Proposal Dedikasi 2012 Titisan Sangkuriang Polban

30
DEDIKASI 2012 UNIVERSITAS HASANUDDIN PERANCANGAN RUMAH RAKYAT SEDERHANA PESISIR PANTAI PULAU BUTON SULAWESI TENGGARA DENGAN BAHAN DAN BUDAYA LOKAL Nama Tim: Titisan Sangkuriang Oleh: Asiya Nurhasanah Habirun 101144007 Muhammad Imaduddin Shidiq 101144022 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BANDUNG 2012

Transcript of Proposal Dedikasi 2012 Titisan Sangkuriang Polban

Page 1: Proposal Dedikasi 2012 Titisan Sangkuriang Polban

DEDIKASI 2012

UNIVERSITAS HASANUDDIN

PERANCANGAN RUMAH RAKYAT SEDERHANA PESISIR PANTAI

PULAU BUTON – SULAWESI TENGGARA DENGAN BAHAN DAN

BUDAYA LOKAL

Nama Tim: Titisan Sangkuriang

Oleh:

Asiya Nurhasanah Habirun 101144007

Muhammad Imaduddin Shidiq 101144022

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

BANDUNG

2012

Page 2: Proposal Dedikasi 2012 Titisan Sangkuriang Polban
Page 3: Proposal Dedikasi 2012 Titisan Sangkuriang Polban

ii

DATA DIRI PESERTA DEDIKASI 2012

Nama Tim : Titisan Sangkuriang

Nama Rancangan : Perancangan Rumah Rakyat Sederhana Pesisir

Pantai Pulau Buton-Sulawesi Tenggara Dengan

Bahan dan Budaya Lokal

Nama Perguruan Tinggi : Politeknik Negeri Bandung

Alamat Perguruan Tinggi : Jl. Gegerkalong Hilir Ciwaruga, Bandung40123

Telepon / Faksimile : (022)2016150 (fax Jurusan Tek. Sipil)

Dosen Pembimbing

Nama Lengkap : Dewi Amalia, ST., MT.

NIP : 19850428 201012 2005

Alamat Kantor : Jl. Gegerkalong Hilir Ciwaruga, Bandung 40123

Alamat Rumah : Jl. Suka Asih II No.13, RT.02, RW.07, Kel.

Sindang Jaya, Kec. Mandala Jati, Bandung.

Telepon / Faksimile / HP : 081938524467

E-mail : [email protected]

Mahasiswa 1 (Ketua tim)

Nama Lengkap : Asiya Nurhasanah Habirun

NIM : 101144007

Program Studi / Semester : DIV- Teknik Perawatan dan Perbaikan Gedung / 5

Alamat Rumah : Jl. Gn. Rahayu Perumahan LAPAN

No. 1 Rt.06 Rw.09 Cimahi Utara

Telepon / Faksimile / HP : 085797577460

E-mail : [email protected]

Mahasiswa 2

Nama Lengkap : Muhammad Imaduddin Shidiq

NIM : 101144022

Page 4: Proposal Dedikasi 2012 Titisan Sangkuriang Polban

iii

Program Studi / Semester : DIV- Teknik Perawatan dan Perbaikan Gedung /

Alamat Rumah : Jl. Bomber Barat No.9

Telepon / Faksimile / HP : 089656610919

E-mail : [email protected]

Page 5: Proposal Dedikasi 2012 Titisan Sangkuriang Polban

iv

BIODATA PEMBIMBING

Nama Lengkap : Dewi Amalia, ST., MT.

NIP : 19850428 201012 2005

Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta, 28 April 1985

Jenis Kelamin : Perempuan

Bidang Keahlian : Geoteknik

Kantor / Unit Kerja : [email protected]

Alamat Rumah : Jl. Suka Asih II No.13, RT.02, RW.07, Kel.

Sindang Jaya, Kec. Mandala Jati, Bandung.

Telepon / Faksimile/ HP : 081938524467

E-mail : [email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGITahunLulus

Jenjang Perguruan Tinggi Jurusan/BidangStudi

2008 S1 Institut Teknologi SepuluhNopember

Teknik Sipil

2010 S2 Institut Teknologi SepuluhNopember

Teknik Sipil(Geoteknik)

PESERTA KONFERENSI/SEMINAR/LOKAKARYA/SIMPOSIUMTahun Judul Kegiatan Penyelenggara2010 Seminar Nasional “Aplikasi Teknologi

Prasarana Wilayah 2010”Institut Teknologi

Sepuluh Nopember2010 International Seminar on Applied

Technology, Science, and Arts “2nd

APTECS 2010”

Institut TeknologiSepuluh Nopember

Page 6: Proposal Dedikasi 2012 Titisan Sangkuriang Polban
Page 7: Proposal Dedikasi 2012 Titisan Sangkuriang Polban

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena karunia-

Nya proposal karya mahasiswa ini dapat terselesaikan tepat waktu. Penulisan

proposal karya mahasiswa ini bertujuan untuk mengikuti program karya ilmiah

dengan judul : “Perancangan Rumah Rakyat Sederhana Daerah Pesisir Pantai Pulau

Buton – Sulawesi Tenggara dengan Bahan dan Budaya Lokal”. Selain untuk

mengikuti program ilmiah, penulis mempunyai harapan hasil perancangan rumah

rakyat ini dapat diterapkan di daerah pesisir pulau Buton maupun di masyarakat

luas.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada

1. Bapak Ir.Taufik Hamzah,MSA.,MBA. selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil

Politeknik Negeri Bandung yang telah memberikan dukungan dan motivasi.

2. Ibu Dewi Amalia, ST., MT. selaku dosen pembimbing yang telah

membimbing kami sebagai penulis dalam menyusun proposal karya

mahasiswa ini.

3. Orang Tua Asiya atas informasi yang telah diberikan.

4. Teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik

langsung maupun tidak dalam penyusunan proposal karya mahasiswa ini.

Penulis menyadari proposal karya mahasiswa ini masih banyak memiliki

kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran

yang positif agar proposal karya mahasiswa ini menjadi lebih baik.

