Analisis Kebijakan Penetapan Masa Transisi Dalam Proses Migrasi Dari Sistem Penyiaran TV Analog ke...

9
BAB III PEMBAHASAN A. Metode Penghitungan Masa Transisi Untuk menghitung masa transisi yang dibutuhkan untuk melakukan migrasi dari awal implementasi sampai dengan dilakukannya Analog Switch-Off (ASO) dimana siaran TV analog akan dihentikan seluruhnya dan digantikan dengan siaran TV digital akan dilakukan dengan pendekatan menggunakan metode analogical diffusion model, yang dinyatakan dengan rumusan sebagai berikut: ! ! = ! ! ! ! + !( ! ! ! )(! ! ! ) dimana ! ! = Estimasi penetrasi (per tahun) ! = Koefisien inovator ! = Koefisien imitator ! = Total potensi nilai penetrasi ! ! = Jumlah penetrasi kumulatif (per tahun) Secara umum, analogical diffusion model adalah sebuah model yang digunakan untuk menghitung kemampuan adopsi, adaptasi, atau difusi dari sebuah produk, layanan, atau teknologi baru di dalam sebuah masyarakat. Pemilihan penggunaan metode analogical diffusion model di 16

Transcript of Analisis Kebijakan Penetapan Masa Transisi Dalam Proses Migrasi Dari Sistem Penyiaran TV Analog ke...

Page 1: Analisis Kebijakan Penetapan Masa Transisi Dalam Proses Migrasi Dari Sistem Penyiaran TV Analog ke Digital

 

                 

16  

BAB III PEMBAHASAN

A. Metode Penghitungan Masa Transisi

Untuk menghitung masa transisi yang dibutuhkan untuk melakukan

migrasi dari awal implementasi sampai dengan dilakukannya Analog

Switch-Off (ASO) dimana siaran TV analog akan dihentikan seluruhnya

dan digantikan dengan siaran TV digital akan dilakukan dengan

pendekatan menggunakan metode analogical diffusion model, yang

dinyatakan dengan rumusan sebagai berikut:

!! = ! ! − !! + !(!!!)(! − !!)

dimana

!! = Estimasi penetrasi (per tahun)

! = Koefisien inovator

! = Koefisien imitator

! = Total potensi nilai penetrasi

!! = Jumlah penetrasi kumulatif (per tahun)

Secara umum, analogical diffusion model adalah sebuah model

yang digunakan untuk menghitung kemampuan adopsi, adaptasi, atau

difusi dari sebuah produk, layanan, atau teknologi baru di dalam sebuah

masyarakat. Pemilihan penggunaan metode analogical diffusion model di

 

16  

 

Page 2: Analisis Kebijakan Penetapan Masa Transisi Dalam Proses Migrasi Dari Sistem Penyiaran TV Analog ke Digital

 

                 

17  

dalam karya tulis ini didasarkan pada pertimbangan bahwa karena siaran

TV digital terestrial dengan standar DVB-T diasumsikan merupakan

produk atau layanan siaran TV dengan teknologi baru dengan kondisi

bahwa sebelumnya telah ada produk atau layanan siaran TV dengan

teknologi eksisting yaitu siaran TV analog. Dimana, selama masa

peralihan dari sistem penyiaran TV analog ke sistem penyiaran TV digital

akan terjadi sebuah proses adopsi, adaptasi atau difusi terhadap teknologi

baru. Waktu yang dibutuhkan dalam proses adopsi, adaptasi atau difusi

tersebut yang akan dihitung sebagai dasar waktu yang dibutuhkan untuk

melaksanakan transisi migrasi dari sistem penyiaran TV analog ke sistem

penyiaran TV digital.

Penghitungan masa transisi tersebut dilihat dari 2 (dua) faktor,

yaitu:

1) Faktor kesiapan lembaga penyiaran.

2) Faktir kesiapan masyarakat.

Jika hasil dari 2 (dua) perhitungan tersebut berbeda, maka akan

diambil hasil yang lebih besar (masa transisi yang lebih lama).

