ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDI DAYA LELE SANGKURIANG …

21
ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDI DAYA LELE SANGKURIANG DENGAN SISTEM BIOMAXI DI DESA CIPELAH SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar Sarjana dalam bidang ilmu Teknik Industri Disusun oleh: Nama : Fadhil Ulya Rinaldi NPM : 2015610039 PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN BANDUNG 2019

Transcript of ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDI DAYA LELE SANGKURIANG …

Page 1: ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDI DAYA LELE SANGKURIANG …

ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDI DAYA LELE

SANGKURIANG DENGAN SISTEM BIOMAXI DI

DESA CIPELAH

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar

Sarjana dalam bidang ilmu Teknik Industri

Disusun oleh:

Nama : Fadhil Ulya Rinaldi

NPM : 2015610039

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

BANDUNG

2019

Page 2: ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDI DAYA LELE SANGKURIANG …
Page 3: ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDI DAYA LELE SANGKURIANG …
Page 4: ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDI DAYA LELE SANGKURIANG …

i

ABSTRAK

Setiap manusia untuk menjalankan hidupnya memerlukan suatu kegiatan yang dapat menghasilkan keuntungan atau laba berupa uang yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Kegiatan tersebut memiliki kegiatan yang berbeda-beda, salah satu dari kegiatan tersebut adalah bisnis atau usaha. Kegiatan usaha juga memiliki bentuk yang berbeda-beda tergantung dari apakah suatu usaha yang akan dilakukan dapat dinyatakan layak ataupun tidak. Salah satu jenis usaha yang banyak dijalani oleh orang adalah usaha peternakan. Maka dari itu dilakukan pembuatan usaha peternakan di Desa Cipelah, Kecamatan Rancabali.

Sebelum melakukan kegiatan usaha, perlu dilakukan analisis kelayakan usaha, dimana analisis tersebut mencakup lima buah aspek, diantaranya aspek pasar, aspek operasional, aspek lingkungan, aspek legal, dan aspek finansial. Aspek-aspek tersebut membantu menggambarkan bagaimanakah dapat berjalannya kegiatan usaha.

Berdasarkan dari pengolahan dan pengumpulan data, didapatkan bahwa setiap aspek yang diperlukan dalam analisis kelayakan usaha dapat dinyatakan layak. Pada aspek pasar dikatakan layak dikarenakan berdasarkan permintaan cukup banyak dan berdasarkan kondisi pasar yang ada dengan menggunakan five forces analysis masih dikatakan menarik. Pada aspek operasional, semua kebutuhan yang diperlukan dapat dilakukan dan dipenuhi, pada aspek lingkungan, limbah yang dapat menggangu masyarakat sekitar dapat dihindari dengan sistem biomaxi. Pada aspek legal setiap syarat yang diperlukan dapat dipenuhi. Pada aspek finansial dengan menggunakan perhitungan NPV, IRR, dan DPP masih dikatakan dengan sangat layak, dikarenakan dengan kondisi pessimistic dan skenario harga terkecil, didapatkan IRR sebesar 12%, DPP selama 4,50 tahun, dan nilai NPV sebesar Rp86.316.921. Dari setiap aspek tersebut dapat dikatakan bahwa usaha ikan lele sangkuriang di Desa Cipelah layak.

Page 5: ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDI DAYA LELE SANGKURIANG …

ii

ABSTRACT

Every human being requires an activity that can generate profits or profits in the form of money that will be used to meet his needs. These activities have different kind, one of them is business. Business activities also have different forms depending on whether a business to be carried out can be declared feasible or not. One type of business that many people undergo is livestock business. Planning of livestock business in Cipelah Village, Rancabali District is created for those sake.

Before conducting business, it is necessary to conduct a business feasibility analysis, where the analysis includes five aspects, including market aspects, operational aspects, environmental aspects, legal aspects, and financial aspects. These aspects help illustrate how business activities can work.

