Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor...

68
ANALISIS KECELAKAAN TABRAKAN KAPAL KARGO KONTAINER MENGGUNAKAN METODE ECFA (EVENT AND CAUSAL FACTOR ANALYSIS) (Studi Kasus : PT X) Yudhis Anggono Putro 6512040094

description

Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

Transcript of Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor...

Page 1: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

ANALISIS KECELAKAAN TABRAKAN KAPAL KARGO

KONTAINER MENGGUNAKAN METODE ECFA

(EVENT AND CAUSAL FACTOR ANALYSIS)

(Studi Kasus : PT X)

Yudhis Anggono Putro6512040094

Page 2: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

Indonesia sebagai negara maritim, transportasi laut mempunyai peran yang sangat penting dalam perekonomian di Indonesia. Dalam transportasi laut tidak terlepas pula dari beberapa masalah kecelakaan. Faktor alam, manusia dan teknis menjadi penyebab dari sebagian besar kecelakaan transportasi di laut, hal ini yang akhirnya akan mengganggu pelayaran.

Latar Belakang

Page 3: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

Tubrukan22%

Tenggelam37%

Terbakar41%

(Ditjen Hubla,2011)

Distribusi Kecelakaan Kapal di Indonesia Tahun 2007-2011

Page 4: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

Distribusi Kecelakaan Kapal di PT X Tahun 2015

JanuariFebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus

4 5 6 5 4 5 510

10 7 813

5

10

4

11

Total Kejadian Kecelakaan = 112 Kasus

Accident Incident

Page 5: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

Tubrukan44%

Kecelakaan Kerja18%

Kandas15%

Kebakaran6%

Polusi6%

Kerusakan Struktur Utama12%

Distribusi Accident

Page 6: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

Tubrukan13%

Trouble ME38%

Kecelakaan Kerja1%

Muatan Rusak9%

Kebocoran10%

Kandas4%

Kerusakan Struk-tur Utama

24%

Distribusi Incident

Page 7: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

1.Bagaimana menganalilis penyebab kecelakaan dan kejadian di PT. X dengan menggunakan metode ECFA ?

2.Bagaimana penerapan ISM Code di PT. X berdasarkan hasil analisa kecelakaan tubrukan di PT. X dengan menggunakan metode ECFA ?

3.Bagaimana rekomendasi yang sesuai dari hasil analisa dengan metode ECFA pada kecelakaan tubrukan kapal di PT. X berdasarkan ISM Code ?

Rumusan Masalah

Page 8: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

1.Menganalisis penyebab terjadinya kecelakaan dan kejadian di PT. X dengan menggunakan metode ECFA

2.Mengetahui penerapan ISM Code di PT. X berdasarkan hasil analisa kecelakaan tubrukan di PT. X dengan menggunakan metode ECFA

3.Memberikan rekomendasi yang sesuai dari hasil analisa dengan metode ECFA pada kecelakaan tubrukan kapal di PT. X berdasarkan ISM Code

Tujuan Penelitian

Page 9: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

1.Bagi MahasiswaDapat mengimplementasikan ilmu K3 tentang analisis kecelakaan yang diterima saat di perkuliahan yang kemudian diterapkan pada perusahaan sehingga dapat membantu dalam memberikan rekomendasi terhadap permasalahan yang ada.

2.Bagi Perusahaana.Sebagai bahan pertimbangan dan acuan dalam melakukan

pengendalian kecelakaan.b.Membantu perusahaan menganalisis suatu kecelakaan yang

berulang maupun kecelakaan yang memiliki risiko dengan mencari penyebab-penyebabnya.

c.Membantu perusahaan memberikan rekomendasi yang tepat agar kecelakaan tidak terulang kembali.

