Telekomunikasi Analog

8
PERCOBAAN 10 Penguat Ternala PRAKTIKUM TELEKOMUNIKASI ANALOG 10.1 Tujuan : 1. Merangkai Penguat Daya Transistor Kelas C. 2. Mengetahui batas frekuensi yang dapat bekerja pada rangkaian ternala. 3. Menganalisa frekuensi yang dihasilkan. 10.2 Peralatan yang Digunakan : 1 Oscilloscope Tektronik TBS 1022 40 MHz dan passive probe 1 Generator Fungs HP Helwett Packard 3312 A 10 Mhz 1 Resistor 22 kΩ 2 Resistor 10 kΩ 1 Resistor 4,7 kΩ 2 Capasitor 0,01µF 2 Capasitor 0,1 µF 1 Capasitor 470 pF 1 Transistor 2SC829 1 buah Induktor 2 Kabel penghubung BNC – Alligator 50 10.3 Diagram Rangkaian :

description

makalah ini berisi tentang praktikum telekomunikasi analog dengan judul penguat ternala

Transcript of Telekomunikasi Analog

Page 1: Telekomunikasi Analog

PERCOBAAN 10

Penguat Ternala

PRAKTIKUM TELEKOMUNIKASI ANALOG

10.1 Tujuan :

1. Merangkai Penguat Daya Transistor Kelas C.

2. Mengetahui batas frekuensi yang dapat bekerja pada rangkaian ternala.

3. Menganalisa frekuensi yang dihasilkan.

10.2 Peralatan yang Digunakan :

1 Oscilloscope Tektronik TBS 1022 40 MHz dan passive probe

1 Generator Fungs HP Helwett Packard 3312 A 10 Mhz

1 Resistor 22 kΩ

2 Resistor 10 kΩ

1 Resistor 4,7 kΩ

2 Capasitor 0,01µF

2 Capasitor 0,1 µF

1 Capasitor 470 pF

1 Transistor 2SC829

1 buah Induktor

2 Kabel penghubung BNC – Alligator 50

10.3 Diagram Rangkaian :

Page 2: Telekomunikasi Analog

Keterangan :

Ra = 22kΩ C1 = C3 = 0,1 µF

Rb = 10kΩ C2 = C4 = 0,01 µF

Rc = 4,7kΩ C3 = C6 = 470 pF

Re = 10kΩ Transistor = C829

Gambar 15.1 Rangkaian Penguatan ternala

10.4 Teori Dasar :

Banyak pemakaian yang tidak memerlukan RF Linier dan karenanya dapat memanfaatkan

efisiensi yang lebih besar dan sederhanadari penguat daya tala (tuned power amplifier) kelas C.

Pemakaian tersebut termasuk penguatan sinyal – sinyal Continous Waveform (CW), FM, dan

AM (pita sisi ganda, pembawa penuh). Sinyal – sinyal CW dan FM mempunyai kemungkinan

paling tidak ada dua amplitudo; perubahan amplitudo yang diperlukan untuk sinyal AM

dilaksanakan dengan perubahan tegangan sumber dari penguat daya.

Rangkaian keluaran tala atau filter merupakan bagian yang diperlukan dari penguat kelas

C, dan tidak hanya sebagai sarana pengurang harmonik keluaran. Dalam sebagian besar

pemakaian dimana kelas C digunakan, suatu rangkaian tala pita sempit atau jaringan penyesuai

dapat diterima (bukan penyaring pita lebar) . rangkaian tala pita sempit atau rangkaian penyesuai

(matching) sudah tentu dapat pula digunakan dengan penguat kelas A dan B linier, apabila

operasi pita lebar tidak diperlukan.

Penguat kelas C bekerja aktif hanya pada phase positif saja, bahkan jika perlu cukup

sempit hanya pada puncak – puncaknya saja yang dikuatkan. Sisa sinyalnya bisa direplika oleh

rangkaian resonansi L dan C. Tipikal dari rangkaian penguat kelas C adalah seperti pada

rangkaian berikut ini (gb rangkaian dasar penguat kelas C). Penggunaan penguat kelas C pada

saat input tertala pada frekuensi fr tegangan output akan maksimum dan bersifat sinusoida,

dengan penguatan tegangan sebesar Amax. Untuk menganalisa rangkaian ini, pertama – tama

dilakukan rangkaian ekivalen DC. Selanjutnya dilakukan pembuatan garis beban DC dan AC.

Osilator Amstrong merupakan osilator yang mengumpan balikkan sinyal keluaran

(kolektor) dengan kopling induksi kepada jalan masukkan (basis) yang ternala. Karena dalam

Page 3: Telekomunikasi Analog

penerapan rangkaian bertransistor osilator jenis ini dikenal juga dengan nama osilator dengan

basis ternala (tuned base oscillator).

10.5 Prosedur Percobaan :

1. Set-up peralatan seperti pada gambar di bawah/sesuai dengan gambar rangkaian diatas.

Dengan nilai-nilai konsultasikan terlebih dahulu pada pengajar.

2. Hubungkan Osciloscope dengan generator fungsi.

Page 4: Telekomunikasi Analog

3. Atur Time/div dan Volt/div dari Osciloscope sampai mendapatkan gambar gelombang

yang diinginkan.

10.6 Hasil Percobaan :

Dari proses pengukuran rangkaian penguat ternala didapatakan hasil berikut,

Pengukuran ke Frekuensi (MHz) Tegangan Vpp (Volt)

1 1.057 11.4

2 1.163 12.8

3 1.543 18.2

4 1.605 12.8

5 1.661 11.4

Page 5: Telekomunikasi Analog

10.7 Analisa Hasil Percobaan :

Dari hasil percobaan diatas, kita dapat mengetahui frekuensi kerja maksimal pada

rangkaian penguat ternala sebesar 1.543 MHz.

Dari percobaan diatas dapat diketahui bahwa bentuk gelombang yang dihasilkan berupa

gelombang Band Pass Filter (BPF).

10.8 Kesimpulan :

Bentuk gelombang yang dihasilkan berupa Band Pass Filter dengan frekuensi kerja yang

dihasilkan sebesar 1.543 MHz.

10.9 Saran:

Untuk mendapatkan hasil terbaik, periksa kembali rangkaian osilator, karena sangat

berpengaruh pada frekuensi yang dihasilkan.

10.10 Kepustakaan:

kelasonline.net/penguat -kelas

www.academia.edu

12.8 V 12.8 V

18.2 V

Page 6: Telekomunikasi Analog

PRAKTIKUM TELEKOMUNIKASI ANALOG

LAPORAN PERCOBAAN 10

PENGUATAN TERNALA

Disusun Untuk Memenuhi TugasMata Kuliah Praktik Telekomunikasi Analog

PEMBIMBING :AW Purwandi Ir. MT

PENYUSUN :JTD 1D

Kelompok 1

No. Nama No. Absen NIM1 Adhika Nugraha 01 14411601052 Ainnur Rahayu Pratiwi 02 14411600213 Ari Prahastomo Ramadhan 03 14411600524 Bambang Eka Saputra 04 14411600045 Debby Rachmawati Dewi 05 1441160043

JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITALTEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI MALANG2015

Page 7: Telekomunikasi Analog