ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDI DAYA LELE SANGKURIANG …
Transcript of ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDI DAYA LELE SANGKURIANG …
ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDI DAYA LELE
SANGKURIANG DENGAN SISTEM BIOMAXI DI
DESA CIPELAH
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar
Sarjana dalam bidang ilmu Teknik Industri
Disusun oleh:
Nama : Fadhil Ulya Rinaldi
NPM : 2015610039
PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
BANDUNG
2019
i
ABSTRAK
Setiap manusia untuk menjalankan hidupnya memerlukan suatu kegiatan yang dapat menghasilkan keuntungan atau laba berupa uang yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Kegiatan tersebut memiliki kegiatan yang berbeda-beda, salah satu dari kegiatan tersebut adalah bisnis atau usaha. Kegiatan usaha juga memiliki bentuk yang berbeda-beda tergantung dari apakah suatu usaha yang akan dilakukan dapat dinyatakan layak ataupun tidak. Salah satu jenis usaha yang banyak dijalani oleh orang adalah usaha peternakan. Maka dari itu dilakukan pembuatan usaha peternakan di Desa Cipelah, Kecamatan Rancabali.
Sebelum melakukan kegiatan usaha, perlu dilakukan analisis kelayakan usaha, dimana analisis tersebut mencakup lima buah aspek, diantaranya aspek pasar, aspek operasional, aspek lingkungan, aspek legal, dan aspek finansial. Aspek-aspek tersebut membantu menggambarkan bagaimanakah dapat berjalannya kegiatan usaha.
Berdasarkan dari pengolahan dan pengumpulan data, didapatkan bahwa setiap aspek yang diperlukan dalam analisis kelayakan usaha dapat dinyatakan layak. Pada aspek pasar dikatakan layak dikarenakan berdasarkan permintaan cukup banyak dan berdasarkan kondisi pasar yang ada dengan menggunakan five forces analysis masih dikatakan menarik. Pada aspek operasional, semua kebutuhan yang diperlukan dapat dilakukan dan dipenuhi, pada aspek lingkungan, limbah yang dapat menggangu masyarakat sekitar dapat dihindari dengan sistem biomaxi. Pada aspek legal setiap syarat yang diperlukan dapat dipenuhi. Pada aspek finansial dengan menggunakan perhitungan NPV, IRR, dan DPP masih dikatakan dengan sangat layak, dikarenakan dengan kondisi pessimistic dan skenario harga terkecil, didapatkan IRR sebesar 12%, DPP selama 4,50 tahun, dan nilai NPV sebesar Rp86.316.921. Dari setiap aspek tersebut dapat dikatakan bahwa usaha ikan lele sangkuriang di Desa Cipelah layak.
ii
ABSTRACT
Every human being requires an activity that can generate profits or profits in the form of money that will be used to meet his needs. These activities have different kind, one of them is business. Business activities also have different forms depending on whether a business to be carried out can be declared feasible or not. One type of business that many people undergo is livestock business. Planning of livestock business in Cipelah Village, Rancabali District is created for those sake.
Before conducting business, it is necessary to conduct a business feasibility analysis, where the analysis includes five aspects, including market aspects, operational aspects, environmental aspects, legal aspects, and financial aspects. These aspects help illustrate how business activities can work.
Based on the processing and data collection, it was found that every aspect needed in the business feasibility analysis could be declared feasible. In the aspect of the market it is said that it is feasible because based on sufficient demand and based on existing market conditions by using five forces analysts it is still said to be interesting, in the operational aspects, all necessary needs can be fulfilled and fulfilled. with biomaxi systems, the legal aspects of each required condition can be fulfilled, and in the financial aspects using NPV, IRR, and DPP calculations are still said to be very feasible, due to the pessimistic conditions and the lowest price scenario, the IRR is 12%, the DPP during 4,50 years, and the NPV value is Rp86.316.921. From each of these aspects it can be said that the sangkuriang catfish business in Cipelah Village is feasible.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan
hidayah-nya sehinggia skripsi ini dapat diselesaikan. Pada proses pembuatan
skripsi ini, penulis mendapat banyak bantuan dan dukungan dari berbagai pihak
berupa komentar, saran, dan motivasi yang sangat membantu sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik. Perkenankanlah saya mengucapkan terimakasih
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Paulus Sukapto, Ir., M.B.A. selaku dosen pembimbing yang
telah bersedia untuk meluangkan waktunya untuk membimbing dan
memberi masukan, kritik dan saran serta motivasi hingga skripsi ini
selesai.
