ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON...

117
ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN PEMBIAYAAN BANK SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2010-2015 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE.) Oleh: DHIMAS RACHMAN TAUFIQ 1113086000013 Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi and Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 1439 H./2017 M.

Transcript of ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON...

Page 1: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR

EKONOMI DAN NON-EKONOMI TERHADAP

PERTUMBUHAN PEMBIAYAAN BANK SYARIAH DI

INDONESIA TAHUN 2010-2015

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE.)

Oleh:

DHIMAS RACHMAN TAUFIQ

1113086000013

Jurusan Ekonomi Syariah

Fakultas Ekonomi and Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

1439 H./2017 M.

Page 2: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

ii

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-

EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN PEMBIAYAAN BANK

SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2010-2015

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (SE.)

Oleh

DHIMAS RACHMAN TAUFIQ

NIM: 1113086000013

Di Bawah Bimbingan

Yoghi Citra Pratama, M.Si

NIP. 19830717 201101 1 011

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H./2017 M.

Page 3: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

iii

Analisis Pengaruh Faktor-faktor Ekonomi dan

Non-ekonomi terhadap Pertumbuhan

Pembiayaan Bank Syariah di Indonesia Tahun

2010-2015.

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini, Selasa, 09 Mei 2017 telah dilakukan uji komprehensif atas mahasiswa:

Nama : Dhimas Rachman Taufiq

NIM : 1113086000013

Jurusan : Ekonomi Syariah

Judul Skripsi :

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan

ke tahap ujian skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 09 Mei 2017

1. Dr Ir. Roikhan Mochammad Aziz, MM (..............................)

NIDN. 2025067001 Penguji I

2. Ali Rama SE., M.Ec (..............................)

NIP. 19840628 201503 1 002 Penguji II

Page 4: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

iv

Analisis Pengaruh Faktor-faktor Ekonomi dan Non-

ekonomi terhadap Pertumbuhan Pembiayaan Bank

Syariah di Indonesia Tahun 2010-2015.

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini, Selasa 21 November 2017 telah dilakukan ujian skripsi atas mahasiswa:

Nama : Dhimas Rachman Taufiq

NIM : 1113086000013

Jurusan : Ekonomi Syariah

Judul Skripsi :

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut di atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta. 21 November 2017

1. Dr. M. Nur Rianto Al Arif, SE., M.Si (………………………...)

NIP. 198110113 200801 1 006 Ketua

2. Yoghi Citra Pratama, M.Si (…………………….......)

NIP. 19830717 201101 1 011 Sekretaris

3. Adi Cahyadi, SE., M.Si (………………………...)

NIDN. 2015038202 Penguji Ahli

4. Yoghi Citra Pratama, M.Si (………………………...)

NIP. 19830717 201101 1 011 Pembimbing I

Page 5: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Lengkap : Dhimas Rachman Taufiq

NIM : 1113086000013

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Ekonomi Syariah

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana (S1) di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti karya ilmiah ini bukan hasil karya saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 5 Desember 2017

Yang Menyatakan,

Dhimas Rachman Taufiq

NIM. 1113086000013

Page 6: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Dhimas Rachman Taufiq

Tempat/Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 19 Februari 1995.

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Jl. Raya Tawang, Ciranca RT/RW.01/01 Ds. Tawang,

Kec. Pancatengah Kab. Tasikmalaya, Jawa Barat

Nomor HP : 0853 1921 3778

E-mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan : UIN Syarif Hidayatullah, Jurusan Ekonomi Syariah

Darus-Sunnah International Institute for Hadith

Sciences, 2013-2017.

SMA Terpadu Riyadlul ‘Ulum, 2010-2013.

MTs Baitul Hikmah Haurkuning, 2007-2010.

SDN Tawang I, 2001- 2007.

Pengalaman Organisasi : Departemen Bahasa dan Kesenian IMDAR (2014-

2016)

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) (Sejak 2013)

Himpunan Mahasiswa Tasikmalaya (HIMALAYA)

(Sejak 2013)

Departemen Penelitian dan Pengembangan, Dewan

Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Ekonomi dan

Bisnis (2013-2014)

Bendahara Umum Nabawi Darus-Sunnah (2015-2016)

Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ekonomi

Syariah (2016)

Page 7: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

vii

ABSTRAK

Perbankan memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian nasional, salah

satunya sebagai lembaga intermediasi yang tugasnya menghimpun dana dari

masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam bentuk pembiayaan. Perbankan

syariah nasional dalam dekade terakhir ini terus menunjukkan derap pertumbuhan

yang positif dan cukup menggembirakan yang tercermin dari nilai pembiayaan

yang terus meningkat setiap tahun, namun dibalik itu terlihat adanya fenomena

perlambatan pertumbuhan volume pembiayaan di lima tahun terakhir. Penelitian ini

mencoba menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perlambatan

pertumbuhan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana

pengaruh faktor-faktor ekonomi (Pertumbuhan DPK, NPF) dan non-ekonomi

(stabilitas politik dan efektivitas pemerintahan) terhadap tingkat pertumbuhan

pembiayaan bank syariah di Indonesia pada tahun 2010-2015. Sampel yang

digunakan adalah 5 BUS yang memiliki jaringan kantor terbanyak di Indonesia,

yaitu BSM, BMI, BNIS, BRIS, dan BSMI. Data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan tahunan masing-masing bank.

Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi data panel dengan

menggunakan Common Effect Model (CEM). Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa secara parsial, hanya stabilitas politik yang tidak berpengaruh signifikan,

sedangkan pertumbuhan DPK, NPF, dan efektivitas pemerintahan berpengaruh

signifikan terhadap pertumbuhan pembiayaan. Secara simultan, variabel

pertumbuhan DPK, NPF, stabilitas politik, dan efektivitas pemerintahan

berpengaruh terhadap pertumbuhan pembiayaan. Kemampuan prediksi dari

keempat variabel tersebut terhadap pertumbuhan pembiayaan adalah sebesar

88,05%, sedangkan 11,95% sisanya dijelaskan oleh faktor lain diluar variabel yang

diteliti.

Kata Kunci: Bank Syariah, Pembiayaan, Dana Pihak Ketiga (DPK), Non

Performing Financing (NPF), Stabilitas Politik, Efektivitas

Pemerintahan, Regresi Data Panel, Common Effect Model

(CEM)

Page 8: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

viii

ABSTRACT

Bank has a very important role in the national economy, one of which as an

intermediary institution whose task is to raise funds from the surplus unit and

redistribute it in the form of financing. National sharia banking in the last decade

continuously shows positive and encouraging growth reflected in the increasing

value of financing year by year, but unfortunately, there was the phenomenon of

slowing growth in financing volume over the last five years. This research tries to

analyze the factors that cause the growth slowdown. The purpose of this study is to

determine the extent of the influence of economic factors (growth of DPK, NPF)

and non-economic (political stability and effectiveness of government) to the

growth rate of Islamic banking financing in Indonesia in 2010-2015. This study

uses 5 sharia commercial banks (BUS) which has the most office network in

Indonesia as sample, that is BSM, BMI, BNIS, BRIS, and BSMI. The data used in

this study is secondary data obtained from the annual report of each bank. The

method used is panel data regression analysis by using Common Effect Model

(CEM). The results of this study show that partially, only political stability has no

significant effect, while growth of DPK, NPF, and government effectiveness have a

significant effect on financing growth. Simultaneously, variable DPK growth, NPF,

political stability, and government effectiveness have an effect on the growth of

financing. The prediction ability of these four variables to the growth of financing

is 88,05%, while the remaining 11,95% is explained by other factors outside the

variables studied.

Keywords: Sharia Banking, Financing, Third Party Fund (DPK), Non

Performing Financing (NPF), Political Stability, Government

Effectiveness, Panel Data Regression Analysis, Common Effect

Model (REM).

Page 9: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

ix

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWt yang telah

melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan judul “Analisis Pengaruh Faktor-faktor Ekonomi dan Non-Ekonomi

terhadap Pertumbuhan Pembiayaan Bank Syariah di Indonesia Tahun 2010-

2015” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) Jurusan

Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan

tanpa adanya dukungan, bantuan, bimbingan, dan nasihat dari berbagai pihak

selama penyusunan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan

terimakasih kepada:

1. Kedua orang tua penulis, Bapak Sukirman S.Pd., M.M.Pd, dan Ibu Hasanah,

S.Pd.I, dan Adinda Iqbal Syahrial Agamas, yang selalu memberikan kasih

sayang, doa dan nasihat yang terbaik, serta atas kesabarannya yang luar

biasa dalam setiap langkah hidup penulis. Penulis berharap dapat menjadi

anak yang dibanggakan.

2. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis, Bapak Dr. Amilin, SE., Ak.,M.Si., QIA., BKP selaku Wakil Dekan

I Bid. Akademik, Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid, S.Ag, M.H selaku Wakil

Dekan II Bid Administrasi Umum dan Bapak Dr. Desmadi Saharuddin M.A

selaku Wakil Dekan III Bid. Kemahasiswaan yang telah memberikan jalan

bagi penulis dalam mengerjakan skripsi ini.

3. Bapak Yoghi Citra Pratama, M.Si selaku Ketua Jurusan Ekonomi Syariah

dan dosen pembimbing skripsi atas segala bimbingan, arahan, serta saran

yang diberikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan

dengan baik.

Page 10: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

x

4. Bapak Dr. Desmadi Saharuddin, Lc., MA, selaku dosen pembimbing

akademik yang telah membantu penulis dalam mengikuti dan

menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Seluruh staff pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang tak

ternilai selama penulis menempuh pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

6. Saudari Jauharatu Nabilah, yang selalu memotivasi, mendukung, dan

menemani penulis. Terima kasih atas kesabaran dan kasih sayang yang

diberikan.

7. Teman-teman penulis selama berada di Fakultas Ekonomi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta: Abie Ayub, Riyan, Fadhil, Abie Ridzky, Andri, Vika,

Dita, Muzda. Terima kasih atas bantuan, saran dan diskusi, serta

kerjasamanya.

8. Seluruh teman-teman penulis di FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

angkatan 2013 yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu. Terima

kasih atas pertemanan yang telah terjalin selama ini.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah dengan

tulus ikhlas memberikan doa dan motivasi sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik.

Dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan,

karena itu segala kritik dan saran yang membangun akan menyempurnakan

penulisan skripsi ini serta bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Jakarta, 8 November 2017

Penulis,

Dhimas Rachman Taufiq

Page 11: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

xi

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Skripsi .................................................................................. ii

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ............................................................. iii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ........................................................................ iv

Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah .......................................................... v

Daftar Riwayat Hidup Penulis .............................................................................. vi

Abstrak .................................................................................................................. vii

Kata Pengantar ...................................................................................................... ix

Daftar Isi................................................................................................................ xi

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................ 10

1.3. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 10

1.4. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 11

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 12

2.1. Landasan Teori ............................................................................................ 12

2.1.1. Pembiayaan Bank Syariah ............................................................... 12

2.1.2. Dana Pihak Ketiga (DPK) ................................................................ 26

2.1.3. Non Performing Financing (NPF) ................................................... 30

2.1.4. Stabilitas Politik ............................................................................... 33

2.1.5. Efektivitas Pemerintahan ................................................................. 36

2.2. Penelitian Terdahulu .................................................................................... 38

2.3. Keterkaitan Antar Variabel .......................................................................... 41

2.3.1. DPK terhadap Pembiayaan Bank Syariah ....................................... 41

2.3.2. NPF terhadap Pembiayaan Bank Syariah ........................................ 42

2.3.3. Stabilitas Politik terhadap Pembiayaan Bank Syariah ..................... 43

Page 12: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

xii

2.3.4. Efektivitas Pemerintahan terhadap Pembiayaan Bank Syariah ....... 44

2.4. Kerangka Pemikiran .................................................................................... 45

2.5. Hipotesis Penelitian ..................................................................................... 49

BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................... 51

3.1. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................... 51

3.2. Metode Penentuan Data ............................................................................... 52

3.3. Metode Pengumpulan Data ......................................................................... 52

3.4. Metode Analisis Data .................................................................................. 53

3.4.1. Common Effect Model ..................................................................... 55

3.4.2. Fixed Effect Model ........................................................................... 56

3.4.3. Random Effect Model ....................................................................... 57

3.5. Metode Pemilihan Model ............................................................................ 58

3.6. Uji Statistik .................................................................................................. 59

3.7. Model Penelitian .......................................................................................... 62

3.8. Operasionalisasi Variabel Penelitian ........................................................... 62

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 66

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................................. 66

4.2. Analisis dan Pembahasan ............................................................................ 76

4.2.1. Analisis Data .................................................................................... 77

4.2.2. Pengujian Hipotesis Penelitian ........................................................ 78

4.2.3. Model Penelitian .............................................................................. 82

4.2.4. Interpretasi Hasil Penelitian ............................................................. 85

BAB V. KESIMPULAN ..................................................................................... 90

5.1. Kesimpulan .................................................................................................. 90

5.2. Saran dan Rekomendasi ............................................................................... 91

Daftar Pustaka ....................................................................................................... 94

Lampiran-lampiran ................................................................................................ 100

Page 13: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Data Pertumbuhan Perbankan Syariah 2006-2016 .............................. 3

Tabel 2.1. Kriteria Kesehatan Bank Syariah ......................................................... 33

Tabel 2.2. Penelitian Terdahulu ............................................................................ 38

Tabel 4.1. Hasil Regresi Data Panel dengan Berbagai Model .............................. 77

Tabel 4.2. Hasil Uji Chow..................................................................................... 78

Tabel 4.3. Hasil Uji Regresi dengan Common Effect Model ............................... 78

Tabel 4.4. Uji-F Statistik ....................................................................................... 81

Tabel 4.6. Koefisien Variabel ............................................................................... 83

Page 14: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

xiv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1. Pembiayaan Bank Syariah 2006-2016 ................................................ 5

Grafik 1.2. Pembiayaan, DPK dan NPF Bank Syariah 2010-2015 ....................... 7

Grafik 4.1. Pertumbuhan Pembiayaan Bank Syariah 2010-2015 ......................... 66

Grafik 4.2. Pertumbuhan DPK Bank Syariah 2010-2015 ..................................... 69

Grafik 4.3. NPF gross Bank Syariah 2010-2015................................................... 71

Grafik 4.4. Indeks Stabilitas Politik Indonesia 2010-2015 ................................... 73

Grafik 4.5. Indeks Efektivitas Pemerintahan Indonesia 2010-2015 ..................... 75

Page 15: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bank adalah lembaga keuangan (financial institution) yang berfungsi

sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak yang

kelebihan dana (surplus unit) dan pihak yang kekurangan dana (deficit unit).

Melalui bank, kelebihan dana tersebut dapat disalurkan kepada pihak-pihak

yang memerlukan dan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. Bank

menerima simpanan uang dari masyarakat (Dana Pihak Ketiga) dan kemudian

menyalurkannya dalam bentuk kredit atau pembiayaan (Gandapradja, 2004).

Dalam dunia perbankan nasional secara umum dikenal dua jenis

perbankan, yaitu bank konvensional dan bank syariah atau biasa disebut

sistem perbankan ganda (dual banking system). Hal ini diakui dan dikenal

sejak diberlakukannya UU No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Kemudian

diperkuat dengan adanya UU No.10 tahun 1998 sebagai pengganti UU No. 7

Tahun 1992 yang kemudian diperkuat dengan dikeluarkannya sejumlah

ketentuan pelaksanaan dalam bentuk SK Direksi Bank Indonesia (Maries,

2008).

Kedua sistem perbankan secara sinergis bersama-sama memenuhi

kebutuhan masyarakat akan produk dan jasa perbankan, serta mendukung

pembiayaan bagi sektor-sektor perekonomian nasional. Keberadaan sistem

ini secara de facto telah dimulai sejak Bank Muamalat Indonesia (BMI)

berdiri pada tahun 1992. Penerapan sistem perbankan ganda diharapakan

Page 16: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

2

dapat memberikan alternatif transaksi keuangan yang lebih lengkap untuk

masyarakat dan dapat meningkatkan pembiayaan bagi sektor riil secara

bersama-sama antara bank syariah dan bank konvensional.

Selain sebagai lembaga intermediasi, bank memiliki fungsi lain,yaitu

bank sebagai agent of trust, agent of development, dan agent of service. Salah

satu faktor yang menentukan pertumbuhan suatu bank adalah penyaluran

kredit atau pembiayaan (Wulandari, 2015). Kredit atau dalam istilah

perbankan syariah disebut pembiayaan memiliki peran penting dalam

menentukan kondisi perekonomian, sebab dengan adanya pembiayaan,

perekonomian rakyat khususnya bagi pengusaha kecil dan menengah akan

dapat berjalan. Pemerintah Indonesia dari tahun ke tahun senantiasa

mengeluarkan kebijakan baru dalam menggenjot dan meningkatkan

permintaan kredit masyarakat. Hal ini dilakukan tentu saja bukan tanpa alasan

melainkan untuk meningkatkan daya beli serta pertumbuhan ekonomi di

sektor riil. Pembiayaan juga mampu mampu mengurangi tingkat

pengangguran dan kemiskinan karena melalui pembiayaan dapat tercipta

suatu lapangan pekerjaan serta kesempatan bagi masyarakat luas dalam

menciptakan suatu usaha (Budiono, 2009).

Perbankan syariah nasional dalam dekade terakhir ini terus

menunjukkan derap pertumbuhan yang positif dan cukup menggembirakan

yang tercermin dari nilai aset yang terus tumbuh, dana investasi dan dana

titipan masyarakat serta penyaluran pembiayaan yang terus meningkat.

Page 17: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

3

Tabel 1.1

Data Pertumbuhan Perbankan Syariah 2006-2016

Indikator Perbankan 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Bank Umum Syariah (unit) 3 3 5 6 11 11 11 11 12 12 13

Unit Usaha Syariah (unit) 20 26 27 25 23 24 24 23 22 22 21

Jumlah Kantor (unit) 531 597 822 998 1477 1737 2271 2588 2483 2301 2201

Total DPK (Triliun) 20,7 28,0 36,8 52,2 76,0 115,4 147,5 183,5 217,9 231,2 221,9

% Pertumbuhan DPK 33,5 35,3 31,4 41,8 45,6 51,8 27,8 24,4 18,7 6,1 20,8

Total Pembiayaan (Triliun) 20,4 27,9 38,2 46,9 68,2 102,7 147,5 184,1 199,6 213,0 248,0

% Pertumbuhan Pembiayaan 34,2 36,7 36,7 22,8 45,4 69,3 27,8 24,8 8,3 6,9 16,4

Total Aset (Triliun) 26,7 36,5 49,6 66,1 97,5 145,5 195,0 242,3 272,3 296,3 356,5

% Market Share 1,63 1,77 2,14 2,70 3,20 4,19 4,60 4,80 4,89 4,61 5.3

Sumber: Statistik Perbankan Syariah Indonesia 2006-2016 (Bank Indonesia)

Data Statistik Perbankan Syariah 2006-2016 (tabel 1.1) menunjukkan

bahwa total aset bank syariah di Indonesia pada akhir tahun 2006 baru Rp26,7

triliun atau 1,63% dari pangsa pasar perbankan nasional. Tetapi di akhir tahun

2011 total asetnya telah mencapai Rp145,5 triliun, dan jumlah itu telah

tumbuh lagi 145,02% pada akhir tahun 2016 menjadi Rp356,5 triliun. Hal itu

berarti pertumbuhan rata-rata aset perbankan syariah dalam 10 tahun terakhir

mencapai lebih dari empat kali pertumbuhan perbankan konvensional. Pada

kurun waktu tersebut, perbankan syariah mampu menumbuhkan aset 30,99%

pertahun sedangkan pertumbuhan aset perbankan konvensional rata-rata

hanya 7% pertahun.

