MIGRASI Oleh :

45
MOBILITAS PENDUDUK Pertemuan ke 1,2,3,4 MIGRASI Drs. CHOTIB, M.Si [email protected] Kajian Kependudukan dan Ketenagakerjaan Program Pascasarjana Universitas Indonesia

Transcript of MIGRASI Oleh :

Page 1: MIGRASI Oleh :

MOBILITAS PENDUDUKPertemuan ke 1,2,3,4

MIGRASI

Drs. CHOTIB, [email protected]

Kajian Kependudukan dan KetenagakerjaanProgram PascasarjanaUniversitas Indonesia

Page 2: MIGRASI Oleh :

. Konsep dan Definisi Migrasi (1)

Migrasi salah satu dari tiga komponen dasar dalam demografi. Migrasi bersama dengan dua komponen lainnya, kelahiran dan kematian, mempengaruhi dinamika kependudukan di suatu wilayahTinjauan migrasi secara regional sangat penting dilakukan terutama terkait dengan kepadatan dan distribusi penduduk yang tidak merata

Page 3: MIGRASI Oleh :

Konsep dan Definisi Migrasi (2)

Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional).Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain. Ada dua dimensi penting dalam penalaahan migrasi, yaitu dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu.

Page 4: MIGRASI Oleh :

Jenis-jenis Migrasi (1)

migrasi internasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lainmigrasi internal perpindahan yang terjadi dalam satu negara, misalnya antarpropinsi, antar kota/kabupaten, migrasi perdesaan ke perkotaan atau satuan administratif lainnya yang lebih rendah daripada tingkat kabupaten, seperti kecamatan, kelurahan dan seterusnya. Jenis migrasi yang terjadi antar unit administratif selama masih dalam satu negara

Page 5: MIGRASI Oleh :

Jenis-jenis Migrasi (2)

Digunakan batasan waktu untuk migran; Artinya seseorang dikatakan migran, jika dia tinggal di tempat yang baru atau berniat tinggal di tempat yang baru itu paling sedikit 6 bulan lamanya.

Page 6: MIGRASI Oleh :

Jenis-jenis Migrasi (3)

Mobilitas penduduk yang tidak bersifat menetap;a. Migrasi sirkuler atau migrasi musiman, yakni

migrasi yang terjadi jika seseorang berpindah tempat tetapi tidak bermaksud menetap di tempat tujuan

b. Migrasi ulang-alik (commuter) yakni orang yang setiap hari meninggalkan tempat tinggalnya pergi ke kota lain untuk bekerja atau berdagang dan sebagainya tetapi pulang pada sore harinya

Page 7: MIGRASI Oleh :

Jenis-jenis Migrasi (4)

Perhitungan angka migrasi biasanya didasarkan pada tiga kriteria;

Pertama, life time migration (migrasi seumur hidup) yang menyatakan bahwa seseorang dikatakan sebagai migran bila tempat tinggal waktu survei berbeda dengan tempa tinggal waktu lahirKedua, recent migration yang menyatakan bahwa seseorang dikatakan sebagai migran bila tempat tinggal waktu survei berbeda dengan tempat tinggal lima tahun sebelum survei.

Page 8: MIGRASI Oleh :

Jenis-jenis Migrasi (5)

Ketiga, total migration (migrasi total), yang menyatakan bahwa seseorang dikatakan sebagai migran bila dia pernah bertempat tinggal di tempat yang berbeda dengan tempat tinggal waktu survei.

Kriteria migrasi yang digunakan dalam modul adalah angka migasi risen (recent migration), karena lebih mencerminkan dinamika spasial penduduk antara daerah daripada migrasi seumur hidup (life time migration), yang relatif statisSedangkan migrasi total tidak dibahas karena definisinya tidak memasukkan batasan waktu antara tempat tinggal sekarang (waktu pencacahan) dan tempat tinggal terakhir sebelum tempat tinggal sekarang

Page 9: MIGRASI Oleh :

Jenis-jenis Migrasi (6)

Istilah lain yang berkaitan dengan konsep migrasi adalah;

Urbanisasi (Urbanization), yaitu bertambahnya proporsi penduduk yang berdiam di daerah perkotaan yang disebabkan oleh pertambahan penduduk alami, perpindahan penduduk ke perkotaan dan/atau akibat dari perluasan daerah perkotaan

Page 10: MIGRASI Oleh :

Jenis-jenis Migrasi (7)

Transmigrasi (Transmigration) adalah salah satu bagian dari migrasi yang direncanakan oleh pemerintah maupun oleh sekelompok penduduk yang berangkat bermigrasi bersama-sama. Istilah ini memiliki arti yang sama dengan pemukiman kembali (resettlement) dalam literatur.