Manfaat Penelitian

Page 10: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

1. Data yang digunakan merupakan data kecelakaan dari PT. X mulai bulan Januari 2015 sampai dengan Agustus 2015.

2. Kapal yang digunakan merupakan kapal kargo kontainer PT. X

3. Penelitian ini tidak memperhitungkan estimasi biaya.

4. Rekomendasi yang diberikan meninjau dari segi ISM Code

Batasan Masalah

Page 11: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

Investigasi kecelakaan dilakukan untuk mengetahui penyebab dari kejadian dan menentukan tindakan yang dapat diambil untuk mencegah kejadian tersebut terulang. Identifikasi penyebab utama ini dilakukan dengan cara mengamati dan mempelajari hubungan antara kejadian dan faktor penyebab / kondisi secara terstruktur mulai dari awal kejadian sampai terjadinya kecelakaan dan faktor utama pada kecelakaan yang menyebabkan timbulnya kejadian-kejadian secara bersamaan yang berinteraksi dengan kondisi yang ada.

Investigasi Kecelakaan

Page 12: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

Event and Causal Faktor Analysis merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk menganalisa kecelakaan dengan berorientasi pada kondisi dan kejadian yang dapat menyebabkan terjadinya suatu kecelakaan. Metode ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab (cause) dan kejadian (event) yang muncul dalam kronologis kejadian.

ECFA(Event and Causal Factor Analysis)

Page 13: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

Gambar 2.1 Chart Umum untuk Events and Causal Factor Analysis (ECFA)

Page 14: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

Aturan Penyusunan ECFA

EVENTS EVENTS

Page 15: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

ISM Code merupakan standard sistem manajemen keselamatan internasional untuk pengoperasian kapal secara aman dan untuk pencegahan pencemaran di laut. ISM Code bertujuan untuk menjamin keselamatan di laut, mencegah kecelakaan atau kematian, dan juga mencegah kerusakan pada lingkungan dan kapal.

ISM Code

Page 16: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

1.Umum2.Kebijakan keselamatan dan

perlindungan lingkungan3.Tanggung jawab dan

wewenang perusahaan4.Petugas yang ditunjuk5.Tanggung jawab dan

wewenang nakhoda6.Sumber daya dan tenaga

kerja7.Pengoperasian kapal8.Kesiapan darurat

9.Pelaporan dan analisis ketidaksesuaian, kecelakaan dan kejadian berbahaya

10.Pemeliharaan kapal dan peralatan

11.Dokumentasi12.Verifikasi, tinjauan dan

evaluasi perusahaan13.Sertifikasi dan verifikasi

berkala14.Sertifikat sementara15.Verifikasi16.Bentuk sertifikat

Elemen-elemen ISM Code

Page 17: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

Lokasi Penelitian : PT XPengumpulan Data1. Data Primer: Data wawancara terhadap

Kapten Kapal dan Personel DPA2. Data Sekunder : Hasil investigasi

kecelakaan kapal

Metodologi Penelitian

Page 18: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

Mulai

Identifikasi Masalah

Penetapan Tujuan dan Perumusan masalah

Studi Literatur Studi Lapangan

Pengumpulan Data

Menginvestigasi kecelakaan dengan menggunakan metode

Event and Causal Factor Analysis

Analisa Data

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Menentukan akar permasalahan pada ISM CODE

Page 19: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

BAB 3Penggunaan metode

event and causal factor analysis (ECFA)

Page 20: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

Tanggal Kejadian : 12 Januari 2015

Kecelakaan KM. AA

Page 21: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

Pada saat akan olah gerak hibob jangkar, handle CPP di anjungan tidak dapat berfungsi sehingga dilakukan olah gerak manual dengan pengaturan CPP langsung dikendalikan dari control room dibantu dengan telepon. Nakhoda tidak mengambil keputusan untuk hibob jangkar dan olah gerak menunggu kondisi aman sesuai keterangan nakhoda ada 2 kapal yang akan lewat terlebih dahulu, sehingga kapal terlanjur hanyut terbawa arus dan susah untuk dikendalikan. Setelah anchor up nakhoda tidak mengambil inisiatip untuk membawa kapal ke tempat/area yang aman untuk melakukan olah gerak putar. Dalam kondisi kapal yang sudah susah dikendalikan nakhoda tidak berinisiatif untuk stop mesin dan letgo jangkar kembali.menunggu kondisi aman untuk melakukan olah gerak. Dalam keadaan ragu ragu dengan kondisi mesin tidak normal untuk olah gerak, nakhoda tidak meminta bantuan tugboat.