B. Penghitungan Masa Transisi Berdasarkan Kesiapan Lembaga

Penyiaran

Data yang digunakan untuk penghitungan masa transisi

berdasarkan kesiapan lembaga penyiaran adalah data Jadwal Awal

Page 3: Analisis Kebijakan Penetapan Masa Transisi Dalam Proses Migrasi Dari Sistem Penyiaran TV Analog ke Digital

 

                 

18  

Implementasi dan ASO di Eropa dan Asia sebagaimana terdapat pada

Tabel 2.1.

Dalam menghitung masa transisi dengan menggunakan metode

analogical diffusion model, sebelumnya kita perlu untuk menentukan hal-

hal sebagai berikut:

1) Koefisien inovator (!) dan koefisien imitator (!)

2) Total potensi nilai penetrasi (!)

Untuk menentukan nilai koefisien inovator (!) dan koefisien imitator

(!) dilakukan asumsi dari data pada Tabel 2.1 negara-negara mana saja

yang dapat disebut sebagai early implementator. Untuk mempermudah

dalam melakukan analisa, penulis mengasumsikan bahwa negara-negara

yang dikategorikan sebagai early implementator adalah negara-negara

yang mengadopsi dan menggelar siaran TV digital dengan standar DVB-T

sampai dengan 5 (lima) tahun sejak standar tersebut pertama kali

diperkenalkan, yaitu pada tahun 1998. Sehingga, dari 34 negara yang ada

dalam data tersebut, terdapat 7 (tujuh) negara yang dapat dikategorikan

sebagai early implementator. Sehingga, koefisien inovator (!) adalah !!"

=

0,206 ; dan koefisien imitator (!) adalah !"!"

= 0,794.

Sedangkan untuk menentukan berapa total potensi nilai penetrasi

(!) akan dihitung dari jumlah seluruh pemancar dan stasiun relai yang

dimiliki baik oleh Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI dan 10 (sepuluh)

Lembaga Penyiaran Swasta (LPS) TV Nasional. Gambar 3.1 berikut

menunjukkan data jumlah stasiun relai LPP TVRI dan LPS TV Nasional di

Indonesia.

Page 4: Analisis Kebijakan Penetapan Masa Transisi Dalam Proses Migrasi Dari Sistem Penyiaran TV Analog ke Digital

 

                 

19  

Gambar 3.1 Data Jumlah Pemancar dan Stasiun Relai

Dari data tersebut di atas, didapatkan bahwa jumlah pemancar dan

stasiun relai adalah 718. Berikut adalah hasil penghitungan masa transisi

dengan menggunakan metode analogical diffusion model:

Hasil penghitungan dinyatakan dalam grafik adalah sebagai berikut:

Gambar 3.2 Hasil Perhitungan Masa Transisi Berdasarkan Kesiapan Lembaga Penyiaran

!"#$"%&' ($'"$ )"*+,-.&/ 0 1 2 3 4 5 6! "#$%%%%%%%%%%%%%% &' ( #)"*+#%%%%%% ,#(*-+%%%%%% ,#-*.-%%%%%% #,(*,$%%%%%% ,,*((%%%%%%%% (*.-%%%%%%%%%%/01234315%65078'09 (*,(- :' ( #)"*+#%%%%%% ;.$*.+%%%%%% .".*#.%%%%%% -+.*))%%%%%% "#"*))%%%%%% "#$*((%%%%%%/01234315%6<3'8'09 (*"+)

376

49 28 20

47 40 23 26 30 27

52

0

50

100

150

200

250

300

350

400

TVRI

RCTI TP

I

GLOBA

L TV

SCTV

INDOSIA

R

ANTV

TVONE

TRANST

V

TRANS 7

METRO

TV

!"!!#

$!!"!!#

%!!"!!#

&!!"!!#

'!!"!!#

(!!"!!#

)!!"!!#

*!!"!!#

+!!"!!#

!# $# %# &# '# (# )# *#

,-./0-1#2343560-1#7836#509:4;#<#=5#

>:/?09#2343560-1#@:/:?0.A#7836#509:4;#<#B5#

Page 5: Analisis Kebijakan Penetapan Masa Transisi Dalam Proses Migrasi Dari Sistem Penyiaran TV Analog ke Digital

