ANALISIS EFISIENSI PENGADAAN BAHAN BAKU (EOQ).pptx

download ANALISIS EFISIENSI PENGADAAN BAHAN BAKU (EOQ).pptx

of 35

Transcript of ANALISIS EFISIENSI PENGADAAN BAHAN BAKU (EOQ).pptx

ANALISIS EFISIENSI PENGADAAN BAHAN BAKU (EOQ) PADA PERUSAHAAN PT. ALAM BALI MASROOM

ANALISIS EFISIENSI PENGADAAN BAHAN BAKU (EOQ) PADA PERUSAHAAN PT. ALAM BALI MASROOMKelompok IIPengadaan Bahan Baku

PENYUSUNNI Made Dwi Novinyanti(120531500)NI Made Dwi Novinyanti(120531500)

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT. ALAM BALI MASROOM

Profil atau Deskripsi PerusahaanPemilik usaha : I Ayu Mariana Endang.SEJenis usaha: Budidaya JamurTahun berdiri: Agustus 2000Alamat : Desa Asah Gobleg Singaraja BaliLuas Lahan: 85 AreLatar belakang: karena hobinya mengkonsumsi jamur untuk kebutuhan pokok setiap harinya, karena berbagai manfaat baik untuk kesehatan maupun kosmetik dapat dirasakan ketika mengkonsumsi jamur tersebut. Bermula dari hobi tersebut maka terpikir oleh beliau untuk mempelajari teknik budidaya jamur dan beberapa aspek lainnya di Bandung

SIUP No.647/22-09/PK/VIII/2000 (Surat Ijin Usaha Perdagangan).NPWP No.019900059903000 (Nomor Wajib Pajak).TDP No. 0126/BM 22 09/vii/2002 (Tanda Daftar Perusahaan) Perseroan Terbatas.Akta pendirian perseroan terbatas tanggal 8 Juni 2000 dengan nama PT. Alam Bali Mushroom.Depkes RI SP 254/ tanggal 22 September 2001.

PT. Alam Bali Mushroom Perijinan Usaha PT. Alam Bali MushroomStruktur OrganiasiDirekturKeamananPengirimanBagian Administrasi dan UmumBagian BudidayaBagian BibitBagian ProduksiTugas dan Wewenang Manajer Personalia DirekturMemberi perintah kepada karyawan mengenai tugas yang harus dikerjakan semua karyawan setiap harinya. Mengeluarkan uang untuk operasional kantor

Bagian Produksi Mengatur jadwal pengadukan. Menyiapkan komposisi untuk pengadukan atau pengomposan. Mengatur jadwal pengayakan. Mengatur penginokan.Menghitung baglog hasi komposan.Memasukan baglog ke chamberMengeluarkan baglog dari chanber ke ruang produksi Bertugas dalam pengecekan mesin

Bagian BibitMenyiapkan komposisi untuk pembibitan.Menyiapkan steril di autoclave.Mengecek keadaan bibit.Bertanggung jawab terhadap bibit di inkubasi.

7 Bagian Budidaya Memanen jamur setiap hari. Mengecek jumlah jamur baglog diruang pertumbuhan. Memindahkan baglog dari ruang inkubasi keruang pertumbuhan.

Bagian Administrasi dan Umum Bertugas dalam pengiriman jamur. Sub. Bagian Pengiriman Bertugas mengirim jamur ke pasar Sub. Bagian Keamanan Bertugas menjaga keamanan lingkungan sekitar kantor

NoBagianJumlah KaryawanOrang%1Bagian Produksi152Bagian Bibit153Bagian Budidaya2104Bagian Administrasi dan Umum315Sub. Bagian Pengiriman15Sub. Bagian Keamanan2105Karyawan Harian10306Karyawan Borongan1030Jumlah30100Distribusi Jumlah Karyawan yang bekerja pada PT. Alam Bali MushroomManajemen ProduksiProses Transformasi atau produksi termasuk lingkungan eksternalnyaDimana proses ini merupakan proses pengolahan dengan menggunakan mesin atau teknologi dari suatu masukan (input) menjadi keluaran (output) yang dapat berupa barang. Dan untuk PT. Albamas sendiri dengan menggunakan boyler untuk memproduksi bahan baku menjadi sebuah baglog jamur tiram yang siap untuk dijual serta dibudidayakan.

Penentuan Jenis ProdukJenis jamur yang dikembangkan di PT. Alam Bali Mushroom

Jamur tiram (Pleurotus spp) Jamur tiram putih (white oyster mushrooms)Jamur tiram abu (Grey oyster mushrooms)Jamur tiram ayu/Jamur sakura (Pink oyster mushrooms)amur tiram cokelat (Brown oyster mushrooms) Jamur kuping (Auricularia politricha) Jamur shiitake Jamur lingzhi

Penentuan Luas Produksi Luas produksi pada PT. Alam Bali Mushroom seluas 20 are. Dimana pada perusahaan ini dengan luas 20 are tersebut terdapat 5 ruangan yaitu ruang produksi, ruang inokulasi, ruang inkubasi, ruang growing house dan ruang packaging.