Page 11: MIGRASI Oleh :

Jenis-jenis Migrasi (8)

Transmigrasi adalah pemindahan dan/kepindahan penduduk dari suatu daerah untuk menetap ke daerah lain yang ditetapkan di dalam wilayah Republik Indonesia guna kepentingan pembangunan negara atau karena alasan-alasan yang dipandang perlu oleh pemerintah berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang-undang. Transmigrasi diIndonesia diatur dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 1972.

Page 12: MIGRASI Oleh :

Jenis-jenis Migrasi (9)

Untuk perhitungan angka migrasi, populasi yang dihitung adalah penduduk usia 5 tahun ke atas.Karena itu, dalam perhitungan angka migrasi menurut kelompok umur, penduduk usia 0-4 tahun datanya tidak tersediaUntuk mengatasi hal ini, khusus kelompok umur 0-4 tahun, digunakan data migrasi seumur hidup untuk penduduk berusia 0-4 tahun.

Page 13: MIGRASI Oleh :

Sumber Data (1)

Sumber data untuk migrasi perdesaan ke perkotaan adalah SUPAS (Survei Penduduk Antar Sensus) 1995;

Life Time Migration (Migrasi Seumur Hidup); Data Supas 1995

Jenis Kelamin (03)Berapa Umur sekarang ? (05b)Propinsi/Kabupaten tempat tinggal sekarang (PropCode & Kab/Kod Code)Propinsi dan Kabupaten tempat lahir (04. Di Kabupaten/Kotamadya dan propinsi mana dilahirkan ?)P510

Page 14: MIGRASI Oleh :

Sumber Data (2)

Recent Migration (Migrasi Risen); untuk data Supas 1995

Jenis Kelamin (03)Bulan dan tahun kelahiran (05)Propinsi/Kabupaten tempat tinggal sekarang (PropCode & Kab/Kod Code)Prop & Kab/Kod tempat tinggal lima tahun yang lalu(09)P514

Page 15: MIGRASI Oleh :

Sumber Data (3)

Total Migration (Migrasi Total)Modul SP 2000 :Jenis Kelamin (403)Umur (503)Propinsi dan Kabupaten tempat tinggal sekarang (101 & 102)Propinsi dan Kabupaten tempat tinggal terakhir sebelum tinggal di tempat di tempat tinggal sekarang (508prop dan 506kab)P509

Page 16: MIGRASI Oleh :

Sumber Data (4)

Migrasi Desa-KotaKarakteristik tempat tinggal pada saat pencacahan: P101 (1=kota; 2=desa)

Karakteristik tempat tinggal lima tahun yang lalu: P514desa (1=kota; 2=kota)

Page 17: MIGRASI Oleh :

Ukuran-Ukuran Migrasi

1. Angka migrasi masuk (mi), yang menunjukkan banyaknya migran yang masuk per 1000 penduduk di suatu kabupaten/kota tujuan dalam satu tahun.

2. Angka migrasi keluar (mo), yang menunjukkan banyaknya migran yang keluar dari suatu kabupaten/kota per 1000 penduduk di kabupaten/kota asal dalam satu tahun.

3. Angka migrasi neto (mn), yaitu selisih banyaknya migran masuk dan keluar ke dan dari suatu kabupaten/kota per 1000 penduduk dalam satu tahun.

Page 18: MIGRASI Oleh :

Kecenderungan dan Pola (1)

Pada bagian ini disajikan pembahasan migrasi risen lima tahun antar propinsi berdasrkan SP 1980, 1990, dan 2000 serta SUPAS 1995 (Tabel 2). Gambaran pola mobilitas antar propinsi memperlihatkan bahwa pangsa terbesar arus migrasi di Indonesia utamanya didominasi oleh propinsi-propinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Lampung.

