Analisis Fundamental Pt Fixed

download Analisis Fundamental Pt Fixed

of 21

Transcript of Analisis Fundamental Pt Fixed

ANALISIS FUNDAMENTAL PT. ASTRA INTERNASIONAL

Sejarah Singkat PT. Astra Internasional tbk.PT Astra International Tbk (IDX: ASII ) atau lebih dikenal dengan Astra Group adalah salah satu kelompok bisnis terbesar di Indonesia, yang didirikan sejak tanggal 20 Februari 1957. Perusahaan ini telah tercatat di Bursa Efek Jakarta sejak tanggal 4 April 1990. Didirikan oleh 3 orang pendiri yaitu William Soeryadjaya (Tjia Kian Liong), Drs Tjia Kian Tie (Adik William), dan Lim Peng Hong (kawan william). Bisnis awalnya hanya bergerak pada pemasaran minuman ringan merek Prem Club.Lalu ditambah dengan mengekspor hasil bumi.Pada tahun 1969 dan 1970 Astra ditunjuk menjadi distributor tunggal milik Toyota dan motor Honda serta fotocopy merek Xerox di Indonesia. Keberhasilan astra diakui oleh William Soeryadjaya tidak terlepas dari kebijakan pemerintah orde baru yang memberi angin sejuk pada dunia usaha untuuk

berkembang.Contohnya pada tahun 1968-1969 astra diperkenankan memasok 800 kendaraan truk merek Chevrolet.Hal itu dibantu dengan kenaikan dolar dari Rp141 menjadi Rp378. Dalam perjalanan selanjutnya, Astra tak hanya sebatas memasok, tetapi, mulai merakit sendiri truk Chevrolet.Pada tahun, 1984 Astra yang omzetnya mencapai 1.5 miliar dolar AS masuk ke agrobisnis dengan membuka kawasan pertanian kelapa dan cassava seluas 15000 hektar di lampung.Namun, bukan tanpa alasan astra masuk dalam bisnis ini.Agrobisnis yang mengusahakan peningkatan produksi pada sektor pertanian merupakan gagasan pemerintah yang patut ditanggapi berbagai kalangan wirausaha Indonesia. Pada tahun itu juga, Astra membeli Summa Handelsbank Ag, Deulsdorf, jerman.Pengelolaan bank yang tak ada kaitannya dengan bisnis astra ini akhirnya diserahkan kepada putra tertuanya, Edward Soeryadjaya.Di bank ini William mengantongi 60 persen saham yang dibagi rata dengan Edward.Cuma, sayangnya Edward tidak berhati-hati dalam menjalankan bisnisnya.Tahun 1992, bank ini dilanda dan untuk melunasinya serta memperhatikan nasib nasabah dan karyawan bank tersebut, William terpaksa melepas kepemilikannya di astra.Spekulasi yang beredar dan diyakini banyak orang hal ini merupakan rekayasa dari pemerintah semata untuk menjadikan Astra sebagai suatu perusahaan

1 | Analisis Fundamental PT. Astra Internasional

terbuka.Saat ini mayoritas kepemilikan saham astra dipegang Jardine Cycle dan Carriage, Australia. Astra sekarang telah memiliki banyak usaha dan anak perusahaan yang bergerak pada industri otomotif, agro industri, pelayanan finansial, alat-alat berat, teknologi informasi, dan infrakstruktur serta memiliki lembaga pendidikan sendiri di bawah naungannya untuk menyiapkan sumber daya manusia yang siap pakai dan memiliki kemampuan serta kompetensi dalam industri manufaktur. Lembaga pendidikan tersebut diberi nama Politeknik Manufaktur Astra. PT Astra International Tbk (ASII) membukukan laba bersih Rp 8,59 triliun di semester I-2011, naik 33% dibandingkan periode yang sama tahun 2010 sebesar Rp 6,44 triliun. Laba bersih per saham pun terkerek ke Rp 2.121 per sebelumnya Rp 1.591 per lembar. Dikutip dari siaran pers perseroan, Kamis (28/7/2011), pendapatan bersih emiten berkode ASII itu mencapai Rp 76,26 triliun, naik 24% dibandingkan periode yang sama tahun 2010 sebesar Rp 61,51 triliun. Menurut Presiden Direktur ASII Prijono Sugiarto, kondisi perekonomian Indonesia yang baik di Indonesia, termasuk inflasi yang stabil, kenaikan harga komoditas dan ketersediaan pembiayaan konsumen pada tingkat bunga menarik membantu Grup Astra mencapai hasil terbaik. Kontribusi laba bersih Divisi Otomotif tumbuh sebesar 18% menjadi Rp 3,9 triliun. Share of results dari perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities di bidang otomotif mencapai Rp 2,4 triliun atau naik 17%. Total penjualan mobil nasional sepanjang semester I tahun 2011, meningkat 13% menjadi 418.000 unit. Penjualan mobil Grup Astra mengalami kenaikan 10% menjadi 230.000 unit, mewakili pangsa pasar sebesar 55%. Sementara itu, penjualan sepeda motor nasional sepanjang semester I tahun 2011 naik 13% menjadi 4,1 juta unit. Penjualan sepeda motor PT Astra Honda Motor (AHM) mengalami pertumbuhan 26% menjadi 2,1 juta unit dan berhasil meningkatkan pangsa pasar dari 46% menjadi 51%. Sepanjang kuartal II tahun 2011, AHM meluncurkan Honda CBR 150 dan Honda Spacy. PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), mengalami sedikit penurunan laba bersih sebesar 16% menjadi Rp 480 miliar karena adanya peningkatan biaya. Kontribusi laba bersih Divisi Jasa Keuangan mengalami peningkatan sebesar 37% menjadi Rp 1,7 triliun. Jumlah pembiayaan Divisi Jasa Keuangan Astra, diantaranya PT Federal International Finance (FIF), PT Astra Sedaya Finance (ASF) dan PT Toyota Astra 2 | Analisis Fundamental PT. Astra Internasional