Based on the processing and data collection, it was found that every aspect needed in the business feasibility analysis could be declared feasible. In the aspect of the market it is said that it is feasible because based on sufficient demand and based on existing market conditions by using five forces analysts it is still said to be interesting, in the operational aspects, all necessary needs can be fulfilled and fulfilled. with biomaxi systems, the legal aspects of each required condition can be fulfilled, and in the financial aspects using NPV, IRR, and DPP calculations are still said to be very feasible, due to the pessimistic conditions and the lowest price scenario, the IRR is 12%, the DPP during 4,50 years, and the NPV value is Rp86.316.921. From each of these aspects it can be said that the sangkuriang catfish business in Cipelah Village is feasible.

Page 6: ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDI DAYA LELE SANGKURIANG …

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan

hidayah-nya sehinggia skripsi ini dapat diselesaikan. Pada proses pembuatan

skripsi ini, penulis mendapat banyak bantuan dan dukungan dari berbagai pihak

berupa komentar, saran, dan motivasi yang sangat membantu sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan dengan baik. Perkenankanlah saya mengucapkan terimakasih

sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Paulus Sukapto, Ir., M.B.A. selaku dosen pembimbing yang

telah bersedia untuk meluangkan waktunya untuk membimbing dan

memberi masukan, kritik dan saran serta motivasi hingga skripsi ini

selesai.

2. Bapak Romy Loice, S.T., M.T. selaku Kepala Program Studi Teknik

Industri dan Koordinator Skripsi yang telah memberikan arahan dan

gambaran mengenai skripsi melalui proses briefing.

3. Ibu Catharina Badra Nawangpalupi S.T., M.Eng.Sc., MTD., Ph.D. dan Ibu

Lauren Pratiwi, S.T., M.T. selaku dosen penguji sidang skripsi yang telah

memberikan kritik, saran dan masukan kepada penulis dalam proses

pembuatan skripsi ini.

4. Terimakasih kepada kedua orang tua tercinta, Fitri Yantis dan Edi

Achmad Rinaldi yang telah memberikan doa restu dukungan, dan

motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini serta terimakasih kepada

saudara-saudara saya yang turut mendukung dan memberikan motivasi

untuk menyelesaikan skripsi saya Darin Hulwani Rinaldi dan Dinar Syifa

Ulya Rinaldi.

5. Seluruh teman sejawat dan seperjuangan FTI Unpar 2015.

6. Teman satu tim bimbingan yang selalu menemani dan membantu proses

pembuatan skripsi hingga akhir Vicko Timotius Christoper, Irvan

Kurniawan, Ferdy Pratama,

7. Untuk Anda dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Page 7: ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDI DAYA LELE SANGKURIANG …

iv

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan skripsi ini

di kemudian hari. Penulis memohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan

skripsi ini. Penulis mengharapkan bahwa skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak yang membutuhkan.

Bandung, Agustus 2019

Penulis

Page 8: ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDI DAYA LELE SANGKURIANG …

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................ i

ABSTRACT ......................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ v

DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah .................................................................. I-1

I.2 Identifikasi Masalah ......................................................................... I-3

I.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi Penelitian .................................. I-5

I.4 Tujuan Penelitian ............................................................................ I-6

I.5 Manfaat Penelitian .......................................................................... I-6

I.6 Metodologi Penelitian ...................................................................... I-6

I.7 Sistematika Penulisan ..................................................................... I-9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Bisnis ............................................................................................ II-1

II.2 Jenis-jenis Produk ......................................................................... II-2

II.3 Wirausaha ..................................................................................... II-3

II.4 Aspek-aspek Studi Kelayakan ....................................................... II-4

II.4.1 Aspek Pasar ....................................................................... II-4

II.4.2 Aspek Operasional ............................................................. II-6

II.4.3 Aspek Hukum ..................................................................... II-8

II.4.4 Aspek Lingkungan .............................................................. II-8

II.4.5 Aspek Finansial ................................................................... II-9

II.5 Ikan Lele Sangkuriang ................................................................. II-10

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

III.1 Deskripsi Usaha .......................................................................... III-1

III.2 Aspek Pasar ................................................................................ III-2