Page 19: MIGRASI Oleh :

Kecenderungan dan Pola (2)

Jawa Tengah dan Jawa Timur selalu memperlihatkan pola yang konsisten, yaitu sebagai daerah pengirim migran yang penting di Indonesia.Hal ini ditunjukkan dengan persentase migran risen keluar yang paling tinggi pada periode 1975-1980.

Jawa Tengah (25,5%) Jawa Timur (16%)

Pada periode 1985-1995 propinsi Jawa Barat mengalami perkembangan yang sangat signifikan, dimana lebih dari seperempat migran risen masuk menuju ke propinsi ini

Page 20: MIGRASI Oleh :

Kecenderungan dan Pola (3)

Perkembangan daerah metropolitan Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) yang menjadikan Jawa Barat sebagai daerah yang terkena dampak tumpahan (spill-over effect)penduduk dari DKI Jakarta

Page 21: MIGRASI Oleh :

Tabel 2. Distribusi Persentase Migrasi Risen Masuk dan Keluar Antarpropinsi di

Indonesia: SP 1980, SP 1990, SUPAS 1995, dan SP 2000. SP 1980 SP 1990 SUPAS 1995 SP 2000 Propinsi

Masuk Keluar Masuk Keluar Masuk Keluar Masuk Keluar NAD 1,37 0,79 1,07 0,96 0,67 1,16 0,19 1,96 Sumatera Utara 2,57 4,98 2,05 5,38 2,42 4,77 1,69 4,35 Sumatera Barat 2,50 4,30 2,46 3,35 3,25 3,47 1,29 2,84 Riau 2,65 1,51 4,67 1,80 3,46 3,03 6,34 1,11 Jambi 2,88 1,02 2,60 1,24 1,34 1,26 1,32 1,01 Sumatera Selatan 5,94 3,71 4,04 3,85 3,00 4,49 1,98 1,84 Bengkulu 1,80 0,45 1,58 0,55 1,55 0,86 0,83 0,43 Lampung 13,63 1,28 4,04 2,63 2,68 3,98 1,81 35,82 Kep. Bangka Belitung -- -- -- -- -- -- 34,46 0,41 DKI Jakarta 20,58 10,73 15,86 19,24 13,95 19,75 8,40 10,31 Jawa Barat 14,82 13,15 25,72 9,60 26,23 10,77 13,28 7,66 Jawa Tengah 4,93 25,50 7,33 22,46 8,26 17,57 4,24 12,34 DI Yogyakarta 2,65 2,05 3,08 2,34 3,88 2,66 2,36 1,57 Jawa Timur 5,46 16,02 6,26 12,54 10,29 9,85 2,16 6,42 Banten -- -- -- -- -- -- 7,52 2,52 Bali 1,00 1,47 1,26 1,09 1,37 1,09 1,03 0,57 Nusa Tenggara Barat 0,70 1,09 0,71 0,71 1,08 0,84 0,68 0,62 Nusa Tenggara Timur 0,70 0,97 0,52 0,88 0,77 1,04 0,33 0,67 Timor Timur 0,00 0,11 0,50 0,26 0,50 0,30 * * Kalimantan Barat 1,06 0,80 0,83 0,87 1,05 0,82 0,59 0,55 Kalimantan Tengah 1,33 0,45 1,50 0,72 0,86 1,03 1,51 0,30 Kalimantan Selatan 1,66 1,29 1,87 1,48 1,62 1,35 1,07 0,76 Kalimantan Timur 3,02 0,57 3,70 1,32 3,25 1,82 1,86 0,52 Sulawesi Utara 1,22 1,07 0,66 0,99 0,51 1,16 0,65 0,47 Sulawesi Tengah 2,24 0,49 1,33 0,54 1,66 0,67 0,91 0,37 Sulawesi Selatan 1,75 4,15 2,27 3,12 3,22 3,58 0,92 2,06 Sulawesi Tenggara 1,37 0,83 1,35 0,71 1,34 0,93 1,30 0,27 Gorontalo -- -- -- -- -- -- 0,11 0,41 Maluku 1,26 0,76 1,31 0,75 0,54 1,10 0,22 1,13 Maluku Utara -- -- -- -- -- -- 0,18 0,35 Papua 0,26 0,45 1,40 0,61 1,25 0,64 0,77 0,37 Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Keterangan : -- Propinsi baru dan * sudah bukan merupakan bagian dari Republik Indonesia.