Financial Services (TAFS) pada semester I tahun 2011 naik 15% menjadi Rp 23,8 triliun, termasuk bagian yang dibiayai pihak bank dalam pembiayaan bersama without recourse. Kontribusi laba bersih Divisi Alat Berat dan Pertambangan mengalami peningkatan 34% menjadi Rp 1,5 triliun. PT United Tractors Tbk (UNTR), pada semester I tahun 2011 membukukan laba bersih sebesar Rp 2,5 triliun, naik 35% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Kontribusi laba bersih Divisi Agribisnis meningkat sebesar 100% menjadi Rp 1 triliun. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), meraih laba bersih Rp 1,3 triliun pada semester I di tahun 2011, naik dua kali lipat dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, sementara harga rata-rata CPO pada semester I di tahun 2011 lebih tinggi 22% dan produksi palm oil mengalami peningkatan 26% menjadi 594.000 ton.

Pengertian Analisis Fundamental Analisis fundamental adalah metode analisis yang didasarkan pada fundamental ekonomi suatu perusahaan.Teknis ini menitik beratkan pada rasio finansial dan kejadian kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung memengaruhi kinerja keuangan perusahaan.Sebagian pakar berpendapat teknik analisis fundamental lebih cocok untuk membuat keputusan dalam memilih saham perusahaan mana yang dibeli untuk jangka panjang.analisis fundamental dibagi dalam tiga tahapan analisa yaitu analisis ekonomi, analisis industri, dan analisis rasio Keuangan.

Analisis Ekonomi Analisis ekonomi merupakan salah satu analisis yang digunakan pada model teknik fundamental.analisis ini cenderung digunakan untuk mengetahui keadaan-keadaan yang bersifat makro dari suatu keadaan ekonomi. Unsur-unsur makroekonomi yang biasa dianalisis melalui analisis ekonomi ini adalah faktor pendapatan domestik bruto, inflasi, kebijakan moneter dan kebijakan fiskal yang diterapkan oleh suatu negara.analisis ini digunakan untuk mengetahui potensi dari faktor makro yang pastinya menjadi salah satu faktor yang memengaruhi tingkat pengembalian dari investasi.Analisis ekonomi dianggap penting karena adanya kecenderungan hubungan yang kuat antara apa yang terjadi pada lingkungan ekonomi makro dan kinerja suatupasar modal. Pasar modal mencerminkan apa yang terjadi pada perekonomian makro. 3 | Analisis Fundamental PT. Astra Internasional

Matriks Hubungan Beberapa Faktor Makro Ekonomi Terhadap Profitabilitas Perusahaan INDIKATOR EKONOMI PDB Meningkatnya PDB Meningkatnya PDB PENGARUH PENJELASAN

merupakan sinyal yang baik mempunyai pengaruh positif (positif) untuk investasi dan terhadap daya beli konsumen sebaliknya jika PDB menurun. sehingga dapat meningkatkan permintaan terhadap produk perusahaan. Inflasi Peningkatan secara relatif inflasi Inflasi meningkatkan dan biaya

merupakan pendapatan

sinyal negatif bagi pemodal di perusahaan. Jika peningkatan pasar modal. biaya produksi lebih tinggi dari peningkatan harga yang dapat dinikmati oleh

perusahaan maka profitabilitas perusahaan akan turun. Tingkat bunga Tingkat tinggi bunga yang Tingkat suku bunga yang

merupakan

sinyal meningkat akan menyebabkan peningkatan suku bunga yang disyaratkan atas investasi pada suatu saham. Disamping itu tingkat suku bunga bisa yang juga investor pada

negatif terhadap harga saham.

meningkat menyebabkan menarik

investasinya

saham dan memindahkannya pada investasi berupa

tabungan ataupun deposito. 4 | Analisis Fundamental PT. Astra Internasional

Investasi Swasta

Menigkatnya

investasi

Meningkatnya investasi akan meningkatkan dapat

swasta adalah sinyal positif swasta bagi pemodal. PDB

sehingga

meningkatkan konsumen Kurs Rupiah Menguatnya kurs rupiah

pendapatan

Menguatnya kurs rupiah

terhadap mata uang asing terhadap mata uang asing akan merupakan sinyal positif bagi menurunkan perekonomian mengalami inflasi biaya impor

yang bahan baku untuk produksi, dan akan menurunkan tingkat suku bunga yang berlaku

Anggaran Defisit

Merupakan sinyal positif

Anggaran defisit akan konsumsi dan

bagi ekonomi yang sedang mendorong mengalami resesi,

tetapi investasi pemerintah, sehingga meningkatkan

merupakan sinyal yang negatif dapat

bagi ekonomi yang mengalami permintaan terhadap produk inflasi. perusahaan. Akan tetapi, di sisi lain justru jumlah akan uang

meningkatkan

beredar dan akibatnya akan mendorong inflasi. Neraca Perdagangan dan Pembayaran Defisit neraca Defisit neraca

perdagangan dan pembayaran perdagangan dan pembayaran merupakan sinyal negatif bagi harus dibiayai dengan menarik pemodal. modal asing. Untuk

melakukan hal ini, suku bunga harus dinaikkan.