Bukan hanya asetnya saja yang tumbuh signifikan, jumlah bank yang

beroperasi dengan prinsip syariah pun semakin bertambah. Pada tahun 1999

baru terdapat dua bank syariah yang beroperasi di Indonesia, yaitu Bank

Muamalat Indonesia (BMI) dan Bank Syariah Mandiri (BSM) serta satu unit

Page 18: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

4

usaha syariah (UUS) milik Bank IFI yang baru beroperasi. Pada akhir 2007,

tidak kurang dari 29 bank umum di Indonesia yang menjalankan prinsip

syariah, terdiri dari dari 3 bank umum syariah (BUS), yaitu BMI, BSM, dan

Bank Syariah Mega Indonesia (BSMI), serta 26 unit usaha syariah, belum

termasuk Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Sampai dengan

Desember 2016 di Indonesia tercatat telah ada 13 Bank Umum Syariah

(BUS), 21 Unit Usaha Syariah (UUS) dan 166 Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah (BPRS). Hal itu belum termasuk Baitul Mal wat Tamwil (BMT) yang

tersebar hampir di setiap provinsi.

Perkembangan yang pesat tersebut salah satunya disebabkan oleh

adanya fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang keharaman bunga

bank, dan juga karena dukungan kebijakan Direktorat Perbankan Syariah

mengenai office chanelling bagi bank konvensional yang telah membuka

UUS pada tahun 2006 untuk memberikan pelayanan transaksi syariah bagi

masyarakat luas. Pada akhir 2007, setahun setelah kebijakan office

channeling bergulir, jumlah kantor layanan perbankan syariah menjadi 597

kantor yang sebelumnya hanya berjumlah 355 kantor pada 2004 (Bank

Indonesia, 2004).

Dibalik pertumbuhan yang sangat pesat dan pangsa pasar yang

terbuka lebar tersebut, terdapat kekhawatiran bahwa perkembangan tersebut

hanya semu belaka. Di tengah pertumbuhan positif jumlah pembiayaan bank

syariah yang cukup menggembirakan tersebut dengan rata-rata sekitar 30%

dalam 10 tahun terakhir, terlihat adanya fenomena perlambatan pertumbuhan

Page 19: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

5

volume pembiayaan di lima tahun terakhir sehingga pada akhir tahun 2016

hanya mencatatkan pertumbuhan sebesar 16,44% sebagaimana terlihat dalam

grafik 1.1.

Sumber: Statistik Perbankan Syariah Indonesia 2007-2016, data diolah.

Perlambatan ini perlu diwaspadai dan dicermati faktor-faktor

mendasarnya atau isu-isu strategis apa saja yang menyebabkan terjadinya

perlambatan pertumbuhan tersebut, sehingga dapat diantisipasi secara

memadai oleh otoritas, industri dan seluruh pemangku kepentingan untuk

dapat memulihkan kembali pertumbuhan volume pembiayaan bank syariah

yang tinggi disertai kegiatan usaha yang sehat dalam rangka mendukung

kelancaran jasa keuangan.

Faktor-faktor yang diduga dapat mempengaruhi penyaluran

pembiayaan bisa dilihat dari berbagai aspek. Menurut Wulandari (2015),

penyaluran pembiayaan dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0

50000

100000

150000

200000

250000

300000

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Grafik 1.1

Pembiayaan Bank Syariah 2006-2016

Financing Gfinancing

Page 20: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

6

perbankan. Dari sisi internal, bank dipengaruhi oleh kemampuan bank dalam

menghimpun dana masyarakat yang biasa disebut Dana Pihak Ketiga (DPK),

Loan to Deposit Ratio (LDR), Non Performing Loan (NPL), Sertifikat Bank

Indonesia (SBI) dan penetapan tingkat suku bunga. Sedangkan dari sisi

eksternal, bank dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, peraturan pemerintah, dan

lain sebagainya.

Muhammad dalam Adnan (2005) menambahkan bahwa faktor yang

mempengaruhi besarnya pembiayaan adalah faktor lingkungan yang secara

umum dikelompokkan menjadi lingkungan umum dan lingkungan khusus.

Faktor lingkungan umum yang mempengaruhi kinerja perbankan syariah

antara lain adalah kondisi politik, hukum, ekonomi, sosial dan budaya

masyarakat, teknologi, kondisi lingkungan alamiah, dan keamanan

lingkungan atau negara. Sedangkan, faktor lingkungan khusus yang

berpengaruh terhadap pembiayaan antara lain adalah nasabah, penabung,

pesaing, serikat pekerja, dan kebijakan bank sentral atau regulator.

Dalam penelitian ini penulis membatasi menggunakan beberapa

faktor internal dan eksternal perbankan yang diduga mempunyai pengaruh

terhadap pertumbuhan pembiayaan bank syariah di Indonesia. Faktor internal

yang digunakan adalah adalah dana pihak ketiga (DPK) dan Non Performing

Financing (NPF). Sedangkan faktor eksternal yang digunakan adalah

stabilitas politik dan efektivitas pemerintahan.

Page 21: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

7

Sumber: Statistik Perbankan Syariah Indonesia, 2015.

Berdasarkan Grafik 1.2 diatas, perkembangan pembiayaan bank

syariah dalam periode 2010-2015 mengalami fluktuasi. Pembiayaan tumbuh

dengan rata-rata 30.4% atau sebesar Rp154 triliun pertahun. Pertumbuhan

pembiayaan yang semula pada tahun 2010 sebesar 45,42% menurun drastis

menjadi 6.86% pada tahun 2015. Pertumbuhan pembiayaan bank syariah

tertinggi terjadi pada tahun 2011 dengan tingkat pertumbuhan sebesar

69.28%.

Perkembangan DPK bank syariah bank syariah pada periode tersebut

juga mengalami fluktuasi. DPK tumbuh dengan rata-rata 29.05% atau senilai

Rp161 triliun pertahun. Pertumbuhan DPK tertinggi terjadi pada tahun 2011

dengan tingkat pertumbuhan sebesar 51.79%. Pada tahun 2010, pertumbuhan

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Pembiayaan 68181 115415 147505 184122 199330 212996

DPK 76036 115415 147512 183534 217858 231175

GPembiayaan 45.42% 69.28% 27.80% 24.82% 8.26% 6.86%

GDPK 45.46% 51.79% 27.81% 24.42% 18.70% 6.11%

NPF 3.02% 2.52% 2.22% 2.62% 4.33% 4.34%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

0

50000

100000

150000

200000

250000

Mili

ar R

up

iah

Grafik 1.2

Pembiayaan, DPK dan NPF Bank Syariah Tahun 2010-2015

Page 22: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

8

DPK bank syariah adalah sebesar 45.46 % dan naik menjadi 51,79% pada

tahun 2011. Kenaikan tersebut diikuti oleh kenaikan tingkat pertumbuhan

pembiayaan yang semula 45.42% pada 2010 menjadi 69.28% pada tahun

2011. Pada tahun 2012 pertumbuhan DPK mengalami penurunan menjadi

27.81% yang selanjutnya juga diikuti oleh penurunan tingkat pembiayaan

menjadi 27.80%. Begitu pula pada tahun selanjutnya, pertumbuhan

pembiayaan selalu tumbuh selaras dengan pertumbuhan DPK.

Pada tahun 2014, kenaikan tingkat pertumbuhan DPK sebesar

18.70% ternyata hanya diikuti oleh pertumbuhan pembiayaan sebesar 8.26%.

Padahal, selain pada tahun tersebut, kenaikan DPK selalu diikuti oleh

pertumbuhan pembiayaan dengan angka yang relatif seimbang. Fenomena ini

menunjukkan telah terjadi ketidak-konsistenan hubungan antara DPK dan

pembiayaan. Siregar (2004) dan Khatimah (2009) dalam penelitiannya

menunjukkan bahwa DPK berpengaruh positif dan signifikan terhadap

pembiayaan. Hal tersebut diperkuat oleh Agustinar (2016) yang juga

menyatakan bahwa DPK memiliki pengaruh positif terhadap pembiayaan.

Berbeda dengan penelitian-penelitian tersebut, Maula (2009) dan

Pamungkasi (2009) dalam penelitiannya menyatakan bahwa DPK ternyata

memiliki pengaruh negatif terhadap penyaluran pembiayaan.

NPF gross bank syariah di Indonesia pada tahun 2010 adalah sebesar

3.02% dan meningkat menjadi 4.34% pada tahun 2015. NPF rata-rata

pertahun pada periode tersebut adalah sebesar 3.18%. Tingkat NPF tertinggi

dicapai pada tahun 2015 dengan nilai rasio NPF sebesar 4.34%. Pada tahun

Page 23: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

9

2011 NPF bank syariah turun menjadi 2.52%, hal tersebut diikuti oleh

kenaikan tingkat pertumbuhan pembiayaan menjadi sebesar 69.28%. Pada

tahun 2012 NPF turun menjadi 2.22% yang ternyata diikuti oleh penurunan

tingkat pertumbuhan pembiayaan menjadi 27.80%. Pada tahun selanjutnya,

kenaikan NPF selalu diikuti oleh turunnya tingkat pertumbuhan pembiayaan

bank syariah. Fenomena ini menunjukkan adanya hubungan yang tidak

konsisten antara NPF dengan pertumbuhan pembiayaan bank syariah.

Siregar (2004) dalam penelitiannya mendokumentasikan bahwa

variabel NPF berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penyaluran

pembiayaan. Hasil penelitian tersebut juga diperkuat oleh Agustinar (2016)

yang menyatakan bahwa NPF memiliki pengaruh negatif dan signifikan

terhadap penyaluran pembiayaan. Hal ini sesuai dengan data pada tahun 2010,

2011, dan 2013-2015 dimana ketika NPF naik, pertumbuhan pembiayaan

mengalami penurunan, dan begitu pula sebaliknya. Berbeda dengan

penelitian-penelitian tersebut, Pratin dan Akhyar (2005) dalam penelitiannya

menyimpulkan bahwa NPF memiliki pengaruh positif. Hasil penelitian

tersebut juga diperkuat oleh Nurjaya (2011) yang juga menyatakan bahwa

NPF memiliki pengaruh positif terhadap penyaluran pembiayaan Hal ini

sesuai dengan data pada tahun 2012 yang menunjukkan bahwa ketika NPF

turun, ternyata tingkat pertumbuhan pembiayaan juga menurun.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, serta adanya

beberapa penelitian yang berhubungan dengan DPK dan NPF yang

menunjukkan adanya ketidak-konsistenan hubungan hasil yang didapat dari

Page 24: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

10

beberapa penelitian, maka hal tersebut mendorong penulis untuk melakukan

penelitian kembali mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

pembiayaan bank syariah di Indonesia. Selain itu, terbatasnya penelitian yang

menganalisis variabel-variabel non-ekonomi sebagai faktor eksternal

pembiayaan juga menjadi salah satu alasan mengapa penelitian ini sangat

penting untuk dilakukan.

1.2. Rumusan Masalah

Secara lebih rinci, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh faktor ekonomi (pertumbuhan DPK, NPF) dan

faktor non-ekonomi (stabilitas politik dan efektivitas pemerintahan)

baik secara parsial maupun simultan terhadap pertumbuhan

pembiayaan bank syariah di Indonesia pada tahun 2010-2015?

1.3. Tujuan Peneltian

Dari perumusan masalah yang telah di uraikan di atas, maka tujuan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis pengaruh faktor ekonomi (pertumbuhan DPK, NPF)

dan faktor non-ekonomi (stabilitas politik dan efektivitas

pemerintahan) baik secara parsial maupun simultan terhadap

pertumbuhan pembiayaan bank syariah di Indonesia pada tahun

2010-2015.

Page 25: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

11

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat dan masukan

bagi berbagai pihak sebagai berikut:

1. Pemerintah dapat menjadikan penelitian ini sebagai masukan dalam

pengambilan kebijakan khususnya dalam pengembangan Perbankan

Syariah di Indonesia

2. Penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh kalangan akademisi maupun

praktisi perbankan syariah dan lembaga keuangan syariah lainnya

untuk menambah literatur penelitian dalam perencanaan strategi

pengembangan perbankan syariah dan juga diharapkan dapat

menambah referensi bagi penelitian-penelitian mendatang.

3. Secara praktis penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh para pelaku

pasar dan stake holder perbankan, terutama perbankan syariah

sebagai masukan untuk menyelaraskan strategi dalam mencapai

tujuan dan aspirasi terhadap perbankan syariah.

Page 26: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Pembiayaan Bank Syariah

A. Pengertian Pembiayaan

Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk

mendefinisikan pendanaan yang dilakukan oleh lembaga

pembiayaan seperti bank syariah kepada nasabah. Pembiayaan

secara luas berarti financing atau pembelanjaan yaitu pendanaan

yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah

direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun dikerjakan oleh orang

lain (Muhammad, 2005: 304).

Menurut Antonio (2001), pembiayaan merupakan salah satu

tugas pokok bank yaitu pemberian fasilitas dana untuk memenuhi

kebutuhan pihak-pihak yang merupakan deficit unit.

Sedangkan menurut UU No. 10 tahun 1998 tentang

Perbankan menyatakan: Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah

adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan

itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan

pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk

Page 27: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

13

mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu

tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.

Lebih jauh UU No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan

syari’ah menjelaskan pembiayaan adalah penyediaan dana atau

tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa:

a) transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan

musyarakah;

b) transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa

beli dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik;

c) transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam,

dan istishna’;

d) transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh;

dan

e) transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk

transaksi multijasa.

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah

dan/atau UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai

dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut

setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan, tanpa imbalan, atau

bagi hasil.

Page 28: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

14

B. Tujuan dan Fungsi Pembiayaan

a. Tujuan Pembiayaan

Tujuan pembiayaan berdasarkan prinsip syari’ah adalah

untuk meningkatkan kesempatan kerja dan kesejahteraan

ekonomi sesuai dengan nilai-nilai Islam. Pembiayaan tersebut

harus dapat dinikmati oleh sebanyak-banyaknya pengusaha yang

bergerak dibidang industri, pertanian, dan perdagangan untuk

menunjang kesempatan kerja dan menunjang produksi dan

distribusi barang-barang dan jasa-jasa dalam rangka memenuhi

kebutuhan dalam negeri maupun ekspor (Ahmad, et al, 2009: 68).

b. Fungsi Pembiayaan

Keberadaan bank syari’ah yang menjalankan pembiayaan

berdasarkan prinsip syari’ah bukan hanya untuk mencari

keuntungan dan meramaikan bisnis perbankan di Indonesia,

tetapi juga untuk menciptakan lingkungan bisnis yang aman,

diantaranya:

1) Memberikan pembiayaan dengan prinsip syari’ah yang

menerapkan sistem bagi hasil yang tidak memberatkan

debitur.

2) Membantu kaum dhuafa yang tidak tersentuh oleh bank

konvensional karena tidak mampu memenuhi

persyaratan yang ditetapkan oleh bank konvensional.

Page 29: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

15

3) Membantu masyarakat ekonomi lemah yang selalu

dipermainkan oleh rentenir dengan membantu melalui

pendanaan untuk usaha yang dilakukan.

C. Analisis Pembiayaan

Analisis pembiayaan merupakan suatu proses analisis yang

dilakukan oleh bank syariah untuk menilai suatu permohonan

pembiayaan yang telah diajukan oleh calon nasabah (Nawawi, 2011:

119). Menurut Zulkifli (2007: 153-155), beberapa analisis dasar

yang perlu dilakukan sebelum memutuskan permohonan

pembiayaan yang diajukan oleh calon debitur biasa dikenal dengan

prinsip 5C (Character, Capacity, Capital, Collateral, dan Condition

of Economic) dengan penambahan aspek ke-syariah-an (S) bagi

objek yang akan didanai (5C+1S).

1) Character

Yaitu penilaian terhadap karakter atau kepribadian

calon penerima pembiayaan dengan tujuan untuk

memperkirakan kemungkinan bahwa penerima

pembiayaan dapat memenuhi kewajibannya.

2) Capacity

Yaitu penilaian secara subyektif tentang kemampuan

penerima pembiayaan untuk melakukan pembayaran.

Kemampuan diukur dengan catatan prestasi penerima

Page 30: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

16

pembiayaan di masa lalu yang didukung dengan

pengamatan di lapangan atas sarana usahanya seperti toko,

karyawan, alat-alat, pabrik serta metode kegiatan.

3) Capital

Yaitu penilaian terhadap kemampuan modal yang

dimiliki oleh calon penerima pembiayaan yang diukur

dengan posisi perusahaan secara keseluruhan yang

ditujukan oleh rasio finansial dan penekanan pada

komposisi modalnya.

4) Collateral

Yaitu jaminan yang dimiliki calon penerima

pembiayaan. Penilaian ini bertujuan untuk lebih

meyakinkan bahwa jika suatu risiko kegagalan pembayaran

tercapai terjadi, maka jaminan dapat dipakai sebagai

pengganti dari kewajiban.

5) Condition

Bank syari’ah harus melihat kondisi ekonomi yang

terjadi di masyarakat secara spesifik melihat adanya

keterkaitan dengan jenis usaha yang dilakukan oleh calon

penerima pembiayaan. Hal tersebut karena kondisi

eksternal berperan besar dalam proses berjalannya usaha

calon penerima pembiayaan.

Page 31: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

17

6) Syari’ah

Penilaian ini dilakukan untuk menegaskan bahwa

usaha yang akan dibiayaai benar-benar usaha yang tidak

melanggar syari’ah sesuai dengan fatwa DSN: “Pengelola

tidak boleh menyalahi hukum syariah Islam dalam

tindakannya yang berhubungan dengan mudharabah.”

D. Pembiayaan Berdasarkan Sifat Penggunaannya

Menurut Antonio (2001), pembiayaan menurut sifat

penggunaannya dapat dibagai menjadi dua, yaitu:

a. Pembiayaan Produktif

Pembiayaan produktif adalah pembiayaan yang

ditujukan untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti

luas, yaitu untuk peningkatan usaha, baik usaha produksi,

perdagangan, maupun investasi. Menurut keperluannya,

pembiayaan produktif dapat dibagi menjadi:

1) Pembiayaan modal kerja

Pembiayaan modal kerja adalah pembiayaan

untuk memenuhi kebutuhan: (1) peningkatan

produksi, baik secara kuantitatif, yaitu jumlah hasil

produksi, maupun secara kualitatif, yaitu

peningkatan kualitas atau mutu hasil produksi; dan

Page 32: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

18

(2) untuk keperluan perdagangan atau peningkatan

utility of place dari suatu barang.