Bandung, 15 November 2012

Tim Penulis

Page 8: Proposal Dedikasi 2012 Titisan Sangkuriang Polban

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PEGESAHANDATA DIRI PESERTABIODATA PEMBIMBINGPERNYATAAN KEIKUTSERTAAN DEDIKASI 2012KATA PENGANTARDAFTAR ISIDAFTAR TABELDAFTAR GAMBARABSTRAKBAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang1.2 Perumusan Masalah1.3 Tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA2.1 Konsep Rumah Sederhana2.2 Konsep Rumah Sehat2.2.1 Lahan Hijau pada Halaman Rumah2.2.2 Tata Ruang dan Pencahayaan2.2.3 Penghawaan

2.3 Penggunaan Material Lokal2.4 Budaya Lokal Masyarakat Pulau Buton

BAB III METODE PENULISAN3.1 Jenis Penulisan3.2 Objek Penulisan3.3 Teknik Pengambilan Data3.4 Prosedur Penulisan3.5 Kerangka Penulisan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Penentuan Bentuk Fisik Rumah Budaya Lokal dan Ventilasi4.2 Kriteria Rumah Rakyat Sederhana di Pesisir Pantai4.3 Pemanfaatan Material Lokal4.4 Desain Rumah Pesisir4.4.1 Eksterior Rumah4.4.2 Interior Rumah

4.5 Rencana Anggaran Biaya

BAB V PENUTUP5.1 Kesimpulan5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

iiiivvviviiviiiviiixi1133

44445556

777778

99111112121315

1717171819

Page 9: Proposal Dedikasi 2012 Titisan Sangkuriang Polban

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Rencana Anggaran Biaya Rumah Rakyat di Pesisir Pantai 15

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Pulau Buton – Sulawesi Tenggara

Gambar 2.1 Sketsa Pemakaian Ventilasi Silang

Gambar 2.2 Rumah Adat

Gambar 3.1 Kerangka Berpikir Penulisan

Gambar 4.1 Sinar Matahari Masuk ke Rumah

Gambar 4.2 Sistem Sirkulasi Udara pada Atap

Gambar 4.3 Sistem Sirkulasi Udara pada Jendela

Gambar 4.4 Overstek pada Listplank

Gambar 4.5 Taman pada Halaman Rumah

Gambar 4.6 Tinggi Bangunan

Gambar 4.7 Tampak Depan

Gambar 4.8 Tampak Belakang

Gambar 4.9 Tampak Samping Kanan

Gambar 4.10 Tampak Samping Kiri

Gambar 4.11 Ruang Keluarga

Gambar 4.12 Ruang Tamu

Gambar 4.13 Bukaan Atap Pada Ruangan

Gambar 4.14 Denah Rumah Pesisir Pantai

Gambar 5.1 Desain Rumah Sederhana

2

5

6

8

9

10

10

10

11

13

13

13

13

13

13

13

14

14

17

Page 10: Proposal Dedikasi 2012 Titisan Sangkuriang Polban

ix

ABSTRAK

Daerah pesisir memiliki daya tarik tersendiri dan juga memiliki potensiekonomi yang tinggi sehingga membuat banyak masyarakat memutuskan untukmenetap disana. Sayangnya jumlah tersebut tidak diiringi oleh kualitasnya.Banyak sekali dijumpai kemiskinan dan keterbelakangan pada masyarakat daerahpesisir. Banyak dari mereka yang masih kesulitan makan, tingkat kesehatan danpendidikan rendah, serta memiliki pekerjaan seadanya. Tak hanya itu, perilakukesadaran masyarakatpun rendah terutama dalam hal pengelolaan sampah. Situasitersebut menambah buruk kondisi mereka. Belum lagi persoalan-persoalanlingkungan, diantaranya erosi/abrasi, penutupan muara, sedimentasi, dan intrusiair laut akibat pemanfaatan kawasan pesisir yang berlebihan kerap menimpamereka.

Untuk itu penulis mencoba untuk mengatasi masalah-masalah tersebutkhususnya agar masyarakat daerah pesisir memiliki tempat tinggal yang layak,yaitu dengan merencanakan rumah rakyat sederhana di daerah pesisir. Rumahrakyat tersebut didisain mungil, nyaman, aman, dan ekonomis, sehingga dapatdijangkau oleh penduduk setempat yang sebagian besar berpenghasilan menengahkebawah. Meskipun ekonomis, tetapi unsur keindahan tetap diperhitungkan dalamperencanaan ini.

Lokasi perencanaan berada di daerah pulau Buton – Sulawesi Tenggarayang memiliki jenis daratan karang atau kapur yang berbatu, tekanan angin cukuptinggi, suhu udara panas, berdebu, dan kadar garam yang tinggi. Perencanaanmemperhatikan kondisi lingkungan, sumber material, gaya hidup penduduksekitar pesisir pantai, tingkat perekonomian, bahaya lingkungan, dan pemanfaatanenergi alam setempat. Material yang digunakan dalam perencanaan adalahmaterial lokal dan unsur kebudayaan masyarakat setempat tetap dipertahankandengan menjadikannya sebagai kiblat arsitektur rumah. Akhirnya dariperencanaan diperoleh rancangan rumah rakyat sederhana yang indah, aman,nyaman, ekonomis dengan harga Rp.893,537,- per meter persegi, serta bercirikhas budaya daerah yang merupakan akar budaya bangsa.

Kata kunci: rumah, pesisir pantai, material, budaya

Page 11: Proposal Dedikasi 2012 Titisan Sangkuriang Polban

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Daerah pesisir memiliki daya tarik dan potensi ekonomi yang tinggi.

Sepanjang wilayah pesisir memiliki potensi sumber daya alam hayati maupun

non-hayati, sumber daya buatan, serta jasa lingkungan yang sangat penting bagi

penghidupan masyarakat. Pilihan untuk hidup di kawasan pesisir tentu sangat

relevan mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas

sekitar 17.504 pulau dengan panjang garis pantai kurang lebih 81.000 km.

Kemiskinan dan keterbelakangan masyarakat pesisir sejatinya bukan cerita

baru di negeri ini. Kemiskinan yang mereka alami seakan menjelma menjadi

kemiskinan yang bersifat struktural. Banyak masyarakat pesisir yang masih belum

terpenuhi hak-hak dasarnya seperti pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan,

infrastruktur dan perilaku kesadaran masyarakat pesisir yang rendah terutama

dalam pengelolaan sampah. Banyak sekali dijumpai masyarakat pesisir pantai

sudah terbiasa membuang sampah langsung ke laut. Belum lagi persoalan-

persoalan lingkungan, diantaranya erosi/abrasi, penutupan muara, sedimentasi,

dan intrusi air laut akibat pemanfaatan kawasan pesisir yang berlebihan yang

terjadi di pesisir bagian utara.

Untuk itu penulis mencoba untuk mengatasi masalah-masalah tersebut

dengan merencanakan rumah rakyat sederhana di daerah pesisir pantai. Lokasi

perencanaan terletak di pulau Buton – Sulawesi Tenggara dengan Luas pulau

±4.633 km2 (lihat Gambar 1.1). Tanah didaerah sana didominasi oleh kapur

(Sugiyanto, 2008) dan suhunya berkisar antara 20°C - 33°C (Wikipedia).