2. Bapak Romy Loice, S.T., M.T. selaku Kepala Program Studi Teknik
Industri dan Koordinator Skripsi yang telah memberikan arahan dan
gambaran mengenai skripsi melalui proses briefing.
3. Ibu Catharina Badra Nawangpalupi S.T., M.Eng.Sc., MTD., Ph.D. dan Ibu
Lauren Pratiwi, S.T., M.T. selaku dosen penguji sidang skripsi yang telah
memberikan kritik, saran dan masukan kepada penulis dalam proses
pembuatan skripsi ini.
4. Terimakasih kepada kedua orang tua tercinta, Fitri Yantis dan Edi
Achmad Rinaldi yang telah memberikan doa restu dukungan, dan
motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini serta terimakasih kepada
saudara-saudara saya yang turut mendukung dan memberikan motivasi
untuk menyelesaikan skripsi saya Darin Hulwani Rinaldi dan Dinar Syifa
Ulya Rinaldi.
5. Seluruh teman sejawat dan seperjuangan FTI Unpar 2015.
6. Teman satu tim bimbingan yang selalu menemani dan membantu proses
pembuatan skripsi hingga akhir Vicko Timotius Christoper, Irvan
Kurniawan, Ferdy Pratama,
7. Untuk Anda dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
iv
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan skripsi ini
di kemudian hari. Penulis memohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan
skripsi ini. Penulis mengharapkan bahwa skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang membutuhkan.
Bandung, Agustus 2019
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................ i
ABSTRACT ......................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ v
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah .................................................................. I-1
I.2 Identifikasi Masalah ......................................................................... I-3
I.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi Penelitian .................................. I-5
I.4 Tujuan Penelitian ............................................................................ I-6
I.5 Manfaat Penelitian .......................................................................... I-6
I.6 Metodologi Penelitian ...................................................................... I-6
I.7 Sistematika Penulisan ..................................................................... I-9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Bisnis ............................................................................................ II-1
II.2 Jenis-jenis Produk ......................................................................... II-2
II.3 Wirausaha ..................................................................................... II-3
II.4 Aspek-aspek Studi Kelayakan ....................................................... II-4
II.4.1 Aspek Pasar ....................................................................... II-4
II.4.2 Aspek Operasional ............................................................. II-6
II.4.3 Aspek Hukum ..................................................................... II-8
II.4.4 Aspek Lingkungan .............................................................. II-8
II.4.5 Aspek Finansial ................................................................... II-9
II.5 Ikan Lele Sangkuriang ................................................................. II-10
BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
III.1 Deskripsi Usaha .......................................................................... III-1
III.2 Aspek Pasar ................................................................................ III-2
vi
III.2.1 Permintaan ........................................................................ III-3
III.2.2 Porter’s Five Forces Analysis ............................................ III-4
III.3 Aspek Operasional ...................................................................... III-7
III.3.1 Lokasi Usaha ..................................................................... III-7
III.3.2 Layout Usaha .................................................................... III-9
III.3.3 Peralatan Budidaya Ikan Lele .......................................... III-10
III.3.4 Pembuatan Kolam ........................................................... III-13
III.3.5 Proses Budidaya Ikan Lele .............................................. III-14
III.3.6 Pekerja ............................................................................ III-22
III.4 Aspek Hukum ............................................................................ III-23
III.5 Aspek Lingkungan .................................................................... III-27
III.6 Aspek Finansial ........................................................................ III-28
III.6.1 Biaya Investasi ................................................................ III-28
III.6.2 HPP (Harga Pokok Produksi) .......................................... III-33
III.6.3 Penjualan ........................................................................ III-34
III.6.4 Depresiasi ....................................................................... III-37
III.6.5 Laporan Laba Rugi .......................................................... III-41
III.6.6 Cash Flow ....................................................................... III-42
III.6.7 Analisis Kelayakan Usaha ............................................... III-43
BAB IV ANALISIS
IV.1 Aspek Pasar ...............................................................................IV-1
IV.2 Analisis Operasional ...................................................................IV-3
IV.3 Aspek Hukum .............................................................................IV-3
