ANALISIS KELAS KATA DAN POLA KALIMAT PADA TULISAN 1

CERITA PENDEK SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 SAWIT 2

BOYOLALI 3

4

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH 5

Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai 6 derajat Sarjana S-1 7

8 9

10

11

Oleh: 12

YESI NUR CAHYATI 13

A 310 110 079 14

15

16

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 17

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 18

2015 19

20

1

ANALISIS KELAS KATA DAN POLA KALIMAT PADA TULISAN 1

CERITA PENDEK SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 SAWIT 2 BOYOLALI 3

4 YESI NUR CAHYATI, A 310 110 079, Program Studi 5

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 6 Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015, xvi + 282 7

Jl. A Yani Tromol Pos 1 Pabelan Surakarta 57102 8 yesinurcahyati@gmail.com 9

10

ABSTRAK 11

12 Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis kelas kata yang terdapat 13

pada tulisan cerita pendek siswa kelas VIII C SMP N 2 Sawit Boyolali, dan (2) 14 menganalisis pola kalimat yang digunakan seorang siswa kelas VIII C SMP N 2 15 Sawit Boyolali dalam menulis cerita pendek. Metode yang digunakan dalam 16

penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini berbentuk 17 deskriptif sebab tujuan penelitian ini mendeskripsikan analisis kelas kata dan 18 pola kalimat pada tulisan cerita pendek siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Sawit 19

Boyolali. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah dengan 20 metode dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini mencakup tiga 21

komponen, yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan atau 22 verifikasi. (1) kelas kata yang paling banyak muncul yaitu kelas kata nomina yang 23

berjumlah 150 kata, (2) kedua, yaitu kelas kata verba berjumlah 139 kata, (3) 24 ketiga, yaitu kata tugas berjumlah 69 kata, (4) keempat, kelas kata paling sedikit 25 digunakan yaitu kelas kata adjektiva berjumlah 43, (5) kelas kata nomina terbagi 26

menjadi dua yaitu nomina dasar 88 kata dan nomina turunan 62 kata, (6) verba 27 yang paling banyak digunakan berupa verba turunan 125 kata dan verba dasar 28 14, (7) kata tugas yang paling sering muncul adalah kata tugas bentuk konjungtor 29

yang berjumlah 43, (8) kata adjektiva bentuk sikap batin adalah kelas kata bentuk 30 adjektiva yang paling banyak muncul yaitu berjumlah 18 kata. Pola kalimat yang 31

ditemukan sebanyak 95 pola, dari 139 jumlah kalimat yang dianalisis. Pola-pola 32 tersebut yaitu SPO, SPPel, KSPK, KSPPel, KSPO, SP, SPOK, dan lain-lain. Pola 33

kalimat yang dominan yaitu SPO sejumlah 7 pola kalimat. Pada umumnya pola 34 kalimat yang siswa susun berupa pola kalimat tunggal. 35

36

Kata Kunci: kelas kata, pola kalimat, dan tulisan cerita pendek. 37 38

39

40 41 42 43 44

2

A. PENDAHULUAN 1 2

Peningkatan hasil belajar siswa merupakan tujuan yang ingin selalu di 3

capai oleh para pelaksana pendidikan dan peserta didik. Tujuan tersebut dapat 4

berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata pelajaran 5

bahasa Indonesia dan sastra Indonesia standar kompetensi dikaitkan dengan 6

keempat kemampuan berbahasa, yaitu menyimak, membaca, berbicara dan 7

menulis. 8

Bahasa terbagi menjadi dua yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. 9