Page 12: Proposal Dedikasi 2012 Titisan Sangkuriang Polban

2

Sumber : Wikipedia Indonesia

Gambar 1.1 Pulau Buton – Sulawesi Tenggara

Beberapa alasan yang melatar belakangi pengambilan lokasi ini adalah

sebagai berikut:

a. Rumah rakyat di pesisir pantai pulau Buton lebih banyak dimanfaatkan oleh

masyarakat berpenghasilan menengah kebawah karena itu biaya perencanaan

diusahakan sesuai dengan kemampuan masyarakat yang ada di pesisir.

b. Beberapa lokasi di pesisir pantai pulau Buton masih banyak ditemukan lahan

kosong. Pemanfaatan lahan kosong yang belum berpenghuni tersebut

dimaksudkan untuk lebih mendaya gunakan lahan dan tentunya tetap

memperhatikan faktor lingkungan (AMDAL).

c. Daerah pesisir pantai pulau Buton merupakan daerah yang menawan dan

indah sehingga selalu ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun

mancanegara. Perancangan bangunan rumah rakyat yang mungil nan indah

merupakan nilai tambah yang diharapkan dapat menarik lebih banyak wisata

untuk berkunjung.

Rumah rakyat di pesisir diartikan sebagai rumah ekonomis yang mulai dari awal

perencanaan hingga pelaksanaan konstruksinya berupaya dibuat dengan biaya

semurah mungkin dan seminimal mungkin mengganggu ekosistem untuk masa

depan. Dalam perencanaannya, rumah pesisir ini tetap memperhatikan faktor

kenyamanan bagi pengguna dan masyarakat sekitarnya. Perencanaan rumah

rakyat pesisir pantai ini dapat dicapai dengan beberapa cara antara lain:

Lokasi

U

2

Sumber : Wikipedia Indonesia

Gambar 1.1 Pulau Buton – Sulawesi Tenggara

Beberapa alasan yang melatar belakangi pengambilan lokasi ini adalah

sebagai berikut:

a. Rumah rakyat di pesisir pantai pulau Buton lebih banyak dimanfaatkan oleh

masyarakat berpenghasilan menengah kebawah karena itu biaya perencanaan

diusahakan sesuai dengan kemampuan masyarakat yang ada di pesisir.

b. Beberapa lokasi di pesisir pantai pulau Buton masih banyak ditemukan lahan

kosong. Pemanfaatan lahan kosong yang belum berpenghuni tersebut

dimaksudkan untuk lebih mendaya gunakan lahan dan tentunya tetap

memperhatikan faktor lingkungan (AMDAL).

c. Daerah pesisir pantai pulau Buton merupakan daerah yang menawan dan

indah sehingga selalu ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun

mancanegara. Perancangan bangunan rumah rakyat yang mungil nan indah

merupakan nilai tambah yang diharapkan dapat menarik lebih banyak wisata

untuk berkunjung.

Rumah rakyat di pesisir diartikan sebagai rumah ekonomis yang mulai dari awal

perencanaan hingga pelaksanaan konstruksinya berupaya dibuat dengan biaya

semurah mungkin dan seminimal mungkin mengganggu ekosistem untuk masa

depan. Dalam perencanaannya, rumah pesisir ini tetap memperhatikan faktor

kenyamanan bagi pengguna dan masyarakat sekitarnya. Perencanaan rumah

rakyat pesisir pantai ini dapat dicapai dengan beberapa cara antara lain:

Lokasi

U

2

Sumber : Wikipedia Indonesia

Gambar 1.1 Pulau Buton – Sulawesi Tenggara

Beberapa alasan yang melatar belakangi pengambilan lokasi ini adalah

sebagai berikut:

a. Rumah rakyat di pesisir pantai pulau Buton lebih banyak dimanfaatkan oleh

masyarakat berpenghasilan menengah kebawah karena itu biaya perencanaan

diusahakan sesuai dengan kemampuan masyarakat yang ada di pesisir.

b. Beberapa lokasi di pesisir pantai pulau Buton masih banyak ditemukan lahan

kosong. Pemanfaatan lahan kosong yang belum berpenghuni tersebut

dimaksudkan untuk lebih mendaya gunakan lahan dan tentunya tetap

memperhatikan faktor lingkungan (AMDAL).

c. Daerah pesisir pantai pulau Buton merupakan daerah yang menawan dan

indah sehingga selalu ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun

mancanegara. Perancangan bangunan rumah rakyat yang mungil nan indah

merupakan nilai tambah yang diharapkan dapat menarik lebih banyak wisata

untuk berkunjung.

Rumah rakyat di pesisir diartikan sebagai rumah ekonomis yang mulai dari awal

perencanaan hingga pelaksanaan konstruksinya berupaya dibuat dengan biaya

semurah mungkin dan seminimal mungkin mengganggu ekosistem untuk masa

depan. Dalam perencanaannya, rumah pesisir ini tetap memperhatikan faktor

kenyamanan bagi pengguna dan masyarakat sekitarnya. Perencanaan rumah

rakyat pesisir pantai ini dapat dicapai dengan beberapa cara antara lain:

Lokasi

U

Page 13: Proposal Dedikasi 2012 Titisan Sangkuriang Polban

3

a. Perencanaan awal yang mencakup penempatan tata ruang rumah tidak

menyalahi peraturan konstruksi dan tata ruang rumah sederhana sehingga

mendapatkan udara yang nyaman dan sejuk.

b. Bangunan direncanakan dengan sebanyak mungkin menggunakan material

budaya lokal dan tidak terbuat dari bahan yang membahayakan kesehatan,

misalnya tidak menggunakan plafond dan atap yang mengandung asbes yang

sudah terbukti akan menggagu kesehatan.

c. Menggunakan material yang memenuhi syarat optimal sehingga saat terjadi

kebakaran material tersebut bukan merupakan sumber energi untuk

menimbulkan api lebih banyak.

d. Perencanaan bangunan rumah rakyat pesisir harus memperhatikan karakter /

sifat manusia yang umumnya bertitik tolak dari budaya lokal setempat.

e. Perencanaan rumah rakyat tersebut dilengkapi dengan perencanaan sistem

pengolahan sampah.

Demikianlah perumahan rakyat pesisir dibangun dengan seluruh fasilitas

didalamnya harus dibuat aman dan nyaman dengan menekankan biaya konstruksi

dalam jangka panjang pemanfaatan rumah tetapi memberikan keuntungan secara

ekonomis dan kesinambungan ekosistem.

1.2 Perumusan Masalah

Permasalahan yang disampaikan disini mencakup permasalahan yang

umum terjadi pada rumah rakyat di pesisir pantai yaitu tentang bagaimana

membangun rumah yang ekonomis, nyaman, dan ramah lingkungan pada kondisi

lingkungan luar yang panas, berdebu, memiliki kadar garam yang tinggi, tekanan

angin pantai, dan jenis daratan karang kapur yang berbatu.

1.3 Tujuan

Tujuan dari rancangan rumah rakyat pesisir pantai Buton khususnya dan

Indonesia umumnya adalah membangun rumah yang ekonomis dan nyaman pada

kondisi lingkungan luar yang panas, berdebu, memiliki kadar garam yang tinggi,

tekanan angin pantai, dan jenis daratan karang kapur yang berbatu.