Kronologi Kejadian

Page 22: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

1. Lambung buritan kanan AA tergores atau terkelupas cat nya sepanjang kurang lebih 1 meter.

2. Haluan AB rusak penyok kedalam.

Kerugian

Page 23: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X
Page 24: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

Direct cause adalah nakhoda tidak berinisiatfi membawa kapal ke tempat untuk melakukan olah gerak putar dan tidak segera meminta bantuan tugboat

Root cause adalah nakhoda tidak segera melakukan letgo jangkar ketika handel CPP tidak berfungsi

Contributing cause adalah arus ombak yang kuat dan kondisi mesin kapal tidak normal

Analisis ECFA

Page 25: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

Sebelum melakukan olah gerak, nakhoda wajib untuk mengetahui kondisi arus .

Sebelum melakukan olah gerak, nakhoda memastikan kondisi mesin dalam keadaan aman untuk kegiatan olah gerak kapal.

Nakhoda harus paham dengan karakteristik kapal terutama kemampuan olah geraknya.

Nakhoda harus mengerti jarak lingkaran putar yang aman untuk kapalnya pada saat kapal berputar, sehingga bisa memastikan dimana harus berputar dengan kondisi dalam pengaruh arus.

Nakhoda harus tegas dalam mengambil keputusan yang tepat pada saat kondisi tidak aman.

Rekomendasi

Page 26: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

Tanggal Kejadian : 15 Februari 2015

Kecelakaan KM. BB

Page 27: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

KM. BB hibob jangkarakan bertolak dari Rede Surabaya. KM. BB anchor up lalu maju pelan untuk memutar, pada saat yang bersamaan ada TB. BC dengan menarik gandengan tongkang BCD. KM. BB stop mesin dan mundur penuh dikarenakan jarak dengan tongkang kurang lebih 250 meter. TB. BC melepas tongkang gandengannya dan KM.BB tidak bisa menghindar, kemudian tongkang menabrak lambung kiri kapal. Kapal berlabuh untuk mengecek kondisi kapal.

Kronologi Kejadian

Page 28: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

1. Keterlambatan kapal2. Biaya operasional kapal3. Kerusakan bangunan kapal bulkwork kiri

dan 1 unit container

Kerugian

Page 29: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X
Page 30: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

Direct cause adalah nakhoda tidak memperhitungkan lingkaran putar kapal dengan pengaruh arus yang kuat dan hanya menggunakan mesin maju pelan dimana pengaruh dorongan baling-baling tidak maksimal.

Root cause adalah nakhoda tidak melakukan pengamatan keliling sebelum memulai olah gerak kapal.

Contributing cause adalah gerak bebas putar kapal terhambat karena nakhoda tidak memberikan kesempatan TB. BBC dengan gandengan tongkang BCD untuk lewat terlebih dauhulu

Analisis ECFA

Page 31: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

Prosedur olah gerak kapal dan prosedur memasuki alur sempit dan dangkal harus selalu dilaksanakan.

Melakukan prosedur sebelum olah gerak, singkronkan jam engine room dengan anjungan, lalu tes.

Mempersiapkan segala sesuatunya untuk kepentingan olah gerak kapal. Telegrap, tes kemudi, tes engine.

Nakhoda dan ABK harus berkoordinasi untuk mengambil keputusan tepat diatas kapal agar setiap kejadian dapat segera diatasi dan meminimalisir resiko kerusakan dan kerugian.

Rekomendasi

Page 32: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

Tanggal Kejadian : 9 Maret 2015

Kecelakaan KM. CC

Page 33: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

KM. CC mulai olah gerak untuk bertolak ke Surabaya. Pada saat olah gerak kapal, arus masuk sehingga Nakhoda memulai olah gerak dengan buka buritan terlebih dahulu menahan spring dan Hibob tros haluan agar buritan menjauh dari dermaga dibantu kick dengan mesin maju pelan sekali. Space haluan KM. CC dan KM. CD terlalu dekat, sehingga pada saat buritan mulai membuka, haluan kapal membentur relling KM. CD.

