Analisis Jurnal1

9
ANALISIS JURNAL HUBUNGAN MULAI NYERI PERUT DENGAN TINGKAT KEPARAHAN APENDISITIS AKUT ANAK BERDASARKAN KLASIFIKASI CLOUD DI RSUD ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU OLEH : KELOMPOK VII CI LAHAN CI INSTITUSI ( ) ( )

description

sadasdassad

Transcript of Analisis Jurnal1

ANALISIS JURNAL

HUBUNGAN MULAI NYERI PERUT DENGAN TINGKAT KEPARAHAN APENDISITIS AKUT ANAK BERDASARKAN KLASIFIKASI CLOUD DI RSUD ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU

OLEH :KELOMPOK VII

CI LAHAN CI INSTITUSI

( ) ( )

PROGRAM PROFESI NERSFAKULTAS ILMU KESEHATANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR2015

ANALISIS JURNAL

1. Judul Artikel: Hubungan Mulai Nyeri Perut dengan Tingkat Keparahan Apendisitis Akut Anak Berdasarkan Klasifikasi Cloud di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau2. Kata Kunci: onset of abdominal pain, pediatric acute apendicitis, Cloud classification3. Penulis: Heru Ardila Putra, Tubagus Odih Rhomdani Wahid, dan Wiwit Ade Fidiawati4. Telaah Step 1 (Fokus Penelitian)ProblemsMasalah dikemukakan dengan jelas disertai fakta Kasus apendisitis akut di Amerika Serikat terjadi hingga 70.000 kasus per tahun pada anak usia 0-19 tahun, dengan kasus terbanyak pada usia dekade kedua (usia 10-19 tahun).Prevalensi apendisitis akut pada anak usia 0-21 tahun di Rumah Sakit Immanuel Bandung tahun 2011 sebanyak 101 kasus, apendisitis akut paling banyak ditemukan pada usia 13-21 tahun, yaitu sebanyak 70 anak (69,31%), anak perempuan lebih banyak menderita apendisitis akut dibandingkan anak laki-laki, yaitu sebanyak 65 orang (64,36%), keluhan utama tersering adalah nyeri abdomen kuadran kanan bawah yang didapatkan pada 61 anak (60,40%) (Adelia, 2012). Sedangkan kasus apendisitis akut anak di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau (2011-2012) ditemukan 75 kasus pada usia 0-18 tahun, dengan penderita terbanyak pada usia 13-18 tahun (Pratiwi, 2013).Pada apendisitis, nyeri perut yang klasik adalah nyeri yang dimulai dari ulu hati, kemudian setelah 4-6 jam akan dirasakan berpindah ke daerah perut kanan bawah (sesuai lokasi apendiks).7 Saat inflamasi berlanjut dalam 6-36 jam maka akan terjadi perangsangan peritoneum terutama pada daerah letak apendiks sejajar dengan titik McBurney yang menimbulkan nyeri somatik.Cloud mengklasifikasikan apendisitis akut pada anak menjadi 5 derajat/kategori berdasarkan gambaran histopatologi, yaitu: apendisitis simpel, supuratif, gangren, ruptur, dan abses

InterventionIntervensi apa yang digunakan dalam penelitianTidak ada

Comparison InterventionApakah terdapat intervensi pembanding dalam penelitian Tidak ada