Bank konvensional memberikan kredit modal

kerja tersebut, dengan cara memberikan pinjaman

sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendanai

seluruh kebutuhan yang merupakan kombinasi dari

komponen-komponen modal kerja tersebut, baik

untuk keperluan produksi maupun perdagangan

untuk jangka waktu tertentu, dengan imbalan berupa

bunga.

Bank syari’ah dapat membantu memenuhi

seluruh kebutuhan modal kerja tersebut, bukan

dengan meminjamkan uang, melainkan dengan

menjalin hubungan partnership dengan nasabah, di

mana bank bertindak sebagai penyandang dana

(shahibul maal), sedang-kan nasabah sebagai

pengusaha (mudharib). Skema pembiayaan semacam

ini disebut dengan mudharabah (trust financing).

Fasilitas ini dapat diberikan untuk jangka waktu

tertentu, sedangkan bagi hasil dibagi secara periodik

dengan nisbah yang disepakati. Setelah jatuh tempo,

nasabah mengembalikan jumlah dana tersebut

Page 33: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

19

beserta porsi bagi hasil (yang belum dibagikan) yang

menjadi bagian bank.

2) Pembiayaan Investasi

Pembiayaan investasi diberikan kepada para

nasabah untuk keperluan investasi, yaitu keperluan

penambahan modal guna mengadakan rehabilitasi,

perluasan usaha, ataupun pendirian proyek baru.

Ciri-ciri pembiayaan investasi adalah:

Untuk pengadaan barang-barang modal;

Mempunyai perencanaan alokasi dana

yang matang dan terarah;

Berjangka waktu menengah dan panjang

Bank syari’ah untuk pembiayaan investasi ini

menggunakan skema musyarakah mutanaqishah.

Dalam hal ini bank memberikan pembiayaan dengan

prinsip penyertaan, dan secara bertahap bank

melepaskan penyertaannya, dan pemilik perusahaan

akan mengambil alih kembali, baik dengan

menggunakan surplus cash flow yang tercipta

maupun dengan menambah modal, baik yang berasal

Page 34: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

20

dari setoran pemegang saham yang ada ataupun

dengan mengundang pemegang saham baru.

Skema lain yang dapat digunakan oleh bank

syari’ah adalah al ijarah al muntahia bittamlik, yaitu

menyewakan barang modal dengan opsi diakhiri

dengan pemilikan. Sumber perusahaan untuk

pembayaran sewa ini adalah amortisasi atas barang

modal yang bersangkutan, surplus, dan sumber-

sumber lain yang dapat diperoleh perusahaan

(Antonio, 2001: 167).

b. Pembiayaan Konsumtif

Pembiayaan konsumtif adalah pembiayaan yang

digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, yang

akan habis digunakan untuk dipakai memenuhi kebutuhan.

Pada umumnya, bank konvensional membatasi

pemberian kredit untuk pemenuhan barang tertentu yang

dapat disertai dengan bukti kepemilikan yang sah, seperti

rumah dan kendaraan bermotor, yang kemudian menjadi

barang jaminan utama (main collateral). Sedangkan untuk

pemenuhan kebutuhan jasa, bank meminta jaminan berupa

barang lain yang dapat diikat sebagai collateral. Sumber

pembayaran kembali atas pembiayaan tersebut berasal dari

Page 35: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

21

sumber pendapatan lain, dan bukan dari eksploitasi barang

yang dibiayai dari fasilitas ini.

Menurut Hamoud (1982) dalam Antonio (2001),

Bank syariah dapat menyediakan pembiayaan komersil

untuk pemenuhan kebutuhan barang konsumsi dengan

menggunakan skema:

a. Al bai’ bi tsaman ajil (salah satu bentuk murabahah)

atau jual-beli dengan angsuran.

b. Al ijarah al muntahia bit tamlik atau sewa beli.

c. Al musyarakah mutanaqhishah atau descreasing

participation, di mana secara bertahap bank

menurunkan jumlah partisipasinya.

d. Ar Rahn untuk memenuhi kebutuhan jasa.

E. Risiko-risiko Pembiayaan Perbankan Syariah

Menurut Pradjoto et al. (2007), ditinjau dari segi risiko, pada

dasarnya risiko yang mungkin timbul dalam pembiayaan perbankan

syari’ah hampir sama dengan risiko kredit pembiayaan pada

perbankan konvensional. Adapun macam-macarn risiko tersebut

antara lain adalah: Risiko Kredit (Credit Risk); Risiko Pasar (Market

Risk); Risiko Likuiditas (Liquidity Risk); Risiko Operasional

(Operational Risk); Risiko Hukum (Legal Risk); Risiko Reputasi

Page 36: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

22

(Reputation Risk); Risiko Strategis (Strategic Risk); Risiko

Kepatuhan (Compliance Risk).

F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyaluran Pembiayaan

Besarnya pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah

dipengaruhi oleh banyak faktor. Wulandari (2015), dalam

penelitiannya membagi faktor-faktor yang mempengaruhi

penyaluran pembiayaan ke dalam dua kategori, yaitu faktor internal

dan faktor eksternal. Dari sisi internal bank dipengaruhi oleh

kemampuan bank dalam menghimpun dana masyarakat yang biasa

disebut Dana Pihak Ketiga (DPK), Loan to Deposit Ratio (LDR) atau

dalam terminologi bank syariah disebut Financing to Deposit Ratio

(FDR), Non Performing Loan (NPL) atau Non Performing Financing

(NPF), Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan penetapan tingkat suku

bunga. Sedangkan dari sisi eksternal bank dipengaruhi oleh kondisi

ekonomi, peraturan pemerintah, dan lain sebagainya.

Penelitian-penelitian terdahulu telah banyak dilakukan untuk

menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penyaluran

pembiayaan. Siregar (2004) dan Khatimah (2012) menggunakan

DPK, NPF, dan SWBI sebagai variabel penelitian. Nurjaya (2011)

menambahkan variabel inflasi dan Qolby (2013) menambahkan

variabel ROE sebagai variabel yang mempengaruhi pembiayaan.

Page 37: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

23

Selain itu, beberapa penelitian terdahulu juga menambahkan

variabel-variabel rasio keuangan perbankan sebagai faktor internal

yang mempengaruhi pembiayaan. Pratami (2011) dalam

penelitiannya menggunakan DPK, CAR, NPF, dan ROA sebagai

variabel penelitian. Sedangkan Ghafur (2007) menggunakan

beberapa variabel internal bank seperti Loan to Assets Ratio, Return

on Loan Ratio, CAR, Assets Ratio, Assets Utilization Ratio, DPK,

dan LDR.

Dari sekian banyak penelitian yang membahas faktor

pembiayaan, DPK dan NPF merupakan dua variabel yang paling

sering digunakan untuk menganalisis faktor-faktor penyaluran

pembiayaan. Hal ini karena DPK dan NPF merupakan faktor utama

yang mempengaruhi penyaluran pembiayaan.

Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun dari masyarakat

merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank

(Dendawijaya, 2005). Dana tersebut bisa mencapai 80% hingga 90%

dari seluruh dana yang dikelola oleh bank (Hadinoto, 2008). DPK

memiliki pengaruh yang kuat terhadap pembiayaan karena DPK

merupakan aset paling besar yang dimiliki oleh perbankan syariah.

Salah satu sumber dana yang bisa digunakan untuk pembiayaan

(financing) adalah modal sendiri (equity), sehingga semakin besar

DPK yang dihimpun, maka semakin besar pula jumlah pembiayaan

yang disalurkan.

Page 38: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

24

Non Performing Financing (NPF) adalah rasio antara

pembiayaan bermasalah dengan total pembiayaan yang disalurkan

oleh bank syariah. NPF memiliki pengaruh yang kuat terhadap

penyaluran pembiayaan karena besarnya NPF mencerminkan tingkat

pengendalian biaya dan kebijakan kredit/pembiayaan yang

dijalankan oleh bank. Semakin tinggi NPF menunjukkan semakin

rendahnya kemampuan bank dalam mengumpulkan kembali

pembiayaan yang dikeluarkannya. Semakin sedikit dana pinjaman

yang kembali ke bank, akan menyebabkan dana bank yang tersedia

untuk disalurkan semakin berkurang. Akibatnya, bank akan

mengurangi jumlah dana yang akan disalurkan ke masyarakat.

Menurut Muhammad dalam Adnan (2005), faktor yang

mempengaruhi besarnya pembiayaan adalah faktor lingkungan yang

secara umum dikelompokkan menjadi lingkungan umum dan

lingkungan khusus. Faktor lingkungan umum yang mempengaruhi

kinerja perbankan syariah antara lain adalah kondisi politik, hukum,

ekonomi, sosial dan budaya masyarakat, teknologi, kondisi

lingkungan alamiah, dan keamanan lingkungan atau negara. Faktor

lingkungan khusus yang berpengaruh antara lain adalah nasabah,

penabung, pesaing, serikat pekerja, dan kebijakan bank sentral atau

regulator.

Dalam hubungannya dengan penyaluran pembiayaan,

penelitian yang menganalisis faktor eksternal dan faktor lingkungan

Page 39: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

25

umum ini belum banyak dilakukan. Kurangnya penelitian tentang

faktor-faktor ini tentu saja menjadikan aspek tersebut sangat menarik

untuk diteliti, terutama mengenai faktor politik. Hubungan antara

ekonomi dan politik memang tidak dapat dipisahkan (Mankiw,

2000). Terlepas bahwa ekonomi terselip dalam setiap elemen

kenegaraan, hubungan antara ekonomi dan politik menjadi hal yang

saling berkaitan satu sama lain. Dengan demikian, kondisi politik

suatu negara memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap kondisi

perekonomiannya.

Kegiatan perbankan, sebagai bagian dari aktivitas ekonomi

yang diatur oleh pemerintah tentunya tidak luput dari kondisi politik

yang terjadi. Walaupun tidak terkait langsung dengan dinamika yang

terjadi di pasar uang, pengaruh lingkungan politik tidak dapat

dipisahkan dari aktivitas perbankan.

Tingkat pengaruh politik terhadap kinerja bank juga dapat

dilihat dari sudut pandang undang-undang dan kebijakan yang

diambil pemerintah. Dalam skala yang lebih besar, pemerintah bukan

hanya memiliki kontrol melalui regulasinya, tetapi juga memiliki

kontrol langsung atas sistem keuangan. Oleh karena itu, penelitian

terhadap kredibilitas dan efektivitas pemerintah dalam hubungannya

dengan kinerja perbankan menjadi penting untuk dilakukan.

Page 40: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

26

2.1.2. Dana Pihak Ketiga (DPK)

A. Pengertian Dana Pihak Ketiga

Bagi sebuah bank sebagai lembaga keuangan, dana merupakan

darah dalam tubuh badan usaha dan persoalan utama. Tanpa dana,

bank tidak dapat berbuat apa-apa atau tidak dapat berfungsi sama

sekali. Dana bank adalah uang tunai yang dimiliki bank atau disebut

aktiva lancar yang dikuasai bank dan setiap waktu dapat diuangkan

(Sinungan, 1997: 83). Dana yang dimiliki bank bukan hanya berasal

dari bank itu sendiri melainkan juga dari masyarakat dan pihak lain

yang selanjutnya disebut dengan Dana Pihak Ketiga (DPK).

Menurut UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah (Pasal1)

disebutkan bahwa DPK adalah dana yang dipercayakan oleh nasabah

kepada bank syariah dan atau unit usaha syariah berdasarkan akad

wadiah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip

syariah dalam bentuk giro, tabungan, atau bentuk lainnya yang

dipersamakan dengan itu. Dana-dana masyarakat yang disimpan

dalam bank merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan

bank.

Pada bank konvensional, penghimpunan dana dari masyarakat

dilakukan dalam bentuk tabungan, deposito dan giro yang lazim

disebut dana pihak ketiga (DPK). Dalam bank syariah

penghimpunan dana dari masyarakat yang dilakukan tidak

Page 41: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

27

membedakan nama produk, tetapi melihat pada prinsip, yaitu prinsip

wadiah dan prinsip mudharabah (Wiroso, 2005: 19).

Dana yang dihimpun tersebut ternyata merupakan sumber

dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank (bisa mencapai 80%

hingga 90% dari seluruh dana yang dikelola oleh bank) (Hadinoto,

2008:55). Setelah DPK dikumpulkan oleh bank, sesuai dengan

fungsi intermediary-nya, maka bank berkewajiban menyalurkan

dana tersebut dalam pembiayaan. Simpanan DPK memiliki

pengaruh yang paling kuat terhadap pembiayaan, hal tersebut karena

DPK merupakan aset paling besar yang dimiliki oleh perbankan

syariah.

B. Jenis-jenis DPK pada Perbankan Syariah

Pada dasarnya, proses penghimpunan dana dari masyarakat

yang dilakukan oleh bank syariah hampir sama dengan bank

konvensional. Dalam sistem perbankan syariah juga dikenal produk-

produk berupa giro (demand deposit), tabungan (saving deposit), dan

deposito (time deposit) sebagai sarana untuk menghimpun dana

masyarakat. Perbedaannya adalah bahwa dalam sistem perbankan

syariah tidak dikenal adanya bunga sebagai kontraprestasi terhadap

nasabah deposan, melainkan melalui mekanisme bagi hasil dan

bonus yang bergantung pada jenis produk apa yang dipilih oleh

nasabah (Anshori, 2007: 79). Dengan demikian, produk

penghimpunan dana (funding) bank syariah adalah sebagai berikut:

Page 42: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

28

a. Tabungan (saving deposit)

Tabungan merupakan simpanan berdasarkan akad

wadiah atau investasi dana berdasarkan akad mudharabah

atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip

syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut

syarat dan ketentuan tertentu yang disepakati, tetapi tidak

dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya

yang dipersamakan dengan itu. Menurut Siamat (2005),

Antonio (2001), dan Muhammad (2005), salah satu

sumber dana yang bisa digunakan untuk pembiayaan

(financing) adalah simpanan. Secara umum jika DPK

semakin besar, maka bank semakin banyak menyalurkan

pembiayaan kepada masyarakat.

b. Deposito (time deposits)

Deposto berjangka adalah simpanan yang

penarikannya dapat dilakukan pada waktu tertentu

berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank

(Riyadi, 2004: 63). Deposito syariah adalah deposito yang

dijalankan berdasarkan prinsip syariah. Dewan Syariah

Nasional (DSN) telah mengeluarkan fatwa yang

menyatakan bahwa deposito yang dibenarkan adalah

deposito yang berdasarkan prinsip mudharabah (Karim,

Page 43: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

29

2004: 303). Bank syariah bertindak sebagai pengelola dana

(mudharib), sedangkan nasabah sebagai pemilik dana

(shahibul maal). Dalam kapasitasinya sebagai pengelola

dana, bank syariah dapat melakukan berbagai macam

usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah serta

mengembangkannya. Dari hasil pemanfaatan dana

tersebut, bank syariah akan membagi keuntungan yang

diperoleh kepada nasabah berdasarkan nisbah yang telah

disepakati dan dituangkan dalam akad pembukaan

rekening.

c. Giro (demand deposits)

Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional No.

01/DSN-MUI/IV/2000, giro merupakan simpanan dana

yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan

menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran

lainnya atau dengan pemindahbukuan. Sedangkan

pengertian giro menurut UU No. 21 Tahun 2008 adalah

simpanan berdasarkan akad wadiah atau akad lain yang

tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang

penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan

menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran

lainnya atau dengan pemindahbukuan.

Page 44: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

30

Ada perbedaan mendasar antara tabungan dan

giro, diantaranya adalah dalam hal penarikan dananya.

Sarana yang digunakan untuk menarik dana atau

mengambil uang di rekening tabungan bisa dengan

menggunakan ATM dan atau buku tabungan, sedangkan

giro menggunakan cek, bilyet giro, pemindahbukuan dan

sarana perintah pembayaran lainnya (Ikit, 2015: 186).

2.1.3. Non Performing Financing (NPF)

Indikator yang menunjukkan kerugian akibat risiko kredit

tercermin dari besarnya non performing loan (NPL), yang dalam

terminology bank syariah disebut non performing financing (NPF). NPF

adalah rasio antara pembiayaan yang bermasalah dengan total

pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah. Berdasarkan kriteria

yang telah ditetapkan Bank Indonesia, kategori yang termasuk dalam

NPF adalah pembiayaan kurang lancar, diragukan, dan macet. Salah satu

risiko usaha bank menurut Peraturan Bank Indonesia adalah risiko kredit,

yang didefinisikan sebagai risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan

counterparty memenuhi kewajiban.

Menurut Susilo, et al. (1999), risiko kredit merupakan risiko yang

dihadapi bank karena menyalurkan dananya dalam bentuk pinjaman

kepada masyarakat. Karena berbagai hal, debitur mungkin saja tidak

mampu memenuhi kewajibannya terhadap bank seperti pembayaran

Page 45: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

31

pokok pinjaman, pembayaran bunga, dan lain-lain. Tidak terpenuhinya

kewajiban nasabah kepada bank menyebabkan bank menderita kerugian

dengan tidak diterimanya penerimaan yang sebelumnya sudah

diperkirakan. Manajemen piutang merupakan hal yang sangat penting

bagi perusahaan yang dalam operasionalnya memberikan

pembiayaan/kredit, karena semakin besar piutang akan semakin besar

risikonya.

Menurut Rivai dan Veithzal (2006), ada beberapa pengertian Non

Performing Financing (NPF), yaitu:

a. Pembiayaan yang didalam pelaksanaannya belum mencapai target

yang diinginkan oleh pihak bank;

b. Pembiayaan yang memiliki kemungkinan timbulnya risiko

dikemudian hari bagi bank dalam arti luas;

c. Mengalami kesulitan didalam penyelesaian kewajiban-

kewajibannya, baik dalam bentuk pembayaran kembali pokoknya

dana tau pembayaran bunga, denda keterlambatan, serta ongkos-

ongkos bank yang menjadi beban nasabah yang bersangkutan;

d. Pembiayaan dimana pembayaran kembalinya dalam bahaya,

terutama apabila sumber-sumber pembayaran kembali yang

diharapkan diperkirakan tidak cukup untuk membayar kembali

pembiayaan, sehingga belum memenuhi target yang diinginkan

oleh bank;

Page 46: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

32

e. Pembiayaan dimana terjadi cidera janji dalam pembayaran kembali

sesuai perjanjian, sehingga terdapat tunggakan atau ada potensi

kerugian di perusahaan nasabah sehingga memiliki kemungkinan

timbulnya risiko dikemudian hari bagi bank dalam arti luas;

f. Mengalami kesulitan dalam penyelesaian kewajiban-kewajibannya

terhadap bank, baik dalam bentuk pembayaran kembali pokoknya,

pembayaran bunga, dan pembayaran ongkos-ongkos bank yang

menjadi beban nasabah yang bersangkutan;

g. Pembiayaan golongan perhatian khusus, kurang lancar, diragukan

dan macet serta golongan lancar yang berpotensi menunggak.