Pemahaman terhadap bahasa tulisan tergantung dari pengalaman orang yang 10

membaca tulisan itu. Kekurangan pengalaman akan menimbulkan kesulitan 11

dalam menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan. Dengan kata lain, 12

seseorang yang menguasai banyak kosa kata dapat dengan mudah untuk 13

menuangkan sebuah tulisan. Di dalam dunia pendidikan, menulis adalah 14

sesuatu yang sangat berharga, sebab menulis membantu seseorang berpikir 15

lebih mudah. 16

Penyampaian informasi melalui sarana tulisan untuk berbagai 17

keperluan merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat diabaikan. Berbagai 18

informasi itu antara lain berbentuk berita dan ilmu pengetahuan akan lebih 19

efektif apabila disampaikan melalui sarana tulisan. Kemampuan menulis 20

sangat penting untuk dimiliki dan dikuasai oleh siswa SMP sebagai bekal 21

dalam menuangkan setiap tulisannya ke jenjang yang lebih tinggi. Berbeda 22

dengan kemampuan yang lain, kemampuan menulis menuntut siswa untuk 23

membangun pemahaman tentang tata cara menulis. Artinya, siswa dituntut 24

mampu menggunakan ejaan, kosa kata, serta mampu membuat kalimat dan 25

menghubungkan kalimat dalam satu paragraf sesuai dengan tingkat 26

kemampuan siswa SMP. 27

Kegiatan menulis yang dilakukan siswa SMP khususnya kelas VIII C 28

bertujuan agar dapat menuangkan gagasanya ke dalam tulisan cerita pendek. 29

Menulis cerita pendek diajarkan di SMP agar dapat membangkitkan kesan 30

siswa melalui uraian atau lukisan tertentu. Berdasarkan hasil observasi awal di 31

kelas VIII C, dan dari hasil wawancara singkat dengan guru bidang studi 32

3

bahasa Indonesia Bapak Ahmadi, S.Pd, M.Pd di SMP N 2 Sawit Boyolali 1

tradisi menulis para pelajar masih rendah. Rendahnya tulisan siswa itu tampak 2

pada hasil tulisan siswa ketika guru memberikan tugas menulis. Dalam 3

menulis, penulis harus memperhatikan kalimat-kalimat yang ditulisnya 4

sehingga orang yang membaca tulisan kita bisa memahami maksud yang kita 5

sampaikan (Markhamah dkk., 2009:7). 6

Berdasarkan uraian di atas, ada dua masalah yang perlu dicari 7

jawabannya, yaitu kelas kata apa sajakah yang diperoleh siswa kelas VIII C 8

SMP N 2 Sawit Boyolali dalam menulis cerita pendek dan pola kalimat apa 9

sajakah yang digunakan seorang siswa kelas VIII C SMP N 2 Sawit Boyolali 10

dalam menulis cerita pendek. Dalam penelitian ini ada dua tujuan yang ingin 11

dicapai, yaitu menganalisis kelas kata yang terdapat pada tulisan cerita pendek 12

siswa kelas VIII C SMP N 2 Sawit Boyolali dan menganalisis pola kalimat 13

yang digunakan seorang siswa kelas VIII C SMP N 2 Sawit Boyolali dalam 14

menulis cerita pendek. 15

Penelitian ini diharapkan memeberikan untuk mengembangkan ilmu 16

pengetahuan Bahasa Indonesia, khususnya bidang pembelajaran bahasa dan 17

sebagai kerangka berpikir bagi penegasan teori yang telah ada terutama dalam 18

bidang kelas kata dan pola kalimat. Selain itu, bagi peneliti lain dapat 19

memotivasi dan menjadikan referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya 20

dengan hasil yang lebih baik lagi. 21

Menurut Kridalaksana (2005:43) kelas kata adalah perangkat kata yang 22

sedikit banyak berperilaku sintaksis sama. Pembagian kelas kata dalam bahasa 23

Indonesia menurut Keraf (dalam Muslich, 2008:112-114) dibagi menjadi 4, 24

antara lain: kata benda (nomina), kata kerja (verba), kata sifat (adjektval) dan 25