IV.4 Aspek Lingkungan ......................................................................IV-4
IV.5 Aspek Finansial ..........................................................................IV-4
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan .................................................................................. V-1
V.2 Saran ........................................................................................... V-2
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel II.1 Perbandingan Asam Amino Esensial ............................................... II-12
Tabel II.2 Perbandingan Kandungan Gizi Ikan Lele ......................................... II-12
Tabel III.1 Permintaan ...................................................................................... III-3
Tabel III.2 Perbandingan Air dan Padat Tebar ................................................ III-15
Tabel III.3 Jenis Hama Ikan Lele .................................................................... III-17
Tabel III.4 Jenis Penyakit Ikan Lele ................................................................ III-18
Tabel III.5 Peralatan Budi daya Ikan Lele ....................................................... III-29
Tabel III.6 Bangunan Budi daya Ikan Lele ...................................................... III-30
Tabel III.7 Perizinan Budi daya Ikan Lele ....................................................... III-30
Tabel III.8 Biaya Umum Budi daya Ikan Lele .................................................. III-31
Tabel III.9 Rincian Biaya Listrik Budi daya Ikan Lele ...................................... III-31
Tabel III.10 Harga Pokok Produksi Budi daya Ikan Lele ................................. III-32
Tabel III.11 Rincian Material Langsung Budi daya Ikan lele ............................ III-32
Tabel III.12 Skenario Penjualan ..................................................................... III-33
Tabel III.13 Penjualan Setiap Tahun Kondisi Pessimistic Skenario 1 .............. III-33
Tabel III.14 Penjualan Setiap Tahun Kondisi Pessimistic Skenario 2 .............. III-34
Tabel III.15 Penjualan Setiap Tahun Kondisi Most Likely Skenario 1 .............. III-34
Tabel III.16 Penjualan Setiap Tahun Kondisi Most Likely Skenario 2 .............. III-34
Tabel III.17 Penjualan Setiap Tahun Kondisi Optimistic Skenario 1 ................ III-34
Tabel III.18 Penjualan Setiap Tahun Kondisi Optimistic Skenario 2 ................ III-35
Tabel III.19 Depresiasi ................................................................................... III-36
Tabel III.20 Laporan Laba Rugi ...................................................................... III-39
Tabel III.21 Laporan Cash Flow ..................................................................... III-40
Tabel III.22 Analisis Kelayakan Usaha ........................................................... III-41
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar I.1 Grafik Konsumsi Ikan di Indonesia .................................................. I-2
Gambar I.1 Metodologi Penelitian ...................................................................... I-7
Gambar II.1 Porter’s Five Force Model ............................................................. II-5
Gambar II.2 Lele Sangkuriang ........................................................................... II-11
Gambar III.1 Five Porter Analysis .................................................................... III-7
Gambar III.2 Lokasi Usaha Budi Daya ............................................................. III-9
Gambar III.3 Layout Tata Letak Budidaya Ikan Lele ...................................... III-10
Gambar III.4 Proses Pembuatan Protein Alami .............................................. III-14
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A : Perlakuan Setiap Kolam
Lampiran B : Laporan Laba Rugi
Lampiran C : Laporan Cash Flow
Lampiran D : Analisis Kelayakan Investasi
I-1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah,
identifikasi masalah, pembatasan dan asumsi penelitian, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
I.1 Latar Belakang Masalah
Untuk menjalankan hidupnya, setiap manusia memerlukan suatu
kegiatan yang dapat menghasilkan keuntungan atau laba berupa uang yang akan
digunakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Kegiatan tersebut
berbeda-beda. Salah satunya adalah bisnis.
Menurut Brown dan Pretello (1976), bisnis adalah kegiatan yang
terorganisasi yang bertujuan menghasilkan dan menjual barang dan jasa untuk
mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Di samping
untuk mengadakan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat, bisnis juga
bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kemajuan dan
pertumbuhan ekonomi masyarakat, serta memperoleh keuntungan dari kegiatan
bisnis. Bisnis memiliki jenis yang berbeda-beda, tergantung dari bidang yang
dijalankan. Salah satunya adalah bidang bisnis pertanian. Bisnis ini meliputi
pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Bisnis tersebut sering
dilakukan karena menghasilkan salah satu kebutuhan utama setiap manusia, yaitu
makanan. Makanan merupakan kebutuhan utama yang perlu dipenuhi untuk
setiap individu dalam menjalankan kegiatannya sehari-hari. Makanan juga
berfungsi sebagai sumber utama energi dan nutrisi bagi setiap manusia. Data dari
Badan Pusat Statistik pada tahun 2016 menunjukan pengeluaran rata-rata
penduduk Indonesia pada September 2016 adalah Rp1.018.258,00 per kapita
sebulan. Dari angka tersebut, pengeluaran makanannya mencapai Rp525.544,00.
Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa lebih dari 50 persen pengeluaran
penduduk Indonesia didominasi oleh pengeluaran untuk makanan. Makanan yang
dikonsumsi setiap individu berbeda-beda, tergantung dari kesukaan mereka.
Salah satu makanan yang sering dikonsumsi adalah ikan. Pernyataan tersebut
BAB I PENDAHULUAN
I-2
didukung oleh laporan tahunan KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) pada
tahun 2017. Gambar I.1 menggambarkan konsumsi ikan setiap tahunnya.
Gambar I.1 Grafik Konsumsi Ikan di Indonesia
Pada grafik tersebut dapat dilihat bahwa tingkat konsumsi ikan setiap tahunnya
terus meningkat. Oleh karena itu, pada tahun 2019 direncanakan adanya
peningkatan juga menjadi sekitar 50 kg/kapita/tahun. Salah satu jenis ikan yang
sering dikonsumsi oleh penduduk Indonesia adalah ikan lele. Ikan ini memiliki
enam spesies, yaitu clarias batrachus, clarias teysmani, clarias melanoderma,
clarias nieuhofi, clarias loiacanthus, dan clarias gariepinus. Dari keenam spesies
tersebut, yang paling banyak dibudidayakan adalah spesies clarias batrachus dan
clarias gariepinus. Jumlah permintaan terhadap dua spesies tersebut terbilang
banyak. Dari kedua jenis ikan lele tersebut, yang paling banyak permintaannya
adalah clarias gariepinus atau biasa dikenal sebagai Ikan Lele Sangkuriang.
Data dari Ditjen Perikanan Budi daya Kementerian Kelautan dan
Perikanan menunjukan produksi lele pada tahun 2017 melesat sebesar 137,7
persen. Hal tersebut tidak menyebabkan harga pasaran lele menurun. Bahkan,
harga lele saat ini berkisar Rp16.000,00 sampai dengan Rp18.000,00 per
kilogramnya. Padahal, pada harga Rp15.000,00 per kilogram, pedagang sudah
mendapatkan keuntungan. Faktor-faktor tersebut menyatakan bahwa usaha budi
daya lele dapat menghasilkan keuntungan yang baik. Usaha nantinya akan
menggunakan sistem Biomaxi. Sistem Biomaxi dipilih dikarenakan menurut Bapak
BAB I PENDAHULUAN
I-3
Hadijanto yang merupakan salah satu pengusaha budi daya Lele Sangkuriang,
biaya yang paling besar berasal dari biaya pemberian pakan, dimana dengan
menggunakan sistem Biomaxi, biaya pemberian pakan dapat dikurangi.
Pengurangan tersebut dikarenakan dengan menggunakan sistem Biomaxi,
kotoran ikan lele nantinya akan disintesis oleh bakteri untuk menjadi protein alami,
dimana protein alami tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pakan alami Lele
Sangkuriang.
Budi daya Lele Sangkuriang merupakan salah satu bentuk usaha yang
menarik dikarenakan terus meningkatnya permintaan terhadap ikan tersebut,
tetapi tetap perlu dilakukannya analisis kelayakan usaha untuk mengetahui
apakah usaha tersebut dapat dilakukan di lokasi yang telah ditentukan, yaitu Desa
Cipelah, Kecamatan Rancabali. Dengan dilakukannya analisis, pemilik usaha
dapat menilai dan menentukan secara lebih baik apakah pengeluaran modal atau
investasi yang akan dikeluarkannya akan menghasilkan keuntungan di masa
mendatang.
I.2 Identifikasi Masalah
Proses bisnis dapat dilakukan dalam bentuk apapun, tentunya dengan
terlebih dahulu mempertimbangkan banyak aspek. Data permintaan setiap tahun
yang terbilang banyak belum dapat memastikan kelayakan untuk melakukan
sebuah bisnis. Apalagi, jika bisnis tersebut memiliki waktu kadaluarsa. Misalnya
jika tidak terjual, maka sebuah barang akan berubah menjadi sampah dan
memberikan kerugian untuk individu ataupun perusahaan yang menjalani bisnis
tersebut. Untuk mengetahui apakah suatu bisnis menarik dan layak untuk
dilakukan atau dijalani, terdapat lima aspek yang perlu diteliti lebih lanjut. Kelima
aspek itu yaitu (1) aspek pasar dan pemasaran, (2) aspek operasional, (3) aspek
legal, (4) aspek lingkungan, dan (5) aspek finansial. Setiap aspek tersebut
mempengaruhi keberlangsungan suatu bisnis yang dijalankan.
