ABSTRAKSI -...

3
xii ABSTRAKSI Desa wisata saat ini telah berkembang menjadi salah satu obyek wisata yang banyak dikunjungi masyarakat. Munculnya desa wisata karena adanya potensi masyarakat yang dapat dapat dikelola menjadi daya tarik wisata. Dalam penelitian ini, desa wisata yang dijadikan obyek merupakan desa wisata yang didalamnya terdapat kerajinan batik kayu sebagai penarik minat wisatawan. Desa Wisata Krebet dibuat melalui adanya pemberdayaaan masyarakat. Penelitian ini medeskripsikan tentang upaya pemberdayaan perajin batik kayu di Desa Wisata Krebet dengan peran tiga aktor pembangunan. Tiga aktor tersebut yaitu pemerintah, swasta dan masyarakat. Peneliti ingin menunjukkan hasil dari upaya pemberdayaan tersebut apakah dapat meningkatkan ekonomi perajin batik kayu. Penelitian ini juga menjelaskan tentang perkembangan Desa Wisata Krebet yang berkaitan dengan adanya modal sosial dalam masyarakat. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Pendekatan studi kasus digunakan untuk menunjukkan keunikan dari Desa Wisata Krebet yang memiliki banyak potensi wisata, salah satunya batik kayu. Dalam penelitian ini melibatkan perajin dan pengelola Desa Wisata Krebet sebagai informan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi lapangan. Setelah mendapatkan data yang cukup, peneliti menggunakan analisa deskriptif kualitatif. Deskripsi kualitatif terbagi menjadi tiga langkah yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Kemudian digunakan teknik triangulasi data untuk memeriksa keabsahan data yang diperoleh. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa dari upaya pemberdayaan telah membawa banyak perubahan bagi masyarakat Desa Wisata Krebet terutama bagi perajin batik kayu. Upaya Pemberdayaan telah mampu meningkatkan penghasilan ekonomi perajin batik kayu. Upaya pemberdayaan juga sebagai salah satu ajang promosi bagi batik kayu. Kemudian semakin banyak pesanan batik kayu dan daerah pemasaran bertambah luas ke luar Yogyakarta hingga ke luar negeri. kemampuan perajin memebuat batik kayu juga bertambah dengan banyak variasi karya batik kayu dalam berbagai bentuk. Namun, upaya pemberdayaan ini tidak menghilangkan unsur modal sosial yang telah masyarakat Desa Wisata Krebet. Masyarakat yang dominan oleh perajin, tidak membuat masyarakat Desa Wisata Krebet terpecah. Justru, masyarakat bukan perajin dan perajin bersatu untuk memajukan Desa Wisata Krebet. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya perkembangan yang dialami Desa Wisata Krebet. Tidak hanya pada kerajinan batik kayu saja, tetapi juga mengelola wisata alam seperti Jurang Pulosari. Kemudian juga mencoba membantu masyarakat bukan perajin yaitu para pembuat gula jawa untuk menambah variasi dalam penjualan. Dengan demekian, Perkembangan Desa Wisata Krebet lebih luas manfaatnya, tidak hanya pada perajin batik kayu saja tetapi seluruh masyarakat Desa Wisata Krebet. Kata kunci: pemberdayaan, desa wisata, perajin, batik kayu. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS EKONOMI WISATA (Studi Kasus Pemberdayaan Perajin Batik Kayu di Desa Wisata Krebet, Desa Sendang Sari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta) WULANDARI Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Transcript of ABSTRAKSI -...

Page 1: ABSTRAKSI - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69718/potongan/S1-2014-284160... · Deskripsi kualitatif terbagi menjadi tiga langkah yaitu reduksi data,

xii

ABSTRAKSI

Desa wisata saat ini telah berkembang menjadi salah satu obyek wisatayang banyak dikunjungi masyarakat. Munculnya desa wisata karena adanyapotensi masyarakat yang dapat dapat dikelola menjadi daya tarik wisata. Dalampenelitian ini, desa wisata yang dijadikan obyek merupakan desa wisata yangdidalamnya terdapat kerajinan batik kayu sebagai penarik minat wisatawan. DesaWisata Krebet dibuat melalui adanya pemberdayaaan masyarakat. Penelitian inimedeskripsikan tentang upaya pemberdayaan perajin batik kayu di Desa WisataKrebet dengan peran tiga aktor pembangunan. Tiga aktor tersebut yaitupemerintah, swasta dan masyarakat. Peneliti ingin menunjukkan hasil dari upayapemberdayaan tersebut apakah dapat meningkatkan ekonomi perajin batik kayu.Penelitian ini juga menjelaskan tentang perkembangan Desa Wisata Krebet yangberkaitan dengan adanya modal sosial dalam masyarakat.

Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan pendekatanstudi kasus. Pendekatan studi kasus digunakan untuk menunjukkan keunikan dariDesa Wisata Krebet yang memiliki banyak potensi wisata, salah satunya batikkayu. Dalam penelitian ini melibatkan perajin dan pengelola Desa Wisata Krebetsebagai informan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi,wawancara dan dokumentasi lapangan. Setelah mendapatkan data yang cukup,peneliti menggunakan analisa deskriptif kualitatif. Deskripsi kualitatif terbagimenjadi tiga langkah yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.Kemudian digunakan teknik triangulasi data untuk memeriksa keabsahan datayang diperoleh.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa dari upayapemberdayaan telah membawa banyak perubahan bagi masyarakat Desa WisataKrebet terutama bagi perajin batik kayu. Upaya Pemberdayaan telah mampumeningkatkan penghasilan ekonomi perajin batik kayu. Upaya pemberdayaanjuga sebagai salah satu ajang promosi bagi batik kayu. Kemudian semakin banyakpesanan batik kayu dan daerah pemasaran bertambah luas ke luar Yogyakartahingga ke luar negeri. kemampuan perajin memebuat batik kayu juga bertambahdengan banyak variasi karya batik kayu dalam berbagai bentuk. Namun, upayapemberdayaan ini tidak menghilangkan unsur modal sosial yang telah masyarakatDesa Wisata Krebet. Masyarakat yang dominan oleh perajin, tidak membuatmasyarakat Desa Wisata Krebet terpecah. Justru, masyarakat bukan perajin danperajin bersatu untuk memajukan Desa Wisata Krebet. Hal ini ditunjukkan denganbanyaknya perkembangan yang dialami Desa Wisata Krebet. Tidak hanya padakerajinan batik kayu saja, tetapi juga mengelola wisata alam seperti JurangPulosari. Kemudian juga mencoba membantu masyarakat bukan perajin yaitu parapembuat gula jawa untuk menambah variasi dalam penjualan. Dengan demekian,Perkembangan Desa Wisata Krebet lebih luas manfaatnya, tidak hanya padaperajin batik kayu saja tetapi seluruh masyarakat Desa Wisata Krebet.

Kata kunci: pemberdayaan, desa wisata, perajin, batik kayu.

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS EKONOMI WISATA(Studi Kasus Pemberdayaan Perajin Batik Kayu di Desa Wisata Krebet, DesaSendang Sari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta)WULANDARIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 2: ABSTRAKSI - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69718/potongan/S1-2014-284160... · Deskripsi kualitatif terbagi menjadi tiga langkah yaitu reduksi data,

ABSTRAKSI

Desa wisata saat ini telah berkembang menjadi salah satu obyek wisata yang banyak dikunjungi masyarakat. Munculnya desa wisata karena adanya potensi masyarakat yang dapat dapat dikelola menjadi daya tarik wisata. Dalam penelitian ini, desa wisata yang dijadikan obyek merupakan desa wisata yang didalamnya terdapat kerajinan batik kayu sebagai penarik minat wisatawan. Desa Wisata Krebet dibuat melalui adanya pemberdayaaan masyarakat. Penelitian ini medeskripsikan tentang upaya pemberdayaan perajin batik kayu di Desa Wisata Krebet dengan peran tiga aktor pembangunan. Tiga aktor tersebut yaitu pemerintah, swasta dan masyarakat. Peneliti ingin menunjukkan hasil dari upaya pemberdayaan tersebut apakah dapat meningkatkan ekonomi perajin batik kayu. Penelitian ini juga menjelaskan tentang perkembangan Desa Wisata Krebet yang berkaitan dengan adanya modal sosial dalam masyarakat.

Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Pendekatan studi kasus digunakan untuk menunjukkan keunikan dari Desa Wisata Krebet yang memiliki banyak potensi wisata, salah satunya batik kayu. Dalam penelitian ini melibatkan perajin dan pengelola Desa Wisata Krebet sebagai informan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi lapangan. Setelah mendapatkan data yang cukup, peneliti menggunakan analisa deskriptif kualitatif. Deskripsi kualitatif terbagi menjadi tiga langkah yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Kemudian digunakan teknik triangulasi data untuk memeriksa keabsahan data yang diperoleh.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa dari upaya pemberdayaan telah membawa banyak perubahan bagi masyarakat Desa Wisata Krebet terutama bagi perajin batik kayu. Upaya Pemberdayaan telah mampu meningkatkan penghasilan ekonomi perajin batik kayu. Upaya pemberdayaan juga sebagai salah satu ajang promosi bagi batik kayu. Kemudian semakin banyak pesanan batik kayu dan daerah pemasaran bertambah luas ke luar Yogyakarta hingga ke luar negeri. kemampuan perajin memebuat batik kayu juga bertambah dengan banyak variasi karya batik kayu dalam berbagai bentuk. Namun, upaya pemberdayaan ini tidak menghilangkan unsur modal sosial yang telah masyarakat Desa Wisata Krebet. Masyarakat yang dominan oleh perajin, tidak membuat masyarakat Desa Wisata Krebet terpecah. Justru, masyarakat bukan perajin dan perajin bersatu untuk memajukan Desa Wisata Krebet. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya perkembangan yang dialami Desa Wisata Krebet. Tidak hanya pada kerajinan batik kayu saja, tetapi juga mengelola wisata alam seperti Jurang Pulosari. Kemudian juga mencoba membantu masyarakat bukan perajin yaitu para pembuat gula jawa untuk menambah variasi dalam penjualan. Dengan demekian, Perkembangan Desa Wisata Krebet lebih luas manfaatnya, tidak hanya pada perajin batik kayu saja tetapi seluruh masyarakat Desa Wisata Krebet.

Kata kunci: pemberdayaan, desa wisata, perajin, batik kayu.

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS EKONOMI WISATA(Studi Kasus Pemberdayaan Perajin Batik Kayu di Desa Wisata Krebet, DesaSendang Sari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta)WULANDARIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 3: ABSTRAKSI - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69718/potongan/S1-2014-284160... · Deskripsi kualitatif terbagi menjadi tiga langkah yaitu reduksi data,

ABSTRACT

Village tourism has now developed into a tourist attraction visited by many people . The advent of the tourist village communities due to the potential that can be managed into a tourist attraction . In this study , a tourist village which made the object of a tourist village in which there are wooden batik as towing tourists . Village Tourism Krebet made through the presence of the community empowerment . This study describes the empowerment wooden batik artisans in the village of Tourism Krebet the role of the three actors of development . The three actors , namely government , private and public . Researchers want to show the results of such empowerment can improve the economy if the wood batik artisans . This study describes the development of the Tourism Village Krebet related to the presence of social capital in the community .

This research was conducted using a qualitative case study approach . Case study approach is used to show the uniqueness of the Village Tourism Krebet who has a lot of tourism potential , one wooden batik . In this study involves the Tourism Village craftsmen and managers Krebet as informants . Data was collected through observation , interviews and field documentation . After getting enough data , researchers used a qualitative descriptive analysis . Qualitative description is divided into three steps , namely data reduction , data display and conclusion . Then used data triangulation techniques to examine the validity of the data obtained .

Based on the research conducted , showed that of empowerment has brought many changes for the people of the village of Tourism Krebet especially for wooden batik artisans . Empowerment Efforts have been able to increase the economic income of wooden batik artisans . Empowerment efforts as well as a promotional event for wooden batik . Then more and more orders batik wood and expanded marketing area outside Yogyakarta and abroad. ability to make wooden batik artisans also increased with many variations of wooden batik works in a variety of forms . However , this empowerment does not eliminate the element of social capital has Krebet Tourism Village community . Dominant society by craftsmen , not make people Krebet split Tourism Village . Instead , the public is not craftsmen and artisans come together to promote Rural Tourism Krebet . This is demonstrated by the many growth experienced Krebet Tourism Village . Not only the wooden batik , but also manages natural attractions like Canyons Pulosari . Then also try to help people instead of craftsmen that sugar makers to increase the variation in sales . Thus , development of Rural Tourism Krebet wider benefits , not only in the batik artisans of wood but the entire community Krebet Tourism Village .

Keywords : empowerment , tourist villages , artisans , wood batik .

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS EKONOMI WISATA(Studi Kasus Pemberdayaan Perajin Batik Kayu di Desa Wisata Krebet, DesaSendang Sari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta)WULANDARIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/