kata tugas. Sugono (2002:97) mengatakan bahwa Pola kalimat dasar adalah 26

kalimat yang berisi informasi pendek pokok dalam struktur inti, belum 27

mengalami perubahan. Perubahan itu dapat berupa penambahan unsur seperti 28

penambahan keterangan kalimat ataupun keterangan subjek, predikat, objek, 29

ataupun pelengkap. 30

4

Yusaliyani (2005) melakukan penelitian yang berjudul “Karakteristik 1

Pola Kalimat dalam Album Bintang di Surga pada Lirik Lagu Peterpen” 2

penelitiannya memiliki tujuan untuk mendeskripsikan pola kalimat dan jenis 3

kalimat dalam album Bintang di Surga pada lirik lagu Peterpen. Dari hasil 4

analisis pola kalimat majemuk lebih banyak ditemukan ada data yaitu pola 5

kalimat majemuk setara dan pola kalimat majemuk bertingkat. Jenis kalimat 6

yang ditemukan pada data ditinjau dari segi bentuk kalimat majemuk setara 7

sebanyak 38 kalimat dan kalimat majemuk bertingkat sebanyak 7 kalimat. 8

Ditinjau dari segi maknanya ditemukan kalimat deklaratif (kalimat berita) 9

sebanyak 32 kalimat, kalimat interogatif (kalimat tanya) sebanyak 4 kalimat, 10

kalimat imperatif (kalimat perintah) sebanyak 7 kalimat, kalimat eksklamatif 11

(kalimat seru) sebanyak 2 kalimat. Kalimat emfatik (kalimat penegas) tidak 12

ditemukan pada data. Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama 13

mengkaji pola kalimat. Perbedaan dengan penelitian ini adalah objek yang 14

dikaji. 15

Haryanti (2011). Penelitiannya berjudul “Analisis Kelas Kata dan Pola 16

Kalimat pada Tulisan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Sekolah Dasar Tentang 17