Penentuan Pola Produksi Pola produksi pada PT. Alam Bali Mushroom adalah pola produksi konstan dan terus-menerus. Dikatakan konstan karena jumlah produksi pada bulan maupun tahun tetap tidak berubah-ubah. Dimana pola ini tidak ditentukan dari besar-kecilnya penjualan dan tingkat konsumtif masyarakat.

13Penentuan Lokasi PabrikDekat dengan pasarHal ini dikarenakan supaya dapat cepat melayani konsumen atau barang hasil produksinya dapat cepat sampai dipasar.Dekat dengan bahan bakuHal ini bertujuan untuk tetap menjamin tersedianya bahan-bahan ini sehingga kontinuitas pabrik dapat terjaminDekat dengan pengadaan tenaga kerjaSebuah perusahaan tidak dapat beroperasi tanpa karyawan dan pendirian pabrik pada lokasi tertentu akan mempertimbangkan apakah tenaga kerjanya tersedia cukup baik dari segi jumlah maupun keahlian. Tingkat upah yang dibayarkan juga para tenaga kerja juga merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan. Pengadaan jasa pengangkutanBertujuan agar mempermudah pengiriman barang sehingga pengirimannya lebih cepat dan dapat menghemat waktu Tenaga listrikSudah dapat dipastikan bahwa semua industri memerlukan energi/tenaga listrik untuk kebutuhan proses produksinya

Penentuan Layout PabrikRUANG 3.

RUANG 4.

RUANG 5.

RUANG 1.

RUANG 2.

RUANG 2.2

RUANG 2.1

KeteranganRuang Produksi Adalah tempat penyediaan bahan baku media tanam jamur sebagai tempat pengantongan baglog. Diruangan ini juga ada ruang untuk sterilisasi baglog.Ruang Inokulasi Adalah tempat penanaman bibit jamur. Ruangan ini terdiri atas 3 kamar. Kegiatan yang dilakukan pada ruangan ini adalah memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi atau teknik pemindahan bakteri ke dalam media dengan perlakuan khusus untuk mempertahankan kemurnian dari bakteri tersebut.Ruang InkubasiAdalah tahap pertumbuhan miselium jamur tiram di medianya... (media jamur tiram bisa dari gergajian kayu albasiah, gergajian kayu lainnya yng tidak banyak getahnya, jagung, milet, serta biji-bijian lainnya) masa inkubasi setelah media di inokulasi atau di oven sampai suhu media mencapai 100 derajat celcius setelah media tanam jamur tiram didinginkan sampai suhu mencapai 30 derajat celcius. yang dibutuhkan dalam masa inkubasi ruangan dengan suhu yang hangat 30-35 derajat celcius kelembaban ruangan terjaga sekitar 70% ruangan harus bersih dan steril masa inkubasi biasanya membutuhkan waktu selama 25-35 hari sejak ditanam bibit F2 jamur tiram putih baglog yang sudah dipenuhi miselium maka dipindahkan ke ruang budidaya / pertumbuhan jamur tiram putih

Ruang Growing HouseAdalah tempat untuk pemeliharaan jamur. Ruangan ini bersuhu 28C. Pada ruangan ini juga berfungsi sebagai ruang penyimpanan persediaan bahan baku atau yang sering disebut dengan safety stock.Ruang PackagingAdalah tempat untuk merapikan dan mengemas jamur. Dimana dalam tahap pengemasan ini menggunakan berbagai ukuran berat yaitu 100 gram, 250 gram dan 500 gram.

Manajemen Pengadaan Bahan BakuPenelusuran Persediaan Bahan BakuPenelusuran ini dilakukan dengan menggunakan metode perpetual. Dimana sistem pencatatan metode perpetual disebut juga metode buku adalah sistem dimana setiap persediaan yang masuk dan keluar dicatat di pembukuan.Setiap jenis barang dibuatkan kartu persediaan dan di dalam pembukuan dibuatkan rekening pembantu persediaan. Rincian dalam buku pembantu bisa diawasi dari rekening kontrol persediaan barang dalam buku besar. Rekening yang digunakan untuk mencatat persediaan ini terdiri dari beberapa kolom yang dapat dipakai untuk mencatat pembelian, penjualan dan saldo persediaan. Setiap perubahan dalam persediaan diikuti dengan pencatatan dalam rekening persediaan sehingga jumlah persediaan sewaktu-waktu dapat diketahui dengan melihat kolom saldo dalam rekening persediaan. Masing-masing kolom dirinci lagi untuk kuantitas dan harga perolehannya.