Page 9: ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDI DAYA LELE SANGKURIANG …

vi

III.2.1 Permintaan ........................................................................ III-3

III.2.2 Porter’s Five Forces Analysis ............................................ III-4

III.3 Aspek Operasional ...................................................................... III-7

III.3.1 Lokasi Usaha ..................................................................... III-7

III.3.2 Layout Usaha .................................................................... III-9

III.3.3 Peralatan Budidaya Ikan Lele .......................................... III-10

III.3.4 Pembuatan Kolam ........................................................... III-13

III.3.5 Proses Budidaya Ikan Lele .............................................. III-14

III.3.6 Pekerja ............................................................................ III-22

III.4 Aspek Hukum ............................................................................ III-23

III.5 Aspek Lingkungan .................................................................... III-27

III.6 Aspek Finansial ........................................................................ III-28

III.6.1 Biaya Investasi ................................................................ III-28

III.6.2 HPP (Harga Pokok Produksi) .......................................... III-33

III.6.3 Penjualan ........................................................................ III-34

III.6.4 Depresiasi ....................................................................... III-37

III.6.5 Laporan Laba Rugi .......................................................... III-41

III.6.6 Cash Flow ....................................................................... III-42

III.6.7 Analisis Kelayakan Usaha ............................................... III-43

BAB IV ANALISIS

IV.1 Aspek Pasar ...............................................................................IV-1

IV.2 Analisis Operasional ...................................................................IV-3

IV.3 Aspek Hukum .............................................................................IV-3

IV.4 Aspek Lingkungan ......................................................................IV-4

IV.5 Aspek Finansial ..........................................................................IV-4

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan .................................................................................. V-1

V.2 Saran ........................................................................................... V-2

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDI DAYA LELE SANGKURIANG …

vii

DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Perbandingan Asam Amino Esensial ............................................... II-12

Tabel II.2 Perbandingan Kandungan Gizi Ikan Lele ......................................... II-12

Tabel III.1 Permintaan ...................................................................................... III-3

Tabel III.2 Perbandingan Air dan Padat Tebar ................................................ III-15

Tabel III.3 Jenis Hama Ikan Lele .................................................................... III-17

Tabel III.4 Jenis Penyakit Ikan Lele ................................................................ III-18

Tabel III.5 Peralatan Budi daya Ikan Lele ....................................................... III-29

Tabel III.6 Bangunan Budi daya Ikan Lele ...................................................... III-30

Tabel III.7 Perizinan Budi daya Ikan Lele ....................................................... III-30

Tabel III.8 Biaya Umum Budi daya Ikan Lele .................................................. III-31

Tabel III.9 Rincian Biaya Listrik Budi daya Ikan Lele ...................................... III-31

Tabel III.10 Harga Pokok Produksi Budi daya Ikan Lele ................................. III-32

Tabel III.11 Rincian Material Langsung Budi daya Ikan lele ............................ III-32

Tabel III.12 Skenario Penjualan ..................................................................... III-33

Tabel III.13 Penjualan Setiap Tahun Kondisi Pessimistic Skenario 1 .............. III-33

Tabel III.14 Penjualan Setiap Tahun Kondisi Pessimistic Skenario 2 .............. III-34

Tabel III.15 Penjualan Setiap Tahun Kondisi Most Likely Skenario 1 .............. III-34

Tabel III.16 Penjualan Setiap Tahun Kondisi Most Likely Skenario 2 .............. III-34

Tabel III.17 Penjualan Setiap Tahun Kondisi Optimistic Skenario 1 ................ III-34

Tabel III.18 Penjualan Setiap Tahun Kondisi Optimistic Skenario 2 ................ III-35

Tabel III.19 Depresiasi ................................................................................... III-36

Tabel III.20 Laporan Laba Rugi ...................................................................... III-39

Tabel III.21 Laporan Cash Flow ..................................................................... III-40

Tabel III.22 Analisis Kelayakan Usaha ........................................................... III-41

Page 11: ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDI DAYA LELE SANGKURIANG …

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1 Grafik Konsumsi Ikan di Indonesia .................................................. I-2