Watak Anggota Keluarga ”. penelitiannya memiliki tujuan untuk (1) 18

menganalisis kelas kata pada tulisan deskripsi siswa kelas IV SD tentang 19

watak anggota keluarga, dan (2) menganalisis pola kalimat yang digunakan 20

seorang siswa kelas IV dalam menulis deskripsi tentang watak anggota 21

keluarga. Berdasarkan analisis data pada tulisan deskripsi siswa kelas IV 22

tentang watak anggota keluarga ditemukan hasil bahwa kelas kata yang 23

banyak dijumpai yaitu nomina, verba, dan adjektiva. Pola kalimat pada tulisan 24

deskripsi siswa kelas IV SD diperoleh 62 pola kalimat dari 198 kalimat yang 25

dianalisis berdasarkan struktur kalimat. Adapun pola kalimat yang dominan 26

yaitu SPK. Kalimat yang mereka susun berupa kalimat tunggal, di samping 27

kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Penelitian ini sama-28

sama meneliti kelas kata dan pola kalimat. Perbedaannya terletak pada data 29

penelitian yaitu Tulisan cerita pendek siswa kelas VIII C SMP N 2 Sawit. 30

31

5

B. METODE PENELITIAN 1

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Sawit, kecamatan 2

Karangduren, kabupaten Boyolali Waktu penelitian dilakukan selama empat 3

bulan, yaitu dari bulan November 2014 sampai dengan Februari 2015. 4

Jenis dan strategi penelitian yang digunakan berupa deskriptif 5

kualitatif. Penelitian ini berbentuk deskriptif sebab tujuan penelitian ini 6

menggambarkan atau mendeskripsikan analisis kelas kata dan pola kalimat 7

pada tulisan cerita pendek siswa kelas VIII C SMP N 2 Sawit. Data yang 8

dikumpulkan dan dikaji adalah analisis kelas kata dan pola kalimat pada 9

tulisan cerita pendek siswa kelas VIII C SMP N 2 Sawit. Adapun sumber data 10

dari tulisan cerita pendek siswa kelas VIII C SMP N 2 Sawit. Pengambilan 11

data kelas VIII C dengan memilih siswa yang mempunyai karakteristik rajin, 12

pandai, dan bersedia menuliskan pengalaman pribadinya melalui cerita pendek 13

tanpa mengganggu batin siswa itu sendiri. 14

Teknik dan alat pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan 15

dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi dan tes. Observasi 16

digunakan untuk mengamati pelaksanaan menulis cerita pendek. Wawancara 17

dengan guru dilaksanakan sebelum melakukan kegiatan pembelajaran yang 18

dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang berbagai hal yang 19

berkaitan dengan pelaksanaan menulis cerita pendek. Metode dokumentasi 20

dipakai untuk mengambil data dari tulisan cerita pendek siswa kelas VIII C 21

SMP Negeri 2 Sawit. Teknik pengumpulan data dengan mengkaji dokumen 22

yaitu menganalisis berdasarkan kelas kata dan pola kalimat. Metode tes 23

digunakan sebagai alat penelitian dalam mengumpulkan data untuk 24

mengetahui kemampuan menulis cerita pendek siswa kelas VIII C SMP 25

Negeri 2 Sawit Boyolali. 26

Teknik analisis data dalam penelitian ini mencakup tiga komponen, 27

yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. 28

Reduksi data yang dilakukan dengan jalan melakukan abstraksi (Moleong, 29

2005:247). Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses, 30

dan pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga tetap berada di dalamnya. 31

6

Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang merupakan 1

proses seleksi, perfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi data yang 2

