “Bu, ini berarti 𝑘, 𝑙, sama 𝑚 nya masing-masing dikurang sama
3 ya?”
G : “Menurut mu bagaimana? Mengapa dikurangi dengan 3?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
S : “Karena tiga tahun yang lalu jumlah usia kugy, lia, dan mika
adalah 33 tahun. Berarti masing-masing usia dikurangi tiga karena
tiga tahun yang lalu”
G : “lalu selanjutnya bagaimana?”
S : “Berarti jadi 𝑘 + 𝑙 + 𝑚 = 42”
G : “Iya, benar..”
Gambar 4.12 Soal yang Ditunjuk oleh Siswa Mengenai Pemodelan
Usia Kugy dan Usia Lia
Kemudian ada juga siswa yang bertanya seperti berikut ini.
S : “Kalo persamaan yang kedua bu, maksudnya bagaimana ya?”
G : “Jadi, sekarang itu usia kugy 2 tahun kurangnya dari usia lia
berarti antara kugy dan lia siapa yang lebih tua?”
S : “Lia bu”
G : “Nah, berarti bagaimana pemodelannya?”
S : “𝑘 = 𝑙 − 2 bu”
G : “Iya, kira-kira mengapa seperti itu?”
S : “karena usianya kugy itu usianya lia dikurangi 2 tahun”
G : “Iya, benar seperti itu.”
Kesimpulannya yaitu pemodelan pada LKPD untuk persamaan
pertama yaitu 𝑘 + 𝑙 + 𝑚 = 42 dan untuk persamaan kedua yaitu 𝑘 =
𝑙 − 2. Lalu selanjutnya siswa kembali berdiskusi untuk menyelesaikan
LKPD dan permasalahan awal yang diberikan.
d. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil
Setelah siswa selesai berdiskusi di dalam kelompok, guru memberikan
kesempatan kepada kelompok yang ingin menuliskan jawaban hasil
diskusi LKPD dan pemasalahan awal yang diberikan sebelumnya. Ada
dua kelompok yang bersedia untuk menyampaikan jawaban hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
diskusi. Kelompok yang bersedia maju untuk menuliskan hasil diskusi
LKPD yaitu kelompok dua, sedangkan kelompok yang menuliskan
hasil diskusi permasalahan awal yang ada di PPT yaitu kelompok
delapan. Setelah kelompok dua dan kelompok delapan menuliskan
hasilnya, masing-masing kelompok diminta untuk mempresentasikan
hasilnya secara bergantian. Guru meminta siswa yang lain
mendengarkan kelompok yang mempersentasikan hasilnya.
e. Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Penyelidikan
Hasil diskusi dari LKPD dibahas oleh kelompok dua.
Gambar 4.13 Soal LKPD pertemuan ketiga
Jawaban yang telah dipaparkan oleh kelompok dua sudah tepat karena
mereka aktif bertanya ketika mereka mengalami kesulitan.
G : “Berarti kesimpulan yang diperoleh apa?”
S : “Karena umur kugy 12 tahun, berarti 2019 – 12 = 2007. Jadi,
Kugy lahir pada tahun 2007”
G : “Iya, benar. Terimakasih kelompok dua”
Hasil diskusi permasalahan yang ada di PPT dibahas oleh kelompok
delapan. Terjadi kesalahan yang dituliskan oleh kelompok delapan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Langkah yang dilakukan oleh mereka yaitu menyubstitusikan
persamaan 𝑥 = 2𝑧 ke persamaan satu dan persamaan dua. Tetapi
kelompok delapan salah dalam menuliskan persamaan yang kedua.
Kelompok delapan menuliskan persamaan dua sebagai berikut 0,5𝑥 +
0,6𝑦 + 0,7𝑧 = 130, padahal seharusnya 0,05𝑥 + 0,06𝑦 + 0,07𝑧 =
130. Kelompok dua meminta diberikan waktu untuk kembali
mengerjakan di papan tulis yaitu seperti berikut ini.
𝑥 = 2𝑧 disubstitusikan ke persamaan 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 2.250 sehingga
menjadi 𝑦 + 3𝑧 = 2.250. Kemudian 𝑥 = 2𝑧 disubstitusikan ke
persamaan 0,05𝑥 + 0,06𝑦 + 0,07𝑧 = 130 sehingga menjadi 0,06𝑦 +
0,17𝑧 = 130. Selanjutnya langkah yang dilakukan yaitu eliminasi
variabel y.
Kemudian setelah itu diperoleh nilai variabel 𝑥 = 1000 dan nilai
variabel 𝑦 = 750.
G : “Jadi hasilnya berapa?”
S : “𝑥 = 1000, 𝑦 = 750, dan z= 500 bu”
G : “Benar.. Tapi ingat, sebelumnya telah kita sederhanakan. Sekarang
kita kembalikan seperti semula, berarti dikalikan dengan berapa?”
S : “Dikalikan dengan Rp. 1.000.000 buu..”
G : “Sehingga kesimpulannya bagaimana?”
𝑦 + 3𝑧 = = 2.250 × 3 3𝑦 + 9𝑧 = = 6.750
0,06𝑦 + 0,17𝑧 = = 130 × 50 3𝑦 + 8,5𝑧 = 6.500 −
0,5𝑧 = = 250
𝑧 = = 500
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
S : “Jadi kesimpulannya yaitu pinjaman perusahaan terhadap masing-
masing bank yaitu Rp 1.000.000.000, Rp 750.000.000, dan Rp
500.000.000.”
G : “Berdasarkan jawaban kelompok dua dan kelompok delapan,
apakah jawabannya sudah tepat?”
S : “Sudah buu..”
G : “Sudah kalian coba masukkan ke persamaannya?”
S : “Sudah bu.. sudah benar”
Kesimpulannya yaitu metode campuran dapat digunakan untuk
menyelesaikan sistem persamaan linear tiga variabel. Metode campuran
merupakan metode yang digunakan untuk menyelesaikan sistem
persamaan linear tiga variabel dengan cara menggunakan dua metode
sekaligus yaitu metode eliminasi dan metode substitusi.
Kesimpulan proses yang terjadi di setiap langkah dalam
pembelajaran secara umum yaitu:
1. Memberikan orientasi permasalahan kepada peserta didik
Guru menyajikan masalah sebagai awal pembelajaran kepada peserta
didik. Masalah yang berkaitan dengan pokok bahasan sistem persamaan
linear tiga variabel. Guru meminta siswa untuk mencermati setiap
permasalahan yang diberikan pada setiap pertemuannya.
2. Mengorganisasikan peserta didik untuk penyelidikan
Pada tahap ini, guru membantu peserta didik dalam memahami masalah
yang diberikan dengan mengidentifikasikan informasi yang terdapat
pada masalah yang disajikan. Hal yang pertama dilakukan yaitu
memisalkan dan kemudian mengubah kalimat yang diberikan dalam
bahasa sehari-hari ke dalam bahasa matematika. Untuk melatih peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
didik dalam mengembangkan keterampilan terkait mengubah kalimat
dalam bahasa sehari-hari ke dalam bahasa matematika dan
menyelesaikan suatu permasalahan, guru meminta peserta didik untuk
mengerjakan LKPD dan permasalahan yang telah disajikan pada awal
pembelajaran secara berkelompok.
3. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
Pada tahap ini, guru membimbing peserta didik untuk menyelesaikan
permasalahan yang diberikan baik yang ada dalam LKPD maupun
permasalahan yang telah disajikan pada awal pembelajaran. Guru
membantu peserta didik untuk memahami masalah yang diberikan
dengan meminta peserta didik untuk memikirkan apa yang akan
dilakukan dalam menyelesaikan masalah yaitu dengan melakukan
pemisalan terlebih dahulu dan mengubah kalimat dalam bahasa sehari-
hari ke dalam bahasa matematika. Setelah itu, guru membantu
menyelesaikan masalah dengan menuntun peserta didik untuk berpikir
mandiri bagaimana langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peserta
didik dalam menyelesaikan masalah tersebut.
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil
Pada tahap ini, guru membantu peserta didik dengan memberikan
kesempatan kepada kelompok untuk menyajikan dan menyampaikan
hasil yang telah diperoleh selama diskusi bersama dengan kelompok.
Sedangkan kelompok yang lain diminta untuk memperhatikan
kelompok yang sedang menjelasakan hasil yang telah diperoleh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses penyelidikan
Pada tahap ini, guru melakukan tanya jawab dan diskusi seperti
mengenai kesimpulan apa yang diperoleh oleh peserta didik atau
meminta peserta didik kembali menjelaskan model matematis yang
dibuat ke dalam permasalahan awal. Guru meminta peserta didik untuk
memasukkan nilai variabel yang telah diperoleh ke masing-masing
persamaan untuk melihat apakah jawaban yang telah diperoleh sudah
tepat atau belum. Selain itu, bersama dengan peserta didik membuat
kesimpulan terhadap apa yang telah didapat pada pembelajaran di setiap
pertemuannya seperti apa itu metode substitusi, metode eliminasi, dan
metode campuran serta bagaimana tahap dalam menyelesaikan SPLTV
dengan menggunakan metode tersebut.
C. Deskripsi Hasil Tes Tertulis
1. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah untuk Soal Tes Nomer 1
Berikut ini soal nomer 1:
Livia mempunyai pita hias berwarna merah, kuning, hijau. Jumlah ketiga
pita 280 cm. Panjang pita kuning 10cm kurangnya dari panjang pita hijau.
Panjang pita hijau 25 cm lebih dari panjang pita merah.
a. Apa yang diketahui dari soal?
b. Jika pita hijau dipakai sepanjang 40 cm, berapakah panjang sisa pita
hijau ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Siswa menyelesaikan soal nomor 1 menggunakan berbagai cara. Jawaban
siswa kemudian dikelompokkan berdasarkan jawaban yang sama. Berikut
ini merupakan kelompok jawaban siswa yang dilakukan siswa:
a. Kelompok Jawaban 1
Untuk kelompok jawaban yang pertama, siswa menuliskan unsur-
unsur yang diketahui dan ditanyakan, membuat model matematika,
dan menyelesaikan masalah dengan menggunakan metode
gabungan eliminasi dan substitusi. Ada dua dari 34 siswa memiliki
jawaban yang dapat dideskripsikan sebagai berikut.
Kalimat soal “Livia mempunyai pita hias berwarna merah, kuning,
hijau” dituliskan oleh siswa menjadi
Kalimat soal “Jumlah ketiga pita 280 cm” dituliskan kembali oleh
siswa menjadi
Kalimat soal “Panjang pita kuning 10cm kurangnya dari panjang
pita hijau” dituliskan oleh siswa menjadi
Kalimat soal “Panjang pita hijau 25 cm lebih dari panjang pita
merah” dituliskan oleh siswa menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Siswa melakukan pemisalan pada panjang pita merah yang dimiliki
livia dengan 𝑀, tetapi siswa salah dalam melakukan pemisalan dan
menuliskannya sebagai berikut ini . Demikian
juga untuk pemisalan panjang pita yang lain, siswa memisalkan
menjadi
Kemudian kalimat soal “Jumlah ketiga pita 280 cm” diterjemahkan
oleh siswa menjadi
Kalimat soal “Panjang pita hijau 25 cm lebih dari panjang pita
merah” diterjemahkan oleh siswa menjadi
Kalimat soal “Panjang pita kuning 10cm kurangnya dari panjang
pita hijau” diterjemahkan oleh siswa menjadi
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
siswa dapat mengidentifikasi 3 unsur yang diketahui di dalam soal
dengan benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Selanjutnya unsur yang ditanyakan di dalam soal yaitu “Jika pita
hijau dipakai sepanjang 40 cm, berapakah panjang sisa pita hijau”.
Kalimat tersebut ditulis oleh siswa menjadi
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa dapat
mengidentifikasikan unsur yang ditanyakan di dalam soal dengan
benar.
Berdasarkan kalimat yang diketahui siswa membuat tiga model
matematika yaitu
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa dapat membuat tiga
model matematika.
Dalam melakukan strategi penyelesaian, siswa melakukan metode
eliminasi pada langkah berikut ini
Selanjutnya setelah siswa menemukan 𝑘 = 305 − 2ℎ, siswa
melakukan metode substitusi pada langkah berikut ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Kemudian langkah selanjutnya yang dilakukan oleh siswa ketika
sudah mendapatkan panjang pita hijau yaitu dapat dilihat pada
langkah berikut ini
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa dapat menerapkan
strategi untuk menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan
metode gabungan eliminasi dan substitusi.
Selanjutnya pada langkah terakhir, yang dilakukan siswa yaitu
menuliskan kesimpulan yang diperolehnya seperti berikut ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Berdasarkan hal tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahawa siswa
dapat menjelaskan hasil sesuai permasalahan awal.
Jadi, dua siswa dari 34 siswa dapat memenuhi indikator pemecahan
masalah sebagai berikut:
1) Siswa dapat memahami masalah dengan mengidentifikasi 3
unsur yang diketahui dan ditanyakan.
2) Siswa dapat membuat tiga model matematika, meskipun
pemisalan yang dituliskan oleh siswa belum tepat.
3) Siswa dapat menerapkan strategi untuk menyelesaikan
permasalahan dengan menggunakan metode gabungan eliminasi
dan substitusi.
4) Siswa dapat menjelaskan hasil sesuai permasalahan awal.
b. Kelompok Jawaban 2
Untuk kelompok jawaban yang kedua, siswa menuliskan model
model matematika dan menyelesaikan masalah dengan
menggunakan metode substitusi. Ada sembilan dari 34 siswa
memiliki jawaban yang dapat dideskripsikan sebagai berikut.
Kalimat soal “Jumlah ketiga pita 280 cm” diterjemahkan oleh siswa
menjadi
Kalimat soal “Panjang pita kuning 10cm kurangnya dari panjang
pita hijau” diterjemahkan oleh siswa menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Kalimat soal “Panjang pita hijau 25 cm lebih dari panjang pita
merah” dituliskan oleh siswa menjadi
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
siswa dapat mengidentifikasi 3 unsur yang diketahui di dalam soal
serta dapat membuat tiga model matematika dengan benar. Tetapi
ketika melakukan pemisalan pada panjang pita merah yang dimiliki
livia akan dimisalkan dengan 𝑀, tetapi siswa salah dalam
melakukan pemisalan dan menuliskannya sebagai berikut ini
. Demikian juga untuk pemisalan panjang
pita yang lain, siswa memisalkan menjadi
Selanjutnya unsur yang ditanyakan di dalam soal yaitu “Jika pita
hijau dipakai sepanjang 40 cm, berapakah panjang sisa pita hijau”.
Siswa tidak menuliskan apa yang ditanyakan di dalam lembar
jawabannya. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa
siswa tidak dapat mengidentifikasikan unsur yang ditanyakan di
dalam soal. Dalam melakukan strategi penyelesaian, siswa
melakukan metode substitusi pada langkah berikut ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Siswa menyubstitusi nilai 𝑥 dan 𝑦 ke dalam persamaan 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 =
280, sehingga akan siswa menemukan nilai 𝑧. Kemudian langkah
selanjutnya yang dilakukan siswa yaitu
Setelah menemukan nilai 𝑧, langkah yang dilakukan siswa
selanjutnya yaitu menyubstitusi nilai 𝑧 ke dalam
dan .
Langkah selanjutnya yang dilakukan siswa yaitu mengurangi nilai 𝑧
dengan 40, seperti berikut ini.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa dapat menerapkan
strategi untuk menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan
metode substitusi. Setelah siswa menemukakn nilai 𝑧, siswa tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
memperjelas apa makna dari nilai 𝑧. Maka, dapat disimpulkan
bahwa siswa tidak dapat menjelaskan hasil sesuai dengan
permasalahan awal.
Jadi, sembilan siswa dari 34 siswa dapat memenuhi indikator
pemecahan masalah sebagai berikut:
1) Siswa dapat memahami masalah dengan mengidentifikasi 3
unsur yang diketahui, tetapi tidak dapat mengidentifikasikan apa
yang ditanyakan.
2) Siswa dapat membuat tiga model matematika, meskipun
pemisalan yang dituliskan oleh siswa belum tepat.
3) Siswa dapat menerapkan strategi untuk menyelesaikan
permasalahan dengan menggunakan metode substitusi.
c. Kelompok Jawaban 3
Untuk kelompok jawaban yang ketiga, siswa menuliskan model
matematika dan menyelesaikan masalah dengan menggunakan
metode substitusi. Tetapi langkah yang dilakukan dalam
menyelesaikan berbeda dengan kelompok jawaban 2. Ada delapan
dari 34 siswa memiliki jawaban yang dapat dideskripsikan sebagai
berikut.
Kalimat soal “Jumlah ketiga pita 280 cm” diterjemahkan oleh siswa
menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Kalimat soal “Panjang pita kuning 10 cm kurangnya dari panjang
pita hijau” diterjemahkan oleh siswa menjadi
Kalimat soal “Panjang pita hijau 25 cm lebih dari panjang pita
merah” dituliskan oleh siswa menjadi
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
siswa dapat mengidentifikasi 3 unsur yang diketahui di dalam soal
serta dapat membuat tiga model matematika dengan benar. Selain
itu, siswa tidak menuliskan pemisalan yang dilakukannya.
Selanjutnya unsur yang ditanyakan di dalam soal yaitu “Jika pita
hijau dipakai sepanjang 40 cm, berapakah panjang sisa pita hijau”.
Siswa tidak menuliskan apa yang ditanyakan di dalam lembar
jawabannya. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa
siswa tidak dapat mengidentifikasikan unsur yang ditanyakan di
dalam soal. Dalam melakukan strategi penyelesaian, siswa
melakukan metode substitusi pada langkah berikut ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Kemudian langkah selanjutnya yang dilakukan oleh siswa ketika
sudah mendapatkan panjang pita hijau yaitu dapat dilihat pada
langkah berikut ini
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa dapat menerapkan
strategi untuk menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan
metode substitusi. Setelah itu, siswa belum menegaskan kembali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
jawaban yang ia peroleh. Sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa
tidak dapat menjelaskan hasil sesuai dengan permasalahan awal.
Jadi, delapan siswa dari 34 siswa dapat memenuhi indikator
pemecahan masalah sebagai berikut:
1) Siswa dapat memahami masalah dengan mengidentifikasi 3
unsur yang diketahui, tetapi tidak dapat mengidentifikasikan apa
yang ditanyakan.
2) Siswa dapat membuat tiga model matematika, meskipun siswa
tidak menuliskan pemisalan apa yang dilakukannya.
3) Siswa dapat menerapkan strategi untuk menyelesaikan
permasalahan dengan menggunakan metode substitusi.
d. Kelompok Jawaban 4
Untuk kelompok jawaban yang keempat, siswa menuliskan unsur-
unsur yang diketahui dan tidak menuliskan cara dalam
menyelesaikan masalah yang diberikan meskipun jawaban yang
diperoleh benar. Ada tujuh dari 34 siswa memiliki jawaban yang
dapat dideskripsikan sebagai berikut.
Kalimat soal “Jumlah ketiga pita 280 cm” dituliskan kembali oleh
siswa menjadi
Kalimat soal “Panjang pita kuning 10cm kurangnya dari panjang
pita hijau” dituliskan oleh siswa menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Kalimat soal “Panjang pita hijau 25 cm lebih dari panjang pita
merah” dituliskan oleh siswa menjadi
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
siswa dapat mengidentifikasi 3 unsur yang diketahui di dalam soal
benar. Siswa tidak menuliskan apa yang ditanyakan di dalam lembar
jawabannya. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa
siswa tidak dapat mengidentifikasikan unsur yang ditanyakan di
dalam soal. Dalam melakukan strategi penyelesaian, langkah
selanjutnya yang dilakukan siswa yaitu seperti berikut ini
Siswa tidak melakukan pemodelan dan tidak menuliskan cara
penyelesaian yang dilakukannya terhadap permasalahan yang
diberikan. Siswa hanya memberikan jawaban yang diperolehnya.
Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa siswa tidak
dapat menerapkan strategi untuk menyelesaikan permasalahan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
diberikan. Selanjutnya pada langkah terakhir, yang dilakukan siswa
yaitu menuliskan kesimpulan yang diperolehnya seperti berikut ini
Berdasarkan hal tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahawa siswa
dapat menjelaskan hasil sesuai permasalahan awal.
Jadi, tujuh siswa dari 34 siswa dapat memenuhi indikator
pemecahan masalah sebagai berikut:
1) Siswa dapat memahami masalah dengan mengidentifikasi 3
unsur yang diketahui, tetapi tidak dapat mengidentifikasikan apa
yang ditanyakan.
2) Siswa dapat menjelaskan hasil sesuai permasalahan awal.
e. Kelompok Jawaban 5
Untuk kelompok jawaban yang kelima, siswa menuliskan model
matematika dan menuliskan langkah dalam menyelesaikan masalah
tetapi langkah tersebut belum dapat menyelesaikan masalah yang
diberikan. Ada satu dari 34 siswa memiliki jawaban yang dapat
dideskripsikan sebagai berikut.
Kalimat soal “Jumlah ketiga pita 280 cm” diterjemahkan oleh siswa
menjadi
Kalimat soal “Panjang pita kuning 10cm kurangnya dari panjang
pita hijau” diterjemahkan oleh siswa menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Siswa kurang tepat dalam menerjemahkan kalimat soal tersebut,
seharusnya siswa menerjemahkan menjadi 𝑘 = ℎ − 10. Kalimat soal
“Panjang pita hijau 25 cm lebih dari panjang pita merah” dituliskan
oleh siswa menjadi
Siswa kurang tepat dalam menerjemahkan kalimat soal tersebut,
seharusnya siswa menerjemahkan menjadi ℎ = 𝑚 + 25. Berdasarkan
hal tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa dapat
mengidentifikasi satu unsur yang diketahui di dalam soal serta dapat
membuat satu model matematika dengan benar. Selain itu, siswa
tidak menuliskan pemisalan yang dilakukannya. Selanjutnya unsur
yang ditanyakan di dalam soal yaitu “Jika pita hijau dipakai
sepanjang 40 cm, berapakah panjang sisa pita hijau”. Siswa tidak
menuliskan apa yang ditanyakan di dalam lembar jawabannya.
Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa siswa tidak
dapat mengidentifikasikan unsur yang ditanyakan di dalam soal.
Dalam melakukan strategi penyelesaian, siswa melakukan metode
substitusi pada langkah berikut ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Siswa terus melakukan substitusi tanpa menemukan hasil
penyelesaiannya. Berdasarkan hal tersebut, dapat ditarik kesimpulan
bahwa siswa tidak dapat menerapkan strategi untuk menyelesaikan
permasalahan. Selain itu, karena siswa tidak menemukan hasil
penyelesaian maka siswa juga tidak dapat menjelaskan hasil sesuai
permasalahan awal.
Jadi, satu siswa dari 34 siswa dapat memenuhi indikator pemecahan
masalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
1) Siswa dapat memahami masalah dengan mengidentifikasi satu
unsur yang diketahui, tetapi tidak dapat mengidentifikasikan apa
yang ditanyakan.
2) Siswa dapat membuat satu model matematika.
f. Kelompok Jawaban 6
Untuk kelompok jawaban yang keenam, siswa hanya menuliskan
unsur-unsur yang diketahui dan ditanyakan. Ada tujuh dari 34 siswa
memiliki jawaban yang dapat dideskripsikan sebagai berikut.
Kalimat soal “Jumlah ketiga pita 280 cm” dituliskan kembali oleh
siswa menjadi
Kalimat soal “Panjang pita kuning 10cm kurangnya dari panjang
pita hijau” dituliskan oleh siswa menjadi
Kalimat soal “Panjang pita hijau 25 cm lebih dari panjang pita
merah” dituliskan oleh siswa menjadi
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
siswa dapat mengidentifikasi 3 unsur yang diketahui di dalam soal
benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Selanjutnya unsur yang ditanyakan di dalam soal yaitu “Jika pita
hijau dipakai sepanjang 40 cm, berapakah panjang sisa pita hijau”.