Page 14: Proposal Dedikasi 2012 Titisan Sangkuriang Polban

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Rumah Sederhana

Pada umumnya masyarakat pesisir pantai pulau Buton membangun rumah

tanpa melakukan perencanaan karena keuangan yang sangat terbatas. Oleh karena

itu terkadang pengadaan bahan dilakukan dengan pembelian secara eceran. Hal

yang dilakukan pertama oleh mereka adalah pengadaan kayu yang diinginkan,

pasir yang akan digunakan, dan seterusnya. Namun, jika pembangunan

direncanakan terlebih dahulu dengan baik maka segala halangan ini dapat teratasi.

Pada pembangunan rumah perlu memperhatikan aspek – aspek sebagai berikut:

a. Rumah setidaknya memiliki keindahan bentuk, tidak hanya untuk pemiliknya

saja namun orang lain yang melihatnya juga harus merasa nyaman.

b. Bentuk dan ukuran rumah sangat berpengaruh dengan besarnya pengeluaran

biaya dan umur bangunan.

c. Bentuk struktur rumah sebaiknya disesuaikan dengan fungsi kebutuhannya.

d. Struktur yang kokoh dan kuat akan memberikan rasa nyaman bagi pemilik

rumah.

2.2 Konsep Rumah Sehat

Membangun rumah yang sehat dan aman merupakan keinginan setiap

individu. Ketika hendak membangun rumah, aspek ekologis sangat penting

perannya agar rumah yang dibangun dapat menciptakan suasana sehat dan aman

bagi lingkungan sekitarnya.

2.2.1 Lahan Hijau pada Halaman Rumah

Membangun kawasan hijau pada lingukungan rumah merupakan salah satu

contoh dukungan pada pelestarian bumi. Sebaiknya sisakan pekarangan rumah

untuk menanam berbagai tumbuhan. Selain membantu kelestarian udara di

lingkungan rumah juga menambah kesejukan rumah tinggal.

Page 15: Proposal Dedikasi 2012 Titisan Sangkuriang Polban

5

2.2.2 Tata Ruang dan Pencahayaan

Pemenuhan kebutuhan ruang didasari dari fungsi ruang dan aktivitas pada

ruangan. Ukuran ruangan yang sesuai dengan kebutuhan akan membuat penghuni

merasa nyaman dalam beraktivitas. Pencahayaan pada ruangan sebaiknya

bersumber pada cahaya alami sehingga selain sehat juga dapat menghemat energi

(tidak perlu menyalakan lampu di siang hari).

2.2.3 Penghawaan

Salah satu faktor kenyamanan di dalam rumah ditentukan juga oleh faktor

penghawaan, yaitu membuat sirkulasi pergantian udara yang masuk dan keluar

sehingga membuat lebih segar dan nyaman ketika berada di dalam rumah.

Beberapa cara juga dapat dilakukan seperti membuat ventilasi minimal 5% dari

luas ruangan, sirkulasi udara harus sama dengan volume udara yang keluar, dan

menghindari udara yang berasal dari tempat pembuangan dan pembakaran limbah

serta kamar mandi/wc. Kelancaran sirkulasi udara pada rumah memang penting

bagi kesehatan sehingga perlu ada pada tiap bangunan rumah (lihat Gambar 2.1).

Sumber : Internet

Gambar 2.1 Sketsa Pemakaian Ventilasi Silang

2.3 Penggunaan Material Lokal

Selanjutnya pembuatan rumah rakyat daerah pesisir biasanya

menggunakan material lokal yaitu kayu Meranti Putih dan kayu Jati, mengingat

kayu jenis ini mudah ditemukan. Demikian pula penggunaan pasir laut, batu

kapur, dan batu gunung. Bahan – bahan daerah pesisir ini terutama bata merah

Page 16: Proposal Dedikasi 2012 Titisan Sangkuriang Polban

6

dan batako sulit didapatkan. Oleh karena itu biasanya bahan-bahan tersebut

diproduksi langsung oleh masyarakat dengan peralatan yang sederhana.

Material kapur yang terdapat di pulau Buton ini biasanya digunakan untuk

pembuatan batako. Batako sendiri terdiri dari batu buatan atau batu cetak yang

tidak dibakar dari tras dan kapur, teknologi ini sudah mulai dikenal oleh

masyarakat dan sudah pula dipakai untuk pembuatan rumah sejak lama.

Batu kapur biasanya digunakan untuk campuran semen 1 : 6 pada

pembuatan batako dan acian akan tetapi pada pembuatan acian, kapur diayak

terlebih dahulu. Perlu diketahui bahwa perolehan batu kapur sangat mudah,

dengan menggali tanah sekitar 10 cm sudah ditemukan.

Pasir adalah salah satu bahan agregat halus yang berbentuk butiran-

butiran kecil. Namun pasir yang akan digunakan berasal dari pasir laut.

Penggunaan pasir laut sebagai material utama pembangunan rumah di daerah

pulau Buton merupakan kebiasaan masyarakat sekitar, keberadaan yang mudah

di dapat dan ketersediaan yang melimpah merupakan salah satu faktor utama

pemilihan material pasir laut.

2.4 Budaya Lokal Masyarakat Pulau Buton

Bentuk rumah di daerah pesisir pulau Buton pada zaman dahulu umumnya

dikaitkan dengan budaya lokal. Rumah dengan ujung atap kayu menyilang

melambangkan penghormatan rakyat terhadap rajanya. Mengingat daerah buton

pada zaman dahulu merupakan daerah kesultanan dengan bentuk rumah kerajaan.

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 2.2 Rumah adat

Page 17: Proposal Dedikasi 2012 Titisan Sangkuriang Polban

7

BAB III

METODE PENULISAN

3.1 Jenis Penulisan

Penulisan pada karya tulis ini bersifat studi literatur atau kajian pustaka.

Data yang diperoleh dipaparkan secara deskriptif yang disertai dengan analisis

sehingga menunjukkan suatu kajian ilmiah yang dapat dikembangkan dan

diterapkan lebih lanjut.

3.2 Objek Penulisan

Objek penulisan ini adalah perancangan rumah rakyat sederhana di daerah

pesisir pantai dengan menggunakan material lokal dan tetap mempertahankan

budaya daerah. Dengan adanya perancangan ini diharapkan dapat memberikan

solusi pembangunan rumah yang disesuaikan dengan penghasilan kalangan

menengah kebawah tanpa menghilangkan aspek keamanan, kesehatan, keindahan,

dan kenyamanan.

3.3 Teknik Pengambilan Data

Informasi yang dikumpulkan adalah informasi yang berkaitan dengan

kondisi lingkungan daerah pesisir pantai, material bangunan yang mudah di

dapatkan di daerah setempat, gaya hidup penduduk sekitar pesisir pantai, dan

literatur tentang pemanfaatan energi alam pada rumah. Informasi ini didapatkan

dari berbagai literatur, baik berupa buku yang sesuai dengan objek yang di kaji,

referensi dari internet, maupun data empiris yang didapatkan dari warga sekitar.