Gambar I.1 Metodologi Penelitian ...................................................................... I-7

Gambar II.1 Porter’s Five Force Model ............................................................. II-5

Gambar II.2 Lele Sangkuriang ........................................................................... II-11

Gambar III.1 Five Porter Analysis .................................................................... III-7

Gambar III.2 Lokasi Usaha Budi Daya ............................................................. III-9

Gambar III.3 Layout Tata Letak Budidaya Ikan Lele ...................................... III-10

Gambar III.4 Proses Pembuatan Protein Alami .............................................. III-14

Page 12: ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDI DAYA LELE SANGKURIANG …

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A : Perlakuan Setiap Kolam

Lampiran B : Laporan Laba Rugi

Lampiran C : Laporan Cash Flow

Lampiran D : Analisis Kelayakan Investasi

Page 13: ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDI DAYA LELE SANGKURIANG …

I-1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah,

identifikasi masalah, pembatasan dan asumsi penelitian, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

I.1 Latar Belakang Masalah

Untuk menjalankan hidupnya, setiap manusia memerlukan suatu

kegiatan yang dapat menghasilkan keuntungan atau laba berupa uang yang akan

digunakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Kegiatan tersebut

berbeda-beda. Salah satunya adalah bisnis.

Menurut Brown dan Pretello (1976), bisnis adalah kegiatan yang

terorganisasi yang bertujuan menghasilkan dan menjual barang dan jasa untuk

mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Di samping

untuk mengadakan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat, bisnis juga

bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kemajuan dan

pertumbuhan ekonomi masyarakat, serta memperoleh keuntungan dari kegiatan

bisnis. Bisnis memiliki jenis yang berbeda-beda, tergantung dari bidang yang

dijalankan. Salah satunya adalah bidang bisnis pertanian. Bisnis ini meliputi

pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Bisnis tersebut sering

dilakukan karena menghasilkan salah satu kebutuhan utama setiap manusia, yaitu

makanan. Makanan merupakan kebutuhan utama yang perlu dipenuhi untuk

setiap individu dalam menjalankan kegiatannya sehari-hari. Makanan juga

berfungsi sebagai sumber utama energi dan nutrisi bagi setiap manusia. Data dari

Badan Pusat Statistik pada tahun 2016 menunjukan pengeluaran rata-rata

penduduk Indonesia pada September 2016 adalah Rp1.018.258,00 per kapita

sebulan. Dari angka tersebut, pengeluaran makanannya mencapai Rp525.544,00.

Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa lebih dari 50 persen pengeluaran

penduduk Indonesia didominasi oleh pengeluaran untuk makanan. Makanan yang

dikonsumsi setiap individu berbeda-beda, tergantung dari kesukaan mereka.

Salah satu makanan yang sering dikonsumsi adalah ikan. Pernyataan tersebut

Page 14: ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDI DAYA LELE SANGKURIANG …

BAB I PENDAHULUAN

I-2

didukung oleh laporan tahunan KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) pada

tahun 2017. Gambar I.1 menggambarkan konsumsi ikan setiap tahunnya.

Gambar I.1 Grafik Konsumsi Ikan di Indonesia

Pada grafik tersebut dapat dilihat bahwa tingkat konsumsi ikan setiap tahunnya

terus meningkat. Oleh karena itu, pada tahun 2019 direncanakan adanya

peningkatan juga menjadi sekitar 50 kg/kapita/tahun. Salah satu jenis ikan yang

sering dikonsumsi oleh penduduk Indonesia adalah ikan lele. Ikan ini memiliki

enam spesies, yaitu clarias batrachus, clarias teysmani, clarias melanoderma,

clarias nieuhofi, clarias loiacanthus, dan clarias gariepinus. Dari keenam spesies

tersebut, yang paling banyak dibudidayakan adalah spesies clarias batrachus dan

clarias gariepinus. Jumlah permintaan terhadap dua spesies tersebut terbilang

banyak. Dari kedua jenis ikan lele tersebut, yang paling banyak permintaannya

adalah clarias gariepinus atau biasa dikenal sebagai Ikan Lele Sangkuriang.