Kalimat tersebut ditulis oleh siswa menjadi
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa dapat
mengidentifikasikan unsur yang ditanyakan di dalam soal dengan
benar. Pada lembar jawaban, siswa hanya menuliskan apa yang
diketahui dan yang ditanyakan saja.
Jadi, tujuh siswa dari 34 siswa dapat memenuhi indikator
pemecahan masalah sebagai berikut:
1) Siswa dapat memahami masalah dengan mengidentifikasi tiga
unsur yang diketahui dan yang ditanyakan.
2. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah untuk Soal Tes Nomer 2
Berikut ini soal nomer 2:
Dalam suatu pertunjukan musik terdapat tiga tipe tiket yang dijual yaitu
Bronze, Silver, dan Gold. Harga tiket Bronze, Silver, dan Gold masing-
masing adalah 𝑅𝑝 1.000.000,00 , 𝑅𝑝 1.500.000,00 , dan
𝑅𝑝. 2.000.000,00. Pada hari pembukaan, jumlah tiket tipe Bronze dan
Silver yang terjual 350 lebih banyak dari 2 kali jumlah tiket tipe Gold yang
terjual. Jumlah tiket tipe Silver 150 kurangnya dari jumlah tiket Bronze
yang terjual. Jumlah hasil penjualan tiket seluruhnya
𝑅𝑝. 2.650.000.000,00.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
a. Apa yang diketahui dari soal?
b. Berapakah jumlah keseluruhan tiket yang terjual?
Siswa menyelesaikan soal nomor 2 menggunakan berbagai cara. Jawaban
siswa kemudian dikelompokkan berdasarkan jawaban yang sama. Berikut
ini merupakan kelompok jawaban siswa yang dilakukan siswa:
a. Kelompok Jawaban 1
Untuk kelompok jawaban yang pertama, siswa menuliskan unsur-
unsur yang diketahui dan ditanyakan, membuat model matematika,
dan menyelesaikan masalah dengan menggunakan metode
determinan. Ada satu dari 34 siswa memiliki jawaban yang dapat
dideskripsikan sebagai berikut.
Pada soal nomor 2, kalimat soal “Pada hari pembukaan, jumlah tiket
tipe Bronze dan Silver yang terjual 350 lebih banyak dari 2 kali
jumlah tiket tipe Gold yang terjual” dituliskan oleh siswa menjadi
Kalimat soal “Jumlah tiket tipe Silver 150 kurangnya dari jumlah
tiket Bronze yang terjual” ditulis oleh siswa menjadi
Kalimat soal “Jumlah hasil penjualan tiket seluruhnya
𝑅𝑝. 2.650.000.000,00” ditulis oleh siswa menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Kalimat soal “Harga tiket Bronze, Silver, dan Gold masing-masing
adalah 1.000.000,00 , 𝑅𝑝 1.500.000,00 , dan 𝑅𝑝. 2.000.000,00”
ditulis oleh siswa menjadi
Kemudian disederhanakan oleh siswa menjadi
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
siswa dapat mengidentifikasi 4 unsur yang diketahui di dalam soal
dengan benar. Selanjutnya unsur yang ditanyakan di dalam soal
yaitu “Berapakah jumlah keseluruhan tiket yang terjual”. Kalimat
tersebut ditulis oleh siswa menjadi
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa dapat
mengidentifikasikan unsur yang ditanyakan di dalam soal dengan
benar. Langkah selanjutnya yaitu melakukan pemisalan jumlah tiket
tipe bronze, silver, dan gold, tetapi siswa tidak menuliskan
pemisalan yang dilakukannya.
Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh siswa yaitu membuat
model matematika. Berdasarkan kalimat yang diketahui siswa
membuat tiga model matematika seperti berikut ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Kesimpulan berdasarkan model yang dituliskan oleh siswa yaitu,
siswa dapat membuat tiga model matematika. Dalam melakukan
strategi penyelesaian, siswa melakukan metode determinan. Pada
langkah berikut ini, siswa mencari nilai determinan utama dengan
kolom pertama merupakan tiket bronze, kolom kedua merupakan
tiket gold, dan kolom ketiga merupakan tiket silver.
Pada langkah tersebut siswa kurang teliti dalam menghitung nilai
determinan utama. Kekurang telitian siswa terletak pada yang
seharusnya dijumlah dengan 2. Sehingga nilai determinan utama
akan menjadi 9, bukan 5. Kemudian langkah selanjutnya yang
dilakukan siswa yaitu mencari nilai determinan variabel 𝑏, tetapi
siswa salah dalam menuliskan. Bukan 𝐷𝑥 seharusnya 𝐷𝑏. Langkah
perhitungan yang dilakukan siswa dapat dilihat pada langkah berikut
ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Pada langkah tersebut siswa kurang teliti dalam menghitung nilai
determinan variabel 𝑏. Kekurang telitian siswa terletak pada
yang seharusnya dijumlah dengan 0. Sehingga nilai
determinan variabel 𝑏 akan menjadi 6750, bukan 4.100. Setelah itu,
siswa mencari nilai determinan variabel 𝑔. Tetapi siswa salah dalam
menuliskan, bukan 𝐷𝑦 seharusnya 𝐷𝑔. Langkah perhitungan yang
dilakukan siswa dapat dilihat pada langkah berikut ini
Tetapi pada langkah tersebut siswa belum selesai dalam mencari
nilai variable 𝑔. Berdasarkan hal tersebut, dapat ditarik kesimpulan
bahwa siswa dapat menerapkan strategi untuk menyelesaikan
permasalan, tetapi permasalahan tersebut belum diselesaikan siswa
dengan baik.
Jadi, satu siswa dari 34 siswa dapat memenuhi indikator pemecahan
masalah sebagai berikut:
1) Siswa dapat memahami masalah dengan mengidentifikasi 4
unsur yang diketahui dan ditanyakan.
2) Siswa dapat membuat tiga model matematika, meskipun
pemisalan yang dituliskan oleh siswa belum tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
3) Siswa dapat menerapkan strategi untuk menyelesaikan
permasalahan dengan menggunakan metode determinan.
b. Kelompok Jawaban 2
Untuk kelompok jawaban yang kedua, siswa menuliskan unsur-
unsur yang diketahui dan ditanyakan, membuat model matematika,
dan menyelesaikan masalah dengan menggunakan metode
substitusi. Ada tiga dari 34 siswa memiliki jawaban yang dapat
dideskripsikan sebagai berikut.
Kalimat soal “Pada hari pembukaan, jumlah tiket tipe Bronze dan
Silver yang terjual 350 lebih banyak dari 2 kali jumlah tiket tipe
Gold yang terjual” diterjemahkan oleh siswa menjadi
Kalimat soal “Jumlah tiket tipe Silver 150 kurangnya dari jumlah
tiket Bronze yang terjual” diterjemahkan oleh siswa menjadi
Kalimat soal “Jumlah hasil penjualan tiket seluruhnya
𝑅𝑝. 2.650.000.000,00” diterjemahkan oleh siswa menjadi
Siswa kurang tepat dalam menerjemahkan kalimat soal tersebut,
seharusnya siswa menerjemahkan menjadi 20𝐺 + 10𝐵 + 15𝑆 =
26.500.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Kalimat soal “Harga tiket Bronze, Silver, dan Gold masing-masing
adalah 1.000.000,00 , 𝑅𝑝 1.500.000,00 , dan 𝑅𝑝. 2.000.000,00”
ditulis oleh siswa menjadi
Berdasarkan hal tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa
dapat mengidentifikasi empat unsur yang diketahui serta dapat
membuat dua model matematika dengan benar. Siswa melakukan
kesalahan dalam pemisalan, siswa melakukan pemisalan seperti
dibawah ini
Selanjutnya unsur yang ditanyakan di dalam soal yaitu “Berapakah
jumlah keseluruhan tiket yang terjual”. Siswa tidak menuliskan apa
yang ditanyakan di dalam lembar jawabannya. Berdasarkan hal
tersebut, dapat disimpulkan bahwa siswa tidak dapat
mengidentifikasikan unsur yang ditanyakan di dalam soal.
Selanjutnya yaitu melakukan strategi penyelesaian, siswa
melakukan metode substitusi pada langkah berikut ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Siswa menyubstitusikan persamaan 𝑥 + 𝑦 = 350 + 2𝑧 ke dalam
persamaan 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 2.650.000.000 untuk menemukan nilai 𝑧.
Siswa melakukan kesalahan dalam perhitungannya. Ia
menjumlahkan 2.650.000.000 dengan 350. Siswa merubah 350
menjadi 350.000.000 yang kemudian dijumlahkan dengan
2.650.000.000 sehingga memperoleh 3.000.000.000. Padahal nilai
350 merupakan jumlah tiket yang terjual sedangkan 2.650.000.000
merupakan harga tiket.
Langkah selanjutnya yang dilakukan siswa yaitu menyubstitusikan
nilai 𝑦 = 𝑥 − 150 ke dalam persamaan 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 =
2.650.000.000 untuk mendapatkan nilai 𝑥 dan kemudian akan
mendapatkan nilai 𝑦.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Siswa melakukan kesalahan dalam perhitungannya. Ia
menjumlahkan 2.650.000.000 dengan 50. Siswa merubah 50
menjadi 50.000.000 yang kemudian dijumlahkan dengan
2.650.000.000 sehingga memperoleh 2.700.000.000. Padahal nilai
50 merupakan jumlah tiket yang terjual sedangkan 2.650.000.000
merupakan harga tiket. Setelah dibagi dengan 2 yang menghasilkan
1.350.000.000, siswa sederhanakan menjadi 1.350.
Setelah itu, langkah yang dilakukan siswa selanjutnya yaitu
menjumlahkan nilai 𝑥, 𝑦 dan 𝑧 seperti berikut ini
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa dapat menerapkan
strategi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut yaitu dengan
menggunakan metode substitusi. Meskipun jawaban yang diberikan
kurang tepat, karena siswa salah pada bagian memodelkan. Pada
tahap akhir, siswa tidak menuliskan kesimpulan yang ia peroleh,
sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa tidak dapat menjelaskan
hasil sesuai dengan permasalahan awal.
Jadi, tiga siswa dari 34 siswa dapat memenuhi indikator pemecahan
masalah sebagai berikut:
1) Siswa dapat memahami masalah dengan mengidentifikasi empat
unsur yang diketahui, tetapi tidak dapat mengidentifikasikan
unsur yang ditanyakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
2) Siswa dapat membuat dua model matematika, meskipun
pemisalan yang dituliskan oleh siswa belum tepat.
3) Siswa dapat menerapkan strategi untuk menyelesaikan
permasalahan dengan menggunakan metode substitusi.
c. Kelompok Jawaban 3
Untuk kelompok jawaban yang ketiga, siswa hanya membuat model
matematika. Ada 15 dari 34 siswa memiliki jawaban yang dapat
dideskripsikan sebagai berikut.
Kalimat soal “Pada hari pembukaan, jumlah tiket tipe Bronze dan
Silver yang terjual 350 lebih banyak dari 2 kali jumlah tiket tipe
Gold yang terjual” diterjemahkan oleh siswa menjadi
Kalimat soal “Jumlah tiket tipe Silver 150 kurangnya dari jumlah
tiket Bronze yang terjual” diterjemahkan oleh siswa menjadi
Kalimat soal “Jumlah hasil penjualan tiket seluruhnya
𝑅𝑝. 2.650.000.000,00” diterjemahkan oleh siswa menjadi
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
siswa dapat mengidentifikasi 3 unsur yang diketahui di dalam soal
serta dapat membuat tiga model matematika dengan benar. Selain
itu, siswa tidak menuliskan pemisalan yang dilakukannya. Pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
lembar jawaban yang dikerjakan oleh siswa, hanya tertulis
pemodelan dan tidak ada langkah penyelesaiannya.
Jadi, 15 siswa dari 34 siswa dapat memenuhi indikator pemecahan
masalah sebagai berikut:
1) Siswa dapat memahami masalah dengan mengidentifikasi tiga
unsur yang diketahui, tetapi tidak dapat mengidentifikasikan
unsur yang ditanyakan.
2) Siswa dapat membuat tiga model matematika, meskipun siswa
tidak menuliskan pemisalan pada lembar jawabannya.
d. Kelompok Jawaban 4
Untuk kelompok jawaban yang keempat, siswa menuliskan unsur-
unsur yang diketahui dan tidak menuliskan cara dalam
menyelesaikan masalah yang diberikan meskipun jawaban yang
diperoleh benar. Ada empat dari 34 siswa memiliki jawaban yang
dapat dideskripsikan sebagai berikut.
Kalimat soal “Jumlah hasil penjualan tiket seluruhnya
𝑅𝑝. 2.650.000.000,00” ditulis oleh siswa menjadi
Kalimat soal “Harga tiket Bronze, Silver, dan Gold masing-masing
adalah 1.000.000,00 , 𝑅𝑝 1.500.000,00 , dan 𝑅𝑝. 2.000.000,00”
dituliskan oleh siswa menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Tidak ada lagi unsur-unsur yang diketahui di dalam soal yang
dituliskan siswa pada lembar jawabannya. Berdasarkan hal tersebut,
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa dapat mengidentifikasi
dua unsur yang diketahui di dalam soal. Siswa tidak menuliskan apa
yang ditanyakan di dalam lembar jawabannya. Berdasarkan hal
tersebut, dapat disimpulkan bahwa siswa tidak dapat
mengidentifikasikan unsur yang ditanyakan di dalam soal. Dalam
melakukan strategi penyelesaian, langkah selanjutnya yang
dilakukan siswa yaitu seperti berikut ini
Siswa tidak melakukan pemodelan dan tidak menuliskan cara
penyelesaian yang dilakukannya terhadap permasalahan yang
diberikan. Siswa hanya memberikan jawaban yang diperolehnya.
Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa siswa tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
dapat menerapkan strategi untuk menyelesaikan permasalahan yang
diberikan. Pada langkah pengerjaan, siswa menjumlahkan banyak
tiket yang diperolehnya untuk menjawab persoalan mengenai
jumlah tiket keseluruhan yang terjual.
Berdasarkan hal tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa
dapat menjelaskan hasil sesuai permasalahan awal.
Jadi, empat siswa dari 34 siswa dapat memenuhi indikator
pemecahan masalah sebagai berikut:
1) Siswa memahami masalah dengan mengidentifikasi dua unsur
yang diketahui, tetapi tidak dapat mengidentifikasikan unsur
yang ditanyakan.
2) Siswa dapat menjelaskan hasil sesuai permasalahan awal.
e. Kelompok Jawaban 5
Untuk kelompok jawaban yang kelima, siswa menuliskan model
matematika dan menuliskan langkah dalam menyelesaikan masalah
tetapi langkah tersebut belum dapat menyelesaikan masalah yang
diberikan. Ada satu dari 34 siswa memiliki jawaban yang dapat
dideskripsikan sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Kalimat soal “Pada hari pembukaan, jumlah tiket tipe Bronze dan
Silver yang terjual 350 lebih banyak dari 2 kali jumlah tiket tipe
Gold yang terjual” diterjemahkan oleh siswa menjadi
Siswa kurang tepat dalam menerjemahkan kalimat soal tersebut,
seharusnya siswa menerjemahkan menjadi 𝐵 + 𝑆 = 2𝐺 + 350 atau
𝐵 + 𝑆 − 350 = 2𝐺
Kalimat soal “Jumlah tiket tipe Silver 150 kurangnya dari jumlah
tiket Bronze yang terjual” diterjemahkan oleh siswa menjadi
Siswa kurang tepat dalam menerjemahkan kalimat soal tersebut,
seharusnya siswa menerjemahkan menjadi 𝑆 = 𝐵 − 150
Kalimat soal “Jumlah hasil penjualan tiket seluruhnya
𝑅𝑝. 2.650.000.000,00” diterjemahkan oleh siswa menjadi
Siswa kurang tepat dalam menerjemahkan kalimat soal tersebut,
seharusnya siswa menerjemahkan menjadi 20𝐺 + 10𝐵 + 15𝑆 =
26.500.
Kalimat soal “Harga tiket Bronze, Silver, dan Gold masing-masing
adalah 1.000.000,00 , 𝑅𝑝 1.500.000,00 , dan 𝑅𝑝. 2.000.000,00”
ditulis oleh siswa menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Berdasarkan hal tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa
dapat mengidentifikasi satu unsur yang diketahui serta tidak dapat
membuat model model matematika dengan benar. Siswa melakukan
kesalahan dalam pemisalan, siswa melakukan pemisalan seperti
dibawah ini
Selanjutnya unsur yang ditanyakan di dalam soal yaitu “Berapakah
jumlah keseluruhan tiket yang terjual”. Siswa tidak menuliskan apa
yang ditanyakan di dalam lembar jawabannya. Berdasarkan hal
tersebut, dapat disimpulkan bahwa siswa tidak dapat
mengidentifikasikan unsur yang ditanyakan di dalam soal.
Selanjutnya yaitu melakukan strategi penyelesaian, siswa
melakukan metode substitusi pada langkah berikut ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Siswa terus melakukan substitusi tanpa menemukan hasil
penyelesaiannya. Berdasarkan hal tersebut, dapat ditarik kesimpulan
bahwa siswa tidak dapat menerapkan strategi untuk menyelesaikan
permasalahan. Selain itu, karena siswa tidak menemukan hasil
penyelesaian maka siswa juga tidak dapat menjelaskan hasil sesuai
permasalahan awal.
Jadi, satu siswa dari 34 siswa dapat memenuhi indikator pemecahan
masalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
1) Siswa memahami masalah dengan mengidentifikasi satu unsur
yang diketahui, tetapi tidak dapat mengidentifikasikan unsur
yang ditanyakan.
f. Kelompok Jawaban 6
Untuk kelompok jawaban yang keenam, siswa hanya menuliskan
unsur-unsur yang diketahui dan ditanyakan. Ada sepuluh dari 34
siswa memiliki jawaban yang dapat dideskripsikan sebagai berikut.
Kalimat soal “Pada hari pembukaan, jumlah tiket tipe Bronze dan
Silver yang terjual 350 lebih banyak dari 2 kali jumlah tiket tipe
Gold yang terjual” dituliskan oleh siswa menjadi
Kalimat soal “Jumlah tiket tipe Silver 150 kurangnya dari jumlah
tiket Bronze yang terjual” ditulis oleh siswa menjadi
Kalimat soal “Jumlah hasil penjualan tiket seluruhnya
𝑅𝑝. 2.650.000.000,00” ditulis oleh siswa menjadi
Kalimat soal “Harga tiket Bronze, Silver, dan Gold masing-masing
adalah 1.000.000,00 , 𝑅𝑝 1.500.000,00 , dan 𝑅𝑝. 2.000.000,00”
ditulis oleh siswa menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
siswa dapat mengidentifikasi 4 unsur yang diketahui di dalam soal
dengan benar. Selanjutnya unsur yang ditanyakan di dalam soal
yaitu “Berapakah jumlah keseluruhan tiket yang terjual”. Kalimat
tersebut ditulis oleh siswa menjadi
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa dapat
mengidentifikasikan unsur yang ditanyakan di dalam soal dengan
benar. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa dapat
mengidentifikasikan unsur yang ditanyakan di dalam soal dengan
benar. Pada lembar jawaban, siswa hanya menuliskan apa yang
diketahui dan yang ditanyakan saja.
Jadi, sepuluh siswa dari 34 siswa dapat memenuhi indikator
pemecahan masalah sebagai berikut:
1) Siswa dapat memahami masalah dengan mengidentifikasi empat
unsur yang diketahui dan yang ditanyakan.
Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil tes yang telah
dideskripsikan yaitu sebagai berikut.
1. Untuk nomor 1, ada 34 siswa dari 34 siswa yang memenuhi indikator 1 yaitu
memahami masalah dengan mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui
dan ditanyakan, ada 20 siswa siswa dari 34 siswa yang memenuhi indikator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
2 yaitu membuat model matematika, ada 19 siswa dari siswa dari 34 siswa
yang memenuhi indikator 3 yaitu menerapkan strategi untuk menyelesaikan
masalah, dan ada 9 siswa dari 34 siswa yang memenuhi indikator 4 yaitu
menjelaskan hasil sesuai permasalahan awal.
2. Untuk nomor 2, ada 34 siswa dari 34 siswa yang memenuhi indikator 1 yaitu
memahami masalah dengan mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui
dan ditanyakan, ada 19 siswa dari 34 siswa yang memenuhi indikator 2
membuat model matematika, ada 4 siswa dari 34 siswa yang memenuhi
indikator 3 yaitu menerapkan strategi untuk menyelesaikan masalah, dan
ada 4 siswa dari 34 siswa yang memenuhi indikator 4 yaitu menjelaskan
hasil sesuai permasalahan awal.
D. Deskripsi Hasil Tes Tertulis dan Wawancara
1. Untuk soal nomor 1
a. Kelompok Jawaban 1
Analisis hasil tes tertulis untuk kelompok jawaban yang pertama,
Untuk kelompok jawaban yang pertama, siswa menuliskan unsur-
unsur yang diketahui dan ditanyakan, membuat model matematika,
dan menyelesaikan masalah dengan menggunakan metode
gabungan eliminasi dan substitusi. Ada dua dari 34 siswa memiliki
jawaban yang dapat dideskripsikan di bawah ini.
Kalimat soal “Livia mempunyai pita hias berwarna merah, kuning,
hijau” dituliskan oleh siswa menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Kalimat soal “Jumlah ketiga pita 280 cm” dituliskan kembali oleh
siswa menjadi
Kalimat soal “Panjang pita kuning 10 cm kurangnya dari panjang
pita hijau” dituliskan oleh siswa menjadi
Kalimat soal “Panjang pita hijau 25 cm lebih dari panjang pita
merah” dituliskan oleh siswa menjadi
Siswa melakukan pemisalan pada panjang pita merah yang dimiliki
livia dengan 𝑀, tetapi siswa salah dalam melakukan pemisalan dan
menuliskannya sebagai berikut ini . Demikian
juga untuk pemisalan panjang pita yang lain, siswa memisalkan
menjadi
Kemudian kalimat soal “Jumlah ketiga pita 280 cm” diterjemahkan
oleh siswa menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Kalimat soal “Panjang pita hijau 25 cm lebih dari panjang pita
merah” diterjemahkan oleh siswa menjadi
Kalimat soal “Panjang pita kuning 10cm kurangnya dari panjang
pita hijau” diterjemahkan oleh siswa menjadi
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
siswa dapat mengidentifikasi 3 unsur yang diketahui di dalam soal
dengan benar.
Selanjutnya unsur yang ditanyakan di dalam soal yaitu “Jika pita
hijau dipakai sepanjang 40 cm, berapakah panjang sisa pita hijau”.
Kalimat tersebut ditulis oleh siswa menjadi
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa dapat
mengidentifikasikan unsur yang ditanyakan di dalam soal dengan
benar.
Berdasarkan kalimat yang diketahui siswa membuat tiga model
matematika yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa dapat membuat tiga
model matematika.
Dalam melakukan strategi penyelesaian, siswa melakukan metode
eliminasi pada langkah berikut ini
Selanjutnya setelah siswa menemukan 𝑘 = 305 − 2ℎ, siswa
melakukan metode substitusi pada langkah berikut ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Kemudian langkah selanjutnya yang dilakukan oleh siswa ketika
sudah mendapatkan panjang pita hijau yaitu dapat dilihat pada
langkah berikut ini
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa dapat menerapkan
strategi untuk menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan
metode gabungan eliminasi dan substitusi.
Selanjutnya pada langkah terakhir, yang dilakukan siswa yaitu
menuliskan kesimpulan yang diperolehnya seperti berikut ini
Berdasarkan hal tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa
dapat menjelaskan hasil sesuai permasalahan awal.
Jadi, dua siswa dari 34 siswa dapat memenuhi indikator pemecahan
masalah sebagai berikut:
1) Siswa dapat memahami masalah dengan mengidentifikasi 3
unsur yang diketahui dan ditanyakan.