3.4 Prosedur Penulisan

Setelah dilakukan pengumpulan data dan informasi, semua hasil diseleksi

untuk memperoleh informasi yang relevan dengan permasalahan yang dikaji.

Untuk penyajian masalah yang akan dibahas, maka dalam karya tulis ini penyajian

dibagi atas dua pokok pembahasan yaitu perancangan rumah sederhana yang

Page 18: Proposal Dedikasi 2012 Titisan Sangkuriang Polban

8

nyaman serta penggunaan material dan dikaitkan budaya lokal daerah pesisir

pantai setempat.

3.5 Kerangka Pemikiran

Pada karya tulis ini memiliki kerangka dalam proses penulisannya.

Maksud dari pembuatan kerangka atau alur berpikir adalah untuk mempermudah

proses penulisan. Pada Gambar 3.1 akan dijelaskan mengenai kerangka berpikir

karya tulis ini.

LATAR BELAKANG1. Rumah rakyat di pesisir pantai lebih banyak dimanfaatkan oleh kalangan menengah kebawah.2. Pemanfaatan lahan kosong yang belum berpenghuni dengan efektif dan efisien3. Merancang rumah yang indah dan menjadi salah satu daya tarik rumah di pesisir.4. Perencanaan awal yang mencakup penempatan tata ruang rumah tidak menyalahi peraturan konstruksi

dan tata ruang.5. Bangunan direncanakan dengan sebanyak mungkin menggunakan material lokal setempat.6. Perencanaan bangunan rumah rakyat pesisir harus memperhatikan karakter / sifat manusia yang

umumnya bertitik tolak dari budaya lokal setempat.

PERUMUSAN MASALAHBagaimana membuat rumah sederhana sehat, aman, nyaman, dan murah di pesisir pantai?

STUDI LITERATUR1. Tinjauan tentang konsep rumah sederhana yang nyaman di pesisir pantai. Serta aspek dan parameter

apasajakah yang membuat suatu rumah itu aman dan sehat.2. Tinjauan tentang penggunaan material lokal yang dapat digunakan dalam pelaksanaan didasarkan atas

kemudahan material yang didapat dan tersedia di lokasi, sehingga mempermudah dan mengurangi biayakonstruksi.

3. Tinjauan tentang budaya dan adat istiadat masyarakat pulau Buton, serta kebiasaan yang dilakukan jikakita akan membangun suatu rumah.

PEMBAHASAN1. Penjelasan tentang aspek – aspek dan parameter rumah yang nyaman dan sehat.2. Analisis pemilihan material lokal dipilih sebagai alternatif kemudahan akan material yang didapat serta

dapat menekan biaya konstruksi karena persediannya yang cukup banyak.3. Penjelasan tentang proses dan metode pada pelaksanaan konstruksi4. Penjelasan mengenai kebiasaan masyarakat lokal yang dilakukan serta tinjauan tentang adat istiadat

yang disesuaikan dengan hasil rancangan.

LUARAN YANG DIHARAPKANMenerapkan desain rumah pesisir pantai yang sehat, aman, ekonomis, dan nyaman dengan hasil perencanaanyang telah dibuat dengan didukung oleh material lokal.

Gambar 3.1 Kerangka Berpikir Penulisan

Page 19: Proposal Dedikasi 2012 Titisan Sangkuriang Polban

9

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Mendisain rumah rakyat sederhana harus memperhatikan lingkungan dan

keseimbangan ekosistem. Dalam perencanaan ini diawali dengan menentukan

bentuk fisik rumah yang disesuaikan budaya lokal dan ventilasi. Penentuan

ventilasi sangatlah penting mengingat daerah pesisir merupakan daerah yang

memiliki udara cukup panas. Perencanaan selanjutnya adalah penentuan material

rumah rakyat sederhana di pesisir pantai dengan memanfaatkan material lokal.

Setelah itu dilakukan analisis struktur yang disesuaikan dengan desain rumah

pesisir, kemudian dilakukan perhitungan anggaran biaya yang diuraikan sebagai

berikut:

4.1 Penentuan Bentuk Fisik Rumah Budaya Lokal dan Ventilasi

Rumah didesain menghadap kearah timur dan bentuk atap dibuat seperti

piramida terpotong. Penentuan arah dimaksudkan agar sinar matahari pagi dapat

masuk ke dalam rumah secara langsung (lihat Gambar 4.1).

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 4.1 Sinar Matahari Pagi Masuk ke Rumah

Desain atap dibuat menjadi 2 (dua) susun yang berfungsi sebagai ventilasi

udara pada bagian atap sehingga sirkulasi udara dalam rumah menjadi stabil (lihat

Gambar 4.2). Selain sistem sirkulasi udara pada atap, dibuatkan juga sirkulasi

udara melalui jendela di dinding-dinding ruangan dengan engsel di tengah (lihat

Gambar 4.3).

Page 20: Proposal Dedikasi 2012 Titisan Sangkuriang Polban

10

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 4.2 Sistem Sirkulasi Udara pada Atap

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 4.3 Sistem Sirkulasi Udara pada Jendela

Untuk mempertahankan budaya masyarakat setempat, pada bagian

listplank di depan rumah dibuat overstek menyilang sepanjang 1 meter yang

menunjukan simbol rumah rakyat seperti terlihat pada Gambar 4.4. Arti filosofis

dari rumah dengan ujung atap kayu menyilang melambangkan penghormatan

rakyat terhadap rajanya. Mengingat daerah buton pada zaman dahulu merupakan

daerah kerajaan.

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 4.4 Overstek pada Listplank

10

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 4.2 Sistem Sirkulasi Udara pada Atap

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 4.3 Sistem Sirkulasi Udara pada Jendela

Untuk mempertahankan budaya masyarakat setempat, pada bagian

listplank di depan rumah dibuat overstek menyilang sepanjang 1 meter yang

menunjukan simbol rumah rakyat seperti terlihat pada Gambar 4.4. Arti filosofis

dari rumah dengan ujung atap kayu menyilang melambangkan penghormatan

rakyat terhadap rajanya. Mengingat daerah buton pada zaman dahulu merupakan

daerah kerajaan.

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 4.4 Overstek pada Listplank

10

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 4.2 Sistem Sirkulasi Udara pada Atap

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 4.3 Sistem Sirkulasi Udara pada Jendela

Untuk mempertahankan budaya masyarakat setempat, pada bagian

listplank di depan rumah dibuat overstek menyilang sepanjang 1 meter yang

menunjukan simbol rumah rakyat seperti terlihat pada Gambar 4.4. Arti filosofis

dari rumah dengan ujung atap kayu menyilang melambangkan penghormatan

rakyat terhadap rajanya. Mengingat daerah buton pada zaman dahulu merupakan

daerah kerajaan.

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 4.4 Overstek pada Listplank

Page 21: Proposal Dedikasi 2012 Titisan Sangkuriang Polban

11

Pada sekeliling rumah dibuat taman yang berfungsi sebagai penahan debu pada

saat angin bertiup seperti pada Gambar 4.5.