Di tengah tekanan dari perekonomian global, perekonomian Indonesia masih dapat tumbuh lebih baik dibandingkan dengan negara kawasan Asia Tenggara. Pertumbuhan yang lebih baik itu didukung oleh permintaan domestik yang masih cukup besar dan menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi nasional. Pertumbuhan ekonomi dalam tahun 2011 5 | Analisis Fundamental PT. Astra Internasional

diprediksi akan mecapai sebesar 6,6% yang didukung oleh konsumsi domestik dan investasi. Tingginya konsumsi tersebut didorong oleh beberapa program stimulus pemerintah seperti kenaikan gaji PNS, dan meningkatnya Upah Minimum Propinsi (UMR) di berbagai daerah.Di samping itu, meningkatnya konsumsi rumah tangga juga didorong oleh maraknya aktivitas Pemilihan Umum (Pemilu) yang tampak dari pertumbuhan sektoral seperti pengeluaran subsektor jasa periklanan, komunikasi, industri makanan, hotel dan restoran, serta percetakan. Pada awal tahun 2011, Pemerintah juga telah menetapkan empat strategi kebijakan untuk memperlunak dampak krisis global, yaitu memperkuat ketahanan sector keuangan, melakukan konsolidasi fiskal, memberikan stimulus fiskal untuk mendorong pertumbuhan sector riil, dan mempercepat pembangunan infrastruktur. Dengan pertimbangan bahwa stimulus fiskal merupakan obat merah, fokus kebijakan haruslah pada sisi meminimalkan dampak krisis global terhadap naiknya angka kemiskinan dan pengangguran. Pemerintah telah berencana memberikan pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah terhadap 17 industri dengan nilai Rp 9 triliun lebih, tarif impor ditanggung Rp 2,4 triliun, belanja modal untuk infrastruktur yang mencapai paling tidak Rp 72 triliun, dan Rp 4,9 triliun digunakan untuk biaya pembebasan lahan. Dengan demikian, total biaya yang dikeluarkan sebagai respons dari krisis sebesar Rp 88,3 triliun. Bagian tersulit dalam menjalankan stimulus fiskal adalah menjamin efektivitas kebijakan, termasuk dalam hal ini kalkulasi akan kelompok mana yang mendapat keuntungan dan kerugian (benefit and cost). Dalam situasi krisis, stimulus fiskal seyogianya dapat memperkecil ketimpangan dan kesenjangan

pendapatan.Demikian pula penetapan sektor prioritas menjadi agenda yang perlu dipikirkan secara matang.Namun, hal ini jelas tidak mudah karena pengambil kebijakan cenderung mengambil sikap akomodatif bagi semua sektor karena lebih minim risiko, terutama dari aspek ekonomi politik. Perekonomian Indonesia diwarnai oleh perkembangan yang terjadi pada perekonomian global.Perkembangan positif yang terjadi di pasar keuangan global sejak beberapa bulan terakhir terus berlanjut, dan memberikan dampak positif bagi perekonomian dalam negeri.Di tengah ketidakpastian pemulihan perekonomian global, kontraksi ekonomi di negara-negara mitra dagang utama masih berlangsung dan memberikan tekanan pada kinerja ekspor Indonesia, meskipun terdapat indikasi awal perekonomian dunia membaik. Di sisi harga, tekanan inflasi terus menurun didukung oleh penguatan Rupiah dan terjaganya harga-harga barang kebutuhan pokok. Bank Indonesia (BI) memprediksikan tingkat inflasi pada tahun 6 | Analisis Fundamental PT. Astra Internasional

2012 mencapai 5,2%-5,7%, prediksi tersebut dipicu dengan rencana pemerintah mengambil kebijakan pembatasan BBM maupun kenaikan harga BBM di 2012. Penguatan nilai tukar Rupiah dalam beberapa waktu terakhir berkontribusi positif terhadap stabilitas makro secara keseluruhan. Membaiknya kondisi Neraca Pembayaran Indonesia dan meningkatnya jumlah cadangan devisa menjadi faktor utama yang mendukung stabilitas nilai tukar rupiah. Pada akhir desember 2011 jumlah cadangan devisa mencapai 111 miliar dolar AS yaitu, cukup untuk membiayai lebih dari 6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Di sektor keuangan, kondisi perbankan nasional tetap terjaga dengan baik, dengan CAR yang cukup tinggi (17,6%). Likuiditas perbankan, termasuk likuiditas pasar uang antar bank makin membaik.Selain itu, terdapat indikasi awal pemberian kredit oleh perbankan mulai meningkat.Namun, Bank Indonesia tetap mencermati potensi peningkatan risiko kredit. Kebijakan Bank Indonesia memangkas suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin dari 6 persen menjadi 5,75 persen adalah upaya untuk menjaga ekonomi Indonesia agar tidak terpengaruh jauh dengan krisis utang yang terjadi di Eropa dan Amerika Serikat. Dengan diturunkannya BI rate diharapkan para investor akan lebih tertarik berinvestasi pada saham dari pada mendepositokan dananya di bank. Penurunan BI rate diharapkan akan meningkatkan likuiditas perbankan di Indonesia. Untuk itu Bank Indonesia bersama perbankan akan terus berupaya mengurangi kendala-kendala dalam peningkatan fungsi intermediasi perbankan. Di pasar domestik, sentimen positif pada perekonomian dunia dan mulai berangsur pulihnya keketatan likuiditas di pasar keuangan global telah mendorong aliran modal masuk ke dalam negeri.Kondisi ini berdampak positif pada penguatan mata uang rupiah dan peningkatan Index Harga Saham Gabungan (IHSG). Lembaga pemeringkat, Fitch Ratings menaikkan peringkat Indonesia dari 'BB+' menjadi 'BBB-' dengan outlook stabil atau berarti sudah berada di 'Investment Grade'. Posisi ini menempatkan Indonesia sejajar dengan negara-negara maju lainnya."Kenaikan itu merefleksikan kuat dan tangguhnya pertumbuhan ekonomi, rendah dan terus turunnya rasio utang publik, menguatnya likuiditas eksternal serta kerangka kebijakan makro menyeluruh yang lebih hati-hati.