Data dari Ditjen Perikanan Budi daya Kementerian Kelautan dan

Perikanan menunjukan produksi lele pada tahun 2017 melesat sebesar 137,7

persen. Hal tersebut tidak menyebabkan harga pasaran lele menurun. Bahkan,

harga lele saat ini berkisar Rp16.000,00 sampai dengan Rp18.000,00 per

kilogramnya. Padahal, pada harga Rp15.000,00 per kilogram, pedagang sudah

mendapatkan keuntungan. Faktor-faktor tersebut menyatakan bahwa usaha budi

daya lele dapat menghasilkan keuntungan yang baik. Usaha nantinya akan

menggunakan sistem Biomaxi. Sistem Biomaxi dipilih dikarenakan menurut Bapak

Page 15: ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDI DAYA LELE SANGKURIANG …

BAB I PENDAHULUAN

I-3

Hadijanto yang merupakan salah satu pengusaha budi daya Lele Sangkuriang,

biaya yang paling besar berasal dari biaya pemberian pakan, dimana dengan

menggunakan sistem Biomaxi, biaya pemberian pakan dapat dikurangi.

Pengurangan tersebut dikarenakan dengan menggunakan sistem Biomaxi,

kotoran ikan lele nantinya akan disintesis oleh bakteri untuk menjadi protein alami,

dimana protein alami tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pakan alami Lele

Sangkuriang.

Budi daya Lele Sangkuriang merupakan salah satu bentuk usaha yang

menarik dikarenakan terus meningkatnya permintaan terhadap ikan tersebut,

tetapi tetap perlu dilakukannya analisis kelayakan usaha untuk mengetahui

apakah usaha tersebut dapat dilakukan di lokasi yang telah ditentukan, yaitu Desa

Cipelah, Kecamatan Rancabali. Dengan dilakukannya analisis, pemilik usaha

dapat menilai dan menentukan secara lebih baik apakah pengeluaran modal atau

investasi yang akan dikeluarkannya akan menghasilkan keuntungan di masa

mendatang.

I.2 Identifikasi Masalah

Proses bisnis dapat dilakukan dalam bentuk apapun, tentunya dengan

terlebih dahulu mempertimbangkan banyak aspek. Data permintaan setiap tahun

yang terbilang banyak belum dapat memastikan kelayakan untuk melakukan

sebuah bisnis. Apalagi, jika bisnis tersebut memiliki waktu kadaluarsa. Misalnya

jika tidak terjual, maka sebuah barang akan berubah menjadi sampah dan

memberikan kerugian untuk individu ataupun perusahaan yang menjalani bisnis

tersebut. Untuk mengetahui apakah suatu bisnis menarik dan layak untuk

dilakukan atau dijalani, terdapat lima aspek yang perlu diteliti lebih lanjut. Kelima

aspek itu yaitu (1) aspek pasar dan pemasaran, (2) aspek operasional, (3) aspek

legal, (4) aspek lingkungan, dan (5) aspek finansial. Setiap aspek tersebut

mempengaruhi keberlangsungan suatu bisnis yang dijalankan.

Aspek pasar dalam sebuah usaha dapat membantu pemilik usaha

mengetahui kondisi pasar dalam sebuah daerah tertentu. Menurut Kotler (1994),

dalam aspek pasar terdapat dua faktor utama yang perlu diperhatikan sehingga

pemilik usaha akan memiliki gambaran jelas tentang kondisi pasar pada daerah

yang menjadi target pembangunan. Faktor tersebut adalah faktor permintaan dan

faktor persediaan. Faktor permintaan dapat memberikan informasi mengenai

Page 16: ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDI DAYA LELE SANGKURIANG …

BAB I PENDAHULUAN

I-4

tingkat kebutuhan suatu barang atau pun jasa pada suatu daerah tertentu. Setiap

permintaan pada setiap daerah bisa berbeda-beda, tergantung dari populasi dari

daerah tersebut, pendapatan daerah tersebut, dan gaya hidup dari penduduk.