Aspek pasar dalam sebuah usaha dapat membantu pemilik usaha
mengetahui kondisi pasar dalam sebuah daerah tertentu. Menurut Kotler (1994),
dalam aspek pasar terdapat dua faktor utama yang perlu diperhatikan sehingga
pemilik usaha akan memiliki gambaran jelas tentang kondisi pasar pada daerah
yang menjadi target pembangunan. Faktor tersebut adalah faktor permintaan dan
faktor persediaan. Faktor permintaan dapat memberikan informasi mengenai
BAB I PENDAHULUAN
I-4
tingkat kebutuhan suatu barang atau pun jasa pada suatu daerah tertentu. Setiap
permintaan pada setiap daerah bisa berbeda-beda, tergantung dari populasi dari
daerah tersebut, pendapatan daerah tersebut, dan gaya hidup dari penduduk.
Faktor persediaan dapat berupa informasi mengenai penyedia barang dari suatu
barang atau jasa pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu. Dengan
mengetahui kedua faktor tersebut, pemiliik usaha dapat mengetahui secara
komersil tentang peluang usahanya. Menurut Kotler dan Keller (2005), pemasaran
adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan
komunikasi untuk mengelola hubungan dengan pelanggan, dan memberikan nilai
kepada pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi maupun
pemangku kepentingannya. Dalam aspek pemasaran perlu diperhatikan cara
suatu perusahaan untuk mendapat keuntungan dari produk yang telah diciptakan
atau disediakan. Aspek operasional memiliki faktor-faktor yang perlu diperhatikan.
Di antaranya adalah perencanaan lokasi, perancangan produk, perencanaan
kapasitas, perencanaan proses produksi, perencanaan fasilitas produksi, dan
perencanaan sistem kerja. Aspek operasional membantu untuk menggambarkan
secara jelas tahapan sebuah usaha yang akan dilakukan, dari tahap awal sampai
menjadi sebuah barang atau pun jasa yang siap diterima oleh para konsumen.
Dalam melakukan perencanaan, pemilik usaha lele misalnya, harus mengetahui
faktor-faktor apa saja yang diperlukan untuk membuat usahanya menjadi layak,
mulai dari menyiapkan benih-benih lele, pembesaran lele, hingga proses
pengirimannya ke distributor atau pun konsumen lainnya.
Setiap daerah memiliki aturan hukum tertentu yang harus harus diikuti
untuk menjaga ketertiban. Dalam membentuk sebuah usaha, seorang pengusaha
atau sekelompok pengusaha perlu untuk mendapatkan beberapa izin tergantung
dari jenis usaha yang dilakukan di daerah tersebut. Jika suatu usaha memerlukan
sebuah bangunan untuk menjalankan usahanya, maka ia memerlukan izin
mendirikan bangunan yang berfungsi untuk membantu pemerintah dalam menjaga
ketertiban daerah tersebut. Izin tersebut perlu dipenuhi oleh semua bidang usaha
sebagai bagian dari pertimbangan aspek legalnya. Menurut undang-undang
nomor 23 tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya
yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lainnya. Aspek lingkungan mempertimbangkan dampak yang akan
BAB I PENDAHULUAN
I-5
terjadi terhadap lingkungan sekitar ketika melakukan kegiatan usaha yang
diinginkan. Aspek ini penting untuk diperhatikan karena kegiatan tersebut
berhubungan langsung dengan lingkungan hidup. Kegiatan tersebut diusahakan
tidak merusak lingkungan hidup sekitarnya, seperti kondisi tanah, kehutanan, air,
udara, dan manusia. Aspek berikutnya yang perlu diperhatikan juga adalah aspek
finansial. Ketika manusia atau sekelompok manusia ingin melakukan kegiatan
bisnis, diharapkan adanya hal positif yang dapat dihasilkan dari kegiatan bisnis
tersebut. Salah satunya adalah keuntungan dari hasil penjualan barang dan jasa
yang akan dilakukan. Dalam melakukan bisnis diperlukan perhitungan secara
detail tentang modal awal yang dibutuhkan, peralatan yang perlu dipersiapkan,
keuntungan yang akan didapatkan, dan jumlah pekerja yang dibutuhkan. Semua
itu memerlukan perhitungan yang baik agar pelaku bisnis dapat menghasilkan
keuntungan yang berkesinambungan.
Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut, kita tidak bisa membuat
kesimpulan langsung bahwa bisnis ikan lele menarik untuk dilakukan dengan
hanya berdasarkan permintaan ikan lele yang meningkat setiap tahunnya. Perlu
dilakukan analisis kelayakan usaha untuk mengetahui kesimpulan akhir bahwa
sebuah bisnis menarik untuk dilakukan ataupun tidak. Rumusan masalah yang
didapatkan dari permasalahan tersebut antara lain:
1. Bagaimana kelayakan usaha ikan lele berdasarkan aspek pasar, aspek
operasional, aspek hukum, dan aspek lingkungan?
2. Bagaimana kelayakan usaha ikan lele berdasarkan aspek finansial?
I.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi Penelitian
Pembatasan masalah suatu penelitian perlu dilakukan. Hal tersebut
bertujuan untuk mengidentifikasi fokus dari sebuah penelitian sehingga ruang
lingkupnya tidak terlalu luas. Berikut merupakan pembatasan masalah pada
penelitian ini.
1. Data permintaan yang digunakan adalah permintaan Ikan Lele
Sangkuriang di Desa Cipelah, Kecamatan Rancabali.
2. Target pasar berfokus pada pengepul sekitar Desa Cipelah.
3. Analisis kelayakan usaha hanya dilihat dari aspek pasar, aspek
operasional, aspek legal, aspek lingkungan, dan aspek finansial.
BAB I PENDAHULUAN
I-6
Penelitian juga memeiliki beberapa asumsi yang digunakan. Berikut
merupakan beberapa asumsi yang digunakan pada penelitian ini.
1. Tingkat inflasi yang digunakan stabil untuk setiap tahunnya.
2. Pengepul dapat membeli seluruh produksi yang dihasilkan perusahaan
setiap bulannya.
I.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin dicapai berdasarkan rumusan masalah yang
telah ditetapkan adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui analisis kelayakan usaha budi daya Lele Sangkuriang di
Desa Cipelah dengan menggunakan aspek pasar, aspek operasional,
aspek hukum, dan aspek lingkungan.
2. Mengetahui analisis kelayakan usaha budi daya Lele Sangkuriang di
Desa Cipelah dengan menggunakan aspek finansial.
I.5 Manfaat Penelitian
Penelitian yang telah dilakukan diharapkan dapat memberikan beberapa
manfaat untuk para pembaca dan untuk pemilik usaha budi daya Lele
Sangkuriang. Berikut beberapa manfaat dari penelitian ini.
1. Dapat memberikan informasi kepada pembaca tentang hal-hal yang perlu
diperhatikan ketika ingin membuat usaha budi daya Lele Sangkuriang.
2. Dapat memberikan referensi bagi pemilik usaha dalam menentukan
kelayakan untuk membuat usaha budi daya ikan lele sangkurian di Desa
Cipelah, Kecamatan Rancabali.
I.6 Metodologi Penelitian
Metode penelitian membantu untuk menentukan langkah-langkah yang
akan digunakan dalam penelitian. Penentuan langkah tersebut berguna untuk
membuat suatu penelitian menjadi lebih terstruktur dan lebih mudah untuk
dilakukan. Metodologi penelitian dimulai dari pendahuluan, identifikasi dan
rumusan masalah, studi literatur, pengumpulan data yang dilanjutkan oleh lima
bagian, yaitu analisis kelayakan aspek pasar, analisis kelayakan aspek
operasional, analisis kelayakan aspek legal, analisis kelayakan aspek lingkungan,
dan analisis kelayakan aspek finansial, dan yang terakhir adalah kesimpulan dan
BAB I PENDAHULUAN
I-7
saran. Gambar VII.1 akan menunjukan diagram aliran dari metode penelitian yang
akan digunakan.
Gambar I.2 Metodologi Penelitian
Gambar VII.1 menunjukkan diagram alir dari metodologi penelitian.