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 4.5 Taman pada Halaman Rumah

4.2 Kriteria Rumah Rakyat Sederhana di Pesisir Pantai

Rumah rakyat di pesisir pantai didesain untuk masyarakat kalangan

menengah kebawah dengan luas bangunan 54 meter persegi. Rumah ini memiliki

dua kamar tidur dengan ukuran 3 x 3 meter, ruang keluarga berukuran 6 x 3

meter, satu kamar mandi dan wc berukuran 1,5 x 2 meter, dan dapur berukuran 2

x 3 meter. Dengan tinggi dinding 3 meter dan jarak dari dinding ke ujung atap 2

meter (lihat Gambar 4.6). Dilengkapi dengan septic tank dan tangki air dibawah

tanah untuk penampungan air bersih dan air hujan. Pada Gambar 4.14 akan

diperlihatkan denah rumah.

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 4.6 Tinggi Bangunan

4.3 Pemanfaatan Material Lokal

Material pembentuk bangunan menggunakan material setempat yang

mudah diperoleh. Digunakan kayu meranti putih sebagai rangka atap, kolom, dan

11

Pada sekeliling rumah dibuat taman yang berfungsi sebagai penahan debu pada

saat angin bertiup seperti pada Gambar 4.5.

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 4.5 Taman pada Halaman Rumah

4.2 Kriteria Rumah Rakyat Sederhana di Pesisir Pantai

Rumah rakyat di pesisir pantai didesain untuk masyarakat kalangan

menengah kebawah dengan luas bangunan 54 meter persegi. Rumah ini memiliki

dua kamar tidur dengan ukuran 3 x 3 meter, ruang keluarga berukuran 6 x 3

meter, satu kamar mandi dan wc berukuran 1,5 x 2 meter, dan dapur berukuran 2

x 3 meter. Dengan tinggi dinding 3 meter dan jarak dari dinding ke ujung atap 2

meter (lihat Gambar 4.6). Dilengkapi dengan septic tank dan tangki air dibawah

tanah untuk penampungan air bersih dan air hujan. Pada Gambar 4.14 akan

diperlihatkan denah rumah.

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 4.6 Tinggi Bangunan

4.3 Pemanfaatan Material Lokal

Material pembentuk bangunan menggunakan material setempat yang

mudah diperoleh. Digunakan kayu meranti putih sebagai rangka atap, kolom, dan

11

Pada sekeliling rumah dibuat taman yang berfungsi sebagai penahan debu pada

saat angin bertiup seperti pada Gambar 4.5.

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 4.5 Taman pada Halaman Rumah

4.2 Kriteria Rumah Rakyat Sederhana di Pesisir Pantai

Rumah rakyat di pesisir pantai didesain untuk masyarakat kalangan

menengah kebawah dengan luas bangunan 54 meter persegi. Rumah ini memiliki

dua kamar tidur dengan ukuran 3 x 3 meter, ruang keluarga berukuran 6 x 3

meter, satu kamar mandi dan wc berukuran 1,5 x 2 meter, dan dapur berukuran 2

x 3 meter. Dengan tinggi dinding 3 meter dan jarak dari dinding ke ujung atap 2

meter (lihat Gambar 4.6). Dilengkapi dengan septic tank dan tangki air dibawah

tanah untuk penampungan air bersih dan air hujan. Pada Gambar 4.14 akan

diperlihatkan denah rumah.

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 4.6 Tinggi Bangunan

4.3 Pemanfaatan Material Lokal

Material pembentuk bangunan menggunakan material setempat yang

mudah diperoleh. Digunakan kayu meranti putih sebagai rangka atap, kolom, dan

Page 22: Proposal Dedikasi 2012 Titisan Sangkuriang Polban

12

elemen struktural lainnya sedangkan untuk elemen penunjang seperti pintu, kusen

dan daun jendela menggunakan kayu Jati. Sedangkan pada bahan pembentuk

dinding menggunakan batako yang dicetak sendiri dengan perbandingan 6 kapur

dan 1 semen. Hal itu dilakukan karena masyarakat setempat memiliki kebiasaan

memproduksi batako untuk membangun rumah. Untuk adukan spesinya

mengunakan pasir laut dan semen dengan perbandingan 4 : 1. Telah diketahui

bahwa pasir laut memiliki kadar garam yang tinggi, oleh karena itu kadar garam

harus dihilangkan terlebih dahulu dengan cara disimpan di suatu tempat terbuka

selama minimal 3 bulan. Pada pekerjaan acian dinding digunakan campuran

dengan perbandingan 8 kapur halus dan 1 semen. Bahan pembuatan pondasi

menggunakan batu gunung dan campuran adukkannya menggunakan

perbandingan 4 pasir dan 1 semen. Bahan pembentuk lainnya spererti genteng,

keramik, kaca, cat, lampu, serta komponen lainnya didapatkan dari toko bangunan

setempat.

4.4 Desain Rumah Pesisir

Desain rumah rakyat sederhana di pesisir pantai akan ditunjukan secara

detail pada gambar-gambar berikut. Desain rumah terbagi atas 2 (dua) yaitu

bagian eksterior dan interior.

4.4.1 Eksterior rumah

Pada Gambar 4.7 menunjukkan tampak depan desain rumah sederhana

pesisir pantai. Terlihat pada ujung atap dibuatkan overstek yang menyilang. Pada

bagian belakang rumah disediakan pintu keluar dan tetap ditambahkan jendela

untuk sirkulasi udara seperti yang telah di paparkan sebeumnya (lihat Gambar

4.8).

Page 23: Proposal Dedikasi 2012 Titisan Sangkuriang Polban

13

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 4.7 Tampak Depan

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 4.8 Tampak Belakang

Pada Gambar 4.9 dan 4.10 menunjukkan gambar tampak samping kanan

dan samping kiri.

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 4.9 Tampak Samping Kanan

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 4.10 Tampak Samping Kiri

4.4.2 Interior rumah

Ruang keluarga atau ruang serba guna berada di bagian kanan setelah

memasuki pintu utama. Gambar 4.11 dan 4.12 menunjukkan interior ruangan

tersebut.

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 4.11 Ruang Keluarga

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 4.12 Ruang Tamu

13

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 4.7 Tampak Depan

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 4.8 Tampak Belakang

Pada Gambar 4.9 dan 4.10 menunjukkan gambar tampak samping kanan

dan samping kiri.

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 4.9 Tampak Samping Kanan

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 4.10 Tampak Samping Kiri

4.4.2 Interior rumah

Ruang keluarga atau ruang serba guna berada di bagian kanan setelah

memasuki pintu utama. Gambar 4.11 dan 4.12 menunjukkan interior ruangan

tersebut.

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 4.11 Ruang Keluarga

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 4.12 Ruang Tamu

13

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 4.7 Tampak Depan

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 4.8 Tampak Belakang

Pada Gambar 4.9 dan 4.10 menunjukkan gambar tampak samping kanan

dan samping kiri.