2) Siswa dapat membuat tiga model matematika, meskipun
pemisalan yang dituliskan oleh siswa belum tepat.
3) Siswa dapat menerapkan strategi untuk menyelesaikan
permasalahan dengan menggunakan metode gabungan eliminasi
dan substitusi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
4) Siswa dapat menjelaskan hasil sesuai permasalahan awal
Analisa hasil wawancara:
1) Untuk indikator 1 kemampuan pemecahan masalah:
G : “Dari soal nomor satu, apa saja yang diketahui dalam
soal?”
S27 : “Ada tiga pita warna merah, kuning, hijau. Jumlah
ketiganya yaitu 280 cm. Panjang pita kuning yaitu 10
cm kurangnya pita hijau. Panjang pita hijau 25 cm lebih
dari pita merah.
G : “Apa yang ditanyakan dalam soal?”
S27 : ”Yang ditanya itu panjang pita hijau dikurangi 40 cm
mba”
Kesimpulannya yaitu siswa memahami soal yang diberikan
dengan mengidentifikasi tiga unsur yang diketahui dan unsur
yang ditanyakan.
2) Untuk indikator 2 kemampuan pemecahan masalah:
G : “Berdasarkan hal tersebut bagaimana cara mu
memodelkan nya?”
S27 : “ Kan yang diketahui jumlah panjang ketiga pita yaitu
280 cm nah berarti panjang pita merah, kuning, hijau
dimisalin m, k, dan h kemudian dijumlahkan jadi 𝑚 +𝑘 + ℎ = 280. Terus panjang pita kuning yaitu 10 cm
kurangnya pita hijau, berarti panjang pita kuning itu
panjang pita hijau dikurangi 10 jadi 𝑘 = ℎ − 10. Terus
panjang pita hijau 25 cm lebih dari pita merah, berarti
panjang pita hijau itu panjang pita merah ditambah 25
jadi ℎ = 𝑚 + 25.”
Kesimpulannya yaitu siswa dapat membuat model matematika
dan pemisalan yang dilakukan oleh siswa sudah tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
3) Untuk indikator 3 kemampuan pemecahan masalah:
G : “Bagaimana caramu dalam menyelesaikan soal
tersebut?”
S27 : “ Pertama eliminasi variabel M dari persamaan 𝑚 +𝑘 + ℎ = 280 dan ℎ = 𝑚 + 25. Kemudian nanti
ketemu 𝑘 = 305 − 2ℎ. Setelah itu nilai 𝑘 nya
disubstitusi ke persamaan 𝑘 = ℎ − 10. Sehingga nanti
ketemu ℎ = 105, 𝑠etelah itu juga ketemu nilai 𝑘 = 95
nya abis itu ketemu nilai 𝑚 = 80. Nah karena yang
ditanya panjang pita hijau setelah dipake 40 cm berarti
105 dikurangi 40 cm jadi 65 cm.”
Kesimpulannya yaitu siswa dapat menerapkan strategi untuk
menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan metode
gabungan eliminasi dan substitusi.
4) Untuk indikator 4 kemampuan pemecahan masalah:
G : “Apa kesimpulan dari apa yang telah kamu
kerjakan?”
S27 : “ Berarti panjang pita hijau setelah dipakai 40 cm
yaitu 65 cm.”
Kesimpulannya yaitu siswa dapat menjelaskan kembali hasil
yang diperolehnya sesuai dengan permasalahan awal.
Kesimpulan dari hasil Analisis Wawancara:
a) Siswa dapat memahami masalah dengan mengidentifikasi 3
unsur yang diketahui dan ditanyakan.
b) Siswa dapat membuat tiga model matematika, dan pemisalan
yang dilakukan oleh siswa benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
c) Siswa dapat menerapkan strategi untuk menyelesaikan
permasalahan dengan menggunakan metode gabungan
eliminasi dan substitusi.
d) Siswa dapat menjelaskan hasil sesuai permasalahan awal.
Jadi, dari hasil tes tertulis dan wawancara S27 dapat disimpulkan
bahwa S27 memenuhi indikator pemecahan masalah berikut untuk
soal nomer 1:
1) Siswa dapat memahami masalah dengan mengidentifikasi 3
unsur yang diketahui dan ditanyakan.
2) Siswa dapat membuat tiga model matematika.
3) Siswa dapat menerapkan strategi untuk menyelesaikan
permasalahan dengan menggunakan metode gabungan
eliminasi dan substitusi.
4) Siswa dapat menjelaskan hasil sesuai permasalahan awal.
b. Kelompok Jawaban 2
Analisis hasil tes tertulis untuk kelompok jawaban yang kedua,
siswa menuliskan model model matematika dan menyelesaikan
masalah dengan menggunakan metode substitusi. Ada sembilan dari
34 siswa memiliki jawaban yang dapat dideskripsikan di bawah ini.
Kalimat soal “Jumlah ketiga pita 280 cm” diterjemahkan oleh siswa
menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Kalimat soal “Panjang pita kuning 10 cm kurangnya dari panjang
pita hijau” diterjemahkan oleh siswa menjadi
Kalimat soal “Panjang pita hijau 25 cm lebih dari panjang pita
merah” dituliskan oleh siswa menjadi
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
siswa dapat mengidentifikasi 3 unsur yang diketahui di dalam soal
serta dapat membuat tiga model matematika dengan benar. Tetapi
ketika melakukan pemisalan pada panjang pita merah yang dimiliki
livia akan dimisalkan dengan 𝑀, tetapi siswa salah dalam
melakukan pemisalan dan menuliskannya sebagai berikut ini
. Demikian juga untuk pemisalan panjang
pita yang lain, siswa memisalkan menjadi
Selanjutnya unsur yang ditanyakan di dalam soal yaitu “Jika pita
hijau dipakai sepanjang 40 cm, berapakah panjang sisa pita hijau”.
Siswa tidak menuliskan apa yang ditanyakan di dalam lembar
jawabannya. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa
siswa tidak dapat mengidentifikasikan unsur yang ditanyakan di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
dalam soal. Dalam melakukan strategi penyelesaian, siswa
melakukan metode substitusi pada langkah berikut ini
Siswa menyubstitusi nilai 𝑥 dan 𝑦 ke dalam persamaan 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 =
280, sehingga akan siswa menemukan nilai 𝑧. Kemudian langkah
selanjutnya yang dilakukan siswa yaitu
Setelah menemukan nilai 𝑧, langkah yang dilakukan siswa
selanjutnya yaitu menyubstitusi nilai 𝑧 ke dalam
dan .
Langkah selanjutnya yang dilakukan siswa yaitu mengurangi nilai 𝑧
dengan 40, seperti berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa dapat menerapkan
strategi untuk menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan
metode substitusi. Setelah siswa menemukakn nilai 𝑧, siswa tidak
memperjelas apa makna dari nilai 𝑧. Maka, dapat disimpulkan
bahwa siswa tidak dapat menjelaskan hasil sesuai dengan
permasalahan awal.
Jadi, sembilan siswa dari 34 siswa dapat memenuhi indikator
pemecahan masalah sebagai berikut:
1) Siswa dapat memahami masalah dengan mengidentifikasi 3
unsur yang diketahui, tetapi tidak dapat mengidentifikasikan apa
yang ditanyakan.
2) Siswa dapat membuat tiga model matematika, meskipun
pemisalan yang dituliskan oleh siswa belum tepat.
3) Siswa dapat menerapkan strategi untuk menyelesaikan
permasalahan dengan menggunakan metode substitusi.
Analisa hasil wawancara:
1) Untuk indikator 1 kemampuan pemecahan masalah:
G : “Dari soal nomor satu, apa saja yang diketahui dalam
soal?”
S11 : “Ada tiga pita warna merah, kuning, hijau dan jumlah
ketiga pita yaitu 280 cm. Panjang pita kuning yaitu 10
cm kurangnya pita hijau. Panjang pita hijau 25 cm lebih
dari pita merah.
G : “Apa yang ditanyakan dalam soal?”
S11 : “Yang ditanyakan yaitu panjang sisa pita hijau mba”
G : “Mengapa di lembar jawaban tidak dituliskan apa
yang ditanyakan?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
S11 : “Lupa mba, langsung ngerjain aja..”
Kesimpulannya yaitu siswa memahami soal yang diberikan
dengan mengidentifikasi tiga unsur yang diketahui dan unsur
yang ditanyakan.
2) Untuk indikator 2 kemampuan pemecahan masalah:
G : “Berdasarkan hal tersebut bagaimana cara mu
memodelkan nya?”
S11 : “ Disesuaikan dengan soalnya mba. Yang dimisalin
itu panjang pita merah, kuning, dan hijau 𝑥, 𝑦, dan 𝑧.
Jumlah ketiga pitanya itu 280 berarti 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 280
gitu terus mba. Kalau yang kedua, panjang pita kuning
yaitu 10 cm kurangnya pita hijau berarti 𝑦 = 𝑧 − 10.
Kalau yang ketiga, panjang pita hijau 25 cm lebih dari
pita merah berarti 𝑧 = 𝑥 + 25 tapi saya ubah jadi 𝑥 =𝑧 − 25.”
Kesimpulannya yaitu siswa dapat membuat model matematika
dan pemisalan yang dilakukan oleh siswa sudah tepat.
3) Untuk indikator 3 kemampuan pemecahan masalah:
G : “Bagaimana caramu dalam menyelesaikan soal
tersebut?”
S11 : “Saya mengerjakannya dengan menggunakan
substitusi mba. Persamaan pertama 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 280
terus dimasukin dengan 𝑥 = 𝑧 − 25 dan 𝑦 = 𝑧 − 10.
Terus nanti ketemu nilai 𝑧 nya yaitu 105, terus nanti
bakal ketemu nilai 𝑦 = 95 dan nilai 𝑥 nya 80. Kemudian
nilai z nya saya kurangi dengan 40 karena yang dicari
yaitu sisa panjang pita hijau mba”
Kesimpulannya yaitu siswa dapat menerapkan strategi untuk
menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan metode
substitusi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
4) Untuk indikator 4 kemampuan pemecahan masalah:
G : “Apa kesimpulan dari apa yang telah kamu
kerjakan?”
S11 : “Berarti sisa panjang pita hijaunya yaitu 65 cm mba”
G : “Di lembar jawaban, kamu tidak menuliskan
kesimpulan untuk memperjelas hasil yang kamu
peroleh ya?”
S11 : “Kesimpulannya 𝑧 = 150 − 40 = 65 cm mba”
G : “Iya 𝑧 = 65 cm, makna dari nilai variabel z yang
kamu peroleh itu apa?”
S11 : “Panjang sisa pita hijau mba”
G : “Berarti seharusnya kamu tulisan kesimpulan ‘Jadi,
panjang sisa pita hijau yaitu 65 cm’ gitu.. ”
S11 : “Oh, iya mba.. saya lupa tuliskan”
Kesimpulannya yaitu siswa dapat menjelaskan kembali hasil
yang diperolehnya sesuai dengan permasalahan awal. Siswa
menyadari bahwa ia lupa untuk menuliskan kesimpulan yang
diperolehnya.
Kesimpulan dari hasil Analisis Wawancara:
a) Siswa dapat memahami masalah dengan mengidentifikasi 3
unsur yang diketahui dan ditanyakan.
b) Siswa dapat membuat tiga model matematika, dan pemisalan
yang dilakukan oleh siswa benar.
c) Siswa dapat menerapkan strategi untuk menyelesaikan
permasalahan dengan menggunakan metode substitusi.
d) Siswa dapat menjelaskan hasil sesuai permasalahan awal.
Siswa menyadari bahwa ia lupa untuk menuliskan kesimpulan
yang diperolehnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Jadi, dari hasil tes tertulis dan wawancara S11 dapat disimpulkan bahwa
S11 memenuhi indikator pemecahan masalah berikut untuk soal
nomer 1:
1) Siswa dapat memahami masalah dengan mengidentifikasi 3
unsur yang diketahui dan ditanyakan.
2) Siswa dapat membuat tiga model matematika.
3) Siswa dapat menerapkan strategi untuk menyelesaikan
permasalahan dengan menggunakan metode substitusi.
4) Siswa dapat menjelaskan hasil sesuai permasalahan awal.
c. Kelompok Jawaban 3
Analisis hasil tes tertulis untuk kelompok jawaban yang ketiga,
siswa menuliskan model matematika dan menyelesaikan masalah
dengan menggunakan metode substitusi. Tetapi langkah yang
dilakukan berbeda dengan kelompok jawaban 2. Ada delapan dari
34 siswa memiliki jawaban yang dapat dideskripsikan di bawah ini.
Kalimat soal “Jumlah ketiga pita 280 cm” diterjemahkan oleh siswa
menjadi
Kalimat soal “Panjang pita kuning 10 cm kurangnya dari panjang
pita hijau” diterjemahkan oleh siswa menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Kalimat soal “Panjang pita hijau 25 cm lebih dari panjang pita
merah” dituliskan oleh siswa menjadi
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
siswa dapat mengidentifikasi 3 unsur yang diketahui di dalam soal
serta dapat membuat tiga model matematika dengan benar. Selain
itu, siswa tidak menuliskan pemisalan yang dilakukannya.
Selanjutnya unsur yang ditanyakan di dalam soal yaitu “Jika pita
hijau dipakai sepanjang 40 cm, berapakah panjang sisa pita hijau”.
Siswa tidak menuliskan apa yang ditanyakan di dalam lembar
jawabannya. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa
siswa tidak dapat mengidentifikasikan unsur yang ditanyakan di
dalam soal. Dalam melakukan strategi penyelesaian, siswa
melakukan metode substitusi pada langkah berikut ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Kemudian langkah selanjutnya yang dilakukan oleh siswa ketika
sudah mendapatkan panjang pita hijau yaitu dapat dilihat pada
langkah berikut ini
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa dapat menerapkan
strategi untuk menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan
metode substitusi. Setelah itu, siswa belum menegaskan kembali
jawaban yang ia peroleh. Sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa
tidak dapat menjelaskan hasil sesuai dengan permasalahan awal.
Jadi, delapan siswa dari 34 siswa dapat memenuhi indikator
pemecahan masalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
1) Siswa dapat memahami masalah dengan mengidentifikasi 3
unsur yang diketahui, tetapi tidak dapat mengidentifikasikan apa
yang ditanyakan.
2) Siswa dapat membuat tiga model matematika, meskipun siswa
tidak menuliskan pemisalan apa yang dilakukannya.
3) Siswa dapat menerapkan strategi untuk menyelesaikan
permasalahan dengan menggunakan metode substitusi.
Analisis hasil wawancara
1) Untuk indikator 1 kemampuan pemecahan masalah:
G : “Dari soal nomor satu, apa saja yang diketahui dalam
soal?”
S19 : “Ada tiga pita hias berwarna merah, kuning, hijau.
Jumlah ketiga pitanya yaitu 280 cm. Panjang pita
kuning yaitu 10 cm kurangnya pita hijau. Panjang pita
hijau 25 cm lebih dari pita merah.”
G : “Mengapa kamu tidak menulis apa yang ditanyakan?”
S19 : “Saya langsung ngerjain aja mba..”
G : “Ok, kalau gitu berarti apa yang ditanyakan dalam
soal?”
S19 : “Yang ditanyakan yaitu panjang sisa pita hijau setelah
dipakai 40 cm mba”
Kesimpulannya yaitu siswa memahami soal yang diberikan
dengan mengidentifikasi tiga unsur yang diketahui dan unsur
yang ditanyakan.
2) Untuk indikator 2 kemampuan pemecahan masalah:
G : “Berdasarkan hal tersebut bagaimana cara mu
memodelkan nya?”
S19 : “ Di soal ada pita hias berwarna merah, kuning, dan
hijau mba jadi pita merah dimisalin 𝑚, pita kuning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
dimisalin 𝑘, dan pita hijau dimisalin ℎ. Karena jumlah
ketiga pita 280, berarti 𝑚 + 𝑘 + ℎ = 280. Terus pita
kuning 10 cm kurangnya dari pita hijau berarti pita
hijau nya dikurangi 10 sama dengan pita kuning atau
saya tulis jadi ℎ − 10 = 𝑘. Terus pita hijau 25 cm lebih
dari pita merah berarti pita merah ditambah 25 sama
dengan pita hijau atau saya tulis jadi 𝑚 + 25 = ℎ.”
G : “Yang kamu misalkan itu pita warna nya aja atau?”
S19 : “Pita warna nya mba”
G : “Apa benar begitu?”
S19 : “Ohh iya mba, panjang pita warnanya”
Kesimpulannya yaitu siswa dapat membuat model matematika
dan siswa dapat melakukan pemisalan.
3) Untuk indikator 3 kemampuan pemecahan masalah:
G : “Bagaimana caramu dalam menyelesaikan soal
tersebut?”
S19 : “Saya substitusiin 𝑘 = ℎ − 10 ke persamaan 𝑚 +𝑘 + ℎ = 280, nanti dapet 𝑚 + 2ℎ = 290. Terus saya
substitusiin ℎ = 𝑚 + 25 ke persamaan itu. Terus nanti
dapet 𝑚 = 80. Habis itu saya cari nilai ℎ sama 𝑘 nya
berapa. Karena jika pita hijaunya dipakai 40 maka 105
- 40 = 65 cm”
Kesimpulannya yaitu siswa dapat menerapkan strategi untuk
menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan metode
substitusi.
4) Untuk indikator 4 kemampuan pemecahan masalah:
G : “Apa kesimpulan dari apa yang telah kamu
kerjakan?”
S19 : “Panjang sisa pita hijaunya yaitu 65 cm mba”
G : “Di lembar jawaban, kamu tidak menuliskan
kesimpulan untuk memperjelas hasil yang kamu
peroleh ya?”
S19 : “Maksudnya gimana ya mba?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
G : “Maksudnya diberi penegasan terhadap kesimpulan
yang kamu peroleh seperti ada tulisan ‘Jadi, panjang
sisa pita hijau yaitu 65 cm’ gitu.. ”
S19 : “Ohh iya mba lupa..”
Kesimpulannya yaitu siswa dapat menjelaskan kembali hasil
yang diperolehnya sesuai dengan permasalahan awal.
Kesimpulan dari hasil Analisis Wawancara:
a) Siswa dapat memahami masalah dengan mengidentifikasi 3
unsur yang diketahui dan ditanyakan.
b) Siswa dapat membuat tiga model matematika dan siswa dapat
melakukan pemisalan.
c) Siswa dapat menerapkan strategi untuk menyelesaikan
permasalahan dengan menggunakan metode substitusi.
d) Siswa dapat menjelaskan hasil sesuai permasalahan awal.
Jadi, dari hasil tes tertulis dan wawancara S19 dapat disimpulkan
bahwa S19 memenuhi indikator pemecahan masalah berikut untuk
soal nomer 1:
1) Siswa dapat memahami masalah dengan mengidentifikasi 3
unsur yang diketahui dan ditanyakan.
2) Siswa dapat membuat tiga model matematika dan siswa dapat
melakukan pemisalan.
3) Siswa dapat menerapkan strategi untuk menyelesaikan
permasalahan dengan menggunakan metode substitusi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
4) Siswa dapat menjelaskan hasil sesuai permasalahan awal.
d. Kelompok Jawaban 4
Analisis hasil tes tertulis untuk kelompok jawaban yang keempat,
siswa menuliskan unsur-unsur yang diketahui dan tidak menuliskan
cara dalam menyelesaikan masalah yang diberikan meskipun
jawaban yang diperoleh benar. Ada tujuh dari 34 siswa memiliki
jawaban yang dapat dideskripsikan di bawah ini.
Kalimat soal “Jumlah ketiga pita 280 cm” dituliskan kembali oleh
siswa menjadi
Kalimat soal “Panjang pita kuning 10 cm kurangnya dari panjang
pita hijau” dituliskan oleh siswa menjadi
Kalimat soal “Panjang pita hijau 25 cm lebih dari panjang pita
merah” dituliskan oleh siswa menjadi
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
siswa dapat mengidentifikasi 3 unsur yang diketahui di dalam soal
benar. Siswa tidak menuliskan apa yang ditanyakan di dalam lembar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
jawabannya. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa
siswa tidak dapat mengidentifikasikan unsur yang ditanyakan di
dalam soal. Dalam melakukan strategi penyelesaian, langkah
selanjutnya yang dilakukan siswa yaitu seperti berikut ini
Siswa tidak melakukan pemodelan dan tidak menuliskan cara
penyelesaian yang dilakukannya terhadap permasalahan yang
diberikan. Siswa hanya memberikan jawaban yang diperolehnya.
Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa siswa tidak
dapat menerapkan strategi untuk menyelesaikan permasalahan yang
diberikan. Selanjutnya pada langkah terakhir, yang dilakukan siswa
yaitu menuliskan kesimpulan yang diperolehnya seperti berikut ini
Berdasarkan hal tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahawa siswa
dapat menjelaskan hasil sesuai permasalahan awal.
Jadi, tujuh siswa dari 34 siswa dapat memenuhi indikator
pemecahan masalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
1) Siswa dapat memahami masalah dengan mengidentifikasi 3
unsur yang diketahui, tetapi tidak dapat mengidentifikasikan apa
yang ditanyakan.
2) Siswa dapat menjelaskan hasil sesuai permasalahan awal.
Analisis hasil wawancara
1) Untuk indikator 1 kemampuan pemecahan masalah:
G : “Dari soal nomor satu, apa saja yang diketahui dalam
soal?”
S22 : “Ada tiga pita warna merah, kuning, hijau. Jumlah
ketiganya yaitu 280 cm. Panjang pita kuning yaitu 10
cm kurangnya pita hijau. Panjang pita hijau 25 cm lebih
dari pita merah.”
G : “Apa yang ditanyakan dalam soal?”
S22 : “Yang ditanyakan itu sisa panjang pita hijaunya mba”
G : “Mengapa kamu tidak menulis apa yang ditanyakan?”
S19 : “Saya lupa nulis yang ditanyakan mba..”
Kesimpulannya yaitu siswa memahami soal yang diberikan
dengan mengidentifikasi tiga unsur yang diketahui dan unsur
yang ditanyakan.
2) Untuk indikator 2 kemampuan pemecahan masalah:
G : “Berdasarkan hal tersebut bagaimana cara mu
memodelkan nya?”
S22 : “Saya tidak memodelkannya mba”
G : “Mengapa?”
S22 : “Karena kadang bingung cara ngubahnya”
G : “Bingungnya dibagian mana?”
S22 : “Ya gitu mba, awalnya sudah paham tapi kadang
bingung kalau ketemu soal baru dan mikirnya bakal
lama”
Kesimpulannya yaitu siswa tidak dapat membuat model
matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
3) Untuk indikator 3 kemampuan pemecahan masalah:
G : “Bagaimana caramu dalam menyelesaikan soal
tersebut?”
S22 : “Karena saya masih bingung pemodelannya, biar
cepet saya langsung ngerjainnya. Kemarin saya
ngerjain dengan kira-kira. Kan pita nya ada tiga jenis
pita dan jumlah ketiganya itu 280. Berarti kalau 280
dibagi 3 masing-masing panjang pita kira-kira kurang
lebih 93,333. Terus saya kira-kira aja biar pas, terus
ketemu hijaunya 105, kuningnya 95, sama merahnya
80.”
G : “Kalau menggunakan metode yang pernah diajarkan
seperti metode substitusi, eliminasi, dan campuran
kamu mengerti?”
S22 : “Lumayan ngerti mba. Cuma saya lebih ngerti dan
lebih cepat ngerjainnya jika pake kira-kira.”
G : “Tapi, jika kamu mengerjakan dengan kira-kira
bukannya ada kemungkinan jawaban yang diperoleh
salah ya?”
S22 : “Ya, dikira-kira aja mba agar pas”
Kesimpulannya yaitu siswa tidak dapat menerapkan strategi
untuk menyelesaikan permasalahan.
4) Untuk indikator 4 kemampuan pemecahan masalah:
G : “Apa kesimpulan dari apa yang telah kamu
kerjakan?”