Untuk mengetahui besarnya NPF suatu bank, Bank Indonesia

menginstruksikan perhitungan NPF dalam laporan keuangan perbankan

nasional sesuai surat edaran No. 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 tentang

perhitungan Rasio Keuangan Bank yang dirumuskan sebagai berikut:

𝑁𝑃𝐹 = 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝑥 100%

Rasio tersebut ditujukan untuk mengukur tingkat permasalahan

pembiayaan yang dihadapi bank syariah. Semakin tinggi rasio ini

menunjukkan kualitas pembiayaan bank syariah semakin buruk. Nilai

rasio ini kemudian dibandingkan dengan kriteria kesehatan NPF bank

syariah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagaimana berikut:

Page 47: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

33

Tabel 2.1

Kriteria Kesehatan Bank Syariah

No Nilai NPF Predikat

1 NPF = 2% Sehat

2 2% ≤ NPF < 5% Sehat

3 5% ≤ NPF < 8% Cukup Sehat

4 8% ≤ NPF < 12% Kurang Sehat

5 NPF ≥ 12% Tidak Sehat

Sumber: SE BI No. 9/24/DPBS.

Dalam memberikan pembiayaan, bank harus melakukan analisis

terhadap kemampuan debitur untuk membayar kembali kewajibannya.

Setelah pembiayaan diberikan, bank wajib melakukan pemantauan

terhadap penggunaan pembiayaan tersebut serta kemampuan dan

kepatuhan debitur dalam memenuhi kewajibannya. Bank melakukan

peninjauan, penilaian, dan pengikatan terhadap agunan untuk

memperkecil risiko pembiayaan/kredit (Ali, 2004).

2.1.4. Stabilitas Politik

Stabilitas adalah suatu kondisi dari sebuah sistem yang

komponennya cenderung ke dalam, atau kembali kepada suatu hubungan

yang sudah mantap. Stabilitas sama dengan tiadanya perubahan yang

mendasar atau kacau di dalam suatu sistem politik, atau perubahan yang

Page 48: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

34

terjadi pada batas-batas yang telah disepakati atau telah ditentukan (Jack,

et al, 1989: 249).

Sedangkan kata politik secara etimologis berasal dari bahasa

Yunani/Latin, yaitu politicus dan politicos “relating to citizen” (Ibnu,

1999: 25). Politik juga berasal dari kata polis (Negara Kota). Dari kata

ini muncul beberapa kata seperti polities (Negara Kota), politikos

(Kewarganegaraan), politike tehne (Kemahiran Politik), dan politike

episteme (Ilmu Politik). Secara terminologis banyak para ahli yang

memberi arti politik dalam bahasa yang berbeda, sehingga ada banyak

arti yang melekat pada kata politik, seperti power (kekuasaan), justice

(keadilan), dan order (tatanan masyarakat).

Stabilitas politik dapat difahami sebagai kondisi dimana tidak

adanya perubahan mendasar atau revolusioner dalam sistem politik

(pemerintah), atau perubahan yang terjadi pada batas-batas yang telah

ditentukan (Jack, 1985: 49). Menurut Crouch (1982), stabilitas politik

ditandai dengan dua hal. Pertama, adanya pemerintahan yang stabil

dalam arti dapat memerintah bertahun-tahun atau dapat menjalankan

programnya sesuai dengan batas-batas yang telah ditentukan. Kedua,

sistem pemerintahan stabil, dalam arti sistem tersebut mampu menerima

perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat dengan tidak

merubah sistem pemerintahan yang ada.

Sedangkan menurut Sanit (1982), secara teoritis stabilitas politik

ditentukan oleh tiga variabel yang saling berkaitan, yaitu perkembangan

Page 49: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

35

ekonomi yang memadai, perkembangan pelembagaan baik struktur

maupun proses politik dan partisipasi politik. Perkembangan ekonomi

meliputi adanya tingkat pertumbuhan yang cukup dalam masyarakat.

Sedangkan pelembagaan politik mengarah pada pengertian tidak

timbulnya konflik antara kekuatan-kekuatan politik. Dan partisipasi

politik lebih mengacu pada konsep partisipasi menurut pola

pemerintahan dimana bentuk partisipasi lebih bersifat mobilized. Maka

dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan stabilitas politik adalah

pola sikap dan tingkah laku segenap komponen sistem politik yang

membangun kelestarian susunan struktur dan hubungan kekuasaan

sehingga menjamin efektivitas pemerintahan (Sanit, 1995: 57).

Mankiw (2000) dan Blanchard (2006) dalam Septiani (2014)

mengungkapkan bahwa perekonomian sebuah negara tidak akan terlepas

dari peranan faktor politik. Kondisi politik yang aman dan stabil akan

berpengaruh positif terhadap perekonomian. Blanchard (2006)

menambahkan bahwa sebuah institusi akan berperan penting dalam

menjaga kestabilan politik sehingga akan mempengaruhi pertumbuhan

ekonomi suatu negara.

Menurut Barro (1991) dalam Grindle (2007), ketidakstabilan

politik dapat menurunkan investasi-investasi produktif, sehingga akan

berdampak pula pada penurunan produksi. Situasi politik yang stabil

akan menciptakan iklim ekonomi yang kondusif, dan situasi seperti ini

merangsang pertumbuhan ekonomi, terbukanya akses untuk melakukan

Page 50: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

36

aktivitas-aktivitas yang produktif, sehingga produksi dapat ditingkatkan

(Tarmidi, 2009). Meningkatnya produksi ini lebih lanjut dapat

berimplikasi tehadap turunnya impor dan meningkatnya ekspor suatu

negara.

2.1.5. Efektivitas Pemerintahan

Efektivitas memiliki arti berhasil atau tepat guna. Menurut Effendy

(1989) efektivitas adalah komunikasi yang prosesnya mencapai tujuan

yang direncanakan dan sesuai dengan biaya yang dianggarkan, waktu

yang ditetapkan dan jumlah personil yang ditentukan. Efektivitas

menurut pengertian di atas mengartikan bahwa indikator efektivitas

dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan

sebelumnya merupakan sebuah pengukuran dimana suatu target telah

tercapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Sedangkan menurut

Mahmudi (2005), efektivitas merupakan hubungan antara output dengan

tujuan, semakin besar kontribusi (sumbangan) output terhadap

pencapaian tujuan, maka semakin efektif organisasi, program atau

kegiatan.

Variabel efektivitas pemerintahan berhubungan erat dengan tata

kelola pemerintahan yang baik dan efektif (good governance).

Efektivitas pemerintahan dalam hal ini berkaitan dengan efektivitas

penyelenggaraan pemerintahan. Dalam konteks proses, maka

Page 51: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

37

penyelenggaraan pemerintahan terkait dengan bagaimana tugas, fungsi,

dan peran-peran pemerintah dilaksanakan. Dalam konteks output, maka

penyelenggaraan pemerintahan terkait dengan seberapa efektif

pencapaian tujuan dari perencanaan yang telah dibuat. Dalam hal ini,

pemaknaan capaian terkait dengan seberapa baik atau efektif masyarakat

memperoleh layanan atau merasakan kepuasan terhadap pemerintah

yang memberikan layanan. Menurut Brunetti, Kinsuko dan Weder

(1997), efektivitas dan kredibilitas pemerintah berkontribusi positif

terhadap perekonomian, serta terciptanya iklim yang kondusif untuk

meningkatkan produksi dan investasi.

Beberapa pengukur dari efektivitas sebuah pemerintahan adalah

bagaimana masyarakat memperoleh pelayanan dan bagaimana mutu

pelayanan, meliputi kualitas pelayanan publik yang bebas dari tekanan

politik, kualitas perumusan kebijakan, kualitas pengelolaan keuangan,

dan kredibilitas komitmen pemerintah terhadap kebijakan yang telah

ditetapkan (Vilnus, 2011). Dengan demikian atribut dari efektivitas

pemerintahan nampak pada konteks kebijakan, manajemen sumber daya

manusia (SDM) dan finansial, serta perbaikan terus-menerus terhadap

kinerja kebijakan dan pelayanan yang dijalankan.

Page 52: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

38

2.2. Penelitian Terdahulu

Penelitian-penelitian terdahulu yang telah dilakukan antara lain adalah

sebagai berikut:

Tabel 2.2

Penelitian Terdahulu

No Peneliti/Judul Penelitian Metode Variabel yang

Digunakan Hasil Penelitian

1.

Nurhayati Siregar (2004)/

Analisis Faktor-faktor

yang Mempengaruhi

Penyaluran Dana

Perbankan Syariah di

Indonesia

Regresi

linier

berganda

Variabel Y:

Penyaluran

Dana

Perbankan

Syariah

Variabel X:

DPK, NPF,

SWBI

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

variabel bonus SWBI

berpengaruh positif tetapi

tidak signifikan terhadap

penyaluran dana. Variabel

DPK berpengaruh positif

dan signifikan terhadap

penyaluran dana. Variabel

NPF berpengaruh negative

dan signifikan terhadap

penyaluran dana.

2.

Husnul Khatimah (2012) /

Analisis Faktor-faktor

yang Mempengaruhi

Penyaluran Dana

Perbankan Syariah di

Indonesia Sebelum dan

Sesudah Kebijakan

Regresi

linier

berganda

dan

Analisis of

variance

(ANOVA)

Variabel Y:

Penyaluran

Dana

Perbankan

Syariah

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa hanya

DPK yang memiliki

pengaruh signifikan

terhadap penyaluran dana

perbankan syariah,

sedangkan NPF dan bonus

SWBI tidak signifikan.

Page 53: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

39

Akselerasi Perbankan

Syariah Tahun

2007/2008.

Variabel X:

NPF, DPK,

Bonus SWBI

Hasil penelitian ini juga

menunjukkan bahwa

setelah adanya kebijakan

akselerasi, terbukti terjadi

peningkatan penyaluran

dana perbankan syariah.

3

Muhammad Luthfi Qolby

(2013) /

Faktor-faktor yang

Mempengaruhi

Pembiayaan pada

Perbankan Syariah di

Indonesia Periode Tahun

2007-2013.

Error

Correction

Model

(ECM)

Variabel Y:

Pembiayaan

Bank Syariah

Variabel X:

DPK, SWBI,

ROA

Hasil penelitian

menunjukan bahwa dalam

jangka panjang DPK,

SWBI, dan ROA secara

bersama-sama berpengaruh

positif dan signifikan

terhadap pembiayaan. Pada

jangka pendek, ROA tidak

berpengaruh signifikan

terhadap pembiayaan.

Sedangkan DPK dan SWBI

berpengaruh signifikan

terhadap pembiayaan bank

syariah di Indonesia.

4.

Agustinar (2016) /

Analisis Pengaruh DPK,

NPF, SWBI dan Surat

Berharga Pasar Uang

Syariah Terhadap

Penyaluran Pembiayaan

Perbankan Syariah Di

OLS

(Ordinary

Least

Square)

regresi

linier

berganda

Variabel Y:

Penyaluran

Dana

Perbankan

Syariah

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa DPK,

NPF, SWBI, Surat

Berharga Pasar Keuangan

Syariah secara bersama-

sama berpengaruh

signifikan. Dana Pihak

Ketiga memiliki pengaruh

Page 54: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

40

Indonesia (Periode 2010-

2014)

Variabel X:

DPK, NPF,

SWBI, Surat

Berharga

Pasar

Keuangan

Syariah

positif dan signifikan

terhadap penyaluran

pembiayaan, NPF memiliki

pengaruh negatif dan

signifikan, SWBI memiliki

pengaruh negatif dan

signifikan. Sedangkan

surat berharga pasar uang

syariah memiliki pengaruh

negatif dan signifikan.

5.

Bani Pamungkas (2012)/

Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Tingkat

Pembiayaan Bagi Hasil

Perbankan Syariah di

Indonesia

Error

Correction

Model

(ECM)

Variabel Y:

Tingkat

pembiayaan

bagi hasil.

Variabel X:

DPK,

Financing

rate

pembiayaan

bagi hasil,

lending rate

bank

konvensional,

NPF, SWBI,

jumlah kantor

bank syariah,

inflasi,

industrial

Dalam jangka pendek,

financing rate pembiayaan

bagi hasil dan SWBI

memiliki pengaruh negatif

dan signifikan. Sedangkan,

variabel industrial

production index memiliki

pengaruh yang positif dan

signifikan. Dalam jangka

panjang, variabel jumlah

kantor bank syariah,

inflasi, dan indeks produksi

industri memiliki pengaruh

positif dan signifikan

sedangkan DPK, lending

rate bank konvensional,

dan SWBI memiliki

pengaruh negatif dan

signifikan terhadap tingkat

pembiayaan bagi hasil

Page 55: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

41

production

index

perbankan syariah di

Indonesia.

6.

Endang Nurjaya (2011)/

Analisis Pengaruh Inflasi,

SBIS, NPF dan DPK

terhadap Pembiayaan

Murabahah pada Bank

Syariah di Indonesia.

Regresi

Linier

Berganda

Variabel Y:

Pembiayaan

Murabahah

Variabel X:

Inflasi, SBIS,

NPF, DPK.

Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa

secara parsial, inflasi, NPF

dan DPK berpengaruh

positif dan signifikan.

Sedangkan variabel SBIS

berpengaruh negatif dan

signifikan.

Sumber: Berbagai penelitian terdahulu

2.3. Keterkaitan Antar Variabel

Berikut ini akan dijelaskan hubungan antar variabel-variabel

independen dengan variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini:

A. DPK terhadap Pembiayaan Bank Syariah

Dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun ternyata merupakan

sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank (bisa

mencapai 80% hingga 90% dari seluruh dana yang dikelola oleh

bank) (Hadinoto, 2008:55). Setelah DPK dikumpulkan oleh bank,

sesuai dengan fungsi intermediary-nya, maka bank berkewajiban

menyalurkan dana tersebut dalam pembiayaan. Dalam hal ini, bank

harus mempersiapkan strategi penggunaan dana yang dihimpunnya

sesuai dengan rencana alokasi yang telah ditetapkan (Muhammad,

2002: 55).

Page 56: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

42

Simpanan DPK memiliki pengaruh yang kuat terhadap

pembiayaan, hal tersebut karena DPK merupakan aset paling besar

yang dimiliki oleh perbankan syariah. Salah satu sumber dana yang

bisa digunakan untuk pembiayaan (financing) adalah modal sendiri

(equity) sehingga semakin besar DPK yang dihimpun, maka semakin

besar pula jumlah pembiayaan yang disalurkan.

Siregar (2004) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa

DPK berpengaruh positif terhadap pembiayaan bank syariah. Hal ini

juga diperkuat oleh Agustinar (2016) dan Qolby (2013) yang

mendokumentasikan bahwa DPK memiliki pengaruh positif terhadap

pembiayaan bank syariah.

B. NPF terhadap Pembiayaan Bank Syariah

Non Performing Financing (NPF) merupakan rasio

perbandingan antara jumlah pembiayaan non-lancar dengan jumlah

total pembiayaan. Peningkatan jumlah NPF akan meningkatkan

jumlah Penyisihan Penghapusan Aset Produktif (PPAP) dan

mengurangi modal bank. Karena NPF dapat mempengaruhi jumlah

modal, maka peningkatan NPF dapat menurunkan jumlah

pembiayaan yang disalurkan.

Agustinar (2016) dalam penelitiannya tentang Analisis

Pengaruh DPK, NPF, SWBI dan Surat Berharga Pasar Uang

Page 57: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

43

Syariah Terhadap Penyaluran Pembiayaan Perbankan Syariah Di

Indonesia (Periode 2010-2014) menunjukkan bahwa NPF

berpengaruh negatif terhadap pembiayaan bank syariah di Indonesia.

C. Stabilitas Politik terhadap Pembiayaan Bank Syariah

Menurut Barro (1991) dalam Grindle (2007), ketidakstabilan

politik dapat menurunkan investasi-investasi produktif, sehingga

akan berdampak pula pada penurunan produksi. Situasi politik yang

stabil akan menciptakan iklim ekonomi yang kondusif, dan situasi

seperti ini merangsang pertumbuhan ekonomi, terbukanya akses

untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang produktif, sehingga

produksi dapat ditingkatkan (Tarmidi, 2009). Meningkatnya

produksi ini lebih lanjut dapat berimplikasi tehadap peningkatan

pembiayaan produktif bank syariah, yakni pembiayaan yang

ditujukan untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu

untuk peningkatan usaha, baik usaha produksi, perdagangan, maupun

investasi.

Secara teori, kredit perbankan memiliki hubungan kausalitas

yang positif dengan pertumbuhan ekonomi. Hubungan timbal balik

tersebut terjadi karena semakin tinggi kredit yang disalurkan oleh

pihak perbankan, maka akan memacu pertumbuhan ekonomi pada

sektor yang disalurkan kredit dan akhirnya dapat meningkatkan

Page 58: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

44

pertumbuhan ekonomi. Dalam hal ini, kredit digunakan sebagai

penggerak pertumbuhan ekonomi, dimana kredit sebagai fungsi

pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, pertumbuhan ekonomi yang

tinggi akan menyebabkan permintaan kredit yang semakin tinggi

juga. Jika kondisi perekonomian kurang bergairah atau tidak stabil

maka permintaan kredit juga akan berkurang. Dalam hal ini,

pertumbuhan ekonomi merupakan fungsi dari kredit. Hal ini sesuai

dengan hasil penelitian yang dilakukan Inggrid (2006) bahwa

kredit/pembiayaan perbankan memiliki hubungan kausalitas dengan

pertumbuhan ekonomi.

D. Efektivitas Pemerintahan terhadap Pembiayaan Bank Syariah

Efektivitas pemerintahan berhubungan erat dengan tata kelola

pemerintahan yang baik dan efektif (good governance). Menurut

Brunetti, Kinsuko dan Weder (1997), efektivitas dan kredibilitas

pemerintah berkontribusi positif terhadap perekonomian dan

terciptanya iklim yang kondusif untuk meningkatkan produksi.

Peningkatan produksi tersebut pada akhirnya akan berpengaruh

positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan pembiayaan bank

syariah. Melalui pengaturan dan regulasi pemerintah yang efektif,

perbankan syariah di Indonesia semakin berkembang pesat, termasuk

dalam segi pembiayaan.

Page 59: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

45

2.4. Kerangka Pemikiran

Menurut Rodoni (2010:15), kerangka pemikiran merupakan sintesa dari

serangkaian teori yang tertuang dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya

merupakan gambaran sistematis dari kinerja teori dalam memberikan solusi

atau alternatif solusi dari serangkaian masalah yang ditetapkan. Kerangka

pemikiran dapat berupa bagan, deskriptif kualitatif, atau bahkan gabungan

keduanya. Berdasarkan landasan teori dan hasil dari penelitian sebelumnya

serta permasalahan yang telah dikemukakan, maka kerangka pemikiran dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Bank syariah mengalami pertumbuhan setiap tahunnya seperti yang

telah diungkapkan sebelumnya. Pertumbuhan yang cenderung positif tersebut

menjadikan perbankan syariah mengalami kemajuan yang pesat dari berbagai

sudut baik dari internal berupa kepemilikan aset sampai yang berhubungan

langsung dengan masyarakat berupa pembiayaan dan penghimpunan dananya

baik berupa simpanan dalam bentuk tabungan, giro, maupun deposito. Faktor

ekonomi seperti pertumbuhan DPK dan NPF diduga memiliki pengaruh

terhadap pertumbuhan pembiayaan bank syariah. Namun disamping itu,

faktor non-ekonomi seperti stabilitas politik dan efektivitas pemerintahan,

juga memiliki peranan terhadap perkembangan perbankan syariah. Dari

keempat variabel tersebut pertumbuhan DPK, stabilitas politik, dan

efektivitas pemerintahan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan

pembiayaan bank syariah, sedangkan variabel NPF berpengaruh negatif.