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 4.9 Tampak Samping Kanan

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 4.10 Tampak Samping Kiri

4.4.2 Interior rumah

Ruang keluarga atau ruang serba guna berada di bagian kanan setelah

memasuki pintu utama. Gambar 4.11 dan 4.12 menunjukkan interior ruangan

tersebut.

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 4.11 Ruang Keluarga

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 4.12 Ruang Tamu

Page 24: Proposal Dedikasi 2012 Titisan Sangkuriang Polban

14

Ventilasi pada atap dibuat tidak menggunakan kaca agar udara dapat langsung

masuk ke dalam ruangan. Ventilasi ini digunakan di sekeliling ruangan yang

berhubungan langsung dengan udara luar (lihat Gambar 4.13).

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 4.13 Bukaan Atap pada Ruangan

Pada Gambar 4.14 menunjukkan gambar denah rumah untuk menjelaskan

pemaparan pada Sub Bab 4.2.

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 4.14 Denah Rumah Pesisir Pantai

14

Ventilasi pada atap dibuat tidak menggunakan kaca agar udara dapat langsung

masuk ke dalam ruangan. Ventilasi ini digunakan di sekeliling ruangan yang

berhubungan langsung dengan udara luar (lihat Gambar 4.13).

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 4.13 Bukaan Atap pada Ruangan

Pada Gambar 4.14 menunjukkan gambar denah rumah untuk menjelaskan

pemaparan pada Sub Bab 4.2.

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 4.14 Denah Rumah Pesisir Pantai

14

Ventilasi pada atap dibuat tidak menggunakan kaca agar udara dapat langsung

masuk ke dalam ruangan. Ventilasi ini digunakan di sekeliling ruangan yang

berhubungan langsung dengan udara luar (lihat Gambar 4.13).

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 4.13 Bukaan Atap pada Ruangan

Pada Gambar 4.14 menunjukkan gambar denah rumah untuk menjelaskan

pemaparan pada Sub Bab 4.2.

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 4.14 Denah Rumah Pesisir Pantai

Page 25: Proposal Dedikasi 2012 Titisan Sangkuriang Polban

15

4.5 Rencana Anggaran Biaya

Tabel 4.1 Rencana Anggaran Biaya Rumah Rakyat Pesisir Pantai

NO PEKERJAAN VOLSAT

HARGASAT

JMLHARGA

JUMLAH

A PEKERJAAN PERSIAPAN1 Pembersihan lapangan 54.00 M2 10,000 540,0002 Pemasangan bouplank 45.00 M1 10,000 450,000

990,000B PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN

1 Galian Pondasi 14.55 M3 9,000 130,9502 Pasir Pasang Bawah Pondasi Stall 6.35 M3 35,000 222,2503 Urug Kembali Galian Pondasi Stall 3.64 M3 5,000 18,1884 Tanah Urug Bangunan (standar) 9.10 M3 35,000 318,500

689,888C PEKERJAAN PASANGAN

1 Pasang Pondasi Menerus 14.55 M3 125,000 1,818,7502 Pasang Pondasi Rollag Bata 4.90 M1 9,000 44,1003 Pasang Batako 174.60 M2 12,000 2,095,2004 Pasang Batako Bak KM/WC 2.40 M2 12,000 28,8005 Pasang Batako Meja Dapur + Tungku 2.40 M2 12,000 28,800

4,015,650D PEKERJAAN STRUKTUR

1 Sloof 15/20 1.75 M3 1,350,000 2,357,1002 Kolom 15/15 1.56 M3 1,350,000 2,104,9883 Plat Meja Dapur + Tungku 0.07 M3 1,600,000 112,0004 Ringbalk 1.75 M3 1,350,000 2,357,1005 Balok Leufel 0.30 M3 1,350,000 405,0006 Beton Rabat 2.60 M3 250,000 650,000

7,986,188E PEKERJAAN PLESTER DAN ACI

1 Plester Dinding 349.20 M2 2,500 873,0002 Acian Dinding 349.20 M2 1,300 453,9603 Sponengan 172.00 M1 3,500 602,0004 Ban-banan 8.00 M1 15,000 120,0005 Tali air 3.00 M1 6,000 18,000

2,066,960F PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA

1 Kusen Pintu dan Jendela Utama 7.80 M1 30,000 234,0002 Kusen Pintu dan Jendela 6.32 M1 30,000 189,6003 Kusen Pintu 2.98 M1 30,000 89,4004 Kusen dan Daun Pintu KM/WC 1.00 bh 350,000 350,0005 Kusen Jendela 3.60 M1 30,000 108,0006 Daun Pintu Utama 1.00 bh 550,000 550,0007 Daun Pintu Kamar 2.00 bh 250,000 500,0008 Daun Jendela Utama 2.00 bh 225,000 450,0009 Daun Jendela 4.00 bh 125,000 500,00010 Daun jendela kamar 1.00 bh 125,000 125,00011 Slot Pintu Utama 1.00 psg 100,000 100,00012 Slot Pintu Kamar 2.00 bh 40,000 80,00013 Slot Pintu KM/WC 1.00 bh 40,000 40,00014 Engsel Pintu 12.00 psg 13,000 156,00015 Engsel Jendela 6.00 psg 9,000 54,00016 Kait Angin Jendela / Ramskar 6.00 bh 8,000 48,00017 Grendel Jendela 6.00 bh 6,000 36,00018 Angkur 22.00 bh 1,500 33,000

3,643,000G PEKERJAAN ATAP

1 Rangka Atap 36.00 m2 70,000 2,520,0002 Atap Genteng Beton 36.00 m2 50,000 1,800,0003 Bubungan 8.50 M1 45,000 382,5004 Listplank 3/30 Jati 34.00 M1 11,500 391,000

5,093,500H PEKERJAAN PLAFOND

1 Rangka Plafond 39.50 M2 45,000 1,777,500

Page 26: Proposal Dedikasi 2012 Titisan Sangkuriang Polban

16

2 Penggantung Plafond 1.00 Ls 350,000 350,0003 Plafond Multiplek 31.00 M2 22,000 682,000

2,809,500I PEKERJAAN KERAMIK

1 Teras 2.75 M2 40,000 110,0002 Lantai ruangan 44.00 M2 23,000 1,012,0003 Lantai KM/WC 2.25 M2 30,000 67,5004 Dinding KM/WC 9.75 M2 30,000 292,5005 List KM/WC 7.00 M1 8,000 56,0006 Meja Dapur 0.90 M2 30,000 27,0007 List Meja dapur 2.00 M1 8,000 16,000