Faktor persediaan dapat berupa informasi mengenai penyedia barang dari suatu

barang atau jasa pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu. Dengan

mengetahui kedua faktor tersebut, pemiliik usaha dapat mengetahui secara

komersil tentang peluang usahanya. Menurut Kotler dan Keller (2005), pemasaran

adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan

komunikasi untuk mengelola hubungan dengan pelanggan, dan memberikan nilai

kepada pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi maupun

pemangku kepentingannya. Dalam aspek pemasaran perlu diperhatikan cara

suatu perusahaan untuk mendapat keuntungan dari produk yang telah diciptakan

atau disediakan. Aspek operasional memiliki faktor-faktor yang perlu diperhatikan.

Di antaranya adalah perencanaan lokasi, perancangan produk, perencanaan

kapasitas, perencanaan proses produksi, perencanaan fasilitas produksi, dan

perencanaan sistem kerja. Aspek operasional membantu untuk menggambarkan

secara jelas tahapan sebuah usaha yang akan dilakukan, dari tahap awal sampai

menjadi sebuah barang atau pun jasa yang siap diterima oleh para konsumen.

Dalam melakukan perencanaan, pemilik usaha lele misalnya, harus mengetahui

faktor-faktor apa saja yang diperlukan untuk membuat usahanya menjadi layak,

mulai dari menyiapkan benih-benih lele, pembesaran lele, hingga proses

pengirimannya ke distributor atau pun konsumen lainnya.

Setiap daerah memiliki aturan hukum tertentu yang harus harus diikuti

untuk menjaga ketertiban. Dalam membentuk sebuah usaha, seorang pengusaha

atau sekelompok pengusaha perlu untuk mendapatkan beberapa izin tergantung

dari jenis usaha yang dilakukan di daerah tersebut. Jika suatu usaha memerlukan

sebuah bangunan untuk menjalankan usahanya, maka ia memerlukan izin

mendirikan bangunan yang berfungsi untuk membantu pemerintah dalam menjaga

ketertiban daerah tersebut. Izin tersebut perlu dipenuhi oleh semua bidang usaha

sebagai bagian dari pertimbangan aspek legalnya. Menurut undang-undang

nomor 23 tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua

benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya

yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta

makhluk hidup lainnya. Aspek lingkungan mempertimbangkan dampak yang akan

Page 17: ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDI DAYA LELE SANGKURIANG …

BAB I PENDAHULUAN

I-5

terjadi terhadap lingkungan sekitar ketika melakukan kegiatan usaha yang

diinginkan. Aspek ini penting untuk diperhatikan karena kegiatan tersebut

berhubungan langsung dengan lingkungan hidup. Kegiatan tersebut diusahakan

tidak merusak lingkungan hidup sekitarnya, seperti kondisi tanah, kehutanan, air,

udara, dan manusia. Aspek berikutnya yang perlu diperhatikan juga adalah aspek

finansial. Ketika manusia atau sekelompok manusia ingin melakukan kegiatan

bisnis, diharapkan adanya hal positif yang dapat dihasilkan dari kegiatan bisnis

tersebut. Salah satunya adalah keuntungan dari hasil penjualan barang dan jasa

yang akan dilakukan. Dalam melakukan bisnis diperlukan perhitungan secara

detail tentang modal awal yang dibutuhkan, peralatan yang perlu dipersiapkan,

keuntungan yang akan didapatkan, dan jumlah pekerja yang dibutuhkan. Semua

itu memerlukan perhitungan yang baik agar pelaku bisnis dapat menghasilkan

keuntungan yang berkesinambungan.

Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut, kita tidak bisa membuat

kesimpulan langsung bahwa bisnis ikan lele menarik untuk dilakukan dengan

hanya berdasarkan permintaan ikan lele yang meningkat setiap tahunnya. Perlu

dilakukan analisis kelayakan usaha untuk mengetahui kesimpulan akhir bahwa

sebuah bisnis menarik untuk dilakukan ataupun tidak. Rumusan masalah yang

didapatkan dari permasalahan tersebut antara lain:

1. Bagaimana kelayakan usaha ikan lele berdasarkan aspek pasar, aspek

operasional, aspek hukum, dan aspek lingkungan?