S22 : “Jika pita hijau dipakai 40 cm berarti 105 - 40 = 65
cm. Jadi sisa pita hijaunya yaitu 65 cm mba”
Kesimpulannya yaitu siswa dapat menjelaskan kembali hasil
yang diperolehnya sesuai dengan permasalahan awal.
Kesimpulan dari hasil Analisis Wawancara:
a) Siswa dapat memahami masalah dengan mengidentifikasi 3
unsur yang diketahui dan ditanyakan.
b) Siswa dapat menjelaskan hasil sesuai permasalahan awal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Jadi, dari hasil tes tertulis dan wawancara S22 dapat disimpulkan
bahwa S22 memenuhi indikator pemecahan masalah berikut untuk
soal nomer 1:
1) Siswa dapat memahami masalah dengan mengidentifikasi 3
unsur yang diketahui dan ditanyakan.
2) Siswa dapat menjelaskan hasil sesuai permasalahan awal.
e. Kelompok Jawaban 5
Analisis hasil tes tertulis untuk kelompok jawaban yang kelima,
siswa menuliskan model matematika dan menuliskan langkah dalam
menyelesaikan masalah tetapi langkah tersebut belum dapat
menyelesaikan masalah yang diberikan. Ada satu dari 34 siswa
memiliki jawaban yang dapat dideskripsikan di bawah ini.
Kalimat soal “Jumlah ketiga pita 280 cm” diterjemahkan oleh siswa
menjadi
Kalimat soal “Panjang pita kuning 10 cm kurangnya dari panjang
pita hijau” diterjemahkan oleh siswa menjadi
Siswa kurang tepat dalam menerjemahkan kalimat soal tersebut,
seharusnya siswa menerjemahkan menjadi 𝑘 = ℎ − 10. Kalimat soal
“Panjang pita hijau 25 cm lebih dari panjang pita merah” dituliskan
oleh siswa menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Siswa kurang tepat dalam menerjemahkan kalimat soal tersebut,
seharusnya siswa menerjemahkan menjadi ℎ = 𝑚 + 25. Berdasarkan
hal tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa dapat
mengidentifikasi satu unsur yang diketahui di dalam soal serta dapat
membuat satu model matematika dengan benar. Selain itu, siswa
tidak menuliskan pemisalan yang dilakukannya. Selanjutnya unsur
yang ditanyakan di dalam soal yaitu “Jika pita hijau dipakai
sepanjang 40 cm, berapakah panjang sisa pita hijau”. Siswa tidak
menuliskan apa yang ditanyakan di dalam lembar jawabannya.
Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa siswa tidak
dapat mengidentifikasikan unsur yang ditanyakan di dalam soal.
Dalam melakukan strategi penyelesaian, siswa melakukan metode
substitusi pada langkah berikut ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Siswa terus melakukan substitusi tanpa menemukan hasil
penyelesaiannya. Berdasarkan hal tersebut, dapat ditarik kesimpulan
bahwa siswa tidak dapat menerapkan strategi untuk menyelesaikan
permasalahan. Selain itu, karena siswa tidak menemukan hasil
penyelesaian maka siswa juga tidak dapat menjelaskan hasil sesuai
permasalahan awal.
Jadi, satu siswa dari 34 siswa dapat memenuhi indikator pemecahan
masalah sebagai berikut:
1) Siswa dapat memahami masalah dengan mengidentifikasi satu
unsur yang diketahui, tetapi tidak dapat mengidentifikasikan apa
yang ditanyakan.
2) Siswa dapat membuat satu model matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Analisa hasil wawancara:
1) Untuk indikator 1 kemampuan pemecahan masalah:
G : “Dari soal nomor satu, apa saja yang diketahui dalam
soal?”
S2 : “Ada tiga pita warna merah, kuning dan hijau terus
ada jumlahnya 280. Panjang pita kuningnya 10
kurangnya dari pita hijau. Panjang pita hijau 25 cm
lebih panjang pita merah.”
G : “Apa yang ditanyakan dalam soal?”
S2 : “Nyari hijaunya, terus nanti hijaunya dikurangi sama
40. Yang dicari itu sisa nya”
Kesimpulannya yaitu siswa memahami soal yang diberikan
dengan mengidentifikasi tiga unsur yang diketahui dan unsur
yang ditanyakan.
2) Untuk indikator 2 kemampuan pemecahan masalah:
G : “Berdasarkan hal tersebut bagaimana cara mu
memodelkan nya?”
S2 : “Jumlahnya 280 berarti 𝑚 + 𝑘 + ℎ = 280. Panjang
pita kuningnya 10 kurangnya dari panjang pita hijau.
Aku mikirnya hijau punya 10 lebihnya dari kuning jadi
𝑘 = 10ℎ. Panjang pita hijau 25 cm lebih panjang pita
merah jadi pita hijau punya lebih banyak dari pada pita
merah berarti ℎ = 𝑚 − 25”
G : “Yang kamu misalkan m, k, dan h itu apa?
S2 : “Pita merah, kuning dan hijau”
G : “Pita nya saja atau panjang pitanya?”
S2 : “panjang pitanya”
G : “Kemudian coba perhatikan, tadi kamu mengatakan
kalau panjang pita hijau punya 10 lebihnya dari
panjang kuning. Apakah benar jika dimodelkan
menjadi 𝑘 = 10ℎ? ”
S2 : (siswa diam)
G : “Yang kamu pikirkan itu benar tetapi pemodelannya
yang kurang tepat. Tadi kamu bilang kalau panjang
pita hijau punya 10 lebihnya dari panjang kuning.
Berarti pita hijaunya itu lebih panjang dari pita kuning
kan ya?”
S2 : “Iya mba”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
G : “Lebih panjangnya itu berapa sentimeter?”
S2 : “Lebih panjang 10 cm mba”
G : “Karena panjang pita hijau itu lebih panjang berarti ℎ
sama dengan 𝑘, k nya itu panjang pita kuning nya
diapakan dengan 10 cm?”
S2 : “Dikurangin ngga sih mba?”
G : “Yakin dikurangi? Disitu kalimatnya lebih panjang”
S2 : “Ohh berarti dijumlah 10 ya mba?”
G : “Iya, sehingga pemodelannya bagaimana?”
S2 : “ℎ = 𝑘 + 10 mba”
G : “Benar. Selanjutnya, kamu tadi bilang ‘panjang pita
hijau 25 cm lebih panjang dari pita merah berarti
bagaimana?”
S2 : “Pita hijau nya lebih panjang dari pada pita merah’”
G : “Kalau pemodelannya bagaimana?”
S2 : “Sama kaya yang tadi ngga sih mba”
G : “Iya, jadi?”
S2 : “Panjang pita hijau sama dengan panjang pita merah
ditambah 25”
G : “Mengapa dijumlahkan?”
S2 : “Karena pita hijau lebih panjang dari pita merah,
berarti panjang pita merahnya ditambah 25”
G : “Benar, berarti?”
S2 : “ℎ = 𝑚 + 25”
Kesimpulannya yaitu siswa dapat membuat satu model
matematika. Akan tetapi siswa dapat membuat dua model
matematika yang lain dengan bimbingan guru.
3) Untuk indikator 3 kemampuan pemecahan masalah:
G : “Bagaimana caramu dalam menyelesaikan soal
tersebut?”
S2 : “Menggunakan metode substitusi mba.”
G : “Dari pengerjaan mu, kamu belum memperoleh
hasilnya ya?”
S2 : “Belum mba, kemarin tiba-tiba aku bingung sama
urutan yang harus dicari terlebih dahulu”
G : “Jadi pertama kamu pilih salah satu persamaan yang
sederhana. Misal nya persamaan yang mana?”
S2 : “Persamaan yang ℎ = 𝑘 + 10”
G : “Kemudian kamu substitusiin ke salah satu
persamaan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
S2 : “Kalau persamaan pertama yang ℎ = 𝑚 + 25 boleh
mba?”
G : “Boleh, kemudian jadi bagaimana?”
S2 : “jadi 𝑘 = 𝑚 + 15”
G : “Lalu habis itu bagaimana?”
S2 : (siswa berpikir) “Boleh ngga si mba 𝑘 = 𝑚 + 15
sama ℎ = 𝑚 + 25 disubstitusikan ke persamaan satu?”
G : “Boleh.. Lalu bagaimana?”
S2 : “Ketemu m = 80 lalu disubstitusiin m = 80 ke k = m
+ 15 = 80 + 15 = 95. Abis itu disubstitusiin ke h = k +
10 ketemu 105.”
G : “Lalu selanjutnya bagaimana?”
S2 : “Dikurangi sama 40, jadi hasilnya 65 cm”
Kesimpulannya yaitu siswa tidak dapat menerapkan strategi
untuk menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan
metode substitusi. Akan tetapi ketika siswa dibimbing dalam
menelesaikan permasalahan, ia dapat menjawab dengan tepat.
Kesimpulan dari hasil Analisis Wawancara:
a) Siswa dapat memahami masalah dengan mengidentifikasi 3
unsur yang diketahui dan ditanyakan.
b) Siswa dapat membuat satu model matematika.
Jadi, dari hasil tes tertulis dan wawancara S2 dapat disimpulkan
bahwa S2 memenuhi indikator pemecahan masalah berikut untuk
soal nomer 1:
1) Siswa dapat memahami masalah dengan mengidentifikasi 3
unsur yang diketahui dan ditanyakan.
2) Siswa dapat membuat satu model matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
f. Kelompok Jawaban 6
Analisis hasil tes tertulis untuk kelompok jawaban yang keenam,
siswa hanya menuliskan unsur-unsur yang diketahui dan ditanyakan.
Ada tujuh dari 34 siswa memiliki jawaban yang dapat dideskripsikan
di bawah ini.
Kalimat soal “Jumlah ketiga pita 280 cm” dituliskan kembali oleh
siswa menjadi
Kalimat soal “Panjang pita kuning 10 cm kurangnya dari panjang
pita hijau” dituliskan oleh siswa menjadi
Kalimat soal “Panjang pita hijau 25 cm lebih dari panjang pita
merah” dituliskan oleh siswa menjadi
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
siswa dapat mengidentifikasi 3 unsur yang diketahui di dalam soal
benar.
Selanjutnya unsur yang ditanyakan di dalam soal yaitu “Jika pita
hijau dipakai sepanjang 40 cm, berapakah panjang sisa pita hijau”.
Kalimat tersebut ditulis oleh siswa menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa dapat
mengidentifikasikan unsur yang ditanyakan di dalam soal dengan
benar. Pada lembar jawaban, siswa hanya menuliskan apa yang
diketahui dan yang ditanyakan saja.
Jadi, tujuh siswa dari 34 siswa dapat memenuhi indikator
pemecahan masalah sebagai berikut:
1) Siswa dapat memahami masalah dengan mengidentifikasi tiga
unsur yang diketahui dan yang ditanyakan
Analisa hasil wawancara:
1) Untuk indikator 1 kemampuan pemecahan masalah:
G : “Dari soal nomor satu, apa saja yang diketahui dalam
soal?”
S26 : “Livia mempunyai pita hias berwarna warna merah,
kuning dan hijau. Jumlah ketiga pitanya 280 cm.
Panjang pita kuning 10cm kurangnya dari pita hijau.
Panjang pita hijau 25 cm lebih panjang pita merah.”
G : “Apa yang ditanyakan dalam soal?”
S26 : “Panjang sisa pita hijau mba”
Kesimpulannya yaitu siswa memahami soal yang diberikan
dengan mengidentifikasi tiga unsur yang diketahui dan unsur
yang ditanyakan.
2) Untuk indikator 2 kemampuan pemecahan masalah:
G : “Berdasarkan hal tersebut bagaimana cara mu
memodelkan nya?”
S26 : “Mba saya masih bingung pemodelannya.”
G : “Kenapa ketika pembelajaran tidak bertanya?”
S26 : “Waktu itu paham, tapi memahaminya rada lama. Pas
ketemu soal baru jadi bingung lagi”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
G : “Dari soal itu kamu paham tidak?”
S26 : “hmmm… lumayan paham mba”
G : “Kita coba satu-satu. Yang diketahui pertama itu
apa?”
S26 : “Livia mempunyai pita hias berwarna merah, kuning,
dan hijau. Jumlah ketiga pita nya yaitu 280 cm.”
G : “Sebelum dimodelkan, hal yang dilakukan terlebih
dahulu apa?”
S26 : “Pemisalan mba”
G : “Apa yang dimisalin?”
S26 : “Tiga pita warnanya nya dimisalin m, k, dan h mba”
G : “Apa benar pita warna nya?”
S26 : “Iya mba..”
G : “Coba perhatikan, di dalam kalimat tersebut
membahas tentang apa?”
S26 : “Panjang mba”
G : “Berarti yang dimisalkan itu apa?”
S26 : “Ohhh… panjang pita warnanya mba”
G : “Jadinya pemisalannya bagaimana?”
S26 : “m = panjang pita merah, k = panjang pita kuning,
dan h = panjang pita hijau”
G : “Lalu kalimat ‘jumlah ketiga pita nya 280 cm’ itu
maksudnya gimana?”
S26 : “Panjang ketiga pitanya dijumlahkan hasilnya 280”
G : “Berarti pemodelannya seperti apa?”
S26 : “𝑚 + 𝑘 + ℎ = 280 mba”
G : “Iya benar. Lalu kalimat selanjutnya yaitu panjang
pita kuning 10 cm kurangnya dari panjang pita hijau.
Menurut pemahaman kamu, kalimat tersebut
maksudnya bagaimana?”
S26 : “Engga ngerti mba”
G : “Jadi, ada pita kuning sama pita hijau. Panjang pita
kuning ini ternyata lebih pendek dari panjang pita
hijau, lebih pendek nya ini berapa sentimeter?”
S26 : “Lebih pendek 10 cm”
G : “Berarti panjang pita hijaunya diapakan dengan 10
cm?”
S26 : “dijumlahkan dengan 10 cm”
G : “Lebih pendek loh”
S26 : “Ohhh dikurangi mba”
G : “Iya, sehingga pemodelannya bagaimana?”
S26 : “𝑘 = ℎ − 10 mba”
G : “Iya. Lalu yang ketiga apa?”
S26 : “Panjang pita hijau 25 cm lebih panjang pita merah”
G : “Maksud dari kalimat tersebut bagaimana?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
S26 : “Hmmm… panjang pita hijaunya lebih panjang dari
panjang pita merah”
G : “Lebih panjang berapa sentimeter?”
S26 : “Lebih panjang 25 cm”
G : “Berarti panjang pita merah nya diapakan dengan 25
cm?”
S26 : “Dijumlah dengan 25cm”
G : “Pemodelannya menjadi bagaimana?”
S26 : “ℎ = 𝑚 + 25 mba”
Kesimpulannya yaitu siswa tidak dapat membuat model. Akan
tetapi siswa dapat membuat dua model matematika dengan
bimbingan guru.
3) Untuk indikator 3 kemampuan pemecahan masalah:
G : “Selanjutnya cara apa yang akan kamu gunakan untuk
menyelesaikan soal tersebut?”
S26 : “Menggunakan metode campuran aja mba, lebih
mudah.”
G : “Berarti bagaimana?”
S26 : “Persamaan 𝑘 = ℎ − 10 disubstitusikan ke
persamaan 𝑚 + 𝑘 + ℎ = 280. Dapet persamaan 𝑚 +2ℎ = 290.”
G : “Selanjutnya apa?”
S26 : “Selanjutnya ℎ = 𝑚 + 25 diubah jadi 𝑚 − ℎ = 25”
G : “Apakah benar sama dengan 25?”
S26 : “Oh iya, 𝑚 − ℎ = −25. Terus sama eliminasi
persamaan 𝑚 + 2ℎ = 290 dan persamaan 𝑚 − ℎ =−25. Iya ngga si mba?”
G : “Iya, eliminasi variabel apa?”
S26 : “variabel h mba?”
G : “Yakin variabel h”
S26 : “Iya mba”
G : “Coba diingat, eliminasi itu apa?”
S26 : “Menghilangkan salah satu variabel”
G : “Kalau kamu melakukan eliminasi terhadap variabel
h, apakah variabel h nya akan hilang?”
S26 : “Engga deng mba”
G : “Berarti eliminasi terhadap variabel apa?”
S26 : “Variabel m mba”
G : “Lalu?”
S26 : “Ketemu nilai variabel h nya 105”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
G : “Selanjutnya?”
S26 : “ Nanti ketemu nilai variabel yang lain”
G : “Yang ditanyakan apa?”
S26 : “Panjang pita hijau setelah dipakai 40 cm. Berarti
jadinya 105 – 40 = 65 cm”
Kesimpulannya yaitu siswa tidak dapat menerapkan strategi
untuk menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan
metode campuran. Akan tetapi ketika siswa dibimbing dalam
menelesaikan permasalahan, ia dapat menjawab dengan tepat.
Kesimpulan dari hasil Analisis Wawancara:
a) Siswa dapat memahami masalah dengan mengidentifikasi 3
unsur yang diketahui dan ditanyakan.
Jadi, dari hasil tes tertulis dan wawancara S26 dapat disimpulkan
bahwa S26 memenuhi indikator pemecahan masalah berikut untuk
soal nomer 1:
1) Siswa dapat memahami masalah dengan mengidentifikasi 3
unsur yang diketahui dan ditanyakan.
2. Untuk soal nomor 2
a. Kelompok Jawaban 1
Untuk kelompok jawaban yang pertama, siswa menuliskan unsur-
unsur yang diketahui dan ditanyakan, membuat model matematika,
dan menyelesaikan masalah dengan menggunakan metode
determinan. Ada satu dari 34 siswa memiliki jawaban yang dapat
dideskripsikan di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Pada soal nomor 2, kalimat soal “Pada hari pembukaan, jumlah tiket
tipe Bronze dan Silver yang terjual 350 lebih banyak dari 2 kali
jumlah tiket tipe Gold yang terjual” dituliskan oleh siswa menjadi
Kalimat soal “Jumlah tiket tipe Silver 150 kurangnya dari jumlah
tiket Bronze yang terjual” ditulis oleh siswa menjadi
Kalimat soal “Jumlah hasil penjualan tiket seluruhnya
𝑅𝑝. 2.650.000.000,00” ditulis oleh siswa menjadi
Kalimat soal “Harga tiket Bronze, Silver, dan Gold masing-masing
adalah 1.000.000,00 , 𝑅𝑝 1.500.000,00 , dan 𝑅𝑝. 2.000.000,00”
ditulis oleh siswa menjadi
Kemudian disederhanakan oleh siswa menjadi
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
siswa dapat mengidentifikasi 4 unsur yang diketahui di dalam soal
dengan benar. Selanjutnya unsur yang ditanyakan di dalam soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
yaitu “Berapakah jumlah keseluruhan tiket yang terjual”. Kalimat
tersebut ditulis oleh siswa menjadi
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa dapat
mengidentifikasikan unsur yang ditanyakan di dalam soal dengan
benar. Langkah selanjutnya yaitu melakukan pemisalan jumlah tiket
tipe bronze, silver, dan gold, tetapi siswa tidak menuliskan
pemisalan yang dilakukannya.
Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh siswa yaitu membuat
model matematika. Berdasarkan kalimat yang diketahui siswa
membuat tiga model matematika seperti berikut ini
Kesimpulan berdasarkan model yang dituliskan oleh siswa yaitu,
siswa dapat membuat tiga model matematika. Dalam melakukan
strategi penyelesaian, siswa melakukan metode determinan. Pada
langkah berikut ini, siswa mencari nilai determinan utama dengan
kolom pertama merupakan tiket bronze, kolom kedua merupakan
tiket gold, dan kolom ketiga merupakan tiket silver.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Pada langkah tersebut siswa kurang teliti dalam menghitung nilai
determinan utama. Kekurang telitian siswa terletak pada yang
seharusnya dijumlah dengan 2. Sehingga nilai determinan utama
akan menjadi 9, bukan 5. Kemudian langkah selanjutnya yang
dilakukan siswa yaitu mencari nilai determinan variabel 𝑏, tetapi
siswa salah dalam menuliskan. Bukan 𝐷𝑥 seharusnya 𝐷𝑏. Langkah
perhitungan yang dilakukan siswa dapat dilihat pada langkah berikut
ini
Pada langkah tersebut siswa kurang teliti dalam menghitung nilai
determinan variabel 𝑏. Kekurang telitian siswa terletak pada
yang seharusnya dijumlah dengan 0. Sehingga nilai
determinan variabel 𝑏 akan menjadi 6750, bukan 4.100. Setelah itu,
siswa mencari nilai determinan variabel 𝑔. Tetapi siswa salah dalam
menuliskan, bukan 𝐷𝑦 seharusnya 𝐷𝑔. Langkah perhitungan yang
dilakukan siswa dapat dilihat pada langkah berikut ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Tetapi pada langkah tersebut siswa belum selesai dalam mencari
nilai variable 𝑔. Berdasarkan hal tersebut, dapat ditarik kesimpulan
bahwa siswa dapat menerapkan strategi untuk menyelesaikan
permasalan, tetapi permasalahan tersebut belum diselesaikan siswa
dengan baik.
Jadi, satu siswa dari 34 siswa dapat memenuhi indikator pemecahan
masalah sebagai berikut:
1) Siswa dapat memahami masalah dengan mengidentifikasi 4
unsur yang diketahui dan ditanyakan.
2) Siswa dapat membuat tiga model matematika, meskipun
pemisalan yang dituliskan oleh siswa belum tepat.
3) Siswa dapat menerapkan strategi untuk menyelesaikan
permasalahan dengan menggunakan metode determinan.
Analisa hasil wawancara:
1) Untuk indikator 1 kemampuan pemecahan masalah:
G : “Dari soal nomor dua, apa saja yang diketahui dalam
soal?”
S27 : “Harga tiket bronze itu Rp. 1.000.000, silver itu Rp.
1.500.000, dan gold itu Rp 2.000.000. pada hari
pembukaan jumlah tiket bronze dan silver terjual 350
lebih banyak dari dua kali tiket gold. Jumlah tiket silver
150 kurang dari tiket bronze. nah jumlah hasil
penjualan nya itu Rp. 2.650.000.000.”
G : “Apa yang ditanyakan dalam soal?”
S27 : “Yang ditanya itu jumlah tiket keseluruhan mba”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Kesimpulannya yaitu siswa memahami soal yang diberikan
dengan mengidentifikasi empat unsur yang diketahui dan
unsur yang ditanyakan.
2) Untuk indikator 2 kemampuan pemecahan masalah:
G : “Berdasarkan hal tersebut bagaimana cara mu
memodelkan nya?”
S27 : “ Harga tiket bronze itu Rp. 1.000.000, silver itu Rp.
1.500.000, dan gold itu Rp 2.000.000. kemudian harga
tiketnya dimisalin b, s, dan g. Lalu pada soal, jumlah
tiket bronze dan silver terjual 350 lebih banyak dari dua
kali tiket gold berarti jika dimodelkan akan menjadi
𝑏 + 𝑠 = 350 + 2𝑔 atau 𝑏 = 350 + 2𝑔 − 𝑠. Terus
jumlah tiket silver 150 kurang dari tiket bronze, berarti
𝑠 = 𝑏 − 150. Terus jumlah hasil penjualan nya itu Rp.
2.650.000.000 berarti 1𝑏 + 1,5𝑠 + 2𝑔 = 2.650.
begitu mba”
G : “Coba perhatikan pemisalan yang kamu lakukan, apa
benar pemisalannya seperti itu”
S27 : “Hmm.. bentar mba, aku baca lagi” (siswa kembali
membaca apa yang dia tuliskan dan soal) “Eh iya mba,
salah. Seharusnya yang dimisalkan itu jumlah masing-
masing tiket.”
G : “Jadi harusnya bagaimana?”
S27 : “Jadi harusnya b = jumlah tiket bronze, s = jumlah
tiket silver, dan g = jumlah tiket gold.”