terkumpul. Dalam tahap ini dikumpulkan tulisan cerita pendek siswa, dan 3

diidentifikasi kelas kata dan pola kalimat yang digunakan oleh setiap 4

responden. Sajian data berupa deskripsi analisis kelas kata dan pola kalimat 5

pada tulisan cerita pendek siswa kelas VIII SMP N 2 Sawit. Tahap berikutnya 6

melakukan penarikan kesimpulan atau verifikasi teori baru akan tampak 7

sewaktu analisis data mulai dilakukan. 8

C. HASIL DAN PPEMBAHASAN 9

1. Analisis Kelas Kata 10

Kelas kata dianalisis dengan meneliti perolehan yang berupa 11

nomina, verba, adjektiva, dan kata tugas. Berikut hasil analisis kelas kata 12

pada tulisan cerita pendek siswa kelas VIII C SMP N 2 Sawit, Boyolali. 13

a. Kata Benda (Nomina) 14

1) “Hujan dan lumpur menjadi licin”. 15

a) Hujan 16

Kata hujan merupakan kata benda sebab tidak dapat 17

diingkarkan dengan kata tidak dan dapat diikuti oleh adjektiva, 18

baik secara langsung maupun tidak langsung, maupun dengan 19

di antarai oleh kata yang. Di bawah ini merupakan pembuktian 20

bahwa kata hujan termasuk kata benda. 21

Kata benda + yang + kata sifat 22

Hujan + yang + lebat 23

Hujan yang lebat 24

b) Lumpur 25

Kata lumpur merupakan kata benda karena menduduki fungsi 26

subjek dan diikuti oleh adjektiva. Di bawah ini merupakan 27

pembuktian bahwa kata lumpur termasuk kata benda. 28

Kata benda + yang + kata sifat 29

Lumpur + yang + licin 30

Lumpur yang licin 31

7

b. Kata Kerja (Verba) 1

1) “Sang kelinci berkelili(n)g()dan menyapa teman-temannya yang 2

berada di hutan itu”. 3

a) Berkeliling 4

Kata berkeliling merupakan kata kerja karena memiliki fungsi 5

utama sebagai inti predikat dalam kalimat dan terdapat prefiks 6

ber- yang menjelaskan makna inhern perbuatan (aksi). Di 7

bawah ini merupakan pembuktian bahwa kata berkeliling 8

termasuk kata kerja. 9

Kata kerja + dengan + kata sifat 10

Berkeliling + dengan + hati-hati 11

Berkeliling dengan hati-hati 12

b) Menyapa 13

Kata menyapa merupakan kata kerja karena memiliki fungsi 14

utama sebagai fungsi predikat dan terdapat prefiks me- yang 15

menjelaskan makna inhern perbuatan. Di bawah ini merupakan 16

pembuktian bahwa kata menyapa termasuk kata kerja. 17

Kata kerja + dengan + kata sifat 18

Menyapa + dengan + ramah 19

Menyapa dengan ramah 20

c. Kata Sifat (Adjektiva) 21

1) “Aku dan dia menahan rindu yang sangat lama”. 22

a) Rindu 23

Kata rindu merupakan kata sifat karena bertalian dengan 24

pengacuan suasana hati atau perasaan. Di bawah ini merupakan 25

pembuktian bahwa kata rindu termasuk kata sifat. 26

Sangat + kata sifat 27

Sangat + rindu 28

Sangat rindu 29

2) “Di perjalanan aku dan keluarga bersorak-sorak gembira 30

menyambut perjalanan dengan senang, meskipun sedikit lelah”. 31

8

b) Gembira 1

Kata gembira merupakan kata sifat karena bertalian dengan 2

pengacuan suasana hati atau perasaan. Di bawah ini merupakan 3

pembuktian bahwa kata gembira termasuk kata sifat. 4

Sangat + kata sifat 5

Sangat + gembira 6

Sangat gembira 7

c) Senang 8

Kata senang merupakan kata sifat karena bertalian dengan 9

pengacuan suasana hati atau perasaan. Di bawah ini merupakan 10

pembuktian bahwa kata senang termasuk kata sifat. 11

Sangat + kata sifat 12

Sangat + senang 13

Sangat senang 14

d. Kata Tugas 15

1) “Saat lomba dimulai, tepat dengan panennya buah-buahan milik 16

orang orang termasuk juga petani”. 17

a) Dengan 18

Kata dengan merupakan kata tugas karena tidak dapat 19

digabung dengan afiks dan menghubungkan dua satuan bahasa. 20

2) Hari libur sekolah ini aku dan keluargaku berencana libur(an) ke 21

Bali. 22

b) Ke Bali 23

Kata ke Bali merupakan kata tugas karena hanya memiliki 24

tugas untuk memperluas atau mengadakan transformasi kalimat 25

serta tidak dapat menempati fungsi-fungsi pokok dalam sebuah 26

kalimat. 27

2. Analisis Pola Kalimat 28

a. (S)i kelinci memegang tali itu(,) kemudian Sang tupai menarik kelinci 29

S1 P1 O1 Konj. S2 P2 O2 30

ke tempat yang aman. 31

Ket.Tempat 32

9

(a) Si kelinci, sang tupai, dan kelinci merupakan subjek karena 1

dapat diidentifikasi dengan kata tanya siapa dan merupakan kategori 2

nomina yang terletak di awal kalimat, (b) memegang dan menarik 3

merupakan predikat karena termasuk kategori verba yang dapat 4