Kronologi Kejadian

Page 34: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

1 buah penyangga relling haluan patah dan relling haluan penyok ke dalam setengah meter dan lebar 2 meter

Kerugian

Page 35: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X
Page 36: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

Direct cause adalah tidak adanya sarana bantu tunda untuk olah gerak kapal.

Root cause adalah kapal yang akan lepas tali hanya mengandalkan arus pasang air laut

Contributing cause adalah space dermaga yang minim sehingga jarak sandar antar kapal hanya berjarak 1 sampai 2 M.

Analisis ECFA

Page 37: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

Nakhoda harus mempersiapkan segala sesuatunya termasuk tim haluan dan buritan untuk persiapan olah gerak.

Perencanaan olah gerak harus benar dijalankan dan sesuai prosedur yang berlaku, mengetahui arah arus dan kekuatannya. Kekuatan dan arah angin, kondisi dermaga, karakteristik kapal untuk olah gerak.

Nakhoda harus mengambil keputusan yang tepat kapan harus melakukan olah gerak dan penilaian resiko demi keselamatan kapal.

Rekomendasi

Page 38: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

Tanggal Kejadian : 22 April 2015

Kecelakaan KM. DD

Page 39: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

Sebelum memasuki alur kapal dalam keadaan normal kapal masuk mengikuti arus. Pada saat kapal melintasi daerah pendingin kemudi kiri 05° indikator kemudi masih dapat bergerak, kemudian pandu memberikan komando tengah-tengah kemudi tetapi indikator kemudi tidak mau bergerak. Nakhoda memindah kemudi dari kemudi kiri ke kemudi kanan. Nakhoda langsung mengambil tindakan untuk mengurangi kecepatan kapal, maju pelan, stop mesin, mundur pelan, kemudian mundur penuh. Dengan sisa kecepatan kapal 2,2 knot, kapal menabrak conveyor batu bara PT. Y. Selanjutnya kapal tidak bisa diolah gerak untuk di evakuasi.

Kronologi Kejadian

Page 40: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

1. Dermaga conveyer PT. Y rusak.2. Tiang penyangga conveyer patah.3. Bangunan kapal, relling, stantion patah.4. Keterlambatan waktu operational kapal.5. Biaya operasional untuk evakuasi kapal.

Kerugian

Page 41: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X
Page 42: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

Direct cause adalah kemudi kapal tidak bisa dikendalikan.

Root cause adalah kapal tidak menggunakan kecepatan aman saat melayari alur yang sempit

Contributing cause adalah tidak menempatkan ABK di haluan untuk standby

Analisis ECFA

Page 43: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

Nakhoda harus siap untuk mengambil keputusan stop mesin dan letgo jangkar.

Perencanaan olah gerak masuk alur harus dijalankan sesuai dengan prosedur yang berlaku, mengetahui arah dan kekuatan arus, arah dan kekuatan angin, kondisi alur, karakteristik kapal.

Melakukan pengecekan dan test alat navigasi kemudi, dan selalu ditulis di bellbook.

Berlayar di alur sempit dan dangkal harus selalu menggunakan kecepatan aman. Kecepatan aman adalah kecepatan kapal dimana kapal dapat sewaktu-waktu dapat diolah gerak, dikendalikan jika kapal dalam keadaan emergency.Nakhoda harus mempertimbangkan dan memperhitungkan squad kapal sebelum masuk alur.

Dalam keadaan mendesak, jika membahayakan keselamatan kapal Nakhoda harus mengambil alih komando langsung jika kapal dalam pemanduan.