Analisis Industri Dalam analisis industri, investor mencoba memperbandingkan kinerja dari berbagai industri, untuk bisa mengetahui jenis industri apa saja yang memberikan prospek paling baik ataupun sebaliknya.Berdasarkan hasil analisis industri, investor akan menggunakan informasi tersebut sebagai masukan untuk mempertimbangkan saham-saham dari kelompok industri 7 | Analisis Fundamental PT. Astra Internasional

mana sajakah yang akan dimasukkan dalam portofolio.Analisis Industri merupakan tahapan penting Pengelompokan suatu industri dalam kenyataannya tidaklah sesederhana yang dibayangkan, karena banyak perusahaan yang bergerak dalam lini bisnis yang berbeda.Untuk menyiasati permasalahan tersebut, diperlukan suatu metode pengklasifikasian

industri.Saham-saham yang tercatat di BEJ dikelompokkan ke dalam 9 sektor menurut klasifikasi industri yang telah ditetapkan BEJ, JASICA (Jakarta Stock Exchange Industrial Classification), yaitu : Pertanian Pertambangan Industri dasar dan kimia Aneka Industri Industri barang konsumsi Properti dan real estate Infrastruktur, utilitas, dan transportasi Keuangan Perdagangan, jasa dan investasi Beberapa hasil penelitian empiris dirangkum oleh Reilly dan Brown (1997), menyimpulkan : 1. Industri yang berbeda mempunyai tingkatreturn yang berbeda pula, sehingga analisis industri perlu dilakukan untuk mengetahui perbedaan kinerja antar industri. 2. Tingkat return masing-masing industri berbeda di setiap tahunnya. Oleh karena itu, analis dan investor juga perlu menambahkan dengan beberapa data lain yang relevan untuk mengestimasi return industri di masa yang datang. 3. Tingkat return perusahaan-perusahaan di suatu industri yang sama, terlihat cukup beragam. 4. Tingkat risiko berbagai industri juga beragam, sehingga analis dan investor perlu mempelajari dan mengestimasi faktor-faktor risiko yang relevan untuk suatu industri tertentu seperti halnya estimasi return. 5. Tingkat risiko suatu industri relatif stabil sepanjang waktu, sehingga analisis risiko berdasarkan data historis dapat digunakan untuk mengestimasi risiko industri di masa datang.

8 | Analisis Fundamental PT. Astra Internasional

Menurut Michael Porter (19960, Fokus dari analisa industri adalah pada pengenalan ciri pokok yang mendasari suatu industri yang bersumber pada situasi ekonomi dan teknologi yang membentuk arena dimana strategi bersaing harus ditata. Dapat dikatakan analisa industri adalah sebuah perencanaan yang terjadi dalam suatu kelompok bisnis ketika suatu usaha telah berjalan.perencanaan lingkungan usaha, kecendrungan ekonomi, teknologi dan politik akan mempunyai pengaruh kuat dalam suatu usaha. Industri yang dominan di sektor aneka industri adalah otomotif, dengan motor utama ASII.Lainnya seperti emiten tekstil, elektronik tidak terlalu likuid. Melihat dari kondisi perekonomian yang sedang mengalami konsolidai pasca krisis keuangan global emiten aneka industriseperti PT. Astra Internasional (ASII) akan menjadi incaran utama pelaku pasar, karena berpotensi memberikan capital gain yang cukup besar daripada sektor lain. Sektor ini sangat tergantung pada bunga bank / inflasi untuk melakukan ekspansi.Semakin inflasi tinggi, suku bunga tinggi, pertumbuhan penjualan juga menurun.Namun sektor otomotif masih tertolong oleh pertumbuhan penjualan sparepart dan sepeda motor.Dengan masih buruknya layanan kendaraan umum, maka pilihan masyarakat akhirnya juga tetap kembali ke kendaraan pribadi. Sedikit banyak juga terpengaruh nilai Sektor aneka industri merupakan sektor saham yang paling kencang pergerakannya dalam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).tukar rupiah, karena sebagian besar komponen kendaraan bermotor masih diimpor. Dari awal tahun hingga memasuki paruh kedua tahun ini saja, harga sahamnya rata-rata sudah melesat sebesar 24,55 persen. Peningkatan tersebut termasuk yang tertinggi jika dibandingkan dengan sektor saham yang lainnya.Cukup pesatnya pertumbuhan harga saham di aneka industri tersebut dikarenakan sektor aneka industri ini orientasi marketnya mayoritas ada di dalam negeri. Dengan didukung keadaaan fundamental perekonomian Indonesia yang saat ini sedang stabil, sektor aneka industri tersebut seolah menjadi tuan rumah di negerinya sendiri dengan dimana marketnya dapat tumbuh lebih pesat. Sektor aneka industri automotif dan alat berat merupakan penyumbang terbesar melesatnya pergerakan saham aneka industri ini.seperti yang disampaikan di atas tadi bahwa orientasi daripada sektor automotif dan alat berat mayoritas ada di dalam negeri. Saham-saham yang ada pada sektor aneka industri masih mempunyai prospek yang cukup menjanjikan hingga akhir 2011.Seperti kita ketahui dalam sektor aneka industri ini terdapat saham blue chip seperti PT Astra Internasional Tbk (ASII) sebagai salah satu saham yang memiliki nilai kapitalisasi terbesar dalam pergerakan IHSG ini. Analisis Rasio Keuangan 9 | Analisis Fundamental PT. Astra Internasional