Kesimpulannya yaitu siswa dapat membuat model
matematika. Siswa menyadari bahwa ia kurang teliti dalam
pemisalan yang dilakukannya.
3) Untuk indikator 3 kemampuan pemecahan masalah:
G : “Bagaimana caramu dalam menyelesaikan soal
tersebut?”
S27 : “ Menggunakan determinan mba. Jadi pertama dicari
nilai determinan utamanya terlebih dahulu, hasilnya
sama dengan 5. Setelah itu mencari nilai deteminan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
variabel 𝑥, hasilnya ketemu 4.100. Kemudian mencari
nilai determinan variabel 𝑦 dan 𝑧. Tapi mba, aku belum
selesai karena waktunya habis. Jadi langsung aku
kumpulkan.”
G : “Oh gituu. Ketika mencari determinan utama, kolom
1, 2, dan 3 nya itu milik apa saja ya?”
S27 : “Kolom 1 itu b, kolom 2 itu g, kalau kolom 3 itu s.”
G : “Kemudian coba perhatikan ketika kamu mencari
nilai determinan variabel. Apakah benar itu determinan
variabel 𝑥? Padahal ketika melakukan pemisalan tidak
menggunakan variabel 𝑥, 𝑦, dan 𝑧.”
S27 : “Ohhh iya mba, seharusnya 𝑥 nya itu b terus y nya itu
g dan z nya itu s hehe..”
G : “Nah iya.. Kemudian lihat perhitungan mu ketika
menghitung determinan utama, apakah itu −2?”
S27 : “Sebentar mba” (siswa melihat pengerjaannya dan
mengitung kembali) “oh iya mba, lupa dikalikan
dengan negatif. Seharusnya menjadi +2”
G : “Berarti hasil determinan utamanya menjadi berapa?”
S27 : “Jadi 9 mba”
G : “Benar, kalau yang determinan variabel 𝑏
bagaimana? Apakah disitu −2650?”
S27 : (siswa melihat pengerjaannya dan mengitung
kembali) “Hehe.. kurang teliti mba, seharusnya 0 mba”
G : “Berarti nilai determinan variabel 𝑏 nya menjadi
berapa?”
S27 : “6750 mba”
G : “kalau semisal kamu sudah menemukan semua nilai
determinan variabelnya, langkah apa yang selanjutnya
kamu lakukan?”
S27 : “mencari nilai b, g, dan s nya mba.”
G : “bagaimana caranya?”
S27 : “Nilai b itu dari nilai determinan variabel b dibagi
dengan nilai determinan utama. Nilai g itu dari nilai
determinan variabel g dibagi dengan nilai determinan
utama. Nilai s itu dari nilai determinan variabel s dibagi
dengan nilai determinan utama. Begitu mba.”
G : “Lalu selanjutnya bagaimana?”
S27 : “Nah karena yang dicari itu jumlah tiket keseluruhan
berarti b, g, dan s nya dijumlahkan mba..”
G : “Ohh begitu, baik. Terimakasih.”
Kesimpulannya yaitu siswa dapat menerapkan strategi untuk
menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan metode
determinan. Meskipun siswa kurang teliti dalam perhitungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
yang dilakukannya dan perhitungan yang dilakukan belum
menyelesaikan permasalahan.
Kesimpulan dari hasil Analisis Wawancara:
1) Siswa dapat memahami masalah dengan mengidentifikasi 4
unsur yang diketahui dan ditanyakan.
2) Siswa dapat membuat tiga model matematika, pemisalan yang
dilakukan oleh siswa benar. Siswa menyadari bahwa ia kurang
teliti dalam pemisalan yang dilakukannya.
3) Siswa dapat menerapkan strategi untuk menyelesaikan
permasalahan dengan menggunakan metode determinan.
Meskipun siswa kurang teliti dalam perhitungan yang
dilakukannya dan perhitungan yang dilakukan belum
menyelesaikan permasalahan.
Jadi, dari hasil tes tertulis dan wawancara S27 dapat disimpulkan
bahwa S27 memenuhi indikator pemecahan masalah berikut untuk
soal nomer 2:
1) Siswa dapat memahami masalah dengan mengidentifikasi 4
unsur yang diketahui dan ditanyakan.
2) Siswa dapat membuat tiga model matematika.
3) Siswa dapat menerapkan strategi untuk menyelesaikan
permasalahan dengan menggunakan metode determinan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
b. Kelompok Jawaban 2
Untuk kelompok jawaban yang kedua, siswa menuliskan unsur-
unsur yang diketahui dan ditanyakan, membuat model matematika,
dan menyelesaikan masalah dengan menggunakan metode
substitusi. Ada tiga dari 34 siswa memiliki jawaban yang dapat
dideskripsikan di bawah ini.
Kalimat soal “Pada hari pembukaan, jumlah tiket tipe Bronze dan
Silver yang terjual 350 lebih banyak dari 2 kali jumlah tiket tipe
Gold yang terjual” diterjemahkan oleh siswa menjadi
Kalimat soal “Jumlah tiket tipe Silver 150 kurangnya dari jumlah
tiket Bronze yang terjual” diterjemahkan oleh siswa menjadi
Kalimat soal “Jumlah hasil penjualan tiket seluruhnya
𝑅𝑝. 2.650.000.000,00” diterjemahkan oleh siswa menjadi
Siswa kurang tepat dalam menerjemahkan kalimat soal tersebut,
seharusnya siswa menerjemahkan menjadi 20𝐺 + 10𝐵 + 15𝑆 =
26.500.
Kalimat soal “Harga tiket Bronze, Silver, dan Gold masing-masing
adalah 1.000.000,00 , 𝑅𝑝 1.500.000,00 , dan 𝑅𝑝. 2.000.000,00”
ditulis oleh siswa menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Berdasarkan hal tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa
dapat mengidentifikasi tiga unsur yang diketahui serta dapat
membuat dua model matematika dengan benar. Siswa melakukan
kesalahan dalam pemisalan, siswa melakukan pemisalan seperti
dibawah ini
Selanjutnya unsur yang ditanyakan di dalam soal yaitu “Berapakah
jumlah keseluruhan tiket yang terjual”. Siswa tidak menuliskan apa
yang ditanyakan di dalam lembar jawabannya. Berdasarkan hal
tersebut, dapat disimpulkan bahwa siswa tidak dapat
mengidentifikasikan unsur yang ditanyakan di dalam soal.
Selanjutnya yaitu melakukan strategi penyelesaian, siswa
melakukan metode substitusi pada langkah berikut ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Siswa menyubstitusikan persamaan 𝑥 + 𝑦 = 350 + 2𝑧 ke dalam
persamaan 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 2.650.000.000 untuk menemukan nilai 𝑧.
Siswa melakukan kesalahan dalam perhitungannya. Ia
menjumlahkan 2.650.000.000 dengan 350. Siswa merubah 350
menjadi 350.000.000 yang kemudian dijumlahkan dengan
2.650.000.000 sehingga memperoleh 3.000.000.000. Padahal nilai
350 merupakan jumlah tiket yang terjual sedangkan 2.650.000.000
merupakan harga tiket.
Langkah selanjutnya yang dilakukan siswa yaitu menyubstitusikan
nilai 𝑦 = 𝑥 − 150 ke dalam persamaan 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 =
2.650.000.000 untuk mendapatkan nilai 𝑥 dan kemudian akan
mendapatkan nilai 𝑦.
Siswa melakukan kesalahan dalam perhitungannya. Ia
menjumlahkan 2.650.000.000 dengan 50. Siswa merubah 50
menjadi 50.000.000 yang kemudian dijumlahkan dengan
2.650.000.000 sehingga memperoleh 2.700.000.000. Padahal nilai
50 merupakan jumlah tiket yang terjual sedangkan 2.650.000.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
merupakan harga tiket. Setelah dibagi dengan 2 yang menghasilkan
1.350.000.000, siswa sederhanakan menjadi 1.350.
Setelah itu, langkah yang dilakukan siswa selanjutnya yaitu
menjumlahkan nilai 𝑥, 𝑦 dan 𝑧 seperti berikut ini
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa dapat menerapkan
strategi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut yaitu dengan
menggunakan metode substitusi. Meskipun jawaban yang diberikan
kurang tepat, karena siswa salah pada bagian memodelkan. Pada
tahap akhir, siswa tidak menuliskan kesimpulan yang ia peroleh,
sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa tidak dapat menjelaskan
hasil sesuai dengan permasalahan awal.
Jadi, tiga siswa dari 34 siswa dapat memenuhi indikator pemecahan
masalah sebagai berikut:
1) Siswa dapat memahami masalah dengan mengidentifikasi tiga
unsur yang diketahui, tetapi tidak dapat mengidentifikasikan
unsur yang ditanyakan.
2) Siswa dapat membuat dua model matematika, meskipun
pemisalan yang dituliskan oleh siswa belum tepat.
3) Siswa dapat menerapkan strategi untuk menyelesaikan
permasalahan dengan menggunakan metode substitusi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Analisa hasil wawancara:
1) Untuk indikator 1 kemampuan pemecahan masalah:
G : “Dari soal nomor dua, apa saja yang diketahui dalam
soal?”
S11 : “Ada 3 tipe tiket yaitu bronze, silver, dan gold. Harga
tiket bronze nya 1.000.000, harga tiket 1.500.000, dan
harga tiket 2.000.000. Pada hari pembukaan tiket
bronze dan silver terjual 350 lebih banyak dari dua kali
tiket gold. Tiket silver 150 kurang dari tiket bronze.
Nah jumlah hasil penjualan nya itu Rp.
2.650.000.000.”
G : “Apa yang ditanyakan dalam soal?”
S11 : “Yang ditanya jumlah tiket keseluruhan mba”
Kesimpulannya yaitu siswa memahami soal yang diberikan
dengan mengidentifikasi empat unsur yang diketahui dan
unsur yang ditanyakan.
2) Untuk indikator 2 kemampuan pemecahan masalah:
G : “Berdasarkan hal tersebut bagaimana cara mu
memodelkan nya?”
S11 : “Disesuaikan dengan soalnya juga mba. Tiket bronze
dan silver terjual 350 lebih banyak dari dua kali tiket
gold berarti dimisalin jadi 𝑥 + 𝑦 = 350 + 2𝑧. Tiket
silver 150 kurang dari tiket bronze berarti 𝑦 = 𝑥 −150. Terus jumlah hasil penjualan nya itu Rp.
2.650.000.000 berarti 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 2.650.000.000.”
G : “Untuk pemodelan 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 2.650.000.000.
Apakah benar seperti itu?
S11 : “Iya mba”
G : “Sebenarnya nilai 𝑥, 𝑦, dan 𝑧 yang kamu misalin itu
apa?”
S11 : “Bronze, Silver, dan Gold mba”
G : “Apanya tiket Bronze, Silver dan Gold?”
S11 : “Harga tiket nya mba”
G : “Coba dibaca dulu soalnya. Contohnya kalimat soal
‘Jumlah tiket tipe silver 150 kurangnya dari jumlah
tiket Bronze yang dijual’, tadi kamu mengatakan
pemodelannya menjadi 𝑦 = 𝑥 − 150. Berarti 𝑥 dan 𝑦
nya itu apa?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
S11 : “Ohhh jumlah masing-masing tiket ya mbaa?”
G : “Iya, seharusnya 𝑥 itu jumlah tiket bronze nya, begitu
juga untuk 𝑦 atau 𝑧. Terus untuk jumlah hasil penjualan
nya itu Rp. 2.650.000.000 itu bagaimana
pemodelannya?”
S11 : “Ngga tau mba”
G : “Yang dimisalin tadi yaitu jumlah dari masing-
masing tiket. Kira-kira untuk mendapatkan jumlah
hasil penjualan tiket, jumlah dari masing-masing tiket
yang dijual diapakan?”
S11 : “Dikalikan dengan harga dari masing-masing tipe
tiket mba”
G : “Harga masing-masing tiket nya berapa?”
S11 : “Harga tiket bronze nya 1.000.000, harga tiket silver
nya 1.500.000, dan harga tiket gold nya 2.000.000”
G : “Berarti bagaimana?”
S11 : “1.000.000𝑥 + 1.500.000𝑦 + 2.000.000𝑧 =
2.650.000.000”
G : “Benar, kemudian agar mudah berarti disederhanakan
saja menjadi 10𝑥 + 15𝑦 + 20𝑧 = 26.500”
S11 : “Oh hiya mba, berarti saya keliru”
Kesimpulannya yaitu siswa dapat membuat model
matematika. Siswa menyadari bahwa ia keliru dalam
pemisalan yang dilakukan dan keliru pada salah satu
persamaan.
3) Untuk indikator 3 kemampuan pemecahan masalah:
G : “Bagaimana caramu dalam menyelesaikan soal
tersebut?”
S11 : “Menggunakan substitusi mba. Tadinya sebelum saya
tau kalau persamaan 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 2.650.000.000 itu
salah karena saya keliru, saya substitusi 𝑥 + 𝑦 =350 + 2𝑧 ke persamaan 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 2.650.000.000.
Terus nanti ketemu nilai z nya itu 100. Abis itu nilai
𝑦 = 𝑥 − 150 dan nilai z = 100 disubstitusi ke
persamaan 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 2.650.000.000 nanti ketemu
x dan y nya. Abis itu baru dijumlahin nilai x, y, dan z
nya karena yang dicari jumlah tiketnya mba.”
G : “Ok. Oh iya setelah kamu substitusi 𝑥 + 𝑦 = 350 +2𝑧 ke persamaan 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 2.650.000.000. kamu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
menjumlahkan 2.650.000.000 dengan 350 ya? Tapi
kamu ubah 350 menjadi 350.000.000 yang kemudian
dijumlahkan dengan 2.650.000.000 sehingga
memperoleh 3.000.000.000 gitu ya?”
S11 : “Sebentar mba” (siswa membaca langkah yang ia
lakukan) “Mba, saya kurang teliti. Seharusnya
dikurang”
G : “Iya benar dikurang. Tetapi padahal nilai 350
merupakan jumlah tiket yang terjual sedangkan
2.650.000.000 merupakan harga tiket”
S11 : (siswa membaca kembali langkah yang ia lakukan)
“Hehehe.. iya mba, saya kurang teliti dalam
mengerjakan”
Kesimpulannya yaitu siswa dapat menerapkan strategi untuk
menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan metode
subsitusi. Tetapi siswa kurang teliti dalam melakukan
perhitungan.
Kesimpulan dari hasil Analisis Wawancara:
1) Siswa dapat memahami masalah dengan mengidentifikasi 4
unsur yang diketahui dan ditanyakan.
2) Siswa dapat membuat tiga model matematika, pemisalan yang
dilakukan oleh siswa benar. Siswa menyadari bahwa ia keliru
dalam pemisalan yang dilakukan dan keliru pada salah satu
persamaan.
3) Siswa dapat menerapkan strategi untuk menyelesaikan
permasalahan dengan menggunakan metode substitusi. Siswa
menyadari bahwa ia kurang teliti dalam melakukan perhitungan
dan kurang tepat dalam menuliskan salah satu persamaan pada
saat memodelkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Jadi, dari hasil tes tertulis dan wawancara S11 dapat disimpulkan bahwa
S11 memenuhi indikator pemecahan masalah berikut untuk soal
nomer 2:
1) Siswa dapat memahami masalah dengan mengidentifikasi 4
unsur yang diketahui dan ditanyakan.
2) Siswa dapat membuat tiga model matematika.
3) Siswa dapat menerapkan strategi untuk menyelesaikan
permasalahan dengan menggunakan metode substitusi.
c. Kelompok Jawaban 3
Untuk kelompok jawaban yang ketiga, siswa hanya membuat model
matematika. Ada 15 dari 34 siswa memiliki jawaban yang dapat
dideskripsikan di bawah ini.
Kalimat soal “Pada hari pembukaan, jumlah tiket tipe Bronze dan
Silver yang terjual 350 lebih banyak dari 2 kali jumlah tiket tipe
Gold yang terjual” diterjemahkan oleh siswa menjadi
Kalimat soal “Jumlah tiket tipe Silver 150 kurangnya dari jumlah
tiket Bronze yang terjual” diterjemahkan oleh siswa menjadi
Kalimat soal “Jumlah hasil penjualan tiket seluruhnya
𝑅𝑝. 2.650.000.000,00” diterjemahkan oleh siswa menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
siswa dapat mengidentifikasi 3 unsur yang diketahui di dalam soal
serta dapat membuat tiga model matematika dengan benar. Selain
itu, siswa tidak menuliskan pemisalan yang dilakukannya. Pada
lembar jawaban yang dikerjakan oleh siswa, hanya tertulis
pemodelan dan tidak ada langkah penyelesaiannya.
Jadi, 15 siswa dari 34 siswa dapat memenuhi indikator pemecahan
masalah sebagai berikut:
1) Siswa dapat memahami masalah dengan mengidentifikasi tiga
unsur yang diketahui, tetapi tidak dapat mengidentifikasikan
unsur yang ditanyakan.
2) Siswa dapat membuat tiga model matematika, meskipun siswa
tidak menuliskan pemisalan pada lembar jawabannya.
Analisa hasil wawancara:
1) Untuk indikator 1 kemampuan pemecahan masalah:
G : “Dari soal nomor dua, apa saja yang diketahui dalam
soal?”
S19 : “Ada tiga tipe tiket yang dijual yaitu Bronze, Silver
dan Gold yang masing-masing harga satu tiketnya
yaitu 1.000.000, 1.500.000, dan 2.000.000. Jumlah
tiket bronze dan silver yang terjual 350 lebih banyak
dari dua kali tiket gold. Jumlah tiket silver 150 kurang
dari jumlah tiket bronze. Terus jumlah hasil penjualan
tiket keseluruhan itu Rp. 2.650.000.000.”
G : “Apa yang ditanyakan dalam soal?”
S19 : “Yang ditanya jumlah tiket keseluruhan tiket yang
dijual mba”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Kesimpulannya yaitu siswa memahami soal yang diberikan
dengan mengidentifikasi empat unsur yang diketahui dan
unsur yang ditanyakan.
2) Untuk indikator 2 kemampuan pemecahan masalah:
G : “Berdasarkan hal tersebut bagaimana cara mu
memodelkan nya?”
S19 : “b nya dimisalkan jumlah tiket bronze, s nya
dimisalkan jumlah tiket silver, dan g nya dimisalkan
jumlah tiket gold. Jumlah tiket bronze dan silver yang
terjual 350 lebih banyak dari dua kali tiket gold berarti
𝑏 + 𝑠 = 2𝑔 + 350 kemudian aku ubah jadi 𝑏 = 2𝑔 +350 − 𝑠. Jumlah tiket silver 150 kurang dari jumlah
tiket bronze berarti 𝑠 = 𝑏 − 150. Terus jumlah hasil
penjualan tiket keseluruhan itu Rp. 2.650.000.000
berarti jumlah tiket broze yang terjual dikalikan
dengan harga tiket bronze, jumlah tiket silver yang
terjual dikalikan dengan harga tiket silver, dan jumlah
tiket gold yang terjual dikalikan dengan harga tiket
gold. Setelah itu dijumlahkan untuk dapat
keseluruhannya. Atau pemodelannya jadi 1𝑏 + 1,5𝑠 +2𝑔 = 2.650”
Kesimpulannya yaitu siswa dapat membuat model
matematika.
3) Untuk indikator 3 kemampuan pemecahan masalah:
G : “Bagaimana caramu dalam menyelesaikan soal
tersebut?”
S19 : “Belum saya selesaikan mba. Kemarin terlalu lama
mikir buat pemodelannya, terus waktunya keburu
habis. Jadinya langsung saya kumpulkan mba.”
Kesimpulannya yaitu siswa belum dapat menerapkan strategi
untuk menyelesaikan permasalahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Kesimpulan dari hasil Analisis Wawancara:
1) Siswa dapat memahami masalah dengan mengidentifikasi 4
unsur yang diketahui dan ditanyakan.
2) Siswa dapat membuat tiga model matematika.
Jadi, dari hasil tes tertulis dan wawancara S19 dapat disimpulkan bahwa
S19 memenuhi indikator pemecahan masalah berikut untuk soal
nomer 2:
1) Siswa dapat memahami masalah dengan mengidentifikasi 4
unsur yang diketahui dan ditanyakan.
2) Siswa dapat membuat tiga model matematika.
d. Kelompok Jawaban 4
Untuk kelompok jawaban yang keempat, siswa menuliskan unsur-
unsur yang diketahui dan tidak menuliskan cara dalam
menyelesaikan masalah yang diberikan meskipun jawaban yang
diperoleh benar. Ada empat dari 34 siswa memiliki jawaban yang
dapat dideskripsikan di bawah ini
Kalimat soal “Jumlah hasil penjualan tiket seluruhnya
𝑅𝑝. 2.650.000.000,00” ditulis oleh siswa menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Kalimat soal “Harga tiket Bronze, Silver, dan Gold masing-masing
adalah 1.000.000,00 , 𝑅𝑝 1.500.000,00 , dan 𝑅𝑝. 2.000.000,00”
dituliskan oleh siswa menjadi
Tidak ada lagi unsur-unsur yang diketahui di dalam soal yang
dituliskan siswa pada lembar jawabannya. Berdasarkan hal tersebut,
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa dapat mengidentifikasi
dua unsur yang diketahui di dalam soal. Siswa tidak menuliskan apa
yang ditanyakan di dalam lembar jawabannya. Berdasarkan hal
tersebut, dapat disimpulkan bahwa siswa tidak dapat
mengidentifikasikan unsur yang ditanyakan di dalam soal. Dalam
melakukan strategi penyelesaian, langkah selanjutnya yang
dilakukan siswa yaitu seperti berikut ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Siswa tidak melakukan pemodelan dan tidak menuliskan cara
penyelesaian yang dilakukannya terhadap permasalahan yang
diberikan. Siswa hanya memberikan jawaban yang diperolehnya.
Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa siswa tidak
dapat menerapkan strategi untuk menyelesaikan permasalahan yang
diberikan. Pada langkah pengerjaan, siswa menjumlahkan banyak
tiket yang diperolehnya untuk menjawab persoalan mengenai
jumlah tiket keseluruhan yang terjual.
Berdasarkan hal tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa
dapat menjelaskan hasil sesuai permasalahan awal.
Jadi, empat siswa dari 34 siswa dapat memenuhi indikator
pemecahan masalah sebagai berikut:
1) Siswa memahami masalah dengan mengidentifikasi dua unsur
yang diketahui, tetapi tidak dapat mengidentifikasikan unsur
yang ditanyakan.
Analisa hasil wawancara:
1) Untuk indikator 1 kemampuan pemecahan masalah:
G : “Dari soal nomor dua, apa saja yang diketahui dalam
soal?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
S22 : “Ada tiga tipe tiket yang dijual yaitu Bronze dengan
harga 1.000.000, Silver dengan harga 1.500.000 dan
Gold dengan harga 2.000.000. Jumlah tiket bronze dan
silver 350 lebih banyak dari dua kali tiket gold. Jumlah
tiket silver 150 kurang dari jumlah tiket bronze. Jumlah
hasil penjualan tiket keseluruhan itu Rp.
2.650.000.000.”
G : “Apa yang ditanyakan dalam soal?”
S22 : “Keseluruhan tiket yang dijual mba”
Kesimpulannya yaitu siswa memahami soal yang diberikan
dengan mengidentifikasi empat unsur yang diketahui dan
unsur yang ditanyakan.
2) Untuk indikator 2 kemampuan pemecahan masalah:
G : “Berdasarkan hal tersebut bagaimana cara mu
memodelkan nya?”
S22 : “Saya bingung cara memodelkannya mba. Jadi
semisal udah ngerti, tapi pas ketemu soal baru saya jadi
bingung dan mikirnya lama”
Kesimpulannya yaitu siswa tidak dapat membuat model
matematika.
3) Untuk indikator 3 kemampuan pemecahan masalah:
G : “Bagaimana caramu dalam menyelesaikan soal
tersebut?”