Page 60: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

46

Langkah pertama yang dilakukan untuk mengolah data dalam

penelitian ini adalah dengan meregresikan data tersebut dengan pendekatan

Common Effect (Pooling Least Square). Pada model ini data cross section

digabungkan dengan data time series. Kemudian digunakan metode OLS

terhadap data panel tersebut. Pendekatan ini merupakan pendekatan yang

paling sederhana dibandingkan dengan dua pendekatan lainnya. Dengan

pendekatan ini, kita tidak bisa melihat perbedaan antarindividu dan perbedaan

antarwaktu karena intercept maupun slope dari model sama. Terlihat bahwa

baik intercept maupun slope tidak berubah baik antaridividu maupun

antarwaktu.

Langkah kedua adalah dengan menggunakan pendekatan Efek Tetap

(Fixed effect). Dalam menganalisis data time series, kita dapat memakai

asumsi berdasarkan kriteria berikut ini: teknik yang paling sederhana

mengasumsikan bahwa data gabungan yang ada menunjukkan kondisi yang

sesungguhnya. Hasil analisis regresi dianggap berlaku pada semua objek dan

pada semua waktu.

Langkah selanjutnya adalah dengan pendekatan Efek Acak (Random

Effect). Pendekatan ini digunakan untuk mengatasi kelemahan model efek

tetap yang menggunakan variabel semu, sehingga model mengalami

ketidakpastian. Tanpa menggunakan variabel semu, metode random effect

menggunakan residual yang diduga memiliki hubungan antarwaktu dan

antarobjek.

Page 61: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

47

Selanjutnya, dilakukan pemilihan model regresi panel dengan

menggunakan dua uji, yaitu uji chow dan uji hausman. Hasil kedua uji

tersebut menentukan apakah hasil olah regresi data panel akan menggunakan

model fixed, random, atau common effect.

Setelah hasil pengolahan data diperoleh, hasil tersebut diinterpretasi

melalui proses analisa statistik beserta pembahasannya sehingga diperoleh

kesimpulan akhir penelitian serta implikasi dan manfaatnya bagi akademisi

maupun stake holders perbankan syariah.

Page 62: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

48

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Interpretasi

Pemilihan Model Regresi Panel

Uji Chow Uji Hausman

Fixed Effect Common Effect Random Effect

Objek Penelitian

Variabel Dependen (X) Variabel Independen (Y)

Model Estimasi Data

Pengujian Hipotesis

Uji t Adjusted R2 Uji F

Page 63: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

49

2.5. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian. Hipotesis yang diajukan sebagai jawaban sementara terhadap

permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. H0: β1 = 0; Tidak terdapat pengaruh secara simultan antara

pertumbuhan DPK, NPF, stabilitas politik, dan efektivitas

pemerintahan terhadap pertumbuhan pembiayaan bank syariah di

Indonesia.

Ha: β1 ≠ 0; Terdapat pengaruh secara simultan antara pertumbuhan

DPK, NPF, stabilitas politik, dan efektivitas pemerintahan terhadap

pertumbuhan pembiayaan bank syariah di Indonesia.

2. H0: β2 = 0; Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara

pertumbuhan DPK terhadap pertumbuhan pembiayaan bank syariah

di Indonesia.

Ha: β2 ≠ 0; Terdapat pengaruh secara parsial antara pertumbuhan

DPK terhadap pertumbuhan pembiayaan bank syariah di Indonesia.

3. H0: β3 = 0; Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara NPF

terhadap pertumbuhan pembiayaan bank syariah di Indonesia.

Page 64: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

50

Ha: β3 ≠ 0; Terdapat pengaruh secara parsial antara NPF terhadap

pertumbuhan pembiayaan bank syariah di Indonesia.

4. H0: β4 = 0; Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara stabilitas

politik terhadap pertumbuhan pembiayaan bank syariah di

Indonesia.

Ha: β4 ≠ 0; Terdapat pengaruh secara parsial antara stabilitas politik

terhadap pertumbuhan pembiayaan bank syariah di Indonesia.

5. H0: β5 = 0; Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara efektivitas

pemerintahan terhadap pertumbuhan pembiayaan bank syariah di

Indonesia.

Ha: β5 ≠ 0; Terdapat pengaruh secara parsial antara efektivitas

pemerintahan terhadap pertumbuhan pembiayaan bank syariah di

Indonesia.

Page 65: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

51

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh faktor-faktor ekonomi,

(pertumbuhan DPK dan NPF) dan non-ekonomi (stabilitas politik dan

efektivitas pemerintahan) terhadap pertumbuhan bank syariah di Indonesia

yang direpresentasikan dengan pertumbuhan pembiayaan (financing) dalam

periode tahun 2010-2015. Bank syariah yang diteliti adalah 5 unit Bank

Umum Syariah (BUS) yang memiliki jaringan kantor terbanyak di Indonesia,

yaitu Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank Muamalat Indonesia (BMI), Bank

Syariah Mega Indonesia (BSMI), Bank BRI Syariah (BRIS), dan Bank BNI

Syariah (BNIS).

Peneliti tidak memilih data pembiayaan secara nominal karena

kenaikan angka secara nominal selalu terjadi dari waktu ke waktu. Hal ini

dapat terjadi karena faktor-faktor:

a. Pertambahan bank syariah secara alamiah, sebagaimana pertambahan

yang dialami oleh bank konvensional secara umum di Indonesia. Hal

ini terjadi karena peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat, sehingga

volume dana di sektor perbankan juga meningkat.

b. Peningkatan jumlah kantor bank syariah di berbagai wilayah di

Indonesia. Penambahan kantor bank yang relatif tersebar membuat

kesadaran dan keinginan untuk bertransaksi dengan bank syariah

Page 66: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

52

menjadi meningkat, sehingga volume dana di sektor perbankan juga

meningkat.

3.2. Metode Penentuan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pertumbuhan

pembiayaan bank syariah, pertumbuhan DPK, NPF, stabilitas politik, dan

data efektivitas pemerintahan Indonesia selama periode tahun 2010 – 2015.

Data yang digunakan adalah data tahunan. Alasan pemilihan periode tahun

tersebut adalah untuk melihat hasil pertumbuhan perbankan syariah terutama

dari sisi pembiayaan secara lebih akurat dan relevan selama tujuh tahun

terakhir. Selain itu pemilihan tahun penelitian 2010 - 2015 juga disebabkan

oleh keterbatasan data.

Data pertumbuhan pembiayaan, pertumbuhan DPK dan NPF yang

digunakan diperoleh dari laporan tahunan yang dikeluarkan oleh masing-

masing bank. Sedangkan data tingkat stabilitas politik Indonesia dan

efektivitas pemerintahan diperoleh dari TheGlobal Economy.com, The World

Bank.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Page 67: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

53

1. Field Research

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder,

yakni data yang diperoleh melalui hasil pengolahan pihak kedua (data

eksternal) atau data yang telah dipublikasikan, seperti pusat referensi

Bank Indonesia (BI) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pusat

Statistik (BPS).

2. Library Research

Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari literatur,

buku, artikel, jurnal dan sejenisnya yang berhubungan dengan aspek

yang diteliti sebagai upaya untuk memperoleh data yang valid.

3. Internet Research

Terkadang buku referensi atau literatur yang kita miliki atau

pinjam di perpustakaan tertinggal selama beberapa waktu atau

kadaluarsa, karena ilmu selalu berkembang. Oleh karena itu, untuk

mengantisipasi hal tersebut penulis melakukan penelitian dengan

teknologi yang juga berkembang yaitu internet sehingga data yang

diperoleh merupakan data yang sesuai dengan perkembangan zaman.

3.4. Metode Analisis Data

Untuk menjawab permasalahan penelitian yang diajukan, maka dalam

penelitian ini penulis menggunakan metode regresi data panel dengan

Page 68: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

54

didukung oleh analisis kuantitatif dengan menggunakan model ekonometrik

untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang hubungan antara variabel-

variabel yang digunakan dalam penelitian.

Data panel merupakan kombinasi data cross section dengan time

series. Jika setiap unit cross section memiliki jumlah observasi time series

yang sama, maka disebut sebagai balanced panel (total jumlah observasi =

NxT). Sebaliknya juka jumlah observasi berbeda untuk setiap unit cross

section maka disebut unbalanced panel.

Menurut Gujarati (2004), keunggulan penggunaan data panel

memberikan banyak keuntungan diantaranya sebagai berikut:

1. Data panel mampu menyediakan data yang lebih banyak sehingga

dapat memberikan informasi yang lebih lengkap, selanjutnya

diperoleh degree of freedom (df) yang lebih besar sehingga

estimasi data yang dihasilkan lebih baik;

2. Dengan menggabungkan informasi dari data time series dan cross

section, maka masalah yang timbul karena adanya masalah

penghilangan variabel (omitted variable) dapat diatasi;

3. Data panel mampu mengurangi kolinearitas antarvariabel;

4. Data panel lebih baik dalam mendeteksi dan mengukur efek yang

secara sederhana tidak mampu dilakukan oleh data time series

murni dan cross section murni;

Page 69: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

55

5. Data panel dapat menguji dan membangun model yang lebih

kompleks, contohnya seperti skala ekonomi dan perubahan

teknologi.

6. Data panel dapat meminimalkan bias yang dihasilkan oleh agregat

individu, karena data yang diobservasi lebih banyak.

Analisis regresi data panel memiliki tiga macam model, yaitu:

Common Effect, Fixed Effect dan Random Effect.

3.4.1. Common Effect Model

Model Common Effect merupakan model sederhana yang

menggabungkan seluruh data time series dengan cross section dan

selanjutnya dilakukan estimasi model dengan menggunakan metode

Ordinary Least Square (OLS). Model ini menganggap bahwa intersep dan

slop dari setiap variabel sama untuk setiap objek observasi. Kelemahan

model ini adalah ketidaksesuaian model dengan keadaan sebenarnya.

Kondisi setiap objek pada satu waktu dengan waktu yang lain dapat

berbeda.

Bentuk persamaan model common effect dapat ditulis sebagai

berikut:

𝑌𝑖𝑡 = 𝛼 + 𝛽𝑗𝑥𝑖𝑡𝑗

+ 𝜀𝑖𝑡

Page 70: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

56

Dengan:

Yit = variabel dependen di waktu t untuk unit cross section i

α = intersep

βj = parameter untuk variabel ke-j

𝑥𝑖𝑡𝑗

= variabel bebas j di waktu t untuk unit cross section i

𝜀𝑖𝑡 = komponen error di waktu t untuk unit cross section i

𝑖 = urutan bank umum syariah (BUS) yang diobservasi (cross section)

𝑡 = periode waktu (time series)

𝑗 = urutan variabel

3.4.2. Fixed Effect Model (FEM)

Model data panel dengan Fixed Effects Model (FEM)

mengasumsikan bahwa perbedaan mendasar antarindividu dapat

diakomodasikan melalui perbedaan intersepnya, namun intersep

antarwaktu sama (time invariant). Fixed effect berarti bahwa koefisien

regresi (slope) tetap antarindividu dan antarwaktu.

Intersep setiap individu merupakan parameter yang tidak diketahui

dan akan diestimasi pada umumnya dengan memasukkan variabel dummy,

sehingga FEM sering disebut dengan Least Square Dummy Variable

(LSDV).

Page 71: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

57

𝑌𝑖𝑡 = 𝛼𝑖 + 𝛽𝑗𝑥𝑖𝑡𝑗 + ∑ 𝛼𝑖

𝑛

𝑖=2𝐷𝑖 + 𝜀𝑖𝑡

Dengan:

𝑌𝑖𝑡 : variabel terikat di waktu t untuk unit cross section i

𝛼𝑖 : intersep yang berubah-ubah antar-cross section unit

𝛽𝑗 : parameter untuk variabel ke-j

𝑥𝑖𝑡𝑗

: variabel bebas j di waktu t untuk unit cross section i

𝐷𝑖 : dummy variable

𝜀𝑖𝑡 : komponen error di waktu t untuk unit cross section i

3.4.3. Random Effect Model (REM)

Random Effect Model (REM) digunakan untuk mengatasi

kelemahan model efek tetap yang menggunakan dummy variable,

sehingga model mengalami ketidakpastian. Penggunaan dummy variable

akan mengurangi derajat bebas (degree of freedom) yang pada akhirnya

akan mengurangi efisiensi dari parameter yang diestimasi. REM

menggunakan residual yang diduga memiliki hubungan antarwaktu dan

antarindividu sehingga REM mengasumsikan bahwa setiap individu

memiliki perbedaan intersep yang merupakan variabel random.

Model REM secara umum dapat diformulasikan sebagai berikut:

𝑌𝑖𝑡 = 𝛼 + 𝛽𝑗𝑥𝑖𝑡𝑗

+ 𝜀𝑖𝑡

𝜀𝑖𝑡 = 𝑢𝑖 + 𝑣𝑡 + 𝑤𝑖𝑡

Page 72: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

58

𝑢𝑖𝑡~𝑁(0, 𝜎𝑢2) merupakan komponen cross section error

𝑣𝑡~𝑁(0, 𝜎𝑣2) merupakan komponen time series error

𝑤𝑡~𝑁(0, 𝜎𝑤2 ) merupakan time series dan cross section error

3.5. Metode Pemilihan Model

Keputusan untuk memilih jenis model yang digunakan dalam analisis

regresi data panel didasarkan pada dua uji, yaitu Uji Chow dan Uji Hausman.

Uji Chow digunakan untuk memutuskan apakah penelitian akan

menggunakan Common Effect atau Fixed Effect Model, sedangkan Uji

Hausman digunakan untuk memilih antara Fixed Effect atau Random Effect

Model.

Prosedur kedua uji tersebut adalah sebagai berikut:

a. Uji Chow (Uji Common Effect dengan Fixed Effect)

Hipotesis:

H0 : α1= α2= … = αi (intercept sama)

H1 : Sekurang-kurangnya ada 1 intercept yang berbeda

Pengambilan keputusan:

Tolak H0 jika F hitung > F a; db1; db2 atau jika nilai Probability < α

Kesimpulan:

Jika H0 ditolak, maka Fixed Effect Model lebih baik daripada

Common Effect Model.

Page 73: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

59

b. Uji Hausman (Uji Fixed Effect dengan Random Effect)

Hipotesis: H0: E (τi ǀ xit) = 0 atau REM adalah model yang tepat

H1: E (τi ǀ xit) ≠ 0 atau FEM adalah model yang tepat

Statistik uji yang digunakan adalah uji Hausman dan

keputusan menolak H0 dilakukan dengan membandingkannya

dengan Chi Square. Jika nilai 𝑋𝑜𝑏𝑠2 > 𝑋𝑡𝑎𝑏

2 maka H0 ditolak sehingga

model yang digunakan adalah Fixed Effect, sebaliknya jika

penolakan H0 tidak signifikan maka yang digunakan adalah Random

Effect Model.

3.6. Uji Statistik

3.6.1. Uji t-Statistik

Uji t-statistik adalah uji parsial (individu) dimana uji ini

dilakukan untuk menguji apakah setiap variabel bebas (independen)

secara masing-masing parsial memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap variabel terikat (dependen) pada tingkat signifikansi 0,05 (5%)

dengan menganggap variabel bebas bernilai konstan. Menurut Sugiyono

(2008: 244) uji-t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

suatu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi

variabel terikat. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk uji t

dengan pengujian sebagai berikut (Nachrowi, 2006: 19):

Page 74: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

60

Hipotesis:

H0 : β1; β2; β3 = 0 (Masing-masing variabel bebas tidak memiliki

pengaruh signifikan terhadap variabel terikat)

H1 : β1; β2; β3 ≠ 0 (Masing-masing variabel bebas memiliki pengaruh

signifikan terhadap variabel terikat)

Jika probabilitas βi > 0,05 → Tidak signifikan, H0 diterima, tolak H1

Jika probabilitas βi < 0,05 → Signifikan, H0 ditolak, terima H1

3.6.2. Uji F-Statistik

Uji Fisher (Uji-F) digunakan untuk mengetahui apakah seluruh

variabel bebas (independen) secara bersama-sama berpengaruh terhadap

variabel terikat (dependen) pada tingkat signifikansi 0,05 (5%). Menurut

Sugiyono (2008: 264) uji F digunakan untuk menguji variabel-variabel

bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Selain itu dengan

uji F ini dapat diketahui pula apakah model regresi linier yang digunakan

sudah tepat atau belum. Pengujian semua koefisien regresi secara

bersama-sama dilakukan dengan uji-F dengan pengujian sebagai berikut

(Nachrowi, 2006:17):

Hipotesis:

H0: β1 = 0 (secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang

signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat).

Page 75: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

61

H1: β1 ≠ 0 (secara bersama-sama terdapat pengaruh yang

signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat).

Jika probability βi > 0,05 → Tidak signifikan, H0 diterima, Tolak H1

Jika probability βi < 0,05 → Signifikan, H0 ditolak, Terima H1

3.6.3. Uji Koefisien Determinasi (adjusted R2)

Nilai koefisien determinasi (R2) ini mencerminkan dan

mengukur seberapa besar variasi dari variabel terikat Y dapat

diterangkan oleh variabel bebas X. Jika nilai koefisien determinasi

sama dengan 0 (R2 = 0), artinya variasi dari Y tidak dapat diterangkan

oleh X sama sekali. Sementara bila R2 = 1, artinya variasi dari Y secara

keseluruhan dapat diterangkan oleh X, dengan kata lain jika Adjusted

R2 mendekati 1 (satu) maka variabel independen mampu menjelaskan

perubahan variabel dependen, tetapi jika Adjusted R2 mendekati 0 (nol),

maka variabel independen tidak mampu menjelaskan variabel

dependen. Jika R2 = 1, maka semua titik pengamatan berada tepat pada

garis regresi.

Dengan demikian baik buruknya persamaan regresi ditentukan

oleh R2- nya yang mempunyai nilai antara nol dan satu. R2 didefinisikan

atau dirumuskan dengan: (Nachrowi, 2006: 20).