Rasio finansial atau Rasio Keuangan merupakan alat analisis keuangan perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan aliran kas). Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Analisis rasio dapat digunakan untuk membimbing investor dan kreditor untuk membuat keputusan atau pertimbangan tentang pencapaian perusahaan dan prospek pada masa datang. Salah satu cara pemrosesan dan

penginterpretasian informasi akuntansi, yang dinyatakan dalam artian relatif maupun absolut untuk menjelaskan hubungan tertentu antara angka yang satu dengan angka yang lain dari suatu laporan keuangan. Analisis rasio keuangan menggunakan data laporan keuangan yang telah ada sebagai dasar penilaiannya. Meskipun didasarkan pada data dan kondisi masa lalu, analisis rasio keuangan dimaksudkan untuk menilai risiko dan peluang pada masa yang akan datang. Pengukuran dan hubungan satu pos dengan pos lain dalam laporan keuangan yang tampak dalam rasio-rasio keuangan dapat memberikan kesimpulan yang berarti dalam penentuan tingkat kesehatan keuangan suatu perusahaan. Tetapi bila hanya memperhatikan satu alat rasio saja tidaklah cukup, sehingga harus dilakukan pula analisis persainganpersaingan yang sedang dihadapi oleh manajemen perusahaan dalam industri yang lebih luas, dan dikombinasikan dengan analisis kualitatif atas bisnis dan industri manufaktur, analisis kualitatif, serta penelitian-penelitian industri.

Analisis rasio keuangan pt. Astra internasional tbk.

Current Ratio (CR) Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki, Current Ratio dapat dihitung dengan rumus :

Current ratio perusahaan pada tahun 2011 meningkat menjadi 136,40% dari sebelumnya sebesar 126,18% pada tahun 2010, dengan rata-rata Current Ratio 5 tahun terakhir adalah berkisar 124,57%. Ini berarti bahwa kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus 10 | Analisis Fundamental PT. Astra Internasional

dipenuhi dengan aktiva lancar, untuk tahun 2011 adalah setiap Rp. 1 hutang lancar dijamin oleh Aktiva lancar Rp. 1,26. Deviden yang dibagikan oleh perusahaan juga meningkat signifikan. pada tahun 2011 ASII membagikan deviden sebesar Rp 1.130 perlembar saham meningkat tajam dari deviden yang diberikan pada tahun 2010 yakni sebesar Rp.470. Peningkatan pembagian deviden ini, akan berimplikasi pada naiknya harga saham perusahaan di bursa efek. Berdasarkan hasil penghitungan EPS seperti lampiran diperoleh nilai EPS perusahaan untuk tahun 2011 adalah sebesar Rp. 4393,53. Dimana rata-rata EPS ASII untuk periode tahun 2007 sampai 2011 Rp 2799,75 berarti untuk setiap satu lembar saham rata-rata laba yang diperoleh adalah Rp 2799,75. Dari hasil tersebut bisa dilihat bahwa rata-rata EPS dari ASII adalah yang cukup tinggi. Semakin tinggi nilai EPS suatu perusahaan maka semakin besar pengembalian modal dari setiap lembar sahamnya. Dimana pertumbuhan ratarata EPS perusahaan 5 tahun terakhir adalah sekitar 29,28%.

Price Earning Ratio (PER) PER adalah rasio yang menunjukkan seberapa besar investor menilai harga dari saham terhadap kelipatan dari earnings dan memberikan indikasi tentang jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan dana pada tingkat harga saham dan keuntungan perusahaan pada suatu periode tertentu (jogiyanto 2003:105). PER adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih perusahaan, dimana harga saham sebuah emiten dibandingkan dengan laba bersih yang dihasilkan oleh emiten tersebut dalam setahun.Karena yang menjadi fokus perhitungannya adalah laba bersih yang telah dihasilkan perusahaan, maka dengan mengetahui PER sebuah emiten, kita bisa mengetahui apakah harga sebuah saham tergolong wajar atau tidak secara real dan bukannya secara future alias perkiraan.