S22 : “Saya ngerjain dengan kira-kira karena lebih cepat
ngerjainnya. Jadi saya kira-kira tiket yang terjual tiap
tipe nya. Kemudian dikaliin dengan harga tiket
masing-masing tipe. Abis itu dijumlahkan semua.
Kalau ngga ketemu, saya kira-kira aja biar pas, terus
ketemu tiket silvernya 600, tiket bronzenya 750, dan
tiket emasnya 500. Abis itu tiketnya dijumlahin ketemu
1.850 tiket”
Kesimpulannya yaitu siswa tidak dapat menerapkan strategi
untuk menyelesaikan permasalahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
4) Untuk indikator 4 kemampuan pemecahan masalah:
G : “Apa kesimpulan dari apa yang telah kamu
kerjakan?”
S22 : “Jadi total tiket yang terjual 1.850 tiket”
Kesimpulannya yaitu siswa dapat menjelaskan kembali hasil
yang diperolehnya sesuai dengan permasalahan awal
Kesimpulan dari hasil Analisis Wawancara:
1) Siswa dapat memahami masalah dengan mengidentifikasi 4
unsur yang diketahui dan ditanyakan.
2) Siswa dapat menjelaskan Kembali hasil yang diperolehnya
sesuai dengan permasalahan awal.
Jadi, dari hasil tes tertulis dan wawancara S22 dapat disimpulkan
bahwa S22 memenuhi indikator pemecahan masalah berikut untuk
soal nomer 2:
1) Siswa dapat memahami masalah dengan mengidentifikasi 4
unsur yang diketahui dan ditanyakan.
2) Siswa dapat menjelaskan kembali hasil yang diperolehnya
sesuai dengan permasalahan awal.
e. Kelompok Jawaban 5
Untuk kelompok jawaban yang kelima, siswa menuliskan model
matematika dan menuliskan langkah dalam menyelesaikan masalah
tetapi langkah tersebut belum dapat menyelesaikan masalah. Ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
satu dari 34 siswa memiliki jawaban yang dapat dideskripsikan di
bawah ini.
Kalimat soal “Pada hari pembukaan, jumlah tiket tipe Bronze dan
Silver yang terjual 350 lebih banyak dari 2 kali jumlah tiket tipe
Gold yang terjual” diterjemahkan oleh siswa menjadi
Siswa kurang tepat dalam menerjemahkan kalimat soal tersebut,
seharusnya siswa menerjemahkan menjadi 𝐵 + 𝑆 = 2𝐺 + 350 atau
𝐵 + 𝑆 − 350 = 2𝐺
Kalimat soal “Jumlah tiket tipe Silver 150 kurangnya dari jumlah
tiket Bronze yang terjual” diterjemahkan oleh siswa menjadi
Siswa kurang tepat dalam menerjemahkan kalimat soal tersebut,
seharusnya siswa menerjemahkan menjadi 𝑆 = 𝐵 − 150
Kalimat soal “Jumlah hasil penjualan tiket seluruhnya
𝑅𝑝. 2.650.000.000,00” diterjemahkan oleh siswa menjadi
Siswa kurang tepat dalam menerjemahkan kalimat soal tersebut,
seharusnya siswa menerjemahkan menjadi 20𝐺 + 10𝐵 + 15𝑆 =
26.500.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Kalimat soal “Harga tiket Bronze, Silver, dan Gold masing-masing
adalah 1.000.000,00 , 𝑅𝑝 1.500.000,00 , dan 𝑅𝑝. 2.000.000,00”
ditulis oleh siswa menjadi
Berdasarkan hal tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa
dapat mengidentifikasi satu unsur yang diketahui serta tidak dapat
membuat model model matematika dengan benar. Siswa melakukan
kesalahan dalam pemisalan, siswa melakukan pemisalan seperti
dibawah ini
Selanjutnya unsur yang ditanyakan di dalam soal yaitu “Berapakah
jumlah keseluruhan tiket yang terjual”. Siswa tidak menuliskan apa
yang ditanyakan di dalam lembar jawabannya. Berdasarkan hal
tersebut, dapat disimpulkan bahwa siswa tidak dapat
mengidentifikasikan unsur yang ditanyakan di dalam soal.
Selanjutnya yaitu melakukan strategi penyelesaian, siswa
melakukan metode substitusi pada langkah berikut ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Siswa terus melakukan substitusi tanpa menemukan hasil
penyelesaiannya. Berdasarkan hal tersebut, dapat ditarik kesimpulan
bahwa siswa tidak dapat menerapkan strategi untuk menyelesaikan
permasalahan. Selain itu, karena siswa tidak menemukan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
penyelesaian maka siswa juga tidak dapat menjelaskan hasil sesuai
permasalahan awal.
Jadi, satu siswa dari 34 siswa dapat memenuhi indikator pemecahan
masalah sebagai berikut:
1) Siswa memahami masalah dengan mengidentifikasi satu unsur
yang diketahui, tetapi tidak dapat mengidentifikasikan unsur
yang ditanyakan
Analisa hasil wawancara:
1) Untuk indikator 1 kemampuan pemecahan masalah:
G : “Dari soal nomor dua, apa saja yang diketahui dalam
soal?”
S2 : “Tiga tipe tiket yang dijual yaitu bronze, silver dan
gold. Harga tiket bronze 1.000.000, harga tiket silver
1.500.000, dan harga tiket gold 2.000.000. Jumlah tiket
bronze dan silver 350 lebih banyak dari dua kali tiket
gold. Jumlah tiket silver 150 kurang dari jumlah tiket
bronze. Jumlah hasil penjualan tiket keseluruhan itu
Rp. 2.650.000.000.”
G : “Apa yang ditanyakan dalam soal?”
S2 : “Keseluruhan tiket yang dijual mba”
Kesimpulannya yaitu siswa memahami soal yang diberikan
dengan mengidentifikasi empat unsur yang diketahui dan
unsur yang ditanyakan.
2) Untuk indikator 2 kemampuan pemecahan masalah:
G : “Berdasarkan hal tersebut bagaimana cara mu
memodelkan nya?”
S2 : “Bronze dimisalkan dengan b, silver dimisalkan
dengan s, dan gold dimisalkan dengan g. Jumlah tiket
bronze dan silver 350 lebih banyak dari dua kali tiket
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
gold jadi 𝑏 + 𝑠 + 350 = 2𝑔. Jumlah tiket silver 150
kurang dari jumlah tiket bronze jadi 𝑠 = 𝑏 + 150.
Jumlah hasil penjualan tiket keseluruhan itu Rp.
2.650.000.000 jadi 𝑏 + 𝑠 + 𝑔 = 2.650.000.”
G : “Yang dimisalin tiket nya saja atau apa?”
S2 : “Hmm…. Jumlah masing-masing tiketnya mba”
G : “Lalu jumlah tiket bronze dan silver 350 lebih banyak
dari dua kali tiket gold jadi 𝑏 + 𝑠 + 350 = 2𝑔 apakah
benar seperti itu?”
S2 : “Sebentar mba..” (siswa berpikir) “Oh iya mba,
seharus nya 𝑏 + 𝑠 − 350 = 2𝑔. Saya kurang teliti.”
G : Kemudian untuk jumlah tiket silver 150 kurang dari
jumlah tiket bronze jadi 𝑠 = 𝑏 + 150, apakah benar?”
S2 : (siswa berpikir) “Ehh salah ya mba?”
G : “Yang benar berarti bagaimana?”
S2 : “Dikurangi 150”
G : “Mengapa dikurangi?”
S2 : “Karena kurang dari jumlah tiket tipe bronze”
G : “Berarti?”
S2 : “Jadi 𝑠 = 𝑏 − 150”
G : “Untuk Jumlah hasil penjualan tiket keseluruhan itu
Rp. 2.650.000.000 jadi 𝑏 + 𝑠 + 𝑔 = 2.650.000
apakah benar?”
S2 : “Tidak tau mba”
G : “Yang dimisalin tadi yaitu jumlah dari masing-
masing tiket. Untuk mendapatkan jumlah keseluruhan
tiket yang dijual, jumlah dari masing-masing tiket yang
dijual diapakan?”
S2 : “Hmmm.. dikalikan dengan harga dari masing-
masing tipe tiket bukan mba?”
G : “Iya, harga masing-masing tiket nya berapa?”
S2 : “Harga tiket bronze yaitu 1.000.000, harga tiket silver
yaitu 1.500.000, dan harga tiket gold yaitu 2.000.000”
G : “Berarti bagaimana?”
S2 : “1.000.000𝑏 + 1.500.000𝑠 + 2.000.000𝑔 =
2.650.000.000”
G : “Benar, kemudian agar mudah berarti disederhanakan
saja menjadi 10𝑏 + 15𝑠 + 20𝑔 = 26.500”
S2 : “Iya mba..”
Kesimpulannya yaitu siswa tidak dapat membuat model
matematika. Akan tetapi siswa dapat membuat model
matematika setelah mendapat arahan dari guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
3) Untuk indikator 3 kemampuan pemecahan masalah:
G : “Bagaimana caramu dalam menyelesaikan soal
tersebut?”
S2 : “Menggunakan metode substitusi mba.”
G : “Dari pengerjaan mu, kamu belum memperoleh
hasilnya ya?”
S2 : “Belum mba, kemarin aku bingung sama urutan yang
harus dicari dulu.”
G : “Jadi pertama kamu pilih salah satu persamaan yang
sedehana. Misal nya persamaan yang mana?”
S2 : “𝑠 = 𝑏 − 150”
G : “lalu kamu substitusiin ke dua persamaan yang lain”
S2 : “berarti 𝑠 = 𝑏 − 150 ke persamaan 𝑏 + 𝑠 − 350 =2𝑔 dan 10𝑏 + 15𝑠 + 20𝑔 = 26.500 ya mba?”
G : “Iya lalu ketemu berapa?”
S2 : “Ketemu 𝑏 = 𝑔 + 250 sama 25𝑏 + 20𝑔 = 28.750.
Terus 𝑏 = 𝑔 + 250 disubstitusiin ke persamaan 25𝑏 +20𝑔 = 28.750 ya bu?”
G : “Iya, ketemu berapa?”
S2 : “g = 500.”
G : “lalu bagaimana?”
S2 : “Nilai variabelnya disubstitusiin ke 𝑏 = 𝑔 + 250 =500 + 250 = 750 terus b = 750 disubstitusiin ke 𝑠 =𝑏 − 150 = 750 − 150 = 600. Abis itu nilai
variabelnya dijumlahin ketemu 1.850. jadi keseluruhan
tiket yang terjual nya yaitu 1.850”
Kesimpulannya yaitu siswa tidak dapat menerapkan strategi
untuk menyelesaikan permasalahan. Akan tetapi siswa dapat
menyelesaikan permasalahan menggunakan metode substitusi
dengan bimbingan guru.
Kesimpulan dari hasil Analisis Wawancara:
1) Siswa dapat memahami masalah dengan mengidentifikasi 4
unsur yang diketahui dan ditanyakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Jadi, dari hasil tes tertulis dan wawancara S2 dapat disimpulkan bahwa
S2 memenuhi indikator pemecahan masalah berikut untuk soal
nomer 2:
1) Siswa dapat memahami masalah dengan mengidentifikasi 4
unsur yang diketahui dan ditanyakan.
f. Kelompok Jawaban 6
Untuk kelompok jawaban yang keenam, siswa hanya menuliskan
unsur-unsur yang diketahui dan ditanyakan. Ada 10 dari 34 siswa
memiliki jawaban yang dapat dideskripsikan di bawah ini.
Kalimat soal “Pada hari pembukaan, jumlah tiket tipe Bronze dan
Silver yang terjual 350 lebih banyak dari 2 kali jumlah tiket tipe
Gold yang terjual” dituliskan oleh siswa menjadi
Kalimat soal “Jumlah tiket tipe Silver 150 kurangnya dari jumlah
tiket Bronze yang terjual” ditulis oleh siswa menjadi
Kalimat soal “Jumlah hasil penjualan tiket seluruhnya
𝑅𝑝. 2.650.000.000,00” ditulis oleh siswa menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
Kalimat soal “Harga tiket Bronze, Silver, dan Gold masing-masing
adalah 1.000.000,00 , 𝑅𝑝 1.500.000,00 , dan 𝑅𝑝. 2.000.000,00”
ditulis oleh siswa menjadi
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
siswa dapat mengidentifikasi 4 unsur yang diketahui di dalam soal
dengan benar. Selanjutnya unsur yang ditanyakan di dalam soal
yaitu “Berapakah jumlah keseluruhan tiket yang terjual”. Kalimat
tersebut ditulis oleh siswa menjadi
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa dapat
mengidentifikasikan unsur yang ditanyakan di dalam soal dengan
benar. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa dapat
mengidentifikasikan unsur yang ditanyakan di dalam soal dengan
benar. Pada lembar jawaban, siswa hanya menuliskan apa yang
diketahui dan yang ditanyakan saja.
Jadi, 10 siswa dari 34 siswa dapat memenuhi indikator pemecahan
masalah sebagai berikut:
1) Siswa dapat memahami masalah dengan mengidentifikasi empat
unsur yang diketahui dan yang ditanyakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Analisa hasil wawancara:
1) Untuk indikator 1 kemampuan pemecahan masalah:
G : “Dari soal nomor satu, apa saja yang diketahui dalam
soal?”
S26 : “Harga tiket bronze, silver dan gold masing-masing
adalah Rp. 1.000.000, Rp. 1.500.000, dan Rp.
2.000.000. Jumlah tiket tipe bronze dan silver yang
terjual 350 lebih banyak dari dua kali tiket tipe gold
yang terjual. Jumlah tiket tipe silver 150 kurang dari
jumlah tiket tipe bronze yang terjual. Jumlah hasil
penjualan tiket seluruhnya itu Rp. 2.650.000.000.”
G : “Apa yang ditanyakan dalam soal?”
S26 : “Berapa jumlah keseluruhan tiket yang terjual?”
Kesimpulannya yaitu siswa memahami soal yang diberikan
dengan mengidentifikasi empat unsur yang diketahui dan
unsur yang ditanyakan.
2) Untuk indikator 2 kemampuan pemecahan masalah:
G : “Berdasarkan hal tersebut bagaimana cara mu
memodelkan nya?”
S26 : “Mba saya masih bingung pemodelannya. Kemarin
ngerti, tapi memahami pemodelannya rada lama. Terus
pas ketemu soal baru jadi bingung lagi”
G : “Dari soal itu kamu paham tidak?”
S26 : “Lumayan paham mba sih mba”
G : “Kita coba satu-satu. Yang diketahui pertama itu
apa?”
S26 : “Harga tiket bronze, silver dan gold masing-masing
adalah Rp. 1.000.000, Rp. 1.500.000, dan Rp.
2.000.000”
G : “Berdasarkan soal tersebut, apa yang dimisalin?”
S26 : “bronze, silver, gold nya mba”
G : “Apakah hanya bronze, silver, gold nya saja?”
S26 : “Harga tiketnya mba”
G : “Coba dicermati lagi soalnya. Tadi yang ditanyakan
apa?”
S26 : “Jumlah keseluruhan tiket yang terjual mba.. Ohhh
berarti Jumlah masing-masing tipe tiketnya .”
G : “Iya berarti bagaimana?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
S26 : “b = jumlah tiket tipe bronze, s = jumlah tiket tipe
silver, dan g = jumlah tiket tipe gold”
G : “Selanjutnya apa lagi yang diketahui?”
S26 : “Jumlah tiket tipe bronze dan silver yang terjual 350
lebih banyak dari dua kali tiket tipe gold yang terjual.”
G : “Berarti bagaimana pemodelannya?”
S26 : “Engga tau mba”
G : “Jumlah tiket tipe bronze dan silver yang terjual itu
lebih banyak dari dua kali tiket tipe gold yang terjual.
Nah, lebih banyak nya itu yaitu 350. Jadi gimana?”
S26 : “dua kali tiket tipe gold itu berarti 2g gitu kan ya?”
G : “Iya, lalu?”
S26 : “b + s = 2g – 350 bukan ka?”
G : “Mengapa dikurang 350?”
S26 : “sebentar.. lebih banyak ya.. eh ditambah deng mba”
G : “mengapa ditambah?”
S26 : “karena lebih banyak 350 berarti ditambah 350”
G : “Iya, lalu selanjutnya apa?”
S26 : “Jumlah tiket tipe silver 150 kurang dari jumlah tiket
tipe bronze yang terjual”
G : “Pemodelannya menjadi seperti apa?”
S26 : “sebentar mba… itu berarti jumlah tiket tipe silvernya
lebih sedikit dari jumlah tiket tipe bronze bukan si
mba?”
G : “Iya, berarti?”
S26 : “s = b – 150 mba”
G : “Iya, kemudian yang diketahui terakhir apa?”
S26 : “Jumlah hasil penjualan tiket seluruhnya itu Rp.
2.650.000.000”
G : “Iya, pemodelannya bagaimana?”
S26 : “Nah ini mba, saya bingung”
G : “Kalau jumlah hasil penjualan tiket seluruhnya berarti
gimana?”
S26 : “Dijumlahkan mba, jadi b + s + g mba”
G : “Iya. Sebelum itu, tadi yang dimisalin apa?”
S26 : “Jumlah masing-masing tipe tiket yang dijual mba..”
G : “Untuk mendapatkan hasil penjualan seluruhnya
yaitu Rp. 2.650.000.000, jumlah masing-masing tipe
tiket yang dijual itu diapakan?”
S26 : “ngga tau mba”
G : “Misalnya kamu jualan 2 air mineral nih, satu air
mineral harganya Rp. 3.000. berarti hasil penjualan air
mineral yang kamu jual berapa?”
S26 : “3.000 × 2 = 6.000 mba”
G : “Balik lagi ke soalnya, jumlah masing-masing tipe
tiket yang dijual itu diapakan?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
S26 : “ohhh.. dikaliin sama masing-masing harga nya
bukan mba?”
G : “Nah iya, jadinya gimana?”
S26 : ““1.000.000𝑏 + 1.500.000𝑠 + 2.000.000𝑔 =
2.650.000.000”
G : “Benar, kemudian agar mudah berarti disederhanakan
saja menjadi 10𝑏 + 15𝑠 + 20𝑔 = 26.500”
Kesimpulannya yaitu siswa dapat membuat model matematika
dengan bimbingan guru.
3) Untuk indikator 3 kemampuan pemecahan masalah:
G : “Selanjutnya cara apa yang akan kamu gunakan untuk
menyelesaikan soal tersebut?”
S26 : “Menggunakan metode campuran mba”
G : “Berarti bagaimana?”
S26 : “s = b – 150 disubstitusi ke persamaan b + s = 2g +
350. Diperoleh b – g = 250. Kemudian b + s = 2g + 350
diubah ke s = 2g + 350 – b disubstitusi ke persamaan
10𝑏 + 15𝑠 + 20𝑔 = 26.500 boleh kan ya mba?
G : “Boleh, lalu?”
S26 : “Sebentar mba… diperoleh – b + 10g = 4250. Terus
eliminasi persamaan – b + 10g = 4250 dan b – g = 250.”
G : “Eliminasi variabel apa?”
S26 : “Eliminasi untuk menghilangkan salah satu variabel
kan ya mba?”
G : “Iya”
S26 : “Eliminasi variabel b mba”
G : “Kemudian?”
S26 : “Ketemu nilai variabel g nya yaitu 500. Kemudian g
= 500 disubstitusi ke b – g = 250 diperoleh b = 750.
Lalu disubstitusi lagi ke s = b – 150 diperoleh s nya
600.”
G : “Benar, kemudian bagaimana?”
S26 : “Karena yang ditanyain itu jumlah keseluruhan tiket
yang dijual maka 500 + 750 + 600 = 1.850. Jadi, jumlah
keseluruhan tiket yang dijual yaitu 1.850 tiket.
Kesimpulannya yaitu siswa dapat menerapkan strategi untuk
menyelesaikan permasalahan menggunakan metode campuran
dengan bimbingan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Kesimpulan dari hasil Analisis Wawancara:
a) Siswa dapat memahami masalah dengan mengidentifikasi 4
unsur yang diketahui dan ditanyakan.
Jadi, dari hasil tes tertulis dan wawancara S26 dapat disimpulkan
bahwa S26 memenuhi indikator pemecahan masalah berikut untuk
soal nomer 2:
1) Siswa dapat memahami masalah dengan mengidentifikasi 4
unsur yang diketahui dan ditanyakan.
Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara yang telah
dideskripsikan yaitu sebagai berikut.
1. Untuk nomor 1, ada 6 dari 6 siswa yang memenuhi indikator 1 yaitu
memahami masalah dengan mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui
dan ditanyakan, ada 4 dari 6 siswa yang memenuhi indikator 2 yaitu
membuat model matematika, ada 3 dari 6 siswa yang memenuhi indikator 3
yaitu menerapkan strategi untuk menyelesaikan permasalahan, dan ada 4
dari 6 siswa yang memenuhi indikator 4 yaitu menjelaskan hasil sesuai
permasalahan awal.
2. Untuk nomor 2, ada 6 dari 6 siswa yang memenuhi indikator 1 yaitu
memahami masalah dengan mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui
dan ditanyakan, ada 3 dari 6 siswa yang memenuhi indikator 2 yaitu
membuat model matematika, ada 2 dari 6 siswa yang memenuhi indikator 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
yaitu menerapkan strategi untuk menyelesaikan permasalahan, dan ada 1
dari 6 siswa yang memenuhi indikator 4 yaitu menjelaskan hasil sesuai
permasalahan awal.
E. Kekurangan dalam Penelitian
Selama melakukan penelitian, peneliti memiliki kekurangan sehingga membuat
hasil penelitian menjadi kurang maksimal. Berikut ini beberapa kekurangan
yang dialami oleh peneliti selama melakukan penelitian.
1. Waktu persiapan untuk melaksanakan penelitian cukup singkat karena guru
sudah meminta peneliti untuk mengajarkan materi tersebut sehingga
persiapan menjadi kurang matang dan latihan-latihan soal yang diberikan
sangat sedikit.
2. Pada saat menyampaikan materi, berapa siswa tidak dapat mengikuti
kegiatan pembelajaran yang telah dirancang karena tidak dapat hadir di
sekolah karena sakit, sedang melakukan cek up di rumah sakit, dan adanya
pelatihan paskibra sehingga berdampak pada hasil yang diperoleh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
BAB V
PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan
mengenai kemampuan pemecahan masalah siswa kelas X MIPA SMA Negeri
1 Ngaglik pada materi sistem persamaan linear tiga variabel dengan model
pembelajaran berbasis masalah maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Perencanaan Pembelajaran yang ada dalam penelitian ini yaitu
a. Menentukan solusi dari masalah yang ditemukan.
b. Menentukan indicator kemampuan pemecahan masalah untuk
mengukur hasil dari pelaksanaan solusi tersebut.
c. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran beserta LKPD.
d. Membuat soal tes untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah
siswa.
2. Proses pembelajaran materi sistem persamaan linear tiga variabel dengan
menggunakan Pembelajaran Berbasis Masalah yaitu
a. Memberikan orientasi permasalahan kepada peserta didik
Guru menyajikan masalah sebagai awal pembelajaran kepada peserta
didik dan meminta peserta didik untuk mencermati setiap permasalahan
yang diberikan pada setiap pertemuannya.
b. Mengorganisasikan peserta didik untuk penyelidikan
Guru membantu peserta didik dalam memahami masalah yang diberikan
dengan mengidentifikasikan informasi yang terdapat pada masalah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
disajikan, misalnya dengan melakukan pemisalan terlebih dahulu dan
kemudian mengubah kalimat yang diberikan dalam bahasa sehari-hari
ke dalam bahasa matematika. Kemudian meminta peserta didik untuk
berdiskusi dalam kelompok untuk menyelesaikan permasalahan yang
diberikan.
c. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
Peserta didik menyelesaikan permasalahan yang diberikan dengan
bimbingan guru, misalnya meminta peserta didik untuk memahami
masalah yang diberikan kemudian meminta peserta didik untuk
memikirkan apa yang akan dilakukan dalam menyelesaikan masalah.