diidentifikasi menggunakan kata tanya bagaimana, (c) tali itu adalah objek 5

karena merupakan kata benda yang dapat digantikan oleh bentuk –nya dan 6

berupa kategori frasa nomina, (d) ke tempat yang aman merupakan 7

keterangan tempat karena menyatakan tempat terjadinya peristiwa dan 8

berupa kategori preposisional, (e) kemudian merupakan konjungsi 9

koordinatif yang menyatakan pengurutan. 10

b. Sa(n)g keli(n)ci berja(n)ji kepada tupai bahwa dia tidak akan menghina 11

S1 P1 O1 Konj. S2 P2 12

makhluk lai(n) yang ada di huta(n) itu. 13

O2 Ket.Tempat 14

15

(a) Sang kelinci dan dia merupakan kategori nomina yang terletak 16

di awal kalimat, (b) berjanji dan tidak akan menghina adalah predikat 17

karena merupakan kategori verba yang dapat didentifikasi dengan kata 18

tanya bagaimana, (c) kepada tupai dan makhluk lain merupakan subjek 19

karena kedua kata tersebut dapat digantikan oleh bentuk –nya dan berupa 20

kategori frasa nomina, (d) yang ada di hutan itu merupakan keterangan 21

waktu karena menyatakan makna tempat terjadinya peristiwa dan berupa 22

kategori frasa preposisional, (e) bahwa merupakan konjungsi koordinatif 23

yang menyatakan penyamaan. 24

D. SIMPULAN 25

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan mengenai Analisis 26

Kelas Kata dan Pola Kalimat pada Tulisan Cerita Pendek Siswa Kelas VIII C 27

SMP Negeri 2 Sawit Boyolali, diperoleh simpulan sebagai berikut. 28

1. Kelas Kata pada Tulisan Cerita Pendek Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 2 29

Sawit Boyolali 30

10

Kelas kata yang diperoleh siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Sawit 1

Boyolali pada tulisan cerita pendek yang banyak dijumpai yaitu, (1) kelas 2

kata yang paling banyak muncul yaitu kelas kata nomina yang berjumlah 3

150 kata, (2) kedua, yaitu kelas kata verba berjumlah 139 kata, (3) ketiga, 4

yaitu kata tugas berjumlah 69 kata, (4) keempat, kelas kata paling sedikit 5

digunakan yaitu kelas kata adjektiva berjumlah 43, (5) kelas kata nomina 6

terbagi menjadi dua yaitu nomina dasar 88 kata dan nomina turunan 62 7

kata, (6) verba yang paling banyak digunakan berupa verba turunan 125 8

kata dan verba dasar 14, (7) kata tugas yang paling sering muncul adalah 9

kata tugas bentuk konjungtor yang berjumlah 43, (8) kata adjektiva bentuk 10

sikap batin adalah kelas kata bentuk adjektiva yang paling banyak muncul 11

yaitu berjumlah 18 kata. 12

2. Pola Kalimat pada Tulisan Cerita Pendek Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 13

2 Sawit Boyolali 14

Pola kalimat yang ditemukan sebanyak 95 pola, dari 139 jumlah 15

kalimat yang dianalisis. Pola-pola tersebut yaitu SPO, SPPel, KSPK, 16

KSPPel, KSPO, SP, SPOK, dan lain-lain. Pola kalimat yang dominan yaitu 17

SPO sejumlah 7 pola kalimat. Pada umumnya pola kalimat yang siswa 18

susun berupa pola kalimat tunggal. 19

20

21

22

23

24

25

11

DAFTAR PUSTAKA 1

Haryanti, Eni. 2011. “Analisis Kelas Kata dan Pola Kalimat pada Tulisan 2 Deskripsi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Tentang Watak Anggota 3 Keluarga”. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. 4

5

Kridalaksana, Harimurti. 2005. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT 6 Gramedia Pustaka Utama. 7

8

Markhamah dan Atiqa Sabardila. 2009. Analisis Kesalahan dan Kesantunan 9 Berbahasa. Surakarta: Muhammadiyah University Press. 10

11 Muslich. Masnur. 2008. Tatabentuk Bahasa Indonesia: Kajian Ke Arah 12

Tatabahasa Deskriptif. Jakarta: Bumi Aksara. 13

14 Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja 15

Rosdakarya. 16

17 Sugono, Dendy. 2002. Berbahasa Indonesia Dengan Benar. Jakarta: Puspa 18

Swara. 19

20

Yusaliyani, Anisa. 2005. “Karakteristik Pola Kalimat dalam Album Bintang di 21

Surga pada Lirik Lagu Peterpan”. Skripsi. Surakarta: Universitas 22 Muhammadiyah Surakarta. 23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

12

LAMPIRAN 1

Nama : Yesi Nur Cahyati 2

NIM : A 310110079 3

Tempat, Tanggal Lahir : Sragen, 8 Juli 1993 4

Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas 5

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas 6

Muhammadiyah Surakarta 7

Alamat : Bakung RT. 11, Pringanom, Masaran, Sragen 8

No. Hp : 085728422091 9

E-mail : yesinurcahyati@gmail.com 10

11

12

13