Berdasarkan hasil penghitungan PER seperti lampiran diperoleh nilai PER pada tahun 2011 mengalami peningkatan menjadi 16,84 X dari sebelumnya pada tahun 2010 sebesar 15,37 X, dengan rata-rata untuk periode tahun 2007 sampai 2011 sebesar 13,56 X. Dengan demikian, kita bisa mengatakan bahwa harga saham ASII adalah 16.84 kali laba bersih yang dihasilkan perusahaan pada tahun 2011. Price Earning Ratio menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Semakin besar nilai PER sebuah saham, maka semakin mahal saham tersebut. 11 | Analisis Fundamental PT. Astra Internasional

BV per lembar saham perusahaan juga mengalami kenaikan pada tahun 2011 yakni menjadi Rp.18.734,68. dengan rata-rata BV per lembar saham 5 tahun terakhir adalah sebesar Rp.11.584,17. Book Value per Share menunjukan aktiva bersih ( Net Asset ) yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham, semakin besar BVS maka semakin besar aktiva yang dimiliki oleh investor dari kepemilikannya terhadap satu lembar saham.

Price to Book Value (PBV) PBV adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat harga saham apakah termasuk undervalued atau over valued. PBV fokusnya pada nilai ekuitas perusahaan. PBV sesuai artinya bermakna harga saham dibandingkan nilai ekuitas per saham. Cara menghitungnya, adalah dengan membagi harga saham dengan Book Value-nya (BV), dimana BV dihasilkan dari ekuitas dibagi rata-rata jumlah saham yang beredar. Konsep penggunaannya pun sama dengan PER: semakin tinggi nilai PBV, maka semakin mahal harga sahamnya. Bila suatu perusahaan memiliki nilai PBV di atas satu (PBV>1), maka harga saham perusahaan tersebut dinilai lebih tinggi daripada nilai bukunya yang menggambarkan kinerja perusahaan tersebut semakin baik di mata investor.Secara umum, persamaan. Yang digunakan untuk menilai PBV suatu saham dapat dituliskan sebagai berikut :

dengan: PBVn = Price to Book Value Pn = Harga per lembar saham pada tahun ke-n BVn = Nilai book value per lembar saham pada tahun ke-n Berdasarkan hasil perhitungan PBV perusahaan, pada tahun 2011 didapat nilai PBV sebesar 3,95X, meningkat dari PBV pada tahun 2010 sebesar 3,76X. Dengan rata-rata PBV 5 12 | Analisis Fundamental PT. Astra Internasional

tahun terakhit adalah sebesar 3.32X. Price Earning to Growth Ratio (PEG) adalah Rasio harga saham terhadap pertumbuhan laba perseroan. PEG dapat dirumuskan dengan PER dibagi pertumbuhan EPS (laba bersih per saham) dalam setahun. Jadi bisa dikatakan bahwa PEG ini adalah pengembangan dari PER. Sama seperti PER, semakin kecil PEG maka semakin murah sahamnya. Dari Perhitungan, didapat PEG saham ASII pada tahun 2011 adalah sebesar 0,70X atau naik dari PEG tahun 2010 yakni sebesar 0,36X.

Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang mengukur sejauh mana besarnya utang dapat ditutupi oleh modal sendiri. Rasio ini menunjukkan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman. Rasio ini dalat dirumuskan dengan membagi total hutang dengan total equitas. Semakin tinggi rasio semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham. Berdasarkan hasil penghitungan DER seperti yang terlihat pada tabel diperoleh nilai DER tahun 2011 adalah 1,02 X dengan rata-rata untuk periode tahun 2007 sampai 2011 adalah sebesar 1,07X.

Return On Asset (ROE) merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan aset-aset yang dimiliki perusahaan bisa menghasilkan laba.

Berdasarkan hasil penghitungan ROA seperti yang terlihat pada tabel di peroleh nilai ROA pada tahun 2011 adalah sebesar 16,79%. Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari setiap satu rupiah asset yang digunakan.Rasio ini menunjukkan efektivitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan.

Return on Equity (ROE) ROE berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba atas modalnya sendiri. Semakin besar ROE maka semakin baik kinerja perusahaan dalam memanfaatkan modalnya untuk menghasilkan laba. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu 13 | Analisis Fundamental PT. Astra Internasional

Berdasarkan hasil penghitungan ROE seperti yang terlihat pada tabel 4.5 diatas diperoleh nilai ROE tahun 2011 adalah sebesar 23,45%. Rata-rata ROE dari ASII sebesar 25,01% artinya untuk setiap seratus rupiah modal perusahaan, perusahaan mendapatkan keuntungan sebesar Rp 25,01.

Return on Investment (ROI) bertujuan untuk mengukur keuntungan investasi dan sebagai evaluasi akhir untuk menentukan keputusan investasi di dalam perusahaan. Rasio ini dapat memberikan informasi kepada investor tingkat pengembalian yang akan diterima dari investasi yang dilakukan. ROI dapat dirumuskan dengan membagi Net income dengan total Aset. Berdasarkan hasil penghitungan ROI seperti yang terlihat pada tabel diperoleh nilai ROI perusahaan pada tahun 2011 adalah 11.58%, dengan rata-rata ROI untuk periode tahun 2007 sampai 2011 11,45% yang artinya artinya untuk setiap seratus rupiah investasi pemegang saham, perusahaan memberikan kembalian sebesar Rp 11,45.

Gross Profit Margin ( Margin Laba Kotor) Merupakan perbandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan Harga Pokok penjualan dengan tingkat penjualan, rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :

Berdasarkan hasil penghitungan GPM seperti yang terlihat pada tabel diperoleh nilai GPM perusahaan pada tahun 2011 adalah 19.71%, dengan rata-rata GPM untuk periode tahun 2007 sampai 2011 21,87%. Semakin tinggi GPM, maka kemampuan penjualan perusahaan dalam menghasilan laba kotor makin tinggi.