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil
Peserta didik diberikan kesempatan untuk menyajikan dan
menyampaikan hasil yang telah diperoleh selama diskusi bersama
dengan kelompok, misalnya meminta salah satu kelompok untuk maju
ke depan dan menjelaskan jawabannya.
e. Menganalisis dan mengevaluasi proses penyelidikan
Guru mengkonfirmasi jawaban dari peserta didik serta membuat
kesimpulan berdasarkan materi yang telah diajarkan pada saat
pembelajaran.
3. Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah yaitu sebagai
berikut.
a. Untuk nomor 1, ada 34 siswa dari 34 siswa yang memenuhi indikator 1
yaitu memahami masalah dengan mengidentifikasi unsur-unsur yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
diketahui dan ditanyakan, ada 20 siswa siswa dari 34 siswa yang
memenuhi indikator 2 yaitu membuat model matematika, ada 19 siswa
dari siswa dari 34 siswa yang memenuhi indikator 3 yaitu menerapkan
strategi untuk menyelesaikan masalah, dan ada 9 siswa dari 34 siswa
yang memenuhi indikator 4 yaitu menjelaskan hasil sesuai
permasalahan awal.
b. Untuk nomor 2, ada 34 siswa dari 34 siswa yang memenuhi indikator 1
yaitu memahami masalah dengan mengidentifikasi unsur-unsur yang
diketahui dan ditanyakan, ada 19 siswa dari 34 siswa yang memenuhi
indikator 2 yaitu membuat model matematika, ada 4 siswa dari 34 siswa
yang memenuhi indikator 3 yaitu menerapkan strategi untuk
menyelesaikan masalah, dan ada 4 siswa dari 34 siswa yang memenuhi
indikator 4 yaitu menjelaskan hasil sesuai permasalahan awal.
4. Berdasarkan hasil tes dan wawancara kemampuan pemecahan masalah
yaitu sebagai berikut.
a. Untuk nomor 1, ada 6 dari 6 siswa yang memenuhi indikator 1 yaitu
memahami masalah dengan mengidentifikasi unsur-unsur yang
diketahui dan ditanyakan, 4 dari 6 siswa yang memenuhi indikator 2
yaitu membuat model matematika, 3 dari 6 siswa yang memenuhi
indikator 3 yaitu menerapkan strategi untuk menyelesaikan masalah, 4
dari 6 siswa yang memenuhi indikator 4 yaitu menjelaskan hasil sesuai
permasalahan awal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
b. Untuk nomor 2, ada 6 dari 6 siswa yang memenuhi indikator 1 yaitu
memahami masalah dengan mengidentifikasi unsur-unsur yang
diketahui dan ditanyakan, ada 3 dari 6 siswa yang memenuhi indikator
2 yaitu membuat model matematika, ada 2 dari 6 siswa yang memenuhi
indikator 3 yaitu menerapkan strategi untuk menyelesaikan masalah,
dan ada 1 dari 6 siswa yang memenuhi indikator 4 yaitu menjelaskan
hasil sesuai permasalahan awal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
DAFTAR PUSTAKA
Agustian, E. (2017). Identifikasi kesulitan dalam menyelesaikan soal
pemecahan masalah siswa kelas V Sekolah Dasar. Prosiding Seminar
Nasional “Membangun Generasi Emas 2045 yang Berkarakter dan
Melek IT” dan Pelatihan “Berpikir Suprarasional”. 20 – 21 Desember.
UPI: 345 – 352.
Amir, M. T. (2009). Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based learning.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Arikunto, S. (2013). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Bungin, B. (2007). Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan
Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.
Fadillah, S. (2009). Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Dalam
Pembelajaran Matematika. Prosiding Seminar Nasional, Penelitian,
Pendidikan dan Penerapan MIPA. 16 Mei. Universitas Negeri
Yogyakarta: 553 – 558.
Fatimah, F. (2012). Kemampuan Komunikasi Matematis dan Pemecahan
Masalah Melalui Problem Based Learning. Jurnal Penelitian dan
Evaluasi Pendidikan, 16(1), 249 – 259.
Hanifah, H. R. F. N., & Nuraeni, R. (2020). Perbedaan Peningkatan
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa antara Think Pair
Share dan Think Talk Write. Jurnal Pendidikan Matematika, 9(1), 155
– 166.
Masfuah, S., & Pratiwi., I. A. (2018). Pentingnya Kemampuan Pemecahan
Masalah dan Karakter Bersahabat. Prosiding Seminar Nasional
“Penguatan Pendidikan Karakter Pada Siswa Dalam Menghadapi
Tantangan Global”. 11 April. Universitas Muria Kudus: 178 – 183.
Mawaddah, S., & Anisah, H. (2016). Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis Siswa Pada Pembelajaran Matematika Dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Generatif (Generative Learning) Di
SMP. Jurnal Pendidikan Matematika, 3(2), 166 – 175.
Moleong, L. J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset.
Putri, L. F., & Manoy, J. T. (2013). Identifikasi Kemampuan Matematika Siswa
dalam Memecahkan Masalah Aljabar di Kelas VIII Berdasarkan
Taksonomi SOLO. MATHEdunesa, 2(1), 1 – 8.
Sani, R. A. (2014). Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum
2013. Jakarta: PT Bumi Aksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
Simanungkalit, R. H. (2016). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Untuk
Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP
Negeri 12 Pemantang Siantar. Journal of Mathematics Education,
Science and Technology, 1(1), 39 – 56.
Sinaga, B. Sinambela, P. N. J. M., Sitanggang, A. K., Hutapea, T. A., Manulang,
S., Sinaga, L. P., & Simanjorang, M. M. (2017). Buku Guru Matematika
SMA/SMK/MA/MAK Kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Sinaga, B. Sinambela, P. N. J. M., Sitanggang, A. K., Hutapea, T. A., Manulang,
S., Sinaga, L. P., & Simanjorang, M. M. (2017). Buku Siswa Matematika
SMA/SMK/MA/MAK Kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Sumartini, T. S. (2016). Peningkatan Kemampuan Pemecahan Matematiks
Siswa melalui Pembelajaran Berbasis Masasalah. Junal Pendidiikan
Matematika STKIP Garut, 5(2), 148 – 158.
Yudhanegara, M. R., & Lestari, K. E. (2015). Penelitian Pendidikan
Matematika. Bandung: PT Refika Aditama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Ngaglik
Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Kelas /Semester : X /Ganjil
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Materi Pokok : Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Alokasi Waktu : 3 Pertemuan
A. Kompetensi Inti
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4
(KETERAMPILAN)
Memahami, menerapkan, menganalisis dan
mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
procedural, dan metakognitif pada tingkat
teknis, spesifik, detail, dan kompleks
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang a. ilmu
pengetahuan, b. teknologi, c.seni, d. budaya, dan
e. humaniora dengan wawasan kemanusiaan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.
Menunjukkan keterampilan
menalar, mengolah, dan
menyaji secara : a. afektif, b.
kreatif, c. produktif, d.kritis, e.
mandiri, f. kolaboratif, g.
komunikatif, dan h. solutif,
dalam ranah konkritalam ranah
konkret dan abstrak terkait
dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah
keilmuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi
(IPK)
3.3 Menyusun sistem persamaan
linear tiga variabel dari masalah
kontekstual.
3.3.1 Menganalisis langkah-langkah
penyelesaian SPLTV dengan
metode substitusi.
3.3.2 Menganalisis langkah-langkah
penyelesaian SPLTV dengan
metode eliminasi.
3.3.3 Menganalisis langkah-langkah
penyelesaian SPLTV dengan
metode gabungan substitusi dan
eliminasi.
3.3.4 Menentukan model matematika
dari masalah kontekstual yang
berkaitan dengan sistem
persamaan linear tiga variabel.
4.3 Menyelesaikan masalah
kontekstual yang berkaitan dengan
sistem persamaan linear tiga
variabel.
4.3.1 Menyelesaikan masalah kontekstual
yang berkaitan dengan sistem
persamaan linear tiga variabel.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik kelas X
SMA Negeri 1 Ngaglik dapat memiliki pengetahuan tentang menyusun sistem
persamaan linear tiga variabel dari masalah kontekstual dan keterampilan dalam
menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan sistem persamaan
linear tiga variabel.
Butir Sikap/Karakter yang akan dikembangkan:
1. Aktif
2. Jujur
3. Kerjasama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
4. Toleran
5. Tanggung jawab
D. Materi pembelajaran
Fakta Dalam sistem persamaan linear tiga variabel terdapat variabel-variabel
yaitu 𝑥, 𝑦 dan z. Bentuk umum sistem persamaan linier tiga variabel:
{
a1x + b1y + c1z = d1
a2x + b2y + c2z = d2
⋮a3x + b3y + c3z = d3
dengan :
a1, a2, a3, b1, b2, b3, c1, c2, c3, d1, d2, d3, x, y, z ∈ R
a1 dan b1 dan c1 ≠ 0
a2 dan b2 dan c2 ≠ 0
a3 dan b3 dan c3 ≠ 0
a3 dan b3 dan c3 ≠ 0
x, y, z = variabel
a1, a2, a3 = koefisien variabel x
b1, b2, b3 = koefisien variabel y
c1, c2, c3 = koefisien variabel z
d1, d2, d3 = konstanta
Konsep Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV) adalah suatu
persamaan matematika yang terdiri atas 3 persamaan linear yang
masing-masing persamaan bervariabel tiga (misalkan x, y, dan z).
Persamaan linear tiga variabel adalah suatu persamaann yang memuat
tiga variabel dengan pangkat tertinggi satu.
Prinsip Selesaian Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV)
Masing-masing persamaan dalam suatu SPLTV memiliki grafik berupa
suatu bidang datar dalam ruang tiga dimensi. Bidang-bidang tersebut
dapat saling berpotongan dengan bermacam-macam cara, yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
menghasilkan kemungkinan himpunan selesaian yang berbeda pula.
Perhatikan ilustrasi berikut.
a. Sistem persamaan linear tiga variabel dapat memiliki tepat satu
selesaian (a, b, c), jika bidang-bidang pada sistem tersebut
berpotongan tepat di satu titik (gambar a). Dengan kata lain, titik
ini memenuhi semua persamaan pada sistem tersebut.
b. Apabila bidang-bidang tersebut berpotongan pada suatu garis
(gambar b), maka sistem tersebut disebut tergantung secara linear
(linearly dependent) dan terdapat selesaian yang tak hingga
banyaknya. Tidak seperti kasus pada dua dimensi, persamaan
garis pada ruang tiga dimensi merupakan sesuatu yang kompleks,
dan koordinat semua titik pada garis tersebut biasanya
direpresentasikan dengan rumus pada tiga variabel berurutan,
yang digunakan untuk menyatakan himpunan selesaiannya.
c. Jika bidang-bidang berpotongan pada semua titik, sistem tersebut
disebut tergantung secara kongruen (coincidentally dependent),
lihat gambar c. Hal ini mengindikasikan bahwa persamaan-
persamaan pada sistem tersebut hanya berbeda pada pengali
konstannya, atau dengan kata lain persamaan-persamaan tersebut
sebenarnya sama. Himpunan selesaian dari kasus ini adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
sembarang tiga bilangan berurutan (a, b, c) yang memenuhi
persamaan tersebut.
d. Suatu SPLTV mungkin juga tidak memiliki selesaian atau
himpunan selesaiannya adalah himpunan kosong. Kasus ini dapat
terjadi dengan cara yang berbeda-beda, dan yang paling sering
muncul adalah kasus yang ditunjukkan oleh gambar d di atas.
Pada kasus yang tidak memiliki selesaian ini, suatu tiga bilangan
berurutan mungkin tidak memenuhi semua persamaan, hanya
memenuhi satu atau dua persamaan.
Prosedur a. Metode substitusi adalah proses menyisipkan sesuatu (dalam hal ini
variabel) yang bertujuan untuk mendapatkan nilai dari variabel
tersebut . Langkah-langkah untuk menyelesaikan SPLTV dengan
metode subtitusi adalah sebagai berikut.
1) Pilih bentuk persamaan dengan koefisien salah satu variabel
bernilai 1.
2) Ubah bentuk persamaan di atas dengan memindahkan variabel
berkoefisien 1 di ruas terpisah.
3) Sisipkan persamaan pada langkah 2 untuk menggantikan
variabel pada persamaan SPLTV, sehingga didapatkan
persamaan dalam bentuk SPLDV.
4) Ulangi langkah 2 untuk persamaan dalam bentuk SPLDV.
5) Ulangi langkah 3 sehingga didapatkan nilai dari salah satu
variabel.
6) Sisipkah nilai yang didapat pada persamaan dalam bentuk
SPLDV sehingga didapatkan nilai variabel yang satunya.
7) Sisipkah 2 nilai yang didapat pada persamaan dalam bentuk
SPLTV sehingga didapatkan nilai dari masing – masing
variabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
8) Tuliskan himpunan penyelesaian berupa nilai dari masing –
masing variabel.
b. Medote eliminasi adalah proses menghilangkan sesuatu (dalam hal
ini yaitu variabel) yang bertujuan untuk mendapatkan nilai dari
variabel tersebut. Langkah-langkah untuk menyelesaikan SPLTV
dengan metode eliminasi adalah sebagai berikut.
1) Eliminasi dua pasang persamaan dengan mengalikan masing-
masing persamaan dengan bilangan tertentu sehingga koefisien
salah satu peubah (x,y, atau z) pada kedua persamaan sama.
2) Jumlahkan atau kurangkan persamaan yang satu dengan yang
lain sehingga diperoleh sistem persaman linear dua variabel.
3) Selesaikan sistem persamaan linear dua variabel yang diperolah
pada langkah (2) dengan metode eliminasi.
c. Langkah-langkah untuk menyelesaikan SPLTV dengan metode
gabungan eliminasi dan subtitusi adalah sebagai berikut.
1) Eliminasi dua pasang persamaan dengan mengalikan masing-
masing persamaan dengan bilangan tertentu sehingga koefisien
salah satu peubah (x,y, atau z) pada kedua persamaan sama.
2) Jumlahkan atau kurangkan persamaan yang satu dengan yang
lain sehingga diperoleh sistem persaman linear dua variabel.
3) Selesaikan sistem persamaan linear dua variabel yang diperolah
pada langkah (2) dengan metode gabungan eliminasi dan
substitusi sehingga diperoleh nilai dua buah variabel.
4) Substitusi nilai dua buah variabel yang diperoleh pada langkah
(3) ke salah satu persamaan semula sehingga diperoleh nilai
variabel yang ketiga.
E. Pendekatan/Metode Pembelajaran/Model Pembelajaran
Pendekatan : Scientific Learning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
Model Pembelajaran : Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis
Masalah)
Metode Pembelajaran : Diskusi dan Tanya Jawab
F. Alat/Media Pembelajaran
1. Alat/bahan : laptop, papan tulis, spidol dan LCD proyektor
2. Media : power point
G. Sumber Belajar
• Buku Siswa Matematika Untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X
Kemendikbud RI 2017.
• Buku Pendidik Matematika Untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X
Kemendikbud RI 2017
• Rahayu, Ajeng, dkk. Belajar Praktis Matematika Untuk SMA/MA Kelas X
Semester 1. Jawa Tengah: Viva Pakarindo.
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-1
Kegiatan Pembelajaran Keterangan
Orientasi :
• Guru mengucapkan salam dan meminta salah satu siswa memimpin
doa.
• Guru memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
• Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Kegiatan
Awal
(15 menit)
Apersepsi:
• Untuk mendorong rasa ingin tahu sekaligus menjembatani siswa
untuk mempelajari materi SPLTV, guru memperlihatkan beberapa
bentuk SPLDV kemudian peserta didik diminta mengamati.
• Guru mengajak peserta didik untuk mengingat bentuk umum,
komponen Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV), dan cara
menyelesaikan SPLDV menggunakan metode substitusi yang telah
diajarkan di sekolah menengah pertama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
Motivasi:
• Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Fase 1 : Orientasi peserta didik kepada masalah
• Guru menyajikan permasalahan kepada peserta didik terkait sistem
persamaan linear tiga variabel dengan bantuan IT (power point).
Sampai saat ini, bangsa Indonesia telah mengalami peristiwa-
peristiwa sejarah yang patut diketahui, tiga diantaranya adalah kedatangan Belanda di bawah pimpinan Cornelis De Hountman,
lahirnya R.A. Kartini, dan lahirnya Surat Perintah Sebelas Maret
(Supersemar). Jika kita menjumlahkan tahun terjadinya ketiga peristiiwa tersebut maka kita akan mendapatkan 5.441. Supersemar
lahir 87 tahun setelah lahirnya tokoh emansipasi wanita Indonesia
yaitu R.A Kartini, dan Supersemar lahir 370 tahun setelah kedatangan
Belanda di bawah pimpinan Cornelis De Hountman.Pada tahun berapa masing-masing peristiwa sejarah tersebut terjadi?
(https://yos3prens.wordpress.com/2013/11/10/5-soal-dan-pembahasan-penerapan-spltv/3/)
• Guru mengajak siswa untuk mencermati permasalahan yang ada.
Kegiatan
Inti (65
menit)
Fase 2: Mengorganisasikan peserta didik untuk penyelidikan
Collaboration / Kegiatan Kerjasama
• Guru mengajak siswa mengidentifikasi informasi dari kasus yang
disediakan.
• Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok. Masing-masing
kelompok terdiri dari 4 peserta didik. (PPK : Gotong royong).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
Fase 3 : Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
Collaboration, Critical Thinking and Creativity
• Siswa mengerjakan kasus lain yang diberikan dengan berdiskusi
bersama teman sekelompok.
• Selama peserta didik bekerja di dalam kelompok, guru
memperhatikan dan mendorong semua peserta didik untuk terlibat
di dalam diskusi.
• Peserta didik melakukan diskusi antar kelompok untuk mencari
solusi terkait permasalahan yang diberikan.
• Guru berkeliling mencermati peserta didik bekerja memberikan
bantuan berkaitan kesulitan yang diamati peserta didik Secara
individu, kelompok atau klasikal serta mengarahkan jika ada peserta
didik yang melenceng dari penugasannya. (PPK: Mandiri,
Integritas, Gotong royong)
Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil
• Guru memfasilitasi peserta didik untuk menyampaikan dan
memaparkan hasil diskusi kelompok secara rinci dan sistematis dari
permasalahan yang telah diselesaikan.
• Guru mengajak siswa lain untuk mencermati pekerjaan temannya di
papan tulis.
Fase 5 : Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Communication
• Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk
memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi kelompok penyaji
dengan sopan.
• Guru menanyakan kepada peserta didik mengenai hal yang belum
jelas dan perlunya penegasan.
• Guru meminta peserta didik menyebutkan beberapa poin penting yang
dipelajari. Peserta didik dipersilahkan mencatat beberapa poin penting
yang disampaikan peserta didik lainnya.
• Guru memberikan tugas untuk mempelajari materi selanjutnya yaitu
metode eliminasi.
• Guru menutup pembelajaran dan memberikan salam.
Kegiatan
penutup
(10 menit)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
Pertemuan ke-2
Kegiatan Pembelajaran Keterangan
Orientasi :
• Guru mengucapkan salam dan meminta salah satu siswa memimpin
doa.
• Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
• Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Kegiatan
Awal
(15 menit)
Apersepsi:
• Guru meminta siswa untuk mengingat kembali materi sebelumnya
(yaitu penyelesaian SPLTV menggunakan metode substitusi) dengan
menunjuk beberapa siswa secara acak.
Motivasi:
• Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Fase 1 : Orientasi peserta didik kepada masalah
Mengamati
• Guru menyajikan permasalahan kepada peserta didik terkait sistem
permasalahan linear tiga variabel dengan bantuan IT (power point).
Sebuah toko alat jahit menjual bermacam – macam alat seperti
benang, jarum, dan retsleting. Tuti membeli 1 set jarum, 3 buah
benang, dan 2 buah retsleting dengan harga Rp33.000,00. Friska
membeli 2 set jarum, 1 buah benang, dan 1 buah retsleting dengan
harga Rp23.500,00. Amel membeli 1 set jarum, 2 buah benang, dan
3 buah retsleting dengan harga Rp36.500,00. Tentukan harga 1 set
jarum, 1 buah benang, dan 1 buah retsleting.
• Guru mengajak siswa untuk mencermati permasalahan yang ada.
Kegiatan
Inti (65
menit)
Fase 2: Mengorganisasikan peserta didik untuk penyelidikan
Menanya
Collaboration / Kegiatan Kerjasama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
• Guru mengajak siswa mengidentifikasi informasi dari kasus yang
disediakan.
• Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok. Masing-masing
kelompok terdiri dari 4 peserta didik. (PPK : Gotong royong).
Fase 3 : Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
Collaboration, Critical Thinking and Creativity
• Siswa mengerjakan kasus lain yang diberikan dengan berdiskusi
bersama teman sekelompok.
• Selama peserta didik bekerja di dalam kelompok, guru
memperhatikan dan mendorong semua peserta didik untuk terlibat
di dalam diskusi.
• Peserta didik melakukan diskusi antar kelompok untuk mencari
solusi terkait permasalahan yang diberikan.
• Guru berkeliling mencermati peserta didik bekerja memberikan
bantuan berkaitan kesulitan yang diamati peserta didik Secara
individu, kelompok atau klasikal serta mengarahkan jika ada
• peserta didik yang melenceng dari penugasannya. (PPK: Mandiri,
Integritas, Gotong royong)
Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil
• Guru memfasilitasi peserta didik untuk menyampaikan dan
memaparkan hasil diskusi kelompok secara rinci dan sistematis dari
permasalahan yang telah diselesaikan.
• Guru mengajak siswa lain untuk mencermati pekerjaan temannya di
papan tulis.
Fase 5 : Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Communication
• Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk
memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi kelompok penyaji
dengan sopan.
• Guru menanyakan kepada peserta didik mengenai hal yang belum
jelas dan perlunya penegasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
• Guru meminta peserta didik menyebutkan beberapa poin penting yang
dipelajari hari ini. Peserta didik dipersilahkan mencatat beberapa poin
penting yang disampaikan peserta didik lainnya.
• Guru memberikan tugas untuk mempelajari materi selanjutnya.
• Guru menutup pembelajaran dan memberikan salam.
Kegiatan
penutup (10
menit)
Pertemuan ke-3
Kegiatan Pembelajaran Keterangan
Orientasi :
• Guru mengucapkan salam dan meminta salah satu siswa memimpin
doa.
• Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
• Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Kegiatan
Awal
(15 menit)
Apersepsi:
• Guru meminta siswa untuk mengingat kembali materi sebelumnya
yaitu penyelesaian sistem persamaan linear tiga variabel
menggunakan metode eliminasi dan perbedaan antara metode
substitusi dan metode eliminasi.
Motivasi:
• Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Fase 1 : Orientasi peserta didik kepada masalah
Mengamati
• Guru menyajikan permasalahan kepada peserta didik terkait sistem
permasalahan linear tiga variabel dengan bantuan IT (power point).
Suatu perusahaan rumahan meminjam RP 2.250.000.000,00 dari
tiga bank yang berbeda untuk memperluas jangkauan bisnisnya.
Suku bunga dari ketiga bank tersebut adalah 5%, 6%, dan 7%.
Tentukan berapa pinjaman perusahaan tersebut terhadap masing-
masing bank jika bunga tahunan yang harus dibayar perusahaan
Kegiatan
Inti (65
menit)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
tersebut adalah Rp 130.000.000,00 dan banyaknya uang yang
dipinjam dengan bunga 5% sama dengan dua kali uang yang
dipinjam dengan bunga 7%?
• Guru mengajak siswa untuk mencermati permasalahan yang ada.
Fase 2: Mengorganisasikan peserta didik untuk penyelidikan
Collaboration / Kegiatan Kerjasama
• Guru mengajak siswa mengidentifikasi informasi dari kasus yang
disediakan.
• Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok. Masing-masing
kelompok terdiri dari 4 peserta didik. (PPK : Gotong royong).