OutcomeApa hasil dari penelitian?waktu mulai nyeri perut kurang dari 1 hari sebanyak 13 pasien dengan perincian apendisitis simpel 4 pasien (30,8%), supuratif 7 pasien (53,8%), ruptur 2 pasien (15,4%) dan tidak ada pasien pada apendisitis gangren dan abses atau dominasi pada kasus apendisitis simpel (simpel dan supuratif sebanyak 84,6%). Waktu mulai nyeri perut lebih dari 1 sampai 2 hari sebanyak 15 pasien dengan perincian apendisitis simpel 2 pasien (13,3%), supuratif 4 pasien (26,7%), gangren 3 pasien (20,0%), ruptur 4 pasien (26,7%) dan abses 2 pasien (13,3%). Waktu mulai nyeri perut lebih dari 2 sampai 3 hari sebanyak 8 pasien dengan perincian apendisitis simpel 1 pasien (12,5%), supuratif 2 pasien (25,0%), gangren 4 pasien (50, Waktu mulai nyeri perut lebih dari 3 hari sebanyak 15 pasien dengan dominasi pada apendisitis 0%), ruptur 1 pasien (12,5%) dan tidak ditemukan kasus pada apenditisis abses. komplikata (gangren abses) sebesar 86,7%.Setelah dilakukan uji analisis, didapatkan hasil terdapat korelasi positif dengan kekuatan hubungan sedang yang bermakna (r= 0,525; r2= 0,276; p=0,000) antara waktu mulai nyeri perut dengan tingkat keparahan apendisitis akut anak. Koefisien deteminan, r2x100% didapatkan hasil 27,6%. Maknanya, lama waktu mulai nyeri perut mempengaruhi tingkat keparahan apendisitis berdasarkan klasifikasi Cloud sebesar 27,6%.

5. Telaah Step 2 (Validitas)RecruitmentBagaimana tehnik sampling, besar sampel, criteria inklusi dan ekslusiPenelitian ini adalah penelitian analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional retrospektif, dengan menggunakan data sekunder berupa catatan rekam medik penderita apendisitis anak untuk melihat hubungan antara waktu mulai nyeri perut dengan tingkat keparahan apendisitis anak berdasarkan klasifikasi Cloud di Bagian Bedah RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau.Populasi penelitian ini adalah seluruh data catatan medik penderita apendisitis akut anak di Bangsal Bedah RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau periode Januari 2011 Desember 2013.Kriteria inklusi yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah seluruh catatan medis pasien anak umur 0 18 tahun yang telah dilakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang karakteristik apendisitis. Pasien didiagnosis akhir sebagai apendisitis akut yang telah dilakukan operasi dan pemeriksaan patologi anatomi (PA) di Bangsal Bedah RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau. Kriteria eksklusi adalah seluruh pasien apendisitis anak umur 0 18 tahun yang tidak memiliki data lengkap sesuai variabel yang dibutuhkan dan pasien dengan dua atau lebih diagnosis pada satu pasien di Bangsal Bedah RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau. Sampel adalah semua populasi yang memenuhi kriteria inklusi yakni sebanyak 51 pasien.

MaintenanceBagaimana intervensi dilaksanakan? Apakah terdapat standar operasional?

MeasurementBagaimana cara pengukuran variabel penelitian? Instrumen apa yang digunakan dalam mengukur dan bagaimana validitas dan reliabilitas instrument yang digunakan?Data yang dikumpulkan merupakan data sekunder yang diperoleh dari catatan rekam medis. Data yang diambil meliputi karakteristik pasien (umur, jenis kelamin, tingkat keparahan apendisitis, jumlah leukosit, pentalaksanaan) dan lama waktu mulai dirasakan nyeri perut.

6. Telaah Step 3 (Aplikabilitas)Apakah dapat diterapkan? Bagaimana bentuk penerapannya?Artikel ini tidak memuat sebuah intervensi keperawatan yang bisa diterapkan, hanya me

Kelebihan dan Kekurangan Jurnal :1. Kelebihan :a. Penelitian ini memberikan salah satu alternatif pengobatan nonfarmakologis dalam penurunan intensitas nyeri pasien low back pain.2. Kekurangan :a. Dalam penelitian ini tidak dijelaskan mengenai kriteria inklusi dan ekslusi yang digunakan dalam menetapkan responden sebagai sampel, b. Dalam penelitian ini tidak diketahui jenis skala nyeri yang digunakan dalam lembar observasi yang digunakan sebagai instrumen penelitian,c. Dalam penelitian ini tidak dijelaskan pula mengenai standar operasional pemberian terapi bekam kering.