Deviden Payout Ratio (DPR)

14 | Analisis Fundamental PT. Astra Internasional

DPR adalah sebuah parameter untuk mengukur besaran dividen yang akan dibagikan ke pemegang saham. Variabel Payout Ratio menunjukkan persentase dari pendapatan yang akan dibayarkan pada pemegang saham sebagai cash dividend. Formulanya: nilai dividen yang dibagikan per saham dibanding dengan nilai laba bersih per saham.

Berdasarkan hasil penghitungan DPR seperti yang terlihat pada tabel diperoleh nilai DPR tahun 2011 adalah sebesar 25,72% artinya bahwa 25,72% dari laba bersih perusahaan dibagikan sebagai deviden kas, sedangkan sisanya 74,24% digunakan sebagai tambahan ekuitas.

Penilaian Harga Wajar (Intrinsik Saham) PT. Astra internasionalMelakukan penilaian (valuasi) saham adalah proses menentukan berapa harga yang wajar untuk suatu saham. Walaupun harga saham berubah setiap waktu, namun dengan mengetahui nilai wajarnya, kita akan lebih tenang dalam menghadapi gejolak pasar. Dalam melakukan valuasi, mau tidak mau kita harus mengerti sedikit cara membaca laporan keuangan sebab perhitungan valuasi melibatkan item-item dalam laporan keuangan perusahaan. Terdapat tiga jenis analisis penilaian dalam valuasi saham biasa (Zainul, 2008) yaitu:

1. Discounted cash-flow techniques Discounted cash-flow techniques adalah tekhnik dengan menilai cash flow yang diterima masa akan datang menjadi nilai sekarang dengan tingkat bunga yang diharapkan oleh investor, atau sering juga dikenal dengan capitalization of income method (Zainul, 2008). 2. Relative valuation techniques Relative Valuation Techniques adalah sebuah pendekatan yang sering digunakan oleh praktisi sekuritas (Zainul,2008: 9). Melalui pendekatan ini, analisis menggunakan PER dan PBV sebagai alat pembanding untuk melakukan penilaian saham tersebut. Melalui pendekatan ini juga analis berusaha untuk menghindari 15 | Analisis Fundamental PT. Astra Internasional

penilaian terhadap growth dan tingkat imbal hasil yang diharapkan, karena sering memberikan asumsi berbeda dari setiap analis. 3. Capital Asset Pricing Metod (CAPM) Harga wajar (intrinsk value) asset finsial sama dengan nilai sekarang (presen value) arus kas dimasa mendatang yang didiskontokan dengan required rate of return atau discount rate. Tetapi menetapkan required rate of return tidaklah mudah. Kita sering kali tidak realistis menetapkannya. CAPM (Capital Asset Pricing Model) dapat digunakan untuk menentukan required rate of return dalam menilai saham biasa (Porman,2008;241).

Dalam tugas ini kami akan mencoba menghitung nilai saham ASII dengan menggunakan metode Relative Valuation Techiques. Dalam pendekatan Relative Valuation Techniques ada beberapa metode yang digunakan. Namun untuk memudahkan proses valuasi saham, kami akan menggunakan metode Price to Book Value (PBV ratio). PBV pembanding yang kami gunakan adalah saham-saham dengan 6 saham kapitalisasi besar dalam setahun di BEI selama tahun 2011. Hal ini karena ASII bergerak di banyak sektor usaha. selain itu juga, dalam segmen aneka industri, ASII adalah penggerak utamanya, saham-saham lainnya di segmen aneka industri adalah perusahaan-perusahaan menengah keatas yang tidak dapat dibandingkan dengan ASII. Dari hasil perhitungan pada tabel bisa dilihat saham-saham dengan kapitalisasi besar dalam tahun 2011, rata-rata dijual pada harga 4,049 kali PBV. Jadi, seharusnya saham ASII berada pada kisaran harga Rp 75.000. Sedangkan harga pasar ASII sampai dengan tanggal 2 maret 2012 adalah Rp70.000. Ini berarti harga pasar saham ASII saat ini berada dalam kondisi Undervalue atau harga pasar saham lebih rendah dari harga wajar saham.

Faktor Yang Mempengaruhi Harga Pasar Saham Menurut Arifin (2001 : 116-125) faktor faktor yang mempengaruhi harga saham adalah sebagai berikut :

a. Kondisi Fundamental Emiten Faktor fundamental merupakan faktor yang erat kaitannya dengan kondisi perusahaan yaitu kondisi manajemen organisasi sumber daya manusia, kondisi 16 | Analisis Fundamental PT. Astra Internasional

keuangan perusahaan yang tercermin dalam kinerja keuangan perusahaan. Menurut Husnan (1998 : 315) analisis fundamental mencoba memperkirakan harga saham dimasa yang akan datang dengan : 1) Mengestimasi nilai faktorfaktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masayang akan datang. 2) Menetapkan hubungan variabelvariabel tersebut sehingga di peroleh taksiran harga saham. Model ini sering disebut sebagai share price forecasting dan sering digunakan dalam berbagai pelatihan analisis sekuritas. Dalam model ini langkah yang paling penting adalah mengidentifikasi faktorfaktor fundamental yang