 

                 

20  

Dari penghitungan masa transisi migrasi ke sistem penyiaran TV

digital berdasarkan kesiapan lembaga penyiaran di atas dihasilkan bahwa

proses adopsi, adaptasi atau difusi membutuhkan waktu selama 6 (enam)

tahun.

C. Penghitungan Masa Transisi Berdasarkan Kesiapan Masyarakat

Data yang digunakan untuk penghitungan masa transisi

berdasarkan kesiapan masyarakat adalah hasil survey uji coba

penerimaan TV digital melalui Set Top Box (STB) yang diselenggarakan

oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, Konsorsium Televisi Digital

Indonesia (KTDI), Konsorsium LPP TVRI-Telkom, dan PT. AGB Nielsen

Media Research Indonesia, pada tahun 2009. Dari hasil survey tersebut,

didapatkan hasil kesediaan masyarakat membeli Set Top Box (STB)

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Hasil Survey Kesediaan Masyarakat Membeli STB

Total Responden 1017 100%

Sangat Setuju 70 7%

Setuju 669 66%

Ragu-Ragu 278 27%

Page 6: Analisis Kebijakan Penetapan Masa Transisi Dalam Proses Migrasi Dari Sistem Penyiaran TV Analog ke Digital

 

                 

21  

Hasil survey tersebut digunakan untuk menentukan nilai koefisien

inovator (!) dan koefisien imitator (!). Penulis mengasumsikan bahwa

koefisien inovator (! ) ditentukan oleh masyarakat yang dikategorikan

sebagai early adopter, yaitu masyarakat yang menyatakan sangat setuju

dan setuju terhadap kesediannya untuk membeli Set Top Box (STB).

Sehingga, koefisien inovator (!) adalah 0,73. Sedangkan koefisien imitator

( ! ) ditentukan oleh masyarakat yang menyatakan ragu-ragu dalam

kesediaannya membeli Set Top Box (STB). Sehingga koefisien imitator (!)

adalah 0,27.

Untuk menentukan berapa total potensi nilai penetrasi ( ! )

didapatkan dari data jumlah TV Household atau jumlah rumah tangga

yang memiliki pesawat TV yaitu sebanyak 33.460.000. Berikut hasil

penghitungan masa transisi menggunakan analogical diffusion model:

Hasil penghitungan dinyatakan dalam grafik adalah sebagai berikut:

Gambar 3.3 Hasil Perhitungan Masa Transisi Berdasarkan Kesiapan Masyarakat

!"#$"%&' ($'"$ )"*+,-.&/ 0 1 2 3 4 5! ""#$%&#&&&' () &*&& +$#$+,#-&&*&&' -#".,#%&%*-+'''' %,,#&/"*0,''''''' "#$//*/$'''''''''''' &*0&'''''''''''''''''''123456537'8729:)2; &*." <) &*&& +$#$+,#-&&*&&' "+#-&0#$&%*-+' ""#$,%#$//*/.' ""#$,/#///*/&' ""#$%&#&&&*&&'123456537'8=5):)2; &*+.

!"######$##%

#$##%

"######$##%

&#######$##%

&"######$##%

'#######$##%

'"######$##%

(#######$##%

("######$##%

)#######$##%

#% &% '% (% )% "% *%

+,-./,0%123245/,0%6725%4/893:%;%<4%

=9.>/8%123245/,0%?9.9>/-@%6725%4/893:%;%A4%

Page 7: Analisis Kebijakan Penetapan Masa Transisi Dalam Proses Migrasi Dari Sistem Penyiaran TV Analog ke Digital

 

                 

22  

Dari penghitungan masa transisi migrasi ke sistem penyiaran TV

digital berdasarkan kesiapan masyarakat di atas dihasilkan bahwa proses

adopsi, adaptasi atau difusi membutuhkan waktu selama 5 (lima) tahun.