2. Bagaimana kelayakan usaha ikan lele berdasarkan aspek finansial?

I.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi Penelitian

Pembatasan masalah suatu penelitian perlu dilakukan. Hal tersebut

bertujuan untuk mengidentifikasi fokus dari sebuah penelitian sehingga ruang

lingkupnya tidak terlalu luas. Berikut merupakan pembatasan masalah pada

penelitian ini.

1. Data permintaan yang digunakan adalah permintaan Ikan Lele

Sangkuriang di Desa Cipelah, Kecamatan Rancabali.

2. Target pasar berfokus pada pengepul sekitar Desa Cipelah.

3. Analisis kelayakan usaha hanya dilihat dari aspek pasar, aspek

operasional, aspek legal, aspek lingkungan, dan aspek finansial.

Page 18: ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDI DAYA LELE SANGKURIANG …

BAB I PENDAHULUAN

I-6

Penelitian juga memeiliki beberapa asumsi yang digunakan. Berikut

merupakan beberapa asumsi yang digunakan pada penelitian ini.

1. Tingkat inflasi yang digunakan stabil untuk setiap tahunnya.

2. Pengepul dapat membeli seluruh produksi yang dihasilkan perusahaan

setiap bulannya.

I.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai berdasarkan rumusan masalah yang

telah ditetapkan adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui analisis kelayakan usaha budi daya Lele Sangkuriang di

Desa Cipelah dengan menggunakan aspek pasar, aspek operasional,

aspek hukum, dan aspek lingkungan.

2. Mengetahui analisis kelayakan usaha budi daya Lele Sangkuriang di

Desa Cipelah dengan menggunakan aspek finansial.

I.5 Manfaat Penelitian

Penelitian yang telah dilakukan diharapkan dapat memberikan beberapa

manfaat untuk para pembaca dan untuk pemilik usaha budi daya Lele

Sangkuriang. Berikut beberapa manfaat dari penelitian ini.

1. Dapat memberikan informasi kepada pembaca tentang hal-hal yang perlu

diperhatikan ketika ingin membuat usaha budi daya Lele Sangkuriang.

2. Dapat memberikan referensi bagi pemilik usaha dalam menentukan

kelayakan untuk membuat usaha budi daya ikan lele sangkurian di Desa

Cipelah, Kecamatan Rancabali.

I.6 Metodologi Penelitian

Metode penelitian membantu untuk menentukan langkah-langkah yang

akan digunakan dalam penelitian. Penentuan langkah tersebut berguna untuk

membuat suatu penelitian menjadi lebih terstruktur dan lebih mudah untuk

dilakukan. Metodologi penelitian dimulai dari pendahuluan, identifikasi dan

rumusan masalah, studi literatur, pengumpulan data yang dilanjutkan oleh lima

bagian, yaitu analisis kelayakan aspek pasar, analisis kelayakan aspek

operasional, analisis kelayakan aspek legal, analisis kelayakan aspek lingkungan,

dan analisis kelayakan aspek finansial, dan yang terakhir adalah kesimpulan dan

Page 19: ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDI DAYA LELE SANGKURIANG …

BAB I PENDAHULUAN

I-7

saran. Gambar VII.1 akan menunjukan diagram aliran dari metode penelitian yang

akan digunakan.

Gambar I.2 Metodologi Penelitian

Gambar VII.1 menunjukkan diagram alir dari metodologi penelitian.

Terdapat 10 langkah metodologi penelitian. Berikut adalah penjelasan dari setiap

langkah tersebut.

1. Pendahuluan

Pada tahap pendahuluan dilakukan observasi mengenai topik penelitian

dan mencari studi literatur untuk menentukan apakah topik dari penelitian

yang diinginkan dapat digunakan sebagai topik penelitian.