Penilaian persediaan bahan baku menggunakan cara First In, First-Out (FIFO Method dengan asumsi bahwa harga barang yang sudah terjual dinilai menurut harga pembelian barang yang akhir masukPenilaian Persediaan Bahan BakuJenis Pembelian Bahan BakuJenis proses pembelian yang digunakan adalah pembelian yang akan digunakan secara langsung dengan penambahan bahan baku.HargaKuantitasKualitasWaktu Pelayanan

Faktor Pembelian Bahan Baku

Menentukan Efisiensi Pengadaan Bahan Baku

Analisis Pengadaan Bahan Baku Secara Ekonomis (EOQ)

Jumlah pembelian bahan baku dalam satuan (unit) pertahun sebesar 300.000 unit.Jumlah kebutuhan bahan baku dalam satuan (unit) pertahun sebesar 240.000 unit.Harga bahan perunit sebesar Rp 2.000,-Biaya pemesanan (ordering cost) per order sebesar Rp 220.000,00Biaya penyimpanan (carrying cost) yang dinyatakan sebagai suatu persentase dari persediaan rata-rata sebesar 15%.

PERHITUNGANBiaya Pemesanan Transportasi (bensin)= Rp 100.000,00 Biaya sopir = Rp 100.000,00 Biaya menghubungi supplier= Rp 20.000,00Jumlah = Rp 220.000,00Total biaya pemesanan selama 1 periode = jml biaya pemesanan x N = Rp 220.000,00 x 3 = Rp 660.000,00

Biaya penyimpananBiaya listrik= Rp 250,00Biaya air + pemeliharaan= Rp 250,00Biaya penyusutan gedung= Rp1.800.000.000,00 40= Rp 45.000.000,00Jumlah = Rp 45.000.500,00 Biaya simpan per unit

Biaya simpan (%)

Total biaya simpan = biaya simpan per unit x jumlah pembelian x N = 300 x 300.000 x 3 = Rp 270.000.000,00Total biaya dalam satu periode = ttl biaya simpan + ttl biaya pesan =Rp270.000.000,00+Rp 660.000,00 = Rp 270.660.000,00EOQ (Economic Order Quantity)

Jumlah optimum order per periode

Atau satu order setiap 30 hari.

Jumlah optimum hari supply per order

Biaya persediaan bahan baku yang efisienBiaya Simpan (C)Biaya simpan/sekali pesan

/ sekali pesan

Total biaya simpan dalam satu periode Total biaya simpan dalam satu periode = C x N = Rp 2.814.150,00 x 12 = Rp 33.769.800,00

Biaya Pesan (s)Biaya pesan/sekali pesan

Total biaya pesan dalam satu periode Total biaya pesan dalam satu periode = s x N= Rp 2.814.349,00 x 12= Rp 33.772.188,00

/sekali pesanTotal biaya persediaan bahan baku yang efisien selama satu periode

Jadi, pesanan ekonomis sebesar 18.761 unit.N/periode sebanyak 12 kali.Total biaya dalam satu periode sebesar Rp 67.541.988,00 Jarak waktu antar pesanan selama 1 bulan.

Perhitungan Safety Stock

Perhitungan ROP (Reorder Point/Level)

Perhitungan persediaan maksimum (MI)

60.000ROPROPROPROPROPROP18.76198.761Hubungan antara EOQ, Safety Stock, Reorder Point, dan Persediaan Maksimum

Lead Time 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12Pada grafik dapat dijelaskan bahwa EOQ atau pembelian bahan baku yang efisien untuk satu kali pembelian sebanyak 18.761 unit. Persediaan minimum yang efisien yang harus ada di dalam perusahaan sebanyak 60.000 unit, jumlah bahan baku yang harus ada selama masa tunggu sebanyak 60.000 unit. Kemudian jumlah persediaan maksimum bahan baku di dalam perusahaan yang efisien sebanyak 98.761 unit.

Hubungan EOQ terhadap Biaya Persediaan bahan baku yang efisienBiaya PenyimpananBiaya PesanTotal BiayaJumlah Pembelian0 100 200 300 400 500 600 Harga 7.500.0005.628.499 3.500.000

500.000 2.814.349 Jumlah Pembelian Ekonomis, Safety Stock, Reorder Point, dan Persediaan Maksimum Bahan Baku pada Perusahaan PT. AlbamasIndikator PersediaanBahan BakuIndikator EfisiensiJumlah Pembelian Ekonomis (Kantong)Safety Stock (kantong)Reorder Point (kantong)Persediaan Maksimum (kantong)EOQNJumlahRata-rata persediaan yang dilakukan perusahaan 80.0003240.00062,535400142.535Berdasarkan analisis persediaan bahan baku yang efisien 18.76112225.13560.00080.00098.761Penghematan (Efisiensi)Unit14.8682,5352,53543,774Prosentase (%)6,60%4,23%3,17%44,3%33KESIMPULANLampiran

Ruang ProduksiRuang InokulasiRuang InkubasiRuang Growing HouseRuang packaging