𝑅2 = 𝑆𝑆𝑅

𝑆𝑆𝑇= 1 −

𝑆𝑆𝐸

𝑆𝑆𝑇

Page 76: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

62

3.7. Model Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

DPK, NPF, stabilitas politik, dan efektivitas pemerintahan terhadap

pertumbuhan pembiayaan bank syariah di Indonesia yang secara matematis

dapat digambarkan dalam fungsi sebagai berikut:

PEMBIAYAANit = α + β1 DPKit + β2 NPFit + β3 ISPt + β4 IEPt + εit

Keterangan:

PEMBIAYAANit = Pertumbuhan pembiayaan untuk bank i pada tahun t

DPKit = Pertumbuhan DPK untuk bank i pada tahun t

NPFit = Pertumbuhan NPF untuk bank i pada tahun t

ISPt = Indeks Stabilitas Politik pada tahun t

IEPt = Indeks Efektivitas Pemerintahan pada tahun t

3.8. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel operasional adalah sebuah konsep yang mempunyai variasi

nilai yang diterapkan dalam suatu penelitian. Adapun cara pengukuran dari

variabel ini adalah dengan menggunakan skala pengukuran rasio. Berikut ini

adalah variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu:

Page 77: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

63

3.8.1. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh

variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah

pertumbuhan pembiayaan bank syariah di Indonesia. Data yang

digunakan adalah data pertumbuhan total pembiayaan 5 Bank Umum

Syariah (BUS) di Indonesia (BSM, BMI, BSMI, BRIS, BNIS)

tahunan dalam periode tahun 2010- 2015, yang diukur berdasarkan

presentase dengan skala rasio. Data operasional yang digunakan

dalam penelitian ini diperoleh dari laporan tahunan yang dikeluarkan

oleh masing-masing bank.

3.8.2. Variabel Independen (X)

Variabel independen (X) pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

A. Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) (X1)

DPK adalah dana yang dihimpun dari masyarakat dalam

bentuk saham ataupun simpanan yang digunakan bank untuk

melakukan operasi perbankan. Dalam hal ini bank syariah

menerima simpanan dalam bentuk tabungan, deposito, dan

rekening giro. Data operasional yang digunakan dalam penelitian

ini adalah data pertumbuhan total DPK 5 Bank Umum Syariah

(BUS) di Indonesia (BSM, BMI, BSMI, BRIS, BNIS) tahunan

dalam periode tahun 2010- 2015, yang diukur berdasarkan

Page 78: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

64

presentase dengan skala rasio. Data yang digunakan diperoleh

dari laporan tahunan yang dikeluarkan oleh masing-masing bank.

B. Non Performing Financing (NPF) (X2)

NPF adalah pembiayaan bermasalah atau tidak perform

yang disebabkan oleh faktor pengelolaan/manajemen, kondisi

ekonomi, maupun faktor-faktor lainnya. Data operasional yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data NPF gross 5 Bank

Umum Syariah (BUS) di Indonesia (BSM, BMI, BSMI, BRIS,

BNIS) tahunan dalam periode tahun 2010- 2015, yang diukur

berdasarkan presentase dengan skala rasio. Data yang digunakan

diperoleh dari laporan tahunan yang dikeluarkan oleh masing-

masing bank.

C. Stabilitas Politik (Political Stability) (X4)

Stabilitas politik nasional berkaitan dengan menciptakan

kondisi dalam negeri yang stabil secara politik, ekonomi, dan

sosial dengan peran aktif pemerintah dalam melakukan mobilisasi

atas sumber daya manusia dan alamnya yang dapat mendukung

modernisasi dan perkembangan politik dan ekonomi serta kontrol

pemerintah atas setiap individu untuk menciptakan keamanan dan

ketertiban bersama (Palmer, 1989).

Page 79: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

65

Data yang digunakan adalah indeks stabilitas politik

Indonesia sejak tahun 2010 sampai tahun 2015 yang diperoleh

dari situs TheGlobalEconomy.com. Indeks ini mengukur persepsi

tentang kemungkinan bahwa pemerintah akan tidak stabil atau

digulingkan oleh cara-cara yang tidak konstitusional atau

kekerasan, termasuk kekerasan dan terorisme bermotif politik.

Indeks tersebut merupakan rata-rata dari beberapa indeks lainnya,

antara lain dari Economist Intelligence Unit, World Economic

Forum, dan Political Risk Services. Data tersebut berupa indeks

yang diukur dengan range 0 - 100. (0 = lemah; 100 = kuat).

D. Efektivitas Pemerintahan (Government Effectiveness) (X5)

Variabel Efektivitas Pemerintah menjelaskan persepsi

kualitas layanan publik, kualitas pegawai negeri dan tingkat

independensinya dari tekanan politik, kualitas perumusan dan

pelaksanaan kebijakan, dan kredibilitas serta komitmen

pemerintah terhadap kebijakan tersebut. Data yang digunakan

adalah Indeks Efektivitas Pemerintah Indonesia dari tahun 2010

– 2015 yang diperoleh dari situs TheGlobalEconomy.com. Data

tersebut berupa indeks yang diukur dengan range 0 - 100. (0 =

lemah; 100 = kuat).

Page 80: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

66

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1. Pertumbuhan Pembiayaan Bank Syariah

Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu

pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-

pihak yang merupakan defisit unit. Pembiayaan bank syariah,

sebagaimana kredit, memiliki peran penting dalam perekonomian

nasional.

Sumber: Laporan Tahunan Bank, 2010-2015, data diolah.

Dalam waktu 6 tahun, sejak tahun 2010 sampai tahun 2015

pertumbuhan pembiayaan bank syariah nasional mengalami

2010 2011 2012 2013 2014 2015

BSM 49.21% 53.23% 21.86% 12.75% -2.63% 3.98%

BMI 39.29% 41.33% 46.08% 27.20% 3.14% -5.52%

BNIS 8.97% 49.23% 43.72% 47.30% 33.82% 18.09%

BRIS 112.57% 65.92% 24.35% 24.24% 10.76% 6.17%

BSMI -1.30% 29.82% 51.74% 15.64% -24.07% -22.81%

-40.00%

-20.00%

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

120.00%

Grafik 4.1

Pertumbuhan Pembiayaan Bank Syariah

Tahun 2010-2015

Page 81: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

67

peningkatan yang signifikan, yaitu dengan pertumbuhan rata-rata

sebesar 30,41% per tahun.

Bank Syariah Mandiri (BSM) yang sebelumnya pada tahun

2010 memiliki pertumbuhan sebesar 49,21% turun menjadi 3,98% pada

tahun 2015 dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 23,07%.

Pertumbuhan tertinggi pada periode tersebut tercapai pada tahun 2011

sebesar 53,23% dan pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2014

sebesar -2,63%.

Bank Muamalat Indonesia (BMI) mencatatkan pertumbuhan

tertinggi pada tahun 2012 sebesar 46,08% dengan rata-rata

pertumbuhan sebesar 25,25% dan pertumbuhan terendah pada tahun

2015 sebesar -5,52%. Pada tahun 2010, pembiayaan BMI tumbuh

sebesar 39,29% dan pada 2015 turun secara signifikan menjadi -5,52%.

Bank BNI Syariah (BNIS) memiliki rata-rata pertumbuhan

sebesar 33,52% dan mencatatkan pertumbuhan tertinggi dalam periode

tersebut sebesar 49,23% pada tahun 2011. Dengan rata-rata

pertumbuhan tersebut, pembiayaan BNIS yang semula pada tahun 2010

hanya sebesar 8,97%, pada tahun 2015 naik menjadi 18,09%.

Pada tahun 2010, pertumbuhan pembiayaan Bank BRI Syariah

(BRIS) tercatat sebesar 112,57% dan turun menjadi 6,17% pada tahun

2015. Pembiayaan BRIS tumbuh pada periode tersebut dengan rata-rata

sebesar 40,67% dan pertumbuhan tertinggi dicapai pada tahun 2010

sebesar 112,57%.

Page 82: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

68

Bank Syariah Mega Indonesia (BSMI) pada tahun 2010

mencatatkan pertumbuhan negatif sebesar -1,30% dan semakin

menurun pada tahun 2015 sebesar -22,81%. Pembiayaan BSMI tumbuh

dengan rata-rata sebesar 8,17%. Pertumbuhan tertinggi tercatat pada

tahun 2012 dengan pertumbuhan sebesar 51,74%, dan pertumbuhan

terendah terjadi pada tahun 2014 sebesar -24,07%.

Pertumbuhan pembiayaan terbesar dimiliki oleh Bank BRI

Syariah (BRIS) dengan tingkat pertumbuhan sebesar 112,57% pada

tahun 2010, sedangkan pertumbuhan pembiayaan terkecil dimiliki oleh

Bank Syariah Mega Indonesia (BSMI) dengan pertumbuhan sebesar -

24,07% pada tahun 2014. Diantara kelima bank yang diteliti, Bank BRI

Syariah (BRIS) merupakan bank yang memiliki rata-rata pertumbuhan

tertinggi dibanding bank lainnya dengan tingkat pertumbuhan sebesar

40,67%.

Page 83: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

69

4.1.2. Pertumbuhan DPK Bank Syariah

Sumber: Laporan Tahunan Bank, 2010-2015, data diolah.

Pada periode tahun 2010 sampai tahun 2015 pertumbuhan DPK

Bank syariah mengalami peningkatan yang signifikan dengan

pertumbuhan rata-rata sebesar 31,59% per tahun (Bank Indonesia,

2015).

Bank Syariah Mandiri (BSM) tercatat memiliki pertumbuhan

DPK sebesar 49,95% pada tahun 2010, namun mengalami penurunan

pada tahun 2015 dengan tingkat pertumbuhan sebesar 3,83%. DPK

BSM tumbuh dengan rata-rata sebesar 22,84%. Dalam periode tersebut,

BSM tidak memiliki pertumbuhan negatif. Pertumbuhan DPK tertinggi

terjadi pada tahun 2010 sebesar 49,95% dan pertumbuhan terendah

tercatat pada tahun 2015 dengan tingkat pertumbuhan sebesar 3,83%.

2010 2011 2012 2013 2014 2015

BSM 49.95% 46.97% 11.24% 19.09% 5.95% 3.83%

BMI 30.61% 53.27% 30.93% 19.73% 22.53% -11.97%

BNIS 23.71% 30.87% 32.91% 27.93% 41.42% 18.94%

BRIS 181.53% 94.37% 20.62% 15.45% 21.14% 17.58%

BSMI 2.37% 22.09% 44.09% 8.83% -23.98% -25.96%

-50.00%

0.00%

50.00%

100.00%

150.00%

200.00%

Grafik 4.2

Pertumbuhan DPK Bank Syariah 2010-2015

Page 84: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

70

Pertumbuhan DPK Bank Muamalat Indonesia (BMI) yang

semula pada tahun 2010 hanya sebesar 30,61%, pada tahun 2015

tumbuh negatif menjadi -11,97%. Tercatat pertumbuhan DPK terbesar

adalah pada tahun 2011, di mana terjadi pertumbuhan DPK sebesar

53,27%, sedangkan pertumbuhan terkecil terjadi pada tahun 2015

dengan tingkat pertumbuhan sebesar -11,97%.

Bank BNI Syariah (BNIS) pada periode tersebut memiliki rata-

rata pertumbuhan sebesar 29,30%. Pada tahun 2010, BNIS mencatatkan

pertumbuhan DPK sebesar 23,71% dan pada tahun 2015 turun menjadi

18,94%. Selama periode tersebut, BNIS tercatat tidak memiliki

pertumbuhan negatif. Pertumbuhan tertinggi dicapai pada tahun 2014

dengan pertumbuhan sebesar 41,42% dan pertumbuhan terendah terjadi

pada tahun 2015 dengan tingkat pertumbuhan sebesar 18,94%.

Bank BRI Syariah (BRIS) tercatat memiliki tingkat

pertumbuhan DPK tertinggi sebesar 181,53% pada tahun 2010 dan

pertumbuhan terendah sebesar 15,45% pada tahun 2013. DPK BRIS

tumbuh dengan rata-rata sebesar 58,45%. Pada tahun 2015, DPK BRIS

tumbuh sebesar 17,58. Nilai tersebut menurun drastis dari tahun 2010

dengan tingkat pertumbuhan sebesar 181,53%.

DPK Bank Syariah Mega Indonesia (BSMI) tumbuh dengan

rata-rata tingkat pertumbuhan sebesar 4,57%. Pada tahun 2010, BSMI

mencatatkan pertumbuhan sebesar 2,37% dan pada tahun 2015, DPK

Page 85: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

71

BSMI tumbuh negatif sebesar -25,96%. Pertumbuhan tertinggi terjadi

pada tahun 2012 sebesar 44,09%, sedangkan pertumbuhan terendah

tercatat pada tahun 2015 dengan tingkat pertumbuhan sebesar -25,96%.

Dari kelima bank yang menjadi objek penelitian ini, Bank BRI

Syariah (BRIS) merupakan bank yang mencatatkan pertumbuhan DPK

tertinggi dengan tingkat pertumbuhan sebesar 181,53% pada tahun

2010, sedangkan pertumbuhan DPK terendah dimiliki oleh Bank

Syariah Mega Indonesia (BSMI) dengan pertumbuhan sebesar -25,96%

pada tahun 2015. Rata-rata pertumbuhan DPK tertinggi sebesar 58,45%

pada periode tersebut dimiliki oleh BRIS, sedangkan rata-rata terendah

dimiliki oleh BSMI dengan rata-rata pertumbuhan DPK sebesar 4,57%.

4.1.3. NPF gross Bank Syariah

Sumber: Laporan Tahunan Bank, 2010-2015, data diolah.

2010 2011 2012 2013 2014 2015

BSM 3.52% 2.42% 2.82% 4.32% 6.84% 6.06%

BMI 4.32% 2.60% 2.09% 4.69% 6.55% 7.11%

BNIS 3.59% 3.62% 2.02% 1.86% 1.86% 2.53%

BRIS 3.19% 2.77% 3.00% 4.06% 4.60% 4.86%

BSMI 3.52% 3.03% 2.67% 2.98% 3.89% 4.26%

0.00%

1.00%

2.00%

3.00%

4.00%

5.00%

6.00%

7.00%

8.00%

Grafik 4.3

NPF gross Bank Syariah 2010-2015

Page 86: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

72

Pada periode tahun 2010-2015, rata-rata NPF gross perbankan

syariah nasional adalah sebesar 3,18% (Bank Indonesia, 2015). Bank

Syariah Mandiri (BSM) memiliki tingkat NPF gross sebesar 3,52%

pada tahun 2010 dan meningkat menjadi 6,06% pada tahun 2015. Rata-

rata tingkat NPF BSM pada periode tersebut adalah sebesar 4,33%.

NPF tertinggi yang dimiliki BSM adalah sebesar 6,84% yang terjadi

pada tahun 2014, sedangkan NPF terendah dicapai pada tahun 2011

dengan nilai NPF sebesar 2,42%.

Bank Muamalat Indonesia tercatat memiliki rata-rata NPF

sebesar 4,56%. Pada tahun 2010, NPF BMI sebesar 4,32% meningkat

menjadi 7,11% pada tahun 2015. Tingkat NPF tertinggi BMI terjadi

pada tahun 2015 sebesar 7,11%, sedangkan NPF terendah dicapai pada

tahun 2012 dengan tingkat NPF sebesar 2,09%.

Bank BNI Syariah memiliki tingkat NPF tertinggi pada tahun

2011 dengan tingkat NPF sebesar 3,62%, sedangkan NPF BNIS

terendah dicapai pada tahun 2013 dan 2014 sebesar 1,86%. NPF BNIS

yang semula pada tahun 2010 sebesar 3,59% turun menjadi 2,53% pada

tahun 2015 dengan rata-rata NPF pertahun sebesar 2,58.

NPF Bank BRI Syariah (BRIS) pada tahun 2010 berada pada

angka 3,19% dan pada tahun 2015 naik menjadi 4,86%. Rata-rata

tingkat NPF BRIS pertahun adalah sebesar 3,75% dengan tingkat NPF

tertinggi sebesar 4,86% tercatat pada tahun 2015 dan NPF terendah

dicapai pada tahun 2011 sebesar 2,77%.

Page 87: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

73

Bank Syariah Mega Indonesia (BSMI) pada periode tersebut

tercatat memiliki NPF tertinggi pada tahun 2015 dengan tingkat NPF

sebesar 4,26% dan NPF terendah dicapai pada tahun 2012 sebesar

2,67%. Pada tahun 2010, NPF BSMI hanya sebesar 3,52% dan

mengalami kenaikan menjadi 4,26% pada tahun 2015. Rata-rata NPF

BSMI pertahun adalah sebesar 3,39%.

Tingkat NPF tertinggi dimiliki oleh Bank Muamalat Indonesia

(BMI) dengan tingkat NPF sebesar 7,11% pada tahun 2015, sedangkan

tingkat NPF terendah dimiliki oleh Bank BNI Syariah (BNIS) sebesar

1,86% pada tahun 2013 dan 2014. Rata-rata NPF tertinggi dimiliki oleh

BMI dengan NPF rata-rata sebesar 4,56% dan rata-rata terendah

dimiliki oleh BNIS dengan rata-rata sebesar 2,58%.

4.1.4. Indeks Stabilitas Politik Indonesia

Sumber: TheGlobalEconomy.com

20.8522.27

27.96 28.91 30.00

24.76

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

35.00

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Po

litic

al S

tab

ility

In

de

x

Year

Grafik 4.4

Indeks Stabilitas Politik Indonesia 2010-2015

Page 88: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

74

Indeks Stabilitas Politik Indonesia mengukur persepsi tentang

kemungkinan bahwa pemerintah Indonesia akan tidak stabil atau

digulingkan oleh cara-cara yang tidak konstitusional atau kekerasan,

termasuk kekerasan dan terorisme bermotif politik. Indeks tersebut

merupakan rata-rata dari beberapa indeks lainnya, antara lain dari

Economist Intelligence Unit, World Economic Forum, dan Political

Risk Services. Indeks ini diukur dengan range 0 - 100. Angka 0

merupakan titik terendah yang berarti bahwa tingkat stabilitas politik

berada pada level yang lemah atau tidak stabil, sedangkan angka 100

menunjukkan bahwa tingkat stabilitas politik berada pada level kuat

atau stabil.

Tingkat stabilitas politik Indonesia pada periode tahun 2010-

2015 mengalami fluktuasi yang tidak terlalu signifikan. Pada tahun

2010, tingkat stabilitas politik Indonesia berada pada poin 20,85, dan

pada tahun 2015 meningkat menjadi 24,76. Rata-rata tingkat stabilitas

politik pada periode tersebut adalah sebesar 25,79 pertahun. Tingkat

stabilitas politik tertinggi tercatat pada tahun 2014 dengan nilai sebesar

30,00 poin, yang berarti bahwa situasi politik yang paling stabil pada

periode tersebut adalah pada tahun 2014. Sedangkan nilai terendah

terdapat pada tahun 2010 sebesar 20,85 poin.

Page 89: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

75

4.1.5. Indeks Efektivitas Pemerintahan Indonesia

Sumber: TheGlobalEconomy.com

Indeks Efektivitas Pemerintahan menjelaskan persepsi kualitas

layanan publik, kualitas pegawai negeri pemerintah, tingkat

independensinya dari tekanan politik, kualitas perumusan dan

pelaksanaan kebijakan, dan kredibilitas serta komitmen pemerintah

Indonesia terhadap kebijakan tersebut. Sebagaimana indeks stabilitas

politik Indeks ini, indeks ini juga diukur dengan range 0 - 100. Angka

0 merupakan titik terendah yang berarti bahwa tingkat efektivitas

pemerintahan berada pada level yang lemah atau tidak efektif,

sedangkan angka 100 menunjukkan bahwa tingkat efektivitas

pemerintahan berada pada level kuat atau efektif.