2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Pada tahap ini dilakukan proses identifikasi dan rumusan masalah

dengan memastikan apa yang bisa digunakan sebagai masalah untuk

penelitian. Hal tersebut dilakukan dengan mewawancarai beberapa pihak

yang terlibat dalam rencana pembuatan usaha budi daya Lele

Sangkuriang.

Page 20: ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDI DAYA LELE SANGKURIANG …

BAB I PENDAHULUAN

I-8

3. Studi Literatur

Pada tahap studi literatur dilakukan pencarian dasar teori yang dapat

membantu berjalannya penelitian.

4. Pengumpulan Data

Pada tahap ini dilakukan proses wawancara pihak terkait dan observasi

situasi yang terjadi di Desa Cipelah untuk mendapatkan data yang

dibutuhkan untuk melakukan analisis kelayakan usaha.

5. Analisis Kelayakan Aspek Pasar dan Aspek Pemasaran

Pada tahap ini dilakukan proses penelitian tentang kondisi pasar dari budi

daya lele di Desa Cipelah dan proses pemasaran yang akan digunakan.

6. Analisis Kelayakan Aspek Operasional

Pada tahap ini dilakukan proses penelitian tentang hal-hal yang

diperlukan untuk melakukan kegiatan usaha budi daya Lele Sangkuriang

di Desa Cipelah.

7. Analisis Kelayakan Aspek Legal

Pada tahap ini dilakukan proses penelitian tentang hal-hal yang

diperlukan ketika seorang individu atau sekelompok individu ingin

membuat suatu usaha budi daya lele di Desa Cipelah dan prosedur yang

perlu ditempuh untuk mendapatkan izinnya.

8. Analisis Kelayakan Aspek Lingkungan

Pada tahap ini dilakukan observasi mengenai dampak yang akan terjadi

terhadap lingkungan sekitar jika sebuah budi daya Lele Sangkuriang

dibangun di Desa Cipelah.

9. Analisis Kelayakan Aspek Finansial

Pada tahap ini dilakukan penelitian tentang aliran kas dari kegiatan budi

daya Lele Sangkuriang, selain itu dapat dilihat juga jumlah modal

investasi yang diperlukan untuk membangun sebuah usaha budi daya

Lele Sangkuriang di Desa Cipelah.

10. Kesimpulan dan Saran

Pada tahap ini dilakukan pembuatan kesimpulan dari penelitian yang

telah dilakukan dan memberikan saran untuk pihak yang terkait dan saran

untuk pembaca penelitian.

Page 21: ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDI DAYA LELE SANGKURIANG …

BAB I PENDAHULUAN

I-9

I.7 Sistematika Penulisan

Sistematika pada penelitian ini dibagi menjadi lima bagian yang terdiri

atas pendahuluan, tinjauan pustaka, pengumpulan dan pengolahan data, analisis,

serta kesimpulan dan saran.

Berikut merupakan penjelasan mengenai bagian dari sistematika

penulisan.

BAB I PENDAHULUAN

Bab I membahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah,

pembatasan masalah dan asumsi penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

metodologi penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab II membahas mengenai beberapa teori yang digunakan selama penelitian

analisis kelayakan usaha berlangsung. Teori-teori tersebut didapatkan dari

beberapa sumber. Di antaranya adalah jurnal, buku, dan website. Beberapa teori

tersebut membantu penulis menyelesaikan permasalahan yang ada dalam

penelitian.

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Bab II membahas mengenai pengumpulan data-data yang dibutuhkan penelitian.

Data tersebut akan diolah untuk menentukan kelayakan dari aspek pasar, aspek

operasional, aspek hukum, aspek lingkungan, dan aspek finansial.

BAB IV ANALISIS

Bab IV membahas analisis dari setiap pengolahan data yang telah dilakukan.

Analisis itu meliputi kelima aspek, yaitu aspek pasar, aspek operasional, aspek

hukum, aspek lingkungan, dan aspek finansial.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab V membahas mengenai kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan

juga akan membahas mengenai saran yang akan diberikan kepada pemilik usaha,

pembaca, dan penelitian selanjutnya.