Rekomendasi

Page 44: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

Tanggal Kejadian : 19 Mei 2015

Kecelakaan KM. EE

Page 45: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

KM. EE masuk ke alur sungai dengan kecepatan 8 knots. KM. EE berlayar di belakang TB. EF dengan gandengan TK. EG, dimana TB. EF sedang passing kiri-kiri dengan KM. EFG, kondisi alur padat. Komunikasi dengan KM. EFG untuk passing kiri-kiri dan komunikasi dengan TB. EF untuk menyusul di lambung kanan. KM. EE baru mengurangi kecepatan karena jarak terlalu dekat dengan TB. EF. Setelah KM. EFG passing kiri-kiri dengan TB. EF, KM. EE meminta agar TB. EF menarik TK. EG merewang ke kanan menutup jalur KM. EE. Dengan kecepatan 3 knots KM. EE menabrak Buritan TK. EG

Kronologi Kejadian

Page 46: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

1. Kerusakan pada TK. EG 2. kerusakan linggi haluan pada KM. EE.

Kerugian

Page 47: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X
Page 48: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

Direct cause adalah TB. EF merewang ke kanan ketika ditarik ke kiri oleh TK. EG, sehingga menghalangi alur KM. EE dan tidak bisa menghindar ke kanan lagi sehubungan sebelah kanan sudah dangkal.

Root cause adalah nakhoda kurang memperhitungkan jarak antar kapal dengan kapal lain, dimana kondisi alur yang sempit, padat dan dangkal.

Contributing cause adalah KM. EE akan kandas yang disebabkan oleh arus keluar jika stop mesin di belakang TB. EF.

Analisis ECFA

Page 49: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

Nakhoda seharusnya memperhitungkan jarak dengan kapal lain saat posisi alur yang sempit, padat dan dangkal.

Mempersiapkan tim haluan dengan baik.

Nakhoda harus tanggap mengambil alih komando dari pandu saat situasi sudah kritis.

Mempersiapkan komunikasi dengan kapal lain dengan baik.

Rekomendasi

Page 50: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

Tanggal Kejadian : 21 Juni 2015

Kecelakaan KM. FF

Page 51: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

KM. FF melaksanakan rutin tes peralatan navigasi, tes telegraph, test kemudi, dll. Saat start M/E tiba-tiba kapal bergerak maju. Nakhoda memberitahu kamar mesin untuk segera stop mesin. Kurang lebih 2 menit kapal stop mesin. Akibat gerakan maju tali tros dan spring buritan putus, tali spring haluan putus. Kapal menyenggol haluan KM. FG yang sedang sandar di depannya.

Kronologi Kejadian

Page 52: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

1. Kerusakan pada KM. FF :Geladak agil kiri s/d bolder tinggi 120 cm, panjang 10 m diformasi + 50 cm. 2. Kerusakan pada KM. FG : Frame 145 – FE terdapat goresan panjang 15 m tinggi 150 cm deformasi 10 cm.

Kerugian

Page 53: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X
Page 54: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

Direct cause adalah ABK di engine room melakukan clutch in mesin.

Root cause adalah tidak adanya koordinasi antar ABK ketika melakukan tes CPP dan clutch in mesin.

Contributing cause adalah tidak dilaksanakannya prosedur start mesin sesuai dengan standart operasional prosedur pengoperasian kapal.

Analisis ECFA

Page 55: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

Nakhoda harus selalu mengingatkan tentang koordinasi saat pengecekan handle CPP dan ketika melakukan clutch in.

Nakhoda harus selalu memberikan pengawasan terhadap pelaksaan prosedur start mesin sesuai dengan standart operasional prosedur pengoperasian kapal.

Nakhoda seharusnya mengingatkan ABK mengenai hal tersebut dikarenakan pernah terjadi hal serupa di Pelabuhan Batulicin.

Rekomendasi

Page 56: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

Tanggal Kejadian : 7 Juli 2015

Kecelakaan KM. GG

Page 57: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

KM. GG keluar alur Sungai Mahakam dengan kecepatan 10,5 knots. KM. GG berlayar di belakang KM. GH, kondisi alur cukup padat. KM. GG berkomunikasi dengan GH untuk overtaking dan KM. GH memberi ijin untuk overtaking lewat lambung kiri. KM. GH merubah keputusan, bahwa KM. GG untuk overtaking lewat lambung kanan dengan alasan di lambung kiri ada TB. GI. KM. GG overtaking lewat lambung kanan, karena waktu sempit, saat overtaking haluan GH merewang ke kanan, sehingga terjadi senggolan karena jarak terlalu dekat. Dengan kecepatan 10,6 knots KM. GG bersenggolan dengan KM. GH.