Page 22: MIGRASI Oleh :

Hukum Migrasi Ravenstein(1)

Migrasi dan jarak. Tingkat migrasi antara dua titik akanberhubungan terbalik dengan jarak di antara kedua titik tersebut. Migran yang melakukan perjalanan jarak jauh cenderung menujupusat-pusat industri.Migrasi bertahap. Penduduk daerah pedesaan yang langsungberbatasan dengan kota yang bertumbuh cepat berbondong-bondong pindah ke sana. Turunnya jumlah penduduk di pedesaansebagai akibat migrasi itu akan digantikan oleh migran dari daerah-daeah yang jauh terpencil. Hal ini akan terus berlangsung sampaidaya tarik salah satu kota yang tumbuh cepat itu tahap demi tahapterasa pengaruhnya di pelosok-pelosok yang terpencil.

Page 23: MIGRASI Oleh :

Hukum Migrasi Ravenstein(2)

Setiap arus migrasi utama menimbulkan arus balik sebagaipenggantinya. Meskipun migrasi desa-kota mendominasi arusmigrasi, namun selalu ada arus balik pada arah yang berlawanansehingga migrasi neto dari titik i ke j selalu lebih kecil daripadamigrasi kotor antara kedua titik tersebut.Perbedaan kecenderungan bermigrasi antara desa dan kota. Penduduk kota kurang berminat bermigrasi dibandingkan merekayang tinggal di pedesaan.Teknologi, komunikasi dan migrasi. Arus migrasi memilikikecenderungan meningkat sepanjang waktu akibat peningkatansarana perhubungan, dan akibat perkembangan industri danperdagangan.Motif ekonomi merupakan dorongan utama. Dorongan untukmeperbaiki kehidupan senantiasa lebih dominan daripada faktor lain dalam keputusan bermigrasi.

Page 24: MIGRASI Oleh :

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Migrasi (2)

Faktor pendorong (push factor);Makin berkurangnya sumber-sumber kehidupan sepertimenurunnya daya dukung lingkungan, menurunnyapermintaan atas barang-barang tertentu yang bahan bakunyamakin susah diperoleh seperti hasil tambang, kayu atau bahandari pertanian.Menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat asal (misalnyatanah untuk pertanian di perdesaan yang makin menyempit).Adanya tekanan-tekanan politik, agama, suku sehinggamengganggu hak azasi penduduk di daerah asal.Alasan pendidikan, pekerjaan atau perkawinanBencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, tsunami, musim kemarau panjang atau adanya wabah penyakit.

Page 25: MIGRASI Oleh :

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Migrasi (2)

Faktor-faktor penarik (pull factor);Adanya harapan akan memperoleh kesempatan untuk memperbaikan taraf hidup.Adanya kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik.Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan, misalnya iklim, perumahan, sekolah dan fasilitas-fasilitas publik lainnya.Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar, tempat-tempat hiburan, pusat kebudayaan sebagai daya tarik bagi orang-orang daerah lain untuk bermukim di kota besar tersebut.

Page 26: MIGRASI Oleh :

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Migrasi (3)

Lee (1966) mengajukan empat faktor yang menyebabkan orang mengambil keputusan untuk melakukan migrasi yaitu:

Faktor-faktor yang terdapat di daerah asalFaktor-faktor yang terdapat di daerah tujuanRintangan-rintangan yang menghambatFaktor-faktor pribadi

Page 27: MIGRASI Oleh :

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Migrasi (4)