Berdasarkan tabel 4.5 diatas, tingkat efektivitas pemerintahan

Indonesia pada tahun 2010 adalah sebesar 47,37 poin dan pada tahun

47.37 46.92 46.4547.39

54.81

46.15

40.00

42.00

44.00

46.00

48.00

50.00

52.00

54.00

56.00

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Go

vern

me

nt

Effe

ctiv

en

ess

Ind

ex

Year

Grafik 4.5

Indeks Efektivitas Pemerintahan Indonesia 2010-2015

Page 90: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

76

2015 turun menjadi 46,15 poin. Pada periode tersebut, rata-rata tingkat

efektivitas pemerintahan Indonesia berada pada angka 48,18 poin.

Tingkat efektivitas tertinggi berada pada tahun 2014 dengan nilai

sebesar 54,81 poin, sedangkan tingkat efektivitas pemerintahan

terendah terjadi pada tahun 2015 dengan nilai sebesar 46,15 poin.

4.2. Analisis dan Pembahasan

Semua data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data

sekunder deret waktu (time series) yang disajikan secara tahunan dari tahun

2010–2015. Penelitian ini membahas hubungan pertumbuhan dana pihak

ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), stabilitas politik, dan

efektivitas pemerintahan sebagai variabel independen terhadap pertumbuhan

pembiayaan bank syariah sebagai variabel dependen.

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, metode yang digunakan

sebagai alat analisis dalam penelitian ini adalah regresi data panel.

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Eviews 9.0 untuk

mempercepat perolehan hasil yang dapat menjelaskan variabel-variabel yang

akan diteliti. Hasil pengujian tersebut adalah sebagai berikut:

Page 91: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

77

4.2.1. Analisis Data

A. Pemilihan Model Regresi Data Panel

Tabel 4.1

Hasil Regresi Data Panel dengan Berbagai Model

Model

Variable

Common Effect Fixed Effect Random Effect

t-Statistic Prob. t-Statistic Prob. t-Statistic Prob.

C 2.950230 0.0068 2.930928 0.0080 2.974932 0.0064

DPK? 11.21302 0.0000 9.143210 0.0000 10.37150 0.0000

NPF? -2.798117 0.0098 -2.626505 0.0158 -2.756557 0.0107

ISP? 1.167657 0.2540 1.144535 0.2653 1.184140 0.2475

IEP? -2.329450 0.0282 -2.170363 0.0416 -2.297345 0.0302

Adjusted

R-squared

0.880518 0.886581 0.883410

F-statistic 54.42854 29.33610 55.93380

Prob.

(F-statistic) 0.000000 0.000000 0.000000

Sumber: Data diolah, 2017

Tabel 4.1 merupakan hasil regresi data panel dengan

menggunakan model common effect, fixed effect dan random effect.

Langkah selanjutnya adalah dengan melihat hasil uji chow. Uji chow

dilakukan untuk menentukan model terbaik yang akan digunakan

Page 92: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

78

antara model common effect atau fixed effect. Hasil uji chow dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2

Hasil Uji Chow

Effects Test Statistic d.f Prob.

Cross-section F 1.334101 (4,21) 0.2902

Cross-section Chi-square 6.792894 4 0.1472

Sumber: Data diolah, 2017.

Hasil uji chow pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai

probabilitas cross-section F adalah 0.2902 yang menunjukkan

bahwa 0.2902 > 0.05, maka kesimpulannya H0 diterima. Oleh karena

itu model yang dipilih adalah Common Effect Model.

4.2.2. Pengujian Hipotesis Penelitian

A. Uji Signifikansi Parsial (uji-t)

a. Berdasarkan Probabilitas

Tabel 4.3

Hasil Uji Regresi dengan Common Effect Model

Model

Variable

Common Effect

t-Statistic Prob.

C 2.950230 0.0068

Page 93: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

79

DPK? 11.21302 0.0000

NPF? -2.798117 0.0098

ISP? 1.167657 0.2540

IEP? -2.329450 0.0282

Sumber: Data diolah, 2017

Tabel diatas merupakan hasil dari pengujian variabel

independen yaitu pertumbuhan DPK (DPK), NPF, stabilitas

politik (ISP), dan efektivitas pemerintahan (IEP) terhadap

pertumbuhan pembiayaan bank syariah di Indonesia secara

parsial dengan menggunakan model Common Effect. Dari output

diatas dapat dilihat nilai probability dari masing-masing variabel

bebas yang digunakan. Variabel pertumbuhan DPK (0.0000),

variabel NPF (0.0098), dan variabel efektivitas pemerintahan

(0.0282) memiliki nilai probability yang lebih kecil dari alfa

(0.05), sehingga dapat dikatakan bahwa variabel-variabel tersebut

memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel Y (pertumbuhan

pembiayaan bank syariah). Sedangkan sisanya, yaitu variabel

stabilitas politik (0.2540) tidak memiliki pengaruh terhadap

variabel Y karena memiliki nilai probability lebih besar dari alfa

(0,05).

Page 94: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

80

b. Berdasarkan t-tabel

Dalam persamaan, digunakan tingkat kepercayaan α =

5%, dengan df (n-k) = (30-4) = 26 maka diperoleh t-tabel 2,060.

Dari hasil uji pada persamaan dapat dilihat sebagai berikut:

i. Uji Terhadap Variabel Pertumbuhan DPK (DPK)

Tabel diatas menunjukkan bahwa t-statistik DPK

(11.21302) > t-tabel (2,060), sehingga dapat disimpulkan

bahwa variabel pertumbuhan DPK berpengaruh

signifikan terhadap pertumbuhan pembiayaan bank

syariah.

ii. Uji Terhadap Variabel NPF

Tabel diatas menunjukkan t-statistik NPF

(2.798117) > t-tabel (2,060), sehingga dapat disimpulkan

bahwa variabel NPF berpengaruh signifikan terhadap

pertumbuhan pembiayaan bank syariah.

iii. Uji Terhadap Variabel Stabilitas Politik

Tabel diatas menunjukkan t-statistik stabilitas

politik (1.167657) < t-tabel (2,060), sehingga dapat

disimpulkan bahwa variabel stabilitas politik tidak

berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan

pembiayaan bank syariah.

Page 95: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

81

iv. Uji Terhadap Variabel Efektivitas Pemerintahan

Tabel diatas menunjukkan t-statistik efektivitas

pemerintahan (2.329450) > t-tabel (2,060), sehingga

dapat disimpulkan bahwa variabel efektivitas

pemerintahan berpengaruh signifikan terhadap

pertumbuhan pembiayaan bank syariah.

B. Uji Signifikansi Simultan (uji-F)

a. Berdasarkan Probabilitas

Tabel 4.4

Uji-F Statistik

Prob (F-statistic) 0.000000

F-statistic 54.42854

Sumber: Data diolah, 2017

Dilihat dari output prob F statistic diperoleh hasil

0.000000 lebih kecil dari α=0,05 sehingga dapat dikatakan

bahwa semua variabel X berpengaruh secara simultan terhadap

variabel Y.

b. Berdasarkan f-tabel

Dengan n = 30 dan k = 4, maka diperoleh nilai F tabel

sebesar 2.69. Karena F-statistik (54.42854) > F-tabel (2.69),

Page 96: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

82

maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel X berpengaruh

secara simultan terhadap variabel Y.

C. Uji Adjusted R2

Tabel 4.5

Uji Adjusted R-Squared

Adjusted R-squared 0.880518

Sumber: Data diolah, 2017

Berdasarkan hasil regresi sebagaimana yang tertera pada

tabel, diketahui bahwa nilai koefisien determinasi (Adjusted R-

squared) sebesar 0.880518. Hal ini menunjukkan bahwa variasi

variabel dependen (pertumbuhan pembiayaan bank syariah) secara

simultan dapat dijelaskan oleh variabel independen (Pertumbuhan

DPK, NPF, Stabilitas Politik, dan Efektivitas Pemerintahan) sebesar

88,0518% sedangkan sisanya 11,9482% dijelaskan oleh faktor lain

diluar variabel yang diteliti.

4.2.3. Model Penelitian

Berdasarkan estimasi model regresi data panel yang telah dilakukan

sebelumnya, maka hasil penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

Page 97: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

83

Tabel 4.6

Koefisien Variabel

Variable Coefficient

C 0.860176

DPK? 0.638064

NPF? -3.965792

ISP? 0.007835

IEP? -0.017250

Sumber: Data diolah, 2017

Persamaan model regresinya adalah sebagai berikut:

PEMBIAYAANit = 0.860176 + 0.638064 DPKit - 3.965792 NPFit +

0.007835 ISPt - 0.017250 IEPt + εit

Model diatas dapat diinterpretasi sebagai berikut:

a. Konstanta sebesar 0.860176 menunjukkan bahwa jika variabel

independen (DPK, NPF, ISP, IEP) pada observasi bank i dan tahun

t adalah konstan, maka pertumbuhan pembiayaan bank syariah

adalah sebesar 0.860176.

b. Nilai koefisien regresi DPK sebesar 0.638064 menunjukkan bahwa

pertumbuhan DPK berpengaruh positif terhadap pertumbuhan

pembiayaan bank syariah. Hal tersebut berarti bahwa setiap

kenaikan tingkat pertumbuhan DPK pada observasi bank i dan tahun

Page 98: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

84

t sebesar 1%, akan menaikan tingkat pertumbuhan pembiayaan bank

syariah sebesar 0.638064.

c. Nilai koefisien regresi NPF sebesar -3.965792 menunjukkan bahwa

NPF memiliki pengaruh negatif terhadap pertumbuhan

pembiayaan bank syariah. Hal tersebut berarti bahwa setiap

kenaikan NPF pada bank i dan tahun t adalah sebesar 1% akan

menyebabkan penurunan tingkat pertumbuhan pembiayaan bank

syariah sebesar 3.965792.

d. Nilai koefisien regresi ISP sebesar 0.007835 menunjukkan bahwa

stabilitas politik berpengaruh positif terhadap pertumbuhan

pembiayaan bank syariah. Hal ini berarti bahwa setiap kenaikan ISP

pada tahun t sebesar 1% akan menaikan tingkat pertumbuhan

pembiayaan bank syariah sebesar 0.007835.

e. Nilai koefisien regresi IEP sebesar -0.017250 menunjukkan bahwa

efektivitas pemerintahan berpengaruh negatif terhadap

pertumbuhan pembiayaan bank syariah. Hal ini berarti bahwa setiap

kenaikan tingkat IEP pada tahun t sebesar 1% akan menurunkan

tingkat pertumbuhan pembiayaan bank syariah sebesar 0.017250.

Page 99: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

85

4.2.4. Interpretasi Hasil Penelitian

A. Hubungan Pertumbuhan DPK dengan Pertumbuhan

Pembiayaan Bank Syariah

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan DPK

berpengaruh signifikan pada taraf nyata 5% dengan nilai probabilitas

0.0000 dan berhubungan positif dengan nilai koefisien yang diperoleh

0.638064 yang berarti bahwa jika pertumbuhan DPK naik sebesar Rp

1 persen, maka pertumbuhan pembiayaan bank syariah meningkat

sebesar 0.638064.

Hasil tersebut sesuai dengan teori dan hasil penelitian terdahulu.

Siregar (2004) dalam penelitiannya mendokumentasikan bahwa DPK

berpengaruh positif terhadap pembiayaan bank syariah. Hal ini juga

diperkuat oleh Agustinar (2016) dan Qolby (2013) yang

menyimpulkan bahwa DPK memiliki pengaruh positif terhadap

pembiayaan bank syariah.

DPK memang memiliki pengaruh yang kuat terhadap

pembiayaan, hal tersebut karena DPK merupakan aset paling besar

yang dimiliki oleh perbankan syariah. Salah satu sumber dana yang

bisa digunakan untuk pembiayaan (financing) adalah modal sendiri

(equity) sehingga semakin besar DPK yang dihimpun, maka semakin

besar pula jumlah pembiayaan yang disalurkan, oleh karena itu

pertumbuhan DPK memiliki pengaruh positif terhadap pertumbuhan

pembiayaan bank syariah.

Page 100: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

86

B. Hubungan NPF dengan Pertumbuhan Pembiayaan Bank Syariah

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa NPF berpengaruh

secara signifikan pada taraf nyata 5% dengan nilai probabilitas 0.0098

dan berhubungan negatif dengan nilai koefisien -3.965792 yang

berarti bahwa jika NPF naik sebesar 1 persen, maka pertumbuhan

pembiayaan bank syariah turun sebesar 3.965792 persen.

Hasil tersebut sesuai dengan teori dan penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Agustinar (2016), dan Siregar (2004) yang

mendokumentasikan bahwa NPF memiliki hubungan negatif dan

signifikan terhadap pembiayaan bank syariah. Hal ini juga sesuai

dengan hasil penelitian yang dikemukakan Adnan (2005) yang

mengatakan bahwa kredit bermasalah berbanding terbalik dengan

penyaluran pembiayaan, dimana besarnya NPF mencerminkan tingkat

pengendalian biaya dan kebijakan kredit yang dijalankan oleh bank,

sehingga semakin rendah NPF maka akan semakin tinggi jumlah

pembiayaan yang akan disalurkan oleh bank. Semakin tinggi NPF

menunjukkan semakin rendahnya kemampuan bank dalam

mengumpulkan kembali pembiayaan yang dikeluarkannya. Semakin

sedikit dana pinjaman yang kembali ke bank, akan menyebabkan dana

bank yang tersedia untuk disalurkan semakin berkurang. Akibatnya,

bank akan mengurangi jumlah dana yang akan disalurkan ke

masyarakat.

Page 101: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

87

C. Hubungan Stabilitas Politik dengan Pertumbuhan Pembiayaan

Bank Syariah

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa stabilitas politik tidak

berpengaruh secara signifikan pada taraf nyata 5% dengan nilai

probabilitas 0.2540 dan berhubungan positif dengan nilai koefisien

0.007835 yang berarti bahwa jika stabilitas politik naik sebesar 1

score, maka pertumbuhan pembiayaan bank syariah naik sebesar

0.007835 persen.

Hasil tersebut sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa

stabilitas politik berpengaruh positif terhadap pertumbuhan

pembiayaan bank syariah. Situasi politik yang stabil akan

menciptakan iklim ekonomi yang kondusif, dan situasi seperti ini

merangsang pertumbuhan ekonomi, terbukanya akses untuk

melakukan aktivitas-aktivitas yang produktif, sehingga produksi dapat

ditingkatkan. Meningkatnya produksi ini lebih lanjut dapat

berimplikasi tehadap peningkatan pembiayaan produktif bank syariah,

yakni pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan

produksi dalam arti luas, yaitu untuk peningkatan usaha, baik usaha

produksi, perdagangan, maupun investasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa stabilitas politik

berpengaruh positif terhadap pertumbuhan pembiayaan bank syariah

di Indonesia pada periode tahun 2010-2015. Dalam keadaan politik

yang stabil akan tercipta iklim ekonomi yang kondusif bagi

Page 102: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

88

peningkatan investasi dan produksi yang selanjutnya dapat menaikkan

tingkat pertumbuhan pembiayaan/kredit perbankan. Namun,

masyarakat belum tentu akan mengajukan pembiayaan di bank

syariah. Oleh karena itu, stabilitas politik bukanlah salah satu faktor

yang berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan pembiayaan bank

syariah di Indonesia.

D. Hubungan Efektivitas Pemerintahan dengan Pertumbuhan

Pembiayaan Bank Syariah

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa efektivitas

pemerintahan berpengaruh secara signifikan pada taraf nyata 5%

dengan nilai probabilitas 0.0282 dan berhubungan negatif dengan nilai

koefisien -0.017250 yang berarti bahwa jika efektivitas pemerintahan

naik sebesar 1 score, maka pertumbuhan pembiayaan bank syariah

turun sebesar 0.017250 persen.

Variabel efektivitas pemerintahan menjelaskan persepsi

kualitas layanan publik pemerintah, kualitas pegawai negeri dan

tingkat independensinya dari tekanan politik, kualitas perumusan dan

pelaksanaan kebijakan, dan kredibilitas serta komitmen pemerintah

terhadap kebijakan tersebut. Efektivitas dan kredibilitas pemerintah

berkontribusi positif terhadap perekonomian dan terciptanya iklim

yang kondusif untuk meningkatkan produksi. Peningkatan produksi

tersebut pada akhirnya akan berpengaruh positif terhadap

Page 103: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

89

pertumbuhan ekonomi dan pembiayaan bank syariah. Melalui

pengaturan dan regulasi pemerintah yang efektif, perbankan syariah

dapat semakin berkembang pesat, termasuk dalam segi pembiayaan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa efektivitas

pemerintahan ternyata berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

pertumbuhan pembiayaan bank syariah di Indonesia dalam periode

tahun 2010-2015. Hal ini terjadi karena dalam konteks proses,

dimensi-dimensi efektivitas pemerintah sangat luas, bukan hanya

terbatas pada tugas dan peran pemerintah dalam perumusan dan

pelaksanaan kebijakan perbankan syariah. Oleh karena itu, efektivitas

pemerintahan berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan pembiayaan

bank syariah.

Page 104: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

90

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh

antara pertumbuhan DPK, NPF, stabilitas politik, dan efektivitas

pemerintahan terhadap pertumbuhan pembiayaan bank syariah di Indonesia

pada periode tahun 2010-2015.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan

metode analisis regresi data panel melalui Common Effects Model (CEM),

maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan dari hasil penelitian sebagai

berikut:

1. Pertumbuhan Dana pihak ketiga (DPK) memiliki pengaruh positif dan

signifikan terhadap pertumbuhan pembiayaan bank syariah di

Indonesia, yang berarti bahwa setiap peningkatan DPK akan

menyebabkan kenaikan tingkat pertumbuhan pembiayaan bank syariah.

2. Non Performing Financing (NPF) memiliki pengaruh negatif dan

signifikan terhadap pertumbuhan pembiayaan bank syariah di Indonesia

yang berarti bahwa jika NPF meningkat maka akan menurunkan tingkat

pertumbuhan pembiayaan bank syariah.

3. Stabilitas politik memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

pertumbuhan pembiayaan bank syariah di Indonesia yang berarti bahwa

Page 105: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

91

setiap peningkatan tingkat stabilitas politik dapat menyebabkan

kenaikan tingkat pertumbuhan pembiayaan bank syariah.

4. Efektivitas pemerintahan memiliki pengaruh negatif dan signifikan

terhadap pertumbuhan pembiayaan bank syariah di Indonesia yang

berarti bahwa jika tingkat efektivitas pemerintahan naik, maka tingkat

pertumbuhan pembiayaan bank syariah akan turun.

5. Hasil pengujian secara simultan menunjukkan bahwa variabel

independen pertumbuhan DPK, NPF, stabilitas politik, dan efektivitas

pemerintahan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen

pertumbuhan pembiayaan bank syariah di Indonesia.