D. Analisa terhadap Hasil Penghitungan Masa Transisi

Hasil penghitungan masa transisi migrasi dari sistem penyiaran TV

analog ke sistem penyiaran TV digital menggunakan metode analogical

diffusion model adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Hasil Penghitungan Masa Transisi Migrasi Sistem Penyiaran TV

Masa Transisi Waktu

Berdasarkan Kesiapan Lembaga Penyiaran

6 Tahun

Berdasarkan Kesiapan Masyarakat

5 Tahun

Penghitungan di atas menunjukkan bahwa waktu yang dibutuhkan

untuk melaksanakan transisi migrasi sistem penyiaran TV analog ke digital

berdasarkan kesiapan lembaga penyiaran berbeda dengan penghitungan

berdasarkan kesiapan masyarakat. Sesuai dengan yang telah dinyatakan

sebelumnya bahwa jika hasil dari 2 (dua) perhitungan tersebut berbeda,

maka akan diambil hasil yang lebih besar (masa transisi yang lebih lama).

Sehingga waktu yang dibutuhkan dalam masa transisi migrasi dari sistem

Page 8: Analisis Kebijakan Penetapan Masa Transisi Dalam Proses Migrasi Dari Sistem Penyiaran TV Analog ke Digital

 

                 

23  

penyiaran TV analog ke sistem penyiaran TV digital adalah 6 (enam)

tahun.

Berdasarkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No.

39/PER/M.KOMINFO/10/2009 tentang Kerangka Dasar Penyelenggaraan

Penyiaran Televisi Digital Terestrial Penerimaan Tetap Tidak Berbayar

(Free-to-Air) disebutkan pada Pasal 24 ayat (8) bahwa kegiatan penyiaran

secara simulcast diselenggarakan selambat-lambatnya sampai akhir

tahun 2017. Simulcast adalah simultaneous broadcast secara umum

berarti program-program atau konten-konten siaran yang dipancarkan

atau disiarkan melalui lebih dari 1 (satu) medium atau beberapa layanan

yang disiarkan pada medium yang sama pada saat yang bersamaan.

Dalam konteks migrasi dari sistem penyiaran TV analog ke sistem

penyiaran TV digital, simulcast berarti penyelenggaraan penyiaran TV

analog dan penyiaran TV digital yang dilakukan secara bersamaan.

Simulcast sangat diperlukan dalam proses migrasi sistem

penyiaran sebagai masa transisi, dimana di masa tersebut terjadi proses

adopsi, adaptasi dan difusi teknologi baru ke dalam seluruh pihak yang

terkait dengan penyelenggaraan penyiaran TV, yaitu pelaku usaha

(lembaga penyiaran), masyarakat, industri pendukung, dan pemerintah.

Setelah semua pihak tersebut siap, maka masa simulcast akan diakhiri

dan dilakukan analog switch-off (ASO), yaitu siaran TV analog akan

dimatikan secara penuh.

Di dalam peraturan menteri yang disebutkan di atas, simulcast

diselenggarakan selambat-lambatnya sampai akhir tahun 2017. Artinya,

Page 9: Analisis Kebijakan Penetapan Masa Transisi Dalam Proses Migrasi Dari Sistem Penyiaran TV Analog ke Digital

 

                 

24  

jika sistem penyiaran TV digital akan dimulai pada awal 2012, terdapat

waktu selama 6 (enam) tahun sampai dengan akhir tahun 2017 untuk

melakukan simulcast. Sehingga dapat dikatakan bahwa ketentuan

mengenai waktu pelaksanaan simulcast di dalam peraturan menteri

tersebut sudah tepat, tetapi dengan catatan bahwa implementasi harus

dimulai pada awal tahun 2012.