GAMBAR 1 FAKTOR TEMPAT ASA L, EMPA T TUJUA N SERTA FAK TOR PENGHA MBA T DA LA M P ROSES

MIGRA SI

Penghalang antara

Tempat asal Tempat tujuan

+ - 0 +0 + - 0 + 0

+ - 0 + 0 - + 00 + - 0 + 0 - +

-+ 0 - + 0 0 - + -

+ - 0 + 00 + - 0 +- 0

+ - 0 + 0 - + 00 + - 0 + 0 - ++ 0 - + 0 + -

0 - + 0

Keterangan: + : faktor penarik - : faktor pendorong0 : faktor yang netral

Page 28: MIGRASI Oleh :

Metode Perhitungan (1)

Migrasi Masuk (Mi):

Dimana;Mi = Angka migrasi masukInMig = Jumlah penduduk yang masuk ke suatu kabupaten/kota selama 5 tahunP = Jumlah penduduk tengah periode (selama kurun waktu1995-2000)K = Konstanta biasanya = 1000

xkP

InMigM i *5

=

Page 29: MIGRASI Oleh :

Metode Perhitungan (2)

Migrasi Keluar (Mo):

Dimana :Mo = Angka migrasi keluarOutMig = Jumlah penduduk yang keluar dari suatu kabupaten/kota selama 5 tahunP = Jumlah penduduk tengah periode (selama kurun waktu1995-2000)K = Konstanta biasanya = 1000

xkP

OutMigM o *5

=

Page 30: MIGRASI Oleh :

Metode Perhitungan (3)

Migrasi Neto (Mn):

Dimana :Mn=Angka migrasi netoInMig=Jumlah penduduk yang masuk ke suatu kabupaten/kota selama 5 tahun OutMig=Jumlah penduduk yang kelaur dari suatu kabupaten/kota selama 5 tahun P=Jumlah penduduk tengah periode (selama kurun waktu 1995-2000)k=Konstanta biasanya = 1000

xkPOutMigInMig

Mn *5−

=

Page 31: MIGRASI Oleh :

CONTOH EMPIRIS(Tesis S2 Asep Saepudin)

Page 32: MIGRASI Oleh :

LATAR BELAKANG 1Tantangan dan permasalahan kependudukan (besaran,

sebaran, struktur)

Fenomena migrasi di Indonesia (ketimpangan, motif

ekonomi) push & pull factors

(Skeldon, 1990) : keterkaitan migrasi dengan pembangunan

Pola migrasi : pulau Jawa – Jawa Barat + Banten- Bodetabek

Trend migrasi risen ke Jawa Barat terkonsentrasi di

Bodetabek 37% (2000) naik menjadi 49% (2005).

-

2,000,000

4,000,000

6,000,000

8,000,000

10,000,000

12,000,000

1971 1980 1990 2000 2005

Sumatera

Jawa

KalimantanSulawesi

Lainnya

0

1000000

2000000

3000000

4000000

5000000

6000000

1971 1980 1990 2000 2005

DKI

Jabar+Banten

Jateng

DIY

Jatim

Trend Migrasi Masuk

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

14.00

16.00

18.00

2001 2002 2003 2004 2005

Bodetabek

JabantenDKI

Jawa

Luar Jawa

Trend Pengangguran

Page 33: MIGRASI Oleh :

Gambaran Umum Wilayah BODETABEK

KAWASAN BODETABEK

Kabupaten/KotaLuas

WilayahKm2

Jumlahpenduduk

Tahun 2005

LajuPertumbuhan

Penduduk2000-2005

Kepadatanpenduduk

Kabupaten Bogor 2.237 3.835.563 1,74 1.714,5

Kota Bogor 109 898.492 3,40 8.244,6

Kabupaten Bekasi 1.065 1.985.145 3,41 1.863,4

Kota Bekasi 210 1.997.525 3,59 9.532,5

Kota Depok 212 1.378.937 3,68 6.497,1

Kabupaten Tangerang 1.110 3.262.7273,15

2.938,4

Kota Tangerang 184 1.455.185 2,01 7.908,6

Jumlah 5.128 14.813.574 2,84 5.528,4

Page 34: MIGRASI Oleh :

Daerah asal

144910 14.4 14.4 14.4143682 14.2 14.2 28.6420899 41.7 41.7 70.3191290 18.9 18.9 89.2108784 10.8 10.8 100.0