Kronologi Kejadian

Page 58: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

Kerusakan pada haluan kiri dan kontainer penyok serta kerusakan bullwork pada KM. GH.

Kerugian

Page 59: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X
Page 60: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

Direct cause adalah haluan KM. GH merewang ke kanan saat KM. GG posisi overtaking.

Root cause adalah nakhoda kurang memperhitungkan jarak dan kondisi alur yang sempit serta kondisi kedangkalan. Nakhoda pula seharusnya menunggu waktu dan tempat yang aman untuk overtaking.

Contributing cause adalah tidak cukupnya waktu untuk menghindar lebih jauh untuk menjaga jarak saat overtaking dikarenakan waktu merubah haluan yang sedikit

Analisis ECFA

Page 61: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

Nakhoda kurang memperhitungkan jarak dan kondisi alur yang sangat sempit.

Nakhoda seharusnya menunggu waktu dan tempat yang aman untuk overtaking.

Rekomendasi

Page 62: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

Tanggal Kejadian : 22 Agustus 2015

Kecelakaan KM. HH

Page 63: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

KM. HH anchorup/Pilot onboard. Kapal bergerak masuk alur sungai mahakam dibelakang KM. HI. Kapal maju penuh dengan speed 8,8 knot dan KM. HI monitor di AIS kecepatan 7,4 Knot. Pilot KM. HH minta ijin ke Pilot KM. HI akan menyusul dari lambung kanan KM. HI, dan Pilot KM. HI menyetujui. Pilot KM. HH menginformasikan kepada pilot KM. HI bahwa KM. HH akan bergerak ke kanan pelan pelan dan telah dikonfirmasikan oleh KM. HI. Karena didepan KM. HH ada TB. HJ yang sudah komunikasi passing kiri kiri. KM. HH bersenggolan dengan KM. HI.

Kronologi Kejadian

Page 64: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

Kerusakan pada KM. HH bulkwark lambung kiri pada bay 15 deformasi sepanjang 4,5 meter , bulkwark bay 25-27 tergores sepanjang 10,5 meter

Kerugian

Page 65: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X
Page 66: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

Direct cause adalah Pada saat KM. HH posisi mendahului dilambung kanan, KM. HI Mundur mesin sehingga haluan KM. HI bergerak ke kanan dan menyenggol bulwark KM. HH. Hal ini disebabkan oleh hisapan air antar ke dua kapal yang saling berdekatan.

Root cause adalah KM. HH berusaha untuk mendahului KM. HI dengan kecepatan yang tidak jauh berbeda, serta kondisi alur yang sempit, padat dan dangkal.

Contributing cause adalah kondisi KM. HH dan KM. HI yang berdekatan serta kurangnya komunikasi antar kapal.

Analisis ECFA

Page 67: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

Nakhoda seharusnya memperhitungkan jarak antar kapal pada saat akan menyusul dengan kecepatan yang tidak jauh berbeda dengan kapal yang akan disusul.

Di alur ramai dan sempit nakhoda harus mengambil keputusan cepat untuk mengambil tindakan yang tepat agar terhindar dari bahaya tubrukan dengan tidak menyusul kapal lain jika keadaan alur tidak aman.

Sesuai komunikasi sebelum disusul, KM. HI seharusnya mempertahankan Haluan kapal, dengan mundur mesin haluan kapal KM. HI bergerak ke kanan dan semakin mendekati KM. HH.

Nakhoda kurang cepat mengambil alih komando dari pandu saat situasi sudah kritis

Komunikasi dengan kapal lain kurang berjalan dengan baik.

Rekomendasi

Page 68: Analisis Kecelakaan Tabrakan Kapal Kargo Kontainer Menggunakan Metode ECFA (Event and Causal Factor Analysis), Studi Kasus : PT. X

Terima Kasih