diperkirakan akan mempengaruhi harga saham. Faktor yang dianalisis merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi perusahaan, yang meliputi kondisi manajemen, organisasi, SDM, dan keuangan perusahaan yang tercermin dalam kinerja perusahaan. Menurut Jogiyanto ( 1998 : 315 ) analisis fundamental merupakan analisis yang menggunakan datadata finansial yaitu datadata yang berasal dari laporan keuangan perusahaan, seperti laba, deviden yang dibagi dan sebagainya. Dengan demikian untuk menganalisis harga saham digunakan analisis fundamental.Analisis fundamental merupakan analisis yang berkaitan dengan kondisi internal perusahaan. Salah satu komponen yang berhubungan dengan kondisi internal perusahaan adalah kinerja perusahaan manufaktur yang terdiri dari Return On Investment (ROI), dan Earning Per Share (EPS). ROI merupakan rasio yang menunjukkan kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktiva yang digunakan untuk operasional perusahaan. ROI merupakan faktor fundamental perusahaan yang dapat mempengaruhi harga saham.Rasio ini menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari operasi perusahaan (net operating income) dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi tersebut (net operating assets). ROI yang semakin meningkat menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik dan para pemegang saham akan memperoleh keuntungan dari deviden yang diterima semakin meningkat. Pada umumnya, investor akan mengharapkan manfaat dari investasinya dalam bentuk laba per lembar saham, sebab earning per share (EPS) ini menggambarkan 17 | Analisis Fundamental PT. Astra Internasional

jumlah keuntungan yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa. Sedangkan jumlah EPS yang akan didistribusikan kepada investor saham tergantung pada kebijakan perusahaan dalam hal pembayaran deviden. EPS yang tinggi menandakan bahwa perusahaan tersebut mampu memberikan tingkat

kesejahteraan yang lebih baik kepada pemegang saham, sedangkan EPS yang rendah menandakan bahwa perusahaan gagal memberikan kemanfaatan sebagaimana yang diharapkan oleh pemegang saham.

b. Hukum permintaan dan penawaran Setelah faktor fundamental faktor permintaan dan penawaran menjadi faktor kedua yang mempengaruhi harga saham. Dengan asumsi bahwa begitu investor mengetahui kondisi fundamental perusahaan mereka akan melakukan transaksi jual beli. Tranasaksitransaksi inilah yang akan mempengaruhi fluktuasi harga saham.

c. Tingkat suku bunga Dengan adanya perubahan suku bunga, tingkat pengembalian hasil berbagai sarana investasi akan mengalami perubahan. Bunga yang tinggi akan berdampak pada alokasi dana investasi pada investor. Investor produk bank seperti deposito atau tabungan jelas lebih kecil resikonya jika dibandingka dengan investasi dalam bentuk saham, karena investor akan menjual saham dan dananya akan ditempatkan dibank. Penjualan saham secara serentak akan berdampak pada penurunan harga saham secara signifikan.

d. Valuta asing Mata uang amerika ( Dolar) merupakan mata uang terkuat diantara mata uang yang lain. Apabila dolar naik maka investor asing akan menjual sahamnya dan ditempatkan dibank dalam bentuk dolar sehingga menyebabkan harga saham akan naik.

e. Dana asing dibursa Mengamati jumlah dana investasi asing merupakan hal yang penting, karena demikian besarnya dana yang ditanamkan, hal ini menandakan bahwa kondisi 18 | Analisis Fundamental PT. Astra Internasional

investasi di Indonesia telah kondusif yang berarti pertumbuhan ekonomi tidak lagi negatif, yang tentu saja akan merangsang kemampuan emiten untuk mencetak laba. Sebaliknya jika investasi asing berkurang, ada pertimbagan bahwa mereka sedang ragu atas negeri ini, baik atas keadaan sosial politik maupun keamanannya. Jadi besar kecilnya investasi dana asing di bursa akan berpengaruh pada kenaikan atau penurunan harga saham.

f. Indeks harga saham Kenaikan indeks harga saham gabungan sepanjang waktu tertentu, tentunya mendatangkan kondisi investasi dan perekonomian negara dalam keadaan baik. Sebaliknya jika turun berarti iklim investasi sedang buruk. Kondisi demikian akan mempengaruhi naik atau turunnya harga saham di pasar bursa.

g. News and rumors Berita yang beredar di masyarakat yang menyangkut beberapa hal baik itu masalah ekonomi, sosial, politik keamanan, hingga berita seputar reshuffle kabinet. Dengan adanya berita tersebut, para investor bisa memprediksi seberapa kondusif keamanan negeri ini sehingga kegiatan investasi dapat di laksanakan

KESIMPULAN Secara fundamental ekonomi, industri dan perusahaan, saham ASII adalah merupakan salah satu saham dengan tingkat fundamental yang baik. Dari hasil valuasi saham untuk menilai harga wajar saham, saham ASII berada pada level kisaran Rp75.000,00. dimana saat ini, kondisinya masih undervalue, karena harga pasar ASII berada pada kisaran Rp70.000,00. Selain itu juga, adanya rumor saham dimana ASII akan melakukan stock Split 1:10 terhadap sahamnya di bursa, akan menjadi berita positif bagi para investor, karena harga saham akan menjadi lebih murah, sehingga investor dengan modal terbatas dapat membeli saham ASII yang memiliki prospek usaha yang sangat cerah kedepannya.

19 | Analisis Fundamental PT. Astra Internasional

Sumber : Bloomberg Mobile

20 | Analisis Fundamental PT. Astra Internasional

Sumber : Bloomberg Mobile

21 | Analisis Fundamental PT. Astra Internasional