1009565 100.0 100.0

BodetabekJabantenDKIJawaLuar JawaTotal

ValidFrequencyPercentValid Percen

CumulativePercent

Distribusi Migrasi Risen Naker Masuk Ke BodetabekBerdasarkan Daerah Asal

Hasil Analisis Deskriptif

Page 35: MIGRASI Oleh :

Hasil Penelitian (Deskriptif: 1)

Distribusi Migran Risen Tenaga Kerja yg Masuk ke

Bodetabek, Tahun 2005Berdasarkan Daerah Asal

14%

14%

42%

19%

11%Bodetabek

Non Bodetabek

DKI

Jaw a

Luar Jaw a

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Bogor

Bekas

iKab

Tange

rangKota

Tangera

ngKota

Bogor

Kota Bek

asi

Kota D

epok

Luar JawaJawaDKINon BodetabekBodetabek

Distribusi Migran Risen Tenaga Kerja per Kab./Kota

di wilayah BodetabekTahun 2005

Berdasarkan Daerah Asal

Page 36: MIGRASI Oleh :

Hasil Penelitian (Deskriptif: 2)

Distribusi Migran Risen Tenaga Kerja Menurut

Daerah Asal Tahun 2005

Berdasarkan Kelompok Umur

11.57 9.7915.23 14.08

9.9315.08 15.10

62.0067.59

51.05

62.89

55.64 55.96 56.24

26.4322.63

33.72

23.03

34.4228.96 28.67

-

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

Bogo

r

Beka

siKa

b Tan

geran

gKo

ta Ta

ngera

ng

KotaB

ogor

Kota

Beka

siKo

ta Dep

ok

15-2021-34>35

11.53

18.52

8.54

21.71

14.72

58.13

65.34

55.29

59.25

63.17

30.35

16.14

36.17

19.04

22.12

- 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00

Bodetabek

Non Bodetabek

DKI

Jawa

Luar Jawa

>3521-3415-20

Distribusi Migran Risen Tenaga Kerja Menurut

Daerah Asal Tahun 2005

Berdasarkan Kelompok Umur

Page 37: MIGRASI Oleh :

Hasil Penelitian (Deskriptif: 3)

ALASAN PINDAH MIGRAN ASAL

INTERNAL BODETABEK

ALASAN PINDAH MIGRAN ASAL LUAR JAWA

(seluruh Indonesia-P.Jawa)

BODETABEK

29%

5%

1%

2%

44%

4%12%

1%

1%

1%Alasan pindah Pekerjaan

Alasan pindah Mencaripekerjaan

Alasan pindah Pendidikan

Alasan pindah Perubahanstatus kaw in

Alasan pindah Ikutsuami/istri/orang tua/anak

Alasan pindah Ikut saudarakandung/famili lain

Alasan pindah Perumahan

Alasan pindah Keamanan

LUAR JAWA (sel. Indo - Jawa)

24%

34%

2%

2%

21%

10%

4%

1%

2%

0%

Alasan pindah Pekerjaan

Alasan pindah MencaripekerjaanAlasan pindah Pendidikan

Alasan pindah Perubahanstatus kawinAlasan pindah Ikutsuami/istri/orang tua/anakAlasan pindah Ikut saudarakandung/famili lainAlasan pindah Perumahan

Alasan pindah Keamanan

Alasan pindah Lainnya

Alasan pindah TT

Page 38: MIGRASI Oleh :

Hasil Penelitian (Deskriptif: 4)

ALASAN PINDAH MIGRAN ASAL DKI JAKARTA

ALASAN PINDAH MIGRAN ASAL

JAWA (DIY, JATENG, JATIM)

DKI JAKARTA

16%

4%

1%

5%

44%

6%

21%

1%

1%

1%

Alasan pindah Pekerjaan

Alasan pindah Mencaripekerjaan

Alasan pindah Pendidikan

Alasan pindah Perubahanstatus kawin

Alasan pindah Ikutsuami/istri/orang tua/anak

Alasan pindah Ikut saudarakandung/famili lain

Alasan pindah Perumahan

Alasan pindah Keamanan

JAWA (DIY,Jateng, Jatim)