1,581,000J PEKERJAAN SANITASI

1 Penampungan Air 1.00 Ls 1,300,000 1,300,0002 Septictank 1.00 Ls 450,000 450,0003 Bak Kontrol 2.00 bh 75,000 150,0004 Saluran Air Bersih 25.00 M1 15,000 375,0005 Saluran Air Sabun 12.00 M1 25,000 300,0006 Saluran Air Kotor 6.00 M1 30,000 180,0007 Kloset jongkok 1.00 bh 130,000 130,0008 Kran KM 1.00 bh 30,000 30,0009 Kran Leher Angsa 1.00 bh 60,000 60,00010 Kitchen zinc 1.00 bh 100,000 100,00011 Floordrain 1.00 bh 25,000 25,00012 Pompa Air 1.00 bh 250,000 250,000

3,350,000K PEKERJAAN LISTRIK

1 Titik Lampu + Saklar 9.00 bh 80,000 720,0002 Stopkontak 6.00 bh 80,000 480,0003 Listrik 450 1.00 LS 700,000 700,0004 MCB + Grounding 1.00 ls 150,000 150,000

2,050,000L PEKERJAAN FINISHING

1 Plamir Tembok 349.20 M2 2,000 698,4002 Plamir Kayu 21.75 M1 3,000 65,2503 Cat Tembok 197.20 M2 19,000 3,746,8004 Cat Plafond 36.00 M2 19,000 684,0005 Cat Kayu 21.75 M1 22,500 489,3756 Melamin Kusen 36.60 M1 17,000 622,2007 Melamin Pintu 10.80 M2 45,000 486,0008 Melamin Jendela 8.80 M1 17,000 149,600

6,941,625M PEKERJAAN LAIN-LAIN

1 Rumput 1.00 ls 200,000 200,000200,000

JUMLAH 41,417,310PPn + PPh = 16,5% 6,833,856JUMLAH TOTAL 48,251,166

JUMLAH DIBULATKAN 48,251,000HARGA PER M2 893,537

Page 27: Proposal Dedikasi 2012 Titisan Sangkuriang Polban

17

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari kondisi lokasi yang memiliki jenis daratan karang atau kapur yang

berbatu, tekanan angin yang cukup tinggi, suhu udara panas dan berdebu, serta

kadar garam yang tinggi, telah direncanakan rumah rakyat sederhana yang

memperhatikan lingkungan, sumber material daerah setempat, gaya hidup sekitar

pesisir pantai, tingkat perekonomian, bahaya lingkungan dan pemanfaatan energi

alam (seperti angin dan cahaya matahari), serta tetap memperhatikan budaya

masyarakat setempat. Akhirnya diperoleh rumah rakyat sederhana di pesisir pantai

yang indah, nyaman, ekonomis dengan harga Rp.893.537,- per meter persegi serta

bercirikhas budaya daerah yang merupakan akar budaya bangsa (lihat Gambar

5.1)

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 5.1 Desain Rumah Sederhana

5.2 Saran

Rancangan rumah yang dijelaskan dalam uraian karya ilmiah ini dapat di

terapkan pada masyarakat setempat sehubungan sebagian besar material yang

digunakan berasal dari material lokal. Rancangan rumah tersebut disarankan guna

meningkatkan daya taraf hidup masyarakat pesisir pantai di pulau Buton –

Sulawesi Tenggara terutama masyarakat yang berpenghasilan menegah kebawah.

Page 28: Proposal Dedikasi 2012 Titisan Sangkuriang Polban

18

DAFTAR PUSTAKA

________, 2011. “Ventilasi Silang Untuk Kelancaran Sirkulasi Udara Pada

Rumah”. http://rencanarumah.com ( di unduh 5 November 2012)

Damayantie, Christie. 2012. “Desain Rumah Sederhana Konsep Bangunan Tahan

Gempa” 9 Februari. http://lifestyle.kompasiana.com (di unduh 5 November

2012)

Sugiyanto, Gunawan. 2008. “Pulau Buton dengan Beragam Potensi dan

Ancaman” 8 Agustus. http://gunawansugiyanto.wordpress.com (di unduh 5

November 2012)

Sibera, Ivan C. 2011. Buku Pintar Rencana Anggaran Biaya. Mediakom,

Yogyakarta.

Page 29: Proposal Dedikasi 2012 Titisan Sangkuriang Polban

19

Lampiran 1 : Biodata Ketua Tim

I. IDENTITAS DIRINama Lengkap Asiya Nurhasanah HabirunNIM 101144007Program Studi DIV-Teknik Perawatan dan Perbaikan GedungJurusan Teknik SipilPerguruan Tinggi Politeknik Negeri BandungTempat, Tanggal Lahir Burangasi, 22 November 1992Alamat Rumah Jl. Gn. Rahayu Perumahan LAPAN No. 1 Rt.06 Rw.09

Cimahi Utara, Kode Pos 40514No. Hp 085797577460Alamat Email [email protected]

II. RIWAYAT PENDIDIKANPROGRAM SD SMP SMANAMA SEKOLAH Gunung Rahayu I 47 Bandung Pasundan 7 BandungTAHUN MASUK 1998 2004 2007TAHUN LULUS 2004 2007 2010

III. PRESTASI AKADEMIKNO TAHUN PRESTASI / KARYA ILMIAH YANG PERNAH DI BUAT1 2011 Karya Ilmiah dalam Program Kreativitas Mahasiswa 2011:

“Model Rumah Sehat dan Ramah Lingkungan yang DapatDiterapkan Di Indonesia”

2 Juara II Kompetisi Rancang Bangun 2012 UniversitasUdayana – Bali ( Judul karya: “Penerapan Green BuildingPada Gedung Perkuliahan POLBAN)

3 2012 Juara I Lomba Rancang Struktur Kuda – Kuda Nasional IVUniversitas Gajah Mada - Yogyakarta

4 Karya Ilmiah dalam LKTI Universitas Sebelas Maret:“Perkuatan Kestabilan Lereng dengan Limbah Botol Plastik”

5 Jurusan Teknik Sipil - POLBAN IPK = 2.82

Page 30: Proposal Dedikasi 2012 Titisan Sangkuriang Polban

20

Lampiran 2 : Biodata Anggota Tim

I. IDENTITAS DIRINama Lengkap Muhammad Imaduddin ShidiqNIM 101144022Program Studi DIV-Teknik Perawatan dan Perbaikan GedungJurusan Teknik SipilPerguruan Tinggi Politeknik Negeri BandungTempat, Tanggal Lahir Bandung, 20 Januari 1991Alamat Rumah Jl. Bomber Barat No. 9 Komp MGG Rt 03 Rw 09

Cimahi Selatan Kode Pos 40534No. Hp 089656610919Alamat Email [email protected]

II. RIWAYAT PENDIDIKANPROGRAM SD SMP SMANAMA SEKOLAH Melong IV 1 Bandung 9 BandungTAHUN MASUK 1997 2003 2006TAHUN LULUS 2003 2006 2009

III. PRESTASI AKADEMIKNO TAHUN PRESTASI / KARYA ILMIAH YANG PERNAH DI BUAT1 Jurusan Teknik Sipil - POLBAN IPK = 3.15