Terdapat 10 langkah metodologi penelitian. Berikut adalah penjelasan dari setiap
langkah tersebut.
1. Pendahuluan
Pada tahap pendahuluan dilakukan observasi mengenai topik penelitian
dan mencari studi literatur untuk menentukan apakah topik dari penelitian
yang diinginkan dapat digunakan sebagai topik penelitian.
2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Pada tahap ini dilakukan proses identifikasi dan rumusan masalah
dengan memastikan apa yang bisa digunakan sebagai masalah untuk
penelitian. Hal tersebut dilakukan dengan mewawancarai beberapa pihak
yang terlibat dalam rencana pembuatan usaha budi daya Lele
Sangkuriang.
BAB I PENDAHULUAN
I-8
3. Studi Literatur
Pada tahap studi literatur dilakukan pencarian dasar teori yang dapat
membantu berjalannya penelitian.
4. Pengumpulan Data
Pada tahap ini dilakukan proses wawancara pihak terkait dan observasi
situasi yang terjadi di Desa Cipelah untuk mendapatkan data yang
dibutuhkan untuk melakukan analisis kelayakan usaha.
5. Analisis Kelayakan Aspek Pasar dan Aspek Pemasaran
Pada tahap ini dilakukan proses penelitian tentang kondisi pasar dari budi
daya lele di Desa Cipelah dan proses pemasaran yang akan digunakan.
6. Analisis Kelayakan Aspek Operasional
Pada tahap ini dilakukan proses penelitian tentang hal-hal yang
diperlukan untuk melakukan kegiatan usaha budi daya Lele Sangkuriang
di Desa Cipelah.
7. Analisis Kelayakan Aspek Legal
Pada tahap ini dilakukan proses penelitian tentang hal-hal yang
diperlukan ketika seorang individu atau sekelompok individu ingin
membuat suatu usaha budi daya lele di Desa Cipelah dan prosedur yang
perlu ditempuh untuk mendapatkan izinnya.
8. Analisis Kelayakan Aspek Lingkungan
Pada tahap ini dilakukan observasi mengenai dampak yang akan terjadi
terhadap lingkungan sekitar jika sebuah budi daya Lele Sangkuriang
dibangun di Desa Cipelah.
9. Analisis Kelayakan Aspek Finansial
Pada tahap ini dilakukan penelitian tentang aliran kas dari kegiatan budi
daya Lele Sangkuriang, selain itu dapat dilihat juga jumlah modal
investasi yang diperlukan untuk membangun sebuah usaha budi daya
Lele Sangkuriang di Desa Cipelah.
10. Kesimpulan dan Saran
Pada tahap ini dilakukan pembuatan kesimpulan dari penelitian yang
telah dilakukan dan memberikan saran untuk pihak yang terkait dan saran
untuk pembaca penelitian.
BAB I PENDAHULUAN
I-9
I.7 Sistematika Penulisan
Sistematika pada penelitian ini dibagi menjadi lima bagian yang terdiri
atas pendahuluan, tinjauan pustaka, pengumpulan dan pengolahan data, analisis,
serta kesimpulan dan saran.
Berikut merupakan penjelasan mengenai bagian dari sistematika
penulisan.
BAB I PENDAHULUAN
Bab I membahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah,
pembatasan masalah dan asumsi penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
metodologi penelitian, dan sistematika penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab II membahas mengenai beberapa teori yang digunakan selama penelitian
analisis kelayakan usaha berlangsung. Teori-teori tersebut didapatkan dari
beberapa sumber. Di antaranya adalah jurnal, buku, dan website. Beberapa teori
tersebut membantu penulis menyelesaikan permasalahan yang ada dalam
penelitian.
BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Bab II membahas mengenai pengumpulan data-data yang dibutuhkan penelitian.
Data tersebut akan diolah untuk menentukan kelayakan dari aspek pasar, aspek
operasional, aspek hukum, aspek lingkungan, dan aspek finansial.
BAB IV ANALISIS
Bab IV membahas analisis dari setiap pengolahan data yang telah dilakukan.
Analisis itu meliputi kelima aspek, yaitu aspek pasar, aspek operasional, aspek
hukum, aspek lingkungan, dan aspek finansial.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab V membahas mengenai kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan
juga akan membahas mengenai saran yang akan diberikan kepada pemilik usaha,
pembaca, dan penelitian selanjutnya.