5.2. Saran dan Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan yang telak dikemukakan diatas, penulis

memberikan beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat. Adapun saran

dan implikasi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Bagi Akademisi

a. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas penelitian

dengan menggunakan metode lain dan atau menambahkan variabel-

variabel lain diluar variabel yang telah diteliti agar diperoleh hasil

yang lebih variatif yang dapat menjelaskan faktor-faktor apa saja

yang dapat mempengaruhi pertumbuhan pembiayaan bank syariah.

Page 106: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

92

b. Penelitian ini hanya menganalisis pertumbuhan pembiayaan 5 BUS

saja, yaitu BSM, BMI, BNIS, BRIS dan BSMI sebahai objek

penelitian. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan

BUS lain atau bahkan UUS dan BPRS sebagai objek penelitian agar

lebih mendapatkan gambaran yang jelas terkait pertumbuhan

pembiayaan bank syariah di Indonesia.

2. Bagi Pemangku Kepentingan (stake holders) Perbankan Syariah

Pembiayaan merupakan salah satu aspek penting dalam

menunjang perekonomian nasional, maka pertumbuhan pembiayaan

harus mendapatkan perhatian yang baik dari para stake holders

perbankan syariah. Penelitian ini menganalisis faktor-faktor ekonomi

dan non-ekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan pembiayaan. Hasil

penelitian ini diharapkan mampu menjadi salah satu acuan dalam

penyusunan kebijakan dan strategi pengelolaan pembiayaan bank

syariah di Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan,

saran dan rekomendasi bagi stake holders perbankan syariah adalah

sebagai berikut:

a. Perbankan syariah di Indonesia diharapkan terus meningkatkan

jumlah dana pihak ketiga dengan terus menciptakan inovasi-

inovasi produk dan metode pemasaran bank syariah. Selain itu

Page 107: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

93

sosialisasi terhadap masyarakat perlu ditingkatkan secara masif

dan menyeluruh ke berbagai daerah.

b. Perbankan syariah diharapkan lebih selektif dan mempunyai

standar yang ketat dalam menentukan nasabah yang akan

menerima pembiayaan dan mampu meningkatkan kinerjanya

dalam menghimpun kembali pembiayaan yang telah disalurkan

kepada masyarakat sehingga tingkat NPF akan rendah.

c. Pemerintah Indonesia sebagai pemangku kebijakan diharapkan

mampu menjamin dan memelihara stabilitas politik dan

keamanan nasional agar senantiasa tercipta iklim perekonomian

yang kondusif sehingga dapat memberikan pengaruh positif

terhadap industri perbankan dan investasi nasional. Pemerintah

juga diharapkan mampu mengefektifkan kebijakan-kebijakan

keuangan syariah yang telah ada dan menyusun kebijakan-

kebijakan baru yang relevan dengan kebutuhan perbankan

syariah saat ini, sehingga ke-efektifan pemerintah tersebut

selanjutnya dapat berpengaruh positif terhadap pertumbuhan

pembiayaan bank syariah.

Page 108: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

94

DAFTAR PUSTAKA

Adiwarman Karim (2004) Bank Islam, Analisis Fiqih dan Keuangan, PT. Raja

Grafindo Persada, Jakarta, 2004

Agustinar, A. (2016). Analisis Pengaruh DPK, NPF, SWBI dan Surat Berharga

Pasar Uang Syariah Terhadap Penyaluran Pembiayaan Perbankan

Syariah Di Indonesia (Periode 2010-2014) (Doctoral dissertation,

Pascasarjana UIN-SU).

Ali, Mashud. (2004). Asset Liability Management: Menyiasati Risiko Pasar dan

Risiko Operasional. Jakarta: PT. Gramedia.

Anshori, Abdul Ghofur. (2007). Perbankan Syariah di Indonesia, Yogyakarta:

Gajah Mada University Press

Antonio, Muhammad Syafi’i. (2001) Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta:

Gema Insani Press dan Tazkia Cendikia.

Arifin, Zainul M. B. A. (2012). Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah. Pustaka

Alvabet.

Brunetti A, G. Kinsuko, B. Weder. (1997). Institutional Obstacle to Doing

Business: Region by Region Result from a Worldwide Survey of the Private

Sector. Working Paper No. 1759.

Budiono, Kholis. (2009) Pengaruh Pembiayaan Bank Syariah Zakat PDB dan

Inflasi terhadap jumlah penduduk miskin di Indonesia. Jurnal.

Crouch, Harold. (1982). Perkembangan Ekonomi & Modernisasi, Jakarta: Yayasan

Pengkhidmatan,

Darmawan, Komang. (2004). Analisis Rasio - Rasio Bank. Info Bank

Page 109: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

95

Dedi Rosadi. (2011). Analisis Ekonometrika dan Runtun Waktu Terapan dengan R.

Yogyakarta: Andi Offset

Dendawijaya, Lukman. (2005). Manajemen Perbankan. Jakarta: Penerbit Ghalia

Indonesia

Effendy, Onong Uchjana. (1986), Dinamika Komunikasi. Bandung: Remadja Karya

CV

Fitria, W. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyaluran Kredit Pada

Bank Umum yang Telah Go Public Periode Tahun 2011-2013. Skripsi,

Fakultas Ekonomi & Bisnis. Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

Gozali, A. (2005). Jangan Ada Bunga Di Antara Kita: Serba-Serbi Kredit Syariah.

Elex Media Komputindo.

Grindle, M.S. (2007). Good Enough Governance Revisited. Development Policy

Review. 25(5): 553-574

Gujarati, D. N. (2007). Dasar-dasar Ekonometrika, Edisi 3, Jilid 2, Terjemahan

oleh Julius A. Mulyadi. Jakarta: Erlangga.

Hadinoto, Soetanto. (2008). Bank Strategy On Funding and Liability Management.

Penerbit: PT Elex Media Komputindo. Jakarta.

Ikit. (2015). Akuntansi Penghimpunan Dana Bank Syariah. Yogyakarta:

Deepublish.

Indonesia, B. (2006). Kebijakan Akselerasi Pengembangan Perbankan Syariah

2007-2008. Bank Indonesia, Jakarta.

Indonesia, B. (2007). Surat Edaran Bank Indonesia No. 9/24/DPBS tentang Sistem

Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah.

Bank Indonesia, Jakarta.

Page 110: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

96

Indonesia, B. (2008) Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/11/PBI/2008 tentang

Sertifikat Bank Indonesia Syariah, Bank Indonesia, Jakarta.

Indonesia, B. (2015-2016). Statistik Perbankan Syariah. Bank Indonesia, Bank

Indonesia, Jakarta.

Inggrid, I. (2006). Sektor Keuangan dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia:

Pendekatan Kausalitas dalam Multivariate Vector Error Correction

Model (VECM). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 8(1), pp-40.

Jack A. Plano, (1985). Kamus Analisa Politik Terjemahan Edi S. Siregar: Rajawali

Press.

Kasmir. (2008). Bank & Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada

Khatimah, H. (2012). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyaluran

Dana Perbankan Syariah di Indonesia Sebelum dan Sesudah Kebijakan

Akselerasi Perbankan Syariah Tahun 2007/2008. OPTIMAL: Jurnal

Ilmiah Ekonomi Manajemen dan Kewirausahaan.

Mahmudi. (2005). Manajemen Kinerja Sektor Publik. Penrbit Buku UPP AMP

YKPN, Yogyakarta

Mankiw, N.G. (2000). Teori Makroekonomi. Edisi ke-5. Jakarta (ID): Erlangga.

Terjemahan dari Principles of Macroeconomics oleh Imam N.

Maula, K. H. (2009). Pengaruh Simpanan (DPK), Modal Sendiri, Marjin

Keuntungan dan NPF terhadap Pembiayaan Murabahah pada Bank

Syariah Mandiri. Skripsi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Muhammad, (2005). Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: Unit Penerbit dan

Percetakan AMP YKPN.

Page 111: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

97

Nachrowi D Nachrowi. (2006). Ekonometrika, untuk Analisis Ekonomi dan

Keuangan, Cetakan Pertama, Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI.

Nawawi, Ismail. (2011). Perbankan Syariah. Jakarta: Kencana

Permadi Gandapradja, (2004), Dasar dan Prinsip Pengawasan Bank, Cetakan

Pertama.

Plano, Jack C. et al, (1989). Kamus Analisa Politik, Jakarta: Rajawali, Cet. II

Pradjoto & Associates. (2007) Pembiayaan dalam Perbankan Syariah, Jakarta:

Artikel.

Pratama, B. A. (2010). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan

Penyaluran Kredit Perbankan (Studi pada Bank Umum di Indonesia

Periode Tahun 2005-2009) (Doctoral Dissertation, Universitas

Diponegoro).

Pratami, W. A. N., & Muharam, H. (2011). Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga

(DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF)

Dan Return On Asset (ROA) Terhadap Pembiayaan Pada Perbankan

Syariah (Studi Kasus Pada Bank Muamalat Indonesia Periode 2001-2011)

(Doctoral Dissertation, Universitas Diponegoro).

Pratin, P., & Adnan, A. (2005). Analisis Hubungan Simpanan, Modal Sendiri, NPL,

Prosentase Bagi Hasil Dan Markup Keuntungan terhadap Pembiayaan

pada Perbankan Syariah Studi Kasus pada Bank Muamalat Indonesia

(BMI). Sinergi: Kajian Bisnis dan Manajemen.

Qolby, M. L. (2013). Faktor–faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan pada

Perbankan Syariah di Indonesia Periode Tahun 2007-2013. Economics

Development Analysis Journal, 2(4).

Riyadi, Selamet (2004). Banking Assets and Liability Management, Jakarta: FE UI.

Page 112: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

98

Rodoni, Ahmad. (2010). Manajemen Keuangan, Edisi pertama. Cetakan pertama,

Jakarta: Mitra Wacana Media.

Sanit, Arbi (1982). Sistem Politik Indonesia; Kestabilan Peta Kekuatan Politik dan

Pembangunan, Jakarta: Rajawali Press,

Sanit, Arbi (1995). Ormas dan Politik. Jakarta: LSIP, cet. I, h. 57

Sarwoko. (2005). Dasar-Dasar Ekonometrika. Andi Offset, Yogyakarta

Septiani, P. D., & Farah, A. (2014). Pertumbuhan Ekonomi dan Kestabilan Politik

di Indonesia (Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomika dan Bisnis).

Siamat, Dahlan. (2005). Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi Kelima. Jakarta:

Lembaga Penerbit FE UI

Sinungan, Muchdarsyah (1997). Managemen Dana Bank. Jakarta: Bumi Aksara

Siregar, N. (2004). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyaluran Dana

Perbankan Syariah di Indonesia (Master's thesis).

Sugiyono, D. R. (2004). Statistika Untuk Penelitian. Edisi Keenam, CV. Alfabeta,

Bandung.

Sugiyono. (2008). Metodologi Penelitian Administrasi. Cetakan Kedelapan.

Alfabeta. Bandung

Susilo, Sri, Sigit Triandaru, A. Totok Budi Santoso. (1999). Bank dan Lembaga

Keuangan Lain. Cetakan Pertama. Jakarta: Salemba Empat.

Tarmidi, D. (2009). Aspek Politik dan Pemerintahan dalam Pemulihan 247 Buletin

Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL.7 NO.2, DESEMBER 2013 Ekonomi

Indonesia. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Veithzal Rivai dan Andria Permata Veithzal. (2006). Credit Management Hand

Book, Teori, Konsep, Prosedur, dan Aplikasi Panduan Praktisi,

Page 113: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

99

Mahasiswa, Bankir dan Nasabah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,).

Widarjono, Agus. (2009). Ekonometrika Pengantar dan Aplikasi. Yogyakarta:

Ekonisia.

Winarno, Wing Wahyu. (2009). Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan

Eviews. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Wiroso. (2005) Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah.

Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Zulkifli, Sunarto. (2007). Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah. Jakarta:

Ziktul Hakim.

Page 114: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

100

Lampiran 1

DATA PENELITIAN

No Bank Tahun Pembiayaan DPK NPF ISP IEP

1 BSM 2010 49.21% 49.95% 3.52% 20.85 47.37

2 BSM 2011 53.23% 46.97% 2.42% 22.27 46.92

3 BSM 2012 21.86% 11.24% 2.82% 27.96 46.45

4 BSM 2013 12.75% 19.09% 4.32% 28.91 47.39

5 BSM 2014 -2.63% 5.95% 6.84% 30.00 54.81

6 BSM 2015 3.98% 3.83% 6.06% 24.76 46.15

7 BMI 2010 39.29% 30.61% 4.32% 20.85 47.37

8 BMI 2011 41.33% 53.27% 2.60% 22.27 46.92

9 BMI 2012 46.08% 30.93% 2.09% 27.96 46.45

10 BMI 2013 27.20% 19.73% 4.69% 28.91 47.39

11 BMI 2014 3.14% 22.53% 6.55% 30.00 54.81

12 BMI 2015 -5.52% -11.97% 7.11% 24.76 46.15

13 BNIS 2010 8.97% 23.71% 3.59% 20.85 47.37

14 BNIS 2011 49.23% 30.87% 3.62% 22.27 46.92

15 BNIS 2012 43.72% 32.91% 2.02% 27.96 46.45

16 BNIS 2013 47.30% 27.93% 1.86% 28.91 47.39

17 BNIS 2014 33.82% 41.42% 1.86% 30.00 54.81

18 BNIS 2015 18.09% 18.94% 2.53% 24.76 46.15

19 BRIS 2010 112.57% 181.53% 3.19% 20.85 47.37

20 BRIS 2011 65.92% 94.37% 2.77% 22.27 46.92

21 BRIS 2012 24.35% 20.62% 3.00% 27.96 46.45

22 BRIS 2013 24.24% 15.45% 4.06% 28.91 47.39

23 BRIS 2014 10.76% 21.14% 4.60% 30.00 54.81

24 BRIS 2015 6.17% 17.58% 4.86% 24.76 46.15

25 BSMI 2010 -1.30% 2.37% 3.52% 20.85 47.37

26 BSMI 2011 29.82% 22.09% 3.03% 22.27 46.92

27 BSMI 2012 51.74% 44.09% 2.67% 27.96 46.45

28 BSMI 2013 15.64% 8.83% 2.98% 28.91 47.39

29 BSMI 2014 -24.07% -23.98% 3.89% 30.00 54.81

30 BSMI 2015 -22.81% -25.96% 4.26% 24.76 46.15

Page 115: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

101

Lampiran 2

HASIL PENGOLAHAN DATA

a. Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: BANK

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 1.334101 (4,21) 0.2902

Cross-section Chi-square 6.792894 4 0.1472

Cross-section fixed effects test equation:

Dependent Variable: PEMBIAYAAN?

Method: Panel Least Squares

Date: 11/29/17 Time: 11:38

Sample: 1 6

Included observations: 6

Cross-sections included: 5

Total pool (balanced) observations: 30 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.860176 0.291562 2.950230 0.0068

DPK? 0.638064 0.056904 11.21302 0.0000

NPF? -3.965792 1.417308 -2.798117 0.0098

ISP? 0.007835 0.006710 1.167657 0.2540

IEP? -0.017250 0.007405 -2.329450 0.0282 R-squared 0.896998 Mean dependent var 0.261363

Adjusted R-squared 0.880518 S.D. dependent var 0.281421

S.E. of regression 0.097276 Akaike info criterion -1.671509

Sum squared resid 0.236567 Schwarz criterion -1.437976

Log likelihood 30.07264 Hannan-Quinn criter. -1.596800

F-statistic 54.42854 Durbin-Watson stat 1.710158

Prob(F-statistic) 0.000000

b. Common Effect Model

Dependent Variable: PEMBIAYAAN?

Method: Pooled Least Squares

Date: 11/29/17 Time: 11:35

Sample: 1 6

Included observations: 6

Cross-sections included: 5

Total pool (balanced) observations: 30

Page 116: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

102

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.860176 0.291562 2.950230 0.0068

DPK? 0.638064 0.056904 11.21302 0.0000

NPF? -3.965792 1.417308 -2.798117 0.0098

ISP? 0.007835 0.006710 1.167657 0.2540

IEP? -0.017250 0.007405 -2.329450 0.0282 R-squared 0.896998 Mean dependent var 0.261363

Adjusted R-squared 0.880518 S.D. dependent var 0.281421

S.E. of regression 0.097276 Akaike info criterion -1.671509

Sum squared resid 0.236567 Schwarz criterion -1.437976

Log likelihood 30.07264 Hannan-Quinn criter. -1.596800

F-statistic 54.42854 Durbin-Watson stat 1.710158

Prob(F-statistic) 0.000000

c. Fixed Effect Model

Dependent Variable: PEMBIAYAAN?

Method: Pooled Least Squares

Date: 11/29/17 Time: 11:37

Sample: 1 6

Included observations: 6

Cross-sections included: 5

Total pool (balanced) observations: 30 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.835992 0.285231 2.930928 0.0080

DPK? 0.642466 0.070267 9.143210 0.0000

NPF? -4.609739 1.755085 -2.626505 0.0158

ISP? 0.007893 0.006896 1.144535 0.2653

IEP? -0.016307 0.007514 -2.170363 0.0416

Fixed Effects (Cross)

BMI--C 0.053483

BNIS--C 0.012058

BRIS--C -0.050006

BSM--C 0.029660

BSMI--C -0.045195 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.917869 Mean dependent var 0.261363

Adjusted R-squared 0.886581 S.D. dependent var 0.281421

S.E. of regression 0.094776 Akaike info criterion -1.631272

Sum squared resid 0.188633 Schwarz criterion -1.210913

Log likelihood 33.46908 Hannan-Quinn criter. -1.496796

F-statistic 29.33610 Durbin-Watson stat 2.176089

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 117: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37137... · 2018-01-05 · ii ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN NON-EKONOMI

103

d. Random Effect Model

Dependent Variable: PEMBIAYAAN?

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)

Date: 11/29/17 Time: 11:39

Sample: 1 6

Included observations: 6

Cross-sections included: 5

Total pool (balanced) observations: 30

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.848510 0.285220 2.974932 0.0064

DPK? 0.641130 0.061817 10.37150 0.0000

NPF? -4.249617 1.541640 -2.756557 0.0107

ISP? 0.007913 0.006682 1.184140 0.2475

IEP? -0.016848 0.007334 -2.297345 0.0302

Random Effects (Cross)

BMI--C 0.026821

BNIS--C 0.008613

BRIS--C -0.026434

BSM--C 0.014578

BSMI--C -0.023578 Effects Specification

S.D. Rho Cross-section random 0.041254 0.1593

Idiosyncratic random 0.094776 0.8407 Weighted Statistics R-squared 0.899492 Mean dependent var 0.178797

Adjusted R-squared 0.883410 S.D. dependent var 0.269460

S.E. of regression 0.092008 Sum squared resid 0.211635

F-statistic 55.93380 Durbin-Watson stat 1.922045

Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics R-squared 0.896752 Mean dependent var 0.261363

Sum squared resid 0.237132 Durbin-Watson stat 1.715384