42%

25%1%

1%

22%

6%

0%

0%

1%

2%

Alasan pindah Pekerjaan

Alasan pindah Mencaripekerjaan

Alasan pindah Pendidikan

Alasan pindah Perubahanstatus kaw in

Alasan pindah Ikutsuami/istri/orang tua/anak

Alasan pindah Ikut saudarakandung/famili lain

Alasan pindah Perumahan

Alasan pindah Keamanan

Page 39: MIGRASI Oleh :

Hasil Penelitian (Deskriptif: 5)

Jumlah Migran Tenaga Kerja Masuk

Ke Wil. Kab./Kota Bodetabek Tahun

2005 Berdasarkan Jenis

Kelamin

50.93

52.43

50.56

52.0451.08

46.92

53.49

49.0747.57

49.4447.96

48.92

53.08

46.51

42.00

44.00

46.00

48.00

50.00

52.00

54.00

56.00

Bogor

Bekas

iKab

Tange

rang

Kota Tan

geran

gKota

Bogor

Kota Bek

asi

Kota D

epok

LAKI-LAKI

PEREMPUAN

53.06

50.99

52.14

48.22

45.40

46.94

49.01

47.86

51.78

54.60

- 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00

Bodetabek

Non Bodetabek

DKI

Jawa

Luar Jawa

PEREMPUAN

LAKI-LAKIJumlah Migran Tenaga Kerja

Menurut Daerah Asal Tahun 2005

Berdasarkan Jenis Kelamin

Page 40: MIGRASI Oleh :

Hasil Penelitian (Deskriptif: 6)

Prosentases Alaan Migran Berdasarkan Status Kawin

Prosentase Alasan Migran Berdasarkan Status Kawin

- 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00

Bodetabek

Non Bodetabek

DKI

Jawa

Luar Jawa

KawinLainnya

-

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

Bogor Bekasi KabTangerang

KotaTangerang

KotaBogor KotaBekasi

Kota Depok Total

Lainnya

Kawin

Page 41: MIGRASI Oleh :

Hasil Penelitian (Deskriptif: 7)

Prosentase Alasan Migran Berdasarkan

Tingkat Pendidikan

Prosentase Alasan Migran Berdasarkan

Tingkat Pendidikan

- 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00

Bodetabek

Non Bodetabek

DKI

Jawa

Luar Jawa

Akademi/PTSMUSMP<SD

-

10 .00

20 .00

30 .00

40 .00

50 .00

60 .00

70 .00

Bogor

Bekasi

Kab Tang

erang

Kota Tangera

ng

KotaBogor

Kota Beka

si

Total

<SD

SMP

SMU

Akadem i/PT

Page 42: MIGRASI Oleh :

Hasil Penelitian (Deskriptif: 8)

Prosentase Alasan Migran Berdasarkan Status Kerja

Prosentase Alasan Migran Berdasarkan Status Kerja

- 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00

Bodetabek

Non Bodetabek

DKI

Jawa

Luar Jawa

FormalInformal

-

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

Bogor Bekasi KabTangerang

KotaTangerang

KotaBogor Kota Bekasi Kota Depok

InformalFormal

Page 43: MIGRASI Oleh :

Hasil Penelitian (Deskriptif: 9)

LAJU PERTUMBUHAN

EKONOMI

PERANAN SEKTOR INDUSTRI

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

2001 2002 2003 2004 2005

Bodetabek

Jabarten

DKI

Jaw a

Luar jaw a

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

2000 2001 2002 2003 2004 2005

Bodetabek

Jabanten

DKI

Jaw a

Luar Jaw a

Page 44: MIGRASI Oleh :

Hasil Penelitian (Deskriptif: 10)

TINGKAT PENGANGGURAN

RATA-RATA UPAH

0,0

2,0

4,0

6,0

8,0

10,0

12,0

14,0

16,0

18,0

2001 2002 2003 2004 2005

Bodetabek

Jabanten

DKI

Jaw a

Luar Jaw a

0

200000

400000

600000

800000

1000000

1200000

2001 2002 2003 2004 2005

BodetabekJabantenDKIJawaLuar Jawa

Page 45: MIGRASI Oleh :