Fase 3 : Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
Collaboration, Critical Thinking and Creativity
• Siswa mengerjakan kasus lain yang diberikan dengan berdiskusi
bersama teman sekelompok.
• Selama peserta didik bekerja di dalam kelompok, guru
memperhatikan dan mendorong semua peserta didik untuk terlibat
di dalam diskusi.
• Peserta didik melakukan diskusi antar kelompok untuk mencari
solusi terkait permasalahan yang diberikan.
• Guru berkeliling mencermati peserta didik bekerja memberikan
bantuan berkaitan kesulitan yang diamati peserta didik Secara
individu, kelompok atau klasikal serta mengarahkan jika ada
• peserta didik yang melenceng dari penugasannya. (PPK: Mandiri,
Integritas, Gotong royong)
Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil
• Guru memfasilitasi peserta didik untuk menyampaikan dan
memaparkan hasil diskusi kelompok secara rinci dan sistematis dari
permasalahan yang telah diselesaikan.
• Guru mengajak siswa lain untuk mencermati pekerjaan temannya di
papan tulis.
Fase 5 : Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
Communication
• Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk
memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi kelompok penyaji
dengan sopan.
• Guru menanyakan kepada peserta didik mengenai hal yang belum
jelas dan perlunya penegasan.
• Guru meminta peserta didik menyebutkan beberapa poin penting yang
dipelajari hari ini. Peserta didik dipersilahkan mencatat beberapa poin
penting yang disampaikan peserta didik lainnya.
• Guru memberikan tugas untuk mempelajari materi selanjutnya.
• Guru menutup pembelajaran dan memberikan salam.
Kegiatan
penutup (10
menit)
I. Penilaian
Penilaian dilakukan selama kegiatan pembelajaran yaitu penilaian sikap, penilaian
pengetahuan, dan penilaian keterampilan.
Instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan terlampir.
1. Tabel
Aspek Indikator Teknik
Penilaian Bentuk Instrumen
Sikap
1. Sikap Spiritual
• Keseriusan ketika melakukan doa
sebelum belajar (ketaqwaan)
• Bertoleransi antar keyakinan
Pengamatan
(observasi)
Jurnal sikap spiritual
2. Sikap Sosial
• Aktif
• Jujur
• Kerjasama
• Toleran
• Tanggung Jawab
Pengamatan
(observasi)
Jurnal sikap sosial
Pengetahuan 3.3.1 Menganalisis langkah-langkah
penyelesaian SPLTV dengan
metode substitusi.
Diskusi, Tes
Tertulis
Lembar Tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
J. Lampiran
1. Instrumen penilaian Untuk Sikap Spiritual : Jurnal
Instrumen penilaian Untuk Sikap Sosial : Jurnal
2. Lembar Kerja Peserta Didik
3. Instrumen penilaian Pengetahuan dan Keterampilan
3.3.2 Menganalisis langkah-langkah
penyelesaian SPLTV dengan
metode eliminasi.
3.3.3 Menganalisis langkah-langkah
penyelesaian SPLTV dengan
metode gabungan eliminasi dan
substitusi.
3.3.4 Menentukan model matematika
dari masalah kontekstual yang
berkaitan dengan sistem
persamaan linear tiga variabel.
Keterampilan 4.3.1 Menyelesaikan masalah kontekstual
yang berkaitan dengan sistem
persamaan linear tiga variabel.
Tes tertulis Lembar tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
LAMPIRAN
Lampiran 1: Instrumen Penilaian Sikap
A. Instrumen Jurnal Sikap Spiritual
JURNAL PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL
Nama Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 1 NGAGLIK
Kelas / Semester : X / 1
Mapel : Matematika Wajib
Nama Guru : Brigitta Gitalia Ratri
Jurnal Sikap
No Waktu Nama Kejadian Butir
Sikap Pos/Neg
Tindak
Lanjut
1
2
Penilaian Sikap Spiritual
Untuk mengetahui perkembangan sikap peserta didik dalam menghargai,
menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut serta toleransi terhadap
agama lain.
Indikator sikap spiritual yang digunakan pada semua mata pelajaran :
1. Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan
2. Menjalankan ibadah agama sesuai agama yang dianut
3. Memberi salam pada awal dan akhir pelajaran
4. Bersyukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu
5. Berserah diri setelah berikhtiar
6. Mensyukuri kemampuan manusia dalam mengendalikan diri
7. Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
8. Menjaga lingkungan hidup di sekitar sekolah
9. Memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan Tuhan
10. Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai bangsa Indonesia
11. Menghormati orang lain menjalankan ibadah sesuai agamanya
B. Instrumen Jurnal Sikap Sosial (Penilaian Diri)
JURNAL PENILAIAN SIKAP SOSIAL
Nama Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 1 NGAGLIK
Kelas / Semester : X / 1
Mapel : Matematika Wajib
Nama Guru : Brigitta Gitalia Ratri
No.
Urut
Nama Siswa
Aspek Sikap
(skor 1-4)
Skor
Total
Aktif Jujur Kerja
sama
Toleran Tanggung
jawab
1. ADITYA RAMADHAN
2. ANGELA REGINA A.
3. ANGGI AZHARI K. D.
4. ANGGITA DEANANDHARI
5. ANTONIUS EXIST R. B.
6. AZIZAH RISKI CAHYANI
7. CHLARA YOFIA K.
8. DANIS WORO DWI PUTRA
9. DESI RAHMA PUTRI
10. DEWANGGA NUR M. K.
11. FALAH RAHMAN K.
12. FATHIKA ERINSYNDIA F.
13. FATHIMAH SYIFA H. A.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
14. IRMA KHARISMAWATI
15. IVAN NASRIEL ADITYA
16. KHAFIFAH RAFSHAN Z.
17. KRISNA MAHA P. K.
18. MEISINDI LUDCIANA
19. MUFTICHATUN NUR F.
20. MUHAMMAD BAIHAQI I.S.
21. MUHAMMAD FANDI N. S.
22. MUHAMMAD RAIHAN
23. MUTIARA NI’MATUL M.
24. NAILLA TUZ’ZAMAN F.
25. NAUFAL FEBRIAN
26. NGESTI HANDAYANI
27. NIA EKA PURYANTI
28. PIKY SURYA SUDRAJAT
29. RADEN P. M. O.
30. RAHMA D. N.
31. SHEINNA CANDRA A.
32. SHERLY SABILA S. R.
33. SOFIYAN AJI NUGROHO
34. HAFIDZDAFA B. R.
Catatan:
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria sebagai berikut:
Aspek yang
dinilai
Kriteria Penialaian
Aktif 1. Perhatian pada pertanyaan diskusi yang didapatkan
2. Antusias mencari jawaban pertanyaan.
3. Berani menanggapi di dalam proses diskusi
4. Antusias dalam proses diskusi
Jujur 1. Mengerjakan LKPD berdasarkan studi literatur yang terpercaya
2. Tidak memanipulasi data diskusi
3. Tidak mencontek pekerjaan kelompok lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
4. Mengerjakan LKPD berdasarkan data hasil diskusi kelompok sendiri
Kerjasama 1. Saling membantu antar anggota kelompok.
2. Saling berkomunikasi antar anggota kelompok
3. Aktif berkontribusi pikiran dalam kegiatan kelompok
4. Aktif berkontribusi tenaga dalam kelompok.
Bertanggung
Jawab
1. Mengerjakan tugas dengan langkah yang benar.
2. Mengerjakan tugas dengan lengkap
3. Mengumpulkan tugas tepat waktu
4. Mengerjakan tugas bersama dengan kelompok sesuai dengan
pembagian tugas anggota kelompok.
Toleran 1. Dapat memahami adanya perbedaan pendapat
2. Tidak memaksakan jawaban milik kelompok agar diterima oleh
kelompok lainnya
3. Menanggapi tanpa menjatuhkan presentasi kelompok lain
4. Mampu bekerja sama di dalam kelompok yang anggotanya berbeda
agama, suku, dan kemampuan.
Keterangan :
4 : Jika terdapat 4 kriteria tampak.
3 : Jika terdapat 3 kriteria tampak.
2 : Jika terdapat 2 kriteria tampak.
1 : Jika terdapat 1 kriteria tampak.
Perhitungan Nilai
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 =𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 x 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
Lampiran 2: Lembar Kerja Peserta Didik
Lembar Kerja Peserta Didik
Pertemuan Pertama
Kompetensi Dasar:
3.3 Menyusun sistem persamaan linear tiga variabel dari masalah kontekstual.
4.3 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan sistem
persamaan linear tiga variabel.
Indikator Pencapaian Kompetensi:
3.3.1 Menganalisis langkah-langkah penyelesaian SPLTV dengan metode
eliminasi.
3.3.4 Menentukan model matematika dari masalah kontekstual yang berkaitan
dengan sistem persamaan linear tiga variabel.
4.3.1 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan sistem
persamaan linear tiga variabel.
Cermati Permasalahan Berikut!
Bu Sari adalah seorang penjahit, suatu ketika Bu Sari mendapat pesanan membuat
kebaya untuk acara keluarga Bu Diran. Bu Sari membutuhkan 40 meter untuk 3
bahan kain yaitu kain satin, brokat, dan tulle. Harga 1 meter kain satin Rp75.000 ,
1 meter kain brokat seharga Rp120.000, dan 1 meter kain tulle seharga Rp150.000.
Penggunaan kain satin 2 kali lebih banyak daripada kain brokat. Tentukan berapa
banyak kain yang harus dibeli oleh Bu Sari dengan dana sebesar Rp4.020.000.
Petunjuk:
• Tuliskan informasi yang di dapat pada soal dan ubahlah ke dalam simbol
matematika
Permisalan :
s = banyaknya kain satin
b = banyaknya kain brokat
t = banyaknya kain tulle
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
Harga 1 meter kain satin Rp75.000, harga 1 meter kain brokat Rp120.000,
harga 1 meter kain tulle seharga Rp150.000, dana yang tersedia sebesar
Rp4.020.000, dapat dimodelkan menjadi :
75000s + 120000b + 150000t = 4020000
Persamaan tersebut dapat disederhanakan menjadi:
____s + ____b + ____t = 4020
Penggunaan kain satin 2 kali lebih banyak daripada kain brokat, dapat
dimodelkan menjadi:
s = ___b
Banyaknya kain yang dibeli 40 meter.
___ + ___ + ____ = 40
• Tuliskan sistem persamaan linear tiga variabel yang diperoleh
{
____s + ____b + ____t = 4020 … … … (i)s = ___b … … … (ii)s + b + t = 40 … … … (iii)
• Selesaikan sistem persamaan linear tiga variabel
Substitusikan persamaan (ii) ke persamaan (iii), maka diperoleh:
s + b + t = 40
____b + b + t = 40
___b + t = 40
t = 40 − ____ .....(iv)
Substitusikan persamaan (ii) dan (iv) ke persamaan (i)
75s + 120b + 150t = 4020
75(_____) + 120b + 150(__________) = 4020
______b + 120b + ______ − 450b = 4020
______b = _______
b = ____ ...(v)
Substitusikan b = ____ ke persamaan (iv), maka diperoleh
t = 40 − 3(___)
t = 40 − ___
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
t = ____
Substitusikan b = ____ ke persamaan (ii), maka diperoleh:
s = 2(___)
s = ____
Kesimpulan :
Dari proses substitusi di atas, diperoleh nilai masing – masing variabel
adalah sebagai berikut :
s = banyaknya kain satin = ___ meter
b = banyaknya kain brokat = ___ meter
t = banyaknya kain tulle = ___ meter
Jadi banyaknya kain yang harus dibeli Bu Sari adalah ____ meter kain
satin, ___ meter kain brokat, dan ___ meter kain tulle
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
Lembar Kerja Peserta Didik
Pertemuan Kedua
Kompetensi Dasar:
3.3 Menyusun sistem persamaan linear tiga variabel dari masalah kontekstual.
4.3 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan sistem
persamaan linear tiga variabel.
Indikator Pencapaian Kompetensi:
3.3.2 Menganalisis langkah-langkah penyelesaian SPLTV dengan metode
eliminasi.
3.3.4 Menentukan model matematika dari masalah kontekstual yang berkaitan
dengan sistem persamaan linear tiga variabel.
4.3.1 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan sistem
persamaan linear tiga variabel.
Cermati Permasalahan Berikut!
Diketahui 3 buah bilangan yaitu a, b, dan c. Nilai rata – rata dari ke – 3
bilangan tersebut sama dengan 16. Bilangan kedua jika ditambah 20
hasilnya sama dengan jumlah bilangan lainnya. Bilangan ketiga sama
dengan jumlah bilangan yang lain dikurangi 4. Tentukan nilai dari a, b, dan
c.
Petunjuk:
• Tuliskan informasi yang di dapat pada soal dan ubahlah ke dalam simbol
matematika
Pemisalan : ketiga buah bilangan yaitu a, b, dan c.
Nilai rata – rata dari ke – 3 bilangan tersebut sama dengan 16, dapat
dimodelkan menjadi:
___+____+___
___ = 16
___+___+___= 16 × ___
Bilangan kedua jika ditambah 20 hasilnya sama dengan jumlah bilangan
lainnya, dapat dimodelkan menjadi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
___ + 20 = ____ + c
Bilangan ketiga sama dengan jumlah bilangan yang lain dikurangi 4, dapat
dimodelkan menjadi:
___ = ___ + ___ − 4
• Tuliskan sistem persamaan linear tiga variabel yang diperoleh
{
___ + ___ + ___ = ____ … … … (i) a − b + c = 20 … … … (ii)
___ + ___ − c = 4 … … … (iii)
• Selesaikan sistem persamaan linear tiga variabel
Eliminasi variabel a pada persamaan (i) dan (ii)
Eliminasi variabel a pada persamaan (i) dan (iii)
Eliminasi variabel b pada persamaan (ii) dan (iii)
___ + ___ + ___ = ___ a − b + c = 20 –
2𝑏 = ___ 𝑏 = ___
___ + ___ + ___ = ___ ___ + ___ − c = 4 –
2𝑐 = ___ 𝑐 = ___
a − b + c = 20 ___ + ___ − c = 4 +
2𝑎 = ___ 𝑎 = ___
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
Jadi nilai dari bilangan pertama yaitu ___, bilangan kedua yaitu ___, dan
bilangan ketiga yaitu ___
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
Lembar Kerja Peserta Didik
Pertemuan Ketiga
Kompetensi Dasar:
3.3 Menyusun sistem persamaan linear tiga variabel dari masalah kontekstual.
4.3 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan sistem
persamaan linear tiga variabel.
Indikator Pencapaian Kompetensi:
3.3.3 Menganalisis langkah-langkah penyelesaian SPLTV dengan metode
gabungan substitusi dan eliminasi.
3.3.4 Menentukan model matematika dari masalah kontekstual yang berkaitan
dengan sistem persamaan linear tiga variabel.
4.3.1 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan sistem
persamaan linear tiga variabel.
Cermati Permasalahan Berikut!
Tiga tahun yang lalu, jumlah usia Kugy, Lia dan Mika adalah 33 tahun.
Sekarang, usia Kugy 2 tahun kurangnya dari usia Lia, sedangkan jumlah
usia Lia dan Mika adalah 30 tahun. Jika sekarang tahun 2019, pada tahun
berapa Kugy lahir?
Petunjuk:
• Tuliskan informasi yang di dapat pada soal dan ubahlah ke dalam simbol
matematika
Pemisalan usia Kugy, Lia dan Mika berturut-turut yaitu 𝑘, 𝑙, dan 𝑚.
Tiga tahun yang lalu, jumlah usia Kugy, Lia dan Mika adalah 33 tahun,
dapat dimodelkan menjadi:
(𝑘 − __ ) + (𝑙 − __ ) + (𝑚 − __ ) = 33
𝑘 + 𝑙 + 𝑚 = _____
Sekarang, usia Kugy 2 tahun kurangnya dari usia Lia, dapat dimodelkan
menjadi:
__ = __ − 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
Sedangkan jumlah usia Lia dan Mika adalah 30 tahun, dapat dimodelkan
menjadi:
__ + __ = ____
• Tuliskan sistem persamaan linear tiga variabel yang diperoleh
{
𝑘 + 𝑙 + 𝑚 = _____ … … … (i)𝑘 = __ − 2 … … … (ii)__ + __ = _____ … … … (iii)
• Selesaikan sistem persamaan linear tiga variabel
Substitusikan persamaan (ii) ke persamaan (1), sehingga menjadi
𝑘 + 𝑙 + 𝑚 = _____
(___ − 2) + 𝑙 + 𝑚 = _____
2𝑙 + 𝑚 = _____ .....(iv)
Eliminasi variabel 𝑚 dari persamaan (iv) dan (iii)
Substitusikan 𝑙 = ___ ke persamaan (ii)
𝑘 = 𝑙 − 2
𝑘 = ___ − 2
𝑘 = ___
Usia Kugy yaitu ___ tahun, karena sekarang tahun 2019 maka Kugy lahir
pada tahun 2019 - ___ = ____
Jadi, Kugy lahir pada tahun ___
2𝑙 + 𝑚 = 𝑙 + __ = –
𝑙 =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
Lampiran 3: Instrumen penilaian Pengetahuan dan Keterampilan
Lembar Ulangan Harian
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Kelas : X
Petunjuk Pengerjaan Soal :
1. Tulislah nama, nomor absen, dan kelas Anda pada lembar jawaban
bagian atas!
2. Jawablah setiap soal dengan langkah-langkah penyelesaian selengkap dan
sejelas mungkin!
3. Kerjakan soal-soal berikut dengan benar dan teliti!
4. Periksa kembali jawaban Anda sebelum dikumpulkan!
Soal:
1. Livia mempunyai pita hias berwarna merah, kuning, hijau. Jumlah ketiga pita
280 cm. Panjang pita kuning 10cm kurangnya dari panjang pita hijau. Panjang
pita hijau 25 cm lebih dari panjang pita merah.
a. Apa yang diketahui dari soal?
b. Jika pita hijau dipakai sepanjang 40 cm, berapakah panjang sisa pita hijau ?
2. Dalam suatu pertunjukan musik terdapat tiga tipe tiket yang dijual yaitu
Bronze, Silver, dan Gold. Harga tiket Bronze, Silver, dan Gold masing-masing
adalah 𝑅𝑝 1.000.000,00 , 𝑅𝑝 1.500.000,00 , dan 𝑅𝑝. 2.000.000,00. Pada
hari pembukaan, jumlah tiket tipe Bronze dan Silver yang terjual 350 lebih
banyak dari 2 kali jumlah tiket tipe Gold yang terjual. Jumlah tiket tipe Silver
150 kurangnya dari jumlah tiket Bronze yang terjual. Jumlah hasil penjualan
tiket seluruhnya 𝑅𝑝. 2.650.000.000,00. a. Apa yang diketahui dari soal?
b. Berapakah jumlah keseluruhan tiket yang terjual?
☺ Selamat Mengerjakan ☺
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
Kunci Jawaban
Soal Pembahasan Rubrik Penillain
1. Livia mempunyai
pita hias berwarna
merah, kuning, hijau. Jumlah
ketiga pita 280
cm. Panjang pita
kuning 10cm kurangnya dari
panjang pita
hijau. Panjang pita hijau 25 cm
lebih dari panjang
pita merah. c. Apa yang
diketahui dari
soal?
d. Jika pita hijau dipakai sepanjang
40 cm, berapakah
panjang sisa pita hijau ?
Misalkan :
𝑚 = pajang pita warna merah
𝑘 = panjang pita warna hijau
ℎ = panjang pita warna hijau
Sistem Persamaan Linear Tiga variabel:
{
𝑚 + 𝑘 + ℎ = 280 … (1)𝑘 = ℎ − 10 … (2)ℎ = 𝑚 + 25 … (3)
2
1
1 1
Substitusi persamaan (2) ke persamaan (1)
𝑚 + 𝑘 + ℎ = 280
𝑚 + (ℎ − 10) + ℎ = 280
𝑚 + 2ℎ = 290 ...(4)
Ubah persamaan (3) menjadi 𝑚 = ℎ − 25
Substitusi 𝑚 = ℎ − 25 ke persamaan (4) menjadi:
(ℎ − 25) + 2ℎ = 290
3ℎ = 315
ℎ = 105
1 1
1
1
1 1
Jadi, panjang pita hijau yaitu 105 cm.
Karena dipakai sepanjang 40 cm, maka panjang sisa
pita hijau yaitu 65 cm.
2
Skor = 13
2. Dalam suatu
pertunjukan musik
terdapat tiga tipe tiket yang dijual yaitu
Bronze, Silver, dan
Gold. Harga tiket Bronze, Silver, dan
Gold masing-masing
adalah
𝑅𝑝 1.000.000,00 ,
𝑅𝑝 1.500.000,00 , dan
𝑅𝑝. 2.000.000,00.
Pada hari pembukaan, jumlah tiket tipe
Bronze dan Silver
yang terjual 350 lebih
banyak dari 2 kali jumlah tiket tipe Gold
yang terjual. Jumlah
tiket tipe Silver 150 kurangnya dari jumlah
tiket Bronze yang
Misalkan
𝐺: Jumlah tiket tipe Gold
𝑆 ∶ Jumlah tiket tipe Silver
𝐵 ∶ Jumlah tiket tipe Bronze
Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel :
{
20𝐺 + 10𝐵 + 15𝑆 = 26.500 … … . (𝑖)𝑆 = 𝐵 − 150 … … (𝑖𝑖)𝐵 + 𝑆 = 2𝐺 + 350 ↔ 𝑆 = 2𝐺 − 𝐵 + 350 … … (𝑖𝑖𝑖)
Mensubstitusikan persamaan (ii) ke- (i)
20𝐺 + 10𝐵 + 15(𝐵 − 150) = 26.500 .....................
20𝐺 + 10𝐵 + 15𝐵 − 2.250 = 26.500 ......................
20𝐺 + 25𝐵 = 26.500 + 2.250
20𝐺 + 25𝐵 = 28.750 ................
4𝐺 + 5𝐵 = 5.750……….(iv)
..... Mensubstitusikan persamaan (iii) ke-(i)
20𝐺 + 10𝐵 + 15(2𝐺 − 𝐵 + 350) = 26.500 .......
20𝐺 + 10𝐵 + 30𝐺 − 15𝐵 + 5.250 = 26.500 ........
50𝐺 − 5𝐵 = 26.500 −5.250
50𝐺 − 5𝐵 = 21.250 (v)
2
1 1
1
1
1
1 1
1
1
1 1
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
terjual. Jumlah hasil
penjualan tiket
seluruhnya
𝑅𝑝. 2.650.000.000,00. a. Apa yang
diketahui dari
soal? b. Berapakah jumlah
keseluruhan tiket
yang terjual?
Mengeliminasikan persamaan (iv) dan (v) untuk
mendapatkan nilai 𝐺.
4𝐺 + 5𝐵 = 5.750
50𝐺 − 5𝐵 = 21.250
54𝐺 = 27.000 ................................
𝐺 = 500 ...........................
Substitusi nilai 𝐺 yang telah diperoleh ke persamaan
(iv) untuk mendapatkan nilai B.
4𝐺 + 5𝐵 = 5.750
4(500) + 5𝐵 = 5.750 ....
2.000 + 5𝐵 = 5.750 ...
5𝐵 = 5.750 − 2.000
5𝐵 = 3.750 ......
𝐵 = 750 .....
Substitusi nilai 𝐵 yang telah diperoleh ke persamaan
(ii) untuk mendapatkan nilai S.
𝑆 = 𝐵 − 150
𝑆 = 750 − 150 ........................................................
𝑆 = 600 .......................................................
Jadi, jumlah tiket kesuluruhan yang terjual adalah
500 + 750 + 600 = 1.850
1
1
1 1
1
1 1
1
1
2
Skor = 25
Nilai =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑥 ×
100 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
38 ×
100
Yogyakarta, 2 Oktober 2019
Praktikan
Brigitta Gitalia Ratri
NIP. 161414070
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI